hubungan intensitas nyeri dan jenis kelamin...
TRANSCRIPT
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Ilmu Biomedik
Oleh
Peter Michel Souisa
S501202042
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN
DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA
STRAIN LUMBOSAKRAL
ii
HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN
DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA STRAIN
LUMBOSAKRAL
TESIS
Disusun oleh Peter Michel Souisa
S501202042
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing
Jabaran Nama Tandatangan Tanggal Pembimbing I Prof. Dr. Suroto, dr., Sp.S (K), FAAN -------------- Januari 2016
NIP 194811051973101001 Pembimbing II Indriany, dr., Sp.S -------------- Januari 2016
NIP 195106131983112001
Telah dinyatakan memenuhi syarat Pada tanggal :………………
Mengetahui Kepala Program Studi Kedokteran Keluarga
Prof. Dr. H. A. A. Subijanto, dr., M.S NIP. 19481107 197310 1 003
iii
HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN
DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA STRAIN
LUMBOSAKRAL
TESIS
Disusun oleh Peter Michel Souisa
S501202042
Telah disetujui oleh Tim Penguji
Komisi Penguji Jabaran Nama Tandatangan Tanggal Ketua Prof. Dr. H. A. A. Subijanto, dr., M.S NIP. 19481107 197310 1 003 -------------- Februari 2016 Sekretaris Penguji Dr. Noer Rachma, dr., Sp.KFR(K) NIP. 19550628 198312 2 001 -------------- Februari 2016 Anggota Penguji Prof. Dr. Suroto, dr., Sp.S (K), FAAN -------------- Februari 2016
NIP 19481105 197310 1 001 Indriany, dr., Sp.S -------------- Februari 2016 NIP 19510613 198311 2 001
Telah dipertahankan di depan Penguji Dinyatakan telah memenuhi syarat Pada tanggal : …………………
Mengetahui, Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 1 001
Kepala Program Studi Kedokteran Keluarga
Prof. Dr. H. A. A. Subijanto, dr., M.S NIP. 19481107 197310 1 003
iv
PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Peter Michel Souisa
NIM : S501202042
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul HUBUNGAN
INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN DENGAN KUALITAS TIDUR
PENDERITA STRAIN LUMBOSAKRAL adalah betul-betul karya sendiri. Hal-
hal yang bukan karya penulis, dalam tesis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan
dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan penulis tidak benar, maka penulis
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar diperoleh
dari tesis tersebut.
Surakarta, Januari 2016
Yang membuat pernyataan,
Peter Michel Souisa
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan YME atas petunjuk dan rahmat yang diberikan,
sehingga penulis dapat menyelesaian tesis dengan judul HUBUNGAN
INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN DENGAN KUALITAS TIDUR
PENDERITA STRAIN LUMBOSAKRAL.
Tesis ini disusun sebagai untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) I Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta serta untuk persyaratan mencapai Derajat
Magister.
Terselesaikannya tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti
pendidikan spesialisasi Ilmu Penyakit Saraf.
3. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku direktur program
pascasarjana yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti program
Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret dan
mengadakan penelitian di dalam lingkup Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Prof. Dr. H. A. A. Subijanto, dr., M.S, selaku Kepala Program Studi Magister
Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan kesempatan dalam menempuh Magister Kedokteran
Keluarga Minat Utama Ilmu Biomedik dan arahan kepada penulis untuk
vi
pelaksanaan dan penulisan tesis ini. Dan selaku penguji yang telah
memberikan dorongan dan arahan kepada penulis untuk pelaksanaan dan
penulisan tesis ini.
5. Endang Agustinar, dr., M.Kes., selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi
Surakarta beserta jajaran Direksi yang telah memberi kesempatan untuk
terlaksananya penelitian ini.
6. Prof. Dr. Suroto, dr. Sp.S(K)., FAAN., selaku Kepala Bagian Ilmu Penyakit
Saraf FK UNS/RSDM, selaku pembimbing I. Terima kasih telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program Magister di Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret dan telah meluangkan waktu dan
tenaganya untuk membimbing dan memberikan pengarahan dalam pembuatan
tesis penelitian ini.
7. Indriany, dr., Sp. S selaku pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan
tenaganya untuk membimbing dan memberikan pengarahan dalam pembuatan
tesis penelitian ini.
8. Dr. Noer Rachma, dr., Sp.KFR(K), selaku penguji yang telah meluangkan
waktu dan tenaganya untuk memberikan pengarahan dalam pembuatan tesis
penelitian ini.
9. Dr. Diah Kurnia Mirawati, dr., Sp.S(K) selaku Ketua Program Studi PPDS I
Ilmu Penyakit Syaraf FK UNS/RS dr. Moewardi yang telah memberikan
kemudahan penulis dalam melaksanakan pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit
Syaraf.
10. Seluruh Staf Pengajar Ilmu Penyakit Saraf FK UNS/ RSUD Dr Moewardi
Surakarta. Prof. Dr. dr. Suroto, Sp.S(K). FAAN, Prof. Dr. dr. OS Hartanto,
Sp.S(K), dr. Risono, Sp.S(K), dr. Suratno, Sp.S(K), dr. Agus Soedomo,
vii
Sp.S(K), dr. Sutedjo, Sp.S(K), Dr. dr. Diah KM, Sp.S(K), dr. Indriany, Sp.S,
dr. Subandi, Sp.S.FINS, dr. Rivan D, Sp.S, M.Kes dan dr. Pepi B, Sp.S yang
telah memberi dorongan, bimbingan dan bantuan dalam segala bentuk
sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan tesis.
11. Orangtua terhormat dan terkasih, Ibu Nancy Irawati, BA, Bapak. dr. F.X.
Bambang Sukilarso Sakiman, MS dan Ibu Dr. Ir. M.M.A. Retno Rosariastuti,
MSi. yang telah memberikan dorongan baik moril materil dalam menjalani
pendidikan PPDS I IP.Saraf. Ayah saya tercinta Hans Souisa (Alm), semoga
Tuhan memberikan kebahagiaan baginya.
12. Istri tercinta, dr. Irene Ardiani Pramudya Wardhani, yang selalu memberikan
doa, semangat, keceriaan, inspirasi dan dorongan baik moril materil dalam
menjalani pendidikan PPDS I IP.Saraf. Saudara-saudara tercinta George
Malvines Souisa, SSi, dan Albertus Magnus Ardian Aji Krisandi, S.Kom,
M.M yang selalu memberikan doa, semangat dalam menjalani pendidikan
PPDS I IP.Saraf.
13. Seluruh teman sejawat Residen Penyakit Saraf terutama teman seangkatan
dr. Sri Yuni, dr.Retno TS, dr. Anugerah, dr. Airin Angelina dan adik-adik
tingkat yang telah memberikan dukungan kepada penulis baik dalam
penelitian ini maupun selama menjalani pendidikan
14. Mbak Pip, Mbak Wiwik, Mas Purwanto selaku seketariat bagian Ilmu
Penyakit Saraf yang selalu memberikan bantuan pada penulis selama
menjalani pendidikan dan penelitian selama ini.
15. Mas Leo selaku pegawai Perpustakaan RSUD Dr. Moewardi, Bagian Diklat
dan Etik yang telah memberikan bantuan dalam keperluaan administratif
penelitian ini
viii
16. Segenap jajaran Perawat Poliklinik Saraf Aster 2 RSUD Dr. Moewardi
Surakarta yang telah membantu penulis dalam penelitan ini.
17. Para pasien rawat jalan di Poliklinik Saraf Aster 2 RSUD Dr. Moewardi
Surakarta yang telah bersedia dengan sukarela bekerja sama dalam penelitian
ini.
18. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis penelitian
maupun menjalani pendidikan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik
dan saran dari pembaca kami harapkan sehingga lebih sempurna
Surakarta, Januari 2016
Penulis
Peter Michel Souisa
ix
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xi
DAFTAR TABEL............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN.................................................................................. xiv
ABSTRAK........................................................................................................ xvi
ABSTRACT........................................................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar belakang................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan penelitian............................................................................... 4
D. Manfaat penelitian............................................................................. 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 5
A. Tinjauan teori..................................................................................... 5
1. Nyeri punggung bawah.............................................................. 5
a. Definisi.............................................................................. 6
b. Epidemologi...................................................................... 7
c. Klasifikasi.......................................................................... 7
d. Faktor risiko....................................................................... 11
e. Patofisiologi....................................................................... 15
f. Diagnosis klinis.................................................................. 15
2. Strain lumbosakral...................................................................... 18
3. Tidur...........................................................................................
a. Definisi..............................................................................
b. Pola tidur...........................................................................
c. Siklus tidur........................................................................
d. Sirkuit neuronal dan nukleus yang berperan dalam
proses tidur.......................................................................
i. Sistem aktivasi retikular (RAS)...................................
ii. Irama sikardian............................................................
iii. Nukleus suprakiasmatik...............................................
iv. Glandula pinealis dan melatonin..................................
e. Kualitas tidur...................................................................
i. Definisi........................................................................
ii. Metode pengukuran.....................................................
20
20
20
22
23
23
24
25
27
28
28
28
x
4. Nyeri punggung bawah kronis, jenis kelamin dan tidur.............
a. Peran sitokin inflamasi......................................................
b. Peran serotonin.................................................................
c. Peran hormonal..................................................................
29
30
31
32
B. Kerangka konsep............................................................................... 35
C. Hipotesis............................................................................................ 37
BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................... 38
A. Jenis penelitian.................................................................................. 38
B. Waktu dan lokasi penelitian.............................................................. 38
C. Populasi penelitian............................................................................ 38
D. Subjek dan cara pemilihan subjek..................................................... 38
E. Besar subjek....................................................................................... 40
F. Identifikasi variabel.......................................................................... 40
G. Definisi operasional........................................................................... 40
H. Alur penelitian................................................................................... 42
I. Prosedur penelitian............................................................................ 43
J. Analisis data....................................................................................... 43
K. Jadwal penelitian............................................................................... 44
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………….. 45
A. Hasil penelitian..................................................................................
B. Pembahasan.......................................................................................
45
50
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………… 55
A. Kesimpulan………………………………………………………… 55
B. Saran……………………………………………………………….. 55
BAB VI. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 56
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Mekanisme kompresi radiks………............................................. 9
Gambar 2.2 Stadium tidur NREM………………...………..….........…......... 21
Gambar 2.3 Sistem ascending arousal dari tidur dan neurotransmiter yang
terlibat…………………………………………………………...
24
Gambar 3.1 Alur Penelitian………....................................………..……........ 42
Gambar 4.1 Grafik linier hubungan intensitas nyeri (skor VAS) dengan
kualitas tidur (skor PSQI).............................................................
49
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.....................................………..….............… 44
Tabel 4.1 Karakteristik Sampel…………….………..........………………. 46
Tabel 4.2 Perbedaan karakteristik kelompok laki-laki dan perempuan…... 46
Tabel 4.3 Perbedaan hubungan intensitas nyeri dengan kualitas tidur
antara kelompok laki-laki dan perempuan………..... ………..
47
Tabel 4.4 Hasil analisis bivariat variabel-variabel yang mempengaruhi
skor PSQI……………………………………………………..
47
Tabel 4.5 Hasil analisis multivariat regresi linier terhadap skor PSQI
pada pasien dengan strain lumbosakral kronis………………...
48
Tabel 4.6 Hasil analisis masing-masing komponen tidur pada skor
PSQI...........................................................................................
48
Tabel 4.7 Hasil analisis hubungan masing-masing komponen tidur
dengan skor PSQI pada kelompok laki-laki………………….
49
Tabel 4.8 Hasil analisis hubungan masing-masing komponen tidur
dengan skor PSQI pada kelompok perempuan……………….
49
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Consent………………………………………………
Lampiran 2. Data Dasar Subjek Penelitian…………………………………..
Lampiran 3. Visual Analogue Scale (VAS)………………………………….
Lampiran 4. Pittsburgh Sleep Quality Index ………………………………...
Lampiran 5. Data Hasil Penelitian……………………………………………
Lampiran 6. Variabel Penelitian dan Tes Normalitas………………………..
Lampiran 7. Uji Korelasi VAS dengan PSQI laki-laki dan perempuan……..
Lampiran 8. Uji Korelasi Bivariat Antarvariabel…………………………….
Lampiran 9. Analisis Regresi Linier………………………………………….
Lampiran 10. Surat Kelaikan Etik……………………………………………
Lampiran 11. Surat Izin Penelitian………………………………………….
Lampiran 12. Surat Pengantar Penelitian RSUD Dr. Moewardi ……………
Lampiran 13. Surat Keterangan Selesai Penelitian…………………………..
60
61
63
64
67
71
72
73
74
76
77
79
80
xiv
DAFTAR SINGKATAN
ACh : asetilkolin
BMI : Body Mass Index
cAMP : cyclic Adenosin Monophosphate
CI : Confident interval
CT : computed tomography
DA : dopamin
EEG : elektroensefalografi
EMG : elektromiografi
EOG : elektrookulografi
GHT : tractus geniculohypothalamic
HA : histamin
HNP : hernia nucleus pulposus
IL : Interleukin
KTP : Kartu tanda penduduk
MAO : monoamine oxidase
MRI : Magnetic resonance imaging
NE : norepinefrin
NPB : Nyeri punggung bawah
NREM : non rapid eye movement
OAINS : obat anti inflamasi non-steroid
PMDD : premenstrual dysphoric disorder
PMS : premenstrual syndrome
xv
PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index
PVD : Penyakit vaskular perifer
RAS : Reticular Activation System
REM : rapid eye movement
RHT : tractus retinohypo-thalamic
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
SCN : suprachiasmatic nucleus
SPZ : zona subparaventrikuler
SSP : susunan saraf pusat
SWS : slow waves sleep
TST : total sleep time
VAS : visual analogue scale
VLPO : ventrolateral preoptic nucleus
xvi
ABSTRAK
Peter Michel Souisa. S501202042. 2016. HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA STRAIN LUMBOSAKRAL. Tesis. Pembimbing I: Prof. Dr. Suroto, dr. Sp.S(K), FAAN., Pembimbing II: Indriany, dr. Sp.S. Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Ilmu Biomedik Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Gangguan tidur sering dikeluhkan pada penderita nyeri punggung bawah (NPB). Salah satu penyebab paling sering NPB adalah strain lumbosakral, yang dapat disebabkan oleh trauma, posisi yang salah berkepanjangan, gerakan memutar yang mendadak, dan menyebabkan cidera regang pada otot. Laki-laki dan perempuan memiliki sensitivitas terhadap nyeri dan risiko gangguan tidur yang berbeda. Penelitian ini bertujuan: 1) Membuktikan bahwa semakin tinggi intensitas nyeri makan akan semakin buruk kualitas tidur penderita strain lumbosakral kronis, 2) Membuktikan bahwa laki-laki memiliki kualitas tidur yang lebih baik dibanding perempuan pada penderita strain lumbosakral kronis, sehingga dengan demikian dapat memberikan petunjuk untuk pengembangan terapi yang lebih efektif.
Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan bulan September-November 2015. Teknik sampling dengan purposive sampling, pasien strain lumbosakral kronis usia lebih dari 18 tahun, dengan durasi penyakit lebih dari 3 bulan. Pengukuran intensitas nyeri dengan skor visual analogue scale (VAS) dan kualitas tidur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).
Hasil Penelitian terdiri dari 51 subjek dengan perempuan lebih banyak , yaitu 35 orang (68,4%), rata-rata body mass index (BMI) 24,81±2,06, durasi penyakit 16±10,03 bulan, dan VAS adalah 45,88±9,04. Terdapat hubungan yang signifikan antara VAS dan PSQI, baik pada kelompok perempuan dan laki-laki (P<0,05), dengan kekuatan hubungan yang lebih tinggi pada kelompok perempuan (0,870 vs 0,641). Analisis bivariat menunjukkan BMI, durasi penyakit, dan usia tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas tidur, sebaliknya skor VAS dan jenis kelamin menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,001 dan p=0,017), dilanjutkan dengan analisis multivariat regresi linier, dan didapatkan hasil signifikan pada skor VAS (p<0,001 ; r=0,796). Simpulan: Dari penelitian ini disimpulkan bahwa: 1) terdapat hubungan negatif antara intensitas nyeri dengan kualitas tidur dan, 2) jenis kelamin perempuan berhubungan dengan kualitas tidur yang lebih buruk pada penderita strain lumbosakral kronis. Kata kunci : strain lumbosakral kronis, nyeri punggung bawah, gangguan tidur, nyeri, visual analogue scale, Pittsburgh Sleep Quality Index
xvii
ABSTRACT Peter Michel Souisa. S501202042. 2016. HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA STRAIN LUMBOSAKRAL. Thesis. Supervisor I: Prof. Dr. Suroto, dr. Sp.S(K), FAAN., Supervisor II: Indriany, dr. Sp.S. Medical Family Study Program, Post Graduate program, Special interest Biomedical science, University of Sebelas Maret, Surakarta. Sleep disorders often in patients with low back pain (LBP). One of the most common causes of low back pain is the lumbosacral strain, which can be caused by trauma, prolonged the wrong position, sudden twisting motion, and causing injury to stretch the muscles. Men and women have the different risk of sleep disorders and sensitivity to pain. This study aims to: 1) Proving that the higher the intensity of pain, the worse the quality of sleep of patients strain lumbosacral chronic, 2) proving that men have the quality of sleep better than women in patients with strains lumbosacral chronic, and thus may provide clues for the development of more effective therapies. The study design was a observational study-cross sectional, conducted in September – November 2015 with purposive sampling technique, patients with chronic lumbosacral strain over the age of 18 years, with disease duration of more than 3 months. Measurement of pain intensity score is by the visual analogue scale (VAS) and quality of sleep by the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Results of the study consisted of 51 subjects, 35 (68,4%) were female, the average body mass index (BMI) 24,81±2,06, the average disease duration 16±10,03 months, the average of VAS score 45,88±9,04. There is a significant correlation between VAS and PSQI, both groups of women and men (P <0.05), with the correlation strength was higher in women (0.870 vs. 0.641). Bivariate analysis showed BMI, duration of disease, and age did not significantly influence the quality of sleep, otherwise VAS score and gender showed significant results (p <0.001 and p = 0.017), followed by multivariate linear regression, and obtained significant results in VAS scores (p <0.001; r = 0.796). Conclusion: This study suggests: 1) there is a negative relationship between the intensity of pain with the quality of sleep and, 2) female sex is associated with poorer sleep quality in patients with chronic lumbosacral strain. Keywords: chronic lumbosacral strain, low back pain, sleep disorders, pain, visual analogue scale, pittsburgh sleep quality index
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nyeri punggung bawah (NPB) adalah kondisi kesehatan yang sering
dijumpai, hampir 80% penduduk di negara-negara industri pernah mengalami
nyeri punggung bawah sepanjang hidupnya (Sadeli dan Tjahjono, 2011). Pada
populasi umum, insidensi NPB tampaknya sama antara laki-laki dan
perempuan. Namun insidensinya pada populasi pekerja dialami lebih banyak
pada laki-laki, dikarenakan sebagian besar pekerja adalah laki-laki (Wong,
2007). Nyeri punggung bawah dihubungkan dengan konsekuensi fisik dan
fisiologis. Beberapa penelitian melaporkan bahwa 40-60% penderita dengan
NPB kronis mengalami gangguan tidur (Alsaadi et al. 2014a). Eksperimen
dari hewan uji dan penelitian pada manusia dengan jelas menunjukan bahwa
hubungan antara nyeri (akut dan kronik) dan kualitas tidur merupakan
hubungan yang dua arah, dimana gangguan tidur dapat meningkatkan nyeri
dan nyeri dapat menyebabkan gangguan tidur (Marty et al. 2008).
Gangguan tidur dan nyeri kronis (khususnya NPB) merupakan
masalah kesehatan yang sering dijumpai dan tidak heran bahwa keduanya
terjadi bersamaan. Penderita dengan NPB kronis (lebih dari 3 bulan) yang
mengeluh gangguan tidur, telah ditemukan mengalami nyeri yang lebih berat,
juga mengalami distres fisiologis, disabilitas fisik, fatigue, dan day-time
sleepiness, serta penyebab utama seseorang tidak masuk kerja (Marty et al.
2
2008; Siengsukon et al. 2013). Sebagai konsekuensinya, gangguan tidur
cenderung menimbulkan gangguan dalam manajemen NPB. secara khusus
dapat menghambat efektivitas pengobatan. Misalnya terapi latihan, yang
digunakan untuk mengurangi rasa sakit, bertujuan meningkatkan fungsi dan
meningkatkan kembali bekerja, merupakan komponen penting dari
manajemen NPB. Efek dari gangguan tidur seperti kelelahan cenderung akan
menghambat kinerja latihan dan akibatnya menyebabkan hasil pengobatan
yang lebih buruk. Untuk alasan ini penilaian gangguan tidur pada penderita
dengan NPB adalah masalah klinis yang penting dan terus diteliti (Alsaadi et
al. 2014a).
Menilai dan mengatasi masalah tidur pada orang dengan NPB dapat
membuat dampak yang signifikan terhadap pemulihan dan pencegahan
perkembangan NPB akut dan subakut menjadi untuk NPB kronis, yang dapat
memiliki efek yang besar terhadap kualitas hidup serta ekonomi (Siengsukon
et al. 2013). Sudah banyak penelitian yang membuktikkan bahwa NPB
mengakibatkan kualitas tidur yang buruk pada penderitanya, dengan
prevalensi antara laki-laki dan perempuan yang bervariasi.
Alsaadi et al. 2014a Sebagian besar dari penyebab NPB adalah
spondilogenik (nyeri berasal dari kolumna vertebralis dan struktur yang
berhubungan) yang non-radikular atau tidak menjalar, khususnya tipe regang
otot (muscle strain), dimana pada beberapa literatur juga disebut low
back/lumbosacral strain/lumbar strain (Wong, 2007; Mahadewa dan
Maliawan, 2009; Suryamiharja et al. 2011). Strain lumbosakral adalah cidera
3
pada otot punggung bawah, dimana otot terjadi regangan, yang dapat
diakibatkan oleh trauma, posisi yang salah, gerakan memutar yang mendadak,
yang menyebabkan otot mengalami overuse atau overstretching (Radebold A
et al. 2012), dimana pada pemeriksaan fisik ataupun radiologis akan
didapatkan hasil yang normal (Ropper, 2014). Perempuan diketahui memiliki
risiko yang lebih besar mengalami nyeri kronis dan sensitivitas terhadap nyeri
yang lebih tinggi dibanding laki-laki. Gangguan afektif seperti depresi dan
ansietas juga dialami lebih banyak perempuan dibanding laki-laki, yang mana
gangguan tersebut juga merupakan faktor penting pada respon nyeri
(Fillingim et al. 2009).
Namun masih harus diteliti apakah perempuan juga mengalami
kualitas tidur yang lebih buruk dibanding laki-laki pada NPB kronik
khususnya strain lumbosakral kronis. Belum ada penelitian yang khusus
mengevaluasi hubungan antara intensitas nyeri, perbedaan jenis kelamin dan
kualitas tidur pada populasi strain lumbosakral kronis, serta akan dianalisis
hubungannya dengan tiap dimensi kualitas tidur (terdapat tujuh dimensi:
kualitas tidur subjektif, masa laten tidur, durasi tidur malam, efisiensi tidur,
gangguan saat tidur malam, penggunaan obat tidur dan disfungsi pada siang
hari).
Dengan mengetahui bahwa jenis kelamin dapat menjadi faktor yang
mempengaruhi kualitas tidur penderita, maka dapat diberikan edukasi dan
diupayakan penatalaksanaan yang tepat. Untuk itu penulis melakukan
4
penelitian untuk mengetahui bagaimana hubungan intensitas nyeri dan jenis
kelamin dengan kualitas tidur penderita strain lumbosakral kronis.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan di depan, maka masalah penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah semakin tinggi intensitas nyeri maka akan semakin buruk kualitas
tidur pada penderita strain lumbosakral kronis?
2. Apakah laki-laki memiliki kualitas tidur yang lebih baik dibanding
perempuan pada penderita strain lumbosakral kronis?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Membuktikan bahwa semakin tinggi intensitas nyeri makan akan semakin
buruk kualitas tidur penderita strain lumbosakral kronis
2. Membuktikan bahwa laki-laki memiliki kualitas tidur yang lebih baik
dibanding perempuan pada penderita strain lumbosakral kronis.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bidang Akademis
Memberikan masukan bidang Neurologi mengenai peran kualitas tidur
dalam pengelolaan nyeri punggung bawah.
5
2. Bidang Pelayanan dan Kedokteran Keluarga
Memberi kemungkinan pengenbangan hasil penelitian ini pada
penanganan strain lumbosakral kronis, sehingga dapat diupayakan
pencegahan kejadian gangguan tidur dan penatalaksanaan nyeri yang
tepat.
3. Bidang Metodologi
Untuk dijadikan landasan penelitian selanjutnya.