hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran … · positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL PADA MATERI AKUNTANSI BERDASARKAN
KURIKULUM 2013 DENGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI,
INTEGRITAS PRIBADI DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK
Survei pada Lima SMA Di Kota Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
OLEH:
HANDYNIETA SOPHIA SWADITRA
NIM: 121334070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL PADA MATERI AKUNTANSI BERDASARKAN
KURIKULUM 2013 DENGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI,
INTEGRITAS PRIBADI DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK
Survei pada Lima SMA Di Kota Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
OLEH:
HANDYNIETA SOPHIA SWADITRA
NIM: 121334070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus dan Bunda Maria.
Santa Skolastika. Kedua orang tua ku Bapak Wahyudi Begyo Suntoro
dan Ibu Agustina Sri Kustaria serta adiku Rosa Pijar Cahya Devi.
Keluarga besarku keluarga (Alm) Yohanes Saminoe dan keluarga
(Alm) Ramelan Siswo Sumarto. Untuk teman-teman seangkatan
Pendidikan Akuntansi 2012. Untuk almamaterku Universitas Sanata
Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“You’ll learn, as you get older, that rules are made to be broken. Be bold
enough to live life on your terms, and never, ever apologize for it. Go against the
grain, refuse to conform, take the road less traveled instead of the well-beaten path.
Laugh in the face of adversity, and leap before you look. Dance as though everybody
is watching March to the beat of your own drummer. And stubbornly refuse to fit in.”
–Mandy Hale, The Single Woman: Life, Love, and a Dash of Sass
“When you look closely to the path you have travel on, you will realize that
God was always with you, directing every step you took.” –Lailah Gifty Akita,
Beautiful Quotes
“Life will always have a different plan for you. If you don’t give up, you will
eventually get to your destination. But towards the end of your life, you may look
back and realize that it was never really about the destination; it was the journey that
counted.” –King Samuel Benson
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARANKONTEKSTUAL PADA MATERI AKUNTANSI BERDASARKAN
KURIKULUM 2013 DENGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI,INTEGRITAS PRIBADI, DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK
Survei pada Lima SMA di Kota Yogyakarta
Handynieta Sophia SwaditraUniversitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antaratingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual berdasarkanKurikulum 2013 dengan: 1) keterampilan berkomunikasi, 2) integritaspribadi, 3) minat belajar peserta didik.
Jenis penelitian ini meliputi penelitian deskriptif korelasional.Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII jurusanIIS di Kota Yogyakarta yang menerapkan Kurikulum 2013. Jumlahpopulasi dalam penelitian ini berjumlah 566 peserta didik.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Datadianalisis secara kuantitatif dan diinterpretasikan secara kualitatifdengan menggunakan PAP II. Teknik pengujian hipotesis dalampenelitian ini menggunakan korelasi Kendall’s Tau.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan positiftingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materiakuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilanberkomunikasi yang ditunjukkan dengan nilai Kendall’s Tau sebesar(+) 0,358 dan Sig.(1-tailed) sebesar 0,000 < α=0,01; 2) ada hubunganpositif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materiakuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi yangditunjukkan dengan nilai Kendall’s Tau sebesar (+) 0,129 dan Sig.(1-tailed) sebesar 0,008 < α=0,01; 3) ada hubungan positif tingkatketerlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansiberdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar peserta didik yangditunjukkan dengan nilai Kendall’s Tau sebesar (+) 0,363 dan Sig.(1-tailed) sebesar 0,000 < α=0,01.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN THE LEVEL FEASIBILITYCONTEXTUAL LEARNING ON ACCOUNTING SUBJECTS BASED ON2013 CURRICULUM AND SKILLS OF COMUNICATING, PERSONAL
INTEGRITY, AND LEARNERS, LEARNING INTERESTA Survey to Five High Schools In Yogyakarta
Handynieta Sophia SwaditraUniversitas Sanata Dharma
2016
The purpose of this research is to find out a correlation about the levelfeasibility contextual learning based on 2013 Curriculum: skills of communicating, 2)personal integrity, 3) and learning interest.
Types of this research are descriptive and correlational researh. Thepopulation in this study are students of the twelfth class Department of IIS inYogyakarta which have implemented Curriculum 2013. The population in thisresearch were 566 students. The collection of data in this study using questionnaire.The data were analyzed quantitatively and interpreted qualitatively by using PAP II.The technique of hypothesis testing in this study using correlation Kendall's Tau.
The results show that: 1) there is a positive relationship level betweenfeasibility learning contextual on accounting subjects based on 2013 Curriculum andthe skills of communicating. It is showed by the value of Tau Kendall's (+) 0.340 andSig (2-tailed) for α = 0.01 < 0.000; 2) there is a positive relationship level betweenfeasibility learning contextual accounting subjects based on 2013 Curriculum andpersonal integrity. It is showed by the value of Tau Kendall's (+) 0.129 and Sig (2-tailed) for α = 0.01 < 0.000; 3) there is a positive relationship level feasibility learningcontextual on accounting subjects based on 2013 Curriculum and an learning interest.It is showed by the value of Tau Kendall's (+) 0.363 and Sig (2-tailed) for α = 0.01 <0.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
karunia dan berkat-Nya penulis dapat menyeleseikan proposal penelitian dengan
judul “Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada Materi
Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Keterampilan Berkomunikasi,
Integritas Pribadi, dan Minat Belajar Peserta Didik” dengan lancar. Penulisan
proposal penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat terseleseikannya skripsi
yang mana skripsi adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Selama
penyusunan dan penulisan proposal penelitian ini banyak pihak yang telah membantu
terseleseikannya proposal penelitian ini dengan baik. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing, ibu terima kasih untuk doa, bimbingan, serta bantuannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
selama ini. Terima kasih pula untuk motiasi, nasihat, kesabaran, dan
perhatian yang telah ibu berikan kepada saya.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi
yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan membimbing saya selama
proses perkuliahan.
6. Staf Kesekretariatan Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang
telah membantu saya dalam urusan administrasi selama proses perkuliahan.
7. Kedua Orang Tuaku Bapak Wahyudi Begyo Suntoro dan Ibu Agustina Sri
Kustaria yang telah dengan sabar membimbingku selama ini dan senantiasa
memberikan doa, dukungan, dan perhatian dan kasih sayang dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Adiku Rosa Pijar Cahya Devi yang telah memberikan doa, dukungan dan
kasih sayang dalam penyusunan skripsi ini.
9. Almamaterku SD Negeri Condongcatur, SMP Negeri 4 Pakem, dan SMA
Negeri 3 Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
10. Sahabat-sahabat terbaikku: Fidel, Angga, Wanda, Iza, Ahmad, Iswar,
Yudha, Boru, Nopi, Lun, Tomo, Yosep, Bruder John, dan Chrismas yang
selalu mendukung, memberi saran dan kritik, perhatian, dan doa atas
penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman satu bimbingan skripsi: Sisca Boru, Nopi, Ella, Helena, Sisil,
Adys, Dilla, Gisela, dan Albeta yang telah menjadi teman diskusi yang baik
saat penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
12. Seluruh pihak SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 2 Yogyakarta,
SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta dan SMA
Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang telah bersedia menjadi tempat
dilaksanakan penelitian ini. Terima kasih atas kerja sama yang berjalan
dengan baik ini.
13. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2012 yang
tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas empat tahun yang
luar biasa ini dan dinamika kita yang mendewasakan dimasa perkuliahan.
Sukses untuk kita semua.
14. Bimbingan Belajar Arka Paramita dan murid-muridku yang selalu
memberikan dukungannya.
15. Semua pihak yang mendukung dan membantu dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal penelitian ini masih banyak
kekurangan yang ada maka dari itu penulis mengaharapkan adanya kritik atau saran
dari pembaca dan semoga proposal penelitian ini dapat berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 26 Mei2016
Penulis,
Handynieta Sophia Swaditra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
PERNYAATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI....................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 7
C. Batasan Masalah.................................................................................... 7
D. Rumusan Penelitian............................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian................................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 11
A. Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual ............................................ 11
1. Pengertian Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual .................... 11
2. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual .......................... 14
3. Karakteristik Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual ................ 15
4. Perbedaan Pola Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran
Tradisional menurut Ditjen Dikdasmen ........................................... 21
5. Penerapan Pendekatan Kontekstual di Kelas ................................... 23
6. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran CTL ................................ 25
B. Kurikulum .............................................................................................. 26
1. Kurikulum ........................................................................................ 26
2. Kurikulum 2013 ............................................................................... 30
C. Keterampilan Berkomunikasi................................................................. 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Pengertian Keterampilan Berkomunikasi......................................... 41
2. Keterampilan Dasar Berkomunikasi ................................................ 42
3. Tujuh Dasar dalam Komunikasi....................................................... 42
D. Integritas Pribadi .................................................................................... 47
1. Pengertian Integritas Pribadi ............................................................ 47
2. Komponen-komponen Karakter yang Baik...................................... 48
3. Pengertian Jujur................................................................................ 52
4. Penanaman Nilai-nilai Karakter Jujur di Lingkungan Keluarga ...... 54
5. Penanaman Nilai-nilai Karakter Jujur di Lingkungan Sekolah........ 54
E. Minat Belajar Peserta Didik ................................................................... 59
1. Pengertian Minat Belajar Peserta Didik ........................................... 58
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Peserta Didik..... 61
F. Kerangka Berpikir .................................................................................. 63
1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Keterampilan Berkomunikasi 63
2. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Integritas Pribadi ................. 65
3. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Minat Belajar Peserta Didik 66
G. Paradigma Penelitian.............................................................................. 68
H. Hipotesis Penelitian................................................................................ 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 70
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 70
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 71
1. Subjek Penelitian............................................................................... 71
2. Objek Penelitian ................................................................................ 72
C. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 72
1. Lokasi Penelitian ............................................................................... 72
2. Waktu Penelitian ............................................................................... 72
D. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 73
1. Populasi Penelitian ............................................................................ 73
2. Sampel Penelitian .............................................................................. 73
3. Teknik Sampling ............................................................................... 76
E. Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel ............................................. 77
1. Operasionalisasi Variabel.................................................................. 77
2. Pengukuran Variabel ......................................................................... 83
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 83
G. Pengujian Instrumen Penelitian............................................................... 84
1. Validitas Instrumen ........................................................................... 84
2. Reliabilitas Instrumen........................................................................ 95
H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 98
1. Analisis Data Deskriptif .................................................................... 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
2. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................. 100
3. Pengujian Hipotesis........................................................................... 102
BAB IV GAMBARAN UMUM ...................................................................... 104
A. SMA Negeri 1 Yogyakarta...................................................................... 104
1. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Yogyakarta......................................... 104
2. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Yogyakarta ..................................... 106
3. Data Guru SMA Negeri 1 Yogyakarta.............................................. 107
B. SMA Negeri 2 Yogyakarta...................................................................... 108
1. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Yogyakarta......................................... 108
2. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Yogyakarta ..................................... 109
3. Data Guru SMA Negeri 2 Yogyakarta.............................................. 112
C. SMA Negeri 3 Yogyakarta...................................................................... 112
1. Visi dan Misi SMA Negeri 3 Yogyakarta........................................... 112
2. Sejarah Singkat SMA Negeri 3 Yogyakarta ....................................... 113
3. Data Guru SMA Negeri 2 Yogyakarta................................................ 114
D. SMA Negeri 8 Yogyakarta...................................................................... 114
1. Visi dan Misi SMA Negeri 8 Yogyakarta......................................... 114
2. Sejarah Singkat SMA Negeri 8 Yogyakarta ..................................... 115
3. Data Guru SMA Negeri 8 Yogyakarta.............................................. 117
E. SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta ...................................................... 117
1. Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta ......................... 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
2. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta ...................... 118
3. Data Guru Muhammadiyah 1 Yogyakarta ........................................ 121
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 122
A. Deskripsi Data......................................................................................... 122
1. Deskripsi Responden Penelitian........................................................ 122
2. Deskripsi Variabel Penelitian............................................................ 123
B. Pengujian Prasyarat Analisis................................................................... 126
C. Pengujian Hipotesis................................................................................. 129
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 133
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .......................... 154
A. Kesimpulan ............................................................................................. 154
B. Keterbatasan............................................................................................ 155
C. Saran ....................................................................................................... 156
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 160
LAMPIRAN........................................................................................................ 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran CTL dengan Pembelajaran Tradisional ...... 21
Tabel 2.2 Kegiatan Belajar Pembentukan Integritas Diri ................................... 57
Tabel 3.1 Nama dan Alamat Lokasi Penelitian................................................... 72
Tabel 3.2 Waktu Penelitian ................................................................................. 72
Tabel 3.3 Populasi Penelitian............................................................................. 73
Tabel 3.4 Sampel Penelitian................................................................................ 75
Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Pembelajaran Kontekstual ........................ 78
Tabel 3.6 Operasionalisasi Variabel Keterampilan Berkomunikasi ................... 80
Tabel 3.7 Operasionalisasi Variabel Integritas Pribadi....................................... 81
Tabel 3.8 Operasionalisasi Minat Belajar Peserta Didik .................................... 82
Tabel 3.9 Skor Instrumen.................................................................................... 83
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Kontekstual................................................................. 86
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Variabel Keterampilan Berkomunikasi... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Tabel 3.12 Hasil Pengujian Ulang I Validitas Variabel Keterampilan
Berkomunikasi .................................................................................. 89
Tabel 3.13 Hasil Pengujian Ulang II Validitas Variabel Keterampilan
Berkomunikasi .................................................................................. 90
Tabel 3.14 Hasil Pengujian Validitas Variabel Integritas Pribadi ...................... 91
Tabel 3.15 Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Integritas Pribadi............ 93
Tabel 3.16 Hasil Pengujian Validitas Variabel Minat Belajar Peserta Didik ..... 94
Tabel 3.17 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Kontekstual................................................................. 96
Tabel 3.18 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Keterampilan
Berkomunikasi .................................................................................. 97
Tabel 3.19 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Integritas Pribadi................... 97
Tabel 3.20 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Minat Belajar Peserta Didik.. 98
Tabel 3.21 Penguasaan Kompetensi ................................................................... 99
Tabel 3.22 Keeratan Koefisien Korelasi ............................................................. 104
Tabel 5.1 Responden Penelitian.......................................................................... 122
Tabel 5.2 Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual ........................... 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Tabel 5.3 Keterampilan Berkomunikasi ............................................................. 124
Tabel 5.4 Integritas Pribadi ................................................................................. 125
Tabel 5.5 Minat Belajar Peserta Didik................................................................ 125
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas Pembelajaran Kontekstual dan
Keterampilan Berkomunikasi ........................................................... 127
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Normalitas Pembelajaran Kontekstual dan
Integritas Pribadi ............................................................................... 128
Tabel 5.8 Hasil Pengujian Normalitas Pembelajaran Kontekstual dan Minat
Belajar Peserta Didik......................................................................... 128
Tabel 5.9 Hasil Uji Hipotesis 1 ........................................................................... 129
Tabel 5.10 Hasil Uji Hipotesis 2......................................................................... 131
Tabel 5.11 Hasil Uji Hipotesis 3......................................................................... 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ............................................................................................................. 163
Lampiran 1 Rangkuman Data SMA Kota Yogyakarta ....................................... 164
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian........................................................................ 167
Lampiran 3 Data Induk Penelitian ...................................................................... 179
Lampiran 4 Tabel R ............................................................................................ 198
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas ........................................................................... 200
Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 209
Lampiran 7 PAP II dan Deskripsi Data............................................................... 212
Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas........................................................................ 220
Lampiran 9 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 222
Lampiran 10 Surat Terkait Penelitian ................................................................. 225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memungkinkan peserta didik untuk memperoleh
kesempatan, harapan dan pengetahuan agar dapat hidup secara lebih baik.
Pendidikan dapat menjadi kekuatan untuk melakukan peruabahan agar sebuah
kondisi menjadi lebih baik. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan
yang dapat melibatkan peserta didik untuk aktif belajar dan mengarahkan
terbentuknya nilai-nilai yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam menempuh
kehidupan.
Pembelajaran adalah bagian dari proses pendidikan. Pembelajaran yang
baik tidak hanya pembelajaran yang diperoleh oleh peserta didik jika guru
hanya terus memberikan materi tanpa pernah memberi kesempatan bagi
peserta didik untuk berinteraksi secara langsung dengan materi yang
dipelajari. Peserta didik perlu mengalami pembelajaran sehingga pengalaman
yang mereka alamilah yang akan membekas di diri mereka. Berbeda halnya
dengan pembelajaran yang hanya menghafal suatu teori maupun rumus
tertentu, pembelajaran yang hanya mengedepankan hafalan akan membuat
peserta didik masuk ke dalam kategori berpikir tingkat rendah.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Salah satu tantangan pendidikan di Indonesia adalah bagaimana
mengubah pendidikan yang hanya mengandalkan teori sehingga menjebak
peserta didik di kategori berpikir tingkat rendah. Seperti data yang
diungkapkan oleh TIMMS 2007 (Trends in International Math and Science
Survey), hanya 1% peserta didik di Indonesia yang memiliki kemampuan
berpikir mengolah informasi, membuat generalisasi, menyeleseikan masalah
non rutin, mengambil kesimpulan data yang biasa disebut dengan berpikir
advance. Memprihatinkan karena 78% peserta didik di Indonesia memiliki
kemampuan berpikir tingkat rendah dan di bawah minimal atau lower order
thinking skills.
Proses belajar yang berorientasi hanya melalui metode hafalan, latihan
berulang/drilling, instruksi terstruktur, dan pengajaran satu arah yang selama
ini masih ditemui di wajah pendidikan di Indonesia menyebabkan peserta
didik hanya mengembangkan memori hafalan mereka. Maka dari itu perlu
adanya perubahan yang dilakukan pada pendidikan di Indonesia.
Pembelajaran yang ada juga perlu dikaitkan dan didekatkan dengan kondisi
alam dan sosial secara nyata. Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan
salah satu strategi pembelajaran yang mampu mengembangkan peserta didik.
Salah satu strategi yang disarankan adalah pembelajaran kontekstual sesuai
dengan yang termuat dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Persoalan kontekstual yang terjadi di masyarakat dapat di bahas di kelas
dan peserta didik diberi kesempatan untuk mengupayakan penyeleseiannya
dengan mengembangkan ide-ide kreatif peserta didik. Pembelajaran yang
demikian akan dapat meningkatkan kemampuan mengintegrasikan konsep,
menerapkan pengetahuan, meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap
sesama manusia, dan menyadari dimensi kemanusiaan dalam diri peserta
didik.
Pendidikan pada saat ini seharusnya membentuk peserta didik yang
dapat menghadapi era globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi, komunikasi dan informasi, kemajuan ekonomi, serta dampak dari
kemajuan teknologi. Peserta didik harus memiliki kemampuan berkomunikasi
yang memadai serta menguasai teknologi informasi untuk mempersiapkan
memasuki dunia nyata yang sedang menghadapi tantangan abad ke-21.
Keterampilan berpikir kreatif dan inovatif dibutuhkan dalam upaya
mengembangkan ilmu, teknologi dan seni.
Sejalan dengan perkembangan IPTEKS dan kebutuhan global,
UNESCO menetapkan kompetensi untuk hidup pada abad 21, yaitu kreatifitas
dan inovasi, kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah,
komunikasi dan kolaborasi, keterampilan sosial dan lintas budaya, penguasaan
informasi. Oleh sebab itu, pembelajaran harus diubah dari pembelajaran
tradisional yang hanya fokus pada penguasaan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pada masa mendatang, kita akan menghadapi beberapa tantangan dan
perubahan yang menuntut perubahan paradigma pendidikan tradisional.
Peserta didik pada saat ini harus terbiasa mencari informasi sendiri, mampu
mengidentifikasikan dan merumuskan masalah, mampu bekerja efektif dalam
kelompok dan membangun jaringan, serta memiliki kreatifitas yang tinggi.
Oleh sebab itu, peserta didik harus dibekali dengan pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang memadai untuk menghadapi tantangan masa depan. Maka
perlunya diadakan perubahan kurikulum yang ada yaitu dari Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ke Kurikulum 2013 guna mempersiapkan peserta
didik yang memiliki bekal yang memadai dalam menghadapi tantangan masa
depan.
Pada Kurikulum 2013 terdapat peningkatan keseimbangan aspek
kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dalam proses pembelajaran
tidak berlangsung di ruang kelas saja melainkan juga di lingkungan dan
masyarakat. Kurikulum 2013 sendiri memiliki sasaran dalam setiap jenjang.
Untuk tingkat SD, diprioritaskan untuk pembentukan sikap. Sementara tingkat
SMP difokuskan untuk mengasah keterampilan dan untuk tingkat SMA
dimulai membangun pengetahuan.
Menurut Bapak Muhammad Nuh dalam Sekapur Sirih Forum
Mangunwijaya VII, proses pendidikan memiliki dua ciri utama, yaitu
irreversible dan anticipative. Proses irreversible artinya tidak dapat diulang,
dalam hal ini segala karakter yang dibangun selama proses termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kesalahan-kesalahan dalam proses akan melekat dalam produk dan tidak dapat
ditarik kembali. Ciri kedua adalah anticipative, artinya pengembangan potensi
peserta didik harus diarahkan agar mereka mampu menjawab persoalan ke
depan.
Dari ciri yang pertama, peserta didik yang dididik di dalam lingkup
pendidikan bukanlah sebuah barang yang jika mengalami kecacatan maka
dapat di return kepada pabrik pembuat. Jika yang terjadi salah penanaman
karakter terhadap peserta didik maka tidak mungkin peserta didik tersebut
dikembalikan kembali untuk duduk dibangku sekolah. Maka dari itu perlunya
penanaman karakter yang dapat dijadikan fondasi pijakan bagi peserta didik
yang nantinya akan menghadapi dunia nyata. Karakter yang perlu dibangun
adalah kejujuran, kejujuran ini adalah kepribadian yang perlu dimiliki oleh
peserta didik. Banyak anggapan bahwa korupsi yang ada saat ini dapat
dibenahi dengan penanaman karakter yang kuat di diri peserta didik. Dalam
konteks nyata tidak sulit memberikan contoh yang perlu dan tidak perlu
dicontoh didalam bertindak jujur. Di Yogyakarta sendiri belum lama ini
terdapat kasus yang perlu menjadi teladan bagi siapa saja mengenai kebocoran
soal UN, ada pelajar Yogyakarta yang berani untuk memberikan teladan
tindak kejujuran (Sumber;
http://regional.kompas.com/read/2015/04/22/12555461/Tolak.Bocoran.Soal.U
N.Tiga.Siswa.SMAN.3.Yogyakarta.Diberi.Penghargaan.oleh.KPK). Maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
tidak salah jika Yogyakarta masuk menjadi salah satu provinsi dengan indeks
kejujuran tertinggi di Indonesia.
Dari ciri yang kedua, peserta didik dalam era saat ini dengan segala
tantangan harus memiliki keterampilan yang perlu dimiliki. Salah satu
keterampilan yang mendasar yang perlu dimiliki menurut SCANS (Sekretaris
Commision on Achieving Necessary Skills) adalah keterampilan
berkomunikasi yakni mengorganisasikan ide dan mengkomunikasikannya
secara lisan.
Peserta didik yang memiliki kepribadian dan karakter jujur dan terampil
berkomunikasi saja belumlah cukup untuk melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan konteksnya berdasarkan Kurikulum 2013, hal lain yang perlu digali
adalah bagaimana minat belajar dari peserta didik tersebut. Minat yang sudah
ada dalam diri peserta didik bisa membangkitkan emosi dan perasaan senang
terhadap mata pelajaran khususnya pada mata pelajaran akuntansi yang
memerlukan kesabaran dan ketelitian. Minat peserta didik untuk belajar
sangat membantu hal tersebut karena dengan mereka sudah timbul minat yang
tinggi maka halangan maupun tantangan yang ada mereka akan bersabar pada
proses. Peserta didik akan dengan suka hati mencari sumber-sumber ilmu
untuk memecahkan kasus-kasus yang telah dikaitkan dengan kehidupan nyata.
Mereka dengan mudah melewati dan melaksanakan proses pembelajaran 5M
yang ada dalam Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
membuat penelitian tentang “Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual pada Materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan
Keterampilan Berkomunikasi, Integritas Pribadi dan Minat Belajar Peserta
Didik”.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Masih terjadinya pembelajaran satu arah dari guru kepada peserta didik
2. Belum berkembangnya kemampuan komunikasi dalam proses
pembelajaran antar guru dan peserta didik
3. Kurangnya pengetahuan tentang ilmu yang dipelajari yang
mempengaruhi minat belajar peserta didik
C. Batasan Masalah
Hasil belajar pada pembelajaran yang menerapkan Kurikulum 2013
adalah melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Dari uraian tersebut maka batasan masalah yang ada dalam penelitian ini
hanya akan melihat tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada
materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013 pada penguatan hasil
pembelajaran peserta didik di aspek keterampilan hanya pada keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
berkomunikasi, pada aspek sikap hanya pada integritas pribadi peserta didik,
dan pengetahuan melalui minat belajar peserta didik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual berdasarkan Kurikulum 2013 dengan keterampilan
berkomunikasi?
2. Apakah ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual berdasarkan Kurikulum 2013 dengan integritas pribadi?
3. Apakah ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual berdasarkan Kurikulum 2013 dengan minat belajar peserta
didik?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual berdasarkan Kurikulum 2013 dengan
keterampilan berkomunikasi.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual berdasarkan Kurikulum 2013 dengan integritas
pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual berdasarkan Kurikulum 2013 dengan minat
belajar peserta didik.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang bersangkutan:
1. Bagi Guru
Untuk memberikan gambaran bagi guru mengenai tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual berdasarkan Kurikulum 2013
dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar
peserta didik.
2. Bagi Sekolah
Untuk menjadi bahan masukan mengenai tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual berdasarkan Kurikulum 2013 dengan
keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta
didik.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Untuk dapat dijadikan salah satu sumber referensi untuk menambah
wawasan dalam kegiatan perkuliahan dan dunia pendidikan. Serta sebagai
bahan pengembangan penelitian lebih lanjut bagi pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Bagi Penulis
Untuk mengetahui hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual berdasarkan Kurikulum 2013 dengan keterampilan
berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik.
Sehingga dalam menjalankan tugas seorang guru ke depannya mengetahui
dapat menghadapi dinamika yang ada terkait masalah tersebut dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
1. Pengertian Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dapat diurai dari dua
definisi yaitu definisi dari keterlaksanaan dan pembelajaran kontekstual.
Keterlaksanaan berasal dari kata terlaksana yang diberi imbuhan ke-an,
terlaksana menurut KBBI memiliki arti sudah (dapat) dilaksanakan maka
setelah diberi imbuhan ke-an menjadi suatu keadaan yang sudah dapat
dilaksanakan. Sementara, pembelajaran kontekstual (Contextual Learning)
adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para peserta
didik melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari
dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks
dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks dalam keadaan
pribadi, sosial dan budaya mereka (Johnson, 2002: 67). Maka dapat
disimpulkan arti dari keterlaksanaan pembelajaran kontekstual adalah
suatu keadaan yang sudah dilaksanakan dari sebuah proses pendidikan
yang bertujuan menolong para peserta didik melihat makna di dalam
materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan
subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mereka, yaitu dengan konteks dalam keadaan pribadi, sosial dan budaya
mereka.
Pengertian pembelajaran dan pengajaran kontekstual menurut
Blanchard (2001: 1), Bens dan Erickson (2001: 2) (Komalasari, 2011: 6)
merupakan konsep belajar dan mengajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik
dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga, warga negara, dan pekerja.
Sementara itu Hull’s dan Sounders (1996:3) (Komalasari, 2011:6)
mengemukakan pengertian pembelajaran dan pengajaran kontekstual yaitu
peserta didik menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide abstrak
dengan penerapan praktis di dalam konteks dunia nyata. Peserta didik
menginternalisasi konsep melalui penemuan, penguatan, dan
keterhubungan. Pembelajaran kontekstual menuntut guru mendesain
lingkungan belajar yang merupakan gabungan beberapa bentuk
pengalaman untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Menurut Komalasari (2011:7), dia menyimpulkan bahwa pengertian
pembelajaran dan pengajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran
yang mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata
peserta didik sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
masyarakat maupun warga negara, dengan tujuan untuk menemukan
makna materi tersebut bagi kehidupannya.
Pembelajaran kontekstual adalah salah satu pendekatan
pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah
pengetahuan. Pembelajaran kontekstual menjadikan pengalaman belajar
yang lebih relevan dan berarti bagi peserta didik dalam membangun
pengetahuan yang akan mereka terapkan dalam pembelajaran seumur
hidup melalui hubungan di dalam dan di luar kelas. Pengetahuan yang
didapat semakin konkret dengan menyajikan suatu konsep yang
mengaitkan materi pelajaran yang dipelajari peserta didik dengan konteks
materi tersebut tentu akan berbeda hasilnya dengan pengetahuan yang
didapat secara abstrak.
Suatu pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik adalah proses
pembelajaran yang berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan peserta
didik bekerja dan mengalami kegiatan pembelajarannya. Peserta didik
menjadi perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaat dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukannya, dalam status apa mereka, dan
bagaimana mencapainya. Hal ini membuat peserta didik sadar bahwa yang
mereka pelajari berguna bagi kehidupannya dan memiliki potensi untuk
membuat para peserta didik menumbuhkan minat belajar karena peserta
didik dapat melihat keterkaitan antara pembelajaran dengan konteks di
dunia nyata. Dalam kelas yang menggunakan pembelajaran kontekstual,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
guru lebih menggunakan banyak strategi untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan daripada memberi informasi. Tugas guru disini adalah
mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan
pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi peserta didik dengan
peserta didik menemukan sendiri bukan hanya menerima apa kata guru.
2. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual
Pembelajaran dan pengajaran kontekstual dapat berhasil terutama
karena sasaran utamanya untuk mencari makna dengan menghubungkan
kegiatan akademik dengan kehidupan sehari-hari. Menurut Johnson
(Johnson, 2002:69) tiga prinsip utama CTL, dengan memahami prinsip ini
maka akan memahami mengapa pembelajaran dan pengajaran kontekstual
memberikan jalan menuju keunggulan akademik yang dapat diikuti semua
peserta didik:
a. Prinsip Kesaling-bergantungan (Interdepence)
Dalam proses pembelajaran, peserta didik berhubungan
dengan bahan ajar, sumber belajar, media, sarana prasana belajar.
Prinsip ini membuat hubungan yang bermakna antara proses
pembelajaran dan konteks kehidupan nyata sehingga peserta didik
berkeyakinan bahwa belajar merupakan aspek yang esensial bagi
kehidupan di masa datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Prinsip Perbedaan (Differentiation)
Prinsip diferensiasi adalah mendorong peserta didik
menghasilkan keberagaman, perbedaan, dan keunikan. Terciptanya
kemandirian dalam belajar yang dapat mengkonstruksi minat peserta
didik untuk belajar mandiri dalam konteks tim dengan
mengkorelasikan bahan ajar dengan kehidupan nyata, dalam rangka
mencapai tujuan secara penuh makna.
c. Pengorganisasian Diri (Self Organization)
Prinsip pengorganisasian diri/pengaturan diri menyatakan
bahwa proses pembelajaran diatur, dipertahankan, dan disadari oleh
peserta didik sendiri, dalam rangka merealisasikan seluruh
potensinya. Prinsip pengorganisasian diri menuntut para peserta
didik dan para pengajar di sekolah agar mendorong tiap peserta
didiknya untuk memahami dan merealisasikan semua potensi yang
dimilikinya secara optimal.
3. Karakteristik Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual
Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual mencakup delapan
komponen utama berikut ini (Johnson, 2002: 65):
a. Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna yaitu peserta didik
dapat mengatur diri sendiri sebagai orang belajar aktif dalam
mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
bekerja sendiri atau bekerja dalam kelompok, dan orang yang dapat
belajar sambil berbuat.
b. Melakukan pekerjaan yang berarti, peserta didik membuat hubungan-
hubungan antara sekolah dan berbagai konteks yang ada dalam
kehidupan nyata sebagai anggota masyarakat.
c. Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, peserta didik
melakukan pekerjaan yang signifikan yaitu ada tujuannya, ada
keterkaitan dengan orang lain, ada hubungannya dengan penentuan
pilihan, dan ada produk/hasilnya yang bersifat nyata. Pada akhirnya,
peserta didik harus menjadi pelajar sepanjang hayat, hal ini berarti
peserta didik selalu memiliki keinginan dan dapat mencari, meneliti,
dan menggunakan informasi dengan kesadaran sendiri tanpa diawasi.
Dalam hal ini dituntut kesadaran tinggi dari diri peserta didik.
d. Bekerjasama, peserta didik dapat bekerja sama dalam hal ini guru
membantu peserta didik bekerja secara efektif dalam kelompok,
membantu mereka memahami bagaimana mereka saling
mempengaruhi dan saling berkomunikasi satu sama lain. Belajar
kelompok, masyarakat belajar adalah untuk berbagi pengetahua,
memusatkan pada tujuan, dan memberi kesempatan semua anggota
saling mengajar dan belajar.
e. Berpikir kritis dan kreatif, peserta didik dapat menggunakan tingkat
berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif yaitu dengan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat
keputusan, dan menggunakan bukti-bukti serta logika yang ada.
f. Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, peserta didik
memelihara pribadinya untuk mengetahui, memberi perhatian,
memberi harapan-harapan yang tinggi, memotivasi dan memperkuat
diri sendiri untuk tumbuh dan berkembang.
g. Mencapai standar yang tinggi. Standar unggul menjadikan peserta
didik menjadi manusia yang kompetitif di masa depan. Maka dari itu
perlu ditingkatkan kompetensi lulusan yang ada dari waktu ke waktu.
h. Menggunakan penilaian autentik, peserta didik mengenal dan
mencapai standar tinggi yaitu mengidentifikasi tujuan dan
memotivasi peserta didik untuk mencapainya kemudian peserta didik
menggunakan pengetahuan akademik dalam konteks dunia nyata
untuk suatu tujuan yang bermakna bagi dirinya. Penilaian autentik ini
ditujukan untuk memonitor kemajuan peserta didik dan umpan balik
terhadap keberhasilan guru dalam melaksanakan dan membimbing
proses pembelajaran.
Menurut Nurhadi (Hosnan, 2014: 277), pembelajaran kontekstual
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Terciptanya asas kerja sama
b. Saling menunjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Situasi belajar menyenangkan
d. Belajar dengan bergairah
e. Pembelajaran terintegrasi
f. Menggunakan berbagai sumber
g. Kegiatan belajar peserta didik aktif
h. Sharing dengan teman
i. Peserta didik aktif dan guru kreatif
j. Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya peserta
didik, laporan hasil artikel, humor, dan lain-lain
k. Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor, tetapi hasil karya peserta
didik, laporan hasil praktikum, karangan peserta didik, dan lain-lain.
Pembelajaran yang dilaksanakan dengan CTL menurut Priyatni
(Hosnan, 2014: 278), memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks yang autentik, artinya
pembelajaran diarahkan agar peserta didik memiliki keterampilan
dalam memecahkan masalah dalam konteks nyata atau pembelajaran
diupayakan dilaksanakan dalam lingkungan yang alamiah (learning in
real live setting)
b. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengerjakan tugas-tugas yang bermakna (meaningful learning)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman
bermakna kepada peserta didik melalui proses mengalami (learning by
doing)
d. Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling
mengoreksi (learning in a group)
e. Kebersamaan, kerja sama saling memahami dengan yang lain secara
mendalam merupakan aspek penting untuk menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan (learning to know each other deeply)
f. Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, dan mementingkan
kerja sama (learning to ask, to inquiry, to work together)
g. Pembelajaran dilaksanakan dengan cara menyenangkan (learning as
an enjoy activity)
Menurut Sounders (Komalasari, 2011: 8) menyatakan bahwa
pembelajaran kontekstual difokuskan pada REACT. REACT adalah
singkatan dari R adalah relating yaitu belajar dalam konteks pengalaman
hidup, E adalah experiencing yaitu belajar dalam konteks pencarian dan
penemuan, A adalah applying yaitu belajar ketika pengetahuan
diperkenalkan dalam konteks penggunaanya, C adalah cooperating yaitu
belajar melalui konteks komunikasi interpersonal dan saling berbagi, T
adalah transferring belajar penggunaan pengetahuan dalam konteks atau
siatuasi baru. Penjelasan dari masing-masing prinsip pembelajaran
kontekstual tersebut adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Keterkaitan, relevansi (Relating)
Proses pembelajaran hendaknya ada keterkaitan dengan bekal
pengetahuan yang telah ada pada diri peserta didik yaitu relevansi
antarfaktor internal seperti pengetahuan yang telah dimiliki,
keterampilan, bakat, minat, dengan faktor seperti ekpose media
pembelajaran oleh guru dan lingkungan luar, dan dengan konteks
pengalaman dalam kehidupan dunia nyata agar memiliki manfaat
untuk bekal di kemudian hari.
b. Pengalaman langsung (Experiening)
Dalam proses pembelajaran, peserta didik perlu mendapatkan
pengalaman langsung melalui kegiatan eksplorasi, penemuan,
inventori, investigasi, penelitian dan sebagainya. Proses pembelajaran
ini memberi kesempatan peserta didik untuk berpatisipasi aktif dan
untuk mendorong daya tarik dan motivasi belajar peserta didik.
c. Aplikasi (Applying)
Peserta didik dapat menerapkan fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang dipelajari dalam situasi dan konteks yang lain yang
merupakan pembelajaran tingkat tinggi atau lebih dari sekedar hafalan.
Kemampuan ini mendorong peserta didik untuk memikirkan karir dan
pekerjaan di masa depan yang sesuai dengan minat mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
d. Kerja Sama (Cooperating)
Kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh peserta didik dalam
konteks saling tukar pikiran, mengajukan dan menjawab pertanyaan,
komunikasi interaktif antar sesama peserta didik, antara peserta didik
dengan guru, antara peserta didik dengan narasumber, memecahkan
masalah dan mengerjakan tugas bersama merupakan strategi pokok
dalam pembelajaran kontekstual.
e. Alih Pengetahuan (Transferring)
Pembelajaran kontekstual menekankan pada kemampuan peserta
didik untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
telah dimiliki pada situasi lain. Hal tersebut dimaksudkan agar peserta
didik tidak sekedar menghafal pengetahuan tetapi dapat digunakan
atau dialihkan pada situasi dan kondisi lain.
4. Perbedaan Pola Pembelajaran Kontektual (CTL) dengan Pembelajaran
Tradisional menurut Ditjen Dikdasmen (Komalasari, 2010: 18-19).
Tabel 2.1Perbedaan Pola Pembelajaran CTL dengan Pembelajaran
Tradisional
Pendekatan CTL Pendekatan Tradisional
Peserta didik secara aktif terlibat
dalam proses pembelajaran
Peserta didik adalah penerima
informasi secara pasif
Peserta didik belajar dari teman
melalui kerja kelompok, diskusi,
dan saling mengoreksi
Peserta didik belajar secara
individual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Pendekatan CTL Pendekatan Tradisional
Pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan nyata dan atau masalah
yang distimulasikan
Pembelajaran sangat abstrak dan
teoritis
Perilaku dibangun atas kesadaran
diri
Perliaku dibangun atas kebiasaan
Hadiah untuk perilaku baik adalah
kepuasan
Hadiah untuk perilaku baik adalah
pujian atau nilai
Keterampilan dibangun atas dasar
pemahaman
Keterampilan dikembangkan atas
dasar latihan
Seseorang tidak melakukan yang
jelek karena dia sadar hal itu keliru
dan merugikan
Seseorang tidak melakukan yang
jelek karena takut hukuman
Bahasa yang diajarkan dengan
pendekatan komunikatif, yakni
peserta didik diajak menggunakan
bahasa dalam konteks nyata
Bahasa diajarkan dengan
pendekatan struktural, rumus
diterangkan sampai paham
kemudian dilatihkan kepada peserta
didik
Pemahaman rumus dikembangkan
atas dasar schemata yang sudah ada
dalam diri peserta didik
Rumus itu ada di luar diri peserta
didik, jadi rumus harus diterangkan,
diterima, dihafalkan, dan dilatihkan
Pemahaman rumus itu relatif
berbeda antar peserta didik yang
satu dengan peserta didik yang
lainnya sesuai dengan schemata
peserta didik
Rumus adalah kebenaran absolut
karena hanya ada dua pemahaman
rumus yaitu rumus yang salah atau
benar.
Peserta didik diminta bertanggung
jawab memonitor dan
mengembangkan pembelajaran
mereka masing-masing
Guru adalah penentu jalannya
proses pembelajaran
Penghargaan terhadap pengalaman
peserta didik sangat diutamakan
Pembelajaran tidak memperhatikan
pengalaman peserta didik
Hasil belajar diukur dengan Hasil belajar diukur hanya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Pendekatan CTL Pendekatan Tradisional
berbagai cara proses bekerja, hasil
karya, penampilan, rekaman, tes,
dll.
tes
Pembelajaran terjadi di berbagai
tempat, konteks dan setting
Pembelajaran hanya terjadi dalam
kelas
Penyesalan adalah hukuman dari
perilaku jelek
Sanksi adalah hukuman dari
perilaku jelek
Perilaku baik berdasar motivasi
instrinsik
Perilaku baik berasal dari motivasi
ekstrinsik
Seorang berperilaku baik karena
yakin itulah yang terbaik dan
bermanfaat
Seseorang berperilaku baik karena
dia terbiasa melakukan begitu.
Kebiasaan yang ada dibangun
dengan hadiah yang menyenangkan
5. Penerapan Pendekatan Kontekstual di Kelas
Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme
dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip
pembelajaran yang berbasis kompetensi. Menurut Trianto (Hosnan, 2014:
269) tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni
konstruktivisme, bertanya, inquiry, masyarakat belajar, pemodelan dan
penilaian autentik. Secara garis besar, langkah-langkah untuk menerapkan
ketujuh komponen CTL adalah sebagai berikut.
a. Konstruktivisme, kontruktivisme adalah proses membangun atau
menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif peserta didik
berdasarkan pengalaman. Kembangkan pemikiran bahwa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
belajar akan lebih bermakna dengan bekerja, menemukan, dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
b. Menemukan/Inqury, artinya proses pembelajaran didasarkan pada
pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.
Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik.
c. Bertanya, menurut Sanjaya (Hosnan, 2014: 271) bertanya dapat
dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu,
sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan
seseorang dalam berpikir. Kembangkan sifat ingin tahu peserta didik
dengan bertanya.
d. Masyarakat belajar, konsep masyarakat belajar dalam CTL adalah
hasil pembelajaran diperoleh melalui kerja sama dengan orang lain,
teman, antar kelompok, sumber lain dan bukan hanya guru.
e. Pemodelan, pemodelan adalah proses pembelajaran dengan
memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap
peserta didik. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
f. Refleksi, refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah
dipelajari dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau
peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Lakukan refleksi di
akhir pertemuan.
g. Penilaian nyata, melakukan penilaian sebenarnya dengan berbagai cara
(tes dan non tes) menilai sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
berlangsung selama proses secara terintegrasi dengan alternative
bentuk kinerja, observasi, portofolio, dan atau jurnal.
6. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran CTL
Adapun kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran CTL.
Kelebihan dari pembelajaran CTL yang pertama adalah pembelajaran
menjadi lebih riil dan bermakna. Artinya, peserta didik dituntut untuk
menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan
kehidupan nyata. Kelebihan selanjutnya adalah pembelajran menjadi lebih
produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada peserta
didik karena pembelajaran menggunakan konstrutivisme, dimana peserta
didik dituntun untuk menemukan sendiri pengetahuannya.
Terdapat pula kelemahan dari pembelajaran CTL. Kelemahannya
yang pertama adalah guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi,
tugas guru dalam pembelajaran CTL ini adalah membimbing peserta didik
agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
Kelemahan kedua adalah guru hanya memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan
mengajak peserta didik agar menyadari dan dengan sadar menggunakan
strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar (Hosnan, 2014:279).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
B. Kurikulum
1. Kurikulum
Pengertian kurikulum menurut para ahli (Widyastono, 2014) adalah
sebagai berikut.
1) Zais (1976), a racecourse of subject matters to be mastered.
2) Johnson (1977), a structured series of intended learning outcomes.
3) Taba (1962), a curriculum is a plan for learning; therefore, what is
known about the learning process and the development of the
individual has bearing on the shaping of curriculum.
4) Schurbet (1986), kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran, program
kegiatan pembelajaran yang direncanakan, hasil belajar yang
diharapkan, reproduksi kebudayaan, dan pengembangan kecakapan
hidup.
5) Hasan (2011), mengelompokan pengertian kurikulum ke dalam empat
dimensi yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu: (1) kurikulum
sebagai suatu ide/gagasan; (2) kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis, yang sebenarnya merupakan suatu perwujudan dari kurikulum
sebagai suatu ide; (3) kurikulum sebagai suatu kegiatan/aktivitas, yang
sering disebut pula dengan istilah kurikulum sebagai suatu realita atau
implementasi kurikulum, yang sebenarnya merupakan pelaksanaan
dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dan (4) kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sebagai suatu hasil, yang merupakan konsekuensi dari kurikulum
sebagai suatu kegiatan.
6) Olivia (1997), curriculum it self is construct or concept, a
verbalization of an extremely complex idea or set of ideas.
Dari pengertian para ahli maka pemerintah merumuskan pengertian
seperti yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud dengan kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Apabila dianalisis sifat dari masyarakat dan kebudayaan, dengan
sekolah sebagai institusi sosial dalam melaksanakan operasinya, maka
dapat ditentukan paling tidak tiga peranan kurikulum yang sangat penting,
yakni peranan konservatif, peranan kritis atau evaluative, dan peranan
kreatif. Ketiganya memiliki peranan sangat penting dan perlu dilaksanakan
secara seimbang.
1. Peranan Konservatif. Menurut Sanjaya (2008: 10) peranan konservatif
kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan
masa lalu. Dengan demikian, sekolah sebagai suatu lembaga sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dapat mempengaruhi dan membina tingkah laku peserta didik sesuai
dengan berbagai nilai sosial yang ada dalam masyarakat, sejalan
dengan peranan pendidikan sebagai suatu proses sosial.
2. Peranan Kritis atau Evaluasi. Menurut Hamalik (2009: 12) dalam hal
ini, kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam control sosial dan
memberi penekanan pada unsur berpikir kritis.
3. Peranan Kreatif. Menurut Wiryokusumo (1988: 7) dalam hal ini,
kurikulum harus mampu melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan
konstruktif, dalam arti harus menyusun atau mendesain pengalaman
belajar yang bersumber dari masyarakat dan dibuat dalam bentuk mata
pelajaran yang akan disajikan pada peserta didik. Dengan demikian,
kurikulum diharapkan akan dapat membawa peserta didik menuju
masyarakat yang berbudaya.
Ketiga peranan kurikulum di atas harus sejalan secara berimbang
dan harmonis agar dapat memenuhi tuntutan keadaan dan perubahan yang
ada. Menyelaraskan ketiga peranan kurikulum menjadi tanggung jawab
semua pihak-pihak yang terkait yakni guru, sekolah, orang tua dan
masyarakat.
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan.
Menurut Sanjaya (Widyastono: 2014) kurikulum memiliki berbagai fungsi
yaitu bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas,
kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise atau
pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman
dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat,
kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi peserta didik sendiri,
kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
Berdasarkan dengan fungsi kurikulum bagi peserta didik sebagai
subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum menurut Alexander Inglis
(Widyastono: 2014), yaitu:
1) Fungsi penyesuaian, fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa
kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan
peserta didik agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial.
2) Fungsi integrasi, fungsi integrasi mengandung makna bahwa
kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan
pribadi-pribadi yang utuh.
3) Fungsi diferensiasi, fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa
kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan
pelayanan terhadap perbedaan individu peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4) Fungsi persiapan, fungsi persiapan mengandung makna bahwa
kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan
peserta didik untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan
berikutnya.
5) Fungsi pemilihan, fungsi pemilihan mengandung makna bahwa
kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memilih program-program
belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
6) Fungsi diagnostik, fungsi diagnostic mengandung makna bahwa
kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan
mengarahkan peserta didik untuk dapat memahami dan menerima
kekuatan/potensi dan kelemahan yang dimilikinya.
2. Kurikulum 2013
a. Karakteristik kurikulum 2013 adalah (Kemendikbud:2012):
1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam
bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke
dalam Kompetensi Dasar (KD).
2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran
3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari
peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif,
keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan
pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu
mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian
utama kurikulum.
5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan
konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan
“disciplinary–based curriculum” atau “content-based curriculum”.
6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata
pelajaran.
7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi
pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik
konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat
tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah
kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan
sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit
dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak
langsung.
8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat
formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial
untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat
memuaskan).
b. Menurut Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pembelajaran pada
Kurikulum 2013 dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik:
1) Interaktif dan inspiratif
2) Menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif
3) Kontekstual dan kolaboratif
4) Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan
kemandirian peserta didik, dan
5) Sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik
c. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum 2013
adalah menggunakan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses
keilmuan seperti yang termuat dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun
2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Karakteristik pembelajaran dengan metode saintifik menurut
Daryanto (2014: 53):
a. Berpusat pada peserta didik
b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi
konsep, hukum atau prinsip
c. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam
merangsang perkembangan intelek, khusunya keterampilan
berpikir tingkat tinggi peserta didik
d. Dapat mengembangkan karakter peserta didik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut
Daryanto (2014: 54):
1) Untuk meningkatkan kemapuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi peserta didik.
2) Untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyeleseikan
suatu masalah secara sistematik
3) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana peserta didik merasa
bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan
4) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi
5) Untuk melatih peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide
6) Untuk mengembangkan karakter peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Beberapa prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan
saintifik dalam kegiatan pembelajaran menurut Hosnan (2014:37)
adalah sebagai berikut.
1) Pembelajaran berpusat pada peserta didik
2) Pembelajaran berpusat students self concept
3) Pembelajaran terhindar dari verbalisme
4) Pembelajaran memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip
5) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan
berpikir peserta didik
6) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan
motivasi mengajar guru
7) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih
kemampuan dalam komunikasi
8) Adanya proses validasi terhadap, konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi peserta didik dalam struktur kognitifnya
Pendekatan saintifik mempunyai kriteria proses pembelajaran
sebagai berikut menurut Shoimin (2014:164):
1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
diperjelas dengan logika atau penalaran tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) Penjelasan guru, respon peserta didik, interaksi edukatif guru-guru
terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau
penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis
3) Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis,
analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran
4) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir
hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu
sama lain dari materi pembelajaran
5) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami,
menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan
objektif dalam merespon materi pembelajaran
6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan
7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas,
namun menarik sistem penyajiannya
Sedangkan proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu
attitude/sikap, knowledge/pengetahuan, dan skill/keterampilan:
1) Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar
agar peserta didik “tahu mengapa”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2) Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”
3) Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik “tahu apa”
4) Hasil akhirnya adalah peningkatan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skill) dan
manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup
secara layak (hard skill) dari peserta didik yang meliputi aspek
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5) Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi.
d. Langkah-langkah Pembelajaran Kurikulum 2013 dengan menggunakan
Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan pembelajaran saintifik/pendekatan berbasis keilmuan
sebagaimana yang tertera dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun
2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. Adapun langkah-langkah dalam pendekatan saintifik
adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
1) Mengamati (Observasi)
Kegiatan pertama pada pendekatan ilmiah adalah pada
langkah pembelajaran mengamati/observing. Metode observasi
adalah salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan
pendekatan kontekstual dan media asli dalam rangka
membelajarkan peserta didik yang mengutamakan kebermaknaan
proses belajar. Dengan metode observasi, peserta didik akan
tertantang mengeksplorasi rasa keingintahuannya tentang
fenomena dan rahasia alam yang senantiasa menantang. Menurut
Permendikbud Nomor 81A tahun 2013, kegiatan belajar yang
dilakukan dalam mengamati adalah membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) dan kompetensi yang
dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari
informasi.
2) Bertanya (Questioning)
Kegiatan selanjutnya adalah menanya/questioning. Menurut
Permendikbud Nomor 81A tahun 2013, kegiatan belajarnya adalah
mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai pertanyaan yang bersifat hipotetik).
Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.
3) Mengumpulkan Informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari
tindakan bertanya, kegiatan ini bertujuan menggali dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai
cara. Dalam permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013, aktivitas
mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca
sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas
wawancara dengan nara sumber, dan sebagainya. Kompetensi yang
diharapkan dalam melakukan kegiatan mengumpulkan informasi
adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
4) Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar (Associating)
Langkah ke-empat adalah associating
(mengasosiasikan/mengolah informasi/menalar). Kegiatan ini
untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan
pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
peserta didik harus lebih aktif dari pada guru. Penalaran adalah
proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris
yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa
pengetahuan. Dalam Permendikbud Nomor 81A tahun 2013
kegiatan belajar dalam kegiatan associating adalah mengolah
informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi, pengolahan
informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Dari
kegiatan belajar tersebut kompetensi yang dikembangkan dari
kegiatan associating adalah mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan.
5) Mengkomunikasikan Pembelajaran
Pada pendekatan saintifik peserta didik diberi kesempatan
untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka dapat baik
secara individu maupun kelompok atas proses pembelajaran yang
telah mereka lalui mulai dari mengamati hingga mengasosiasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
materi. Pada tahap ini, kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh
peserta didik adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Dari kegiatan ini peserta didik dapat mengembangkan
kompetensinya sebagai berikut mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
6) Membentuk Jaringan (Networking)
Langkah ke lima pada scientific approach adalah
membentuk jaringan/networking. Networking adalah kegiatan
peserta didik untuk membentuk jejaring pada kelas. Kegiatan
belajarnya adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisa secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Pada tahapan ini, peserta didik mempresentasikan kemampuan
mereka mengenai apa yang telah dipelajari sementara peserta didik
lain menanggapi. Tanggapan peserta didik lain bisa berupa
pertanyaan, sanggahan atau dukungan tentang materi presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
C. Keterampilan Berkomunikasi
1. Pengertian Keterampilan Berkomunikasi
Keterampilan menurut KBBI adalah kecakapan seseorang untuk
memakai bahasa dan menulis, membaca, menyimak, atau berbicara;
kesanggupan pemakai bahasa untuk menanggapi secara betul stimulus
lisan atau tulisan, menggunakan pola gramatikal dan kosakata secara tepat,
menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain, dan sebagainya.
Berkomunikasi menurut KBBI adalah mengadakan komunikasi. Maka,
keterampilan berkomunikasi adalah kecakapan seseorang untuk memakai
bahasa dan menulis, membaca, menyimak, atau berbicara untuk
menanggapi secara betul stimulus lisan atau tulisan, menggunakan pola
gramatikal dan kosakata secara tepat, menerjemahkan dari satu bahasa ke
bahasa lain untuk mengadakan komunikasi.
Dalam melaksanakan pembelajaran dan pengajaran baik sebagai
guru maupun sebagai peserta didik membutuhkan dan dibutuhkan
keterampilan berkomunikasi yang baik sehingga pembelajaran dan
pengajaran dapat mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Menurut
Supratiknya (1995:30) pengertian komunikasi secara luas adalah setiap
bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun non verbal yang
ditanggapi oleh orang lain. Sedangkan pengertian secara sempitnya adalah
sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima
dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Keterampilan dasar berkomunikasi menurut Johnson (Supratiknya, 2000: 10),
antara lain:
a. Kemampuan saling memahami yang mana kemampuan ini mencakup
beberapa subkemampuan yaitu sikap percaya, pembukaan diri, dan
penerimaan diri.
b. Kemampuan mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kita secara tepat
dan jelas yang harus juga disertai kemampuan menunjukkan sikap hangat
dan rasa senang serta kemampuan mendengarkan dengan cara yang akan
menunjukkan bahwa kita memahami lawan komunikasi kita.
c. Kemampuan saling menerima dan saling memberikan dukungan atau
saling menolong.
d. Kemampuan memecahkan konflik dan bentuk-bentuk masalah
antarpribadi lain yang mungkin muncul dalam komunikasi kita dengan
orang lain, melalui cara-cara yang semakin mendekatkan kita dengan
lawan komunikasi kita dan menjadikan komunikasi kita semakin tumbuh
dan berkembang.
3. Komunikasi memiliki tujuh unsur dasar yaitu:
1) Maksud-maksud, gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan yang ada
dalam diri pengirim serta bentuk tingkah laku yang dipilihnya yakni
mengirimkan suatu pesan yang mengandung isi tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2) Proses kodifikasi pesan oleh pengirim. Pengirim mengubah gagasan,
perasaan dan maksud-maksudnya ke dalam bentuk pesan yang dapat
dikirimkan.
3) Proses pengiriman pesan kepada penerima
4) Adanya saluran atau media
5) Proses dekodiffikasi pesan oleh penerima. Penerima menginterpretasikan
atau menafsirkan makna pesan
6) Tanggapan batin oleh penerima terhadap hasil interpretasinya tentang
makna pesan yang ditangkap
7) Kemungkinan adanya hambatan tertentu
Keterampilan dasar berkomunikasi agar dapat memulai,
mengembangkan, dan memelihara komunikasi yang akrab, hangat dan
produktif dengan orang lain, diperlukan memiliki sejumlah keterampilan
dasar berkomunikasi. Menurut Johnson (1981) (Supratiknya, 1995: 10-12),
beberapa keterampilan dasar berkomunikasi yaitu mampu saling memahami,
mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara tepat dan jelas,
mampu saling menerima dan memberikan dukungan atau saling menolong,
mampu memecahkan konflik dan bentuk-bentuk masalah antarpribadi lain
yang mungkin muncul dalam komunikasi dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Menurut Santrock (2009: 273) terdapat tiga aspek utama dari
komunikasi adalah keterampilan berbicara, keterampilan mendengarkan, dan
komunikasi non verbal.
1) Keterampilan Berbicara
Berbicara di depan kelas yang dilakukan oleh guru maupun
dilakukan oleh peserta didik, hal yang harus diingat adalah untuk dengan
jelas mengkomunikasikan informasi.
Beberapa strategi yang bagus untuk berbicara secara jelas meliputi
hal-hal sebagai berikut:
a) Menggunakan tata bahasa yang benar
b) Memilih kosa kata yang bisa dimengerti dan sesuai untuk level yang
diajak berbicara
c) Menerapkan strategi guna meningkatkan kemampuan lawan bicara
untuk memahami apa yang Anda katakana
d) Berbicara pada kecepatan yang sesuai
e) Benar dalam komunikasi Anda dan menghindari sesuatu yang tidak
jelas
f) Menggunakan perencanaan dan keterampilan berpikir logis yang baik
sebagai fondasi berbicara secara jelas
Pesan Anda dan Saya. Pesan Anda menghentikan percakapan
dengan penilaian orang lain. Pesan saya membantu untuk mengalihkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
percakapan kea rah yang lebih konstruktif dengan mengungkapkan
perasaan tanpa menilai orang lain.
Bersikap Tegas. Aspek lain dari komunikasi verbal melibatkan
bagaimana orang yang menghadapi konflik, yang bisa dilakukan dengan
empat gaya: agresif, manipulative, pasif, dan asertif. Gaya agresif adalah
cara menangani konflik dimana orang-orang berlaku kasar terhadap orang
lain dengan cara yang menuntut, kasar, dan bermusuhan. Gaya
manipulative adalah cara menangani konflik dimana orang-orang berusaha
untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan membuat orang
lain merasa bersalah atau menyesal untuk mereka. Gaya pasif adalah cara
menanangani konflik dimana orang-orang tidak bersikap tegas dan tunduk
serta tidak membiarkan orang lain tahu apa yang mereka inginkan. Gaya
asertif adalah cara menangani konflik dimana orang-orang
mengungkapkan perasaan mereka, meminta apa yang mereka inginkan,
berkata tidak atas hal-hal yang tidak mereka inginkan dan bertindak untuk
kepentingan mereka sendiri.
2) Keterampilan Mendengarkan
Mendengarkan adalah keterampilan yang penting untuk membuat dan
memelihara hubungan. Mendengar secara aktif berarti memberikan
perhatian penuh kepada pembicara, berfokus pada isi intelektual dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
emosional dari pesan. Berikut adalah beberapa strategi yang bagus untuk
mengembangkan keterampilan mendengarkan yang aktif:
a) Memperhatikan orang yang berbicara
b) Memparafrasakan
c) Mensintesis tema dan pola
d) Memberikan umpan balik dengan cara yang kompeten
3) Komunikasi Non Verbal
Komunikasi yang paling interpersonal adalah komunikasi non verbal.
a) Ekspresi wajah dan Komunikasi Mata. Wajah orang-orang
memperlihatkan emosi dan menirimkan apa yang benar-benar berarti
bagi mereka. Pada umumnya memberikan senyuman dan kontak
mata mengindikasikan seseorang menyukai dengan keadaan yang
ada. Peserta didik yang menyukai pembelajaran dan pengajaran yang
diberikan oleh guru bisa saja memberikan senyuman dan kontak mata
terhadap guru maupun sebaliknya.
b) Sentuhan. Sentuhan bisa menjadi bentuk komunikasi yang sangat
kuat. Sentuhan bisa digunakan ketika saling memberi penguatan
antara peserta didik dan guru dengan peserta didik. Misalnya
menepuk pundak teman ketika dia ragu untuk menjawab pertanyaan
maupun guru dapat menepuk pundak peserta didik yang terlihat ragu
untuk menjawab pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
c) Ruang. Setiap diri kita mempunyai ruang pribadi yang terkadang kita
tidak menginginkan adanya gangguan orang lain.
d) Keheningan. Di kelas terkadang adakalnya untuk memberikan
kesempatan untuk pembicara baik guru maupun peserta didik yang
diam selama lebih dari satu atau dua detik setelah sesuatu dikatakan,
hal ini diam bukan mengindikasikan adanya kesalahan yang terjadi.
Hal yang sama bisa dilakukan setelah melontarkan pertanyaan yang
diberikan oleh guru maupun oleh sesama peserta didik, ini
dimaksudkan untuk memberi kesempatan berpikir sebelum
memberikan jawaban.
D. Integritas Pribadi
1. Pengertian Integritas Pribadi
Integrias menurut KBBI adalah mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan
kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Pribadi menurut
KBBI adalah manusia sebagai perseorangan (diri manusia atau diri
sendiri). Maka integritas pribadi dapat disimpulkan sebagai mutu, sifat,
atau keadaan seseorang sebagai diri manusia yang menunjukkan kesatuan
yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran.
Intergritas menurut Yaumi (2014:66) adalah suatu konsep tentang
konsistensi tindakan, nilai-nilai, metode, ukuran, prinsip-prinsip, harapan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dan hasil. Dalam hubungannya dengan etika, integritas selalu dirujuk pada
kejujuran, kepercayaan, atau ketepatan. Integritas adalah integritas antara
etika dan moralitas, semakin terintegritas, semakin tinggi level integritas
yang ada. Dengan demikian, integritas dapat menghasilkan sifat
keteladanan seperti kejujuran, etika, dan moral. Maka dalam penelitian ini
melihat integritas yang dirujuk pada kejujuran, kejujuran yang dimaksud
adalah kejujuran yang dimiliki oleh peserta didik.
2. Komponen-komponen Karakter yang Baik
Karakter terdiri atas nilai-nilai operatif, nilai-nilai yang berfungsi
dalam praktek. Karakter mengalami pertumbuhan yang membuat suatu
nilai menjadi budi pekerti, sebuah watak batin yang dapat diandalkan dan
digunakan untuk merespons berbagai situasi dengan cara yang bermoral.
Menurut Lickona (2004:72) karakter terbentuk dari tiga macam
bagian yang saling berkaitan yaitu pengetahuan moral, perasaan moral,
dan perilaku moral. Karakter yang baik terdiri atas mengetahui kebaikan-
kebiasaan pikiran, kebiasaan hati, kebiasaan perbuatan. Ketiganya penting
untuk menjalankan hidup yang bermoral; ketiganya adalah faktor
pembentuk kematangan moral.
a. Pengetahuan Moral.
Ada beragam pengetahuan moral yang dapat kita manfaatkan
ketika kita berhadapan dengan tantangan-tntangan moral dalam hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Enam pengetahuan moral berikut diharapkan mampu menjadi tujuan
pendidikan karakter:
1) Kesadaran Moral. Kegagalan moral yang sering terjadi pada diri
manusia dalam semua tingkatan usia adalah kebutaan moral;
kondisi di mana orang tak mampu melihat bahwa situasi yang
sedang ia hadapi melibatkan masalah moral dan membutuhkan
pertimbangan lebih jauh.
2) Mengetahui Nilai-nilai Moral. Mengetahui sebuah nilai moral
berarti memahami bagaimana menerapkannya dalam berbagai
situasi. Nilai moral seperti menghormati kehidupan dan
kemerdekaan, bertanggung jawab terhadap orang lain, keadilan,
toleransi, sopan santun, disiplin diri, integritas, belas kasih,
kedermawanan, dan keberanian adalah faktor penentu dalam
membentuk pribadi yang baik.
3) Pengambilan Perspektif. Pengambilan perspektif adalah
kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat
situasi dari sudut pandang orang lain, membayangkan bagaimana
mereka akan berpikir, bereaksi, dan merasa.
4) Penalaran Moral. Penalaran moral adalah memahami makna
sebagai orang yang bermoral dan mengapa kita harus bermoral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
5) Membuat keputusan. Mampu memikirkan langkah yang mungkin
akan diambil seseorang yang sedang menghadapi persoalan moral
disebut sebagai keterampilan pengambilan keputusan reflektif.
6) Memahami Diri Sendiri. Memahami diri sendiri merupakan
pengetahuan moral yang paling sulit untuk dikuasai, tetapi penting
bagi pengembangan karakter.
b. Perasaan Moral
Seberapa besar kepedulian kita untuk menjadi kita untuk
menjadi orang yang jujur, adil, dan santun terhadap orang lain jelas
berpengaruh terhadap bagaimana pengetahuan moral kita menuntun
kita pada perilaku moral.
1) Hati Nurani. Hati nurani memiliki dua sisi yaitu sisi kognitif dan
sisi emosional. Sisi kognitif menuntun kita dalam menentukan
hal yang benar, sedangkan sisi emosional menjadikan kita
merasa berkewajiban untuk melakukan hal yang benar.
2) Penghargaan Diri. Jika kita memiliki penghargaan diri yang
sehat, kita akan dapat menghargai diri sendiri. Dan, jika
menghargai diri sendiri, maka kita akan menghormati diri
sendiri. Dengan demikian, kecil kemungkinan bagi kita untuk
merusak tubuh atau pikiran membiarkan orang lain merusaknya.
3) Empati. Empati adalah kemampuan mengenali, atau merasakan,
keadaan yang tengah dialami orang lain. Empati memungkinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kita keluar dari kulit kita dan masuk ke kulit orang lain. Empati
merupakan sisi emosional dari pengambiln perspektif.
4) Mencintai Kebaikan. Jika orang mencintai kebaikan, mereka
akan merasa senang melakukan kebaikan. Cinta akan melahirkan
hasrat, bukan hanya kewajiban.
5) Kontrol Diri. Emosi dapat menghanyutkan akal. Itulah mengapa
control diri merupakan pekerti moral yang penting.
6) Kerendahan Hati. Kerendahan hati adalah bagian dari
pemahaman diri. Suatu bentuk keterbukaan murni terhadap
kebenaran sekaligus kehendak untuk berbuat sesuatu demi
memperbaiki kegagalan kita.
c. Tindakan Moral
Tindakan moral adalah produk dari dua bagian karakter lainnya.
1) Kompetensi. Kompetensi moral adalah kemampuan mengubah
pertimbangan dan perasaan moral ke dalam tindakan moral yang
efektif.
2) Kehendak. Kehendak dibutuhkan untuk menjaga emosi agar
tetap terkendali oleh akal.
3) Kebiasaan. Pendidikan moral dibutuhkan banyak kesempatan
untuk membangun kebiasaan-kebiasaan baik dan banyak berlatih
untuk menjadi orang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3. Pengertian Jujur
Pada kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung
dan tidak langsung. Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP.
Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak
pengiring. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan
nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Pengembangan
nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku,
dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang
terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.
Dalam KI-2 terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang
ditanamkan kepada peserta didik. Nilai-nilai pendidikan karakter yang
ditanamkan salah satunya adalah jujur. Jujur sendiri memiliki pengertian
perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Menurut Lickona (2008: 65) kejujuran adalah salah satu bentuk nilai yang
harus diajarkan di sekolah yaitu jujur dalam berurusan dengan orang lain,
tidak menipu, mencurangi, atau mencuri dari orang lain merupakan sebuah
cara mendasar untuk menghormati orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Kejujuran adalah karakter yang sangat perlu ditumbuhkan dari diri
peserta didik. Nilai-nilai kejujuran perlu ditumbuhkan karena ini sesuai
dengan empat sumber. Pertama, agama. Masyarakat Indonesia adalah
masyarakat yang beragama, apapun agam yang dianut oleh peserta didik
mengajarkan adanya kejujuran. Kedua, Pancasila. Negara kita ditegakan
atas prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut
Pancasila. Maka nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila menjadikan
tujuan untuk mempersiapkan peserta didik yang menerapkan nilai-nilai
dalam kehidupannya sebagai warga negara yang jujur baik dalam
kehidupan politik, hukum, ekonomi, pendidikan, dan sosialnya. Ketiga,
budaya. Posisi budaya yang sedemikian penting dalam kehidupan
masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan
budaya dan karakter bangsa. Salah satu budaya rakyat Indonesia yang
sudah ada sejak jaman dahulu adalah jujur, maka budaya yang sudah baik
ini perlu terus ditumbuhkan dan jangan sampai hilang dari diri peserta
didik. Keempat, tujuan Pendidikan Nasional. UU RI Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional merumuskan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya
pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.”
4. Penanaman Nilai-nilai Karakter Jujur di Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah guru pertama yang ditemui oleh seorang anak.
Penanaman nilai-nilai dasar sebagai manusia ditanamkan oleh keluarga,
maka keluarga mempunyai peranan yang sangat besar dalam penanaman
dan pembentukan karakter dan kepribadian anak. Fase-fase perkembangan
manusia dimulai dari periode anak-anak hingga periode dewasa awal.
Pada fase anak-anak, seorang anak akan memiliki kecenderungan untuk
mengikuti dan meniru tata nilai dan perilaku di sekitarnya. Jika pada fase
ini dilakukan proses penanaman nilai-nilai moralitas termasuk kejujuran
didalamnya yang terangkum dalam pendidikan karakter secara sempurna,
maka akan menjadi fondasi yang kuat bagi anak di masa selanjutnya
menjadi seorang manusia. Kejujuran merupakan hal yang penting yang
ditanamkan pada diri seorang manusia sebagai individu, namun sedikit
orang tua yang peduli akan kejujuran anaknya. Kejujuran di saat dewasa
tak lepas dari kejujuran yang ditanamkan saat masih anak-anak.
5. Penanaman Nilai-nilai Karakter Jujur di Lingkungan Sekolah
Pendidikan karakter di lingkungan sekolah bertujuan untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia
peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar
kompetensi lulusan. Kejujuran di sekolah memiliki banyak manfaat tetapi
juga menimbulkan kendala dalam penerapannya.
Penanaman kejujuran di sekolah bisa memberi banyak manfaat yaitu
dengan terbentuknya mental dan kualitas diri peserta didik untuk
menghargai setiap proses yang dia lakukan bukan hanya menilai dari hasil
akhir. Jika dihubungkan dengan nilai akademis, nilai yang didapat dari
kejujuran tentu memberikan kepuasan yang berbeda dengan nilai yang
didapat dari kecurangan.
Kendala dari penanaman kejujuran adalah kendala anggapan sosial
atau teman sebaya. Di lingkungan teman sebaya yang terbiasa berlaku
jujur akan menjunjung tinggi untuk memberikan penghargaan atas
kejujuran yang dilakukan, hal ini berbeda dengan lingkungan yang
terbiasa berlaku yang tidak jujur maka kejujuran dianggap sesuatu
perbuatan yang aneh dan ketinggalan jaman. Peran guru disini juga sangat
penting yaitu dengan selalu berusaha memberikan apresiasi positif kepada
peserta didik yang jujur.
Menyontek dan plagiasi merupakan contoh perilaku tidak jujur
peserta didik yang akan dijelaskan pada bagian ini.
a. Menyontek. Menyontek akan menghilangkan rasa perccaya diri
peserta didik. Bila kebiasaan ini terus dilakukan, percaya diri akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kemampuan diri juga menjadi luntur sehingga semangat belajar
menjadi hilang, peserta didik akan terkungkung dalam pendapatnya
sendiri yaitu bahwa untuk pintar tidak harus dengan cara belajar
tetapi dengan cara menyontek.
b. Plagiasi. Plagiasi di kalangan peserta didik ini terjadi karena banyak
faktor, salah satunya adalah keinginan peserta didik untuk
menyeleseikan tugasnya dengan cepat. Alasan lain karena faktor
malas, peserta didik merasa malas untuk menyeleseikan tugas
sebagaimana seharusnya seperti harus membaca buku terlebih
dahulu.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menanamkan kejujuran
di kalangan peserta didik menurut Kurniawan (2013: 177) adalah:
a. Membangkitkan rasa percaya diri peserta didik
b. Membiasakan peserta didik berpikir lebih realistis dan tidak ambisius
c. Menciptakan budaya sekolah yang mengedepankan kedisiplinan dan
sarat dengan pertimbangan moral
d. Melakukan pengawasan yang ketat pada saat ujian
e. Guru berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai
f. Guru menunjukkan keteladanan dan perilaku moral
g. Guru memberikan umpan balik atas setiap penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
h. Bentuk soal disesuaikan dengan perkembangan kematangan peserta
didik dan dengan mempertimbangkan prinsip pedagogy serta prinsip
andragogy
Sikap dan perilaku kejujuran, dapat dipercaya, adil, dan membela
kebenaran sangat penting untuk dibentuk pada diri peserta didik agar
dapat menjadi pribadi yang sukses pada jalan yang benar. Kegiatan
belajar yang dilakukan untuk pembentukan integritas diri tersebebut pada
peserta didik menurut Sani (2014: 39):
Tabel 2.2Kegiatan Belajar Pembentukan Integritas Diri
Tujuan Belajar Kegiatan Belajar
Peserta didik menunjukkan
perilaku jujur
a. Membiasakan peserta didik
untuk mengakui kesalahan
b. Melaporkan pengamatan dengan
jujur
c. Tidak menyalin pekerjaan teman
d. Berlaku jujur dalam ujian
e. Mengembalikan barang yang
bukan miliknya
Peserta didik menunjukkan
perilaku sebagai orang yang
dapat dipercaya
a.Membiasakan peserta didik untuk
menepati janti
b.Membiasakan peserta didik untuk
tidak bergunjing/bergosip
Peserta didik menunjukkan
perilaku sebagai orang yang
adil
a.Membiasakan peserta didik untuk
tidak membedakan teman
berdasarkan suku dan agamanya
b.Membiasakan peserta didik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tujuan Belajar Kegiatan Belajar
saling berbagi secara adil dalam
kegiatan di sekolah
c.Melatih peserta didik untuk tidak
bersifat egois dalam berbagai hal
Peserta didik mampu
menegakan kebenaran
a.Membiasakan peserta didik
mematuhi aturan yang berlaku
b.Membiasakan peserta didik untuk
melaporkan tindakan yang
bertentangan dengan aturan yang
berlaku
E. Minat Belajar Peserta didik
1. Pengertian Minat Belajar Peserta didik
Menurut Winkel (2014:219) minat diartikan sebagai kecenderungan
subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok
bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Sedangkan,
menurut Slameto (2002) pengertian minat adalah suatu rasa lebih suka,
rasa keterikatan dan kecenderungan yang tetap pada suatu hal atau
aktivitas untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan tanpa
ada yang menyuruh. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus
menerus yang disertai rasa senang.
Antara minat dan perasaan senang terdapat hubungan timbal balik,
sehingga tidak mengherankan kalau peserta didik yang berperasaan tidak
senang, juga akan kurang berminat, dan sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Menurut Suryabrata (1984:250) belajar sendiri memiliki definisi
pokok yaitu bahwa belajar adalah membawa perubahan dalam arti
perubahan sikap, aktual maupun potensial dan perubahan itu
dimungkinkan didapatnya sebuah kecakapan baru dan terjadi karena suatu
usaha yang secara sengaja. Maka dapat disimpulkan minat belajar peserta
didik adalah suatu rasa lebih suka, rasa keterikatan dan kecenderungan
yang tetap pada suatu hal atau aktivitas untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan tanpa ada yang menyuruh dalam membawa
perubahan dalam arti perubahan sikap, aktual maupun potensial dan
perubahan itu dimungkinkan didapatnya sebuah kecakapan baru dan
terjadi karena suatu usaha yang secara sengaja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu faktor dari luar dan dalam diri peserta didik. Faktor
yang berasal dari luar diri peserta didik, yaitu faktor-faktor non-sosial dan
faktor-faktor sosial. Faktor-faktor non-sosial adalah faktor yang tak
terbilang jumlahnya misalnya: keadaan udara, waktu (pagi, siang, dan
malam), tempat, alat-alat yang dipakai untuk belajar, dan lain-lain. Faktor-
faktor non-sosial tersebut seberapa mungkin diusahakan untuk memenuhi
syarat-syarat menurut pertimbangan didaktis, psikologis dan paedagogis.
Faktor-faktor sosial dalam belajar adalah faktor manusia, baik manusia itu
hadir maupun kehadirannya dapat disimpulkan, jadi secara tidak langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
hadir. Faktor-faktor sosial harus diatur, supaya belajar dapat berlangsung
dengan sebaik-baiknya.
Faktor-faktor fisiologis dalam belajar masih dapat dibedakan
menjadi dua yaitu tonus jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-
fungsi fisiologis tertentu. Keadaan tonus jasmani adalah keadaan yang
melatarbelakangi aktifitas belajar. Keadaan jasmani yang segar akan lain
pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar; keadaan jasmani
yang lelah lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah. Keadaan fungsi-
fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi panca indera, panca indera
dapat dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh ke dalam
individu. Berfungsinya panca indera dengan baik merupakan syarat
dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Faktor-faktor psikologi
dalam belajar, menurut Frandsen (Suryabrata 1984: 257) mengatakan
bahwa hal yang mendorong seseorang untuk belajar itu adalah sebagai
berikut:
a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
b. Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk
selalu maju
c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan
teman-teman
d. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan
usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
e. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai
pelajaran
f. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar
Motif-motif untuk belajar ialah adanya kebutuhan fisik, adanya
kebutuhan akan rasa aman, bebas dari kekhawatiran, adanya kebutuhan
akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain,
adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat, sesuai
dengan sifat untuk mengemukakan atau mengetengahkan diri.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Peserta didik
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik
menurut Hurlock (1980) dan (1989: 139), antara lain:
a. Pengalaman dini sekolah, anak yang secara fisik dan intelektual telah
siap untuk sekolah mempunyai sikap yang lebih positif terhadap
sekolah dibandingkan dengan yang belum siap untuk sekolah.
b. Pengaruh orang tua, orang tua mempengaruhi sikap anak terhadap
sekolah secara umum dan juga sikap mereka terhadap pentingnya
pendidikan, belajar, terhadap berbagai mata pelajaran, dan terhadap
guru.
c. Sikap saudara kandung, saudara kandung mempunyai pengaruh yang
sama seperti orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
d. Sikap teman sebaya dan penerimaan kelompok teman sebaya, minat
dan sikap teman sebaya terhadap belajar dan berbagai kegiatan
sekolah sangat dipengaruhi oleh teman sebaya. Teman sebaya yang
menerima dengan positif akan menumbuhkan minat belajar pada
peserta didik.
e. Keberhasilan akademik, besarnya pengaruh keberhasilan akademik
pada sikap peserta didik akan bergantung pada besarnya nilai
keberhasilan akademik dalam kelompok teman sebaya. Bila
keberhasilan merupakan lambing status sosial maka seorang peserta
didik akan meningkatkan prestasi akademik dalam kelompok teman
sebaya. Sebaliknya jika seorang peserta didik gagal dalam prestasi
akademik maka peserta didik tersebut akan cenderung mengurangi
minat dalam belajar.
f. Sikap terhadap pekerjaan, anak yang dibesarkan oleh orang tua yang
berpendapat bahwa masa kanak-kanak harus bahagia dan bebas,
biasanya mengembangkan sikap negative terhadap pekerjaan yang
menyerupai pekerjaan seperti membuat pekerjaan rumah atau tugas-
tugas.
g. Hubungan guru dan peserta didik, banyak atau sedikitnya minat anak
terhadap belajar dipengaruhi oleh sikapnya terhadap guru. Jika
seorang peserta didik sudah memiliki gambaran yang buruk terhadap
guru tertentu maka akan cenderung menurunkan minatnya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
belajar pada mata pelajaran yang diampu oleh guru yang
bersangkutan.
h. Suasana emosional sekolah, suasana emosional sekolah dipengaruhi
sikap guru dan jenis disiplin yang digunakan. Para guru yang
mempunyai hubungan baik dengan baik dengan peserta didik
menggunakan disiplin yang demokratis mendorong sikap positif pada
peserta didik.
i. Keberhasilan dalam pelbagai kegiatan ekstrakurikuler (Hurlock:
1980)
j. Nilai-nilai yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan akademis
(Hurlock: 1980)
F. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Berdasarkan
Kurikulum 2013 dengan Keterampilan Berkomunikasi
Menurut Permedikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
karakteristik pembelajaran yang berbasis aktivitas adalah 1) interaksi dan
inspiratif, 2) menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, 3) kontekstual dan kolaboratif, 4) memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
didik, dan 5) sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
Pada dasarnya apapun mata pelajaran dan kurikulum yang
digunakan pembelajaran harus dapat mengaitkan dan memberikan contoh
konkret sesuai dengan konteks materi. Keterampilan komunikasi sangat
diperlukan dalam pembelajaran kontekstual berdasar Kurikulum 2013,
disini terjadi hubungan timbal balik di kedua belah pihak.
Peserta didik yang memiliki keterampilan berkomunikasi dapat
mengemukakan ide-ide kreatif untuk mengupayakan penyeleseian atas
persoalan kontekstual yang terjadi di masyarakat yang di bahas di kelas.
Jadi, dalam mengemukakan ide-ide yang ada pada diri peserta didik,
peserta didik dapat mengemukakannya baik dengan teman diskusinya
maupun di depan kelas dengan kemampuan komunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik memudahkan pendengar menangkap ide-ide yang
diungkapkan peserta didik sehingga tidak terjadi mis konsepsi antara
pembicara dan pendengar.
Pembelajaran kontekstual yang dilaksanakan berdasar Kurikulum
2013 di dalam kelas mendorong peserta didik untuk menumbuhkan
keterampilan berkomunikasi. Hal ini bisa terjadi karena dalam
pembelajaran kontekstual peserta didik belajar di dalam kelompok,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
mereka dapat berdiskusi saling menukar informasi dan menyuarakan
pendapat. Dalam proses tersebut peserta didik diajak untuk mengasah
kemampuan berkomunikasinya agar saat melakukan diskusi di dalam
kelompoknya bisa berjalan dengan baik. Pada langkah akhir di
pembelajaran dengan Kurikulum 2013 juga ada tahap
mengkomunikasikan pada saat itu peserta didik mengkomunikasikan hasil
diskusinya di depan kelas, lagi-lagi keterampilan komunikasi mereka
diajak untuk diasah dan digunakan secara terus menerus dalam proses
pembelajaran. Maka keterampilan berkomunikasi peserta didik bisa
ditumbuhkan dengan menggunakan pembelajaran kontekstual berdasar
Kurikulum 2013.
2. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Berdasarkan
Kurikulum 2013 dengan Integritas Pribadi
Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah proses pembelajaran dalam
Kurikulum 2013 diarahkan pada pengembangan tiga ranah yaitu keutuhan
penguasaan sikap, pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Maka dapat
diartikan pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan
ranah lainnya. Dalam sikap yang harus dikembangkan salah satunya
adalah kejujuran. Kejujuran dalam proses pembelajaran dikembangan
secara utuh bersamaan dengan pengembangan keterampilan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pengetahuan. Kejujuran yang tumbuh dalam diri peserta didik membuat
pembelajaran yang disampaikan dengan membawa persoalan kontekstual
di masyarakat menjadi sesuai dengan kenyataannya. Mereka memandang
masalah tersebut tanpa adanya rekayasa, mereka membuat dan
melaporkan tugas yang ada sesuai dengan kenyataan yang mereka amati.
Sehingga, poin penting yang ada pada persoalan yang telah dikaitkan
dengan konteks nyata pada masyarakat tersampaikan dengan baik.
Pembelajaran kontekstual yang dilaksanakan berdasar Kurikulum
2013 di dalam kelas mendorong peserta didik untuk menumbuhkan
kejujuran dalam dirinya karena dalam pembelajaran kontekstual setiap
tindakan yang dianggap baik hadiahnya adalah bentuk kepuasan dalam
diri peserta didik bukan dalam bentuk nilai ini menjadikan orientasi
peserta didik yang bersekolah hanya berorientasi nilai menjadi berubah
menjadi kepuasan diri yang ia rasakan setiap melakukan hal kebaikan
salah satunya adalah kejujuran.
3. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Berdasarkan
Kurikulum 2013 dengan Minat Belajar Peserta Didik
Pembelajaran yang sesuai dengan minat belajar peserta didik
tentunya sangat menguntungkan. Dengan adanya minat yang sudah ada
dalam diri peserta didik, mereka dengan sukarela tanpa disuruh ataupun
diperintah oleh guru mereka sudah mencari sumber belajar. Ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
seorang guru memberikan persoalan kontekstual di masyarakat dan
mereka diminta untuk mengupayakan penyeleseiannya, mereka tidak perlu
dibimbing terus menerus.
Dengan kesadaran sendiri para peserta didik akan mengetahui apa
yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran tersebut mulai dari
mengamati masalah, saling menanya dengan teman diskusi,
mengumpulkan informasi, mengasoasi masalah tersebut, sampai dengan
langkah terakhir yaitu mengkomunikasikan. Bekal yang cukup dari segi
pengetahuan sesuai dengan Kurikulum 2013 yaitu mereka diminta mandiri
untuk mencari sumber ilmu. Bagaimana cara menggerakan mereka untuk
mencari sumber belajar salah satunya adalah minat yang ada dalam diri
mereka, maka terjadi hubungan timbal balik.
Pembelajaran kontekstual yang dilaksanakan berdasar Kurikulum
2013 di dalam kelas mendorong peserta didik untuk menumbuhkan minat
belajar peserta didik. Hal ini bisa terjadi karena dalam pembelajaran
kontekstual, guru menyajikan materi pembelajaran yang dikaitkan dengan
permasalahan/kasus di dalam kehidupan nyata maka peserta didik seperti
ditantang untuk berkreasi dengan pengetahuan yang ada untuk berusaha
memberikan solusi untuk menyeleseikan kasus tersebut atau sekedar
memberi pendapat atau komentar atas fenomena yang ada. Hal ini
menjadikan pembelajaran di dalam kelas tidak abstrak bagi peserta didik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
mereka merasa terlibat dan dilibatkan dalam proses yang ada jika mereka
sudah merasa senang atas pembelajaran yang ada maka dengan sendirinya
minat belajar peserta didik akan tumbuh dan berkembang.
G. Paradigma Penelitian
Keterangan:
X = Keterlaksanaan pembelajaran kontekstual berdasar Kurikulum 2013
Yଵ= Keterampilan berkomunikasi
Yଶ= Integritas pribadi
Yଷ= Minat belajar peserta didik
H. Hipotesis Penelitian
Berdasarka tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas maka dapat
dirumuskan hipotesis peneltian sebagai berikut.
1. ଵܪ = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi
ଵܪ = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
X
X Yଵ
X Yଶ
Yଷ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi
2. ଶܪ = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan integritas pribadi
ଶܪ = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan integritas pribadi
3. ଷܪ = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan minat belajar peserta didik
ଷܪ = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan minat belajar peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasional. Penelitian
deskriptif menurut Noor (2012: 34) adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.
Sedangkan tujuan penelitian deskriptif menurut Suryabrata (2008: 75) adalah
membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta
dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Penelitian korelasional menurut Arikunto (2005: 247) merupakan
penelitian yang dimaksud untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
dua variabel. Seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam
sebuah variabel dengan variasi yang lain dengan menggunakan teknik
korelasi. Besar dan tingginya hubungan antar variabel dinyatakan dalam
bentuk koefisien korelasi. Di dalam penelitian deskriptif koefisien korelasi
menunjukkan sejauh mana dua atau lebih variable berkorelasi, sedangkan
dalam penelitian generalisasi hipotesis koefisien korelasi menunjukkan
tingkat Signifikansi terbukti tidaknya hipotesis penelitian. Titik berat
penelitian korelasional ditujukan pada variabel yang dikorelasikan.
Sedangkan menurut Indriantoro (2002: 26) merupakan tipe penelitian
dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
variabel atau lebih. Tujuan penelitian korelasional menurut Suryabrata (2008:
82) adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada satu atau lebih
faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
Jadi, selaras dengan tujuan penelitian deskriptif dan korelasional di atas
peneliti akan mendeskripsikan gejala yang sekarang terjadi di tempat
penelitian untuk mengetahui mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua
variabel. Hubungan yang dimaksud hubungan dua variabel di penelitian ini
yaitu hubungan antara variabel pembelajaran kontekstual dengan keterampilan
berkomunikasi, pembelajaran kontekstual dengan integritas pribadi,
pembelajaran kontekstual dengan minat belajar peserta didik di SMA di Kota
Yogyakarta yang telah menerapkan Kurikulum 2013.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek penelitian untuk mengumpulkan
data.
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah informan atau orang yang dimanfaatkan
untuk memberikan informasi/data terkait penelitian. Subjek penelitian ini
adalah peserta didik kelas XII SMA jurusan IIS di Kota Yogyakarta yang
menerapkan Kurikulum 2013. Penelitian ini akan melihat dari sudut
pandang peserta didik. Jadi, peneliti akan menggunakan peserta didik
kelas XII SMA jurusan IIS yang sudah mendapatkan materi akuntansi
terutama siklus perusahaan jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah persepsi peserta didik terhadap tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual berdasar Kurikulum 2013
terhadap keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar
peserta didik.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA di Kota Yogyakarta yang
telah menerapkan Kurikulum 2013.
Tabel 3.1Nama dan Alamat Lokasi Penelitian
No. Nama Sekolah Alamat Sekolah
1. SMA Negeri 1 Yogyakarta Jalan Hos Cokroaminoto No. 10
2. SMA Negeri 2 Yogyakarta Jalan Bener No 30
3. SMA Negeri 3 Yogyakarta Jalan Yos Sudarso No 7
4. SMA Negeri 8 Yogyakarta Jalan Sidobali No. 1
5. SMA Muhammadiyah 1 Jalan Gotong Royong II
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 dengan rincian
jadwal sebagai berikut.
Tabel 3.2Waktu Penelitian
No. Nama Sekolah Jadwal Penelitian
1. SMA Negeri 1 Yogyakarta Selasa, 12 Januari 2016
2. SMA Negeri 2 Yogyakarta Kamis, 14 Januari 2016 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No. Nama Sekolah Jadwal Penelitian
Jumat, 15 Januari 2016
3. SMA Negeri 3 Yogyakarta Jumat, 15 Januari 2016
4. SMA Negeri 8 Yogyakarta Rabu, 13 Januari 2016
5. SMA Muhammadiyah 1 Rabu, 20 Januari 2016
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro, 2002:115). Peserta didik
SMA kelas XII SMA jurusan IIS di seluruh Kota Yogyakarta yang
menerapkan Kurikulum 2013.
Tabel 3.3Populasi Penelitian
No. Sekolah Jumlah Peserta Didik
1. SMA Negeri 1 Yogyakarta 30
2. SMA Negeri 2 Yogyakarta 50
3. SMA Negeri 3 Yogyakarta 18
4. SMA Negeri 8 Yogyakarta 18
5. SMA Stella Duce 1 93
6. SMA BOPKRI 1 102
7. SMA Muhammadiyah 1 133
8. SMA Muhammadiyah 2 122
Total 566
(Sumber: Rangkuman Data SMA Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta)
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili
populasi tersebut (Yusuf, 2014:150). Sampel dipilih dengan hati-hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
sehinga dengan melalui cara demikian peneliti akan dapat melihat
karakteristik total populasi. Oleh karena itu, ciri-ciri sampel yang baik
adalah: sampel dipilih dengan menggunakan cara tertentu dengan benar,
sampel harus mewakili populasi, besarnya ukuran sampel hendaknya
mempertimbangkan tingkat kesalahan sampel yang dapat ditoleransi dan
tingkat kepercayaan yang dapat diterima secara statistik (Yusuf,
2014:151).
Dalam penelitian ini yang digunakan dalam menentukan besaran
sampel dari populasi adalah menggunakan rumus yang dikemukakan
Krejcie dan Morgan, rumus ini digunakan karena jumlah populasi
diketahui.
=ݏଶ(1 − )
ଶ( − 1) + ଶ(1− )
Keterangan:
s = besarnya sampel yang diinginkan
ଶ=nilai Chi Squares dengan derajat kebebasan (d.k)=1 pada tingkat
kepercayaan yang diinginkan
= jumlah populasi
= proporsi populasi
=derajat ketelitian yang diterima dalam populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Perhitungan besarnya sampel yang diinginkan:
=ݏ3,841 × 566 × 0,50 × (1 − 0,50)
(0,05)ଶ × (566 − 1) + 3,841 × 0.50 × (1− 0,50)
=ݏ3,841 × 566 × 0,25
1,4 + 0.96025
=ݏ543,5015
2,36025= 230
Namun demikian besarnya sampel penelitian dalam penelitian ini
adalah 170 responden yang terdiri dari:
Tabel 3.4Sampel Penelitian
No. Sekolah Jumlah Peserta Didik
1. SMA Negeri 1 Yogyakarta 30
2. SMA Negeri 2 Yogyakarta 50
3. SMA Negeri 3 Yogyakarta 18
4. SMA Negeri 8 Yogyakarta 18
5. SMA Muhammadiyah 1 54
Total 170
Oleh karena terkendala perijinan dari pihak sekolah maka jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini tidak memenuhi jumlah
sampel yang seharusnya yaitu sebanyak 230 peserta didik maka sampel
yang digunakan hanya sejumlah 170 peserta didik sedangkan jumlah
kuesioner yang tidak terisi adalah 7 kuesioner baik karena kuesioner
tersebut tidak kembali maupun karena saat dilakukan penelitian responden
tidak masuk karena sakit atau ijin. Peneliti hanya menerima kuesioner dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
163 responden, sehingga perhitungan ulang untuk derajat ketelitian
sebagai berikut:
=ݏଶ(1 − )
ଶ( − 1) + ଶ(1− )
163 =3,841 × 566 × 0,50 × (1 − 0,50)
()ଶ × (566 − 1) + 3,841 × 0.50 × (1 − 0,50)
163 =543,5015
565ଶ + 0,96025
163(565ଶ + 0,96025) = 543,5015
92095ଶ = 386,98075
ଶ = 4,2 × 10ଷ
ଶ = ඥ4,2 × 10ଷ
= 0,06
= 6%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas nilai derajat ketelitian dalam
penelitian ini adalah 6%.
3. Teknik Sampling
Metode yang digunakan dalam menentukan sampel di dalam
penelitian ini adalah cluster sampling. Cluster sampling adalah penarikan
sampel secara acak cluster, menurut Gulo (2005: 93) jika populasi tersebar
dalam beberapa wilayah (cluster) yang masing-masing mempunyai ciri
yang sama atau mirip, maka salah satu atau beberapa wilayah dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
diambil secara acak sebagai sampel. Dalam penelitian ini yang dimaksud
dengan cluster adalah sekolah sehingga dalam hal ini yang diacak
menggunakan teknik random sampling adalah unit sekolahnya bukan
peserta didiknya. Sekolah-sekolah yang masuk ke dalam populasi
mempunyai ciri yang sama atau mirip dalam hal telah menerapkan
Kurikulum 2013 dan peserta didik di XII SMA jurusan IIS yang telah
mendapat materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Setelah pelaksanaan
penelitian, peneliti tidak menggunakan random sampling karena
keterbatasan ijin sehingga sekolah yang dijadikan subjek penelitian tidak
memenuhi jumlah responden yang ideal.
E. Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel
1. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel adalah kegiatan menjabarkan variabel
penelitian ke dalam indicator untuk mendefinisikan dan mengukur
variabel penelitian.
a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Derajat yang menunjukkan seberapa sering kegiatan
pembelajaran memenuhi kriteria yang memiliki karakteristik
kontekstual (Komalasari: 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 3.5Operasionalisasi Variabel Pembelajaran Kontekstual
No Dimensi IndikatorPertanyaan
No.
1. Konsepketerkaitan(relating)
a. Pengetahuan dan keterampilansebelumnya
1
b. Materi lain dalam pelajaranakuntansi
2
c. Materi pelajaran lainnya 3
d. Ekspose media 4
e. Konteks lingkungan 5
f. Pengalaman dunia nyata 6
g. Kebutuhan siswa 7
h. Materi sederhana sampaidengan yang sulit
8
2. Pengalamanlangsung(experiencing)
a. Eksplorasi 9
b. Penemuan 10
c. Inventory 11
d. Investigasi 12
e. Penelitian 13
f. Pemecahan masalah 14
3. Aplikasi
(applying)
a. Penerapan materi yangdipelajari di lingkungansekolah, keluarga, danmasyarakat
15
b. Penerapan materi dalammemecahkan masalah
16
c. Penggunaan metodekaryawisata, magang, bermain
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No Dimensi IndikatorPertanyaan
No.
peran, dll
4 Kerja sama(cooperating)
a. Bekerja dalam kelompokuntuk memecahkan masalahdan mengerjakan tugas
18
b. Saling bertukar pikiran,mengajukan, dan menjawabpertanyaan
19
c. Komunikasi interaktif antarsesama siswa, siswa denganguru, siswa dengan narasumber
20
d. Penghormatan terhadapperbedaan gender, suku, ras,agama, sosio ekonomi,budaya, dan pandangan
21
5. Pengaturan diri
(self-regulating)
a. Motivasi belajar sepanjanghayat
22
b. Motivasi untuk mencari danmenggunakan informasidengan kesadaran sendiri
23
c. Melaksanakan trial-error 24
d. Melakukan refleksi 25
e. Belajar mandiri 26
6 Asesmen autentik(authenticassesment)
a. Penilaian pembelajaran utuh(kognitif, afektif, danpsikomotor)
27
b. Penilaian dilakukan di awal,tengah
28
c. Siswa menilai diri sendiri 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No Dimensi IndikatorPertanyaan
No.
d. Siswa menilai orang lain 30
e. Penilaian dalam bentuktertulis (pencil & paper test)
31
f. Penilaian berdasarkanperbuatan (performance,penugasan (proyek), produk,portofolio)
32
7 Reaching highstandard
a. Mengenal dan dan mencapaistandar tinggi
33
b. Keterampilan Berkomunikasi
Komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik
verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain
(Supratiknya, 1995:30).
Tabel 3.6Operasionalisasi Variabel Keterampilan Berkomunikasi
No. IndikatorItem
Positif Negatif1. Sikap Percaya Diri 18 27
2. Membuka Diri 6,13,14,15,16,28,30
3. Penerimaan Diri 5,12,21
4. Mengkomunikasikanpikiran dan perasaansecara tepat dan jelas
10,19,24
5. Memberi dukungan 9,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No. IndikatorItem
Positif Negatif6. Memecahkan konflik
dengan carakonstruktif
17,20 23,29
7. Menyimak denganpenuh perhatian
1,2,3,4,7,8,25,26,31,32,33,35 22,34
c. Integritas Pribadi
Kejujuran adalah salah satu bentuk nilai yang harus diajarkan di
sekolah yaitu jujur dalam berurusan dengan orang lain, tidak menipu,
mencurangi, atau mencuri dari orang lain merupakan sebuah cara
mendasar untuk menghormati orang lain (Lickona: 2004).
Tabel 3.7Operasionalisasi Variabel Integritas Pribadi
No. Dimensi IndikatorItem
Positif Negatif
1. PengetahuanMoral
KesadaranMoral
22
PengetahuanNilai-NilaiMoral
21
PengambilanperspektifMoral
20
MembuatKeputusanMoral
18 19
PengetahuanDiri sendiri
11
2. Perasaan Moral Hati Nurani 24
PenghargaanDiri
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No. Dimensi IndikatorItem
Positif Negatif
Empati 17
MencintaiKebaikan
13,15,16
Kontrol diri 14
KerendahanHati
12
3. TindakanMoral
Kompetensi 2,4,5 1,3
Kehendak 7 8,9,10,3
Kebiasaan 25 6
d. Minat Belajar Peserta Didik
Minat adalah suata rasa lebih suka, rasa keterikatan dan
kecenderungan yang tetap pada suatu hal atau aktivitas untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan tanpa ada yang
menyuruh (Slameto: 2002).
Tabel 3.8Operasionalisasi Variabel Minat Belajar Akuntansi
No. IndikatorNo.Butir
Positif Negatif
1. Perasaan suka/senang terhadap
pelajaran akuntansi
1,4, 5
2. Perhatian yang besar terhadap
materi akuntansi
3,8,9 2,6,7
3. Ketertarikan terhadap materi 11,12,20 10,12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No. IndikatorNo.Butir
Positif Negatif
akuntansi
4. Partisipasi dalam proses
pembelajaran akuntansi
14,15,16
5. Manfaat materi akuntansi dalam
kehidupan
17,18,19
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran yang dilakukan peneliti dalam mengukur persepsi
peserta didik terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
berdasar Kurikulum 2013 terhadap keterterampilan berkomunikasi,
integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik menggunakan skala
pengukuran Likert. Skala pengukuran Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2011: 136). Jawaban setiap item instrument
yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban
dalam penelitian ini diberi skor:
Tabel 3.9Skor Instrumen
Tanggapan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Selalu 5 1
Sering 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tanggapan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Kadang-kadang 3 3
Jarang 2 4
Tidak Pernah 1 5
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah metode survey. Teknik survey, yaitu teknik pengumpulan data dan
analisis data berupa opini dari subjek yang diteliti melalui tanya jawab
(Indriantoro, 2002: 26). Ada dua cara dalam metode survey: 1) kuesioner
(pertanyaan tertulis) dan 2) wawancara (pertanyaan lisan). Peneliti hanya
menggunakan cara pertama yaitu dengan kuesioner.
Kuesioner akan diberikan kepada responden yaitu yang mana dalam
penelitian ini adalah sampel dari peserta didik di SMA yang telah terpilih
tersebut.
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Validitas Instrumen
Validitas menurut Arikunto (2005:167) adalah keadaan yang
menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur
apa yang akan diukur. Ada dua jenis validitas untuk instrumen penelitian,
yaitu validitas logis dan validitas empiris. Dalam penelitian ini cenderung
ke dalam validitas logis. Untuk memperoleh validitas logis, baik validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
isi maupun validitas konstruksi dengan menyusun instrument dengan
menggunakan kisi-kisi yang sesuai.
Uji validitas menurut Sujarweni (2012: 185) digunakan untuk
mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam
mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada
setiap butir pertanyaan. Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel di
mana = − 2 dengan ݏ = 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid.
Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment.
=ݎ−ݕݔ∑ (ݕ∑)(ݔ∑)
ඥ[∑ݔଶ− −ଶݕ∑][ଶ(ݔ) [ଶ(ݕ∑)
Uji coba instrumen dilakukan oleh responden yang sekaligus
menjadi sampel penelitian yang berjumlah 163 peserta didik, dengan
mendasar pada jawaban atas 33 butir soal pernyataan pada variabel tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual, 35 butir soal pernyataan pada
variabel keterampilan berkomunikasi, 26 butir soal pernyaataan pada
variabel integritas pribadi, dan 20 butir soal pernyataan pada variabel
minat belajar peserta didik. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 163
peserta didik sehingga nilai df = 163-2, dengan nilai df = 161 maka nilai r
tabel 0, 1538. Nilai r hitung dihitung menggunakan SPSS versi 17.0.
Rangkuman hasil uji validitas tersebut sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 3.10Hasil Pengujian Uji Validitas
Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
No. R Hitung R Tabel Keterangan
1. 0,333 0,1538 Valid
2. 0,522 0,1538 Valid
3. 0,490 0,1538 Valid
4. 0,481 0,1538 Valid
5. 0,426 0,1538 Valid
6. 0.359 0,1538 Valid
7. 0,339 0,1538 Valid
8. 0,471 0,1538 Valid
9. 0,451 0,1538 Valid
10. 0,442 0,1538 Valid
11. 0,481 0,1538 Valid
12. 0,483 0,1538 Valid
13. 0,408 0,1538 Valid
14. 0,513 0,1538 Valid
15. 0,445 0,1538 Valid
16. 0,490 0,1538 Valid
17. 0,475 0,1538 Valid
18. 0,306 0,1538 Valid
19. 0,312 0,1538 Valid
20. 0,405 0,1538 Valid
21. 0,320 0,1538 Valid
22. 0,528 0,1538 Valid
23. 0,532 0,1538 Valid
24. 0,473 0,1538 Valid
25. 0,576 0,1538 Valid
26. 0,580 0,1538 Valid
27. 0,331 0,1538 Valid
28. 0,447 0,1538 Valid
29. 0,406 0,1538 Valid
30. 0,416 0,1538 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No. R Hitung R Tabel Keterangan
31. 0,233 0,1538 Valid
32. 0,265 0,1538 Valid
33. 0,406 0,1538 Valid
Dari tabel di atas semua item pernyataan dinyatakan valid karena
nilai r hitung > r tabel. Dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan
dalam kuesioner telah dapat mewakili setiap variabel pengukur persepsi
peserta didik terhadap keterlaksanaan pembelajaran kontekstual berdasar
Kurikulum 2013.
Tabel 3.11Hasil Pengujian Validitas
Variabel Keterampilan Berkomunikasi
No. R Hitung R Tabel Keterangan
1. 0,284 0,1538 Valid
2. 0,546 0,1538 Valid
3. 0,448 0,1538 Valid
4. 0,450 0,1538 Valid
5. 0,318 0,1538 Valid
6. 0,436 0,1538 Valid
7. 0,562 0,1538 Valid
8. 0,501 0,1538 Valid
9. 0,478 0,1538 Valid
10. 0,465 0,1538 Valid
11 0,430 0,1538 Valid
12. 0,439 0,1538 Valid
13. 0,345 0,1538 Valid
14. 0,396 0,1538 Valid
15. 0,380 0,1538 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No. R Hitung R Tabel Keterangan
16. 0,509 0,1538 Valid
17. 0,473 0,1538 Valid
18. 0,379 0,1538 Valid
19. 0,458 0,1538 Valid
20. 0,396 0,1538 Valid
21. 0,251 0,1538 Valid
22. 0,041 0,1538 Tidak Valid
23. 0,015 0,1538 Tidak Valid
24. 0,402 0,1538 Valid
25. 0,420 0,1538 Valid
26. 0,123 0,1538 Tidak Valid
27. 0,221 0,1538 Valid
28. 0,248 0,1538 Valid
29. -0,022 0,1538 Tidak Valid
30. 0,116 0,1538 Tidak Valid
31. 0,427 0,1538 Valid
32. 0,451 0,1538 Valid
33. 0,463 0,1538 Valid
34 -0,073 0,1538 Tidak Valid
35. 0,291 0,1538 Valid
Dari tabel di atas 6 item pernyataan dinyatakan tidak valid karena
nilai r hitung < r tabel sehingga item-item tersebut dihapus. Oleh karena
itu, dilakukan pengujian ulang validitas menggunakan SPSS Versi 17.0
dengan menghilangkan item pernyataan yang tidak valid. Hasil pengujian
ulang setelah item pernyataan yang tidak valid dihapus sehingga
menghasilkan 28 item pernyataan yang valid dan 1 item pernyataan yang
tidak valid sebagai berikut sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 3.12Hasil Pengujian Ulang I Validitas
Variabel Keterampilan Berkomunikasi
No. R Hitung R Tabel Keterangan
1. 0,333 0,1538 Valid
2. 0,549 0,1538 Valid
3. 0,479 0,1538 Valid
4. 0,485 0,1538 Valid
5. 0,344 0,1538 Valid
6. 0,440 0,1538 Valid
7. 0,607 0,1538 Valid
8. 0,500 0,1538 Valid
9. 0,473 0,1538 Valid
10. 0,513 0,1538 Valid
11. 0,381 0,1538 Valid
12. 0,432 0,1538 Valid
13. 0,398 0,1538 Valid
14. 0,406 0,1538 Valid
15. 0,433 0,1538 Valid
16. 0,543 0,1538 Valid
17. 0,511 0,1538 Valid
18. 0,428 0,1538 Valid
19. 0,512 0,1538 Valid
20. 0,409 0,1538 Valid
21. 0,268 0,1538 Valid
24. 0,462 0,1538 Valid
25. 0,475 0,1538 Valid
27. 0,119 0,1538 Tidak Valid
28. 0,240 0,1538 Valid
31. 0,448 0,1538 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No. R Hitung R Tabel Keterangan
32. 0,428 0,1538 Valid
33. 0,390 0,1538 Valid
35. 0,309 0,1538 Valid
Dari tabel di atas 1 item pernyataan dinyatakan tidak valid karena
nilai r hitung < r tabel sehingga item-item tersebut dihapus. Oleh karena
itu, dilakukan pengujian ulang validitas kembali menggunakan SPSS
Versi 17.0 dengan menghilangkan item pernyataan yang tidak valid. Hasil
pengujian ulang setelah item pernyataan yang tidak valid dihapus
sehingga menghasilkan 28 item pernyataan yang valid sebagai berikut.
Tabel 3.13Hasil Pengujian Ulang II Validitas
Variabel Keterampilan Berkomunikasi
No. R Hitung R Tabel Keterangan1. 0,347 0,1538 Valid
2. 0,547 0,1538 Valid
3. 0,486 0,1538 Valid
4. 0,494 0,1538 Valid
5. 0,346 0,1538 Valid
6. 0,434 0,1538 Valid
7. 0,618 0,1538 Valid
8. 0,491 0,1538 Valid
9. 0,465 0,1538 Valid
10. 0,509 0,1538 Valid
11. 0,363 0,1538 Valid
12. 0,433 0,1538 Valid
13. 0,395 0,1538 Valid
14. 0,414 0,1538 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
15. 0,442 0,1538 Valid
16. 0,553 0,1538 Valid
17. 0,507 0,1538 Valid
18. 0,433 0,1538 Valid
19. 0,500 0,1538 Valid
20. 0,405 0,1538 Valid
21. 0,278 0,1538 Valid
24. 0,477 0,1538 Valid
25. 0,478 0,1538 Valid
28. 0,247 0,1538 Valid
31. 0,445 0,1538 Valid
32. 0,419 0,1538 Valid
33. 0,373 0,1538 Valid
35. 0,321 0,1538 Valid
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa item-item
pernyataan dalam kuesioner berjumlah 28 item telah dapat mewakili setiap
variabel pengukur persepsi peserta didik terhadap keterampilan
berkomunikasi.
Tabel 3.14Hasil Pengujian Validitas
Variabel Integritas Pribadi
No. R Hitung R Tabel Keterangan
1. 0,478 0,1538 Valid
2. -0,119 0,1538 Tidak Valid
3. 0,354 0,1538 Valid
4. 0,414 0,1538 Valid
5. 0,488 0,1538 Valid
6. 0,242 0,1538 Valid
7. 0,399 0,1538 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
No. R Hitung R Tabel Keterangan
8. 0,480 0,1538 Valid
9. 0,726 0,1538 Valid
10. 0,369 0,1538 Valid
11. 0,085 0,1538 Tidak Valid
12. 0,316 0,1538 Valid
13. 0,599 0,1538 Valid
14. 0,035 0,1538 Tidak Valid
15. 0,531 0,1538 Valid
16. 0,573 0,1538 Valid
17. 0,178 0,1538 Valid
18. 0,341 0,1538 Valid
19. 0,467 0,1538 Valid
20. 0,174 0,1538 Valid
21. 0,285 0,1538 Valid
22. 0,203 0,1538 Valid
23. 0,620 0,1538 Valid
24. 0,685 0,1538 Valid
25. 0,381 0,1538 Valid
26. 0,462 0,1538 Valid
Dari tabel di atas 3 item pernyataan dinyatakan tidak valid karena
nilai r hitung < r tabel sehingga item-item tersebut dihapus. Oleh karena
itu, dilakukan pengujian ulang validitas menggunakan SPSS Versi 17.0
dengan menghilangkan item pernyataan yang tidak valid. Hasil pengujian
ulang setelah item pernyataan yang tidak valid dihapus sehingga
menghasilkan 23 item pernyataan yang valid sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 3.15Hasil Pengujian Ulang Validitas
Variabel Integritas Pribadi
No. R Hitung R Tabel Keterangan
1. 0,517 0,1538 Valid
3. 0,369 0,1538 Valid
4. 0,442 0,1538 Valid
5. 0,504 0,1538 Valid
6. 0,213 0,1538 Valid
7. 0,417 0,1538 Valid
8. 0,507 0,1538 Valid
9. 0,741 0,1538 Valid
10. 0,399 0,1538 Valid
12. 0,265 0,1538 Valid
13. 0,563 0,1538 Valid
15. 0,488 0,1538 Valid
16. 0,530 0,1538 Valid
17. 0,160 0,1538 Valid
18. 0,389 0,1538 Valid
19. 0,455 0,1538 Valid
20. 0,200 0,1538 Valid
21. 0,296 0,1538 Valid
22. 0,215 0,1538 Valid
23. 0,650 0,1538 Valid
24. 0,703 0,1538 Valid
25. 0,406 0,1538 Valid
26. 0,485 0,1538 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa item-item
pernyataan dalam kuesioner berjumlah 23 item telah dapat mewakili setiap
variabel pengukur persepsi peserta didik terhadap integritas pribadi.
Tabel 3.16Hasil Pengujian Validitas
Minat Belajar Peserta Didik
No. R Hitung R Tabel Keterangan
1. 0,733 0,1538 Valid
2. 0,386 0,1538 Valid
3. 0,356 0,1538 Valid
4. 0,475 0,1538 Valid
5. 0,310 0,1538 Valid
6. 0,444 0,1538 Valid
7. 0,434 0,1538 Valid
8. 0,209 0,1538 Valid
9. 0,565 0,1538 Valid
10. 0,543 0,1538 Valid
11. 0,533 0,1538 Valid
12. 0,262 0,1538 Valid
13. 0,522 0,1538 Valid
14. 0,536 0,1538 Valid
15. 0,474 0,1538 Valid
16. 0,597 0,1538 Valid
17. 0,663 0,1538 Valid
18. 0,561 0,1538 Valid
19. 0,607 0,1538 Valid
20. 0,685 0,1538 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Dari tabel di atas semua item pernyataan dinyatakan valid karena
nilai r hitung > r tabel. Dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan
dalam kuesioner telah dapat mewakili setiap variabel pengukur persepsi
peserta didik terhadap minat belajar peserta didik.
2. Reliabilitas Instrumen
Sebagai persyaratan pokok kedua dari instrument pengumpulan data
adalah reliabilitas. Konsep reliabilitas yaitu konsistensi (Indriantoro,
1999:180). Peneliti dapat mengevaluasi instrumen penelitian untuk
mengukur reliabilitas data adalah bagaimana konsistensi data yang
dikumpulkan.
Uji reliabilitas menurut Sujarweni (2012: 186) dapat dilakukan
bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Cronbach Alfa
> 0,60 ܣ) ℎ > 0,60) maka dinyatakan reliabel. Dengan rumus sebagai
berikut:
ݎ
(− 1)൨ቈ1 −
ߪ∑ଶ
௧ߪଶ
Keterangan:
=ݎ koefisien reliability instrument (Cronbach Alfa)
= banyaknya butir pertanyaan
ߪ∑ଶ =total varians butir
௧ߪଶ =total varians
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai Cronbach Alfa, jika nilai
Cronbach Alfa > 0,60 pertanyaan dimensi variabel adalah reliabel. Jika
nilai Cronbach Alfa < 0,60 pertanyaan dimensi variabel adalah tidak
reliabel.
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach
Alfa dengan nilai sig= 5% menggunakan SPSS versi 17.0. Uji coba
instrumen dilakukan oleh responden yang sekaligus menjadi sampel
penelitian yang berjumlah 163 peserta didik dengan mendasar pada
jawaban atas 33 butir soal pernyataan pada variabel tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual, 35 butir soal pernyataan pada variabel
keterampilan berkomunikasi, 26 butir soal pernyaataan pada variabel
integritas pribadi, dan 20 butir soal pernyataan pada variabel minat belajar
peserta didik. Rangkuman hasil uji reliabilitas tersebut sebagai berikut.
Tabel 3.17Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
.895 .895 33
Tabel di atas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha 0,895 > 0,60
maka pernyataan variabel yang digunakan untuk melihat persepsi peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
didik tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual adalah
reliabel.
Tabel 3.18Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Keterampilan Berkomunikasi
Tabel di atas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha 0,883 > 0,60
maka pernyataan variabel yang digunakan untuk melihat persepsi peserta
didik tentang keterampilan berkomunikasi adalah reliabel.
Tabel 3.19Hasil Pengujian ReliabilitasVariabel Integritas Pribadi
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
.865 .862 23
Tabel di atas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha 0,865 > 0,60
maka pernyataan variabel yang digunakan untuk melihat persepsi peserta
didik tentang integritas pribadi adalah reliabel.
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.883 .885 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 3.20Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Minat Belajar Peserta Didik
Tabel di atas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha 0,885 > 0,60
maka pernyataan variabel yang digunakan untuk melihat persepsi peserta
didik minat belajar peserta didik adalah reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis data deskriptif menggunakan PAP Tipe II. Menurut
Masidjo (1995) dalam PAP Tipe II, penguasaan kompetensi yang
merupakan passing score kompetensi adalah sebesar 56% dari total skor
yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup. Tuntutan pada persentil 56
disebut persentil minimal karena passing score terletak pada persentil 56
dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling
rendah, yang menunjukkan bahwa tuntutan dari tiga syarat yaitu pertama,
mampu mengidentifikasi tujuan instruksional secara tuntas, kedua,
penyelenggaraan program pembinaan dan pengayaan yang memadai,
ketiga, mampu mengelola secara terencana dan memadai setiap kegiatan
dan menyediakan fasilitas yang relevan dan keadaan belajar siswa
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
.885 .884 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
termasuk pada tingkat yang paling rendah pula. Untuk nilai-nilai di atas
dan di bawah cukup diperhitungkan sebagai berikut:
Tabel 3.21Penguasaan Kompetensi
Nilai Persentil Kategori
81%-100% A
66%-80% B
56%-65% C
46%-55% D
Di bawah 46% E
Alasan menggunakan PAP Tipe II dalam mendeskripsikan data
penelitian karena sekolah yang dijadikan lokasi peneltian ini adalah
termasuk sekolah-sekolah favorite di Kota Yogyakarta. Dalam hal ini
peneliti berasumsi bahwa ketersediaan fasilitas untuk mendukung proses
belajar-mengajar di sekolah terpenuhi dengan baik sehingga dalam proses
pengolahan input menjadi output tidak ada kendala dari segi fasilitas, hal
ini menjadikan standar penilaian yang diterapkan sudah terstandar dengan
baik. Hal yang lain adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia yang ada,
peneliti berasumsi cara pengajaran yang diberikan oleh tenaga pendidik di
sekolah tersebut tentunya sudah sedemikian rupa dikemas sehingga
mampu memenuhi standar yang telah ditentukan sehingga kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
penyampaian materi ajar dirasa tidak menemui kendala yang berarti dari
segi SDM yang ada.
2. Pengujian Prasyarat Analisis
Pengujian Normalitas
Sebelum peneliti menentukan teknik statistik yang akan digunakan
untuk menganalisis data, terlebih dahulu harus melakukan pengujian
terhadap data yang dimiliki. Apabila data berdistribusi normal maka
penelitian menggunakan teknik statistic parametric. Uji normalitas sampel
adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data
yang akan dianalisis (Arikunto: 2005). Pengujian normalitas bivariate dua
variabel dilakukan karena dalam penelitian ini masing-masing memiliki
dua variabel yang harus diuji normalitasnya yaitu tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi, tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan integritas pribadi, tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan minat belajar peserta
didik. Uji normalitas bivariate yang akan dilakukan dengan rumus chi-
kuadrat.
Adapun langkah-langkah kerja pengujian dengan rumus Chi-kuadrat
adalah sebagai berikut:
1. Menyusun data menjadi sebuah distribusi frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2. Menentukan batas-batas kelas interval yaitu batas atas nyata yang
sekaligus bagi kelas interval lainya sudah merupakan batas bawah
nyata.
3. Menghitung rerata dan standar deviasi
4. Dengan menggunakan rerata dan standar deviasi yang telah
diketahui maka selanjutnya menghitung angka standar atau z-
score setiap batas nyata kelas interval.
5. Menentukan batas daerah dengan menggunakan tabel “luas
daerah di bawah lengkung normal standari dari 0 ke z”.
6. Mencari luas daerah untuk masing-masing kelas interval, yaitu
selisih tiap-tiap kedua batasnya.
Rumus Chi-Kuadrat:
ଶ = Σቂ(బ)మ
ቃ
Keterangan:
ଶ = harga chi − kuadrat yang dicari
= frekuensi yang ada
= frekuensi yang diharapkan, sesuai denga teori
Cara penarikan kesimpulan: Jika harga Chi-kuadrat observasi lebih
besar dari Chi-kuadrat teoritik, maka kurva atau distribusi nilai tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
menunjukkan kurva normal sedangkan sebaliknya jika harga Chi-kuadrat
observasi lebih kecil Chi-kuadrat teoritik, maka kurva atau distribusi nilai
menunjukkan kurva normal
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian nonparametric digunakan untuk menguji dua variabel
untuk mencari apakah kedua variabel tersebut memiliki hubungan atau
tidak dengan data tidak berdistribusi normal. Jenis uji nonparametric
untuk pengujian hubungan yaitu korelasi koefisien kontingensi, Spearman
Rank, Kendal Tau. Pengujian hipotesis dengan korelasi Kendal Tau.
Pengujian ini dilakukan untuk menguji dua variabel apakah ada hubungan
atau tidak, dengan jenis data keduanya adalah sama yaitu ordinal dan tidak
berdistribusi normal (Sujarweni: 2012). Kelebihan dari Kendall Tau
adalah teknik ini dapat digunakan untuk menganalisis sampel yang jumlah
anggotanya lebih dari 10 dan dapat menjadi penduga parameter
populasinya. Rumus korelasi Kendall Tau adalah sebagai berikut:
=ߣ−ܣ∑ ܤ∑
(− 1)2
Keterangan:
=ߣ Koefisien korelasi Kendall Tau
ܣ =Jumlah ranking atas
ܤ =Jumlah ranking bawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
=jumlah anggota sampel
Penarikan kesimpulan pengujian hipotesis
=ݖߣ
ට2(2+ 5)9(− 1)
Nilai z dapat digunakan untuk:
a. Melihat dua variabel tersebut berhubungan atau tidak
Kriteria:
Jika z hitung > z tabel (lihat r tabel) maka ܪ ditolak
Jika z hitung < z tabel (lihat r tabel) maka ܪ diterima
b. Melihat nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang
digunakan untuk mengukur kekuatan suatu hubungan
antarvariabel. Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1
hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi antara (+) atau minus
(-). Makna sifat korelasi:
1) Korelasi positif bahwa jika variabel ଵݔ mengalami
kenaikan maka variabel ଶݔ juga akan mengalami
kenaikan, begitu sebaliknya
2) Korelasi negatif bahwa jika variabel ଵݔ mengalami
penurunan maka variabel ଶݔ juga akan mengalami
kenaikan, begitu sebaliknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Sifat korelasional akan menentukan arah dari korelasi.
Keeratan korelasi dari korelasi. Keeratan korelasi dapat
dikelompokan sebagai berikut:
Tabel 3.22Keeratan Koefisien Korelasi
Nilai Koefisien Korelasi Kategori
0,00-0,20 Sangat Lemah
0,21-0,40 Lemah
0,41-0,70 Kuat
0,71-0,90 Sangat Kuat
0,91-0,99 Kuat Sekali
1 Sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
Penelitian ini dilaksanakan di SMA di Kota Yogyakarta yang telah
mengimplementasikan Kurikulum 2013 yaitu SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA
Negeri 2 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta dan
SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, berikut gambaran umum dari masing-masing
sekolah.
A. SMA Negeri 1 Yogyakarta
SMA Negeri 1 Yogyakarta yang beralamat di Jalan H.O.S. Cokroaminoto
10, Yogyakarta ini memiliki gambaran umum sebagai berikut:
1. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Yogyakarta
Visi: Terwujudnya sekolah yang mampu menghasilkan keluaran yang berakar
budaya bangsa, berwawasan kebangsaan, dan bercakrawala global.
Misi:
a. Mengembangkan kemampuan akademik bercakrawala global dengan
penerapan dan pengembangan kurikulum yang berlaku, baik kurikulum
lokal, nasional maupun kurikulum global.
b. Mengembangkan kedisiplinan, kepemimpinan serta ketaqwaan melalui
berbagai kegiatan kesiswawaan baik melalui organisasi siswa, kegiatan
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
ekstrakurikuler, keagamaan, maupun kegiatan lain yang berakar budaya
bangsa.
c. Mengedepankan sikap berkompetisi yang sportif melalui berbagai bidang
dan kesempatan dengan mengedepankan semangat kebangsaan.
d. Menanamkan keteladanan dan budi pekerti melalui pengembangan kultur
sekolah yang sesuai dengan norma keagmaan, norma sosial-
kemasyarakatan, dan norma kebangsaan.
2. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Yogyakarta
Semula SMA Negeri 1 Yogyakarta bernama "Algernere Midlebaar
School" (AMS) Afdelling Yogyakarta yang kemudian menjadi SMA A.
Pada Tahun 1957 oleh Pemerintah Republik Indonesia (dengan surat
keputusan Nomor 12607/a/c tertanggal 16 Desember 1957) SMA I/A dan
SMA 2 A dilikuidasi menjadi SMA Teladan yang menempati gedung di
Jalan Pakuncen atau Jalan H.O.S. Cokroaminoto 10 Yogyakarta.
Sebelumnya SMA Negeri 1 Yogyakarta adalah SMA A Yogyakarta.
Ditarik jauh ke belakang, SMA Negeri 1 Yogyakarta adalah Algemeene
Middelbare School Afdeeling A pada zaman Belanda. SMA Negeri 1
Yogyakarta sudah berdiri selama rentang tiga zaman, antara masa
penjajahan, revolusi fisik, dan era kemerdekaan.
SMA Teladan sendiri terdiri menjadi tiga bagian. Bagian A
bermaterikan Sastra Budaya, bagian B mengajarkan Ilmu Pasti, dan
bagian C bermaterikan Sosial Ekonomi. SMA Negeri 1 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
semula adalah sekolah Algemere Midlebaar School (AMS) Afdeeling
Yogyakarta.
SMA Negeri 1 Yogyakarta adalah SMA Teladan Bagian A, tapi
karena dianggap berhasil, maka pada tanggal 30 November 1962 melalui
SK Mendikbud nomor 34/SK/BIII, mengangkat SMA Teladan A menjadi
Teladan ABC. Tak lama setelah itu, keluar instruksi dari Depdikbud untuk
menerapkan eksperimen kurikulum SMA Teladan di seluruh Indonesia.
SMA Teladan ABC Yogyakarta pun berubah namanya menjadi SMA
Negeri 1 Yogyakarta. Namun hingga sekarang, orang lebih mengenal
SMA Negeri 1 Yogyakarta dengan nama SMA Teladan.
Berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 097atL
I3/QIKpts11995 tanggal 24 Mei 1995 SMA I Yogyakarta ditunjuk sebagai
Sekolah Unggulan yang kemudian tahun 1998 disempurnakan dengan
sebutan SMA Berwawasan Keunggulan. Mulai tahun 2001/2002
berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen Depdiknas RI Nomor 511 /C / Kp /
MN 2002 melaksanakan program percepatan akselerasi pendidikan.
Dengan SK 4180 / ditunjuk sebagai Sekolah Model Budi pekerti.
3. Data Guru SMA Negeri 1 Yogyakarta
Jumlah guru di SMA Negeri Yogyakarta adalah 81 guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
B. SMA Negeri 2 Yogyakarta
SMA Negeri 2 Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Bener 30,
Tegalrejo, Yogyakarta ini memiliki gambaran umum sebagai berikut:
1. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Yogyakarta
Visi: Unggul dalam IMTAQ dan IPTEK, cerdas dan berakhlak mulia serta
siap berkompetisi dalam dunia global.
Misi:
a. Mendidik siswa agar beriman kepada Tuhan Yang maha Esa, dan
berakhlak mulia;
b. Mendidik siswa agar memiliki kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual;
c. Mendidik siswa agar memiliki wawasan kemasyarakatan dan
kebangsaan serta memiliki kepekaan social yang tinggi;
d. Melaksanakan pembelajaran yang profesional dan efektif agar siswa
mampu mengembangkan diri sesuai bakat dan potensinya secara
optimal dalam bidang akademik non akademik sehingga mampu
berkompetisi di era global;
e. Mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia,
berbahasa Jawa, berbahasa Inggris dan berbahasa asing lain, serta
dalam bidang IPTEK, olahraga, seni dan budaya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
f. Mengembangkan system kelembagaan, organisasi, manajemen,
administrasi, budaya saling mendukung kerja, serta mengembangkan
sumber daya manusia warga sekolah guna mewujudkan sekolah yang
dinamis, dan berprestasi;
g. Menciptakan akademik atmosfir dan iklim kerja yang harmonis,
budaya santun, dan budaya tertib, serta saling hormat antarwarga
sekolah, orantua, dan masyarakat sekitar.
2. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Yogyakarta
SMA 2 Yogyakarta adalah penjelamaan dari SMA YPK, yang
didirikan oleh Yayasan Pembinaan Kesejahteraan POMG SMA Negeri 6
Yogyakarta atas gagasan guru-guru SMP Negeri 6, untuk menampung eks
siswa-siswi SMP 6 yang tidak mendapat tempat untuk melanjutkan
belajarnya di SMA Negeri.
Karena pendirian suatu lembaga pendidikan harus dilakukan oleh
sebuah yayasan, maka untuk pendirian SMA YPK tersebut, maka
didirikan YPK POMG SMP 6 Yoyakarta dengan akte notaris RM
Wiranto, Yogyakarta tgl 14 Agustus 1963, Nomor 17.
Dengan modal pertama yang diperoleh dari yayasan sebesar Rp
10.000,00 untuk perbaikan penerangan listrik dan keperluan administrasi,
SMA YPK mulai berjalan. Pendaftaran siswa dimulai tgl 12 s.d 25
Agustus 1963, sedang pelajaran mulai tgl 1 September 1963. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
permulaan tahun pelajaran jumlah siswa 139 orang yang terdiri dari 120
putra dan 19 putri. Gurunya sebagian besar adalah guru-guru SMP 6 dan
beberapa tenaga guru lain yang menaruh simpati terhadap usaha
perjuangan pendidikan ini, sebab dalam hal ini memang membutuhkan
pengorbanan yang tulus ikhlas. Tahun kedua SMA YPK terdiri dari 8
kelas. terdiri dari 4 kelas satu, 2 kelas dua jurusan sosial dan 2 kelas
jurusan Pas Pal, (kelas tiga belum ada) SMA YPK juga dilengkapi
pengurus POMG.
Melihat sambutan dari masyarakat yang sangat baik dan
kepercayaan untuk menyerahkan putra-putrinya kepada SMA YPK, maka
muncul keinginan untuk menegerikan SMA YPK tersebut. Salah satu
syarat untuk menegerikan, sekolah harus memepunyai tanah dan gedung
sendiri. Untuk memudahkan penegeriannya nanti, atas bantuan Bp
Purwoko, SH yang pada waktu itu menjabat sebagai kepala inspeksi SMA,
Maka sebaiknya SMA YPK dijadikan dahulu sebagai filial salah satu
SMA Negeri yang ada. Dengan SK Kepala Perwakilan Departemen P dan
K DIY tgl 15 September 1964 No. 36/C1/UM/64, maka SMA YPK
dijadikan filial SMA Negeri 1 Yogyakarta. Untuk keseragaman dengan
induknya, SMA Negeri Teladan mengirim empat orang tenaga guru untuk
memberikan bimbingan dan memudahkan untuk mengadakan penyesuaian
dengan SMA-SMA negeri yang telah ada.Salah seorang tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
pembimbing tersebut adalah Bpk. Drs. Soemardji yang kemudian ditunjuk
sebagai kepala SMA Negeri 2 Yogyakarta.
Untuk mempersiapkan penegerian SMA YPK, Yayasan berhasil
memperolah tanah seluas 10.000 ଶ dengan surat ijin tanah tgl 24
September 1964, No. 433/TR/1964. Sedang penggedungannya dibentuk
Panitia Gedung SMA Negeri Filial SMA Teladan Yogyakarta yang
diketuai Bpk Drs, Wahyo Sumidjo dari Perwakilan Departemen P dan K
DIY. Pada saat acara pelantikan Panitai Gedung yang diadakan di
Pendopo Kemantren Jetis ,yayasan telah menyerahkan uang tunai sebesar
Rp500.000,00 sebagai modal pertama kerja panitia.
Meskipun tanpa gedung sendiri, penegerian terlaksana juga, dengan
SK Menteri P dan K Republik Indonesia tgl 17 Juli 1965 No.
96/SA/B/III/65-66, dan sebagai kepala sekolah ditunjuk Drs. Soemardji.
Usaha memiliki gedung tanah sendiri yang dahulu memegas, pada
akhir tahun 1974, aktif kembali dan berhasil dengan diperolehnya ijin
memakai tanah di daerah Bener, Tegal rejo. Sedang penggedungannya
berupa 7 kelas dengan 2 buah laboratorium.
Pada tanggal 1 Maret 1978, SMA 2 Yogyakarta dari Jetis pindah ke
Bener kecamatan Tegalrejo Yogyakarta. Berkat rahmat Allah Yang Maha
Kuasa SMA negeri 2 mampu menunjukkan prestasinya dan sejak tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2008 diberi amanah untuk melaksanakan program Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional
3. Data Guru SMA Negeri 2 Yogyakarta
Jumlah guru di SMA Negeri 2 Yogyakarta adalah 48 guru.
C. SMA Negeri 3 Yogyakarta
SMA Negeri 3 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Yos Sudarso 7,
Kotabaru, Yogyakarta ini memiliki gambaran umum sebagai berikut:
1. Visi dan Misi SMA Negeri 3 Yogyakarta
Visi: Terwujudnya SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai sekolah
berwawasan global, berbudaya dan berkepribadian nasional, berbasis
teknologi informasi yang mampu menyiapkan generasi penerus yang
memiliki iman, taqwa, budi pekerti luhur, terdidik dan berkemampuan
sebagai kekuatan garda terdepan dalam membangun Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Misi:
a. Memberikan pendidikan dan pengajaran yang terbaik kepada siswa
SMA Negeri 3 Yogyakarta sesuai dengan tujuan pendidikan sekolah
menengah atas dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
b. Memberikan pendidikan dan pengajaran kepada siswa SMA Negeri 3
Yogyakarta untuk menguasai ilmu pengetahuan sebagai dasar untuk
dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, baik nasional maupun
internasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
c. Menumbuhkan siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai anak
Indonesia yang memiliki imtaq, budi pekerti luhur, jiwa
kepemimpinan, mandiri, berwawasan kebangsaan, saling menghargai
dan menghormati serta hidup berkerukunan dalam kebhinekaan, baik
dalam lingkup lokal, nasional maupun internasional.
2. Sejarah Singkat SMA Negeri 3 Yogyakarta
SMA Negeri 3 Yogyakarta, yang menempati bangunan dengan luas
3.600 m2 di atas lahan seluas 21.640 m2 , di kawasan Kotabaru ini, pada
zaman kolonial Belanda sampai pecah PD II (Desember 1941) dikenal
sebagai AMS (Algemene Middelbare Schol) Afdelling B. Pendidikan yang
diselenggarakan waktu itu lebih berorientasi pada kepentingan pemerintah
kolonial. Siswa sekolah ini umumnya adalah anak-anak bangsawan dan
anak-anak pegawai pemerintah kolonial. Perlakuan diskriminatif berkaitan
dengan ras dan status sosial, serta pendidikan yang menekankan aspek
disiplin yang ketat serta sikap patuh terhadap pemerintahan kolonial, tak
pelak lagi menghasilkan generasi dengan sikap rendah diri di kalangan
bangsa pribumi terhadap bangsa kulit putih, serta tumbuhnya perasaan
pada anak-anak pribumi sebagai warga kelas dua di tanah air sendiri. Hal
demikian mengakibatkan terhambatnya perkembangan intelektualitas
bangsa pribumi. Rupanya ini sengaja dilakukan oleh pemerintah kolonial
waktu itu, agar tetap berkuasa di bumi pertiwi Nusantara tercinta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Dalam perjalanan waktu yang panjang, anak-anak pribumi alumni
AMS B semakin banyak dan tersebar di seluruh nusantara. Tidak sedikit
dari mereka tumbuh menjadi tokoh-tokoh masyarakat dan pejuang patriot
yang terlibat langsung dalam pasang-surut perjuangan bangsa ini dari
prakemerdekaan sampai era reformasi sekarang. Mereka adalah mutiara
generasi masa lalu dan teladan bagi generasi penerus.
3. Data Guru SMA Negeri 3 Yogyakarta
Jumlah guru di SMA Negeri 3 Yogyakarta adalah 63 guru.
D. SMA Negeri 8 Yogyakarta
SMA Negeri 8 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Sidobali 1,
Yogyakarta ini memiliki gambaran umum sebagai berikut:
1. Visi dan Misi SMA Negeri 8 Yogyakarta
Visi: Dengan semangat kerja keras dan dedikasi tinggi SMA Negeri 8
Yogyakarta bertekad untuk mempersiapkan dan mengantarkan anak didik
mencapai cita-cita luhur.
Misi:
a. Meningkatkan mutu pembelajaran.
b. Memberdayakan peserta didik menjadi manusia Indonesia seutuhnya.
c. Meningkatkan komitmen dan profesionalisme tenaga kependidikan.
d. Menciptakan lingkungan yang kondusif.
e. Menciptakan budaya damai dan anti kekerasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
2. Sejarah Singkat SMA Negeri 8 Yogyakarta
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 235/O/1973 tertanggal 18 Desember 1973.
Sekolah Menengah Penbangunan Persiapan (SMPP) di Indonesia
sejumlah 34 buah sekolah (termasuk SMPP 10 Yogyakarta) Pada hari
Selasa Pahing tanggal 8 Januari 1974 kegiatan belajar mengajar SMPP 10
Yogyakarta dengan menempati gedung baru berlantai dua.
Sebagai penyelenggara kegiatan proses belajar mengajar di serahkan
SMA Negeri 5 Yogyakarta yang waktu itu dipimpin oleh Bapak R. Muh.
Solihin, dengan jumlah siswa 196 orang terbagi dalam 5 kelas.
Pada tanggal 1 April 1975 sejumlah 21 orang guru dan 12 orang
karyawan tata usaha dengan resmi dimutasi dari SMA Negeri 5
Yogyakarta ke SMPP 10 Yogyakarta.
Pada tahun pelajaran 1976 SMA 5 Yogyakarta dipindahkan kelokasi
baru yaitu desa Tinalan Kecamatan Kota gede Yogyakarta, oleh karena itu
SMPP 10 Yogyakarta harus berusaha melengkapi meja dan kursi siswa
yang jumlahnya tidak sedikit. Namun kerjasama Sekolah dengan BP-3
serta bantuan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta kekurangan tersebut dapat diatasi.
Tahun Pelajaran 1977 SMPP 10 Yogyakarta ditunjuk oleh
Depdikbud menjadi sekolah Pradiseminasi untuk sistem pengajaran
dengan modul. Pada tahun pelajaran 1980/1981, nama SMPP 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Yogyakarta semakin terkenal dalam masyarakat hal ini animo untuk
masuk SMPP 10 Yogyakarta semakin besar.
Pada tahun pelajaran 1982/1983 SMPP 10 Yogyakarta mendapat
kepercayaan Dekdikbud untuk melaksanakan sistem belajar tuntas
(Mastery Learning) pendekatan seluruh kelas (pada waktu itu jumlah
kelas 12 buah, masing-masing tingkat 4 kelas). Tahun pelajaran
1985/1986 terjadi perubahan nama SMPP 10 Yogyakarta menjadi SMA 8
Yogyakarta. Pada tahun ini juga diberlakukan kurikulum 1984 dengan
penjurusan dikelas dua dengan 4 program pilihan yaitu A1 untuk program
IPA, A2 program Biologi, A3 program IPS. A4 program ilmu
pengetahuan Bahasa.
Riwayat Singkat SMA Negeri 8 Yogyakarta tidak dapat
meninggalkan riwayat SMPP 10 Yogyakarta, karena secara kelembagaan
SMA Negeri 8 Yogyakarta adalah nama baru SMPP 10 Yogyakarta.
Perubahan nama berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No.0353/O/1985 tertanggal 8 Agustus 1985, tentang
perubahan nama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP)
menjadi Sekolah Menengah Atas Tingkat Atas (SMA). Selanjutnya
dengan instruksi Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 01/F/96 tertanggal 17 Januari 1986 tentang perubahan
nama SMPP 10 Yogyakarta menjadi SMA Negeri 8 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
3. Data Guru di SMA Negeri 8 Yogyakarta
Jumlah guru di SMA Negeri Yogyakarta adalah 82 guru.
E. SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Gotong
Royong II, Petinggen, Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta ini memiliki
gambaran umum sebagai berikut:
1. Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
Visi: Menghasilkan tamatan berwawasan masa depan yang berakhlqul
karimah, unggul dalam IMTAQ dan IPTEK.
Misi:
a. Memberdayakan seluruh sumber daya sekolah untuk membentuk
kepribadian muslim yang sesuai dengan qoidah Muhammadiyah.
b. Membekali peserta didik ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berorientasi pada kecakapan hidup
c. Mengembangkan kemampuan logika, matematika dan bahasa (logika
dan verbal) sebagai dasar pengembangan intelegensi peserta didik.
d. Membentuk peserta didik mampu mewujudkan masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya
e. Mengembangkan SDM profesional dan kompetitif yang berbasis
teknologi informasi, dan berwawasan lingkungan hidup.
f. Membangun jaringan kerja yang harmonis dengan orang tua,
masyarakat dan pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
2. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
Sejarah berdirinya SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dilatar
belakangi adanya desakan dari siswa-siswa SMP Muhammadiyah yang
telah lulus ujian negara. Mereka ingin melanjutkan ke jenjang sekolah
menengah yang berbasis Islam Muhammadiyah. Atas desakan tersebut
guru-guru Muhammadiyah pimpinan H. AG. Dwidjosoeparto beserta R.
Muhammad Mukam Hisjam, Ir. Sugiman, Moelono, Muhammad Aslam
dan dibantu mahasiswa-mahasiswa UGM mendirikan SMA
Muhammadiyah pada Oktober 1948 menempati Sekolah Rakyat VI
Muhammadiyah Yogyakarta (sekarang SD Muhammadiyah Ngupasan) di
jalan Bhayangkara 5 Yogyakarta.
Kegiatan belajar di SR. VI Muhammadiyah jalan Bhayangkara
hanya berjalan beberapa bulan. Hal itu disebabkan pada 19 Desember
1948 Belanda melakukan Agresi Militer II kepada ibukota Republik
Indonesia kala itu, Yogyakarta. Seperti halnya yang dilakukan anak muda
maupun rakyat Indonesia yang lain, guru dan murid SMA Muhammadiyah
1 Yogyakarta ikut perang gerilya melawan agresi militer Belanda tersebut.
Setelah Belanda menarik pasukan dari Kota Yogyakarta untuk
melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB serta hasil perjanjian
Roem-Royen maka ibukota Republik Indonesia dikembalikan lagi ke
Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949. Peristiwa itu dikenal dengan nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
peristiwa "Yogya Kembali". Para tentara, gerilyawan kembali masuk kota
setelah selesainya perang dan kota Yogyakarta kembali aman.
Para siswa kemudian kembali ke bangku sekolah SMA
Muhammadiyah yang berlokasi di SR Muhammadiyah IV lagi. Tapi
ternyata gedung sekolah tersebut dipakai pemerintah untuk Kantor
Kementrian Keuangan RI sampai ibukota kembali ke Jakarta. Oleh karena
itu HM. Mawardi yang waktu itu sebagai pengurus Muhammadiyah
bidang pengajaran bersama Dwidjosoeparto mencarikan tempat untuk
kegiatan belajar mengajar, yaitu dirumah H. Muhammad Sjarbini di Jalan
Kauman 44 Yogyakarta.
Pada tanggal 5 September 1949 siswa SMA MUHI kembali belajar
di jalan Kauman 44 Yogyakarta untuk kemudian tanggal tersebut yang
dijadikan hari lahir SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Dalam
perkembangannya jumlah siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta terus
bertambah sehingga tempat belajar di Kauman tidak mampu menampung
siswa lagi. Maka kemudian Muhammadiyah menawarkan PKO (Pusat
Kesehatan Oemat) di Jl. Notoprajan untuk dijadikan tempat belajar
mengajar. Kemudian berturut-turut menempati gedung di Jalan Gendingan
sampai tahun 1963, dan selanjutnya menetap di Jalan Kapten Tendean 1B.
Sejak 1964 SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta menempati gedung di
Jalan. Kapten Piere Tendean 1 B Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Kejadian yang sama terulang kembali. Gedung tersebut tak mampu
menampung jumlah siswa yang kembali bertambah. Sehingga perlu
tempat baru yang lebih luas untuk kegiatan belajar mengajar, maka SMA
Muhammadiyah 1 Yogyakarta kemudian membeli tanah di desa
Petinggen, Karangwaru, Tegalrejo Yogyakarta pada masa kepemimpinan
Bapak Soegiharso. Pada tahun 1981, Gedung baru di Petinggen telah
dibangun 1 unit. Sehingga proses belajar mengajar dilakukan di dua
tempat berbeda. Sebagian di kampus baru di desa Petinggen, dan sebagian
lainnya menempati kampus lama di JL. Pierre Tendean 1B sampa tahun
1988.
Mulai Tahun Ajaran 1988/1989 semua kegiatan belajar- mengajar
telah dipindahkan ke kampus baru di Petinggen. Pada tahun 2002, SMA
Muhammadiyah 1 Yogyakarta membuka program akselerasi atau program
percepatan belajar. Total jumlah yang dibuka adalah 30 kelas. Dengan
jumlah peserta didik pertingkatnya sekitar 350 orang.
Kemudian pada tahun 2006 SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
kembali membuka program layanan pendidikan baru berbasis Teknologi
Informasi dengan nama kelas ICT-MSN (Information Communication
Technologi-Model School Network). Program layanan ini disertai dengan
kerja sama negera-negara APEC. Kala itu SMA Muhammadiyah 1
Yogyakarta menjalin kerja sama sister school dengan Boonpo Middle
School di Korea Selatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Pada tahun 2008 SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta menjadi salah
satu sekolah RSMA-BI (Rintisan Sekolah Menengah Atas-Bertaraf
Internasional) di Kota Yogyakarta. Dalam perjalanan menuju Sekolah
Bertaraf Internasional, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta menerapkan
pengembangan penggunaan Teknologi Informasi dalam proses belajar
mengajar. Bentuk lainnya adalah dengan menerapkan manajemen mutu
yang berbasiskan ISO 9001:2008 yang telah resmi disandang SMA
Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
3. Data Guru SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
Jumlah guru di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta adalah 82 guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Responden Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016. Penelitian ini
dilakukan di sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 di Kota
Yogyakarta yaitu SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 2
Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta
dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Subjek dari penelitian ini
adalah peserta didik kelas XII SMA jurusan IIS di sekolah-sekolah
tersebut. Kuesioner yang diberikan kepada responden adalah 170
sedangkan jumlah kuesioner yang tidak terisi adalah 7 kuesioner baik
karena kuesioner tersebut tidak kembali maupun karena saat dilakukan
penelitian responden tidak masuk karena sakit atau ijin. Respon rate
pengembalian kuesioner adalah 94.1%. Berikut disajikan tabel
mengenai responden masing-masing sekolah.
Tabel 5.1Responden Penelitian
Sekolah Sampel Tidak
Kembali
Responden ResponRate
SMA Negeri 1
Yogyakarta
30 4 26 86,7%
SMA Negeri 2
Yogyakarta
50 3 47 94%
SMA Negeri 3
Yogyakarta
18 0 18 100%
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Sekolah Sampel Tidak
Kembali
Responden ResponRate
SMA Negeri 8
Yogyakarta
18 0 18 100%
SMA Muhammadiyah 1 54 0 54 100%
Total 170 7 163
2. Deskripsi Variabel Penelitian
a) Persepsi peserta didik dengan tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dalam penelitian ini dirangkum sebagai berikut.
Tabel 5.2Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Interval Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
140-165 14 8,6% Sangat Tinggi
120-139 60 36,8% Tinggi
107-119 42 25,8% Cukup
94-106 47 28,8% Rendah
33-93 0 0 Sangat Rendah
Jumlah 163 100%
Dari Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa persepsi responden
dalam hal ini adalah peserta didik dengan tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual di sekolah jenjang SMA yang telah
mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada materi Akuntansi
dikategorikan sangat tinggi sebanyak 8,6%, kategori tinggi sebanyak
36,8%, kategori cukup sebanyak 25,8%, kategori rendah sebanyak 28,8%,
dan tidak ada yang mempunyai kategori sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar keterlaksanaan proses
pembelajaran yang dialami oleh responden sudah tinggi pada materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013. Hal ini didukung dengan hasil
perhitungan nilai mean 116,05; median 117; dan mode 121.
b) Persepsi peserta didik dengan keterampilan berkomunikasi dalam
penelitian ini dirangkum sebagai berikut.
Tabel 5.3Keterampilan Berkomunikasi
Interval Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
119-140 20 12,3% Sangat Tinggi
102-118 94 57,7% Tinggi
91-101 38 23,3% Cukup
80-90 10 6,1% Rendah
28-79 1 0,6% Sangat Rendah
Jumlah 163 100%
Dari Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa keterampilan
berkomunikasi yang dimiliki responden dalam hal ini adalah peserta didik
di sekolah jenjang SMA yang telah mengimplementasikan Kurikulum
2013 pada materi Akuntansi dikategorikan sangat tinggi sebanyak 12,3%,
kategori tinggi sebanyak 57,7%, kategori cukup sebanyak 23,3%, kategori
rendah sebanyak 6,1%, dan kategori sangat rendah sebanyak 0,6%.
Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden memiliki
keterampilan berkomunikasi pada kategori tinggi pada materi Akuntansi
berdasarkan Kurikulum 2013. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan
nilai mean 106,58; median 106; dan mode 111.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
c) Persepsi peserta didik dengan integritas pribagi dalam penelitian ini
dirangkum sebagai berikut.
Tabel 5.4Integritas Pribadi
Interval Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
98-115 13 8% Sangat Tinggi
84-97 44 27% Tinggi
75-83 45 27,6% Cukup
65-74 44 27% Rendah
23-64 17 10,4% Sangat Rendah
Jumlah 163 100%
Dari Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa integritas pribadi yang
dimiliki responden dalam hal ini adalah peserta didik di sekolah jenjang
SMA yang telah mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada materi
Akuntansi dikategorikan sangat tinggi sebanyak 8%, tinggi sebanyak 27%,
kategori cukup sebanyak 27,6%, kategori rendah sebanyak 27%, dan
kategori sangat rendah sebanyak 10,4%. Dengan demikian dapat
disimpulkan sebagian besar responden memiliki tingkat kejujuran cukup
pada materi Akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013. Hal ini didukung
dengan hasil perhitungan nilai mean 79,11; median 79; dan mode 69.
d) Persepsi peserta didik dengan minat belajar peserta didik dalam
penelitian ini dirangkum sebagai berikut.
Tabel 5.5Minat Belajar Peserta Didik
Interval Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
85-100 7 4,3% Sangat Tinggi
73-84 34 20,9% Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Interval Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
65-72 48 29,4% Cukup
57-64 48 29,4% Rendah
20-56 26 16% Sangat Rendah
Jumlah 163 100%
Dari Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa minat belajar yang
dimiliki responden dalam hal ini adalah peserta didik di sekolah jenjang
SMA yang telah mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada materi
Akuntansi dikategorikan sangat tinggi sebanyak 4,3%, kategori tinggi
sebanyak 20,9%, kategori cukup sebanyak 29,4%, kategori rendah
sebanyak 29,4%, dan kategori sangat rendah sebanyak 16%. Dengan
demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden memiliki minat
belajar kategori cukup pada materi Akuntansi berdasarkan Kurikulum
2013. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai mean 65,98; median
66; dan mode 60.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
Pengujian Normalitas
Uji normalitas sampel adalah mengadakan pengujian terhadap
normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis (Arikunto: 2005).
Pengujian normalitas bivariat dua variabel dilakukan karena dalam
penelitian ini masing-masing memiliki dua variabel yang harus diuji
normalitasnya yaitu tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
dengan keterampilan berkomunikasi, tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan integritas pribadi, tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan minat belajar peserta
didik. Uji normalitas bivariate yang akan dilakukan dengan uji chi-
kuadrat yang diolah menggunakan program SPSS versi 17.0.
1) Pembelajaran Kontekstual dengan Keterampilan Berkomunikasi
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian normalitas persepsi
peserta didik terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual berdasar Kurikulum 2013 dengan keterampilan
berkomunikasi.
Tabel 5.6Hasil Pengujian Normalitas
Pembelajaran Kontekstual dan KeterampilanBerkomunikasi
Equation
Model Summary Parameter Estimates
RSquare F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .614 256.619 1 161 .000 .034 .017
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Hasil pengujian normalitas tersebut menunjukkan nilai R
Square sebesar 0,614<0,8 maka dapat disimpulkan data
pembelajaran kontekstual dan data keterampilan berkomunikasi
berdistribusi tidak normal.
2) Pembelajaran Kontekstual dengan Integritas Pribadi
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian normalitas persepsi
peserta didik terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual berdasar Kurikulum 2013 dengan integritas pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Tabel 5.7Hasil Pengujian Normalitas
Pembelajaran Kontekstual dan Integritas Pribadi
Equation
Model Summary Parameter Estimates
RSquare F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .614 256.619 1 161 .000 .034 .017
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Hasil pengujian normalitas tersebut menunjukkan nilai R
Square sebesar 0,614<0,8 maka dapat disimpulkan data
pembelajaran kontekstual dan data integritas pribadi berdistribusi
tidak normal.
3) Pembelajaran Kontekstual dengan Minat Belajar Peserta Didik
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian normalitas persepsi
peserta didik terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual berdasar Kurikulum 2013 dengan minat belajar peserta
didik.
Tabel 5.8Hasil Pengujian Normalitas
Pembelajaran Kontekstual dan Minat Belajar PesertaDidik
Equation
Model Summary Parameter Estimates
RSquare F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .614 256.619 1 161 .000 .034 .017
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Hasil pengujian normalitas tersebut menunjukkan nilai R
Square sebesar 0,614<0,8 maka dapat disimpulkan data
pembelajaran kontekstual dan data minat belajar peserta didik
berdistribusi tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan korelasi Kendal Tau. Pengujian ini
dilakukan untuk menguji dua variabel apakah ada hubungan atau tidak,
dengan jenis data keduanya adalah sama yaitu ordinal dan tidak
berdistribusi normal. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan
dengan program SPSS versi 17.0.
1) Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
ଵܪ = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan keterampilan
berkomunikasi
ଵܪ = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian hipotesis persepsi
peserta didik terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual berdasar Kurikulum 2013 dengan keterampilan
berkomunikasi.
Tabel 5.9Hasil Uji Hipotesis 1
Kontekstual KomunikasiKendall'stau_b
Kontekstual CorrelationCoefficient
1.000 .358**
Sig. (1-tailed) . .000N 163 163
Komunikasi CorrelationCoefficient
.358** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 163 163
**Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Hasil pengujian hipotesis tersebut menunjukkan nilai asymptotic
significance (asymp.sig) sebesar 0,000 kurang dari alfa 0.01=(ߙ)
maka dapat disimpulkan hasil pengujian hipotesis 1 tersebut
ଵܪ diterima jadi terdapat hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi. Untuk
koefisien korelasi antara pembelajaran kontekstual dengan minat
belajar peserta didik menunjukkan angka (+) 0,358 ini menunjukkan
korelasi (+) memiliki arti bahwa pembelajaran yang berlangsung
semakin kontekstual maka peserta didik akan semakin terampilan
dalam berkomunikasi. Begitu juga sebaliknya, semakin tidak
kontekstual pembelajaran yang berlangsung maka semakin tidak
terampil peserta didik dalam berkomunikasi. Angka 0,358
menunjukkan korelasi antara keduanya adalah lemah karena berada di
0,21-0.40.
Dalam penelitian ini hubungan antara pembelajaran kontekstual
dengan keterampilan berkomunikasi memiliki hubungan yang
signifikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua hubungan
tersebut dapat digeneralisasikan pada populasinya.
2) Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
ଶܪ = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan integritas pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
ଶܪ = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan integritas pribadi
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian hipotesis persepsi
peserta didik terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual berdasar Kurikulum 2013 dengan integritas pribadi.
Tabel 5.10Hasil Uji Hipotesis 2
Kontekstual IntegritasKendall'stau_b
Kontekstual CorrelationCoefficient
1.000 .129**
Sig. (1-tailed) . .008N 163 163
Integritas CorrelationCoefficient
.129** 1.000
Sig. (1-tailed) .008 .
N 163 163
**Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Hasil pengujian hipotesis tersebut menunjukkan nilai asymptotic
significance (asymp.sig) sebesar 0,008 kurang dari alfa 0.01=(ߙ)
maka dapat disimpulkan hasil pengujian hipotesis 2 tersebut ଶܪ
diterima jadi terdapat hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran ekontekstual dengan integritas pribadi. Untuk koefisien
korelasi antara pembelajaran kontekstual dengan minat belajar peserta
didik menunjukkan angka (+) 0,129 ini menunjukkan korelasi (+)
memiliki arti bahwa pembelajaran yang berlangsung semakin
kontekstual maka peserta didik akan semakin memiliki kejujuran.
Begitu juga sebaliknya, semakin tidak kontekstual pembelajaran yang
berlangsung maka peserta didik semakin tidak jujur. Angka 0,129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
menunjukkan korelasi antara keduanya adalah sangat lemah karena
berada di 0,00-0.20.
Dalam penelitian ini hubungan antara pembelajaran kontekstual
dengan integritas pribadi memiliki hubungan yang signifikan maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua hubungan tersebut dapat
digeneralisasikan pada populasinya.
3) Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis 3 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
ଷܪ = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan minat belajar peserta didik
ଷܪ = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan minat belajar peserta didik
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian hipotesis persepsi
peserta didik terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual berdasar Kurikulum 2013 dengan minat belajar peserta
didik.
Tabel 5.11Hasil Pengujian Hipotesis 3
Kontekstual MinatKendall'stau_b
Kontekstual CorrelationCoefficient
1.000 .363**
Sig. (1-tailed) . .000N 163 163
Minat CorrelationCoefficient
.363** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 163 163
**Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Hasil pengujian hipotesis tersebut menunjukkan nilai asymptotic
significance (asymp.sig) sebesar 0,000 kurang dari alfa 0.01=(ߙ)
maka dapat disimpulkan hasil pengujian hipotesis 3 tersebut ଷܪ
diterima jadi terdapat hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan minat belajar peserta didik. Untuk
koefisien korelasi antara pembelajaran kontekstual dengan minat
belajar peserta didik menunjukkan angka (+) 0,363 ini menunjukkan
korelasi (+) memiliki arti bahwa pembelajaran yang berlangsung
semakin kontekstual maka peserta didik akan semakin memiliki minat
belajar. Begitu juga sebaliknya, semakin tidak kontekstual
pembelajaran yang berlangsung maka peserta didik semakin tidak
memiliki minat dalam belajar. Angka 0,363 menunjukkan korelasi
antara keduanya adalah lemah karena berada di 0,21-0.40.
Dalam penelitian ini hubungan antara pembelajaran kontekstual
dengan minat belajar peserta didik memiliki hubungan yang signifikan
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua hubungan tersebut dapat
digeneralisasikan pada populasinya.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada
Materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Keterampilan
Berkomunikasi
Dari hasil analisis data untuk menguji hubungan tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi
diketahui bahwa memiliki hubungan positif dengan keeratan korelasi
lemah. Hasil ini berdasarkan perhitungan hipotesis yaitu dengan
korelasi Kendall Tau dengan nilai asymp sig sebesar 0,000 kurang dari
alfa = 0,01. Sedangkan untuk perhitungan koefisien korelasi
menunjukkan angka (+) 0,340.
Menurut peneliti kondisi hasil penelitian terdapat hubungan
kategori lemah dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada variabel
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual terdapat butir-butir
pernyataan kuesioner yang menunjukkan hasil yang rendah
diantaranya butir 29, 30, 5, 10 dan 17 butir ini berkorelasi lemah
dengan variabel keterampilan berkomunikasi.
Butir 29 tentang persepsi setiap siswa untuk menilai dirinya
sendiri, butir ini berkorelasi lemah dengan variabel keterampilan
berkomunikasi dikarenakan dalam penilaian diri sendiri jika peserta
didik tidak secara jujur menilai kemampuannya termasuk kemampuan
berkomunikasi yang dia miliki maka peserta didik tersebut dapat sulit
berkembang kemampuan komunikasinya. Butir 30 tentang persepsi
setiap siswa untuk menilai siswa lainnya dalam satu di kelas, butir ini
berkorelasi lemah dengan variabel keterampilan berkomunikasi
dikarenakan perlunya penilaian sesama peserta didik terhadap seberapa
jauh peserta didik terampil keterampilan berkomunikasi yang dimiliki
sesama peserta didik agar dapat saling memberikan evaluasi atau saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
agar keterampilan berkomunikasi yang ada dapat dibangun dari setaip
diri peserta didik. Butir 5 tentang persepsi peserta didik memahami
berbagai macam praktik pencatatan akuntansi/keuangan di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat, butir ini berkorelasi lemah dengan
variabel dengan keterampilan berkomunikasi dikarenakan dalam butir
ini sangat diperlukan keterampilan berkomunikasi karena untuk
menambah pemahaman atas berbagai macam praktik pencatatan
peserta didik perlu untuk menanya atau menggali informasi dari
berbagai narasumber. Butir 10 tentang persepsi peserta didik
menemukan pengetahuan sendiri dari membaca buku teks akuntansi
atau menyimak video tentang gambaran pekerjaan akuntan atau
wawancarai orang yang bekerja sebagai staf akuntansi, dan lain-lain,
butir ini berkorelasi lemah dengan variabel keterampilan
berkomunikasi dikarenakan dalam menemukan pengetahuan dalam
kegiatan melakukan wawancara kepada orang yang bekerja di staf
akuntansi misalnya maka diperlukan keterampilan komunikasi yang
baik agar informasi yang digali sesuai dengan apa yang diinginkan.
Butir 17 tentang peserta didik memiliki wawasan akuntansi secara
lebih riil di lingkungan pekerjaan melalui kegiatan studi lapangan,
simulasi, magang, dan lain-lain, butir ini berkorelasi lemah dengan
variabel dengan keterampilan berkomunikasi dikarenakan dalam butir
ini jika keterampilan berkomunikasi peserta didik kurang baik maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
peserta didik tidak dapat mengkomunikasikan atau menggali informasi
untuk mendapatkan wawasan akuntansi secara lebih riil.
Hubungan pada kategori lemah di antara variabel pembelajaran
kontekstual dengan variabel dikarenakan ketidaksensitifan skor antar
variabel. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, apabila semua
responden yang memiliki nilai tinggi pada variabel pembelajaran
kontekstual juga memiliki nilai yang tinggi pada variabel keterampilan
berkomunikasi peserta didik maka akan menghasilkan hubungan yang
kuat tetapi apabila semua responden yang memiliki nilai tinggi pada
variabel pembelajaran kontekstual tetapi justru memiliki nilai yang
rendah pada variabel keterampilan berkomunikasi peserta didik maka
akan menghasilkan hubungan yang lemah.
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara pembelajaran kontekstual
dengan keterampilan berkomunikasi dalam diri peserta didik. Hal ini
sejalan dengan salah satu karakteristik pembelajaran kontekstual yang
diutarakan oleh Johnson (Komalasari, 2011:8) yaitu collaborating
(kerja sama).
Di dalam karakteristik kerja sama tersebut peserta didik bekerja
secara efektif di dalam kelompok, hal ini dapat membuat mereka
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan mereka dalam
berkomunikasi satu sama lain. Bekerja dalam kelompok dapat menjadi
rangsangan yang baik untuk menumbuhkan dan mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
keterampilan berkomunikasi dalam diri peserta didik. Hal ini
disebabkan karena dalam pemecahan suatu persoalan kontekstual yang
harus dipecahkan di dalam kelompok mereka. Mereka dihadapkan
dalam keadaan untuk saling bertukar ide/gagasan, bertukar informasi
baik dari segi teori maupun segi pengalaman yang pernah mereka
alami, bertukar saran dan kritik atas ide/gagasan sesama teman di
dalam kelompok. Penyampaian komunikasi yang terampil jelas sangat
memberikan dampak di dalam berjalannya kerja kelompok yang baik
hal ini salah satunya dilandasi atas bagaimana peserta didik dapat
mengungkapkan dan menyerap informasi yang ada.
Alasan lain yang menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual
dengan keterampilan komunikasi mempunyai hubungan yaitu bahwa
menurut Sounders (Komalasari, 2011:8) pembelajaran kontekstual
memang difokuskan pada REACT. REACT adalah singkatan dari R
adalah relating yaitu belajar dalam konteks pengalaman hidup, E
adalah experiencing yaitu belajar dalam konteks pencarian dan
penemuan, A adalah applying yaitu belajar ketika pengetahuan
diperkenalkan dalam konteks penggunaanya, C adalah cooperating
yaitu belajar melalui konteks komunikasi interpersonal dan saling
berbagi, T adalah transferring belajar penggunaan pengetahuan dalam
konteks atau situasi baru.
Salah satu fokus yang erat berhubungan dengan keterampilan
berkomunikasi adalah cooperating. Kerja sama yang dimaksud adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
dalam konteks saling bertukar pikiran, mengajukan dan menjawab
pertanyaan, komunikasi interaktif antar sesama peserta didik, antar
peserta didik dengan guru, antar peserta didik dengan narasumber. Hal
tersebut tentu dapat merangsang tumbuh dan berkembangnya
keterampilan komunikasi peserta didik.
Hal seperti di atas tentu saja juga sejalan dengan karakteristik
keempat dari tujuh karakteristik pembelajaran kontekstual seperti yang
dikemukakan oleh Priyatni (Hosnan, 2014:278) yaitu pembelajaran
dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, dan saling
mengoreksi. Karakteristik ini lah yang tidak terlaksanan secara
maksimal di dalam kelas. Kerja kelompok yang ada di dalam
kelompok tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan sehingga
keterampilan berkomunikasi yang ada dalam diri peserta didik tidak
dapat tumbuh dan berkembang.
Jika menurut teori tujuh komponen utama pembelajaran
kontekstual yang dikemukakan oleh Triamto (Hosnan, 2014: 269)
maka langkah keempat yaitu masyarakat belajar. Konsep masyarakat
belajar sendiri adalah hasil pembelajaran diperoleh melalui kerja sama
dengan orang lain, teman, antar kelompok, sumber lain dan bukan
hanya guru.
Selain uraian tersebut pembelajaran yang dilaksanakan berdasar
Kurikulum 2013 memiliki beberapa tujuan yaitu salah satunya untuk
melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide. Maka pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
kontekstual yang dilaksanakan berdasar Kurikulum 2013 memang
ditujukan untuk membangun dan mengembangkan keterampilan
berkomunikasi peserta didik.
Selain berhubungan, pembelajaran kontekstual dengan
keterampilan berkomunikasi memiliki hubungan yang positif antara
keduanya. Hubungan positif ini menunjukkan bahwa ketika
pembelajaran kontekstual yang mereka di alami oleh responden
penelitian ini semakin kontekstual atau dengan kata lain
pembelajarannya semakin nyata atau semakin dekat dengan kehidupan
mereka maka juga akan meningkatkan keterampilan mereka dalam
berkomunikasi. Sebaliknya, keterampilan berkomunikasi yang dimiliki
oleh peserta didik dapat membantu terjadinya pembelajaran yang
semakin kontekstual di dalam kelas. Hal ini bisa terjadi karena
kegiatan-kegiatan seperti diskusi kelompok kecil maupun diskusi
dalam skala besar di kelas dapat benar-benar terlaksana. Baik diskusi
sesama peserta didik maupun peserta didik dengan guru akan memiliki
suasana yang sungguh-sungguh hidup.
Hasil analisis data selanjutnya adalah keeratan hubungan antara
pembelajaran kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi adalah
lemah ini ditunjukan oleh hasil perhitungan koefisien korelasi hanya
menunjuk angka 0,340. Angka 0,340 menunjukkan keeratan korelasi
lemah karena berada di antara 0,21-0,40. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran kontekstual bukan merupakan faktor yang dominan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
dalam menumbuhkan atau mengembangkan keterampilan
berkomunikasi.
Hasil penelitian yang bertentangan dengan kajian teori tentu
perlu diketahui penyebabnya. Menurut persepsi peneliti hal ini bisa
terjadi karena proses pembelajaran kontekstual yang ada dilaksanakan
oleh guru maupun peserta didik tidak semaksimal mungkin sehingga
proses-proses yang diharapkan dapat menumbuhkan atau
mengembangkan keterampilan berkomunikasi tidak berperan cukup
banyak dalam menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan
berkomunikasi. Sebaliknya, keterampilan berkomunikasi yang telah
ada dalam diri peserta didik tidak dapat berkembang menjadi semakin
terampil karena belum maksimalnya proses pembelajaran kontekstual
yang terjadi di dalam kelas.
Dengan penjelasan tersebut maka hubungan pembelajaran
kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi memiliki hubungan
positif yang lemah. Faktor lain yang mempengaruhi keterampilan
berkomonikasi peserta didik adalah peran guru dalam mendorong
peserta didik untuk berani menampilkan keterampilan berkomunikasi
seperti menunjuk secara acak peserta didik untuk mengkomunikasikan
hasil diskusi kelompoknya. Hal tersebut perlahan akan mendorong
peserta didik yang semula tidak terampil dalam berbicara mendapat
“panggung”-nya untuk mengasah keterampilannya dalam berbiara.
Keikutsertaan peserta didik dalam organisasi, ekstrakurikuler, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
kegiatan lainnya juga mempengaruhi keterampilan berkomunikasi. Hal
ini karena peserta didik dapat belajar untuk dapat mengungkapkan ide
gagasannya di lingkungan organisasi dan ekstrakurikuler yang peserta
didik ikuti.
2. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada
Materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Integritas
Pribadi
Dari hasil analisis data untuk menguji hubungan tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan integritas pribadi diketahui
bahwa memiliki hubungan positif dengan keeratan korelasi sangat
lemah. Hasil ini berdasarkan perhitungan yaitu dengan korelasi
Kendall Tau dengan nilai asymp sig sebesar 0,000 kurang dari alfa =
0,01. Sedangkan untuk perhitungan koefisien korelasi menunjukkan
angka (+) 0,129.
Menurut peneliti kondisi hasil penelitian terdapat hubungan
positif pada kategori lemah dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada
variabel keterlaksanaan pembelajaran kontekstual terdapat butir-butir
pernyataan kuesioner yang menunjukkan hasil yang rendah
diantaranya butir 29, 30, 5, 10 dan 17 butir ini berkorelasi lemah
dengan variabel integritas pribadi.
Butir 29 tentang persepsi setiap siswa untuk menilai dirinya
sendiri, butir ini berkorelasi lemah dengan variabel integritas pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
dikarenakan dalam butir ini semakin peserta didik memiliki integritas
yang tinggi maka dia akan secara jujur menilai dirinya sehingga dapat
menjadi sarana memperbaiki dan mengkoreksi tidakannya yang masih
belum sesuai. Butir 30 tentang persepsi setiap siswa untuk menilai
siswa lainnya dalam satu di kelas, butir ini berkorelasi lemah dengan
variabel integritas pribadi dikarenakan dalam butir ini semakin peserta
didik memiliki integritas yang tinggi maka dia akan secara jujur
menilai temannya sehingga dapat menjadi sarana memperbaiki dan
mengkoreksi tidakan temannya yang masih belum sesuai. Butir 5
tentang persepsi peserta didik memahami berbagai macam praktik
pencatatan akuntansi/keuangan di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat, butir ini berkorelasi lemah dengan variabel integritas
pribadi dikarenakan dalam butir ini peserta didik harus dapat melihat
praktik akuntansi/keuangan di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat secara obyektif dan sesuai fakta yang ada. Butir 10 tentang
persepsi peserta didik menemukan pengetahuan sendiri dari membaca
buku teks akuntansi atau menyimak video tentang gambaran pekerjaan
akuntan atau wawancarai orang yang bekerja sebagai staf akuntansi,
dan lain-lain, butir ini berkorelasi lemah dengan variabel integritas
pribadi dikarenakan dalam butir ini dalam menemukan pengetahuan
sendiri dari membaca buku teks akuntansi atau menyimak video
tentang gambaran pekerjaan akuntan atau wawancarai orang yang
bekerja sebagai staf akuntansi, dan lain-lain secara jujur dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
hanya meng-copy paste milik teman atau milik karya orang lain. Butir
17 tentang peserta didik mengumpulkan berbagai informasi yang
berhubungan dengan materi yang dipelajari dari berbagai sumber
belajar, butir ini berkorelasi lemah dengan variabel integritas pribadi
dikarenakan dalam butir ini peserta didik dalam proses pengumpulan
berbagai informasi yang berhubungan dengan materi pembelajaran
dari berbagai sumber belajar diperlukan kejujuran agar benar-benar
melihat materi secara obyektif.
Hubungan pada kategori lemah di antara varibel pembelajaran
kontekstual dengan variabel dikarenakan ketidaksensitifan skor antar
variabel. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, apabila semua
responden yang memiliki nilai tinggi pada variabel pembelajaran
kontekstual juga memiliki nilai yang tinggi pada variabel integritas
pribadi peserta didik maka akan menghasilkan hubungan yang kuat
tetapi apabila semua responden yang memiliki nilai tinggi pada
variabel pembelajaran kontekstual tetapi justru memiliki nilai yang
rendah pada variabel integritas pribadi peserta didik maka akan
menghasilkan hubungan yang lemah.
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara pembelajaran kontekstual
dengan integritas pribadi dalam diri peserta didik. Hal seperti di atas
tentu saja sejalan dengan salah satu komponen utama pembelajaran
kontekstual yang diutarakan oleh Ditjen Dikdasmen (Komalasari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
2011:12) yaitu komponen menemukan (inquiry). Dalam komponen
menemukan pengetahuan dan keterampilan peserta didik diperoleh
dari menemukan sendiri melalui siklus: observasi, bertanya,
mengajukan dugaan, pengumpulan data, dan penyimpulan bukan hasil
dari mengingat seperangkat teori. Hal ini tentu saja ada banyak
penanaman karakter yang tersimpan di dalam menemukan tersebut
salah satunya adalah kejujuran. Peserta didik yang jujur akan meng-
observasi, menanya, mengajukan dugaan, mengumpulkan data, dan
menyimpulkan sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Peserta
didik melihat fakta yang ada secara obyektif sehingga tidak ada
kesubjektifan dalam menemukan yang dapat mengaburkan fakta yang
ada.
Hal yang dikemukakan di atas pun sejalan dengan tujuan
pembelajaran dengan Kurikulum 2013 yang dikemukakan oleh
Daryanto (2014: 54) yaitu untuk mengembangkan karakter peserta
didik. Maka, pembelajaran kontekstual yang berdasar Kurikulum 2013
jelas memiliki hubungan dengan tumbuh dan berkembangnya karakter
integritas pribadi peserta didik.
Hal seperti di atas tentu saja juga sejalan dengan pola
pembelajaran kontekstual yang dikemukakan Ditjen Dikdasmen bahwa
perilaku yang dibangun peserta didik atas kesadaran diri bahwa
berbuat jujur memang harus dilakukan, peserta didik tidak melakukan
hal yang jelek karena dia sadar berperilaku tidak jujur itu keliru dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
merugikan dirinya di masa depan kelak, penyesalan adalah hukuman
dari perilaku tidak jujur, perilaku baik yaitu berbuat jujur berdasar dari
motivasi intrinsik dalam diri peserta didik, dan peserta didik
berperilaku baik yaitu berbuat jujur karena yakin itulah yang terbaik
dan bermanfaat bagi dirinya.
Selain berhubungan, pembelajaran kontekstual dengan integritas
pribadi memiliki hubungan yang positif antara keduanya. Hubungan
positif ini menunjukkan bahwa jika pembelajaran dilaksanakan secara
kontekstual maka hal tersebut dapat menumbuhkan integritas pribadi
didalam diri peserta didik karena setiap tindakan yang dianggap baik
hadiahnya adalah bentuk kepuasan dalam diri peserta didik bukan
dalam bentuk nilai, ini menjadikan orientasi peserta didik dalam
bersekolah menjadi berubah yaitu kepuasan diri dalam melakukan
kerjujuran. Sebaliknya, integritas pribadi mendorong peserta didik
untuk membuat pembelajaran yang disampaikan dengan membawa
persoalan kontekstual di dalam masyarakat sesuai dengan kenyataan
yang sebenarnya. Peserta didik pun akan dengan sendirinya memahami
poin penting yang ada pada persoalan yang telah dikaitkan dengan
konteks nyata di masyarakat dapat dipahami dengan baik oleh mereka.
Hasil analisis data selanjutnya adalah keeratan hubungan antara
pembelajaran kontekstual dengan integritas peserta didik adalah sangat
lemah ini ditunjukan oleh hasil perhitungan koefisien korelasi hanya
menunjuk angka 0,129. Angka 0,129 menunjukkan keeratan korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
lemah karena berada di antara 0,00-0,20. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran kontekstual bukan merupakan faktor yang dominan
dalam menumbuhkan atau mengembangkan integritas pribadi peserta
didik.
Hasil penelitian yang bertentangan dengan kajian teori tentu
perlu diketahui penyebabnya. Menurut persepsi peneliti hal ini bisa
terjadi karena proses pembelajaran kontekstual berdasar Kurikulum
2013 yang ada dilaksanakan oleh guru maupun peserta didik tidak
semaksimal mungkin sehingga proses-proses yang diharapkan dapat
menumbuhkan atau mengembangkan integritas pribadi peserta didik
tidak berperan cukup banyak dalam menumbuhkan dan
mengembangkan integritas pribadi peserta didik. Sebaliknya, integritas
pribadi yang telah ada dalam diri peserta didik tidak dapat berkembang
menjadi semakin tinggi karena belum maksimalnya proses
pembelajaran kontekstual yang terjadi di dalam kelas.
Dengan penjelasan yang telah diuraikan di atas bahwa hubungan
pembelajaran kontekstual dengan integritas pribadi memiliki hubungan
positif yang sangat lemah. Integritas yang ada pada diri peserta didik
terbentuk dari proses yang panjang sedari masa anak-anak dan akan
dibawa sepanjang hayat peserta didik. Hal yang meliputi integritas
adalah faktor internal dan faktor eksternal. Pembelajaran kontekstual
adalah faktor eksternal yang dapat menjadi sarana bagi peserta didik
untuk jujur terhadap pengetahuan yang dimiliki atau yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
dipelajari ternyata tidak jauh dari realitas di kehidupan peserta didik.
Kejujuran terhadap pengetahuan yang dimiliki juga harus
diaplikasikan secara sungguh-sungguh dalam perilaku peserta didik
saat ujian. Maka, perlu perbaikan dari faktor lingkungan peserta didik
agar peserta didik menjadi pribadi yang berintegritas. Lingkungan
dalam hal ini bisa dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan juga lingkungan pergaulan peserta didik.
3. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada
Materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Minat Belajar
Peserta Didik
Dari hasil analisis data untuk menguji hubungan tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan minat belajar peserta didik
diketahui bahwa memiliki hubungan positif dengan keeratan korelasi
lemah. Hasil ini berdasarkan perhitungan yaitu dengan korelasi
Kendall Tau dengan nilai asymp sig sebesar 0,000 kurang dari alfa =
0,01. Sedangkan untuk perhitungan koefisien korelasi menunjukkan
angka (+) 0,363.
Menurut peneliti kondisi hasil penelitian terdapat hubungan
positif pada kategori lemah dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada
variabel keterlaksanaan pembelajaran kontekstual terdapat butir-butir
pernyataan kuesioner yang menunjukkan hasil yang rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
diantaranya butir 29, 30, 5, 10 dan 17 butir ini berkorelasi lemah
dengan variabel keterampilan berkomunikasi.
Butir 29 tentang persepsi setiap siswa untuk menilai dirinya
sendiri, butir ini berkorelasi lemah dengan variabel dengan minat
peserta didik dikarenakan dalam penilaian diri sendiri jika peserta
didik tidak dapat menilai kemampuannya secara obyektif maka peserta
didik tidak tahu dimana pengetahuannya yang masih kurang. Butir 30
tentang persepsi setiap siswa untuk menilai siswa lainnya dalam satu di
kelas, butir ini berkorelasi lemah dengan variabel minat belajar peserta
didik dikarenakan perlunya penilaian sesama peserta didik terhadap
seberapa jauh pengetahuan yang dimiliki sesama peserta didik agar
dapat saling memberikan evaluasi atau saran agar minat belajar peserta
didik yang ada dapat dibangun dari setaip diri peserta didik. Butir 5
tentang persepsi peserta didik memahami berbagai macam praktik
pencatatan akuntansi/keuangan di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat, butir ini berkorelasi lemah dengan variabel keterampilan
berkomunikasi dikarenakan dalam butir ini sangat diperlukan
keterampilan berkomunikasi karena untuk menambah pemahaman atas
berbagai macam praktik pencatatan peserta didik perlu untuk menanya
atau menggali informasi dari berbagai narasumber. Butir 10 tentang
persepsi peserta didik menemukan pengetahuan sendiri dari membaca
buku teks akuntansi atau menyimak video tentang gambaran pekerjaan
akuntan atau wawancarai orang yang bekerja sebagai staf akuntansi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
dan lain-lain, butir ini berkorelasi lemah dengan variabel minat belajar
peserta didik dikarenakan dalam menemukan pengetahuan dalam
kegiatan melakuka wawancara kepada orang yang bekerja di staf
akuntansi misalnya maka diperlukan minat belajar yang baik agar ada
kesungguhan dalam menggali informasi sesuai dengan apa yang
diinginkan. Butir 17 tentang peserta didik memiliki wawasan
akuntansi secara lebih riil di lingkungan pekerjaan melalui kegiatan
studi lapangan, simulasi, magang, dan lain-lain, butir ini berkorelasi
lemah dengan variabel minat belajar peserta didik dikarenakan dalam
butir ini jika minat belajar peserta didik kurang baik maka peserta
didik tidak memiliki kesungguhan dalam mengkomunikasikan atau
menggali informasi untuk mendapatkan wawasan akuntansi secara
lebih riil.
Hubungan pada kategori lemah di antara varibel pembelajaran
kontekstual dengan variabel dikarenakan ketidaksensitifan skor antar
variabel. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, apabila semua
responden yang memiliki nilai tinggi pada variabel pembelajaran
kontekstual juga memiliki nilai yang tinggi pada variabel minat belajar
peserta didik maka akan menghasilkan hubungan yang kuat tetapi
apabila semua responden yang memiliki nilai tinggi pada variabel
pembelajaran kontekstual tetapi justru memiliki nilai yang rendah pada
variabel minat belajar peserta didik maka akan menghasilkan
hubungan yang lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara pembelajaran kontekstual
dengan minat belajar peserta didik. Hal ini sejalan dengan salah
komponen utama pembelajaran kontekstual yang diutarakan oleh
Johnson (2002: 65) yaitu membuat keterkaitan-keterkaitan yang
bermakna. Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna yaitu
peserta didik dapat mengatur diri sendiri sebagai orang belajar aktif
dalam mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat
bekerja sendiri atau bekerja dalam kelompok, dan orang yang dapat
belajar sambil berbuat.
Peserta didik yang memiliki minat belajar akan dengan
sendirinya dapat belajar secara aktif baik bekerja secara sendiri
maupun belajar dalam kelompok. Semakin minat seseorang dalam
melaksanakan sesuatu maka pembelajaran yang ada akan dirasa
menyenangkan bagi peserta didik. Pembelajaran yang dilaksanakan
dengan cara menyenangkan hal ini termasuk salah satu karakteristik
pembelajaran yang dilaksanakan dengan CTL (Contextual Teaching
and Learning) yang dikemukakan oleh Priyatni (Hosnan, 2014: 278).
Hal seperti di atas tentu saja juga sejalan dengan karakteristik
pembelajaran kontekstual seperti yang dikemukakan oleh Nurhadi
(Hosnan, 2014: 277) yaitu pembelajaran kontekstual menciptakan
situasi belajar yang menyenangkan dan kegiatan belajar peserta didik
aktif. Seseorang yang memiliki minat dalam belajar akan menjadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
pembelajaran yang dialaminya menjadi suatu hal yang menyenangkan
dan dengan sendirinya tanpa adanya perintah dari siapapun dia akan
sendirinya aktif dalam pembelajaran sehingga dalam menjalankan
setiap proses pembelajaran dia akan sungguh memaknainya.
Tidak jauh berbeda dengan karakteristik pelaksanaan
pembelajaran pada Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor
103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan menengah yaitu dalam hal berbasis aktivitas yang
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, dan juga sesuai dengan bakat, minat, kemampuan,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dari uraian di
atas maka jika minat peserta didik dalam belajar masih belum
berkembang dan tumbuh dengan baik maka dapat disebabkan
pembelajaran yang ada kurang menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik sehingga peserta didik tidak tertarik untuk
berpartisipasi aktif.
Selain berhubungan, pembelajaran kontekstual dengan minat
belajar peserta didik memiliki hubungan yang positif antara keduanya.
Hubungan positif ini menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual
dapat mendorong tumbuhnya minat belajar peserta didik, hal tersebut
dikarenakan pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tidak lagi
abstrak bagi peserta didik, mereka dilibatkan dalam proses yang ada
sehingga timbul rasa senang dalam diri peserta didik dengan dimikian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
secara alami mereka akan timbul minat meraka dalam belajar akan
timbul dengan sendirinya. Sebaliknya, minat belajar yang sudah ada
dalam diri peserta didik akan sangat membantu terlaksananya
pembelajaran yang kontekstual, dengan kesadaran diri yang tinggi
akan belajar maka peserta didik akan dapat memecahkan persoalan
kontekstual yang diberikan di selama proses pembelajaran.
Hasil analisis data selanjutnya adalah keeratan hubungan antara
pembelajaran kontekstual dengan minat belajar peserta didik adalah
lemah ini ditunjukan oleh hasil perhitungan koefisien korelasi hanya
menunjuk angka 0,363. Angka 0,363 menunjukkan keeratan korelasi
lemah karena berada di antara 0,21-0,40. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran kontekstual bukan merupakan faktor yang dominan
dalam menumbuhkan atau mengembangkan minat belajar peserta
didik.
Hasil penelitian yang bertentangan dengan kajian teori tentu
perlu diketahui penyebabnya. Menurut persepsi peneliti hal ini bisa
terjadi karena proses pembelajaran kontekstual berdasar Kurikulum
2013 yang ada dilaksanakan oleh guru maupun peserta didik tidak
semaksimal mungkin sehingga proses-proses yang diharapkan dapat
menumbuhkan atau mengembangkan minat belajar peserta didik tidak
berperan cukup banyak dalam menumbuhkan dan mengembangkan
minat belajar peserta didik. Sebaliknya, minat belajar yang telah ada
dalam diri peserta didik tidak dapat berkembang menjadi semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
terampil karena belum maksimalnya proses pembelajaran kontekstual
yang terjadi di dalam kelas.
Dengan penjelasan yang telah diuraikan di atas bahwa hubungan
pembelajaran kontekstual dengan minat belajar peserta didik memiliki
hubungan positif yang lemah. Besar kecilnya minat yang ada pada diri
peserta didik dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik internal
maupun eksternal antara lain seperti yang dikemukakan Hurlock
(1989: 139) yaitu pengalaman dini sekolah, pengaruh orang tua, sikap
saudara kandung, sikap teman sebaya, penerimaan oleh kelompok
teman sebaya, keberhasilan akademik, sikap terhadap pekerjaan,
hubungan guru dan murid, dan suasana emosional sekolah.
Mengembangkan minat peserta didik terhadap belajar pada dasarnya
membantu peserta didik melihat bagimana hubungan antara materi
yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai
individu. Proses ini berarti menunjuk pada bagaimana pengetahuan
dan kecakapan tertentu yang dimiliki peserta didik mempengaruhi
dirinya, memenuhi tujuan dan kebutuhannya. Peserta didik yang
menyadari bahwa belajar merupakan alat untuk mencapai tujuan yang
telah dicanangkannya dan melihat bahwa hasil belajarnya membawa
kemajuan bagi dirinya, maka kemungkinan peserta didik akan
berminat dan termotivasi untuk belajar dengan sendirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab V mengenai
persepsi siswa terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada
materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan
berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik, maka dapat
ditarik kesimpulan:
1. Ada hubungan positif terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan
keterampilan berkomunikasi. Kesimpulan ini didukung oleh hasil uji
statistik yang menunjukkan nilai Kendall’s Tau sebesar (+) 0,358 dan
Sig.(1-tailed) sebesar 0,000 < α=0,01. Nilai koefisien korelasi sebesar (+)
0,358 dapat diintepretasikan mempunyai hubungan yang lemah.
2. Ada hubungan positif terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan
integritas pribadi. Kesimpulan ini didukung oleh hasil uji statistik yang
menunjukkan nilai Kendall’s Tau sebesar (+) 0,129 dan Sig.(1-tailed)
sebesar 0,008 < α=0,01. Nilai koefisien korelasi sebesar (+) 0,129 dapat
diintepretasikan mempunyai hubungan yang sangat lemah.
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
3. Ada hubungan positif terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan
minat belajar peserta didik. Kesimpulan ini didukung oleh hasil uji
statistik yang menunjukkan nilai Kendall’s Tau sebesar (+) 0,363 dan
Sig.(1-tailed) sebesar 0,000 < α=0,01. Nilai koefisien korelasi sebesar (+)
0,363 dapat diintepretasikan mempunyai hubungan yang lemah.
B. Keterbatasan
Dalam pelaksanaan penelitian, penulis menyadari adanya beberapa
keterbatasan, yaitu:
1. Penulis kesulitan dalam mendapat ijin penelitian di beberapa sekolah
swasta hal ini dikarenakan responden pada penelitian ini adalah kelas XII
jurusan IIS yang akan segera menempuh Ujian Nasional dan waktu
penelitian yang dilakukan oleh penulis sudah masuk pada semester genap.
Hal ini menjadikan sampel penelitian dalam penelitian ini tidak sesuai
seperti yang diharapkan oleh peneliti.
2. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis hanya penyebaran
kuesioner. Penulis tidak dapat memastikan jawaban yang diberikan oleh
responden penelitian apakah benar-benar sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya dialami oleh responden atau tidak. Peneliti memberikan
pengarahan kepada responden sebelum melakukan pengisian kuesioner
yaitu petunjuk tata cara pengisian kuesioner. Pengarahan yang diberikan
oleh peniliti menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
kesempatan bertanya kepada responden saat ada hal yang tidak
dimengerti. Penulis juga menekankan untuk mengisi kuesioner sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya yang dialami oleh responden. Selama
pengisian kuesioner, penulis menunggui responden mengisi kuesioner dan
mempersilahkan kepada responden untuk bertanya jika ada butir
pernyataan yang dirasa sulit dimengerti oleh responden.
C. Saran
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif persepsi siswa
terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi
akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan
berkomunikasi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hubungan
antara dua variabel tersebut adalah lemah. Oleh karena itu, penulis
menyarankan agar memaksimalkan proses pembelajaran kontekstual oleh
guru maupun peserta didik sehingga proses-proses yang dialami oleh
peserta didik diharapkan dapat berperan semaksimal mungkin untuk
menumbuhkan atau mengembangkan keterampilan berkomunikasi peserta
didik.
Dalam memaksimalkan proses pembelajaran kontekstual yang ada
di kelas maka sebaiknya guru aktif memberikan umpan kepada peserta
didik yang dirasa belum terampil berkomunikasi. Umpan ini diberikan
agar peserta didik yang belum terampil mendapat panggung untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
berlatih. Guru dapat menggunakan diskusi, menunjuk secara langsung
peserta didik, bermain peran pada materi akuntansi, dan menggunakan
simulasi pada materi akuntansi. Dengan cara-cara tersebut peserta didik
yang semula pasif dalam mengemukakan pendapat/idenya akan dapat
mencoba memberanikan dirinya untuk mengkomunikasikan
pendapat/idenya.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif persepsi siswa
terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi
akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa hubungan antara dua variabel tersebut
adalah sangat lemah. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar
memaksimalkan proses pembelajaran kontekstual oleh guru maupun
peserta didik sehingga proses-proses yang dialami oleh peserta didik
diharapkan dapat berperan cukup banyak untuk menumbuhkan atau
mengembangkan integritas pribadi peserta didik.
Guru sebaiknya dalam melaksanakan pembelajaran kontekstual di
kelas dapat membangkitkan rasa percaya diri peserta didik dengan
memberikan apresiasi terhadap kontribusi peserta didik sehingga peserta
didik selalu berani memberikan kontribusi dalam jalannya pembelajaran di
kelas, berlaku objektif dan terbuka terhadap pemberian nilai, dan
menunjukkan keteladanan dan perilaku moral yang baik saat memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
materi akuntansi. Pemberian keteladan dan perilaku moral yang dimaksud
adalah setiap pengerjaan kasus akuntansi guru selalu menekankan bahwa
kejujuran dalam pembuatan laporan keuangan tanpa adanya rekayasa dan
manipulasi adalah hal dasar yang perlu dilakukan mengingat pentingnya
tujuan laporan keuangan bagi pemegang keputusan. Maka peserta didik
akan membawa sepanjang hayat perilaku jujur yang telah diteladankan
oleh guru mereka disekolah saat membuat laporan keuangan di dunia kerja
nantinya.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif persepsi siswa
terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi
akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar peserta didik.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hubungan antara dua variabel
tersebut adalah lemah. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar
memaksimalkan proses pembelajaran kontekstual oleh guru maupun
peserta didik sehingga proses-proses yang dialami oleh peserta didik
diharapkan dapat berperan semaksimal mungkin untuk menumbuhkan
atau mengembangkan minat belajar peserta didik.
Guru sebaiknya dalam menjalankan pembelajaran kontekstual di
kelas untuk menumbuhkan dan membangkitkan minat belajar peserta
didik kelas dengan langkah konstruktivisme dan pemodelan. Guru
mengembangkan pemikiran dalam diri peserta didik bahwa pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
di kelas akan lebih bermakna jika peserta didik bekerja, menemukan dan
mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. Guru
sesekali perlu memberikan umpan agar peserta didik semakin aktif untuk
terlibat dalam setiap proses pembelajaran yang ada. Hal lain yang perlu
dilakukan adalah memberikan model senyata mungkin bagi peserta didik.
Semakin nyata pemodelan yang diberikan di kelas maka peserta didik
akan terpuaskan rasa ingin tahu mereka akan hal-hal yang belum mereka
mengerti atau hal-hal yang hanya dapat mereka bayangkan.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian ulang dengan
sampel yang lebih representatif dan jumlah sampel yang lebih besar supaya
dapat lebih mengungkapkan keadaan yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Daryanto, Drs. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.Yogyakarta: Gava Media
Dokumen Kurikulum 2013 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Desember 2012
Forum Mangunwijaya VII. 2013. Menyambut Kurikulum 2013. Jakarta: PT KompasMedia Nusantara
Gulo, W. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo
Hamalik, Oemar. 2009. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PTRemaja Rosdakarya
Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:Salemba Humanika
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor: Ghalia Indonesia
Hurlock, B. Eliabeth. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Hurlock, B. Eliabeth. 1989. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Indriantoro, Nur. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi danManajemen. Yogyakarta: BPFE
Johnson, Elaine B. 2007. Contextual Teaching & Learning Menjadikan Belajar-Mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Penerbit MLC
Kerangka Dasar dan Struntur Kurikulum 2013 Kementrian Pendidikan danKebudayaan 2013
Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.Bandung: PT Refika Aditama
Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter Konsepsi & Implementasinyasecara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi &Masyarakat. Yogyakarta: AR-RU MEDIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik SiswaMenjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media
Masidjo. 1995. Penilaian Penapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:Kanisius
Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan KaryaIlmiah. Jakarta: Kencana
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum2013. Jakarta: Bumi Aksara
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Shoimin, Aris.2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.Yogyakarta: AR-RUZ Media
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (MixedMethods). Bandung: Alfabeta
Sujarweni, V. Wiratna. 2012. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu
Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis. Yogyakarta:Kanisius
Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali
Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grafindo Persada
Tolak Bocoran Soal UN, Tiga Siswa SMAN 3 Yogyakarta Diberi Penghargaan olehKPK.Tersedia:http://regional.kompas.com/read/2015/04/22/12555461/Tolak.Bocoran.Soal.UN.Tiga.Siswa.SMAN.3.Yogyakarta.Diberi.Penghargaan.oleh.KPK (25 Oktober 2015)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81ATahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan PendidikanMenengah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional
Widyastono, Herry. 2014. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah DariKurikulum 2004, 2006, ke Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara
Winkel, W.S. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Cempaka Putih
Wiryokusumo, Iskandar. 1988. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta:Bina Aksara
Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, dan Implementasi.Jakarta: Prenadamedia Group
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan PenelitianGabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
LAMPIRAN 1
RANGKUMANDATA SMA
DINASPENDIDIKAN
KOTAYOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
LAMPIRAN 2
KUESIONER
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI
AKUNTANSI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DENGAN
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI, INTEGRITAS PRIBADI,
DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK
Oleh:
HANDYNIETA SOPHIA SWADITRANIM: 121334070
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan AkuntansiFKIP - Universitas Sanata Dharma
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.Siswa SMA Peserta Mata Pelajaran Akuntansidi Kota YogyakartaDi Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang KeahlianKhusus Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas SanataDharma. Saya bermaksud melaksanakan kegiatan penelitian dengan judul “HubunganTingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Pada Materi AkuntansiBerdasarkan Kurikulum 2013 dengan Keterampilan Berkomunikasi, IntegritasPribadi, dan Minat Belajar Peserta Didik”. Penelitian ini dilakukan dalam rangkapenyelesaian tugas akhir saya.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Saudara menjadiresponden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawabkeseluruhan pernyataan secara lengkap sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudaradan memastikan bahwa jawaban tersebut semata-mata hanya digunakan untuk tujuanpenelitian ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini akan mengganggu aktivitasSaudara dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu kami mohon maafsebelumnya atas keadaan tersebut.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, sayamengucapkan banyak terima kasih.
Yogyakarta, Januari 2016
Hormat saya,
Handynieta Sophia Swaditra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN IIDENTITAS RESPONDEN
Nama Siswa : ………………………...............................
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan(Pilih salah satu; tandai dengan tanda silang (X))
Kelas : X XI XII
Jurusan : IPA IPS Bahasa..................................................................
Nilai Rapor Mapel. Akuntansi :
BAGIAN IIPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan cara memilih satudari alternatif berikut ini:Sl = jika isi pernyataan tersebut SELALU dilakukanSr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukanKk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukanJr = jika isi pernyataan tersebut JARANG dilakukanTP = jika isi pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan
NO PERNYATAAN TANGGAPAN
Selama mengikuti pembelajaran akuntansi di kelas, guru membantu saya untukdapat:
1Menghubungkan materi yang dipelajari denganpengetahuan/keterampilan yang telah saya ketahui/kuasaisebelumnya
Sl Sr Kk Jr TP
2Menghubungkan materi yang dipelajari dengan materipelajaran akuntansi lainnya
Sl Sr Kk Jr TP
3Menghubungkan materi yang dipelajari dengan materipelajaran lain yang relevan (misalnya: meteri pelajaranekonomi)
Sl Sr Kk Jr TP
4 Memahami berbagai pemberitaan yang dimuat di media Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
massa, misalnya: koran, majalah, dll (misal: laporan keuangan,korupsi, dll)
5Memahami berbagai macam praktik pencatatanakuntansi/keuangan di lingkungan keluarga, sekolah, danmasyarakat
Sl Sr Kk Jr TP
6Menemukan kemanfaatan materi yang dipelajari dalam praktikakuntansi di dunia kerja
Sl Sr Kk Jr TP
7Mengambil manfaat materi yang dipelajari sesuai kebutuhandalam hidup saya
Sl Sr Kk Jr TP
8Menyelesaikan berbagai persoalan pengelolaan keuangan darihal yang sederhana sampai dengan hal yang sulit/kompleks
Sl Sr Kk Jr TP
Selama mengikuti pembelajaran akuntansi di kelas, guru memberikan kesempatankepada saya untuk dapat:
9
Mencari berbagai informasi sesuai dengan materi pelajaranakuntansi yang dipelajari melalui membaca buku teks danberbagai sumber belajar lain (seperti: internet, majalahakuntansi, dll)
Sl Sr Kk Jr TP
10
Menemukan pengetahuan sendiri dari membaca buku teksakuntansi atau menyimak video tentang gambaran pekerjaanakuntan atau wawancarai orang yang bekerja sebagai stafakuntansi, dan lain-lain
Sl Sr Kk Jr TP
11Mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan denganmateri yang dipelajari dari berbagai sumber belajar (misalnya:buku teks, internet, majalah akuntansi, dll)
Sl Sr Kk Jr TP
12Mengumpulkan informasi untuk mendapatkan keyakinansuatu jawaban adalah benar/salah melalui fakta-fakta,keterangan dari praktisi akuntansi, dll)
Sl Sr Kk Jr TP
13Melakukan penelitian secara sederhana tentang akuntansiberdasarkan permasalahan yang ditemukan dalampembelajaran akuntansi di tempat dimana akuntansi diterapkan
Sl Sr Kk Jr TP
14Memecahkan berbagai macam kasus/persoalan akuntansiberdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan baik dalambuku teks atau berbagai sumber belajar lainnya
Sl Sr Kk Jr TP
Selama mengikuti pembelajaran akuntansi di kelas, guru membantu saya untukdapat:
15Menerapkan akuntansi di lingkungansekolah/keluarga/masyarakat
Sl Sr Kk Jr TP
16Menerapkan materi pelajaran yang dikuasai untukmemecahkan berbagai persoalan/kasus yang ditemukan dalamteks buku ataupun dalam praktik akuntansi
Sl Sr Kk Jr TP
17Memiliki wawasan akuntansi secara lebih riil di lingkunganpekerjaan melalui kegiatan studi lapangan, simulasi, magang,
Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan lain-lainSelama kegiatan pembelajaran akuntansi di kelas, guru memberikan kesempatankepada saya untuk:
18Bekerja sama dengan teman lain (kelompok) untukmemecahkan suatu persoalan atau menyelesaikan tugas yangdiberikan guru
Sl Sr Kk Jr TP
19Bertukar pikiran (diskusi) atau bertanya jawab dengan temansatu kelompok atau kelompok lainnya
Sl Sr Kk Jr TP
20Berkomunikasi secara aktif (bertanya jawab atau diskusi)dengan guru atau narasumber yang dihadirkan di kelas
Sl Sr Kk Jr TP
21Saling menghargai pandangan teman apapun latarbelakangnya sekalipun itu benar ataupun salah
Sl Sr Kk Jr TP
Pembelajaran akuntansi di kelas, membuat saya:
22Memiliki keinginan kuat untuk terus belajar akuntansi tanpaadanya paksaan dari pihak lain (misalnya: guru atau orang tua)
Sl Sr Kk Jr TP
23Memiliki keinginan kuat dan kesadaran sendiri untuk belajarhal-hal baru tentang akuntansi
Sl Sr Kk Jr TP
24Tidak merasa takut untuk mencoba dan terus mencobamengerjakan soal meskipun kadang hasil pekerjaan salah
Sl Sr Kk Jr TP
25Memiliki ruang untuk melakukan permenungan danmengambil makna/manfaat belajar akuntasi untuk kehidupansaya
Sl Sr Kk Jr TP
26Termotivasi belajar secara mandiri tanpa tergantung pihak lain(misalnya: teman, guru, atau orang tua)
Sl Sr Kk Jr TP
Selama kegiatan pembelajaran akuntansi di kelas, penilaian dilakukan oleh:
27
Guru pada keseluruhan lingkup penilaian: pengetahuan yangsaya kuasai (misalnya: ulangan, tes); sikap yang sayatunjukkan (misalnya: kejujuran, kedisiplinan, dll);keterampilan (misalnya: praktik, kumpulan hasil karya selamapembelajaran)
Sl Sr Kk Jr TP
28Guru selama proses pembelajaran (awal, tengah, dan akhirpembelajaran) yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, danketerampilan
Sl Sr Kk Jr TP
29Setiap siswa untuk menilai dirinya sendiri (misal: tentangkejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, dll) dengan caramengisi form yang telah disediakan guru
Sl Sr Kk Jr TP
30Setiap siswa untuk menilai siswa lainnya dalam satu di kelas(misal: tentang kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, dll)dengan cara mengisi form yang disediakan guru
Sl Sr Kk Jr TP
31 Guru secara tertulis/lisan (misalnya: ulangan harian, Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN IIIKETERAMPILAN KOMUNIKASI
Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan cara memilih satudari alternatif berikut ini:Sl = jika isi pernyataan tersebut SELALU dilakukanSr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukanKk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukanJr = jika isi pernyataan tersebut JARANG dilakukanTP = jika isi pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan
semesteran, dll)
32Guru berdasarkan hasil pekerjaan/keterampilan siswa(misalnya: praktik akuntansi, proyek, atau kumpulan hasilkarya selama pembelajaran akuntansi)
Sl Sr Kk Jr TP
Dalam pembelajaran akuntansi, guru menuntut siswa mampu:
33
melakukan analisis terhadap suatu persoalan akuntansi,menunjukkan letak benar atau salahnya suatu pekerjaanakuntansi, dan membuat rancangan karya berdasarkanpengetahuan akuntansi yang dipelajari
Sl Sr Kk Jr TP
NO PERNYATAAN TANGGAPAN
Selama pembelajaran akuntansi di kelas, saya:
1 Memperhatikan tanda non verbal dari orang lain (misal:anggukan, geleng kepala, dll)
Sl Sr Kk Jr TP
2 Mencoba memahami ide dari orang lain yang berbeda denganide saya
Sl Sr Kk Jr TP
3 Mencoba memahami kerangka berpikir orang lain Sl Sr Kk Jr TP4 dapat memaknai kata-kata orang lain (guru atau teman)
dengan sangat akuratSl Sr Kk Jr TP
5 Mampu mengendalikan emosi (bersikap tenang) Sl Sr Kk Jr TP6 Menerima usulan dari orang lain (teman) Sl Sr Kk Jr TP7 Akan mengklarifikasi jawaban/pertanyaan orang lain secara
detail tentang apa yang dimaksudkannyaSl Sr Kk Jr TP
8 Dapat membedakan mana yang merupakan fakta dan manayang merupakan opini/pendapat
Sl Sr Kk Jr TP
9 Akan meminta orang lain untuk memperjelas opini/pendapatmereka jika hal tersebut belum saya pahami
Sl Sr Kk Jr TP
10 Mampu memberikan umpan balik/tanggapan secara Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kritis/mendalam jika hal itu memang diperlukan11 Menghargai sikap orang lain saat berdiskusi Sl Sr Kk Jr TP12 Menyadari akibat dari sikap saya terhadap orang lain Sl Sr Kk Jr TP13 Menerima umpan balik yang kritis dari orang lain Sl Sr Kk Jr TP14 Mengakui kesalahan saya secara terbuka jika yang saya
lakukan memang salahSl Sr Kk Jr TP
15 Meminta umpan baik/tanggapan yang kritis dari orang lain Sl Sr Kk Jr TP16 Mampu menyesuaikan diri dengan orang lain yang
berinteraksi dengan sayaSl Sr Kk Jr TP
17 Mengambil inisiatif dalam menyelesaikan kesalahpahaman . Sl Sr Kk Jr TP18 Bisa berdiskusi dengan tenang, meskipun dalam kondisi
tidak nyamanSl Sr Kk Jr TP
19 Mampu mengungkapkan ketidaksetujuan saya dengan jelas Sl Sr Kk Jr TP20 Meminta maaf tanpa pembelaan/alasan yang berlebihan, jika
memang saya bersalahSl Sr Kk Jr TP
21 Tetap berkomunikasi dengan teman/guru, sekalipun masihdalam keadaan marah dengan mereka
Sl Sr Kk Jr TP
22 Menjadi orang yang tidak sabar dengan orang yang tidakdapat mengekpresikan pikiran/pendapat dengan jelas
Sl Sr Kk Jr TP
23 Melihat orang lain sebagai lawan saat saya mencarikesepahaman dengan mereka
Sl Sr Kk Jr TP
24 Percaya bahwa pilihan kata saya tepat saat berkomunikasidengan orang lain
Sl Sr Kk Jr TP
25 Dapat memprediksi kesimpulannya saat saya mendengarkanapa yang dikatakan orang lain
Sl Sr Kk Jr TP
26 Memerlukan waktu untuk mempelajari jika saya tidak yakinatas apa yang dikatakan orang lain daripada bertanya kepadamereka
Sl Sr Kk Jr TP
27 Akan berkata ”ya” saat seseorang bertanya ”apakah Andamengerti/tahu?”, meskipun saya sebenarnya tidak yakinsepenuhnya
Sl Sr Kk Jr TP
28 Meyakini bahwa komunikasi yang efektif bisa dicapai saatmasing-masing orang berbicara secara bergantian
Sl Sr Kk Jr TP
29 Berpikir menang/kalah saat saya terjebak dalam pendapatseseorang
Sl Sr Kk Jr TP
30 Meminta orang lain menjelaskan pandangannya sebelumsaya mengutarakan pendapat saya, khususnya untuk hal-halpenting
Sl Sr Kk Jr TP
31 Bertanya dan mencari informasi lebih banyak, jika adainformasi yang belum saya ketahui
Sl Sr Kk Jr TP
32 Mendengarkan dengan baik agar saya mengerti betul apayang orang katakan kepada saya
Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN IVINTEGRITAS PRIBADI
Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan cara memilih satudari alternatif berikut ini:Sl = jika isi pernyataan tersebut SELALU dilakukanSr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukanKk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukanJr = jika isi pernyataan tersebut JARANG dilakukanTP = jika isi pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan
33 Meyakini bahwa cara yang terbaik adalah membuat oranglain merasa didengarkan agar apa yang saya katakan jugadidengar oleh mereka
Sl Sr Kk Jr TP
34 Tidak yakin dengan yang saya tanyakan, saat berusahamengklarifikasi apa yang dikatakan orang lain
Sl Sr Kk Jr TP
35 Meyakini bahwa dengan mengutarakan kembali apa yangdisampaikan orang lain dengan kata-kata sendiri adalah carauntuk memeriksa kebenaran dari apa yang didengar darimereka
Sl Sr Kk Jr TP
NO PERNYATAAN TANGGAPAN
Selama mengikuti pembelajaran akuntansi di kelas, saya:
1 Menyalin pekerjaan teman, apabila ada tugas/PR dari guru Sl Sr Kk Jr TP2 Membuka web site/internet untuk mencari inspirasi dari
jawaban untuk tugas dari guruSl Sr Kk
JrTP
3 Membiarkan orang lain menyalin pekerjaan rumah yang telahsaya kerjakan
Sl Sr KkJr
TP
4 Tidak membiarkan orang lain mencontek hasil pekerjaansaya pada saat ujian sedang berlangsung
Sl Sr KkJr
TP
5 Menyelesaikan soal ujian dengan kemampuan sendiri,meskipun sebenarnya saya tidak bisa mengerjakannya
Sl Sr KkJr
TP
6 Meminta tolong orang lain (orang tua, kerabat, dll) untukmembantu mengerjakan tugas yang seharusnya sayaselesaikan sendiri
Sl Sr KkJr
TP
7 Tidak bertanya kepada teman-teman di kelas lain tentang soalujian/ulangan harian yang diujikan oleh guru
Sl Sr Kk Jr TP
8 Menyiapkan contekan sebelum ujian Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 Memberikan jawaban kepada teman yang menanyakannyapada saat ujian sedang berlangsung
Sl Sr Kk Jr TP
10 Tidak mengumpulkan pekerjaan rumah Sl Sr Kk Jr TP11 Menyadari bahwa ada beberapa teman yang saling
mencontek pekerjaan rumah dan saya berani melaporkannyakepada guru
Sl Sr Kk Jr TP
12 Akan mengejek teman-teman yang pengerjaan tugas /PR-nyadibantu oleh orang lain
Sl Sr Kk Jr TP
13 Menyadari bahwa beberapa teman berusaha mencari jawabanselama ujian berlangsung
Sl Sr Kk Jr TP
14 Menyadari bahwa beberapa teman berbuat curang pada saatujian berlangsung, dan saya membenci tindakan yang merekalakukan
Sl Sr Kk Jr TP
15 Menyadari bahwa beberapa teman menyalin pekerjaan temanlain pada saat ujian
Sl Sr Kk Jr TP
16 Menyadari bahwa ada teman yang mengutip jawaban dariinternet/sumber belajar lainnya dan mengakunya sebagaihasil pekerjaan mereka sendiri
Sl Sr Kk Jr TP
17 Menyadari bahwa ada teman yang tidak dapat mengikutiujian karena berbagai alasan
Sl Sr Kk Jr TP
18 Berpandangan bahwa memberitahu kepada pihak lain (guru,teman, orang tua) pada saat saya mengetahui bahwa adateman yang berbuat curang adalah sikap yang lebih baikdibandingkan dengan membiarkan tindakan tersebut
Sl Sr Kk Jr TP
19 Berpandangan bahwa tidak melakukan tindakan apa-apa saatmengetahui ada teman yang berbuat curang adalah sikapyang lebih baik dibandingkan melaporkannya kepada pihakyang terkait
Sl Sr Kk Jr TP
20 Berpandangan bahwa mengungkapkan perasaan secaralangsung kepada teman yang mengatakan hal yang tidakjujur tentang diri saya adalah sikap yang lebih baikdibandingkan memendam perasaan itu
Sl Sr Kk Jr TP
21 Berpandangan bahwa tidaklah masalah berperilaku jujur padasituasi-situasi tertentu saja
Sl Sr Kk Jr TP
22 Harus melakukan usaha secara benar untuk mendapatkannilai bagus
Sl Sr Kk Jr TP
23 Boleh berbuat tidak jujur agar nilai saya bagus dan orang tuamenjadi senang
Sl Sr Kk Jr TP
24 Akan berbuat curang pada saat ujian, jika memang dipastikanguru tidak mengetahui perbuatan yang saya lakukan
Sl Sr Kk Jr TP
25 Tidak mencontek pekerjaan teman, sekalipun ada kesempatan Sl Sr Kk Jr TP26 Mengerjakan tugas/PR/ujian berdasarkan kemampuan Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN VMINAT BELAJAR
Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan cara memilih satudari alternatif berikut ini:Sl = jika isi pernyataan tersebut SELALU dilakukanSr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukanKk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukanJr = jika isi pernyataan tersebut JARANG dilakukanTP = jika isi pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan
sendiri, meskipun ada kemungkinan hasilnya jelek, karenasaya meyakini bahwa proses lebih penting daripada hasil
NO PERNYATAAN TANGGAPAN
Selama mengikuti pembelajaran akuntansi, saya:
1 Merasa senang untuk mempelajari materi akuntansi Sl Sr Kk Jr TP2 Tidak suka ketika guru memberikan tugas/PR Sl Sr Kk Jr TP3 Merasa puas jika mampu menjawab soal/PR dengan
benarSl Sr Kk Jr TP
4 Merasa kecewa manakala guru berhalangan mengajarsehingga tidak ada pelajaran di kelas (kosong)
Sl Sr Kk Jr TP
5 Lebih suka memperhatikan kegiatan di luar kelasdaripada pembelajaran yang saya ikuti di kelas
Sl Sr Kk Jr TP
6 Merasa mengantuk saat pelajaran akuntansi sedangberlangsung di kelas
Sl Sr Kk Jr TP
7 Lebih senang bermain handphone (hp)/sejenisnyaatau mengerjakan tugas lainnya daripadapembelajaran yang saya ikuti di kelas
Sl Sr Kk Jr TP
8 Mengabaikan teman yang mengajak berbicara saatguru/teman yang sedang mempresentasikan materipelajaran
Sl Sr Kk Jr TP
9 Berusaha konsentrasi penuh saat pembelajaransedang berlangsung
Sl Sr Kk Jr TP
10 Kurang tertarik dengan materi pembelajaranakuntansi yang sulit
Sl Sr Kk Jr TP
11 Tertarik mendiskusikan materi-materi pembelajaranakuntansi dengan teman
Sl Sr Kk Jr TP
12 Lebih tertarik menonton televisi daripadamengerjakan tugas/PR akuntansi
Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 Berusaha mendalami materi akuntansi secara mandiri Sl Sr Kk Jr TP14 Bertanya kepada kepada guru/teman untuk materi
yang belum saya kuasaiSl Sr Kk Jr TP
15 Terlibat secara aktif saat guru menyelenggarakandiskusi di kelas
Sl Sr Kk Jr TP
16 Bersemangat untuk mengerjakan soal/tugas di depankelas
Sl Sr Kk Jr TP
17 Merasa senang untuk mendalami materi akuntansikarena bermanfaat bagi kehidupan saya
Sl Sr Kk Jr TP
18 Menyadari bahwa yang saya pelajari akan membantusaya dalam meraih cita-cita di masa depan
Sl Sr Kk Jr TP
19 Merasa senang karena pembelajaran disajikan denganmetode yang tepat dan berhubungan erat denganpraktik kehidupan sehari-hari.
Sl Sr Kk Jr TP
20 Tertarik untuk terus menguasainya karena materiakuntansi saya pandang menantang untuk dipelajari
Sl Sr Kk Jr TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
LAMPIRAN 3
DATA
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 4 3 2 2 5 4 4 4 4 1 2 3 1 1 3 3 2 3 1 4 5 3 2 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 110
2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 1 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 2 3 4 3 4 114
3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 122
4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 4 4 2 108
5 4 2 3 1 1 4 5 1 3 1 2 2 1 4 4 5 1 4 5 4 4 2 1 4 1 3 5 5 1 1 4 4 4 96
6 3 3 2 2 3 5 4 3 2 2 2 2 2 4 3 4 2 2 2 2 5 4 4 4 2 3 4 4 4 1 3 5 5 102
7 4 4 4 5 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 5 3 5 4 4 4 5 5 5 4 134
8 3 2 2 3 3 1 5 3 5 1 5 5 4 4 3 2 3 5 5 5 5 2 2 3 1 3 5 2 1 1 4 3 4 105
9 3 4 4 2 5 5 5 5 2 1 4 4 5 5 4 3 5 5 1 4 3 5 5 3 4 4 2 4 1 1 5 4 5 122
10 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 114
11 3 3 2 4 4 5 5 5 4 1 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 1 5 5 5 134
12 5 3 4 3 4 3 4 5 4 4 3 4 2 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 4 1 3 3 2 1 1 4 3 4 105
13 4 3 4 5 4 5 5 4 4 4 3 2 2 4 2 3 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 5 5 1 1 5 5 4 128
14 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 109
15 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 2 1 5 5 3 4 2 2 3 3 2 5 3 1 1 3 4 4 96
16 4 4 3 5 5 4 5 5 5 2 4 4 1 2 1 5 2 5 5 3 4 3 2 4 1 4 5 4 2 1 5 4 5 118
17 3 4 4 3 4 4 3 4 5 2 4 2 2 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 5 4 124
18 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 1 1 5 5 5 121
19 5 3 3 4 2 3 5 3 5 4 5 4 2 4 3 4 1 5 5 5 5 3 3 3 3 4 5 5 1 1 4 4 5 121
20 3 4 3 2 5 4 3 4 3 1 2 3 5 4 1 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 3 1 1 4 4 1 110
21 3 4 2 4 4 3 4 4 3 2 2 3 4 4 4 1 4 4 3 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 121
22 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 127
23 1 2 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 5 3 3 4 3 5 4 3 1 1 5 3 5 98
24 5 4 5 4 3 3 5 2 5 4 5 5 4 5 3 3 2 5 5 3 4 3 3 3 3 4 5 4 1 1 4 4 4 123
25 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 1 1 5 4 2 114
26 3 4 4 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 4 1 5 5 5 4 1 1 3 2 1 4 4 1 1 5 4 5 99
27 3 3 2 1 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 4 4 4 1 1 1 1 2 3 3 2 2 4 2 2 81
28 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 109
29 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4 4 4 107
30 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 2 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 5 4 4 122
31 3 3 3 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 106
32 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 2 1 4 4 4 110
33 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4 1 2 2 3 2 4 3 2 2 4 4 4 92
34 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 1 1 4 5 4 121
35 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 3 4 3 1 1 3 4 4 103
36 4 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 5 3 1 1 5 4 5 106
37 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 1 1 4 3 3 106
38 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 1 1 4 4 4 112
39 2 1 4 3 2 4 4 2 2 1 2 4 1 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 2 2 4 4 4 1 1 5 4 3 99
40 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 1 3 4 3 3 4 4 3 5 4 3 4 2 3 4 5 1 1 5 5 5 111
41 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 121
42 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3 3 2 2 5 4 2 92
43 3 2 3 4 2 4 3 3 4 2 2 4 2 2 2 2 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 1 5 5 4 102
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 1 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 4 1 1 5 4 5 111
45 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 4 3 5 5 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 5 121
46 2 4 3 2 4 3 3 4 5 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 2 4 5 4 3 3 3 0 4 114
47 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 5 0 99
48 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 5 3 4 4 4 2 2 5 4 3 109
49 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 2 4 2 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 1 2 5 4 4 104
50 3 2 0 2 3 5 0 3 2 3 2 2 1 0 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 2 4 4 4 92
No Item Butir Pernyataan Variabel KontekstualResponden JUMLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
51 3 2 2 1 4 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 4 3 3 4 5 4 96
52 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 115
53 3 3 3 2 2 2 5 2 2 1 4 4 1 1 2 2 3 5 5 5 5 1 1 3 1 3 4 4 1 1 5 5 4 95
54 4 3 4 4 4 5 5 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 2 2 5 5 5 129
55 4 4 5 3 3 4 4 5 5 3 5 3 3 5 4 5 5 4 5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 2 1 5 4 4 136
56 3 3 4 3 3 4 4 4 5 3 5 4 2 3 3 3 2 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 131
57 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 3 2 4 4 5 121
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 1 1 2 1 1 5 5 2 2 5 5 5 104
59 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 3 4 4 5 126
60 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 1 1 0 5 4 104
61 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 121
62 5 4 5 5 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 145
63 5 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 2 4 4 3 4 2 2 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 104
64 5 0 5 2 3 1 3 4 3 1 2 3 3 4 2 2 2 5 5 3 5 3 2 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 99
65 5 3 5 4 5 5 5 5 1 1 1 1 5 1 5 1 1 1 1 5 1 1 5 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 94
66 4 5 3 4 5 4 2 4 5 4 3 4 3 2 4 3 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 5 3 4 5 4 3 129
67 4 4 2 2 4 4 3 3 4 2 2 3 2 4 5 4 2 5 5 2 5 3 3 3 3 3 5 4 1 1 4 2 4 107
68 3 3 1 1 3 1 1 3 4 3 4 2 1 3 3 2 1 5 5 5 4 1 1 2 1 1 4 3 1 1 5 5 5 88
69 4 4 3 2 2 4 5 3 5 1 5 2 1 2 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 1 1 5 3 4 119
70 4 5 5 3 2 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 1 5 2 4 126
71 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 134
72 5 3 2 3 4 4 5 3 4 3 4 3 2 3 1 1 2 3 4 2 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 120
73 5 3 4 3 2 2 3 2 4 5 4 2 3 2 5 4 2 3 3 2 4 4 3 5 2 3 5 3 4 2 3 4 3 108
74 3 3 3 3 2 4 5 4 3 1 3 2 1 2 3 2 3 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 1 1 4 3 3 106
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132
76 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 144
77 5 4 5 5 2 2 3 3 4 5 5 0 2 4 3 4 3 5 5 5 5 2 2 2 4 3 4 4 2 2 4 4 5 117
78 4 3 3 5 3 4 3 5 4 3 3 3 4 3 4 3 3 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 3 123
79 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 141
80 4 4 4 3 2 4 4 3 3 2 4 4 2 2 3 2 2 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 5 1 1 4 4 4 113
81 4 2 3 4 5 5 5 3 1 1 1 2 3 4 3 5 4 1 1 1 4 5 3 4 2 2 5 3 1 1 5 5 5 103
82 3 2 2 1 2 3 4 3 2 2 3 3 2 4 2 3 1 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 1 1 5 2 2 103
83 3 2 2 2 2 0 4 2 2 2 3 2 3 3 5 5 5 3 3 5 5 3 2 3 3 2 5 5 5 5 5 5 5 111
84 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 1 1 1 4 3 4 1 1 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 1 1 4 5 4 95
85 3 3 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 2 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 4 2 4 5 3 5 122
86 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 5 5 4 5 4 4 3 3 2 4 4 2 2 4 3 3 107
87 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 3 2 4 4 5 120
88 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 133
89 5 5 5 3 3 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 4 5 2 3 5 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 144
90 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 1 2 3 3 3 4 3 5 5 4 5 4 2 4 2 4 5 5 3 3 5 4 4 115
91 2 3 2 3 3 4 4 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 4 4 3 5 3 3 4 3 3 3 3 1 1 4 2 2 94
92 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 125
93 4 4 5 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 3 4 3 2 4 5 2 2 4 4 5 121
94 4 3 4 3 4 5 4 3 3 3 3 5 3 5 5 4 5 3 4 2 2 3 3 4 4 2 4 3 2 2 3 3 5 115
95 5 3 3 3 5 4 4 4 5 3 2 2 2 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 2 5 5 1 1 5 5 5 128
96 3 3 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 3 5 5 5 121
97 3 1 4 3 2 2 5 2 1 1 3 2 2 2 4 1 1 4 4 3 4 2 2 5 4 4 5 5 3 3 5 4 5 101
98 4 3 1 3 4 5 3 4 1 3 3 1 3 4 1 5 5 5 4 3 4 5 5 5 3 5 5 5 1 1 4 5 5 118
99 3 3 4 1 3 3 4 3 3 1 1 4 4 4 3 4 1 4 3 4 4 1 1 5 3 1 4 4 1 1 3 5 4 97
100 3 3 4 3 1 3 3 3 3 1 4 1 3 4 4 3 1 4 4 3 5 3 3 3 4 3 5 4 1 1 4 3 3 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
101 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 5 3 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 1 4 4 4 125
102 5 4 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 1 4 4 5 5 5 4 5 4 3 3 4 3 4 5 5 2 3 4 5 4 134
103 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 5 4 3 4 3 2 3 5 2 2 3 5 3 108
104 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 5 4 4 123
105 4 5 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 117
106 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 5 5 4 116
107 4 3 3 4 2 4 4 2 4 3 3 2 1 2 3 2 1 4 4 4 4 1 2 4 3 4 2 2 1 1 3 3 4 93
108 3 3 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 1 4 1 4 4 3 4 5 5 5 5 3 4 3 3 4 1 4 2 127
109 5 3 5 3 5 5 5 5 5 2 4 2 1 4 4 4 1 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 2 2 4 5 5 130
110 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 5 4 3 2 4 3 4 124
111 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 123
112 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 125
113 5 4 3 5 1 3 5 2 1 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 2 5 4 3 5 133
114 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 2 3 4 4 115
115 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 4 118
116 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 1 2 3 4 5 5 5 2 2 5 5 5 143
117 4 4 3 3 4 4 5 3 4 3 3 4 3 5 4 4 2 3 3 4 5 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 125
118 4 5 5 3 4 3 4 5 4 4 5 5 2 4 4 4 2 5 3 4 5 3 3 4 2 3 5 5 2 2 5 5 5 128
119 5 3 5 4 2 3 5 2 3 1 1 1 1 4 3 3 3 4 5 5 5 4 1 3 3 4 5 5 3 3 3 3 2 107
120 4 4 3 3 3 3 3 2 5 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 107
121 3 3 3 2 2 4 4 2 4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 4 1 1 2 2 2 4 4 3 2 4 4 2 91
122 4 4 4 4 2 0 2 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 5 3 4 110
123 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 1 1 4 4 3 96
124 5 5 5 5 4 5 5 4 5 2 4 3 2 4 4 4 5 4 3 3 5 2 3 3 5 4 5 4 1 1 5 5 5 129
125 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 4 3 1 4 2 3 1 4 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 1 1 4 2 4 94
126 3 4 2 1 2 3 2 3 5 2 5 1 1 5 2 5 1 5 5 5 5 2 2 5 1 2 5 3 1 1 5 5 3 102
127 2 3 2 1 2 3 2 3 1 3 4 2 1 2 2 3 1 4 2 2 4 1 1 1 1 2 4 4 2 1 4 3 2 75
128 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 1 4 3 3 2 3 2 4 3 1 4 4 2 1 4 4 3 95
129 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 2 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 5 3 2 2 3 4 4 106
130 1 3 3 1 3 2 2 2 3 2 3 1 1 2 1 2 1 3 3 1 4 1 3 2 1 2 5 3 1 1 3 3 2 71
131 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4 4 2 2 4 2 4 2 5 5 4 4 5 5 5 2 5 5 4 2 1 5 4 4 113
132 3 4 3 3 3 2 3 3 5 3 3 3 2 3 3 3 4 5 5 4 5 4 3 3 3 3 5 5 1 1 5 5 1 111
133 3 4 5 4 5 4 4 5 5 1 4 4 4 4 5 5 2 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 3 3 5 5 5 141
134 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 1 1 5 4 4 100
135 5 5 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 2 5 5 3 3 5 5 4 119
136 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 1 5 3 5 1 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 1 1 5 5 5 141
137 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 5 5 4 3 3 5 4 3 5 5 1 1 4 4 5 125
138 4 4 3 3 5 5 3 4 1 1 1 4 1 4 4 4 2 3 3 2 2 1 2 3 2 4 5 5 1 1 0 0 4 91
139 5 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 4 2 5 5 5 5 2 2 2 2 3 5 5 1 1 5 5 5 103
140 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 144
141 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 121
142 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 157
143 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 120
144 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 5 0 5 115
145 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 125
146 5 5 5 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 132
147 5 5 5 4 5 5 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 3 2 5 5 5 142
148 4 4 4 2 3 4 4 5 2 2 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 2 5 5 5 119
149 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 133
150 3 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Keterangan Kode Sekolah (KS):
1. SMA Negeri 2 Yogyakarta
2. SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
3. SMA Negeri 8 Yogyakarta
4. SMA Negeri 3 Yogyakarta
5. SMA Negeri 1 Yogyakarta
151 5 4 4 2 3 4 5 5 4 2 2 3 2 5 3 4 1 3 3 3 4 5 5 4 3 5 4 4 1 1 5 4 3 115
152 3 3 2 3 5 4 3 5 3 3 4 4 2 4 5 4 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 5 4 1 1 5 3 5 123
153 2 2 2 2 3 4 3 3 4 4 5 3 3 4 3 4 4 5 5 4 5 3 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 122
154 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 154
155 5 5 4 2 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 3 3 3 4 3 5 4 2 2 5 5 5 132
156 4 4 5 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 3 4 124
157 4 5 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 5 5 5 3 5 4 4 3 2 4 4 5 133
158 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 149
159 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 3 5 3 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 150
160 4 3 4 3 4 5 2 4 2 2 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 5 5 2 1 5 5 5 114
161 5 4 3 3 5 4 3 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 3 5 5 5 133
162 5 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 2 2 3 4 5 129
163 0 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 5 4 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 24 25 28 31 32 33 35
1 1 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 128
2 1 4 4 4 3 3 4 2 3 1 1 4 5 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 4 3 86
3 1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 101
4 1 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 5 4 4 4 4 100
5 1 1 5 1 3 5 5 2 5 4 3 5 5 4 5 3 3 2 4 4 4 5 2 4 4 5 5 5 1 104
6 1 5 4 2 2 4 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 5 3 94
7 1 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 127
8 1 3 3 3 4 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 1 3 3 1 3 3 5 5 111
9 1 5 4 5 5 3 4 4 5 4 4 5 4 4 2 3 5 3 2 4 2 3 3 4 5 3 4 5 5 109
10 1 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 4 4 4 107
11 1 4 5 4 3 3 5 4 4 5 4 5 3 3 4 4 5 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 110
12 1 4 3 3 4 4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5 4 3 111
13 1 3 5 5 5 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 2 5 3 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 125
14 1 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 104
15 1 4 4 4 3 3 4 3 4 5 3 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 5 5 3 102
16 1 5 4 4 5 3 3 5 5 5 4 3 4 3 2 3 4 4 1 5 4 1 3 5 5 5 5 5 4 109
17 1 4 3 4 5 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5 111
18 1 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 3 3 2 2 1 3 3 4 4 4 4 4 101
19 1 4 4 3 2 3 4 3 4 5 3 5 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 102
20 1 3 4 4 3 2 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 2 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 5 4 105
21 1 4 5 5 3 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 109
22 1 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 107
23 1 4 3 3 4 3 3 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 2 3 5 3 4 3 4 96
24 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 5 2 3 3 3 4 3 3 3 5 4 5 5 4 5 5 4 109
25 1 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 5 3 3 3 5 4 3 5 4 4 4 4 3 99
26 1 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 5 5 5 5 119
27 1 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 102
28 1 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 5 5 4 110
29 1 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 99
30 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 5 4 4 5 3 109
31 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 113
32 1 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 99
33 1 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 104
34 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 5 5 5 3 4 3 3 4 4 5 5 5 3 111
35 1 4 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 96
36 1 4 4 3 3 2 4 3 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 5 4 5 5 4 96
37 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 111
38 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 101
39 1 4 5 5 3 4 3 3 2 5 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 4 2 4 3 5 3 2 3 4 95
40 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 5 3 4 4 3 5 5 4 103
41 1 5 4 3 4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 5 3 110
42 1 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 3 99
43 1 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 95
44 1 1 4 3 3 3 4 3 5 5 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 5 4 3 4 3 96
Res.Item Butir Pernyataan Variabel Keterampilan Berkomunikasi
JumlahKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
45 1 3 3 3 3 4 4 4 3 5 3 5 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 5 4 4 5 5 105
46 1 3 4 3 4 5 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 98
47 1 5 5 5 5 4 5 4 4 3 3 5 5 4 5 5 3 5 2 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 119
48 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 4 2 3 4 3 3 90
49 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 5 4 4 3 99
50 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 90
51 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 4 2 4 4 4 91
52 2 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 111
53 2 2 5 4 2 1 5 3 4 5 2 5 5 5 5 4 5 4 1 3 5 5 2 4 5 5 5 5 3 109
54 2 4 5 4 3 4 5 3 4 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 5 5 4 120
55 2 3 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 117
56 2 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 3 4 3 5 5 3 4 3 5 5 4 5 115
57 2 3 4 2 4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 4 3 5 5 3 4 4 3 5 5 5 3 106
58 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 5 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 5 5 5 5 5 102
59 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 5 5 5 4 106
60 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 110
61 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 102
62 2 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 129
63 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 108
64 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 91
65 2 4 4 4 5 3 4 2 5 3 3 5 4 5 4 4 4 2 4 3 5 3 3 3 2 3 5 3 3 102
66 2 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 3 5 4 5 5 2 3 1 2 113
67 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 104
68 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 84
69 2 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 5 96
70 2 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 3 2 114
71 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 133
72 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 1 5 5 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 102
73 2 5 4 3 2 4 4 4 3 2 4 2 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 4 2 3 103
74 2 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 3 2 2 4 4 5 4 4 118
75 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
76 2 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 132
77 2 5 4 4 5 3 3 5 5 5 5 4 2 2 4 3 5 5 2 4 4 1 5 5 4 5 5 3 5 112
78 2 5 5 5 4 3 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 128
79 2 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 113
80 2 4 4 4 3 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 116
81 2 3 5 2 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 3 3 5 4 5 2 3 2 3 4 4 5 5 5 3 111
82 2 1 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 4 3 5 3 5 5 5 5 4 4 5 3 4 5 5 5 5 122
83 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 5 4 3 2 3 3 5 2 3 3 3 2 3 4 3 86
84 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 84
85 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 2 4 4 4 4 3 4 4 107
86 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 5 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 94
87 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 91
88 2 3 4 3 4 5 5 3 4 3 2 4 4 3 4 3 5 3 2 2 4 2 3 2 3 5 5 3 4 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
89 2 3 4 4 3 5 5 3 4 4 4 5 2 3 3 4 5 4 4 5 5 4 3 4 3 1 2 3 4 103
90 2 4 4 4 3 5 4 3 5 3 2 5 2 3 4 2 2 3 5 4 5 5 3 3 4 5 3 5 4 104
91 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 2 91
92 2 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 106
93 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 103
94 2 3 3 2 3 4 4 4 5 2 3 5 5 4 5 3 4 4 3 2 4 5 3 3 4 5 5 5 3 105
95 2 5 5 5 5 3 5 3 5 5 2 5 5 5 3 3 5 5 3 5 3 1 3 3 5 5 5 5 5 117
96 2 3 5 5 5 2 3 4 4 5 3 5 5 5 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 4 5 5 4 118
97 2 3 2 4 2 4 5 3 3 2 2 5 1 5 3 4 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 2 2 86
98 2 4 4 3 3 3 3 1 3 1 3 4 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 1 5 3 3 4 3 78
99 2 4 3 3 3 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5 2 3 4 1 1 3 3 4 4 4 5 5 5 4 103
100 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 1 5 3 3 4 4 3 4 4 3 5 4 3 3 3 4 4 3 4 97
101 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 98
102 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 5 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 101
103 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 110
104 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 115
105 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 105
106 3 2 4 4 3 4 4 3 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 105
107 3 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 116
108 3 1 1 4 2 2 3 3 3 4 3 5 5 5 5 5 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2 2 3 4 91
109 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 3 113
110 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 5 5 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 121
111 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 98
112 3 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 116
113 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 136
114 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 94
115 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 125
116 3 5 4 4 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 127
117 3 3 4 5 3 5 4 4 5 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 5 4 4 5 4 4 5 115
118 3 2 4 3 3 4 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 111
119 3 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 119
120 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 86
121 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 5 4 2 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 95
122 4 4 3 5 3 2 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 3 5 4 3 5 112
123 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88
124 4 2 3 3 3 5 5 3 4 4 2 5 4 3 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 4 4 4 5 4 107
125 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 96
126 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 3 3 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 5 3 114
127 4 2 2 2 4 3 4 2 4 2 3 5 3 3 4 2 4 2 3 2 4 3 2 3 3 4 2 4 3 84
128 4 3 4 2 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 2 3 5 5 3 3 91
129 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 106
130 4 1 4 2 2 4 4 3 3 4 5 3 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 106
131 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 95
132 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 3 5 4 3 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 5 4 5 5 4 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Keterangan Kode Sekolah (KS):
1. SMA Negeri 2 Yogyakarta
2. SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
3. SMA Negeri 8 Yogyakarta
4. SMA Negeri 3 Yogyakarta
5. SMA Negeri 1 Yogyakarta
133 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 3 4 5 5 5 4 120
134 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 95
135 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 117
136 4 3 5 5 3 4 4 3 3 3 3 5 5 3 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 110
137 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 128
138 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 110
139 5 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 5 3 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 5 3 5 5 4 104
140 5 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 106
141 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 105
142 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 5 5 5 5 4 127
143 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
144 5 2 4 3 3 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 3 102
145 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 5 3 104
146 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 4 5 3 3 3 5 4 4 2 5 4 5 5 4 118
147 5 4 4 4 4 4 5 3 4 5 3 5 5 3 5 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 5 4 4 109
148 5 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5 4 3 106
149 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 118
150 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 114
151 5 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 108
152 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 4 3 111
153 5 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 5 3 3 4 1 5 4 4 5 108
154 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 2 5 5 5 5 114
155 5 4 4 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 5 3 4 3 5 5 5 5 3 116
156 5 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 101
157 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 120
158 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 4 5 5 5 3 109
159 5 3 4 3 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 111
160 5 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 97
161 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 117
162 5 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 5 4 5 5 5 97
163 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
1 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 1 3 2 3 5 3 4 3 5 4 5 1 1 1 3 4 3 5 1 5 4 5 1 4 75
2 1 4 4 2 2 4 4 5 4 4 4 2 1 2 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 82
3 1 3 2 2 4 5 3 5 3 4 5 2 3 4 2 4 3 3 3 5 4 4 3 2 78
4 1 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 76
5 1 2 1 2 4 5 1 4 2 4 5 2 2 2 2 1 1 1 2 4 4 2 2 3 58
6 1 4 1 5 3 2 3 5 2 4 5 2 2 2 2 1 2 3 4 5 3 3 3 4 70
7 1 2 2 5 4 1 4 1 2 5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 2 2 69
8 1 3 4 2 2 3 2 2 1 5 5 1 3 2 3 1 1 3 2 5 1 1 1 2 55
9 1 4 4 3 4 4 5 4 2 3 5 2 1 4 5 2 2 4 2 5 4 4 2 4 79
10 1 3 3 5 3 3 1 4 3 3 5 2 2 3 4 1 1 5 3 5 3 3 2 2 69
11 1 2 2 5 2 3 2 2 2 2 5 3 3 3 5 1 3 4 3 4 2 4 2 3 67
12 1 3 3 3 4 4 3 5 4 3 5 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 2 5 77
13 1 4 3 2 4 3 3 5 1 4 3 3 4 2 3 2 2 3 3 5 4 3 3 4 73
14 1 2 2 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 96
15 1 2 2 4 3 4 2 2 2 5 5 2 2 2 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 65
16 1 1 2 5 5 2 2 5 3 4 5 1 2 1 2 5 5 4 5 5 5 3 4 4 80
17 1 4 3 3 4 3 5 4 4 4 4 2 1 1 3 5 3 4 2 5 5 5 5 4 83
18 1 4 3 3 4 3 3 5 3 4 5 3 3 3 5 3 3 3 4 5 5 5 5 4 88
19 1 2 2 5 4 2 4 5 4 5 4 3 3 3 3 2 4 5 3 4 4 4 3 3 81
20 1 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 3 4 4 5 3 2 4 5 5 5 5 4 3 95
21 1 3 3 4 4 2 3 5 3 4 4 2 1 1 2 4 4 4 4 5 5 5 1 3 76
22 1 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 75
23 1 3 4 5 5 5 4 5 4 4 5 1 1 1 3 5 5 5 2 5 5 4 4 5 90
24 1 2 3 3 4 3 2 4 3 5 3 3 5 4 4 2 3 4 5 4 5 4 2 4 81
25 1 3 3 3 3 5 1 4 4 3 5 3 4 4 4 2 4 2 4 5 5 4 2 4 81
26 1 2 1 3 3 1 3 5 2 4 5 3 3 2 2 2 3 4 2 5 4 4 2 3 68
27 1 3 2 2 3 2 3 4 2 3 5 2 2 2 2 2 3 4 3 4 3 4 2 3 65
28 1 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 2 5 3 3 3 3 72
29 1 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 78
30 1 3 3 2 3 3 2 4 2 4 5 3 2 3 3 2 3 3 3 5 4 4 2 4 72
31 1 3 3 2 4 3 3 5 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 81
32 1 4 3 3 4 2 4 5 4 4 5 3 2 2 3 3 3 3 4 5 4 4 2 3 79
33 1 3 2 3 5 3 4 5 3 4 5 1 1 1 3 4 3 5 1 5 4 5 2 4 76
34 1 4 4 2 2 4 4 5 4 4 4 2 1 2 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 82
35 1 3 2 2 4 5 3 5 3 4 5 2 3 4 2 4 3 3 3 5 4 4 3 2 78
Res.
Item Butir Pernyataan Variabel Integritas PribadiJumlahKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
36 1 5 3 3 2 4 4 5 3 3 5 5 4 3 2 3 3 2 3 4 5 3 2 4 80
37 1 2 1 2 4 5 1 4 2 4 5 2 2 2 2 1 1 1 2 4 4 2 2 3 58
38 1 4 1 5 3 2 3 5 2 4 5 2 2 2 2 1 2 3 4 5 3 3 3 4 70
39 1 2 2 5 4 1 4 1 2 5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 2 2 69
40 1 3 4 2 2 3 2 2 1 5 5 1 3 2 3 1 1 3 2 5 1 1 1 2 55
41 1 4 4 3 4 4 5 4 2 3 5 2 1 4 5 2 2 4 2 5 4 4 2 4 79
42 1 3 3 5 3 3 1 4 3 3 5 2 2 3 4 1 1 5 3 5 3 3 2 2 69
43 1 2 2 5 2 3 2 2 2 2 5 3 3 3 5 1 3 4 3 4 2 4 2 3 67
44 1 3 3 1 3 1 3 5 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 71
45 1 3 3 3 3 2 3 3 3 4 5 2 2 3 2 3 3 3 2 5 3 3 3 3 69
46 1 2 2 2 4 3 2 5 3 3 5 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 2 3 64
47 1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 1 1 1 1 5 3 4 4 5 4 4 4 3 74
48 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 5 2 2 2 2 1 2 3 2 4 2 2 2 3 58
49 2 4 2 4 5 4 5 5 4 4 5 1 1 4 3 2 2 4 2 3 5 5 3 4 81
50 2 2 3 4 3 1 2 5 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 5 69
51 2 2 2 3 3 3 2 5 4 4 5 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 69
52 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 70
53 2 1 1 4 3 1 4 5 1 4 5 2 3 3 3 3 3 4 5 4 3 3 2 3 70
54 2 3 3 4 3 3 2 5 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 5 4 3 4 78
55 2 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 3 4 4 3 3 3 4 3 5 5 5 4 5 96
56 2 3 4 3 4 1 3 5 3 5 3 4 1 1 2 3 3 3 3 5 5 5 2 3 74
57 2 5 4 4 4 4 3 5 3 4 5 2 1 2 2 3 2 4 2 5 4 4 4 5 81
58 2 3 1 2 2 2 2 5 2 4 5 2 2 4 2 1 2 3 3 3 4 3 2 2 61
59 2 4 3 3 5 3 3 5 3 5 4 3 3 3 3 4 3 3 2 5 5 5 3 5 85
60 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 5 2 2 2 2 4 3 4 3 5 3 3 3 4 73
61 2 3 3 3 4 2 3 4 3 4 5 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 73
62 2 1 2 4 4 2 4 5 0 5 1 1 4 4 3 3 3 3 3 5 4 4 2 2 69
63 2 1 3 4 5 2 3 4 3 2 3 4 4 2 3 2 3 4 2 5 2 1 3 3 68
64 2 2 2 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 5 4 3 2 3 68
65 2 3 3 5 1 3 2 5 3 4 5 3 4 3 4 5 4 2 5 5 4 3 5 4 85
66 2 5 2 3 2 3 1 4 5 3 4 3 4 3 4 4 1 4 3 4 1 3 4 2 72
67 2 3 2 2 3 5 2 4 4 4 5 2 2 2 3 1 5 1 5 4 4 3 2 3 71
68 2 2 2 4 4 5 2 3 2 3 5 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 61
69 2 3 2 1 4 2 4 1 2 2 5 4 3 3 1 1 4 2 3 4 2 3 3 3 62
70 2 4 1 1 3 2 3 5 1 1 1 1 2 3 3 1 2 1 2 5 4 2 1 4 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
71 2 5 2 4 5 5 4 5 5 5 5 2 2 2 2 3 3 3 3 5 5 5 5 5 90
72 2 1 3 2 1 5 2 3 1 5 2 1 3 2 3 5 2 3 4 2 4 4 2 2 62
73 2 4 4 3 2 2 2 2 4 3 4 2 4 1 3 4 1 3 2 5 2 3 5 2 67
74 2 2 2 2 3 3 4 5 4 5 5 3 5 3 3 3 4 3 4 5 5 3 5 4 85
75 2 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 2 4 4 62
76 2 3 1 2 5 2 1 5 0 2 5 1 3 3 3 2 3 1 5 5 4 4 3 5 68
77 2 3 2 2 4 2 4 5 5 4 5 2 2 2 2 2 1 2 2 5 3 4 4 4 71
78 2 3 5 2 3 3 3 5 5 3 5 4 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 1 5 85
79 2 2 1 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1 4 2 4 2 2 2 4 52
80 2 2 2 3 4 3 3 5 4 3 5 5 2 3 2 5 1 1 3 4 4 5 3 4 76
81 2 5 3 3 4 2 3 5 4 5 5 4 4 4 4 2 3 3 2 5 2 3 3 3 81
82 2 4 5 1 2 3 3 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 1 5 93
83 2 3 3 3 3 1 3 4 4 5 5 1 2 2 2 5 3 3 4 5 5 5 3 5 79
84 2 3 3 3 3 5 3 5 3 5 4 2 2 2 5 1 3 2 3 5 3 3 3 4 75
85 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 4 3 5 3 3 3 4 69
86 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 57
87 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 5 1 2 2 1 3 3 3 3 4 3 3 2 3 59
88 2 3 4 3 2 2 2 5 4 5 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 69
89 2 4 4 5 4 3 4 4 5 3 5 4 3 4 5 3 4 3 3 5 3 4 2 4 88
90 2 3 2 3 5 1 3 4 3 4 5 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 5 1 3 76
91 2 2 2 2 3 4 2 4 2 3 5 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 66
92 2 3 4 3 4 4 3 5 4 4 5 2 3 4 3 1 5 3 3 4 4 5 2 4 82
93 2 3 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 85
94 2 3 3 2 4 1 3 5 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 1 5 5 5 2 4 73
95 2 3 3 2 2 1 3 4 3 4 5 2 3 3 5 1 2 3 3 5 3 3 2 3 68
96 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 2 2 3 2 2 4 2 4 2 2 3 3 64
97 2 3 4 2 5 3 2 5 4 5 5 2 1 2 2 2 1 2 3 5 5 5 4 5 77
98 2 2 1 5 3 2 3 5 1 2 5 1 1 2 2 3 3 1 2 5 5 3 3 3 63
99 2 3 2 3 5 1 5 5 3 3 3 1 1 1 2 3 3 3 2 5 5 5 3 4 71
100 2 2 2 3 3 3 3 5 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 67
101 2 2 3 3 4 3 3 5 3 4 5 1 1 1 1 3 3 3 2 4 2 2 3 4 65
102 3 3 3 4 5 2 2 5 4 5 3 2 2 2 2 3 3 5 1 5 4 5 4 4 78
103 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 2 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 76
104 3 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 3 3 3 2 3 4 4 1 5 5 2 2 85
105 3 4 4 2 4 2 3 5 4 4 5 3 2 3 3 4 2 4 2 4 5 5 2 3 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
106 3 3 2 4 4 2 3 5 4 4 5 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 2 4 77
107 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 5 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 74
108 3 1 4 2 5 5 4 5 3 3 5 4 5 4 3 4 3 3 2 5 5 5 2 3 85
109 3 5 3 3 5 1 3 5 4 4 5 2 4 4 3 5 4 4 2 5 5 5 1 5 87
110 3 2 2 3 4 4 2 3 3 2 5 2 1 3 2 4 2 3 2 4 3 3 4 5 68
111 3 1 2 4 4 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 2 5 4 2 3 4 65
112 3 3 2 4 5 3 4 5 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 5 5 4 4 4 4 80
113 3 4 2 4 5 5 5 3 3 3 5 2 5 1 2 1 1 5 2 5 5 5 5 5 83
114 3 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 79
115 3 3 2 4 5 3 4 5 3 4 4 2 2 2 2 4 2 4 2 5 5 5 2 5 79
116 3 5 2 3 5 2 5 5 3 5 5 1 1 1 1 4 2 2 1 5 5 5 5 5 78
117 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 5 2 3 4 4 4 2 5 4 4 4 3 3 3 82
118 3 3 1 2 4 1 1 5 3 4 5 4 4 5 5 3 3 4 2 5 4 4 3 4 79
119 3 4 2 3 5 4 5 5 4 4 5 2 3 4 4 2 2 5 1 5 4 5 2 4 84
120 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 5 5 5 5 4 96
121 4 4 3 5 5 2 4 5 5 4 5 3 3 3 1 3 4 3 4 5 5 5 5 5 91
122 4 5 4 4 4 5 1 5 5 5 4 4 4 4 3 3 2 4 4 5 5 5 5 5 95
123 4 3 3 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 3 4 5 5 5 1 4 97
124 4 3 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 2 4 102
125 4 3 3 5 5 3 5 5 5 3 5 4 4 4 3 4 3 2 3 5 5 5 3 5 92
126 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 2 4 100
127 4 2 2 4 5 5 5 5 5 2 5 3 4 3 3 3 4 3 4 5 5 4 3 3 87
128 4 4 3 3 4 4 2 5 4 3 5 4 4 4 2 3 4 3 3 2 4 5 4 3 82
129 4 3 4 5 5 4 5 5 4 3 5 4 5 4 4 3 3 4 2 5 5 5 4 3 94
130 4 2 3 1 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 98
131 4 5 3 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 1 5 5 5 5 3 94
132 4 5 3 5 5 3 2 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104
133 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 2 4 4 4 5 5 5 4 4 93
134 4 4 4 5 5 2 4 5 4 4 5 4 5 5 3 3 5 3 4 4 5 5 5 4 97
135 4 3 4 3 5 5 3 5 4 2 5 4 4 2 2 3 3 3 2 4 2 4 2 4 78
136 4 3 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 4 103
137 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 4 4 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 103
138 5 3 3 5 5 3 3 5 5 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3 3 85
139 5 3 3 4 4 3 5 5 5 5 5 2 2 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 90
140 5 5 3 5 5 3 5 5 4 4 5 2 2 2 2 3 3 3 3 4 5 5 4 3 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Keterangan Kode Sekolah (KS):
1. SMA Negeri 2 Yogyakarta
2. SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
3. SMA Negeri 8 Yogyakarta
4. SMA Negeri 3 Yogyakarta
5. SMA Negeri 1 Yogyakarta
141 5 4 3 4 5 3 3 5 5 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 92
142 5 4 3 1 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 2 3 2 5 5 5 5 4 2 5 91
143 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 97
144 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 3 5 3 4 5 4 4 3 2 5 5 5 1 4 94
145 5 4 4 3 4 4 3 5 5 3 5 4 5 3 3 3 4 3 3 4 4 5 2 3 86
146 5 5 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 4 3 5 5 5 1 5 94
147 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 4 5 3 3 3 3 3 4 0 0 0 0 0 74
148 5 4 3 5 4 1 2 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 5 5 1 4 91
149 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 108
150 5 5 4 5 4 3 1 5 5 5 4 4 3 3 3 4 4 3 5 5 5 5 4 4 93
151 5 5 2 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 2 4 5 5 5 5 5 102
152 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 2 3 3 4 3 4 5 5 5 5 100
153 5 3 2 3 4 3 3 5 3 4 5 2 2 3 3 4 3 4 3 5 5 5 4 4 82
154 5 4 3 4 3 1 5 5 5 4 5 2 2 3 2 3 4 3 4 4 5 5 4 4 84
155 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 3 2 3 3 4 5 5 5 5 4 98
156 5 5 4 3 3 2 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 4 4 92
157 5 4 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 4 4 3 4 5 3 3 5 5 5 5 5 99
158 5 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 2 2 3 2 3 3 4 4 5 5 5 5 5 93
159 5 4 4 5 5 2 4 5 5 4 5 4 4 3 3 4 2 3 4 5 5 5 1 4 90
160 5 4 4 5 5 3 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 100
161 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 3 4 3 4 5 5 5 5 5 103
162 5 2 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 2 3 67
163 5 5 2 5 5 5 0 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 5 5 5 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 5 0 5 4 3 1 2 3 5 4 5 3 3 5 3 3 4 5 3 5 71
2 1 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
3 1 5 4 5 3 2 3 4 3 4 4 4 2 4 5 4 5 5 5 4 5 80
4 1 1 1 5 1 3 4 4 2 1 1 2 4 3 3 2 2 1 5 1 1 47
5 1 5 3 5 4 1 3 3 3 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 82
6 1 4 3 5 2 3 2 3 3 4 3 3 3 5 4 3 3 4 3 3 4 67
7 1 3 2 5 1 5 2 2 2 4 1 2 5 3 4 2 1 5 4 2 2 57
8 1 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 60
9 1 4 1 5 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 63
10 1 3 2 4 1 3 3 4 2 4 4 2 3 3 2 1 1 4 4 2 4 56
11 1 3 2 5 3 3 2 3 1 5 2 3 3 3 5 5 5 3 5 5 3 69
12 1 4 1 5 2 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 66
13 1 5 3 5 3 1 3 4 3 4 4 2 3 4 5 4 3 5 4 2 5 72
14 1 3 3 5 1 5 5 5 1 1 5 1 5 1 1 2 2 2 2 2 2 54
15 1 2 3 4 2 3 2 3 2 3 1 5 2 3 4 3 2 3 3 3 2 55
16 1 4 2 4 5 2 3 3 3 4 2 5 1 3 5 4 4 2 3 4 2 65
17 1 4 3 5 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 65
18 1 5 3 5 3 3 3 4 3 5 5 5 4 3 5 4 3 4 5 3 4 79
19 1 3 1 5 3 4 3 3 3 4 1 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 62
20 1 4 1 5 5 4 3 5 4 5 3 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 79
21 1 5 3 5 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 77
22 1 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 68
23 1 3 1 5 3 1 2 2 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 58
24 1 3 1 4 1 4 2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 50
25 1 4 4 4 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 5 3 3 3 4 3 3 66
26 1 2 3 5 2 4 2 4 3 4 2 2 3 2 4 3 3 1 2 2 1 54
27 1 2 2 3 1 2 2 3 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 2 1 42
28 1 5 4 5 4 4 3 4 3 5 3 2 5 4 4 4 4 5 5 3 5 81
29 1 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 72
30 1 5 4 5 1 5 2 3 2 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 78
31 1 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 64
32 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 73
33 1 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 50
34 1 4 3 5 3 4 4 4 5 5 4 3 3 5 5 3 4 5 5 3 5 82
35 1 3 2 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 61
Res. JumlahItem Butir Pernyataan Variabel Minat Belajar Peserta Didik
KS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
36 1 3 4 4 2 2 3 3 5 5 3 2 4 5 3 4 4 4 3 3 2 68
37 1 4 2 5 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 59
38 1 3 2 5 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 2 2 2 3 1 58
39 1 3 2 5 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 4 4 3 3 57
40 1 4 4 5 3 3 4 5 2 4 3 3 4 2 4 4 4 4 5 4 4 75
41 1 4 3 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 2 2 2 4 3 3 67
42 1 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 5 4 3 3 3 2 61
43 1 3 1 5 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 5 3 3 3 4 3 3 64
44 1 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 5 3 3 3 5 3 3 64
45 1 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 2 2 3 4 3 3 65
46 1 3 3 5 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 69
47 1 3 3 3 3 4 4 5 3 5 5 4 5 3 4 0 0 0 0 0 0 54
48 2 4 3 5 2 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 60
49 2 4 2 5 2 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 66
50 2 3 3 5 4 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 58
51 2 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 2 2 2 2 51
52 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 67
53 2 1 1 5 1 1 1 3 2 2 1 2 3 1 4 2 1 1 3 2 1 38
54 2 4 3 5 2 4 3 3 3 5 3 5 3 5 5 4 4 3 5 3 4 76
55 2 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 83
56 2 2 5 5 3 3 4 4 3 5 1 3 4 1 3 4 3 3 4 4 2 66
57 2 3 4 5 3 2 3 3 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 68
58 2 1 1 5 1 1 1 2 3 3 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 34
59 2 4 5 5 3 5 3 5 3 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 84
60 2 3 2 5 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 65
61 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 4 63
62 2 5 1 5 5 2 2 2 0 4 0 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 57
63 2 5 3 4 3 2 4 4 4 5 3 4 3 0 2 0 3 3 4 3 5 64
64 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
65 2 4 1 3 4 1 3 1 4 2 2 5 2 3 5 2 4 5 2 3 4 60
66 2 3 1 4 5 2 1 3 4 2 2 3 5 2 4 3 4 2 3 4 3 60
67 2 3 3 4 2 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 2 1 2 3 3 3 61
68 2 1 1 4 1 3 2 2 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 33
69 2 5 3 5 2 4 4 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 75
70 2 5 3 5 2 4 3 4 2 5 4 5 1 5 4 5 5 5 5 5 5 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
71 2 5 5 5 4 5 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 70
72 2 1 5 1 1 5 5 5 1 1 5 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 44
73 2 5 4 4 2 2 3 4 4 3 0 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 74
74 2 5 4 5 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 77
75 2 4 2 4 4 2 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 68
76 2 5 4 5 3 4 3 5 2 5 5 5 1 5 5 4 5 5 5 4 5 85
77 2 2 5 4 1 1 1 1 2 4 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 45
78 2 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 4 3 5 3 3 3 3 68
79 2 4 2 5 2 2 2 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 69
80 2 4 3 4 4 3 2 5 1 5 5 5 3 1 4 4 5 5 4 4 4 75
81 2 4 1 5 2 5 4 4 3 3 4 4 3 3 5 3 3 4 5 3 5 73
82 2 4 2 5 3 5 3 5 2 4 1 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 76
83 2 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 5 4 3 63
84 2 3 1 5 2 4 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 1 2 2 2 2 53
85 2 4 3 5 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 72
86 2 3 2 5 2 3 2 2 2 4 3 4 3 2 4 3 2 3 5 3 4 61
87 2 3 3 4 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 58
88 2 3 3 4 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 58
89 2 5 3 5 3 4 5 4 3 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 5 5 88
90 2 5 5 5 4 4 4 5 2 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 2 70
91 2 3 2 5 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 5 3 3 55
92 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 62
93 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 68
94 2 3 4 5 2 3 3 4 2 4 3 2 2 4 4 4 2 4 5 5 3 68
95 2 5 3 5 1 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 60
96 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 62
97 2 3 5 5 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 4 61
98 2 5 3 4 3 3 5 3 3 5 1 3 2 3 4 3 5 3 3 3 4 68
99 2 3 2 4 1 2 1 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 5 3 58
100 2 3 3 4 3 3 3 3 1 3 2 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 66
101 2 5 3 5 3 5 3 3 4 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 80
102 3 4 3 5 3 2 2 2 3 4 2 2 3 4 4 4 2 5 4 4 2 64
103 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 60
104 3 4 4 5 3 4 3 3 3 4 4 3 5 3 4 4 2 4 5 4 4 75
105 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 4 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
106 3 4 3 4 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 67
107 3 2 2 4 2 2 2 3 2 4 1 4 3 4 3 4 2 2 3 4 2 55
108 3 4 1 5 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 63
109 3 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 3 5 5 4 3 5 5 5 5 88
110 3 3 1 5 1 2 1 3 2 4 1 3 2 5 4 3 2 5 4 4 5 60
111 3 4 2 4 4 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 65
112 3 4 1 5 5 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 4 3 3 3 64
113 3 2 1 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 61
114 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 60
115 3 4 4 5 3 3 3 3 4 4 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 69
116 3 1 2 4 3 3 2 3 1 4 1 4 2 2 4 3 2 2 4 4 3 54
117 3 3 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 72
118 3 3 3 5 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 5 4 3 68
119 3 3 4 5 1 2 3 4 3 3 1 1 2 3 5 3 2 3 4 3 2 57
120 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
121 4 2 3 5 3 3 2 3 3 2 1 4 2 3 3 2 2 2 2 1 2 50
122 4 3 3 5 5 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 3 3 3 66
123 4 4 3 5 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 69
124 4 2 4 2 3 4 4 4 3 4 1 5 2 1 3 2 2 3 5 2 3 59
125 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 54
126 4 3 2 5 1 2 3 3 1 3 3 3 5 5 4 3 1 2 2 2 2 55
127 4 1 3 2 1 3 2 2 4 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 34
128 4 2 2 4 3 2 3 3 2 4 2 2 4 4 3 3 2 2 1 3 1 52
129 4 3 2 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 53
130 4 3 2 5 3 5 1 2 5 3 1 3 3 1 3 2 1 2 1 1 1 48
131 4 4 4 5 2 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 3 4 3 4 2 3 70
132 4 4 3 5 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 69
133 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 80
134 4 4 3 5 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 64
135 4 3 3 5 4 2 1 1 3 3 3 4 4 4 2 2 2 4 3 3 4 60
136 4 4 4 2 2 4 3 4 2 3 3 4 5 4 5 3 1 3 2 2 2 62
137 4 3 2 5 4 3 3 3 3 5 2 4 3 4 5 4 3 4 5 3 4 72
138 5 4 3 5 3 4 2 4 4 5 2 4 3 4 4 2 2 2 2 2 4 65
139 5 4 3 5 5 4 3 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 3 4 5 3 74
140 5 4 3 5 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Keterangan Kode Sekolah (KS):
1. SMA Negeri 2 Yogyakarta
2. SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
3. SMA Negeri 8 Yogyakarta
4. SMA Negeri 3 Yogyakarta
5. SMA Negeri 1 Yogyakarta
141 5 4 5 4 3 3 5 3 3 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 77
142 5 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 90
143 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 72
144 5 3 3 4 3 4 3 4 2 4 5 4 3 2 5 3 3 3 3 4 3 68
145 5 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 68
146 5 3 5 5 3 5 4 5 4 5 3 4 5 3 5 3 3 4 4 3 2 78
147 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 5 3 74
148 5 4 4 5 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 2 2 3 3 4 3 64
149 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81
150 5 4 4 4 3 2 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 76
151 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 2 5 5 5 5 4 5 87
152 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 4 5 3 3 4 5 4 5 89
153 5 2 5 5 5 3 4 5 4 5 3 5 4 4 5 3 3 4 4 3 3 79
154 5 4 4 5 4 1 2 3 3 4 3 3 3 4 5 4 3 4 5 5 4 73
155 5 4 5 5 3 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 2 3 3 4 4 3 79
156 5 4 5 5 3 5 3 5 2 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 5 5 81
157 5 5 5 5 3 4 5 4 3 4 5 4 3 5 5 4 4 5 5 4 5 87
158 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 93
159 5 4 3 5 2 3 4 5 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 5 5 3 71
160 5 3 3 5 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 68
161 5 5 4 5 3 4 5 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 82
162 5 3 4 4 3 3 3 4 1 4 2 4 4 2 4 2 2 3 4 4 3 63
163 5 4 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
LAMPIRAN 4
TABEL R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
151 0.1335 0.1587 0.1879 0.2077 0.2635
152 0.1330 0.1582 0.1873 0.2070 0.2626
153 0.1326 0.1577 0.1867 0.2063 0.2618
154 0.1322 0.1572 0.1861 0.2057 0.2610
155 0.1318 0.1567 0.1855 0.2050 0.2602
156 0.1313 0.1562 0.1849 0.2044 0.2593
157 0.1309 0.1557 0.1844 0.2037 0.2585
158 0.1305 0.1552 0.1838 0.2031 0.2578
159 0.1301 0.1547 0.1832 0.2025 0.2570
160 0.1297 0.1543 0.1826 0.2019 0.2562
161 0.1293 0.1538 0.1821 0.2012 0.2554
162 0.1289 0.1533 0.1815 0.2006 0.2546
163 0.1285 0.1528 0.1810 0.2000 0.2539
164 0.1281 0.1524 0.1804 0.1994 0.2531
165 0.1277 0.1519 0.1799 0.1988 0.2524
166 0.1273 0.1515 0.1794 0.1982 0.2517
167 0.1270 0.1510 0.1788 0.1976 0.2509
168 0.1266 0.1506 0.1783 0.1971 0.2502
169 0.1262 0.1501 0.1778 0.1965 0.2495
170 0.1258 0.1497 0.1773 0.1959 0.2488
171 0.1255 0.1493 0.1768 0.1954 0.2481
172 0.1251 0.1488 0.1762 0.1948 0.2473
173 0.1247 0.1484 0.1757 0.1942 0.2467
174 0.1244 0.1480 0.1752 0.1937 0.2460
175 0.1240 0.1476 0.1747 0.1932 0.2453
176 0.1237 0.1471 0.1743 0.1926 0.2446
177 0.1233 0.1467 0.1738 0.1921 0.2439
178 0.1230 0.1463 0.1733 0.1915 0.2433
179 0.1226 0.1459 0.1728 0.1910 0.2426
180 0.1223 0.1455 0.1723 0.1905 0.2419
DF = n-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
LAMPIRAN 5
HASIL
UJI
VALIDITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
HASIL UJI VALIDITAS
a. Hasil Uji Validitas Variabel Pembelajaran Kontekstual
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 112.37 235.666 .333 .368 .894
B2 112.55 230.743 .522 .564 .891
B3 112.53 230.522 .490 .504 .892
B4 112.91 230.375 .481 .446 .892
B5 112.63 231.680 .426 .583 .893
B6 112.45 234.607 .359 .579 .894
B7 112.42 235.147 .339 .498 .894
B8 112.55 232.336 .471 .502 .892
B9 112.41 230.861 .451 .510 .892
B10 113.12 230.301 .442 .565 .892
B11 112.59 230.095 .481 .618 .892
B12 112.82 230.135 .483 .461 .892
B13 113.37 231.890 .408 .541 .893
B14 112.48 230.128 .513 .477 .891
B15 112.69 231.411 .445 .460 .892
B16 112.45 231.249 .490 .520 .892
B17 113.07 226.451 .475 .418 .892
B18 111.96 237.004 .306 .685 .895
B19 112.02 236.265 .312 .717 .894
B20 112.17 234.131 .405 .506 .893
B21 111.82 237.616 .320 .440 .894
B22 112.65 226.686 .528 .765 .891
B23 112.75 227.165 .532 .746 .891
B24 112.26 231.625 .473 .492 .892
B25 112.90 226.089 .576 .517 .890
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
B26 112.56 226.581 .580 .525 .890
B27 111.72 238.241 .331 .471 .894
B28 111.97 234.314 .447 .552 .892
B29 113.69 229.204 .406 .819 .893
B30 113.80 228.866 .416 .823 .893
B31 111.81 238.871 .233 .326 .896
B32 112.07 237.063 .265 .352 .895
B33 112.01 232.685 .406 .458 .893
b. Hasil Uji Validitas Tahap I Variabel Komunikasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 125.85 124.452 .284 .444 .833
B2 125.52 122.165 .546 .527 .826
B3 125.69 122.165 .448 .510 .828
B4 125.92 122.407 .450 .406 .828
B5 125.75 124.273 .318 .440 .831
B6 125.36 124.109 .436 .482 .829
B7 125.71 120.407 .562 .590 .824
B8 125.56 122.482 .501 .465 .827
B9 125.47 121.251 .478 .507 .827
B10 125.99 121.555 .465 .477 .827
B11 125.09 124.017 .430 .471 .829
B12 125.42 122.936 .439 .431 .828
B13 125.76 124.899 .345 .433 .831
B14 125.45 123.767 .396 .423 .829
B15 125.84 123.481 .380 .385 .830
B16 125.51 122.029 .509 .488 .826
B17 125.69 122.449 .473 .446 .827
B18 126.01 122.784 .379 .447 .830
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
B19 125.87 121.821 .458 .535 .827
B20 125.49 123.980 .396 .403 .829
B21 126.04 124.591 .251 .363 .834
B22 126.12 128.795 .041 .486 .842
B23 125.99 129.432 .015 .637 .843
B24 126.04 123.925 .402 .450 .829
B25 125.91 123.104 .420 .462 .829
B26 125.94 128.033 .123 .338 .837
B27 126.36 125.255 .221 .464 .835
B28 125.47 125.782 .248 .314 .833
B29 126.50 130.610 -.022 .523 .843
B30 125.91 127.652 .116 .372 .838
B31 125.50 122.832 .427 .557 .828
B32 125.36 122.751 .451 .529 .828
B33 125.30 122.310 .463 .567 .827
B34 126.53 131.744 -.073 .302 .844
B35 125.75 125.202 .291 .456 .832
c. Hasil Uji Validitas Tahap II (Setelah Item Tidak Valid Dihapus 22, 23, 26, 29, 30,
dan 34) Variabel Komunikasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 106.07 116.261 .333 .397 .877
B2 105.74 114.961 .549 .494 .872
B3 105.91 114.462 .479 .493 .873
B4 106.14 114.653 .485 .397 .873
B5 105.98 116.580 .344 .390 .876
B6 105.58 116.837 .440 .445 .874
B7 105.93 112.550 .607 .575 .870
B8 105.79 115.330 .500 .401 .873
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
B9 105.69 114.202 .473 .471 .873
B10 106.21 113.549 .513 .445 .872
B11 105.31 117.498 .381 .426 .875
B12 105.64 115.862 .432 .412 .874
B13 105.98 116.821 .398 .385 .875
B14 105.67 116.383 .406 .422 .875
B15 106.06 115.367 .433 .359 .874
B16 105.73 114.334 .543 .439 .872
B17 105.91 114.672 .511 .413 .872
B18 106.23 114.683 .428 .409 .874
B19 106.09 113.709 .512 .510 .872
B20 105.71 116.552 .409 .393 .875
B21 106.26 116.995 .268 .349 .879
B24 106.26 115.773 .462 .440 .874
B25 106.13 115.006 .475 .422 .873
B27 106.58 120.135 .119 .330 .883
B28 105.69 118.646 .240 .256 .879
B31 105.72 115.290 .448 .483 .874
B32 105.58 115.936 .428 .500 .874
B33 105.52 116.337 .390 .503 .875
B35 105.97 117.647 .309 .397 .877
d. Hasil Uji Validitas Tahap III (Setelah Item Tidak Valid Dihapus 27) Variabel
Keterampilan Berkomunikasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 102.96 112.591 .347 .386 .882
B2 102.63 111.604 .547 .494 .877
B3 102.81 110.970 .486 .493 .878
B4 103.04 111.122 .494 .394 .878
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
B5 102.87 113.138 .346 .387 .881
B6 102.48 113.498 .434 .445 .879
B7 102.82 109.036 .618 .569 .875
B8 102.68 112.070 .491 .401 .878
B9 102.59 110.960 .465 .468 .878
B10 103.10 110.254 .509 .433 .877
B11 102.20 114.348 .363 .382 .881
B12 102.53 112.448 .433 .412 .879
B13 102.88 113.466 .395 .375 .880
B14 102.56 112.852 .414 .421 .880
B15 102.96 111.819 .442 .355 .879
B16 102.63 110.816 .553 .410 .877
B17 102.81 111.340 .507 .401 .878
B18 103.12 111.207 .433 .390 .879
B19 102.98 110.549 .500 .483 .878
B20 102.61 113.203 .405 .389 .880
B21 103.15 113.365 .278 .342 .884
B24 103.15 112.155 .477 .428 .878
B25 103.03 111.573 .478 .419 .878
B28 102.59 115.083 .247 .248 .884
B31 102.61 111.955 .445 .482 .879
B32 102.48 112.683 .419 .494 .880
B33 102.42 113.208 .373 .485 .881
B35 102.87 114.019 .321 .394 .882
e. Hasil Uji Validitas Awal Variabel Integritas Pribadi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 86.56 142.841 .478 .484 .830
B2 86.23 158.053 -.119 .241 .850
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
B3 87.01 146.636 .354 .344 .835
B4 86.37 142.569 .414 .347 .832
B5 85.90 143.341 .488 .529 .830
B6 86.81 147.427 .242 .286 .839
B7 86.51 143.239 .399 .297 .833
B8 85.39 143.931 .480 .459 .831
B9 86.28 134.006 .726 .659 .819
B10 85.93 147.143 .369 .308 .834
B11 85.72 152.809 .085 .441 .844
B12 85.25 148.905 .316 .466 .836
B13 87.04 138.665 .599 .664 .825
B14 86.77 153.201 .035 .504 .849
B15 86.83 139.238 .531 .680 .828
B16 86.85 140.612 .573 .620 .827
B17 86.92 150.864 .178 .353 .840
B18 86.85 145.131 .341 .384 .835
B19 86.83 143.896 .467 .359 .831
B20 86.50 150.980 .174 .236 .840
B21 86.69 147.770 .285 .348 .837
B22 85.31 151.671 .203 .324 .839
B23 85.82 138.246 .620 .759 .825
B24 85.82 137.312 .685 .750 .822
B25 86.80 143.060 .381 .368 .834
B26 86.12 144.597 .462 .496 .831
f. Hasil Uji Validitas Akhir (Setelah Item Tidak Valid Dihapus) Integritas Pribadi
tem-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 75.87 138.340 .517 .434 .857
B3 76.31 142.673 .369 .343 .862
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
B4 75.68 138.231 .442 .334 .859
B5 75.20 139.397 .504 .514 .857
B6 76.12 144.634 .213 .241 .868
B7 75.82 139.163 .417 .292 .860
B8 74.70 139.755 .507 .427 .857
B9 75.59 130.182 .741 .656 .848
B10 75.23 142.884 .399 .251 .861
B12 74.56 146.273 .265 .262 .864
B13 76.34 136.079 .563 .654 .855
B15 76.14 136.887 .488 .651 .858
B16 76.15 138.106 .530 .606 .856
B17 76.23 147.609 .160 .324 .868
B18 76.15 140.242 .389 .346 .861
B19 76.13 140.587 .455 .344 .859
B20 75.80 146.714 .200 .197 .866
B21 76.00 143.877 .296 .318 .864
B22 74.61 147.794 .215 .309 .865
B23 75.13 133.989 .650 .752 .852
B24 75.12 133.392 .703 .731 .850
B25 76.11 138.766 .406 .361 .861
B26 75.42 140.517 .485 .489 .858
g. Hasil Uji Validitas Variabel Minat Belajar Peserta Didik
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 62.45 108.373 .733 .637 .872
B2 63.01 114.000 .386 .355 .884
B3 61.45 118.570 .356 .281 .883
B4 63.18 113.065 .475 .405 .880
B5 62.84 116.740 .310 .376 .886
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
B6 63.12 115.108 .444 .495 .881
B7 62.61 115.252 .434 .498 .882
B8 63.19 120.106 .209 .194 .887
B9 62.23 113.513 .565 .388 .878
B10 63.06 109.576 .543 .489 .878
B11 62.58 112.591 .533 .448 .879
B12 62.77 118.205 .262 .330 .887
B13 62.69 112.276 .522 .447 .879
B14 62.15 113.349 .536 .470 .879
B15 62.80 114.677 .474 .586 .880
B16 63.02 110.327 .597 .601 .876
B17 62.66 109.264 .663 .689 .874
B18 62.30 111.520 .561 .582 .878
B19 62.69 111.451 .607 .525 .876
B20 62.72 107.892 .685 .749 .873
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
LAMPIRAN 6
HASIL
UJI
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
HASIL UJI RELIABILITAS
a. Uji Reliabilitas Variabel Pembelajaran Kontekstual
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.895 .895 33
b. Uji Reliabilitas Tahap I Variabel Keterampilan Berkomunikasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.835 .853 35
c. Uji Reliabilitas Tahap II Variabel Keterampilan Berkomunikasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.878 .882 29
d. Uji Reliabilitas Tahap III Variabel Keterampilan Berkomunikasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.883 .885 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
e. Uji Reliabilitas Awal Variabel Integritas Prribadi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.839 .838 26
f. Uji Reliabilitas Akhir Variabel Integritas Pribadi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.865 .862 23
g. Uji Reliabilitas Variabel Minat Belajar Peserta Didik
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.885 .884 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
LAMPIRAN 7
PAP II
DAN
DESKRIPSI
DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PAP II DAN DESKRIPSI DATA
Untuk menginterprestasikan data penelitian dalam pendistribusian skor
digunakan Penilaian Acuan Patokan Tipe II. Penggunaan PAP Tipe II bertujuan
untuk menggolongkan kategori kecenderungan variabel dan dalam menentukan
skor pada setiap variabel. Kategori kecenderungan variabel menurut PAP Tipe II
untuk penilaian setiap variabel dalam penelitian ini disajikan pada tabel sebagai
berikut (Masidjo, 1995:157):
TabelKecenderungan PAP Tipe IIPembelajaran Kontekstual
Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual
Kategori Kecenderungan Variabel
81%-100% Sangat Baik
66%-80% Baik
56%-65% Cukup Baik
46%-55% Tidak Baik
Di bawah 46% Sangat Tidak Baik
Berdasarkan tabel diatas maka dilakukan analisis dengan rumus sebagai
berikut.
Skor tertinggi yang diharapkan 5× 33=165
Skor terendah yang diharapkan 1× 33 = 33
Penilaian tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual berdasarkan PAP
Tipe II adalah sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah+ % (Nilai tertinggi-nilai terendah)
33 + 81% (165-33) = 139,92 dibulatkan menjadi 140
33 + 66% (165-33) = 120,12 dibulatkan menjadi 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
33 + 56% (165-33) = 106,92 dibulatkan menjadi 107
33 + 46% (165-33) = 93,72 dibulatkan menjadi 94
Di bawah 94
Tabel Intepretasi
Skor Interpretasi Kode
140-165 Sangat Baik 1
120-139 Baik 2
107-119 Cukup Baik 3
94-106 Tidak Baik 4
33-93 Sangat Tidak Baik 5
Berikut ini merupakan output pengolahan data variabel tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstul dengan menggunakan SPSS versi 17.0:
Statistics
Pemb_Kontekstual
N Valid 163
Missing 0
Mean 116.05
Median 117.00
Mode 121
Std. Deviation 15.682
Minimum 71
Maximum 157
Pemb_Kontekstual
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1 14 8.6 8.6 8.6
2 60 36.8 36.8 45.4
3 42 25.8 25.8 71.2
4 47 28.8 28.8 100.0
Total 163 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
TabelKecenderungan PAP Tipe II
Keterampilan Berkomunikasi
Tingkat Keterampilan Berkomunikasi Kategori Kecenderungan Variabel
81%-100% Sangat Terampil
66%-80% Terampil
56%-65% Cukup Terampil
46%-55% Tidak Terampil
Di bawah 46% Sangat Tidak Terampil
Berdasarkan tabel diatas maka dilakukan analisis dengan rumus sebagai
berikut.
Skor tertinggi yang diharapkan 5× 28=140
Skor terendah yang diharapkan 1× 28 = 28
Penilaian tingkat keterampilan berkomunikasi berdasarkan PAP Tipe II
adalah sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah+ % (Nilai tertinggi-nilai terendah)
28 + 81% (140-28) = 118,72 dibulatkan menjadi 119
28 + 66% (140-28) = 101,92 dibulatkan menjadi 102
28 + 56% (140-28) = 90,72 dibulatkan menjadi 91
28 + 46% (140-28) = 79,52 dibulatkan menjadi 80
Di bawah 80
Tabel Intepretasi
Skor Interpretasi Kode
119-140 Sangat Terampil 1
102-118 Terampil 2
91-101 Cukup Terampil 3
80-90 Tidak Terampil 4
28-79 Sangat Tidak Terampil 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Berikut ini merupakan output pengolahan data variabel keterampilan
berkomunikasi dengan menggunakan SPSS versi 17.0:
Statistics
Komunikasi
N Valid 163
Missing 0
Mean 106.58
Median 106.00
Mode 111
Std. Deviation 10.961
Minimum 78
Maximum 136
a. Multiple modes exist. The smallestvalue is shown
Komunikasi
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1 20 12.3 12.3 12.3
2 94 57.7 57.7 69.9
3 38 23.3 23.3 93.3
4 10 6.1 6.1 99.4
5 1 .6 .6 100.0
Total 163 100.0 100.0
TabelKecenderungan PAP Tipe II
Integritas Pribadi
Tingkat Integritas Pribadi Kategori Kecenderungan Variabel
81%-100% Sangat Jujur
66%-80% Jujur
56%-65% Cukup Jujur
46%-55% Jarang Jujur
Di bawah 46% Tidak Jujur
Berdasarkan tabel diatas maka dilakukan analisis dengan rumus sebagai
berikut.
Skor tertinggi yang diharapkan 5× 23=115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Skor terendah yang diharapkan 1× 23 = 23
Penilaian tingkat integritas pribadi berdasarkan PAP Tipe II adalah sebagai
berikut:
Skor = Nilai terendah+ % (Nilai tertinggi-nilai terendah)
23 + 81% (115-23) = 97,52 dibulatkan menjadi 98
23 + 66% (115-23) = 83,72 dibulatkan menjadi 84
23 + 56% (115-23) = 74,52 dibulatkan menjadi 75
23 + 46% (115-23) = 65,32 dibulatkan menjadi 65
Di bawah 64
Tabel Intepretasi
Skor Interpretasi Kode
98-115 Sangat Jujur 1
84-97 Jujur 2
75-83 Cukup Jujur 3
65-74 Jarang Jujur 4
23-64 Tidak Jujur 5
Berikut ini merupakan output pengolahan data variabel integritas pribadi
dengan menggunakan SPSS versi 17.0:
Statistics
Integritas
N Valid 163
Missing 0
Mean 79.11
Median 79.00
Mode 69
Std. Deviation 12.344
Minimum 52
Maximum 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Integritas
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1 13 8.0 8.0 8.0
2 44 27.0 27.0 35.0
3 45 27.6 27.6 62.6
4 44 27.0 27.0 89.6
5 17 10.4 10.4 100.0
Total 163 100.0 100.0
TabelKecenderungan PAP Tipe IIMinat Belajar Peserta Didik
Tingkat Minat Belajar Kategori Kecenderungan Variabel
81%-100% Sangat Berminat
66%-80% Berminat
56%-65% Cukup Berminat
46%-55% Tidak Berminat
Di bawah 46% Sangat Tidak Berminat
Berdasarkan tabel diatas maka dilakukan analisis dengan rumus sebagai
berikut.
Skor tertinggi yang diharapkan 5× 20=100
Skor terendah yang diharapkan 1× 20 = 20
Penilaian tingkat minat belajar peserta didik berdasarkan PAP Tipe II adalah
sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah+ % (Nilai tertinggi-nilai terendah)
20 + 81% (100-20) = 84,8 dibulatkan menjadi 85
20 + 66% (100-20) = 72,8 dibulatkan menjadi 73
20 + 56% (100-20) = 64,8 dibulatkan menjadi 65
20 + 46% (100-20) = 56,8 dibulatkan menjadi 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Di bawah 56
Tabel Intepretasi
Skor Interpretasi Kode
85-100 Sangat Berminat 1
73-84 Berminat 2
65-72 Cukup Berminat 3
57-64 Tidak Berminat 4
20-56 Sangat Tidak Berminat 5
Berikut ini merupakan output pengolahan data variabel minat belajar peserta
didik dengan menggunakan SPSS versi 17.0:
Statistics
Minat
N Valid 163
Missing 0
Mean 65.98
Median 66.00
Mode 60a
Std. Deviation 11.170
Minimum 33
Maximum 93
a. Multiple modes exist. The smallestvalue is shown
Minat
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1 7 4.3 4.3 4.3
2 34 20.9 20.9 25.2
3 48 29.4 29.4 54.6
4 48 29.4 29.4 84.0
5 26 16.0 16.0 100.0
Total 163 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
LAMPIRAN 8
HASIL
UJI
NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
HASIL UJI NORMALITAS
1) Pembelajaran Kontekstual dengan Keterampilan Berkomunikasi
TabelHasil Pengujian Normalitas
Pembelajaran Kontekstual dan Keterampilan Berkomunikasi
Equation
Model Summary Parameter Estimates
RSquare F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .614 256.619 1 161 .000 .034 .017
The independent variable is Mahalanobis Distance.
2) Pembelajaran Kontekstual dengan Integritas Pribadi
TabelHasil Pengujian Normalitas
Pembelajaran Kontekstual dan Integritas Pribadi
Equation
Model Summary Parameter Estimates
RSquare F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .614 256.619 1 161 .000 .034 .017
The independent variable is Mahalanobis Distance.
3) Pembelajaran Kontekstual dengan Minat Belajar Peserta Didik
TabelHasil Pengujian Normalitas
Pembelajaran Kontekstual dan Minat Belajar Peserta Didik
Equation
Model Summary Parameter Estimates
RSquare F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .614 256.619 1 161 .000 .034 .017
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
LAMPIRAN 9
HASIL
UJI
HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
HASIL UJI HIPOTESIS
A. Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
ଵܪ = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
dengan keterampilan berkomunikasi
ଵܪ = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi
Tabel
Hasil Uji Hipotesis
Correlations
Pemb_Kontekstual Komunikasi
Kendall's tau_b Pemb_Kontekstual Correlation Coefficient 1.000 .358**
Sig. (1-tailed) . .000
N 163 163
Komunikasi Correlation Coefficient .358**
1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 163 163
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
B. Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
ଶܪ = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
dengan integritas pribadi
ଶܪ = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan integritas pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
TabelHasil Uji Hipotesis
Correlations
Pemb_Kontekstual Integritas
Kendall's tau_b Pemb_Kontekstual Correlation Coefficient 1.000 .129**
Sig. (1-tailed) . .008
N 163 163
Integritas Correlation Coefficient .129**
1.000
Sig. (1-tailed) .008 .
N 163 163
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
C. Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis 3 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
ଷܪ = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
dengan minat belajar peserta didik
ଷܪ = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual dengan minat belajar peserta didik
TabelHasil Pengujian Hipotesis
Correlations
Pemb_Kontekstual Minat
Kendall's tau_b Pemb_Kontekstual Correlation Coefficient 1.000 .363**
Sig. (1-tailed) . .000
N 163 163
Minat Correlation Coefficient .363**
1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 163 163
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
LAMPIRAN 10
SURATTERKAIT
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI