indeks antropometri

Upload: putririma-nuraisyah

Post on 20-Jul-2015

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB II KEGIATAN SKILL LABORATORIUM A. KOMPETENSI CD 31. Melakukan oengkajian status gizi pada tiap pasien yang menderita penyakit umum/tanpa komplikasi CD 32. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian status gizi pada tiap pasien yang menderita penyakit dengan adanya komplikasi B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Waktu : Rabu, 21 September 2011 pukul 08.00 12.00 Tempat : Laboratorium Nutritional Assessment Gedung Graha Medika lantai 1 FKUB C. METODE LABSKIIL Mahasiswa mampu melakukan Pengkajian Status Gizi dengan mengetahui metodemetode antropometri dan riwayat gizi dan langkah-langkahnya sesuai kondisi pasien, baik pasien yang bisa bermobilisasi maupun tidak. D. HASIL Kasus Skills Lab a. Seorang laki-laki berusia 70 tahun, dengan keadaan lumpuh dan sulit bicara karena menderita stroke Pengkajian status gizi berdasarkan antropometri menggunakan parameter Tinggi Badan dan Berat Badan dengan Indeks BMI: Pengukuran TB menggunakan demispan, panjang setengah rentang tangan berkorelasi dengan tinggi badan. Demispan : pasien laki-laki dalam keadaan lumpuh karena menderita stroke sehingga pengukuran tinggi badan menggunakan Demispan yang pengukurannya bisa dilakukan dengan posisi duduk tegak dan tangan yang diukur diperkirakan sejajar dengan bahu lalu menempatkan meteran di titik tengan pada bagian bawah leher kemudian ditarik sampai titik dasar jari manis.

Rumus estimasi TB berdasarkan demispan adalah sebagai berikut : - Wanita TB (cm) = (1,35 x demispan in cm) + 60 - Laki-laki TB (cm) = (1,40 x demispan in cm) + 57,8

- Pengukuran BB pasien menggunakan flush-mounted floor scale karena pasien tidak dapat bermobilisasi. Flush-mounted floor scale : pasien laki-laki dalam keadaan lumpuh karena menderita stroke sehingga pengukuran berat badan menggunakan Flush Mounted Floor Scale yaitu timbangan yang dapat digunakan untuk pasien yang menggunakan kursi roda yaitu dengan cara berdiri karena ada pegangannya ataupun duduk di kursi roda Dari perhitungan BMI dapat menginterpretasikan status gizi pasien. Riwayat gizi menggunakan metode 24 Hour recall. Hasil perhitungan total asupan energy sehari pasien :

Berdasarkan perhitungan asupan dari data 24 hour recall total asupan energy sehari pasien adalah 2006 kkal. Hasil perhitungan BEE pasien sebagai berikut : BEE = 66 + (13,7 BB)+( 5 TB) (6,8 U)

= 66 + (13,7 x 71) + (5x171) (6,8 x 70) = 66 + 972,7 + 855 - 476 = 1418 kkal Berdasarkan hasil perhitungan BEE dibandingkan dengan total asupan aktual pasien menunjukkan bahwa asupan pasien dalam sehari melebihi total kebutuhan BEEnya. Dilihat dari total lemaknya 37%,asupan lemak pasien melebihi dari total asupan lemak yang dianjurkan yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total.

b. Seorang wanita berusia 53 tahun menderita dislipidemia, dengan keadaan mampu bermobilisasi dan berkomunikasi secara normal Pengkajian status gizi berdasarkan antropometri manggunakan parameter BB dan TB, serta indeks BMI. Pengukuran BB menggunakan timbangan injak pegas karena pasien mampu bermobilisasi.

-

Pengukuran TB menggunakan microtoise karena pasien dalam keadaan mampu berdiri.

-

Dari perhitungan BMI dapat menginterpretasikan status gizi pasien. Riwayat gizi menggunakan metode 24 Hour recall. Hasil perhitungan total asupan energy sehari pasien :

Berdarkan perhitungan asupan dari data form 24 hour recall total asupan energy sehari pasien adalah 1628,8 kkal. Hasil perhitungan BEE pasien sebagai berikut : BEE = 66,5 + ( 13,7 BB ) + ( 5 TB ) ( 6,8 U ) = 66,5 + ( 13,7 *71 ) + ( 5 *161 ) ( 6,8 * 53 ) = 66,5 + 972,7 + 805 360,4 = 1483,7 kkal Berdasarkan hasil perhitungan BEE dibandingkan dengan total asupan aktual pasien menunjukkan bahwa asupan pasien dalam sehari melebihi total kebutuhan BEEnya. Berdasarkan hasil form 24 hour recall dapat dilihat bahwa pasien mengkonsumsi lemak berlebihan karena banyak mengonsumsi gorengan

c. Seorang laki-laki berusia 45 tahun mengalami kecelakaan, sehingga tangan sebelah kanan harus diamputasi hingga siku, dan mampu berkomunikasi dengan baik Pengkajian status gizi berdasarkan Antropometri menggunakan parameter BB dan TB serta indeks BMI. Pengukuran BB pasien menggunakan timbangan injak pegas karena pasien mampu bermobilisasi. Pengukuran TB pasien menggunakan microtoise karena pasien mampu berdiri tegak. Dari perhitungan BMI dapat menginterpretasikan status gizi pasien. Pengkajian status gizi berdasarkan Riwayat Gizi menggunakan metode 24 hour recall untuk memberiakn gambaran kuantitatif pola makan serta asupan gizi pasien. Perhitungan kebutuhan energi pasien BEE (Laki-laki) = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) (6,8 x U) = 66 + (13,7 X 71 kg) + (5 x 171 cm) (6,8 x 45) = 66 + 972,7 + 855 306 = 1588 kcal

Berdasarkan hasil recall diatas, total asupan energi pasien adalah 1367,8 kcal. Berdasarkan hasil perhitungan BEE dibandingkan dengan total asupan aktual pasien menunjukkan bahwa asupan pasien dalam sehari kurang dari total kebutuhan normalnya. Maka pasien harus meningkatkan konsumsi makanannya untuk mempercepat proses penyembuhan lukanya d. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun menderita tipus abdominalis, dengan keadaan lemah dan sulit bermobilisasi. Namun pasien mampu berkomunikasi dengan baik Pengkajian status gizi berdasarkan Antropometri menggunakan parameter BB dan TB serta indeks BB/U, TB/U, BB/TB. Pengukuran BB pasien menggunakan flush-mounted floor scale karena pasien tidak mampu bermobilisasi. Pengukuran TB pasien menggunakan panjang badan (meteran fiber glass) karena pasien tidak mampu berdiri tegak. Dari perhitungan BB/U, TB/U, BB/TB dapat menginterpretasikan status gizi pasien. Gejala Penyakit : Tipus abdominalis (demam, gangguan pada saluran pencernaan, gangguan kesadaran), lemah, sulit bermobilisasi

Gambaran penyakit :

Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi kuman. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus dan berkembang biak. N o Nama ahli gizi Pasie n Antropometri Metod Hasil e peng ukura 1 Primani ta Mita, 5 tahu n (4 tahu n, 11 bula n) BB PB n 18 kg 107 cm BB/U ( -0.08) TB/U (-0.66) IMT/U (0.42)

Cut off (zscore) BB/TB (0.47)

Status Gizi.Interpret asi Normal (2SD sampai +2SD) Normal (2SD sampai +2SD) Normal (2SD sampai +2SD) Normal (2SD sampai +2SD)

Hasil (WHO Antro 2007) untuk Antropometri Mita, 4 tahun, 11 bulan. Indeks Antropometri Weight for Height (BB/TB) Weight for Age (BB/U) Height for Age (TB/U) BMI for Age (IMT/U) Pengkajian status gizi berdasarkan Riwayat Gizi menggunakan metode 24 hour recall untuk memberiakn gambaran kuantitatif pola makan serta asupan gizi pasien. z-score 0.47 -0.08 -0.66 0.42 Intrepetasi Nomal (-2 SD s.d +2 SD) Nomal (-2 SD s.d +2 SD) Nomal (-2 SD s.d +2 SD) Nomal (-2 SD s.d +2 SD)

1 2 3 4

berdasarkan hasil survey intake anak didapatkan energy sehari sebesar 955 kkal. Sedangkan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi, anak harus memenuhi energy sebanyak 1550 kkal. Jadi, intake energy anak bila dibandingkan dengan AKG hanya mencapai 62 %. Dapat disimpulkan bahwa intake energy actual anak kurang dari kebutuhan.

E. HAMBATAN 1. Keterbatasan alat praktikum lab skill 2. Keterbatasan waktu pelaksanaan 3. Keadaan subjek praktikum tidak sesuai dengan data kasus yang diberikan

Lampiran :

Weight for Height :

Weight for Age

Height for Age

BMI for Age