identifikasi metode pembelajaran yang …eprints.unram.ac.id/6328/1/jurnal.pdfidentifikasi metode...

26
IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD SE- KECAMATAN SURALAGA LOMBOK TIMUR TAHUN AJARAN 2014/2015 JURNAL DiajukanUntukMemenuhiPersyaratanDalamMenyelesaikanProgram Sarjana (S1) PendidikanGuruPendidikanAnakUsiaDini OLEH IDA AYU ANDITA WIRYANI NIM :E1F010042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2014

Upload: trantruc

Post on 31-Mar-2019

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG MENGEMBANGKAN

KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD SE-

KECAMATAN SURALAGA LOMBOK TIMUR

TAHUN AJARAN 2014/2015

JURNAL

DiajukanUntukMemenuhiPersyaratanDalamMenyelesaikanProgram Sarjana (S1)

PendidikanGuruPendidikanAnakUsiaDini

OLEH

IDA AYU ANDITA WIRYANI

NIM :E1F010042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2014

Page 2: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

Identifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan

Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok

Timur Tahun Ajaran 2014/2015

Oleh :

Ida Ayu Andita Wiryani

E1F010042

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum maksimalnya penggunaan metode

pembelajaran yang mengembangkan kemampuan motorik kasar anak dalam segala

kegiatan sehingga berdampak bagi perkembangan kemampuan motorik kasar anak usia 4-

5 tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok Timur. Rumusan masalah dalam

penelitian adalah metode pembelajaran apa saja yang digunakan, metode pembelajaran

mana yang dominan, dan metode pembelajaran mana yang efektif digunakan dalam

mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se-Kecamatan

Suralaga Lombok Timur tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui metode pembelajaran yang digunakan, metode pembelajaran yang dominan

digunakan, dan metode pembelajaran yang efektif digunakan dalam mengembangkan

kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok

Timur tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey.

Populasi penelitian ini adalah guru yang mengajar anak usia 4-5 tahun di PAUD se-

Kecamatan Suralaga Lombok Timur dengan jumlah 36 guru. Oleh karena jumlah populasi

yang kurang dari 100 maka sampel penelitian ini merupkan penelitian populasi. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi dengan

menggunakan analisis data deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat lima metode pembelajaran yang

digunakan, antara lain metode demonstrasi, karyawisata, bermain peran, bermain, dan

eksplorasi; metode yang dominan digunakan adalah demonstrasi dan bermain; serta

metode yang efektif digunakan adalah metode bermain yang mengembangkan berbagai

kemampuan motorik kasar anak khususnya yang paling menonjol adalah pada indikator

melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi.

Kata Kunci : Metode Pembelajaran, Motorik Kasar

Page 3: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulus,

membimbing, mengasuh, dan memberikan kegiatan pembelajaran yang akan

menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Ada dua tujuan diselenggarakannya

pendidikan anak usia dini, yaitu sebagai berikut : membentuk anak Indonesia yang

berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembanga sesuai dengan tingkat

perkembangannya, sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki

pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa; serta membantu

menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah (Montolalu, 2005 : 3).

Untuk melancarkan dan mensukseskan penyelenggaraan pendidikan bagi anak

usia dini diperlukan dukungan serta kerja sama dari pihak-pihak yang turut mendukung

proses tumbuh kembang anak. Pihak-pihak tersebut adalah orang tua, guru, pembimbing,

dan atau pendidik baik yang ada di lingkungan rumah atau keluarga, dan di lingkungan

sekolah. Para orang tua dan guru harus memiliki kiat atau cara khusus untuk mengkemas

setiap kegiatan pembelajaran menjadi satu kegiatan yang asik dan membuat anak

merasakan kesenangan dalam menjalaninya dan tidak tertekan. Oleh karena itu, untuk

setiap kegiatan diperlukan metode-metode untuk menyampaikan materi pembelajaran

yang akan diberikan kepada anak usia dini agar kegiatannya menjadi lebih menarik dan

menggugah minat anak untuk melakukan kegiatan yang disediakan atau disuguhkan.

Metode pembelajaran adalah cara yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk

mencapai tujuan kegiatan (Moeslichatoen, 2004 : 7). Pendapat lain juga diungkapkan oleh

Sudjana yang mengatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan

guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran

(Sudjana, 2005:76). Dengan pendapat tersebut dapat disimpulkan mengenai pengertian

metode pembelajaran adalah cara yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan

bahan ajar untuk disajikan kepada anak didiknya. Metode yang dapat digunakan oleh

guru dalam kegiatan pembelajaran untuk anak usia dini sebagaimana dikemukakan oleh

Rahyubi (2012 : 234), diantaranya : metode karyawisata, metode demonstrasi, metode

bermain, metode bermain peran, dan metode eksplorasi. Dengan menggunakan metode

pembelajaran ini, diharapkan anak dapat berkembang secara optimal melalui kegiatan-

kegiatan yang dikemas di setiap pembelajaran.

Anak pada usia dini, dikenal sebagai pribadi yang aktif, dimana mereka selalu

melakukan kegiatan yang melibatkan gerak fisik yang jika dilakukan secara terus

menerus dan berkesinambungan akan membuat kematangan fisik dan keterampilan

motorik anak semakin bagus. Kemampuan motorik adalah kemampuan pengendalian

gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.

Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan masa yang ada

pada waktu lahir. Sebelum perkembangan tersebut anak akan tetap tidak berdaya

(Hurlock : 150). Pengertian lain mengenai kemampuan motorik yaitu, perubahan

kemampuan gerak dari bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan

kemampuan gerak (Corbin, dalam Sumantri, 2005 : 48). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa kemampuan motorik adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

gerak jasmaniah secara terkoordinasi melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot.

Salah satu prinsip pembelajaran anak usia dini yaitu belajar sambil bermain dan

bermain sambil belajar. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan

dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengannya sehingga pembelajaran menjadi

bermakna (Montolalu : 2005 :1.3). Ini berarti, kegiatan pembelajaran harus dilakukan

anak dengan melibatkan gerak anggota tubuh yang juga disebut motorik pada anak.

Page 4: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

Prinsip inilah yang seharusnya tertuang dan terkandung dalam setiap kegiatan

pembelajaran yang disuguhkan oleh pendidik atau guru di sekolah. Namun, pada

kenyataannya masih banyak kejanggalan yang ditemukan dalam aplikasi dan penerapan

metode pembelajaran untuk anak didik di sekolah.

Hasil observasi awal yang dilakukan di PAUD se-Kecamatan Suralaga Kabupaten

Lombok Timur, berbagai macam phenomena terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Para

Guru PAUD di kecamatan Suralaga Lombok Timur ini kurang memahami penggunaan

serta manfaat metode pembelajaran yang sesungguhnya sehingga terjadi penyimpangan

dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada anak didiknya. Karena kurangnya

pemahaman tersebut mengakibatkan penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat

dan kurang akurat dalam kegiatan pembelajaran, dan guru tidak menyadari apa

dampaknya jika guru menggunakan metode yang kurang tepat untuk kegiatan

pembelajaran. Selama ini, dilapangan ditemukan kejadian dimana pendidik hanya

memperhatikan bagaimana kegiatan pembelajaran pada hari itu dapat terlaksana dan

terselesaikan dengan cepat dan yang terpenting adalah adanya hasil karya anak walaupun

hasilnya tidak memuaskan tanpa memikirkan apakah anak memahami dan mengerti

kegiatan yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Sehingga dilakukan

penelitian “Identifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan

Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok Timur

Tahun Ajaran 2014/2015”. Diharapkan kita dapat mengatasi segala hal yang menghambat

perkembangan motorik kasar anak sehingga, anak dapat berkembang dengan optimal dan

dapat menyongsong kehidupan yang akan datang dengan kesiapan dan kemampuan

motorik kasar yang baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian di atas, maka rumusan masalah peneliti yaitu :

1. Metode pembelajaran manakah yang mengembangkan kemampuan motorik kasar

anak usia 4-5 tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok Timur tahun ajaran

2014/2015?

2. Metode pembelajaran manakah yang paling dominan dalam mengembangkan

kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga

Lombok Timur tahun ajaran 2014/2015?

3. Metode pembelajaran manakah yang efektif dalam mengembangkan kemampuan

motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok

Timur tahun ajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Banyak uraian serta penjelasan yang terpapar dalam pembahasan sebelumnya,

sehingga peneliti dapat menjelaskan beberapa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui metode pembelajaran yang mengembangkan kemampuan

motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok

Timur tahun ajaran 2014/2015?

2. Untuk mengetahui metode pembelajaran yang paling dominan dalam

mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se-

Kecamatan Suralaga Lombok Timur tahun ajaran 2014/2015?

3. Untuk mengetahui metode pembelajaran yang efektif dalam mengembangkan

kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga

Lombok Timur tahun ajaran 2014/2015?

Page 5: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode Pembelajaran

Dalam proses belajar dan pembelajaran, perlu adanya rekayasa sistem

lingkungan yang mendukung. Penciptaan sistem lingkungan berarti menyiapkan

kondisi lingkungan yang kondusif bagi peserta didik. Kondisi ini dapat berupa

sejumlah tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa, persoalan yang menuntut agar

siswa memecahkannya, dan seperangkat keterampilan yang perlu dikuasai siswa.

Menyediakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif berarti juga menyiapkan

sarana dan prasarana pembelajaran yang baik, tepat, dan mencukupi, termasuk juga

menggunakan metode pembelajaran yang tepat guna menyampaikan bahan ajar pada

anak didik.

Metode pembelajaran adalah suatu model dan cara yang dapat dilakukan untuk

menggelar aktivitas belajar-mengajar agar berjalan dengan baik (Rahyubi, 2012 :

236). Suyuno mengatakan bahwa, metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan

dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara

penilaian yang akan dilaksanankan. Metode pembelajaran dapat dianggap sebagai

suatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk

melakukan pembelajaran (Suyono, 2011 :19). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa, metode pembelajaran adalah cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam

menyampaikan bahan ajar untuk disajikan kepada anak didiknya.

Metode pembelajaran sebagai salah satu komponen pendidikan perlu dipahami

oleh guru agar proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung dengan baik. Karena

dengan memiliki pengetahuan yang luas tentang metode, guru dapat memilih metode

yang tepat untuk suatu materi (kompetensi) yang akan dipelajari atau dicapai oleh

siswa. Pemilihan metode yang tepat akan sangat membantu siswa dalam proses

pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan tercapai sesuai dengan

yang telah dirumuskan, maka setiap pendidik atau guru perlu mengetahui dan

mempelajari beberapa metode pembelajaran, serta dipraktekkan pada saat proses

pembelajaran di kelas.

Terdapat beberapa teknik dan metode yang dapat digunakan oleh guru, tetapi

tidak semuanya sama efektifnya dapat mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa

faktor yang dapat digunakan dalam pemilihan strategi pembelajaran, yaitu sebagai

berikut :

1. Anak didik

Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan

psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran mana yang

sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif demi

tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

2. Tujuan pembelajran

Tujuan pembelajaran biasanya berkaitan dengan dimensi kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Tujuan pembelajaran bisa tercapai jika pembelajar atau peserta didik

mampu menguasai dimensi kognitif dan afektif dengan baik, serta cekatan dan

terampil dalam aspek psikomotoriknya (Rahyubi, 2012 : 234).

3. Media

Media pada hakikatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran.

Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai

dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media

adalah penggunaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga

memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih.

Page 6: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

4. Fasilitas

Fasilitas yang dimaksud di sini adalah ketersediaan sarana dan prasarana

seperti kelengkapan alat permainan. Alat permainan yang wajib disediakan dan

sebagai acuan standar untuk pendidikan anak usia dini adalah berupa alat permainan

edukatif, baik yang tersedia di dalam ruangan (in door) dan atau luar ruangan (out

door).

5. Guru

Kata guru berasal dari bahasa Sansekerta “guru” yang uga berarti guru atau

pendidik, yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya

merujuk pada pendidik professional denga tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, memfasilitasi, dan mengevaluasi peserta sisik

(Rahyubi,2012 : 235). Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Latar

pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap

berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.

Beberapa macam metode pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam

mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun adalah sebagai

berikut :

1. Metode Demonstrasi

Metode demostrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,

kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun

melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok pembahasan

atau materi yang sedang disajikan.

2. Metode Karyawisata

Metode karya wisata, kinjungan, atau studi banding adalah metode pembelajaran yang

mengajak siswa untuk mengunjungi obyek-obyek tertentu yang relevan dengan proses

pembelajaran guna memperluas wawasan.

3. Metode Bermain Peran

Metode ini menampilkan symbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses

kejadian atau benda yang sebenarnya. Metode ini dalah suatu cara penguasaan bahan

pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan peserta didik. Metode ini

memerlukan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topic atau situasi

(Rahyubi, 2012 : 241).

4. Metode Bermain

Kegiatan bermain adalah suatu kegiatan yang sangat disenangi oleh anak. Pada

berbagai situasi dan tempat anak selalu saja menempatkan diri untuk

menggunakannya sebagai arena bermain dan permainan.

5. Metode Eksplorasi

Dalam proses pembelajaran metode eksplorasi, peserta didik atau pembelajar

melakukan berbagai penjelajahan dan pemeriksaan berkaitan dengan hal-hal yang

ditekuni dan dipelajari untuk menemukan hal-hal yang cocok dan terbaik sehingga dia

bisa memeroleh contoh, cara, metode, dan model terbaik guna meraih keberhasilan

dan kesuksesan, khususnya dalam keterampilan motorik tertentu (Rahyubi, 2012 :

242).

Dengan uraian di atas dapat diartikan bahwa metode pembelajaran merupakan

syarat mutlak yang harus disertakan dalam proses belajar mengajar, karena metode

pembelajaran merupakan cara atau proses mencapai tujuan pengajaran yaitu tujuan

yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar. Setiap guru yang

akan menyajikan materi pelajaran kepada anak didiknya, perlu memahami arti,

peranan serta penggunaan metode pembelajaran, karena metode yang digunakan itu

Page 7: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

akan berpengaruh sekali terhadap berhasil tidaknya suatu tujuan yang akan dicapai

tergantung pada penggunaan metode yang tepat.

B. Perkembangan Motorik Kasar Anak

Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui

kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.

Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah

gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh

anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya

kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya (Rahyubi,

2012 : 222).

Corbin, 1990 (dalam Sumantri) menyatakan bahwa, perkembangan motorik

adalah perubahan kemampuan gerak dari bayi sampai dewasa yang melibatkan

berbagai aspek perilaku dan kemampuan gerak. Sehingga dalam hal ini berarti aspek

perilaku dan perkembangan motorik saling mempengaruhi (Sumantri, 2005 : 48).

Sementara menurut Hurlock, yang berpendapat bahwa, perkembangan motorik berarti

perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat

syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan

refleksi dan kegiatan masa yang ada pada waktu lahir. Sebelum perkembangan

tersebut terjadi, anak akan tetap tidak berdaya (Hurlock, 150). Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa, perkembanan motorik adalah perkembangan kemampuan

gerak seseorang untuk melakukan gerak jasmaniah secara terkoordinasi melalui

kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik pada setiap

individu adalah sebagai berikut (Rahyubi, 2012 : 225) :

1. Perkembangan Sistim Saraf.

Sistim saraf sangat berpengaruh dalam perkenbangan motorik karna sistim

saraf lah yang mengontrol gerak motorik pada tubuh manusia.

2. Kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak.

Karna perkembangan motorik sangat erat kaitannya dengan fisik maka

kemampuan fisik seseorang akan sangat berpengaruh pada perkembangan motorik

seseorang. Anak yang normal perkembangan motoriknya akan lebih baik

dibandingkan anak yang memiliki kekurangan fisik.

3. Keinginan anak yang memotifasinya untuk bergerak.

Seseorang yang punya motivasi yang sangat kuat untuk mengusai

keterampilan motorik tertentu biasanya telah punya modal besar untuk meraih

prestasi. Kemudian, ketika seseorang mampu melakukan suatu aktivitas motorik

dengan baik, kemungkinan besar dia akan termotivasi untuk menguasai

keterampilan motorik yang lebih luas dan lebih tinggi tingkatannya.

4. Linkungan yang mendukung.

Perkembangan motorik seorang individu kemungkinan besar bisa berjalan

optimal jika lingkungan tempatnya beraktivitas mendukung dan kondusif.

Lingkungan di sini bisa berarti fasilitas, peralatan, sarana dan prasarana. Bisa juga

berarti lingkungan tempat beraktivitas dan juga di sekitar tempat aktivitas yang

baik dan kondusif.

5. Aspek psikologis anak.

Aspek psikologis, psikis, dan kejiwaan sudah barang tentu sangat berpengaruh

pada kemampuan motorik. Hanya seseorang yang kondisi psikologisnya baiklah

yang mampu meraih keterampilan motorik yang baik pula. Meskipun punya fisik

yang mendukung, namun jika kondisi psikologis seseorang tidak berada dalam

Page 8: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

kondisi yang baik atau tidak mendukung, maka sulitlah baginya untuk meraih

keterampilan motorik yang optimal dan memuaskan.

6. Umur.

Usia atau umur sangat berpengaruh pada aktivitas motorik seseorang.

Seseorang bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua tentu saja punya karakteristik

keterampilan motorik yang berbeda pula.

7. Jenis kelamin.

Dalam keterampilan motorik tertentu, misalnya olahraga, factor jenis kelamin

cukup berpengaruh. Dalam beberapa cabang olahraga seperti renang, bulu tangkis,

voly, tenis, sepak bola, tinju, karate, dan masih banyak lagi, seorang laki-laki tentu

lebih kuat, lebih cepat, lebih terampil, dan lebih gesit dibandingkan perempuan.

8. Bakat dan Potensi

Bakat dan potensi juga berpengaruh pada usaha meraih keterampilan motorik.

Misalnya, seserang mudah diarahkan untuk menjadi pesepakbola andal jika dia

punya bakat dan potensi sebagai pemain bola. Begitu juga pada bidang

keterampilan motorik lainnya.

Secara umum tahapan-tahapan perkembangan anak dapat dibagi ke dalam

beberapa rentang usia, yang masing-masing menunjukkan ciri tersendiri. Menurut

Fitts dan Postner dalam (Sumantri, 2005 :101) tahapan perkembangan di bagi menjadi

beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Tahap Verbal Kognitif

Tahap ini merupakan tahap awal dalam belajar gerak. Tahapan ini disebut juga

sebagai fase kognitif, karena perkembangan yang menonjl terjadi pada diri anak.

Pada tahap kognitif ini proses belajar gerak diawali dengan aktif berpikir tentang

gerakan yang dipelajari. Anak yang belajar gerak berusaha mengetahui dan

memahami gerakan dari informasi baik berupa informasi secara verbal maupun

visual yang diberikan kepadanya.

2. Tahap Asosiatif

Pada tahapan ini perkembangan anak juga memasuki pemahaman dari

gerakan-gerakan yang dipelajari. Tahapan ini juga disebut tahap menengah, yang

ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan, dimana anak sudah mampu

melakukan gerakan-gerakan dalam bentuk rangkaian yang tidak tersendat-sendat

atau terputus-putus pelaksanaannya. Dengan tahap mempraktekkan berulang-

ulang pelaksanaannya, gerakan akan semakin efisien, lancer dan sesuai dengan

keinginannya serta kesalahan gerakan semakin berkurang.

3. Tahap Otomasi

Tahap ini dikatakan sebagai fase akhir dalam belajar gerak. Pada tahap ini

ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan, dimana anak mampu melakukan

gerakan ketrampilan secara otomatis. Tahap ini dikatakan sebgai tahap otonom

karena anak mampu melakukan gerakan keterampilan tanpa pengaruh, walaupun

pada saat melakukan gerakan tersebut anak harus memperhatikan hal-hal lain

selain dari gerakan yang dilakukan.

Seperti yang sudah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya, bahwa salah

satu hal yang mempengaruhi perkembangan motorik pada seorang individu adalah

usia atau umur. Pada usia tertentu, seseorang akan dapat mencapai atau mampu

melakukan aktivitas motorik tertentu. Seperti yang terjadi pada individu atau anak

yang berusia 4-5 tahun. Pada usia ini anak seharusnya sudah mampu melakukan

gerakan seperti berlari, melempar dan menendang bola, melompat, dan meloncat.

Page 9: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

Ada beberapa indikator gerak motorik yang dapat dilakukan oleh anak pada

usia 4-5 tahun ini yang diungkapkan oleh Caughlin (2001) yang dikutip oleh

Sumantri. Berikut indikator perkembangan anak dinyatakan sebagai berikut :

a) Usia 4 Tahun

Gerakan yang dapat dilakukan pada anak usia 4 tahun adalah sebagai berikut :

Anak mampu berdiri di atas satu kaki selama 10 detik; Anak mampu berjalan

maju dalam satu garis lurus dengan tumit dan ibu jari kaki berjarak 6 kaki; Anak

mampu berjalan mundur; Anak mampu melakukan kegiatan lomba lari; Anak

mampu melompat ke depan sebanyak 10 kali; Anak mampu melompat ke

belakang; Anak mampu melakukan roll/berguling ke depan; Anak mampu

menendang secara terkoordinasi ke belakang dan ke depan dengan kaki terayun

dan tangan mengayun kea rah berlawanan secara bersamaan; Dengan dua tangan

menangkap bola yang dilemparkan dari jarak lebih kurang 2 meter; Melempar

bola kecil dengan kedua tangan kepada seseorang yang berjarak lebih kurang 2

meter; serta membangun menara dengan kotak/balok.

b) Usia 5 Tahun

Gerakan yang mampu dilakukan oleh anak usia 5 tahun adalah sebagai berikut

:

Berdiri di atas kaki yang lainnya selama 10 detik; Berjalan di atas papan

keseimbangan ke depan, ke belakang, dan kesamping; Melompat ke belakang

dengan dua kali berturut-turut; Melompat dengan salah satu kaki; Mengambil

salah satu atau dua langkahg teratur sebelum menendang bola; Melempar bola

dengan memutar badan dan melangkah ke depan; Mengayun tanpa bantuan;

menangkap dengan mantap.

Hal lain juga diungkapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 58 Tahun 2009 mengenai Standar Pendidikan Anak Usia Dini, bahwa

indikator perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun adalah sebagai berikut :

Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dan seterusnya;

Melakukan gerakan menggantung (bergelanyut); Melakukan gerakan melompat,

meloncat, dan berlari secara terkoordinasi; Melempar sesuatu secara terarah;

Menangkap sesuatu secara tepat; Melakukan gerakan antisipasi; Menendang sesuatu

secara terarah; Memanfaatkan alat permainan di luar kelas. Indikator perkembangan

motorik kasar anak usia 4-5 tahun ini memiliki karakteristik perkembangan yang lebih

spesifik. Berikut karakteristik perkembangan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5

tahun menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009

mengenai Standar Pendidikan Anak Usia Dini adalah :

Tabel 2.1

Tingkat Capaian Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Menurut

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009

Lingkup Perkembangan Tingkat Capaian Perkembangan

1. Menirukan gerakan binatang,

pohon tertiup angin, pesawat

rebang, dsb.

1) Menirukan gerakan binatang peliharaan misal :

binatang yang dapat terbang (burung) dll

2) Menirukan gerakan pohon sepoi-sepoi, pohon tertiup

angin kencang, dll

3) Menitukan gerakan pesawat terbang misal : (mau

terbang, gerakan diudara dan gerakan mendarat)

2. Melakukan gerakan

menggantung (bergelanyut)

4) Memanjat, bergantung, dan berayun

5) Bergelanyut

Lingkup Perkembangan Tingkat Capaian Perkembangan

Page 10: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

3. Melakukan gerakan

melompat, meloncat, dan

berlari secara terkoordinasi.

6) Melompat dengan dua kaki atau satu kaki dengan

seimbang.

7) Melompat dengan tali, dll

8) Meloncat dari ketinggian 20-30cm

9) Meloncat dengan rintangan

10) Berlari ditempat

11) Berlari cepat

12) Berlari sambil melompat

13) Berlari sambil meloncat

14) Melompat, meloncat, dan berlari dengan rintangan

4. Menangkap dan melempar

secara terarah/tepat.

15) Menangkap kantong biji, bola, dll

16) Melambungkan dan menangkap kantong biji, bola, dll

17) Melempar dengan berbagai media, misal : bola kertas,

balon, dll ke tempat yang telah ditentukan

18) Memantulkan bola besar sambil diam di tempat

19) Memantulkan bola besar sambil berjalan/bergerak

5. Melakukan gerakan antisipasi. 20) Berjalan maju pada garis lurus

21) Berjalan di atas papan titian, berjalan berjinjit

22) Berjalan mundur dan kesamping pada garis lurus

sejauh 1-2 meter

23) Melakukan gerakan menghindar dari hal-hal yang

berbahaya

6. Menendang sesuatu secara

terarah.

24) Menendang bola dengan terarah

7. Memanfaatkan alat permainan

di luar kelas.

25) Bermain dengan alat permainan di luar, misal :

ayunan, jungkitan, perosotan, dll

26) Bermain dengan simpai (bebas, melompat dalam

simpai, merangkak dalam terowongan dari simpai,

dll)

27) Naik sepeda roda dua (belum seimbang)

28) Naik turun tangga 2-5 anak tangga

Page 11: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada 18 PAUD yang ada di Kecamatan Suralaga

Kabupaten Lombok Timur selama tahun ajaran 2014/2015. Lingkup dalam penelitian ini

adalah metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam mengembangkan kemampuan

mototik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok Timur Tahun

Ajaran 2014-2015.

Adapun yang akan dijadikan sebagai populasi pada penelitian ini adalah seluruh guru

yang mengajar anak usia 4-5 tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok Timur Tahun

ajaran 2014/2015 dengan jumlah keseluruhan populasi sebanyak 36 orang yang tersebar pada

18 lembaga di Kecamatan Suralaga Lombok Timur.

Oleh karena populasi penelitian ini adalah PAUD yang ada di kecamatan Suralaga

dimana wilayahnya terbagi menjadi tiga bagian, maka pengambilan sampel dalam penelitian

ini harus benar-benar mewakili populasinya. Sehingga penelitian ini menggunakan seluruh

jumlah populasi yang ada sebagai sampel penelitian dan penelitian ini disebut sebagai

penelitian populasi.

TABEL 3.1

Jumlah Sampel Guru dalam Penelitian yang Dilakukan di PAUD se-Kecamatan

Suralaga Lombok Timur

No Nama Lembaga Jumlah Sampel

1. TK NW Boro’ Tumbuh 2

2. PAUD Anak Kita 2

3. RA Ma’Rif JMI 2

4. PAUD Mawar Mekar 2

5. TK –IT Nurul Mujahidhin NW Pancor Kopong 2

6. PGRI Tebaban 2

7. TK Terpadu SDN 2 Kerongkong 2

8. TK Raudatul Qur’an UF NW 2

9. TK Sulamul Mubtadi Anjani 2

10. PAUD Al-Barruni 2

11. TK-IT Ar-Rantisi Anjani 2

12. PAUD Tunggal ATE 2

13. TK Dharma Wanita Suralaga 2

14. RA Sakinatul 2

15. PGRI 05 Anjani 2

16. TK Syaikh Zainuddin NW 2

17. TK Anak Bangsa 2

18. PAUD Al-Fhadhilah 2

Jumlah 36

Data penelitian ini berupa data tentang metode pembelajaran yang diterapkan

guru dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD

se-Kecamatan Suralaga Lombok Timur tahun ajaran 2014/2015 yang bersifat

kualitatif, artinya prosedur penelitian yang menghasilkan penelitian data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang orang-orang atau perilaku yang dapat

diamati sehingga menemukan kebenaran yang dapat diterima. Dengan sumber data

dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar di Lembaga PAUD se-Kecamatan

Suralaga Lombok Timur tahun ajaran 2014/2015. Adapun guru yang dimaksud adalah

Page 12: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

guru yang mengajar di kelompok usia 4-5 tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga

Lombok Timur.

Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a) Metode Observasi

Arikunto (2006:156) berpendapat bahwa observasi atau pengamatan meliputi

kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan

seluruh alat indera atau yang disebut juga dengan pengamatan langsung.

Senada dengan pendapat di atas, bahwa metode observasi yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu mengamati dan mencatat perilaku objek yang akan

diteliti dalam proses pembelajarn untuk memperoleh data tentang metode

pembelajaran yang diterapkan guru dalam mengembangkan kemampuan motorik

kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok Timur tahun

ajaran 2014/2015 dengan menggunakan pedoman observasi yang dibentuk

instrmen penelitian yang dijadikan acuan bagi peneliti untuk mempermudah

peneliti melaksanakan pengamatan secara langsung.

b) Metode Dokumentasi

Menurut Arikunto metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

atau variebel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan lain

sebagainya.

Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam

arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan

metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.

Instrument pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulakn data agar pekerjaan lebih mudah dan hasil lebih baik dalam arti

cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006 : 115).

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan

informasi yang diinginkan. Instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel

yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap metode

pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar

anak usia 4-5 thun di PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok Timur Tahun Ajaran

2014/2015. Adapun instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data metode

pembelajaran yang diterapkan guru dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak

adalah:

a. Pedoman Observasi

Pedoman observasi yang digunakan berupa lembar pengamatan yang bersikan

kisi-kisi instrumen perkembangan motorik halus. Berdasarkan indikator, peneliti

mendeskripsikan sub indikator menjadi deskriptor dengan tingkat capaian

perkembangan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009.

Berikut Kisi-kisi Instrumen Penelitian yang akan digunakan :

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Aspek yang Diteliti Indikator

Perkembangan Motorik Kasar

1) Menirukan gerakan binatang, pohon

tertiup angin, pesawat terbang, dsb.

1. Menirukan gerakan binatang atau hewan.

2. Menirukan gerakan pohon yang tertiup

angin. 2) Melakukan gerakan menggantung

Page 13: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

(bergelanyut) 3. Menirukan gerakan pesawat terbang, dll.

4. Melakukan gerakan menggantung

(bergelanyut)

5. Melakukan gerakan melompat.

6. Melakukan gerakan meloncat.

7. Melakukan gerakan berlari

8. Melakukan gerakan melompat, meloncat,

dan berlari secara terkoordinasi

9. Menangkap dan melempar sesuatu secara

terarah/tepat.

10. Melakukan gerakan antisipasi.

11. Menendang sesuatu secara terarah.

12. Memanfaatkan alat permainan di luar kelas.

3) Melakukan gerakan melompat,

meloncat, dan berlari secara terarah.

4) Menangkap dan melempar secara

terarah/tepat.

5) Melakukan gerakan antisipasi.

6) Menendang sesuatu secara terarah.

7) Memanfaatkan alat permainan di

luar kelas.

Metode Pembelajaran

1) Metode Demonstrasi 1. Menetapkan tujuan dan tema kegiatan

demonstrasi.

2. Menetapkan bentuk demonstrasi yang

dipilihb sebelum menetapkan kegiatan, guru

menentukan bentuk demonstrasi, misalnya

dengan cara penjelasan, sosiodrama, atau

cara lainnya.

3. Menetapkan bahan dan alat yang

dipergunakan.

2) Metode Karyawisata 4. Menetapkan sasaran yang diprioritaskan

sesuai dengan tema kegiatan belajar yang

dipilih.

5. Merumuskan program kegiatan melalui

karya wisata.

6. Mengadakan hubungan dan pengenalan

medan sasaran karya wisata.

7. Koordinasi dengan pihak tempat karya

wisata.

8. Menyiapkan bahan dan alat yang

diperlukan.

9. Membuat kesepakatan bersama dengan anak

mengenai tata tertib.

10. Permintaan izin dan partisipasi orang tua.

11. Apersepsi pendidik di kelas kepada anak

tentang tempat wisata yang akan di tuju.

3) Metode Bermain Peran 12. Memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda

sekitar anak.

13. Menggunakan alat dan perlengkapan untuk

bermain peran.

14. Menentukan dialog dan peran anak.

15. Mengikuti langkah-langkah dan teknik yang

diajarkan oleh guru.

16. Memainkan peran orang-orang yang ada di

lingkungannya atau tokoh-tokoh dari suatu

cerita.

4) Metode Bermain 17. Guru menyiapkan tujuan kegiatan bermain

Page 14: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

pada para siswa.

18. Guru menyampaikan aturan-aturan yang

harus diikuti dalam kegiatan bermain.

19. Guru menawarkan tugas kepada masing-

masing anak.

20. Guru memperjelas apa yang harus dilakukan

oleh setiap anak dalam melakukan tugasnya.

21. Guru menyiapkan bahan dan peralatan yang

diperlukan.

22. Semua anak menuju tempat yang sudah

disediakan untuk bermain.

23. Dengan bimbingan guru, peserta permainan

mulai melakukan tugasnya masing-masing.

24. Setelah kegiatan selesai, setiap anak menata

kembali bahan dan peralatan permainan.

25. Anak-anak membersihkan diri.

26. Menarik perhatian dan membangkitkan

minat anak tentang aspek-aspek penting

dalam membangun sesuatu.

27. Menghubungkan pengalaman anak dalam

bermain yang baru saja dilakukan dengan

pengalaman lain.

28. Menunjukkan aspek-aspek penting dalam

bekerja secara kelompok.

5) Metode Eksplorasi 29. Melibatkan peserta didik mencari informasi.

30. Menggunakan beragam pendekatan, media,

dan sumber belajar.

31. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar

peserta didik

Skala perkembangan motorik kasar bertujuan untuk melihat sejauh mana

perkembangan motorik kasar yang sudah berkembang pada anak usia 4-5 tahun. Adapun

skala penilaian yang digunakan adalah dengan menggunakan skala jenjang atau Ratting scale

yaitu kategori belajar anak yang sedang diamati dinyatakan dengan skala (1, 2, dan 3).

Adapun kriteria penilaian yang digunakan adalah:

1 = Belum Berkembang (BB), apabila metode pembelajaran tidak mengembangkan motorik

kasar anak.

2 = Sedang Berkembang (SB), apabila metode pembelajaran belum tampak mengembangkan

kemampuan motorik kasar anak.

3 = Berkembang optimal sesuai harapan (BO), apabila metode pembelajaran tampak

menstimulasi perkembangan motorik kasar anak sehingga berkembang secara optimal.

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data kualitatif

deskriptif yaitu proses atau langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiono, 2012:207-208). Langkah-langkah pelaksanaan metode analisis statistik sebagai

cara untuk mengolah data dan memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan (data

processing, pengorganisasian data dan penemuan hasil penelitian) dengan rumus sebagai

berikut:

P =

× 100%

Page 15: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

Keterangan :

P : Persentil

x : Total Skor Individu

SMI : Skor Maksimal Ideal (Nurkencana, 1990:99).

Page 16: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian telah dilakukan di 18 PAUD se-Kecematan Suralaga Lombok Timur,

yaitu diantaranya TK NW Boro’ Tumbuh, PAUD Anak Kita, RA Ma’Rif JMI, PAUD

Mawar Mekar, TK-IT Nurul Mujahidin, PGRI Tebaban, TK Terpadu SDN 2

Kerongkong, TK Raudatul Qur’an UF NW Banjar, TK Sulamul Mubtadi Anjani, PAUD

Al-Barruni, TK-IT Ar-Rantisi, PAUD Tunggal ATE, TK Dharma Wanita, RA Sakinatul,

PGRI 05 Anjani, TK Syaikh Zainuddin, TK Anak Bangsa, dan PAUD Al-Fadhilah.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berikut tabel rekapitulasi data perkembangan

motorik kasar anak usia 4-5 tahun pada PAUD/TK di Kecamatan Suralaga Tahun Ajaran

2014/2015 : (data terlampir)

Berdasarkan data rekapitulasi tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan metode

pembelajaran yang mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di

PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok Timur Tahun Ajaran 2014/2015 yaitu:

1. Metode pembelajaran yang mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5

tahun di PAUD se-Kecamatan Suralaga Lombok Timur adalah metode demonstrasi,

metode karyawisata, metode bermain peran, metode bermain, dan metode eksplorasi.

Dengan hasil rekapitulasi yang diperoleh adalah sebagai berikut : metode

demonstrasi untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun

digunakan pada : indikator menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat

terbang, dsb dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 3,70%, pada

kriteria 2 sebesar 11,11%, dan pada kriteria 3 sebesar 14,81%; indikator melakukan

gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi dengan jumlah

perkembangan pada kriteria 1 sebesar 4,32%, kriteria 2 sebesar 20,29%, dan kriteria 3

sebesar 72,22%; indikator menangkap dan melempar secara terarah/tepat dengan

jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 4,44%, pada kriteria 2 sebesar 17,78%,

dan pada kriteria 3 sebesar 51,11%; indikator melakukan gerakan antisipasi dengan

jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 4,17%, pada kriteria 2 sebesar 13,19%,

pada kriteria 3 sebesar 21,53%; indikator memanfaatkan alat permainan di luar kelas

dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 3,47%, pada kriteria 2 sebesar

13,19%, dan pada kriteria 3 sebesar 62,50%.

Kedua, metode karyawisata untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar

anak usia 4-5 tahun Nampak dan digunakan pada : indikator menirukan gerakan

binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dsb dengan jumlah perkembangan

pada kriteria 1 sebesar 3,70%, pada kriteria 2 sebesar 11,11%, pada kriteria 3 sebesar

14,81%; indikator memanfaatkan alat permainan di luar kelas denan jumlah

perkembangan pada kriteria 1 sebesar 3,47%, pada kriteria 2 sebesar 13,19%, dan

pada kriteria 3 sebesar 62,50%.

Ketiga, metode bermain peran untuk mengembangkan kemampuan motorik

kasar anak usia 4-5 tahun Nampak pada indikator : menirukan gerakan binatang,

pohon tertiup angin, pesawat terbang, dsb dengan jumlah pada kriteria 1 sebesar

3,70%, pada kriteria 2 sebesar 11,11%, pada kriteria 3 sebesar 14,81%.

Keempat, metode bermain untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar

anak usia 4-5 tahun Nampak pada : indikator menirukan gerakan binatang, pohon

tertiup angin, pesawat terbang, dsb dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1

sebesar 3,70%, pada kriteria 2 sebesar 11,11%, kriteria 3 sebesar 14,81%; indikator

melakukan gerakan menggantung (bergelanyut) dengan jumlah perkembangan pada

kriteria 1 sebesar 4,17%, pada kriteria 2 sebesar 19,44%, dan pada kriteria 3 sebesar

26,39%; indikator melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara

Page 17: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

terkoordinasi dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 4,32%, pada

kriteria 2 sebesar 20,99%, dan kriteria 3 sebesar 72,22%; indikator menangkap dan

melempar secara terarah/tepat dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar

4,44%, pada kriteria 2 sebesar 17,78%, dan pada kriteria 3 sebesar 51,11%; indikator

melakukan gerakan antisipasi dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar

4,17%, pada kriteria 2 sebesar 13,19%, dan pada kriteria 3 sebesar 21,53%; indikator

menendang sesuatu secara terarah dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1

sebesar 0%, pada kriteria 2 sebesar 13,89%, dan pada kriteria 3 sebesar 50%;

indikator memanfaatkan alat permainan diluar kelas dengan jumlah perkembangan

pada kriteria 1 sebesar 3,47%, kriteria 2 sebesar 13,19%, dan pada kriteria 3 sebesar

62,50%.

Kelima, metode eksplorasi untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar

anak usia 4-5 tahun Nampak pada indikator menangkap dan melempar secara

terarah/tepat dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 4,44%, pada

kriteria 2 sebesar 17,78%, dan pada kriteria 3 sebesar 51,11%; indikator

memanfaatkan alat permainan di luar kelas dengan jumlah perkembangan pada

kriteria 1 sebesar 3,47%, kriteria 2 sebesar 13,19%, dan pada kriteria 3 sebesar

62,50%. 2. Metode pembelajaran yang dominan digunakan untuk mengembangkan kemampuan

motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun di PAUD se Kecamatan Suralaga yaitu

metode demonstrasi dan metode bermain, dimana metode yang dominan ini dilihat

dari jumlah perkembangan paling banyak dari penggunaan masing-masing indikator

yang ada. Pertama, adalah metode demonstrasi untuk mengembangkan kemampuan

motorik kasar anak usia 4-5 tahun digunakan pada : indikator menirukan gerakan

binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dsb dengan jumlah perkembangan

pada kriteria 1 sebesar 3,70%, pada kriteria 2 sebesar 11,11%, dan pada kriteria 3

sebesar 14,81%; indikator melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara

terkoordinasi dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 4,32%, kriteria 2

sebesar 20,29%, dan kriteria 3 sebesar 72,22%; indikator menangkap dan melempar

secara terarah/tepat dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 4,44%, pada

kriteria 2 sebesar 17,78%, dan pada kriteria 3 sebesar 51,11%; indikator melakukan

gerakan antisipasi dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 4,17%, pada

kriteria 2 sebesar 13,19%, pada kriteria 3 sebesar 21,53%; indikator memanfaatkan

alat permainan di luar kelas dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar

3,47%, pada kriteria 2 sebesar 13,19%, dan pada kriteria 3 sebesar 62,50%.

Metode bermain untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia

4-5 tahun Nampak pada : indikator menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin,

pesawat terbang, dsb dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 3,70%,

pada kriteria 2 sebesar 11,11%, kriteria 3 sebesar 14,81%; indikator melakukan

gerakan menggantung (bergelanyut) dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1

sebesar 4,17%, pada kriteria 2 sebesar 19,44%, dan pada kriteria 3 sebesar 26,39%;

indikator melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi

dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 4,32%, pada kriteria 2 sebesar

20,99%, dan kriteria 3 sebesar 72,22%; indikator menangkap dan melempar secara

terarah/tepat dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 4,44%, pada

kriteria 2 sebesar 17,78%, dan pada kriteria 3 sebesar 51,11%; indikator melakukan

gerakan antisipasi dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 4,17%, pada

kriteria 2 sebesar 13,19%, dan pada kriteria 3 sebesar 21,53%; indikator menendang

sesuatu secara terarah dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar 0%, pada

kriteria 2 sebesar 13,89%, dan pada kriteria 3 sebesar 50%; indikator memanfaatkan

Page 18: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

alat permainan diluar kelas dengan jumlah perkembangan pada kriteria 1 sebesar

3,47%, kriteria 2 sebesar 13,19%, dan pada kriteria 3 sebesar 62,50%.

3. Metode pembelajaran yang efektif digunakan untuk mengembangkan kemampuan

motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se Kecamatan Suralaga tahun ajaran

2014/2015 adalah metode bermain. Metode yang efektif ini dilihat dari jumlah

perkembangan paling banyak dari penggunaan masing-masing indikator yang ada

sehingga ditemukan hasil, bahwa metode bermain merupakan metode yang efektif

digunakan dimana metode ini mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia

4-5 tahun Nampak pada : indicator menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin,

pesawat terbang, dsb dengan jumlah perkembangan pada criteria 1 sebesar 3,70%,

pada criteria 2 sebesar 11,11%, criteria 3 sebesar 14,81%; indicator melakukan

gerakan menggantung (bergelanyut) dengan jumlah perkembangan pada criteria 1

sebesar 4,17%, pada criteria 2 sebesar 19,44%, dan pada criteria 3 sebesar 26,39%;

indicator melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi

dengan jumlah perkembangan pada criteria 1 sebesar 4,32%, pada criteria 2 sebesar

20,99%, dan criteria 3 sebesar 72,22%; indicator menangkap dan melempar secara

terarah/tepat dengan jumlah perkembangan pada criteria 1 sebesar 4,44%, pada

criteria 2 sebesar 17,78%, dan pada criteria 3 sebesar 51,11%; indicator melakukan

gerakan antisipasi dengan jumlah perkembangan pada criteria 1 sebesar 4,17%, pada

criteria 2 sebesar 13,19%, dan pada criteria 3 sebesar 21,53%; indicator menendang

sesuatu secara terarah dengan jumlah perkembangan pada criteria 1 sebesar 0%, pada

criteria 2 sebesar 13,89%, dan pada criteria 3 sebesar 50%; indicator memanfaatkan

alat permainan diluar kelas dengan jumlah perkembangan pada criteria 1 sebesar

3,47%, criteria 2 sebesar 13,19%, dan pada criteria 3 sebesar 62,50%.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dalam pembahasan ini akan

membahas secara urut mengenai metode pembelajaran yang digunakan guru untuk

mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun, metode

pembelajaran yang dominan digunakan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan

motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se kecamatan Suralaga Lombok Timur

tahun ajaran 2014/2015.

1. Metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam mengembangkan kemampuan

motorik kasar anak usia 4-5 tahun pada PAUD/TK di Kecamatan Suralaga

Lombok Timur tahun pelajaran 2014/2015 yaitu metode demonstrasi, metode

karyawisata, metode bermain peran, metode bermain, dan metode eksplorasi.

Metode-metode tersebut digunakan dalam proses dan kegiatan pembelajaran

karena memang sesuai dengan kegiatan belajar dan tema pembelajaran yang

dilaksanakan dengan memperhatikan keseluruhan situasi belajar dan bermain

untuk mencapai suatu tujuan. Hanya saja, tidak semua metode ini diterapkan oleh

semua lembaga dalam kegiatan pembelajarannya. Hal ini dikarenakan kurangnya

pengetahuan para guru tentang cara penggunaan dan penyampaian dari metode

pembelajaran tersebut.

2. Metode pembelajaran yang dominan digunakan untuk mengembangkan

kemampuan motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun di TK atau PAUD di

Kecamatan Suralaga Lombok Timur Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah metode

demonstrasi dan metode bermain. Hal ini dilihat dari perolehan hasil rekapitulasi

data metode pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, dimana metode

demonstrasi dan metode bermain selalu muncul di setiap kegiatan dalam semua

lembaga yang digunakan oleh semua guru untuk menyampaikan bahan ajar.

Page 19: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

Metode ini dominan berkembang disebabkan oleh sebagian besar guru

pada PAUD/TK di Kecamatan Suralaga lebih menguasai kedua metode

pembelajaran ini saja. Selain itu, alat serta media yang masih terbatas menjadi

salah satu penyebab penggunaan metode pembelajaran yang belum berfariasi.

3. Metode pembelajaran yang efektif digunakan dalam mengembangkan

kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se Kecamatan Suralaga

Lombok Timur tahun ajaran 2014/2015 adalah metode bermain. Dikatakan paling

efektif karena metode ini yang mampu mengembangkan kemampuan motorik

kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se Kecamatan Suralaga ini. Saat bermain anak

bereksplorasi, bereksperimen, dan bergerak untuk memperoleh informasi yang

diinginkannya secara langsung. Selain itu, metode ini digunakan oleh semua

lembaga dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan seetiap hari. Selain

itu metode ini selalu digunakan oleh semua lembaga yang ada di Kecamatan

Suralaga.

C. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan metode pembelajaran yang

diterapkan guru dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5

tahun di PAUD se Kecamatan Suralaga Tahun Ajaran 2014/2015 yaitu :

1. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru yang mengembangkan

kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se Kecamatan Suralaga

Lombok Timur yaitu metode demonstrasi, metode karyawisata, metode bermain

peran, metode bermain, dan metode eksplorasi.

2. Metode pembelajaran yang dominan atau sering digunakan dalam

mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se-

Kecamatan Suralaga Lombok Timur yaitu metode demonstrasi dan metode

bermain. Dikatakan dominan karena hanya kedua metode ini yang paling sering

digunakan dalam 18 lembaga yang ada di Kecamatan Suralaga Lombok Timur

tahun ajaran 2014/2015.

3. Metode pembelajaran yang efektif digunakan dalam mengembangkan kemampuan

motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD se Kecamatan Suralaga Lombok

Timur tahun ajaran 2014/2015 adalah metode bermain. Dikatakan efektif karena

hanya metode ini yang selalu digunakan di semua lembaga yang ada di

Kecamatan Suralaga Lombok Timur tahun ajaran 2014/2015.

D. Saran

Berdasarkan hasil yang dicapai dalam penelitian ini, maka saran-saran yang

dapat disampaikan adalah :

1. Guru

Diharapkan kepada semua guru atau tenaga pendidik PAUD/TK di

Kecamatan Suralaga Lombok Timur untuk dapat memadukan metode-metode

tersebut dalam proses pembelajaran sehingga tidak hanya ada satu metode saja

yang dilakukan secara monoton dan terdapat variasi kegiatan pembelajaran yang

diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar anak didik. Khususnya metode

karyawisata yang tidak hanya dilakukan di tempat-tempat wisata tetapi juga dapat

dilakukan di lingkungan sekitar sekolah yang disesuaikan dengan bahan

pembelajaran yang sedang dibahas.

2. Lembaga PAUD/TK

Diharapkan kepada seluruh kepala lembaga PAUD/TK di Kecamatan

Suralaga Lombok Timur agar menghimbau setiap guru untuk menerapkan metode

pembelajaran secara bervariasi dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran sehingga

kemampuan motorik kasar anak dapat berkembang dengan optimal.

Page 20: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

3. Dinas terkait

Ternyata selama ini metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam

mengembangkan kemampuan motorik kasar anak pada PAUD/TK di Kecamatan

Suralaga Lombok Timur masih monoton, sehingga diharapkan kepada dinas

terkait agar menghimbau pada semua guru PAUD/TK di Kecamatan Suralaga

Lombok Timur untuk menerapkan metode pembelajaran secara bervariasi dan

sesuai dengan usia serta karakteristik anak didik agar kemampuan motorik kasar

anak dapat berkembang dengan optimal.

4. Peneliti

Hasil penelitian ini dapat berguna bagi penenliti dan pihak lainnya dalam

melakukan penelitian yang lebih lanjut pada masa-masa yang akan dating yang

berkaitan dengan metode pembelajaran dengan konteks usia yang berbeda.

Page 21: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Baharuddin, 2009. Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

B.E.F. Montolalu. dkk. 2008, Bermain dan Permainan anak. Jakarta : Universitas Terbuka

Crain, William, 2007. Teori Perkembangan (Konsep dan Aplikasi). Yogyakarta : Pustaka

Belajar

Decaprio, Richard, 2013. Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik di Sekolah. Jogjakarta : Diva

Press

Fatimah, 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung : Pustaka

Setia

Hasan, Maimunah, 2009. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). jogjakarta : Diva Press

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga

Lucy, Bunda, 2009. Mendidik Sesuai Dengan Minat & Bakat Anak ( Painting Your

Children’s Future). Jakarta : Tangga Pustaka

-----------------------Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI NO. 58 Tahun 2009 Tentang

Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Biro Hukum dan Organisasi

DEPDIKNAS

Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. Dr. A. JUNTIKA NURIHSAN, M. Pd. 2007, 2008. Teori

Kepribadian. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia: PT. Remaja

Rosdakarya

Rahyubi, 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung : Nusa

Media

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D.

Bandung : Alfabeta

Sumantri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta :

Departemen Pendidikan Nasional

Suyono, 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Rosda Karya

Yamin, Martinis, 2013. Panduan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Cipuput : Gaung

Persada Press Grup

Page 22: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

Lampiran 1.

Tabel

Rekapitulasi Data Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun pada PAUD/TK di Kecamtan Suralaga Lombok Timur

Tahun Pelajaran 2014/2015

Indikator Deskriptor Kemunculan Tiap Lembaga

Lembaga A Lembaga B Lembaga C Lembaga D Lembaga E

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Menirukan gerakan binatang, pohon

tertiup angin, pesawat rebang, dsb.

1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 2 4 2 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Melakukan gerakan menggantung

(bergelanyut)

4 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1

5 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 2 2 0 3 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1

Melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi.

6 0 0 2 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0 1 1

7 0 0 2 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0 0 2

8 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0 1 1 0 1 1

9 0 0 2 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0 0 2

10 0 1 1 0 0 2 0 1 1 0 1 1 0 0 2

11 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 1 1

12 0 1 1 0 1 1 0 0 2 0 0 0 0 1 1

13 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 2

14 0 0 2 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 2

Total 0 4 14 0 6 12 1 2 15 1 3 12 0 4 14

Menangkap dan melempar secara

terarah/tepat.

15 0 0 2 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2

16 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1

17 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1

18 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1

19 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1

Total 1 2 7 0 0 0 2 2 5 0 0 0 1 3 6

Melakukan gerakan antisipasi. 20 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0

21 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

22 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0

23 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

Total 2 3 3 0 0 0 0 2 4 1 2 5 0 0 0

Menendang sesuatu secara terarah. 24 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

Total 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

Memanfaatkan alat permainan di luar kelas.

25 1 0 1 0 0 2 0 0 2 0 1 1 0 0 2

26 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0 2

27 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1

28 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0 1 1 0 0 2

Total 1 2 5 0 1 7 0 0 7 0 2 5 0 1 7

Page 23: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

Indikator Deskriptor Kemunculan Tiap Lembaga

Lembaga F Lembaga G Lembaga H Lembaga I Lembaga J

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat rebang, dsb.

1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

Total 0 0 0 0 0 3 0 2 3 0 0 0 0 0 0

Melakukan gerakan menggantung

(bergelanyut)

4 0 0 2 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

5 0 0 2 0 0 2 0 1 1 1 0 0 0 0 0

Total 0 0 4 0 0 3 0 2 2 1 0 0 0 0 0

Melakukan gerakan melompat, meloncat,

dan berlari secara terkoordinasi.

6 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 2 1 0 1

7 0 0 2 0 0 2 0 1 1 0 1 1 0 0 2

8 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 2 0 1 1

9 1 0 1 0 0 2 0 0 2 0 1 1 0 1 1

10 1 1 0 0 0 2 0 1 1 0 1 1 0 0 2

11 0 0 2 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0 0 1

12 0 0 2 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 2

13 1 0 1 1 1 0 2 0 0 1 0 0 0 0 2

14 0 0 2 0 0 2 0 1 1 0 2 0 1 0 1

Total 4 2 11 1 4 12 2 5 10 1 6 10 2 2 11

Menangkap dan melempar secara terarah/tepat.

15 0 0 2 0 1 1 0 0 2 0 0 0 0 1 1

16 0 1 1 0 0 2 0 0 1 0 0 2 0 1 1

17 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 1 1

18 0 1 1 0 1 1 0 0 2 0 1 1 0 1 1

19 0 0 1 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 1 1

Total 0 2 5 0 2 8 0 0 9 0 1 7 0 5 5

Melakukan gerakan antisipasi. 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Menendang sesuatu secara terarah. 24 0 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2

Total 0 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2

Memanfaatkan alat permainan di luar

kelas.

25 0 0 2 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1

26 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 2

27 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1

28 0 1 1 0 0 2 0 0 1 0 0 1 0 0 1

Total 1 2 5 2 0 5 0 0 4 0 3 4 0 1 5

Page 24: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

Indikator Deskriptor Kemunculan Tiap Lembaga

Lembaga K Lembaga L Lembaga M Lembaga N Lembaga O

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat rebang, dsb.

1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 2 4 2 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Melakukan gerakan menggantung

(bergelanyut)

4 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1

5 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 2 2 0 3 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1

Melakukan gerakan melompat, meloncat,

dan berlari secara terkoordinasi.

6 0 0 2 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0 1 1

7 0 0 2 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0 0 2

8 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0 1 1 0 1 1

9 0 0 2 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0 0 2

10 0 1 1 0 0 2 0 1 1 0 1 1 0 0 2

11 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 1 1

12 0 1 1 0 1 1 0 0 2 0 0 0 0 1 1

13 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 2

14 0 0 2 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 2

Total 0 4 14 0 6 12 1 2 15 1 3 12 0 4 14

Menangkap dan melempar secara terarah/tepat.

15 0 0 2 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2

16 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1

17 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1

18 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1

19 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1

Total 1 2 7 0 0 0 2 2 5 0 0 0 1 3 6

Melakukan gerakan antisipasi. 20 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0

21 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

22 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0

23 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

Total 2 3 3 0 0 0 0 2 4 1 2 5 0 0 0

Menendang sesuatu secara terarah. 24 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

Total 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

Memanfaatkan alat permainan di luar

kelas.

25 1 0 1 0 0 2 0 0 2 0 1 1 0 0 2

26 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0 2

27 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1

28 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0 1 1 0 0 2

Total 1 2 5 0 1 7 0 0 7 0 2 5 0 1 7

Page 25: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

Indikator Deskriptor Kemunculan Tiap Lembaga Kemunculan Semua Lembaga

Lembaga P Lembaga Q Lembaga R

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 % 2 % 3 %

Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat rebang, dsb.

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 5,56 5 13,89 4 11,11 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 4 11,11 6 16,67 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 5,56 3 8,33 6 16,67

Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 3,70 12 11,11 16 14,81 Melakukan gerakan menggantung

(bergelanyut)

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 5,56 7 19,44 12 33,33 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2,78 7 19,44 7 19,44

Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 4,17 14 19,44 19 26,39 Melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi.

6 0 0 2 0 0 2 0 1 1 2 5,56 7 19,44 27 75,00 7 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0,00 4 11,11 32 88,89 8 0 1 1 0 1 1 0 0 2 0 0,00 11 30,56 24 66,67 9 0 0 2 0 1 1 0 0 2 1 2,78 5 13,89 30 83,33

10 0 1 1 0 0 2 0 1 1 1 2,78 11 30,56 24 66,67 11 0 0 2 0 0 2 0 1 1 0 0,00 4 11,11 31 86,11 12 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0 0,00 9 25,00 22 61,11 13 0 0 2 0 1 1 0 1 1 7 19,44 9 25,00 19 52,78 14 0 0 2 0 0 2 0 1 1 3 8,33 8 22,22 25 69,44

Total 0 3 15 0 3 15 0 5 13 14 4,32 68 20,99 234 72,22 Menangkap dan melempar secara

terarah/tepat.

15 0 0 2 0 0 1 0 1 1 2 5,56 3 8,33 20 55,56 16 0 0 2 0 0 1 0 1 1 2 5,56 7 19,44 17 47,22 17 0 0 2 0 1 1 0 1 1 0 0,00 9 25,00 19 52,78 18 0 0 2 0 1 1 0 1 1 2 5,56 10 27,78 16 44,44 19 0 0 2 0 1 1 0 1 1 2 5,56 3 8,33 20 55,56

Total 0 0 10 0 3 5 0 5 8 4,44 32 17,78 92 51,11 Melakukan gerakan antisipasi. 20 0 1 1 0 0 0 0 0 1 2 5,56 3 8,33 8 22,22

21 0 1 1 0 0 0 0 0 1 2 5,56 7 19,44 6 16,67 22 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 5,56 1 2,78 9 25,00 23 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0,00 8 22,22 8 22,22

Total 0 4 4 0 0 0 0 1 3 6 4,17 19 13,19 31 21,53 Menendang sesuatu secara terarah. 24 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0,00 5 13,89 18 50,00

Total 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0,00 5 13,89 18 50,00 Memanfaatkan alat permainan di luar

kelas.

25 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 5,56 3 8,33 23 63,89 26 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 2,78 3 8,33 27 75,00 27 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 5,56 8 22,22 16 44,44 28 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0,00 5 13,89 24 66,67

Total 0 0 0 0 1 5 0 0 0 5 3,47 19 13,19 90 62,50

Page 26: IDENTIFIKASI METODE PEMBELAJARAN YANG …eprints.unram.ac.id/6328/1/JURNAL.pdfIdentifikasi Metode Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan ... Rumusan masalah dalam penelitian adalah

Keterangan :

1 = Belum Berkembang (BB), apabila metode pembelajaran tidak mengembangkan kemampuan motorik kasar anak.

2 = Sedang Berkembang (SB), apabila metode pembelajaran belum tampak mengembangkan kemampuan motorik kasar anak.

3 = Berkembang Optimal (BO), apabila metode pembelajaran tampak menstimulasi perkembangan motorik kasar anak sehingga

berkembang secara optimal.