implementasi pendekatan pakem berbasis …

13
1 IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS BIOENTERPRENEURSHIP PADA PEMBUATAN NATA DE COCO TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI ENTERPRENEURSISWA DI SMK PLUS FATAHILLAH GEGESIK Mudatsir (Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Indramayu) [email protected] ABSTRACT Learning science in vocational Plus Fatahillah not been able to improve learning outcomes and motivation of the student entrepreneurs. One way to motivate students in work-based learning is the entrepreneurs. to achieve these goals requires an approach that makes the students learn in the spirit of learning, active, creative and effectively achieve the learning objectives. Therefore PAKEM approach (active learning, creative, effective and fun) is selected as bioenterpreneurship based learning approach. The purpose of this study to determine the enforceability of PAKEM approach based bioenterpreneurship, improving student learning outcomes, increased motivation entrepreneurs, students, student response and the response of teachers to learning. Using quasi-experimental research methods, the research done by designnon equivalent control group design. The study population is a class XII student of SMK Plus Fatahillah. Samples were taken through purposive sampling with the number of respondents 60 students were divided into control and experimental classes. The results were obtained, (1) the learning done as a whole (2) the results of student learning has increased in the experimental class with a gain of 0.73 N, while the control class 0.45. To examine differences in learning outcomes of class control and experiment then tested the Mann Whitney produce significant differences in the results 0.00 <0.005. (3) motivation of the student entrepreneurs after being given treatment increased with N gain of 0.8. (4) The response of students to the active and creative learning based bioenterpreneurship give a statement agreed 51% and strongly agree 29%. (5) Teachers as academic practitioners responded positively to the active and creative learning based bioenterpreneurship . From the results of percentage , 60 % agreed and 40 % strongly agreed on the implementation bioenterpreneurship PAKEM approach based on making nata de coco .Based on these data it can be concluded that PAKEM approach can improve learning outcomes, motivation of entrepreneurs as well as the positive response from students and from teachers teaching science in vocational Plus Fatahillah. Keywords : PAKEM , Preparation of Nata de coco , Bioenterpreneurship , Learning Outcomes and motivation of entrepreneurs

Upload: others

Post on 14-Nov-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

1

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS

BIOENTERPRENEURSHIP PADA PEMBUATAN NATA DE COCO

TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI

ENTERPRENEURSISWA DI SMK PLUS FATAHILLAH GEGESIK

Mudatsir

(Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Indramayu) [email protected]

ABSTRACT

Learning science in vocational Plus Fatahillah not been able to improve learning outcomes

and motivation of the student entrepreneurs. One way to motivate students in work-based

learning is the entrepreneurs. to achieve these goals requires an approach that makes the

students learn in the spirit of learning, active, creative and effectively achieve the learning

objectives. Therefore PAKEM approach (active learning, creative, effective and fun) is

selected as bioenterpreneurship based learning approach. The purpose of this study to

determine the enforceability of PAKEM approach based bioenterpreneurship, improving

student learning outcomes, increased motivation entrepreneurs, students, student response

and the response of teachers to learning. Using quasi-experimental research methods, the

research done by designnon equivalent control group design. The study population is a class

XII student of SMK Plus Fatahillah. Samples were taken through purposive sampling with

the number of respondents 60 students were divided into control and experimental classes.

The results were obtained, (1) the learning done as a whole (2) the results of student learning

has increased in the experimental class with a gain of 0.73 N, while the control class 0.45. To

examine differences in learning outcomes of class control and experiment then tested the

Mann Whitney produce significant differences in the results 0.00 <0.005. (3) motivation of

the student entrepreneurs after being given treatment increased with N gain of 0.8. (4) The

response of students to the active and creative learning based bioenterpreneurship give a

statement agreed 51% and strongly agree 29%. (5) Teachers as academic practitioners responded

positively to the active and creative learning based bioenterpreneurship . From the results of percentage , 60 %

agreed and 40 % strongly agreed on the implementation bioenterpreneurship PAKEM approach based on

making nata de coco .Based on these data it can be concluded that PAKEM approach can

improve learning outcomes, motivation of entrepreneurs as well as the positive response from

students and from teachers teaching science in vocational Plus Fatahillah.

Keywords : PAKEM , Preparation of Nata de coco , Bioenterpreneurship , Learning

Outcomes and motivation of entrepreneurs

Page 2: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

2

Abstrak

Pembelajaran IPA Industri di SMK Plus fatahillah belum mampu meningkatkan hasil belajar

dan motivasi enterpreneur siswa untuk berkarya dalam membuat suatu produk. Salah satu

cara untuk menggugah motivasi siswa dalam berkarya adalah dengan pembelajaran berbasis

enterpreneur. Sementara itu untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan pendekatan belajar

yang mampu membuat siswa semangat dalam belajar, aktif, kreatif dan efektif mencapai

tujuan pembelajaran. Kebutuhan tersebut mengindikasikan bahwa pendekatan PAKEM

(pembelajaran aktif, kreatif efektif dan menyenangkan) dianggap tepat untuk diterapkan

dalam pembelajaran berbasis bioenterpreneurship. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

keterlaksanaan pendekatan PAKEM berbasis bioenterpreneurship, peningkatan hasil belajar,

peningkatan motivasi enterpreneur, respon siswa dan respon guru terhadap pembelajaran.

Penelitian dilakukan dengan desain pretest posttest control group design. Populasi penelitian

adalah siswa kelas XI SMK Plus Fatahillah. Sampel diambil melalui purposive sampling

dengan jumlah responden 60 siswa yang terbagi dalam kelas kontrol dan eksperimen. Hasil

penelitian diperoleh, (1) pembelajaran terlaksana 100% (2) hasil belajar siswa mengalami

kenaikan sedang pada kelas kontrol dengan dengan N gain 0,45 dan N gain pada kelas

eksperimen 0,73 yang berarti peningkatannya tinggi. Untuk menguji perbedaan hasil belajar

kelas kontrol dan eksperimen maka dilakukan uji Mann whitneymenghasilkan perbedaan

signifikan dengan hasil 0,00 < 0,05. (4) respon tinggi diberikan oleh siswa dengan

prosentase sebesar 80% siswa menyatakan setuju dan tertarik pada pembelajaran PAKEM

berbasis bioenterpreneurship.(5) Respon guru terhadap pembelajaran PAKEM berbasis

bioenterpreneurship dari hasil prosentase 60% setuju dan 40% sangat setuju, respon tinggi

diberikan guru terhadap pembelajaran PAKEM berbasis bioenterpreneurship. Maka dapat

disimpulkan bahwa pendekatan PAKEM dapat meningkatkan hasil belajar, motivasi

enterpreneur serta respon positif dari siswa maupun dari guru.

Kata Kunci : PAKEM, Nata de coco, Bioenterpreneurship, Hasil Belajar dan motivasi

enterpreneur

A. Pendahuluan

.Pembelajaran di SMK Plus

Fatahillah, siswa cenderung lebih

memiliki ketertarikan terhadap

pembelajaran otomotif, perangkat lunak

ataupun administrasi perkantoran.

Berdasarkan hasil studi awal sebelum

penelitian dari informasi guru mata

pelajaraan IPA Industri menyatakan

selama tiga tahun terakhir siswa kelas

XII TKJ sering mengalami remedial

dalam mata pelajaran tersebut. Tabel ini

berdasarkan data nilai UAS tiga tahun

terkahir siswa kelas XII TKJ 2 pada tiga

tahun terkahir. Berikut dinyatakan dalam

tabel 1.

Tabel.1. Data Hasil Belajar Siswa

Tahun

Ajaran

2012/20

13

2013/20

14

2014/20

15

Jumlah 23 25 30

Siswa

Nilai

dibawa

h KKM

9 10 13

Nilai di

atas

KKM

14 15 17

Rata-

rata

58,6 60 61,5

Prosent

ase

kelulus

an

61% 60% 57%

Berdasarkan hasil studi

pendahuluan didapatkan data prosentase

kelulusan pada mata pelajaran IPA

Industri masih berada dibawah 70%

untuk itu dibutuhkan perlakuan tertentu

untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Page 3: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

3

pada mata pelajaran tersebut. Adapun

data motivasi enterpreneur siswa diambil

dari data Bursa Kerja Khusus (BKK)

SMK Plus Fatahillah terhadap peminatan

siswa setelah kelulusan. Berdasarkan

data tersebut maka diperoleh tabel 1.2.

berikut :

Tabel.2. Data Keadaan Motivasi

Enterpreneurship

Tahun

Ajaran

2016/2

017

2017/2

018

2018/2

019

Jumlah

Siswa

23 25 30

Minat

Kerja

23 24 27

Motivasi

Enterpre

neur

1 1 3

Berdasarkan data tersebut maka dapat

dikatakan bahwa siswa SMK Plus

Fatahillah kurang memiliki motivasi

enterpreneur.

Berawal dari pemikiran bahwa

siswa bisa diajarkan untuk membuat

produk dan memadukannya dengan

kemampuan kewirausahaan maka setiap

produk yang dibuat oleh siswa di SMK

Plus Fatahillah dapat memiliki nilai

ekonomi. keberadaan bahan baku

pertanian yang melimpah menjadi modal

pertama dalam melihat adanya peluang

usaha. Akan tetapi butuh keterampilan

untuk mengelolanya menjadi bahan yang

lebih bernilai. Penelitian ini dimaksudkan

untuk menerapkan pembelajaran IPA

berbasis bioenterpreneurship dengan

harapan agar siswa memiliki hasil belajar

yang baik dan motivasi enterpreneur.

Tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Mengimplementasikanpendekatan

PAKEM berbasis

bioenterpreneurshipterhadap hasil

belajar dan motivasi enterpreneur

siswa pada materi Pembuatan Nata de

coco.

2. Untuk memperoleh informasi

peningkatanhasil belajar siswa pada

materi Pembuatan Nata de coco

dengan pendekatan PAKEM berbasis

bioenterpreneurship

3. Untuk memperoleh informasi

peningkatan motivasi enterpreneur

siswa setelah

keterlaksanaanpendekatan PAKEM

berbasis bioenterpreneurship pada

materi Pembuatan Nata de coco

4. Untuk memperoleh informasi respon

siswa terhadap keterlaksanaan

implementasi pendekatan PAKEM

berbasis bioenterpreneurship pada

Pembuatan Nata de coco.

5. Untuk memperoleh informasi respon

guru terhadap keterlaksanaan

implementasi pendekatan PAKEM

berbasis bioenterpreneurship pada

Pembuatan Nata de coco.

B. Landasan Teori

Budimansyah (2010 : 70) PAKEM

adalah singkatan dari Pembelajaran,

Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa

dalam proses pembelajaran guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa

sehingga siswa aktif mengajukan

pertanyaan, mengemukakan pendapat dan

mencari data dan informasi yang mereka

perlukan untuk memecahkan masalah.

Kreatif dimaksudkan agar guru

menciptakan kegiatan belajar yang

beragam sehingga memenuhi berbagai

tingkat kemampuan siswa. Keadaan aktif

dan menyenangkan tidaklah cukup jika

proses pembelajaran tidak efektif , yaitu

tidak menghasilkan apa yang harus

dikuasai setelah pembelajaran

berlangsung. Menyenangkan adalah

suasana belajar mengajar yang mampu

membuat siswa senang sehingga siswa

memusatkan perhatiannya secara penuh

terhadap pembelajaran.

Indrawati (2011:4) Secara garis

besar PAKEM dapat digambarkan sebagai

berikut. a) Siswa terlibat dalam berbagai

Page 4: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

4

kegiatan yang mengembangkan

pemahaman dan kemampuan mereka

dengan penekanan pada belajar

melalui berbuat. b) Guru menggunakan

berbagai alat bantu dan berbagai cara

dalam membangkitkan semangat,

termasuk menggunakan lingkungan

sebagai sumber belajar untuk menjadikan

pembelajaran menarik, menyenangkan

dan cocok bagi siswa. c)Guru mengatur

kelas dengan memajang buku-buku dan

bahan belajar yang lebih menarik dan

menyediakan “pojok baca”. d) Guru

menerapkan cara mengajar yang lebih

kooperatif dan interaktif, termasuk cara

belajar kelompok. e) Guru mendorong

siswa untuk menemukan caranya sendiri

dalam pemecahan suatu masalah, untuk

mengungkapkan gagasannya dan

melibatkan siswa dalam menciptakan

lingkungan sekolah.

Tabel.3.

PAKEM Penilaian

Aktif Mengerjakan tugas

kelompok, Mengajukan

Pertanyaan, juru bicara

kelompok, ketua kelompok

Kreatif Penggerak anggota

kelompok, aktif mencari

kebutuhan kelompok,

memotivasi rekannya,

mengajukan gagasan.

Efektif Kecepatan dan ketepatan

menyelesaikan tugas.

Menyena

ngkan

Semangat, saling

bekerjasama, tidak tertekan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2007), Bio berarti hidup

sedangkan,Istilah enterpreneur diawali

oleh Richard Cantillon dalam Anwar

(2014 : 2), yaitu entrepreneurial is an

innovator and individual developing

something unique and new. Wirausaha

adalah pelaku utama dalam pembangunan

ekonomi dan funginya adalah melakukan

inovasi atau kombinasi-kombinasi yang

baru untuk sebuah inovasi.Menurut

Fitriah, (2009:5) Pendekatan

Bioentrepreneurship (BEP) adalah

pembelajaran yang mengkaitkan langsung

pada objek nyata atau fenomena disekitar

kehidupan manusia, sehingga penggunaan

perangkat pembelajaran ini

memungkinkan siswa dapat mempelajari

proses pengolahan suatu bahan menjadi

produk yang bermanfaat, bernilai

ekonomi dan menumbuhkan minat

wirausaha.Ada lima tahapan dalam

pembelajaran bioenterpreneuship yaitu

tahap pendahuluan, tahap pembentukan

konsep, tahap aplikasi konsep, tahap

pemantapan konsep dan tahap evaluasi.

Menurut Slameto (2010 : 10)

Belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

Teori Motivasi menurut Maslow

dalam Alma (2014:89) Hirarki kebutuhan

manusia dapat dipakai untuk melukiskan

dan meramalkan motivasinya, motivasi

dapat didasarkan oleh dua asumsi.

Pertama, kebutuhan seseorang tergantung

dari apa yang telah dipunyainya dan

kedua, kebutuhhan dilihat dari hirearki

kepentingannya. Menurut Maslow

kategori kebutuhna manusia yaitu

Physiological needs, safety, social,

Esteem dan Self actualization.Sedangkan

pengertian enterpreneur menurut Alma

(2014:5) Enterpreneur adalah seorang

inovator, sebagai individu yang

mempunyai naluri untuk melihat peluang-

peluang, mempunyai semangat,

kemampuan dan pikiran menaklukkan

cara berpikir lamban dan malas. Seorang

enterpreneur mempunyai peran untuk

mencari kombinasi baru yang merupakan

gabungan dari lima hal yaitu, pengenalan

barang dan jasa baru, metode produksi

baru, sumber bahan mentah baru, pasar –

pasar baru dan organisasi industri baru.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka

dapat disimpulkan motivasi berwirausaha

adalah dorongan kuat dari dalam diri

seseorang untuk memulai mengaktualisasi

Page 5: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

5

potensi diri dalam berfikir kreatif dan

inovatif untuk menciptakan produk baru

dan bernilai tambah, guna kepentingan

bersama. Wirausaha akan muncul ketika

seseorang berani mengembangkan usaha -

usaha dan ide - ide barunya.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini

sebagai berikut :

Ha : Implementasi Pendekatan PAKEM

berbasis bioenterpreneuship dapat

meningkatkan hasil belajar dan motivasi

enterpreneur siswa

Ho :Implementasi Pendekatan PAKEM

berbasis bioenterpreneuship tidak

dapat meningkatkan hasil belajar dan

motivasi enterpreneur siswa

C. Metode Penelitian

Objek penelitian pada proposal

ini adalah siswa kelas XII jurusan

Teknik Komputer dan Jaringan di SMK

Plus Fatahillah Jagapura Gegesik.

Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode quasi

eksperiment. Sugiyono (2012:77) Quasi

eksperiment mempunyai kelompok

kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-

variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen.

Desain penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pretest

posttest control group design

berdasarkan Sugiyono

(2012:76).Populasi yang diambil pada

penelitian ini adalah seluruh siswa SMK

Plus Fatahillah Jurusan TKR, AP dan

TKJ kelas XII yang berjumlah 171

siswa. Populasi pada penelitian ini

dianggap sama (homogen), berdasarkan

pada pengalaman belajarnya.

Pengambilan sampel diambil

sebanyak 60 siswa dengan prosentase

40% dari total populasi yang terpisah

dalam kelas kontrol dan eksperimen

dengan teknik purposive sampling.

Suharsimi (2010:183) purposive sampel

bertujuan dilakukan bukan berdasarkan

strata, random atau daerah tetapi

didasarkan atas adanya tujuan tertentu.

Pada penelitian ini menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data

berikut ini :

1. Observasi terstruktur

Lembar observasi berisi langkah-

langkah kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh guru maupun

siswa, dimana lembar observasi ini

merupakan instrumen pendukung

untuk mengetahui prilaku guru dan

siswa pada saat kegiatan belajar

mengajar yang sedang

dilaksanakan.Observasi digunakan

untuk megukur keterlaksanaan

pembelajaran dengan pendekatan

PAKEM berbasis

bioenterpreneurship dilakukan

dengan observasi

2. Tes

Tes digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa. Tes yang digunakan

adalah pilihan ganda

3. Angket

Lembar angket ini berisi pertanyaan-

pertanyaan yang berisi tentang respon

siswa terhadap metode dan materi

yang diberikan oleh guru, terdiri dari

20 pertanyaan dan lima pilihan

jawaban siswa yang terdiri dari :

Sangat Setuju (SS) Setuju(S), tidak

setuju(TS) dan sangat tidak setuju

(STS).

D. Hasil dan Pembahasan

a. Hasil Penelitian

1. Keterlaksanaan Implementasi

PendekatanPAKEM Berbasis

Bioenterpreneurship

Keterlaksanaan implementasi

pendekatan PAKEM berbasis

bioenterprneurship dilakukan dengan

observasi selama penelitian

berlangsung dimulai dari proses

pendahuluan, pembentukan konsep,

pemantapan konsep, aplikasi konsep

dan evaluasi.

Pendahuluan, pada

pertemuan awal guru perlu

mengetahui keadaan siswa, maka

dilakukanlah pre tes untuk

Page 6: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

6

mengetahui hasil belajar dan motivasi

enterpreneur siswa. Guru harus

mengenal dengan baik keadaan siswa

untuk dapat mengetahui kemampuan

siswa. Karena untuk dapat

melaksanakan pendekatan PAKEM

membutuhkan pengenalan yang baik

terhadap kebutuhan belajar siswa.

Dengan pre tes berisikan pilihan

ganda untuk mengetahui hasil belajar

siswa sebelum diberi perlakuan dan

angket bertujuan untuk mengetahui

motivasi enterpreneur siswa sebelum

adanya perlakuan

bioenterpreneurship. Pembentukan

Konsep, pada tahap ini siswa

mendapat asupan materi materi

pembuatan nata de coco dengan

spsesifikasi pemanfaatan Acetobacter

xylinum sebagai starter pembuatan

nata de coco. Siswa dibentuk dalam

small team work untuk bekerjasama

dalam mencari informasi mengenai

tahapan dalam materi pembuatan nata

de coco dan pembuatan nata untuk

kemudian dipresentasikan agar saling

tukar informasi.Pemantapan

Konsep.pada tahap ini guru

memberikankesempatankepadasiswa

untuk mengajukanpertanyaan berkaitan

dengan konsep. Setelah tanya jawab

selesai kemudian pemantapan konsep

dilakukan dengan pengambilan

kesimpulan oleh guru dan siswa dari

seluruh informasi dan pengalaman

belajar siswa berkenaan dengan proses

dan hasil praktkum pembuatan nata de

coco berbasis bioenterpreneurship.

Aplikasi Konsep, pada pertemuan

kedua siswa mengapliksaikan konsep

berupa materi pembuatan nata de

coco berbasis enterpreneurship. Kelas

eksperimen diberikan perlakuan

dengan praktikum pembuatan nata de

coco dan sebagai pembelajaran

berbasis bioenterpreneurshipnya

kelas eksperimen juga dituntut untuk

melakukan pengemasan dan

pemasaran nata de

coco.Evaluasi,tahapan evaluasi

meliputi hasil belajar siswa dan

motivasi siswa untuk menjadi

enterpreneur. Untuk mengetahui

hasil belajar siswa menggunakan tes

yang sudah divallidasi dan angket

untuk mengukur motivasi

enterpreneur siswa.

Berdasarkan hasil observasi,

pelaksanaan implementasi PAKEM

(Pembelajaran aktif, kreatif efektif

dan menyenangkan) berbasis

bioenterpreneurship lima tahapan

terlaksana 100% .

2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

yang dengan implementasi

Pembelajaran PAKEM Berbasis

Bioenterpreneurship

Hasil belajar siswa diukur

menggunakan tes kognitif dengan

pilihan ganda. Hasil pre tes dan post

tes siswa dinyatakan dalam tabel

analisis deskriptif dengan bantuan

SPSS. berikut ini data analisis

deskriptif kelas eksperimen

Tabel.4. Descriptive Statistics

N

Minimu

m

Maximu

m Sum Mean

Pre test 30 2,00 5,00 111,00 3,7000

Post test 30 7,00 9,00 229,00 7,6333

Valid N

(listwise)

30

Berdasarkan tabel 4. maka

dapat ditentukan besaran N gain yang

dicapai siswa. Nilai rata-rata pretes

3,7, post tes 7,6 dan nilai maksimum

9,0 maka N gain hasil belajar siswa

sebesar 0,73. Dengan demikian

peningkatan hasil belajar kelas

eksperimen mencapai kategori tinggi

karena N gain lebih dari 0.7.

Kelas kontrol diukur

menggunakan instrumen yang sama

untuk dijadikan pembanding hasil

belajar kelas eksperimen. Berikut ini

tabel analisis deskriptif kelas kontrol.

Tabel. 5. Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean

Pre tes

kontrol

30 2,00 6,00 127,0

0

4,233

3

Page 7: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

7

Post tes

kontrol

30 4,00 6,00 151,0

0

5,033

3 Valid N

(listwise

)

30

Berdasarkan tabel 5 rata-rata

kelas kontrol, pre tes 4,23 dan post

tes 5,03 dengan nilai maksimum 6,00

maka N gain hasil belajar kelas

kontrol adalah 0,4. Dengan N gain

0,4 maka dapat diambil keputusan

bahwa peningkatan hasil belajar kelas

kontrol termasuk dalam kategori

sedang.

Berdasarkan tabel 4 dan 5

maka kelas kontrol mengalami

peningkatan sedang dengan N gain

0.454 sedangkan kelas keperimen

dengan peningkatan tinggi mencapai

N gain 0.78. Maka dapat diambil

keputusan bahwa peningkatan hasil

belajar kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol.

Secara signifikan perbedaan

hasil belajar siswa dikelas

eksperimen dan kelas kontrol dapat

diketahui dengan uji t jika data

berdsitribusi normal dan homogen

atau uji Mann whitney jika data

berdistribusi tidak normal. Berikut ini

tabel 5 menyajikan data uji

normalitas hasil tes

Tabel .6. Tests of Normality

Kode Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

KE

1,00 ,394 30 ,000 ,664 30 ,000

2,00 ,295 30 ,000 ,764 30 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

Selanjutnya dilakukan uji

homogenitas sebagai bagian dari uji

prasyarat uji statistik, berikut ini tabel

7 disajikan dalam bnetuk analisis

statistik dengan bantuan SPSS

Tabel. 7. Test of Homogeneity of Variance

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

KE Based on Mean 12,962 1 58 ,00

1

Based on Median 7,592 1 58 ,008

Based on Median and with adjusted

df

7,592 1 56,604

,008

Based on trimmed

mean

13,118 1 58 ,00

1

Hasil uji normalitas dan homogenitas data

menunjukkan data tidak berdisrtibusi

normal dan tidak homogen maka dap. at

diambil keputusan untuk analisis

selanjutnya menggunakan uji Mann

whitney.

Tabel.8.

Test Statisticsa

KE

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 465,000

Z -6,934

Asymp. Sig. (2-

tailed)

,000

a. Grouping Variable: Kode

Hipotesis

Ha : Terdapat perbedaan N-gain kelas

kontrol dan eksperimen

Ho :Tidak terdapat perbedaan N-gain

kelas kontrol dan eksperimen

Dari tabel 4.6. tersebut maka signifikansi

0,000 < 0,05 maka Ho ditolak sedangkan

Ha diterima. Dengan demikian maka

terdapat perbedaan antara peningkatan

hasil belajar kelas kontrol dan

eksperimen.

3. Peningkatan Motivasi

Enterpreneur Siswa

Peningkatan motivasi

enterpreneur siswa diukur

menggunakan angket yang dibagikan

sebelum dan sesudah

pembelajaranBerikut ini tabel 9

menyajikan data motivasi

enterpreneur siswa.

Tabel.9. Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean

Pretest 30 1,80 2,47 63,42 2,114

0

Posttest 30 2,93 3,53 97,60 3,253

3

Page 8: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

8

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean

Pretest 30 1,80 2,47 63,42 2,1140

Posttest 30 2,93 3,53 97,60 3,253

3 Valid N

(listwise

)

30

Berdasarkan hasil analisis tabel 9,

nilai pencapaian rata-rata pada pretes

2.11 sedangkan rata-rata pada saat

posttes 3.25, maka didapatkan N gain

sebesar 0.80, dengan demikian

peningkatan motivasi enterpreneur

siswa termasuk dalam kategori

“tinggi”.

4. Respon Siswa Terhadap

Keterlaksanaan Implementasi

Pendekatan PAKEM Berbasis

Bioenterpreneurship pada

Pembuatan Nata de Coco

Angket digunakan dalam

pengukuran respon siswa terhadap

pembelajaran. Berikut ini tabel 10

merupakan hasil rekapitulasi respon

siswa.

Tabel.10

Pernyataan

Alternatif Jawaban Tot

al STS TS S SS

1 – 20

Jumlah

jawaban 6 116 307 171 600

Prosentase 1% 19% 51% 29%

100

%

Berdasarkan uji respon pada

kelas eksperimen tersebut maka dapat

digambarkan kategori sangat tidak

setuju (STS) memiliki prosesntase

1% karena berada < 20% maka

termasuk kategori sangat rendah .

Untuk kategori tidak setuju (TS)

pencapaian prosentasenya 19% ,

karena berada pada 19% < 20%

maka untul repon tidak setuju juga

sangat rendah. Sedangkan untuk

kategori setuju (S) prosentase

mencapai 51% dengan acuan tabel di

atas, maka 40 % > 51% < 60 % maka

masuk dalam prosentase sedang.

Untuk kategori sangat setuju

prosentase yang dicapai adalah 29%

maka berdasarkan tabel tersebut 29%

< 40 maka termasuk dalam kategori

rendah. Prosentase respon setuju dan

sangat setuju disatukan maka

perolehan yang dihasilkan 80 % maka

dapat disimpulkan bahwa respon

siswa terhadap pembelajaran dengan

pendekatan PAKEM berbasis

bioenterpreneurship adalah tinggi.

5. Respon Guru terhadap

Keterlaksanaan Implementasi

Pendekatan PAKEM Berbasis

Bioenterpreneurship pada

Pembuatan Nata de Coco

Angketyangdigunakanyaitum

enggunakanskalalikertberjumlah 5

pernyataan dengan alternatif pilihan

sebanyak 4 pilihan,yaitu sangatsetuju

(SS),

setuju(S),tidaksetuju(TS),dansangat

tidaksetuju(STS) diberikan kepada

guru mata pelajaran IPA-Industri.

Adapun Rekapitulasi Respon Guru

tertera dalam Tabel 10 berikut :

Tabel.10. Rekapitulasi Respon Guru Pernyataan Alternatif Jawaban Tota

l 1 – 5 STS TS S SS

Total 0 0 3 2 5

Prosentase 0% 0% 60% 40% 100

%

Dari lima pernyataan yang diajukan

kepada guru mata pelajaran IPA

industri, 60% menyatakan

persetujuannya, 40% sangat setuju.

Dengan demikian maka dapat

dinyatakan bahwa dengan pendekatan

PAKEM berbasis

bioenterpreneurship siswa tampak

lebih senang dalam pembelajaran,

siswa lebih aktif dan menunjang

kreatifitas siswa dan tentunya dapat

dijadikan alternatif dalam kegiatan

belajar mengajar.

b. Pembahasan

1. Keterlaksanaan Implementasi

PendekatanPAKEM Berbasis

Bioenterpreneurship

Pada pendekatan

pembelajaran PAKEM ditujukan

untuk pendidikan dasar, akan tetapi

sebagai bentuk pengembangan

terhadap pendekatan tersebut maka

Page 9: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

9

PAKEM diintegrasikan dalam

pembelajaran berbasis

bioenterpreneurship. Pada dasarnya

prinsip pendidikan kewirausahaan

terintegrasi di dalam proses

pembelajaran, yaitu dengan

memasukan nilai-nilai

kewirausahaan ke

dalampembelajaransehingga hasilnya

diperolehlah

kesadaranakanpentingnya nilai-nilai

tersebut.Terbentuknya

karakterwirausahadanpembiasaannila

i-nilai kewirausahaan dimulai dari

pembiasaandalamtingkahlakusiswase

hari-harimelaluiproses

pembelajaranbaikyangberlangsung

didalam

maupundiluarkelaspadasemua mata

pelajaran. Pada dasarnya

kegiatanpembelajaran,selainuntukme

njadikan

siswamenguasaikompetensiakademik

IPA industri,jugadirancang dan

dilakukanuntukmenjadikansiswamen

genal,menyadari/peduli,dan

menginternalisasinilai-

nilaikewirausahaandanmenjadikanny

aperilaku.Langkah pengintegrasian

ini bisa dilakukan pada saat

menyampaikan materi, melalui

metodepembelajaran maupun melalui

sistem penilaian. Adapun proses

pembelajaran berbasis

bioenterpreneurship dilakukan

dengan tahapan pendahuluan,

pembentukan konsep, aplikasi

konsep, pemantapan konsep dan

evaluasi.

2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

yang dengan implementasi

Pembelajaran PAKEM Berbasis

Bioenterpreneurship

Peningkatan hasil belajar

siswa dapat diketahui dengan uji N

gain berdasarkan analisis deskripif

pre tes dan post tes pada tabel 4. Agar

mempermudah dalam pembahasan

data pre tes dan post tes digambarkan

dalam bentuk diagram .Dari hasil

rekapitulasi pre tes dan post tes siswa

dikelas eksperimen dapat dilihat pada

gambar .1. berikut ini,

Gambar .1.

Dari diagram batang 1. dapat

diketahui bahwa kelas eksperimen

pada keadaan awal atau pre test

3.37 sedangkan pada saat post tes

7.35 maka mengalami selisih rata-

rata hasil belajar antara pre tes dan

post tes sebesar 3.98. Selisih ini

cukup tinggi peningkatannya, nilai

rata-rata siswa dapat meningkat

lebih dari 100% dari rata-rata

semula atau dua kali lipat dari data

awal.

Sebagai pembanding kelas

eksperimen, berikut disajikan data

rata-rata pretest dan post tes kelas

kontrol. Pada gambar 2 berikut :

Gambar.2.

Mcgaw (2012) Hal yang

paling mendasar dari penemuan

Piaget ini adalah belajar pada

siswa tidak harus terjadi hanya

karena seorang guru mengajarkan

0

2

4

6

8

Pre Tes Post Tes

3.37

7.35

Hasil Belajar Kelas Eskperimen

Pre tes Post Tes

3.8 4.7

Hasil Belajar Kelas Kontrol

Page 10: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

10

sesuatu padanya, namun siswa

harus mengerti bagaimana materi

diperoleh dan dimengerti. Senada

dengan hasil belajar kelas kontrol

dengan kelas eksperimen jauh

berbeda disebabkan beberapa hal

diantaranya efektifitas, tambahan

materi kewirausahaan, prkatikum

dan pemasaran. Faktor pertama

adalah efektifitas, waktu belajar

dikelas eksperimen lebih banyak

peruntukkanya mempelajari

langsung dalam materi pembuatan

nata de coco, sehingga kognitif

siswa mendapat pengalaman

belajar lebih banyak. Selain itu

siswa dikelas eksperimen mencari

informasi secara mandiri dengan

bimbingan guru sehingga

pengetahuan bukan diberi akan

tetapi dicari sendiri. Kemandirian

belajar seperti ini akan

memberikan dampak positif bagi

perkembangan pola pikir dan

wawasan kontesktual siswa.

3. Peningkatan Motivasi

Enterpreneur Siswa

Untuk mengukur motivasi

enterpreneur siswa digunakan angket

sebanyak 15 pernyataan yang

berhaluan motivasi enterpreneur baik

yang positif maupun negatif.

Berdasarkan uji statistik deskriptif

maka diperoleh hasil rata-rata pre tes

dan post tes, untuk lebih jelas dalam

membahas motivasi enterpreneur

siswa, dapat dilihat gambar 3.

Gambar 3.

Berdasarkan Gambar 3

memberikan gambaran peningkatan

motivasi enterpreneur saat pre tes

2.11 dan meningkat pada post tes

3.25 maka berdasarkan data

perhitungan gain diperoleh N-gain

0,80 artinya 0,3 ≤ IG ≤ 0,7 berarti

peningkatan motivasi enterpreneur

siswa dalam kategori “tinggi”.

Motivasi enterpreneur pada

siswa ditanamkan melalui integrasi

kewirausahaan dalam materi IPA

Industri dalam hal ini materi

pembuatan nata de coco, siswa

diberikan motivasi dalam bentuk

biografi singkat yang diceritakan oleh

guru. Guru juga memberikan

perlakuan dengan menggambarkan

beberapa tokoh wiraushawan sukses

Indonesia yang berasal dari pedesaan

seperti Bob sadino, Chairil Tanjung

dan Aburizal Bakrie. Kisah itu

didulang dalam kelas dengan tujuan

agar memunculkan motivasi internal

siswa dengan adanya unsur kesamaan

antara tokoh dengan siswa yang

memang berasal dari pedesaan

bahkan pelosok. Motivasi internal

memang akan tumbuh dengan

sendirinya akan tetapi membutuhkan

stimulus yang kuat yakni keadaan

terpaksa, terjepit atau terpepet yang

mengharuskan seseorang

berwirausaha. Dari upaya untuk

membangkitkan motivasi internal itu

maka perlu adanya rangsangan dari

luar yang mampu memotivasi siswa,

sehingga kelak paradigmanya tentang

bekerja adalah tujuan satu-satunya

menjadi berwirausaha adalah cita-

cita.

4. Respon Siswa Terhadap

Keterlaksanaan Implementasi

Pendekatan PAKEM Berbasis

Bioenterpreneurship pada

Pembuatan Nata de Coco

Respon siswa dalam

menanggapi pembelajaran dengan

pendekatan PAKEM berbasis

bioenterpreneurship tergolong tinggi

dengan prosentase 80%.

Pembelajaranyangmemberikanwawas

andanpengalamanserta meningkatkan

Pre Tes PostTes

2.11 3.25

Motivasi enterpreneur siswa

Page 11: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

11

keterampilandirisiswa

akanmembuatsiswa

menjadilebihtermotivasiuntukbelajar.

SejalandenganpendapatMulyasa(2011

:99)bahwa

prosesbelajartergantungpada

akibatyangditimbulkannya.Iniberartib

ahwa pelajaranyangmemberi kesan

menyenangkan, menarik,

mengurangiketegangan,

bermanfaatatau memberi kesan

yanglebihlama.Sehinggasiswamembe

rikan responpositifterhadap

penerapan pembelajaran materi

pembuatan nata de coco berbasis

bioentrepreneurship baikdari aspek

penerimaan,tanggapan maupun

penilaian.Pembelajaran ini

mempraktikkan siswa dari mulai cara

membuat produk sampai mereka

menjualnya sendiri kepada rekan

siswa sesama warga sekolah. Siswa

mengannggap ketika mereka

memasarkan produk itu merupakan

permainan dalam belajar sehingga

tidak ada beban baik fisik maupun

mental. Demikian dengan analisis ini

maka pendekatan PAKEM berbasis

bioenterpreneurship dapat dijadikan

referensi tambahan dalam

memperkaya proses pembelajaran.

5. Respon Guru terhadap

Keterlaksanaan Implementasi

Pendekatan PAKEM Berbasis

Bioenterpreneurship pada

Pembuatan Nata de Coco

Pembelajaran IPA berbasis

enterpreneur merupakan hal baru di

SMK Plus Fatahillah. Memadukan

dua mata pelajaran berbeda dalam

satu momen pelajaran menjadikannya

menarik untuk disoroti. Oleh sebab

itu untuk mengetahui respon

akademisi dalam artian guru sebagai

ahli dalam bidangnya memberikan

respon dengan mengisi angket yang

telah disediakan. Respon guru

terhadap pembelajaran PAKEM

berbasis bioenterpreneurship

dilakukan dengan tujuan agar mampu

menilai pembelajaran yang

berlangsung secara profesional.

Adapun guru yang menjadi

responden uji ini adalah guru mata

pelajaran IPA industri yang

mengampu mata pelajaran tersebut.

Dari analisis uji repon guru nampak

kesetujuan guru mengenai respon

terhadap pembelajaran ini 60%

menyatakan setuju sedangkan 40%

lainnya menyatakan sangat setuju.

Dengan demikian maka pembelajaran

dengan pendekatan PAKEM berbasis

bioenteroreneurship mampu

membuat siswa aktif dalam

pembelajaran, antusias dan senang

dalam belajar. Maka pembelajaran ini

dapat terus dikembangkan dan

dijadikan sebagai referensi salah satu

pendekatan pembelajaran yang dapat

digunakan sebagai alat bantu dalam

meningkatkan efektifitas belajar,

peningkatan keaktifan siswa dan

mampu membuat siswa antusias

dalam belajar.

E. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dianalisis

maka dapat disimpulkan

Berdasarkan hasil penelitian maka

diperoleh kesimpulan :

1. Pelaksanaan pembelajaran Biologi

dengan pendekatan PAKEM berbasis

bioenterpeneuship dilakukan dalam

enam tahapan, pendahuluan,

pembentukan konsep, Aplikasi

konsep dengan membuat produk nata

de coco, pemantapan konsep

pembuatan produk, promosi dan

pemasaran dan evaluasi. Seluruh

tahapan tersebut terlaksana dengan

prosentase 100%

2. Terdapat peningkatan Hasil belajar

Biologi siswa dalam pembelajaran

dengan pendekatan PAKEM berbasis

Page 12: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

12

bioenterpreneurship, terjadi

peningkatan pada taraf tinggi dikelas

eksperimen dengan angka N-gain

0,73 berbeda jauh dengan hasilbelajar

dikelas kontrol yakni 0,45. Hasil

belajar dilakukan uji Mann Whitney

karena data tidak normal dengan

hasil signifikansi 0,000 yang berarti

kurang dari 0,05 maka terjadi

perbedaan hasil belajar antara kelas

kontrol dan eksperimen.

3. Terdapat peningkatan motivasi

enterpreneur setelah dilakukan

pembelajaran dengan pendekatan

PAKEM berbasis

bioenterpreneurship menurut

perhitungan N-gain pada kelas

eksperimen 0,80 berarti terjadi

peningkatan tinggi pada motivasi

enterpreneur siswa.

4. Respon tinggi diberikan oleh siswa

setelah pembelajaran Biologi dengan

pendekatan PAKEM berbasis

bioenterpreneurship. Respon dalam

prosentase sebesar 80% siswa

menyatakan setuju dan tertarik pada

pembelajaran PAKEM berbasis

bioenterpreneurship.

b. Saran

Berdasarkan data hasil

penelitian yang diuraikan dalam

pembahasan maka dapat disarankan :

1. Hendaknya pendekatan PAKEM

berbasis bioenterprenurship dapat

diterapkan disekolah dan

dikembangkan lebih lanjut oleh guru

untuk perbaikan dan peningkatan

hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran IPA Biologi

2. Guru dapat menggunakan pendekatan

PAKEM berbasis bioenterprenurship

sebagai salah satu pilihan dalam

pembelajaran yang berorientasi pada

motivasi enterpreneur siswa. Dengan

hasil penelitian ini maka dapat

digunakan sebagai salah satu

referensi dalam pendidikan

berwirausaha pada bidang IPA

Biologi

3. Guru hendaknya menciptakan dan

mengembangkan pembelajaran

biologi yang menyenangkan, dengan

menggunakan alam sebagai tempat

belajar sehingga siswa mampu

mengembangkan kemampuan dan

mengembangkan pengetahuannya

sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Alma .B. (2014). Kewirausahaan. Bandung :

Alfabeta

Anwar M. (2014). Pengantar kwirausahaan.

Jakarta : Prenadamedia

Budimansyah (2010). PAKEM,

Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif

dan Menyenangkan. Bandung :

Genesindo

Fitriah, Eka (2009) pengembangan

perangkat pembelajaran bioteknologi

berorientasi bioenterpreneurship

untuk meningkatkan keterampilan

proses sains, minat wirausaha, dan

hasil belajar siswa. Volume 1 Nomer

1. 2012. Cirebon: Nurjati Press

Mcgaw, B. & Peterson, P. (2012).

Constructivism and Learning:

International Encyclopaedia of

Education 3rd Edition, Oxford:

Elsevier. (Online).

(http://www.iste.org/Content/Navigat

ionMenu/Membership/SIGs/SIGCS_

Computer_Science/JCT

internationalencyclopediaofeducation

/

PastIssues/2009/Fall1/McGowan.pdf.

(25 Oktober 2015)

Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Page 13: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM BERBASIS …

13

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.