iii. metode penciptaan - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir...

21
47 III. METODE PENCIPTAAN A. Implemetasi Teoritis 1. Tematik Ketupat adalah hal yang umum ditemui dalam keseharian. Apabila membicarakan ketupat, sebagian besar orang akan langsung teringat dengan panganan yang terbuat dari beras yang dimasak dengan menggunakan selongsong dari daun kelapa atau janur. Sebagian lagi akan teringat dengan bentuk jajaran genjang yang sering disebut juga sebagai bentuk belah ketupat. Di Indonesia sendiri, terutama di Jawa, ketupat memiliki makna tersendiri. Orang Jawa mengatakan bahwa nama ketupat diambil dari kata Ngaku Lepat yang berarti mengakui kesalahan. Pemaknaan lain tentang ketupat adalah dengan melihat bagaimana anyaman bungkus ketupat itu dibentuk dan bagaimana isi di dalamnya. Rumitnya anyaman bungkus ketupat adalah pencerminan berbagai macam kesalahan manusia. Sedang warna putih beras yang diisikan di dalamnya mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan. Yang ketiga, ketupat juga dianggap merupakan pencerminan kesempurnaan. Hal ini berdasarkan bentuk ketupat yang dianggap perwujudan dari kiblat papat lima pancer, suatu konsep keseimbangan alam yang berkaitan dengan 4 arah mata angin utama yakni, timur, selatan, barat dan utara yang kemudian bertumpu pada satu pusat. Bila salah satunya hilang, keseimbangan alam akan hilang. Begitu pula

Upload: vantuyen

Post on 28-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

47

III. METODE PENCIPTAAN

A. Implemetasi Teoritis

1. Tematik

Ketupat adalah hal yang umum ditemui dalam keseharian. Apabila

membicarakan ketupat, sebagian besar orang akan langsung teringat dengan

panganan yang terbuat dari beras yang dimasak dengan menggunakan

selongsong dari daun kelapa atau janur. Sebagian lagi akan teringat dengan

bentuk jajaran genjang yang sering disebut juga sebagai bentuk belah ketupat.

Di Indonesia sendiri, terutama di Jawa, ketupat memiliki makna

tersendiri. Orang Jawa mengatakan bahwa nama ketupat diambil dari kata

Ngaku Lepat yang berarti mengakui kesalahan. Pemaknaan lain tentang

ketupat adalah dengan melihat bagaimana anyaman bungkus ketupat itu

dibentuk dan bagaimana isi di dalamnya. Rumitnya anyaman bungkus ketupat

adalah pencerminan berbagai macam kesalahan manusia. Sedang warna putih

beras yang diisikan di dalamnya mencerminkan kebersihan dan kesucian hati

setelah mohon ampun dari segala kesalahan. Yang ketiga, ketupat juga

dianggap merupakan pencerminan kesempurnaan. Hal ini berdasarkan bentuk

ketupat yang dianggap perwujudan dari kiblat papat lima pancer, suatu

konsep keseimbangan alam yang berkaitan dengan 4 arah mata angin utama

yakni, timur, selatan, barat dan utara yang kemudian bertumpu pada satu

pusat. Bila salah satunya hilang, keseimbangan alam akan hilang. Begitu pula

Page 2: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

48

hendaknya manusia dalam kehidupannya, kearah manapun kita pergi,

hendaknya jangan pernah melupakan pancer : Tuhan Yang Maha Esa.

Dari gagasan tersebut penulis tertarik menjadikan bentuk dan anyaman

ketupat sebagai sumber ide dalam penciptaan karya keramik ini karena

karakter dan filosofi dari ketupat yang kuat memunculkan ide kreatif untuk

mendasari sebuah penciptaan karya keramik. Ketupat menarik perhatian

penulis dalam dua hal, yang pertama adalah bentuknya. Bentuk yang unik

hingga memunculkan istilah belah ketupat dan yang kedua filosofinya.

Filosofi serta familiarnya ketupat juga mendasari penulis untuk mengangkat

tema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat

bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya telah

mendarah daging dan telah menjadi tradisi yang turun temurun seiring dengan

kebudayaan yang ada di Indonesia. Memang, sesuatu akan terlihat sederhana

saja, tidak punya keistimewaan sehingga sesuatu itu diungkap sisi

keistimewaanya. Demikianlah juga ketupat ini, supaya keistimewaan dan

nilai seninya terungkap, penulis melakukan berbagai kajian deskripsi dan

mengungkapkan keunikan serta estetika ketupat.

2. Konsepsi

Visualisasi ide gagasan penulis dalam karya keramik ini adalah

dengan melakukan distorsi dan transformasi pada setiap karakter bentuk

ketupat. Hal tersebut merupakan sebuah usaha penulis untuk mencapai bentuk

keindahan dengan menekankan pada pencapaian bentuk karakter ketupat

Page 3: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

49

dengan cara menyangatkan wujud tertentu tanpa meninggalkan bentuk

aslinya. Tujuan dari penggayaan tersebut untuk mendapatkan bantuk baru

dengan imajinasi dan gaya penulis dalam membuat karya keramik.

Konsep bentuk yang akan divisualisasikan dalam pembuatan karya

keramik berupa bentuk ketupat seutuhnya namun bentuknya juga sudah

dideformasikan. Bentuk ketupat Tumpeng dan Dumbleng diambil karena

dianggap cukup mewakili konsep tentang filosofi yang telah menjadi budaya

di masyarakat, bentuknya juga paling banyak digunakan baik di Jawa maupun

Bali. Namun bentuk ketupat dan warna yang akan divisualisasikan tidaklah

persis sama seperti bentuk aslinya, tetapi dibuat sedikit berbeda dan

disesuaikan dengan bentuk struktur tanah liat.

B. Implementasi Visual

3. Media

Media yang akan digunakan merupakan tanah liat yang diuji sendiri

oleh penulis selama masa kuliah studio keramik II hingga studio IV. Tanah

liat atau lempung merupakan bahan baku utama dalam pembuatan keramik.

Bahan lempung untuk keramik dapat ditemukan dimana saja, tetapi dalam

survei geologi menunjukkan bahwa sifat daerah satu dengan lainnya

mempunyai sifat yang berbeda-beda. Ada suatu daerah yang tanahnya sudah

plastis dan pengolahannya tidak memerlukan bahan tambahan seperti kaolin

dan feldspar. Tapi ada pula suatu daerah yang lempunya hanya mampu

membuat bata dan genteng.

Page 4: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

50

Tanah liat yang didapatkan pada umumya jarang yang dalam

keadaan murni. Tanah liat biasanya masih mengandung kotoran-kotoran

yang tidak diinginkan seperti adanya kerikil, batu-batu kecil atau bahakan

yang besar, sisa-sisa tanaman dan akar sebagainya. Tentunya kotoran-

kotoran tersebut harus dipisahkan terlebih dahulu. Pekerjaan harus

dilakukan bila menginginkan bahan keramik menjadi lebih baik.

Tanah liat yang telah didapatkan dari penggalian tidak bisa langsung

dipergunakan sebagai bahan baku keramik. Apalagi kalau tanah tersebut

masih dalam keadaan kering, berbongkah atau sebagainnya. Untuk bisa

dibentuk dan plastis tanah harus mengalami suatu pengolahan. Pengolahan

tanah ini dimaksudkan untuk meningkatkan sifat plastis dari tanah liat tadi

dan akan mempunyai sifat kepadatan yang baik, kekuatan, kehalusan

strukturnya dan tidak retak ketika dikeringkan atau dibakar. Maka sifat

keplastisan suatu tanah liat dituntut semaksimal mungkin.

Meningkatkan mutu tanah liat seperti yang telah disinggung diatas,

tanah liat yang belum baik untuk digunakan dalam membuat karya, maka

penulis memanfaatkannya untuk melakukan penelitian atau ekperimen

terhadap tanah liat pada mata kuliah studio keramik, sesuai dengan rumusan

yang telah ditentukan yakni rumusan segitiga triaksial blending.

Pembakaran keramik berdasar pada rumusan segitiga triaksial

blending ini dilakukan untuk mengetahui apakah tanah dari kota asal atau

daerah yang dipilih masing-masing mahawiswa layak untuk dijadikan bahan

Page 5: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

51

pengerjaan karya selanjutnya. Pembakaran ini dilakukan dengan prosedur

yang benar dan terstruktur untuk memperoleh data yang benar dalam proses

pembakaran. Tahapan-tahapan yang dilakukan harus terstruktur dan benar

untuk mencegah adanya kerancuan yang mengakibatkan adanya data yang

salah.

Eksperimen yang dilakukan menggunakan metode segitiga triaksial

blending (percampuran tiga sudut) yang difokuskan pada pencarian

perbandingan campuran tanah terbaik dengan krteria sebagai berikut :

1. Memiliki daya susut rendah dengan persentasi penyusutan 10%

2. Tanah bersifat plastis hingga mudah dibentuk

3. Ketika dalam proses cetak, tanah mudah dikeluarkan dari cetakan dan

tidak retak

4. Saat dibakar tanah tidak retak maupun pecah

5. Tidak berwarna hitam

6. Warna hasil pembakaran merata

7. Tahan dibakar pada suhu 800-900°C, yang artinya sudah memenuhi

standart bahan pembuatan karya keramik.

8. Memiliki porositas, yaitu ketika sampel sudah dibakar dan dimasukkan ke

dalam air, sampel tersebut tidak banyak menyerap air.

Jika semua kriteria tersebut dapat terpenuhi maka perbadingan tanah

yang di susun dari perbandingan tertentu sangat baik dan layak untuk

dijadikan bahan untuk pembuatan karya selanjutnya.

Page 6: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

52

Tanah liat yang digunakan adalah tanah dari tanah liat Bayat (a),

Kaolin (b), dan Feldspar (c), yang disusun berdasarkan rumusan dari segitiga

triaksial yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 9. Segitiga Triaksial Blending(Sumber: Dokumentasi Tia Mizaqi, 2014)

Setelah penakaran selesai tahapan yang selanjutnya dilakukan adalah

mencetak tile di atas cetakan gypsum dilakukan sebanyak 36 potong tile

dengan presentase perbandingan yang berbeda-beda pada setiap tile, tile yang

sudah dicetak lalu kemudian di keringkan. Setelah tile dikeringkan kemudian

ditimbang lagi setiap minggu sekali untuk mengetahui berat dan di cari

selisihnya. Data terus dicatat hingga terkumpul dengan baik hingga mampu

dirumuskan dengan benar. Dengan demikian dapat diketahui formula yang

tepat dan siap digunakan untuk pembuatan karya keramik. Sample tanah

terbaik yaitu ada pada nomer 13 dengan perbandingan A20, B15, C15=50, A

Page 7: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

53

(tanah), B (Kaolin), C (Feldspar). Maksudnya, A = 20% tanah liat Bayat, B=

15% kaolin, C= 15% Felspard dari jumlah demikian diakumulasikan 100%.

Gambar 10. Hasil Test Fisis Tanah(Sumber: Dokumentasi Tia Mizaqi, 2016)

4. Proses Perancangan

Visualisasi bentuk pada karya ini merupakan sebuah proses bentuk

berkarya dengan mengambil karakter bentuk dan anyaman ketupat. Dalam

mewujudkan ide gagasan tersebut, penulis berusaha memvisualisasikan

bentuk ketupat dan struktur anyaman ketupat dengan bahan, teknik,

keteramilan, kreativitas dan kemampuan dalam membentuk sebuah karya

keramik yang non fungsional.

Proses perancangan seperti yang dipaparkan pada visualisasi di atas

bahwa desain pada proses penciptaan keramik ini merupakan hasil dari sketsa

sketsa alternatif yang kemudian didesain sesuai bentuk yang akan dibuat.

Page 8: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

54

5. Proses Pembuatan Karya

Ada beberapa tahap pembentukan karya keramik antara lain:

Gambar 11. Bagan proses pembentukan karya keramik.(Sumber: Dokumentasi Tia Mizaqi, 2016)

a. Pengolahan bahan

Bahan utama pembuatan tanah liat ini menggunakan tanah

dari Bayat, Klaten. Jawa Tengah. Kemudian dicampur dengan

kaolin dan feldspar serta air secukupnya yang selanjutnya

digiling dengan mengunakan ballmill selama kurang lebih 2 jam.

Setelah proses penggilngan maka diperoleh campuran yang

sangat cair dan untuk mendapatkan tanh liat yang plastis perlu

dituang ke gips dan didiamkan selama kurang lebih 1 malam,

karena gips berguna untuk meyerap kelebihan air pada campuran

Bahan Baku

Pengolahan Glasir

Pengolahan TanahLiat

Pembentukan Karya

Pengeringan

Pembakaran Biskuit

Pengglasiran

Pembakaran Glasir Karya Keramik

Page 9: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

55

tanah yang digiling tersebut sehingga yang tersisa hanya tanah

liat yang plastis.

Gambar 12. Pengentalan tanah liat dengan cara menuanglumpur tanah liat (slip) di atas meja gips

(Sumber: www.studiokeramik.org, di unduh tanggal 01/02/2016/19:22 WIB)

b. Pembentukan karya

Meningkatkan kreatifitas pembuatan karya dapat

dilakukan dalam proses pembentukan. Teknik dalam

pembentukan karya keramik ini adalah teknik pinch atau pijit dan

teknik slab. Teknik pijit umumnya digunakan untuk membentuk

bagian anyaman dan menyatukan bentuk dasar ketupat guna

menghasilkan karya yang luwes tidak kaku, teknik ini hanya

menggunakan jari-jari tangan sebagai penekan untuk

membentuknya, sedangkan teknik slab dilakukan dengan mulai

mengambil segumpal tanah dan letakkan diantara kedua papan.

Lalu tekan dan ratakan dengan pangkal tangan sampai seluruh

Page 10: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

56

permukaan terisi dan ratakan tanah dengan rol kayu sampai

ketebalan rata dan halus. Kemudian membuat pola sebagai

bentuk dasar ketupat sesuai dengan yang dikehendaki.

Gambar 13. Proses Pembentukan Karya.(Sumber: Dokumentasi Tia Mizaqi, 2016)

Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan karya antara

lain butsir kawat, kawat pemotong, roll kayu, spons, penggaris, selain

alat yang sudah disebutkan tadi, air sangat diperlukan untuk mencapai

batas-batas keplastisitasan tertentu.

Gambar 14. Alat-alat yang digunakan untuk pembentukankarya keramik.

(Sumber: Dokumentasi Tia Mizaqi, 2016)

Page 11: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

57

6. Pengeringan

Karya keramik yang sudah melalui proses pembentukan kemudian

dikeringkan sebelum dilakukan pembakaran. Pada waktu karya keramik

sedang mengalami proses pengeringan, air pembentuknya mengalami proses

penguapan sampai barangnya menjadi kering, hingga karya keramik

mengalami penyusutan menjadi lebih kecil.

Benda-benda yang akan dibakar harus dikeringkan terlebih dahulu,

karena jika masih basah sedikit pun mungkin akan terjadi ledakan uap air

waktu dibakar. Beberapa jenih tanah mempunyai angka susut yang tinggi tapi

ada juga yang angka susutnya kecil. Umpanya tanah stoneware susut

keringnya sekitar 5%, badan terracotta 3%, sedang tanah gerabah

(earthenware) susut keringnya sekitar 10%. (Astuti, 2008: 49).

Cara yang dilakukan untuk pengeringan yaitu dengan mengangin-

anginkan karya dalam ruangan selama kurang lebih 1 – 2 minggu. Simpan

keramik yang telah jadi pada tempat yang tidak terkena sinar matahari

langsung agar proses pengeringan tidak terlalu cepat dan lebih merata.

Setelah cukup kering, karya masuk pada pada proses pembakaran.

Page 12: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

58

Gambar 15. Pengeringan Karya.(Sumber: Dokumentasi Tia Mizaqi, 2016)

7. Pembakaran Biscuit

Pembakaran biskuit merupakan pembakaran dengan suhu kurang

lebih 800°C-900°C, proses pembakaran ini sangat penting karena pada saat

proses pembakaran sedang berlangsung badan keramiknya sedang mengalami

proses perubahan dari satu keadaan lain dengan berbagai akibatnya. dimana

karya tersebut menjadi keras, kuat, tidak hancur oleh air dan juga dapat

menghasilkan warna.

Hal yang perlu diperhatikan antara lain ialah penyusunan benda untuk

pembakaran biskuit harus dilakukan secara hati-hati karena benda yang akan

dibakar masih dalam kondisi mentah sehingga cukup rapuh untuk dipindah-

pindahkan.

Page 13: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

59

Sebelum pembakaran biscuit dilakukan ada beberapa tahap

pembakaran yaitu yang pertama adalah tahap pemanasan atau babak

menghilangkan uap air. Pemanasan ini dilakukan guna menghilangkan sisa

air dalam karya. Pembakaran pada babak ini suhu panas api harus dinaikkan

secara perlahan-lahan, dan tidak boleh langsung besar dengan maksud agar

air dapat diuapan melalui pori-pori benda keramik, jika panas terlalu cepat

meningkat kemungkinan uap air tidak dapat keluar segera dari pori-pori

tresebut sehingga dapat menimbulkan letusan pada karya. Suhu pembakaran

untuk babak ini dari awal sampai mancapai 200°C yang di capai sekitar 2-3

jam.

Pada suhu 200°C babak pemanasan ini berakhir dan mulai langsung

pada tahap penggelasan. Suhu penggelasan dimulai dari suhu 200°C sampai

800°C. Setelah suhu pembakaran telah tercapai 800°C dan benda keramik

telah matang, maka seluruh pembakaran dipadamkann dan tungku dibiarkan

menjadi dingin. Tungku dibiarkan tertutup sampai benda-benda dapat diambil

dari dalam tugku dengan tangan.

Page 14: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

60

Gambar 15. Thermocouple suhu bakar biscuit.(Sumber: Dokumentasi Tia Mizaqi, 2016)

8. Pengglasiran

Glasir adalah suatu macam gelas khusus yang diformulasikan secara

kimia, agar melekat pada permukaan tanah liat dan dapat melebur kedalam

badan tanah liat waktu dibakar. Pengglasiran ialah mengaplikasikan glasir

pada permukaan karya keramik yang masih dalam keadaan mentah atau

sudah dibiskuit.

Proses pengglasiran terdiri dari tiga tahap yaitu penyiapan slip glasir,

penyiapan barang yang akan diglasir dan teknik pengglasiran. Penyiapan

yang pertama dimulai dengan membuat campuran bahan glasir. Campuran

yang digunakan pada proses pembakaran glasir ini menggunakan Plumbun

Oksida (PbO) yang bertujuan untuk menurunkan titik kematangan glasir.

Page 15: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

61

Sedangka nuntuk menghasilkan warna, pada glasir harus dicampur kanoksida.

Bahan yang digunakan dalam proses pengglasiran adalah

Formula A B C D E F

PbO 4 5 7 8 6 9

Kaolin 2 3 2 1 3 6

Al2O3 2 2 1 1 2 3

Kuarsa 2 - - - - -

CuO2 2,5 - - - 2,5 -

TiO2 - 4 - - - -

MnO2 - - - - - -

FeO2 - - 0,6 1,4 - 0,6

Gambar 18. Tabel perbandingan bahan glasirSumber : Dokumentasi Tia Mizaqi, 2016

Penulis menggunakan formula B pada tabel tersebut karena memliki

warna yang cocok untuk karya, untuk perbandingannnya sebagai berikut:

Load Manie : x 100 = 0,25

Kaolin : x 100 = 0,15

Felspard : x 100 = 0,1

Tin Oxside : x 100 = 0,2

Jumlah = 0, 7 gr+

Page 16: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

62

Kemudian hasil yang diperoleh dari formula B diperbanyak untuk

proses pengglasiran karya

Load Manie : 0,25 x 2.500 = 625

Kaolin : 0,15 x 2.500 = 375

Felspard : 0,1 x 2.500 = 250

Tin Oxside : 0,2 x 2.500 = 325

Jumlah = 1,575 kg

Berbeda dengan glasir, pewarnaan oksidasi hanya mencampur 2

bahan yaitu Plumbun Oksida (PbO) dan salah satu bahan oksidasi.

Formula A: Plumbun Oksida 1000g x 10% Copper

Okside (CuO2)

Formula B: Plumbun Oksida 1000g x 10% Cobalt

(Co)

Formula C: Plumbun Oksida 1000g X 10%

Manganese diokside (MnO2)

1000g x x 1000g = 1.100g = 1,1 kg

Bahan-bahan glasir yang sudah ditimbang kemudian dipersiapkan

untuk dicampur dengan air sehingga menjadi adonan yang cukup kental.

Bercampurnya bermacam-macam bahan glasir dengan baik membantu

menaikkan daya lembur dan untuk ini semua bahan dalam glasir perlu

dicampur seluruhnya. Mencampur dan menggiling dapat dilakukan dengan

+

Page 17: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

63

ballmill, yaitu tabung tertutup yang dapat diputar, 1/3 tabung diisi oleh batu-

batu kecil berbentuk bulat yang dibuat dari bahan flint (sejenis pasir kuarsa).

Gambar 16. Pencampuran bahan Glasir(Sumber: Dokumentasi Tia Mizaqi, 2016)

Bahan gelasir dan air yang cukup dimasukkan didalamnya dan ditutup

rapat-rapat. Kemudian tabung diletakkan pada alat/mesin yang dapat

berputar/menggiling bahan glasir itu selama kurang lebih 1 – 2 jam. Dalam

ballmill batu-batu kecil tersebut bercampur dengan lainnya dan menggiling

mase glasir. Bahan-bahan yang telah selesai digiling kemudian dipersiapkan

untuk disaring pada saringan 20 mesh dan setelah itu glasir siap untuk dipakai

pada karya.

Page 18: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

64

Gambar 17. Penggilingan Campuran Glasir dengan Ballmill(Sumber: Dokumentasi Tia Mizaqi, 2016)

Karya yang akan diglasir harus dibersihkan dahulu sehingga tidak ada

kotoran yang mengganggu melekatnya glasir, seperti debu dan minyak.

Pembersihan kotoran dari karya yang akan diglasir ini dengan cara di

bersihkan langsung dengan menggunakan spons atau kuas sampai tidak ada

kotoran yang menempel. Penulis menggunakan teknik tuang dalam

mengaplikasikan glasir pada karya keramik.

Page 19: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

65

Gambar 18. Proses Pemberian Warna Glasir(Sumber: Dokumentasi Tia Mizaqi, 2016)

9. Pembakaran Glasir

Barang keramik bakar biscuit yang telah dilapisi bahan glasir lalu

dibakar pada suhu yang dibutuhkan untuk mematangkan bahan glasirnya,

sehingga barang tersebut tidak tembus air. Suhu untuk pembakaran glasir ini

mencapai 1080°C dalam waktu pembakaran 6-8 jam.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum pembakaran glasir adalah saat

menata, sebelum dimasukan kedalam tungku, karya harus diberi jarak dan

Page 20: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

66

tidak boleh berdekatan atau saling tempel karena akan berakibat merekat kuat

dan sulit untuk dipisahkan serta dapat merusak karya.

Pengaturan luaran api tidak kalah penting dalam pembakaran ini,

setiap 10 menit luaran api harus dicek agar mengetauhi kapan waktu untuk

menaikan atau menurunkan luaran api tersebut. Pada pembakaran glasir ini

api ditahan selama 10 menit pada suhu 1080ᵒC.

Gambar 15. Thermocouple suhu bakar Glasir.(Sumber: Dokumentasi Tia Mizaqi, 2016)

10. Penyajian

Penyajian karya merupakan salah satu hal terpenting dimana karya

tersebut dipamerkan untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi.

Penyajian karya yang baik dapat mempengaruhi nilai estetik pada karya dan

dengan penyajian yang tepat karya dapat terlihat lebih indah.

Page 21: III. METODE PENCIPTAAN - abstrak.ta.uns.ac.id filetema ketupat dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Kehadiran ketupat bukan hanya sekedar hidangan khas lebaran, tetapi keberadaannya

67

Hal yang harus diperhatikan dalam penyajian karya (display) adalah

penatannya yang harus disesuaikan dengan ruang (space), tempat meletakkan

karya serta tambahan aksesoris.

Penyajian pada Tugas Akhir kali ini dibagi menjadi lima kelompok,

dimana satu kelompok merupakan satu judul karya, satu judul karya dengan

judul yang lain terdapat perbedaan jumlah. Total karya ada 16 karya. Karya

pertama berjumlah 3 buah, karya kedua berjumlah 3 buah, karya ketiga 2

buah, karya keempat ada 2 buah dan yang karya terakhir berjumlah 6 karya.