ilmuan islam.docx

90
Daftar Nama-Nama Ilmuwan Muslim Dunia Dari Tahun 800 Sampai 1600, Penemu – Penemu Islam Dalam Berbagai Bidang Ilmu Pengetahuan Untuk Menukir Sejarah Pada Masa Keemasan Islam Posted: 17 Mei 2012 in Kisah & Sejarah Islam Kaitkata:800 Sampai 1600 , Bidang , carli fiorina , Daftar Nama-Nama , Dunia , Ilmu Pengetahuan , Ilmuwan Islam , Ilmuwan Muslim , Islam , Masa Keemasan , Penemu - Penemu Islam , peradaban islam , Sejarah , Sejarah Islam , Tahun 9 Ilmuwan-Islam Dengan menukir ke masa keemasan islam pada masa yang silam, sejenak tentu kita bangga mengetahui bahwa segala macam ilmu yang ada pada kita saat sekarang ini adalah berkat jasa-jasa ilmuwan muslim dunia yang sudah hampir seribu tahun yang lalu, ketika umat muslim adalah pembawa obor pengetahuan pada zaman kegelapan. Mereka menciptakan peradaban Islam, didorong oleh penelitian dan penemuan ilmiah, yang membuat bagian dunia lainnya iri selama berabad-abad. Dalam kata-kata Carli Fiorina, seorang CEO Hewlett Packard yang visioner dan berbakat tinggi, “Adalah para arsitek yang mendesign bangunan-bangunan yang mampu melawan gravitasi. Adalah para matematikawan yang menciptakan aljabar dan algoritma yang dengannya

Upload: zubir-osman

Post on 30-Oct-2014

259 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ILMUAN ISLAM.docx

Daftar Nama-Nama Ilmuwan Muslim Dunia Dari Tahun 800 Sampai 1600, Penemu – Penemu Islam Dalam Berbagai Bidang Ilmu Pengetahuan Untuk Menukir Sejarah Pada Masa Keemasan IslamPosted: 17 Mei 2012 in Kisah & Sejarah Islam Kaitkata:800 Sampai 1600, Bidang, carli fiorina, Daftar Nama-Nama, Dunia, Ilmu Pengetahuan, Ilmuwan Islam, Ilmuwan Muslim, Islam, Masa Keemasan, Penemu - Penemu Islam, peradaban islam, Sejarah, Sejarah Islam, Tahun

9

Ilmuwan-Islam

Dengan menukir ke masa keemasan islam pada masa yang silam, sejenak tentu kita bangga mengetahui bahwa segala macam ilmu yang ada pada kita saat sekarang ini adalah berkat jasa-jasa ilmuwan muslim dunia yang sudah hampir seribu tahun yang lalu, ketika umat muslim adalah pembawa obor pengetahuan pada zaman kegelapan. Mereka menciptakan peradaban Islam, didorong oleh penelitian dan penemuan ilmiah, yang membuat bagian dunia lainnya iri selama berabad-abad.

Dalam kata-kata Carli Fiorina, seorang CEO Hewlett Packard yang visioner dan berbakat tinggi, “Adalah para arsitek yang mendesign bangunan-bangunan yang mampu melawan gravitasi. Adalah para matematikawan yang menciptakan aljabar dan algoritma yang dengannya komputer dan enkripsi data dapat tercipta. Adalah para dokter yang memeriksa tubuh manusia, dan menemukan obat baru untuk penyakit. Adalah para astronom yang melihat ke langit, memberi nama bintang-bintang, dan membuka jalan bagi perjalanan dan eksplorasi antariksa. Adalah para sastrawan yang menciptakan ribuan kisah; kisah-kisah perjuangan, percintaan dan keajaiban. Ketika negeri lain takut akan gagasan-gagasan, peradaban ini berkembang pesat dengannya dan membuat mereka penuh energi. Ketika ilmu pengetahuan terancam dihapus akibat penyensoran oleh peradaban sebelumnya, peradaban ini menjaga ilmu pengetahuan tetap hidup, dan menyebarkannya kepada peradaban lain. Tatkala peradaban barat modern sedang berbagi pengetahuan ini, peradaban yang sedang saya bicarakan ini adalah dunia Islam bermula pada tahun 800 hingga 1600, yang termasuk di dalamnya Dinasti Ottoman dan kota Baghdad, Damaskus dan Kairo, dan penguasa agung seperti Sulaiman yang Bijak. Walaupun kita sering kali

Page 2: ILMUAN ISLAM.docx

tidak menyadari hutang budi kita kepada peradaban ini, sumbangsihnya merupakan bagian dasar dari kebudayaan kita. Teknologi industri tidak akan pernah hadir tanpa kontribusi para matematikawan arab.”

Sebenarnya, sangatlah sulit untuk mencari bidang ilmu pengetahuan yang tidak berhutang budi kepada para pionir ini. Di bawah ini adalah daftar singkat, tanpa bermaksud menyatakannya sebagai yang terlengkap, para ilmuwan muslim dari abad 8 hingga abad 14.

701 (Meninggal) * Khalid Ibn Yazeed * Ilmuwan kimia721-803 * Jabir Ibn Haiyan * Ilmuwan kimia (Seorang ilmuwan kimia muslim populer)740 * Al-Asma’i * Ahli ilmu hewan, ahli tumbuh-tumbuhan, ahli pertanian780 * Al-Khwarizmi (Algorizm) * Matematika (Aljabar, Kalkulus), Astronomi

Kitab al-Hayawan. Sebuah kitab berisi ensklopedia berbagai jenis binatang karya ahli ilmu hewan muslim al-Jahiz. Pada kitab ini al-Jahiz memaparkan berbagai macam teori, salah satunya mengenai interaksi antara hewan dengan lingkungannya.

776-868 * Amr Ibn Bahr al-Jahiz * Ahli ilmu hewan787 * Al Balkhi, Ja’far Ibn Muhammad (Albumasar) * Astronomi796 (Meninggal) * Al-Fazari, Ibrahim Ibn Habib * Astronomi800 * Ibn Ishaq Al-Kindi (Alkindus) * Kedokteran, Filsafat, Fisika, Optik815 * Al-Dinawari, Abu Hanifa Ahmed Ibn Dawud * Matematika, Sastra816 * Al Balkhi * Ilmu Bumi (Geography)836 * Thabit Ibn Qurrah (Thebit) * Astronomi, Mekanik, Geometri, Anatomi838-870 * Ali Ibn Rabban Al-Tabari * Kedokteran, Matematika852 * Al Battani Abu Abdillah * Matematika, Astronomi, Insinyur857 * Ibn Masawaih You’hanna * Kedokteran858-929 * Abu Abdullah Al Battani (Albategnius) * Astronomi, Matematika860 * Al-Farghani, Abu al-Abbas (Al-Fraganus) * Astronomy, Tehnik Sipil864-930 * Al-Razi (Rhazes) * Kedokteran, Ilmu Kedokteran Mata, Ilmu Kimia973 (Meninggal) * Al-Kindi * Fisika, Optik, Ilmu Logam, Ilmu Kelautan, Filsafat888 (Meninggal) * Abbas Ibn Firnas * Mekanika, Ilmu Planet, Kristal Semu900 (Meninggal) * Abu Hamed Al-Ustrulabi * Astronomi903-986 * Al-Sufi (Azophi) * Astronomi908 * Thabit Ibn Qurrah * Kedokteran, Insinyur912 (Meninggal) * Al-Tamimi Muhammad Ibn Amyal (Attmimi) * Ilmu Kimia923 (Meninggal) * Al-Nirizi, AlFadl Ibn Ahmed (Altibrizi) * Matematika, Astronomi930 * Ibn Miskawayh, Ahmed Abu Ali * Kedokteran, Ilmu Kimia932 * Ahmed Al-Tabari * Kedokteran934 * Al-Istakhr II * Ilmu Bumi (Peta Bumi)936-1013 * Abu Al-Qosim Al-Zahravi (Albucasis) * Ilmu Bedah, Kedokteran940-997 * Abu Wafa Muhammad Al-Buzjani * Matematika, Astronomi, Geometri943 * Ibn Hawqal * Ilmu Bumi (Peta Dunia)950 * Al Majrett’ti Abu al-Qosim * Astronomi, Ilmu Kimia, Matematika958 (Meninggal) * Abul Hasan Ali al-Mas’udi * Ilmu Bumi, Sejarah960 (Meninggal) * Ibn Wahshiyh, Abu Bakar * Ilmu Kimia, Ilmu Tumbuh-tumbuhan965-1040 * Ibn Al-Haitham (Alhazen) * Fisika, Optik, Matematika

973-1048 * Abu Rayhan Al-Biruni * Astronomy, Matematika, Sejarah, Sastra976 * Ibn Abil Ashath * Kedokteran980-1037 * Ibn Sina (Avicenna) * Kedokteran, Filsafat, Matematika, Astronomi983 * Ikhwan A-Safa (Assafa) * (Kelompok Ilmuwan Muslim)1001 * Ibn Wardi * Ilmu Bumi (Peta Dunia)1008 (Meninggal) * Ibn Yunus * Astronomy, Matematika.1019 * Al-Hasib Alkarji * Matematika1029-1087 * Al-Zarqali (Arzachel) * Matematika, Astronomi, Syair1044 * Omar Al-Khayyam * Matematika, Astronomi, Penyair1060 (Meninggal) * Ali Ibn Ridwan Abu Hassan Ali * Kedokteran1077 * Ibn Abi Sadia Abul Qasim * Kedokteran

Page 3: ILMUAN ISLAM.docx

1090-1161 – Ibn Zuhr (Avenzoar) * Ilmu Bedah, Kedokteran1095 – Ibn Bajah, Mohammed Ibn Yahya (Avenpace) * Astronomi, Kedokteran1097 – Ibn Al-Baitar Diauddin (Bitar) * Ilmu Tumbuh-Tumbuhan, Ilmu Kedokteran

1099 – Al-Idrisi (Dreses) * Ilmu Bumi (Geography), Ahli Ilmu Hewan, Peta Dunia (Peta Pertama)1110-1185 – Ibn Tufayl, Abubacer Al-Qaysi * Filosofi, Kedokteran1120 (Meninggal) – Al-Tuhra-ee, Al-Husain Ibn Ali *Ahli Kimia, Penyair1128 – Ibn Rushd (Averroe’s) * Filosofi, Kedokteran, Astronomi1135 – Ibn Maymun, Musa (Maimonides) * Kedokteran, Filosofi1136 – 1206 – Al-Razaz Al-Jazari * Astronomi, Seni, Insinyur mekanik1140 – Al-Badee Al-Ustralabi * Astronomi, Matematika1155 (Meningal) – Abdel-al Rahman al Khazin *Astronomi1162 – Al Baghdadi, Abdel-Lateef Muwaffaq * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography)1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul’Abbas (Annabati) * Ahli Tumbuh -tumbuhan 1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan1180 – Al-Samawal * Matematika1184 – Al-Tifashi, Shihabud-Deen (Attifashi) *Ahli Logam, Ahli Batu-batuan1201-1274 – Nasir Al-Din Al-Tusi * Astronomi, Non-Euclidean Geometri

1203 – Ibn Abi-Usaibi’ah, Muwaffaq Al-Din * Kedokteran1204 (Meninggal) – Al-Bitruji (Alpetragius) * Astronomi1213-1288 – Ibn Al-Nafis Damishqui * Astronomi1236 – Kutb Aldeen Al-Shirazi * Astronomi, Ilmu Bumi (Geography) 1248 (Meninggal) * Ibn Al-Baitar * Farmasi, Ahli Tumbuh-tumbuhan (Botany)1258 – Ibn Al-Banna (Al Murrakishi), Azdi * Kedokteran, Matematika1262 – Abu al-Fath Abd al-Rahman al-Khazini * Fisika, Astronomi1273-1331 – Al-Fida (Abdulfeda) * Astronomi, Ilmu Bumi (Geography)1360 – Ibn Al-Shater Al Dimashqi * Astronomi, Matematika1320 (Meninggal) – Al Farisi Kamalud-deen Abul-Hassan *Astronomy, Fisika1341 (Meninggal) – Al Jildaki, Muhammad Ibn Aidamer * Ilmu Kimia 1351 – Ibn Al-Majdi, Abu Abbas Ibn Tanbugha * Matematika, Astronomi1359 – Ibn Al-Magdi, Shihab Udden Ibn Tanbugha * Matematika, Astronomi

Dengan deretan sarjana muslim seperti itu, tidaklah sulit untuk menyetujui apa yang dikatakan George Sarton, ” Tugas utama kemanusian telah dicapai oleh para muslim. Filosof terbaik, Al-Farabi adalah seorang muslim. Matematikawan terbaik Abul Kamil dan Ibn Sina adalah muslim. Ahli geography (Ilmu Bumi) dan ensklopedia terbaik Al-Masudi adalah seorang muslim dan Al-Tabari ahli sejarah terbaik juga seorang muslim.

Sejarah sebelum Islam dipenuhi dengan perkiraan-perkiraan, desas-desus dan mitos-mitos. Adalah seorang ahli sejarah muslim yang pertama kali memperkenalkan metode sanad dan matan yang melacak keaslian dan keutuhan sebuah informasi langsung dari saksi mata. Menurut seorang ahli sejarah Bucla “Metode ini belumlah dipraktekkan oleh Eropa sebelum tahun 1597.” Metode lainnya: adalah penelitian sejarah bersumber dari ahli sejarah terkemuka Ibn Khaldun. Pengarang dari Kashfuz Zunun memberikan daftar 1300 buku-buku sejarah yang ditulis dalam bahasa Arab pada masa beberapa abad sejak munculnya Islam.

Sekarang lihatlah dunia kaum muslim. Kapankah anda terakhir kali mendengar seorang muslim memenangkan hadiah Nobel dalam bidang ilmu pengetahuan dan kedokteran? Bagaimana dengan publikasi ilmiah? Sayangnya, anda tidak akan menemukan banyak nama kaum Muslim dalam bidang ilmu pengetahuan dan makalah-makalah ilmiah. Apa yang kurang? Alasan apa yang kita miliki?

Sebuah publikasi yang baru saja diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa -Bangsa (PBB) menanggapi pembangunan di wilayah Arab mengemukakan bahwa dunia Arab yang terdiri dari 22 negara menerjemahkan 330 buku per tahun. Angka itu sangat menyedihkan, hanya seperlima dari jumlah buku-buku yang diterjemahkan oleh sebuah negara kecil Yunani dalam setahunnya! (Spanyol menerjemahkan rata-rata 100,000 buku setiap tahunnya). Mengapa ada alergi atau keengganan untuk menerjemahkan ilmu yang asal-muasalnya berasal dari nenek moyang kita sendiri untuk mendapatkan

Page 4: ILMUAN ISLAM.docx

kembali warisan terdahulu dengan menganalisa, mengumpulkan, menyempurnakan dan menyalurkan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi umat manusia.

Dampak Pengakuan Keislaman Cheng Ho15 June 2012 11:03 pm | Opini - 7669 Reads  

Islam tidak akan berkurang derajatnya, meskipun ada peran orang-orang China di dalamnya. Di sini orang lupa bahwa keislaman China lebih tua ketimbang Jawa. Orang-orang China telah mengenal Islam di saat masyarakat Jawa hidup dalam dunia berhala dan klenik. (Soemanto Al Qurtuby dalam Seminar Membincang Kontribusi Tionghoa dalam Proses Islamisasi di Indonesia, 19 Maret 2005).

Majalah sekelas National Geographic dengan tegas menyatakan Cheng Ho adalah seorang Tionghoa muslim. Tentu saja pernyataan tadi berangkat dari dukungan data, bukan sekadar legenda.

Obat Herbal Mabruuk

Habbatussauda, Madu Pahit, Gamat Gold, Spirulina, Menkudu, dll

herbalmabruuk.com

19 Video Debat Islam-Kristen

Plus 4.000 artikel Islami, 6.000 kitab, serta nasyid walimah & jihad.

Page 5: ILMUAN ISLAM.docx

digitalhuda.com/?f1

Peluang Usaha

Peluang Usaha Sambil Ibadah, Perwakilan Biro Umrah-Haji Plus dan Raih Reward Ratusan Juta Rupiah.

www.rumahhajidanumrah.com

Baju Hamil dan Menyusui

Sedia Baju Hamil, Baju Menyusui, Celana Hamil, Bra Menyusui, Nursing Pillow, Nursing Apron, dll.

www.hamil-menyusui.com

National Geographic Society memiliki reputasi sebagai organisasi ilmiah dan nirlaba yang terlibat dalam lebih dari 8.000 eksplorasi dan penelitian sejak 1888. Namun, di Indonesia, keislaman Cheng Ho masih saja jadi kontroversi, baik di komunitas Tionghoa maupun Islam. Keislaman Cheng Ho seakan diterima dengan setengah hati.

Lihat saja, tak seorang pun Tionghoa Muslim diajak duduk dalam Panitia 600 Tahun Cheng Ho. Juga dari sekian banyak acara yang dirancang, yang bernuansa Islam cuma lomba nasyid dan salah satu seminar. Sama sekali tidak menonjol dibanding acara-acara tersebut, cuma sekadarnya saja, semacam tempelan. Yang lebih dahsyat, sepucuk surat pembaca menceriterakan tentang penggusuran makam-makam tua Tionghoa muslim (Liem Wa Tiong, Oei Kiem Liang, Ang Tjin Kien, Tan Dinar Nio, Henry Tan, dan lain-lain).

Semula makam-makam itu ada di bagian belakang Sam Po Kong. Surat pembaca itu juga mengeluhkan diturunkannya papan kaligrafi ”Me Zheng Lan Yin” (terjemahan bebasnya: Merenungkan dan mengamalkan ajaran Al Quran). Papan itu diturunkan setelah kunjungan Imam Besar Masjid Beijing ke Sam Po Kong. Dalam kunjungan tersebut, sang ulama China menyatakan bahwa kaligrafi tersebut menegaskan keislaman Cheng Ho.

Dua Kutub

Bagaimana pula dengan masyarakat Islam Indonesia? Sampai saat ini tidak pernah jelas diakui peran Tionghoa Muslim dalam proses masuknya Islam ke Nusantara. Sejak dulu yang diajarkan dalam buku-buku sejarah sekolah adalah teori Arab dan India/Gujarat. Buku yang mengangkat peran Tionghoa dalam Islamisasi Nusantara bahkan dilarang beredar dengan alasan potensial mengganggu stabilitas nasional. Akibatnya, jangankan diakui berperan dalam Islamisasi Nusantara, bahkan kehadiran Tionghoa Muslim dalam shalat Jumat sampai saat ini pun masih ada yang menganggap aneh. Islam dan Tionghoa dianggap dua kutub yang berseberangan.

Tentu saja gambaran tadi adalah gambaran hitam-putih. Bersyukurlah kita masih ada wilayah abu-abu. Lie Pek Tho, Ketua Yayasan Kelenteng Thay Kak Sie yang juga Ketua Panitia 600 tahun Cheng Ho, dalam sebuah wawancara tanpa basa-basi mengatakan: “Beliau (Cheng Ho -red) orang Islam. Pengikutnya juga sebagian besar Islam. Maka beliau juga menyebarkan agama Islam”.

Demikian pula di pihak Islam, Habib Luthfi bin Ali Yahya, Ketua MUI Jawa Tengah, tidak saja menyebut Cheng Ho. Beliau bahkan bisa menyebutkan nama-nama ulama Tionghoa (banyak di antaranya yang menggunakan nama muslim) yang dikatakannya mempunyai andil dalam perkembangan Islam di Nusantara. Karena kekaburan (atau pengaburan) sejarah, bahkan di antara Tionghoa muslim sendiri nama-nama dan peran mereka terasa asing.

Page 6: ILMUAN ISLAM.docx

Mazhab Hanafi

Tionghoa masuk ke Indonesia secara bergelombang. Sebelum Cheng Ho, sisa-sisa laskar Mongol Kubilai Khan (Dinasti Yuan) yang kalah melawan Raden Wijaya sudah menetap di wilayah Majapahit (1293). Mereka ikut mendukung kejayaan Majapahit melalui alih pengetahuan tentang mesiu, maritim, dan perdagangan.

Dalam buku kumpulan surat kepada putrinya, Indira Gandhi, Glimpses of World History, Jawaharlal Nehru mengatakan, “Sesungguhnya ekspedisi Tiongkok akhirnya menjadikan kemaharajaan Majapahit di Jawa lebih kuat. Ini disebabkan karena orang Tionghoa mendatangkan senjata api ke Jawa. Dan agaknya dengan senjata api inilah datang kemenangan berturut-turut bagi Majapahit.” Laskar Mongol direkrut dari berbagai daerah: Hokkian, Kiangsi dan Hukuang.

Sekitar seratus tahun kemudian, armada Laksamana Cheng Ho yang diutus oleh Kaisar Yong Le (Dinasti Ming) singgah di berbagai tempat di Nusantara. Di kota-kota pantai ini Cheng Ho membentuk komunitas Islam pertama di Nusantara, antara lain Palembang, Sambas dan Jawa. Artinya, pada awal abad XV, Tionghoa muslim yang bermazhab Hanafi sudah ada di Nusantara. Mereka kebanyakan orang Yunnan yang hijrah ke Nusantara pada akhir abad XIV, dan sisa-sisa laskar Mongol yang menghuni wilayah Majapahit.

Sebuah teori mengatakan, akibat perubahan kebijakan luar negeri Dinasti Ming, hubungan antara pusat Hanafi di Campa dengan Nusantara akhirnya terputus. Banyak Tionghoa muslim yang berpindah kepercayaan. Masjid-masjid Tionghoa selanjutnya banyak yang berubah menjadi kelenteng. Kemudian Sunan Ampel (Bong Swie Ho) mengambil prakarsa melakukan proses Jawanisasi. Dia meninggalkan komunitas Tionghoa muslim di Bangil dan hijrah ke Ampel bersama orang-orang Jawa yang baru diislamkannya. Dengan kepemimpinannya yang sangat kuat, Bong Swie Ho membentuk masyarakat Islam Jawa di pesisir utara Jawa dan pulau Madura. Inilah cikal bakal masyarakat Islam di Jawa.

Kekalahan Sunan Prawoto (Muk Ming) dari Demak dalam perebutan pengaruh dengan Arya Penangsang dari Jipang berakibat kepada hancurnya seluruh kota dan keraton Demak. Sisa-sisa pasukan Demak yang melarikan diri ke Semarang dihancurkan. Demikian pula galangan kapal Semarang dan banyak orang-orang Tionghoa non Islam di Semarang. Peristiwa ini menjadikan sebagian besar masyarakat Tionghoa di Semarang marah dan tidak bersimpati kepada pasukan Jipang. Inilah awal dari surutnya masyarakat Tionghoa muslim di Semarang. Mereka akhirnya berangsur-angsur kembali kepada agama dan kepercayaan Konghucu dan Tao.

Gelombang-gelombang imigran China yang masuk ke Nusantara kemudian tidak lagi didominasi orang-orang Tionghoa muslim. Mereka datang, misalnya karena kebutuhan penjajah Belanda untuk menambang timah di Bangka. Ditambah dengan politik devide et impera penjajah Belanda, semuanya tadi menimbulkan kesan terbentangnya jarak antara Islam dan China. Orang-orang Tionghoa makin dianggap asing di Nusantara lengkap dengan segala stereotype negatifnya. Peran Tionghoa muslim dalam penyebaran agama Islam di Nusantara, sebagaimana dibuktikan dari cerita-cerita rakyat, berbagai dokumen maupun peninggalan sejarah, termasuk ke dalamnya makam-makam kuno Tionghoa muslim, kemudian menjadi buram.

Lebih-lebih setelah Orde Baru memerintah dengan kebijakan pembaurannya yang mendua. Sepanjang berlabel Tionghoa, tempatnya adalah di sudut-sudut gelap dalam kehidupan bangsa. Tetapi di lain pihak, beberapa orang Tionghoa yang pengusaha besar dilimpahi dengan berbagai fasilitas.

Balanced Society

Bersyukurlah kita ketika tiba era reformasi dengan segala iklim keterbukaannya. Tidak ada lagi suasana represif. Kekuasaan pemerintah diimbangi dengan peran pengusaha swasta serta kontrol sosial masyarakat. Tiga unsur yang dibutuhkan dalam konsep masyarakat modern yang seimbang. Walaupun lagi-lagi harus menjadi tumbal dalam kerusuhan Mei 1998, masyarakat Tionghoa mengalami imbas akibat iklim keterbukaan era reformasi. Hak-hak sipilnya dipulihkan, bebas mengekspresikan adat-istiadatnya kembali.

Page 7: ILMUAN ISLAM.docx

Dalam suasana demikian, merayakan 600 tahun pelayaran Cheng Ho menjadi sangat mungkin. Sam Po Kong, petilasan Cheng Ho, dipugar dalam skala megah. Diselenggarakan berbagai acara selama seminggu. Dan jauh sebelumnya, lampion merah bertengger di jalan-jalan utama kota Semarang. Sebuah hal yang mimpi pun tak akan terjadi di era semua yang berlabel Tionghoa adalah tabu.

Pertanyaannya: sudah memadaikah semuanya itu? Rasanya belum. Nilai Cheng Ho jauh melewati sekadar petilasannya yang jadi objek wisata, dan peringatannya masuk dalam kalender wisata. Menyedot tamu dari dalam dan luar negeri, serta menyedot isi kocek mereka. Bila sekadar demikian, berarti menghapus peran Cheng Ho, yang telah memicu kota-kota bandar di Nusantara menjadi metropolis. Juga bermakna mengabaikan sifat dan sikap yang dimiliknya: entrepreneurship, risk taker, inovatif, leadership, toleran, universal, loyal kepada atasan, namun sekaligus dalam kebesaran kekuasaannya mampu mengakui kekerdilannya di hadapan Allah SWT. Mencintai Allah, dan karenanya menyebarkan imannya kepada semua orang. Tidak berlebihan bila dikatakan, Cheng Ho adalah manusia yang seimbang dunia dan akhirat.

Trust

Menerima dan mengakui Cheng Ho seutuhnya bermakna mengakui keislamannya. mengakui peran para ulama Tionghoa dalam proses masuknya Islam ke Nusantara. Dan ini akan memberi sumbangan luar biasa dalam bingkai keindonesiaan yang baru. Menjungkirbalikkan teori Arab dan lndia/Gujarat tentang proses masuknya Islam ke Nusantara. Mendekatkan orang Tionghoa dengan saudara-saudaranya sebangsa. Mengurangi kesenjangan psikologis yang selama ini ada.

Menerima dan menghayati nilai-nilai Cheng Ho seutuhnya akan menyumbang pemupukan modal sosial masyarakat. Bahkan pengakuan yang berangkat dari kejujuran dan keterbukaan akan meningkatkan kepercayaan dunia internasional. Peningkatan trust akan memicu kerja sama, networking, dan kemajuan bagi dunia usaha kita.

Masyarakat yang cenderung trusted akan lebih mudah mendatangkan modal dan investasi karena pembeli dan investor terlindung dari dampak kecurangan yang dilakukan pihak lawan. Selain itu, masyarakat yang trusted mendorong keyakinan dan kepastian berusaha, serta kemudahan merekrut tenaga-tenaga profesional.

Memperingati 600 tahun pelayaran Cheng Ho bisa saja sekadar hura-hura sejenak, dengan gaung hitungan minggu kemudian lenyap. Tetapi bisa juga menjadi titik balik untuk sesuatu yang jauh lebih strategis. Pilihannya ada pada kita semua.

 

Oleh: AM Adhy TrisnantoTionghoa Muslim & Praktisi Komunikasi Pemasaran.

Friday, June 12, 2009

The Story of Al-Farabi in India by Don Robertson

Al-Farabi (870-950 A.D.) was the great philosopher and musician from Turkestan who invented the musical instrument called the Quanun. He was known to travel to may parts of the world, always assuming a disguise so as not to be recognized. One day, when he was in India, he appeared in the throne room of the court of the great King Suffudeen, one of the most knowledgeable men in India, dressed as a private in the King’s own army. The king was very surprised to see a private standing in his royal room and demanded the private to tell him what he was doing there.

Page 8: ILMUAN ISLAM.docx

"Where do you belong, private," he demanded.

"Why, I belong there on the throne, where you now sit!" the private exclaimed, walking up to the throne and sitting on the edge. He then began pushing his weight against the king, sliding him aside until each occupied half the throne.

The king was very angry and turned to one of his guards and began speaking a very obscure tongue so that others could not understand him. He told the guard "This man must either be a fanatic, or else he is someone very amazing. I will ask him some questions and see which case it may be."

The king turned to Al-Farabi to ask him a question; However, before he could open his mouth, Al-Farabi spoke to him in the same obscure language and said "But king, why would you bother?"

At this point, the king and Al-Farabi launched into a lengthy philosophical debate that lasted several hours. Point by point, the king’s arguments were defeated, and as the wisest men in India were brought in to contribute to the debate, one by one they were defeated. Finally, the king graciously accepted his defeat and told Al-Farabi that he would willingly give him whatever he wanted. Al-Farabi said that he wanted nothing. So the King ordered his fine court musicians, who were the best in the land, to play for the, now honored, guest.

When the musicians began playing, Al-Farabi stopped them and corrected their intonation and their interpretation of the ragas. Then he demanded that the musicians replay the music correctly. This kept on occurring, every time the musicians tried to play and after a while, the king dismissed the musicians. He then told Al-Farabi that since he had treated his musicians in such a manner, he must prove his own musical ability.

Al-Farabi pulled three small reeds from his pocket and began playing a high, happy tune that, when played over and over, made everyone in the courtroom, including the king, break out in laughter. Finally, everyone in the court, including the king, were rolling on their sides in fits of uncontrollable laughter. Suddenly, Al-Farabi stopped the tune, and began playing another, a slow mournful one that put everyone to sleep, and when every person in the room, except Al-Farabi, was fast asleep in their chairs or on the floor, Al-Farabi quietly slipped out of the throne room, never to be seen there again. Posted by Ibnu Arshad at 8:30 AM 6 comments: Labels: Al-Farabi, Ilmuwan Islam, Musik

CONCLUSION After studying the philosophy of Alfarabi, one comes to three conclusions; first, that Alfarabi brought about the first penetration of Arabism into Hellenism and of Hellenism into Arabism.

Second, that Alfarabi exerted a great influence on medieval thinkers. This is made clear by the fact that Albertus Magnus quotes Alfarabi, and evidently he

Page 9: ILMUAN ISLAM.docx

could not quote him unless he had known his writings. Hence, the knowledge of the works of Alfarabi gave Albertus Magnus and his pupil, St. Thomas, an opportunity to do some sifting in the sense that they were enabled to throw out the theories that conflicted with Christian teaching and take in at the same time those that appeared to them as logically sound and reconcilable with Christianity.

Third, that Alfarabi improved many Aristotelian theories, solved many problems till then unsolved, and enriched Scholasticism with new philosophical terms, such as quiddity, a necessary being, a contingent being, the speculative and practical intellects, etc.

We have considered the philosophy of Alfarabi under a three-fold aspect: the philosophy of being (Metaphysics), the philosophy of thinking (Psychology), and the philosophy of acting (Ethics).

In the philosophy of being, Alfarabi taught that the most universal concept is being, which cannot be defined, nor re-solved into simpler concepts. Hence, the simplicity of being of the Latin Schoolmen.

The problem of universals which occupied the minds of medieval thinkers was solved by Alfarabi in the words: "Universale

p. 55

est unum de multis et in multis." Hence, the traditional definition of the universal, "Aptum praedicari de pluribus."

He also believed that the nature of reality is being in becoming, that is, potentiality and actuality, substance and accident, essence and existence, matter and form, cause and effect. Is all reality that way? Certainly not. For, there is a reality which is beyond all change, and this is God. In comparing the Theodicy of Alfarabi with that of St. Thomas, we found that the latter depends on the former for the first three arguments proving God's existence, and also for the way in which God's nature is known (Via remotionis et eminentiae. )

Furthermore, Alfarabi, three hundred years before St. Thomas, taught in clear and distinct words, that the essence and existence in created things differ as different entities, while they are identical in God. This means that the Saint who came out with the same theory three hundred years later, must certainly have borrowed it from Alfarabi.

In the philosophy of thinking, he describes the history of our speculative intellect. At first it is in potentiality to all things intelligible. It passes from potentiality to act through the action or illumination coming down from above, namely, the active intellect.

In the philosophy of acting, he shows how every human activity tends to happiness. Happiness is the cause that prompts man to live in society, thus

Page 10: ILMUAN ISLAM.docx

creating the state. The model state is the universal state that puts the whole world under one political organization.

In conclusion, there is a unity of thought throughout the philosophy of Alfarabi, who spared no efforts to make the various parts of his philosophical vision converge towards one living God, on Whom the one and the many, being and becoming, are essentially dependent. Posted by Ibnu Arshad at 8:27 AM No comments: Labels: Al-Farabi, Falsafah, Ilmuwan Islam

101 Ilmuwan yang Terlupakan

Sejarah adalah fakta, dan fakta adalah sejarah. Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat dalam berbagai bidang keilmuwan.Pada masa lalu dan memang sudah ajaran Islam, bahwa jika seseorang menemukan alat atau apapun yang belum ada manusia yang menciptakannya, maka wajiblah baginya untuk menyebarkan hasil temuannya itu.Menyebarkannya kepada umat manusia agar mereka semakin dapat mempermudah pekerjaannya dan menjadikan mereka semakin bersyukur kepada Allah.

Page 11: ILMUAN ISLAM.docx

Mereka tidak menuntut satu apapun, termasuk “hak paten” atau “upeti” lainnya akibat temuannya tersebut.

Dan dari orang-orang baratlah ilmu-ilmu itu kemudian dicuri, lalu dipatenkan atas nama mereka masing-masing untuk mencari keuntungan. Banyak sekali penemuan-penemuan dari kebudayaan Islam yang tak tercatat sejarah.Misalkan, diantaranya adalah keilmuwan dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan, astronomi dan sebagainya.Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi mereka juga menguasai keilmuwan tersebut dalam masa yang singkat dan dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.

Inilah 101 Ilmuwan dan Tokoh Sains Muslim Yang Dilupakan Dunia

Page 12: ILMUAN ISLAM.docx

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi

Page 13: ILMUAN ISLAM.docx

merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar. Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit “alergi asma”, dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.

Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham (Basra,965 – Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics,Optics, Mathematics.

Page 14: ILMUAN ISLAM.docx

Abu Musa Jabir bin Hayyan / Jabir Ibnu HayyanOrang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815 M. Dia adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan dunia Islam yang pertama. Ilmu tersebut kemudian berkembang dan kita mengenal sebagai ilmu kimia. Bidang keahliannya, (dimana dia mengadakan peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran, Fisika, Mekanika, dan sebagainya.

Page 15: ILMUAN ISLAM.docx

Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-KindiDalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri. Al Khindi ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.

Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani adalah cendekiawan besar abad ke-12 dari Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah murid dari Maslamah Al-Majriti. Ia mempelajari dan berkarya di bidang bidang geometri dan logika. Menurut muridnya Al-Husain bin Muhammad Al-Husain bin Hayy Al-Tajibi, “tak ada yang sepandai Al-Kirmani dalam memahami geometri atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya

Page 16: ILMUAN ISLAM.docx

yang tersulit, dan dalam mempertunjukkan seluruh bagian dan bentuknya.” Ia lalu pindah ke Harran, Al-Jazirah (sekarang terletak di Turki). Disana ia mempelajari geometri dan kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal di Sarqasta (Zaragoza). Ia diketahui menjalankan praktik bedah seperti amputasi dan kauterisasi.

Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi adalah salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan. Dia lahir di Madinatuz Zahra’, 936 – 1013 yang dikenal di Barat sebagai Abulcasis. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid. Abul Qasim lahir di Zahra, yang terletak di sekitar Kordoba, Spanyol. Di kalangan bangsa Moor Andalusia, dia dikenal dengan nama “El Zahrawi”. Al-Qasim adalah dokter kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah. Al-Tasrif berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona pada abad ke-12, dan selama lima abad Eropa Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di Eropa. Bidang lain: Surgery, Medicine.

Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud Abu Mansur al-Samarqandi al-Maturidi al-Hanafi atau Abu Mansyur Almaturiddi adalah seorang cendekiawan muslim dan ahli di bidang ilmu kalam. Maturidi dilahirkan di Maturid, dekat Samarqand. Di bidang ilmu agama, beliau berguru pada Abu Nasr al-`Ayadi and Abu Bakr Ahmad al-Jawzajani. Ia banyak menulis tentang Mu’tazilah, Qarmati, dan Syiah.

Ibnu Rushd atau nama lengkapnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad adalah ahli falsafah, perubatan, matematik, teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan sains. Rushd lahir 1126 dan meninggal dunia 1198. Dilahirkan di Sepanyol dan meninggal dunia di Maghribi, beliau adalah ahli falsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam. Pengaruhnya bukan sahaja berkembang luas didunia Islam, tetapi juga di kalangan masyarakat di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai Averroes dan bapa kepada fahaman sekularisme.

Page 17: ILMUAN ISLAM.docx

Abu Raihan Al-Birunimerupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur. Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma’mun Khawarazmshah. Dia lahir 15 September 973 dan meninggal 13 Desember 1048. Bidang lain: Astronomy, Mathematics, determined Earth’s circumference

Page 18: ILMUAN ISLAM.docx

Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi(780 – 850) adalah seorang pakar dalam bidang matematik, astronomi dan geografi dari Iran. Al-Khawarizmi juga dikenali sebagai bapa algebra. Orang Eropa menyebutnya dengan AlGorisma. Nama itu kemudian dipakai orang-orang barat dalam arti kata Aritmatika atau ilmu hitung. Mengapa ? Karena dia adalah seorang muslim yang pertama-tama dan ternama dalam ilmu Matematika dan ilmu hitung. Bukunya yang terkenal berjudul Al-jabar Wal Muqobalah, kemudian buku tersebut disalin oleh orang-orang barat dan sampai sekarang ilmu itu kita kenal dengan nama Al-Jabar.

Page 19: ILMUAN ISLAM.docx

Muhammad Ibnu Zakaria Al-RaziHidup antara tahun 864-930 dan namanya dilatinkan menjadi Razes. Seorang dokter klinis yang terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan satu penelitian Al-Kimi atau sekarang lebih terkenal disebut ilmu Kimia.Didalam penelitiannya pada waktu itu Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi sudah menggunakan peralatan khusus dan secara sistimatis hasil karyanya dibukukan, sehingga orang sekarang tidak sulit mempelajarinya. Disamping itu Al-Razi telah mengerjakan pula proses kimiawi seperti: Distilasi, Kalsinasi dan sebagainya dan bukunya tersebut merupakan suatu buku pegangan Lboratorium Kimia yang pertama di dunia. Bidang lain: Medicine, Ophthalmology, Smallpox , Chemistry, Astronomy.

Page 20: ILMUAN ISLAM.docx

Abu Nasir Al-FarabiOrang barat menyebutnya dengan ALFARABIUS. Ia hidup tahun antara tahun 870-900 Masehi dan merupakan tokoh Islam yang pertama dalam bidang Logika. Al Farabi juga mengembangkan dan mempelajari ilmu Fisika, Matematika, Etika, Filosofi, Politik, dan sebagainya. Bidang lain: Sociology, Logic, Philosophy, Political Science, Music.

Page 21: ILMUAN ISLAM.docx

Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani (Buzhgan, Nishapur, Iran, 940 – 997 / 998) adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Persia. Pada tahun 959, Abul Wafa pindah ke Irak, dan mempelajari matematika khususnya trigonometri di sana. Dia juga mempelajari pergerakan bulan; salah satu kawah di bulan dinamai Abul Wáfa sesuai dengan namanya. Salah satu kontribusinya dalam trigonometri adalah mengembangkan fungsi tangen dan mengembangkan metode untuk menghitung tabel trigonometri.

Abul Qasim Maslamah bin Ahmad Al-Majriti adalah seorang astronom, alkimiawan, matematikawan, dan ulama Arab Islam dari Al-Andalus (Spanyol yang dikuasai Islam). Abdul Qasim lahir di Madrid dan meninggal 1008 atau 1007 M).Ia juga ikut serta dalam penerjemahan Planispherium karya Ptolemeus, memperbaiki terjemahan Almagest, memperbaiki tabel astronomi dari Al-Khwarizmi, menyusun tabel konversi kalender Persia ke kalender Hijriah, serta mempelopori teknik-teknik geodesi dan triangulasi. Ia juga ditulis sebagai salah satu penulis Ensiklopedia Ikhwan As-Shafa, tapi kecil kemungkinan bahwa ia benar-benar salah satu penulisnya.

Page 22: ILMUAN ISLAM.docx

Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina atau dikenal dengan nama Avicenna, yang hidup antara tahun 986-1037 M. Seorang ilmuwan muslim dan Filosof besar pada waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh Al-Rais.Keistimewaannya antara lain pada masa umur 10 tahun sudah hafal Al-Qur`an, kemudian pada usia 18 tahun sudah mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu, bidang keahliannya adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi, Mineralogi. Juga dibidang Medicine, Philosophy, Mathematics, Astronomy.

Page 23: ILMUAN ISLAM.docx

Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup di Sicily. Sumbangan utama tokoh ini ialah menghasilkan peta bebola perak seberat 400 paun untuk Raja Roger II, lengkap dengan membahagikan dunia kepada 7 iklim, laluan perdagangan, teluk, tasik, sungai, bandar-bandar besar, bukit dan lembah serta gunung-ganang. Al Idrisi lahir 1099 Masihi di Ceuta, Sepanyol dan meninggal pada 1166 Masihi. Beliau juga mencatatkan jarak dan ketinggian sesuatu tempat dengan tepat. Tokoh Geografi kurun ke-12 ini kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al Musytaq fi Ishtiraq al Afaq (Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah Negeri-negeri) atau Roger’s Book iaitu sebuah ensiklopedia geografi yang mengandungi peta dan informasi tentang negara Eropah, Afrika dan Asia. Buku ini mencatatkan perihal masyarakat, budaya, kerajaan dan cuaca negara-negara yang terdapat di dalam petanya. Beliau turut menggunakan semula garisan lintang dan garisan bujur yang diperkenalkan sebelumnya dalam peta yang dihasilkan. Beberapa abad lamanya, Eropah menggunakan peta Al Idrisi dan turut menggunakan hasil kerja ilmuwan ini ialah Christopher Columbus. ....

Bersambung ke bawah...

Sumber lebih lengkap: http://http://islamislogic.wordpress...lmuwan-muslim/ Last edited by yudiweb; 11-09-11 at 06:19 AM.

Share o

o

o

o

o

Reply With Quote

Page 24: ILMUAN ISLAM.docx

11-09-11, 06:11 AM #2 yudiweb

Newbie Join Date

Jan 2008Location

JakartaPosts

37Rep Power

0

Re: -= 101 Ilmuwan yang Terlupakan =-

lanjutan...

Piri Reis pencipta peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para ahli satelit sendiri pun merasa terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh tokoh Muslimin tersebut. peta yang dibuat diatas sepotong kulit rusa berukuran 90×65 centimeter tersebut benar-benar digambarkan lengkap dan cukup detail. Bahkan hasil perbandingan dengan pemotretan dari angkasa luar yang dilakukan menggunakan

Page 25: ILMUAN ISLAM.docx

satelit saat ini memiliki bentuk yang sangat mirip. Mulanya para sejarawan tidak percaya akan bukti keberadaan peta tersebut. Di peta yang terlihat jelas hanyalah kawasan Laut Timur Tengah. Sementara kawasan lainnya seperti benua Afrika dan Amerika sama sekali tergambar sangat berbeda. Baru setelah gambar hasil pemotretan satelit jaman modern ini dipadukan dengan peta kuno karya muslimin bangsa Turki tersebut sangat nyata kebenarannya bahwa gambar yang ditorehkan dalam kulit tersebut memang sangat detail dan terperinci. (klik disini unuk membaca artikel: Ilmuwan Muslim Pencipta Peta Dunia Pertama)

Omar Al-Khayyám adalah seorang pemuisi, ahli matematik, dan ahli astronomi. Kahyyam yang lahir: 18 Mei 1048 di Nishapur, Iran (Parsi) dan meninggal 4 Desember 1131 itu mempunyai nama asli Ghiyatuddin Abu al-Fatah Omar ibni Ibrahim Al-Nisaburi Khayami. Khayam adalah perkataan pinjaman bahasa Arab yang bermakna “pembuat khemah.” Beliau paling dikenali kerana himpunan puisinya, Rubaiyat Omar Khayyam.

Page 26: ILMUAN ISLAM.docx

Ibnu Nafis atau Ibn Al-Nafis Damishqui, merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh manusia (pada 1242). Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan. Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan sirkuit paru-paru. Secara besar-besaran karyanya tak tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924. Dia lahir di Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78 tahun)

Abu Nashr Mansur bin Ali (sekitar. 970 – 1036) merupakan matematikawan dari Khwarazm. Ia banyak dikenal untuk penemuannya tentang hukum sinus.

Abu Nashr Mansur dilahirkan di Khwarazm dari keluarga yang menguasai daerah itu. Ia kemudian menjadi pangeran dalam iklim politik. Ia merupakan guru Al-Biruni dan juga kolega penting para matematikawan. Bersama mereka menorehkan karya penemuan besar dalam matematika dan mendedikasikan karyanya pada orang lain. Kebanyakan karya Abu Nashr berfokus pada matematika, namun beberapa karyanya pada astronomi. Dalam matematika, ia memiliki banyak tulisan penting pada

Page 27: ILMUAN ISLAM.docx

trigonometri, yang dikembangkan dari tulisan Ptolomeus. Ia juga memelihara karya Menelaus dari Alexandria dan mengerjakan kembali banyak teorema Yunani. Ia meninggal di daerah yang kini Afganistan dekat kota Ghazna.

Muhammad Asad atau Leopold Weiss adalah seorang cendekiawan muslim, mantan Duta Besar Pakistan untuk Perserikatan Bangsa Bangsa, dan penulis beberapa buku tentang Islam termasuk salah satu tafsir Al Qur’an modern yakni The Message of the Qur’an. Muhammad Asad terlahir sebagai Leopold Weiss pada tahun 1900 di kota Lemberg, saat itu bagian dari Kekaisaran Austria-Hongaria(sekarang bernama Lviv dan terletak di Ukraina) dalam lingkungan keluarga Yahudi. Dia lahir di Lemberg, Austria-Hongaria pada tahun 1900 dan meninggal di Spanyol pada tahun 1992. Pendidikan agama yang ia enyam selama masa kecil hingga mudanya menjadikan ia familiar dengan bahasa Aram, Kitab Perjanjian Lama serta teks-teks maupun tafsir dari Talmud, Mishna, Gemara dan Targum.

Salman Al Farisi; pembuat strategi perang kanal, meriam pelontar/tank.

Miqdad bin Amru; pelopor pembuat pasukan kalveleri/berkuda modern pertama.

Al Nadim (990), abad ke 10 adalah pelopor pembuat katalog/ensiklopedi kebudayaan pertama.

Ma’mun Ar Rasyid yang hidup tahun 815, abad 9 adalah pelopor pendiri perpustakaan umum pertama di dunia yang dikenal dengan Darul Hikmah di Baghdad.

Nizam Al Mulk (1067); pelopor pendiri universitas modern pertama di dunia yang dikenal dengan Nizamiyyah saat itu ditiru sistemnya oleh Oxford Univ. Inggris.

Al Ghazali (1111); pelopor pembuat klasifikasi fungsi sosial pengetahuan yang dalam perkembangannya mengarah timbulnya berbagai jenis referensi dan karya bibliografi, ahli ilmu kalam, ahli tasawuf.

Al Farabi (950); ahli musik dan filsafat Yunani, (salah satu karya besarnya dijiplak bebas oleh Thomas Aquinas).

Ibnu Sina (1037) dikenal oleh barat dengan nama Aveciena; ilmuwan ensiklopedi, dokter, psikolog, penulis kaidah kedokteran modern (dipakai sebagai referensi ilmu

Page 28: ILMUAN ISLAM.docx

kedokteran barat), menulis buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC, Diabetes dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran.

Ibnu Rusydi (1198) dikenal oleh barat dengan nama Averusy; ahli fisika, ahli bahasa, ahli filsafat Yunani kuno.

Fakhruddin Razi (1290); ahli matematika, ahli fisika, tabib/dokter, filosof, penulis ensiklopedia ilmu pengetahuan modern.

Al Battani (sekitar 850 – 923) adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani lahir di Harran dekat Urfa. Salah satu pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri.

Ibnu Khaldun (1406) seorang sejarahwan, pendidik ulung, pendiri filsafat sejarah dan sosiologi. Ibnu Khaldun, lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret 1406/808H) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan).

Ibnu Thufail (1185); dokter, filosof, penulis novel filsafat paling awal Risalah Hayy Ibn Yaqzan kemudian dijiplak habis-habisan oleh Defoe dengan judul barunya Robinson Crusoe

Page 29: ILMUAN ISLAM.docx

Ibnu Al Muqaffa (757); pengarang kitab Al Hayawan atau kitab tentang Binatang/ Ensiklopedia tentang Hewan.

Ikhwan Ash Shafa (983); pembuat serial pertama dan ensiklopedi pertama (bukanlah Marshall Cavendish seperti yang diakui sekarang).

Al Khwarizmi (850); menemukan logaritma (berasal dari nama Al Khwarizmi) dan aljabar (Al Jabr), ilmu bumi dengan menyatakan bumi itu bulat sebelum Galileo dengan bukunya Kitab Surah al Ardh.

Abu Wafa’ (997); mengembangan ilmu Trigonometri dan Geometri bola serta penemu table Sinus dan Tangen, juga penemu variasi dalam gerakan bulan.

Abu’l Hasan Tsabit bin Qurra’ bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 – 18 Februari 901) adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan dikenal pula sebagai Thebit dalam bahasa Latin. Tsabit lahir di kota Harran, Turki. Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.

Umar Khayyam (1123); memecahkan persamaan pangkat tiga dan empat melalui kerucut-kerucut yang merupakan ilmu aljabar tertinggi dalam matematika modern, penyair.

Al Battani (929); ahli astronom terbesar Islam, mengetahui jarak bumi – matahari, alat ukur gata gravitasi, alat ukur garis lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian sampai 3 desimal, menerangkan bahwa bumi berputar pada porosnya, mengukur keliling bumi. ( jauh sebelum Galileo), table astronomi, orbit planet-planet.

Ibnu Al Haytsam (1039) pelopor di bidang optik dengan kamus optiknya (Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Keppler, dan Newton, penemu hukum pemantulan dan pembiasan cahaya (jauh sebelum Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang kutub, menerangkan pertambahan ukuran bintang-bintang dekat zenit.

Page 30: ILMUAN ISLAM.docx

Al Tusi atau Nasir al-Din Tusi (1274) astronom kawakan dari Damaskus yang melakukan penelitian tentang gerakan planet-planet, membuat model planet (planetarium) jauh sebelum Copernicus.

Ibnu Bajjah atau lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh merupakan filsuf dan dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di Saragossa di tempat yang kini bernama Spanyol dan meninggal di Fez pada 1138. Pemikirannya memiliki pengaruh yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Yang Besar Albert. Kebanyakan buku dan tulisannya tidak lengkap (atau teratur baik) karena kematiannya yang cepat. Ia memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran, Matematika, dan Astronomi. Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi Jiwa, namun sayangnya tak lengkap. Ekspresi yang dicintainya ialah Gharib dan Motivahhed ekspresi yang diakui dan terkenal dari Gnostik Islam.

Tsabit bin Qurrah (901); penemu teori tentang getaran/trepidasi.

Jabir Ibnu Hayyan (813); ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu sejumlah perlengkapan alat laboraturium modern, system penyulingan air, identifikasi alkali, asam, garam, mengolah asam sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, di masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik

Page 31: ILMUAN ISLAM.docx

eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap. Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.

Abu Bakar Ar Razi (935); membagi zat kimia ke dalam kategori mineral, nabati dan hewani (klasifikasi zat kimia) jauh sebelum Dalton, pembagian fungsi tubuh manusia berdasarkan reaksi kimia komplek.

Al Majriti (1007); membuktikan hukum ketetapan massa (900 tahun sebelum Lavoisier)

Al Jahiz (869) menulis penelitian tentang ilmu hewan (zoology) pertama kali. Al-Jahiz lahir di Basra, Irak pada 781 M. Abu Uthman Amr ibn Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Basri, nama aslinya. Ahli zoologi terkemuka dari Basra, Irak ini merupakan ilmuwan Muslim pertama yang mencetuskan teori evolusi. Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli zoologi Muslim dan Barat. Jhon William Draper, ahli biologi Barat yang sezaman dengan Charles Darwin pernah berujar, ”Teori evolusi yang dikembangkan umat Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan. Berkat teori-teori yang begitu cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar yang pernah lahir di dunia Islam.

Page 32: ILMUAN ISLAM.docx

Kamaluddin Ad Damiri (1450); mengembangkan system taksonomi/ klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan hewan.

Abu Bakar Al Baytar (1340); pengarang buku tentang kedokteran hewan yang pertama.

Al Khazini (1121); ahli kontruksi, pengarang buku tentang teknik pengukuran (geodesi) dan kontruksi keseimbangan, kaidah mekanis, hidrostatika, fisika, teori zat padat, sifat-sifat pengungkit/tuas, teori gaya gravitasi (jauh 900 thn dari Newton)

Al Farghani (870); pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda langit dan ilmu astronomi dan dipakai oleh Dante jauh kemudian.

Al Razi (abad ke8); pengarang kitab Sirr Al Asrar (rahasianya rahasia) tentang penyulingan minyak mentah, pembuatan ekstrak parfum/minyak wangi (sekarang Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman untuk keperluan obat, pembuatan sabun, kaca warna-warni, keramik, tinta, bahan celup kain, ekstrak minyak dan lemak, zat warna, bahan-bahan dari kulit, Mengembangkan penelitian tentang penyakit wanita dan kebidanan, penyakit keturunan, penyakit mata, penyakit campak dan cacar.

Banu Musa bersaudara (abad ke 9); pengarang buku Al Hiyal (buku alat-alat pintar) yang berisikan 100 macam mesin seperti pengisi tangki air otomatis, kincir air dan system kanal bawah tanah (sekarang yang terkenal Belanda), teknik pengolahan logam, tambang, lampu tambang, teknik survei dan pembuatan tambang bawah tanah.

Abul Hasan Ali Al-Masu’di merupakan salah seorang pakar sains Islam yang meninggal pada tahun 957. Dilahirkan di Baghdad, dia juga merupakan seorang ahli sejarah, geografi dan falsafah. Dia pernah mengembara ke Sepanyol, Rusia, India, Sri Lanka dan China serta menghabiskan umurnya di Syiria dan Mesir. Dia berasal dari keturunan sahabat Nabi Muhammad, Abdullah bin Mas’ud. Bukunya Muruj adh-Dhahab wa Ma’adin al-Jawahir (Padang Emas dan Lombong Manikam) yang ditulis pada 943, merupakan himpunan kisah perjalanan dan pembelajarannya. Ia menyentuh aspek sosial dan kesusasteraan sejarah, perbincangan mengenai agama dan penerangan geografi. Dia juga menulis buku Al-Tanbih wa al-Ashraf, yang merupakan buku terakhirnya

Page 33: ILMUAN ISLAM.docx

Nasir Al-Din Al-Tusi (1201–1274) adalah ahli sains Islam Syiah berkebangsaan Iran yang dikenali sebagai ahli falsafah, matematik, astronomi, teologi, serta pakar perubatan dan penulis, iaitu beliau adalah seorang pakar dalam pelbagai bidang. Bidang lainnya: Astronomy, Non-Euclidean Geometry.

Al Farazi (790); perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat Bantu astronomi menghitung waktu terbit dan tenggelam serta titik kulminasi matahari dan bintang serta benda langit lainnya pada waktu tertentu.

Taqiuddin (1565); merintis jam mekanis pertama dan alarmnya yang digerakkan dengan pegas.

Page 34: ILMUAN ISLAM.docx

Ibnu Nafis (1288); menulis dan menggambarkan tentang sirkulasi peredaran darah dalam tubuh manusia (Harvey 1628 dianggap pertama yang menemukannya).

Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara tahun meninggal pada tahun 1248. Lebih dikenali sebagai Ibn al-Baitar, beliau dilahirkan di Malaga, Spanyol.

Az Zahra (939); pembuat alat bedah/pembedahan , teknik dan jenis pengoperasian, pengembangan ilmu kedokteran gigi dan operasi gigi serta peralatan bedah gigi.

Al Ibadi (873); pengarang buku tentang anatomi mata, otak dan syaraf optik, permasalahan pada mata.

Ibnu Fadlan (abad 10); membuat daftar koordinat daerah Volga-Caspian (daerah Rusia) dan sosiologi daerah tersebut.

Page 35: ILMUAN ISLAM.docx

Ali Ibn Rabban Al-Tabari merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara tahun 838 – 870.

Ibnu Batutah (1369); membuat daftar koordinat dan sosiologi wilayah China, Srilangka, India, Byzantium, Rusia Selatan.

Ibnu Majid (abad 15); pemandu Vasco de Gamma dan menerbitkan buku panduan navigasi bagi pilot dan pelaut.

Bersambung ke bawah...

Sumber lebih lengkap: http://http://islamislogic.wordpress...lmuwan-muslim/ Last edited by yudiweb; 11-09-11 at 06:20 AM.

Share

Page 36: ILMUAN ISLAM.docx

o

o

o

o

o

Reply With Quote

11-09-11, 06:13 AM #3 yudiweb

Newbie Join Date

Jan 2008Location

JakartaPosts

37Rep Power

0

Re: -= 101 Ilmuwan yang Terlupakan =-

lanjutan...

Ibnu Khuradadhbih (abad 9); karya geografi tentang kerajaan-kerajaan dan rute perjalanannya dari negeri-negeri China, Korea dan Jepang.

Imam Hanafi, nama lengkapnya adalah An Nukman bin Tsabit. Lahir tahun 700 M di Kufah, Irak. Ajarannya dalam ilmu fiqih adalah selalu berpegang pada Al-Qur’an dan hadis. Beliau tidak menghendaki adanya taklid dan bid’ah yang tidak ada dasarnya dalam Al Qur’an dan hadis. Dalam menetapkan hukum fiqih beliau bersumber pada Al Qur’an, hadis, qiyas dan ihtisan.

Page 37: ILMUAN ISLAM.docx

Imam Maliki, nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Malik bin Annas. Beliau lahir di Madinah tahun 716 M. Beliau merupakan ulama besar di kawasan Arab. Dalam menetapkan ilmu fiqih, beliau berpedoman pada Al Qur’an, hadis, ijma sahabat, dan kemaslahatan urf (adat) penduduk Madinah. Buku karangannya diantaranya adalah Al Muwaththa. Imam Maliki ini adalah guru Imam Syafi’i.

Imam Syafi’i, nama lengkapnya adalah Muhammad Ibnu Idris bin Abbas bin Usman Asy Syafi’i. Beliau dilahirkan di Palestina tahun 767 M. Menurut riwayat, beliau telah mahir membaca dan menulis Arab pada usia 5 tahun. Pada usia 9 tahun, beliau telah hafal Al Quran 30 juz. Pada usia 10 tahun, beliau sudah menghafal hadis yang terdapat dalam kitab Al Muwaththa karya Imam Malik. Di usianya yang 15 tahun, beliau lulus dalam spesialisasi hadis dari gurunya Imam Sufyan bin Uyaina, sehingga beliau diberi kepercayaan untuk mengajar dan memberi fatwa kepada masyarakat dan menjadi guru besar di Masjidil Haram, Mekah. Dalam menetapkan ilmu fiqih, Imam Syafi’i berpedoman pada Al Qur’an, hadis, ijma’ dan qiyas. Buku karangan Imam Syafi’i adalah Ar Risalah dan Al ‘Um. Ajaran Imam Syafi’i terkenal dengan Mazhab Syafi’i yang banyak dianut oleh umat Islam di Indonesia, Asia Tenggara, Mesir, Baghdad, dan negara lainnya.

Imam Hambali, nama lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal Asy Syaibani. Beliau lahir di Baghdad tahun 855 M. Ajarannya terkenal dengan nama Mazhab Hambali. Dalam menetapkan hukum fiqih, Imam Hambali berpedoman pada Al Qur’an, hadis, dan fatwa para sahabat.

Imam Ghazali, nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali. Beliau lahir di Iran tahun 1058 M. Beliau tokoh yang terkenal dalam bidang ilmu tafsir, ilmu fiqih, ilmu filsafat, dan ilmu akhlak. Karena keluasan ilmunya, beliau mendapat gelar Hujjatul Islam. Karya beliau diantaranya adalah Tahafut Al Falasifah, Huluqul Muslim, dan yang terkenal adalah Ihya’ Ulumuddin.

Al Mas’udi ; menerbitkan ensiklopedi geografi yang membahas gempa bumi, formasi geologis, sifat dasar laut mati, evolusi geologi (jauh sebelum Maghelan dan Weber).

Al Idris (1154); ahli peta bumi, membuat peta bumi dan globe dengan dilengkapi penjelasan penggunaan kompas.

Yaqut Hawami (1229); membuat kamus geografi pertama berdasarkan abjad berisikan nama kota dan tempat yang dikenal dan berisi informasi akurat mengenai ukuran bumi, zona iklim dan sifatnya, geografi matematika dan politik.

Page 38: ILMUAN ISLAM.docx

Abu Al-Nasr Al-Farabi atau dikenali sebagai Al-Pharabius di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains dan ahli falsafah Islam yang hebat di dalam dunia Islam pada ketika itu,beliau hidup antara tahun 870 – 950. Dia berasal dari Farab, Kazakhstan.

Ibnu Abdus Salam (abad 13); merumuskan pertama kali tentang hak-hak perlindungan binatang atau konservasi hewani.

Safiuddin (1294); memperkenalkan teori musik.

Al Mawsili (850); ahli musik klasik dan oleh muridnya musisi ulung Ziryab memperkenalkan ke Spanyol thn 822, pengembangan notasi mensural, konsep gloss atau hiasan melodi, pengembangan rumpun alat musik gesek, kecapi, kelompok gitar, busur gesek pada alat musik gesek, musik keroncong dan morisko.

Abu Hasan Al Asy’ari adalah tokoh ilmuwan muslim di bidang ilmu tauhid. Beliau lahir di Baghdad tahun 873 M. Ajaran Abu Hasan Al Asy’ari dikenal dengan paham Asy’ariah. Adapun ajaran Asy’ariah yang berkembang sampai saat ini adalah sifat wajib Allah swt. ada 13(wujud, qidam, baqa, mukhalafatul lilhawadis, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrat, iradat, ilmu, hayat. sama’, bashar dan kalam) ditambah dengan 7 sifat maknawiyah (qadiran, muridan, ‘aliman, hayyan, sami’an, basiran, mutakalliman), sehingga menjadi 20 sifat wajib bagi Allah swt.

Nur Al-Din Ibn Ishaq Al-Bitruji (1204) dikenali sebagai Alpetragius) di dunia barat merupakan salah seorang ahli sains Islam.

Muhammad Abduh (Delta Nil, 1849 – Alexandria, 11 Juli 1905 ) adalah seorang pemikir muslim dari Mesir, dan salah satu penggagas gerakan modernisme Islam. Beliau belajar tentang filsafat dan logika di Universitas Al-Azhar, Kairo, dan juga murid dari Jamal al-Din al-Afghani, seorang filsuf dan pembaharu yang mengusung gerakan Pan-Islamisme untuk menentang penjajahan Eropa di negara-negara Asia dan Afrika. Muhammad Abduh diasingkan dari Mesir selama enam tahun pada 1882, karena keterlibatannya dalam Pemberontakan Urabi. Di Libanon, Abduh sempat giat dalam mengembangkan sistem pendidikan Islam. Pada tahun 1884, ia pindah ke Paris, dan bersalam al-Afghani menerbitkan jurnal Islam The Firmest Bond. Salah satu karya Abduh yang terkenal adalah buku berjudul Risalah at-Tawhid yang diterbitkan pada tahun 1897.

al-Allamah al-Muhaddits al-Faqih az-Zahid al-Wara’ asy-Syaikh Abdul Muhsin bin Hammad al-’Abbad al-Badr lahir di Zulfa (300 km dari utara Riyadh) pada 3 Ramadan tahun 1353H (10 Desember 1934. Ia adalah salah seorang pengajar di Masjid Nabawi yang mengajarkan kitab-kitab hadits seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud dan saat ini beliau masih memberikan pelajaran Sunan

Page 39: ILMUAN ISLAM.docx

Turmudzi. Ia adalah seorang ‘Alim Robbaniy dan pernah menjabat sebagai wakil mudir (rektor) Universitas Islam Madinah yang waktu itu rektornya adalah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.

Ahmad ibnu Yusuf al-Misri (835 – 912) adalah seorang matematikawan, putra dari Yusuf ibnu Ibrahim yang juga seorang matematikawan. Ahmad ibnu Yusuf lahir di Baghdad, Irak dan kemudian pindah bersama bapaknya ke Damaskus pada tahun 839. Kemudian ia pindah lagi ke Kairo, dan dari sini lah namanya mendapat tambahan al-Misri (dari Mesir).

Abu-L ‘Abbas Ahmad ibn Khallikan adalah sarjana Muslim Kurdi pada abad ke-13. Karyanya yang paling terkenal adalah Wafayat al-Ayan (Berita Kematian Laki-laki Ulung) atau lebih dikenal sebagai Kamus Biografis. Dia lahir Irbil, 22 September 1211 -Damaskus, Suriah dan meninggal 30 Oktober 1282. Menurut Encyclopedia Britannica, ibn Khallikan memilih “bahan faktual untuk biografinya dengan sangat baik dari sisi pengetahuan akademis” dan buku ini juga menyebutkan “… ia adalah seorang yang menyumbangkan sumber berharga untuk karya kontemporer dan berisi petikan dari biografi yang lebih awal yang sudah tidak lagi ada.” Ia mulai mengerjakan karya ini dari tahun 1256 sampai dengan tahun 1274.

Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, dalam bahasa Latin Averroes, adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Dia lahir tahun 1126 – Marrakesh, Maroko, dan meninggal 10 Desember 1198). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada. Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.

Said Al-Andalusí (Almería, 1029 – Toledo, 1070) “Al-Tulaytuli” (dari Toledo) adalah seorang qadi, ilmuwan dan sejarawan Al-Andalus. Karyanya yang terkenal adalah Tabaqat Al-Umam (Klasifikasi Bangsa-Bangsa), yang banyak dipelajari oleh para sejarawan. Karyanya yang lain adalah Kumpulan Sejarah Bangsa Arab dan Non-Arab, dan Koreksi Pergerakan Bintang-Bintang.

Jafar Muhammad bin Musa bin Shakir Banu Musa, (800 – 873), adalah seorang astronom dan matematikawan dari Baghdad. Ia bersama kedua saudaranya (Ahmad Banu Musa dan Hasan Banu Musa) sangat aktif menerjemahkan berbagai buku sains dari manuskrip Yunani dan Pahlavi ke dalam bahasa Arab pada masa kekhalifahan Al-Ma’mun.

Mālik ibn Anas bin Malik bin ‘Āmr al-Asbahi atau Malik bin Anas lahir di (Madinah pada tahun 714 (93 H), dan meninggal pada tahun 800 (179 H)). Ia adalah pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri Mazhab Maliki.

Page 40: ILMUAN ISLAM.docx

Yusuf al-Qaradawi (lahir di Shafth Turaab, Kairo, Mesir, 9 September 1926; umur 84 tahun) adalah seorang cendekiawan Muslim yang berasal dari Mesir. Ia dikenal sebagai seorang Mujtahid pada era modern ini. Selain sebagai seorang Mujtahid ia juga dipercaya sebagai seorang ketua majelis fatwa. Banyak dari fatwa yang telah dikeluarkan digunakan sebagai bahan rujukan atas permasalahan yang terjadi. Namun banyak pula yang mengkritik fatwa-fatwanya.

Jalaluddin as-Suyuthi lahir 1445 (849H) – wafat 1505 (911H). Dia adalah ulama dan cendekiawan muslim yang hidup pada abad ke-15 di Kairo, Mesir. Beliau pernah berguru pada al Bulqini sampai wafatnya Al Bulqini, Beliau juga belajar hadits pada Syaikhul Islam Taqiyyudin al Manaawi. Dalam Kitab beliau yang berjudul Khusnul Muhadlarah beliau menyebutkan bahwa dari setiap guru yang aku datangi aku mendapatkan lisensi dan aku menghitungnya sampai sejumlah 150 ijazah dari 150 guru.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Dilahirkan di Damaskus, Suriah pada tanggal 4 Februari 1292, dan meninggal pada 23 September 1350) adalah seorang Imam Sunni, cendekiawan, dan ahli fiqh yang hidup pada abad ke-13. Ia adalah ahli fiqih bermazhab Hambali. Disamping itu juga seorang ahli Tafsir, ahli hadits, penghafal Al-Quran, ahli ilmu nahwu, ahli ushul, ahli ilmu kalam, sekaligus seorang mujtahid.

Muhammad Marmaduke William Pickthall (1875-1936) adalah seorang intelektual Muslim Barat, yang terkenal dengan terjemahan Al Qur’an yang puitis dan akurat dalam bahasa Inggris. Ia merupakan pemeluk agama Kristen yang kemudian berpindah agama memeluk Islam. Pickthall adalah juga seorang novelis, yang diakui oleh D.H Lawrence, H.G Wells dan E.M Forster, juga seorang jurnalis, kepala sekolah serta pemimpin politik dan agama. Dididik di Harrow, ia terlahir pada keluarga Inggris kelas menengah, yang akar keluarganya mencapai ksatria terkenal William sang penakluk.

Ahmad bin Muhammad Miskawaih, Ibnu Miskawaih (932-1030) merupakan filsuf Iran yang menonjol dari Ray, Iran. Ia merupakan tokoh politik yang aktif selama masa Al-Booye. Pengaruhnya pada filsafat Islam terutama berkaitan dengan isu etik.

Al-Jāḥiẓ (781 – Desember 868/Januari 869) adalah seorang cendekiawan Afrika-Arab yang berasal dari Afrika Timur. Ia merupakan sastrawan Arab dan memiliki karya-karya dalam bidang literatur Arab, biologi, zoologi, sejarah, filsafat, psikologi, Teologi Mu’taziliyah, dan polemik-polemik politik religi.

Page 41: ILMUAN ISLAM.docx

Ibnu Ismail Al JazariIlmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald Hill). Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari. Al Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekanik dan industri. Lahir dai Al Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat.Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Nama lengkapnya adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari.

Abu Al Zahrawi / ALBUCASIS

Page 42: ILMUAN ISLAM.docx

Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini.Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa. Kota Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al Nasir III yang berkuasa antara tahun 912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi merupakan seorang penguasa kedelapan dari Bani Umayyah di Andalusia yang bernama Abbas.

Sumber lebih lengkap: http://http://islamislogic.wordpress...lmuwan-muslim/

Share o

o

o

o

o

Reply With Quote

11-09-11, 06:14 AM #4 yudiweb

Newbie Join Date

Jan 2008Location

JakartaPosts

37Rep Power

0

Re: -= 101 Ilmuwan yang Terlupakan =-

lanjutan...

Page 43: ILMUAN ISLAM.docx

Ibnu Khuradadhbih (abad 9); karya geografi tentang kerajaan-kerajaan dan rute perjalanannya dari negeri-negeri China, Korea dan Jepang.

Imam Hanafi, nama lengkapnya adalah An Nukman bin Tsabit. Lahir tahun 700 M di Kufah, Irak. Ajarannya dalam ilmu fiqih adalah selalu berpegang pada Al-Qur’an dan hadis. Beliau tidak menghendaki adanya taklid dan bid’ah yang tidak ada dasarnya dalam Al Qur’an dan hadis. Dalam menetapkan hukum fiqih beliau bersumber pada Al Qur’an, hadis, qiyas dan ihtisan.

Imam Maliki, nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Malik bin Annas. Beliau lahir di Madinah tahun 716 M. Beliau merupakan ulama besar di kawasan Arab. Dalam menetapkan ilmu fiqih, beliau berpedoman pada Al Qur’an, hadis, ijma sahabat, dan kemaslahatan urf (adat) penduduk Madinah. Buku karangannya diantaranya adalah Al Muwaththa. Imam Maliki ini adalah guru Imam Syafi’i.

Imam Syafi’i, nama lengkapnya adalah Muhammad Ibnu Idris bin Abbas bin Usman Asy Syafi’i. Beliau dilahirkan di Palestina tahun 767 M. Menurut riwayat, beliau telah mahir membaca dan menulis Arab pada usia 5 tahun. Pada usia 9 tahun, beliau telah hafal Al Quran 30 juz. Pada usia 10 tahun, beliau sudah menghafal hadis yang terdapat dalam kitab Al Muwaththa karya Imam Malik. Di usianya yang 15 tahun, beliau lulus dalam spesialisasi hadis dari gurunya Imam Sufyan bin Uyaina, sehingga beliau diberi kepercayaan untuk mengajar dan memberi fatwa kepada masyarakat dan menjadi guru besar di Masjidil Haram, Mekah. Dalam menetapkan ilmu fiqih, Imam Syafi’i berpedoman pada Al Qur’an, hadis, ijma’ dan qiyas. Buku karangan Imam Syafi’i adalah Ar Risalah dan Al ‘Um. Ajaran Imam Syafi’i terkenal dengan Mazhab Syafi’i yang banyak dianut oleh umat Islam di Indonesia, Asia Tenggara, Mesir, Baghdad, dan negara lainnya.

Imam Hambali, nama lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal Asy Syaibani. Beliau lahir di Baghdad tahun 855 M. Ajarannya terkenal dengan nama Mazhab Hambali. Dalam menetapkan hukum fiqih, Imam Hambali berpedoman pada Al Qur’an, hadis, dan fatwa para sahabat.

Page 44: ILMUAN ISLAM.docx

Imam Ghazali, nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali. Beliau lahir di Iran tahun 1058 M. Beliau tokoh yang terkenal dalam bidang ilmu tafsir, ilmu fiqih, ilmu filsafat, dan ilmu akhlak. Karena keluasan ilmunya, beliau mendapat gelar Hujjatul Islam. Karya beliau diantaranya adalah Tahafut Al Falasifah, Huluqul Muslim, dan yang terkenal adalah Ihya’ Ulumuddin.

Al Mas’udi ; menerbitkan ensiklopedi geografi yang membahas gempa bumi, formasi geologis, sifat dasar laut mati, evolusi geologi (jauh sebelum Maghelan dan Weber).

Al Idris (1154); ahli peta bumi, membuat peta bumi dan globe dengan dilengkapi penjelasan penggunaan kompas.

Yaqut Hawami (1229); membuat kamus geografi pertama berdasarkan abjad berisikan nama kota dan tempat yang dikenal dan berisi informasi akurat mengenai ukuran bumi, zona iklim dan sifatnya, geografi matematika dan politik.

Abu Al-Nasr Al-Farabi atau dikenali sebagai Al-Pharabius di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains dan ahli falsafah Islam yang hebat di dalam dunia Islam pada ketika itu,beliau hidup antara tahun 870 – 950. Dia berasal dari Farab, Kazakhstan.

Ibnu Abdus Salam (abad 13); merumuskan pertama kali tentang hak-hak perlindungan binatang atau konservasi hewani.

Safiuddin (1294); memperkenalkan teori musik.

Al Mawsili (850); ahli musik klasik dan oleh muridnya musisi ulung Ziryab memperkenalkan ke Spanyol thn 822, pengembangan notasi mensural, konsep gloss atau hiasan melodi, pengembangan rumpun alat musik gesek, kecapi, kelompok gitar, busur gesek pada alat musik gesek, musik keroncong dan morisko.

Abu Hasan Al Asy’ari adalah tokoh ilmuwan muslim di bidang ilmu tauhid. Beliau lahir di Baghdad tahun 873 M. Ajaran Abu Hasan Al Asy’ari dikenal dengan paham Asy’ariah. Adapun ajaran Asy’ariah yang berkembang sampai saat ini adalah sifat wajib Allah swt. ada 13(wujud, qidam, baqa, mukhalafatul lilhawadis, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrat, iradat, ilmu, hayat. sama’, bashar dan kalam) ditambah

Page 45: ILMUAN ISLAM.docx

dengan 7 sifat maknawiyah (qadiran, muridan, ‘aliman, hayyan, sami’an, basiran, mutakalliman), sehingga menjadi 20 sifat wajib bagi Allah swt.

Nur Al-Din Ibn Ishaq Al-Bitruji (1204) dikenali sebagai Alpetragius) di dunia barat merupakan salah seorang ahli sains Islam.

Muhammad Abduh (Delta Nil, 1849 – Alexandria, 11 Juli 1905 ) adalah seorang pemikir muslim dari Mesir, dan salah satu penggagas gerakan modernisme Islam. Beliau belajar tentang filsafat dan logika di Universitas Al-Azhar, Kairo, dan juga murid dari Jamal al-Din al-Afghani, seorang filsuf dan pembaharu yang mengusung gerakan Pan-Islamisme untuk menentang penjajahan Eropa di negara-negara Asia dan Afrika. Muhammad Abduh diasingkan dari Mesir selama enam tahun pada 1882, karena keterlibatannya dalam Pemberontakan Urabi. Di Libanon, Abduh sempat giat dalam mengembangkan sistem pendidikan Islam. Pada tahun 1884, ia pindah ke Paris, dan bersalam al-Afghani menerbitkan jurnal Islam The Firmest Bond. Salah satu karya Abduh yang terkenal adalah buku berjudul Risalah at-Tawhid yang diterbitkan pada tahun 1897.

al-Allamah al-Muhaddits al-Faqih az-Zahid al-Wara’ asy-Syaikh Abdul Muhsin bin Hammad al-’Abbad al-Badr lahir di Zulfa (300 km dari utara Riyadh) pada 3 Ramadan tahun 1353H (10 Desember 1934. Ia adalah salah seorang pengajar di Masjid Nabawi yang mengajarkan kitab-kitab hadits seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud dan saat ini beliau masih memberikan pelajaran Sunan Turmudzi. Ia adalah seorang ‘Alim Robbaniy dan pernah menjabat sebagai wakil mudir (rektor) Universitas Islam Madinah yang waktu itu rektornya adalah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.

Ahmad ibnu Yusuf al-Misri (835 – 912) adalah seorang matematikawan, putra dari Yusuf ibnu Ibrahim yang juga seorang matematikawan. Ahmad ibnu Yusuf lahir di Baghdad, Irak dan kemudian pindah bersama bapaknya ke Damaskus pada tahun 839. Kemudian ia pindah lagi ke Kairo, dan dari sini lah namanya mendapat tambahan al-Misri (dari Mesir).

Abu-L ‘Abbas Ahmad ibn Khallikan adalah sarjana Muslim Kurdi pada abad ke-13. Karyanya yang paling terkenal adalah Wafayat al-Ayan (Berita Kematian Laki-laki Ulung) atau lebih dikenal sebagai Kamus Biografis. Dia lahir Irbil, 22 September 1211 -Damaskus, Suriah dan meninggal 30 Oktober 1282. Menurut Encyclopedia Britannica, ibn Khallikan memilih “bahan faktual untuk biografinya dengan sangat baik dari sisi pengetahuan akademis” dan buku ini juga menyebutkan “… ia adalah seorang yang menyumbangkan sumber berharga untuk karya kontemporer dan berisi petikan dari biografi yang lebih awal yang sudah tidak lagi ada.” Ia mulai mengerjakan karya ini dari tahun 1256 sampai dengan tahun 1274.

Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, dalam bahasa Latin Averroes, adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Dia lahir tahun 1126 – Marrakesh, Maroko,

Page 46: ILMUAN ISLAM.docx

dan meninggal 10 Desember 1198). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada. Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.

Said Al-Andalusí (Almería, 1029 – Toledo, 1070) “Al-Tulaytuli” (dari Toledo) adalah seorang qadi, ilmuwan dan sejarawan Al-Andalus. Karyanya yang terkenal adalah Tabaqat Al-Umam (Klasifikasi Bangsa-Bangsa), yang banyak dipelajari oleh para sejarawan. Karyanya yang lain adalah Kumpulan Sejarah Bangsa Arab dan Non-Arab, dan Koreksi Pergerakan Bintang-Bintang.

Jafar Muhammad bin Musa bin Shakir Banu Musa, (800 – 873), adalah seorang astronom dan matematikawan dari Baghdad. Ia bersama kedua saudaranya (Ahmad Banu Musa dan Hasan Banu Musa) sangat aktif menerjemahkan berbagai buku sains dari manuskrip Yunani dan Pahlavi ke dalam bahasa Arab pada masa kekhalifahan Al-Ma’mun.

Mālik ibn Anas bin Malik bin ‘Āmr al-Asbahi atau Malik bin Anas lahir di (Madinah pada tahun 714 (93 H), dan meninggal pada tahun 800 (179 H)). Ia adalah pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri Mazhab Maliki.

Yusuf al-Qaradawi (lahir di Shafth Turaab, Kairo, Mesir, 9 September 1926; umur 84 tahun) adalah seorang cendekiawan Muslim yang berasal dari Mesir. Ia dikenal sebagai seorang Mujtahid pada era modern ini. Selain sebagai seorang Mujtahid ia juga dipercaya sebagai seorang ketua majelis fatwa. Banyak dari fatwa yang telah dikeluarkan digunakan sebagai bahan rujukan atas permasalahan yang terjadi. Namun banyak pula yang mengkritik fatwa-fatwanya.

Jalaluddin as-Suyuthi lahir 1445 (849H) – wafat 1505 (911H). Dia adalah ulama dan cendekiawan muslim yang hidup pada abad ke-15 di Kairo, Mesir. Beliau pernah berguru pada al Bulqini sampai wafatnya Al Bulqini, Beliau juga belajar hadits pada Syaikhul Islam Taqiyyudin al Manaawi. Dalam Kitab beliau yang berjudul Khusnul Muhadlarah beliau menyebutkan bahwa dari setiap guru yang aku datangi aku mendapatkan lisensi dan aku menghitungnya sampai sejumlah 150 ijazah dari 150 guru.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Dilahirkan di Damaskus, Suriah pada tanggal 4 Februari 1292, dan meninggal pada 23 September 1350) adalah seorang Imam Sunni, cendekiawan, dan ahli fiqh yang hidup pada abad ke-13. Ia adalah ahli fiqih bermazhab Hambali. Disamping itu juga seorang ahli Tafsir, ahli hadits, penghafal Al-Quran, ahli ilmu nahwu, ahli ushul, ahli ilmu kalam, sekaligus seorang mujtahid.

Page 47: ILMUAN ISLAM.docx

Muhammad Marmaduke William Pickthall (1875-1936) adalah seorang intelektual Muslim Barat, yang terkenal dengan terjemahan Al Qur’an yang puitis dan akurat dalam bahasa Inggris. Ia merupakan pemeluk agama Kristen yang kemudian berpindah agama memeluk Islam. Pickthall adalah juga seorang novelis, yang diakui oleh D.H Lawrence, H.G Wells dan E.M Forster, juga seorang jurnalis, kepala sekolah serta pemimpin politik dan agama. Dididik di Harrow, ia terlahir pada keluarga Inggris kelas menengah, yang akar keluarganya mencapai ksatria terkenal William sang penakluk.

Ahmad bin Muhammad Miskawaih, Ibnu Miskawaih (932-1030) merupakan filsuf Iran yang menonjol dari Ray, Iran. Ia merupakan tokoh politik yang aktif selama masa Al-Booye. Pengaruhnya pada filsafat Islam terutama berkaitan dengan isu etik.

Al-Jāḥiẓ (781 – Desember 868/Januari 869) adalah seorang cendekiawan Afrika-Arab yang berasal dari Afrika Timur. Ia merupakan sastrawan Arab dan memiliki karya-karya dalam bidang literatur Arab, biologi, zoologi, sejarah, filsafat, psikologi, Teologi Mu’taziliyah, dan polemik-polemik politik religi.

Ibnu Ismail Al JazariIlmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald Hill). Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi, atas

Page 48: ILMUAN ISLAM.docx

buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari. Al Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekanik dan industri. Lahir dai Al Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat.Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Nama lengkapnya adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari.

Abu Al Zahrawi / ALBUCASISSang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini.Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa. Kota Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al Nasir III yang berkuasa antara tahun 912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi merupakan seorang penguasa kedelapan dari Bani Umayyah di Andalusia yang bernama Abbas.

www.youtube.com/watch?v=y7MDxV1mmkU

Sumber lebih lengkap: http://http://islamislogic.wordpress...lmuwan-muslim/ Last edited by yudiweb; 11-09-11 at 06:22 AM.

Muslim Scholars

Latinized Names of Muslim Scholars

Latinized Name Arabic Name Biographical Sketch

Abalphatus, Abū ‘l-Fath A 10th century mathematician from Iran. He flourished

Page 49: ILMUAN ISLAM.docx

AsphahanensisMahmūd Ibn Muhammad al-Isfahānī

around 982 CE in Isfahan. Editor of, and commentator on, some books of Apollonius' Conics. His work on the Conics was known in Europe.

AbenguefithIbn Wāfid, Abū 'l-Mutarrif ‘Abd al-Rahmān al-Lakhmī

A physician from Toledo, he lived from 1008 to 1074. He is the author of a treatise on ophalmology and of another on simple medical substances. The latter was famous in Europe under the title Liber Abenguefith Philosophi de virtutibus medicinarum et ciborum, after its Latin translation by Gherard of Cremone.

AbenezraAbraham ben Meir ibn Ezra Ibn Azra

Jewish Andalusian astronomer, born in Tudela, Emirate of Saragossa in 1092/93. He was a poet, grammarian, traveller, philosopher, and astronomer. He left his native land of Andalus before 1140 and travelled throughout Europe. His travels took him to North Africa, Egypt, Palestine, Italy, France, and England, until his death on January 1167.

Taking Aben-Ezra's work as a whole, it consists rather in popularizing Andalusian knowledge in different fields on Latin and Saxon soil. Several of his scientific works were translated into Latin: one by Henry Bate in 1281 and 1292, another by Peter de Abano in 1293 and a third by Arnoul de Quinquempoix sometime before 1326. A translation was made independently from the Hebrew original into Catalan, by Martin of Osca (or Huesca), Aragon. From this Catalan version, The Book of Nativities was translated into Latin by Louis de Angulo in 1448.

Abubacer (and Abentophal, Abentofail)

Abū Bakr Muhammad Ibn Tufayl al-Qaysī

Andalusian philosopher, physician and court official (ca 1100-1185 CE). Born in Andalus, he died in Morocco where he was appointed a vizier and physician for Abu Ya'qub Yusuf, the Almohad Caliph, to whom he recommended Ibn Rushd as his own successor when he retired in 1182. Ibn Tufayl is famous for Hay Ibn Yaqzan (Alive son of Awake), a philosophical romance and allegorical tale. The story of Hayy Ibn Yaqzan is similar to the later story of Mowgli in Rudyard Kipling's The Jungle Book in that a baby is abandoned in a deserted tropical island where he is taken care of and fed by a mother wolf.

A Latin translation of the work, entitled Philosophus autodidactus, first appeared in 1671, prepared by Edward Pococke. The first English translation was published in 1708. But Ibn Tufayl's intellectual legacy was known in Europe since the Middle Ages.

See the Arabic text of Hayy bin Yaqzan from Wikisource; English translation: The History of Hayy Ibn Yaqzan, translated from the Arabic by Simon Ockley (London: Chapman and Hall, 1929).

Abulfeda Abū 'l-Fidā, Ismā'il Ibn Kathīr ‘Imād al-Dīn

A Syrian historian and scholar (1273-1331). Among his works: Al-Bidaya wa al-nihaya (The Beginning and the End), Taqwim al-buldan (A Sketch of the countries), Tarikh Abu-'l-Fida, his chief historical work, also called Mukhtassar tarikh al-bashar (The Concise History of Humanity or An Abridgment of the History at the Human Race), in the form of annals extending from the

Page 50: ILMUAN ISLAM.docx

creation of the world to the 1300s. Abu 'l- Fida was also well learned in many fields such as botany and materia medica. He wrote a work in many volumes on medicine titled Kunash, and a book on the balance.

His books of history (Tarikh) and geography (Taqwim) were known in the West. The Taqwim Al-Buldan knew many translations into Latin, either partial or complete. One of them is: Abulfedae Tabula Syriae: cum excerpto geographico ex Ibn ol Wardii Geographia et historia naturali / Arabice nunc primum edidit, Latine vertit, notis explanavit Io. Bernhardus Koehler; accessere Io. Iacobi Reiskii ... (Lipsiae, 1766).

Albategnius (and Albategni or Albatenius)

Al-Battānī, Abū ‘Abdullāh Muhammad Ibn Jābir Ibn Sinān al-Harrānī as-Sābī

Astronomer and mathematician, born in Harran (now in Turkey) around 853 CE. He died in 929 at Qasr al-Jiss, near Samarra in Iraq. Among his achievements: the determination of the solar year as being 365 days, 5 hours, 46 minutes and 24 seconds; the production of a number of trigonometrical relationships; he also used al-Marwazi's idea of tangents to develop equations for calculating tangents and cotangents, compiling tables of them. His most important work is his Zīj, or set of astronomical tables, known as al-Zīj al-Sābī with 57 chapters, which by way of Latin translation as De Motu Stellarum by Plato of Tivoli in 1116 (printed 1537 by Melanchthon, annotated by Regiomontanus), had great influence on European astronomy. Copernicus mentioned his indebtedness to Al-Battani and quoted him in the De Revolutionibus (1543).

AlboacenAbū Al-Hasan Alī Ibn Muhammad Ibn Habīb al-Māwardī

A scholar in political science, sociology, jurisprudence, and ethics. He was born in 972 CE in Basra. A jurist of the Shafi'i school, he also made contributions to Qur'anic interpretations, philology and literature. He served as a judge at several Iraqi districts, including Baghdad, and as an ambassador of the Abbasid caliph to several Muslim states. Al-Mawardi's works on Islamic governance are recognized as classics in the field. His contribution in political science and sociology comprises a number of monumental books, the most famous of which is Al-Ahkam al-Sultaniyya w'al-Wilayat al-Diniyya (The Ordinances of Government), Qanun al-Wazarah (Laws regarding the Ministers), Kitab Nasihat al-Mulk (The Book of Sincere Advice to Rulers), Kitab Aadab al-Dunya w'al-Din (The Ethics of Religion and of this World).

AlbohaliAbū ‘Alī al-Khayyât, Yahyā Ibn Ghālib

Early astronomer-astrologer (c.770-c.835), author of works translated from Arabic into Latin by Plato Tiburnitus into Latin, such as Albohali arabis astrologi antiqvissimi, ac clarissimi de Ivdiciis natiuitatu, Liber Unus (Nurnberg, 1549). This book was edited recently: The Judgments of Nativities by Yahya Ibn Ghalib Khayyat (Tempe, Arizona: the American Federation of Astrologers, 1988).

Albucasis Abū 'l-Qāsim Khalaf Ibn al-‘Abbās al-Zahrāwī

An Andalusian physician and surgeon (936 - 1013). He is considered as the father of modern surgery, and as Islam's greatest surgeon, whose comprehensive medical texts, combining Islamic medicine and ancient influences, shaped both Islamic and European surgical

Page 51: ILMUAN ISLAM.docx

procedures up until the Renaissance. His greatest contribution to history is the Kitab al-Tasrif, a thirty-volume encyclopedia of medical practices. It included sections on surgery, medicine, orthopaedics, ophthalmology, pharmacology, nutrition etc.

Al-Tasrif was translated into Latin by Gerard of Cremona in the 12th century. For about five centuries, it was the primary source for European medical knowledge, and served as a reference for doctors and surgeons. Its influence continued in European medicine continued for at least five centuries, extending into the Renaissance.

See the article Arab Surgeon Albucasis (al-Zahrāwī), and the extracts from the transcription of one of the 30 volumes of the encyclopaedia al-Tasrif: MS G21, National Library of Morocco in Rabat.

Albumasar

Abū Ma'shar al-Falakī, Ja'far Ibn Muhammad al-Balkhī

Afghan mathematician, astronomer, astrologer and philosopher (10 August 787 in Balkh, Afghanistan - 9 March 886 in Wasit, Iraq). Many of his works were translated into Latin and were well known amongst many European astrologers, astronomers, and mathematicians during the European Middle Ages.

Abu Ma'shar developed a planetary model which some have interpreted as a heliocentric model. This is due to his orbital revolutions of the planets being given as heliocentric revolutions rather than geocentric revolutions. His work on planetary theory has not survived, but his astronomical data was later recorded by al-Hashimi and al-Biruni [see Bartel Leendert van der Waerden (1987). "The Heliocentric System in Greek, Persian and Hindu Astronomy", Annals of the New York Academy of Sciences 500 (1), 525–545; especially pp. 534-537].

Some modern historians argued that the writings of Albumasar were very likely the single most important original source of Aristotle's theories of nature for European scholars, starting a little before the middle of the 12th century.

Albumasar's astronomical and astrological treatise Kitab al-mudkhal al-kabir ila 'ilm ahkam an-nujjum was translated into Latin as Introductorium in Astronmiam by John of Seville in 1133, and again by Hermann of Carinthia in 1140.

Alchabitius (and Alcabitius, Alcibitius)

Al-Qabīsī, Abū al-Saqr ‘Abd al-‘Azīz Ibn Uthmān

A 10th century astrologer (d. 967), primarily known for his treatise on judicial astrology, Introduction to the Art of Judgments of the Stars, dedicated to the Sultan Sayf al-Dawlah (reigned c. 916-967) of the Hamdanid dynasty, a work which was highly prized in medieval and Renaissance Europe.

A 13th century Latin translation by John of Seville was printed in 1473 under the title Alchabitii Abdilazi liber introductorius ad magisterium judiciorum astrorum (the

Page 52: ILMUAN ISLAM.docx

work is also known as the Liber isagogicus de planetarum coniunctionibus). Further editions, such as those of 1485 and 1491, often included a commentary by Johannes Dank ("John Danko") of Saxony, a 14th century author.

Erhard Ratdolt's edition published in Venice in 1503 (Alchabitius cum commento) also included Dank's commentary.

Alfarabius, Alpharabius, Pharabius, Abunaser

Al-Fārābī, Abū Nasr Muhammad Ibn Tarkhān

A great scientist and philosopher (ca. 870-950), whose works were translated into Latin very early and had a wide diffusion and influence. Al-Farabi made notable contributions in mathematics, philosophy, epistemology and music.

See Al-Fârâbî as a Source of the History of Philosophy and of Its Definition; "Al-Farabi, Abu Nasr (c.870-950)"; and Robert Hammond, The Philosophy of Alfarabi and Its Influence on Medieval Thought (1947).

Alfraganus

Al-Farghānī, Abū 'l-'Abbās Ahmad Ibn Muhammad Ibn Kathīr

One of the famous astronomers in the 9th century. Born in 805at Ferghana (present Uzbekistan), he worked in Baghdad, where he was connected to the group of scholars led by the brothers Banu Musa. Later he moved to Cairo, where he composed a very important treatise on the astrolabe around 856. There he also supervised the construction of the large Nilometer on the island of al-Rawda (in Old Cairo) in 861. Al-Farghani died around 880.

He was involved in the measurement of the diameter of the Earth together with a team of scientists under the patronage of Caliph al-Ma'mūn in Baghdad. His textbook Elements of astronomy on the celestial motions, written about 833, was translated into Latin in the 12th century and remained very popular in Europe until the time of Regiomontanus. In the 17th century the Dutch orientalist Jacob Golius published the Arabic text on the basis of a manuscript he had acquired in the Near East, with a new Latin translation and extensive notes. The Alfraganus crater on the Moon was named after him.

See "Alfraganus and the Elements of Astronomy".

Algazel Al-Ghazālī, Abū Hāmed Muhammad Ibn Muhammad

Born and died in Tus, in Khurasan (eastern province of Iran) between 1058 and 1111 CE, he was a Muslim theologian, jurist, philosopher, and mystic. Al-Imam al-Ghazali remains one of the most celebrated scholars in the history of Islamic thought. His thought had an important influence on both Muslim philosophers and Christian medieval philosophers. Margaret Smith writes in her book Al-Ghazali: The Mystic (London 1944): "There can be no doubt that Al-Ghazali's works would be among the first to attract the attention of these European scholars". She adds: "The greatest of these Christian writers who was influenced by Al-Ghazali was St. Thomas Aquinas (1225–1274), who made a study of the Arabic writers and admitted his

Page 53: ILMUAN ISLAM.docx

indebtedness to them. He studied at the University of Naples where the influence of Arab literature and culture was predominant at the time."

Visit Al-Ghazali Web Site and see the full text of Incoherence of the Philosophers, and an extensive list of books by al-Ghazali from Fons Vitae books: Fons Vitae al-Ghazali Spiritual Masters series. See also "Al-Ghazali's Views on Children's Education".

Alghorismus and Algoritmi

Al-Khwārizmī, Abū Ja'far Muhammad Ibn Mūsā

A Muslim mathematician, astronomer, and geographer, who wrote on Hindu-Arabic numerals and was among the first to use zero as a place holder in positional base notation. The word algorithm derives from his name. His algebra treatise Hisab al-jabr w'al-muqabala gives us the word algebra and can be considered as the first book to be written on algebra. He was born around 780 in Khwārizm (now Khiva, Uzbekistan) and died around 850. He worked most of his life as a scholar in the House of Wisdom in Baghdad.

His Kitab fi 'l-jabr wa-'l-muqabala (Book on algebra and in opposition) was the first book on the systematic solution of linear and quadratic equations. Consequently he is considered to be the father of algebra. Latin translations of his Arithmetic, on the Indian numerals, introduced the decimal positional number system to the Western world in the 12th century.

See for a biography and review of al-Khwarizmi's mathematical contribution: Full MacTutor biography. See also "Al-Khwarizmi, Abdu'l-Hamid Ibn Turk and the Place of Central Asia in the History of Science".

Algizar

Ibn al-Jazzār, Abū Ja'far Ahmed Ibn Ibrāhīm Ibn Abī Khālid al-Qayrawānī

Tunisian physician, born around 878 à Kairouan, where he died in ca. 980. About forty medical works are attributed to him, many of them were translated into Latin: Kitab al-adwiya al-mufrada (Treatise on Simple Drugs) (Liber de Gradibus Simpleium), the Latin translation of which was performed by Constantine the African. His Tibb al-fuqara ' wa al-masakin (Medicine for the Poor) represents a literary topic which became especially popular during the Middle Ages, when works of this type were written by different authors, as, for instance, al-Razi and Peter of Spain.

Ibn al-Jazzar's most important and most influential work is his Zad al- musafir wa-qut al-hadir (Provisions for the Traveller and the Nourishment of the Settled), translated by Constantin the African as Viaticum peregrinorum in 1124. This work, consisting of seven books, is not, as the title suggests, a guide for the traveller, but a systematic medical handbook, discussing the different diseases and their treatment a "capite ad calcem" (from head to toe) in a concise form.

See Ibn Al Jazzar.

Alhazen, Alhacen Al-Hassan Ibn al-Haytham, Abū ‘Alī

Iraqi polymath scientist, who lived in Egypt (965 – 1039-40), called al-Basri, after his birthplace in the city of Basra, he died in Cairo, where he spent a splendid

Page 54: ILMUAN ISLAM.docx

scientific career. He made significant contributions to the principles of optics, as well as to anatomy, astronomy, engineering, mathematics, medicine, ophthalmology, philosophy, physics, psychology, visual perception, and to science in general with his reflexions on the scientific method.

Ibn al-Haytham's most important work is Kitab al-manazir (Book of Optics) which contains the correct model of vision: the passive reception by the eyes of light rays reflected from objects, not an active emanation of light rays from the eyes. It combines experiment with mathematical reasoning. The work contains a complete formulation of the laws of reflection and a detailed investigation of refraction, including experiments involving angles of incidence and deviation. Refraction is correctly explained by light's moving slower in denser mediums. The work also contains "Alhazen's problem"—to determine the point of reflection from a plane or curved surface, given the centre of the eye and the observed point—which is stated and solved by means of conic sections.

A Latin translation of Ibn al-Haytham's greatest work Optics was made by an unknown scholar, probably early in the 13th century. The work had a major influence not only on 13th-century thinkers such as Roger Bacon but also on later scientists such as Kepler (1571–1630).

See Roshdi Rashed, "A Polymath in the 10th Century", Science Magazine, 2 August 2002, p. 773; and A. I. Sabra, "Ibn al-Haytham: Brief life of an Arab mathematician", Harvard Magazine, September-October 2003; Richard Lorch, "Ibn al-Haytham", Encyclopædia Britannica Online, 2007. See also "Ibn Al-Haitham the Muslim Physicist".

AlkindusAl-Kindī, Ya'qūb Ibn Ishāq

A Muslim Arab polymath who flourished in Baghdad (c. 801–873 CE). He was a philosopher, scientist, astronomer, chemist, mathematician, musician, physician, and physicist. Al-Kindi was the first of the Muslim Peripatetic philosophers, and among his numerous other accomplishments he is well known for his efforts to introduce Greek philosophy to the Arab world, and as a pioneer in cryptology and physics.

See for detailed bio-bibliographies FSTC (2007), Al-Kindi; Al-Kindi, Cryptography, Code Breaking and Ciphers; Peter Adamson, "Al-Kindi" in The Stanford Encyclopedia of Philosophy (Winter 2006, online edition); M. al-Allaf, "Al-Kindi's Mathematical Metaphysics"; and Al-Kindi's website at Islamic Philosophy Online.

Ametus filius Iosephi Ahmed Ibn Yūsuf Ibn Ibrāhim al-Misrī Ibn ad-Dāya

Ahmed Ibn Yusuf was born in Baghdad and moved to Damascus in 839, then to Cairo, where he died in 912 CE. He was a mathematician, like his father Yusuf Ibn Ibrahim.

Page 55: ILMUAN ISLAM.docx

Among his works that brought him fame and influence is his Risala fi 'l-nisba wa 'l-tanasub (Treatise on ratio and proportionality). This was translated into Latin by Gherard of Cremona. It influenced early European mathematicians such as Fibonacci. Further, in On similar arcs, he commented on Ptolemy's Centiloquium. He also wrote a book on the astrolabe, a predecessor of the octant and the sextant. He invented methods to solve tax problems in Liber Abaci. He was also quoted by mathematicians such as Thomas Bradwardine, Jordanus Nemorarius and Luca Pacioli.

His book On similar arcs influenced European mathematicians, as Ahmed Ibn Yusuf proves that similar arcs of circles can be equal and not equal. The proof, like that on ratio and proportion, is based on Euclid. This time it is Propositions 20 and 21 of Book III of Euclid's Elements which are the main tools used by Ahmed. The complete Arabic text of this treatise was edited by D. Schrader.

See J.J. O'Connor & E.F. Robertson, "Ahmed Ibn Yusuf al-Misri"; D. Schrader, The Epistola de proportione et proportionalitate of Ametus Filius Iosephi, PhD Dissertation, Madison, University of Wisconsin, 1961.

AnaritiusAl-Nayrīzī, Abū 'l-'Abbās al-Fadhl Ibn Hātim

A mathematician from Nayriz, a town near Shiraz. He flourished between ca. 875 and ca. 940. Little is known of his life but we do know that he dedicated some of his works to Caliph al-Mu'tadid (reigned 892-902) so he almost certainly moved to Baghdad and worked there for the caliph. He wrote commentaries on work by Ptolemy and Euclid, compiled astronomical tables, wrote a book for al-Mu'tadid on atmospheric phenomena. Al- Nayrizi's commentaries on Ptolemy and Euclid were translated into Latin by Gerard of Cremona. He used the so-called umbra (versa), the equivalent to the tangent, as a genuine trigonometric line. He wrote a treatise on the spherical astrolabe, which is very elaborate and seems to be the best Arabic work on the subject.

Al-Nayrizi wrote a book on how to calculate the direction of the sacred holy Ka'bah in Mecca (it was important for Muslims to be able to do this since they had to face that direction five times each day when performing the daily prayer). In this work he effectively uses the tan function, but he was not the first to use these trigonometrical ideas.

Alpetragius Al-Bitrūjī, Nūr al-Dīn Ibn Ishāq

Andalusian astronomer of the 12th century (he died ca. 1204 CE). Born in present-day Morocco, he settled in Seville, and became a disciple of Ibn Tufayl and was a contemporary of Ibn Rushd.

He wrote a Kitab al-hay'a that was translated into Hebrew, and then into Latin (printed in Vienna in 1531). In this book, he advanced a theory on planetary motion in which he wished to avoid both epicycles and

Page 56: ILMUAN ISLAM.docx

eccentrics, and to account for the phenomena peculiar to the wandering stars, by compounding rotations of homocentric spheres. This was a modification of the system of planetary motion proposed by his predecessors, Ibn Bajjah (Avempace) and Ibn Tufayl. But his efforts were unsuccessful in replacing Ptolemy's planetary model, due to the numerical predictions of the planetary positions in his configuration being less accurate than that of the Ptolemaic model, mainly because he followed Aristotle's notion of perfect circular motion.

See Osman Bakar, "The Golden Age of Andalusian Science".

ArzachelAl-Zarqālī, Abū Ishāq Ibrāhīm Ibn Yahyā al-Naqqāsh

A leading scholar and the foremost astronomer of his time (1028–1087). He flourished in Toledo, where he constructed instruments and conducted theoretical and observational researches in astronomy. Combining theoretical knowledge with technical skill, he excelled at the construction of precision instruments for astronomical use. He constructed a flat astrolabe that was 'universal,' for it could be used at any latitude, and he built a water clock capable of determining the hours of the day and night and indicating the days of the lunar months.

Al-Zarqālī also wrote a treatise on the construction of an instrument (an equatorium) for computing the position of the planets using diagrams of the Ptolemaic model. This work was translated into Spanish in the 13th century by order of King Alfonso X in a section of the Libros del Saber de Astronomia.

His work was translated into Latin by Gerard of Cremona in the 12th century, and contributed to the rebirth of a mathematically-based astronomy in Europe. Four centuries later, Copernicus mentioned his indebtedness to Al-Zarqālī and quoted him, in the book that gave new meanings to the term 'revolution,' De Revolutionibus Orbium Coelestium.

See FSTC articles on www.muslimheritage.com: "Transmission of Muslim astronomy to Europe", and "Al-Zarqali".

AvempaceIbn Bājja, Abū Bakr Muhammad Ibn Yahyā Ibn al-Sā'ig

An Andalusian scientist who was also a philosopher. He let works in astronomy, philosophy, medicine and physics. He was born in Zaragoza in what is today Spain and died in Fez, Morocco, in 1138.

His thoughts had a clear effect on Ibn Rushd and Albertus Magnus. Most of his writings and book were not completed (or well organized) because of his early death.

See Ibn Bajja, "Abu Bakr Muhammad Ibn Yahya Ibn as-Say'igh (d. 1138)"; Avempace".

Page 57: ILMUAN ISLAM.docx

AverroesIbn Rushd, Abū al-Walīd Muhammad Ibn Ahmad

An Andalusian philosopher, physician, and polymath, a master of philosophy, Islamic law, astronomy, medicine, physics, and science. He was born in Cordoba, and died in Marrakech (1126-10 December 1198 CE). His school of philosophy is known as Averroism. He has been described as the founding father of secular thought in Western Europe.

Famous by his commentaries on Aristotle and by his work in medicine, a medical encyclopaedia called Al-Kulliyat fi 'l-ttib (Generalities in medicine), known in its Latin translation as Colliget. He also made a compilation of the works of Galen (129-200 CE) and wrote a commentary on The Canon of Medicine (Al-Qanun fi 't-tibb) of Ibn Sina. In astronomy, Ibn Rushd rejected the eccentric deferents and the Ptolemaic model and instead argued for a strictly concentric model of the universe.

Jacob Anatoli translated several of the works of Ibn Rushd from Arabic into Hebrew in the 1200s. Many of them were later translated from Hebrew into Latin by Jacob Mantino and Abraham de Balmes. Other works were translated directly from Arabic into Latin by Michael Scot. Many of his works in logic and metaphysics have been permanently lost, while others, including some of the longer Aristotelian commentaries, have only survived in Latin or Hebrew translation. The fullest version of his works is in Latin, and forms part of the multi-volume Juntine edition of Aristotle published in Venice (1562-1574).

See H. Chad Hillier (2006). Ibn Rushd (Averroes) (1126 - 1198 CE), Internet Encyclopedia of Philosophy: Ibn Rushd (Averroes) (1126 - 1198 CE); and Ibn Rushd, Kitab fasl al-maqal (On the Harmony of Religions and Philosophy).

Avenzoar, Abumeron

Ibn Zuhr, Abū Marwān ‘Abd al-Malik Ibn Abī al-'Alā' Ibn Zuhr

Famous physician of al-Andalus and one of the greatest medical clinicians of the western caliphate. Born in Seville in 1091, he studied in Córdoba. After a brief stay in Baghdad and Cairo, he returned to the Islamic West and worked for Almoravides as a physician. Later, Ibn Zuhr worked for 'Abd al-Mu'min, the first Muwahid ruler, both as physician and a minister. He devoted his career in Seville and died in 1161 C.E.

Ibn Zuhr confined his work only in medicine, field in which he composed several monumental books. Several of his books were translated into Latin and Hebrew and were in great demand in Europe until the 18th century. Only three of his great books have survived: Kitab al-Taysir fi al-Mudawat wa al-Tadbir (The Book of Simplification concerning Therapeutics and Diet), Kitab al-Iqtisad fi Islah Al-Anfus wa al-Ajsad (Book of the Middle Course concerning the Reformation of Souls and the Bodies), and Kitab al-Aghdhiya (Book on Foodstuffs).

Avicenna Ibn Sīnā, Abū ‘Alī The famous Muslim philosopher and scientist whose

Page 58: ILMUAN ISLAM.docx

al- Husayn Ibn ‘Abd Allāh

leadership is proved by his title, al-Shaykh al-Ra'īs. He was born in 980 in Kharmaithen (near Bukhara, now in Uzbekistan), and died in June 1037 in Hamadan (now in Iran).

He wrote almost 450 works on a wide range of subjects, of which around 240 have survived. In particular, 150 of the surviving works concentrated on philosophy and 40 of them concentrated on medicine. His most famous works are The Book of Healing (Al-Shifa) and The Canon of Medicine, which was a standard medical text at many Islamic and European universities up until the 18th century.

Many of his books were translated into Latin, and published in Italy throughout the 15th and 16th centuries; part of it on the De Anima appeared at Pavia (1490) as the Liber Sextus Naturalium. The Latin editions of part of these works have been modified by the corrections which the European editors applied to them. This concerns Liberatio (An-Najat) as well as Philosophia Orientalis (al-Hikma al-Mashriqiya) and other texts.

See Ibn Sina (Avicenna), "Ibn Sina's writing on Beauty", and Salim Kemal, Ibn Sina, Abu ‘Ali al-Husayn (980-1037).

AzophiAl-Sūfī, Abū al-Husayn ‘Abd al-Rahmān

Well known astronomer (b. December 7, 903 – May 25, 986). He lived at the court of Emir 'Adhud ad-Dawla in Isfahan, where he conducted his scientific research. He made astronomical observations, which allowed him to contribute several corrections to Ptolemy's star list and did his own brightness and magnitude estimates which frequently deviated from those in Ptolemy's Almagest. He identified the Large Magellanic Cloud, which is visible from Yemen, though not from Isfahan; it was not seen by Europeans until Magellan's voyage in the 16th century.

He designed a full new nomenclature of star names and constellations, relating the ancient heritage to the local knowledge of Arabic and Islamic countries in this field.

The earliest recorded observation of the Andromeda Galaxy was done by him in 964; he described it as a "small cloud". He observed that the ecliptic plane is inclined with respect to the celestial equator and more accurately calculated the length of the tropical year. He observed and described the stars, their positions, their magnitudes and their colour, setting out his results constellation by constellation. For each constellation, he provided two drawings, one from the outside of a celestial globe, and the other from the inside (as seen from the earth). Al Sufi also wrote about the astrolabe, finding numerous additional uses for it. His most famous book, translated into Latin, is Book of Fixed Stars.

Dreses Al-Idrīssī, Abū Moroccan cartographer, geographer and traveller (ca.

Page 59: ILMUAN ISLAM.docx

‘Abdallāh Muhammad al-Charīf al- Idrīssī

1100-ca. 1165). He was born in Sebta, Northern Morocco under the Almoravids, he died in his city after a long stay in al-Andalus and Sicily, where he lived at the court of King Roger II.

Al Idrissi's best known work is his map of the world Lawh al-tarsim (Plank of draught), drawn in 1154 while he was in Sicily. He worked on the commentaries and illustrations for 18 years. His map is now known as the 'Tabula Rogeriana', his book as the 'Geografia'. Taken together, they were named Nuzhat al-Mushtak fi Ikhtiraq al-Afaq, dedicated to Roger (whence the nickname of the book, al-Kitab al-Rujari, Roger's Book). His maps were used extensively during the explorations in the Renaissance. Al-Idrisi became famous in Europe more than other Muslim geographers and several of his books were translated into Latin. It is said that Christopher Columbus used the map which was originally taken from Al-Idrissi's work.

See "Idrisi (1100- 1165 C.E.): A Scholar at the Court of Palermo".

GeberJābir Ibn Hayyān, Abū Mūsā

A prominent Muslim polymath (c. 721–c. 815), who excelled in many scientific branches but was immortalised by his contributions in chemistry, that he practiced in its ancient sense, that is by mixing it with alchemist considerations inherited from ancient times. He was also an astronomer and astrologer, engineer, philosopher, pharmacist and physician.

Ibn Hayyan has been widely referred to as the "father of chemistry". He is widely credited with the introduction of the experimental method in alchemy, and with the invention of numerous important processes still used in modern chemistry today, such as the syntheses of hydrochloric and nitric acids, distillation, and crystallisation. His original works are highly esoteric and probably coded. On the surface, his alchemical career revolved around an elaborate chemical numerology based on consonants in the Arabic names of substances and the concept of takwin, the artificial creation of life in the alchemical laboratory.

Many of his books were translated into Latin since the early phase of Arabic-Latin transmission of knowledge. They contributed greatly in launching the European tradition of chemistry and alchemy.

Geber Jābir Ibn Aflah al-Ishbīlī, Abū Muhammad

Andalusian mathematician and astronomer, native of Seville (b. 1100-d. ca. 1150) and a contemporary of Musa Ibn Maymun (Maimonides, 1135-1204). He shares with Jabir Ibn Hayyan the Latin patronym of Geber. His major work, Islah al-majisti (Correction of the Almagest), proved to be a strong influence on scholars throughout the Latin world in the Middle Ages.

Ibn Aflah developed a theorem in spherical trigonometry that bears his name, and created an instrument called in Latin the torquentum for making

Page 60: ILMUAN ISLAM.docx

transformations between spherical coordinates.

See Muslims and the Moon and Jabir Ibn Aflah.

Hale or Haly Abbas‘Alī Ibn ‘Abbās al-Majūsī

A famous Persian physician. Born in Ahwaz, he flourished under the Buwayhid Sultan Adhud al-Dawla. He died in 994. He is considered one of the three greatest physicians of the Eastern Caliphate of his time. Among his important books a medical encyclopaedia called Al-Kitab al-kamil as-sina'a at-tibbiyya (The Complete Book of the Medical Art), known also as Al-Kitab al-Maliki, title under which it was translated into Latin as Liber regalis. Another title given to the work is the Lber pantegni in a version rendred by Constantin theAfrican.

The Maliki is divided into 20 discourses, of which the first half deal with theory and the other with the practice of medicine. Some examples of topics covered are dietetics and materia medica, a rudimentary conception of the capillary system, interesting clinical observations, and proof of the motions of the womb during parturition (e.g. the child does not come out; it is pushed out).

See Charles Burnett and Danielle Jacquart (Editors), Constantine the African and 'Ali Ibn Al-'Abbas Al-Magusi: The Pantegni and Related Texts (Leiden: E. J. Brill, 1995); A. Kaadan, "Genital Tract Diseases as Viewed by Ali Ibn al-Abbas al-Majusi" (in Arabic).

Hali or Haly Heben Rodan, Haly Rodoan

‘Alī Ibn Ridhwān, Abū al Hasan al-Misrī

An Egyptian physician, astrologer and astronomer, born in Jiza (ca. 998-ca. 1061). He was a commentator on Greek medicine, and in particular on Galen and Hippocrates. He is also known for his observation of the Supernova that appeared in the sky in 1006, which he mentioned in his commentary on Ptolemy's Tetrabiblos.

Among his works: De revolutionibus nativitatum (The Revolutions of Nativities), edited by Luca Gaurico, printed in Venice (1524); Tractatus de cometarum significationibus per xii signa zodiaci (Treatise on the Significations of Comets in the twelve Signs of the Zodiac), printed in Nürnberg (1563).

See Margaret Donsbach, The Scholar's Supernova; The Heavenly Messenger of 1006.

Haly Abnenragel‘Alī Ibn Abī 'l-Rijāl, Abū l-Hasan

Andalusian astronomer and mathematician (died after 432 H/1041 CE). He was best known for his book Al-Bari' fi ahkam l-nujum (The Excellent book on the positions of the stars), which was very influential in medieval astrology and was translated into old Castilian by Jehudah ben Moshe, then into Latin by Aegidius de Tebaldis and Petrus de Regio in 1256: Albohazen Haly filius Abenragel, Praeclarissimus liber completus in judiciis astrorum (printed in Venice 1585 and Basel 1551 ). The Latin version was subsequently translated into Hebrew, Portuguese, French and English.

Isaac, Isaac Judaeus, Abū Ya'qūb Ishāq Jewish physician, astronomer and philosopher. Born in

Page 61: ILMUAN ISLAM.docx

Isaac IsraeliIbn Sulaymān al-Isrā'īlī

Egypt ca. 850, he lived and worked in Kairouan, where he died ca 955. He was regarded as the father of medieval Jewish Neoplatonism.

Johannes BukhtishuYūhannā Ibn Bukhtīshū'

A 9th century Persian physician from Khuzestan. He was a member of a prominent family of Nestorian Christian physicians, the Banu Bukhtishu‘ (or Bakhtishu‘) originally from Jundishapur in Khuzastan who worked in Baghdad from the 8th through to the 10th centuries.

Yuhanna Ibn Bukhtishu was the son of Jabril Ibn Bukhtishu (d. 870 CE) who was a physician to the caliphs al-Ma'mun, al-Wathiq and Al-Mutawakkil in Baghdad. He worked in Baghdad about 892, is known to have written a treatise on astrological knowledge necessary for a physician, but the treatise is now lost. It is uncertain whether he was in fact the author of a treatise on materia medica that is attributed to him in the extant copies. He became Bishop of Mosul in 893 CE.

JohannitiusHunayn Ibn Ishāq, Abū Zayd

A famous Nestorian Christian scholar whose translations of Plato, Aristotle, Galen, Hippocrates, and the Neoplatonists made accessible to Arab philosophers and scientists the significant sources of Greek thought and culture. He was born in Al-Hira in 809, near Kufa, and he died in 873 at Baghdad.

Hunayn studied medicine in Baghdad and became well versed in ancient Greek. He was appointed by Caliph al-Mutawakkil to the post of chief physician to the court, a position that he held for the rest of his life. He travelled to Syria, Palestine, and Egypt to gather ancient Greek manuscripts, and, from his translators' school in Baghdad, he and his students transmitted Arabic and Syriac versions of the classical Greek texts throughout the Islamic world. Especially important are his translations of Galen, most of the original Greek manuscripts of which are lost.

In addition to his work of translation, Hunanyn wrote treatises on general medicine and various specific topics, including a series of works on the eye which remained influential until the fifteenth century. He was the father of Ishaq Ibn Hunayn who helped him with his translations and was for his own a famous scholar and translator.

Machometus Bagdedinus

Muhammad al-Baghdādī, Abū Mansūr Abd al-Qāhir Ibn Tāhir Ibn Muhammad Ibn ‘Abdallāh al-Tamīmī

He was an Arab mathematician (c. 980–1037) from Baghdad who is best known for his treatise al-Takmila fi'l-Hisab. It contains results in number theory, and comments on works by al-Khwarizmi which are now lost.

To give just one example of his works translated into Latin, we quote his work on the divisions of superficies: De superficierum divisionibus liber Machometo Bagdedino ascriptis nunc primum Ioannis Dee londinensis, et Federici Commandini urbinatis opera in lucem editus. Federici Commandini de eadem re libellus, prinyed in Pesaro in 1570. The influence of this

Page 62: ILMUAN ISLAM.docx

book lasted until the 17th century, when the leading Jesuit mathematician Christoph Clavius, from the famous Collegio Romano, made use of it in his Practical Geometry.

Among his writings, al-Takmila fi'l-Hisab, is a work of major importance in the history of mathematics in which al-Baghdadi considers different systems of arithmetic. These systems derive from counting on the fingers, the sexagesimal system, and the arithmetic of the Indian numerals and fractions. He also considers the arithmetic of irrational numbers and business arithmetic. He further stresses the benefits of each of the systems but seems to favour the Indian numerals.

See on the mathematical contribution of al-Baghdadi his scientific biography in MacTutor History of Mathematics.

Messahalla, MessalaMashā'allah Ibn Athārī al-Basrī

A leading 8th-century Iraqi Jewish astrologer and astronomer from the city of Basra. As a young man he participated in the founding of Baghdad in 762 by working with a group of astrologers led by Naubakht to pick an electional horoscope for the founding of the city. He wrote over 20 works on astrology, which became authoritative in later centuries at first in the Middle East, and then in the West when horoscopic astrology was transmitted back to Europe beginning in the 12th century.

Of his many works, few remain in their original Arabic, but there are many medieval Latin and Hebrew translations. One of his most popular books in the Middle Ages was the De scientia motus orbis, translated by Gherard of Cremona. His other treatise De mercibus (On Prices) is seemingly the oldest extant scientific work in Arabic. He also wrote treatises on astrolabes.

Mesue, Johannes Damascenus

Abu Zakariya Yūhannā (Yahyā) b. Māsawayh

A physician and well known figure of Arabic pharmacology from Bayt al-hikma in Baghdad. He died in Samarra in 243 H/857 CE). He was a Christian and was director of the hospital at Bagdad and physician at the courts of calips beginning with Harun al-Rashid to al-Mutawakkil (847-861). He wrote many medical works in Syriac and Arabic and translated Greek works. His "Disorder of the Eye" (Daghal al-ayn) was the first systematic treatise in ophalmology.

Moses Maimonides

Mūsā Ibn Maymūn, Abū 'Imrān Ibn Abdallah al-Qurtubī al-Isrā'īlī

Influential Andalusian Jewish physician and philosopher (March 30, 1135 Córdoba- December 13, 1204 Fostat, Egypt). Member of the Peripatetician Andalusian school of the followers of Aristotle, he wrote also copious works on Jewish law and ethics.

See The Influence of Islamic Thought on Maimonides.

Omar Tiberiadis (and Omar Alfraganus Tiberiadis, Omar Ben Alfarghani Tiberiadis,

‘Umar Al-Tabarī, Abū Hafs Ibn Farkhān

Astronomer and astrologer from Baghdad who flourished around 760-770, known in Latin by his works such as Omar Tiberiadis astronomi preclarissimi Liber de natiuitatibus & interrogationibus (Venitiis,

Page 63: ILMUAN ISLAM.docx

Omar Belnalfargdiani Tiberiadis)

1503), of which the original title is Kitâb al-Mawâlid (‘Book of Nativities'). Translated by John of Seville in the first half of the 12th century, this book was so influential that it had at least 16 extant manuscripts and five printed editions from 1503 to 1551. In content, it is a standard treatise on the interpretation of nativities, or birth horoscopes, in three books, quoting Ptolemy, Messahallah and Hermes. It begins by ‘Omar Belnalfargdiani Tiberiadis dixit: Scito quod diffinitiones nativitatum in nutritione sunt quatuor…'

See F.J. Carmody, Arabic Astronomical and Astrological Sciences in Latin Translation. A Critical Bibliography, Berkeley-Los Angeles, 1956, pp. 38-39; F. Sezgin, Geschichte des arabischen Schrifttums, VII, Leiden, 1979, p. 112 (nr. 3), and Omar, De nativitatibus.

Rhazes (and Rhazes, Rasis, Abubater, Bubikir)

Al-Rāzī, Abū Bakr Muhammad Ibn Zakariyā

A physician, philosopher, and scholar, born in Rayy, Iran in 251 H / 865 CE, and died there in 313 / 925. He made fundamental and enduring contributions to the fields of medicine, alchemy, and philosophy, recorded in over 184 books and articles in various fields of science.

See Al-Razi the Medical Scholar; Al-Razi on Smallpox and Measles; Selected Gleanings from the History of Islamic Medicine.

Serapion, Serapionis Yuhanna Ibn Sarâbiyûn

A physician and geographer of the 3th century H /9th century CE. His medical work was well known in the European Latin world after the translation of some of his books, such as Ioannis Serapionis De simplicium medicamentorum historia libri septem (Venetiis: apud Andream Arriuabenium, 1552), and Serapionis medici arabis celeberrimi Practica studiosis medicinae utilissima quam postremo Andreas Alpagus Bellunensis in Latinum convertit, cujus translatio nunc primum exit in lucem (Venetiis : Apud Iuntas, 1550).

He wrote a Small and a Great Compendium, both in Syriac. The Syriac originals are unfortunately lost, but we still have fragments of different Arabic translations, as well as complete Latin and Hebrew versions of the Small Compendium. This book is a medical encyclopaedia in seven books.

As a geographer, Ibn Sarabiyun authored a book on geography: Kitab 'aja'ib al-aqalim al-sab'a ila nihayat al-'imara, containing a description of the various seas, islands, lakes, mountains and rivers of the world. His descriptions of the Euphrates, Tigris and the Nile are very significant. His account of the canals of Baghdad is our main basis of the reconstruction of the medieval plan of that city.

See on his works Manfred Ullmann, "Yuhanna Ibn Sarabiyun. Untersuchungen zur Ueberlieferungsgeschichte seiner Werke", in Medizinhistorisches Journal 6, 1971, pp. 278-296; Peter

Page 64: ILMUAN ISLAM.docx

E. Pormann : "Yuhanna Ibn Sarabiyun: Further Studies into the Transmission of his Works", in Arabic Sciences and Philosophy (2004), 14: 233-262; and "Ibn Serapion: A physician at the Crossroads between East and West". See also "Yuhanna Ibn Sarabiyun".

Sorsanus

al-Juzjānī, Abū ‘Ubayd Abd al-Wāhid Ibn Muhammad

A Persian physician from Juzjan in Afghanistan (980-1037). He was the closest disciple of Ibn Sīnā. He spent many years with his master in Isfahan, becoming his lifetime companion. Our knowledge of Ibn Sina's life is due in part to the biography composed by al-Juzjani. It is published in English under the title Avicenna, his Life and Work (London, 1958). Gilbert Sinoué took it as a basis for his book Avicenne ou la route d'Ispahan (Paris, 1989).

This biography was translated into Latin by Niccolò Massa as Vita (ipsius) Avicennae ex Sorsano Arabe ejus discipulo in the 16th century.

Thebith Thābit Ibn Qurra Ibn Marwan al-Sābī al-Harrānī

Well known astronomer and mathematician. Thabit was born in Harran (Mesopotamia, in modern day Turkey) in 836 CE. At the invitation of Muhammad bin Musa bin Shakir, one of the Banu Musa brothers, he accompanied him to Baghdad when he carried a brilliant scientific career, besides being a physician and scholar. Of Sabian religion, he never embraced Islam, but this did not hinder his career nor the integration of the Sabian community in the highest circles of the Abbasid scientific and intellectual elite. Thabit died in Baghdad in February 18, 901 CE.

Thabit and his pupils lived in the midst of a most intellectually vibrant milieu in Baghdad. He occupied himself with mathematics, astronomy, astrology, mechanics, medicine, and philosophy. His native language was Syriac, which was the eastern Aramaic dialect from Edessa, and he knew Greek well too. He dealt with the Arabic translations from Greek of the works of Apollonius, Archimedes, Euclid and Ptolemy. He had the mission to revise and edit several of these translations, besides authoring his own scientific works.

The medieval astronomical theory of the trepidation of the equinoxes is often attributed to Thabit. According to Copernicus, Thabit determined the length of the sidereal year as 365 days, 6 hours, 9 minutes and 12 seconds (an error of 2 seconds). Copernicus based his claim on the Latin text attributed to Thabit. In mathematics, Thabit discovered an equation for determining the amicable numbers. He also wrote on the theory of numbers, and extended their use to describe the ratios between geometrical quantities, a step which the Greeks never took. Another important contribution Thabit made to geometry was his generalization of the Pythagorean theorem, which he extended from special right triangles to all triangles in general, along with a general proof.

In physics, Thabit rejected the Peripatetic and

Page 65: ILMUAN ISLAM.docx

Aristotelian notions of a "natural place" for each element. He instead proposed a theory of motion in which both the upward and downward motions are caused by weight, and that the order of the universe is a result of two competing attractions (jadhb): one of these being "between the sublunar and celestial elements", and the other being "between all parts of each element separately". In mechanics, he is the author of Kitab fi 'l-qarastun, the book that established the theory of the steelyard balance as a mental model for the Arabic science of weights. This ground breaking treatise was translated into Latin by Gherard of Cremona under the title Liber karastonis.

See "Al-Sabi Thabit Ibn Qurra al-Harrani" in MacTutor History of Mathematics archive, and "Islamic mathematics", from Wikipedia, the free encyclopaedia.

Trium fratum

Banū Mūsā Ibn Shākir al-Munajjim (Muhammad, Ahmad, and al-Hassan)

The Banū Mūsā brothers ("Sons of Mūsā Ibn Shakir") were three scholars at Baghdad, active in the House of Wisdom: Ja'far Muhammad Ibn Mūsā (800-873), who specialised in astronomy, engineering, geometry and physics, Ahmad Ibn Mūsā Ibn Shākir (805-873), who specialised in engineering and mechanics, Al-Hasan Ibn Mūsā (810–873), who specialised in engineering and geometry.

The Banū Mūsā brothers were among the first group of mathematicians who faced the hard task to carry forward the mathematical developments in Islamic civilisation in the first half of the 9th century. Their most famous treatise is Kitāb ma'rifat masāhat al-ashkāl al-basīta wa 'l-kuriya (The Book of the Measurement of Plane and Spherical Figures) in which they made important mathematical contributions. This work became well known through the translation into Latin by Gherard of Cremona under the title Liber trium fratum de geometria.

The three brothers are most known by their achievements in mechanics. Their book Kitāb al-hiyal (The Book of Ingenious Devices) is an outstanding contribution in the field of mechanical sciences. Although it is ascribed to them jointly, certain testimonies ascribe it to Ahmad Ibn Mūsā, who seems to be the mechanician of the group.

See The Mechanics of Banu Musa in the Light of Modern System and Control Engineering; "Banu Musa brothers" in MacTutor History of Mathematics archive.

[Pseudo Alhazen] Abū Abdullah Muhammad Ibn Yūsuf Ibn Ahmad Ibn Mu'ādh al-Jayyānī

A brilliant Andalusian mathematician (b. 989, Cordova, Al-Andalus – d. 1079, Jaen, Al-Andalus). He wrote important commentaries on Euclid's Elements and he wrote the first treatise on spherical trigonometry. Little is known about his life. Some of his works translated into Latin were ascribed to Alhazen, the Latinised name of Ibn al-Haytham, such as the famous Liber de crepusculis (Treatise on twilight), in which height of the

Page 66: ILMUAN ISLAM.docx

atmospheric moisture responsible for the refraction of the sun's rays is calculated. This work, generally ascribed to Alhazen, is the work of al-Jayyani.

Among his known works, Tabulae Jahen cum regulis suis is a set of astronomical tables for Jaen, an Andalusian city