hubungan antara motivasi berprestasi dan … · keluarga besar himapsi khususnya posdm himapsi...

128
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PESERTA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA 2010 DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI Dalam Rangka Penyusunan Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata 1 Psikologi Oleh Fadhilah G 0106045 Pembimbing : 1. Dra. Salmah Lilik, M. Si. 2. Nugraha Arif Karyanta, S.Psi. PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: tranhanh

Post on 23-May-2018

255 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN DUKUNGAN

SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PESERTA

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA 2010

DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SKRIPSI

Dalam Rangka Penyusunan Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata 1 Psikologi

Oleh

Fadhilah

G 0106045

Pembimbing :

1. Dra. Salmah Lilik, M. Si.

2. Nugraha Arif Karyanta, S.Psi.

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul : Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan

Dukungan Sosial dengan Intensi Berwirausaha

pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha

2010 di Universitas Sebelas Maret.

Nama Peneliti : FADHILAH

NIM/Semester : G0106045

Tahun : 2010

Telah disetujui untuk dipresentasikan dihadapan Pembimbing dan Penguji Skripsi

Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret pada:

Hari : ……………………………..

Tanggal : ……………………………...

HALAMAN PENGESAHAN

Pembimbing I

Dra. Salmah Lilik, M.Si.

NIP 19490415 198101 2 001

Pembimbing II

Nugraha Arif Karyanta, S.Psi.

NIP 19760323 200501 1 002

Koordinator Skripsi

Rin Widya Agustin, M.Psi.

NIP 19760817 200501 2 002

Page 3: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Dukungan Sosial dengan Intensi

Berwirausaha pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha 2010

di Universitas Sebelas Maret

Fadhilah, G 0106045, Tahun 2010

Telah diuji dan disahkan oleh Pembimbing dan Penguji Skripsi Program Studi

Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret pada:

Hari :..................................

Tanggal :..................................

1. Pembimbing I ( )

Dra. Salmah Lilik, M.Si.

2. Pembimbing II ( )

Nugraha Arif Karyanta, S.Psi.

3. Penguji I ( )

Dra. Machmuroch, MS.

4. Penguji II ( )

Tri Rejeki Andayani, S.Psi, M.Si.

Surakarta,

Ketua Program Studi Psikologi,

Drs. Hardjono, M.Si.

NIP 195901191989031002

Koordinator Skripsi,

Rin Widya Agustin, M.Psi.

NIP 197608172005012002

Page 4: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika terdapat

hal- hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia derajat

kesarjanaan saya dicabut.

Surakarta, Januari 2011

Fadhilah

Page 5: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu

kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada

pada diri mereka sendiri.

(Qs. Ar-Ra’d:11)

Kenyataan hari ini adalah hasil dari impian kemarin,

kenyataan esok hari ditentukan oleh impian hari ini.

(penulis)

Bermimpilah,

maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi kita.

(Andrea Hirata)

Page 6: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini didedikasikan kepada:

Setiap insan yang mewarnai perjalanan kehidupan ini, mereka yang

dicintai, dibanggakan, dihormati, disayangi, dan mereka yang

menuntunku menggapai cita dan cinta.

Karya ini penulis persembahkan:

1. Ibu dan Ayah untuk keikhlasannya,

ketabahannya, kasih sayangnya dan lantunan doa

yang memperkuat diri ku dalam melangkah.

2. Adik ku tercinta, Muh. Syaiful Ar Rosyid & F.

khoirunnisa smoga tergapai cita dan harapannya.

3. Kakak ku tersayang, S N Fathonah & Aris B

atas petuah, pelajaran, dan pengalamannya

sangatlah bermanfaat bagi ku.

4. Sohib ku, Alm. Nur Fatimah atas persahabatan

kita, waktunya, motivasinya, inspirator bagi ku.

5. Seluruh guru yang aku banggakan, dan

almamater ku tercinta

Page 7: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji hanya bagi Allah SWT, Dzat yang

memberi rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya di jagad raya ini.

Salam dan Shalawat senantiasa tercurah pada junjungan-Nya Rosulullah

Muhammad SAW, tauladan bagi umat manusia.

Selangkah, dua langkah, tiga langkah dan beberapa langkah telah

terlampau sehingga karya ini pun terwujud. Perjalanan ini tak lepas dari dukungan

berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. AA. Subijanto, dr, M.S. selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret.

2. Drs. Hardjono, M.Si., Ketua Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret.

3. Aditya Nanda Priyatama, M.Si., sekretaris Prodi Psikologi sekaligus bidang

pendidikan yang senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi

mahasiswanya.

4. Dra. Salmah Lilik, selaku pembimbing pertama, yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, serta penuh kesabaran memberikan

bimbingan, arahan, motivasi, kepercayaan kepada penulis dari awal hingga

akhir penyusunan skripsi ini.

5. Nugraha Arif Karyanta, S. Psi., selaku pembimbing kedua, dengan

kesibukannya masih bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta

memberikan semangat bagi penulis dalam penyelesaiannya karya ini.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

6. Dra. Machmuroch, MS., selaku penguji pertama yang penuh semangat dan

saran yang berarti bagi penulis demi penyempurnaan karya ini.

7. Tri Rejeki Andayani, S. Psi., M.Si., selaku penguji kedua yang

menyenangkan diajak berdiskusi, serta kritik dan saran yang berarti bagi

penulis demi penyempurnaan karya ini.

8. Ir. Eddy Triharyanto, MP selaku kepala Ppkwu UNS dan seluruh staf Ppkwu

(Mbak Irma, Mbak Luvi, Mbak Watik, dan yang lainnya) atas izin yang

diberikan dan dukungan serta kerjasamanya.

9. Drs. Tulus Hidayat, SU. MA, selaku pembimbing akademik atas petuah,

perhatian yang telah diberikan selama penulis menempuh studi di Program

Studi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS.

10. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Psikologi (Bu Rin, Pak Arista, Bu Tutik,

Bu Wiyanti, beserta bapak ibu dosen yang tidak dapat disebutkan satu per

satu) yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis dalam penyelesaian

studi.

11. Staf Tata Usaha Program Studi Psikologi (Mbak Ana, Mas Dimas, dan Mas

Ryan) dan segenap karyawan Program Studi Psikologi (Pak No, Mas Aan,

Pak Satpam) atas kesabaran dan bantuannya yang dapat memperlancar proses

penyelesaian kuliah dan skripsi ini.

12. Keluarga penulis (ayah, ibu, kakak, adik) atas doa, kasih sayang, dorongan,

serta kesempatan yang diberikan untuk menyelesaikan pendidikan sampai

kejenjang ini.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

13. Sahabat, kawan, rekan, (Rini, Candra, Aris, Iza, Vera, Ike, Nandes, Dika,

Dika IR, dan seluruh kawan psikologi 2006 lainnya yang tidak dapat

disebutkan satu persatu) atas kebersamaannya, semangatnya, dan petuah-

petuahnya.

14. Rekan-rekan ku (Pre, Putut, Ivan, Ika, Kurnia, Khoirul, Uud, Qomar, Isur,

dan seluruh rekan PMW lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu),

yang sangat dibanggakan, terimakasih atas bantuan, dukungan, dan

kerjasamanya dalam proses penelitian ini.

15. Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi,

Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah, Ica, Nike)

terimakasih atas kebersamaannya dalam berkarya dan organisasi lainnya

terimakasih atas pengalaman yang telah penulis peroleh.

Semoga Allah SWT berkenan memberikan pahala yang sepadan dengan

jerih payah Bapak Ibu dan teman-teman lakukan, dan semoga karya ini

bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Januari 2011

Penulis

Page 10: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN DUKUNGAN

SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PESERTA

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA 2010

DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Fadhilah

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK

Wirausaha merupakan terobosan dalam mengurangi pengangguran, hal

tersebut mendorong dari berbagai pihak turut andil dalam proses menumbuhkan

wirausaha baru. Dikti melalui Ppkwu menyelenggarakan PMW yang bertujuan

memfasilitasi mahasiswa menjadi wirausaha berhasil. Proses tersebut dilandaskan

pada intensi berwirausaha. Intensi berwirausaha dipengaruhi beberapa faktor,

antara lain: motivasi berprestasi dan dukungan sosial. Motivasi berprestasi yang

tinggi mendorong seseorang untuk bergerak, ditambah adanya dukungan dari

orang-orang disekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan

antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi berwirausaha,

serta hubungan masing-masing variabel prediktor motivasi berprestasi, dukungan

sosial dengan intensi berwirausaha.

Penelitian ini merupakan studi populasi, yaitu: keseluruhan peserta

program mahasiswa wirausaha (PMW) 2010 di Universitas Sebelas Maret yang

berjumlah 112 orang. Pengumpulan data menggunakan Skala Motivasi

Berprestasi, Skala Dukungan Sosial, Dan Skala Intensi Berwirausaha. Skala

Motivasi Berprestasi terdiri dari 56 aitem dengan koefisien reliabilitas 0,884,

Skala Dukungan Sosial terdiri dari 60 aitem dengan koefisien reliabilitas 0,944,

Skala Intensi Berwirausaha terdiri dari 42 aitem dengan koefisien korelasi 0,885.

Analisis data menggunakan analisis regresi berganda yang menunjukkan

nilai R sebesar 0,782 dan Fhitung sebesar 85,981 dengan nilai signifikansi (p)

sebesar 0,000 (p<0,05). Terdapat hubungan kuat dan positif antara motivasi

berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi berwirausaha. Hasil analisis

korelasi parsial antara motivasi berprestasi dengan intensi berwirausaha sebesar

0,539 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 (p<0,05) dan antara dukungan

social dengan intensi berwirausaha sebesar 0,517 dengan nilai signifikansi (p)

sebesar 0,000 (p<0,05).

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi

berwirausaha, terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan intensi

berwirausaha dan dukungan sosial dengan intensi berwirausaha. Berarti semakin

tinggi motivasi berprestasi dan dukungan sosial yang dimiliki seseorang dalam

berwirausaha, semakin tinggi pula intensi berwirausaha, dan sebaliknya.

Kata kunci: Intensi Berwirausaha, Motivasi Berprestasi, Dukungan Sosial.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

THE RELATIONSHIP BETWEEN ACHIEVEMENT MOTIVATION AND

SOCIAL SUPPORT IN RELATION WITH ENTREPRENEURSHIP

INTENTION OF THE PARTICIPANTS OF ENTREPRENEURSHIP

PROGRAM (PMW) 2010

AT SEBELAS MARET UNIVERSITY

Fadhilah

Psychology department of medical faculty, sebelas maret university

ABSTRACT

Entrepreneurship is a breakthrough in reducing the number of

unemployment. It is encouraging the various parties to take part in the process of

growing new entrepreneurship. Dikti, trough Ppkwu, held PMW which aims to

facilitate students to become successful entrepreneurs. The process is based on

entrepreneurship intention. Intention of entrepreneurship is influenced by several

factors, such as: achievement motivation and social support. High achievement

motivation will encourage someone to move, plus the support of both

psychological support and material support from the people around him. The

purpose of this research were to determine the relationship between achievement

motivation and social support with entrepreneurship intention.

This research is study of population. The population was all the

participants of entrepreneurship program (PMW) 2010 at Sebelas Maret

University. The overall amount of the participants was 112 people. Data collected

by achievement motivation scale, social support scale, and entrepreneurship

intention scale. The achievement motivation scale has 56 aitem with correlation

coefficient 0,884, social support scale has 60 aitem with correlation coefficient

0,944, entrepreneurship intention scale has 42 aitem with correlation coefficient

0,885.

Multiple regression analysis showed that R values was about 0,782 and the

F regression was about 85,981 with a significance p=0,000 (p<0,05). It mean that

there were strong and positive relationship between achievement motivation and

social support with entrepreneurship intention. The results parsial correlation

analysis achievement motivation with entrepreneurship intention was about 0,539

with a significance p=0,000 (p<0,05) and social support with entrepreneurship

intention was about 0,517 with a significance p=0,000 (p<0,05).

Based on the results of this study, it can be concluded that there was a

correlation between achievement motivation and social support with

entrepreneurship intention, there was a correlation between achievement

motivation with entrepreneurship intention, there was a correlation between social

support with entrepreneurship intention. In addition, the higher achievement

motivation and social support of a person in doing entrepreneurship makes the

intention to entrepreneurship higher too. It worked vice versa.

Keywords: entrepreneurship intention, achievement motivation, social support

Page 12: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................ x

ABSTRACT .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 11

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 12

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 12

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 13

A. Intensi Berwirausaha ........................................................................ 13

1. Pengertian Intensi Berwirausaha ................................................ 15

Page 13: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

2. Karakteristik Wirausaha ............................................................. 16

3. Teori Intensi .............................................................................. 18

4. Aspek-aspek Intensi Berwirausaha ........................................... 20

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha ........ 24

B. Motivasi Berprestasi......................................................................... 27

1. Pengertian Motivasi Berprestasi ................................................ 27

2. Aspek-aspek Motivasi Berprestasi ............................................. 29

3. Ciri Motivasi Berprestasi Tinggi ............................................... 31

C. Dukungan Sosial ............................................................................. 33

1. Pengertian Dukungan Sosial ..................................................... 33

2. Aspek-aspek Dukungan Sosial .................................................. 34

3. Sumber Dukungan Sosial .......................................................... 36

D. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Dukungan Sosial dengan

Intensi Berwirausaha ....................................................................... 37

E. Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Intensi Berwirausaha ..... 40

F. Hubungan Dukungan Sosial dengan Intensi Berwirausaha ............ 41

G. Kerangka Pikir ................................................................................ 42

H. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 43

BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................... 44

A. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................ 44

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ......................................... 44

C. Populasi, dan Sampel ...................................................................... 46

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 47

Page 14: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ................................................ 50

F. Teknik Analisis Data......................................................................... 52

BAB IV. HASIL PENELITIAN .......................................................................... 54

A. Persiapan Penelitian ......................................................................... 54

1. Orientasi Kancah Penelitian ....................................................... 54

2. Persiapan Penelitian ................................................................... 58

3. Pelaksanaan Uji Coba ................................................................ 64

4. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 66

B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 71

1. Penentuan Subjek Penelitian ..................................................... 71

2. Pengumpulan Data Penelitian ................................................... 73

3. Pelaksanaan Skoring ................................................................ 73

C. Hasil Analisis Data .......................................................................... 74

1. Uji Asumsi Dasar ....................................................................... 74

2. Uji Asumsi Kalsik ...................................................................... 76

3. Uji Hipotesis .............................................................................. 79

4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif .............................. 84

5. Analisis Deskriptif ..................................................................... 85

6. Analisis Tambahan .................................................................... 87

D. Pembahasan ............................................................................... 99

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 106

A. Kesimpulan ..................................................................................... 106

B. Saran ............................................................................................... 107

Page 15: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 109

LAMPIRAN ....................................................................................................... 115

Page 16: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

3.1 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi ......................................................... 48

3.2 Blueprint Skala Dukungan Sosial ................................................................ 49

3.3 Blue Print Skala Intensi Berwirausaha ........................................................ 50

4.1 Pelaksanaan Uji Coba .................................................................................. 66

4.2 Distribusi aitem yang valid dan gugur Skala Motivasi Berprestasi ............. 68

4.3 Distribusi aitem yang valid dan gugur Skala Dukungan Sosial ................... 69

4.4 Distribusi aitem yang valid dan gugur Skala Intensi Berwirausaha ............ 70

4.5 Data Peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UNS 2010................ 72

4.6 Hasil Uji Normalitas ..................................................................................... 74

4.7 Hasil Uji Linieritas antara Motivasi Berprestasi dengan

Intensi Berwirausaha ...................................................................................... 75

4.8 Hasil Uji Linieritas antara Dukungan Sosial dengan

Intensi Berwirausaha ...................................................................................... 76

4.9 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................................ 77

4.10 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................................. 78

4.11 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................................................. 80

4.12 Hasil Hipotesis Secara Simultan .................................................................. 81

4.13 Hasil Analisis Korelasi Parsial Motivasi Berprestasi dengan

Intensi berwirausaha ................................................................................... 82

4.14 Hasil Analisis Korelasi Parsial Dukungan Sosial dengan

Intensi berwirausaha ................................................................................... 83

4.15 Hasil Sumbangan Variabel Prediktor Terhadap Variabel Kriterium ........... 84

Page 17: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

4.16 Deskripsi Data Empirik ................................................................................ 85

4.17 Deskripsi Data Penelitian ............................................................................. 85

4.18 Kategorisasi berdasarkan Rumus Standar Deviasi ....................................... 86

4.19 Kategorisasi Subjek Berdasar Skor Alat Ukur Penelitian ............................ 86

4.20 Materi Pelatihan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) .......................... 91

4.21 Uji Analisis Faktor ....................................................................................... 98

Page 18: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Theory if Planned Behavior (Ajzen 1991) ..................................................... 19

2.2 Kerangka Pikir ............................................................................................... 43

4.1 Struktur Organisasi PPKwu UNS .................................................................. 57

4.2 Skema Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) ............................................. 60

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................................... 79

4.4 Proses PPKwu ................................................................................................ 88

Page 19: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A. ALAT UKUR ...................................................................... 116

1. Skala 1 .................................................................................................. 117

2. Skala 2 .................................................................................................. 121

3. Skala 3 .................................................................................................. 125

LAMPIRAN B. SEBARAN NILAI DATA ALAT UKUR............................. 128

1. Skala 1 .................................................................................................. 129

2. Skala 2 .................................................................................................. 144

3. Skala 3 .................................................................................................. 159

LAMPIRAN C. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR ............ 169

1. Skala 1 .................................................................................................... 170

2. Skala 2 .................................................................................................... 173

3. Skala 3 .................................................................................................... 176

LAMPIRAN D. ANALISIS DATA PENELITIAN ........................................ 179

1. Data Penelitian yang dianalisis ................................................................. 180

2. Hasil Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas dan Linearitas) ........................ 183

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 186

4. Hasil Uji Hipotesis (Analisis Regresi) ..................................................... 187

5. Hasil Uji Korelasi Parsial .......................................................................... 188

6. Hasil Analisis Deskriptif ........................................................................... 189

7. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ............................................. 189

8. Hasil Katagorisasi Skala Penelitian .......................................................... 196

Page 20: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

LAMPIRAN E. TANDA BUKTI .................................................................... 199

1. Surat Ijin Penelitian .............................................................. 200

2. Surat Tanda Bukti Penelitian .............................................................. 201

Page 21: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengangguran merupakan problem yang kompleks bagi suatu negara.

Negara akan makmur apabila dapat menyelesaikan masalah pengangguran,

dengan demikian pengangguran selalu menjadi skala prioritas yang dituntaskan

oleh suatu negara. Berita Resmi Statistik (2009), melaporkan bahwa tingkat

pengangguran di Indonesia pada Desember 2009 sebesar 8,78 persen dari total

angkatan kerja atau 8,96 juta orang termasuk kategori sebagai pengangguran

terbuka. Laporan tersebut menyatakan bahwa lulusan sarjana mengalami

peningkatan sebesar 0,49 persen dari tahun lalu. Berdasarkan tingkat pendidikan,

lulusan sarjana merupakan tingkatan tertinggi, namun tingkat pengangguran

lulusan sarjana selalu beranjak naik. Dengan demikian tingkat pengangguran dari

kalangan terdidik masih mengalami peningkatan dan diprediksi cenderung

meningkat apabila tidak ada upaya dalam menanggapi kondisi ini.

Pada kondisi seperti sekarang ini, diketahui bahwa jumlah pengangguran

dari kalangan terdidik beranjak naik dan lapangan pekerjaan terbatas, maka

wirausaha merupakan alternatif pekerjaan yang rasional (Wijaya, 2007). Hal sama

disampaikan oleh Widodo dalam Berita Mandiri, bahwa suatu negara akan

menjadi negara maju, apabila jumlah wirausahawan minimal sebesar 2% dari

jumlah populasi penduduk di negara tersebut. Hal itu berarti, Indonesia masih

membutuhkan empat juta lebih wirausahawan. Peluang yang besar untuk menjadi

Page 22: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

wirausahawan mendorong dari berbagai pihak turut andil dalam proses

menumbuhkan wirausaha baru, khususnya dikalangan mahasiswa yang dirasa

mempunyai sumber daya yang memadai dalam menciptakan lapangan kerja.

Menurut Eels dan Mas’oed (dalam Wardoyo, 2010), dibandingkan dengan

tenaga lain tenaga terdidik sarjana (S1) memiliki potensi untuk berhasil menjadi

seorang wirausaha karena memiliki kemampuan penalaran yang telah berkembang

dan wawasan berpikir yang luas. Seorang sarjana juga memiliki dua peran pokok,

pertama sebagai manajer dan kedua sebagai pencetus gagasan. Peran pertama

berupa tindakan untuk menyelesaikan masalah, sehingga pengetahuan manajemen

dan keteknikan yang memadai mutlak diperlukan. Peran kedua menekankan pada

kemampuan merangkai alternatif-alternatif. Pengetahuan keilmuan yang lengkap

merupakan bekal yang diperlukan untuk berhasil menjadi seorang wirausaha.

Kewirausahaan atau entrepreneurship adalah suatu proses kreativitas dan

inovasi yang mempunyai resiko tinggi untuk menghasilkan nilai tambah bagi

produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan kemakmuran bagi

wirausahawan. Kewirausahaan merupakan kemampuan melihat dan menilai

peluang bisnis serta kemampuan mengoptimalkan sumberdaya dan mengambil

tindakan dan risiko dalam rangka menuju sukses (Siswoyo, 2009).

Salah satu bentuk upaya pengembangan kewirausahaan adalah pemberian

materi kewirausahaan pada peserta didik. Namun, materi kewirausahaan dirasa

masih kurang dalam menumbuhkan keinginan atau tekad peserta didik untuk

menjadi wirausaha. Hasil penelitian Sumarni (2006), menyatakan bahwa hal

tersebut dikarenakan mata kuliah kewirausahaan diikuti sekadar untuk mendapat

Page 23: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

nilai semata tanpa dimaknai dan dihayati betul manfaatnya. Peserta didik

cenderung menghafal materi agar mendapatkan nilai yang baik tanpa mempelajari

betul kandungan materi atau mencoba merealisasikan materi yang dipelajari.

Pada tahun 2009, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengembangkan

sebuah Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang merupakan kelanjutan

Program Kreativitas Mahasiswa. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) adalah

salah satu program kewirausahaan yang dikembangkan Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi dengan maksud berusaha menjembatani para mahasiswa

memasuki dunia riil melalui fasilitasi start-up bussines. Program Mahasiswa

Wirausaha (PMW) merupakan bagian dari strategi pendidikan di perguruan tinggi

dalam memfasilitasi para mahasiswa yang mempunyai minat dan bakat

kewirausahaan untuk memulai berwirausaha dengan basis ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni (PPKwu LPPM, 2009).

Berdasarkan data yang diambil dari PPKwu LPPM UNS, Program

Mahasiswa Wirausaha (PMW) menarik perhatian mahasiswa, terbukti dari

banyaknya mahasiswa yang mendaftarkan diri untuk mengikuti Program

Mahasiswa Wirausaha (PMW). Mahasiswa yang mendaftar Program Mahasiswa

Wirausaha (PMW) memperlihatkan adanya ketertarikan atau minat dengan

wirausaha.

Mulyati (2004) mengemukakan sejumlah hal pokok yang terdapat dalam

minat meliputi adanya perasaan senang dalam diri seseorang yang memberi

perhatian pada obyek tertentu, adanya ketertarikan pada obyek tertentu, adanya

aktivitas atas obyek yang dipilih, adanya kecenderungan berusaha lebih aktif,

Page 24: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

aktivitas tersebut dipandang fungsional dalam kehidupan dan cenderung bersifat

mempengaruhi tingkah laku individu.

Adanya minat mendorong seseorang untuk berbuat, dorongan tersebut

sering disebut motif. Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua

penggerak, alasan-alasan, atau dorongan-dorongan dalam diri individu yang

menyebabkan individu berbuat sesuatu (Gerungan, 1996). Berdasarkan hasil

wawancara dari sebagian peserta Program Mahasiswa Wirausaha terdapat

beberapa motif mahasiswa untuk berwirausaha, antara lain: mencoba-coba untuk

berkarir, adanya peluang terkait Program Mahasiswa Wirausaha (PMW),

keinginan menghasilkan produk atau karya, keinginan menciptakan lapangan

kerja dan ketidakinginan mencari kerja, dan adanya ketakutan menghadapi

persaingan mencari kerja, dan berbagai motif lainnya.

Prasyarat awal menjadi peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)

adalah mahasiswa S1 yang telah menyelesaikan kuliah empat semester atau

minimal telah menempuh 80 SKS dan mahasiswa program diploma dan politeknik

yang telah menyelesaikan kuliah tiga semester atau minimal telah menempuh 60

SKS. Hurlock (1980) berpendapat bahwa perkembangan karir berjalan seiring

dengan proses perkembangan manusia. Mahasiswa yang duduk disemester tiga

atau empat ke atas, usianya berkisar 18-23 tahun. Dalam psikologi perkembangan,

usia tersebut berada pada masa dewasa awal. Masa dewasa awal merupakan masa

dimana seseorang mencoba-coba untuk berkarir, artinya kemantapan karirnya

masih belum pasti.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Hal tersebut sering dialami individu yang memutuskan menjadi wirausaha

pada usia dini bukan karena karir tersebut sesuai dengan keinginan, bakat dan

minatnya, tetapi karena faktor yang lain. Apabila demikian halnya, jika individu

tersebut gagal maka akan mencoba bidang karir lain yang dianggap lebih sesuai,

atau tetap menjadi wirausaha dengan pikiran yang tidak fokus. Oleh karena itu,

komitmen menjadi wirausaha pada mahasiswa peserta Program Mahasiswa

Wirausaha masih perlu diteliti lebih lanjut.

Menurut Mc Clelland (1987) seorang entrepreneur adalah seorang yang

menerapkan kemampuannya untuk mengatur, menguasai alat-alat produksi dan

menghasilkan hasil yang berlebihan yang selanjutnya dijual atau ditukarkan dan

memperoleh pendapatan dari usahanya tersebut, Sedangkan menurut Sukardi

(dalam As’ad, 1991), pengertian entrepreneur menunjuk kepada kepribadian

tertentu, yakni pribadi yang mampu berdiri di atas kekuatan sendiri, berarti

mampu mengambil keputusan untuk diri sendiri, mampu menetapkan tujuan yang

ingin dicapai atas pertimbangan sendiri, dengan kata lain seorang entrepreneur

adalah seorang yang merdeka lahir dan batin.

Entrepreneur atau wirausaha terjadi melalui suatu proses. Keputusan

bertindak untuk berwirausaha merupakan suatu tingkah laku yang terencana.

Dalam mencapai suatu tujuan seperti berwirausaha, diperlukan usaha yang gigih

untuk mengarahkan tingkah laku dan mengadopsi rencana-rencana supaya dapat

mewujudkan tujuan tersebut. Tingkah laku terarah ini berlandaskan pada intensi

(Riyanti, 2009).

Page 26: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Hisrich,dkk., (2008) berpendapat bahwa intensi menunjukkan faktor-

faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku dan merupakan indikasi tentang

betapa sulitnya orang bersedia untuk berusaha, serta seberapa banyak upaya yang

direncanakan untuk digunakan dalam melaksanakan perilaku tersebut. Semakin

kuat intensi seseorang untuk terlibat dalam sebuah perilaku wirausaha, semakin

besar kemungkinan kegiatan wirausaha itu dilaksanakan.

Riyanti (2008) mengemukakan bahwa intensi dapat menunjukkan

seberapa besar kemauan seseorang untuk berusaha melakukan suatu tingkah laku

tertentu. Intensi tersebut masih merupakan disposisi untuk bertingkah laku sampai

pada saat dan kesempatan yang tepat. Zimmerer (2008), menjelaskan bahwa

individu yang memiliki komitmen dan tekad yang bulat untuk mencurahkan

semua perhatiannya pada usaha, dengan kata lain memiliki intensi yang kuat

merupakan salah satu karakteristik sikap dan perilaku kewirausahaan yang

berhasil. Intensi yang lemah atau rendah hanya mengakibatkan kemungkinan

untuk gagal dalam berwirausaha.

Gambaran nyata dari etnis cina yang terlihat mempunyai intensi kuat

dalam berwirausaha. Selaras dengan Hasil penelitian Astutik (2007) menunjukkan

minat enterpreneurship remaja etnis Cina lebih tinggi (mean 152.52)

dibandingkan minat enterpreneurship remaja etnis Sunda (mean 146.48). Hal itu

dikarenakan etnis Cina lekat dengan nebula (megabudaya) China, yaitu:

menekankan pentingnya jiwa kewirausahaan, inovasi teknologi, dan kreativitas

(Asvi Warman Adam, dalam Kompas 5 Desember 2009). Berbeda dengan suku

Page 27: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Jawa yang terkenal sebagai orang yang bersikap pasif terhadap hidup, lemah

dalam hal karya, dan nrimo (Riyanti, 2009).

Hasil penelitian Indarti & Rostiana (2008) mengenai perbedaan intensi

kewirausahaan mahasiswa pada negara berkembang dan negara maju,

menunjukkan tingkat intensi kewirausahaan mahasiswa Indonesia (negara

berkembang) lebih tinggi secara signifikan dibandingkan mahasiswa Jepang dan

Norwegia (negara maju). Dengan rata-rata nilai intensi kewirausahaan masing-

masing negara, berturut-turut sebesar 4,46 (Indonesia), 3,81 (Jepang) dan 3,04

(Norwegia). Hasil temuan tersebut merupakan indikator bahwa hambatan untuk

memulai usaha baru dipersepsikan lebih rendah di Indonesia dibandingkan di

Jepang dan Norwegia.

Intensi erat kaitanya dengan motivasi seseorang. Untuk memulai usaha

diperlukan tekad yang kuat atau karsa yang besar. Seseorang yang terjun dalam

dunia wirausaha diawali dengan adanya kebutuhan-kebutuhan, kemudian

mendorong dimunculkannya kegiatan tertentu, kegiatan tersebut ditujukan pada

pencapaian tujuan. Kebutuhan tersebut oleh McClelland (1987) dikelompokan

menjadi tiga, yaitu: need for achievement, need for power, need for affiliation.

Purwanto (1990), menjelaskan bahwa motif menunjukkan suatu dorongan

yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau

bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah “pendorongan” suatu

usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang supaya orang

tersebut tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai

hasil atau tujuan tertentu. Seseorang terdorong untuk menyelesaikan kesukaran

Page 28: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

yang dihadapi dan berusaha melebihi orang lain, dan bila hal tersebut berhasil

maka akan meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri. Seseorang yang

mempunyai dorongan untuk bekerja keras dan gigih dalam upaya meraih prestasi

yang lebih baik dibandingkan orang lain identik dengan motif berprestasi.

Suryana (2003) dalam bukunya menyatakan bahwa keberadaan motivasi

berprestasi mendorong seseorang untuk berhasil. Sekali sukses atau berprestasi,

maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan

semakin berkembang. Hal ini diperjelas oleh Hadisoegondo (2006) bahwa

wirausaha baru memerlukan ketangguhan dan ketekunan dalam menempuh tahap-

tahap pengembangan selanjutnya dan setelah kegiatan usaha mulai dilakukan.

Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan selalu bekerja

keras, tangguh, tidak mudah putus asa, berorientasi ke masa depan, menyenangi

tugas yang memiliki tingkat kesulitan sedang, menyukai balikan yang cepat dan

efisien mengenai prestasinya serta mandiri (Riani, 2005). Individu yang memiliki

motivasi berprestasi rendah akan cenderung memberikan penghargaan kecil

terhadap prestasi yang bersifat bersaing, apatis, lesu, dan tidak mempunyai tujuan

(FkBA, 2001).

Menurut Hall dan Lindzey (dalam Riani, 2005), motif berprestasi sebagai

dorongan yang berhubungan dengan prestasi yaitu: menguasai, mengatur

lingkungan sosial, atau fisik, mengatasi rintangan dan memelihara kualitas kerja

yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang

lain. Motif berprestasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang

menjadi wirausaha yang berhasil.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Selain seorang wirausaha cenderung mempunyai motivasi berprestasi

tinggi, seorang wirausaha cenderung mempunyai kebutuhan untuk berafiliasi.

Kebutuhan berafiliasi terkait dengan hubungan individu dengan orang lain, dari

hubungan tersebut sering kali individu mendapatkan bantuan baik materi ataupun

skill, individu merasa dipedulikan dan diperhatikan, sehingga hubungan ini dapat

berupa dukungan sosial. Sarafino (1998) menjelaskan bahwa dukungan sosial

adalah suatu kesenangan, rasa aman, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang

dirasakan dari orang lain atau sekelompok. Hisrich, dkk., (2008) dukungan sosial

sangat diperlukan dalam fase pembentukan usaha atau memulai usaha, karena

memberikan informasi, nasihat, bimbingan, bantuan modal, jaringan, afiliasi, dan

lain-lainnya. Sehingga dengan dukungan sosial yang tinggi pada mahasiswa

dalam berwirausaha dimungkinkan memperkuat intensi berwirausaha pada

mahasiswa.

Dukungan sosial diharapkan mampu menunjang seseorang melalui

tindakan yang bersifat membantu dengan melibatkan emosi, pemberian informasi,

bantuan materi dan penilaian positif (Handoko, 2008). Faktor paling penting yang

mempengaruhi jalan karier seorang wirausaha adalah adanya seorang teladan (role

model), jaringan dukungan moral, dan jaringan dukungan profesional. Teladan

(role model) dan sistem-sistem pendukung memberikan point dalam intensi

seseorang berwirausaha (Hisrich, dkk., 2008).

Teladan (role model) bisa diperoleh dari orang tua, saudara, kerabat,

maupun pengusaha lain. Role model dapat berfungsi dalam kapasitas pendukung

sebagai mentor-mentor selama dan setelah pembentukan usaha baru. Sistem

Page 30: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pendukung ini sangat penting selama fase pembentukan, karena sistem ini

memberikan informasi, nasihat, serta bimbingan. Jaringan dukungan moral

merupakan dukungan psikologis, dorongan ini diperoleh dari keluarga, teman-

teman, guru, dan sebagainya. Teman memainkan peran penting dalam jaringan

dukungan moral, teman sering memberikan nasihat yang seringkali lebih jujur

daripada nasihat dari sumber-sumber lain, memberikan dorongan, pengertian,

bahkan bantuan. Orang tua juga merupakan sumber dukungan moral yang kuat

dalam awal proses pembentukan usaha baru. Jaringan dukungan profesional

adalah individu-individu yang membantu dalam aktivitas-aktivitas usaha. Adanya

mentor (guru), faktor finansial, jaringan bisnis, informasi, teknologi dan

sebagainya merupakan jaringan dukungan profesional (Hisrich, dkk., 2008).

Mahasiswa yang tergabung dalam Program Mahasiswa Wirausaha

(PMW) mendapat berbagai dukungan yang bertujuan untuk memfasilitasi start-up

bussines. Dukungan tersebut berupa in-class training, internship (pemagangan),

dan penyusunan rencana usaha. Dalam in-class training mahasiswa mendapatkan

materi tentang wawasan kewirausahaan, strategi pengelolaan bisnis, komunikasi

bisnis, manajemen keuangan, business plan, dan menghadirkan role model guna

memperlihatkan success story seseorang yang berhasil dalam berwirausaha.

Setelah mendapatkan materi tersebut, mahasiswa melaksanakan internship

(pemagangan) di beberapa UKM yang sudah ditunjuk. Dukungan tersebut

diharapkan mampu mendorong dan mengembangkan kewirausahaan yang akan

atau telah dilakukan mahasiswa, sehingga mampu memperkuat intensi mahasiswa

untuk terjun dalam dunia wirausaha (PPKwu LPPM, 2010).

Page 31: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Peserta yang tergabung dalam Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)

diharapkan memiliki intensi berwirausaha yang kuat, sehingga memiliki tekad

yang bulat dalam mencurahkan perhatiannya pada usaha dan memiliki semangat

juang dalam merealisasikan tekadnya menjadi wirausaha dan mampu

mewujudkan dalam bentuk tindakan usaha. Hal tersebut penting terutama pada

awal proses pembentukan usaha baru, sehingga dapat memacu keberhasilan

usahanya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang

“Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Dukungan Sosial dengan Intensi

Berwirausaha pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha”.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang diajukan oleh peneliti dalam penelitian ini, antara lain:

1. Apakah ada hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Dukungan Sosial

dengan Intensi Berwirausaha pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha?

2. Apakah ada hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Intensi

Berwirausaha pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha?

3. Apakah ada hubungan antara Dukungan Sosial dengan Intensi Berwirausaha

pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, antara lain:

1. Mengetahui hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Dukungan Sosial

dengan Intensi Berwirausaha pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Mengetahui hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Intensi

Berwirausaha pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha.

3. Mengetahui hubungan antara Dukungan Sosial dengan Intensi Berwirausaha

pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan kajian dan informasi tentang intensi berwirausaha ditinjau

dari motivasi berprestasi dan dukungan sosial.

2. Manfaat Praktis

Bagi peserta dan penyelenggara Program Mahasiswa Wirausaha

a. Penelitian ini dapat memberikan informasi terkait hubungan antara

motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi mahasiswa

yang terseleksi mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha.

b. Sebagai bahan tambahan dan pertimbangan dalam mengetahui intensi

berwirausaha peserta Program Mahasiswa Wirausaha.

c. Sebagai sumbangan data guna pengembangan intensi berwirausaha

melalui Program Mahasiswa Wirausaha.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Intensi Berwirausaha

1. Pengertian Intensi Berwirausaha

a. Wirausaha

Wirausaha berasal dari kata wira yang artinya gagah berani, perkasa

dan usaha jadi wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam

usaha (Riyanti, 2009). Secara sederhana arti wirausaha (entrepreneur) adalah

orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam

berbagai kesempatan (Kasmir, 2007). Sedangkan, Helmi (2006) menyatakan

bahwa kewirausahaan meliputi proses yang dinamis, sehingga timbul

pengertian baru dalam kewirausahaan adalah sebuah proses mengkreasikan

dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan

waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan risiko

sosial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta

kemandirian personal.

Hasil Simposium Nasional Kewirausahaan (1995) mendefinisikan

kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai, dan prinsip

serta sikap, kiat, seni dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat, dan unggul

dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang

mengarah kepada pelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain

yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa, dan negara.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Hisrich, dkk., (2008) mengartikan kewirausahaan sebagai proses

penciptaan sesuatu yang baru serta pengambilan risiko dan menerima imbalan

yang dihasilkan dari proses tersebut. Pengertian tersebut hampir sama

diungkapkan oleh Drucker (dalam Kasmir, 2007) bahwa kewirausahaan

merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Kao (dalam Lupiyoadi, 1998) memaparkan bahwa wirausaha mengacu

pada orang yang melaksanakan proses penciptaan kesejahteraan/kekayaan dan

nilai tambah, merealisasikan gagasan menjadi kenyataan. Hal ini bisa

dikatakan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang mampu merealisaiskan

gagasan menjadi realitas. Selanjutnya, Suryana (2003) menyatakan bahwa

kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,

kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

McClelland (1987) mendefinisikan entrepreneur adalah seorang yang

menerapkan kemampuannya untuk mengatur, menguasai alat-alat produksi dan

menghasilkan hasil yang berlebihan yang selanjutnya dijual atau ditukarkan

dan memperoleh pendapatan dari usaha tersebut.

Berdasarkan konsep yang diutarakan para ahli di atas dapat diketahui

bahwa wirausaha adalah suatu proses yang dinamis dalam menerapkan

kemampuannya untuk mengatur, menciptakan, memberi nilai tambah, dan

menghasilkan produk baik barang ataupun jasa yang selanjutnya dijual atau

ditukarkan, dan nantinya akan menerima hasil atau imbalan dari proses

tersebut.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Intensi Berwirausaha

Fishbein dan Ajzen (1975), intensi didefinisikan sebagai posisi

seseorang dalam dimensi probabilitas subjektif yang melibatkan suatu

hubungan antara diri dengan beberapa tindakan. Selanjutnya, Kruger,

dkk.(2000) mengartikan intensi sebagai derajat komitmen seseorang terhadap

target tingkah laku di masa yang akan datang. Intensi mengarahkan tingkah

laku dan membuat individu mengadopsi rencana-rencana dengan harapan

tujuan di masa yang akan datang dapat terlaksana.

Kartono (1990) berpendapat intensi adalah tujuan dan maksud untuk

berbuat sesuatu. Selanjutnya, Bird (dalam Riyanti, 2009) mendefinisikan

intensi sebagai keadaan pemikiran, yang mana dengan pemikiran tersebut

perhatian, pengalaman, dan tingkah laku seseorang akan terarah menuju suatu

objek atau tujuan untuk mencapai sesuatu yang mempunyai arti bagi orang

tersebut.

Hisrich, dkk. (2008) berpendapat bahwa intensi berwirausaha

menunjukkan faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku dan

merupakan indikasi tentang betapa sulitnya orang-orang bersedia untuk

berusaha, serta seberapa banyak upaya yang direncanakan untuk digunakan

dalam melaksanakan perilaku wirausaha dan mengejar hasil-hasil dari

berwirausaha. Smet (1999) menyatakan bahwa intensi merupakan prediktor

yang terbaik dari perilaku. Hal ini berarti, apabila ingin mengetahui apa yang

akan dilakukan seseorang, cara terbaik untuk memprediksikannya adalah

dengan mengetahui intensi orang tersebut.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Wijaya (2007) bahwa intensi wirausaha adalah keinginan atau niat

yang ada pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan wirausaha. Katz

dan Gartner (dalam Indarti dan Rostiani, 2008) mendefiniskan intensi

berwirausaha sebagai suatu proses pencarian informasi yang dapat digunakan

untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha. Seseorang dengan intensi

untuk memulai suatu usaha akan memiliki kesiapan dan kemajuan yang lebih

baik dalam usaha yang dijalankannya apabila dibandingkan dengan seseorang

tanpa ada intensi.

Berdasarkan konsep yang diutarakan para ahli di atas dapat diketahui

bahwa intensi berwirausaha adalah posisi individu dalam dimensi probabilitas

subjektif yang melibatkan suatu hubungan antara diri dengan beberapa

tindakan berwirausaha guna mencapai tujuan yaitu menjadi wirausaha yang

berhasil.

2. Karakteristik Wirausaha

Wirausaha yang berhasil memiliki karakteristik tertentu. Zimmerer (2008)

memaparkan bahwa seorang wirausaha yang berhasil memiliki karakteristik

sebagai berikut:

a. Komitmen yang tinggi

Kewirausahaan adalah kerja keras, dan agar sukses dalam

menjalankan usaha, seorang wirausaha harus memiliki komitmen penuh. Para

pendiri usaha sering kali membenamkan diri sepenuhnya dalam usaha yang

dijalankan. Kebanyakan wirausaha harus melewati rintangan yang tampak

Page 37: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

mengecilkan hati ketika memulai usaha dan mempertahankan

perkembangannya. Hal tersebut memerlukan sebuah komitmen yang penuh.

b. Toleransi terhadap ambiguitas

Para wirausaha cenderung memiliki toleransi tinggi terhadap situasi

yang selalu berubah dan ambigu, lingkungan tempat kerjanya. Kemampuan

untuk menangani ketidakpastian ini sangat penting sebab seorang wirausaha

akan terus menerus dituntut mengambil keputusan dengan menggunakan

informasi-informasi baru yang kadang-kadang bertentangan dengan yang

diperoleh dari berbagi sumber yang tidak lazim.

c. Fleksibilitas

Kemampuan beradaptasi dengan perubahan permintaan pelanggan dan

usahanya. Adanya kekakuan sering mengakibatkan kegagalan. Dengan

berubahnya masyarakat, orang –orang, dan selera para wirausaha juga harus

bersedia menyesuaikan usahanya untuk memenuhi perubahan-perubahan ini.

d. Keuletan

Hambatan, rintangan, dan kekalahan umumnya tidak menghalangi

para wirausaha yang bertekad baja menggapai visinya.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa wirausaha yang berhasil

memiliki karakteristik sebagai berikut: komitmen yang tinggi dalam menjalankan

usahanya, toleransi terhadap ambiguitas, fleksibilitas dalam melihat situasi, dan

memiliki keuletan dalam menghadapi rintangan.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3. Teori Intensi

Teori intensi dari Fishbein dan Ajzen (1991) mendasarkan pada Theory if

planned behavior. Teori tersebut mengasumsikan bahwa perilaku yang

ditampilkan oleh seseorang didasarkan atas alasan tertentu. Individu akan berpikir

tentang konsekuensi perilaku yang ditampilkan dan membuat keputusan atas

pertimbangan-pertimbangan dalam mencapai hasil tertentu. Kunci dari anteseden

perilaku dalam teori ini adalah intensi (Riyanti, 2009).

Menurut Theory if planned behavior, perilaku individu dituntun oleh tiga

hal, yaitu: behavioral beliefs, normative beliefs, dan control beliefs. Behavioral

beliefs adalah keyakinan seseorang tentang outcome yang diharapkan dari tingkah

laku yang dimaksud serta evaluasi terhadap outcome tersebut. Normative beliefs

memuat harapan normatif mengenai perilaku yang dimaksud dan motivasi untuk

memenuhi harapan tersebut. Control beliefs adalah keyakinan individu tentang

faktor-faktor yang dapat memfasilitasi dan menghambat ditampilkannya perilaku

dan keyakinan individu tentang kemampuannya mengatasi faktor-faktor tersebut.

Proses selanjutnya, behavioral beliefs akan menghasilkan sikap terhadap

perilaku (attitude towards behavior). Normative beliefs akan menghasilkan

penerimaan tekanan sosial yang disebut subjective norm, dan akan

membangkitkan perceived behavior control. Kombinasi antara sikap terhadap

perilaku, subjective norm, dan perceived behavior control akan menghasilkan

formasi intensi.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Hal tersebut dapat ditunjukan melalui gambar berikut ini:

Gambar 2.1 Theory if Planned Behavior (Ajzen 1991)

Allport (dalam Riyanti, 2009) menyatakan bahwa sikap adalah keadaan

mental dan saraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan

pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan

situasi yang berkaitan dengannya. Sikap seseorang terhadap suatu tingkah laku

dipengaruhi oleh keyakinannya tentang konsekuensi (yaitu: cost dan benefit)

terhadap ditampilkannya tingkah laku. Misalnya seorang wirausaha membutuhkan

keuletan dan modal yang kuat. Selain itu juga adanya evaluasi terhadap

konsekuensinya, misal dengan menjadi wirausahawan tidak perlu bekerja kepada

orang lain, bisa mengumpulkan uang lebih banyak, dan sebagainya.

Norma subyektif merupakan persepsi seseorang terhadap tekanan sosial

untuk melakukan atau tidak melakukan tingkah laku tertentu. Sedangkan

perceived behavioral control sebagai derajat kemudahan atau kesulitan yang

Attitude toward

the behavior

Subjective norm

Perceived

behavioral

control

intention behavior

Page 40: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dipersiapkan untuk melakukan tingkah laku dan hal tersebut diasumsikan

mencerminkan pengalaman masa lampau (Ajzen, 1991).

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa perilaku individu

dituntun melalui tiga hal, yaitu: behavioral beliefs, normative beliefs, dan control

beliefs. Tiga hal ini akan menghasilkan sikap perilaku, norma subyektif, dan

kontrol perilaku. Hasil tersebut merupakan determinan dasar untuk mengukur

intensi.

4. Aspek-aspek Intensi Berwirausaha

Teori intensi yang dikemukakan Ajzen (1991) terdiri dari tiga determinan

dasar yang dapat digunakan untuk mengukur intensi, yaitu:

a. Aspek sikap pribadi

Merupakan dorongan, pikiran, dan keinginan untuk melakukan (atau

tidak melakukan). Wirausaha dipengaruhi oleh keyakinan subyektif akan

akibat perilaku wirausaha tersebut. Dua aspek pokok dalam keyakinan pribadi,

yaitu: keyakinan individu bahwa menampilkan atau tidak menampilkan

perilaku tertentu akan menghasilkan akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu, dan

merupakan aspek pengetahuan individu tentang obyek sikap atau opini

individu. Semakin positif keyakinan individu akan akibat dari suatu obyek

sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap obyek tersebut,

demikian pula sebaliknya.

b. Aspek norma subyektif

Dorongan, pikiran, dan keinginan untuk melakukan norma dalam

lingkungan sosial (berisi pengaruh dan tekanan dari lingkungan sosial). Dua

Page 41: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

aspek pokok dalam norma subyektif adalah keyakinan akan harapan, harapan

norma referen yaitu pandangan pihak lain yang dianggap penting oleh individu

yang menyarankan individu untuk menampilkan atau tidak menampilkan

perilaku.

c. Aspek kontrol perilaku

Merupakan dasar bagi pembentukan kontrol perilaku yang

dipersepsikan. Kontrol perilaku yang dipersepsi merupakan persepsi terhadap

kekuatan faktor-faktor yang mempermudah atau mempersulit. Kontrol perilaku

melibatkan dua aspek internal dan eksternal. Aspek internal meliputi:

informasi, keterampilan dan kemampuan individu untuk melaksanakan

perilakunya. Sedangkan, aspek eksternal meliputi: hal-hal yang menghalangi

individu untuk melakukan kegiatan, seperti ketergantungan individu pada

orang lain.

Shapero dan Sokol (dalam Riyanti, 2009) mengadaptasi Theory of Planned

Behavior dari Ajzen (1991) yang diaplikasikan secara khusus dalam dunia

wirausaha untuk mengetahui intensi menjadi seorang wirausaha. Menurut Shapero

dan Sokol (dalam Riyanti, 2009) intensi menjadi wirausaha dipengaruhi oleh tiga

dimensi, yaitu:

a. Perceived desirability

Perceived desirability adalah bias personal seseorang yang

memandang penciptaan usaha baru sebagai sesuatu yang menarik dan

diinginkan. Bias ini tumbuh dari pandangan dan konsekuensi personal

pengalaman kewirausahaan, dan tingkat dukungan dari lingkungan (keluarga,

Page 42: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

teman, kerabat, sejawat, dan sebagainya). Variabel ini merefleksikan afeksi

individu terhadap kewirausahaan.

b. Perceived feasibility

Perceived feasibility menunjukkan derajat kepercayaan dimana

seseorang memandang dirinya mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan

sumber daya (manusia, sosial, finansial) untuk membangun usaha baru.

c. Prospensity to act

Propensity to act menunjukkan dorongan dalam diri seseorang untuk

bertingkah laku dan intesitasnya sangat bervariasi bagi tiap individu. Ketika

prospensity to act individu rendah, intensi berwirausaha hanya mempunyai

kemungkinan sedikit untuk berkembang.

Linan dan Moriano (2007), dengan mengadaptasi teori dari Ajzen (1991)

menjelaskan bahwa intensi berwirausaha dapat diungkap melalui tiga aspek, yaitu:

a. Sikap terhadap kewirausahaan (attitude towards start-up/personal

attitude)

Sikap kewirausahaan merujuk pada derajat penilaian sejauh mana

individu memiliki penilaian positif atau negatif untuk menjadi seorang

wirausaha. Penilaian tersebut tidak hanya mencakup aspek afektif saja, tetapi

juga mencakup aspek penilaian evaluatif dalam menjadi wirausaha.

b. Norma-norma subjektif (subjective norms)

Norma sosial yang dimaksud adalah persepsi individu mengenai

tekanan sosial yang diberikan oleh keluarga, teman, atau orang-orang terdekat

lainnya terhadap keputusannya dalam menampilkan perilaku wirausaha.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Persepsi akan penilaian sosial tersebut menjadi acuan bagi individu untuk

menyetujui atau tidak menyetujui keputusannya menjadi wirausaha. Apabila

individu yakin bahwa orang-orang dekatnya mengharapkannya untuk

menampilkan perilaku berwirausaha, individu tersebut cenderung untuk

menampilkan perilaku berwirausaha. Jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka

individu akan cenderung menghindari untuk menampilkan perilaku

berwirausaha.

c. Kendali tingkah laku yang dipersepsikan (perceived behavioral control)

Hal ini berkaitan dengan persepsi yang dimiliki individu terhadap

kompetensinya dalam mengendalikan tingkah laku berwirausaha. Faktor ini

sering disebut juga self efficacy, yang merupakan persepsi seseorang akan

kemudahan atau kesukaran menjadi seorang wirausaha. Hal tersebut dapat

dipengaruhi oleh berbagai proses yang berbeda, seperti penguasaan materi,

adanya role model, adanya persuasi sosial, dan juga penilaian.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa aspek-aspek yang

digunakan untuk mengukur tingkat intensi berwirausaha adalah aspek sikap

terhadap kewirausahaan yang merupakan keyakinan individu untuk menampilkan

atau tidak menampilkan perilaku berwirausaha dan keyakinan individu akan

akibat dari perilaku tersebut, aspek norma-norma subyektif yang merupakan

kesediaan individu melaksanakan atau tidak melaksanakan pendapat atau pikiran

pihak lain mengenai wirausaha, dan aspek kendali tingkah laku yang

dipersepsikan yang merupakan persepsi terhadap kekuatan dan kesulitan dalam

melakukan perilaku wirausaha.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha

Karakteristik-karakteristik dasar memberikan sebuah indikasi mengenai

kecenderungan individu untuk lebih atau kurang menganggap tindakan wirausaha

sebagai tindakan yang layak dilakukan dan diinginkan, dan oleh karena itu

muncul kecenderungan lebih atau kurang bermaksud untuk menjadi pengusaha.

Menurut Ajzen (1991) ada dua macam faktor utama penentu terwujudnya

intensi ke dalam perilaku nyata, yaitu:

a. Faktor internal

Faktor internal terbentuk karena pengaruh pelatihan dan pengalaman

yang ada dalam diri individu. Faktor internal yang mempengaruhi terwujudnya

intensi ke dalam perilaku nyata, antara lain:

1) Informasi, keahlian

Individu yang akan berperilaku membutuhkan informasi yang

diperlukannya serta keahlian dan keterampilan untuk mewujudkan

intensinya ke dalam bentuk perilaku nyata.

2) Emosi dan pengulangan

Perilaku emosional mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu,

yaitu tindakan tersebut dilakukan dengan tertekan dan penuh emosi, misal

tindak kejahatan, aksi pengrusakan, dan sebagainya.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi intensi, yaitu:

Page 45: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1) Kesempatan

Individu yang kehilangan kesempatan untuk mewujudkan intensi

ke dalam perilaku yang sesungguhnya dapat mengalami perubahan intensi

yang belum diwujudkan dalam perilaku nyata dan kemudian mendapatkan

informasi baru, maka informasi baru tersebut kemungkinann akan

mengubah intensi tersebut.

2) Ketergantungan terhadap individu lain

Ketergantungan individu terhadap individu lain dapat

mempengaruhi perilaku yang dilakukan. Individu yang mengalami

kesulitan dalam melakukan hubungan interpersonal kadang mengalami

kesulitan dalam mewujudkan intensi dalam perilaku nyata apabila

berhadapan dengan orang yang asing.

Selanjutnya, Hisrich, dkk. (2008) menjelaskan beberapa faktor yang

mempengaruhi intensi berwirausaha adalah:

a. Lingkungan keluarga

Orang tua akan memberikan corak budaya, suasana rumah, pandangan

hidup dan pola sosialisasi yang akan menentukan sikap, perilaku serta proses

pendidikan terhadap anak-anaknya. Orang tua yang bekerja sebagai

wirausaha akan mendukung dan mendorong kemandirian, berprestasi dan

bertanggung jawab. Dukungan orang tua ini, terutama ayah sangat penting

dalam pengambilan keputusan pemilihan karir bagi anak.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b. Pendidikan

Pendidikan penting bagi wirausaha, tidak hanya gelar yang

didapatkannya saja, namun pendidikan juga mempunyai peranan yang besar

dalam membantu mengatasi masalah-masalah dalam bisnis seperti keputusan

investasi dan sebagainya. Secara lebih spesifik penelitian ini menemukan

bahwa pendidikan yang dibutuhkan untuk berwirausaha termasuk dalam area

finansial, strategi perencanaan, marketing (termasuk pemasaran dan

manajemen).

c. Nilai Personal

Beberapa penelitian menemukan bahwa wirausahawan memiliki sikap

yang berbeda terhadap proses manajemen dan bisnis secara. Nilai personal

dibentuk oleh motivasi, dan optimisme individu. Penelitian Indarti dan

Kristiansen (2003) menemukan bahwa tingkat intensi wirausaha siswa

dipengaruhi tinggi rendahnya kapasitas motivasi, pengendalian diri dan

optimisme siswa.

d. Usia

Pada masa dewasa awal yang dimulai pada umur 18 tahun sampai

kira-kira umur 40 tahun merupakan masa individu mencoba-coba untuk

berkarir, artinya kemantapan karir masih belum pasti (Horluck, 1980).

e. Jenis kelamin

Jenis kelamin sangat berpengaruh terhadap minat berwirausaha

mengingat adanya perbedaan terhadap pandangan pekerjaan antara laki-laki

dan perempuan. Horluck (1980) mengemukakan bahwa wanita cenderung

Page 47: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

kurang mantap dalam pekerjaan yang dipilih dari pada laki-laki, terutama

karena perempuan berkeluarga, perempuan harus lebih sering melakukan

penyesuaian pekerjaan yang disukai sesuai dengan tanggung jawab rumah

tangga. Namun, perbedaan pandangan pekerjaan antara laki-laki dan

perempuan pada masa sekarang dianggap sama. Tidak ada perbedaan gender

untuk profesi apapun (Erwindia, 2009).

Hasil penelitian Indarti (2008) menunjukkan bahwa jender tidak

terbukti secara signifikan sebagai prediktor intensi kewirausahaan, dan tidak

menujukkan adanya bahwa intensi berwirausaha laki-laki lebih tinggi dari

pada perempuan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui faktor-faktor yang

mempengaruhi intensi berwirausaha adalah dukungan sosial yang berasal dari

keluarga atau pihak lain, pendidikan khususnya pendidikan kewirausahaan, usia

individu, keahlian atau kemampuan individu, nilai pribadi yang erat kaitannya

dengan kapasitas motivasi individu.

B. Motivasi Berprestasi

1. Pengertian Motivasi Berprestasi

Motif adalah dorongan yang datang dari dalam untuk berbuat. Karena itu

motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang

mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force (Walgito, 2003).

Motivasi merupakan motif yang seringkali diartikan dengan istilah dorongan.

Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Gerungan (1996) menyatakan bahwa motif merupakan suatu pengertian

yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam

diri manusia yang menyebabkan seorang berbuat sesuatu. Motif manusia

merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak lainnya yang

berasal dari dalam diri untuk melakukan sesuatu. Motif-motif tersebut memberi

tujuan dan arah kepada tingkah laku.

Kartono (1990) mengungkapkan motif dengan istilah dorongan (drives)

adalah desakan yang alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup, dan

merupakan kecenderungan untuk mempertahankan hidup. Pendidikan dan

kebiasaan yang baik ikut mempengaruhi dorongan-dorongan tersebut, bahkan

dapat memperkuatnya. Motif merupakan sebab atau gambaran penyebab yang

akan menimbulkan tingkah laku menuju pada satu tujuan.

McClelland (1987), menggunakan istilah n-Ach (need for achievement)

atau motivasi berprestasi yaitu kebutuhan untuk meraih hasil atau prestasi.

Motivasi berprestasi ditemukan pada pikiran yang berhubungan dengan

melakukan sesuatu yang baik, lebih baik dari sebelumnya dan lebih efisisien.

Motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong individu dalam

mencapai sukses dan tujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa

ukuran keberhasilan, yaitu dengan membandingkan perstasi. Selanjutnya, As’ad

(1991) menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah kebutuhan untuk berbuat

lebih baik dari orang lain, yang mendorong individu untuk menyelesaikan tugas

lebih sukses, untuk mencapai prestasi yang tinggi.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diketahui bahwa motivasi

berprestasi adalah kebutuhan atau dorongan dari diri individu untuk meraih hasil

atau prestasi yang tinggi dengan melakukan sesuatu yang lebih baik dari

sebelumnya atau bekerja lebih baik dari orang lain.

2. Aspek-aspek Motivasi Berprestasi

McClelland (1987) menggambarkan beberapa aspek untuk melihat adanya

motivasi berprestasi yang tinggi, adalah:

a. Kreatif dan inovatif

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung bosan dengan

rutinitas dan berusaha menghasilkan sesuatu yang baru atau original, terlibat

dalam kegiatan inovasi, mampu berdaya cipta dan penuh semangat. Individu

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih suka perbedaan dan kekhasan

tersendiri sesuai dengan kompetensi profesional yang di miliki.

b. Ukuran atas hasil dan umpan balik

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung membutuhkan

umpan balik untuk mengetahui hasil atas tindakan yang dilakukan. Umpan

balik diartikan sebagai reward bisa dalam bentuk keuntungan, masukan dari

orang lain, dan penghargaan. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi

cenderung senang menyelesaikan tugas dengan tuntas dan setiap tugas akan

diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang sudah ditentukan dan ukuran yang

jelas. Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi selalu ingin

mengetahui hasil nyata dari tindakannya, agar segera dapat memperbaiki

kesalahanya.

Page 50: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

c. Tanggung jawab pribadi

Pengambilan tanggung jawab secara pribadi atas perbuatan

menentukan standar prestasi. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi

menyukai situasi yang terdapat peluang bagi prestasi pribadi, menerima

penghargaan atas keberhasilan maupun tumpuan kesalahan karena kegagalan,

dan cenderung menampilkan perilaku tertentu melebihi atau mengungguli

orang lain tanpa mengabaikan kepentingan orang lain.

d. Pemilihan Tugas

1) Tugas-tugas yang menantang

Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi senang dengan

tugas-tugas yang dapat menguji kemampuan yang dimilikinya.

2) Tugas-tugas yang memperlihatkan keunggulan

Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan tertarik

dan memilih tugas yang melibatkan persaingan.

3) Pengambilan resiko sedang

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung untuk

memilih risiko yang relatif sedang (moderat) supaya kesempatan berhasil

lebih besar dari pada gagal. Santrock (2001) yang menyatakan bahwa

orang yang memiliki motivasi berprestasi rendah cenderung memilih tugas

yang taraf kesulitannya rendah.

e. Berorientasi sukses

Berorientasi sukses artinya apabila individu dihadapkan pada situasi

berprestasi maka akan merasa optimis bahwa sukses akan diraihnya dan dalam

Page 51: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

mengerjakan tugas akan lebih terdorong oleh harapan untuk sukses dari pada

menghindar yang berakhir dengan kegagalan. Individu dengan motivasi

berprestasi tinggi cenderung bertahan dalam menghadapi rintangan, tidak

mudah putus asa, optimis, dan percaya diri serta membuat tujuan-tujuan yang

hendak dicapainya di waktu yang akan datang, sangat menghargai waktu, dan

lebih dapat menangguhkan pemuasan untuk mendapatkan penghargaan di

waktu mendatang.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa aspek-aspek motivasi

berprestasi meliputi: 1) kreatif dan inovatif, yaitu berusaha melakukan sesuatu

dengan cara-cara baru, 2) ukuran hasil dan umpan balik terkait perbuatan yang

dilakukan, 3) pengambilan tanggung jawab pribadi atas perbuatan yang dilakukan,

4) pemilihan tugas, yaitu memilih tugas yang risiko sedang, menantang, dan

menunjukkan keunggulan, dan 5) berorientasi sukses, menunjukkan kerja keras,

ulet, dan optimis.

3. Ciri-ciri Motivasi Berprestasi Tinggi

Dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mempunyai n-

achievement tinggi akan mempunyai performance yang lebih baik apabila

dibandingkan dengan orang yang mempunyai n-achievement rendah (Walgito,

2003). Ciri-ciri individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, sebagai

berikut:

a. Selalu bekerja keras dan tangguh, serta tidak mudah putus asa.

b. Berorientasi kemasa depan dan menyenangi tugas.

c. Menyukai balikan yang cepat dan efisien.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

d. Bertanggung jawab dalam memecahkan masalah

e. Efektif dan efisien dalam usahanya mencapai tujuan

f. Memilih tugas yang ada tantangan dan menurut kemampuannya.

Suryana (2003) menjelaskan bahwa wirausaha yang memiliki motif

berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul

pada dirinya.

b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan

dan kegagalan.

c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.

d. Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan.

e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa ciri-ciri individu yang

mempunyai motivasi berprestasi tinggi adalah adanya keinginan mengatasi

sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya, selalu

memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan,

memiliki tanggung jawab personal yang tinggi, dan berani menghadapi risiko

dengan penuh perhitungan, serta menyukai tantangan dan melihat tantangan

secara seimbang

Page 53: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

C. Dukungan Sosial

1. Pengertian Dukungan Sosial

Manusia merupakan mahluk sosial, dan mempunyai dua kebutuhan sosial

dasar manusia, yaitu: kebersamaan atau merasa memiliki dan dimiliki, dan dua

kebutuhan untuk memperoleh dukungan atau sama lainnya. Selain mengadakan

kontak-kontak sosial manusia juga membutuhkan dukungan dari orang lain atau

dukungan sosial dalam mengantisipasi dan menghadapi suatu masalah.

Sarafino (1998) mendefinisikan dukungan sosial adalah suatu kesenangan,

rasa aman, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang dirasakan dari orang lain

atau kelompok. Siegel (dalam Taylor, 1999), menyatakan bahwa dukungan sosial

adalah informasi dari orang lain bahwa ia dicintai dan diperhatikan, memiliki

harga diri dan dihargai, serta merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan

kewajiban bersama.

Gottlieb (dalam Smet, 1994) menjelaskan bahwa dukungan sosial terdiri

dari informasi atau nasehat verbal atau non verbal, bantuan nyata, atau tindakan

yang diberikan oleh keakraban sosial atau kehadiran individu yang bersangkutan

yang bermanfaat mempengaruhi perilaku maupun emosi individu. Selanjutnya,

Johnson & Johnson (1991) mendefinisikan dukungan sosial sebagai keberadaan

orang lain yang dapat memberikan bantuan, dorongan, penerimaan, dan perhatian

kepada seseorang.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa definisi dukungan sosial

adalah ketersediaan sumber daya baik individu atau kelompok yang memberikan

suatu kenyamanan baik fisik maupun psikologis, perhatian, penghargaan, bantuan,

Page 54: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

yang semua itu akan mengarahkan tingkah laku individu dalam mengatasi

hambatan atau mencapai target tujuan yang telah ditentukan.

2. Aspek-aspek Dukungan Sosial

Sarafino (1998) mengklasifikasikan dukungan sosial ke dalam lima bentuk

dukungan sosial, yang terdiri dari:

a. Dukungan emosional (emotional support)

Dukungan yang melibatkan ekspresi rasa empati dan kepedulian

terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan

diperhatikan. Dukungan sosial dapat diperoleh dari orang lain yang

memperhatikan prestasi individu dalam pembentukan dan perjalanan usaha,

kepedulian terhadap kegiatan usaha yang dilakukan, sehingga perasaan nyaman

dan terdorong mengakibatkan individu tersebut berhasil melakukan sesuai

tujuan yang ingin dicapai.

b. Dukungan penghargaan (esteem support)

Dukungan yang melibatkan penilaian positif pada individu, pemberian

semangat dan pernyataan setuju pada pendapat individu. Dukungan ini akan

membantu perasaan berharga bagi individu yang menganggap dirinya memiliki

kemampuan yang berbeda dengan orang lain sehingga menimbulkan percaya

diri dan harga diri pada individu. Orang-orang yang berada disekitar individu

memberikan respon yang positif dan menunjukkan rasa bangga ketika individu

tersebut menunjukkan atau mengarahkan tingkah laku dalam kegiatan

wirausaha.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

c. Dukungan instrumental (tangible or instrumental support)

Berupa pemberian bantuan secara langsung seperti pemberian mata

pelajaran kewirausahaan, praktik berwirausaha, praktik kerja, dan bantuan

uang atau materi lainnya. Berbagai program kewirausahaan yang

diselenggarkan pemerintah, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, maupun

masyarakat dirasa mampu memperlancar intensi individu menjadi wirausaha,

misal dengan diadakannya dan diikutinya pelatihan-pelatihan yang berkaitan

dengan kewirausahaan, atau Program Mahasiswa Wirausaha.

d. Dukungan informasi (informational support)

Dukungan yang terdiri dari pemberian nasihat, pengarahan, saran atau

umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan persoalan. Dukungan ini

dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih

mudah. Orang tua memberikan saran, nasihat dan pengarahan bagaimana

menjadi seorang wirausaha, menjelaskan apa yang akan menjadi risiko menjadi

wirausaha, informasi tentang peluang usaha yang ada, dan lain sebagainya

tentang informasi yang berkaitan dengan dunia wirausaha.

e. Dukungan jaringan sosial (network support)

Dukungan yang menimbulkan perasaan memiliki pada individu

karena individu menjadi anggota dalam kelompok. Individu dapat membagi

minat serta aktivitas sosial sehingga individu merasa dirinya dapat diterima

oleh kelompok tersebut. Individu yang tergabung dalam Program Mahasiswa

Wirausaha akan merasa menjadi bagian dari kelompok tersebut dan saling

memberikan informasi atau menjalin kerjasama antar anggota kelompok.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa aspek-aspek dalam

dukungan sosial meliputi: 1) dukungan emosional yang berupa pemberian empati,

perhatian dari orang lain, 2) dukungan penilaian berupa penghargaan, pengakuan,

hubungan timbal balik serta perbandingan sosial, 3) dukungan instrumental

berkaitan dengan kesejahteraan seseorang, 4) dukungan informasi berupa

pemberian nasehat atau informasi dari orang-orang sekitar individu, dan 5)

dukungan jaringan sosial berkaitan sebagai anggota dalam suatu kelompok.

3. Sumber Dukungan Sosial

Sumber dukungan sosial berasal dari pihak-pihak yang terkait dengan

individu. Hisrich, dkk. (2008) menjelaskan beberapa sumber dukungan sosial,

antara lain: keluarga merupakan sumber dukungan utama bagi setiap individu,

dengan adanya anggota keluarga yang mendukung seseorang akan mampu

bertahan dalam kesulitan. Teman memainkan peran penting dalam memberikan

dukungan. Teman-teman tidak hanya memberi nasihat yang sering kali lebih jujur

daripada nasihat yang didapat dari sumber-sumber lain, tetapi juga memberi

dorongan, pengertian, dan bahkan bantuan. Mentor atau seorang teladan menjadi

sistem pendukung yang juga penting dalam fase pembentukan usaha.

Berdasarkan paparan di atas sumber dukungan sosial dalam penelitian ini

adalah keluarga khususnya orang tua, teman-teman baik teman sesama wirausaha

maupun teman biasa, pembimbing yaitu orang yang membimbing individu dalam

berwirausaha.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

D. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Dukungan Sosial

dengan Intensi Berwirausaha

Setiap perbuatan atau perilaku yang dilakukan seseorang pasti didasari

dengan niat untuk melakukan sesuatu. Perilaku yang akan dilakukan seseorang

dapat diketahui dari intensinya. Hal ini dikarenakan intensi merupakan dimensi

probabilitas subjektif yang melibatkan suatu hubungan antara diri dengan

beberapa tindakan (Fishbein dan Ajzen, 1975). Niat untuk melakukan perilaku

adalah kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan

sesuatu pekerjaan. Niat ini ditentukan oleh sejauh mana individu memiliki sikap

positif pada perilaku tertentu, dan sejauh mana kalau individu memilih untuk

melakukan perilaku tertentu itu dan mendapat dukungan dari orang-orang lain

yang berpengaruh dalam kehidupannya (Wijaya, 2008).

Seseorang membutuhkan waktu yang lama untuk berfikir hingga akhirnya

menjadikan wirausaha sebagai tingkah laku yang terencana (Riyanti, 2009).

Wirausaha merupakan perilaku yang terencana, sehingga sangat tepat dijelaskan

melalui intensinya. Apabila diketahui intensi seseorang, maka akan dapat

diketahui kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu target tingkah laku di

masa yang akan datang. Target tingkah laku tersebut adalah menjadi seorang

wirausaha, sehingga dapat diprediksi kemungkinan untuk memulai usaha atau

berwirausaha.

Intensi muncul karena pengaruh dari beberapa hal, seperti lingkungan

keluarga, pendidikan, usia, jenis kelamin, nilai personal (Wijaya, 2007). Hal

tersebut tidak luput dari tiga dasar motif sosial: motif untuk berprestasi, motif

Page 58: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

untuk berafiliasi (menjalin persahabatan), dan motif untuk berkuasa. Dari

perbandingan ketiga motif tersebut, ternyata seorang wirausaha terlihat jelas

memiliki motif berprestasi yang menonjol (sangat tinggi) dibandingkan dengan

individu yang tidak tertarik berwirausaha (As’ad, 1991). Seseorang memiliki

minat berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi

(achievement motive), sehingga dapat dikatakan bahwa minat berwirausaha lahir

dari motif ingin berprestasi (Suryana, 2003).

Motif berprestasi dijelaskan Purwanto (1990) merupakan suatu nilai sosial

yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai

kepuasan secara pribadi. Lebih lanjut, McClelland (1987) menyatakan bahwa

motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong individu dalam mencapai

sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa ukuran

keberhasilan, yaitu dengan membandingkan prestasi sendiri sebelumnya maupun

dengan prestasi orang lain. Hal ini menunjukan bahwa motivasi berpestasi

memiliki peranan yang penting dalam berwirausaha.

Salah satu ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil adalah berorientasi

pada prestasi (Kasmir, 2007). Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi

yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Seseorang yang memiliki motivasi

berprestasi tinggi akan menyukai tugas-tugas yang menantang, bertanggung

jawab, dan terbuka untuk umpan balik yang memperbaiki prestasi inovatif dan

kreatif. Selain itu, hasil penelitian Lestari dan Helmi (2000) menyatakan orang

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dapat mengerjakan sesuatu dengan

lebih semangat sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan yang baik dalam

Page 59: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

pengembangan diri. Selanjutnya, Suryana (2003) mengatakan bahwa orang-orang

yang motivasi berprestasinya tinggi dipandang cocok untuk menjadi seorang

wirausaha. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka ada kemungkinan bahwa

seorang wirausaha mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi.

Motivasi berprestasi merupakan unsur intrinsik dari diri manusia, unsur

intrinsik belum tentu dapat berkembang secara optimal tanpa adanya unsur

ekstrinsik, yaitu: dukungan sosial. Selaras dengan pernyataan bahwa manusia

adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan dukungan

dari pihak lain, begitu pula seorang wirausaha. Hasil penelitian Prasetya (2009)

menyatakan bahwa tujuan ketika seseorang melakukan usaha adalah kemandirian,

tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang melakukan usaha membutuhkan

suatu dukungan sosial dalam perjalanan usahanya, terlebih ketika individu sedang

start-up bussines. Dukungan sosial adalah ketersediaan sumber daya baik individu

atau kelompok yang memberikan suatu kenyamanan baik fisik maupun

psikologis, perhatian, penghargaan, bantuan, yang semua itu akan mengarahkan

tingkah laku individu dalam mengatasi hambatan atau mencapai target tujuan

yang telah ditentukan.

Hisrich, dkk. (2008) menyatakan bahwa seorang wirausaha membutuhkan

dukungan yang kuat dan sistem penasehat dalam setiap fase dari usaha baru.

Dukungan ini bisa berupa dukungan moral (psikologis) atau dukungan profesional

(dukungan terkait aktivitas usaha). Dukungan moral dapat berupa empati,

kepedulian, perhatian, kenyamanan, dan penilaian positif dari orang lain terkait

aktivitas wirausaha yang dilakukan individu. Sedangkan dukungan profesional

Page 60: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dapat berupa jaringan sosial, dukungan informasi dari orang lain terkait aktivitas

wirausaha yang dilakukan individu.

Individu yang mendapatkan dukungan sosial tinggi cenderung lebih

mantap dalam bertindak, lebih percaya diri, memperkuat keyakinan untuk

berhasil, dan memperkokoh jaringan. Dukungan seperti ini memberi keyakinan

yang lebih besar dalam kemampuan mengakses sumber-sumber yang penting

untuk pencapaian hasil-hasil wirausaha yang sukses, sehingga kemungkinan ini

dirasa semakin memperkuat intensi berwirausaha. Pernyataan tersebut

menunjukkan bahwa individu yang memperoleh dukungan sosial yang tinggi akan

cenderung memperkuat intensi berwirausaha.

Berdasarkan uraian di atas, orang yang mempunyai keinginan kuat dalam

wirausaha dapat diketahui melalui intensi berwirausaha. Motivasi berprestasi

dimungkinkan akan mempengaruhi intensi berwirausaha. Selain itu, dukungan

sosial yang tinggi juga akan mempengaruhi intensi berwirausaha. Individu yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi dan mendapatkan dukungan sosial yang

tinggi dari berbagai pihak akan meningkatkan intensi berwirausaha mahasiswa.

E. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Intensi Berwirausaha

Seorang wirausaha memiliki tiga dasar motif sosial, yaitu: motif untuk

berprestasi yang merupakan dorongan untuk melebihi prestasi di masa lalu atau

melebihi prestasi orang lain, motif untuk berafiliasi (menjalin persahabatan)

merupakan kebutuhan akan kehangatan dan hubungan dengan orang lain, dan

Page 61: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

motif untuk berkuasa adalah motif untuk menguasai dan mempengaruhi orang lain

(As’ad, 1991).

Individu yang mempunyai motif untuk berprestasi yang tinggi cenderung

selalu bekerja keras dan tangguh, tidak mudah putus asa, berorientasi kemasa

depan dan menyenangi tugas, menyukai balikan yang cepat dan efisien,

bertanggung jawab dalam memecahkan masalah, efektif dan efisien dalam

usahanya mencapai tujuan, memilih tugas yang ada tantangan dan menurut

kemampuannya (Walgito, 2003).

Tingkat intensi berwirausaha dipengaruhi beberapa faktor, antara lain

faktor nilai personal. Nilai personal dibentuk oleh tinggi rendanhnya kapasitas

motivasi, pengendalian diri dan optimisme individu (Indarti dan Kristiansen,

2003). Seorang wirausaha terdapat motif untuk berprestasi yang lebih menonjol

daripada yang dimiliki individu yang bukan wirausaha (McClelland, 1987).

.Berdasarkan uraian di atas, komitmen individu untuk berwirausaha dan

menjadi wirausaha berhasil dipengaruhi adanya motivasi berprestasi yang tinggi

dari individu itu sendiri. Adanya motivasi berprestasi individu akan mendorong

individu untuk meraih hasil atau prestasi melebihi prestasi sebelumnya dan sesuai

dengan ukuran standar yang sudah ditentukan.

F. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Intensi Berwirausaha

Intensi berwirausaha dipengaruhi faktor internal dan eksternal, faktor

eksternal antara lain keterlibatan orang lain seperti keluarga, teman, dan mentor

dalam proses wirausahanya. Hisrich, dkk. (2008) menjelaskan bahwa dukungan

Page 62: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

sosial sangat diperlukan dalam fase pembentukan usaha atau memulai usaha,

karena memberikan informasi, nasihat, bimbingan, bantuan modal, jaringan,

afiliasi, dan lain-lainnya.

Dukungan dari keluarga memiliki peran penting bagi individu dalam

memulai dan menjalankan usaha (Riyanti, 2009). Dukungan keluarga biasanya

berupa dukungan moral atau dukungan psikologis. Faktor lain yang

mempengaruhi wirausaha adalah pilihan atas seorang teladan (role model). Role

model dapat berfungsi dalam kapasitas pendukung sebagai mentor-mentor selama

dan setelah pembentukan usaha baru. Adanya mentor (guru), faktor finansial,

jaringan bisnis, informasi, teknologi merupakan jaringan dukungan profesional.

Individu yang mendapatkan dukungan sosial tinggi cenderung lebih mantap dalam

bertindak, lebih percaya diri, memperkuat keyakinan untuk berhasil, dan

memperkokoh jaringan (Hisrich,dkk., 2008).

Berdasarkan uraian di atas, pada umumnya seorang wirausaha

memerlukan dukungan dari berbagai pihak dalam menjalankan usahanya.

Dukungan tersebut akan mengarahkan tingkahlaku individu dalam mengatasi

hambatan usaha atau guna mencapai target tujuan yang telah ditentukan.

G. Kerangka Pikir

Hubungan antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi

berwirausaha pada mahasiswa peserta Program Mahasiswa Wirausaha dapat

digambarkan dengan kerangka pikiran sebagai berikut:

Page 63: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir

Keterangan :

H1 : Hipotesis 1

H2 : Hipotesis 2

H3 : Hipotesis 3

H. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah:

1. Ada hubungan antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi

berwirausaha pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha.

2. Ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan intensi berwirausaha pada

Peserta Program Mahasiswa Wirausaha.

3. Ada hubungan antara dukungan sosial dengan intensi berwirausaha pada

Peserta Program Mahasiswa Wirausaha.

H2

H1

H3

Motivasi

Berprestasi

Dukungan

Sosial

Intensi

Berwirausaha

Page 64: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah setiap kejadian, situasi perilaku atau karakteristik individual

yang beragam (Cozby, 2009). Variabel penelitian yang diteliti adalah:

1. Variabel prediktor :

a. Motivasi Berprestasi

b. Dukungan Sosial

2. Variabel kriterium : Intensi Berwirausaha

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi adalah besarnya kebutuhan atau dorongan yang meliputi

daya kreativitas dan inovatif, pengukuran hasil dan umpan balik, pengambilan

tanggung jawab secara pribadi, pemilihan tugas, orientasi sukses dari diri individu

untuk meraih hasil atau prestasi yang tinggi. Motivasi berprestasi dalam penelitian

ini diukur dengan menggunakan Skala Motivasi Berprestasi yang disusun berdasar

aspek-aspek menurut McClelland (1987) yang meliputi: kreatif dan inovatif, ukuran

hasil dan umpan balik, pengambilan tanggung jawab pribadi, pemilihan tugas, dan

berorientasi sukses. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek, berarti semakin

tinggi pula motivasi berprestasi yang dimiliki subjek. Semakin rendah skor yang

Page 65: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

diperoleh subjek, maka semakin rendah pula motivasi berprestasi yang dimiliki

subjek.

2. Dukungan Sosial

Dukungan sosial adalah besarnya perhatian, penghargaan, bantuan dari orang

lain yang memberikan suatu kenyamanan baik fisik maupun psikologis, , dan semua

itu mengarahkan tingkah laku individu dalam mengatasi hambatan atau mencapai

target tujuan yang telah ditentukan. Dukungan sosial dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan Skala Dukungan Sosial yang disusun berdasar aspek-aspek

dari Sarafino (1998) yang meliputi: dukungan emosional, dukungan penilaian,

dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan sosial. Semakin

tinggi skor yang diperoleh subjek, berarti semakin tinggi pula tingkat dukungan

sosial yang diperoleh subjek. Semakin rendah skor yang diperoleh subjek, maka

semakin rendah pula dukungan sosial yang diperoleh subjek.

3. Intensi Berwirausaha

Intensi berwirausaha adalah penilaian posisi individu dalam dimensi

probabilitas subjektif yang melibatkan suatu hubungan antara diri dengan beberapa

tindakan berwirausaha dengan cara mengarahkan tingkah laku dan menampilkan

perilaku berwirausaha dengan berbagai perencanaan yang ditindaklanjuti guna

mencapai target yaitu menjadi wirausaha yang berhasil. Intensi berwirausaha dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Intensi Berwirausaha yang disusun

berdasar aspek-aspek menurut Linan & Mariano (2007) yang meliputi: sikap

terhadap kewirausahaan (attitude towards start-up/personal attitude), norma-norma

subjektif (subjective norms), dan kendali tingkah laku yang dipersepsikan (perceived

Page 66: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

behavioral control). Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek, berarti semakin

tinggi pula tingkat intensi berwirausaha subjek. Semakin rendah skor yang diperoleh

subjek, maka semakin rendah pula tingkat intensi berwirausaha individu.

C. Populasi, Sampel, dan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan individu yang akan dikenakan generalisasi hasil

penelitian. Keseluruhan individu tersebut paling sedikit mempunyai satu sifat atau

ciri yang sama (Hadi, 1992). Populasi dalam penelitian ini adalah individu yang

terseleksi menjadi peserta Program Wirausaha Mahasiswa (PMW) 2010 di

Universitas Sebelas Maret. Populasi penelitian ini berjumlah 112 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari individu yang diselidiki atau wakil populasi

yang diteliti (Cozby, 2009). Sehubungan jumlah populasi yang terbatas dan latar

belakang jurusan pendidikan yang berbeda, maka penelitian ini menggunakan studi

populasi sehingga tidak ada sampel penelitian. Studi populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian (Arikunto, 2006), oleh karena itu subyek penelitian ini adalah

peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) 2010 di Universitas Sebelas Maret

yang berjumlah 112 orang.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari sumber pertama, yaitu

diperoleh langsung dari peserta Program Mahasiswa Wirausaha Universitas Sebelas

Maret. Data tersebut berupa tanggapan atau respon dari pernyataan yang diajukan

peneliti dalam Skala Motivasi Berprestasi, Skala Dukungan Sosial, dan Skala Intensi

Berwirausaha.

2. Alat pengumpul data

Dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah skala. Skala yang digunakan

berpedoman pada skala Likert yang telah dimodifikasi. Skala dalam penelitian ini

dibuat empat alternatif jawaban yang dibagi menjadi pernyataan favourable dan

pernyataan unfavourable. Pernyataan favourable dinilai dari 4-1, sedangkan

pernyataan unfavourable dinilai dari 1-4. Bentuk skoring dalam skala ini

menggunakan empat alternatif jawaban yaitu: SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS

(Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai), dengan tidak menggunakan alternatif

jawaban ragu-ragu karena jawaban tersebut merupakan jawaban yang mengambang

atau tidak berpendapat (netral merupakan kecenderungan subjek untuk memilihnya),

sehingga hal ini sedapat mungkin untuk dihindari.

a. Skala Motivasi Berprestasi

Skala Motivasi Berprestasi yang digunakan dalam penelitian ini disusun

berdasar aspek motivasi berprestasi dari McClelland (1987), yaitu: aspek kreatif

dan inovatif, ukuran hasil dan umpan balik, pengambilan tanggung jawab pribadi,

pemilihan tugas, berorientasi sukses.

Page 68: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 3.1 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi

No Aspek Indikator Nomor Item Jumlah

Favorable Unfavorable f %

1. Berpikir

kreatif dan

inovatif

Original atau asli 11,37 40,51

10 15,38 Suka hal yang

berbeda dan unik 17,36,47 19,50,58

2.

Ukuran

hasil dan

Umpan

balik

Feedback 16,34 2,43

15 23,08

Hasil nyata dari

tindakan 9,28,65 3,55,63

Evaluasi kegagalan

dan berpatokan pada

prestasi yang diraih

15,31,46 26,53

3. Tanggung

jawab

pribadi

Tidak mengabaikan

kepentingan orang

lain

6,25 29,49

10 15,38 Berani menanggung

akibat dari apa yang

dilakukan

13,32,45 5,23,39

4. Pemilihan

tugas

Memilih tugas

berisiko sedang 1,38,44 14,24,33,62

15 23,08

tugas yang

menantang 10,64 27,54

tugas yang

memperlihatkan

keunggulan

21, 60 8,48

5. Berorientasi

sukses

Optimis 7,18,57 4,20,35

15 23,08 Kerja keras 22,41,61 29,52

Tekun dan Ulet 12,56 30,42

Jumlah 65 100

b. Skala Dukungan Sosial

Skala Dukungan Sosial yang digunakan dalam penelitian ini disusun

berdasar aspek dukungan sosial dari Sarafino (1998), yaitu: aspek dukungan

emosional, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan

dukungan jaringan sosial.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

c. Skala Intensi Berwirausaha

Skala Intensi Berwirausaha yang digunakan dalam penelitian ini disusun

berdasar aspek intensi berwirausaha dari Linan & Mariano, (2007) yaitu: sikap

terhadap kewirausahaan (attitude towards start-up/personal attitude), norma-

tabel 3.2 Blueprint Skala Dukungan Sosial

No Aspek Indikator Nomor Item Jumlah

Favorable Unfavorable f %

1. Dukungan

emosional

Rasa simpati yang

diberikan orang lain 3,37 9,56

16 26,67

Kepedulian orang

lain terhadap individu 11,26 15,33

Perasaan nyaman dan

aman dengan orang

lain

22,45 7,31

Perhatian yang

diberikan orang lain 28,35 20,53

2. Dukungan

penghargaan

Penilaian positif dari

orang lain 1,41 10,58

16 26,67

Pernyataan setuju

dari orang lain 17,38 21,49

Pemberian semangat 5,19 29,48

Rasa bangga terhadap

individu 18,46 39,6

3. Dukungan

instrumental

Bantuan materi 43,5 13,34 8 13,33

Bantuan skill 25,55 4,12

4. Dukungan

informasi

Pemberian nasihat 23,51 30,44

12 20 Umpan balik 6,42 24,57

Saran atau arahan

dari orang lain 27,52 10,14

5.

Dukungan

jaringan

sosial

Perasaan memiliki

atau sebagai anggota

organisasi (PMW)

2,36 32,59

8 13,33 Kerjasama antar

anggota organisasi

atau pihak yang

mendukung

16,47 8,54

Jumlah 60 100

Page 70: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

norma subjektif (subjective norms), dan kendali tingkah laku yang dipersepsikan

(perceived behavioral control).

tabel 3.3 Blue Print Skala Intensi Berwirausaha

No Aspek Indikator Nomor Item Jumlah

Favorable Unfavorable f %

1.

Sikap

terhadap

kewirausahaan

Keyakinan

terhadap

perilaku

wirausaha

5,17,28,37,46 14,20,36,41,44

16 34,78

Evaluasi akibat

perilaku

wirausaha

10,26,33 8,15,21

2. Norma-norma

subjektif

Harapan norma

referen dalam

menampilkan

perilaku

wirausaha

3,11,22,40 13,27,32,42

15 32,61

pelaksanaan

dan penilaian

norma sosial

1,22,34,39 4,18,31

3.

Kontrol

perilaku yang

dipersepsikan

kompetensi

kewirausahaan

individu

6,16,24 9,23,35

15 32,61 Ketergantungan

individu

dengan orang

lain

7,19,30,38 2,12,29,43,45

Jumlah 46 100

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dapat diketahui dengan uji

validitas dan uji reliabilitas, yaitu sebagai berikut:

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Validitas alat ukur adalah sejauh mana alat ukur tersebut mampu mengukur

apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, validitas alat ukur yang akan

dipenuhi adalah validitas isi. Validitas isi menunjukkan sejauh mana butir-butir

Page 71: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dalam alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh alat

ukur tersebut.

Pengujian validitas isi menggunakan analisis rasional, dengan melihat butir-

butir dalam alat ukur telah ditulis sesuai dengan blue printnya, yaitu telah sesuai

dengan batasan kawasan ukur yang telah ditetapkan semula dan memeriksa apakah

masing-masing butir telah sesuai dengan indikator perilaku yang akan diungkap

(Azwar, 1996). Analisis rasional ini juga dilakukan oleh pihak yang berkompeten

untuk menganalisis skala tersebut. Dalam penelitian ini, pelaksanaan reviu butir-butir

dalam alat ukur oleh professional judgement, yaitu pembimbing.

Selanjutnya, dilakukan analisis kuantitatif terhadap butir-butir dalam alat ukur

tersebut. Pada tahap ini akan dilakukan seleksi aitem berdasarkan daya

diskriminasinya. Daya diskriminasi aitem adalah sejauhmana aitem mampu

membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak

memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan pula

indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara

keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem total (Azwar, 1999).

Pengujian daya beda yang digunakan dalam penelitian ini adalah product

moment dari Pearson (Bivariate Pearson) dengan cara mengorelasikan masing-

masing skor aitem dengan skor total. Perhitungan koefisien korelasi dilakukan

dengan bantuan komputer menggunakan program Statistical Product and Service

Solution (SPSS) versi 16.0.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan keajegan. Hasil ukur adalah dapat dipercaya apabila

dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh

hasil yang relatif sama. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx’) yang

angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas

mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas (Azwar, 1999).

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan formula Alpha Cronbach

yaitu dengan membelah aitem-aitem sebanyak dua atau tiga bagian, sehingga setiap

belahan berisi aitem dengan jumlah yang sama banyak (Azwar, 1996). Perhitungan

reliabilitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program Statistical

Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, sehingga menggunakan

analisis statistik (Suryabrata, 2003). Model analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi dengan dua prediktor dan analisis korelasi

parsial. Alasan digunakannya analisis regresi dengan dua prediktor karena pada

penelitian ini terdapat dua variabel prediktor, yaitu motivasi berprestasi, dukungan

sosial dan satu variabel kriterium, yaitu intensi berwirausaha. Analisis korelasi

parsial digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel prediktor

terhadap variabel kriterium.

Analisis regresi dua prediktor dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui korelasi antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi

berwirausaha pada peserta Program Mahasiswa Wirausaha. Asumsi yang harus

Page 73: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dipenuhi untuk dapat menggunakan teknik analisis regresi dua prediktor adalah uji

asumsi dasar dan uji asumsi klasik, yaitu:

1. Uji asumsi dasar

a. Uji normalitas, bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian

berdistribusi normal atau tidak.

b. Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai

hubungan yang linier atau tidak.

2. Uji asumsi klasik

a. Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel

independen yang memiliki kemiripan dengan variable independen lain

dalam satu model.

b. Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi bahwa variable dependen

tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri.

c. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui terjadinya perbedaan

variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang

lain.

Setelah diperoleh hasil dari analisis regresi dua prediktor, kemudian

dilakukan analisis korelasi parsial untuk mengetahui hubungan antara motivasi

berprestasi dengan intensi berwirausaha apabila dukungan sosial dianggap tetap dan

mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan intensi berwirausaha apabila

motivasi berprestasi dianggap tetap.

Perhitungan analisis data dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan

Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0.

Page 74: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah Penelitian

Tahapan awal yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah

memahami kancah atau tempat penelitian dan mempersiapkan segala sesuatu yang

berkenaan dengan jalannya penelitian. Penelitian mengenai Hubungan Motivasi

Berprestasi dan Dukungan Sosial dengan Intensi Berwirausaha pada Peserta

Program Mahasiswa Wirausaha 2010 Universitas Sebelas Maret dilaksanakan

bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Kewirausahaan Universitas Sebelas

Maret. Hal tersebut dikarenakan Program Mahasiswa Wirausaha merupakan salah

satu program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang dikelola oleh

Pusat Pengembangan Kewirausahaan Universitas Sebelas Maret (PPKwu).

a. Latar Belakang Pusat Pengembangan Kewirausahaan

Pusat Pengembangan Kewirausahaan (selanjutnya disingkat PPKwu) merupakan

salah satu pusat dibawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

(LPPM) Universitas Sebelas Maret yang bergerak dalam bidang pengembangan

kewirausahaan dan bisnis bagi civitas akademika dan masyarakat. Pada awalnya

PPKwu merupakan lembaga non struktural yang menjalankan program

pengembangan kewirausahaan sejak tahun 1996 yang berada di dalam lembaga

dengan nama Pusat Pengembangan Kewirausahaan sesuai dengan SK Rektor No.

237/PT.40.H/I/1996 tanggal 20 Mei 1996. Selanjutnya untuk mengantisipasi

besarnya tuntutan masyarakat, dikeluarkan SK Rektor No. 208/J27/PP/97 tanggal

Page 75: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

7 Juli 1997 tentang perubahan dari Pusat Pengembangan Kewirausahaan menjadi

Lembaga Pengembangan Kewirausahaan yang memiliki tiga pusat yaitu (1) Pusat

Pengembangan Bisnis (Pusbangnis), (2) Pusat Pengembangan Kewirausahaan

Mahasiswa (PPKM), dan (3) Pusat Pengembangan dan Pelayanan Hak Atas

Kekayaan Intelektual (P3HAKI).

Tahun 2003 terjadi restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Universitas Sebelas

Maret Surakarta, maka diadakan reorganisasi berdasarkan SK Rektor

No.1b/J27/PP/2003 tanggal 2 Januari 2003 tentang Reorganisasi dan

Pengintegrasian Pusat-Pusat Lembaga Pengembangan Kewirausahaan (LPKwu)

Universitas Sebelas Maret dan Pemberhentian Tim Pengelolanya. Selanjutnya,

berdasarkan SK Rektor No. 1D/J27/KP/2003 tanggal 3 Januari 2003 tentang

Pengalihan dan Pengintegrasian Pusat Pengembangan Bisnis (Pusbangnis) dari

Lembaga Pengembangan Kewirausahaan (LPKwu) ke Lembaga Pengabdian

Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret, maka Pusat Pengembangan Bisnis

(Pusbangnis) LPKwu UNS berintegrasi ke dalam LPM UNS dan berubah nama

menjadi Pusat Pengembangan Kewirausahaan.

Dalam rangka mengupayakan efisiensi kelembagaan Universitas Sebelas Maret,

maka berdasarkan SK Rektor No. 649A/J.27/KP/2004 tanggal 30 Oktober 2004

tentang Pembentukan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Sebelas Maret, maka LPM UNS berintegrasi ke dalam Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), dan Pusat

Pengembangan Kewirausahaan (PPKwu) menjadi salah satu pusat dalam

kelembagaan LPPM.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Program utama PPKwu adalah mengkaji dan mengembangkan keilmuan bidang

kewirausahaan dan bisnis. Dalam menjalankan programnya, PPKwu bekerjasama

dengan Fakultas-Fakultas di lingkungan UNS, Perguruan Tinggi di luar UNS,

Instansi Pemerintah (seperti : Menristek, Kementerian Koperasi & UKM, Bank

Indonesia, BUMN, PEMDA, LSM, perusahaan-perusahaan dan sebagainya.

PPKwu didukung oleh peer group yaitu dosen dari berbagai fakultas di

lingkungan UNS, para pakar profesional, praktisi bisnis, serta staff administrasi

yang memadai. Fasilitas yang tersedia seperti laboratorium, Inkubator dan

Industri/UKM mitra merupakan sumber belajar bidang kewirausahaan yang

signifikan.

b. Visi

Menjadi pusat riset dan layanan yang profesional, unggul dan terdepan di bidang

kewirausahaan dan pengembangan bisnis bagi warga kampus dan masyarakat.

c. Misi

1) Mewujudkan institusi PPKwu yang handal dan terpercaya

2) Membudayakan dan mengimplementasikan nilai-nilai kewirausahaan

dalam kehidupan warga kampus dan masyarakat

3) Menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru dari kalangan terdidik

4) Mewujudkan pelaku bisnis mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang

profesional, mandiri dan inovatif yang berwawasan iptek.

5) Mewujudkan pusat kepakaran dalam bidang kewirausahaan dan

pengembangan bisnis.

Page 77: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

STAF

ADMINISTRASI

Ketua & Sekretaris

Unit Diklat &

Pemagangan

Kewirausahaan

Ketua & Sekretaris

Unit Inkubator Bisnis &

Usaha Produktif

Ketua & Sekretaris

Unit Riset &

Pengembangan

Kewirausahaan

Peer Group

d. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

PUSAT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PPKwu

PERSONALIA

Kepala PPKwu : Ir. Eddy Triharyanto, MP.

Sekretaris PPKwu : Tutik Susilowati, S.Sos, M.Si

Unit-unit:

1. Pendidikan, Pelatihan dan dan Pemagangan

Ketua : Drs. Edy Legowo, MPd.

Sekretaris : Dra. LV. Ratna Devi S, M.Si

2. Inkubator Bisnis dan Usaha Produktif

KEPALA

SEKRETARIS PUSAT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

Page 78: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Ketua : Ir. Joko Sutrisno, MP.

Sekretaris : Ir. MAM. Andriani, MS

3. Riset dan Pengembangan Kewirausahaan

Ketua : Drs. Munawir Yusuf, M.Psi.

Sekretaris : Prof. Dr. Siswandari, M.Stats

2. Peserta Program Wirausaha Mahasiswa 2010 Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa adalah sebutan bagi seseorang yang sedang belajar pada jenjang

tertinggi dalam suatu tingkatan pendidikan yaitu perguruan tinggi. Mahasiswa

sering mengambil masa pendidikan selama empat tahun (sarjana) atau tiga tahun

(DIII). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi merupakan lembaga negara yang

menaungi pendidikan di perguruan tinggi. Salah satu program yang

dikembangkan adalah Program Mahasiswa Wirausaha. Kedudukan Program

Mahasiswa Wirausaha merupakan bagian dari sistem pendidikan yang ada di

perguruan tinggi, sehingga terintegrasi dengan program-program yang sudah ada.

Program Mahasiswa Wirausaha dikelola oleh Pusat Pengembangan

Kewirausahaan (PPKwu) Universitas Sebelas Maret.

Target yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut, setelah

mahasiswa mengikuti “Program Wirausaha Mahasiswa” peserta mampu menjadi

seorang wirausahawan yang memiliki kompetensi sebagai berikut:

Page 79: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

a. Memiliki sikap mental wirausaha

b. Mampu memilih peluang yang potensial untuk dikembangkan menjadi

bisnis riil

c. Mampu memperhitungkan resiko usaha

d. Memiliki keberanian untuk menanggung risiko

e. Mampu bangkit dari kegagalan usaha

f. Mampu memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif untuk

mengembangkan usahanya

g. Mampu mengatur usaha untuk memenuhi permintaan pasar

h. Mampu mengembangkan perencanaan bisnis

i. Mampu menjadi seorang pemimpin tim

j. Lancar dalam Bahasa Inggris, baik lisan maupun tulisan.

k. Mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk bisnis

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), merupakan bagian dari strategi

pendidikan di Perguruan Tinggi, dimaksudkan untuk memfasilitasi para

mahasiswa yang mempunyai minat dan bakat kewirausahaan untuk memulai

berwirausaha dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sedang

dipclajarinya. Fasilitas yang diberikan meliputi pendidikan dan pelatihan

kewirausahaan, magang, penyusunan rencana bisnis, dukungan permodalan dan

pendampingan usaha. Skema program terangkum dalam Gambar di bawah ini.

Page 80: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Bagan 4.2 Skema Program PMW (sumber: www.lembagadikti.ac.id)

a. Pelatihan Kewirausahaan (Entrepreneurship Training)

Metode pelatihan dilakukan untuk mencapai salah satu tujuan kegiatan Program

Mahasiswa Wirausaha (PMW), yaitu menumbuhkan kembangkan motivasi

berwirausaha di kalangan mahasiswa dan membangun sikap mental wirausaha

mahasiwa, serta membentuk soft skill kewirausahan peserta seperti keterampilan

dalam memimpin, keberanian mengambil risiko, kerjasama tim, kemandirian dan

kepercayaan diri, serta meningkatkan potensi kuantum bidang kewirausahaan.

Materi-materi yang disampaikan melalui metode pelatihan ini, secara garis besar

meliputi empat kompetensi yaitu: (1) Kompetensi umum (generic competencies);

(2) Keterampilan kewirausahaan (Entrepreneur skills); (3) Keterampilan

manajerial (managerial skills) dan (4) Keterampilan khusus (specific skills).

Sedangkan dalam pelaksanaan pelatihan memadukan berbagai metode

pembelajaran, yaitu:

Page 81: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

1) Ceramah dan tanya jawab

2) Diskusi kelompok

3) Studi Kasus/ Pemecahan Masalah

4) Bermain Peran/Role Play

5) Demontrasi

6) Simulasi

7) Asignment atau Tugas terstruktur

8) Praktek Kerja

9) Out bond.

b. Magang Kewirausahaan (Internship)

Metode magang (internship) merupakan tindak lanjut dari metode pelatihan

(training). Magang bertujuan untuk memberikan pengalaman dan sekaligus

sebagai praktek nyata peserta PMW dalam melatih soft skill kewirausahaannya

secara riil. Merujuk pendapat beberapa ahli bahwa dalam pelaksanaan kegiatan

magang, mahasiswa tidak hanya belajar tentang apa dan bagaimana sesuatu itu

berproses (learning about and learning how), tetapi mereka belajar melakukan

proses (learning with).

Selama kegiatan magang berlangsung, peserta diharapkan mampu membangun

jejaring bisnis dengan pelaku bisnis, menganalisis, mengevaluasi dan membuat

rekomendasi/keputusan terhadap berbagai permasalahan bisnis yang terjadi di

lokasi magang. Pada akhirnya, melalui metode magang diharapkan mampu

meningkatkan kecakapan dan keterampilan serta menumbuhkan sense of business

peserta PMW secara efisien.

Page 82: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Kegiatan magang (internship) dilaksanakan di beberapa mitra pengusaha

(terutama dengan skala usaha menengah dan besar) yang dimiliki oleh Pelaksana

Program (PPKwu). Penetepan skala usaha menengah dan besar sebagai lokasi

magang peserta PMW dengan alasan bahwa pada usaha dengan skala tersebut,

permasalahan usaha yang terjadi sudah kompleks baik dalam hal manajemen,

pemasaran, keuangan, serta proses produksinya. Sehingga diharapkan peserta

mampu menyerap berbagai keterampilan yang diperlukan dalam mengelola suatu

usaha.

c. Pendampingan Penyusunan Rencana Bisnis (business plan)

Peserta PMW diberikan pendampingan secara intensif dalam melakukan

penyusunan rencana bisnis yang akan dirintisnya. Panduan penyusunan rencana

bisnis mengacu pada materi yang telah disampaikan pada saat pelatihan

kewirausahaan.

d. Seleksi Rencana Bisnis

Dalam rangka mempersiapkan rencana bisnis peserta yang riil, prospektif, dan

berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni maka diperlukan kegiatan seleksi

rencana bisnis. Proses seleksi ini meliputi kegiatan presentasi peserta atas rencana

bisnis yang disusunnya dihadapan para evaluator yang terdiri dari unsur

perbankan, praktisi bisnis dan pelaksana program.

e. Praktek Bisnis Riil

Praktek bisnis riil merupakan tujuan utama dari kegiatan PMW. Dalam tahap ini,

peserta mulai melaksanakan usaha berdasarkan rencana bisnis yang telah disusun

dan disetujui oleh tim evaluator pada saat seleksi rencana bisnis. Implementasi

Page 83: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

rencana usaha menjadi usaha riil merupakan langkah awal pembentukan

wirausahawan mahasiswa melalui start-up business.

f. Pendampingan Usaha Baru (start-up business)

Pendampingan usaha pada umumnya dilakukan dengan tujuan agar operasional

usaha yang dijalankan oleh peserta tidak melenceng dari rencana bisnis yang telah

disusunnya. Disamping itu juga untuk membantu pemecahan masalah bisnis yang

mungkin terjadi pada saat bisnis mulai dijalankan. Secara khusus, tujuan

pendampingan usaha adalah untuk:

1) meningkatkan jangkauan pasar

2) mempertahankan kelancaran cash flow

3) meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga kerja

4) meningkatkan omzet dan asset

5) meningkatkan jumlah dan variasi inventori

Pendampingan dilakukan secara terpadu oleh tim dari PPKwu LPPM UNS, dan

UKM Mitra tempat magang.

g. Monitoring dan Evaluasi Program

Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memastikan agar program berjalan

sesuai dengan rencana untuk mencapai luaran yang diharapkan. Secara umum,

aspek-aspek yang dimonitor dan dievaluasi terdiri dari empat bagian, yaitu a)

Proses pelatihan kewirausahaan; b) Pendampingan Penyusunan Rencana Bisnis;

c). Pelaksanaan Magang; d). Pendampingan Usaha Baru Mahasiswa.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

3. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian perlu dilakukan agar penelitian berjalan baik, lancar, dan

terarah. Persiapan tersebut meliputi perijinan dan penyusunan alat ukur yang

digunakan dalam penelitian.

a. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi penelitian meliputi segala urusan perijinan yang diajukan

pada pihak yang terkait dengan pelaksanaan penelitian. Perijinan tersebut meliputi

beberapa tahap, yaitu:

1) Peneliti meminta surat pengantar pra penelitian dengan nomor 740/H

27.1.17.3/TU/2010 dari Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret yang ditujukan kepada kepala Pusat

Pengembangan Kewirausahaan Universitas Sebelas Maret untuk

mendapatkan penjelasan Program Mahasiswa Wirausaha dan mendapatkan

data-data mengenai Program Mahasiswa Wirausaha.

2) Peneliti meminta surat pengantar penelitian dengan nomor

786/H27.1.17.3/TU/2010 dari Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret yang ditujukan kepada kepala Pusat

Pengembangan Kewirausahaan Universitas Sebelas Maret untuk perijinan

melakukan penelitian terkait program yang dikelola Pusat Pengembangan

Kewirausahaan Universitas Sebelas Maret. Melalui surat tersebut peneliti

mendapat surat balasan dari Pusat Pengembangan Kewirausahaan

Universitas Sebelas Maret dengan nomor surat 282/H27.3/PPKwu/IX/2010

bahwa peneliti diizinkan untuk melakukan penelitian pada peserta Program

Page 85: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Mahasiswa Wirausaha 2010. Setelah mendapat izin, peneliti mulai

menghubungi subjek penelitian untuk mendapatkan data langsung dari

subjek penelitian.

b. Persiapan Alat Ukur

Penelitian ini menggunakan tiga skala psikologi, yaitu Skala Motivasi Berprestasi,

Skala Dukungan Sosial, dan Skala Intensi Berwirausaha. Skala Motivasi

Berprestasi yang digunakan berjumlah 65 item pernyataan yang terdiri dari 32

item favourable dan 33 item unfavorable, disusun oleh peneliti berdasar aspek

motivasi berprestasi dari McClelland (1987), yaitu: kreatif dan inovatif, ukuran

hasil dan umpan balik, pengambilan tanggung jawab pribadi, pemilihan tugas, dan

berorientasi sukses. Skala Dukungan Sosial yang digunakan berjumlah 60 item

pernyataan yang terdiri dari 30 item favourable dan 30 item unfavourable, disusun

oleh peneliti berdasar aspek dukungan sosial dari Sarafino (1998), yaitu:

dukungan emosional, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dukungan

informasi, dan dukungan jaringan sosial. Selanjutnya, Skala Intensi Berwirausaha

yang digunakan berjumlah 46 item pernyataan yang terdiri dari 23 item

favourable dan 23 item unfavourable, disusun oleh peneliti berdasar aspek intensi

berwirausaha dari Linan,dkk., (2007) yaitu: sikap terhadap kewirausahaan

(attitude towards start-up/personal attitude), norma-norma subjektif (subjective

norms), dan kendali tingkah laku yang dipersepsikan (perceived behavioral

control).

Page 86: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

4. Pelaksanaan Uji Coba

Pelaksanaan uji coba dalam penelitian ini menggunakan try out terpakai yaitu

pengambilan data dilakukan satu kali yang digunakan untuk dua kepentingan

yaitu uji validitas, reliabilitas dan uji hipotesis. Pertimbangan peneliti

menggunakan try out terpakai adalah jumlah populasi tidak terlalu banyak, subyek

memiliki aktivitas yang banyak seperti: kuliah, kuliah magang mahasiswa,

organisasi, penelitian, sekaligus menjalankan usaha sehingga peneliti kesulitan

dalam menjadwalkan pertemuan dengan subyek penelitian. Selain itu, bagi subyek

penelitian yang sudah lulus, peneliti harus menemui di tempat tinggalnya yang

lokasinya di berbagai daerah, apabila daerah tersebut tidak bisa dijangkau oleh

peneliti maka pemberian skala melalui e-mail.. Pelaksanaan uji coba terangkum

dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1 pelaksanaan uji coba

No Pelaksanaan Cara Jumlah Tempat

1. Senin, 27 September

2010

klasikal 11 orang Ppkwu

2. 28 September – 9

November 2010

individual 78 orang o Tempat tinggal subyek

o Di Fakultas subyek

3. 1 Oktober – 13

November 2010

Via e-mail 23 orang

Uji coba dilakukan pada tanggal 27 September 2010 sampai 13 November 2010.

Pemberian skala dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

a. klasikal

Peneliti mengundang peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) 2010 pada

hari Senin, 27 September 2010 di Ppkwu. Peserta hadir sebanyak 11 orang dan

merupakan peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang aktif dalam

menjalankan usahanya.

Page 87: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

b. individual

Peneliti menghubungi setiap peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) 2010

untuk permohonan bantuan mengisi skala dan menetapkan waktu, tempat

bertemu. Kemudian penulis menemui subyek sesuai waktu dan tempat yang sudah

ditentukan.

c. via e-mail

Via e-mail dilakukan karena pertimbangan kesulitan menemui subyek penelitian,

sehingga dengan cara tersebut sedikit mempermudah pendistribusian alat ukur.

5. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Penghitungan Validitas

Uji validitas skala dilakukan dengan review professional judgement, yaitu

pembimbing, sedangkan uji validitas internal dalam penelitian ini menggunakan

teknik Bivariate Pearson atau sering disebut sebagai korelasi Product Moment

Pearson, yaitu dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor aitem dengan

skor total. Pengujian validitas internal menggunakan uji dua sisi dengan taraf

signifikansi 0,05. Dengan nilai r untuk N=112 adalah 0,186. Kriteria pengujian

adalah sebagai berikut:

1) Jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05), maka aitem tersebut

berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

2) Jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05), maka aitem tersebut

tidak berkorelsi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

Page 88: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

1) Skala Motivasi Berprestasi

Skala Motivasi Berprestasi terdiri dari 65 item. Berdasarkan hasil analisis

diperoleh 56 aitem yang valid dan 9 aitem yang gugur, yaitu:

6,8,12,14,28,30,32,40,48 dengan nilar r antara 0,193-0,688. Distribusi aitem yang

valid dan gugur dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Distribusi aitem yang valid dan gugur Skala Motivasi Berprestasi

No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

item

valid valid gugur valid gugur

1.

Berpikir

kreatif dan

inovatif

Original atau asli 11,37 - 51 40 3

Suka hal yang

berbeda dan unik 17,36,47

- 19,50,58

- 6

2.

Ukuran

hasil dan

Umpan

balik

Feedback 16,34 - 2,43 - 4

Hasil nyata dari

tindakan 9,65

28 3,55,63

- 5

Evaluasi kegagalan

dan berpatokan

pada prestasi yang

diraih

15,46

-

26,31,53

- 5

3.

Tanggung

jawab

pribadi

Tidak mengabaikan

kepentingan orang

lain

25

6

49,59

- 3

Berani

menanggung akibat

dari apa yang

dilakukan

13,45

32

5,23,39

- 5

4. Pemilihan

tugas

Memilih tugas

berisiko sedang 1,38,44

- 24,33,62

14 6

tugas yang

menantang 10,64

- 27,54

- 4

tugas yang

memperlihatkan

keunggulan

21, 60

-

8,48 2

5. Berorientasi

sukses

Optimis 7,18,57 - 4,20,35 - 6

Kerja keras 22,41,61 - 29,52 - 5

Tekun dan Ulet 56 12 42 30 2

jumlah item valid 28

28

56

Page 89: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

2) Skala Dukungan Sosial

Skala Dukungan Sosial terdiri dari 60 aitem. Berdasarkan hasil analisis diperoleh

60 aitem valid, sehingga tidak ada aitem yang gugur dengan nilai r antara 0,252-

0,682. Distribusi aitem yang valid dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Distribusi aitem yang valid dan gugur Skala Dukungan Sosial

No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

item

valid valid gugur valid gugur

1. Dukungan

emosional

Rasa simpati yang

diberikan orang lain 3,37

9,56

4

Kepedulian orang lain

terhadap individu 11,26

15,33

4

Perasaan nyaman dan

aman dengan orang

lain

22,45

7,31

4

Perhatian yang

diberikan orang lain 28,35

20,53

4

2. Dukungan

penghargaan

Penilaian positif dari

orang lain 1,41

40,58

4

Pernyataan setuju dari

orang lain 17,38

21,49

4

Pemberian semangat 5,19

29,48

4

Rasa bangga terhadap

individu 18,46

39,6

4

3. Dukungan

instrumental

Bantuan materi 43,5

13,34

4

Bantuan skill 25,55

4,12

4

4. Dukungan

informasi

Pemberian nasihat 23,51

30,44

4

Umpan balik 6,42

24,57

4

Saran atau arahan

dari orang lain 27,52

10,14

4

5.

Dukungan

jaringan

sosial

Perasaan memiliki

atau sebagai anggota

organisasi (PMW)

2,36

32,59

4

Kerjasama antar

anggota organisasi

atau pihak yang

mendukung

16,47

8,54

4

jumlah item valid 30

30

60

3) Skala Intensi Berwirausaha

Page 90: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Skala Intensi Berwirausaha terdiri dari 46 aitem. Berdasarkan hasil analisis

diperoleh 42 aitem yang valid dan 4 aitem yang gugur, yaitu: 2,18,19,45 dengan

nilai r antara 0,187-0,678. Distribusi aitem yang valid dan gugur dapat dilihat

pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Distribusi aitem yang valid dan gugur Skala Intensi Berwirausaha

No Aspek Indikator

Favorable Unfavorable Jumlah

item

valid valid gugur valid gugur

1. Sikap terhadap

kewirausahaan

Keyakinan

terhadap

perilaku

wirausaha

5,17,28,

37,46 -

14,20,

36,41,44 - 10

Evaluasi akibat

perilaku

wirausaha

10,26,

33 - 8,15,21 - 6

2. Norma-norma

subjektif

Harapan norma

referen dalam

menampilkan

perilaku

wirausaha

3,11,

22,40 -

13,27,

32,42 - 8

pelaksanaan dan

penilaian norma

sosial

1,34,

39,46 - 4,31 18 6

3.

Kontrol

perilaku yang

dipersepsikan

kompetensi

kewirausahaan

individu

6,16,

24 -

9,23,

35 - 6

Ketergantungan

individu dengan

orang lain

7,30,

38 19

12,29,

43 2,45 6

jumlah item valid 22

20

42

b. Penghitungan Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas, Uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui konsistensi alat ukur (Priyatno, 2008). Uji reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan formula Alpha Cronbach dengan program Statistical

Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0. Hasil penghitungan reliabilitas

Page 91: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dalam penelitian ini menunjukkan bahwa reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi

sebesar 0,884, reliabilitas Skala Dukungan Sosial sebesar 0,944, sedangkan

reliabilitas Skala Intensi Berwirausaha sebesar 0,885,. Semakin tinggi koefisien

reliabilitasnya, yaitu semakin mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas

skala tersebut. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skala motivasi berprestasi,

dukungan sosial, dan intensi berwirausaha dinyatakan valid dan reliabel yang

selanjutnya dapat dipergunakan sebagai alat ukur penelitian.

B. Pelaksanaan Penelitian

1. Penentuan Subjek Penelitian

Peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) terdiri dari berbagai angkatan,

yaitu angkatan 2004, 2005, 2006, dan 2007 sehingga sebagian subjek ada yang

sudah lulus dari perguruan tinggi, ada yang sedang mengerjakan skripsi, dan ada

yang sedang Kuliah Magang Mahasiswa (KMM), dengan demikian aktivitas

subyek cukup banyak dan keberadaannya jarang di kampus.

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta Program Mahasiswa Wirausaha

(PMW) 2010 di Universitas Sebelas Maret yang terdiri dari 112 orang. Subjek

berasal dari sembilan fakultas di Universitas Sebelas Maret, data tersebut dapat

dilihat pada tabel 4.2, sebagai berikut:

Page 92: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 4.5

Data Peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UNS 2010

NO FAKULTAS JURUSAN JUMLAH

1. Kedokteran Kebidanan 1

Psikologi 4

2. Teknik Arsitektur 1

Sipil 6

Mesin 3

Kimia 3

Industri 3

3. MIPA Teknik Informatika 5

Komputer 2

Biologi 5

Matematika 2

Fisika 5

Kimia 2

4. Pertanian Peternakan 5

Agronomi 7

THP 5

Agrobisnis 2

PKP 3

Ilmu tanah 1

Holtikultura 2

5. Ekonomi Manajemen 6

Bisnis Internasional 2

Akuntansi 1

6. Ilmu Sosial dan Politik Komunikasi 6

Sosiologi 1

Administrasi Negara 1

Periklanan 1

7. Hukum Hukum 2

8. Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Sejarah 2

Geografi 1

Ekonomi 9

Sosologi Antropologi 1

Teknik Mesin 1

POK 1

9. Sastra dan Seni Rupa Ilmu Sejarah 3

Sastra Daerah 2

Sastra Inggris 1

Sastra Cina 1

Desain Interior 2

Kriya Seni 1

Jumlah 112

Page 93: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

2. Pengumpulan Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari hasil uji

coba yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan

Product and Service Solution (SPSS) versi 16,0. Hasil tersebut akan diperoleh

aitem-aitem yang valid dan gugur, aitem-aitem valid saja yang digunakan untuk

analisis data dalam penelitian ini. Pelaksanaan pengumpulan data penelitian

terangkum dalam tabel 4.1.

3. Pelaksanaan Skoring

Data penelitian yang terkumpul, kemudian dilanjutkan dengan pemberian skor

sesuai kriteria penilaian yang sudah ditentukan. Ketiga skala menggunakan sistem

penilaian dengan kategori Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan

Sangat Tidak Sesuai (STS). Aitem-aitem dalam ketiga skala ini terdiri dari aitem

favourable dan aitem unfavourable. Penilaian aitem favourable bergerak dari skor

4 (sangat sesuai), 3 (sesuai), 2 (tidak sesuai), 1 (sangat tidak sesuai). Penilaian

aitem unfavourable bergerak dari skor 1 (sangat sesuai), 2 (sesuai), 3 (tidak

sesuai), 4 (sangat tidak sesuai). Skor aitem valid yang diperoleh subjek penelitian

dijumlahkan untuk setiap skala. Skor total tersebut yang digunakan dalam

penghitungan analisis data.

Page 94: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

C. Analisa Data

1. Uji Asumsi Dasar

a. Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi

normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka

persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang

normal (Priyatno, 2008). Penelitian ini menggunakan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan

berdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. lebih besar 5% atau 0,05. Hasil uji

normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6, di bawah ini:

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

intensi

berwirausaha

motivasi

berprestasi

dukungan

sosial

N 112 112 112

Normal

Parametersa

Mean 127.46 172.21 180.23

Std. Deviation 10.979 12.906 16.387

Most Extreme

Differences

Absolute .115 .075 .088

Positive .115 .051 .088

Negative -.099 -.075 -.085

Kolmogorov-Smirnov Z 1.220 .793 .936

Asymp. Sig. (2-tailed) .102 .555 .345

a. Test distribution is Normal.

Hasil uji normalitas dengan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) untuk Intensi Berwirausaha sebesar

Page 95: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

0,102, Motivasi Berprestasi sebesar 0.555, dan Dukungan Sosial sebesar 0,345.

Ketiga variabel menunjukkan nilai diatas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel penelitian ini berdistribusi normal.

b. Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai

hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji linieritas biasanya

digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian

pada program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16

menggunakan Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05 (p<0,05). Dua

variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila nilai signifikansi

(Linearity) kurang dari 0,05 (Priyatno, 2008).

Tabel 4.7

Hasil Uji Linieritas antara Motivasi Berprestasi dengan Intensi Berwirausaha

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

intensi

berwirausaha *

motivasi

berprestasi

Between

Groups

(Combined) 10179.15

0 44 231.344 4.843 .000

Linearity 6293.132 1 6293.132 131.737 .000

Deviation from

Linearity 3886.018 43 90.373 1.892 .009

Within Groups 3200.627 67 47.771

Total 13379.77

7 111

Page 96: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 4.8

Hasil Uji Linieritas antara Dukungan Sosial dengan Intensi Berwirausaha ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

intensi

berwirausaha *

dukungan sosial

Between

Groups

(Combined) 11030.143 48 229.795 6.161 .000

Linearity 6062.266 1 6062.266 162.546 .000

Deviation from

Linearity 4967.877 47 105.700 2.834 .000

Within Groups 2349.633 63 37.296

Total 13379.777 111

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara variabel motivasi berprestasi

dengan intensi berwirausaha menghasilkan nilai signifikansi pada Linearity

sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05

(p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel motivasi berprestasi

dengan intensi berwirausaha terdapat hubungan yang linier. Selanjutnya, antara

variabel dukungan sosial dengan intensi berwirausaha juga menghasilkan nilai

signifikansi pada Linearity sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi yang

dihasilkan lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa antara

variabel dukungan sosial dengan intensi berwirausaha juga terdapat hubungan

yang linier.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linier

antara variabel independen dalam model regresi (Priyatno, 2009). Prasyarat yang

Page 97: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinieritas. Pada

penelitian ini uji multikolinierias dilakukan dengan melihat nilai variance

inflation factor (VIF), apabila nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance

lebih dari 0,1 maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda terbebas dari

multikolinieritas dan dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Bebas Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Motivasi Berprestasi 0,741 1,350

Dukungan Sosial 0,741 1,350

Sumber: Data Olahan Peneliti (2010)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa motivasi berprestasi dan

dukungan sosial memiliki nilai variance inflation factor (VIF) sebesar 1,350 tidak

lebih dari 10 dan tolerance sebesar 0,74 lebih dari 0,1, sehingga model regresi

dalam penelitian ini terbebas dari multikolinieritas.

b. Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel dependen tidak

berkorelasi dengan dirinya sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai

periode sesudahnya. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya

autokorelasi dalam model regresi. Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini

menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Apabila nilai DW diantara 1,5 sampai

dengan 2,5 maka data tidak mengalami autokorelasi. Apabila nilai DW < 1,5

disebut memiliki autokorelasi positif, dan apabila nilai DW > 2,5 sampai dengan

4 disebut autokorelasi negatif (Priyatno, 2008).

Page 98: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Tabel 4.10

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .782a .612 .605 6.901 2.085

Hasil uji autokorelasi menunjukkan nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 2,085,

nilai tersebut berada diantara 1,5 sampai 2,5 sehingga dapat dinyatakan bahwa

tidak terjadi autokorelasi.

c. Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance

residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Analisis

pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak

terdapat heteroskedastisitas apabila:

1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atad atau di bawah saja.

3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4) Penyebaran tidak berpola.

Page 99: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Bagan 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil dari uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa model regresi linier berganda

yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas.

Setelah uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik terpenuhi, maka dapat dilanjutkan

uji hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi dengan dua prediktor.

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik, langkah selanjutnya

adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier

berganda atau analisis dua prediktor. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

melalui dua tahap, yaitu: uji koefisien regresi dan uji koefisien korelasi parsial.

a. Uji Koefisien Regresi (Uji F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel prediktor mempunyai

hubungan secara bersama-sama terhadap variabel kriterium (Ghozali, 2005).

Page 100: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Berikut adalah hasil uji koefisien regresi variable predictor, yaitu: motivasi

berprestasi dan dukungan sosial dengan variable kriterium intense berwirausaha.

Tabel 4.11

Hasil Analisis Regresi Berganda Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .782a .612 .605 6.901

a. Predictors: (Constant), dukungan sosial, motivasi berprestasi

b. Dependent Variable: intensi berwirausaha

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa koefisien korelasi berganda antara

motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi berwirausaha adalah

sebesar 0,782. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat

antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi berwirausaha.

Persamaan regresi menggunakan lebih dari satu variabel, maka koefisien

detreminasi yang baik menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan

(Adjusted R Square). Dari tabel tersebut, nilai Adjusted R Square sebesar 0,605

yang berarti bahwa sebanyak 60,5% perubahan dalam intensi berwirausaha bisa

dijelaskan oleh perubahan dari motivasi berprestasi dan dukungan sosial.

Sebanyak 39,5% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak disebutkan dalam

penelitian.

Page 101: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 4.12

Hasil Hipotesis Secara Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8189.046 2 4094.523 85.981 .000a

Residual 5190.731 109 47.621

Total 13379.777 111

a. Predictors: (Constant), dukungan sosial, motivasi berprestasi

b. Dependent Variable: intensi berwirausaha

Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui nilai Fhitung sebesar 85,981, sementara

Ftabel kurang dari 3,104 pada tingkat signifikasi 5%. Nilai Fhitung jauh lebih besar

dari nilai Ftabel (Fhitung > Ftabel) dan nilai sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05

(p<0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel prediktor yaitu: motivasi

berprestasi dan dukungan sosial memiliki hubungan yang signifikan terhadap

variabel kriterium intensi berwirausaha.

b. Uji Koefisien Korelasi Parsial

Uji koefisien korelasi parsial digunakan untuk mengetahui hubungan yang antara

dua variabel, variabel lain yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat

tetap (sebagai variabel control). Nilai korelasi berkisar antara 1 sampai -1.

Semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan variabel semakin kuat, nilai

mendekati 0 berarti hubungan semakin lemah.. Berikut adalah hasil analisis

korelasi parsial dengan variabel dukungan sosial sebagai variabel yang

dikendalikan.

Page 102: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Tabel 4.13

Hasil Analisis Korelasi Parsial Motivasi Berprestasi dengan Intensi berwirausaha

Correlations

Control Variables

motivasi

berprestasi

intensi

berwirausaha

dukungan

sosial

motivasi

berprestasi

Correlation 1.000 .539

Significance (2-

tailed)

. .000

df 0 109

intensi

berwirausaha

Correlation .539 1.000

Significance (2-

tailed)

.000 .

df 109 0

Dari hasil analisis korelasi parsial didapat koefisien korelasi antara motivasi

berprestasi dengan intensi berwirausaha adalah sebesar 0,539 dengan sig. 0,000

(p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang cukup kuat atau

sedang antara motivasi berprestasi dengan intensi berwirausaha jika dukungan

sosial dianggap tetap. Sedangkan arah hubungannya adalah positif karena nilai

korelasi ( r ) positif artinya semakin tinggi motivasi berprestasi semakin tinggi

pula intensi berwirausaha pada penelitian ini. Hal ini berarti hipotesis kedua

penelitian ini diterima.

Berikut adalah hasil analisis korelasi parsial dengan variabel motivasi berprestasi

sebagai variabel yang dikendalikan.

Page 103: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 4.14 Hasil Analisis Korelasi Parsial Dukungan Sosial dengan Intensi berwirausaha

Correlations

Control Variables

dukungan

sosial

intensi

berwirausaha

motivasi

berprestasi

dukungan

sosial

Correlation 1.000 .517

Significance (2-tailed) . .000

df 0 109

intensi

berwirausaha

Correlation .517 1.000

Significance (2-tailed) .000 .

df 109 0

Dari hasil analisis korelasi parsial didapatkan koefisien korelasi antara dukungan

sosial dengan intensi berwirausaha adalah sebesar 0,517 dengan sig. 0,000

(p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang cukup kuat atau

sedang antara dukungan sosial dengan intensi berwirausaha jika motivasi

berprestasi dianggap tetap. Sedangkan arah hubungannya adalah positif karena

nilai korelasi ( r ) positif artinya semakin tinggi dukungan sosial semakin tinggi

pula intensi berwirausaha pada penelitian ini. Hal ini berarti hipotesis ketiga

penelitian ini diterima.

Page 104: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

Sumbangan relatif dan sumbangan efektif memberikan informasi tentang besarnya

sumbangan pengaruh masing-masing variabel independen atau prediktor terhadap

variabel dependen dalam model regresi. Perbedaan antara sumbangan relatif

dengan sumbangan efektif yaitu sumbangan relatif menunjukkan ukuran besarnya

sumbangan suatu variabel prediktor terhadap junlah kuadrat regresi, sedangkan

sumbangan efektif menunjukkan besarnya sumbangan suatu variabel prediktor

terhadap keseluruhan efektifitas garis regresi yang digunakan sebagai dasar

prediksi.

Tabel 4.15 Hasil Sumbangan Variabel Prediktor Terhadap Variabel Kriterium

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .782a .612 .605 6.901

a. Predictors: (Constant), dukungan sosial, motivasi berprestasi

b. Dependent Variable: intensi berwirausaha

Hasil penghitungan menunjukkan:

a. Sumbangan relatif motivasi berprestasi terhadap intensi berwirausaha sebesar

51,9% dan sumbangan relatif dukungan sosial terhadap intensi berwirausaha

sebesar 48,1%.

b. Sumbangan efektif motivasi berprestasi terhadap intensi berwirausaha sebesar

31,76% dan sumbangan efektif dukungan sosial terhadap intensi berwirausaha

sebesar 29,44%. Motivasi berprestasi dan dukungan sosial secara bersama dapat

memberikan kontribusi atau sumbangan efektif terhadap intensi berwirausaha

Page 105: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

sebesar 61,2 %, dapat dilihat dari nilai R Square sebesar 0,612, sehingga 38,8%

intensi berwirausaha dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel dalam

penelitian ini.

5. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai

kondisi intensi berwirausaha, motivasi berprestasi, dan dukungan sosial pada

subjek yang diteliti.

Tabel 4.16

Deskripsi Data Empirik Descriptive Statistics

intensi berwirausaha motivasi berprestasi

dukungan sosial Valid N (listwise)

N 112 112 112 112

Min 92 134 130

Max 161 205 231

Mean 127.46 172.21 180.23

SD 10.979 12.906 16.387

Tabel 4.17

Deskripsi Data Penelitian

Keterangan

Jml Sbjk : Jumlah Subjek

Min : Minimal

Maks : Maksimal

M : Rerata

SD : Standar Deviasi

Skala Jml

Sbjk

Data

Hipotetik M SD

Data

Empirik M

SD Skor

Min

Skor

Maks

Skor

Min

Skor

Maks

IB 112 42 168 105 21 92 161 127,46 10,979

MB 112 56 224 140 28 134 205 172,21 12,906

DS 112 60 240 150 30 130 231 180,23 16,387

Page 106: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Berdasarkan deskripsi data di atas, subjek penelitian pada masing-masing variabel

dikategorisasikan menjadi tiga, yaitu: rendah, sedang, tinggi dengan kategori dan

persentase sebagai berikut:

Tabel 4.18

Kategorisasi berdasarkan Rumus Standar Deviasi

Rumus standar deviasi Kategorisasi

X < (µ-1,0𝜽) rendah

(µ-1,0𝜽) ≤ X < (µ+1,0𝜽) sedang

(µ+1,0𝜽) ≤ X tinggi

Tabel 4.19

Kategorisasi Subjek Berdasar Skor Alat Ukur Penelitian

Variabel Kategorisasi Komposisi

Kategori Skor Jumlah Persentase

Motivasi Berprestasi

Rendah X<112 0 0

Sedang 112≤X<168 44 39,29

Tinggi 168≤X 68 60,71

Dukungan Sosial

Rendah X<120 0 0

Sedang 120≤X<180 61 54,46

Tinggi 180≤X 51 45,54

Intensi Berwirausaha

Rendah X<84 0 0

Sedang 84≤X<126 62 55,36

Tinggi 126≤X 50 44,64

a. Motivasi Berprestasi

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki motivasi

berprestasi rendah tidak ada, 39,29% memiliki motivasi berprestasi sedang, dan

60,71% memiliki motivasi berprestasi tinggi, maka dapat dinyatakan bahwa

subjek penelitian cenderung memiliki motivasi berprestasi yang tinggi.

b. Dukungan Sosial

Page 107: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki dukungan

sosial rendah tidak ada, 54,46% memiliki dukungan sosial sedang, dan 45,54%

memiliki dukungan sosial tinggi, maka dapat dinyatakan bahwa subjek penelitian

cenderung memiliki dukungan sosial yang sedang.

c. Intensi Berwirausaha

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki intensi

berwirausaha rendah tidak ada, 55,36% memiliki intensi berwirausaha sedang,

dan 44,64% memiliki intensi berwirausaha tinggi, maka dapat dinyatakan bahwa

subjek penelitian cenderung memiliki intensi berwirausaha yang sedang.

6. Analisis Tambahan Penelitian

Analisis tambahan penelitian ini diperoleh peneliti berdasarkan laporan Ppkwu

terkait dengan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), sharing dengan peserta

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), dan pengamatan peneliti ketika

pengambilan data terkait dengan pelaksanaan Program Mahasiswa Wirausaha

(PMW).

Mekanisme Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) di Universitas Sebelas Maret,

antara lain: Ppkwu melakukan sosialisasi kepada para mahasiswa, identifikasi dan

seleksi mahasiswa, pembekalan kewirausahaan, penyusunan rencana bisnis dan

magang di sebuah UKM. Dukungan permodalan dalam rangka pendirian usaha

baru (business start-up) mahasiswa diperoleh mahasiswa yang berhasil menyusun

rencana bisnis yang layak. Kelayakan recana bisnis ditentukan oleh tim

penyeleksi dari perguruan tinggi pelaksana.

Page 108: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Selama program berjalan perguruan tinggi bekerja sama dengan para pengusaha,

baik UKM atau koperasi maupun perusahaan besar. Pengusaha dilibatkan secara

aktif untuk memberikan bimbingan praktis wirausaha, mulai dari pendidikan dan

pelatihan, magang, penyusunan rencana bisnis, dan pendampingan terpadu. Hal

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.4

Bagan Proses PMW (sumber: Laporan Ppkwu)

Page 109: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

a. Tahap Sosialisasi

Publikasi dilakukan terlebih dahulu dengan cara pemasangan pamflet

ke semua fakultas yang ada di UNS, kegiatan publikasi dan pendaftaran untuk

mengikuti sosialisasi dilakukan pada tanggal 22 Feb – 19 Maret 2010. Sosialisasi

kepada mahasiswa. Sosialisasi Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)

dilaksanakan tanggal 22 Maret 2010 bertempat di Aula Fakultas Ekonomi UNS.

Mahasiswa yang mengikuti sosialisasi sebanyak 600 orang.

Kegiatan Sosialisasi dibuka oleh Pembantu Rektor III UNS, yaitu Drs. Dwi

Tiyanto, SU serta dihadiri oleh beberapa pejabat di lingkungan UNS antara lain

Pembantu Rektor I, Kepala Biro Administrasi Mahasiswa UNS, Ketua LPPM

UNS, Kepala PPKwu LPPM UNS.

Sosialisasi yang dilakukan ada dua yaitu : Program Pengembangan Budaya

Kewirausahaan di Perguruan Tinggi disampaikan oleh Prof. Dr. Ravik Karsidi,

M.S, dan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) T.A.2010 di UNS disampaikan

oleh kepala PPKwu LPPM UNS, yaitu Ir. Eddy Triharyanto, MP.

b. Tahap Seleksi

1) Seleksi Administrasi

Pendaftaran dan penyerahan berkas administrasi dilakukan tanggal 23 Maret - 1

April 2010. Sebanyak 559 mahasiswa mengikuti seleksi administrasi. Seleksi

administrasi dilaksanakan tanggal 30 Maret – 3 April 2010. Pengumuman lolos

seleksi administrasi dilaksanakan pada tanggal 5 April 2010. Dari 559 mahasiswa

yang mendaftar, sebanyak 530 mahasiswa dinyatakan lolos seleksi administrasi

dan berhak mengikuti berikutnya yaitu seleksi tertulis.

Page 110: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

2) Seleksi Psikotest dan Wawancara

a) Psikotest.

Mahasiswa sebanyak 530 orang yang lolos seleksi administrasi

selanjutnya mengikuti tes tertulis yang dilaksanakan pada tanggal 6 April 2010 di

LPPM UNS Kampus Mesen Surakarta. Seleksi tertulis meliputi : Tes kepribadian

EPPS, Tes Creapelin, Tes Minat Jabatan, Tes Egostrength dan kejujuran.

b) Seleksi Wawancara

Wawancara diselenggarakan tanggal 7 April 2010 di PPKwu LPPM UNS

Kampus Mesen Surakarta. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi

yang tepat tentang profil peserta

Selanjutnya pengumuman hasil seleksi psikotest dan wawancara dilakukan pada

tanggal 11 April 2010. Dari 530 mahasiswa yang mengikuti tes seleksi, 130

mahasiswa lolos seleksi untuk mengikuti tahap pembekalan.

c. Daftar Ulang

Mahasiswa yang dinyatakan lolos seleksi psikotest dan wawancara diwajibkan

untuk melakukan daftar ulang. Dari 130 mahasiswa, sebanyak 129 mahasiswa

melakukan daftar ulang.

d. Pelatihan Kewirausahaan

Materi pelatihan kewirausahaan lebih dititikberatkan pada materi-materi soft skill

yang diperlukan dalam melakukan kegiatan usaha riil. Secara terperinci materi

pelatihan sebagaimana Tabel 4.20.

Page 111: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Tabel 4.20

Materi Pelatihan Program Mahasiswa Wirausaha

Materi Pelatihan Pokok-pokok Materi JP

L

1. Kompetensi Umum

Komunikasi Bisnis - Komunikasi personal

- Hubungan publik

- Bernegosiasi

- Presentasi bisnis

4

Business Motivation Skill

(Out bond)

- Dinamika Kelompok

- Manajemen Konflik

8

2. Keterampilan Kewirausahaan

Wawasan Kewirausahaan

Lanjut

- Merubah mental

kewirausahaan

- Kreativitas

- Pengambilan Resiko

- Prestasi dan motivasi

bisnis

4

3. Keterampilan Manajerial

Strategi Pengelolaan Bisnis - Menangkap peluang usaha

- Prinsip dasar perencanan,

operasional dan pengendalian

Bisnis

- Kepemimpinan

4

Manajemen Keuangan - Administrasi Keuangan

- Modal Bisnis dan Kredit

Usaha

4

Business Plan - Teori business plan

- Kerangka business plan

- Analisis kelayakan usaha

- Kasus

6

Succes Story - Pengalaman bisnis

- Kunci sukses menjalankan

bisnis

2

Total JPL 32

Pelatihan kewirausahaan Program Mahasiswa Wirausaha dilaksanakan selama 11

hari yaitu tanggal 23, 24, 25, 29, 30 April dan 1, 2, 6, 7, 8, 9 Mei 2010 dengan

materi sebagai berikut :

Page 112: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

1) Hari Pertama (23 April 2010) : a. Program Pengembangan Kwu

di PT

b. Program PMW di UNS T.A 2010

2) Hari Kedua (24 April 2010) : Outbond

3) Hari Ketiga (25 April 2010) : a. Wawasan Kewirausahaan

b. Peluang Usaha

c. Perkoperasian

4) Hari Keempat (29 April 2010) : a. Strategi Pengelolaan Bisnis

b. Negosiasi Bisnsi

5) Hari Kelima (30 April 2010) : a. Succes Story

b. Etika Bisnis

c. Creative Thingking

6) Hari Keenam (1 Mei 2010) : a. Komunikasi bisnis

b. Teknologi informasi dan

komunikasi untuk bisnis

c. Simulasi Bisnis

7) Hari Ketujuh (2 Mei 2010) : a. Manajemen Pemasaran

b. Legal Bisnis

c. Manajemen Keuangan

8) Hari Kedelapan (6 Mei 2010) : a. Budaya Kerja

b. English Business

c. Pelayanan Prima

9) Hari Kesembilan (7 Mei 2010) : a. Manajemen Produksi

Page 113: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

b. Manajemen SDM

10) Hari Kesepuluh (8 Mei 2010) : a. Penyusunan Business Plan

b. Refleksi Malam

11) Hari Kesebelas (9 Mei 2010) : a. Study kelayakan Usaha

b. Program Kwu Pemuda Mandiri

e. Magang

Tahapan selanjutnya setelah pelatihan, adalah kegiatan magang. Tujuan magang,

yaitu: dapat meningkat pengetahuan dan wawasan mahasiswa terutama dalam hal

berwirausaha, dapat meningkatkan motivasi dan mendorong minat untuk

berwirausaha dengan bekal manajerial maupun teknis usaha yang mereka miliki,

serta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh pada usaha yang akan dijalankan.

Pada saat magang peserta diwajibkan menyusun jurnal harian magang untuk

mencatat kegiatan yang dilaksanakan selama magang, kendala-kendala yang ada,

manfaat yang diperoleh dan ide-ide pengembangan yang bisa diberikan ke UKM.

Kegiatan magang dilaksanakan selama 1 bulan dengan kegiatan yang terdiri dari

magang di UKM dan praktek bisnis riil. Untuk mempermudahkan pelaksanaan

magang peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan minat usaha

peserta. Adapun uraian pelaksanaan dari kegiatan magang tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Magang di UKM

Pembekalan magang di UKM dilaksanakan tanggal 10 – 11 Mei 2010 dengan

materi 1). Penjelasan tentang kegiatan magang,; 2) Selayang pandang UKM

Page 114: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

tempat magang; 3) Penyusunan Action Plan Magang di UKM; 4) Penyusunan

Action Plan Magang (Bisnis Riil).

Pelaksanaan Magang di UKM menyesuaikan jam kerja UKM masing-masing.

Adapun UKM yang digunakan sebagai tempat magang antara lain:

a) Batik Merak Manis, Laweyan Surakarta

b) Java Techno, Mendungan Surakarta

c) Peternakan Puyuh, Palur

d) Peternakan Lele, Palur

e) Perusahaan Roti Ganep Surakarta

f) Ulin Collection, Surakarta

g) LP3S Bimanusa, Surakarta

h) KBU Nur Hidayah, Boyolali

i) CV. Agro Mitra Raya, Karanganyar

j) Lembaga Studi Design (Lestude), Surakarta

f. Praktek Bisnis Riil

Praktek bisnis riil bertujuan untuk melatih skill mahasiswa dalam bidang

manajemen usaha kecil mikro mulai dari manajemen produksi, pemasaran dan

keuangan. Praktek bisnis riil bisa dilakukan secara kelompok maupun individu

sesuai dengan bidang usaha mereka. Setiap individu memperoleh pinjaman modal

sebesar Rp. 50.000,- yang dikembalikan 1 bulan setelah magang selesai. Bidang

usaha yang dijalankan mahasiswa antara lain :

Page 115: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

1. Produksi makanan ringan, misalnya puding, roti, timlo goreng,

donat, sosis goreng, sate koyor, kripik jamur tiram, singkong tiga

rasa, kripik ubi jalar, ketela balado, makaroni goreng, dll.

2. Jasa, misalnya Digital Printing, Training quantum english, bimbel,

persewaan modul, rafting travel,

3. Produksi minuman, misalnya susu kedelai, juice, dll.

4. Kerajinan, misalnya kreasi dengan flanel, souvenir khas

Wonosobo, mainan edukatif dari kertas, bingkai foto, scheduling

book, dll.

5. Usaha warung makan, misalnya ayam bakar madu, warung aneka

snack, dll.

6. Perdagangan, misalnya jual beli pulsa, aksesoris handphone,

mainan anak, arang kayu, kripik belut, susu kambing, dll.

g. Pendampingan Penyusunan Laporan Magang

Setelah selesai melaksanakan kegiatan magang di UKM dan praktek bisnis riil,

peserta menyusun laporan pelaksanaan kegiatan magang secara berkelompok dan

laporan bisnis riil disusun sesuai usaha yang dijalankan secara

individu/kelompok. Selama proses penyusunan laporan, peserta diberi kesempatan

untuk berkonsultasi dengan pembimbing dari tempat magang maupun

pembimbing dari PPKwu LPPM UNS.

Page 116: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

h. Presentasi Laporan Magang

Presentasi laporan magang di UKM dilaksanakan pada tanggal 14- 15 Juni 2010.

Peserta PMW diwajibkan mempresentasikan secara kelompok hasil dari kegiatan

magang baik yang dilakukan di UKM maupun praktek bisnis riil. Presentasi

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta dapat menimba

ilmu dan pengalaman dan kegiatan magang yang dilakukan.

i. Penyusunan Business Plan

Menindaklanjuti penyusunan Business Plan yang telah dilakukan pada tanggal 8

Mei 2010, peserta melanjutkan lagi pada tahapan ini. Business Plan yang disusun

oleh peserta PMW merupakan acuan dalam memberikan kelayakan bantuan

modal usaha yang akan diterima oleh peserta PMW.

j. Pendampingan penyusunan Business Plan

Pendampingan dilakukan selama bulan Mei-Juni 2009. Selama pendampingan,

peserta PMW melakukan konsultasi dengan pembimbing dari PPKwu LPPM

UNS. Business Plan yang disusun oleh peserta baik secara kelompok atau

individu dapat berubah judul usahanya.

k. Review Business Plan

Kegiatan review Business Plan dilakukan pada tanggal 21-22 Juni 2010. Dengan

adanya review, dapat digunakan sebagai acuan kelayakan dan kesiapan usaha

yang akan dirintis oleh peserta PMW.

Pada tahap penyusunan business plan dari 129 mahasiswa sebanyak 121

mengumpulkan business plan, dan hanya 112 mahasiswa yang melakukan

Page 117: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

presentasi. Business Plan yang disusun sebanyak 85, yaitu 25 usaha kelompok

dan 60 usaha individu.

l. Penentuan Bantuan Modal Usaha

Rapat penentuan modal usaha dilakukan pada tanggal 25 Juni 2010. Bahan

pertimbangan penentuan bantuan modal usaha selain dilihat dari Business Plan

yang diusulkan, juga dipertimbangkan dari review hasil magang dan praktek

bisnis, keaktifan mahasiswa mengikuti program serta perilaku (attitude)

mahasiswa. Total Modal usaha yang diberikan kepada 112 orang peserta sebanyak

Rp. 900.000.000,- dengan rata-rata kredit per individu Rp. 7.500.000,-.

m. Pembukaan Rekening Mahasiswa

Bantuan modal usaha diberikan secara langsung dari KPKN ke rekening masing –

masing mahasiswa. Untuk memudahkan proses pencairan dana, maka pembukaan

rekening mahasiswa dilakukan secara kolektif melalui kerja sama dengan Bank

BTN Capem Kampus UNS Surakarta. Pembukaan Rekening dilaksanakan pada

tanggal 28 Juni 2010.

n. Penandatanganan Perjanjian

Penandatangan Perjanjian antara PPKwu LPPM UNS dengan mahasiswa peserta

PMW merupakan perjanjian yang mengikat mereka agar melaksanakan tugas dan

kewajibannya secara baik dan bertanggung jawab. Penandatanganan perjanjian

dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010. Selain menandatangani perjanjian kerjasama

semua peserta wajib mengumpulkan revisi business plan sesuai dengan dana yang

telah disetujui.

Page 118: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Proses selanjutnya adalah start up bussiness yaitu: peserta PMW memulai

usahanya sesuai dengan bussiness plan yang telah disusun. Perjalanan memulai

usaha merupakan sebuah proses, dalam proses tersebut dimungkinkan muncul

berbagai permasalahan yang dihadapi, namun ada juga yang berhasil tanpa ada

masalah. Menindaklanjuti hal tersebut maka dilakukan evaluasi dan monitoring

terkait dengan program mahasiswa wirausaha (PMW).

Individu yang menjadi peserta program mahasiswa wirausaha (PMW)

mendapatkan berbagai dukungan sosial yang mampu mengarahkan individu

tersebut untuk memulai usaha atau melakukan perilaku wirausaha. Dukungan

tersebut meliputi: dukungan emosional, dukungan penilaian, dukungan

instrumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan sosial. Untuk

mengetahui urutan aspek yang paling berpengaruh pada subyek penelitian adalah

dengan melakukan uji analisis faktor. Adapun hasil dari uji analisis faktor pada

variabel dukungan sosial, sebagai berikut:

Tabel 4.21

Uji analisis faktor

Component Matrixa

Component

1

DE .899

DP .910

DI .777

DIF .896

DJ .810

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 119: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Berdasarkan hasil uji analisis faktor dapat diketahui aspek yang berpengaruh pada

variabel dukungan sosial dapat diurutkan sebagai berikut:

a. Dukungan penilaian dengan nilai component 91%.

b. Dukungan emosional dengan nilai component 89,9%.

c. Dukungan informasi dengan nilai component 89,6%.

d. Dukungan jaringan sosial dengan nilai component 81%.

e. Dukungan instrumental dengan nilai component 77,7%.

D. Pembahasan

Hasil uji hipotesis yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan

antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi berwirausaha. Hal

tersebut berdasarkan hasil output program Statistical Product and Service

Solution (SPSS) versi 16 dengan menggunakan penghitungan analisis regresi

linier berganda, yakni nilai p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai taraf

signifikansi 0,05 dan nilai Fhitung sebesar 85,981, sementara Ftabel kurang dari

3,104 pada tingkat signifikasi 5%, serta nilai koefisien korelasi ganda (R) yang

dihasilkan sebesar 0,782. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi tersebut

maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Semakin tinggi

motivasi berprestasi dan dukungan sosial yang dimiliki peserta Program

Mahasiswa Wirausaha (PMW) maka semakin tinggi intensi berwirausaha peserta

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW).

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Mc Clelland

(1987) yang menyatakan bahwa orang-orang yang memiliki “need for

Page 120: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

achievement” (N-Ach) tinggi, pada umumnya cenderung memilih pekerjaan yang

bersifat bisnis, sehingga merupakan salah satu pendorong individu terjun dalam

dunia entrepreneur. Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi terlihat

lebih peka dalam melihat kesempatan dalam lingkungannya, kemudian

dimanfaatkan untuk pengembangan diri, adanya dorongan untuk mandiri,

pengambilan risiko yang diperhitungkan, dan tidak mudah patah semangat.

Suryana (2003) juga mengatakan bahwa orang-orang yang mempunyai motivasi

berprestasinya tinggi dipandang cocok untuk menjadi seorang wirausaha

dibanding mereka yang mempunyai motivasi berprestasi yang rendah.

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

positif antara motivasi berprestasi dengan intensi berwirausaha. Hal tersebut dapat

diperoleh dari nilai koefisien korelasi antara motivasi berprestasi dengan intensi

berwirausaha adalah sebesar 0,539 dengan sig. 0,000 (p<0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang cukup kuat atau sedang antara

motivasi berprestasi dengan intensi berwirausaha jika dukungan sosial dianggap

tetap. Sedangkan arah hubungannya adalah positif karena nilai korelasi ( r ) positif

artinya semakin tinggi motivasi berprestasi semakin tinggi pula intensi

berwirausaha.

Wirausaha memiliki sifat prestatif yaitu senantiasa tampil lebih baik dan lebih

efektif dibandingkan dengan hasil yang dicapai sebelumnya. Wirausaha

senantiasa berbuat yang lebih baik dan tidak pernah puas dengan hasil yang

dicapai sekarang, serta senantiasa membuat target yang lebih baik dan lebih tinggi

dari sebelumnya. Oleh karena itu, seorang wirausaha senang bersaing dengan

Page 121: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

dirinya dan selalu berusaha mengalahkan prestasi sebelumnya. Bagi seorang

wirausaha yang penting adalah tahapan dan proses pencapaian prestasi itu sendiri,

sedangkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian prestasi dianggap umpan balik

(Riyanti, 2009).

Selain itu, adanya dukungan dari orang-orang di sekitar individu tidak kalah

penting dalam mempertahankan intensi berwirausaha pada individu. Hal tersebut,

sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Riani,dkk., (2005) bahwa dukungan

dari keluarga memiliki peran penting bagi individu dalam memulai dan

menjalankan usaha. Lingkungan keluarga yang memiliki tradisi entrepreneur

akan mendorong individu menjadi seorang entrepreneur, tidak sedikit subjek

penelitian ini yang berasal dari keluarga-keluarga entrepreneur.

Seorang wirausaha membutuhkan dukungan yang kuat dan sistem penasehat

dalam setiap fase dari usaha baru. Dukungan ini bisa berupa dukungan moral

(psikologis) atau dukungan profesional (dukungan terkait aktivitas usaha).

Individu yang mendapatkan dukungan sosial yang tinggi cenderung lebih mantap

dalam bertindak, lebih percaya diri, memperkuat keyakinan untuk berhasil, dan

memperkokoh jaringan (Hisrich,dkk., 2008).

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

positif antara dukungan sosial dengan intensi berwirausaha. Hal tersebut dapat

diperoleh dari nilai koefisien korelasi antara dukungan sosial dengan intensi

berwirausaha adalah sebesar 0,517 dengan sig. 0,000 (p<0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang cukup kuat atau sedang antara

dukungan sosial dengan intensi berwirausaha jika motivasi berprestasi dianggap

Page 122: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

tetap. Sedangkan arah hubungannya adalah positif karena nilai korelasi ( r ) positif

artinya semakin tinggi dukungan sosial semakin tinggi pula intensi berwirausaha

pada penelitian ini. Hal ini berarti hipotesis ketiga penelitian ini diterima.

Sumbangan relatif motivasi berprestasi terhadap intensi berwirausaha sebesar

51,9% dan sumbangan relatif dukungan sosial terhadap intensi berwirausaha

sebesar 48,1%. Hal ini berarti motivasi berprestasi dan dukungan sosial dapat

digunakan sebagai prediktor untuk mengetahui intensi berwirausaha pada peserta

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Sumbangan efektif masing-masing

prediktor yaitu motivasi berprestasi memiliki peran 31,76% sedangkan dukungan

sosial yaitu 29,44 %.

Motivasi berprestasi dan dukungan sosial secara bersama-sama dapat memberikan

kontribusi terhadap intensi berwirausaha pada peserta Program Mahasiswa

Wirausaha (PMW) sebesar 61,2%, sedangkan 38,8% dipengaruhi oleh variabel

lain diluar variabel motivasi berprestasi dan dukungan sosial. Adapun faktor-

faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha antara lain: dukungan sosial yang

berasal dari keluarga atau pihak lain, pendidikan khususnya pendidikan

kewirausahaan, usia individu, jenis kelamin, keahlian atau kemampuan individu,

nilai pribadi yang erat kaitannya dengan kapasitas motivasi individu.

Pada penelitian ini, usia subjek penelitian berada di masa dewasa awal (18-40

tahun) yang berkisar mulai 21 sampai 25 tahun, dikarenakan rentang usia yang

tidak jauh maka dalam penelitian ini varians usia dianggap sama. Sedangkan

dalam perkembangan saat ini tidak ada perbedaan gender untuk profesi apapun

(Erwindia, 2009). Hasil penelitian Indarti (2008) menunjukkan bahwa jender tidak

Page 123: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

terbukti secara signifikan sebagai prediktor intensi kewirausahaan. Sejalan dengan

penelitian ini yang tidak membedakan gender, dikarenakan peserta Program

Mahasiswa Wirausaha (PMW) telah melalui serangkaian pelatihan kewirausahaan

antara lain: kompetensi umum, keterampilan manajerial, keterampilan

kewirausahaan. Subyek perempuan dan laki-laki mendapatkan pelatihan yang

sama, baik materi ataupun waktu pelatihan.

Adanya Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) sebagai salah satu pendukung

individu dalam menjadi wirausaha, selain dukungan dari keluarga atau teman.

Pada penelitian ini berdasarkan hasil uji analisis faktor diketahui bahwa aspek

yang paling berpengaruh adalah dukungan penilaian, dukungan yang melibatkan

penilaian positif pada individu, pemberian semangat, pernyataan setuju. Aspek

kedua yang berpengaruh adalah dukungan emosional, dukungan yang melibatkan

ekspresi rasa empati, kepedulian terhadap individu. Aspek selanjutnya adalah

dukungan informasi yang melibatkan pemberian nasihat, saran, arahan dari pihak

lain, dukungan jaringan sosial yang melibatkan individu dalam suatu organisasi,

dan dukungan instrumental yang terkait dengan dukungan material dan dukungan

skill. Dari hasil tersebut terlihat bahwa aspek-aspek dukungan yang berupa

dukungan moral (bersifat psikologis) berpengaruh lebih tinggi dibandingkan

aspek-aspek dukungan yang berupa profesional (dukungan terkait aktivitas

usaha).

Laporan Ppkwu terkait dengan PMW 2010 yang didasarkan pada laporan usaha

yang dikirimkan peserta maupun dari form evaluasi, dapat diketahui bahwa ada

beberapa kendala yang dialami peserta dalam menjalankan usaha antara lain :

Page 124: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

a. Perencanaan yang kurang matang, sehingga peserta mengalami

kerugian.

b. Kurangnya komitmen antar peserta yang tergabung dalam satu

kelompok, sehingga menyebabkan kelompok tersebut pecah dan

mendirikan usaha sendiri-sendiri.

c. Ada beberapa usaha yang sudah menghasilkan produk tetapi

kesulitan dalam pemasaranya karena produk yang dihasilkan sangat

khusus dan harganya agak mahal, misalnya jilbab lukis, tas dari kain

perca.

d. Dengan adanya investasi peralatan sebetulnya perusahaan peserta

tersebut bisa menambah kuantitas produk yang dihasilkan dan bisa

masih bisa diterima pasar, tetapi belum bisa maksimal karena

kekurangan tenaga kerja.

e. Ada beberapa peserta yang kurang menguasai teknis bidang usaha

yang ditekuninya, sehingga mengalami kegagalan, misalnya,

budidaya ayam, peternakan kambing.

Penelitian ini dikenakan pada peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)

2010, dikarenakan penelitian ini adalah studi populasi maka hasil penelitian ini

tidak untuk digeneralisasikan, namun diharapkan dapat digunakan sebagai

informasi pengembangan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) selanjutnya dan

dapat dilakukan penelitian lebih lanjut, misalnya: efektivitas Program Mahasiswa

Wirausaha (PMW).

Page 125: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan, antara lain hanya digunakan

secara terbatas pada populasi penelitian ini saja, sedangkan apabila diterapkan

pada populasi yang lebih luas dengan karakteristik yang berbeda, memerlukan

penelitian lebih lanjut. Dengan penelitian berulang-ulang disertai perubahan dan

penyempurnaan dalam teknik pengukuran, pemakaian alat ukur, prosedur

penelitian, diharapkan dapat memberikan hasil penelitian hubungan di antara

ketiga variabel tersebut dengan lebih baik dan diharapkan untuk memperhatikan

variabel-variabel lain terkait dengan intensi berwirausaha.

Page 126: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Motivasi berprestasi dan dukungan sosial secara bersama-sama terdapat

hubungan yang signifikan dengan intensi berwirausaha. Koefisien korelasi (R)

sebesar 0,782 dan tingkat signifikansi korelasi p = 0,000 (p<0,05) serta F hitung

sebesar 85,981 lebih besar dari F tabel sebesar 3,92. Hal tersebut berarti terdapat

hubungan yang kuat antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan

intense berwirausaha pada peserta PMW 2010. Nilai R positif menandakan bahwa

arah hubungan ketiga variabel adalah positif, artinya semakin tinggi motivasi

berprestasi dan dukungan sosial maka semakin tinggi pula intensi berwirausaha,

dan sebaliknya. Berdasarkan hasil tersebut, dengan demikian hipotesis pertama

diterima.

2. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan intensi

berwirausaha, diperoleh dari nilai koefisien korelasi antara motivasi berprestasi

dengan intensi berwirausaha adalah sebesar 0,539 dengan sig. 0,000 (p<0,05). Hal

ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang cukup kuat atau sedang antara

motivasi berprestasi dengan intensi berwirausaha jika dukungan sosial dianggap

tetap. Sedangkan nilai korelasi (r) positif menandakan bahwa arah hubungan

variabel adalah positif, artinya semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin

tinggi pula intensi berwirausaha, dan sebaliknya. Berdasarkan hasil tersebut,

dengan demikian hipotesis kedua diterima.

Page 127: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

3. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan intensi

berwirausaha, diperoleh dari nilai koefisien korelasi antara dukungan sosial

dengan intensi berwirausaha adalah sebesar 0,517 dengan sig. 0,000 (p<0,05). Hal

ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang cukup kuat atau sedang antara

dukungan sosial dengan intensi berwirausaha jika motivasi berprestasi dianggap

tetap. Sedangkan nilai korelasi (r) positif menandakan bahwa arah hubungan

variabel adalah positif, artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin

tinggi pula intensi berwirausaha, dan sebaliknya. Berdasarkan hasil tersebut,

dengan demikian hipotesis ketiga diterima.

B. Saran

Berdasar hasil dari penelitian ini, sehingga dapat diberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)

Subjek hendaknya dapat menjaga motivasi berprestasi yang tinggi

sehingga semangat untuk berprestasi tetap terjaga dan memanfaatkan dukungan

sosial yang sudah diperoleh dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu

memperkuat intensi dalam menjalankan usahanya.

2. Bagi penyelenggara Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)

Penyelenggara Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) hendaknya

memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)

secara berkala. Dengan demikian, dapat dilakukan asesmen hal-hal yang

dibutuhkan atau yang tidak diperlukan dalam mempertahankan intensi

Page 128: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN … · Keluarga besar himapsi khususnya POSDM Himapsi semesta (Mifta, Arfi, Novel, Tutut, Puput, Nisa, Afif, Citra, Unu, Risa, Ichsan, Farah,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

berwirausaha peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Kemudian dapat

dijadikan bahan pertimbangan, untuk menentukan, membuat, melaksanakan, dan

mengembangkan program-program intervensi guna pengembangan Program

Mahasiswa Wirausaha selanjutnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperhatikan faktor-faktor

lain yang mempengaruhi intensi berwirausaha selain faktor motivasi

berprestasi dan dukungan sosial, seperti: tingkat pendidikan, latar

belakang keluarga individu,dan nilai-nilai pribadi lainnya.

b. Bagi peniliti yang berkeinginan meneliti Program Mahasiswa

Wirausaha diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini, misal:

meneliti efektivitas Program Mahasiswa Wirausaha (PMW).