implementasi manajemen bandwith dan sistem …
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH
DAN SISTEM FREWALL MENGGUNAKAN
SISTEM QEUETREE BERBASIS MIKROTIK
LAPORAN TUGAS AKHIR
Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesikan
Pendidikan Program Diploma 3
oleh
ALDY RYAN AGUSTI
NIM: 17.01.1075
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
ROYAL KISARAN
2020
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, dosen pembimbing penulisan Laporan Tugas Akhir,
dan Ketua Program Studi menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir dari:
ALDY RYAN AGUSTI
NIM : 17.01.1075
dengan judul:
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM
FIREWALL MENGGUNAKAN SISTEM QUEUETREE
BERBASIS MIKROTIK
telah diperiksa dan dinyatakan selesai, serta dapat diajukan dalam sidang
pertanggungjawaban Laporan Tugas Akhir.
Kisaran, 28 Oktober 2020
Disetujui oleh:
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Adi Prijuna Lubis, M.Kom Akmal Nasution, M.Kom
NIDN: 0117098404 NIDN: 0110118901
Ketua Program Studi Teknik Komputer,
Bachtiar Efendi,ST.,M.Kom
NIDN: 0124088305
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini Tim Penguji, Ketua Sidang, dan
Direktur STMIK Royal Kisaran menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir dari:
ALDY RYAN AGUSTI
NIM : 17.01.1075
dengan judul:
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM
FIREWALL MENGGUNAKAN SISTEM QUEUETREE
BERBASIS MIKROTIK
telah selesai diujikan dalam sidang pada 31 Oktober 2020
di ruang oleh
Tim Penguji:
NO NAMA NIDN JABATAN TANDA
TANGAN
1 Andri Nata,S.T., M.Kom 0102028802
2 Jhonson Efendi Hutagalung, S.T., M.Kom 0104077503
Disahkan oleh:
Ketua
STMIK Royal, Kisaran, Ketua Panitia Sidang,
Wan Mariatul Kifti,M.Kom Rizky Fauziah, M.Ikom, M.Kom
NIDN: 01140573002 NIDN: 0112039501
iv
PERNYATAAN ORISINILITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Aldy Ryan Agusti
NIM : 17.01.1075
Program Studi : Teknik Komputer
Menyatakan bahwa :
1. Sesungguhnya Tugas Akhir yang saya susun merupakan hasil karya tulis saya
sendiri. Adapun bahagian-bahagian tertentu dalam tugas akhir yang saya peroleh
dari hasil karya tulis orang lain, telah saya tuliskan sumbernya dengan jelas,
sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.
2. Jika dalam pembuatan tugas akhir ini baik pembuatan program tugas akhir
secara keseluruhan terbukti dibuatkan oleh orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang diberikan akedemik, berupa :
a. Pembatalan tugas akhir dan mengulang penelitian serta mengajukan judul
yang baru
b. Pencabutan Ijazah yang telah saya terima dan Ijazah tersebut dinyatakan
tidak sah.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.
Kisaran,31 Oktober 2020
Saya yang menyatakan,
Aldy Ryan Agusti NIM : 17.01.1075
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Yang utama dari segalanya... Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT.
Taburan kasih sayangmu telah memberiku kekuatan. Atas karunia yang kau
berikan akhirnya skripsi sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam
selalu terlimpahkan kehariban Rasulullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada semua orang yang sangat aku
kukasihi dan sayangi
Tugas Akhir ini adalah persembahan kecil saya untuk kedua orangtua saya. Ketika
dunia menutup pintunya pada saya, ayah dan ibu membuka lengannya untuk saya.
Ketika orang-orang menutup telinga mereka untuk saya, mereka berdua membuka
hati untukku. Terima kasih karena selalu ada untukku.
Terkadang saya merasa seperti tidak berada di tempat lain. Saya hanya merasa tidak ada yang bisa memahami saya. Tetapi kemudian saya ingat bahwa saya
memiliki kalian, kawan. Sejujurnya saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan tanpa kalian sahabatku. Terima kasih telah menjadi manusia terbaik di dunia.
vi
ABSTRAK
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH DAN SISTEM FIREWALL
MENGGUNAKAN SISTEM QUEUETREE
BERBASIS MIKROTIK
Oleh : Aldy Ryan Agusti (Nim: 17.01.1075)
Dalam penelitian ini bertujuan untuk menstabilkan pengguna internet dalam suatu
jaringan dengan cara memanajemen bandwidth dengan metode Peer Connection Queue
(PCQ) menggunakan Queue Tree. Latar belakang penelitian ini adalah karena sering
terjadi lambatnya koneksi internet dalam suatu jaringan yang di akibatkan tidak merata
pemakain bandwit dari setiap user. Oleh sebab itu dalam penelitian ini di terapkanlah
suatu metode yang dapat membagikan bandwith dengan sama rata,sehingga kacepatan
yang di hasilkan cukup stabil unutk setiap user sehingga tidak mengalami bandwith
overload. Metode yang di maksud adalah metode Peer Connection Queue (PCQ)
menggunakan Queue Tree.
vii
ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF BANDWITH MANAGEMENT AND FIREWALL
SYSTEM USING MICROTIC-BASED
QUEUETREE SYSTEM
By : Aldy Ryan Agusti (Nim: 17.01.1075)
In this study, the objective of this research is to stabilize internet users in a network by
managing bandwidth with the Peer Connection Queue (PCQ) method using a Queue
Tree. The background of this research is due to the frequent slow internet connection in
a network which results in unequal bandwidth usage of each user. Therefore, in this
study, a method is applied that can distribute bandwidth equally, so that the resulting
speed is stable enough for each user so that it does not experience bandwidth overload.
The method in question is the Peer Connection Queue (PCQ) method using a Queue
Tree .
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih-Nya memberikan
pengetahuan, pengalaman, kekuatan, dan kesempatan kepada penulis, sehingga mampu
menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Laporan yang berjudul “Implementasi Manajemen Bandwidth Dan Sistem
Frewall Menggunakan Sistem Queuetree” ini dimaksudkan adalah sebagai syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program Diploma 3 STMIK Royal Kisaran..
Dalam proses pembuatan laporan ini, penulis telah mendapatkan bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, baik berupa material, spiritual, informasi, maupun
administrasi. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menyampaikan terimakasih
banyak kepada:
1. Bapak Anda Putra, M.MA., selaku Pembina Yayasan Pendidikan Royal Teladan
Asahan;
2. Ibu Wan Mariatul Kifti,.S.E.,M.M. selaku Ketua STMIK Royal Kisaran;
3. Bapak Bachtiar Efendi, M.Kom. Ketua Program Studi Teknik Komputer STMIK
Royal Kisaran;
4. Bapak Adi Prijuna Lubis, M.Kom. sebagai pembimbing 1 penulisan laporan tugas
akhir;
5. Bapak Akmal Nasution, M.Kom. sebagai Pembimbing 2 penulisan tugas akhir
6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Komputer, STMIK Royal Kisaran;
7. Orang Tua Penulis dan Saudara-Saudara Penulis;
8. Seluruh sivitas akademik AMIK Royal Kisaran;
ix
Walaupun Penulis sudah berupayah semaksimal mungkin, namun Penulis juga
menyadari kemungkinan terdapat kekurangan dan kesilapan. Oleh sebab itu, penulis
sangat mengharapkan saran-saran dan kritikan yang dapat memperbaiki laporan ini.
Semoga tulisan ini sangat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Kisaran, 13 Oktober 2020
Hormat Penuis,
ALDY RYAN AGUSTI
NIM: 17.01.1075
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN ORISINILITAS ................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan ......................................................... 1
1.2 Permasalahan ................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 3
1.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data .................................... 3
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 3
1.5.2 Teknik Pengolahan Data .............................................................. 4
1.6 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan ................. 5
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................ 6
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................. 6
2.2 Teori Dasar ...................................................................................... 7
2.2.1 Bandwith ...................................................................................... 7
2.2.2 Manajemen Bandwith .................................................................... 7
2.2.3 Queue Tree ................................................................................... 8
2.2.4 Tipe Jaringan Komputer ................................................................ 8
2.2.5 Jaringan Berdasarkan Fungsi ......................................................... 11
2.3 Manajemen Jaringan ........................................................................ 12
xi
2.4 Konsep Penunjang Usulan ............................................................... 13
2.4.1 Ip Addres ...................................................................................... 17
BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN .. 18
3.1 Bahan dan Peralatan Yang Digunakan ............................................ 18
3.2 Topologi .......................................................................................... 19
3.3 Flowchat .......................................................................................... 19
3.4 Perancangan ..................................................................................... 20
3.4.1 Membuat Mangle Untuk Membedakan Traffic
Download dan Upload ................................................................... 21
3.4.1.1 Mangle Traffic Download .......................................................... 21
3.4.1.2 Mangle Traffic Upload ............................................................... 23
3.4.2 Setting PCQ (Per Connection Queuing) ....................................... 24
3.4.2.1 PCQ Download ........................................................................... 24
3.4.2.2 PCQ Upload ............................................................................... 25
3.4.3 Setting Queue Tree ........................................................................ 26
3.4.3.1 Queue Tree Download ................................................................ 26
3.4.3.2 Queue Tree Upload .................................................................... 27
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN .......................................... 28
4.1 Implementasi Sistem ....................................................................... 28
4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak (Software) ................................... 28
4.1.2 Implementasi Perangkat Keras (Hardware) .................................. 28
4.2 Pengujian Sistem ............................................................................. 29
4.2.1 Persiapan Topologi ........................................................................ 29
4.2.2 Pengujian Sistem Firewall and Queue Tree .................................. 29
4.2.3 Pengujian Bandwith Pada Client ................................................... 33
4.3. Script Sistem .................................................................................... 35
BAB 5. PENUTUP ........................................................................................ 39
5.1 Simpulan .......................................................................................... 39
5.2 Saran ................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 40
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 41
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan dan Penulisan Lporan ........................ 5
Tabel 3.1 Bahan dan Peralatan Yang Digunakan ................................................. 18
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Local Area Network (LAN) ........................................................ 8
Gambar 2.2 Metropolitan Area Network (MAN) ............................................ 9
Gambar 2.3 Wide Area Network (WAN) ........................................................ 10
Gambar 2.4 Ilustrasi Peer To Peer ................................................................... 10
Gambar 2.5 Ilustrasi Client/Server .................................................................. 11
Gambar 2.6 Netrwork Interface Card .............................................................. 12
Gambar 2.7 Router ........................................................................................... 13
Gambar 2.8 HUB ............................................................................................. 14
Gambar 2.9 Server .......................................................................................... 15
Gambar 3.1 Topologi Rangkaian Sistem Manajemen Jaringan ...................... 19
Gambar 3.2 Flowchat Sistem Manajemen Jaringan ........................................ 20
Gambar 3.3 Menambah Rule ........................................................................... 21
Gambar 3.4 Pengisian Ip Address .................................................................... 22
Gambar 3.5 Pengecekan Rule .......................................................................... 22
Gambar 3.6 Menambah Rule ........................................................................... 23
Gambar 3.7 Pengisian Ip Address .................................................................... 23
Gambar 3.8 Pengecekan Rule .......................................................................... 24
Gambar 3.9 Setting PCQ Download ................................................................ 25
Gambar 3.10 Setting PCQ Upload ................................................................... 25
Gambar 3.11 Setting Induk Queue Download ................................................. 26
Gambar 3.12 Setting Child Queue Download ................................................. 26
Gambar 3.13 Setting Induk Queue Upload ...................................................... 27
Gambar 3.14 Setting Child Queue Upload ...................................................... 27
Gambar 4.1 Topologi ....................................................................................... 29
Gambar 4.2 Halaman untuk Accsess Mikrotik ................................................ 30
Gambar 4.3 Ping Koneksi Ke 8.8.8.8 .............................................................. 30
Gambar 4.4 Uji Coba Speedtest ....................................................................... 31
Gambar 4.5 Firewall Mangel Berjalan ............................................................ 31
Gambar 4.6 Test Queue Tree Download ......................................................... 32
Gambar 4.7 Test Queue Tree Upload .............................................................. 32
Gambar 4.8 Bandwith Client-1 ........................................................................ 33
xiv
Gambar 4.9 Bandwith Client-2 ........................................................................ 34
Gambar 4.10 Bandwith Client-3 ...................................................................... 34
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah membuat banyak
perubahan bagi kehidupan manusia saat ini. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan
teknologi berbagai perangkat keras maupun perangkat lunak yang telah membawa
dampak yang cukup besar dalam hal penyajian informasi. Penyajian informasi menjadi
lebih cepat, tepat dan akurat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Internet (interconnected network) adalah sebuah jaringan komputer yang saling
terhubung dengan menggunakan suatu sistem standar global transmission control
protocol/Internet protocol suite (TCP/IP) yang digunakan sebagai protokol pertukaran
paket dalam melayani miliaran pengguna yang terdapat di seluruh dunia. Internet
merupakan jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaaan atau
milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe
komunikasi misalnya telepon, satelit, dan sebagainya. Dalam mengkoneksikan Internet
dibutuhkan jaringan komputer yang merupakan sekumpulan komputer berjumlah
banyak yang terpisah – pisah akan tetapi saling terhubung dalam melaksanakan
tugasnya (Reza Oktaviani,dkk 2015).
Berdasarkan hasil observasi di STMIK Royal, banyak kendala yang dilihat, sering
terjadi gangguan saat terkoneksi jaringan internet atau wifi untuk mahasiswa, kurang
nya support jaringan internet yang ada di kampus tersebut. Selain itu juga sering
terjadi masalah dalam lambatnya konektifitas jaringan internet yang ada di kampus
ketika mahasiswa menggunakan jaringan internet atau wifi secara bersamaan di dalam
area kampus yang menyebabkan bandwidth overload.
Sebenarnya tidak memerlukan bandwidth yang besar jika hanya untuk
melakukan koneksi internet, namun akan muncul berbagai macam masalah seperti
lambatnya koneksi internet jika mahasiswa yang mengakses ke internet banyak. Hal
tersebut jelas akan mempengaruhi performa koneksi internet dari mahasiswa yang
terkoneksi jika bandwidth 1 MB harus di share ke puluhan komputer.
2
Dalam menangani suatu jaringan yang manajemen bandwidth nya belum
termanajemen dengan baik, maka diperlukan sistem jaringan yang terorganisir
dengan baik, seperti pemakaian router. Router mikrotik memiliki fitur queue yang
dapat melakukan pengaturan alokasi bandwidth bagi setiap user. Dengan melakukan
manajemen bandwidth, maka telah dilakukan usaha perbaikan terhadap Quality of
Service (kualitas jaringan). Quality of Servive (QoS) akan memberikan jaminan alokasi
bandwidth minimum pada setiap user di dalam jaringan, sehingga setiap user tidak perlu
khawatir akan tidak kebagian bandwidth.(Virgilius, 2018).
Salah satu metode antrian yang digunakan untuk pembagian bandwidth yaitu
menggunakan metode antrian Per Connection Queue, baik dengan menggunakan fitur
Simple Queue maupun Queue Tree yang tersedia dalam mikrotik. Metode ini dapat
dilakukan untuk kondisi beberapa client dan sangat merepotkan jika harus membuat
rule, sehingga Per Connection Queue ini dapat membatasi bandwidth user secara merata
dalam meningkatkan manajemen jaringan.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis ingin
merealisasikan hal tersebut dengan membuat suatu rancangan yaitu Implementasi
Manajemen Bandwidth Dan Sistem Frewall Menggunakan Sistem Queuetree
Berbasis Mikrotik.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, dibuatlah suatu sistem
kendali yang dapat membagi bandwith melalui mikrotik. Untuk lebih jelasnya
perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana analisa rancangan infrastruktur yang tepat agar koneksi internet lebih
optimal untuk digunakan.
2. Bagaimana menyeting mikrotik agar dapat membagi bandwith ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menganalisa bagaimana rancangan yang tepat agar koneksi internet lebih optimal
untuk digunakan
2. Mengetahui cara kerja sistem mikrotik
3. Mengoptimasikan bandwidth internet menggunakan metode queue tree dan PCQ
(Peer Connection Queue)
4. Mengatur jumlah bandwidth agar sesuai dengan kebutuhan penggunaan internet
3
1.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan judul yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah dan
perumusan masalah, maka manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
a) Bagi Penulis
Untuk dapat menerapkan ilmu yang didapat dibangku perkuliahan, mulai dari
semester 1 sampai dengan selesai.
Untuk menyelesaikan perkuliahan program studi Diploma III di STMIK
ROYAL KISARAN.
b) Bagi Pengguna
Dapat membagi bandwidth secara merata untuk masing-masing client yang
terhubung dalam sebuah jaringan dengan metode Per Connection Queue.
c) Bagi STMIK Royal
Sebagai bahan penelitihan dan pengembangan bagi para mahasiswa/i untuk
diperkenalkan dan dipelajari agar dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya.
1.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan metode penelitian dan
melakukan pengumpulan data melalui:
1.5.1.1 Metode Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu mengambil data-data yang terjadi di lapangan dan dapat dilakukan dengan
cara:
1. Pengamatan (Observasi) adalah penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan
untuk mengetahui dan mencatat yang ada kaitannya dengan penelitian yang penulis
lakukan. Observasi terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut :
2. Observasi partisipan yaitu, pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil
bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang di teliti.
3. Observasi non partisipan yaitu, pengamatan yang dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung.
4
1.5.1.2 Metode Penelitian Kepustakaan (Library Researc)
Untuk melengkapi metode peneitian ini, maka penulis melakukan penelitian
kepustakaan untuk menambah bahan-bahan ilmiah yang ada kaitannya dengan
penelitian ini, yaitu dengan membaca literature dan teori-teori yang ada hubungannya
dengan penelitian ini.
1.5.1.3 Metode Literatur
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis mengumpulkan data dan
referensi yang mendukung Laporan Tugas Akhir ini baik dari perpustakaan maupun
internet.
1.5.2 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data adalah proses mengartikan data-data lapangan sesuai
dengan tujuan, rancangan, dan sifat penelitian. Teknik pengolahan data yang penulis
lakukan adalah dengan menggunakan reduksi data.
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Dengan demikian reduksi data merupakan suatu
bentuk analisa yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang
tidak perlu dengan sedemikian rupa, hingga kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan
diverifikasi.
5
1.6 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir
Tabel 1.1 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir
NO. KEGIATAN BULAN KE-
1 2 3 4 5 6
A. Persiapan:
1 Survei objek TA (Data PKL, Studi Kasus, Perencanaan,
Pengembangan, Pembuatan/ Rancang Bangun-Riset
Terapan): mendapatkan topik/ judul TA.
2 Mendapatkan Dosen Pembimbing TA dari KPS
3 Bimbingan penulisan proposal TA
4 Persiapan alat
Bimbingan untuk pelaksanaan TA dari Dobing
B. Pelaksanaan:
5 Perakitan rancang bangun (hardware)
6 Perancangan Program (software)
7 Singkronisasi hardware dengan software
8 Pengujian alat
C. Pelaporan:
9 Bimbingan untuk penulisan bab 1
10 Penulisan bab 1 (Pendahuluan)
11 Koreksi & Perbaikan penulisan bab 1 (Pendahuluan)
12 Bimbingan untuk penulisan bab 2 & 3
13 Penulisan bab 2
14 Penulisan bab 3 (Landasan Teori)
Koreksi & Perbaikan penulisan bab 2 & 3
15 Bimbingan untuk penulisan bab 4 & 5
16 Penulisan bab 4 (Analisa dan Hasil)
17 Penulisan bab 5 (Kesimpulan)
18 Koreksi & Perbaikan penulisan bab 4 & 5
19 Bimbingan untuk penulisan Lampiran
20 Penulisan bab 5 (Kesimpulan dan Saran) dan Lampiran
21 Koreksi & Perbaikan penulisan bab 6 & Lampiran
22 Bimbingan tahap akhir (Penyempurnaan LTA)
23 Penyempurnaan Laporan Tugas Akhir
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Canggih Ajika Pamungkas (2016),melakukan penelitian Manajemen Bandwith
Menggunakan Mikrotik Routerboard Di Politeknik Indonusa Surakarta´_ 3DGD
SHQHOLWLDQ ini membahas mengenai manajemen bandwidth yang tersedia pada
jaringan internet di Politeknik Indonesia Surakarta. Router yang digunakan untuk
konfigurasi yaitu Mikrotik Routerboard RB951Ui- 2HnD dan menggunakan software
WinBox. Pada penelitian yang akan penulis lakukan memiliki kesamaan tema dengan
penelitian diatas, yaitu membahas mengenai manajemen bandwidth. Pada penelitian ini
juga akan menggunakan router mikrotik.
Pada penelitian (Syaifuddin,dkk. 2016) melakukan perbandingan metode queue
tree dan simple tree. Hail penelitian menunjukan manajemen bandwith dapat berguna
secara maksimal menggunakakn metode queue tree dibanding dengan metode simple
tree. Selain itu menurut (Ilham, 2018) metode queue tree lebih optimal dibanding
dengan metode simple queue. Metode queue tree merupakan pelimitan yang rumit
karena tidak hanya sekedar mengatur protokol, port, IP address, tetapi juga harus
mengaktifkan fitur mangle pada firewall jika ingin menggunakannya. Queue tree
digunakan untuk mengatur bandwidth pada mikrotik yang memiliki dua koneksi
internet dikarenakan paket mark-nya lebih berfungsi dari simple queue. Queue tree juga
bisa dimanfaatkan untuk membatasi satu arah koneksi baik untuk detik, atau bit per
detik (bps atau b/s).
Penelitian ini akan diterapkan pembagian bandwidth untuk dibagikan kepada
pengguna sesuai dengan pesanan bandwidth yang telah dipesan melalui sistem
pendaftaran dan secara otomatis akan melakukan pengaturan pada mikrotik untuk
membuat user baru dan sekaligus menampung data besarnya bandwidth yang sudah
dipesan. Dari teori yang dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa perlu adanya
kontrol bandwidth pada suatu jaringan network dikarenakan dapat membantu untuk
memudahkan monitoring lalu lintas jaringan internet pada suatu jaringan network
(Ardiansa, dkk. 2017).
7
Dalam metodologi penelitian ini dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang
dihadapi dengan kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini, tidak mungkin
lagi dapat menghindar dari penggunaan jaringan komputer. Jumlah host network yang
sudah terlalu kompleks maka perlu adanya monitoring trafik secara terpusat. Yang perlu
diperhatikan adalah lingkup area komunikasi yang akan berhubungan, topologi
jaringan,jenis protokol jaringan yang dipakai, serta mempersiapkan hardware network
yang berkesesuaian dengan topologi dan jenis protokol yang digunakan (Syukur, 2018).
2.2 Teori Dasar
2.2.1 Bandwith
Bandwidth adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang dihitung dalam
bit/detik atau yang biasanya di sebut dengan bit per second (bps), antara server dan
client dalam waktu tertentu. Atau bisa didefinisikan sebagai lebar cakupan frekuensi
yang dipakai oleh sinyal dalam medium transmisi (Sora N,2015). Bandwidth dibagi
menjadi 2 yaitu bandwidth analog dan bandwidth digital.
1. Bandwidth Analog adalah merupakan perbedaan antar frekuensi terendah dan
frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hz
(hertz) yang dapat menentukan banyaknya informasi yang dapat ditransmisikan
dalam suatu saat.
2. Bandwidth Digital adalah merupakan jumlah atau volume suatu data (dalam satuan
bit per detik/bps) yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi tanpa
adanya distorsi
2.2.2 Manajemen Bandwith
Manajemen bandwidth merupakan teknik pengelolaan jaringan sebagai usaha
untuk memberikan performa jaringan yang adil dan memuaskan. Manajemen bandwith
juga digunakan untuk memastikan bandwidth yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan trafik data dan informasi serta mencegah persaingan antara aplikasi.
Manajemen bandwidth menjadi hal mutlak bagi jaringan multi layanan,semakin
banyak dan bervariasinya aplikasi yang dapat dilayani oleh suatu jaringan akan
berpengaruh pada penggunaan link dalam jaringan tersebut.
8
Link-link yang ada harus mampu menangani kebutuhan user akan aplikasi
tesebut bahkan dalam keadaan padat sekalipun. Ada beberapa metode yang dapat
diterapkan untuk mengimplementasikan bandwith manajement ini diantaranya melalui
proxy server, QoS atau traffic shapping,atau pembatasan bandwith atau limiter. Di
dalam dunia internet sering di dengar istilah limiter atau pembatasan kecepatan untuk
melakukan akses keinternet. Ada beberapa jenis system limiter yang biasa di
aplikasikan kerouter, mulai dari yang simple hingga yang komplek.
2.2.3 Queue Tree
Queue Tree merupakan limit bandwidth yang kompleks karena
pelimitan dapat dikelompokkan berdasarkan portokol, ports atau kelompok IP
Address. Sebelum melakukan pelimitan, terlebih dahulu harus dilakukan penandaan
paket aliran paket menggunakan suatu tanda mangle agar paket tersebut dikenal
oleh queue tree. Mangle adalah istilah yang dipakai pada mikrotik untuk
membedakan paket yang downlink only dan uplink only. Queues Tree berfungsi untuk
melimit bandwidth pada mikrotik yang mempunyai dua koneksi internet karena paket
mark-Nya lebih berfungsi dari pada di Simple Queues. Queues tree juga digunakan
untuk membatasi satu arah koneksi saja baik itu download maupun upload.
2.2.4 Tipe Jaringan Komputer
Menurut sofana (2015) ”jaringan komputer terbgi beberapa jenis jaringan, yang
memisahkan berdasarkan area atau skala dan terbagi menjadi tiga bagan”. yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) menghubungkan dua perangkat atau lebih di
wilayah geografis yang terbatas, biasanya di dalam gedung yang sama, sehingga setiap
perangkat di jaringan dapat berkomunikasi dengan setiap perangkat lainnya. Dari
kutipan tersebut dapat diartikan sebagai berikut: Local Area Network (LAN)
menghubungkan dua atau lebih perangkat di dalam area geografis yang terbatas,
biasanya berada di dalam gedung yang sama, sehingga setiap perangkat pada jaringan
dapat berkomunikasi dengan perangkat lain.
9
Local area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam
kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya,
printer) dan saling bertukar informasi. LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang
berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui
sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasannya, menyebabkan adanya kemungkinan
untuk menggunakan jenis desain tertentu.
Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan seperti halnya saluran
pelanggan telepon yang dipakai di daerah pedesaan. LAN seringkali menggunakan
teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai
10 sampai 100 Mbps dengan delay rendah (puluhan microsecond) dan mempunyai
faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang
lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik. Skema jaringan LAN dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Gambar 2.1 Local Area Network (LAN)
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) dapat bergantung pada jalur komunikasi
dengan kecepatan data sedang-ke-tinggi. Dari kutipan tersebut dapat diartikan sebagai
berikut: Ketika Wide Area Network mengoptimalkan area geografis yang spesifik, ini
bisa disebut dengan Metropolitan Area Network (MAN). MAN juga dapat bergantung
pada saluran komunikasi dari data dengan rating sedang sampai tinggi.
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN
dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah
kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.
10
MAN mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan
jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak
mempunyai elemenswitching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa
kabel output. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi sederhana. Skema
jaringan MAN dapat dilihat pada gambar II.2
Gambar 2.2 Metropolitan Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
“Wide Area Networks (WAN)adalah jaringan yang mencakup wilayah geografis
yang luas. WAN biasanya menghubungkan beberapa LAN.” Yang Dari kutipan tersebut
dapat diartikan sebagai berikut: Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang
mencakup area geografis yang besar. WAN secara khusus menghubungkan beberapa
LAN.
Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan yang lebih besar dari MAN dan
mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara atau benua.
WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan unuk menjalankan program-program
(aplikasi) pemakai. Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak
kabel atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang
tidak menggunakan kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus
berkomunikasi secara tidak langsung melalui router lainnya. Ketika sebuah paket
dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui sebuah router perantara atau
lebih, maka paket akan diterima router perantara dalam keadaan lengkap, disimpan
sampai saluran output menjadi bebas, dan kemudian baru diteruskan. Skema jaringan
WAN dapat dilihat pada gambar 2.3
11
Gambar 2.3 Wide Area Network (WAN)
2.2.5 Jaringan Berdasarkan Fungsi
Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan
ada juga yang berfungsi menjadi server. Tetapi ada jaringan tertentu yang memiliki
komputer khusus yang bertugas sebagai server sedangkan komputer yang lain sebagai
client.( Sanjaya,2016 ).
1. Peer to Peer
Peer to Peer adalah jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa
menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan
akses dari atau ke komputer lain. Peer to peer banyak diimplementasikan pada LAN.
Walaupun dapat juga diimplementasikan pada MAN, WAN, atau Internet namun hal ini
kurang lazim. Salah satu alasannya adalah masalah manajemen dan security. Cukup
sulit mengawasi security pada jaringan peer to peer manakala pengguna jaringan
komputer sudah sangat banyak.
Gambar 2.4 Ilustrasi Peer To Peer
12
2. Client Server
Pada jaringan tipe ini terdapat sebuah PC server yang berfungsi untuk mengatur
dan membagikan informasi setiap PC client yang terhubung dengannya. Server
(pelayanan) menyediakan sarana untuk client mengambil data, shareing perangkat keras
dan konfigurasi security atau keamanan pada suatu jaringan.
Gambar 2.5 Ilustrasi Client/Server
2.3 Manajemen Jaringan
Manajeman jaringan merupakan kemampuan untuk mengontrol dan memonitor
sebuah jaringan komputer dari sebuah lokasi. The International Organization for
Standardization (ISO) mendefinisikan sebuah model konseptual untuk menjelaskan
fungsi manajemen jaringan, antara lain :
1. Manajemen Kesalahan (Fault Management), ditujukan agar administrator dapat
mengetahui kesalahan (fault) pada perangkat, sehingga dapat diambil tindakan
perbaikan.
2. Manajemen Konfigurasi (Configuration Management), mencatat informasi
konfigurasi jaringan, sehingga dapat dikelola dengan baik.
3. Pelaporan (Accounting), mengukur penggunaan jaringan dari pengguna.
4. Manajemen Performa (Performance Management), mengukur performansi jaringan
dan melakukan pengumpulan dan analisis data statistik.
5. Manajemen Keamanan (Security Management), mengatur akses ke resource
jaringan sehingga informasi tidak dapat diperoleh tanpa izin.
2.4 Konsep penunjang usulan
13
Untuk membangun sebuah jaringan tentunya memerlukan peralatan khusus
jaringan baik hardware maupun sofware, berikut ini peralatan pendukung untuk
membangun sebuah jaringan diantaranya:
1. Network Interface Card (NIC)
NIC (network interface card) adalah expansionboard yang digunakan supaya
komputer dapat dihubungkan dengan jaringan. Sebagai besar NIC dirancang untuk
jaringan, protokol, dan media tertentu. NIC biasa disebut dengan LAN card.
Gambar 2.6 Netrwork Interface Card
NIC umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam
motherbaoard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA,
bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam
motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus
USB, PCMCIA, bus serial, bus parallelatau Expres card, sehingga meningkatkan
mobilitas (bagi pengguna yang mobile).
2. Router
Router atau gateway merupakan perangkat jaringan yang menentukan jalur
optimal dalam transmisi paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router
merupakan perangkat jaringan yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan device
yang lain. Dengan menggunakan informasi pada masing–masing paket data, router
dapat melakukan routing dari satu LAN ke LAN yang lain, menentukan terbaik di
antara jaringan. Trafic yang dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasikan dengan baik
dari trafic yang dibangkitkan oleh LAN lain. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan
router, maka setiap LAN akan dianggap sebagai subnetwork yang berbeda.
14
Router sering digunakan untuk menghubungkan pengguna LAN–WAN dengan
koneksi internet. Router adalah device physical yang menghubungkan antar network–
network, seperti gateway, router juga beroperasi pada networklayer pada OSI model.
Router memiliki sebuah daftar dari rute-rute yang akan dijadikan sebagai suatu paket
data. Dengan demikian router mampu memilih rute terbaik untuk paket data disebut
sebagai Routing Table.
Keuntungan menggunakan router yaitu :
a. Router dapat kita gunakan pada topologi jaringan apapun.
b. Router tidak peka terhadap keterlambatan waktu seperti dialami oleh bridge.
c. Router umumnya dapat lebih mudah kita konfigurasi dari pada bridge.
Kerugian Menggunakan Router yaitu :
a. Router pada lapisan OSI hanya mampu meneruskan trafic yang sesuai dengan
protokol yang diimplementasikan padanya saja.
b. Penggunaan tabel routing statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh
sistem yang lain.
d. Router umumnya lebih kompleks dan pemrosesan pada router lebih besar dari pada
bridge
Gambar 2.7 Router
3. HUB/Konsentrator
Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan komputer,
hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer sehingga jika hub mengalami
kerusakan maka seluruh jaringan komputer akan terputus dan terganggu. Salah satu
contoh Hub yang berfungsi sebagai peragkat keras penerima sinyal dari sebuah
komputer dan merupakan titik pusat yang menghubungkan ke seluruh komputer dalam
jaringan tersebut. Hub juga berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator
dan penyambung.
15
Hub bekerja dengan metode broadcast, sehingga data akan dikirim kesemua port
yang ada tanpa memperhatikan dimana sebenarnya host tujuan berada. Hub juga akan
membagi bandwitch keseluruhan dalam jumlah port. Ketika hub duhubungkan maka
hanya dapat berkomunikasi satu arah . Dengan demikian hanya satu sistem yang dapat
mengirim atau menerima data pada waktu yang diberikan.
Gambar 2.8 HUB
4. Server
Server merupakan salah satu contoh menjalankan perangkat lunak yang mampu
menerima perintah dari client, komputer yang mengeksekusi perangkat lunak. Server
beroperasi dalam arsitektur client-server, dimana “server” adalah program komputer
yang menjalankan untuk melayani permintaan dari program lain, client mungkin
berbagi data, informasi, hardware dan software. client dapat menjalankan pada
komputer yang sama, tetapi biasanya terhubung ke server melalui jaringan internet,
WAN, dan LAN.
Fungsi utama komputer dirancang sebagai server umumnya khusus dalam
beberapa cara untuk tugasnya. Kadang-kadang lebih diandalkan dibandingkan komputer
desktop standar. Server bisa digunakan cukup luas dalam teknologi informasi. Setiap
proses komputerisasi yang berbagi sumber daya untuk satu lebih proses klien. Demikian
pula perangkat lunak server web dapat dijalankan pada setiap komputer, dan laptop
yang dapat memenuhi peran web server. Contoh ini adalah aplikasi server Mail Server,
Web / HTTP Server, FTP Server, DHCP Server, DNS Server, dan sebagainya.
16
Gambar 2.9 Server
5. Winbox
Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan remote ke server
Mikrotik kita dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi Mikrotik dalam text mode
melalui PC itu sendiri, maka untuk mode GUI yang menggunakan Winbox ini kita
mengkonfigurasi Mikrotik melalui komputer client. Orang-orang lebih banyak
mengkonfigurasi Mikrotik OS atau Mikrotik routerboard menggunakan Winbox di
banding dengan yang mengkonfigurasi langsung lewat mode CLI (Command Line
Interface).
Fungsi Winbox adalah untuk melakukan konfigurasi pada Mikrotik secara GUI atau
dengan tampilan desktop,dengan menggunakan winbox ini memudahkan kita
melakukan pensettingan Mikrotik karena tidak menggunakan syntak atau kode perintah
secara console yang relatif rumit.
1. Fungsi Winbox lebih rinci adalah:
2. Setting Mikrotik router dalam mode GUI
3. Setting bandwite jaringan internet
4. Membelokir sebuah website/situs
5. Mempercepat pekerjaan
6. Dan masih banyak yang lainnya
17
2.5 IP Address
TCP/IP (Transmission Control Protocol Internet Protocol) adalah standar
komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar
data dari satu komputer ke komputer lain di dalam suatu jaringan. Internet Protocol (IP)
berfungsi menyampaikan datagram dari satu komputer ke komputer lain tanpa
tergantung dengan media komunikasi yang digunakan.
Alamat-alamat IP panjangnya 32 bit dan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Network ID
Network ID adalah bagian dari alamat IP mewakili jaringan fisik dan host, setiap
komputer disebuah jaringan akan memiliki network ID yang sama.
2. Host ID
Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dan alamat, tiap komputer
memiliki host ID yang berbeda.
Berdasarkan jumlah Host IP Address dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :
Tabel II.1 Kelas IP Address
Kelas Dari SampaiNet id Host id
A 1 126 126 16.277.214
B 128 191 16.384 65.543
C 192 223 2.097.152 254
a. IP Address Kelas A
IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat
besar. Pada kelas ini Network ID adalah 8 bit pertama, sedangkan hostnya adalah 24 bit
berikutnya.Sebagai contoh jika IP Address adalah 117.47.5.5 maka Network ID tersebut
adalah 117 dan Host ID dari IP tersebut adalah 47.5.5.
b. IP Address Kelas B
IP Address kelas B digunakan untuk jaringan yang berukuran sedang. Jika IP
Address kelas B adalah 133.92.12.5, maka Network IDnya adalah 133.92 dan Host ID
nya adalah 12.5.
c. IP Address Kelas C
IP Address kelas C digunakan untuk jaringan yang lebih kecil seperti Local Area
Network (LAN). Jika IP kelas C adalah 192.168.1.1, maka Network ID nya adalah
192.168.1 dan Host IDnya adalah 1.
18
BAB 3
PERANCANGAN DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
3.1 Bahan dan Peralatan Yang Digunakan
Ada pun alat dan bahan yang di perlukan untuk menjalankan penelitian ini
terdapat pada tabel 3.1
NO Nama Hardware Spesifikasi Fungsi Jumlah
1 Mikrotik
Hap Lite Tc
RB941-2nD-TC
CPU QCA9533 650 MHz
Wireless 2.4 GHz Max data
rate 300 Mbit/s
Wireless 2.4 GHz standards
802.11b/g/n
Ethernet ports 4
Voltage 5-5 V
Sebagai router
yang
memanajemen
jaringan internet
1
2 Pc/Laptop Intel Core2Duo 2.0 Ghz
Hardisk 500GB
RAM 2GB
Sebagai client /
pelanggan internet
1 Unit
3 Kabel LAN Cat 5E Media komunikasi
data yang
menghubungkan
Laptop dengan
Mikrotik
1 M
4 Unit
4 Konektor RJ45 Cat 5E Konektor yang
menghubungkan
kabel LAN
5
5 Tang Krimping RJ45/RJ11 Digunakan untuk
meng-crimping
RJ45 dengan kabel
UTP
1
6 Kabel LAN
Tester
RJ45 Berfungsi untuk
menguji kabel
jaringan
1
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Yang Digunakan
19
3.2 Topologi
Berikut adalah topologi yang digunakan dalam merancang sistem manajemen
jaringan
Sumber Internet
Pc Server
Pc Client
Gambar 3.1 Topologi Rangkaian Sistem Manajemen Jaringan
Modem sebagai sumber internet yang terhubung ke hap lite pada port 1,kemudian
pada port 2 terhubung sebagai pc server untuk mengatur settingan pada hap lite,lalu
untu port 3 terhubung ke pc client yang akan digunakan.
3.3 Flowchat
Pada flowchart system metode Queues Tree terdapat perbedaan dari pada setting
Queues Tree. Dimulai dengan Setting Mangle terlebih dahulu-> pilih IP kemudian
pilih Firewall -> masukkan IP Addres ->setting pada menu General dan Action,
masukkan target Upload dan Download. Kemudian dilanjutkan setting Queues Tree,
pilih pada setting download-> masukkan nama (nama klien), Parent (download), dan
Packet Marks (paket klien) -> kemudian setting pada Limit At dan Max Limit yang
akan ditentukan.
20
Setelah melakukan setting pada Download, kemudian melakukan setting pada
Upload yang tidak berbeda jauh, masukkan nama (nama klien), Parent (download),
dan Packet Marks (paket klien) - >kemudian setting pada Limit At dan MaxLimit yang
akan ditentukan.
Gambar 3.2 Flowchat Sistem Manajemen Jaringan
MULAI
SETTING MANGEL
PILIH IP FIREWALL
MASUKKAN
IP ADDRESS
SETTING GENERAL
DAN ACTION
MASUKKAN TARGET
UPLOAD DAN
DOWNLOAD
SELESAI
PILIH
QUEUE TREE
SETTING
DOWNLOAD
MASUKKAN NAMA
PAREN,PAKET MARKS
SETTING LIMIT AT,
MAKS LIMIT
MASUKKAN
IP ADDRESS
SELESAI
SETTING
UPLOAD
MASUKKAN NAMA
PAREN,PAKET MARKS
SETTING LIMIT AT,
MAKS LIMIT
SELESAI
21
3.4 Perancangan
Perancangan merupakan hal yang sangat penting dalam laporan tugas akhir
ini. Sebagai langkah awal dalam pembuatan alat dibutuhkan suatu perancangan terhadap
segala komponen yang diperlukan dalam pembuatan alat tersebut, karena dengan
perencanaan alat tersebut diharapkan nantinya akan mendapatkan suatu alat yang baik
dan siap untuk dioperasikan dengan yang diharapkan.
Pada implementasi manajemen bandwith dan sistem firewall menggunakan
sistem queuetree berbasis mikrotik terdiri dari dua bagian yaitu perancangan hardware
dan software. Perancangan software yaitu perancangan program pada mikrotik. Karena
banyaknya pembahasan pada implementasi manajemen bandwith dan sistem firewall
dan telah disebutkan pada bab 1 mengenai pembatasan masalah, maka pada bab ini
hanya membahas rancangan dan pemrograman yang digunakan yaitu winbox.
3.4.1 Membuat Mangle Untuk Membedakan Traffic Download dan Upload
3.4.1.1 Mangle Traffic Download
Pilih menu IP >> Firewall >> Mangle –>> klik tanda “+” untuk menambah rule
Gambar 3.3 Menambah Rule
22
Pada tab general, isikan kolom Chain : ‘forward’ dan kolom Dst. address : ip
network local (eg.192.168.20.0/24) >> klik Apply
Gambar 3.4 Pengisian Ip Address
Pada tab Action, isikan kolom Action : mark packet dan beri nama pada kolom
New Connection Mark : down_user (sesuaikan), unchek pilihan Passtrough dan berilah
comment untuk memudahkan pengecekan rule.
Gambar 3.5 Pengecekan Rule
23
3.4.1.2 Mangle Traffic Upload
Pilih menu IP –>> Firewall –>> Mangle –>> klik tanda “+” untuk menambah
rule
Gambar 3.6 Menambah Rule
Pada tab general, isikan kolom Chain : ‘forward’ dan kolom Src. Address : ip
network local (eg.192.168.20.0/24) >> klik Apply
Gambar 3.7 Pengisian Ip Address
24
Pada tab Action, isikan kolom Action : mark packet dan beri nama pada kolom
New Pakcet Mark : upl_user (sesuaikan), unchek pilihan Passtrough dan berilah
comment untuk memudahkan pengecekan rule.
Gambar 3.8 Pengecekan Rule
3.4.2 Setting PCQ (Per Connection Queuing)
PCQ berfungsi mengklasifikasikan arah koneksi. Misalnya, jika Classifier yang
digunakan adalah src-address pada Local interface, maka aliran PCQ akan menjadi
koneksi upload. Begitu juga dgn Dst. Address akan menjadi PCQ download.
berikut langkah-langkah untuk melakukakan setting PCQ :
3.4.2.1 PCQ-Download
Pilih menu Queues >> Queue Types >> klik tanda “+” >> Isi pada kolom Type
name : Pcq_Down; Kind : pcq >> Centang pada opsi Dst. Address dan Dst. Port. Apply
dan Ok
25
Gambar 3.9 Setting PCQ Download
3.4.2.2 PCQ-Upload
Pilih menu Queues >> Queue Types >> klik tanda “+” >> Isi pada kolom Type
name : Pcq_Upl, Kind : pcq >> Centang pada opsi Src. Address dan Src. Port. Apply
dan Ok
Gambar 3.10 Setting PCQ Upload
26
3.4.3 Setting Queue Tree
3.4.3.1 Queue Tree Download
Membuat Induk Queue Download :
Pilih menu IP >> Queue Tree >> klik tanda “+” >> Isi kolom Name : Download
(sesuaikan) >> Parent ; Interface Lokal/LAN >> Max Limit (Sesuai Bandwith yang ada
atau yang dikehendaki) >> Klik Apply dan OK
Gambar 3.11 Setting Induk Queue Download
Membuat Child Queue Download :
Langkahnya sama dengan induk queue, namun untuk child queue lebih dispesifikkan
sesuai dengan rule mangle dan PCQ yang telah dibuat sebelumnya
Gambar 3.12 Setting Child Queue Download
27
3.4.3.2 Queue Tree Upload
Membuat Induk Queue Upload :
Pilih menu Queues >> Queue Tree >> klik tanda “+” >> Name:
Upload(sesuaikan) >> Parent ; Interface Publik/WAN >> Max Limit (Sesuai Bandwith
yang ada atau yang dikehendaki)
Gambar 3.13 Setting Induk Queue Upload
Membuat Child Queue Upload :
Langkahnya sama dengan induk queue, namun untuk child queue lebih dispesifikkan
sesuai dengan rule mangle dan pcq yang telah dibuat sebelumnya, berikut langkahnya sesuai
urutan nomor.
Gambar 3.14 Setting Child Queue Upload
28
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi Sistem
Implementasi Bandwidth Management dan Firewall Sistem menggunakan Queue
Tree berbasis Mikrotik di lakukan dengan menerapkan Mikrotik API yang dapat
dijalankan di berbagai platform sistem informasi seperti Windows, Linux, Mac OS dan
bahkan dapat di akses menggunakan smartphone. Tetapi pengujian kali ini dilakukan
hanya menggunakan laptop, Mikrotik sebagai router yang di konfigurasi untuk
menjalankan Bandwidth Management dan Firewall Sistem menggunakan Queue Tree.
4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak (Software)
Untuk mendukung Bandwidth Management dan Firewall Sistem menggunakan
Queue Tree agar berjalan dengan baik, maka di butuhkan software pendukung. Software
pendukung yang di gunakan adalah sebagai berikut :
1. Sistem Operasi : Windows 10
2. Remot : Winbox
3. Bahasa Pemrograman : Mikrotik
4.1.2 Implementasi Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan dalam pengimplementasian sistem jaringan ini
adalah sebagai berikut:
1. Komputer : Intel Pentium CPU G4400 @3.30GHz 4GB RAM
2. Router : Mikrotik Hap Lite Tc RB941-2nD-TC
3. Modem : HG8245H5
4. Media Komunikasi Data : Kabel UTP + RJ45
29
4.2 Pengujian Sistem
4.2.1 Persiapan Topologi
Adapun topologi yang digunakan untuk mendukung penelitian dalam membangun
sistem manajemen jaringan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Topologi
4.2.2 Pengujian Sistem Firewall and Queue Tree
Sebelum pengujian dilaksanakan, pastikan perangkat lunak yang digunakan
untuk mendukung sistem Firewall and Queue Tree berjalan sudah terpasang pada
komputer operator seperti Wibox, Web. Setelah semua perangkat lunak terpasang maka
selanjutnya adalah memulai pengujian sistem Firewall and Queue Tree.
Adapun langkah – langkah pengujian sistem Firewall and Queue Tree adalah
sebagai berikut:
1. Mempersiapkan Peralatan
Langkah awal dalam menguji sistem Firewall and Queue Tree adalah
Mempersiapkan peralatan seperti Mikrotik dan Kabel UTP sudah terpasang sesuai port
yang telah di tentukan.
30
2. Mengakses Winbox
Setelah winbox dijalankan, langkah selanjutnya adalah mengakses IP Adress
atau Mac Adress pada kolom address.
Gambar 4.2 Halaman untuk Accsess Mikrotik
Pada gambar 4.2 adalah proses untuk mengakses mikrotik menggunakan winbox
dengan cara pastikan Aplikasi winbox yang di download versi terbaru pada saat ini
v3.19 kemudia klik aplikasi – pada Connect To isi dengan mac address atau bisa juga
menggunakan IP mikrotik – pada bagian login isi username bila mikrotik dalam
keadaan baru isi dengan admin password tidak di isi kemudian klik Connect.
3. Pengujian Koneksi
Dalam sistem Firewall and Queue Tree kita harus mengecek koneksi ke 8.8.8.8
untuk memastikan konfigurasi telah sukses.
Gambar 4.3 Ping Koneksi Ke 8.8.8.8
31
Pada gambar 4.3 adalah proses ping ke DNS Google dengan cara Klik pada
menu Start di laptop kemudian ketikan CMD dan enter setelah terbuka ketikan ping
8.8.8.8 –t.
Setelah sukses melakukan ping ke 8.8.8.8 selanjutnya kita juga harus mengecek
koneksi ke ISP-1 untuk menjalankan sistem Firewall and Queue Tree dengan
melakukan speedtest terhadap Sistem yang telah di konfigurasi.
Gambar 4.4 Uji Coba Speedtest
Pada gambar 4.4 adalah uji coba untuk melihat speed yang di dapat dari ISP
yang telah di konfigurasi. Speedtest yang di gunakan untuk melihat speednya adalah
www.speedtest.net/id
Gambar 4.5 Firewall Mangel Berjalan
Pada gambar 4.5 menunjukan sistem telah sukses di lakukan yang di tandai
dengan berjalannya bytes untuk Download User dan Upload User serta di tandai
berjalan nya pembagian Packets untuk Download dan Upload.
32
4. Menguji Queue Tree Download
Gambar 4.6 Test Queue Tree Download
Setelah melakukan pengujian terhadap koneksi dan Mangel di Mikrotik
selanjutkan untuk melakukan pengujian terhadap Queue Tree Download dengan cara
melakukan speedtest dan masuk ke menu Queue lalu pilih option Queue Tree, Jika
Parent Download berwarna merah menandakan Limit sedang berjalan dan Queued
Bytes dilewati Bandwith, seperti pada gambar 4.6
Gambar 4.7 Test Queue Tree Upload
Pada keterangan gambar 4.7 menunjukan Parent Upload yang sedang berjalan
dengan ciri-ciri yang sama seperti Parent Download sebelumnya.
33
4.2.3 Pengujian Bandwith Pada Client
Setelah melakukan pengujian sistem selanjutnya menguji bandwith pada ketiga
client.
1. Client-1
Pada gambar 4.8 menunjukkan bandwith yang di terima pada client-1 yaitu:
-Ping : 8 ms
-Download : 3.57 Mbps
-Upload : 1.80 Mbps
Gambar 4.8 Bandwith Client-1
2. Client-2
Pada gambar 4.9 menunjukkan bandwith yang di terima pada client-2 yaitu:
-Ping : 28 ms
-Download : 4.07 Mbps
-Upload : 2.91 Mbps
34
Gambar 4.9 Bandwith Client-2
3. Client-3
Pada gambar 4.10 menunjukkan bandwith yang di terima pada client-3 yaitu:
-Ping : 8 ms
-Download : 3.48 Mbps
-Upload : 1.64 Mbps
Gambar 4.10 Bandwith Client-3
Dari pengujian kepada ketiga client didapatkan hasil seperti berikut ini:
-Total Download : 3.57 + 4.07 + 3.48 = 11.12 Mbps
-Total Upload : 1.80 + 2.91 + 1.64 = 6.35 Mbps
35
4.3 Script Sistem
Dari settingan di atas didapatkan script seperti berikut:
# sep/18/2020 08:57:49 by RouterOS 6.44.5
# software id = DEDK-6MHD
#
# model = RB941-2nD
# serial number = D1130BF3F7C6
/interface ethernet
set [ find default-name=ether1 ] name="ether1 (INTERNET)"
set [ find default-name=ether2 ] name="ether2 (LAN PC/LAPTOP)"
set [ find default-name=ether3 ] name="ether3 (LIMIT QT)"
set [ find default-name=ether4 ] name="ether4 (HOTSPOT)"
/interface wireless
set [ find default-name=wlan1 ] band=2ghz-b/g/n disabled=no mode=ap-bridge \
ssid=HOTSPOT
/interface wireless security-profiles
set [ find default=yes ] authentication-types=\
wpa-psk,wpa2-psk,wpa-eap,wpa2-eap group-ciphers=tkip,aes-ccm mode=\
dynamic-keys supplicant-identity=MikroTik unicast-ciphers=tkip,aes-ccm \
wpa-pre-shared-key=aldyryan60 wpa2-pre-shared-key=aldyryan60
/ip hotspot profile
set [ find default=yes ] login-by=cookie,http-chap,http-pap,mac-cookie
add dns-name=login.net hotspot-address=10.10.10.1 login-by=\
cookie,http-chap,http-pap,mac-cookie name=hsprof1
add dns-name=login.net hotspot-address=192.168.30.1 name=hsprof2
/ip hotspot user profile
add name=MAHASISWA rate-limit=512k/512k shared-users=unlimited \
transparent-proxy=yes
add name=DOSEN rate-limit=1M/1M shared-users=unlimited transparent-proxy=yes
36
/ip pool
add name=hs-pool-5 ranges=10.10.10.2-10.10.10.254
add name=dhcp_pool1 ranges=192.168.10.2-192.168.10.254
add name=hs-pool-1 ranges=192.168.30.2-192.168.30.254
add name=dhcp_pool3 ranges=192.168.20.2-192.168.20.254
/ip dhcp-server
add address-pool=hs-pool-5 disabled=no interface="ether4 (HOTSPOT)" \
lease-time=1h name=dhcp1
add address-pool=dhcp_pool1 disabled=no interface="ether2 (LAN PC/LAPTOP)" \
lease-time=1d10m name=dhcp2
add address-pool=hs-pool-1 disabled=no interface=wlan1 lease-time=1h name=\
dhcp3
add address-pool=dhcp_pool3 disabled=no interface="ether3 (LIMIT QT)" \
lease-time=1d10m name=dhcp4
/ip hotspot
add address-pool=hs-pool-5 addresses-per-mac=1 disabled=no interface=\
"ether4 (HOTSPOT)" name=hotspot1 profile=hsprof1
add address-pool=hs-pool-1 addresses-per-mac=1 disabled=no interface=wlan1 \
name=hs-wlan1 profile=hsprof2
/queue tree
add max-limit=10M name=Download parent="ether3 (LIMIT QT)"
add max-limit=4M name=Upload parent="ether1 (INTERNET)"
/queue type
add kind=pcq name=pcq_down pcq-classifier=dst-address,dst-port \
pcq-dst-address6-mask=64 pcq-src-address6-mask=64
add kind=pcq name=pcq_upl pcq-classifier=src-address,src-port \
pcq-dst-address6-mask=64 pcq-src-address6-mask=64
/queue tree
add limit-at=2M max-limit=10M name=down_user packet-mark=down_user parent=\
37
Download queue=pcq_down
add limit-at=512k max-limit=4M name=upl_user packet-mark=upl_user parent=\
Upload queue=pcq_upl
/ip address
add address=10.10.10.1/24 comment=HOTSPOT interface="ether4 (HOTSPOT)" \
network=10.10.10.0
add address=192.168.10.1/24 comment="LAN PC/LAPTOP" interface=\
"ether2 (LAN PC/LAPTOP)" network=192.168.10.0
add address=192.168.20.1/24 comment="LIMIT QT" interface="ether3 (LIMIT QT)" \
network=192.168.20.0
add address=192.168.30.1/24 interface=wlan1 network=192.168.30.0
/ip dhcp-client
add dhcp-options=hostname,clientid disabled=no interface="ether1 (INTERNET)"
/ip dhcp-server network
add address=10.10.10.0/24 comment="hotspot network" gateway=10.10.10.1
add address=192.168.10.0/24 dns-server=192.168.44.1,192.168.100.1,8.8.8.8 \
gateway=192.168.10.1
add address=192.168.20.0/24 dns-server=192.168.44.1,192.168.100.1,8.8.8.8 \
gateway=192.168.20.1
add address=192.168.30.0/24 comment="hotspot network" gateway=192.168.30.1
/ip dns
set allow-remote-requests=yes servers=8.8.8.8,8.8.4.4
/ip firewall filter
add action=passthrough chain=unused-hs-chain comment=\
"place hotspot rules here" disabled=yes
/ip firewall mangle
add action=mark-packet chain=forward comment="Download User" dst-address=\
192.168.20.0/24 new-packet-mark=down_user passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward comment="Upload User" new-packet-mark=\
38
upl_user passthrough=no src-address=192.168.20.0/24
/ip firewall nat
add action=passthrough chain=unused-hs-chain comment=\
"place hotspot rules here" disabled=yes
add action=masquerade chain=srcnat
add action=masquerade chain=srcnat comment="masquerade hotspot network" \
src-address=10.10.10.0/24
add action=masquerade chain=srcnat comment="masquerade hotspot network" \
src-address=192.168.30.0/24
/ip hotspot user
add name=admin password=aldyryan60
/system clock
set time-zone-name=Asia/Jakarta
39
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab
sebelumnya, dalam pembuatan tugas akhir ini yang berjudul “Implementasi
Manajemen Bandwidth Dan Sistem Frewall Menggunakan Sistem Queuetree
Berbasis Mikrotik”. Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan manajemen bandwith dapat mengatur batas limit kecepatan dalam
mengakses internet sesuai kebutuhan
2. Dengan manajemen banwith user mempunyai kecepatan yang sama,sehingga
bandwith tidak mengalami overload.
3. Koneksi internet yang di hasilkan lebih stabil unutk setiap user
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil yang
diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Diharapakan adanya pengawasan dari operator jaringan untuk mengkontrol aktifitas
klien-klien khususnya siswa dalam mengakses jaringan internet.
2. Diharapakan dengan adanya rancangan baru yang telah dianalisa dapat
diterapkan secara berkelanjutan karena dengan adanya pemblokiran situs- situs
yang tidak berkaitan dengan pendidikan dapat meningkatkan optimalisasi
penggunaan koneksi internet saat proses pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengkaji lebih dalam lagi mengenai
penelitian ini tentang analisa rancangan manajemen bandwidth untuk
infrastruktur jaringan komputer agar lebih efektif dalam pengelolaan
manajemen bandwidth yang tepat pada setiap jaringan computer.
40
DAFTAR PUSTAKA
Reza Oktaviani,dkk. 2015. Manajemen User Dan Bandwidth Pada Hotspot Di Kantor
BUMD Provinsi Bangka Belitung Menggunakan Router Mikrotik. Purwokerto.
Virgilius Belarmino Togohodoh. 2018. Manajemen Bandwidth Dengan Metode Peer
Connection Queue (PCQ) Menggunakan Queue Tree. Yogyakarta.
Canggih Ajika Pamungkas. 2016. Manajemen Bandwith Menggunakan Mikrotik
Routerboard Di Politeknik Indonesia Surakarta. Surakarta.
Syaifuddin,dkk. 2016. Perbandingan Metode Simple Queues Dan Queues Tree Untuk
Optimasi Manajemen Bandwith Jaringan Komputer Di STMIK PPKIA Pradnya
Paramita Malang. Malang.
Ilham. 2018. Implementasi Manajemen Bandwith Menggunakan Queue Tree Pada
Universitas Semarang. Semarang.
Ardiansa, dkk. 2017. Manajemen Bandwidth dan Manajemen Pengguna pada Jaringan
Wireless Mesh Network dengan Mikrotik. Malang.
Syukur, 2018. Analisis Management Bandwidth Menggunakan Metode Per Connection
Queue (PCQ) dengan Authentikasi RADIUS. Riau.
Sora N., 2015. Pengertian Bandwidth Dan Fungsinya Secara Jelas. Bandung.
Sofana. 2015. Membangun Jaringan Local Area Network Menggunakan Untangle 11.0
di Lembaga Quantum Padang. Padang
Sanjaya, W., (2016), Strategi Pembelajaran Prenadamedia Group, Jakarta.
41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Berikut ini daftar riwayat hidup penulis yang akan dicantimkan sebagai berikut:
A. BIODATA
1. NamaLengkap : ALDY RYAN AGUSTI
2. Tempat/Tanggal lahir : Bunut, 09 Oktober 1999
3. JenisKelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Alamat Rumah : Bunut, Kisaran Barat
B. PENDIDIKAN
1. SD : Tahun 2005 – 2011 di SD Negeri 010057 Bunut
2. SMP : Tahun 2011 – 2014 di MTs Alwasliyah 1 Kisaran
3. SMK : Tahun 2014 – 2017 di SMAN 3 Kisaran
4. Kuliah : Tahun 2017 – 2020 di STMIK Royal Kisaran Program D3 Teknik
Komputer.
Demikianlah daftar riwayat hidup ini diperbuat dengan sebenarnya.
Kisaran, 28 Oktober 2020
Aldy Ryan Agusti
NIM: 17.01.1075
42
43
1
44
2