implementasi manajemen bandwith dan sistem …

58
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM FREWALL MENGGUNAKAN SISTEM QEUETREE BERBASIS MIKROTIK LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesikan Pendidikan Program Diploma 3 oleh ALDY RYAN AGUSTI NIM: 17.01.1075 PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ROYAL KISARAN 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH

DAN SISTEM FREWALL MENGGUNAKAN

SISTEM QEUETREE BERBASIS MIKROTIK

LAPORAN TUGAS AKHIR

Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesikan

Pendidikan Program Diploma 3

oleh

ALDY RYAN AGUSTI

NIM: 17.01.1075

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

ROYAL KISARAN

2020

Page 2: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, dosen pembimbing penulisan Laporan Tugas Akhir,

dan Ketua Program Studi menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir dari:

ALDY RYAN AGUSTI

NIM : 17.01.1075

dengan judul:

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM

FIREWALL MENGGUNAKAN SISTEM QUEUETREE

BERBASIS MIKROTIK

telah diperiksa dan dinyatakan selesai, serta dapat diajukan dalam sidang

pertanggungjawaban Laporan Tugas Akhir.

Kisaran, 28 Oktober 2020

Disetujui oleh:

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Adi Prijuna Lubis, M.Kom Akmal Nasution, M.Kom

NIDN: 0117098404 NIDN: 0110118901

Ketua Program Studi Teknik Komputer,

Bachtiar Efendi,ST.,M.Kom

NIDN: 0124088305

Page 3: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Tim Penguji, Ketua Sidang, dan

Direktur STMIK Royal Kisaran menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir dari:

ALDY RYAN AGUSTI

NIM : 17.01.1075

dengan judul:

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM

FIREWALL MENGGUNAKAN SISTEM QUEUETREE

BERBASIS MIKROTIK

telah selesai diujikan dalam sidang pada 31 Oktober 2020

di ruang oleh

Tim Penguji:

NO NAMA NIDN JABATAN TANDA

TANGAN

1 Andri Nata,S.T., M.Kom 0102028802

2 Jhonson Efendi Hutagalung, S.T., M.Kom 0104077503

Disahkan oleh:

Ketua

STMIK Royal, Kisaran, Ketua Panitia Sidang,

Wan Mariatul Kifti,M.Kom Rizky Fauziah, M.Ikom, M.Kom

NIDN: 01140573002 NIDN: 0112039501

Page 4: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

iv

PERNYATAAN ORISINILITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Aldy Ryan Agusti

NIM : 17.01.1075

Program Studi : Teknik Komputer

Menyatakan bahwa :

1. Sesungguhnya Tugas Akhir yang saya susun merupakan hasil karya tulis saya

sendiri. Adapun bahagian-bahagian tertentu dalam tugas akhir yang saya peroleh

dari hasil karya tulis orang lain, telah saya tuliskan sumbernya dengan jelas,

sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.

2. Jika dalam pembuatan tugas akhir ini baik pembuatan program tugas akhir

secara keseluruhan terbukti dibuatkan oleh orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang diberikan akedemik, berupa :

a. Pembatalan tugas akhir dan mengulang penelitian serta mengajukan judul

yang baru

b. Pencabutan Ijazah yang telah saya terima dan Ijazah tersebut dinyatakan

tidak sah.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan dari

pihak manapun.

Kisaran,31 Oktober 2020

Saya yang menyatakan,

Aldy Ryan Agusti NIM : 17.01.1075

Page 5: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya... Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT.

Taburan kasih sayangmu telah memberiku kekuatan. Atas karunia yang kau

berikan akhirnya skripsi sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam

selalu terlimpahkan kehariban Rasulullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada semua orang yang sangat aku

kukasihi dan sayangi

Tugas Akhir ini adalah persembahan kecil saya untuk kedua orangtua saya. Ketika

dunia menutup pintunya pada saya, ayah dan ibu membuka lengannya untuk saya.

Ketika orang-orang menutup telinga mereka untuk saya, mereka berdua membuka

hati untukku. Terima kasih karena selalu ada untukku.

Terkadang saya merasa seperti tidak berada di tempat lain. Saya hanya merasa tidak ada yang bisa memahami saya. Tetapi kemudian saya ingat bahwa saya

memiliki kalian, kawan. Sejujurnya saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan tanpa kalian sahabatku. Terima kasih telah menjadi manusia terbaik di dunia.

Page 6: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

vi

ABSTRAK

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM FIREWALL

MENGGUNAKAN SISTEM QUEUETREE

BERBASIS MIKROTIK

Oleh : Aldy Ryan Agusti (Nim: 17.01.1075)

Dalam penelitian ini bertujuan untuk menstabilkan pengguna internet dalam suatu

jaringan dengan cara memanajemen bandwidth dengan metode Peer Connection Queue

(PCQ) menggunakan Queue Tree. Latar belakang penelitian ini adalah karena sering

terjadi lambatnya koneksi internet dalam suatu jaringan yang di akibatkan tidak merata

pemakain bandwit dari setiap user. Oleh sebab itu dalam penelitian ini di terapkanlah

suatu metode yang dapat membagikan bandwith dengan sama rata,sehingga kacepatan

yang di hasilkan cukup stabil unutk setiap user sehingga tidak mengalami bandwith

overload. Metode yang di maksud adalah metode Peer Connection Queue (PCQ)

menggunakan Queue Tree.

Page 7: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

vii

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF BANDWITH MANAGEMENT AND FIREWALL

SYSTEM USING MICROTIC-BASED

QUEUETREE SYSTEM

By : Aldy Ryan Agusti (Nim: 17.01.1075)

In this study, the objective of this research is to stabilize internet users in a network by

managing bandwidth with the Peer Connection Queue (PCQ) method using a Queue

Tree. The background of this research is due to the frequent slow internet connection in

a network which results in unequal bandwidth usage of each user. Therefore, in this

study, a method is applied that can distribute bandwidth equally, so that the resulting

speed is stable enough for each user so that it does not experience bandwidth overload.

The method in question is the Peer Connection Queue (PCQ) method using a Queue

Tree .

Page 8: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih-Nya memberikan

pengetahuan, pengalaman, kekuatan, dan kesempatan kepada penulis, sehingga mampu

menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Laporan yang berjudul “Implementasi Manajemen Bandwidth Dan Sistem

Frewall Menggunakan Sistem Queuetree” ini dimaksudkan adalah sebagai syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma 3 STMIK Royal Kisaran..

Dalam proses pembuatan laporan ini, penulis telah mendapatkan bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak, baik berupa material, spiritual, informasi, maupun

administrasi. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menyampaikan terimakasih

banyak kepada:

1. Bapak Anda Putra, M.MA., selaku Pembina Yayasan Pendidikan Royal Teladan

Asahan;

2. Ibu Wan Mariatul Kifti,.S.E.,M.M. selaku Ketua STMIK Royal Kisaran;

3. Bapak Bachtiar Efendi, M.Kom. Ketua Program Studi Teknik Komputer STMIK

Royal Kisaran;

4. Bapak Adi Prijuna Lubis, M.Kom. sebagai pembimbing 1 penulisan laporan tugas

akhir;

5. Bapak Akmal Nasution, M.Kom. sebagai Pembimbing 2 penulisan tugas akhir

6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Komputer, STMIK Royal Kisaran;

7. Orang Tua Penulis dan Saudara-Saudara Penulis;

8. Seluruh sivitas akademik AMIK Royal Kisaran;

Page 9: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

ix

Walaupun Penulis sudah berupayah semaksimal mungkin, namun Penulis juga

menyadari kemungkinan terdapat kekurangan dan kesilapan. Oleh sebab itu, penulis

sangat mengharapkan saran-saran dan kritikan yang dapat memperbaiki laporan ini.

Semoga tulisan ini sangat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Kisaran, 13 Oktober 2020

Hormat Penuis,

ALDY RYAN AGUSTI

NIM: 17.01.1075

Page 10: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

PERNYATAAN ORISINILITAS ................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Permasalahan ......................................................... 1

1.2 Permasalahan ................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 2

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 3

1.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data .................................... 3

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 3

1.5.2 Teknik Pengolahan Data .............................................................. 4

1.6 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan ................. 5

BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................ 6

2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................. 6

2.2 Teori Dasar ...................................................................................... 7

2.2.1 Bandwith ...................................................................................... 7

2.2.2 Manajemen Bandwith .................................................................... 7

2.2.3 Queue Tree ................................................................................... 8

2.2.4 Tipe Jaringan Komputer ................................................................ 8

2.2.5 Jaringan Berdasarkan Fungsi ......................................................... 11

2.3 Manajemen Jaringan ........................................................................ 12

Page 11: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

xi

2.4 Konsep Penunjang Usulan ............................................................... 13

2.4.1 Ip Addres ...................................................................................... 17

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN .. 18

3.1 Bahan dan Peralatan Yang Digunakan ............................................ 18

3.2 Topologi .......................................................................................... 19

3.3 Flowchat .......................................................................................... 19

3.4 Perancangan ..................................................................................... 20

3.4.1 Membuat Mangle Untuk Membedakan Traffic

Download dan Upload ................................................................... 21

3.4.1.1 Mangle Traffic Download .......................................................... 21

3.4.1.2 Mangle Traffic Upload ............................................................... 23

3.4.2 Setting PCQ (Per Connection Queuing) ....................................... 24

3.4.2.1 PCQ Download ........................................................................... 24

3.4.2.2 PCQ Upload ............................................................................... 25

3.4.3 Setting Queue Tree ........................................................................ 26

3.4.3.1 Queue Tree Download ................................................................ 26

3.4.3.2 Queue Tree Upload .................................................................... 27

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN .......................................... 28

4.1 Implementasi Sistem ....................................................................... 28

4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak (Software) ................................... 28

4.1.2 Implementasi Perangkat Keras (Hardware) .................................. 28

4.2 Pengujian Sistem ............................................................................. 29

4.2.1 Persiapan Topologi ........................................................................ 29

4.2.2 Pengujian Sistem Firewall and Queue Tree .................................. 29

4.2.3 Pengujian Bandwith Pada Client ................................................... 33

4.3. Script Sistem .................................................................................... 35

BAB 5. PENUTUP ........................................................................................ 39

5.1 Simpulan .......................................................................................... 39

5.2 Saran ................................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 40

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 41

Page 12: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan dan Penulisan Lporan ........................ 5

Tabel 3.1 Bahan dan Peralatan Yang Digunakan ................................................. 18

Page 13: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Local Area Network (LAN) ........................................................ 8

Gambar 2.2 Metropolitan Area Network (MAN) ............................................ 9

Gambar 2.3 Wide Area Network (WAN) ........................................................ 10

Gambar 2.4 Ilustrasi Peer To Peer ................................................................... 10

Gambar 2.5 Ilustrasi Client/Server .................................................................. 11

Gambar 2.6 Netrwork Interface Card .............................................................. 12

Gambar 2.7 Router ........................................................................................... 13

Gambar 2.8 HUB ............................................................................................. 14

Gambar 2.9 Server .......................................................................................... 15

Gambar 3.1 Topologi Rangkaian Sistem Manajemen Jaringan ...................... 19

Gambar 3.2 Flowchat Sistem Manajemen Jaringan ........................................ 20

Gambar 3.3 Menambah Rule ........................................................................... 21

Gambar 3.4 Pengisian Ip Address .................................................................... 22

Gambar 3.5 Pengecekan Rule .......................................................................... 22

Gambar 3.6 Menambah Rule ........................................................................... 23

Gambar 3.7 Pengisian Ip Address .................................................................... 23

Gambar 3.8 Pengecekan Rule .......................................................................... 24

Gambar 3.9 Setting PCQ Download ................................................................ 25

Gambar 3.10 Setting PCQ Upload ................................................................... 25

Gambar 3.11 Setting Induk Queue Download ................................................. 26

Gambar 3.12 Setting Child Queue Download ................................................. 26

Gambar 3.13 Setting Induk Queue Upload ...................................................... 27

Gambar 3.14 Setting Child Queue Upload ...................................................... 27

Gambar 4.1 Topologi ....................................................................................... 29

Gambar 4.2 Halaman untuk Accsess Mikrotik ................................................ 30

Gambar 4.3 Ping Koneksi Ke 8.8.8.8 .............................................................. 30

Gambar 4.4 Uji Coba Speedtest ....................................................................... 31

Gambar 4.5 Firewall Mangel Berjalan ............................................................ 31

Gambar 4.6 Test Queue Tree Download ......................................................... 32

Gambar 4.7 Test Queue Tree Upload .............................................................. 32

Gambar 4.8 Bandwith Client-1 ........................................................................ 33

Page 14: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

xiv

Gambar 4.9 Bandwith Client-2 ........................................................................ 34

Gambar 4.10 Bandwith Client-3 ...................................................................... 34

Page 15: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah membuat banyak

perubahan bagi kehidupan manusia saat ini. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan

teknologi berbagai perangkat keras maupun perangkat lunak yang telah membawa

dampak yang cukup besar dalam hal penyajian informasi. Penyajian informasi menjadi

lebih cepat, tepat dan akurat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Internet (interconnected network) adalah sebuah jaringan komputer yang saling

terhubung dengan menggunakan suatu sistem standar global transmission control

protocol/Internet protocol suite (TCP/IP) yang digunakan sebagai protokol pertukaran

paket dalam melayani miliaran pengguna yang terdapat di seluruh dunia. Internet

merupakan jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaaan atau

milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe

komunikasi misalnya telepon, satelit, dan sebagainya. Dalam mengkoneksikan Internet

dibutuhkan jaringan komputer yang merupakan sekumpulan komputer berjumlah

banyak yang terpisah – pisah akan tetapi saling terhubung dalam melaksanakan

tugasnya (Reza Oktaviani,dkk 2015).

Berdasarkan hasil observasi di STMIK Royal, banyak kendala yang dilihat, sering

terjadi gangguan saat terkoneksi jaringan internet atau wifi untuk mahasiswa, kurang

nya support jaringan internet yang ada di kampus tersebut. Selain itu juga sering

terjadi masalah dalam lambatnya konektifitas jaringan internet yang ada di kampus

ketika mahasiswa menggunakan jaringan internet atau wifi secara bersamaan di dalam

area kampus yang menyebabkan bandwidth overload.

Sebenarnya tidak memerlukan bandwidth yang besar jika hanya untuk

melakukan koneksi internet, namun akan muncul berbagai macam masalah seperti

lambatnya koneksi internet jika mahasiswa yang mengakses ke internet banyak. Hal

tersebut jelas akan mempengaruhi performa koneksi internet dari mahasiswa yang

terkoneksi jika bandwidth 1 MB harus di share ke puluhan komputer.

Page 16: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

2

Dalam menangani suatu jaringan yang manajemen bandwidth nya belum

termanajemen dengan baik, maka diperlukan sistem jaringan yang terorganisir

dengan baik, seperti pemakaian router. Router mikrotik memiliki fitur queue yang

dapat melakukan pengaturan alokasi bandwidth bagi setiap user. Dengan melakukan

manajemen bandwidth, maka telah dilakukan usaha perbaikan terhadap Quality of

Service (kualitas jaringan). Quality of Servive (QoS) akan memberikan jaminan alokasi

bandwidth minimum pada setiap user di dalam jaringan, sehingga setiap user tidak perlu

khawatir akan tidak kebagian bandwidth.(Virgilius, 2018).

Salah satu metode antrian yang digunakan untuk pembagian bandwidth yaitu

menggunakan metode antrian Per Connection Queue, baik dengan menggunakan fitur

Simple Queue maupun Queue Tree yang tersedia dalam mikrotik. Metode ini dapat

dilakukan untuk kondisi beberapa client dan sangat merepotkan jika harus membuat

rule, sehingga Per Connection Queue ini dapat membatasi bandwidth user secara merata

dalam meningkatkan manajemen jaringan.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis ingin

merealisasikan hal tersebut dengan membuat suatu rancangan yaitu Implementasi

Manajemen Bandwidth Dan Sistem Frewall Menggunakan Sistem Queuetree

Berbasis Mikrotik.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, dibuatlah suatu sistem

kendali yang dapat membagi bandwith melalui mikrotik. Untuk lebih jelasnya

perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana analisa rancangan infrastruktur yang tepat agar koneksi internet lebih

optimal untuk digunakan.

2. Bagaimana menyeting mikrotik agar dapat membagi bandwith ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisa bagaimana rancangan yang tepat agar koneksi internet lebih optimal

untuk digunakan

2. Mengetahui cara kerja sistem mikrotik

3. Mengoptimasikan bandwidth internet menggunakan metode queue tree dan PCQ

(Peer Connection Queue)

4. Mengatur jumlah bandwidth agar sesuai dengan kebutuhan penggunaan internet

Page 17: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

3

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan judul yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah dan

perumusan masalah, maka manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

a) Bagi Penulis

Untuk dapat menerapkan ilmu yang didapat dibangku perkuliahan, mulai dari

semester 1 sampai dengan selesai.

Untuk menyelesaikan perkuliahan program studi Diploma III di STMIK

ROYAL KISARAN.

b) Bagi Pengguna

Dapat membagi bandwidth secara merata untuk masing-masing client yang

terhubung dalam sebuah jaringan dengan metode Per Connection Queue.

c) Bagi STMIK Royal

Sebagai bahan penelitihan dan pengembangan bagi para mahasiswa/i untuk

diperkenalkan dan dipelajari agar dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya.

1.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan metode penelitian dan

melakukan pengumpulan data melalui:

1.5.1.1 Metode Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu mengambil data-data yang terjadi di lapangan dan dapat dilakukan dengan

cara:

1. Pengamatan (Observasi) adalah penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan

untuk mengetahui dan mencatat yang ada kaitannya dengan penelitian yang penulis

lakukan. Observasi terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut :

2. Observasi partisipan yaitu, pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil

bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang di teliti.

3. Observasi non partisipan yaitu, pengamatan yang dilakukan secara langsung maupun

tidak langsung.

Page 18: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

4

1.5.1.2 Metode Penelitian Kepustakaan (Library Researc)

Untuk melengkapi metode peneitian ini, maka penulis melakukan penelitian

kepustakaan untuk menambah bahan-bahan ilmiah yang ada kaitannya dengan

penelitian ini, yaitu dengan membaca literature dan teori-teori yang ada hubungannya

dengan penelitian ini.

1.5.1.3 Metode Literatur

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis mengumpulkan data dan

referensi yang mendukung Laporan Tugas Akhir ini baik dari perpustakaan maupun

internet.

1.5.2 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data adalah proses mengartikan data-data lapangan sesuai

dengan tujuan, rancangan, dan sifat penelitian. Teknik pengolahan data yang penulis

lakukan adalah dengan menggunakan reduksi data.

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Dengan demikian reduksi data merupakan suatu

bentuk analisa yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang

tidak perlu dengan sedemikian rupa, hingga kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan

diverifikasi.

Page 19: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

5

1.6 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir

Tabel 1.1 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir

NO. KEGIATAN BULAN KE-

1 2 3 4 5 6

A. Persiapan:

1 Survei objek TA (Data PKL, Studi Kasus, Perencanaan,

Pengembangan, Pembuatan/ Rancang Bangun-Riset

Terapan): mendapatkan topik/ judul TA.

2 Mendapatkan Dosen Pembimbing TA dari KPS

3 Bimbingan penulisan proposal TA

4 Persiapan alat

Bimbingan untuk pelaksanaan TA dari Dobing

B. Pelaksanaan:

5 Perakitan rancang bangun (hardware)

6 Perancangan Program (software)

7 Singkronisasi hardware dengan software

8 Pengujian alat

C. Pelaporan:

9 Bimbingan untuk penulisan bab 1

10 Penulisan bab 1 (Pendahuluan)

11 Koreksi & Perbaikan penulisan bab 1 (Pendahuluan)

12 Bimbingan untuk penulisan bab 2 & 3

13 Penulisan bab 2

14 Penulisan bab 3 (Landasan Teori)

Koreksi & Perbaikan penulisan bab 2 & 3

15 Bimbingan untuk penulisan bab 4 & 5

16 Penulisan bab 4 (Analisa dan Hasil)

17 Penulisan bab 5 (Kesimpulan)

18 Koreksi & Perbaikan penulisan bab 4 & 5

19 Bimbingan untuk penulisan Lampiran

20 Penulisan bab 5 (Kesimpulan dan Saran) dan Lampiran

21 Koreksi & Perbaikan penulisan bab 6 & Lampiran

22 Bimbingan tahap akhir (Penyempurnaan LTA)

23 Penyempurnaan Laporan Tugas Akhir

Page 20: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Canggih Ajika Pamungkas (2016),melakukan penelitian Manajemen Bandwith

Menggunakan Mikrotik Routerboard Di Politeknik Indonusa Surakarta´_ 3DGD

SHQHOLWLDQ ini membahas mengenai manajemen bandwidth yang tersedia pada

jaringan internet di Politeknik Indonesia Surakarta. Router yang digunakan untuk

konfigurasi yaitu Mikrotik Routerboard RB951Ui- 2HnD dan menggunakan software

WinBox. Pada penelitian yang akan penulis lakukan memiliki kesamaan tema dengan

penelitian diatas, yaitu membahas mengenai manajemen bandwidth. Pada penelitian ini

juga akan menggunakan router mikrotik.

Pada penelitian (Syaifuddin,dkk. 2016) melakukan perbandingan metode queue

tree dan simple tree. Hail penelitian menunjukan manajemen bandwith dapat berguna

secara maksimal menggunakakn metode queue tree dibanding dengan metode simple

tree. Selain itu menurut (Ilham, 2018) metode queue tree lebih optimal dibanding

dengan metode simple queue. Metode queue tree merupakan pelimitan yang rumit

karena tidak hanya sekedar mengatur protokol, port, IP address, tetapi juga harus

mengaktifkan fitur mangle pada firewall jika ingin menggunakannya. Queue tree

digunakan untuk mengatur bandwidth pada mikrotik yang memiliki dua koneksi

internet dikarenakan paket mark-nya lebih berfungsi dari simple queue. Queue tree juga

bisa dimanfaatkan untuk membatasi satu arah koneksi baik untuk detik, atau bit per

detik (bps atau b/s).

Penelitian ini akan diterapkan pembagian bandwidth untuk dibagikan kepada

pengguna sesuai dengan pesanan bandwidth yang telah dipesan melalui sistem

pendaftaran dan secara otomatis akan melakukan pengaturan pada mikrotik untuk

membuat user baru dan sekaligus menampung data besarnya bandwidth yang sudah

dipesan. Dari teori yang dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa perlu adanya

kontrol bandwidth pada suatu jaringan network dikarenakan dapat membantu untuk

memudahkan monitoring lalu lintas jaringan internet pada suatu jaringan network

(Ardiansa, dkk. 2017).

Page 21: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

7

Dalam metodologi penelitian ini dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang

dihadapi dengan kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini, tidak mungkin

lagi dapat menghindar dari penggunaan jaringan komputer. Jumlah host network yang

sudah terlalu kompleks maka perlu adanya monitoring trafik secara terpusat. Yang perlu

diperhatikan adalah lingkup area komunikasi yang akan berhubungan, topologi

jaringan,jenis protokol jaringan yang dipakai, serta mempersiapkan hardware network

yang berkesesuaian dengan topologi dan jenis protokol yang digunakan (Syukur, 2018).

2.2 Teori Dasar

2.2.1 Bandwith

Bandwidth adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang dihitung dalam

bit/detik atau yang biasanya di sebut dengan bit per second (bps), antara server dan

client dalam waktu tertentu. Atau bisa didefinisikan sebagai lebar cakupan frekuensi

yang dipakai oleh sinyal dalam medium transmisi (Sora N,2015). Bandwidth dibagi

menjadi 2 yaitu bandwidth analog dan bandwidth digital.

1. Bandwidth Analog adalah merupakan perbedaan antar frekuensi terendah dan

frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hz

(hertz) yang dapat menentukan banyaknya informasi yang dapat ditransmisikan

dalam suatu saat.

2. Bandwidth Digital adalah merupakan jumlah atau volume suatu data (dalam satuan

bit per detik/bps) yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi tanpa

adanya distorsi

2.2.2 Manajemen Bandwith

Manajemen bandwidth merupakan teknik pengelolaan jaringan sebagai usaha

untuk memberikan performa jaringan yang adil dan memuaskan. Manajemen bandwith

juga digunakan untuk memastikan bandwidth yang memadai untuk memenuhi

kebutuhan trafik data dan informasi serta mencegah persaingan antara aplikasi.

Manajemen bandwidth menjadi hal mutlak bagi jaringan multi layanan,semakin

banyak dan bervariasinya aplikasi yang dapat dilayani oleh suatu jaringan akan

berpengaruh pada penggunaan link dalam jaringan tersebut.

Page 22: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

8

Link-link yang ada harus mampu menangani kebutuhan user akan aplikasi

tesebut bahkan dalam keadaan padat sekalipun. Ada beberapa metode yang dapat

diterapkan untuk mengimplementasikan bandwith manajement ini diantaranya melalui

proxy server, QoS atau traffic shapping,atau pembatasan bandwith atau limiter. Di

dalam dunia internet sering di dengar istilah limiter atau pembatasan kecepatan untuk

melakukan akses keinternet. Ada beberapa jenis system limiter yang biasa di

aplikasikan kerouter, mulai dari yang simple hingga yang komplek.

2.2.3 Queue Tree

Queue Tree merupakan limit bandwidth yang kompleks karena

pelimitan dapat dikelompokkan berdasarkan portokol, ports atau kelompok IP

Address. Sebelum melakukan pelimitan, terlebih dahulu harus dilakukan penandaan

paket aliran paket menggunakan suatu tanda mangle agar paket tersebut dikenal

oleh queue tree. Mangle adalah istilah yang dipakai pada mikrotik untuk

membedakan paket yang downlink only dan uplink only. Queues Tree berfungsi untuk

melimit bandwidth pada mikrotik yang mempunyai dua koneksi internet karena paket

mark-Nya lebih berfungsi dari pada di Simple Queues. Queues tree juga digunakan

untuk membatasi satu arah koneksi saja baik itu download maupun upload.

2.2.4 Tipe Jaringan Komputer

Menurut sofana (2015) ”jaringan komputer terbgi beberapa jenis jaringan, yang

memisahkan berdasarkan area atau skala dan terbagi menjadi tiga bagan”. yaitu:

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) menghubungkan dua perangkat atau lebih di

wilayah geografis yang terbatas, biasanya di dalam gedung yang sama, sehingga setiap

perangkat di jaringan dapat berkomunikasi dengan setiap perangkat lainnya. Dari

kutipan tersebut dapat diartikan sebagai berikut: Local Area Network (LAN)

menghubungkan dua atau lebih perangkat di dalam area geografis yang terbatas,

biasanya berada di dalam gedung yang sama, sehingga setiap perangkat pada jaringan

dapat berkomunikasi dengan perangkat lain.

Page 23: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

9

Local area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah

gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali

digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam

kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya,

printer) dan saling bertukar informasi. LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang

berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui

sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasannya, menyebabkan adanya kemungkinan

untuk menggunakan jenis desain tertentu.

Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan seperti halnya saluran

pelanggan telepon yang dipakai di daerah pedesaan. LAN seringkali menggunakan

teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai

10 sampai 100 Mbps dengan delay rendah (puluhan microsecond) dan mempunyai

faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang

lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik. Skema jaringan LAN dapat dilihat pada

gambar 2.1.

Gambar 2.1 Local Area Network (LAN)

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) dapat bergantung pada jalur komunikasi

dengan kecepatan data sedang-ke-tinggi. Dari kutipan tersebut dapat diartikan sebagai

berikut: Ketika Wide Area Network mengoptimalkan area geografis yang spesifik, ini

bisa disebut dengan Metropolitan Area Network (MAN). MAN juga dapat bergantung

pada saluran komunikasi dari data dengan rating sedang sampai tinggi.

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang

berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN

dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah

kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.

Page 24: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

10

MAN mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan

jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak

mempunyai elemenswitching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa

kabel output. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi sederhana. Skema

jaringan MAN dapat dilihat pada gambar II.2

Gambar 2.2 Metropolitan Area Network (MAN)

3. Wide Area Network (WAN)

“Wide Area Networks (WAN)adalah jaringan yang mencakup wilayah geografis

yang luas. WAN biasanya menghubungkan beberapa LAN.” Yang Dari kutipan tersebut

dapat diartikan sebagai berikut: Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang

mencakup area geografis yang besar. WAN secara khusus menghubungkan beberapa

LAN.

Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan yang lebih besar dari MAN dan

mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara atau benua.

WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan unuk menjalankan program-program

(aplikasi) pemakai. Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak

kabel atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang

tidak menggunakan kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus

berkomunikasi secara tidak langsung melalui router lainnya. Ketika sebuah paket

dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui sebuah router perantara atau

lebih, maka paket akan diterima router perantara dalam keadaan lengkap, disimpan

sampai saluran output menjadi bebas, dan kemudian baru diteruskan. Skema jaringan

WAN dapat dilihat pada gambar 2.3

Page 25: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

11

Gambar 2.3 Wide Area Network (WAN)

2.2.5 Jaringan Berdasarkan Fungsi

Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan

ada juga yang berfungsi menjadi server. Tetapi ada jaringan tertentu yang memiliki

komputer khusus yang bertugas sebagai server sedangkan komputer yang lain sebagai

client.( Sanjaya,2016 ).

1. Peer to Peer

Peer to Peer adalah jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa

menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan

akses dari atau ke komputer lain. Peer to peer banyak diimplementasikan pada LAN.

Walaupun dapat juga diimplementasikan pada MAN, WAN, atau Internet namun hal ini

kurang lazim. Salah satu alasannya adalah masalah manajemen dan security. Cukup

sulit mengawasi security pada jaringan peer to peer manakala pengguna jaringan

komputer sudah sangat banyak.

Gambar 2.4 Ilustrasi Peer To Peer

Page 26: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

12

2. Client Server

Pada jaringan tipe ini terdapat sebuah PC server yang berfungsi untuk mengatur

dan membagikan informasi setiap PC client yang terhubung dengannya. Server

(pelayanan) menyediakan sarana untuk client mengambil data, shareing perangkat keras

dan konfigurasi security atau keamanan pada suatu jaringan.

Gambar 2.5 Ilustrasi Client/Server

2.3 Manajemen Jaringan

Manajeman jaringan merupakan kemampuan untuk mengontrol dan memonitor

sebuah jaringan komputer dari sebuah lokasi. The International Organization for

Standardization (ISO) mendefinisikan sebuah model konseptual untuk menjelaskan

fungsi manajemen jaringan, antara lain :

1. Manajemen Kesalahan (Fault Management), ditujukan agar administrator dapat

mengetahui kesalahan (fault) pada perangkat, sehingga dapat diambil tindakan

perbaikan.

2. Manajemen Konfigurasi (Configuration Management), mencatat informasi

konfigurasi jaringan, sehingga dapat dikelola dengan baik.

3. Pelaporan (Accounting), mengukur penggunaan jaringan dari pengguna.

4. Manajemen Performa (Performance Management), mengukur performansi jaringan

dan melakukan pengumpulan dan analisis data statistik.

5. Manajemen Keamanan (Security Management), mengatur akses ke resource

jaringan sehingga informasi tidak dapat diperoleh tanpa izin.

2.4 Konsep penunjang usulan

Page 27: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

13

Untuk membangun sebuah jaringan tentunya memerlukan peralatan khusus

jaringan baik hardware maupun sofware, berikut ini peralatan pendukung untuk

membangun sebuah jaringan diantaranya:

1. Network Interface Card (NIC)

NIC (network interface card) adalah expansionboard yang digunakan supaya

komputer dapat dihubungkan dengan jaringan. Sebagai besar NIC dirancang untuk

jaringan, protokol, dan media tertentu. NIC biasa disebut dengan LAN card.

Gambar 2.6 Netrwork Interface Card

NIC umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam

motherbaoard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA,

bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam

motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus

USB, PCMCIA, bus serial, bus parallelatau Expres card, sehingga meningkatkan

mobilitas (bagi pengguna yang mobile).

2. Router

Router atau gateway merupakan perangkat jaringan yang menentukan jalur

optimal dalam transmisi paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router

merupakan perangkat jaringan yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan device

yang lain. Dengan menggunakan informasi pada masing–masing paket data, router

dapat melakukan routing dari satu LAN ke LAN yang lain, menentukan terbaik di

antara jaringan. Trafic yang dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasikan dengan baik

dari trafic yang dibangkitkan oleh LAN lain. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan

router, maka setiap LAN akan dianggap sebagai subnetwork yang berbeda.

Page 28: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

14

Router sering digunakan untuk menghubungkan pengguna LAN–WAN dengan

koneksi internet. Router adalah device physical yang menghubungkan antar network–

network, seperti gateway, router juga beroperasi pada networklayer pada OSI model.

Router memiliki sebuah daftar dari rute-rute yang akan dijadikan sebagai suatu paket

data. Dengan demikian router mampu memilih rute terbaik untuk paket data disebut

sebagai Routing Table.

Keuntungan menggunakan router yaitu :

a. Router dapat kita gunakan pada topologi jaringan apapun.

b. Router tidak peka terhadap keterlambatan waktu seperti dialami oleh bridge.

c. Router umumnya dapat lebih mudah kita konfigurasi dari pada bridge.

Kerugian Menggunakan Router yaitu :

a. Router pada lapisan OSI hanya mampu meneruskan trafic yang sesuai dengan

protokol yang diimplementasikan padanya saja.

b. Penggunaan tabel routing statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh

sistem yang lain.

d. Router umumnya lebih kompleks dan pemrosesan pada router lebih besar dari pada

bridge

Gambar 2.7 Router

3. HUB/Konsentrator

Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan komputer,

hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer sehingga jika hub mengalami

kerusakan maka seluruh jaringan komputer akan terputus dan terganggu. Salah satu

contoh Hub yang berfungsi sebagai peragkat keras penerima sinyal dari sebuah

komputer dan merupakan titik pusat yang menghubungkan ke seluruh komputer dalam

jaringan tersebut. Hub juga berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator

dan penyambung.

Page 29: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

15

Hub bekerja dengan metode broadcast, sehingga data akan dikirim kesemua port

yang ada tanpa memperhatikan dimana sebenarnya host tujuan berada. Hub juga akan

membagi bandwitch keseluruhan dalam jumlah port. Ketika hub duhubungkan maka

hanya dapat berkomunikasi satu arah . Dengan demikian hanya satu sistem yang dapat

mengirim atau menerima data pada waktu yang diberikan.

Gambar 2.8 HUB

4. Server

Server merupakan salah satu contoh menjalankan perangkat lunak yang mampu

menerima perintah dari client, komputer yang mengeksekusi perangkat lunak. Server

beroperasi dalam arsitektur client-server, dimana “server” adalah program komputer

yang menjalankan untuk melayani permintaan dari program lain, client mungkin

berbagi data, informasi, hardware dan software. client dapat menjalankan pada

komputer yang sama, tetapi biasanya terhubung ke server melalui jaringan internet,

WAN, dan LAN.

Fungsi utama komputer dirancang sebagai server umumnya khusus dalam

beberapa cara untuk tugasnya. Kadang-kadang lebih diandalkan dibandingkan komputer

desktop standar. Server bisa digunakan cukup luas dalam teknologi informasi. Setiap

proses komputerisasi yang berbagi sumber daya untuk satu lebih proses klien. Demikian

pula perangkat lunak server web dapat dijalankan pada setiap komputer, dan laptop

yang dapat memenuhi peran web server. Contoh ini adalah aplikasi server Mail Server,

Web / HTTP Server, FTP Server, DHCP Server, DNS Server, dan sebagainya.

Page 30: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

16

Gambar 2.9 Server

5. Winbox

Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan remote ke server

Mikrotik kita dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi Mikrotik dalam text mode

melalui PC itu sendiri, maka untuk mode GUI yang menggunakan Winbox ini kita

mengkonfigurasi Mikrotik melalui komputer client. Orang-orang lebih banyak

mengkonfigurasi Mikrotik OS atau Mikrotik routerboard menggunakan Winbox di

banding dengan yang mengkonfigurasi langsung lewat mode CLI (Command Line

Interface).

Fungsi Winbox adalah untuk melakukan konfigurasi pada Mikrotik secara GUI atau

dengan tampilan desktop,dengan menggunakan winbox ini memudahkan kita

melakukan pensettingan Mikrotik karena tidak menggunakan syntak atau kode perintah

secara console yang relatif rumit.

1. Fungsi Winbox lebih rinci adalah:

2. Setting Mikrotik router dalam mode GUI

3. Setting bandwite jaringan internet

4. Membelokir sebuah website/situs

5. Mempercepat pekerjaan

6. Dan masih banyak yang lainnya

Page 31: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

17

2.5 IP Address

TCP/IP (Transmission Control Protocol Internet Protocol) adalah standar

komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar

data dari satu komputer ke komputer lain di dalam suatu jaringan. Internet Protocol (IP)

berfungsi menyampaikan datagram dari satu komputer ke komputer lain tanpa

tergantung dengan media komunikasi yang digunakan.

Alamat-alamat IP panjangnya 32 bit dan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Network ID

Network ID adalah bagian dari alamat IP mewakili jaringan fisik dan host, setiap

komputer disebuah jaringan akan memiliki network ID yang sama.

2. Host ID

Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dan alamat, tiap komputer

memiliki host ID yang berbeda.

Berdasarkan jumlah Host IP Address dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :

Tabel II.1 Kelas IP Address

Kelas Dari SampaiNet id Host id

A 1 126 126 16.277.214

B 128 191 16.384 65.543

C 192 223 2.097.152 254

a. IP Address Kelas A

IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat

besar. Pada kelas ini Network ID adalah 8 bit pertama, sedangkan hostnya adalah 24 bit

berikutnya.Sebagai contoh jika IP Address adalah 117.47.5.5 maka Network ID tersebut

adalah 117 dan Host ID dari IP tersebut adalah 47.5.5.

b. IP Address Kelas B

IP Address kelas B digunakan untuk jaringan yang berukuran sedang. Jika IP

Address kelas B adalah 133.92.12.5, maka Network IDnya adalah 133.92 dan Host ID

nya adalah 12.5.

c. IP Address Kelas C

IP Address kelas C digunakan untuk jaringan yang lebih kecil seperti Local Area

Network (LAN). Jika IP kelas C adalah 192.168.1.1, maka Network ID nya adalah

192.168.1 dan Host IDnya adalah 1.

Page 32: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

18

BAB 3

PERANCANGAN DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

3.1 Bahan dan Peralatan Yang Digunakan

Ada pun alat dan bahan yang di perlukan untuk menjalankan penelitian ini

terdapat pada tabel 3.1

NO Nama Hardware Spesifikasi Fungsi Jumlah

1 Mikrotik

Hap Lite Tc

RB941-2nD-TC

CPU QCA9533 650 MHz

Wireless 2.4 GHz Max data

rate 300 Mbit/s

Wireless 2.4 GHz standards

802.11b/g/n

Ethernet ports 4

Voltage 5-5 V

Sebagai router

yang

memanajemen

jaringan internet

1

2 Pc/Laptop Intel Core2Duo 2.0 Ghz

Hardisk 500GB

RAM 2GB

Sebagai client /

pelanggan internet

1 Unit

3 Kabel LAN Cat 5E Media komunikasi

data yang

menghubungkan

Laptop dengan

Mikrotik

1 M

4 Unit

4 Konektor RJ45 Cat 5E Konektor yang

menghubungkan

kabel LAN

5

5 Tang Krimping RJ45/RJ11 Digunakan untuk

meng-crimping

RJ45 dengan kabel

UTP

1

6 Kabel LAN

Tester

RJ45 Berfungsi untuk

menguji kabel

jaringan

1

Tabel 3.1 Alat dan Bahan Yang Digunakan

Page 33: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

19

3.2 Topologi

Berikut adalah topologi yang digunakan dalam merancang sistem manajemen

jaringan

Sumber Internet

Pc Server

Pc Client

Gambar 3.1 Topologi Rangkaian Sistem Manajemen Jaringan

Modem sebagai sumber internet yang terhubung ke hap lite pada port 1,kemudian

pada port 2 terhubung sebagai pc server untuk mengatur settingan pada hap lite,lalu

untu port 3 terhubung ke pc client yang akan digunakan.

3.3 Flowchat

Pada flowchart system metode Queues Tree terdapat perbedaan dari pada setting

Queues Tree. Dimulai dengan Setting Mangle terlebih dahulu-> pilih IP kemudian

pilih Firewall -> masukkan IP Addres ->setting pada menu General dan Action,

masukkan target Upload dan Download. Kemudian dilanjutkan setting Queues Tree,

pilih pada setting download-> masukkan nama (nama klien), Parent (download), dan

Packet Marks (paket klien) -> kemudian setting pada Limit At dan Max Limit yang

akan ditentukan.

Page 34: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

20

Setelah melakukan setting pada Download, kemudian melakukan setting pada

Upload yang tidak berbeda jauh, masukkan nama (nama klien), Parent (download),

dan Packet Marks (paket klien) - >kemudian setting pada Limit At dan MaxLimit yang

akan ditentukan.

Gambar 3.2 Flowchat Sistem Manajemen Jaringan

MULAI

SETTING MANGEL

PILIH IP FIREWALL

MASUKKAN

IP ADDRESS

SETTING GENERAL

DAN ACTION

MASUKKAN TARGET

UPLOAD DAN

DOWNLOAD

SELESAI

PILIH

QUEUE TREE

SETTING

DOWNLOAD

MASUKKAN NAMA

PAREN,PAKET MARKS

SETTING LIMIT AT,

MAKS LIMIT

MASUKKAN

IP ADDRESS

SELESAI

SETTING

UPLOAD

MASUKKAN NAMA

PAREN,PAKET MARKS

SETTING LIMIT AT,

MAKS LIMIT

SELESAI

Page 35: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

21

3.4 Perancangan

Perancangan merupakan hal yang sangat penting dalam laporan tugas akhir

ini. Sebagai langkah awal dalam pembuatan alat dibutuhkan suatu perancangan terhadap

segala komponen yang diperlukan dalam pembuatan alat tersebut, karena dengan

perencanaan alat tersebut diharapkan nantinya akan mendapatkan suatu alat yang baik

dan siap untuk dioperasikan dengan yang diharapkan.

Pada implementasi manajemen bandwith dan sistem firewall menggunakan

sistem queuetree berbasis mikrotik terdiri dari dua bagian yaitu perancangan hardware

dan software. Perancangan software yaitu perancangan program pada mikrotik. Karena

banyaknya pembahasan pada implementasi manajemen bandwith dan sistem firewall

dan telah disebutkan pada bab 1 mengenai pembatasan masalah, maka pada bab ini

hanya membahas rancangan dan pemrograman yang digunakan yaitu winbox.

3.4.1 Membuat Mangle Untuk Membedakan Traffic Download dan Upload

3.4.1.1 Mangle Traffic Download

Pilih menu IP >> Firewall >> Mangle –>> klik tanda “+” untuk menambah rule

Gambar 3.3 Menambah Rule

Page 36: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

22

Pada tab general, isikan kolom Chain : ‘forward’ dan kolom Dst. address : ip

network local (eg.192.168.20.0/24) >> klik Apply

Gambar 3.4 Pengisian Ip Address

Pada tab Action, isikan kolom Action : mark packet dan beri nama pada kolom

New Connection Mark : down_user (sesuaikan), unchek pilihan Passtrough dan berilah

comment untuk memudahkan pengecekan rule.

Gambar 3.5 Pengecekan Rule

Page 37: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

23

3.4.1.2 Mangle Traffic Upload

Pilih menu IP –>> Firewall –>> Mangle –>> klik tanda “+” untuk menambah

rule

Gambar 3.6 Menambah Rule

Pada tab general, isikan kolom Chain : ‘forward’ dan kolom Src. Address : ip

network local (eg.192.168.20.0/24) >> klik Apply

Gambar 3.7 Pengisian Ip Address

Page 38: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

24

Pada tab Action, isikan kolom Action : mark packet dan beri nama pada kolom

New Pakcet Mark : upl_user (sesuaikan), unchek pilihan Passtrough dan berilah

comment untuk memudahkan pengecekan rule.

Gambar 3.8 Pengecekan Rule

3.4.2 Setting PCQ (Per Connection Queuing)

PCQ berfungsi mengklasifikasikan arah koneksi. Misalnya, jika Classifier yang

digunakan adalah src-address pada Local interface, maka aliran PCQ akan menjadi

koneksi upload. Begitu juga dgn Dst. Address akan menjadi PCQ download.

berikut langkah-langkah untuk melakukakan setting PCQ :

3.4.2.1 PCQ-Download

Pilih menu Queues >> Queue Types >> klik tanda “+” >> Isi pada kolom Type

name : Pcq_Down; Kind : pcq >> Centang pada opsi Dst. Address dan Dst. Port. Apply

dan Ok

Page 39: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

25

Gambar 3.9 Setting PCQ Download

3.4.2.2 PCQ-Upload

Pilih menu Queues >> Queue Types >> klik tanda “+” >> Isi pada kolom Type

name : Pcq_Upl, Kind : pcq >> Centang pada opsi Src. Address dan Src. Port. Apply

dan Ok

Gambar 3.10 Setting PCQ Upload

Page 40: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

26

3.4.3 Setting Queue Tree

3.4.3.1 Queue Tree Download

Membuat Induk Queue Download :

Pilih menu IP >> Queue Tree >> klik tanda “+” >> Isi kolom Name : Download

(sesuaikan) >> Parent ; Interface Lokal/LAN >> Max Limit (Sesuai Bandwith yang ada

atau yang dikehendaki) >> Klik Apply dan OK

Gambar 3.11 Setting Induk Queue Download

Membuat Child Queue Download :

Langkahnya sama dengan induk queue, namun untuk child queue lebih dispesifikkan

sesuai dengan rule mangle dan PCQ yang telah dibuat sebelumnya

Gambar 3.12 Setting Child Queue Download

Page 41: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

27

3.4.3.2 Queue Tree Upload

Membuat Induk Queue Upload :

Pilih menu Queues >> Queue Tree >> klik tanda “+” >> Name:

Upload(sesuaikan) >> Parent ; Interface Publik/WAN >> Max Limit (Sesuai Bandwith

yang ada atau yang dikehendaki)

Gambar 3.13 Setting Induk Queue Upload

Membuat Child Queue Upload :

Langkahnya sama dengan induk queue, namun untuk child queue lebih dispesifikkan

sesuai dengan rule mangle dan pcq yang telah dibuat sebelumnya, berikut langkahnya sesuai

urutan nomor.

Gambar 3.14 Setting Child Queue Upload

Page 42: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

28

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi Bandwidth Management dan Firewall Sistem menggunakan Queue

Tree berbasis Mikrotik di lakukan dengan menerapkan Mikrotik API yang dapat

dijalankan di berbagai platform sistem informasi seperti Windows, Linux, Mac OS dan

bahkan dapat di akses menggunakan smartphone. Tetapi pengujian kali ini dilakukan

hanya menggunakan laptop, Mikrotik sebagai router yang di konfigurasi untuk

menjalankan Bandwidth Management dan Firewall Sistem menggunakan Queue Tree.

4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak (Software)

Untuk mendukung Bandwidth Management dan Firewall Sistem menggunakan

Queue Tree agar berjalan dengan baik, maka di butuhkan software pendukung. Software

pendukung yang di gunakan adalah sebagai berikut :

1. Sistem Operasi : Windows 10

2. Remot : Winbox

3. Bahasa Pemrograman : Mikrotik

4.1.2 Implementasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan dalam pengimplementasian sistem jaringan ini

adalah sebagai berikut:

1. Komputer : Intel Pentium CPU G4400 @3.30GHz 4GB RAM

2. Router : Mikrotik Hap Lite Tc RB941-2nD-TC

3. Modem : HG8245H5

4. Media Komunikasi Data : Kabel UTP + RJ45

Page 43: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

29

4.2 Pengujian Sistem

4.2.1 Persiapan Topologi

Adapun topologi yang digunakan untuk mendukung penelitian dalam membangun

sistem manajemen jaringan adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Topologi

4.2.2 Pengujian Sistem Firewall and Queue Tree

Sebelum pengujian dilaksanakan, pastikan perangkat lunak yang digunakan

untuk mendukung sistem Firewall and Queue Tree berjalan sudah terpasang pada

komputer operator seperti Wibox, Web. Setelah semua perangkat lunak terpasang maka

selanjutnya adalah memulai pengujian sistem Firewall and Queue Tree.

Adapun langkah – langkah pengujian sistem Firewall and Queue Tree adalah

sebagai berikut:

1. Mempersiapkan Peralatan

Langkah awal dalam menguji sistem Firewall and Queue Tree adalah

Mempersiapkan peralatan seperti Mikrotik dan Kabel UTP sudah terpasang sesuai port

yang telah di tentukan.

Page 44: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

30

2. Mengakses Winbox

Setelah winbox dijalankan, langkah selanjutnya adalah mengakses IP Adress

atau Mac Adress pada kolom address.

Gambar 4.2 Halaman untuk Accsess Mikrotik

Pada gambar 4.2 adalah proses untuk mengakses mikrotik menggunakan winbox

dengan cara pastikan Aplikasi winbox yang di download versi terbaru pada saat ini

v3.19 kemudia klik aplikasi – pada Connect To isi dengan mac address atau bisa juga

menggunakan IP mikrotik – pada bagian login isi username bila mikrotik dalam

keadaan baru isi dengan admin password tidak di isi kemudian klik Connect.

3. Pengujian Koneksi

Dalam sistem Firewall and Queue Tree kita harus mengecek koneksi ke 8.8.8.8

untuk memastikan konfigurasi telah sukses.

Gambar 4.3 Ping Koneksi Ke 8.8.8.8

Page 45: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

31

Pada gambar 4.3 adalah proses ping ke DNS Google dengan cara Klik pada

menu Start di laptop kemudian ketikan CMD dan enter setelah terbuka ketikan ping

8.8.8.8 –t.

Setelah sukses melakukan ping ke 8.8.8.8 selanjutnya kita juga harus mengecek

koneksi ke ISP-1 untuk menjalankan sistem Firewall and Queue Tree dengan

melakukan speedtest terhadap Sistem yang telah di konfigurasi.

Gambar 4.4 Uji Coba Speedtest

Pada gambar 4.4 adalah uji coba untuk melihat speed yang di dapat dari ISP

yang telah di konfigurasi. Speedtest yang di gunakan untuk melihat speednya adalah

www.speedtest.net/id

Gambar 4.5 Firewall Mangel Berjalan

Pada gambar 4.5 menunjukan sistem telah sukses di lakukan yang di tandai

dengan berjalannya bytes untuk Download User dan Upload User serta di tandai

berjalan nya pembagian Packets untuk Download dan Upload.

Page 46: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

32

4. Menguji Queue Tree Download

Gambar 4.6 Test Queue Tree Download

Setelah melakukan pengujian terhadap koneksi dan Mangel di Mikrotik

selanjutkan untuk melakukan pengujian terhadap Queue Tree Download dengan cara

melakukan speedtest dan masuk ke menu Queue lalu pilih option Queue Tree, Jika

Parent Download berwarna merah menandakan Limit sedang berjalan dan Queued

Bytes dilewati Bandwith, seperti pada gambar 4.6

Gambar 4.7 Test Queue Tree Upload

Pada keterangan gambar 4.7 menunjukan Parent Upload yang sedang berjalan

dengan ciri-ciri yang sama seperti Parent Download sebelumnya.

Page 47: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

33

4.2.3 Pengujian Bandwith Pada Client

Setelah melakukan pengujian sistem selanjutnya menguji bandwith pada ketiga

client.

1. Client-1

Pada gambar 4.8 menunjukkan bandwith yang di terima pada client-1 yaitu:

-Ping : 8 ms

-Download : 3.57 Mbps

-Upload : 1.80 Mbps

Gambar 4.8 Bandwith Client-1

2. Client-2

Pada gambar 4.9 menunjukkan bandwith yang di terima pada client-2 yaitu:

-Ping : 28 ms

-Download : 4.07 Mbps

-Upload : 2.91 Mbps

Page 48: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

34

Gambar 4.9 Bandwith Client-2

3. Client-3

Pada gambar 4.10 menunjukkan bandwith yang di terima pada client-3 yaitu:

-Ping : 8 ms

-Download : 3.48 Mbps

-Upload : 1.64 Mbps

Gambar 4.10 Bandwith Client-3

Dari pengujian kepada ketiga client didapatkan hasil seperti berikut ini:

-Total Download : 3.57 + 4.07 + 3.48 = 11.12 Mbps

-Total Upload : 1.80 + 2.91 + 1.64 = 6.35 Mbps

Page 49: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

35

4.3 Script Sistem

Dari settingan di atas didapatkan script seperti berikut:

# sep/18/2020 08:57:49 by RouterOS 6.44.5

# software id = DEDK-6MHD

#

# model = RB941-2nD

# serial number = D1130BF3F7C6

/interface ethernet

set [ find default-name=ether1 ] name="ether1 (INTERNET)"

set [ find default-name=ether2 ] name="ether2 (LAN PC/LAPTOP)"

set [ find default-name=ether3 ] name="ether3 (LIMIT QT)"

set [ find default-name=ether4 ] name="ether4 (HOTSPOT)"

/interface wireless

set [ find default-name=wlan1 ] band=2ghz-b/g/n disabled=no mode=ap-bridge \

ssid=HOTSPOT

/interface wireless security-profiles

set [ find default=yes ] authentication-types=\

wpa-psk,wpa2-psk,wpa-eap,wpa2-eap group-ciphers=tkip,aes-ccm mode=\

dynamic-keys supplicant-identity=MikroTik unicast-ciphers=tkip,aes-ccm \

wpa-pre-shared-key=aldyryan60 wpa2-pre-shared-key=aldyryan60

/ip hotspot profile

set [ find default=yes ] login-by=cookie,http-chap,http-pap,mac-cookie

add dns-name=login.net hotspot-address=10.10.10.1 login-by=\

cookie,http-chap,http-pap,mac-cookie name=hsprof1

add dns-name=login.net hotspot-address=192.168.30.1 name=hsprof2

/ip hotspot user profile

add name=MAHASISWA rate-limit=512k/512k shared-users=unlimited \

transparent-proxy=yes

add name=DOSEN rate-limit=1M/1M shared-users=unlimited transparent-proxy=yes

Page 50: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

36

/ip pool

add name=hs-pool-5 ranges=10.10.10.2-10.10.10.254

add name=dhcp_pool1 ranges=192.168.10.2-192.168.10.254

add name=hs-pool-1 ranges=192.168.30.2-192.168.30.254

add name=dhcp_pool3 ranges=192.168.20.2-192.168.20.254

/ip dhcp-server

add address-pool=hs-pool-5 disabled=no interface="ether4 (HOTSPOT)" \

lease-time=1h name=dhcp1

add address-pool=dhcp_pool1 disabled=no interface="ether2 (LAN PC/LAPTOP)" \

lease-time=1d10m name=dhcp2

add address-pool=hs-pool-1 disabled=no interface=wlan1 lease-time=1h name=\

dhcp3

add address-pool=dhcp_pool3 disabled=no interface="ether3 (LIMIT QT)" \

lease-time=1d10m name=dhcp4

/ip hotspot

add address-pool=hs-pool-5 addresses-per-mac=1 disabled=no interface=\

"ether4 (HOTSPOT)" name=hotspot1 profile=hsprof1

add address-pool=hs-pool-1 addresses-per-mac=1 disabled=no interface=wlan1 \

name=hs-wlan1 profile=hsprof2

/queue tree

add max-limit=10M name=Download parent="ether3 (LIMIT QT)"

add max-limit=4M name=Upload parent="ether1 (INTERNET)"

/queue type

add kind=pcq name=pcq_down pcq-classifier=dst-address,dst-port \

pcq-dst-address6-mask=64 pcq-src-address6-mask=64

add kind=pcq name=pcq_upl pcq-classifier=src-address,src-port \

pcq-dst-address6-mask=64 pcq-src-address6-mask=64

/queue tree

add limit-at=2M max-limit=10M name=down_user packet-mark=down_user parent=\

Page 51: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

37

Download queue=pcq_down

add limit-at=512k max-limit=4M name=upl_user packet-mark=upl_user parent=\

Upload queue=pcq_upl

/ip address

add address=10.10.10.1/24 comment=HOTSPOT interface="ether4 (HOTSPOT)" \

network=10.10.10.0

add address=192.168.10.1/24 comment="LAN PC/LAPTOP" interface=\

"ether2 (LAN PC/LAPTOP)" network=192.168.10.0

add address=192.168.20.1/24 comment="LIMIT QT" interface="ether3 (LIMIT QT)" \

network=192.168.20.0

add address=192.168.30.1/24 interface=wlan1 network=192.168.30.0

/ip dhcp-client

add dhcp-options=hostname,clientid disabled=no interface="ether1 (INTERNET)"

/ip dhcp-server network

add address=10.10.10.0/24 comment="hotspot network" gateway=10.10.10.1

add address=192.168.10.0/24 dns-server=192.168.44.1,192.168.100.1,8.8.8.8 \

gateway=192.168.10.1

add address=192.168.20.0/24 dns-server=192.168.44.1,192.168.100.1,8.8.8.8 \

gateway=192.168.20.1

add address=192.168.30.0/24 comment="hotspot network" gateway=192.168.30.1

/ip dns

set allow-remote-requests=yes servers=8.8.8.8,8.8.4.4

/ip firewall filter

add action=passthrough chain=unused-hs-chain comment=\

"place hotspot rules here" disabled=yes

/ip firewall mangle

add action=mark-packet chain=forward comment="Download User" dst-address=\

192.168.20.0/24 new-packet-mark=down_user passthrough=no

add action=mark-packet chain=forward comment="Upload User" new-packet-mark=\

Page 52: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

38

upl_user passthrough=no src-address=192.168.20.0/24

/ip firewall nat

add action=passthrough chain=unused-hs-chain comment=\

"place hotspot rules here" disabled=yes

add action=masquerade chain=srcnat

add action=masquerade chain=srcnat comment="masquerade hotspot network" \

src-address=10.10.10.0/24

add action=masquerade chain=srcnat comment="masquerade hotspot network" \

src-address=192.168.30.0/24

/ip hotspot user

add name=admin password=aldyryan60

/system clock

set time-zone-name=Asia/Jakarta

Page 53: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

39

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab

sebelumnya, dalam pembuatan tugas akhir ini yang berjudul “Implementasi

Manajemen Bandwidth Dan Sistem Frewall Menggunakan Sistem Queuetree

Berbasis Mikrotik”. Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan manajemen bandwith dapat mengatur batas limit kecepatan dalam

mengakses internet sesuai kebutuhan

2. Dengan manajemen banwith user mempunyai kecepatan yang sama,sehingga

bandwith tidak mengalami overload.

3. Koneksi internet yang di hasilkan lebih stabil unutk setiap user

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil yang

diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Diharapakan adanya pengawasan dari operator jaringan untuk mengkontrol aktifitas

klien-klien khususnya siswa dalam mengakses jaringan internet.

2. Diharapakan dengan adanya rancangan baru yang telah dianalisa dapat

diterapkan secara berkelanjutan karena dengan adanya pemblokiran situs- situs

yang tidak berkaitan dengan pendidikan dapat meningkatkan optimalisasi

penggunaan koneksi internet saat proses pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengkaji lebih dalam lagi mengenai

penelitian ini tentang analisa rancangan manajemen bandwidth untuk

infrastruktur jaringan komputer agar lebih efektif dalam pengelolaan

manajemen bandwidth yang tepat pada setiap jaringan computer.

Page 54: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

40

DAFTAR PUSTAKA

Reza Oktaviani,dkk. 2015. Manajemen User Dan Bandwidth Pada Hotspot Di Kantor

BUMD Provinsi Bangka Belitung Menggunakan Router Mikrotik. Purwokerto.

Virgilius Belarmino Togohodoh. 2018. Manajemen Bandwidth Dengan Metode Peer

Connection Queue (PCQ) Menggunakan Queue Tree. Yogyakarta.

Canggih Ajika Pamungkas. 2016. Manajemen Bandwith Menggunakan Mikrotik

Routerboard Di Politeknik Indonesia Surakarta. Surakarta.

Syaifuddin,dkk. 2016. Perbandingan Metode Simple Queues Dan Queues Tree Untuk

Optimasi Manajemen Bandwith Jaringan Komputer Di STMIK PPKIA Pradnya

Paramita Malang. Malang.

Ilham. 2018. Implementasi Manajemen Bandwith Menggunakan Queue Tree Pada

Universitas Semarang. Semarang.

Ardiansa, dkk. 2017. Manajemen Bandwidth dan Manajemen Pengguna pada Jaringan

Wireless Mesh Network dengan Mikrotik. Malang.

Syukur, 2018. Analisis Management Bandwidth Menggunakan Metode Per Connection

Queue (PCQ) dengan Authentikasi RADIUS. Riau.

Sora N., 2015. Pengertian Bandwidth Dan Fungsinya Secara Jelas. Bandung.

Sofana. 2015. Membangun Jaringan Local Area Network Menggunakan Untangle 11.0

di Lembaga Quantum Padang. Padang

Sanjaya, W., (2016), Strategi Pembelajaran Prenadamedia Group, Jakarta.

Page 55: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

41

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Berikut ini daftar riwayat hidup penulis yang akan dicantimkan sebagai berikut:

A. BIODATA

1. NamaLengkap : ALDY RYAN AGUSTI

2. Tempat/Tanggal lahir : Bunut, 09 Oktober 1999

3. JenisKelamin : Laki-laki

4. Agama : Islam

5. Kewarganegaraan : Indonesia

6. Alamat Rumah : Bunut, Kisaran Barat

B. PENDIDIKAN

1. SD : Tahun 2005 – 2011 di SD Negeri 010057 Bunut

2. SMP : Tahun 2011 – 2014 di MTs Alwasliyah 1 Kisaran

3. SMK : Tahun 2014 – 2017 di SMAN 3 Kisaran

4. Kuliah : Tahun 2017 – 2020 di STMIK Royal Kisaran Program D3 Teknik

Komputer.

Demikianlah daftar riwayat hidup ini diperbuat dengan sebenarnya.

Kisaran, 28 Oktober 2020

Aldy Ryan Agusti

NIM: 17.01.1075

Page 56: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

42

Page 57: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

43

1

Page 58: IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM …

44

2