implikasinya teori strukturalisme-edited new

17
PENDEKATAN STRUKTURALISME Psikologi struktural atau strukturalisme merupakan analisis tentang generalisasi pemikiran manusia melalui metode introspeksi. Dalam hal ini psikologi dimaksudkan untuk mempelajari isi (konten) pemikiran, sehingga sistem ini juga dikenali sebagai psikologi konten. Pendekatan psikologi stukturalisme berasal dari Wilhelm Wundt yang dipelopori di Amerika Syarikat oleh anak muridnya iaitu Edward Bradford Titchener. Perlu ditekankan bahawa psikologi strukturalisme di perkenaklan oleh Wundt sedangkan Titchener merupakan anak murid yang dimiliki oleh Wundt, tetapi Titchener yang berupaya membawa psikologi Wundt ke Amerika dengan mempertahankan konsep asalnya. Dalam konsep dan sistem ini. Psikologi strukturalisme dari Wundt dan Titchener memiliki 3 tujuan : 1. Menggambarkan komponen-komponen kesadaran sebagai elemen- elemen dasar, 2. Menggambarkan kombinasi kesadaran sebagai elemen-elemen

Upload: danishwaran-sundrasellan

Post on 28-Jun-2015

463 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLIKASINYA TEORI STRUKTURALISME-EDITED NEW

PENDEKATAN STRUKTURALISME

Psikologi struktural atau strukturalisme merupakan analisis tentang generalisasi pemikiran

manusia melalui metode introspeksi. Dalam hal ini psikologi dimaksudkan untuk mempelajari isi

(konten) pemikiran, sehingga sistem ini juga dikenali sebagai psikologi konten.

Pendekatan psikologi stukturalisme berasal dari Wilhelm Wundt yang dipelopori di Amerika

Syarikat oleh anak muridnya iaitu Edward Bradford Titchener. Perlu ditekankan bahawa

psikologi strukturalisme di perkenaklan oleh Wundt sedangkan Titchener merupakan anak

murid yang dimiliki oleh Wundt, tetapi Titchener yang berupaya membawa psikologi Wundt ke

Amerika dengan mempertahankan konsep asalnya.

Dalam konsep dan sistem ini. Psikologi strukturalisme dari Wundt dan Titchener memiliki 3

tujuan :

1.    Menggambarkan komponen-komponen kesadaran sebagai elemen-elemen dasar,

2.    Menggambarkan kombinasi kesadaran sebagai elemen-elemen dasar tersebut, dan

3.    Menjelaskan hubungan elemen-elemen kesedaran dengan sistem saraf

Kesedaran diatas dikenali sebagai pengalaman langsung. Pengalaman langsung iaitu pengalaman

sebagaimana hal itu dialami. Hal ini berbeza dengan pengalaman antara. Pengalaman antara ialah

yang diwarnai oleh isi yang sudah ada dalam pemikiran, seperti asosiasi sebelumnnya dan

kondisi emosional serta motivasional seseorang.

Page 2: IMPLIKASINYA TEORI STRUKTURALISME-EDITED NEW

Dengan demikian, pengalaman langsung tidak dipengaruhi oleh pengalaman antara. Psikologi

strukturalisme berupaya mempertahankan integritas psikologi dengan membezakannya dari

fisikal.

Fisikal mempelajari dunia fisik atau materi, tanpa merujuk pada manusia dan melalui metode

observasional berupa inspeksi yang dikendalikan dengan hati-hati. Psikologi mempelajari dunia,

dengan merujuk pada manusia yang mengalami sesuatu, melalui metode observasional berupa

introspeksi terkontrol atas isi kesadaran.

Subjek pembahasan yang tepat bagi psikologi struktural adalah proses kesadaran dan bebas dari

asosiasi. Sehingga Wundt dan Titchener berpendapat, psikologi harus terbebas dari kekuatan

metafisika, pikiran awam dan kepentingan kegunaan atau terapan yang akan merusak

intergritasnya.

Sedangkan metode eksperimental yang digunakan untuk memastikan ketepatan analisis isi

mental adalah introspeksi. Teknik pelaporan diri ini merupakan pendekatan klasik untuk

menggambarkan pengalaman pribadi. Sehingga introspeksi hanya akan dianggap valid jika

dilakukan oleh para ilmuwan yang sangat terlatih, bukan oleh pengamat awam.

Disamping kelemahan psikologi struktural dalam pandangan fungsionalisme yaitu hanya sekedar

mempelajari isi dan struktur yang terlibat dalam proses-proses mental, psikologi struktural

memiliki kontribusi positif dalam bidang ilmu psikologi. Sistem ini mendorong psikologi

menjadi ilmu pengetahuan. Wundt mendeklarasikan sebuah disiplin formal yakni psikologi yang

didasarkan pada formulasi-formulasi ilmiah sehingga psikologi diakui sebagai ilmu pengetahuan.

Page 3: IMPLIKASINYA TEORI STRUKTURALISME-EDITED NEW

IMPLIKASINYA TEORI STRUKTURALISME

Pengantar

Strukturalisme merupakan suatu gerakan pemikiran yang mempunyai pokok fikiran bahwa

semua masyarakat dan kebudayaan mempunyai suatu struktur yang sama dan tetap.

Ciri khas strukturalisme ialah pemusatan pada deskripsi keadaan ”actual object” melalui

penyelidikan, penyingkapan sifat-sifat instrinsiknya yang tidak terikat oleh waktu dan penetapan

hubungan antara fakta atau unsur-unsur sistem tersebut melalui pendidikan. Strukturalisme

menyingkapkan dan melukiskan struktur inti dari suatu obyek (hirarkinya, kaitan timbal balik

antara unsur-unsur pada setiap tingkat) (Bagus, 1996: 1040)

Gagasan-gagasan strukturalisme juga mempunyai metodologi tertentu dalam memajukan studi -

interdisipline tentang gejala-gejala budaya, dan dalam mendekatkan ilmu-ilmu kemanusiaan

dengan ilmu-ilmu alam. Akan tetapi introduksi metode struktural dalam pelbagai bidang

pengetahuan menimbulkan upaya yang sia-sia untuk mengangkat strukturalisme pada status

sistem filosofis. (Bagus, 1996: 1040) 

Ferdinand de Saussure

Untuk mengenal lebih lanjut tentang strukturalisme maka ada baiknya untuk mengetahui

pemikiran Ferdinand de Saussure yang banyak disebut orang sebagai bapa strukturalisme,

walaupun bukan orang pertama yang mengungkapkan strukturalisme.

Page 4: IMPLIKASINYA TEORI STRUKTURALISME-EDITED NEW

Banyak hal yang menunjukkan Ferdinand de Saussure adalah bapa strukturalisme. Selain beliau

merupakan sebagai bapa strukturalisme beliau juga sebagai bapa linguistik yang ditunjukkan

dengan mengadakan perubahan besar-besaran di bidang lingustik. Beliau merupakan orang yang

pertama merumuskan secara sistematik cara menganalisa bahasa, yang juga dapat dipergunakan

untuk menganalisa sistem tanda atau simbol dalam kehidupan masyarakat, dengan menggunakan

analisis struktural. Beliau mengatakan bahwa linguistik adalah ilmu yang utama, kerana bahan

penelitiannya, iaitu bahasa, juga bersifat otonom. Bahasa adalah sistem tanda yang paling

lengkap. Menurutnya ada kemiskinan dalam sistem tanda lainnya, sehingga untuk masuk ke

dalam analisis semiotik, sering digunakan pada ilmu bahasa. De Saussure mengatakan bahwa

bahasa adalah sistem tanda yang mengungkapkan gagasan, dengan demikian dapat dibandingkan

dengan tulisan, abjad orang-orang bisu tuli, upacara simbolik, bentuk sopan santun, tanda-tanda

ketenteraan dan lain sebagainya. Bahasa hanyalah yang paling penting dari sistem-sistem ini.

Jadi kita dapat menanamkan benih suatu ilmu yang mempelajari tanda-tanda di tengah-tengah

kehidupan kemasyarakatan; ia akan menjadi bahagian dari psikologi umum, yang kemudiannya

dinamakan oleh de saussure sebagai semiologi. Ilmu ini akan mengajarkan kepada kita, terdiri

dari apa saja tanda-tanda itu, kaidah mana yang mengaturnya. Kerana ilmu ini belum ada, maka

kita belum dapat mengatakan bagaimana ilmu ini, tetapi ia berhak hadir, tempatnya telah

ditentukan lebih dahulu. Linguistik hanyalah sebahagian dari ilmu umum itu, kaedah-kaedah

yang digunakan dalam semiologi akan dapat digunakan dalam linguistik dan dengan demikian

linguistik akan terikat pada suatu bidang tertentu dalam keseluruhan fakta manusia.

Gagasan yang paling mendasar dari de Saussure adalah sebagai berikut:

Page 5: IMPLIKASINYA TEORI STRUKTURALISME-EDITED NEW

1. Diakronis dan sinkronis: penelitian suatu bidang ilmu tidak hanya dapat dilakukan secara

diakronis (menurut perkembangannya) melainkan juga secara sinkronis (penelitian

dilakukan terhadap unsur-unsur struktur yang sezaman)

2. Langue dan parole: langue adalah penelitian bahasa yang mengandung kaedah-kaedah,

telah menjadi milik masyarakat, dan telah menjadi konvensi. Sementara parole adalah

penelitian terhadap ajaran yang dihasilkan secara individual.

3. Sintagmatik dan Paradikmatik (asosiatif): sintagmatik adalah hubungan antara unsur

yang berurutan (struktur) dan paradikmatik adalah hubungan antara unsur yang hadir dan

yang tidak hadir, dan dapat saling menggantikan, bersifat asosiatif (sistem).

4. Penanda dan Petanda: Saussure menampilkan tiga istilah dalam teoi ini, yaitu tanda

bahasa (sign), penanda (signifier) dan petanda (signified). Menurutnya setiap tanda

bahasa mempunyai dua sisi yang tidak terpisahkan iaitu penanda (imaji bunyi) dan

petanda (konsep). Sebagai contoh kalau kita mendengan kata rumah langsung tergambar

dalam pikiran kita konsep rumah. 

Strukturalisme termasuk dalam teori kebudayaan yang idealistik kerana strukturalisme mengkaji

pemikiran yang terdapat dalam diri manusia. Strukturalisme menganalisa proses berfikir manusia

dari permulaan konsep hingga munculnya simbol-simbol atau tanda-tanda  (termasuk didalam

upacara-upacara, symbol-simbol ketenteraan dan sebagainya) sehingga membentuk sistem

bahasa. Bahasa yang diungkapkan dalam percakapan sehari-hari juga mengenai proses

kehidupan yang ada dalam kehidupan manusia, dianalisa berdasarkan strukturnya melalui

petanda dan penanda, langue dan parole, sintagmatik dan paradikmatik serta diakronis dan

Page 6: IMPLIKASINYA TEORI STRUKTURALISME-EDITED NEW

sinkronis. Semua teori sosial dapat dianalisa berdasarkan analisa struktural yang tidak terlepas

dari kebahasaan.

Dalam memahami kebudayaan kita tidak biasa terlepas dari prinsip-prinsip dasarnya. De

Saussure merumuskan setidaknya ada tiga prinsip dasar yang penting dalammemahami

kebudayaan, yaitu:

1. Tanda (dalam bahasa) terdiri atas yang menandai (signifiant, signifier, penanda) dan yang

ditandai (signifié, signified, petanda). Penanda adalah citra bunyi sedangkan petanda

adalah gagasan atau konsep. Hal ini menunjukkan bahawa terdapat konsep bunyi yang

terdiri daripada tiga komponen (1) artikulasi kedua bibir, (2) pelepasan udara yang keluar

secara mendadak, dan (3) pita suara yang tidak bergetar.

2. Gagasan penting yang berhubungan dengan tanda menurut Saussure tidak mempunyai

acuan terhadap objektifnya. Tanda tidak mempunyai nomenclature. Untuk memahami

makna maka terdapat dua cara, iaitu, pertama, makna tanda ditentukan oleh pertalian

antara satu tanda dengan semua tanda lain yang digunakan dan cara kedua adalah

merupakan unsur dari batin manusia sebagai kode dalam ingatan manusia, menentukan

bagaimana unsur-unsur objektif yang reality diberikan signifikasi atau makna yang sesuai

dengan konsep tersebut.

3. Permasalahan yang selalu kembali dalam mengkaji masyarakat dan kebudayaan adalah

hubungan antara individu dan masyarakat. Untuk bahasa, menurut Saussure ada langue

dan parole (bahasa dan tuturan). Langue adalah pengetahuan dan kemampuan bahasa

yang bersifat kolektif, yang dihayati bersama oleh semua warga masyarakat; parole

adalah perwujudan langue pada individu. Melalui individu direalisasi tuturan yang

Page 7: IMPLIKASINYA TEORI STRUKTURALISME-EDITED NEW

mengikuti kaedah-kaedah yang berlaku secara kolektif, kerana kalau tidak, komunikasi

tidak akan berlangsung secara lancar. 

Gagasan kebudayaan, baik sebagai sistem kognitif maupun sebagai sistem struktural, bertolak

dari anggapan bahwa kebudayaan adalah sistem mental yang mengandung semua hal yang harus

diketahui individu agar dapat berperilaku dan bertindak sedemikian rupa sehingga dapat diterima

dan dianggap wajar oleh sesama warga masyarakatnya. 

Pierre Bourdieu

Bourdieu pada awalnya menghasilkan karya-karya yang memaparkan sejumlah pengaruh teoritis,

termasuk fungsionalisme, strukturalisme dan eksistensialisme, terutama pengaruh Jean Paul

Sartre dan Louis Althusser.

Pada tahun 60an ia mulai mengolah pandangan-pandangan tersebut dan membangun suatu teori

tentang model masyarakat. Gabungan antara pendekatan teori objektif dan teori subjektif sosial

yang ditulis dalam buku yang berjudul ”outline of a theory of practice” dimana didalamnya ia

memiliki posisi yang unik kerana usaha mensintesakan kedua pendekatan metodologi dan

epistemologi tersebut.

Dalam karyanya ini ia menerangkan pemahaman kaum strukturalis yang menciptakan objektif

yang menyatakan ilmu sosial sebagai ilmu yang utama . Menurutnya pemahaman ini

mengabaikan peranan sebagai pelaku dan tindakan-tindakan praktis dalam kehidupan sosial.

Kelebihan Bourdieu adalah menghasilkan cara pandang yang baru supaya mengatasi pelbagai

pertentangan di antara penjelasan-penjelasan sebelumnya. Pemikirannya bukan hanya menjawab

Page 8: IMPLIKASINYA TEORI STRUKTURALISME-EDITED NEW

pertanyaan tentang asal usul masyarakat tetapi lebih pada menjawab persoalan-persoalan baru

yang diajukan dari pemikiran-pemikiran terdahulu.

Terdapat 3 konsep penting dalam pemikiran Bourdieu yaitu Habitus, Field dan Modal. Habitus

adalah “struktur mental atau kognitif” yang digunakan sebagai faktor untuk menghadapi

kehidupan sosial. Setiap faktor ini adalah bersamaan dengan skema atau pola yang mereka

gunakan untuk merasakan, memahami, menyandari, dan menilai dunia sosial. Melalui pola-pola

ini, faktor mengaplikasikan tindakan mereka dan juga menilainya tindakan tersebut akan di

laksanakan. Secara kebetulan, habitus adalah ”produk internalisasi struktur” dunia sosial. Atau

dengan kata lain habitus dilihat sebagai ”struktur sosial yang diinternalisasikan yang

diwujudkan”.

Habitus mencerminkan pembahagian objektif dalam struktur kelas seperti umur, jenis kelamin,

kelompok dan kelas sosial. Habitus diperoleh sebagai akibat dari lamanya posisi dalam

kehidupan social yang diduduki. Habitus terdapat pada setiap individu bergantung pada wujud

posisi seseorang dalam kehidupan sosial; orang yang menduduki posisi yang sama dalam

kehidupan sosial, cenderung mempunyai kebiasaan yang sama.

Habitus lebih didasarkan pada keputusan impulsif, dimana seorang individu bereaksi secara

efisyen dalam semua aspek kehidupan. Habitus menghasilkan dan dihasilkan oleh kehidupan

sosial. Habitus adalah struktur yang menstruktur kehidupan sosial seseorang individu. Selain itu,

pihak habitus adalah struktur dunia sosial individu.

Habitus menjadi konsep penting dalam idea seseorang terhadap teori struktur berbanding dengan

teori praktikal . Ia berusaha mengkonsepkan kebiasaan dalam pelbagai cara, iaitu:

Page 9: IMPLIKASINYA TEORI STRUKTURALISME-EDITED NEW

Sebagai kecenderungan-kecenderungan emprikal untuk bertindak dalam cara-cara yang

khusus (gaya hidup)

Sebagai motivasi, cita rasa atau perasaan (emosi)

Sebagai perilaku manusia

Sebagai suatu pandangan tentang dunia (kosmologi)

Sebagai keterampilan dan kemampuan sosial praktis

Sebagai aspirasi dan harapan berkaitan dengan perubahan hidup . 

Habitus membekali seseorang dengan hasrat. Motivasi, pengetahuan, keterampilan, dan strategi

untuk memberi status yang lebih rendah. Bagi Bourdieu keluarga dan sekolah merupakan

lembaga penting dalam membentuk kebiasaan yang berbeza.

Field bagi Bourdieu lebih bersifat rasional . Field adalah jaringan hubungan antara posisi objektif

di dalamnya. Hubungan ini terlepas dari kesedaran dan kemahuan seseorang individu.

Bourdieu melihat field sebagai sebuah arena pertarungan. Struktur Field lah yang menyiapkan

dan membimbing strategi yang digunakan penghuni posisi tertentu yang cuba melindungi atau

meningkatkan posisi mereka untuk melaksanakan prinsip sosial yang paling menguntungkan

bagi produk mereka sendiri. Field adalah sejenis pasar kompetisi dimana pelbagai jenis modal

(ekonomi, kultur, sosial, simbolik) digunakan dan disebarkan. Lingkungan adalah lingkungan

politik (kekuasaan) yang sangat penting; hirarki hubungan kekuasaan di dalam lingkungan

politik membantu semua lingkungan yang lain.

Page 10: IMPLIKASINYA TEORI STRUKTURALISME-EDITED NEW

Bourdieu menyusun 3 langkah proses untuk menganalisa lingkungan, pertama, menggambarkan

keutamaan lingkungan kekuasaan (politik). Langkah kedua, menggambarkan struktur objektif

hubungan antara pelbagai posisi di dalam lingkungan tertentu, ketiga, analisis harus mencuba

menetukan ciri-ciri kebiasaan agen yang menempati pelbagai posisi di dalam lingkungan.

Dengan kata lain, Field adalah wilayah kehidupan sosial, seperti seni, industri, hukum, politik

dan lain sebagainya, dimana cara berusaha untuk memperoleh kekuasaan dan status.

Bourdieu menganggap bahwa modal memainkan peranan yang penting, kerana modal yang

memungkinkan orang untuk mengendalikan orang untuk mengendalikan nasibnya sendiri

maupun nasib orang lain.

Ada 4 modal yang berperan dalam masyarakat yang menentukan kekuasaan sosial dan

ketidaksetaraan sosial, pertama modal ekonomi yang menunjukkan sumber ekonomi. Kedua,

modal sosial yang berupa hubungan-hubungan sosial yang memungkinkan seseorang

bermobilisasi demi kepentingan sendiri. Ketiga, modal simbolik yang berasal dari kehormatan

dan prestij seseorang. Dan keempat adalah modal budaya yang memiliki beberapa dimensi, iaitu:

Pengetahuan objektif tentang seni dan budaya

Cita rasa budaya (cultural taste)

Kemampuan-kemampuan individu dan pengetahuan praktikal.

Seperti telah diungkapkan diatas bahwa habitus adalah struktur kognitif yang menghubungkan

individu dan realitas sosial. Habitus merupakan struktur subjektif yang terbentuk dari

pengalaman individu berhubungan dengan individu lain dalam jaringan struktur objektif yang

Page 11: IMPLIKASINYA TEORI STRUKTURALISME-EDITED NEW

ada dalam ruang sosial. Habitus adalah sejarah yang terbentuk setelah manusia lahir dan

berinteraksi dengan masyarakat dalam ruang dan waktu tertentu, dengan kata lain habitus adalah

hasil pembelajaran lewat pengasuhan, aktivitas bermain, dan juga pendidikan masyarakat.

Pembelajaran ini berjalan secara lancar sehingga individu tidak menyandari hal ini terjadi pada

dirinya.

Habitus mendasari field yang merupakan jaringan sebenar antara posisi-posisi objektif dalam

suatu kefahaman sosial . Field merupakan hubungan yang terstruktur dan tanpa disandari

mengatur posisi-posisi individu dan kelompok dalam masyarakat yang terbentuk secara spontan.

Habitus memungkinkan manusia hidup dalam keseharian mereka secara spontan dan melakukan

hubungan dengan pihak-pihak diluar dirinya. Dalam proses interaksi dengan pihak luar tersebut

terbentuklah Field.

Dalam suatu Field ada pertarungan kekuatan-kekuatan antara individu yang memiliki banyak

modal dengan individu yang tidak memiliki modal. Diatas sudah di singgung bahwa modal

merupakan sebuah konsentrasi kekuatan, suatu kekuatan spesifik yang beroperasi di dalam field

dimana di dalam setiap field menuntut untuk setiap individu untuk memiliki modal gara dapat

hidup secara baik dan bertahan di dalamnya.

Secara ringkas Bourdieu menyatakan rumusan generatif yang menerangkan praktis sosial dengan

rumus setiap relasi sederhana antara individu dan struktur dengan relasi antara habitus yang

melibatkan modal.