identifikasi daerah rawan banjir dan tanah longsor das comal.pdf

8
Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor DAS Comal http://www.bpdas-pemalijratun.net/index.php?option=com_content&view=article&id=131:identifikasi-daerah-rawan-banjir-dan-tanah-longsor-das-comal&catid=8:kajian&Itemid=80[16/04/2014 9:04:29] IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR DAS COMAL Written by Administrator Wednesday, 26 February 2014 09:48 Banjir Limpasan Hasil pemodelan banjir limpasan DAS Comal diperoleh empat kelas limpasan, yaitu ekstrim, tinggi, rendah dan normal. Kelas limpasan tinggi menduduki prosentase tertinggi dengan luas 41.032,51 ha atau mencapai 49,96 % dari luas keseluruhan DAS Comal. Selanjutnya Normal 32.187,23 ha atau 39,19 %, Rendah 7.593,24 atau 9,24 % dan ekstrim 1.324,17 ha atau 1,61%. Selengkapnya sebaran kelas limpasan di DAS Comal dapat diamati pada Tabel berikut. Tabel. Kelas Limpasan DAS Comal No Kelas Limpasan Luas (Ha) Persentase (%) 1 Ekstrim 1.324,17 1,61 2 Tinggi 41.032,51 49,96 3 Rendah 7.593,24 9,24 4 Normal 32.187,23 39,19 Jumlah 82.137,14 100,00 Sumber: Analisis Data SSOP, Pemodelan Banjir Limpasan Tahun 2013 Berdasarkan data diatas DAS Comal memiliki potensi banjir limpasan tinggi terutama di daerah dengan topografi berat. Kelas limpasan ekstrim paling banyak dijumpai di Sub DAS Wakung (Comal Hulu), Sub DAS Lomeneng dan Sub DAS Pulaga Sringseng. Hal ini disebabkan karena kondisi alam di wilayah tersebut memiliki kemiringan lereng yang curam, kerapatan aliran yang rapat, kondisi tanah dengan infiltrasi lambat, serta ditambah dengan kondisi tutupan vegetasi yang jarang. Disamping itu curah hujan di DAS Comal juga termasuk tinggi yaitu mencapai 7000 mm pertahun dengan Tipe Iklim B yang artinya perbandingan antara bulan kering dan bulan basah lebih banyak bulan basahnya sehingga termasuk daerah basah. Home Kajian Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor DAS Comal LOGIN FORM Username Password Forgot your password? Forgot your username? Create an account TERPOPULER Profil Keadaan Umum Wilayah Studi Banding Forum DAS Cidanau (FKDC) di Serang Mangga Kayu Manis Mahoni Pengertian DAS Daerah Rawan Bencana Jenis agroforestri Manfaat Pengelolaan DAS Apa itu Agroforestry Sukun Pengelolaan Das Sasaran dan tujuan agroforestri Rambutan TERBARU Identifikasi Daerah Rawan Banjir dan Tanah Longsor DAS Cacaban Identifikasi Daerah Rawan Banjir dan Tanah Longsor DAS Babakan Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor DAS Comal Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor Das Serang Studi Banding Forum DAS Cidanau (FKDC) di Serang Manfaat Script dalam analisa SIG Geotaging Standar Operasional Prosedur Banjir dan Tanah Longsor di Wilayah DAS Juana Wanatani SILIN Selopuro Rembang Wanatani Maju Pati (SILIN) Wanatani Tani Mulyo Boyolali (SILIN) Gerhan di Kabupaten Pemalang Gerhan di Kabupaten Pekalongan Wednesday, 16 Apr 2014 Home Buku Tamu Download Peta Gmap Forumdas Kontak Kami e-DAS Simdas Hiburan Gallery

Upload: barukomkss

Post on 04-Jan-2016

67 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor DAS Comal

http://www.bpdas-pemalijratun.net/index.php?option=com_content&view=article&id=131:identifikasi-daerah-rawan-banjir-dan-tanah-longsor-das-comal&catid=8:kajian&Itemid=80[16/04/2014 9:04:29]

IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR DAS COMAL

Written by Administrator Wednesday, 26 February 2014 09:48

Banjir Limpasan

Hasil pemodelan banjir limpasan DAS Comal diperoleh empat kelas limpasan, yaitu ekstrim, tinggi, rendah dan normal. Kelas limpasantinggi menduduki prosentase tertinggi dengan luas 41.032,51 ha atau mencapai 49,96 % dari luas keseluruhan DAS Comal. SelanjutnyaNormal 32.187,23 ha atau 39,19 %, Rendah 7.593,24 atau 9,24 % dan ekstrim 1.324,17 ha atau 1,61%.

Selengkapnya sebaran kelas limpasan di DAS Comal dapat diamati pada Tabel berikut.

Tabel. Kelas Limpasan DAS Comal

No Kelas Limpasan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Ekstrim 1.324,17 1,61

2 Tinggi 41.032,51 49,96

3 Rendah 7.593,24 9,24

4 Normal 32.187,23 39,19

Jumlah 82.137,14 100,00

Sumber: Analisis Data SSOP, Pemodelan Banjir Limpasan Tahun 2013

Berdasarkan data diatas DAS Comal memiliki potensi banjir limpasan tinggi terutama di daerah dengan topografi berat. Kelas limpasanekstrim paling banyak dijumpai di Sub DAS Wakung (Comal Hulu), Sub DAS Lomeneng dan Sub DAS Pulaga Sringseng. Hal inidisebabkan karena kondisi alam di wilayah tersebut memiliki kemiringan lereng yang curam, kerapatan aliran yang rapat, kondisi tanahdengan infiltrasi lambat, serta ditambah dengan kondisi tutupan vegetasi yang jarang. Disamping itu curah hujan di DAS Comal jugatermasuk tinggi yaitu mencapai 7000 mm pertahun dengan Tipe Iklim B yang artinya perbandingan antara bulan kering dan bulan basahlebih banyak bulan basahnya sehingga termasuk daerah basah.

Home Kajian Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor DAS Comal

LOGIN FORM

Username

Password

Forgot your password?

Forgot your username?

Create an account

TERPOPULER

Profil

Keadaan Umum Wilayah

Studi Banding Forum DAS Cidanau

(FKDC) di Serang

Mangga

Kayu Manis

Mahoni

Pengertian DAS

Daerah Rawan Bencana

Jenis agroforestri

Manfaat Pengelolaan DAS

Apa itu Agroforestry

Sukun

Pengelolaan Das

Sasaran dan tujuan agroforestri

Rambutan

TERBARU

Identifikasi Daerah Rawan Banjir

dan Tanah Longsor DAS Cacaban

Identifikasi Daerah Rawan Banjir

dan Tanah Longsor DAS Babakan

Identifikasi Daerah Rawan banjir

dan tanah Longsor DAS Comal

Identifikasi Daerah Rawan banjir

dan tanah Longsor Das Serang

Studi Banding Forum DAS Cidanau

(FKDC) di Serang

Manfaat Script dalam analisa SIG

Geotaging

Standar Operasional Prosedur

Banjir dan Tanah Longsor di

Wilayah DAS Juana

Wanatani SILIN Selopuro Rembang

Wanatani Maju Pati (SILIN)

Wanatani Tani Mulyo Boyolali

(SILIN)

Gerhan di Kabupaten Pemalang

Gerhan di Kabupaten Pekalongan

Wednesday, 16 Apr 2014

Home Buku Tamu Download Peta Gmap Forumdas Kontak Kami e-DAS Simdas Hiburan Gallery

Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor DAS Comal

http://www.bpdas-pemalijratun.net/index.php?option=com_content&view=article&id=131:identifikasi-daerah-rawan-banjir-dan-tanah-longsor-das-comal&catid=8:kajian&Itemid=80[16/04/2014 9:04:29]

Gambar. Peta hasil Pemodelan Banjir Limpasan

Secara lengkap sebaran kelas limpasan pada tiap Sub DAS yang ada di DAS Comal dapat diamati pada Tabel berikut.

Tabel. Sebaran Kelas Limpasan DAS Comal pada setiap Sub DAS

No SubDAS

Kelas Limpasan

Jumlah

Ekstrim Tinggi Rendah Normal

1 Comal Hilir - 1.431,12 6.188,94 14.089,59 21.709,66

2 Genteng - 12.117,01 1.404,29 5.325,27 18.846,57

3 Pulaga Sringseng 23,10 7.670,54 - 1.845,75 9.539,39

4 Lomeneng 20,65 5.527,51 - 1.311,37 6.859,53

Wakung (Comal Hulu) 1.280,42 14.286,34 - 9.615,25 25.182,00

JUMLAH 1.324,17 41.032,51 7.593,24 32.187,23 82.137,14

Sumber: Analisis Data SSOP, Pemodelan Banjir Limpasan Tahun 2013

Jika dilihat secara administratif, kelas limpasan ekstrim berada di Kabupaten Pemalang dan Purbalingga.

Tabel. Sebaran Kelas Limpasan DAS Comal pada setiap Kabupaten

No Kabupaten

Kelas Limpasan

Jumlah

Kayu Manis

Wanatani Beringin Lestari

HASIL KAJIAN

BUDIDAYA SUNGKAI (Peronema

canescens)Friday, 19 March 2010 13:22

Sungkai (Peronema canescens)sering disebut sebagai jati sabrang,ki sabrang, kurus, sungkai, sekaitermasuk kedalam familiVerbenaceae. Daerahpenyebarannya diIndonesiaKalimantan. Tempattumbuh di dalam hutan tropisdengan type curah hujan A More...

Identifikasi Permasalahan Banjir di

DAS JuanaFriday, 19 March 2010 13:10

Kawasan GunungMuria merupakandataran tinggi yangmelingkupi 3 (tiga)kabupaten, yaitukabupaten Jepara,

Kudus, dan Pati dengan bataspengelolaan DAS di DAS Balong,DAS Juana dan DAS Serang. .More...

Identifikasi Permasalahan Banjir di

DAS TuntangFriday, 19 March 2010 12:34

DAS Tuntang merupakan bagiandari satuan wilayah pengelolaanDAS (SWP DAS) Jratun Seluna, darihasil Penetapan Urutan PrioritasDAS Wilayah BP DAS Pemali JratunTahun 2007 DAS Tuntang termasukPrioritas I. Hulu DAS Tuntangberada di Kabupaten More...

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

BANJIR DAS GARANGFriday, 19 March 2010 11:51

I. PENDAHULUAN A. Latar BelakangBanjir yang terjadi diKota Semarang padaawal bulan Pebruari2009, telah

melumpuhkan roda perekonomiandan kembali membuka mata kitauntuk kembali mengenang banjirtahun 1990. Kejadian banjir telahMore...

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

BANJIR DAS BODRIFriday, 19 March 2010 11:27

I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang DASBodri merupakanbagian dari satuanwilayah pengelolaan

Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor DAS Comal

http://www.bpdas-pemalijratun.net/index.php?option=com_content&view=article&id=131:identifikasi-daerah-rawan-banjir-dan-tanah-longsor-das-comal&catid=8:kajian&Itemid=80[16/04/2014 9:04:29]

Ekstrim Tinggi Rendah Normal

1 Pemalang 1.315,40 30.190,05 7.239,41 29.267,00 68.011,87

2 Pekalongan - 10.086,90 353,82 2.865,43 13.306,15

3 Banjarnegara - 139,54 - 2,03 141,57

4 Purbalingga 8,76 499,16 - 52,77 560,70

5 Tegal - 116,86 - - 116,86

Jumlah 1.324,17 41.032,51 7.593,24 32.187,23 82.137,14

Sumber: Analisis Data SSOP, Pemodelan Banjir Limpasan Tahun 2013

Sebenarnya banjir limpasan ini erat kaitannya dengan kondisi penutupan lahan di bagian hulu. Namun, hal men dasar yang menjadideterminan kejadian bencana khususnya banjir adalah dari aspek antropogenik atau manusia itu sendiri. Perilaku dan mindset dalammenjaga kelestarian ekosistem perlu dibenahi, sehingga diharapkan kerusakan-kerusakan yang terjadi selama ini dapat dikurangi sedinimungkin dan berlangsung secara berkesinambungan.

Banjir Genangan

Tingkat Kerawanan banjir genangan berdasarkan pengkelasan yang dilakuka terdiri dari empat kelas, yaitu Sangat Rawan, Rawan, AgakRawan dan Tidak Rawan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, daerah Sangat Rawan dan Rawan banjir genangan mencapai luasan20.517,42 ha atau 24,98% dari keseluruhan luas DAS Comal.

Kelas banjir genangan yang paling dominan yaitu Agak Rawan dengan luas 32,222,13 Ha atau mencapai 39,24 % dari luas keseluruhanDAS Comal. Selanjutnya kelas Tidak Rawan mencapai 29.391,58 Ha atau 35,78%. Sangat Rawan 10.857,41 atau 13,22% dan kelasRawan 9.660,01 atau 11,76%.

Tabel. Sebaran Kelas Banjir Genangan DAS Comal

No Kerawanan Luas (Ha) Prosentase (%)

1 Sangat Rawan 10.857,41 13,22

2 Rawan 9.660,02 11,76

3 Agak Rawan 32.228,13 39,24

4 Tidak Rawan 29.391,58 35,78

Jumlah 82.137,14 100.00

Sumber: Analisis Data SSOP, Pemodelan Banjir Genangan Tahun 2013

Banjir genangan pada kelas sangat rawan paling banyak dijumpai di Sub DAS Comal Hilir, Sub DAS Genteng, dan Sub DAS Lomeneng.Kondisi alam di wilayah tersebut berpotensi untuk terjadinya banjir genangan khusunya di daerah hilir Sub DAS yang merupakanpertemuan antara anak sungai dengan sungai utama. Pada daerah pertemuan dua sungai bisa terjadi pertemuan aliran arus air yangmengakibatkan adanya perlambatan atau penahanan aliran air sehingga elevasi air pada daerah pertemuan tersebut bertambah melebihitanggul palung sungainya sehingga menggenangi daerah sekitar.

Apabila sungai kecil bertemu dengan sungai yang lebih besar sering terjadi penahanan aliran air oleh aliran air sungai besar atau bahkanaliran air sungai besar masuk ke dalam sungai yang lebih kecil (back water) sehingga daya tampung palung sungai kecil tidak muat danmengakibatkan banjir di sekitarnya.

Keberadaan meandering atau sungai yang berkelok-kelok atau bentuk seperti tapal kuda juga berpotensi untuk menghambat kecepatan aliran sungai sehingga mengidentifikasikan daerah rentan kebanjiran. Proses banjir juga terjadi pada daerah muara sungaiakibat aliran balik oleh adanya penahanan aliran air sungai dari air laut pasang. Demikian juga pada tempat penyempitan palung sungai,adanya aliran air yang terhambat menjadikan daerah hulu titik tersebut rawan kebanjiran.

DAS (SWP DAS)Pemali Comal, dari hasil PenetapanUrutan Prioritas DAS Wilayah BPDAS Pemali Jratun Tahun 2007 DASBODRI termasuk Prioritas I. HuluMore...

Content View Hits : 490975

stuban1.png

ARTIKEL

Studi Banding Forum DAS Cidanau

(FKDC) di SerangFriday, 16 December 2011 13:31

Perjalanan Studi BandingForum DASLingkup BPDASPemali Jratun KeForum

Komunikasi DAS Cidanau (FKDC) diMore...

Kondisi Das GarangMonday, 28 December 2009 20:48

Daerah Aliran Sungai/DAS Garangterletak pada posisi antara 110° 15'43' - 110° 30' 37' Bujur Timur dan 6°54' 49'' - 7° 11' 51'' Lintang Selatan.Wilayah DAS Garang seluas52.965,199 ha terdiri dari 11 SubDAS. Wilayah administrasi yangMore...

Pencanangan Kawasan MuriaSaturday, 26 December 2009 07:24

KawasanGunung Muriamerupakandataran tinggiyang melingkupi3 (tiga)

kabupaten, yaitu kabupaten Jepara,Kudus, dan Pati dengan bataspengelolaa DAS di DAS Balong,DAS Juana dan DAS Serang. More...

Pencanagnan Rehabilitasi

MangroveSaturday, 26 December 2009 07:21

Balai Pengelolaan DAS PemaliJratun memiliki wilayah pantaidengan panjang ± 250 KM disepanjang pantai utara JawaTengah. Secara administratiftersebar di 10 Kabupaten dan 3kota, yaitu Kabupaten Brebes,Kabupaten Tegal, Kota Tegal,Kabupaten More...

Gerhan di DAS CacabanSaturday, 26 December 2009 07:18

DAS Cacabanmerupakan DASprioritas I yangberada diKabapaten Tegalseluas 14.512,32

ha. Secara astronomis terletak pada109° 09' 00' - 109° 15' 31' BT dan 6°51' 47'' - 7° 04' 29'' LS. Wilayahadministrasi yang masuk kedalamDAS CACABAN Ds More...

Kelompok Tani Langgeng MakmurFriday, 25 December 2009 13:16

Kelompok tani ini

Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor DAS Comal

http://www.bpdas-pemalijratun.net/index.php?option=com_content&view=article&id=131:identifikasi-daerah-rawan-banjir-dan-tanah-longsor-das-comal&catid=8:kajian&Itemid=80[16/04/2014 9:04:29]

Gambar. Peta hasil Pemodelan Banjir Genangan

Sedangkan Sub DAS yang tidak masuk daerah rawan banjir yaitu Sub DAS Pulaga Sringseng. Hal ini disebabkan karena sebagianwilayahnya berada di bagian hulu dengan kemiringan lereng didominasi oleh kelerengan diatas 25 %. Disamping itu masih memilikitutupan vegetasinya yang cukup baik berupa hutan.

Tabel. Sebaran Kelas Banjir Genangan DAS Comal pada setiap Sub DAS

No Sub DAS

Kelas Genangan

Jumlah

Sangat Rawan Rawan Agak Rawan Tidak Rawan

1 Comal Hilir 9.886,05 4.474,65 5.460,66 1.888,30 21.709,66

2 Genteng 953,40 3.061,96 6.034,49 8.796,73 18.846,57

3 Pulaga Sringseng - 4,60 3.748,04 5.786,75 9.539,39

4 Lomeneng - 126,82 1.717,46 5.015,24 6.859,53

5 Wakung (Comal Hulu) 17,95 1.991,99 15.267,49 7.904,56 25.182,00

JUMLAH 10.857,41 9.660,02 32.228,13 29.391,58 82.137,14

Sumber: Analisis Data SSOP, Pemodelan Banjir Genangan Tahun 2013

Jika dilihat secara administratif, banjir genangan pada kelas sangat rawan tertinggi berada di Kabupaten Pemalang dan Pekalongan. Secara lengkap sebaran kelas banjir genangan pada tiap Kabupaten di DAS Comal dapat diamati pada Tabel berikut.

Tabel. Sebaran Kelas Banjir Genangan DAS Comal pada setiap Kabupaten

dirintis olehmasyarakatdukuh TanggardesaDamarwulan

sejak tahun 1984. Berawal darikepentingan bersama yaitumengelola lahan kering agar dapatberfungsi sebagai media produksibahan-bahan kebutuhan hidupsehari-hari. Sebanyak 17 More...

ARTIKEL

Studi Banding Forum DAS Cidanau(FKDC) di SerangKondisi Das GarangPencanangan Kawasan MuriaPencanagnan Rehabilitasi MangroveGerhan di DAS CacabanKelompok Tani Langgeng Makmur

We have 9 guests online

Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor DAS Comal

http://www.bpdas-pemalijratun.net/index.php?option=com_content&view=article&id=131:identifikasi-daerah-rawan-banjir-dan-tanah-longsor-das-comal&catid=8:kajian&Itemid=80[16/04/2014 9:04:29]

No Kabupaten

Kelas Genangan

Jumlah

Sangat Rawan Rawan Agak Rawan Tidak Rawan

1 Pemalang 10.760,17 8.028,95 26.751,79 22.470,96 68.011,87

2 Pekalongan 97,24 1.613,89 5.035,94 6.559,07 13.306,15

3 Banjarnegara - - 75,69 65,88 141,57

4 Purbalingga - 17,17 325,19 218,33 560,70

5 Tegal - - 39,52 77,33 116,86

Jumlah 10.857,41 9.660,02 32.228,13 29.391,58 82.137,14

Sumber: Analisis Data SSOP, Pemodelan Banjir Genangan Tahun 2013

Tanah LongsorBerdasarkan hasil analisis SSOP, DAS Comal dapat dibagi ke dalam 5 kelas longsor lahan, yaitu sangat rawan, rawan, sedang, agakrawan, dan tidak rawan. Kelas longsor yang paling dominan adalah kelas Tidak Rawan dengan luas 46.651,63 ha (56,80%) dari luastotal DAS Comal kemudian diikuti oleh kelas longsor Agak Rawan 21.851,01 ha (26,60%) Sedang 7.213,13 ha (8,78%), rawan 5.911,40ha (7,20%), dan sangat rawan 508,98 ha (0,62%). Sebaran masing-masing kelas longsor lahan di DAS Comal dapat diamati pada Tabelberikut.

Tabel. Kelas Longsor DAS Comal

No Kerawanan Luas (Ha) Prosentase (%)

1 Sangat Rawan 508,98 0,62

2 Rawan 5.911,40 7,20

3 Sedang 7.213,13 8,78

4 Agak Rawan 21.851,01 26,60

5 Tidak Rawan 46.651,63 56,80

Jumlah 82.137,14 100,00

Sumber: Analisis Data SSOP, Pemodelan Longsor Tahun 2013

Dari beberapa Sub DAS yang ada di DAS Comal, yang memiliki kerawanan longsor paling tinggi adalah Sub DAS Genteng, Sub DASWakung (Comal Hulu) dan Sub DAS Pulaga Sringseng. Luasan wilayah kelas longsor sangat rawan dan rawan pada sub DAS tersebutmerupakan yang paling besar jika dibandingkan dengan sub DAS-sub DAS lainnya.

Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor DAS Comal

http://www.bpdas-pemalijratun.net/index.php?option=com_content&view=article&id=131:identifikasi-daerah-rawan-banjir-dan-tanah-longsor-das-comal&catid=8:kajian&Itemid=80[16/04/2014 9:04:29]

Gambar. Peta hasil Pemodelan Longsor

Sub DAS Genteng memiliki kelas longsor sangat rawan sebesar 261,95 Ha dan kelas longsor rawan sebesar 4.415,37 Ha, Sub DASWakung (Comal Hulu) memiliki kelas longsor sangat rawan 219,45 Ha dan rawan 721,93 ha dan Sub DAS Pulaga Sringseng memilikikelas longsor sangat rawan 27,58 ha dan rawan 744,84 ha.

Sedangkan Sub DAS yang tidak memiliki kelas longsor lahan Sangat Rawan adalah Sub DAS Comal Hilir dan Sub DAS Lomeneng. Jikadilihat tofografinya kedua DAS ini berada di daerah hilir dengan kemiringan lereng didominasi kelerengan dibawah 15%. Namun demikiantetap harus diwaspadai karena masih memiliki kelas longsor rawan terutama DAS lomeneng.

Tabel. Sebaran Kelas Longsor DAS Comal pada setiap Sub DAS

No Sub DAS

Kelas Longsor

JumlahSangatRawan Rawan Sedang Agak

RawanTidak

Rawan

1 Comal Hilir - 0,08 359,10 3.932,01 17.418,47 21.709,66

2 Genteng 261,95 4.415,37 2.909,40 3.625,10 7.634,75 18.846,57

3 Pulaga Sringseng 27,58 744,84 698,97 5.430,85 2.637,15 9.539,39

4 Lomeneng - 29,18 235,37 2.068,85 4.526,14 6.859,53

5 Wakung (ComalHulu) 219,45 721,93 3.010,30 6.795,20 14.435,11 25.182,00

JUMLAH 508,98 5.911,40 7.213,13 21.852,01 46.651,63 82.137,14

Sumber: Analisis Data SSOP, Pemodelan Longsor Tahun 2013

Jika dilihat sebarannya secara administratif, kabupaten di dalam wilayah DAS Comal yang memiliki kerawanan sangat rawan terhadap

Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor DAS Comal

http://www.bpdas-pemalijratun.net/index.php?option=com_content&view=article&id=131:identifikasi-daerah-rawan-banjir-dan-tanah-longsor-das-comal&catid=8:kajian&Itemid=80[16/04/2014 9:04:29]

Daerah Rawan Bencana

Banjir (flood) adalah debit aliran air sungai yang secara relative lebih besar dari biasanya/normal akibat hujan yang turun di huluatau disuatu tempat tertentu secara terus menerus, sehingga tidak da

Penentuan Tingkat Prioritas DAS

Berdasarkan penilaian dan pembobotan kriteria/sub kriteria tersebut diatas, maka akan diperoleh nilai total pada setiap DAS, yangberkisar dari 100 sampai dengan 500. Variasi nilai seluruh DAS dala

longsor lahan yaitu Kabupaten Pekalongan dan Pemalang. Sedangkan untuk kelas rawan semua kabupaten memiliki kelas rawanlongsor. Secara lengkap distribusi masing-masing kelas longsor lahan pada tiap kabupaten di DAS Comal dapat diamati pada Tabelberikut.

Tabel. Sebaran Kelas Longsor DAS Comal pada setiap Kabupaten

No Kabupaten

Kelas Longsor

Jumlah

Sangat Rawan Rawan Sedang Agak Rawan Tidak Rawan

1 Pemalang 246,96 1.448,11 4.340,08 18.940,22 43.036,51 68.011,87

2 Pekalongan 261,95 4.331,39 2.722,12 2.451,08 3.539,61 13.306,15

3 Banjarnegara - 53,74 34,07 46,04 7,73 141,57

4 Purbalingga 0,07 49,97 39,14 403,74 67,78 560,70

5 Tegal - 28,20 77,73 10,93 - 116,86

Jumlah 508,98 5.911,40 7.213,13 21.852,01 46.651,63 82.137,14

Sumber: Analisis Data SSOP, Pemodelan Longsor Tahun 2013

KESIMPULAN1. Hasil analisa SSOP banjir limpasan di DAS Comal termasuk tinggi yaitu memiliki kelas limpasan ekstrim hingga tinggi seluas

42.356,68 Ha atau 51.57%. Sub DAS yang wilayahnya memiliki kelas limpasan ekstrim adalah Sub DAS Sringseng, Sub DASLomeneng dan Sub DAS Comal Hulu (Wakung). Sedangkan untuk kelas limpasan tinggi menyebar di seluruh Sub DAS.Sedangkan jika dilihat secara administratif yang memiliki kelas limpasan ekstrim adalah Kabupaten Pemalang dan Purbalingga.Dan untuk kelas limpasan tinggi menyebar diseluruh kabupaten wilayah DAS Comal.

2. Hasil analisa SSOP banjir genangan di DAS Comal adalah Tidak Rawan sampai dengan Agak Rawan dengan luas 61.619,69Ha atau mencapai 75,02% dari luas keseluruhan DAS Comal. Namun demikian kelas Sangat Rawan dan Rawan juga perludiwaspadi karena luas total keduanya mencapai 20.517,45 Ha atau mencapai 24,98% dari luas total DAS Comal. Sub DAS yangwilayahnya memiliki kelas genangan rawan dan sangat rawan paling dominan adalah Sub DAS Comal Hilir, Sub DAS Genteng,Sub DAS Lomeneng dan Sub DAS Comal Hulu (Wakung). Sedangkan jika dilihat dari administrasi kabupaten yang memilikikelas genangan rawan dan sangat rawan paling dominan yang masuk DAS Comal yaitu Kabupaten Pemalang, Pekalongan danPurbalingga.

3. Hasil analisa SSOP tanah longsor pada wilayah DAS Comal termasuk kelas tidak rawan sampai dengan sedang seluas75.716,77 ha atau 92,18%. Sedangkan yang termasuk sangat rawan sampai dengan rawan seluas 6.420.37 ha atau 7,82% dariluas total DAS Comal.

4. Sub DAS yang wilayahnya memiliki kelas longsor sangat rawan yaitu Sub DAS Genteng, Sub DAS Pulaga Sringseng dan SubDAS Comal Hulu (Wakung). Jika dilihat secara administrasi Kabupaten yang memiliki kelas longsor sangat rawan adalahKabupaten Pemalang, Pekalongan dan Purbalingga.

5. DAS Comal memiliki kerapatan aliran 3,17 Km/Km2 dengan total panjang sungai 2.589,98 Km dan luas DAS 82.137,14 ha(821,37 Km2).

6. DAS Comal memiliki titik tertinggi 3.437,5 m diatas permukaan laut serta jarak sungai induk 109,18 km dengan gradien sungai3,4 %.

7. Debit aliran rata-rata tahunan DAS Comal adalah 70,1 s/d 130 m3/detik.8. DAS Comal memiliki bentuk yang memanjang dengan index bentuk 0,22 maka waktu konsentrasi air hujan yang mengalir

menuju outlet yang diperlukan semakin lama sehingga fluktuasi banjir rendah

Artikel Terkait:

relatedArticles

Last Updated on Wednesday, 26 February 2014 14:01

Identifikasi Daerah Rawan banjir dan tanah Longsor DAS Comal

http://www.bpdas-pemalijratun.net/index.php?option=com_content&view=article&id=131:identifikasi-daerah-rawan-banjir-dan-tanah-longsor-das-comal&catid=8:kajian&Itemid=80[16/04/2014 9:04:29]

Balai Pengelolaan DAS Pemali Jratun. DIrektorat Jenderal RLPS. Departemen Kehutanan RICopyright © 2005 - 2014 . Allright Reserved.