implementasi javelin board dan strategi …

16
1 IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN LEAN STARTUP PADA STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK STARTUP DIGITAL BERBASIS APLIKASI DAN WEBSITE BIDANG PARIWISATA Muhammad Yoga Sakti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya [email protected] Abstrak : Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman keindahan alam, flora dan fauna serta beraneka ragam budaya yang semua dapat memberikan devisa bagi dunia negara melalui pariwisata. kunjungan wisatawan ke Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, baik dari wisatawan mancanegara ataupun wisatawan domestic. Hal ini mendorong munculnya startup pariwisata berbasis teknologi. Nusa-Go merupakan startup pariwisata yang berbasis teknologi yang memudahkan mitra tur local dan traveler dalam transaksi bisnis. Persaingan dalam dunia bisnis digital memaksa para pelaku bisnis digital untuk melakukan pengembangan produk dengan cepat, dan se-efisien mungkin. Perusahaan dikategorikan sukses apabila Perusahaan tersebut dapat memberikan produk yang sesuai dengan keinginan penggunanya. Kondisi ini yang melatarbelakangi penelitian ini dengan tujuan untuk validasi ide hingga implementasi strategi pengembangan demi mencapai product- market fit. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, pada obyek penelitian Nusa-Go. Sumber data primer dari penelitian ini adalah melalui wawancara, dan data sekunder dari observasi. Metode Anallisis yang digunakan adalah The Lean Startup, dengan alat analisis Javelin Board dan Matriks SWOT. Hasil dari penelitian ini memberikan opsi strategi Nusa-Go, dimana fokus utama dari pengembangan adalah pengembangan UI/UX yang memudahkan pengguna dalam melakukan perencanaan, penghitungan, transaksi, hingga informasi pariwisata dalam aplikasi dengan tetap mempertimbangkan kondisi internal perusahaan. Kata kunci: startups, strategi, pengembangan usaha, The Lean Startups, Javelin Board. Abstract : The Republic of Indonesia is a country with a diversity of natural beauty, flora and fauna as well as a variety of cultures that can all provide foreign exchange for the country through tourism. Tourist arrivals to Indonesia have increased from year to year, both from foreign tourists and domestic tourists. This has led to the emergence of technology-based tourism startups. Nusa-Go is a technology-based tourism startup that makes it easy for local tour partners and travelers in business transactions. Competition in digital business forces digital businesses to develop products as quickly and efficiently as possible. The company is categorized as successful if the company can provide products in accordance with the wishes of its users. This condition is the background of this study with the aim of validating ideas and implementing development strategies to achieve product-market fit. This type of research is descriptive research, with the object of research is Nusa-Go. The primary data source from this study was through interviews, and secondary data from observations. The analysis method used is The Lean Startup, with Javelin Board and SWOT Matrix as analysis tools. The results of this study provide Nusa-Go strategy options, where the main focus of development is UI / UX improvement that makes it easy for users to do tourism planning, calculating, transactions and information while taking into account the company's internal conditions. Keywords: startups, strategy, business development, The Lean Startups, Javelin Board.

Upload: others

Post on 30-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

1

IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN LEAN STARTUP PADA

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK STARTUP DIGITAL

BERBASIS APLIKASI DAN WEBSITE BIDANG PARIWISATA

Muhammad Yoga Sakti

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

[email protected]

Abstrak :

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman keindahan

alam, flora dan fauna serta beraneka ragam budaya yang semua dapat memberikan devisa bagi

dunia negara melalui pariwisata. kunjungan wisatawan ke Indonesia mengalami peningkatan

dari tahun ke tahun, baik dari wisatawan mancanegara ataupun wisatawan domestic. Hal ini

mendorong munculnya startup pariwisata berbasis teknologi. Nusa-Go merupakan startup

pariwisata yang berbasis teknologi yang memudahkan mitra tur local dan traveler dalam

transaksi bisnis. Persaingan dalam dunia bisnis digital memaksa para pelaku bisnis digital

untuk melakukan pengembangan produk dengan cepat, dan se-efisien mungkin. Perusahaan

dikategorikan sukses apabila Perusahaan tersebut dapat memberikan produk yang sesuai

dengan keinginan penggunanya. Kondisi ini yang melatarbelakangi penelitian ini dengan

tujuan untuk validasi ide hingga implementasi strategi pengembangan demi mencapai product-

market fit. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, pada obyek penelitian Nusa-Go.

Sumber data primer dari penelitian ini adalah melalui wawancara, dan data sekunder dari

observasi. Metode Anallisis yang digunakan adalah The Lean Startup, dengan alat analisis

Javelin Board dan Matriks SWOT. Hasil dari penelitian ini memberikan opsi strategi Nusa-Go,

dimana fokus utama dari pengembangan adalah pengembangan UI/UX yang memudahkan

pengguna dalam melakukan perencanaan, penghitungan, transaksi, hingga informasi

pariwisata dalam aplikasi dengan tetap mempertimbangkan kondisi internal perusahaan.

Kata kunci: startups, strategi, pengembangan usaha, The Lean Startups, Javelin Board.

Abstract :

The Republic of Indonesia is a country with a diversity of natural beauty, flora and fauna as

well as a variety of cultures that can all provide foreign exchange for the country through

tourism. Tourist arrivals to Indonesia have increased from year to year, both from foreign

tourists and domestic tourists. This has led to the emergence of technology-based tourism

startups. Nusa-Go is a technology-based tourism startup that makes it easy for local tour

partners and travelers in business transactions. Competition in digital business forces digital

businesses to develop products as quickly and efficiently as possible. The company is

categorized as successful if the company can provide products in accordance with the wishes

of its users. This condition is the background of this study with the aim of validating ideas and

implementing development strategies to achieve product-market fit. This type of research is

descriptive research, with the object of research is Nusa-Go. The primary data source from

this study was through interviews, and secondary data from observations. The analysis method

used is The Lean Startup, with Javelin Board and SWOT Matrix as analysis tools. The results

of this study provide Nusa-Go strategy options, where the main focus of development is UI /

UX improvement that makes it easy for users to do tourism planning, calculating, transactions

and information while taking into account the company's internal conditions.

Keywords: startups, strategy, business development, The Lean Startups, Javelin Board.

Page 2: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

2

PENDAHULUAN

Negara Kesatuan Republik

Indonesia merupakan Negara

dengan keanekaragaman

keindahan alam, flora dan fauna

serta beraneka ragam budaya yang

semua dapat memberikan devisa

bagi dunia negara melalui

pariwisata. Berdasarkan data

terakhir dari Badan Pusat Statistik

Indonesia yang dikutip dari laman

web databoks.katadata.co.id

(katadata,2019) kunjungan

wisatawan ke Indonesia mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun, baik

dari wisatawan mancanegara ataupun

wisatawan nusantara (domestic).

jumlah perjalanan wisnus pada 2018

tumbuh 12,37% menjadi 303,4 juta

kali dibandingkan tahun sebelumnya.

Bahkan, dalam lima tahun (2013-

2018) perjalanan wisnus telah

meningkat lebih dari 21%. Demikian

pula belanja wisnus pada 2018

tumbuh 12,89% menjadi Rp 291

triliun dibandingkan dengan tahun

sebelumnya Rp 246,85 triliun. Dalam

lima tahun terakhir (2013-2018),

belanja wisnus meningkat 63,6%.

Memasuki era distruptif, maka

efisiensi dan efektifitas sebuah

industri sangat diperlukan. Untuk

mewujudkan itu, industri

pariwisata harus didukung dengan

sumber daya manusia yang

berkualitas dan profesional, serta

penerapan teknologi tepat guna

harus diimplementasikan

.Persaingan dalam dunia bisnis digital

memaksa para pelaku bisnis digital

untuk melakukan pengembangan

produk dengan cepat, dan se-efisien

mungkin (Wisnu Dewabroto &

Iveline Anne Marie ,2017). Dalam

proses desain yang berkelanjutan,

dikenal proses Product Process

Development yang berfokus pada

kebutuhan pengguna atau

konsumennya. Permasalahan yang

sering dihadapi oleh perusahaan

pemula berbasis teknologi (startup)

dalam product process development

adalah pengembangan produk yang

sulit menyesuaikan dengan pengguna,

biaya pengembangan yang tidak

efektif dan efisien, dan kurangnya

perencanaan strategis yang

terstruktur.

Terdapat dua metode yang sering

digunakan oleh para startup dalam

memvalidasi ide pengembangan,

menyusun strategi hingga melakukan

pengembangan produk yaitu Javelin

Board dan Lean Startup.. Pendekatan

ini menekankan pada proses

membangun bisnis dari sebuah

Page 3: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

3

produk, mulai dari validasi ide,

perencanaan pengembangan, strategi

pengembangan, validasi pasar,

hingga bermuara pada peluncuran

produk inovatif. Dengan menerapkan

metode Javelin Board dan The Lean

Startup, Nusa-Go sebagai salah satu

startup digital yang berusia muda

dapat lebih focus untuk

mengembangkan produk yang sesuai

dan diinginkan oleh penggunanya, dan

memperkuat diferensiasi.

LANDASAN TEORI

Pengertian Manajemen

Strategic

Terdapat beberapa

definisi manajemen strategic

menurut para ahli. Menurut David

(2017) Manajemen strategis

merupakan gabungan antara seni

dan pengetahuan dalam

merumuskan,mengimplementasi

kan, serta mengevaluasi

keputusan-lintas fungsional yang

memungkinkan organisasi dapat

mencapai tujuannya.

Sedangkan menurut

Wheelen dan Hunger (2003)

manajemen strategic adalah

serangkaian keputusan dan

tindakan manajerial yang

menentukan kinerja perusahaan

dalam jangka panjang.

Menurut Suyadi

Prawirosentono dan Dewi

Primasari (2014), Manajemen

strategi adalah ilmu dan seni

untuk menyinergikan berbagai

sumber daya yang dimiliki

organisasi secara proporsional

sehingga dapat diambil rangkaian

keputusan strategic untuk

mencapai tujuan organisasi secara

optimum dengan memperhatikan

lingkungan hidup.

Dari beberapa pengertian

diatas, dapat disimpulkan bahwa

manajemen strategic adalah

menentukan suatu rangkaian

aktivitas perusahaan demi

tercapainya tujuan perusahaan.

Dengan demikian, manajemen

strategic dapat disebut pedoman

perusahaan dalam mencapai

keberhasilan.

Javelin Board

Mencari sebuah ide untuk

solusi merupakan suatu hal yang

tidak sukar untuk didapatkan, tapi

bagaimana apabila ide yang

dicetuskan bisa tidak tepat sasaran.

Maka dari itu perlu dilalukan

sebuah validasi untuk mengetahui

ide kita itu valid atau tidak dan

Page 4: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

4

masalah yang ingin kita pecahkan

benar-benar ada dan dibutuhkan

(Wiguna, 2011). Karena, pada

dasarnya perusahaan startup harus

memberikan inovasi solusi yang

tepat kepada konsumennya. Wisnu

Dewabroto dan Iveline Anne

Merie menjelaskan bahwa

perrusahaan dikategorikan sukses

apabila Perusahaan tersebut dapat

memberikan produk yang sesuai

dengan keinginan konsumen dan

penggunanya.

Javelin Board merupakan

sebuah tools/framework untuk

melakukan validasi ide melalui

sebuah eksperimen (Wiguna,

2011). Dengan Javelin board ini,

startup dimudahkan dalam

melakukan validasi ide dengan

eksperimen langsung diluar kantor.

Javelin Board memudahkan

perusahaan untuk memvalidasi

idenya dengan penelitian langsung

berdasarkan pengguna (User-

Centered Design). Dengan

pengembangan yang berdasar pada

pengguna, maka akan membuat

sistem lebih mudah digunakan

(usable) dan dapat meningkatkan

produktifitas pengguna serta

efisiensi operasional perusahaan

(Widyono,2019) .

The Lean Startup Methodology

The Lean Startup

Methodology adalah sebuah

metode pengembangan produk

yang dipopulerkan oleh Erric

Ries dan sering digunakan di Tech

Industry dewasa ini. Metode ini

digunakan para Startup Tech untuk

menginkubasi dan mengakselerasi

pengembangan produk dan

layanan baru, maupun

memperpanjang lifecycle sebuah

produk dengan memberikan value

added baru yang sesuai dengan

preferensi pasar (Ries,2011).

Siklus atau proses utama

dalam Lean Startup adalah Build,

Measure dan Learn. Tujuan dari

Build-Measure-Learn adalah

untuk memberikan fakta yang

dibutuhkan dalam Validated

Learning (Dewaboroto, Wisnu dan

Iveline Anne Marie ,2017) proses

dari Build-Measure-Learn

digambarkan sebagai tiga tahap

yang berulang sebagai berikut:

1. Build: proses mencari tahu

fakta yang relevan terkait

dengan desain sebuah produk.

Pada proses ini diawali

dengan menggunakan

hipotesa yang kemudian diuji

Page 5: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

5

dengan eksperimen lapangan

untuk memperoleh tanggapan

dari calon pelanggan apakah

hipotesis yang dibuat benar.

Untuk mempermudah

merumuskan ide dan

implementasi MVP, maka

tahap ini penulis

menggunakan Javelin Board

yang dijelaskan pada point

berikutnya. Dalam tahap

Validated Learning ini,akan

membuat produk perrtama

kali produk yang dibuat

berupa Minimum Viable

Product (“MVP”). MVP

adalah produk dalam bentuk

minimal yang hanya memiliki

fitur-fitur inti untuk menguji

lebih lanjut ide-ide mengenai

fitur produk yang ada.

2. Measure: Tahapan pemastian

bahwa konsep

solusi/prototype solusi yang

dibangun adalah yang paling

efektif yang dapat menjawab

problem valid pada tahap

pertama. Tahap ini meniti

beratkan pada pengukuran dari

MVP Untuk pengukuran hasil

MVP, penulis menggunakan

Skala Likert untuk mengukur

hasil kuisioner pengguna, dan

Teknik Concierge.

3. Learn: Tahapan dimana

perusahaan dapat memastikan

bahwa penyelesaian masalah

dengan solusi tersebut

memiliki nilai bisnis, atau

mencarikan model bisnis yang

terbaik untuk skema problem-

solusi yang sudah valid pada

tahap-1 dan tahap-2 tersebut.

Model bisnis yang paling baik

adalah yang memiliki karakter

sustainable & growth secara

eksponensial, dimana

pendapatan Startup (baik

dalam bentuk data, pengguna,

dan pemasukan finansial)

dipicu agar tumbuh secara

eksponensial dan pengeluaran

dapat ditekan agar perusahaan

dapat bertahan dan

berkembang. Proses ini akan

melahirkan keputusan apakah

Startup harus “Persevere” atau

“Pivot”. Persevere adalah

melanjutkan proses

pengembangan dengan strategi

atau produk yang sama,

sedangkan Pivot adalah

melakukan perubahan atau

mengganti sebagian atau

Page 6: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

6

seluruh strategi atau produk.

(Wisnu Dewabroto dan Iveline

Anne Marie ,2017)

Gambar 1. Siklus Utama The Lean

Startup (Wisnu Dewabroto dan Iveline

Anne Marire, 2017)

Mobile Application

Menurut Irsan (2015)

Aplikasi Mobile adalah

perangkat lunak yang berjalan

pada perangkat mobile seperti

smartphone atau tablet PC.

Aplikasi Mobile juga dikenal

sebagai aplikasi yang dapat

diunduh dan memiliki fungsi

tertentu sehingga menambah

fungsionalitas dari perangkat

mobile itu sendiri. Sedangkan

menurut Pressman dan Bruce

(2014), aplikasi mobile adalah

aplikasi yang telah dirancang

khusus untuk sistem operasi

(misalnya iOS, android, atau

windows mobile). Sedangkan

menurut Chaffrey (2015)

aplikasi mobile adalah aplikasi

perangkat lunak yang dirancang

untuk digunakan pada ponsel,

biasanya diunduh dari toko

aplikasi seperti apps store dan

google play store dimana

aplikasi tersebut dapat memberi

pengguna informasi, hiburan,

atau layanan berbasis lokasi

seperti maps dan dapat

digunakan pada smartphones.

Dari semua penjelasan

diatas, mobile application

dapat disimpulkan sebagai

sebuah perangkat lunak yang

memiliki user interface

dengan mekanisme interaksi

unik yang disediakan oleh

sistem operasi melalui toko

aplikasi dengan akses

keberagam informasi yang

relevan dengan aplikasi, dan

kemampuan pemrosesan lokal

untk pengumpulan, analisis,

dan format informasi dengan

cara yang paling cocok untuk

sistem operasi.

Website

Yuhefizar (2009)

mengartikan website sebagai

salah satu platform paling

popular di internet. Website

berisi dokumen disebut

halaman web dapat berisi teks,

Page 7: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

7

gambar, audio dan video. Web

dapat berisi informasi

interaktif dalam berbagai

bidang seperti organisasi,

pemerintah, hingga

pendidikan.

Sedangkan menurut

Bekti (2015), Website adalah

halaman daring yang

digunakan untuk

menampilkan informasi teks,

gambar diam atau gerak,

animasi, suara, dan atau

gabungan dari semuanya, baik

yang bersifat statis maupun

dinamis. Web sering

digunakan oleh perusahaan

untuk menjadi company

profile-nya, atau bahkan untuk

menjadi salah satu alat

penjualan produk atau jasa

perusahaan.

Pada dasarnya website

memberikan kecepatan dan

ketepatan layanan informasi

karena sifatnya yang tak

terbatas ruang dan waktu.

Dimana kecepatan dan

ketepatan sajian informasi

dapat menjadi nilai tambah

bagi suatu perusahaan bisnis

online dengan perusahaan

lainnya.

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan perumusan

masalah dan tujuan masalah, jenis

penelitian yang digunakan oleh

peneliti adalah penelitian kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor

(Moleong, 2002) dikutip dalam

(Djamal ,2015) mendefinisikan

bahwa penelitian kualitatif sebagai

penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kalimat tertulis atau

lisan dari subjek yang diamati.

Definisi ini meniti beratkan pada jenis

data yang dikumpulkan dalam

penelitian yakni deskriptif kualitatif.

Penelitian ini dilakukan di kantor

Nusa-Go yang beralamat pada Jl.

Watugilang 2 No.11 Kota Malang,

dengan metode pengambilan data

berupa wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Objek penelitian dari

penelitian ini adalah implementasi

strategi pengembangan produk Nusa-

Go, dengan data primer yang diambil

berupa saran, kritik dan penilaian dari

konsumen.

Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan metode

siklus The Lean Startup. Siklus

atau proses utama dalam Lean

Startup adalah Build, Measure dan

Learn. Tujuan dari Build-

Measure-Learn adalah untuk

Page 8: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

8

memberikan fakta yang

dibutuhkan dalam Validated

Learning (Wisnu Dewabroto &

Iveline Anne Marie ,2017) proses

dari Build-Measure-Learn

dijabarkan sebagai tiga tahap

sebagai berikut:

Build

Membuat produk

berdasarkan ide-ide inti yang telah

diuji dengan Validated Learning.

Untuk mempermudah

merumuskan ide dan implementasi

MVP, maka tahap ini penulis

menggunakan Javelin Board.

Gambar. 1 Javelin Board

(Sumber:Wiguna, 2017)

Javelin board terbagi

menjadi dua ruas. Ruas kiri yang

disebut dengan brainstorming, dan

ruas kanan disebut dengan

excecute. Dalam brainstorming

penulis dapat menuliskan beberapa

hipotesis berbeda yang mungkin

terjadi dalam test, sedangkan

dalam excecution dilakukan

eksperimen terhadap hipotesis atas

ide solusi. Berdasarkan tulisan

didalam laman web

techinasia.com (Wijaya, Ketut

Krisna 2015), sebuah web edukasi

dan informasi startup, terdapat 5

langkah :

Menentukan calon konsumen

Langkah pertama yang

dilakukan adalah menentukan

siapa calon konsumen dari produk.

Kumpulkan beberapa calon

konsumen, Kemudian pilih salah

satu yang akan menjadi fokus

segmentasi konsumen dari produk

kamu.

Mengidentifikasi Masalah

Langkah berikutnya adalah

mengidentifikasi masalah yang

ingin dipecahkan. Sama seperti

tahap sebelumnya, pastikan setiap

anggota tim pengembangan untuk

berkontribusi menulis satu

masalah yang ada dipikiran

mereka. Kemudian pilih salah satu

masalah yang akan dieksekusi

berdasarkan keputusan atau voting

seluruh anggota tim.

Riskiest Assumtion

Ditahapan ini seluruh

anggota tim membuat sebuah

asumsi solusi yang benar atas

masalah yang telah diidentifikasi

berdasarkan preferensi,

Page 9: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

9

pengalaman tim dan melihat

kondisi sekitar. Asumsi yang benar

nantinya akan menjadi pendukung

apakah ide yang akan

dikembangkan juga benar. Asumsi

ini juga merupakan hal yang bisa

membuat bisnis tidak berjalan.

Pemilihan kalimat asumsi

bisa berupa hal negatif maupun

positif. Misalnya apabila membuat

sebuah aplikasi mobile, asumsi

negatif adalah tidak ada yang

menggunakan aplikasi tersebut.

Sedangkan asumsi positif adalah

banyak orang yang menggunakan

aplikasi tersebut.

Metode pengujian dan

kriteria sukses

Ada tiga pilihan metode

yang bisa digunakan, yaitu

Interview, Pre-Sell, dan

Concierge.Interview merupakan

metode yang mengharuskan

perusahaan melakukan interview

langsung kepada pengguna,

apakah ide yang ditawarkan dapat

menyelesaikan masalah calon

konsumen atau tidak. Pre-Sell

merupakan metode yang mana

perusahaan benar-benar mencoba

menjual sebuah produk walau

produk tersebut belum ada.

Sedangkan Concierge merupakan

metode dimana perusahaan sudah

memiliki produk yang siap

ditawarkan kepada konsumen.

Pada tahap ini, kriteria

sukses dalam melakukan validasi

ide adalah 60% dari responden

menyatakan setuju dan

menunjukkan minatnya dengan ide

yang disampaikan ketika

wawancara. Dalam hal ini, penulis

menggunakan metode Interview

untuk mendapatkan feedback atas

User Experiment bersama Nusa-

Go.

Analisis data dan menentukan

keputusan

Setelah melakukan

eksperimen pertama, maka

perusahaan akan mendapat hasil

dari eksperimen tersebut. Apabila

hasilnya tidak sesuai dengan

kriteria yang telah ditentukan,

maka perusahaan dianjurkan untuk

melakukan pivot dengan

mengubah salah satu dari tiga

hipotesis (konsumen, masalah, dan

asumsi) yang telah ditentukan

sebelumnya.

Perubahan tersebut

diputuskan berdasarkan masukan-

masukan yang telah diperoleh

Page 10: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

10

selama melakukan interview

dengan konsumen. Akan tetapi

apabila hasil eksperimen sesuai

dengan kriteria yang telah

ditentukan. Maka bisa masuk ke

tahap eksperimen kedua dengan

menawarkan dan melakukan

validasi solusi berupa prototipe

kepada konsumen.

Dalam tahap Validated

Learning ini,akan membuat

produk perrtama kali produk yang

dibuat berupa Minimum Viable

Product (“MVP”). MVP adalah

produk dalam bentuk minimal

yang hanya memiliki fitur-fitur inti

untuk menguji lebih lanjut ide-ide

mengenai fitur produk yang ada.

Measure

Pengumpulan data atas

reaksi,saran, masukan dan umpan

balik pengguna dari MVP.

Kemudian, pelajari data yang

diperoleh dari kegiatan MVP

dengan tujuan memperoleh

pengetahuan terkait

perkembangan produk MVP.

Untuk pengukuran hasil MVP,

mengukur feedback yang

diperoleh.

Learn

Buat kesimpulan dari hasil

proses Measure apakah produk

berupa fitur-fitur dalam MVP yang

diuji diterima atau tidak. Hasil dari

tahap Learn kemudian digunakan

sebagai dasar untuk melakukan

perbaikan atau perubahan terhadap

produk MVP, strategi atau

meluncurkan produk MVP . Dalam

tahap ini, penulis menggunakan

alat analisis SWOT untuk

memunculkan opsi strategi.

Page 11: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

11

HASIL

Fase Build

\ Gambar .2 Validasi Ide menggunakan Javeling Board pada tahap Build (data primer,2020)

Page 12: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

12

46%

23%

16%

15%

Infografis Masalah TravelerMasalah Referensi Ittinerarydan Informasi Wisata

Masalah Budgeting andPlanning

Masalah mendapatkan LocalTur terpercaya

Masalah kesiapan tur/lain-lain

Gambar. 3 Infografis Masalah Traveler (Data Primer, 2019)

64%

27%

9%

Kelemahan Nusa-Go

UI/UX

Pemasaran

Jangkauan Layanan

Gambar. 4 Kelemahan Produk (Sumber : data primer, 2020)

Fase Measure

Perbaikan UI/UX60%

Perluasan Jangkauan

Layanan16%

Promosi/Pemasaran24%

Harapan Pengembangan Pengguna

Perbaikan UI/UX

Perluasan Jangkauan Layanan

Promosi/Pemasaran

Gambar.5 Saran Produk (Sumber : data primer, 2020)

Page 13: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

13

Fase Learn

Internal

Eksternal

Strength

Weakness

Alur layanan jasa Nusa-Go

terpercaya

Kultur perusahaan terbuka

Pembayaran Digital

Inovasi yang memberikan

kemudahan untuk traveler

Basis teknologi yang

digunakan familiar

bagi target pasar Nusa-Go

UI/UX kurang menarik dan

informative

Pemasaran kurang efektif

Jangkauan wisata kurang luas

Dana terbatas

Opportunity Strategi S-O Strategi W-O

Fitur request trip terbaru

menarik pengguna

Target pasar Nusa-Go

mudah mengenal inovasi

teknologi.

Peningkatan pendapatan

target pasar baru Nusa-Go

dalam jangka panjang (>5

tahun)

Komitmen pemerintah

dalam pengembangan

industry pariwisata

nasional

Kenaikan gengsi

masyarakat dan minat

mereka terhadap traveling.

Mengembangkan sistem request

trip yang dapat mengorganisir,

memberikan jadwal perjalanan

dan rencana biaya dalam satu

alur

Percepatan pengembangan

prototype dan peluncuran produk

MVP

Mengadakan event GiveAway

bersyarat, yang mampu

meningkatkan kekuatan merk.

Melakukan perluasan

jangkauan wisata ke Jawa

Barat dan Jawa Tengah

Membuka kesempatan

kolaborasi pemasaran dengan

buzzer dan local influencer.

Memperbaiki UI/UX lama

tanpa mengubah alur utama

yang sudah dipahami.

Menambah konten

informative dalam aplikasi

Threat Strategi S-T Strategi W-T

Birokrasi

Perizinan yang

berbeda disetiap

daerah

Pengajuan paten

yang tidak mudah

Kenaikan biaya

pemasaran digital

Pendatang baru

dengan dana yang

lebih besar

Daya beli

masyarakat

Penyebaran Virus

Corona di

Indonesia.

Menjaga kekuatan

diferensiasi dan kualitas

layanan

Mempercepat proses

legalisasi bisnis dan Hak

Cipta

Menjaga stabilitas harga

paket trip dengan cara

pemotongan harga dan

mencari vendor yang lebih

murah.

Menjaga kultur

perusahaan agar terus

inovatif dan supportif

Melakukan R&D pada

inovasi yang memudahkan

konsumen bersumber dari

sudut pandang konsumen.

Membuat strategi dan timeline

capaian perkuartal yang lebih

masuk akal.

Lebih sering melakukan

evaluasi dan iterasi proses

pengembangan

Melakukan efisiensi biaya

pemasaran

Membuat Digital arketing Plan

yang lebih efektif.

Terus mencari sumber

pendanaan.

Prosentase laba ditahan lebih

besar daripada prosentase

deviden.

Menyiapkan exit plan untuk

merger atau akuisisi.

Tabel .1 Tabel Analisis Strategi SWOT (data primer,2020)

Page 14: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

14

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Setelah melalui proses dalam

framework Build-Measer-Learn,

maka memunculkan opsi-opsi

strategi yang perlu diterapkan oleh

Nusa-Go dalam pengembangan

produknya yang telah disesuaikan

dengan kondisi internal dan

eksternal perusahaannya. Berikut

adalah Opsi Strategi yang perlu

dilaksanakan oleh Nusa-Go : Opsi

Strategi

a. Strategi S-O

Didalam strategi

ini, Nusa-Go

memanfaatkan semua

kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

yang ada. Disini, Nusa-Go

harus melakukan

percepatan pengembangan

sistem request trip,

percepatan prototype

UI/UX terbaru, dan

mengadakan event

Giveaway untuk

menaikkan traksi dari

Nusa-Go

b. Strategi S-T

Didalam strategi

ini, Nusa-Go

menggunakan kekuatan

perusahaan untuk

menghadapi ancaman-

ancaman internal dan

eksternal. Didalam strategi

ini, Nusa-Go harus

melakukan percepatan

legal usaha dan Hak Cipta,

serta tetap melanjutkan

pengembangan yang

berdasar pada sudut

pandang konsumen. Juga,

Nusa-Go sebagai aplikator

harus dapat menjaga

stabilitas harga dan

permintaan. Target capaian

dari penerapan strategi ini

adalah stabilitas pengguna

dan kelengkapan legal

yang mampu menambah

daya jual dan valuasi

perusahaan.

c. Strategi W-O

Didalam strategi

ini, Nusa-Go

memanfaatkan peluang

dengan cara mengatasi

kelemahan yang dimiliki.

Terdapat 4 strategi yang

dapat dilakukan Nusa-Go

yakni melakukan perluasan

kemitraan, membuka

Page 15: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

15

kerjasama dan kolaborasi

dengan buzzer dan local

influencer, melakukan

perbaikan UI/UX, dan

menambah sebanyak-

banyaknya konten

informative dalam aplikasi

melalui push notification.

d. Strategi W-T

Didalam strategi ini,

Nusa-Go perlu lebih

defensive dan

meminimalisir kerugian

yang mungkin

terjadi.Disini Nusa-Go

memiliki 7 strategi yang

perlu dilakukan, mulai dari

pencarian investasi dan

pendanaan baru,

mengurangi deviden,

mempersiapkan exit plan

(merger atau akuisisi),

menambah jadwal timeline

evaluasi dan iterasi, serta

membuat strategi baru dan

timeline pencapaian yang

lebih masuk akal dengan

mengutamakan kondisi

internal perusahaan.

Berdasarkan penelitian, dapat

disimpulkan bahwa Nusa-Go

memiliki 4 opsi strategi yang dapat

dilakukan dalam 4 kuartal. Dalam

kuartal pertama tahun 2020, Nusa-

Go menerapkan strategi defensive.

Hal ini dikarenakan tantangan

berat yang dialami Nusa-Go, serta

keterbatasan dana yang ada

mengharuskan Nusa-Go harus

lebih efisien dan efektif dalam

melakukan pengembangan dan

pemasaran. Nusa-Go juga harus

menambah pendanaan baru, yang

dapat dilakukan dengan cara

bootstrap, family office, hibah,

atau angel investor.

DAFTAR PUSTAKA

Bekti, Humaira Bintu. (2015). Mahir

Membuat Website dengan Adobe

Dreamweaver CS6, CSS, dan JQuery.

Yogyakarta:ANDI

Chaffrey, Dave. 2015. Digital

Business and E-Commerce

Management Strategy,

Implementation and Practice.

Edinburg. Pearson

David, FR, 2017, Strategic

Management (Manajemen Strategis

Konsep), Edisi 16, Pearson.

Dewobroto, Wisnu & Marie, Iveline

Page 16: IMPLEMENTASI JAVELIN BOARD DAN STRATEGI …

16

Anne. 2017. Pendekatan Lean Startup

pada Desain Produk dan Teknik

Perancangan Fasilitas pada Kondisi

Iklim Bisnis yang Penuh dengan

Ketidakpastian.

Djamal, M.2015.Paradigma

Penelitian Kualitatif. Pustaka

Pelajar, Yogyakarta.

Irsan, Muhammad., (2015),

Rancang Bangun Aplikasi Mobile

Notifikasi Berbasis Android Untuk

Mendukung Kinerja Di Instansi

Pemerintahan,Pontianak.

Pontianak.

Kunjungan Wisatawan

Domestik,2018, diakses pada 7

Januari 2020.

https://databoks.katadata.co.id/data

publish/2019/07/03/jumlah-

perjalanan-wisatawan-nusantara-

2018-tumbuh-12

Bruce R (2014) Software

Engineering: A Practitioner's

Approach. : McGraw-Hill

Ries, Eric, 2011, The Lean Startup,

Fletcher & Company, New York.

Siagian, S.P, 2014, Manajemen

Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,

Jakarta.

Wheelen, TL, JD Hunger, Alan NH,

& Charles EB, 2018, Strategic

Management and Business Policy,

Edisi 15, Pearson.

Wiguna, Agun , 2017, Validasi Ide

Bisnis Dengan Javelin Experiment

Board. diakses pada 12 Desember

2019

https://medium.com/@agunwgn/vali

dasi-ide-dengan-javelin-experiment-

board-caa2c5c5f357

Widyono, Shandya Fajar. 2019.

Perancangan User Interface Aplikasi

Travelingyuk berbasis Mobile

Menggunakan Metode Human-

Centered Design. Universitas

Brawijaya. Malang (dalam negeri).

Yuhefizar, Moodoto dan Rahmat

Hidayat. (2009). Cara Mudah

Membangun Website Interaktif

Menggunakan Content Management

System Joomla. Jakarta : PT. Elex

Media Komputindo