hukum mim dan nun tasydid

5
TAJWID y Hukum mim dan nun tasyid Hukum mim dan nun tasydid juga disebut sebagai wajibal ghunnah (    ) yang bermakna bahwa pembaca wajib untuk mendengungkan bacaan. Maka jelaslah yang bacaan bagi kedua-duanya adalah didengungkan. Hukum ini berlaku bagi setiap huruf mim dan nun yang memiliki tanda syadda atau bertasydid (  dan  ). Contoh:        y Hukum alif lam ma'rif ah Alif lam ma'rifah adalah dua huruf yang ditambah pada pangkal/awal dari kata yang bermakna nama atau isim .Terdapat dua jenis alif lam ma'rifah yaitu qamariah dan syamsiah. Alif lam qamariah ialah lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiah, seperti: 1. alif/hamzah() 2. ba' ( ) 3.  jim ( ) 4. ha' () 5. kha' () 6. 'ain () 7. ghain () 8. ya' () 9. fa' ( ) 10. qaf ( ) 11. kaf ( ) 12. ha' () 13. mim ( ) 14. wau ( ) Hukum alif lam qamariah diambil dari bahasa arab yaitu al-qamar ( ) yang artinya adalah bulan. Maka dari itu, cara membaca alif lam ini adalah dibacakan secara jelas tanpa meleburkan bacaannya. Alif lam syamsiah ialah lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiah seperti: 1. ta' ( ) 2. tha' ( ) 3. dal ( ) 4. dzal ( ) 5. ra' ( ) 6. zai ( ) 7. sin ( ) 8. syin ( ) 9. sod ( ) 10. dhod ( ) 11. tho ( ) 12. zho ( ) 13. nun ( ) 14. lam ( ) Nama asy-syamsiah diambil dari bahasa Arab ( ) yang artinya adalah matahari. Maka dari itu, cara membaca alif lam ini tidak dibacakan melainkan dileburkan kepada huruf setelahnya.

Upload: dyna-prasetya

Post on 14-Jul-2015

985 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Mim Dan Nun Tasydid

5/13/2018 Hukum Mim Dan Nun Tasydid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-mim-dan-nun-tasydid 1/5

 

TAJWID

y  Hukum mim dan nun tasyid

Hukum mim dan nun tasydid juga disebut sebagai wajibal ghunnah (     ) yangbermakna bahwa pembaca wajib untuk mendengungkan bacaan. Maka jelaslah yang bacaan

bagi kedua-duanya adalah didengungkan. Hukum ini berlaku bagi setiap huruf mim dan nun

yang memiliki tanda syadda atau bertasydid (  dan  ).

Contoh:      

y  Hukum alif  lam ma'rif ah

Alif lam ma'rifah adalah dua huruf yang ditambah pada pangkal/awal dari kata yang

bermakna nama atau isim .Terdapat dua jenis alif lam ma'rifah yaitu qamariah dan syamsiah.

Alif lam qamariah ialah lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiah, seperti:

1.  alif/hamzah()2.  ba' ( )3.   jim ()

4.  ha' ()

5.  kha' ()

6.  'ain ()

7.  ghain ()

8.  ya' ()

9.  fa' ( )10. qaf ( )11. kaf ( )12. ha' ()

13. mim ( )14. wau ( )

Hukum alif lam qamariah diambil dari bahasa arab yaitu al-qamar ( ) yang artinya adalah

bulan. Maka dari itu, cara membaca alif lam ini adalah dibacakan secara jelas tanpa meleburkan

bacaannya.

Alif lam syamsiah ialah lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiah seperti:

1.  ta' ( )2.  tha' ( )3.  dal ( )4.  dzal ( )

5.  ra' ( )6.  zai ( )7.  sin ( )8.  syin ( )

9.  sod ( )10. dhod ( )11. tho ( )12. zho ( )

13. nun ( )14. lam ( )

Nama asy-syamsiah diambil dari bahasa Arab ( ) yang artinya adalah matahari.

Maka dari itu, cara membaca alif lam ini tidak dibacakan melainkan dileburkan kepada huruf 

setelahnya.

Page 2: Hukum Mim Dan Nun Tasydid

5/13/2018 Hukum Mim Dan Nun Tasydid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-mim-dan-nun-tasydid 2/5

 

y  Hukum idgham 

Idgham ( ) adalah berpadu atau bercampur antara dua huruf atau memasukkan satu

huruf ke dalam huruf yang lain. Maka dari itu, bacaan idgham harus dilafazkan dengan cara

meleburkan suatu huruf kepada huruf setelahnya. Terdapat tiga jenis idgham:

1.  Idgham mutamathilain (     - yang serupa) ialah pertemuan antara dua huruf 

yang sama sifat dan makhrajnya (tempat keluarnya) dal bertemu dal dan sebagainya.

Hukum adalah wajib diidghamkan.

Contoh:    .

2.  Idgham mutaqaribain (       - yang hampir) ialah pertemuan dua huruf yang

sifat dan makhrajnya hampir sama, seperti ba' bertemu mim, qaf bertemu kaf dan tha'

bertemu dzal.

Contoh:    

3.  Idgham mutajanisain (    - yang sejenis) ialah pertemuan antara dua huruf 

yang sama makhrajnya tetapi tidak sama sifatnya seperti ta' dan tha, lam dan ra' serta

dzal dan zha.

Contoh:      

y  Hukum ra'

Hukum ra' adalah hukum bagaimana membunyikan huruf ra' dalam bacaan. Terdapat

tiga cara yaitu kasar atau tebal, halus atau tipis, atau harus dikasarkan dan ditipiskan.

Bacaan ra' harus dikasarkan apabila:

1.  Setiap ra' yang berharakat atas atau fathah.

Contoh:   

2.  Setiap ra' yang berbaris mati atau berharakat sukun dan huruf sebelumnya berbaris atas

atau fathah.

Contoh:     

Page 3: Hukum Mim Dan Nun Tasydid

5/13/2018 Hukum Mim Dan Nun Tasydid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-mim-dan-nun-tasydid 3/5

 

3.  Ra' berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah atau kasrah.

Contoh:   

4.  Ra' berbaris mati dan sebelumnya huruf yang berbaris bawah atau kasrah tetapi ra' tadi

berjumpa dengan huruf isti'la'.

Contoh:   

Bacaan ra' yang ditipiskan adalah apabila:

1.  Setiap ra' yang berbaris bawah atau kasrah.

Contoh:    

2. Setiap ra' yang sebelumnya terdapat mad lain

Contoh:   

3.  Ra' mati yang sebelumnya juga huruf berbaris bawah atau kasrah tetapi tidak berjumpa

dengan huruf isti'la'.

Contoh:   

Bacaan ra' yang harus dikasarkan dan ditipiskan adalah apabila setiap ra' yang berbaris

mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah dan kemudian berjumpa dengan salah satu huruf 

isti'la'.

Contoh:    

Isti'la' (  ): terdapat tujuh huruf yaitu kha' (), sod ( ), dhad ( ), tha ( ), qaf ( ), dan

zha ( ).

y  Q alqalah

Q alqalah ( ) adalah bacaan pada huruf-huruf qalqalah dengan bunyi seakan-akan

berdetik atau memantul.

Page 4: Hukum Mim Dan Nun Tasydid

5/13/2018 Hukum Mim Dan Nun Tasydid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-mim-dan-nun-tasydid 4/5

 

Huruf qalqalah ada lima yaitu

1.  qaf ( ) 2.  tha ( ) 3.  ba' ( )

4.  jim () 5.  dal ( )

Q alqalah terbagi menjadi dua jenis:

1.  Q alqalah kecil yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan

baris matinya adalah asli karena harakat sukun dan bukan karena waqaf.

Contoh:  ,   

2.  Q alqalah besar yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan karena

waqaf atau berhenti. Dalam keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila bacaan diwaqafkantetapi tidak diqalqalahkan apabila bacaan diteruskan.

Contoh:  ,  

y  Waqaf (   )

Waqaf dari sudut bahasa ialah berhenti atau menahan, manakala dari sudut istilah

tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk

bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan. Terdapat empat jenis waqaf yaitu:

1.  (taamm) - waqaf sempurna - yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu

bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau

bacaan, dan tidak memengaruhi arti dan makna dari bacaan karena tidak memiliki

kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya;

2.   (kaaf ) - waqaf  memadai - yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu

bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, namun

ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya;

3.  (Hasan) - waqaf  baik - yaitu mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa memengaruhi

makna atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dengan bacaan sesudahnya;

4.   (Q abiih) - waqaf  buruk - yaitu mewaqafkan atau memberhentikan bacaan secara

tidak sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf ini harus

dihindari karena bacaan yang diwaqafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya dengan

bacaan yang lain.

Page 5: Hukum Mim Dan Nun Tasydid

5/13/2018 Hukum Mim Dan Nun Tasydid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-mim-dan-nun-tasydid 5/5

 

Tanda-tanda waqaf  

1.  Tanda mim (  

) disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat

sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi

setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda

mim (   ), memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh berbedadengan fungsi dan maksudnya;

2.  tanda tho ( 

) adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.

3.  tanda jim (

) adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini walaupun

diperbolehkan juga untuk tidak berhenti.

4.  tanda zha ( 

) bermaksud lebih baik tidak berhenti;

5.  tanda sad ( 

) disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik

untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah

makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata

lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad;

6.  tanda sad-lam-ya' (

 

) merupakan singkatan dari "Al-washl Awlaa" yang bermakna"wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu meneruskan bacaan

tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik;

7.  tanda qaf ( 

) merupakan singkatan dari "Q iila alayhil waqf" yang bermakna "telah

dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya", maka dari itu lebih baik

meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan;

8.  tanda sad-lam (  

) merupakan singkatan dari "Q ad yuushalu" yang bermakna "kadang

kala boleh diwasalkan", maka dari itu lebih baik berhenti walau kadang kala boleh

diwasalkan;

9.  tanda Q if (  

) bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda

tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya

tanpa berhenti;

10. tanda sin ( 

) atau tanda Saktah (  

) menandakan berhenti seketika tanpa

mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa

mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan;

11. tanda Waqf ah (  

) bermaksud sama seperti waqaf saktah (  

), namun harus berhenti

lebih lama tanpa mengambil napas;

12. tanda Laa (

) bermaksud "Jangan berhenti!". Tanda ini muncul kadang-kala pada

penghujung mahupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak

dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh

berhenti atau tidak;

13. tanda kaf ( 

) merupakan singkatan dari "Kadzaalik" yang bermakna "serupa". Dengankata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya muncul;

14. tanda bertitik tiga ( ... .

..) yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta'anuq

(Terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara

membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti

pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.