hubungan praktek pemberian asi eksklusif dengan ...repository.unjaya.ac.id/1243/2/yuliana dewi...
TRANSCRIPT
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
HUBUNGAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta
Disusun Oleh:
Yuliana Dewi Lestari NPM : 1309149
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2012
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
iii
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2012
Yuliana Dewi Lestari 1 , Isti Handayaningsih 2, Liberty Barokah3
INTISARI
Latar Belakang: Pemberian ASI eksklusif serta proses menyusui yang benar merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk tumbuh kembang anak dan untuk membangun SDM yang berkualitas. ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan telah mampu mencukupi kebutuhan nutrisi, termasuk untuk pertumbuhan khususnya penambahan berat badan bayi, karena didalam ASI terdapat sumber gizi yang ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Berat badan bayi yang berlebihan dan terlalu kurus tidak baik untuk kesehatan bayi karena dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi, kegagalan kenaikan berat badan bila tidak diatasi dapat mengakibatkan peningkatan resiko penyakit kronis, berkurangnya fungsi imun, serta dapat menyebabkan kematian bayi bila masalah ini tidak diatasi.. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan praktek pemberian ASI eksklusif dengan peningkatan berat badan bayi. Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan retrospektif. Jumlah populasi yang digunakan adalah 74 bayi, dengan jumlah sampel 37 bayi dengan teknik penentuan sampel purposive sampling dan analisis data menggunakan Chi Square dengan tingkat kemaknaan p X2 tabel 3,841 dan nilai signifikansinya p=0,000 < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa Ha diterima. Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara praktek pemberian ASI eksklusif dengan peningkatan berat badan bayi. Responden yang diberikan ASI eksklusif cenderung memiliki peningkatan berat badan normal sebanyak 19 bayi (51,4%). Saran : Berdasarkan kesimpulan maka sebaiknya pemberian ASI eksklusif harus ditingkatkan agar bayi dapat tumbuh dengan normal. Kata Kunci: ASI eksklusif, berat badan. 1 Mahasiswa D III Kebidanan STIKES Achmad Yani Yogyakarta.
2 Dosen STIKES Achmad Yani Yogyakarta
3 Dosen STIKES Achmad Yani Yogyakarta
iv
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
EXCLUSIVE BREASTFEEDING PRACTICES RELATIONSHIP WITH INCREASED WEIGHT BABIES AT WORK AREAS SEYEGAN SLEMAN
DISTRICT HEALTH CENTERS 2012
Yuliana Dewi Lestari 1 , Isti Handayaningsih 2, Liberty Barokah3
ABSTRAK
Background: Exclusive breastfeeding and proper breastfeeding is a reliable means for child development and to build quality human resources. Exclusive breastfeeding in infants aged 0-6 months has been able to meet the nutritional needs, including weight gain, especially the growth of the baby, because there are sources of nutrients in breast milk is ideal with a balanced composition and tailored to the needs of the growing baby. Excessive weight babies and too thin is not good for baby's health because it can inhibit the growth and development of infants, failure to gain weight if not addressed can lead to increased risk of chronic disease, decreased immune function, and can cause infant death if the problem is not solved. Objectives: Knowing the relationship to the practice of exclusive breastfeeding with infant weight gain. Method: The study design was a retrospective survey of analytic approaches. The population used was 74 baby, with the number of samples 37 samples of baby with the-determination of purposive sampling techniques and analysis of the data used is the analysis using Chi Square bivariabel with significance level of p X2 table value of 3.841 and significance p = 0.000
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang pernah atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Agustus 2012
Yang menyatakan,
Yuliana Dewi Lestari
vi
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
V KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul: Hubungan Praktek Pemberian ASI Eksklusif dengan Berat Badan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Seyegan Kabupaten Sleman.
Usulan penelitian ini dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada:
1. dr. I Edi Purwoko,Sp.B., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Ibu Tyasning Yuni A,S.ST.,M.Kes, selaku Ketua Program Studi Ilmu Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
3. Ibu Ratih Kumoro Jati,S.SiT.,M.Kes, selaku penguji penyusunan karya tulis ilmiah
4. Ibu Isti Handayaningsih,S.KM.,MSc, selaku Pembimbing I penyusunan karya tulis ilmiah
5. Ibu Liberty Barokah,S.SiT, selaku pembimbing II penyusunan karya tulis ilmiah
6. Dosen-dosen Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta yang telah memberi motivasi dan dukungan sepenuh hati.
7. Ibu drg Fitri Winarni Handayani, selaku Kepala Puskesmas Seyegan Kabupaten Sleman
8. Kedua orang tua dan saudara yang selalu memberikan semangat, dukungan dan do’a yang senantiasa mengalir
9. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu tersusunnya karya tulis ilmiah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan dan kemudahan, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua pembaca.
Penulis
ix
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii INTISARI ........................................................................................................ iv ABSTRAK ..................................................................................................... . v HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ . vi HALAMAN MOTTO...................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI.................................................................................................... x DAFTAR TABEL............................................................................................ xii DAFTAR DIAGRAM...................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................... 6 E. Keaslian Penelitian............................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. ASI Eksklusif ....................................................................... 10 B. Peningkatan Berat Badan ..................................................... 17 C. Kerangka Teori..................................................................... 25 D. Kerangka Konsep................................................................. 26 E. Hipotesis............................................................................... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian.................................................................. 28 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 28 C. Populasi dan Sampel ............................................................ 29 D. Variabel Penelitian ............................................................... 31 E. Definisi Operasional ............................................................ 32 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................... 33 G. Metode Pengolahan dan Analisa Data ................................. 33 H. Etika Penelitian............................................... ..................... 35 I. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 37
x
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian...................................................................... 39 B. Pembahasan ......................................................................... 43 C. Keterbatasan peneliti ............................................................ 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 50 B. Saran ...................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian......................................................... 32 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian
Berdasarkan Praktek Pemberian ASI Eksklusif............................... 41 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian
Berdasarkan Peningkatan Berat Badan Bayi..................................... 42 Tabel 4.3 Hubungan Praktek Pemberian ASI eksklusif
dengan peningkatan Berat Badan Bayi............................................ . 42
xii
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
DAFTAR DIAGRAM
Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................... 25
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................ 26
xiii
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Pengantar Angket Lampiran 2. Inform Consent Lampiran 3. Angket Lampiran 3. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Lampiran 4. Time Schedule Penelitian Lampiran 5. Lembar Konsultasi Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Lampiran 7. Grafik Pertumbuhan Berat Badan Normal dan Tidak Normal
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu modal dasar pembangunan Nasional adalah sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas akan mampu meneruskan
pembangunan menuju manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas akan berfungsi
sebagai insan generasi penerus dan generasi mendatang yang bertanggung jawab
melanjutkan estafet pembangunan. Untuk itu harus diciptakan anak yang berkualitas
tinggi atau anak yang mempunyai pertumbuhan dan perkembangan optimal (Dinkes
DIY, 2010).
Pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal adalah harapan setiap ibu
sehingga telah sewajarnya ibu memberikan nutrisi yang terbaik sejak anak masih
bayi. Pemberian air susu ibu serta proses menyusui yang benar merupakan sarana
yang dapat diandalkan untuk tumbuh kembang anak dan untuk membangun SDM
yang berkualitas. Seperti kita ketahui, ASI adalah makanan satu-satunya yang paling
sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada enam bulan pertama (Saleha,
2009).
Menurut Barasi (2009) kegagalan kenaikan berat badan bila tidak diatasi
dapat mengakibatkan peningkatan resiko penyakit kronis, berkurangnya fungsi imun,
meningkatnya resiko infeksi, gangguan perkembangan kognitif serta dapat
menyebabkan kematian bayi bila masalah ini tidak diatasi. Anak yang berat badan
kurang lebih berpotensi menderita komplikasi dan terkena infeksi berat, misalnya
1
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
2
penyakit tifus, campak, atau gangguan hati. Laju pertumbuhan berat badan paling
cepat pada bayi terjadi pada usia 6 bulan pertama dalam kehidupannya, kemudian
melambat pada usia 6-12 bulan. Perlambatan pertumbuhan berat badan ini salah satu
penyebabnya adalah pada tahap ini bayi sudah lebih banyak bergerak dan
pertumbuhannya mengarah ke tinggi badan.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan khususnya berat badan.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah genetik, umur bayi, riwayat kelahiran,
status gizi, sosial ekonomi dan stimulasi. Pertumbuhan bayi sangat menjadi perhatian
bagi ibu yang memiliki bayi. Salah satu yang sangat diperhatikan oleh para ibu yang
mempunyai bayi adalah dari segi berat badan. Semua ibu menginginkan anaknya
sehat dengan berat badan yang selalu dianggap normal, tidak kegemukan dan tidak
terlalu kurus (Prasetyono, 2009).
Gangguan pertumbuhan dapat terjadi pada bayi usia 6-12 bulan apabila tidak
dilakukan pemantauan dan stimulasi secara dini. Gangguan pertumbuhan atau sering
disebut gagal tumbuh atau failure to thrive bukanlah suatu diagnosis, tetapi
merupakan terminologi yang dipakai untuk menyatakan masalah khusus. Istilah
gagal tumbuh dipakai untuk menggambarkan anak yang tidak dapat tumbuh sesuai
harapan. Kegagalan bertumbuh atau lebih khusus adalah kegagalan mendapatkan
kenaikan berat badan. Gangguan pertumbuhan pada umumnya juga sangat
dipengaruhi oleh kualitas dan jumlah asupan kalori pada anak. Kualitas dan jumlah
kalori tergantung beberapa hal diantaranya adalah masukan kalori yang tidak
adekuat, absorpsi (penyerapan) tidak adekuat dan kebutuhan kalori yang meningkat
(Judarwanto, 2010).
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
3
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Seperti pengertian
ASI itu sendiri adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan
tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan,
(Roesli, 2005).
Sebagai tujuan global untuk meningkatkan kesehatan dan mutu makanan bayi
secara optimal maka semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif dan semua bayi
diberi ASI eksklusif sejak lahir sampai berusia 6 bulan. Setelah berumur 6 bulan bayi
diberi makanan pendamping yang benar dan tepat, sedangkan ASI dapat diteruskan
sampai usia 2 tahun atau lebih. Pemberian makanan untuk bayi yang ideal seperti ini
dapat dicapai dengan cara menciptakan pengertian serta dukungan dari lingkungan
sehingga ibu-ibu dapat menyusui secara eksklusif (Roesli, 2005).
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan
nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI).
ASI dapat diberikan sampai 2 tahun atau lebih (Kristiyansari, 2009).
ASI memiliki kandungan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi
bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.
Keseimbangan zat-zat gizi dalam ASI berada pada tingkat terbaik. Pada saat yang
sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan
sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
4
yang diramu menggunakan tekhnologi canggih sekalipun tidak mampu menandingi
keunggulan makanan ajaib ini. Karena itu amat dianjurkan setiap ibu hanya
memberikan ASI (eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan (Roesli, 2008).
ASI diberikan kepada bayi karena mengandung banyak manfaat dan
kelebihan. Diantaranya adalah menurunkan resiko terjadinya penyakit infeksi,
misalnya infeksi saluran pencernaan (diare), infeksi saluran pernafasan, dan infeksi
telinga. ASI juga bisa menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit non infeksi,
seperti penyakit alergi, obesitas, kurang gizi, asma dan eksem. Selain itu ASI dapat
pula meningkatkan IQ (intelektual quetion) dan EQ (emosional quetion) anak
(Prasetyono, 2009).
Komposisi ASI sampai dengan 6 bulan sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi, meskipun tanpa tambahan makanan atau produk minuman
pendamping. Kebijakan ini berdasarkan pada beberapa hasil penelitian (evidenve
based) yang menemukan bahwa pemberian makanan pendamping ASI justru akan
menyebabkan pengurangan kapasitas lambung bayi dalam menampung asupan cairan
ASI sehingga pemenuhan ASI yang seharusnya dapat maksimal telah tergantikan
oleh makanan pendamping. Hal ini juga dapat menyebabkan laju peningkatan berat
badan bayi dapat menjadi terhambat atau bahkan mengalami kegagalan
(Sulistyawati, 2009).
Berdasarkan uraian di atas maka pemberian ASI eksklusif sangat dibutuhkan
untuk menjaga keseimbangan berat badan bayi. Berat badan bayi yang berlebihan
tidak baik untuk kesehatannya, begitu juga bila terlalu kurus juga akan menghambat
pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hal ini terjadi karena di dalam ASI telah
terkandung berbagai zat gizi yang memungkinkan bayi dapat tumbuh normal.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
5
Pada tahun 2010 jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif di Provinsi D.I.Y
yaitu 15.765 dengan prosentase 42,4%. Jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif di
Kabupaten Sleman adalah sebanyak 7961 atau 66,4%. (Dinkes DIY, 2011). Uraian di
atas menunjukkan bahwa cakupan ASI ekslusif di Daerah Istimewa Yogyakarta,
termasuk di Kabupaten Sleman masih cukup rendah dan masih jauh dari target
nasional sebesar 80%.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 15 Februari 2012 oleh
Yuliana Dewi Lestari di Puskesmas Seyegan Kabupaten Sleman terhadap 15 ibu
melalui wawancara, didapatkan 10 ibu tidak memberikan ASI eksklusif dan 5 ibu
memberikan ASI eksklusif. Hasil wawancara dari 10 ibu yang tidak memberikan ASI
eksklusif, terdapat 6 ibu memiliki bayi dengan peningkatan berat badan tidak normal,
sedangkan 4 ibu memiliki bayi dengan peningkatan berat badan normal. Hasil
wawancara terhadap 5 ibu yang memberikan ASI eksklusif, semuanya memiliki bayi
dengan peningkatan berat badan normal. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Praktek Pemberian
ASI Eksklusif dengan peningkatan Berat Badan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas
Seyegan Kabupaten Sleman Tahun 2012”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan praktek pemberian ASI eksklusif dengan
peningkatan berat badan bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Seyegan Kabupaten
Sleman Tahun 2012.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
6
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan praktek pemberian ASI eksklusif dengan peningkatan
berat badan bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Seyegan Kabupaten Sleman
Tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui praktek pemberian ASI eksklusif pada bayi di Wilayah Kerja
Puskesmas Seyegan Kabupaten Sleman Tahun 2012.
b. Mengetahui peningkatan berat badan di Wilayah Kerja Puskesmas
Seyegan Kabupaten Sleman Tahun 2012.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di asuhan Bayi Baru Lahir
(BBL), serta pengembangan ilmu mengenai Asi Eksklusif dan berat badan bayi.
2. Manfaat Bagi Pengguna
a. Bagi Ibu
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan bagi ibu untuk
memberikan ASI eksklusif.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
7
b. Bagi tenaga kesehatan (bidan)
Meningkatkan peran bidan dalam melaksanakan prakteknya khususnya untuk
memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif bagi ibu hamil, nifas dan
menyusui di wilayah binaannya maupun yang berkunjung.
c. Bagi institusi STIKES A. Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dioperasionalkan sebagai bahan
informasi untuk penelitian selanjutnya dan untuk menambah referensi
perpustakaan STIKES A. Yani.
d. Bagi peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman baru setelah melakukan
penelitian tentang ASI eksklusif.
E. Keaslian Penelitian
1. Podding (2011) dengan judul Hubungan Persepsi Ibu Tentang Pemberian ASI
Eksklusif dengan Peningkatan Berat Badan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas
Lapadde Kota Parepare. Penelitian menggunakan metode deskriptif korelasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi (0 - 6 bulan)
yang berkunjung ke Puskesmas Lapadde Kota Parepare yang telah memenuhi
kriteria sampel yang telah ditentukan, menggunakan quarter sampling dengan
jumlah responden sebanyak 28 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner tertutup. Analisis data dengan uji Chi Square. Hasil
penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi ibu
tentang ASI Eksklusif dengan peningkatan berat badan bayi di Wilayah Kerja
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
8
Puskesmas Lapadde Kota Parepare. Perbedaan penelitian tersebut dengan
penelitian yang penulis lakukan adalah metode penelitian, pendekatan waktu,
populasi dan sampel, tempat, waktu, dan variabel penelitian.
2. Prihartini (2009) dengan judul Perilaku Ibu Menyusui dengan Kenaikan Berat
Badan Bayi yang diberi ASI Eksklusif. Jenis penelitian ini adalah penelitian
penjelasan (Explanatory Research) dengan metode penelitian dengan
pendekatan Cross Sectional Study. Populasi penelitian sebesar 472 ibu
menyusui, dan sampel penelitian ini adalah sebesar 80 ibu yang melahirkan di
Rumah Sakit Hermina Pandanaran dipilih secara asidental. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner tertutup. Analisis data dengan uji Chi
Square dan Kendal Tau. Hasil penelitian menunjukan tidak adanya hubungan
yang signifikan antara perilaku menyusui ibu menyusui dengan kenaikan berat
badan bayi di Rumah Sakit Hermina Pandanaran. Perbedaan penelitian tersebut
dengan penelitian yang penulis lakukan adalah metode penelitian, pendekatan
waktu, populasi dan sampel, cara pemilihan sampel, analisis data, tempat, waktu,
dan variabel penelitian.
3. Dewey, 2004 dengan judul What is the Relationship Between Breastfeeding and
Maternal Weight Change?. Penelitian ini melakukan tinjauan literatur tentang
dampak menyusui pada penurunan berat badan pasca melahirkan ibu. Enam
penelitian observasional terhadap perubahan berat badan ibu postpartum, hanya
satu penelitian yang menunjukkan hubungan dengan menyusui. Dari tujuh studi
penelitian perubahan berat badan ibu postpartum, enam penelitian menunjukkan
peningkatan berat badan yang lebih besar pada wanita yang menyusui lebih
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
9
lama, terutama pada tiga sampai enam bulan postpartum. Para penulis
menyimpulkan bahwa menyusui tidak meningkatkan berat badan pasca-
melahirkan, tetapi efeknya relatif kecil dan mungkin tidak terdeteksi dalam studi
yang tidak memiliki kekuatan statistik yang memadai, memiliki data yang tidak
tepat pada perubahan berat badan pasca melahirkan atau tidak memperhitungkan
lama menyusui. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan
adalah metode penelitian, populasi, sampel, tempat, waktu dan variabelnya.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Seyegan berdiri tahun 1950 yang beralamat di dusun
Seyegan, Margokaton, Seyegan, Sleman. Bangunan Puskesmas Seyegan
mengalami beberapa kali renovasi dan pada tahun 2006 mengalami renovasi
secara total menjadi bangunan berlantai 2, yang peresmiannya dilakukan oleh
Bupati Sleman pada tanggal 15 April 2006.
Luas wilayah Kecamatan Seyegan 2.662,99 ha, terbagi menjadi 5 desa
yaitu Desa Margodadi, Margoluwih, Margomulyo, Margoagung, dan Desa
Margokaton, dengan jumlah dusun 67 dusun, Rukun Warga (RW) 124 dan
Rukun Tetangga (RT) 378.
Batas-batas wilayah Kecamatan Seyegan adalah :
- sebelah utara : Kecamatan Tempel dan Kecamatan Sleman
- sebelah timur : Kecamatan Mlati
- sebelah selatan : Kecamatan Godean
- sebelah barat : Kecamatan Minggir.
Penduduk Kecamatan Seyegan berjumlah 45.513 jiwa yang terdiri dari
laki-laki 22.293 jiwa dan perempuan 23.220 jiwa dengan kepadatan penduduk
2.831 jiwa /km2 dan jumlah kepala keluarga (KK) 13.180 orang, jumlah
Rumah tangga miskin (RTM) 3.214, yang terdiri dari 14.226 jiwa ( 32,63%).
39
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
40
Sumber daya manusia (SDM) di Puskesmas Seyegan berjumlah 48
orang, yang terdiri dari dokter umum sebanyak 3 orang, dokter gigi 2 orang,
bidan 10 orang, perawat 8 orang, perawat gigi 3 orang, nutrisionist 2 orang,
analis 2 orang, apoteker/AA 2 orang, psikolog 1 orang, fisioterapi 1 orang,
sanitarian 1 orang, rekam medik 2 orang, pekarya 4 orang, staf TU 7 orang.
Masing masing petugas memiliki uraian tugas dan kegiatan sesuai dengan
tanggung jawabnya. Untuk tenaga bidan ditugaskan di poli KIA yang
memiliki pelayanan antara lain memberikan pelayanan pemeriksaan ANC
(Antenatal Care) pada ibu hamil, imunisasi pada bayi, imunisasi TT pada ibu
hamil, imunisasi TT pada calon pengantin, pelayanan KB, konsultasi, dan
bidan juga di tugaskan di pelayanan posyandu dengan jumlah posyandu
sebanyak 69. Puskesmas Seyegan juga menyelenggarakan upaya peningkatan
gizi yang dilakukan dengan pemberian PMT pada balita gakin, pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita, tata laksana gizi buruk,
penanggulangan anemi.
Jumlah kunjungan di Puskesmas Seyegan pada tahun 2010 sebanyak
44.153 kunjungan, untuk kunjungan KIA sebanyak 5.400 (12,23%).
Persentase cakupan kunjungan bayi imunisasi sebanyak 83,21% , persentase
cakupan kunjungan KB aktif sebanyak 82,8% dan persentase cakupan
kunjungan ibu hamil K4 sebanyak 96,52%, untuk jumlah kunjungan bayi
imunisasi dasar pada tahun 2012 rata-rata perbulan sebanyak 70-90 bayi.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
41
2. Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 37 responden di
Puskesmas Seyegan pada bulan Juni 2012 didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Analisa Univariat
Analisa univariat untuk mengetahui distribusi dan prosentase tiap
variabel penelitian yaitu praktek pemberian ASI eksklusif dan peningkatan
berat badan bayi.
1) Praktek Pemberian ASI Eksklusif
Distribusi frekuensi variabel penelitian berdasarkan praktek pemberian
ASI eksklusif di sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian Berdasarkan Praktek
Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Seyegan Kabupaten Sleman Bulan Juni Tahun 2012
Pemberian ASI eksklusif Frekuensi Persen (%)
ASI eksklusif Tidak ASI eksklusif
20 17
54,1 45,9
Jumlah 37 100,0 (Sumber : Data Primer, 2012)
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa dari 37
responden sebagian besar bayi di beri ASI eksklusif sebanyak 20 orang
(54,1%) dan bayi yang tidak ASI eksklusif sebanyak 17 orang (45,9%).
2) Peningkatan Berat Badan Bayi
Distribusi frekuensi variabel penelitian berdasarkan peningkatan berat
badan bayi disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
42
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian Berdasarkan Peningkatan
Berat Badan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Seyegan Kabupaten Sleman Bulan Juni Tahun 2012.
Peningkatan Berat Badan
Frekuensi Persen (%)
Normal Tidak Normal
25 12
67,6 32,4
Jumlah 37 100,0 (Sumber : Data Sekunder, 2012)
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 37 responden
sebagian besar dengan peningkatan berat badan bayi normal sebanyak
25 bayi (67,6%) dan kelompok tidak normal sebanyak 12 bayi
(32,4%).
b. Analisis Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan variabel
bebas dengan variabel terikat yaitu praktek pemberian ASI eksklusif
dengan peningkatan berat badan bayi di wilayah kerja Puskesmas Seyegan.
Hasil penelitian ini di sajikan dalam tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Tabulasi Silang Hubungan Praktek pemberian ASI Eksklusif dengan Peningkatan Berat Badan Bayi di Wilyah Kerja Puskesmas Seyegan
Bulan Juni 2012
Pemberian ASI Eksklusif
Peningkatan Berat Badan Bayi Jumlah Normal Tidak Normal
F % F % F % ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif
19 6
51,4 16,2
1 11
2,7 29,7
20 17
54,1 45,9
Jumlah 25 67,6 12 32,4 37 100,0 (Sumber : Data Primr, 2012)
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
43
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa dari 37
responden dengan ASI eksklusif dengan peningkatan berat badan normal
sebanyak 19 bayi (51,4%) dan yang mengalami peningkatan berat badan tidak
normal hanya 1 bayi (2,7%). Sedangkan responden yang tidak diberi ASI
eksklusif dengan peningkatan berat badan normal sebanyak 6 bayi (16,2%)
dan yang mengalami peningkatan berat badan tidak normal 11 bayi (29,7%).
Secara keseluruhan dari 37 responden sebagian besar diberikan ASI eksklusif
dengan peningkatan berat badan bayi normal sebanyak 19 responden (51,4%).
Berdasarkan hasil analisis perhitungan menggunakan rumus chi
square diperoleh nilai X2 hitung sebesar 14,948 dan nilai X2 tabel sebesar
3,841 dengan taraf signifikansi 5%, sehingga X2 hitung lebih besar dari pada
X2 tabel. Sedangakan nilai signifikansi p value yang diperoleh sebesar 0,000,
nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari taraf kesalahan yaitu 0,05 ,
dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada hubungan praktek
pemberian ASI eksklusif dengan peningkatan berat badan bayi di Wilayah
Kerja Puskesmas Seyegan Tahun 2012.
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara praktek
pemberian ASI eksklusif dengan peningkatan berat badan bayi. Pengukuran yang
digunakan adalah hasil pengukuran berat badan bayi pada KMS yang dilihat dari
peningkatan berat badan bayi pada usia 4-6 bulan. Untuk mengetahui tentang
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
44
pemberian ASI eksklusif, responden diminta untuk mengisi angket pemberian ASI
eksklusif.
1. Praktek pemberian ASI eksklusif
Praktek pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan atau minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula),
yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan (Sulistyawati,
2009).
Berdasarkan hasil penelitian dari 37 responden sebagian besar bayi
diberi ASI Eksklusif yaitu sebanyak 20 bayi (54,1%). Dengan adanya
pemahaman yang baik dan dorongan dari suami dan tenaga kesehatan
khususnya bidan di Puskesmas Seyegan yang memberikan memotivasi ibu
untuk memberikan ASI eksklusif setiap kunjungan imunisasi, sehingga dapat
menumbuhkan kesadaran ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
Sesuai dengan teori yang ditulis oleh Prasetyono (2009), bahwa pemberian
ASI eksklusif dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, aspek pemahaman atau
pola fikir, tradisi atau budaya, petugas kesehatan, pekerjaan, dukungan suami
dan keluarga. Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007) juga menyebutkan
bahwa kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok,
yakni faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor di luar perilaku (non
behaviour causes) salah satunya yaitu faktor-faktor pendorong (reinforcing
factor) yang meliputi faktor sikap dan perilaku petugas kesehatan atau
petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
45
2. Peningkatan berat badan bayi
Peningkatan berat badan merupakan suatu ukuran antropometri yang
terpenting karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua
kelompok umur (Nursalam dkk, 2008). Pada penelitian ini peningkatan berat
badan bayi diketahui dengan melihat data peningkatan berat badan yang lalu
pada KMS bayi.
Berdasarkan hasil penelitian dari 37 responden didapatkan bahwa
sebagian besar responden dengan peningkatan berat badan bayi normal
sebanyak 25 bayi (67,6%) dan bayi dengan peningkatan berat badan tidak
normal sebanyak 12 bayi (32,4%).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan berat badan
bayi yaitu pemberian ASI eksklusif, pemberian MP ASI dini (Prasetyono,
2009 dan Pudjiadi, 2002), genetik, riwayat kelahiran, gizi, sosial ekonomi,
stimulasi, umur bayi (IDAI, 2002). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa bayi yang cenderung mengalami peningkatan berat badan normal
adalah bayi yang diberi ASI eksklusif daripada bayi yang tidak diberi ASI
eksklusif. Hasil penelitian ini sesuai teori yang disebutkan oleh Sulistyawati
(2009) yaitu pemberian ASI dapat membantu bayi memulai kehidupannya
dengan baik, bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan
yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik, dan
mengurangi kemungkinan obesitas. Frekuensi menyusui yang sering (tidak
dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
46
lebih banyak sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit
(Kristiyansari, 2009).
Selain itu Sulistyawati (2009), menyebutkan komposisi ASI sampai
dengan 6 bulan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, meskipun
tanpa tambahan makanan atau produk minuman pendamping, kebijakan ini
berdasarkan pada beberapa hasil penelitian (eviden based) yang menemukan
bahwa pemberian makanan pendamping ASI justru akan menyebabkan
pengurangan kapasitas lambung bayi dalam menampung asupan cairan ASI
sehingga pemenuhan ASI yang seharusnya dapat menyebabkan laju
peningkatan berat badan bayi dapat menjadi terlambat atau bahkan
mengalami kegagalan.
ASI juga merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi
yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi seperti
pengertian ASI itu sendiri adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik
kualitas maupun kuantitasnya, dengan tatalaksana menyusui yang benar ASI
sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi
normal sampai usia 6 bulan (Roesli,2005).
Kolostrum atau susu pertama mengandung antibodi yang kuat untuk
mencegah infeksi dan membuat bayi menjadi kuat, penting bagi bayi untuk
minum ASI dalam jam pertama sesudah lahir karena ASI mengandung
berbagai campuran bahan makanan yang tepat bagi bayi. (Sulistyawati,
2009). ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein lactose dan
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
47
garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu
sebagai makanan tambahan utama bagi bayi (Aggraini, 2010).
3. Hubungan Praktek Pemberian ASI Eksklusif dengan Peningkatan Berat
Badan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Seyegan Tahun 2012.
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan chi square didapatkan
hasil X2 hitung sebesar 14,948 dan X2 tabel sebesar 3,841, maka X2 hitung
lebih besar dari pada X2 tabel dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima artinya bahwa ada hubungan
yang signifikan antara praktek pemberian ASI eksklusif dengan peningkatan
berat badan bayi, yaitu bayi yang diberi ASI eksklusif peningkatan berat
badannya cenderung normal.
Hasil ini sesuai dengan teori yang ditulis oleh Prasetyono (2009),
bahwa pemberian ASI eksklusif yaitu pemberian ASI saja pada usia 0-6 bulan
tanpa tambahan makanan atau minuman lain sebagian besar menentukan
pertumbuhan dan perkembangan bayi karena ASI mengandung semua nutrisi
penting yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya serta
antibodi yang bisa membangun sistem kekebalan tubuh dalam masa
pertumbuhannya. Proverawati dan Rahmawati (2010) mengatakan bahwa ASI
mengandung growth factor yang berguna diantaranya untuk perkembangan
mukosa usus, sehingga ASI akan melindungi bayi terhadap infeksi dan juga
merangsang pertumbuhan bayi yang normal. Sedangkan Pemberian makanan
pendamping ASI dini akan mempengaruhi kenaikan berat badan menjadi
terlalu cepat sehingga menjurus ke obesitas dan kenaikan berat badan yang
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
48
lambat karena bayi terlalu sering sakit, seperti sakit perut, gangguan
pencernaan, atau alergi, dan lain-lain (Pudjiadi, 2002). Selain itu Ariani (2012)
juga menyebutkan bahwa pemberian makanan pendamping ASI dini dapat
menyebabkan asupan gizi yang dibutuhkan bayi tidak sesuai kebutuhan, selain
itu sistem pencernaan bayi akan mengalami gangguan seperti sakit perut,
sembelit (susah buang air besar) dan alergi.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Lisna Ariyani setyaningsih (2009) tentang hubungan antara pemberian
ASI eksklusif dengan kenaikan berat badan, didapatkan bahwa nilai
signifikansi yang didapat yaitu 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05, sehingga
menunjukkan ada hubungan antara lama pemberian ASI eksklusif dengan
kenaikan berat badan. Nilai OR yang didapat sebesar 0,024.artinya bahwa
pemberian ASI 0-6 bulan menyebabkan kenaikan berat badan sebesar 7,82 kali
untuk naik berat badannya.
Hasil menunjukkan adanya kesesuaian antara hasil yang diperoleh
dengan teori yang dikemukakan pada tinjauan pustaka dan penelitian
sebelumnya bahwa ASI eksklusif dapat mempengaruhi peningkatan berat
badan bayi.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
49
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki banyak keterbatasan-
keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain:
1. Adanya ibu yang tidak membawa KMS pada waktu kunjungan sehingga
peneliti tidak bisa melakukan pengambilan data peningkatan berat badan
bayi.
2. Metode dalam pengambilan data pemberian ASI eksklusif, peneliti hanya
menggunakan angket dengan pertanyaan singkat, sehingga masih
memungkinkan ada responden yang belum mengerti tentang arti pemberian
ASI eksklusif maka hal tersebut akan mempengaruhi jawaban yang diberikan
responden menjadi keliru. Oleh karena itu seharusnya dilengkapi dengan
wawancara yang mendalam.
3. Petugas kesehatan ada yang tidak menuliskan berat badan bayi di KMS bayi.
4. Peneliti tidak meneliti semua faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan
berat badan bayi.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian hubungan praktek pemberian ASI eksklusif
dengan peningkatan berat badan bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Seyegan
Kabupaten Sleman Tahun 2012 dengan jumlah responden sebanyak 37 orang,
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Praktek pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Seyegan
Kabupaten Sleman bulan Juni 2012, dari 37 responden didapatkan hasil
sebagian besar bayi diberi ASI eksklusif sebanyak 20 bayi (54,1%).
2. Peningkatan berat badan bayi di wilayah kerja Puskesmas Seyegan
Kabupaten Sleman bulan Juni 2012, dari 37 responden yang diambil sebagian
besar mengalami peningkatan berat badan normal sebanyak 25 bayi (67,6%).
3. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara
praktek pemberian ASI eksklusif dengan peningkatan berat badan bayi di
Wilayah Kerja Puskesmas Seyegan Kabupaten Sleman Yogyakarta, dengan
nilai X2 hitung 14,948 > X2 tabel 3,841 dan nilai signifikansinya yang
menggunaka chi square didapatkan nilai p=0,000 < 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
50
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
51
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan
Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan perannya masing-masing
dalam melaksanakan prakteknya khususnya untuk upaya dalam mengatasi
permasalahan peningkatan berat badan bayi dengan cara posyandu
pemantauan berat badan dan pengobatan bayi dan balita lebih ditingkatkan
dan setiap bulan tetap berjalan. Khususnya bidan diharapka dapat
meningkatkan perannya dalam pemberian ASI eksklusif melalui penyuluhan
tentang ASI eksklusif bagi ibu hamil, nifas dan menyusui di wilayah binaan
maupun yang berkunjung, untuk memotivasi ibu-ibu yang memiliki bayi
lebih bersemangat untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
2. Bagi institusi STIKES A. Yani
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dioperasionalkan sebagai bahan
informasi untuk penelitian selanjutnya dan untuk menambah refrensi
perpustakaan STIKES A. Yani.
3. Bagi peneliti
Diharapkan untuk menambah wawasan dan dapat menerapkam ilmu
pengetahuan yang telah didapat serta pengalaman di bidang penelitian guna
pengembangan penelitian selanjutnya.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
52
4. Bagi peneliti selanjutnya
Disarankan dapat melakukan penelitian lebih mendalam tentang praktek
pemberian ASI eksklusif dan peningkatan berat badan bayi dengan metode
dan teknik pengumpulan data yang lebih mendalam dan lebih akurat. Untuk
peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi peningkatan berat badan bayi lainnya seperti genetik, umur
bayi, riwayat kelahiran, gizi dan stimulasi.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Yetti. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Ambarwati, Eny Retna, Diah Wulandari. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakara: Mitra Cendikia Press
Arikunto, Suharsimi. (2010). Posedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Ariani. (2012). Permasalahan Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI. 27 April 2012. www.parentingislami.wordpress.com
Barasi, Mary. (2009). Ilmu gizi. Jakarta : Erlangga.
Dewey. (2004).
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2011). Profil Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2009. Diakses 10 Februari 2012.
What is the Relationship Between Breastfeeding and Maternal Weight Change? Diakses 13 Februari 2012.
www.dinkes.diy.org
Judarwanto, Widodo. (2010). Mengapa Anakku Kurus dan Sulit Gemuk?
Hidayat, Aziz A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Diakses tanggal 13 Februari 2012.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2002). Tumbuh kembang anak dan remaja. Sagung Seto: Jakarta.
Kristiyansari, Weni. (2009). ASI, Menyusui Dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
________________. (2010). Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
________________. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
http://www.dinkes.diy.org/�
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
Nursalam dkk. (2008). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Podding, Takko. (2011) Hubungan Persepsi Ibu Tentang Pemberian Asi Eksklusif dengan Peningkatan Berat Badan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Lapadde Kota Parepare. Diakses tanggal 10 Februari 2012. http://www.poltekkes-mks.ac.id
Prasetyono. (2009). Asi Eksklusif. Yogyakarta: DIVA press
Prihartini, Indah Nur. (2009) Perilaku Ibu Menyusui dengan Kenaikan Berat Badan Bayi yang Diberi Asi Eksklusif. Diakses tanggal 10 Februari 2012. http://eprints.undip.ac.id
Proverawati dan Rahmawati. (2010). ASI dan Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika
Pudjiadi, S (2002). Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta: Balai Pustaka
Roesli, Utami. (2005). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidaya
____________(2008). Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta: Pustaka Bunda
Saleha, Sitti. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitan. Bandung: Alfabeta.
Sulistyawati, A. (2009). Buku Ajar Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Andi Offset
Supariasa, Nyoman, dkk. (2002). Penilaian Status Gizi, Jakarta: EGC.
Siswanto. (2010). Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Depkes (2005). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Dasar.Jakarta
Permenkes RI No.155/Menkes/Per/I. (2010). Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) bagi Balita. Jakarta
Khasanah, Nur. (2011). Asi atau Susu Formula Ya. Jakarta: FlashBooks.
http://www.poltekkes-mks.ac.id/�http://eprints.undip.ac.id/�
Halaman JudulHalaman PengesahanIntisariAbstractPernyataan KeaslianKata PengantarDaftar IsiBAB IBAB IVBAB VDaftar Pustaka