implementasi pembinaan religiusitas dalam …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/skripsi...

192
i IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS X MAN 1 KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Esa Puspitasari NIM : 111-13-115 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

i

IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS

DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP OPTIMISME

SISWA KELAS X MAN 1 KOTA MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Esa Puspitasari

NIM : 111-13-115

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

Page 2: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

iii

Page 4: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

iv

Page 5: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

v

Page 6: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

vi

MOTTO

“Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan

saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya

tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".

(QS. Yusuf [12] : 87).

Page 7: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

vii

PERSEMBAHAN

Karya kecilku ini ku persembahkan untuk :

Kedua orang tuaku..... Mud Arofah dan Slamet Choirudin ......yang

selama ini telah membimbingku dan berjuang untukku tanpa kenal lelah

dan letih. Terima kasih, Engkaulah semangatku.

Adik-adikku... Zakiyatul Miskiya dan M. Arifil Akbar....semoga kalian

menjadi anak-anak yang sholeh dan sholekhah serta bisa membanggakan

kedua orang tua kita.

Mas Ali... makasih untuk motivasinya dan bantuannya selama ini.

Keluarga besar PP. Romo Agung Payaman dan PP. Al-Hasan Salatiga,

terima kasih telah memberikanku kesempatan untuk belajar dan terus

belajar.

Sahabat-sahabatku, Ema makasih ya curhat dan bantuannya, Nindy

makasih juga curhat dan bantuanya, Murtadho makasih ya udah mau

direpotkan.

Teman-teman KKN posko 8 : Abidin, Ayis, Beny, Nadya, Lina, Lupita,

Lailia, dan Nia yang telah bersama-sama berjuang dengan penuh

kebersamaan.

Teman-teman seperjuangan PAI tahun 2013 yang tak bisa kusebutkan

satu persatu.

Almamaterku IAIN Salatiga

Page 8: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji syukur alhamdulillahi robbil„alamin, penulis panjatkan kepada Allah

Swt yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pengaruh

Pembinaan Religiusitas terhadap Sikap Optimisme siswa kelas X MAN 1 Kota

Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

nabi agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya

yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-

satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman

kegelapan menuju terang benderang yakni dengan ajarannya agama Islam.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpan bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Rahmat Hariyadi.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga, Bapak

Suwardi.

3. Ketua jurusan PAI IAIN Salatiga, Ibu Siti Rukhayati.

4. Ibu Siti Asdiqoh, selaku Pembimbing Akademik.

5. Bapak Imam Sutomo, selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing

dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis,

sehingga skripsi ini terselesaikan.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan,

serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan

jenjang pendidikan S1.

Page 9: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

ix

Page 10: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

x

ABSTRAK

Puspitasari, Esa. 2017. Implementasi Pembinaan Religiusitas dalam

Mengembangkan Sikap Optimisme Siswa Kelas X MAN 1 Kota

Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi, Salatiga: Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Kata Kunci: Pembinaan, Religiusitas, Sikap dan Optimisme

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana bentuk-bentuk pembinaan religisusitas, pelaksanaan kegiatan

pembinaan religiusitas, dan bagaimana pengaruh pembinaan religiusitas terhadap

sikap optimisme siswa kelas X MAN 1 Kota Magelang.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan dan bersifat deskriptif

kualitatif. Prosedur pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi,

wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Sedangkan analisis data, peneliti

menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dalam

pengecekkan keabsahan data dilakukan triangulasi yaitu teknik pemeriksaan

dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bentuk-bentuk pembinaan religiusitas

pada siswa kelas X MAN 1 Kota Magelang antara lain adalah tadarus Al-Qur‟an

sebelum pembelajaran dimulai, shalat Dhuhur berjama‟ah, shalat Dluha, shadaqah

Jum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar Islam yaitu latihan manasik

haji dan penyembelihan hewan kurban. Pelaksanaan pembinaan religiusitas pada

siswa kelas X MAN 1 Kota Magelang tahun pelajaran 2016 / 2017 sudah berjalan

dengan baik, selain karena bersifat wajib kegiatan tersebut sudah menjadi kegiatan

yang berlaku sejak dahulu. Pelaksanaan kegiatan pembinaan tersebut dapat

terlaksana dengan adanya faktor-faktor yang mendukung, antara lain adanya

fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan tersebut, adanya guru yang

bersedia membina dan karena partisipasi siswa yang baik. Adapun faktor yang

menghambat antara lain karena adanya siswa yang terkadang tidak mengikuti

kegiatan pembiaan religiusitas dengan alasan yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Implementasi pembinaan religiusitas dalam mengembangkan sikap optimisme

siswa kelas X MAN 1 Kota Magelang antara lain sebagai dasar moralitas siswa,

kesiapan mental menghadapi tantangan (kesiapan menghadapi masalah), penguat

spiritual siswa, pendorong sikap optimisme, serta pembinaan religiusitas

mempunyai pengaruh yang signifikan untuk menumbuhkan sikap optimisme

siswa dalam menghadapi masalah.

Page 11: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................I

HALAMAN BERLOGO................................................................................II

PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................III

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN...............................................IV

DEKLARASI..................................................................................................V

MOTTO...........................................................................................................VI

PERSEMBAHAN..........................................................................................VII

KATA PENGANTAR....................................................................................VIII

ABSTRAK......................................................................................................X

DAFTAR ISI..................................................................................................XI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................1

B. Fokus Penelitian..........................................................................6

C. Tujuan Penelitian.........................................................................7

D. Kegunaan Penelitian....................................................................7

E. Kajian Penelitian Terdahulu........................................................8

F. Sistematika Penulisan.................................................................10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pembinaan Religiusitas..............................................................11

1. Pengertian Pembinaan Religiusitas......................................11

2. Metode Pembinaan Religiusitas...........................................13

a. Tadarus Al-Qur‟an.........................................................13

b. Shalat Fadhu Berjama‟ah...............................................17

c. Shalat Dhuha.................................................................18

d. Sadhaqah.......................................................................20

e. Metode Pembiasaan.......................................................25

f. Metode Ibrah dan Mauizah............................................25

B. Sikap Optimisme........................................................................26

1. Sikap....................................................................................26

a. Pengertian Sikap............................................................26

b. Struktur Sikap................................................................26

2. Optimisme...........................................................................28

a. Pengertian Optimisme...................................................28

Page 12: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

xii

b. Aspek-aspek Optimisme...............................................29

c. Ciri-ciri Individu yang Optimis....................................30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian.............................................32

B. Lokasi Penelitian.....................................................................32

C. Sumber Data...........................................................................32

D. Prosedur Pengumpulan Data..................................................32

1. Metode Observasi.............................................................33

2. Metode Wawancara..........................................................34

3. Metode Dokumentasi.......................................................36

4. Metode Triangulasi...........................................................36

E. Analisis Data..........................................................................37

F. Pengecekkan Keabsahan Data...............................................37

G. Tahap-tahap Penelitian...........................................................38

BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS

A. PAPARAN DATA

1. Letak Madrasah...............................................................40

2. Sejarah Singkat MAN 1 Kota Magelang.........................40

3. Visi, Misi dan Tujuan MAN 1 Kota Magelang...............41

4. Struktur Organisasi MAN 1 Kota Magelang...................43

5. Keadaan Siswa MAN 1 Kota Magelang.........................44

6. Keadaan guru PAI MAN 1 Kota Magelang....................47

7. Kegiatan Ekstrakurikuler MAN 1 Kota Magelang.........48

8. Prestasi Yang Pernah Diraih...........................................51

B. ANALISIS DATA

1. Variasi Pembinaan Religiusitas......................................54

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Religiusitas..............60

3. Pelibatan Guru PAI dalam Kegiatan Pembinaan

Religiusitas....................................................................63

4. Peran Madrasah dalam Kegiatan Pembinaan

Religiusitas....................................................................65

5. Partisipasi Siswa dalam Kegiatan Pembinaan

Religiusitas....................................................................67

6. Pembinaan Religiusitas dan Sikap Optimisme..............71

a. Dasar Moralitas Siswa.............................................71

b. Kesiapan Mental dalam Menghadapi

Tantangan (Kesiapan Menghadapi Masalah)..........76

c. Penguat Spiritual Siswa..........................................81

d. Pendorong Sikap Optimisme..................................86

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................92

B. Saran..................................................................................93

Page 13: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

xiii

DAFTAR PUSTAKA......................................................................94

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Jumlah Siswa MAN 1 Kota Magelang....................45

2. Tabel 3.2 Keadaan Guru PAI MAN 1 Kota Magelang...........47

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lembar Catatan Lapangan

2. Pedoman Wawancara

3. Hasil Wawancara

4. Dokumentasi Kegiatan Pembinaan Religiusitas

5. Surat Keterangan Kegiatan

6. Surat Rekomendasi Kementrian Agama Kota Magelang

7. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

8. Data Infaq Jum‟at MAN 1 Kota Magelang

9. Data Guru MAN 1 Kota Magelang

10. Absensi siswa Pengajian Kelas

11. Data Sarana dan Prasarana

12. Biodata Penulis

Page 14: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena yang terjadi di sekolah-sekolah saat ini adalah kebanyakan

siswa merasa kurang percaya diri dengan apa yang ia kerjakan serta apa

akan terjadi di masa mendatang, terutama kurang percaya diri serta tidak

yakin dengan cita-cita yang akan dia capai, takut tidak lulus sekolah, takut

tidak mendapatkan pekerjaan yang layak serta adanya keragu-raguan

dengan apa yang akan dilalui di masa mendatang. Dapat dikatakan siswa-

siswi tersebut membutuhkan adanya penerapan sikap optimis dalam diri

siswa tersebut. Untuk menumbuhkan sikap optimis, pembinaan religiusitas

merupakan salah satu solusi dari sekian solusi yang dapat diterapkan

kepada siswa, sebagai upaya untuk menumbuhkan jiwa optimis, rasa

percaya diri dan kesiapan mental siswa dalam menghadapi tantangan di

masa mendatang.

Pembinaan merupakan usaha tindakan dan kegiatan yang

dilakukan secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang lebih

baik. Tujuan dari kegiatan pembinaan tidak lain sebagai suatu alat untuk

mencapai perubahan dan pengembangan sikap seseorang serta sebagai

latihan dan pengembangan kecakapan serta keterampilan. Pembinaan

religiusitas merupakan salah satu kegiatan untuk mengembangkan

kepribadian yang sesuai dengan syari‟at Islam dengan tujuan yang tidak

Page 15: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

2

lain adalah untuk mencapain kesempurnaan. Orang yang beriman harus

bisa menyelamatkan diri dan sesamanya dari kerusakan budi pekerti serta

untuk mencapai kebahagiaan yang seimbang antara dunia dan akhirat.

Allah SWT berfirman:

Artinya:”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah

kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang

lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah

kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (QS. Al-Qashash [28] :

77).

Dapat dikatakan bahwa suatu pembinaan religiusitas sebagai upaya

untuk mengadakan peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Manusia

berpotensi memiliki sejumlah kemampuan untuk bertindak sesuai dengan

ketentuan Allah yaitu sebagai khalifah di muka bumi ini. Dengan

demikian pembinaan religiusitas tidak sebatas memberikan pencapaian

kepada jasmaninya saja tetapi memberikan pencapaian ruhaniah atau

batiniah manusia. Seseorang yang telah mendapatkan kebutuhan

ruhaniahnya, maka senantiasa ia akan berjalan sesuai dengan nilai-nilai

syari‟at Islam serta akan semakin kuat dalam mengatasi kehidupan di

dunia ini dan tidak mudah terombang-ambingkan oleh sikap yang

berdampak negatif pada dirinya.

Page 16: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

3

Menurut Fatturrahman (2015:10) budaya religius merupakan salah

satu metode pendidikan yang komprehensif. Karena dalam perwujudannya

terdapat inklusi nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda

agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan menfasilitasi pembuatan-

pembuatan keputusan moral secara bertanggung jawab dan keterampilan

hidup yang lain.

Banyak manusia beraktivitas dan mencurahkan segenap

kemampuannya, kemudian suatu saat dari proses aktivitasnya itu, mereka

berada dalam kondisi yang sulit dan membutuhkan satu keputusan yang

benar, tetapi karena ragu-ragu, tidak berani membuat keputusan, atau tidak

tahu bagaimana mengambil keputusan yang tepat, akhirnya mereka akan

kehilangan kesempatan-kesempatan dan peluang-peluang yang tidak akan

berulang untuk kedua kalinya (Awadh, 2005:78).

Banyaknya tekanan hidup yang harus dialami seseorang membuat

kebanyakan orang mengalami frustrasi. Beberapa orang karena

menghadapi beban pekerjaan yang berat harus mengalami stres pekerjaan.

Problem lainnya seperti bencana alam dan kematian orang dekat juga bisa

membuat depresi dan frustrasi. Hanya sedikit orang yang sanggup

menghindari tekanan hidup sehari-hari yang dapat membuat orang

frustrasi dan berpandangan pesimistis.

Berdasarkan artikel TEMPO.CO, Yogyakarta: angka bunuh diri di

Indonesia tergolong tinggi, sebanding dengan Jepang. Pada peringkat

angka bunuh diri seluruh dunia, Indonesia dan Jepang menempati posisi

Page 17: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

4

yang sama di urutan sembilan. Di Indonesia, angka bunuh diri

diperkirakan setiap tahun mencapai 50 ribu orang dari 220 juta total

penduduk Indonesia.1

Meski berada pada peringkat yang sama, tapi alasan orang untuk

bunuh diri di Indonesia dan Jepang berbeda. Di Jepang terdapat budaya

harakiri, yakni menusuk perut sendiri dengan senjata tajam hingga mati.

Ini mereka lakukan sebagai bagian dari kuatnya budaya malu di Jepang.

Sedangkan di Indonesia, alasan paling dominan bunuh diri adalah faktor

sosial dan ekonomi. Ada juga faktor depresi yang memicu orang nekat

bunuh diri. Dapat dikatakan kasus tersebut dikarenakan kurangnya sikap

optimis dan sikap positif terhadap menyikapi sebuah permasalahan hingga

memicu seseorang melakukan bunuh diri.

Optimisme (dalam Islam hampir sepadan dengan kata husnudzan),

berpikir positif atau yang lebih dikenal dengan positive thinking adalah

sebuah formula, sebuah paradigma, sebuah kerangka pikiran, sebuah

sistem cara berpikir. Memandang sesuatu dari segi baiknya saja, kendati

orang lain menganggapnya buruk. Optimisme sangat diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari, terutama para pelajar. Optimis dapat menumbuhkan

cinta akan kebaikan dalam diri siswa dan menumbuhkan perkembangan

baru dalam pandangannya tentang kehidupan, serta mampu mengurangi

sejumlah problema dalam kehidupan bagi para siswa. Allah SWT

berfirman:

1 Diunduh pada hari Minggu, 16 Oktober 2016.

Page 18: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

5

Artinya: “Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita

tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat

Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan

kaum yang kafir”. (QS. Yusuf [12] : 87).

Salah satu cara untuk dapat menumbuhkan sikap optimisme yaitu

dengan memperbanyak ibadah serta mengingat Allah. Seseorang yang

senantiasa mengingat Allah SWT maka hatinya akan tenang, karena ia

yakin segala kesulitan datang kepadanya sekaligus terdapat jalan keluar

dari Allah SWT. Allah berfirman:

Artinya : “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada

kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS.

Al-Insyirah [94] : 5-6).

Beribadah dapat dilakukan di mana pun seseorang berada, di

antaranya di rumah, di sekolah atau pun di tempat khusus ibadah yaitu

masjid. Di sekolah-sekolah terdapat beberapa pendidikan dan pembinaan

yang mengajarkan tentang keagamaan di mana di dalamnya terdapat

kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan sikap optimis dalam

menghadapi persoalan.

Pembinaan religiusitas atau biasa disebut pembinaan keagamaan

merupakan hal penting bagi pembentukan akhlak. Dikatakan penting

karena pembinaan agama bukan hanya sebagai formalitas saja, tetapi juga

Page 19: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

6

sebagai bekal kehidupan dalam keseharian, masa depan maupun di akhirat

nanti. Pembinaan religiusitas / kegamaan dapat diperoleh di berbagai

tempat, diantaranya di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di

sekolah.

MAN 1 Kota Magelang merupakan salah satu madrasah yang tidak

hanya memberikan pendidikan bersifat formal saja tetapi juga memberikan

pembinaan religiusitas / pembinaan keagamaan siswa dengan tujuan untuk

membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, memberikan wawasan

spiritual, membangun jiwa yang senantiasa berakhlak mulia dan mampu

menghadapi persoalan yang akan datang dengan sikap yang optimis. Hal

inilah yang melatar belakangi penulis melakukan penelitian dengan judul

“Implementasi Pembinaan Religiusitas dalam Mengembangkan Sikap

Optimisme Siswa Kelas X MAN 1 Kota Magelang Tahun Pelajaran

2016/2017”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti

merumuskan fokus penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk-bentuk pembinaan religiusitas pada siswa kelas X

MAN 1 Kota Magelang tahun pelajaran 2016 / 2017?

2. Bagaimana pelaksanaan pembinaan religiusitas pada siswa kelas X

MAN 1 Kota Magelang tahun pelajaran 2016 / 2017?

Page 20: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

7

3. Bagaimana implementasi pembinaan religiusitas dalam

mengembangkan sikap optimisme siswa kelas X MAN 1 Kota

Magelang?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada fokus penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pembinaan religiusitas pada siswa

kelas X MAN 1 Kota Magelang tahun pelajaran 2016 / 2017.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan religiusitas pada siswa

kelas X MAN 1 Kota Magelang tahun pelajaran 2016 / 2017.

3. Untuk mengetahui implementasi pembinaan religiusitas dalam

mengembangkan sikap optimisme siswa kelas X MAN 1 Kota

Magelang.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

jelas tentang pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang. Dari

informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis

maupun praktis, yaitu:

1. Secara Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pendidikan

Islam yang di dalamnya memuat pembinaan religiusitas.

b. Menjadi referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang tertarik

terutama pembinaan religiusitas di sekolah.

Page 21: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

8

2. Manfaat Praktis

a. Mengembangkan penalaran, pola pikir serta kemampuan penulis

dalam penerapan ilmu yang telah diperoleh.

b. Mencari dan meneliti antara teori yang telah diperoleh dengan

kenyataan yang ada di lapangan.

c. Sebagai masukan bagi MAN 1 Kota Magelang dalam pembinaan

religiusitas pada siswa.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

Berikut penulis paparkan beberapa penelitian terdahulu,

diantaranya yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Basyiroh (2015) yang berjudul

“Pembinaan Keagamaan Dan Pendidikan Karakter Bagi Remaja

Putus Sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial Wira Adhi Karya Ungaran

Tahun 2014/2015”. Penelitian ini menjelaskan tentang pelaksanaan

pembinaan keagamaan, fungsi pembinaan dan bagaimana pembinaan

keagamaan dapat membangun motivasi dan karakter unggul bagi

remaja putus sekolah di Balai Wira Adhi Karya Ungaran.

2. Skripsi dengan judul “Model Pembinaan Mental Keagamaan Islam

Anggota TNI Akademi Militer Tahun 2014”. Penelitian yang

dilakukan oleh Yanuar Is Hartanto (2015), Penelitian ini memaparkan

tentang model, materi serta faktor-faktor pendukung dan penghambat

Page 22: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

9

implementasi model pembinaan mental keagamaan Islam anggota TNI

Akademi Militer di Magelang.

3. “Pembinaan Keagamaan Pada Santri Panti Rehabilitasi Sakit Jiwa

Dan Narkoba Di Pondok Pesantren Ma‟unnatul Mubarok, Sayung-

Demak Tahun 2012” oleh Imma Dahliyani (2012). Penelitian ini

merupakan upaya untuk mengetahui bagaimana model, metode, serta

hambatan dan daya dukung dalam proses pembinaan pada santri Sakit

Jiwa dan Narkoba di Pondok Pesantren Ma‟unatul Mubarok tahun

2012.

4. Heni Wulandari (2012) skripsi yang berjudul “Model Pembinaan

Keagamaan Islam Pada Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) DAR AL

YATAMA Di Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2012”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui realitas pelaksanaan pembinaan di

panti asuhan Dar Al Yatama Tengaran Kab. Semarang, meliputi;

pembinaan keagamaan Islam serta hasil dari pembinaan keagamaan

Islam di panti asuhan Dar Al Yatama Tengaran Kab. Semarang.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Kaswadi (2013) yang berjudul

“Pendekatan Pendidikan Keagamaan Islam Dalam Keluarga

Penganut Pangestu Desa Nogosaren Kecamatan Getasan Kabupaten

Semarang Tahun 2012”. Penelitian ini mengungkapkan pendekatan

pendidikan keagamaan Islam yang berlangsung dalam keluarga yang

menjadi anggota Pangestu di Desa Nogosaren Kecamatan Getasan

Semarang yaitu meliputi latar belakang masyarakat Desa Nogosaren

Page 23: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

10

menjadi pengikut Pangestu, selanjutnya menjelaskan apa saja yang

diajarkan dalam Pangestu serta bagaimana pendekatan pendidikan

keagamaan Islam dalam keluarga yang dilakuakan oleh warga

Nogosaren.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis mengajukan pembahasan beberapa

bab yang berisi keterkaitan tentang studi kasus yang penulis teliti. Penulis

memberikan gambaran sebagai berikut:

BAB I berisi pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, fokus

penelitian, tujuan penelitian, dan kelengkapan dasar-dasar penelitian.

BAB II berisi tentang kajian teori yang meliputi: pengertian pembinaan

religiusitas dan pengertian sikap optimisme.

BAB III berisi metode penelitian yang memuat pendekatan dan jenis

penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data,

analisis data, pengecekkan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

BAB IV berisi paparan data dan analisis data.

BAB V penutup memuat tentang : kesimpulan, kritik dan saran.

Page 24: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembinaan Religiusitas

1. Pengertian Pembinaan Religiusitas

Soetopo dan Soemanto dalam Basyiroh (2015:21)

mendefinisikan pembinaan sebagai “an activity that maintain and

enhance what already exists” yaitu suatu kegiatan yang

mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada.

Menurut Thoha (1987:7) pembinaan adalah suatu proses, hasil

atau pernyataan menjadi lebih baik, dalam hal ini mewujudkan adanya

perubahan, kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evaluasi atau

berbagai kemungkinan atas sesuatu.

Mangunhardjana dalam Basyiroh (2015:21) memberikan

pernyataan bahwa pembinaan adalah terjemahan dari kata training,

pembinaan sebagai latihan, pendidikan, pembinaan, pembinaan

menekankan pada pembentukan sikap dan kecakapan individu yang

dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat

memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan

dirinya, dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan

keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan

pada umumnya.

Page 25: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

12

Religiusitas berasal dari kata religi, dalam bahasa latin

“religio” yang akar katanya adalah religure yang berarti mengikat.

Dengan demikian, mengandung makna bahwa religi atau agama pada

umumnya memiliki aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban yang harus

dipatuhi dan dilaksanakan oleh pemeluknya. Kesemuanya itu berfungsi

mengikat seseorang atau sekelompok orang dalam hubungannya

dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam sekitarnya (Ghufron dan

Risnawita, 2016:167-168).

Menurut Taib Thahir Abdul Mu‟in (Nata, 2010:14)

menyatakan bahwa agama adalah sebagai suatu peraturan Tuhan yang

mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal untuk kehendak dan

pilihannya sendiri mengikuti peraturan tersebut, guna mencapai

kebahagiaan hidupnya di dunia dan akhirat.

Menurut Shihab (Ghufron dan Risnawita, 2016:168)

menyatakan bahwa agama adalah hubungan antara makhluk dengan

khalik (Tuhan) yang berwujud ibadah yang dilakukan dalam sikap

keseharian. Selanjutnya Anshori (1980) memberikan arti agama secara

detail, yakni agama sebagai suatu sistem credo (tata keyakinan) atas

adanya Yang Maha Mutlak dan suatu sistem norma (tata kaidah) yang

mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan dengan alam

sekitarnya, sesuai dengan tata keimanan dan tata peribadatan tersebut.

Page 26: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

13

Menurut Subandi religiusitas merupakan keberagamaan karena

adanya internalisasi agama dalam diri seseorang (Ghufron dan

Risnawita, 2016:168).

Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa pembinaan religiusitas adalah sebuah cara untuk pembentukan

sikap keagaman dengan menjalankan perintah dan kewajiban yang

diberikan oleh Allah swt untuk membentuk hubungan antara makhluk

dan Allah swt yang dapat diwujudkan dalam bentuk ibadah dalam

keseharian sesuai tata keimanan dan peribadahan yang telah berlaku.

Pembinaan religiusitas merupakan suatu usaha untuk membimbing dan

mempertahankan serta mengembangkan dan menyempurnakan

kewajiban-kewajiban manusia kepada Allah swt.

2. Metode Pembinaan Religiusitas

Beberapa metode pembinaan religiusitas yang dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

a. Tadarus Al-Qur‟an (membaca Al-Qur‟an)

Al-Qur‟an merupakan kitab suci yang dijadikan sebagai

pegangan hidup umat Islam sedunia yang diturunkan kepada

Rasulullah saw untuk seluruh umat manusia. Al-Qur‟an juga

mengajarkan manusia cara beribadah kepada Allah untuk

membersihkan sekaligus menunjukkan kepada manusia di mana

letak kebaikan dalam kehidupan (Makhdlori, 2008:13).

Page 27: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

14

Diantara keutamaan yang dapat diperoleh dari membaca al-

Quran antara lain (Makhdlori, 2008:126-136):

1) Al-Qur‟an merupakan ayat-ayat suci pembimbing hati

Al-Qur‟an merupakan ayat-ayat suci pembimbing hati

manusia, seperti dalam firman Allah SWT dalam surat Yusuf

ayat 111:

Artinya: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu

terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai

akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan

tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan

menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan

rahmat bagi kaum yang beriman. (Q.S. Yusuf [12] : 111).

Ayat-ayat suci pembimbing hati yang diaplikasikan ke

dalam aktifitas diniawi dibimbing untuk membuka dengan

ketauhidan dan ubudiyah sehingga menjadikan hidup lebih

bersemangat dan optimis, demikian juga manakala menutup

seluruh kegiatan mereka membaca al-Qur‟an, hal ini

menjadikan hati tenteram dan penuh harap akan kasih sayang

Allah swt.

Djamaludin (Makhdlori, 2008:127-128) menyatakan

bahwa bacaan-bacaan ayat-ayat suci al-Qur‟an secara

keseluruhan dapat mensugesti diri pada setiap orang.

Page 28: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

15

Kemudian menurut Thoules auto sugesti mengandung

makna bimbingan diri pribadi melalui proses pengulangan

suatu rangkaian ucapan secara rahasia kepada diri sendiri

yang menyatakan suatu keyakinan atau perbuatan. Dengan

perasaan sugesti seseorang dapat menumbuhkan rasa percaya

diri, sehingga apa yang dikerjakan selalu saja dengan

limpahan semangat dan keyakinan yang mendalam.

2) Terdapat energi kebenaran dalam Al-Qur‟an

Petunjuk tentang kebenaran, tunduk dan taat kepada

kebenaran, sama halnya dengan kita agungkan yang Maha

Agung, kita muliakan yang Maha Mulia yaitu Tuhan kita,

Allah swt. Allah swt berfirman:

Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu

Al kitab (Al Quran) untuk manusia dengan membawa

kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk Maka (petunjuk

itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat Maka

Sesungguhnya Dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya

sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang

bertanggung jawab terhadap mereka. (QS. Az-Zumar [39] :

41).

Kebenaran yang ditunjukkan al-Qur‟an bukan hanya

bersifat teks formatif (teoritis) namun lebih dari itu, esensi

kebenaran yang ditampilkan dalam al-Qur‟an bersifat

Page 29: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

16

metafisika kosmologi yang melambangkan esoterisme Islam

artinya sumber energi kebenaran yang dapat dirasakan

melalui arti batin seseorang tanpa mampu dirasakan oleh non

muslim.

3) Mendapatkan Pahala Berlipat Ganda

Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang membaca satu kitabullah, maka ia

mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dibalas

dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam

miim itu satu huruf tapi ali itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi).

4) Orang Terbaik Di Sisi Allah

Rasulullah saw menegaskan bahwa orang yang terbaik di

antara manusia adalah orang yang mau mempelajari dan

mengajarkan al-Qur‟an. Oleh karena itu, orang yang terbaik di

dunia ini bukanlah orang yang memiliki harta yang melimpah,

jabatan, maupun pangkat yang tinggi. Namun, di sisi Allah swt

orang terbaik itu adalah orang yang mau belajar al-Qur‟an dan

mengajarkan kepada orang lain.

5) Orang Yang Mahir Membaca Al-Qur‟an Akan Bersama

Malaikat

Orang yang pandai membaca al-Qur‟an akan disediakan

tempat yang paling istimewa di surga bersama para malaikat

yang suci, sedangkan, orang yang membaca terbata-bata (belum

pandai), maka ia akan diberi dua pahala, yaitu pahala mau

Page 30: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

17

belajar dan kesungguhan membaca, sesuai dengan sabda

Rasulullah saw:

“Orang yang pandai membaca al-Qur‟an akan ditempatkan

bersama kelompok para malaikat yang mulia dan terpuji.

Adapun orang yang terbata-bata dan sulit membacanya akan

mendapat dua pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim).

6) Mendapatkan Syafa‟at Dihari Kiamat

Orang yang membaca al-Qur‟an akan mendapatkan syafaat

(pertolongan) pada hari kiamat nanti. Hal ini berdasarkan sabda

Rasulullah saw berikut:

“Bacalah al-Qur‟an, sesungguhnya ia akan datang pada hari

kiamat nanti memberi syafaat bagi orang yang membacanya”.

(HR. Muslim).

7) Dikarunia Rahmat Dan Ketentraman

Rasulullah saw bersabda:

“Tidaklah terkumpul sebuah kaum di salah satu rumah Allah,

mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya, kecuali akan

turun ketenteraman kepada mereka, meliputi oleh rahmat,

dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah akan menyebut mereka

ke hadapan makhluk di sisi-Nya” (HR. Muslim).

b. Shalat Fardhu Berjama‟ah

Menurut Sabiq (1982:103) shalat berjama‟ah adalah sunat

mu‟akkad, terdapat beberapa hadist yang menguraikan

keutamaannya, diantaranya adalah sebagai berikut:

Dari ibnu Umar r.a bahwa Rasulallah s.a.w bersabda:

رِيجَن َدَرَجًة. َماَعِة اَفجَضُل ِمنج َصََلِة الجَفدِّ ِبَسبجٍع َو ِعشج َصََلُة اْلَج متفق عليه

Page 31: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

18

Artinya: “Shalat berjama‟ah itu lebih utama dari

shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat”.

c. Shalat Sunnah Dhuha

Shalat dhuha merupakan shalat sunnah muakkad (ibadah

shalat yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya). Meskipun

bernilai sunnah, shalat ini mengandung manfaat yang sangat besar

bagi umat Islam. Adapun waktu shalat dhuha ialah mulai

terbitnya matahari hingga matahari lurus di atas kepala. Jumlah

raka‟at shalat dhuha minimal dua raka‟at dengan satu salam

dalam setiap dua rak‟at. (Lathifatul dan Muhammad, t. Th:101)

Diantara keutamaan shalat dhuha yaitu:

1) Dapat Memenuhi Kewajiban Sedekah Bagi Seluruh

Persendian Tubuh Manusia.

Setiap hamba dapat meraih pahala bersedekah tanpa

harus menunggu jadi orang berharta. Banyak cara yang

ditempuh untuk meraih pahala bersedekah. Seseorang juga

mempunyai kewajiban bersedekah kepada diri sendiri. Di

mana setiap pagi manusia diwajibkan bersedekah pada setiap

persendian tubuh manusia yang berjumlah 360 persendian,

hal ini dapat dilakukan hanya dengan shlatah dhuha.

2) Memperoleh Pahala Di Sore Hari

Pahala adalah hadiah yang diberikan Allah kepada

manusia apabila ia lulus dari ujian yang dihadapinya. Pahala

dapat mengantarkan seseorang mendapatkan tempat yang

mulia di sisi Allah. Dalam hal ini shalat dhuha juga dapat

Page 32: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

19

memberikan pahala kepada yang mengerjakannya

sebagaimana sabda Rasulullah saw di dalam hadist Qudsi

Allah berfirman, “Wahai anak adam, jangan sekali-kali

engkau malas mengerjakan empat raka‟at shalat dhuha,

karena dengan shalat tersebut aku cukupkan kebutuhan

kebutuhanmu pada sore harinya”. (HR. Hakim dan

Thabrani).

3) Melebur Dosa

Shalat dhuha selain sebagai amal saleh, shalat dhuha

juga dapat menghapus dosa manusia, sebagaimana sabda

Rasulullah saw:

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat dhuha secara

istiqomah (terus-menerus), akan diampuni dosanya oleh

Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan”. (HR. At-

Tirmidzi).

4) Membuka pintu surga

Tentu sangat berbahagia seorang hamba mendapat

ridha Allah dan dapat memilih dengan leluasa pintu surga

yang manakah yang akan dimasukinya. Apabila kita ingin

berbahagia dengan cara bisa memilih pintu surga yang

manakah yang hendak kita lewati maka perbanyaklah shalat

dhuha karena shalat dhuha dapat membuka pintu surga.

Rasulullah saw bersabda:

Dari Abu Hurairah melalui imam Thabrani Rasulullah

saw bersabda, sesungguhnya di surga itu ada pintu yang

disebut pintu Dhuha. Kelak di hari kiamat, para penikmat

dhuha akan diundang secara khusus. Dikatakan kepada

mereka, inilah pintu masuk kalian. Masuklah dengan

Rahmat-Ku”.

Page 33: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

20

5) Dibangunkan sebuah istana di surga

Hamba yang menunaikan shalat dhuha dengan ikhlas

karena Allah semata kelak akan dibangunkan istana oleh

Allah di Surganya. Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang shalat dhuha sebanyak empat

raka‟at dan empat raka‟at sebelumnya, maka ia akan

dibangunkan sebuah istana di Surga”.

6) Mendapat Pahala Umrah

Seseorang yang mengerjakan shalat dhuha akan

mendapat pahala seperti halnya pahala umroh. Rasulullah

saw bersabda:

“Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw

bersabda, barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam

keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib maka

pahalanya seperti seseorang yang melaksanakan haji.

Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat dhuha

maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan umrah”.

d. Shadaqah

Menurut Ra‟uf (2014:207) shadaqah adalah tindakan

menafkahkan harta yang halal di jalan Allah. Amal ibadah ini

tidak jauh berbeda dengan zakat. Akan tetapi, zakat hukumnya

wajib, sedangkan shdaqah hukumnya sunnah. Meskipun

demikian, shadaqah merupakan amal ibadah sunnah yang

dianjurkan, bahakan dalam beberapa firman-Nya, Allah swt

dengan tegas memerintahkan kita untuk bershadaqah,

sebagaimana berikut:

Page 34: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

21

Artinya: bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur

dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya

kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,

malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta

yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-

orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-

orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,

mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang

menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar

dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka

Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah

orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah [2] :177).

Perintah untuk bershadaqah tersebut tentu tidak lepas dari

banyaknya keutamaan yang bisa diperoleh oleh orang yang

melakukannya. Menurut Ra‟uf (2014:211-220) keutamaan yang

dapat diraih oleh orang yang bershadaqah ialah sebagai berikut:

1) Mendapatkan pahala berlipat ganda

Orang yang menafkan hartanya di jalan Allah swt. Akan

mendapatkan bayaran yang berlipat ganda banyaknya. Satu ember

harta kita keluarkan untuk shadaqah, maka Allah akan

Page 35: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

22

menggantinya dengan berember-ember lagi dari arah yang sulit

dicerna oleh pikiran. Allah swt berfirman:

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada

Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah),

Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya

dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan

melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”

(QS. Al-Baqarah [2] : 245).

2) Ciri orang yang bertaqwa

Dalam al-Qur‟an Allah swt berfirman:

Artinya: Kitab(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;

petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang

beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan

menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada

mereka.

Salah satu ciri orang yang bertaqwa kepada Allah swt adalah

mereka yang tidak berat hatinya untuk menafkankan hartanya di

jalan Allah. Orang yang taqwa mwyakini bahwa segala sumber

rezeki yang telah diterimanya, tak lai dari Allah swt semata.

Page 36: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

23

3) Bekal menuju hari kiamat

Kehidupan kita di dunia merupakan lahan bercocok tanam,

agar kehidupan di akhirat kelak dapat memetik hasil tanaman

amal itu. Bila kita rajin menanam dengan shadaqah, maka bekal

menuju hari kiamat dan bekal menuju hari akhirat akan lebih siap.

Marilah kita keluarkan shadaqah agar kita tidak termasuk orang-

orang yang dzalim. Allah swt berfirman:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di

jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan

kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi

jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. dan orang-orang kafir Itulah

orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqarah [2] : 254).

4) Harta orang yang bershadaqah tidak akan berkurang, tetapi justru

bertambah

Apabila kita mengeluarkan harta kita untuk shadaqah maka

harta kita tidak akan habis melainkan akan bertambah berlipat

ganda. Rasulullah saw bersabda:

“Dari Abu Hurairah Ra. Berkata bahwa Rasulullah saw

bersabda, harta tidak akan berkurang karena shadaqah. Allah

pasti akan menambah kemuliaan seseorang yang suka

memaafkan. Dan seseorang yang merendahkan diri karena Allah,

niscaya Allah yang Maha Agung akan meninggikan derajatnya”.

Page 37: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

24

5) Terbebas dari panasnya liang kubur

Panasnya api alam kubur itu akan dipadamkan oleh

shadaqah. Dan hanya pemilik shadaqahlah yang dapat

memadamkannya. Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya, shadaqah akan memadamkan panasnya

kubur bagi pemilik shdaqah”. (HR. Thabrani).

6) Shadaqah menjadi pelindung ketika berada di padang mahsyar

Alam mahsyar merupakan penampungan semua umat

manusia ketika hendak menuju alam akhirat. Di alam mahsyar

umat manusia ditimbang amal perbuatannya. Matahari tinggal

sejengkal dari atas kepala. Tak ada yang dapat melindungi

panasnya terik matahari kecuali amal perbuatan kita. Tak kecuali

ibadah shadaqah yang telah kita perbuat. Rasulullah saw

bersabda:

“Setiap orang berada dalam naungan shadaqahnya hingga

diputuskan perkara diantara manusia”. (HR. Ahmad, Ibnu

Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim).

7) Terlindung dari api neraka

Manusia yang rajin bershadaqah akan dilindungi dari

panasnya api neraka. Allah swt tidak akan menyia-nyiakan

sekecil apapun yang telah kita sedekahkan. Bershadaqah tentu

tidak hanya harta, melainkan tenaga, pikiran, dan ilmu.

Dipanjangkan umur dan selamat dari kematian yang buruk

8) Dipanjangkan umur dan selamat dari kematian yang buruk

Page 38: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

25

Ibadah shadaqah dapat menyelamatkan kita dari kematian

yang buruk. Shdaqah dapat memperpanjang umur, shadaqah

dapat menjadikan umur kita lebih berkah.

e. Metode Pembiasaan

Pembiasaan menurut An-Nahlawi dalam (Sudiyono,

2009:293) sebenarnya berintikan pada pengalaman. Yang dibiasakan

ialah sesuatu yang diamalkan. Inti pembiasaan adalah pengulangan.

Jika guru setiap masuk kelas mengucapkan salam, itu telah dapat

diartikan sebagi usaha membiasakan.

Dalam pembinaan sikap, metode pembiasaan sebenarnya

cukup efektif. Lihatlah pembiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah.

Perhatikanlah orang tua kita mendidik anaknya. Anak-anak yang

dibiasakan bangun pagi, akan bangun pagi sebagai suatu kebiasaan.

f. Metode Ibrah dan Mauizah

Ibrah dan ikhtibar menurut An-Nahlawi dalam (Sudiyono,

2009:293) ialah suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia

kepada intisari sesuatu yang disaksikan, yang dihadapi, dengan

menggunakan nalar, yang menyebabkan hati mengakuinya. Adapun

mauizah ialah nasihat yang lembut yang diterima oleh hati dengan

menjelaskan pahala atau ancamannya.

Page 39: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

26

B. Sikap Optimisme

1. Sikap

a. Pengertian Sikap

Menurut Thurstone et al sikap adalah suatu bentuk evaluasi

atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah

mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak

mendukung atau memihak (unfavorable) pada objek tersebut.

Secara spesifik Thurstone memformulasikan sikap sebagai derajat

efek positif atau efek negatif terhadap suatu objek psikologis

(Azwar, 2016:4-5).

Sedangkan Chave et al dalam Azwar (2016:4-5)

merumuskan sikap sebagai kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu

objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan

yang dimaksudkan merupakan kecenderungan potensial untuk

bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada

suatu stimulus yang menghendaki adanya respons.

b. Struktur Sikap

Azwar (2016:23-27) membagi struktur sikap terdiri atas tiga

komponen yang saling menunjang, yaitu:

1) Komponen Kognitif

Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang

mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek

Page 40: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

27

sikap. Kepercayaan datang dari apa yang kita lihat atau apa

yang telah kita ketahui. Berdasarkan apa yang kita lihat itu

kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau

karakteristik umum suatu objek.

Sekali kepercayaan itu telah terbentuk, maka ia akan

menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang

dapat diharapkan dari objek tertentu. Dengan demikian

interaksi kita dengan pengalaman tersebut akan lebih

mempunyai arti dan keteraturan. Tanpa adanya sesuatu yang

kita percayai, maka fenomena dunia disekitar kita pasti

menjadi terlalu kompleks untuk dihayati dan sulitlah untuk

ditafsirkan artinya. Kepercayaanlah yang menyederhanakan

dan mengatur apa yang kita lihat dan kita temui.

2) Komponen Afektif

Komponen afektif menyangkut masalah emosional

subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum,

komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki

terhadap sesuatu. Namun, pengertian perasaan pribadi

seringkali sangat berbeda perwujudannya bila dikaitkan

dengan sikap.

3) Komponen Perilaku

Komponen perilaku atau komponen konatif dalam

struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau

Page 41: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

28

kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang

berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini

didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak

mempengaruhi perilaku. Maksudnya, bagaimana orang

berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus

tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan

dan perasaannya terhadap stimulus tersebut.

2. Optimisme

a. Pengertian Optimisme

Menurut Segerestrom (1998) optimisme adalah cara

berpikir yang positif dan realistis dalam memandang suatu

masalah. Berpikir positif adalah berusaha mencapai hal terbaik dari

keadaan buruk. Optimisme dapat membantu meningkatkan

kesehatan secara psikologis, memiliki peran perasaan baik,

melakukan penyelesaian masalah dengan cara logis sehingga hal

ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh juga (Ghufron dan

Risnawita, 2016:95).

Optimisme (Fauzi, 2004:18-19) adalah diskursus keimanan

yang memberikan semangat perjuangan bagi setiap Mukmin.

Hanya orang-orang kafirlah yang tidak mepunyai optimisme dalam

menyongsong masa depannya. Allah SWT berfirman:

Page 42: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

29

Artinya: Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita

tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari

rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,

melainkan kaum yang kafir. (QS. Yusuf [12] : 87).

Optimisme bagi setiap mukmin adalah sebuah keniscayaan.

Sebab, dia adalah janji Allah SWT, dan janji Allah pasri benar dan

pasti terjadi. Allah SWT tidak akan mengingkari janji-Nya.

b. Aspek-Aspek Optimisme

Seligman dalam Ghufron dan Risnawita (2016:98)

mendeskripsikan individu-individu yang memiliki sifat optimis

akan terlihat pada aspek-aspek tertentu seperti dibawah ini:

1) Permanent adalah individu selalu menampilkan sikap hidup

kearah kematangan dan akan berubah sedikit saja dari biasanya

dan ini tidak bersifat lama.

2) Pervasive artinya gaya penjelasan yang berkaitan dengan

dimensi ruang lingkup, yang dibedakan menjadi spesifik dan

universal.

3) Personalization merupakan gaya penjelasan yang berkaitan

dengan sumber penyebab dan dibedakan menjadi internal dan

eksternal.

Page 43: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

30

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-

aspek individu yang optimis adalah permanent, pervasive, dan

personalization.

c. Ciri-ciri individu yang optimisme

Ghufron dan Risnawita membagi ciri-ciri individu yang

optimis menurut para ahli, diantaranya:

1) Robinson menyatakan individu yang memiliki sikap optimis

jarang menderita depresi dan lebih mudah mencapai

kesuksesan dalam hidup, memiliki kepercayaan, dapat berubah

ke arah yang lebih baik, adanya pemikiran kepercayaan

mencapai sesuatu yang lebih, dan selalu berjuang dengan

kesadaran penuh.

2) McGinnis menyatakan orang-orang optimis jarang merasa

terkejut oleh kesulitan. Mereka merasa yakin memiliki

kekuatan untuk menghilangkan pemikiran negatif, berusaha

meningkatkan kekuatan diri, menggunakan pemikiran yang

inovatif untuk menggapai kesuksesan, dan berusaha gembira,

meskipun tidak dalam kondisi bahagia.

3) Scheiver dan Carter menegaskan bahwa individu yang optimis

akan berusaha menggapai penghargaan dengan pemikiran yang

positif, yakin akan kelebihan yang dimiliki. individu

optimisme biasa bekerja keras menghadapi stress dan

tantangan sehari-hari secara efektif, berdoa, dan mengakui

Page 44: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

31

adanya faktor keberuntungan dan faktor lain yang turut

mendukung keberhasilan.

Dapat disimpulkan individu yang optimis memiliki cita-cita

untuk mecapai tujuan, berjuang dengan sekuat tenaga, dan tidak

ingin duduk berdiam diri menanti keberhasilan yang akan

diberikan oleh orang lain. Individu optimis ingin melakukan

sendiri segala sesuatunya dan tidak ingin memikirkan

ketidakberhasilan sebelum mencobanya. Individu yang optimis

berpikir terbaik, tetapi juga memahami untuk memilih bagian masa

yang memang dibutuhkan sebagai ukuran untuk mencari jalan.

Page 45: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif. Menurut Sukmadinata (2011:95) penelitian kualitatif memiliki

karakteristik naturalistik, holistik dan analisisnya bersifat induktif. Bersifat

naturalistik artinya melihat situasi yang berubah secara alamiah, terbuka

dan tidak ada rekayasa pengontrolan variabel. Bersifat holistik artinya

totalitas fenomena dipahami sebagai sistem yang kompleks, keterkaitan

menyeluruh. Analisis induktif yaitu mengungkap data khusus, detil, untuk

menemukan kategori, dimensi, hubungan penting dan asli, dengan

pertanyaan yang terbuka.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Kota Magelang. Adapun

alasan tempat penelitian adalah sebagai berikut:

Pertama, Magelang merupakan kota yang sedang dalam proses menuju

modern. Kedua, MAN 1 Kota Magelang merupakan satu-satunya MAN

Negeri di Kota Magelang. Ketiga, MAN 1 Kota Magelang sebagai

barometer tinggi rendahnya lembaga pendidikan Islam.

C. Sumber Data

Menurut Tika (2006:56-57) data adalah sekumpulan bukti atau

fakta yang dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan tertentu. Data sangat

memegang peranan penting dalam pelaksanaan penelitian. Pemecahan

Page 46: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

33

suatu permasalahan dalam penelitian tergantung dari kearutan data yang

diperoleh. Menurut sumbernya data dapat digolongkan menjadi dua, yaitu

data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

atau objek yang diteliti atau ada hubungannya dari personel yang diteliti

dan dapat pula berasal dari lapangan. Data langsung dari personel

tergantung dari objek mana yang diteliti. Data sekunder adalah data yang

telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi di

luar dari peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya

adalah data yang asli.

Peneliti menggunakan sumber data keduanya. Data primer yaitu

meliputi data wawancara kepada siswa dan guru serta observasi peneliti di

MAN 1 Kota Magelang. Data sekunder meliputi data siswa, data guru,

data sarana prasarana dan data lainnya yang berkaitan dengan judul yang

didapat dari MAN 1 Kota Magelang.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam bagian ini untuk memdapatkan data atau memperoleh

data, peneliti menggunakan beberapa metode yaitu:

a. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan (Sukmadinata, 2011:220)

merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan

jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

Page 47: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

34

berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan guru

mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan

pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dsb.

Observasi dapat dilakukan secara partisipatif ataupun

nonpartisipatif. Dalam observasi partisipatif pengamat ikut serta

dalam kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai

peserta rapat atau peserta pelatihan. Dalam observasi

nonpartisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia

hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan.

Pedoman observasi yang digunakan oleh peneliti adalah

jenis observasi nonpartisipatif, yaitu peneliti hanya sebagai

pengamat, peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan pembinaan

religiusitas siswa kelas X MAN 1 Kota Magelang. Hasil observasi

kemudian dapat diambil kesimpulan atas apa yang telah diamati.

b. Metode Wawancara

Menurut Umar (2011:51) wawancara merupakan salah

satu teknik pengumpulan data yang lain. Pelaksanaannya dapat

dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang

diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti

memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan

lain. Instrumen dapat berupa pedoman wawancara maupun

checklist. Bungin (2011:100) wawancara bertujuan

Page 48: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

35

mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam

suatu masyarakat. Dipandang dari sudut bentuk pertanyaannya,

wawancara dibedakan antara:

1) Wawancara tertutup atau closed interview yaitu wawancara

menghendaki jawaban yang terbatas.

2) Wawancara terbuka atau open interview yaitu wawancara

mendalam. Wawancara tidak hanya sekali atau dua kali,

melainkan berulang-ulang dengan intensitas yang tinggi.

Pedoman wawancara yang digunakan adalah pedoman

wawancara terbuka atau open interview. Sebelum melakukan

wawancara peneliti telah mempersiapkan instrumen pertanyaan

tentang pembinaan religiusitas/keagamaan bagi siswa kelas X

MAN 1 Kota Magelang. Untuk memperoleh data mengenai

pembinaan religiusitas serta kegiatan pembinaannya, maka

pewawancara akan melakukan wawancara dengan petugas yang

bertugas dalam pembinaan religiusitas MAN 1 Kota Magelang

dan siswa kelas X MAN 1 Kota Magelang sebagai respondennya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara bersifat

terbuka sehingga peneliti mendapatkan jawaban yang lebih luas

dan mendalam.

Page 49: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

36

c. Metode Dokumentasi

Menurut Sukmadinata (2011:221) metode dokumentasi

merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun

dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar maupun elektronik.

Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, yaitu

dengan mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel berupa

arsip-arsip, dokumen-dokumen, maupun rekaman kegiatan atau

aktifitas pembinaan religiusitas pada siswa kelas X MAN 1 Kota

Magelang.

E. Analisis Data

Menurut Matthew dan Huberman (1992:16-19) analisis data terdiri

dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu : reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Beraneka penyajian yang dapat ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari mulai dari alat pengukur bensin, surat kabar sampai layar

komputer. Dalam melihat penyajian-penyajian akan dapat memahami apa

Page 50: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

37

yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan, lebih jauh menganalisis

atau mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari

penyajian-penyajian.

Kegiatan analisis yang ketiga yang penting adalah menarik

kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang

penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda mencatat

keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin,

alur sebab akibat, dan proposisi.

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik garis bawah bahwa

analisis data bermaksud mengorganisasikan data. Data yang terkumpul

dari catatan lapangan peneliti serta arsip di MAN 1 Kota Magelang.

F. Pengecekkan Keabsahan Data

Dalam hal pengecekan keabsahan data peneliti terdapat beberapa

kriteria keabsahan data yang nantinya akan dirumuskan secara tepat,

teknik pemeriksaannya yaitu dalam penelitian ini harus terdapat adanya

kreadibilitas yang dibuktikan dengan perpanjangan keikutsertaan,

ketekunan, pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan

referensi, adanya kriteria kepastian dengan teknik uraian rinci dan audit

kepastian.

Untuk mengetahui apakan data yang telah dikumpulkan dalam

penelitian memiliki tingkat kebenaran atau tidak, maka dilakukan

pengecekan data yang disebut validitas data. Untuk menjamin validitas

data maka dilakukan triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan dengan

Page 51: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

38

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data ini (Moleong,

2006:330).

G. Tahap-tahap Penelitian

Adapun tahap-tahap penelitian dan penyusunan laporan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Administrasi meliputi beberapa hal di bawah ini:

1) Pengajuan permohonan izin operasional untuk melakukan

penelitian dari ketua IAIN Salatiga kepada Kepala sekolah MAN

1 Kota Magelang.

2) Mengkonfirmasi permohonan izin penelitian dengan menemui

Kepala sekolah MAN 1 Kota Magelang, untuk mengetahui tindak

lanjut dari surat permohonan izin tersebut.

b. Kegiatan Lapangan meliputi beberapa hal di bawah ini:

1) Survai awal untuk mengetahui gambaran kegiatan pembinaan

agama Islam di MAN 1 Kota Magelang.

2) Melakukan observasi ke lapangan dengan mengamati langsung

dan mengikuti kegiatan yang ada, dan melakukan wawancara

kepada para responden untuk mengumpulkan data dan

menganalisis data.

3) Menyajikan data dengan susunan yang memungkinkan untuk

mempermudah pemaknaan.

Page 52: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

39

4) Melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing

untuk mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan

dan ditindak lanjuti hasil bimbingan tersebut dan disempurnakan.

5) Menyusun laporan akhir penelitian.

Page 53: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

40

BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS

A. Paparan Data

1. Letak Madrasah

Lokasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang berada di Jalan

Raya Payaman Nomor 1 kelurahan Payaman, Kecamatan Secang,

Kabupaten Magelang. Adapun batas-batasnya yaitu sebelah utara

berbatasan dengan toko Elindo, sebelah selatan berbatasan dengan

pondok pesantren Al-Husna, sebelah timur berbatasan dengan jalan

raya utama arah Yogyakarta-Semarang, dan sebelah barat berbatasan

dengan sawah milik salah satu warga desa Payaman.

Perjalanan untuk menuju ke lokasi dari pusat kabupaten Magelang

membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit, dibanding perjalanan dari

pusat kota yang hanya membutuhkan waktu 5-10 menit. (Sumber:

Observasi, 8 November 2016 pukul 09.00-09.15 WIB).

2. Sejarah Singkat MAN 1 Kota Magelang

Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang semula adalah

Madrasah Aliyah Filial dari Madrasah aliyah Negeri Parakan

Temanggung yang bertempat di Jl. Duku Nomor 1 Perumahan KOPRI

Kelurahan Kramat Kecamatan Magelang Utara.

Pada bulan Juli tahun 1991 Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota

Magelang filial Madrasah Aliyah Negeri Parakan Temanggung

dinegerikan menjadi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang.

Page 54: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

41

Berdasarkan surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Nomor :

KEP/E/PP.00.6/59/1984 tanggal 03 bulan Maret tahun 1984

berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri Parakan Temanggung

Filial Kotamadya Magelang.

Berdasarkan surat keputusan Menteri Agama RI Nomor

137 tanggal 11 Juli 1991 Madrasah Aliyah Negeri Parakan

Temanggung Filial Kotamadya Magelang berubah menjadi

Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang dan mulai tahun 1996

pindah di Jalan Raya Payaman Nomor 01 Telepon (029)369256.

(Sumber: Dokumentasi berupa soft file dari petugas TU, Senin, 21

November 2016 pukul 11.00-11.15 WIB).

3. Visi, Misi dan Tujuan MAN 1 Kota Magelang

1) Visi:

“Unggul dalam prestasi, terampil dalam berakhlakul karimah”.

2) Misi:

1) Menyelenggarakan pendidikan dengan pembelajaran yang

efektif dan berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik.

2) Menyelenggarakan pendidikan bernuansa Islam dengan

menciptakan lingkungan yang agamis di madrasah.

3) Menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan life skill untuk

menggali dan menumbuhkan minat, bakat peserta didik yang

berpotensi tinggi agar dapat berkembang secara optimal.

Page 55: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

42

4) Menumbuhkembangkan budaya akhlakul karimah pada

seluruh warga madrasah.

3) Tujuan:

1) Peserta didik naik kelas 100% secara normatif.

2) Peserta didik lulus UM 100% dengan peningkatan nilai rata-

rata peserta didik dari 7,5 menjadi 8,5.

3) Peserta didik lulus UN 100% dengan peningkatan nilai rata-

rata UN dari 7,5 menjadi 8,5.

4) Peserta didik dapat meraih juara pada event/lomba-lomba

mapel tingkat kota, dan propinsi.

5) Peserta didik dapat melanjutkan pendidikan di sekolah favorit

di kota Magelang dan sekitarnya.

6) Pada akhir tahun pelajaran peserta didik hafal asma‟ul husna,

tahlil dan surat Yasin.

7) Peserta didik dapat membaca al Qur‟an dengan baik dan benar.

8) Seluruh peserta sadar untuk menjalankan sholat wajib lima

waktu.

9) Peserta didik termotivasi untuk bersodaqoh.

10) Memperoleh kemenangan dalam setiap event/lomba olah raga

di tingkat kota/propinsi.

11) Memperoleh kemenangan dalam setiap event/lomba kreativitas

seni di tingkat kota/ propinsi.

12) Peserta didik dapat merakit radio.

Page 56: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

43

13) Peserta didik dapat membuat pakaian jadi.

14) Tertanamnya jiwa kedisiplinan pada peserta didik.

15) Memiliki tim yang handal dalam bidang kepramukaan.

16) Memperoleh prestasi/kemenangan dalam lomba-lomba di

bidang kepramukaan di tingkat kota dan propinsi.

17) Peserta didik memiliki keterampilan dalam menulis artikel

untuk mengisi majalah dinding.

18) Tertanamnya nilai dan sikap untuk menyelamatkan dirinya

sendiri dan para remaja dalam hal penyalahgunaan narkoba

dan seksualitas yang tidak benar dan HIV AIDS pada peserta

didik.

19) Memiliki pendidik dan tutor sebaya dalam bidang KRR.

20) Memiliki tim pengelola KRR di Madrasah.

21) Memperoleh prestasi dan lomba KRR yag diselenggarakan di

tingkat kota dan propoinsi.

22) Tertanamnya pembiasaan akhlakul karimah pada peserta didik.

23) Peserta didik terbiasa menghargai dan menghormati kepada

sesama warga madrasah. (Sumber: Dokumentasi, Selasa, 8

November 2016 Pukul 08.00-09.00 WIB).

4. Struktur Organisasi MAN 1 Kota Magelang

1) Kepala madrasah : Drs. H. Kasnawi, M.Ag

2) Wakil kepala

a) Waka Kurikulum : Drs. Martono

Page 57: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

44

b) Waka Kesiswaan : Fatoni Azis, M.Ag

c) Waka Sarpras : Drs. Prasetyo Lilik

d) Waka Humas : Dra. Hj. Suminah

3) Komite madrasah : KH. Chamim Asya‟ari

4) Kepala tata usaha : Sri Supriyati

5) Bendahara

a) Bendahara DIPA : Nuryani Futaekhah

b) Bendahara komite : Supriyati

6) Keamanan dan kebersihan: Buchori

7) Ur BMN : Rozikin

8) Ketenagaan : Hasan, S.PdI

9) SOP

a) SOP kelas X : M. Ihsanudin

b) SOP kelas XI : Subarjo

c) SOP kelas XII : M. Zumrodi

10) Arsipanis : Khoeroni

11) Koordinator BP : Drs. H.M. Madyan

12) Koordinator STP2K : Dra. Winarti

5. Keadaan Siswa MAN 1 Kota Magelang

Jumlah siswa MAN 1 Kota Magelang tahun 2016/2017

adalah 1.118 siswa, yang terdiri dari 4 jurusan yaitu jurusan IPA,

IPS, Agama dan Bahasa. Berikut peneliti sajikan tabel di bawah

ini:

Page 58: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

45

Tabel 3.1 Jumlah siswa MAN 1 Kota Magelang tahun

2016/2017

No Kelas Kategori Jumlah Total

1 X IPA IPA 1 33 siswa 126 siswa

1PA 2 32 siswa

IPA 3 31 siswa

1PA 4 30 siswa

X IPS IPS 1 32 siswa 134 siswa

IPS 2 35 siswa

IPS 3 35 siswa

IPS 4 32 siswa

X Agama Agama 1 29 siswa 81 siswa

Agama 2 27 siswa

Agama 3 25 siswa

X Bahasa Bahasa 24 siswa 24 siswa

2 XI IPA IPA 1 33 siswa 133 siswa

IPA 2 34 siswa

IPA 3 33 siswa

IPA 4 33 siswa

XI IPS IPS 1 31 siswa 149 siswa

IPS 2 29 siswa

IPS 3 30 siswa

Page 59: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

46

IPS 4 29 siswa

1PS 5 30 siswa

XI Agama Agama 1 31 siswa 98 siswa

Agama 2 34 siswa

Agama 3 33 siswa

3 XII IPA IPA 1 34 siswa 137 siswa

IPA 2 35 siswa

IPA 3 35 siswa

IPA 4 33 siswa

XII IPS IPS 1 37 siswa 133 siswa

IPS 2 32 siswa

IPS 3 32 siswa

IPS 4 32 siswa

XII Agama Agama 1 36 siswa 103 siswa

Agama 2 34 siswa

Agama 3 33 siswa

Jumlah Keseluruhan 1.118 siswa

(Sumber: Dokumen MAN 1 Kota Magelang berupa soft file tahun

2016).

Page 60: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

47

6. Keadaan Guru PAI MAN 1 Kota Magelang

Tenaga mengajar atau guru PAI MAN 1 Kota Magelang

tahun 2016/2017 berjumlah 15 orang. Untuk lebih jelasnya berikut

ini penulis sajikan daftar tabel pengajar MAN 1 Kota Magelang

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Keadaan guru PAI MAN 1 Kota Magelang tahun

2016/2017

No Nama Mapel

1 Drs. H.Kasnawi, M.Ag. Q. Hadist / Kamad

2 Drs. Chudlori Fiqih

3 Drs. Muhammad Syafa' Bhs. Arab

4 H. Fatoni Azis, M.Ag Usul Fiqih

5 Syarif Hidayatullah, S.Ag Hadits / Q. Hadist

6 Khoirotun Nisak, S. S Bhs. Arab P / W

7 Siti Ngaisah, S.Ag Q. Hadits

8 Abdul Jalal, S.Pd SKI

9

Samsudin, S.Ag

Fiqih / Aqidah

Ahklak

10

Sirojul Fatah, S.Ag

Akhlaq / Aqidah

Akhlaq

11 Muhammad Nashir,S.Ag Bahasa Arab

12 Faizah Nurhayati, S.Ag Aqidah Akhlaq

Page 61: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

48

13

Ni'matul Khoiriyah, S.Pd.I

Q. Hadist / Ilmu

Kalam

14 Nella Hidayah SPd.I SKI / Aqidah Akhlaq

15 Zulaikhah Fitri N. SPd.I Tafsir

(Sumber: Dokumen MAN 1 Kota Magelang berupa soft file tahun

2016).

7. Kegiatan Ekstrakurikuler

Terdapat 14 kegiatan ekstrakurikuler di MAN 1 Kota Magelang

yang masing-masing diikuti oleh siswa kelas X dan siswa kelas XI. Di

antara kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pramuka

Kegiatan pramuka dilaksanakan setiap hari Jum‟at yang

diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan beberapa siswa kelas XI,

dimana kelas X sebagai peserta dan kelas XI sebagai BANTARA.

Serta didampingi oleh pembina pramuka yaitu guru MAN 1 Kota

Magelang yang bersangkutan.

b. Volley

Kegiatan bola voli dilaksanakan setiap hari Rabu yang

diikuti oleh siswa kelas X-XI yang berminat pada kegiatan bola

voly serta didampingi oleh guru olahraga MAN 1 Kota Magelang.

c. Sepak bola

Kegiatan sepak bola dilaksanakan setiap hari Senin yang

diikuti oleh siswa kelas X dan XII yang berminat pada kegiatan

Page 62: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

49

sepak bola serta didampingi oleh guru olahraga MAN 1 Kota

Magelang.

d. Sepak takrau

Kegiatan olahraga sepak takrau dilaksanakan pada hari

Rabu yang diikuti oleh siswa kelas X dan XI yang berminat pada

kegiatan olahraga sepak takrau serta didampingi oleh guru olahraga

MAN 1 Kota Magelang.

e. Basket

Kegiatan olahraga basket dilaksanakan pada hari Kamis

yang diikuti oleh siswa kelas X dan XI yang berminat pada

kegiatan basket serta didampingi oleh guru olahraga MAN 1 Kota

Magelang.

f. PMR

Kegiatan PMR atau Palang Merah Remaja dilaksanakan

pada hari Sabtu yang diikuti oleh siswa kelas X dan XI yang

berminat pada kegiatan PMR serta didampingi oleh guru MAN 1

Kota Magelang yang bersangkutan.

g. PKS

PKS adalah Patroli Keamanan Sekolah. Kegiatan PKS

dilaksanakan pada hari Sabtu yang diikuti oleh siswa kelas X dan

XI yang berminat pada kegiatan PKS serta didampingi oleh guru

olahraga MAN 1 Kota Magelang. PKS bertugas sebagai satlantas

Page 63: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

50

MAN 1 Kota Magelang setiap pagi dan sore setelah proses

pembelajaran selesai.

h. Rohis

Rohis adalah si kerohanian siswa yang bertugas sebagai

penyelenggara dan panitia bagian kegiatan keagamaan. Rohis

dilaksanakan pada hari Sabtu setelah selesai pembelajaran yang

diikuti oleh siswa kelas X dan XI yang berminat pada kegiatan

Rohis serta didampingi oleh guru Agama MAN 1 Kota Magelang.

i. Musik

Kegiatan Musik dilaksanakan pada hari Selasa yang diikuti

oleh siswa kelas X dan XI yang berminat pada kegiatan musik

serta didampingi oleh guru MAN 1 Kota Magelang yang

bersangkutan.

j. Hadrah

Kegiatan hadrah dilaksanakan pada hari Sabtu yang diikuti

oleh siswa kelas X dan XII yang berminat pada kegiatan hadrah

serta didampingi oleh guru MAN 1 Kota Magelang yang

bersangkutan.

k. Pencak silat

Kegiatan pencak silat dilaksanakan pada hari Rabu yang

diikuti oleh siswa kelas X dan XII yang berminat pada kegiatan

Page 64: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

51

pencak silat serta didampingi oleh guru MAN 1 Kota Magelang

yang bersangkutan.

l. ECC

ECC adalah English Conversation Club atau disebut

kelompok percakapan bahasa Inggris yang dilaksanakan pada hari

Jum‟at yang diikuti oleh siswa kelas X dan XII yang berminat pada

kegiatan ECC serta didampingi oleh guru mata pelajaran bahasa

Inggris MAN 1 Kota Magelang.

m. Muhadatsah

Muhadatsah adalah kegiatan latihan percakapan bahasa

Arab yang dilaksanakan pada hari Sabtu yang diikuti oleh siswa

kelas X dan XII yang berminat pada kegiatan muhadastah serta

didampingi oleh guru mata pelajaran bahasa Arab MAN 1 Kota

Magelang.

n. MANSAPALA

MANSAPALA yaitu MAN Satu Pecinta Alam atau

kegiatan pecinta alam yang diikuti oleh siswa MAN 1 Kota

Magelang. Kegiatan MANSAPALA dilaksanakan pada hari sabtu

sore sampai hari minggu dengan didampingi guru yang

bersangkutan. (Sumber: Wawancara kepada NA pada hari Jum‟at

11 November 2016 pukul 08.45 WIB).

8. Prestasi yang pernah diraih:

Page 65: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

52

Di antara prestasi yang pernaha diraih oleh MAN 1 Kota

Magelang yaitu sebagai berikut:

a. Juara I putra selama 3 kali berturut-turut MTQ Pelajar tingkat

Kota Magelang dari tahun 2006, 2007, 2008

b. Juara 1 putri Tahfizdul Quran tingkat Kota Magelang tahun 2007

dan tahun 2008

c. Juara I putra Tartil Quran tingkat Kota Magelang tahun 2007

d. Juara II kejuaraan bola volley pelajara tingkat Kota Magelang

tahun 2007

e. Juara I Pencak Silat putra kelas B, C, D Kejuaraan Pencak Silat

Tingkat Pelajar tingkat Kota Magelang

f. Juara II Pencak Silat putri kelompok B Kejuaraan Pencak Silat

Tingkat Pelajar tingkat Kota Magelang

g. Juara II kejuaraan bola volley pelajar tingkat Kota Magelang

tahun 2008

h. Juara I Olimpiade Sains dan Teknologi Informasi Mapel Biologi

tingkat Nasional tahun 2008

i. Juara I Olimpiade Sains dan Teknologi Informasi Mapel Kimia

tingkat Nasional tahun 2008

j. Juara I Olimpiade Sains dan Teknologi Informasi Mapel TIK

tingkat Nasional tahun 2008

k. Juara III Olimpiade Sains dan Teknologi Informasi Mapel

Matematika tingkat Nasional tahun 2008

Page 66: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

53

l. Juara II volley ball putra tingkat Kota Magelang tahun 2009

m. Juara I dan III seleksi pencak silat putra tingkat Kota Magelang

n. Juara II pencak silat putra tingkat Karisidenan Kedu

o. Juara I Cerdas Cermat Tertib lalu lintas tingkat POLDA Jawa

Tengah 2010

p. Juara / Ratu helm tingkat POLDA jawa tengah tahun 2010

q. Juara 1 ratu dan raja helm tingkat Polda Jawa Tengah atas nama

Tabah Khamami dan Riantika Saridewi tahun 2011

r. Juara II lomba pidato tertib lalu lintas atas nama

s. Juara 3 lomba futsal Guru Karwawan HAB Depag ke 66 tingkat

kota Magelang Thun 2012

t. Juara 1 Volly bal putra Guru karyawan HAB Depag ke 66 tingkat

kota Magelang Tahun 2012

u. Juara lomba Adzan tingkat Kota Magelang dalam HAB Kemenag

ke 66 tahun 2012 dengan meraih juara 1.

v. Juara 2 lomba pidato bahasa arab

w. Juara 2 volley ball putri dalam POPDA Kota Magelang

x. Juara 1 MTQ hifzdul quran 5 juz putra a.n. m. Asmu‟i.

Sumber: Dokumentasi MAN 1 Kota Magelang berupa soft file tahun

2013).

Page 67: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

54

B. Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian di MAN 1 Kota Magelang dapat

dikemukakan analisis data sebagai berikut:

1. Variasi Pembinaan Religiusitas

Hasil observasi dan wawancara di MAN 1 Kota Magelang,

ditemukan beberapa macam kegiatan pembinaan religiusitas siswa

kelas X MAN 1 Kota Magelang tahun 2016/2017, yaitu sebagai

berikut:

a. Tadarus Alqur’an

Tadarus al-Quran merupakan kegiatan membaca al-Qur‟an

yang dilaksanakan sebelum pembelajaran madrasah dimulai,

tepatnya pukul 07.00-07.15 WIB yang mana kegiatan tersebut

diikuti oleh semua siswa-siswi MAN 1 Kota Magelang dengan

dipimpin oleh salah satu guru dengan memanfaatkan alat pengeras

suara yang telah disediakan oleh madrasah. Meskipun dipimpin

dari pusat, kegiatan tadarus al-Qur‟an dipantau oleh guru yang

mengajar pada jam pertama, sehingga siswa dapat mengikuti

kegiatan tersebut dengan tertib dan kegiatan tadarus Al-Qur‟an

dapat berjalan dengan lancar.

“Tadarus setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai, biasanya

dipimpin dari pusat, dan ditunggui guru yang mengajar di jam

pertama”. (Wawancara dengan YJ, IKK dan KR Rabu, 16

November 2016 pukul 09.00-09.15 WIB).

Page 68: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

55

Di antara manfaat yang dapat dirasakan oleh siswa dari

tadarus al-Qur‟an yaitu hati menjadi tenang, serta memperlancar

bacaan al-Qur‟an masing-masing siswa. Serupa dengan pernyataan

Makhdlori (2008:127) mengungkapkan bahwa ayat-ayat suci

pembimbing hati yang diaplikasikan ke dalam aktifitas duniawi

dibimbing untuk membuka dengan ketauhidan dan ubudiyah

sehingga menjadikan hidup lebih bersemangat dan optimis,

demikian juga manakala menutup seluruh kegiatan mereka

membaca al-Qur‟an, hal ini menjadikan hati tenteram dan penuh

harap akan kasih sayang Allah swt.

Al-Qur‟an merupakan kitab suci yang dijadikan sebagai

pegangan hidup umat Islam sedunia yang diturunkan kepada

Rasulullah saw untuk seluruh umat manusia. Al-Qur‟an juga

mengajarkan manusia cara beribadah kepada Allah untuk

membersihkan sekaligus menunjukkan kepada manusia di mana

letak kebaikan dalam kehidupan (Makhdlori, 2008:13).

b. Shalat Dhuhur Berjama’ah

Shalat dhuhur berjama‟ah dilaksanakan setiap hari kecuali hari

Jum‟at pada istirahat kedua yaitu pukul 12.30 WIB sampai selesai,

kegiatan shalat dhuhur dilaksanakan oleh semua siswa dan guru

MAN 1 Kota Magelang.

“Shalat dhuhur berjamaah itu dilaksanakan tiap hari kecuali

hari jum‟at, biasanya di istirahat kedua, tempatnya di masjid, lantai

satu untuk siswa putri dan lantai dua untuk siswa putra”.

Page 69: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

56

(Wawancara dengan UF, AA, dan MNF pada hari Senin, 21

November 2016 pukul 10.10-10.23 WIB).

Menurut Sabiq (1982:103) shalat berjama‟ah adalah sunat

mu‟akkad, terdapat hadist yang menguraikan keutamaannya,

diantaranya adalah sebagai berikut:

Dari ibnu Umar r.a bahwa Rasulallah s.a.w bersabda:

رِيجَن َدَرَجًة. متفق عليه َماَعِة اَفجَضُل ِمنج َصََلِة الجَفدِّ ِبَسبجٍع َو ِعشج َصََلُة اْلَج

Artinya: “Shalat berjama‟ah itu lebih utama dari shalat

sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat”.

c. Shalat Dhuha

Shalat dhuha siswa kelas X dilaksanakan pada hari Senin

dan Kamis di waktu istirahat pertama yaitu pukul 10.00-10.15

WIB. Kegiatan tersebut dilaksanakan di masjid madrasah, dengan

ketentuan siswa perempuan di lantai pertama dan siswa laki-laki di

lantai kedua.

“Shalat dhuha dilaksanakan di masjid waktu istirahat pertama,

untuk kelas X dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis, laki-laki

biasanya di lantai atas dan perempuan di bawah”. (Wawancara

dengan AC, NI, dan ANR pada hari Rabu, 16 November 2016

pukul 09.50-10.15 WIB).

Shalat dhuha merupakan shalat sunnah muakkad (ibadah

shalat yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya). Meskipun

bernilai sunnah, shalat ini mengandung manfaat yang sangat besar

bagi umat Islam. Adapun waktu shalat dhuha ialah mulai terbitnya

matahari hingga matahari lurus di atas kepala. Jumlah raka‟at shalat

Page 70: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

57

dhuha minimal dua raka‟at dengan satu salam dalam setiap dua

rak‟at. (Lathifatul dan Muhammad, t. Th:101).

d. Infaq Jum’at

Infaq Jum‟at yaitu kegiatan shadaqah berupa uang yang

dikumpulkan kepada ketua kelas yang dilaksanakan setiap hari

Jum‟at pada jam istirahat. Setelah uang tersebut terkumpul,

kemudian ketua kelas menyetorkan kepada petugas ROHIS

(kerohanian siswa) dan dicatat hasil infaq jum‟at tersebut.

“Infaq Jum‟at dilaksanakan di kelas maing-masing, biasanya

anak-anak mengumpulkan uang kepada ketua kelas lalu ketua kelas

menyerahkan kepada anak-anak Rohis di depan TU”.(Wawancara

dengan MN pada hari Senin, 21 November 2016).

Menurut Ra‟uf (2014:207) shadaqah adalah tindakan

menafkahkan harta yang halal di jalan Allah. Amal ibadah ini tidak

jauh berbeda dengan zakat. Akan tetapi, zakat hukumnya wajib,

sedangkan shadaqah hukumnya sunnah. Meskipun demikian,

shadaqah merupakan amal ibadah sunnah yang dianjurkan.

e. Pengajian

Pengajian kelas dilaksanakan satu bulan sekali di rumah

siswa dengan sistem bergilir dari siswa satu ke siswa lainnya.

Acara tersebut diikuti oleh siswa khusus jurusan agama dengan

didampingi oleh wali kelas masing-masing. Susunan acara

pengajian kelas yaitu diawali dengan pembukaan yang dipimpim

Page 71: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

58

oleh pembawa acara, kemudian dilanjutkan pembacaan ayat-ayat

suci Al-Qur‟an yang biasanya dilantunkan oleh salah satu siswa

dari peserta kegiatan pengajian kelas, setelah selesai dilanjutkan

sambutan- sambutan, yaitu sambutan dari shohibul bait, sambutan

dari wali kelas dan sambutan dari ketua kelas. Acara selanjutnya

yaitu acara mau‟idhoh khasanah atau acara inti yang biasanya

disampaikan oleh ustadz/kyai yang diakhiri dengan do‟a, dan acara

yang terakhir yaitu penutup.

Ibrah dan ikhtibar menurut An-Nahlawi dalam (Sudiyono,

2009:293) ialah suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia

kepada intisari sesuatu yang disaksikan, yang dihadapi, dengan

menggunakan nalar, yang menyebabkan hati mengakuinya. Adapun

mauizah ialah nasihat yang lembut yang diterima oleh hati dengan

menjelaskan pahala atau ancamannya.

f. Peringatan Hari Raya Idul Adha

Peringatan hari raya Idul Adha terdapat kegiatan

keagamaan sebagai berikut:

a. Penyembelihan hewan kurban

Penyembelihan hewan kurban diikuti oleh semua siswa

kelas X sampai kelas XII pada hari raya idul Adha yaitu di hari

Tasyrik. Dilaksanakan di lapangan MAN 1 Kota Magelang

yang dipimpin oleh salah satu guru PAI MAN 1 Kota

Page 72: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

59

Magelang. Saat penyembelihan hewan kurban berlangsung,

siswa sambil diberi pengarahan oleh salah satu guru PAI MAN

1 Kota Magelang agar siswa paham mengenai tata urutan

penyembelihan hewan kurban. Hewan kurban yang biasanya

digunakan oleh MAN 1 Kota Magelang yaitu satu ekor sapi.

Yang kemudian dibagi-bagikan kepada seluruh kelas-kelas dan

para guru untuk dimasak oleh masing-masing kelas dan

dinikmati bersama di sekolah.

b. Latihan ibadah Haji

Latihan ibadah haji dilaksanakan seusai penyembelihan

hewan kurban. Kegiatan tersebut sudah menjadi agenda setiap

satu tahun saat hari raya kurban yang dilaksanakan di lapangan

dan lingkungan sekitar madrasah dengan diikuti oleh semua

siswa jurusan agama dan perwakilan dari kelas-kelas jurusan

yang lain. Sementara kegiatan latihan ibadah haji

dilaksanakan, siswa-siswi yang tidak ikut dalam kegiatan

tersebut turut menyaksikan dan mengamati siswa-siswi yang

sedang melaksanakan kegiatan tersebut agar mereka paham

mengenai pelakasanaan ibadah haji meskipun tidak mengikuti

kegiatan tersebut. Latihan ibadah haji dipimpin oleh guru-guru

PAI MAN 1 Kota Magelang, kemudian siswa-siswi yang

bertugas mengikuti dari belakang.

Page 73: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

60

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Religiusitas

Berdasarkan hasil wawancara dengan NK selaku guru

Pendidikan Agama Islam dan pembina ROHIS MAN 1 Kota

Magelang, beliau menjelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang berikut

penjelasannya:

“Selama ini alhamdulillah sudah lancar”.

“Kegiatan pembinaan religiusitas sudah menjadi salah satu

program madrasah yang sudah berlaku sejak dulu, namun

kegiatannya lebih banyak di 3-4 tahun sekarang dari pada tahun-

tahun sebelumnya, fasilitasnya pun sudah lengkap”.

“Pembinaan religiusitas disini bertujuan untuk membentuk anak-

anak MAN 1 Kota Magelang menjadi anak yang berakhlak mulia

kemudian menumbuhkan kebiasaan religiusitas, menumbuhkan

ketakwaan kepada Allah SWT serta sebagai sarana mendekatkan

diri kepada Allah”. (Wawancara dengan NK, Senin, 21 November

2016 pukul 09.45-10.15 WIB).

Berdasarkan hasil wawancara dengan NK diatas dapat

disimpulkan bahwa kegiatan pembinaan religiusitas sudah berjalan

dengan lancar. Kegiatan pembinaan religiusitas sudah menjadi

progam madrasah yang sudah berlaku sejak dulu, dan dari tahun ke

tahun kegiatan tersebut berkembang dengan baik serta adanya

fasilitas yang sudah memadai.

Pembinaan religiusitas yang diselenggarakan oleh MAN 1

Kota Magelang bertujuan sebagai alat untuk membentuk siswa-

siswi MAN 1 Kota Magelang menjadi anak yang berakhlak mulia,

Page 74: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

61

kebiasaan religiusitas, menumbuhkan ketaqwaan kepada Allah

SWT serta sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah.

Kemudian MN selaku guru PAI MAN 1 Kota Magelang

sekaligus pembina ROHIS juga menjelaskan mengenai pelaksanaan

pembinaan religiusitas MAN 1 Kota Magelang:

“Lancar, dan banyak dibantu oleh anak-anak Rohis. misal mau

melaksanakan shalat dhuhur dan dhuha biasanya anak-anak Rohis

menggelar karpet di depan masjid karena masjidnya tidak cukup

untuk memuat semua anak-anak MAN 1 Kota Magelang jadi di

depan masjid biasanya digelar karpet”.

“Karena memang sudah menjadi progam sejak dulu hingga

sekarang alhamdulillah masih terus berjalan”.

“Sesuai dengan Visi dan Misi serta tujuan MAN 1 Kota Magelang

yaitu untuk membentuk anak-anak yang berakhlakul karimah serta

menumbuhkan sikap religius dan unggul di bidang keagamaan”.

(Wawancara dengan MN, Senin, 21 November 2016, pukul 10.00-

10.30 WIB).

Dari wawancara dengan MN diatas dapat disimpulkan bahwa

kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota Magelang sudah

dapat berjalan dengan lancar salah satu pendukungnya adalah

adanya bantuan dari anak-anak Rohis atau Sie Kerohanian Siswa

MAN 1 Kota Magelang, selain itu karena memang sudah menjadi

program dari madrasah yang hingga sampai saat ini masih terus

berjalan.

Tujuan dari kegiatan pembinaan Religiusitas MAN 1 Kota

Magelang yaitu sesuai dengan Visi dan Misi madrasah yaitu untuk

membentuk anak-anak yang berakhlakul karimah serta

menumbuhkan sikap religius serta unggul di bidang keagamaan.

Page 75: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

62

Sedangkan menurut SN selaku guru PAI dan Kepala

Perpustakaan MAN 1 Kota Magelang, menjelaskan sebagai

berikut:

“Selama ini sudah lancar”.

“Memang sudah progam dari sekolah sejak dulu”.

“Untuk mendidik siswa melaksanakan perintah Allah SWT”.

(Wawancara dengan SN, Selasa, 22 November 2016, pukul 10.32-

10.50 WIB).

Berdasarkan pendapat SN diatas dapat disimpulkan kegiatan

pembinaan religiusitas MAN 1 Kota Magelang sudah berjalan

dengan lancar karena kegiatan tersebut sudah menjadi progam

sejak dulu dengan tujuan untuk mendidik siswa untuk

melaksanakan perintah Allah SWT.

Selanjutnya AJ sebagai guru PAI MAN 1 Kota Magelang

menuturkan sebagai berikut:

“Lancar saja”.

“Itu kegiatan sejak dulu mbak”

“Untuk membentuk anak berakhlakul karimah”. (Wawancara

dengan AJ, Selasa, 22 November 2016, pukul 10.51-11.15 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dapat dikatakan bahwa

pembinaan religiusitas MAN 1 Kota Magelang sudah berjalan

dengan lancar dikarenakan kegiatan tersebut adalah kegiatan yang

sudah berjalan sejak dahulu, adapun tujuannya adalah untuk

membentuk anak-anak yang berakhlakul karimah.

Page 76: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

63

Dapat peneliti simpulkan bahwa kegiatan pembinaan

religiusitas siswa MAN 1 Kota Magelang sudah berjalan dengan

lancar, selain karena kegiatan tersebut merupakan progam sejak

dahulu, kelancaran juga diperoleh dengan adanya bantuan dari

anak-anak Rohis MAN 1 Kota Magelang selaku Sie Kerohanian

siswa di madrasah tersebut.

Kemudian tujuan dari kegiatan pembinaan religiusitas

tersebut tidak lain adalah sesuai dengan Visi dan Misi MAN 1

Kota Magelang, yaitu untuk membentuk siswa-siswi yang

beraklakul karimah, selain itu kegiatan tersebut juga sebagai alat

untuk membiasakan siswa bersikap religius, menumbuhkan

ketaqwaan ketaqwaan kepada Allah SWT serta sebagai sarana

mendekatkan diri kepada Allah SWT.

3. Pelibatan Guru PAI dalam Kegiatan Pembinaan Religiusitas

Guru atau pendidik adalah orang yang sengaja mempengaruhi

orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi.

Dengan kata lain, pendidik adalah orang yang lebih dewasa yang

mampu membawa peserta didik ke arah kedewasaan. Sedangkan

secara akademis, pendidik adalah tenaga kependidikan, yakni anggota

masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang

penyelenggaraan pendidikan yang berkualifikasi sebagai pendidik,

dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,

fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta

Page 77: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

64

berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. (Suwarno, 2006:37-

38).

Dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas

X MAN 1 Kota Magelang, guru terlibat sebagai fasilitator pada

masing-masing kegiatan dengan memanfaatkan dan menggunakan

unsur-unsur kegiatan seperti, metode pembinaan, tempat serta alat-alat

untuk menunjang berjalannya kegiatan tersebut. Diantara metode yang

digunakan oleh guru PAI dalam kegiatan pembinaan religiusitas

tersebut adalah:

a. Metode Pembiasaan

Pembiasaan menurut An-Nahlawi dalam (Sudiyono,

2009:293) sebenarnya berintikan pada pengalaman. Yang

dibiasakan ialah sesuatu yang diamalkan. Inti pembiasaan adalah

pengulangan. Jika guru setiap masuk kelas mengucapkan salam, itu

telah dapat diartikan sebagi usaha membiasakan.

Kegiatan pembinaan religiusitas kelas X MAN 1 Kota

Magelang yang termasuk pada metode pembiasaan diantaranya

yaitu, tadarus al-Qur‟an sebelum pembelajaran dimulai, shalat

dhuha, shalat dhuhur berjama‟ah dan infaq jum‟at.

b. Metode Ibrah dan Mauizah

Ibrah dan ikhtibar menurut An-Nahlawi dalam (Sudiyono,

2009:293) ialah suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia

Page 78: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

65

kepada intisari sesuatu yang disaksikan, yang dihadapi, dengan

menggunakan nalar, yang menyebabkan hati mengakuinya.

Adapun mauizah ialah nasihat yang lembut yang diterima oleh hati

dengan menjelaskan pahala atau ancamannya.

Pengajian kelas yang biasanya diselenggarakan oleh kelas

jurusan Agama termasuk dalam metode ibrah dan mauizah. Dalam

pelaksanaannya berdasarkan pengamatan penulis, terdapat ustad

yang memberikan materi pengajaran serta peserta yang

mengikutinya. Metode ini bertujuan untuk memberikan wawasan

keagamaan terhadap siswa, yang tentunya untuk bekal di masa

mendatang dan di hari akhir nanti.

4. Peran Madrasah Dalam Kegiatan Pembinaan Religiusitas

Sekolah atau madrasah adalah lembaga yang secara resmi

menyelenggarakan kegiatan pembelajaran sistematis, berencana,

sengaja dan terarah, yang dilakukan oleh pendidik yang profesional,

dengan progam yang dituangkan ke dalam kurikulum tertentu dan

diikuti oleh peserta didik pada setiap jenjang tertentu, mulai dari

tingkat Kanak-Kanak (TK) sampai Pendidikan Tinggi (PT). (Suwarno,

2006:42).

MAN 1 Kota Magelang adalah sebagai penyelenggara kegiatan

pembinaan religiusitas siswa. Kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang merupakan kegiatan yang sudah berjalan dari tahun

ketahun secara intens dan sudah menjadi rutinitas siswa-siswi MAN 1

Page 79: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

66

Kota Magelang dan kegiatan tersebut adalah sebuah ciri dari MAN 1

Kota Magelang yang basicnya adalah islami.

MAN 1 Kota Magelang merupakan salah satu lembaga yang

menerapkan kegiatan pembelajaran yang berbasis islami. Menurut

hasil penelitian yang peneliti lakukan, dalam kegiatan pembinaan

religiusitas yang dilaksanakan oleh MAN 1 Kota Magelang diantara

faktor pendukung berjalannya kegiatan pembinaan religiusitas yaitu

adanya aturan yang telah berlaku, serta fasilitas yang mendukung

kegiatan tersebut. Diantaranya yaitu kegiatan tadarus Al-Qur‟an,

madrasah menyediakan al-Qur‟an untuk masing-masing siswa,

meskipun terdapat siswa yang memilih membawa al-Qur‟an sendiri

dari rumah. Selain itu, madrasah menyediakan masjid sebagai tempat

untuk sarana beridadah seperti shalat dhuhur dan shalat dhuha serta

sebagai sarana untuk kegiatan keagamaan lainnya. Madrasah juga

menyediakan Laboratorium Keagamaan, di mana di dalamnya terdapat

alat-alat untuk praktikum keagamaaan, seperti sarana untuk latihan

manasik haji, latihan mengurus jenazah dan lain sebagainya.

“Kalau faktor pendukung, sekolah sudah menyediakan fasilitas untuk

masing-masing kegiatan pembinaan religiusitas. Misal kegiatan

tadarus al-Qur‟an sekolah sudah menyediakan al-Qur‟an, untuk shalat

dhuha dan shalat dhuhur sudah disediakan masjid dan beberapa

mukena, kegiatan manasik haji sudah disediakan miniatur ka‟bahnya

dan lain sebagainya”. (Wawancara dengan NK, Senin, 21 November

2016).

Page 80: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

67

5. Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Pembinaan Religiusitas

Siswa siswi MAN 1 Kota Magelang merupakan objek dari

kegiatan pembinaan religiusitas, namun dalam penelitian ini peneliti

meneliti siswa-siswi kelas X MAN 1 Kota Magelang. Melihat dari

kegiatan religiusitas yang telah dilaksanakan di MAN 1 Kota

Magelang, siswa-siswi antusias dan dapat dikatakan sudah sesuai

rencana atau peraturan yang telah disusun oleh madrasah. Sebagai

contoh dalam kegiatan tadarus al-Qur‟an setiap hari siswa mengikuti

dengan tenang dan tertib di pagi hari, shalat dhuha tanpa harus digiring

oleh para guru, dan lain sebagainya. Namun dalam beberapa kegiatan

pembinaan religiusitas tertentu, terdapat siswa yang tidak tertib

mengikuti kegiatan tersebut. Salah satunya dalam kegiatan shalat

dhuhur berjama‟ah terdapat beberapa siswa yang harus digiring oleh

para guru.

“Ya namanya anak-anak ya antusias sih antusias, akan tetapi baru

90% yang 10% nya itu bisa antusias mungkin ketika dipaksa siswa

tersebut mau antusias, jadi harus ada keharusan ikut kemudian

mereka akan menjadi terbiasa”.(Wawancara dengan NK, Senin, 21

November 2016).

“Jika siswa tidak melaksanakan maka ya akan dapat teguran,

setelah ditegur tidak mau selanjutnya ia akan dipaksa, dan jika

dipaksa tidak mau ya dikasih point dimana point tersebut jika

sudah banyak siswa akan dapat sanksi”. (Wawancara dengan NK,

Senin, 21 November 2016 pukul 09.45-10.15 WIB).

Alasan siswa antusias mengikuti kegiatan pembinaan religiusitas

yang dilaksanakan oleh madrasah, selain karena sudah menjadi

peraturan dari sekolah, mereka juga hendak mendekatkan diri kepada

Page 81: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

68

Allah swt serta untuk menambah dan memperajin ibadah-ibadah yang

mereka tidak dapat mengerjakannya di rumah masing-masing. Namun

ada juga beberapa siswa yang melaksanakan kegiatan tersebut

dikarenakan terdapat beberapa sanksi yang berlaku bagi yang tidak

mengikuti kegiatan tersebut.

Diantara sanksi yang telah berlaku yaitu teguran, kemudian

apabila teguran tidak berhasil, maka biasanya akan ditambah point

dalam buku saku siswa yang telah diberikan oleh sekolah, ketika point

sudah mencapai batas tertentu, maka siswa dapat dikembalikan

kepada orang tua.

Berikut analisis berdasarkan masing-masing kegiatan

pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1 Kota Magelang menurut

hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti:

a. Tadarus Al-Qur’an

Dalam kegiatan tadarus al-Qur‟an ini kebanyakan siswa

dapat dikatakan sudah tertib mengikutinya, dapat dikatakan tertib

karena tidak banyak siswa yang terlambat masuk sekolah. Ketika

siswa terlambat masuk ke sekolah, maka siswa tidak akan dapat

mengikuti kegiatan tadarus al-Qur‟an di kelas karena siswa yang

terlambat harus menerima hukuman terlebih dahulu oleh guru yang

bersangkutan kemudian baru diperbolehkan masuk ke kelas

masing-masing.

Page 82: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

69

b. Shalat Dhuha

Kegiatan shalat dhuha untuk kelas X dilaksanakan pada hari

Senin dan Kamis. Berdasarkan observasi peneliti, siswa-siswi

kelas X MAN 1 Kota Magelang sudah tertib mengikuti kegiatan

tersebut. Walaupun terdapat beberapa siswa yang tidak

mengerjakan dengan alasan adanya halangan, namun tak jarang

siswa tidak mengerjakan shalat dhuha tetapi dihabiskan waktunya

untuk istirahat di kantin karena shalat dhuha dilaksanakan pada

jam istirahat pertama.

c. Shalat Dhuhur berjama’ah

Shalat Dhuhur berjama‟ah yang dilaksanakan pada istirahat

kedua ini, sudah dilaksanakan dengan baik. Rata-rata siswa saat

mendengar bel istirahat ke dua, mereka bergegas menuju ke masjid

untuk melaksanakan shalat Dhuhur berjama‟ah. Namun terdapat

beberapa siswa yang bermalas-malasan di kelas dan harus digiring

oleh guru. Untuk siswa yang berhalangan, digiring ke perpustakaan

karena pada jam shalat Dhuhur pintu ruang kelas dikunci, agar

siswa tertib melaksanakan shalat dhuhur berjama‟ah di masjid dan

yang berhalangan pun dapat memanfaatkan waktunya untuk

membaca buku di perpustakaan.

d. Infaq Jum’at

Infaq Jum‟at sudah dilaksanakan sejak lama, dan sudah menjadi

kebiasaan siswa untuk bershadaqah di hari Jum‟at. Namun dalam

Page 83: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

70

pelaksanaannya, dapat dikatakan hampir semua siswa

melaksanakan infaq Jum‟at.

e. Pengajian Kelas

Pengajian kelas hanya dilaksanakan oleh siswa jurusan

Agama dan dilaksanakan satu bulan sekali. Alasan mengapa hanya

dilaksanakan oleh siswa jurusan Agama adalah karena kegiatan

tersebut untuk menunjang materi keagamaan siswa jurusan Agama

serta untuk menambah wawasan keagamaan di luar jam sekolah.

Dalam pelaksanaannya, dapat dikatakan siswa sangat

antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, dapat dibuktikan

dalam absensi kegiatan di mana terdapat 2 orang yang tidak hadir

dari 25 orang dalam satu kelas.

f. Peringatan Hari Besar Islam

1) Latihan Manasik Haji

Kegiatan latihan manasik haji diikuti oleh siswa-siswi jurusan

Agama dan diikuti oleh perwakilan siswa dari jurusan lain. Alasan

mengapa hanya dilaksanakan oleh jurusan Agama dan perwakilan

dari jurusan lain adalah karena siswa-siswi yang diwajibkan

adalah siswa-siswi jurusan Agama, dan untuk jurusan yang lain

adalah sebagai kegiatan tambahan saja. Siswa-siswi yang

bersangkutan melaksanakan dengan menirukan guru-guru

pemandu dengan memakai pakaian ihram untuk siswa laki-laki,

dan memakai pakaian serba putih untuk siswa perempuan.

Page 84: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

71

2) Penyembelihan Hewan Kurban

Dalam kegiatan ini, siswa tidak praktek menyembelih sendiri-

sendiri, namun siswa menyaksikan langsung penyembelihan

kurban yang ada dalam madrasah yang dilaksanakan di lapangan

madrasah. Dengan menyaksikan kegiatan tersebut, siswa

diharapkan dapat memahami dan mengerti tata cara

penyembelihan hewan kurban serta dapat mengambil hikmah dari

penyembelihan hewan kurban.

6. Pembinaan Religiusitas dan Sikap Optimisme

Pada halaman ini merupakan bagian dari analisis saya terhadap

data di lapangan, analisis saya merujuk pada teori-teori yang saya

pelajari, sejauh yang bisa dilakukan oleh saya dalam melihat data bisa

terjadi berbeda dengan hasil analisis orang lain.

a. Dasar Moralitas Siswa

Pembinaan religiusitas merupakan salah satu kegiatan yang

sudah dilaksanakan sejak dulu oleh MAN 1 Kota Magelang dengan

tujuan membentuk sikap siswa menjadi lebih baik dan menjadi

siswa yang berakhlakul karimah. Dengan melihat kenakalan remaja

saat ini pembinaan religiusitas sangat diperlukan sebagai tameng

untuk membentengi sikap siswa dari perilaku yang tidak sesuai

dengan norma-norma agama.

Banyak siswa yang saat ini masih berperilaku tidak sesuai

dengan norma-norma agama antara lain berbohong, mencuri,

Page 85: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

72

membantah nasehat orang tua, bahkan mengkonsumsi narkoba

ataupun minum minuman keras sudah biasa dilakukan oleh

kalangan anak-anak remaja saat ini dikarenakan telah rusaknya

moral anak-anak remaja saat ini. Adanya pembinaan keagamaan di

sekolah khususnya di MAN 1 Kota Magelang akan memberikan

sedikit sumbang sih bagi perbaikan moral siswa-siswi MAN 1 Kota

Magelang.

Pembinaan religiusitas yang tentunya berdasarkan ajaran

Islam di mana ajaran tersebut adalah ajaran Nabi Muhammad saw

yang telah diperintahkan oleh Allah swt untuk mengajarkan kepada

umat Nabi Muhammad saw, Ajaran yang akan membawa manusia

kepada jalan kebaikan yaitu jalan lurus menuju surga Allah.

seseorang yang senantiasa mengamalkan ajaran Allah maka

senantiasa akan berperilaku yang menunjukkan budi pekerti yang

luhur. Karena agama adalah pedoman perilaku seseorang dalam

bertindak, sebagai rambu-rambu dalam berjalan, serta petunjuk

yang akan selalu dibutuhkan di masa mendatang. Allah swt

berfirman:

Artinya:

1. Demi masa

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

Page 86: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

73

3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh

dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat

menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-Ashr [103] : 1-3).

Pembinaan religiusitas adalah salah satu sarana

mendekatkan diri kepada Allah swt dan sebagai sarana untuk

mengukuhkan iman dan ketakwaan kepada sang Khalik, melalui

ibadah wajib ataupun sunnah. Ibadah wajib yang dilaksanakan di

MAN 1 Kota Magelang di antaranya adalah shalat Dhuhur

berjama‟ah. Sedangkan ibadah sunnahnya yaitu membaca alqur‟an,

shadaqah di hari Jum‟at dan shalat Dhuha. Ibadah keduanya

dilaksanakan tak lain untuk meningkatkan iman dan ketakwaan

siswa. Seseorang yang beriman kepada Allah maka budi pekertinya

dengan sendirinya akan mencerminkan seseorang yang beriman

kepada Tuhannya yaitu beramal sholeh karena hatinya telah

tertanam iman yang akan membentengi dari hal-hal yang akan

menjerumuskan kepada akhlak tercela sehingga dalam keadaan

apapun ia akan tetap tenang dan stabil.

Adapun wawancara yang telah peneliti lakukan kepada

beberapa siswa kelas X MAN 1 Kota Magelang mengenai manfaat

yang dirasakan setelah mengikuti kegiatan pembinaan religiusitas

yang diselenggarakan oleh madrasah antara lain KR yang

menjawab

“Membuat hati tenang, jadi banyak ibadahnya” (Wawancara

dengan KR di perpustakaan pada hari Rabu, 16 November 2016

pukul 09.00-09.15 WIB).

Page 87: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

74

Tak lain halnya dengan YJ yang juga menjawab:

“Hati menjadi tenang”. (Wawancara dengan YJ di perpustakaan

pada hari Rabu, 16 November 2016 pukul 09.00-09.15 WIB).

Dengan kata lain pembinaan religius yang dilaksanakan di

MAN 1 Kota Magelang setidaknya membuahkan hasil sesuai yang

diharapkan yaitu dapat memberikan manfaat bagi siswa yang salah

satu manfaatnya adalah memberikan ketenangan. Karena ketika

siswa tenang maka akhlaknya pun akan tenang dan stabil.

Ketika hati tenang dan stabil maka ia akan mudah untuk

mengendalikan hawa nafsunya. Seseorang yang masih terjerat pada

hawa nafsunya maka ia akan mudah untuk melakukan

kemaksiatan. Karena ia mudah terbelenggu oleh bisikan syaitan

yang akan membawanya ke dalam prilaku yang tercela. Allah swt

berfirman:

Artinya:

208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam

Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah

syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

209. tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah

datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, Maka ketahuilah,

bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-

Baqarah [2] : 208-209).

Page 88: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

75

Untuk menjadi orang yang mulia di sisi Allah itu memang

tidaklah mudah. Selain harus beribadah pun juga harus menjaga

perangai kita agar tidak mudah terpeleset ke dalam nafsu syaitan.

Nafsu akan meloloskan ketaatan seseorang jika tidak dibentengi

dengan iman yang kuat.

Meskipun dapat dikatakan di dunia ini tak ada manusia

yang sempurna, namun sebagai seorang hamba dapat berusaha

untuk bisa menjadi manusia yang baik, minimal berjalan sesuai

norma-norma agama yang telah berlaku, seperti tidak berbohong,

tidak mendurhakai orang tua, tidak mencuri, tidak berbuat dzalim

terhadap sesama dan lain sebagainya.

Banyak siswa atau remaja di luar sana yang masih banyak

mencerminkan perangai yang tidak baik, sebagai contoh masih

banyak siswa yang membolos saat pelajaran, berbohong ketika

ditanya alasan mengapa tidak mengerjakan PR, mencuri uang

teman, tawuran dan lain sebagainya.

Penyebab siswa melakukan hal tersebut dapat disebabkan

karena kurang tertanamnya budi pekerti yang baik dan kurangya

kualitas iman yang dimiliki oleh masing-masing siswa tersebut.

Sehingga akan mudah terjebak dalam bujukan syaitan dan dengan

mudahnya melakukan tindakan yang tidak dibenarkan oleh ajaran

agama atau undang-undang negara yang yang telah berlaku.

Page 89: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

76

Oleh karena itu kegiatan pembinaan religiusitas setidaknya

memberikan sumbang sih bagi siswa-siswa MAN 1 Kota Magelang

untuk memberikan bekal bagi ruhaniyah siswa khususnya, sebagai

tameng untuk memberikan perlawanan terhadap nafsu syaitan yaitu

agar siswa selalu dalam jalan lurus tak lain budi pekerti yang luhur

dan selalu dekat dengan Tuhannya. Sehingga perilaku-perilaku

yang tidak diinginkan akan dapat dihindari dan ditinggalkan agar

tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain serta menjadikan

siswa tertanam sifat-sifat terpuji dimasa depan, di hari tua dan

akhir hayat nanti.

Dapat peneliti simpulkan bahwa kegiatan pembinaan

religiusitas merupakan salah satu upaya untuk membina akhlak

siswa MAN 1 Kota Magelang agar menjadi insan yang mulia di

hadapan Allah dan hambanya, terjaga akhlaknya serta agar tidak

merugikan diri sendiri maupun orang lain dan terlebih penting

adalah untuk kesejahteraan agama serta negaranya.

b. Kesiapan Mental Menghadapi Tantangan (Kesiapan

Menghadapi Masalah)

Setiap manusia pasti memiliki masalah, dan setiap masalah

pasti terdapat jalan keluarnya. Adapun besar kecilnya masalah

tersebut tergantung manusia tersebut yang menanggapi masalah itu.

Masalah bisa mencakup beberapa hal, diantaranya masalah dalam

individu, keluarga, ataupun masyarakat.

Page 90: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

77

Namun masalah yang ada dalam manusia akan mudah

diselesaikan jika manusia tersebut pandai dalam menyikapi dan

meyakinkan diri bahwa masalah pasti terdapat jalan keluarnya.

Manusia yang ingin menyelesaikan masalahnya tak lain ketika ia

mau berserah diri kepada Allah dan diiringi dengan usaha

semampunya. Dan menanamkan kepada diri sendiri bahwa setiap

kesulitan pasti sesudahnya terdapat kemudahan. Allah swt

berfirman:

Artinya:“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada

kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.

(QS. Al-Insyirah [94] : 5-6).

Masalah dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu masalah di

luar subjek dan masalah di dalam subjek. Contoh: A tidak dapat

membeli pulsa karena ia tidak mempunyai uang, karena ia tidak

dapat menahannya, kemudian ia mencuri uang milik temannya agar

dapat membeli pulsa. Maka tidak dapat membeli pulsa itu adalah

masalah di luar subjek, sedangkan ia tidak dapat menahan

keinginan untuk membeli pulsa disebut masalah di dalam subjek.

Yang paling terpenting dalam menghadapi masalah adalah

ketika kita mau menahan apa yang kita inginkan, mau bersyukur

apa yang dimiliki. Karena ketika seseorang mau bersyukur maka ia

akan merasa cukup dengan apa yang telah dimilikinya, sehingga

Page 91: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

78

tidak akan timbul rasa keputus asaan dan hilanglah pemikiran yang

negatif dalam diri seseorang.

Selain bersyukur, yang terpenting lainnya adalah sabar, al-

Jilani (Sholikhin, 2009:205-206) memaknai sabar dengan tidak

mengadu kepada seorang makhluk, tidak bergantung kepada sebab,

tidak membenci kepada bencana atau cobaan, dan tidak merasa

senang atas tiadanya cobaan. Ia akan merendah kepada Allah pada

waktu dia fakir dan sempit, dia selalu bersama-Nya atas kehendak-

Nya, ia tidak memandang rendah sifat yang dibolehkan, dan ia

menyambung antara yang terang dengan yang gelap dengan ibadah

dan usaha, sehingga Allah akan memandangnya dengan pandangan

kasih.

Dengan kesabaran itu, cobaaan akan menjadi terasa ringan,

dan Allah akan menjadikan cobaan sebagai sesuatu yang baru yang

disukai-Nya dan sekaligus yang disukai oleh hamba tersebut.

Sebalinya, ketidaksabaran akan menjadikan cobaan terasa semakin

berat dan Allah akan menambahkan beban siksa, sebab berarti

hamba tersebut berpaling dari-Nya. Ketidaksabaran umumnya

merupakan ketetapan hawa nafsu dan merupakan ambisi dalam

mengumpulkan hal duniawi. Allah swt berfirman:

Page 92: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

79

Artinya:” Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan

Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi

orang-orang yang khusyu' “. (QS. Al-Baqarah [2] : 45).

Telah dijelaskan dalam al-Qur‟an bahwa kita diperintahkan

untuk bersabar dalam mengahdapi cobaan, agar hidup lebih tenang

dan tidak terasa berat.

Setelah bersabar, yang harus dilakukan adalah tawakal,

yaitu menyerahkan diri kepada Allah atas apa yang kita terima.

Yakinlah bahwa segala masalah terdapat jalan keluar yang telah

disediakan oleh Allah swt, baik itu manis ataupun pahit, akan tetapi

manis pahit tersebut adalah hal yang terbaik menurut Allah swt

bagi hamba-Nya. Allah berfirman:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan

nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu

kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu

(untuk berbuat jahat), Maka Allah menahan tangan mereka dari

kamu. dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah

sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal.” (QS. Al-

Maidah [5] : 11).

Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan,

terdapat beberapan jawaban siswa mengenai cara mereka

mengahadapi masalah, adapun AC mengungkapkan cara ia

menghadapi masalah:

Page 93: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

80

“Curhat sama temen, trus kalo lagi punya masalah itu jadi kaya

deket sama Allah, dan ibadahnya semakin meningkat”.

(Wawancara dengan AC, di Perpustakaan pada hari Rabu, 16

November 2016 pukul 09.50-10.15 WIB).

Dapat dikatakan siswa tersebut banyak kemungkinan sudah

tertanam keimanan di dalam hatinya. Berbeda dengan ANR ketika

ditanya bagaimana cara ia menghadapi masalah:

“Kadang nangis, terus kalau dapet masukan dari teman-teman

saya coba dulu”. (Wawancara dengan ANR di perpustakaan

pada hari Rabu, 16 November 2016 pukul 09.50-10.15 WIB).

Adapun menurut RABS dalam menghadapi masalah,

menurutnya ia belum bisa tenang jika belum terselesaikan

masalahnya:

“Belum tenang, masih kepikiran karna belum bisa

menyelesaikan”. (Wawancara dengan RABS di masjid pada hari

Senin, 21 November 2016 Pukul 10.00-10.15).

Adapun jawaban kebanyakan siswa seperti YJ, IKK, KR,

NI, UF, AA, MNF, dan lainnya ketika ditanya bagaimana sikapnya

dalam mengahadapi masalah adalah “sabar”, maka dapat dikatakan

siswa tersebut sudah tertanam sikap optimisme dalam menghadapi

masalah.

Dalam menghadapi masalah, siswa mempunyai cara

masing-masing untuk menyelesaikannya. Ada yang tetap tenang

dan bersabar, ada yang dengan cara meluapkan perasaannya

melalui menangis, dan banyak di luar sana yang masih pesimis

dalam menghadapi masalahnya.

Page 94: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

81

Siswa yang mampu menyelesaikan masalahnya dengan

baik dan tetap kuat dalam menghadapi ujian yang diberikan oleh

Allah, maka besar kemungkinan karena ruhnya sehat dan karena

kuatnya keyakinan terhadap Tuhannya, berbeda dengan siswa yang

mudah putus asa, ia tidak yakin Allah akan memberikan jalan

keluar di balik masalah yang dihadapinya.

Menurut Robinson dalam Ghufron dan Risnawita ciri dari

individu yang optimisme yaitu individu yang memiliki sikap

optimis jarang menderita depresi dan lebih mudah mencapai

kesuksesan dalam hidup, memiliki kepercayaan, dapat berubah ke

arah yang lebih baik, adanya pemikiran kepercayaan mencapai

sesuatu yang lebih, dan selalu berjuang dengan kesadaran penuh.

McGinnis juga mengungkapkan bahwa orang-orang optimis

jarang merasa terkejut oleh kesulitan. Mereka merasa yakin

memiliki kekuatan untuk menghilangkan pemikiran negatif,

berusaha meningkatkan kekuatan diri, menggunakan pemikiran

yang inovatif untuk menggapai kesuksesan, dan berusaha gembira

meskipun tidak dalam kondisi bahagia. Dapat dikatakan individu

yang optimis akan mudah untuk menyelesaikan persoalan yang

dihadapi, ia tetap positive thinking serta menggunakan pemikiran

yang berbeda dalam menggapai kesuksesan.

Page 95: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

82

Adapun untuk membentuk pribadi siswa yang dapat

meyakinkan diri bahwa setiap masalah terdapat jalan keluarnya dan

berserah diri kepada Allah adalah dengan meningkatkan iman

kepada Allah SWT. Sedangkan untuk meningkatkan iman adalah

tak lain dengan beribadah. Seperti halnya MAN 1 Kota Magelang

yang menerapkan pembinaan religiusitas untuk memperkokoh iman

siswa sebagai dasar untuk menghadapi segala sesuatu yang akan

datang di kemudian hari.

c. Penguat Spiritual Siswa

Dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang sehat. Banyak

orang yang tubuhnya segar bugar tapi jiwanya sakit, sementara ada

orang yang meski tubuhnya sakit tapi jiwanya tetap sehat.

Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt merupakan modal

utama mencapai dan menjaga kesehatan jiwa.

Sehatnya tubuh adalah ketika tubuh tercukupi oleh gizi,

sama halnya sehatnya hati adalah ketika hati juga tercukupi oleh

gizi. Perbedaannya gizi untuk tubuh/jasamani adalah berwujud

makanan, minuman dan lain-lain, sedangkan gizi untuk hati adalah

gizi spiritual yaitu berdzikir, bermunajat kepada Allah dan lain

sebagainya.

Berdzikir dan bermunajat kepada Allah merupakan gizi

untuk memperkuat spiritual seseorang. Bagaikan handphone yang

Page 96: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

83

membutuhkan batre, di mana batre tersebut harus dicharge ketika

daya sudah melemah. Begitupun spiritual seseorang, yang harus

setiap saat dicharge minimal dalam satu hari melaksanakan shalat

wajib 5 waktu sebagai daya kekuatan spiritual seseorang setiap

harinya. Handphone jika sudah melemah tidak dicharge, maka

handphone tersebut akan mati dan tidak akan dapat digunakan,

maka handphone secanggih apapun, semahal apapun jika tidak ada

batrenya maka tidak ada gunanya. Begitu pula seseorang jika dalam

kesehariannya tidak melakukan charge untuk spiritualnya maka

kekuatan spiritual itupun akan melemah. Dan jika sudah melemah,

maka akan timbul keresahan dalam hati, hidup pun seperti tidak

ada artinya jika jiwanya tidak aman dan tenteram.

Hati yang gersang adalah ketika hati tidak ada siraman yang

membuatnya tenang. Hati yang gersang akan diliputi oleh rasa yang

resah dan gelisah karena kurangnya ketentraman. Kurangnya

makanan rohani akan menurunkan kekuatan spiritual dalam hati.

Sedangkan kekuatan spiritual itu bisa muncul begitu saja dari diri

kita jika Allah menghendaki. Namun demikian kita juga harus

berusaha untuk memunculkannya bahkan mempertajam

kekuatannya dengan melakukan berbagai macam riyadhoh

(amalan).

Tujuan pembinaan agama kepada manusia tak lain adalah

untuk memberikan wawasan, serta penguat spiritual jiwa manusia

Page 97: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

84

dan untuk memenuhi kebutuhan hatinya. Usaha yang dapat

dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan wawasan tersebut

adalah dengan melaksanakan ibadah dan segala yang diperintahkan

oleh Allah dengan berniat untuk mencari ridho Allah dan

meninggalkan segala yang dilarang-Nya.

Menurut Al-Jilani dalam buku Sholikhin (2009:127)

mengungkapkan bahwa jiwa memiliki sifat menentang dan

membangkang. Karenanya untuk menjadi baik, seseorang harus

berusaha melawannya hingga sifat buruknya menyerah kalah.

Agar hati menjadi baik, seseorang harus memiliki takwa

dan tawakal, selalu menauhidkan Allah dan selalu ikhlas dalam

beramal. Untuk itu, maka hati membutuhkan konsumsi berupa

munajat kepada Allah, qiyam, rukuk dan sujud dalam

kehidupannya. Ia harus sibuk dalam mencari ridho Allah.

Wawasan spiritual bagi siswa MAN 1 Kota Magelang dapat

diperoleh dalam pembinaan religiusitas, contoh dengan shalat,

membaca Al-Qur‟an dan lain sebagainya. Berikut nilai-nilai

spiritual yang dapat diperoleh dari kegiatan pembinaan religiusitas

di MAN 1 Kota Magelang:

Shalat berjama‟ah, keutamaan shalat berjamaah adalah

sahalat berjama‟ah lebih utama dari pada shalat sendirian dengan

perbandingan 27 derajat banding satu. Langkah kaki yang kita

Page 98: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

85

langkahkan untuk pergi ke masjid akan diberi pahala setiap

langkahnya, maka dianjurkan saat hendak pergi dan pulang untuk

mengambil jalan yang berbeda, hal tersebut juga sangat

berpengaruh bagi otak manusia untuk mencoba hal baru guna

meningkatkan kreativitas secara tidak langsung. Selain itu, shalat

berjama‟ah juga terdapat nilai-nilai kebersamaan, karena mereka

bersama-sama ruku‟ dan bersujud di hadapan Tuhannya dengan

kerendahan hati, jiwa dan raga.

Membaca Al-Qur‟an. Al-Qur‟an merupakan kitab suci

yang dijadikan sebagai pegangan hidup umat Islam sedunia yang

diturunkan kepada Rasulullah saw untuk seluruh umat manusia.

Al-Qur‟an juga mengajarkan manusia cara beribadah kepada

Allah untuk membersihkan sekaligus menunjukkan kepada

manusia di mana letak kebaikan dalam kehidupan (Makhdlori,

2008:13).

Terdapat manfaat yang dapat diperoleh dari membaca Al-

Qur‟an antara lain: orang yang membaca al-Qur‟an secara tidak

langsung ia telah mengingat Allah, berkomunikasi kepada Allah.

selain itu, Al-Qur‟an akan memberikan ketenangan bagi yang

membacanya, al-Qu‟an akan membersihkan ketegangan yang ada

dalam hati serta akan menghilangkan segala keraguan, karena al-

Qur‟an akan menjelaskan mana yang sesungguhnya benar disertai

penjelasan bukti-bukti yang ada.

Page 99: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

86

Shalat Dhuha. Manfaat dari shalat Dhuha selain sebagai

sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, manfaat yang lain

adalah untuk melebur dosa, shalat Dhuha selain sebagai amal

saleh, shalat dhuha juga dapat menghapus dosa manusia, shalat

Dhuha juga dapat membuka pintu surga, Tentu sangat berbahagia

seorang hamba mendapat ridha Allah dan dapat memilih dengan

leluasa pintu surga yang manakah yang akan dimasukinya. Apabila

kita ingin berbahagia dengan cara bisa memilih pintu surga yang

manakah yang hendak kita lewati maka perbanyaklah shalat dhuha

karena shalat dhuha dapat membuka pintu surga.

Shadaqah. Shadaqah selain sebagai rasa syukur kita kepada

Allah karena kita diberikan kenikmatan juga sebagai umpan untuk

mendapatkan rezeki yang lebih. Orang yang menafkan hartanya

di jalan Allah swt. Akan mendapatkan bayaran yang berlipat

ganda banyaknya. Satu ember harta kita keluarkan untuk

shadaqah, maka Allah akan menggantinya dengan berember-

ember lagi dari arah yang sulit dicerna oleh pikiran. Allah swt

berfirman:

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada

Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah),

Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya

Page 100: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

87

dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan

melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”

(QS. Al-Baqarah [2] : 245).

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembinaan religiusitas

di MAN 1 Kota Magelang dapat mengukuhkan spiritual siswa,

melalui kegiatan tersebut siswa akan selalu mendapatkan makanan

untuk jiwanya, sehingga siswa akan merasa tenang dan aman

setelah mengikuti kegiatan tersebut.

d. Pendorong Sikap Optimisme

Ciri individu yang optimisme memiliki impian untuk

mencapai tujuan, berjuang sekuat tenaga, dan tidak ingin duduk

berdiam diri menanti keberhasilan yang akan diberikan oleh orang

lain. Individu yang optimis akan melakukan sendiri segala

sesuatunya dan tidak ingin memikirkan ketidakberhasilan sebelum

mencobanya. Individu yang optimis berpikir yang terbaik, tetapi

juga memahami untuk memilih bagian masa yang memang

dibutuhkan sebagai ukuran untuk mencari jalan.

Ciri lain adalah ketika ia mau yakin, bersabar dan mau

berjuang sekuat tenaga untuk mencapai apa yang akan

dikehendakinya. individu yang optimisme adalah individu yang

mau berpikir positif terhadap apa yang terjadi dan apa yang akan

terjadi di masa mendatang.

Dalam Islam, sikap optimis sangatlah dianjurkan dalam

mencari rahmat Allah karena optimis akan memberikan semangat

Page 101: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

88

perjuangan bagi setiap mukmin selain itu orang-orang muslim

dilarang pesimis dan berputus asa dalam kehidupannya karena

sikap putus asa adalah karakter orang kafir. Allah SWT berfirman:

Artinya:”Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah

berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa

dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat

Allah, melainkan kaum yang kafir". (QS. Yusuf [12] : 87).

Karakter orang yang beriman adalah sikap optimis, sehingga

mampu menatap masa depan dengan penuh semangat dan berbaik

sangka (husnudzan) kepada Allah. iman yang benar akan

melahirkan rasa aman sehingga seseorang akan selalu optimis.

Setiap individu yang beriman selalu merasa aman karena dirinya

sepenuhnya berada di bawah naungan Allah. rasa aman yang tidak

hanya diresapi secara pribadi namun juga mengalir dalam keluarga

dan masyarakat.

Selain itu Allah juga menjelaskan bahwa orang yang berputus

asa adalah salah satu orang yang sesat, Allah berfirman:

Artinya: “Ibrahim berkata: "tidak ada orang yang berputus

asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat". (QS.

Al-Hijr [15] : 56).

Page 102: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

89

Salah satu metode untuk menumbuhkan sikap optimis adalah

menjalin hubungan yang baik dengan Allah swt melalui dzikir, dan

mendekatkan diri kepada Allah. dengan mengingat Allah hati akan

menjadi tenteram dan jiwa pun lebih terkendali. Dengan berdzikir,

manusia berlindung dan memohon kepada kekuatan yang tidak

terbatas yaitu Allah swt yang memberi ketenangan dan kedamaian

bagi jiwa manusia . Allah berfirman:

Artinya: “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja,

yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan

Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang

Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah

dari apa yang mereka persekutukan”. (QS. Al-Hasyr: 23).

Optimis terhadap masa depan memberikan motivasi positif

bagi kehidupan manusia. Jika manusia mampu menempatkan

dirinya sebagai orang yang positif, maka ia akan juga mampu

mengembangkan seluruh potensinya, dan keluar dari segala bentuk

keterbatasan yang menghalangi. Dengan perilaku dan cara pandang

positif tersebut manusia manusia menjalin hubungan yang lebih

baik dengan sesamanya dan lingkungan sekitar.

Hikmah yang dapat diambil ketika seseorang mau

menerapkan sikap optimis adalah antara lain orang tersebut akan

Page 103: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

90

merasa tenang dalam melaksanakan sesuatu, selain itu ia juga akan

yakin akan kemampuan diri-sendiri tidak bergantung pada bantuan

orang lain, ia pun akan selalu siap dalam mengahdapi segala hal

termasuk pekerjaan. Apabila memperoleh keberhasilan akan

merasa bersyukur dan terus bersemangat dalam bekerja agar hasil

yang diperoleh lebih baik. Dan apabila ia mengalami kegagalan,

maka akan bersabar, tidak putus asa dan tetap optimis. Sikap orang

yang optimis menjadikan kegagalan itu sebagai pengalaman yang

berharga. Ia pun akan mencari sebab-sebab kegagalan untuk

diperbaiki agar kegagalan tidak terulang lagi.

Namun ketika seseorang tidak memiliki sikap optimis, maka

ia akan ragu-ragu akan kemampuan diri-sendiri, ragu-ragu dalam

melakukan sesuatu dan apabila ia mengalami kegagalan akan

mudah putus asa atau pesimis.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada

siswa kelas X MAN 1 Kota Magelang terdapat jawaban yang

berbeda dari setiap individu ketika ditanya mengenai harus menjadi

apa setelah selesai sekolah, YJ mengatakan

“Harus bisa menjadi yang lebih baik dan memberikan contoh

yang baik kepada orang lain.” (Wawancara dengan YJ di

perpustakaan pada hari Rabu, 16 November 2016 pukul

09.00-09.15 WIB).

Page 104: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

91

Sama halnya dengan KR:

“Harus bisa jadi orang yang lebih baik dari kemarin”

(Wawancara dengan KR di perpustakaan pada hari Rabu, 16

November 2016 pukul 09.00-09.15 WIB).

Tidak berbeda dengan IKK :

“Ya harus jadi orang sukses” (Wawancara dengan IKK di

perpustakaan pada hari Rabu, 16 November 2016 pukul 09.00-

09.15 WIB).

Dapat dikatakan YJ, KR dan IKK memiliki sikap optimis untuk

hari-hari yang akan datang.

Kemudian peneliti tanyakan mengenai cita-cita mereka,

jawaban dari setiap individu pun berbeda-beda, YJ siswa jurusan

Agama yang berkeinginan menjadi hafidhoh dengan bermodalkan

dukungan dari orang tua, bahkan ketika ditanya mengenai rencana

5-10 tahun mendatang ia berharap sudah menjadi seorang guru dan

hafal al-Qur‟an.

AC siswa jurusan IPA yang bercita-cita menjadi dokter dan

berminat dalam bidang Ilmu Kalam, kemudian setelah lulus ia

berniat untuk melanjutkan kuliah, dengan tekatnya yang kuat ia

berharap 5-10 tahun kedepan sudah dapat terjun di bidang yang

diminati.

MNF siswa jurusan Bahasa mengatakan bahwa ia bercita-cita

ingin menjadi orang sukses dengan bermodalkan keinginannya dan

dukungan dari orang tua ia setelah lulus sekolah akan melanjutkan

Page 105: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

92

kuliah dan berharap 5-10 tahun ke depan sudah mendapat

pekerjaan.

Dapat disimpulkan siswa-siswi MAN 1 Kota Magelang

mempunyai semangat untuk meraih masa depan, dengan demikian

siswa-siswi MAN 1 Kota Magelang dapat dikatakan memiliki jiwa

optimis, dapat dibuktikan dengan adanya keinginan, harapan dan

cita-cita mereka di masa depan.

Siswa yang memiliki sikap optimis maka ia akan senantiasa

percaya diri dengan apa yang dia lakukan, apa yang dia miliki serta

percaya dengan diri sendiri dalam melakukan hal apapun. Siswa

yang optimis akan selalu gigih dalam menggapai cita-cita, dan

tidak akan mudah putus asa.

Ketika ia melanjutkan kuliah nanti, ia akan selalu

bersemangat dalam belajar, apapun kesulitannya akan ia hadapi

dan diselesaikan dengan baik-baik, karena dalam hatinya telah

tertanam jiwa petarung sehingga ia akan senantiasa siap untuk

berkompetensi. Begitu pula saat ia terjun dalam dunia kerja,

semua tantangan yang diberikan oleh Atasan akan dapat

terselesaikan dengan baik, karena ia senantiasa gigih dan proaktif

untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ia pilih. Saat dalam

berumah tangga nanti pun ia akan senantiasa menerapkan rasa

percaya diri dengan apa yang ia pilih, apa yang ia kerjakan, serta

apatis dengan cacian dan makian tetangga.

Page 106: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dalam skripsi ini

yang berjudul “Implementasi Pembinaan Religiusitas dalam

Mengembangkan Sikap Optimisme Siswa Kelas X MAN 1 Kota

Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017”, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Bentuk-bentuk pembinaan religiusitas pada siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang antara lain adalah tadarus Al-Qur‟an sebelum

pembelajaran dimulai, shalat Dhuhur berjama‟ah, shalat Dhuha,

shadaqah Jum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar Islam

yaitu latihan manasik haji dan penyembelihan hewan kurban.

2. Pelaksanaan pembinaan religiusitas pada siswa kelas X MAN 1 Kota

Magelang tahun pelajaran 2016 / 2017 sudah berjalan dengan baik,

selain karena wajib kegiatan tersebut sudah menjadi kegiatan yang

berlaku sejak dahulu. Pelaksanaan kegiatan pembinaan tersebut dapat

terlaksana dengan adanya faktor-faktor yang mendukung, antara lain

adanya fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan tersebut,

adanya guru yang bersedia membina dan karena partisipasi siswa yang

baik. Adapun faktor yang menghambat antara lain karena adanya

siswa yang terkadang tidak mengikuti kegiatan pembiaan religiusitas

dengan alasan yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Page 107: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

94

3. Implementasi pembinaan religiusitas dalam mengembangkan sikap

optimisme siswa kelas X MAN 1 Kota Magelang antara lain sebagai

dasar moralitas siswa, kesiapan mental menghadapi tantangan

(kesiapan menghadapi masalah), penguat spiritual siswa, pendorong

sikap optimisme, serta pembinaan religiusitas mempunyai pengaruh

yang signifikan untuk menumbuhkan sikap optimisme siswa dalam

menghadapi masalah.

B. Saran

i. Bagi Siswa

Bagi siswa MAN 1 Kota Magelang agar lebih giat dan tertib dalam

mengikuti kegiatan pembinaan keagamaan yang diselenggarakan oleh

madrasah, karena pembinaan religiusitas akan mempengaruhi

seseorang dalam berfikir, bersikap dan bertindak.

ii. Bagi Guru

Bagi guru MAN 1 Kota Magelang, yang terlibat dalam kegiatan

pembinaan religiusitas khususnya, untuk lebih ditingkatkan dalam

pengawasan terhadap siswa dalam pelaksanaan pembinaan religiusitas

pada siswa. Selain itu, akan lebih baik jika diadakan evaluasi, untuk

mengukur sejauh mana siswa mengikuti kegiatan tersebut, dan sejauh

mana kegiatan tersebut dapat terlaksana supaya kegiatan pembinaan

religiusitas dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang direncanakan.

Page 108: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

95

Daftar Pustaka

Al-Qarni, Awadh. B. M, 2005. Agar Anda Tak Jadi Beban. Solo: Era

Intermedia.

Azwar, Saifuddin. 2016. Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Basyiroh. 2015. Pembinaan Keagamaan Dan Pendidikan Karakter Bagi

Remaja Putus Sekolah Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya”

Ungaran Tahun 2014/2015. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga:

Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada.

Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Fauzi, Ikhsan. 2004. Islam Aplikatif. Depok: Bina Mitra Press.

Ghufron M. Nur & Risnawati Rini S. 2016. Teori-Teori Psikologi.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Lathufatul, M Muzamaroh & Muhammad, Faiq. t.th. Keajaiban Shalat

Sunnah. Semarang: Plasma Publishing.

Makhdlori, Muhammad. 2008. Mukjizat-Mukjizat Membaca Al-Qur‟an.

Yogyakarta: Diva Press.

Miles, Matthew. B dan Huberman, A Michael. 1992. Analisis Data

Kualitatif. Jakarta: UI-Press.

Moleong, Lexy J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Nata, Abuddin. 2010. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Rauf, H M Amrin. 2014. Amalan-Amalan Wanita Yang Paling Disenangi

Allah Dan Nabi. Yogyakarta: Sabil.

Sabiq, Salyid. 1982. Fikih Sunnah. Bandung: PT Al-Ma‟arif.

Sahlan, Asmaun. 2010. Mewujudkan Budaya Religius Di Sekolah. Malang:

UIN Maliki Press.

Sardiman. 2009. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada.

Sudiyono. 2009. Ilmu Pendidikan Islam Jilid I. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 109: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

96

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana. S. 2011. Metode penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Tadjab. 1994. Ilmu Jiwa Agama. Surabaya: Karya Abditama.

Tika, Moh Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta:

PT. Rajagrafindo Persada.

Page 110: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

LAMPIRAN

Page 111: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

CATATAN LAPANGAN

No Tanggal Kegiatan

1 Selasa, 1 November

2016

Pukul 08.15-08.30 WIB

Penyerahan surat izin meneliti kepada Kepala

Sekolah

2 Sabtu, 5 November 2016

Pukul 07.45-08.00WIB

Penyerahan surat rekomendasi dari Kepala

Kementrian Agama Kota Magelang kepada

Kepala MAN 1 Kota Magelang

3 Senin, 7 November 2016 Mendapat izin meneliti dari Kepala MAN 1

Kota Magelang

4 Selasa, 8 November

2016

Pukul 08.00-09.00 WIB

Observasi dan dokumentasi

5 Jum‟at, 11 November

2016

Pukul 08.45-09.45 WIB

Minta data siswa dan data guru kepada wakil

kepala kesiswaan, observasi dan dokumentasi

kegiatan infaq Jum‟at, serta wawancara tentang

ekstrakurikuler kepada siswa.

6 Sabtu, 12 November

2016

Pukul 07.00-0715 WIB

Observasi dan dokumentasi kegiatan tadarus al-

Qur‟an

7 Senin, 14 November

2016

Observasi dan dokumentasi kegiatan shalat

dhuha dan shalat dhuhur

Page 112: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

8 Rabu, 16 November

2016

Pukul 09.00-10.15 WIB

Wawancara kepada siswa

9 Minggu, 20 November

2016

Pukul 10.05-12.15 WIB

Observasi dan dokumentasi kegiatan pengajian

kelas X jurusan Agama

10 Senin, 21 November

2016

Pukul 09.15-12.45 WIB

Wawancara kepada siswa dan guru serta

dokumentasi

11 Selasa, 22 November

2016

Pukul 09.00-10.30 WIB

Wawancara kepada guru

Page 113: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

PEDOMAN WAWANCARA

(Untuk siswa)

A. Identitas Narasumber

Nama :

Alamat :

Jabatan :

Tempat :

Hari, Tanggal :

Waktu :

Materi :

B. Transkip Wawancara

1. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

a. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti di

MAN 1 Kota Magelang?

b. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas di MAN

1 Kota Magelang?

c. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

d. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

e. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

f. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

g. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Page 114: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

h. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

2. Sikap optimisme

a. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

b. Apa cita-cita anda?

c. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

d. Apa modal/kekuatan utamanya?

e. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

3. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

a. Apakah anda pernah mendapatkan suatu masalah dalam hidup

anda?

b. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu permasalahan

dengan berbekal keagamaan?

c. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

Page 115: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

PEDOMAN WAWANCARA

(Untuk Guru)

C. Identitas Narasumber

Nama :

Alamat :

Jabatan :

Tempat :

Hari, Tanggal :

Waktu :

Materi :

D. Transkip Wawancara

1. Pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang?

a. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas

X di MAN 1 Kota Magelang?

b. Mengapa kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X di MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

c. Apa tujuannya?

d. Siapa saja yang terlibat?

e. Bagaimana antusias siswa terhadap kegiatan tersebut?

f. Bagaimana jika siswa tidak melaksanakan?

g. Apa faktor pendukung terlaksananya kegiatan pembinaan

religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Page 116: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

h. Apa faktor penghambatnya?

2. Bentuk-bentuk pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1 Kota

Magelang.

a. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan pembinaan religiusitas siswa

kelas X MAN 1 Kota Magelang?

b. Kapan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

c. Dimana kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

d. Apa manfaat dari masing-masing kegiatan tersebut?

Page 117: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Narasumber

Nama : Yumrotul Jannah (YJ)

Alamat : PP. Nurul Ali Kedung Kepis, Sidomulyo, Salaman,

Magelang

Jabatan : Siswa kelas X jurusan Agama

Tempat : Perpustakaan MAN 1 Kota Magelang

Hari, Tanggal : Rabu, 16 November 2016

Waktu : 09.00-09.15 WIB

Materi : Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang, Sikap optimisme, dan pengaruh pembinaan

religiusitas terhadap sikap Optimisme

Transkip Wawancara

4. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

i. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti di

MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Tadarus al-Qur‟an, infaq, shalat dhuha, shalat dhuhur

berjama‟ah, pengajian, penyembelihan hewan kurban dan latihan

manasik haji”.

j. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas di MAN

1 Kota Magelang?

Page 118: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “Semangat”

k. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “tadarus setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai, shalat

dhuha pas istirahat pertama, shalat dhuhur istirahat kedua, infaq

pada hari jum‟at, pengajian kelas ya tiap bulan sekali, kalau

manasik dan penyembelihan kurban pas hari raya idul Adha”.

l. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: tadarus ya di kelas, shalat dhuha dan shalat dhuhur istirahat

di masjid, infaq di kelas, pengajian kelas di rumah siswa, kalau

manasik dan penyembelihan kurban di lapangan sekolah”.

m. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

Jawab: “guru”.

n. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “karena diwajibkan”

o. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab:”Hati menjadi tenang”.

p. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

Jawab: “Tidak ada”

5. Sikap optimisme

f. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

Jawab: “Harus bisa menjadi yang lebih baik dan memberikan

contoh yang baik kepada orang lain”.

Page 119: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

g. Apa cita-cita anda?

Jawab: “Menjadi Hafidhoh”

h. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

Jawab: “Mau kuliah dan mondok”

i. Apa modal/kekuatan utamanya?

Jawab: “Karena keinginan dan dukungan orang tua”.

j. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

Jawab: “Sudah jadi guru agama dan hafal al-Qur‟an”.

6. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

d. Apakah anda pernah mendapatkan suatu kesulitan dalam hidup

anda?

Jawab: “Pernah, karena setiap orang pasti pernah mengalami

kesulitan dalam hidupnya walaupun hanya sepele”.

e. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu masalah dengan

berbekal keagamaan?

Jawab: “Sabar, pasti ada jalan keluarnya”

f. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

Jawab: “Ya, karena setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya”.

Page 120: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

C. Identitas Narasumber

Nama : Ilaiya Khusnul Khotimah (IKK)

Alamat : Sidosari, Gondangrejo, Windusari. Magelang

Jabatan : Siswa Kelas X Jurusan Agama MAN 1 Kota Magelang

Tempat : Perpustakaan

Hari, Tanggal : Rabu, 16 November 2016

Waktu : 09.00-09.15 WIB

Materi : Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang, Sikap optimisme, dan pengaruh

pembinaan religiusitas terhadap sikap Optimisme

D. Transkip Wawancara

7. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

q. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti di

MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Tadarus al-Qur‟an, infaq, shalat dhuha, shalat dhuhur

berjama‟ah, pengajian, penyembelihan hewan kurban dan latihan

manasik haji”.

r. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas di MAN

1 Kota Magelang?

Jawab: “ya diikuti aja”.

Page 121: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

s. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “Kalau tadarus ya setiap pagi sebelum pembelajaran

dimulai, shalat dhuha pas istirahat pertama, shalat dhuhur istirahat

kedua, infaq pada hari jum‟at, pengajian kelas ya tiap bulan sekali,

kalau manasik dan penyembelihan kurban pas hari raya idul Adha”.

t. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “Di area sekolah ini, Kalau tadarus ya di kelas, shalat dhuha

dan shalat dhuhur istirahat di masjid, infaq di kelas , pengajian

kelas di rumah siswa, kalau manasik dan penyembelihan kurban di

lapangan sekolah”.

u. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

Jawab: “ada guru yang memandu, misal tadarus ya dipimpin oleh

guru dari centre”.

v. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “Karena kadang-kadang menyenangkan, dapat tambah-

tambah ibadah”.

w. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Tambah pengalaman”.

x. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

Jawab: “Tidak ada”

8. Sikap optimisme

k. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

Page 122: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “Ya harus jadi orang sukses”.

l. Apa cita-cita anda?

Jawab: “Saya ingin jadi guru agama”

m. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

Jawab: “Kuliah mbak”

n. Apa modal/kekuatan utamanya?

Jawab: “Karena minat saya di bidang agama, apa lagi saya suka

dengan pelajaran Bahasa Arab. Selain itu, orang tua saya juga

mendukung”.

o. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

Jawab: “Saya harus punya pekerjaan”

9. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

g. Apakah anda pernah mendapatkan suatu masalah dalam hidup

anda?

Jawab:”Pernah”.

h. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu permasalahan

dengan berbekal keagamaan?

Jawab: “Sabar dan diselesaikan dengan sebisa mungkin”.

i. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

Jawab:”Ya, karena sikap optimis itu penting”

Page 123: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

E. Identitas Narasumber

Nama : Khairil Roqi (KR)

Alamat : Mlagen, Sidosari, Bandongan, Magelang

Jabatan : Siswa kelas X jurusan Agama

Tempat : Perpustakaan MAN 1 Kota Magelang

Hari, Tanggal : Rabu, 16 November 2016

Waktu : 09.00-09.15 WIB

Materi : Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang, Sikap optimisme, dan pengaruh pembinaan

religiusitas terhadap sikap Optimisme

F. Transkip Wawancara

10. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

y. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti di

MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Tadarus al-Qur‟an, infaq, shalat dhuha, shalat dhuhur

berjama‟ah, pengajian, penyembelihan hewan kurban dan latihan

manasik haji semuanya saya ikuti”.

z. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas di MAN

1 Kota Magelang?

Jawab: “ ya semangat”.

aa. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

Page 124: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “tadarus setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai, shalat

dhuha pas istirahat pertama, shalat dhuhur istirahat kedua, infaq

pada hari jum‟at, pengajian kelas ya tiap bulan sekali, kalau

manasik dan penyembelihan kurban pas hari raya idul Adha”.

bb. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “Kalau tadarus ya di kelas, shalat dhuha dan shalat dhuhur

istirahat di masjid, infaq di kelas, pengajian kelas di rumah siswa,

kalau manasik dan penyembelihan kurban di lapangan sekolah”.

cc. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

Jawab: “Ada Gurunya”.

dd. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “Karena sudah peraturan mbak, jadi dipatuhi aja”.

ee. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Membuat hati tenang, jadi lebih banyak ibadahnya”.

ff. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

Jawab:”Tidak ada”

11. Sikap optimisme

p. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

Jawab: “Harus bisa jadi orang yang lebih baik dari kemarin”.

q. Apa cita-cita anda?

Jawab: “Jadi dosen mbak”.

r. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

Page 125: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “kuliah”.

s. Apa modal/kekuatan utamanya?

Jawab: “karena keinginan, dari segi ekonomi insyaallah bisa, dan

didukung oleh orang tua”

t. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

Jawab: “Terwujud jadi dosen”.

12. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

gg. Apakah anda pernah mendapatkan kesulitan dalam hidup anda?

Jawab: “Pernah”.

hh. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu permasalahan

dengan berbekal keagamaan?

Jawab: “Sabar”.

ii. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

jawab:”Ya, karena kalau tidak optimis bisa prustasi”

Page 126: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

G. Identitas Narasumber

Nama : Aisyah Chofifati (AC)

Alamat : Ngabean, Tanjungsari, Windusari, Magelang

Jabatan : Siswa kelas X jurusan IPA

Tempat : Perpustakaan MAN 1 Kota Magelang

Hari, Tanggal : Rabu, 16 November 2016

Waktu : 09.50-10.15 WIB

Materi : Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang, Sikap optimisme, dan pengaruh pembinaan

religiusitas terhadap sikap Optimisme

H. Transkip Wawancara

13. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

jj. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti di

MAN 1 Kota Magelang?

Jawab:”Tadarus Al-Qur‟an, shalat dhuha, shalat dhuhur, infaq,

manasik haji dan penyembelihan hewan kurban, untuk pengajian

kelas di jurusan IPA tidak ada, adanya di jurusan Agama”.

kk. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas di MAN

1 Kota Magelang?

Jawab:”ya semangat”.

ll. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

Page 127: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an pagi hari sebelum pelajaran dimulai,

shalat dhuha jam istirahat pertama, shalat dhuhur istirahat kedua,

infaq di hari Jum‟at, manasik haji dan penyembelihan hewan

kurban di hari raya idul adha”.

mm. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an di kelas, shalat dhuha di masjid, shalat

dhuhur di masjid, infaq di kelas dikumpulkan kepada ketua kelas

dan setelah itu diserahkan kepada anak Rohis, manasik haji dan

penyembelihan hewan kurban di lapangan”.

nn. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

Jawab: “Guru”.

oo. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “Ya karena wajib, jika tidak ikut akan dapat point, dan jika

pointnya sudah mencapai batas maksimal siswa bisa dikeluarkan”.

pp. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Kalau dirumah kadang suka malas, setidaknya kalau di

sekolah saya bisa beribadah”.

qq. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

Jawab: “Setahu saya tidak ada”

14. Sikap optimisme

u. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

Jawab: “Mengamalkan apa yang sudah dipelajari”.

Page 128: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

v. Apa cita-cita anda?

Jawab: “ingin menjadi dokter tetapi saya juga berminat di bidang

ilmu Kalam”.

w. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

Jawab: “Kuliah”

x. Apa modal/kekuatan utamanya?

Jawab: “Karena keinginan untuk mengejar cita-cita”.

y. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

Jawab: “Terjun di bidang yang saya minati”,

15. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

j. Apakah anda pernah mendapatkan suatu masalah dalam hidup

anda?

Jawab: “Pernah”.

k. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu permasalahan

dengan berbekal keagamaan?

Jawab: “Curhat sama temen, trus kalau lagi punya masalah itu jadi

kaya deket sama Allah, dan ibadahnya semakin meningkat”.

l. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

Jawab: “iya, karena itu penting”.

Page 129: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

I. Identitas Narasumber

Nama : Nia Isnanti (NI)

Alamat : Kadiwongso, Sukodadi, Bandongan, Magelang

Jabatan : Siswa kelas X jurusan IPA

Tempat : Perpustakaan MAN 1 Kota Magelang

Hari, Tanggal : Rabu, 16 November 2016

Waktu : 09.50-10.15 WIB

Materi : Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang, Sikap optimisme, dan pengaruh pembinaan

religiusitas terhadap sikap Optimisme

J. Transkip Wawancara

16. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

rr. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti di

MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an, shalat dhuha, shalat dhuhur, infaq,

manasik haji dan penyembelihan hewan kurban, untuk pengajian

kelas di jurusan IPA tidak ada, adanya di jurusan Agama”.

ss. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas di MAN

1 Kota Magelang?

Jawab:”Semangat”.

tt. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

Page 130: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an pagi hari sebelum pelajaran dimulai,

shalat dhuha jam istirahat pertama, shalat dhuhur istirahat kedua,

infaq di hari Jum‟at, manasik haji dan penyembelihan hewan

kurban di hari raya idul adha”.

uu. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an di kelas, shalat dhuha di masjid, shalat

dhuhur di masjid, infaq di kelas dikumpulkan kepada ketua kelas

dan setelah itu diserahkan kepada anak Rohis, manasik haji dan

penyembelihan hewan kurban di lapangan”.

vv. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

Jawab: “Guru”.

ww. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “Ya karena wajib, jika tidak ikut akan dapat point, dan jika

pointnya sudah mencapai batas maksimal siswa bisa dikeluarkan”.

xx. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Ya kalau di sekolah jadi rajin ibadah”.

yy. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

Jawab:” Tidak ada”

17. Sikap optimisme

z. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

Jawab: “Mengamalkan apa yang sudah dipelajari”.

aa. Apa cita-cita anda?

Page 131: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab:”Guru Matematika”.

bb. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

Jawab: “Kuliah”.

cc. Apa modal/kekuatan utamanya?

Jawab: “Karena keinginan untuk mengejar cita-cita”.

dd. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

Jawab:”Sudah bisa terjun jadi guru”.

18. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

m. Apakah anda pernah mendapatkan suatu masalah dalam hidup

anda?

Jawab: “Pernah”.

n. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu permasalahan

dengan berbekal keagamaan?

Jawab: “Ya kalau saya sabar aja”.

o. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

Jawab: “Iya agar hatinya kuat”.

Page 132: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

K. Identitas Narasumber

Nama : Arum Nuzulur Rohmah (ANR)

Alamat : Sidosari, Gondangrejo, Windusari, Magelang

Jabatan : Siswa kelas X jurusan IPA

Tempat : Perpustakaan MAN 1 Kota Magelang

Hari, Tanggal : Rabu, 16 November 2016

Waktu : 09.50-10.15 WIB

Materi : Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang, Sikap optimisme, dan pengaruh pembinaan

religiusitas terhadap sikap Optimisme

L. Transkip Wawancara

19. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

zz. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti di

MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an, shalat dhuha, shalat dhuhur, infaq,

manasik haji dan penyembelihan hewan kurban, untuk pengajian

kelas di jurusan IPA tidak ada, adanya di jurusan Agama”.

aaa. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas di MAN

1 Kota Magelang?

Jawab:”Semangat juga”

bbb. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

Page 133: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an pagi hari sebelum pelajaran dimulai,

shalat dhuha jam istirahat pertama, shalat dhuhur istirahat kedua,

infaq di hari Jum‟at, manasik haji dan penyembelihan hewan

kurban di hari raya idul adha.”

ccc. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an di kelas, shalat dhuha di masjid, shalat

dhuhur di masjid, infaq di kelas dikumpulkan kepada ketua kelas

dan setelah itu diserahkan kepada anak Rohis, manasik haji dan

penyembelihan hewan kurban di lapangan”.

ddd. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

Jawab: “Guru”.

eee. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “Ya karena wajib, jika tidak ikut akan dapat point, dan jika

pointnya sudah mencapai batas maksimal siswa bisa dikeluarkan”.

fff. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Ada perubahan, yang dulunya jarang-jarang baca al-

Qur‟an dan lain-lain sekarang jadi ada peningkatan”.

ggg. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

20. Sikap optimisme

ee. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

Jawab: “Mengamalkan apa yang sudah dipelajari”.

ff. Apa cita-cita anda?

Page 134: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “Guru bahasa Arab”

gg. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

Jawab: “Kuliah”.

hh. Apa modal/kekuatan utamanya?

Jawab: “karena ingin menegjar cita-cita”.

ii. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

Jawab: “Pengen jadi Hafidhoh”

21. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

p. Apakah anda pernah mendapatkan suatu masalah dalam hidup

anda?

Jawab: “Pernah”.

q. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu permasalahan

dengan berbekal keagamaan?

Jawab: “kadang nangis, terus kalau dapet masukan dari teman-

teman ya saya coba dulu”.

r. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

Jawab: “Iya, agar tidak depresi”.

Page 135: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

M. Identitas Narasumber

Nama : Ulhak Fihasidiq (UF)

Alamat : Banjarnegara

Jabatan : Siswa kelas X jurusan Bahasa

Tempat : Depan kelas X Bahasa

Hari, Tanggal : Senin, 21 November 2016

Waktu : 10.10-10.23 WIB

Materi : Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang, Sikap optimisme, dan pengaruh pembinaan

religiusitas terhadap sikap Optimisme

N. Transkip Wawancara

22. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

hhh. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti di

MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an, shalat dhuha, shalat dhuhur, infaq,

manasik haji dan penyembelihan hewan kurban, untuk pengajian

kelas di jurusan Bahasa tidak ada, adanya di jurusan Agama”.

iii. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas di MAN

1 Kota Magelang?

Jawab:”Ya kadang semangat, kadang malas”.

jjj. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

Page 136: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an pagi hari sebelum pelajaran dimulai,

shalat dhuha jam istirahat pertama, shalat dhuhur istirahat kedua,

infaq di hari Jum‟at, manasik haji dan penyembelihan hewan

kurban di hari raya idul adha”.

kkk. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an di kelas, shalat dhuha di masjid, shalat

dhuhur di masjid, infaq di kelas dikumpulkan kepada ketua kelas

dan setelah itu diserahkan kepada anak Rohis, manasik haji dan

penyembelihan hewan kurban di lapangan”.

lll. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

Jawab:”Guru”.

mmm. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab:”Karena wajib”.

nnn. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Jadi bisa memperbanyak ibadah”

ooo. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

Jawab:”Tidak ada”.

23. Sikap optimisme

jj. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

Jawab: “Bisa lebih baik dari kemarin”.

kk. Apa cita-cita anda?

Jawab: “Jadi ahli bahasa”.

Page 137: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

ll. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

Jawab: “Kuliah”

mm. Apa modal/kekuatan utamanya?

Jawab:”Karena minat”.

nn. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

Jawab: “Terwujudnya cita-cita”.

24. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

s. Apakah anda pernah mendapatkan suatu masalah dalam hidup

anda?

Jawab:”Pastinya pernah”

t. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu permasalahan

dengan berbekal keagamaan?

Jawab:”Yakin aja pasti ada jalan keluarnya”.

u. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

Jawab:”Iya, karena dengan optimis pasti hati jadi mantap”.

Page 138: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

O. Identitas Narasumber

Nama : Ahmad Afiata (AA)

Alamat : Mertoyudan, Magelang

Jabatan : Siswa kelas X jurusan Bahasa

Tempat : Depan kelas X Bahasa

Hari, Tanggal : Senin, 21 November 2016

Waktu : 10.10-10.23 WIB

Materi : Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang, Sikap optimisme, dan pengaruh pembinaan

religiusitas terhadap sikap Optimisme

P. Transkip Wawancara

25. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

ppp. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti di

MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an, shalat dhuha, shalat dhuhur, infaq,

manasik haji dan penyembelihan hewan kurban, untuk pengajian

kelas di jurusan Bahasa tidak ada, adanya di jurusan Agama”.

qqq. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas di MAN

1 Kota Magelang?

Jawab:”Ya semangat”.

rrr. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

Page 139: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an pagi hari sebelum pelajaran dimulai,

shalat dhuha jam istirahat pertama, shalat dhuhur istirahat kedua,

infaq di hari Jum‟at, manasik haji dan penyembelihan hewan

kurban di hari raya idul adha”.

sss. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an di kelas, shalat dhuha di masjid, shalat

dhuhur di masjid, infaq di kelas dikumpulkan kepada ketua kelas

dan setelah itu diserahkan kepada anak Rohis, manasik haji dan

penyembelihan hewan kurban di lapangan”.

ttt. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

Jawab: ”Guru”.

uuu. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab:”Karena wajib, dan kalau tidak dilaksanakan bisa dapat

point”.

vvv. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab:”Lebih rajin dari pada di rumah”.

www. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

Jawab: ”Tidak ada”.

26. Sikap optimisme

oo. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

Jawab: “Bisa lebih baik dari kemarin”.

pp. Apa cita-cita anda?

Page 140: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “Bisa membanggakan orang tua”.

qq. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

Jawab: “Kuliah”.

rr. Apa modal/kekuatan utamanya?

Jawab:”Karena ingin”.

ss. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

Jawab: “Sudah bisa mewujudkan cita-cita”.

27. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

v. Apakah anda pernah mendapatkan suatu masalah dalam hidup

anda?

Jawab:”Pernah”.

w. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu permasalahan

dengan berbekal keagamaan?

Jawab:”Sabar, tapi belum 100% sabar”.

x. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

Jawab:”Iya, karena itu penting dalam kehidupan”.

Page 141: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

Q. Identitas Narasumber

Nama : Muhammad Nurman Faisal (MNF)

Alamat : Tegalrejo, Magelang

Jabatan : Siswa kelas X jurusan Bahasa

Tempat : Depan kelas X Bahasa

Hari, Tanggal : Senin, 21 November 2016

Waktu : 10.10-10.23 WIB

Materi : Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang, Sikap optimisme, dan pengaruh

pembinaan religiusitas terhadap sikap Optimisme

R. Transkip Wawancara

28. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

xxx. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti di

MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an, shalat dhuha, shalat dhuhur, infaq,

manasik haji dan penyembelihan hewan kurban, untuk pengajian

kelas di jurusan Bahasa tidak ada, adanya di jurusan Agama”.

yyy. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas di MAN

1 Kota Magelang?

Jawab:”Semangat, tapi kadang suka menunda-nunda”.

Page 142: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

zzz. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an pagi hari sebelum pelajaran dimulai,

shalat dhuha jam istirahat pertama, shalat dhuhur istirahat kedua,

infaq di hari Jum‟at, manasik haji dan penyembelihan hewan

kurban di hari raya idul adha”.

aaaa. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: ”Tadarus Al-Qur‟an di kelas, shalat dhuha di masjid, shalat

dhuhur di masjid, infaq di kelas dikumpulkan kepada ketua kelas

dan setelah itu diserahkan kepada anak Rohis, manasik haji dan

penyembelihan hewan kurban di lapangan”.

bbbb. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

Jawab: ”Guru”.

cccc. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: ”Karena wajib, kalau tidak melaksanakan bisa dimarahi”.

dddd. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab:”Sebelumnya belum lancar membaca al-Qur‟an sekarang

sudah lebih lancar”.

eeee. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

Jawab: ”Tidak ada”.

29. Sikap optimisme

tt. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

Jawab: “Bisa lebih baik dari kemarin”.

Page 143: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

uu. Apa cita-cita anda?

Jawab: “Jadi orang sukses”.

vv. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

Jawab: “Kuliah”.

ww. Apa modal/kekuatan utamanya?

Jawab:”Karena keinginan dan dukungan orang tua”.

xx. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

Jawab: “Sudah dapat pekerjaan”.

30. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

y. Apakah anda pernah mendapatkan suatu masalah dalam hidup

anda?

Jawab:”Pernah”.

z. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu permasalahan

dengan berbekal keagamaan?

Jawab:”Dengan sabar, meskipun kadang masih suka emosi”.

aa. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

Jawab:”Iya, meskipun kadang-kadang belum bisa mengendalikan

emosi”

Page 144: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

E. Identitas Narasumber

Nama : Annis Wachdatana (AW)

Alamat : Dlinggo, Ngadirejo, Tegalrejo, Magelang

Jabatan : Siswa kelas X jurusan Bahasa

Tempat : Depan kelas X Bahasa

Hari, Tanggal : Senin, 21 November 2016

Waktu : 10.00-10.12 WIB

Materi : Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang, Sikap optimisme, dan pengaruh pembinaan

religiusitas terhadap sikap Optimisme

F. Transkip Wawancara

31. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

ffff. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti di

MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “tadarus sebelum pelajaran dimulai, shalat dhuha, shalat

dhuhur berjama‟ah, dan infaq itu di hari jum‟at”.

gggg. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas

di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab:”Semangat, karena kegiatan yang baik”.

hhhh. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

Page 145: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “Ya kalau tadarus itu pagi sebelum pelajaran dimulai, shalat

dhuha setiap Senin dan Kamis pas istirahat pertama, shalat dhuhur

di istirahat ke dua, dan infaq itu di hari jum‟at”.

iiii. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “Di kelas untuk tadarus, di masjid untuk shalat dhuhur dan

shalat dhuha, infaq itu juga di kelas biasanya dikasihkan ketua

kelas trus ketua kelas menyerahkan kepada anak Rohis, untuk

manasik haji dan penyembelihan hewan kurban di lapangan”.

jjjj. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

Jawab: “Ada gurunya”

kkkk. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab:”Ya karena kegiatan yang baik dan sudah jadi peraturan dari

sekolah”.

llll. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab:”Kalau tadarus itu bisa nyicil-nyicil ngaji di sekolah,

kemudian bisa membiasakan shalat dhuha kalau infaqnya jadi bisa

belajar memberi dan amal dengan ikhlas. Kalau shalat dhuhur

disini jadi bisa membiasakan shalat dhuhr berjama‟ah kalau di

rumah kan enggak. Kalau manasik haji jadi tau tata caranya”.

mmmm. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

Jawab: “Nggak ada”.

32. Sikap optimisme

Page 146: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

yy. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

Jawab: “ya harus bisa jadi orang yang bisa membanggakan orang

tua”.

zz. Apa cita-cita anda?

Jawab: “ Saya ingin Guru”

aaa. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

Jawab: “Maunya kuliah”.

bbb. Apa modal/kekuatan utamanya?

Jawab:” ya karena keinginan dan untuk menjadi guru itu kan harus

kuliah”.

ccc. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

Jawab: “Pengennya sudah dapat pekerjaan.”

33. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

bb. Apakah anda pernah mendapatkan suatu masalah dalam hidup

anda?

Jawab: “Pernah”.

cc. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu permasalahan

dengan berbekal keagamaan?

Jawab: “Ya sabar, pasti ada solusinya”.

dd. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

Jawab: “iya, karena agar bisa lebih kuat”.

Page 147: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

G. Identitas Narasumber

Nama : Ahmad Taufiq. H (ATH)

Alamat : Magelang

Jabatan : Siswa jurusan IPS

Tempat : Masjid

Hari, Tanggal : Senin, 21 November 2016

Waktu : 10.00-10.15 WIB

Materi : Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang, Sikap optimisme, dan pengaruh pembinaan

religiusitas terhadap sikap Optimisme

H. Transkip Wawancara

34. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

nnnn. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti

di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Tadarus al-Qur‟an, shalat dhuha, infaq Jum‟at”

oooo. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas

di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Biasa aja”

pppp. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “Tadarus sebelum pelajaran dimulai, shalat dhuha pada jam

istirahat, infaq di hari jum‟at.”

Page 148: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

qqqq. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “ Lingkungan sekolah”

rrrr. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

Jawab: “Ada gurunya”

ssss. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “Sudah peraturan”

tttt. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Tadarus dapat menenangkan hati, dapat karomah juga.

Shalat Dhuha memperlancar rezeki, membuat hati tenang, dan baik

untuk kesehatan”.

uuuu. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

Jawab: “Tidak ada”.

35. Sikap optimisme

ddd. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

Jawab: “belum tau”.

eee. Apa cita-cita anda?

Jawab: “belum pasti”

fff. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

Jawab: “Kuliah jurusan olahraga”

ggg. Apa modal/kekuatan utamanya?

Jawab: “hoby”

hhh. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

Page 149: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “Guru olahraga”

36. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

ee. Apakah anda pernah mendapatkan suatu masalah dalam hidup

anda?

Jawab: “Pernah”

ff. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu permasalahan

dengan berbekal keagamaan?

Jawab: “Mengambil hikmah”

gg. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

Jawab: “kadang-kadang”

Page 150: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

I. Identitas Narasumber

Nama : Ramadhan Adi Bagus Saputra (RABS)

Alamat : Magelang

Jabatan : Siswa Jurusan IPS

Tempat : Masjid

Hari, Tanggal : Senin, 21 November 2016

Waktu : 10.00-10.15

Materi : Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1

Kota Magelang, Sikap optimisme, dan pengaruh pembinaan

religiusitas terhadap sikap Optimisme

J. Transkip Wawancara

37. Respon terhadap kegiatan pembinaan religiusitas MAN 1 Kota

Magelang

vvvv. Kegiatan pembinaan religiusitas apa yang sering anda ikuti

di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Tadarus al-Qur‟an, shalat dhuha, infaq Jum‟at”

wwww. Bagaimana sikap anda saat mengikuti kegiatan religiusitas

di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Ya diikuti aja”

xxxx. Kapan anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “Tadarus sebelum pelajaran dimulai, shalat dhuha pada jam

istirahat, infaq di hari jum‟at”.

Page 151: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

yyyy. Dimana anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “kalau shalat di masjid, tadarus di kelas”

zzzz. Siapa yang memandu jalannya kegiatan tersebut?

Jawab: “ada gurunya”.

aaaaa. Mengapa anda mengikuti kegiatan tersebut?

Jawab: “ada peraturannya dan pengen juga”.

bbbbb. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti kegiatan

pembinaan religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “dhuha memperlancar rezeki, juga jadi lebih giat”.

ccccc. Adakah bentuk evaluasi dari kegiatan tersebut?

Jawab: „tidak ada”

38. Sikap optimisme

iii. Setelah selesai dari MAN 1 Kota Magelang anda harus bisa apa?

Jawab: “belum tau”

jjj. Apa cita-cita anda?

Jawab: “belum punya pandangan”

kkk. Apa rencana anda setelah selesai dari sini?

Jawab: “belum punya pandangan juga”

lll. Apa modal/kekuatan utamanya?

Jawab: “masih bingung”

mmm. Apa target anda di waktu 5-10 tahun ke depan?

Jawab: “jadi pengusaha”

Page 152: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

39. Pengaruh pembinaan religiusitas terhadap sikap optimisme

hh. Apakah anda pernah mendapatkan suatu masalah dalam hidup

anda?

Jawab: “pernah”

ii. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi suatu permasalahan

dengan berbekal keagamaan?

Jawab: “belum tenang, masih kepikiran karna belum bisa

menyelesaikan”.

jj. Apakah sikap optimis yang anda terapkan saat anda menghadapi

suatu masalah?

Jawab: “kadang-kadang”.

Page 153: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

K. Identitas Narasumber

Nama : Nikmatul Khoiriyah, S.Pd.I (NK)

Alamat : Kalegen RT 05 RW 03 Bandongan, Magelang

Jabatan : Guru PAI dan pembina Rohis

Tempat : Perpustakaan MAN 1 Kota Magelang

Hari, Tanggal : Senin, 21 November 2016

Waktu : 09.45-10.15 WIB

Materi : Pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas dan bentuk-

bentuknya

L. Transkip Wawancara

3. Pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang?

i. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas

X di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Selama ini alhamdulillah sudah lancar”.

j. Mengapa kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X di MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

Jawab: “Kegiatan pembinaan religiusitas sudah mejadi salah satu

program madrasah yang sudah berlaku sejak dulu, namun

kegiatannya lebih banyak di 3-4 tahun sekarang dari pada tahun-

tahun sebelumnya, fasilitasnya pun sudah lengkap”.

k. Apa tujuannya?

Page 154: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “Pembinaan religiusitas disini bertujuan untuk membentuk

anak-anak MAN 1 Kota Magelang menjadi anak yang berakhlak

mulia kemudian menumbuhkan kebiasaan religiusitas,

menumbuhkan ketakwaan kepada Allah SWT serta sebagai sarana

mendekatkan diri kepada Allah”.

l. Siapa saja yang terlibat?

Jawab: “Yang terlibat ya siswa dan guru, siswa sebagai peserta atau

objeknya sedangkan guru berperan sebagai pendamping”.

m. Bagaimana antusias siswa terhadap kegiatan tersebut?

Jawab: “ya namanya anak-anak itu tergantung ya, ya antusias sih

antusias, akan tetapi keantusiasannya itu tidak 100% bukan tidak

tapi belum 100% baru 90an % yang 10% nya itu bisa antusias

mungkin ketika dipaksa siswa tersebut mau ikut, jadi harus ada

keharusan ikut kemudian mereka akan menjadi terbiasa”.

n. Bagaimana jika siswa tidak melaksanakan?

Jawab: “Jika siswa tidak melaksanakan maka ya akan dapat teguran,

setelah ditegur tidak mau selanjutnya ia akan dipaksa, dan jika

dipaksa tidak mau ya dikasih point dimana point tersebut jika sudah

banyak siswa akan dapat sanksi”.

o. Apa faktor pendukung terlaksananya kegiatan pembinaan

religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Kalau faktor pendukung, sekolah sudah menyediakan

fasilitas untuk masing-masing kegiatan pembinaan religiusitas.

Page 155: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Misal kegiatan tadarus al-Qur‟an sekolah sudah menyediakan al-

Qur‟an, untuk shalat dhuha dan shalat dhuhur sudah disediakan

masjid dan beberapa mukena, kegiatan manasik haji sudah

disediakan miniatur ka‟bahnya dan lain sebagainya”.

p. Apa faktor penghambatnya?

Jawab: “Kadang anak ada yang tidak ikut dalam kegiatan tersebut

dengan alasan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Misal ada siswi

tidak melaksanakan shalat dhuhur berjama‟ah dengan alasan sedang

halangan padahal setelah diperiksa tidak sedang halangan”.

4. Bentuk-bentuk pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1 Kota

Magelang.

a. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan pembinaan religiusitas siswa

kelas X MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Banyak ya, mulai dari tadarus al-Qur‟an, shalat dhuha,

shalat dhuhur berjama‟ah, infaq jum‟at, pengajian kelas untuk

jurusan agama, kemudian ada PHBI dimana sekolah

menyelenggarakan kegiatan penyembelihan kurban dan latihan

manasik haji, baca do‟a awal dan akhir tahun”.

b. Kapan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

Jawab: “Tadarus itu di pagi hari sebelum pembelajaran dimulai

sekitar pukul 07.00-07.15 WIB, shalat dhuha khusus kelas X itu

di hari Senin dan Kamis pada jam 10.15 WIB yaitu di jam

Page 156: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

istirahat pertama, kemudian shalat dhuhur tentunya di waktu

istirahat ke dua yaitu jam 12.30 WIB, kemudian untuk pengajian

kelas itu biasanya dilaksanakan satu bulan sekali, dan untuk

kurban dan manasik itu di hari raya idul adha diambilkan di hari

Tasyrik”.

c. Dimana kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

Jawab: “Ya sesuai dengan jenis kegiatannya ada yang di masjid

kemudian di kelas, dan di lapangan. Untuk yang di kelas meliputi

tadarus al-Qur‟an dan infaq itu juga di kelas cuma nanti

penyerahannya ketua kelas ke depan TU menyerahkan ke anak-

anak Rohis. Kalau yang di masjid tentunya shalat dhuhur dan

shalat dhuha. Untuk yang di lapangan itu kegiatan kurban dan

manasik haji.

d. Apa manfaat dari masing-masing kegiatan tersebut?

Jawab: “Kalau manfaat sangat banyak ya, tadarus itu bisa melatih

anak-anak yang belum lancar baca al-Qur‟an jadi lebih lancar,

kemudian shalat dhuhur jama‟ah itu setidaknya menertipkan

siswa agar bisa shalat berjama‟ah, untuk shalat dhuha ya agar

mereka bisa melaksanakan ibadah sunnah, kemudian untuk

pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dan latihan manasik

haji agar mereka bisa memperoleh gambaran untuk bekal dalam

pelaksanaan besok yang sesungguhnya”.

Page 157: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

M. Identitas Narasumber

Nama : Muhammad Nasir, S. Ag. (MN)

Alamat : Kauman, Payaman, Secang, Magelang

Jabatan : Guru PAI dan pembina Rohis

Tempat : Perpustakaan MAN 1 Kota Magelang

Hari, Tanggal : Senin, 21 November 2016

Waktu : 10.00-10.30 WIB

Materi : Pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas dan bentuk-

bentuk kegiatannya

N. Transkip Wawancara

5. Pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang?

q. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas

X di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Lancar, Dan banyak dibantu oleh anak-anak Rohis. misal

mau melaksanakan shalat dhuhur dan dhuha biasanya anak-anak

Rohis menggelar karpet di depan masjid karena masjidnya tidak

cukup untuk memuat semua anak-anak MAN 1 Kota Magelang jadi

di depan masjid biasanya digelar karpet”.

r. Mengapa kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X di MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

Page 158: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “Karena memang sudah menjadi pogam sejak dulu hingga

sekarang alhamdulillah masih terus berjalan”.

s. Apa tujuannya?

Jawab: “Sesuai dengan Visi dan Misi serta tujuan MAN 1 Kota

Magelang yaitu untuk membentuk anak-anak yang berakhlakul

karimah serta menumbuhkan sikap religius dan unggul di bidang

keagamaan”.

t. Siapa saja yang terlibat?

Jawab: “Tentunya siswa dan guru. Untuk gurunya dari perintah

bapak kepala sekolah sendiri memang menekankan guru-guru PAI

untuk membantu pelaksanaan kegiatan tersebut”.

u. Bagaimana antusias siswa terhadap kegiatan tersebut?

Jawab: “Ya banyak yang antusias, apa lagi karena anak-anak MAN

1 Kota Magelang ini banyak yang tinggal di pesantren. Jadi

kegiatan tersebut menjadi sinkron antara kegiatan di pesantren dan

di sekolah”.

v. Bagaimana jika siswa tidak melaksanakan?

Jawab: “bagi yang tidak melaksanakan tentunya dapat hukuman ,

namun untuk pertama-tama guru biasanya menegur dahulu, tapi

kalau sudah tidak bisa ya di panggil terus dikasih point”.

w. Apa faktor pendukung terlaksananya kegiatan pembinaan

religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Page 159: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “Kalau faktor pendukung, sekolah sudah menyediakan

fasilitas untuk masing-masing kegiatan pembinaan religiusitas.

Kemudian ya itu tadi karena anak-anak banyak yang tinggal di

pesantren sehingga menjadi faktor pendukung terlaksananya

kegiatan tersebut”.

x. Apa faktor penghambatnya?

Jawab: “Kadang anak ada yang tidak ikut dalam kegiatan tersebut

dengan alasan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Misal ada siswi

tidak melaksanakan shalat dhuhur berjama‟ah dengan alasan sedang

halangan padahal setelah diperiksa tidak sedang halangan”.

6. Bentuk-bentuk pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1 Kota

Magelang.

a. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan pembinaan religiusitas siswa

kelas X MAN 1 Kota Magelang?

Jawab:“Sebenarnya banyak bentuk-bentuk kegiatan pembinaan

religiusitas di sini, tetapi khusus di kelas X yaitu ada shalat dhuha,

ada shalat dhuhur berjama‟ah, tadarus al-Qur‟an, infaq Jum‟at,

kegiatan PHBI yaitu berisi kegiatan penyembelihan hewan kurban

dan latihan manasik haji”.

b. Kapan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

Jawab: “Shalat dhuha khusus siswa kelas X dilaksanakan pada

hari Senin dan Kamis, shalat dhuhur berjama‟ah yang

Page 160: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

pelaksanaannya di jam sitirahat kedua yaitu pukul 12.30 WIB,

kemudian tadarus al-Qur‟an sebelum pelajaran dimulai yaitu jam

07.00-07.15 WIB, infaq Jum‟at yang dilaksanakan pada hari

Jum‟at jam ke tiga atau jam ke empat yaitu sebelum istirahat

pertama, pengajian kelas dilaksanakan satu bulan sekali untuk

tanggalnya ditentukan oleh kelas masing-masing, kemudian ada

kegiatan PHBI yaitu berisi kegiatan penyembelihan hewan kurban

dan latihan manasik haji yang dilaksanakan pada hari Tasyrik”.

c. Dimana kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

Jawab: “Shalat dhuha dan shalat dhuhur berjama‟ah dilaksanakan

di masjid khusus siswa putra di lantai dua dan khusus siswa putri

di lantai satu, kemudian tadarus al-Qur‟an dilaksanakan di kelas

masing-masing karena dipimpin dari pusat, kemudian infaq

Jum‟at dilaksanakan di kelas masing-masing, biasanya anak-anak

mengumpulkan uang kepada ketua kelas lalu ketua kelas

menyerahkan kepada anak-anak Rohis di depan TU, untuk

pengajian kelas dilaksanakan di rumah salah satu siswa dan

biasanya giliran misal bulan ini di rumah si A bulan depan di

rumah si B, kemudian untuk kegiatan penyembelihan hewan

kurban yaitu di lapangan samping kanan masjid dan latihan

manasik haji di lapangan serta depan kelas”.

d. Apa manfaatnya dari masing-masing kegiatan tersebut?

Page 161: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “Kalau manfaat sebenarnya siswa masing-masing yang

merasakan, tetapi jika dilihat dari segi dasarnya shalat jama‟ah itu

kan lebih afdhol dari pada shalat sendirian, kemudian mereka juga

bisa melaksankan perintah-perintah Allah yang bukan wajib.

Misal shalat dhuha, infaq, baca al-Qur‟an. kemudian untuk PHBI

ini agar mereka memperoleh gambaran mengenai tata cara

manasik haji dan penyembelihan hewan kurban”.

Page 162: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

PEDOMAN WAWANCARA

O. Identitas Narasumber

Nama : Siti Ngaisah, S.Ag. (SN)

Alamat : Krajan 1 Rt.02 Rw.01 Ngabean, Secang

Jabatan : Guru PAI dan Kepala Perpustakaan MAN 1 Kota

Magelang

Tempat : Perpustakaan

Hari, Tanggal : Selasa, 22 November 2016

Waktu : 10.32-10.50 WIB

Materi : Pelaksanaan Dan Bentuk-Bentuk Kegiatan Pembinaan

Religiusitas Siswa Kelas X Man 1 Kota Magelang

P. Transkip Wawancara

7. Pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang?

y. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas

X di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Selama ini sudah lancar”.

z. Mengapa kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X di MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

Jawab: “Memang sudah progam dari sekolah sejak dulu”.

aa. Apa tujuannya?

Jawab: “Untuk mendidik siswa melaksanakan perintah Allah

SWT”.

Page 163: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

bb. Siapa saja yang terlibat?

Jawab: “Guru dan siswa, guru itu selain sebagai pendamping tetapi

juga bertugas untuk memantau kegiatan tersebut”.

cc. Bagaimana antusias siswa terhadap kegiatan tersebut?

Jawab: “Siswa melaksanakan dengan sebaik-baiknya”.

dd. Bagaimana jika siswa tidak melaksanakan?

Jawab: “Biasanya di panggil oleh guru dan diberi point”.

ee. Apa faktor pendukung terlaksananya kegiatan pembinaan

religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Adanya guru yang mendampingi dan memantau, kemudian

adanya fasilitas juga”.

ff. Apa faktor penghambatnya?

Jawab: “Ya dari diri siswa sendiri terkadang malas, bahkan ada

yang mengumpat, seperti pas shalat dhuhur itu kadang siswa tidak

shalat dhuhur tanpa sepengetahuan guru”.

8. Bentuk-bentuk pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1 Kota

Magelang.

a. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan pembinaan religiusitas siswa

kelas X MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Ada shalat dhuha, shalat dhuhur berjama‟ah, tadarus al-

qur‟an, infaq jum‟at, sama PHBI yaitu penyembelihan hewan

kurban dan latihan manasik haji”.

Page 164: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

b. Kapan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

Jawab: “Sesuai dengan kegiatan masing-masing ya, kalau shalat

dhuha pada jam istirahat pertama sedangkan shalat dhuhur pada

jam istirahat kedua, kalau tadarus Al-Qu‟an pada pagi hari

sebelum pelajaran dimulai, dan PHBI pas hari raya idul Adha”.

c. Dimana kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

Jawab: “Untuk shalat dhuha, shalat dhuhur tentunya di masjid,

kalau tadarus Al-Qur‟an dan infaq ya di kelas masing-masing, dan

untuk PHBI di lapangan sekolah”.

d. Apa manfaat dari masing-masing kegiatan tersebut?

Jawab: “Manfaatnya agar siswa itu bisa melaksanakan perintah

Allah dan menertipkan siswa untuk beribadah”.

Page 165: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

HASIL WAWANCARA

Q. Identitas Narasumber

Nama : Abdul Jalal, S.Pd.I (AJ)

Alamat : Sambung Lor, Jambe Wangi, Secang, Magelang

Jabatan : Guru PAI MAN 1 Kota Magelang

Mapel : SKI

Tempat : Ruang Guru Olahraga MAN 1 Kota Magelang

Hari, Tanggal : Selasa, 22 November 2016

Waktu : 10.51-11.15 WIB

Materi : Pelaksanaan dan bentuk-bentuk kegiatan pembinaan

religiusitas siswa kelas X MAN 1 Kota Magelang

R. Transkip Wawancara

9. Pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang?

gg. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas

X di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “lancar saja”.

hh. Mengapa kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X di MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

Jawab: “Itu kegiatan sejak dulu mbak”.

ii. Apa tujuannya?

Jawab: “Untuk membentuk anak berakhlakul karimah”.

jj. Siapa saja yang terlibat?

Page 166: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “Tentunya guru dan siswa”.

kk. Bagaimana antusias siswa terhadap kegiatan tersebut?

Jawab: “Yang saya lihat siswa banyak yang antusias”.

ll. Bagaimana jika siswa tidak melaksanakan?

Jawab: “Pastinya dapat hukuman dari guru dan pointnya

bertambah”.

mm. Apa faktor pendukung terlaksananya kegiatan pembinaan

religiusitas di MAN 1 Kota Magelang?

Jawab: “Karena sekolah sudah menyediakan waktu dan tempat ya”.

nn. Apa faktor penghambatnya?

Jawab: “Yang namanya siswa rasa malas itu sudah pasti menjadi

salah satu hambatan”.

10. Bentuk-bentuk pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1 Kota

Magelang.

a. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan pembinaan religiusitas siswa

kelas X MAN 1 Kota Magelang?

Jawab:”Banyak ya, kalau yang harian ya ada tadarus, shalat

dhuhur berjama‟ah, shalat dhuha, infaq, kalau yang bulanan ya

ada pengajian kelas, dan yang tahunan itu ada penyembelihan

hewan kurban dan manasik haji”.

b. Kapan kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

Page 167: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Jawab: “Sesuai dengan jenis kegiatannya, shalat dhuha jam

istirahat pertama, shalat dhuhur istirahat ke dua, tadarus di pagi

hari sebelum jam pertama dan untuk penyembelihan hewan

kurban serta manasik haji di hari raya idul adha”.

c. Dimana kegiatan pembinaan religiusitas siswa kelas X MAN 1

Kota Magelang dilaksanakan?

Jawab: “Sesuai dengan jenis kegiatannya juga, kalau shalat dhuha

sama shalat dhuhur di masjid, tadarus dan infaq di kelas masing-

masing dan untuk penyembelihan hewan kurban serta manasik

haji di lapangan sekolah”.

d. Apa manfaat dari masing-masing kegiatan tersebut?

Jawab: “ya setidaknya sekolah bukan hanya dijadikan oleh siswa

untuk belajar yang bersifat umum saja, tetapi ibadahnya juga bisa

mengimbangi”.

Page 168: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

FOTO KEGIATAN PEMBINAAN RELIGIUSITAS

MAN 1 KOTA MAGELANG

1. Tadarus Al Qur’an

Page 169: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

2. Shalat Dhuhur putra

Page 170: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar
Page 171: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

Shalat Dhuhur Putri

Page 172: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar
Page 173: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

3. Shadaqah/ infaq Jum’at

Page 174: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

4. Praktek Manasik Haji

Page 175: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar
Page 176: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

5. Penyembelihan Hewan Qurban

Page 177: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

6. Pengajian Kelas

Page 178: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

FOTO FASILITAS KEGIATAN PEMBINAAN RELIGIUSITAS

MAN 1 KOTA MAGELANG

Masjid

Lab. Keagamaan

Page 179: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar
Page 180: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

FOTO WAWANCARA

Page 181: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar
Page 182: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

DAFTAR HADIR PENGAJIAN KELAS

MAN 1 KOTA MAGELANG

TAHUN 2016/2017

NO NAMA KELAS KETERANGAN

1 Akmal Wahyu Alviansyah X Agama 3 V

2 Alfia laela Nur Hidayah X Agama 3 V

3 Choirul Mujiyati X Agama 3 V

4 Diah Rezki Mazroatul Listiyanti X Agama 3 V

5 Farchan Sulistyo X Agama 3 V

6 Firdaus Nasrulloh X Agama 3 V

7 Hesti Nur Aini X Agama 3 V

8 Husni `Abdillah X Agama 3 V

9 IlaiyaKhusnul Khotimah X Agama 3 V

10 Isma Reni Anggraini X Agama 3 V

11 Khairil Roqi X Agama 3 V

12 Muhamad Alfian Muzaqi X Agama 3 V

13 Muhammad Farid Masykuri X Agama 3 -

14 Muhammad Zada Nasrul Adzim X Agama 3 V

15 Naelul Amalia X Agama 3 V

16 Niqo` Ruma azizi X Agama 3 -

17 Nur Aeni Rahma Safitri X Agama 3 V

18 Siti Mar`atul Khusna X Agama 3 V

19 Siti Nur Aini X Agama 3 V

20 Syarif Hidyatulloh X Agama 3 V

21 Ulud Ima Anisa X Agama 3 V

22 Vivin Dinda Ayu Lestari X Agama 3 V

23 Wahyudi X Agama 3 V

24 Yumrotul Janah X Agama 3 V

25 Zakiyyatul Miskiya X Agama 3 V

Page 183: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

DAFTAR NILAI SURAT KETERANGAN KEGIATAN

Nama : Esa Puspitasari

NIM : 111-13-115

Fakultas / Jurusan : FTIK / PAI

Dosen Pembimbing Akademik : Dra. Siti Asdiqoh, M. Si.

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1 OPAK STAIN SALATIGA 2013

“Rekonstruksi Paradigma Mahasiswa

Yang Cerdas, Peka Dan Peduli”

26-27

Agustus

2013

Peserta

3

2 OPAK TARBIYAH 2013

“Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Kearifan

Lokal Sebagai Identitas Pendidikan

Indonesia”

29

Agustus

2013

Peserta

3

3 LIBRARY USER EDUCATION

(Pendidikan Pemakaian Perpustakaan)

UPT STAIN Salatiga

16

September

2013

Peserta

2

4 Seminar Nasional “Mendetakkan Jantung

Bangsa Dengan Jurnalisme” LPM

DINAMIKA STAIN Salatiga

07

Oktober

2013

Peserta

8

Page 184: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

5 Dialog Energi “Dampak Kenaikan Tarif

Dasar Listrik Terhadap Perekonomian

Indonesia Solusi Menciptakan Listrik

Murah Untuk Rakyat Kecil Dan Industri

Dalam Negeri” DEMA STAIN Salatiga

12

Desember

2013

Peserta

2

6 Dialog Edukatif dan Interaktif

“Diaspora Politik Indonesia Di Tahun

2014, Memilih Untuk Salatiga Hati

Beriman” SEMA STAIN Salatiga

01

April

2014

Peserta

2

7 Public Hearing “STAIN menuju IAIN Dari

Mahasiswa Oleh Mahasiswa Untuk

Mahasiswa”

10

Juni

2014

Peserta 2

8 Seminar Nasional Entrepreneurship

RACANA Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi STAIN SALATIGA

16

November

2014

Peserta

8

9 Seminar Nasional “Understanding The

World By Understanding The Language

And The Culture”

CEC STAIN SALATIGA

04

Juni

2015

Peserta

8

Page 185: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

10 Seminar Nasional Bahasa Arab ITTAQO

“Aktualisasi Bahasa Arab Untuk

Membentuk Karakter Bangsa Yang

Bermartabat”

ITTAQO IAIN SALATIGA

10

Juni

2015

Peserta

8

11 Training Makalah Dan Motivasi Lembaga

Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar-Rasyid

Iain Salatiga

12

September

2015

Peserta

2

12 IAIN Salatiga Bershalawat

“Menyemai Nilai-Nilai Islam Indonesia

Untuk Memperkokoh NKRI Dalam

Mewujudkan Baldatun Toyyibatun

Warobbun Ghofur” DEMA IAIN Salatiga

06

November

2015

Peserta

2

13 Seminar Nasional “Jenderal Sudirman

Inspirasi Anak Bangsa”

HMJ SKI IAIN Salatiga

11

November

2015

Peserta

8

14 Seminar Nasional “Muslimah Sejati

Bertabur Inspirasi”

LDK Fathir Ar-Rasyid IAIN Salatiga

29

November

2015

Peserta

8

15 Seminar Nasional “Musik, Islam dan

Nusantara” SMC IAIN Salatiga

5

Desember

2015

Peserta

8

Page 186: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

16 Seminar Nasional “ISIS? Rahmatan Lil

Alaminnya Mana?” PMII IAIN Salatiga

19

Desember

2015

Peserta

8

17 Seminar Nasional “Hak Gender Kaum

Difabel dalam Perspektif Sosiologi dan

Hukum Islam” HMJ Ahwal Al-Syakhsiyah

IAIN Salatiga

24

Desember

2015

Peserta

8

18 Seminar Kewirausahaan “Membumikan

Seni Al-Qur‟an Melalui Wirausaha” JQH

Al-Furqan IAIN Salatiga

25

Desember

2015

Peserta

8

19 Piagam Penghargaan Dalam Kegiatan

Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI)

Tingkat Kota Salatiga

29

April

2016

Panitera

3

20 Nusantara Mengaji 300.000 Khatam Al-

Qur‟an “Serentak Se-Indonesia Untuk

Keselamatan Dan Kesejahteraan Bangsa”

JQH Al-Furqan IAIN Salatiga

08

Mei

2016

Peserta

2

21 Seminar Internasional Festival Solidaritas

Untuk Petani Indonesia “Petani Untuk

Negeri” KRIDA TARUNA-BUMI

PERSADA

18

September

2016

Peserta

8

Page 187: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar
Page 188: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar
Page 189: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar
Page 190: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar
Page 191: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar
Page 192: IMPLEMENTASI PEMBINAAN RELIGIUSITAS DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1978/1/Skripsi Esa Puspitasari (111-13-115).pdfJum‟at, pengajian kelas dan peringatan Hari Besar

BIODATA PENULIS

Nama : Esa Puspitasari

NIM : 111-13-115

Fakultas / Jurusan : FTIK/ Pendidikan Agama Islam

Alamat : Dsn. Malanggaten RT 03 / RW 01, Kel. Balesari,

Kec. Windusari, Kab. Magelang

Tempat dan Tanggal Lahir : Magelang, 16 Agustus 1995

Riwayat Pendidikan : 1. MI Al-Iman Balesari lulus tahun 2006

2. MTsN Windusari lulus tahun 2009

3. MAN 1 Kota Magelang lulus tahun 2012