hubungan antara regulasi diri dan kecenderungan...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN
KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF
PADA REMAJA TENGAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Maria Asti Wardani
059114022
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
:
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kupersembahkan untuk :
Almamaterku Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Tuhanku, Yesus Kristus Sang Maha Cinta
Ayah dan ibuku, kakak dan adikku yang selalu dengan tulus
menyayangiku
Sahabat-sahabatku yang selalu menemaniku dalam tangis dan tawa.
Semua orang yang menyayangiku...
v
Bersyukurlah karena ada orang-orang disekitarmu, yang memegang tanganmu
ketika kamu tertinggal. Mereka yang berkata, "Mari kita lakukan bersama-sama".
Yang selalu bilang, "Jangan ungkit masa lalu lagi, kamu sudah dimaafkan."
Bersyukur karena di antara orang-orang yang meninggalkanmu, masih ada
mereka yang selalu mendukungmu (www.rumahrenungan.com)
Bila gunung di hadapanku tak jua berpindah
Kau berikanku kekuatan untuk mendakinya
Kulakukan yang terbaik Kau yang selebihnya
Tuhan selalu punya membuatku menang pada akhirnya
(Tuhan selalu punya cara)
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.... "
(Pengkotbah3:11)
vi
vii
HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN
PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA TENGAH
Maria Asti Wardani
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara regulasi diri dan tingkat kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah (middle adolescence). Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.Variabel dalam penelitian ini adalah regulasi diri yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri, sedangkan kecenderungan pembelian impulsif artinya kegiatan membeli sesuatu karena dorongan yang kuat untuk memiliki sesuatu dilakukan secara spontan dan tanpa perencanaan sebelumnya oleh konsumen. Kedua variabel diukur menggunakan skala. Koefisien reliabilitas skala regulasi diri adalah sebesar 0,840 sedang koefisien reliabilitas skala kecenderungan pembelian impulsif adalah sebesar 0,862. Validitas skala regulasi diri dan kecenderungan pembelian impulsif menggunakan indeks daya beda item >0,30. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang negatif antara regulasi diri dengan tingkat kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah. Apabila tingkat kecenderungan pembelian impulsif tinggi maka regulasi diri rendah. Sebaliknya, jika tingkat kecenderungan pembelian impulsif rendah maka regulasi diri tinggi. Hipotesis penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Spearman. Subyek penelitian adalah siswa SMA Bopkri I Yogyakarta berjumlah 83 orang. Hasil penelitian menunjukkan korelasi r = -0,912 dengan taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti ada hubungan negatif yang signifikan antara kecenderungan pembelian impulsif dan regulasi diri pada remaja tengah. Kata kunci : Kecenderungan pembelian impulsif, regulasi diri, remaja.
viii
THE RELATION BETWEEN SELF REGULATION BEHAVIOUR AND
IMPULSIVE BUYING TENDENCIES AT MIDDLE ADOLESCENCE
Maria Asti Wardani
ABSTRACT
The aim of the research is to know the correlation between self regulation behaviour and
impulsive buying tendencies at middle adolescence. The type of this research is correlation research. The variable in this study is that self regulation a person's ability to control their own behavior, whereas the means of impulsive buying tendency to buy something because a strong urge to have something done spontaneously and without planning beforehand by the consumers. The reliability coefficient of self regulation behaviour scale is 0,840, while coefficient of impulsive buying tendencies scale is 0,862. The Validities of self regulation behaviour and impulsive buying tendencies used differentiability index criteria item ≥0,30. The hypothesis of this research is “there is a negative correlation between self regulation behaviour and impulsive buying tendencies”. It means, when the self regulation behaviour is positive, the impulsive buying tendencies will be low, and when the self regulation behaviour is negative, the impulsive buying tendencies will be high. The hypothesis is analyzed using correlation Spearman. The subjects of this research are 83 students at Bopkri I Senior High School of Yogyakarta. The result of this research shows that the correlation is (r) = -0,912 with significant level of 0,05. it means that there is negative significant correlation between self regulation behaviour and impulsive buying tendencies at middle adolescence.. Key words : impulsive buying tendencies, self regulation behaviour, adolescence.
ix
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kasih dan rahmat dari Tuhan Yesus Kristus yang
selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana psikologi di
Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari banyak kendala dan keterbatasan yang mengiringi
penulisan skripsi ini, namun dengan bantuan dari banyak pihak akhirnya skripsi
ini dapat diselesaikan. Sadar akan keterbatasan itu, maka penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani, M. Si., selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si., yang telah memberikan ijin
melakukan penelitian kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi.
3. Ibu M. L. Anantasari, S. Psi., M. Si.,selaku dosen pembimbing skripsi
yang selalu memberikan arahan, bimbingan dan semangat dalam
menyelesaikan skripsi.
4. Ibu Kristiana Dewayani, S. Psi., M. Si., selaku dosen pembimbing
akademik terimakasih atas bimbingan dan pengarahan selama penulis
menempuh pendidikan di fakultas ini.
5. Seluruh dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
6. Mas Gandung, Mbak Nanik, Pak Gie yang selalu membantu kelancaran
pengurusan administrasi kesekretariatan selama penulis menempuh
pendidikan di Fakultas Psikologi. Mas Muji dan Mas Doni yang selama ini
membantu penulis dalam hal praktikum dan kelengkapan bahan bacaan di
Fakultas Psikologi.
7. Ibu Sunu Guru BP di SMA Bopkri I yang berkenan membantu penulis
dalam melakukan penelitian dan keluarga besar SMA Bopkri I
Yogyakarta.
xi
8. Ayah dan ibuku. Terimakasih atas pengorbanan dan kasih sayang yang
diberikan selama ini.
9. Teman-teman di psikologi : Frettyana bangun, Karen Diana. Terimakasih
sudah mau menjadi temanku. Mendengarkan ceritaku, ketawa bersama,
menangis bersama.. terima kasih juga sudah membantuku dalam
menyelesaikan skripsi ini. I Love you all... Paul, yang sudah membantuku
sebelum dan sesudah penelitian. Terimakasih, tanpa dirimu penelitianku
tidak dapat berjalan dengan lancar. Alit, yang sama-sama berjuang
menyelesaikan skripsi. Mari kita berjuang bersama.
10. Kakak-kakakku dan adikku : Ary, Novi, Apri, Hari. Terimakasih sudah
mau mengantarku kemanapun aku pergi dan selalu mengajakku jalan-
jalan. Untuk Micko, terimakasih sudah membantuku membetulkan
komputer yang mati supaya aku bisa mengerjakan skripsi. Kapan kita
masak-masak lagi?
11. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Terimakasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah sempurna, oleh karena itu
penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna menunjang
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan
pembaca sekalian.
Yogyakarta, 23 April 2010
Penulis
Maria Asti Wardani
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
HALAMAN MOTTO................................................................................. v
HALAMAN KEASLIAN KARYA............................................................ vi
ABSTRAK.................................................................................................. vii
ABSTRACT ............................................................................................... viii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI....................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................ 6
C. TUJUAN PENELITIAN ................................................................ 6
D. MANFAAT PENELITIAN............................................................. 6
1. Manfaat Teoritis .................................................................. 6
2. Manfaat Praktis ................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 8
A. PEMBELIAN IMPULSIF............................................................... 8
1. Pengertian Pembelian Impulsif............................................ 8
2. Aspek-Aspek Pembelian Impulsif....................................... 9
3. Ciri-ciri Pembelian Impulsif................................................ 10
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif..... 10
B. REGULASI DIRI............................................................................ 13
1. Pengertian Regulasi Diri...................................................... 13
xiii
2. Aspek-Aspek Regulasi Diri................................................. 14
3. Dampak Regulasi Diri......................................................... 16
C. REMAJA......................................................................................... 17
1. Pengertian Remaja.............................................................. 17
2. Karakteristik Remaja.......................................................... 18
3. Tugas Perkembangan Remaja............................................. 19
D. REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN
PEMBELIAN IMPULSIF ........................................................... 20
E. HIPOTESIS................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 24
A. JENIS PENELITIAN................................................................... 24
B. SUBYEK PENELITIAN............................................................. 24
C. VARIABEL PENELITIAN......................................................... 24
1. Variabel bebas.................................................................. 24
2. Variabel tergantung......................................................... 24
D. DEFINISI OPERASIONAL........................................................ 25
1. Regulasi diri..................................................................... 25
2. Kecenderungan Pembelian Impulsif............................... 25
E. METODE DAN ALAT PENGAMBILAN DATA.................... 26
F. UJI COBA ALAT UKUR.......................................................... 28
G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS......................................... 29
1. Validitas......................................................................... 29
2. Seleksi Item.................................................................. 30
3. Reliabilitas.................................................................... 32
H. ANALISIS DATA..................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... 34
A. PELAKSANAAN PENELITIAN............................................. 34
B. DESKRIPSI SUBYEK.............................................................. 34
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN.......................................... 35
D. ANALISIS DATA PENELITIAN............................................ 36
1. Uji Asumsi..................................................................... 36
xiv
2. Uji Hipotesis................................................................... 37
E. PEMBAHASAN......................................................................... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 43
A. KESIMPULAN............................................................................ 43
B. SARAN........................................................................................ 43
1. Bagi Subyek..................................................................... 43
2. Bagi Peneliti Selanjutnya................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 45
LAMPIRAN............................................................................................. 48
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Skor Jawaban............................................................................. 27
Tabel 2 : Blue Print Kecenderungan Pembelian Impulsif........................ 27
Tabel 3 : Blue Print Regulasi Diri............................................................. 28
Tabel 4 : Blue Print Kecenderungan Pembelian Impulsif
Setelah uji coba......................................................................... 31
Tabel 5 : Blue Print Regulasi Diri setelah uji coba.................................. 31
Tabel 6 : Identitas Subyek....................................................................... 35
Tabel 7 : Data Penelitian.......................................................................... 35
Tabel 8 : Uji Normalitas.......................................................................... 36
Tabel 9 : Uji Linearitas data regulasi diri dengan kecenderungan
pembelian impulsif................................................................. 37
Tabel 10 : Uji Hipotesis.......................................................................... 38
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, terjadi berbagai macam perubahan dalam setiap aspek
kehidupan, salah satunya adalah perubahan gaya hidup dalam masyarakat.
Masyarakat dihadapkan pada berbagai kemudahan, seperti kemudahan
untuk memperoleh informasi, kemudahan dalam melakukan perjalanan
atau bahkan kemudahan dalam melakukan transaksi pembelian. Setiap
bentuk kemudahan yang ditawarkan tersebut menyebabkan adanya
perubahan dalam menilai suatu kebutuhan. Kebutuhan yang dimasa lalu
dianggap sebagai suatu kebutuhan sekunder kini beralih menjadi
kebutuhan primer.
Perubahan pola pikir dalam menilai suatu kebutuhan juga didukung
dengan stimulus seperti iklan yang dapat dilihat maupun didengar oleh
masyarakat setiap hari melalui media-media komunikasi yang ada,
sehingga untuk memenuhi kebutuhan, masyarakat melakukan aktivitas
pembelian seperti berbelanja.
Berbelanja merupakan aktivitas pembelian yang cukup
menyenangkan bagi banyak orang baik wanita atau pria, orang dewasa
atau remaja. Belanja dilakukan ketika seseorang membutuhkan suatu
barang.
2
Aktivitas berbelanja menjadi semakin menyenangkan ketika toko
atau mall memberikan diskon atau potongan harga atas barang yang
dibutuhkan, sehingga tidak sedikit konsumen yang membeli barang yang
sebenarnya tidak dibutuhkan. Widyasmoro (Intisari, 2009) mengatakan
diskon merangsang seseorang untuk menimbang-nimbang apakah suatu
barang dapat dibeli atau tidak bukan dibutuhkan atau tidak. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh lembaga survey AGB Neilsen juga
menyimpulkan bahwa konsumen di Indonesia lebih tertarik dengan
promosi yang memberikan keuntungan secara langsung, seperti diskon.
Tinggal di kota besar, seperti Jakarta, tentu berbeda dengan tinggal
di kota-kota kecil. Kota-kota besar banyak menawarkan berbagai hal
menarik, termasuk barang-barang yang menarik. Hal tersebut tentu
semakin memudahkan dalam memuaskan hasrat berbelanja. Begitu juga
ketika bergaul dengan orang-orang yang gemar berbelanja, mungkin akan
memiliki banyak waktu yang diluangkan untuk berbelanja bersama di mal,
department store atau pusat perbelanjaan lainnya.
Aktivitas belanja yang terlalu sering memicu terjadinya pembelian
yang tidak direncanakan dan diwarnai dorongan kuat untuk membeli
secara tiba-tiba serta sering kali sulit ditahan, yang umumnya disertai
perasaan menyenangkan serta penuh gairah (Fika dan Sumaryono, 2008).
Kondisi demikian ini dinamakan pembelian impulsif. Hawkins Stern
(Stuart,1966) mengatakan bahwa pembelian impulsif dideskripsikan
3
sebagai pembelian yang dilakukan tanpa melakukan rencana untuk
membeli barang tersebut.
Masa perkembangan pada remaja tengah (middle adolescence)
menjadi latar belakang remaja melakukan pembelian impulsif. Remaja
memiliki minat akan simbol status. Simbol status merupakan simbol
prestise yang menunjukkan bahwa orang yang memilikinya lebih tinggi
atau mempunyai status yang lebih tinggi dalam kelompok, seperti dapat
membelanjakan uang tanpa harus bekerja dapat menyatakan status sosial
ekonomi yang lebih tinggi (Hurlock,1982). Kondisi emosional remaja
yang belum matang membuat remaja tidak memikirkan segala sesuatunya
dengan baik, sehingga pengambilan keputusan dapat terganggu.
Pembelian impulsif yang dilakukan terus menerus, dapat
berkembang menjadi perilaku konsumtif. Kecenderungan membeli secara
impulsif dapat dilihat dari banyaknya remaja yang mengaku akan langsung
membeli ketika melihat barang menarik ketika berjalan-jalan di sebuah
toko.Rostiana(Http://kisah.belanja.blogspot.com/2006/11/berapapunharga
nya_asal_sukabeli.html) mengatakan bahwa perilaku konsumtif mulai
dari saat mereka remaja. Perilaku konsumtif sudah bisa dibentuk dari
pergaulan saat remaja dan tidak jarang perilaku ini berlanjut terus hingga
dewasa.
Kebiasaan membeli barang secara tidak terencana membawa dampak
bagi perkembangan remaja. Remaja memiliki tugas perkembangan yang
harus dicapai yakni memperoleh kemandirian secara emosional dari orang
4
tua dan mempersiapkan kemandirian secara ekonomis. Remaja khususnya
di Indonesia yang belum mandiri secara ekonomi harus mengeluarkan
uang dari pemberian orang tua, sehingga orang tua harus mengawasi setiap
pengeluaran yang dikeluarkan anak remaja. Hal ini membuat remaja
menjadi tidak memperoleh kemandirian secara emosional dari orang tua.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pembelian
impulsif. Hawkins Stern (dalam Stuart, 1966) menjelaskan bahwa
pembelian impusif dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, kepribadian, waktu,
lokasi, faktor budaya serta faktor emosional. Nataraajan dan Goff
(LaRose, 2001) mengatakan bahwa pembelian impulsif merupakan
karakteristik kurangnya regulasi diri. Hasil-hasil studi yang ada juga
mengatakan bahwa banyak kasus pembelian impulsif disumbangkan oleh
regulasi diri.
Regulasi diri yang kemudian menjadi faktor yang penting dalam
perkembangan remaja. Kowalski (Wulandari dan Anita, 2007) mengatakan
regulasi diri adalah tugas seseorang untuk mengubah respon-respon,
seperti mengendalikan impuls perilaku, menahan hasrat, mengontrol
pikiran dan mengubah emosi. Seseorang yang memiliki regulasi diri yang
baik mampu menetapkan tujuan yang ingin diraih, mampu memotivasi
dirinya sendiri, mampu menyadari perilakunya sendiri dan mengontrol
dirinya. Sebaliknya, seseorang yang memiliki regulasi diri rendah kurang
memiliki kontrol terhadap diri sendiri, sehingga mudah tergoda terhadap
stimulus yang ada untuk melakukan pembelian secara impulsif. Kathleen
5
dan Ronald (2007) dalam penelitiannya menemukan bahwa kondisi
regulasi seseorang dapat memprediksikan apakah seseorang mampu
menahan diri dari godaan membeli secara impusif.
Semakin banyak mal yang didirikan membuat sebagian besar orang
terutama remaja memanfaatkannya sebagai ruang publik untuk melakukan
berbagai macam kegiatan seperti berbelanja, meeting, maupun sekedar
jalan-jalan. Sekarang ini, dapat dilihat bahwa sebagian besar pengunjung
mal-mal besar adalah remaja dan yang lebih banyak melakukan pembelian
adalah remaja.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian mengenai hubungan antara regulasi diri dengan kecenderungan
pembelian impulsif pada remaja tengah. Penelitian ini dilakukan sebab
muncul adanya keprihatinan dari berbagai pihak mengenai perilaku
membeli dan perilaku konsumsi remaja saat ini yang kemudian
berkembang menjadi perilaku konsumtif. Remaja yang dimaksudkan
dalam penelitian ini adalah remaja yang berada pada tahap remaja tengah
yang usianya antara usia 14-18 tahun (Steinberg, 2002).dan masih
bersekolah di kelas X.
SMA Bopkri I dipilih dengan pertimbangan sekolah tersebut
lokasinya dekat dengan mal besar, selain itu sekolah tersebut juga telah
berstandar internasional dan banyak orang tua dengan kondisi ekonomi
menengah ke atas. Mutu sekolah pun menjadi lebih bagus. Faktor ekonomi
6
merupakan salah satu hal yang turut menyumbang adanya kecenderungan
perilaku pembelian impulsif
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan antara regulasi diri dan kecenderungan pembelian
impulsif pada remaja tengah (middle adolescence).
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara regulasi diri dan
tingkat kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah (middle
adolescence).
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan penelitian yang nantinya dapat dikembangkan
lagi demi kemajuan ilmu pengetahuan terutama di bidang ilmu
psikologi perkembangan, khususnya mengenai hubungan antara
regulasi diri dan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat untuk remaja
Remaja dapat melakukan evaluasi mengenai perilaku membeli
untuk diri sendiri dengan melihat hasil penelitian yang telah
dilakukan.
7
b. Manfaat untuk orang tua
Berdasarkan hasil penelitian ini, orang tua dapat melakukan
evaluasi dan memberikan pendampingan pada anak remaja.
c. Manfaat untuk sekolah
Sekolah mendapatkan informasi dan menjadikan hasil penelitian
ini sebagai bahan evaluasi yang berguna bagi siswa.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PEMBELIAN IMPULSIF
1. Pengertian Pembelian Impulsif
Hawkins Stern (dalam Stuart,1966) mengatakan bahwa pembelian
impulsif dideskripsikan sebagai setiap pembelian yang dilakukan tanpa
melakukan rencana untuk membeli barang tersebut.
Pembelian impulsif (unplanned purchase) juga didefinisikan
sebagai pembelian yang terjadi secara spontan karena munculnya
dorongan yang kuat untuk membeli dengan segera (Fika dan
Sumaryono,2008).
Rook dan Gardner (Chien-Huang Lin, 2005) mengungkapkan
bahwa pembelian impulsif adalah pembelian yang tidak terencana
dengan karakteristik pengambilan keputusan yang relatif cepat.dan bias
subjektif untuk memiliki suatu barang.
Engel dan Blacwell (1982) mendefinisikan pembelian impulsif
adalah suatu tindakan pembelian yang dibuat tanpa direncanakan
sebelumnya atau keputusan pembelian dilakukan pada saat di dalam
toko.
John Mowen dan Michael Minor (Mowen,2002) mengatakan
bahwa pembelian impulsif adalah pembelian yang dilakukan dengan
sedikit pengendalian kognitif dan sebagian besar terjadi secara otomatis.
9
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelian impulsif adalah suatu kegiatan membeli sesuatu karena
dorongan yang kuat untuk memiliki sesuatu dilakukan secara spontan
dan tanpa perencanaan sebelumnya oleh konsumen.
2. Aspek-aspek pembelian Impulsif
Verplanken dan Herabadi (Michael, Adriana, Denis, 2009), ada dua
aspek pembelian impulsif yakni :
a. Aspek kognitif
Aspek kognitif yaitu adanya kekurangan pada unsur pertimbangan
dan unsur perencanaan dalam pembelian yang dilakukan.
b. Aspek afektif
Aspek afektif yaitu dorongan emosional yang meliputi perasaan
senang, gembira, hasrat untuk melakukan pembelian berkali-kali
(kompulsif), tidak terkontrol, kepuasan, kecewa dan penyesalan.
Loudon & Bitta (1993) mengemukakan 5 elemen dalam pembelian
impulsif yakni :
a. Konsumen merasakan adanya dorongan yang tiba-tiba dan spontan
untuk melakukan suatu tindakan yang berbeda dengan tingkah laku
sebelumnya.
b. Dorongan tiba-tiba untuk melakukan suatu pembelian
menempatkan konsumen dalam keadaan ketidakseimbangan secara
psikologis, dimana untuk sementara waktu ia merasa kehilangan
kendali.
10
c. Konsumen akan mengalami konflik psikologis dan ia berusaha
untuk menimbang antara pemuasan kebutuhan langsung dan
konsekuensi jangka panjang dari pembelian.
d. Konsumen akan mengurangi evaluasi kognitif dari suatu produk.
e. Konsumen seringkali membeli secara impulsif tanpa
memperhatikan konsekuensi yang akan datang.
Berdasarkan teori-teori tersebut, peneliti memilih teori dari
Verplanken dan Herabadi (Michael, Adriana, Denis, 2009) sebab, teori
tersebut menjelaskan aspek-aspek pembelian impulsif dari dalam diri.
3. Ciri-ciri Pembelian Impulsif
Verplanken dan Herabadi (Michael, Adriana, Denis, 2009)
mengatakan ciri-ciri pembelian impulsif :
a. Kurangnya pertimbangan.
b. Kurangnya perencanaan.
c. Perasaaan senang, puas, kecewa.
d. Hasrat untuk melakukan pembelian berkali-kali.
e. Tidak terkontrol.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif
Hawkins Stern (dalam Stuart, 1966) mengemukakan pembelian
impusif dipengaruhi oleh:
a. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi meliputi pendapatan, tabungan dan jumlah
kekayaan. Kondisi ekonomi seseorang berpengaruh terhadap
11
pemilihan produk. Seseorang yang memiliki pendapatan memadai
lebih mudah dalam membelanjakan uangnya untuk membeli suatu
barang.
b. Kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari
seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan
tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian meliputi konsep diri.
Seseorang akan merasa percaya diri ketika mampu membeli suatu
barang tertentu yang menjadi mode saat ini.
c. Waktu
Faktor waktu dalam pembelian impulsif adalah kondisi seseorang
yang sedang membutuhkan suatu barang. Kondisi ini membuat
seseorang menjadi lebih peka terhadap suatu barang.
d. Lokasi
Lokasi toko yang ada juga turut berpengaruh terhadap adanya
pembembelian impulsif. Lokasi yang jauh dan penataan produk yang
tidak bagus mengurangi kecenderungan untuk melakukan pembelian
impulsif.
e. Budaya.
Faktor budaya meliputi kondisi kebiasaan lingkungan di sekitar
seseorang yang mempengaruhi perilaku seseorang. Seseorang yang
tinggal di kota besar yang menawarkan berbagai hal menarik,
semakin memudahkan seseorang untuk memuaskan hasrat belanja.
12
f. Kondisi emosional
Kondisi emosi seseorang berpengaruh pada kegiatan berbelanja.
Keputusan membeli yang dilakukan seseorang berdasar pada emosi.
g. Regulasi diri
Kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya memiliki
peran yang penting. Seseorang akan mudah melakukan pembelian
yang tidak terencana kalau kemampuan mengendalikan perilakunya
rendah.
Loudon & Bitta (1993) mengemukakan faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pembelian impulsif :
a. Karakteristik produk
1) Memiliki harga yang rendah
2) Adanya sedikit kebutuhan terhadap produk tersebut
3) Siklus kehidupan produknya pendek.
4) Ukurannya kecil atau ringan.
5) Mudah disimpan.
b. Marketing
1) Distribusi massa pada self service outlet terhadap pemasangan
iklan besar-besaran dan material yang akan didiskon.
Ketersediaan informasi yang dapat diperoleh dari berbagai
media massa memicu terjadinya pembelian impulsif.
13
2) Posisi barang yang dipamerkan dan lokasi toko yang menonjol
turut menjadi faktor yang berpengaruh dalam pembelian
impulsif.
c. Karakteristik konsumen
1) Kepribadian konsumen
2) Karakteristik demografis, seperti gender, usia. Status
perkawinan, pekerjaan dan pendidikan.
3) Karakteristik sosio ekonomi.
B. REGULASI DIRI
1. Pengertian Regulasi Diri
Kowalski (Tri Wulandari dan Anita, 2007) mendefinisikan
regulasi diri sebagai tugas seseorang untuk mengubah respon-respon,
seperti mengendalikan impuls perilaku, menahan hasrat, mengontrol
pikiran dan mengubah emosi. Watson (Tri Wulandari dan Anita, 2007)
mengatakan regulasi diri adalah instruksi diri untuk mengadakan
perubahan pada perilaku seseorang
Bandura menjelaskan regulasi diri adalah kemampuan seseorang
untuk mengendalikan perilakunya (Larry,dkk, 1981). Pervin, Cervone
dan John (2005) mengatakan bahwa regulasi diri adalah kapasitas yang
dimiliki seseorang untuk memotivasi dirinya sendiri seperti menetapkan
tujuan hidup, merencanakan strategi, mengevaluasi dan mengubah
perilaku.
14
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, regulasi diri dapat
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengendalikan
perilakunya sendiri, memotivasi dirinya sendiri seperti menetapkan
tujuan hidup, merencanakan strategi, mengevaluasi dan mengubah
perilakunya sendiri.
2. Aspek-aspek Regulasi Diri
Dalam teori belajar sosial, ada 3 komponen dalam regulasi diri
yakni (Larry, dkk, 1981) :
a. Self Observation (observasi diri)
Self observation adalah kemampuan seseorang untuk memonitor atau
melihat perilakunya sendiri dengan memberikan perhatian atas
kualitas pada perilaku yang sedang dilakukannya supaya mampu
memahami diri sendiri.
b. Judgemental Process (evaluasi diri)
Judgemental process adalah kemampuan seseorang dalam
mengevaluasi perilakunya sendiri dengan membandingkan diri
sendiri atau dengan orang lain untuk melihat kemajuan yang telah
dicapai melalui penilaian yang dilakukan.
c. Self Response Process (proses respon diri)
Jess Feist dan Gregory Feist (2006) mendefinisikan self response
process sebagai kemampuan seseorang untuk merespon secara
positif atau negatif perilakunya yang bergantung pada bagaimana
15
standar personal dalam mengukur perilaku dengan memberikan
reward atau punishment.
Pervin, Cervone dan John (2005) mengemukakan aspek regulasi terdiri
dari 3 hal yakni :
a. Self efficacy perceptions
Self efficacy didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang terhadap
diri sendiri bahwa dirinya mampu untuk mengorganisasikan dan
memutuskan tindakan yang akan dilakukan dalam berbagai situasi.
Seseorang yang memiliki self efficacy yang tinggi, dalam berbagai
situasi akan lebih percaya diri.
b. Goals
Goal adalah sesuatu tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai oleh
seseorang dengan melakukan usaha tertentu. Cita-cita dapat
memotivasi seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Cita-cita
yang tinggi pada umumnya menghasilkan usaha yang juga keras
dan hasil yang besar.
c. Self evaluation
Self evaluation adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
penilaian terhadap perilakunya sendiri. Seseorang dapat melakukan
penilaian dalam usaha mencapai tujuan tertentu untuk menentukan
tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
16
Dalam penelitian ini menggunakan teori dari Larry (1981). Peneliti
beranggapan bahwa teori ini sudah mencakup proses regulasi diri secara
keseluruhan.
3. Dampak Regulasi Diri
Regulasi diri membawa suatu dampak dalam kehidupan seseorang.
Mischel (1999) menyatakan karakteristik orang yang memiliki regulasi
diri yang baik adalah :
a. Seseorang dapat secara aktif memiliki pengaruh dan membangun
kehidupannya sendiri saat ini maupun di masa depan.
b. Seseorang mampu menetapkan tujuan yang ingin diraih dan
memotivasi diri sendiri untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
c. Mampu menghadapi masalah penting dengan baik.
d. Seseorang menjadi lebih menyadari tentang perilakunya sendiri
dan bagaimana menyesuaikan diri dengan norma masyarakat.
Carvier dan Scheier (1996) mengatakan bahwa regulasi diri
memberikan dampak yang dapat dirasakan oleh seseorang, yakni :
a. Seseorang dapat menentukan suatu nilai, membuat standart
personal dan menentukan tujuan dalam hidup.
b. Seseorang mampu menyadari bahwa mengenai apa yang dipikirkan
dan mampu mengontrol pikirannya.
c. Seseorang mampu mengubah perilaku yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai yang ada dan tidak sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
17
C. REMAJA
1. Pengertian remaja
Definisi remaja ada dari pandangan WHO adalah suatu masa:
(Sarwono, 2007):
a. Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-
tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
seksual.
b. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi
dari anak-anak menjadi dewasa.
c. Terjadi peralihan ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relative lebih mandiri.
Santrock (2003) mendefinisikan remaja (adolescence) sebagai
masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif dan emosional.
Gunarso (1981) mengatakan bahwa masa remaja adalah masa
peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi semua
perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
Hurlock (1980) mengatakan masa remaja dikatakan sebagai
periode perubahan yakni meningginya emosi yang intensitasnya
bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis. Kedua,
perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial
untuk dipesankan. Adanya perubahan nilai-nilai yang disebabkan
perubahan minat dan pola perilaku remaja.
18
Berdasarkan berapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
remaja adalah suatu masa peralihan dari masa anak kearah masa dewasa
yang meliputi perubahan biologis, kognitif dan emosional.
2. Karakteristik remaja
Masa perkembangan pada remaja tengah (middle adolescence)
berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu harus memilih yang
mana: peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau
pesimis, idealis atau materialistis dan sebagainya (Sarwono, 2007).
Remaja juga memiliki minat akan simbol status. Simbol status
merupakan simbol prestise yang menunjukkan bahwa orang yang
memilikinya lebih tinggi atau mempunyai status yang lebih tinggi dalam
kelompok, seperti dapat membelanjakan uang tanpa harus bekerja dapat
menyatakan status sosial ekonomi yang lebih tinggi (Hurlock,1980).
Hurlock (1980) menyatakan salah satu ciri masa adalah masa yang
tidak realistik. Pada masa ini, umumnya remaja memandang kehidupan
sesuai dengan sudut pandangnya sendiri, yang mana pandangannya itu
belum tentu sesuai dengan pandangan orang lain dan juga dengan
kenyataan. Selain itu, bagaimana remaja memandang segala sesuatunya
bergantung pada emosinya sehingga menentukan pandangannya
terhadap suatu objek psikologis
Remaja mencoba mencapai kemandirian dan menemukan dirinya
dengan bergerak menjauhi orang tua dan mendekati teman sebaya.
Remaja kemudian membentuk kelompok. Kelompok dengan kohesi kuat
19
mengembangkan suatu iklim kelompok dan norma-norma kelompok
(Monks,dkk, 1992).
Masa remaja adalah masa dimana remaja mengambil keputusan-
keputusan tentang masa depan, teman-teman mana yang dipilih, sekolah
mana yang akan dipilih dan sebagainya. Remaja cenderung
menghasilkan pilihan-pilihan,menguji situasi dari berbagai perspektif,
mengantisipasi akibat-akibat dari keputusan dan mempertimbangkan
kredibilitas sumber-sumber (Santrock, 2003).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja
memiliki ciri kurang realistis dan kurang stabil emosinya. Remaja
mengalami perubahan minat dan salah satunya memiliki ketertarikan
pada simbol status. Remaja juga cenderung menjauhi orang tua dan
mencari kelompok yang sesuai dengan dirinya, selain itu, remaja
mengambil keputusan-keputusan tentang masa depan dengan
kecenderungan menghasilkan pilihan-pilihan, menguji situasi dari
berbagai perspektif, mengantisipasi akibat-akibat dari keputusan dan
mempertimbangkan kredibilitas sumber-sumber
3. Tugas perkembangan Remaja
Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst (Hurlock, 1980)
yaitu :
a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman
sebaya baik pria maupun wanita.
b. Mencapai peran sosial pria dan wanita.
20
c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara
efektif.
d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung
jawab.
e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang
dewasa lainnya.
f. Mempersiapkan karir ekonomi.
g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk
berperilaku dan mengembangkan ideologi.
D. REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN
IMPULSIF PADA REMAJA
Masa remaja adalah masa dimana remaja mengambil keputusan-
keputusan tentang masa depan, teman-teman mana yang dipilih, sekolah
mana yang akan dipilih dan sebagainya (Santrock,2003). Remaja sudah
mulai menentukan tujuan apa yang ingin dicapai dalam hidup. Hal ini
berkaitan dengan tugas-tugas perkembangan pada masa remaja yang
harus dipenuhi seperti mencapai hubungan yang matang dengan teman
sebaya dan mencapai kemandirian emosional dari orang tua. Oleh karena
remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama teman sebaya dalam
suatu kelompok, maka turut mempengaruhi remaja tentang bagaimana
bersikap, berpenampilan dan minat terhadap sesuatu.
21
Berbagai perubahan terjadi pada remaja seperti perubahan minat.
Salah satunya adalah minat akan simbol status. Simbol status merupakan
simbol prestise yang menunjukkan bahwa orang yang memilikinya
mempunyai status lebih tinggi dari kelompoknya, maka remaja rela
untuk melakukan apa saja supaya dirinya memiliki status yang lebih
tinggi dalam kelompoknya.
Hal inilah yang membuat remaja melakukan kegiatan membeli
barang-barang yang dirasa mampu menunjukkan status secara tidak
terencana. Kegiatan membeli ini didukung dengan adanya pertumbuhan
ekonomi sehingga banyak didirikan pusat-pusat perbelanjaan atau mal
yang menawarkan berbagai macam barang yang menarik. Display
barang yang menarik tentu saja memikat remaja dan menyebabkan
terjadinya kegiatan membeli. Sekarang ini, dapat dilihat bahwa
pembelian di mal-mal lebih banyak didominasi oleh remaja. Apabila
kegiatan membeli barang secara tidak terencana dilakukan terus
menerus, maka dapat memicu terjadinya perilaku konsumtif.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kegiatan membeli secara
tidak terencana seperti kondisi ekonomi, kepribadian, waktu, lokasi,
budaya, kondisi emosional. Regulasi diri juga turut berpengaruh pada
terjadinya pembelian secara impulsif.
Regulasi diri ini menjadi berpengaruh dalam pembelian impulsif
karena berkaitan dengan kemampuan untuk mengendalikan perilakunya
sendiri terhadap stimulus-stimulus yang ada baik dari luar maupun dari
22
dalam diri. Dalam teori belajar sosial, kemampuan regulasi diri
membantu seseorang untuk mengambil keputusan dan melakukan
perencanaan mengenai cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai. Regulasi
diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya
sendiri, memotivasi dirinya sendiri seperti menetapkan tujuan hidup,
merencanakan strategi, mengevaluasi dan mengubah perilakunya sendiri.
Dalam regulasi diri terdiri dari 3 aspek yakni aspek observasi diri, aspek
evaluasi diri dan aspek proses respon diri. Ketiga aspek ini yang
berperan dalam pengaturan perilaku seseorang.
Seseorang yang memiliki regulasi diri yang baik mampu untuk
menyadari apa yang dipikirkan dan mengontrol pikirannya, mampu
menyelesaikan masalah yang penting dengan baik, mampu menetapkan
tujuan yang ingin diraih serta memotivasi diri sendiri.
Pada kegiatan membeli, regulasi diri memiliki pengaruh pada
seseorang untuk mengontrol pikirannya. Hal ini yang menentukan
pengambilan keputusan seseorang dalam membeli barang. remaja yang
memiliki regulasi diri yang baik menyadari perilakunya dan mampu
mengontrol dirinya sendiri, sehingga remaja dapat mengantisipasi
terjadinya kegiatan membeli tanpa adanya perencanaan sebelumnya.
Sebaliknya, remaja yang tidak memiliki regulasi diri yang baik
cenderung kurang mampu untuk mengontrol dirinya pada saat membeli
barang, sehingga pembelian secara impulsif tidak dapat dihindari.
23
E. HIPOTESIS
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah ada
hubungan yang negatif antara regulasi diri dengan tingkat
kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah. Apabila tingkat
kecenderungan pembelian impulsif tinggi maka regulasi diri rendah.
Sebaliknya, jika tingkat kecenderungan pembelian impulsif rendah maka
regulasi diri tinggi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian termasuk dalam penelitian korelasi. Penelitian ini
dilakukan untuk melihat hubungan antara regulasi diri dan tingkat
kecenderungan remaja tengah melakukan pembelian impulsif.
B. SUBYEK PENELITIAN
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja tengah
usia 14-18 tahun (Steinberg, 2002). Subyek dipilih adalah siswa SMA
kelas X . Peneliti memilih sekolah SMA Bopkri I untuk subjek penelitian.
C. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah regulasi diri.
2. Variabel tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tingkat
kecenderungan pembelian impulsif.
25
D. DEFINISI OPERASIONAL
1. Regulasi Diri
Regulasi diri dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk mengendalikan perilakunya sendiri
dengan melakukan observasi diri, evaluasi diri dan proses
merespon diri yang sering dikenal dengan self reinforcement.
Pengukuran aspek regulasi diri ini menggunakan alat
berupa skala regulasi diri. Skala ini dibuat berdasarkan teori
Bandura (Larry, dkk, 1981) yang mencakup tiga aspek yakni
observasi diri, evaluasi diri dan proses respon diri. Semakin tinggi
skor yang diperoleh maka semakin baik regulasi diri seseorang,
sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh maka regulasi diri
seseorang tersebut rendah.
2. Kecenderungan pembelian impulsif
Kecenderungan pembelian impulsif didefinisikan sebagai
kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan
membeli barang secara spontan, tanpa berpikir sebelumnya dan
tanpa adanya perencanaan yang matang yang disertai dorongan
yang kuat untuk memiliki sesuatu, kepuasan, rasa senang, rasa
kecewa dan rasa penyesalan konsumen.
Pengukuran aspek kecenderungan pembelian impulsif ini
menggunakan alat berupa skala kecenderungan pembelian
impulsif. Skala ini dibuat berdasarkan teori Verplanken dan
26
Herabadi (Michael, Adriana, Denis, 2009) yang terdiri dari dua
aspek kognitif, seperti spontan, tanpa berpikir sebelumnya dan
tidak adanya perencanaan serta aspek afektif, seperti perasaan
senang, tidak terkontrol, puas, menyesal dan kecewa. Semakin
tinggi skor yang diperoleh maka kecenderungan seseorang
melakukan pembelian impulsif tinggi, sebaliknya, semakin rendah
skor yang diperoleh maka kecenderungan seseorang dalam
melakukan pembelian impulsif rendah.
E. METODE DAN ALAT PENGAMBILAN DATA
Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian
ini adalah dalam bentuk skala, yaitu skala regulasi diri dan skala tingkat
kecenderungan pembelian impulsif.
Skala akan menggunakan metode Summated Rating yang
merupakan penskalaan model Likert. Model penskalaan ini merupakan
metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon
sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Gable dalam Azwar, 2000).
Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini, sejumlah
pernyataan sikap telah ditulis berdasarkan kaidah penulisan pernyataan dan
didasarkan pada rancangan skala yang telah ditetapkan. Responden akan
diminta untuk menyatakan kesesuaian atau ketidaksesuaiannya terhadap isi
pernyataan dalam empat macam kategori jawaban, yaitu ”sangat tidak
27
setuju” (STS), ”tidak setuju” (TS), ”setuju” (S), dan ”sangat setuju” (SS).
Rentang skor pada setiap butir item adalah 1 sampai 4.
Tabel 1
Skor Jawaban
Jawaban Pernyataan
Favorabel unfavorabel
STS (Sangat Tidak Setuju)
TS (Tidak Setuju)
S (Setuju)
SS (Sangat Setuju)
1 4
2 3
3 2
4 1
Skala kecenderungan pembelian impulisf terbagi dalam dua aspek
yakni aspek kognitif dan aspek afektif. Blue print persebaran item dalam
setiap aspek dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 2
Blue print kecenderungan pembelian impulsif
Aspek Nomor item Jumlah Kognitif: spontan, tidak berpikir, tanpa pertim bangan
F 1,2,3,6,8,10,11,14,16,20
20
UF 4,5,7,9,12,13,15,17,18,19
Afektif : dorongan memiliki, puas, senang,menyesal, kecewa
F 21,23,25,26,28,30,32,34,36,38
20
UF 22,24,27,29,31,33,35,37,39,40
Jumlah 40
28
Skala yang kedua adalah skala regulasi diri terbagi dalam tiga aspek yakni
observasi diri, evaluasi diri dan proses respon diri. Blue print persebaran
item dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 3
Blue Print regulasi diri
Aspek Nomor item Jumlah Observasi diri
F 1,2,3,6,8,10,11,14,16,20 20 UF 4,5,7,9,12,13,15,17,18,19
Evaluasi diri
F 21,22,23,25,27,29,30,32,33,35 20 UF 24,26,28,31,34,36,37,38,39,40
Proses respon dri
F 41,42,43,45,47,49,50,52,53,55 20 UF 44,46,48,51,54,56,57,58,59,60
Jumlah 60
F. UJI COBA ALAT UKUR
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji coba alat
ukur. Tujuannya adalah untuk menguji kesahihan alat ukur. Uji coba alat
ukur dilakukan pada tanggal 11 November 2009 menggunakan 5 kelas
yaitu siswa kelas XF,XB,XG,XD dan kelas XE. Setiap kelas berisi 19
sampai 21 orang. Uji coba alat ukur dilakukan pada jam pelajaran BK.
Peneliti dibantu guru BK membagi skala untuk uji coba.
Jumlah subyek dalam uji coba alat ukur adalah 97 orang. Masing-
masing subyek diberi skala yang terdiri dari dua bagian yaitu
kecenderungan pembelian impulsif (Bagian I) dan Regulasi Diri (Bagian
II). Hasil yang diperoleh dari uji coba ini adalah item-item yang memenuhi
kriteria untuk menjadi alat ukur yang sahih.
29
Lama proses uji coba alat ukur kurang lebih satu minggu karena
mennyesuaikan jam pelajaran BK pada kelas X. Dalam uji coba alat ukur
ini tidak ada alat ukur yang hilang atau rusak sehingga alat ukur yang
dibagikan dan alat ukur yang kembali pada peneliti jumlahnya sama.
G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Validitas
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam
menjalankan fungsi ukurnya. Artinya, sejauh mana skala tersebut
mampu mengukur atribut yang akan diukur. Validitas yang
digunakan peneliti adalah validitas permukaan ( face validity) yang
dinyatakan berdasarkan format penampilan tes, apabila penampilan
tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap
atribut yang hendak diukur, maka dapat dikatakan bahwa validitas
muka telah terpenuhi. Kedua, validitas yang bersifat logis (logical
validity). Dalam validitas ini, setiap aspek yang akan diungkapkan,
ditetapkan lebih dahulu definisinya sebagai pengukur apakah
materi tiap item benar-benar tercakup di dalamnya, maka jika item
dipandang telah menampung materi dalam definisi tertentu, berarti
alat pengumpul data cukup valid (Hadari, 1998).
Validitas permukaan dan validitas logis dari skala ini
diselidiki dengan bantuan dari dosen pembimbing sebagai
professional judgement dengan cara melihat penampilan tes telah
30
meyakinkan, memberikan kesan mampu mengungkap atribut yang
hendak diukur dan apakah item dipandang telah menampung
materi dalam definisi tertentu.
2. Seleksi Item
Seleksi item dilakukan setelah melakukan uji coba alat
ukur. Seleksi item dilakukan untuk melihat apakah item-item yang
ada layak untuk menjadi alat ukur penelitian atau tidak. Seleksi
item dilakukan dengan melihat corrected item total correlation
yang dihitung menggunakan program SPSS for window versi 16.
proses seleksi item dilakukan berkali-kali untuk mendapatkan item
yang layak menjadi alat ukur penelitian.
Suatu item dinyatakan layak menjadi alat ukur penelitian
jika nilai corrected item total correlation atau nilai daya beda item
0,30 atau lebih, apabila skor yang diperoleh kurang dari 0,30 maka
item tersebut digugurkan.
Berdasarkan analisis item pada skala kecenderungan
pembelian impulsif didapat 29 item yang sahih dari 40 item yakni
item 2,5,14,17,23,24,28,33,35,36 dan item 39. Dalam skala ini
tidak didapati aspek yang gugur karena seluruh item gugur.
Konsistensi internal alpha 0,907. Dibawah ini blue print item yang
sahih.
31
Tabel 4
Blue print kecenderungan pembelian impulsif
setelah uji coba
Aspek Nomor item Item yang lolos
Jumlah
Kognitif: spontan, tidak berpikir, tanpa pertim bangan
F 1, 2, 3, 5,8,10,13,16
8 16
UF 4, 6, 7,9,11,12,14,15 8
Afektif : dorongan memiliki, puas, senang,menyesal, kecewa
F 17,18,19,23,26,28
6 13
UF 20,21,22,24,25,27,29 7
Jumlah 29
Berdasarkan analisis item pada skala regulasi diri didapat
40 item yang sahih dari 60 item yakni item nomor
2,3,5,11,14,18,20,24,25,27,29,31,34,35,50,53,54,56,57 dan item
60. Dalam skala ini tidak didapati aspek yang gugur karena seluruh
item gugur. Konsistensi internal alpha 0.919. di bawah ini blue
print item yang sahih.
Tabel 5
Blue print regulasi diri setelah uji coba
Aspek Nomor item Item yang lolos
Jumlah
Observasi diri
F 1,2,3,10,11,13 6 13 UF 4,5,6,7,8,9,12, 7
Evaluasi diri
F 14,16,19,22,24,25 6 13 UF 15,17,18,20,21, 23,26 7
Proses respon dri
F 27,28,29,30,35,36,38,39 8 14 UF 31,32,33,34,37,40 6
Jumlah 40
32
3. Reliabilitas
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau
keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna pengukuran.
Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak
dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi di antara
individu lebih ditentukan oleh faktor eror (kesalahan) daripada
faktor perbedaan sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel
tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu (Azwar, 2005)
Reliabilitas alat ukur penelitian ini diselidiki dengan teknik
Alpha Cronbach melalui bantuan program SPSS for Window versi
16.00. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, pada skala regulasi diri
diperoleh koefisien reliabilitas 0,840, sedangkan pada skala
kecenderungan pembelian impulsif diperoleh koefisien reliabilitas
0,862. Hal ini berarti alat ukur penelitian ini reliabel.
H. ANALISIS DATA
Analisis penelitian ini dimulai dengan melakukan uji asumsi
terhadap data yang diperoleh. Uji asumsi ini dilakukan dengan tujuan
untuk menentukan analisis hipotesis. Uji asumsi ini meliputi uji normalitas
dan uji linieritas. Hal ini dilakukan guna menguji apakah kedua variabel
ini berhubungan secara linier atau tidak dan apakah keduanya
menunjukkan distribusi normal atau tidak. Apabila uji asumsi terpenuhi,
33
maka hipotesis diuji menggunakan metode Product Moment Pearson,
namun apabila uji asumsi tidak terpenuhi, maka uji hipotesis
menggunakan metode Spearman
Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan program
Product Moment Pearson dari SPSS for windows versi 16. Uji korelasi
Product Moment Pearson digunakan dengan alasan untuk melihat apakah
ada hubungan antara regulasi diri dengan tingkat kecenderungan
pembelian impulsif remaja tengah di kelas X SMA.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Tahap awal dari proses pengambilan data adalah meminta izin
kepada pihak sekolah SMA Bopkri I Yogyakarta dengan membawa surat
dari Dinas Perizinan Pemerintahan Kota Yogyakarta, sehingga peneliti
mendapatkan izin resmi dari SMA Bopkri I. Surat izin dari Dinas
Perizinan Pemerintahan Kota Yogyakarta tersebut digunakan untuk proses
uji coba alat ukur dan pengambilan data penelitian.
Penelitian dilakukan di SMA Bopkri I Yogyakarta pada tanggal 17
November 2009. Pengambilan data untuk penelitian dilaksanakan di kelas
X. Terdapat empat kelas yang digunakan dalam pengambilan data
penelitian yakni kelas Xa, Xc, Xh dan Xi dengan jumlah total subyek
sebanyak 83 orang. Sama seperti dalam proses uji coba alat ukur, proses
pengambilan data penelitian menggunakan jam pelajaran BK. Peneliti
dibantu guru BK mengkoordinir siswa untuk mengisi skala penelitian.
Proses pengambilan data penelitian dilakukan selama 3 hari.
B. DESKRIPSI SUBYEK
Subyek penelitian adalah siswa kelas Xa, Xc, Xh, Xi. Berdasarkan
hasil penyebaran skala, didapatkan identitas subyek sebagai berikut :
35
Tabel 6 : Identitas Subyek
Kriteria Total Jenis kelamin Laki-laki 51
Perempuan 32 Kelas Xa 20
Xc 21 Xh 21 Xi 21
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Berikut ini data hasil penelitian yang dapat dilihat dalam tabel yang
ada dibawah ini :
Tabel 7
Data Penelitian Skor Mean
SD Teoritis Empiris Teoritis
Empiris max Min Max Min
Pembelian impulsif
116 29 89 39 72.5 63.1084 9.76566
Regulasi diri
160 40 154 103 100 123.1445 9.77569
Tabel data di atas menunjukkan skala kecenderungan pembelian
impulsif memiliki mean empiris yang lebih rendah dari mean teoritik.
Hal ini menunjukkan rata-rata subjek memiliki kecenderungan untuk
melakukan pembelian impulsif yang rendah. Sedangkan pada skala
regulasi diri memiliki mean empiris lebih rendah dari mean teoritis.
Hal ini berarti bahwa regulasi diri pada subjek cenderung tinggi.
36
D. ANALISIS DATA PENELITIAN
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan analisis statistik yang pertama kali
dilakukan dalam rangka analisis data. Uji normalitas ini bertujuan
untuk mengetahui apakah data regulasi diri dan kecenderungan
pembelian impulsif normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00
dengan statistik uji One Sample Kolmologorov Smirnov.
Pengambilan keputusan didasarkan pada besaran probabilitas (p).
Apabila p > 0.05 maka sebaran dikatakan normal, namun
sebaliknya jika p < 0.05 maka sebaran dikatakan tidak normal.
Dari hasil pengujian tersebut, pada variabel kecenderungan
pembelian impulsif diperoleh nilai Z = 0.931 dengan p = 0.351.
sedangkan pada variabel regulasi diri diperoleh nilai Z = 0.554
dengan p = 0.918. Kedua variabel tersebut memiliki p > 0.05. Hal
ini menunjukkan bahwa distribusi kedua data normal. Berikut ini
tabel uji normalitas.
Tabel 8
Uji Normalitas
Variabel KS-test Asymp. Sig Sebaran Regulasi Diri 0,931 0,351 Normal Kecenderungan pembelian impulsive
0,554
0,918
Normal
37
b. Uji Linearitas
Uji linearitas ini dilakukan untuk apakah hubungan antara dua
skor variabel kecenderungan pembelian impulsif dan regulasi diri
merupakan garis lurus atau tidak, selain itu uji linearitas ini
berfungsi untuk memberikan arah hubungan antara dua variabel.
Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
for Window versi 16.00. Uji linearitas ini dilakukan dengan
menghitung nilai F dan melihat nilai p. Jika p < 0.05 maka garis
regresi tersebut linear. Dari pengujian tersebut, diperoleh nilai F
sebesar 1.567 dengan p = 0.217, sehingga dapat dikatakan data
penelitian tidak linear. Berikut ini tabel uji linearitas.
Tabel 9
Uji Linearitas data regulasi diri dengan kecenderungan
pembelian impulsif
F Sig. Skor pembelian impulsif dan regulasi diri (between groups)
(combined) 1.008 0.482 Linearity 1.567 0.217 Deviation from Linearity
0.992 0.503
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui dan menguji apakah
hipotesis yang telah ditetapkan terbukti dengan menggunakan
teknik korelasi dengan menggunakan program SPSS for Window
versi 16.00.
Uji asumsi yang diperoleh dalam penelitian ini mengatakan
bahwa variabel bebas dan variabel tergantung tidak liniar. Oleh
38
karena itu, peneliti tidak dapat menggunakan teknik korelasi
Product Moment Pearson. Sebagai gantinya, peneliti menggunakan
uji korelasi dari Spearman. Berikut ini tabel uji hipotesis.
Tabel 10
Uji hipotesis
Korelasi P Signifikansi (1-tailed)
Koefisien Determinasi
R = -0.192 < 0.05 0.041 R squared = 0.019 Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa koefisien korelasi
antara kecenderungan pembelian impulsif dengan regulasi diri
adalah sebesar -0.192 dengan signifikansi (p) = 0.041. Perhitungan
dilakukan pada taraf signifikansi p < 0.05 dan memakai uji 1 ekor.
Pemakaian uji satu ekor karena hipotesis dalam penelitian ini
sudah memiliki arah hubungan yang negatif antara kecenderungan
pembelian impulsif dan regulasi diri pada remaja tengah. Jadi hasil
pengujian ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang
signifikan antara kecenderungan pembelian impulsif dan regulasi
diri pada remaja tengah.
E. PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti hubungan antara regulasi
diri dan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah. Hasil
analisa statistik dengan menggunakan teknik Spearman memperlihatkan
bahwa nilai koefisien korelasi sebesar -0.192 dengan p<0.05. Nilai negatif
39
pada variabel regulasi diri dan kecenderungan pembelian impulsif
mempunyai hubungan korelasi negatif.
Hubungan korelasi negatif mengartikan bahwa semakin tinggi
regulasi diri pada remaja maka semakin rendah kecenderungan remaja
melakukan pembelian impulsif. Sebaliknya, semakin rendah regulasi diri
pada remaja, maka semakin tinggi kecenderungan remaja melakukan
pembelian impulsif. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang
dikeluarkan oleh Nataraajan dan Goff (LaRose, 2001) bahwa pembelian
impulsif merupakan karakteristik dari kurangnya regulasi diri.
Hasil koefisien determinasi (r²) sebesar 0.019 menunjukkan bahwa
regulasi diri memberi sumbangan terhadap kecenderungan pembelian
impulsif sebesar 19%. Sisanya sebesar 81% dipengaruhi oleh faktor lain.
Hawkins Stern (Stuart, 1966) menyebutkan bahwa kondisi ekonomi,
kepribadian, waktu, lokasi, budaya dan kondisi emosional juga menjadi
faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang melakukan
pembelian impulsif.
Dalam teori belajar sosial, kemampuan regulasi diri membantu
seseorang untuk mengambil keputusan dan melakukan perencanaan
mengenai cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai. Regulasi diri
merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilakunya
sendiri, memotivasi dirinya sendiri seperti menetapkan tujuan hidup,
merencanakan strategi, mengevaluasi dan mengubah perilakunya sendiri.
40
Seseorang yang memiliki regulasi diri yang baik mampu untuk
menyadari apa yang dipikirkan dan mengontrol pikirannya dan mampu
menyelesaikan masalah yang penting dengan baik. Hal ini membuat
seseorang mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan mampu
memotivasi dirinya sendiri, sehingga faktor-faktor yang berpengaruh
untuk melakukan pembelian impulsif seperti kondisi ekonomi, lokasi di
mana seseorang berada, waktu, kondisi emosional, stimulus yang ada
tidak membuat seseorang menjadi lepas kontrol dalam melakukan
pembelian.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dapat dilihat bahwa
regulasi diri pada remaja tengah khususnya siswa SMA Bopkri I
memperoleh mean empiris sebesar 123.1445 lebih besar dari mean
teoritik yang nilainya 100. Hal ini menunjukkan bahwa regulasi diri pada
remaja tengah khususnya siswa SMA Bopkri I tinggi. Sedangkan
kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah khususnya siswa
SMA Bopkri I memperoleh mean empiris sebesar 62.1084 yang lebih
rendah dari mean teoritik yakni 72.5. Hal ini menunjukkan bahwa
kecenderungan remaja melakukan pembelian impulsif dikatakan rendah.
Dalam regulasi diri terdapat tiga aspek yakni observasi diri atau
monitoring diri, evaluasi diri dan aspek proses respon diri. Aspek
pertama adalah observasi diri yakni kemampuan seseorang dalam
memonitor dirinya membuat seseorang mampu melihat kualitas
perilakunya sendiri dalam rangka memahami dirinya sendiri (Larry, dkk,
41
1981). Kemampuan memonitor dirinya sendiri ini juga memberikan
informasi terhadap diri sendiri mengenai pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan (LaRose, 2001). Kemampuan monitoring diri ini membantu
remaja untuk tetap menyadari perilakunya sendiri. Santrock (2003)
menyatakan bahwa dalam mengambil keputusan, remaja cenderung
menghasilkan pilihan-pilihan, menguji situasi dari berbagai perspektif,
mengantisipasi akibat-akibat dari keputusan dan mempertimbangkan
kredibilitas sumber-sumber. Hal ini memungkinkan remaja untuk
berpikir dan menimbang sebelum melakukan kegiatan membeli sesuatu.
Aspek kedua dalam regulasi diri adalah evaluasi diri.
Kemampuan seseorang dalam melakukan evaluasi terhadap dirinya
sendiri dengan melakukan pembandingan terhadap diri sendiri maupun
orang lain dalam rangka menilai kemajuan diri yang sudah ada. Apa
yang perlu ditingkatkan dan apa saja yang perlu dipertahankan atau apa
saja yang menyimpang dari norma yang ada dan apa saja yang sudah
sesuai dengan norma yang sudah ada (Larry, dkk, 1981). Kebudayaan
yang berbeda menghasilkan pula perbedaan nilai-nilai dalam
masyarakat. Remaja memiliki tugas perkembangan salah satunya
mencapai kemandirian emosional (Hulock,1980), namun tidak semua
remaja sudah mencapai kematangan emosi. Kemampuan evaluasi diri
membantu remaja untuk menetapkan tujuan yang diinginkan. Hal ini
membuat remaja lebih memfokuskan diri pada tujuannya, sehingga
42
remaja tidak tergoda dengan adanya stimulus dari luar terutama stimulus
yang menggoda untuk dibeli.
Aspek ketiga dalam regulasi diri adalah proses respon diri, yakni
kemampuan seseorang dalam merespon dirinya. Seseorang memiliki
kemampuan untuk merespon secara positif atau negatif perilakunya yang
bergantung pada bagaimana standar personal dalam mengukur perilaku
dengan memberikan reward atau punishment (Larry, dkk, 1981). Tugas
perkembangan remaja salah satunya adalah mempersiapkan kemandirian
ekonomi, namun kemandirian ekonomi belum dapat tercapai sebelum
remaja memilih pekerjaan padahal, kebanyakan remaja di Indonesia
masih mengandalkan orang tua. Hal inilah yang disadari para remaja,
sehingga mereka dapat mengontrol diri untuk tidak membeli sesuatu
yang tidak dibutuhkan tanpa direncanakan sebelumnya. Perasaan
menyesal atau bersalah karena membeli barang yang tidak dibutuhkan
dan menghabiskan uang saku sebelum waktunya tidak pernah terjadi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini
diterima yaitu ada hubungan yang negatif antara regulasi diri dan
kecenderungan pembelian impulsif pada remaja tengah. Hal ini
ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar -0.192 dengan p<0.05. Hal
ini berarti bila tingkat kecenderungan pembelian impulsif tinggi maka
regulasi diri rendah. Demikian pula sebaliknya, jika tingkat kecenderungan
pembelian impulsif rendah maka regulasi diri tinggi. Hasil penelitian,
regulasi diri memberi sumbangan terhadap kecenderungan pembelian
impulsif sebesar 19%. Sisanya sebesar 81% dipengaruhi oleh faktor lain.
B. SARAN
1. Bagi Subyek
Bagi subyek, diharapkan tetap mempertahankan kemampuan
regulasi diri agar dapat menekan kecenderungan terjadinya perilaku
pembelian impulsif yang dapat berakibat pada meningkatnya perilaku
konsumtif.
44
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti kecenderungan
pembelian impusif, hendaknya memperhitungkan berbagai faktor yang
berpengaruh seperti kondisi ekonomi dan jenis kelamin, sebab faktor-
faktor tersebut berpengaruh terhadap data yang didapat.
Peneliti juga diharapkan memperluas subyek penelitian supaya
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kecenderungan remaja
dalam melakukan pembelian impulsif pada remaja, agar lebih dapat
mereprentasi sumber-sumber data yang ada.
45
DAFTAR PUSTAKA
Arrould, Price, & Zinkan. (2002). Consumers. New York : Mc Graw Hill. Azwar, Saiffudin. (2005). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar. Azwar, Saiffuddin.(2003). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar Bosnjak, M., Bandl, A. & Bratko, D. (2007, October). Measuring impulsive
buying tendencies in Croatia. Paper presented at the XXth Croatian Marketing Association (CROMAR) congress, October 25-27, 2007, Rijeka, Croatia. Dipungut 2 Juli 2009, dari http://www.google.co.id/#hl=id&ei=i6OMS8TlG4u1rAfg2c2VAg&sa=X&oi=spell&resnum=1&ct=result&cd=1&ved=0CEMQBSgA&q=measuring+impulsive+buying+tendencies+in+croatia&spell=1&fp=7e99b3a5df14a093
Carvier,C.S.,Scheier,M.F. (1996). Perspectives on Personality. USA: Allyn &
Bacon.
Chien-Huang L, Hung-Ming L (2005). An exploration of Taiwanese adolescents’ impulsive buying tendency.[Online]. dipungut 26 Agustus 2009, from the World Wide Web: www.encyclopedia.com/doc/1G1-131363637.html - 30k
Engel, J.E., Blackwell,R.D.,&Miniard, P.W. (1982). Consumer Behaviour
(ed ke-4). Orlando : The Dryden Press. Feist, Jess & Gregory, J.F. (2006). Theories of Personality. New York : Mc
Graw Hill. Fika Ariani Utami & Sumaryono. (2008). Pembelian Impulsif Ditinjau Dari
Kontrol Diri dan Jenis Kelamin pada Remaja. Jurnal Psikologi Proyeksi,3,46-55.
Gunarsa, Singgih D. (1981). Psikologi Remaja. Jakarta : BPK Gunung Mulia Henderson, Steuart, B. (1966). Consumer Behaviour and The Behavioural
Sciences. New York : John Wiley & Sons, Inc. Http://kisah.belanja.blogspot.com/2006/11/berapapunharganya_asal_sukabeli.
html. Pasanganku shopaholic. diunduh 28 Juli 2009.
46
Http://groups.google.com.ne/group/alt.sci.tech.indonesian/msg/e061975f8658
ca9. Diunduh 13 Agustus 2009. Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan (ed ke-5). Jakarta : Erlangga. Knoers, Monks, A. M. P., & Siti Rahayu Haditomo. (1992). Psikologi
Perkembangan : Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : UGM Press.
Larry,A., Daniel Hjelle, & Ziegler, J. (1981). Personality Theories : Basic
Assumptions, Research and Apllications (ed ke-2). New York : Mc Graw Hill.
LaRose,R. (2001 :April). On The Negative Effects Of E- Commerce : A
Sosiocognitive Exploration Of Unregulated On-Line Buying. Journal Of Computer Mediated Communication.6 (3). Dipungut 24 Agustus, 2009, dari http://jcmc.indiana.edu/vol6/issue3/larose.html.
Loudon, D. L. & Bitta, A. J. (1993). Consumer Behaviour Concept and
Application (4th edition). Singapore McGraw-Hill. Mischel,W. (1999). Introduction to Personality (6th-ed). New York: Harcourt
Grace College Publisher.
Mowen, John, C., & Michael Minor. (2002). Perilaku Konsumen Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Nawawi, Hadari, H. (1998). Metode Penelitian bidang Sosial. Yogyakarta:
UGM Press. Pervin, L.A., Cervone,D., John, O.P. (2005). Personality : Theory and
Research. USA : John Wiley & Sons, Inc. Rochmah, Elfi Yuliani. (2005). Psikologi Perkembangan. STAIN
Ponorogo Press. Safaria, Triantoro. (2004). Terapi Kognitif Perilaku Untuk Anak. Yogyakarta :
Penerbit Graha Ilmu. Santrock, J. W. (2003). Adolescence : Perkembangan Remaja. Jakarta :
Erlangga.
47
Sarwono, Sarlito Wirawan. (2007). Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Soeleman, Henny, T. (2009, April 30). Surganya Pemburu dan Pemilik Merek
Supermewah. Swa. Dipungut 26 Agustus 2009, dari http://www.swa.co.id/cetak.php?cid=1&id=9161&url=http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php%3Fcid%3D1%26id%3D9161
Steinberg, Laurence. (2002). Adolescence. 6th ed. New York : Mc Graw Hill. Tri Wulandari, & Anita Zulkaida (2007). Self Regulated Behaviour pada
Remaja Putri yang Mengalami Obesitas. PESAT (Psikologi, Ekonomi, sastra, Arsitek & Sipil),2. Dipungut 18 Juli 2009, dari http://repository.gunadarma.ac.id:8000/167/1/Tri_Wulan_Anita_Self_Regulated.pdf
Vohns, Kathleen,D.,& Faber, Ronald, J. (2007). Spent Resources : Self
Regulatory Resource Avaibility Affect Impulse Buying. Journal of Consumer Research,33,537. Dipungut 24 Agustus 2009, dari http://www.csom.umn.edu/Assets/71504.pdf
Widyasmoro, Thjajo,T. (2009, September). Rayuan Menggoda Potongan
Harga. Intisari,14. Zhang, YinLong,& Shrum,L.J. (2009). The Influence of Self Construal on
Impulsive Consumption. Journal of Consumer Research,35,838-848.
48
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
(Uji Coba)
FORMAT SKALA
(UJI COBA)
SKALA PENELITIAN
Salam sejahtera,
Saya Maria Asti Wardani adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Saya sedang mengadakan penelitian untuk menyelesaikan skripsi.
Berkaitan dengan itu, saya mengharap kesediaan teman-teman untuk berpartisipasi dengan
cara mengisi kuesioner ini.
Sebelum mengisi kuesioner ini saya harapkan teman-teman mengisi data pribadi pada
kolom yang tersedia. Data pribadi beserta hasil pengisian kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya dan penggunaannya akan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Perlu teman-teman ketahui, bahwa kuisioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian. Teman-
teman diminta untuk teliti dalam setiap pengerjaannya. Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban adalah benar asalkan sesuai dengan keadaan dan kenyataan yang teman-teman alami dan rasakan.
Saya sangat berterima kasih dan menghargai partisipasi teman-teman dalam penelitian
ini. Akhirnya semoga kita semua tetap dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Hormat saya,
Maria Asti Wardani
Nama (Inisial) :
________________
Jenis kelamin : L / P* Kelas : _____ Pekerjaan orang tua : _______________ *coret yang tidak perlu
SKALA KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF
BAGIAN I :
Petunjuk Pengerjaan
1. Pada lembar-lembar berikutnya terdapat pernyataan-pernyataan.
2. Teman-teman diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan
cara memilih:
STS :(Sangat Tidak Setuju) jika merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
TS :(Tidak Setuju) jika merasa tidak setuju dengan pernyataan yang ada.
S :(Setuju) jika merasa setuju dengan pernyataan tersebut.
SS :(Sangat Setuju) jika merasa sangat menyetujui pernyataan yang ada.
3. Teman-teman bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri teman-teman.
4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri teman-teman.
5. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah
tersedia.
Contoh:
No Pernyataan Skala
STS TS S SS
1. Saya suka mata pelajaran matematika. X
Periksa kembali jawaban teman-teman sebelum di kumpulkan. Selamat mengerjakan.
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Ketika hendak membeli suatu barang, saya tidak memikirkannya lebih dahulu
2. Saya akan langsung membeli barang yang memang saya inginkan.
3. Barang yang saya beli kebanyakan tidak saya butuhkan.
4. Saya selalu berpikir matang saat hendak membeli barang.
5. Saya selalu membandingkan suatu produk dengan produk lain sebelum membeli
6. Saya tidak akan segan mengeluarkan uang untuk membeli saat melihat barang baru yang menarik perhatian saya.
7. Saya selalu membeli barang yang memang saya butuhkan.
8. Barang-barang yang saya beli adalah barang-barang yang saya beli secara spontan.
9. Saya selalu mempertimbangkan dana yang tersedia sebelum membeli barang.
10. Saya tetap akan membeli barang yang tidak ada dalam daftar belanja kalau barang tersebut begitu menarik.
11 Saya sering membeli barang secara spontan.
12. Barang yang akan saya beli selalu ada dalam perencanaan saya.
13. Saya akan menghindari membeli barang yang tidak ada dalam daftar belanja saya.
14. Saya kurang suka berpikir lama-lama saat hendak membeli barang yang saya inginkan
15. Saya selalu mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum pergi berbelanja.
No Pernyataan STS TS S SS
16. Rata-rata barang yang saya beli kurang bermanfaat bagi diri saya.
17. Saya sering berpikir dua kali sebelum pergi berbelanja.
18. Barang yang saya beli adalah barang-barang yang berguna bagi saya.
19. Apapun barangnya dan berapapun harganya, jika barang tersebut tidak saya butuhkan, maka saya tidak akan membelinya.
20 Apapun barangnya dan berapapun harganya, kalau saya ingin memiliki barang tersebut, maka saya akan membelinya.
21 Saya butuh perjuangan untuk meninggalkan barang bagus di toko tanpa membeli.
22 Saya tidak tertarik membeli barang yang memang tidak saya butuhkan.
23 Saya terkadang merasa menyesal membeli barang yang tidak saya butuhkan.
24 Saya tidak pernah menyesal membeli suatu barang karena saya membutuhkan barang tersebut.
25 Saya akan merasa kecewa ketika tidak dapat membeli barang yang menarik perhatian saya.
26 Saya tidak dapat menahan diri untuk membeli saat melihat display barang yang menarik.
27 Saat melihat barang yang menarik, saya tidak akan merasa kecewa karena tidak membeli.
28 Suasana tempat belanja yang nyaman membuat saya semakin senang untuk membeli barang.
29 Saat melihat display barang yang menarik,
saya dapat menahan diri untuk tidak membeli.
30 Saat saya sedang merasa tertekan, keinginan saya untuk membeli suatu barang semakin besar
31 Saya dapat menekan perasaan saat menginginkan sesuatu yang saya lihat di toko.
32 Saya merasa tidak dapat menahan diri untuk membeli ketika melihat diskon pada barang bagus di toko.
33 Suasana tempat belanja yang nyaman tidak membuat tergoda untuk membeli barang.
34 Saya tidak dapat menekan perasaan memiliki sesuatu yang saya lihat di toko.
35 Saat saya sedang tertekan, saya menjadi tidak berminat untuk melakukan pembelian.
36 Setiap kali melihat barang yang unik dan lucu, saya tergoda untuk membelinya.
37 Saya merasa tidak terpengaruh dengan adanya diskon pada barang bagus di toko, karena tidak ada dalam daftar belanja saya.
38 Saat merasa nyaman di sebuah toko, saya selalu merasa ingin membeli sesuatu meski tidak saya butuhkan
39 Meski ada barang yang unik dan menarik perhatian saya, hal itu tidak membuat saya tergoda untuk membelinya.
40 Saat merasa nyaman di sebuah toko, saya tidak tergoda untuk membeli barang yang tidak saya butuhkan.
Lanjut ke lembar berikutnya…
SKALA REGULASI DIRI
BAGIAN II
Petunjuk Pengerjaan
1. Pada lembar-lembar berikutnya terdapat pernyataan-pernyataan.
2. Teman-teman diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan
cara memilih:
STS :(Sangat Tidak Setuju) jika merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
TS :(Tidak Setuju) jika merasa tidak setuju dengan pernyataan yang ada.
S :(Setuju) jika merasa setuju dengan pernyataan tersebut.
SS :(Sangat Setuju) jika merasa sangat menyetujui pernyataan yang ada.
3. Teman-teman bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri teman-teman.
4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri teman-teman.
5. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah
tersedia.
Contoh:
No Pernyataan Skala
STS TS S SS
1. Saya dapat menjelaskan diri saya dengan
baik.
X
Periksa kembali jawaban teman-teman sebelum di kumpulkan. Selamat mengerjakan.
No. Pernyataan STS TS S SS 1. Saya selalu meminta orang lain untuk
memberikan kritikan dan saran atas pekerjaan yang telah saya kerjakan.
2. Saya suka menulis pengalaman saya dalam sebuah buku, note atau jurnal.
3. Saya selalu rajin untuk membuat jadwal harian.
4. Saya tidak pernah meminta orang lain untuk memberikan kritikan dan saran atas pekerjaan yang telah saya lakukan.
5. Saya tidak suka menulis kegiatan harian dalam sebuah buku, note atau jurnal.
6. Saya selalu mencoba memberi perhatian terhadap kualitas dari hal yang telah saya lakukan.
7. Saya tidak pernah membuat jadwal harian. 8. Saya selalu memperhatikan perilaku saya
supaya tidak mengganggu orang lain.
9. Saya tidak pernah memperhatikan kualitas dari hal yang telah saya lakukan.
10. Saya selalu menyempatkan diri untuk merefleksikan pengalaman saya dalam satu hari.
11 Saya sangat memperhatikan gaya/kebiasaan dalam melakukan sesuatu.
12 Saya tidak pernah memperhatikan perilaku saya saat berhubungan dengan orang lain.
13 Saya tidak sempat untuk melakukan refleksi pengalaman.
14. Saya selalu mencatat setiap perkembangan diri dalam bidang akademis.
15. Saya tidak pernah memperhatikan gaya/kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu
16. Saya selalu belajar dari kesalahan yang telah saya buat.
17. Saya tidak pernah mencatat setiap perkembangan diri dalam bidang akademis.
No Pernyataan STS TS S SS
18. Saya tidak pernah bisa menyadari perasaan-perasaan apa yang saya rasakan saat ini.
19. Saat membuat kesalahan, saya tidak mencoba untuk melihat kembali kesalahan yang telah dibuat.
20. Saya selalu menyadari perasaan-perasaan apa yang saya rasakan saat ini.
21. Beberapa hal yang saya lakukan, terasa lebih memuaskan dibandingkan dengan yang terdahulu.
22 Saat segala sesuatu tidak sesuai harapan, saya akan mencari dan memperbaiki kesalahannya.
23 Saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar.
24 Saya akan kesal dan jengkel jika sesuatu hal tidak sesuai dengan harapan saya.
25 Saya sering memberikan penilaian dengan membandingkan hal yang telah saya lakukan dengan orang lain.
26 Beberapa hal yang saya lakukan, kualitasnya tetap sama dengan apa yang saya kerjakan terdahulu.
27 Apa yang saya lakukan tidak pernah merugikan orang lain.
28 Nilai-nilai dalam masyarakat sekitar, terasa sulit dipahami, sehingga terasa sulit untuk menyesuaikan diri.
29 Saya memilih untuk terlibat dalam organisasi karena dapat membuat saya lebih berkembang.
30 Setiap kali gagal mencapai tujuan, saya sering mencari tahu apa penyebab kegagalan saya.
31 Saya tidak pernah memberikan penilaian dengan membandingkan hal yang telah saya
lakukan dengan orang lain.
32 Saya sering melakukan instropeksi diri untuk menilai hal yang saya lakukan.
33 Saya merasakan kemajuan kualitas pribadi saya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
34 Sesuatu yang saya lakukan pernah merugikan orang lain.
35 Saya tidak mengalami kesulitan dalam mengubah perilaku untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang berbeda atau orang lain
36 Terlibat dalam organisasi tidak membuat saya semakin berkembang, oleh karena itu, saya memilih untuk tidak berpartisipasi dalam organisasi.
37 Setiap kali gagal mencapai tujuan, saya tidak pernah mencari tahu penyebab kegagalan saya.
38 Instropeksi diri tidak pernah saya lakukan dalam rangka penilaian atas sesuatu yang saya kerjakan.
39 Saya tidak merasakan perubahan atas kualitas pribadi dari tahun-tahun sebelumnya hingga sekarang.
40 Saya mengalami kesulitan mengubah perilaku untuk menyesuaikan diri dengan orang yang berbeda/orang lain yang berbeda.
41 Saya mengangap kalau orang memuji atas apa yang saya kerjakan, saya anggap sebagai bentuk penghargaan.
42 Saya menghadiahi diri saya ketika mampu menyelesaikan tugas yang saya anggap berat.
43 Setiap peristiwa yang terjadi membuat saya menjadi lebih tahu tentang sesuatu.
44 Setiap ada orang yang memuji hasil kerja saya, saya anggap sebagai ejekan.
No Pernyataan STS TS S SS
45 Setiap pengalaman yang saya alami membuat saya menjadi lebih berkembang.
46 Setelah mampu menyelesaikan tugas yang berat, saya tidak pernah memberikan penghargaan pada diri sendiri.
47 Saya akan merasa bangga jika saya bisa menyelesaikan tugas yang berat dengan baik.
48 Saya tidak pernah bertambah pintar karena suatu peristiwa.
49 Saya menganggap kegagalan adalah bagian dalam proses belajar untuk menjadi benar.
50 Saya tidak pernah menyalahkan diri sendiri ketika melakukan kesalahan.
51 Setiap pengalaman yang saya alami membuat saya merasa kecil.
52 Saya selalu memberikan penghargaan pada diri sendiri setelah menyelesaikan suatu pekerjaan.
53 Saya menerima diri saya apa adanya.
54 Saat mampu menyelesaikan tugas yang berat, tidaklah membuat saya menjadi bangga.
55 Pujian dari orang lain memotivasi saya untuk bekerja dengan lebih baik lagi.
56 Saya sering merasa terpukul saat mengalami kegagalan.
57 Saya sering menyalahkan diri saya ketika melakukan suatu kesalahan.
58 Setiap menyelesaikan suatu pekerjaan, saya tidak pernah memberikan penghargaan pada diri sendiri.
59 Saya merasa tidak puas dengan diri saya sendiri.
60 Pujian dari orang lain, saya anggap sebagai suatu tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan yang lebih berat
Uji Reliabilitas Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif (Uji Coba) Seleksi 1 Case Processing Summary
N %
Cases Valid 97 100.0
Excludeda 0 .0
Total 97 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 88.7113 214.832 .382 .891
item2 88.0722 217.818 .309 .892
item3 88.7423 215.631 .448 .890
item4 88.7938 213.790 .553 .889
item5 88.9588 223.686 .114 .894
item6 88.3299 209.807 .588 .887
item7 89.0412 218.269 .343 .891
item8 88.5361 213.335 .556 .888
item9 89.1546 218.715 .363 .891
item10 88.2268 211.198 .528 .888
item11 88.6082 214.637 .449 .890
item12 88.5155 216.336 .397 .891
item13 88.3505 210.897 .630 .887
item14 88.1237 225.005 .014 .897
item15 88.8454 216.445 .395 .891
item16 88.6289 215.257 .415 .890
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.893 40
item17 88.2577 219.006 .278 .892
item18 88.9072 216.793 .464 .890
item19 88.9381 209.663 .527 .888
item20 88.3505 212.647 .473 .889
item21 88.3711 213.361 .424 .890
item22 88.6495 214.459 .376 .891
item23 87.6186 230.926 -.221 .899
item24 88.7526 219.751 .223 .893
item25 87.9691 213.051 .474 .889
item26 88.4433 211.479 .572 .888
item27 88.2680 211.844 .519 .889
item28 87.5464 218.750 .287 .892
item29 88.4021 212.430 .582 .888
item30 88.5670 214.456 .366 .891
item31 88.3814 215.030 .479 .889
item32 88.0515 212.258 .451 .890
item33 88.1237 219.547 .229 .893
item34 88.4845 213.773 .493 .889
item35 88.4948 220.857 .171 .894
item36 88.0206 218.708 .259 .893
item37 88.0515 212.154 .485 .889
item38 88.5876 209.724 .595 .887
item39 88.1031 217.885 .310 .892
item40 88.3608 212.671 .467 .889
Seleksi 2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 97 100.0
Excludeda 0 .0
Total 97 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 76.9175 203.181 .368 .903
item2 76.2784 205.995 .298 .904
item3 76.9485 203.820 .438 .902
item4 77.0000 202.188 .535 .901
item6 76.5361 197.605 .601 .899
item7 77.2474 206.751 .315 .904
item8 76.7423 201.422 .554 .900
item9 77.3608 206.296 .379 .903
item10 76.4330 199.352 .526 .900
item11 76.8144 202.444 .457 .902
item12 76.7216 204.140 .404 .902
item13 76.5567 199.104 .625 .899
item15 77.0515 205.070 .364 .903
item16 76.8351 203.723 .394 .903
item18 77.1134 205.122 .443 .902
item19 77.1443 198.041 .519 .901
item20 76.5567 200.499 .481 .901
item21 76.5773 201.288 .428 .902
item22 76.8557 202.666 .368 .903
item25 76.1753 201.104 .474 .901
item26 76.6495 199.397 .579 .900
item27 76.4742 199.814 .523 .901
item28 75.7526 206.480 .293 .904
item29 76.6082 200.657 .574 .900
item30 76.7732 202.261 .373 .903
item31 76.5876 203.266 .468 .902
item32 76.2577 199.693 .474 .901
item33 76.3299 207.536 .223 .905
item34 76.6907 201.549 .504 .901
item35 76.7010 208.462 .179 .906
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.904 35
item36 76.2268 205.573 .299 .904
item37 76.2577 199.131 .527 .900
item38 76.7938 197.061 .627 .899
item39 76.3093 205.153 .337 .903
item40 76.5670 200.123 .490 .901
Seleksi 3
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 97 100.0
Excludeda 0 .0
Total 97 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 63.6701 170.411 .350 .906
item3 63.7010 170.066 .465 .904
item4 63.7526 169.001 .540 .903
item6 63.2887 165.207 .588 .902
item7 64.0000 173.146 .321 .906
item8 63.4948 168.086 .570 .902
item9 64.1134 172.831 .381 .905
item10 63.1856 167.486 .482 .903
item11 63.5670 169.331 .457 .904
item12 63.4742 170.419 .426 .904
item13 63.3093 165.966 .641 .901
item15 63.8041 171.242 .388 .905
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.907 30
item16 63.5876 169.662 .433 .904
item18 63.8660 171.055 .486 .904
item19 63.8969 165.260 .519 .903
item20 63.3093 168.195 .452 .904
item21 63.3299 167.786 .447 .904
item22 63.6082 169.345 .375 .906
item25 62.9278 167.672 .492 .903
item26 63.4021 166.555 .579 .902
item27 63.2268 166.719 .532 .903
item29 63.3608 167.671 .575 .902
item30 63.5258 168.939 .380 .906
item31 63.3402 170.602 .441 .904
item32 63.0103 166.927 .469 .904
item34 63.4433 168.270 .515 .903
item37 63.0103 166.177 .532 .903
item38 63.5464 164.688 .614 .901
item39 63.0619 172.850 .288 .907
item40 63.3196 167.699 .468 .904
Seleksi 4
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 97 100.0
Excludeda 0 .0
Total 97 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 61.0722 163.609 .347 .906
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.907 29
item3 61.1031 163.031 .474 .904
item4 61.1546 162.070 .545 .903
item6 60.6907 158.466 .587 .902
item7 61.4021 166.180 .324 .906
item8 60.8969 161.239 .572 .902
item9 61.5155 165.919 .381 .905
item10 60.5876 160.807 .477 .904
item11 60.9691 162.509 .456 .904
item12 60.8763 163.485 .430 .904
item13 60.7113 159.166 .643 .901
item15 61.2062 164.270 .393 .905
item16 60.9897 162.448 .450 .904
item18 61.2680 164.052 .494 .904
item19 61.2990 158.566 .517 .903
item20 60.7113 161.499 .447 .904
item21 60.7320 160.782 .455 .904
item22 61.0103 162.531 .373 .906
item25 60.3299 160.890 .491 .903
item26 60.8041 159.826 .576 .902
item27 60.6289 160.027 .527 .903
item29 60.7629 160.933 .572 .902
item30 60.9278 161.963 .385 .906
item31 60.7423 163.568 .449 .904
item32 60.4124 160.266 .463 .904
item34 60.8454 161.486 .513 .903
item37 60.4124 159.682 .520 .903
item38 60.9485 158.008 .611 .901
item40 60.7216 161.224 .453 .904
Uji reliabilitas Skala Regulasi Diri (Uji Coba) Seleksi 1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 96 99.0
Excludeda 1 1.0
Total 97 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 170.0312 304.578 .370 .899
item2 170.7708 306.600 .247 .901
item3 170.7604 306.226 .294 .900
item4 170.0208 300.947 .476 .898
item5 170.6354 305.392 .270 .901
item6 169.9792 306.084 .403 .899
item7 170.5104 301.010 .394 .899
item8 169.6562 307.007 .381 .899
item9 169.9271 299.816 .597 .897
item10 170.1771 304.653 .339 .900
item11 169.7917 311.156 .154 .901
item12 169.9062 303.581 .395 .899
item13 170.2396 302.037 .433 .899
item14 170.6562 308.817 .198 .901
item15 170.0417 306.525 .328 .900
item16 169.5833 304.814 .436 .899
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.901 60
item17 170.4375 303.554 .374 .899
item18 170.3021 311.497 .087 .903
item19 169.8958 299.926 .432 .898
item20 170.1354 306.308 .274 .900
item21 169.9375 306.143 .390 .899
item22 169.6354 303.981 .509 .898
item23 170.3542 304.757 .320 .900
item24 171.1042 316.621 -.071 .904
item25 170.1875 311.586 .132 .901
item26 170.1562 303.565 .490 .898
item27 170.8542 311.515 .135 .901
item28 170.2396 302.500 .448 .898
item29 170.1771 304.947 .290 .900
item30 169.6354 302.403 .552 .898
item31 170.2396 307.974 .260 .900
item32 169.9062 301.286 .538 .898
item33 169.9062 302.486 .538 .898
item34 170.9687 313.294 .053 .902
item35 170.3125 308.912 .207 .901
item36 170.0833 297.740 .541 .897
item37 169.6771 300.600 .547 .897
item38 169.9167 296.498 .590 .897
item39 169.7812 302.278 .574 .898
item40 170.2083 298.567 .545 .897
item41 169.8437 308.323 .336 .900
item42 169.9167 306.351 .372 .899
item43 169.6146 306.218 .457 .899
item44 169.6667 303.846 .493 .898
item45 169.5312 306.146 .466 .899
item46 170.1354 300.434 .482 .898
item47 169.5104 307.558 .330 .900
item48 169.7708 303.589 .430 .899
item49 169.4792 306.547 .428 .899
item50 170.7396 320.005 -.171 .906
item51 169.9271 303.310 .454 .898
item52 170.1562 302.281 .434 .899
item53 169.6667 306.940 .269 .900
item54 170.1667 309.130 .170 .902
item55 169.5625 303.680 .472 .898
item56 170.8854 309.260 .180 .901
item57 170.8333 307.425 .235 .901
item58 170.1458 300.610 .506 .898
item59 170.1042 303.715 .362 .899
item60 169.9896 308.263 .195 .901
Seleksi 2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 96 99.0
Excludeda 1 1.0
Total 97 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 127.0208 218.021 .397 .913
item4 127.0104 215.147 .492 .912
item6 126.9688 219.736 .413 .913
item7 127.5000 216.695 .353 .914
item8 126.6458 220.547 .390 .913
item9 126.9167 214.225 .615 .911
item10 127.1667 218.014 .366 .914
item12 126.8958 216.915 .431 .913
item13 127.2292 215.631 .467 .913
item15 127.0313 220.515 .317 .914
item16 126.5729 218.437 .457 .913
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.915 43
item17 127.4271 218.268 .352 .914
item19 126.8854 215.113 .415 .913
item21 126.9271 219.921 .393 .913
item22 126.6250 217.858 .525 .912
item23 127.3438 218.354 .336 .914
item26 127.1458 217.979 .480 .913
item28 127.2292 217.315 .427 .913
item30 126.6250 216.889 .547 .912
item32 126.8958 215.505 .555 .912
item33 126.8958 216.621 .552 .912
item35 127.3021 222.592 .194 .916
item36 127.0729 214.384 .480 .912
item37 126.6667 215.109 .554 .912
item38 126.9063 211.117 .617 .911
item39 126.7708 216.473 .587 .912
item40 127.1979 213.529 .545 .912
item41 126.8333 221.867 .334 .914
item42 126.9063 219.770 .391 .913
item43 126.6042 219.421 .496 .913
item44 126.6563 218.207 .483 .913
item45 126.5208 220.000 .466 .913
item46 127.1250 214.574 .504 .912
item47 126.5000 221.179 .329 .914
item48 126.7604 217.889 .425 .913
item49 126.4688 219.662 .468 .913
item51 126.9167 216.835 .489 .912
item52 127.1458 216.421 .445 .913
item54 127.1563 221.060 .222 .916
item55 126.5521 217.997 .466 .913
item56 127.8750 223.647 .136 .917
item58 127.1354 215.213 .508 .912
item59 127.0938 218.065 .354 .914
Seleksi 3
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 96 99.0
Excludeda 1 1.0
Total 97 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 119.4167 202.204 .411 .917
item4 119.4063 199.254 .514 .916
item6 119.3646 204.213 .412 .917
item7 119.8958 200.810 .369 .918
item8 119.0417 204.904 .394 .917
item9 119.3125 199.017 .608 .915
item10 119.5625 201.975 .389 .918
item12 119.2917 201.682 .421 .917
item13 119.6250 199.647 .492 .916
item15 119.4271 204.858 .320 .918
item16 118.9688 202.746 .467 .917
item17 119.8229 202.653 .357 .918
item19 119.2813 199.615 .419 .917
item21 119.3229 204.474 .387 .917
item22 119.0208 202.273 .531 .916
item23 119.7396 203.521 .308 .919
item26 119.5417 202.440 .483 .916
item28 119.6250 202.384 .402 .917
item30 119.0208 201.010 .572 .916
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.919 40
item32 119.2917 199.767 .572 .915
item33 119.2917 201.051 .559 .916
item36 119.4688 199.031 .479 .916
item37 119.0625 199.364 .572 .915
item38 119.3021 195.708 .624 .915
item39 119.1667 201.088 .584 .916
item40 119.5938 198.812 .519 .916
item41 119.2292 206.326 .329 .918
item42 119.3021 204.339 .385 .917
item43 119.0000 203.811 .501 .917
item44 119.0521 202.850 .476 .917
item45 118.9167 204.309 .474 .917
item46 119.5208 199.642 .485 .916
item47 118.8958 205.652 .325 .918
item48 119.1563 202.512 .420 .917
item49 118.8646 203.887 .482 .917
item51 119.3125 201.586 .479 .916
item52 119.5417 201.198 .435 .917
item55 118.9479 202.555 .464 .917
item58 119.5313 200.125 .494 .916
item59 119.4896 202.610 .352 .918
LAMPIRAN B Seleksi item
FORMAT SKALA PENELITIAN
SKALA PENELITIAN
Salam sejahtera,
Saya Maria Asti Wardani adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Saya sedang mengadakan penelitian untuk menyelesaikan skripsi.
Berkaitan dengan itu, saya mengharap kesediaan teman-teman untuk berpartisipasi dengan
cara mengisi kuesioner ini.
Sebelum mengisi kuesioner ini saya harapkan teman-teman mengisi data pribadi pada
kolom yang tersedia. Data pribadi beserta hasil pengisian kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya dan penggunaannya akan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Perlu teman-teman ketahui, bahwa kuisioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian. Teman-
teman diminta untuk teliti dalam setiap pengerjaannya. Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban adalah benar asalkan sesuai dengan keadaan dan kenyataan yang teman-teman alami dan rasakan.
Saya sangat berterima kasih dan menghargai partisipasi teman-teman dalam penelitian
ini. Akhirnya semoga kita semua tetap dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Hormat saya,
Maria Asti Wardani
Nama (Inisial) :
________________
Jenis kelamin : L / P* Kelas : _____ Pekerjaan orang tua : _______________ *coret yang tidak perlu
SKALA KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF
BAGIAN I Petunjuk Pengerjaan
1. Pada lembar-lembar berikutnya terdapat pernyataan-pernyataan.
2. Teman-teman diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan
cara memilih:
STS :(Sangat Tidak Setuju) jika merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
TS :(Tidak Setuju) jika merasa tidak setuju dengan pernyataan yang ada.
S :(Setuju) jika merasa setuju dengan pernyataan tersebut.
SS :(Sangat Setuju) jika merasa sangat menyetujui pernyataan yang ada.
3. Teman-teman bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri teman-teman.
4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri teman-teman.
5. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah
tersedia.
Contoh:
No Pernyataan Skala
STS TS S SS
1. Saya suka mata pelajaran matematika. X
Periksa kembali jawaban teman-teman sebelum di kumpulkan. Selamat mengerjakan.
No. Pernyataan STS TS S SS 1. Ketika hendak membeli suatu barang,
saya tidak memikirkannya lebih dahulu
2. Barang yang saya beli kebanyakan tidak saya butuhkan.
3. Saya tidak akan segan mengeluarkan uang untuk membeli saat melihat barang baru yang menarik perhatian saya.
4. Saya selalu berpikir matang saat hendak membeli barang.
5. Barang-barang yang saya beli adalah barang-barang yang saya beli secara spontan.
6. Saya selalu membeli barang yang memang saya butuhkan
7. Saya selalu mempertimbangkan dana yang tersedia sebelum membeli suatu barang.
8. Saya akan tetap membeli barang yang tidak ada dalam daftarbelanja kalau barang tersebut begitu menarik.
9. Barang yang saya beli selalu ada dalam perencanaan saya.
10. Saya sering membeli barang tanpa berpikir lebih dahulu.
11 Saya akan menghindari membeli suatu barang yang tidak ada dalam daftar belanja saya.
12. Apapun barangnya dan berapapun harganya, jika barang tersebut tidak saya butuhkan, maka saya tidak akan membelinya.
13. Rata-rata barang yang saya beli kurang bermanfaat bagi saya.
14. Saya selalu mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum berbelanja.
15. Barang-barang yang saya beli adalah
barang yang berguna bagi saya.
16. Apapun barangnya, dan berapapun harganya, kalau saya ingin memiliki, maka saya akan membeli.
17. Saya butuh perjuangan untuk meninggalkan barang bagus di toko tanpa membeli.
18. Saya akan merasa kecewa ketika tidak dapat membeli barang yang menarik perhatian saya.
19. Saya tidak dapat menahan diri untuk membeli saat melihat display barang yang menarik.
20 Saya tidak tertarik membeli barang yang memang tidak saya butuhkan.
21 Saat melihat barang yang menarik, saya tidak merasa kecewa karena tidak membeli.
22 Saat melihat display barang yang menarik, saya dapat menahan diri untuk tidak membeli.
23 Saya merasa tidak dapat menahan diri untuk membeli ketika melihat diskon pada barang bagus di toko.
24 Saat saya sedang tertekan, saya menjadi tidak berminat untuk melakukan pembelian.
25 Saat merasa nyaman di sebuah toko, saya tidak tergoda untuk membeli barang yang tidak saya butuhkan.
26 Saya tidak dapat menekan perasaan untuk menginginkan sesuatu yang saya lihat di toko.
27 saya merasa tidak terpengaruh dengan adanya diskon pada barang bagus di toko karena tidak ada dalam daftar belanja saya.
No Pernyataan STS TS S SS
28 Saat merasa nyaman di sebuah toko, saya selalu merasa ingin membeli sesuatu meski tidak saya butuhkan.
29 Saya dapat menekan perasaan untuk menginginkan sesuatu yang saya lihat di toko.
SKALA REGULASI DIRI
BAGIAN II
Petunjuk Pengerjaan
1. Pada lembar-lembar berikutnya terdapat pernyataan-pernyataan.
2. Teman-teman diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan
cara memilih:
STS :(Sangat Tidak Setuju) jika merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
TS :(Tidak Setuju) jika merasa tidak setuju dengan pernyataan yang ada.
S :(Setuju) jika merasa setuju dengan pernyataan tersebut.
SS :(Sangat Setuju) jika merasa sangat menyetujui pernyataan yang ada.
3. Teman-teman bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri teman-teman.
4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri teman-teman.
5. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah
tersedia.
Contoh:
No Pernyataan Skala
STS TS S SS
1. Saya dapat menjelaskan diri saya dengan
baik.
X
Periksa kembali jawaban teman-teman sebelum di kumpulkan. Selamat mengerjakan.
No. Pernyataan STS TS S SS 1. Saya selalu meminta orang lain untuk
memberikan kritikan dan saran atas pekerjaan yang telah saya kerjakan.
2. Saya selalu mencoba memberi perhatian terhadap kualitas dari hal yang telah saya lakukan.
3. Saya selalu memperhatikan perilaku saya supaya tidak mengganggu orang lain.
4. Saya tidak pernah meminta orang lain untuk memberikan kritikan dan saran atas pekerjaan yang telah saya lakukan.
5. Saya tidak pernah memperhatikan kualitas dari hal yang telah saya lakukan.
6. Saya tidak pernah memperhatikan perilaku saya saat berhubungan dengan orang lain.
7. Saya tidak sempat untuk melakukan refleksi pengalaman.
8. Saya tidak pernah meperhatikan gaya/kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu.
9. Saya tidak pernah mencatat setiap perkembangan diri dalam bidang akademis.
10. Saya selalu belajar dari kesalahan yang telah saya buat.
11 Saya selalu menyempatkan diri untuk merefleksikan pengalaman saya dalam satu hari ini.
12 Saat membuat kesalahan, saya tidak mencoba untuk melihat kembali kesalahan yang telah saya buat.
13 Saya tidak pernah membuat jadwal harian. 14 Beberapa hal yang saya lakukan, terasa
lebih memuaskan dibandingkan dengan yang terdahulu.
15 Nilai-nilai dalam masyarakat sekitar, terasa sulit dipahami, sehingga terasa sulit untuk menyesuaikan diri.
No Pernyataan STS TS S SS
16 Saat segala sesuatu tidak sesuai dengan harapan, saya akan mencari dan memperbaiki kesalahannya.
17 Beberapa hal yang saya lakukan, kualitasnya tetap sama dengan apa yang saya lakukan terdahulu.
18 Setiap kali gagal mencapai tujuan, saya tidak pernah mencari tahu penyebab kegagalan saya.
19 Saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar.
20 Instropeksi diri tidak pernah saya lakukan dalam rangka melakukan penilaian atas sesuatu yang saya kerjakan.
21 Saya tidak merasakan perubahan atas kualitas pribadi dari tahun-tahun sebelumnyasampai sekarang
22 Setiap kali gagal mencapai tujuan, saya sering mencari tahu apa penyebab kegagalan saya.
23 Saya mengalami kesulitan mengubah perilaku untuk menyesuaikan diri dengan orang yang berbeda atau situai yang berbeda.
24 Saya sering melakukan instropeksi diri untuk menilai hal yang saya lakukan.
25 Saya merasakan kemajuan kualitas pribadi saya yang jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
26 Terlibat dalam organisasi tidak membuat saya semakin berkembang, oleh karena itu, saya memilih untuk tidak berpartisipasi dalam organisasi.
27 Saya menganggap kalau orang yang memuji atas apa yang telah saya kerjakan, saya anggap sebagai bentuk penghargaan.
No Pernyataan STS TS S SS
28 Saya menghadiahi diri saya ketika mampu menyelesaikan tugas yang saya anggap berat.
29 Setiap peristiwa yang terjadi membuat saya menjadi lebih tahu tentang sesuatu.
30 Setiap pengalaman yang saya alami membuat saya lebih berkembang.
31 Setelah mampu menyelesaikan tugas yang berat, saya tidak pernah memberikan penghargaan pada diri sendiri.
32 Saya tidak pernah bertambah pintar karena suatu peristiwa.
33 Setiap pengalaman yang saya alami membuat saya merasa kecil.
34 Setiap menyelesaikan suatu pekerjaan, saya tidak pernah memberikan penghargaan pada diri sendiri.
35 Saya akan merasa bangga jika saya bisa menyelesaikan tugas yang berat dengan baik.
36 Saya menganggap kegagalan adalah bagian dalam proses belajar untuk menjadi benar.
37 Saya merasa tidak puas dengan diri saya sendiri.
38 Saya selalu memberikan penghargaan pada diri sendiri setelah menyelesaikan suatu pekerjaan.
39 Pujian dari orang lain memotivasi saya untuk bekerja dengan lebih baik lagi.
40 Setiap ada orang yang memuji hasil kerja saya, saya anggap sebagai ejekan.
Terima kasih atas kesediaan teman-teman dalam mengisi kuisioner ini. .
Tolong periksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan ya. .
jangan sampai ada yang terlewatkan..
RELIABILITAS SKALA KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF (PENELITIAN)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.862 29
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 60.34 89.909 .395 .857
item2 60.22 90.733 .332 .859
item3 59.92 88.176 .415 .857
item4 60.35 89.840 .374 .858
item5 59.99 90.329 .373 .858
item6 60.43 90.761 .329 .859
item7 60.42 88.491 .487 .855
item8 59.57 87.468 .507 .854
item9 60.02 87.243 .551 .853
item10 60.22 86.855 .634 .851
item11 59.72 88.325 .430 .856
item12 60.25 88.411 .411 .857
item13 60.04 90.669 .379 .858
item14 60.18 88.979 .532 .854
item15 60.42 88.686 .556 .854
item16 59.53 88.325 .400 .857
item17 59.63 87.944 .391 .858
item18 59.41 86.537 .492 .854
item19 59.81 88.767 .410 .857
item20 60.07 90.336 .287 .860
item21 59.70 88.262 .477 .855
item22 59.99 90.890 .365 .858
item23 59.64 88.356 .388 .858
item24 60.00 97.951 -.200 .875
item25 59.86 87.662 .437 .856
item26 59.75 91.411 .282 .860
item27 59.65 89.742 .345 .859
item28 59.96 88.328 .427 .856
item29 59.96 91.523 .299 .860
RELIABILITAS SKALA REGULASI DIRI (PENELITIAN)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.840 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 120.10 91.186 .363 .835
item2 119.96 90.718 .461 .834
item3 119.87 91.555 .338 .836
item4 120.06 92.789 .214 .839
item5 119.88 90.546 .480 .833
item6 119.90 90.820 .386 .835
item7 120.39 91.142 .331 .836
item8 120.30 88.311 .495 .831
item9 120.52 92.423 .175 .841
item10 119.71 89.818 .484 .833
item11 120.20 89.092 .477 .832
item12 120.28 90.056 .332 .836
item13 120.73 100.490 -.322 .858
item14 120.17 91.605 .299 .837
item15 120.40 92.462 .218 .839
item16 119.89 89.952 .548 .832
item17 120.27 90.222 .411 .834
item18 119.95 88.607 .486 .832
item19 120.64 92.331 .155 .842
item20 120.07 90.824 .295 .837
item21 119.89 89.439 .506 .832
item22 119.92 88.932 .462 .832
item23 120.67 93.368 .104 .843
item24 120.16 89.500 .489 .832
item25 119.96 92.426 .247 .838
item26 120.30 89.872 .357 .835
item27 119.86 91.076 .379 .835
item28 119.98 90.560 .332 .836
item29 119.73 91.636 .368 .836
item30 119.70 90.945 .414 .834
item31 120.19 90.475 .370 .835
item32 119.83 91.630 .297 .837
item33 119.99 90.280 .356 .835
item34 120.10 91.747 .277 .837
item35 119.71 91.940 .279 .837
item36 119.59 90.659 .406 .834
item37 120.49 93.082 .096 .845
item38 120.19 92.621 .197 .839
item39 119.54 92.251 .291 .837
item40 119.54 91.349 .380 .835
UJI NORMALITAS NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pembelianimpuls
if regulasidiri
N 83 83
Normal Parametersa Mean 62.1084 123.1446
Std. Deviation 9.76556 9.77569
Most Extreme Differences Absolute .102 .061
Positive .102 .061
Negative -.050 -.033
Kolmogorov-Smirnov Z .931 .554
Asymp. Sig. (2-tailed) .351 .918
a. Test distribution is Normal.
UJI LINEARITAS
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
pembelianimpulsif *
regulasidiri
Between
Groups
(Combined) 3258.524 34 95.839 1.008 .482
Linearity 148.929 1 148.929 1.567 .217
Deviation from
Linearity 3109.595 33 94.230 .992 .503
Within Groups 4561.500 48 95.031
Total 7820.024 82
UJI KORELASI
Correlations
pembelianimpuls
if regulasidiri
Spearman's rho pembelianimpulsif Correlation Coefficient 1.000 -.192*
Sig. (1-tailed) . .041
N 83 83
regulasidiri Correlation Coefficient -.192* 1.000
Sig. (1-tailed) .041 .
N 83 83
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
pembelianimpulsif *
regulasidiri -.138 .019 .646 .417
STATISTIK DESKRPTIF
Statistics
pembelianimpuls
if regulasidiri
N Valid 83 83
Missing 0 0
Mean 62.1084 123.1446
Std. Deviation 9.76556 9.77569
Variance 95.366 95.564
Minimum 39.00 103.00
Maximum 89.00 154.00