ideologi pancasila di tengah ideologi dunia (kelompok 5 off c)

25
IDEOLOGI PANCASILA DI TENGAH IDEOLOGI DUNIA MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pendidikan Pancasila Yang dibina oleh Ibu Irmayati Hasibuan, M.Si Oleh kelompok 5 Oki Osaka (140341600030) Rifda Zulfa (140341603519) Riska May Habibi (140341603362) Rosita Qori latifiani (140341603337) Shofiatul Marwiyah (140341606582) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGENTAHUAN ALAM

Upload: riska-may-habibi

Post on 04-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Ideologi Pancasila Di Tengah Ideologi Dunia (Kelompok 5 Off c)

TRANSCRIPT

IDEOLOGI PANCASILA DI TENGAH IDEOLOGI DUNIA

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Pendidikan Pancasila

Yang dibina oleh Ibu Irmayati Hasibuan, M.Si

Oleh kelompok 5Oki Osaka(140341600030)

Rifda Zulfa(140341603519)Riska May Habibi(140341603362)

Rosita Qori latifiani (140341603337)

Shofiatul Marwiyah(140341606582)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGENTAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

FEBRUARI 2015DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang....................................................................................

B.Rumusan masalah...............................................................................

C.Tujuan.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A.Berbagai Macam Ideologi dunia.......................................................

B.Pancasila Sebagai Ideologi Nasional.................................................

C.Ideologi Pancasila di Tengah Ideologi Dunia ...................................

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan........................................................................................

B.Saran..................................................................................................

Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar belakangBerdasarkan etimologinya, ideologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu (idea) berarti perawakan, gagasan, dan buah pikiran dan (logia) yang berarti ajaran. Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau (science des ideas). Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat.Pengertian ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai bidang kehidupan seperti dalam bidang politik, sosial, budaya, agama, hukum, pertahanan, dan keamanan. Kelahiran sebuah negara tidak terlepas dari sebuah ideologi yang menjadi dasar kehidupan politik, ekonomi, sosial yang sesuai dengan ideologi negaranya. Hal itu tergantung dari cita-cita rakyatnya. Selain itu ideologi sebuah negara diarahkan atau disesuaikan oleh para tokohnya sesuai dengan situasi dan kondisi rakyat seperti yang terjadi di Uni Soviet yang memilih ideologi Komunis, Indonesia memilih idologi Pancasila, Amerika memilih ideologi Liberal, Jepang memilih ideologi Fasis, dan lain-lain. Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas serta karakteristik masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri. Di dunia terdapat 5 ideologi besar yaitu pancasila, liberalisme, komunisme, sosialisme, dan kapitalisme. Masing-masing ideologi tersebut memiliki cirikhas sendiri-sendiri dan tentunya berbeda satu dengan yang lain. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai ideologi-ideologi tersebut dan perbedaan dari masing-masing ideologi.1.2 Rumusan Masalaha. Apa yang dimaksud dengan ideologi pancasila?

b. Apa yang dimaksud dengan ideologi liberalisme?

c. Apa yang dimaksud dengan ideologi komunisme?

d. Apa yang dimaksud dengan ideologi sosialisme?

e. Apa yang dimaksud dengan ideologi kapitalisme?

f. Apa yang dimaksud dengan ideologi fasisme?

g. Apa perbedaan dari ideologi pancasila, liberalisme, komunisme, sosialisme, dan kapitalisme?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan tentang ideologi pancasila.2. Menjelaskan tentang ideologi liberalisme.3. Menjelaskan tentang ideologi komunisme.4. Menjelaskan tentang ideologi sosilisme.5. Menjelaskan tentang ideologi kapitalisme.6. Menjelaskan tentang ideologi fasisme.7. Menjelaskan perbedaan dari ideologi pancasila, liberalisme, komunisme, sosialisme, dan kapitalisme.BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Berbagai Macam Ideologi duniaIdeologi di dunia terdiri dari 5 ideologi. Ditambahkan dengan ideologi Pancasila maka jadilah 6 ideologi yang berada di dunia ini. Berikut ini akan dijelaskan mengenai ideologi-ideologi yang dianut oleh Negara-negara di penjuru dunia.

A. Ideologi LiberalismeLiberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.

Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas. Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property).Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme tadi:

1. Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.

2. Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan dimana hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.)

3. Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed).

4. Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.

5. Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of Individual).6. Negara hanyalah alat (The State is Instrument).Negara itu sebagai suatu mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.B. Ideologi KomunismeIdeologi komunis atau komunisme merupakan perlawanan besar pertama dalam abad ke-20 terhadap sistem ekomomi yang kapitalis dan liberal. Komunisme adalah sebuah paham yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi (tanah, tenaga kerja, modal) yang bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas dan semua orang sama. Komunisme ditandai dengan prinsip sama rata sama rasa dalam bidang ekonomi dan sekularisme yang radikal tatkala agama digantikan dengan ideologi komunias yang bersifat doktriner. Jadi, menurut ideologi komunis, kepentingan-kepentingan individu tunduk kepada kehendak partai, negara dan bangsa (kolektivisme). Ciri-ciri dari ideologi komunisme adalah:1. Ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.

2. Sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu. terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi.

3. Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis.

4. Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution (revolusi terus-menerus). Revolusi itu menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international.

5. Komunisme memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang bertugas membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah yang bertentangan dengan demokrasi.

6. Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, PKI, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati HAM.

7. Perubahan atas sistem kapitalisme harus dicapai dengan cara-cara revolusi, dan pemerintah oleh diktator proletariat sangat diperlukann pada masa transisi.

8. Pada masa transisi, dengan bantuan negara di bawah diktator proletariat, seluruh hak milik pribadi dihapuskan dan diambil alih serta selanjutnya berada di bawah kontrol negara.

Kebaikan dari ideologi komunisme menganggap semua orang itu sama, sehingga dalam ajarannya komunisme memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur dan masyarakat komunis tanpa kelas dan juga mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis.

Karena ajarannya itu, banyak rakyat jelata yang miskin sangat tertarik untuk menganut ideologi komunisme tersebut. Hal itu bukan disebabkan karena propaganda ajarannya saja, tetapi juga karena tindakan-tindakan nyata untuk mencukupi kebutuhan material mereka. Contohnya RRC. Rakyat Cina berjumlah lebih dari 1,1 milyar. Kita tidak pernah dengar kelaparan dan ketelanjangan di Cina. Karena komunisme disana mampu memenuhi janji memakmurkan rakyat, komunisme di Cina laku. Namun, supaya tetap laku, komunisme Cina mengalami liberalisasi. Secara fisik dapat mencermati busana pemimpin RRC sekarang, bukan jas tutup lagi seperti Mao Zedong dan Chou En Lai, melainkan jas buka seperti Bill Clinton atau Antony Blair. Dalam bidang ajaran, RRC juga mengadakan lilberalisasi, seperti merebaknya kebebasan beragama dan beribadah. Jadi komunisme asli tidak ada lagi.C. Ideologi Sosialisme Sosialisme merupakan sebuah sistem kehidupan, ideologi, paham yang mendambakan kehidupan masyarakat yang ideal, sama rata, berkeadilan, dan sejahtera. Diilhami dari Utopia, sebuah judul buku yang dibuat oleh Thomas More (1478-1535), seorang Sir yang mati dipenggal pada masa Raja Henry IV. Negeri Utopia mendambakan kondisi masyarakat yang sama; segala apa dimiliki bersama, semua orang bekerja dan semua orang menikmati pendapatan bersama.Sejarah pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat sebagai proses evolusi sosial (one way evolution) yang menceritakan harta kepemilikan menuju sosialisme. Ada empat tahap kemasyarakatan yang dikonsepsikan Marx.

Pertama, tahap kebudayaan primitif (primitive culture) yaitu ketika kebudayaan manusia dimulai dari berburu dan bercocok tanam sebatas memenuhi kebutuhan keluarga. Kedua, tahap feodalisme fase ini adalah kelanjutan dari budaya primitif pada tahap ini sumber daya alam mulai terbatas dan populasi meningkat. Ketiga, tahap kapitalisme sebagai kelanjutan dari feodalisme seorang buruh dengan pemilik tanah saling bertentangan. Keempat, tahap masyarakat sosialisme dan kapitalisme sebagai puncak konflik fase sebelumnya. Pemikiran sosialisme dimana kekuatan yang menentukan berasal dari milik sosial (digunakan untuk memajukan kesejahteraan umum), ciri - ciri ekonomi yang utama kepemilikan negara atas alat - alat produksi dan perencanaan ekonomi, organisasi politik dari pemerintah pusat yang kuat berdasarkan kekuasaan mayoritas (kediktatoran proletariat), ciri sosial yang utama adanya ketimpangan rendah berdasarkan jasa dan fungsi ekonomi. Masih menurut Marx demokrasi dan perikemanusiaan yang mengilhami sosialisme tidak akan bisa tercapai sebelum kapitalisme berkembang sepenuhnya dan semua potensi ekonomi dan akibat sosial kapitalisme terwujud. Dalam membahas sosialisme tidak dapat dilepaskan dengan istilah Marxisme-Leninisme karena sebagai gerakan yang mempunyai arti politik, baru berkembang setelah lahirnya karya Karl Marx, Manifesto Politik Komunis (1848).Dalam bukunya Karl Marx memakai istilah sosialisme dan komunisme secara bergantian dalam pengertian yang sama. Adapun ciri khas sosialisme sebagai berikut :

a. Hak milik pribadi atas alat-alat produksi mesin diakui secara terbatas.

b. Mencapai kesejahteraan dengan cara damai dan demokratis.

c. Berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perbaikan nasib buruh dengan luwes secara bertahap.

d. Negara diperlukan selama-lamanya.

Sosialisme sebagai ideologi adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang dianggap benar oleh para pengikutnya mengenai tatanan politik yang mencita-citakan terwujutnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi, konstitusional, parlementer , dantanpa kekerasan. Berorientasi pada transformasi masyarakat secara revolusioner, yang terdiri dari penggulingan kapitalisme dan pembangunan sosialisme.D. Ideologi KapitalismeKapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme berawak dari sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Adam Smith adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang para psiokrat yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-komoditas-uang). Konsep MCM ini menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan yang mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.Contoh negara-negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.E. Ideologi Fasisme

Istilah Fasisme berasal dari bahasa Italia, fascio dan bahasa Latin, kata fascis. Artinya seikat tangkai-tangkai kayu, dengan kapak di tengahnya. Pada zaman kekaisaran Romawi, ikatan kayu ini dipersembahkan di depan pejabat tinggi. Dengan kata lain, fascis menjadi simbol kekuasaan pejabat pemerintah. Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengutamakan kekuasaan secara menyeluruh, tanpa adanya demokrasi. Paham ini menomorsatukan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dapat pula dikatakan, fasisme merupakan suatu sikap nasionalisme yang berlebihan. Fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasisme berusaha untuk mengatur bangsa menuju perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. Fasis percaya bangsa memerlukan kepemimpinan yang kuat, identitas kolektif tunggal, dan memiliki kemampuan untuk melakukan kekerasan dan berperang untuk menjaga bangsa yang kuat.

Fasisme adalah anti komunisme, anti demokrasi, anti individualisme, anti liberal, anti parlemen, anti konsenrvatif, anti borjuis, dan anti kapitalis fasisme. Menolak konsep-konsep egalitarianisme, materialisme, dan rasionalisme yang mendukung tindakan, disiplin, hierarki, dan semangat.

Fasisme muncul pertama kali di Italia, dalam wujud Benito Mussolini. Pada abad ke-20, tepatnya setelah Perang Dunia I, keadaan Italia mulai mengeruh. Pada saat itu banyak orang-orang Italia yang menjadi pengangguran. Kondisi ini ditindaklanjuti raja dengan memilih Benito Mussolini sebagai Perdana Menteri.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Mussolini dengan mengubah Republik Italia menuju kediktatoran dengan memonopoli kekuasaan. Sementara itu, fasisme juga muncul di Jerman setelah Perang Dunia I, sebagai negara yang kalah. Pada mulanya muncul kelompok partai National Socialist German Workers (Partai Buruh Nasional Jerman). Partai ini lebih terkenal dengan NAZI, berasal dari dua suku kata pertama kata Nasional. Saat itu angka pengangguran melonjak naik di Jerman. Anggota partai NAZI yang pada tahun 1928 berjumlah 100.000 orang, dengan segera bertambah menjadi 1,4 juta orang pada tahun 1932. Kondisi ini menjadikan pemerintahan berpaling pada Hitler. Ia pun ditunjuk menjadi Kanselir (perdana menteri) pada Januari 1933. Seperti halnya Mussolini, Hitler mengubah parlemen menjadi diktator. Namun demikian, terdapat perbedaan antara fasisme di Italia dengan Nazisme. Jika di Italia fasisme hanya berkisar pada nasionalisme, Nazisme bahkan menjalar pada rasialisme yang sangat kuat. Begitu kuatnya nasionalisme, hingga memusnahkan bangsa-bangsa lain yang dianggap lebih rendah. Ciri khas ideologi fasisme sebagai berikut :1. Mengingkari derajat kemanusiaan, Bagi fasisme, keberadaan pria melebihi wanita, militer melebihi sipil, anggota partai melebihi bukan anggota partai, bangsa satu melebihi bangsa lain, dan yang kuat harus melebihi yang lemah. Dengan demikian, fasisme tidak mengakui adanya persamaan kedudukan dan kemanusiaan, tapi lebih mengutamakan kekuatan.

2. Ketidakpercayaan pada kemampuan nalar, Keyakinan yang berkelebihan merupakan sesuatu yang sudah tentu benar.

3. Pemerintahan oleh kelompok elit, Pemerintahan harus dipimpin oleh beberapa orang elit. Jika muncul pertentangan pendapat, keinginan elit yang berlaku.

4. Perilaku bertumpu pada kekuasaan dan kebohongan, Jika ada yang berusaha menentang kekuasaan negara, maka dianggap musuh yang harus dimusnahkan. Menurut ideologi ini, kebenaran terletak pada perkataan yang berulang-ulang, bukan pada kebenaran yang sebenarnya.

5. Totalirisme, Fasisme bersifat total untuk menyingkirkan kaum yang dianggap lebih rendah, seperti wanita. Pengawasan yang ketat selalu dilakukan. Totalirisme memakai cara kekerasan.

6. Rasialisme dan imperialisme, Fasisme menganggap ras mereka lebih unggul daripada ras lain. Oleh karena itu, ras lain harus tunduk dan dikuasai.

7. Menentang hukum dan keterlibatan internasional, Fasisme memilih perang sebagai posisi tertinggi dalam peradaban manusia.

Fasisme juga pernah diterapkan di Jepang, Mesir, Finlandia, Yunani, Austria, dan Bulgaria. Pada tahun 1936, Spanyol diwarnai fasisme di bawah pimpinan Jenderal Fransisco Franco, dengan revolusi militernya. Sekarang, fasisme cenderung tampil sebagai kekuatan reaksioner di negara-negara maju, misalnya Kluk Kluk klan di Amerika Serikat. Mereka berusaha mempertahankan keberadaan kulit putih yang mereka anggap ras paling tinggi.2.2. Pancasila Sebagai Ideologi NasionalPancasila merupakan ideologi yang selama ini telah dipegang oleh bangsa Indonesia. Walaupun telah banyak peristiwa yang bermaksud untuk melengserkan Pancasila, nyatanya sampai saat ini Pancasila tetap berdiri tegak. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Alfian (BP7 Pusat,1991 : 192), Pancasila dijadikan ideologi dikarenakan Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara modern yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi.Ideologi Pancasila memandang manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Menurut konsep Pancasila manusia dalam hidup saling membutuhkan dalam bermasyarakat dan bernegara. Saling membutuhkan antar manusia inilah yang merupakan inti dari nilai kekeluargaan. Ideologi Pancasila, mengajarkan dan menerapkan sekaligus mengehendaki persatuan. Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali atau dikristalisasikan dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat di Indonesia (Bung Karno, 1 Juni 1945). Kelima sila dalam Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di dalamnya.

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung nilai spiritual, memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia. Nilai ini berfungsi sebagai kekuatan mental, spiritual, dan landasan etik dalam Ketahanan Nasional, maka atheisme tidak berhak hidup di bumi Indonesia dalam kerukunan dan kedamaian hidup beragama.

2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, tersimpul nilai satu derajat, sama kewajiban dan hak, saling mencintai, hormat menghormati, keberanian membela kebenaran dan keadilan, toleransi dan nilai gotong royong.

3. Sila Persatuan Indonesia. mengandung nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air dan rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara.

4. Sila kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan, mengandung nilai kedaulatan berada di tangan rakyat (demokrasi) yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang riil dan wajar. Nilai ini mengutamakan kepentingan Negara / bangsa dengan tetap menghargai kepentingan pribadi dan golongan, musyawarah untuk mufakat dan menjunjung tinggi harkat dan martabat serta nilai kebenaran dan keadilan.

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung nilai sikap adil, menghormati hak orang dan sikap gotong royong, yang menjamin kemakmuran masyarakat secara menyeluruh dan adil.

2.3. Ideologi Pancasila di Tengah Ideologi DuniaBerikut ini akan dijelaskan mengenai ideologi Pancasila di tengah ideologi-ideologi lainnya:Aspek Ideologi Pancasila

Ideologi LiberalismeIdeologi KomunismeIdeologi SosialisIdeologi KapitalismeIdeologi Fasisme

Politik HukumDemokrasi Pancasila, hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat.Demokrasi liberal, hukum untuk melindungi individu, dalam politik mementingkan individu.Demokrasi rakyat, berkuasa mutlak satu parpol, hukum untuk melanggengkan komunis.Demokrasi untuk kolektivitas, diutamakan kebersamaan, masyarakat sama dengan negara.Negara tidak ikut campur dalam urusan warganya namun melindungi warganya pula.kekuasaan pada kelompok elit dan menentang hukum dan keterlibatan nasional.

EkonomiPeran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dan lain-lain yang merugikan rakyat.Peran negara kecil, swasta mendominasi, kapitalisme, monopolisme, persaingan bebas.Peran negara dominan, demi kolektivitas berarti demi negara, monopoli Negara.

Peran negara kecil, Kapitalisme, Monopolisme.Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.sistem ekonomi nasional yang terintegrasi.

AgamaBebas memilih agama. Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Agama urusan pribadi, Bebas beragama (memilih agama/atheis).

Agama harus dijauhkan dari masyarakat, Atheis.Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan, Diutamakan kebersamaan.

percaya adanya Tuhan,tetapi sebagai sesuatu yang pribadi dan bersifat ritual.

-

Pandangan Terhadap Individu & MasyarakatIndividu diakui keberadaannya, hubungan individu dan masyarakat dilandasi 3S (selaras, serasi, dan seimbang).Individu lebih penting daripada masyarakat, masyarakat diabdikan bagi individu.Individu tidak penting, masyarakat tidak penting, kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting.

Masyarakat lebih penting daripada individu.

Terjadinya ketimpangan sosial antara pemilik modal dan pekerja (kondisi ekonomi lemah).

fasisme tidak mengakui adanya persamaan kedudukan dan kemanusiaan, tapi lebih mengutamakan kekuatan.

Ciri KhasDemokrasi Pancasila, bebas memilih agama.Penghargaan atas HAM, demokrasi, negara hokum, menolak dogmatisAtheisme, dogmatis, iotoriter, ingkar HAM.

Kebersamaan, akomodasi.Ekonomi sebagai pembangun Negara.Kekuasaan terletak pada kaum yang kedudukannya paling tinggi.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sesuai dengan istilah Tiada Gading yang Tak Retak,tiap ideologi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Masing-masing ideologi diambil dari adat istiadat maupun kebiasaan masyarakatnya maupun sejarah peradaban para penganutnya.

Indonesia sendiri memiliki ideologi yang unik,yakni Pancasila. Sebuah pandangan hidup yang digali dari nenek moyang dan leluhur bangsa Indonesia sehingga sudah dapat dipastikan kalau ideologi ini memang cocok untuk pedoman dan pandangan hidup NKRI.3.2. SaranTerdapat beberapa bagian yang kurang dipahami/dimengerti. Hal ini mungkin disebabka oleh kemampuan para penulis yang masih belum mumpuni. Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan demi tercapainya kesempurnaan dalam penulisan makalah ini.DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Macam-macam ideologi beserta negara penganutnya, (online), (http://littleamo.blogspot.com), diakses 16 Februari 2015

Novita, Ayu. 2014. Perbandingan ideologi pancasila, (online), (http://aayuunoo.blogspot.com/2014/02/perbandingan-ideologi-pancasila.html), diakses 15 Februari 2015 Coady, C. A. J. Distributive Justice, A Companion to Contemporary Political Philosophy, editors Goodin, Robert E. and Pettit, Philip. Blackwell Publishing, 1995, p.440.