informasi pilihan teknologi. sanimas
Upload: pusat-informasi-virtual-air-minum-dan-penyehatan-lingkungan-piv-ampl
Post on 09-Dec-2014
2.027 views
DESCRIPTION
Bahan disampaikan dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.TRANSCRIPT
1
INFORMASI PILIHAN TEKNOLOGI SANITASI
2
Pilihan Informasi Teknologi – Mengapa?
Sistem sanitasi berbasis masyarakat merupakan sistem yang berkelanjutan, yaitu:
tahan lama, berfungsi dengan lebih efisien dan terawat,
bila sepenuhnya mencerminkan pilihan masyarakat dan pihak terkait
Pilihan Informasi Teknologi – Mengapa?
Membantu mengenal sistem sanitasi yang sesuai
Memudahkan penentuan sistem sanitasi sesuai pilihan masyarakat
Alat yang tepat untuk perencanaan yang dimulai dari masyarakat
Sebagai informasi umum tentang pilihan-pilihan teknologi sanitasi
3
Pilihan Informasi Teknologi – Informasi untuk Siapa?
Informasi tentang:PeluangNilai gunaResikoDari Pilihan-PilihanTeknis
Masyarakat
Permintaan kebutuhan informasi
Pendidikan
Pemerintah Kabupaten/Kota Mengenali peluang Mengantisipasi kebutuhan konsultasi Pendidikan
4
Pilihan Informasi Teknologi - Struktur
Informasi tentang pilihan komponen utama sistem sanitasi:
jamban, pemipaan, pengolahan dan pembuangan/pemanfaatan ulang Pengoperasian dan perawatan
Masing-masing Pilihan Informasi Teknologi, terdiri atas: Gambar dan foto Penjelasan singkat tentang teknologi Kelebihan Kekurangan
5
Alur Pemilihan Komponen
Komponen Pembuangan/Pemanfaatan
Ulang
Sistem Sanitasi Berbasis Masyarakat
Komponen Pengolahan
Komponen Pemipaan
Komponen Toilet
Pilihan
Pilihan
Pilihan
Pilihan
Pengoperasian& Perawatan
Pilihan
6
Komponen-Komponen SBM
Pembuangan & Pemanfaatan ulang
Sistem Sanitasi Berbasis Masyarakat (SBM)
Pengolahan
Pemipaan
Toilet
Mengalirkan air limbah yang telah diolah kembali ke lingkungan dengan aman
Untuk mengalirkan air limbah dari rumah ke pengolahan
Untuk mengolah air limbah
Untuk membuang air limbah dari rumah atau pemukiman
Untuk memperbaiki kesehatan dan lingkungan masyarakat
Pengoperasian dan Perawatan
Cara mengoperasikan dan merawatsistem sanitasi
7
Isi Pilihan Informasi Teknologi
1. Jenis-jenis Jamban: WC CemplungWC SentorMCK Umum
2. Sistem Pemipaan: Saluran air terbukaSaluran air tertutupSaluran pembuangan limbah bersama/komunal
3. Sistem Pengolahan: Septiktank BersamaBio-DigesterBaffle Reaktor / Septiktank bersusun Anaerobik Filter / Septiktank bersusun dengan filterKolam dengan filter dan tanamanKolam Aerobik
4. Pembuangan/Pemanfaatan Ulang: Dibuang ke sungaiDigunakan untuk perikananPengeringan lumpurPemupukan tanamanPengurasan dengan truck tinja
5. Pengoperasian & Perawatan: Sistem MCKSistem Komunal
KOMPONEN 1 :TOILET / JAMBAN
9
WC Cemplung
Terbuat dari bambu/kayu, terletak di atas sungai, kolam atau telaga. Tinja langsung jatuh ke dalam air dan kemudian membusuk.
KELEBIHAN: • Biaya pembangunan, Operasional & Pemeliharaan
murah• Tidak diperlukan tenaga ahli untuk konstruksi dan
dapat dikerjakan secara gotong-royong
KEKURANGAN: • Hanya dapat dipakai di daerah yang penduduknya
jarang • Berpotensi mencemari air• Berpotensi membahayakan kesehatan• Tidak nyaman. • Air tidak dapat dipakai untuk sumber air bersih
10
WC Sentor/Siram
Biasanya ditempatkan di dalam rumah atau luar rumah. Menggunakan sistem leher angsa untuk menghindari bau dan serangga. Tinja disentor/disiram air dengan gayung.
KELEBIHAN: • Jamban paling umum di Indonesia• Biaya pembangunan, pengoperasian dan perawatan
murah • Tidak memerlukan tenaga ahli• Lokasi bangunan bisa di mana saja • Nyaman, bersih, dan sehat jika air tersedia secara
teratur
KEKURANGAN: • Dibutuhkan air yang tersedia secara teratur • Diperlukan sistem pemipaan dan pengolahan untuk
air buangan
11
MCK UmumTerdiri dari sejumlah pintu jamban, bisa dilengkapi kamar mandi, sarana cuci dan pengolahan air limbah Setiap jamban melayani 6 KK (25 orang). Sesuai untuk pemukiman yang kebanyakan tidak memiliki jamban.
KELEBIHAN:
• Sistem sarana dasar sanitasi terpusat• Nyaman untuk pemukiman padat • Memungkinkan untuk meningkatkan sistem
KEKURANGAN: • Memerlukan pengawasan konstruksi • Pengoperasian dan perawatan oleh kelompok
masyarakat dan penyedia jasa swasta yang mampu
Biaya: • Bangunan ± Rp. 13.200.000,- untuk 5 pintu MCKBelum termasuk:• Air bersih & pasang listrik• pengoperasian dan perawatan (air, listrik, operator)• biaya pemakaian MCK untuk biaya pengoperasian dan perawatan
KOMPONEN 2:SISTEM PEMIPAAN
13
Saluran Air TerbukaMengalirkan air hujan ke sungai atau saluran irigasi. Pembuangan air limbah rumah tangga ke saluran ini juga sering terjadi.
KELEBIHAN: • Pembuangan air limbah berbiaya
murah bila saluran sudah tersedia • Mudah untuk dikontruksi
KEKURANGAN: • Konstruksi baru sangat mahal• Pembersihan dari sampah padat
harus sering• Jika tersumbat menyebabkan
peluapan dan banjir• Menimbulkan bau• mengganggu kesehatan bila terdapat
di daerah padat• Harus dipisahkan antara air hujan dan
limbah yang akan diolah
Biaya: • ± Rp. 176.500,- per M’ saluran
14
Saluran Air Tertutup
Saluran ditutup plat beton untuk mencegah sampah masuk. Plat beton harus memiliki inlet (lubang masuk) supaya air hujan bisa masuk ke saluran.Harus dipisahkan saluran untuk air hujan dan air limbah yang akan diolah.
KELEBIHAN: • Merupakan solusi pembuangan yang murah• Tidak memerlukan bantuan ahli untuk
membangunnya • Bahan bangunan tersedia di tempat
KEKURANGAN: • Mahal jika dibangun baru • Penyedia jasa atau kelompok masyarakat yang
efisien diperlukan untuk pekerjaan perawatan • Tersumbat karena pengendapan lumpur dan
sampah • Berpotensi menimbulkan bahaya kesehatan jika
tinja dibuang langsung ke saluran tanpa diproses terlebih dahulu
Biaya: • ± Rp. 240.000,- per M’ saluran
15
Saluran Pembuangan Limbah Bersama/Komunal• Menggunakan sistem pemipaan PVC. Pipa biasanya diletakkan di halaman depan, gang, atau halaman belakang. • Membutuhkan bak kontrol pada tiap 20 m dan di titik-titik pertemuan saluran.
KELEBIHAN: • Lebih hemat daripada sistem pembuangan air limbah konvensional• Masyarakat dapat berperan dalam proses perencanaan dan konstruksi • Nyaman untuk pengguna, air limbah dijauhkan dari area pemukiman
KEKURANGAN: • Memperlukan proses perencanaan matang • Perawatan yang tidak rutin, menyebabkan kegagalan sistem secara
total
Biaya: • ± Rp. 1.570.000,- / 20 m’, terdiri dari: pemipaan 20 m’ dan 1 bak kontrol
• Atau Rp. 78.600 /m’
Komponen 3:Sistem Pengolahan
17
Septiktank Bersama
Air limbah dialirkan melalui pipa ke septiktank, yang dibangun di bawah tanah. Dalam septiktank terdapat dua proses pengolahan: pengendapan dan pengapungan. Air limbah yang berada di tengah (bagian bersih) mengalir keluar.
KELEBIHAN: • Sesuai untuk rumah yang berkelompok• Butuh lahan sedikit karena dibangun dibawah
tanah • Biaya konstruksi kecil • Pengoperasian dan perawatan mudah dan
murah
KEKURANGAN: • Efisiensi pengolahan rendah • Perlu pengolahan tambahan• Memerlukan pengurasan yang sering
Biaya:Bangunan: Rp. 15.800.000,- per 5 KK (20 orang)
<Rp. 3.200.000,- per KK>Belum termasuk:
• pemipaan (dari rumah ke IPAL)• operasional & perawatan
18
Bio-Digester Menghasilkan biogas - sebagai energi alternatif untuk
memasak dan penerangan. Air hasil pengolahan belum efisien tetapi sudah berbau dan
tidak terlalu berbahaya. Sesuai untuk limbah wc dan industri tahu/tempe, RPH,
ternak.
KELEBIHAN: • Efektif sebagai pengolahan awal• Biaya konstruksi dan perawatan rendah • Kebutuhan lahan sedikit• Air hasil olahan tidak berbau • Menghasilkan gas
KEKURANGAN: • Masih diperlukan pengolahan lanjutan • Diperlukan tenaga ahli untuk desain, mengawasi dan
membangun
Biaya: Bangunan: Rp. 19.000.000,- per 200 jiwa (50 KK)Belum termasuk: pengoperasian & perawatan
19
Baffle Reaktor / Septiktank BersusunTerdiri beberapa bak; bak pertama menguraikan zat yang mudah terurai, bak berikutnya menguraikan yang lebih sulit terurai.
KELEBIHAN: • Lahan yang dibutuhkan sedikit karena dibangun
dibawah tanah
• Biaya pembangunan kecil
• Biaya pengoperasian dan perawatan murah dan mudah
• Efisiensi pengolahan tinggi
KELEMAHAN:
• Diperlukan tenaga ahli untuk desain dan pengawasan
• Tukang ahli diperlukan untuk pekerjaan plester kualitas tinggi
Biaya: Bangunan: Rp. 49.200.000,- per 50 KK (200 jiwa) – <Rp. 900.000,- per KK>
Belum termasuk: ▪ pemipaan (dari rumah ke IPAL) operasional & perawatan
Kebutuhan lahan: 60 m2 per 50 KK
20
Anaerobik Filter / Septiktank Bersusun dengan Filter
Pengolahan biologis oleh organisme anaerobik di filter (batu vulkano/gunung berapi)
KELEBIHAN: • Butuh lahan sedikit karena dibangun di bawah tanah • Biaya investasi kecil • Pengoperasian dan perawatan murah dan mudah• Efisiensi pengolahan tinggi
KEKURANGAN: • Biaya konstruksi tinggi jika bahan filter tidak tersedia
di tempat itu • Diperlukan tenaga ahli untuk desain dan
pengawasan
Biaya: Bangunan: Rp. 73.600.000,- per 50 KK (200 jiwa)
<Rp. 1.500.000,- per KK>Belum termasuk: ▪ pemipaan (dari rumah ke IPAL)
operasional & perawatanKebutuhan lahan: 60 m2 per 50 KK
21
Kolam dengan Filter dan TanamanTerdiri dari filter kerikil yang ditanami dengan kemiringan 0 – 0,5%. Permukaan air berada 5 cm dibawah permukaan filter.
PRO: • Pengolahan sekunder berbiaya murah• Konstruksi bisa dilakukan oleh tukang bangunan • Masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam
konstruksi• Pengoperasian dan Perawatan mudah• Bisa berfungsi sebagai taman• Efek penyaringan bagus
KONTRA: • Memerlukan tempat luas• Karena kebutuhan lahan maka tidak bisa
dibagai pengolah utama di daerah berpenduduk padat.
• Harus diawali dengan pengolahan utama
Biaya:Bangunan: Rp. 45.400.000,- per 50 KK (200 jiwa)
<Rp. 908.000,- per KK>Belum termasuk: pengoperasian & perawatanKebutuhan lahan: 120 m2 per 50 KK
22
Kolam Aerobik
Sistem pengolahan lanjutan atau akhir & sebagai kolam indikator. Biasanya diperlukan dua atau tiga kolam. Harus dikuras sesering mungkin.
KELEBIHAN: • Memungkinkan partisipasi masyarakat pada saat
konstruksi dan opersional dan perawatan . • Pengoperasian dan perawatan mudah
KELEMAHAN: • Membutuhkan lahan yang cukup • Hanya sesuai untuk air limbah berbeban rendah
Biaya:Bangunan: Rp. 4.900.000,- per 50 KKKebutuhan lahan: 15 m2 per 50 KK
Komponen 4:Pembuangan/
Pemanfaatan Ulang
24
Pembuangan ke Sungai
Air limbah dapat dibuang ke sungai jika air tersebut telah memenuhi beberapa syarat yang ditetapkan. Pengolahan air limbah harus efisien supaya air limbah yang dibuang tidak membahayakan pengguna sungai.
KELEBIHAN: • Pilihan pembuangan paling murah• Dapat diterapkan oleh masyarakat • Tidak memerlukan pengoperasian dan
perawatan
KEKURANGAN: • Konsumsi dan penggunaan air sungai mentah
di bagian muara tidak dianjurkan • Kemungkinan kelebihan beban pada sungai
sangat memungkinkan. Hal ini tergantung pada cara pengolahan dan derasnya aliran sungai
25
Perikanan
Dengan bantuan kolam ikan dan sistem perikanan. Air limbah dialirkan ke kolam di mana nutrisi dimanfaatkan oleh berbagai spesies mikro organisme, tumbuhan dan ikan. Spesiesnya, terutama ikan, perlu dipilih dengan saksama, karena memiliki kebutuhan oksigen yang berbeda-beda.
KELEBIHAN: • Pengolahan kembali nutrisi yang efektif• Mengurangi beban polusi air sungai• Menghasilkan gizi dan pendapatan untuk
masyarakat
KEKURANGAN: • Solusi dibatasi oleh ketersediaan lahan • Tidak sesuai untuk area di mana tidak ada
tradisi aquakultur • Kelebihan beban air limbah pada kolam
akan membahayakan kesehatan manusia dan kelangsungan perikanan
26
Bak Pengering Lumpur Bak ini diisi lumpur setebal 5 – 20 cm, akan lebih baik jika dilakukan pada musim kering. Proses pengeringan terjadi melalui proses penapisan dan penguapan. Setiap tahun bisa mengeringkan lumpur sebanyak 1 – 2 m 3 per m2 bak pengering. Setelah proses pengeringan kandungan air di lumpur berkurang hingga 35 – 45%.
PRO: • Mudah dioperasikan• Menyediakan pupuk bagi masyarakat
setempat
KONTRA: • Memerlukan pengetahuan tentang persiapan
dan penggunaan pupuk organik • Memerlukan organisasi masyarakat yang
efisien • Diperlukan penggunaan kembali atau
pengolahan air rembesan • Hanya bisa dilakukan pada saat musim kering• Lumpur yang sudah kering masih berbahaya
27
Pemupukan Tanaman
Bagian paling bawah bak harus berisi pasir dan kerikil. Tetapi bisa juga diisi dengan tanah liat/lempung. Bak ditanami dengan tumbuhan yang tahan terhadap kandungan air dan nutrisi tinggi. Lebar bak ini tergantung dari jenis tanaman. Setelah 5 tahun pengisian, lapisan yang ada dapat digunakan untuk keperluan pertanian atau dijual sebagai pupuk.
KELEBIHAN: • Solusi pembuangan lumpur berbiaya murah• Pengoperasian dan perawatan mudah• Lumpur bisa digunakan sebagai pupuk organik• Lumpur yang dikeringkan bisa dijual atau digunakan sebagai pupuk • Pengolahan ulang nutrisi secara aman dan efisien
KEKURANGAN: • Diperlukan lahan untuk tanaman• Hanya bisa diterapkan oleh organisasi masyarakat yang
berpengalaman di bidang pemanfaatan pekarangan • Penerapan dan pengambilan lumpur hanya bisa dilakukan selama
musim kemarau saja
28
Pengurasan dengan truk tinja
Jika lumpur tidak diolah setempat, maka harus dikeluarkan dan dibuang dengan bantuan jasa penguras. Truk penguras sebaiknya terletak tidak lebih dari 50 meter (untuk menyesuaikan panjang selang penguras=50 m). Truk penguras dihubungkan ke bak pengolah dengan pipa dan pompa sedot. Harus diperhatikan bahwa pengurasan hanya mengambil lumpur “hitam” saja.
KELEBIHAN:• Pilihan pembuangan berbiaya murah• Masyarakat tidak perlu melakukan pengoperasian
dan perawatan• Pembuangan lumpur yang efisien di pemukiman kota
KEKURANGAN:• Perlu jasa penguras• Truk penguras mungkin belum tersedia• Ada kemungkinan pembuangan akhir lumpur secara
tidak sehat
Biaya:Pengurasan Rp. 100.000,- s/d Rp. 250.000,- per truk
29
Komponen 5:Pengoperasian dan Perawatan
30
Pengoperasian dan PerawatanSistem MCK
31
BIAYA PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN
SISTEM MCK – untuk 250 jiwa
I. BIAYA PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN
Kebutuhan Keterangan Rp /Bulan
1. Operator & Penjaga UMR Kota 420,000.00
2. Listrik 1300 Watt (Pompa air dan lampu) 180,000.00
3. Pengurasan IPAL Rp. 500,000,-/ 2 tahun 21,000.00
4. Peralatan Pembersih Sabun dan pembersih lantai, dll 60,000.00
5. Perbaikan Pompa Rp. 100,000,- / Tahun 9,000.00
6. Lain-lain Serok, lampu, kran, IPAL, cat dinding, dll 75,000.00
Total biaya pengoperasian dan perawatan 765,000.00
II. BIAYA PEMAKAIAN
Fasilitas Rp. / Pakai
1. Kamar mandi 150 - 500
2. WC/Jamban 150 - 500
3. Mencuci dan ambil air 150 - 500
32
Bagi Pengguna MCK
Jangan memasukan benda padat karena akan menyumbat saluran
Buang sampah di tempat sampah yang disediakan
Hindari air sabun dari air mandi maupun cuci masuk ke dalam kloset
Jangan membuang bahan kimia karena akan memamtikan bakteri
Gunakan sabun cuci sehemat mungkin
Jangan corat-coret di dinding kamar mandi, WC maupun tempat cuci
33
Bagi Pengelola MCK / Operator
2 kali per hari gunakan pel untuk membersihkan teras luar (gunakan bahan pembersih jika sangat kotor saja)
Setiap hari bersihkan gayung dengan sikat atau sabut
Setiap hari bersihkan saringan di lantai KM/WC dari kotoran padat/sampah
Setiap hari buang sampah dalam KM/WC dan bersihkan tempat sampah
Setiap hari bersihkan lantai dan dinding KM/WC menggunakan sikat (gunakan bahan pembersih jika sangat kotor saja)
Setiap hari bersihkan kloset menggunakan sikat kloset
34
Bagi Pengelola MCK / Operator
Setiap hari kuras bak dengan sikat (gunakan bahan pembersih jika sangat kotor saja)
Setiap hari bersihkan/sapu taman1 kali per minggu rapikan taman (tanaman dan rumput)
1 kali per minggu kuras dan bersihkan tangki/tandon air dari lumut dan kotoran lain
1 kali per bulan bersihkan langit-langit KM/WC dari sarang laba-laba
35
Bagi Pengelola MCK / Operator1 kali per minggu periksa bak kontrol, jika terdapat kotoran padat/sampah, keluarkan kemudian
buang ke tempat sampah
1 kali per 6 bulan buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung tepat di bawah manhole
Mulai dari bak inlet, dilanjutkan ke bak-bak
berikutnya
Ambil kotoran tepat di bawah manhole
Gunakan alat T untuk mengumpulkan kotoran tepat di bawah manhole
Keluarkan semua kotoran yang terkumpul sampai tidak ada yang tersisa
36
Bagi Pengelola MCK / Operator
Mintalah tukang untuk memperbaiki semua kebocoran secepat mungkin dan lihat sebabnya
1 kali per 6 bulan, Test Kualitas Air Limbah
Telpon dinas terkait Ambil 2 sample air limbah dari bak inlet dan bak outlet, masing-masing 2 liter dalam botol terpisah
Bawa 2 botol sample ke laboratorium yang dirujuk. Minta pemeriksaan untuk:pH, BOD5, COD, TSS, lemak
37
1 kali per 2 tahun, pengurasan dengan truk tinja
Pengurasan IPAL MCK
Telpon perusahaan jasa pengurasan tinja Buka semua tutup man
hole pada IPALAngkat kotoran mengapung dan buang ke tempat sampah
Masukkan pipa sedot dari truk tinja sampai ke dasar bak, sedot mulai dari bak pertama
Lumpur yang disedot adalah lumpur yang berwarna hitam
Hentikan pengurasan jika lumpur sudah berwarna coklat
38
Pengoperasian dan PerawatanSistem KOMUNAL
39
BIAYA PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN
SISTEM KOMUNAL – untuk 750 jiwa
Biaya Pengoperasian dan Perawatan Rp./Bulan
I. Jamban Biaya pengoperasian dan perawatan menjadi tanggung jawab setiap pengguna (KK)II. Sambungan dari Rumah
III. Pipa Utama dan IPAL
1. Operator Inspeksi 4x/bulan di IPAL, Pipa Utama, Pipa Sekunder @ Rp. 25.000,- / Inspeksi
100,000.00
2. Pengurasan setiap 2 tahun Rp. 500.000,- 21,000.00
3. Lain-lain: Perbaikan pipa, bak kontrol, IPAL. Asumsi: perbaikan pipa 40 m' setiap 2 tahun
45,000.00
Total Biaya Pengoperasian dan Perawatan 166,000.00
Biaya Pengoperasian dan Perawatan /KK/Bulan 1,952.94
Dibulatkan 2,000.00
40
Bagi Pengguna Sistem KomunalIPAL akan berfungsi dengan baik jika Anda memasukkan limbah yang benar.
IPAL bukan tempat pembuangan semua jenis sampah !
Jangan memasukkan limbah padat ke jamban karena akan menyumbat saluran
Jangan membuang minyak bekas ke saluran pembuangan dapur karena ketika mengering, lemaknya dapat menyumbat pipa
Jangan membuang bahan kimia ke saluran karena akan mematikan bakteri di IPAL
Jangan menanam pohon di dekat saluran perpipaan dan IPAL karena bisa merusak pipa
41
Bagi Pengguna Sistem Komunal
Buanglah hanya limbah cair dari kamar mandi dan dapur dan beri saringan untuk memisahkan limbah padat
Ambil kotoran mengapung dari bak penangkap lemak setiap 3 hari sekali
Gunakan secukupnya sabun cuci dan pembersih, baik untuk sistem pengolahan dan menghemat
• Periksa bak kontrol di rumah setiap 3 hari sekali• Buang limbah padat, pasir/lumpur, dengan
sekop/serok, kumpulkan dalam tas plastik• Bawa ke tempat pembuangan sampah
42
Bagi Operator Sistem KomunalLAKUKAN 1 KALI PER MINGGU
Periksa setiap bak kontrol pada sistem perpipaan
Buang limbah padat dan kotoran mengapung
Jika tidak ada aliran air dalam bak kontrol, mungkin pipa tersumbat atau rusak
• Hentikan kegiatan di rumah• Buka pemipaan, minta tukang untuk
memperbaiki kerusakan
Jika ada luapan air dari bak kontrol, mungkin pipa tersumbat.• Hentikan kegiatan di rumah, segera perbaiki jika ada kerusakan pipa• Sogok dari bak kontrol ke bak kontrol lain
Minta tukang untuk memperbaiki kerusakan secepatnya
43
Bagi Operator Sistem Komunal
Buang limbah padat dan kotoran mengapung dari bak inlet dengan sekop
Kumpulkan semua kotoran, masukkan dalam tas plastik. Buang ke tempat sampah
Semua tutup bak kontrol dan manhole IPAL harus bisa dibuka untuk mempermudah pengoperasian dan perawatan
44
Bagi Operator Sistem Komunal1 kali per 2 minggu: buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung tepat di bawah manhole
Mulai dari bak inlet, dilanjutkan ke bak-bak
berikutnya
Ambil kotoran tepat di bawah manhole
Gunakan alat T untuk mengumpulkan kotoran tepat di bawah manhole
Keluarkan semua kotoran yang terkumpul sampai tidak ada yang tersisa
1 kali per 6 bulan: Test Kualitas Air Limbah
Telpon dinas terkait Ambil 2 sample air limbah dari bak inlet dan bak outlet, masing-masing 2 liter dalam botol terpisah
Bawa 2 botol sample ke laboratorium yang dirujuk. Minta pemeriksaan untuk:pH, BOD5, COD, TSS, lemak
45
1 kali per 2 tahun, pengurasan dengan truk tinja
Pengurasan IPAL Komunal
Telpon perusahaan jasa pengurasan tinja Buka semua tutup man
hole pada IPALAngkat kotoran mengapung dan buang ke tempat sampah
Masukkan pipa sedot dari truk tinja sampai ke dasar bak, sedot mulai dari bak pertama
Lumpur yang disedot adalah lumpur yang berwarna hitam
Hentikan pengurasan jika lumpur sudah berwarna coklat