iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ......

40

Upload: dangdiep

Post on 11-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan
Page 2: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan
Page 3: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

SALA

M B

AK

TI

Daftar Isi

No.286THXXIIOktober - Desember 2015

Salam BaktiIftitahLaporan UtamaLaporan KhususLaporan KhususLaporan KhususEnglish CornerBerita KanwilBerita KankemenagJendela MadrasahPsikologiKesehatanCerpen & PuisiProfil RemajaRenunganBuka BukuDapur KitaTTS

3458

1012131420253031323435363738

Hal. 5Laporan Utama

Hal. 10Laporan Khusus

SEKATEN

SLEMAN JUARA UMUM PERKASIMA

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, BAKTI dapat kembali menyapa pembaca di penghujungbtahun ini. Tentu semuanya

hanya berkat ridho Ilahi yang telah memberikan begitu banyak nikmat kesehatan dan kesempatan

kepada kita semua, sehingga mampu menyelesaikan segala kewajiban. Semoga BAKTI edisi pamungkas 2015 ini menjadi penanda rasa syukur kita. Amin.

Tampil tiga bulanan tentu merupakan tantangan tersendiri. Pasalnya segenap awak redaksi dituntut

meramu dan menampilkan berita-berita yang terjadi selama tiga bulan. Keterbatasan tenpat bertemu

dengan derasnya arus informasi baik ragam berita maupun artikel yang hendak disuguhkan. Untuk itu

kami mengambil sikap, bahwa BAKTI meruoakan kliping perjalanan dinas segenap satker di lingkungan

Kanwil Kemenag DIY.Untuk informasi yang terbaru pembaca dapat kunjungi website kami di yogyakarta.

kemenag.go.id.

Melalui kesempatan ini pula kami mengundang pembaca untuk menyambangi stand Kemenag DIY di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2015 Alun-alun

Utara Yogyakarta. Informasi tentang haji, madrasah, pondok pesantren, juga bagi-bagi Alquran dan buku

ada di sana. Kami nantikan kunjungan anda.

Tak lupa kami mengucapkan Selamat Tahun Baru Masehi 2016. Semoga kita dapat arungi kehiduoan

yang lebih baik dati 2015. Membawa keberkahan dan kebaikan bagi semua pihak. Menyelesaikan pelbagai

tanggung jawab pribadi, kedinasan, dan sosial-masyarakat.

Terima kasih. Salam hangat bagi anda semua.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Page 4: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

IFTITAH Laporan Utama

4 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 5BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

U ntuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, masyarakat Yogyakarta memiliki upacara kebudayaan yang telah dilanggengkan ratusan

tahun. Upacara tadi adalah sekaten. Kata “sekaten” berasal dari “syahadatain” yang berarti dua kalimat syahadat. Yakni sebuah perjanjian ijab-qobul antara seorang hamba dengan Sang Khalik, Allah SWT.

Seiring berkembangnya zaman maka perayaan sekaten juga ditandai dengan dibukanya Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS). Ibarat pepatah di mana ada gula di situ ada semut, maka banyak penjual menjajakan dagangannya. Mulai dari penjual yang hampir terpinggirkan seperti endog abang, kapal othok-othok, hingga yang modern seperti arena bom-bom car dan pakaian serta perlengkapan rumah tangga.

Sekaten merupakan buah karya kreativitas dari Walisongo khususnya Sunan Kalijaga. Beliau memang dikenal sebagai juru dakwah yang sangat mengapresiasi kebudayaan Jawa. Maka untuk menarik simpati masyarakat waktu itu, beliau memainkan instrumen gamelan Jawa yang kelak dinamai Kyai Nogowilogo dan Kyai Gunturmadu.

Pada tanggal 5 Mulud (Rabbiulawal) kedua perangkat gamelan itu dikeluarkan dari tempat penyimpanannya yakni bangsal Sri Manganti ke Bangsal Ponconiti yang terletak di Kemandungan Utara (Keben). Kemudian menjelang tengah malam, kedua perangkat gamelan yang memiliki laras suara merdu itu diarak menuju pelataran Masjid Gedhe Kauman, tepatnya di sisi utara dan selatan. Prosesi arakan disertai oleh pasukan abdi dalem dan prajurit Keraton berseragam lengkap.

Dulu pada saat Sunan Kalijaga memainkan gamelan tersebut, banyak masyarakat berbondong-bondong untuk melihat. Masyarakat mesti melewati parit sebagai simbol wudhu (penyucian diri). Lalu sebagai ‘tiket’ mendengarkan alunan gamelan dari jarak dekat, masyarakat diminta untuk membaca syahadatain. Sejurus kemudian Sunan Kalijaga memberikan petuah ataupun nasihat moral yang bersumber dari ajaran agama Islam.

Begitulah Sunan Kalijaga menyebarkan nilai moral, menebar benih-benih dakwah bagi masyarakat yang waktu itu sebagian besar masih menganut animisme ataupun dinamisme. Sunan Kalijaga bukannya antipati, tetapi justru mengakomodir dan mampu memanfaatkan seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah. Hal ini jelas menyiratkan keluasan, kewaskitaan dan kedalaman ilmu yang dimilikinya.

Sedang hari ini kita melihat tak sedikit juru dakwah yang terkesan mau menang sendiri. Cenderung kaku dan mengklaim pendapatnya sendiri yang paling benar. Bahkan tak jarang begitu enteng mengkafirkan pihak lain. Dakwah model semacam ini, bukannya menyejukkan dan menentramkan umat, namun justru menampilkan citra dakwah yang menyeramkan. Padahal sejatinya tidak. Dakwah adalah ajakan moral yang mesti disampaikan dengan lemah lembut (bil-hikmah). Ada ketegasan di sana, namun ketegasan itu ada di ranah aqidah dan tauhid. Seruan amar ma’ruf nahi munkar mesti disampaikan dengan kesejukan, keterbukaan, dan tidak menghakimi pihak lain.

Pesan dakwah paling esensial dalam perayaan sekaten adalah agar kita mampu untuk mencoba meneladani Nabi SAW. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa beliau diutus untuk memperbaiki akhlak manusia. Beliau merupakan nabi penutup zaman yang mendapat tugas untuk membawa manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman penuh cahaya Ilahiyah. Pertanyaannya, apakah kita sudah meninggalkan kejahiliyahan dalam arti sebenarnya?

Maka perayaan sekaten dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW seyogianya dijadikan ajang refleksi pencerahan spiritual. Bahwa perayaan sekaten itu baik, namun jauh lebih mulia bagi kita untuk mencoba meneladani sosok dan akhlak Nabi SAW. Pesan dakwah sekaten dan Maulid Nabi SAW begitu bermakna di tengah kegersangan spiritual umat belakangan ini yang menggejala mulai dari tingkatan akar rumput sampai elite di piramida kekuasaan.

Esensi Dakwah Perayaan SekatenOleh: H. Arief Gunadi

Page 5: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

S emula, Demak yang bernama Bintara dan dikelilingi hutan belantara, dirintis menjadi sebuah perkampungan dan sekaligus tempat mempelajari agama Islam. Kemudian Bintara menjadi

wilayah Kadipaten di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Brawijaya V, ayah Raden Patah dan mengangkat anaknyan itu menjadi Adipati.

Seiring dengan perjalanan waktu, Majapahit mengalami kemunduran akibat konflik kekuasaan antar kerabat kerajaan, terutama dalam masa kepemimpinan Brawijaya VI, maka Raden Patah bersama para wali yang ada di Kadipaten Bintara mengambil kesempatan untuk memproklamirkan berdirinya Kesultanan Demak Bintara dan Raden Patah menjadi Raja atau Sultan yang pertama (1481-1518M).

Sebelum Kesultanan Demak Bintara berdiri, di daerah ini telah terlebih dahulu dibangun sebuah masjid besar (Candrasengkala Lawang Trus Gunaning Janma menyebutkan tahun 1479M) yang proses pembangunannya didukung penuh oleh para wali sanga. Sejak berdiri, Masjid yang sekarang kita kenal sebagai Masjid Agung Demak, di samping sebagai tempat ibadah juga sekaligus dijadikan sebagai pusat penyebaran Islam.

Setelah berdirinya Kesultanan Demak Bintara, kebaradaan Masjid Agung dengan program penyebaran agama Islam menjadi lebih leluasa dan terancana. Hal tersebut tentu tidak lepas dari hadir Raden Patah, Raja pertama Demak, yang merupakan seorang ulama dan cukup menguasai ajaran Islam.

Sekaten yang selama ini kita kenal ada di

Yogyakarta dan Solo, tidak dapat dilepaskan dari apa yang pernah

ada di Kesultanan Demak. Kesultanan

Demak, yang didirikan pada tahun 1481 oleh

sebuah kolaborasi para ulama yang didominasi

wali sanga, memang memiliki tujuan utama

untuk dakwah dan menyebarkan agama

Islam.

IFTITAH Laporan Utama

4 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 5BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 6: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Siapa Raden Patah?

Menurut berbagai sumber, Raden Patah yang bernama asli Pangeran Jimbun adalah putra Brawijaya V yang lahir dari rahim seorang ibu berkebangsaan Cina. Ibu Raden Patah adalah seorang putri yang dikirim Kaisar Yan Lu dari Dinasti Ming sebagai persahabatan dengan Majapahit yang saat itu dikuasai Raja Brawijaya V.

Brawijaya V menjadikan sang putri kiriman Kaisar Yan Lu sebagai istri dan dicatat bahwa sang putri sangat baik dalam memberikan pelayanan kepada sang raja. Hal ini membuat permaisuri (yang berasal dari Champa) tidak menyukainya, apalagi Brawijaya lebih banyak tunduk pada kemauan putri Cina ini.

Akibat desakan permaisuri dan kerabat dekat kerajaan, akhirnya Brawijaya V dengan berat hati mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, padahal saat itu sang putri sedang mengandung anak Brawijaya. Putri dikirim kepada Arya Damar, seorang Adipati di Pelembang, sebagai hadiah.

Setelah lahir, Raden Patah memperoleh pendidikan yang berlatar belakang kebangsawanan di Palembang selama hampir 20 tahun. Setelah itu, bersama adiknya dari ayah Arya Damar, Raden Patah merantau ke Jawa atau tepatnya di Tuban pada tahun 1419M. Lalu selanjutnya pergi ke Ampel Denta.

Di Ampel Denta, Raden Patah bersama beberapa pemuda lainnya seperti Raden Paku (Sunan Giri), Raden Kosim (Sunan Drajat), Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) dan sejumlah lainnya mendalami agama Islam. Selama belajar di Ampel Denta, Raden Patah sempat pula bertemu dangan Laksamana Cheng Ho atau juga dikenal sebagai Dampo Awang, seorang panglima dari Cina yang telah memeluk Islam.

Setelah mendalami ajaran Islam di Ampel Denta dirasa cukup, maka Sunan Ampel, sang guru Raden Patah, memerintahkan muridnya itu untuk menjalankan tugas menyebarkan Islam ke wilayah barat dan dipilihlah wilayah Glagah Wangi atau dikenal dengan Bintara. Pelaksanaan tugasnya berhasil dan Bintara menjadi perkampungan (Islam) yang besar dan luas, yang selanjutnya menjadi Kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit dan selanjutnya menjadi Kesultanan Demak.

Sekaten Demak, Yogyakarta dan Solo

Sejak awal berdiri, Kesultanan Demak Bintara telah mengukuhkan dirinya sebagai pusat penyebaran agama

Islam. Hal tersebut bukan hanya untuk wilayah Demak saja, tapi sampai ke seluruh Jawa bahkan sebagian Sumatera dan Kalimantan.

Untuk wilayah Demak, dakwah dilakukan secara persuasif dan melalui pendekatan budaya. Di satu sisi, pada masa itu masyarakat pada umumnya haus hiburan dan di sisi lain, hiburan yang ditawarkan adalah jenis yang sangat disukai masyarakat, apalagi jika bertalian dengan Kesultanan. Hal lainnya adalah bahwa kegiatan ini diprakarsai oleh para ulama (wali sanga) yaitu sosok-sosok yang sangat mereka percayai dan kagumi.

Pusat kegiatannya adalah di serambi dan halaman masjid Agung dan hiburan yang disiapkan gamelan dan rebana, hiburan sederhana (dan mungkin kurang diminati) oleh masyarakat sekarang, tapi begitu disukai masyarakat kala itu. Waktunya juga tidak terbatas, kecuali kemudian diketahui, pada masa Kesultanan Mataram hanya diselenggarakan pada bulan rabiul awal dengan sekaligus memperingati hari kelahiran pembawa Islam Muhammad Rasulullah Saw.

Ketika masyarakat berkumpul, hiburan gamelan dan rebana terus dibunyikan dan pada puncaknya para wali menyampaikan dakwahnya. Penyampaian wali yang bijak dan berkait dengan kejenuhan masyarakat tentang ajaran-ajaran yang telah ada sebelumnya, maka ajaran Islam yang disampaikan lengkap yang meliputi ekonomi, sosial, politik dan budaya, membuat masyarakat yang belum memeluk Islam menjadi tertarik.

Ketertarikan ini, membuat para wali sanga dan ulama lainnya pada waktu itu, melanjutkan langkahnya yaitu dengan menuntun bacaan syahadatain (dua kalimah syahadat) sebagai pembuka jalan memperbaharui agama menjadi pemeluk Islam. Syahadatain inilah yang kemudian menjadi sebuah istilah dengan sebutan Sekaten untuk prosesi peringatan hari kelahiran Rasulullah Saw. pembawa dan penyebar Islam.

Dijelaskan, memang ada beberapa versi sebagai kata asal sebutan sekaten. Selain syahadatain yaitu dua kalimah syahadat yang harus diucapkan oleh seseorang yang ingin menjadi pemeluk Islam, juga ada yang menyebutkan berasal dari istilah sahutain, sakhatain, sekati atau sekat. Istilah-istilah ini juga mempunyai arti tersendiri. Namun, masyarakat pada umumnya lebih mendekatkannya pada kata asal syahadatain, sesuai sejarah dakwah yang terkandung di dalamnya.

Pada kegiatan lanjutan di Yogyakarta dan Solo, Sekaten hanya diselenggarakan pada saat memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Prosesi antara

LAPORAN UTAMA Laporan Utama

6 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 7BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 7: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Sekaten Yogyakarta dan Solo, juga hampir sepenuhnya sama, termasuk tujuannya yaitu dakwah Islam pada puncak kegiatannya.

Namun jika kita menyaksikan sekaten berlangsung selama satu bulan di alun-alun utara dengan berbagai kegiatan seperti ekonomi, budaya, permainan dan berbagai hiburan lainnya, sesungguhnya itu bukanlah sekaten yang sesungguhnya. Memang di dalamnya juga ada dakwah Islam melalui ceramah agama yang disampaikan narasumber yang diagendakan oleh Kementerian Agama, tapi suara dakwahnya kalau seru dibanding suara dari panggung hiburan dan berbagai kegiatan lain dalam ”Pasar Malam Sekaten”.

Nah, sekaten yang sesungguhnya tetap bermuara pada partisipasi dan sakralitas yang berasal dari Keraton. Prosesnya dimulai dari keluarnya dua gamelan pusaka yaitu Kyai Nogowilogo dan Kyai Gunturmadu dari tempat penyimpanannya (Miyos Gangsa) menuju Pancaniti. Kemudian pada tanggal 6 Rabiul Awal dengan iring-iringan prajurit keraton, kedua gamelan ini dibawa menuju Masjid Agung di alun-alun Utara.

Penempatan kedua gamelan ini juga diatur secara spesifik yaitu Kyai Nogowilogo di pagongan sisi utara dan Kyai Gunturmadu di Pagongan sebelah selatan Masjid Agung. Kedua gamelan ini akan dimainkan secara bersamaan mulai tanggal 6 sampai tanggal 11 Rabiul Awal atau bulan Mulud. Pada saat-saat kedua gemelan ini dimainkan, diharapkan masyarakat berkumpul dan selanjutnya disampaikan dakwah, seperti yang berlangsung di Kesultanan Demak Bintara dan sejak Sultan Hamengku Buwono I di Kesultanan Mataram.

Menurut tradisi, pada tanggal 11 Rabiul Awal, Sultan beserta segenap kerabat Keraton, ikut hadir di Masjid Agung. Setelah shalat isya, rombongan Keraton ini duduk di serambi masjid untuk mendengarkan dakwah dan pembacaan silsilah dan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW. yang disampaikan oleh ulama dihadapan masyarakat yang hadir.

Oleh karena target sekaten adalah penyampaian dakwah Islam, maka kehadiran Sultan bersama kerabat Keraton menjadi penting, karena akan memberi pengaruh besar bagi kehadiran masyarakat. Sultan beserta kerabat kembali ke Keraton menjelang tengah malam setelah dakwah berlangsung. Demikian juga kedua gemelan yang selama seminggu berada di Masjid Agung, dibawa ke Keraton untuk dikembalikan (Kondur Gongso) ke tempat penyimpannya semula.

Pada perkembangan penataan kegiatan sekaten, maka acara puncaknya (baik di Yogyakarta maupun di

Solo), ditandai dengan Grebeg Muludan pada pukul 08.00-10.00 WIB tanggal tanggal 12 Rabiul Awal (di Solo disiapkan 2 gunungan yaitu Gunungan Kakung dan Gunungan Putri). Sedangkan satu gunungan yang berukuran cukup besar.

Di Yogyakarta, tradisi gunungannya (Grebeg Muludan) dikawal oleh 10 bregada prajurit Keraton antara lain Wirabraja, Ketanggung, Patangpuluh, Dhaheng, Jagakarya, Prawiratama, Nyutra, Mantrijero, Bugis dan Surakarsa.

Gunungan itu sendiri ditata sedemikian rupa dan terdiri dari bahan antara lain : beras ketan, berbagai jenis makanan, buah-buahan dan sayur-sayuran. Gunungan yang dibuat di Istana Kemandungan ini, dibawa ke Masjid Agung melalui Sitihinggil dan Pagelaran. Gunungan yang dilambangkan sebagai upaya pencapaian kesejahteraan Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat dan rakyatnya, setelah didoakan lalu dibagikan kepada masyarakat (untuk meraih berkah dan kesejahteraan di segala aspek kehidupan). Memang belakangan terlihat tidak tertib dan saling berebutan.

Nah, dalam penyelenggaraan sekaten pada zaman dahulu (juga dapat di artikan sama tujuannya dengan zaman sekarang), merupakan gerakan yang berawal dari kegiatan dakwah Islam. Aspek budaya yang terkandung di dalam, dimaksudkan sebagai langkah penarik yang menjadi magnit dalam mengumpulkan masyarakat. Perpaduan kedua hal tersebut, mengantarkan kita untuk menyimpulkan bahwa dalam sekaten ada persuaan antara budaya dan dakwah, terlepas dari sasaran dan pencapaian tujuannya di masa kini.***

Muslihdari berbagai sumber

LAPORAN UTAMA Laporan Utama

6 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 7BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 8: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Kakanwil Prof.Nizar: Peringatan Hari Santri

Bukan Berarti Ciptakan Dikotomi

Perhelatan MQK DIY 2015

Kulonprogo (Inmas DIY)—Presiden Joko Widodo telah memutuskan tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Hal ini dituangkan

dalam Keppres Nomor 22 Tahun 2015. Melalui Keppres ini Pemerintah ingin mengapresiasi perjuangan santri saat perjuangan kemerdekaan Indonesia

khususnya ketika Resolusi Jihad dicetuskan Hadratussyaikh Hasyim Asyari’e pada 22 Oktober 1945.

LAPORAN KHUSUS Laporan Khusus

8 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 9BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 9: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

D emikian ditegaskan Kakanwil Prof. Nizar saat membuka Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) ke VI Tingkat DIY Tahun 2015, Selasa (20/10), di PP Nurul

Haromain, Sentolo, Kulonprogo. Ajang ini diikuti 520 santri dari seluruh pesantren se-DIY. Sebelumnya mereka telah bertanding di tingkat Kabupaten/Kota.

Hadir dalam kesempatan ini selain Kakanwil, Bupati Kulonprogo dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kulonprogo termasuk Kapolres, seluruh Kakankemenag Kabupaten/Kota se-DIY, Kabag TU Zainal Abidin, Ketua PCNU, PDM, dan 830 hadirin lainnya.

Kakanwil menilai adanya ketakutan jika Hari Santri dideklarasikan tentu tidak relevan. “Saat ini tidak ada lagi istilah santri, abangan dan priyayi,” tegas Kakanwil. “Santri memiliki kontribusi panjang terhadap perjuangan bangsa,” imbuh pejabat kelahiran Jepara 21 Maret 1964 itu.

Selain itu Kakanwil sangat mengapresiasi kegiatan MQK karena merupakan tradisi akademiki bagi santri untuk membaca, mengkaji, dan muthola’ah kitab kuning (kutub at turots). “Kitab kuning merupakan elemen penting sebagai bahan ajar sejak lama di pondok pesantren,” jelas Kakanwil sembari mencontohkan Pesantren Krapyak yang dikenal dengan kitab tafsirnya.

Kakanwil juga berharap santri dapat tampil sebagai subyek pembangunan. “Santri saatnya mengasah intelektual, mengolah daya imajinasi sehingga dapat tampil sebagai pemimpin bangsa di masa yang akan datang,” harap Kakanwil yang disambut tepuk tangan hadirin.

Sebelumnya Bupati Hasto menyatakan terima kasih kepada Kanwil Kemenag DIY yang telah memilih Kulonprogo sebagai tempat acara MQK. “Apalagi angka kemiskinan di Kulonprogo capai 21 persen,” kata Bupati. Maka, lanjutnya lagi, semakin sering acara diadakan di Kulonprogo tentu semakin banyak rezeki menghampiri Kabupaten berslogan Binangun ini.

Sementara Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Kabid Pakis Kemenag DIY H. Bardan menerangkan ada 3 marhalah yang dilombakan yakni ula, wustha, ulya. “Dan terdapat 22 majelis yang akan diselenggarakan hingga esok,” kata H.Bardan.

Untuk hasil musabaqah, Kafilah Bantul layak berbangga diri. Pasalnya nyaris berturut-turut dalam ajang MQK selalu tampil sebagai yang terbaik. Seperti yang terlihat saat penutupan MQK, Rabu (21/10). Lagi-lagi kafilah Bantul mampu memborong kejuaraan terbanyak dibanding 4 kabupaten/kota lainnya.

Kabid Bardan Usman pun menyerahkan tropi Juara Umum kepada kafilah Bantul yang diwakili Kasi Pondok Pesantren Kankemenag Bantul H. Fathurrohim, S.Ag. (bap/and)

Santri saatnya mengasah intelektual, mengolah daya imajinasi sehingga dapat tampil sebagai pemimpin bangsa di masa yang akan datang

LAPORAN KHUSUS Laporan Khusus

8 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 9BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 10: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Sleman Juara Umum Perkasisma II

Sleman – Kontingen Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman berhasil meraih juara umum Perkemahan Pramuka Siswa Madrasah (Perkasisma) II tingkat tsanawiyah yang diadakan bidang Pendidikan Madrasah (Dikmad) Kanwil Kementerian Agama DIY di bumi perkemahan Sinolewah

Cangkringan Sleman, Sabtu (14/11).

LAPORAN KHUSUS Laporan Khusus

10 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 11BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 11: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

K abid Dikmad Drs. H . Noor Hamid ,M.Pd.I didampingi kasi Kesiswaan Fahrudin M.A menyerahkan trofi juara

umum kepada kasi Dikmad Kemenag Sleman Drs. H. Abdul Haris Nofika, M.Pd disaksikan peserta perkasisma.

Dalam amanatnya, Noor Hamid berpesan kepada siswa untuk tidak berbanyak alasan jika ingin sukses. “Orang yang gagal memiliki 1000 alasan. Sedangkan orang sukses hanya memiliki satu alasan, yaitu tidak ada alasan,” katanya.

“Ada 3K yang dapat menopang kesuksesan adik-adik,” tambah Noor Hamid. Pertama, komunikasi. Untuk menunjang komunikasi, salah satu caranya adalah kita perlu mempelajari berbagai macam bahasa asing. “Apalagi kalian adalah generasi muda yang akan melanjutkan pembangunan bangsa,” ujarnya.

Kedua, kesempatan. Noor Hamid berpesan agar para siswa dapat menggunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya. “Gunakan waktu sedisiplin mungkin untuk belajar,” pesannya.

Dan yang ketiga adalah komitmen. “Kita harus menjaga dan mematuhi apa yang telah disepakati bersama demi meraih kesuksesan,” tegas Noor Hamid. Acara yang diikuti 1088 peserta dari 75 Madrasah Tsanawiyah (MTs) di DIY ini resmi ditutup oleh Noor Hamid dengan pelepasan tanda peserta secara simbolis.

Kasi Kesiswaan Fahrudin, M.A menjelaskan bahwa selama 4 hari, Rabu-Sabtu (11-14/11), peserta mendapat kegiatan perkemahan yang berorientasi penanaman dan peningkatan mental spiritual, pengetahuan, wawasan, keterampilan serta kepedulian sosial yang dikombinasikan dengan kegiatan lomba, guna merangsang dan memotivasi siswa madrasah untuk berprestasi. (and)

Sleman Juara Umum Perkasisma II

Galeri Kegiatan Perkasima

LAPORAN KHUSUS Laporan Khusus

10 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 11BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 12: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

LAPORAN KHUSUS English Corner

12 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 13BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Kendari (Inmas DIY)—Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi tuan rumah Festival Kraton Nusantara dan Masyarakat Adat Nusantara serta Festival Seni Qasidah Berskala Besar Tingkat Nasional ke XX. Acara malam pembukaan dipusatkan di Gedung Eks-MTQ Jalan Ahmad Yani, Kota Kendari, Sultra, Kamis (12/11).

Hadir dalam kesempatan ini Gubernur Sultra HM. Nur Alam, S.E, M.Si, Delegasi Kerajaan Malaysia, Brunei, Pakistan, China dan seluruh Kasultanan Nusantara, serta Forkominda Provinsi Sultra. Juga Kakanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia. Dari DIY hadir langsung Kakanwil Kemenag Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag dan istri Hj. Farichah Nizar Ali, S.Pd.I, Kabid Penais Zawa Drs. H. Masrudin, M.PdI, dan Kasubbag Informasi dan Humas H. Arief Gunadi, S.Ag, M.PdI.

Gubernur Nur Alam dalam sambutannya mengajak masyarakat Sultra untuk mengambil hikmah sebesar-besarnya dalam acara ini. “Kita akan melihat pertunjukan sarat budaya dan reliji Islami karena Allah itu indah dan menyukai keindahan,” ujarnya. “Dalam kesempatan ini kami juga mengundang masyarakat adat seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Selain itu, masih menurut Gubernur, kegiatan seperti ini juga termasuk realisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sultra. “Kepada peserta Festival Seni Qasidah Nasional laksanakan lomba dengan penuh suportivitas. Penilaian dewan juri lakukan dengan obyektifitas yang tinggi. Karena ini adalah kehormatan bagi pemerintah daerah Sultra,” harap Gubernur.

Sementara Ketua Panitia penyelenggara H. Lukman Abunawas dalam laporannya menyebut, peserta Festival Kraton adalah para raja mulia nusantara. “Festival Kraton terdiri dari kirab budaya dan seminar raja nusantara untuk meningkatkan kecintaan kepada budaya nusantara,” ujar Lukman Abunawas. Sedang Festival Qasidah Nasional mempertandingkan lomba qasidah klasik, islami dan vokalis bintang qasidah. Acara pembukaan terbilang cukup spektakuler. Kendati batal dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, sepertinya tak mengurangi animo masyarakat Kendari untuk menyaksikan pembukaan. Terbukti ribuan warga tetap padati acara hingga akhir. Hiburan yang ditampilkan mulai tari kolosal hingga atraksi band Ibukota Wali. (bap)

Meriahnya Pembukaan Festival Qasidah Nasional ke XX

Page 13: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

D ecember is a month that is identical with holiday. It is the end of

the year and the children (students) will have their long holiday after having the first semester tests. They will have about two-week holiday and they are happy for that. It is important for the parents to think about what their kids can do to spend their holiday, so that they will not only waste their holiday time to do useless things. One useful and interesting activity that can be prepared by all parents, by all of us for their children is reading.

Reading is one of the most important thing to do not only in academic fields but also in human life. That is why the first command from the Almighty for our Prophet Muhammad SAW is ‘IQRA’, ‘READ’. Mikulecky and Jeffries (1996, p.1) state that through reading, people are not only able to get knowledge and pleasure but also strengthen and expand their knowledge. Therefore, the parents will lose nothing though they should spend more money for buying books or

other reading materials for their children. Buying books for the children to fill their holiday with reading is such kind of long-life investment. If we do not want to spend too much money for buying books, we can take our children to public libraries and ask them to choose the books they want to read. Do it several times during the holiday. Surely, reading in this modern era can be done differently. We can access not only the printed materials as our reading materials, but also access e-library, e-books, or other sources of reading texts from the internet. This way will save lot of money. Don’t forget to select them in order to supply save reading materials for our children. It also becomes the parents’ responsibility, then, to guide the children when they are reading.

It is important to know for the parents that reading is very important for their children in developing their personality and knowledge. In doing so, the parents should provide appropriate reading sources for their children.

Appropriate reading sources will also make the children develop their imagination. It will make the children have big dreams that will encourage them to make them come true. The knowledge that the children get from reading various sources will becomes such kind of important cognitive information. This information will be very useful for the children, for their brains in analyzing, synthesizing, and evaluating the new information comes day by day in their life (Suyanto, 2008, p.63).

Finally, let’s start over. Let’s begin reading culture on the coming long holiday. Don’t forget to use and spend your holiday time to read and read. Don’t waste the time to do useless things. We all hope the best future for all. Have a nice holiday and let your parents know what interesting books or stories you read!

By :Ruslina Tri Astuti, M.Pd.B.I (MTs Negeri Yogyakarta II)

Reading Holiday &

LAPORAN KHUSUS English Corner

12 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 13BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 14: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Yogyakarta (Inmas)—Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Rabu (28/10), hadiri Dialog Bersama Cegah Terorisme yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Gedung Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta. Hadir selain Menag, Kepala BNPT Komjen (Pol) Saud Usman Nasution, Wakil Ketua MUI Yunahar Ilyas, Kakanwil Kemenag DIY Prof. Nizar Ali, sejumlah pejabat dan tokoh lintas agama termasuk Ketua Forum Persaudaraan Umat Beragama (FPUB) KH. Abdul Muhaimin. Ribuan peserta yang sebagian besar terdiri dari mahasiswa dari PTN dan PTS, organisasi kepemudaan, karang taruna dan Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah, serta komunitas dunia maya.

Awali sambutan, Menag mengajak seluruh hadirin mengingat kembali momentum Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 silam. “Saya teringat 87 tahun lalu ketika di tengah-tengah keragaman tapi kaum muda saat itu berhasil merajut keanekaragaman bangsa,” kata Menag di awal sambutannya. Kini generasi muda hadapi tantangan yang tidak lebih kecil. “Kaum muda ditantang harus mampu menyikapi aneka persoalan hukum, sosial, budaya saat ini,” tegas Menag. “Tentu saya apresiasi BNPT yang telah selenggarakan acara pada kesempatan ini,” imbuhnya. Dalam kesempatan ini Menag berbincang lebar terkait Perspektif Keagamaan Yang Toleran dalam Pencegahan Terorisme.

Sesungguhnya dalam perspektif agama, menurut orang nomor satu di jajaran Kemenag itu, radikalisme tidak boleh dicegah. “Yang harus dicegah itu perilaku ekstrim negatif yang dilahirkan dari paham radikalisme,” tukas Menag. “Yang kita perangi dalam konteks kebangsaan adalah tindak kekerasan, ekstrim yang mentolerir tindakan kekerasan,” sambungnya lagi.

Di tiap agama apapun, menurutnya, pasti ada perbedaan. Paham fundamentalisme misalnya, yakni sikap dan semangat ingin menjalani hal-hal mendasar seperti zaman dulu. “Tapi ini merupakan hak sesuai apa yang mereka pahami,” terang Menag.

Dalam kesempatan ini, Menag ajukan pertanyaan mengapa sebagian dari kita melakukan tindakan-tindakan ekstrim? Menurutnya ada dua faktor penyebab. Pertama, sebagian orang diperlakukan tidak adil. “Mereka melihat hukum tidak cukup responsif. Kemudian mereka ingin perubahan sesegera mungkin, ingin jalan pintas,” beber Menag.

Kedua, karena memang tak dapat dimungkiri ada paham keagamaan yang menjustifikasi kekerasan atau aksi teror yang dilakukan. “Dalam Islam kata jihad sering digunakan untuk membenarkan tindakan teror yang ia lakukan,” ujar Menag. Padahal, masih menurut Menag, kata jihad dapat bermakna haji yang mabrur, berbakti kepada orang tua.

“Bahkan bisa pula bermakna menyampaikan kebenaran kepada penguasa yang zalim. Juga memajukan pendidikan, membantu fakir miskin,” urai Menag. Jihad baginya, bermakna sangat luas. “Jihad adalah sungguh-sungguh untuk mewujudkan islam, yakni salam atau kedamaian,” tegasnya menambahkan.

Untuk itu, Kemenag dan BNPT akan membangun kerjasama yang lebih kokoh melalui MoU dalam kesempatan ini. (bap)

Yogyakarta (Inmas) – Warga DIY dikejutkan dan bersedih atas adanya kabar duka yang menyatakan bahwa wakil gubernur DIY Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam IX telah meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Sabtu (21/11). KGPAA Paku Alam IX meninggal karena sakit gangguan pernapasan akut pada usia 77 tahun dan dimakamkan di kompleks pemakaman Astana Girigondo Kulon Progo pada Minggu (22/11).

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didampingi Dirjen Bimas Islam Machasin dan Kakanwil Kemenag DIY Prof. Dr. H. Nizar M.Ag turut menghadiri prosesi pelepasan jenazah KGPAA Paku Alam IX di Puro Pakualaman.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya yang dibacakan Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa semasa hidupnya, almarhum telah menunjukkan

dedikasinya dan menjadi teladan yang baik dalam menjalankan roda pemerintahan bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Duka cita yang mendalam juga disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. “Semoga diterima disisi Allah SWT dan bagi keluarga yang ditinggalkan, mendapat ketabahan dari Allah SWT,” ungkap Joko Widodo. (and)

Hadiri Dialog Bersama BNPT, Menag: Cegah Perilaku Ekstrim Negatif

Menag Hadiri Pelepasan Jenazah KGPAA Paku Alam IX

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

14 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 15BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 15: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Kakanwil Buka Bimtek Implementasi

Kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti

Sleman (Inhum) – Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam memahami kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam (PAI) dan budi pekerti serta mampu menerapkannya dalam proses pembelajaran sehari-hari, Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kementerian Agama DIY mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti angkatan 3 dan 4 di aula Gedung Twins Asri Sleman, Senin (28/9).

Bimtek ini diikuti 100 guru PAI SD se-Kabupaten Sleman dengan narasumber dari pengawas dan guru PAI yang telah lulus TOT tingkat nasional. Demikian disampaikan Kasi PAI pada PAUD dan Pendidikan Dasar, Drs. H. Akhmad Khamim, M.A. Dijelaskan pula bahwa bimtek ini diadakan selama 4 hari, mulai Senin-Kamis (28/9-1/10).

Kakanwil Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag dalam pengarahannya menjelaskan bahwa tolok ukur pendidikan dinilai masyarakat dari hasil Ujian Nasional dan banyaknya siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri. Kakanwil juga memaparkan arah pembangunan pendidikan Islam, yaitu peningkatan dan pemerataan akses pendidikan bagi siswa; peningkatan mutu, relevansi dan daya saing guru; serta peningkatan tata kelola, seperti memiliki jaringan yang luas. “Ketiganya bila didukung dengan manajemen, regulasi, program dan difasilitasi dengan sarana dan prasarana yang baik, pada akhirnya nanti dapat menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, cerdas dan kompetitif,” pungkas kakanwil. (and/win/bap)

Kakanwil Sampaikan 5 Hal Saat Kunker Komisi VIII

DPR RIYogyakarta (Inmas DIY)—Kakanwil

Kemenag DIY Prof.Nizar Ali sampaikan 5 (lima) hal saat pertemuan dengan Komisi VIII DPR RI. Yakni pertama, sejak 2005 belum ada rekruitmen guru agama di sekolah. Kedua, jumlah pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) dari kebutuhan 86 orang baru terpenuhi 54 orang. “Ketiga, dari 54 orang tersebut, baru 26 orang yang mengikuti bimtek Kurikulum 2013,” kata Kakanwil. Keempat, sejauh ini belum ada laboratorium PAI di semua jenjang. Kelima, masih rendahnya kompetensi guru PAI.

Kelima hal itu dikemukakan Kakanwil saat Komisi VIII DPR RI lakukan kunjungan kerja (kunker) ke Yogyakarta, Senin (2/11). Rombongan komisi yang dipimpin Sodiq Mujahid,M.Si itu sebelumnya sempat beraudiensi langsung dengan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Ruang Kerja Gubernur. Pertemuan kemudian dilanjutkan di Gedung Pracimosono, Kompleks Kepatihan.

Hadir mewakili Gubernur, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda DIY Sulistyo. Turut hadir dalam kesempatan ini Kakanwil Prof. Nizar, Kabid Pendidikan Madrasah Noor Hamid, Kabid Pakis Bardan, Kepala Biro Kesra Setda DIY Wijoseno Hario Bimo, dan jajaran pejabat lainnya. Dalam kesempatan ini pula, Kakanwil menyampaikan kabar gembira bahwa prestasi madrasah tak dapat dipandang sebelah mata. “MAN Yogyakarta 1 baru saja meraih gelar Juara Harapan 1 Perpustakan SMA/MA Terbaik tingkat nasional,” tukas Kakanwil.

Sementara, Kabid Dikmad Noor Hamid dalam kesempatan yang sama juga menyatakan, perlu adanya regulasi yang mengatur penyetaraan madrasah dan sekolah. “Selain itu juga perlu adanya kegiatan program dan peningkatan anggaran karena di DIY mulai dari RA hingga MA negeri maupun swasta mencapai 4.000 madrasah,” terang Noor Hamid.

Dari pihak Komisi VIII DPR RI menyatakan bahwa tiap kunjungan kerja ke daerah tentu berguna untuk menentukan kebijakan ke depan. “Momentum ini juga sebagai media kami sampaikan laporan kinerja kepada masyarakat,” ungkap Sodiq Mujahid seraya menjelaskan beberapa panja yang dibentuk komisi guna membahas RUU. Pertemuan siang itu berakhir sekitar 12.30. Rombongan kemudian menuju Pondok Pesantren Sunan Pandanaran yang berada di wilayah utara Yogyakarta. [bap]

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

14 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 15BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 16: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Enam Cara Pengelolaan Harta

Yogyakarta (Inhum) – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) DIY memiliki beberapa program, salah satunya program DIY Sejahtera berupa bantuan modal usaha ekonomi produktif atau Baitul Qirodz. Pada 2014-2015 ada 217 penerima manfaat zakat untuk modal usaha.

Untuk membantu para mustahik (penerima zakat) dalam mengelola harta dan usahanya sesuai ajaran Islam, BAZNAS DIY mengadakan pembinaan mustahik bantuan modal usaha ekonomi produktif di Wisma Batik, Jumat (18/9). Demikian disampaikan Hj. Any Nurul Aini, S.H selaku ketua panitia pembinaan.

Sedangkan kakanwil Kementerian Agama DIY Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag berpesan agar para mustahik dapat mengelola zakatnya dengan baik dan tidak untuk maksiat.

Kakanwil menjelaskan panduan mencari harta, yaitu mencari harta dengan usaha yang halal, mencari harta dengan usaha sendiri, dan larangan mencari harta dengan riba.

Terkait pengelolaan harta, kakanwil memaparkan enam cara yang dapat dilakukan, yaitu pertama, menentukan prioritas pemanfaatan harta. “Perhatikan apakah kebutuhan itu termasuk primer, sekunder, atau tersier. Jangan membebani diri sendiri dengan memaksakan membeli sesuatu melebihi kemampuan,” pesan kakanwil.

Kedua, prinsip halal dan thoyyib dalam konsumsi. Ketiga, menghindari tabdzir dan israf. “Tabdzir bermakna menghambur-hamburkan harta tanpa ada kemaslahatan atas tindakan tersebut. Sedangkan Israf bermakna melakukan konsumsi terhadap sesuatu secara berlebihan,” paparnya.

Keempat, kesederhanaan. Kakanwil menjelaskan kesederhanaan bukan berarti menggambarkan kehidupan dalam level terendah, tetapi diartikan menjauhi pola konsumsi berlebihan atau menjauhi perilaku bermewah-mewahan. “Kesederhanaan adalah jalan tengah dari dua cara konsumsi yang ekstrim, yaitu boros (tabdzir) dan kikir (bakhil),” terang kakanwil.

Kelima, konsumsi sosial. “Selain mengalokasikan untuk konsumsi pribadi, seorang muslim harus pula mengalokasikan pendapatannya untuk konsumsi sosial,” paparnya. Keenam, pemanfaatan harta untuk masa depan. (and/win/bap)

Kakanwil: Kebersamaan itu

Penting

Sleman (Inhum) – Setiap permainan dalam outbound ada aturan mainnya. Begitu juga administrasi dalam pekerjaan kita. Bila ada yang melanggar, diberi sanksi berdasarkan tingkat pelanggarannya. “Saat ini, hukum atau aturan ini kita wujudkan dalam permainan,” kata kakanwil Kementerian Agama DIY Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag saat membuka outbound hukum bagi kepala dan pegawai KUA di lokasi outbound Karangasri Pakem Sleman, Kamis (17/9).

Lebih lanjut kakanwil menjelaskan beberapa manfaat outbound, diantaranya selain kebersamaan, juga aspek penanaman nilai-nilai seperti kejujuran dan sportivitas. “Peserta juga diajak untuk saling berkompetisi demi meraih cita-cita dengan menjunjung nilai-nilai dalam permainan. Hal ini bisa diterapkan dalam pelayanan di KUA, seperti kompetisi melayani tamu dengan baik, mempermudah pelayanan dan tidak berkata kasar kepada publik pengguna layanan,” ungkap kakanwil.

Melalui outbound, tambah kakanwil, sekat komunikasi antara pegawai dengan kepala KUA dapat dihilangkan, sehingga pegawai tidak sungkan menyampaikan persoalan kepada kepala sesuai dengan koridor yang berlaku.

“Yang paling penting adalah aspek kebersamaan,” tegasnya. Kakanwil menceritakan pengalamannya saat mengikuti outbound di Lemhannas, selepas outbound, kedekatan emosional antarpeserta sangat tinggi. Meski peserta outbound adalah para jenderal dan pejabat tinggi dari berbagai instansi, mereka tidak membedakan status dalam berinteraksi.

Sebelumnya, Kasubbag Hukum dan KUB H. Ahmad Fauzi, S.H dalam laporannya menjelaskan bahwa outbound ini merupakan angkatan ketiga, sebelumnya diikuti oleh kepala tata usaha madrasah, pegawai dari Kanwil dan Kankemenag kabupaten/kota. (and/win/bap)

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

16 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 17BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 17: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

36 Tenaga Honorer Terima SK CPNS

Yogyakarta (Inhum) – Raut wajah ceria terlihat dari 36 orang tenaga honorer kategori 1 (K1) dan kategori 2 (K2) di lingkungan Kanwil Kementerian Agama DIY yang menerima SK CPNS dari kakanwil Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag di ruang rapat 1 kanwil, Jumat (30/10).

Didampingi Kabag TU Drs. H. Zainal Abidin ,MPdI dan Kasubbag Ortala dan Kepegawaian Drs. H. Muklas, M.Si, kakanwil menyampaikan ucapan selamat atas terbitnya SK CPNS ini. “Pagi ini merupakan waktu bersejarah bagi Bapak Ibu semua dengan terbitnya SK honorer K1 dan K2. Saya ucapkan selamat atas terbitnya SK CPNS ini dan ini patut disyukuri,” kata kakanwil.

Kakanwil menjelaskan bahwa Kemenag berupaya agar SK ini dapat keluar. “Tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi berkas K2 dari seluruh Indonesia menumpuk di BKN. Kami sudah mengirim pegawai untuk membantu verifikasi di BKN agar SK itu bisa keluar,” papar kakanwil seraya menjelaskan verifikasi ini bukan wewenang kanwil Kemenag DIY, tetapi BKN.

“Setelah SK ini diserahkan resmi, Bapak Ibu sudah bukan berstatus honorer, tetapi calon pegawai negeri sipil,” terang kakanwil. Selanjutnya mereka dipersilakan untuk melapor di Kankemenag agar nantinya dapat diinfokan kapan dapat mengikuti prajabatan. “Sejak menjadi CPNS, aturan disiplin seorang PNS sudah melekat pada Bapak Ibu semua,” jelas kakanwil.

Disela-sela acara, Muklas berharap kepada tenaga honorer K2 lainnya yang belum menerima SK untuk bersabar dan menunggu proses hingga terbitnya SK baru. (and)

Pengelola BOS dan BSM Ikuti Outbound

Magelang (Inhum) – Bidang Pendidikan Madrasah (Dikmad) Kanwil Kementerian Agama DIY mengadakan Character Building bagi pengelola BOS dan BSM di madrasah swasta pada tingkat MI, MTs dan MA, Selasa (24/11). Kegiatan dikemas dalam bentuk outbound dan rafting menyusuri sungai Elo di Magelang sejauh 12 km.

Kakanwil Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag dalam sambutannya menjelaskan bahwa outbound merupakan metode menyelesaikan masalah berdasar kebersamaan dan character building. “Prestasi tidak dapat kita raih sendiri tanpa bantuan orang lain,” paparnya. Dalam outbound, lanjut kakanwil, ada team work agar bisa berprestasi dan memenangkan kompetisi bersama-sama.

Sebelumnya kasi kesiswaan Fahrudin, M.A mengatakan kegiatan ini diikuti 525 peserta dan berlangsung hingga Kamis (26/11). “Hari ini diikuti 202 peserta dari kabupaten Bantul dan Sleman,” katanya. Pada Rabu diikuti dari kabupaten Kulon Progo, Kota Yogyakarta dan Kanwil. Sedangkan Kamis diikuti dari kabupaten Gunungkidul.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kabid Dikmad Drs. H. Noor Hamid, M.Pd.I, kepala seksi bidang Dikmad dari kanwil, Bantul dan Sleman. (and)

Kulon Progo - Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Penyuluh Agama Islam III Tingkat DIY Tahun 2015 berlangsung Selasa (17/11) di Kabupaten Kulon Progo dengan jumlah peserta 231 orang.

Peserta berasal dari Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS utusan dari kabupaten/ kota yang tergabung

dalam 5 kontingen yang dikoordinir oleh Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) masing-masing. Ada 5 cabang yang diperlombakan, yaitu bola voli, tenis meja, badminton, hadrah dan karaoke qosidah.

Porseni dibuka oleh Kepala Kankemenag Kulon Progo Drs. H. Edhi

Gunawan, M.Pd.I yang dipusatkan di GOR Wates. “Juara umum diraih oleh kontingen Pokjaluh Kabupaten Bantul, diikuti Kulon progo, Gunungkidul, Kota Yogyakarta dan Sleman,” kata Ketua Pokjaluh DIY Ja’far Arifin. (ja)

Pokjaluh Bantul Juara Porseni Penyuluh Agama Islam

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

16 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 17BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 18: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Inhum Adakan Verifikasi Data Keagamaan

Yogyakarta (Inhum) – Dalam rangka mempersiapkan data untuk dipublikasikan kepada masyarakat, Subbagian Informasi dan Humas Kanwil Kementerian Agama DIY mengadakan verifikasi data keagamaan di ruang rapat IV kantor setempat, Senin (16/11).

Kakanwil Kemenag DIY Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag dalam pengarahannya menekankan pentingnya data yang valid serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola data tersebut. “Up grade SDM diperlukan untuk meningkatkan kompetensinya, sehingga nantinya dapat lebih efektif dalam menyajikan data,” ungkap kakanwil.

Kasubbag Informasi dan Humas H. Arief Gunadi, S.Ag., M.Pd.I dalam laporannya menjelaskan bahwa data yang sudah terkumpul ini nantinya akan dipublikasikan dalam bentuk buku Kementerian Agama Dalam Angka (KDA) Tahun 2015. (and)

Gunungkidul (Inhum)—Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Pelajar Tingkat DIY merupakan upaya

khusus untuk mencintai Al-Quran. Kegiatan ini juga momentum tepat untuk mendorong generasi muda berakhlaqul karimah. Selain itu dapat dijadikan ajang merajut ukhuwah Islamiyah.

Demikian ungkap Plt.Bupati Gunungkidul Budi Antono saat membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Sekolah Umum

yang diselenggarakan di SMAN 2 Playen, Kamis (29/10). Kegiatan ini kerjasama

antara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY dan Kanwil Kemenag DIY. Mengetengahkan tema: Dengan Musabaqah Tilawatil Quran Pelajar, Kita Wujudkan Generasi Muda Yang Unggul, Cerdas dan Berakhlaqul Karimah.

Hadir dalam kesempatan ini selain Plt.Bupati Gunungkidul, Kakanwil Kemenag DIY Prof. Nizar, Kakankemenag Kabupaten/Kota se-DIY, dan jajaran pejabat lainnya. Kakanwil dalam kesempatan ini melantik sejumlah dewan hakim yang bertugas. (bap)

Keteladanan dan Komitmen, Pondasi Membangun Zona

IntegritasYogyakarta (Inhum) – Zona Integritas (ZI) adalah

predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Kabag Ortala dan Kepegawaian Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama, Moh. Fahri, menjelaskan bahwa ada dua pondasi dalam membangun zona integritas, yaitu keteladanan dan komitmen. “Itjen berupaya untuk melakukan tindakan pencegahan korupsi atau preventif kepada pegawai daripada menindak. Untuk itu, diperlukan keteladan dari pimpinan dan komitmen bersama untuk membangun zona integritas,” katanya dihadapan peserta sosialisasi pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM di ruang rapat 1 kanwil Kementerian Agama DIY, Kamis (15/10).

Fahri mengajak peserta yang terdiri dari pejabat eselon III dan IV serta bendahara untuk mengubah mindset, dari yang sebelumnya serba boleh, kini semua ada aturannya. Diceritakan pula bahwa ada orang yang sudah lama melakukan penyimpangan, tetapi tidak tertangkap. Ada pula yang baru pertama kali melakukan penyimpangan, sudah tertangkap. “Inilah rahasia Tuhan, mana yang mau dibuka,” ungkapnya. (and)

MTQ Pelajar: Momentum Tepat Dorong Generasi Muda Berakhlaqul Karimah

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

18 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 19BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 19: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Ini Pesan Kabag TU Pada Rakor Kasubbag

Yogyakarta (Inhum) – Kepala subbagian dari Kanwil Kementerian Agama DIY dan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) kabupaten/ kota menghadiri rapat koordinasi di RM Kampung Tani Gunung Kidul, Rabu (4/11).

Kabag Tata Usaha Drs. H. Zainal Abidin, M.Pd.I dalam pengarahannya berharap Kankemenag dapat mengalokasikan dana untuk pembayaran gaji tenaga honorer kategori 1 dan 2 (K1 dan K2) yang sudah menerima SK CPNS per 1 November 2015. “Bantul ada 5 orang, Kulon Progo 3 orang, Gunungkidul 15 orang dan Sleman 13 orang,” ungkap Kabag TU yang didampingi Kepala Kankemenag Gunungkidul Drs. H. Nur Abadi, M.A dan Kasubbag TU Kankemenag Gunungkidul Buchori Muslim.

Pada kesempatan ini, Kabag TU berharap Kankemenag memiliki data yang valid, baik data penduduk maupun keagamaan, karena data ini penting bagi pimpinan untuk mengambil kebijakan. Selain itu, Kankemenag juga diminta mengalokasikan dana untuk publikasi. “Saat ini madrasah yang paling aktif karena hampir tiap hari ada berita seputar madrasah di media massa,” tuturnya seraya berharap setiap kegiatan dari satuan kerja (satker) dapat diinformasikan kepada masyarakat melalui media massa.

Usai pengarahan dari Kabag TU, dilanjutkan laporan dari masing-masing kasubbag. Salah satunya, Kasubbag Informasi dan Humas H. Arief Gunadi, S.Ag., MPdI yang melaporkan bahwa PMPS (Pasar Malam Perayaan Sekaten) akan diadakan pada 4-24 Desember 2015 dan mengharap Kankemenag dapat berpartisipasi aktif didalamnya. (and)

Desa Sinduadi Sleman Raih Juara 1 DBKS, Sang

Kades Terkejut

Yogyakarta (Inmas DIY)—Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman dikukuhkan sebagai Juara 1 Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) Tingkat DIY Tahun 2015. Kegiatan pengukuhan DBKS dilaksanakan di Hotel Satya Graha, Yogyakarta Selasa (17/11). Hadir dalam kesempatan ini Kakanwil Kemenag DIY diwakili Kabid Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Kabid Urais dan Binsyar) Drs. H. Masdjuri,M.Si, Kasubdit Pemberdayaan KUA Ditjen Bimas Islam Drs.Adit Mahrus, Kasi pada Bidang Urais dan Binsyar Kemenag DIY, para Kasi Bimas Islam Kankemenag Kabupaten/Kota dan 78 Kepala KUA Se-DIY.

Total nilai yang diraih Desa Sinduadi adalah 4.164. berturut-turut juara selanjutnya: 2. Desa Karangtengah, Gunungkidul (3.941); 3.Kelurahan Tegalrejo, Yogyakarta (3.692); Harapan 1 Desa Wonokromo, Bantul (3.225); dan terakhir Harapan 2 Desa Sindutan, Kulonprogo (3.186).

Masing-masing juara selain mendapat trofi, piagam juga uang pembinaan. Juara 1 memperoleh Rp 8 juta, Juara 2 Rp 7 juta, Juara 3 Rp 6 juta, Harapan 1 Rp 5 juta, dan Harapan II Rp 4 juta.

Kepala Desa Sinduadi Senen Haryanto yang hadir menerima trofi, menyatakan dirinya terkejut dengan anugerah ini. “Awalnya harap-harap cemas, dan akhirnya kami terkejut,” ujarnya penuh bahagia. Manurut Kabid Masdjuri, tujuan peningkatan kualitas keluarga antara lain untuk mengoptimalkan fungsi keluarga. “Selain itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak, remaja dan lansia,” ujar Masdjuri menambahkan.

Sebelumnya, Ketua Panitia Pengukuhan Nur Ahmad Ghozali menjelaskan, pihaknya telah menilai sejak 3 hingga 10 November 2015 lalu. Dimulai dari Kelurahan Tegalrejo (Kota Yogyakarta), Desa Sindutan (Kulonprogo), Desa Sinduadi (Sleman), Desa Wonokromo (Bantul), dan Desa Karangtengah (Gunungkidul). [bap]

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

18 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 19BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 20: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

KANKEMENAG

KO

TA MoU Pemkot

dengan KemenagDalam rangka mewujudkan

keterpaduan antara Pemerintah Kota dan Kementerian Agama Kota Yogyakarta, serta meningkatan peran serta masyarakat di bidang pendidikan, khususnya pendidikan agama, maka pada hari Senin (14/9) bertempat di Ruang Yudhistira, Balai kota Yogyakarta, Walikota Yogyakarta Drs. H. Haryadi Suyuti dan Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, M.A menandatangani kesepahaman bersama terkait dengan pendidikan, pendidikan agama, keagamaan, pengabdian masyarakat, dan pemberdayagunaan sumber daya Kota Yogyakarta.

“MoU ini diharapkan bisa menjadi payung besar antara Pemkot dan Kemenag dalam melakukan kerjasama di bidang pendidikan agama dan pemberdayaan sumber daya Kota Yogyakarta. Diharapkan nantinya akan melahirkan payung-payung kecil di tingkat SKPD sebagai teknis pelaksanaan MoU tersebut,” demikian diungkapkan Sigit Warsita. Menurutnya salah satu implementasi dari kesepahaman ini adalah pendirian Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) atau pendidikan kegamaan Islam nonformal sebagai pelengkap bagi siswa pendidikan umum di tingkat dasar. Sebagai langkah jangka pendek, dalam waktu 1,5 bulan ini akan diresmikan dua MDT sebagai pilot project, yaitu di SDN Suryodiningratan 2 dan SD Kyai Maja. Selanjutnya sebagai tujuan jangka menengah diharapkan setiap kecamatan memiliki MDT dan dalam 4 tahun mendatang diharap MDT setiap SD Negeri di Kota Yogyakarta sudah memiliki MDT.

Dalam sambutannya Walikota berharap agar kesepahaman ini bisa benar-benar dipahami secara substansial sehingga memiliki manfaat riil bagi masyarakat “Jangan sampai kesepahaman ini menjadi ‘macan kertas’ atau sesuatu yang nampak galak tapi tidak bertenaga, jadikan kesepahaman ini sebagai kertas macan yang walau wujudnya kertas namun memiliki wibawa. Untuk itu mari kita bersama-sama memberi nilai dan makna bagi kesepahaman ini dengan sepakat bekerjasama secara sungguh-sungguh,” pesannya.(rh)

MTQ Sekolah UmumSebanyak 1.331 siswa terdiri

224 siswa SD, 445 siswa SMP dan 662 siswa SMA/SMK mengikuti Musabaqoh Tilawatil Quran Pelajar Sekolah Umum Tingkat Kota Yogyakarta pada hari Selasa (13/10) di kampus SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. MTQ yang melombakan 12 jenis cabang dibuka oleh Sekda Kota Yogyakarta R. Titik Sulastri atas nama Walikota Yogyakarta

didampingi oleh Kepala Kemenag Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, M.A mengemukakan, MTQ bertujuan memupuk rasa cinta anak didik pada Al Qur’an, sekaligus mempertinggi penghayatan dan pengamalan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam laporannya Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta selaku Ketua Panitia Drs. Edy Heri Suasana, M.Pd menyampaikan bahwa tema MTQ tahun ini adalah Dengan Musabaqoh Tilawatil Quran Pelajar Kita Bangun Pribadi yang Islami dalam Rangka Pembentukan Karakter Bangsa.

SMAN 3 dan SMP Islam Terpadu (IT) Abu Bakar keluar sebagai juara I. Adapun juara II-III untuk tingkat SMA/SMK, adalah SMAN 1 dan SMAN 5 sedang tingkat SMP adalah SMPN 8 SMPN 5. Untuk tingkat SD, keluar sebagai juara umum SD di Kecamatan Gondokusuman, disusul juara II dan II SD di Kecamatan Kotagede dan Umbulharjo. (rh).

Kotagede Juara Umum Musabaqoh Tilawatil Qur’an Tingkat Kota Yogyakarta Tahun 2015 berlangsung

di Komplek Balaikota Yogyakarta, Sabtu (3/10). MTQ yang diikuti 213 peserta melombakan 8 cabang yang terbagi dalam 34 golongan. Demikian dikatakan Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Moh Jazih selaku Ketua Panitia.

Kafilah Kecamatan Kotagede keluar sebagai juara umum dengan meraih nilai total 53 dan menjadi juara I untuk cabang Tilawah remaja putra, tahfidz 1 juz tilawah putra, tartil putra, tartil putri, tahfidz 30 juz, MSQ, MMQ putri dan MFQ. Sedang juara II Kecamatan Mantrijeron dengan total 31, serta juara III Kecamatan Pakualaman dengan total 27.

Dalam sambutan yang dibacakan Sekda Titik Sulastri, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan Al Qur’an menempati posisi sentral dalam bangunan Islam. Al Qur’an merupakan petunjuk sekaligus cahaya kehidupan, sehingga umat Islam wajib mencintai dan mengamalkan isinya. Penyelenggaraan MTQ sebagai tolok ukur seberapa besar dan mendalam pengamalan umat Islam terhadap isi yang terkandung dalam Al Qur’an.

MTQ secara resmi ditutup oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, MA sekaligus menyerahkan trofi juara umum kepada Kepala KUA Kotagede H. Ahmad Mustafid, S.Ag., M.Hum selaku Ketua Kafilah Kecamatan Kotagede.(rh).

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

20 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 21BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 21: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

KANKEMENAG

BA

NT

ULKepulangan Jamaah

Haji Disambut Tangis Keluarga

Bantul - Kepulangan jamaah haji Kabupaten Bantul disambut tangis keluarga. Kloter terakhir Jamaah Haji Kabupaten Bantul 2015 tiba di Bantul dan diterima pejabat Bupati Bantul, Drs. Sigit Sapto Raharjo di Pendopo Parasamya Bantul, Senin (12/10/2015).

Ibadah haji sedikit banyak telah membawa kesan tersendiri disetiap jamaah dan pengalaman spiritual akan membawa kesempurnaan hidup baik pribadi, masyarakat maupun pembangunan religius. Pelaksanann haji tahun 2015 ini cukup membawa banyak ujian dari cuaca panas yang mencapai 50 derajat celcius, jatuhnya crane proyek perluasan Masjdil Haram sampai musibah mina, Arab Saudi. Hal tersebut dikatakan Pejabat Bupati Bantul saat menerima kloter terakhir jamaah haji Bantul.

Lebih lanjut dikatakan secara keseluruhan jamaah haji asal Bantul masih mendapat lindungan dari Allah SWT, dengan keselamatan dari kedua bencana walaupun ada satu tercatat namun beralamat di Berbah, Sleman. Bupati berharap hari-hari yang telah dilalui dengan menunjukkan ketaatan yang tinggi tetap terpelihara sampai di tanah air.

“Jangan sampai yang menonjol hanya prestise ia berhaji, namun semua ucapan dan tindakan para nabi, syuhada, sufi dan orang sholeh tetap mewarnai kehidupan selanjutnya” jelasnya.

Jamaah haji Bantul berjumlah 615 orang yang terbagai dalam tiga kloter yakni 24, 25 dan 26 telah tiba semua di Bantul. Untuk kloter 24 tiba hari Rabu, 7 Oktober malam dan kloter 25 tiba hari Kamis, 8 Oktober pagi. Untuk kloter 35 SOC tiba hari Senin, 12 Oktober pada pukul 09.00 WIB mengalami keterlembatan, seharusnya pada pukul 07.25 WIB. (JOJO)

Outbound Pemuda Lintas Agama

Guna membangun komunikasi dialogis serta penguatan peran pemuda lintas agama agar tercipta kerukunan antar umat beragama, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul Sabtu (14/11/ 2015) menyelenggarakan outbound pemuda lintas agama bertempat di Kebun Buah Mangunan Dlingo Bantul. Menurut Kasub.Bag TU Kantor Kemenag Bantul HM. Wahib Jamil,S.Ag M.Pd. kegiatan outbound diikuti pemuda lintas agama di Kabupaten Bantul perwakilan Islam, Kristen, Katholik,Hindu dan Budha sejumlah 50 peserta. Outbound di pandu tim instruktur Saka Wana Bakti Kabupaten Bantul, dengan tema “Rukun agawe santoso, crah agawe bubrah”.

Kepala Kantor Kemenag Bantul Drs. H. Abdul Madjid,MA saat membuka acara memberikan apresiasi atas penyelenggaraan outbound pemuda lintas agama, yang selama ini pembinaan kerukunan umat beragama hanya diikuti para tokoh atau pimpinan ormas, namun kali ini kader-kader FKUB dapat dihadirkan. “Ini sangat positif dalam upaya mewujudkan visi Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Terciptanya masyarakat Bantul yang taat beragama, rukun,cerdas, mandiri dan sejahtera lahir batin. Untuk mewujudkannya diantaranya perlu peningkatan kwalitas kerukunan umat beragama, salah satunya dengan menyelenggarakan outbound pemuda lintas agama”tegas Abdul Madjid.

Lebih lanjut Abdul Madjid berharap pemuda lintas agama hendaknya dapat menjadi jembatan penghubung di internal umat masing-masing. Artinya, masing-masing agama secara vertikal memiliki keyakinan, cara, etika, susila yang dimiliki dan bersifat hakiki. Hal ini merupakan pembeda antara agama yang satu dengan yang lainnya yang harus dihormati. Secara horizontal, disamping dintern, maka dalam perspektif sosiologi agama, hubungan yang bersifat sosial dengan umat beragama lainnya perlu dijaga dan dikembangkan. (JOJO)

Kafilah Bantul Juara Umum MQK Tingkat DIY

Kafilah Kabupaten Bantul menorehkan prestasi sebagai juara umum pada Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta, yang digelar tanggal 20-21 November 2015, bertempat di PP Nurul Haramain Kolonprogo.

Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kemenag Bantul H. Fathurrahim, S.Ag merasa bersyukur berkat kerja keras dari pimpinan dan pengasuh pondok serta ketekunan para santri mendalami kitab kuning membuahkan hasil. Lebih lanjut Faturrahim berharap semoga prestasi yang telah diraih mampu mendorong dan meningkatkan pengetahuan santri pondok pesantren dalam memahami kitab-kitab klasik (kitab kuning). Meningkatkan kecintaan santri kepada kitab-kitab rujukan berbahasa Arab (kutub at-turats), serta meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam dari sumber kitab-kitab berbahasa Arab.

MQK melombakan cabang fiqih, nahwu, akhlaq, tarikh, hadits, ushul fiqih, balaghah, tafsir, debat bahasa Arab, serta debat bahasa Inggris, masing-masing tingkat ula, wustha, ulya putra dan putri. Adapun kejuaraan yang berhasil diraih kafilah Kabupaten Bantul meliputi juara I sebanyak 23 cabang, juara II sebanyak 22 cabang, serta juara III sebanyak 19 cabang.(JOJO)

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

20 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 21BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 22: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

KANKEMENAG

KU

LO

N P

RO

GO

Bimtek PramukaPramuka adalah

pelajaran Ekstra Kurikuler wajib dalam Kurikulum 2013. Karena wajib inilah maka harus diikuti oleh semua siswa m a d a s a h /s e k o l a h . P e m b i m b i n g n y a juga harus sudah mengikuti bimbingan, pelatihan, bimtek dan sejenisnya dan telah mendapat sertifikat.

Hal ini disampaikan Kepala Kankemenag Kulon Progo, Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I saat memberikan pengarahan pada acara Bimtek Pramuka yang berlangsung di Aula Menoreh kantor setempat selama 4 hari di mulai Kamis (1/10) sampai Ahad (4/10).

Sementara itu Kasi Pendidikan Madrasah, Dra. Hj. Sulasmi, M.A mengatakan acara Bimtek Pramuka ini untuk memberikan peningkatan pemahaman kepada guru pembimbing pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib. Diharapkan bagi Kepala madrasah dan pembimbing pramuka ini dapat semakin paham dalam pembinaan ekstra pramuka tersebut.

Bimtek diikuti oleh Kepala Madrasah dan guru pembimbing Pramuka MTs dan MA se Kulon Progo sebanyak 52 peserta dan Narasumber dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kulon Progo. (Gerry)

Outbond Peningkatan Kinerja Pegawai

River Hill Tawangmangu Jawa Tengah terpilih sebagai tempat Outbond Peningkatan Kinerja Pegawai Kankemenag Kulon Progo. Outbond ini dilaksanakan untuk penyegaran terhadap otak dan fisik setelah setiap hari disibukkan oleh kegiatan kantor. Selain itu juga untuk memberikan motivasi terhadap peningkatan kinerja bagi para pegawai. Hal tersebut disampaikan Kasubbag TU Kankemenag Kulon Progo, Drs. H. Jauhar Mustofa, M.Si disela-sela acara Outbond tersebut yang dilaksanakan sabtu (18/9).

Sementara itu Narendra sang Motivator mengajak para peserta untuk meningkatkan kinerja masing-masing pegawai dengan melatih untuk fokus, taat aturan, taat pemimpin dan saling berkontribusi sesuai tugasnya masing-masing.

Sedangkan kegiatan outbond dipandu oleh Deden dan kawan-kawan dengan berbagai game. Mulai dari bermain tepuk, memindah bola dengan pipa, memindah balok kayu dengan jangkar dan memasukkan kelereng pada papan berlobang. Game ini membutuhkan kekompakkan dari semua peserta. Jadi semua harus focus, taat aturan taat pemimpin dan saling berkontribusi untuk kelompoknya. (Gerry)

Bidang PAKIS Adakan Pembinaan ROHIS

SMP

Kepala Bidang Pakis Kanwil Kemenag DIY, Drs. H. Bardan, M.Pd.I mengatakan, “Demi cita-cita tinggalkan cinta, demi cinta kejarlah cita-cita”. Itulah sepenggal kalimat untuk mengawali Pembinaan Rohis SMP yang dilaksanakan oleh Bidang Pakis Kanwil Kemenag DIY terhadap Rohis SMP se-Kulon Progo. Acara berlangsung di aula Menoreh Kantor Kemenag Kulon Progo, Jum’at (9/10).

Lebih lanjut menurut Bardan, dunia justru akan terasa lebih indah ketika semua orang sudah menjadi gila. Sebagai gambaran, di rumah sakit jiwa ada dua orang gila. Yang satu sedang makan kacang, yang lain membawa sapu. Ketika yang makan kacang membuang kulitnya sembarangan, maka yang lain dengan ikhlas menyapunya dan memasukkannya ke tempat sampah. Dia tidak merasa dikerjai oleh temannya. Apa yang terjadi kalau keduanya ini orang waras. Justru akan terjadi pertengkaran yang hebat.

Ada lagi satu orang gila sedang tidur, kemudian datang satu orang gila lagi membawa panci yang dipukul keras-keras seperti musik. Kalau yang tidur tadi orang waras, pasti dia terbangun langsung marah-marah karena merasa tidurnya terganggu. Tapi ternyata orang gila yang tidur tadi terbangun tidak marah, bahkan langsung “njoget-njoget” dengan riang gembira dan akhirnya sama-sama tepuk tangan.

Kalau orang waras semua malah bisa jadi saling mengejek, marah, bertengkar dan memaksakan kehendak. Semua itu bisa diatasi oleh orang yang mempunyai wawasan luas. Remaja saat ini sebagai generasi penerus dan calon pemimpin masa depan. Untuk itu remaja harus belajar dengan sungguh-sungguh untuk mengejar cita-cita. Remaja (Romantis, Egois, Manja, Agresif, Jalan Buntu dan Agama). Artinya dunia remaja yang penuh dengan romantic, egois, manja, agresif dan sering menempuh jalan buntu harus didasari dengan agama agar hidupnya menjadi baik sesuai dengan jalan yang benar. “Remaja jangan sampai salah pergaulan agar bisa meraih masa depan yang cemerlang”, pungkasnya. (Gerry)

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

22 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 23BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 23: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

KANKEMENAG

GU

NU

NG

KID

UL

Festival Bintang Vokalis

Gunungkidul - Selain mempunyai daya tarik wisata yang banyak dan variatif, Gunungkidul juga terkenal memiliki penyanyi yang terkenal khususnya penyanyi campur sari. Namun setelah sekian tahun perjalanan campur sari masyarakat mulai jenuh dan meninggalkannya. Fenomena yang ada kemudian muncullah campur sari Islami dan qosidah yang digunakan untuk media dakwah. Melihat fenomena yang demikian dan belum maraknya lagu-lagu Islami/qosidah maka Kantor Kemenag Gunungkidul Rabu (28/10/2015) menyelenggarakan Festival Bintang Vokalis lagu qosidah.

Festival yang berlangsung di halaman kantor setempat diikuti 27 vokalis dari utusan kecamatan se Gunungkidul untuk menjaring dan menseleksi penyanyi qosidah yang akan mewakili Gunungkidul ke event tingkat propinsi tahun 2016. Baik untuk golongan anak-anak, remaja maupun dewasa dengan menyanyikan lagu yang merupakan lagu qosidah pilihan yang telah ditentukan oleh LASQI (Lembaga Seni Qosidah Indonesia) yang juga materi lagu di tk nasional. Diantaranya salamin baid, sukara, shawitli, alaik shalatillah, asyki wahdi dan lainnya.

Setelah melalui tahap penilaian yang meliputi aspek penampilan, vokal maupun penghayatan Dewan Yuri memutuskan juara I masing-masing golongan. Usman Hamid dan Karomatul Wasiyah (Anak-anak), Rohmad Endriyana dan Dita Rustiana (remaja), Roni Abdul Aziz dan Ari Susana (dewasa). Bagi para pemenang baik juara I, II dan III selain mendapatkan trophy dan sertifikat juga diberikan uang pembinaan serta berkesempatan mewakili Gunungkidul pada pemilihan bintang vokalis tahun yang akan datang. (@min)

Membangun Kebersamaan Dengan Outbond

Semakin tingginya tuntutan pekerjaan membutuhkan ide–ide yang lebih inovatif, kreatif serta SDM yang berkualitas. SDM yang berkualitas tidak hanya didapatkan dari kemampuan individual saja tetapi bagaimana bisa memanfaatkan kemampuannya dalam sebuah komunitas dimana ide bersama dikumpulkan menjadi satu terobosan baru. Dan kerjasama menjadi satu faktor penting dalam membangun semangat pegawai untuk berinovasi dan melahirkan ide–ide positif demi mencapai target kerja yang optimal. Banyak cara yang dilakukan kantor/lembaga untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu yang sekarang banyak dilakukan adalah kegiatan outbound/team building.

562 pegawai di lingkungan Kantor Kemenag Gunungkidul terbagi ke dalam 9 angkatan mengikuti outbond/team building yang terdiri dari Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah dan RA, dan sejumlah perwakilan Guru RA-Madrasah se Gunungkidul yang dilaksanakan di obyek wisata gua pindul (2-11/11/2015). Kepala Kemenag Gunungkidul Drs. H. Nur Abadi, M.A berharap outbound bukan hanya kegiatan yang menggunakan sarana diluar ruang, melainkan juga bermakna out of bounderise (keluar dari bingkai/frame kebiasaan) dimana peserta diajak untuk berpikir luar biasa dan membuat terobosan-terobosan baru.

Kekompakan dan kebersamaan disaat outbound diharapkan akan terbawa sampai ke tempat kerja. Manakala ada tuntutan untuk melahirkan inovasi atau terobosan baru maka antara satu pegawai dengan yang lainnya akan saling bekerjasama. Suasana tempat kerja yang seperti ini akan menjadi pemandangan yang bagus dan menarik dalam menunjang pekerjaan karena pada akhirnya segala keberhasilan dan kegagalan sebuah pekerjaan akan menjadi tanggung jawab bersama. (@min)

Ngaji Bareng Peggy Melati Sukma

Mantan artis, pemain sinetron, penyanyi, pebisnis bahkan pemilik berbagai perusahaan Raden Peggy Melati Purnama Dewi Sukma atau yang lebih dikenal Peggy Melati Sukma Rabu (21/09/2015) hadir dan memberikan ceramah dihadapan pejabat dan aparatur pemerintah Gunungkidul atas undangan Direktur RSUD Wonosari. Wanita yang baru 2,5 tahun berhijab dan menyebut dirinya sedang berproses hijrah sengaja hadir untuk memberikan tausiyah dan motivasi. Terlebih RSUD Wonosari dalam waktu yang dekat akan diakreditasi.

Berangkat dari pengalaman hidupnya, penulis buku “My life, My hijab” ini berbagi tips untuk bisa berubah ke arah yang lebih baik. Yang paling utama adalah penegasan tauhid di semua aspek kehidupan tidak terkecuali juga di tempat kerja. Sedangkan nafsu yang ada di setiap manusia harus dikendalikan agar di rahmati dan diberkahi Allah dengan cara menggunakan fasilitas yang telah disediakan Allah apakah itu shalat, puasa, zakat, infaq-shadaqah dan yang lainnya. Akan godaan kenikmatan dunia maka manusia apakah mengikat diri pada dunia atau mengikatkan diri pada Allah SWT Sang Pemberi Karunia. Parameter yang paling mudah untuk mengukurnya dengan adakah kegelisahan kalau tidak baca Al Qur’an, tidak shalat berjamaah, meringankan beban orang lain dan yang lainnya sebagaimana merasakan kegelisahan tatkala kehilangan apakah itu harta, karir, menurunnya popularitas dan lainnya yang sifatnya materi. “Oleh karena itu untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut dengan mencanangkan tujuan dan melakukan ikhtiar”, tegasnya. (@min)

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

22 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 23BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 24: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

KANKEMENAG

SL

EM

AN

Banjarnegara (07/11), Dalam rangka meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dilingkungan Kementerian Agama Kabupaten Sleman tahun 2015, Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Sleman mengadakan pembinaan dalam rangka Peningkatan Kapasitas SDM Tenaga Administrasi, Tenaga Kependidikan, Pontren, Pengawas dan Tenaga Pelayanan Nikah dan Rujuk di Sungai Serayu Banjar Negara Jateng.

Acara dimulai Jam 05.00 pagi berangkat dari Kantor Kemenag Sleman menuju Banjarnegara, sesampainya di Banjarnegara tepatnya di pinggir sungai Serayu seluruh peserta sambil menikmati well come drink mendengarkan pembinaan sekaligus motivasi dari Kepala Kemenag Sleman. Dalam pengarahannya Kepala Kemenag Sleman Lutfi Hamid menyampaikan bahwa dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai abdi negara harus jujur, sama artinya dengan alam bersikap pada manusia tidak pernah berbohong. Oleh karena itu hari ini kita akan menyatu dengan alam, bersahabat dengan alam agar pikiran kita jernih dan seindah alam. Masih dalam pengarahannya Lutfi Hamid menyampaiakan setelah ini kita akan Rafting supaya kita menyatu dengan alam.

Selanjutnya seluruh peserta sejumlah 162 orang terdir dari Kepala KUA, Pengawas dan seluruh Pejabat dan Staf Se-Kemenag Sleman langsung mengikuti sesi Rafting bersama sampai selesai, dan diakhiri dengan makan bersama di Cotage yang telah disiapkan panitia. (AZRA)

Solo (08/10), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman Drs. H.M. Lutfi Hamid, M. Ag secara langsung menjemput rombongan jamaah haji asal Sleman ke Asrama Haji Donohudan Solo. Hal ini dilakukan karena salah seorang jamaah haji asal Sleman meninggal dunia di dalam pesawat dalam penerbangan pulang menuju ke tanah air.

Menurut Lutfi total ada tujuh orang asal Sleman meninggal dunia selama pelaksanaan haji 2015. Korban meninggal dalam

pesawat atas nama Damsuki, 80 Tahun, warga RT02/RW32 Mlangi, Nogotirto, Gamping Sleman. KH. Damsuki memang telah menuntaskan seluruh kewajiban hajinya. Almarhum tergabung dalam Kloter 27 Emberkasi Solo (SOC 27). Jenazah almarhum tiba di rumah duka pada Jumat (9/10/2015) sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung dimakamkan pada sore harinya. Luthfi Hamid menjelaskan, hasil identifikasi tim kesehatan, Pak Damsuki memiliki riwayat jantung. Kemungkinan besar karena sakit tersebut. Meninggal di dalam pesawat saat menuju Banda Aceh.

Masih menurut Lutfi, bahwa perjalanan jamaah haji Sleman tahun ini sangatlah komplit. Karena dari total jamaah yang berangkat haji 914 orang, terdiri dari 4 kloter, ada 1 orang yang meninggal karena kejatuhan Crane. Satu orang meninggal dunia karena peristiwa badai di Mina dan 4 orang lagi meninggal karena sakit. Yang terakhir KH. Damasuki yang meninggal di dalam pesawat. Sehingga hampir semua musibah selama perjalanan haji 2015 jamaah haji Sleman ikut mengalaminya. (Azra)

BERITA KANKEMENAG Jendela MADRASAH

24 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 25BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Peningkatan KapasitasSDM KEMENAG Sleman

Perjalanan Haji Yang Komplit

Page 25: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Kementerian Agama Tetap Menggunakan Kurikulum

2013

Yogyakarta (Inhum) – Kakanwil Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag mengungkapkan bahwa Kementerian Agama meyakini kurikulum 2013 harus dilaksanakan. Apabila ditunda pelaksanaannya, akan menjadi mubadzir karena sudah banyak proses yang dilalui, seperti pencetakan buku pelajaran dan berbagai bimbingan teknis yang sudah dilaksanakan. Oleh karena itu, Kementerian Agama tetap menggunakan kurikulum 2013, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber Workshop Pendampingan Kurikulum 2013 Angkatan 2 di aula MAN 2 Wates, Jumat (6/11).

Kakanwil juga menjelaskan bahwa secara materiil kurikulum 2013 bagus karena sesuai dengan substansi PAI. “PAI dikritik karena selama ini hanya menekankan aspek kognitif, bukan afeksi dan psikomotorik. Padahal agama untuk dilaksanakan, tidak hanya diketahui,” ujarnya.

Sebagai lembaga pendidikan, lanjut kakanwil, madrasah kini menjadi primadona masyarakat. “Ekspektasi yang tinggi ini bila tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas juga sarana dan prasarana, akan menjadi sia-sia,” tuturnya.

Kedepannya, kebijakan peningkatan mutu madrasah tergantung pada manajemen, perencanaan, sarana dan prasarana yang dimiliki. Kakanwil mengungkapkan bahwa perencanaan yang baik harusnya sudah dilakukan beberapa tahun sebelumnya.

“Selain itu, pola-pola kreatifitas, inovasi dan tanggung jawab juga harus bisa dilakukan di madrasah tanpa meninggalkan aspek kebersamaan,” pesan kakanwil dihadapan guru dan pegawai tata usaha MAN 2 Wates.

Terpisah, Waka Humas MAN 2 Wates Drs. Amir Ma’ruf, M.A menjelaskan workshop ini dilaksanakan selama tiga hari pada Kamis-Sabtu (5-7/11). “Saat para guru mengikuti workshop, siswa mendapat materi dari beberapa perguruan tinggi dan lembaga pendidikan,” paparnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Kankemenag Kulon Progo Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I, Kasi Sarana dan Prasarana Bidang Pendidikan Madrasah Achmad Fauzi, SAg. MSi, dan Kepala MAN 2 Wates Anita Isdarmini, S.Pd., M.Hum. (and)

Kemah Bakti Widyawahana MAN 1 Kalibawang

Latih Kebersamaan dan Kemandirian

Di era informasi ini, semangat kebersamaan mengalami degradasi seiring dengan meningkatnya gaya hidup hedonisme dan matrialistis. Jiwa kebersamaan dan kepekaan terhadap sesama semakin luntur. Melihat fenomena ini, MAN 1 Kalibawang selalu berupaya membentuk karakter mulia, membangun sifat kebersamaan dan kemandirian yang peka terhadap sesama.

Salah satu upaya membangun kebersamaan dan kemandirian siswa adalah melalui kemah bakti Widyawahana. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Madrasah Drs. H. Mardi Santosa (29/10/2015) dengan prosesi adat buka keris dan penyematan tanda peserta secara simbolis. Juhan Wahyudi, S.Pd selaku ketua panitia mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman hidup dan sebagai wahana pendidikan moral dan fisik. Kemah bakti ini mengambil tema “Melalui kegiatan kepramukaan tercipta pendidikan yang totalitas”.

Kemah bakti ini diselenggarakan selama tiga hari (29-31/10/2015) di Bumi Perkemahan Kedungrejo, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo. Lebih lanjut Triyanta, S.Pd selaku Wakil Kepala Madrasah Urusan Kurikulum mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 234 orang terdiri dari seluruh siswa kelas X, XI, dewan penegak, dewan pembina dan guru.

Kegiatan yang sudah diprogramkan melalui kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan, lebih menitikberatkan pada kemandirian dan kebersamaan siswa. Untuk mewujudkan tujuan itu, kegiatan utama berupa outbond, kompetisi permainan antarsangga, lomba fotografi, lomba memasak, hasta karya dari barang bekas dan jurit malam.(ed:bap)

BERITA KANKEMENAG Jendela MADRASAH

24 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 25BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 26: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Kakanwil: Kini Era Kebangkitan

Madrasah

Yogyakarta (Inhum) – Kakanwil Kemenag DIY Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag menjelaskan bahwa kini era kebangkitan madrasah. “Madrasah kini mulai dilirik publik. Indikatornya terlihat dari banyaknya masyarakat yang mendaftarkan anaknya ke madrasah,” papar kakanwil saat menjadi narasumber workshop pendampingan kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Inggris di MTsN Prambanan, Senin (28/9).

Indikator lainnya, lanjut kakanwil, terbukti dari capaian prestasi siswa madrasah, baik pada level UN maupun di olimpiade sains, seni dan olahraga. “Potensi besar ini harus didukung oleh semua stakeholder, juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan,” tuturnya.

Terkait sarana dan prasarana, kakanwil berharap kedepannya perencanaan berbasis kebutuhan. “Jangan berpikir kebutuhan saat ini, tetapi pikirkan kebutuhan 10 tahun mendatang,” katanya. Kakanwil menyontohkan perlunya laboratorium bahasa Inggris di madrasah.

Kakanwil berpesan agar tidak hanya guru yang mengikuti kegiatan seperti ini, tetapi juga pengawas. “Pengawas juga harus mengikuti bimbingan teknis kurikulum 2013 sehingga tidak ada gap antara guru dan pengawas,” ujarnya seraya menambahkan agar pengawas juga meningkatkan kualitas pendidikannya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Workshop ini diikuti 50 guru bahasa Inggris MTs se-kabupaten Sleman pada Senin-Rabu (28-30/9) dengan narasumber dari pengawas dan instruktur nasional. Hadir dalam kegiatan ini kepala MTsNPrambanan Sigit Sugandono, kepala MTsN Yogyakarta I Abdul Hadi, kepala MTsN Sleman Kota Mujiyono dan kepala MTsN Babadan Baru Ngadul. (and/win/bap)

Volunteer dari Amerika Mengajar di MAN Lab UIN

B a n t u l (MAN Lab UIN) – Kontekstual pembelajaran selalu ditekankan untuk dilaksanakan oleh para guru dalam pembelajaran. Pembelajaran di kelas harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa tidak hanya mendapatkan

pelajaran yang bersifat abstrak tetapi bersifat riil atau nyata.

MAN Lab UIN berusaha melaksanakan kontekstual pembelajaran, salah satunya dengan mendatangkan WNA (Warga Negara Asing) pada pelajaran Bahasa Inggris. Guru Bahasa Inggris MAN Lab UIN, Trisnawan, S.Pd. dan Herin Ratnaningsih, M.Pd. BI mendatangkan Miss Anna, seorang volunteer dari Pensylvania, Amerika Serikat.

Miss Anna diminta mengikuti proses pembelajaran di kelas yang berbeda selama 3 hari 8-10 Oktober. Pada hari ketiga Miss Anna mengenakan hijab sebagai bentuk toleransi dengan madrasah. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, Miss Anna berinteraksi dan berdialog dengan para siswa yang antusias dan berusaha lancar berbahasa Inggris. Kepala MAN Lab UIN Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. menyambut baik kedatangan Miss Anna sebagi bentuk pembelajaran nyata. “Dengan adanya dialog siswa dengan warga asing, secara otomatis siswa akan berusaha menguasai Bahasa Inggris,” pungkasnya. (edp/am)

Walikota Yogyakarta Lakukan Kunjungan ke Perpustakaan MAN

Yogyakarta IYogyakarta – Kamis (15/10) Drs. H. Haryadi Suyuti Walikota

Yogyakarta lakukan kunjungan di MAN Yogyakarta I. Haryadi Suyuti menyampaikan bahwa visi pembangunan Kota Yogyakarta adalah menjadikan Yogyakarta sebagai kota pendidikan berkualitas, berakarakter, dan inklusif. Ia menuturkan, guna mewujudkan visi tersebut, terutama dalam mempertahankan predikat kota pendidikan, maka beberapa langkah akan ditempuh.

Di bidang pendidikan lanjutnya, membangun fasilitas perpustakaan sekolah sebagai jantung urat nadi pendidikan, pembelajaran, sekaligus informasi sekolah.“saya walikota Yogyakarta, sekaligus bagian dari keluarga besar MAN 1 Yogyakarta, memahami betul bahwa sekolah ini tersedia fasilitas perpustakaan sebagai daya dukung yang modern dan lengkap serta dapat diakses oleh semua warga sekolah,”ujarnya.

Perpustakaan MAN Yogyakarta I mempunyai ciri khusus seperti koleksi spesifik berupa kitab-kitab kuning, selain itu juga keunikan khas Jogja, yaitu adanya angkringan buku di ruang terbuka, yang disajikan secara menarik sekaligus tersedia akses WIFI, tandas Haryadi. (dzl/fa)

JENDELA MADRASAH Jendela MADRASAH

26 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 27BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 27: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

MTS Negeri Bantul KotaMenerima Sertifikat ISO

9001:2008

Bantul - Bersamaan dengan peringatan Hari CiptaPuspa danSatwa 2015, MTs Negeri Bantul Kota pada Kamis (5/11) menerima sertifikat ISO 9001:2008 dari lembagasertifikat TUV Rheinland Indonesia. Penyerahan dilakukan perwakilan TUV Rheinland Indonesia Sapto Haryono kepada kepala MTsN Bantul Kota Drs. Ma’mur Amprani disaksikan staf ahli Bupati Bantul Bidang Pembangunan Drs. Maman Permana, Kabid Dikmad Kanwil Kemenag DIY Drs. H. Noor Hamid, M.Pd.I, serta jajaran Kemenag Kabupaten Bantul.

Sertifikat ISO 9001:2008 tersebut merupakan yang pertama untuk tingkat madrasah tsanawiyah di DIY. Penyerahan sertifikat itu sebagai bentuk pengakuan bahwa MTs Negeri Bantul Kota sudah menerapkan pelayanan yang berdasar kepuasan pelanggan lewat manajemen mutu ISO.

Kepala MTsN Bantul Kota Drs Ma’mur Amprani mengatakan dengan diterimanya sertifikat ISO 9001:2008 tersebut berarti seluruh proses kegiatan belajar mengajar dan layanan lainnya harus didasarkan pada prosedur operasional standar yang telahdisepakati. Perwakilan TUV Sapto Haryono juga berharap hendaknya MTsN Bantul Kota komitmen melaksanakan standar mutu, serta prestasi tersebut dapat menginspirasi madrasah lainnya di Kabupaten Bantul serta madrasah di DIY pada umumnya. (JOJO)

MAN Wonokromo Raih 5 Kejuaraan pada Lomba

KeagamaanB a n t u l

– MAN Wonokromo berhasil meraih 5 kejuaraan pada Lomba Keagamaan untuk tingkat SMA, SMK dan MA se-Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Akademi Manajemen dan Akutansi (AMA)

Yogyakarta. Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda pada Rabu (28/10) acara ini dimulai pukul 08.00-14.00 WIB bertempat diAMA Yogyakarta. Lomba ini memperebutkan piala bergilir Sri Sultan HB X dan diikuti oleh 24 SMA/MA se-DIY. Dari 6 Cabang lomba yaitu MTQ, MFQ, MSQ, MHQ, Puisi Islam, Dai dan Kaligrafi, MAN Wonokromo berhasil meraih 5 piala kejuaraan, meliputi juara 2 MFQ (Istifatul Mawaddah, Umi Sofiyatun, Saiful Rohman), juara 2 MHQ(Bahrul Ilmi), juara 3 MSQ (Siti Muflikhah, Nadifatul Solikhah, Zuhaida), juara 3 Dai (Fina Asyfiya) dan juara 3 Baca Puisi Islami (Putri Dina Zahra).

H. Syamsul Huda, Wakil Kepala Humas dan sebagai pembimbing mengungkapkan bahwa keberhasilan ini berkat kerja keras dan semangat tinggi siswa dalam belajar dan berlatih. Dia juga menambahkan bahwa dengan mengikuti lomba seperti ini bisa membuka wawasan dan menambah pengalaman siswa guna mempersiapkan diri untuk lebih berprestasi lagi.

Fina Asyfiya, siswi kelas XII IPA 2, pemenang juara 3 Da’i, mengatakan bahwa dengan mengikuti lomba ini menjadikan dirinya lebih semangat untuk semakin giat belajar dan merasa senang meskipun belum bisa meraih juara 1.

Ali Asmu’i, S.Pd., M.Pd., Kepala Madrasah MAN Wonokromo, turut bangga dan gembira dengan prestasi yang diperoleh siswa-siswi dalam perlombaan tersebut. Ia berharap kejuaraan kali ini dapat menjadi penyemangat dan motivasi mereka untuk lebih giat berlatih. (lif/am)

MAN Yogyakarta II Peringati Sumpah PemudaYogyakarta – Dalam

rangka memperingati 87 tahun Sumpah Pemuda dan puncak bulan bahasa, MAN Yogyakarta II menyelenggarakan upacara bendera dan pementasan drama pada Rabu 28 Oktober. Drama ini mengisahkan perjalanan perjuangan para pemuda sebelum kemerdekaan hingga puncak kemerdekaan 17 Agustus 1945. Uniknya selain diperankan oleh 30 siswa yang MAN Yogyakarta II, drama ini

disampaikan dalam 6 bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris, Jerman, Jepang, Arab dan Jawa.

Drama tersebut dilaksanakan di halaman MAN Yogyakarta II dimulai sejak pukul 07.15-08.30 WIB. Usai menikmati penampilan drama, peserta apel disuguhi dengan penampilan 44 siswa yang berpakaian adat daerah, seperti busana adat Papua, Minangkabau, Madura, Nusa Tenggara Barat (NTB),

Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa dan Bali. Peserta apel juga diajak untuk menyanyikan lagu-lagu daerah seperti Bungong Jeumpa, Manuk Dadali, Kicir-kicir, Apuse, Nan Jauh Di Mato, Rek Ayo Rek, Gundul-gundul Pacul, Cublak-cublak Suweng dan aneka lagu daerah lainnya. Tri winarko, S.Pd selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa semarak Sumpah Pemuda ini untuk menggugah rasa cinta tanah air dan bangga dengan kekayaan budaya Indonesia. (uya/wv)

JENDELA MADRASAH Jendela MADRASAH

26 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 27BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 28: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Resmikan 4 RKB MAN Tempel, Kakanwil: Ada 3 Syarat

Madrasah UnggulS l e m a n

(Inhum)—Kakanwil P r o f . N i z a r mengemukakan ada 3 (tiga) syarat yang harus ditempuh agar madrasah mampu unggul dan kompetitif dengan lembaga belajar lainnya. Pertama, memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Kedua, s a r a n a - p r a s a r a n a

(sarpras) pendidikan yang baik. Dan ketiga, networking (jaringan kerja) madrasah dengan lintas sektoral.

Kakanwil memaparkan ketiga hal tadi saat meresmikan 4 (empat) ruang kelas baru (RKB) MAN Tempel, Sabtu (21/11), di ruang laboratorium MAN Tempel. Hadir dalam kesempatan ini Kepala MAN Tempel Rahmat Mizan dan segenap jajaran, Kasubbag Perencanaan dan Keuangan Kemenag DIY Rojiki, Kasi pada Bidang Pendidikan Madrasah, Kasi Dikmad Kankemenag Sleman Abdul Harus Nufika, Camat Tempel, Komite Madrasah, dan tamu undangan lainnya.

Kakanwil menekankan pentingnya SDM yang berkualitas. “Mulai dari guru, laboran, pustakawan, teknisi terlebih pimpinan semuanya harus berkualitas,” tandas Kakanwil yang mengenakan batik berwarna merah. Selain itu, imbuhnya, sarpras yang baik jelas memengaruhi kualitas pendidikan madrasah. “Perangkat sarpras harus berkualitas, baik untuk akademik maupun non-akademik,” lanjutnya.

“Bagaimana kita mampu bersaing dengan sekolah favorit kalau laboratorium biologi saja tidak punya?” kata Kakanwil setengah bertanya. Untuk itu, pihaknya tak segan mengajak madrasah untuk menjalin kerjasama lintas sektoral. “Kalau butuh lapangan futsal misalnya coba saja mengirim proposal ke Kementerian Pemuda dan Olahraga,” saran pejabat kelahiran Jepara 21 Maret 1964 itu.

“Konsekuensi logisnya adalah diperlukan syarat ketiga yakni networking lintas sektoral mesti diperkuat,” lanjut Kakanwil. Hal ini, menurut Kakanwil, sangat diperlukan untuk memperkuat pengembangan madrasah. “Kita memerlukan roadmap sarpras madrasah 5 hingga 10 tahun mendatang,” tandasnya lagi. Pasalnya, roadmap sarpras sangat diperlukan ketika suatu saat ada relokasi anggaran dari pusat. “Jogja saya yakin mampu mengelola relokasi anggaran asal memiliki roadmap sarpras yang jelas,” pungkas Kakanwil.

Sebelumnya, Kamad Rahmat Mizan melaporkan 4 RKB dibangun menggunakan biaya DIPA Rp 800 juta. “Selain itu kami juga mendapat anggaran untuk membangun tempat parkir dan pagar masing-masing senilai Rp 200 juta,” katanya. (bap)

Siswa-Siswi Madrasah Aliyah Plus Al Mumtaz

Produksi Detergen Ramah Lingkungan

Gunungkidul – Jum’at (09/10) siswa-siswi Madrasah Aliyah Plus Al Mumtaz berhasil memproduksi detergen dengan merk Mclean. Produk ini merupakan inovasi dari siswa-siswi madrasah tersebut. Selain memproduksi detergen, madrasah yang beralamat di jalan Wonosari-Yogya Km 25 ini juga menuntut siswa-siswinya agar bisa memasarkan produk tersebut dengan bekal ilmu marketing yang telah diajarkan.

Detergen tersebut memiliki beberapa keunggulan, salah satunya adalah adanya kandungan Bio Aktif yang berfungsi menghilangkan noda dari pakaian serta mengikat kotoran di dalam air. Berbeda dengan detergen terkenal lainnya, yang hanya berfungsi melapaskan kotoran tanpa mengikatnya.

Selain mengikat kotoran, detergen tersebut juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan banyak busa. “Disamping ramah lingkungan detergen tersebut juga tidak menimbulkan iritasi pada tangan karena tidak menggunakan soda api, seperti detergen lain,” ujar Asrindon Manajer Mclean Group.

Dengan terobosan tersebut diharapkan dapat mengurangi pencemaran air dan tanah, karena air bekas detergen Mclean tersebut mengandung Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS) dan dapat digunakan untuk menyiram tanaman. “Dengan menggunakan detergen tersebut setidaknya kita sudah menghemat 60% air untuk mencuci pakaian dari biasanya, karena hanya membutuhkan sedikit air untuk membilasnya,” pungkas Asrindon. (eva/af)

JENDELA MADRASAH Jendela MADRASAH

28 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 29BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 29: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

MTsN Yogyakarta 1 Wakili Provinsi DIY

Di Adiwiyata Tingkat Nasional

MTsN Yogyakarta 1 maju dalam penilaian Sekolah Peduli Lingkungan (Adiwiyata) tingkat nasional mewakili provinsi DIY. Rabu (28/10) tim juri penilaian sekolah peduli lingkungan (Adiwiyata) dari Jakarta melakukan visitasi untuk memverifikasi data-data bukti fisik yang disajikan MTsN Yogyakarta 1 serta untuk menyaksikan secara langsung lingkungan madrasah.

Dengan ditunjuknya MTsN Yogyakarta 1 untuk mewakili provinsi maju di tingkat nasional dalam lomba Lingkungan Sekolah (Adiwiyata), hal itu membuktikan bahwa madrasah ini sangat perhatian terhadap kelestarian lingkungannya. Berbagai persiapan untuk maju ke tingkat nasional telah dilakukan madrasah. MTsN Yogyakarta 1 membuktikan bahwa menjaga kebersihan lingkungan sekolah bukanlah pekerjaan mudah, namun bukan pula sesuatu yang mustahil. Untuk itu madrasah mendorong semua warganya secara sadar berpartisipasi dalam program ini.

Para juri dari Jakarta meneliti data-data yang disajikan oleh warga madrasah dengan sangat cermat. Beberapa data dinilai oleh para juri sangat memuaskan, namun masih ada data yang perlu penambahan bukti fisik. Setelah verifikasi data, para juri turun ke lapangan meninjau lingkungan madrasah. Beberapa hal yang terdapat di lingkungan madrasah ternyata sangat menarik perhatian juri, terutama kolam yang dimanfaatkan untuk menampung limbah air wudlu. Air bekas wudlu warga madrasah yang debitnya besar sebenarnya adalah air bersih yang disayangkan jika dibuang percuma. Untuk itu madrasah menampung air limbah wudlu kedalam kolam penampungan yang digunakan sebagai kolam pemeliharaan ikan, sarana pembelajaran IPA, tanaman aquaponik, penyiram tanaman otomatis dan biopori.

Selain untuk menanamkan karakter cinta alam pada seluruh warga madrasah, kepedulian madrasah terhadap lingkungan diharapkan dapat memberikan sumbangan pada kelestarian alam semesta. Harapannya MTsN Yogyakarta 1 dapat memberikan teladan bagi sekolah lain dan lingkungan sekitar tentang pentingnya menjaga alam. (phs)

Polres dan Dinsos Beri Penyuluhan Narkoba di MTsN

WonokromoBantul (MTsN Wonokromo) – Usia remaja yang mendapat

berbagai ancaman kemajuan zaman seperti kasus narkoba, maka harus dibentengi dengan berbagai cara dan strategi. Salah satunya adalah dengan benteng iman, sebuah karakter yang dibentuk bagi siswa madrasah. Namun karakter tersebut belum cukup dan harus dilengkapi dengan pemahaman terhadap bahaya narkoba dan permasahannya.

Demikian yang dilakukan oleh MTsN Wonokromo, Bidang Kesiswaan dan BK (Bimbingan dan Konseling) MTsN Wonokromo mengundang Polres Bantul dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bantul dalam kegiatan Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Penyalahgunaannya kepada 193 siswa kelas VIII pada Senin (26/10) bertempat di aula MTsN Wonokromo.

Arfin Munajah,. S.E., M.M dari Dinsos dan Hatma Nugroho, S.Pd.T dari Polres Bantul secara bergantian menyampaikan pembinaan tentang bahaya narkoba. Penjelasan narasumber ditanggapi oleh siswa peserta sosialisasi dengan dialog interaktif. Sementara itu salah satu Panitia Sosialisasi yang kebetulan guru BK MTsN Wonokromo Isti Bandini, S.Pd mengungkapkan bahwa dengan adanya sosialisasi ini diharapkan para siswa akan memahami bahaya narkoba dan membentengi diri dari bahaya tersebut. “Keimanan dan ketaqwaan yang menjadi tujuan pembentukan karakter siswa madrasah, dilengkapi dengan sosialisasi narkoba ini insya Allah akan menjadikan siswa mempunyai pertahanan yang kuat terhadap bahaya narkoba” jelasnya. (ib/bap)

Kiprah Pertama Sang Juara UAMBN DIY di MAN Lab UIN

Bantul (MAN Lab UIN) – Husnul Khotimah, juara UAMBN DIY tahun 2015 lulusan MTsN Wonokromo saat PPDB banyak diperebutkan oleh madrasah aliyah favorit diDIY. Namun dari hati nuraninya, Husnul memilih MAN Lab UIN dan pondok pesantren Al Fadilah sebagai tempat belajarnya. Belum genap satu semester, Husnul menekuni pembelajaran di MAN Lab UIN, sudah kelihatan kecerdasannya dalam mapel umum maupun PAI.

Husnul dipercaya mewakili MAN Lab UIN dalam lomba MTQ bidang Fahmil Qur’an tingkat DIY. Fakta sudah berbicara, Husnul sang juara UAMBN DIY mampu merebut emas dalam Fahmil Qur’an dan memantapkan MAN Lab UIN merebut juara umum lomba MTQ DIY dan meraih piala bergilir Gubernur DIY.

Kepala MAN Lab UIN Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd mengaku bangga dengan prestasi Husnul. Wiranto menerima piala kemenangan Husnul saat upacara bendera Senin (2/11), bersama para juara yang lain. Harapan madrasah prestasi sang juara UAMBN ini tidak berhenti sampai di sini saja. (EDP/bap)

JENDELA MADRASAH Jendela MADRASAH

28 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 29BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 30: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

U ntuk dapat mencapai sebuah kebahagiaan yang sempurna, maka

seseorang haruslah terlebih dahulu melewati 7 (tujuh) tahap kebahagiaan parsial. Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang, maka Dia memberikan manusia berbagai bentuk kesenangan, keberhasilan serta kebahagiaan, yang dapat dirunut dari tahapan-tahapan kebahagiaan yang mampu diraih umatnya. Yang pertama dan yang paling mendasar adalah Kebahagiaan Kesehatan. Hal ini tentu siapa saja dapat memakluminya, karena tiada kebahagiaan apa pun yang bisa dinikmati manusia secara utuh, selama kesehatan yang bersangkutan ada dalam kondisi buruk. Kemudian, Kebahagiaan Dalam Keluarga merupakan tahap kedua yang perlu diperoleh seseorang dalam perjalanannya menuju Kebahagiaan Sempurna. Kalau kita kaji, kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan dalam rumah tangga. Di sini orang akan menemukan kebahagiaan yang paling sejati, di mana dia akan bisa berekspresi sejujur-jujurnya, semurni-murninya sebagai diri sendiri.

Di rumahlah dia akan bisa berpakaian seadanya, berleha-leha tanpa terikat dengan tata cara dan tata krama yang serba palsu, sebagaimana semua orang melakukannya di luar rumah. Rumah dan lingkungan keluarga adalah tempat di mana orang bisa menanggalkan topeng-

topeng keduniawiaan yang penuh sandiwara. Ketiga, Kebahagiaan Finansial. Setelah kesehatan dan kebahagiaan berkeluarga yang baik ada dalam diri seseorang, maka untuk melakoni kehidupan selanjutnya, mau tidak mau yang bersangkutan akan memerlukan sejumlah uang. Uang itu akan dipakainya guna membeli makanan, minuman, pakaian beserta kebutuhan hidup sehari-hari lainnya. Kebahagiaan parsial tahap ketiga akan diperoleh jika seseorang mampu memperoleh uang untuk menunjang kehidupannya. Tahap Keempat, terkait dengan kebutuhan manusia untuk beraktivitas dan bekerja. Kebahagiaan Bekerja ini, dengan sendirinya akan memenuhi Kebutuhan Finansial, apabila orang mampu memperoleh pekerjaan yang layak. Akan tetapi, pekerjaan bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan finansial, namun lebih dari itu, untuk memenuhi juga kebutuhan beraktivitas. Sudah umum diketahui bahwa aktivitas yang melibatkan kegiatan fisik maupun mental, adalah merupakan kebutuhan hidup manusia, yang dengan itu seseorang akan menjadi sehat secara lahir dan batin. Tahap Kelima merupakan jenjang di mana seseorang sudah merasakan kebutuhan untuk memperoleh teman serta lingkungan pergaulan. Kalau dalam tahap-tahap pemenuhan kebutuhan sebelumnya (Kesehatan, Keluarga/Rumah Tangga, Finansial serta Aktivitas Kerja) adalah tahap-

tahap pemenuhan kebutuhan bersifat fisik dan pribadi, maka kali ini yang dibutuhkan manusia sudah merambah ke aspek sosial, di mana orang akan benar-benar merasa memerlukan orang lain guna bisa berbagi, memberi dan menerima. Di tingkat inilah akan datang kesadaran “interdependency” , kesadaran bahwa setiap kesuksesan yang dicapai seseorang, tidak akan lepas dari andil dan peran-serta orang lain. Yang keenam adalah Kebahagiaan Intelektualitas. Tahap ini sudah merupakan kebutuhan yang bersifat “lebih tinggi”, karena pada tahap ini kualitas hidup manusia bisa dibedakan serta lebih dimuliakan daripada kehidupan binatang. Kebahagiaan Intelektualitas didorong oleh kebutuhan manusia untuk belajar, untuk mengungkapkan rahasia-rahasia kehidupan yang lebih berbobot dan juga naluri untuk mencapai standar penghidupan yang lebih tinggi.

Namun pada akhirnya manusia akan menyadari ada “sesuatu yang kurang”, dan kesadaran itu sendiri menjelma dari suatu kesadaran lain yang mengisyaratkan bahwa semua pencapaian yang telah diperoleh selama ini tidak lain berasal dari Yang Maha Tinggi, Tuhan Semesta Alam. Maka pada tahap ketujuh, manusia akan memasuki tahap Kebahagiaan Spiritual. Tahap inilah yang akan menyempurnakan keenam kebahagiaan parsial yang diperoleh sebelumnya, menjadi sebuah Kebahagian Sempurna yang utuh. (ed: bap)

Oleh: Prof. Komaruddin Hidayat

Resep Menggapai Kebahagiaan Yang Sempurna

PSIKOLOGI KESEHATAN

30 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 31BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 31: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Cuaca seperti itu disebut musim pancaroba. Musim pancaroba bisa mengganggu aktivitas keseharian, apalagi ketiga anak Ibu yang masih kecil dimana stamina tubuh masih relatif rendah. Penyakit yang kemungkinan muncul saat musim pancaroba :

DiareGejalanya adalah buang air besar terus menerus

disertai dengan rasa mulas. Diare disebabkan oleh infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria.

InfluenzaGejalanya adalah menggigil, demam, nyeri

tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala dan batuk. Flu dapat menimbulkan mual dan muntah, terutama pada anak. Flu ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin.

Kanker KulitBagian tubuh yang terkena paparan langsung sinar

matahari adalah kulit. Sinar ultraviolet bisa menyebabkan kanker kulit yang ditandai dengan kulit kasar, mudah berdarah, terjadi perubahan warna pada kulit dan timbul rasa gatal dan nyeri pada kulit.

ISPA(Infeksi Saluran Pernapasan Akut)Gejalanya adalah badan pegal, beringus, batuk, sakit

kepala, sakit pada tenggorokan. Penyebab terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur.

Demam BerdarahDemam berdarah adalah penyakit demam akut

yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini mempunyai gejala seperti demam tinggi, rasa nyeri pada tulang, munculnya bintik merah pada kulit, serta pendarahan dari hidung dan telinga.

ChikungunyaChikungunya disebabkan oleh gigitan nyamuk.

Gejala utama adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian. Karena gejala khas

adalah timbulnya rasa pegal, ngilu, timbul rasa sakit pada tulang-tulang, ada yang menyebutnya sebagai demam tulang atau flu tulang.

LeptospirosisLeptospirosis merupakan penyakit yang dapat

ditularkan melalui air kencing hewan. Hujan deras akan membantu penyebaran penyakit ini. Banyaknya genangan air serta banyak timbunan sampah yang menyebabkan mudahnya bakteri Leptospira berkembang biak. Air kencing tikus terbawa hujan kemudian masuk ke tubuh manusia melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata dan hidung.

Kiat sehat di Musim Pancaroba :

Konsumsi makanan bergizi. Daya tahan tubuh 1. membutuhkan unsur gizi seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

Cukup Istirahat. Kurang istirahat dapat 2. menurunkan daya tahan tubuh kita.

Berolahraga. Pilih olahraga yang bersifat aerobik 3. seperti jogging, senam, treadmill, bersepeda, atau sekedar berjalan kaki.

Kelola Stres dengan baik, sehingga terhindar 4. dari dampak negatif stres seperti sulit tidur dan nafsu makan berkurang.

Konsumsi Suplemen. Vitamin C, Zinc, dan 5. Echinachea adalah sebagian suplemen yang mampu mendongkrak daya tahan tubuh.

Kurangi minuman dingin karena dapat 6. menurunkan daya tahan tubuh terhadap peralihan cuaca.

SEMOGA BERMANFAAT.

DI MUSIM PANCAROBA

Diasuh oleh : dr. H. Tejo Katon, S.Ked, S.Si, Stats, MBA

Pembaca dapat berpartisipasi dengan m

engirimkan pertanyaan seputar kesehatan m

elalui SMS dengan nom

or 08164224411, atau lew

at email dengan alam

at : majalahbhakti@

yahoo.com

?(Ny. Sw, Gamping, Sleman, 08122751xxx )

P E N Y A K I TAss.wr.wb. dr. Tejo Katon,

S.Si,MBA yth, Akhir-akhir ini cuaca tidak menentu, kadang panas sekali, tetapi kemudian hujan lebat. Saya seorang Ibu

yang mempunyai tiga anak masih kecil. Tolong jelaskan penyakit apa saja yang mungkin muncul

pada situasi seperti ini dan bagaimana solusinya? Terima

kasih. Wassalam.

1

7

2

3

4

5

6

Ny. Sw, di Gamping, Sleman.

PSIKOLOGI KESEHATAN

30 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 31BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 32: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

M emang beginilah nasib yang kualami. Bagaimana tidak, rumah yang sudah kutinggali selama berpuluh-puluh tahun ini merupakan saksi bisuku selama

berteduh disini. Begitu pula dengan pohon mangga di depan rumah dengan jejak tangan mungilku.

“Sudah makan siang belum?” tanya Ibuku yang baru memasak di dapur dengan suara lembut namun terdengar hingga ke seluruh ruangan.

“Belum, bentar lagi Bu,” ucapku dengan sedikit bantahan yang biasa kulakukan.

“Ya sudah sini aja, Ibu mau bicara dengan kamu.” Ucap Ibu dengan suara lebih keras dari sebelumnya.

“Ya Bu…”

Aku sudah tahu topik apa yang akan dibicarakan Ibu, sehingga langsung menghampirinya ke meja makan dengan wajah tenang, walau kegelisahan hati menghampiriku.

“Gimana sekolahnya, baik-baik aja kan?”

“Baik-baik aja kok Bu.”

“Ada apa Bu, aku baru sibuk menyelesaikan tugas nih.” Jelasku, dengan rasa penasaran yang sebenarnya ingin tahu apa yang akan dibicarakan.

“Gini Mas, maaf ibu tidak bisa membayar SPP kamu. Gimana kalo kamu berhenti sekolah dulu sementara waktu?” Tanyanya dengan suara lembut tetapi terdengar nyaring di telingaku.

Tanpa dapat berpikir, aku yang duduk diatas kursi langsung menjawab.

“Enggak mau Bu...”

Jawaban ini tidak pernah aku pikirkan sebelumnya, karena selama ini hidupku sangatlah nyaman dan hampir semua kebutuhanku terpenuhi. Semua berakhir dengan cepat. Aku yang dulunya hanya meminta ini itu, sekarang aku hanya bisa meratapi nasibku yang sudah terjadi. Sepeninggalan ayahkulah semua ini terjadi. Walau bukan keluarga kaya tapi biasanya ayahkulah yang mencari nafkah. Ibu hanya mengelola rezeki yang didapatkan ayah sehari-hari. Ayahku seorang tukang batu yang hanya mengandalkan tenaga dan ketrampilannya. Sepeninggalan ayah sebenarnya ibu sudah berusaha bekerja serabutan, menjadi buruh cuci atau setrika di tetangga kanan kiri. Tetapi tetap saja, kami selalu kesulitan jika waktunya membayar keperluan sekolahku. Disitu aku mulai meyakini ungkapan bahwa hidup tak semanis madu.

“Ibu udah enggak bisa ngelunasin SPP kamu nak, barang-barang di rumah sudah habis Ibu gadaikan,” ujar Ibu dengan lirih.

“Enggak Bu, aku harus sekolah. Aku mau bantuin Ibu cari uang aja untuk bayar sekolahnya,” jawabku agar menenangkan hati Ibu.

Matahari mencapai puncak tertinggi di cakrawala. Angin laut berhembus ke daratan. Suasana siang itu mulai terurai seiring jalannya waktu. Aku memikirkan pekerjaan apa yang dapat kulakukan untuk melunasi SPPku. Aku berpikir pekerjaan yang mudah dilakukan olehku tanpa mengganggu kegiatan sekolahku. Pekerjaan yang mungkin bisa dilakukan sebelum atau sepulang sekolah. Tiba-tiba aku teringat memiliki tetangga seorang agen Koran yang kukenal. Tanpa berpikir panjang aku bergegas ke rumahnya.

“Bang, ada pekerjaan buat aku enggak bang?” Tanyaku dengan penuh harap.

“Enggak ada dik, kebetulan ini sirkulasi majalahnya baru pada sepi.” Jawab tetanggaku sambil membenahi tumpukan Koran yang berserak.

Aku termangu dengan jawabannya. Aku terdiam cukup lama. Melihat aku yang terdiam tetanggaku bertanya lagi.

“Kamu mau kerja untuk apa dik?”

“Untuk bayar uang SPP sekolah aku bang, uang sekolah ku udah nunggak empat bulan.” Jawabku dengan muka sedikit memelas.

“Ada sih dek pekerjaan buat kamu, tapi hasilnya enggak seberapa. Mau enggak dik?”

“Mau banget bang, pekerjaan apa itu?” Jawabku dengan semangat.

“Jadi loper Koran dik, nganterin koran di seputaran kampung. Besok mulai bekerja,” sahut tetanggaku.

“Oke bang, besok pagi-pagi aku kesini,” dengan perasaan senang aku menjawabnya.

Pagi menjelang. Aku berjalan di kegelapan dengan sweater hangatku menuju rumah tetanggaku. Dinginnya pagi itu bukan halangan untuk melakukan pekerjaan ini. Tiga menit berlalu, Aku

Oleh: Kagunan Tetradia*

HidupTak Semanis Madu

CERPEN & PUISI CERPEN & PUISI

32 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 33BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 33: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Seseorang mendekam dalam kelamMenggenggam doa dalam keyakinanDzikir subuh kami sertakanHingga petang masih kami ucapkan

Awal pekan mengawali awal dari muhadarahCorak merah langit indah menjadi pengadahSuatu malam kan hiasi hilangnya mentariSebagai pengejar senja tuk datang kembali

Bulan bahasa tlah sapa kitaDisabana takdir-Nya sumpah pemuda ada di raga kitaIngin kutebalkan, cerahkan dan lukiskan kenangan yang pernah hilangDalam puisi pendek untuk kemenangan yang panjang

Ayo kawan kita gairahkanSemangat pemuda dalam lindap relung kebajikanKarna masa depan ada di tangan kitaTangan perkasa penguasa Nusantara

Pemuda NusantaraOleh Ikhsanudin (X PK) Afraah Nadhiifah Putri Gunawan

(Kelas 3B MIN Yogyakarta I)

Taman Bungaku

Bila kutatap engkauHatiku sangat senangRupamu sangatlah cantikWarnamu indah

Oh…. taman bungakuJanganlah pernah layuJika kau layuAku akan kesepian

Kepada PahlawanDi hari peringatan ini ….Dirimu tiada lagi disiniMeski jasadmu kini…Bersatu dengan bumi, Namun jasamu suci…Selalu terpahat abadi,Dan terukir dalam hati…

Kepada PahlawanTak jemu aku mengenang,Jasamu wahai pahlawan…Namamu harum tak lekang,Waktupun tak mampu melawan…

Kepada pahlawanHari ini…hari bersejarah untukkuKukenang jasamuKukirim doa untukmu…Dan kuucapkan terima kasih padamu Atas semua perjuanganmu…Semoga Allah memberikan rumah terindah untukmu

Oleh Razita Madhani (8 B MTs N Yogyakarta 1)

Kepada Pahlawan

sudah sampai rumah tetanggaku yang pintunya sudah dibuka lebar-lebar. Aku menerima Koran-koran dan letak-letak rumah yang harus aku antarkan.

“Sini dik korannya, bapak mau baca nih,” ujar bapak yang menghampiriku yang tampak ingin melihat Koran yang baru terbit pagi itu.

“Ini pak.” Aku menyerahkan Koran dengan senyum di mulut. Senangnya hari itu karena selain pekerjaannya mudah dilakukan dan ditunggu-tunggu kehadiranku.

Hari-hari berlalu. Aku mulai kuwalahan untuk bangun pagi-pagi dan mengantarkan koran. Hari ini aku bangun kesiangan ke rumah tetanggaku.

“Maaf dik koran hari ini sudah diantarkan loper lainnya.”

“Wah kok gitu bang?” Aku kesal mendengarnya.

“Habis kamu datangnya kesiangan dik, honor kamu juga akan saya potong.” Ujar abang sambil merapikan koran yang akan dijualnya.

“Argh, jangan potong honor saya bang,” pintaku dengan kesal.

“Enggak bisa abang harus potong upah kamu untuk hukumanmu.”

Sejak hari itu aku mulai bertekad agar tidak telat lagi. Tetapi masalah muncul lagi. Aku yang sudah sampai di rumah tetanggaku belum menerima koran yang akan diantarkan pagi ini. Penyebabnya koran belum selesai dari percetakan. Sambil menunggu koran, aku berbicara dengan temanku yang ternyata menjadi loper koran juga karena ia putus sekolah.

“Gimana dik, mau nungguin korannya?” Tanya abang yang baru keluar rumah.

“Gimana nih bang, aku bisa telat sekolahnya.”

“Biar aku aja yang nganterin bang, honornya dia jangan dipotong juga” sahut temanku yang memperhatikan pembicaraanku.

“Wah enggak usah Man, terima kasih atas niatan baikmu itu.” Ucapku dengan haru.

“Aku enggak mau liat kamu berhenti sekolah kaya aku, udah aku bantuin aja,” sahut sahabatku.

Sejak hari itu aku berjanji kepada diriku untuk membantu sahabatku itu dan berusaha untuk melanjutkan pekerjaan yang kujalani.

*) SiswaKelas XI IPS 2 MAN Yogyakarta III

PUISI

CERPEN & PUISI CERPEN & PUISI

32 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 33BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 34: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

S eperti biasa, tiap tahun perpustakaan MAN Yogyakarta III (Mayoga) memilih pembaca terbaik dari kalangan siswa.

Dengan syarat: peminjam terbanyak dan peresensi buku serta presentasi terbaik. Dua best reader Mayoga tahun ini telah terpilih, Mertha Eva Kurnia (Kelas XII IPS 1) untuk putri dan Agung Nugroho (XI IPA 1) untuk putra. Setelah melalui seleksi pemilihan yang dilaksanakan pada Jumat, 30 Oktober 2015, pukul 13.00 hingga 16.30 dengan presentasi dua buku, yang diresensi dan dibaca cepat (scanning), di hadapa dua juri. Bertindak sebagai juri, Dra. Rodatun Widayati, M.Pd dan Suwandi, M.Pd, guru Fisika, Matematika, KIR danJurnalistik serta esais dan penulis resensi di media massa. Selaku panitia, kepala Perpustakaan Mayoga, RiniUtami , S.Pd dan duapustakawan Rita Susanti, A.Md dan HidayahYuriningsih, SIP. Demikian disampaikan kepala perpustakaan Mayoga, Rini Utami, S.Pd.

Mayoga 2015Dari 730 siswa Mayoga, 10 siswa masuk nominator

menjadi best reader. Kesepuluh siswa itu adalah Zumrotun Hasanah (XI IPA1), Elvira Ayu Nur khasanah (XII IPS 3), Mertha Eva Kurnia (XII IPS1), Maysa Maharani EkaPutri (XI IPS2), Hajar Khoirunnisa (XI IPA2), Mutiara Cahya HatiIlahi (XI IPA1), Aufi Nurma Millati (XII IPS1), Ghufron Alawy (XI IPA1), Agung Nugroho (XI IPA 1) serta Nurrokhim (X IPA 1). Uniknya, ketiga nominator putra semua putra Temanggung dan berasal dari sekolah yang sama, MTs N Parakan.

Kepada best reader putra maupun putri menerima penyematan selempang hadiah dan uang pembinaan, pada saat apel Senin, 2 Oktober 2015. Sedangkan 10

Agung dan Mertha

besar akan mendapat buku dan sertifikat. Ada banyak yang perlu dicontoh dari kedua best reader ini.Selama sekolah di Mayoga Merta telah meminjam dan tentu dibaca, 56 buku dari perpustakaan Mayoga.Saat ditanya buku apa yang paling berkesan, diamenjawab novel-novel TereLiye, akuntan yang novelis dan buku motivasi diantaranya From Zero to Hero, tulisan Fatan Fantastik dari ProU Media. Sedangkan Agung Nugroho yang terpilih jadi pengurus OSIS/Dewan ini lebih mengandalkan ketulusan atau keikhlasan (nothing too loose) dalam bertindak. Keduanya menerima selempang best reader dari wakahumas, Mucharom MSI mewakili Kamad, bersama dengan para peraih kejuaraan di berbagai lomba. (SWD)

Best Reader

PROFIL REMAJA RENUNGAN

34 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 35BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 35: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

Oleh : Ja’far Arifin, S.Ag.,MA

A l-Qur’an adalah pelajaran dan petunjuk hidup bagi manusia, sebagai sumber informasi yang lengkap dan sempurna baik sesuatu yang telah terjadi maupun yang

akan terjadi. Salah satu surat yang menginformasikan tentang asap adalah surat Ad-Dukhan. Ad-Dukhan sendiri berarti asap. Bila kita membaca surat ini mengingatkan kita akan fenomena kabut asap yang melanda negeri kita beberapa waktu yang lalu.

Pertama, ternyata asap adalah salah satu bentuk azab dari Allah SWT. Artinya asap adalah salah satu dari jundullah yang dikirim untuk memberi peringatan kepada manusia, seperti halnya air bah yang dikirim untuk menenggelamkan kaum nabi Nuh AS. Teriakan keras yang dikirim untuk menghancurkan kaum Tsamud, dan badai yang dikirm untuk menghancurkan kaum ‘Ad. Juga hujan batu yang menghancurkan kaum Nabi Luth. Kita ingat tsunami di Aceh, Gunung meletus, gempa bumi dan sebagainya. Semuanya adalah makhluk Allah yang selalu tunduk dan patuh atas kehendak-Nya. Sedangkan terkait dengan asap, pada ayat ke 10 dinyatakan “Maka tunggullah hari ketika langit membawa kabut asap yang nyata, yang meliputi manusia, inilah azab yang pedih.”

Kedua, apakah bencana asap yang ada di negeri ini termasuk ujian atau siksaan akibat dosa-dosa kita? Kita tidak ada manfaatnya bila selalu membela diri. Menganggap ini adalah ujian karena keimanan kita. Sehingga kita merasa baik-baik saja dan tidak ada yang salah dengan sikap kita. Sikap merasa suci seperti ini justru akan membawa kita kepada kubangan kesalahan. Sebaliknya, tidak ada salahnya kita menganggap bencana asap ini adalah hukuman atas perilaku yang melampaui batas (israf).

Tidak salahnya kita menganggap bencana asap ini adalah hukuman Allah SWT atas kelalaian manusia sebagai khalifaullah fil ardl, menjaga dan melestarikan lingkungan. Dan disebabkan kemaksiatan yang sedemikan luas, sehingga kita wajib untuk bertaubat dan intorspeksi diri.

Ketiga, ada do’a bagus yang diajarkan Al-Qur’an dalam surat Ad-Dukhan ini. Do’a tersebut diletakkan pas setelah pernyataan bahwa asap itu adalah bagian dari azab Allah SWT. Jadi do’a ini,

menurut pendapat saya, baik untuk dibaca banyak-banyak ketika ingin terbebas dari bencana asap ini.

Artinya : “Ya Tuhan kami, hilangkanlah azab ini, sesungguhnya kami orang yang beriman.” (QS.Ad-Dukhan :12)

Doa ini menarik setidaknya dari beberapa sisi :

1. Diawali dengan panggilan kepada Allah SWT dengan kata “Rabb” yang berarti Dzat yang Maha Mengatur, mengendalikan dan merancang segala sesuatu. Dalam artian sempit, Allah dengan kata Rabb ini adalah Dzat yang mengatur dan mengendalikan datang dan perginya asap.

2. Kata “iksyif ” pada mulanya berarti membuka sesuatu yang tertutup. Penggunaan kata ini tentu sangat tepat karena asap memang menutupi segala sesuatu. Menutupi pandangan, menutupi pernapasan, menutup penerbangan, menutup aktifitas dari berbagai sendi kehidupan, baik ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Sehingga ketika kita minta dihilangkan asap itu, kita minta agar Allah membukanya dari diri kita.

3. Do’a ini diikuti dengan pengakuan keimanan, “Sesungguhnya kami orang yang beriman.” Pengakuan seperti ini penting, paling tidak untuk memancing rasa kasih sayang Allah SWT. Seakan-akan kita berkata, “Ya Allah, meskipun kami banyak berbuat dosa tapi kami tetaplah hamba-Mu yang beriman, kami tetap mengesakan Engkau, kami tidak menyekutukan Engkau. Maka kasihanilah kami, lenyapkan azab ini dari kami, karena sesungguhnya Engkau Maha Belas Kasih terhadap hamba-hamba-Mu yang beriman.” Setelah do’a itu, Allah menjawab dengan mengatakan, “Sesungguhnya Kami akan menghilangkan azab tersebut agak sedikit.”(QS.Ad-Dukhan : 15) . Ini untuk menguji apakah kita menjadi tambah iman atau kembali kufur. Bila kembali kufur maka akan dibalas dengan azab yang lebih dahsyat, dengan pernyataan, “Hari ketika kami menghantam dengan hantaman yang keras sungguh kami (Allah) membalas.” (QS.Ad-Dukhan : 16). Wallahu A’lam

Pandangan Al-Qur’an Tentang Asap

Perhatikan firman Allah dalam surat Ad-Dukhan/44, ayat 8-11 :

Artinya : “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu.Tetapi mereka bermain-main dalam keragu-raguan.Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata. Yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. (mereka berdoa): “Ya Tuhan Kami, lenyapkanlah dari Kami azab itu. Sesungguhnya Kami akan beriman”. Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, Padahal telah datang kepada mereka seorang Rasul yang memberi penjelasan. Kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata: “Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang gila”.Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit Sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar).”

PROFIL REMAJA RENUNGAN

34 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 35BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 36: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

K ata “doa” itu sifatnya umum. Sebagaimana yang diterangkan dalam buku ini, doa bisa

bermakna macam-macam. Doa bisa berarti penyembahan hanya kepada Allah atau (tauhid), penghambaan (ibadah), permintaan, panggilan, dan lain sebagainya.

Allah memerintahkan berdoa, dan memerintahkan agar hamba meminta apa yang dimiliki-Nya, serta menjanjikan dikabulkannya permohonan sebagai nikmat dari-Nya yang Dia karuniakan kepada siapa saja yang Dia kehendaki (halaman 12). Terkabulnya doa bisa langsung (di dunia) atau ditunda (di akhirat) berupa pahala besar.

Sebagai bentuk ibadah tertinggi, sejatinya doa tidak harus mendapatkan jawaban dari Allah secara langsung. Hal lain yang lebih utama dari sekadar mendapatkan sesuatu yang diminta (baca: benda duniawi) adalah mendapatkan keridhaan dari Allah. Ketika keridhaan sudah didapat, maka Allah akan memberikan seluruh kebutuhan hamba, bahkan terhadap kebutuhan yang hamba sendiri tidak mengetahui kebutuhan tersebut.

Ziyad ibn Abi Ziyad (seorang fakih Damaskus) berkata, “Aku lebih takut menjadi orang yang dilarang berdoa

daripada orang yang doanya tidak dikabulkan.” Ada yang mengatakan, “Perkenan untuk berdoa lebih baik ketimbang pemberian.” Al-Kattani (sufi Mekah, w 322 H) berkata, “Allah tak akan membuka lisan orang-orang

mukmin untuk memohon maaf kecuali dengan membuka pintu ampunan.”

Qatadah (seorang sahabat, w 23 H) berkata, “Ketika Yunus berdoa dalam kegelapan (dalam perut ikan), tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh aku termasuk orang yang zalim.” (al-Anbiya [21]: 87), maka malaikat berkata, “Ini suara yang dikenal di langit, dan aku mengenalnya di bumi.” Hal ini sama dengan pengertian firman Allah, “Maka sekiranya dia bukan termasuk orang yang banyak bertasbih (berzikir) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai Hari Berbangkit” (As-Shaffat [37]: 143–144).

Sementara, ketika Fir’aun berdoa saat hampir tenggelam, “Tidak ada tuhan (yang sebenarnya) selain Engkau,” malaikat pun berkata, “Ini suara yang diingkari di kalangan penduduk langit.” (Lihat Yunus [10]: 90).

Salman al-Farisi berkata, “Apabila seorang hamba tetap berdoa ketika berada dalam keadaan senang, lalu dirinya ditimpa kesusahan, dan kemudian berdoa, maka para malaikat akan berkata, ‘Ya Tuhan kami, suara ini tak asing bagi kami. Kami mengenalnya.’ Mereka pun memintakan ampun untuk

sang hamba. Tetapi, apabila seorang hamba tidak mau berdoa ketika berada dalam keadaan senang, lalu dirinya ditimpa kesusahan, dan kemudian berdoa, maka para malaikat akan berkata, ‘Suara ini asing bagi kami. Kami tidak pernah mengenalnya.’ Mereka pun tidak memintakan ampun untuknya.” (halaman 21–22).

Untuk lebih utamanya, doa mestinya didasarkan pada Nabi Saw. Erat kaitannya dengan hal itu, pada bagian akhir buku ini (halaman 199-466), penulis menyuguhkan kumpulan doa Nabi yang diringkas dari kitab-kitab utama. Di antara kitab yang dimaksud adalah al-Muwattha’, al-Bukhari, Muslim, Sunan Abu Dawud, dan Sunan an-Nasa’i.

Buku ini tidak menyebutkan semua doa yang direkam oleh kelima kitab hadits tersebut. Tetapi, hanya mengemukakan sejumlah doa yang selaras dengan kehidupan sehari-hari umat Islam, yang tak seorang muslimpun tidak membutuhkannya dalam menjalani hari-harinya. Buku ini juga menerjemahkan setiap hadits, baik dengan menambahkan hadits-hadits yang semakna maupun dengan menjelaskan maksud yang dikandung hadits, agar mudah dimengerti dan diketahui faidahnya. Dengan begitu, pembaca diharapkan dapat berdoa sesuai dengan tuntunan dan semakin khusuk karena paham dengan lafal doa yang dipanjatkan.

Selamat membaca!

Judul : Kitab Doa Tertua Al-Ma’tsuratPenulis : Abu Bakr al-Thurthusyi al-AndalusiPenerbit : ZamanCetakan : I, 2015 Tebal : 478 halamanISBN : 978-602-1687-32-1Peresensi : Anton Prasetyo, alumnus UIN Sunan Kalijaga

Doa-DoaBersandar Tuntunan Nabi

BUKA BUKU DAPUR KITA

36 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 37BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Page 37: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

BUKA BUKU DAPUR KITA

36 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015 37BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Cara membuatnya:Kepiting direbus sampai matang. Jangan lupa belah menjadi dua 1. bagian.

Tumis bumbu halus hingga harum.2.

Tambahkan saus tiram, saus tomat, cabai merah giling, dan sisa 3. bahan lainnya.

Masukkan kepiting, aduk-aduk hingga rata. Kemudian masak hingga 4. kuahnya mengental

Setelah terasa harum, tambahkan air dan bumbu-bumbu yang lain. 5. Aduk terus hingga mendidih.

Sajikan di atas piring dan untuk membuatnya lebih menarik, Anda 6. bisa menambahkan potongan tomat dan selada.

Bahan-bahan:

5 buah kepiting•4 sdm saus tiram•Merica bubuk secukupnya•4 sdm saus tomat •4 sdm saus sambal botolan•3 sdm cabai merah giling•4 sdm kecap manis•

Bumbu Halus:

6 buah cabai rawit merah (ting-•kat kepedasan sesuai selera)

2 cm jahe (haluskan)•6 siung bawang merah (tumis)•3 siung bawang putih (tumis)•

Kepiting Saus Tiram

Cara Membuat

Rebuslah santan, gula 1. pasir dan agar-agar pada panci hingga mendidih alu tuangkan dalam wadah dan dinginkan di kulkas. Setelah dingin, iris dadu.

Siapkan gelas saji, susun agar-2. agar,kelapa muda, selasih, dan es batu.

Tuang air kelapa dan susu.3.

Es Kelapa Muda SelasihBahan

700 ml air kelapa muda•700 ml santan•1 bungkus agar agar•200 ml susu cair•100 gram kolang kaling diberi warna merah•75 gr gula pasir•1 buah kelapa muda ambil dagingnya keruk memanjang•1 sdm selasih direndam lalu tiriskan•½ sdt garam•Es batu secukupnya•

Page 38: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan

TTS Majalah BAKTI No. 286- THXXII - Oktober-Desember 2015

MENDATAR

MENURUN

MENDATAR

1. Barista 7. Pi 8. Lukisan 11. Moka 13. Tala 14. Preposisi 15. Ska 17. Artistik 19. Milan 21. Ratri 23. Irama 25. Yahud 27. Staccato 32. Ina 34. Partiture 35. Saja 36. Ansa 38. Marakas 39. UN 40. Sanggar

MENURUN 2. Affandi 3. Sio 4. Ala 5. Aktris 6. Fa 7. Plester 9. Sepoi 10. Nasi 11. Mas 12. Koar 16. Kanvas 18. Krayon 20. LPA 22. Tah 24. Rekaman 26. Upajiwa 28. Tutur 29. Caraka 30. Tian 31. Atom 33. Asa 36. Ass 37. San

TTS Majalah BAKTI No. 285- THXXII - Juli-September 2015

1. Adu 4. Lari beranting 8. Bambu 9. Lawat; kunjung 10. Pemukul pada tenis 11. Pseudonim 13. Mutu 15. Kerja paksa pada zaman Jepang 16. Cabang olahraga terdiri atas lari, jalan, lompat, lempar 19. Istilah untuk blanko daftar pemeriksaan nikah 21. makanan khas Solo 24/40. Mantan sprinter terbaik Indonesia 25. Suratan takdir 27. Schutzstaffel; militer Nazi 29. Kemerosotan nilai uang 32. Dasar 34. Interes 36. Memaksakan diri tanpa pertimbangan 37. Varian masakan mi 38. Kabur ketakutan; birit 39. Menggali (Ingg) 41. Golongan (Arab)

1. Bimbingan 2. Kecil; remeh 3. Alat negara 4. Anak sulung Yehuda (tokoh dlm Alkitab) 5. Batang tubuh 6. Berdasarkan kenyataan 7. Sesepuh 8. Perjamuan sesudah ekaristi 12. Daerah di Kutub Utara 14. Lorek 17. Tombak 18. Derajat 20. Nota; utang 22. Bertambah 23. Ukuran berat 25. Perusuh 28. Suceng; tidak curang 30. Naga imitasi pada festival Tionghoa 31. Badan (Jawa) 32. Permadani 33. Salah satu tokoh kera dlm Ramayana 35. Urunan 39. Darul Islam

TTS

38 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015

Page 39: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan
Page 40: Iftitah - yogyakarta2.kemenag.go.id · seni budaya Jawa sebagai pintu masuk penyebaran dakwah ... mengeluarkan sang putri dari Istana Majapahit, ... Sumatera dan Kalimantan