importance performance analysis (ipa)

16
Importance Performance Analysis (IPA) PRAKTIKUM TEKNIK ANALISA KUALITATIF minggu ke-9

Upload: rini-ratna-widya

Post on 17-Nov-2015

288 views

Category:

Documents


42 download

DESCRIPTION

pedoman teknik analisa

TRANSCRIPT

Importance Performance Analysis (IPA)Praktikum Teknik Analisa Kualitatifminggu ke-9

nama lain : Analisa Kuadran Harapan dan PresepsiSeberapa PENTINGKAH A? (melukiskan Harapan)Seberapa baikkah KINERJA A? (melukiskan Persepsi)sebuah teknik analisis deskriptif yang diperkenalkan oleh John A. Martilla dan John C. James tahun 1977.suatu teknik analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi FAKTOR-FAKTOR KINERJA penting apa yang harus ditunjukkan oleh suatu organisasi dalam memenuhi kepuasan para pengguna jasa mereka (konsumen)Awalnya, Martilla dan James memaksudkan metode ini untuk digunakan dalam bidang riset pemasaran dan perilaku konsumen.Sekarang analisa ini bisa diterapkan pada ranah PWK.Definisi . . .

2

Tahapan Analisa . . .Dalam konteks IPA ini, pengolahan hasil kuisioner sebagai berikut:Menghitung Mean Harapan/kepentingan setiap variabel. Menghitung Mean Persepsi/kinerja setiap variabel. Melakukan plotting Mean Harapan dan Mean Persepsi secara Cartesian ke dalam Kuadran IPA Martilla and James. Melakukan interpretasi dan analisis seputar variabel-variabel apa yang masuk ke dalam kategori: Concentrate Here; Keep Up with the Good Work; Low Priority Possibly Overkill

3

Kuadran IPAKuadran A : Concentrate Here

Faktor-faktor high importance & low performance. Sehingga pihak manajemen berkewajiban mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk meningkatkan kinerja berbagai faktor tersebut.

Kuadran IPAKuadran B : Keep Up The Good Work

Faktor-faktor high importance & high performance. sehingga pihak manajemen berkewajiban memastikan bahwa kinerja institusi yang dikelolanya dapat terus mempertahankan kinerja faktor tersebut guna menjaga kepuasan pelanggan yang telah dicapai.

Kuadran IPAKuadran C : Low Priority

Faktor-faktor Low importance & Low performance. sehingga pihak manajementidak perlu memprioritaskan atau terlalu memberikan perhatian pada faktor -faktortersebut.

Kuadran IPAKuadran D : Possible Overkill

Faktor-faktor Low importance & high performance. Sehingga tidak terlalu penting. pihakmanajemen dapat mengalihkan sumber daya yang terkait dengan faktor-faktor tersebutkepada faktor-faktor lain yang mempunyai prioritas penanganan lebih tinggi.

Kita Langsung Latihan Yuk..

12

Kita Langsung Latihan Yuk..3Dalam Penelitian ini sampel yang dipilih 168 Responden

Ukuran Populasi tidak diketahuiUkuran Populasi diketahui4 - dstLanjutkan di Excel

Applikasi IPA dengan SPSSLangkah-Langkah :

Buka program SPSS yang kamu miliki dan cop tabulasi yang sudah kamu buat di excel di bagian data view, lalu definisikan masing-masing data yang sudah di input di bagian variabel view

Data ViewVariabel View

Applikasi IPA dengan SPSS

2. Klik menu Graphs, kemudian pilih legacy dialogs dan pilih Scatter.

Applikasi IPA dengan SPSS3. Lalu akan muncul jendela Scatter. pilih Simple Scatter lalu klik define

4. Pindahkan Mean_kepentingan ke Y dan Mean_Kinerja sebagai X 5. Klik OK dan SPSS akan menghasilkan output berupa gambar dengan titik-titik yang merupakan kumpulan dari data yang kita input

Applikasi IPA dengan SPSS

Maka Keluar output sebagai berikut :Tapi output ini belum dapat diinterpretasikan

7. Klik 2x pada gambar output. Maka akan muncul jendela Chart Editor8. Klik Option lalu pilih X axis reference line dan set to mean. Apply9. Klik Option lalu pilih Y axis reference line dan set to mean. Apply.

10. mengklik Element lalu pilih Data Label Mode dan klik setiap titik hingga muncul angka-angka

HAIL AKHIR

INTERPRETASI

Concentrate HerePossible KillKeep the Good WorkLow Priority