infeksi malaria theresia 102012165 blok12

23
Infeksi Malaria Theresia 102012165

Upload: theresia-sugiarto

Post on 23-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

goof luck

TRANSCRIPT

Infeksi Malaria

Theresia 102012165

Rumusan Masalah

Laki – laki 30 tahun sejak 7 hari yang lalu disertai menggigil, berkeringat, sakit kepala, dan mual – mual.

Mind Map6. Epidemiologi

RM

7. Komplikasi

8. Penatalaksanaan 3. Diagnosis

2. Pemeriksaan

1. Anamnesis

9. Pencegahan 4. Etiologi

10. Prognosis 5. Patogenesis

Anamnesis

• keluhan utama • memberikan informasi terpenting • Mengumpulkan data – data yang diperlukan :Identifikasi data Keluhan utama Penyakit saat ini Riwayat kesehatan masa lalu Riwayat keluargaRiwayat Pribadi dan Sosial

Hasil Anamnesis Kasus

Dari hasil anamnesa yang dilakukan, kita bisa mendapatkan beberapa informasi penting, yaitu :• Umur pasien : 30 tahun• Keluhan utama : demam sejak 7hari lalu• Riwayat penyakit sekarang (RPS) :a. Sifat panas : hilang timbulb. Perkemabangan penyakit : pasien sudah berobat ke puskesmas,

diberikan obat penurun panas, namun belum ada perubahan.c. Keluhan penyerta : menggigil, berkeringat, sakit kepala, dan

mual• Riwayat Perjalanan : pasien baru saja pindah ke Papua satu bulan

ini.

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi• Palpasi• Perkusi• Auskultasi• Pengukuran tekanan darahDalam kasus didapatkan :S= 390C, RR= 18x/menit, HR= 98x/menit, TD=120/80mmHg

Pemeriksaan Penunjang• Pemeriksaan dengan Mikroskop Cahaya Pewarnaan optimal untuk mendapatkan morfologi parasit dengan Giemsa• Pemeriksaan dengan Mikroskop Fluoresensi

Zat fluorensi dapat berikatan dengan asam nukleat dengan menggunakan acridine orange(AO) dan benzothiocarboxypurine(BCP)

• Pemeriksaan dengan Rapid Test diagnosis malaria yang didasarkan pada deteksi antigen yang spesifik dalam

darah penderita malaria

• Deteksi Pigmen Malaria hemozoin merupakan salah satu cara otomatis yang dikembangkan

dengan menggunakan alat FBC(Full blood count) analyzer

Diagnosis

• Working Diagnosis• Differential Diagnosis

Working Diagnosis

• Suatu kesimpulan berupa hipotesis tentang kemungkinan penyakit yang ada pada (diderita oleh) pasien.

• Dalam kasus sudah tinggal di Papua kurang lebih 1 bulan gejala yang timbul menjurus ke malaria

Differential Diagnosis• Pembanding working diagnosisDalam kasus ini ada 3 differential diagnosis• Demam tifoid Demam lebih dari 7 hari ditambah keluhan sakit kepala, sakit perut

(diare/ obstipasi), lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta tremor), bradikardi relative (peningkatan suhu 10C tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8 kali per menit), leukopenia, batuk, epistaksis, dan gangguan mental.

• DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) Demam tinggi terus menerus selama 2-7 hari, disertai keluhan sakit

kepala, nyeri tulang, nyeri ulu hati, sering muntah• Leptospirosis Demam tinggi, nyeri kepala, myalgia, nyeri perut, mual, muntah,

konjungtiva merah, dan nyeri pada betis yang mencolok.

Etiologi

• Penyebab infeksi malaria ialah plasmodium• Ada 4 Plasmodium :Plasmodium falciparumPlasmodium ovalePlasmodium malariePlasmodium vivax

Patogenesis

Gejala Klinis

• Waktu mulai terjadi infeksi sampai timbulnya gejala klinis dikenal sebagai masa inkubasi

• Waktu antara terjadinya infeksi sampai ditemukannya parasit dalam darah disebut periode prapaten

“Trias Malaria”• Periode dingin Mulai menggigil, kulit dingin, dan kering, penderita sering membungkus diri

dengan selimut atau saarung dan saat mengigil seluruh tubuh sering bergetar dan gigi-gigi saling terantuk, pucat sampai sianosis seperti orang kedinginan. Periode ini berlangsung 15 menit sampai 1 jam diikuti dengan meningkatnya temperatur.

• Periode panas Muka merah, kulit panas dan kering, nadi cepat, dan panas tubuh tetap tinggi,

dapat sampai 400C atau lebih, penderita membuka selimutnya, respirasi meningkat, nyeri kepala, nyeri retro-orbital, muntah-muntah, dapat terjadi syok (tekanan darah turun). Lamanya sekitar 2 jam.

• Periode berkeringat Penderita berkeringat, mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, sampai basah,

temperatur turun, penderita merasa kelelahan dan sering tertidur. Jika penderita bangun akan merasa sehat dan dapat melakukan pekerjaan seperti biasa.

Epidemiologi

P. vivax ditemukan :• daerah subtropis Kor-Sel, Cina, Mediterania

Timur, Turki, beberapa negara Eropa pada saat musim panas, Amerika Selatan dan Utara.

• Daerah tropik Asia Timur dan Selatan, Indonesia, Filipina, serta wilayah Pasifik (Papua Nugini) , Kepualauan Solomon, dan Vanuatu.

P. malariae :• tropik, tetapi frekuensinya cenderung

rendah. • Di Afrika terutama bagian barat dan utara, • Indonesia Papua Barat, NTT, Timor Leste,

dan Sumatera Selatan. Frekuensinya rendah

P. Ovale • tropik Afrika bagian Barat• Pasifik Barat • Indonesia parasit pulau Owi sebelah

Selatan Biak di Irian Jaya dan di Pulau Timor

P. falciparum • Tropik terutama Afrika dan Asia Tenggara.

*Di Indonesia parasit ini tersebar di seluruh kepulauan.

Komplikasi

• Malaria serebral (coma): tidak disebabkan penyakit lain atau lkebih dari 30 menit setelah serangan kejang

• Acidemia/acidosis: pH darah <7,25• Anemia berat • Gagal ginjal akut• Hipoglikemi: gagal sirkulasi atau syok (tekanan sistolik <70mmHg)

disertai keringat dingin. Kejang berulang lebih dari 2 kali/24 jam.• Gangguan kesadaran ringan (GCS <15) • Kelemahan otot (tidak bisa duduk ataupun berjalan)• Hiperparasitemia >5%• Ikterik (bilirubin > 3mg/dl)• Hiperpireksia (temperature rektal > 400C) pada orang dewasa dan

anak.

Penatalaksanaan• Medikamentosa “Penderita dengan komplikasi” memakai obat parenteral sedangkan

malaria biasa diobati dengan per oral”. pengobatan ACT (Artemisinin base Combination Therapy). Tanpa hasil pemeriksaan malaria memakai obat non-ACT.• Obat non ACT : Klorokuin Difosfat/Sulfat Sulfadoksin-Pirimetamin Kina Sulfat Primakuin• Non-Medikamentosa Kompres pakai air dingin jika panas tinggi, banyak minum air putih atau menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, tirah baring

Pencegahan

• Memasang kawat kasa pada jendela• Menggunakan kelambu• Berbagai macam obat nyamuk• Obat nyamuk bakar• Obat nyamuk gosok (repellant)• Minyak sereh dan minyak kayu putih

Prognosis

• Malaria falciparum berat prognosisnya buruk• Malaria falciparum tanpa komplikasi

prognosisnya cukup baik bila dilakukan pengobatan dengan segera dan dilakukan observasi hasil pengobatan