hubungan self-efficacy dengan prestasi belajar kimia siswa...

52
HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh GHINA RAHMAWATI NIM 1113016200012 JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 17-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI

BELAJAR KIMIA SISWA SMA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif

Hidayatullah untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

GHINA RAHMAWATI

NIM 1113016200012

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,
Page 3: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Hubungan Self-Efficacy dengan Prestasi Belajar Kimia

Siswa SMA” disusun oleh Ghina Rahmawati NIM. 1113016200012, Jurusan

Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah

sebagai karya ilmiyah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai

ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, Mei 2020

Yang mengesahkan

Pembimbing I Pembimbing II

Burhanuddin Milama, M.Pd

NIP.197702012008011011

Buchori Muslim, M.Pd

NIDN. 2027028902

Page 4: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

iii

Page 5: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

iv

ABSTRAK

Ghina Rahmawati (NIM : 1113016200012). Hubungan Self-Efficacy dengan

Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi, Jurusan Pendidikan Kimia,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Kimia sering dianggap sebagai sebuah pelajaran yang sulit bagi para siswa

sehingga banyak yang menghindari pelajaran kimia. Hal ini berhubungan dengan

keyakinan siswa akan kemampuannya atau disebut dengan self-efficacy. Ini

berdampak pada prestasi belajar kimia siswa. Sedangkan, prestasi belajar

memegang peranan penting bagi masa depan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar kimia siswa

SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasional.

Populasi penelitian ini adalah siswa jurusan IPA tingkatan SMA dari beberapa

sekolah. Sampel diambil sebanyak 565 siswa yakni 256 siswa laki-laki dan 309

siswa perempuan, atau 186 siswa kelas X IPA, 200 siswa kelas XI IPA, dan 179

siswa kelas XII IPA. Instrument yang digunakan berupa angket self-efficacy serta

prestasi belajar yang diambil dari nilai akhir semester ganjil pada mata pelajaran

kimia pada tahun ajaran 2017/2018. Data dianalisis dengan teknik Pearson

Product Moment untuk data berdistribusi normal dan teknik Spearman Rho untuk

data yang tidak berdistribusi normal. Tingkat hubungan diungkapkan dalam angka

antara -1 dan +1 yang dinamakan koefisien korelasi. Korelasi nol (0)

mengindikasikan tidak ada hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar kimia siswa

(r=0,17, r≠0, terdapat hubungan), terdapat hubungan antara self-efficacy dengan

prestasi belajar kimia laki-laki maupun perempuan (laki-laki :r=0,18; perempuan:

r=0,21), serta terdapat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar kimia

siswa kelas X, XI, maupun XII (kelas X: r=-0,03; kelas XI: r=0,24; kelas XII:

r=0,26).

Kata kunci: Jenis Kelamin, Prestasi Belajar Kimia, Self-efficacy, Tingkatan Kelas

Page 6: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

v

ABSTRACT

Ghina Rahmawati (NIM: 1113016200012). Relationship Between Self-

Efficacy and Chemistry Academic Achievement of High School Students.

Thesis, Chemistry Education Department, Faculty of Tarbiya and Teacher

Learning, Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta.

Chemistry is often considered a difficult subject for students. So, many students

avoid chemistry lessons. This relates to students' confidence in their abilities or

self-efficacy. This has an impact on students' chemistry academic achievement.

Meanwhile, academic achievement plays an important role for the future of

students. This study aims to determine the relationship between self-efficacy and

high school chemistry student achievement. This research is a quantitative

research with correlational method. The population of this research is high school

students majoring in natural sciences from several schools. Samples were taken as

many as 565 students, 256 male students and 309 female students, or 186 students

of 10th

grade, 200 students of 11th

grade, and 179 students of 12th

grade Natural

Sciences. The instrument used a self-efficacy questionnaire and academic

achievement taken from the odd semester final grades in chemistry subjects in the

academic year 2017/2018. Data were analyzed with the Pearson Product Moment

technique for normally distributed data and the Spearman Rho technique for data

that were not normally distributed. The level of relationships expressed in

numbers between -1 and +1 is called the correlation coefficient. A zero correlation

(0) indicates no relationship. The results showed that there was a relationship

between self-efficacy and student chemistry academic achievement (r = 0.17, r ≠

0, there was a relationship), there was a relationship between self-efficacy and

chemistry academic achievement for male and female (male: r = 0.18; female: r =

0.21), and there is a relationship between self-efficacy and chemistry academic

achievement of students in 10th

grade, 11th

grade, and 12th

grade (10th

grade: r = -

0.03; 11th

grade: r = 0.24; 12th

grade: r = 0.26).

Keywords: Chemistry Academic Achievement, Gender, Grade Level, Self-

Efficacy

Page 7: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuu Wa

Ta’ala atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Self-

Efficacy dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA”. Sholawat serta salam

selalu tercurahkan ke pangkuan Nabi besar Muhammad Sholallahu Alaihi

Wassalam beserta keluarga, sahabat, serta para pengikutnya sampai yaumul

qiyamah nanti.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Dengan tulus,

ikhlas, dan rendah hati penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

2. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus selaku Pembimbing yang telah memberikan waktu, ilmu, dan

bimbingan serta saran kepada penulis dengan penuh kesabaran.

3. Bapak Buchori Muslim, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan waktu, ilmu, bimbingan, motivasi, semangat, serta saran dengan

penuh keikhlasan dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini hingga akhir.

4. Bapak Tonih Feronika, M.Pd, selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan waktu, saran dan motivasi kepada penulis dengan penuh

perhatian.

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, khususnya dosen Program Studi

Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menjadi

mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Luki Yunita, M.Pd, selaku validator instrumen yang telah meluangkan

waktu untuk berbagi ilmu, saran, dan arahan selama proses validasi.

Page 8: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

vii

7. Bapak dan Ibu Kepala Sekolah serta Bapak Ibu Wakil Kepala Sekolah SMA

Muhammadiyah 25 Pamulang, SMA Yadika 6 Pondok Aren, dan SMA Al-

Hasra Depok yang telah mengizinkan dan memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Bapak dan Ibu guru mata pelajaran kimia di Kepala Sekolah SMA

Muhammadiyah 25 Pamulang, SMA Yadika 6 Pondok Aren, dan SMA Al-

Hasra Depok yang telah membantu peneliti selama melakukan penelitian.

9. Orang tua tercinta yaitu Ayah Samsuri dan Mama Karwisah yang senantiasa

memberikan doa, dukungan, semangat, motivasi, dan segala sesuatu yang

penulis butuhkan selama menyelesaikan bangku pendidikan dari taman kanak-

kanak hingga menyelesaikan skripsi di perguruan tinggi.

10. Adik-adik tersayang yaitu Muhammad Fahmi Hidayat dan Diah Ayu Kamila

yang selalu dijadikan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi.

11. Keluarga besar Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa kepada penulis

agar selalu sukses dan sehat selalu.

12. Ajeng Dwi Pangestuti, S.pd., yang telah menjadi partner dalam mengambil

data validasi dan data penelitian bersama yang penuh dengan perjuangan dan

tantangan, yang sudah banyak membantu, sebagai tempat berkeluh kesah,

serta sebagai motivator yang bawel.

13. Raden Rizka Pratiwi dan Abdul Karim sahabat terbaik selama menempuh

kuliah, sahabat yang selalu memberikan semangat dan senantiasa menemani

penulis dalam suka dan duka, serta sahabat yang bersedia menampung segala

keluh kesah penulis selama menyelesaikan skripsi.

14. Teman-teman bimbingan skripsi Pak Burhan dan Pak Buchori yang sudah

berbagi waktu, kesabaran, semangat, dan motivasi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

15. Teman-teman Pendidikan Kimia angkatan 2013 yang saling memberikan

motivasi dan semangat dalam menyelesaikan skripsi.

16. Serta semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang telah membantu

penyelesaian skripsi ini.

Page 9: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

viii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan

masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan,

kritik, dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi mahasiswa sebagai calon pendidik

dan secara umum bagi pemberdayaan dan peningkatan pendidikan berkualitas

untuk generasi masa depan. Aamiin.

Jakarta, Mei 2020

Penulis

Page 10: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... ii

SURAT PERTANYAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

ABSTRACT ............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ........................................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 7

A. Self-Efficacy ................................................................................................... 7

1. Pengertian Self-Efficacy ............................................................................ 7

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self-Efficacy ...................................... 8

3. Dimensi Self-Efficacy ................................................................................ 9

B. Tinjauan Belajar dan Prestasi Belajar ........................................................... 11

1. Pengertian Belajar ................................................................................... 11

2. Prestasi Belajar ........................................................................................ 12

C. Pelajaran Kimia ........................................................................................... 12

D. Hubungan Self-Efficacy dengan Prestasi Belajar ......................................... 13

E. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 14

F. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 15

Page 11: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

x

G. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 18

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 18

B. Metode Penelitian ......................................................................................... 18

C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 18

D. Variabel Penelitian ...................................................................................... 20

E. Prosedur Penelitian ...................................................................................... 20

F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 21

G. Instrumen Penelitian .................................................................................... 22

H. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 24

I. Teknik Analisis Data ................................................................................... 27

J. Hipotesis Statistik ........................................................................................ 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 32

A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 32

1. Data Hasil Penelitian .............................................................................. 32

2. Analisis Data .......................................................................................... 35

3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 39

B. Pembahasan .................................................................................................. 42

1. Self-efficacy dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Kimia ... 42

2. Hubungan Self-Efficacy dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Kimia ..................................................................................... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 52

A. Kesimpulan ................................................................................................... 52

B. Saran ............................................................................................................ 52

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 54

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 59

Page 12: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sebaran Sampel Penelitian ................................................................ 19

Tabel 3.2 Bobot atau Skor Alternatif Jawaban ................................................. 21

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Self-Efficacy ...................................................... 22

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Self-Efficacy yang sudah valid .......................... 25

Tabel 3.5 Pedoman Tingkat Reliabilitas ........................................................... 27

Tabel 3.6 Koefisien Korelasi ............................................................................. 30

Tabel 4.1 Hasil Angket Self-Efficacy dan Prestasi Belajar Kimia Siswa

Keseluruhan....................................................................................... 32

Tabel 4.2 Hasil Angket Self-Efficacy Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 33

Tabel 4.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 33

Tabel 4.4 Hasil Angket Self-Efficacy Berdasarkan Tingkatan Kelas ............... 34

Tabel 4.5 Hasil Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Tingkatan Kelas ............. 35

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Self-Efficacy Siswa Terhadap Prestasi

Belajar Kimia Siswa ......................................................................... 36

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Self-Efficacy Siswa untuk Jenis Kelamin

terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa ............................................. 36

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Self-Efficacy Siswa Kelas X terhadap

Prestasi Belajar Kimia Siswa ............................................................ 37

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Self-Efficacy Siswa Kelas XI terhadap

Prestasi Belajar Kimia Siswa ........................................................... 37

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Self-Efficacy Siswa Kelas XII terhadap

Prestasi Belajar Kimia Siswa ........................................................... 38

Tabel 4.11 Hasil Uji Linearitas .......................................................................... 39

Tabel 4.12 Hasil Uji Korelasi antara Self-Efficacy dengan Prestasi Belajar Kimia

Siswa ................................................................................................ 40

Tabel 4.13 Hasil Uji Korelasi antara Self-Efficacy dengan Prestasi Belajar Kimia

Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................... 40

Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi antara Self-Efficacy dengan Prestasi Belajar Kimia

Siswa Berdasarkan Tingkatan Kelas ................................................ 41

Page 13: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Self-Efficacy ............................................ 16

Page 14: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Validasi Instrumen ............................................................ 60

Lampiran 2 Angket Validasi yang Telah Diisi ................................................. 63

Lampiran 3 Tabulasi Skor Angket Validasi ...................................................... 67

Lampiran 4 Lembar Hasil Uji Validitas Angket ............................................... 69

Lampiran 5 Lembar Hasil Uji Reliabilitas Angket ............................................ 72

Lampiran 6 Data Responden Penelitian ............................................................ 74

Lampiran 7 Angket Penelitian yang Telah Diisi .............................................. 75

Lampiran 8 Tabulasi Skor Angket Penelitian .................................................... 78

Lampiran 9 Data Total Skor Angket dan Nilai Prestasi Belajar ..................... 118

Lampiran 10 Lembar Hasil Uji Normalitas ....................................................... 126

Lampiran 11 Lembar Hasil Uji Linearitas ......................................................... 129

Lampiran 12 Lembar Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 132

Lampiran 13 Surat Bimbingan Dosen Pembimbing I ....................................... 135

Lampiran 14 Surat Bimbingan Dosen Pembimbing II ..................................... 136

Lampiran 15 Surat Permohonan Menjadi Validator .......................................... 137

Lampiran 16 Surat Izin Penelitian ..................................................................... 139

Lampiran 17 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................ 142

Lampiran 18 Dokumentasi Penelitian ............................................................... 145

Lampiran 19 Lembar Uji Referensi ................................................................... 146

Lampiran 20 Hasil Uji Plagiasi ......................................................................... 160

Page 15: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berkembang

pesat. Hal ini dipengaruhi oleh arus globalisasi dan masyarakat dunia yang

terus berinovasi. Suatu bangsa harus dapat mengikuti perkembangan dunia

untuk dapat bersaing di tingkat global. Salah satu cara dapat dilakukan adalah

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat sebagai sumber

daya manusia menjadi faktor penting dalam perkembangan suatu negara. Jika

dilihat dari beberapa negara maju, sumber daya manusia yang kompeten dan

berkualitas lebih penting daripada sumberdaya alam yang melimpah

(Burgess, 2016, hal. 7).

Cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu negara adalah

dari pendidikan negara tersebut, termasuk di dalamnya adalah guru, siswa,

sarana dan prasarana pendidikan, maupun kebijakan pemerintah mengenai

pendidikan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Pasal 3,

menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Selama ini, prestasi belajar menjadi fokus dari keberhasilan suatu

pendidikan. Prestasi belajar mengacu pada sejauh mana siswa, guru, atau lembaga

telah mencapai tujuan pendidikan mereka (Azar, 2013). Karena selain sebagai

penentu keberhasilan belajar, prestasi belajar juga sebagai gatekeeper untuk

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan sebagai kunci terpenting

dalam memasuki dunia kerja (Stum, Hell, & Chamorro-Premuzic, 2011).

Page 16: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

2

Pentingnya prestasi belajar nampaknya menarik perhatian berbagai pihak

termasuk para peneliti. Ini dibuktikan dengan banyaknya penelitian dengan

menggunakan metode yang berbeda yang berusaha untuk mengidentifikasi

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut

(Handayani & Nurwidawati, 2013) prestasi belajar merupakan suatu

gambaran dari penguasaan kemampuan para peserta didik sebagaimana telah

ditetapkan untuk suatu pelajaran tertentu. Berhasil atau tidaknya seseorang

dalam menjalani pendidikannya bisa dilihat dari nilai memuaskan yang

ditunjukkan pada prestasi belajarnya pada setiap pelajaran yang telah

diajarkan.

Prestasi belajar siswa tidak hanya tergantung pada kualitas sekolah

dan guru. Ada banyak hal yang dapat memengaruhi prestasi belajar seorang

siswa. Slameto (2003, hal. 54-72) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar menjadi dua golongan, yaitu faktor eksternal dan faktor

internal. Faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan

faktor masyarakat. Sedangkan faktor internal terdiri dari faktor jasmaniah,

faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Beberapa faktor psikologi memainkan

peranan penting dalam memengaruhi prestasi belajar, seperti self-efficacy,

motivasi berprestasi, dan kecenderungan untuk menunda (Azar, 2013).

Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar siswa,

self-efficacy mengambil peranan yang cukup penting. Self-efficacy

merupakan teori yang pertama kali dicetuskan pada tahun 1977 oleh Albert

Bandura. Beliau mengemukakan bahwa self-efficacy merupakan kepercayaan

atau keyakinan sesorang tentang kemampuannya untuk memperoleh tingkat

keberhasilan tertentu (Bandura, 1994). Ghufron dan Risnawita (2014, hal. 73)

berpendapat bahwa self-efficacy merupakan salah satu aspek pengetahuan

tentang diri sendiri atau self-knowledge yang paling berpengaruh dalam

kehidupan manusia sehari-hari.

Dalam konteks pendidikan, self-efficacy perlu dimiliki oleh setiap

siswa. Jika siswa memiliki self-efficacy, maka siswa akan termotivasi agar

berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Self-efficacy memantapkan dan

Page 17: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

3

mematangkan persiapan diri dalam menghadapi suatu tugas. Seorang siswa

idealnya berangkat dari rumah ke sekolah bertujuan mendapatkan prestasi

belajar yang baik. Prestasi belajar yang memuaskan dirinya, sekolah, dan

membuat orang tuanya bangga. Disitulah self-efficacy diperlukan untuk

menguatkan siswa dalam menghadapi setiap tugas, tantangan, dan persaingan

yang ia temui selama proses pembelajaran.

Agar tujuan pembelajaran tercapai, self-efficacy harus dapat

berpengaruh terhadap berbagai mata pelajaran. Ada berbagai mata pelajaran

yang dipelajari disetiap jenjang sekolah. Untuk jenjang SMA/MA sendiri

pada jurusan IPA terdapat mata pelajaran yang dinilai sulit oleh para siswa

yakni mata pelajaran kimia. Kimia sering dianggap sebagai pelajaran sulit

sehingga membuat siswa enggan melanjutkan pembelajaran yang berkaitan

dengan kimia (Sirhan, 2007). Terdapat beberapa alasan mengapa pelajaran

kimia dianggap sulit. Salah satunya, kimia memiliki perbendaharaan kata

yang sangat khusus. Selain itu, beberapa konsepnya bersifat abstrak (Chang,

2004, hal. 4). Untuk itu, self-efficacy memberikan peranan penting bagi

prestasi belajar, termasuk mempengaruhi prestasi belajar kimia.

Pada dasarnya setiap siswa memiliki kemampuan untuk mempelajari

dan memahami pelajaran kimia, namun terkadang tuntutan penguasaan materi

yang tinggi membuat siswa mulai kehilangan kepercayaan diri mereka untuk

dapat menuntaskan pemahaman materi mereka di bidang kimia. Self-efficacy

yang kuat akan menciptakan ketertarikan secara intrinsik dan

mempertahankan komitmen mereka. Mereka juga dengan cepat bangkit dari

kegagalan mereka (Bandura, 1994).

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa siswa yang memiliki self-

efficacy memiliki hubungan yang positif dengan prestasi belajar. Artinya, saat

siswa memiliki self-efficacy yang tinggi dibarengi dengan prestasi belajar

yang tinggi pula, sedangkan siswa dengan self-efficacy yang rendah akan

berdampak pada prestasi belajar yang rendah pula (Motlagh et al, 2011;

Mohammadyari, 2012; Tenaw, 2013; Sajjadi et al, 2015; Meral et al, 2012).

Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa self-efficacy merupakan

Page 18: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

4

prediktor prestasi belajar yang baik (Hassan et al, 2015; Ekeh & Oladayo,

2015).

Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk meneliti hubungan

antara self-efficacy dengan prestasi belajar siswa. Namun, baru sedikit peneliti

yang membahas tentang hubungan self-efficacy dengan prestasi belajar

spesifik untuk satu mata pelajaran khususnya mata pelajaran kimia di jenjang

SMA. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan self-

efficacy dengan prestasi belajar kimia siswa SMA. Penelitian terdahulu yang

dilakukan menyatakan terdapat hubungan yang positif antara self-efficacy

dengan prestasi belajar kimia (Akram & Ghazanfar, 2014; Tenaw ,2013;

Mohammadyari, 2012).

Self-efficacy berdasarkan perbedaan gender dan perbedaan tingkatan

kelas menjadi salah satu hal yang menarik untuk dihubungkan dengan

prestasi belajar siswa. Selain itu, belum ada penelitian yang membahas

hubungan self-efficacy dengan prestasi belajar berdasarkan tingkatan kelas.

Peneliti percaya bahwa pada setiap jenjang kelas pasti memiliki self-efficacy

yang berbeda dan prestasi belajar yang berbeda pula khususnya pada mata

pelajaran kimia.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

korelasional dengan judul Hubungan Self-Efficacy dengan Prestasi Belajar

Kimia Siswa SMA.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah

yaitu:

1. Rendahnya self-efficacy siswa berdampak pada rendahnya prestasi

belajar.

2. Pandangan siswa yang menganggap pelajaran kimia sulit.

3. Sedikitnya penelitian yang membahas hubungan self-efficacy dengan

prestasi belajar spesifik untuk mata pelajaran tertentu khususnya kimia.

Page 19: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

5

4. Belum adanya penelitian self-efficacy dengan prestasi belajar berdasarkan

tingkatan kelas.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari judul, ada beberapa

pembatasan masalah diantaranya:

1. Self-efficacy yang dimaksud adalah keyakinan diri siswa terhadap

kemampuannya dalam penguasaan materi kimia, pengukurannya dibatasi

hanya pada lima dimensi, yakni pemahaman konsep, kemampuan kognitif

tingkat tinggi, praktikum, penerapan sehari-hari, dan kemampuan

berkomunikasi. Instrumen yang digunakan merupakan adaptasi dari

instrumen yang dibuat oleh Tzung-Jin Lin, Jyh-Chong Liang, dan Chin-

Chung Tsai (2015).

2. Prestasi belajar diambil dari hasil ujian akhir semester ganjil siswa ranah

kognitif pada mata pelajaran kimia tahun ajaran 2017/2018.

3. Hasil skor self-efficacy dan prestasi belajar kimia yang diperoleh

kemudian dikelompokkan berdasarkan gender dan tingkatan kelas untuk

mengetahui hubungannya juga.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah

diuraikan, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar kimia

siswa?

2. Adakah hubungan self-efficacy dengan prestasi belajar kimia siswa

berdasarkan jenis kelamin?

3. Adakah hubungan self-efficacy dengan prestasi belajar kimia siswa

berdasarkan tingkatan kelas?

Page 20: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui ada tidaknya hubungan antara self-efficacy dengan prestasi

belajar kimia siswa SMA.

2. Mengetahui adanya hubungan self-efficacy dengan prestasi belajar kimia

siswa berdasarkan jenis kelamin.

3. Mengetahui adanya hubungan self-efficacy dengan prestasi belajar kimia

siswa berdasarkan tingkatan kelas.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat terhadap ilmu dan

pengembangan pendidikan, khususnya mengenai hubungan antara self-

efficacy dengan prestasi belajar. Selain itu, penelitian ini diharapkan

dapat dijadikan literatur dalam pelaksanaan penelitian yang relevan di

masa yang akan datang.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu bagi pihak sekolah, guru,

dan orang tua untuk memahami self-efficacy agar turut berkontribusi

dalam pengembangan self-efficacy dalam diri siswa.

Page 21: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. SELF-EFFICACY

1. Pengertian Self-Efficacy

Self-efficacy adalah konsep yang diperkenalkan oleh psikolog

Stanford, Albert Bandura pada 1977. Self-efficacy didefinisikan sebagai

kepercayaan seseorang tentang kemampuan mereka untuk memperoleh

tingkat keberhasilan tertentu (Bandura, 1994). Menurut Santrock dalam

bukunya mengungkapkan bahwa self-efficacy merupakan keyakinan bahwa

seseorang dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil yang positif

(Santrock, 2011, hal. 450). Sedangkan Ormrod (2008, hal. 20)

mengemukakan bahwa self-efficacy adalah penilaian seseorang tentang

kemampuannya sendiri untuk menjalankan perilaku tertentu atau mencapai

tujuan tertentu.

Self-efficacy merupakan keyakinan tentang apa yang mampu

dilakukan oleh seseorang. Self-efficacy mengacu pada persepsi-persepsi

seseorang tentang kapabilitas-kapabilitasnya untuk menghasilkan tindakan-

tindakan (Schunk, 2012, hal. 202). Self-efficacy mengacu pada keyakinan

pribadi seseorang dalam kemampuan mereka untuk mengatur dan

melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai target yang diinginkan

(Akram & Ghazanfar, 2014). Self-efficacy mengacu pada keyakinan

seseorang untuk dapat melakukan aktivitas tertentu. Berbeda dengan harga

diri yang mengacu pada nilai diri dan rasa hormat, self-efficacy

mencerminkan sejauh apa siswa yakin tentang melakukan tugas-tugas

tertentu (Akram & Ghazanfar, 2014).

Page 22: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

8

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa self-

efficacy merupakan keyakinan dan kepercayaan terhadap kemampuan diri

sendiri untuk menyelesaikan suatu aktivitas atau tugas, sehingga memotivasi

diri untuk menyelesaikan aktivitas atau tugas tersebut dengan baik.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self-efficacy

Bandura mengemukakan bahwa self-efficacy dapat dipengaruhi oleh

empat hal yaitu sebagai berikut (Bandura, 1994):

1) Pengalaman yang Dialami Sendiri (mastery experiences)

Keberhasilan akan membangun kepercayaan diri yang kuat

dalam pribadi seseorang akan kemampuan dirinya dan kegagalan akan

menghambat kepercayaan diri itu. Jika seseorang memperoleh

keberhasilan dengan cara yang mudah maka orang tersebut lebih mudah

putus asa saat mengalami kegagalan. Dan ketika seseorang mengalami

beberapa kesulitan dan kemunduran dalam usahanya memperoleh

keberhasilan dan tetap gigih, ini akan membentuk self-efficacy yang

baik.

2) Pengalaman Orang Lain (vicarious experience)

Cara kedua untuk menciptakan dan memperkuat self-efficacy

adalah melalui pengalaman yang dialami orang lain. Melihat orang-

orang yang serupa dengan diri mereka sendiri berhasil dalam

mengerjakan suatu tugas yang sama dapat meningkatkan keyakinan diri

individu bahwa mereka mampu mengerjakan tugas dan memiliki

kemampuan yang sama seperti model-nya.

Besar dan kecilnya pengaruh dari model-nya itu terhadap self-

efficacy seseorang sangat tergantung dari bagaimana seseorang itu

merasa mirip dengan model-nya (seberapa besar kesamaan yang ada

pada individu yang menjadi model dengan dirinya). Semakin besar

kesamaan, maka seseorang akan semakin yakin bahwa keberhasilan dan

Page 23: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

9

kegagalan model-nya tersebut akan berpengaruh pada dirinya. Jika

seseorang melihat model-nya itu sangat berbeda dengan dirinya, maka

keyakinannya tak akan banyak dipengaruhi oleh perilaku model-nya

tersebut.

3) Persuasi Sosial (Social persuasion)

Persuasi sosial adalah cara ketiga memperkuat keyakinan

individu bahwa mereka memiliki apa yang diperlukan untuk berhasil.

Keyakinan akan kemampuan diri seseorang dibentuk dari pesan-pesan

yang disampaikan orang lain dalam lingkungan sosialnya. Menanamkan

self-efficacy yang tinggi dengan persuasi sosial lebih sulit daripada

merusak-nya dengan kritik dan ucapan yang menjatuhkan. Individu

yang telah diyakinkan bahwa mereka kurang mampu, cenderung

menghindari kegiatan menantang yang menumbuhkan potensi dan cepat

menyerah dalam menghadapi kesulitan.

4) Keadaan Fisiologis (physiological arousal)

Individu juga mengandalkan keadaan fisik dan emosional dalam

menilai kemampuan mereka. Mereka menafsirkan reaksi stres dan

ketegangan sebagai tanda kerentanan terhadap prestasi yang buruk.

Dalam kegiatan yang melibatkan kekuatan fisik dan stamina, orang

menilai kelelahan, sakit dan nyeri sebagai tanda-tanda kelemahan fisik.

Suasana hati (mood) juga berpengaruh pada penilaian seseorang akan

self-efficacy yang dimilikinya. Suasana hati yang baik (positive mood)

dapat meningkatkan self-efficacy sementara suasana hati yang sedang

sedih (despondent mood) akan membuat self-efficacy menurun.

3. Dimensi Self-efficacy

Bandura mengungkapkan bahwa self-efficacy terdiri dari 3 dimensi,

yaitu (Bandura, 1977):

Page 24: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

10

a. Magnitude, atau dimensi level berhubungan dengan taraf kesulitan

tugas. Dimensi ini mengacu pada taraf kesulitan tugas yang diyakini

individu akan mampu mengatasinya.

b. Generality, merupakan suatu konsep bahwa self efficacy seseorang

tidak terbatas pada situasi yang spesifik saja. Dimensi ini mengacu pada

situasi yang berbeda dimana self efficacy dapat diterapkan.

c. Strength, berkaitan dengan penilaian individu tentang keyakinannya.

Dimensi ini mengacu pada derajat kemantapan individu terhadap

keyakinan yang dibuatnya. Keyakinan yang lemah akan mudah

terpadamkan oleh situasi diluar yang pernah dialaminya, sedangkan

individu yang memiliki keyakinan yang kuat akan gigih dalam usaha

mereka mengatasi masalah meskipun situasinya belum pernah ia alami.

Dimensi ini merupakan keyakinan individu dalam mempertahankan

perilaku tertentu.

Ling, Liang, dan Tsai (2015) membuat instrumen yang membagi

self-efficacy kedalam lima dimensi, yaitu:

a. Pemahaman konsep, mengukur keyakinan diri siswa pada

kemampuannya menggunakan kemampuan kognitifnya dalam

memahami definisi dari konsep, hukum, dan teori dengan baik.

b. Kemampuan kognitif tingkat tinggi, mengukur keyakinan diri siswa

pada kemampuan kognitif yang lebih kompleks seperti problem solving,

critical thinking, atau scientific inquiry.

c. Praktikum, mengukur keyakinan siswa terhadap kemampuannya

melakukan kegiatan percobaan di laboratorium.

d. Penerapan sehari-hari, mengukur keyakinan siswa pada kemampuannya

menerapkan konsep dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.

e. Kemampuan berkomunikasi, mengukur keyakinan siswa pada

kemampuannya berkomunikasi atau berdiskusi terkait materi dengan

teman sekelas atau orang lain.

Page 25: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

11

B. TINJAUAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR

1. Pengertian Belajar

Sebelum membahas tentang prestasi belajar, sebaiknya diketahui

terlebih dahulu makna sebenarnya dari belajar karena prestasi belajar

merupakan perwujudan dari keberhasilan belajar itu sendiri.

Muhibbin Syah mendefinisikan bahwa belajar dapat dipahami

sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif

menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif (Syah, 2013, hal. 90). Prawira mendefinisikan

belajar merupakan suatu kegiatan atau usaha yang disadari untuk

meningkatkan kualitas kemampuan dengan menguasai pengetahuan,

keterampilan, nilai, dan sikap (Prawira, 2012, hal. 228).

Belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap

(Winkel, 2009, hal. 59). Belajar adalah usaha sadar supaya mengetahui atau

dapat melakukan sesuatu. Hasil kegiatan belajar adalah perubahan diri, dari

keadaan tidak tahu menjadi tahu, dari tidak melakukan sesuatu menjadi

melakukan sesuatu (Hamdayana, 2016, hal. 28). Belajar menghasilkan

perubahan, perubahan itu meliputi hal-hal yang bersifat internal seperti

pemahaman dan sikap, serta mengcakup hal yang bersifat eksternal seperti

keterampilan motorik dan berbicara dalam bahasa asing (Winkel, 1996, hal.

55).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan

kegiatan yang menimbulkan perubahan tingkah laku yang ditimbulkan dari

pengalaman. Sedangkan belajar secara formal menurut Prawira adalah usaha

menyelesaikan program pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi dengan

bimbingan guru atau dosen (Prawira, 2012, hal. 228)

Page 26: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

12

2. Prestasi Belajar

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia prestasi adalah hasil yang telah

dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb). Prestasi akademik adalah

hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat

kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran atau penilaian. Prestasi

belajar merupakan suatu gambaran dari penguasaan kemampuan para peserta

didik sebagaimana telah ditetapkan untuk suatu pelajaran tertentu (Handayani

& Nurwidawati, 2013).

Kurikulum pendidikan di Indonesia hingga dewasa ini menggunakan

tradisi ulangan (ujian) dalam mengukur dan menilai kemampuan peserta didik

di sekolah-sekolah (SD, SMP, SMA/SMK) atau mahasiswa yang menuntut

ilmu di perguruan tinggi (Prawira, 2012, hal. 405). Maksud dari hasil

penilaian itu ialah untuk mengetahui sudah sejauh mana kemajuan peserta

didik (Suryabrata, 2014, hal. 296). Selain itu, hasil pengukuran prestasi dari

ulangan atau ujian tersebut digunakan sebagai umpan balik atau bahan

masukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar (Prawira, 2012, hal.

405).

Menurut Sumadi Suryabrata (2006, hal. 297) prestasi dapat pula di

definisikan sebagai hasil usaha siswa selama masa tertentu melakukan

kegiatan belajar. Ghufron dan Risnawita (2014, hal. 9) menambahkan prestasi

belajar adalah hasil yang diperoleh siswa atau mahasiswa setelah melakukan

aktivitas belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai angka atau huruf.

Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli diatas, dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang didapatkan setelah

proses pembelajaran yang diukur berdasarkan tes atau ujian dan dinyatakan

dalam bentuk angka atau huruf.

Page 27: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

13

C. PELAJARAN KIMIA

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari bagaimana materi di alam

dapat diubah dari bentuk dengan sifat-sifat tertentu menjadi bentuk lain

dengan sifat yang berbeda (Petrucci, 1985, hal. 1). Kimia mempelajari sifat

zat dan reaksi yang merubah satu zat menjadi zat lain. Konsep kimia

bertumpu pada dua asas dasar: kekekalan materi dan kekekalan energi.

Jumlah materi yang terlibat dalam reaksi kimia selalu kekal, artinya

jumlahnya tetap di sepanjang reaksi. Materi tidak dapat diciptakan atau

dimusnahkan dalam reaksi kimia, materi hanya tersusun ulang dari satu

materi menjadi materi lain, penyusunan ulang materi pasti disertai oleh

perubahan energi. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan selama

reaksi kimia berlangsung, jumlah total energi yang terlibat dalam reaksi kimia

selalu kekal (Oxtoby, 2001, hal. 4-6).

Ilmu kimia mempelajari struktur materi dan perubahan-perubahan

yang dialaminya dalam proses alamiah maupun dalam percobaan. Lewat

kimia kita mempelajari komposisi zat dan penggunaan bahan-bahan tak

bernyawa, baik alamiah maupun buatan, dan mengenal proses yang terjadi

pada makhluk hidup, termasuk tubuh kita sendiri. Perkembangan obat-obatan

dan antibiotika untuk yang meningkatkan kesehatan dan mengendalikan

penyakit dan infeksi sebagian besar didasarkan pada penelitian kimia. Pupuk

dan insektisida yang meningkatkan produksi makanan ditemukan lewat

penerapan pengetahuan kimia (Keenan, Kleinfelter, & Wood, 1984, hal. 2).

Sebagian besar ilmu kimia merupakan ilmu percobaan dan sebagian

besar pengetahuannya diperoleh dari penelitian di laboratorium.

Dibandingkan dengan bidang lainnya, kimia sering terkesan lebih sulit. Hal

ini karena kimia memiliki perbendaharaan kata yang khusus, dan beberapa

konsepnya bersifat abstrak (Chang, 2004, hal. 4). Berdasarkan beberapa

pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu kimia merupakan ilmu yang

mempelajari tentang perubahan suatu zat menjadi zat lain berserta reaksi,

sifat, dan energi yang menyertainya berdasarkan penelitian kimia.

Page 28: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

14

D. HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR

Menurut Baanu dalam jurnalnya (2016) self-efficacy menentukan

bagaimana orang merasa, berpikir, memotivasi diri dan berperilaku.

Keyakinan tersebut menghasilkan efek yang beragam melalui empat proses

utama, yang meliputi proses kognitif, motivasi, afektif dan pemilihan.

Efficacy yang kuat meningkatkan prestasi manusia dan kesejahteraan pribadi

dalam banyak hal, seperti prestasi akademik.

Orang-orang yang memiliki self-efficacy yang tinggi cenderung

membayangkan hasil yang sukses. Membayangkan keberhasilan membantu

mereka merencanakan langkah-langkah yang mereka butuhkan agar berhasil

dalam kehidupan nyata. Selain itu, orang dengan self-efficacy yang kuat lebih

baik dibandingkan mereka yang memiliki self-efficacy rendah untuk tetap

bertahan dalam menghadapi tekanan, kemunduran, dan kegagalan (Krapp,

2004, hal. 47)

E. PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang meneliti

hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar kimia siswa. Hasil

penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1) Penelitian yang dilakukan oleh Ghasem Mohammadyari (2012) yang

meneliti tentang hubungan antara self-efficacy dan tes kecemasan dengan

prestasi akademik pada siswa laki-laki dan perempuan. Hasil menunjukkan

hubungan positif signifikan antara self-efficacy dengan prestasi belajar pada

laki-laki dan perempuan. Hubungan negatif terjadi pada tes kecemasan yang

dihubungkan dengan prestasi belajar.

2) Tenaw (2013) meneliti tentang hubungan antara self-efficacy, prestasi

belajar, dan gender pada mata kuliah kimia analitik. Hasil menunjukkan

tidak ada perbedaan signifikan antara self-efficacy dengan gender, ada

Page 29: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

15

perbedaan signifikan dalam prestasi antar gender, dan hubungan yang positif

signifikan ditunjukan oleh self-efficacy dan prestasi belajar.

3) Akram dan Ghazanfar (2014) melakukan penelitian untuk mengkaji

hubungan self-efficacy dengan prestasi belajar dilihat dari nilai rata-rata

prestasi belajar mahasiswa Universitas Gujarat. Diperoleh hubungan positif

yang signifikan antara self-efficacy dengan prestasi belajar.

4) Penelitian yang dilakukan oleh Hasheminasab, Zarandi, Azizi, & Zadeh

(2014) yang meneliti tentang hubungan antara self-efficacy dengan prestasi

akademik pada siswa. Hasil menunjukkan nilai korelasi yang positif

signifikan untuk hubungan self-efficacy dengan prestasi belajar.

5) Mehjabeen Khan (2013) dalam penelitiannya yang menghubungkan self-

efficacy dengan nilai CGPA menghasilkan hubungan yang positif signifikan

antara self-efficacy dengan prestasi belajar.

6) Muslim, Buchori (2014) dalam tesis berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Pemecahan Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis

Dan Efikasi Diri Siswa Pada Konsep Hidrolisis Garam” menunjukkan

bahwa kelompok siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah pada

kelas kontrol memiliki skor self-efficacy yang sedikit lebih baik

dibandingkan kelas eksperimen. Selain itu terdapat hubungan antara self-

efficacy dengan keterampilan berpikir kritis siswa.

F. KERANGKA BERPIKIR

Prestasi belajar siswa, khususnya pelajaran kimia di SMA dipengaruhi

oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal

yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah keadaan jasmani dan kondisi

psikologis. Kondisi psikologis dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu

intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi. Dan yang tak kalah penting

dalam aspek psikologis adalah kepercayaan atau keyakinan terhadap

kemampuan diri sendiri yang biasa disebut self-efficacy.

Page 30: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

16

Pelajaran kimia merupakan pelajaran yang abstrak, beberapa berupa

hitungan, konsep, berjenjang, dan berkesinambungan antara materi satu dengan

lainnya. Pembelajaran kimia termasuk pembelajaran yang membutuhkan

banyak pemikiran-pemikiran kritis dan intelektual karena berhubungan dengan

konsep-konsep yang abstrak. Tanpa self-efficacy yang tinggi, materi pada

pelajaran kimia akan sangat sulit untuk dikuasai karena keyakinan pada

kemampuan dirilah yang akan mendorong seseorang untuk melakukan

pekerjaannya dengan sukses.

Penelitian menyebutkan bahwa self-efficacy yang tinggi berdampak

pada prestasi belajar yang tinggi pula (Motlagh et al, 2011; Mohammadyari,

2012; Tenaw, 2013; Meral et al, 2012). Apabila diurutkan berdasarkan faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar maka akan memiliki hubungan dengan

self-efficacy seperti berikut.

Bagan 2.1. Kerangka berpikir self-efficacy

Kegiatan Belajar

Faktor yang mempengaruhi

belajar

Faktor Internal

Fisiologis Psikologis

Self-Efficacy

Faktor Eksternal

Prestasi Belajar

Page 31: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

17

Setelah mengetahui nilai dari self-efficacy siswa lalu dihubungkan

dengan prestasi belajarnya yang ditunjukkan dari nilai akademisnya. Saat self-

efficacy berbanding lurus dengan prestasi belajar (self-efficacy tinggi dibarengi

dengan prestasi belajar tinggi, atau self-efficacy rendah dibarengi dengan

prestasi belajar yang rendah) maka hubungan keduanya berkorelasi positif.

Sedangkan bila self-efficacy berbanding terbalik dengan prestasi belajar (self-

efficacy tinggi dibarengi dengan prestasi belajar yang rendah atau sebaliknya)

maka hubungan keduanya berkorelasi negatif.

G. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan teori-teori yang mendasari objek kajian penelitian serta

mengacu pada penelitian yang relevan, maka hipotesis penelitian ini yaitu:

1. Terdapat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar kimia.

2. Terdapat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar kimia

berdasarkan jenis kelamin.

3. Terdapat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar kimia

berdasarkan tingkatan kelas.

Page 32: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penetitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 sampai dengan

Januari 2018 bertempat di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, SMA Yadika

6, dan SMA Al-Hasra.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional.

Penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

hubungan antara dua variabel (Emzir, 2008, hal. 48). Melalui penelitian

korelasional diketahui apakah ada korelasi antara dua atau lebih variabel

(Silalahi, 2015, hal. 120).

Pada penelitian ini akan diteliti hubungan antara self-efficacy pada diri

siswa dengan prestasi belajar kimia. Ada tidaknya hubungan tersebut dihitung

berdasarkan koefisien korelasi, jadi bukan menjelaskan sebab-akibat

walaupun menunjukkan hubungan sebab-akibat karena perubahan nilai dalam

satu variabel tidak menyebabkan perubahan nilai dalam variabel lain

(Silalahi, 2015, hal. 123).

C. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2014, hal. 117-118), populasi adalah obyek/

subyek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti dan

sampel adalah sebagian dari populasi dan harus representatif (mewakili).

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X, XI, dan

XII semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

Guna menyederhanakan proses pengumpulan dan pengolahan data

maka penulis mengambil teknik sampling atau teknik pengambilan sampel.

Teknik sampling yang dilakukan penulis adalah Purposive Sampling yaitu

pengambilan sampel yang digunakan apabila peneliti memiliki pertimbangan-

Page 33: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

19

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014, hal. 124). 30 subjek dipandang

sebagai ukuran minimal sampel yang dapat diterima untuk penelitian

korelasional (Emzir, 2008, hal. 41). Peneliti memilih sampel atau responden

berdasarkan pertimbangan bahwa responden merupakan siswa yang

mengikuti ujian mata pelajaran kimia pada semester ganjil tahun pelajaran

2017/2018. Siswa yang mengikuti ujian mata pelajaran kimia hanya siswa

jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sehingga sampel yang terpilih untuk

penelitian adalah kelas X IPA, XI IPA, dan XII IPA.

Tabel 3.1. Sebaran Sampel Penelitian

No. Kelas Nama Sekolah Jumlah Siswa

Total Laki-laki Perempuan

1 X

SMA Muhammadiyah

25 Pamulang 27 30

186 SMA Yadika 6 26 26

SMA Al-Hasra 32 45

2 XI

SMA Muhammadiyah

25 Pamulang 31 23

200 SMA Yadika 6 26 31

SMA Al-Hasra 39 54

3 XII

SMA Muhammadiyah

25 Pamulang 36 23

179 SMA Yadika 6 23 38

SMA Al-Hasra 18 42

Total 256 309 565

Page 34: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

20

D. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel

terikat dan variabel bebas:

- Variabel Terikat (Y) : Prestasi belajar kimia siswa

- Variabel Bebas (X) : Self-Efficacy

E. Prosedur Penelitian

Akan dilakukan tiga tahapan dalam penelitian ini:

1. Tahap Persiapan

Langkah-langkah dalam tahap persiapan adalah:

a. Dimulai dengan perumusan masalah penelitian

b. Menentukan variabel yang akan diteliti

c. Menentukan, membuat dan menyusun instrumen yang digunakan untuk

penelitian.

d. Menentukan lokasi dan menyelesaikan administrasi perizinan penelitian

di sekolah.

2. Tahap Adaptasi dan Pembuatan Instrumen

Instrumen yang digunakan merupakan adaptasi dari instrumen

yang sudah pernah digunakan oleh peneliti yang sebelumnya, yang telah

teruji validitas dan reliabilitasnya. Kemudian instrumen diterjemahkan dan

diubah sesuai kebutuhan kemudian divalidasi kembali hasil terjemahannya

oleh ahli, diujikan kepada siswa dan diuji reliabilitasnya hingga siap

diujikan pada sampel.

3. Tahap Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 sampai Januari

2018. Peneliti menyebarkan angket yang berupa skala self-efficacy yang

diberikan kepada siswa kelas IPA di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang,

SMA Yadika 6, dan SMA Al-Hasra.

Page 35: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

21

4. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian berupa kegiatan mengolah data hasil

penelitian, menganalisis dan membahas hasil penelitian, dan mengambil

kesimpulan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode korelasi sehingga teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respnden untuk

dijawab (Sugiyono, 2014, hal. 199). Adapun kuesioner yang digunakan

berupa angket self-efficacy. Para peserta diberitahu bahwa identitas mereka

akan dirahasiakan dan informasi yang diberikan oleh mereka akan digunakan

hanya untuk tujuan penelitian (Akram & Ghazanfar, 2014).

Setiap item pernyataan memiliki lima alternatif jawaban. Alternatif

jawaban disusun dengan mengikuti skala Likert, yaitu Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Pernyataan yang disusun ada dua jenis, pertanyaan positif dan pernyataan

negatif. Untuk kepentingan analisis, alternatif jawaban tersebut diberi bobot

dari skor tertinggi yakni 5 sampai skor terendah yakni 1, yang terdapat pada

tabel 3.2.

Tabel 3.2. Bobot atau Skor Alternatif Jawaban

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Alternatif Bobot Alternatif Bobot

Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 4 Setuju (S) 2

Nertal (N) 3 Nertal (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4

Sangat Tidak Setuju

(STS).

1 Sangat Tidak Setuju

(STS).

5

Page 36: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

22

Teknik pengumpulan data untuk mengukur prestasi belajar siswa

dengan menggunakan teknik dokumentasi terhadap nilai kimia siswa pada

ujian akhir semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan komponen kunci dalam suatu penelitian. Dalam

penelitian kuantitatif, instrumen digunakan untuk mengumpulkan data dan

mengukur variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2014, hal. 133). Ada dua

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Yang pertama adalah Skala

Self-Efficacy yang diadaptasi dari Skala Self-Efficacy yang telah dibuat oleh

Tzung-Jin Lin & Jyh-Chong Liang & Chin-Chung Tsai (2015). Skala Self-

efficacy berupa lembar angket/kuesioner. Lembar angket tipe check list

dengan skala Likert 5, artinya siswa memilih dengan memberikan tanda

centang (√) pada kolom jawaban sesuai pilihan responden.

Angket yang digunakan terdiri dari 32 pernyataan yang disebarkan

kepada seluruh siswa dengan 13 butir pernyataan yang bersifat positif, dan 19

butir pernyataan yang bersifat negatif. Adapun kisi-kisi penyusunan

instrumen self-efficacy siswa adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Self-efficacy

No

. Dimensi Keterukuran

No. Butir

Soal Jumlah

Item P (+) P (-)

1 Pemahaman

Konsep

Mengukur keyakinan diri siswa pada

kemampuannya menggunakan

kemampuan kognitifnya dalam

memahami definisi dari konsep,

hukum, dan teori kimia dengan baik.

1,3 2,4,5 5

Page 37: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

23

No

. Dimensi Keterukuran

No. Butir Soal Jumlah

Item P (+) P (-)

2 Kemampuan

Kognitif

Tingkat

Tinggi

Mengukur keyakinan diri siswa

pada kemampuan kognitif yang

lebih kompleks seperti problem

solving, critical thinking, atau

scientific inquiry pada ranah

kimia.

8,9,

11

6,7,

10

6

3 Praktikum Mengukur keyakinan siswa

terhadap kemampuannya

melakukan kegiatan percobaan

di laboratorium

14,16 12,13,

15,17,

18

7

4 Penerapan

Sehari-hari

Mengukur keyakinan siswa

pada kemampuannya

menerapkan konsep dan

keterampilan kimia dalam

kehidupan sehari-hari.

21,23 19,20,

22,24,

25,26

8

5 Kemampuan

Berkomunika

si

Mengukur keyakinan siswa

pada kemampuannya

berkomunikasi atau berdiskusi

terkait materi kimia dengan

teman sekelas atau orang lain.

28,30,

31,32

27, 29 6

Jumlah 13 19 32

Instrumen yang kedua adalah nilai kimia pada ujian akhir semester

ganjil tahun ajaran 2017/2018 sebagai alat ukur prestasi belajar siswa. Data

yang diperoleh untuk penelitian termasuk data sekunder, yakni data yang

diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dari pihak lain (Subana, Rahadi, &

Sudrajat, 2000, hal. 21).

Page 38: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

24

H. Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas menunjuk pada sejauh mana instrumen dapat secara

akurat mereflesikan variabel yang diukur (Silalahi, 2015, hal. 472). Valid

berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

ingin diukur (Sugiyono, 2014, hal. 173). Tipe validitas dibagi menjadi

tiga: Validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriterion.

Instrumen akan dilakukan validasi isi dan validasi konstruk oleh

ahli yakni dosen pendidikan kimia UIN Jakarta. Pengujian validitas isi dan

validitas konstruk dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan

rancangan yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014, hal. 182). Validitas

kriterion merupakan validitas yang ukurannya ditentukan dengan cara

mengkorelasikan nilai hasil pengukuran instrumen dengan kriteria tertentu

yang dipercaya dapat digunakan untuk mengukur validitas dari suatu

variabel (Silalahi, 2015, hal. 476).

Untuk menguji validitas kriterion, peneliti mengujikan instrumen

kepada beberapa siswa yang bertindak sebagai validator, kemudian

menghitung hasilnya. Mengukur validitas kriterion dapat menggunakan

rumus Pearson Product Moment Correlation, setiap butir soal akan akan

diuji relasinya dengan skor total variabel (Silalahi, 2015, hal. 478).

Pengujian validitas setiap butir soal menggunakan SPSS versi 22.0.

Rumus korelasi Product Moment yang digunakan sebagai berikut (Idrus,

2009, hal. 129):

√∑

Keterangan :

: skor responden ke-j pada butir pertanyaan i

: rata-rata skor butir penyataan i

: total skor seluruh pertanyaan untuk responden ke-j

: rata-rata total skor

: korelasi antara butir pertanyaan ke-I dengan total skor

Page 39: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

25

Harga digunakan untuk memperoleh r-hitung, besarnya r-hitung

dibandingkan dengan r-tabel. Dalam uji validitas ini, instrumen diujikan

pada 100 responden dengan taraf signifikansi 5%. r-tabel untuk uji

validitas Pearson Product Momen Correlation (N=100; 0,05) adalah

0,195. Berdasarkan tabel hasil validasi instrumen, seluruh butir soal yakni

sebanyak 32 butir dinyatakan valid.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Self-Efficacy yang Sudah Valid

No Dimensi Keterukuran No. Butir

Soal

Jumlah

Item

Valid

1 Pemahaman

Konsep

Mengukur keyakinan diri siswa

pada kemampuannya

menggunakan kemampuan

kognitifnya dalam memahami

definisi dari konsep, hukum, dan

teori kimia dengan baik.

1*,2*,3*,

4*,5*

5

2 Kemampuan

Kognitif

Tingkat

Tinggi

Mengukur keyakinan diri siswa

pada kemampuan kognitif yang

lebih kompleks seperti problem

solving, critical thinking, atau

scientific inquiry pada ranah

kimia.

6*,7*,8*,

9*,10*,

11*

6

3 Praktikum Mengukur keyakinan siswa

terhadap kemampuannya

melakukan kegiatan percobaan di

laboratorium

12*,13*,

14*,15*,

16*,17*,

18*

7

4 Penerapan

Sehari-hari

Mengukur keyakinan siswa pada

kemampuannya menerapkan

konsep dan keterampilan kimia

dalam kehidupan sehari-hari.

19*,20*,

21*,22*,

23*,24*,

25*,26*

8

Page 40: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

26

No Dimensi Keterukuran No. Item Jumlah

Item

5 Kemampuan

Berkomunikasi

Mengukur keyakinan siswa

pada kemampuannya

berkomunikasi atau berdiskusi

terkait materi kimia dengan

teman sekelas atau orang lain.

27*,28*,

29*,30*,

31*,32*

6

Jumlah Pernyataan 32

Keterangan: *Butir soal valid

2. Uji Reliabilitas

Setelah item-item tersebut diketahui validitasnya, maka kemudian

dihitung reliabilitasnya. Reliabilitas instrumen adalah tingkat keajekan

instrumen saat digunakan kapan dan oleh siapa saja sehingga akan

cenderung menghasilkan data yang sama atau hampir sama dengan

sebelumnya. Instrumen/skala yang reliabel berarti instrumen/skala tersebut

mempunyai sifat yang dapat dipercaya karena memberikan hasil yang

tetap jika diberika kepada subjek dengan kelompok berbeda tetapi

memiliki karakteristis yang hampir sama, dan akan menghasilkan hasil

yang hampir sama dengan subjek terdahulu (Idrus, 2009, hal. 130-131).

Uji reliabilitas skala self-efficacy digunakan alpha Cronbach

hingga diperoleh koefisien reliabilitas (Caprara et al., 2011; Akram, B &

Ghazanfar, L., 2014; Sivandani et al., 2013). Rumus statistik yang

digunakan untuk menguji reliabel adalah rumus Alpha yang diusulkan oleh

Cronbach (Idrus, 2009, hal. 143):

(

)(

)

Keterangan:

⍺ : reliabilitas instrumen

Page 41: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

27

n : banyaknya butir pertanyaan

: varians skor tiap item

∑ : varians skor total

Uji reliabilitas dibantu dengan program SPSS versi 22.0. Kriteria

yang digunakan untuk menetapkan reliabilitas adalah instrumen dikatakan

reliabel apabila memiliki koefisien keandalan (⍺) ≥ 0,70. Berdasarkan

hasil uji reliabilitas Cronbach’s alfa terhadap instrumen sel-efficacy

diperoleh nilai alpha sebesar 0,915. Demikian instrumen dinyatakan

reliabel dengan derajat keandalan luar biasa. Adapun Tabel 3.5

menunjukkan pedoman untuk menentukan keandalan instrumen dengan

Cronbach (Silalahi, 2015, hal. 471).

Tabel 3.5 Pedoman Tingkat Reliabilitas

Hasil Uji Alpa Cronbach Derajat Keandalan

< 0,5 Tidak dapat digunakan

0,5 – 0,6 Jelek

0,6 – 0,7 Cukup/dapat diterima

0,7 – 0,8 Bagus

> 0,9 Luar biasa

I. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, peneliti selanjutnya menganalisa data-data

tersebut untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti, sehingga dapat

diperoleh kesimpulan. Teknik analisa data yang digunakan sebagai berikut:

1. Deskriptif Data

Data hasil penelitian dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan

tingkatan kelas kemudian dicantumkan hasil rata-rata, nilai terendah, dan

nilai tertinggi.

Page 42: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

28

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Sebagai prasyarat untuk melakukan pengujian hipotesis

diperlukan pengujian tentang asumsi distribusi normal yang bertujuan

untuk mempelajari apakah distribusi sampel yang terpilih berasal dari

sebuah distribusi populasi yang normal atau tidak. Apabila diperoleh

nilai sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal, sedangkan apabila nilai

sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Jika seandainya dari

hasil analisis ternyata data tidak berdistribusi normal, dapat digunakan

beberapa teknik analisis statistika non-parametrik sebagai alternatif

(Kadir, 2015, hal. 144).

Dalam melakukan uji normalitas, rumus yang digunakan adalah

Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 22. Pengujian normalitas

dengan SPSS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut

(Kadir, 2015, hal. 143-156):

1) Masukkan data skor self-efficacy di Data View pada SPSS.

2) Pilih menu Analize, kemudian pilih Nonparametric Test, klik 1-

Sample K-S.

3) Pada Test Variable List, masukkan variabel Self-Efficacy.

4) Pada Test Distribution, klik Normal, lalu Ok.

5) Akan muncul output SPSS dan Intrepretasinya.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas merupakan salah satu uji analisis regresi (anareg)

yang bertujuan untuk mempelajari apakah dua variabel mempunyai

hubungan atau tidak (Kadir, 2015, hal. 176). Dalam penelitian ini, uji

linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian

yaitu variabel self-efficacy dan variabel prestasi belajar kimia memiliki

hubungan linear.

Pengujian linearitas ini menggunakan bantuan program SPSS

versi 22. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut (Kadir, 2015, hal.

184-185):

Page 43: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

29

1) Masukkan data self-efficacy siswa dan prestasi belajarnya pada

kolom Data View.

2) Pada menu utama pilih Analyze, kemudian Compare Means, dan

Means.

3) Pindahkan variabel prestasi kimia siswa ke kotak Dependent dan

variabel self-efficacy ke kotak Independent(s) lalu klik Options.

4) Selanjutnya klik Test for linearity, kemudian Continue dan Ok.

5) Akan muncul output SPSS dan Intrepretasinya.

Uji linearitas diperoleh dari baris Deviation from Linearity. Jika

Sig. > 0,05 berarti hubungan prestasi belajar kimia siswa atas self-

efficacy adalah linear.

3. Uji Hipotesis

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan uji

statistik korelasi. Bila dua variabel dikorelasikan hasilnya adalah koefisien

korelasi. Koefisien korelasi diperoleh dengan uji Pearson’s Product

Moment Correlation (Meral, 2012; Akram & Ghazanfar, 2014; Tenaw,

2013; Baanu et al., 2016; Sivandani et al., 2013) untuk data yang

berdistribusi normal dan uji Spearman rho untuk data yang tidak

berdistribusi normal. Dari koefisien korelasi akan diketahui hubungan

antara variabel terikat dengan variabel bebas.

Emzir (2008, hal. 48) menjelaskan bahwa tingkat hubungan

diungkapkan dalam angka antara -1 dan +1 yang dinamakan koefisien

korelasi. Korelasi zero (0) mengindikasikan tidak ada hubungan. Suatu

korelasi negatif berarti bahwa semakin tinggi skor pada suatu variabel,

semakin rendah pula skor pada variabel lain atau sebaliknya. Korelasi

positif mengindikasikan bahwa semakin tinggi skor pada suatu variabel,

semakin tinggi pula skor pada variabel lain atau sebaliknya.

Uji korelasi dengan Pearson’s Product Moment Correlation

dengan bantuan SPSS versi 22.0 dapat dilakukan dengan cara:

1) Pada Data View masukkan data yang diinginkan yakni data self-

efficacy siswa dan data prestasi kimia siswa. Pada Variable View

Page 44: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

30

kolom Measure ubah jenisnya menjadi Ordinal. Klik Analyze, pilih

Correlate dan Bivariate.

2) Masukkan variabel self-efficacy dan prestasi kimia siswa ke dalam

kotak Variables. Pada bagian Correlation Coefficients pilih Pearson.

Klik Ok.

3) Akan muncul output SPSS dan Intrepretasinya.

Uji korelasi dengan Spearman rho dengan bantuan SPSS versi 22.0

dapat dilakukan dengan cara (Kadir, 2015, hal. 476):

1) Pada Data View masukkan data yang diinginkan yakni data self-

efficacy siswa dan data prestasi kimia siswa. Pada Variable View

kolom Measure ubah jenisnya menjadi Ordinal. Klik Analyze, pilih

Correlate dan Bivariate.

2) Masukkan variabel self-efficacy dan prestasi kimia siswa ke dalam

kotak Variables. Pada bagian Correlation Coefficients pilih

Spearman. Klik Ok.

3) Akan muncul output SPSS dan Intrepretasinya.

Nilai r yang diperoleh atau Correlation Coefficient (dalam SPSS)

merupakan nilai koefisien korelasi yang menentukan nilai suatu hubungan.

Koefisien korelasi r dapat bernilai positif atau negatif .Jika harga r ≠ 0

maka Ha diterima dan Ho ditolak. Untuk memberikan penafsiran terhadap

koefisien korelasi dapat ditentukan berdasarkan Tabel 3.6 (Sugiyono,

2014, hal. 257).

Tabel 3.6 Koefisien Korelasi

Taraf koefisien Tingkat hubungan

0,00 -0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Page 45: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

31

J. Hipotesis Statistik

Dari hipotesis penelitian yang telah ditetapkan, maka dapat

dirumuskan hipotesis statistiknya sebagai berikut:

1. Ho :

Ha : ≠

2. Ho :

Ha : ≠

Keterangan:

Ho : Tidak Terdapat korelasi antara self-efficacy dengan prestasi belajar kimia

siswa.

Ha : Terdapat korelasi antara self-efficacy dengan prestasi belajar kimia

siswa.

: Koefisien korelasi yang diperoleh dengan menggunakan teknik pearson

product moment

: Koefisien korelasi yang diperoleh dengan menggunakan teknik

spearman rho

Page 46: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan

bahwa:

1. Terdapat hubungan yang positif signifikan antara self-efficacy dengan

prestasi belajar kimia siswa.

2. Terdapat hubungan yang positif signifikan antara self-efficacy dengan

prestasi belajar kimia siswa laki-laki maupun perempuan. Hubungan

antara self-efficacy dengan prestasi belajar kimia siswa perempuan lebih

besar dibandingkan siswa laki-laki.

3. Terdapat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar kimia baik

kelas X, XI, dan kelas XII. Hubungan antara self-efficacy dengan prestasi

belajar kimia siswa kelas X bersifat negatif, ini menandakan siswa

memiliki self-efficacy palsu. Sedangkan hubungan self-efficacy dengan

prestasi kimia siswa kelas XI dan XII bersifat positif.

B. Saran

Berdasarkan hasil kajian dan analisis hasil penelitian, maka terdapat beberapa

saran yang dapat dijadikan pertimbangan, antara lain:

1. Bagi peneliti yang hendak meneliti tentang self-efficacy disarankan

sebaiknya spesifik kedalam satu materi tertentu, seperti materi sifat

koligatif, asam basa, maupun materi lain pada mata pelajaran lain serta

melanjutkan penelitian ini dengan membahas variabel lain yang

kemungkinan berhubungan dengan self-efficacy.

2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan lebih memperhatikan

pengambilan sampel dan meneliti di beberapa sekolah yang lebih beragam

seperti sekolah negeri, swasta, maupun sekolah berstandar internasional.

Page 47: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

53

3. Bagi sekolah, guru, dan orang tua hendaknya turut serta dalam memotivasi

dan meningkatkan self-efficacy siswa agar dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa.

Page 48: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

54

DAFTAR PUSTAKA

Akram, B., & Ghazanfar, L. (2014). Self Efficacy and Academic Performance of

the Students of Gujrat University , Pakistan. Academic Research

International. ISSN-I: 2223-9553 ISSN: 2223-9944, 5(1), 283–290.

Diakses dari www.journals.savap.org.pk

Azar, F. S., & Performance, A. (2013). Self-efficacy, Achievement Motivation,

and Academic Procrastination as Predictors of Academic Performance.

US-China Education Review B, 3(11), 847–857.

Baanu, T. F., & Oyelekan, O. S. (2016). Self-Efficacy and Chemistry Students’

Academic Achievement in Senior Secondary Schools in North-Central,

Nigeria. Malaysian Online Journal of Educational Sciences, 4(1), 43–52.

Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Toward a unifying theory of behavioral

change. Psycological Review, 84(2), 191–215. doi:10.1016/0146-

6402(78)90002-4

Bandura, A. (1994). Self-Efficacy. In V.S. Ramachaudran (Ed), Encyclopedia of

Human Behavior, 4(1998), 71–81.

Burgess, S. (2016). Human Capital and Education: The State of The Art in The

Economics of Education. Germany: IZA.

Caprara, G. V., Vecchione, M., Alessandri, G., Gerbino, M., & Barbaranelli, C.

(2011). The Contribution of Personality Traits and Self-efficacy Beliefs to

Academic Achievement: A longitudinal study. British Journal of

Educational Psychology, 81(1), 78–96. doi:10.1348/2044-8279.002004

Chang, R. (2004). Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Darajaad, R., & Fitrayati, D. (2016). Pengaruh Minat Belajar dan Jam Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Siswa

Kelas Xi IPS 3 SMA Negeri 1 Kesamben Kabupaten Jombang. Jurnal

Pendidikan Ekonomi (JUPE), 4(3), 1–6.

DePorter, B., & Hernacki, M. (1999). Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Mizan.

Page 49: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

55

Ekeh, P.U., & O.T.Oladayo. (2015). Optimism and Self Efficacy as Predictors of

Academic Achievement Among Special Needs Learners. International

Journal of Academic Research and Reflection. ISSN: 2309-04-05, 3(7),

35–46. Diakses dari www.idpublications.org

Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fredrikse dalam Santrock, J. W. (2011). Educational Psychology. NY: McGraw-

Hill.

Ghufron, N., & Risnawita, R. (2016). Teori-teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media.

Halpern, D. F., Benbow, C. P., Geary, D. C., Gur, R. C., Hyde, J. S., &

Gernsbacher, M. A. (2007). The Science of Sex Differences in Science and

Mathematics. Psychological Science in the Public Interest, Supplement,

8(1), 1–51. doi:10.1111/j.1529-1006.2007.00032.x

Hamdayana, J. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Handayani, F., & Nurwidawati, D. (2013). Hubungan Self Efficacy Dengan

Prestasi Belajar Siswa Akselerasi. Jurnal Universitas Negeri Surabaya.

01(02).

Hasheminasab, M., Zarandi, Z. G., Azizi, J., & Zadeh, M. S. (2014). Investigating

the Relationship between Self-Efficacy with Academic Achievement ,

Discipline, Urban-Rural and Order Birth of High School Students in

Rafsanjan. International Journal of Psychology and Behavioral Research.

3(4), 258–264.

Hassan, A. E. H., Alasmari, A., & Ahmed, E. Y. E. (2015). Influences of Self-

Efficacy As Predictors Of Academic Achievement . A Case Study of

Special Education Students- University of Jazan. International Journal of

Education and Research. ISSN: 2201-6333(Print) ISSN: 2201-

6740(Online), 3(3), 275–284.

Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gelora Aksara

Pratama.

Kadir. (2015). Statistika Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan

Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Page 50: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

56

Keenan, C. W., Kleinfelter, D., & Wood, J. (1984). Ilmu Kimia untuk Universitas

Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Khan, M. (2013). Academic Self-Efficacy, Coping, and Academic Performance in

College. International Journal of Undergraduate Research and Creative

Activities. doi:10.7710/2168-0620.1006

Kihwele, J. E. (2014). Students’ Perception of Science Subjects and Their

Attitude in Tanzanian Secondary Schools. World Journal of Educational

Research, 1(1), 1–8. Diakses dari www.wjer.org

Krapp, K. (2004). Psychologists and their theories for students. USA: Thomson

Gale Corporation.

Lin, T. J., Liang, J. C., & Tsai, C. C. (2015). Identifying Taiwanese University

Students’ Physics Learning Profiles and Their Role in Physics Learning

Self-Efficacy. Research in Science Education, 45(4), 605–624.

doi:10.1007/s11165-014-9440-z

Meral, M., Colak, E., & Zereyak, E. (2012). The Relationship between Self-

Efficacy and Academic Performance. Procedia - Social and Behavioral

Sciences, 46, 1143–1146. doi:10.1016/j.sbspro.2012.05.264

Mohammadyari, G. (2012). Comparative Study of Relationship between General

Perceived Self-efficacy and Test Anxiety with Academic Achievement of

Male and Female Students. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 69,

2119–2123. doi:10.1016/j.sbspro.2012.12.175

Motlagh, S. E., Amrai, K., Yazdani, M. J., Abderahim, H. A., & Souri, H. (2011).

The Relationship Between Self-Efficacy and Academic Achievement in

High School Students. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 15,

765–768. doi:10.1016/j.sbspro.2011.03.180

Muslim, Buchori. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Pemecahan Masalah

Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Efikasi Diri Siswa Pada

Konsep Hidrolisis Garam. Tesis S2. Universitas Pendidikan Indonesia.

Nasution. (2013). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:

Bumi Aksara.

Page 51: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

57

Ormrod, J. E. (2008). Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan

Berkembang (2nd ed.). Jakarta: Erlangga.

Oxtoby, D. W. (2001). Prinsip-prinsip Kimia Modern Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Pasiak, T. (2002). Menyingkap Rahasia Kecerdasan Berdasarkan Al-Quran dan

Neurosains Mutakhir. Bandung: Mizan.

Petrucci, R. H. (1985). Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Prawira, P. A. (2012). Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Reilly, D., Neumann, D. L., & Andrews, G. (2019). Gender Differences in

Reading and Writing Achievement: Evidence from the National

Assessment of Educational Progress (NAEP). American Psychologist,

74(4), 445–458. https://doi.org/10.1037/amp0000356

Sajjadi, S. S., Jamaldini, M., Baranzehi, H., & Maghhsoodi, H. (2015).

Relationship between Metacognition and Self-efficacy with Academic

Achievement in High School Students of Bandar Abbas. Scientific

Research Council Publication, (26), 92–97. Diakses dari

http://src.gov.jm.jjst.org/Jam.J.Sci. Tech. 26. 92-97. 2015.pdf

Santrock, J. W. (2011). Educational Psychology 5th Edition. New York: McGraw

Hills.

Schunk, D. H. (2012). Teori-teori Pembelajaran: Perspektif Pendidikan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Schunk, D. H., Pintrich, P., & Meece, J. (2010). Motivation in Education: Theory,

Research, and Applications. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Silalahi, U. (2015). Metode Penelitian Sosial Kuantitatif. Bandung: Refika

Aditama.

Sirhan, G. (2007). Learning Difficulties in Chemistry: An Overview. Journal of

Turkish Science Education, 4(2), 2–20. Diakses dari http://www.tused.org

Sivandani, A., Koohbanani, S. E., & Vahidi, T. (2013). The Relation Between

Social Support and Self-efficacy with Academic Achievement and School

Satisfaction among Female Junior High School Students in Birjand.

Page 52: HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51261... · 2020. 7. 7. · Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA. Skripsi,

58

Procedia -Social and Behavioral Sciences, 84(2011), 668–673.

doi:10.1016/j.sbspro.2013.06.623

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sousa, D. A. (2012). Bagaimana Otak yang Berbakat Bekerja. Jakarta: Indeks.

Stoneberg, B. D. (2017). Biology and Chemistry Achievement In Idaho High

Schools , 2015 to 2017. K-12 Reseacrch Idaho, 1–9.

Stumm, S. von., Hell, B., & Chamorro-Premuzic, T. (2011). The Hungry Mind:

Intellectual Curiosity is The Third Pillar of Academic Performance.

Perspectives on Psychological Science, 6(6), 574–588. doi:

10.1177/1745691611421204

Subana, Rahadi, M., & Sudrajat. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka

Setia.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penertbit Alfabeta.

Suryabrata, S. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Syah, Muhibbin. (2013). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tenaw, Y. A. (2013). Relationship between Self-Efficacy, Academic

Achievement and Gender in Analytical Chemistry at Debre Markos

College of Teacher Education. African Journal of Chemical Education,

3(1), 3–28.

Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Pasal 3

Whitten, C., Labby, S., & Sullivan, S. L. (2016). The Impact of Pleasure Reading

on Academic Success. The Journal of Multidisciplinary Graduate

Research, 2(4), 48–64. Diakses dari

https://www.shsu.edu/academics/education/journal-of-multidisciplinary-

graduate-research/documents/2016/WhittenJournalFinal.pdf

Winkel, W. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Winkel, W. (2009). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Zaidi, Z. F. (2010). Gender Differences in Human Brain: A Review. The Open

Anatomy Journal, 2, 37–55. doi:10.2174/1877609401002010037