implementasi program terpadu …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/skripsi - copy.pdfimplementasi...

235
IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA (P2WKSS) DI KELURAHAN CIKERAI KECAMATAN CIBEBER KOTA CILEGON SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian Sarjana Strata-1 Konsentrasi Menajemen Publik pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh : AMOH HAMROH 6661090173 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2013

Upload: hoangthuy

Post on 13-Jun-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN

PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN

SEJAHTERA (P2WKSS) DI KELURAHAN CIKERAI

KECAMATAN CIBEBER KOTA CILEGON

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian Sarjana Strata-1 Konsentrasi

Menajemen Publik pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh :

AMOH HAMROH

6661090173

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

2013

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA
Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA
Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA
Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

ABSTRAK

Amoh Hamroh. 6661090173. 2013. Implementasi Program Terpadu Peningkatan

Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Cikerai

Kecamatan Cibeber Kota Cilegon. Program StudiIlmuAdministrasi Negara. Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I

: Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. Dosen Pembimbing II : Rahmawati, S.Sos., M.Si.

Kata Kunci: ImplementasiKebijakan, Program Terpadu Peningkatan Peranan

Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kondisi social masyarakat Kelurahan

Cikerai, infrastruktur yang memprihatinkan, kondisi ekonomi masih rendah, kurangnya

pengembangan potensi perempuan, kurangnya tanggung jawab dari pelaksana program,

dan banyaknya kegiatan yang tidak sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan. Dengan

tujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi P2WKSS di Kelurahan Cikerai Kota

Cilegon. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori implementasi kebijakan

menurut Charles O‟Jones yaitu organisasi, interpretasi, dan penerapan. Metode

penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Teknik analisis data penelitian menggunakan

analisis data Prasetya Irawan. Hasil penelitian menunjukan implementasi program

terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehatdan Sejahtera (P2WKSS)

di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon belum berjalan dengan baik.

Karena kurangnya sosialisasi program terpadu P2WKSS dari pihak penyelenggara,

kurang aktifnya koordinasi yang dilakukan pihak BKBPP selaku pengurus program

dengan dinas-dinas terkait, dan kegiatan kurang menyentuh pada SDM masyarakat

khususnya perempuan. Saran dalam penelitian yaitu, meningkatan sosialisasi,

meningkatkan koordinasi antara BKBPP dengan Dinas-dinas terkait, dan

mengutamakan kegiatan yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM)

Perempuan.

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

ABSTRACT

Amoh Hamroh. 6661090173. 2013.Implementation of The Increased of Women Role for

Properous and Healthy Family Programin Cikerai, Cibeber Subdistrict Cilegon.

Departement of Public Administration. Faculty of Social and Political Science.

University of Sultan Ageng Tirtayasa. 1st advisor : Dr. Agus Sjafari, S.Sos.,M.Si.

2nd

advisor : Rahmawati, S.Sos., M.Si.

Keywords: Implementation, The Increased of Women Role for Properous and Healthy

Family Programin Cikerai, Cibeber Subdistrict Cilegon

Background research are low social conditions Cikerai village community, Poor

infrastructure, The economic condition was still low, the lack of development of

women's potential, Lack of responsibility of an executor program, and many projects

which do not correspond with the implementation of technical manuals. Research

purposes to see how the implementation of p2wkss in Cikerai, Cibeber Subdistrict

Cilegon. Theory used in research is are theory of implementation by Charles O’Jones

the Organization, interpretation, and application of. The research method used are

qualitative. Research data analysis technique using data analys Prasety aIrawan. The

resultshowed that the Implementation of The Increased of Women Role for Properous

and Healthy Family Programin Cikerai, Cibeber Subdistrict Cilegon. The condition

caused by of the lack of socialization of P2WKSS integrated program Organizer. less

active BKBPP party coordination as the Governing Board of the program to the

Department-related services.and activities are less touched on human society especially

women. The recommendation of research to are improve the socialization, improve

coordination between BKBPP with Service-related services, and to give activity priority

to related to human resources (HR) of women

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Bismillahirrahmanirrahim...

Dari semua yang telah kau tetapkan dalam takdir-Mu

Rencana indah yang kau telah siapkan bagi masa depanku penuh harapan

Harapan kesuksesan terpangku di pundak

Sebagai janji kepada mereka....

Bapak dan Ibu

Kini ku persembahkan skripsi ini

Sebagai ungkapan syukur dan terima kasihku

Untuk semua orang yang ku sayangi

Untuk dosen yang telah berjasa

Untuk Bapak dan Ibu tercinta

Utnuk Kakak dan Adik tersayang

Untuk sahabat terindahku

Terima kasih ku tiada akhir...

Semangatku hanya karena kalian

Apapun akan ku lakukan..

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini yang berjudul

“Implementasi Program Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat

dan Sejahtera (P2WKSS) Di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon

”.

Adapun skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat untuk bisa melakukan

penelitian lapangan yang kemudian akan menjadi skripsi yang merupakan persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

Dalam penyusunan skripsi ini Peneliti melibatkan banyak pihak yang senantiasa

memberikan bantuan, baik berupa pengajaran, bimbingan, dukungan moral dan materil,

maupun keterangan-keterangan yang sangat berguna hingga tersusunnya skripsi ini.

Untuk itu, dengan rasa hormat Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat., M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, juga selaku Dosen Akademik serta

PembimbingI, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk melakukan sesi

bimbingan baik bimbingan akademik maupun bimbingan mengenai skripsi ini.

Serta terima kasih pula atas pemberian masukan serta arahannya yang sangat

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

membantu Peneliti dalam menghadapi masalah-masalah terkait penyusunan

skripsi ini.

3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si, Wakil Dekan I Bidang Akademik FISIP

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Mia Dwianna W, M.Ikom., Wakil Dekan II Bidang Keuangan danUmum FISIP

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Ismanto, S.Sos., MM., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Rina Yulianti, S.IP., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Anis Fuad, S.Sos., M.Si., Sekertaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara

FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Rahmawati, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing II, terima kasih telah meluangkan

waktunya untuk melakukan sesi bimbingan dan memberikan masukan serta

arahannya yang sangat membantu Peneliti dalam menghadapi masalah-masalah

terkait penyusunan skripsi ini.

9. Ipah Ema Jumiati, M.Si., selaku Dosen Penguji Seminar dan Sidang Skripsi

yang telah menguji serta membimbing penyusunan skripsi sehingga peneliti

dapat dengan mudah menyusun skripsi ini dengan baik.

10. Yeni Widyastuti, S.Sos, M.Si., selaku penguji sidang skripsi yang telah menguji

serta membimbing penyusunan revisi sidang skripsi ini.

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

11. Kepada seluruh Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara yang tidak

dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah dan pernah memberikan bekal-

bekal ilmiah kepada peneliti selama proses belajar mengajar.

12. Dra. Hj. Uum Umayah, MM. MH., Kepala Badan Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kota Cilegon, Bapak Gayatra Lubay, SE

selaku Kepala Bidang Kesetaraan dan Keadilan Gender, Ibu Evawarni selaku

Kepala Sub Bidang Bina Lembaga Organisasi Perempuan (BLOP), beserta

jajarannya yang telah memberikan kemudahan dalam pengumpulan data terkait

penelitian ini.

13. Kepada Kecamatan Cibeber baik Ibu Dra. Lina Komalasari, Kepala Kecamatan

atau Ibu Camat, Ibu Sukamsatun, SE. MM., Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial

beserta jajarannya yang telah mempermudah peneliti dalam memperoleh data

yang berkaitan dengan Kecamatan Cibeber.

14. Kepada Kelurahan Cikerai baik Bapak Astari, SE., Lurah atau Kepala Kelurahan

Cikerai beserta Istri dan jajarannya yang bersedia telah membantu memberikan

kemudahan untuk mencari data dan informasi yang dibutuhkan.

15. Kepada Ayahanda Roji Sujai Anwar, Ibunda Jahroh, Kakak Uum Umaroh, serta

adik tersayang Muhammad Bhactiar yang tidak pernah lelah untuk terus

memberikan cinta dan keceriaan serta senantiasa memberikan semangat dan doa

yang begitu tulus.

16. Sahabat tercinta Ari Setiawan, Wiwin Widiyanti, Samsul, Icha, Puput, Heri,

Dewanti, Triana, Winda, Yati, Hafid dan masih banyak lagi yang tidak dapat

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

disebutkan satu per satu yang dengan senang hati memberikan semangat serta

dukungan kepada Peneliti sehingga Peneliti termotivasi untuk mengerjakan

skripsiini dengan baik dan tidak malas-malasan.

17. Teman-teman kelas A Reguler 2009 yang biasa kita sebut dengan “PEDES

JUDES”, terima kasih untuk kalian yang selalu memberikan motivasi serta

keceriaan selama peneliti berkuliah di Kampus ini.

18. Teman-teman seperjuangan Program Studi Ilmu Administrasi Negara angkatan

2009, yang dengan tulus dan senang hati memberikan semangat serta dukungan

kepada Peneliti dalam mengerjakan skripsi ini.

19. Kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu, terima kasih

telah bersedia membantu dan memberikan informasi dalam penyusunan skripsi

ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,

dikarenakan keterbatasan ilmu Peneliti. Oleh karena itu, Peneliti dengan rendah hati

memohon maaf atas kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam skripsi ini, Peneliti

berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

penelitian ini.

Serang, Oktober2013

Amoh Hamroh

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS ............................................................

LEMBAR PESETUJUAN ......................................................................................

ABSTRAK ................................................................................................................

LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakangMasalah ..................................................................... 1

1.2 IdentifikasiMasalah .......................................................................... 16

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan Masalah ............................................................ 16

1.3.2. RumusanMasalah ................................................................. 16

1.3.3. Maksud dan TujuanPenelitian .............................................. 17

1.4. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 17

1.5. Sistematika Penulisan ...................................................................... 18

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

BAB II DESKRIPSI TEORI

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1. Implementasi Kebijakan ........................................................ 21

2.1.2. Model Implementasi Kebijakan ............................................. 27

2.1.3.Kebijakan Publik ..................................................................... 34

2.1.4.Pemberdayaan Perempuan ...................................................... 35

2.1.5.Konsep P2WKSS .................................................................... 39

2.2 Kerangka Berfikir ............................................................................ 40

2.3 Asumsi Dasar .................................................................................. 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 MetodePenelitian .............................................................................. 44

3.2 InstrumenPenelitian .......................................................................... 45

3.3 TeknikPengumpulanData.................................................................. 46

3.4 Informan Penelitian........................................................................... 47

3.5 TeknikAnalisis Data ......................................................................... 50

3.6 Uji Keabsahan Data .......................................................................... 53

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 54

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kelurahan Cikerai .................................................... 56

4.1.2 Definisi Program Terpadu P2WKSS ....................................... 62

4.2 Deskripsi Data dan Analisis Data

4.2.1 Deskripsi Data.......................................................................... 65

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

4.2.2 Informan Penelitian.................................................................. 67

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

4.3.1 Implementasi Program Terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Kecamatan Cibeber Kota Cilegon .......................................... 69

4.3.1.1 Organisasi .................................................................. 70

4.3.1.2 Interpretasi.................................................................. 114

4.3.1.3 Penerapan .................................................................. 131

4.4 Pembahasan

4.4.1 Analisis Peneliti Tentang Hasil Penelitian ........................... 163

4.4.1.1 Organisasi ................................................................... 164

4.4.1.2 Interpretasi.................................................................. 165

4.4.1.3 Penerapan ................................................................... 167

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 172

5.2 Saran .................................................................................................. 174

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. v

LAMPIRAN

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1Daftar Instansi yang terkait dan kegiatan dalam program terpadu P2WKSS di

Kota Cilegon ...................................................................................... 4

Tabel 1.2Lokasi P2WKSS tahun 2009-2013 ........................................................ 6

Tabel 1.3 Keadaan Keluarga Masyarakat Kelurahan Cikerai ............................ 7

Tabel 1.4 Jumlah RTS Kecamatan Cibeber tahun 2011-2012 ............................. 9

Tabel 1.5Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Tingat Pendidikan ......................... 10

Tabel 1.6 Jenis pekerjaan penduduk Kecamatan Cibeber ................................. 12

Tabel 3.1InformanPenelitian ................................................................................ 48

Tabel 3.2Jadwal Penelitian ................................................................................... 54

Tabel 4.1 Jumlah Pegawai Kelurahan Cikerai Menurut Jabatan .......................... 57

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Cikerai Tahun 2012 ............................... 60

Tabel 4.3 InformanPenelitian ............................................................................. 67

Tabel 4.4 Rekapitulasi dari pembahasan ............................................................ 170

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Turunan dari Kebijakan Publik ......................................................... 25

Gambar 2.2 Tahapan kebijakan publik ................................................................ 26

Gambar 2.3 Model Implementasi Donald Van Meter dan Van Horn ................. 28

Gambar 2.4 Model Direct and Indirect of Implementation (Edward III) ........... 29

Gambar 2.5 Model Implementasi Grindle ........................................................... 33

Gambar 2.6 Kerangka pikir pemberdayaan perempuan ...................................... 37

Gambar2.7 Kerangka Berfikir ............................................................................. 42

Gambar 3.1Proses Analisis Data .......................................................................... 50

Gambar 4.1Struktur Organisasi Kelurahan Cikerai .............................................. 57

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan

Sejahtera (P2WKSS) adalah program yang ditujukan bagi peningkatan sumber daya

manusia khusus pada perempuan untuk dapat lebih berperanan dan lebih memiliki

kapabilitas terutama dalam mewujudkan keluarga sehat sejahtera. Program ini

merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia dan sumber

daya alam serta lingkungan untuk mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat

sejahtera dan bahagia untuk pembangunan masyarakat desa dan/atau kelurahan, dengan

perempuan sebagai penggeraknya. Sejak mulai dicanangkannya pada tahun 1979,

program ini tercantum dalam program kerja di Departemen/LPND, di berbagai

departemen dan lembaga non-departemen yang menangani program Peningkatan

PerananWanita (P2W) dalam pembangunan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi

masing-masing, serta peranan aktif dari gerakan PKK dengan partisipasi berbagai

potensi swasta dan LSM lainnya.

Dalam pelaksanaannya, P2WKSS sempat tidak berjalan dengan

diberlakukannya Peraturan Pemerintah nomor 25/2000 tentang Kewenangan Pemerintah

dan Provinsi sebagai Daerah Otonom yang mengakibatkan masalah kelembagaan dan

jaringan di Daerah yaitu dimana yang dulu program tersebut diselenggarakan oleh

pemerintah pusat berubah menjadi diselenggarakan oleh pemerintah daerah, khususnya

yang menangani pemberdayaan perempuan dan anak.Walaupun terjadi ketidakjelasan

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

pada program P2WKSS, program tersebut masih tetap dilaksanakan di beberapa

wilayah termasuk di Provinsi Banten.

Adapun yang menjadi landasan yuridis dari program terpadu P2WKSS di

Provinsi Banten adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 Pasal 28, Pasal 33 Ayat (1) dan Ayat

(4)

2. Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Kekeluargaan Sejahtera (Lembar Negara

RI Tahun 1992 No. 35, Tambahan Lembaran Negara RI No. 3475)

3. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

4. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahuun 2002 tentang Perlindungan Anak

5. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

6. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pengahapusan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga

7. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara

No. 4437)

8. Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

9. Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International

Convenant On Economic, Social and Curtural Rights

10. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan International

Convenant On Civil and Political Rights

11. Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara RI

Tahun 2000 No. 54 Tambahan Lembaran Negara No. 3952)

12. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009

13. Peraturan Presiden RI Nomor 13 Tahun 2009 tentang Tim Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan ; (Revisi atas PerPres Nomor 54 Tahun 2005)

14. Instruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan

Gender Dalam Pembangunan Nasional

15. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional

Percepatan Penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pedoman

Pelaksanaan Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera

di Daerah

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

17. Keputusan Gubernur Banten Nomor : 463/KEP. 181-HUK/2007 tentang :

Penetapan Lokasi Desa/Kelurahan Binaan Pelaksanaan Program Terpadu

P2WKSS di Provinsi Banten Tahun 2007-2011.

( Sumber : Petunjuk Teknis P2WKSS Kota Cilegon Tahun 2013 )

Di Provinsi Banten, program ini mulai digulirkan sejak tahun 2001 dengan

ruang lingkup Desa/Kelurahan yang termasuk kategori daerah rawan sosial ekonomi,

pendidikan, kesehatan atau kondisi lainnya berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh

Gubernur sebagai penanggung jawab program tersebut pada tingkat Provinsi.

Sedangkan dalam wilayah Kota/Kabupaten, yang menjadi penanggung jawab program

adalah Walikota/Bupati. Salah satu wilayah yang melaksanakan program terpadu

P2WKSS di Provinsi Banten yaitu Kota Cilegon.

Untuk pelaksanaannya di Kota Cilegon, program terpadu P2WKSS ini

dilakukan oleh Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP)

yang bekerjasama dengan berbagai instansi lainnyayaitu Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil (DKCS), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dinas Pertanian dan Kelautan

(Disperla), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Ketahanan Pangan (BMKP), Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Tata Kota,

Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, dan Pembinaan

Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota. Program kegiatan dari instansi-instansi tersebut

yaitu pada tabel 1.1 sebagai berikut :

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Tabel 1.1

Daftar Instansi yang terkait dan kegiatan dalam program terpadu P2WKSS di

Kota Cilegon

Instansi Kegiatan

1. Badan Keluarga Berencana

dan Pemberdayaan

Perempuan (BKBPP)

Pelatihan jasa boga, pelatihan menjahit, pelatihan perawatan tubuh,

pelatihan etnik, contoh rumah sehat, kebun contoh, bantuan peralatan

rumah tangga, bantuan pot, penyuluhaan Bina Keluarga Balita, Bina

Keluarga Lansia, Bina Keluagra Remaja, pelayanan Keluarga

Berencana (KB) dan promosi KB, pembinaan posyandu, pembinaan

Gerakan Sayang Ibu (GSI), pembentukan Pusat Pelayanan dan

Perlindungan Keluarga Cilegon (P3KC), dan pembinaan tentang

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

2. Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil (DKCS)

Sosialisasi pencatatan kelahiran dan pendaftaran penduduk, dan

pelayanan sidang kolektif penetapan pengadilan negeri bagi

kelahiran di atas 1 tahun.

3. Dinas Tenaga Kerja

(Disnaker)

Pelatihan menjahit, usaha mandiri, dan padat karya infrastuktur.

4. Dinas Pertanian dan Kelautan

(Disperla)

Pengembangan dan pemanfaatan pekarangan, pengembangan dan

pengelolaan Bina Usaha Peternakan.

5. Dinas Sosial (Dinsos) Kelompok Usaha Bersama, Wanita Rawan Sosial Ekonomi, rumah

tidak layak huni, Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin.

6. Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Ketahanan

Pangan (BPMKP)

Biaya operasional Bantuan Masyarakat Langsung, pendampingan

pola padat karya, pendampingan Beras Miskin (Raskin), Beras

Miskin Daerah (Raskinda), sosialisasi/penyuluhan Warung teknologi,

pendataan Teknologi Tepat Guna, peningkatan pengetahuan

kemampuan dan keterampilan wirausaha baru dan pembentukan

kelompok pola Gramin Bank, bimbingan Usaha Mitra Binaan,

penyuluhan pemberdayaan masyarakat, dan ketahanan pangan.

7. Dinas Kebersihan Gerobak sampah dan tong sampah.

8. Dinas Tata Kota Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)

9. Badan Lingkungan Hidup

(BLH)

Bantuan bibit tanaman, pembinaan kelompok tani tentang penanaman

dan upaya pelestariannya, dan drum sampah.

10. Dinas Pendidikan (Dindik) Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), program kesetaraan

paket B (setara SMP) dan paket C (setara SMA), program keaksaraan

fungsional, dan program keterampilan.

11. Dinas Kesehatan (Dinkes) Pembinaan Kesehatan ibu dan Anak (KIA) / KB di Polindes,

Posyandu, dan Poskesdes, bantuan material stimulan jamban

keluarga, kelurahan siaga aktif, penyuluhan kesehatan, survey rumah

tangga ber-PHBS, dan penjaringan kesehatan anak SD,SMP, dan

SMA.

12. Kementerian Agama Penilaian keluarga sakinah teladan tingkat Kota, pembinaan calon

pengantin, dan pelatihan memandikan jenazah.

Sumber : Petunjuk Pelaksanaan program terpadu P2WKSS 2013

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon mulai berlangsung pada tahun 2009

dengan di tetapkannya Keputusan Walikota Nomor 147.14/Kep.350-org/2009 mengenai

Penetapan Lokasi Kelurahan Binaan Untuk Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan

Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Di Kota Cilegon Tahun

2009-2013, dengan kriteria sebagai berikut :

a. Sasaran program terpadu P2WKSS adalah perempuan dengan tingkat

kesejahteraan tergolong rendah atau yang masuk kategori keluarga miskin,

keluarga pra sejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi

kebutuhan dasar secara minimal seperti kebutuhan pangan, sandang dan

papan serta pendidikan dan kesehatan. Kategori lainnya yaitu keluarga

sejahtera tahap 1 yang merupakan keluarga yang telah dapat memenuhi

kebutuhan dasar serta kebutuhan sosial psikologis seperti kebutuhan

pendidikan, keluarga berencana, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan

lingkungan tempat tinggal dan transportasi. Kategori-kategori tersebut harus

berdasarkan data yang dikeluarkan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik

(BPS).

b. Jangkauan program terpadu P2WKSS meliputi semua Desa/Kelurahan

dengan prioritas rawan sosial ekonomi, kesehatan dan pendidikan.

c. Penetapan Desa/Kelurahan yang akan dijadikan sasaran lokasi program ini

ditetapkan oleh Bupati atau Walikota setampat berdasarkan atas

pertimbangan prioritas dan berdasarkan atas asas kemandirian dan

keswadayaan.

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Penetapan Desa/daerah binaan program terpadu P2WKSS dilaksanakan setiap 5

tahun sekali dengan mengacu pada hasil survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota

Cilegon, yang dibahas barsama oleh pihak dari BPS, BAPPEDA (Badan Perencanaan

dan Pembangunan Daerah), dan BKBPP (Badan Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan) sebagai pihak yang penyelenggara program. Pembahasan

tersebut diketuai oleh Walikota/Wakil Walikota Cilegon. Adapun lokasi yang menjadi

daerah binaan program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon yaitu pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 1.2

Lokasi P2WKSS tahun 2009-2013

Tahun Kecamatan Kelurahan

2009 Cilegon 1. Ketileng

2. Bagendung 2010 Ciwandan 1. Gunung Sugih

2. Tegal Ratu 2011 Pulomerak 1. Tamansari

2. Mekarsari 2012 Jombang 1. Jombang Wetan

2. Masigit 2013 Cibeber 1. Cikerai

2. Bulakan

Sumber : Keputusan Walikota Nomor 147.14/Kep.350-org/2009

Berdasakan tabel 1.2 diatas dapat diketahui bahwa di tahun pertama yaitu tahun

2009, program P2WKSS diberlakukan pada Kecamatan Cilegon yaitu tepatnya di

Kelurahan Ketileng dan Bagendung. Tahun kedua yaitu 2010 di Kecamatan Ciwandan

Kelurahan Guunung Sugih dan Tegal Ratu. Tahun ketiga di Kecamatan Pulomerak di

Kelurahan Tamansari dan Mekarsari. Dan tahun keempat, P2WKSS ini dilakukan di

Kecamatan Jombang yaitu di Kelurahan Jombang Wetan dan Masigit. Tahun ini yaitu di

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

tahun kelima, Kecamatan yang berhak mendapatkan program terpadu P2WKSS adalah

Kecamatan Cibeber, tepatnya yaitu di Kelurahan Bulakan dan Kelurahan Cikerai.

Karena Kelurahan Bulakan dan Cikerai termasuk kedalam kategori Daerah rawan Sosial

Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan.

Adapun yang menjadi ukuran standar kemiskinan untuk program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai yaitu berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh

BKBPP. Kategori keluarga miskin di Kelurahan Cikerai berdasarkan standar BKBPP

tersebut yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.3

Kategori Keluarga Miskin di Keluarahan Cikerai Berdasarkan Standar BKBPP

Keterangan Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera Tahap I

Jumlah kepala keluarga yang di data 135

220

Jumlah kelapa keluarga menurut jenis

kelamin :

- Laki-laki

- Perempuan

- 108

- 27

- 175

- 45

Jumlah kepala keluarga menurut status

pekerjaan :

- Bekerja

- Tidak bekerja

- 119

- 16

- 130

- 90

Jumlah kepala keluarga menurut status

pendidikan :

- Tidak tamat SD

- Tamat SD-SLTP

- Tamat SLTA

- Tamat AK/PT

- 54

- 58

- 19

- 4

- 25

- 178

- 14

- 0

Jumlah keluarga yang mendapatkan

kredit/bantuan modal :

- Ya

- Tidak

- 31

- 104

- 3

- 217

Jumlah yang keluarganya paling kurang

sekali seminggu seluruh anggota

keluarga makan daging/ikan/

Telur

0

26

Jumlah yang seluruh anggota keluarga

umur 10-60 tahun bisa baca tulisan latin

0

32

Sumber : Kecamatan Cibeber Tahun 2012

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari tabel1.3 tersebut dapat di ketahui bahwa jumlah KK yang masuk pada

ketegori Keluarga Sejahtera Tahap I lebih banyak di banding dengan Keluarga Pra

Sejahtera. Kepala Keluarga dengan jenis kelamin perempuan lebih sedikit dibanding

dengan laki-laki yaitu pada Keluarga Pra Sejahtera laki-laki berjumlah 108 KK dan

perempuan 27 KK, sedangkan Keluarga Sejahtera Tahap I laki-lakinya berjumlah 175

KK dan perempuan 45 KK. Walaupun dari kedua kategori tersebut lebih banyak yang

tamatan SD-SLTP, sebagian besar Kepala Keluarga baik dari Keluarga Pra Sejahtera

maupun Keluarga Sejahtera Tahap I memiliki pekerjaan.

Pemerintah mengadakan program pinjaman bergulir, namun pada Keluarga Pra

Sejahtera dan Keluarga Sejahtera Tahap I ini masih banyak yang tidak mendapatkan

bantuan modal untuk usaha keluarga. Selain itu tabel 4.3 juga menjelaskan bahwa tidak

ada keluarga yang setidaknya paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga

makan daging/ikan/telur dan seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun yang bisa baca

tulis pada Keluarga Pra Sejahtera. Lain hal pada Keluarga Sejahtera Tahap I yang

walaupun tidak banyak namun masih ada keluarga yang setidaknya paling kurang sekali

seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur dan seluruh anggota

keluarga umur 10-60 tahun yang bisa baca tulis.

Selain itu, terdapat permasalahan lain yang terjadi di daerah binaan program

terpadu P2WKSS, yaitu Kelurahan Cikerai. Permasalahan tersebut yaitu :

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Pertama, yaitu rendahnya kondisi sosial masyarakat Kelurahan Cikerai. Seperti

masih tingginya kemiskinan di Kelurahan Cikerai, yang dapat di lihat pada tabel 1.3

berikut :

Tabel 1.4

Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS)

Kelurahan Jumlah RTS Persentase

% 2011 2012

1. Bulakan 273 279 0,01 (naik)

2. Cibeber 178 168 0,03 (naik)

3. Cikerai 321 314 0,01 (naik)

4. Kalitimbang 249 266 0,03 (naik)

5. Karang Asem 344 581 0,26 (naik)

6. Kedaleman 311 263 0,08 (turun)

Jumlah 1676 1871

Sumber : Plt. Kasie Kesejahteraan Sosial Kecamatan Cibeber 2012

Dari tabel 1.4 diatas, dapat diketahui bahwa Rumah Tangga Sasaran (RTS) di

Kecamatan Cibeber mengalami kenaikan dari 1.676 RTS menjadi 1.871 RTS. Di tahun

2012, Kelurahan yang memiliki jumah RTS terbanyak yaitu Karang Asem dengan 581

RTS naik 0,26 % dari 344 RTS. Kemudian Cikerai dengan 314 RTS naik 0,01 % dari

jumlah 321 RTS, Bulakan 279 RTS naik 0,01 % dari 273 RTS, Kalitimbang 266 RTS

naik 0,03 % dari jumlah 249 RTS, Kedaleman 263 RTS yang mengalami penurunan

dari jumlah 311 RTS, dan Kelurahan Cibeber dengan 168 RTS naik 0,03 % dari 178

RTS. Kelurahan Cikerai menjadi Kelurahan kedua yang memiliki Rumah Tangga

Sasaran (RTS) tinggi di Kecamatan Cibeber setelah Kelurahan Karang Asem. Hal

tersebut dapat terjadi karena pendidikan masyarakat/penduduk Kelurahan Cikerai masih

rendah. Adapun data yang menunjukan rendahnya pendidikan di Kelurahan Cikerai

yaitu pada tabel 1.5 berikut :

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Tabel 1.5

Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah / Jiwa Persentase (%)

1. TK 99 0,15

2. SD / MA 132 0,20

3. SLTP / MTS 105 0,16

4. SLTA / MA 67 0,10

5. Diploma / S1 24 0,4

6. Tidak Lulus SD 225 0,35

JUMLAH 652 100 %

Sumber : Kelurahan Cikerai 2012

Dari tabel 1.5tersebut,diketahui bahwa pendidikan yang paling banyak di

tempuh masyarakat Kelurahan Cikerai adalah SD, SLTP, dan SLTA. Karena di Kota

Cilegon telah memberlakukan penggratisan Sekolah dari SD hingga SMA/SLTA.

Sehingga masyarakat akan lebih mudah untuk menerima pendidikan. Namun dalam

kenyataannya dari jumlah tersebut, tidak sebanding dengan jumlah penduduk Kelurahan

Cikerai yaitu sebanyak 2.907 jiwa. Dan seperti yang ditujukan pada tabel, ternyata

masih banyak yang tidak lulus SD. Oleh karena itu di Kelurahan Cikerai masih ada

yang buta huruf atau sama sekali tidak bisa membaca bahkan menulis. Hal itu

dibuktikan pada saat sosialisasi mengenai P2WKSS yang dilaksanakan pada tanggal 5

Maret 2013 di Kantor Kelurahan Cikerai, lebih dari 15 peserta KK (Kepala Keluarga)

Binaan tidak bisa menuliskan namanya sendiri sehingga diwakilkan oleh teman dan

petugas sosialisasi dari P2WKSS.

Rendahnya tingkat pendidikan juga menyebabkan rendahnya kesadaran

masyarakat Kelurahan Cikerai dalam menjaga kesehatan, baik itu kesehatan

lingkungannya maupun kesehatan dari diri masyarakat itu sendiri. Masyarakat di

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

lingkungan Kelurahan Cikerai masih membuang sampah secara sembarangan. Sehingga

sampah-sampah banyak yang berserakan. Di Cikerai juga dalam pendirian rumah

penduduk, kurang memperhatikan masalah saluran pembuangan bekas air kotoran

rumah tangga (selokan). Sehingga di Cikerai masih banyak rumah yang saluran

pembuangannya tidak mengalir sehingga terjadi pengendapan yang mengakibatkan

lingkungan menjadi bau dan kotor.

Kedua, yaitu kondisi ekonomi Kelurahan Cikerai yang masih rendah. Karena

dengan jenis pekerjaan masyarakat Kelurahan Cikerai yang mayoritas adalah Buruh dan

Petani. Masyarakat Cikerai merasa tidak mampu untuk menghidupi keluarganya secara

layak dan memenuhi gizi keluarga dengan seimbang. Yaitu dengan makan ayam, sayur,

ikan misalnya. Sehingga masyarakat Cikerai tidak benar-benar memikirkan arti penting

dari gizi. Padahal daerah Kelurahan Cikerai adalah daerah yang masih banyak memiliki

lahan ladang/tegalan yang cukup luas yaitu seluas 290 Ha, lahan persawahan seluas 13

Ha, serta padang rumput seluas 5,30 Ha. Apabila masyarakat lebih bisa

memanfaatkannya, maka kehidupan dari masyarakat Kelurahan Cikerai akan lebih

sejahtera. Untuk mengetahui jenis pekerjaan dari penduduk Kelurahan Cikerai, dapat di

lihat pada tabel 1.7 berikut :

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Tabel 1.6

Jenis pekerjaan penduduk Kecamatan Cibeber

Kelurahan Jenis Pekerjaan

Perta

nian

Pe

ter

nak

an

Per

ikan

an

Indus

trian

Kon

stuk

si

Perdag

angan

Transpor

tasi/

Komunik

asi

PNS TNI/

Polri

Jasa

Lain

nya

Bulakan 2506 2 2 - - 15 - 13 - 949

Cikerai 200 5 - - - 29 - 3 - 455

Kalitimbang 73 15 - - - 75 142 54 3 1467

Karang

Asem

- - - - - 742 - 49 21 511

Cibeber 98 - - - - 193 - 135 - 3397

Kedaleman 462 76 - - - 1156 - 63 - 1263

Jumlah 3339 98 2 0 0 2210 142 317 24 6638

Sumber : Cibeber Dalam Angka 2010 (BPS Kota Cilegon)

Berdasarkan tabel 1.7 diatas dapat diketahui bahwa jenis pekerjaan yang paling

banyak yaitu jasa lainnya seperti diantaranya tukang ojek, gali kubur, penambang pasir

dan kuli bangunan yaitu sebanyak 455 Jiwa. Sedangkan terbanyak kedua yaitu jenis

pekerjaan di bidang pertanian dengan jumlah 200 Jiwa dan terbanyak ketiga yaitu

bidang perdagangan dengan jumlah 29 Jiwa. Hal itu dikarenakan wilayah Kelurahan

Cikerai juga terdapat lokasi kuburan Cina dan penambangan pasir.

Ketiga, yaitu kurangnya pengembangan potensi perempuan di Kelurahan

Cikerai. Karena sebenarnya kaum perempuan memiliki sejumlah potensi yang baik,

salah satunya seperti memanfaatkan hasil kebun untuk di olah dan jual. Apabila dikelola

secara benar maka potensi tersebut akan memberikan manfaat yang sangat besar, baik

untuk keluarga maupun lingkungannya. Perempuan juga dapat menjadi pelaku

pembangunan ekonomi dalam menggerakkan masyarakat untuk memerangi kemiskinan.

Namun dalam kenyataannya perempuan di Kelurahan Cikerai masih banyak yang tidak

memiliki keahlian tertentu. Sehingga perempuan di Kelurahan Cikerai sebagian besar

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

memiliki pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga biasa, bahkan banyak yang menjadi

buruh tani di perkebunan orang lain. Hal itu yang menjadi pokok persoalan yang

dihadapai kaum perempuan berkaitan dengan kualitas dan mutu sumber daya manusia

yang masih rendah. Oleh karenanya, yang menjadi akar permasalahan kemiskinan yaitu

masalah pada ketertinggalan kaum perempuan dalam mengakses, berpartisipasi serta

memanfaatkan hasil-hasil pembangunan. Untuk itu, pemberdayaan perempuan

khususnya di bidang sosial dan ekonomi menjadi hal prioritas yang dapat dilakukan

untuk mencapai kesejahteraan khususnya dalam keluarga. Dengan pemberdayaan

tersebut diharapkan akan menjadi suatu daya dukung bagi perempuan untuk

mengembangkan diri dan kaum perempuan itu sendiri.

Keempat, kurangnya tanggung jawab dari pelaksana program P2WKSS di

Kelurahan Cikerai. Hal itu dapat dibuktikan dari adanya pegawai UPTD BKBPP yang

seharusnya setiap ada kegiatan melakukan pengawasan rutin, namun pada kenyataannya

dalam satu minggu pihak UPTD BKBPP mengawasi kegiatan hanya 2-3 kali, bahkan

sempat lebih dari seminggu pihak UPTD BKBPP tidak melakukan pengawasan dengan

alasan di UPTD sedang ada kegiatan lainnya. Padahal seharusnya walaupun ada

kegiatan setidaknya ada satu orang yang mewakili untuk menghadiri kegiatan P2WKSS

karena memang sudah menjadi tanggung jawab dari pihak UPTD BKBPP sebagai

pengawas program untuk hadir setiap kali ada pembinaan dan pelatihan. Selain itu,

kurangnya tanggung jawab juga terjadi pada Ketua Sub Bagian Bina Lembaga dan

Organisasi Perempuan (BLOP) selaku ketua pelaksana. Selama ada kegiatan pelatihan,

ketua pelaksana hanya datang pada saat pembukaan dan penutupan. Padahal seharusnya

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

ada proses pemantauan yang dilakukan oleh Ketua Pelaksana, sehingga kegiatan dapat

berjalan sebagaimana mestinya.

Kelima, banyaknya kegiatan P2WKSS di Kelurahan Cikerai yang tidak sesuai

dengan petunjuk teknis pelaksanaan. Diantaranya yaitu peserta pelatihan yang ditujukan

untuk masyarakat miskin, namun dalam pelaksanaanya banyak peserta yang mengikuti

kegiatan pelatihan adalah masyarakat yang mampu secara materil. Hal itu terlihat

dengan adanya peserta yang membawa Handphone, motor bahkan ada yang memakai

perhiasan dan ada juga peserta yang mengikuti pelatihan tata rias tapi peserta tersebut

sedang melakukan perawatan wajah di Salon kecantikan. Namun, pihak pelaksana tidak

melakukan tindakan untuk supaya program P2WKKS menjadi tepat sasaran yaitu pada

masyarakat miskin. Hal tersebut dikarenakan pihak BKBPP lebih mementingkan

program berjalan dengan lancar tanpa memikirkan apakah program sesuai target atau

tidak. Selain itu peserta yang seharusnya dalam setiap pelatihan di isi dengan 25 orang

dengan orang yang berbeda. Namun kenyataan dilapangan, peserta yang datang tidak

sesuai prosedur tersebut yaitu hanya 15-20 peserta dan di kegiatan pelatihan yang satu

dengan yang lainnya yang mengikuti adalah orang yang sama. Kelengkapan peserta

terjadi ketika pelatihan tata rias saja. Selain itu juga, banyak peserta yang tidak

tercantum dalam KK (Kepala Keluarga) Binaan.

Kemudian ditemukan pula ketidaksesuaian pelaksanaan dengan petunjuk teknis

P2WKSS juga terjadi pada penjadwalan kegiatan. Hal tersebut dapat di lihat dari

kegiatan sosialisasi yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2013 namun

dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2013. Sehingga dalam sambutan yang dibawakan

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

oleh Kepala Badan BKBPP terjadi salah pengucapan tanggal pelaksanaan sosialisasi

tersebut. Kegiatan keterampilan yang seharusnya 22 Mei 2013, namun kegiatan tersebut

sudah dilakukan pada tanggal 15 April 2013-19 April 2013. Seharusnya juga pelatihan

tersebut dilaksanakan sebanyak 10 hari namun kenyataannya dilaksanakan hanya 5 hari.

Hal itu terjadi karena perencanaan program P2WKSS yang tidak matang. Berbagai

kendala terjadi saat kegiatan dilaksanakan. Seperti dana yang seharusnya sebelum

kegiatan sudah ada, tapi kenyataannya hingga kegiatan selesai, dana belum tersedia.

Sehingga para tutor dari keterampilan mengeluhkan pembayaran honor yang terlambat.

Begitu juga pada pelatihan yang lainnya seperti pelatihan tata boga dan tata rias. Hal

yang membuat para tutor kecewa adalah dana yang diperlukan untuk pelatihan tersebut

menggunakan dana pribadi dari tutor yang bersangkutan. Dengan keterlambatan dana

karena perencanaan yang tidak matang, hal itu juga mengakibatkan kegiatan lainnya

menjadi terkendala. Salah satu staf BKBPP menegaskan bahwa memang terjadi

perencanaan yang tidak matang dan pelaksanaan yang tidak teratur. Jadi dalam

pengajuan dana untuk kegiatan dilakukan dalam kurung waktu yang berdekatan dengan

waktu kegiatan dilaksanakan sehingga pencairan dana bisa memakan waktu setelah

kegiatan dilakukan. Dan proses pengajuan dana juga tidak dilakukan secara serentak

untuk semua kegiatan, namun satu per satu kegiatan sehingga semuanya menjadi

terkendala.

Dengan adanya pemaparan masalah yang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

meneliti tentang “ Implementasi Program Peningkatan Peranan Wanita menuju

Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) Di Kelurahan Cikerai Kota Cilegon ”.

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

I.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Rendahnya kondisi sosial masyarakat Kelurahan Cikerai

2. Rendahnya kondisi ekonomi Kelurahan Cikerai.

3. Kurangnya pengembangan potensi perempuan di Kelurahan Cikerai.

4. Kurangnya tanggung jawab dari pelaksana program P2WKSS di Kelurahan

Cikerai.

5. Banyaknya kegiatan P2WKSS di Kelurahan Cikerai yang tidak sesuai dengan

petunjuk teknis pelaksanaan.

I.3. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

I.3.1. Pembatasan Masalah

Dalam pembatasan masalah dalam penelitian ini maka peneliti akan membatasi

tentang “Implementasi Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga

Sehat dan Sejahtera (P2WKSS)”.

I.3.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimanakah implementasi program P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Kecamatan Cibeber Kota Cilegon?

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

I.4. Maksud Dan Tujuan Penelitian

Setiap penelitian apa pun tentu akan memiliki suatu tujuan dari penelitian

tersebut. Hal ini sangat perlu untuk bisa menjadikan acuan bagi setiap kegiatan

penelitian yang akan dilakukan. Karena tujuan merupakan tolak ukur dan menjadi

targetan dari kegiatan penelitian tersebut. Tanpa itu semua maka apa yang akan

dilakukan akan menjadi sia-sia. Maksud dan tujuan penelitian tersebut antara lain yaitu :

Untuk mengetahui bagaimana implementasi dari program P2WKSS di

Kelurahan Cikerai Kota Cilegon.

I.5. Kegunaan Penelitian

I.5.1. Secara Teoritis

a. Menambah ilmu pengetahuan melalui penelitian yang dilaksanakan sehingga

memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan ilmu administrasi negara

khususnya.

b. Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan teori yang sudah ada.

c. Untuk memberikan pengaruh yang positif bagi peneliti dan bagi siapa saja yang

menbaca dan mencoba memahami isi penelitian ini.

d. Mengembangkan kemampuan dan penguasaan ilmu-ilmu yang pernah diperolah

peneliti selama mengikuti program pendidikan di program studi Administrasi

Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

I.5.2. Secara Praktis.

a. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat memberikan masukan sebagai bahan kajian

dalam implementasi program terpau P2WKSS di Kelurahan Cikerai Kecamatan

Cibeber Kota Cilegon

b. Bagi Instansi, penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk program

terpadu P2WKSS di tahun-tahun selanjutnya.

c. Bagi Masyarakat, penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan informasi

tambahan bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.

1.6. Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang yang menerangkan ruang lingkup dan kedudukan

masalah yang akan diteliti dalam bentuk deduktif, dari lingkup yang paling umum

sehingga menukik kemasalah yang paling spesifik. Selanjutnya adalah identifikasi

masalah, dalam halini identifikasi masalah mendeteksi aspek permasalahan yang

muncul dan berkaitan dari tema/topik/judul penelitian atau dengan masalah. Pembatasan

masalah dan perumusan masalah dari hasil identifikasi tersebut ditetapkan masalah yang

paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian. maksud tujuan penelitian, dalam

hal ini mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilaksanakan

penelitian. Kemudian terdapat juga kegunaan penelitian yang menjelaskan manfaat

teoritis dan praktis dari penelitian yang akan diteliti dan yang terakhir yaitu sistematika

penulisan yang menjelaskan isi dari bab per bab yang ada dalam penelitian.

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

BAB II DESKRIPSI TEORI

Terdapat deskripsi teori dan kerangka berfikir. Deskripsi teori mengkaji tentang

berbagai teori yang relevan dengan permasalahan dan variabel berfikir sedangkan

kerangka berfikir menceritakan alur pikiran peneliti dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Terdiri dari metode penelitian menjelaskan tentang penggunaan metode yang

digunakan. Instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat

penggumpulan data. Populasi dan sampel penelitian menjelaskan tentang wilayah

generalisasi dan teknik pengambilan sampel dan generalisasinya. Teknik pengolahan

dan analisa datang menjelaskan tentang teknik analisa beserta rasionalisasinya. Terakhir

tentang tempat dan waktu, menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Terdiri dari deskripsi obyek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara

jelas. Struktur organisasi dari populasi dan sampel yang telah ditentukan. Kemudian

terdapat derskripsi data yang menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dioleh dari

data mentah dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan. Kemudian

melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap persoalan dan pada akhir pembahasan

peneliti dapat mengemukakan berbagai keterbatasan yang mungkin terdapat dalam

pelaksanaan penelitian.terutama sekali untuk penelitian eksperimen dan keterbatasan ini

dapat dijadikan rekomendasi terhadap penelitian lebih lanjut dalam bidang yang

menjadi obyek penelitian.

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

BAB V PENUTUP

Dalam penutup ini memuat penjelasan mengenai simpulan yaitu menyimpulkan

hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas dan mudah dipahami dan saran

yaitu berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti baik

secara teoritis maupun secara praktis.

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

BAB II

DESKRIPSI TEORI

2.1. Deskripsi Teori

Pada kerangka teori ini dimaksudkan untuk memberikan jawaban atas

pertanyaan dalam rumusan masalah sebelumnya. Dan untuk menjawab rumusan

masalah tersebut perlu membedah kembali tentang beberapa konsep seperti

Implementasi Kebijakan Publik, Model Implementasi Kebijakan Publik, Pemberdayaan

Perempuan, Kebijakan Pemberdayaan Perempuan dan Kajian P2WKSS itu sendiri.

2.1.1. Implementasi Kebijakan

Hakekat dari implementasi merupakan rangkaian kegiatan yang terencana dan

bertahap yang di lakukan oleh instansi pelaksana dengan di dasarkan pada kebijakan

yang telah ditetapkan oleh otoritas berwenang.Menurut Mazmanian dan Sabatier dalam

(Wahab, 2005:65) menjelaskan bahwa :

“ Implementasi adalah memahami yang senyatanya terjadi sesudah suatu

program itu dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus perhatian

implementasi kebijakan, yakni kegiatan yang timbul sesudah disahkannya

pedoman kebijakan, yang mencakup baik usaha untuk mengadministrasikannya

maupun untuk menimbulkan dampak nyata pada masyarakat”.

Menurut Riant Nugroho, implementasi pada prinsipnya adalah cara yang

dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang dinginkan (Nugroho, 2003:158).

Implementasi merupakan prinsip dalam sebuah tindakan atau cara yang dilakukan oleh

individu atau kelompok orang untuk pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.

Sedangkan menurut Van Meter dan Vanhorn dalam buku The Policy

Implementation Process: A Conceptual Framework, menjelaskan bahwa:

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

“Implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-

individu/pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang

diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan

kebijakan” (Meter dan Vanhorn, 1975:447).

Jadi, implementasi itu merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh

pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan dalam suatu keputusan

kebijakan. Pemerintah dalam membuat kebijakan juga harus mengkaji terlebih dahulu

apakah kebijakan tersebut dapat memberikan dampak yang buruk atau tidak bagi

masyarakat. Hal tersebut bertujuan agar suatu kebijakan tidak bertentangan dengan

masyarakat apalagi sampai merugikan masyarakat.

Selanjutnya, studi implementasi menurut Jenkins dalam (Parsons, 2006:463)

adalah studi perubahan. Bagaimana perubahan terjadi, sebagaimana memungkinkan

perubahan bisa dimunculkan. Juga merupakan studi tentang mikro struktur dari

kehidupan politik, bagaimana organisasi diluar dan didalam sistem politik menjalankan

urusan mereka dan berinteraksi satu sama lain, apa motivasi mereka bertindak seperti

tiu dan apa motivasi lain yang membuat mereka berrtindak secara berbeda.

Sedangakan menurut Pressman dan Wildavsky dalam (Parsons, 2006:468)

mangungkapkan implementasi adalah menjadikan orang melakukan apa-apa yang

diperintahkan dan mengontrol urutan tahap dalam sebuah sistem, dan implementasi

adalah soal pengembangan sebuah program control yang meminimalkan konflik dan

deviasi dari tujuan yang ditetapkan oleh hipotesis kebijakan. Dan menurut teori Cheema

dan Rondinelli (Subarsono, 2005:101) Analisis implementasi program-program

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

pemerintah yang bersifat desentralisasi, ada empat kelompok variabel yang dapat

mempengaruhi kinerja dan dampak suatu program, yakni :

a. Kondisi lingkungan

b. Hubungan antar organisasi

c. Sumberdaya organisasi untuk implementasi program

d. Karakteristik dan kemampuan agen pelaksana

Charles O‟Jones (Harahap, 2004:15) mengemukakan bahwa implementasi

adalah suatu proses interaktif antara suatu perangkat tujuan dengan tindakan atau

bersifat interaktif dengan kegiatan-kegiatan kebijaksanaan yang mendahuluinya, dengan

kata lain implementasi merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengoperasikan

sebuah program dengan pilar-pilar organisasi, interpretasi dan pelaksanaan.

Menurut Jones (1994:296),tiga pilar penilaian dari implementasi suatu program

yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Organisasi, setiap organisasi harus memiliki struktur organisasi, adanya sumber

daya manusia yang berkualitas sebagai tenaga pelaksana dan perlengkapan atau

alat-alat kerja serta didukung dengan perangkat hukum yang jelas.

b. Interpretasi, maka mereka yang bertanggungjawab dapat melaksanakan tugasnya

sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku, harus dilihat apakah

pelaksanaannya telah sesuai dengan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis

yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.

c. Penerapan, peraturan/kebijakan berupa petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis

telah berjalan sesuai dengan ketentuan, untuk dapat melihat ini harus pula

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

dilengkapi dengan adanya prosedur kerja yang jelas, program kerja serta jadwal

kegiatan disiplin.

Pengertian implementasi kebijakan publik merupakan study kajian mengenai

pelaksanaan dari suatu kebijakan pemerintah. Setelah suatu kebijakan dirumuskan dan

disetujui, langkah berikutnya adalah bagaimana agar kebijakan tersebut dapat tercapai

tujuannya. Untuk pengertian implementasi kebijakan, banyak akar pakar yang

mendeskripsikan implementasi kebijakan diantaranya yaitu Nugroho (2003:162) yang

berpendapat mengenai imlementasi kebijakan adalah pelaksanaan atau implementasi

kebijakan di dalam konteks manajemen berada di dalam kerangka organizing-lesding-

controling. Jadi, ketika kebijakan sudah dibuat, maka tugas selanjutnya adalah

mengorganisasikan, melaksanakan kepemimpinan untuk memimpin pelaksanaan, dan

melakukan pengendalian pelaksanaan tersebut.

Budi Winarno dalam bukunya yang berjudul Teori dan Proses Kebijakan Publik

menjelaskan pengertian implementasi kebijakan, sebagai berikut :

“Implementasi kebijakan merupakan alat administrasi hukum dimana berbagai

aktor, organisasi, prosedur, dan teknik yang bekerja bersama-sama untuk

menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau tujuan yang diinginkan”

(Winarno, 2005:101).

Berdasarkan pendapat Winarno tersebut, implementasi kebijakan dipandang

dalam pengertian yang luas, merupakan fenomena yang kompleks yang mungkin dapat

dipahami sebagai proses keluaran (output) maupun hasil, yang melibatkan aktor,

organisasi prosedur dan teknik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendapat Budi

Winarno tersebut sejalan dengan pendapat Riant Nugroho Dwidjowijoto dalam bukunya

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

yang berjudul Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Ia

mengemukakan bahwa :

“Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan

dapat mencapai tujuannya. Tidak lebih dan tidak kurang. Untuk

mengimplementasikan kebijakan publik, maka ada dua pilihan langkah yang

ada, yaitu langsung mengimplementasikan dalam bentuk program-program atau

melalui formulasi kebijakan derivate atau turunan dari kebijakan publik

tersebut” (Dwidjowijoto, 2004:158).

Implementasi kebijakan menurut pendapat di atas, tidak lain berkaitan dengan

cara agar kebijakan dapat mencapai tujuan. Diimplementasikan melalui bentuk

program-program serta melalui derivate. Derivate atau turunan dari kebijakan publik

yang dimaksud yaitu melalui proyek intervensi dan kegiatan intervensi. Secara umum

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Turunan dari Kebijakan Publik

( Sumber :Dwidjowijoto (2004:159) )

Kebijakan Publik

Kebijakan Publik Penjelas

Publik/Masyarakat/Beneficiaries

Kegiatan Intervensi

Proyek Intervensi

Program Intervensi

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Kebijakan Publik yang diambil oleh organisasi swasta maupun instansi

pemerintah haruslah mewakili suara-suara dari publiknya itu sendiri, walupun apad

kenyataannya begitu banyak keinginan-keinginan yang harus dilaksanakan. Untuk itu

diperlukan beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum mengambil sebuah

kebijakan dari Nugroho (2003 :73), mengatakan bahwa terdapat beberapa tahapan dari

kebijakan publik yaitu :

1. Perumusan Kebijakan

2. Implementasi Kebijakan

3. Evaluasi Kebijakan

Gambar : 2.2

Tahapan kebijakan publik

( Sumber : Nugroho (2003) )

Penjelasan :

1. Terdapat isu atau masalah publik, apabila masalahnya bersifat strategi yakni

bersifat mendasar, menyangkut banyak orang atau bahkan keselamatan bersama,

(biasanya) berjangka panjang, tidak bisa diselesaikan oleh orang seorang dan

memang harus diseselaikan. Isu ini dinagkat sebagai agenda politik untuk

diselesaikan.

2. Isu ini kemudian menggerakan pemerinth untuk merumuskan Kebijakan Publik

dalam rangka menyelesaikan masalah tersebut. Rumusan masalah ini akan

menjadi hukum bagi seluruh warga negaranya termasuk pemimpin negaranya

juga.

3. Setelah dirumuskan kemudian Kebijakan Publik ini dilaksanakan baik oleh

pemerintah, warga maupun pemerintah bersama-sama dengan warga.

Perumusan

Kebijakan Implementasi

Publik Evaluasi Publik Isu/masalah

publik

Out Put dan

Out Come

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

4. Namun didalam proses perumusan, pelaksanakan dan pasca pelaksanaan

diperlukan tindakan evaluasi sebagai sebuah siklus baru sebagai penilaian

apakah kebijakan tersebut sudah dirumuskan dengan baik dan benar kemudian

di implementasikan dengan baik dan benar pula.

5. Implementasi kebijakan bermuara kepada output yang dapat berupa kebijakan

itu sendiri maupun manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh warga.

6. Dalam jangka panjang kebijakan tersebut menghasilkan outcome dalam bentuk

dampak kebijakan yang diharkan semakin meningkatkan tujuan yang hendak

dicapai dengan kebijakan tersebut.

Selanjutnya menurut Mazmanian dan Sabatier dalam (Wahab, 2005:65)

pengertian implementasi kebijakan adalah tahap pembuatan kebijakan antara

pembentukan kebijakan dan konsekuensi kebijakan bagi masyarakat yang

dipengaruhinya. Jika suatu kebijakan tidak tepat atau tidak dapat mengurangi masalah

maka kebjakan itu mungkin akan mengalami kegagalan sekalipun kebijakan itu di

implementasikan dengan sangat baik. Sedangkan menurut Meter dan Horn dalam

(Agustino, 2006:153) yang mendefinisikan implementasi kebijakan sebagai tindakan-

tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau pejabat-pejabat tau kelompok-

kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang

telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan.

2.1.2. Model Implementasi Kebijakan

Menurut Dwidjowijoto (2003:165), pada prinsipnya terdapat pemilahan jenis

teknik atau model implementasi kebijakan. Pemilahan pertama adalah implementasi

kebijakan yang berpola “dari atas ke bawah” (top-bottomer) versus dari “bawah ke atas”

(bottom-topper), dan pemilahan implementasi yang berpola paksa (command-and-

control).

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Model implementasi yang paling klasik, yakni model implementasi yang

diperkenalkan oleh Donald Van Meter dengan Carl Van Horn (1975). Model ini

mengandaikan bahwa implementasi kebijakan berjalan secara linear dari kebijakan

publik, implementor, dan kinerja kebijakan publik. Beberapa variabel yang dimasukan

sebagai variabel yang mempengaruhi kebiajakn publik adalah variabel :

1. Aktivitas implementasi dan komunikasi antarorganisasi

2. Karakteristik dari agen pelaksana/implementor

3. Kondisi ekonomi, sosial dan politik

4. Kecenderungan (disposition) dari pelaksana/implementor.

Gambar 2.3

Model Implementasi Donald Van Meter dengan Carl Van Horn

( Sumber : Dwidjowijoto (2003:168) )

KEBIJAKAN

PUBLIK

KINERJA

KEBIJAKAN

PUBLIK

Standar dan

Tujuan

Sumber

Daya

Aktivitas implementasi

dan komunikasi antar

organisasi

Karakteristik dari agen

pelaksana/implemetor

Kondisi ekonomi,

sosial dan politik

Kecenderungan

(disposition)

dari

pelaksana/impl

ementor

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Sedangkan model implementasi yang dikembangkan oleh George C. Edward III

disebut dengan Direct and Impact on Implementation dalam buku Budi Winarno

(2007:144), ada empat variable yang sangat menentukan keberhasilan implementasi,

yaitu :

1. Komunikasi

2. Sumberdaya

3. Disposisi, dan

4. Struktur Birokrasi

Gambar 2.4

Model Direct and Indirect of Implementation

( Sumber : Winarno (2007:144) )

Proses ini merupakan sebuah abstraksi atau performansi dari suatu kebijakan

yang pada dasarnya dilakukan untuk meraih kinerja implentasi kebijakan publik yang

tinggi, yang berlangsung dala hubungan berbagai variabel. Model ini mengumpamakan

implementasi kebijakan berjalan secara linier dari komunikasi, sumber daya politik

yang tersediadan pelaksanaan implementasi kebijakan.

Komunikasi

Sumber Daya

Disposisi

Implementasi

Struktur

Birokrasi

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Pertama, yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari suatu kebijakan,

adalah komunikasi. Menurut Edward III komunikasi sangat menentukan keberhasilan

pencapaian tujuan dari implementasi kebijakan publik. Implementasi yang akan terjadi

apabila para pembuat keputusan (decision maker) sudah mengetahui apa yang akan

mereka kerjakan. Pengetahuan atas apa yang akan mereka kerjakan baru dapat berjalan

manakala komunikasi berjalan dengan baik, sehingga setiap keputusan kebijakan dan

peraturan implementasi harus ditransmisikan (atau dikomunikasikan) kepada bagian

personalia yang tepat. Selain itu, kebijakan yang dikomunikasikan pun harus tepat,

akurat dan konsisten. Komunikasi (atau pentransmisian informasi) diperlukan agar para

pembuat keputusan dan para implementor semakin konsisten dalam melaksanakan

setiap kebijakan yang akan diterapkan dalam masyarakat.

Kedua, menurut Edward III yang mempengaruhi keberhasilan implementasi

suatu kebijakan adalah sumber daya. Sumber daya merupakan hal penting lainnya

dalam mengimplementasikan kebijakan dengan baik. Indikator-indikator yang

digunakan untuk melihat sejauhmana sumberdaya dapat berjalan dengan baik dan rapi,

yaitu staf, informasi, wewenang dan fasilitas.

Ketiga, variabel yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu kebijakan

adalah disposisi. Disposisi atau sikap dari pelaksana kebijakan adalah faktor penting

ketiga dalam pendekatan mengenai implementasi suatu kebijakan. Jika implementasi

suatu kebijakan ingin efektif, maka para pelaksana kebijakan tidak hanya harus

mengetahui apa yang akan dilakukan tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

mekaksanakannya, sehingga dalam praktiknya tidak menjadi bias. Hal-hal penting yang

perlu dicermati pada variabel disposisi adalah pengangkatan birokrat dan insentif.

Keempat, menurut Edward III yang mempengaruhi keberhasilan implementasi

suatu kebijakan adalah struktur birokrasi. Walaupun sumber-sumber untuk

melaksanakan suatu kebijakan tersedia, atau para pelaksana kebijakan mengetahui apa

yang harusnya dilakukan dan mempunyai keinginan untuk melaksanakan suatu

kebijakan, tetapi kemungkinan kebijakan tersebut tidak dapat terlaksana atau terealisasi

masih tetap ada karena terdapatnya kelemahan dalam struktur birokrasi. Kebijakan yang

begitu kompleks menuntut adanya kerjasama banyak orang, ketika struktur birokrasi

tidak kondusif pada kebijakan yang tersedia, maka hal ini akan menyebabkan sumber-

sumbernya.

Implementasi yang dikemukan oleh George C. Edward III (2007:174) adalah

salah satu tahap kebijakan publik, antara pembentukan kebijakan dan konsekuensi-

konsekuensi kebijakan masyarakat yang dipengaruhinya. Jika suatu kebijakan tidak

tepat atau tidak dapat mengurangi masalah yang merupakan sasaran dari kebijakan,

maka kebijakan itu mungkin akan mengalami kegagalan sekalipun kebijakan itu

diimplementasikan dengan sangat baik. Suatu kebijakan yang telah direncanakan

dengan sangat baik, mungkin juga akan mengalami kegagalan, jika kebijakan tersebut

kurang diimplementasikan dengan baik oleh para pelaksana kabijakan.

Model implementasi lainnya yaitu model dari Merilee S. Grindle (1980) yang

ditentukan oleh isi kebijakan dan konteks implementasinya. Ide dasarnya adalah bahwa

setelah kebijakan ditransformasikan, maka implementasi kebijakan dilakukan.

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Keberhasilannya ditentukan oleh derajat implementability dari kebijakan tersebut. Isi

kebijakan tersebut mencakup :

1. Kepentingan yang terpenuhi oleh kebijakan

2. Jenis manfaat yang akan dihasilakn

3. Derajat perubahan yang diinginkan

4. Kedudukan pembuat kebijakan

5. (siapa) pelaksana program

6. Sumber daya yang dikerahkan

Sementara itu, konteks implementasinya adalah :

1. Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat

2. Karakteristik lembaga dan penguasa

3. Kepatuhan dan daya tanggap.

Untuk lebih jelasnya, dapat di lihat pada gambar 2.5 sebagai berikut :

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Gambar 2.5

Model Implementasi Grindle

( Sumber : Dwidjowijoto (2003:176) )

Isi Kebijakan :

1. Kepentingan yang

terpengaruhi oleh

kebijakan

2. Jenis manfaat yang akan

dihasilkan

3. Derajat perubahan yang

diinginkan

4. Kedudukan pembuat

kebijakan

5. (siapa) pelaksana program

6. Sumber daya yang

dikerahkan

Konteks Implementasi :

1. Kekuasaan, kepentingan

dan strategi aktor yang

terlibat

2. Karakteristik lembaga dan

penguasa

Hasil Kebijakan :

1. Impak pada masyarakat,

kelompok, dan individu

2. Perubahan dan

penerimaan masyarakat

Tujuan yang ingin

dicapai

Program aksi dan

proyek individu

yang di disain dan

dibiayai Apakah program

yang dijalankan

seperti yang

direncanakan

Keberhasilan Implementasi Kebijakan

Tujuan Kebijakan

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

2.1.3.Kebijakan Publik

Kebijakan pulik adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk memenuhi

kepentingan publik. Studi mengenai pembuatan kebijakan publik merupakan studi yang

paling dalam di dalam studi administrasi negara.Menurut Eyestone dalam (Agustino,

2006:40) menjelaskan kebijakan publik adalah hubungan antara unit pemerintah dengan

lingkungannya. Sedangkan menurut Fredrich dalam (Agustino, 2006:41) menjelaskan

bahwa :

“Kebijakan publik adalah serangkaian tindakan atau kegiatan yang diusulkan

oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana

terdapat hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan) dan kemungkinan-kemungkinan

(kesempatan-kesempatan) dimana kebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam

mengatasinya untuk mencapai tujuan yang yang dimaksud atau merealisasikan suatu

sasaran atau maksud tertentu”.

Seperti halnya Fredrich, Anderson dalam (Agustino, 2006:41) menjelaskan juga

bahwa kebijakan publik adalah serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud atau

tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang actor atau sekelompok actor

yang berhubungan dengan suatu permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan. Islamy

(1998:8) juga mendefinisikan kebijakan publik sebagai serangkaian tindakan atau

kegiatan yang mempunyai tujuan tertentu. ia menyatakan bahwa kebijakan publik

merupakan serangkaian tindakan yang dipilih dan di alokasikan secara sah oleh

pemerintah atau negara kepada seluruh anggota masyarakat yang mempunyai tujuan

tertentu demi kepentingan publik.

Dari beberapa pengetian tersebut, Nugroho (2006:23) menarik sebuah

pemahaman mengenai kebijakan publik yaitu pertama, kebijakan publik adalah kegiatan

yang buat oleh administrator negara atau administrator publik. Jadi kebijakan

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

publikadalah segala sesuatu yang dikerjakan dan yang tidak dikerjakan oleh pemerintah.

Kedua, kebijakan publik adalah kebijakan yang mengatur kehidupan bersama atau

kehidupan publik, bukan kehidupan orang atau seseorang atau golongan. Kebijakan

publik mengatur semua yang ada di domain lembaga admin publik. Ketiga, dikatakan

sebagai kebijakan publik jika manfaat yang diperoleh masyarakat yang bukan pengguna

lansung dari produk yang dihasilkan jauh lebih banyak atau lebih besar dari

penggunanya langsung. Konsep ini disebut externality atau eksternalitas.

Solichin Abdul Wahab dalam bukunya yang berjudul Analisis Kebijakan: Dari

Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara mengutip pendapat Friedrich

mengartikan kebijakan :

“Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan

oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu

sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari

peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang

diinginkan” (Friedrich dalam Wahab, 2005:3).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik

merupakan serangkaian instruksi dari para pembuat keputusan kepada pelaksana

kebijakan yang mengupayakan baik tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan

tersebut.

2.1.4.Pemberdayaan Perempuan

Secara sederhana, perempuan adalah manusia yang memiliki alat reproduksi

seperti rahim, dan saluran-saluran untuk melahirkan, memiliki vagina, mempunyai alat

menyusui dan sebaginya(Agustino, 2007:227).

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Menurut Vitayala (2010:91), secara tradisi perempuan diposisikan untuk

melakukan peran tiga I yaitu sebagai Istri, Ibu rumah tangga, dan Ibu keluarga.

Penjelasannya yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai seorang istri, perempuan melaksanakan peran reproduksi yaitu

mengandung dan melahirkan anak bagi suami maupun negara (penerus

generasi bangsa). Dalam GBHN dan Repelita, peran penerus generasi bangsa

diletakan pada pundak wanita karena memang wanitalah yang dapat

mengandung dan melahirkan anak.

2. Sebagai seorang ibu rumah tangga, perempuan berkewajiban mengurus

rumah tangg. Tugas ini mencakup penyediaan makanan utnuk anggota

keluarga, mengurus dan menata rumah, dan sebagainya yang terkait dengan

upaya menumbuhkan kenyamanan dan keasrian rumah tangga. Karena itu

sampai saat ini, masih ada persepsi yang mengakar kuat di masyarakat

bahwa tugas rumah tangga adalah tugas seorang perempuan dan bukan tugas

bersama (lelaki dan perempuan), apalagi dinyatakan sebagai tugas lelaki.

3. Sebagai seorang ibu keluarga, perempuan bertugas mengasuh dan mendidik

anak. Karena itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan anak menjadi

tanggung jawab perempuan (ibu).

Menurut Musdah dalam bukunya yang berjudul “Menuju Kemandirian Politik

Perempuan” (2008:30) menyatakan :

“Atas nama agama, perempuan dipandang makhluk kotor sehingga harus

dienyahkan dari rumah ibadah ketika menstruasi. Atas dasar agama, perempuan

dipojokan sebagai makhluk domestik, hanya berkutat seputas sumur, kasur, dan

dapur. Atas nama agama, perempuan dijauhkan dari peluang mendapatkan

pendidikan tinggi, meniti karir dan beraktivitas secara profesional di ruang

publik. Atas nama agama, perempuan harus menjadi istri yang taat pada suami

dengan memuaskan birahi mereka kapan saja dibutuhkan, perempuan harus

menjadi ibu yang sabar merawat anak-anaknya, dan perempuan harus selalu

menjaga nama baik diri dan keluarganya. Atas nama agama, perempuan selalu

diposisikan sebagai objek hukum dan seluruh peraturan perundangan-undangan,

khususnya berkaitan dengan hukum keluarga. Atas nama agama, perempuan

dinistakan sebagai objek seksual yang harus setuju dipoligami sebagai jaminan

masuk sorga”.

Dari pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa perempuan adalah

makhluk yang mempunyai multi peran, namun karena tradisi dan agama perempuan

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

masih dianggap lemah dan diremehkan. Sehingga dalam pembangunan perempuan

selalu menjadi objek dan bukan menjadi subjek dari suatu pembangunan. Oleh

karenanya, dibutuhkan suatu pemberdayaan khusus untuk perempuan.

Menurut Vitayala (2010:125), pemberdayaan perempuan adalah :

“Upaya memperbaiki ststus dan peran perempuan dalam pembangunan bangsa,

sama halnya dengan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan”.

Kerangka pikir pemberdayaan perempuan menuju kesadaran, peningkatan dalam

kaitannya dengan kegiatan untuk menghasilakan pendapatan (IGA: Icome Generating

Activities) dan suasana lingkungan. Kerangka pikir pemberdayaan perempuan tersebut

yaitu :

Isu-isu Gender

Kemiskinan

Dinamika Kelompok

Kepemimpinan

Menggerakan

Masyayrakat

Menggerakan Bisnis

Gambar 2.6

Kerangka pikir pemberdayaan perempuan

( Sumber : Vitayala, (2010:126) )

Pemberdayaan perempuan diindikasikan oleh situasi ketika sebagian besar

perempuan akan mampu menikmati “kebebasan memlilih” untuk mandiri dan

mengembangkan diri sehingga dapat memiliki kesetaraan akses terhadap sumberdaya di

Pemberdayaan Perempuan

Konsultatif &

pelatihan regional

(TOT)

Konsultatif &

pelatihan regional

(TOT)

Konsultatif &

pelatihan regional

(TOT)

Menejemen

Pembukuan

Pembentukan

koperasi

Pemerintah /

Pokja

Perguruan

Tinggi

Serikat Buruh

dan Asosiasi

Pekerja

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

ranah domestik atau publik, memperoleh kesempatan dan kekuasaan. Kombinasi dari

komponen-komponen ini merupakan instrumen yang esensial untuk mengarusutamakan

gender dalam kegiatan pembanguan.

Dalam buku “Pemberdayaan Perempuan Dari Masa Ke Masa” (Vitayala,

2010:134-135), menyebutkan aplikasi peran perempuan dalam pembangunan yang

dikenal dengan istilah pendekatan Wanita dalam Pembangunan (WDP atau WID,

Women in Development) dimulai pada tahun-tahun berikut :

1. Tahun 1978 ; Pelita III (Repelita III) : (a) GBHN 1978 memasukan suatu Bab

tentang Peran Perempuan, dan (b) pemerintah Indonesia menunjuk Menteri

Muda untuk urusan Peranan Perempuan (UPW) sebagai anggota Kabinet.

2. Tahun 1983-1988 (Pelita IV-Pelita V) ; (a) pemerintah melembagakan

komitmen peningkatan peran perempuan dengan menunjuk Meneg UPW, (b)

mandat yang diberikan ke UPW adalah memformulasi dan merencanakan

kebijakan, koordinasi dan advokasi programs dan kegiatan untuk meningkatkan

partisipasu perempuan dalam pembangunan nasional, dan (c) implementasinya

ditugaskan kepada kementerian terkait.

3. Tahun 1984 : Pemerintah meratifikasi The Convention to Eliminate

Discrimination Against Women (CEDAW) with the passage of Law No. 7 Tahun

1984.

4. Tahun 1993 (Pelita V) : Presiden mengukuhkan fungsi dan tanggung jawab

Kantor Menneg UPW sebgai Kementeriaan koordinasi.

5. Tahun 1995 : Pemerintah memasukkan The Beijing Platform for Action, dan

dengan itu, secara official telah memasukan prinsip-prinsip kesataraan gender.

6. Tahun 1999 : (a) DPR untuk pertama kalinya, mengidentifikasi kesetaraan dan

keadilan gender (KKG) sebagai kebijakan pembangunan nasional dalam GBHN,

(b) Presiden (yang baru dipilih ; Gur Dur) mengukuhkan komitmennya untuk

tujuan PUG dengan mekonstruksikan Kantor Menneg UPW sebagai Kantor

Menneg untuk Pemberdayaan Perempuan (Menneg PP), dan )c) nama baru dari

Kementerian Perempuan mengidentifikasi komitmen pemerintah kepada tujuan

kesetaraan dan keadilan gender.

Menurut Vitayala (2010:135) menyebutkan bahwa :

“Pemberdayaan perempuan sebagai kebijakan pemerintah bertujuan untuk

memampukan perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan secara aktif

tanpa menghapusi peran reproduktif mereka, dinyatakan dalam GBHN 1999”.

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Pedoman kebijakan yang diarahkan pada pemberdayaan perempuan, dengan

maksud : (1) memperbaiki status dan peran perempuan dalam pembangunan bangsa

melalui kebijakan nasional yang dilakukan oleh suatu institusi yang mampu untuk

mencapai KKG, dan (2) memperbaiki kualitas peran dan kemandirian organisasi

perempuan seraya mempertahankan kesatuan nilai-nilai sejarah perjuangan perempuan

dalam rangka untuk melanjutkan upaya pemberdayaan perempuan, keluarga, dan

kesejahteraan sosial.

2.1.5. Konsep Program terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga

Sehat dan Sejahtera (P2WKSS)

Program terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera

(P2WKSS) merupakan program yang ditujukan bagi peningkatan sumber daya manusia

perempuan untuk dapat lebih berperan dan lebih memiliki kapabilitas terutama dalam

mewujudkan keluarga sehat sejahtera. Persepektif program ini menempatkan wanita

sebagai sumber daya yang memiliki potensi untuk dapat bekerja sama dalam

pembangunan sebagai pelaku (subjek) pembangunan dan bukan hanya sebagai sasaran

(objek) pembangunan itu sendiri.

2.1.5.1. Strategi P2WKSS

Pendekatan strategi dalam pelaksanaan program terpadu P2WKSS ini adalah

sebagai berikut :

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

1. Meningkatkan komitmen pemerintah daerah, Lembaga Swadaya Daerah

(LSM), organisasi perempuan, dunia usaha, perguruan tinggi dan

masyarakat.

2. Memantapkan keterpaduan lintas sektor pelaksanaan program P2WKSS

dengan memanfaatkan forum-forum pertemuan, rapat-rapat kerja, dan rapat-

rapat koordinasi lintas sektor.

3. Pembinaan yang berkesinambungan.

4. Mendayagunakan data dan informasi yang dikeluarkan secara resmi.

5. Memandirikan masyarakat dengan mendayagunakan segenap potensi dan

sumber daya lokal secara optimal.

2.2.Kerangka Berfikir

Kerangka pemikiran merupakan alur berpikir peneliti dalam penelitian dan

sebagai kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan dari implementasi

program terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera

(P2WKSS) yang ada di Kelurahan Cikerai, maka dalam penelitian ini dibuatkanlah

kerangka berpikir. Sehingga dengan adanya kerangka berpikir ini, baik peneliti maupun

pembaca dari penelitian ini mudah memahami dan mengetahui tujuan yang ingin

dicapai dari penelitian.

Penelitian ini diawali dengan melihat permasalahan-permasalahan yang terdapat

pada latar belakang masalah yaitu Rendahnya kondisi sosial masyarakat Kelurahan

Cikerai, kondisi ekonomi Kelurahan Cikerai yang masih rendah, kurangnya

pengembangan potensi perempuan di Kelurahan Cikerai, kurangnya tanggung jawab

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

dari pelaksana program P2WKSS di Kelurahan Cikerai, serta banyaknya kegiatan

P2WKSS di Kelurahan Cikerai yang tidak sesuai dengan petunjuk teknis

pelaksanaan.Permasalahan-permasalahan tersebut akan dikaji dan dijawab dengan

menggunakan teori Jones (1994:296) yang menyatakan ada tiga pilar penilaian dari

implementasi suatu kebijakan yaitu pertama Organisasi,dimana setiap organisasi harus

memiliki struktur organisasi, adanya sumber daya manusia yang berkualitas sebagai

tenaga pelaksana dan perlengkapan dan perlengkapan atau alat-alat kerja serta didukung

dengan perangkat hukum yang jelas. Kedua Interpretasi, dimana mereka yang

bertanggungjawab dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan atau ketentuan

yang berlaku, harus dilihat apakah pelaksanaannya telah sesuai dengan petunjuk

pelaksana dan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Ketiga

Penerapan, yaitu peraturan/kebijakan berupa petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis

telah berjalan sesuai dengan ketentuan, untuk dapat melihat ini harus pula dilengkapi

dengan adanya prosedur kerja yang jelas, program kerja serta jadwal kegiatan disiplin.

Tiga pilar penilaian dari implementasi kebijakan tersebut dianggap cocok untuk

menjawab permasalahan-permasalahan terhadap pelaksanaan atau implementasi dari

program terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera

(P2WKSS), serta diharapkan dengan adanya hal itu pelaksanaan P2WKSS di Kelurahan

Cikerai dapat berjalan dengan baik dan tujuan dari program P2WKSS tercapai. Untuk

lebih jelasnya, dapat dilihat dari gambar 2.7 berikut :

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Gambar 2.7

Kerangka Berpikir

Gambar 2.7

Kerangka Berpikir

( Sumber : Peneliti (2013) )

1. Rendahnya kondisi sosial masyarakat Kelurahan

Cikerai

2. Rendahnya ekonomi Kelurahan Cikerai. 3. Kurangnya pengembangan potensi perempuan di

Kelurahan Cikerai.

4. Kurangnya tanggung jawab dari pelaksana program

P2WKSS di Kelurahan Cikerai.

5. Banyaknya kegiatan P2WKSS di Kelurahan Cikerai

yang tidak sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan.

3 pilar penilaian implementasi kebijakan dari

Jones (1994:296) : 1. Organisasi

2. Interpretasi

3. Penerapan

Out put :

Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan dalam

rangka keluarga berkualitas

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

2.3. Asumsi Dasar

Asumsi dasar merupakan hasil dari refleksi penelitian berdasarkan kajian

pustaka dan landasan teori yang digunakan sebagai dasar argumentasi. Berdasarkan

kerangka berfikir yang telah dikemukakan diatas, peneliti mengajukan asumsi dasar

sebagai berikut : Implementasi Program P2WKSS di Kelurahan Cikerai Kecamatan

Cibeber Kota Cilegon belum berjalan dengan baik dan benar. Karena masih banyak

kegiatan yang tidak menyesuaikan dengan petunjuk teknis yang ada dan masih

banyaknya kegiatan yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah dibuat sebelumnya.

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Soehartono (2004:9) adalah cara atau strategi

menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Dalam

penelitian mengenaiimplementasi Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita

menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS), peneliti menggunakan metode

penelitian dengan pendekatan kualitatif.

Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,

gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam

tentang bagaimana pemberdayaan perempuan bidang sosial ekonomi yang dilakukan

melalui program terpadu P2WKSS yang ada di Kelurahan Cikerai Kota Cilegon.

Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi

gambaran penyajian laporan penelitian.

Menurut Kirk dan Miller dalam Zuriah (2009:92) Penelitian kualitatif adalah

tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung

pada pengamatan terhadap manusia dan kawasannya sendiri dan berhubungan dengan

orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristiwanya.

Sedangkan menurut Moleong (2007 : 6) Metode Penelitian Kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik,

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

3.2. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian mengenai implementasi Program Terpadu Peningkatan

Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS), yang menjadi

instrument utama penelitian adalah peneliti sendiri. Menurut Moleong (2006:168)

menyebutkan bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan

perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor

hasil penelitiannya. Menurut Nasution dalam Sugiyono (2005: 61- 62), peneliti sebagai

instrumen penelitian serasi untuk penelitian serupa karena memiliki ciri- ciri antara lain

:

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari

lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan

dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa test

atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami

dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering

merasakannya, menyelami berdasarkan pengetahuan kita.

5. Peneliti sebagai instrument dapat segera menganalisis data yang diperoleh

dan ia dapat menafsirkannya.

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

6. Hanya manusia sebagai instrument dapat mengambil kesimpulan

berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan

dengan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan,

atau perbaikan.

7. Dalam manusia sebagai instrument, respon yang aneh dan yang

menyimpang di beri perhatian. Respon yang lain dari pada yang lain,

bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat kepercayaan

dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diteliti.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian disamping penggunaan metode yang tepat diperlukan pula

kemampuan memilih dan bahkan juga menyusun teknik pengumpulan data yang relevan

(Nawawi, 2005:94). Adapun teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap gejala yang

tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek

di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa (Margono, 1997:158).

2. Wawancara

Wawancara adalah bentuk perbincangan, seni bertanya dan mendengar.

Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, yang

pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek penelitian

untuk dijawab (Danim, 2002:130). Wawancara dalam penelitian kulitatif bersifat

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

mendalam. Adapun jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tak berstruktur.

Wawancara tak berstruktur lebih bersifat informal. Pertanyaan-pertanyaan tentang

pandangan hidup, sikap, keyakinan subjek, atau keterangan lainnya dapat diajukan

secara bebas kepada subjek. Pertanyan yang diajukan interviewer dapat menyimpang

dari rencana semula (Zuriah, 2009:180). Selanjutnya supaya hasil wawancara dapat

terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada

informan atau sumber data, maka diperlukan alat-alat seperti buku catatan, alat

perekam, dan kamera digital.

Selain itu, peneliti juga melakukan pengumpulan data dengan menggunakan

data sekunder yaitu data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam

sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku harian, notula rapat

perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Data

sekunder juga dapat berupa majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi,

lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil

studi, tesis, hasil survei, studi histories, dan sebagainya.

3.4. Informan Penelitian

Dalam penelitian mengenai implementasi Program Terpadu Peningkatan

Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) ini,penentuan

informannya menggunakan Teknik Purposif. Teknik Purposif adalah informan yang

secara sengaja dipilih oleh peneliti, karena dianggap memiliki ciri-ciri tertentu,yang

dapat memperkaya data penelitian (Irawan, 2006:17).

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini diantaranya adalah :

pengurus P2WKSS yaitu pihak dari BKBPP, Pelaksana program P2WKSS yaitu Dinas

Tenaga Kerja, Dinas Pertanian dan Kelautan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,

Pendukung yaitu Pihak Kecamatan Cibeber dan Kelurahan Cikerai, Masyarakat

yaituRW, RT, tokoh masyarakat, masyarakat KK Binaan dan masyarakat bukan KK

Binaan. Untuk lebih jelasnya, informan penelitian tersebut di klasifikasikan sebagai

berikut :

Tabel 3.1

Informan Penelitian

N

No.

Kode

Informan

Nama Informan Keterangan

Pengurus

1

1

I 1-1

Hj. Sri Yuliantini

S.Pd MM

Sekretaris BKBPP (Badan

Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan) Kota

Cilegon

2

2

I 1-2

Dina Losiana SH

Pegawai BKBPP (Badan

Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan)Kota

Cilegon

Pelaksana

3

3

I 1-3

Dudus Sujadi

Maman S.Sos

Kepala Bidang Pelatihan dan

Penempatan Kerja Dinas Tenaga

Kerja Kota Cilegon

4

4

I 1-4

Endang Hanafi

Kepala Bidang Pertanian Dinas

Pertanian dan Kelautan Kota

Cilegon

5

5

I 1-5

Igag Wirawati

Kepala Bidang Catatan Sipil

Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kota Cilegon

6

6

I 1-6

Mariati

Kasie Pelatihan Produktivitas

Dinas Tenaga Kerja Kota

Cilegon

Pendamping

7

7

I 2-1

Lina Komalasari

Camat Kecamatan Cibeber

8

8

I 2-2

Entin S

Ibu Lurah Kelurahan Cikerai dan

sebagai Ketua TP. PKK

Kelurahan Cikerai

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

9

9

I 2-2-1

Furqon

Pegawai Kelurahan

Cikerai

Tokoh

Masyarakat

1

10

I 3-1

Mad Aliudin

Ketua RW.02

Link.Kandang Sapi

1

11

I 3-2

Muhsin

KetuaRT.05/02

Link.Sabidongko

1

12

I 3-3

Waseh

Ketua RT.11/04

Link.Kampok

1

13

1 3-4

Ust. Rusdi

Tokoh Masyarakat

Kel.Cikerai

Masyarakat

KK

(Kepala

Keluarga)

Binaan

1

14

I 4-1

Oti Rahmawati

Masyarakat KK Binaan dari

Link. PenakodanRT. 01/01 dan

Sebagai Ketua Posyandu

Kel.Cikerai

1

15

I 4-2

Rubiah

Masyarakat KK Binaan dari

Link. Pejaten RT. 03/01

1

16

I 4-3

Heryati

Masyarakat KK Binaan dari

Link. Kampok RT.11/04

1

17

I 4-4

Masturoh

Masyarakat KK Binaan dari

Link. Pasir Angin RT.09/04

1

18

I4-5

Nurlailah

Masyarakat KK Binaan dri Link.

Pejaten RT.03/01

1

19

I4-6

Mafiroh

Masyarakat KK Binaan dari

Link. Ciputri RT.04/02

2

20

I 4-7

Mutoharoh

Masyarakat KK Binaan dari

Link. Ciputri RT.04/02

Masyarakat

Bukan

KK (Kepala

Keluarga)

Binaan

2

21

I 5-1

Habibah

Masyarakat Bukan KK

Binaan dari Link. Sabidongko

RT.05/02

2

22

I 5-2

Yati

Masyarakat Bukan KK Binaan

dari Link. Kandang Sapi

RT.06/03

2

23

I 5-3

Rosida

Masyarakat Bukan KK Binaan

Link. Sabidongko RT.05/02

2

24

I 5-4

Samyati

Masyarakat Bukan KK Binaan

Link. Pasir Angin RT.09/04

2

25

I 5-5

Duriah

Masyarakat Bukan KK Binaan

Link. Kandang Sapi RT.06/03

Sumber : Peneliti 2013

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

3.5. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2009:244) analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisirkan

data, menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang

dapat diceritakan.

Menurut Prasetya Irawan, proses analisis data yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.1. Proses analisis data

1. Pengumpulan Data Mentah

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data mentah, misalnya melalui

wawancara, observasi lapangan, kajian pustaka. Pada tahap- tahap ini, ada

beberapa alat yang digunakan, seperti tape recorder, kamera, dan lain- lain. Data

yang dicatat tidak boleh dicampur adukan dengan pemikiran peneliti tetapi harus

data apa adanya (verbatim).

Pengumpulan

data mentah

Transkrip

data

Pembuatan

koding

Kategori

data

Penyimpanan

sementara

Penyimpulan

akhir

triangulasi

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

2. Transkip Data

Pada tahap ini, dilakukan perubahan dari catatan peneliti ke bentuk tertulis

(apakah itu berasal dari tape recorder atau catatan tulisan tangan). Yang

diketikpun sama persis seperti apa adanya, tidak boleh mencampur adukan

pendapat pemikiran peneliti. Ketikan dalam selembar kertas, digunakan hanya

dua pertiga saja dari lebar kertas. Sepertiga sisanya akan digunakan untuk urusan

koding data.

3. Pembuatan Koding

Pada tahap ini peneliti membaca ulang seluruh data yang sudah ditranskip. Baca

pelan- pelan dan sangat teliti. Pada bagian- bagian tertentu dari transkip itu pasti

akan ditemukan hal- hal penting yang perlu peneliti catat untuk proses

berikutnya. Dari hal- hal penting ini ambil “kata kuncinya” dari kata kunci ini

nanti akan diberi kode.

4. Kategorisasi Data

Pada tahap ini, peneliti mulai “menyederhanakan” data dengan cara “mengikat”

konsep- konsep (kata- kata) kunci dalam satu besaran yang kita namakan

“kategori”. Jadi, dari misalnya 65 kata- kata kunci, peneliti mungkin akan

merangkumnya menjadi misalnya 12 kategori. Sistem koding dan kategorisasi

data tergantung pada kreativitas peneliti, judulnya seperti apa, kata- kata kunci

apa yang perlu peneliti masukkan.

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

5. Penyimpulan Sementara

Sampai pada tahap ini, peneliti sudah boleh mengambil kesimpulan, meskipun

masih bersifat sementara. Kesimpulan ini 100% harus berdasarkan data. Tidak

boleh dicampur adukan dengan pikiran dan penafsiran peneliti. Jika peneliti

ingin memberi penafsiran dari pikiran peneliti sendiri maka peneliti menulis

pikiran ini pada bagian akhir kesimpulan sementara ini. Inilah yang di sebut

Observer’s Comments (OC).

6. Triangulasi

Triangulasi adalah proses check and recheck antara satu sumber data dengan

sumber data lainnya. Dalam proses ini beberapa kemungkinan bisa terjadi :

Pertama, satu sumber cocok dengan sumber lain. Kedua, satu sumber data

berbeda dari sumber lain, tetapi tidak harus berarti bertentangan. Ketiga, satu

sumber 180 derajat bertolak belakang dengan sumber lain. Dalam penelitian

kualitatif, semua pendapat atau perspektif ini harus diperhatikan dan

diakomodasi

7. Penyimpulan Akhir

Langkah terakhir dalam proses analisis data adalah penyimpulan akhir.

Penyimpulan akhir diambil yakni ketika peneliti sudah merasa bahwa data

peneliti tersebut sudah jenuh (saturated) dan setiap penambahan data baru hanya

berarti ketumpangtindihan (reduntdant).

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

3.6. Uji Keabsahan Data

Yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus

memenuhi: 1) Mendemostrasikan nilai yang benar, 2) Menyediakan dasar agar hal itu

dapat diterapkan, dan 3) Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang

konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.

(Moleong, 2006:320) isu dasar dari hubungan keabsahan data pada dasarnya adalah

sederhana.Bagaimana peneliti membujuk agar pesertanya (termasuk dirinya) bahwa

temuan-temuan penelitian dapat dipercaya.Untuk menguji keabsahan data, dapat

dilakukan dengan tujuh teknik, yaitu perpanjangan keikutsertaan, ketekunan

pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensial, kajian kasus

negatif, pengecekan anggota (member check). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

uji keabsahan data dengan teknik triangulasi dan pengecekan anggota (member check).

1. Triangulasi

Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2006:330). Terdapat beberapa

macam triangulasi (Sugiyono, 2005:127) diantaranya :

a. Triangulasi Sumber yaitu mengecek data yang diperoleh melalui

beberapa sumber.

b. Triangulasi Teknik yaitu mengecek data yang diperoleh kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda.

c. Triangulasi Waktu yaitu mengecek data yang diperoleh di waktu yang

berbeda.

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dalam penelitian ini, proses check dan recheck data yang dilakukan oleh peneliti

menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik.

2. Member Check

Menurut Sugiyono (2005:129) member check adalah proses pengecekan data

yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk

mengetahui seberapa jauh data yangd iperoleh sesuai dengan apa yang diberikan

oleh pemberi data. Bila data yang ditemukan valid, maka semakin dipercaya.

3. Menggunakan Bahan Referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah adanya pendukung untu

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Misalnya rekaman, foto-

foto, atau dokumen autentik (Sugiyono, 2005:128).

3.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.7.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota

Cilegon, Provinsi Banten.

1.7.2. Jadwal Penelitian

Berikut merupakan jadwal penelitian mengenai implementasi Program Terpadu

Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS). Lihat

tabel 3.2.

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Tabel 3.2

Jadwal Penelitian

Sumber : Peneliti (2013)

No Nama

Kegiatan

Waktu/Bulan

2012 2013

Sep

‟12

Okt

‟12

Nov

‟12

Des

‟12

Jan

‟13

Feb

‟13

Mar

‟13

Apr

‟13

Mei

‟13

Jun

‟13

Jul

‟13

Ags

‟13

Sep

‟13

Okt

„13

1 Pengajuan

Judul

2 Acc Judul

3 Observasi

Awal

4 Penyusunan

Proposal

Bab I

5 Penyusunan

Proposal

Bab II

6 Penyusunan

Proposal

Bab III

7 Seminar

Proposal

8 Observasi

Lapangan

9 Analisis

Data

10 Penyusunan

Hasil

Penelitian

11 Sidang

Skripsi

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Deskripsi Kelurahan Cikerai

Cikerai adalah Kelurahan yang menjadi pembatas antara Kota Cilegon dengan

Kabupaten Serang yang terletak diujung selatan Kota Cilegon.Nama Cikerai sendiri

berasal dari kata Cai (Air) dan Kirai (pohon Kirai) yang berarti air yang keluar dari sela-

sela pohon kirai. Dari pengartian tersebut, dapat di pastikan bahwa Kelurahan Cikerai

adalah daerah yang memliki sumber daya alam yang melimpah. Sehingga Kelurahan

Cikerai cocok untuk aktifitas kawasan permukiman, perkebunan, pertanian, agrobisnis,

argowisata/wisata alam, dan kawasan hutan lindung.

Wilayah Kelurahan Cikerai secara umum dapat dilihat dari keadaan

pemerintahan, geografis, jumlah penduduk, pertanian, perdagangan, dan

industri.4.1.1.1. Struktur Pemerintahan Kelurahan Cikerai

Kelurahan Cikerai terbagi dalam 11 Lingkungan yaitu Tegal Maja, Pedali,

Ciputri, Kandang Sapi, Sabidongko, Perigi, Pejaten, Pasirangin, Penakodan, Cigondang,

dan Kampok.Adapun jumlah dan jabatan pegawai yang ada di Kelurahan Cikerai adalah

sebagai berikut :

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Tabel 4.1

Jumlah Pegawai Kelurahan Cikerai Menurut Jabatan

Jabatan Jumlah

PNS golongan 4 1

PNS golongan 3 4

PNS golongan 2 4

PNS golongan 1 2

TKK 2

TKS 1

Jumlah 11

Sumber : Kelurahan Cikerai 2013

Dari tabel tersebut, diketahui jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor

Kelurahan Cikerai yaitu sebanyak 11 pegawai yang terdiri dari pegawai golongan 4 satu

orang, pegawai golongan 3 empat orang, pegawai golongan 2 sebanyak empat orang

sedangkan untuk pegawai golongan 1 sebanyak dua orang, sedangkan jumlah untuk

TKK sebanyak dua orang dan TKS yaitu berjumlah satu orang.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kelurahan Cikerai

( Sumber : Kelurahan Cikerai 2013 )

Lurah

Astari, SE

Kasie

Pemberdayaan

Masyarakat

Hayumi, SE

MM

Kasie Tata

Pemerintahan

Didi, S.Ag S.Ip

Kasie

Kesejahteraan

Sosial

Muhlis Surji

Pelaksana

Sekretaris Lurah

Safrudin, SH

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dalam Peraturan Daerah No. 34 Tahun 2001, Kelurahan merupakan perangkat

kecamatan yang dipimpin oleh Kepala Kelurahan (Lurah) dan bertanggung jawab

kepada Camat. Lurah diangkat dan diberhentikan oleh Walikota atas usulan dari

Skertaris Daerah.

Kelurahan memiliki tugas pokok melaksanakan tugas sesuai dengan

kewenangan yang dilimpahkan oleh camat. Dalam melaksanakan tugasnya kelurahan

mempunyai sebagai berikut:

a. Mendorong partisipasi masyarakat

b. Mengkoordinir penyelengaraan pelayanan kepada masyarakat

diwilayahnya.

c. Membina kerukunan ketentraman dan ketertiban masyarakat

diwilayahnya.

4.11.2. Visi dan Misi Kelurahan Cikerai

Visi Kelurahan Cikerai adalah :

“ Terwujudnya Pelayanan Prima yang profesional di Kelurahan Cikerai

Menuju Masyarakat Cilegon Berwibawa ”

Dengan visi tersebut maka dapat dijabarkan dalam bentuk implementasi misi

yaitu :

1. Mendorong terwujudnya kesejahteraan masyarakat lahir dan batin yang

demokratis dan partisipatif.

2. Mewujudkan aparatur yang baik bertanggung jawab, transparan dan

profesional dalam rangka pelayanan prima.

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

4.1.1.3. Keadaan Geografis

Secara administratif, Kelurahan Cikerai berada pada koordinat

5052‟24‟‟-6004‟07‟‟ Lintang Selatan dan 105054‟05‟‟-106005‟11 Lintang Utara, yang

dibatasi oleh :

- Sebelah Barat : Kelurahan Bulakan

- Sebelah Utara : Kelurahan Bulakan/Kalitimbang

- Sebelah Timur : Kecamatan Waringin Kurung Kab. Serang

- Sebelah Selatan : Kecamatan Mancak/Waringin Kurung

Sebagian besar wilayah Kelurahan Cikerai berbentuk tegalan/ladang dengan

luas 290 Ha, sedangkan permukiman hanya seluas 25,15 Ha dan sisanya adalah

persawahan dengan luas 25 Ha, bangunan seperti sekolah, perkantoran, tempat

peribadatan, dan lain-lain seluas 13 Ha, dan padang rumput seluas 5,30 Ha. Secara

geografis, Kelurahan Cikerai terletak pada kurang lebih 600 Meter diatas permukaan

laut dan berbukit-bukit dengan suhu udara sedang.

4.1.1.4. Keadaan Penduduk

Berdasarkan data yang berasal dari Kelurahan Cikerai, diketahui bahwa

jumlah penduduk dari Kelurahan Cikerai sejumlah 2.905 orang. Untuk lebih jelasnya,

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk Kelurahan Tahun 2012

Sumber : Kelurahan Cikerai

Dari tabel tersebut, dapat di ketahui bahwa jumlah penduduk di Kelurahan

Cikerai lebih banyak pada perempuan yaitu dengan jumlah sebanyak 1.472 orang yang

terdiri dari perempuan di RT/RW 001/001 sebanyak 124 orang, RT/RW

002/001sebanyak 131 orang, RT/RW 003/001 sebanyak 114 orang, RT/RW

004/002sebanyak 210 orang, RT/RW 005/002 sebanyak 241 orang, RT/RW 006/003

sebanyak 166 orang, RT/RW 007/003 sebanyak 111 orang, RT/RW 008/003 sebanyak

179 orang, RT/RW 009/004 sebanyak 105 orang, RT.RW 010/004 sebanyak 38 orang,

dan perempuan di RT/RW 011/004 sebanyak 53 orang. Sedangkan jumlah penduduk

laki-laki sebanyak 1.433 orang yang terdiri dari jumlah laki-laki di RT/RW 001/001

sebanyak 108 orang, RT/RW 002/001sebanyak 124 orang, RT/RW 003/001 sebanyak

111 orang, RT/RW 004/002sebanyak 205 orang, RT/RW 005/002 sebanyak 224 orang,

RT/RW Penduduk Jumlah

Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

001/001

002/001

003/001

004/002

005/002

006/003

007/003

008/003

009/004

010/004

011/004

108

124

111

205

224

163

126

167

88

53

64

124

131

114

210

241

166

111

179

105

38

53

232

255

225

415

465

329

237

346

193

91

117

Jumlah 1.433 1.472 2.905

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

RT/RW 006/003 sebanyak 163 orang, RT/RW 007/003 sebanyak 126 orang, RT/RW

008/003 sebanyak 167 orang, RT/RW 009/004 sebanyak 88 orang, RT.RW 010/004

sebanyak 53 orang, dan perempuan di RT/RW 011/004 sebanyak 64 orang.

4.1.1.4 Kondisi Pertanian/Perkebunan

Kelurahan Cikerai memiliki potensi pertanian/perkebunan yang sangat tinggi.

Karena hanya sebagian kecil wilayah yang dipergunakan untuk permukiman dan

bangunan seperti rumah, kantor, masjid, sekolah dan lain-lain yaitu hanya 38,15 Ha dari

358,45 Ha. Sebagian besar yaitu seluas 320,30 di gunakan untuk perkebunan, pertanian,

dan ladang. Produk unggulan pertanian di Kelurahan Cikerai ini adalah kacang tanah,

ketela rambat, ketela pohon, dan kacang hijau. Selain ditanami komoditas tersebut juga

diselingi dengan produksi tanaman buah seperti durian, pisang, melinjo, jambu dan

pepaya.

4.1.1.5.Kondisi Perdagangan

Sarana perdagangan yang terdapat di Kelurahan ini hanya terdapat 6 warung

dan 1 warung kaki lima, yang tersebar di seluruh Lingkungan yang ada di Kelurahan

Cikerai. Hal itu dikarenakan lokasi Kelurahan Cikerai yang jauh dari keramaian.

4.1.1.6.Kondisi Industri

Industri yang ada di Kelurahan Cikerai adalah industri rumah tangga dengan

jumlah industri sebanyak 27 tempat, dimana sebagain besar yaitu industri pembuatan

emping melinjo.

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

4.1.2. Definisi Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera

(P2WKSS)

Program terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan

Sejahtera (P2WKSS) adalah program peningkatan peran perempuan yang

mempergunakan pola pendekatan lintas bidang pembangunan secara terkoordinasi

dengan upaya yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan hidup keluarga guna

mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik.Program ini merupakan salah satu upaya

untuk mengembangkan sumber daya manusia dan sumber daya alam serta lingkungan

untuk mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat sejahtera dan bahagia untuk

pembangunan masyarakat desa dan/atau kelurahan, dengan perempuan sebagai

penggeraknya.

4.1.2.1. Program

Secara umum Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat

Sejahtera (P2WKSS) dilaksanakan dalam tiga kelompok yaitu :

1. Program Dasar yang meliputi :

a. Pengumpulan data dasar dari masing-masing sektor terkait dalam

Kegiatan P2WKSS yang meliputi data rumah tangga miskin, data

program sektor terkait program P2WKSS, data dalam profil

Desa/Keluarga.

b. Penyusunan Rencana Kerja Kelompok yang meliputi penyusunan

rencana kerja kelompok, menyiapkan usulan dalam musyawarah

Dusun/Desa terkait pemberdayaan perempuan.

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

c. Kegiatan Penyuluhan yang meliputi penyuluhan peningkatan kesehatan

dasar dan gizii ibu dan anak, penyuluhan peningkatan pemasyarakatan

Dasa Wisma, penyuluhan tentang pengelolaan keuangan keluarga dan

kewirausahaan, penyuluhan kesetaraan gender, penyuluhan tentang

pemenuhan hak dan kesehatan reproduksi termasuk HIV/AIDS,

penyuluhan pemantapan 10 (sepuluh) program Pemberdayaan

Kesejahteraan Keluarga (PKK), Penyuluhan tentang Keluarga Berencana

(KB), penyuluhan perlindungan terhadap para lanjut usia, penyuluhan

tentang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, dan penyuluhan

wawasan kebangsaan.

d. Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan

Pemberantasan Buta Aksara yang meliputi mendorong anak usia sekolah

untuk mengikuti pendidikan 9 tahun, mendorong kegiatan pemberantasan

buta aksara bagi perempuan yang berusia 15-45 tahun.

e. Pendidikan Karakter dan Pekerti Bangsa yang meliputi peningkatan

kesadaran berbangsa dan bernegara, penanaman nilai-nilai budaya

bangsa yang berlandaskan pada kemajuan budaya bangsa, peningkatan

rasa citra diri menjadi perempuan Indonesia yang ideal, peningkatan

kesadaran perempuan sebagai pendidik dalam membentuk karakter dan

budi pekerti anak-anak sebagai modal dasar pembangunan manusia

Indonesia, pengunaan strategi yang tepat dalam melakukan pendidikan

karakter dan pekerti bangsa di keluarga dan masyarakat.

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

2. Program Lanjutan

Program lanjutan dalam P2WKSS ini meliputi :

a. Program pelayanan yang meliputi kegiatan peningkatan pendapatan

keluarga meliputi koperasi dan usaha kelompok, pemantapan pelayanan

kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, 10 (sepuluh) program

pokok PKK.

b. Program Pendampingan yang meliputi kegiatan perluasan kesempatan

kerja dan berusaha bagi perempuan untuk peningkatan penghasilan bagi

diri sendiri dan keluarga, peningkatan pengetahuan dan keterampilan

bagi perempuan.

3. Program Pendukung

Program pendukung ini meliputi :

a. Pemantahuan dan Evaluasi yang meliputi kegiatan pemantahuan terhadap

penyusunan rencana kerja, pelaksanaan rencana kerja dan pengendalian

atau pemeliharaan hasil kegiatan serta evaluasi terhadap hasilkegiatan

guna menyusun rencana kerja selanjutnya.

b. Kegiatan berkelanjutan yang meliputi kegiatan pemantapan forum

koordinasi dan konsultasi yang telah ada di tingkat Provinsi,

Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan, pelatihan P2WKSS

Desa/Kelurahan, pembentukan keluarga sakinah melalui penyuluhan

keluarga bahagia sejahtera, pendalaman agama serta kedudukan dan

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

peran perempuan, penyuluhan dan pengembangan kesadaran hukum bagi

perempuan.

c. Tindak lanjut seluruh aktivitas kelompok kegiatan yang meliputi kegiatan

pemeliharaan hasil seluruh aktivitas kelompok dan pembinaan terhadap

aktivitas kelompok pasca binaan.

4.2. Deskripsi Data dan Analisis Data

4.2.1. Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan penjelasan mengenai data yang telah di dapat dari

hasil penelitian lapangan. Penelitian ini menggunakan teori Jones (1994:296) yang

menyatakan bahwa ada tiga pilar penilaian dari implementasi kegiatan, yaitu :

1. Organisasi

2. Interpretasi

3. Penerapan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif sehingga data yang diperoleh bersifat deskriptif terbentuk kata dan

kalimat dari hasil wawancara, hasil observasi lapangan, dan dokumentasi. Seperti yang

telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, analisis data dalam penelitian ini

menggunakan model Prasetya Irawan, yaitu: pengumpulan data, transkrip data,

memberikan koding untuk memudahkan verifikasi, kategorisasi data/mengelompokkan

data, dan memberikan kesimpulan sementara.

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pengumpulan data, yaitu mencari

informan yang memiliki informasi mengenai tema, melakukan wawancara mendalam

ataupun melakukan observasi dengan terjun langsung ke lingkungan informan. Langkah

selanjutnya adalah transkrip data, yaitu merubah data dari berbagai macam ke dalam

bentuk tulisan/catatan lapangan maupun bukti wawancara lain seperti rekaman atau

foto. Lalu yang dilakukan poneliti selanjutnya adalah memberikan koding, untuk

mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data, peneliti memberikan kode

pada aspek tertentu, yaitu:

a. Kode Q1, 2, 3, dan seterusnya menandakan daftar urutan pertanyaan.

b. Kode I1, 2, 3 dan seterusnya menandakan daftar urutan Informan.

Langkah selanjutnya adalah melakukan kategorisasi data/mengelompokkan

data, mulai menyederhanakan data dengan cara mengikat konsep-konsep kunci dalam

satu besaran yang kita namakan kategori.. Langkah yang terakhir adalah penarikan

kesimpulan (verification) setelah data bersifat jenuh, artinya telah ada pengulangan

informasi, maka kesimpulan tersebut dapat dijadikan jawaban atas masalah penelitian.

Selanjutnya peneliti akan melakukan analisis terhadap implementasi program

terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS)

di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon. Analisa yang akan dilakukan

dalam penelitian ini menggunakan beberapa ketegori dengan beberapa indikator yang

dianggap sesuai dengan masalah penelitian dan kerangka teori yang telah diuraikan

sebelumnya.

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

4.2.2. Informan Penelitian

Penelitian mengenai implementasi program terpadu Peningkatan Peranan

Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Cikerai

Kecamatan Cibeber Kota Cilegon, penentu informannya berdasarkan peran dan fungsi

informan tersebut yang berkaitan dengan P2WKSS tersebut. Adapun informan dalam

penelitian ini berjumlah 25 orang, di antaranya yaitu dapat di lihat pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.3: Daftar Informan

N

No.

Kode

Informan

Nama Informan Keterangan

Pengurus

1

1

I 1-1

Hj. Sri Yuliantini

S.Pd MM

Sekretaris BKBPP (Badan

Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan) Kota

Cilegon

2

2

I 1-2

Dina Losiana SH

Pegawai BKBPP (Badan

Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan)Kota

Cilegon

Pelaksana

3

3

I 1-3

Dudus Sujadi

Maman S.Sos

Kepala Bidang Pelatihan dan

Penempatan Kerja Dinas Tenaga

Kerja Kota Cilegon

4

4

I 1-4

Endang Hanafi

Kepala Bidang Pertanian Dinas

Pertanian dan Kelautan Kota

Cilegon

5

5

I 1-5

Igag Wirawati

Kepala Bidang Catatan Sipil

Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kota Cilegon

6

6

I 1-6

Mariati

Kasie Pelatihan Produktivitas

Dinas Tenaga Kerja Kota

Cilegon

Pendamping

7

7

I 2-1

Lina Komalasari

Camat Kecamatan Cibeber

8

8

I 2-2

Entin S

Ibu Lurah Kelurahan Cikerai dan

sebagai Ketua TP. PKK

Kelurahan Cikerai

9

9

I 2-2-1

Furqon

Pegawai Kelurahan

Cikerai

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Tokoh

Masyarakat

1

10

I 3-1

Mad Aliudin

Ketua RW.02

Link.Kandang Sapi

1

11

I 3-2

Muhsin

KetuaRT.05/02

Link.Sabidongko

1

12

I 3-3

Waseh

Ketua RT.11/04

Link.Kampok

13

1 3-4

Ust. Rusdi

Tokoh Masyarakat

Kel.Cikerai

Masyarakat

KK

(Kepala

Keluarga)

Binaan

1

14

I 4-1

Oti Rahmawati

Masyarakat KK Binaan dari

Link. PenakodanRT. 01/01 dan

Sebagai Ketua Posyandu

Kel.Cikerai

1

15

I 4-2

Rubiah

Masyarakat KK Binaan dari

Link. Pejaten RT. 03/01

1

16

I 4-3

Heryati

Masyarakat KK Binaan dari

Link. Kampok RT.11/04

1

17

I 4-4

Masturoh

Masyarakat KK Binaan dari

Link. Pasir Angin RT.09/04

1

18

I4-5

Nurlailah

Masyarakat KK Binaan dri Link.

Pejaten RT.03/01

1

19

I4-6

Mafiroh

Masyarakat KK Binaan dari

Link. Ciputri RT.04/02

2

20

I 4-7

Mutoharoh

Masyarakat KK Binaan dari

Link. Ciputri RT.04/02

Masyarakat

Bukan

KK (Kepala

Keluarga)

Binaan

2

21

I 5-1

Habibah

Masyarakat Bukan KK

Binaan dari Link. Sabidongko

RT.05/02

2

22

I 5-2

Yati

Masyarakat Bukan KK Binaan

dari Link. Kandang Sapi

RT.06/03

2

23

I 5-3

Rosida

Masyarakat Bukan KK Binaan

Link. Sabidongko RT.05/02

2

24

I 5-4

Samyati

Masyarakat Bukan KK Binaan

Link. Pasir Angin RT.09/04

2

25

I 5-5

Duriah

Masyarakat Bukan KK Binaan

Link. Kandang Sapi RT.06/03

Sumber : Peneliti Tahun 2013

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian

4.3.1. Implementasi Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju

Kelarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Cikerai Kecamatan

Cibeber Kota Cilegon

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Program terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan

Sejahtera (P2WKSS) adalah Program peningkatan peranan masyarakat yang

mempergunakan pola pendekatan lintas bidang pembangunan, secara terkoordinasi

dengan upaya yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga guna

mencapai tingkat hidup yang berkualitas. Tujuan khusus dari program terpadu P2WKSS

adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam usaha ekonomi

produktif, meningkatkan status pendidikan masyarakat, meningkatkan parsipasi

masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup, serta meningkatkan peran aktif

masyarakat dalam pembangunan.

Setiap program pemerintah memiliki kendala dalam pelaksanaannnya, begitu

juga program terpadu P2WKSS. Di Kota Cilegon program terpadu P2WKSS ini

berlangsung sejak tahun 2009. Adapun penentuan daerah binaan dari program ini

dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan pengesahan melalui SK (Surat Keputusan)

Walikota. Dari tahun 2009 hingga tahun 2013, pelaksanaan dari program terpadu

P2WKSS selalu menemukan permasalahan mulai dari sosialisasi program itu sendiri,

pelaksana, jadwal, koordinasi, dan lain-lain. Tahun ini, program terpadu P2WKSS di

sedang berlangsung di Kelurahan Cikerai dan Bulakan yaitu di Kecamatan Cibeber

Kota Cilegon.

Untuk mengetahui bagaimana implementasi program terpadu Peningkatan

Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) khususnya di

Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon, mengikuti 3 (tiga) pilar penilaian

dari implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh Charles O‟Jones (Harahap, 2004 :

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

15). Tiga pilar penilaian dari implementasi program tersebut yaitu organisasi,

interpretasi, dan penerapan.

4.3.1.1 Organisasi

Setiap program, pasti ada yang menaungi dan tim pelaksana yang mengatur

jalannya program tersebut, begitu juga dengan program terpadu P2WKSS yang dalam

pelaksanakan tentu terorganisir dalam suatu organisasi khususnya pemerintah. Setiap

organisasi harus memiliki struktur organisasi, adanya sumber daya manusia yang

berkualitas sebagai tenaga pelaksana dan perlengkapan atau alat-alat kerja serta

didukung dengan perangkat hukum yang jelas. Namun dalam hal ini, program terpadu

P2WKSS bukanlah sebagai suatu organisasi tapi melainkan program kegiatan yang ada

di Badan pemerintahan yaitu Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan

Masyarakat (BKBPP) dan dinaungi oleh Menteri Negara Pemberdayaan Masyarakat

Republik Indonesia. Senada dengan yang disampaikan oleh Staff BKBPP (I1-2),

“P2WKSS bukan suatu organisasi tetapi merupakan program yang ada di BKBPP”.

(wawancara/20 Juni 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor

BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa program terpadu P2WKSS di

Kota Cilegon adalah suatu program yang dilaksanakan oleh Badan Keluarga Berencana

dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP). Adapun yang menjadi tim pelaksana dari

program terpadu P2WKSS tersebut yaitu dari Bidang Keadilan dan Kesetaraan Gender

(KKG) khususnya pada sub bidang Bina Lembaga Organisasi Perempuan (BLOP) yang

bekerja sama dengan instansi yang ada di Kota Cilegon.

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Mengenai tim pelaksana, Sekretaris BKBPP (I1-1) menyatakan,

“SK (Surat Keputusan) tim ada. P2WKSS ini kan bukan rutin. Karena setiap

tahun kan di sini, setiap tahun di sini.”(wawancara/8 Juli 2013/pukul

09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat ketahui bahwa program terpadu

P2WKSS adalah program pemerintah yang dijalankan oleh Badan Keluarga Berencana

dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPP) dengan pelaksanaan mengacu pada SK (Surat

Keputusan) dari Walikota. Program terpadu P2WKSS juga bukan program yang

dilakukan secara rutin dalam satu lokasi, tetapi beberapa lokasi di tiap tahunnnya.

Seperti pada tahun lalu di tahun 2012 program terpadu P2WKSS dilaksanakan di

Kecamatan Jombang yaitu di Kelurahan Jombang Wetan dan Masigit, sedangkan tahun

ini dilaksanakan di Kecamatan Cibeber Kelurahan Cikerai dan Bulakan. Program

terpadu P2WKSS dilaksanakan oleh BKBPP yaitu Bidang Keadilan dan Kesetaraan

Gender. Seperti yang diutarakan oleh Staff BKBPP (I1-2),

“Program yang memang berasal dari BKBPP, khususnya Bidang Keadilan

dan Kesetaraan Gender wabil khusus di sub bidang Bina Lembaga Organisasi

Masyarakat (BLOP)”.(wawancara/20 Juni 2013/pukul 13.20/wawancara

tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa program terpadu

P2WKSS berasal dari kegiatan yang dilaksanakan oleh BKBPP dengan pelaksana

intinya yaitu sub bidang Bina Lembaga Organisasi Perempuan (BLOP).

Dalam suatu program tentunya ada pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam

menjalankan kegiatan yang ada di program tersebut. Seperti yang diutarakan oleh Kabid

Pelatihan dan Penempatan Kerja Disnaker Kota Cilegon, (I1-3),

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

“Disanakan sudah ada timnya. Jadi bisa di lihat anggotanya siapa, ketuanya

siapa. Ada semua untuk pelaksanaan tingkat Kota yang melibatkan dan

didukung oleh sub-sub sistimnya yaitu SKPD.” (wawancara/17 Juni

2013/pukul 09.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Disnaker Kota

Cilegon).

Dari hasil wawancara diatas, diketahui bahwa dalam program terpadu

P2WKSS sudah ada tim pelaksananya. Sehingga dengan adanya tim tersebut, dapat

dikataui pula anggota yang terlibat dalam program. Adapun dalam keanggotaannya,

program terpadu P2WKSS ini didukung dengan adanya partisipasi dari Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Kota Cilegon.

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon,

didapatkan bahwa program terpadu P2WKSS Kota Cilegon yang bertanggung jawab

yaitu Walikota Cilegon, Ketua Pokja (Kelompok Kerja) yaitu Wakil Walikota Kota

Cilegon, Wakil Ketua yaitu Ketua TP. PKK Kota Cilegon, Ketua Pelaksana yaitu

Kepala BKBPP Kota Cilegon, Sekteraris yaitu Kepala Bidang Kesetaraan dan Keadilan

Gender pada BKBPP Kota Cilegon. Sedangkan untuk anggota dari Pokja, terbagi

menjadi beberapa bidang yaitu :

a. Anggota Pokja Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penyuluhan :

1. Kepala Bidang Bina Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota

Cilegon sebagai Koordinator

2. Kepala Bidang Pemberdayaan Tenaga dan Lembaga Sosial pada Dinas

Sosial Kota Cilegon

3. Kepala Bidang Pelayanan Keluarga Berencana pada BKBPP Kota

Cilegon

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

4. Kepala Bidang Catatan Sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil Kota Cilegon

5. Wakil Ketua I PKK Kota Cilegon

6. Kepala Kantor Kementerian Departemen Agama Kota Cilegon

b. Anggota Pokja Bidang Pengendalian Sumbar Daya Manusia :

1. Unsur Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal pada Dinas

Pendidikan Kota Cilegon sebagai Koordinator

2. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Anak pada BKBPP Kota

Cilegon

3. Kepala Bidang Kesetaraan dan Keadilan Gender pada BKBPP Kota

Cilegon

4. Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Kerja pada Dinas Tenaga

Kerja Kota Cilegon

5. Wakil Ketua II PKK Kota Cilegon.

c. Anggota Pokja Bidang Usaha Ekonomi Produktif :

1. Kepala Bidang Perekonomian pada BAPPEDA Kota Cilegon sebagai

Koordinator

2. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada BPMKP Kota Cilegon

3. Kepala Bidang Pembiayaan pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan

Keuangan Daerah Kota Cilegon

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

4. Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pertanian dan Kelautan Kota

Cilegon

5. Kepala Bidang Bina Keluarga Sejahtera pada BKBPP Kota Cilegon

6. Kepala Bidang Koperasi dan UKM pada Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

7. Wakil Ketua III PKK Kota Cilegon

d. Anggota Pokja Bidang Pemukiman dan Prasarana Wilayah :

1. Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Cilegon

sebagai Koordinator

2. Kepala Bidang Prasarana Kota pada Dinas Tata Kota Kota Cilegon

3. Kepala Bidang Kesetaraan dan Keadilan Gender pada BKBPP Kota

Cilegon

4. Kepala Bidang Konservasi Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

5. Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Kota Cilegon

6. Wakil Ketua IV PKK Kota Cilegon

Keterangan mengenai anggota Pokja ( Kelompok Kerja) tersebut, diketahui

bahwa di setiap Dinas memiliki penanggung jawab sendiri. Seperti yang dinyatakan

Sekretaris BKBPP (I1-1), “Yang bertanggung jawab itu Ketua BKBPP”. (wawancara/8

Juli 2013/pukul 9.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa dalam pelaksanaan program

terpadu P2WKSS di Kota Cilegon yang menjadi ketua pelaksana program adalah Ketua

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP). Karena pelaksana

inti dari program ini adalah BKBPP.

Senada dengan Kabid Pertanian Disperla Endang Hanfi (I1-4) juga menyatakan,

“Kalau di Disperla ini Kepala Dinas diaplikasikan pada bidang masing-

masing seksi bina usaha dan pengembangan pertanian, seksi produksi dari

bidang pertenakan dan perikanan.” (wawancara/12 Juni 2013/pukul

09.30/wawancara tersebut dilakukan di Kantor DKCS Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa di setiap Dinas/Instansi

yang menjadi penanggung jawab atas kegiatan yaitu Kepala Dinas. Selain itu, di setiap

instansi juga terdapat sub-sub atau unit/unit pelaksana yang ditugaskan untuk

mengerjakan bidang tertentu sesuai dengan tupoksinya. Sehingga untuk kegiatan

khususnya pada program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai lebih diserahkan pada

masing-masing seksi/bodang yang ada di Dinas Pertanian dan Kelautan.

Namun dalam hal ini, ada beberapa pihak yang tidak mengetahui siap yang

bertanggung jawab penuh pada kegiatan di program terpadu P2WKSS. Seperti yang

dinyatakan oleh Kabid Catatan Sipil (I1-5) yang menyatakan

“Untuk P2WKSS siapa yang bertanggung jawab penuh itu lebih mengerti dari

pihak BKBPP. Kalau dari DKCS sendiri yang bertanggung jawab Bapak

Kepala Dinas.” (wawancara/25 Juni 2013/pukul 15.10/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor DKCS Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa walaupun Dinas/Instansi

telah berpartisipasi dalam pelaksanaan program terpadu P2WKSS namun masih belum

mengetahui dan memahami dari program terpadu P2WKSS tersebut.

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Senada dengan pernyataan yang dinyatakan oleh Kasie Pelatihan Produktivitas

Disnaker Kota Cilegon (I1-6), “Yang bertanggung jawab dari pihak BKBPP”.

(wawancara/17 Juni 2013/pukul 10.30/wawancara tersebut dilakukan di Kantor

Disnaker Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kurangnya pemahaman anggota

atau Dinas terkait mengenai program yang dilaksanakan sendiri karena masih adanya

pihak yang tidak mengetahui siapa yang memiliki tanggung jawab penuh pada program

yang dilaksanakan khususnya program terpadu P2WKSS. Bahkan ada kesan yang

memperlihatkan hal tersebut bukan urusan dari informan, melainkan dari pihak BKBPP

sepenuhnya.

Di dalam kepengurusan program terpadu P2WKSS, terdapat banyaknya jumlah

pengurus dan pelaksana di program terpadu P2WKSS. Seperti yang dinyatakan oleh

Sekretaris BKBPP (I1-1), “Pengurus P2WKSS itu banyak. Ada di SK-

nya”.(wawancara/8 Juli 2013/pukul 09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor

BKBPP Kota Cilegon). Hal itu di pertegas dengan pernyataan dari Staff BKBPP (I1-2),

“Banyak. Dari BKBPP dan SKPD lainnya.” (wawancara/20 Juni 2013/pukul

13.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa banyaknya pengurus/pelaksana

pada program terpadu P2WKSS yang terdiri dari BKBPP selaku tim yang termasuk

sebagai badan yang bertanggung jawab pada program dan Dinas/Instansi yang ada di

Kota Cilegon.

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Banyaknya jumlah pengurus dan pelaksana program terpadu P2WKSS, tidak

tidak memiliki pengaruh besar terhadap baiknya pelaksanaan program. Yang menjadi

hal terpenting adalah kemampuan dari pengurus dan pelaksana program tersebut.

Karena dengan baiknya kemampuan maka pelaksanaan program akan menjadi baik

pula. Untuk mengetahui penilaian mengenai kemampuan dari pengurus dan pelaksana

program terpadu P2WKSS ini, peneliti menanyakan kepada informan terkait

kemampuan pengurus dan pelaksana prorgam terpadu P2WKSS.

Menurut Camat Cibeber (I2-1) mengenai kemampuan pengurus dan pelaksana

program terpadu P2WKSS menyatakan,

“Sudah baik dalam memberikan bantuan untuk warga Kelurahan yang

menerima bantuan program P2WKSS. Yang perlu ditingkatkan sosialisasi dan

koordinasinya agar hasil lebih optimal.” (wawancara/28 Juni 2013/pukul

09.00/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Kecamatan Cibeber).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kemampuan dari pengurus dan

pelaksana program terpadu P2WKSS sudah baik sesuai dengan tupoksinya. Namun

yang menjadi kekurangan yaitu sosialisasi. Karena sosialisasi yang dilakukan oleh pihak

BKBPP dilaksanakan terlalu mendekati dengan pelaksanaan kegiatan program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai yaitu dilakukan pada bulan Maret 2013.

Senada dengan pernyataan Camat Cibeber, baiknya kemampuan dari pengurus

dan pelaksana program terpadu P2WKSS juga disampaikan oleh tokoh masyarakat

Kelurahan Cikerai (I3-4),

“Baik-baik saja. Tidak ada yang macam-macam. Paling itukumpulan di

Kelurahan. Tapi Bapak tidak ikut-ikutan, paling anak-anak Bapak yang ikut.

Ikut ngejahit.” (wawancara/7 Juli 2013/pukul 16.30/wawancara tersebut

dilakukan di Kediaman Ust. Rusdi di Kelurahan Cikerai).

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa tidak semua warga Kelurahan

Cikerai yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan program P2WKSS karena merasa hal itu

tidak ada kaitannya dengan dirinya.

Pengurus dan pelaksana kegiatan program harus juga bisa memberikan

pengaruh yag positif terhadap masyarakat yang di bina. Sehingga apa yang dibinakan

menjadi sesuatu hal yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Seperti halnya yang

dinyatakan oleh pihak Kelurahan (I2-2), “Memberikan pengaruhnya dapat diterima di

masyarakat.” (wawancara/7 Juli 2013/pukul 15.20/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai). Selain Ibu Lurah, pihak Kelurahan lainnya yaitu

pegawai Kelurahan (I2-2-1) menyatakan, “Namanya dari Dinas pasti punya

kemampuanlah.” (wawancara/4 Juli 2013/pukul 14.05/wawancara tersebut dilakukan

di Kantor Kelurahan Cikerai).

Dari semua pernyataantersebut diketahui bahwa sebagai pengurus dan

pelaksana kegiatan, pengurus dan pelaksana program terpadu P2WKSS telah memiliki

kemampuan yang sesuai dengan tupoksi masing-masing pengurus dan pelaksana.

Namun di samping itu, ada beberapa informan yang menyatakan ketidaktahuan

terhadap pengurus dan pelaksana kegiatan program terpadu P2WKSS yang selama ini

sudah turun ke wilayah Kelurahan untuk melakukan berbagai kegiatan. Seperti yang

disampaikan (I3-1),

“Dereng pernah kepetuk, dados boten uning( = Belum pernah ketemu, jadi

tidak tahu )’’. (wawancara/8 Juli 2013/pukul 14.00/wawancara tersebut

dilakukan di Kediaman Mad Aliudin di Link. Kandang Sapi Kelurahan

Cikerai).

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa di Kelurahan Cikerai

masih ada yang belum mengetahui program terpadu P2WKSS.

Senada dengan Mad Aliudin, Ketua RT.05/02 Link. Sabidongko (I3-2) yang

menyatakan,

“Boten uning ( = Tidak tahu)”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul

14.30/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Muhsin di Link. Sabidongko

Kelurahan Cikerai).

Hasil wawancaratersebut menyatakan ketidaktahuannya mengenai pengurus

dan pelaksana kegiatan program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai.Hal serupa juga

dinyatakan oleh (I3-3) yang menyatakan,

“Bapaknya sajatidak pernah kumpulan. Tidak tahu.” (wawancara/8 Juli

2013/pukul 15.00/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Waseh di Link.

Kampok Kelurahan Cikerai).

Dari wawancara di atas, diketahui bahwa masyarakat yang tidak mengetahui

adanya program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai karena masyarakat tersebut

tidak ikut kumpul warga yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Cikerai.

Ketidaktahuan informan-informan tersebut memperlihatkan bahwa walaupun

Program terpadu P2WKSS sudah berlangsung di Kelurahan Cikerai, namun

keberadaannya masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dan tidak paham

dengan apa yang dimaksud program terpadu P2WKSS dan apa saja yang menjadi

kegiatan-kegiatan dari program terpadu P2WKSS. Dengan hal tersebut, peneliti

mencoba menanyakan apa yang di maksud dan apa yang diketahui mengenai program

terpadu P2WKSS kepada informan-informan yang di tuju. Sekretaris BKBPP (I1-1)

menyatakan.

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

“P2WKSS adalah Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan

Sejahtera”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul 09.15/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kepanjangan dari P2WKSS

adalah Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera. Senada

dengan Sekretaris BKBPP, masyarakat KK Binaan (I4-6) dan (I4-7) yang sama-sama

menyatakan,

“Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera”.

(wawancara/6 Juli 2013/pukul 15.00/wawancara tersebut dilakukan di Depan

Kediaman Mutoharoh di Link. Pejaten Kelurahan Cikerai)

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa masyarakat yang mengikuti dan

menjadi peserta yaitu masyarakat KK Binaan tahu dan paham dengan kepanjangan dari

P2WKSS, program yang masyarakat KK Binaan ikuti.

Setiap program, tentunya memiliki tujuan dan sasaran tersendiri. Program

terpadu P2WKSS memiliki tujuan umum dan khusus. Tujuan umumnya yaitu

meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan dalam rangka mewujudkan

keluarga berkualitas. Sedangkan tujuan khususnya yaitu meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan masyarakat dalam usaha ekonomi produktif, meningkatkan status

pendidikan masyarakat, meningkatkan status kesehatan masyarakat, meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup, serta menigkatkan peran

aktif masyarakat dalam pengembangan masyarakat. Sasaran dari program terpadu

P2WKSS ini adalah masyarakat dengan tingkat kesejahteraan tergolong rendah dan/atau

yang masuk dalam kategori keluarga Pra Sejahtera dan keluarga Sejahtera tahap I,

menurut hasil pendataan keluarga yang dilakukan BKKBN/BKBPP.

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari tujuan-tujuan tersebut, disimpulkan oleh pernyataan dari Staff BKBPP (I1-

2) yang menyatakan Program terpadu P2WKS adalah

“Program yang ditujukan bagi peningkatan SDM perempuan untuk dapat

lebih berperan dan lebih memiliki kapabilitas terutama dalam mewujudkan

keluarga sehat sejahtera”. (wawancara/20 Juni 2013/pukul 13.20/wawancara

tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa program terpadu

P2WKSS bertujuan untuk meningkatkan SDM masyarakat agar dapat lebih berperan

dan lebih memiliki kapabilitas dalam mewujudkan keluarga sehat sejahtera. Sehingga

keluarga yang dulu tidak mengetahui bagaimana cara menciptakan keluarga sehat dan

sejahtera, dengan mengikuti program terpadu P2WKSS menjadi tahu dan paham.

Hal itu juga disampaikan oleh Wakil Walikota Cilegon dalam acara evaluasi

program terpadu P2WKSS tahun 2013 di Kelurahan Cikerai dan Kelurahan Bulakan

Kecamatan Cibeber Kota Cilegon. Acara tersebut dilaksanakan pada hari jumat tanggal

25 Oktober 2013 dengan dihadiri oleh pihak, diantaranya yaitu tim penilai program

P2WKSS dari Badan Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat Desa (BPPMD),

Kepala BAPPEDA Kota Cilegon Ibu Ati Marliati, Kepala BKBPP Ibu Nur Fatmah,

Camat Kecamatan Cibeber Ibu Lina Komalasari, Wakil Ketua PKK Kota Cilegon Ibu

Lili Muflihah, Lurah Cikerai Bapak Astari, Sekmat Cibeber Bapak Habib, serta pejabat

Eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon yang berlokasi di Aula

Kantor Kelurahan Cikerai. Wakil Walikota Cilegon tersebut menyampaikan bahwa

program yang ditujukan bagi peningkatan Sumbar Daya Manusia (SDM) perempuan

untuk dapat lebih berperan dan lebih memiliki kapabilitas terutama dalam mewujudkan

keluarga sehat sejahtera.

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai tujuan dari program terpadu P2WKS,

Kabid Pelatihan dan Penempatan Kerja Disnaker Kota Cilegon, (I1-3) menyatakan,

“P2WKSS bertitik berat pada NKKBS (Norma, Keluarga, Kecil, Bahagia,

Sejahtera). Tujuannya mengembangkan NKKBS itu. Bagaimana kita bisa

bahagia sejahtera, duit dari menjahit sedikit. Seperak dua perak, anaknya

banyak yang di urus gimana bisa bahagia-bahagia. Makannya dua anak

cukup. Jadi itu, mengenai keluarga berencana. Dengan adanya P2WKSS ini

yang tadinya kerja suaminya saja, penghasilan kurang. Nah, isterinya ikut di

latih jahit, dilatih usaha mandiri. Dia bikin es, bikin ager untuk di jual, bikin

goreng-gorengan di jual, penghasilannya kan tidak seberapa tidak sampai

milyaran, paling seribu dua ribu. Tapi kalau tidak NKKBS, keluarganya

banyak ya banyak juga yang dikasih makan. Jadi goal dari P2WKSS adalah

NKKBS, bagaimana menciptakan keluarga kecil bahagia sejahtera. Apapun

yang ada di P2WKSS kalau belum menciptakan, menumbuhkembangkan

NKKBS, ya tidak sejahtera-sejahtera. Bagimana bisa sejahtera, pendapatan

tidak seberapa tapi anaknya 12.”(wawancara/17 Juni 2013/pukul

09.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Disnaker Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, di ketahui bahwa tujuan lain dari program

terpadu P2WKSS adalah mengambangkan NKKBS yaitu Norma, Keluarga, Kecil,

Bahagia, dan Sejahtera pada masyarakat. Pengembangan NKKBS dimulai dengan

membuka kesadaran masyarakat mengenai pentingnya KB ( Keluarga Berencana ),

karena walaupun masyarakat terutama masyarakat bisa mendapatkan penghasilan

sendiri tapi kalau memiliki anak banyak, tetap saja pengahasilan tersebut tidak

mencukupi. Oleh karenanya, dalam mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera itu

dimulai dari kesadaran ber-KB.

Seperti yang diulas sebelumnya, yang menjadi sasaran program terpadu

P2WKSS adalah masyarakat. Hal itu sebabkan karena faktor budaya di negara ini yang

menganut jalur kebapakan, yaitu dimana sering memposisikan kaum laki-laki pada

kondisi superior di atas kaum masyarakat sehingga menjadikan kaum masyarakat

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

memiliki ruang gerak yang terbatasi seperti konsentrasi pelayanan dasar pendidikan dan

kesehatan yang terbatas, kesempatan berusaha yang terbatas, dan eksistensi pada

pranata sosial juga terbatas. Oleh karena itu, program terpadu P2WKSS sangatlah bagus

untuk dilaksanakan di negara ini. Khususnya di wilayah pedesaan yang masih kental

dengan anutan kebapakan tersebut. Sehingga muncul pernyataan yang dinyatakan oleh

salah satu masyarakat KK Binaan dari Kelurahan Cikerai (I4-2) yang menyatakan bahwa

program terpadu P2WKSS adalah :

“Program yang memberdayakan wanita supaya setara dengan laki-laki”.

(wawancara/6 Juli 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Rubiah di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa tujuan lain dari program terpadu

P2WKSS ini yaitu memberdayaan wanita supaya wanita lebih setara dengan laki-laki.

Setara disini maksudnya yaitu dalam segi peran pembangunan. Jadi wanita bukan hanya

sebagai objek, tapi juga sebagai subjek dari pembangunan.

Program terpadu P2WKSS berlangsung di Kota Cilegon dari tahun 2009 yang

pelaksanaannya melibatkan berbagai instansi pemerintah seperti Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil (DKCS), Dinas Pertanian dan Kelautan (Disperla), Dinas Tenaga

Kerja (Disnaker), dan Dinas-dinas lainnya yang ada di Kota Cilegon. Lamanya program

terpadu P2WKSS di Kota Cilegon seharusnya instansi-instansi yang terlibat mengetahui

dan paham mengenai program terpadu P2WKSS. Namun kenyataannya, ada informan

yang berasal dari intansi pemerintah yang ikut mendukung dalam pelaksanakan program

terpadu P2WKSS yaitu dengan mengadakan kegiatan dari instansi tersebut dalam

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

program terpadu P2WKSS tidak mengetahui apa program terpadu P2WKSS. Seperti

Kabid Pertanian Disperla (I1-4) yang menyatakan P2WKSS yaitu

“Peranan masyarakat keluarga menuju masyarakat sejahtera”.

(wawancara/12 Juni 2013/pukul 09.30/wawancara tersebut dilakukan di

Kantor Disperla Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa walaupun instansi terkait

dalam program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon, namun tidak semua instansi

mengetahui maksud dari program P2WKSS tersebut.

Bahkan ada informan yang melimpahkan jawabannya kepada pihak lain yaitu

BKBPP selaku Badan yang mengurusi program terpadu P2WKSS. Informan tersebut

adalah Kasie Pelatihan Produktivitas dari Disnaker Kota Cilegon (I1-6) yang

menyatakan,

“Tanya saja langsung ke BKBPP yang lebih paham dan pasti tahu. Kan

BKBPP yang megurusi P2WKSS”. (wawancara/17 Juni 2013/pukul

10.30/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Disnaker Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa Dinas terkait dalam program

terpadu P2WKSS yang lebih mengetahui dan paham tentang program terpadu P2WKSS

di Kota Cilegon adalah BKBPP. Karena memang BKBPP adalah Instansi yang

melaksanakan dan mengurusi program dari awal hingga akhir kegiatan.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Kabag Catatan Sipil (I1-5) yang menyatakan,

“Kalau masalah P2WKSS dan pengen tahu secara jelas tanyakan saja pada

pihak BKBPP. Karena kita cuma ikut berpartisipasi menyumbang kegiatan

saja, seperti sosialisasi pembuatan akta kelahiran, gimana bikin akta,

persyatannya bagaimana, pokoknya berhubungan dengan bidang catatan sipil

khususnya akta kelahiran. Karena seperti yang kita tahu, kebanyakan

masyarakat Desa tidak memiliki akta kelahiran. Anggapan mereka akta tidak

penting. Padahal akta itu penting sekali, berguna sampai akhir hayat.

Makanya kita ikut serta di P2WKSS ini. Supaya masyarakat awan lebih paham

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

masalah dokumen kependudukan”. (wawancara/25 Juni 2013/pukul

15.30/wawancara tersebut dilakukan di Kantor DKCS Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa yang lebih paham tentang

program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon adalah BKBPP. Instanasi yang lainnya

hanya ikut berpartisipasi dengan menyumbang kegiatan dari instansi tersebut ke daerah

binaan P2WKSS, seperti dari Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil (DKCS) yang

mempunyai kegiatan sosialisasi dan pembuatan akta kelahiran gratis untuk daerah

binaan termasuk Kelurahan Cikerai.

Ketidaktahuan mengenai program terpadu P2WKSS bukan hanya di instansi

yang terlibat, Pejabat Desa di Keluhan Cikerai juga banyak yang tidak mengetahui.

Seperti Ketua RW.02 Link. Kandang Sapi (I3-1) yang menyatakan,

“P2WKSS sing pundi niku? Seuning kule emang lagi wenten program

pemerintah, Cuma boten uning kasih programe nape. Taken saos ning wong

kelurahan. Soale mun masalah program pemerintah biasane langsung ning

kelurahan ( = P2WKSS yang mana itu? Setahu saya emang lagi ada program

pemerintah,cuma tidak tahu nama programnya apa. Tanya saja ke orang

Kelurahan. Soalnya kalau masalah program pemerintah biasanya langsung ke

Kelurahan)”. (wawancara/8Juli 2013/pukul 14.00/wawancara tersebut

dilakukan di Kediaman Mad Aliudin di Link. Kandang SapiKelurahan

Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat masyarakat yang

tidak mengetahui adanya program terpadu P2WKSS dilingkungannya. Karena menurut

informan, kalau mengenai adanya program-program pemerintah langsung berkaitan

dengan Kelurahan, termasuk program terpadu P2WKSS. Jadi yang lebih paham adalah

orang-orang Kelurahan Cikerai.

Senada dengan Mad Aliudin, Ketua RT.05/02 Link. Sabidongko (I3-2)

menyatakan,

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

“Boten uning. Coba be taken ning wong kelurahan atau kader sing biase milet

kumpulan. Pernah wenten wong kumpulan ngomongi program-program koten,

Cuma kule boten rawuh. Jadi Bapak boten uning nape-nape masalah niku ( =

Tidak tahu. Coba tanya saja ke orang Kelurahan atau kader yang biasa ikut

kumpulan. Pernah ada orang kumpulan ngomongin program-program gitu,

Cuma saya tidak datang. Jadi Bapak tidak tahu apa-apa masalah itu)”.

(wawancara/8Juli 2013/pukul 14.30/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Muhsin di Link. SabidongkoKelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa terdapat masyarakat yang pasif

yaitu yang tidak pernah mengikuti kegiatan dilingkungannnya seperti rapat atau

kumpulan. Sehingga masyarakat tidak mengataui ada kegiatan apa dilingkungannya

sendiri.

Ketidaktahuan mengenai program terpadu P2WKSS juga terjadi di masyarakat

KK Binaan di Kelurahan Cikerai. Padahal sebagai KK Binaan yang sebagai masyarakat

kegiatan seharusnya sangat mengetahui apa itu progran terpadu P2WKSS. Karena

mereka selalu hadir dalam pembinaan dan sosialisasi yang berpusat di Kelurahan

Cikerai. Contohnya masyarakat KK Binaan yang tidak mengetahui kepanjangan dari

P2WKSS. Padahal disetiap pembinaan masyarakat mendapatkan tas yang bertuliskan

kepanjangan dari P2WKSS. Seperti dengan masyarakat KK Binaan (I4-3) yang

menyatakan kepanjangan dari P2WKSS yaitu,

“Peningkatan peran wanita menuju sehat dan kesejahteraan”.

(wawancara/7Juli 2013/pukul 17.00/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Heryati di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa walaupun masyarakat KK

Binaan sudah mengikuti kegiatan dari program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai,

tapi pengetahuan mengenai program yang diikuti kurang. Sehingga untuk menyebutkan

kepanjangan dari P2WKSS saja masyarakat KK Binaan masih tidak bisa.

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Senada, (I4-4) juga menyatakan kepanjagan P2WKSS yaitu,

“Peningkatan peranan wanita kesehatan dan kesejahteraan”.

(wawancara/6Juli 2013/pukul 15.00/wawancara tersebut dilakukan di Depan

Kediaman Masturoh di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa bukan hanya I4-3yang salah

menyebutkan kepanjangan dari P2WKSS tapi ada juga masyarakat KK Binaan yang

lainnya. Hal itu dikarenakan masyarakat KK Binaan hanya mengikuti kegiatannya saja

tanpa mengetahui kegiatan yang diikuti tersebut dari program apa dan dari mana saja

tim pelaksananya. Masyarakat hanya mengetahui program yang ada di lingkungannya

adalah program pemerintah.

Bahkan ada KK Binaan yang sama sekali tidak mengetahui apa itu P2WKSS.

Seperti yang dinyatakan (I4-5) :

“Ore weruh, ore kelingan ( = Tidak tahu, lupa)”. (wawancara/6Juli

2013/pukul 15.40/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Nurlailah di

Kelurahan Cikerai).

Dari wawancara tersebut, diketahui bahwa walaupun masyarakat mengikuti

kegiatan yang ada pada program terpadu P2WKSS seperti mengiktui pelatihan dan

pembinaan, namun masyarakat tidak paham mengenai program tersebut. Karena

masyarakat hanya datang, duduk, melihat dan mendengar. Padahal dalam kegiatan

pembinaan dan kegiatan pelatihan disediakan alat tulis, yang berguna untuk mencatat

apa saja yang perlu dicatat sehingga masyarakat bisa lebih paham mengenai apa yang

mereka ikuti. Namun, kenyataannyya apa yang disediakan tidak dimanfaatkan dengan

baik oleh masyarakat. Terbukti dengan ketidaktahuan masyarakat KK Binaan mengenai

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

kepanjangan P2WKSS karena lupa. Hal itu disebabkan karena masyarakat KK Binaan

tidak berinisiatif untuk mencatat apa saja yang ada di kegiatan dalam program terpadu

P2WKSS.

Program terpadu P2WKSS sering di pahami oleh banyak masyarakat sebagai

program yang mengurusi masyarakat masalah KB (Keluarga Berencana), posyandu dan

PKK (Penggerak Kesejahteraan Keluarga). Sehingga masyarakat merasa program

tersebut bukan untuk masyarakat luas tapi melainkan Kader. Salah satu yang

menyatakan hal tersebut adalah Ketua RT.11/04 Link. Kampok (I3-3) yang menyatakan :

“P2WKSS iku sing masalah posyandu kaen ya? Bapak ore weruh. Cobe takon

be ning kader atawe ning wong kelurahan ( = P2WKSS itu yang masalah

posyandu itu ya? Bapak tidak tahu. Coba tanya saja ke kader atau ke orang

Kelurahan)”. (wawancara/8Juli 2013/pukul 15.00/wawancara tersebut

dilakukan di Kediaman Waseh di Link. KampokKelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa di Kelurahan Cikerai masih ada

anggapan bahwa apapun yang berurusan dengan program pemerintah adalah urusan

Kader atau Kelurahan. Hal itu karena sosialisasi ke masyarakat mengenai program-

program pemerintah termasuk P2WKSS tidak merata. Sehingga masih ada masyarakat

yang menanggap bahwa program adalah urusan Kelurahan. Tidak meratanya sosialisasi

juga terlihat dengan adanya pernyataan yang menyatakan bahwa P2WKSS adalah

masalah posyandu. Padahal P2WKSS bukan hanya berkaitan dengan posyandu, tapi

lebih berkaitan dengan pemberdayaan perempuan yaitu dengan adanya pelatihan-

pelatihan seperti menjahit, keterampilan tangan, tata boga, tata rias, dan pembinaan-

pembinaan.

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Selain itu,di Kelurahan Cikerai ada juga yang memahami program terpadu

P2WKSS adalah program yang berasal dari pemerintah tanpa mengetahui program apa

dan apa saja kegiatan yang ada pada program terpadu P2WKSS. Seperti halnya tokoh

masyarakat Kelurahan Cikerai (I3-4) yang menyatakan :

“Itu program pemerintah, kalau program pemerintah semua juga baik, semua

bermanfaat. Cuma kalau yang peripun-peripune Bapak boten uning . taken

saos ning RT atauwong Kelurahan ( = Itu program pemerintah, kalau program

pemerintah semua juga baik, semua bermanfaat. Cuma kalau yang gimana-

gimananya bapak tidak tahu. Tanya saja ke RT atau orang Kelurahan)”.

(wawancara/7Juli 2013/pukul 16.30/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Ust. Rusdi diKelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa apapun program pemerintah

mempunyai manfaat kepada masyarakat. Termasuk program terpadu P2WKSS yang

bermanfaat untuk masyarakat di Kelurahan Cikerai.

Masyarakat KK Binaan (I4-1) menyatakan,

“P2WKSS adalah programnya pemerintah untuk peningkatan keluarga saja”.

(wawancara/7Juli 2013/pukul 15.45/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman LurahKelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa terdapat masyarakat Kelurahan

Cikerai yang hanya mengetahui bahwa semua program yang ada dilingkungannya

adalah program pemerintah dan setiap program pemerintah mempunyai manfaat yang

baik untuk masyarakat. Informan tersebut tidak mengetahui apa saja nama program

yang ada dilingkungannya, termasuk program terpadu P2WKSS. Hal itu dikarenakan

sosialisasi yang dilakukan oleh pihak BKBPP tidak merata dan hanya dilakukan di

lingkungan terdekat dengan Kantor Kelurahan. Sehingga masyarakat yang tinggal jauh

dari Kantor Kelurahan tidak mengetahui menganai program tersebut.

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Pernyataan-pernyataan di atas memperlihatkan bahwa walaupun program

terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai sudah ada dari awal tahun 2013, tapi tidak

sedikit yang tidak mengetahui program terpadu P2WKSS. Padahal pernyataan-

pernyataan tersebut berasal dari informan yang memang terlibat dalam kegiatan pada

program terpadu P2WKSS. Untuk mengetahui secara luas mengenai pegetahuan

masyarakat terhadap program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai, peneliti mencoba

mencari informan yang tidak berkaitan atau tidak terlibat dalam kegiatan di program

terpadu P2WKSS. Kemudian menanyakan tentang apa yang informan ketahui mengenai

program terpadu P2WKSS dan apa yang menyebabkan tidak mengetahui program

tersebut. Informan pertama yaitu masyarakat bukan KK Binaan (I5-1) yang menyatakan,

“Iku ore weruh jelas. Cuma emang kite pengen milu ning pelatihan menjahit.

Tapi karena kite lagi meteng gede jadine kite ore jadi milu. Kite wis ore

pernah milu kumpulan maing. Pernah milu geh ya gitu be. Arane geh wong

wakeh, wakeh sing gawe anak, wakeh sing ribut, anak-anake pade nangis, jadi

ore weruh ape sing di omongi ( = Itu saya tahu tahu jelas. Cuma emang saya

mau ikut ke pelatihan menjahit, tapi karena saya lagi hamil besar jadinya saya

tidak jadi ikut. Saya juga udah tidak pernah ikut kumpulan lagi. Pernah ikut

juga ya gitu saja. Namanya orang banyak, banyak yang bawa anak, banyak

yang ribut, anak-anaknya nangis, jadi tidak tahu apa yang diomongin)”.

(wawancara/8Juli 2013/pukul 15.25/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman HabibahKelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa informan tidak mengikuti

kegiatan yang ada pada program terpadu P2WKSS yang dilaksanakan di Kantor

Kelurahan Cikerai, karena informan sedang mengalami hamil tua. Tapi walaupun

begitu, informan tersebut pernah mengikuti kagiatan sosialisasi di akntor Kelurahan

Cikerai. Namun karena keadaan di sosialisasi tersebut tidak kondusif karena banyak

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

masyarakat yang membawa anak-anaknya di acara tersebut. Masyarakat lain, termasuk

informan tidak mendengar dan memahami secara jelas apa yang disosialisasikan.

Informan kedua yaitu masyarakat bukan KK Binaan (I5-2) menyatakan,

“Ore weruh mbuh kite. Kitane duwe anak cilik, jadi ore bise ning endi-endi. Iki

be kite tas ngemping, go belanje anak. Mun ore ngemping ulih belanje sing

endi. Lumayan go tambah penghasilan laki. Lamun kite milu-miluan kaye

konon anak kitane lake sing ngurus ( = Tidak tahu saya. Sayanya punya anak

kecil, jadi tidak bisa kemana-kemana. Ini saja saya abis ngemping, buat jajan

anak. Kalautidak ngemping dapet jajan dari mana. Lumayan buat tambahan

penghasilan suami. Kalau saya ikut-ikutan kaya gituan anak saya tidak ada

yang ngurus)”. (wawancara/8Juli 2013/pukul 15.45/wawancara tersebut

dilakukan di Kediaman YatiKelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, dikataui bahwa terdapat masyarakat yang acuh

pada lingkungannya. Hal itu dikarenakan masyarakat khususnya informan lebih

mementingkan urusan anak dan perut keluarga. Sehingga untuk urusan selain hal itu,

informan tidak ingin untuk ikut-ikutan.

Informan ketiga, masyarakat bukan KK Binaan (I5-4) menyatakan,

“Mbuh. lake sing ngewarah mun ane acara gituan. Mungkin karne tempat kite

adoh sing kelurahan mboa. Jadi kite ore weruh ape-ape ( = Tidaktahu. Tidak

ada yang ngasih tahu kalau ada acara gituan. Mungkin karena tempat saya

jauh dari kelurahan mungkin. Jadi saya tidaktahu apa-apa”.

(wawancara/8Juli 2013/pukul 16.30/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman RT.05/02 Link. SabidongkoKelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa masih ada masyarakat yang

tidak mengetahui dan merasa tidak ada yang memberi tahu mengenai adanya program

P2WKSS di daerahnya. Sehingga masyarakat banyak yang tidak mengiktui kegiatan

yang ada di program terpadu P2WKSS. Apalahi masyarakat yang berada jauh dari

Kantor Keluarahan Cikerai. Karena yang manjadi pusat adanya keiatan program terpadu

P2WKSS adalah di Kantor Kelurahan Cikarai.

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Informan ke empat, masyarakat bukan KK Binaan (I5-5) menyatakan,

“Boten uning. Ibu ning umah bae ore milu-miluan kaye mengkonon ( =

Tidaktahu. Ibu dirumah sajatidak ikut-ikutan kaya gitu)”. (wawancara/8Juli

2013/pukul 17.00/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman

DuriahKelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa masih ada masyarakat

khususnya masyarakat di Kelurahan Cikerai yang pasif yaitu tidak pernah mengikuti

kegiatan yang ada dilingkungannya. Informan lebih memilih untuk berdiam diri di

rumah. Hal itu dikarenakan kagiatan tersebut tidak penting untuk diikuti.

Informan ke lima yaitu masyarakat bukan KK Binaan Rosida (I5-3) yang hanya

menyatakan,

“Ore weruh ape-ape kite ( = Saya tidaktahu apa-apa)”. (wawancara/8Juli

2013/pukul 16.00/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman

RosidahKelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa di Kelurahan Cikerai masih ada

yang benar-benar tidak mengetahui adanya program terpadu P2WKSS di Keluarahan

Cikerai. Padahal program tersebut sudah dilaksanakan sejak awal tahuun 2013 dan akan

dilaksakan hingga akhir tahun 2013.

Banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui dan tidak paham mengenai

program terpadu P2WKSS membuat suatu pertanyaan mengenai sebenarnya kegiatan

apa saja yang ada dalam program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai tersebut.

Apakah ada kegiatan sosialisasi atau tidak sehingga masih banyaknya masyarakat yang

belum paham dan tahu mengenai P2WKSS tersebut. Karena di dalam suatu program,

apalagi program dari pemerintah tentunya ada suatu kegiatan khusus untuk sosialisasi

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

mengenai program tersebut kepada masyarakat secara luas, khususnya masyarakat Desa

Binaan program terpadu P2WKSS yaitu Kelurahan Cikerai.

Dari hasil wawancara mengenai kegiatan apa saja yang dilakukan pada

program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai, Sekretaris BKBPP (I1-1) menyatakan,

“Banyak, lihat saja di data-data yang sudah ada”. (wawancara/8 Juli

2013/pukul 09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota

Cilegon).

Hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa kegiatan yang ada di program

terpadu P2WKSS ada banyak. Seperti yang di bahas pada bab ini sebelumnya, program

terpadu P2WKSS tahun ini yaitu khususnya di Kelurahan Cikerai memiliki banyak

program kegiatan yang berasal dari berbagai instansi pemerintah di Kota Cilegon yaitu

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPP), Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil (DKCS), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dinas

Pertanian dan Kelautan (Disperla), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan (BMKP), Dinas Kebersihan dan

Pertamanan, Dinas Tata Kota, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan,

Kementerian Agama, dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota. Dari

instansi-instansi tersebut, beberapa menjadi informan yang telah menyatakan mengenai

kegiatan yang ada di program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai khususnya

program dari masing-masing intansi informan.

Informan pertama yaitu staff BKBPP (I1-2) menyatakan,

“Ada berbagai kegiatan diantaranya :

1. Sosialisasi Kegiatan P2WKSS yang di ikuti oleh 2 Kelurahan yaitu Cikerai

dan Bulakan.

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

2. Pembinaan

- Bina Keluarga yaitu Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remsaja

(BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL).

- Bina 200 KK Binaan untuk 2 Kelurahan, 100 KK Binaan Keluraha Cikerai

dan 100 KK Binaan Kelurahan Bulakan. Pada KK Binaan ini diadakannya

pelatihan seperti pelatihan Dasa Wisma, Kader, BKB, BKR, dan BKL,

Pelatihan menjahit, pelatihan tata boga, pelatihan tata rias, dan pelatihan

kerajinan. Selain pelatihan ada juga pembinaan kegiatan UKM oleh Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan (BPMKP) dan Dinas

Perindustrian, Perdangan dan Koprasi (Disperindagkop), Penyuluhan

Unang-undang Perkawinan oleh Kementerian Agama, dan lain-lain”.

(wawancara/20 Juni 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut dilakukan di

Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kegiatan inti dari BKBPP adalah

sosialisasi dan pembinaan. Bukan hanya Kelurahan Cikerai, tapi juga Kelurahan

Bulakan. Namun, untuk mengefisien waktu dan tempat. Kegiatan dipusatkan di

Kelurahan Cikerai yaitu di Kantor Kelurahan Cikerai.

Kedua yaitu Kabid Pelatihan dan Penempatan Kerja Disnaker Dudus Sujadi

Maman (I1-3) menyatakan, “ Menjahit, terus usaha mandiri, banyak”.

(wawancara/17Juni 2013/pukul 09.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor

Disnaker Kota Cilegon). Yang ditegaskan oleh informan ketiga yaitu Kasie Pelatihan

Produktivitas Disnaker (I1-6) dengan menyatakan,

“Kalau dari kita Dinas Tenaga Kerja ada pelatihan menjahit untuk tingkat

mahir. Jadi dikhususkan untuk yang sudah bisa jahit biar lebih mahir lagi”.

(wawancara/17Juni 2013/pukul 10.30/wawancara tersebut dilakukan di

Kantor Disnaker Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kegiatan dalam program terpadu

P2WKSS, dari Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon mempunyai kegiatan menjahit khusus

untuk tingkat mahir. Jadi masyarakat yang sudah bisa dasar-dasar menjahit, boleh

mengikuti pelatihan dari Disnaker ini, atau bisa juga masyarakat yang telah mengikuti

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

kegiatan menjahit tingkat dasar yang dilaksakan oleh pihak BKBPP untuk mengikuti

pelatihan menjahit tingkat mahir dari Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon yang

dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Cikerai.

Keempat yaitu Kabid Pertanian Disperla (I1-4) menyatakan,

“Jadi berhubung ini Dinas Pertanian dan Kelautan, ada 3 bidang dan itu

didalamnya (P2WKSS) di dalamnya ada kebun contoh untuk kelompok wanita

tani. Didalam kebun contoh itu ada berbagai macam komoditas pertahanan

pangan, multikultur, peternakan dan perikanan. Kedua juga, dimasalah

P2WKSS ini kita menitikberatkan bahwa perairan yang menjadi masalah. Ini

kita menitikberat pada masalah tabulapot”. (wawancara/12Juni 2013/pukul

09.30/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Disperla Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa kegiatan dari Dinas Pertanian

dan Kelautan (Disperla) untuk program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai adalah

pembuatan kebun contoh atau bisa disebut dengan kebun PKK. Karena untuk

pengelolaannya, ditujukan untuk Kader PKK Kelurahan Cikerai yaitu dengan

diupayakannya kelompok usaha tani yang diharapkan bisa menjadi percontohan untuk

daerah lainnya, guna meningkatkan perekonomian di bidang pertanian.

Kelima yaitu Kabid Catatan Sipil DKCS (I1-5) menyatakan,

“Kemarin banyak, katanya ada pelatihan dan pembinaan untuk masyarakat.

Kalau dari kami ada sosialisasi tata cara dan persyaratan pencatatan

kelahiran dan pelayanan pencatatan kepandudukan seperti akta kelahiran di

daerah P2WKSS. Karena kami ingin masyarakat memiliki dokumen

kependudukan”. (wawancara/25Juni 2013/pukul 15.10/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor DKCS Kota Cilegon).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa setiap

instansi/Dinas yang turut mendukung program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

mempunyai program kegiatan sendiri. Dari hasil wawancara disebutkan BKBPP

mempunyai kegiatan sosialisasi mengenai program terpadu P2WKSS itu sendiri dan

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

pembinaan oleh setiap sub bagian yang ada di BKBPP, salah satunya dari sub bagian

Keluarga Sejahtera yang memberikan pembinaan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina

Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). Dari Dinas Tenaga Kerja

yaitu pelatihan untuk tingkat mahir. Dimana masyarakat yang mengikuti kegiatan

tersebut adalah masyarakat yang telah mengikuti pelatiham menjahit tingkat dasar yang

dilaksanakan oleh pihak BKBPP. Dari Dinas Pertanian dan Kelautan yaitu kebun

contoh dengan menggunakan teknik tabulapot. Sedangkan Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil yaitu sosialisasi mengenai dokumen kependudukan dan pelayanan

pembuatan akta kelahiran gratis untuk masyarakat daerah binaan.

Setelah pelaksanaan program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai berjalan,

peneliti mencoba menanyakan mengenai bagaimana kegiatan pada program terpadu

P2WKSS yang telah dilakukan selama kurang lebih lima bulan di Kelurahan Cikerai.

Dari pihak Kecamatan, (I2-1) menyatakan,

“Program P2WKSS ini sangat baik, karena peningkatan pemberdayaan wanita

menuju keluarga sehat sejahtera, disini dituntut peran aktif seorang wanita

didalam menjalanan kehidupan sehari-hari baik sebagai ibu rumah tangga

atau seorang wanita yang perpandangan luas ke depan misalnya :

- Berpikir Pola Hidup Sehat

- Bagaimana hidup secara sejahtera itu tercapai

- Bagaimana meningkatkan bidang pendidikan dan lain-lain”.

(wawancara/28 Juni 2013/pukul 09.00/wawancara tersebut dilakukan di

Kantor Kecamatan Cibeber).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa menurut pihak Kecamatan

khususnya, program terpadu P2WKSS sangat baik. Karena pada program ini,

masyarakat di tuntut untuk lebih berperan aktif dalam menjalankan kehidupannya

sehari-hari khususnya pada perempuan sebagai ibu rumah tangga. Selain itu perempuan

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

juga bisa lebih berpandangan luas, memiliki pola hidup sehat, dan bagaimana

menghadapi kehidupan masa depan yang baik.

Kegiatan yang telah dilaksanakan memang banyak, dari mulai sosialisasi,

pembinaan, dan lain sebagainya. Namun yang paling melekat dalam benak masyarakat

yaitu pelatihan-pelatihan yang melibatkan wanita yaitu dari masyarakat KK Binaan

yang berjumlah dan ditetapkan sebanyak 100 orang wanita. Pelatihan-pelatihan tersebut

yaitu kerajinan tangan, tata boga (memasak), tata rias, dan menjahit. Kegiatan tersebut

dilakukan oleh BKBPP dalam kurun waktu 2 bulan yaitu dari tanggal 15 April 2013

hingga 10 Juni 2013. Seperti yang nyatakan oleh pihak Kelurahan (I2-2-1) yang

menyatakan,

“Kegiatannya yang udah-udah buat masyarakat. Pelatihan-pelatihan itu,

kayak masakan gitu. Soalnya Kelurahan pernah dikasih makanan dari Ibu-

ibu”. (wawancara/4Juli 2013/pukul 14.05/wawancara tersebut dilakukan di

Kantor Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa salah satu kegiatan yang sudah

dilaksanakan adalah memasak. Kegiatan tersebut, disambut antusias bukan hanya

peserta pelatihan tapi juga pihak Kelurahan. Karena hasil dari kegiatan memeask

tersebut di bagikan juga kepada pegawai Kelurahan agar dapat mencicipi hasil karya

masyarakat KK Binaan.

Kegiatan tersebut sangat membantu karena dengan mengikuti kegiatan itu

wanita yaitu khususnya KK Binaan dapat menumbuhkan kreatifitasnya untuk

mendapatkan penghasilan dan membantu keadaan keluarga sehingga bisa lebih hidup

secara layak yaitu sehat dan sejahtera. Seperti yang dinyatakan (I2-2) menyatakan,

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

“P2WKSS program yang bisa membantu masyarakat saya. Alhamdulillah

setelah ada pelatihan seperti tata boga, menjahit, kerajinan bisa bermanfaat

bagi masyarakat dan bisa menambah penghasilan”. (wawancara/7Juli

2013/pukul 15.20/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Lurah

Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai telah membantu masyarakat Kelurahan Cikerai dengan diadakannya

kegiatan pelatihan-pelatihan seperti tata boga, menjahit, kerajinan, dan tata rias.

Sehingga masyarakat khususnya perempuan bisa mengerjakan sesuatu yang

menghasilkan untuk menambah penghasilan dalam keluarga.

Sebagai masyarakat KK Binaan, wanita dari 100 KK Binaan merasa juga

bahwa kegiatan pelatihan tersebut memang bagus dan harus dilaksanakan untuk

menumbuhkembangkan kreatifitas dari diri wannita 100 KK Binaan tersebut. Hal

tersebut seperti apa yang dinyatakan oleh masyarakat 100 KK Binaan (I4-1) yang

menyatakan,

“Bagus, harus dikembangkan. Terima kasih banyak untuk program pemerintah

karena banyak ilmu yang bermanfaat”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul

15.45/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa progam terpadu P2WKSS dirasa

bagus untuk masyarakat. Jadi perlu dikembangkan untuk kegiatannya di tahun-tahun

berikutnya. Karena dengan adanya program tersebut, banyak ilmu yang didapat oleh

masyarakat khususnya masyarakat KK Binaan yang ada di Kelurahan Cikerai.

Kegiatan pelatihan tersebut bukan hanya untuk menambah penghasilan tapi

juga pengalaman. Hal tersebut dinyatakan oleh (I4-3) yang menyatakan,

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

“Enak, istilahnya Ibu-ibu yang tidak bisa menjahit jadi bisa menjahit. Jadi

nambah pengalaman”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul 17.00/wawancara

tersebut dilakukan di Kediaman Heryati di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kegiatan menjahit bukan hanya

menjadikan masyarakat KK binaan menjadi bisa jahit, tapi juga bisa dijadikan

pengalaman bahwa masyarakat KK binaan pernah ikut dalam kegiatan menjahit,

sehingga tahu juga dasar-dasar dari menjahit seperti apa.

Banyaknya kegiatan yang telah dilaksanakan bukan berarti masyarakat

mengetahui semua kegiatan tersebut. Contohnya saja (I3-2) yang menyatakan,

“Programe be Bapak boten uning, nape maleh kegiatane ( = Programnya saja

Bapak tidaktahu, apalagi kegiatannya)”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul

14.30/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Muhsin di Link. Sabidongko

Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa walaupun kegiatan sudah

banyak dilaksanakan di Kelurahan Cikerai, namun masih ada masyarakat yang tidak

mengetahui kegiatan yang ada di lingkungannya yaitu di daearh Kelurahan Cikerai.

Selain ada yang tidak mengetahui, ada juga yang sedikit mengetahui dari

kegiatan-kegiatan program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai. Seperti apa yang

dinyatakan oleh (I3-3) menyatakan,

“Sing kule uning, program niki berhubungan sereng wong wadon. Sing wingi

ane pelatihan kaye ngejait, masak trus nape maleh niku. Bagus, Cuma

kirangan sing lain-laine ( = Yang saya tahu, program ini berhubungan sama

perempuan. Yang kemaren ada pelatihan kaya menjahit,masak terus apa lagi

itu. Bagus, Cuma tidak tahu yang lain-lainnya)”. (wawancara/8Juli

2013/pukul 15.00/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Waseh di Link.

KampokKelurahan Cikerai).

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa diantara banyaknya

masyarakat yang tidak mengetahui adanya program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai khususnya di lingkungan yang jauh dengan Kantor Kelurahan, teryata masih

ada yang mengetahui bahwa program ini diperuntukan untuk perempuan. Dan kegiatan

yang dilaksanakan untuk perempuan yaitu menjahit, dan masak. Hal itu dirasa sangat

baik untuk masyarakat Kelurahan Cikerai khususnya pada perempuan. Karena dengan

adanya kegiatan tersebut, perempuan di Kelurahan Cikerai bisa lebih berpikiran maju.

(I3-1) yang menyatakan,

“Lamun kegiatan nape saos Bapak boten uning. Cuma mireng-mireng be

cepene wenten bedah rumah, Cuma sampe seniki boten wenten kelanjutane

maleh ( = Kalau kegiatan apa sajanya Bapak tidaktahu. Cuma denger-denger

saja katanya ada bedah rumah, cuma sampe sekarang tidak ada kelanjutannya

lagi. Tidaktahu tuh kapan)”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul 14.00/wawancara

tersebut dilakukan di Kediaman Mad Aliudin di Link. Kandang Sapi Kelurahan

Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kegiatan lain dari program

terpadu P2WKSS adalah bedah rumah. Untuk masyarakat yang kurang mengetahui

mengenai kegiatan program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai, hal itu disebabkan

oleh berbagai faktor. Seperti jarak tempuh antara Linkungan masyarakat dengan Kantor

Kelurahan, informasi yang kurang tersebar ke seluruh linkungan dan masyarakat,

bahkan kemampuan masyarakat yang masih dikatakan rendah karena memang

masyarakat di Kelurahan Cikerai tidak banyak yang mengenyam pendidikan hingga ke

Perguruan Tinggi. Bahkan bukan hanya itu, ketidaktahuan masyarakat juga disebabkan

karena memang masyarakat yang tidak ingin dan tidak tertarik untuk mengetahui apa

saja yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Apabila ada bantuan, mereka tidak ingin

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

dan tidak bertanya itu bantuan dari program apa dan tujuannya apa. Yang mereka tahu

hal itu berasal dari pemerintah.

Mengenai kemampuan, peneliti berupaya menanyakan mengenai kemampuan

masyarakat sebelum dan sesudah adanya program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai. Kabag Pertanian Disperla, (I1-4) menyatakan,

“Sebelumnya masyarakat belum mengenal tabulapot. Tapi sekarang sudah

tahu”. (wawancara/12 Juni 2013/pukul 09.30/wawancara tersebut dilakukan

di Kantor Disperla Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa sebelum adanya program

terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai, masyarakat Cikerai kurang mengetahui

mengenai tanaman sistem tabulapot. Namun setelah adanya program P2WKSS yaitu

kegiatan kebun contoh dengan tabulapot, masyarakat menjadi paham bahwa menanam

bisa dilakukan dengan pot dan hal itu bisa menjadi efisien tempat.

Sementara Kabag Pelatihan dan Penempatan Kerja Disnaker, (I1-3) lebih pada

pengharapannya kepada masayarakat dengan kegiatan yang Disnaker canangkan, yaitu

dengan menyatakan,

“Kita memberi bantuan-bantuan misalnya menjahit. Itu mudah-mudahan SDM

masyarakat membaik”. (wawancara/17 Juni 2013/pukul 09.20/wawancara

tersebut dilakukan di Kantor Disnaker Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa tujuan kegiatan diadakannya

menjahit dari Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon ini adalah supaya SDM masyarakat

membaik. Karena sebelumnya, masyarakat khususnya perempuan yang ada di

Kelurahan Cikerai mempunyai pekerjan hanya sebagai buruh tani, dan kalaupun

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

berdagang hanya warungan kecil saja. Sehingga pelatihan ini dirasa sangat tepat untuk

perempuan Kelurahan Cikerai.

Serupa dengan Kabag Pelatihan dan Penempatan Kerja Disnaker, Kabag

Catatan Sipil (I1-5) juga menyampaikan harapannya kepada kegiatan yang DKCS

lakukan untuk masyarakat, yaitu dengan menyatakan,

“Masyarakat sana masih banyak yang menganggap kalau dokumentasi

kependudukan itu tidak penting. Tapi semoga dengan adanya sosialisasi dan

pembinaan masyarakat bisa berubah dan bisa banyak yang mengurusi

dokumen kependudukan kaya akta kelahiran”. (wawancara/25 Juni 2013/pukul

15.10/wawancara tersebut dilakukan di Kantor DKCS Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa tujuan dari dilaksanakannya

sosialisasi, pembinaan dan penggratisan dokumen kependudukan khususnya akta

kelahiran adalah karena masyarakat Kelurahan Cikerai masih banyak yang menganggap

bahwa dokumen kependudukan tidak penting. Padahal, dari lahir hingga mati dokumen

kependudukan tersebut berguna. Sehingga DKCS berupaya mengadakan kegiatan

kegiatan sosialisasi, pembinaan, dan penggratisan dokumen kependudukan supaya

masyarakat Keluarahan Cikerai tahu pentingnya dokumen kependudukan dan

masyarakat segera mengurusi dokumen kependudukan tersebut.

Setelah adanya kegiatan dari program terpadu P2WKSS, tentunya telah

menimbulkan perubahan pada masyarakat, baik dalam segi kemampuan maupun

lingkungan dari masyarakat Kelurahan Cikerai. Seperti yang disampaikan oleh Camat

Kecamatan Cibeber (I2-1),

“Sebelum program P2WKSS ini diterima, ada sebagian besar masyarakat

yang lingkungannya kurang layak huni baik itu rumahnya, lingkungannya

maupun sarana lainnya. Setelah program ini diterima oleh Kelurahan Bulakan

maupun Cikerai, manfaatnya banyak sekali. Diantaranya : peningkatan rumah

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

tidak layak huni dengan program bedah rumah dan bantuan lingkungan sehat

serta peningkatan infrastruktur perbaikan jalan dengan di betonisasi”.

(wawancara/28 Juni 2013/pukul 09.00/wawancara tersebut dilakukan di

Kantor Kecamatan Cibeber).

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa program terpadu

P2WKSS di Kecamatan Cibeber termasuk Kelurahan Cikerai bukan hanya kegiatan

pelatihan untuk perempuan, tapi juga ada pembugaran rumah tidak layak huni oleh

Dinas Sosial Kota Cilegon. Selain itu ada juga perbaikan infrastruktur jalan seperti

betonisasi yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum.

Setelah itu, khusus adanya kegiatan pelatihan di Kelurahan Cikerai, masyarakat

yaitu KK Binaan jadi mengenal sesuatu yang berbeda dari biasa yang mereka lakukan

seperti membuat olahan makan aneka makanan, cara mempercantik diri, dan lain-lain.

seperti yang Ibu Lurah Kelurahan Cikerai (I2-2) yang menyatakan,

“Sedikit orang yang berubah. Tadinya ada yang masak kulit tangkil Cuma

biasa, jadi bisa lebih bervariasi”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul

15.20/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa program terpadu P2WKSS juga

telah membuka kreatifitas perempuan Kelurahan Cikerai khususnya dalam hal

memasak. Sebelum ada program ini, perempuan di Kelurahan Cikerai hanya bisa

mengola sayur kulit melinjo hanya dengan bumbu biasa, setelahnya bisa lebih bervariasi

lagi.

Sama seperti Ibu Lurah, masyarakat KK Binaan yang mengikuti pelatihan

tersebut menyatakan hal sama. Misalnya (I4-1) yang mengatakan,

“Ada kemajuan, meskipun baru sedikit. Seperti mau bersih-bersih diri karena

ikut program tata rias, kreasi makanan dari bahan lokal kaya singkong,

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

melinjo, bayam”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul 15.45/wawancara tersebut

dilakukan di Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa adanya kegiatan tata rias pada

program terpadu P2WKSS telah membuat perubahan pada perempuan Kelurahan

Cikerai. Perubahan itu adalah perempuan Kelurhan Cikerai lebih mau untuk bersih-

bersih diri. Selain itu, kegiatan pelatihan tata boga atau masak juga telah mengajarkan

bahwa hasil kebun yang sederhana juga bisa diolah dengan enak dan menarik.

Serupa dengan diatas, (I4-4) menyatakan,

“Ane semit, bise ngejait ( = Ada sedikit, bisa menjahit)”. (wawancara/6 Juli

2013/pukul 15.00/wawancara tersebut dilakukan di Depan Kediaman

Masturoh di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai juga bisa membuat masyarakat yang tidak bisa menjahit

menjadi bisa menjahit dengan mengikuti kegiatan pelatihan menjahit.

Perubahan juga terjadi pada (I4-6) yang mengatakan,

“Seurunge ore bise masak, seuwise jadi bise ( = Sebelumnya tidak bisa

memasak, setelahnya jadi bisa)”. (wawancara/6Juli 2013/pukul

16.00/wawancara tersebut dilakukan di Depan Kediaman Mutoharoh di Link.

Pejaten Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa setelah adanya program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai khususnya kegiatan tata boga, telah membuat

masyarakat khususnya KK Binaan yang mengikuti kegiatan tersebut yang dulu tidak

bisa memasak menjadi bisa memasak.

Di tambah lagi dengan ucapan syukur (I4-5) yang menyatakan,

“Alhamdulillah ane perubahan bise masak karo gawe kue ( = Alhamdulillah

ada perubahan bisa masak dan bikin kue)”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

15.40/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Nurlailah di Kelurahan

Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa bukan hanya bisa memasak

makan pokok saja, tapi di pelatihan tata boga pada program terpadu P2WKSS ini juga

mengajarkan tentang pembuatan kue-kue. Sehingga masyarakat khususnya KK Binaan

yang dulu tidak bisa membuat kue0kue seperti bolu gulung, sekarang menjadi bisa.

Walaupun banyak yang mengatakan perubahan, namun ada juga yang merasa

dirinya tidak mengalami perubahan dan susah unutk melakukan perubahan dikarenakan

suatu kendala. Seperti yang dinyatakan oleh KK Binaan (I4-3) yang menyatakan,

“Kurang ada peningkatan karena tidak ada yang menampung hasil usaha.

Jadi tidak ada perkembangan”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul

17.00/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Heryati di Kelurahan

Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa ternyata program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai masih kurang membuat perubahan pada masyarakat

khususnya pada KK Binaan. karena walaupun banyak kegiatan pelatihan, tapi wadah

untuk memasarkan hasil tidak ada. Sehingga hal itu membuat malas KK Binaan untuk

mengekplor apa yang mereka dapat dari kegiatan yang ada di program terpadu

P2WKSS.

Bahkan masih ada yang mangatakan kegiatan tersebut belum ada pengaruh

terhadap dirinya. Pernyataan tersebut berasal dari salah satu KK Binaan yaitu (I4-2) yang

megatakan,

“Belum ada pengaruh. Tapi ada yang bilang lumayan karena gratis”.

(wawancara/6 Juli 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Rubiah di Kelurahan Cikerai).

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa kegiatan dari program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai belum ada pengaruhnya pada masyarakat Kelurahan

Cikerai. Kalaupun banyak ikut kegiatan, hal itu dikarenakan kegiatan yang ada di

program tersebut gratis.

Keberhasilan suatu program di dukung dengan adanya perlengkapan dan

peralatan yang memadai untuk pelaksanaan kegiatan program. Di dalam program

terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai pun demikin. Dikarenakan program ini terpadu

yaitu lintas Dinas, maka perlengkapan dan peralatan pun beragam sesauai dengan

program kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing Dinas terkait. Seperti yang

disampaikan oleh Sekretaris BKBPP (I1-1) yang menyatakan,

“Macam-macam. Kalau pelatihan ini kan ada berbagai pelatihan itu kan”.

(wawancara/8 Juli 2013/pukul 09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor

BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa perlengkapan dan peralatan

untuk program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai macam-macam tergantung dari

apa yang menjadi kegiatan dari setiap instansi terkait pada program ini.

Yang kemudian ditegaskan oleh pegawai BKBPP (I1-2) yang mengatakan,

“Banyak sesuai dari program dari SKPD. Kalau dari BKBPP ada pelatihan-

pelatihan itu dan ada pemberian peralatan seperti alat-alat dapur,

perlengkapan ata rias, kerajinan dan pot”. (wawancara/20 Juni 2013/pukul

13.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa banyak perlengkapan dan

peralatan yang diberikan BKBPP untuk Kelurahan Cikerai. Di setiap pelatihan, BKBPP

memberikan perlengkapan yang dibutuhkan seperti peralatan dapur yang diserahkan

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

pada saat pelatihan tata boga, perlengkapan tata rias seperti bedak, lipstik, dan dan lain-

lain.

Sementara dari Dinas-dinas terkait menyatakan apa saja perlengkapan dan

peralatan yang disiapkan Dinas tersebut untuk kegiatan pada Program Terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai. Kabag Pelatihan dan Penempatan Kerja Disnaker (I1-3)

mengatakan,

“Kalau dari sini paling mesin jahit sama pelatihnya. Kan pelatih juga perlu.

Kalau tidak ada pelatih siapa yang nanti yang mengajarkan”. (wawancara/17

Juni 2013/pukul 09.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Disnaker Kota

Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa untuk program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai, dari Dinas Tenaga Kerja menggunakan peralatan mesin

jahit. Karena kegiatan yang dicanangkan dari Dinas Tenaga Kerja adalah kegiatan

menjahit. Tapi mesin jahit hanya dipinjamkan saja, yang diberikan langsung kepada

masyarakat Kelurahan Cikerai yaitu peralatan menjahit seperti benang, jarun, bahan,

dan lain-lain.

Kasie dari Pak Dudus Sujadi yaitu Kasie Pelatihan Produktivitas Disnaker (I1-5)

menegaskan perlengkapan dan peralatan yang disiapkan Disnaker yaitu, “Perlengkapan

menjahit, mesin, instruktur dari lembaga kursus”. (wawancara/17 Juni 2013/pukul

10.30/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Disnaker Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa dari untuk kegiatan menjahit

yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Disnaker Kota Cilegon menggunakan

instruktur dari lembaga kursus menjahit yang ada di Kota Cilegon. Instruktur tersebut

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

sama halnya dari yang di pakai oleh pihak BKBPP yaitu dari lembaga kursus “Pantas

Jaya”.

Sedangkan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DKCS), Kabag

Catatan Sipil (I1-4) mengatakan,

“Kalau perlengkapan tidak ada paling berkas-berkas saja. Kalau yang mau

ngurusin di kantor. Itu juga kerja sama dengan pihak Kelurahan. Tapi kalau

mau di sana juga tidak apa-apa asal dipersiapkan saja

tempatnya”.(wawancara/25Juni 2013/pukul 15.10/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor DKCS Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa dari Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil tidak ada perlengkapan atau peralatan yang disiapkan. Karena kalau

masyarakat yang ingin mengurusi masalah kependudukan bisa langsung ke Kantor

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cilegon atau di Kantor Kelurahan Cikerai.

Karena kegiatan yang dilakukan oleh DKCS adalah hanya sosialisasi dan pembinaan

pembuatan dokumen kependudukan.

Menganai perlengkapan dan peralatan, sebelum kegiatan pelatihan BKBPP

memberikan perlengkapan dan peralatan kepada masyarakat khususnya KK Binaan.

Perlengkapan diantaranya yaitu tas berlambang P2WKSS, perlengkapan make-up,

menjahit, ATK, pot, serta peralatan dapur. Seperti yang dinyatakan oleh Staff BKBPP

Dina Losiana (I1-2)yang mengatakan,

“Peralatan dapur itu ada oven, kelakat, wajan, panci, blender, mikser, cetakan

kue, banyaklah pokoknya peralatan dapur masing-masing ada 2 buah, sat buat

Cikerai dan 1 buat Bulakan. Kalau pot ada 400 buah pot, dan itu sama di bagi

2 Kelurahan”. (wawancara/20 Juni 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa dari BKBPP telah memberikan

perlengkapan dan peralatan untuk masyarakat Kelurahan Cikerai. Pemberian

perlengkapan dan peralatan disesuaikan dengan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan

oleh BKBPP. Untuk pelatihan tata boga, peralatan yang diberikan yaitu oven, kelakat,

wajan, panci, blender, mikser, cetakan kue, dan peralatan dapur lainnya. Sedangkan

untuk kebun PKK, BKBPP memberikan pot pada Kelurahan Cikerai sebanyak 200

buah.

Dalam suau kegiatan, kelangkapan dari perlengkapan dan kelangkapan itu

sangatlah diperlukan. Hal itu untuk menunjang lancarnya suatu kegiatan dari program.

Untuk program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai, perlengkapan dan peralatan

yang ada masih dibilang belum lengkap dikarenkan program ini masih berjalan.

Sektertaris BKBPP (I1-1) menyatakan,

“Kan kegiatannya belum semuanya. Nanti di lanjut setelah lebaran. Bisa di

bilang lengkap ya nanti kalau semua kegiatan sudah terlaksana”.

(wawancara/20 Juni 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut dilakukan di

Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kelengkapan dari perlengkapan

untuk program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai masih belum lengkap. Karena

kegiatan P2WKSS masih sedang berjalan.

Walaupun demikian Sekretaris BKBPP (I1-1) tetap mengatakan kemaksimalan

perlengkapan dan peralatan. Pernyataan tersebut yaitu :

“Maksimal”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul 09.15/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa pemanfaatan dari

perlengkapan dan peralatan yang selama ini diberikan kepada masyarakat Kelurahan

Cikerai telah maksimal. Karena perlengkapan dan peralatan tersebut sudah digunakan

oleh masyarakat, khususnya masyarakat KK Binaan.

Masyarakat yaitu khususnya KK Binaan sangat senang dengan pemberian

pihak-pihak dari tim program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai khususnya

BKBPP yang telah memberikan pelatan dapur yang dapat digunkan untuk masyarakat

dalam membuat aneka masakan. Staff BKBPP (I2-1) mengatakan,

“Untuk perlengkapan yang sudah dikasihkan itu dipakai buat keperluan

pelatihan. Setelahnya bisa di pinjam oleh masyarakat setempat”.

(wawancara/20 Juni 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut dilakukan di

Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa ada berbagai peralatan yang

diberikan oleh pihak BKBPP untuk masyarakat Kelurahan Cikerai sesuai dengan

kegiatan pelatihan yang diadakan. Selebihnya peralatan tersebut dapat digunakan utnuk

masyarakat Kelurahan Cikerai secara umum dan khususnya masyarakat KK Binaan.

Peralatan dapur memang sudah diserahkan kepada masyarakat. Namun dalam

penggunaannya apakah masyarakat secara keseluruhan dapat meminjam atau

menggunakan peralatan dapur tersebut, penelitipun menanyakan kepada KK Binaan

apakah peralatan dapur yang sudah mereka gunakan dirumah atau bagimana. KK

Binaan (I4-2) mengatakan,

“Alat masak, bermanfaat karena bisa dipinjamkan pada warga”.

(wawancara/6Juli 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Rubiah di Kelurahan Cikerai).

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa peralatan masak yang pihak

BKBPP berikan dalam kegiatan pelatihan memasak, dapat digunakan oleh seluruh

masyarakat Kelurahan Cikerai. Karena memang peralatan itu diperuntukan untuk

masyarakat umum.

Walaupun demikian peralatan sudah berada di Kelurahan Cikerai, namun

masih ada yang belum menggunakan peralatan dapur tersebut. Seperti Masturoh (I4-4)

yang mengatakn, “Belum, karena belum meminjam”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul

15.00/wawancara tersebut dilakukan di Depan Kediaman Masturoh di Kelurahan

Cikerai). Bahkan ada yang mengatakan peralatan tersebut tidak boleh dipinjemkan

selain pengurus/Kader PKK. perkataan tersebut dinyatakan oleh (I4-5) yang menyatakan,

“Urung pernah nyilih. Alate husus go PKK ( = Belum pernah meminjam.

Alatnya khusus untuk PKK)”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 15.40/wawancara

tersebut dilakukan di Kediaman Nurlailah di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara, diketahui bahwa peralatan khususnya peralatan dapur

yang diberikan pihak BKBPP utnuk masyarakat Kelurahan Cikerai ternyata dikuasai

oleh pengurus PKK Kelurahan Cikerai. Karena setelah peneliti melakukan penelusuran,

peneliti mendapatkan fakta yang mengatakan bahwa memang benar peralatan dapur

yang diberikan oleh BKBPP tersebut di peruntukan untuk anggota PKK Kelurahan

Cikerai. Dan apabila masyarakat ingin meminjam harus melalui Ibu Lurah atau kepada

orang terdekat dari Ibu Lurah. Seperti yang dikatakan KK Binaan (I4-2),

“Iya, Cuma enggo anggota PKK. iku barang-barange didokon ning

Kelurahan. Mun arep nilih warah dipit ning Bu Lurah atau ning kite karo Teh

Oti ( = Iya, Cuma buat anggota PKK. Itu barang-barangnya di taruh di

Kelurahan. Kalau mau minjem bilang dulu ke Bu lurah atau ke saya sama Teh

Page 128: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Oti)”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Rubiah di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa peralatan yang diberikan oleh

BKBPP khususnya peralatan dapur dapat dipinjamkan. Namun peminjam harus izin

kepada Bu Lurah atau orang-orang terdekat dari Bu Lurah, dan peminjam yang

dibolehkan yaitu Kader PKK dari Kelurahan Cikerai.

Selain peralatan dapur, perlengkapan tata rias dan kerajinan tangan juga telah

diberikan kepada masyarakat dan telah digunakan KK Binaan. Seperti dari kerajinan

tangan, perlengkapannya ada kerudung, bandu, cepit rambut, rangkaian untuk

gantungan kunci dan lain-lain. Dari tata boga yang diberikan pada masing-masing KK

Binaan yaitu tas, ATK dan resep maksakan yang menjadi meteri pelatihan. Seperti KK

Binaan (I4-1) yang menyatakan,

“Beberapa kaya krudung sama bikin kripik dari resep masakan”.

(wawancara/7 Juli 2013/pukul 15.45/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa pelengkapan yang telah

diberikan dalam kegiatan pelatihan telah di pakai oleh masyarakat KK Binaan.

Sedangkan dari tata rias, tiap masyarakat KK Binaan diberikan alat-alat make

up seperti bedak, lipstik, dan lain-lain. Dan semua itu telah digunakan masyarakat KK

Binaan untuk sehari-hari mereka. Hal itu disampaikan oleh (I4-7) ,

“Uwis di enggo kaye wedak ( = Sudah di pakai seperti bedak)”.

(wawancara/6Juli 2013/pukul 15.00/wawancara tersebut dilakukan di Depan

Kediaman Mutoharoh di Link. Pejaten Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa masyarakat KK binaan

telah memakai perlengakapan yang berasal dari kegiatan pelatihan tata rias yaitu bedak,

Page 129: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

dan itu sangat bermanfaat karena memang telah dipakai untuk keseharian masyarakat

KK Binaan.

Kemudian ditegaskan oleh (I4-6) yang mengatakan,

“Ane, wis di enggo sadina-dina ( = Ada, sudah di pakai sehari-hari)”.

(wawancara/6Juli 2013/pukul 16.00/wawancara tersebut dilakukan di Depan

Kediaman Mutoharoh di Link. Pejaten Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa perlengkapan yang diberikan

dari BKBPP dalam kegiatan pelatihan telah digunakan oleh masyarakat KK Binaan

untuk keseharian dari masyarakat KK Binaan tersebut.

Selain adanya perlengkapan dan peralatan, kegiatan-kegiatan di dalam suatu

program tentunya ada sesuatu yang mengatur pelaksanaan kegiatan program tersebut.

Seperti Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, atau sebagainya. Demikian pula dengan

program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai ini, seperti yang dinyatakan oleh

Sekretaris BKBPP (I1-1) yang menyatakan,

“Landasan hukum ini SK Walikota, SK Gubernur. Yang lebih tinggi juga ada”.

(wawancara/8 Juli 2013/pukul 09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor

BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa yang menjadi landasan hukum

dari program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon adalah SK (Surat Keputusan) Walikota.

Selain itu landasan yang digunakan juga berasal dari SK Gubernur dan Peraturan

Pemerintah lainnya seperti yang ada pada bagian awal bab ini.

Dari semua hasil wawancara mengenai aspek organisasi ini, diketahui bahwa

program terpadu P2WKSS ternyata bukan dikatakan sebagai organisasi tapi melainkan

program yang dikerjakan oleh Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan

Page 130: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Masyarakat (BKBPP) khususnya pada bagian Bina Lembaga Organisasi Masyarakat

(BLOP) yang di Ketuai oleh Evawarni SE. Program terpadu P2WKSS iini dicanangkan

setiap 5 tahun sekali. Dan awal mula keputusan mengenai program terpadu P2WKSS di

Kota Cilegon yaitu pada tahun 2009 yaitu di daerah Kelurahan Ketileng dan Kelurahan

Bagendung. Setiap tahunnnya program terpadu P2WKSS dilaksanakan di 2 Kelurahan

dalam 1 Kecamatan. Dan sekarang yaitu tahun 2013, program terpadu P2WKSS

dilaksanakan di Kelurahan Cikerai dari sejak dari awal tahun 2013. Walaupun

pelaksanaan sudah sejak awal tahun 2013, ternyata program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai masih banyak masyarakat yang belum mengenal program tersebut.

Selain itu, masyarakat yaitu khususnya KK Binaan yang telah mengikuit berbagai

kegiatan dari program terpadu P2WKSS masih ada yang mengalami perubahan yang

segnifikan. Hal itu dikarenakan mereka hanya mengikuti dan ikut berpartisipasi aktif

namun tidak berupaya memahami apa yang dilaksakan dari kegiatan program terpadu

P2WKSS tersebut. Dan mengenai landasan hukum, yang menjadi patokan pelaksanaan

dari program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai ada beberapa salah satu yang

paling terpenting yaitu SK (Surat Keputusan) dari Walikota tentang Penetapan Lokasi

Kelurahan Untuk Pelaksanaan Program Terpadu P2WKSS di Kota Cilegon Tahun

2009-2013.

4.3.1.2 Interpretasi

Interpretasi yang dimaksud di sini yaitu menafsirkan agar program, khususnya

program terpadu P2WKSS menjadi rencana dan pengarahan yang tepat supaya dapat

diterima serta dilaksanakan di Kelurahan Cikerai. Dalam Program terpadu P2WKSS ini,

Page 131: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

mereka yang bertanggungjawab harus dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan

peraturan atau ketentuan yang berlaku, serta harus dilihat apakah pelaksanaannya telah

sesuai dengan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh pejabat

yang berwenang.

Pada petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai, tentunya sudah ada pembagian kerja sesuai dengan tupoksi dari tiap-

tiap Dinas/Instansi yang terkait. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti,

Sekretaris BKBPP (I1-1) selaku orang yang sangat mengetahui seluk beluk program

terpadu P2WKSS di Kota Cilegon menuturkan,

“Sesuai dengan tupoksi masing-masing pihak, tapi untuk sekarang masih

belum semua. Paling baru pembinaan-pembinaan sama sosialisasi. Kegiatan

selanjutnya nanti di triwulan 3”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul

09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa masing-masing Instansi terkait

dalam program terpadu P2WKSS ini telah melaksanakan kegiatannya sesuai dengan

tupoksi instansi tersebut.

Pernyataan tersebut berbeda dengan Staff BKBB (I1-2) yang mengaku sudah

lama bergelut dalam program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon yang mengatakan,

“Tidak semuanya, contohnya saja kaya DISPERINDAGKOP. Susah sekali

buat ikut serta. Dari dulu itu”. (wawancara/20 Juni 2013/pukul

13.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa program terpadu

P2WKSS adalah program yang menggunakan lintas Dinas, yaitu semua Dinas yang ada

di Kota Cilegon seharusnya ikut serta untuk menyumbang kegiatan pada daerah binaan

P2WKSS. Namun memang kenyataannya program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Page 132: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Cikerai tidak di ikuti oleh semua Dinas/Instansi yang ada di Kota Cilegon, salah satunya

yaitu DISPERINDAGKOP. Yang ikut berpartisipasi dalam program terpadu P2WKSS

di Kelurahan Cikerai yaitu BKBPP selaku badan yang mengurusi program, Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pertanian dan Keluatan,

Dinas Sosial, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan, Dinas

Kebersihan, Dinas Tata Kota, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Dinas

Kesehatan, dan Kementrian Agama.

Hal itu seperti yang dinyatakan oleh Wakil Walikota Cilegon dalam acara

evaluasi program terpadu P2WKSS Kelurahan Cikerai dan Kelurahan Bulakan

Kecamatan Cibeber Kota Cilegon tahun 2013, yang dilaksanakan di Aula Kantor

Kelurahan Cikerai. Wakil Walikota Cilegon tersebut menyatakan bahwa Program

P2WKSS adalah program peningkatan peran perempuan yang menggunakan pola

pendekatan lintas bidang pembangunan secara terkoordinasi, dengan maksud

meningkatkan kesejahteraan keluarga guna mencapai tingkat hidup yang berkualitas.

pola pendekatan dan pembinaan secara terintegrasi itu melibatkan badan dan instansi

terkait, peran aktif tim penggerak PKK, institusi masyarakat, serta partisipasi aktif dari

berbagai pihak baik pemerintah, swasta dan stekholder. Sehingga dengan hal itu, tujuan

dari program tersebut dapat tercapai.

Adanya yang tidak ikut berpartisipasi dalam program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai ini bisa disebabkan karena tidak komunikasi aktif yang dilakukan tim

pengurus kepada semua instansi yang ada di Kota Cilegon. Oleh karenanya, peneiti

Page 133: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

mencoba menanyakan mengenai koordinasi yang dilakukan oleh pihak BKBPP. Dalam

hal ini, Sekretaris BKBPP (I1-1) menyatakan,

“Koordinasi ada di RKA. Ada rapat antar Dinas 20 SKPD dan 12 LSM di

tambah. Sebelum kegiatan ada rapat tingkat Kota, Kecamatan, dan Kelurahan.

Setelahnya ada evaluasi tingkat Kota sampai tingkat Provinsi”. (wawancara/8

Juli 2013/pukul 09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota

Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa sebelum kegiatan pada program

terpadu P2WKSS dilaksanakan, BKBPP mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri

oleh 20 SKDP dan 12 LSM. Selain itu, diadakan pula rapat tingkat Kota, Kecamatan

hingga Kelurahan.

Rapat koordinasi memang sangat diperlukan guna membahas apa saja yang

berhungan dengan program kegiatan seperti jadwal kegiatan, kegiatan apa saja yang

dilakukan, dan lain sebagainya. Seperti yang dinyatakan Kasie Pelatihan Produktivitas

Disnaker (I1-6) yang mengatakan,

“Koordinasi ada, seperti jadwal kegiatan dan lain-lain”. (wawancara/17Juni

2013/pukul 10.30/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Disnaker Kota

Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, dapat ketahui bahwa yang menjadi pembahasan

dalam rapat koordinasi, salah satunya yaitu mengenai jadwal kegiatan.

Bukan hanya rapat, koordinasi berbentuk komunikasi seperti melalui surat dan

telefon itu juga dibutuhkan supaya kegiatan yang telah direncanakan berjalan secara

baik. Karena dalam program terpadu P2WKSS ini bisa dikatakan gabungan program

kerja antar Instansi pemerintahan Kota, maka kegiatan yang ada berasal dari instansi

terkait. BKBPP hanya sebagai pengurus dan sebagai fasilitator dari program. Seperti

Page 134: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

yang dinyatakan oleh Kabag Pelatihan dan Penempatan Kerja Disnaker (I1-3) yang

menyatakan,

“Koordinasi ada, cuma semuanya kita yang menentukan. Tidak ada tuh yang

namanya harus lapor di BKBPP. Harusnya pihak sana yang lebih aktif karena

kan kita cuma ikut berpartisipasi saja pada program P2WKSS. Harusnya

pihak sana yang lebih aktif dan berterima kasih kita sudah ikut

berpartisipasi”. (wawancara/17Juni 2013/pukul 09.20/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor Disnaker Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa memang koordinasi yang

dilakukan pihak BKBPP ada, namun koordinasi secara intensmasih kurang. Karena

pihak BKBPP hanya menayakan perkembangan kegiatan kepada instansi terkait hanya

pada waktu saat akan melaporkan kepada pihak BAPPEDA. Itu juga dilakukan dengan

cara mengirimkan surat kepada instansi-instansi tersebut.

Sebagai fasilitator, pihak BKBPP memang seharusnya lebih aktif

mengkomunikasikan kegiatan program terpadu P2WKSS. Bagaimana perkembangan,

dan segala macamnya. Namun, untuk keaktifan dalam hal koordinasi ini, keaktifan

BKBPP masih dikatakan kurang. Hal itu seperti yang nyatakan oleh Kabag Catatan

Sipil DKCS (I1-5) menyatakan,

“Koordinasi ada, cuma dari sana kurang aktif. Kalau ada apa-apa selalu

dadakan. Misalnya untuk pembinaan yang dilakukan DKCS seharusnya

kemarin ada 2 tempat yaitu Bulakan dan Cikerai. Tapi kenyataannya yang

kami bina baru Kelurahan Bulakan. Itu juga kami tahunya dadakan karena

kami kebetualn menelfon pihak Bu Eva (pihak BKBPP) untuk menanyakan

jadwal pembinaan. Jadi kami bisa mengadakan pembinaan ke Kelurahan

Bulakan. Untuk pembinaan yang di Kelurahan Cikerai kemarin kami benar-

benar tidak mengetahui dan tidak dikabari. Jadi dari DKCS tidak melakukan

pembinaan kemaren di Kelurahan Cikerai. Tidaktahu kapan”. (wawancara/25

Juni 2013/pukul 15.10/wawancara tersebut dilakukan di Kantor DKCS Kota

Cilegon).

Page 135: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa memang koordinasi yang

dilakukan oleh pihak BKBPP masih kurang. Hal itu terlihat pada kasus yang dinyatakan

oleh Kabag Catatan Sipil di atas.

Dari hasil pengamatan selama magang di Kantor BKBPP, dalam hal koordinasi

ini peneliti berani mengambil kesimpulan bahwa pihak BKBPP memang kurang aktif

melakukan koordinasi dengan dinas terkait. Hal itu disebabkan oleh kesibukan dari

pihak BKBPP yang memang mempunyai kerjaan selain program P2WKSS yaitu seperti

mengurusi kegiatan PKK, Gerakan Organisasi Wanita, dan lain-lain. sehingga fokusnya

terbagi. Selain itu, adanya saling tunggu-menunggu. Maksudnya yaitu pihak BKBPP

ingin melakukan kegiatan pada program terpadu P2WKSS menunggu kabar dari Dinas

terkait, sedangan Dinas terkait juga menunggu kabar dari pihak BKBPP. Sehingga

terjadi kesalahan komunikasi antara pihak BKBPP dan Dinas terkait. Kesibukan bukan

hanya pihak BKBPP saja tapi juga Dinas terkait. Seperti Staff BKBPP (I1-2) yang

menyatakan,

“Mungkin karena kesibukan masing-masing”. (wawancara/20 Juni 2013/pukul

13.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa kurangnya koordinasi antara

BKBPP dan Instansi terkait dalam program terpadu P2WKSS ini adalah karena

kesibukan dari semua pihak. Sehingga terjadi banyak perubahan jadwal kegiatan dalam

program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai.

Untuk kasus Kabag Catatan Sipil yang terjadi ketidaktahuan jadwal, maka hal

yang dilakukan pihak BKBPP adalah mengalihkan waktu kegiatan. Seperti yang

nyatakan oleh Sekretaris BKBPP (I1-1) mengatakan,

Page 136: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

“Dinas bukan P2WKSS saja yang diurusin, masih banyak kegiatan-kegiatan

yang lain yang menurut mereka penting. Jadi untuk kegiatan P2WKSS di tunda

atau dialihkan ke waktu yang lain”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul

09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa konsekuensi dari kesibukan

yang terjadi pada masing-masing Dinas terkait adalah penundaan atau pengalihan

jadwal kegiatan ke waktu yang Instansi yang bersangkutan bisa.

Koordinasi memang penting dilakukan sehingga dapat terjalin kerja sama yang

erat antar Dinas terkait dan pengurus program terpadu P2WKSS. Oleh karenanya, Staff

BKBPP (I1-2) menyarankan,

“Untuk mempermudah koordinasi dan proses informasi dalam pelaksanaan,

kegiatan pembinaan ke lokasi binaan P2WKSS disarankan agar

keberadaannya dapat difungsikan secara optimal sesuai dengan program

Dinas/Instansi terkait”. (wawancara/20Juni 2013/pukul 13.20/wawancara

tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa agar supaya kagiatan yang ada

dan yang sudah disepakati untuk program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

dilaksanakan sebagaimana mestinya. Selain itu, Instansi terkait juga ikut aktif dalam

pelaksanaan pembinaan dan pelaporan segala sesuatunya mengenai kegiatan. Sehingga

koordinasi menjadi optimal.

Selain kesibukan dari semua pihak, kendala mengenai koordinasi ini juga bisa

disebabkan karena pegawai BKBPP yaitu bagian Keadilan dan Kesetaraan Gender

khusunya Bina Lembaga Organisasi Masyarakat (BLOP) yang mengurusi program

terpadu P2WKSS di Kota Cilegon adalah pegawai baru. Seperti Kabid BLOP serta

bawahannya. Sehingga pengetahuan mengenai program terpadu P2WKSS masih belum

Page 137: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

maksimal atau dapat dikatakan masih tahap belajar. Sehingga program terpadu

P2WKSS di tahun ini mengalami banyak kendala.

Untuk mengetahui kinerja pelaksana yang mengurusi program ini di Kelurahan

Cikerai, peneliti melakukan wawancara kepada masyarakat khusunya masyarakat

selama ini ikut serta pada kegiatan program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

yaitu masyarakat KK Binaan. (I4-1) menyataan,

“Beragam, ada yang omongan dipahami, ada yang tidak. Ada yang mengerti

ada yang kurang ngerti. Masih belum paham seperti kerajinan aprilik karena

kurang menyimak. Itu Bu nelmi dari BKBPP, janji-janji saja katanya saya

sama rubiah mau dikasih persenan karena saya sama rub kan yang selalu

nyiapin ini itunya di Kelurahan. Tapi sampe sekarang tidak ada. Pegel iya”.

(wawancara/7 Juli 2013/pukul 15.45/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa pelaksana dari program terpadu

P2WKSS ini sangat beragam. Ada yang omongannya bisa dipahami dan ada pula yang

tidak. Selain itu, ada pihak dari BKBPP yang selalu menjanjikan sesuatu, namun janji

tersebut janji tersebut tidak ditepati.

Dari yang peneliti tahu, memang di setiap mau ada kagiatan di Kelurahan

Cikerai pihak BKBPP yaitu Ibu Nelmi selalu meminta tolong Teh Oti dan Teh Rubiah

untuk mengkondisikan situasi di Kelurhan Cikerai. Teh Oti dan Teh Rubiah adalah

orang-orang terdekat dari Ibu Lurah Kelurahan Cikerai sekaligus Kader PKK. Cuma

disetiap Ibu Nelmi meminta tolong selalu membicarakan masalah upah. Naum

kenyataannya Ibu Nelmi hanya memberi beberapa kali saja dan itu juga tidak sebanding

dengan kerja keras Teh Oti dan Teh Rubiah dalam mengumpulkan masa untuk

mengikuti kegiatan P2WKSS. Selain itu, disetiap kegiatan tentunya memerlukan

Page 138: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

konsumsi. Karena kegiatannnya bukan hanya sekali dua kali, maka konsumsi yang

dibutuhkan juga tidak sedikit. Namun dalam hal ini, dana konsumsi yang digunakan

adalah dana dari Ibu Lurah. Karena alasannya dana program terpadu P2WKSS belum

cair. Dana tersebut memang akan di ganti, namun karena banyaknya kegiatan dana yang

di keluarkan Ibu Lurah menjadi membengkak. Sehingga Ibu Lurah menyampaikan

keluhannya kepada peneliti dan meminta agar pihak BKBPP membayar dana konsumi

tersebut secepatnya.

Pada saat bulan puasa, peneliti menyaksikan perbincangan antara Kepala

BLOP yaitu Ibu Evawarni dengan Ibu Nelmi yang membicarakan mengenai dana

konsumsi dan THR pula yang akan diberikan kepada pihak Kelurahan. Namun untuk

berapa jumlah dan lunasnya, peneliti masih belum mengetahui hal tersebut.

Walaupun demikian, (I4-3) menuturkan pendapatnya mengenai

Pengurus/Pelaksana program P2WKSS, ia mengatakan,

“Baik-baik, ramah, istilahnya peduli sama warga supaya masyarakat lebih

berkembang”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul 17.00/wawancara tersebut

dilakukan di Kediaman Heryati di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa pelaksana yang ada di program

terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai adalah orang-orang yang ramah dan baik. Selain

itu, pelaksana program tersebut juga peduli pada masyarakat Kelurahan Cikerai

sehingga banyak kegiatan yang telah dilaksanakan. Hal itu supaya masyarakat

Kelurahan Cikerai menjadi lebiih berkembang lebih baik.

Serupa dengan diatas, (I4-4) dan (I4-5) menyatakan,

“Baik”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 15.00/wawancara tersebut dilakukan di

Depan Kediaman Masturoh di Kelurahan Cikerai).

Page 139: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa menurut masyarakat KK

Binaan, palaksana termasuk instruktur pelatihan sudah baik. Karena telah melaksanakan

apa yang menjadi tugasnya.

Sedangkan (I4-2) mengatakan,

“Bu asih yang dari UPTD BKBPP tidak pernah dateng. Yang dateng cuma Bu

rina saja. Tidaktahu, males. Tapi kalau yang lainnya baik-baik kaya Bu Dina

dari BKBPP”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut

dilakukan di Kediaman Rubiah di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa ada dari pihak UPTD BKBPP

yang ditugaskan untuk memantau kegiatan program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai ternyata tidak pernah datang. Padahal walaupun UPTD BKBPP dalam tugasnya

mengurusi hal Keluarga Berencana (KB), tapi seharusnya untuk program terpadu

P2WKSS ini, pihak UPTD BKBPP ikut berperan aktif di semua kegiatan P2WKSS.

Kerana program ini berkaitan juga dengan kesehatan keluarga. Namun dalam

kenyataannya pihak UPTD BKBPP tidak begitu berperan aktif. Padahal tupoksi dari

pihak UPTD dalam program P2WKSS adalah mendampingi program kegiatan. Hal itu

dikarenakan pihak UPTD menganggap bahwa selain urusan posyandu pihaknya tidak

ingin terlalu ikut serta karena tugas pegawai UPTD mengurusi hal-hal mengani

posyandu seperti pembentukan kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga

Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan lain-lain.

Dalam setiap kegiatan, tentunya dibutuhkan Narasumber yang mengerti akan

kegiatan yang dilaksanakan. Sehingga apa yang disampaikan sesuai dengan tujuan dari

kegiatan. Sekretaris BKBPP (I1-1) mengatakan,

Page 140: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

“Narasumber dari kita-kita, sama Dinas terkait. Tapi kalau untuk pelatihan

kita memakai jasa orang yang berkompeten. Misalnya menjahit itu dari

LPK(Lembaga Pelatihan Kursus) Pantas Jaya dari PCI, memasak sama Ibu-

ibu yang punya usaha aneka masakan, tata rias ya dari yang punya salon

kecantikan. Pokoke (pokoknya) banyaklah”. (wawancara/8Juli 2013/pukul

09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa narasumber yang di pakai dalam

kegiatan program terpadu P2WKSS ini adalah disiapkan oleh masing-masning Instansi

terkait. Untuk BKBPP yang mengadakan kegiatan pelatihan seperti tata boga, tata rias,

menjahit, dan kerajinan tangan yaitu dengan memakai narasumber sesuai dengan

pelatihan. Salah satunya pelatihan menjahit yang memakai jasa dari Lembaga Pelatihan

Kursus Pantas Jaya PCI.

Kegiatan yang melekat di benak masyarakat khususnya masyarakat KK Binaan

adalah kegiatan pelatihan yang berasal dari BKBPP. Oleh karena itu, dalam hal

narasumber peneliti menanyakan menganai narasumber kegiatan pelatihan tersebut

kepada masyarakat KK Binaan. (I4-1) menyampaikan,

“Aktif, dari tata boga. Profesionallah”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul

15.45/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa narasumber/instruktur

khususnya pada kegiatan tata boga adalah orang yang benar-benar profesional dan aktif.

karena narasumber kegiatan pelatihan memang berasal dari bidang masing-masing yang

tentunya mereka kuasai, jadi tidak heran dengan pernyataan Oti Rahmawati yang

menyatakan profesional kepada narasumber kegiatan pelatihan. Bukan hanya itu,

dengan keprofesionalan narasumber tersebut, apa yang disampaikan ke masyarakat KK

Page 141: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Binaan, masyarakat KK Binaan mudah mengerti dan paham. Seperti yang sampaikan

oleh (I4-3) yang mengatakan,

“Aktif, jelas dan dimengerti”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul

17.00/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Heryati di Kelurahan

Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa narasumber kegiatan bukan

hanya aktif, tapi juga apa yang sampaikan bisa di mengerti oleh masyarakat KK Binaan.

(I4-4) yang juga mengatakan,

“Aktif, tinggal kite-kite sing mahami ( = Aktif, tinggal kitkita yang

memahami)”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 15.00/wawancara tersebut

dilakukan di Depan Kediaman Masturoh di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa narasumber di kegiatan program

terpadu P2WKSS khususnya pada pelatihan-pelatihan bisa dikatakan aktif. Namun yang

terpenting adalah dari diri masyarakat KK Binaan yang harus memahami dan

mempelajari materi yang berikan narasumber.

Berbeda dengan pernyataan di atas, (I4-2) mengatakan,

“Kurang aktif, seperti narasumber tata rias”. (wawancara/6Juli 2013/pukul

13.20/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Rubiah di Kelurahan

Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa tidak semua narasumber aktif

dalam melaksanakan kegiatan kehususnya dalam kegiatan pelatihan seperti narasumber

dari pelatihan tata rias.

Dari pihak BKBPP juga menuturkan hal sama. Pihak BKBPP itu adalah Staff

BKBPP (I1-2) yang mengatakan,

“Ada yang aktif, ada juga yang tidak. Misalnya yang dari tata rias saja tuh

masa hari ini masuk hari ini tidak, ngatur sendiri. Paling nanti tidak bakalan

Page 142: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

di pake lagi tuh”. (wawancara/20Juni 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa tidak semua narasumber/

tutor pelatihan aktif, seperti dari tata rias yang dalam pelaksanaannya narasumber

tersebut mengatur sendiri. Padahal jadwal sudah ditetapkan oleh pihak BKBPP.

Kebetulan selama pelatihan berlangsung, peneliti ikut serta membantu pihak BKBPP

dalam melakukan pengawasan dan pendampingan. Sehingga peneliti tahu benar apa

yang terjadi saat pelatihan berlangsung. Dari narasumber tata rias memang bisa

dikatakan tidak aktif. Karena mereka telah menunda-nunda pelatihan yaitu yang

seharusnya pelatihan tata rias dilakukan dalam waktu 10 secara berturut-turut kecuali

sabtu minggu, dengan alasan ada pekerjaan lain yang tidak bisa ditinggalkan mereka

meliburkan pelatihan. Sehingga yang 10 hari itu tidak jadi 10 hari tapi melainkan 7 hari

dengan jadwal pelatihan yang dipadatkan. Hal itu menimbulkan kekecewaan

masyarakat yaitu KK Binaan. Karena yang seharusnya jam 12 siang sudah pulang ini

menjadi jam 2 hingga jam 3 sore.

Walaupun demikian, materi yang disampaikan oleh semua Narasumber

pelatihan tersebut dapat dipahami oleh KK Binaan. Diantaranya yaitu (I4-2) yang

mengatakan,

“Mengerti”. (wawancara/6Juli 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut

dilakukan di Kediaman Rubiah di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa apa yang disampaikan oleh

narasumber saat pelatihan telah dimengerti oleh masyarakat KK Binaan. Namun, karena

Page 143: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

yang mengikuti kegiatan pelatihan ini Ibu-ibu maka materi yang disampaikan dalam

kegiatan ada yang lupa. Seperti (I4-5) yang mengatakan,

“Mengerti, tapi mun wis ning umah ore kelingan kabeh ( = Mengerti tapi

kalau udah dirumah lupa semua)”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul

15.40/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Nurlailah di Kelurahan

Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa dikarenakan masyarakat KK

binaan kebanyakan Ibu-ibu, oleh karenanya setalah kegiatan selesai materi yang telah

disampaikan masih kurang dimengerti oleh KK Binaan tersebut.

Berbeda dengan pernyataan di atas, (I4-1) menyatakan,

“Ada yang mengerti ada yang tidak, seperti menjahit, achrilik. Karena waktu

yang diberikan sedikit”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul 15.45/wawancara

tersebut dilakukan di Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa waktu dari kegiatan pelatihan

sedikit. Karena memang jadwal yang ditetapka oleh pihak BKBPP yaitu rata-rata hanya

dilakukan selama 7 hari dan itu juga dilaksanakan dari jam 8 hingga jam 12 siang.

Walaupun demikian, KK Binaan yang mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut

sangat antusias dan mereka menerapkan apa yang diajarkan pada pelatihan di rumah

masing-masing. Hal itu diketahui ketika peneliti menanyakan apakah yang diajarkan

dalam pelatihan diterapkan dirumah atau tidak. (I4-1) mengatakan,

“Udah, bikin kripik bayam. Kan disini banyak pohon bayam liar, jadi pada

coba bikin”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul 15.45/wawancara tersebut

dilakukan di Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Page 144: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kegiatan yang telah telah

dilakukan khususnya kegatan pelatihan tata boga, masyarakat KK Binaan telah

mencoba apa yang diajarkan pada pelatihan tersebut seperti membuat keripik bayam.

Sama dengan (I4-1), maka (I4-2) mengatakan,

“Iya, seperti kripik bayam”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 13.20/wawancara

tersebut dilakukan di Kediaman Rubiah di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa dari kegiatan pelatihan yang

ada yaitu pelatihan tata boga, hal yang banyak dilakukan oleh masyarakat KK Binaan

Kelurahan Cikerai adalah membuat keripik bayam. Hal itu dikarenakan dilingkungan

Kelurahan Cikerai memang banyak tanaman bayam liar. Sehingga masyarakat lebih

mudah untuk mendapatkan dan mengolahnya.

Selain dari pelatihan masak, ada juga yang menerapkan dari hasil pelatihan

menjahit, dan tata rias. Seperti (I4-3) yang menyatakan,

“Dipraktekin. Soalnya kalau ada celana yang sobek saya jahit sendiri. Potong

rambut udah saya praktekin ke anak”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul

17.00/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Heryati di Kelurahan

Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa bukan hanya kegiatan tata

boga saja yang ikuti untuk dilakukan di rumah, tapi juga menjahit dan tata rias.

Masyarakat KK Binaan mencoba menjahit dan berdandan dengan menggunakan

pelengkapan yang diberikan saat pelatihan.

(I4-5) juga mengatakan,

“Iya, kaye ngejait, karo sing nggo nikahan kah ( = Iya, seperti menjahit, dan

hantaran (ayam merak))”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 15.40/wawancara

tersebut dilakukan di Kediaman Nurlailah di Kelurahan Cikerai).

Page 145: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa masyarakat KK Binaan juga

mencoba mempraktekan apa yang ada di kegiatan pelatihan seprerti juga dalam

membuat hantaran yaitu menghias kain untuk biasanya digunakan dalam pernikahan.

(I4-7) mengatakan,

“Pernah potong rambut keluarga dan yang buat seserahan itu”.

(wawancara/6Juli 2013/pukul 15.00/wawancara tersebut dilakukan di Depan

Kediaman Mutoharoh di Link. Pejaten Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa ada KK Binaan yang telah

mempraktekan apa yang didapatnya pada kegiatan pelatihan tata rias yaitu potong

rambut. KK Binaan tersebut setelah mengikuti kegiatan tata rias tersebut menjadi bisa

untuk memotong rambut anggota keluargannya.

Seperti (I4-6) yang mengatakan,

“Uwis pernah dipraktekin kabeh ( = Udah pernah dipraktikin semua)”.

(wawancara/6 Juli 2013/pukul 16.00/wawancara tersebut dilakukan di Depan

Kediaman Mutoharoh di Link. Pejaten Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa bukan hanya potong rambut

atau membuat keripik, tapi masyarakat KK Binaan juga ada yang telah melakukan

semua yang ia dapat dari pelatihan yang diikutinya.

Mengenai Narasumber, pada tanggal 12 Juli 2013 di Kantor BKBPP ada yang

menarik mengenai masalah narasumber pelatihan P2WKSS khususnya pelatihan

menjahit. Narasumber itu bernama Jayanti, ia datang ke Kantor BKBPP untuk

mengambil honor dan uang sewa mesin jahit yang digunakan dalam pelatihan di

Kelurahan Cikerai. Bu Jayanti meminta haknya dan teman-teman yang ikut menjadi

pelatih menjahit. Teman-temannya itu sebanyak 3 orang. Saat mengambil honor, yang

Page 146: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Bu Jayanti terima adalah cuma honor IbuJayanti saja dan uang sewa mesin. Ketiga

temannya tidak mendapatkan honor. Karena menurut pihak BKBPP, pihak BKBPP

tidak merasa menyuruh tiga orang tersebut. Pihak BKBPP menyatakan “Yang kami

minta untuk menjadi narasumber Cuma Bu Jayanti”. Kemudian Bu Jayanti menyatakan,

“Terus mereka gimana bu? Saya kan tidak enak jadinya. Saya pikir mereka di suruh Ibu

buat jadi tutor juga”. Pihak BKBPP menjawab, “Kita benar-benar tidak ngerasa

menyuruh mereka. Itu sih bisanya Bu Jayanti saja gimana. Dijelasin saja sebenarnya

sama mereka. Ini juga Bu Titi (salah satu teman Bu Jayanti) SMS nanyain honor, Cuma

saya tidak bales. Abis saya tidak kenal siapa Bu Titi. Jadi ya udah tidak saya bales”.

Dari hal itu terbukti bahwa bahwa pihak BKBPP sebagai pengurus program

terpadu P2WKSS kurang bertanggung jawab atas kegiatan P2WKSS di Kelurahan

Cikerai. Padahal peneliti pernah membuat draf penerimaan honor dari kegiatan

pelatihan menjahit, dan penerima honor yang tercantum memang ada 4 orang yaitu atas

nama Jayanti, Titi, Wardah, dan Titing dengan setiap orang mendapat honor sebesar Rp.

2.000.000,-. Namun peneliti tidak tahu mengapa yang diberikan hanya honor dari Bu

Jayanti.

Mengenai aspek interpretasi, peneliti mengetahui bahwa pelaksana program

terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tupoksi masing-masing. Namun walaupun program ini lintas dinas yaitu Dinas/Instansi

yang ada di Kota Cilegon ikut serta dalam kegiatan program terpadu P2WKSS, namun

ada Dinas yang tidak ikut serta berpartisipasi, seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan

dan Koperasi (Disperindagkop). Selain itu koordinasi yang dilakukan pihak BKBPP

Page 147: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

selaku pengurus program kurang aktif. Sehingga masih ada program kegiatan yang

seharusnya dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan Catatan Sipil, namun karena kurang

koordinasi kegiatan tersebut diundur. Bukan hanya koordinasi yang kurang, dalam hak

kinerja juga pihak BKBPP masih dikatakan masih kurang. Hal itu dikarenakan ada

pihak BKBPP yang selalu memberi janji-jani kepada pihak Kelurahan Cuma agar

kegiatan P2WKSS di Kelurahan Cikerai dapat berjalan. Hal itu juga dikarenakan

pegawai BKBPP yang mengurusi program terpadu P2WKSS adalah pegawai baru yang

pemahaman akan program terpadu P2WKSS masih minim.

Selain itu, terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh pihak BKBPP mengenai

narasumber yaitu terutama narasumber dari pelatihan menjahit. Karena narasumber

menjahit terdiri dari empat orang, namun yang diberikan honor hanya satu orang. Hal

itu membuktikan juga bahwa tidak adanya rasa tanggung jawab pada pihak BKBPP

selaku badan pelaksana inti dari program terpadu P2WKSS.

4.3.1.3 Penerapan

Penerapan adalah dimana suatu peraturan/kebijakan berupa petunjuk pelaksana

dan petunjuk teknis telah berjalan sesuai dengan ketentuan, untuk dapat melihat ini

harus pula dilengkapi dengan adanya prosedur kerja yang jelas, program kerja serta

jadwal kegiatan disiplin. Sebelum mengetahui penerapan program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai, ada baiknya mengetahui mekanisme yang berlaku di program

tersebut.

Dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah Pusat dan Provinsi sebagai daerah otonom, mekanisme

Page 148: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

penyelenggaraan program terpadu P2WKSS di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota

adalah sebagai berikut :

A. Nasional

Dalam mengkoordinasikan pengelolaan pembangunan pemberdayaan

masyarakat termasuk Kesejahteraan dan Perlindungan Anak (KPA) di tingkat pusat,

Kementrian Negara Pemberdayaan Masyarakat menurut keperluannya dibantu oleh

Kelompok Kerja Tetap Pemberdayaan Masyarakat (Pokjatap PP) yang dibentuk dangan

Keputusan Kementrian Pemberdayaan Masyarakat.

1. Tugas Pokok Pokjatap PP :

1. Keanggotaan Pokjatap Pemberdayaan Masyarakat terdiri atas wakil-

wakil instansi pemerintah dan lembaga swasta, para pakar/ahli,

organisasi kemasyarakatan, organisasi masyarakat serta organisasi

lainnya di tingkat pusat

2. Pokjatap mempunyai tugas pokok membantu Menteri Negara

Pemberdayaan Masyarakat dalam melaksanakan penanganan program

terpadu P2WKSS

3. Setiap anggota Pokjatap PP wajib melaoprkan kegiatan kelompok dan

hasilnya kepada atasan di instansi atau organisasinya untuk diketahui

dan pelaksanaan tindak lanjut.

2. Fungsi Pokjatap PP :

1. Mengkoordinasikan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, membantu

kelancaran koordinasi dan hubungan kerja antara Menteri Negara

Page 149: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Pemberdayaan Masyarakat, pakar, organisasi masyarakat, organisasi

kemasyarakatan, serta organisasi lainnya

2. Mengkoordinasikan dalam Pokjatap tentang kewenangan setiap anggota

Pokja dalam pemberdayaan masyarakat di pusat dan di daerah

3. Mengkoordinasikan kegiatan semua dinas/instansi/lembaga pemerintah

dan masyarakat, serta pakar dalam perencanaan, pengendalian,

pemantahuan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program-program

pemberdayaan masyarakat

4. Meningkatkan pratisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan

pembangunan pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan KKG

5. Menyiapkan laporan Menteri Negara Pemberdayaan Masyarakat

mengenai perkembangan upaya pemberdayaan masyarakat kepada

Presiden.

B. Provinsi

1. Gubernur adalah penanggung jawab umum selaku koordinator

pelaksanaan P2WKSS dalam pembangunan di daerah dengan tugas

menyelenggarakan koordinasi program kegiatan semua instansi/dinas

terkait serta lembaga Non Departemen

2. Dalam melaksanakan tuganya, Gubernur dibantu oleh Tim Pengelola

P2WKSS Provinsi yang diketuai oleh pejabat yang ditunjuk oleh

Gubernur,

Page 150: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

A. Tugas Tim Pengelola P2WKSS

1. Tugas Tim Pengelola P2WKSS terdiri atas wakil-wakil instansi

pemerintah dan lembaga swasta, para pakar/ahli. Organisasi

kemasyarakatan, organisasi masyarakat serta organisasi lainnya di tingkat

pusat

2. Tugas pokok, membantu Gubernur dalam melaksanakan penanganan

program P2WKSS

3. Anggota Tim Pengelola P2WKSS wajib melaporkan kegiatan kelompok

dan hasilnya kepada atasan di instansi atau organisasinya untuk diketahui

dan pelaksanaan tindak lanjut

B. Fungsi Tim Pengelola P2WKSS

1. Mengkoordinasikan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, membantu

kelancaran koordinasi dan hubungan kerja antara Gubernur, pakar,

organisasi perempan, organisasi kemasyarakatan, serta organisasi lainnya

2. Mengkoordinasikan dalam Tim Pengelola tentang kewenangan setiap

anggota Tim Pengelola dalam kegiatan P2WKSS

3. Mengkoordinasikan, serta pakar dalam perencanaan, pengendalian,

pemantahuan, evaluasi dan pelaporan program-program pemberdayaan

masyarakat

4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan

pembangunan pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan KKG

5. Menyiapkan laporan pemberdayaan masyarakat kepada Presiden

Page 151: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

6. Pokja P2WKSS berkoordinasi dengan pusat pelayanan terpadu

pemberdayaan masyarakat (P2TP2).

C. Kabupaten/Kota

1. Bupati/Walikota adalah penanggung jawab umum selaku koordinator

pelaksanaan P2WKSS dalam pembanungan di daerah dengan tugas

menyelenggarakan koordinasi program kegiatan semua instansi/dinas

terkait serta lembaga Non Departeman.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, Bupati/Walikota dibantu oleh Tim

Pengelola P2WKSS Kabupaten/Kota yang diketuai oleh Wkil

Bupati/Walikota atau Sekretaris Daerah bagi Kabupaten/Kota yang

belum memiliki Wakil Bupati/Walikota.

D. Kecamatan

1. Kecamatan adalah koordinator pelaksana P2WKSS dengan tugas

menyelenggarakan koordinasi program kegiatan semua instansi/dinas

terkait serta lembaga non pemerintah.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, Camat dibantu oleh PKK yang diketuai

oleh Camat.

E. Desa/Kelurahan

1. Desa/Kelurahan adalah pelaksana kegiatan P2WKSS dan

mengkoordinasikan program kegiatannya dalam PKK.

Dari hasil pengamatan peneliti selama mengikuti kegiatan program terpadu

P2WKSS di Kecamatan Cibeber, Kecamatan Cibeber bukan menjadi koordinator

Page 152: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

pelaksana program terpadu P2WKSS, tapi melainkan sebagai pendamping/pemantau.

Pihak Kecamatan akan hadir hanya apabila ada undangan untuk menghadiri pembinaan

dari Kota/Provinsi. Hal itu dikarenakan koordinasi antara Pemerintah Kota dan

Kecamatan mengenai program terpadu P2WKSS ini minim. Seperti yang sebelumnya

Camat Cibeber (I2-1) sampaikan,

“Yang perlu ditingkatkan sosialisasi dan koordinasinya agar hasilnya lebih

optimal”. (wawancara/28 Juni 2013/pukul 09.00/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor Kecamatan Cibeber).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa dalam kegiatan program terpadu

P2WKSS terutama di Kelurahan Cikerai yang perlu ditingkatkan adalah sosialisasi dan

koordinasi. Karena sosialisasi dan koordinasi memang sangat diperlukan untuk

mendapatkan kemaksimalan dan keberhasilan program. Karena dengan dua hal itu,

maka pelaksanakan dari program dapat berjalan sebagaimana mestinya dan tentunya

akan sesuai dengan apa yang direncanakan semula.

Untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan dari program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai dengan perencanaan yang semula ditetapkan, peneliti

mencoba menanyakan hal tersebut pada pihak BKBPP selaku pengurus progam.

Sekretaris BKBB (I1-1) menjawab,

“Antara program dan pelaksanaan sangat sesuai, karena setiap kegiatan yang

tadinya target pelatihan menjahit contohnya, yang ditargetkan 25 orang tapi

yang mengikuti lebih dari itu”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul

09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa menurut Sekretaris BKBPP

antara program dan pelaksanaan sudah sesuai. Padahal yang peneliti tahu dari hasil

pengamatan selama mengikuti kegiatan program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Page 153: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Cikerai, apa yang dinyatakan oleh Sekretaris BKBPP tersebut tidak benar. Memang

yang mengikuti lebih dari 25 orang, tapi jumlah itu digabungkan dengan masyarakat

KK Binaan yang berasal Kelurahan Cikerai dan Bulakan. Dari Kelurahan Cikerai tidak

lebih dari 20 orang. Yang mengikuti pelatihan baik pelatihan menjahit atau pelatihan

yang lainnya, itu adalah KK Binaan yang sama, yaitu orang yang pernah mengikuti

pelatihan lainnya. Padahal dari prosedur yang ada, untuk setiap pelatihan harus di isi

dengan 25 orang masyarakat KK Binaan yang berbeda. Misalnya, menjahit kelompok

Rubiah, tata rias kelompok Oti, dan sebagainya.

Staff BKBPP (I1-2) menyatakan bahwa :

“Orang sudah mengikuti orangnya itu-itu saja. Seperti yang saya bilang tadi,

harusnya kan tiap pelatihan orangnya berbeda. Dari 100 KK Binaan itu di

bagi menjadi 25 orang tiap pelatihan. Tapi banyak di pelatihan kerajinan

misalnya, itu banyak ikut di kegiatan pelatihan menjahit. Malah ada yang

mengikuti semua kegiatan”. (wawancara/20 Juni 2013/pukul

13.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kegiatan pelatihan yang

seharusnya pesertanya berbeda dengan pelatihan lainnya, ternyata masih ada yang

peserta yang sama, bahkan disemua kegiatan pelatihan mengikuti semuanya. Padahal

seharusnya hal tersebut tidak dibolehkan. Karena memang sudah menjadi aturan jika

disetiap pelatihan harus dengan peserta yang berbeda, yaitu 100 KK Binaan di bagi

menjadi 4 kegiatan manjdi 25 KK Binaan berbeda di setiap kegiatan pelatihan.

Hal itu terjadi karena masyarakat/masyarakat KK Binaan yang selama ini

mengikuti kegiatan program terpadu P2WKSS adalah hanya orang-orang yang berasal

dari daerah terdekat dari Kantor Kelurhan yaitu Linkungan Penakodan, Pejaten, dan

Pasir Angin. Hal itu dinyatakan oleh Ibu Lurah Kelurahan Cikerai (I2-2),

Page 154: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

“Untuk masalah KK Binaan memang sudah tepat sasaran karena rata-rata

masyarakat sini kurang mampu. Tapi memang dalam pelaksanaannya,

pelatihan atau pembinaan yang selama ini sudah terlaksana hanya dari 3

Linkungan yaitu Penakodan, Pejaten, dan Pasir Angin yang letak

linkungannya berdekatan dengan Kelurahan. Daerah lainnya sangat

berjauhan sehiingga masyarakat pada enggan buat ikut kegiatan P2WKSS

yang berpusat di Kantor Kelurahan. Selain itu, masyarakat lainnya yang tidak

ingin mengikuti kegiatan dari P2WKSS ini juga bilang kalau ikut di kegiatan

itu berati saya tidak ngemping terus dapet duit dari mana? Selalu bilangnya

gitu. Mereka selalu kalau ada kegiatan nanyanya masalah ada uang

transportnya tidaksaja. Sedangkan boro-boro transport, udah dapet ilmunya

saja harusnya bersyukur. Tapi mereka tidak mengerti itu”. (wawancara/7 Juli

2013/pukul 15.20/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Lurah

Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa ternyata kegiatan pada program

terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai ini, peserta yang mengikuti adalah orang-orang

yang berasal hanya dari 3 wilayah yang terdekat dengan Kantor Kelurahan Cikerai.

Sehingga yang mengikuti kegiatan pelatihan menjadi orang-orang yang sama. Bukan

100 KK yang telah ditetapkan sebelumnya.

(I4-1) menambahkan,

“Iya, saya udah gembor-gembor ( = panggil-panggil) warga buat ikut

kagiatan, pada tidak mau. Jadi udah yang mau-mau saja. Mereka tidak tahu

sebenarnya ikut kegiatan ini untung, dapet ilmu. Yang dulu tidak ini, tidak tahu

itu jadi tahu. Cuma kalau mereka di ajak, susahnya minta ampun. Bikin emosi

saja, mau kalau ada uangnya saja. Kalau masalah yang susah-susah saja

dilimpahin ke saya. Tapi sayatidak apa-apa yang penting saya dapet ilmu”.

(wawancara/7 Juli 2013/pukul 15.45/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara diatas, diketahui bahwa alasan mengapa kegiatan diikuti

dari 3 wilayah yang terdekat dari Kantor Kelurahan Cikerai adalah karena masyarakat

yang lain susah untuk diajak ikut berpartisipasi. Padahal Kader PKK telah mengajak

masyarakat tersebut.

Page 155: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Kedua pernyataan tersebut sangat berkaitan dengan sasaran dari kegiatan

program terpadu P2WKSS. Untuk itu, peneliti melakukan wawancara mengenai sasaran

program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai kepada informan. Supaya lebih

mengetahui apakah program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai ini memang tepat

sasaran ataukah tidak. Sekretaris BKBPP (I1-1) mengatakan,

“Sangat tepat sasaran”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul 09.15/wawancara

tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara diatas, diketahui bahwa menurut pihak BKBPP, program

terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai telah tepat pada sasaran dari program tersebut

yaitu masyarakat miskin.

Kabag Pertanian Disperla (I1-4) juga menyatakan,

“Tepat sasaran”. (wawancara/12Juni 2013/pukul 09.30/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor Disperla Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa menurut pihak Disperla

kegiatan pada program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai juga telah tepat sasaran.

Sedangkan Kabag Pelatihan dan Penempatan Kerja Disnaker (I1-3) mengatakan,

“Harus tepat, harus tercapai. Karena dari kita kan menjahit tingkat mahir.

Jadi sasaran kita adalah remaja yang putus sekolah sehingga bisa mendirikan

usahanya sendiri dan mendapatkan penghasilan”. (wawancara/17 Juni

2013/pukul 09.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Disnaker Kota

Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kegiatan khususnya dari Dinas

Tenaga Kerja yang menjadi sasaran kegiatannya yaitu remaja yang putus sekolah, dan

sasaran itu diharapak oleh pihak Disnaker menjadi tercapai. Namun, selama pengamatan

peneliti, setelah kegiatan dari Disnaker dilaksanakan ternyata yang mengikuti kegiatan

Page 156: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

tersebut adalah Ibu-ibu. Untuk remajanya hanya ada kurang dari 10 orang dari sekitar

30 orang peserta.

(I1-3) mengatakan sasaran dari kegiatannya di program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai. Hal itu sama halnya dengan Kabag Catatan Sipil (I1-5) yang

mengatakan,

“Kalau masalah tepat sasaran atau tidaknya secara keseluruhan Ibu tidak

tahu. Cuma kalau dari Dinas kami sasarannya pada masyarakat yang tidak

memiliki dokumen kependudukan. Gimana caranya masyarakat yang belum

dokumen kependudukan jadi punya”. (wawancara/25 Juni 2013/pukul

15.10/wawancara tersebut dilakukan di Kantor DKCS Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa untuk DKCS yang menjadi

sasaran dari kegiatannya yaitu masyarakat yang tidak memiliki dokumen

kependudukan. Sehingga dengan adanya kegiatan sosialisasi, pembinaan dan

pembuatan akta kelahiran secara gratis menjadikan masyarakat banyak yang memiliki

dokumen kependudukan tersebut.

Pihak Kecamatan juga mengatakan ketepatan sasaran kegiatan, seperti yang

dinyatakan oleh Camat Cibeber (I2-1) yang menyatakan,

“Tepat, karena adanya program P2WKSS khususnya kaum wanita dapat

memiliki potensi untuk bekerja sama dalam pembangunan sebagai pelaku

(subjek) dan bukan hanya sebagai sasaran (objek) pembangunan itu sendiri,

sehingga kedepannya peranan seorang wanita bisa mandiri tidak

ketergantungan pada seorang lak-laki dalam hal keikutsertaan

pembangunan”.(wawancara/28 Juni 2013/pukul 09.00/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor Kecamatan Cibeber).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa pihak dari Kecamatan Cibeber

kegiatan pada program terpadu P2WKSS ini telah tepat dilaksanakan di wilayahnya.

Page 157: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Karena dengan adanya program ini, perempuan di wilayah memiliki potensi baru dan

bisa menjadi pelaku dari pembangunan, tidak kalah dengan penduduk laki-laki.

Banyaknya yang mengatakan tepat sasaran disebabkan karena masyarakat di

Kelurahan Cikerai adalah masyarakat yang memang rata-rata warga yang kurang

mampu. Hal itu dinyatakan oleh (I4-2) yang menyatakan,

“Sesuai karena rata-rata warga kurang mampu”. (wawancara/6 Juli

2013/pukul 13.20/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Rubiah di

Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa program terpadu P2WKSS ini

telah tepat sasaran yaitu mengena pada masyarakat miskin. Karena menurut pihak

Kelurahan, sebagaian besar masyarakat yang ada di Kelurahan Cikerai adalah

masyarakat yang kurang mampu.

(I2-2) juga menyatakan,

“Tepat sasaran, karena mayoritas masyarakat terbelakang, apalagi pada Ibu-

ibu sini”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul 15.20/wawancara tersebut dilakukan

di Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa masyarakat Kelurahan Cikerai

ternyata mayoritas masyarakat yang tebelakang atau miskin, baik harta maupun ilmu,

terlebih lagi pada Ibu-ibu yang ada di Kelurahan Cikerai.

Walaupun demikian, pernyataan berbeda datang dari Staff BKBPP (I1-2) yang

menyatakan ketidaktepatan sasaran kegitan dengan menyatakan,

“Sebenarnya program ini di peruntukan untuk keluarga miskin yaitu keluarga

pra sejahtera dan keluarga sejahtera tahap I. Tapi selama saya menjadi

pengawas di berbagai pelatihan kemarin, sepertinya program ini tidak tepat

sasaran. Seperti yang lihat, di pelatihan tata rias itu kan ada orang yang udah

melakukan perawatan di Amira (salon kecantikan). Masa yang kaya gitu-gitu

di ikutin. Mau ngelarang juga gimana, bukan hak saya. Lagian yang datang

Page 158: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

orangnya itu-itu saja. Padahal di setiap pelatihan harusnya orang yang

berbeda. Tidak tahulah itu gimana”. (wawancara/20Juni 2013/pukul

13.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa sebenarnya program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai dikatakan tidak tepat sasaran karena yang mengikuti

kegiatan ada yang telah melakukan perawatan tubuh di salah satu salon di Kota Cilegon.

Pahal untuk ukuran masyarakat miskin, hal itu sangat tidak mungkin untuk dilakukan.

Program terpadu P2WKSS ini sebenarnya diperuntukan untuk Keluarga Pra Sejahtera

dan Keluarga Sejahtera Tahap 1. Keluarga pra sejahtera adalah keluarga yang belum

dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, seperti sandang, pangan, papan dan

kesehatan. Sedangkan keluarga sejahtera tahap I yaitu keluarga yang telah dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya serta kebutuhan sosial prikologis seperti pendidikan,

keluarga berencana, interaksi dalam keluarga dan lingkungan, serta transportasi.

Mengenai sasaran program terpadu P2WKSS yaitu Keluarga Pra Sejahtera dan

Keluarga Sejahtera Tahap I juga dinyatakan oleh Camat Cibeber dalam sambutan pada

acara evaluasi program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai. Camat Cibeber tersebut

menyatakan bahwa Pada tahun 2013, sasaran kegiatan program terpadu P2WKSS yakni

200 Kepala Keluarga (KK) binaan yang berusia 15 tahun hingg 64 tahun dengan kondisi

keluarga tingakt pra sejahtera dan sejahtera I dari Kelurahan Cikerai dan Bulakan.

Adanya ketidaktepatan sasaran program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai tersebut, peneliti mencoba menelusuri kenapa terjadi ketidaksesuian sasaran

pada program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai. Hasilnya, mengejutkan, yaitu

ada pernyataan yang menyatakan bahwa masyarakat 100 KK Binaan yang datanya

Page 159: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

sudah dikantongi oleh BKBPP, ternyata data tersebut adalah hasil terawangan seorang

pegawai Kelurahan. Hal itu disampaikan oleh pegawai Kelurahan(I2-2-1),

“Tidak tahu. Yang saya tahuwaktu itu banyak Ibu-ibu yang yang ikut

pelatihan. Cuma waktu itu saya pernah di minta membuat data 100 KK

binaan. Saya tidaktahu itu buat apa, waktu itu saya cuma diminta buat data

secepatnya karena mau dilaporin di Kota. Jadi saya membuat 100 KK binaan

itu dengan menerawang, mulai dari Kader posyandu, PKK dan sebagainya.

Pokoknya yang saya tahu saja. Yang jelas itu emang benar warga sini”.

(wawancara/4Juli 2013/pukul 14.05/wawancara tersebut dilakukan di Kantor

Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa dalam penetapan KK Binaan

untuk kegiatan program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai, ternyata adalah hasil

tebakan seorang pegawai Kelurahan Cikerai. Penetapan tersebut tidak bener-benar

melihat apakah KK Binaan yang dituju adalah masyarakat benar-benar miskin atau

tidak.

Sekretaris BKBPP (I1-1) menyatakan,

“Kegiatan sesuai dengan MUSRENKEL, MUSRENCAM, dan MUSRENBANG

tingkat Kota”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul 09.15/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa sebelum program terpadu

P2WKSS dilaksanakan telah mengadakan MUSRENKEL (musyawarah rencana

pembangunan tingkat Kelurahan), MUSRENCAM (musyawarah rencana pembangunan

tingkat Kecamatan), dan MUSRENBANG (musyawarah rencana pembangunan)tingkat

Kota. Sehingga kegiatan seharusnya memang apa yang butuhkan oleh masyarakat

daearh binaan khususnya Kelurahan Cikerai.

Page 160: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Adapun tindakan untuk ketidaksesuaian sasaran tersebut adalah dengan

mengevaluasi supaya untuk kedepannya bisa lebih baik lagi. Seperti yang disampaikan

oleh Sekretaris BKBPP (I1-1),

“Akan di evaluasi di kegiatan tahun berikutnya supaya lebih baik. Selain itu,

ABT(Anggran Belanja Tahunan) disesuaikan pada kegiatan-kegiatan”.

(wawancara/8 Juli 2013/pukul 09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor

BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa adanya ketidaksesuaian sasaran

untuk program terpadu P2WKSS ini, selanjutnya akan menjadi bahan acuan menjadikan

program terpadu P2WKSS di tahun berikutnya menjadi lebih baik.

Untuk menghindari kesalahan yang ada dalam pelaksanaan program kegiatan,

pastinya ada prosedur kegiatan yang menjadi acuan. Pada program terpadu P2WKSS

ini, prosedur yang gunakan adalah Desa yang memiliki banyak keluarga miskinnnya.

Karena sasaran dari program terpadu P2WKSS adalah masyarakat miskin. Sekretaris

BKBPP (I1-1) mengatakan,

“Prosedurnya, Desa binaan P2WKSS sesuai dengan standar operasional

minimum adalah Desa yang masih banyak Pra Keluarga Sejahteranya atau

masyarakat miskinnya”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul 09.15/wawancara

tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa prosedur dari program terpadu

P2WKSS di Kota Cilegon adalah dengan memilih daerah binaan yang memiliki banyak

keluarga pra sejahteranya atau keluarga miskin.

Dalam pelaksanaan kegiatan program terpadu P2WKSS, mengacu pada SOP

pemerintahan, karena program ini adalah program yang berasal dari pemerintah. Seperti

halnya yang dinyatakan oleh Kabag Pelatihan dan Penempatan Kerja Disnaker (I1-3),

Page 161: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

“Kalau bicara pemerintahan, semua dilakukan dengan sesuai SOP. Kalau

masalah kegiatan semua pro rakyat”. (wawancara/17 Juni 2013/pukul

09.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Disnaker Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa setiap program pemerintah

atau kegiatan yang dilakukan oleh Dinas, selalu dilaksanakan sesuai dengan SOP

(Standar Operasional) dari setiap masing-masing Dinas, termasuk juga kegiatan dalam

program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai.

Setiap Instansi terkait mempunyai prosedur tersendiri dalam malaksanakan

kegiatan. Khusus pada program terpadu P2WKSS, Kabag Pertanian Disperla (I1-4)

mengatakan,

“Kalau prosedur khususnya kita mengikuti dari Badan Keluarga Berencana.

Ini kan program terpadu dengan dinas lain. kalau khusus di pertanian, ya itu

dalam menitikberatkan wanita dalam pembuatan pekarangan. Itu prosedur

khususnya. Yang kalu di PKK ada di Pokja 3. Kita hanya pendukung dari

kegiatan P2WKSS”. (wawancara/12 Juni 2013/pukul 09.30/wawancara

tersebut dilakukan di Kantor Disperla Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa dalam program terpadu

P2WKSS, prosedural ditentukan oleh BKBPP selaku pelaksana inti dari program ini.

Sehingga Dinas/instansi terkait mengikuti dari apa yang ditetapkan oleh BKBPP, dan

tentuny hal itu sebelumnya telah dikoordinasikan terlebih dahulu.

Lalu bagaimana kesesuaian prosedur dalam program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai ini, Sekretaris BKBPP (I1-1) mengatakan,

“Sudah sesuai.”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul 09.15/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Page 162: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa prosedur yang sebelumnya

dinyatakan oleh Sekretaris BKBPP yaitu mengenai daerah binaan P2WKSS adalah tepat

yaitu di Kecamatan Cibeber yaitu Kelurahan Cikerai dan Bulakan.

Selain yang disebutkan diatas, hal terpenting dalam suatu program adalah

jadwal kegiatan. Sehingga dengan jadwal yang teratur maka, pelaksanaan kegiatan pada

program akan berjalan dengan baik. Dan tentunya harus dengan penerapan displin.

Untuk program terpadu P2WKSS ini jadwal yang digunkan adalah tidak harus sesuai

dengan perencanaan jadwal. Seperti yang dinyatakan oleh Sekretaris BKBPP (I1-1),

“Jadwal yang sudah di buat hanya untuk patokan, jadwal sebenarnya itu akan

dikondisikan dengan Dinas-dinas terkait”.(wawancara/8 Juli 2013/pukul

09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa ternyata jadwal yang semula

ditetpkan tidak sepenuhnya menjadi patokan kegiatan. Karena jadwal yang gunakan

adalah dari hasil koordinasi ulang yang dilakukan oleg BKBPP dengan Instansi terkait.

Karena dalam lapangan, jadwal yang digunakan adalah hasil koordinasi dengan Dinas

terkait. Hal itu disebabkan oleh kesibukan dinas terkait yang tidak bisa dipredikasi.

Seperti Sekretaris BKBPP (I1-1) yang juga menyatakan,

“Ini kan prorgam terpadu, jadi semuanya harus terkoordinasi dengan dinas

terkait. Dinas kan bukan hanya kegiatan P2WKSS saja yang diurusin, tapi

banyak. Jadi ada saja jadwal yang tidak sesuai karena kesibukan dari Dinas”.

(wawancara/8Juli 2013/pukul 09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor

BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa banyaknya ketidaksesuaian pada

jadwal adalah karena kesibukan dari masing-masing Dinas terkait. Jadi jadwal semula

ditetapkan tidak berlaku atau tidak digunakan.

Page 163: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Semua program kegiatan tentunya memiliki kekurangan. Dari semua yang

dinyatakan diatas, masih banyak kekurangan yang ada di program terpadu P2WKSS.

Diantaranya yaitu SDM yang menangani program tersebut. Seperti yang dinyatakan

oleh Sekretaris BKBPP (I1-1),

“Kurangnya SDM yang turun ke lapangan. Walaupun saat yang sekarang-

sekarang masih mencukupi”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul 09.15/wawancara

tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa yang menjadi kekurangan dari

program terpadu P2WKSS khususnya dalam hal pelaksana yaitu kurang SDM yang

turun ke lapangan. Karena pegawai khususnya yang mengurusi kprogram ini yaitu dari

Bina Lembaga Organisasi Perempuan (BLOP) hanya terdapat 4 orang, itu juga ada yang

difokuskan pada kegiatan khusus PKK. Jadi yang lebih fokus melaksanakan program ini

hanya ada 2 orang, sehingga setiap ada kegiatan pihak pelaksana meminta bantuan

kepada sub bidang yang lainnya.

Seperti yang di bahas sebelumnya, yang menjadi kekurangan dari program

terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai ini adalah sosialisasi dan koordinasi. Hal

dinyatakan lagi oleh Camat Cibeber (I2-1),

“Secara keseluruhan program P2WKSS tahun ini berjalan baik dan lancar.

Hal yang perlu ditingkatkan koordinasi dan sosialisasinya antara Kelurahan

penerima bantuan dan instansi terkait”. (wawancara/28 Juni 2013/pukul

09.00/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Kecamatan Cibeber).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa dalam program terpadu

P2WKSS ini yang perlu ditingkatkan adalah koordinasi dan sosialisasi. Sehingga

kegiatan dalam program dapat berjalan secara optimal.

Page 164: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Selain itu, dalam menindaklanjuti tujuan diadakannya pelatihan adalah guna

memberikan pelajaran kepada masyarakat untuk dapat bisa menghidupi keluarganya

dengan melakukan usaha mandiri. Namun untuk melakukan usaha mandiri dibutuhkan

modal yang cukup. Dan yang menjadi kekurangan dari program ini adalah tidak adanya

pemberian modal pada masyarakat. Seperti yang dinyatakan oleh Ibu Lurah Kelurahan

Cikerai (I2-2),

“Bantuan dana untuk modal, karena untuk pengembangan itu diperlukan

dana”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul 15.20/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa yang manjadi kekurangan dalam

kegiatan pada program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai adalah modal. Karena

masyarakat merasa dalam pengembangan dari apa yang diajarkan pada kegiatan

pelatihan, diperlukan dana/modal.

Selain Ibu Lurah, masyarakat KK Binaan juga mengatakan hal yang sama.

Seperti (I4-4) juga mengatakan,

“Masih ane sing kurang. Pemberian modal endah bisa berusaha ( = Masih

ada kekurangan. Pemberian modal biar bisa berusaha)”. (wawancara/6 Juli

2013/pukul 15.00/wawancara tersebut dilakukan di Depan Kediaman

Masturoh di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di ats, diketahui bahwa setelah adanya kegiatan

pelatihan-pelatihan, hal yang diperlukan masyarakat KK Binaan adalah dana. Sehingga

apabila ada dana, masyarakat lebih mudah untuk mengembangkan apa yang didapat

dalam pelatihan dengan melakukan usaha di rumahnya.

Selain kurangnya dana, waktu kegiatan juga kurang. Seperti yang nyatakan

oleh (I4-1),

Page 165: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

“Kurang lama waktunya”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul 15.45/wawancara

tersebut dilakukan di Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa bukan hanya dana yang kurang

dalam kegiatan program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai, tapi juga waktu

kegiatan. Karena kegiatan rata-rata dilakukan selama 7 hari dan hanya dari jam 08.00-

12.00.

Walaupun sebenarnya banyak permasalahan dalam program terpadu P2WKSS

di Kelurahan Cikerai ini, tapi masyatakat masih merasakan manfaat dari semua kegiatan

yang ada dalam program terpadu P2WKSS. Manfaat yang didapat dari masing-masing

informan dari masyarakat KK Binaan, (I4-1) menyatakan,

“Banyak ilmu yang di dapat, pengalaman”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul

15.45/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa manfaat yang dirasakan oleh

salah satu masyarakat KK Binaan program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

adalah banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman.

(I4-2) menyatakan,

“Dari yang tidak tahu menjadi tahu”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul

13.20/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Rubiah di Kelurahan

Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa manfaat lainnya yang diapat

oleh masyarakat KK Binaan yang telah mengikuti kegiatan pada program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai adalah dari yang tidak tahu menjadi tahu. Hal seperti

tahu menjahit secara benar dengan menggunakan mesin jahit, tata rias pengantin,

memasak aneka kue, dan kerajinan tangan sepertisulam kerudung, dan lain-lain.

Page 166: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

(I4-3) menyatakan,

“Ada, saya dulu tidak bisa motong rambut jadi bisa dan bisa motongin rambut

anak dan bisa menjahit”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul 17.00/wawancara

tersebut dilakukan di Kediaman Heryati di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa adanya kegiatan pelatihan tata

rias, membuat masyarakat KK Binaan bisa memotong rambut anggota keluarganya

sendiri, dan tidak perlu untuk ke tukang potong rambut lagi.

(I4-4) menyatakan,

“Bisa bikin kue-kue”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 15.00/wawancara

tersebut dilakukan di Depan Kediaman Masturoh di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa dengan mengikuti kegiatan tata

boga, masyarakat KK Binaan bisa membuat aneka kue yang dahulu KK Binaan tidak

bisa buat.

(I4-5) menyatakan,

“Manfaatnya besar, dari yang tidak tahu menjadi tahu”. (wawancara/6 Juli

2013/pukul 15.40/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Nurlailah di

Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa bukan hanya satu orang

masyarakat KK Binaan yang merasakan bahwa dengan mengikuti kegiatan pada

program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai dari yang tidak tahu menjadi tahu.

(I4-6) menyatakan,

“Bisa merias sendiri”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 16.00/wawancara

tersebut dilakukan di Depan Kediaman Mutoharoh di Link. Pejaten Kelurahan

Cikerai).

Page 167: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa dangan mengikuti kegiatan

pelatihan tata rias pada program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai, telah

memberikan manfaat yaitu masyarakat KK Binaan bisa merias wajah sendiri. sehingga

dandanan dalam keseharian bisa berubah menjadi lebih baik.

(I4-7) menyatakan,

“Jadi bisa motong rambut, make up”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul

15.00/wawancara tersebut dilakukan di Depan Kediaman Mutoharoh di Link.

Pejaten Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa program terpadu

P2WKSS ini telah bermanfaat bagi masyarakat di Kelurahan Cikerai khususnya pada

masyarakat KK Binaan yang mengikuti kegiatan pelatihan, seperti yang mengikuti

kegiatan pelatihan tata rias, masyarakat KK Binaan jadi bisa memotong rambut secara

benar dan make up sendiri di rumah masing-masing.

Manfaat sedikitnya memang sudah dirasakan oleh masyarakat khususnya KK

Binaan. Namun, yang disayangkan adalah program terpadu P2WKSS ini hanya

dilaksanakan pada satu daerah hanya dalam kurung waktu 1 tahun. Oleh karenannya,

peneliti mencoba menanyakan mengenai keberlanjutan program ini setelah kurung

waktu 1 tahun selesai apakah masih ada kegiatan lanjutan atau tidak. Dari hasil

wawancara, Sekretaris BKBPP (I1-1) menyatakan,

“Akan diserahkan pada Kelurahan dan Kecamatan masing-masing untuk

melanjutkan program itu sampai waktu yang tidak terbatas. Harus dilanjutkan

terus, jadi program P2WKSS selesai tidak berhenti. Kan ada kadernya”.

(wawancara/8 Juli 2013/pukul 09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor

BKBPP Kota Cilegon).

Page 168: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa setelah selesainya program

terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai ini, semuanya akan diserahkan pada pihak

Kelurahan Cikerai guna di kelola dan dikembangkan dengan batas waktu yang tidak

ditentukan. Jadi walaupun program berakhir, namun setiap tahunnnya akan ada

pembinaan dengan melakukan kerja sama dengan pihak Kelurahan. Seperti yang

dinyatakan juga oleh Kabid Catatan Sipil (I1-5) yang menyatakan,

“Ada pelayanan setiap tahunnya yang bekerja sama dengan Kelurahan

setempat”. (wawancara/25 Juni 2013/pukul 15.10/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor DKCS Kota Cilegon).

Dari wawancara di atas, diketahui bahwa setelah usainya program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai, dari DKCS juga akan melakukan pembinaan dengan

melakukan kerja sama dengan pihak Kelurahan Cikerai, terlebih untuk masalah

dokumen kependudukan.

Berbeda dengan semuanya, Kabid Pertanian Disperla (I1-4) yang mengatakan,

“Terus terang dulu P2WKSS di tahun sebelumnya itu berakhir, saya belum

turun lagi ke sana tapi petugas lapangannya ada”. (wawancara/12 Juni

2013/pukul 09.30/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Disperla Kota

Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa setelah kegiatan dalam

program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai berakhir, Disperla sudah tidak lagi

melakukan pembinaan di Kelurahan Cikerai secara intens. Karena dengan selesainya

program tersebut, maka selesai pula kegiatan yang dilakukan Disperla di Kelurahan

Cikerai.

Dari semua itu, terlihat bahwa untuk keberlanjutan dari program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai. Kedepannya benar-benar akan deserahkan dan

Page 169: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

dilaksanakan oleh Kelurahan Cikerai sendiri, dengan minimnya bantuan dari Dinas

terkair dalam program terpadu P2WKSS tersebut.

Untuk membuat program terpadu P2WKSS kedepannya menjadi baik dan lebih

baik lagi, peneliti mencoba meminta saran kepada informan untuk program terpadu

P2WKSS sekarang dan kedepannya. Sebagai yang tahu seluk beluk program terpadu

P2WKSS, Sekretaris BKBPP (I1-1) mengatakan,

“Sarannya, karena program P2WKSS ini sangat dibutuhkan masyarakat perlu

di tambah dana karena terus berkelanjutan”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul

09.15/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa program terpadu P2WKSS

sangat dibutuhkan oleh masyarakat, namun dana yang gunakan untuk program ini masih

dikatakan kurang yaitu sebesar Rp. 223.800.000,-. Dan karena program ini bagus,

seharusnya dana yang digunakan bisa bertambah dan lebih besar dari nilai tersebut.

Sedangkan Staff BKBPP (I1-2) menyarankan,

“Program P2WKSS harus ada tiap tahunnya”. (wawancara/20 Juni

2013/pukul 13.20/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BKBPP Kota

Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa untuk program terpadu

P2WKSS ini diharapkan agar selalu ada di tiap tahunnya dan jangan sampai program ini

terhenti.

Senada, KK Binaan (I4-2) mengatakan,

“Kalau bisa jangan cuma sekali saja mengadakan ini. Kalau bisa sesering

mungkin”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 13.20/wawancara tersebut dilakukan

di Kediaman Rubiah di Kelurahan Cikerai).

Page 170: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa program ini berjalan di setiap

daerahnya hanya 1 tahun, dan pelaksanaannya pun dilakukan di tempat berbeda di

setiap tahunnya. Oleh karenanya, program ini perlu diadakan tidak untuk hanya sekali

saja.

Kabag Pelatihan dan Penempatan Kerja Disnaker (I1-3) mengatakan dengan

panjang,

“ Saran saya kegiatan P2WKSS ini kan berhubungan dengan penilaian lomba,

kegiatannya banyak di fisik. Contoh posyandu di bagusin, jalan, rumah dan

segala macem. Padahal P2WKSS ini kan SDM wanitanya yang harus

ditingkatkan. Sekarang yang nanam TOGA (tanaman obat keluarga) itu siapa?

Emang Ibu-ibu PKK? Bukan, orang pertanian kan. Yang ngerjain air bersih,

Ibu-ibu PKK tah? Bukan, orang PU. Yang ngebagusin Posyandu segala

macem Ibu-ibu yang ngerjain? Bukan, orang Dinas. Padahal kan di nilai Ibu-

ibunya. Harusnya sarana dan prasarana harus seimbang. Di bagusin tapi hal

itu tidak jadi jaminan, karena kita kan kalah sarana prasaranannya. Pada reot

gitu gimana mau dibagusinnya. Sedangkan kita dilombakan dengan

Tangerang, Tangerang kan kaya Hotel kan, ada AC segala macem. Udah lewat

kan. jadi untuk mengejar dari sarana prasarana itu tidak bisa diharapkan.

Tapi kalau semua itu di kelola oleh masyarakat, jadi memiliki nilai yang

berbeda. Seharusnya masyarakat di Kelurahan Cikerai di bentuk kelompok

untuk mengelola perekonomian di Kelurahan Cikerai. Sehingga masyarakat

bisa sejahtera”. (wawancara/17 Juni 2013/pukul 09.20/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor Disnaker Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa program terpadu

P2WKSS ini adalah program yang dilombakan terutama mengenai masyarakat yang

memiliki keluarga sehat dan sejahtera. Namun dalam pelaksanaannya, kegiatan yang

telah dilaksanakan sebagian besar bergerak pada infrastruktur yaitu seperti renovasi

posyandu, penataan PKK Kelurahan, jalan Keluarahan, dan sebagainya. Padahal yang

terpenting adalah perbaikan SDM dari masyarakat itu sendiri. Karena ini adalah

program peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera. Untuk

Page 171: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

pembagusan seperti posyandu, Kelurahan dan yang lainnya, Cilegon akan sangat sulit

untuk menandingi Tangerang, yang sudah jelas Tangerang mempunyai infrastruktur

yang bagus. Oleh karenanya, apabila daerah binaan di Kota Cilegon ini ingin menang,

maka yang perlu diperhatikan dan utamakan adalah masalah Sumber Daya Manusia

(SDM) dari masyarakatnya, terutama pada perempuan.

Untuk lebih jelasnya mengenai penilaian dari program terpadu P2WKSS, pada

evaluasi kegiatan program terpadu P2WKSS yang dilaksanakan di Kelurahan Cikerai,

tim penilai dari BPPMD yaitu Kepala BPPMD Provinsi Banten menyatakan bahwa

yang akan dinilai dari kegiatan program terpadu P2WKSS ini yaitu sejauh mana

program terpadu P2WKSS yang sudah dilaksanakan bisa berdampak pada peningkatan

pengetahuan, pemahaman, kesadaran, kepedulian dan keterampilan pada perempuan.

Sehingga berdampak pula pada kesejahteraan keluarga dan lingkungannya. Karena

menurut Wakil Walikota Cilegon, berdayanya perempuan secara maksimal merupakan

aset yang sangat berharga bagi keberlangsungan dan kemajuan Kota Cilegon.

Dari saran yang dinyatakan Kabag Pelatihan dan Penempaan Kerja tersebut

dapat diambil sedikitnya mengenai bahwa di dalam program bukan hanya instansi

terkait saja yang berperan, tapi juga masyarakatnya. Hal itu juga di utarakan oleh Kabag

Pertanian Endang Hanafi (I1-4) yang menyarankan,

“Peran masyarakatnya ditingkatkan lagi, jangan bergantung dari Dinas saja”.

(wawancara/12 Juni 2013/pukul 09.30/wawancara tersebut dilakukan di

Kantor Disperla Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa dalam pelaksanaan program

terpadu P2WKSS, bukan hanya pelaksana yaitu dari instansi terkait saja lebih aktif, tapi

Page 172: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

juga masyarakat. Selain itu, diupayakan agar masyarakat tidak selalu bergantung dari

Dinas/Instansi tapai harus mandiri. Karena pada dasarnya pemberdayaan dikatakan

berhasil ketika masyarakat bisa mandiri dengan memenuhi kebutuhannya, baik dana

maupun kebutuhan lainnya yang ada di daerah binaan.

Kegiatan pada program terpadu P2WKSS sebaiknya harus dengan kebutuhan

masyarakat daerah binaan itu sendiri, bukan atas dasar kegiatan yang benar-benar sudah

ada dii Instansi saja. Seperti yang nyatakan oleh Ibu Lurah Kelurahan Cikerai (I2-2),

“Untuk Kepala Dinas, untuk pembinaan yang dilaksanakan harus lebih sesuai

dengan masyarakat atau sesuai kebutuhan dari masyarakat”. (wawancara/7

Juli 2013/pukul 15.20/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Lurah

Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa program yang baik adalah

program yang kegiatannya sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

sehingga alangkah lebih baiknya, jika ke depan kegiatan pada program ini diharapkan

agar benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Menurut peneliti, hal itu bisa

tercapai dengan sebelum adanya kegiatan yang dilaksanakan di daerah binaan, terlebih

dahulu diadakan rembuk warga daearh setempat untuk membahasa apa saja yang perlu

dilakukan di daerah binaan tersebut. Sehingga ke depan program tersebut bisa di ikuti

oleh banyak masyarakat dari daerah binaan tersebut.

Kabid Catatan Sipil (I1-5) menyarankan,

“Untuk solusi karena pada kegiatan kita terkendala surat nikah, perlu

pelibatan PA (Pengadilan Agama) untuk mengadakan isbat nikah. Untuk

masyarakat yang tidak memiliki surat nikah”. (wawancara/25 Juni 2013/pukul

15.10/wawancara tersebut dilakukan di Kantor DKCS Kota Cilegon).

Page 173: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa yang menjadi kendala dari

Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil adalah pemenuhan persyaratan untuk pembuatan

akta kelahiran yaitu surat nikah. Karena masyarakat Desa masih banyak yang tidak

memiliki buku nikah. Oleh karenanya, pihak Catatan Sipil menyarankan agar tim dari

program terpadu P2WKSS ini dapat bekerja sama dengan Kementerian Agama dalam

hal pengadaan isbat nikah.

Sedangkan Kasie Pelatihan Produktivitas Disnaker (I1-6) menyarankan,

“Lebih berkembang lagi programnya”. (wawancara/17 Juni 2013/pukul

10.30/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Disnaker Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa perlunya seuatu strategi untuk

mengembangkan program terpadu P2WKSS ini. Sehingga kegiatan dalam program

menjadi lebih bervariasi dan menarik.

Camat Kecamatan Cibeber (I2-1) mengatakan,

“Saran saya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, seharusnya kalau

memang memungkinkan 2 tahun sebelum program P2WKSS di terima oleh

Kelurahan tertentu ada baiknya diberitahu terlebih dahulu. Agar Kelurahan

tersebut memepersiapkan diri lebih matang melalui data-data yang perlu

mendapat penanyaan dalam mengusulkan bantuan-bantuan tersebut dan

bagaimana pelaksanaan program P2WKSS tepat sasaran. Serta tidak kalah

pentingnya yaitu Kelurahan yang mendapat bantuan program P2WKSS

diberikan dana bantuan untuk menunjang operasional kegiatan yang

dilakukan”. (wawancara/28Juni 2013/pukul 09.00/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor Kecamatan Cibeber).

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa pihak Kecamatan

menyarankan agar sebelum dilaksanakannya program terpadu P2WKSS di Kecamatan

Cibeber khususnya di Kelurahan Cikerai dapat mensosialisasikan terlebih dahulu jauh

sebelum dimulainya pelaksanaan program tersebut. Hal itu supaya Kelurahan yang

Page 174: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

dituju bisa mempersiapkan secara matang apa saja yang harus dilakukan untuk program

tersebut. Selain itu, pihak Kecamatn juga menyarankan agar tim dari program tersebut

dapat memberikan bantuan dana kepada Kelurahan Cikerai/Bulakan untuk operasional

selama program berjalan. Sehingga bisa mandapatkan hasil yang maksimal.

Selain itu, dalam acara evaluasi program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai, Camat Cibeber juga menyatakan bahwa penilaian evaluasi program terpadu

P2WKSS adalah penilaian dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, agama,

lingkungan dan infrastruktur. Semoga program ini menghasilkan perubahan, baik secara

fisik lingkungan, sikap mental dan perilaku, khususnya bagi perempuan dalam

mengembangkan potensi, serta mampu meningkatkan peran perempuan dalam

mewujudkan keluarga yang berkualitas. Camat Cibeber juga berharap pada program

terpadu P2WKSS ini, masyarakat Kecamatan Cibeber bisa meraih juara pada

perlombaan program terpadu P2WKSS Se-Provinsi Banten.

Mengenai permodalan seperti yang Camat Cibeber nyatakan, masyarakat KK

Binaan (I4-4) juga mengatakan,

“Mun pengen kite usaha njuk dimodali ( = Kalau ingin saya usaha minta

dimodalin)”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 15.00/wawancara tersebut

dilakukan di Depan Kediaman Masturoh di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa hal yang terpenting dalam

pengembangan masyarakat adalah dana. Karena apabila tidak ada dana, maka usaha

meningkatkan produktivitas masyarakat menjadi terkendala.

Karena masih banyak yang belum mengetahui program terpadu P2WKSS,

Ketua RW.02 Link. Sabidongko (I3-1) mengatakan,

Page 175: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

“Saran Bapak iku sosialisasine diperluas malih, aje cuman wilayah ding pedek

sereng Kelurahan saos. Dipuni semua warga uning ( = Saran Bapak itu

sosialisasinya diperluas lagi, jangan cuma wilayah yang deket sama

Kelurahan saja. Biar semua warga tahu)”. (wawancara/8 Juli 2013/pukul

14.00/wawancara tersebut dilakukan di Kediaman Mad Aliudin di Link.

Kandang Sapi Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa agar supaya program terpadu

P2WKSS dapat diketahui dan diikuti oleh masyarakat secara luas, maka hal yang harus

dilakukan adalah peningkatan sosialisasi dan sosialisasi yang dilakukan harus secara

merata, bukan hanya pada wilayah terdekat dari Kantor Kelurahan daerah binaan

program terpadu P2WKSS tersebut.

Karena yang mengikuti kegiatan dari program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai ini hanya dari 3 Linkungan, maka (I3-3) menyarankan,

“Sekabehe warga masyarakat di ajak, endah wong-wong kene pada miluan ( =

Semua warga masyarakat di ajak, biar orang-orang sini pada ikutan)”.

(wawancara/8 Juli 2013/pukul 15.00/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Waseh di Link. Kampok Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa sosialisasi yang sudah

dilaksanakan kurang menyentuh pada seluruh masyarakat Kelurahan Cikerai. Karena

semua kegiatan berpusat di Kantor Kelurahan Cikerai yang lokasinya jauh dari wilayah

masyarakat yang lainnya. Adapun yang mengikuti kegiatan dari program ini adalah

Pejaten, Penakodan dan Pasir Angin.

Sedangkan Tokoh Masyarakat I3-4 agar kegiatan P2WKSS ini,

“Dibagusin lagi”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul 16.30/wawancara tersebut

dilakukan di Kediaman Ust. Rusdi di Kelurahan Cikerai).

Page 176: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai sudah bagus, dan untuk kegiatan yang akan datang baik di Kelurahan

Cikerai maupun di daerah binaan lainnya agar supaya ditingkatkan lagi dan lebih bagus.

Program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai ini terbilang sangat singkat,

karena dilaksanakan Cuma dalam kurung waktu 1 tahun. Itu juga belum termasuk hari

dan bulan libur. Oleh karenanya, (I4-1) menyarankan,

“Kalau ada P2WKSS lagi, waktunya ditambahin, persiapan lebih matang”.

(wawancara/7 Juli 2013/pukul 15.45/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Lurah Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kegiatan pada program terpadu

P2WKSS terbilang singkat karena dilakukan kurang dari 1 tahun. Sehingga kegiatan

yang ada kurang benar-benar dirasakan oleh masyarakat secara luas di daerah binaan

yaitu Kelurahan Cikerai. Oleh karennya, perlu ada tambahan waktu supaya kegiatan

dapat lebih mengena pada masyarakat. selain itu, untuk persiapan sebelum pelaksanaan

program juga harus di matangkan. Sehingga masyarakat bisa lebih banyak yang ikut

berperan aktif dalam kegiatan program terpadu P2WKSS.

Selain itu pelatihan-pelatihan memang sudah terlaksana, namun masyarakat

susah untuk mengembangkan apa yang sudah dilatih. Hal itu karena tidak

disediakannya wadah atau tempat untuk mengembangkan kreatifitas masyarakat

tersebut, seperti pembentukan kelompok dan yang lainnya. Hal itu seperti yang

dinyatakan oleh (I4-3),

“Pengennya kalau bisa ada yang ngebutuhin tenaga kita dan ada wadah untuk

mengembangkan kreatifitas, lebih ditingkatkan lagi, modal menjahit lebih

baik”. (wawancara/7 Juli 2013/pukul 17.00/wawancara tersebut dilakukan di

Kediaman Heryati di Kelurahan Cikerai).

Page 177: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa dalam program terpadu

P2WKSS masih belum benar-benar ada yang membentuk kelompok seperti kelompok

usaha tani bersama, sehingga apa yang didapat dari pelatihan tidak bisa dikembangkan

secara optimal. Oleh karenanya, untuk ke depan program ini diharapkan selain

mengadakan pelatihan juga mengadakan suatu wadah yang bisa menghimpun hasil

karya masyarakat dari kegiatan pelatihan yang diikuti.

Mengenai permodalan, sebenarnya pihak dari BPMKP sudah

mensosialisasikan program kegiatannya yaitu pinjaman bergulir, yang untuk

meminjamnya tidak dibutuhkan persyaratan yang susah. Namun hal itu ada yang tidak

tahu dan tidak paham. Oleh karena ada masyarakat KK Binaan yang yaitu (I4-5) yang

menyarankan,

“Pinjaman dimudahaken karo setoran ora bayar ( = Pinjaman dipermudah

dan setoran tidak bayar)”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 15.40/wawancara

tersebut dilakukan di Kediaman Nurlailah di Kelurahan Cikerai).

Dari hasil wawancara di ats, diketahui bahwa masih ada masyarakat yang tidak

mengetahui adanya kegiatan pinjaman yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Ketahanan Pangan (BPMKP) yang apabila untuk keluarga miskin,

pinjamam tidak kenakan biaya. Oleh karenanya, ada yang menyarankan agar

dipermudah untuk pinjaman dan setoran ditiadakan.

Sedangkan KK Binaan (I4-6) menyarankan,

“Lebih baik lagi”. (wawancara/6 Juli 2013/pukul 16.00/wawancara tersebut

dilakukan di Depan Kediaman Mutoharoh di Link. Pejaten Kelurahan

Cikerai).

Page 178: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa program ini sebenarnya

sudah baik, namun perlu ditingkatkan lagi agar menjadi lebih baik lagi.

Dari hasil wawancara mengenai aspek penerapan ini, dikatahui bahwa terjadi

ketidaksesuaian penetapan data KK (Kepala Keluarga) Binaan dalam pelaksanaan

program. Seperti pelatihan yang sehaarusnya di ikuti oleh 25 orang yang berbeda

disetiap pelatihan, namun dalam kenyataannya orang/masyarakat yang mengikuti adalah

orang sama. Hal itu dikarenakan yang mengikuti kegiatan P2WKSS di Kelurahn Cikerai

adalah masyarakat dari 3 Kelurahan yang terdekat dari kantor Kelurahan Cikerai. Yang

menjadi alasan adalah jarak tempuh daerah ke Kelurahan Cikerai dan apa yang didapat

tidak sebanding dengan kalau masyarakat kerja seperti mengemping.

Prosedur dari program terpadu P2WKSS ini adalah dimana yang menjadi Desa

binaan adalah daerah yang memiliki keluarga miskin yaitu Keluarga Pra Sejahtera dan

Keluarga Sejahtera Tahap I. Keluarga pra sejahtera adalah keluarga yang belum dapat

memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, seperti sandang, pangan, papan dan

kesehatan. Sedangkan keluarga sejahtera tahap I yaitu keluarga yang telah dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya serta kebutuhan sosial prikologis seperti pendidikan,

keluarga berencana, interaksi dalam keluarga dan lingkungan, serta transportasi.

Program terpadu P2WKSS ini telah memberikan manfaat kepada masyarakat

di Kelurahan Cikerai. Yaitu salah satunya mereka bisa lebih berpandangan untuk bisa

hidup lebih maju lagi dengan melakukan wirausaha dirumah. Dan ketika program

terpadu P2WKSS ini berakhir nanti, maka semua urusan akan diserahkan pada

Page 179: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Kelurahan dan Kecamatan masing-masing untuk melanjutkan program itu sampai waktu

yang tidak terbatas.

Masalah jadwal kegiatan, untuk program terpadu P2WKSS ini jadwal yang

digunkan adalah tidak harus sesuai dengan perencanaan jadwal. Karena Jadwal yang

sudah di buat hanya untuk patokan, jadwal sebenarnya itu akan di kondisikan dengan

Dinas-dinas terkait. Hal itu dikarenakan dalam lapangan, jadwal yang digunakan adalah

hasil koordinasi dengan Dinas terkait. Hal itu disebabkan oleh kesibukan dinas terkait

yang tidak bisa dipredikasi.

4.4. Pembahasan

4.4.1. Analisa Peneliti Tentang Hasil Penelitian

Program terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan

Sejahtera (P2WKSS) adalah Program peningkatan peranan masyarakat yang

mempergunakan pola pendekatan lintas bidang pembangunan, secara terkoordinasi

dengan upaya yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga guna

mencapai tingkat hidup yang berkualitas. Tujuan khusus dari program terpadu P2WKSS

adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam usaha ekonomi

produktif, meningkatkan status pendidikan masyarakat, meningkatkan partisipasi

masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup, serta meningkatkan peran aktif

masyarakat dalam pembangunan.

Setiap program pemerintah memiliki kendala dalam pelaksanaannnya, begitu

juga program terpadu P2WKSS. Di Kota Cilegon program terpadu P2WKSS ini

berlangsung sejak tahun 2009. Adapun penentuan daerah binaan dari program ini

Page 180: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan pengesahan melalui SK (Surat Keputusan)

Walikota. Dari tahun 2009 hingga tahun 2013, pelaksanaan dari program terpadu

P2WKSS selalu menemukan permasalahan mulai dari sosialisasi program itu sendiri,

pelaksana, jadwal, koordinasi, dan lain-lain. Tahun ini, program terpadu P2WKSS di

sedang berlangsung di Kelurahan Cikerai dan Bulakan yaitu di Kecamatan Cibeber

Kota Cilegon.

Untuk mengetahui bagaimana implementasi program terpadu Peningkatan

Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) khususnya di

Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon, mengikuti 3 (tiga) pilar penilaian

dari implementasi program yang dikemukakan oleh Charles O‟Jones (Harahap, 2004 :

15). Tiga pilar penilaian dari implementasi program tersebut yaitu organisasi,

interpretasi, dan penerapan.

4.4.1.1 Organisasi

Program terpadu P2WKSS sudah dilaksanakan oleh pemerintah Kota

Cilegon sejak 2009. Seharusnya dengan lamanya waktu pelaksanaan tersebut,

pemerintah Kota Cilegon sudah mensosialisasikan kepada masyarakat luas

mengenai program terpadu P2WKSS ini. Namun kenyataannya, di tahun ini

yaitu sejak awal tahun 2013 program terpadu sudah dilaksanakan di Kelurahan

Cikerai, namun ternyata program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai masih

banyak masyarakat yang belum mengenal program tersebut. Selain itu,

masyarakat yaitu khususnya KK Binaan yang telah mengikuit berbagai

kegiatan dari program terpadu P2WKSS masih ada yang mengalami perubahan

Page 181: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

yang segnifikan. Hal itu dikarenakan mereka hanya mengikuti dan ikut

berpartisipasi aktif namun tidak berupaya memahami apa yang dilaksakan dari

kegiatan program terpadu P2WKSS tersebut.

Suatu program dapat berjalan karena di dukung dengan adanya

peralatan dan perlengkapan. Pada program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai ini ada beberapa peralatan dan perlengkapan yang sudah diberikan.

Salah satunya yaitu peralatan dapur yang diperuntukan untuk kegiatan

pelatihan memasak. Setelah kegiatan pelatihan memasak selesai peralatan

dapur tersebut dapat digunakan oleh masyarakat umum karena peralatan

tersebut memang khusus diberikan untuk masyarakat Kelurahan Cikerai.

Namun kenyataannya, peralatan tersebut digunakan hanya untuk kader

PKK/Posyandu dan itupun harus dengan seizin Ibu Lurah. Peralatan lainnya

juga kurang dimanfaatkan oleh masyarakat, karena hingga saat ini masih

banyak peralatan yang masih ada di Kantor Kelurahan Cikerai seperti tong

sampah. Hal itu dikarenakan masyarakat masih tidak mengindahkan kebersihan

dan kesehatan dengan membuang sampah di sembarang tempat yaitu biasanya

di belakang atau samping rumah penduduk.

4.4.1.2 Interpretasi

Interpretasi yaitu menafsirkan agar program, khususnya program

terpadu P2WKSS menjadi rencana dan pengarahan yang tepat supaya dapat

diterima serta dilaksanakan di Kelurahan Cikerai. Dalam Program terpadu

P2WKSS ini, pelaksana program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai sudah

Page 182: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tupoksi masing-masing. Namun

walaupun program ini lintas dinas yaitu Dinas/Instansi yang ada di Kota

Cilegon ikut serta dalam kegiatan program terpadu P2WKSS, namun ada Dinas

yang tidak ikut serta berpartisipasi, seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan

dan Koperasi (Disperindagkop). Selain itu koordinasi yang dilakukan pihak

BKBPP selaku pengurus program kurang aktif. Sehingga masih ada program

kegiatan yang seharusnya dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan Catatan

Sipil, namun karena kurang koordinasi kegiatan tersebut diundur. Bukan hanya

koordinasi yang kurang, dalam hak kinerja juga pihak BKBPP masih dikatakan

masih kurang. Hal itu dikarenakan ada pihak BKBPP yang selalu memberi

janji-jani kepada pihak Kelurahan Cuma agar kegiatan P2WKSS di Kelurahan

Cikerai dapat berjalan. Hal itu juga dikarenakan pegawai BKBPP yang

mengurusi program terpadu P2WKSS adalah pegawai baru yang pemahaman

akan program terpadu P2WKSS masih minim.

Selain itu, terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh pihak BKBPP

mengenai narasumber yaitu terutama narasumber dari pelatihan menjahit.

Karena narasumber menjahit terdiri dari empat orang, namun yang diberikan

honor hanya satu orang. Hal itu membuktikan juga bahwa tidak adanya rasa

tanggung jawab pada pihak BKBPP selaku badan pelaksana inti dari program

terpadu P2WKSS. mereka yang bertanggungjawab harus dapat melaksanakan

tugasnya sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku, serta harus

Page 183: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

dilihat apakah pelaksanaannya telah sesuai dengan petunjuk pelaksana dan

petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.

4.4.1.3 Penerapan

Penerapan adalah dimana suatu peraturan/kebijakan berupa petunjuk

pelaksana dan petunjuk teknis telah berjalan sesuai dengan ketentuan, untuk

dapat melihat ini harus pula dilengkapi dengan adanya prosedur kerja yang

jelas, program kerja serta jadwal kegiatan disiplin. Sebelum mengetahui

penerapan program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai, ada baiknya

mengetahui mekanisme yang berlaku di program tersebut.

Dalam penerapan program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai,

terjadi ketidaksesuaian penetapan data KK (Kepala Keluarga) Binaan dalam

pelaksanaan program. Seperti pelatihan yang seharusnya di ikuti oleh 25 orang

yang berbeda disetiap pelatihan, namun dalam kenyataannya orang/masyarakat

yang mengikuti adalah orang sama. Hal itu dikarenakan yang mengikuti

kegiatan P2WKSS di Kelurahan Cikerai adalah masyarakat dari 3 Kelurahan

yang terdekat dari kantor Kelurahan Cikerai. Yang menjadi alasan adalah jarak

tempuh daerah ke Kelurahan Cikerai dan apa yang didapat tidak sebanding

dengan kalau masyarakat kerja seperti mengemping. Selain itu, yang menjadi

alasan yaitu karena masyarakat/keluarga KK Binaan adalah bukan dari hasil

survei tapi melainkan hasil tebakan seorang pegawai Kelurahan yang datanya

tidak bisa dipetanggungjawabkan. Hal itu dikarenakan pihak pengurus yaitu

BKBPP kurang bertanggung jawab atas kegiatannya. Pihak BKBPP ataupun

Page 184: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Dinas terkait terlalu melimpahkan semuanya pada pihak Kelurahan Cikerai

dengan tanpa mengecek kebenaran seperti melakukan pensurveian yang benar-

benar baik.

Program terpadu P2WKSS ini adalah program yang dilaksanakan oleh

berbagai Dinas pemerintahan di Kota Cilegon. Seharusnya antar dinas bersatu

padu untuk saling bekerja sama menjalankan program ini hingga tujuan dari

progam dapat tercapai. Namun kenyataannya setelah peneliti melakukan

observasi di Kantor BKBPP dan mengikuti kegiatan Program terpadu

P2WKSS ini, di dapat bahwa pelaksanaan P2WKSS ini masih terkesan sebagai

program tumpangan. Maksudnya yaitu misalnya Dinas Pekerjaan Umum

mempunyai program kegiatan pemugaran rumah tidak layak huni, Dinas

tersebut hanya menumpang nama kegiatan tersebut di program terpadu

P2WKSS. Padahal pelaksanaanya Dinas Pekerjaan Umum tersebut bekerja

sendiri tanpa melibatkan pihak seperti BKBPP yang disini sebagai pihak yang

mengurusi program terpadu P2WKSS. Selain itu, dalam pelaksanaannya Dinas

PU menggunkan nama Dinasnya sendiri tanpa membawa program terpadu

P2WKSS.

Bukan hanya itu, pelaksanaan program terpadu P2WKSS yang

seharusnya lebih menyentuh kepada SDM masyarakat khususnya masyarakat

agar bisa hidup lebih sehat dan sejahtera, tapi kenyataannya kegiatan yang

paling diutamakan adalah pembagusan infrastruktur seperti renovasi posyandu,

pembangunan jalan, dan sebagainya. Juga pengadaan kebun contoh, yang

Page 185: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

pelaksanaannya sebagian besar dikerjakan oleh laki-laki. Walaupun banyak

kegiatan pembinaan, itu hanya pembinaan yang dilakukan dengan cara datang

ke daerah Kelurahan Cikerai, memberi materi, sudah. Tidak ada tindak lanjut

untuk kegiatan yang benar-benar menyentuh pada masyarakat.

Walaupun begitu, masyarakat Kelurahan Cikerai sangat antusias

dengan adanya program terpadu P2WKSS. Karena program itu telah

memberikan manfaat kepada masyarakat di Kelurahan Cikerai, salah satunya

dengan adanya kegiatan pelatihan dan pembinaan, mereka bisa lebih

berpandangan untuk bisa hidup lebih maju lagi dengan melakukan wirausaha

dirumah.

Untuk masalah jadwal kegiatan, program terpadu P2WKSS ini jadwal

yang digunkan adalah tidak sesuai dengan perencanaan jadwal. Karena Jadwal

yang sudah di buat hanya untuk patokan, jadwal sebenarnya itu akan di

kondisikan dengan Dinas-dinas terkait. Hal itu dikarenakan dalam lapangan,

jadwal yang digunakan adalah hasil koordinasi dengan Dinas terkait. Hal itu

disebabkan oleh kesibukan dinas terkait yang tidak bisa dipredikasi.

Page 186: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan-temuan di lapangan, maka

penyimpulan akhir tentang Implementasi Program Terpadu Peningkatan Peranan

Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Cikerai

Kecamatan Cibeber Kota Cilegon masih belum berjalan dengan baik dan benar.

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyimpulkan bahwa :

Dalam hal organisasi yaitu pertama, adanya ketidakjelasan tujuan program

karena kegiatan untuk pemberdayaan perempuan hanya ada beberapa saja, seperti

pelatihan menjahit, tata boga, tata rias, dan kerajinan tangan. Kegiatan pelatihan itu juga

hanya dilakukan dalam kurung waktu 7 hingga 10 hari. Sehingga sebelum peserta

benar-benar mengerti, kegiatan tersebut sudah berakhir. Kedua, kurangnya sosialisasi

program terpadu P2WKSS dari pihak penyelenggara, karena walaupun program tersebut

sudah berjalan sejak awal tahun 2013, namun masyarakat banyak yang belum

mengetahui adanya program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai. Ketiga, yaitu

adanya penyalahgunaan yang dilakukan oleh pihak tertentu, seperti peralatan yang

seharusnya diperuntukan untuk masyarakat luas yang ada di Kelurahan Cikerai, pada

kenyataannya dipakai hanya oleh kader PKK/Posyandu.

Dalaminterpretasi program yaitu kurangnya koordinasi yang dilakukan pihak

BKBPP selaku pengurus program dengan dinas-dinas terkait, dan kurangnya kecakapan

Page 187: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

pegawai BKBPP selaku penyelenggara program. Hal itu dikarenakan sering adanya

mutasi pegawai yang dilakukan di Kantor BKBPP selaku penyelenggara program

terpadu P2WKSS. Sehingga ketika pegawai lama sudah paham dan mengerti mengenai

program, pegawai tersebut digantikan dengan pegawai baru. Oleh karena itu, pegawai

yang mengurusi program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon kurang memahami program

tersebut.

Dalam hal penerapan, pertama yaitu terjadi ketidaksesuaian penetapan data KK

(KepalaKeluarga) Binaan dalam pelaksanaan program, seperti pelatihan yang

seharusnya di ikuti oleh 25 orang yang berbeda disetiap pelatihan, namun dalam

kenyataannya orang/peserta yang mengikuti adalah orang sama. Kedua yaitu kegiatan

pada program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai ini kurang menyentuh pada SDM

masyarakat khususnya perempuan. Kegiatan yang paling diutamakan adalah perbaikan

infrastruktur yang pelaksanaannya sebagian besar dikerjakan oleh laki-laki. Ketiga,

yaitu Program terpadu P2WKSS tidak mengutamakan pada pemberdayaan pada

perempuan tapi melainkan pemenangan lomba dari Pemerintah Provinsi Kegiatan yang

ada di program terpadu P2WKSS sebagaian besar bergerak pada pembagusan

lingkungan. Seperti penataan posyandu, PKK Kelurahan, pembugaran rumah, dan

pembuatan kebun contoh. Untuk kegiatan pemberdayaan perempuan hanya ada kegiatan

pelatihan yang dilaksakan oleh BKBPP dan Dinas Tenaga Kerja, dan kegiatan itu juga

hanya melakukan pertemuan beberapa kali saja dan dengan peserta KK Binaan yang

berasal dari hanya 3 wilayah yang terdekat dengan Kantor Kelurahan Cikerai.

Page 188: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

5.2. Saran

Saran untuk implementasi program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Kecamatan Cibeber Kota Cilegon ini yaitu sebagai berikut :

1. Peningkatan sosialisasi mengenai program terpadu P2WKSS dengan cara

memberikan sosialisasi di setiap RT/RW pada Desa binaan 2 atau 3 bulan

sebelum tahun pelaksanaan.

2. Meningkatkan koordinasi antara BKBPP dengan Dinas-dinas terkait agar

tidak adanya masalah saling tungu konfirmasi dalam pelaksanaan kegiatan

pada program P2WKSS. Selain itu harus diadakannya peningkatan

kemampuan pegawai mengenai program, agar pegawai menguasai program

yang ditangani.

3. Membuat dan mengutamakan kegiatan yang berkaitan dengan Sumber Daya

Manusia (SDM) Perempuan. Dengan cara menambah waktu pelatihan yang

ada dan membuat kegiatan seperti membentuk kelompok usaha tani

perempuan, maupun usaha-usaha lainnya agar dapat membantu

perekonomian keluarga dan lebih meningkatkan peran perempuan yang tidak

sekedar menjadi Ibu rumah tangga biasa.

Page 189: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta

____________ 2007. Perihal Ilmu Politik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Andi, Arianto.2004. Metode Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta : Granit

Chambers, Robert. 1983. Pembangunan Desa Mulai dari Belakang. LP3ES, Jakarta.

Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial.

Jakarta : DIA FISIP UI.

Kartasasmita,Ginanjar. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat : Memadukan Pertumbuhan

dan Pemerataan, Cetakan pertama, PT.Pusaka Cidesindo, Jakarta,

Mudrajad, Kuncoro. 1997. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijakan,

Cetakan pertama, Unit penerbitan dan percetakan akademi manajemen

perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya.

Musdah, Mulia Siti. 2008. Menuju Kemandirian Politik Perempuan (Upaya Mengakhiri

Depolitisasi Perempuan Di Indonesia). Yogyakarta : Kibar Press

Nawawi, H. Hadari.2005. Metode Penelitian Bidang sosial. Yogyakarta : Gajah Mada

Universiy Press.

Nugroho, Riant. 2003. Kebijakan Publik : Formulasi, Implementasi, Evaluasi. Jakarta :

PT. Elex Media

Parsons, Wayne. 2001. Pengantar Teori & Praktik Analisis Kebijakan. Jakarta :

Kencana

Sukardi. 2007. Metode Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta :

Bumi Aksara

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D.Bandung : Alfabeta

Suharto, Edi. 1997.Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial : Spektrum

Pemikiran, Bandung : Lembaga Studi Pembangunan STKS (LSP-

STKS)

___________ 2004. Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial : Konsepsi dan Strategi.

Jakarta : Balatbangsos

___________ 2005. Analisis Kebijakan Publik : Panduan Praktis Mengkaji Masalah

dan Kebijakan Sosial. Bandung : Alfabeta

___________ 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.

Bandung: Refika Aditama

___________ 2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat : Kajian

Strategis Pembangunan Sosial dan Pekarjaan Sosial. Bandung :

Refika Aditama

Page 190: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Sujatmoko. 1980. “Dimensi-dimensi Struktur Kemiskinan”. Dalam Selo Soemardjan,

Kemiskinan Struktural Suatu Bunga Rampai. Jakrta : YIIS

Sumaryadi, I.N. Dr. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom

&Pemberdayaan Masyarakat. Bandung : Citra Utama

Sumodiningrat, Gunawan.1999. Kemiskinan : Teori, Fakta dan Kebijakan.Jakarta :

Penerbit Impac

Suud, Mohammad. 2006. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka

Vitayala, S. Hubeis, Aida. 2010. Pemberdayaan Perempuan Dari Masa Ke Masa.

Bogor : PT. Penerbit IPB Press

Wahab, Abdul Solichin. 2005. Analisis Kebijaksanaan (Dari Formulasi Ke

Implementasi Kebijakan Negara). Jakarta : Bumi Aksara

Winarno, Budi. 2006. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Jogjakarta : Media

Pressindo

Dokumen :

Masjkuri, S.U. 2007. Perbaikan Kampung Komprehensif dan Dampaknya Terhadap

Kesejahteraan Sosial Serta Kemandirian Masyarakat Miskin Kampung

Kumuh di Kota Surabaya. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas

Airlangga. Surabaya.

Petunjuk Teknis P2WKSS Kota Cilegon Tahun 2013

Profil Kecamatan Cibeber Tahun 2011

Page 191: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 192: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

PEDOMAN WAWANCARA

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan tugas untuk melaksanakan

penelitian ada Program Studi Administrasi Negara. Untuk memperoleh data yang

berkenaan dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka disusunlah pedoman

wawancara dengan menggunakan teori tiga pilar penilaian implementasi kebijakan yaitu

organisasi, interpretasi, dan pelaksanaan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat tabel

sebagai berikut :

PEDOMAN WAWANCARA

No. Dimensi Informan

1. Organisasi :

1. Struktur organisasi

2. Sumber daya manusia

3. Perlengkapan

4. Alat hukum

1. Pengurus P2WKSS

2. Pelaksana P2WKSS

3. Pendamping P2WKSS

4. Tokoh Masyarakat

5. Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

6. Masyarakat Bukan KK

Binaan

2. Interpretasi :

1. Pelaksana program

2. Narasumber kegiatan/pelatihan

1. Pengurus P2WKSS

2. Pelaksana P2WKSS

3. Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

3. Penerapan :

1. Kesesuaian kegiatan

2. Prosedur kerja

3. Program kerja

4. Jadwal kegiatan

1. Pengurus P2WKSS

2. Pelaksana P2WKSS

3. Tokoh Masyarakat

4. Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan wawancara dengan informan penelitian,

maka peneliti membuat koding/kata kunci di setiap pertanyaan. Dimana untuk lebih

jelasnya dapat dilihat sebgai berikut :

Page 193: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Daftar pertanyaan

No. Pertanyaan Koding Informan

1. Menurut anda apa yang dimaksud

dengan P2WKSS?

Q1 - Pengurus P2WKSS

- Pelaksana P2WKSS

- Pendamping P2WKSS

- Tokoh Masyarakat

- Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

- Masyarakat Bukan KK

Binaan

2. Kegiatan apa saja yang dilakukan

dalam program P2WKSS ini?

Q2 - Pengurus P2WKSS

- Pelaksana P2WKSS

3. Menurut Saudara bagaimana

kegiatan pada program P2WKSS

ini?

Q3 - Pendamping P2WKSS

- Tokoh Masyarakat

- Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

4. Siapa saja yang bertanggung jawab

dalam program P2WKSS?

Q4 - Pengurus P2WKSS

- Pelaksana P2WKSS

5. Bagaimanakah struktur organisasi

khusus pada program P2WKSS?

Q5 - Pengurus P2WKSS

6. Berapakah jumlah dari pengurus

dan pelaksana program P2WKSS?

Q6 - Pengurus P2WKSS

- Pelaksana P2WKSS

7. Bagiamana kemampuan dari

pengurus dan pelaksana program

tersebut?

Q7 - Pelaksana P2WKSS

- Pendamping P2WKSS

8. Bagaimana kemampuan

masyarakat ketika sebelum dan

sesudah adanya program

P2WKSS?

Q8 - Pelaksana P2WKSS

- Pendamping P2WKSS

- Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

9. Apa saja perlengkapan yang

dipersiapkan untuk program

P2WKSS ini?

Q9 - Pengurus P2WKSS

- Pelaksana P2WKSS

10. Bagaimanakah kelengkapan dari

perlengkapan kegiatan tersebut?

Q10 - Pengurus P2WKSS

ORGANISASI

Page 194: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

11. Bagaimanakah pemanfaatan dari

perlengkapan kegiatan tersebut?

Q11 - Pengurus P2WKSS

- Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

12. Apa saja yang menjadi landasan

hukum dari program P2WKSS ini?

Q12 - Pengurus P2WKSS

13. Bagaimana koordinasi yang

dilakukan antara anda dengan

Dinas/Badan yang terkait dalam

program P2WKSS ini?

Q13 - Pengurus P2WKSS

- Pelaksana P2WKSS

14. Menurut anda bagaimana

pelaksana/orang yang mengurusi

kegiatan P2WKSS?

Q14 - Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

15. Apakah semua pihak sudah

melaksanakan tugasnya?

Q15 - Pengurus P2WKSS

16. Apabila ada yang tidak

melaksanakan tugasnya, menurut

anda apa yang menyebabkan hal

tersebut?

Q16 - Pengurus P2WKSS

17. Apabila ada yang tidak

melaksanakan tugasnya, apa

tindakan yang dilakukan untuk

merubahnya?

Q17 - Pengurus P2WKSS

18. Berasal dari lembaga mana saja

narasumber kegiatan P2WKSS ini?

Q18 - Pengurus P2WKSS

19. Bagaimana keaktifan dari

narasumber dalam melaksanakan

tugasnya di P2WKSS ini?

Q19 - Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

20. Bagaimana materi yang diberikan

narasumber dalam program

P2WKSS?

Q20 - Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

21. Bagaimana anda menerapkan apa

yang sudah diberikan oleh

narasumber dalam program

P2WKSS ini?

Q21 - Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

22. Bagaimana kesesuaian antara

pelaksanaan kegiatan dari program

P2WKSS dengan perencanaan

yang semula telah ditetapkan?

Q22 - Pengurus P2WKSS

I

N

T

E

R

P

R

E

T

A

S

I

Page 195: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

23. Bagaimanakah ketepatan dari

sasaran program P2WKSS

tersebut?

Q23 - Pengurus P2WKSS

- Pelaksana P2WKSS

- Pendamping P2WKSS

-

24. Apakah pada kegiatan yang telah

dilakukan peserta atau keluarga

sasaran sesuai dengan yang

diajukan di BKBPP/Kelurahan?

Q24 - Pengurus P2WKSS

25. Apabila terjadi ketidaksesuaian

pada peserta atau keluarga sasaran,

apa yang menyebabkan hal

tersebut?

Q25 - Pengurus P2WKSS

26. Bagaimana tindakan yang

dilakukan apabila terjadi

ketidaksesuai tersebut?

Q26 - Pengurus P2WKSS

27. Bagaimanakah prosedur yang ada

di program P2WKSS ini ?

Q27 - Pengurus P2WKSS

- Pelaksana P2WKSS

28. Bagaimanakah kesesuaian

prosedur dari yang telah ditetapkan

dengan pelaksanaan di lapangan?

Q28 - Pengurus P2WKSS

- Pelaksana P2WKSS

29. Apabila ada kegiatan yang tidak

sesuai dengan prosedur, apa yang

menyebabkan hal tersebut?

Q29 - Pengurus P2WKSS

- Pelaksana P2WKSS

30. Bagaimanakah kesesuaian antara

palaksanaan kegiatan dengan

jadwal yang telah ditetapkan

semula di program P2WKSS ini?

Q30 - Pengurus P2WKSS

31. Apabila terjadi perubahan jadwal

kegiatan apa yang menyebabkan

hal tersebut?

Q31 - Pengurus P2WKSS

32. Solusi apa yang dilakukan agar

kagiatan dapat sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan?

Q32 - Pengurus P2WKSS

33. Bagaimana manfaat dari program

P2WKSS ini?

Q33 - Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

34. Apa saja yang menjadi kekurangan Q34 - Pengurus P2WKSS

PENERAPAN

Page 196: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

dari program P2WKSS tahun ini? - Pendamping P2WKSS

- Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

35. Bagaimana keberlanjutan dari

Program P2WKKS di Cikerai ini

setelah program tersebut berakhir?

Q35 - Pengurus P2WKSS

- Pelaksana P2WKSS

36. Bagaimana saran anda untuk

program P2WKSS ini?

Q36 - Pengurus P2WKSS

- Pelaksana P2WKSS

- Pendamping P2WKSS

- Tokoh Masyarakat

- Masyarakat KK (Kepala

Keluarga) Binaan

Page 197: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

TRANSKIP DATA DAN KODING

Apakah P2WKSS itu bisa disebut dengan organisasi?

I1-2 P2WKSS bukan suatu organisasi tetapi merupakan program yang ada di

BKBPP

1

Apa yang menjadi landasan dari program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon?

I1-1 SK (Surat Keputusan) tim ada. P2WKSS ini kan bukan rutin. Karena setiap

tahun kan di sini, setiap tahun di sini

2

Instansi apa yang menjadi pelaksana inti dari program terpadu P2WKSS di

Kota Cilegon?

I1-2 Program yang memang berasal dari BKBPP, khususnya Bidang Keadilan dan

Kesetaraan Gender wabil khusus di sub bidang Bina Lembaga Organisasi

Masyarakat (BLOP)”. (wawancara/20 Juni 2013/pukul 13.20/wawancara

3

Siapa saja yang bertanggung jawab atas program terpadu P2WKSS di Kota

Cilegon, khususnya di Kelurahan Cikerai?

I1-3 Disanakan sudah ada timnya. Jadi bisa di lihat anggotanya siapa, ketuanya

siapa. Ada semua untuk pelaksanaan tingkat Kota yang melibatkan dan

didukung oleh sub-sub sistimnya yaitu SKPD

4

I1-1 Yang bertanggung jawab itu Ketua BKBPP 5

I1-4 Kalau di Disperla ini Kepala Dinas diaplikasikan pada bidang masing-masing

seksi bina usaha dan pengembangan pertanian, seksi produksi dari bidang

pertenakan dan perikanan

6

I1-5 Untuk P2WKSS siapa yang bertanggung jawab penuh itu lebih mengerti dari

pihak BKBPP. Kalau dari DKCS sendiri yang bertanggung jawab Bapak

Kepala Dinas

7

I1-6 Yang bertanggung jawab dari pihak BKBPP 8

Berapa jumlah dari pengurus program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai?

I1-1 Pengurus P2WKSS itu banyak. Ada di SK-nya 9

I1-2 Banyak. Dari BKBPP dan SKPD lainnya 10

Bagaimana kemampuan dari pelaksana program terpadu P2WKSS di

Page 198: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Kelurahan Cikerai?

I2-1 Sudah baik dalam memberikan bantuan untuk warga Kelurahan yang

menerima bantuan program P2WKSS. Yang perlu ditingkatkan sosialisasi dan

koordinasinya agar hasil lebih optimal.

11

I3-4 Baik-baik saja. Tidak ada yang macam-macam. Paling itu kumpulan di

Kelurahan. Tapi Bapak tidak ikut-ikutan, paling anak-anak Bapak yang ikut.

Ikut ngejahit

12

I2-2 Memberikan pengaruhnya dapat diterima di masyarakat 13

I2-2-1 Namanya dari Dinas pasti punya kemampuanlah 14

I3-1 Belum pernah ketemu, jadi tidak tahu 15

I3-2 Tidak tahu 16

I3-3 Bapaknya saja tidak pernah kumpulan. Tidak tahu 17

Apa yang di sebut dengan P2WKSS?

I1-1 P2WKSS adalah Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan

Sejahtera

18

I4-6 Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera 19

Apa tujuan dari program terpadu P2WKSS?

I1-2 Program yang ditujukan bagi peningkatan SDM perempuan untuk dapat lebih

berperan dan lebih memiliki kapabilitas terutama dalam mewujudkan keluarga

sehat sejahtera

20

I1-3 P2WKSS bertitik berat pada NKKBS (Norma, Keluarga, Kecil, Bahagia,

Sejahtera). Tujuannya mengembangkan NKKBS itu. Bagaimana kita bisa

bahagia sejahtera, duit dari menjahit sedikit. Seperak dua perak, anaknya

banyak yang di urus gimana bisa bahagia-bahagia. Makannya dua anak cukup.

Jadi itu, mengenai keluarga berencana. Dengan adanya P2WKSS ini yang

tadinya kerja suaminya saja, penghasilan kurang. Nah, isterinya ikut di latih

jahit, dilatih usaha mandiri. Dia bikin es, bikin ager untuk di jual, bikin

goreng-gorengan di jual, penghasilannya kan tidak seberapa tidak sampai

milyaran, paling seribu dua ribu. Tapi kalau tidak NKKBS, keluarganya

21

Page 199: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

banyak ya banyak juga yang dikasih makan. Jadi goal dari P2WKSS adalah

NKKBS, bagaimana menciptakan keluarga kecil bahagia sejahtera. Apapun

yang ada di P2WKSS kalau belum menciptakan, menumbuhkembangkan

NKKBS, ya tidak sejahtera-sejahtera. Bagimana bisa sejahtera, pendapatan

tidak seberapa tapi anaknya 12

I4-2 Program yang memberdayakan wanita supaya setara dengan laki-laki 22

Apa yang yang diketahui dari program terpadu P2WKSS?

I1-4 Peranan masyarakat keluarga menuju masyarakat sejahtera 23

I1-6 Tanya saja langsung ke BKBPP yang lebih paham dan pasti tahu. Kan BKBPP

yang megurusi P2WKSS

24

I1-5 Kalau masalah P2WKSS dan pengen tahu secara jelas tanyakan saja pada

pihak BKBPP. Karena kita cuma ikut berpartisipasi menyumbang kegiatan

saja, seperti sosialisasi pembuatan akta kelahiran, gimana bikin akta,

persyatannya bagaimana, pokoknya berhubungan dengan bidang catatan sipil

khususnya akta kelahiran. Karena seperti yang kita tahu, kebanyakan

masyarakat Desa tidak memiliki akta kelahiran. Anggapan mereka akta tidak

penting. Padahal akta itu penting sekali, berguna sampai akhir hayat. Makanya

kita ikut serta di P2WKSS ini. Supaya masyarakat awan lebih paham masalah

dokumen kependudukan

25

I3-1 P2WKSS yang mana itu? Setahu saya emang lagi ada program pemerintah, cuma

tidak tahu nama programnya apa. Tanya saja ke orang Kelurahan. Soalnya kalau

masalah program pemerintah biasanya langsung ke Kelurahan

26

I3-2 Tidak tahu. Coba tanya saja ke orang Kelurahan atau kader yang biasa ikut

kumpulan. Pernah ada orang kumpulan ngomongin program-program gitu, Cuma

saya tidak datang. Jadi Bapak tidak tahu apa-apa masalah itu

27

I4-3 Peningkatan peran wanita menuju sehat dan kesejahteraan 28

I4-4 Peningkatan peranan wanita kesehatan dan kesejahteraan 29

I4-5 Tidak tahu, lupa 30

I3-3 P2WKSS itu yang masalah posyandu itu ya? Bapak tidak tahu. Coba tanya saja ke

kader atau ke orang Kelurahan

31

Page 200: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

I3-4 Itu program pemerintah, kalau program pemerintah semua juga baik, semua

bermanfaat. Cuma kalau yang gimana-gimananya bapak tidak tahu. Tanya saja ke RT

atau orang Kelurahan

32

I4-1 P2WKSS adalah programnya pemerintah untuk peningkatan keluarga saja 33

I5-1 Itu saya tahu tahu jelas. Cuma emang saya mau ikut ke pelatihan menjahit, tapi

karena saya lagi hamil besar jadinya saya tidak jadi ikut. Saya juga udah tidak pernah

ikut kumpulan lagi. Pernah ikut juga ya gitu saja. Namanya orang banyak, banyak

yang bawa anak, banyak yang ribut, anak-anaknya nangis, jadi tidak tahu apa yang

diomongin

34

I5-2 Tidak tahu saya. Sayanya punya anak kecil, jadi tidak bisa kemana-kemana. Ini saja

saya abis ngemping, buat jajan anak. Kalau tidak ngemping dapet jsajan dari mana.

Lumayan buat tambahan penghasilan suami. Kalau saya ikut-ikutan kaya gituan anak

saya tidak ada yang ngurus

35

I5-4 Tidak tahu. Tidak ada yang ngasih tahu kalau ada acara gituan. Mungkin karena

tempat saya jauh dari kelurahan mungkin. Jadi saya tidak tahu apa-apa

36

I5-5 Tidak tahu. Ibu dirumah saja tidak ikut-ikutan kaya gitu 37

I5-3 Saya tidak tahu apa-apa 38

Kegiatan apa saja yang ada pada program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai?

I1-1 Banyak, lihat saja di data-data yang sudah ada 39

I1-2 Ada berbagai kegiatan diantaranya :

3. Sosialisasi Kegiatan P2WKSS yang di ikuti oleh 2 Kelurahan yaitu

Cikerai dan Bulakan.

4. Pembinaan

- Bina Keluarga yaitu Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga

Remsaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL).

Bina 200 KK Binaan untuk 2 Kelurahan, 100 KK Binaan Keluraha Cikerai dan

100 KK Binaan Kelurahan Bulakan. Pada KK Binaan ini diadakannya

pelatihan seperti pelatihan Dasa Wisma, Kader, BKB, BKR, dan BKL,

Pelatihan menjahit, pelatihan tata boga, pelatihan tata rias, dan pelatihan

kerajinan. Selain pelatihan ada juga pembinaan kegiatan UKM oleh Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan (BPMKP) dan Dinas

40

Page 201: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Perindustrian, Perdangan dan Koprasi (Disperindagkop), Penyuluhan Unang-

undang Perkawinan oleh Kementerian Agama, dan lain-lain

I1-3 Menjahit, terus usaha mandiri, banyak 41

I1-6 Kalau dari kita Dinas Tenaga Kerja ada pelatihan menjahit untuk tingkat mahir. Jadi

dikhususkan untuk yang sudah bisa jahit biar lebih mahir lagi

42

I1-4 Jadi berhubung ini Dinas Pertanian dan Kelautan, ada 3 bidang dan itu didalamnya

(P2WKSS) di dalamnya ada kebun contoh untuk kelompok wanita tani. Di dalam

kebun contoh itu ada berbagai macam komoditas pertahanan pangan, multikultur,

peternakan dan perikanan. Kedua juga, dimasalah P2WKSS ini kita menitikberatkan

bahwa perairan yang menjadi masalah. Ini kita menitikberat pada masalah tabulapot

43

I1-5 Kemarin banyak, katanya ada pelatihan dan pembinaan untuk masyarakat. Kalau dari

kami ada sosialisasi tata cara dan persyaratan pencatatan kelahiran dan pelayanan

pencatatan kepandudukan seperti akta kelahiran di daerah P2WKSS. Karena kami

ingin masyarakat memiliki dokumen kependudukan

44

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kegiatan yang ada pada program

terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai?

I2-1

Program P2WKSS ini sangat baik, karena peningkatan pemberdayaan wanita menuju

keluarga sehat sejahtera, disini dituntut peran aktif seorang wanita didalam

menjalanan kehidupan sehari-hari baik sebagai ibu rumah tangga atau seorang

wanita yang perpandangan luas ke depan misalnya :

- Berpikir Pola Hidup Sehat

- Bagaimana hidup secara sejahtera itu tercapai

Bagaimana meningkatkan bidang pendidikan dan lain-lain

45

I2-2-1 Kegiatannya yang udah-udah buat masyarakat. Pelatihan-pelatihan itu, kayak

masakan gitu. Soalnya Kelurahan pernah dikasih makanan dari Ibu-ibu

46

I2-2 P2WKSS program yang bisa membantu masyarakat saya. Alhamdulillah setelah ada

pelatihan seperti tata boga, menjahit, kerajinan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan

bisa menambah penghasilan

47

I4-1 Bagus, harus dikembangkan. Terima kasih banyak untuk program pemerintah karena

banyak ilmu yang bermanfaat

48

I4-3 Enak, istilahnya Ibu-ibu yang tidak bisa menjahit jadi bisa menjahit. Jadi nambah

pengalaman

49

I3-2 Programnya saja Bapak tidak tahu, apalagi kegiatannya 50

Page 202: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

I3-3 Yang saya tahu, program ini berhubungan sama perempuan. Yang kemaren ada

pelatihan kaya menjahit,masak terus apa lagi itu. Bagus, Cuma tidak tahu yang lain-

lainnya

51

I3-1 Kalau kegiatan apa sajanya Bapak tidak tahu. Cuma denger-denger saja katanya ada

bedah rumah, cuma sampe sekarang tidak ada kelanjutannya lagi. Tidak tahu tuh

kapan

52

Apa perubahan pada masyarakat Kelurahan Cikerai setelah adanya program

terpadu P2WKSS?

I1-4 Sebelumnya masyarakat belum mengenal tabulapot. Tapi sekarang sudah tahu 53

I1-3 Kita memberi bantuan-bantuan misalnya menjahit. Itu mudah-mudahan SDM

masyarakat membaik

54

I1-5 Masyarakat sana masih banyak yang menganggap kalau dokumentasi

kependudukan itu tidak penting. Tapi semoga dengan adanya sosialisasi dan

pembinaan masyarakat bisa berubah dan bisa banyak yang mengurusi

dokumen kependudukan kaya akta kelahiran

55

I2-1 Sebelum program P2WKSS ini diterima, ada sebagian besar masyarakat yang

lingkungannya kurang layak huni baik itu rumahnya, lingkungannya maupun

sarana lainnya. Setelah program ini diterima oleh Kelurahan Bulakan maupun

Cikerai, manfaatnya banyak sekali. Diantaranya : peningkatan rumah tidak

layak huni dengan program bedah rumah dan bantuan lingkungan sehat serta

peningkatan infrastruktur perbaikan jalan dengan di betonisasi

56

I2-2 Sedikit orang yang berubah. Tadinya ada yang masak kulit tangkil Cuma biasa,

jadi bisa lebih bervariasi

57

I4-1 Ada kemajuan, meskipun baru sedikit. Seperti mau bersih-bersih diri karena ikut

program tata rias, kreasi makanan dari bahan lokal kaya singkong, melinjo, bayam

58

I4-4 Ada sedikit, bisa menjahit 59

I4-6 Sebelumnya tidak bisa memasak, setelahnya jadi bisa 60

I4-5 Alhamdulillah ada perubahan bisa masak dan bikin kue 61

I4-3 Kurang ada peningkatan karena tidak ada yang menampung hasil usaha. Jadi

tidak ada perkembangan

62

Page 203: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

I4-2 Belum ada pengaruh. Tapi ada yang bilang lumayan karena gratis 63

Perlengkapan apa saja yang digunakan pada pelaksanaan program terpadu

P2WKSS?

I1-1 Macam-macam. Kalau pelatihan ini kan ada berbagai pelatihan itu kan 64

I1-2 Banyak sesuai dari program dari SKPD. Kalau dari BKBPP ada pelatihan-

pelatihan itu dan ada pemberian peralatan seperti alat-alat dapur,

perlengkapan ata rias, kerajinan dan pot

65

I1-3 Kalau dari sini paling mesin jahit sama pelatihnya. Kan pelatih juga perlu.

Kalau tidak ada pelatih siapa yang nanti yang mengajarkan

66

I1-5 Perlengkapan menjahit, mesin, instruktur dari lembaga kursus 67

I1-4 Kalau perlengkapan tidak ada paling berkas-berkas saja. Kalau yang mau ngurusin di

kantor. Itu juga kerja sama dengan pihak Kelurahan. Tapi kalau mau di sana juga

tidak apa-apa asal dipersiapkan saja tempatnya

68

Perlengkapan dan peralatan apa saja yang sudah diberikan kepada masyaarakat

Kelurahan Cikerai dari program terpadu P2WKSS?

I1-2 Peralatan dapur itu ada oven, kelakat, wsajan, panci, blender, mikser, cetakan

kue, banyaklah pokoknya peralatan dapur masing-masing ada 2 buah, sat buat

Cikerai dan 1 buat Bulakan. Kalau pot ada 400 buah pot, dan itu sama di bagi

2 Kelurahan

69

Bagaimana kelengkapan dari pelengkapan/peralatan pada program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai?

I1-1 Kan kegiatannya belum semuanya. Nanti di lanjut setelah lebaran. Bisa di

bilang lengkap ya nanti kalau semua kegiatan sudah terlaksana

70

Bagaimana penggunaan dari perlengkapan/peralatan tersebut?

I1-1 Maksimal 71

I2-1 Untuk perlengkapan yang sudah dikasihkan itu dipakai buat keperluan

pelatihan. Setelahnya bisa di pinjam oleh masyarakat setempat

72

I4-2 Alat masak, bermanfaat karena bisa dipinjamkan pada warga 73

I4-5 Belum pernah meminjam. Alatnya khusus untuk PKK 74

Page 204: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Apakah benar perlengkapan yang telah diberikan hanya boleh digunakan oleh

Kader PKK?

I4-2 Iya, Cuma buat anggota PKK. Itu barang-barangnya di taruh di Kelurahan.

Kalau mau minjem bilang dulu ke Bu lurah atau ke saya sama Teh Oti

75

Selain peralatan/perlengkapan dapur, apa yang telah di dapat dari program

terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai?

I4-1 Beberapa kaya krudung sama bikin kripik dari resep masakan 76

Bagaimana pemanfaatan dari perlengkapan/peralatan yang didapat dari

program terpadu P2WKSS?

I4-7 Sudah di pakai seperti bedak 77

I4-6 Ada, sudah di pakai sehari-hari 78

Apa saja yang menjadi landasan hukum dari program terpadu P2WKSS di Kota

Cilegon khususnya di Kelurahan Cikerai?

I1-1 Landasan hukum ini SK Walikota, SK Gubernur. Yang lebih tinggi juga ada 79

Bagaimana pelaksanaan kegiatan dari setiap instansi yang terkait pada program

terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai?

I1-1 Sesuai dengan tupoksi masing-masing pihak, tapi untuk sekarang masih belum

semua. Paling baru pembinaan-pembinaan sama sosialisasi. Kegiatan

selanjutnya nanti di triwulan 3

80

Apakah semua Instansi Pemerintah Kota Cilegon berpartisipasi dalam program

P2WKSS?

I1-2 Tidak semuanya, contohnya saja kaya DISPERINDAGKOP. Susah sekali buat

ikut serta. Dari dulu itu

81

Bagaimana koordinasi yang dilakukan pada program terpadu dilaksanakan?

I1-1 Koordinasi ada di RKA. Ada rapat antar Dinas 20 SKPD dan 12 LSM di

tambah. Sebelum kegiatan ada rapat tingkat Kota, Kecamatan, dan Kelurahan.

Setelahnya ada evaluasi tingkat Kota sampai tingkat Provinsi

82

I1-6 Koordinasi ada, seperti jadwal kegiatan dan lain-lain 83

I1-3 Koordinasi ada, cuma semuanya kita yang menentukan. Tidak ada tuh yang namanya 84

Page 205: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

harus lapor di BKBPP. Harusnya pihak sana yang lebih aktif karena kan kita cuma

ikut berpartisipasi saja pada program P2WKSS. Harusnya pihak sana yang lebih aktif

dan berterima kasih kita sudah ikut berpartisipasi

I1-5 Koordinasi ada, cuma dari sana kurang aktif. Kalau ada apa-apa selalu

dadakan. Misalnya untuk pembinaan yang dilakukan DKCS seharusnya

kemarin ada 2 tempat yaitu Bulakan dan Cikerai. Tapi kenyataannya yang

kami bina baru Kelurahan Bulakan. Itu juga kami tahunya dadakan karena

kami kebetualn menelfon pihak Bu Eva (pihak BKBPP) untuk menanyakan

jadwal pembinaan. Jadi kami bisa mengadakan pembinaan ke Kelurahan

Bulakan. Untuk pembinaan yang di Kelurahan Cikerai kemarin kami benar-

benar tidak mengetahui dan tidak dikabari. Jadi dari DKCS tidak melakukan

pembinaan kemaren di Kelurahan Cikerai. Tidak tahu kapan

85

Apa penyebab dari kurangnya koordinasi tersebut?

I1-2 Mungkin karena kesibukan masing-masing 86

Bagaimana konsekuensi jika ada kegiatan yang belum terlaksana karena

kurangnya koordinasi tersebut?

I1-1 Dinas bukan P2WKSS saja yang diurusin, masih banyak kegiatan-kegiatan

yang lain yang menurut mereka penting. Jadi untuk kegiatan P2WKSS di tunda

atau dialihkan ke waktu yang lain

87

Apa yang dilakukan agar koordinasi bisa berjalan baik?

I1-2 Untuk mempermudah koordinasi dan proses informasi dalam pelaksanaan, kegiatan

pembinaan ke lokasi binaan P2WKSS disarankan agar keberadaannya dapat

difungsikan secara optimal sesuai dengan program Dinas/Instansi terkait

88

Bagaimana pendapat Ibu/Bapak tentang pelaksana program terpadu P2WKSS

di Kelurahan Cikerai?

I4-1 Beragam, ada yang omongan dipahami, ada yang tidak. Ada yang mengerti ada yang

kurang ngerti. Masih belum paham seperti kerajinan aprilik karena kurang menyimak.

Itu Bu nelmi dari BKBPP, janji-janji saja katanya saya sama rubiah mau dikasih

persenan karena saya sama rub kan yang selalu nyiapin ini itunya di Kelurahan. Tapi

sampe sekarang tidak ada. Pegel iya

89

Page 206: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

I4-3 Baik-baik, ramah, istilahnya peduli sama warga supaya masyarakat lebih berkembang 90

I4-4 Baik 91

I4-2 Bu asih yang dari UPTD BKBPP tidak pernah dateng. Yang dateng cuma Bu

rina saja. Tidak tahu, males. Tapi kalau yang lainnya baik-baik kaya Bu Dina

dari BKBPP

92

Dari mana sajakah narasumber yang dipakai pada program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai?

I1-1 Narasumber dari kita-kita, sama Dinas terkait. Tapi kalau untuk pelatihan kita

memakai jasa orang yang berkompeten. Misalnya menjahit itu dari LPK (Lembaga

Pelatihan Kursus) Pantas Jaya dari PCI, memasak sama Ibu-ibu yang punya usaha

aneka masakan, tata rias ya dari yang punya salon kecantikan. Pokoke (pokoknya)

banyaklah

93

Bagaimana keaktifan dari narasumber pada program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai?

I4-1 Aktif, dari tata boga. Profesionallah 94

I4-3 Aktif, jelas dan dimengerti 95

I4-4 Aktif, tinggal kit-kita yang memahami 96

I4-2 Kurang aktif, seperti narasumber tata rias 97

I1-2 Ada yang aktif, ada juga yang tidak. Misalnya yang dari tata rias saja tuh masa hari

ini masuk hari ini tidak, ngatur sendiri. Paling nanti tidak bakalan di pake lagi tuh

98

Apakah materi yang diberikan oleh narasumber dapat dimengerti?

I4-5 Mengerti tapi kalau udah dirumah lupa semua 99

I4-1 Ada yang mengerti ada yang tidak, seperti menjahit, achrilik. Karena waktu yang

diberikan sedikit

100

Apakah yang sudah diberikan/diajarkan oleh narasumber itu dipraktekan

dirumah?

I4-1 Udah, bikin kripik bayam. Kan disini banyak pohon bayam liar, jadi pada coba

bikin

101

I4-2 Iya, seperti kripik bayam 102

I4-3 Dipraktekin. Soalnya kalau ada celana yang sobek saya jahit sendiri. Potong rambut 103

Page 207: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

udah saya praktekin ke anak

I4-5 Iya, seperti menjahit, dan hantaran (ayam merak) 104

I4-7 Pernah potong rambut keluarga dan yang buat seserahan itu 105

I4-6 Udah pernah dipraktikin semua 106

Apa yang perlu ditingkatkan dari program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai?

I2-1 Yang perlu ditingkatkan sosialisasi dan koordinasinya agar hasilnya lebih

optimal

107

Bagaimana kesesuaian antara pelaksanaan dari program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai dengan perencanaan yang semula ditetapkan?

I1-1 Antara program dan pelaksanaan sangat sesuai, karena setiap kegiatan yang

tadinya target pelatihan menjahit contohnya, yang ditargetkan 25 orang tapi

yang mengikuti lebih dari itu

108

Bagaimana sasaran dari program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai?

I1-2 Orang sudah mengikuti orangnya itu-itu saja. Seperti yang saya bilang tadi,

harusnya kan tiap pelatihan orangnya berbeda. Dari 100 KK Binaan itu di

bagi menjadi 25 orang tiap pelatihan. Tapi banyak di pelatihan kerajinan

misalnya, itu banyak ikut di kegiatan pelatihan menjahit. Malah ada yang

mengikuti semua kegiatan

109

I2-2 Untuk masalah KK Binaan memang sudah tepat sasaran karena rata-rata

masyarakat sini kurang mampu. Tapi memang dalam pelaksanaannya,

pelatihan atau pembinaan yang selama ini sudah terlaksana hanya dari 3

Linkungan yaitu Penakodan, Pejaten, dan Pasir Angin yang letak linkungannya

berdekatan dengan Kelurahan. Daerah lainnya sangat berjauhan sehiingga

masyarakat pada enggan buat ikut kegiatan P2WKSS yang berpusat di Kantor

Kelurahan. Selain itu, masyarakat lainnya yang tidak ingin mengikuti kegiatan

dari P2WKSS ini juga bilang kalau ikut di kegiatan itu berati saya tidak

ngemping terus dapet duit dari mana? Selalu bilangnya gitu. Mereka selalu

kalau ada kegiatan nanyanya masalah ada uang transportnya tidak saja.

110

Page 208: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Sedangkan boro-boro transport, udah dapet ilmunya saja harusnya bersyukur.

Tapi mereka tidak mengerti itu

I4-1 Iya, saya udah gembor-gembor ( = panggil-panggil) warga buat ikut kagiatan, pada

tidak mau. Jadi udah yang mau-mau saja. Mereka tidak tahu sebenarnya ikut kegiatan

ini untung, dapet ilmu. Yang dulu tidak ini, tidak tahu itu jadi tahu. Cuma kalau

mereka di ajak, susahnya minta ampun. Bikin emosi saja, mau kalau ada uangnya

saja. Kalau masalah yang susah-susah saja dilimpahin ke saya. Tapi saya tidak apa-

apa yang penting saya dapet ilmu

111

Bagaimana ketepatan sasaran dari program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai?

I1-1 Sangat tepat sasaran 112

I1-4 Tepat sasaran 113

I1-3 Harus tepat, harus tercapai. Karena dari kita kan menjahit tingkat mahir. Jadi

sasaran kita adalah remaja yang putus sekolah sehingga bisa mendirikan

usahanya sendiri dan mendapatkan penghasilan

114

I1-5 Kalau masalah tepat sasaran atau tidaknya secara keseluruhan Ibu tidak tahu.

Cuma kalau dari Dinas kami sasarannya pada masyarakat yang tidak memiliki

dokumen kependudukan. Gimana caranya masyarakat yang belum dokumen

kependudukan jadi punya

115

I2-1 Tepat, karena adanya program P2WKSS khususnya kaum wanita dapat

memiliki potensi untuk bekerja sama dalam pembangunan sebagai pelaku

(subjek) dan bukan hanya sebagai sasaran (objek) pembangunan itu sendiri,

sehingga kedepannya peranan seorang wanita bisa mandiri tidak

ketergantungan pada seorang lak-laki dalam hal keikutsertaan pembangunan

116

I4-2 Sesuai karena rata-rata warga kurang mampu 117

I2-2 Tepat sasaran, karena mayoritas masyarakat terbelakang, apalagi pada Ibu-

ibu sini

118

I1-2 Sebenarnya program ini di peruntukan untuk keluarga miskin yaitu keluarga pra

sejahtera dan keluarga sejahtera tahap I. Tapi selama saya menjadi pengawas di

berbagai pelatihan kemarin, sepertinya program ini tidak tepat sasaran. Seperti yang

119

Page 209: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

lihat, di pelatihan tata rias itu kan ada orang yang udah melakukan perawatan di

Amira (salon kecantikan). Masa yang kaya gitu-gitu di ikutin. Mau ngelarang juga

gimana, bukan hak saya. Lagian yang datang orangnya itu-itu saja. Padahal di setiap

pelatihan harusnya orang yang berbeda. Tidak tahulah itu gimana

I2-2-1 Tidak tahu. Yang saya tahu waktu itu banyak Ibu-ibu yang yang ikut pelatihan. Cuma

waktu itu saya pernah di minta membuat data 100 KK binaan. Saya tidak tahu itu buat

apa, waktu itu saya cuma diminta buat data secepatnya karena mau dilaporin di Kota.

Jadi saya membuat 100 KK binaan itu dengan menerawang, mulai dari Kader

posyandu, PKK dan sebagainya. Pokoknya yang saya tahu saja. Yang jelas itu emang

benar warga sini

120

Apakah sasaran program pada pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

perencanaan?

I1-1 Kegiatan sesuai dengan MUSRENKEL, MUSRENCAM, dan MUSRENBANG

tingkat Kota

121

Bagaimana tindakan untuk ketidaksesuaian sasaran pada program terpadu

P2WKSS?

I1-1 Akan di evaluasi di kegiatan tahun berikutnya supaya lebih baik. Selain itu,

ABT(Anggran Belanja Tahunan) disesuaikan pada kegiatan-kegiatan

122

Bagaimana prosedur yang digunakan dalam program terpadu P2WKSS di Kota

Cilegon?

I1-1 Prosedurnya, Desa binaan P2WKSS sesuai dengan standar operasional

minimum adalah Desa yang masih banyak Pra Keluarga Sejahteranya atau

masyarakat miskinnya

123

Bagaimana prosedur yang dugunakan pada instansi terkait khusus pada

program terpadu P2WKSS?

I1-3 Kalau bicara pemerintahan, semua dilakukan dengan sesuai SOP. Kalau

masalah kegiatan semua pro rakyat

124

I1-4 Kalau prosedur khususnya kita mengikuti dari Badan Keluarga Berencana. Ini

kan program terpadu dengan dinas lain. kalau khusus di pertanian, ya itu

dalam menitikberatkan wanita dalam pembuatan pekarangan. Itu prosedur

125

Page 210: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

khususnya. Yang kalu di PKK ada di Pokja 3. Kita hanya pendukung dari

kegiatan P2WKSS

Apakah pelaksanaan kegiatan program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

sesuai dengan prosedur awal?

I1-1 Sudah sesuai 126

Bagaimana jadwal kegiatan yang digunakan pada program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai?

I1-1 Jadwal yang sudah di buat hanya untuk patokan, jadwal sebenarnya itu akan

dikondisikan dengan Dinas-dinas terkait

127

Apa yang menyebabkan jadwal pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan

jadwal yang telah dibuat sebelumnya?

I1-1 Ini kan prorgam terpadu, jadi semuanya harus terkoordinasi dengan dinas terkait.

Dinas kan bukan hanya kegiatan P2WKSS saja yang diurusin, tapi banyak. Jadi ada

saja jadwal yang tidak sesuai karena kesibukan dari Dinas

128

Apa saja yang menjadi kekurangan dari program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai?

I1-1 Kurangnya SDM yang turun ke lapangan. Walaupun saat yang sekarang-

sekarang masih mencukupi

129

I2-1 Secara keseluruhan program P2WKSS tahun ini berjalan baik dan lancar. Hal

yang perlu ditingkatkan koordinasi dan sosialisasinya antara Kelurahan

penerima bantuan dan instansi terkait

130

I2-2 Bantuan dana untuk modal, karena untuk pengembangan itu diperlukan dana 131

I4-4 Masih ada kekurangan. Pemberian modal biar bisa berusaha 132

I4-1 Kurang lama waktunya 133

Bagaimana manfaat dari program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai?

I4-1 Banyak ilmu yang di dapat, pengalaman 134

I4-2 Dari yang tidak tahu menjadi tahu 135

I4-3 Ada, saya dulu tidak bisa motong rambut jadi bisa dan bisa motongin rambut anak

dan bisa menjahit

136

Page 211: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

I4-4 Bisa bikin kue-kue 137

I4-5 Manfaatnya besar, dari yang tidak tahu menjadi tahu 138

I4-6 Bisa merias sendiri 139

I4-7 Jadi bisa motong rambut, make up 140

Bagaimana keberlanjutan program terpadu P2WKSS setelah pelaksanaan di

daerah binaan selesai?

I1-1 Akan diserahkan pada Kelurahan dan Kecamatan masing-masing untuk

melanjutkan program itu sampai waktu yang tidak terbatas. Harus dilanjutkan

terus, jadi program P2WKSS selesai tidak berhenti. Kan ada kadernya

141

I1-5 Ada pelayanan setiap tahunnya yang bekerja sama dengan Kelurahan setempat 142

I1-4 Terus terang dulu P2WKSS di tahun sebelumnya itu berakhir, saya belum turun

lagi ke sana tapi petugas lapangannya ada

142

Bagaimana saran untuk program terpadu P2WKSS?

I1-1 Sarannya, karena program P2WKSS ini sangat dibutuhkan masyarakat perlu di

tambah dana karena terus berkelanjutan

144

I1-2 Program P2WKSS harus ada tiap tahunnya 145

I4-2 Kalau bisa jangan cuma sekali saja mengadakan ini. Kalau bisa sesering

mungkin

146

I1-3 Saran saya kegiatan P2WKSS ini kan berhubungan dengan penilaian lomba,

kegiatannya banyak di fisik. Contoh posyandu di bagusin, jalan, rumah dan

segala macem. Padahal P2WKSS ini kan SDM wanitanya yang harus

ditingkatkan. Sekarang yang nanam TOGA (tanaman obat keluarga) itu siapa?

Emang Ibu-ibu PKK? Bukan, orang pertanian kan. Yang ngerjain air bersih,

Ibu-ibu PKK tah? Bukan, orang PU. Yang ngebagusin Posyandu segala macem

Ibu-ibu yang ngerjain? Bukan, orang Dinas. Padahal kan di nilai Ibu-ibunya.

Harusnya sarana dan prasarana harus seimbang. Di bagusin tapi hal itu tidak

jadi jaminan, karena kita kan kalah sarana prasaranannya. Pada reot gitu

gimana mau dibagusinnya. Sedangkan kita dilombakan dengan Tangerang,

Tangerang kan kaya Hotel kan, ada AC segala macem. Udah lewat kan. jadi

147

Page 212: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

untuk mengejar dari sarana prasarana itu tidak bisa diharapkan. Tapi kalau

semua itu di kelola oleh masyarakat, jadi memiliki nilai yang berbeda.

Seharusnya masyarakat di Kelurahan Cikerai di bentuk kelompok untuk

mengelola perekonomian di Kelurahan Cikerai. Sehingga masyarakat bisa

sejahtera

I1-4 Peran masyarakatnya ditingkatkan lagi, jangan bergantung dari Dinas saja 148

I2-2 Untuk Kepala Dinas, untuk pembinaan yang dilaksanakan harus lebih sesuai

dengan masyarakat atau sesuai kebutuhan dari masyarakat

149

I1-5 Untuk solusi karena pada kegiatan kita terkendala surat nikah, perlu pelibatan

PA (Pengadilan Agama) untuk mengadakan isbat nikah. Untuk masyarakat

yang tidak memiliki surat nikah

150

I1-6 Lebih berkembang lagi programnya 151

I2-1 Saran saya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, seharusnya kalau memang

memungkinkan 2 tahun sebelum program P2WKSS di terima oleh Kelurahan tertentu

ada baiknya diberitahu terlebih dahulu. Agar Kelurahan tersebut memepersiapkan diri

lebih matang melalui data-data yang perlu mendapat penanyaan dalam mengusulkan

bantuan-bantuan tersebut dan bagaimana pelaksanaan program P2WKSS tepat

sasaran. Serta tidak kalah pentingnya yaitu Kelurahan yang mendapat bantuan

program P2WKSS diberikan dana bantuan untuk menunjang operasional kegiatan

yang dilakukan

152

I4-4 Kalau ingin saya usaha minta dimodalin 153

I3-1 Saran Bapak itu sosialisasinya diperluas lagi, jangan cuma wilayah yang deket sama

Kelurahan saja. Biar semua warga tahu

154

I3-3 Semua warga masyarakat di ajak, biar orang-orang sini pada ikutan 155

I4-1 Kalau ada P2WKSS lagi, waktunya ditambahin, persiapan lebih matang 156

I4-3 Pengennya kalau bisa ada yang ngebutuhin tenaga kita dan ada wadah untuk

mengembangkan kreatifitas, lebih ditingkatkan lagi, modal menjahit lebih baik

157

I4-5 Pinjaman dipermudah dan setoran tidak bayar 158

I4-6 Lebih baik lagi 159

Page 213: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

KODING DATA

Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Kata Kunci

P2WKSS bukan organisasi

Landasan hukum program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon

Instansi pelaksana program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon

Tim penanggung jawab program

Penanggung jawab program

Penanggung jawan program terpadu P2WKSS dari Disperla

Penanggung jawan program terpadu P2WKSS dari DKCS

Penanggung jawab program

Jumlah pelaksana program

Jumlah dan siapa saja yang menjadi pelaksana program

Baiknya kemampuan pelaksana program dalam memberikan bantuan

Pelaksana program tidak ada yang macam-macam

Pelaksana memberikan pengaruh pada masyarakat

Dinas mempunyai kemampuan

Tidak tahu

Tidak tahu

Tidak tahu

Kepanjangan dari P2WKSS

Kepanjangan dari P2WKSS

Tujuan program terpadu P2WKSS

Tujuan program terpadu P2WKSS

Maksud dari program terpadu P2WKSS

Kekeliruan masyarakat dalam menyebutkan kepanjangan dari P2WKSS

Ketidakpahaman tentang program

Pentingnya kegiatan sosialisasi dokumen kependudukan pada program terpadu

P2WKSS

Page 214: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

P2WKSS adalah program pemerintah

Ketidaktahuan tentang program

Kekeliruan masyarakat dalam menyebutkan kepanjangan dari P2WKSS

Kekeliruan masyarakat dalam menyebutkan kepanjangan dari P2WKSS

Ketidaktahuan tentang program

P2WKSS mengenai posyandu

P2WKSS adalah program pemerintah

P2WKSS adalah kegiatan menjahit

Alasan masyarakat tidak ikut serta dalam kegiatan P2WKSS

Alasan masyarakat tidak ikut serta dalam kegiatan P2WKSS

Alasan masyarakat tidak ikut serta dalam kegiatan P2WKSS

Ketidaktahuan masyarakat tentang adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Ketidaktahuan masyarakat tentang adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Banyaknya kegiatan pada program terpadu P2WKSS

Berbagai kegiatan program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Kegiatan dari Disnaker untuk P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Kegiatan dari Disnaker untuk P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Kegiatan dari Disperla untuk P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Kagiatan dari DKCS untuk program terpadu P2WKDD di Kelurahan Cikerai

Pendapat pihak Kecamatan Cibeber mengenai kegiatan pada program terpadu

P2WKSS

Pendapat pegawai Kelurahan Cikerai mengenai kegiatan P2WKSS

Pendapat Ibu Lurah mengenai kegiatan P2WKSS

Pendapat masyarakat KK Binaan

Pendapat masyarakat KK Binaan

Pendapat masyarakat KK Binaan

Pendapat masyarakat KK Binaan

Page 215: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

Pendapat masyarakat KK Binaan

Perubahan masyarakat setelah adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perubahan masyarakat setelah adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perubahan masyarakat setelah adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perubahan masyarakat setelah adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perubahan masyarakat setelah adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perubahan masyarakat setelah adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perubahan masyarakat setelah adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perubahan masyarakat setelah adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perubahan masyarakat setelah adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perubahan masyarakat setelah adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perubahan masyarakat setelah adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perubahan masyarakat setelah adanya program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perlengkapan yang digunakan pada pelaksanaan program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Perlengkapan dari BKBPP

Perlengkapan dari Disnaker Kota Cilegon

Page 216: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

Perlengkapan dari DKCS Kota Cilegon

Peralatan yang sudah diberikan para program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai

Kelengkapan perlengkapan

Kemaksimalan perlengkapan program

Perlengkapan yang boleh dipinjamkan masyarakat secara umum di Kelurahan

Cikerai

Peralatan yang dipinjamkan

Pengkhususaan peralatan oleh PKK Kelurahan Cikerai

Pengkhususaan peralatan oleh PKK Kelurahan Cikerai

Perlengkapan selain peralatan dapur

Pemanfaatan dari perlengkapan yang dapat dari kegiatan P2WKSS

Pemanfaatan dari perlengkapan yang dapat dari kegiatan P2WKSS

Landasan hukum lainnya pada program terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai

Kesesuaian pelaksana dengan tupoksi pada pelaksanaan program

Instansi yang tidak berpartisipasi pada program terpadu P2WKSS

Koordinasi sebelum program terpadu dilaksanakan di daerah binaan

Koordinasi mengenai jadwal kegiatan

Harus katifnya BKBPP selaku pengurus program

Kurangnya koordinasi yang dilakukan BKBPP

Penyebab kurangnya koordinasi

Konsekuensi untuk kegiatan yang belum terlaksana

Pendapat masyarakat mengenai pelaksana program

Pendapat masyarakat mengenai pelaksana program

Pendapat masyarakat mengenai pelaksana program

Pendapat masyarakat mengenai pelaksana program

Asal narasumber kegiatan program P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Keaktifan narasumber

Page 217: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

Keaktifan narasumber

Keaktifan narasumber

Ketidakaktifan narasumber

Keaktifan narasumber

Kemengertian masyarakat pada materi kegiatan P2WKSS

Kemengertian masyarakat pada materi kegiatan P2WKSS

Implementasi masyarakat dari hasil kegiatan

Implementasi masyarakat dari hasil kegiatan

Implementasi masyarakat dari hasil kegiatan

Implementasi masyarakat dari hasil kegiatan

Implementasi masyarakat dari hasil kegiatan

Implementasi masyarakat dari hasil kegiatan

Implementasi masyarakat dari hasil kegiatan

Yang harus ditingkatkan pada program terpadu P2WKSS

Kesesuaian antara pelaksanaan program dengan perencanaan

Alasan ketidaktepatan sasaran program

Alasan ketidaktepatan sasaran program

Alasan ketidaktepatan sasaran program

Ketepatan sasaran program

Ketepatan sasaran program

Sasaran dari kegiatan menjahit Disnaker Kota Cilegon

Ketepatan sasaran program

Ketepatan sasaran program

Sasaran program terpadu P2WKSS sebenarnya

Pernyataan pegawai Kelurahan mengenai pembuatan data KK (Kepala

Keluarga) Binaan sebagai sasaran program

Kesesuaian sasaran program terpadu P2WKSS Kelurahan Cikerai dengan

perencanaan

Tindakan ketidaksesuaian sasaran pada pelaksanaan program

Page 218: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

Prosedur daerah binaan program terpadu P2WKSS

Prosedur instansi terkait dalam kegiatan program terpadu P2WKSS

Prosedur instansi terkait dalam kegiatan program terpadu P2WKSS

Kesesuaian pelaksanan kegiatan dengan prosedur

Jadwal yang digunakan pada kegiatan P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Penyebab jadwal kegiatan tidak sesuai dengan perencanaan

Kekurangan dari program terpadu P2WKSS dari segi pengurus

Kekurangan dari program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Kekurangan dari program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Kekurangan dari program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Kekurangan dari program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Manfaat program bagi masyarakat KK Binaan

Manfaat program bagi masyarakat KK Binaan

Manfaat program bagi masyarakat KK Binaan

Manfaat program bagi masyarakat KK Binaan

Manfaat program bagi masyarakat KK Binaan

Manfaat program bagi masyarakat KK Binaan

Manfaat program bagi masyarakat KK Binaan

Keberlanjutan program setelah pelaksanaan selesai

Keberlanjutan kegiatan dari DKCS Kota Cilegon

Keberlanjutan kegiatan dari Disperla Kota Cilegon

Saran pengurus untuk program terpadu P2WKSS

Saran pengurus untuk program terpadu P2WKSS

Saran masyarakat KK Binaan untuk program terpadu P2WKSS

Saran dari pihak Disnaker Kota Cilegon untuk program terpadu P2WKSS

Saran dari pihak Disperla Kota Cilegon untuk program terpadu P2WKSS

Saran dari pihak DKCS Kota Cilegon untuk program terpadu P2WKSS

Saran dari pihak Disnaker Kota Cilegon untuk program terpadu P2WKSS

Saran dari pihak Kecamatan Cibeber untuk program terpadu P2WKSS

Page 219: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

153

154

155

156

157

158

159

Saran dari masyarakat KK Binaan untuk program terpadu P2WKSS

Saran dari tokoh masyarakat untuk program terpadu P2WKSS

Saran dari tokoh masyarakat untuk program terpadu P2WKSS

Saran dari masyarakat KK Binaan untuk program terpadu P2WKSS

Saran dari masyarakat KK Binaan untuk program terpadu P2WKSS

Saran dari masyarakat KK Binaan untuk program terpadu P2WKSS

Saran dari masyarakat KK Binaan untuk program terpadu P2WKSS

Page 220: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

KATEGORISASI DATA

NO. KATEGORI RINCIAN ISI KATEGORISASI

1 P2WKSS Penjelasan bahwa P2WKSS bukan

organisasi tapi program

2 Landasan program terpadu P2WKSS

di Kota Cilegon Ada SK (Surat Keputusan) tim

3 Instansi pelaksana program terpadu

P2WKSS di Kota Cilegon Pelaksana adalah BKBPP

4 Penanggung jawab program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai Ada tim pelaksana

Penanggung jawab dari BKBPP

Penanggung jawab pada Disperla adalah

Kepala Dinas

Penanggung jawab dari BKBPP

Penanggung jawab dari BKBPP

5 Jumlah pelaksana program Banyak, ada di SK

Banyak, dari BKBPP dan SKPD lainnya

6 Kemampuan pelaksana program Baik dalam pemberian bantuan

Tidak ada yang macam-macam

Memberikan pengaruh yang diterima

oleh masyarakat

Dinas punya kemampuan

Ketidaktahuan masyarakat

Ketidaktahuan masyarakat

7 Maksud P2WKSS Kepanjangan dari P2WKSS

Tujuan program terpadu P2WKSS yaitu

peningkatan SDM perempuan

Tujuan program terpadu P2WKSS yaitu

mengembangkan semangat NKKBS

(Norma, Keluarga, Kecil, Bahagia,

Sejahtera)

Program yang menyetarakan antara

wanita dan laki-laki

8 Pemahaman tentang program

P2WKSS Ketidakbenaran dalam menyebutkan

kepanjangan dari P2WKSS

Ketidakpahaman informan sehingga

untuk program bisa ditanya kepada pihak

BKBPP

Page 221: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Ketidakpahaman informan sehingga

untuk program bisa ditanya kepada pihak

BKBPP

P2WKSS adalah program pemerintah

Ketidaktahuan masyarakat

Ketidakbenaran dalam menyebutkan

kepanjangan dari P2WKSS

Ketidakbenaran dalam menyebutkan

kepanjangan dari P2WKSS

Ketidaktahuan masyarakat

Program P2WKSS adalah mengenai

posyandu

P2WKSS adalah program pemerintah

P2WKSS adalah program pemerintah

Ketidaktahuan masyarakat

Ketidaktahuan masyarakat

Ketidaktahuan masyarakat

Ketidaktahuan masyarakat

9 Kegiatan yang ada di program

terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai

Banyak, ada di data

Sosialisasi, pembinaan, dan lain-lain

Menjahit dan usaha mandiri

Menjahit

Kebun contoh dengan tabulapot

Sosialisasi mengenai dokumen

kependudukan

10 Pendapat mengenai kegiatan yang

sudah dilaksanakan pada program

terpadu P2WKSS di Kelurahan

Cikerai

Sangat baik keran wanita bisa

berpandangan ke depan dengan bisa

berpikir pola hidup sehat, bagaimana

hidup secara sejahtera, dan bagaimana

meningkatankan bidang pendidikan

Program yang udah seperti pelatihan

masak

Program itu bisa membantu masyarakat

Bagus, harus dikembangkan

Enak, Ibu-ibu bisa menjahit

Tidak tahu

Berhubungan dengan perempuan

Bedah rumah

Page 222: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

11 Kemampuan masyarakat sebelum

dan sesudah ada program terpadu

P2WKSS

Masyarakat jadi mengenal tabulapot

Harapan membaiknya masyarakat

Harapan pihak DKCS terhadap kegiatan

Sebelumnya ada sebagaian besar

masyarakat yang lingkungannya kurang

layak huni baik rumah, lingkungan dan

sarananya. Tapi setelah ada program

rumah tidak layah huni di bedah dan

bantuan lingkungan sehat serta perbaikan

infrastruktur jalan dengan betonisasi

Sedikit orang berubah

Masyarakat jadi mau bersih-bersih diri

Bisa menjahir

Bisa memasak

Bisa memasak dan bikin kue

Kurang ada peningkatan karena tidak

disediakannya penampung hasil usaha

masyarakat

Kegiatan belum berpengaruh

12 Perlengkapan pada pelaksanaan

program Macam-macam, sesuai kegiatan

Banyak sesuai dari program SKPD

Mesin jahit sama pelatih

Tebulapot 250 buah

Berkas-berkas

Prlengkapan menjahit, mesin, instruktur

dari lembaga kursus

13 Perlengkapan dan peralatan yang

sudah diberikan pada masyarakat

Kelurahan Cikerai

Peralatan dapur dan pot 400 buah

14 Kelengkapan peralatan dan

perlengkapan Belum lengkap

15 Pemanfaatan dari perlengkapan Maksimal

Untuk keperluan pelatihan

Alat masak bisa dipinjamkan pada

masyarakat

Peralatan yang diberikan khusus untuk

PKK

16 Kebenaran bahwa peralatan yang

diberikan dikuasai oleh PKK

Kelurahan

Benar, dikhususkan untuk PKK

17 Perlengkapan yang diterima

masyarakat selain alat dapur Kerudung dan resep makanan

Page 223: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

18 Kelengkapan perlengkapan Bisa dibilang lengkap kalau program

kegiatan sudah dilaksanakan

19 Pemanfaatan dari perlengkapan

pelatihan yang sudah diberikan

untuk masyarakat

Sudah dipakai seperti bedak dari

pelatihan tata rias

Sudah dipakai setiap hari

20 Pemanfaatan khusus PKK Cuma untuk anggota PKK, kalau mau

meminjam izin Bu lurah

21 Landasan hukum lainnya pada

program terpadu P2WKSS SK Walikota, SK Gubernur, dan ada

yang lebih tinggi lagi

22 Pelaksana dalam pelaksanaan

program di Kelurahan Cikerai Sesuai dengan tupoksi

23 Partisipasi SKPD Tidak semua SKPD berpartisipasi

24 Koordinasi Ada rapat antar dinas 20 SKPD dan 12

LSM

Mengenai jadwal kegiatan dan lain-lain

Seharusnya pihak BKBPP lebih aktif

dalam koordinasi

Koordinasi ada tapi kurang aktif

25 Penyebab kurangnya koordinasi SKPD ikut aktif dalam semua kegiatan

26 Pendapat masyarakat terhadap

pelaksana program Beragam, ada yang dipahami ada yang

tidak

Baik dan ramah

Baik

Ada yang malas

27 Asal narasumber Dari SKPD terkait dan lembaga kursus

28 Pengurus dan pelaksana program BKBPP sebagai leading sector

Ada pihak dari BKBPP yang selalu janji

Ada pihak yang jarang menghadiri

kegiatan P2WKSS

Baik, ramah, dan peduli

Baik

Baik

29 Keaktifan narasumber Aktif dan profesional

Aktif, jelas, dimengerti

Aktif tinggal kita yang memahami

Kurang aktif seperti dari tata rias

Ada yang aktif dan yang tidak

Page 224: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

30 Materi yang diberikan narasumber Kalau di rumah lupa

Ada yang mengerti ada yang tidak

31 Penerapan yang sudah diberikan

pada pelatihan Sudah bikin kripik bayam

Iya, kripik bayam

Dipraktikin, celana robek di jahit sendiri

Iya, menjahit dan hantaran

Potong rambut keluarga dan hantaran

Sudah semua

32 Yang perlu ditingkatkan dari

program Sosialisasi dan koordinasi

33 Kesesuaian program Sangat sesuai

34 Sasaran program Yang mengikuti kegiatan orang yang

sama dan bukan dari sasaran yang telah

ditetapkan

Sesuai karena masyarakat Kelurahan

Cikerai kurang mampu

Masyarakat susah untuk diajak

berpartisipasi

35 Ketepatan sasaran Sangat tepat sasaran

Tepat sasaran

Tepat dan harus tercapai

Tepat

Sesuai karena rata-rata warga kurang

mampu

Tepat karena mayoritas masyarakat

terbelakang

Penetapan sasaran yang salah

36 Kesesuaian sasaran dari perencana

dengan pelaksanaan Sesuai dengan MUSRENKEL,

MUSRENCAM, dan MUSRENBANG

tingkat Kota

37 Tindakan untuk ketidaksesuaian

sasaran pada program terpadu

P2WKSS

Di evaluasi di kegiatan tahun berikutnya

supaya lebih baik

38 Prosedur daerah binaan program

terpadu P2WKSS Desa yang masih banyak pra keluarga

sejahtera atau keluarga miskin

39 Prosedur pada instansi terkait khusus

program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai

Sesuai SOP

Mengikuti dari BKBPP

Page 225: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

40 Kesesuaian prosedur dalam

pelaksanaan program terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Sesuai

41 Jadwal yang digunakan pada

kegiatan P2WKSS Dikondisikan lagi dengan instansi

42 Kekurangan program SDM yang turun ke lapangan

Koordinasi dan sosialisasi yang perlu

ditingkatkan

Bantuan dana utnuk modal

Tidak ada pemberian modal

Kurang waktu kegiatan

43 Manfaat program P2WKSS Banyak ilmu dan pengalaman

Menjadi tahu

Bisa potong rambut anak

Bisa bikin kue

Menjadi tahu

Bisa merias sendiri

Bisa potong rambut dan make up

44 Keberlanjutan program Akan diserahkan ke Kecamatan dan

Keluarahan untuk melanjutkan dengan

waktu yang tidak terbatas

Pemantauan hingga waktu yang tidak

ditentukan

Tidak ada kerlanjutan

Ada pelayanan di tiap tahunnya

45 Saran Penambahan angaran program

Harus ada di tiap tahunnya

Pelaksanaan jangan hanya sekali saja

Lebih pada SDM perempuan, dan bukan

hanya terpaku pada infrasturktur

Peran masyarakat lebih ditingkatkan

Pembinaan harus sesuai dengan

kebutuhan

Pengadian Agama mengadakan Isbat

nikah

Lebih berkembang lagi

2 tahun sebelum pelaksanaan Desa

binaan di kasih tahu sehingga persiapan

lebih matang

Ingin di modalin

Sosialisasi di perluas

Semua warga diikutsertakan

Page 226: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Penambahan waktu kegiatan

Perlu wadah yang menampung hasil

kreasi masyarakat

Lebih baik lagi

31. Tindakan bila terjadi

ketidaksesuaian peserta/KK Binaan Akan di evaluasi dan ABT di sesuaikan

32. Prosedur P2WKSS Desa binaan sesai dengan standar

operesional minimum yaitu desa yang

banyak warga miskinnya

Semua program pemerintah ada SOP

Mengikuti BKBPP

33. Kesesuain prosedur dengan

pelaksanaan Sudah sesuai

34. Kesesuaian jadwal Jadwal yang dibuat bukan jadi patokan,

jadwal sebenarnya dikondisikan lagi

35. Penyebab ketidaksesuain jadwal Kesibukan dari Dinas terkait

36. Solusi agar jadwal sesuai Dialihkan dan diatur sesuai kebisaan

SKPD

37. Manfaat program P2WKSS Banyak ilmu dan pengalaman

Menjadi tahu

Bisa potong rambut anak

Bisa bikin kue

Menjadi tahu

Bisa merias sendiri

Bisa potong rambut dan make up

Page 227: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Contoh Rumah Sehat adalah salah satu kegiatan program terpadu P2WKSS di

Kelurahan Cikerai yang dilaksanakan oleh Badan Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan (BKBPP)

Kegiatan penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai dari Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Masyarakat Desa (BPPMD) Provinsi Banten pada hasil dari kegiatan

Contoh Rumah Sehat

Page 228: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Wakil Walikota Cilegon memberikan sambutan pada acara Evaluasi Program Terpadu

P2WKSS di Kelurahan Cikerai yang dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2013

Sambutan Ketua Tim Penilai dari BPPMD Provinsi Banten pada acara Evaluasi

Program Terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Page 229: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Peserta KK (Kepala Keluarga) Binaan sedang serius mengikuti kegiatan Pelatihan

Kerajinan Tangan

Peserta KK Binaan mengikuti Instruktur (Kerudung Ungu) dalam pembuatan tas

berbahan kain kasa pada kegiatan Pelatihan Kerajinan Tangan

Page 230: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Situasi saat pembukaan kegiatan Pelatihan Tata Boga dengan pemberian peralatan dapur

kepada masyarakat Kelurahan Cikerai

Antusias peserta/masyarakat KK Binaan dalam membuat bolu kukus pada kegiatan

Pelatihan

Tata Boga

Page 231: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Sambutan Wakil Walikota Cilegon dalam acara Sosialisasi Program Terpadu P2WKSS

di Kelurahan Cikerai yang dilaksanakan pada tanggal 5 Februari 2013

Tim Paduan Suara yang terdiri dari masyarakat Kelurahan Cikerai dalam acara

pembukaan Sosialisasi Program Terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai

Page 232: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Peserta/masyarakat KK Binaan sedang mempraktekan potong rambut yang secara benar

dalam kegiatan Pelatihan Tata Rias

Keseriusan Peserta/masyarakat KK Binan dalam mempelajari cara Creambath pada

kegiatan

Pelatihan Tata Rias

Page 233: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Keseriusan Peserta/masyarakat KK Binaan dalam membuat pola pada kegiatan

Pelatihan Menjahit Tingkat Dasar

Peserta/masyarakat KK Binaan sedang serius belajar menjahit pada kegiatan Pelatihan

Menjahit Tingkat Dasar yang dilaksanakan oleh BKBPP

Page 234: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

Sambutan oleh Ibu Evawarni hadapan Camat Cibeber (kanan), Pihak BPPMD Provinsi

Banten (berseragam abu-abu), dan Kepala Bidang Keadilan dan Kesetaraan Gender

(KKG) Kota Cilegon dalam acara Pembinaan yang dilakukan oleh BPPMD di

Kelurahan Cikerai

Page 235: IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU …repository.fisip-untirta.ac.id/1290/1/SKRIPSI - Copy.pdfIMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Biodata Mahasiswa

Nama : Amoh Hamroh

Umur : 22 Tahun

Tempat/Tgl Lahir : 06 Desember 1990

Agama : Islam

Bangsa : Indonesia

Alamat : Link. Kedung Baya No. 15 RT.03/03 Kel.

Kalitimbang Kec. Cibeber Kota Cilegon, 42424

No HP : 087771081116

E-mail : [email protected]

2. Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Roji Sujai Anwar

Nama Ibu : Jahroh

3. Riwayat Pendidikan

1. SDN : SDN Kalitimbang II ( 1996 – 2003 )

2. SMP : SMP Negeri 5 Cilegon ( 2003 – 2006 )

3. SMA : SMA Negeri 3 Cilegon

Jurusan IPS ( 2006 – 2009 )

4. Perguruan Tinggi (S1) : FISIP UNTIRTA

Ilmu Administrasi Negara (2009-2013)