hubungan antara regulasi diri dan kecenderungan...

105
HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA TENGAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Maria Asti Wardani 059114022 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN

KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF

PADA REMAJA TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Maria Asti Wardani

059114022

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

ii

:

Page 3: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kupersembahkan untuk :

Almamaterku Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Tuhanku, Yesus Kristus Sang Maha Cinta

Ayah dan ibuku, kakak dan adikku yang selalu dengan tulus

menyayangiku

Sahabat-sahabatku yang selalu menemaniku dalam tangis dan tawa.

Semua orang yang menyayangiku...

Page 5: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

v

Bersyukurlah karena ada orang-orang disekitarmu, yang memegang tanganmu

ketika kamu tertinggal. Mereka yang berkata, "Mari kita lakukan bersama-sama".

Yang selalu bilang, "Jangan ungkit masa lalu lagi, kamu sudah dimaafkan."

Bersyukur karena di antara orang-orang yang meninggalkanmu, masih ada

mereka yang selalu mendukungmu (www.rumahrenungan.com)

Bila gunung di hadapanku tak jua berpindah

Kau berikanku kekuatan untuk mendakinya

Kulakukan yang terbaik Kau yang selebihnya

Tuhan selalu punya membuatku menang pada akhirnya

(Tuhan selalu punya cara)

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.... "

(Pengkotbah3:11)

Page 6: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

vi

Page 7: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

vii

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN

PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA TENGAH

Maria Asti Wardani

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara regulasi diri dan tingkat kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah (middle adolescence). Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.Variabel dalam penelitian ini adalah regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri, sedangkan kecenderungan pembelian impulsif artinya kegiatan membeli sesuatu karena dorongan yang kuat untuk memiliki sesuatu dilakukan secara spontan dan tanpa perencanaan sebelumnya oleh konsumen. Kedua variabel diukur menggunakan skala. Koefisien reliabilitas skala regulasi diri adalah sebesar 0,840 sedang koefisien reliabilitas skala kecenderungan pembelian impulsif adalah sebesar 0,862. Validitas skala regulasi diri dan kecenderungan pembelian impulsif menggunakan indeks daya beda item >0,30. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang negatif antara regulasi diri dengan tingkat kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah. Apabila tingkat kecenderungan pembelian impulsif tinggi maka regulasi diri rendah. Sebaliknya, jika tingkat kecenderungan pembelian impulsif rendah maka regulasi diri tinggi. Hipotesis penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Spearman. Subyek penelitian adalah siswa SMA Bopkri I Yogyakarta berjumlah 83 orang. Hasil penelitian menunjukkan korelasi r = -0,912 dengan taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti ada hubungan negatif yang signifikan antara kecenderungan pembelian impulsif dan regulasi diri pada remaja tengah. Kata kunci : Kecenderungan pembelian impulsif, regulasi diri, remaja.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

viii

THE RELATION BETWEEN SELF REGULATION BEHAVIOUR AND

IMPULSIVE BUYING TENDENCIES AT MIDDLE ADOLESCENCE

Maria Asti Wardani

ABSTRACT

The aim of the research is to know the correlation between self regulation behaviour and

impulsive buying tendencies at middle adolescence. The type of this research is correlation research. The variable in this study is that self regulation a person's ability to control their own behavior, whereas the means of impulsive buying tendency to buy something because a strong urge to have something done spontaneously and without planning beforehand by the consumers. The reliability coefficient of self regulation behaviour scale is 0,840, while coefficient of impulsive buying tendencies scale is 0,862. The Validities of self regulation behaviour and impulsive buying tendencies used differentiability index criteria item ≥0,30. The hypothesis of this research is “there is a negative correlation between self regulation behaviour and impulsive buying tendencies”. It means, when the self regulation behaviour is positive, the impulsive buying tendencies will be low, and when the self regulation behaviour is negative, the impulsive buying tendencies will be high. The hypothesis is analyzed using correlation Spearman. The subjects of this research are 83 students at Bopkri I Senior High School of Yogyakarta. The result of this research shows that the correlation is (r) = -0,912 with significant level of 0,05. it means that there is negative significant correlation between self regulation behaviour and impulsive buying tendencies at middle adolescence.. Key words : impulsive buying tendencies, self regulation behaviour, adolescence.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

ix

Page 10: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kasih dan rahmat dari Tuhan Yesus Kristus yang

selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana psikologi di

Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari banyak kendala dan keterbatasan yang mengiringi

penulisan skripsi ini, namun dengan bantuan dari banyak pihak akhirnya skripsi

ini dapat diselesaikan. Sadar akan keterbatasan itu, maka penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani, M. Si., selaku dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si., yang telah memberikan ijin

melakukan penelitian kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi.

3. Ibu M. L. Anantasari, S. Psi., M. Si.,selaku dosen pembimbing skripsi

yang selalu memberikan arahan, bimbingan dan semangat dalam

menyelesaikan skripsi.

4. Ibu Kristiana Dewayani, S. Psi., M. Si., selaku dosen pembimbing

akademik terimakasih atas bimbingan dan pengarahan selama penulis

menempuh pendidikan di fakultas ini.

5. Seluruh dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

6. Mas Gandung, Mbak Nanik, Pak Gie yang selalu membantu kelancaran

pengurusan administrasi kesekretariatan selama penulis menempuh

pendidikan di Fakultas Psikologi. Mas Muji dan Mas Doni yang selama ini

membantu penulis dalam hal praktikum dan kelengkapan bahan bacaan di

Fakultas Psikologi.

7. Ibu Sunu Guru BP di SMA Bopkri I yang berkenan membantu penulis

dalam melakukan penelitian dan keluarga besar SMA Bopkri I

Yogyakarta.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

xi

8. Ayah dan ibuku. Terimakasih atas pengorbanan dan kasih sayang yang

diberikan selama ini.

9. Teman-teman di psikologi : Frettyana bangun, Karen Diana. Terimakasih

sudah mau menjadi temanku. Mendengarkan ceritaku, ketawa bersama,

menangis bersama.. terima kasih juga sudah membantuku dalam

menyelesaikan skripsi ini. I Love you all... Paul, yang sudah membantuku

sebelum dan sesudah penelitian. Terimakasih, tanpa dirimu penelitianku

tidak dapat berjalan dengan lancar. Alit, yang sama-sama berjuang

menyelesaikan skripsi. Mari kita berjuang bersama.

10. Kakak-kakakku dan adikku : Ary, Novi, Apri, Hari. Terimakasih sudah

mau mengantarku kemanapun aku pergi dan selalu mengajakku jalan-

jalan. Untuk Micko, terimakasih sudah membantuku membetulkan

komputer yang mati supaya aku bisa mengerjakan skripsi. Kapan kita

masak-masak lagi?

11. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Terimakasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada

penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah sempurna, oleh karena itu

penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna menunjang

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan

pembaca sekalian.

Yogyakarta, 23 April 2010

Penulis

Maria Asti Wardani

Page 12: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

HALAMAN MOTTO................................................................................. v

HALAMAN KEASLIAN KARYA............................................................ vi

ABSTRAK.................................................................................................. vii

ABSTRACT ............................................................................................... viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI....................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................ x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................ 6

C. TUJUAN PENELITIAN ................................................................ 6

D. MANFAAT PENELITIAN............................................................. 6

1. Manfaat Teoritis .................................................................. 6

2. Manfaat Praktis ................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 8

A. PEMBELIAN IMPULSIF............................................................... 8

1. Pengertian Pembelian Impulsif............................................ 8

2. Aspek-Aspek Pembelian Impulsif....................................... 9

3. Ciri-ciri Pembelian Impulsif................................................ 10

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif..... 10

B. REGULASI DIRI............................................................................ 13

1. Pengertian Regulasi Diri...................................................... 13

Page 13: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

xiii

2. Aspek-Aspek Regulasi Diri................................................. 14

3. Dampak Regulasi Diri......................................................... 16

C. REMAJA......................................................................................... 17

1. Pengertian Remaja.............................................................. 17

2. Karakteristik Remaja.......................................................... 18

3. Tugas Perkembangan Remaja............................................. 19

D. REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN

PEMBELIAN IMPULSIF ........................................................... 20

E. HIPOTESIS................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 24

A. JENIS PENELITIAN................................................................... 24

B. SUBYEK PENELITIAN............................................................. 24

C. VARIABEL PENELITIAN......................................................... 24

1. Variabel bebas.................................................................. 24

2. Variabel tergantung......................................................... 24

D. DEFINISI OPERASIONAL........................................................ 25

1. Regulasi diri..................................................................... 25

2. Kecenderungan Pembelian Impulsif............................... 25

E. METODE DAN ALAT PENGAMBILAN DATA.................... 26

F. UJI COBA ALAT UKUR.......................................................... 28

G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS......................................... 29

1. Validitas......................................................................... 29

2. Seleksi Item.................................................................. 30

3. Reliabilitas.................................................................... 32

H. ANALISIS DATA..................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... 34

A. PELAKSANAAN PENELITIAN............................................. 34

B. DESKRIPSI SUBYEK.............................................................. 34

C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN.......................................... 35

D. ANALISIS DATA PENELITIAN............................................ 36

1. Uji Asumsi..................................................................... 36

Page 14: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

xiv

2. Uji Hipotesis................................................................... 37

E. PEMBAHASAN......................................................................... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 43

A. KESIMPULAN............................................................................ 43

B. SARAN........................................................................................ 43

1. Bagi Subyek..................................................................... 43

2. Bagi Peneliti Selanjutnya................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 45

LAMPIRAN............................................................................................. 48

Page 15: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Skor Jawaban............................................................................. 27

Tabel 2 : Blue Print Kecenderungan Pembelian Impulsif........................ 27

Tabel 3 : Blue Print Regulasi Diri............................................................. 28

Tabel 4 : Blue Print Kecenderungan Pembelian Impulsif

Setelah uji coba......................................................................... 31

Tabel 5 : Blue Print Regulasi Diri setelah uji coba.................................. 31

Tabel 6 : Identitas Subyek....................................................................... 35

Tabel 7 : Data Penelitian.......................................................................... 35

Tabel 8 : Uji Normalitas.......................................................................... 36

Tabel 9 : Uji Linearitas data regulasi diri dengan kecenderungan

pembelian impulsif................................................................. 37

Tabel 10 : Uji Hipotesis.......................................................................... 38

Page 16: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini, terjadi berbagai macam perubahan dalam setiap aspek

kehidupan, salah satunya adalah perubahan gaya hidup dalam masyarakat.

Masyarakat dihadapkan pada berbagai kemudahan, seperti kemudahan

untuk memperoleh informasi, kemudahan dalam melakukan perjalanan

atau bahkan kemudahan dalam melakukan transaksi pembelian. Setiap

bentuk kemudahan yang ditawarkan tersebut menyebabkan adanya

perubahan dalam menilai suatu kebutuhan. Kebutuhan yang dimasa lalu

dianggap sebagai suatu kebutuhan sekunder kini beralih menjadi

kebutuhan primer.

Perubahan pola pikir dalam menilai suatu kebutuhan juga didukung

dengan stimulus seperti iklan yang dapat dilihat maupun didengar oleh

masyarakat setiap hari melalui media-media komunikasi yang ada,

sehingga untuk memenuhi kebutuhan, masyarakat melakukan aktivitas

pembelian seperti berbelanja.

Berbelanja merupakan aktivitas pembelian yang cukup

menyenangkan bagi banyak orang baik wanita atau pria, orang dewasa

atau remaja. Belanja dilakukan ketika seseorang membutuhkan suatu

barang.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

2

Aktivitas berbelanja menjadi semakin menyenangkan ketika toko

atau mall memberikan diskon atau potongan harga atas barang yang

dibutuhkan, sehingga tidak sedikit konsumen yang membeli barang yang

sebenarnya tidak dibutuhkan. Widyasmoro (Intisari, 2009) mengatakan

diskon merangsang seseorang untuk menimbang-nimbang apakah suatu

barang dapat dibeli atau tidak bukan dibutuhkan atau tidak. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh lembaga survey AGB Neilsen juga

menyimpulkan bahwa konsumen di Indonesia lebih tertarik dengan

promosi yang memberikan keuntungan secara langsung, seperti diskon.

Tinggal di kota besar, seperti Jakarta, tentu berbeda dengan tinggal

di kota-kota kecil. Kota-kota besar banyak menawarkan berbagai hal

menarik, termasuk barang-barang yang menarik. Hal tersebut tentu

semakin memudahkan dalam memuaskan hasrat berbelanja. Begitu juga

ketika bergaul dengan orang-orang yang gemar berbelanja, mungkin akan

memiliki banyak waktu yang diluangkan untuk berbelanja bersama di mal,

department store atau pusat perbelanjaan lainnya.

Aktivitas belanja yang terlalu sering memicu terjadinya pembelian

yang tidak direncanakan dan diwarnai dorongan kuat untuk membeli

secara tiba-tiba serta sering kali sulit ditahan, yang umumnya disertai

perasaan menyenangkan serta penuh gairah (Fika dan Sumaryono, 2008).

Kondisi demikian ini dinamakan pembelian impulsif. Hawkins Stern

(Stuart,1966) mengatakan bahwa pembelian impulsif dideskripsikan

Page 18: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

3

sebagai pembelian yang dilakukan tanpa melakukan rencana untuk

membeli barang tersebut.

Masa perkembangan pada remaja tengah (middle adolescence)

menjadi latar belakang remaja melakukan pembelian impulsif. Remaja

memiliki minat akan simbol status. Simbol status merupakan simbol

prestise yang menunjukkan bahwa orang yang memilikinya lebih tinggi

atau mempunyai status yang lebih tinggi dalam kelompok, seperti dapat

membelanjakan uang tanpa harus bekerja dapat menyatakan status sosial

ekonomi yang lebih tinggi (Hurlock,1982). Kondisi emosional remaja

yang belum matang membuat remaja tidak memikirkan segala sesuatunya

dengan baik, sehingga pengambilan keputusan dapat terganggu.

Pembelian impulsif yang dilakukan terus menerus, dapat

berkembang menjadi perilaku konsumtif. Kecenderungan membeli secara

impulsif dapat dilihat dari banyaknya remaja yang mengaku akan langsung

membeli ketika melihat barang menarik ketika berjalan-jalan di sebuah

toko.Rostiana(Http://kisah.belanja.blogspot.com/2006/11/berapapunharga

nya_asal_sukabeli.html) mengatakan bahwa perilaku konsumtif mulai

dari saat mereka remaja. Perilaku konsumtif sudah bisa dibentuk dari

pergaulan saat remaja dan tidak jarang perilaku ini berlanjut terus hingga

dewasa.

Kebiasaan membeli barang secara tidak terencana membawa dampak

bagi perkembangan remaja. Remaja memiliki tugas perkembangan yang

harus dicapai yakni memperoleh kemandirian secara emosional dari orang

Page 19: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

4

tua dan mempersiapkan kemandirian secara ekonomis. Remaja khususnya

di Indonesia yang belum mandiri secara ekonomi harus mengeluarkan

uang dari pemberian orang tua, sehingga orang tua harus mengawasi setiap

pengeluaran yang dikeluarkan anak remaja. Hal ini membuat remaja

menjadi tidak memperoleh kemandirian secara emosional dari orang tua.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pembelian

impulsif. Hawkins Stern (dalam Stuart, 1966) menjelaskan bahwa

pembelian impusif dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, kepribadian, waktu,

lokasi, faktor budaya serta faktor emosional. Nataraajan dan Goff

(LaRose, 2001) mengatakan bahwa pembelian impulsif merupakan

karakteristik kurangnya regulasi diri. Hasil-hasil studi yang ada juga

mengatakan bahwa banyak kasus pembelian impulsif disumbangkan oleh

regulasi diri.

Regulasi diri yang kemudian menjadi faktor yang penting dalam

perkembangan remaja. Kowalski (Wulandari dan Anita, 2007) mengatakan

regulasi diri adalah tugas seseorang untuk mengubah respon-respon,

seperti mengendalikan impuls perilaku, menahan hasrat, mengontrol

pikiran dan mengubah emosi. Seseorang yang memiliki regulasi diri yang

baik mampu menetapkan tujuan yang ingin diraih, mampu memotivasi

dirinya sendiri, mampu menyadari perilakunya sendiri dan mengontrol

dirinya. Sebaliknya, seseorang yang memiliki regulasi diri rendah kurang

memiliki kontrol terhadap diri sendiri, sehingga mudah tergoda terhadap

stimulus yang ada untuk melakukan pembelian secara impulsif. Kathleen

Page 20: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

5

dan Ronald (2007) dalam penelitiannya menemukan bahwa kondisi

regulasi seseorang dapat memprediksikan apakah seseorang mampu

menahan diri dari godaan membeli secara impusif.

Semakin banyak mal yang didirikan membuat sebagian besar orang

terutama remaja memanfaatkannya sebagai ruang publik untuk melakukan

berbagai macam kegiatan seperti berbelanja, meeting, maupun sekedar

jalan-jalan. Sekarang ini, dapat dilihat bahwa sebagian besar pengunjung

mal-mal besar adalah remaja dan yang lebih banyak melakukan pembelian

adalah remaja.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan

penelitian mengenai hubungan antara regulasi diri dengan kecenderungan

pembelian impulsif pada remaja tengah. Penelitian ini dilakukan sebab

muncul adanya keprihatinan dari berbagai pihak mengenai perilaku

membeli dan perilaku konsumsi remaja saat ini yang kemudian

berkembang menjadi perilaku konsumtif. Remaja yang dimaksudkan

dalam penelitian ini adalah remaja yang berada pada tahap remaja tengah

yang usianya antara usia 14-18 tahun (Steinberg, 2002).dan masih

bersekolah di kelas X.

SMA Bopkri I dipilih dengan pertimbangan sekolah tersebut

lokasinya dekat dengan mal besar, selain itu sekolah tersebut juga telah

berstandar internasional dan banyak orang tua dengan kondisi ekonomi

menengah ke atas. Mutu sekolah pun menjadi lebih bagus. Faktor ekonomi

Page 21: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

6

merupakan salah satu hal yang turut menyumbang adanya kecenderungan

perilaku pembelian impulsif

B. RUMUSAN MASALAH

Apakah ada hubungan antara regulasi diri dan kecenderungan pembelian

impulsif pada remaja tengah (middle adolescence).

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara regulasi diri dan

tingkat kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah (middle

adolescence).

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan penelitian yang nantinya dapat dikembangkan

lagi demi kemajuan ilmu pengetahuan terutama di bidang ilmu

psikologi perkembangan, khususnya mengenai hubungan antara

regulasi diri dan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat untuk remaja

Remaja dapat melakukan evaluasi mengenai perilaku membeli

untuk diri sendiri dengan melihat hasil penelitian yang telah

dilakukan.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

7

b. Manfaat untuk orang tua

Berdasarkan hasil penelitian ini, orang tua dapat melakukan

evaluasi dan memberikan pendampingan pada anak remaja.

c. Manfaat untuk sekolah

Sekolah mendapatkan informasi dan menjadikan hasil penelitian

ini sebagai bahan evaluasi yang berguna bagi siswa.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PEMBELIAN IMPULSIF

1. Pengertian Pembelian Impulsif

Hawkins Stern (dalam Stuart,1966) mengatakan bahwa pembelian

impulsif dideskripsikan sebagai setiap pembelian yang dilakukan tanpa

melakukan rencana untuk membeli barang tersebut.

Pembelian impulsif (unplanned purchase) juga didefinisikan

sebagai pembelian yang terjadi secara spontan karena munculnya

dorongan yang kuat untuk membeli dengan segera (Fika dan

Sumaryono,2008).

Rook dan Gardner (Chien-Huang Lin, 2005) mengungkapkan

bahwa pembelian impulsif adalah pembelian yang tidak terencana

dengan karakteristik pengambilan keputusan yang relatif cepat.dan bias

subjektif untuk memiliki suatu barang.

Engel dan Blacwell (1982) mendefinisikan pembelian impulsif

adalah suatu tindakan pembelian yang dibuat tanpa direncanakan

sebelumnya atau keputusan pembelian dilakukan pada saat di dalam

toko.

John Mowen dan Michael Minor (Mowen,2002) mengatakan

bahwa pembelian impulsif adalah pembelian yang dilakukan dengan

sedikit pengendalian kognitif dan sebagian besar terjadi secara otomatis.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

9

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelian impulsif adalah suatu kegiatan membeli sesuatu karena

dorongan yang kuat untuk memiliki sesuatu dilakukan secara spontan

dan tanpa perencanaan sebelumnya oleh konsumen.

2. Aspek-aspek pembelian Impulsif

Verplanken dan Herabadi (Michael, Adriana, Denis, 2009), ada dua

aspek pembelian impulsif yakni :

a. Aspek kognitif

Aspek kognitif yaitu adanya kekurangan pada unsur pertimbangan

dan unsur perencanaan dalam pembelian yang dilakukan.

b. Aspek afektif

Aspek afektif yaitu dorongan emosional yang meliputi perasaan

senang, gembira, hasrat untuk melakukan pembelian berkali-kali

(kompulsif), tidak terkontrol, kepuasan, kecewa dan penyesalan.

Loudon & Bitta (1993) mengemukakan 5 elemen dalam pembelian

impulsif yakni :

a. Konsumen merasakan adanya dorongan yang tiba-tiba dan spontan

untuk melakukan suatu tindakan yang berbeda dengan tingkah laku

sebelumnya.

b. Dorongan tiba-tiba untuk melakukan suatu pembelian

menempatkan konsumen dalam keadaan ketidakseimbangan secara

psikologis, dimana untuk sementara waktu ia merasa kehilangan

kendali.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

10

c. Konsumen akan mengalami konflik psikologis dan ia berusaha

untuk menimbang antara pemuasan kebutuhan langsung dan

konsekuensi jangka panjang dari pembelian.

d. Konsumen akan mengurangi evaluasi kognitif dari suatu produk.

e. Konsumen seringkali membeli secara impulsif tanpa

memperhatikan konsekuensi yang akan datang.

Berdasarkan teori-teori tersebut, peneliti memilih teori dari

Verplanken dan Herabadi (Michael, Adriana, Denis, 2009) sebab, teori

tersebut menjelaskan aspek-aspek pembelian impulsif dari dalam diri.

3. Ciri-ciri Pembelian Impulsif

Verplanken dan Herabadi (Michael, Adriana, Denis, 2009)

mengatakan ciri-ciri pembelian impulsif :

a. Kurangnya pertimbangan.

b. Kurangnya perencanaan.

c. Perasaaan senang, puas, kecewa.

d. Hasrat untuk melakukan pembelian berkali-kali.

e. Tidak terkontrol.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif

Hawkins Stern (dalam Stuart, 1966) mengemukakan pembelian

impusif dipengaruhi oleh:

a. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi meliputi pendapatan, tabungan dan jumlah

kekayaan. Kondisi ekonomi seseorang berpengaruh terhadap

Page 26: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

11

pemilihan produk. Seseorang yang memiliki pendapatan memadai

lebih mudah dalam membelanjakan uangnya untuk membeli suatu

barang.

b. Kepribadian

Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari

seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan

tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian meliputi konsep diri.

Seseorang akan merasa percaya diri ketika mampu membeli suatu

barang tertentu yang menjadi mode saat ini.

c. Waktu

Faktor waktu dalam pembelian impulsif adalah kondisi seseorang

yang sedang membutuhkan suatu barang. Kondisi ini membuat

seseorang menjadi lebih peka terhadap suatu barang.

d. Lokasi

Lokasi toko yang ada juga turut berpengaruh terhadap adanya

pembembelian impulsif. Lokasi yang jauh dan penataan produk yang

tidak bagus mengurangi kecenderungan untuk melakukan pembelian

impulsif.

e. Budaya.

Faktor budaya meliputi kondisi kebiasaan lingkungan di sekitar

seseorang yang mempengaruhi perilaku seseorang. Seseorang yang

tinggal di kota besar yang menawarkan berbagai hal menarik,

semakin memudahkan seseorang untuk memuaskan hasrat belanja.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

12

f. Kondisi emosional

Kondisi emosi seseorang berpengaruh pada kegiatan berbelanja.

Keputusan membeli yang dilakukan seseorang berdasar pada emosi.

g. Regulasi diri

Kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya memiliki

peran yang penting. Seseorang akan mudah melakukan pembelian

yang tidak terencana kalau kemampuan mengendalikan perilakunya

rendah.

Loudon & Bitta (1993) mengemukakan faktor-faktor yang

berpengaruh dalam pembelian impulsif :

a. Karakteristik produk

1) Memiliki harga yang rendah

2) Adanya sedikit kebutuhan terhadap produk tersebut

3) Siklus kehidupan produknya pendek.

4) Ukurannya kecil atau ringan.

5) Mudah disimpan.

b. Marketing

1) Distribusi massa pada self service outlet terhadap pemasangan

iklan besar-besaran dan material yang akan didiskon.

Ketersediaan informasi yang dapat diperoleh dari berbagai

media massa memicu terjadinya pembelian impulsif.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

13

2) Posisi barang yang dipamerkan dan lokasi toko yang menonjol

turut menjadi faktor yang berpengaruh dalam pembelian

impulsif.

c. Karakteristik konsumen

1) Kepribadian konsumen

2) Karakteristik demografis, seperti gender, usia. Status

perkawinan, pekerjaan dan pendidikan.

3) Karakteristik sosio ekonomi.

B. REGULASI DIRI

1. Pengertian Regulasi Diri

Kowalski (Tri Wulandari dan Anita, 2007) mendefinisikan

regulasi diri sebagai tugas seseorang untuk mengubah respon-respon,

seperti mengendalikan impuls perilaku, menahan hasrat, mengontrol

pikiran dan mengubah emosi. Watson (Tri Wulandari dan Anita, 2007)

mengatakan regulasi diri adalah instruksi diri untuk mengadakan

perubahan pada perilaku seseorang

Bandura menjelaskan regulasi diri adalah kemampuan seseorang

untuk mengendalikan perilakunya (Larry,dkk, 1981). Pervin, Cervone

dan John (2005) mengatakan bahwa regulasi diri adalah kapasitas yang

dimiliki seseorang untuk memotivasi dirinya sendiri seperti menetapkan

tujuan hidup, merencanakan strategi, mengevaluasi dan mengubah

perilaku.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

14

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, regulasi diri dapat

didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengendalikan

perilakunya sendiri, memotivasi dirinya sendiri seperti menetapkan

tujuan hidup, merencanakan strategi, mengevaluasi dan mengubah

perilakunya sendiri.

2. Aspek-aspek Regulasi Diri

Dalam teori belajar sosial, ada 3 komponen dalam regulasi diri

yakni (Larry, dkk, 1981) :

a. Self Observation (observasi diri)

Self observation adalah kemampuan seseorang untuk memonitor atau

melihat perilakunya sendiri dengan memberikan perhatian atas

kualitas pada perilaku yang sedang dilakukannya supaya mampu

memahami diri sendiri.

b. Judgemental Process (evaluasi diri)

Judgemental process adalah kemampuan seseorang dalam

mengevaluasi perilakunya sendiri dengan membandingkan diri

sendiri atau dengan orang lain untuk melihat kemajuan yang telah

dicapai melalui penilaian yang dilakukan.

c. Self Response Process (proses respon diri)

Jess Feist dan Gregory Feist (2006) mendefinisikan self response

process sebagai kemampuan seseorang untuk merespon secara

positif atau negatif perilakunya yang bergantung pada bagaimana

Page 30: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

15

standar personal dalam mengukur perilaku dengan memberikan

reward atau punishment.

Pervin, Cervone dan John (2005) mengemukakan aspek regulasi terdiri

dari 3 hal yakni :

a. Self efficacy perceptions

Self efficacy didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang terhadap

diri sendiri bahwa dirinya mampu untuk mengorganisasikan dan

memutuskan tindakan yang akan dilakukan dalam berbagai situasi.

Seseorang yang memiliki self efficacy yang tinggi, dalam berbagai

situasi akan lebih percaya diri.

b. Goals

Goal adalah sesuatu tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai oleh

seseorang dengan melakukan usaha tertentu. Cita-cita dapat

memotivasi seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Cita-cita

yang tinggi pada umumnya menghasilkan usaha yang juga keras

dan hasil yang besar.

c. Self evaluation

Self evaluation adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

penilaian terhadap perilakunya sendiri. Seseorang dapat melakukan

penilaian dalam usaha mencapai tujuan tertentu untuk menentukan

tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

16

Dalam penelitian ini menggunakan teori dari Larry (1981). Peneliti

beranggapan bahwa teori ini sudah mencakup proses regulasi diri secara

keseluruhan.

3. Dampak Regulasi Diri

Regulasi diri membawa suatu dampak dalam kehidupan seseorang.

Mischel (1999) menyatakan karakteristik orang yang memiliki regulasi

diri yang baik adalah :

a. Seseorang dapat secara aktif memiliki pengaruh dan membangun

kehidupannya sendiri saat ini maupun di masa depan.

b. Seseorang mampu menetapkan tujuan yang ingin diraih dan

memotivasi diri sendiri untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

c. Mampu menghadapi masalah penting dengan baik.

d. Seseorang menjadi lebih menyadari tentang perilakunya sendiri

dan bagaimana menyesuaikan diri dengan norma masyarakat.

Carvier dan Scheier (1996) mengatakan bahwa regulasi diri

memberikan dampak yang dapat dirasakan oleh seseorang, yakni :

a. Seseorang dapat menentukan suatu nilai, membuat standart

personal dan menentukan tujuan dalam hidup.

b. Seseorang mampu menyadari bahwa mengenai apa yang dipikirkan

dan mampu mengontrol pikirannya.

c. Seseorang mampu mengubah perilaku yang tidak sesuai dengan

nilai-nilai yang ada dan tidak sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

17

C. REMAJA

1. Pengertian remaja

Definisi remaja ada dari pandangan WHO adalah suatu masa:

(Sarwono, 2007):

a. Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-

tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan

seksual.

b. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi

dari anak-anak menjadi dewasa.

c. Terjadi peralihan ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada

keadaan yang relative lebih mandiri.

Santrock (2003) mendefinisikan remaja (adolescence) sebagai

masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang

mencakup perubahan biologis, kognitif dan emosional.

Gunarso (1981) mengatakan bahwa masa remaja adalah masa

peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi semua

perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa.

Hurlock (1980) mengatakan masa remaja dikatakan sebagai

periode perubahan yakni meningginya emosi yang intensitasnya

bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis. Kedua,

perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial

untuk dipesankan. Adanya perubahan nilai-nilai yang disebabkan

perubahan minat dan pola perilaku remaja.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

18

Berdasarkan berapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

remaja adalah suatu masa peralihan dari masa anak kearah masa dewasa

yang meliputi perubahan biologis, kognitif dan emosional.

2. Karakteristik remaja

Masa perkembangan pada remaja tengah (middle adolescence)

berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu harus memilih yang

mana: peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau

pesimis, idealis atau materialistis dan sebagainya (Sarwono, 2007).

Remaja juga memiliki minat akan simbol status. Simbol status

merupakan simbol prestise yang menunjukkan bahwa orang yang

memilikinya lebih tinggi atau mempunyai status yang lebih tinggi dalam

kelompok, seperti dapat membelanjakan uang tanpa harus bekerja dapat

menyatakan status sosial ekonomi yang lebih tinggi (Hurlock,1980).

Hurlock (1980) menyatakan salah satu ciri masa adalah masa yang

tidak realistik. Pada masa ini, umumnya remaja memandang kehidupan

sesuai dengan sudut pandangnya sendiri, yang mana pandangannya itu

belum tentu sesuai dengan pandangan orang lain dan juga dengan

kenyataan. Selain itu, bagaimana remaja memandang segala sesuatunya

bergantung pada emosinya sehingga menentukan pandangannya

terhadap suatu objek psikologis

Remaja mencoba mencapai kemandirian dan menemukan dirinya

dengan bergerak menjauhi orang tua dan mendekati teman sebaya.

Remaja kemudian membentuk kelompok. Kelompok dengan kohesi kuat

Page 34: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

19

mengembangkan suatu iklim kelompok dan norma-norma kelompok

(Monks,dkk, 1992).

Masa remaja adalah masa dimana remaja mengambil keputusan-

keputusan tentang masa depan, teman-teman mana yang dipilih, sekolah

mana yang akan dipilih dan sebagainya. Remaja cenderung

menghasilkan pilihan-pilihan,menguji situasi dari berbagai perspektif,

mengantisipasi akibat-akibat dari keputusan dan mempertimbangkan

kredibilitas sumber-sumber (Santrock, 2003).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja

memiliki ciri kurang realistis dan kurang stabil emosinya. Remaja

mengalami perubahan minat dan salah satunya memiliki ketertarikan

pada simbol status. Remaja juga cenderung menjauhi orang tua dan

mencari kelompok yang sesuai dengan dirinya, selain itu, remaja

mengambil keputusan-keputusan tentang masa depan dengan

kecenderungan menghasilkan pilihan-pilihan, menguji situasi dari

berbagai perspektif, mengantisipasi akibat-akibat dari keputusan dan

mempertimbangkan kredibilitas sumber-sumber

3. Tugas perkembangan Remaja

Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst (Hurlock, 1980)

yaitu :

a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman

sebaya baik pria maupun wanita.

b. Mencapai peran sosial pria dan wanita.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

20

c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara

efektif.

d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung

jawab.

e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang

dewasa lainnya.

f. Mempersiapkan karir ekonomi.

g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.

h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk

berperilaku dan mengembangkan ideologi.

D. REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN

IMPULSIF PADA REMAJA

Masa remaja adalah masa dimana remaja mengambil keputusan-

keputusan tentang masa depan, teman-teman mana yang dipilih, sekolah

mana yang akan dipilih dan sebagainya (Santrock,2003). Remaja sudah

mulai menentukan tujuan apa yang ingin dicapai dalam hidup. Hal ini

berkaitan dengan tugas-tugas perkembangan pada masa remaja yang

harus dipenuhi seperti mencapai hubungan yang matang dengan teman

sebaya dan mencapai kemandirian emosional dari orang tua. Oleh karena

remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama teman sebaya dalam

suatu kelompok, maka turut mempengaruhi remaja tentang bagaimana

bersikap, berpenampilan dan minat terhadap sesuatu.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

21

Berbagai perubahan terjadi pada remaja seperti perubahan minat.

Salah satunya adalah minat akan simbol status. Simbol status merupakan

simbol prestise yang menunjukkan bahwa orang yang memilikinya

mempunyai status lebih tinggi dari kelompoknya, maka remaja rela

untuk melakukan apa saja supaya dirinya memiliki status yang lebih

tinggi dalam kelompoknya.

Hal inilah yang membuat remaja melakukan kegiatan membeli

barang-barang yang dirasa mampu menunjukkan status secara tidak

terencana. Kegiatan membeli ini didukung dengan adanya pertumbuhan

ekonomi sehingga banyak didirikan pusat-pusat perbelanjaan atau mal

yang menawarkan berbagai macam barang yang menarik. Display

barang yang menarik tentu saja memikat remaja dan menyebabkan

terjadinya kegiatan membeli. Sekarang ini, dapat dilihat bahwa

pembelian di mal-mal lebih banyak didominasi oleh remaja. Apabila

kegiatan membeli barang secara tidak terencana dilakukan terus

menerus, maka dapat memicu terjadinya perilaku konsumtif.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kegiatan membeli secara

tidak terencana seperti kondisi ekonomi, kepribadian, waktu, lokasi,

budaya, kondisi emosional. Regulasi diri juga turut berpengaruh pada

terjadinya pembelian secara impulsif.

Regulasi diri ini menjadi berpengaruh dalam pembelian impulsif

karena berkaitan dengan kemampuan untuk mengendalikan perilakunya

sendiri terhadap stimulus-stimulus yang ada baik dari luar maupun dari

Page 37: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

22

dalam diri. Dalam teori belajar sosial, kemampuan regulasi diri

membantu seseorang untuk mengambil keputusan dan melakukan

perencanaan mengenai cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai. Regulasi

diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya

sendiri, memotivasi dirinya sendiri seperti menetapkan tujuan hidup,

merencanakan strategi, mengevaluasi dan mengubah perilakunya sendiri.

Dalam regulasi diri terdiri dari 3 aspek yakni aspek observasi diri, aspek

evaluasi diri dan aspek proses respon diri. Ketiga aspek ini yang

berperan dalam pengaturan perilaku seseorang.

Seseorang yang memiliki regulasi diri yang baik mampu untuk

menyadari apa yang dipikirkan dan mengontrol pikirannya, mampu

menyelesaikan masalah yang penting dengan baik, mampu menetapkan

tujuan yang ingin diraih serta memotivasi diri sendiri.

Pada kegiatan membeli, regulasi diri memiliki pengaruh pada

seseorang untuk mengontrol pikirannya. Hal ini yang menentukan

pengambilan keputusan seseorang dalam membeli barang. remaja yang

memiliki regulasi diri yang baik menyadari perilakunya dan mampu

mengontrol dirinya sendiri, sehingga remaja dapat mengantisipasi

terjadinya kegiatan membeli tanpa adanya perencanaan sebelumnya.

Sebaliknya, remaja yang tidak memiliki regulasi diri yang baik

cenderung kurang mampu untuk mengontrol dirinya pada saat membeli

barang, sehingga pembelian secara impulsif tidak dapat dihindari.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

23

E. HIPOTESIS

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah ada

hubungan yang negatif antara regulasi diri dengan tingkat

kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah. Apabila tingkat

kecenderungan pembelian impulsif tinggi maka regulasi diri rendah.

Sebaliknya, jika tingkat kecenderungan pembelian impulsif rendah maka

regulasi diri tinggi.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian termasuk dalam penelitian korelasi. Penelitian ini

dilakukan untuk melihat hubungan antara regulasi diri dan tingkat

kecenderungan remaja tengah melakukan pembelian impulsif.

B. SUBYEK PENELITIAN

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja tengah

usia 14-18 tahun (Steinberg, 2002). Subyek dipilih adalah siswa SMA

kelas X . Peneliti memilih sekolah SMA Bopkri I untuk subjek penelitian.

C. VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah regulasi diri.

2. Variabel tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tingkat

kecenderungan pembelian impulsif.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

25

D. DEFINISI OPERASIONAL

1. Regulasi Diri

Regulasi diri dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang

dimiliki seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri

dengan melakukan observasi diri, evaluasi diri dan proses

merespon diri yang sering dikenal dengan self reinforcement.

Pengukuran aspek regulasi diri ini menggunakan alat

berupa skala regulasi diri. Skala ini dibuat berdasarkan teori

Bandura (Larry, dkk, 1981) yang mencakup tiga aspek yakni

observasi diri, evaluasi diri dan proses respon diri. Semakin tinggi

skor yang diperoleh maka semakin baik regulasi diri seseorang,

sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh maka regulasi diri

seseorang tersebut rendah.

2. Kecenderungan pembelian impulsif

Kecenderungan pembelian impulsif didefinisikan sebagai

kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan

membeli barang secara spontan, tanpa berpikir sebelumnya dan

tanpa adanya perencanaan yang matang yang disertai dorongan

yang kuat untuk memiliki sesuatu, kepuasan, rasa senang, rasa

kecewa dan rasa penyesalan konsumen.

Pengukuran aspek kecenderungan pembelian impulsif ini

menggunakan alat berupa skala kecenderungan pembelian

impulsif. Skala ini dibuat berdasarkan teori Verplanken dan

Page 41: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

26

Herabadi (Michael, Adriana, Denis, 2009) yang terdiri dari dua

aspek kognitif, seperti spontan, tanpa berpikir sebelumnya dan

tidak adanya perencanaan serta aspek afektif, seperti perasaan

senang, tidak terkontrol, puas, menyesal dan kecewa. Semakin

tinggi skor yang diperoleh maka kecenderungan seseorang

melakukan pembelian impulsif tinggi, sebaliknya, semakin rendah

skor yang diperoleh maka kecenderungan seseorang dalam

melakukan pembelian impulsif rendah.

E. METODE DAN ALAT PENGAMBILAN DATA

Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian

ini adalah dalam bentuk skala, yaitu skala regulasi diri dan skala tingkat

kecenderungan pembelian impulsif.

Skala akan menggunakan metode Summated Rating yang

merupakan penskalaan model Likert. Model penskalaan ini merupakan

metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon

sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Gable dalam Azwar, 2000).

Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini, sejumlah

pernyataan sikap telah ditulis berdasarkan kaidah penulisan pernyataan dan

didasarkan pada rancangan skala yang telah ditetapkan. Responden akan

diminta untuk menyatakan kesesuaian atau ketidaksesuaiannya terhadap isi

pernyataan dalam empat macam kategori jawaban, yaitu ”sangat tidak

Page 42: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

27

setuju” (STS), ”tidak setuju” (TS), ”setuju” (S), dan ”sangat setuju” (SS).

Rentang skor pada setiap butir item adalah 1 sampai 4.

Tabel 1

Skor Jawaban

Jawaban Pernyataan

Favorabel unfavorabel

STS (Sangat Tidak Setuju)

TS (Tidak Setuju)

S (Setuju)

SS (Sangat Setuju)

1 4

2 3

3 2

4 1

Skala kecenderungan pembelian impulisf terbagi dalam dua aspek

yakni aspek kognitif dan aspek afektif. Blue print persebaran item dalam

setiap aspek dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2

Blue print kecenderungan pembelian impulsif

Aspek Nomor item Jumlah Kognitif: spontan, tidak berpikir, tanpa pertim bangan

F 1,2,3,6,8,10,11,14,16,20

20

UF 4,5,7,9,12,13,15,17,18,19

Afektif : dorongan memiliki, puas, senang,menyesal, kecewa

F 21,23,25,26,28,30,32,34,36,38

20

UF 22,24,27,29,31,33,35,37,39,40

Jumlah 40

Page 43: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

28

Skala yang kedua adalah skala regulasi diri terbagi dalam tiga aspek yakni

observasi diri, evaluasi diri dan proses respon diri. Blue print persebaran

item dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 3

Blue Print regulasi diri

Aspek Nomor item Jumlah Observasi diri

F 1,2,3,6,8,10,11,14,16,20 20 UF 4,5,7,9,12,13,15,17,18,19

Evaluasi diri

F 21,22,23,25,27,29,30,32,33,35 20 UF 24,26,28,31,34,36,37,38,39,40

Proses respon dri

F 41,42,43,45,47,49,50,52,53,55 20 UF 44,46,48,51,54,56,57,58,59,60

Jumlah 60

F. UJI COBA ALAT UKUR

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji coba alat

ukur. Tujuannya adalah untuk menguji kesahihan alat ukur. Uji coba alat

ukur dilakukan pada tanggal 11 November 2009 menggunakan 5 kelas

yaitu siswa kelas XF,XB,XG,XD dan kelas XE. Setiap kelas berisi 19

sampai 21 orang. Uji coba alat ukur dilakukan pada jam pelajaran BK.

Peneliti dibantu guru BK membagi skala untuk uji coba.

Jumlah subyek dalam uji coba alat ukur adalah 97 orang. Masing-

masing subyek diberi skala yang terdiri dari dua bagian yaitu

kecenderungan pembelian impulsif (Bagian I) dan Regulasi Diri (Bagian

II). Hasil yang diperoleh dari uji coba ini adalah item-item yang memenuhi

kriteria untuk menjadi alat ukur yang sahih.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

29

Lama proses uji coba alat ukur kurang lebih satu minggu karena

mennyesuaikan jam pelajaran BK pada kelas X. Dalam uji coba alat ukur

ini tidak ada alat ukur yang hilang atau rusak sehingga alat ukur yang

dibagikan dan alat ukur yang kembali pada peneliti jumlahnya sama.

G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. Validitas

Validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam

menjalankan fungsi ukurnya. Artinya, sejauh mana skala tersebut

mampu mengukur atribut yang akan diukur. Validitas yang

digunakan peneliti adalah validitas permukaan ( face validity) yang

dinyatakan berdasarkan format penampilan tes, apabila penampilan

tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap

atribut yang hendak diukur, maka dapat dikatakan bahwa validitas

muka telah terpenuhi. Kedua, validitas yang bersifat logis (logical

validity). Dalam validitas ini, setiap aspek yang akan diungkapkan,

ditetapkan lebih dahulu definisinya sebagai pengukur apakah

materi tiap item benar-benar tercakup di dalamnya, maka jika item

dipandang telah menampung materi dalam definisi tertentu, berarti

alat pengumpul data cukup valid (Hadari, 1998).

Validitas permukaan dan validitas logis dari skala ini

diselidiki dengan bantuan dari dosen pembimbing sebagai

professional judgement dengan cara melihat penampilan tes telah

Page 45: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

30

meyakinkan, memberikan kesan mampu mengungkap atribut yang

hendak diukur dan apakah item dipandang telah menampung

materi dalam definisi tertentu.

2. Seleksi Item

Seleksi item dilakukan setelah melakukan uji coba alat

ukur. Seleksi item dilakukan untuk melihat apakah item-item yang

ada layak untuk menjadi alat ukur penelitian atau tidak. Seleksi

item dilakukan dengan melihat corrected item total correlation

yang dihitung menggunakan program SPSS for window versi 16.

proses seleksi item dilakukan berkali-kali untuk mendapatkan item

yang layak menjadi alat ukur penelitian.

Suatu item dinyatakan layak menjadi alat ukur penelitian

jika nilai corrected item total correlation atau nilai daya beda item

0,30 atau lebih, apabila skor yang diperoleh kurang dari 0,30 maka

item tersebut digugurkan.

Berdasarkan analisis item pada skala kecenderungan

pembelian impulsif didapat 29 item yang sahih dari 40 item yakni

item 2,5,14,17,23,24,28,33,35,36 dan item 39. Dalam skala ini

tidak didapati aspek yang gugur karena seluruh item gugur.

Konsistensi internal alpha 0,907. Dibawah ini blue print item yang

sahih.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

31

Tabel 4

Blue print kecenderungan pembelian impulsif

setelah uji coba

Aspek Nomor item Item yang lolos

Jumlah

Kognitif: spontan, tidak berpikir, tanpa pertim bangan

F 1, 2, 3, 5,8,10,13,16

8 16

UF 4, 6, 7,9,11,12,14,15 8

Afektif : dorongan memiliki, puas, senang,menyesal, kecewa

F 17,18,19,23,26,28

6 13

UF 20,21,22,24,25,27,29 7

Jumlah 29

Berdasarkan analisis item pada skala regulasi diri didapat

40 item yang sahih dari 60 item yakni item nomor

2,3,5,11,14,18,20,24,25,27,29,31,34,35,50,53,54,56,57 dan item

60. Dalam skala ini tidak didapati aspek yang gugur karena seluruh

item gugur. Konsistensi internal alpha 0.919. di bawah ini blue

print item yang sahih.

Tabel 5

Blue print regulasi diri setelah uji coba

Aspek Nomor item Item yang lolos

Jumlah

Observasi diri

F 1,2,3,10,11,13 6 13 UF 4,5,6,7,8,9,12, 7

Evaluasi diri

F 14,16,19,22,24,25 6 13 UF 15,17,18,20,21, 23,26 7

Proses respon dri

F 27,28,29,30,35,36,38,39 8 14 UF 31,32,33,34,37,40 6

Jumlah 40

Page 47: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

32

3. Reliabilitas

Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau

keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna pengukuran.

Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak

dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi di antara

individu lebih ditentukan oleh faktor eror (kesalahan) daripada

faktor perbedaan sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel

tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu (Azwar, 2005)

Reliabilitas alat ukur penelitian ini diselidiki dengan teknik

Alpha Cronbach melalui bantuan program SPSS for Window versi

16.00. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, pada skala regulasi diri

diperoleh koefisien reliabilitas 0,840, sedangkan pada skala

kecenderungan pembelian impulsif diperoleh koefisien reliabilitas

0,862. Hal ini berarti alat ukur penelitian ini reliabel.

H. ANALISIS DATA

Analisis penelitian ini dimulai dengan melakukan uji asumsi

terhadap data yang diperoleh. Uji asumsi ini dilakukan dengan tujuan

untuk menentukan analisis hipotesis. Uji asumsi ini meliputi uji normalitas

dan uji linieritas. Hal ini dilakukan guna menguji apakah kedua variabel

ini berhubungan secara linier atau tidak dan apakah keduanya

menunjukkan distribusi normal atau tidak. Apabila uji asumsi terpenuhi,

Page 48: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

33

maka hipotesis diuji menggunakan metode Product Moment Pearson,

namun apabila uji asumsi tidak terpenuhi, maka uji hipotesis

menggunakan metode Spearman

Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan program

Product Moment Pearson dari SPSS for windows versi 16. Uji korelasi

Product Moment Pearson digunakan dengan alasan untuk melihat apakah

ada hubungan antara regulasi diri dengan tingkat kecenderungan

pembelian impulsif remaja tengah di kelas X SMA.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN PENELITIAN

Tahap awal dari proses pengambilan data adalah meminta izin

kepada pihak sekolah SMA Bopkri I Yogyakarta dengan membawa surat

dari Dinas Perizinan Pemerintahan Kota Yogyakarta, sehingga peneliti

mendapatkan izin resmi dari SMA Bopkri I. Surat izin dari Dinas

Perizinan Pemerintahan Kota Yogyakarta tersebut digunakan untuk proses

uji coba alat ukur dan pengambilan data penelitian.

Penelitian dilakukan di SMA Bopkri I Yogyakarta pada tanggal 17

November 2009. Pengambilan data untuk penelitian dilaksanakan di kelas

X. Terdapat empat kelas yang digunakan dalam pengambilan data

penelitian yakni kelas Xa, Xc, Xh dan Xi dengan jumlah total subyek

sebanyak 83 orang. Sama seperti dalam proses uji coba alat ukur, proses

pengambilan data penelitian menggunakan jam pelajaran BK. Peneliti

dibantu guru BK mengkoordinir siswa untuk mengisi skala penelitian.

Proses pengambilan data penelitian dilakukan selama 3 hari.

B. DESKRIPSI SUBYEK

Subyek penelitian adalah siswa kelas Xa, Xc, Xh, Xi. Berdasarkan

hasil penyebaran skala, didapatkan identitas subyek sebagai berikut :

Page 50: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

35

Tabel 6 : Identitas Subyek

Kriteria Total Jenis kelamin Laki-laki 51

Perempuan 32 Kelas Xa 20

Xc 21 Xh 21 Xi 21

C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN

Berikut ini data hasil penelitian yang dapat dilihat dalam tabel yang

ada dibawah ini :

Tabel 7

Data Penelitian Skor Mean

SD Teoritis Empiris Teoritis

Empiris max Min Max Min

Pembelian impulsif

116 29 89 39 72.5 63.1084 9.76566

Regulasi diri

160 40 154 103 100 123.1445 9.77569

Tabel data di atas menunjukkan skala kecenderungan pembelian

impulsif memiliki mean empiris yang lebih rendah dari mean teoritik.

Hal ini menunjukkan rata-rata subjek memiliki kecenderungan untuk

melakukan pembelian impulsif yang rendah. Sedangkan pada skala

regulasi diri memiliki mean empiris lebih rendah dari mean teoritis.

Hal ini berarti bahwa regulasi diri pada subjek cenderung tinggi.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

36

D. ANALISIS DATA PENELITIAN

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan analisis statistik yang pertama kali

dilakukan dalam rangka analisis data. Uji normalitas ini bertujuan

untuk mengetahui apakah data regulasi diri dan kecenderungan

pembelian impulsif normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00

dengan statistik uji One Sample Kolmologorov Smirnov.

Pengambilan keputusan didasarkan pada besaran probabilitas (p).

Apabila p > 0.05 maka sebaran dikatakan normal, namun

sebaliknya jika p < 0.05 maka sebaran dikatakan tidak normal.

Dari hasil pengujian tersebut, pada variabel kecenderungan

pembelian impulsif diperoleh nilai Z = 0.931 dengan p = 0.351.

sedangkan pada variabel regulasi diri diperoleh nilai Z = 0.554

dengan p = 0.918. Kedua variabel tersebut memiliki p > 0.05. Hal

ini menunjukkan bahwa distribusi kedua data normal. Berikut ini

tabel uji normalitas.

Tabel 8

Uji Normalitas

Variabel KS-test Asymp. Sig Sebaran Regulasi Diri 0,931 0,351 Normal Kecenderungan pembelian impulsive

0,554

0,918

Normal

Page 52: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

37

b. Uji Linearitas

Uji linearitas ini dilakukan untuk apakah hubungan antara dua

skor variabel kecenderungan pembelian impulsif dan regulasi diri

merupakan garis lurus atau tidak, selain itu uji linearitas ini

berfungsi untuk memberikan arah hubungan antara dua variabel.

Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS

for Window versi 16.00. Uji linearitas ini dilakukan dengan

menghitung nilai F dan melihat nilai p. Jika p < 0.05 maka garis

regresi tersebut linear. Dari pengujian tersebut, diperoleh nilai F

sebesar 1.567 dengan p = 0.217, sehingga dapat dikatakan data

penelitian tidak linear. Berikut ini tabel uji linearitas.

Tabel 9

Uji Linearitas data regulasi diri dengan kecenderungan

pembelian impulsif

F Sig. Skor pembelian impulsif dan regulasi diri (between groups)

(combined) 1.008 0.482 Linearity 1.567 0.217 Deviation from Linearity

0.992 0.503

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui dan menguji apakah

hipotesis yang telah ditetapkan terbukti dengan menggunakan

teknik korelasi dengan menggunakan program SPSS for Window

versi 16.00.

Uji asumsi yang diperoleh dalam penelitian ini mengatakan

bahwa variabel bebas dan variabel tergantung tidak liniar. Oleh

Page 53: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

38

karena itu, peneliti tidak dapat menggunakan teknik korelasi

Product Moment Pearson. Sebagai gantinya, peneliti menggunakan

uji korelasi dari Spearman. Berikut ini tabel uji hipotesis.

Tabel 10

Uji hipotesis

Korelasi P Signifikansi (1-tailed)

Koefisien Determinasi

R = -0.192 < 0.05 0.041 R squared = 0.019 Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa koefisien korelasi

antara kecenderungan pembelian impulsif dengan regulasi diri

adalah sebesar -0.192 dengan signifikansi (p) = 0.041. Perhitungan

dilakukan pada taraf signifikansi p < 0.05 dan memakai uji 1 ekor.

Pemakaian uji satu ekor karena hipotesis dalam penelitian ini

sudah memiliki arah hubungan yang negatif antara kecenderungan

pembelian impulsif dan regulasi diri pada remaja tengah. Jadi hasil

pengujian ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang

signifikan antara kecenderungan pembelian impulsif dan regulasi

diri pada remaja tengah.

E. PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti hubungan antara regulasi

diri dan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah. Hasil

analisa statistik dengan menggunakan teknik Spearman memperlihatkan

bahwa nilai koefisien korelasi sebesar -0.192 dengan p<0.05. Nilai negatif

Page 54: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

39

pada variabel regulasi diri dan kecenderungan pembelian impulsif

mempunyai hubungan korelasi negatif.

Hubungan korelasi negatif mengartikan bahwa semakin tinggi

regulasi diri pada remaja maka semakin rendah kecenderungan remaja

melakukan pembelian impulsif. Sebaliknya, semakin rendah regulasi diri

pada remaja, maka semakin tinggi kecenderungan remaja melakukan

pembelian impulsif. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang

dikeluarkan oleh Nataraajan dan Goff (LaRose, 2001) bahwa pembelian

impulsif merupakan karakteristik dari kurangnya regulasi diri.

Hasil koefisien determinasi (r²) sebesar 0.019 menunjukkan bahwa

regulasi diri memberi sumbangan terhadap kecenderungan pembelian

impulsif sebesar 19%. Sisanya sebesar 81% dipengaruhi oleh faktor lain.

Hawkins Stern (Stuart, 1966) menyebutkan bahwa kondisi ekonomi,

kepribadian, waktu, lokasi, budaya dan kondisi emosional juga menjadi

faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang melakukan

pembelian impulsif.

Dalam teori belajar sosial, kemampuan regulasi diri membantu

seseorang untuk mengambil keputusan dan melakukan perencanaan

mengenai cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai. Regulasi diri

merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya

sendiri, memotivasi dirinya sendiri seperti menetapkan tujuan hidup,

merencanakan strategi, mengevaluasi dan mengubah perilakunya sendiri.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

40

Seseorang yang memiliki regulasi diri yang baik mampu untuk

menyadari apa yang dipikirkan dan mengontrol pikirannya dan mampu

menyelesaikan masalah yang penting dengan baik. Hal ini membuat

seseorang mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan mampu

memotivasi dirinya sendiri, sehingga faktor-faktor yang berpengaruh

untuk melakukan pembelian impulsif seperti kondisi ekonomi, lokasi di

mana seseorang berada, waktu, kondisi emosional, stimulus yang ada

tidak membuat seseorang menjadi lepas kontrol dalam melakukan

pembelian.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dapat dilihat bahwa

regulasi diri pada remaja tengah khususnya siswa SMA Bopkri I

memperoleh mean empiris sebesar 123.1445 lebih besar dari mean

teoritik yang nilainya 100. Hal ini menunjukkan bahwa regulasi diri pada

remaja tengah khususnya siswa SMA Bopkri I tinggi. Sedangkan

kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah khususnya siswa

SMA Bopkri I memperoleh mean empiris sebesar 62.1084 yang lebih

rendah dari mean teoritik yakni 72.5. Hal ini menunjukkan bahwa

kecenderungan remaja melakukan pembelian impulsif dikatakan rendah.

Dalam regulasi diri terdapat tiga aspek yakni observasi diri atau

monitoring diri, evaluasi diri dan aspek proses respon diri. Aspek

pertama adalah observasi diri yakni kemampuan seseorang dalam

memonitor dirinya membuat seseorang mampu melihat kualitas

perilakunya sendiri dalam rangka memahami dirinya sendiri (Larry, dkk,

Page 56: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

41

1981). Kemampuan memonitor dirinya sendiri ini juga memberikan

informasi terhadap diri sendiri mengenai pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan (LaRose, 2001). Kemampuan monitoring diri ini membantu

remaja untuk tetap menyadari perilakunya sendiri. Santrock (2003)

menyatakan bahwa dalam mengambil keputusan, remaja cenderung

menghasilkan pilihan-pilihan, menguji situasi dari berbagai perspektif,

mengantisipasi akibat-akibat dari keputusan dan mempertimbangkan

kredibilitas sumber-sumber. Hal ini memungkinkan remaja untuk

berpikir dan menimbang sebelum melakukan kegiatan membeli sesuatu.

Aspek kedua dalam regulasi diri adalah evaluasi diri.

Kemampuan seseorang dalam melakukan evaluasi terhadap dirinya

sendiri dengan melakukan pembandingan terhadap diri sendiri maupun

orang lain dalam rangka menilai kemajuan diri yang sudah ada. Apa

yang perlu ditingkatkan dan apa saja yang perlu dipertahankan atau apa

saja yang menyimpang dari norma yang ada dan apa saja yang sudah

sesuai dengan norma yang sudah ada (Larry, dkk, 1981). Kebudayaan

yang berbeda menghasilkan pula perbedaan nilai-nilai dalam

masyarakat. Remaja memiliki tugas perkembangan salah satunya

mencapai kemandirian emosional (Hulock,1980), namun tidak semua

remaja sudah mencapai kematangan emosi. Kemampuan evaluasi diri

membantu remaja untuk menetapkan tujuan yang diinginkan. Hal ini

membuat remaja lebih memfokuskan diri pada tujuannya, sehingga

Page 57: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

42

remaja tidak tergoda dengan adanya stimulus dari luar terutama stimulus

yang menggoda untuk dibeli.

Aspek ketiga dalam regulasi diri adalah proses respon diri, yakni

kemampuan seseorang dalam merespon dirinya. Seseorang memiliki

kemampuan untuk merespon secara positif atau negatif perilakunya yang

bergantung pada bagaimana standar personal dalam mengukur perilaku

dengan memberikan reward atau punishment (Larry, dkk, 1981). Tugas

perkembangan remaja salah satunya adalah mempersiapkan kemandirian

ekonomi, namun kemandirian ekonomi belum dapat tercapai sebelum

remaja memilih pekerjaan padahal, kebanyakan remaja di Indonesia

masih mengandalkan orang tua. Hal inilah yang disadari para remaja,

sehingga mereka dapat mengontrol diri untuk tidak membeli sesuatu

yang tidak dibutuhkan tanpa direncanakan sebelumnya. Perasaan

menyesal atau bersalah karena membeli barang yang tidak dibutuhkan

dan menghabiskan uang saku sebelum waktunya tidak pernah terjadi.

Page 58: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini

diterima yaitu ada hubungan yang negatif antara regulasi diri dan

kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah. Hal ini

ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar -0.192 dengan p<0.05. Hal

ini berarti bila tingkat kecenderungan pembelian impulsif tinggi maka

regulasi diri rendah. Demikian pula sebaliknya, jika tingkat kecenderungan

pembelian impulsif rendah maka regulasi diri tinggi. Hasil penelitian,

regulasi diri memberi sumbangan terhadap kecenderungan pembelian

impulsif sebesar 19%. Sisanya sebesar 81% dipengaruhi oleh faktor lain.

B. SARAN

1. Bagi Subyek

Bagi subyek, diharapkan tetap mempertahankan kemampuan

regulasi diri agar dapat menekan kecenderungan terjadinya perilaku

pembelian impulsif yang dapat berakibat pada meningkatnya perilaku

konsumtif.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

44

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti kecenderungan

pembelian impusif, hendaknya memperhitungkan berbagai faktor yang

berpengaruh seperti kondisi ekonomi dan jenis kelamin, sebab faktor-

faktor tersebut berpengaruh terhadap data yang didapat.

Peneliti juga diharapkan memperluas subyek penelitian supaya

mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kecenderungan remaja

dalam melakukan pembelian impulsif pada remaja, agar lebih dapat

mereprentasi sumber-sumber data yang ada.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

45

DAFTAR PUSTAKA

Arrould, Price, & Zinkan. (2002). Consumers. New York : Mc Graw Hill. Azwar, Saiffudin. (2005). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar. Azwar, Saiffuddin.(2003). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar Bosnjak, M., Bandl, A. & Bratko, D. (2007, October). Measuring impulsive

buying tendencies in Croatia. Paper presented at the XXth Croatian Marketing Association (CROMAR) congress, October 25-27, 2007, Rijeka, Croatia. Dipungut 2 Juli 2009, dari http://www.google.co.id/#hl=id&ei=i6OMS8TlG4u1rAfg2c2VAg&sa=X&oi=spell&resnum=1&ct=result&cd=1&ved=0CEMQBSgA&q=measuring+impulsive+buying+tendencies+in+croatia&spell=1&fp=7e99b3a5df14a093

Carvier,C.S.,Scheier,M.F. (1996). Perspectives on Personality. USA: Allyn &

Bacon.

Chien-Huang L, Hung-Ming L (2005). An exploration of Taiwanese adolescents’ impulsive buying tendency.[Online]. dipungut 26 Agustus 2009, from the World Wide Web: www.encyclopedia.com/doc/1G1-131363637.html - 30k

Engel, J.E., Blackwell,R.D.,&Miniard, P.W. (1982). Consumer Behaviour

(ed ke-4). Orlando : The Dryden Press. Feist, Jess & Gregory, J.F. (2006). Theories of Personality. New York : Mc

Graw Hill. Fika Ariani Utami & Sumaryono. (2008). Pembelian Impulsif Ditinjau Dari

Kontrol Diri dan Jenis Kelamin pada Remaja. Jurnal Psikologi Proyeksi,3,46-55.

Gunarsa, Singgih D. (1981). Psikologi Remaja. Jakarta : BPK Gunung Mulia Henderson, Steuart, B. (1966). Consumer Behaviour and The Behavioural

Sciences. New York : John Wiley & Sons, Inc. Http://kisah.belanja.blogspot.com/2006/11/berapapunharganya_asal_sukabeli.

html. Pasanganku shopaholic. diunduh 28 Juli 2009.

Page 61: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

46

Http://groups.google.com.ne/group/alt.sci.tech.indonesian/msg/e061975f8658

ca9. Diunduh 13 Agustus 2009. Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan (ed ke-5). Jakarta : Erlangga. Knoers, Monks, A. M. P., & Siti Rahayu Haditomo. (1992). Psikologi

Perkembangan : Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : UGM Press.

Larry,A., Daniel Hjelle, & Ziegler, J. (1981). Personality Theories : Basic

Assumptions, Research and Apllications (ed ke-2). New York : Mc Graw Hill.

LaRose,R. (2001 :April). On The Negative Effects Of E- Commerce : A

Sosiocognitive Exploration Of Unregulated On-Line Buying. Journal Of Computer Mediated Communication.6 (3). Dipungut 24 Agustus, 2009, dari http://jcmc.indiana.edu/vol6/issue3/larose.html.

Loudon, D. L. & Bitta, A. J. (1993). Consumer Behaviour Concept and

Application (4th edition). Singapore McGraw-Hill. Mischel,W. (1999). Introduction to Personality (6th-ed). New York: Harcourt

Grace College Publisher.

Mowen, John, C., & Michael Minor. (2002). Perilaku Konsumen Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Nawawi, Hadari, H. (1998). Metode Penelitian bidang Sosial. Yogyakarta:

UGM Press. Pervin, L.A., Cervone,D., John, O.P. (2005). Personality : Theory and

Research. USA : John Wiley & Sons, Inc. Rochmah, Elfi Yuliani. (2005). Psikologi Perkembangan. STAIN

Ponorogo Press. Safaria, Triantoro. (2004). Terapi Kognitif Perilaku Untuk Anak. Yogyakarta :

Penerbit Graha Ilmu. Santrock, J. W. (2003). Adolescence : Perkembangan Remaja. Jakarta :

Erlangga.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

47

Sarwono, Sarlito Wirawan. (2007). Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Soeleman, Henny, T. (2009, April 30). Surganya Pemburu dan Pemilik Merek

Supermewah. Swa. Dipungut 26 Agustus 2009, dari http://www.swa.co.id/cetak.php?cid=1&id=9161&url=http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php%3Fcid%3D1%26id%3D9161

Steinberg, Laurence. (2002). Adolescence. 6th ed. New York : Mc Graw Hill. Tri Wulandari, & Anita Zulkaida (2007). Self Regulated Behaviour pada

Remaja Putri yang Mengalami Obesitas. PESAT (Psikologi, Ekonomi, sastra, Arsitek & Sipil),2. Dipungut 18 Juli 2009, dari http://repository.gunadarma.ac.id:8000/167/1/Tri_Wulan_Anita_Self_Regulated.pdf

Vohns, Kathleen,D.,& Faber, Ronald, J. (2007). Spent Resources : Self

Regulatory Resource Avaibility Affect Impulse Buying. Journal of Consumer Research,33,537. Dipungut 24 Agustus 2009, dari http://www.csom.umn.edu/Assets/71504.pdf

Widyasmoro, Thjajo,T. (2009, September). Rayuan Menggoda Potongan

Harga. Intisari,14. Zhang, YinLong,& Shrum,L.J. (2009). The Influence of Self Construal on

Impulsive Consumption. Journal of Consumer Research,35,838-848.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

48

LAMPIRAN

Page 64: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

LAMPIRAN A

(Uji Coba)

Page 65: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

FORMAT SKALA

(UJI COBA)

SKALA PENELITIAN

Salam sejahtera,

Saya Maria Asti Wardani adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Saya sedang mengadakan penelitian untuk menyelesaikan skripsi.

Berkaitan dengan itu, saya mengharap kesediaan teman-teman untuk berpartisipasi dengan

cara mengisi kuesioner ini.

Sebelum mengisi kuesioner ini saya harapkan teman-teman mengisi data pribadi pada

kolom yang tersedia. Data pribadi beserta hasil pengisian kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya dan penggunaannya akan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Perlu teman-teman ketahui, bahwa kuisioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian. Teman-

teman diminta untuk teliti dalam setiap pengerjaannya. Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban adalah benar asalkan sesuai dengan keadaan dan kenyataan yang teman-teman alami dan rasakan.

Saya sangat berterima kasih dan menghargai partisipasi teman-teman dalam penelitian

ini. Akhirnya semoga kita semua tetap dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Hormat saya,

Maria Asti Wardani

Page 66: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

Nama (Inisial) :

________________

Jenis kelamin : L / P* Kelas : _____ Pekerjaan orang tua : _______________ *coret yang tidak perlu

Page 67: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

SKALA KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF

BAGIAN I :

Petunjuk Pengerjaan

1. Pada lembar-lembar berikutnya terdapat pernyataan-pernyataan.

2. Teman-teman diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan

cara memilih:

STS :(Sangat Tidak Setuju) jika merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

TS :(Tidak Setuju) jika merasa tidak setuju dengan pernyataan yang ada.

S :(Setuju) jika merasa setuju dengan pernyataan tersebut.

SS :(Sangat Setuju) jika merasa sangat menyetujui pernyataan yang ada.

3. Teman-teman bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri teman-teman.

4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri teman-teman.

5. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah

tersedia.

Contoh:

No Pernyataan Skala

STS TS S SS

1. Saya suka mata pelajaran matematika. X

Periksa kembali jawaban teman-teman sebelum di kumpulkan. Selamat mengerjakan.

Page 68: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Ketika hendak membeli suatu barang, saya tidak memikirkannya lebih dahulu

2. Saya akan langsung membeli barang yang memang saya inginkan.

3. Barang yang saya beli kebanyakan tidak saya butuhkan.

4. Saya selalu berpikir matang saat hendak membeli barang.

5. Saya selalu membandingkan suatu produk dengan produk lain sebelum membeli

6. Saya tidak akan segan mengeluarkan uang untuk membeli saat melihat barang baru yang menarik perhatian saya.

7. Saya selalu membeli barang yang memang saya butuhkan.

8. Barang-barang yang saya beli adalah barang-barang yang saya beli secara spontan.

9. Saya selalu mempertimbangkan dana yang tersedia sebelum membeli barang.

10. Saya tetap akan membeli barang yang tidak ada dalam daftar belanja kalau barang tersebut begitu menarik.

11 Saya sering membeli barang secara spontan.

12. Barang yang akan saya beli selalu ada dalam perencanaan saya.

13. Saya akan menghindari membeli barang yang tidak ada dalam daftar belanja saya.

14. Saya kurang suka berpikir lama-lama saat hendak membeli barang yang saya inginkan

15. Saya selalu mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum pergi berbelanja.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

No Pernyataan STS TS S SS

16. Rata-rata barang yang saya beli kurang bermanfaat bagi diri saya.

17. Saya sering berpikir dua kali sebelum pergi berbelanja.

18. Barang yang saya beli adalah barang-barang yang berguna bagi saya.

19. Apapun barangnya dan berapapun harganya, jika barang tersebut tidak saya butuhkan, maka saya tidak akan membelinya.

20 Apapun barangnya dan berapapun harganya, kalau saya ingin memiliki barang tersebut, maka saya akan membelinya.

21 Saya butuh perjuangan untuk meninggalkan barang bagus di toko tanpa membeli.

22 Saya tidak tertarik membeli barang yang memang tidak saya butuhkan.

23 Saya terkadang merasa menyesal membeli barang yang tidak saya butuhkan.

24 Saya tidak pernah menyesal membeli suatu barang karena saya membutuhkan barang tersebut.

25 Saya akan merasa kecewa ketika tidak dapat membeli barang yang menarik perhatian saya.

26 Saya tidak dapat menahan diri untuk membeli saat melihat display barang yang menarik.

27 Saat melihat barang yang menarik, saya tidak akan merasa kecewa karena tidak membeli.

28 Suasana tempat belanja yang nyaman membuat saya semakin senang untuk membeli barang.

29 Saat melihat display barang yang menarik,

Page 70: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

saya dapat menahan diri untuk tidak membeli.

30 Saat saya sedang merasa tertekan, keinginan saya untuk membeli suatu barang semakin besar

31 Saya dapat menekan perasaan saat menginginkan sesuatu yang saya lihat di toko.

32 Saya merasa tidak dapat menahan diri untuk membeli ketika melihat diskon pada barang bagus di toko.

33 Suasana tempat belanja yang nyaman tidak membuat tergoda untuk membeli barang.

34 Saya tidak dapat menekan perasaan memiliki sesuatu yang saya lihat di toko.

35 Saat saya sedang tertekan, saya menjadi tidak berminat untuk melakukan pembelian.

36 Setiap kali melihat barang yang unik dan lucu, saya tergoda untuk membelinya.

37 Saya merasa tidak terpengaruh dengan adanya diskon pada barang bagus di toko, karena tidak ada dalam daftar belanja saya.

38 Saat merasa nyaman di sebuah toko, saya selalu merasa ingin membeli sesuatu meski tidak saya butuhkan

39 Meski ada barang yang unik dan menarik perhatian saya, hal itu tidak membuat saya tergoda untuk membelinya.

40 Saat merasa nyaman di sebuah toko, saya tidak tergoda untuk membeli barang yang tidak saya butuhkan.

Lanjut ke lembar berikutnya…

Page 71: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

SKALA REGULASI DIRI

BAGIAN II

Petunjuk Pengerjaan

1. Pada lembar-lembar berikutnya terdapat pernyataan-pernyataan.

2. Teman-teman diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan

cara memilih:

STS :(Sangat Tidak Setuju) jika merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

TS :(Tidak Setuju) jika merasa tidak setuju dengan pernyataan yang ada.

S :(Setuju) jika merasa setuju dengan pernyataan tersebut.

SS :(Sangat Setuju) jika merasa sangat menyetujui pernyataan yang ada.

3. Teman-teman bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri teman-teman.

4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri teman-teman.

5. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah

tersedia.

Contoh:

No Pernyataan Skala

STS TS S SS

1. Saya dapat menjelaskan diri saya dengan

baik.

X

Periksa kembali jawaban teman-teman sebelum di kumpulkan. Selamat mengerjakan.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

No. Pernyataan STS TS S SS 1. Saya selalu meminta orang lain untuk

memberikan kritikan dan saran atas pekerjaan yang telah saya kerjakan.

2. Saya suka menulis pengalaman saya dalam sebuah buku, note atau jurnal.

3. Saya selalu rajin untuk membuat jadwal harian.

4. Saya tidak pernah meminta orang lain untuk memberikan kritikan dan saran atas pekerjaan yang telah saya lakukan.

5. Saya tidak suka menulis kegiatan harian dalam sebuah buku, note atau jurnal.

6. Saya selalu mencoba memberi perhatian terhadap kualitas dari hal yang telah saya lakukan.

7. Saya tidak pernah membuat jadwal harian. 8. Saya selalu memperhatikan perilaku saya

supaya tidak mengganggu orang lain.

9. Saya tidak pernah memperhatikan kualitas dari hal yang telah saya lakukan.

10. Saya selalu menyempatkan diri untuk merefleksikan pengalaman saya dalam satu hari.

11 Saya sangat memperhatikan gaya/kebiasaan dalam melakukan sesuatu.

12 Saya tidak pernah memperhatikan perilaku saya saat berhubungan dengan orang lain.

13 Saya tidak sempat untuk melakukan refleksi pengalaman.

14. Saya selalu mencatat setiap perkembangan diri dalam bidang akademis.

15. Saya tidak pernah memperhatikan gaya/kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu

16. Saya selalu belajar dari kesalahan yang telah saya buat.

17. Saya tidak pernah mencatat setiap perkembangan diri dalam bidang akademis.

Page 73: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

No Pernyataan STS TS S SS

18. Saya tidak pernah bisa menyadari perasaan-perasaan apa yang saya rasakan saat ini.

19. Saat membuat kesalahan, saya tidak mencoba untuk melihat kembali kesalahan yang telah dibuat.

20. Saya selalu menyadari perasaan-perasaan apa yang saya rasakan saat ini.

21. Beberapa hal yang saya lakukan, terasa lebih memuaskan dibandingkan dengan yang terdahulu.

22 Saat segala sesuatu tidak sesuai harapan, saya akan mencari dan memperbaiki kesalahannya.

23 Saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar.

24 Saya akan kesal dan jengkel jika sesuatu hal tidak sesuai dengan harapan saya.

25 Saya sering memberikan penilaian dengan membandingkan hal yang telah saya lakukan dengan orang lain.

26 Beberapa hal yang saya lakukan, kualitasnya tetap sama dengan apa yang saya kerjakan terdahulu.

27 Apa yang saya lakukan tidak pernah merugikan orang lain.

28 Nilai-nilai dalam masyarakat sekitar, terasa sulit dipahami, sehingga terasa sulit untuk menyesuaikan diri.

29 Saya memilih untuk terlibat dalam organisasi karena dapat membuat saya lebih berkembang.

30 Setiap kali gagal mencapai tujuan, saya sering mencari tahu apa penyebab kegagalan saya.

31 Saya tidak pernah memberikan penilaian dengan membandingkan hal yang telah saya

Page 74: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

lakukan dengan orang lain.

32 Saya sering melakukan instropeksi diri untuk menilai hal yang saya lakukan.

33 Saya merasakan kemajuan kualitas pribadi saya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

34 Sesuatu yang saya lakukan pernah merugikan orang lain.

35 Saya tidak mengalami kesulitan dalam mengubah perilaku untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang berbeda atau orang lain

36 Terlibat dalam organisasi tidak membuat saya semakin berkembang, oleh karena itu, saya memilih untuk tidak berpartisipasi dalam organisasi.

37 Setiap kali gagal mencapai tujuan, saya tidak pernah mencari tahu penyebab kegagalan saya.

38 Instropeksi diri tidak pernah saya lakukan dalam rangka penilaian atas sesuatu yang saya kerjakan.

39 Saya tidak merasakan perubahan atas kualitas pribadi dari tahun-tahun sebelumnya hingga sekarang.

40 Saya mengalami kesulitan mengubah perilaku untuk menyesuaikan diri dengan orang yang berbeda/orang lain yang berbeda.

41 Saya mengangap kalau orang memuji atas apa yang saya kerjakan, saya anggap sebagai bentuk penghargaan.

42 Saya menghadiahi diri saya ketika mampu menyelesaikan tugas yang saya anggap berat.

43 Setiap peristiwa yang terjadi membuat saya menjadi lebih tahu tentang sesuatu.

44 Setiap ada orang yang memuji hasil kerja saya, saya anggap sebagai ejekan.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

No Pernyataan STS TS S SS

45 Setiap pengalaman yang saya alami membuat saya menjadi lebih berkembang.

46 Setelah mampu menyelesaikan tugas yang berat, saya tidak pernah memberikan penghargaan pada diri sendiri.

47 Saya akan merasa bangga jika saya bisa menyelesaikan tugas yang berat dengan baik.

48 Saya tidak pernah bertambah pintar karena suatu peristiwa.

49 Saya menganggap kegagalan adalah bagian dalam proses belajar untuk menjadi benar.

50 Saya tidak pernah menyalahkan diri sendiri ketika melakukan kesalahan.

51 Setiap pengalaman yang saya alami membuat saya merasa kecil.

52 Saya selalu memberikan penghargaan pada diri sendiri setelah menyelesaikan suatu pekerjaan.

53 Saya menerima diri saya apa adanya.

54 Saat mampu menyelesaikan tugas yang berat, tidaklah membuat saya menjadi bangga.

55 Pujian dari orang lain memotivasi saya untuk bekerja dengan lebih baik lagi.

56 Saya sering merasa terpukul saat mengalami kegagalan.

57 Saya sering menyalahkan diri saya ketika melakukan suatu kesalahan.

58 Setiap menyelesaikan suatu pekerjaan, saya tidak pernah memberikan penghargaan pada diri sendiri.

59 Saya merasa tidak puas dengan diri saya sendiri.

60 Pujian dari orang lain, saya anggap sebagai suatu tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan yang lebih berat

Page 76: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

Uji Reliabilitas Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif (Uji Coba) Seleksi 1 Case Processing Summary

N %

Cases Valid 97 100.0

Excludeda 0 .0

Total 97 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 88.7113 214.832 .382 .891

item2 88.0722 217.818 .309 .892

item3 88.7423 215.631 .448 .890

item4 88.7938 213.790 .553 .889

item5 88.9588 223.686 .114 .894

item6 88.3299 209.807 .588 .887

item7 89.0412 218.269 .343 .891

item8 88.5361 213.335 .556 .888

item9 89.1546 218.715 .363 .891

item10 88.2268 211.198 .528 .888

item11 88.6082 214.637 .449 .890

item12 88.5155 216.336 .397 .891

item13 88.3505 210.897 .630 .887

item14 88.1237 225.005 .014 .897

item15 88.8454 216.445 .395 .891

item16 88.6289 215.257 .415 .890

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.893 40

Page 77: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

item17 88.2577 219.006 .278 .892

item18 88.9072 216.793 .464 .890

item19 88.9381 209.663 .527 .888

item20 88.3505 212.647 .473 .889

item21 88.3711 213.361 .424 .890

item22 88.6495 214.459 .376 .891

item23 87.6186 230.926 -.221 .899

item24 88.7526 219.751 .223 .893

item25 87.9691 213.051 .474 .889

item26 88.4433 211.479 .572 .888

item27 88.2680 211.844 .519 .889

item28 87.5464 218.750 .287 .892

item29 88.4021 212.430 .582 .888

item30 88.5670 214.456 .366 .891

item31 88.3814 215.030 .479 .889

item32 88.0515 212.258 .451 .890

item33 88.1237 219.547 .229 .893

item34 88.4845 213.773 .493 .889

item35 88.4948 220.857 .171 .894

item36 88.0206 218.708 .259 .893

item37 88.0515 212.154 .485 .889

item38 88.5876 209.724 .595 .887

item39 88.1031 217.885 .310 .892

item40 88.3608 212.671 .467 .889

Seleksi 2

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 97 100.0

Excludeda 0 .0

Total 97 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 78: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 76.9175 203.181 .368 .903

item2 76.2784 205.995 .298 .904

item3 76.9485 203.820 .438 .902

item4 77.0000 202.188 .535 .901

item6 76.5361 197.605 .601 .899

item7 77.2474 206.751 .315 .904

item8 76.7423 201.422 .554 .900

item9 77.3608 206.296 .379 .903

item10 76.4330 199.352 .526 .900

item11 76.8144 202.444 .457 .902

item12 76.7216 204.140 .404 .902

item13 76.5567 199.104 .625 .899

item15 77.0515 205.070 .364 .903

item16 76.8351 203.723 .394 .903

item18 77.1134 205.122 .443 .902

item19 77.1443 198.041 .519 .901

item20 76.5567 200.499 .481 .901

item21 76.5773 201.288 .428 .902

item22 76.8557 202.666 .368 .903

item25 76.1753 201.104 .474 .901

item26 76.6495 199.397 .579 .900

item27 76.4742 199.814 .523 .901

item28 75.7526 206.480 .293 .904

item29 76.6082 200.657 .574 .900

item30 76.7732 202.261 .373 .903

item31 76.5876 203.266 .468 .902

item32 76.2577 199.693 .474 .901

item33 76.3299 207.536 .223 .905

item34 76.6907 201.549 .504 .901

item35 76.7010 208.462 .179 .906

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.904 35

Page 79: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

item36 76.2268 205.573 .299 .904

item37 76.2577 199.131 .527 .900

item38 76.7938 197.061 .627 .899

item39 76.3093 205.153 .337 .903

item40 76.5670 200.123 .490 .901

Seleksi 3

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 97 100.0

Excludeda 0 .0

Total 97 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 63.6701 170.411 .350 .906

item3 63.7010 170.066 .465 .904

item4 63.7526 169.001 .540 .903

item6 63.2887 165.207 .588 .902

item7 64.0000 173.146 .321 .906

item8 63.4948 168.086 .570 .902

item9 64.1134 172.831 .381 .905

item10 63.1856 167.486 .482 .903

item11 63.5670 169.331 .457 .904

item12 63.4742 170.419 .426 .904

item13 63.3093 165.966 .641 .901

item15 63.8041 171.242 .388 .905

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.907 30

Page 80: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

item16 63.5876 169.662 .433 .904

item18 63.8660 171.055 .486 .904

item19 63.8969 165.260 .519 .903

item20 63.3093 168.195 .452 .904

item21 63.3299 167.786 .447 .904

item22 63.6082 169.345 .375 .906

item25 62.9278 167.672 .492 .903

item26 63.4021 166.555 .579 .902

item27 63.2268 166.719 .532 .903

item29 63.3608 167.671 .575 .902

item30 63.5258 168.939 .380 .906

item31 63.3402 170.602 .441 .904

item32 63.0103 166.927 .469 .904

item34 63.4433 168.270 .515 .903

item37 63.0103 166.177 .532 .903

item38 63.5464 164.688 .614 .901

item39 63.0619 172.850 .288 .907

item40 63.3196 167.699 .468 .904

Seleksi 4

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 97 100.0

Excludeda 0 .0

Total 97 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 61.0722 163.609 .347 .906

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.907 29

Page 81: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

item3 61.1031 163.031 .474 .904

item4 61.1546 162.070 .545 .903

item6 60.6907 158.466 .587 .902

item7 61.4021 166.180 .324 .906

item8 60.8969 161.239 .572 .902

item9 61.5155 165.919 .381 .905

item10 60.5876 160.807 .477 .904

item11 60.9691 162.509 .456 .904

item12 60.8763 163.485 .430 .904

item13 60.7113 159.166 .643 .901

item15 61.2062 164.270 .393 .905

item16 60.9897 162.448 .450 .904

item18 61.2680 164.052 .494 .904

item19 61.2990 158.566 .517 .903

item20 60.7113 161.499 .447 .904

item21 60.7320 160.782 .455 .904

item22 61.0103 162.531 .373 .906

item25 60.3299 160.890 .491 .903

item26 60.8041 159.826 .576 .902

item27 60.6289 160.027 .527 .903

item29 60.7629 160.933 .572 .902

item30 60.9278 161.963 .385 .906

item31 60.7423 163.568 .449 .904

item32 60.4124 160.266 .463 .904

item34 60.8454 161.486 .513 .903

item37 60.4124 159.682 .520 .903

item38 60.9485 158.008 .611 .901

item40 60.7216 161.224 .453 .904

Page 82: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

Uji reliabilitas Skala Regulasi Diri (Uji Coba) Seleksi 1

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 96 99.0

Excludeda 1 1.0

Total 97 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 170.0312 304.578 .370 .899

item2 170.7708 306.600 .247 .901

item3 170.7604 306.226 .294 .900

item4 170.0208 300.947 .476 .898

item5 170.6354 305.392 .270 .901

item6 169.9792 306.084 .403 .899

item7 170.5104 301.010 .394 .899

item8 169.6562 307.007 .381 .899

item9 169.9271 299.816 .597 .897

item10 170.1771 304.653 .339 .900

item11 169.7917 311.156 .154 .901

item12 169.9062 303.581 .395 .899

item13 170.2396 302.037 .433 .899

item14 170.6562 308.817 .198 .901

item15 170.0417 306.525 .328 .900

item16 169.5833 304.814 .436 .899

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.901 60

Page 83: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

item17 170.4375 303.554 .374 .899

item18 170.3021 311.497 .087 .903

item19 169.8958 299.926 .432 .898

item20 170.1354 306.308 .274 .900

item21 169.9375 306.143 .390 .899

item22 169.6354 303.981 .509 .898

item23 170.3542 304.757 .320 .900

item24 171.1042 316.621 -.071 .904

item25 170.1875 311.586 .132 .901

item26 170.1562 303.565 .490 .898

item27 170.8542 311.515 .135 .901

item28 170.2396 302.500 .448 .898

item29 170.1771 304.947 .290 .900

item30 169.6354 302.403 .552 .898

item31 170.2396 307.974 .260 .900

item32 169.9062 301.286 .538 .898

item33 169.9062 302.486 .538 .898

item34 170.9687 313.294 .053 .902

item35 170.3125 308.912 .207 .901

item36 170.0833 297.740 .541 .897

item37 169.6771 300.600 .547 .897

item38 169.9167 296.498 .590 .897

item39 169.7812 302.278 .574 .898

item40 170.2083 298.567 .545 .897

item41 169.8437 308.323 .336 .900

item42 169.9167 306.351 .372 .899

item43 169.6146 306.218 .457 .899

item44 169.6667 303.846 .493 .898

item45 169.5312 306.146 .466 .899

item46 170.1354 300.434 .482 .898

item47 169.5104 307.558 .330 .900

item48 169.7708 303.589 .430 .899

item49 169.4792 306.547 .428 .899

item50 170.7396 320.005 -.171 .906

item51 169.9271 303.310 .454 .898

Page 84: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

item52 170.1562 302.281 .434 .899

item53 169.6667 306.940 .269 .900

item54 170.1667 309.130 .170 .902

item55 169.5625 303.680 .472 .898

item56 170.8854 309.260 .180 .901

item57 170.8333 307.425 .235 .901

item58 170.1458 300.610 .506 .898

item59 170.1042 303.715 .362 .899

item60 169.9896 308.263 .195 .901

Seleksi 2

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 96 99.0

Excludeda 1 1.0

Total 97 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 127.0208 218.021 .397 .913

item4 127.0104 215.147 .492 .912

item6 126.9688 219.736 .413 .913

item7 127.5000 216.695 .353 .914

item8 126.6458 220.547 .390 .913

item9 126.9167 214.225 .615 .911

item10 127.1667 218.014 .366 .914

item12 126.8958 216.915 .431 .913

item13 127.2292 215.631 .467 .913

item15 127.0313 220.515 .317 .914

item16 126.5729 218.437 .457 .913

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.915 43

Page 85: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

item17 127.4271 218.268 .352 .914

item19 126.8854 215.113 .415 .913

item21 126.9271 219.921 .393 .913

item22 126.6250 217.858 .525 .912

item23 127.3438 218.354 .336 .914

item26 127.1458 217.979 .480 .913

item28 127.2292 217.315 .427 .913

item30 126.6250 216.889 .547 .912

item32 126.8958 215.505 .555 .912

item33 126.8958 216.621 .552 .912

item35 127.3021 222.592 .194 .916

item36 127.0729 214.384 .480 .912

item37 126.6667 215.109 .554 .912

item38 126.9063 211.117 .617 .911

item39 126.7708 216.473 .587 .912

item40 127.1979 213.529 .545 .912

item41 126.8333 221.867 .334 .914

item42 126.9063 219.770 .391 .913

item43 126.6042 219.421 .496 .913

item44 126.6563 218.207 .483 .913

item45 126.5208 220.000 .466 .913

item46 127.1250 214.574 .504 .912

item47 126.5000 221.179 .329 .914

item48 126.7604 217.889 .425 .913

item49 126.4688 219.662 .468 .913

item51 126.9167 216.835 .489 .912

item52 127.1458 216.421 .445 .913

item54 127.1563 221.060 .222 .916

item55 126.5521 217.997 .466 .913

item56 127.8750 223.647 .136 .917

item58 127.1354 215.213 .508 .912

item59 127.0938 218.065 .354 .914

Page 86: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

Seleksi 3

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 96 99.0

Excludeda 1 1.0

Total 97 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 119.4167 202.204 .411 .917

item4 119.4063 199.254 .514 .916

item6 119.3646 204.213 .412 .917

item7 119.8958 200.810 .369 .918

item8 119.0417 204.904 .394 .917

item9 119.3125 199.017 .608 .915

item10 119.5625 201.975 .389 .918

item12 119.2917 201.682 .421 .917

item13 119.6250 199.647 .492 .916

item15 119.4271 204.858 .320 .918

item16 118.9688 202.746 .467 .917

item17 119.8229 202.653 .357 .918

item19 119.2813 199.615 .419 .917

item21 119.3229 204.474 .387 .917

item22 119.0208 202.273 .531 .916

item23 119.7396 203.521 .308 .919

item26 119.5417 202.440 .483 .916

item28 119.6250 202.384 .402 .917

item30 119.0208 201.010 .572 .916

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.919 40

Page 87: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

item32 119.2917 199.767 .572 .915

item33 119.2917 201.051 .559 .916

item36 119.4688 199.031 .479 .916

item37 119.0625 199.364 .572 .915

item38 119.3021 195.708 .624 .915

item39 119.1667 201.088 .584 .916

item40 119.5938 198.812 .519 .916

item41 119.2292 206.326 .329 .918

item42 119.3021 204.339 .385 .917

item43 119.0000 203.811 .501 .917

item44 119.0521 202.850 .476 .917

item45 118.9167 204.309 .474 .917

item46 119.5208 199.642 .485 .916

item47 118.8958 205.652 .325 .918

item48 119.1563 202.512 .420 .917

item49 118.8646 203.887 .482 .917

item51 119.3125 201.586 .479 .916

item52 119.5417 201.198 .435 .917

item55 118.9479 202.555 .464 .917

item58 119.5313 200.125 .494 .916

item59 119.4896 202.610 .352 .918

Page 88: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

LAMPIRAN B Seleksi item

Page 89: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

FORMAT SKALA PENELITIAN

SKALA PENELITIAN

Salam sejahtera,

Saya Maria Asti Wardani adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Saya sedang mengadakan penelitian untuk menyelesaikan skripsi.

Berkaitan dengan itu, saya mengharap kesediaan teman-teman untuk berpartisipasi dengan

cara mengisi kuesioner ini.

Sebelum mengisi kuesioner ini saya harapkan teman-teman mengisi data pribadi pada

kolom yang tersedia. Data pribadi beserta hasil pengisian kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya dan penggunaannya akan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Perlu teman-teman ketahui, bahwa kuisioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian. Teman-

teman diminta untuk teliti dalam setiap pengerjaannya. Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban adalah benar asalkan sesuai dengan keadaan dan kenyataan yang teman-teman alami dan rasakan.

Saya sangat berterima kasih dan menghargai partisipasi teman-teman dalam penelitian

ini. Akhirnya semoga kita semua tetap dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Hormat saya,

Maria Asti Wardani

Page 90: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

Nama (Inisial) :

________________

Jenis kelamin : L / P* Kelas : _____ Pekerjaan orang tua : _______________ *coret yang tidak perlu

Page 91: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

SKALA KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF

BAGIAN I Petunjuk Pengerjaan

1. Pada lembar-lembar berikutnya terdapat pernyataan-pernyataan.

2. Teman-teman diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan

cara memilih:

STS :(Sangat Tidak Setuju) jika merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

TS :(Tidak Setuju) jika merasa tidak setuju dengan pernyataan yang ada.

S :(Setuju) jika merasa setuju dengan pernyataan tersebut.

SS :(Sangat Setuju) jika merasa sangat menyetujui pernyataan yang ada.

3. Teman-teman bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri teman-teman.

4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri teman-teman.

5. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah

tersedia.

Contoh:

No Pernyataan Skala

STS TS S SS

1. Saya suka mata pelajaran matematika. X

Periksa kembali jawaban teman-teman sebelum di kumpulkan. Selamat mengerjakan.

Page 92: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

No. Pernyataan STS TS S SS 1. Ketika hendak membeli suatu barang,

saya tidak memikirkannya lebih dahulu

2. Barang yang saya beli kebanyakan tidak saya butuhkan.

3. Saya tidak akan segan mengeluarkan uang untuk membeli saat melihat barang baru yang menarik perhatian saya.

4. Saya selalu berpikir matang saat hendak membeli barang.

5. Barang-barang yang saya beli adalah barang-barang yang saya beli secara spontan.

6. Saya selalu membeli barang yang memang saya butuhkan

7. Saya selalu mempertimbangkan dana yang tersedia sebelum membeli suatu barang.

8. Saya akan tetap membeli barang yang tidak ada dalam daftarbelanja kalau barang tersebut begitu menarik.

9. Barang yang saya beli selalu ada dalam perencanaan saya.

10. Saya sering membeli barang tanpa berpikir lebih dahulu.

11 Saya akan menghindari membeli suatu barang yang tidak ada dalam daftar belanja saya.

12. Apapun barangnya dan berapapun harganya, jika barang tersebut tidak saya butuhkan, maka saya tidak akan membelinya.

13. Rata-rata barang yang saya beli kurang bermanfaat bagi saya.

14. Saya selalu mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum berbelanja.

15. Barang-barang yang saya beli adalah

Page 93: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

barang yang berguna bagi saya.

16. Apapun barangnya, dan berapapun harganya, kalau saya ingin memiliki, maka saya akan membeli.

17. Saya butuh perjuangan untuk meninggalkan barang bagus di toko tanpa membeli.

18. Saya akan merasa kecewa ketika tidak dapat membeli barang yang menarik perhatian saya.

19. Saya tidak dapat menahan diri untuk membeli saat melihat display barang yang menarik.

20 Saya tidak tertarik membeli barang yang memang tidak saya butuhkan.

21 Saat melihat barang yang menarik, saya tidak merasa kecewa karena tidak membeli.

22 Saat melihat display barang yang menarik, saya dapat menahan diri untuk tidak membeli.

23 Saya merasa tidak dapat menahan diri untuk membeli ketika melihat diskon pada barang bagus di toko.

24 Saat saya sedang tertekan, saya menjadi tidak berminat untuk melakukan pembelian.

25 Saat merasa nyaman di sebuah toko, saya tidak tergoda untuk membeli barang yang tidak saya butuhkan.

26 Saya tidak dapat menekan perasaan untuk menginginkan sesuatu yang saya lihat di toko.

27 saya merasa tidak terpengaruh dengan adanya diskon pada barang bagus di toko karena tidak ada dalam daftar belanja saya.

Page 94: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

No Pernyataan STS TS S SS

28 Saat merasa nyaman di sebuah toko, saya selalu merasa ingin membeli sesuatu meski tidak saya butuhkan.

29 Saya dapat menekan perasaan untuk menginginkan sesuatu yang saya lihat di toko.

Page 95: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

SKALA REGULASI DIRI

BAGIAN II

Petunjuk Pengerjaan

1. Pada lembar-lembar berikutnya terdapat pernyataan-pernyataan.

2. Teman-teman diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan

cara memilih:

STS :(Sangat Tidak Setuju) jika merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

TS :(Tidak Setuju) jika merasa tidak setuju dengan pernyataan yang ada.

S :(Setuju) jika merasa setuju dengan pernyataan tersebut.

SS :(Sangat Setuju) jika merasa sangat menyetujui pernyataan yang ada.

3. Teman-teman bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri teman-teman.

4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri teman-teman.

5. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah

tersedia.

Contoh:

No Pernyataan Skala

STS TS S SS

1. Saya dapat menjelaskan diri saya dengan

baik.

X

Periksa kembali jawaban teman-teman sebelum di kumpulkan. Selamat mengerjakan.

Page 96: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

No. Pernyataan STS TS S SS 1. Saya selalu meminta orang lain untuk

memberikan kritikan dan saran atas pekerjaan yang telah saya kerjakan.

2. Saya selalu mencoba memberi perhatian terhadap kualitas dari hal yang telah saya lakukan.

3. Saya selalu memperhatikan perilaku saya supaya tidak mengganggu orang lain.

4. Saya tidak pernah meminta orang lain untuk memberikan kritikan dan saran atas pekerjaan yang telah saya lakukan.

5. Saya tidak pernah memperhatikan kualitas dari hal yang telah saya lakukan.

6. Saya tidak pernah memperhatikan perilaku saya saat berhubungan dengan orang lain.

7. Saya tidak sempat untuk melakukan refleksi pengalaman.

8. Saya tidak pernah meperhatikan gaya/kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu.

9. Saya tidak pernah mencatat setiap perkembangan diri dalam bidang akademis.

10. Saya selalu belajar dari kesalahan yang telah saya buat.

11 Saya selalu menyempatkan diri untuk merefleksikan pengalaman saya dalam satu hari ini.

12 Saat membuat kesalahan, saya tidak mencoba untuk melihat kembali kesalahan yang telah saya buat.

13 Saya tidak pernah membuat jadwal harian. 14 Beberapa hal yang saya lakukan, terasa

lebih memuaskan dibandingkan dengan yang terdahulu.

15 Nilai-nilai dalam masyarakat sekitar, terasa sulit dipahami, sehingga terasa sulit untuk menyesuaikan diri.

Page 97: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

No Pernyataan STS TS S SS

16 Saat segala sesuatu tidak sesuai dengan harapan, saya akan mencari dan memperbaiki kesalahannya.

17 Beberapa hal yang saya lakukan, kualitasnya tetap sama dengan apa yang saya lakukan terdahulu.

18 Setiap kali gagal mencapai tujuan, saya tidak pernah mencari tahu penyebab kegagalan saya.

19 Saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar.

20 Instropeksi diri tidak pernah saya lakukan dalam rangka melakukan penilaian atas sesuatu yang saya kerjakan.

21 Saya tidak merasakan perubahan atas kualitas pribadi dari tahun-tahun sebelumnyasampai sekarang

22 Setiap kali gagal mencapai tujuan, saya sering mencari tahu apa penyebab kegagalan saya.

23 Saya mengalami kesulitan mengubah perilaku untuk menyesuaikan diri dengan orang yang berbeda atau situai yang berbeda.

24 Saya sering melakukan instropeksi diri untuk menilai hal yang saya lakukan.

25 Saya merasakan kemajuan kualitas pribadi saya yang jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

26 Terlibat dalam organisasi tidak membuat saya semakin berkembang, oleh karena itu, saya memilih untuk tidak berpartisipasi dalam organisasi.

27 Saya menganggap kalau orang yang memuji atas apa yang telah saya kerjakan, saya anggap sebagai bentuk penghargaan.

Page 98: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

No Pernyataan STS TS S SS

28 Saya menghadiahi diri saya ketika mampu menyelesaikan tugas yang saya anggap berat.

29 Setiap peristiwa yang terjadi membuat saya menjadi lebih tahu tentang sesuatu.

30 Setiap pengalaman yang saya alami membuat saya lebih berkembang.

31 Setelah mampu menyelesaikan tugas yang berat, saya tidak pernah memberikan penghargaan pada diri sendiri.

32 Saya tidak pernah bertambah pintar karena suatu peristiwa.

33 Setiap pengalaman yang saya alami membuat saya merasa kecil.

34 Setiap menyelesaikan suatu pekerjaan, saya tidak pernah memberikan penghargaan pada diri sendiri.

35 Saya akan merasa bangga jika saya bisa menyelesaikan tugas yang berat dengan baik.

36 Saya menganggap kegagalan adalah bagian dalam proses belajar untuk menjadi benar.

37 Saya merasa tidak puas dengan diri saya sendiri.

38 Saya selalu memberikan penghargaan pada diri sendiri setelah menyelesaikan suatu pekerjaan.

39 Pujian dari orang lain memotivasi saya untuk bekerja dengan lebih baik lagi.

40 Setiap ada orang yang memuji hasil kerja saya, saya anggap sebagai ejekan.

Terima kasih atas kesediaan teman-teman dalam mengisi kuisioner ini. .

Tolong periksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan ya. .

jangan sampai ada yang terlewatkan..

Page 99: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

RELIABILITAS SKALA KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF (PENELITIAN)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.862 29

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 60.34 89.909 .395 .857

item2 60.22 90.733 .332 .859

item3 59.92 88.176 .415 .857

item4 60.35 89.840 .374 .858

item5 59.99 90.329 .373 .858

item6 60.43 90.761 .329 .859

item7 60.42 88.491 .487 .855

item8 59.57 87.468 .507 .854

item9 60.02 87.243 .551 .853

item10 60.22 86.855 .634 .851

item11 59.72 88.325 .430 .856

item12 60.25 88.411 .411 .857

item13 60.04 90.669 .379 .858

item14 60.18 88.979 .532 .854

item15 60.42 88.686 .556 .854

item16 59.53 88.325 .400 .857

item17 59.63 87.944 .391 .858

item18 59.41 86.537 .492 .854

item19 59.81 88.767 .410 .857

item20 60.07 90.336 .287 .860

item21 59.70 88.262 .477 .855

item22 59.99 90.890 .365 .858

Page 100: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

item23 59.64 88.356 .388 .858

item24 60.00 97.951 -.200 .875

item25 59.86 87.662 .437 .856

item26 59.75 91.411 .282 .860

item27 59.65 89.742 .345 .859

item28 59.96 88.328 .427 .856

item29 59.96 91.523 .299 .860

RELIABILITAS SKALA REGULASI DIRI (PENELITIAN)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.840 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 120.10 91.186 .363 .835

item2 119.96 90.718 .461 .834

item3 119.87 91.555 .338 .836

item4 120.06 92.789 .214 .839

item5 119.88 90.546 .480 .833

item6 119.90 90.820 .386 .835

item7 120.39 91.142 .331 .836

item8 120.30 88.311 .495 .831

item9 120.52 92.423 .175 .841

item10 119.71 89.818 .484 .833

item11 120.20 89.092 .477 .832

item12 120.28 90.056 .332 .836

item13 120.73 100.490 -.322 .858

Page 101: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

item14 120.17 91.605 .299 .837

item15 120.40 92.462 .218 .839

item16 119.89 89.952 .548 .832

item17 120.27 90.222 .411 .834

item18 119.95 88.607 .486 .832

item19 120.64 92.331 .155 .842

item20 120.07 90.824 .295 .837

item21 119.89 89.439 .506 .832

item22 119.92 88.932 .462 .832

item23 120.67 93.368 .104 .843

item24 120.16 89.500 .489 .832

item25 119.96 92.426 .247 .838

item26 120.30 89.872 .357 .835

item27 119.86 91.076 .379 .835

item28 119.98 90.560 .332 .836

item29 119.73 91.636 .368 .836

item30 119.70 90.945 .414 .834

item31 120.19 90.475 .370 .835

item32 119.83 91.630 .297 .837

item33 119.99 90.280 .356 .835

item34 120.10 91.747 .277 .837

item35 119.71 91.940 .279 .837

item36 119.59 90.659 .406 .834

item37 120.49 93.082 .096 .845

item38 120.19 92.621 .197 .839

item39 119.54 92.251 .291 .837

item40 119.54 91.349 .380 .835

Page 102: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

UJI NORMALITAS NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pembelianimpuls

if regulasidiri

N 83 83

Normal Parametersa Mean 62.1084 123.1446

Std. Deviation 9.76556 9.77569

Most Extreme Differences Absolute .102 .061

Positive .102 .061

Negative -.050 -.033

Kolmogorov-Smirnov Z .931 .554

Asymp. Sig. (2-tailed) .351 .918

a. Test distribution is Normal.

UJI LINEARITAS

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

pembelianimpulsif *

regulasidiri

Between

Groups

(Combined) 3258.524 34 95.839 1.008 .482

Linearity 148.929 1 148.929 1.567 .217

Deviation from

Linearity 3109.595 33 94.230 .992 .503

Within Groups 4561.500 48 95.031

Total 7820.024 82

Page 103: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,

UJI KORELASI

Correlations

pembelianimpuls

if regulasidiri

Spearman's rho pembelianimpulsif Correlation Coefficient 1.000 -.192*

Sig. (1-tailed) . .041

N 83 83

regulasidiri Correlation Coefficient -.192* 1.000

Sig. (1-tailed) .041 .

N 83 83

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

pembelianimpulsif *

regulasidiri -.138 .019 .646 .417

STATISTIK DESKRPTIF

Statistics

pembelianimpuls

if regulasidiri

N Valid 83 83

Missing 0 0

Mean 62.1084 123.1446

Std. Deviation 9.76556 9.77569

Variance 95.366 95.564

Minimum 39.00 103.00

Maximum 89.00 154.00

Page 104: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,
Page 105: HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN …repository.usd.ac.id/28787/2/059114022_Full[1].pdf · regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri,