hubungan dukungan sosial masyarakat dengan … · 1. yoyok bekti p, s.kep., m.kep., sp.kom selaku...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT DENGAN
KEJADIAN RELAPS (KEKAMBUHAN) PADA PASIEN
GANGGUAN JIWA DI KAB. MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh:
AGUS WARIYANTO
NIM. 201010420311158
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT DENGAN
KEJADIAN RELAPS (KEKAMBUHAN) PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DI KAB. MALANG
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh: AGUS WARIYANTO NIM. 201010420311158
Skripsi ini Telah Disetujui Untuk Diujikan Tanggal 29 Desember 2014
Pembimbing I, Pembimbing II, Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp.Kom Aini Alifatin , S.Kep.,M.Kep NIP. UMM. 112.0309.0405 NIP. UMM 112.0309.0391
Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Nurul Aini, S.Kep., Ns.,M.Kep NIP. UMM. 112.0501.0419
iii
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : AGUS WARIYANTO
NIM : 201010420311158
Program Studi : Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi :HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN RELAPS (KEKAMBUHAN) PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DI KABUPATEN MALANG
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang , Januari 2015
Yang membuat pernyataan
AGUS WARIYANTO
NIM. 201010420311158
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbinganNya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan dukungan
sosial masyarakat dengan kejadian relaps (kekambuhan) pasien gangguan jiwa di
kabupaten malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Yoyok Bekti P, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang dan dosen pembimbing I yang telah sabar
dan bijaksana memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat
dalam penyusunan skripsi ini.
2. Nurul Aini, S.Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Aini Alifatin, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing II yang telah memberikan ilmu
dan mengispirasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Tutu April Ariani, S.Kp.,M.Kes selaku walikelas PSIK 2010 D yang telah
memberikan ilmu dan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehan
Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
6. Ayah (Tupon Riyanto), Ibu (Marsini), Kakak (Jati Akris Biantoro), dan saudara-
saudara tercinta yang mencurahkan kasih sayang, selalu mendoakan dan
memberikan dukungan moril dan materil bagi terselesaikanya skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat di PSIK angkatan 2010 khususnya PSIK-D yang turut serta
membantu dan memberikan dukungan.
vi
Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf
atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga
Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan
selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.
Malang, 20 Januari 2015
Penulis
vii
ABSTRAK
Hubungan Dukungan Sosial Masyarakat dengan Kejadian Relapse
(Kekambuhan) pada Pasien Gangguan Jiwa di Kabupaten Malang
Agus Wariyanto1, Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kes., Sp.Kom,2
Aini Alifatin, S.Kp., M.Kep3
Latar Belakang: Seseorang yang mengalami gangguan jiwa mempunyai penyimpangan bentuk perilaku akibat adanya distorsi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam bertingkah laku. Kelainan pada seseorang ini tidak jarang mendapat stigma negatif dari masyarakat. Kondisi masyarakat inilah yang menyebabkan berkurangnya interaksi dengan pasien gangguan jiwa. Dukungan sosial dari masyarakat sangat diperlukan untuk perkembangan kesehatan pasien gangguan jiwa. Dukungan dan penerimaan dari masyarakat akan mengarahkan individu kepada gaya hidup yang sehat.
Metode Penelitian: desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan desember 2014 di Desa Sumberporong dan di Desa Amadanom (n=35). Responden dari penelitian ini adalah kepala keluarga yang tinggal paling dekat dengan pasien, diambil dengan metode purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk variabel dukungan sosial adalah lembar modifikasi kuesioner social support survey, sedangkan untuk variabel kekambuhan adalah rekam medik pasien tahun 2013. Analisa data dilakukan dengan uji fisher exsact test dan uji phi coefficient.
Hasil: Hasil penghitungan statistik didapat dukungan sosial tertinggi adalah dukungan emosional dengan total skor 550 dan dukungan terendah adalah dukungan instrumental dengan skor 436. Tingginya dukungan sosial masyarakat bisa disebabkan karena faktor tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tempat tinggal responden. Kekambuhan tertinggi terjadi di Desa Sumberporong yaitu sebanyak 16 orang. Kekambuhan pada pasien bisa disebabkan karena faktor lingkungan, jenis kelamin, dan onset pasien <40 tahun. Hasil analis uji fisher exact test di dapat p value sebesar 0,000, maka dapat disimpulkan Hi diterima. Dengan nilai Phi Coefficient sebesar -723, artinya terdapat hubungan yang kuat antara ke 2 variabel dengan makna jika terjadi dukungan sosial yang tinggi maka akan diiringi dengan penurunan kekambuhan, dan jika terjadi dukungan sosial yang rendah maka akan diiringi dengan peningkatan kekambuhan.
Kesimpulan: Dukungan sosial masyarakat berhubungan dengan kejadian relaps (kekambuhan) pada pasien gangguan jiwa di Kabupaten Malang.
Kata Kunci: Gangguan Jiwa, Dukungan Sosial Masyarakat, dan Kekambuhan.
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
viii
ABSTRACT
The Relationship Between Social Support of Society with Relapse to the
Monomaniac Patient in Malang Regency
Agus Wariyanto1, Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kes., Sp.Kom,
2
Aini Alifatin, S.Kp., M.Kep3
Background: Someone who suffers by monomaniac has behavior distortion
which caused by emotion distortion, so as there is abnormal behavior. This
abnormality sometime results in negative stigma from society. This society
condition makes less interaction with monomaniac patient. Social support from
society is very needed for health improvement of monomaniac patient. Support
and acceptance from society will direct the individu to the health life style.
Research Method: Research design that used in this research was analytical
descriptive with cross sectional approach. This research was conducted on
December 2014 in Sumberporong Village and Amadanom Village (n=35).
Respondent in this research was family leaders that stayed nearest to the patient
which taken by purposive sampling method. Instruments used for social support
variables are modified sheet social support survey, whereas for recurrence is
variable patient record in 2013. Data analysis was conducted by fisher exact test
and phi coefficient test.
Result: Result from statistical calculation was obtained that the highest social
support was emotional support for total score 550 and the lowest support was
instrumental support with total score 436. The high social support from socity
could be caused by factor of education level, type of occupation, and distance
from the house of respondent’s. The highest relapse was occurred in
Sumberporong Village for 16 people. The relapse to the patient could be caused
by factor of environment, gender, and patient onset < 40 years old. Analysis result
from fisher exact test was obtained p value for 0.000, thus it could be concluded
that H1 accepted. With Phi Coefficient value for -723, meant that there was strong
relationship between both variables with the meaning if there was high social
support then there would be accompanied by relapse, and if there was low social
support then there would be decrease by relaps.
Conclusion: Social support of society had relationship with relapse to the
monomaniac patient in Malang Regency.
Keywords: Mental Disorders, Social Support Community, and Relapse.
1. Student of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
2. Lecture Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
3. Lecture Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
ix
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul …………………………………………………………... i Lembar Persetujuan ……………………………………………………... ii Lembar Pernyataan Keaslian ……………………………………………... iii Kata Pengantar ………………………………………………………….. iv Intisari ………………………………………………………………….... vi Abstract …………………………………………………………………. vii Daftar Isi …………………………………………………………... viii Daftar Tabel …………………………………………………………... xi Daftar Gambar …………………………………………………………... xii Daftar Lampiran ………………………………………………………… xiii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………... 1 1.1 Latar Belakang …………………………………………... 1 1.2 Rumusan Masalah …………….…………………………. 5 1.3 Tujuan ……..…………………………………………….. 5 1.3.1 Tujuan Umum …………………………………... 5 1.3.2 Tujuan Khusus ………………………………….. 5 1.4 Manfaat …………………………………………………. 6 1.5 Keaslian Penelitian ……………………………………..... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………….... 9 2.1 Konsep Dukungan Sosial .……………………………….. 9 2.1.1 Definisi Dukungan Sosial ..………………………. 9 2.1.2 Sumber-sumber Dukungan Sosial .………………. 10 2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dukungan
Sosial ……………………………………………. 12 2.1.4 Bentuk-bentuk Dukungan Sosial Masyarakat …… 13 2.1.5 Model Kerja Dukungan Sosial…………………… 16
2.1.6 Alat Ukur Dukungan Sosial Masyarakat …………. 18 2.2 Konsep Kekambuhan Gangguan Jiwa…………………… 20 2.2.1 Definisi Kekambuhan……………………………. 20 2.2.2 Faktor Penyebab Kekambuhan ………………….. 20 2.2.3 Gejala-gejala Kekambuhan ……………………… 22
2.3 Hubungan antara Dukungan Sosial Masyarakat dengan Kejadian Relaps (Kekambuhan) pada Pasien Gangguan Jiwa ……………………………………………………… 25
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. 27 3.1 Kerangka Konsep ……..…………………………………. 27 3.2 Hipotesis Penelitian ……………………………………… 30 BAB IV METODE PENELITIAN …………………………………... 31 4.1 Desain Penelitian ……………………………………….... 31 4.2 Kerangka Penelitian ……………………………………... 32
4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling …………………………. 33
x
4.3.1 Populasi …………………………………………. 34 4.3.2 Sampling ………………………………………… 34 4.3.3 Sampel …………………………………………... 34 4.4 Variabel Penelitian ……………………………………….. 35 4.4.1 Variabel Independen ……………………………... 35 4.4.2 Variabel Dependen ………………………………. 35 4.5 Definisi Operasional ……………………………………... 35 4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………. 36 4.7 Instrumen Penelitian ……………………………………... 37 4.7.1 Uji Validitas ……………………………………… 38 4.7.2 Uji Reliabilitas …………………………………… 38 4.8 Prosedur Pengumpulan Data …………………………….. 39 4.9.1 Tahap Persiapan …………………………………. 39 4.9.2 Tahap Pelaksanaan ………………………………. 40 4.9.3 Tahap Pengumpulan Data ……………………….. 40 4.9.4 Tahap Pengelolahan Data ………………………... 40 4.9 Analisis Data ……………………………………………... 39 4.9.1 Analisa Deskriptif ...……………………………… 41 4.9.2 Analisa Fisher …………………………………… 42 4.9.3 Analisa Phi Coefficient ...…………………………. 43 4.10 Etika Penelitian …………………………………………... 43 BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA …………….. 45
5.1 Gambaran Dukungan Sosial Responden di Desa Sumber- porong dan di Desa Amadanom …………………………. 45
5.2 Gambaran Angka Kejadian Kekambuhan di Desa Sumber- porong dan di Desa Amadanom …………………………. 47
5.3 Analisa Data Hubungan Dukungan Sosial Masyarakat dengan Kejadian Relaps pada Pasien Gangguan Jiwa di Kab Malang …………………………………………… 49
BAB VI PEMBAHASAN ……………………………………………… 50
6.1 Gambaran Dukungan Sosial Masyarakat pada Pasien Gangguan Jiwa di Desa Sumberporong dan di Desa Amadanom ……..………………………………...………. 50
6.2 Gambaran Angka Kekambuhan Pasien Gangguan Jiwa di Desa Sumberporong dan di Desa Amadanom ………… 54
6.3 Hasil Analisa Data Hubungan Dukungan Sosial Masya- rakat dengan Kejadian Relaps (Kekambuhan) pada Pasien Gangguan Jiwa di Desa Sumberporong dan di Desa Amadanom ……………………………………… 55
6.4 Keterbatasan Penelitian ………………………………….. 57 6.5 Implikasi Keperawatan …………………………………... 58
BAB VII PENUTUP …………………………………………………... 60
7.1 Kesimpulan …………………....…………………………. 60 7.2 Saran …………………………..…………………………. 61
xi
Daftar Pustaka …………………………………………………………. 63 Lampiran ……………………………………………………………….. 67
xii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kuesioner Social Support Survey ……………………….... 17 Tabel 4.1 Pengembangan variabel berdasarkan definisi operasional,
parameter, alat ukur, skala, dan hasil penelitian …………... 34 Tabel 4.2 Kisi-kisi kuesioner ………………………………………... 36 Tabel 4.3 Tabel Kontingensi 2x2 …………………………………... 42 Tabel 5.1 Gambaran Dukungan Sosial Masyarakat di Desa Sumber-
porong dan di Desa Amadanom Tahun 2014 ……………. 45 Tabel 5.2 Gambaran Dukungan Sosial Masyarakat di Desa Sumber-
porong dan Amadanom Berdasarkan Jenis Dukungan Sosial Tahun 2014 ………………………………………... 46
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Pemberi Dukungan di Desa Sumberporong dan di Desa Amadanom Tahun 2014 ……. 47
Tabel 5.4 Gambaran Angka Kekambuhan di Desa Sumberporong dan di Desa Amadanom Tahun 2014 …………………….. 48
Tabel 5.5 Hasil Analisa Fisher Exact Test …………………………... 49
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Rancangan Kerangka Konseptual Penelitian ……………… 27 Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Dukungan Sosial
Masyarakat dengan Kejadian Relaps (Kekambuhan) pada Pasien Gangguan Jiwa di Kab. Malang …………………… 33
Gambar 5.1 Gambaran Dukungan Sosial Responden Berdasarkan Jenis Dukungan Sosial di Desa Sumberporong dan Di Desa Amadanom tahun 2014 ………………………………….. 47
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Penelitian ........................................................... 67 Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................... 68 Lampiran 3 Lembar Inform Concent ................................................................... 70 Lampiran 4 Lembar Kuesioner Penelitian ........................................................... 71 Lampiran 5 Uji Validitas dan Releabilitas Kuesioner .......................................... 74 Lampiran 6 Hasil Kuesioner Karakteristik Subjek Penelitian ............................ 78 Lampiran 7 Hasil Kuesioner Karakteristik Responden Penelitian .................... 79 Lampiran 8 Data Kasar Hasil Kuesioner Dukungan Sosial Masyarakat dengan Kejadian Relaps (Kekambuhan) pada Pasien Gangguan Jiwa di Desa Sumberporong dan di Desa Amadanom .................. 79 Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 81 Lampiran 10 Hasil Analisa Data ............................................................................... 82 Lampiran 11 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ............................................ 85 Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian...................................................................... 90
xv
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Azima, R. (2011). Pengaruh dukungan sosial terhadap partisipasi wanita usia subur
dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher Rahim di kecamatan perbaungan kabupaten serdang bedagai. Universitas Sumatera Utara.
Baihaqi,M , Sunardi, & Heryati, E. (2005). Psikiatri: Konsep Dasar dan Gangguan -
Gangguan. Bandung: PT.Refika Aditama. Byrne, P. (2000). Stigma of mental illness and ways of diminishing it. The Royal College
of Psychiatrists, APT 2000, 6:65-72. Campbell, C & Burgess. (2012). The role of communities in advancing the goals of
the movement for global mental health. Transcultural Psikiatri, 49(3-4) 379-395.
Canadian Institute For Health Information (CIHI). (2012). https://secure.cihi.ca/ free_pro-ducts/AiB_ReducingPsychological%20DistressEN-web.pdf, di peroleh 15 mei 2014.
Carla, R. (2013). Hubungan Antara Ekspresi Emosi Keluarga Pasien dengan Kekambuhan Penderita Skizofrenia di RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Universitas Ghajah Mada.
Clark M.C. (2005). Relations Between Social Support and Physical Health. Diperoleh tanggal 20 juni 2014 dari http://www.personalityresearch.org/papers/ clark.html\
Cohen. S. (2004). Social Relationship and Health. Journal of American Psychological Association. 676-684
Danziger, S, Richard G, Frank, & Ellen M. (2009). Mental Illness, Work, and Income Support Programs. Am J Psychiatry. 166(4): 398–404.
Department of Human Services. (2004). Information for families and carers of people with a mental illness.
Dewi, C. (2009). Riwayat Gangguan Jiwa Pada Keluarga Dengan Kekambuhan
Skizofrenia Di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. FK Universitas Gajah Mada Donald, C.S dan Stewart L.S (1991). The MOS Support Survey. The RAND
Corporation. 705-714 Dorland, N. (2002). Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta:EGC. Efendi, F. & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
xvi
Ernawati. (2010). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi I.Jakarta.
Erlina (2010). Determinan Terhadap Terjadinya Skizofrenia. Universitas Indonesia
Febriani & Ririn. (2008). Penderita Gangguan Jiwa Terus Meningkat. diakses 19 April 2014, dari http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=2145.
Forchuk, C., Martin, M.L., Chan, Y.C.L., & Jensen, E. (2005). Therapeutic relationships: From psychiatric hospital to community. Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing, 12, 556–564.
Hardianto, Handoko. (2009). Gangguan Jiwa Harus Ditangani Sejak Awal. Diambil
pada tanggal 19 april 2014, dari http://www.komnasham.go.id/ portal/files/suar%20edisi%201%20Juli%202009.pdf.
Hendrix, M, Carla, AG, & Nancy, AP. (2009). Social Support, Activies, and Recovery
from Serious Mental Illnes: STARS Study Findings. NCBI Journal. 320-329
Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta : Salemba Medika
https://depkes.go.id. Diambil pada tanggal 19 April 2014.
Johnson, L & Lundström,O. (2003). Social support in bipolar disorder: its relevance to remission and relapse. National Library of Medicine National Institutes of Health 5(2):129-37.
Keliat (2009). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC.
Kuntjoro. (2002). Dukungan Sosial pada Lansia. Diambil pada tanggal 25 April 2014, dari http://www.e-psikologi,.com/usia/jakarta.
Larry J.S. (2007). Shunned: desccrimination Against People with Mental Illness. Am J
Psychiatry. 164:1272-1273. Linz, S. (2013). Facilitating Social Integration for People with Severe Mental Illness. Seton Hall
University Dissertations and Theses. Maryati, K. (2012). Sosiologi Jilid 1. Jakarta: Esis Masbow. (2009). Apa itu Dukungan Sosial. Di ambil pada tanggal 25 April 2014, dari
http://www.masbow.com/2009/08/apa-itu-dukungan-sosial.html. Mos Social Support Survey. http://www.rand.org/health/surveys_tools/mos/mos_
socialsupport.html. Diambil pada tanggal 03 Oktober 2014.
xvii
Mental Health Branch Department of Human Services. (2004). Information for families and carers of people with a mental illness.
Mulyana, D. (2005). Mengapa kita mempelajari komunikasi?. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Nancy, A & Piotrowski, Ph.D. (2009). Social support & mental health. Salem health:
psycology & mental heath.
Nasir, A & Muhith, A. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. (2007). Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV-AIDS. Jakarta : Salemba Medika
(2008). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
(2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Ochocka, J., Nelson, G., Janzen, R., & Trainor, J. (2006). A longitudinal study of mental health consumer/survivor initiatives: Part 3 – A qualitative study of impacts of participation on new members. Journal of Community Psychology, 34(3), 273–283.
Oetzel, J , Duran B, J, & Lucero J. (2007) Social Support and Social Undermining as
Correlates for Alcohol, Drug, and Mental Disorders in American Indian Women Presenting for Primary Care at an Indian Health Service Hospital. Journal of Health Communication. 12:187–206.
Ozbay,F , Douglas C. Johnson, PhD& Southwick, MD. (2007). Social Support and
Resilience to Stress. National Center for Biotechnology Information (NCBI). 4(5): 35-40
Priambodo, G.W. (2012). pengaruh Dukungan Sosial dan Stres Kerja terhadap Kinerja dan Kepuasan
Kerja Karyawan PT> Prima Sentosa Jember. Universitas Jember
Purba, JM, Eka,SW, & Lailan, MN. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Masalah Psikososial dan Gangguan Jiwa. Medan: USU Press Ratna, W. (2010), Sosiologi dan Antropologi Kesehatan dalam Persepektif Ilmu Keperawatan,
Pustaka Rihama, Yogyakarta. Repper, J. (2001). A review of the literature on peer support in mental health
services. Journal of mental health-informa health care, 20(4): 392–411. Rezky, D.A.(2013). Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia. Fakultas Psikologi-
Universitas Muhammadiyah Malang.
xviii
Richmond, BC. (2012). Maintaining your mental health. Canadian mental health association.
Rinkesdas. (2007). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI.
RSJ Lawang. (2013). Data pasien MRS dan KRS.
Setiadi, A.I. (2006). Skizofrenia Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Jakarta: Refika Aditya.
Sarafino, E.P. (2002). Health Psychology Biopcsycio Social Interaction 4th edition. United States of America: John Weley and Son.
(2006). Health Psychology Biopcsycio Social Interaction 5th edition. United States of America: John Weley and Son.
Solomon, P. (2004). Peer Support/Peer Provided Services Underlying Processes, Benefits, and Critical Ingredients. Psychiatric Rehabilitation Journal, 392-401.
Sopiyudin, M.D. (2010). Besar Sampel dan Cara Pengambilannya. Jakarta: Salemba
Medika.
, M.D (2010). Statistik Untuk Kedokteran dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Stuart, G.W, & Laria, M. T. (2005). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St. Louis: Mosby Book Inc.
Sugiyono, Dr (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suhita. (2005). Hubungan antara Dukungan Sosial dan Minat Berwiraswasta dengan
Kecenderungan Post-power Syndrome pada Purnawirawan TNI dan POLRI. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sumadilaga, R (2010). Sosiologi. Jakarta : Quadra Tricia, N, Carolyn, T, & Neil, S. (2008) .Challenges to relapse prevention: Psychiatric
care of Indigenous in-patients. Australian e-Journal for the Advancement of Mental Health (AeJAMH), 1446-7984.
(2013). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Umbarson, D & Karas, J.M. Social Relationship and Health: A Flashpoint for Health Policy. NCBI Journal. S54-S66
Videbeck & Sheila, L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Wanda, M & Diana, E. (2004). Social Support and Women Living with Serious Mental Illness. Prairie Women’s Health Centre of Excellence, 0-9689692-4-9.
Wiramihardja, A & Sutardjo. (2007) Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: PT. Refika
Aditama.
xix
Yosep, Iyus. (2007). Keperawatan Jiwa. Bandung : Rafika Aditama
(2010). Keperawatan Jiwa. Bandung : Rafika Aditama