ibs

10
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT II APENDIKTOMI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO Penyusun ; Catur Singgih Mahardika 3209113

Upload: daffaa-mahardika

Post on 05-Aug-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mahardika

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT II APENDIKTOMI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

Penyusun ; Catur Singgih Mahardika 3209113

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2012

A. Pengertian Apendiksitis adalah peradangan dari apendik periformis dan

merupakan penyakit abdomen akut yang paling sering.(Tighe, Shirley M . 2007) Appendiksitis perforasi adalah merupakan komplikasi utama dari appendiks, dimana appendiks telah pecah sehingga isis appendiks keluar menuju rongga peinium yang dapat menyebabkan peritonitis atau abses. Appendiktomi adalah pengangkatan terhadap appendiks terimplamasi dengan prosedur atau pendekatan endoskopi.(Elizabeth J. Corwin .2001) Apendik adalah sakit perut dibagian bawah abdomen kanan

disebabkan adanya inflamasi pada apendik vermiforasi dalam penyakit apendik akut dapat terjadi demam dan muntah muntah. (Smeltzer, S.C .2002) Apendiksitis adalah peradangan apendik yang relative sering dijumpai yang dapat timbul tanpa sebab yang jelas atau timbul setelah obstruksi

apendisitis oleh tinja atau akibat terpelintirnya apendisitis atau pembuluh darahnya.(Diakses 23 Desember 2009) Apendiktomi adalah pembedahan untuk mengangkat apendik yang dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi.(Manjoer, Arif .2000) B. Tujuan Tindakan Operasi Bertujuan untuk memotong/mengangkat appendiks terimplamasi.

C. PERSIAPAN PERIOPERATIF DI RUANGAN 1. Pengkajian 1. Identitas pasien 2. Kondisi lokasi operasi 3. Kondisi fisik & psikis 4. Kelengkapan instrument 2. Persiapan Tempat & Alat i. Alat-alat steril Set dasar yang disiapkan (Basic Instrument Set)

1. Desinfeksi Klem (Sponge Holding Forceps). 1 (satu) 2. Doek Klem (Towel Forceps) 5 (lima) 3. Pincet Chirurgie 2 (dua) 4. Pincet Ariatomie 2 (dua) 5. Hand vat mes (Knifehandle) 1 (satu)

Arteri klem van pean lurus 8 Arteri klem van pean bengkok (chrorn kiern) 8 Arteri klem van Kocher 6 Gunting Benang (Ligature Scissors) 2 Gunting Metzembaum panjang / pendek 1/1 Nald Voerder panjang/pendek 1/1 Woundhag gigi 4 tajam 2 Langenbeck 2 Crush klem 1

Set dan bahan penunjang operasi

Linen Set. Sarung tangan bermacam-macam ukuran Desinfektan dan Alkohol 70 %, NS 0.9 % Kanul Diathermi + Kabel. Kanul + Selang Suction. Pisau bedah no. 10. Kasa, deper, cucing, mangkok, bengkok, korentang pada tempatnya.

Jarum 1/2 bulat (round), tajam (cutting). Benang nonabsorbtable 2/0, absortable no.1, 3/0 , 0.

ii. Alat tidak Steril 1. Plester lebar 2. Gunting Verban/ Bandage scissors. 3. Plat Diatermi. 4. Mesin Diatermi. 5. Mesin Suction. 6. Lampu Operasi. 7. Meja Operasi. 8. Meja Mayo.

9. Meja Instrumen. 10. Standar Infus. 11. Tempat sampah 3. Persiapan pasien 1. Persetujuan operasi. 2. Alat-alat dan obat-obatan. 3. Puasa 4. Lavement 4. Setelah penderita dilakukan anaesthesi.

Mengatur posisi terlentang. Memasang plat diatermi di bawah paha penderita Memasang folley cathetera (kalau perlu).

D. PERSIAPAN ATAU PROSEDUR DI RUANG OPERASI 1. Perawat instrumen cuci tangan. 2. Operator dan asisten cuci tangan. 3. Perawat instrumen memakai baju steril. dan sarung tangan . 4. Beri dan pakaikan baju operasi, sarung tangan pada asisten dan operator. 5. Atur instrumen di meja mayo sesuai kebutuhan. 6. Berikan klem dan deper desinfektan untuk desinfeksi lapangan operasi. 7. Siapkan duk besar 2 biji, duk kecil 5 biji, duk klem 4 buah untuk draping. 8. Pasang dan atur selang suction, kabel diathermi, klem dengan duk klem dan memberitahu operator bahwa instrurnen siap dipergunakan. 9. Berikan pincet chirurgie, hand vat mes, mes no.10 pada operator untuk incisi, arteri klem van pean, kasa dan diathermi untuk merawat perdarahan. 10. Berikan dua hak tajam untuk memperlebar permukaan kulit. 11. Berikan pincet chirurgie, dan gunting metzenbaum untuk membuka fascia, dua arteri klem van kocher untuk memegang fasia yang sudah terbuka.

12. Berikan dua pinset chirurgie dan gunting metzenbaum dan mikulitz untuk memegang peritonium yang sudah dibuka. 13. Berikan deppers kecil untuk mengait appendik dan pincet anatomis panjang untuk mengambil appendik. 14. Berikan bab cock untuk menjepit appendik kemudian pisahkan dari meso appendik dengan couter. 15. Berikan crushing klem untuk menjepit pangkal appendik kemudian berikan benang non absorbable 2/0 untuk mengikat pangkal appendik 2 x. 16. Berikan crusing klem lagi untuk menjepit diatas ikatan da berikan pisau bedah no 10 yang telah dibasahi dengan desinfektan untuk memotong appendik. 17. Berikan pinset panjang untuk mengkoter ujung potongan appendik dan untuk merawat perdarahan. 18. Inventaris alat dan kasa 19. Jahit lapis demi lapis dengan benang absorbtabel 2/0 , 3/0. dan tutup dengan kasa & plester. 20. Cuci tangan, cuci instrumen dan setting kembali instrumen

E. PERAWATAN PASCA OPERASI Pasien dikatakan baik bila dalam 12 jam tidak terjadi gangguan. Selama itu pasien dipuasakan. Bila tindakan operasi lebih besar, misalnya pada perforasi atau peritonitis umum, puasa diteruskan sampai fungsi usus kembali normal. Kemudian berikan minum mulai 15 ml/jam selama 4-5 jam lalu naikkan menjasi 30 ml/jam. Keesokan harinya diberikan diberikan makanan saring, dan hari berikutnya diberikan makanan lunak. Satu hari pascaoperasi pasien dianjurkan untuk duduk tegak di tempat tidur selam 2x30 menit. Pada hari kedua pasien dapat berdiri dan duduk di luar kamar. Instruksi untuk menemui ahli bedah untuk mengangkat jahitan pada hari ke 5-7. Hari ketujuh jahitan dapat diangkat dan pasien diperbolehkan pulang. aktifitas normal dapat dilakukan dalam 2-4 minggu.

Daftar Pustaka

_______

.

(2008)

.

Asuhan

Keperawatan

.

didapat

dari

www.ns-

nining.blogspot.com [Diakses 23 Desember 2009]. _______ . (2009) . Laporan Pendahuluan Periappendic infiltrat . didapat dari www.lantz23.wordpress.com [Diakses 26 Desember 2009] Doenges, M E dkk . (2000) . Rencana Asuhan Keperawatan : pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien . Jakarta : EGC. Elizabeth J. Corwin . (2001) . Buku Saku Patofisiologi . Jakarta : EGC. Johnson, M et all . (2000) . Nursing Outcomes Classification (NOC). Mosby: Philadelphia. Manjoer, Arif . (2000) . Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculspius. McCloskey, J dan G, Bulechek . (2000) . Nursing Interventions Classification (NIC). Mosby: Philadelphia Smeltzer, S.C . (2002) . Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 2 . Jakarta : EGC. Tighe, Shirley M . (2007) . Instrumentation for thr Operating Room Seventh Edition . Misoury : Mosby Inc.

Halaman Pengesahan

Clinical Insructure IBS

Pembimbing Akademik

Mahasiswa

(..)

(.)

()