hukum pernikahan
TRANSCRIPT
HUKUM PERNIKAHAN ISLAMOleh :
HIDAYATULLAH, SHI, MPd.I
Pengertian• Kata nikah berasal dari bahasa arab yang
didalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan perkawinan.
• Nikah menurut istilah syariat Islam adalah akad yang menghalalkan pergaulan antara laki - laki dan perempuan yang tidak ada hubungan Mahram sehingga dengan akad tersebut terjadi hak dan kewjiban antara kedua insan.
Landasan hukum pernikahan
اء �َس� م ِّم�َن� الِّن �ُك � ِّم�ا َط�اَب� ل َف�انُك�ُح وا � �َّال م� َأ �ْن� ِخ�ْف�ُت �اَع� َف�ِإ َب �َث� َو�ُر َال �ى َو�ُث �ِّن ِّم�ْث� َف�و�اِح�َد�ًة) وا �ْع�َد�ل َت” Maka kawinilah wanita - wanita (lain) yang kamu
senangi, dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan brlaku adil maka (kawinilah) seorang saja .” (An - Nisa : 3).
Hukum – hukum pernikahanHukum nikah ini dapat dibagi menjadi lima macam: a. Sunnah, bagi orang yang berkehendak dan
baginya yang mempunyai biaya sehingga dapat memberikan nafkah kepada istrinya dan keperluan - keperluan lain yang mesti dipenuhi.
b. Wajib, bagi orang yang mampu melaksanakan pernikahan dan kalau tidak menikah ia akan terjerumus dalam perzinaan.
c. Makruh. Bagi orang yang tidak mampu memberi nafkah
Hukum – hukum pernikahan
• “Hai golongan pemuda, barang siapa diantara kamu yang cukup biaya maka hendaklah menikah. Karena sesumgguhnya nikah itu enghalangi pandangan (terhadap yang dilarang oleh agama.) dan memlihara kehormatan. Dan barang siapa yang tidak sanggup, maka hendaklah ia berpuasa. Karena puasa itu adalah perisai baginya.” (HR Bukhari Muslim).
Hukum – hukum pernikahand. Haram, bagi orang yang ingin menikahi
dengan niat untuk menyakiti istrinya atau menyia - nyiakannya. Hukum haram ini juga terkena bagi orang yang tidak mampu memberi belanja kepada istrinya, sedang nafsunya tidak mendesak.
e. Mubah, bagi orang - orang yang tidak terdesak oleh hal - hal yang mengharuskan segera nikah atau yang mengharamkannya.
Syarat dan rukun pernikahan
Rukun nikah ada lima macam, yaitu :a. Calon suamiCalon suami harus memenuhi syarat - syarat sebagai berikut :1) Beragama Islam2) Benar - benar pria3) Tidak dipaksa4) Bukan mahram calon istri 5) Tidak sedang ihram, haji, atau umroh6) Usia sekurang - kurangnya 19 Tahun
Syarat dan rukun pernikahanb. Calon istri Calon istri harus memiliki syarat - syarat sebagai berikut : 1) Beragama Islam 2) Benar - benar perempuan 3) Tidak dipaksa, 4) Halal bagi calon suami 5) Bukan mahram calon suami 6) Tidak sedang ihram, haji, atau umroh 7) Usia sekurang - kurangnya 16 Tahun
Syarat dan rukun pernikahanc. Wali Wali harus memenuhi syarat - syarat sebagi berikut :
1) Beragama Islam 2) Baligh (dewasa) 3) Berakal Sehat 4) Tidak sedang ihram, haji, atau umroh 5) Adil (tidak fasik)6) Mempunyai hak untuk menjadi wali 7) Laki - laki
Syarat dan rukun pernikahand. Dua orang saksi Dua orang saksi harus memenuhi syarat - syarat sebagai berikut : 1) Islam 2) Baligh (dewasa) 3) Berakal Sehat 4) Tidak sedang ihram, haji, atau umroh 5) Adil (tidak fasik) 6) Mengerti maksud akad nikah 7) Laki - laki Pernikahan yang dilakukan tanpa saksi tidak sah. Sabda Nabi
SAW. : “Tidak sah nikah melainkan dengan wali dan dua orang saksi
yang adil.” (Riwayat Ahmad.)
Syarat dan rukun pernikahane. Ijab dan Qabul Allah dan kamu menghalalkan mereka dengan
kalimat Allah”. (HR. Muslim).
Hikmah dan tujuan pernikahan1. Perkawinan Dapat Menentramkan Jiwa Dengan perkawinan orang dapat memnuhi
tuntutan nasu seksualnya dengan rasa aman dan tenang, dalam suasana cinta kasih, dan ketenangan lahir dan batin.
• “Dan diantara tanda - tanda kekuasaa-Nya ialah dia menciptkan istri - istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya.” (Ar Rum/30:21)
Hikmah dan tujuan pernikahan2.Perkawinan dapat Menghindarkan Perbuatan maksiat. Salah satu kodrat manusia adalah penyaluran kodrat biologis. Dorongan biologis dalam rangka kelangsugan hidup manusia berwujud nafsu seksual yang harus mendapat penyaluran sebagaimana mestinya. Penyaluran nafsu seksual yang tidak semestinya akan menimbulkan berbagai perbuatan maksiat, seperti perzinaan yang dapat megakibatkan dosa dan beberapa penyakit yang mencelakakan. Dengan melakukan perkawinan akan terbuaka jalan untuk menyalurkan kebutuhan biologis secara benar dan terhindar dari perbuatan - pebuatan maksiad.
Hikmah dan tujuan pernikahan3.Perkawinan untuk Melanjutkan Keturunan Dalam surah An Nisa ayat 1 ditegaskan bahwa manusia diciptakan dari yang satu, kemudian dijadika baginya istri, dan dari keduanya itu berkembang biak menjadi manusia yang banyak, terdiri dari laki - laki dan perempuan. Memang manusia bisa berkembang biak tanpa melalui pernikahan, tetapi akibatnya akan tidak jelas asal usulnya / jalur silsilah keturunannya. Dengan demikian, jelas bahwa perkawinan dapat melestarikan keturunan dan menunjang nilai - nilai kemanusiaan.
Hikmah dan tujuan pernikahan4. Untuk Meningkatkan Ibadah Kepada AllahMenurut konsep Islam, hidup sepenuhnya untuk beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia. Dari sudut pandang ini, rumah tangga adalah salah satu lahan subur bagi peribadatan dan amal shalih di samping ibadat dan amal-amal shalih yang lain, sampai-sampai menyetubuhi istri-pun termasuk ibadah (sedekah).
Hikmah dan tujuan pernikahan5. Untuk Membentengi Ahlak Yang LuhurSasaran utama dari disyari’atkannya perkawinan dalam Islam di antaranya ialah untuk membentengi martabat manusia dari perbuatan kotor dan keji, yang telah menurunkan dan meninabobokan martabat manusia yang luhur. Islam memandang perkawinan dan pembentukan keluarga sebagai sarana efefktif untuk memelihara pemuda dan pemudi dari kerusakan, dan melindungi masyarakat dari kekacauan.
TATA CARA PERKAWINAN DALAM ISLAM
1. Khitbah (Peminangan) Seorang muslim yang akan mengawini seorang muslimah hendaknya ia meminang terlebih dahulu, karena dimungkinkan ia sedang dipinang oleh orang lain, dalam hal ini Islam melarang seorang muslim meminang wanita yang sedang dipinang oleh orang lain (Muttafaq ‘alaihi). Dalam khitbah disunnahkan melihat wajah yang akan dipinang (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi No. 1093 dan Darimi).
TATA CARA PERKAWINAN DALAM ISLAM
2. Aqad Nikah Dalam aqad nikah ada beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi : a. Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai. b. Adanya Ijab Qabul. c. Adanya Mahar. d. Adanya Wali. e. Adanya Saksi-saksi.Dan menurut sunnah sebelum aqad nikah diadakan khutbah terlebih dahulu yang dinamakan Khutbatun Nikah atau Khutbatul Hajat.
TATA CARA PERKAWINAN DALAM ISLAM
3. Walimah Walimatul ‘urusy hukumnya wajib dan diusahakan sesederhana mungkin dan dalam walimah hendaknya diundang orang-orang miskin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang mengundang orang-orang kaya saja berarti makanan itu sejelek-jelek makanan.Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.“Artinya : Makanan paling buruk adalah makanan dalam walimah yang hanya mengundang orang-orang kaya saja untuk makan, sedangkan orang-orang miskin tidak diundang. Barangsiapa yang tidak menghadiri undangan walimah, maka ia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya”. (Hadits Shahih Riwayat Muslim 4:154 dan Baihaqi 7:262 dari Abu Hurairah).
Terima kasih