hubungan keputusan investasi, keputusan … · kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,
KEBIJAKAN DIVIDEN, TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA
DENGAN NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-
2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Cindy Leony Santoso
NIM : 122114108
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,
KEBIJAKAN DIVIDEN, TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA
DENGAN NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-
2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Stud iAkuntansi
Oleh:
Cindy Leony Santoso
NIM: 122114108
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
‘Other things may change us, but we
start and end with the family’
^ Anthony Brandt.
Skripsi ini kupersembahkan untuk Allah SWT
Kedua orangtua terhebatku, mami dan papi yang aku
sayang dan aku banggakan
Keluarga besar yang selalu mensupport
Mbak Anandita sahabatku tersayang yang sudah
meminjami laptop
Sahabat-sahabatku: Jodi, Yoshua, Lintang, Wawan,
Ando yang turut membantu dan memberikan semangat
Keponakanku tersayang: Hilmi, Stella, Hokky yang
menjadi motivasi untuk cepat menyelesaikan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
HUBUNGAN KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,
KEBIJAKAN DIVIDEN, TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA
DENGAN NILAI PERUSAHAAN Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 11 Januari 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 28 Februari 2017
Yang membuat pernyataan,
Cindy Leony Santoso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Cindy Leony Santoso
NIM : 122114108
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGANKEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,
KEBIJAKAN DIVIDEN, TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA
DENGAN NILAI PERUSAHAAN
Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014
Berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk media
lain untuk kepentingan akademisi tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberi royalti kepada saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 28 Februari 2017
Yang membuat pernyataan,
Cindy Leony Santoso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Drs. Gabriel Anto Listianto, MSA., Ak. selaku pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Daniel Santoso dan Ibu Triniah, kedua orang tuaku yang selalu
memberi motivasi, dana, dan semangat selama penyusunan skripsi.
4. Orang-orang tersayangku: Anandita, Hilmi, Stella,Wira, Hokky yang selalu
memberi semangat untuk mengerjakan skripsi.
5. Sahabat Plantangan Kelas C: Lintang, Ando, Wawan, Rexa, Adit, Yosef,
Louren, Herry, Miko yang berjuang bersama dari semester awal dan saling
memberi motivasi.
6. Sahabat Kos Roy: Yurike, Riska Putri, Jia, Fera, dan Mas Tejo yang
memberi dukungan dan semangat.
7. Teman-temanku Jodi, Yoshua, Miktam, Dawan, Vino, Rifky, Tirta, Debby,
Rika, Santo, Agung yang memberi semangat untuk mengerjakan skripsi.
8. Teman-teman kelas MPAT Pak Anto: Lave, Thomas, Aldo, Pascalis, Donna,
Adventia, YohanaWayah, Cicilia, Wasi, Benedictus, Dian Christi yang mau
berbagi ide serta memberikan masukan-masukan yang positif kepada penulis.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 14 November 2016
Cindy Leony Santoso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xiv
ABSTRAK ........................................................................................................... xv
ABSTRACT ......................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
E. Sistematika Penulisan .................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 7
A. Nilai Perusahaan........................................................................... 7
B. Keputusan Investasi ..................................................................... 9
C. Keputusan Pendanaan .................................................................. 11
D. Kebijakan Dividen ....................................................................... 16
E. Tingkat Inflasi .............................................................................. 21
F. Tingkat Suku Bunga ..................................................................... 23
G. Hubungan Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan ........... 25
H. Hubungan Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan ........ 27
I. Hubungan Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan ............. 29
J. Hubungan Tingkat Inflasi dengan Nilai Perusahaan .................... 31
K. Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Perusahaan .......... 32
L. Penelitian Terdahulu .................................................................... 34
M. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 39
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 39
B. Populasi Sasaran dan Sampel ....................................................... 39
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
D. Definisi Operasional..................................................................... 40
E. Teknik Analisis Data .................................................................... 42
1. Mengumpulkan Data .............................................................. 42
2. Menghitung Price to Book Value, Price Earnings Ratio, Debt to
Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, Tingkat Inflasi dan Suku
Bunga ..................................................................................... 43
a. Menghitung Price to Book Value ......................................... 43
b. Menghitung Price Earning Ratio ..................................... 43
c. Menghitung Debt to Equity Ratio .................................... 43
d. Menghitung Dividend Payout Ratio ................................ 44
e. Tingkat Inflasi .................................................................. 44
f. Tingkat Suku Bunga ......................................................... 44
3. Melakukan Statistik Deskriptif .............................................. 45
4. Mengklasifikasi Data ............................................................. 45
a. Mengklasifikasi Data Price to Book Value ...................... 46
b. Mengklasifikasi Data Price Earnings Ratio .................... 47
c. Mengklasifikasi Data Debt to Equity Ratio ..................... 47
d. Mengklasifikasi Data Dividend Payout Ratio .................. 48
e. Mengklasifikasi Data Tingkat Inflasi ............................... 49
f. Mengklasifikasi Data Tingkat Suku bunga ...................... 50
5. Melakukan Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs) .................. 51
6. Menarik Kesimpulan .............................................................. 54
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 55
A. Populasi Sasaran ......................................................................... 55
B. Profil Perusahaan ........................................................................ 57
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................... 62
A. Analisis Data ................................................................................. 62
1. Pengumpulan Data................................................................... 62
2. Penghitungan Price to Book Value (PBV), Price Earnings Ratio
(PER), Debt to Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio
(DPR), Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga ................... 63
a. Penghitungan Price to Book Value .................................... 63
b. Penghitungan Price Earnings Ratio .................................. 64
c. Penghitungan Debt to Equity Ratio ................................... 65
d. Penghitungan Dividend Payout Ratio ............................... 66
e. Perhitungan Tingkat Inflasi ............................................... 67
f. Perhitungan Tingkat Suku Bunga ...................................... 68
3. Statistik Deskriptif ................................................................... 69
a. Statistik Deskriptif Price to Book Value ............................ 69
b. Statistik Deskriptif Price Earnings Ratio .......................... 71
c. Statistik Deskriptif Debt to Equity Ratio ........................... 75
d. Statistik Deskriptif Dividend Payout Ratio ....................... 78
e. Statistik Deskriptif Tingkat Inflasi .................................... 80
f. Statistik Deskriptif Tingkat Suku Bunga ........................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs) ...................................... 86
a. Analisis Tabulasi Silang Price Earnings Ratio dengan Price
to Book Value ..................................................................... 86
b. Analisis Tabulasi Silang Debt to Equity Ratio dengan Price
to Book Value ..................................................................... 88
c. Analisis Tabulasi Silang Dividend Payout Ratio dengan Price
to Book Value ..................................................................... 89
d. Analisis Tabulasi Silang Tingkat Inflasi dengan Price to
Book Value ......................................................................... 90
e. Analisis Tabulasi Silang Tingkat Suku Bunga dengan
Price to Book Value ........................................................... 91
B. Pembahasan ................................................................................... 93
1. Hubungan Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan ...... 93
2. Hubungan Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan ... 94
3. Hubungan Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan ........ 95
4. Hubungan Tingkat Inflasi dengan Nilai Perusahaan ............... 97
5. Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Perusahaan ...... 98
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 100
A. Kesimpulan .................................................................................. 100
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 100
C. Saran ............................................................................................. 101
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 102
LAMPIRAN ......................................................................................................... 109
LAMPIRAN I Data Populasi Sasaran........................................................ 110
LAMPIRAN II Data Price to Book Value .................................................. 111
LAMPIRAN III Data Price Earnings Ratio ................................................. 116
LAMPIRAN IV Data Debt to Equity Ratio .................................................. 121
LAMPIRAN V Data Dividend Payout Ratio .............................................. 122
LAMPIRAN VI Data Tingkat Inflasi ........................................................... 127
LAMPIRAN VII Data Tingkat Suku Bunga .................................................. 128
LAMPIRAN VIII Pengklasifikasian Price to Book Value .............................. 129
LAMPIRAN IX Pengklasifikasian Price Earnings Ratio ............................ 130
LAMPIRAN X Pengklasifikasian Debt to Equity Ratio ............................. 131
LAMPIRAN XI Pengklasifikasian Dividend Payout Ratio ......................... 132
LAMPIRAN XII Pengklasifikasian Tingkat Inflasi ...................................... 133
LAMPIRAN XIII Pengklasifikasian Tingkat Suku Bunga ............................. 134
LAMPIRAN XIV Data Hasil Tabulasi Silang ................................................ 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Kekuatan Hubungan ............................................ 52
Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran .................................................. 55
Tabel 4.2 Populasi Sasaran Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
Tahun 2010-2014 ............................................................................... 56
Tabel 5.1 Perhitungan Price to Book Value ....................................................... 63
Tabel 5.2 Perhitungan Price Earnings Ratio ..................................................... 64
Tabel 5.3 Perhitungan Debt to Equity Ratio....................................................... 65
Tabel 5.4 Perhitungan Dividend Payout Ratio ................................................... 66
Tabel 5.5 Perhitungan Tingkat Inflasi ................................................................ 67
Tabel 5.6 Perhitungan Tingkat Suku Bunga ...................................................... 68
Tabel 5.7 Statistik Deskriptif Price to Book Value ............................................ 69
Tabel 5.8 Tabel Frekuensi Price to Book Value ................................................. 71
Tabel 5.9 Statistik Deskriptif Price Earnings Ratio........................................... 72
Tabel 5.10 Tabel Frekuensi Price Earnings Ratio ............................................... 74
Tabel 5.11 Statistik Deskriptif Debt to Equity Ratio ........................................... 75
Tabel 5.12 Tabel Frekuensi Debt to Equity Ratio ................................................ 77
Tabel 5.13 Statistik Deskriptif Dividend Payout Ratio ........................................ 78
Tabel 5.14 Tabel Frekuensi Dividend Payout Ratio ............................................ 80
Tabel 5.15 Statistik Deskriptif Tingkat Inflasi ..................................................... 81
Tabel 5.16 Tabel Frekuensi Tingkat Inflasi ......................................................... 83
Tabel 5.17 Statistik Deskriptif Suku Bunga ......................................................... 83
Tabel 5.18 Tabel Frekuensi Suku Bunga ............................................................. 86
Tabel 5.19 Tabel Crosstabulation Price Earnings Ratio dengan Price to Book
Value................................................................................................... 86
Tabel 5.20 Symmetric Measures Price Earnings Ratio dengan Price to Book Value
............................................................................................................ 87
Tabel 5.21 Tabel Crosstabulation Debt to Equity Ratio dengan Price to Book
Value................................................................................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Tabel 5.22 Symmetric Measures Debt to Equity Ratio dengan Price to Book Value
............................................................................................................ 88
Tabel 5.23 Tabel Crosstabulation Dividend Payout Ratio dengan Price to Book
Value................................................................................................... 89
Tabel 5.24 Symmetric Measures Dividend Payout Ratio dengan Price to Book
Value................................................................................................... 90
Tabel 5.25 Tabel Crosstabulation Tingkat Inflasi dengan Price to Book Value . 90
Tabel 5.26 Symmetric Measures Tingkat Inflasi dengan Price to Book Value .... 91
Tabel 5.27 Tabel Crosstabulation Tingkat Suku Bunga dengan Price to Book
Value................................................................................................... 92
Tabel 5.28 Symmetric Measures Tingkat Suku Bunga dengan Price to Book Value
............................................................................................................ 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 38
Gambar 5.1 Histogram Price Earnings Ratio...................................................... 51
Gambar 5.2 Histogram Tingkat Inflasi ................................................................ 82
Gambar 5.3 Histogram Tingkat Suku Bunga ...................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
HUBUNGAN KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,
KEBIJAKAN DIVIDEN, TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA
DENGAN NILAI PERUSAHAAN
Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014
Cindy Leony Santoso
NIM: 122114108
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keputusan
investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga
dengan nilai perusahaan.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Data yang digunakan adalah data
sekunder yang diperoleh dengan menggunakan teknik dokumentasi. Teknik
analisa data yang digunakan adalah analisis tabulasi silang.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) keputusan investasi memiliki
hubungan yang lemah dan negatif dengan nilai perusahaan, 2) keputusan
pendanaan memiliki hubungan yang sangat lemah dan positif dengan nilai
perusahaan, 3) kebijakan dividen memiliki hubungan yang sangat lemah dan
negatif dengan nilai perusahaan, 4) tingkat inflasi memiliki hubungan yang sangat
lemah dan negatif dengan nilai perusahaan, dan 5) tingkat suku bunga memiliki
hubungan yang sangat lemah dan positif dengan nilai perusahaan.
Kata kunci: Nilai Perusahaan, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
Kebijakan Dividen, Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
THE RELATION OF INVESTMENT DECISION, FINANCING DECISION,
DIVIDEND POLICY, INFLATION AND INTEREST RATES WITH FIRM
VALUE
An Empirical Studies on The Manufacturing Company
on the Indonesia Stock Exchange in 2010-2014
Cindy Leony Santoso
NIM: 122114108
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
The research objective is to determine the relationship among the
investment decision, the financing decision, the dividend policy, the inflation
rateand interest rate with the firm value.
The type of research was empirical study. The data was secondary data obtained
using the documentation techniques. Technique analysis the data used was
analysis cross tabulation.
The results of data analysis showed that 1) the investment decision has
weak and negative relation with firm value, 2) the financing decision has very weak
and positive relation with firm value, 3) the dividend policy has very weak and negative
relation with firm value, 4 ) the inflation rate have a very weak and negative relation with
firm value, and 5) the interest rates have a very weak and positive relation with firm
value.
Keywords: Firm Value, Investment Decision, Financing Decision, Dividend
Policy, Inflation Rate, Interest Rate.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, serta kondisi perekonomian yang dapat menyebabkan timbulnya
persaingan di dunia bisnis. Setiap perusahaan memiliki banyak tujuan, salah
satu tujuan perusahaan yaitu memperoleh atau menghasilkan laba yang
maksimum dengan harapan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Nilai
perusahaan yang meningkat akan tercermin dari peningkatan kemakmuran
pemegang saham.
Tujuan yang ingin dicapai oleh manajer perusahaan adalah meningkatkan
nilai perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan meliputi
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen
(Noerirawan, 2012). Dalam meningkatkan nilai perusahaan bisa juga
dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan seperti tingkat inflasi dan suku
bunga.
Keputusan investasi sangat penting karena akan berpengaruh terhadap
keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan dan merupakan inti dari seluruh
analisis keuangan (Brealy dan Myers, 2000). Nilai perusahaan yang dibentuk
melalui nilai pasar saham, sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi.
Keputusan investasi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dana perusahaan
yang berasal dari sumber pendanaan. Keputusan pendanaan berkaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
penentuan struktur modal yang tepat bagi perusahaan. Tujuan dari keputusan
pendanaan adalah cara perusahaan menentukan sumber dana yang optimal
untuk mendanai berbagai alternatif investasi, sehingga dapat memaksimalkan
nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya (Septia, 2015).
Selain keputusan investasi dan keputusan pendanaan, dalam keputusan
pembagian dividen perlu mempertimbangkan kelangsungan hidup dan
pertumbuhan perusahaan. Bagi investor yang berinvestasi tentu tingkat
keuntungan yang akan diperoleh dari investasi yang ditanamkan berupa
capital gain dan dividen yang merupakan bagian keuntungan yang diberikan
kepada para pemegang saham. Manajer harus memutuskan laba yang
didapatkan perusahaan selama satu periode akan dibagikan semuanya atau
hanya sebagian saja yang dibagikan sebagai dividen dan sisanya ditahan
perusahaan atau sering disebut laba ditahan (retained earning).
Selain keputusan keuangan, dari faktor eksternal perusahaan seperti inflasi
dan suku bunga yang bisa juga untuk meningkatkan nilai perusahaan. Inflasi
merupakan proses dari kenaikan harga-harga umum barang-barang secara
terus menerus (Nopirin, 2000). Laju inflasi yang tinggi akan mendorong
kenaikan harga bahan baku dan meningkatkan berbagai biaya operasi
perusahaan, menyebabkan harga jual barang meningkat dan menurunkan daya
beli masyarakat. Hal ini berdampak pada turunnya penjualan perusahaan,
sehingga keuntungan dan kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan
(Dwipartha, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Suku bunga adalah harga yang harus dibayar atas modal pinjaman dan
dividen serta keuntungan modal yang merupakan hasil dari modal ekuitas
(Brigham dan Houston, 2001: 158). Suku bunga yang berlaku di Indonesia
adalah suku bunga Bank Indonesia (SBI) selama lima tahun terakhir
mengalami fluktuasi. Setelah suku bunga dikendalikan oleh Bank Indonesia,
maka fluktuasi suku bunga sudah terkendali.
Tingkat suku bunga yang tinggi merupakan sinyal negatif terhadap harga
saham, karena dengan kenaikan tingkat suku bunga akan meningkatkan beban
bunga kredit dan menurunkan laba bersih. Penurunan laba bersih akan
mengakibatkan laba per saham juga menurun dan akhirnya akan berakibat
turunnya harga saham di pasar. Penurunan laba bersih menyebabkan para
investor menarik investasinya pada saham dan memindahkannya pada
investasi berupa tabungan ataupun deposito (Noerirawan, 2012). Sebaliknya,
penurunan tingkat suku bunga, akan menaikkan harga saham di pasar dan laba
bersih per saham, sehingga mendorong harga saham meningkat (Samsul,
2006).
Beberapa peneliti mengungkapkan seperti Naiborhu (2014), bahwa
keputusan investasi dan keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Septia (2015), keputusan investasi berpengaruh terhadap
nilai perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan dan kebijakan dividen tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Utomo (2009), keputusan investasi
dan keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menurut Sari (2013), tingkat inflasi dan suku bunga tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Aszhari (2014) bahwa tingkat inflasi tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan menurut Rakhimsyah dan
Gunawan (2011), bahwa tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Hasil dari peneliti-peneliti terdahulu yang meneliti hubungan nilai
perusahaan dengan kelima variabel tersebut, dapat dilihat bahwa masih
terdapat ketidakkonsistenan. Penulis bermaksud menggabungkan kelima
variabel tersebut dalam penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut, penulis
mengambil judul “Hubungan Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
Kebijakan Dividen, Tingkat Inflasi dan Suku Bunga dengan Nilai
Perusahaan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian
ini, yaitu:
1) Bagaimana hubungan keputusan investasi dengan nilai perusahaan?
2) Bagaimana hubungan keputusan pendanaan dengan nilai perusahaan?
3) Bagaimana hubungan kebijakan dividen dengan nilai perusahaan?
4) Bagaimana hubungan tingkat inflasi dengan nilai perusahaan?
5) Bagaimana hubungan tingkat suku bunga dengan nilai perusahaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini
bertujuan untuk:
1) Mengetahui hubungan keputusan investasi dengan nilai perusahaan.
2) Mengetahui hubungan keputusan pendanaan dengan nilai perusahaan.
3) Mengetahui hubungan kebijakan dividen dengan nilai perusahaan.
4) Mengetahui hubungan tingkat inflasi dengan nilai perusahaan.
5) Mengetahui hubungan tingkat suku bunga dengan nilai perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:
1) Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah
pengetahuan mengenai hubungan keputusan investasi, keputusan
pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga dengan nilai
perusahaan.
2) Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pengambilan keputusan
oleh manajemen perusahaan dengan hubungan keputusan investasi,
keputusan pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga
dengan nilai perusahaan.
3) Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi
pada penelitian selanjutnya berkaitan dengan keputusan investasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
keputusan pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga
yang memiliki hubungan dengan nilai perusahaan.
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan
manfaat penelitian bagi pihak-pihak terkait, serta sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori
Berisi teori pendukung dan hasil penelitian terdahulu
BAB III Metode Penelitian
Berisi tentang jenis penelitian, populasi sasaran, teknik
pengumpulan data, definisi operasional variabel-variabel penelitian
yang akan diteliti termasuk cara pengukurannya, dan teknik
analisis.
BAB IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Berisi tentang cara peneliti menentukan populasi sasaran, serta
daftar dan profil perusahaan yang menjadi populasi sasaran
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Nilai Perusahaan
Weston dan Copeland (1992), nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai
nilai wajar perusahaan yang menggambarkan persepsi investor terhadap
emiten bersangkutan. Weston dan Copeland (1992) mengatakan konsep dasar
nilai perusahaan adalah nilai perusahaan merupakan penjumlahan dari hutang
dan ekuitas berdasarkan nilai pasar. Tujuan manajemen adalah
memaksimumkan nilai perusahaan maka perusahaan harus memilih rasio
hutang terhadap ekuitas yang menghasilkan nilai perusahaan sebesar mungkin.
Husnan dan Pudjiastuti (2002:7), nilai perusahaan merupakan harga yang
bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual,
sedangkan menurut Keown, et al (2004) nilai perusahaan merupakan nilai
pasar atas surat berharga hutang dan ekiutas perusahaan yang beredar. Harga
yang bersedia dibayar oleh calon pembeli diartikan sebagai harga pasar atas
perusahaan itu sendiri. Pada bursa saham, harga pasar berarti harga yang
bersedia dibayar oleh investor untuk setiap lembar saham perusahaan. Dapat
dikatakan bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap
perusahaan yang selalu dikaitkan dengan harga saham.
Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai
perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tinggi kemakmuran pemegang saham
(Brigham dan Houston, 2006). Nilai perusahaan yang tinggi menjadi
keinginan bagi para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai perusahaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tinggi menunjukan tingkat kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai
perusahaan yang tinggi akan mempengaruhi pada kinerja perusahaan saat ini
namun juga pada prospek perusahaan di masa depan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010), nilai
perusahaan dapat dihitung menggunakan Price to Book Value (PBV). Nilai
pasar berbeda dari nilai buku. Jika nilai buku merupakan harga yang dicatat
pada nilai saham perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang
terjadi di pasar bursa tertentu yang terbentuk oleh permintaan dan penawaran
saham oleh para pelaku pasar. Rasio nilai pasar memberikan manajemen suatu
indikasi tentang hal yang dipikirkan oleh investor tentang kinerja masa lalu
dan prospek perusahaan dimasa depan (Nurhayati, 2013).
Berdasarkan pendekatan konsep nilai pasar atau Price to Book Value
tersebut, harga saham dapat diketahui berada di atas atau di bawah nilai
bukunya. Price to Book Value (PBV) yang tinggi akan membuat investor
yakin atas prospek perusahaan di masa mendatang. Keberadaan rasio Price to
Book Value (PBV) sangat penting bagi para investor maupun calon investor
untuk menetapkan keputusan investasi. Menurut Hamidah, Hartini, dan
Mardiyati (2015:401), rumus PBV berupa market price per share (harga pasar
saham) yang dipakai adalah harga penutupan harian (closing price) yang
dirata - ratakan pertahun dan Book Value per share (nilai buku per lembar
saham) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Keputusan Investasi
Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga
keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena
mempunyai konsekuensi jangka panjang. Fama (1978) menyatakan bahwa
nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat
tersebut diartikan bahwa keputusan investasi itu penting karena untuk
mencapai tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi
perusahaan.
Teori-teori yang mendasari keputusan investasi, antara lain:
1) Signalling Theory
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Michael Spense di dalam
artikelnya tahun 1973. Teori tersebut menyatakan bahwa pengeluaran
investasi memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan di
masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai
indikator nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Teori ini
menunjukkan bahwa pengeluaran investasi yang dilakukan oleh
perusahaan memberikan sinyal, khususnya kepada investor maupun
kreditur bahwa perusahaan tersebut akan tumbuh di masa mendatang.
Pengeluaran investasi yang dilakukan oleh manajer pastinya telah
memperhitungkan return yang akan diterima dan hal tersebut sudah pasti
akan memilih pilihan yang paling menguntungkan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2) Fisherian’s Theory
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Irving Fisher, yang
merupakan ekonom neoklasik berkebangsaan Amerika. Teori tersebut
menyatakan bahwa dengan adanya asimetri informasi antara investor
dengan manajemen maka investor sebagai pihak luar tidak dapat melihat
perilaku manajemen dalam membuat keputusan investasi sehingga akan
melakukan investigasi perilaku manajer melalui sisi lain (Naiborhu, 2014).
Keputusan investasi merupakan keputusan yang menyangkut
keputusan dalam pendanaan yang berasal dari dalam maupun dari luar
perusahaan pada berbagai bentuk investasi (Purnamasari dkk, 2009).
Keputusan investasi dapat dikelompokkan kedalam investasi jangka
pendek seperti investasi kedalam kas, surat-surat berharga jangka pendek,
piutang, dan persediaan maupun investasi jangka panjang dalam bentuk
tanah, gedung, kendaraan, mesin, peralatan produksi, dan aktiva tetap
lainnya (Wiksuana dkk, 2001). Aktiva jangka pendek didefinisikan
sebagai aktiva dengan jangka waktu kurang dari satu tahun atau kurang
dari satu siklus bisnis, dana yang diinvestasikan pada aktiva jangka pendek
diharapkan akan diterima kembali dalam waktu dekat atau kurang dari satu
tahun dan diterima sekaligus. Aktiva jangka panjang didefinisikan sebagai
aktiva dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, dana yang ditanamkan
pada aktiva jangka panjang akan diterima kembali dalam waktu lebih dari
satu tahun dan kembalinya secara bertahap (Hidayat, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Keputusan investasi yang tepat akan dapat menghasilkan kinerja yang
optimal sehingga memberikan suatu sinyal positif kepada investor yang
akan meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan. Sesuai dengan
pernyataan signalling theory yang menyatakan pengeluaran investasi
memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang
akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai
perusahaan.
Penelitian ini menggunakan proksi Price Earnings Ratio (PER) yang
merupakan indikasi penilaian pasar modal terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan potensial
perusahaan di masa datang. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak
investor bersedia membayar untuk setiap laba yang dilaporkan (Brigham
dan Houston, 2011). Semakin besar Price Earnings Ratio (PER) suatu
saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap
pendapatan bersih per sahamnya. PER juga merupakan rasio yang
menunjukkan tingkat pertumbuhan perusahaan. PER yang tinggi
menunjukkan prospek pertumbuhan perusahaan yang bagus dan risikonya
rendah. Rumus PER menurut (Septia, 2015):
C. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan dapat diartikan sebagai keputusan yang menyangkut
struktur keuangan perusahaan (financial structure). Struktur keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
perusahaan merupakan komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi
hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Setiap
perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal optimal, yaitu struktur
modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm) dan
meminimalkan biaya modal (cost of capital) (Septia, 2015).
Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut
komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Sumber pendanaan di
dalam suatu perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pendanaan internal
dan pendanaan eksternal. Pendanaan internal dapat diperoleh dari sumber laba
ditahan dan depresiasi, sedangkan pendanaan eksternal dapat diperoleh para
kreditur atau yang disebut dengan hutang dari pemilik, peserta, atau
pengambil bagian dalam perusahaan atau yang disebut sebagai modal.
Proporsi atau bauran dari penggunaan modal sendiri dan hutang dalam
memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut struktur modal perusahaan
(Naiborhu, 2014).
Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar baik dalam memperoleh
maupun menggunakan dana harus didasarkan pada efisiensi dan efektifitas.
Efisiensi penggunaan dana berarti bahwa setiap rupiah dana yang ditanamkan
dalam aktiva harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk menghasilkan
tingkat keuntungan investasi yang maksimal. Fungsi penggunaan dana
meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva dalam aktiva
lancar maupun aktiva tetap. Pengalokasian dana harus didasarkan pada
perencanaan yang tepat, agar dana yang mengganggur menjadi kecil. Efisiensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
penggunaan dana secara langsung dan tidak langsung akan menentukan besar
kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi (Septia, 2015).
Terdapat beberapa teori yang berkenaan dengan struktur modal,
diantaranya yaitu trade-off theory, pecking order theory, signalling theory dan
agency approach.
a. Trade-off theory
Trade-off theory menyatakan bahwa perusahaan menukar manfaat
pajak dari pendanaan utang dengan masalah yang ditimbulkan oleh potensi
kebangkrutan (Brigham dan Houston, 2011). Esensi trade-off theory dalam
struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang
timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih besar,
tambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan karena
penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak
diperbolehkan. Trade-off theory telah mempertimbangkan berbagai faktor
seperti corporate tax, biaya kebangkrutan, dan personal tax dalam
menjelaskan tentang suatu perusahaan memilih suatu struktur modal
tertentu (Husnan, 2013).
Kesimpulan trade-off theory adalah penggunaan hutang akan
meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik tertentu.
Walaupun model ini tidak dapat menentukan secara tepat struktur modal
yang optimal, namun model tersebut memberikan kontribusi penting yaitu:
1) Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi, sebaiknya menggunakan
sedikit hutang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2) Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak
menggunakan hutang dibandingkan dengan perusahaan yang
membayar pajak rendah.
b. Pecking Order Theory
Pecking Order Theory menetapkan suatu urutan keputusan pendanaan
dimana manajer pertama kali akan memilih untuk menggunakan laba
ditahan, hutang dan penerbitan saham sebagai pilihan terakhir (Hanafi,
2004). Myers (1984) dalam Husnan (2013) mengemukakan argumentasi
mengenai adanya kecenderungan suatu perusahaan untuk menentukan
pemilihan sumber pendanaan yang berdasarkan pada pecking order theory.
Teori ini disebut pecking order karena teori ini menjelaskan mengapa
perusahaan akan menentukan hirarki sumber dana yang paling disukai.
Secara ringkas teori tersebut menyatakan bahwa:
a) Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi
perusahaan).
b) Apabila perusahaan memerlukan pendanaan dari luar (eksternal
financing), maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling
aman terlebih dahulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi,
kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti
obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum mencukupi,
saham baru diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Signalling Theory
Signalling theory menjelaskan bahwa perusahaan yang meningkatkan
hutang dapat dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek
perusahaan di masa yang akan datang. Peningkatan hutang juga dapat
diartikan pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajibannya di masa yang akan datang atau risiko bisnis yang rendah,
sehingga penambahan hutang akan memberikan sinyal positif (Brigham
dan Houston, 2011).
d. Agency Approach
Menurut agency approach penggunaan hutang adalah salah satu cara
untuk mengurangi konflik keagenan yang terjadi antara pemegang saham
dengan manajer. Konflik keagenan mungkin terjadi ketika perusahaan
memiliki lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk mendukung operasi
utama perusahaan. Manajer sering kali menggunakan kelebihan kas ini
untuk mendanai fasilitas-fasilitas untuk kepentingan mereka sendiri.
Bahkan tidak tertutup kemungkinan para manajer melakukan investasi
walaupun investasi tersebut tidak dapat memaksimalkan nilai pemegang
saham. Pendanaan dengan hutang diharapkan dapat mengurangi keinginan
manajer untuk menggunakan free cash flow dan memberikan dampak
disiplin pada manajer. Penggunaan hutang akan memaksa manajer untuk
menghemat kas dengan menghilangkan pengeluaran yang tidak diperlukan
(Husnan, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Perusahaan lebih menyukai penggunaan pendanaan dari modal internal,
yaitu dana yang berasal dari aliran kas dan laba ditahan. Dana internal lebih
disukai karena memungkinkan perushaan untuk tidak memperoleh sorotan
dari publik akibat penerbitan saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam
bentuk hutang daripada penerbitan saham baru karena dua alasan yaitu
pertimbangan biaya emisi, dimana biaya emisi obligasi lebih murah
dibandingkan biaya emisi saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbitan
saham baru akan menurunkan harga saham lama. Alasan kedua adalah adanya
kekhawatiran manajer bahwa penerbitan saham baru dapat ditafsirkan sebagai
kabar buruk oleh pemodal (Myers, 1996).
Keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan sangat mempengaruhi nilai
perusahaan. Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan
melalui Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini menunjukkan perbandingan
antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui
ekuitas. Rumus DER menurut (Brigham dan Houston, 2001):
D. Kebijakan Dividen
Dividen adalah proporsi pembagian laba yang diperoleh perusahaan yang
dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan. Apabila perusahaan
penerbit saham mampu menghasilkan laba yang besar maka ada kemungkinan
pemegang saham akan menikmati keuntungan dalam bentuk dividen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
besar pula. Dividen diartikan sebagai pembagian laba kepada para pemegang
saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh
masing-masing pemilik.
Kebijakan dividen merupakan keputusan yang berkaitan dengan
penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham dan laba tersebut
dapat dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk diinvestasikan
kembali (Husnan, 2013). Kebijakan dividen optimal adalah kebijakan dividen
yang menghasilkan keseimbangan antara dividen saat ini, pertumbuhan
dimasa depan, dan memaksimalkan harga saham perusahaan (Brigham dan
Houston, 2011). Dividen dapat dibagikan dalam bentuk tunai (cash dividend),
aktiva yang lain (property dividend), surat hutang (notes dividend), ataupun
saham (stock dividend). Kebijakan dividen didasarkan pada pertimbangan
kepentingan pemegang saham dan juga kepentingan perusahaan.
Menurut Kolb (1983) kebijakan dividen penting karena dua alasan, yaitu:
1) Pembayaran dividen akan mempengaruhi harga saham.
2) Laba yang ditahan (retained earning) merupakan sumber tambahan modal
sendiri yang terbesar dan terpenting untuk pertumbuhan perusahaan.
Beberapa teori mengenai kebijakan dividen diantaranya:
1) Teori Dividend Irrelevan
Miller dan Modligiani mengemukakan teori bahwa kebijakan dividen
tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan karena rasio
pembayaran dividen hanyalah rincian dan tidak mempengaruhi
kesejahteraan pemegang saham. Nilai suatu perusahaan hanya bergantung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pada laba yang dihasilkan oleh asetnya, bukan pada tentang laba itu
dipisahkan antara dividen dan laba ditahan (Brigham dan Houston, 2011).
2) Teori Bird in the Hand
Menurut teori bird in the hand, pemegang saham lebih menyukai
dividen tinggi dibandingkan dengan dividen yang akan dibagikan di masa
yang akan datang dan capital gains. Teori ini mengasumsikan bahwa
dividen lebih pasti daripada pendapatan modal (Brigham dan Houston,
2011).
3) Teori Information Content of Dividend
Menurut teori information content of dividend, investor akan melihat
kenaikan dividen sebagai sinyal positif atas prospek perusahaan di masa
depan. Karena pembayaran dividen ini dapat mengurangi ketidakpastian
dan mengurangi konflik keagenan antara manajer dan pemegang saham
(Brigham dan Houston, 2011).
4) Clientele effect
Clientele effect adalah kecenderungan perusahaan untuk menarik jenis
investor yang menyukai kebijakan dividennya. Miller dan Modigliani
menyatakan bahwa suatu perusahaan menetapkan kebijakan pembagian
dividen khusus, yang selanjutnya menarik sekumpulan peminat atau
clientele yang terdiri dari para investor yang menyukai kebijakan dividen
khusus tersebut (Brigham dan Houston, 2011).
Langkah-langkah atau prosedur pembayaran dividen adalah
pengumuman emiten atas dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
saham yang disebut juga dengan pengumuman dividen (Sinuraya, 1999).
Adapun rincian tanggal-tanggal yang perlu diperhatikan dalam
pembayaran dividen adalah sebagai berikut:
1) Tanggal pengumuman (declaration date)
Tanggal pengumuman merupakan tanggal yang mana secara resmi
diumumkan oleh emiten tentang bentuk dan besarnya serta jadwal
pembayaran dividen yang akan dilakukan. Pengumuman ini untuk
pembagian dividen reguler. Isi pengumuman tersebut menyampaikan
hal-hal yang dianggap penting meliputi tanggal pencatatan, tanggal
pembayaran, besarnya dividen kas per lembar (Sinuraya, 1999).
2) Tanggal pencatatan (date of record)
Pada tanggal ini perusahaan melakukan pencatatan nama-nama
pemegang saham. Para pemilik saham yang terdaftar pada daftar
pemegang saham tersebut diberikan hak, sedangkan pemegang saham
yang tidak terdaftar pada tanggal pencatatan tidak diberikan hak untuk
memperoleh dividen (Sinuraya, 1999).
3) Tanggal cum-dividend
Tanggal ini merupakan tanggal hari terakhir perdagangan saham
yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik dividen tunai
maupun dividen saham (Sinuraya, 1999).
4) Tanggal ex-dividend
Tanggal perdagangan saham tersebut sudah tidak melekat lagi hal
untuk memperoleh dividen. Jadi jika investor membeli saham pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tanggal ini atau sesudahnya, maka investor tersebut tidak dapat
mendaftarkan namanya untuk mendapatkan dividen (Sinuraya, 1999).
5) Tangal pembayaran (payment date)
Tanggal ini merupakan saat pembayaran dividen oleh perusahaan
kepada para pemegang saham yang mempunyai hak atas dividen. Jadi
pada tanggal tersebut, para investor sudah dapat mengambil dividen
sesuai dengan bentuk dividen yang diumumkan oleh emiten (Sinuraya,
1999).
Penentuan besar kecil dividen yang akan dibayarkan pada perusahaan
yang sudah direncanakan dengan menetapkan target Dividend Payout
Ratio didasarkan atas perhitungan keuntungan yang diperoleh setelah
dikurangi pajak, untuk dapat membayar dividen dapat dibuat suatu rencana
pembayaran. Penentuan besarnya Dividend Payout Ratio akan menentukan
besar kecilnya laba yang ditahan. Setiap penambahan laba yang ditahan
berarti ada penambahan modal sendiri dalam perusahaan yang diperoleh
dengan biaya murah. Keputusan mengenai jumlah laba yang ditahan dan
dividen yang akan dibagikan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Rumus DPR menurut (Fenandar dan Raharja, 2012):
Keterangan:
DPR (Dividend Payout Ratio) = Rasio Pembayaran Dividen
DPS (Dividend Per Share) = Dividen per Lembar Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
EPS (Earning Per Share) = Laba per Lembar Saham
E. Tingkat Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga barang- barang yang berlaku
dalam suatu perekonomian (Sukirno, 2002:15). Secara sederhana inflasi
diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi
kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada
barang lainnya.
Menurut (Waluyo, 2003:122) Apabila dilihat dari skala parah atau tidak
suatu inflasi tersebut, maka dapat dilihat jenis-jenis inflasi sebagai berikut :
1) Inflasi ringan dengan skala Inflasi sebesar < 10 persen / tahun.
2) Inflasi sedang dengan skala Inflasi sebesar 10 – 30 persen / tahun.
3) Inflasi berat dengan skala Inflasi sebesar 30 – 100 persen / tahun.
4) Hiperinflasi dengan skala Inflasi sebesar > 100 persen / tahun.
Dilihat dari asal Inflasi maka dapat diketahui bahwa Inflasi tersebut
berasal dari dalam negeri dan juga berasal dari luar negeri atau yang lebih
dikenal dengan sebutan Imported Inflation. Inflasi yang berasal dari dalam
negeri atau disebut Domestic Inflation adalah inflasi yang terjadi karena
kenaikan harga akibat adanya kondisi “shock” (kejutan) dari dalam negeri
baik karena perilaku masyarakat maupun pemerintah yang mengakibatkan
kenaikan harga (Waluyo, 2003;125).
Inflasi yang berasal dari luar negeri atau yang disebut dengan Imported
Inflation merupakan suatu kenaikan harga yang diakibatkan karena kenaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
harga-harga dari barang-barang yang diimpor, sehingga akan mengakibatkan
tekanan terhadap harga dalam negeri.
(Sukirno, 2004:333) Inflasi bisa terjadi karena beberapa sebab, sebagai
berikut:
1) Inflasi tarikan permintaan.
2) Inflasi desakan biaya.
3) Inflasi diimpor
Bank Indonesia menyatakan untuk mengukur inflasi menggunakan IHK
(Indeks Harga Konsumen). Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia
dikelompokan ke dalam tujuh kelompok pengeluaran (berdasarkan the
Classification of individual consumption by purpose - COICOP), yaitu:
1) Kelompok Makanan Jadi, Minuman dan Tembakau
2) Kelompok Bahan Makanan
3) Kelompok Perumahan
4) Kelompok Sandang
5) Kelompok Kesehatan
6) Kelompok Pendidikan dan Olah Raga
7) Kelompok Transportasi dan Komunikasi
Untuk Indonesia data IHK dapat diperoleh dari Bank Indonesia yang
bersumber dari www.bi.go.id. menurut tingkat inflasi BI (Bank Indonesia)
diambil dari tingkat inflasi akhir bulan per tahun mulai dari Desember 2010
sampai Desember 2014 berupa persentase (%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
F. Tingkat Suku Bunga
Dana pada suatu perekonomian yang bebas dialokasikan melalui suatu
sistem harga. Suatu suku bunga merupakan harga yang dibayar untuk dana
atau modal (Atmaja, 2008:20). Teori tingkat bunga yang mengatakan bahwa
hasil yang diharapkan dari surat berharga ditentukan oleh seberapa besar
pengaruh harapan investor terhadap tingkat suku bunga pada waktu yang akan
datang (expectation theory).
Tingkat suku bunga menggambarkan mengenai kondisi perekonomian
suatu negara, artinya semakin baik perekonomian suatu negara semakin
rendah tingkat suku bunga. Jika suku bunga deposito tinggi, maka investor
akan cenderung menyukai menempatkan dananya dalam deposito, apalagi
deposito merupakan instrumen keuangan yang bebas risiko. Jika suku bunga
deposito rendah, investor cenderung akan menginvestasikan dana ke dalam
bentuk saham (Suningsih, 2014).
Menurut Sunariyah (2006), tingkat suku bunga mempunyai beberapa
fungsi dalam suatu perekonomian, antara lain:
a) Sebagai daya tarik bagi penabung individu, institusi, atau lembaga yang
mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
b) Tingkat suku bunga dapat digunakan sebagi alat kontrol bagi pemerintah
terhadap dana langsung investasi pada sektor-sektor ekonomi.
c) Tingkat suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu
perekonomian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
d) Pemerintah dapat memanipulasi tingkat bunga untuk meningkatkan
produksi, sebagai akibatnya tingkat bunga dapat digunakan untuk
mengontrol tingkat inflasi.
Secara teoritis dapat dikatakan, bahwa investor mau melakukan investasi
karena menginginkan keuntungan atau pertambahan modal tanpa menanggung
resiko, perubahan suku bunga bank dapat mempengaruhi harga saham melalui
tiga cara (Sunariyah, 2000), yaitu:
a) Perubahan suku bunga mempengaruhi kondisi perusahaan secara umum
dan profitabilitas perusahaan yakni dividen dan harga saham biasa.
b) Perubahan suku bunga mempengaruhi hubungan antara perolehan dari
obligasi dan perolehan dividen dari saham-saham dan oleh karena itu
terdapat daya tarik yang relatif antara saham dan obligasi.
c) Perubahan suku bunga mempengaruhi psikologi para investor sehubungan
dengan investasi kekayaan sehingga mempengaruhi harga saham
(Sunariyah, 2000).
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat umum suku bunga selain
perkiraan inflasi, tingkat likuiditas aktiva yang dikehendaki, dan keadaan
permintaan dan penawaran (Brigham dan Houston, 2001:158) adalah:
a) Kebijakan Bank Sentral
b) Besarnya defisit anggaran pendapatan dan belanja negara
c) Neraca perdagangan luar negeri
d) Tingkat kegiatan usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Menurut Lipsey (1997 : 99-100) suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini
merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum. Suku bunga ini
menunjukkan sejumlah rupiah untuk setiap satu rupiah yang
diinvestasikan.
b) Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat
inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju inflasi
(Lipsey, 1997).
Para ahli ekonomi menyebutkan tingkat bunga yang dibayarkan bank
kepada masyarakat, jika masyarakat mendepositokan tabungan di bank
sebagai tingkat bunga nominal, dan kenaikan dalam daya beli masyarakat
sebagai tingkat bunga riil. Data yang digunakan bersumber dari www.bi.go.id,
menurut suku bunga BI (Bank Indonesia) diambil dari rate suku bunga akhir
bulan per tahun mulai dari Desember 2010 sampai Desember 2014 berupa
persentase (%).
G. Hubungan Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan
Keputusan investasi merupakan keputusan dalam pendanaan yang berasal
dari dalam maupun dari luar perusahaan yang berbentuk investasi yang
berjangka waktu lama yang menyangkut harapan memperoleh keuntungan di
masa yang akan datang. Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006), nilai
perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat
dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Nilai perusahaan semata-mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ditentukan oleh keputusan investasi. Fama (1978) menyatakan bahwa nilai
perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat
tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan. Tujuan
keputusan investasi adalah memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi
dengan tingkat risiko tertentu. Keuntungan yang tinggi disertai dengan risiko
yang bisa dikelola, diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan, yang berarti
menaikkan kemakmuran pemegang saham. Bila dalam berinvestasi
perusahaan mampu menghasilkan keuntungan dengan menggunakan sumber
daya perusahaan secara efisien, maka perusahaan akan memperoleh
kepercayaan dari calon investor untuk membeli sahamnya. Dengan demikian,
semakin tinggi keuntungan perusahaan semakin tinggi nilai perusahaan
(Yuliani, 2012).
Menurut Gaver dan Gaver (1993) keputusan investasi yang tepat
diharapkan dapat memberikan pertumbuhan positif baik untuk perusahaan
maupun investor. Bagi investor pertumbuhan positif merupakan suatu prospek
yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan dapat memberikan
return optimal di masa yang akan datang. Artinya jika perusahaan
memperoleh pertumbuhan positif menunjukkan adanya kesempatan investasi
bagi perusahaan untuk menentukan berbagai pilihan-pilihan investasi.
Semakin besar kesempatan investasi maka manajer berusaha untuk mengambil
kesempatan-kesempatan tersebut dalam rangka memaksimalkan kesejahteraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pemegang saham (Yuliani, 2012). Hasil dari keputusan investasi yang diambil
oleh manajemen perusahaan akan tampak di neraca sisi aset, yaitu berupa aset
lancar dan aset tetap (Sudana, 2011:6)
H. Hubungan Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan
Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut
komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Sumber pendananan
dalam suatu perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pendanaan internal
dan pendanaan eksternal. Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya
struktur modal optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai
perusahaan (firm value) dan meminimalkan biaya modal (cost of capital)
(Septia, 2015).
Pendanaan eksternal yang digunakan adalah kebijakan hutang. Kebijakan
hutang merupakan variabel yang berpengaruh dalam menentukan nilai
perusahaan. Salah satu teori struktur modal modern yang menghubungkan
antara pendanaan dengan nilai perusahaan adalah Modigliani dan Miller
(Ogbulu,et al,2012). Pendapat Modigliani dan Miller dengan pajak adalah
semakin tinggi jumlah hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka nilai
perusahaan akan semakin tinggi. Penyebab keuntungan yang ditimbulkan dari
pengurangan pajak karena pembayaran bunga yang dibayar oleh perusahaan
akibat penggunaan hutang. Investor beranggapan bahwa selama manajemen
perusahaan mampu untuk menyeimbangkan antara penggunaan hutang dan
biaya yang ditimbulkan, penggunaan hutang yang besar tidak menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
masalah. Menurut Husnan (2013) trade of theory menyatakan bahwa hutang
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Jumlah hutang yang digunakan
meningkat dan dapat meningkatkan nilai perusahaan sampai titik optimum
yang nilai perlindungan pajak bunga tambahan benar-benar terimbangi oleh
tambahan biaya masalah keuangan. Setelah titik optimal penggunaan hutang
dikhawatirkan akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan keuntungan
dari penggunaan hutang tidak sebanding dengan biaya finansial atau
kewajiban bunga dari hutang. Pecking order theory menyebutkan bahwa
perusahaan lebih menyukai pendanaan internal. Perusahaan yang mempunyai
harga saham yang tinggi cenderung lebih memilih pendanaan internal. Dengan
harga saham yang tinggi maka perusahaan bisa mendapatkan pendanaan
dengan menjual sahamnya. Apabila terpaksa harus menggunakan pendanaan
eksternal maka perusahaan akan menganalisa terlebih dahulu dan akan
mencari alternatif yang lebih aman, seperti menerbitkan obligasi atau
sekuritas. Dikhawatirkan hal ini akan menurunkan nilai perusahaan (Himawan
dan Christiawan, 2016).
Pada dasarnya, hutang akan membawa kewajiban baru bagi perusahaan.
Hutang tidak hanya menyebabkan timbulnya kewajiban perusahaan di masa
yang akan datang untuk mengembalikan pinjaman tetapi juga menimbulkan
beban bunga. Semakin besar porsi hutang terhadap ekuitas akan menjadi
sinyal negatif bagi investor karena hal itu bisa menunjukkan adanya kesulitan
keuangan dalam perusahaan dan munculnya beban bunga yang besar.
Keputusan pendanaan diukur dengan menggunakan rasio Debt to Equity Ratio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(DER). Rasio ini mengukur proporsi hutang terhadap ekuitas. Semakin tinggi
rasio DER akan memberikan signal negatif bagi investor karena semakin besar
hutang semakin besar kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar
bunga dan pokoknya (Yunitasari, 2014). Dengan adanya signal negatif maka
investor akan enggan menanamkan saham di perusahaan yang berujung
semakin rendahnya harga saham (Mulianti, 2010). Selain itu semakin tinggi
rasio DER juga dapat memberikan signal positif bagi investor karena
peningkatan hutang dianggap sebagai kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang
rendah. Dengan adanya sinyal positif maka semakin banyak investor yang
menanamkan saham berujung semakin tinggi harga saham. (Brigham and
Houston, 2001). Singkatnya keputusan pendanaan dapat menaikkan dan
menurunkan nilai perusahaan (Himawan dan Christiawan, 2016).
I. Hubungan Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan
Dalam Kustini (2013) salah satu return yang akan diperoleh para
pemegang saham adalah dividen. Dividen merupakan bagian dari laba bersih
yang dibagikan kepada para pemegang saham (pemilik modal sendiri).
Sunariyah (2006) dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan
perusahaan. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa dividen merupakan proporsi pembagian laba yang diperoleh
perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan seberapa besar
laba yang diperoleh perusahan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang
saham sebagai dividen kas atau disimpan dalam bentuk laba ditahan sebagai
sumber pendanaan perusahaan (Brigham dan Houston, 2001). Kebijakan
dividen menyangkut keputusan tentang penggunaan laba yang menjadi hak
pemegang saham.
Semakin besar dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, maka
investor akan banyak yang tertarik. Dengan begitu harga saham akan naik dan
hal tersebut juga berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang akan
meningkat pula (Kustini, 2013). Nilai perusahaan pada suatu perusahaan dapat
dilihat dari kemampuan perusahaan membayar dividen. Besarnya dividen
dapat mempengaruhi harga saham, jika jumlah dividen yang dibagikan tinggi,
maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi.
Dan sebaliknya jika dividen yang dibayarkan rendah maka harga saham
perusahaan juga akan rendah sehingga nilai perusahaan akan rendah (Martono
dan Harjito, 2005).
Kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividen dapat
mencerminkan nilai perusahaan. Jika pembayaran dividen tinggi, maka harga
saham juga tinggi yang berdampak pada tingginya nilai perusahaan begitu
juga sebaliknya (Susanti, 2010). Dengan demikian, kebijakan dividen
merupakan salah satu keputusan yang paling penting (Murekefu and
Ochuodho, 2012). Dalam Okpara (2012) menjelaskan tentang kekhawatiran
yang dihadapi oleh perusahaan dalam kebijakan dividen adalah seberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
banyak pendapatan yang bisa dibayarkan sebagai dividen dan seberapa banyak
dapat dipertahankan, karena terkadang pembagian dividen bagi sebagian
investor bukanlah sinyal positif. Investor menganggap manajer perusahaan
tidak peka pada peluang investasi yang akan mendatangkan keuntungan
namun lebih memilih membagikan dividen. Sehingga, nilai perusahaan dapat
turun karena kurangnya keinginan pemegang saham untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan tersebut.
Besarnya nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya
dalam bidang keuangan yaitu besarnya perbandingan antara jumlah dividen
yang dibagikan dengan besarnya laba usaha setelah pajak atau lebih dikenal
dengan istilah Dividend Payout Ratio (DPR) yaitu persentase dari pendapatan
yang akan dibayarkan kepada pemegang saham (Nurraiman, 2014). Hal lain
yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah retention rate yaitu besarnya laba
yang tidak dibagikan menjadi dividen melainkan dimasukan kembali kedalam
perusahaan serta tingkat pertumbuhan yang dialami oleh perusahaan
(Nurraiman, 2014).
J. Hubungan Tingkat Inflasi dengan Nilai Perusahaan
Salah satu faktor ekonomi makro adalah inflasi. Inflasi merupakan
indikator ekonomi yang menggambarkan turunnya nilai rupiah, dan kondisi ini
ditandai dengan meningkatnya harga barang-barang kebutuhan yang ada di
pasar secara terus-menerus. Inflasi dapat menyebabkan daya beli masyarakat
berkurang karena harga-harga yang ada dipasar meningkat secara terus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
menerus. Oleh sebab itu, investor akan cenderung tidak tertarik untuk
membeli saham dan akan menyebabkan harga saham perusahaan menurun
yang diikuti dengan nilai perusahaan yang juga akan turun (Rosy, 2013).
Kestabilan inflasi merupakan syarat penting bagi pertumbuhan ekonomi
yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat (Bank Indonesia, 2016, www.bi.go.id).
Inflasi yang tidak stabil atau tingginya inflasi dapat memberikan dampak
negatif bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat yang menyebabkan turunnya
pendapatan perusahaan sehingga mengakibatkan turunnya kesejahteraan
pemegang saham dan nilai perusahaan juga akan semakin turun (Rosy, 2013).
K. Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Perusahaan
Indikator faktor fundamental makro yang kedua dari kondisi makro
ekonomi adalah tingkat bunga. Tingkat bunga sering digunakan sebagai
ukuran pendapatan yang diperoleh oleh para pemilik modal, tingkat bunga ini
disebut dengan bunga simpanan atau bunga investasi (Noerirawan, 2012).
Bagi perusahaan, tingkat suku bunga yang tinggi akan menurunkan nilai
perusahaan sehingga harga saham akan turun. Peningkatan suku bunga akan
meningkatkan biaya modal perusahaan sehingga menurunkan profitabilitas
perusahaan, karena secara langsung akan meningkatkan beban bunga.
Perusahaan yang memiliki banyak hutang akan mendapatkan dampak yang
sangat berat terhadap kenaikan tingkat bunga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tandelilin (2001:213) menyatakan bahwa tingkat suku bunga yang terlalu
tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (present value) aliran kas
perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan investasi yang ada tidak akan
menarik lagi. Hal ini dikarenakan tingkat suku bunga yang tinggi akan
meningkatkan beban bunga yang harus ditanggung perusahaan. Peningkatan
beban bunga ini nantinya akan berdampak pada berkurangnya laba yang akan
di hasilkan perusahaan. Dengan berkurangnya laba yang dihasilkan oleh
perusahaan maka akan membuat aliran kas yang dimiliki perusahaan pun akan
ikut berkurang. Dengan berkurangnya aliran kas yang diterima perusahaan
maka aliran kas yang akan diterima investor akan berkurang dan hal ini akan
membuat investor untuk tidak tertarik untuk berinvestasi sehingga akan
mengakibatkan harga saham turun hingga akhirnya akan menurunkan nilai
perusahaan. Noerirawan (2012) dalam penelitiannya mengatakan bahwa
kenaikan tingkat suku bunga juga akan ditanggung oleh investor, yaitu berupa
kenaikan biaya bunga bagi perusahaan. Masyarakat tidak mau beresiko
melakukan investasi dengan biaya tinggi, akibatnya investasi menjadi tidak
berkembang. Dan perusahaan banyak mengalami kesulitan untuk
mempertahankan hidupnya, dan ini menyebabkan kinerja perusahaan
menurun. Menurunnya kinerja perusahaan dapat berakibat pada penurunan
harga saham, yang berarti nilai perusahaan juga akan menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
L. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian mengenai Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan
Wahyudi dan Pawestri (2006), nilai perusahaan yang dibentuk melalui
indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang
investasi. Nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan
investasi (Fama 1978).
Naiborhu (2014) menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti komponen keputusan
investasi yang dimiliki oleh perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Septia (2015) bahwa keputusan
investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Keputusan investasi melalui divestment berpengaruh terhadap nilai
perusahaan di Afrika Selatan (Wright dan Ferris, 1997). Hasnawati
(2005b) menemukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Hal yang berbeda diungkapkan oleh Wahyudi
dan Pawestri (2006) menemukan bahwa keputusan investasi tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Penelitian mengenai Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan
Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan yang paling
kritis dan pekerjaan yang menantang untuk manajer keuangan, hal itu
disebabkan karena keputusan ini memiliki dampak langsung pada kinerja
keuangan dan struktur modal dari perusahaan (Kumar et al., 2012).Wijaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dan Wibawa (2010) menyatakan keputusan pendanaan berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
Naiborhu (2014) menyatakan bahwa keputusan pendanaan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal yang sama juga diungkapkan
oleh Sartini dan Purbawangsa (2012) bahwa keputusan pendanaan
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, mengindikasikan
bahwa semakin tinggi perusahaan menggunakan modal asing, maka akan
terjadi kecenderungan semakin tinggi harga saham perusahaan.
Hal yang berbeda diungkapkan oleh Fenandar dan Raharja (2012)
bahwa keputusan pendanaan tidak memiliki dampak yang signifikan
terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
3. Penelitian mengenai Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan
Terdapat sejumlah perdebatan mengenai kebijakan dividen
mempengaruhi nilai perusahaan (Hatta, 2002). Pendapat pertama
menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai
perusahaan, yang disebut dengan teori irrelevansi dividen. Pendapat kedua
menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai
perusahaan, yang disebut dengan Bird in The Hand Theory. Pendapat
ketiga menyatakan bahwa semakin tinggi dividend payout ratio suatu
perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan semakin rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Septia (2015) menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan dan menurut Fenandar dan Raharja (2012) juga
menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
Hal yang berbeda dinyatakan oleh Naiborhu (2014) bahwa kebijakan
dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan
Pawestri (2006) menemukan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Herawati (2013) bahwa kebijakan dividen
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4. Penelitian mengenai Tingkat Inflasi dengan Nilai Perusahaan
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang
secara terus menerus. Inflasi hanya akan terjadi jika kenaikan harga umum
barang secara terus menerus selama suatu periode, meskipun mungkin
kenaikan tersebut tidak secara bersamaan. Kenaikan harga diukur dengan
menggunakan indeks harga.
Noerirawan (2012) menyatakan bahwa tingkat inflasi berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan dan menurut Dwipartha (2013) juga
menyatakan bahwa tingkat inflasi berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Hal yang berbeda dinyatakan oleh Suningsih (2014) bahwa
inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sari (2013) bahwa
tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Rosy (2013)
menyatakan bahwa tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
perusahaan. Aszhari (2014) bahwa tingkat inflasi tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
5. Penelitian mengenai Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Perusahaan
Noerirawan (2012) naiknya tingkat bunga akan mendorong masyarakat
untuk menabung, dan malas untuk berinvestasi di sektor riil. Kenaikkan
tingkat bunga juga akan ditanggung oleh investor, yaitu berupa kenaikan
biaya bunga bagi perusahaan. Masyarakat tidak mau berisiko melakukan
investasi dengan biaya tinggi, akibatnya investasi menjadi tidak
berkembang.
Rakhimsyah dan Gunawan (2011) bahwa tingkat suku bunga tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal yang sama juga dinyatakan
oleh Noerirawan (2012) menyatakan bahwa tingkat suku bunga
berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Menurut
Rahayuningsih (2014) menyatakan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh
negatif. Yunitasari (2014) menyatakan bahwa tingkat suku bunga tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sari (2013) juga menyatakan
bahwa tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hal berbeda dinyatakan oleh Saputra (2014) secara simultan tingkat suku
bunga berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
M. Kerangka Pemikiran
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meneliti hubungan antara
masing-masing variabel yaitu variabel keputusan investasi, keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga dengan nilai
perusahaan. Penelitian yang dilakukan ini meneliti satu per satu hubungan
antar variabel, sehingga tidak memerlukan perumusan hipotesis karena
kesimpulan yang akan ditarik hanya terbatas pada populasi sasaran. Kerangka
konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Keputusan Investasi
Keputusan Pendanaan
Nilai Perusahaan Kebijakan Dividen
Tingkat Inflasi
Tingkat Suku Bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi empiris, yaitu penelitian dilakukan dengan
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari pihak eksternal, kemudian
diolah dan dianalisis secara menyeluruh. Studi empiris pada penelitian ini
menggunakan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dengan analisis matematika dan statistika untuk
menggambarkan, menjelaskan, dan membuat prediksi berdasarkan data-data
sekunder yang telah didokumentasikan.
B. Populasi Sasaran dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014.
Dalam penelitian ini, sampel ditentukan dengan menggunakan metode
purposive sampling. Metode sampling tersebut membatasi pemilihan sampel
berdasarkan kriteria tertentu. Berikut kriteria perusahaan yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini adalah:
1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode tahun 2010-2014.
2) Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan per 31
Desember selama periode penelitian 2010-2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3) Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang pelaporan yang
sama selama periode 2010-2014, yaitu mata uang Rupiah.
4) Perusahaan manufaktur yang mengeluarkan laporan keuangan dan
menyajikan close price dan book value untuk menghitung price to book
value pada periode 2010-2014.
5) Perusahaan manufaktur yang menyajikan earnings per share untuk
menghitung price earnings ratio pada periode 2010-2014.
6) Perusahaan manufaktur yang menyajikan dividend per share untuk
menghitung dividend payout ratio pada periode 2010-2014.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan menganalisis data
sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur. Teknik ini
dilakukan dengan mengumpulkan data antara lain dari Bursa Efek Indonesia,
Bank Indonesia, jurnal-jurnal, artikel-artikel dan catatan lain dari media cetak
maupun elektronik.
D. Definisi Operasional
Analisis data pada penelitian ini menggunakan variabel nilai perusahaan,
keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi,
dan suku bunga. Definisi dari keenam variabel tersebut secara rinci dapat
dijelaskan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
a) Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan tersebut dijual (Husnan, 2000). Sedangkan
menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat
berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar.
b) Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah keputusan yang menyangkut pengalokasian
dana yang berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari luar
perusahaan pada berbagai bentuk investasi (Purnamasari dkk, 2009).
c) Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan adalahsebagai keputusan yang menyangkut
komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Sumber pendanaan di
dalam suatu perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pendanaan
internal dan pendanaan eksternal (Septia, 2015).
d) Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan keputusan yang berkaitan dengan
penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham dan laba
tersebut dapat dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk
diinvestasikan kembali (Husnan, 2013).
e) Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga barang- barang yang
berlaku dalam suatu perekonomian (Sadono Sukirno, 2002;15). Secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus menerus.
f) Suku Bunga
Pengertian dari suku bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk
jangka waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan
pada saat ini dan akan dikembalikan pada saat mendatang (Herman, 2003).
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan maksud untuk mengolah data-data yang
telah berhasil dikumpulkan sehingga hasilnya dapat digunakan dalam
pemecahan suatu masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan beberapa variabel independen seperti keputusan investasi,
keputusan pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga
dengannilai perusahaan sebagai variabel dependen.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengolahan data ini,
sebagai berikut:
1. Mengumpulkan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2014. Mengumpulkan data harga per lembar saham dan nilai buku
per lembar saham untuk menghitung price to book value. Mengumpulkan
dataharga per lembar saham dan laba per lembar saham untuk menghitung
price earnings ratio. Mengumpulkan data total hutang dan total ekuitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
untuk menghitung debt to equity ratio. Mengumpulkan data dari laba per
lembar saham dan dividen per lembar saham untuk menghitung dividend
payout ratio. Mengumpulkan data tingkat inflasi dan suku bunga yang
diambil langsung dari situs www.bi.go.id.
2. Menghitung Price to Book Value, Price Earnings Ratio, Debt to Equity
Ratio, Dividend Payout Ratio, Tingkat Inflasi dan Suku Bunga
1) Menghitung Price to Book Value (PBV)
Nilai perusahaan diukur dengan rasio price to book value, dengan
rumus sebagai berikut:
2) Menghitung Price Earnings Ratio (PER)
Keputusan investasi diukur dengan price earnings ratio, dengan rumus
sebagai berikut:
3) Menghitung Debt to Equity Ratio (DER)
Keputusan pendanaan diukur dengan debt to equity ratio, dengan
rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4) Menghitung Dividend Payout Ratio (DPR)
Kebijakan dividen diukur dengan dividend payout ratio, dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
DPR = Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio)
DPS = Dividen per Lembar Saham (Dividend Per Share)
EPS = Laba per Lembar Saham (Earning Per Share)
5) Tingkat Inflasi
Mengumpulkan data inflasi dari situs www.bi.go.id yang diolah
kembali dari data inflasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia per 31
Desember setiap tahunnya selama periode tahun 2010-2014 dan
dinyatakan dalam satuan persentase (%)
6) Tingkat Suku Bunga
Mengumpulkan data suku bunga dari situs www.bi.go.id yang diolah
kembali dari data suku bungayang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
per 31 Desember setiap tahunnya selama periode tahun 2010-2014 dan
dinyatakan dalam satuan persentase (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Melakukan Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum
dan minimum (Ghozali, 2011). Mean digunakan untuk memperkirakan
deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata populasi yang diperkirakan
dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata
dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai
maksimum dan minimum dari populasi. Statistik deskriptif merupakan
statistik yang menggambarkan atau mendeskripsi data menjadi sebuah
informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami.
4. Mengklasifikasi Data
Penelitian ini menggunakan analisis statistik non-parametrik. Statistik
non-parametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik non-
parametrik tidak mensyaratkan bentuk parameter populasi. Statistik non-
parametrik dapat digunakan pada data yang memiliki sebaran normal atau
tidak. Statistik non-parametrik biasanya digunakan untuk melakukan
analisis pada data nominal atau ordinal. Metode untuk mengklasifikasikan
data menggunakan metode seriaton secara kelompok. Metode ini
digunakan untuk menyusun data dalam kelompok-kelompok berdasarkan
kelas interval tertentu sehingga dapat diperoleh secara tepat data yang
terkecil dan yang terbesar dan mengelompokkan data menjadi beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
bagian apakah menjadi dua bagian atau lebih (Boedijoewono, 2012: 35-
36).
a. Mengklasifikasi Data Price to Book Value
Ukuran data Price to Book Value(PBV) untuk menghitung nilai
perusahaan memiliki ukuran data berskala rasio, pada
pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Skala
ordinal merupakan skala peringkat yang datanya dinyatakan dalam
bentuk kategori, dan posisi data tidak sama derajatnya (Wuri: 2016).
Menurut Abdurrakhman (2015) Price to Book Value (PBV) dapat
menggambarkan tentang ukuran harga saham berada diatas
(overvalue) atau di bawah nilai bukunya (undervalue). Semakin tinggi
angka Price to Book Value semakin tinggi juga nilai perusahaan dan
sebaliknya semakin rendah angka Price to Book Value semakin
rendah juga nilai perusahaan. Berdasarkan pernyataan tersebut,
peneliti mengklasifikasikan data Price to Book Value ke dalam 2
kategori tingkatan. Klasifikasi data ini akan dilakukan dengan
membagi angka yang dihasilkan dari perbandingan antara close price
dan book value, kemudian dibuat kategori sebagai berikut:
Overvalue (=>1) : 1
Undervalue (<1) : 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Mengklasifikasi Data Price Earnings Ratio
Ukuran data Price Earnings Ratio (PER) untuk menghitung
keputusan investasi memiliki ukuran data berskala rasio, pada
pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Skala
ordinal merupakan skala peringkat yang dimana data dinyatakan
dalam bentuk kategori, dan posisi data tidak sama derajatnya (Wuri:
2016). Menurut Hadi (2013) Price Earnings Ratio yang besar
menunjukan prospek perusahaan yang bagus dan resikonya rendah
dan berlaku sebaliknya.Semakin tinggi angka Price Earnings Ratio
semakin tinggi juga nilai perusahaan dan sebaliknya semakin rendah
angka Price Earnings Ratio semakin rendah juga nilai perusahaan.
Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti mengklasifikasikan data
Price Earnings Ratio ke dalam 3 kategori tingkatan. Pengklasifikasian
ini didasarkan dari distribusi frekuensi yang terbentuk pada hasil
histogram melalui SPSS, kemudian membuat kategori Price Earnings
Ratio sebagai berikut:
Rendah (0 - ≤ 10,00) : 1
Sedang (> 10,00 - ≤ 20,00) : 2
Tinggi (> 20,00) : 3
c. Mengklasifikasi Data Debt to Equity Ratio
Ukuran data Debt to Equity Ratio (DER) untuk menghitung
keputusan pendanaan memiliki ukuran data berskala rasio, pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Skala
ordinal merupakan skala peringkat yang data dinyatakan dalam bentuk
kategori, dan posisi data tidak sama derajatnya (Wuri: 2016). Semakin
tinggi angka Debt to Equity Ratio semakin tinggi juga nilai
perusahaan dan sebaliknya semakin rendah angka Debt to Equity
Ratio semakin rendah juga nilai perusahaan.Menurut Sariningsih,
Paminto, Nadir (2012), dalam pendekatan konservatif besarnya hutang
maksimal sama dengan modal sendiri, artinya Debt to Equity
maksimal 100%. Jika lebih dari 100% akan meningkatkan resiko
gagal bayar. Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti
mengklasifikasikan data Debt to Equity Ratio ke dalam 2 kategori
tingkatan, yaitu:
Baik (=<100%) : 1
Buruk (>100%) : 2
d. Mengklasifikasi Data Dividend Payout Ratio
Ukuran data Dividend Payout Ratio (DPR) untuk menghitung
kebijakan dividen memiliki ukuran data berskala rasio, pada
pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Skala
ordinal merupakan sekala peringkat yang dimana data dinyatakan
dalam bentuk kategori, dan posisi data tidak sama derajatnya
(Wuri:2016). Semakin tinggi angka Dividend Payout Ratio semakin
tinggi juga nilai perusahaan dan sebaliknya semakin rendah angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Dividend Payout Ratio semakin rendah juga nilai perusahaan.
Menurut Sutrisno (2001:6) pembagian dividen yang besar bukannya
tidak dinginkan investor, tetapi jika Dividend Payout Ratio lebih besar
dari 25% dikuatirkan akan terjadi kesulitan likuidasi keuangan
perusahaan dimasa yang akan datang. Hasilnya dividen biasanya akan
dipertahankan pada jumlah konstan dan dinaikan, jika manajer yakin
bahwa relatif mudah untuk mempertahankan kenaikan pembayaran
tersebut dimasa yang akan datang.Berdasarkan pernyataan tersebut,
peneliti mengklasifikasikan data Dividend Payout Ratio ke dalam 2
kategori tingkatan, yaitu:
Baik (=<25%) : 1
Buruk (>25%) : 2
e. Mengklasifikasi Data Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi memiliki ukuran data berskala rasio, pada
pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Skala
ordinal merupakan skala peringkat yang datanya dinyatakan dalam
bentuk kategori, dan posisi data tidak sama derajatnya (Wuri: 2016).
Semakin tinggi angka inflasi semakin rendah nilai perusahaan dan
sebaliknya semakin rendah angka inflasi semakin tinggi nilai
perusahaan. Menurut Waluyo (2003: 122), jika dilihat dari parah
tidaknya inflasi dapat dibagi menjadi 4 kategori: inflasi ringan
(10%/tahun), inflasi sedang (10%-30%/tahun), inflasi berat (30%-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
100%/tahun), hiperinflasi (>100%/tahun). Data mengenai tingkat
inflasi yang peneliti terima masuk ke dalam kategori inflasi
ringan.Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti akan membagi
kategori inflasi kedalam 3 kategori inflasi ringan, yaitu:
Rendah (3,00% - ≤ 4,00%) : 1
Sedang (> 4,00% - ≤ 5,00%) : 2
Tinggi (> 5,00%) : 3
f. Mengklasifikasi Data Tingkat Suku Bunga
Suku bunga memiliki ukuran data berskala rasio,pada
pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Skala
ordinal merupakan skala peringkat yang data dinyatakan dalam bentuk
kategori, dan posisi data tidak sama derajatnya (Wuri: 2016). Semakin
tinggi angka suku bunga semakin rendah nilai perusahaan dan
sebaliknya semakin rendah angka suku bunga semakin tinggi nilai
perusahaan. Indonesia masuk kedalam negara yang memiliki suku
bunga tinggi (alpari.com/suku_bunga_dunia). Berdasarkan pernyataan
tersebut, data yang peneliti terima dari tahun 2010-2014 semua data
suku bunga masuk ke dalam kategori tinggi, oleh karena itu peneliti
akan mengklasifikasikan suku bunga ke dalam 3 kategori suku bunga
tinggi, yaitu:
Rendah (5,50% - ≤ 5,75%) : 1
Sedang (> 5,75% - ≤ 6,00%) : 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tinggi (> 6,00%) : 3
5. Melakukan Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs)
Analisis tabulasi silang (crosstabs) adalah suatu teknik untuk
membandingkan dua variabel klasifikasi, teknik ini menggunakan tabel
yang memiliki sejumlah baris dan kolom yang berhubungan dengan
tingkat atau nilai dari masing-masing kategori (Cooper dan William,
1998:38). Data yang digunakan pada analisis tabulasi silang adalah data
skala rasio yang telah diklasifikasi dan diubah menjadi skala ordinal.
Setelah itu, menganalisa koefisien korelasi dengan menggunakan uji
Spearman’s Rho. Pengujian ini merupakan ujistatistik yang ditujukan
untuk mengetahui hubungan antar dua atau lebih variabel berskala ordinal.
Selanjutnya, untuk menguji tingkat hubungan antar variabel yang
dikorelasikan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi oleh
Spearman’s Rho, yaitu:
Keterangan : Rho = koefisien korelasi rank-order
d = perbedaan antara pasangan jenjang
Σ = sigma atau jumlah
N = jumlah individu dalam sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1 = bilangan konstan
6 = bilangan konstan
Pengujian korelasi Spearman dalam penelitian ini menggunakan program
IBM SPSS 22. Dengan kriteria pengujian kekuatan hubungan antar
variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Kekuatan Hubungan antar Variabel
(Berdasarkan nilai Koefisien Korelasi Spearman’s rho)
Nilai Spearman’s rho (+ dan -) Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2009
a. Hubungan Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan
Melakukan tabulasi silang antara keputusan investasi dan nilai
perusahaan. Menguji kekuatan hubungan menggunakan koefisien
Spearman’s Rho.
1. Menganalisis hasil tabulasi silang antara keputusan investasi dan
nilai perusahaan.
2. Menganalisis koefisien hubungan antara keputusan investasi dan
nilai perusahaan berdasarkan nilai Spearman’s Rho yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Hubungan Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan
Melakukan tabulasi silang antara keputusan pendanaan dan nilai
perusahaan. Menguji kekuatan hubungan menggunakan koefisien
Spearman’s Rho.
1. Menganalisis hasil tabulasi silang antara keputusan pendanaan dan
nilai perusahaan.
2. Menganalisis koefisien hubungan antara keputusan pendanaan dan
nilai perusahaan berdasarkan nilai Spearman’s Rho yang diperoleh.
c. Hubungan Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan
Melakukan tabulasi silang antara kebijakan dividen dengan nilai
perusahaan. Menguji kekuatan hubungan menggunakan koefisien
Spearman’s Rho.
1. Menganalisis hasil tabulasi silang antara kebijakan dividen dan
nilai perusahaan.
2. Menganalisis koefisien hubungan antara kebijakan dividen dan
nilai perusahaan berdasarkan nilai Spearman’s Rho yang diperoleh.
d. Hubungan Tingkat Inflasi dengan Nilai Perusahaan
Melakukan tabulasi silang antara tingkat inflasi dengan nilai
perusahaan. Menguji kekuatan hubungan menggunakan koefisien
Spearman’s Rho.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1. Menganalisis hasil tabulasi silang antara tingkat inflasi dan nilai
perusahaan.
2. Menganalisis koefisien hubungan antara tingkat inflasi dan nilai
perusahaan berdasarkan nilai Spearman’s Rho yang diperoleh.
e. Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Perusahaan
Melakukan tabulasi silang antara tingkat suku bunga dengan nilai
perusahaan. Menguji kekuatan hubungan menggunakan koefisien
Spearman’s Rho.
1. Menganalisis hasil tabulasi silang antara tingkat suku bunga dan
nilai perusahaan.
2. Menganalisis koefisien hubungan antara tingkat suku bunga dan
nilai perusahaan berdasarkan nilai Spearman’s Rho yang diperoleh.
6. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan pada penelitian ini diambil berdasarkan hasil analisis pada
tabel tabulasi silang (crosstab) antar variabel, serta dengan melihat
kekuatan hubungan dan arah hubungan berdasarkan nilai Spearman’s Rho.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Populasi Sasaran
Penelitian ini menggunakan data sekunder, data tersebut merupakan data
laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun
2010-2014 dan data tingkat inflsi serta suku bunga yang bersumber dari Bank
Indonesia. Subjek penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI, sedangkan objek penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang ada di BEI, dan laporan tingkat inflasi serta suku
bunga dari Bank Indonesia. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010,
2011, 2012, 2013,dan 2014. Kriteria populasi sasaran dapat dijelaskan dengan
tabel berikut:
Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran
Kriteria Populasi Sasaran Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode tahun 2010-2014. 118
Perusahaan yang memiliki nilai Earnings Per Share negatif (29)
Perusahaan yang memiliki nilai ekstrim (1)
Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki kelengkapan data
mengenai informsi total hutang, total modal, closing price,
earning per share, dividen per share, dan nilai buku per lembar
saham dalam periode 2010-2014.
(65)
Jumlah populasi sasaran 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh penulis, peneliti mendapatkan
23 perusahaan yang sesuai dengan kriteria. Berikut adalah daftar 23
perusahaan tersebut:
Tabel 4.2 Populasi Sasaran Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
Tahun 2010-2014
No Kode Emiten Nama Emiten
1 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk.
2 ASII Astra International Tbk.
3 AUTO Astra Otoparts Tbk.
4 DLTA Delta Djakarta Tbk
5 EKAD Ekadharma International Tbk
6 GGRM Gudang Garam Tbk
7 GJTL Gajah Tunggal Tbk.
8 HMSP HM Sampoerna Tbk
9 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk.
10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
11 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
12 KLBF Kimia Farma Tbk
13 LION Lion Metal Works Tbk.
14 LMSH Lionmesh Prima Tbk.
15 MERK Merck Indonesia Tbk
16 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
17 MYOR Mayora Indah Tbk
18 SCCO Sucaco Tbk
19 SMSM Selamat Sempurna Tbk.
20 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
21 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk.
22 TRST Trias Sentosa Tbk.
23 UNVR Unilever Indonesia Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
B. Profil Perusahaan
Berikut adalah profil perusahaan manufaktur yang menjadi populasi sasaran
dalam penelitian ini.
PT Asahimas Flat Glass Tbk
Kode AMFG
Alamat Kantor Jl Ancol IX/5, Ancol Barat Jakarta 14430
Alamat Email [email protected];
No. Telepon (021) 6904041 ext 1042
Bidang Usaha Utama Ceramics, Glass, Porcelain
PT Astra International Tbk.
Kode ASII
Alamat Kantor Jl Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II- Jakarta
Utara 14330
Alamat Email [email protected]
No. Telepon (021) 6522555
Bidang Usaha Utama Otomotif
PT Astra Otoparts Tbk
Kode AUTO
Alamat Kantor Jl. Raya Pegangsaan Dua Km 2.2 Kelapa
Gading Jakarta 14250
Alamat Email [email protected]
No. Telepon (021) 4603550, 4607025
Bidang Usaha Utama Automotive and Components
PT Delta Djakarta Tbk
Kode DLTA
Alamat Kantor Jl. Inspeksi Tarum Barat, Desa Setiadharma,
Kec. Tambun Bekasi Timur
Alamat Email [email protected]
No. Telepon 021- 882-25-20, 880-05-11, 916-30-85
Bidang Usaha Utama Industri air minum dalam kemasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
PT Ekadharma International Tbk
Kode EKAD
Alamat Kantor Kawasan Industri pasar kemis Blok C1 Jl. Raya
Pasar Kemis Tanggerang 15560 Banten
Alamat Email [email protected]
No. Telepon (021) 5900160
Bidang Usaha Utama Tape
PT Gudang Garam Tbk
Kode GGRM
Alamat Kantor Jl. Jend. A. Yani No. 79 Jakarta 1051
Alamat Email [email protected]
No. Telepon (0354) 682-091,820-91-97, 681-555, (021) 420-
24-60
Bidang Usaha Utama Industri Rokok
PT Gajah Tunggal Tbk
Kode GJTL
Alamat Kantor Wisma Hayam Wuruk Lt. 10, Jl. Hayam Wuruk
No. 8 Jakarta 10120
Alamat Email [email protected];dradjat.tribrata@gt-
tires.com
No. Telepon 021 - 3811102, 3459431, 3459302
Bidang Usaha Utama Automotive and Components
PT HM Sampoerna Tbk
Kode HMSP
Alamat Kantor Karawang international industrial city, jawa
barat 41361
Alamat Email [email protected]
No. Telepon (0276) 8468000
Bidang Usaha Utama Industri rokok
PT Champion Pasific Indonesia Tbk
Kode IGAR
Alamat Kantor Jl. Sultan Agung Km. 28,5 Bekasi 17133
Alamat Email [email protected];
No. Telepon 021-8840040; 021-8841088
Bidang Usaha Utama Industri Kemasan Plastik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Kode INDF
Alamat Kantor Sudirman Plaza Indofood Tower Lt. 27 Jl.
Jenderal Sudirman Kav. 76 - 78 Jakarta 12910
Alamat Email [email protected];[email protected]
No. Telepon (021) 57958822
Bidang Usaha Utama Food and Beverages
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Kode INTP
Alamat Kantor Wisma Indocement, Lt.8, Jl. Jend. Sudirman
Kav.70-71 Jakarta
Alamat Email [email protected];
No. Telepon 021- 2512121 021-5703817
Bidang Usaha Utama Produsen Semen
PT Kalbe Farma Tbk
Kode KLBF
Alamat Kantor Gedung KALBE Let.Jend Suprato Kav. 4 Jakarta
Alamat Email [email protected]
No. Telepon 42873888
Bidang Usaha Utama Farmasi
PT Lion Metal Works Tbk
Kode LION
Alamat Kantor Jl. Raya Bekasi Km. 24,5 Cakung Jakarta
Alamat Email [email protected]
No. Telepon (021) 4600784
Bidang Usaha Utama Metal and Alied Products
PT. Lionmesh Prima Tbk.
Kode LMSH
Alamat Kantor Jl. Raya bekasi Km. 24,5 Cakung – Jakarta 13910
Alamat Email [email protected]
No. Telepon (021) 4600 799
Bidang Usaha Utama Besi Beton
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
PT Merck Tbk
Kode MERK
Alamat Kantor Jl. TB. Simatupang No. 8, Pasar Rebo, Jakarta
Timur
Alamat Email [email protected]
No. Telepon 28565600
Bidang Usaha Utama Industri Farmasi
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
Kode MLBI
Alamat Kantor Jl. Daan Mogot Km. 19, Batu Ceper, Tanggerang
15122 Banten
Alamat Email [email protected]
No. Telepon (021) 6190190
Bidang Usaha Utama Minuman Beralkohol
PT Mayora Indah Tbk
Kode MYOR
Alamat Kantor Jl.Tomang Raya No. 21-23 Jakarta
Alamat Email [email protected];[email protected]
No. Telepon 565-53-11/20/22; 566 30-37, 619-14-99
Bidang Usaha Utama Industri Makanan Ringan
PT Sucaco Tbk
Kode SCCO
Alamat Kantor Jl. Raya Cibarusah Km 7,5 Cikarang Selatan,
Bekasi, Jawa Barat
Alamat Email [email protected]
No. Telepon (021) 5402066
Bidang Usaha Utama Kabel
PT Selamat Sempurna Tbk
Kode SMSM
Alamat Kantor Wisma ADR Jl Pluit Raya I No. 1 Jakarta
Alamat Email [email protected]
No. Telepon (021) 661-00-33, 669-02-44. Ibu Lidia: Ext 327
Bidang Usaha Utama Automotive and Components
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
Kode TKIM
Alamat Kantor Jl. M.H. Tamrin No. 51 Menteng, Jakarta Pusat
Alamat Email [email protected]
No. Telepon (021) 3929269
Bidang Usaha Utama Kertas
PT Surya Toto Indonesia Tbk
Kode TOTO
Alamat Kantor Jl. Tomang Raya No. 18 Jakarta 11430
Alamat Email [email protected]
No. Telepon 021-29298686
Bidang Usaha Utama Basic Industry and Chemicals - Cement
PT Trias Sentosa Tbk
Kode TRST
Alamat Kantor Head Office: Desa Keboharan, Km 26
Krian,Sidoarjo 61262 Indonesia
Alamat Email [email protected]; [email protected]
No. Telepon 031 8975825
Bidang Usaha Utama Industri Manufaktur Plastik
PT Unilever Indonesia Tbk
Kode UNVR
Alamat Kantor Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 15, Jakarta 12930
Alamat Email [email protected]
No. Telepon (021) 5262112
Bidang Usaha Utama Produksi Makanan, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
62
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Pengumpulan Data
Data mengenai Price to Book Value (PBV) dapat dilihat pada bagian
lampiran II. Data mengenai Price Earnings Ratio (PER) dapat dilihat pada
bagian lampiran III. Data mengenai Debt to Equity Ratio (DER) dapat
dilihat pada bagian lampiran IV. Data mengenai Dividend Payout Ratio
(DPR) dapat dilihat pada bagian lampiran V. Data mengenai tingkat inflasi
dapat dilihat pada lampiran VI yang bersumber dari website Bank
Indonesia. Data mengenai tingkat suku bunga dapat dilihat pada lampiran
VII yang bersumber dari website Bank Indonesia. Data mengenai
pengklasifikasian Price to Book Value dapat dilihat pada lampiran VIII.
Data mengenai pengklasifikasian Price Earnings Ratio dapat dilihat pada
lampiran IX. Data mengenai pengklasifikasian Debt to Equity Ratio dapat
dilihat pada lampiran X. Data mengenai pengklasifikasian Dividend
Payout Ratio dapat dilihat pada lampiran XI. Data mengenai
pengklasifikasian tingkat inflasi dapat dilihat pada lampiran XII. Data
mengenai tingkat suku bunga dapat dilihat pada lampiran XIII. Hasil
analisis tabulasi silang dapat dilihat pada lampiran XIV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Hasil Perhitungan Price to Book Value (PBV), Price Earnings Ratio
(PER), Debt to Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR),
Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga
a. Hasil Perhitungan Price to Book Value (PBV)
Hasil perhitungan Price to Book Value dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 5.1 Perhitungan Price to Book Value
NO Kode
Emiten
Price to Book Value (%)
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 1,37 1,33 1,47 1,10 1,10
2 ASII 4,48 4,96 4,29 3,28 3,14
3 AUTO 2,67 2,84 2,54 2,04 2,21
4 DLTA 3,33 3,22 6,96 9,12 8,25
5 EKAD 1,34 1,51 1,42 1,24 1,42
6 GGRM 3,63 4,89 4,07 2,76 3,53
7 GJTL 2,27 2,36 1,40 1,02 0,83
8 HMSP 11,38 15,79 18,31 18,20 21,00
9 IGAR 0,92 2,19 2,45 1,99 1,84
10 INDF 2,55 2,08 2,42 2,45 2,31
11 INTP 4,49 4,00 4,30 3,21 3,71
12 KLBF 6,14 5,56 7,41 7,23 9,14
13 LION 0,76 0,90 1,45 1,50 1,09
14 LMSH 0,98 12,39 1,03 0,70 8,36
15 MERK 5,95 6,01 8,17 8,27 6,47
16 MLBI 12,29 14,27 24,39 25,61 0,45
17 MYOR 4,14 4,62 5,02 6,04 4,66
18 SCCO 0,95 1,25 1,35 1,29 1,00
19 SMSM 2,97 3,23 5,41 5,93 6,80
20 TKIM 0,50 0,32 0,27 0,19 0,20
21 TOTO 3,06 3,25 3,66 3,68 3,19
22 TRST 0,61 0,83 0,67 0,41 0,61
23 UNVR 31,12 39,02 40,76 46,63 53,59 (Sumber: data sekunder yang diolah, 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b. Hasil Perhitungan Price Earnings Ratio (PER)
Hasil perhitungan Price Earnings Ratio dapat dilihat melalui tabel di
bawah ini:
Tabel 5.2 Perhitungan Price Earnings Ratio
NO Kode
Emiten
Price Earnings Ratio (%)
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 7,61 8,44 10,39 8,98 7,62
2 ASII 15,37 16,84 15,74 14,18 15,67
3 AUTO 9,04 12,49 12,38 16,63 23,22
4 DLTA 13,77 12,31 19,62 23,01 22,13
5 EKAD 5,82 7,42 6,90 7,01 8,99
6 GGRM 18,56 24,39 26,84 18,67 21,75
7 GJTL 9,65 15,29 6,77 48,65 18,40
8 HMSP 18,10 19,97 24,50 23,82 27,84
9 IGAR 6,86 9,01 14,58 14,55 9,39
10 INDF 14,50 8,26 15,75 23,14 15,25
11 INTP 18,21 17,43 17,52 14,69 17,46
12 KLBF 25,66 23,30 30,16 30,53 41,54
13 LION 5,12 5,20 6,34 9,64 9,87
14 LMSH 6,27 4,40 2,44 5,34 8,36
15 MERK 18,20 12,84 31,58 24,13 19,75
16 MLBI 13,08 14,91 50,74 21,59 0,32
17 MYOR 17,02 23,19 20,59 22,32 46,31
18 SCCO 6,60 5,86 5,16 8,64 5,94
19 SMSM 10,24 9,75 14,97 16,13 17,53
20 TKIM 7,32 3,39 6,01 5,58 8,92
21 TOTO 9,95 11,33 13,93 16,09 13,38
22 TRST 5,55 7,61 14,85 21,29 35,48
23 UNVR 37,17 34,45 33,43 37,06 42,95 (Sumber: data sekunder yang diolah, 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. Data Debt to Equity Ratio (DER)
Data Debt to Equity Ratio dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.3 Debt to Equity Ratio
NO Kode
Emiten
Debt to Equity Ratio (%)
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 0,29 0,25 0,27 0,28 0,23
2 ASII 1,1 1,29 1,3 1,28 1,21
3 AUTO 0,38 0,51 0,66 0,35 0,46
4 DLTA 0,2 0,22 0,25 0,29 0,3
5 EKAD 0,74 0,69 0,47 0,48 0,54
6 GGRM 0,44 0,6 0,56 0,73 0,76
7 GJTL 1,94 1,61 1,35 1,68 1,68
8 HMSP 1,01 0,9 0,97 0,94 1,1
9 IGAR 0,23 0,29 0,43 0,62 0,52
10 INDF 1,34 1,13 1,19 1,68 1,74
11 INTP 0,17 0,15 0,17 0,16 0,17
12 KLBF 0,23 0,28 0,29 0,35 0,28
13 LION 0,17 0,21 0,17 0,2 0,35
14 LMSH 0,67 0,68 0,32 0,28 0,21
15 MERK 0,2 0,18 0,37 0,36 0,29
16 MLBI 1,41 1,3 1,32 0,8 3,03
17 MYOR 1,18 1,77 1,75 1,5 1,54
18 SCCO 1,72 1,82 1,28 1,5 1,04
19 SMSM 0,96 0,77 0,96 0,83 0,6
20 TKIM 2,45 2,46 2,46 2,26 1,91
21 TOTO 0,73 0,76 0,7 0,69 0,65
22 TRST 0,64 0,61 0,62 0,91 0,85
23 UNVR 1,15 1,85 2,02 2,14 2,11 (Sumber: data sekunder, 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
d. Hasil Perhitungan Dividend Payout Ratio (DPR)
Hasil perhitungan Dividend Payout Ratio dapat dilihat melalui tabel di
bawah ini:
Tabel 5.4 Perhitungan Dividend Payout Ratio
NO Kode
Emiten
Dividend Payout Ratio (%)
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 0,04 0,10 0,10 0,10 0,08
2 ASII 0,20 0,26 2,88 0,31 0,32
3 AUTO 0,27 1,57 0,27 0,40 0,34
4 DLTA 1,09 1,16 0,12 0,09 0,09
5 EKAD 0,06 0,21 0,14 0,14 0,16
6 GGRM 0,26 0,16 0,48 0,30 0,29
7 GJTL 0,05 0,06 0,03 0,78 0,13
8 HMSP 0,09 0,60 0,46 0,53 0,40
9 IGAR 0,08 0,47 2,88 1,97 0,30
10 INDF 0,24 0,24 0,47 0,65 0,32
11 INTP 0,22 0,27 0,23 0,33 0,63
12 KLBF 0,17 0,48 2,78 0,46 0,39
13 LION 0,14 0,20 0,18 0,32 0,42
14 LMSH 0,03 0,04 0,02 0,10 0,26
15 MERK 0,21 0,43 1,72 0,46 0,77
16 MLBI 0,15 0,88 1,66 0,26 1,22
17 MYOR 0,13 0,21 0,14 0,20 0,43
18 SCCO 0,09 0,17 0,21 0,49 0,23
19 SMSM 0,20 0,22 0,31 0,12 0,20
20 TKIM 0,03 0,03 0,10 0,10 0,10
21 TOTO 0,26 0,18 2,10 0,21 0,34
22 TRST 0,26 0,39 0,91 0,85 0,47
23 UNVR 0,57 0,63 0,44 0,48 0,49 (Sumber: data sekunder yang diolah, 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
e. Data Tingkat Inflasi
Data tingkat inflasi dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 5.5 Tingkat Inflasi
NO Kode
Emiten
Tingkat Inflasi (%)
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
2 ASII 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
3 AUTO 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
4 DLTA 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
5 EKAD 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
6 GGRM 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
7 GJTL 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
8 HMSP 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
9 IGAR 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
10 INDF 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
11 INTP 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
12 KLBF 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
13 LION 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
14 LMSH 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
15 MERK 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
16 MLBI 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
17 MYOR 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
18 SCCO 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
19 SMSM 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
20 TKIM 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
21 TOTO 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
22 TRST 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
23 UNVR 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36 (Sumber: Bank Indonesia, 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
f. Data Tingkat Suku Bunga
Data tingkat suku bunga dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 5.6 Tingkat Suku Bunga
NO Kode
Emiten
Tingkat Suku Bunga (%)
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
2 ASII 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
3 AUTO 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
4 DLTA 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
5 EKAD 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
6 GGRM 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
7 GJTL 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
8 HMSP 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
9 IGAR 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
10 INDF 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
11 INTP 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
12 KLBF 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
13 LION 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
14 LMSH 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
15 MERK 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
16 MLBI 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
17 MYOR 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
18 SCCO 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
19 SMSM 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
20 TKIM 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
21 TOTO 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
22 TRST 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75
23 UNVR 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75 (Sumber: Bank Indonesia, 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah metode yang menggambarkan sifat-sifat data.
Kegiatan statistik di sini berupa kegiatan pengumpulan data, penyusunan
data dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik-grafik maupun
diagram-diagram (Boedijoewono, 2012:11). Penelitian ini diolah
menggunakan program IBM SPSS 22 yang pada bagian ini akan disajikan
tabel hasil statistik deskriptif variabel PBV, PER, DER, DPR, Tingkat
Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga.
a. Statistik Deskriptif Price to Book Value (proksi Nilai Perusahaan)
Bagian ini akan menjelaskan tentang analisis statistik deskriptif dari
Nilai Perusahaan secara mendalam.
1) Statistik Deskriptif Price to Book Value (PBV)
Berikut merupakan tabel hasil analisis deskriptif dari nilai
perusahaan.
Tabel 5.7 Statistik Deskriptif PBV
PBV
N Valid 115
Missing 0
Mean 6,0237
Range 53,40
Minimum ,19
Maximum 53,59 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 5.7, semua data valid (115 data) tidak ada yang
missing. Rata-rata atau mean pada statistik deskriptif PBV adalah
6,0237 nilai minimum sebesar 0,19 dan nilai maximum sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
53,59 dengan range sebesar 53,40. Hal ini menunjukan bahwa
Price to Book Value memiliki sebaran data yang luas.
Angka PBV yang sangat rendah yaitu sebesar 0,19 dimiliki oleh
PT Kertas Tjiwi Kimia Tbk pada tahun 2013, karena PBV
digunakan untuk mengindikasikan harga yang bersedia dibayar
oleh calon pembeli apabila saham perusahaan tersebut dijual maka
dapat diartikan bahwa PBV yang rendah menunjukan harga jual
yang rendah juga.
Perkembangan nilai PBV pada PT Kertas Tjiwi Kimia Tbk
termasuk perkembangan yang menurun, dibuktikan dengan nilai
PBV tahun 2010 sebesar 0,50, menjadi 0,32 tahun 2011, turun
kembali menjadi 0,27 tahun 2012, terendah menjadi 0,19 tahun
2013, dan naik kembali menjadi 0,20 pada tahun 2014.
Angka PBV yang tertinggi yaitu sebesar 53,59 dimiliki oleh PT
Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2014, karena PBV digunakan
untuk mengindikasikan harga yang bersedia dibayar oleh calon
pembeli apabila saham perusahaan tersebut dijual maka dapat
diartikan bahwa PBV yang tinggi menunjukan harga jual yang
tinggi juga.
Perkembangan nilai PBV pada PT Unilever Indonesia tbk
termasuk perkembangan yang meningkat, dibuktikan dengan nilai
PBV yang naik dari 31,12 tahun 2010, menjadi 39,02 tahun 2011,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
serta naik 40,76 tahun 2012, 46,63 tahun 2013, dan naik menjadi
53,59 pada tahun 2014.
2) Klasifikasi Price to Book Value (PBV)
Menurut Abdurrakhman (2015) Price to Book Value (PBV) dapat
menggambarkan tentang ukuran harga saham berada diatas
(overvalue) atau di bawah nilai bukunya (undervalue).
Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mengkategorikan Price to
Book Value kedalam 2 kategori ya itu:
Overvalue : 0 - =>1
Undervalue : < 1
Berikut adalah tabel PBV setelah diklasifikasikan.
Tabel 5.8 Tabel Frekuensi Price to Book Value
Frequency Percent
Overvalue 98 85,2
Undervalue 17 14,8
Total 115 100,0 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.8 diatas terdapat 98 perusahaan atau 85,2%
yang memiliki nilai Overvalue dan sebanyak 17 perusahaan atau
14,8% memiliki nilai Undervalue.
b. Statistik Deskriptif Price Earnings Ratio (proksi Keputusan
Investasi)
Bagian ini akan menjelaskan tentang analisis deskriptif dari keputusan
investasi secara mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
1) Statistik Deskriptif Price Earnings Ratio (PER)
Berikut merupakan tabel hasil analisis deskriptif dari keputusan
investasi.
Tabel 5.9 Statistik Deskriptif PER
PER
N Valid 115
Missing 0
Mean 16,3363
Range 50,42
Minimum ,32
Maximum 50,74 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 5.9, semua data valid (115 data) tidak ada yang
missing. Rata-rata atau mean pada statistik deskriptif PER adalah
16,33%, nilai minimum sebesar 0,32 dan nilai maximum sebesar
50,74 dengan range sebesar 50,42. Hal ini menunjukan bahwa
Price Earning Ratio memiliki sebaran data yang luas.
Angka PER yang sangat rendah yaitu sebesar 0,32 dimiliki oleh PT
Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2014,karena PER
digunakan untuk mengindikasikan penilaian pasar modal terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan
potensial perusahaan dimasa yang akan datang maka dapat
diartikan bahwa PER yang rendah menunjukan prospek perusahaan
yang tidak bagus dan resikonya tinggi.
Angka PER yang tertinggi yaitu sebesar 50,74 dimiliki oleh PT
Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2012, karena PER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
digunakan untuk mengindikasikan penilaian pasar modal terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan
potensial perusahaan dimasa yang akan datang maka dapat
diartikan bahwa PER yang tinggi menunjukan prospek perusahaan
yang bagus dan resikonya rendah.
Perkembangan nilai PER pada PT Multi Bintang Indonesia Tbk
termasuk perkembangan yang fluktuaktif, dibuktikan dengan nilai
PER yang naik dari 13,08 tahun 2010, menjadi 14,91 tahun 2011,
serta nilai tertinggi mencapai 50,78 tahun 2012, dan mengalami
penurunan nilai PER menjadi 21,59 tahun 2013, dan turun kembali
menjadi 0,32 pada tahun 2014.
1) Histogram Keputusan Investasi
Secara visual, keputusan investasi dapat dijelaskan melalui gambar
histogram berikut:
Gambar 5.1 Histogram Price Earnings Ratio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Histogram adalah rangkaian berbagai bidang segi empat yang
masing-masing menunjukkan banyaknya frekuensi yang
terkandung pada masing-masing interval kelasnya. Gambar 5.1
menunjukan besaran PER 0 - 10,00 terdapat 41 perusahaan.
Besaran PER 10,00 – 20,00 terdapat 43 perusahaan. Besaran PER
20,00 – 30,00 terdapat 18 perusahaan. Besaran PER 30,00 – 40,00
terdapat 8 perusahaan. Besaran PER 40,00 – 50,00 terdapat 4
perusahaan. Besaran PER 50,00 – 60,00 terdapat 1 perusahaan.
Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti membuat kategorikan
PER kedalam 3 kategori yaitu:
Rendah : 0 - ≤ 10,00
Sedang : >10,00 – ≤ 20,00
Tinggi : >20,00
Berikut adalah tabel PER setelah diklasifikasikan.
Tabel 5.10 Tabel Frekuensi PER
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.10 diatas terdapat 41 perusahaan atau 35,7%
yang memiliki nilai PER rendah. Sebanyak 43 perusahaan atau
37,4% memiliki nilai PER yang sedang. Sebanyak 31 perusahaan
atau 27% memiliki nilai PER yang tinggi.
Frequency Percent
Rendah 41 35,7
Sedang 43 37,4
Tinggi 31 27
Total 115 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
c. Statistik Deskriptif Debt to Equity Ratio (proksi Keputusan
Pendanaan)
Bagian ini akan menjelaskan tentang analisis deskriptif dari keputusan
pendanaan secara mendalam.
1) Statistik Deskriptif Debt Equity Ratio (DER)
Berikut merupakan tabel hasil analisis deskriptif dari keputusan
pendanaan.
Tabel 5.11 Statistik Deskriptif DER
DER
N Valid 115
Missing 0
Mean ,8821
Range 2,88
Minimum ,15
Maximum 3,03 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 5.11, semua data valid (115 data) tidak ada
yang missing. Rata-rata atau mean pada statistik deskriptif DER
adalah 88,21%, nilai minimum sebesar 0,15 dan nilai maximum
sebesar 3,03. Hal ini menunjukan bahwa Debt Equity Ratio
memiliki sebaran data yang luas.
Angka DER yang sangat rendah yaitu sebesar 0,15 dimiliki oleh
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk pada tahun 2011, karena
DER digunakan untuk mengindikasikan keputusan pendanaan yang
dilakukan perusahaan dengan membandingkan antara hutang dan
ekuitas, manajer yang menggunakan hutang dalam pendanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
perusahaan dianggap sebangai sinyal positif oleh investor karena
dapat dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek
perusahaan dimasa yang akan datang. Diartikan bahwa DER yang
rendah menunjukan pendanaan melalui hutang rendah juga.
Perkembangan nilai DER pada PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk termasuk perkembangan yang fluktuaktif, dibuktikan dengan
nilai DER yang turun dari 0,17 tahun 2010, menjadi 0,15 tahun
2011, naik kembali menjadi 0,17 tahun 2012, dan mengalami
penurunan kembali menjadi 0,16 tahun 2013, dan naik menjadi
0,32 pada tahun 2014.
Angka DER yang tertinggi yaitu sebesar 3,03 dimiliki oleh PT
Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2014, karena DER
digunakan untuk mengindikasikan keputusan pendanaan yang
dilakukan perusahaan dengan membandingkan antara hutang dan
ekuitas, manajer yang menggunakan hutang tinggi dalam
pendanaan perusahaan dianggap sebangai sinyal negatif oleh
investor karena dapat dipandang sebagai kemungkinan perusahaan
tidak mampu membayar bunga dan pokoknya. Diartikan bahwa
DER yang tinggi menunjukan pendanaan melalui hutang tinggi
juga.
Perkembangan nilai DER pada PT Multi Bintang Indonesia Tbk
termasuk perkembangan yang fluktuaktif, dibuktikan dengan nilai
DER yang turun dari 1,41 tahun 2010, menjadi 1,3 tahun 2011,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
serta naik menjadi 1,32 tahun 2012, dan mengalami penurunan
nilai DER menjadi 0,8 tahun 2013, dan naik kembali menjadi 3,03
pada tahun 2014.
2) Klasifikasi Debt to Equity Ratio (DER)
Menurut Sariningsih, Paminto, Nadir (2012), dalam pendekatan
konservatif besarnya hutang maksimal sama dengan modal sendiri,
artinya Debt to Equity maksimal 100%. Jika lebih dari 100% akan
meningkatkan resiko gagal bayar.
Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti mengklasifikasikan data
DER kedalam 2 kategori, yaitu:
Baik (=< 100%) : 1
Buruk (> 100%) : 2
Berikut adalah tabel DER setelah diklasifikasikan.
Tabel 5.12 Tabel Frekuensi DER
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.12 di atas terdapat 74 perusahaan atau 64,3%
yang memiliki nilai DER Baik dan 41 perusahaan memiliki nilai
DER buruk.
Frequency Percent
Baik 74 64,3
Buruk 41 35,7
Total 115 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
d. Statistika Deskriptif Dividend Payout Ratio (Proksi Kebijakan
Dividen)
Bagian ini akan menjelaskan tentang analisis deskriptif dari kebijakan
dividen secara mendalam.
1) Penjelasan Tabel
Berikut merupakan tabel hasil analisis deskriptif dari kebijakan
dividen.
Tabel 5.13 Statistik Deskriptif DPR
DPR
N Valid 115
Missing 0
Mean ,4388
Range 2,86
Minimum ,02
Maximum 2,88 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 5.13, semua data valid (115 data) tidak ada
yang missing. Rata-rata atau mean pada statistik deskriptif DPR
adalah 43,88%, nilai minimum sebesar 0,02 dan nilai maximum
sebesar 2,88 dengan range sebesar 2,86. Hal ini menunjukan
bahwa Dividend Payout Ratio memiliki sebaran data yang luas.
Angka DPR yang sangat rendah yaitu sebesar 0,02 dimiliki oleh
PT Lionmesh Prima Tbk pada tahun 2012, karena DPR digunakan
untuk mengindikasikan kebijakan dividen yang akan dibandingkan
antara dividend per share dan earnings per share. Diartikan bahwa
DPR yang rendah menunjukan pembagian dividen rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Perkembangan nilai DPR pada PT Lionmesh Prima Tbk termasuk
perkembangan yang fluktuaktif, dibuktikan dengan nilai DPR yang
naik dari 0,03 tahun 2010, menjadi 0,04 tahun 2011, turun menjadi
0,02 tahun 2012, dan mengalami kenaikan kembali menjadi 0,10
tahun 2013, dan naik menjadi 0,26 pada tahun 2014.
Angka DPR yang tertinggi yaitu sebesar 2,88 dimiliki oleh PT
Champion Pacific Indonesia Tbk pada tahun 2012, karena DPR
digunakan untuk mengindikasikan kebijakan dividen dimana akan
dibandingkan antara dividend per share dan earnings per share.
Diartikan bahwa DPR yang tinggi menunjukan pembagian dividen
tinggi.
Perkembangan nilai DPR pada PT Champion Pacific Indonesia
Tbk termasuk perkembangan yang fluktuaktif, dibuktikan dengan
nilai DPR yang naik dari 0,08 tahun 2010, menjadi 0,47 tahun
2011, naik kembali menjadi 2,88 tahun 2012, dan mengalami
penurunan nilai PER menjadi 1,97 tahun 2013, dan turun kembali
menjadi 0,30 pada tahun 2014.
2) Klasifikasi Dividend Payout Ratio (DPR)
Menurut Sutrisno (2001:6) pembagian dividen yang besar
bukannya tidak dinginkan investor, tetapi jika DPR lebih besar dari
25% dikuatirkan akan terjadi kesulitan likuidasi keuangan
perusahaan dimasa yang akan datang. Hasilnya dividen biasanya
akan dipertahankan pada jumlah konstan dan dinaikan jika manajer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
yakin bahwa relatif mudah untuk mempertahankan kenaikan
pembayaran tersebut dimasa yang akan datang. Berdasarkan
pernyataan tersebut, peneliti mengklasifikasikan data DPR
kedalam 2 kategori tingkatan, yaitu:
Baik (=<25%) : 1
Buruk (>25%) : 2
Berikut adalah tabel DPR setelah diklasifikasikan.
Tabel 5.14 Tabel Frekuensi DPR
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.14 diatas terdapat 54 perusahaan atau 47,0%
yang memiliki nilai DPR baik dan sebanyak 61 atau 53,0%
perusahaan yang memiliki nilai DPR buruk.
e. Statistika Deskriptif Inflasi
Bagian ini akan menjelaskan tentang analisis deskriptif dari inflasi
secara mendalam.
1) Statistik Deskriptif Inflasi
Berikut merupakan tabel hasil analisis deskriptif dari Tingkat
Inflasi
Frequency Percent
Baik 54 47,0
Buruk 61 53,0
Total 115 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 5.15 Statistik Deskriptif Inflasi
INFLASI
N Valid 115
Missing 0
Mean 6,3580
Range 4,59
Minimum 3,79
Maximum 8,38 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 5.15, semua data valid (115 data) tidak ada
yang missing. Rata-rata atau mean pada statistik deskriptif inflasi
adalah 6,35%, nilai minimum sebesar 3,79% dan nilai maximum
sebesar 8,38% dengan range sebesar 4,59%. Hal ini menunjukan
bahwa tingkat inflasi memiliki sebaran data yang luas.
Inflasi terendah sebesar 3,79% terjadi pada tahun 2011, karena
tingkat inflasi digunakan untuk menandakan adanya penurunan
penjualan yang menyebabkan penurunan laba perusahaan maka
inflasi yang rendah menunjukan kenaikan laba perusahaan atau
naiknya nilai perusahaan.
Inflasi tertinggi sebesar 8,35% terjadi pada tahun 2013, karena
tingkat inflasi digunakan untuk menandakan adanya penurunan
penjualan yang menyebabkan penurunan laba perusahaan maka
inflasi yang tinggi menunjukan penurunan laba perusahaan atau
turunya nilai perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2) Histogram Tingkat Inflasi
Secara visual, tingkat inflasi dapat dijelaskan melalui gambar
histogram berikut:
Gambar 5.2 Histogram Tingkat Inflasi
Histogram adalah rangkaian berbagai bidang segi empat yang
masing-masing menunjukkan banyaknya frekuensi yang
terkandung pada masing-masing interval kelasnya. Gambar 5.2
menunjukan besaran Inflasi 3,00 – 5,00 terdapat 46 perusahaan.
Besaran inflasi 5,00 – 7,00 terdapat 23 perusahaan. Besaran inflasi
7,00 – 9,00 terdapat 46 perusahaan. Berdasarkan penjelasan
tersebut peneliti mengkategorikan Inflasi kedalam 3 kategori yaitu:
Rendah : 3,00 - ≤ 4,00
Sedang : > 4,00 – ≤ 5,00
Tinggi : > 5,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Berikut adalah tabel setelah diklasifikasi:
Tabel 5.16 Tabel Frekuensi Inflasi
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.16 diatas terdapat 23 perusahaan atau 20%
yang masuk dalam kategori rendah. 23 perusahaan atau 20%
masuk dalam kategori sedang. Dan 69 perusahaan atau 60% masuk
dalam kategori tinggi.
f. Statistik Deskriptif Tingkat Suku Bunga
Bagian ini akan menjelaskan tentang analisis deskriptif dari tingkat
suku bunga secara mendalam
1) Statistik Deskriptif Suku Bunga
Berikut merupakan tabel hasil analisis deskriptif dari Tingkat Suku
bunga.
Tabel 5.17 Statistik Deskriptif Suku Bunga
SUKU BUNGA
N Valid 115
Missing 0
Mean 6,7000
Range 2.00
Minimum 5.75
Maximum 7.75 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Frequency Percent
Rendah 23 20,0
Sedang 23 20,0
Tinggi 69 60,0
Total 115 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan Tabel 5.17, semua data valid (115 data) tidak ada
yang missing. Rata-rata atau mean pada statistik deskriptif suku
bunga adalah 6,7%, nilai minimum sebesar 5,75% dan nilai
maximum sebesar 7,75% dengan range sebesar 2,00%. Hal ini
menunjukan bahwa Tingkat suku bunga memiliki sebaran data
yang luas.
Suku bunga terendah sebesar 5,75% terjadi pada tahun 2012,
karena tingkat suku bunga digunakan untuk menandakan adanya
indikasi kenaikan biaya modal perusahaan yang akan menurunkan
profitabilitas perusahaan maka suku bunga yang rendah
menunjukan penurunan biaya modal atau naiknya nilai perusahaan.
Suku bunga tertinggi sebesar 7,75% terjadi pada tahun 2014,
karena tingkat suku bunga digunakan untuk menandakan adanya
indikasi kenaikan biaya modal perusahaan yang akan menurunkan
profitabilitas perusahaan maka suku bunga yang tinggi
menunjukan kenaikan biaya modal atau menurunya nilai
perusahaan.
2) Histogram Tingkat Suku Bunga
Secara visual, tingkat suku bunga dapat dijelaskan melalui gambar
histogram berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 5.3 Histogram Suku Bunga
Histogram adalah rangkaian berbagai bidang segi empat yang
masing-masing menunjukkan banyaknya frekuensi yang
terkandung pada masing-masing interval kelasnya. Gambar 5.3
menunjukan besaran suku bunga 5,50 – 5,75 terdapat 23
perusahaan. Besaran suku bunga 5,75 – 6,00 terdapat 46
perusahaan. Besaran suku bunga > 6,00 terdapat 46 perusahaan.
Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mengkategorikan Suku
bunga kedalam 3 kategori yaitu:
Rendah : 5,50 - ≤ 5,75
Sedang : >5,75– ≤ 6,00
Tinggi : > 6,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berikut adalah tabel setelah diklasifikasi
Tabel 5.18 Tabel Frekuensi Suku Bunga
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.18 di atas terdapat 23 perusahaan atau 20%
yang memiliki tingkat suku bunga rendah. Sebanyak 23 perusahaan
atau 20% memiliki tingkat suku bunga yang sedang. Sebanyak 69
perusahaan atau 60% memiliki tingkat suku bunga yang tinggi.
4. Analisis Tabulasi Silang
a) Analisis Tabulasi Silang Price Earnings Ratio dengan Price to Book
Value
Berikut ini adalah tabulasi silang Price Earnings Ratio dengan Price to
Book Value:
Tabel 5.19 Tabulasi Silang Price Earnings Ratio dengan Price to
Book Value
Klasifikasi PER Total
Rendah Sedang Tinggi
Klasifikasi
PBV
Overvalue 27 42 29 98
Undervalue 14 1 2 17
Total 41 43 31 115 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Frequency Percent
Rendah 23 20
Sedang 23 20
Tinggi 69 60
Total 115 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Keterangan:
PER : Price Earnings Ratio
PBV : Price to Book Value
Berdasarkan tabel 5.19, perusahaan yang mempunyai Price to Book
Value overvalue dan Price Earnings Ratio rendah berjumlah 27
perusahaan. Price to Book Value undervalue dan Price Earnings Ratio
rendah berjumlah 14 perusahaan. Price to Book Value overvalue dan
Price Earnings Ratio tinggi berjumlah 29 perusahaan. Price to Book
Value overvalue dan Price Earnings Ratio sedang berjumlah 42
perusahaan. Kekuatan dua arah hubungan dapat dijelaskan dengan
tabel symmetric measures berikut ini.
Tabel 5.20 Tabel Symmetric Measures Price Earnings Ratio dengan
Price to Book Value
Value
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -,337
N of Valid Cases 115 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Tabel 5.20 menyajikan hasil uji koefisien Spearman’s Rho untuk
mengetahui hubungan antara keputusan investasi dan nilai perusahaan.
Hasil uji Spearman’s Rho menunjukkan bahwa keputusan investasi
dan nilai perusahaan memiliki hubungan yang lemah, ditunjukkan dari
hasil nilai (value) sebesar 0,337. Arah hubungan keputusan investasi
dan nilai perusahaan menunjukkan arah negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
b) Analisis Tabulasi Silang Debt to Equity Ratio dengan Price to Book
Value
Berikut ini adalah tabulasi silang Debt to Equity Ratio dengan Price to
Book Value:
Tabel 5.21 Tabulasi Silang Debt to Equity Ratio dengan Price to Book
Value
Klasifikasi DER Total
Baik Buruk
Klasifikasi
PBV
Overvalue 64 34 98
Undervalue 10 7 17
Total 74 41 115 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Keterangan:
PBV : Price to Book Value
DER : Debt to Equity Ratio
Berdasarkan tabel 5.21, perusahaan yang mempunyai Price to Book
Value overvalue dan Debt to Equity Ratio baik berjumlah 64
perusahaan. Price to Book Value undervalue dan Debt to Equity Ratio
buruk berjumlah 7 perusahaan. Price to Book Value overvalue dan
Debt to Equity Ratio buruk berjumlah 34 perusahaan. Price to Book
Value undervalue dan Debt to Equity Ratio baik berjumlah 10
perusahaan. Kekuatan dua arah hubungan dapat dijelaskan dengan
tabel symmetric measures berikut ini.
Tabel 5.22 Symmetric Measures Debt to Equity Ratio dengan Price to
Book Value
Value
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,048
N of Valid Cases 115 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 5.22 menyajikan hasil uji koefisien Spearman’s Rho untuk
mengetahui hubungan antara keputusan pendanaan dan nilai
perusahaan. Hasil uji Spearman’s Rho menunjukkan bahwa keputusan
pendanaan dan nilai perusahaan memiliki hubungan yang sangat
lemah, ditunjukkan dari hasil nilai (value) sebesar 0,048. Arah
hubungan keputusan pendanaan dan nilai perusahaan menunjukkan
arah positif.
c) Analisis Tabulasi Silang Dividend Payout Ratio dengan Price to
Book Value
Berikut ini adalah tabulasi silang Dividend Payout Ratio dengan Price
to Book Value:
Tabel 5.23 Tabulasi Silang Dividend Payout Ratio dengan Price to
Book Value
Klasifikasi DPR Total
Baik Buruk
Klasifikasi
PBV
Overvalue 43 55 98
Undervalue 11 6 17
Total 54 61 115 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Keterangan:
PBV : Price to Book Value
DPR : Dividend Payout Ratio
Berdasarkan tabel 5.23, perusahaan yang mempunyai Price to
Book Value overvalue dan Dividend Payout Ratio baik berjumlah 43
perusahaan. Price to Book Value undervalue dan Dividend Payout
Ratio buruk berjumlah 6 perusahaan. Price to Book Value overvalue
dan Dividend Payout Ratio buruk berjumlah 55 perusahaan. Price to
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Book Value undervalue dan Dividend Payout Ratio baik berjumlah 11
perusahaan. Kekuatan dua arah hubungan dapat dijelaskan dengan
tabel symmetric measures berikut ini.
Tabel 5.24 Symmetric Measures Dividend Payout Ratio dengan Price
to Book Value
Value
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -,148
N of Valid Cases 115
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Tabel 5.24 menyajikan hasil uji koefisien Spearman’s Rho untuk
mengetahui hubungan antara kebijakan dividen dan nilai perusahaan.
Hasil uji Spearman’s Rho menunjukkan bahwa kebijakan dividen dan
nilai perusahaan memiliki hubungan yang sangat lemah, ditunjukkan
dari hasil nilai (value) sebesar 0,148. Arah hubungan kebijakan
dividen dan nilai perusahaan menunjukkan arah negatif.
d) Analisis Tabulasi Silang Tingkat Inflasi dengan Price to Book
Value
Berikut ini adalah tabulasi silang Tingkat Inflasi dengan Price to Book
Value
Tabel 5.25 Tabulasi Silang Tingkat Inflasi dengan Price to Book
Value
Klasifikasi Tingkat Inflasi Total
Rendah Sedang Tinggi
Klasifikasi
PBV
Overvalue 20 38 40 98
Undervalue 3 8 6 17
Total 23 46 46 115 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan tabel 5.25, perusahaan yang mempunyai Price to Book
Value overvalue dan tingkat inflasi rendah berjumlah 20 perusahaan.
Price to Book Value undervalue dan tingkat inflasi sedang berjumlah 8
perusahaan. Price to Book Value overvalue dan tingkat inflasi tinggi
berjumlah 40 perusahaan. Kekuatan dua arah hubungan dapat
dijelaskan dengan tabel symmetric measures berikut ini.
Tabel 5.26 Symmetric Measures Tingkat Inflasi dengan Price to Book
Value
Value
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -,018
N of Valid Cases 115
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Tabel 5.24 menyajikan hasil uji koefisien Spearman’s Rho untuk
mengetahui hubungan antara tingkat inflasi dan nilai perusahaan.
Hasil uji Spearman’s Rho menunjukkan bahwa tingkat inflasi dan
nilai perusahaan memiliki hubungan yang sangat lemah, ditunjukkan
dari hasil nilai (value) sebesar 0,018. Arah hubungan tingkat inflasi
dan nilai perusahaan menunjukkan arah negatif.
e) Analisis Tabulasi Silang Tingkat Suku Bunga dengan Price to
Book Value
Berikut ini adalah tabulasi silang Tingkat Suku Bunga dengan Price to
Book Value:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 5.27 Tabulasi Silang Tingkat Suku Bunga dengan Price to Book
Value
Klasifikasi Tingkat Suku
Bunga Total
Rendah Sedang Tinggi
Klasifikasi
PBV
Overvalue 21 20 57 98
Undervalue 2 3 12 17
Total 23 23 69 115 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.27, perusahaan yang mempunyai Price to
Book Value overvalue dan tingkat suku bunga rendah berjumlah 21
perusahaan. Price to Book Value undervalue dan tingkat suku bunga
rendah berjumlah 2 perusahaan. Price to Book Value overvalue dan
tingkat suku bunga tinggi berjumlah 57 perusahaan. Price to Book
Value sangat undervalue dan tingkat suku bunga sangat tinggi
berjumlah 12 perusahaan. Kekuatan dua arah hubungan dapat
dijelaskan dengan tabel symmetric measures berikut ini.
Tabel 5.28 Symmetric Measures Tingkat Suku Bunga dengan Price to
Book Value
Value
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,097
N of Valid Cases 115 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Tabel 5.24 menyajikan hasil uji koefisien Spearman’s Rho untuk
mengetahui hubungan antara tingkat suku bunga dan nilai perusahaan.
Hasil uji Spearman’s Rho menunjukkan bahwa tingkat bunga dan nilai
perusahaan memiliki hubungan yang sangat lemah, ditunjukkan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
hasil nilai (value) sebesar 0,097. Arah hubungan tingkat suku bunga
dan nilai perusahaan menunjukkan arah positif.
B. Pembahasan
1. Hubungan Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa hubungan antara
keputusan investasi dengan nilai perusahan adalah lemah dan negatif.
Hubungan yang lemah menjelaskan keputusan investasi memiliki
kecenderungan yang lemah dalam mempengaruhi nilai perusahaan. Arah
hubungan negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi keputusan investasi
memiliki arah kecenderungan semakin rendah nilai perusahaan, sebaliknya
semakin rendah nilai keputusan investasi semakin tinggi nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiaji
(2010) dan Prihapsari (2015). Prihapsari (2015) hubungan negatif
keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
ini bisa saja diakibatkan karena kurang tepatnya keputusan investasi yang
dilakukan oleh perusahaan manufaktur tersebut. Keputusan investasi yang
dilakukan oleh perusahaan belum mampu untuk meningkatkan harga
saham perusahaan sebagai alat ukur kemajuan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Septia (2015) dan Faridah (2016) Price Earning Ratio (PER) yang
tinggi akan memberikan gambaran bahwa perusahaan dalam keadaan sehat
dan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pertumbuhan yang baik,
jadi apabila PER semakin tinggi maka akan membuat nilai perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
akan naik dihadapan para investor. Dalam mencapai tujuan perusahaan
keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat menentukan
keuntungan yang diperoleh perusahaan di masa yang akan datang.
Pengambilan keputusan investasi sangat penting karena apabila
perusahaan salah dalam pemilihan investasi, maka akan mengganggu
kelangsungan hidup perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan. Oleh
karena itu, melalui kesejahteraan pemegang saham manajer harus dapat
menjaga perkembangan investasi perusahaan.
2. Hubungan Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa hubungan
keputusan pendanaan dengan nilai perusahaan adalah sangat lemah dan
positif. Hubungan yang sangat lemah menunjukkan bahwa keputusan
pendanaan, belum tentu memiliki hubungan untuk menaikkan atau
menurunkan nilai perusahaan. Arah hubungan yang positif menunjukkan
keputusan pendanaan memiliki hubungan yang searah dengan nilai
perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Mardiyati, Ahmad, dan Putri (2012) dan Rakhimsyah dan Gunawan
(2011). Rakhimsyah dan Gunawan (2011) keputusan pendanaan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena hutang merupakan salah
satu sumber pembiayaan yang berisiko tinggi. Penggunaan hutang yang
tinggi akan menyebabkan timbulnya kebangkrutan, biaya keagenan, beban
bunga yang semakin besar, dan sebagainya. Penggunaan hutang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dikhawatirkan akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan
keuntungan dari penggunaan hutang tidak sebanding dengan biaya
finansial atau kewajiban bunga dari hutang.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Setiaji (2010) dan Wijaya dan Wibawa (2010). Wijaya dan Wibawa
(2010) keputusan pendanaan tersebut adalah menggunakan pendanaan
melalui ekuitas yang lebih banyak daripada menggunakan pendanaan
melalui hutang. Implikasi bagi perusahaan adalah perusahaan harus
merencanakan untuk mengambil keputusan pendanaan yang menggunakan
pendanaan melalui ekuitas lebih banyak daripada pendanaan melalui
hutang karena dengan menggunakan pendanaan melalui ekuitas lebih
banyak dapat meningkatkan nilai perusahaan. Implikasi bagi investor
adalah investor akan menginvestasikan dananya pada perusahaan yang
memiliki proporsi hutang yang kecil dalam struktur modalnya karena
semakin kecil proporsi hutang perusahaan, maka risiko atas tidak
terlunasinya hutang perusahaan juga semakin kecil. Selain itu, investor
akan menerima pendapatan setelah pajak yang semakin besar apabila
proporsi hutang perusahaan semakin kecil.
3. Hubungan Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa kebijakan dividen
memiliki hubungan yang sangat lemah dan negatif dengan nilai
perusahaan. Hubungan yang sangat lemah menunjukkan bahwa kebijakan
dividen, belum tentu memiliki hubungan untuk menaikkan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
menurunkan nilai perusahaan. Arah hubungan yang negatif menunjukkan
bahwa terdapat kecenderungan apabila kebijakan dividen yang tinggi,
maka nilai perusahaan rendah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Septia (2015), Nurhayati (2013), dan Mardiyati, Ahmad, dan Putri (2012).
Mardiyati, Ahmad, dan Putri (2012) kebijakan dividen tidak
mempengaruhi nilai perusahaan karena rasio pembayaran dividen
hanyalah rincian dan tidak mempengaruhi kesejahteraan pemegang saham.
Meningkatnya nilai dividen tidak selalu diikuti dengan meningkatnya nilai
perusahaan. Karena nilai perusahaan ditentukan oleh kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dari aset-aset perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Kustini (2013) dan Ansori dan Denica (2010). Kustini (2013)
perusahaan akan membayar dividen yang besar kepada pemegang saham
karena dapat meningkatkan nilai perusahaan. Menurut teori bird in the
hand, pemegang saham lebih menyukai dividen yang tinggi dibandingkan
dengan capital gains (keuntungan modal). Sesuai dengan signalling
theory, pembayaran dividen berisi informasi tentang prospek perusahaan
di masa yang akan datang. Pengumuman meningkatnya dividen telah
meningkatkan return saham dan dapat digunakan untuk menangkal isu
yang tidak diharapkan perusahaan di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4. Hubungan Tingkat Inflasi dengan Nilai Perusahaan
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tingkat inflasi
memiliki hubungan sangat lemah dan negatif dengan nilai perusahaan.
Hubungan sangat lemah menunjukkan bahwa tinggi rendahnya tingkat
inflasi tidak memiliki kecenderungan mempengaruhi nilai perusahaan.
Arah hubungan yang negatif menunjukkan bahwa, apabila tingkat inflasi
semakin tinggi, maka nilai perusahaan rendah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Suningsih (2014) dan Putra, Kepramareni, dan Novitasari (2016). Putra,
Kepramareni, dan Novitasari (2016) dilihat dari sudut pandang investor,
inflasi ini tidak mempengaruhi nilai perusahaan karena investor lebih
memperhatikan tentang cara perusahaan menghasilkan laba yang tinggi
sehingga akan menghasilkan return yang tinggi bagi para investor.
Investor juga yakin bahwa perusahaan memiliki strategi khusus dalam
mengahadapi inflasi di Indonesia, sehingga besar kecilnya inflasi tidak
mempengaruhi laba yang akan diperoleh oleh perusahaan. Strategi khusus
yang bisa diterapkan perusahaan seperti menekan biaya produksi,
operasional dan pemasaran yang tidak perlu.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Dwipartha (2013) dan Noerirawan (2012). Noerirawan (2012) Inflasi
yang terlalu tinggi akan menyebabkan penurunan daya beli masyarakat,
karena harga-harga barang kebutuhan meningkat, sedangkan pendapatan
masyarakat tetap. Penurunan ini akan menyebabkan penurunan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
penjualan perusahaan dan kemudian akan mempengaruhi dari segi laba
yang akan dihasilkan oleh perusahaan sehingga peningkatan inflasi akan
mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari
investasinya. Oleh karena itu, pada saat inflasi meningkat, investor akan
menarik dana yang diberikan kepada perusahaan sehingga mengakibatkan
harga saham perusahaan di Bursa Efek menjadi turun (Tandelilin,
2010:212).
5. Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Perusahaan
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tingkat suku
bunga memiliki hubungan sangat lemah dan positif dengan nilai
perusahaan. Hubungan yang sangat lemah menunjukkan bahwa tinggi
rendahnya suku bunga tidak memiliki kecenderungan mempengaruhi nilai
perusahaan. Arah hubungan yang positif menunjukkan tingkat suku bunga
memiliki hubungan yang searah dengan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Putra, Kepramareni, dan Novitasari (2016) dan Yunitasari (2014). Putra,
Kepramareni, dan Novitasari (2016) para pelaku pasar modal tidak
terpengaruh oleh naik turunnya tingkat suku bunga dikarenakan kenaikan
dan penurunan tingkat suku bunga hanya bersifat sementara, sedangkan
para pelaku pasar modal lebih mengutamakan return jangka panjang.
Dilihat dari sudut pandang investor kenaikan atau penurunan tingkat suku
bunga dalam hal ini adalah BI rate lebih cenderung untuk mengendalikan
inflasi dan penurunan nilai tukar rupiah bukannya untuk meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
menurunkan nilai perusahaan, sehingga besar kecilnya BI rate tidak akan
mempengaruhi nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Rahayuningsih (2014) dan Pane (2016). Pane (2016) Suku bunga
digunakan sebagai ukuran biaya modal yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk menggunakan dana dari pemilik modal, yang disebut dengan bunga
pinjaman. Peningkatan suku bunga menyebabkan investor menarik
investasinya pada saham dan memindahkannya pada investasi berupa
tabungan ataupun deposito sehingga menyebabkan kinerja pasar modal
menjadi lesuh dan berdampak pada penurunan harga saham perusahaan.
Penurunan harga saham juga mengakibatkan penurunan pada nilai
perusahaan. Kenaikan tingkat bunga juga akan ditanggung oleh investor,
yaitu berupa kenaikan biaya bunga bagi perusahaan. Perusahaan banyak
mengalami kesulitan untuk mempertahankan hidupnya dan ini
menyebabkan kinerja perusahaan menurun. Menurunnya kinerja
perusahaan dapat berakibat pada penurunan harga saham, yang berarti
nilai perusahaan juga akan menurun (Tandelilin, 2010:213-214).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
100
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa:
1. Hubungan antara keputusan investasi dan nilai perusahaan lemah, dengan
arah hubungan negatif.
2. Hubungan antara keputusan pendanaan dan nilai perusahaan sangat lemah,
dengan arah hubungan positif.
3. Hubungan antara kebijakan dividen dan nilai perusahaan sangat lemah,
dengan arah hubungan negatif.
4. Hubungan antara tingkat inflasi dan nilai perusahaan sangat lemah, dengan
arah hubungan negatif.
5. Hubungan antara tingkat suku bunga dan nilai perusahaan sangat lemah,
dengan arah hubungan positif.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Jumlah populasi sasaran yang dijadikan penelitian sedikit, dari 118
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI),
hanya menggunakan 23 perusahaan manufaktur saja sebagai populasi
sasaran. Hal tersebut berdasarkan kriteria banyak perusahaan yang tidak
memiliki kelengkapan data dalam laporan keuangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2. Hanya menggunakan populasi sasaran dari perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Periode penelitian yang digunakan hanya lima tahun.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, penulis
mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan, diharapkan agar perusahaan selalu menerbitkan laporan
keuangan secara lengkap, hal ini akan menunjukan keseriusan perusahaan
dalam mencari investor.
2. Bagi peneliti selanjutnya, menggunakan perusahaan lain selain perusahaan
manufaktur.
3. Menambah periode penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
102
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrakhman. 2015. Determinan Price to Book Value Perusahaan Manufaktur.
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 2, No.2. Universitas
Pancasila. Jakarta Selatan.
Ansori dan Denica. 2010. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang
tergabung dalam Jakarta Islamic Index Studi pada Bursa Efek Indonesia
(BEI)”. Jurnal Keuangan Vol. 4 No. 2.
Aszhari, Margaretta. 2014. Analisis Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Kebijakan Dividen, Tingkat Inflasi dan Tingkat Suku Bunga
SBI Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
Atmaja, Lukas Setia, 2008. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan,
Yogyakarta, Penerbit ANDI.
Bank Indonesia. 2016. www.bi.go.id. Diakses tanggal 4 Agustus 2016.
Boedijoewono, Noegroho. 2012. Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis. Jilid 1
(Deskriptif). Penerbit dan Percetakan (UPP) STIM YKPN, Yogyakarta.
Brigham, F. Eugene, dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi
Kedelapan. Buku Dua. Salemba Empat, Jakarta.
Brigham, F. Eugene, dan Joel F. Houston. 2006. Pasar Modal di Indonesia:
Pendekatan Tanya Jawab. Salemba Empat, Jakarta
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2011. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan, Edisi 11, Penerjemah Ali Akbar Yulianto, Salemba Empat,
Jakarta.
Brealey, Richard A dan Myers, Stewart C. 2000. Principles of Corporate Finance
(6th ed.) New York: Mc Graw Hill.
Cooper, Donald R., dan C. William Emory. 1998. Metodologi Penelitian Bisnis.
Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
Dwipartha, Ni Made With. 2013. “Pengaruh Faktor Ekonomi Makro Dan Kinerja
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Indonesia” E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Vol 2, No 4,
2013: 226-248
Fama, Eugene F. 1978. “The Effects of a Firm’s Investment and Financing
Decisions on the Welfare of Its Security Holders”. The American Economic
Review.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Faridah, Nur. 2016. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
Kebijakan Dividen, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan.
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi : Volume 5, Nomor 2. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
Fenandar dan Raharja. 2012. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”, Journal
of Accounting. Vol 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-10
Gaver, Jeniffer J., dan Kenneth M. Gaver. 1993. Additional Evidence on the
Association between the Investment Opportunity Set and Corporate
Financing, Dividen, and Compensation Policies. Journal Of Accounting &
Economics, 16: 125-160
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program
IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hadi, Ricko Septian. 2013. Pengaruh Price Earnings Ratio, Return on Equity
dengan Variabel Moderasi Investment OpportunitySet
Terhadap Return Saham pada Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005-2008. Universitas Airlangga.
Surabaya
Hamidah, Hartini dan Umi Mardiyati. 2015. Pengaruh Inflasi, Suku bunga BI,
Profitabilitas, dan Risiko Finansial terhadap Nilai Perusahaan Sektor
Properti Tahun 2011-2013. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia
(JRMSI) | Vol 6, No. 1, 2015.
Hanafi, 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE UGM.
Hasnawati, Sri. 2005. Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta.
Usahawan: No.09/Th XXXIX, September 2005.
Hatta, A.J. 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen:
Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder. Jurnal Akuntansi & Auditing
Indonesia
Herawati, T. 2013. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi S1. Universitas Negeri
Padang.
Herman, Budi Sasono. 2003. Pengaruh Perbedaan Laju Inflasi dan Suku Bunga
pada Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, dalam kurun waktu
Januari 2000 - Desember 2002. Majalah Ekonomi. Tahun XIII, No. 3,
Desember.
Hidayat, Riskin. 2010. Keputusan Investasi dan Financial Contraints: Studi
Empiris pada Bursa Efek Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan
Perbankan. 457-479.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Himawan MR dan Y.J. Christiawan. 2016. Pengaruh Keputusan Pendanaan dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Manufaktur di
Indonesia. Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra Surabaya. Business
Accounting Review, Vol 4, no 1, Januari 2016 (193-204).
Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Edisi Ketiga.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi
Ketiga, Penerbit : Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.
Husnan, Suad. 2013. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Keown, Arthur J. et al, 2004. “Manajemen Keuangan: Prinsip-prinsip dan
Aplikasi”, Edisi Kesembilan, Jakarta: PT Indeks.
Kolb, Burton A. 1983. Principles of Financial Management, Business
Publications Inc., Plano Texas.
Kumar, M. A. Suresh, Dhanasekaran. M, Sandhya. S. Saravanan. R. 2012.
Determination of Financial Capital Structure on the Insurance Sector Firms
in India. European Journal of Social Sciences. Vol.29, No.2, pp: 288-294
Kustini, Indah Adi. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2012. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Lipsey, Richard G, dkk. 1997. Pengantar Makro Ekonomi. Jilid dua. Bina Rupa
Aksara. Jakarta
Mardiyati, Ahmad, dan Putri. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan
Hutang, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol. 3,
No. 1, 2012. Hlm. 1-17
Martono dan D. Agus Harjito. 2005. Manajemen Keuangan. Penerbit Ekonisia:
Yogyakarta.
Mulianti, Fitri Mega. 2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kebijakan Hutang Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan”,Tesis,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Murekefu, Timothy Mahalang'ang'a and Ouma, Ochuodho Peter. 2012. “The
Relationship Between Dividend Payout And Firm Performance: A Study Of
Listed Companies In Kenya”. European Scientific Journal, May edition Vol.
8, No. 9
Myers, Steward C. 1996. Principles of Corporate Finance, 5th
edition, McGraw
Hill, London.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Naiborhu, Johnson. 2014. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan
dan Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Yogyakarta.
Noerirawan, M.Ronni. 2012. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi, Fakultas Ekonomika dan
Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Nopirin Ph.D. 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro Dan Mikro, Edisi Pertama,
BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta.
Nurraiman, Rialdi. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan Leverage
Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di BEI. Skripsi. Universitas Widyatama. Bandung
Nurhayati, Mafizatun. 2013. Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan
Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor
Non Jasa. Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol.5 No. 2. Hlm. 145-153.
Ogbulu dan Emeni. 2012. Capital Structure and Firm Value: Empirical Evidence
from Nigeria. International Journal of Business and Social Science, Vol.3,
No.19, pp.252-261
Okpara, Godwin Chigozie. 2012. Asy Modiglani dan Milleretric Information And
Dividen Policy in Emerging Markets : Empirical Evidence From Nigeria.
International Journal Of Economics And Finance, 2(4): pp:212-220.
Pane, S.L. 2016. Pengaruh Faktor-Faktor Makro Ekonomi dan Kinerja Keuangan
terhadap nilai perusahaan (Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar
pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014). Skripsi. Universitas
Sumatera Utara.
Prihapsari, Yunita Eka. 2015. Analisis Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan.
Universitas Jember. Jember
Purnamasari, Linda, dkk. 2009. “Interdependensi antara Keputusan
Investasi,Keputusan Pendanaan dan Keputusan Dividen“. Jurnal Keuangan
dan Perbankan, 13 (1), 106-119.
Putra, Eka M., Putu Kepramareni, Ni Luh Gede Novitasari. 2016. Pengaruh
Kinerja Keuangan, Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai
Perusahaan. Fakultas Ekonomi. Universitas Mahasaraswati Denpasar. Bali
Rahayuningsih, Dian. 2014. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2007 – 2011). Skripsi thesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Rakhimsyah dan Gunawan. 2011. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Kebijakan Deviden dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Investasi. Vol. 7 No. 1 Hal. 31-45.
Rosy, M. Theresia. 2013. Analisis Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan.Skripsi, Fakultas Bisnis, Universitas Katolik
Widya Mandala, Surabaya.
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:
Erlangga.
Saputra, Kurniawan. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi di
Indonesia 2007-2012. Skripsi jurusan IESP Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Diponegoro Semarang.
Sari, Reni Guspita. 2013. Pengaruh Kebijakan Dividen, Tingkat Inflasi, Tingkat
Suku Bunga, dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-
2012. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Ali Haji, Kepulauan
Riau.
Sariningsih, Dwi, Adi Paminto, dan Maryam Nadir. 2012. Analisis Rasio
Keuangan Ditinjau dari Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas
Pada CV Lembu Mada Nusantara di Samarinda. Jurnal Ekonomi
Sartini, Luh Putu Novita dan Ida Bagus Anom Purbawangsa. 2014. Pengaruh
Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen, serta Keputusan Pendanaan
Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 8, No. 2, Hal 81- 90
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE-YOGYAKARTA.
Sarwono, J. 2012. MetodeRiset Skripsi Pendekatan Kuantitatif: Menggunakan
Prosedur SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Septia, Ade Winda. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi-S1, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Setiaji, Danang Afuah. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus
Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Di Indonesia). Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara. Tangerang Selatan.
Sinuraya, Murthada. 1999.Teori Manajemen Keuangan, Edisi Revisi, Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Spence, Michael. 1973. “Job Market Signaling”. The Quarterly Journal of
Economics, 87,( 3 Aug., 1973), pp. 355-374. The MIT Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Erlangga. Jakarta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Sukirno, Sadono. 2002. Teori Mikro Ekonomi. Cetakan Keempat Belas. Rajawali
Press: Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Perkasa
Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Penerbit UPP AMP
YKPN, Yogyakarta.
Sunariyah, 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, edisi ke lima, UPPAMP
YKPN, Yogyakarta.
Suningsih, Devi. 2014. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
Kebijakan Deviden, Inflasi Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Sektor Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI.
Skripsi Tidak Dipublikasikan. UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru.
Susanti, Rika. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public yang Listed Tahun
2005-2008). Skripsi. Universitas Diponegoro: Semarang.
Sutrisno, 2001. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama
Cetakan Kedua, Ekonisia, Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertama. Yogyakarta : BPFE.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi
pertama. Yogyakarta : Kanisius
Utomo, Bambang Sakti Aji B, 2009. “Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan
Investasi, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
Wahyudi, Untung dan Pawestri, H. P. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan
Terhadap Nilai Perusahaan: dengan Keputusan Keuangan sebagai
Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Hlm. 1-25.
Waluyo, Dwi Eko. 2003. Teori Ekonomi Makro. Malang: Penerbit UMM.
Weston, J. F. dan Copeland T. E. 1992. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan,
Erlangga.
Wijaya, L.R.P, Wibawa, A. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.
Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Wiksuana, Bagus, dkk. 2001. Manajemen Keuangan. Denpasar: UPT Penerbit
Universitas Udayana.
Wright, Peter & Ferris, Stephen P. 1997. Agency Conflict and Corporate Strategy:
The Effect of Divestment on Corporate Value. Strategic Management
Journal. 18: 77-83.
Wuri, Josephine. 2016. Statistika Deskriptif: Berbasis Pedagogi Ignasian, tidak
dipublikasikan
Yuliani. 2012. Implikasi Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Sektor
Real Estate and Property Di Bursa Efek Indonesia: Faktor Risiko dan Rasio
Likuiditas sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi.
Yunitasari, Dewi dan Priyadi, Maswar.2014.Pengaruh Keputusan Investasi,
Pendanaan, Kebijakan Deviden, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai
Perusahaan.Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4.
www.alpari.com Diakses tanggal 2 November 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN I
DATA POPULASI SASARAN
No Kode Emiten Nama Emiten
1 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk.
2 ASII Astra International Tbk.
3 AUTO Astra Otoparts Tbk.
4 DLTA Delta Djakarta Tbk
5 EKAD Ekadharma International Tbk
6 GGRM Gudang Garam Tbk
7 GJTL Gajah Tunggal Tbk.
8 HMSP HM Sampoerna Tbk
9 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk.
10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
11 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
12 KLBF Kimia Farma Tbk
13 LION Lion Metal Works Tbk.
14 LMSH Lionmesh Prima Tbk.
15 MERK Merck Indonesia Tbk
16 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
17 MYOR Mayora Indah Tbk
18 SCCO Sucaco Tbk
19 SMSM Selamat Sempurna Tbk.
20 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
21 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk.
22 TRST Trias Sentosa Tbk.
23 UNVR Unilever Indonesia Tbk (Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LAMPIRAN II
DATA PRICE to BOOK VALUE TAHUN 2010
Price to Book Value = Harga per Lembar Saham / Nilai Buku per Lembar Saham
Kode
Emiten Keterangan Harga(Rp)
Nilai Buku
(Rp) PBV(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 5800 4.246,37 1,37
ASII Astra International Tbk. 54550 12.180,25 4,48
AUTO Astra Otoparts Tbk. 13377,7 5.006,54 2,67
DLTA Delta Djakarta Tbk 120000 36.074,53 3,33
EKAD Ekadharma International Tbk 255 190,55 1,34
GGRM Gudang Garam Tbk 40000 11.016,73 3,63
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 2300 1.011,99 2,27
HMSP HM Sampoerna Tbk 26520 2.330,47 11,38
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 210 228,69 0,92
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 4875 1.911,60 2,55
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 15950 3.552,45 4,49
KLBF Kimia Farma Tbk 3250 529,12 6,14
LION Lion Metal Works Tbk. 3800 4.997,09 0,76
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 4800 4.873,47 0,98
MERK Merck Indonesia Tbk 96500 16.206,10 5,95
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 274950 22.364,55 12,29
MYOR Mayora Indah Tbk 10750 2.597,62 4,14
SCCO Sucaco Tbk 1950 2.060,00 0,95
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 1070 360,76 2,97
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 2294 4.546,16 0,50
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 38918 12.737,85 3,06
TRST Trias Sentosa Tbk. 270 440,88 0,61
UNVR Unilever Indonesia Tbk 16500 530,2 31,12
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
DATA PRICE to BOOK VALUE TAHUN 2011
Price to Book Value = Harga per Lembar Saham / Nilai Buku per Lembar Saham
Kode
Emiten Keterangan Harga(Rp)
Nilai
Buku (Rp) PBV(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 6550 4.942,86 1,33
ASII Astra International Tbk. 74000 14.931,74 4,96
AUTO Astra Otoparts Tbk. 3260,51 1.147,25 2,84
DLTA Delta Djakarta Tbk 111500 34.634,87 3,22
EKAD Ekadharma International Tbk 280 186,02 1,51
GGRM Gudang Garam Tbk 62050 12.680,30 4,89
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 3000 1.271,47 2,36
HMSP HM Sampoerna Tbk 36741 2.327,58 15,79
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 475 217,13 2,19
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 4600 2.209,10 2,08
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 17050 4.266,55 4,00
KLBF Kimia Farma Tbk 3400 611,93 5,56
LION Lion Metal Works Tbk. 5250 5.807,07 0,90
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 5000 403,68 12,39
MERK Merck Indonesia Tbk 132500 22.061,68 6,01
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 359000 25.159,47 14,27
MYOR Mayora Indah Tbk 14250 3.082,95 4,62
SCCO Sucaco Tbk 3125 2.504,64 1,25
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 1360 420,84 3,23
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 1625 5.038,25 0,32
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 49895 15.353,30 3,25
TRST Trias Sentosa Tbk. 390 472,37 0,83
UNVR Unilever Indonesia Tbk 18800 481,86 39,02
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
DATA PRICE to BOOK VALUE TAHUN 2012
Price to Book Value = Harga per Lembar Saham / Nilai Buku per Lembar Saham
Kode
Emiten Keterangan Harga(Rp)
Nilai
Buku (Rp) PBV(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 8300 5.661,50 1,47
ASII Astra International Tbk. 7550 1.758,76 4,29
AUTO Astra Otoparts Tbk. 3380,38 1.331,02 2,54
DLTA Delta Djakarta Tbk 255000 36.631,72 6,96
EKAD Ekadharma International Tbk 355 249,14 1,42
GGRM Gudang Garam Tbk 56000 13.759,55 4,07
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 2200 1.572,08 1,40
HMSP HM Sampoerna Tbk 55583 3.036,37 18,31
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 380 155,24 2,45
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 5850 2.415,45 2,42
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 22650 5.266,70 4,30
KLBF Kimia Farma Tbk 1030 138,91 7,41
LION Lion Metal Works Tbk. 10400 7.148,37 1,45
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 10500 10.158,87 1,03
MERK Merck Indonesia Tbk 152000 18.604,55 8,17
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 735000 30.136,97 24,39
MYOR Mayora Indah Tbk 19600 3.902,68 5,02
SCCO Sucaco Tbk 4250 3.158,97 1,35
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 2425 448,19 5,41
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 1514 5.605,56 0,27
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 6636 1.813,16 3,66
TRST Trias Sentosa Tbk. 325 481,83 0,67
UNVR Unilever Indonesia Tbk 21200 520,1 40,76
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
DATA PRICE to BOOK VALUE TAHUN 2013
Price to Book Value = Harga per Lembar Saham / Nilai Buku per Lembar Saham
Kode
Emiten Keterangan Harga(Rp)
Nilai
Buku (Rp) PBV(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 7000 6.361,12 1,10
ASII Astra International Tbk. 6800 2.073,39 3,28
AUTO Astra Otoparts Tbk. 3650 1.788,21 2,04
DLTA Delta Djakarta Tbk 380000 41.646,28 9,12
EKAD Ekadharma International Tbk 390 313,73 1,24
GGRM Gudang Garam Tbk 42000 15.209,31 2,76
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 1680 1.642,79 1,02
HMSP HM Sampoerna Tbk 58786 3.229,53 18,20
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 295 147,95 1,99
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 6600 2.693,33 2,45
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 20000 6.233,59 3,21
KLBF Kimia Farma Tbk 1250 172,98 7,23
LION Lion Metal Works Tbk. 12000 7.993,39 1,50
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 8000 11.507,09 0,70
MERK Merck Indonesia Tbk 189000 22.866,90 8,27
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 1200000 46.857,10 25,61
MYOR Mayora Indah Tbk 26000 4.307,48 6,04
SCCO Sucaco Tbk 4400 3.417,95 1,29
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 3450 581,77 5,93
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 1376 7.284,60 0,19
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 7684 2.090,70 3,68
TRST Trias Sentosa Tbk. 250 608,86 0,41
UNVR Unilever Indonesia Tbk 26000 557,62 46,63
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
DATA PRICE to BOOK VALUE TAHUN 2014
Price to Book Value = Harga per Lembar Saham / Nilai Buku per Lembar Saham
Kode
Emiten Keterangan Harga(Rp)
Nilai
Buku (Rp) PBV(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 8050 7.337,88 1,10
ASII Astra International Tbk. 7425 2.361,72 3,14
AUTO Astra Otoparts Tbk. 4200 1.896,63 2,21
DLTA Delta Djakarta Tbk 390000 47.267,66 8,25
EKAD Ekadharma International Tbk 515 363,5 1,42
GGRM Gudang Garam Tbk 60700 17.199,50 3,53
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 1425 1.716,97 0,83
HMSP HM Sampoerna Tbk 64674 3.079,65 21,00
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 315 171,47 1,84
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 6750 2.927,00 2,31
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 25000 6.732,75 3,71
KLBF Kimia Farma Tbk 1830 200,15 9,14
LION Lion Metal Works Tbk. 9300 8.535,43 1,09
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 6450 771,16 8,36
MERK Merck Indonesia Tbk 160000 24.718,34 6,47
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 11950 26.274,80 0,45
MYOR Mayora Indah Tbk 20900 4.481,46 4,66
SCCO Sucaco Tbk 3950 3.933,19 1,00
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 4750 698,09 6,80
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 850 4.336,84 0,20
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 3967 1.242,72 3,19
TRST Trias Sentosa Tbk. 380 627,31 0,61
UNVR Unilever Indonesia Tbk 32300 602,72 53,59
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN III
DATA PRICE EARNINGS RATIO TAHUN 2010
(PER=Harga per Lembar Saham/EPS)
Kode
Emiten Keterangan
Harga
(Rp) EPS (Rp)
PER
(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 5800 762,61 7,61
ASII Astra International Tbk. 54550 3.548,60 15,37
AUTO Astra Otoparts Tbk. 13377,7 1.479,83 9,04
DLTA Delta Djakarta Tbk 120000 8.715,75 13,77
EKAD Ekadharma International Tbk 255 43,8 5,82
GGRM Gudang Garam Tbk 40000 2.154,93 18,56
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 2300 238,36 9,65
HMSP HM Sampoerna Tbk 26520 1.465,08 18,10
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 210 30,62 6,86
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 4875 336,3 14,50
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 15950 876,05 18,21
KLBF Kimia Farma Tbk 3250 126,66 25,66
LION Lion Metal Works Tbk. 3800 742,68 5,12
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 4800 765,68 6,27
MERK Merck Indonesia Tbk 96500 5.303,32 18,20
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 274950 21.021,17 13,08
MYOR Mayora Indah Tbk 10750 631,48 17,02
SCCO Sucaco Tbk 1950 295,57 6,60
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 1070 104,48 10,24
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 2294 313,49 7,32
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 38918 3912,26 9,95
TRST Trias Sentosa Tbk. 270 48,69 5,55
UNVR Unilever Indonesia Tbk 16500 443,9 37,17
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
DATA PRICE EARNINGS RATIO TAHUN 2011
(PER=Harga per Lembar Saham/EPS)
Kode
Emiten Keterangan
Harga
(Rp) EPS (Rp)
PER
(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 6550 776,49 8,44
ASII Astra International Tbk. 74000 4.393,14 16,84
AUTO Astra Otoparts Tbk. 3260,51 261,09 12,49
DLTA Delta Djakarta Tbk 111500 9.060,34 12,31
EKAD Ekadharma International Tbk 280 37,75 7,42
GGRM Gudang Garam Tbk 62050 2.543,57 24,39
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 3000 196,17 15,29
HMSP HM Sampoerna Tbk 36741 1.840,16 19,97
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 475 52,69 9,01
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 4600 557,11 8,26
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 17050 978,35 17,43
KLBF Kimia Farma Tbk 3400 145,95 23,30
LION Lion Metal Works Tbk. 5250 1.009,98 5,20
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 5000 1.135,14 4,40
MERK Merck Indonesia Tbk 132500 10.319,58 12,84
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 359000 24.073,94 14,91
MYOR Mayora Indah Tbk 14250 614,45 23,19
SCCO Sucaco Tbk 3125 532,97 5,86
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 1360 139,52 9,75
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 1625 479,75 3,39
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 49895 4403,34 11,33
TRST Trias Sentosa Tbk. 390 51,28 7,61
UNVR Unilever Indonesia Tbk 18800 545,66 34,45
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
DATA PRICE EARNINGS RATIO TAHUN 2012
(PER=Harga per Lembar Saham/EPS)
Kode
Emiten Keterangan
Harga
(Rp) EPS (Rp)
PER
(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 8300 798,64 10,39
ASII Astra International Tbk. 7550 479,73 15,74
AUTO Astra Otoparts Tbk. 3380,38 273,16 12,38
DLTA Delta Djakarta Tbk 255000 12.996,85 19,62
EKAD Ekadharma International Tbk 355 51,48 6,90
GGRM Gudang Garam Tbk 56000 2.086,06 26,84
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 2200 324,91 6,77
HMSP HM Sampoerna Tbk 55583 2.269,06 24,50
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 380 26,07 14,58
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 5850 371,41 15,75
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 22650 1.293,15 17,52
KLBF Kimia Farma Tbk 1030 34,15 30,16
LION Lion Metal Works Tbk. 10400 1.641,30 6,34
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 10500 4.300,26 2,44
MERK Merck Indonesia Tbk 152000 4.812,86 31,58
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 735000 14.485,48 50,74
MYOR Mayora Indah Tbk 19600 951,8 20,59
SCCO Sucaco Tbk 4250 824,33 5,16
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 2425 161,99 14,97
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 1514 252,06 6,01
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 6636 476,31 13,93
TRST Trias Sentosa Tbk. 325 21,88 14,85
UNVR Unilever Indonesia Tbk 21200 634,24 33,43
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
DATA PRICE EARNINGS RATIO TAHUN 2013
(PER=Harga per Lembar Saham/EPS)
Kode
Emiten Keterangan
Harga
(Rp) EPS (Rp)
PER
(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 7000 779,63 8,98
ASII Astra International Tbk. 6800 479,63 14,18
AUTO Astra Otoparts Tbk. 3650 219,52 16,63
DLTA Delta Djakarta Tbk 380000 16.514,56 23,01
EKAD Ekadharma International Tbk 390 55,6 7,01
GGRM Gudang Garam Tbk 42000 2.249,76 18,67
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 1680 34,53 48,65
HMSP HM Sampoerna Tbk 58786 2.468,28 23,82
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 295 20,28 14,55
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 6600 285,16 23,14
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 20000 1.361,02 14,69
KLBF Kimia Farma Tbk 1250 40,95 30,53
LION Lion Metal Works Tbk. 12000 1.245,03 9,64
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 8000 1.498,22 5,34
MERK Merck Indonesia Tbk 189000 7.832,36 24,13
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 1200000 55.576,08 21,59
MYOR Mayora Indah Tbk 26000 1164,83 22,32
SCCO Sucaco Tbk 4400 508,98 8,64
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 3450 213,86 16,13
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 1376 246,48 5,58
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 7684 477,55 16,09
TRST Trias Sentosa Tbk. 250 11,74 21,29
UNVR Unilever Indonesia Tbk 26000 701,52 37,06
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
DATA PRICE EARNINGS RATIO TAHUN 2014
(PER=Harga per Lembar Saham/EPS)
Kode
Emiten Keterangan
Harga
(Rp) EPS (Rp)
PER
(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 8050 1.056,76 7,62
ASII Astra International Tbk. 7425 473,8 15,67
AUTO Astra Otoparts Tbk. 4200 180,85 23,22
DLTA Delta Djakarta Tbk 390000 17.621,38 22,13
EKAD Ekadharma International Tbk 515 57,3 8,99
GGRM Gudang Garam Tbk 60700 2.790,19 21,75
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 1425 77,44 18,40
HMSP HM Sampoerna Tbk 64674 2.322,86 27,84
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 315 33,53 9,39
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 6750 442,5 15,25
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 25000 1.431,82 17,46
KLBF Kimia Farma Tbk 1830 44,05 41,54
LION Lion Metal Works Tbk. 9300 942,05 9,87
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 6450 771,16 8,36
MERK Merck Indonesia Tbk 160000 8.101,44 19,75
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 11950 37.717,51 0,32
MYOR Mayora Indah Tbk 20900 451,31 46,31
SCCO Sucaco Tbk 3950 665,24 5,94
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 4750 270,98 17,53
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 850 95,34 8,92
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 3967 296,56 13,38
TRST Trias Sentosa Tbk. 380 10,71 35,48
UNVR Unilever Indonesia Tbk 32300 752,1 42,95
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN IV
DATA DEBT TO EQUITY RATIO
NO Kode
Emiten
Debt to Equity Ratio (%)
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 0,29 0,25 0,27 0,28 0,23
2 ASII 1,1 1,29 1,3 1,28 1,21
3 AUTO 0,38 0,51 0,66 0,35 0,46
4 DLTA 0,2 0,22 0,25 0,29 0,3
5 EKAD 0,74 0,69 0,47 0,48 0,54
6 GGRM 0,44 0,6 0,56 0,73 0,76
7 GJTL 1,94 1,61 1,35 1,68 1,68
8 HMSP 1,01 0,9 0,97 0,94 1,1
9 IGAR 0,23 0,29 0,43 0,62 0,52
10 INDF 1,34 1,13 1,19 1,68 1,74
11 INTP 0,17 0,15 0,17 0,16 0,17
12 KLBF 0,23 0,28 0,29 0,35 0,28
13 LION 0,17 0,21 0,17 0,2 0,35
14 LMSH 0,67 0,68 0,32 0,28 0,21
15 MERK 0,2 0,18 0,37 0,36 0,29
16 MLBI 1,41 1,3 1,32 0,8 3,03
17 MYOR 1,18 1,77 1,75 1,5 1,54
18 SCCO 1,72 1,82 1,28 1,5 1,04
19 SMSM 0,96 0,77 0,96 0,83 0,6
20 TKIM 2,45 2,46 2,46 2,26 1,91
21 TOTO 0,73 0,76 0,7 0,69 0,65
22 TRST 0,64 0,61 0,62 0,91 0,85
23 UNVR 1,15 1,85 2,02 2,14 2,11 (Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN V
DATA DIVIDEND PAYOUT RATIO TAHUN 2010
(DPR=DPS/EPS)
Kode
Emiten Keterangan
DPS
(Rp) EPS (Rp)
DPR
(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 34 762,61 0,04
ASII Astra International Tbk. 705,5 3.548,60 0,20
AUTO Astra Otoparts Tbk. 406,3 1.479,83 0,27
DLTA Delta Djakarta Tbk 9500 8.715,75 1,09
EKAD Ekadharma International Tbk 2,55 43,8 0,06
GGRM Gudang Garam Tbk 552,5 2.154,93 0,26
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 12,75 238,36 0,05
HMSP HM Sampoerna Tbk 127,5 1.465,08 0,09
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 2,55 30,62 0,08
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 79,05 336,3 0,24
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 191,25 876,05 0,22
KLBF Kimia Farma Tbk 21,25 126,66 0,17
LION Lion Metal Works Tbk. 106,25 742,68 0,14
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 25,5 765,68 0,03
MERK Merck Indonesia Tbk 1138,15 5.303,32 0,21
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 3102,5 21.021,17 0,15
MYOR Mayora Indah Tbk 85 631,48 0,13
SCCO Sucaco Tbk 25,5 295,57 0,09
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 21,25 104,48 0,20
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 8,5 313,49 0,03
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 1020 3912,26 0,26
TRST Trias Sentosa Tbk. 12,75 48,69 0,26
UNVR Unilever Indonesia Tbk 254,15 443,9 0,57
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
DATA DIVIDEND PAYOUT RATIO TAHUN 2011
(DPR=DPS/EPS)
Kode
Emiten Keterangan
DPS
(Rp) EPS (Rp)
DPR
(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 80 776,49 0,10
ASII Astra International Tbk. 1130 4.393,14 0,26
AUTO Astra Otoparts Tbk. 409,889 261,09 1,57
DLTA Delta Djakarta Tbk 10500 9.060,34 1,16
EKAD Ekadharma International Tbk 8 37,75 0,21
GGRM Gudang Garam Tbk 400 2.543,57 0,16
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 12 196,17 0,06
HMSP HM Sampoerna Tbk 1110 1.840,16 0,60
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 25 52,69 0,47
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 133 557,11 0,24
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 263 978,35 0,27
KLBF Kimia Farma Tbk 70 145,95 0,48
LION Lion Metal Works Tbk. 200 1.009,98 0,20
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 50 1.135,14 0,04
MERK Merck Indonesia Tbk 4464 10.319,58 0,43
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 21279 24.073,94 0,88
MYOR Mayora Indah Tbk 130 614,45 0,21
SCCO Sucaco Tbk 90 532,97 0,17
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 30 139,52 0,22
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 15 479,75 0,03
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 800 4403,34 0,18
TRST Trias Sentosa Tbk. 20 51,28 0,39
UNVR Unilever Indonesia Tbk 344 545,66 0,63
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
DATA DIVIDEND PAYOUT RATIO TAHUN 2012
(DPR=DPS/EPS)
Kode
Emiten Keterangan
DPS
(Rp) EPS (Rp)
DPR
(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 80 798,64 0,10
ASII Astra International Tbk. 1380 479,73 2,88
AUTO Astra Otoparts Tbk. 75 273,16 0,27
DLTA Delta Djakarta Tbk 1500 12.996,85 0,12
EKAD Ekadharma International Tbk 7 51,48 0,14
GGRM Gudang Garam Tbk 1000 2.086,06 0,48
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 10 324,91 0,03
HMSP HM Sampoerna Tbk 1050 2.269,06 0,46
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 75 26,07 2,88
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 175 371,41 0,47
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 293 1.293,15 0,23
KLBF Kimia Farma Tbk 95 34,15 2,78
LION Lion Metal Works Tbk. 300 1.641,30 0,18
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 100 4.300,26 0,02
MERK Merck Indonesia Tbk 8270 4.812,86 1,72
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 24074 14.485,48 1,66
MYOR Mayora Indah Tbk 130 951,8 0,14
SCCO Sucaco Tbk 170 824,33 0,21
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 50 161,99 0,31
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 25 252,06 0,10
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 1000 476,31 2,10
TRST Trias Sentosa Tbk. 20 21,88 0,91
UNVR Unilever Indonesia Tbk 279,556 634,24 0,44
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
DATA DIVIDEND PAYOUT RATIO TAHUN 2013
(DPR=DPS/EPS)
Kode
Emiten Keterangan
DPS
(Rp) EPS (Rp)
DPR
(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 80 779,63 0,10
ASII Astra International Tbk. 150 479,63 0,31
AUTO Astra Otoparts Tbk. 87 219,52 0,40
DLTA Delta Djakarta Tbk 1500 16.514,56 0,09
EKAD Ekadharma International Tbk 8 55,6 0,14
GGRM Gudang Garam Tbk 680 2.249,76 0,30
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 27 34,53 0,78
HMSP HM Sampoerna Tbk 1300 2.468,28 0,53
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 40 20,28 1,97
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 185 285,16 0,65
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 450 1.361,02 0,33
KLBF Kimia Farma Tbk 19 40,95 0,46
LION Lion Metal Works Tbk. 400 1.245,03 0,32
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 150 1.498,22 0,10
MERK Merck Indonesia Tbk 3570 7.832,36 0,46
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 14566 55.576,08 0,26
MYOR Mayora Indah Tbk 230 1164,83 0,20
SCCO Sucaco Tbk 250 508,98 0,49
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 25 213,86 0,12
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 25 246,48 0,10
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 100 477,55 0,21
TRST Trias Sentosa Tbk. 10 11,74 0,85
UNVR Unilever Indonesia Tbk 334 701,52 0,48
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
DATA DIVIDEND PAYOUT RATIO TAHUN 2014
(DPR=DPS/EPS)
Kode
Emiten Keterangan
DPS
(Rp) EPS (Rp)
DPR
(%)
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 80 1.056,76 0,08
ASII Astra International Tbk. 152 473,8 0,32
AUTO Astra Otoparts Tbk. 61,5 180,85 0,34
DLTA Delta Djakarta Tbk 1500 17.621,38 0,09
EKAD Ekadharma International Tbk 9 57,3 0,16
GGRM Gudang Garam Tbk 800 2.790,19 0,29
GJTL Gajah Tunggal Tbk. 10 77,44 0,13
HMSP HM Sampoerna Tbk 927 2.322,86 0,40
IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 10 33,53 0,30
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 142 442,5 0,32
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 900 1.431,82 0,63
KLBF Kimia Farma Tbk 17 44,05 0,39
LION Lion Metal Works Tbk. 400 942,05 0,42
LMSH Lionmesh Prima Tbk. 200 771,16 0,26
MERK Merck Indonesia Tbk 6250 8.101,44 0,77
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 46076 37.717,51 1,22
MYOR Mayora Indah Tbk 195,5 451,31 0,43
SCCO Sucaco Tbk 150 665,24 0,23
SMSM Selamat Sempurna Tbk. 55 270,98 0,20
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 10 95,34 0,10
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 100 296,56 0,34
TRST Trias Sentosa Tbk. 5 10,71 0,47
UNVR Unilever Indonesia Tbk 371 752,1 0,49
(Sumber: Bursa Efek Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LAMPIRAN VI
DATA TINGKAT INFLASI
Bulan
Tingkat Inflasi
2010 2011 2012 2013 2014
Januari 3,72% 7,02% 3,65% 4,57% 8,22%
Februari 3,81% 6,84% 3,56% 5,31% 7,75%
Maret 3,43% 6,65% 3,97% 5,90% 7,32%
April 3,91% 6,16% 4,50% 5,57% 7,25%
Mei 4,16% 5,98% 4,45% 5,47% 7,32%
Juni 5,05% 5,54% 4,53% 5,90% 6,70%
Juli 6,22% 4,61% 4,56% 8,61% 4,53%
Agustus 6,44% 4,79% 4,58% 8,79% 3,99%
September 5,80% 4,61% 4,31% 8,40% 4,53%
Oktober 5,67% 4,42% 4,61% 8,32% 4,83%
November 6,33% 4,15% 4,32% 8,37% 6,23%
Desember 6,96% 3,79% 4,30% 8,38% 8,36%
(Sumber: Bank Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LAMPIRAN VII
DATA TINGKAT SUKU BUNGA
Bulan
Tingkat Suku Bunga
2010 2011 2012 2013 2014
Januari 6,50% 6,50% 6,00% 5,75% 7,50%
Februari 6,50% 6,75% 5,75% 5,75% 7,50%
Maret 6,50% 6,75% 5,75% 5,75% 7,50%
April 6,50% 6,75% 5,75% 5,75% 7,50%
Mei 6,50% 6,75% 5,75% 5,75% 7,50%
Juni 6,50% 6,75% 5,75% 6,00% 7,50%
Juli 6,50% 6,75% 5,75% 6,50% 7,50%
Agustus 6,50% 6,75% 5,75% 6,50% 7,50%
September 6,50% 6,75% 5,75% 7,00% 7,50%
Oktober 6,50% 6,50% 5,75% 7,25% 7,50%
November 6,50% 6,00% 5,75% 7,25% 7,50%
Desember 6,50% 6,00% 5,75% 7,50% 7,75%
(Sumber: Bank Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
LAMPIRAN VIII
DATA PENGKLASIFIKASIAN PRICE TO BOOK VALUE
No Kode
Emiten
Price to Book Value
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 1 1 1 1 1
2 ASII 1 1 1 1 1
3 AUTO 1 1 1 1 1
4 DLTA 1 1 1 1 1
5 EKAD 1 1 1 1 1
6 GGRM 1 1 1 1 1
7 GJTL 1 1 1 1 1
8 HMSP 1 1 1 1 1
9 IGAR 2 1 1 1 1
10 INDF 1 1 1 1 1
11 INTP 1 1 1 1 1
12 KLBF 1 1 1 1 1
13 LION 2 2 1 1 1
14 LMSH 2 1 1 2 1
15 MERK 1 1 1 1 1
16 MLBI 1 1 1 1 2
17 MYOR 1 1 1 1 1
18 SCCO 2 1 1 1 1
19 SMSM 1 1 1 1 1
20 TKIM 2 2 2 2 2
21 TOTO 1 1 1 1 1
22 TRST 2 2 2 2 2
23 UNVR 1 1 1 1 1
Overvalue (=>1) : 1
Undervalue (<1) : 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
LAMPIRAN IX
DATA PENGKLASIFIKASIAN PRICE EARNINGS RATIO
No Kode
Emiten
Price Earnings Ratio
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 1 1 2 1 1
2 ASII 2 2 2 2 2
3 AUTO 1 2 2 2 3
4 DLTA 2 2 2 3 3
5 EKAD 1 1 1 1 1
6 GGRM 2 3 3 2 3
7 GJTL 1 2 1 3 2
8 HMSP 2 2 3 3 3
9 IGAR 1 1 2 2 1
10 INDF 2 1 2 3 2
11 INTP 2 2 2 2 2
12 KLBF 3 3 3 3 3
13 LION 1 1 1 1 1
14 LMSH 1 1 1 1 1
15 MERK 2 2 3 3 2
16 MLBI 2 2 3 3 1
17 MYOR 2 3 3 3 3
18 SCCO 1 1 1 1 1
19 SMSM 2 1 2 2 2
20 TKIM 1 1 1 1 1
21 TOTO 1 2 2 2 2
22 TRST 1 1 2 3 3
23 UNVR 3 3 3 3 3
Rendah (0 - ≤ 10,00) : 1
Sedang (>10,00 – ≤ 20,00) : 2
Tinggi (> 20,00) : 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LAMPIRAN X
DATA PENGKLASIFIKASIAN DEBT TO EQUITY RATIO
No Kode
Emiten
Debt to Equity Ratio
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 1 1 1 1 1
2 ASII 2 2 2 2 2
3 AUTO 1 1 1 1 1
4 DLTA 1 1 1 1 1
5 EKAD 1 1 1 1 1
6 GGRM 1 1 1 1 1
7 GJTL 2 2 2 2 2
8 HMSP 2 1 1 1 2
9 IGAR 1 1 1 1 1
10 INDF 2 2 2 2 2
11 INTP 1 1 1 1 1
12 KLBF 1 1 1 1 1
13 LION 1 1 1 1 1
14 LMSH 1 1 1 1 1
15 MERK 1 1 1 1 1
16 MLBI 2 2 2 1 2
17 MYOR 2 2 2 2 2
18 SCCO 2 2 2 2 2
19 SMSM 1 1 1 1 1
20 TKIM 2 2 2 2 2
21 TOTO 1 1 1 1 1
22 TRST 1 1 1 1 1
23 UNVR 2 2 2 2 2
Baik (=<100%) : 1
Buruk (>100%) : 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAMPIRAN XI
DATA PENGKLASIFIKASIAN DIVIDEND PAYOUT RATIO
No Kode
Emiten
Dividend Payout Ratio
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 1 1 1 1 1
2 ASII 1 2 2 2 2
3 AUTO 2 2 2 2 2
4 DLTA 2 2 1 1 1
5 EKAD 1 1 1 1 1
6 GGRM 2 1 2 2 2
7 GJTL 1 1 1 2 1
8 HMSP 1 2 2 2 2
9 IGAR 1 2 2 2 2
10 INDF 1 1 2 2 2
11 INTP 1 2 1 2 2
12 KLBF 1 2 2 2 2
13 LION 1 1 1 2 2
14 LMSH 1 1 1 1 2
15 MERK 1 2 2 2 2
16 MLBI 1 2 2 2 2
17 MYOR 1 1 1 1 2
18 SCCO 1 1 1 2 1
19 SMSM 1 1 2 1 1
20 TKIM 1 1 1 1 1
21 TOTO 2 1 2 1 2
22 TRST 2 2 2 2 2
23 UNVR 2 2 2 2 2
Baik (=<25%) : 1
Buruk (>25%) : 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LAMPIRAN XII
DATA PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT INFLASI
No Kode
Emiten
TINGKAT INFLASI
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 2 1 2 3 3
2 ASII 2 1 2 3 3
3 AUTO 2 1 2 3 3
4 DLTA 2 1 2 3 3
5 EKAD 2 1 2 3 3
6 GGRM 2 1 2 3 3
7 GJTL 2 1 2 3 3
8 HMSP 2 1 2 3 3
9 IGAR 2 1 2 3 3
10 INDF 2 1 2 3 3
11 INTP 2 1 2 3 3
12 KLBF 2 1 2 3 3
13 LION 2 1 2 3 3
14 LMSH 2 1 2 3 3
15 MERK 2 1 2 3 3
16 MLBI 2 1 2 3 3
17 MYOR 2 1 2 3 3
18 SCCO 2 1 2 3 3
19 SMSM 2 1 2 3 3
20 TKIM 2 1 2 3 3
21 TOTO 2 1 2 3 3
22 TRST 2 1 2 3 3
23 UNVR 2 1 2 3 3
Rendah ( 3,00 - ≤ 4,00) : 1
Sedang ( > 4,00 – ≤ 5,00) : 2
Tinggi ( > 5,00) : 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAMPIRAN XIII
DATA PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT SUKU BUNGA
No Kode
Emiten
TINGKAT SUKU BUNGA
2010 2011 2012 2013 2014
1 AMFG 3 2 1 3 3
2 ASII 3 2 1 3 3
3 AUTO 3 2 1 3 3
4 DLTA 3 2 1 3 3
5 EKAD 3 2 1 3 3
6 GGRM 3 2 1 3 3
7 GJTL 3 2 1 3 3
8 HMSP 3 2 1 3 3
9 IGAR 3 2 1 3 3
10 INDF 3 2 1 3 3
11 INTP 3 2 1 3 3
12 KLBF 3 2 1 3 3
13 LION 3 2 1 3 3
14 LMSH 3 2 1 3 3
15 MERK 3 2 1 3 3
16 MLBI 3 2 1 3 3
17 MYOR 3 2 1 3 3
18 SCCO 3 2 1 3 3
19 SMSM 3 2 1 3 3
20 TKIM 3 2 1 3 3
21 TOTO 3 2 1 3 3
22 TRST 3 2 1 3 3
23 UNVR 3 2 1 3 3
Rendah (5,50 - ≤ 5,75) : 1
Sedang ( >5,75– ≤ 6,00) : 2
Tinggi ( > 6,00) : 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
LAMPIRAN XIV
DATA HASIL ANALISIS TABULASI SILANG
KEPUTUSAN INVESTASI DENGAN NILAI PERUSAHAAN
Crosstabulation
Klasifikasi PER
Total Rendah Sedang Tinggi
PBV Overvalue 27 42 29 98
Undervalue 14 1 2 17
Total 41 43 31 115
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation -,337 ,000
N of Valid Cases 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
KEPUTUSAN PENDANAAN DENGAN NILAI PERUSAHAAN
Crosstabulation
Klasifikasi DER
Total Baik Buruk
PBV Overvalue 64 34 98
Undervalue 10 7 17
Total 74 41 115
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation ,048 ,610
N of Valid Cases 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN NILAI PERUSAHAAN
Crosstabulation
Klasifikasi DPR
Total Baik Buruk
PBV Overvalue 43 55 98
Undervalue 11 6 17
Total 54 61 115
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation -,148 ,114
N of Valid Cases 115 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
TINGKAT INFLASI DENGAN NILAI PERUSAHAAN
Crosstabulation
Klasifikasi Tingkat Inflasi
Total Rendah Sedang Tinggi
PBV Overvalue 20 38 40 98
Undervalue 3 8 6 17
Total 23 46 46 115
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation -,018 ,846
N of Valid Cases 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
TINGKAT SUKU BUNGA DENGAN NILAI PERUSAHAAN
Crosstabulation
Symmetric Measures
Klasifikasi Suku Bunga
Total Rendah Sedang Tinggi
PBV Overvalue 21 20 57 98
Undervalue 2 3 12 17
Total 23 23 69 115
Value
Approx.
Sig.
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation ,097 ,303
N of Valid Cases 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI