icha bioklin

20
Nama : Raisa Nurhijriyah NPM : 260110090098 Tugas : Bokimia Klinik 1. Tipe hiperlipidemia menurut WHO dan obatnya Hiperlipidemia herediter ( hiperlipoproteinemia) adalah kadar kolseterol dan trigliserida yang sangat tinggi, yang sifatnya diturunkan. Hiperlipidemia herediter mempengaruhi system tubuh dalam fungsi metabolisme dan membuang lemak Klasifikasi berdasarkan konsentrasi lipoprotein (WHO tahun 1970) Tipe Gangguan LP Istilah Kolester ol total Kolester ol LDL Triglise rida Plasma Tip e I Kilomikro n tinggi Hiperkilomi kron emia Tinggi Rendah/ normal Tinggi Putih susu Tip e IIa LDL tinggi Hiperkolest erole mia Tinggi/ normal Tinggi Normal Kunin g jerni h

Upload: raisa-nurhijriyah

Post on 26-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Icha Bioklin

Nama : Raisa Nurhijriyah

NPM : 260110090098

Tugas : Bokimia Klinik

1. Tipe hiperlipidemia menurut WHO dan obatnya

Hiperlipidemia herediter ( hiperlipoproteinemia) adalah kadar kolseterol dan

trigliserida yang sangat tinggi, yang sifatnya diturunkan. Hiperlipidemia

herediter mempengaruhi system tubuh dalam fungsi metabolisme dan

membuang lemak

Klasifikasi berdasarkan konsentrasi lipoprotein

(WHO tahun 1970)

Tipe Gangguan

LP

Istilah Kolesterol

total

Kolesterol

LDL

Trigliserida Plasma

Tipe

I

Kilomikron

tinggi

Hiperkilomikron

emia

Tinggi Rendah/

normal

Tinggi Putih

susu

Tipe

IIa

LDL tinggi Hiperkolesterole

mia

Tinggi/

normal

Tinggi Normal Kuning

jernih

Tipe

IIb

VLDL&LDL

tinggi

Hiperlipoprotein

emia

Tinggi Tinggi Tinggi Keruh

Tipe

III

Kilomikron

sisa&IDL

Tinggi

Hiperlipidemia

Remnant

Tinggi Rendah/

normal

Tinggi Keruh

Tipe

IV

VLDL tinggi Hipertrigliserida

Endogen

Tinggi/

Normal

Normal Tinggi Keruh

Tipe

V

Kilomikron& Hipertrigliserida Tinggi Normal Tinggi Putih

Page 2: Icha Bioklin

VLDL tinggi campuran susu

Berdasarkan jenis lipid yang diturunkan kadar plasmanya, obat

antihiperlipidemia dapat digolongkan menjadi :

Antihiperkolesterolemia : Resin (kolestiramin, kolestipol), Niacin, Neomisin

sulfat, Probukol, Fibrat, Lovastatin, Dekstrotiroksin.

Antihipertrigliserida : Fibrat (Klofibrat, Gemfibrozil, Fenofibrat, Bezafibrat),

Niacin, Fish Oil.

1. Resin Pengikat Asam Empedu

Resin pengikat asam empedu biasanya berupa polymer senyawa amin

kuartener yang bersifat sebagai resin penukar ion. Resin yang bemuatan positif

akan mengikat asam empedu yang bermuatan negatif. Karena ukurannya yang

besar, resin tidak akan diserap dan bersama dengan asam empedu yang diikatnya

dikeluarkan melalui feses. Karena asam empedu dalam saluran pencernaan

terbuang, sehingga lemak dari makanan juga tidak terserap oleh tubuh. Pada

fisiologi normal, 95 % asam empedu akan diserap kembali. Dan karena asam

empedu tersebut terbuang, akan merangsang sintesis asam empedu dengan

peningkatkan jumlah reseptor LDL hingga uptake LDL oleh sel-sel hati

(internalisasi) menjadi lebih banyak dengan akibat kadar LDL di dalam plasma

akan turun. Untuk menyeimbangi peningkatan jumlah reseptor LDL, maka akan

terjadi upregulation dari HMG-CoA reductase. Oleh karena itu penggunaan

golongan Statin sebagai inhibitor HMG-CoA reductase dapat meningkatkan efek

resin.

- Kolestiramin

Kolestiramin adalah suatu anion ammonium kuartener penukar resin

dengan inti stiren. Gugus klorida kolestiramin dapat ditukar dengan anion lainnya,

seperti garam empedu dan lain-lain.

Mekanisme kerja :

Page 3: Icha Bioklin

Karena kolestiramin tidak diserap, maka setelah pemberian peroral,

kolestiramin akan mengikat garam empedu di dalam usus halus dan siap

diekskresikan ke dalam feces, sehingga ekskresi garam empedu meningkat 10 kali

lipat (1-2 g/hari). Ekskresi garam dan asam empedu menurunkan kadar asam

empedu yang kembali ke hepar, yang berfungsi menghambat enzim 7a-

hidroksilase yang mengkonversi kolesterol menjadi asam empedu, sehingga

kolesterol banyak dipecah oleh hepar. Akibat meningkatnya katabolisme

kolesterol di dalam hepatosit ini, enzim-hidroksi-metilglutaril-CoA-reduktase

(HMG CoA reduktase) yang mensintesa kolesterol terangsang pula, tetapi pada

keadaan normal sintesa kolesterol ini lebih lambat dibanding pemecahannya,

sehingga kolesterol dalam plasma dan jaringan lain ditarik ke dalam hepar.

Dengan demikian kolestiramin mampu memobilisasi kolesterol dan menurunkan

kadar LDL sebagai efek sekunder dari aktifnya pula reseptor LDL hepatosit

karena mobilisasi kolesterol oleh hepar akan merangsang pembentukan reseptor

LDL lebih banyak lagi oleh hepatosit itu sendiri.

- Kolestipol

Obat ini juga merupakan suatu anion penukar resin, sehingga efikasi,

mekanisme kerja, dan toksisitasnya sama dengan kolestiramin. Hanya

menurunkan kadar kolesterol. Dosis perhari dapat diberikan antara 12-25 g

peroral dibagi dalam 4 dosis.

2. Inhibitor Kompetitif Reduktase HMG-CoA

Senyawa inhibitor kompetitif reduktase HMG-CoA merupakan analog

struktural dari HMG-CoA (3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A). Kelompok

statin yang digunakan secara luas antara lain lovastatin, simvastatin, dan

pravastatin. Atorvastatin, cerivastatin dan fluvastatin merupakan obat yang serupa

(Cerivastatin ditarik dari peredaran di Amerika sekitar Agustus 2001). Secara

umum statin bekerja dengan memperlambat produksi kolesterol dan

meningkatkan kemampuan hati untuk mengeluarkan kolesterol dari dalam darah.

Mekanisme Kerja :

Page 4: Icha Bioklin

HMG-CoA merupakan perantara langkah awal biosintesis sterol. Statin

menginhibisi reduktase HMG-CoA dengan membentuk sejenis asam mevalonat

cincin terbuka. Inhibisi ini meyebabkan sintesis kolesterol terhambat, sehingga

meningkatkan ekspresi reseptor LDL dan menurunkan degradasi reseptor LDL.

Efek tersebut meningkatkan baik kecepatan katabolisme fraksional LDL maupun

ekstraksi precursor LDL oleh hati (VLDL sisa), sehingga mengurangi simpanan

LDL plasma. Oleh karena ekstraksi lintas pertama oleh hati dari obat tersebut

besar, maka efek utamanya terjadi di hati.

3. Niacin ( Nicotinic Acid )

Obat ini dapat menurunkan kolesterol dan trigliserida, dengan penurunan

sangat nyata untuk trigliserida. Efek ini berbeda dengan efeknya sebagai vitamin.

Mekanisme kerja :

Efek hipolipidemiknya karena obat ini mampu menekan sekresi VLDL

akibat berkurangnya sintesa TG. Karena VLDL menurun, maka secara tidak

langsung LDL juga menurun, dan HDL yang mengandung apo A meningkat. TG

menurun setelah 4 - 6 jam minum obat, sedangkan kolesterol menurun setelah

beberapa hari kemudian. Sintesa TG oleh hepar menunun karena asupan asam

lemak bebas dari sirkulasi berkurang akibat penekanan niasin terhadap jaringan

adiposa. Obat ini mudah diserap di semua bagian saluran cerna. Ekskresi utama

melalui urin.

4. Turunan Asam Fibrat

Mekanisme kerja turunan asam fibrat masih belum diketahui pasti.

Diperkirakan terkait dengan ikatan turunan asam fibrat dengan peroxisome

proliferator-activated reseptors (PPARs). Ikatan ini menstimulasi sintesis LPL,

mereduksi ekspresi apoC-III, dan meningkatkan ekspresi apoA-I dan apoA-II.

Kenaikan LPL akan menyebabkan kenaikan klirens lipoprotein kaya trigliserida,

sedang reduksi ekspresi apoC-III meningkatkan klirens VLDL. Peningkatan

ekspresi apoA-I dan apoA-II menyebabkan kenaikan HDL. Turunan asam fibrat

sering digunakan pada terapi tipe III hyperlipoproteinemia, atau pasien dengan

Page 5: Icha Bioklin

kadar VLDL yang tinggi, tetapi HDL rendah. Gagal ginjal dan kerusakan hati

merupakan kontraindikasi relatif bagi penggunaan turunan asam fibrat. Kelompok

besar turunan asam fibrat yang ada di pasaran antara lain Gemfibrozil, Fenofibrat,

dan klofibrat.

5. Obat-obat lain

- Neomisin Sulfat

Obat ini adalah antibiotika golongan aminoglikosid yang dapat

meningkatkan ekskresi sterol netral dan sedikit asam empedu ke dalam feces,

sehingga juga menurunkan penyerapan kolesterol. Menurunnya asupan kolesterol

akan merangsang pembongkaran kolesterol yang terikat di jaringan yang akhirnya

menurunkan kadar LDL. Efek obat ini meningkat jika diberikan bersama

kolestiramin atau kolestipol. Dengan dosis 2 g/hari, kadar kolesterol menurun

sekitar 25%.

Efek samping berupa gangguan pencernaan dan enterokolitis akibat

meningkatnya pertumbuhan bakteri yang resisten terhadap neomisin. Jangan

diberikan pada penderita dengan gangguan faal ginjal. Obat ini juga mengganggu

penyerapan digitalis jika diberikan bersamaan.

- Probukol

Pemberian 2 X 500 mg probukol dapat diharapkan penurunan sedang

kadar kolesterol. Mekanisme penurunan LDL tidak jelas, mungkin karena

perubahan struktur LDL akibat efek probukol. Bentuk LDL ini lebih mudah

menghilang dari sirkulasi dibanding LDL normal. Sayangnya obat ini juga

menurunkan HDL, sehingga obat ini tidak efektif untuk kasus hiperkolesterolemia

familial. Probukol tidak menurunkan kadar trigliserida.

Efek samping berupa dispepsia, nyeri abdominal, mual muntah, flatulen,

diane karena peningkatan aliran empedu. Juga dapat memperpanjang interval Q-T

dalam EKG. Kombinasinya dengan klofibrat tidak begitu menguntungkan.

- Dekstrotiroksin

Obat ini berefek primer sebagai antihiperlipidemia. Pada do-sis 4-8

mg/hari akan merangsang enzim 7-a kolesterol hidroksilase yang memecah

kolesterol menjadi asam empedu, sehingga kadar kolesterol menurun. Juga

Page 6: Icha Bioklin

merangsang pembentukan reseptor LDL. Namun karena kasus kematian

kardiovaskuler juga meningkat, maka penggunaan obat ini dilarang.

- Kompaktin & Mevinolin

Obat ini adalah suatu metabolit fungi yang sangat kuat menghambat HMG

CoA reduktase, sehingga dapat menekan sintesa kolestero120-30%; oleh karena

itu diasumsikan bahwa obat ini dapat merangsang pembentukan reseptor LDL

hepar. Kombinasinya dengan kolestiramin cukup baik untuk pengobatan

hiperkolesterolemia heterozigot familial yang sudah resisten.

- Ezetimibe

Ezetimibe adalah sejenis obat baru berupa senyawa basa azetidione yang

dapat menurunkan lipid dan kolesterol diabsorpsi diusus dengan memblok dinding

ususnya. Ezetimibe mengalami glukoronidasi di usus dan senyawa aktif

glukoronidnya diekskresikan ke empedu oleh hati. Ezetimibe dapat mengurangi

kolesterol LDL antara 15 – 20 % yang digunakan untuk monoterapi dan dapat

mengurangi LDL pada pasien dengan terapi statin yang tidak berhasil. Kombinasi

statin dosis rendah dan 10 mg ezetimbe dapat menurunkan LDL sampai 50%,

yang hanya dicapai oleh simvastatin dosis 80mg. Dengan waktu paruh sekitar 22

jam, ezetimbe hanya diberikan sekali sehari dengan dosis 10 mg.

2. Bahaya bila kolesterol tidak teresterifikasi dan mekanisme esterifikasinya

Peningkatan kolesterol non esterifikasi yang tidak terkendali dapat

membahayakan homeostasis membran karena menyebabkan hidrolisis

membran.

Kolesterolnya disekresikan kedalam usus (terutama sebagai asam empedu)

ataupun digabungkan bersama dengan trigliserida dalam partikel-partikel

VLDL dan disekresikan kedalam sirkulasi, yang menghasilkan jalur endogen.

Trigliserida kembali disingkirkan dalam lemak atau otot, yang meninggalkan

IDL. Beberapa IDL terikat pada reseptor-reseptor LDL hati dan dengan cepat

diambil oleh sel-sel hati, sisanya berada dalam sirkulasi dan diubah menjadi

Page 7: Icha Bioklin

LDL. Sebagian besar dari LDLterikat pada reseptor-reseptor LDL pada sel-sel

hati, sel-sel LDLyang lain disingkirkan dari sirkulasi. Kolesterol yang keluar

dari sel-sel akan terikat pada HDL dan diesterifikasi oleh enzim LCAT. Ester-

ester tersebut dialihkan ke IDL dan kemudian LDLdan pada akhirnya diambil

kembali oleh sel-sel hati.

3. Interchange lipoprotein

Interchange lipoprotein adalah lipoprotein yang mengalami pertukaran.

4. Small dense LDL

Small dense LDL (sdLDL) adalah LDL yang berukuran partikel kecil dan

padat, sehingga memiliki kemungkinan (potensi) aterogenik lebih besar. Sifat

aterogenik sdLDL disebabkan oleh karena lebih mudah masuk ke dalam

pembuluh, mempunyai kerentanan tinggi untuk beroksidasi, Afinitas ikatan

yang lebih kecil terhadap reseptor LDL dan afinitas ikatan yang lebih besar

terhadap proteoglikan di dinding arteri.

5. Lipoprotein (a)

Lp(a) adalah suatu glikoprotein yang secara structural sama dengan

plasminogen dan merupakan molekul dasar plasmin, yang tergolong dalam

enzim fibrinolitik. Lp(a) mempunyai kemampuan untuk mengikat fibrin dan

protein membrane dari endotel dan monosit, yang akan menghentikan

pengikatan plasminogen dan menghambat pembentukan plasmin (Burtis et al.,

1999).

6. LDL teroksidasi

LDL dapat dioksidasi deh logam atau sel utama dinding ateri. LDL

teroksidasi diarnbil deh reseptor scavenger pada makrofag, menyebabkan

akumulasi kdesterol pada

makrofag yang menipakan tahap awal dari aterosklerosis (steinberg, 1991).

Page 8: Icha Bioklin

LDL yang teroksidasi (ox-LDL) akan menyebabkan makrofag melakukan

fagositosis. makrofagakan memakan ox-LDL melalui mekanisme oksidasi

sehingga akan menyebabkan kematian padamakrofag (radikal dilawan dengan

radikal). makrofag yang mati akan menempel pada dinding pembuluh darah

dan menyebabkan makrofag lain berdatangan dan mekanisme berulang. sel-

selmakrofag yang mati dan menumpuk, yang disebut dengan foam sel,

kemudian akan diperkerasdengan adanya kalsium membentuk plaque yang

menyebabkan elastisitas dan luas permukaannya menjadi kecil. kompensasi

dari hal ini akan meningkatkan tekanan darah. akibattekanan darah yang tinggi,

maka plaque akan ruptur sehingga membentuk trombus yang

dapatmenyebabkan sumbatan pada pembuluh darah kecil seperti arteri

koronaria sehingga terjadilahiskemik heart attack (PJK), sudden death dan

berakibat pada kematian langsung. Beberapa senyawa oksidan diduga

mempengaruhi oksidasi pada LDL adalah 1) superokside, 2) nitrit okside

radikal, 3) 15-lipoxigenase, 4) senyawa metal.

7. Von Willebrand Factor

Von Willebrand adalah kondisi yang terkait dengan pendarahan yang

berlebihan.  Penyakit ini adalah bentuk penyakit pendarahan turunan yang

paling umum. Penyebab penyakit von Willebrand adalah kurangnya atau

kesalahan pada protein yang disebut von Willebrand factor, yang merupakan

komponen umum pada proses pembekuan darah. Umumnya, akan

membutuhkan waktu lebih lama bagi mereka dengan von Willebrand dalam

pembekuan dan menghentikan pendarahan ketika mereka terluka. Pengobatan

terhadap penyakit von Willebrand terfokus pada penghentian atau pencegahan

pendarahan, umumnya menggunakan obat. Dengan perawatan yang tepat,

mereka dengan von Willebrand dapat menjalani hidup secara normal.

8. CRP dan High sensitif CRP

Page 9: Icha Bioklin

CRP (C-Reactive Protein) adalah suatu protein fase akut yang diproduksi

oleh hati sebagai respon adanya infeksi, inflamasi atau kerusakan jaringan.

Inflamasi merupakan proses dimana tubuh memberikan respon terhadap injury.

Jumlah CRP akan meningkat tajam beberapa saat setelah terjadinya inflamasi

dan selama proses inflamasi sistemik berlangsung. Sehingga pemeriksaan CRP

kuantitatif dapat dijadikan petanda untuk mendeteksi adanya inflamasi/infeksi

akut. Saat ini telah tersedia pemeriksaan High Sensitive CRP (Hs-CRP) yaitu

pemeriksaan untuk mengukur kadar CRP yang lebih sensitif dan akurat dengan

menggunakan metoda LTIA (Latex Turbidimetry Immunoassay), dengan

range  pengukuran : 0.3 – 300 mg/L. Berdasarkan penelitian, pemeriksaan Hs-

CRP dapat mendeteksi adanya inflamasi lebih cepat dibandingkan pemeriksaan

Laju Endap Darah (LED). Terutama pada pasien anak-anak yang sulit untuk

mendapatkan jumlah sampel darah yang cukup untuk pemeriksaan LED.

hsCRP (High Sensitivity C-Reactive Protein) merupakan pemeriksaan untuk

mengukur konsentrasi CRP yang sangat sedikit sehingga bersifat lebih sensitif.

Pemeriksaan CRP yang sangat sensitif ini diperlukan untuk memperkirakan

risiko PJK.

Uji ini dapat mendeteksi inflamasi yang terjadi akibat pembentukan plak

aterosklerotik pada pembuluh arteri koroner. hsCRP merupakan uji

laboratorium yang sangat sensitif untuk resiko penyakit kardiovaskuler. Uji ini

sering dilakukan bersama-sama dengan tes profil lipid (kolesterol, trigliserid,

HDL, LDL). Nilai hsCRP positif jauh lebih rendah daripada nilai standar CRP

serum sehingga uji ini menjadi lebih berguna dalam mendeteksi risiko penyakit

jantung koroner (coronary heart disease, CHD), stroke, dan penyakit arteri

perifer.

9. Serum Fibrinogen

serum (bahasa Inggris: blood serum) adalah komponen yang bukan berupa sel

darah, juga bukan faktor koagulasi; serum adalahplasma darah tanpa fibrinogen

Page 10: Icha Bioklin

10. E selectin

adalah protein transmembran diekspresikan oleh sel endotel yang mengikat ke

oligosakarida diekspresikan pada permukaan leukosit.

11. V- Cam

VCAM-1 (Vascular cell adhesion molecule ) adalah protein yang pada manusia

dikodekan oleh gen VCAM1.Berfungsi pada adhesi limfosit, monosit,

eosinofil, dan basofil pada endotel vaskular. Hal ini juga bekerja dalam

transduksi sinyal sel leukosit-endotel, dan berpengaruh dalam perkembangan

aterosklerosis dan rheumatoid arthritis.

12. I Cam

Molekul VCAM-1dan ICAM-1 merupakan suatu bentuk protein yang muncul

pada permukaan endotel apabila terjadi rangsangan. Monosit yang melekat

pada permukaan sel endotel, berpenetrasi ke intima menjadi makrofag lalu

mengekspresikan macrophage colony stimulating factor (M-CSP). Molekul

M-CSP berfungsi merangsang terjadinya radang. mengekspresikan reseptor

skavenger yang dapat mengenali LDL termodifikasi sehingga membentuk sel

busa. Dalam waktu bersamaan, proliferasi makrofag memperkuat respon

radang dengan mensekresikan sejumlah faktor pertumbuhan dan sitokina,

termasuk faktor tumor nekrosis-ά (TNF-α) dan IL-1β

13. IL-6

adalah sitokina yang disekresi dari jaringan tubuh ke dalam plasma darah,

terutama pada fasa infeksi akut atau kronis, dan menginduksi respon

peradangan transkriptis melalui pencerap IL-6 RA, menginduksi maturasi sel

B. dan pencerap gp130.

14. IL-1

Page 11: Icha Bioklin

Interleukin-1 adalah sebutan bagi beberapa polipeptida sitokina IL-1α, IL-1ß

dan IL-1Ra, yang memainkan peran penting dalam regulasi sistem kekebalan

dan respon peradangan.

IL-1α dan IL-1ß masing-masing memiliki berkas genetik IL1A, dan IL1B,

pada kromosom 2 deret yang sama yaitu 2q14, dan merupakan sitokina

pleiotropik hasil sekresi monosit dan makrofaga berupa prohormon, sebagai

respon saat sel mengalami cedera, oleh karena itu menginduksi apoptosis.

Beberapa pakar menganggap bahwa defisiensi genetik IL1A berperan dalam

reumatoid artritis dan Alzheimer.

IL-1ß merupakan sitokina yang diiris oleh ICE, dan berperan di dalam aktivitas

selular seperti proliferasi, diferensiasi dan apoptosis. Induksi COX-2 pada

sitokina ini di dalam sistem saraf pusat ditemukan sebagai penyebab

hipersensitivitas yang memberikan rasa sakit.

15. Homosistein

adalah asam amino (bagian terkecil dari protein) yang merupakan produk

antara dalam siklus metionin menjadi sistein. Beberapa gangguan yang dapat

mengakibatkan gangguan pada konsentrasi homosistein adalah:

a. Kelainan genetic (kelainan genetic ini terjadi akibat adanya gangguan

pada gen MTHFR sehingga mengakibatkan gangguan pada perubahan

homosistein menjadi metionin.

b. Defisiensi asam folat atau vitamin B6 dan vitamin B12 (asam folat,

vitamin B6 dan vitamin B12 diperlukan dalam metablisme homosistein,

sehingga apabila terjadi defisiensi pada salah satu komponen ini maka

homosistein tidak dapat diubah menjadi metionin dan sistein)

c. Penyakit ginjal

d. Hipotiroidisme (konsentrasi hormone tiroid yang rendah)

16. TNF-alpha

Page 12: Icha Bioklin

adalah sitokina yang banyak disekresi oleh makrofaga dan memiliki banyak

peran metabolisme seperti proliferasi sel,differensiasi, apoptosis, metabolisme

lipid, dan koagulasi.TNF-α merupakan anggota dari keluarga faktor nekrosis

tumor yang memiliki pencerap seperti TNFRSF1A/TNFR1 dan

TNFRSF1B/TNFBR. Meskipun TNF-α menginduksi migrasi sel

punca mesenkimal ke tempat yang diperlukan dengan

mekanisme TRAIL, rasioplasma TNF-α yang tinggi menunjukkan disfungsi

miokardial paska-iskemia, sindrom metabolisme, gangguan laju filtrasi

glomerular, rasio asam urat yang tinggi, rendahnya kadar HDL, dan

bersama IL-6 dapat menjadi faktor pemicu gagal jantung atau Left ventricular

diastolic dysfunction. Pada hepatosit, TNF-α akan meningkatkan

kadar SCAP di dalam sitoplasma dan menstimulasi sintesis trigliserida,

sehingga TNF-α dianggap berperan dalam patogenesis steatosis.

17. Stress oxidative

Stres oksidatif adalah keadaan di mana jumlah radikal bebas di dalam tubuh

melebihi kapasitas tubuh untuk menetralisirnya. Akibatnya intesitas proses

oksidasi sel-sel tubuh normal menjadi semakin tinggi dan menimbulkan

kerusakan yang lebih banyak. Literatur medis membuktikan bahwa stres

oksidatif adalah penyebab utama penuaan dini dan timbulnya penyakit kronis

seperti kanker, penyakit jantung, alzheimer, dan lain-lain. Stres oksidatif dapat

dicegah dan dikurangi dengan asupan antioksidan yang cukup dan optimal ke

dalam tubuh.

Transformasi protein yang terjadi akibat stres oksidatif dapat mengakibatkan

disfungsi protein, kerusakan jaringan dan berkembangnya berbagai jenis

penyakit.[1] Beberapa senyawa organik yang umumnya menyebabkan stres

oksidatif, dihasilkan oleh reaksi oksidasi berbagai jenis polyunsaturated fatty

acid (PUFA), antara lain senyawa dengan gugus karbonil tak jenuh jenis alfa,

beta seperti 4-hydroxy-2-nonenal (HNE), 4-oxo-2-nonenal (ONE), dan

akrolein. Senyawa dari golongan aldehida ini dapat menyebabkan adduct

Page 13: Icha Bioklin

intramolekular atau intermolekular terhadap protein. Beberapa studi mass

spectrometric yang mengamati reaksi pada protein yang terpapar oleh aldehida

murni atau PUFA yang ter-peroksidasi menunjukkan bahwa pada awal paparan

terjadi Michael dan Schiff adduct, namun hanya Michael adduct yang terjadi

antara residu Cys dan His, dengan senyawa turunan HNE dan ONE, yang dapat

bertahan terhadap reaksi proteolisis. Variasi produk adduct yang lain akan

mengalami transformasi melalui berbagai proses seperti tautomerisasi,

oksidasi, siklisasi, dehidrasi, dan terkadang juga kondensasi dengan molekul

aldehida yang lain, hingga terbentuk senyawa advanced lipoxidation end

products (ALE) yang stabil.

18. MCP-1

MCP-1 (Monocyte Chemotactic Protein-1) adalah salah satu kemokin yang

mengatur migrasi dan infiltrasi monosit / makrofag. MCP-1 juga dikenal

sebagai activating factor (MCAF). Setelah dilakukan kloning dan sekuensing,

protein ini juga identik dengan produk dari gen JE manusia. JE gen, awalnya

diidentifikasi dalam fibroblast tikus yang merupakan faktor platelet-derived

growth (PDGF) yang diinduksi oleh gen.