hubungan antara persepsi terhadap ...repository.usd.ac.id/5080/2/109114148_full.pdfpenyebaran...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN
MOTIVASI KERJA PADA GURU SLB NEGERI 01 BANTUL
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Gregorius Radityo Hanindyo Putro
NIM : 109114148
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN
MOTIVASI KERJA PADA GURU SLB NEGERI 01 BANTUL
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Gregorius Radityo Hanindyo Putro
NIM : 109114148
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN
MOTIVASI KERJA PADA GURU SLB NEGERI 01 BANTUL
YOGYAKARTA
Gregorius Radityo Hanindyo Putro
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap
kompensasi yang diterima dengan motivasi kerja pada guru di SLBN 01 Bantul, Yogyakarta.
Hipotesis menyatakan adanya hubungan positif antara persepsi terhadap kompensasi dengan
motivasi kerja. Semakin positif persepsi terhadap kompensasi yang diberikan, maka semakin
tinggi tingkat motivasi kerja mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penyebaran kuesioner kepada guru-guru yang ada di SLB Negeri 01 Bantul, Yogyakarta
sejumlah 88 guru. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik
analisis statistik Spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
dan signifikan antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja. Semakin positif
persepsi guru terhadap kompensasi yang diterima, maka semakin tinggi motivasi kerja para
guru. Sebaliknya, semakin negatif persepsi guru terhadap kompensasi yang diterima, maka
semakin rendah motivasi kerja para guru.
Kata kunci:persepsi kompensasi, motivasi kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
RELATIONSHIP BETWEEN THE PERCEPTION WITH
COMPENSATION TO WORK ON TEACHER MOTIVATION SLB
STATE 01 BANTUL YOGYAKARTA
Gregorius Radityo Hanindyo Putro
ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between perceptions of the compensation
received by the motivation to work on teachers in SLBN 01 Bantul, Yogyakarta. Hypothesis stated
that there is a positive relationship between perceptions of compensation with work motivation.
The more positive perceptions of compensation is given, the higher the level of motivation of their
work. The questionnaires were distributed to 88 teachers who work in SLB 01 Bantul, Yogyakarta.
The analysis showed that there is a positive and significant correlation between the perception of
compensation with work motivation. The more positive perception of teachers to the compensation
received, the higher work motivation of teachers. Conversely, the negative perception of teachers
to the compensation received, the lower the work motivation of teachers.
Keywords: perception of compensation, motivation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang
memberikan kekuatan kepadaku”
Fil 4:13
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam
kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna”
2 Kor: 9
Dengan penuh rasa syukur, skripsi ini ku persembahkan untuk....
Kedua orangtuaku dan seluruh keluarga besarku
Terlebih bagi diriku sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
atas segala bimbingan dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
jauh belum sempurna ini yang berjudul “Hubungan Antara Persepsi Terhadap
Kompensasi Dengan Motivasi Kerja Pada Guru SLB Negeri 01 Bantul
Yogyakarta” ini diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Psikologi.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa
bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak bakal
pernah terwujud. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas segala limpahan berkat dan kasih-
Nya penulis dapat menyelesaikan masa studinya dengan menyelesaikan
tugas akhir ini dengan lancar.
2. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si., Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., Kepala Program Studi Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu P. Henrietta PDADS, M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan
Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu untuk
memberi masukan, kritik, saran, dukungan, doa, berkat, nasehat, dan selalu
sabar dalam membimbing sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini.
5. Segenap dosen, karyawan, dan staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
6. Pak Gie, Mas Gandung, Mas Doni, Bu Nanik, Mas Muji untuk semua
bantuannya dalam masa perkuliahan penulis sampai selesai mengerjakan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
7. Kedua orangtuaku, Bapak F.X. Wahyu Suryandaru dan Ibu Yohana
Agustin Prihani Susilo yang telah bersusah payah mendidik dan
membesarkanku. Terima kasih untuk semua jerih payahmu selama ini
demi anakmu ini supaya menjadi anak yang berguna dan kelak sukses di
masa depan.
8. Kedua adik-adikku, Thomas Aquinas Wahyu Adi Putranto dan Caecilia
Vania Puspitaningtyas yang selalu memberikan semangat dan penghiburan
di kala bosan menyelesaikan skripsi ini.
9. Satu-satunya orang yang selalu ada untuk penulis, Cicilia Niken
Setyaningsih. Terima kasih untuk segala waktunya, perhatiannya, dan
wejangan-wejangannya selama 4 tahun ini sampai penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sukses untukmu, nduk!
10. Untuk seseorang yang jauh di sana yang sudah membiayai kuliahku
selama ini. Terima kasih untuk semuanya, semoga kesuksesanku akan
menjadi hadiah yang bisa membuatmu bangga.
11. Sahabat, kakak konsultanku, Albertus Harimurti yang telah meluangkan
banyak waktu, pikiran, semangat dan tenaga untuk berbagi pikiran kapan
saja penulis minta. Terima kasih sekali lagi yang tidak akan pernah akan
ada habisnya.
12. Keluarga kecil Balinese, dimana penulis tinggal di rumah kontrakan
bersama Wendy, Bli Febri, Eldi, Edo, dan Nanat selama penulis
menyelesaikan studi. Terima kasih untuk segala canda tawa selama ini
yang sedikit memberikan semangat dan penghiburan ketika jenuh. Sukses
juga untuk kalian semua.
13. Keluarga besar Rainbowie. Silvia, Tirsa, Irma, Tyas, Nova, Nani, Abi,
Yoga, Aldo, Wendy. Terima kasih atas keramahan dan kedekatan selama 6
tahun ini di Psikologi. Terima kasih juga untuk segala bantuan dan
sharingnya selama masa kuliah hingga penulisan skripsi ini. Sukses untuk
kalian semua yaa!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
14. Asheilla Ury Widiati dan Astrid Rosaria Christieny yang di akhir-akhir
masa studi penulis selalu memberikan semangat dan bantuan dalam bentuk
apa pun dalam penulisan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Sukses buat kalian berdua ya. Good Luck!
15. Semua pihak yang telah membantu segala proses pengerjaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis memohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini
terdapat berbagai kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran sehingga
skripsi ini dapat berguna bagi ilmu di bidang Psikologi.
Yogyakarta, 17 Mei 2016
Penulis,
Gregorius Radityo Hanindyo Putro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................. vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................. vii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 7
C. Tujuan Penelitian………………………………………………… 7
D. Manfaat Penelitian………………………………………………. 7
BAB II : LANDASAN TEORI ..................................................................... 9
A. Motivasi Kerja…………………………………………….………….. 9
1. Pengertian Motivasi Kerja..………………………………… 9
2. Aspek-aspek Motivasi Kerja…………………………………… 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja............... 13
B. Persepsi Terhadap Kompensasi..........................………............ 16
1. Pengertian Persepsi Terhadap Kompensasi......................... 16
2. Aspek-aspek Persepsi Kompensasi..................................... 17
3. Macam-macam Kompensasi............................................... 18
4. Dampak atau Pengaruh Persepsi Terhadap Kompensasi......... 19
C. Dinamika Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi
dengan Motivasi Kerja……….…............................................ 21
D. Hipotesis Penelitian………………………………………..….. 26
BAB III : METODE PENELITIAN………………………………………. 27
A. Jenis Penelitian…………………………………………………... 27
B. Variabel Penelitian………………………………………………. 27
C. Definisi Operasional…………………………………………….. 27
1. Motivasi Kerja……………………………………………... 27
2. Persepsi Terhadap Kompensasi........................................... 28
D. Subjek Penelitian………………………………………………… 29
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data…………………………….. 29
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data......………… 31
1. Validitas……………………………………………………….. 31
2. Seleksi Item…………………………………………………… 32
3. Reliabilitas…………………………………………………….. 34
G. Metode Analisis Data…………………………………………… 35
1. Uji Asumsi.................................................................................. 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
a. Uji Normalitas..................................................................... 35
b. Uji Linieritas................................................................. ........ 36
c. Uji Hipotesis ......................................................................... 36
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 37
A. Pelaksaan Penelitian .......................................................................... 37
B. Deskripsi Subjek Penelitian .............................................................. 38
C. Deskripsi Data Penelitian.................................................................. 38
D. Analisis Data Penelitian .................................................................... 39
1. Uji Asumsi .................................................................................. 39
a. Uji Normalitas ....................................................................... 39
b. Uji Linieritas ......................................................................... 40
2. Uji Hipotesis ............................................................................... 41
E. Pembahasan ....................................................................................... 42
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 45
A. Kesimpulan ....................................................................................... 45
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 45
C. Saran.................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 48
LAMPIRAN ................................................................................................. 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Persebaran Skala Persepsi Terhadap Kompensasi.......................... 30
Tabel 2 Persebaran Skala Motivasi Kerja ..................................................... 30
Tabel 3 Sistem Skoring untuk Pernyataan Favorable................................... 31
Tabel 4 Sistem Skoring untuk Pernyataan Unfavorable ............................... 31
Tabel 5 Persebaran Skala Persepsi Terhadap Kompensasi
(Setelah Seleksi Item) ....................................................................... 33
Tabel 6 Persebaran Skala Motivasi Kerja
(Setelah Seleksi Item) ....................................................................... 34
Tabel 7 Mean Teoritis, Mean Empiris, Standar Deviasi Data Penelitian...... 38
Tabel 8 Uji Normalitas........................................................................... 39
Tabel 9 Uji Linieritas............................................................................. 40
Tabel 10 Uji Hipotesis .................................................................................. 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran Skala Persepsi Terhadap Kompensasi dan Motivasi Kerja... 52
2. Deskripsi Data Penelitian dan One Sample T-Test…………………….. 60
3. Uji Asumsi: Normalitas dan Linieritas.................................................. 64
4. Uji Hipotesis........................................................................................... 66
5. Hasil Uji Coba Terpakai……………………………………………….. 68
6. Hasil Uji Coba Terpakai Setelah Seleksi Item…………………………. 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah luar biasa merupakan tempat pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena
kelainan atau cacat pada fisik, emosional, mental sosial dan/atau memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa (Wardhani, 2012). Menurut data
Sensus Nasional Biro Pusat Statistik tahun 2003 jumlah semua penyandang
cacat di Indonesia sebesar 0,7% dari jumlah penduduk sebesar 211.428.572
atau sebanyak 1.480.000 jiwa. Dari jumlah tersebut 24,45% atau 361.860
diantaranya adalah anak-anak usia 0-18 tahun dan 21,42% atau 317.016 anak
merupakan anak cacat usia sekolah (5-18 tahun). Sekitar 66.610 anak usia
sekolah penyandang cacat (14,4% dari seluruh anak penyandang cacat) ini
terdaftar di Sekolah Luar Biasa (SLB). Ini berarti masih ada 295.250 anak
penyandang cacat (85,6%) yang ada di bawah pembinaan dan pengawasan
orang tua dan keluarga dan pada umumnya belum memperoleh akses
pendidikan sebagaimana mestinya.
Pada tahun 2009, jumlah anak penyandang cacat yang ada di sekolah
meningkat menjadi 85.645 dengan rincian di SLB sebanyak 70.501 anak dan
di sekolah inklusif sebanyak 15.144 anak. Anak penyandang cacat dapat
digolongkan menjadi beberapa kelompok antara lain tunanetra,
tunarungu/tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, Attention Deficit and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Hyperactivity Disorder (ADHD), autisme dan tunaganda, yang masing-
masing memiliki karakteristik yang berbeda dan memerlukan penanganan dan
pelayanan yang berbeda pula (Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat, 2010).
Keberadaan sekolah-sekolah luar biasa yang mendidik anak-anak yang
memiliki kebutuhan khusus dalam mengenyam pendidikan, tidak lepas dari
peranan seorang guru dalam proses belajar setiap harinya. Profesi seorang
guru SLB membutuhkan keterampilan dan kesabaran yang lebih tinggi
dibandingkan menjadi seorang guru di sekolah-sekolah pada umumnya. Hal
ini dikarenakan profesi guru SLB harus menangani kebutuhan-kebutuhan
khusus anak didiknya. Salah satu contohnya adalah guru SLB yang ada di
SLB Negeri 01 Bantul.
SLB Negeri 01 Bantul merupakan sekolah yang menampung berbagai
macam kebutuhan khusus bagi anak-anak didiknya mulai dari tingkat SD
hingga SMA. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 25 September 2014
peneliti menemukan bahwa para guru harus menghadapi berbagai perilaku
anak didiknya. Perilaku yang terjadi ketika peneliti melakukan pengamatan
selama proses belajar mengajar berlangsung adalah anak-anak yang menyanyi
dengan suara keras, bermain handphone, jalan-jalan di dalam kelas, dan
bahkan ada yang tiduran diatas meja. Akan tetapi, para guru tetap
memberikan materi pembelajaran kepada para anak didiknya dengan penuh
kesabaran. Para guru yang memberikan materi pembelajaran sesekali
memperingatkan anak didiknya ketika mereka tidak memperhatikan bapak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
atau ibu guru yang sedang menerangkan. Akan tetapi, para guru tetap
memberikan materi walaupun para murid tidak menghiraukan peringatan
yang diberikan oleh bapak atau ibu guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa
mereka memiliki motivasi untuk tetap bekerja meskipun para murid tidak
sepenuhnya memperhatikan.
Menurut Siagian (2008), motivasi kerja adalah daya pendorong yang
mengakibatkan seseorang rela mengerahkan kemampuan dalam bentuk
keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan
berbagai kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya dan menunaikan
kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang
telah ditentukan sebelumnya. Misalnya saja dalam sebuah perusahaan, ketika
seorang karyawan memiliki motivasi kerja yang rendah, maka performansi
kerjanya akan rendah pula, meskipun kemampuan yang dimiliki baik dan
peluang tersedia (Robbins dalam Munandar, 2008). Selain itu, karyawan
tanpa motivasi kerja tidak akan bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi
perusahaan (Berliana, 2010).
Penelitian Saleem dan Mahmood (2010) menunjukkan bahwa motivasi
kerja seorang karyawan memiliki dampak terhadap kepuasan kerja mereka.
Selain itu, penelitian yang dilakukan Neyshabor (2013), menunjukkan bahwa
motivasi kerja yang dimiliki oleh seseorang memberikan pengaruh positif
yang signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan. Penelitian Tania &
Sutanto (2013) juga menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasional karyawan. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
penelitian-penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi kerja yang
dimiliki seorang karyawan ternyata memiliki peran penting dan dampak
positif terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan perilaku kerja
mereka.
Peran penting motivasi kerja, baik secara individual maupun
organisasional ini kemudian mendorong ditelusurinya apa saja yang
berpotensi meningkatkan motivasi kerja. Penelitian yang dilakukan oleh
Habibi (2005) menjelaskan beberapa faktor yang dapat memotivasi kerja
karyawan diantaranya adanya penghargaan, lingkungan kerja yang baik, masa
kerja, kesejahteraan karyawan, dan tingkat pendidikan. Tiga faktor utama
yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah adanya upah yang
baik, apresiasi yang memuaskan dari perusahaan, dan adanya keamanan
dalam pekerjaan dalam promosi atau pengembangan karir perusahaan (Kim,
2006).
Lebih lanjut dikemukakan oleh Houran & Kefgen (2008) menyatakan
bahwa kompensasi finansial menjadi motivator yang efektif bagi karyawan
daripada menggunakan reinforcement non-finansial. Salah satu bentuk
strategi organisasi untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan adalah
dengan pemberian gaji, tunjangan, jaminan kesehatan, dan pemberian
insentif. Hal tersebut merupakan bentuk kompensasi yang diberikan oleh
organisasi kepada karyawannya. Kompensasi juga dapat berupa penghargaan
yang diberikan atasan kepada bawahannya (Hafiza, Shah, dan Jamsheed,
2011; Arshad, Safdar, Din, dan Ellahi, 2012; Al Zoubi, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Mondy (2008) mengemukakan bahwa kompensasi merupakan total
imbalan yang diterima karyawan sebagai pengganti jasa mereka. Kompensasi
dibagi menjadi dua yaitu, kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.
Lebih jauh lagi (Mondy, 2008), menyatakan bahwa kompensasi finansial
terbagi menjadi dua, yaitu kompensasi finansial langsung dan kompensasi
finansial tidak langsung. Kompensasi finansial langsung merupakan bayaran
yang diterima seseorang dalam bentuk upah, gaji, komisi, dan juga bonus.
Sedangkan kompensasi finansial tidak langsung merupakan seluruh imbalan
finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi finansial langsung, misalnya
hak pakai inventaris kantor. Sementara itu, kompensasi non finansial
merupakan suatu kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaan itu sendiri
atau dari lingkungan psikologis atau fisik tempat orang tersebut bekerja.
Apabila kompensasi diberikan secara tepat, para karyawan akan lebih
terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi
(Handoko, 1985; Astuti dan Nyoman, 2013; Yuli, 2013). Masuk akal
kemudian apabila kepuasan terhadap kompensasi yang diterima karyawan
memiliki dampak terhadap motivasi kerja dan dengan demikian juga terhadap
komitmen organisasi (Djati dan Khusaini, 2003; Nitisemito dalam Muljani,
2002). Dengan demikian, pemberian kompensasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap motivasi kerja karyawan dan pencapaian sasaran
organisasi.
Berkaitan dengan pemberian kompensasi, masing-masing karyawan
dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap kompensasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
mereka terima dari organisasi tempat mereka bekerja. Berdasarkan
wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada 4 (empat) guru pada tanggal
6 Agustus 2015, ditemukan bahwa adanya persepsi yang berbeda antara guru
yang satu dengan guru yang lain mengenai jumlah kompensasi yang diterima.
Dari keempat guru, sebanyak tiga orang guru memberikan jawaban bahwa
kompensasi yang mereka terima sudah dapat mencukupi kebutuhan-
kebutuhan mereka. Sedangkan, salah satu guru memberikan jawaban jumlah
kompensasi yang diterima kurang begitu mencukupi kebutuhan-
kebutuhannya. Dengan pemberian kompensasi yang sama dan jumlah beban
kerja yang sama, ternyata terdapat perbedaan mengenai persepsi guru
terhadap kompensasi yang diterima. Persepsi sendiri merupakan proses
menyeleksi, mengorganisasi, dan menginterpretasi data sensoris ke dalam
representasi mental (Huffman, Vernoy & Vernoy, 2000). Sementara itu,
Rakhmat (2008) menjelaskan persepsi sebagai pengalaman tentang objek,
peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harlina (2010) menunjukkan
bahwa ada hubungan yang positif antara persepsi terhadap kompensasi
dengan semangat kerja pada karyawan operasional PT. KAI (Persero)
Purwokerto. Persepsi terhadap kompensasi sendiri merupakan pengalaman
individu yang beragam berdasarkan penyimpulan dan penafsiran dari
kompensasi yang diterima, sehingga dari persepsi yang berbeda itu dapat
menimbulkan tingkat motivasi yang berbeda pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara persepsi terhadap kompensasi
yang diterima dengan motivasi kerja pada guru di SLBN 01 Bantul,
Yogyakarta?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi
terhadap kompensasi yang diterima dengan motivasi kerja pada guru di
SLBN 01 Bantul, Yogyakarta.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Memberikan informasi bagi kajian teori di dalam dunia Psikologi
khususnya Psikologi Industri dan Oganisasi tentang pengelolaan sumber
daya manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Organisasi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sabegai salah satu
bahan untuk mengetahui motivasi yang dimiliki para guru ketika
proses belajar mengajar.
b. Bagi Guru
Diharapkan dari penelitian ini, para guru dapat berefleksi tentang
motivasi kerja dan persepsi terhadap kompensasi yang mereka miliki
selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. MOTIVASI KERJA
1. Pengertian Motivasi Kerja
Dalam bahasa Inggris istilah motivasi disebut motivation yang mana
berasal dari kata movere yang berarti “menggerakkan”. Proses
“menggerakkan” ini mengindikasikan adanya dorongan atau daya untuk
berpindah (Steers & Porter, 1975). Dengan adanya dorongan termaksud,
individu dimungkinkan mampu untuk mencapai apa yang menjadi
tujuannya. Lawler (1973) menyatakan bahwa motivasi merupakan perilaku
yang terkontrol dari dalam diri. Pencapaian tujuan ini, dilakukan dengan
pengontrolan perilaku. Pengontrolan perilaku tersebut menunjukkan bahwa
motivasi merupakan usaha yang disadari dalam rangka menggerakkan,
mengarahkan dan menjaga perilaku (Purwanto, 2002; Suseno & Sugiyanto,
2010; Zainal, 1984).
Maslow (1995) mengemukakan bahwa motivasi individu terdiri dari
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan
suatu daya atau dorongan untuk bertindak yang berasal dari dalam diri
individu. Misalnya, motivasi untuk mengembangkan diri. Sedangkan
motivasi ekstrinsik merupakan daya atau dorongan untuk bertindak yang
berasal dari luar diri individu. Jumlah gaji yang diterima, adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
penghargaan atau reward, atau pujian dari atasan merupakan salah satu
bentuk motivasi ekstrinsik.
Apabila motivasi tersebut muncul dan terarah dalam konteks perilaku
kerja, maka motivasi tersebut kerap disebut sebagai motivasi kerja. Steers
& Porter (dalam Suseno & Sugiyanto, 2010) menyatakan bahwa motivasi
kerja merupakan suatu usaha yang dapat menimbulkan suatu perilaku,
mengarahkan perilaku, dan memelihara atau mempertahankan perilaku
yang sesuai dengan lingkungan kerja di dalam suatu organisasi.Usaha
tersebut berpotensi untuk menimbulkan semangat atau dorongan kerja
(Anoraga, 1992).
Munandar (2001) menyatakan bahwa motivasi kerja menggerakkan
karyawan untuk melaksanakan tugasnya masing-masing dan mencapai
sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan, serta tanggung jawab.
Karenanya, motivasi kerja berkaitan erat dengan performansi kerja
individu. Apabila motivasi kerja individu rendah, maka performansi
kerjanya akan rendah meskipun sebenarnya kemampuan individu
termaksud memadai, pun sebaliknya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi
kerja merupakan suatu usaha sadar yang mendorong individu untuk
melakukan, mempertahankan, dan mengarahkan perilaku untuk melakukan
suatu pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Aspek-Aspek Motivasi Kerja
Terdapat tiga aspek pembentuk motivasi menurut Robert Franken
(2002) yaitu:
a. Aspek Kognitif
Aspek kognitif meliputi bagian dari proses-proses kognitif yang
dapat membentuk motivasi. Indikator dari aspek ini antara lain:
1) Adanya Tujuan
Motivasi tidak terlepas dari aspek tujuan. Dengan
melihat kemauan seorang karyawan dalam mencapai
tujuan di dalam bekerja, harapannya akan terlihat motivasi
seorang karyawan tersebut.
2) Nilai-Nilai dan Kepercayaan
Nilai dan kepercayaan seseorang terhadap sebuah
pekerjaan memiliki andil dalam membentuk motivasi
seseorang di dalam bekerja. Nilai dan kepercayaan akan
membentuk motivasi yang berbeda-beda bagi setiap orang
karena nilai dan kepercayaan yang dianut juga berbeda.
b. Aspek Pembelajaran
Melalui aspek pembelajaran, motivasi seseorang terbentuk
dengan cara yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan proses
pembelajaran setiap orang berbeda-beda pula. Indikator dari aspek
ini yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1) Interaksi Antara Manusia Dengan Lingkungannya
Interaksi antara manusia dengan lingkungannya akan
memunculkan kebutuhan-kebutuhan manusia yang
selanjutnya akan membentuk motivasi. Interaksi di sini
maksudnya adalah interaksi antara manusia dengan
lingkungan kerja maupun rekan kerjanya.
2) Pemenuhan Kebutuhan
Aspek pembelajaran dapat dilihat dari ada atau tidak
dan terpenuhinya atau tidak kebutuhan-kebutuhan sebagai
hasil dari interaksi manusia dengan lingkungan tempat
kerjanya. Kebutuhan dalam hal ini meliputi kebutuhan
akan gaji yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidup,
kebutuhan akan jaminan kelangsungan pekerjaan,
kebutuhan untuk dicintai atau diterima oleh rekan-rekan
kerja, dan juga kebutuhan untuk mencapai prestasi kerja
c. Aspek Biologis
Aspek biologis mencakup organ-organ tubuh manusia, yaitu
otak yang turut menentukan dalam proses pembentukan motivasi
seseorang. Dalam hal ini, secara khusus aspek biologis menjelaskan
mengenai proses bagaimana motivasi seseorang dapat terjadi
dengan melibatkan organ-organ biologis manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Dari ketiga aspek tersebut, peneliti menggunakan aspek kognitif dan aspek
pembelajaran dalam pengambilan data. Kedua aspek tersebut akan dibuat skala
pengukurannya.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Menurut Pullins et .al, 2000; Kinman & Kinman (2001); Chung &
Megginson (dalam Gomes, 2001) menjelaskan bahwa motivasi kerja
melibatkan dua faktor, yaitu:
a. Faktor-faktor individual
1) Kebutuhan-kebutuhan (needs)
Setiap manusia memiliki berbagai macam kebutuhan yang
mendasar sehingga manusia memiliki daya untuk memenuhi
kebutuhannya. Meskipun pada dasarnya sama, namun setiap
manusia akan memiliki kebutuhan yang berbeda antara yang
satu dengan yang lainnya.
2) Kemampuan-kemampuan (abilities)
Karyawan yang memiliki berbagai bentuk kemampuan di
dalam bekerja akan menjadi lebih bersemangat untuk dengan
segera menyelesaikan pekerjaannya. Terlebih lagi, kemampuan
yang dimiliki sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditekuninya,
hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih termotivasi
dalam bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Faktor-faktor organisasional
1) Keamanan pekerjaan (job security)
Karyawan akan merasa aman dengan pekerjaannya
apabila terjamin dalam melaksanakan pekerjaannya. Perasaan
aman tersebut meliputi pengertian yang luas, dimana di
dalamnya termasuk rasa aman ditinjau dari kecelakaan kerja,
rasa aman dari kelanjutan hubungan kerja atau sewaktu-waktu
terkena pemutusan hubungan kerja yang tidak dikehendaki.
2) Kesejahteraan Karyawan (employee’s welfare)
Merupakan kondisi ekstrinsik dimana bentuk
kesejahteraan bagi karyawan dapat berupa upah atau gaji yang
diterima dirasakan wajar atau tidak oleh karyawan. Dengan
dirasakan adanya kesejahteraan yang cukup baik, maka
diharapkan aktivitas kerja karyawan tidak terhambat oleh
pemikiran-pemikiran bagaimana menghidupi dirinya sendiri
maupun keluarga.
3) Sesama Pekerja (co-workers)
Relasi antar karyawan dalam perusahaan dirasakan
harmonis atau tidak oleh karyawan. Kerjasama dana rasa
saling menghargai sesama rekan sekerja akan memberikan
perasaan tenang, menumbuhkan persatuan dan keakraban yang
dapat memperlancar terlaksananya aktivitas kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4) Pengawasan (supervision)
Pengawasan dari pemimpin memberikan reaksi karyawan
untuk selalu mempertahankan atau meningkatkan semangat
kerjanya. Sikap keteladanan yang ditunjukkan oleh atasan
kepada bawahan merupakan suatu contoh dan dapat
memberikan ketenangan serta tuntunan bagi karyawan dalam
bekerja.
5) Pengakuan (recognition)
Pengakuan atau recognition atas suatu kinerja yang telah
dicapai seseorang merupakan stimulus yang kuat. Pengakuan
atas suatu kinerja, akan memberikan kepuasan batin yang
tinggi.
6) Pekerjaan Itu Sendiri (job it self)
Merupakan kondisi dimana masing-masing karyawan
memiliki derajat minat yang berbeda-beda atas pekerjaannya.
Kesesuaian pekerjaan yang ditangani dengan keinginan
karyawan itu sendiri. Dimaksudkan disini adalah adanya
kesesuaian antara keinginan dan kemampuan karyawan
terhadap tugas yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
B. PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI
1. Pengertian Persepsi Terhadap Kompensasi
Persepsi merupakan pengalaman tentang subjek, peristiwa, atau
hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dan
menafsirkan pesan (Rakhmat, 2008). Persepsi merupakan
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang yang
diindranya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan
respon yang terintegrasi dalam diri individu. Hal tersebut merupakan
proses transaksi penilaian terhadap suatu objek, situasi, peristiwa orang
lain berdasarkan pengalaman masa lampau, sikap, harapan, dan juga nilai
yang ada pada diri individu tersebut (Walgito, 2010)
Kompensasi adalah pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa bagi
”employees” baik yang langsung berupa uang, maupun yang tidak
langsung berupa uang (Martoyo, 2000). Simamora (2003) menjelaskan
bahwa kompensasi dapat meliputi imbalan finansial dan jasa serta
tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan
kepegawaian. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Sastrohadiwiryo (2005)
yang menyatakan bahwa kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa
yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja karena tenaga kerja
tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, kompensasi merupakan
segala bentuk balas jasa, baik dalam bentuk kompensasi finansial maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kompensasi non finansial yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti
kontribusi mereka kepada organisasi.
Persepsi karyawan terhadap kompensasi adalah penafsiran atas
pengalaman atau informasi mengenai kompensasi atau balas jasa dari
perusahaan kepada karyawan yang diperoleh dari lingkungan dan diserap
oleh indera dengan proses seleksi dan organisasi atau berasal dari ingatan
(memory) mengenai apa yang pernah diterima karyawan sebagai ganti
kontribusi mereka kepada organisasi.
2. Aspek-Aspek Persepsi
Menurut Sears, Shelley, dan Letitia (2009) persepsi memiliki
beberapa aspek, diantaranya yaitu:
a. Aspek Kognitif
Melibatkan kemampuan untuk memberi keyakinan terhadap
suatu stimulus dengan menggunakan inderanya yaitu melalui proses
melihat, meraba, merasa, dan mencium yang dapat terjadi secara
terpisah-pisah atau serentak. Otak akan melakukan persepsi
berdasarkan informasi yang diterima oleh panca indera. Sebagai
contoh, seorang guru memiliki keyakinan-keyakinan atau
kepercayaan dalam dirinya terhadap kompensasi yang mereka
terima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Aspek Afektif
Melibatkan emosi atau perasaan terhadap suatu stimulus dan
memberi makna terhadap stimulus sehingga menjadi memiliki arti
bagi dirinya. Misalnya, seorang guru merasa kompensasi yang
diterima memberikan kepuasan dalam dirinya, yaitu sebagai
pemenuhi kebutuhannya.
c. Aspek Konatif
Melibatkan perhatian dan kesadaran individu untuk
memfokuskan seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada
sesuatu atau sekumpulan objek atau stimulus. Contohnya,
kompensasi yang diberikan memberikan dorongan dari dalam diri
sendiri untuk fokus dan bertanggung jawab terhadap apa yang
dibebankan kepadanya.
Peneliti akan menggunakan ketiga aspek tersebut yaitu aspek kognitif,
aspek afektif, dan aspek konatif dalam penelitian ini.
3. Macam-Macam Kompensasi
Simamora (2004) membedakan dua jenis utama dalam kompensasi,
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
a. Kompensasi Finansial
(1) Kompensasi Langsung (Direct Financial Compensation)
Kompensasi langsung meliputi bayaran yang diperoleh
seseorang dalam bentuk gaji (salary), upah (wage), bonus, dan
komisi.
(2) Kompensasi Tidak Langsung (Indirect Financial
Compensation)
Disebut juga dengan tunjangan atau program kesejahteraan
karyawan yang meliputi program perlindungan, bayaran di luar
jam kerja, dan fasilitas.
b. Kompensasi Non Finansial
(1) Pekerjaan
Meliputi tugas-tugas yang menarik, adanya tantangan,
tanggung jawab, pengakuan, dan rasa pencapaian.
(2) Lingkungan Kerja
Dalam hal ini meliputi kebijakan yang sehat, supervisi yang
kompeten di bidangnya, kerabat kerja yang menyenangkan,
serta lingkungan kerja yang nyaman.
4. Dampak atau Pengaruh Persepsi Terhadap Kompensasi
Menurut (Hasibuan, 1995), persepsi karyawan terhadap kompensasi
sebagai balas jasa suatu perusahaan ternyata memiliki dampak tersendiri.
Dampak tersebut dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tergantung dari kebijakan pemberian kompensasi itu sendiri. Karyawan
sebagai objek yang diberikan kompensasi dapat memiliki persepsi yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pemberian kompensasi yang
baik berdasarkan persepsi karyawan tentunya akan memberikan dampak
positif maupun negatif terhadap kinerja mereka. Hasibuan (1995),
menyatakan bahwa persepsi karyawan terhadap kompensasi yang
diberikan memiliki beberapa pengaruh terhadap kelangsungan kehidupan
kerja karyawan, antara lain:
a. Memantapkan Ikatan Kerja Sama
Dengan adanya pemberian kompensasi, sudah barang tentu akan
terjalin suatu ikatan kerja formal antara atasan dengan karyawan.
Ikatan tersebut menujukkan bahwa karyawan mengerjakan semua
tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan atasan wajib memberikan
kompensasi sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati.
b. Memberikan Kepuasan Kerja
Karyawan yang memperoleh balas jasa akan dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya baik secara fisik, rohani, maupun sosial
sehingga akan memperoleh kepuasan kerja dari jabatan tersebut.
c. Memotivasi Karyawan
Sudah barang tentu jika jumlah balas jasa yang diberikan kepada
karyawan cukup besar atau dapat memenuhi hak serta harapan
karyawan secara wajar, maka akan lebih mudah untuk bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
memotivasi kerja karyawan untuk mencapai yang menjadi tujuan
organisasi.
d. Memberikan Kestabilitasan Kerja
Program kompensasi yang layak dan adil dapat memberikan
suatu kestabilitasan bagi karyawan itu sendiri karena kompensasi
yang terjamin. Adanya turnover karyawan pun dapat diminimalisir.
e. Meningkatkan Disiplin Kerja
Karyawan yang me rasa bahwa kompensasi yang mereka terima
sudah sesuai dengan harapannya, akan menyadari serta mentaati
peraturan-peratutan yang ada di suatu perusahaan sebagai balas jasa
karyawan terhadap perusahaan.
C. DINAMIKA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP
KOMPENSASI DENGAN MOTIVASI KERJA PADA GURU SLB
NEGERI 01 BANTUL YOGYAKARTA
Simamora (2003), menjelaskan bahwa kompensasi dapat meliputi
imbalan finansial dan jasa serta tunjangan yang diterima oleh karyawan
sebagai bagian dari hubungan kepegawaian. Lebih lanjut, (Rakhmat, 2008;
Walgito, 2010; Martoyo, 2000; dan Sastrohadiwiryo, 2005) menjelaskan
bahwa persepsi karyawan terhadap kompensasi merupakan penafsiran atas
pengalaman atau informasi mengenai kompensasi atau balas jasa dari
perusahaan kepada karyawan yang diperoleh dari lingkungan dan diserap oleh
indera dengan proses seleksi dan organisasi atau berasal dari ingatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(memory) mengenai apa yang pernah diterima karyawan sebagai ganti
kontribusi mereka kepada organisasi.
Persepsi karyawan memiliki aspek kognitif yang memberikan
keyakinan kepada guru tersebut mengenai kompensasi yang mereka terima.
Misalnya, dengan jumlah kompensasi yang diterima, seorang guru merasa
yakin bahwa jumlah kompensasi tersebut sudah mencukupi. Selain itu, aspek
afektif yang melibatkan emosi atau perasaan dapat menjadi sarana untuk
memaknai kompensasi itu sendiri. Misalnya, seorang guru sangat merasa
senang dan terpenuhi kebutuhannya dengan jumlah kompensasi yang diterima
tersebut. Aspek konatif juga menjadi salah satu bagian dari persepsi itu
sendiri yang melibatkan perhatian dan kesadaran para guru untuk
memfokuskan segala aktivitas terhadap stimulus, yaitu kompensasi baik
kompensasi finansial maupun kompensasi non finansial. Contohnya, seorang
guru sangat fokus dan menunjukkan profesionalisme kerja mereka dengan
jumlah kompensasi yang diterimanya (Sears; Shelley; dan Letitia, 2009).
Berdasarkan penjelasan tersebut, individu dengan persepsi yang positif
terhadap kompensasi yang diterima akan meyakini bahwa kompensasi yang
diterima akan mencukupi, merasa senang bahwa kompensasi tersebut dapat
memenuhi kebutuhannya, dan individu akan lebih fokus terhadap apa yang
menjadi tanggungjawabnya. Hal tersebut yang kemudian membuat individu
merasa harapannya terpenuhi dan diterima dengan baik oleh rekan kerja,
sehingga individu tersebut akan memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja.
Sebaliknya, individu dengan persepsi negatif terhadap kompensasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
diterima akan merasa tidak yakin jika kompensasi yang diterima mencukupi,
merasa bahwa kompensasi yang diterima tidak dapat memenuhi
kebutuhannya, dan tidak fokus terhadap apa yang menjadi
tanggungjawabnya. Hal tersebut yang kemudian membuat individu merasa
harapannya tidak terpenuhi dan tidak diterima oleh rekan kerja, sehingga
individu tersebut akan memiliki motivasi rendah dalam bekerja.
Munandar (2001) menyatakan bahwa motivasi kerja menggerakkan
karyawan untuk melaksanakan tugasnya masing-masing dan mencapai
sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan, serta tanggung jawab.
Karenanya, motivasi kerja berkaitan erat dengan performansi kerja individu.
Apabila motivasi kerja individu rendah, maka performansi kerjanya akan
rendah meskipun sebenarnya kemampuan individu termaksud memadai, pun
sebaliknya. Motivasi kerja menjadi hal yang sangat penting kaitannya dengan
kehidupan kerja seseorang. Hal tersebut menjadi penting karena motivasi
merupakan sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan untuk bekerja
(Steers & Porter, 1975).
Motivasi kerja karyawan memiliki aspek kognitif yang memberikan
andil dalam membentuk motivasi yang berupa adanya nilai dan juga
kepercayaan. Misalnya, seorang guru memiliki nilai dan kepercayaan bahwa
dengan jumlah kompensasi yang diterima berapapun harus tetap disyukuri
sebagai rejeki untuk kita. Selain itu, melalui aspek pembelajaran, motivasi
kerja setiap orang terbentuk dengan cara yang berbeda-beda. Hal tersebut
dikarenakan proses pembelajaran setiap orang berbeda-beda pula. Misalnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dari interaksi antara guru yang satu dengan guru yang lainnya akan
menimbulkan suatu pembelajaran yang dapat di contoh dari setiap masing-
masing guru yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
SKEMA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI
DENGAN MOTIVASI KERJA PADA GURU SLBNEGERI 01 BANTUL
YOGYAKARTA
Pp
Gambar 1
Model hubungan antara persepsi karyawan terhadap kompensasi
dengan motivasi kerja
Meyakini bahwa kompensasi
yang diterima mencukupi,
merasa senang bahwa dapat
memenuhi kebutuhannya, dan
fokus terhadap apa yang
menjadi tanggungjawabnya
Tidak yakin jika kompensasi
yang diterima mencukupi,
merasa bahwa kompensasi
yang diterima tidak dapat
memenuhi kebutuhannya, dan
tidak fokus terhadap apa yang
menjadi tanggungjawabnya
Persepsi positif terhadap
kompensasi
Persepsi negatif terhadap
kompensasi
Merasa harapan
terpenuhi, mampu
berinteraksi dan
komunikasi dengan baik
dengan rekan kerja
Merasa harapan tidak
terpenuhi dan tidak
mampu berinteraksi dan
berkomunikasi dengan
baik dengan rekan kerja
MOTIVASI TINGGI MOTIVASI RENDAH
PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Berlandaskan teori yang telah dikemukakan, maka peneliti mengajukan
suatu hipotesis untuk penelitian ini, sebagai berikut: Ada hubungan positif
antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja. Semakin positif
persepsi terhadap kompensasi yang diberikan, maka semakin tinggi tingkat
motivasi kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
korelasional, yaitu penelitian yang melihat hubungan antara dua variabel atau
lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan
variasi dalam variabel lain yang dinyatakan dalam koefisien korelasi (Noor,
2011).
B. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas : Persepsi terhadap kompensasi
2. Variabel terikat : Motivasi kerja
C. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang
dirumuskan berdasarkan karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati
(Azwar, 2010). Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Motivasi Kerja
Motivasi kerja merupakan suatu usaha sadar yang mendorong guru
untuk melakukan, mempertahankan, dan mengarahkan perilaku pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
suatu tujuan tertentu. Motivasi kerja dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan skala motivasi kerja yang dibuat sendiri oleh peneliti
berdasarkan aspek kognitif dan aspek pembelajaran. Semakin tinggi skor
total pada skala motivasi kerja yang diperoleh, semakin tinggi motivasi
kerja yang dimiliki para guru. Sebaliknya, semakin rendah skor total
pada skala motivasi kerja yang diperoleh, maka semakin rendah motivasi
kerja dimiliki para guru.
2. Persepsi Terhadap Kompensasi
Persepsi guru SLB terhadap kompensasi adalah penafsiran atas
pengalaman atau informasi mengenai kompensasi atau balas jasa dari
organisasi kepada guru SLB yang diperoleh dari lingkungan dan diserap
oleh indera dengan proses seleksi dan organisasi atau berasal dari ingatan
(memory) mengenai apa yang pernah diterima guru SLB sebagai ganti
kontribusi mereka kepada organisasi. Persepsi terhadap kompensasi
dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala persepsi
kompensasi yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek kognitif,
aspek afektif, dan aspek konatif. Semakin tinggi skor total pada skala
persepsi terhadap kompensasi yang diperoleh, semakin positif persepsi
terhadap kompensasi yang dimiliki para guru. Sebaliknya, semakin
rendah skor total pada skala persepsi terhadap kompensasi yang
diperoleh, maka semakin negatif persepsi terhadap kompensasi dimiliki
para guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
D. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua guru
yang ada di SLBN 01 Bantul, baik laki-laki maupun perempuan. Kriteria
yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua guru tetap yang bekerja di
SLBN 01 Bantul.
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Instrumen atau alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
cara melakukan penyebaran skala. Jenis skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala Likert. Terdapat dua skala yang akan digunakan
yaitu skala Motivasi Kerja dan skala Persepsi Terhadap Kompensasi. Item-
item yang ada di dalam skala tersebut terdiri dari pernyataan favorable dan
unfavorable.
Skala Likert yang nanti akan digunakan terdiri dari 4 (empat) kategori
jawaban yang diberikan yaitu “Sangat Tidak Setuju”, “Tidak Setuju”,
“Setuju”, dan “Sangat Setuju”. Peneliti tidak memberikan kategori jawaban
“Netral atau Ragu-ragu” dikarenakan terdapat dua alasan yaitu yang pertama
bahwa dengan memberikan kategori N (Netral) atau R (Ragu-ragu) dapat
memiliki arti ganda yang menunjukkan bahwa subjek belum dapat
memutuskan atau memberikan jawaban. Kedua, hal tersebut akan
menimbulkan kecenderungan untuk memberikan pilihan jawaban di tengah
(central tendency effect) bagi subjek yang merasa ragu-ragu untuk
memberikan jawaban (Hadi, 1991). Selain itu, pilihan kategori jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
“Sangat Tidak Setuju”, “Tidak Setuju”, “Setuju”, dan “Sangat Setuju” adalah
untuk melihat kecenderungan jawaban subjek mengarah untuk setuju atau
tidak setuju.
Kedua skala tersebut akan dibagikan kepada subjek penelitian dalam satu
eksemplar, masing-masing terdiri dari skala motivasi kerja dan skala persepsi
terhadap kompensasi. Skala persepsi terhadap kompensasi selanjutnya disebut
bagian 1 dan skala motivasi kerja selanjutnya disebut bagian 2. Blue print
skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Tabel 1
Persebaran Skala Persepsi Terhadap Kompensasi
No Aspek Komponen Item dan Nomor Item
Jumlah Favorable Unfavorable
1. Aspek Kognitif 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 10
2. Aspek Afektif 11,12,13,14,15 16,17,18,19,20 10
3. Aspek Konatif 21,22,23,24,25 26,27,28,29,30 10
Total 30
Tabel 2
Persebaran Skala Motivasi Kerja
No Aspek Komponen Item dan Nomor Item
Jumlah Favorable Unfavorable
1. Aspek Kognitif 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 10
2. Aspek Pembelajaran 11,12,13,14,15 16,17,18,19,20 10
Total 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Penilaian favorable bergerak dari empat sampai dengan satu, sedangkan
penilaian unfavorable bergerak dari satu sampai dengan empat. Nilai total
masing-masing komponen akan menggambarkan derajat persepsi terhadap
kompensasi dengan motivasi kerja pada guru SLB Negeri 01 Bantul
Yogyakarta.
Tabel 3
Sistem Skoring untuk Pernyataan Favorable
Tabel 4
Sistem Skoring untuk Pernyataan Unfavorable
Respon Skor
SS
S
TS
STS
1
2
3
4
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
1. Validitas
Validitas dikonsepkan sejauh mana tes mampu mengukur atribut
yang seharusnya diukur. Di dalam validitas, bila menggunakan cara
analisis yang tepat, maka akan terlihat apa yang sesungguhnya diukur
Respon Skor
SS
S
TS
STS
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
oleh suatu tes dan seberapa cermat hasil pengukurannya. Uji validitas di
dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi merupakan
suatu fungsi yang menunjukkan seberapa baik skala item-item telah
cukup representatif mencerminkan suatu konsep (Noor, 2011).
Pada dasarnya validitas isi diperoleh melalui penilaian seorang
pakar atau ahli terhadap kesesuaian antara bagian-bagian tes dan
konstruk yang diukur (Supratiknya, 2014). Pengujian validitas isi di
dalam penelitian ini dilakukan oleh profesional judgement dalam hal ini
oleh dosen pembimbing skripsi.
2. Seleksi item
Seleksi item dalam penelitian ini menggunakan parameter daya
diskriminasi item. Daya diskriminasi item adalah sejauh mana item
mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang
memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Item yang berdaya beda
tinggi merupakan item yang dapat membedakan subjek yang bersikap
positif dan subjek yang bersikap negatif (Azwar, 2009).
Azwar (2011) menyatakan bahwa semakin mendekati 1,00 maka
semakin tinggi daya beda item. Sebaliknya, jika koefisien korelasi
semakin mendekati -1,00 maka daya beda item semakin rendah atau
dapat dikatakan bahwa item tersebut dianggap tidak baik. Jika koefisien
bernilai negatif (-), maka item tersebut dianggap sangat buruk dan tidak
cocok dengan fungsi alat ukur sehingga harus dibuang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Sebagai kriteria pemilihan item berdasar korelasi item total,
digunakan batasan ≥ 0,30. Semua item yang mencapai koefisien minimal
0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Sebaliknya, jika item
memiliki koefisien kurang dari 0,30 maka item tersebut dinyatkan tidak
sahih dan harus dibuang (Azwar, 2011).
Item yang sudah diuji-cobakan dapat dilihat pada tabel 5 dan 6.
Berdasarkan seleksi item yang mengacu pada koefisien korelasi item
total, maka sebanyak 22 item dinyatakan gugur dari total 50 item yang
diuji-cobakan. Item yang gugur memiliki nilai koefisien korelasi item
total (rix) di bawah 0,30. Namun, untuk mendapatkan nilai yang diukur
dari tiap aspek, maka dilakukan penyetaraan jumlah item di tiap aspek.
Setiap aspek terdiri dari 10 item, oleh karena itu dipilih item-item terbaik
di tiap aspek. Item-item yang gugur dan mempunyai nilai terendah
setelah seleksi item ditandai dengan angka yang dicetak tebal.
Tabel 5
Persebaran Skala Persepsi Terhadap Kompensasi
(Setelah Analisis dan Seleksi Item)
No Aspek Komponen Item dan Nomor Item
Jumlah Favorable Unfavorable
1. Aspek Kognitif 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 6
2. Aspek Afektif 11,12,13,14,15 16,17,18,19,20 6
3. Aspek Konatif 21,22,23,24,25 26,27,28,29,30 6
Total 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 6
Persebaran Skala Motivasi Kerja
(Setelah Analisis dan Seleksi Item)
No Aspek Komponen Item dan Nomor Item
Jumlah Favorable Unfavorable
1. Aspek Kognitif 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 5
2. Aspek Pembelajaran 11,12,13,14,15 16,17,18,19,20 5
Total 10
3. Reliabilitas
Reliabilitas merujuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai
hasil skala pengukuran tertentu (Sarwono, 2006). Ditambahkan oleh
Noor (2011) bahwa alat ukur dikatakan konsisten apabila ketika alat ukur
tersebut digunakan berulang kali, alat pengukur tersebut menunjukkan
hasil yang sama dengan kondisi yang sama pula.
Reliabilitas dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan
teknik analisis Alpha Cronbach pada SPSS (Noor, 2011). Skala dapat
dinyatakan reliabel karena nilai koefisien Alpha Cronbach (α) dianggap
baik apabila memiliki nilai di atas 0,30 (Aaron & Aaron, 2013).
Reliabilitas tersebut dinyatakan dengan koefisien reliabilitas (rix) yang
berada pada rentang 0,00-1,00. Reliabilitas dianggap memuaskan apabila
koefisiennya mencapai minimal rix = 0,900 (Azwar, 1999).
Pada penelitian ini reliabilitas diukur dengan melihat koefisien
Alpha Cronbach. Skala motivasi kerja diuji dengan menggunakan teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Alpha Cronbach dan didapat hasil (α) = 0,780, dan koefisien Alpha
Cronbach setelah seleksi item adalah (α) = 0,861. Nilai Alpha Cronbach
setelah seleksi menjadi lebih besar dikarenakan adanya 10 item yang
kurang baik dan kemudian digugurkan sehingga meningkatkan nilai
koefisien Alpha Cronbach tersebut. Selanjutnya, skala persepsi terhadap
kompensasi di dapat hasil (α)= 0,849, dan koefisien Alpha Cronbach
setelah seleksi item adalah (α)= 0,860. Nilai Alpha Cronbach setelah
seleksi menjadi lebih besar dikarenakan adanya 12 item yang kurang baik
dan kemudian digugurkan sehingga meningkatkan nilai koefisien Alpha
Cronbach tersebut.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak
(Noor, 2011). Dalam penelitian ini, uji normalitas data dilakukan
dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan
SPSS versi 16.0. Uji normalitas dikatakan memiliki sebaran yang
normal apabila p > 0,05. Dengan metode ini, maka suatu data dikatakan
memiliki distribusi yang normal jika memenuhi syarat, yakni nilai
signifikansinya lebih besar dari nilai alpha sebesar 0,05 (p>0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Namun jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (p< 0,05), maka
data tidak terdistribusi secara normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui suatu linieritas data,
yaitu apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak.
Teknik yang digunakan untuk melakukan uji linieritas dalam penelitian
ini adalah Test for Linearity pada program SPSS. Dua varibel dikatakan
mempunyai hubungan yang linear apabila signifikansi kurang dari 0,05
(Priyatno, 2014)
2. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara persepsi terhadap
kompensasi dengan motivasi kerja, data yang sudah dikumpulkan
kemudian diolah secara statistik, yaitu dengan menggunakan uji korelasi
product-moment dari Pearson, jika data yang dihasilkan terdistribusi
secara normal. Apabila data yang dihasilkan tidak normal, maka uji
hipotesis yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik Spearman
Rho karena teknik tersebut tidak mensyaratkan adanya normalitas data
(Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode uji coba terpakai. Uji coba terpakai
adalah uji coba yang hasilnya sekaligus digunakan sebagai data penelitian
(Hadi, 2005). Uji coba terpakai dipilih karena besarnya jumlah subjek dan
keterbatasan waktu. Hadi (2005) mengungkapkan bahwa uji coba terpakai
memiliki risiko, yaitu jumlah item yang gugur dan tidak dapat digantikan
dengan item baru. Namun, hal ini dapat diatasi dengan penyusunan item
dalam jumlah yang banyak.
Peneliti menyusun 50 item yang mewakili tiga aspek yang
mempengaruhi persepsi terhadap kompensasi dan dua aspek yang
mempengaruhi motivasi kerja. Jumlah 50 item tersebut terdiri dari masing-
masing aspek 10 item.
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 21 Januari 2016 sampai dengan
23 Januari 2016 di SLB Negeri 01 Bantul, Yogyakarta. Subjek penelitian
berjumlah 88 guru tetap baik laki-laki maupun perempuan. Subjek diminta
untuk mengisi kuesioner skala persepsi terhadap kompensasi dan motivasi
kerja. Dari 88 skala yang di sebar, semua skala kembali kepada peneliti sesuai
dengan kriteria yang diminta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini menggunakan semua guru SLB Negeri 01
Bantul, Yogyakarta. Jumlah subjek yang digunakan sebanyak 88 guru,
dengan jumlah guru laki-laki sebanyak 41 orang dan jumlah guru perempuan
sebanyak 47 orang.
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Deskripsi data penelitian berisi mean empirik dan mean teoritik yang
dimiliki oleh tiap kelompok.
Tabel 7
Mean Teoritis, Mean Empiris, Standar Deviasi Data Penelitian
Alat Ukur Mean
Teoritis
Mean
Empiris
Standar
Deviasi Sig uji-t
Persepsi terhadap
kompensasi 45 53.82 5.301 0,000
Motivasi Kerja 25 32.33 3.247 0,000
Dari hasil uji one sample t-test pada variabel persepsi terhadap
kompensasi, diperoleh nilai sig sebesar 0,000 yang berarti terdapat perbedaan
yang signifikan antara mean teoritik dan mean empirik. Perbedaan skor mean
empirik yang lebih tinggi daripada mean teoritik pada variabel persepsi
terhadap kompensasi menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki
persepsi yang tinggi. Hasil yang sama juga terdapat dalam variabel motivasi
kerja yang diperoleh nilai sig sebesar 0,000 yang berarti menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan mean empirik.
Perbedaan skor mean empirik yang lebih tinggi daripada mean teoritik pada
variabel motivasi kerja menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki
motivasi yang tinggi.
D. ANALISIS DATA PENELITIAN
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Tabel 8
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Persepsi Terhadap
Kompensasi ,089 88 ,080 ,961 88 ,010
Motivasi Kerja ,124 88 ,002 ,945 88 ,001
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 8, dapat dilihat pada kolom
Kolmogorov-Smirnov bahwa nilai signifikansi pada variabel persepsi
terhadap kompensasi sebesar 0,080 yang artinya bahwa sebaran data
tidak normal karena nilai sig > 0,05. Sedangkan, nilai signifikansi
variabel motivasi kerja sebesar 0,002 yang artinya bahwa pada variabel
tersebut memiliki sebaran data yang tidak normal karena nilai sig <
0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
variabel yang hendak diuji memiliki hubungan secara linear. Pengujian
ini dapat menunjukkan besarnya penyimpangan pola distribusi data
antar variabel. Uji linieritas dilakukan dengan cara membandingkan
nilai probabilitas f dengan taraf signifikansi yaitu 0,05. Apabila nilai
signifikansi p < 0,05 maka data cenderung linear atau dapat dikatakan
kedua variabel memiliki hubungan.
Tabel 9
Uji Linieritas
F Sig.
Motivasi Kerja *
Persepsi Terhadap
Kompensasi
Between Groups
(Combined) 5,548 ,000
Linearity 60,060 ,000
Deviation from
Linearity 3,276 ,000
Within Groups
Total
Berdasarkan data pada tabel 9, diketetahui nilai taraf signifikansi
dari kedua variabel adalah 0,00 (< 0,05). Dapat disimpulkan bahwa pola
distribusi data kedua variabel cenderung linear. Hal tersebut
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dua variabel yang diukur
yaitu persepsi terhadap kompensasi dan motivasi kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif
antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja. Semakin
positif persepsi terhadap kompensasi yang diberikan, maka semakin tinggi
tingkat motivasi kerja.
Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji korelasi Spearman karena sebaran data penelitian ini
pada variabel persepsi terhadap kompensasi tidak normal. Hasil uji
korelasi Spearman menunjukkan hasil dengan taraf signifikansi > 0,05
maka hipotesis diterima, sedangkan apabila signifikansi < 0,05 hipotesis
ditolak.
Tabel 10
Uji Hipotesis
Correlations
Persepsi
Terhadap
Kompensasi
Motivasi Kerja
Spearman'
s rho
Persepsi Terhadap
Kompensasi
Correlation Coefficient 1,000 ,584**
Sig. (1-tailed) . ,000
N 88 88
Motivasi Kerja
Correlation Coefficient ,584** 1,000
Sig. (1-tailed) ,000 .
N 88 88
Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis pada tabel 10, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00 (<
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan
yang signifikan. Selain itu, nilai koefisien korelasi kedua variabel persepsi
terhadap kompensasi dengan motivasi kerja sebesar 0,584. Hal tersebut
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi guru terhadap kompensasi dengan motivasi kerja. Hubungan yang
positif disini maksudnya adalah bahwa para guru memiliki motivasi kerja
untuk mendidik anak-anak oleh karena adanya persepsi yang positif terhadap
kompensasi yang mereka terima.
E. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi
terhadap kompensasi dengan motivasi kerja. Berdasarkan hasil uji hipotesis
persepsi terhadap kompensasi dan motivasi kerja menggunakan Spearman
diperoleh p= 0,000 (<0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,584. Dari
hasil tersebut, menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan
antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja. Semakin positif
persepsi guru terhadap kompensasi yang diterima, maka semakin tinggi
motivasi kerja para guru. Sebaliknya, semakin negatif persepsi guru terhadap
kompensasi yang diterima, maka semakin rendah motivasi kerja para guru.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Harlina
(2010) yang menunjukkan adanya hubungan yang positif antara persepsi
terhadap kompensasi dengan semangat kerja pada karyawan operasional PT.
KAI. Selain itu, menurut Kim (2006) menyatakan bahwa ada tiga faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
utama yang dapat mempengaruhi motivasi kerja yaitu upah yang baik,
apresiasi yang memuaskan dari perusahaan, keamanan dalam bekerja,
maupun adanya perkembangan karir. Hasil penelitian ini juga didukung oleh
(Hafiza, Shah, dan Jamsheed, 2011; Arshad, Safdar, Din, dan Ellahi, 2012; Al
Zoubi, 2012) yang menyatakan bahwa salah satu bentuk strategi organisasi
untuk meningkatkan motivasi kerja adalah dengan adanya pemberian gaji,
tunjangan, jaminan kesehatan, dan juga pemberian insentif.
Dari hasil uji one sample t-test pada variabel persepsi terhadap
kompensasi, hasil menunjukkan bahwa skor mean empirik lebih besar
daripada skor mean teoritik (53,82 > 45). Hal ini berarti bahwa subjek
memiliki persepsi terhadap kompensasi yang positif. Berdasarkan hasil
tersebut, menunjukkan subjek memiliki persepsi terhadap kompensasi yang
mana sejauh ini besaran kompensasi yang mereka terima sudah mencukupi,
subjek merasa senang bahwa semua kebutuhannya terpenuhi, dan juga subjek
menjadi fokus akan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Hal tersebut sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang guru yang merasa bahwa besaran
kompensasi yang diterima sudah dapat memenuhi apa yang menjadi
kebutuhannya. Oleh karena itu, skor mean empirik pada variabel motivasi
kerja juga lebih tinggi daripada skor mean teoritiknya (32,33>25). Hal
tersebut menunjukkan bahwa, para guru yang bekerja di SLB Negeri 01
Bantul, Yogyakarta memiliki motivasi kerja yang tinggi oleh karena persepsi
mereka yang positif terhadap kompensasi yang diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan
antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja pada guru SLB
Negeri 01 Bantul Yogyakarta. Akan tetapi, penelitian ini tidak terlepas dari
beberapa kelemahan dan kekurangan. Subjek yang digunakan dalam
penelitian ini kurang mengetahui atau memahami mengenai pengertian dari
kompensasi itu sendiri. Kompensasi dalam hal ini tidak hanya mengenai gaji
saja, akan tetapi lebih kepada kompensasi secara mendetail yang meliputi
tunjangan, bonus, komisi , dan juga dapat berupa pujian atau penghargaan
dari atasan. Hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab mengenai
kesesuaian alat ukur tersebut yang tidak mengukur apa yang seharusnya
diukur. Selain itu, pemilihan subjek dengan menggunakan guru-guru negeri
akan kurang sesuai dengan hasil yang nantinya diharapkan. Hal tersebut
dikarenakan, para guru negeri secara tidak langsung mereka sudah
mengetahui konsekuensi ketika menjadi seorang guru negeri. Dari segi
kompensasi yang diterima, sistem pemberian kompensasi sudah diatur dari
pemerintah dengan jumlah yang sudah ditetapkan sesuai dengan golongan
pada masing-masing guru. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan untuk
lebih cermat dalam pemilihan subjek yang hendak digunakan sebagai subjek
penelitiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji hipotesis persepsi terhadap kompensasi dan
motivasi kerja menggunakan Spearman diperoleh p=0,000 (<0,05) dengan
nilai koefisien korelasi sebesar 0,584. Apabila nilai Sig. > 0,05 maka
hipotesis diterima, sebaliknya apabila nilai Sig. < 0,05 maka hipotesis ditolak.
Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja.
Semakin positif persepsi guru terhadap kompensasi yang diterima, maka
semakin tinggi motivasi kerja para guru. Sebaliknya, semakin negatif persepsi
guru terhadap kompensasi yang diterima, maka semakin rendah motivasi
kerja para guru.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan yang
positif dan signifikan antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi
kerja pada guru SLB Negeri 01 Bantul. Akan tetapi, dalam penelitian ini juga
memiliki beberapa keterbatasan dalam pelaksanaannya. Pertama, di dalam
skala penelitian terdapat beberapa istilah yang mungkin sulit dipahami oleh
para guru, seperti istilah kompensasi. Bagi orang awam istilah kompensasi
sepertinya kurang begitu menjelaskan secara gamblang. Bagi mereka istilah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kompensasi kebanyakan diartikan sama dengan gaji, meskipun sejatinya
kompensasi sendiri memiliki cakupan yang sangat detail. Hal tersebut juga
bisa terjadi karena kajian pustaka yang digunakan oleh peneliti kurang begitu
kuat untuk menjelaskan.
Kedua, pemilihan subjek dengan menggunakan para guru negeri
nampaknya akan menimbulkan kesenjangan. Kesenjangan yang dimaksud
adalah bahwa konsep persepsi terhadap kompensasi yang diharapkan oleh
peneliti berlawanan dengan konsep persepsi terhadap kompensasi yang
dimiliki oleh para guru. Oleh kerena itu, selain melakukan expert judgement,
peneliti juga perlu untuk melakukan relational judgement.
C. SARAN
1. Bagi Subjek
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa subjek memiliki
persepsi yang positif terhadap kompensasi yang diterima. Oleh karena
itu, besar harapan semoga para guru dapat mempertahankan persepsi
mereka, sehingga motivasi kerja mereka untuk mendidik anak-anak
berkebutuhan khusus tetap selalu ada selama proses belajar mengajar.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti diharapkan untuk memperhatikan subjek yang akan
digunakan karena jika menggunakan subjek guru-guru negeri akan
kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan. Guru-guru yang mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
di sekolah swasta akan lebih memberikan kesesuaian akan hasil yang
diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
DAFTAR PUSTAKA
Al-Zoubi, M. T. 2012. The Shape of The Relationship Between Salary and Job
Satisfaction: A Field Study. Far East Journal of Psychology and Business.
Vol. 7, No. 3.
Arshad, M., Safdar, M., Qamar-u-Din, dan Ellahi, S. 2012. Does Salary Work as a
Motivational Agent? A Study of Airport (Ground Handling) Services
Sector of Pakistan. School of Doctoral Studies (European Union) Journal.
Azwar, Saifuddin. 1999. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Azwar, Saifuddin. 2009. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Kesehatan Anak,
Kementerian Kesehatan RI. 2010
Hadi, Sutrisno. (1991). Statistik 2. Yogyakarta: Andi offset.
Hadi, S. (2005). Aplikasi ilmu statistika di Fakultas Psikologi. Anima, Indonesian
Psychological Journal, 20 (3), 203-229.
Hafiza, N. S., Shah, S. S., dan Jamsheed, H. 2011. Relationship Between Rewards
And Employee’s Motivation In The Non-Profit Organizations of Pakistan.
Business Intelligence Journal. Vol. 4, No. 2.
Houran, James & Kefgen, Keith. (2008). Money and Employee Motivation. 20/20
Skills, Mineola, New York.
Kim, Dongho. (2006). Employee Motivation: “Just Ask Your Employees”. Scoul
Journal of Bussiness. Vol. 12, No. 1 (June 2006).
Lawler, E. E., dan Porter, W. L. 1973. Motivation in Work Organization.
California: Brooks/Cole.
Muljani, N. (2002). Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja
Karyawan. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. Vol. 4, No. 2,
September 2002: 108 – 122.
Nitisemito, A. S. 1996. 45 Wawasan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pustaka
Utama Grafiti.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Nurtjahjanti, H. (2010). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dan
Semangat Kerja Pada Karyawan Operasional PT. KAI (Persero)
Purwokerto. Jurnal Psikologi Undip. Vol. 8, No. 2, Oktober 2010.
Priyatno, Duwi. (2014). SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: Andi
Offset.
Santoso, Agung. 2010. Statistik Untuk Psikologi dari Blog Menjadi
Buku.Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sears, David O. (1998). Psikologi Sosial edisi kelima jilid I. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Shelley E. Taylor, Letitia Anne Peplau. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Siagian, S. P. 2008. Sumber Daya Manusia. Ed. 1, Cet. 15. Jakarta: Bumi Aksara.
Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia edisi III.
Yogyakarta: STIE YKPN
Steers, R. M., dan Porter, L. W. 1975. Motivation and Work Behavior. New York:
McGraw-Hill, Inc.
Supratiknya, Augustinus. 2009. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit
Universitas Sanata Dharma
Supratiknya, Augustinus. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit
Universitas Sanata Dharma
Suwati, Y. (2013). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Tunas Hijau Samarinda. eJournal Ilmu Administrasi
Bisnis. Vol. 1, No. 1: 41-55.
Tania, A. & Sutanto, E. M., (2013). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepuasan
Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Karyawan PT. DAI KNIFE Di
Surabaya. AGORA Vol. 1, No. 3.
Vroom, Victor H & Edward L. Deci. (1970). Management and Motivation.
Harmondworth: Penguin Books LTD
Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum (edisi kelima). Yogyakarta:
Andi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Zainal, A. 1984. Motivasi dan Perlakuan Kerja dalam Organisasi. Ilmu
Masyarakat, 6: 56-67.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
LAMPIRAN
SKALA PERSEPSI
TERHADAP KOMPENSASI
DAN MOTIVASI KERJA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Dengan hormat,
Saya mengucapkan terimakasih karena Anda bersedia menjadi subjek
dalam penelitian ini. Penelitian ini memohon Anda untuk menjawab 50
pernyataan. Silahkan membaca setiap pernyataan dengan seksama sehingga dapat
memahami baik. Selanjutnya jawablah pernyataan tersebut dengan memberi tanda
silang ( √ ) pada kolom yang paling sesuai atau paling mewakili keadaan Anda.
Penggantian jawaban dapat dilakukan dengan cara memberi tanda sama dengan ( -
) pada jawaban pertama lalu berilah tanda silang ( √ ) pada jawaban yang
dikehendaki.
Adapun pilihan jawaban yang tersedia adalah :
SS : Sangat Setuju apabila pernyataan sangat sesuai dengan keadaan diri
Anda
S : Setuju apabila pernyataan sesuai dengan keadaan diri Anda
TS : Tidak Setuju apabila pernyataan tidak sesuai dengan keadaan diri Anda
STS : Sangat Tidak Setuju apabila pernyataan sangat tidak sesuai dengan
keadaan diri Anda
Contoh cara menjawab :
NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S TS STS
1 Saya merasa senang dengan pekerjaan
saya saat ini
√
Contoh cara penggantian jawaban :
NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S TS STS
1 Saya merasa senang dengan pekerjaan
saya saat ini
√ √
Tidak ada jawaban salah atau benar pada setiap pernyataan yang Anda
pilih. Anda dimohon untuk menjawab sesuai dengan keadaan Anda yang
sebenarnya. Teliti kembali jawaban Anda agar tidak ada pernyataan yang
terlewatkan
.
Yogyakarta, 15 Januari 2016
Hormat saya,
Gregorius Radityo Hanindyo P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Inisial :
Jenis Kelamin :
A. SKALA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI
1. Aspek Kognitif
NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S TS STS
1 Gaji/upah yang saya terima sudah dapat
memenuhi semua harapan saya
2
Saya yakin bahwa kompensasi yang
diberikan pihak sekolah sudah sebanding
dengan beban kerja yang saya tanggung
3
Saya sudah mendapatkan tunjangan yang
layak selama bekerja di sekolah ini, misalnya
tunjangan hari raya, asuransi kesehatan,
program pensiun, dll
4
Saya percaya, pihak sekolah sudah
memberikan insentif yang baik dan sesuai
kepada para guru sehingga tidak terjadi
kesenjangan
5
Saya pikir, pihak sekolah sudah
memperhatikan para guru dengan
memberikan asuransi kesehatan atau
keselamatan kerja
6 Saya merasa kurang yakin akan kecukupan
dari gaji/upah yang saya terima
7
Saya pikir, gaji yang diberikan kepada saya
belum memenuhi harapan karena tidak sesuai
dengan hasil kerja yang saya berikan
8 Saya yakin pihak sekolah belum memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
insentif yang sesuai bagi para guru
9
Saya percaya sekolah belum memberikan
tunjangan-tunjangan yang sesuai bagi para
guru
10
Saya tidak yakin pihak sekolah sudah
memberikan gaji dan tunjangan yang layak
bagi para guru
2. Aspek Afektif
NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S TS STS
11 Saya merasa puas terhadap tunjangan yang
diberikan oleh pihak sekolah
12 Saya merasa puas dengan kompensasi yang
diberikan oleh pihak sekolah kepada saya
13 Saya merasa senang karena kompensasi yang
saya terima di atas kebutuhan saya
14 Saya merasa puas dengan sistem pemberian
kompensasi selama ini
15
Saya merasa dihargai oleh pihak sekolah
dengan kompensasi yang diberikan kepada
saya
16
Saya tidak bersemangat untuk mengajar di
kelas karena saya merasa kurang puas dengan
kompensasi yang diberikan kepada saya
17 Saya merasa malas untuk bekerja karena
tidak didukung oleh kompensasi yang sesuai
18
Saya merasa kecewa karena pihak sekolah
kurang begitu memperhatikan tunjangan-
tunjangan, asuransi kesehatan, dll bagi para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
guru yang ada di sekolah
19
Saya merasa kurang dihargai karena
kompensasi yang saya terima tidak
mencukupi kebutuhan saya
20 Saya pikir, pihak sekolah kurang begitu
memperhatikan kesejahteraan para guru
3. Aspek Konatif
NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S TS STS
21
Saya bertanggung jawab penuh dengan tugas
yang dibebankan kepada saya sesuai dengan
kompensasi yang saya terima
22
Saya merasa harus bekerja secara maksimal
sebagai pertanggung jawaban atas
kompensasi yang sudah saya terima
23
Kesuksesan mendidik anak-anak merupakan
pertanggung jawaban saya untuk kompensasi
yang sudah saya terima
24
Fokus saya di sekolah tertuju kepada anak
didik saya sebagai balas jasa atas kompensasi
yang saya terima
25
Saya menghilangkan rasa tidak senang dan
tidak nyaman saya ketika mengajar karena
sebagai wujud kewajiban yang harus saya
lakukan
26
Saya tidak akan menjalankan secara penuh
tanggung jawab saya akan tugas yang sudah
dibebankan kepada saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
27
Saya tidak harus bekerja keras sebagai
pertanggung jawaban kompensasi yang sudah
saya terima
28
Saya merasa kompensasi merupakan hak saya
tanpa harus bekerja semaksimal mungkin
atau terlalu keras
29 Mendidik anak-anak berkebutuhan khusus
bukan menjadi tolok ukur kesuksesan saya
30
Saya merasa tidak harus bekerja secara
maksimal sebagai wujud balas jasa terhadap
kompensasi yang saya terima
B. SKALA MOTIVASI KERJA
1. Aspek Kognitif
NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S TS STS
1 Saya selalu menentukan target ketika akan
memulai suatu pekerjaan
2 Saya sudah menentukan apa yang akan saya
lakukan di sekolah satu hari sebelumnya
3
Bagi saya, pekerjaan menjadi guru SLB
adalah anugerah sehingga harus dijalankan
dengan sebaik mungkin
4
Bekerja tidak hanya sekedar mencari nafkah
untuk hidup, tetapi juga merupakan sarana
untuk mengembangkan diri
5 Saya selalu mempunyai target setiap harinya
ketika mendampingi anak-anak didik saya
6 Bagi saya pekerjaan menjadi seorang guru
SLB cukup dijalani dan dilalui saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
7 Saya hanya bekerja semampu saya tanpa
merencanakan perkembangan karir saya
8 Saya berangkat ke sekolah tanpa menentukan
apa yang akan saya lakukan nantinya
9 Mendidik anak-anak berkebutuhan khusus
bukan menjadi minat saya
10
Segala tugas yang saya emban akan selesai
dengan sendirinya tanpa saya harus bersusah
payah menyelesaikannya
2. Aspek Pembelajaran
NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S TS STS
11
Kreativitas yang tinggi sangat dibutuhkan
dalam pekerjaan saya dan hal tersebut
mendorong saya untuk benar-benar
mempersiapkan materi sehari sebelumnya
12
Pekerjaan menjadi seorang guru SLB
menuntut saya untuk dapat mengatur waktu
dengan baik
13
Saya bertanggung jawab secara penuh
terhadap tugas yang diberikan kepada saya
karena sesuai dengan kemampuan yang saya
miliki
14 Anak-anak didik saya mengajarkan saya
untuk selalu bersyukur dalam kondisi apapun
15 Menjadi seorang guru SLB melatih saya
untuk menjadi seseorang yang sabar
16 Saya merasa kesulitan dalam mengatasi
perilaku-perilaku murid saya ketika di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kelas
17 Ketika saya menemukan kesulitan, saya akan
menyerahkan tugas saya kepada orang lain
18
Saya merasa kesulitan untuk
mengkomunikasikan materi yang akan
diberikan kepada anak didik saya
19
Saya lebih memilih menggunakan waktu
luang saya untuk beristirahat daripada
mengikuti rapat, outbond, atau kegiatan di
luar jam kerja lainnya
20
Saya menjadi tidak sabar ketika anak-anak
didik saya tidak bisa menerima materi dengan
baik
~ Terima Kasih ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
DESKRIPSI DATA
PENELITIAN DAN
ONE SAMPLE T-TEST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
A. Deskripsi Data Persepsi Karyawan terhadap Kompensasi
Statistics
N Valid 88
Missing 0
Mean 53.82
Std. Error of Mean .565
Std. Deviation 5.301
Variance 28.104
Skewness -.263
Std. Error of Skewness .257
Kurtosis -1.095
Std. Error of Kurtosis .508
Range 18
Minimum 43
Maximum 62
Sum 4736
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
B. Deskripsi Data Motivasi Kerja
Statistics
N Valid 88
Missing 0
Mean 32.33
Std. Error of Mean .346
Std. Deviation 3.247
Variance 10.545
Skewness .971
Std. Error of Skewness .257
Kurtosis 1.286
Std. Error of Kurtosis .508
Range 17
Minimum 23
Maximum 40
Sum 2845
C. UJI ONE SAMPLE T-TEST
a. Persepsi Terhadap Kompensasi
b. One-Sample Test
Test Value = 45
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Persepsi
Terhadap
Kompensasi
60,800 87 ,000 44,636 43,18 46,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
c. Motivasi Kerja
One-Sample Test
Test Value = 25
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Motivasi Kerja 88,611 87 ,000 38,159 37,30 39,02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
UJI ASUMSI:
UJI NORMALITAS DAN LINIERITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
A. UJI NORMALITAS
B. Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Persepsi Terhadap
Kompensasi ,089 88 ,080 ,961 88 ,010
Motivasi Kerja ,124 88 ,002 ,945 88 ,001
C. UJI LINIERITAS
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Motivasi Kerja * Persepsi Terhadap
Kompensasi
Between Groups
(Combined) 981,166 25 39,247 5,548 ,000
Linearity 424,882 1 424,882 60,060 ,000
Deviation from
Linearity 556,284 24 23,178 3,276 ,000
Within Groups 438,607 62 7,074
Total 1419,773 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
A. UJI HIPOTESIS
Correlations
Persepsi Terhadap
Kompensasi
Motivasi Kerja
Spearman's rho
Persepsi Terhadap
Kompensasi
Correlation Coefficient 1,000 ,584**
Sig. (1-tailed) . ,000
N 88 88
Motivasi Kerja
Correlation Coefficient ,584** 1,000
Sig. (1-tailed) ,000 .
N 88 88
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN
HASIL UJI-COBA TERPAKAI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
A. Skala Motivasi Kerja Sebelum Eliminasi
1. Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.780 20
2. Korelasi Item-Total
Korelasi Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 60.0795 15.155 .347 .771
VAR00002 60.1023 15.127 .352 .770
VAR00003 59.8182 13.829 .570 .753
VAR00004 59.8977 13.518 .671 .746
VAR00005 60.0909 15.831 .092 .785
VAR00006 60.1023 15.656 .171 .780
VAR00007 60.0114 14.379 .560 .757
VAR00008 59.9886 14.885 .403 .767
VAR00009 60.0455 15.906 .122 .781
VAR00010 59.9318 14.478 .519 .760
VAR00011 59.8864 13.941 .610 .752
VAR00012 59.9773 14.022 .592 .753
VAR00013 59.9432 15.365 .220 .778
VAR00014 59.9091 14.153 .448 .762
VAR00015 59.8636 13.636 .475 .760
VAR00016 60.3977 17.874 -.401 .823
VAR00017 59.9773 14.436 .588 .757
VAR00018 60.0455 15.699 .137 .782
VAR00019 59.9545 14.894 .281 .775
VAR00020 60.0000 15.195 .261 .776
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
B. Skala Persepsi Terhadap Kompensasi Sebelum Eliminasi
1. Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.849 30
2. Korelasi Item Total Sebelum Eliminasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 86.7159 42.620 .537 .838
VAR00002 86.5341 43.907 .490 .841
VAR00003 86.7727 41.879 .561 .837
VAR00004 86.7273 45.143 .239 .849
VAR00005 86.8636 43.889 .346 .846
VAR00006 86.9773 44.091 .386 .844
VAR00007 86.7045 44.532 .422 .843
VAR00008 86.7273 44.293 .397 .843
VAR00009 86.6818 45.277 .300 .846
VAR00010 86.8068 45.146 .314 .846
VAR00011 86.7273 42.155 .631 .835
VAR00012 86.7273 43.212 .554 .839
VAR00013 86.8182 42.817 .544 .838
VAR00014 86.7500 43.546 .487 .841
VAR00015 86.6136 44.539 .373 .844
VAR00016 86.6818 47.392 -.033 .856
VAR00017 86.5909 45.854 .263 .847
VAR00018 86.6136 46.746 .069 .852
VAR00019 86.5682 45.788 .341 .846
VAR00020 86.6136 46.378 .233 .848
VAR00021 86.5000 46.207 .175 .849
VAR00022 86.3864 43.895 .544 .840
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
VAR00023 86.4886 43.448 .499 .840
VAR00024 86.6477 44.185 .379 .844
VAR00025 86.8068 45.169 .189 .852
VAR00026 86.5114 44.414 .416 .843
VAR00027 86.5227 44.712 .402 .844
VAR00028 86.4659 45.493 .209 .849
VAR00029 86.4432 44.732 .366 .844
VAR00030 86.4659 45.079 .346 .845
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN HASIL
UJI COBA SETELAH
SELEKSI ITEM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
A. Skala Motivasi Kerja
1. Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.861 10
2. Korelasi Item Total
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00003 28.9886 8.678 .518 .853
VAR00004 29.0682 8.363 .645 .842
VAR00007 29.1818 8.679 .690 .840
VAR00008 29.1591 9.101 .520 .853
VAR00010 29.1023 9.081 .506 .853
VAR00011 29.0568 8.560 .637 .843
VAR00012 29.1477 8.748 .569 .848
VAR00014 29.0795 8.350 .593 .847
VAR00015 29.0341 8.332 .481 .861
VAR00017 29.1477 8.840 .674 .843
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
B. Skala Persepsi Terhadap Kompensasi
1. Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.860 18
2. Korelasi Item Total
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 50.8977 23.748 .646 .845
VAR00002 50.7159 24.964 .573 .849
VAR00003 50.9545 23.653 .584 .848
VAR00006 51.1591 25.515 .380 .857
VAR00007 50.8864 26.010 .386 .856
VAR00008 50.9091 25.946 .340 .859
VAR00011 50.9091 23.762 .681 .843
VAR00012 50.9091 24.336 .654 .845
VAR00013 51.0000 24.506 .548 .850
VAR00014 50.9318 24.869 .528 .851
VAR00015 50.7955 25.912 .359 .858
VAR00019 50.7500 26.810 .344 .858
VAR00022 50.5682 25.467 .521 .852
VAR00023 50.6705 24.936 .513 .851
VAR00024 50.8295 25.338 .419 .856
VAR00026 50.6932 26.353 .294 .860
VAR00027 50.7045 26.371 .317 .859
VAR00029 50.6250 26.444 .275 .861
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI