hukum ohm
DESCRIPTION
ohmTRANSCRIPT
-
HUKUM OHM
A. TUJUAN PERCOBAAN
Menguji Hukum Ohm dengan menggunakan hambatan beberapa
komponen elektronik.
B. ALAT-ALAT
1) Amperemeter DC
2) Voltmeter DC
3) Sumber tegangan DC (0 15 V, 3A)
4) Set komponen elektronik (resistor, NTC, Diode dan Lamp)
5) Kabel-kabel
C. TEORI DASAR
Untuk menghasilkan arus listrik dalam satu rangkaian
diperlukan suatu beda potensial. Adalah George Simon Ohm (1787
1854) yang pertama kali secara eksperimen menunjukkan bahwa
arus listrik dalam kawat logam (I) sebanding dengan beda potensial
atau tegangan (V) yang diberikan pada kedua ujungnya.
I V (1)
Secara tepat berapa besarnya arus yang mengalir dalam
kawat tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga pada
hambatan yang diberikan oleh kawat terhadap aliran elektron.
Mengambil analogi dengan aliran air, dinding pipa, pinggir sungai dan
batu di tengahnya memberikan hambatan terhadap aliran air. Hal
yang serupa, elektron diperlambat oleh interaksi dengan atom
dalam kawat. Hambatan yang lebih tinggi akan mengurangi arus
listrik untuk suatu tegangan tertentu. Sehingga hambatan dapat
didefinisikan sebagai suatu besaran yang berbanding terbalik
dengan arus.
I = R
V (2)
-
HUKUM OHM
Laboratorium Fisika Dasar FT. UNTIRTA
2
Di mana R adalah hambatan dari kawat atau komponen
elektronik lainnya, V adalah beda potensial yang melewati komponen
dan I adalah arus yang mengalir melalui komponen tersebut.
Persamaan (2) dapat ditulis sebagai berikut :
V = IR (3)
Persamaan (3) dikenal sebagai Hukum Ohm.
Banyak fisikawan mengatakan bahwa persamaan (3)
bukanlah suatu hukum melainkan hanya definisi untuk hambatan.
Jika kita menyatakan Hukum Ohm, cukup dengan mengatakan
bahwa arus yang melalui konduktor logam sebanding dengan
tegangan yang diberikan. Karenanya hambatan (R) dari suatu bahan
atau komponen adalah konstan, tidak tergantung pada tegangan.
Tetapi persamaan (3) tidak berlaku umum untuk bahan dan
komponen lain seperti diode, tabung vakum, transistor, dan lain-
lain. Karenanya Hukum Ohm bukanlah hukum fundamental, tetapi
merupakan deskripsi dari suatu kelompok material tertentu
(konduktor logam).
D. PERCOBAAN
Susunlah rangkaian seperti yang terlihat pada Gambar 1.1
A
E Kx V
S
Gambar 1.1 Susunan alat percobaan
E = Catu daya dc variable S = Saklar
A = Amperemeter DC V = Voltmeter DC
Kx = Komponen yang akan ditentukan hambatannya
(ada dalam box set komponen elektronik).
-
HUKUM OHM
Laboratorium Fisika Dasar FT. UNTIRTA
3
1. Aturlah posisi output, set komponen elektronik sehingga Kx =
Resistor
2. Atur posisi saklar pada catu daya DC sehingga keluarannya adalah
0 Volt.
3. Tutup switch S, kemudian atur keluaran catu daya sehingga lebih
besar dari 0 Volt.
4. Catat kedudukan amperemeter (I) dan kedudukan voltmeter (V)
yang ditentukan oleh asisten.
5. Ulangi percobaan ini beberapa kali (minimum 5 kali) untuk harga-
harga I dan tegangan V yang berbeda.
6. Ulangi langkah 1 sampai 5 untuk Kx = NTC
7. Ulangi langkah 1 sampai 5 untuk Kx = Diode
8. Ulangi langkah 1 sampai 5 untuk Kx = Lamp
E. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan komponen Ohmik dan komponen Non-
Ohmik? Jelaskan!
2. Tentukan mana komponen yang termasuk ohmik komponen dan
mana yang tergolong non-ohmik komponen pada percobaan
tersebut!
3. Buatlah grafik V terhadap I dari data yang anda peroleh untuk
masing-masing komponen yang anda ukur.
4. Tentukan hambatan masing-masing komponen dalam grafik
tersebut.
5. Berilah ulasan terhadap hasil yang anda peroleh.