hubungan antara minat belajar, cita-cita siswa,...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, CITA-CITA SISWA,
KOMPETENSI GURU, KOMUNITAS TEMAN SEBAYA
DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN
SIKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikaan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Iman Setia Putra Jaya Gulo
NIM : 131334077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG
KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANNATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Persembahan :
Karya ini kupersembahkan kepada
Tuhan yang Maha Esa
Ibu yang selalu menyayangiku dan mendambakan kelulusanku
Saudaraku semua yang selalu menjadi motivasiku dan
penyemangatku,
Orang yang saya cintai yang selalu mendorong dan menyemangatiku,
Semua orang yang memberikan semangat, motivasi
yang mengharapkan akan kesuksesanku,
dan diriku sendiri yang berjuang sampai saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Karena masa depan sungguh ada,
dan harapanmu tidak akan hilang
Amsal 23 : 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, CITA-CITA SISWA,
KOMPETENSI GURU, KOMUNITAS TEMAN SEBAYA DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN
SLEMAN
Iman Setia Putra Jaya Gulo
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara : (1) minat
belajar dengan motivasi belajar siswa; (2) Cita-cita siswa dengan motivasi
belajar siswa; (3) kompetensi guru dengan motivasi belajar siswa; (4)
komunitas teman sebaya dengan motivasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilaksanakan
pada bulan April sampai bulan Mei 2017 di 8 SMA Negeri kelas XI jurusan
IPA dan IPS di Kabupaten Sleman. Populasi penelitian adalah siswa SMA
Negeri se Kabupaten Sleman, dengan sampel penelitian 459 siswa. Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara kuantitatif dengan
menggunakan PAP II. Hipotesis diuji dalam penelitian menggunakan korelasi
Spearman Rank.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukan bahwa : (1)
ada hubungan positif minat belajar dengan motuvasi belajar siswa (nilai Sig.(1-
tailed) = 0,000 dan r = 0,982 termasuk korelasi kuat; (2) ada hubungan positif
cita-cita siswa dengan motivasi belajar siswa (nilai Sig. (1-tailet) = 0,000 dan r
= 0,991 termasuk korelasi kuat; (3) ada hubungan positif kompetensi guru
dengan motivasi belajar siswa (nilai Sig. (1-tailed) = 0,000 dan r = 0,991
termasuk korelasi sedang; (4) ada hubungan positif komunitas teman sebaya
dengan motivasi belajar siswa (nilai Sig. (1-tailed) = 0,000 dan r = 0,989
termasuk korelasi kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE RELATION BETWEEN LEARNING INTEREST, STUDENTS
ASPIRATION, TEACHERS COMPETENCE, PEER COMMUNITY
AND STUDENTS LEARNING MOTIVATION OF STATE SENIOR
HIGH SCHOOLS STUDENTS IN SLEMAN REGENCY
Iman Setia Putra Jaya Gulo
Sanata Dharma University
2018
This research aims to know the relation between: (1) learning interest
and students learning motivation; (2) students aspiration and students learning
motivation; (3) teachers competence and students learning motivation; (4) peer
community and students learning motivation.
This research is a correlational research conducted from April until May
2017 in eight state senior high schools of the lementh grade majoring in natural
sciences and social sciences in Sleman Regency. The population of this
research were 459 students of State Senior High Schools in Sleman Regency.
The data were collected by using questionnaires and analyzed quantitatively by
using PAP II. The hypotheses were tested by using the colleration of Spearman
Rank.
Based on research result and data analysis, it shows that: (1) there is a
positive relation between learning interest and students learning motivation
(Sig. value (1-tailed) = 0,000 and r = 0,982 with strong correlation; (2) there is
a positive correlation between students aspiration and students learning
motivation (Sig. value (1-tailet) = 0,000 and r = 0,991 with strong correlation;
(3) there is a positive correlation between teachers competence and students
learning motivation (Sig. value (1-tailed) = 0,000 and r = 0,991 with moderate
correlation; (4) there is a positive correlation between peer community and
students learning motivation (Sig. value (1-tailed) = 0,000 and r = 0,989 with
strong correlation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan dan
penyertaannya kepada penulis dalam persiapan, pelaksanaan dan
penyelesaian skripsi ini, yang berjudul “Hubungan Antara Minat Belajar,
Cita-cita Siswa, Kompetensi Guru, Komuntas Teman Sebaya Dengan
Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri Di Kabupaten Sleman”.
Skripsi ini ditulis dan di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidkan Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak
lepas dari bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta;
2. Bapak F.X. Oudah Tena Ena, M.Pd., Ed.D. selaku Wakil Rektor IV
Universitas Sanata Dharma, selaku penanggung jawab untuk
program beasiswa dari Nias Barat
3. Ibu Yurisdixta Menavia, S.S. selaku kepala BKHI Universitas Sanata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno,S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Sosial, serta kepala prodi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Serta dosen pembimbing
yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing saya
dengan ketelitian, kesabaran serta membantu dalam proses penulisan
sikripsi melalui kritik, saran dan motivasi.
5. Bapak Dr. S. Widanarto P, M.Si. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, semangat dan
motivasi selama perkuliahan.
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing Beasiswa yang telah banyak meluangkan waktu,
memberikan bimbingan, semangat dan motivasi selama perkuliahan.
7. Ibu Theresia Aris Sudarsilah, selaku staf sekretariat program studi
Ekonimi BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah
membantu kelancaran proses administrasi selama perkuliahan dan
penelitian.
8. Segenap bapak/ibu dosen, pendidikan Ekonomi BKK pendidikan
akuntansi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
proses perkuliahan.
9. Guru dan Staf karyawan SMA Negeri 1 Depok, SMA Negeri 1
Gamping, SMA Negeri 1 Minggir, SMA Negeri 1 Mlati, SMA
Negeri 1 Ngaglik, SMA Negeri 2 Ngaglik, SMA Negeri 1 Ngemplak,
SMA Negeri 1 Sayegan, SMA Negeri 2 Sleman atas bantuan dan
pendampingan selama penelitian.
10. Kedua orang tua tercinta Fasumangeta Gulo dan Liana Gulo, serta
saudara Noferius Gulo, Wilhelmus Gulo, Antonius Gulo, Sidimawati
Gulo, Monika Gulo, Rafaeli Gulo, yang telah memberikan banyak
dukungan, motivasi, perhatian, kasih, nasihat, dan doa kepada saya
selama proses penulisan sikripsi.
11. Orang yang saya cintai Bonifasia Lahagu, yang selalu memberikan
dukungan, motivasi dan semangat dalam proses penulisan sikripsi.
12. Sahabat dan teman-teman terbaik yang selalu memberikan dukungan,
masukan, semangat dan bantuan, Gratianus, Airdingin, Tadeus,
Yeriani, serta seluruh teman-teman angkatan 2013 Pendidikan
Akuntansi.
13. Seluruh Sahabat dan teman-teman seperjuangan dari Nias Barat
program beasiswa.
14. Siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Depok, SMA Negeri 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Gamping, SMA Negeri 1 Minggir, SMA Negeri 1 Mlati, SMA
Negeri 1 Ngaglik, SMA Negeri 2 Ngaglik, SMA Negeri 1 Ngemplak,
SMA Negeri 1 Sayegan, SMA Negeri 2 Sleman atas Partisipasi dan
bantuan dalam mengisi kuesioner penelitian.
15. Pemerintahan Nias Barat yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk kuliah di Universitas Sanata Dharma.
16. Semua pihak yang telah mendukung saya dalam menempuh
perkuliahan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan
dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
sebagaimana semestinya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................iv
MOTTO ..............................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……….vii
ABSTRAK…………………………………………………………………....viii
ABSTRACT ..........................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................x
DAFTAR ISI………………………………………………………………….xiv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..xx
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………xxv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Batasan Masalah......................................................................................5
C. Rumusan Masalah ...................................................................................5
D. Identifikasi Masalah……………………………………………………6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................7
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Motivasi Belajar ......................................................................................8
1. Pengertian Motivasi ..........................................................................8
2. Macam – macam Motivasi ................................................................9
3. Fungsi Motivasi……………………………………………………13
B. Belajar…………………………………………………………………14
1. Pengertian Belajar…………………………………………………14
2. Karakteristik Belajar………………………………………………14
3. Tujuan Belajar…………………………………………………….15
4. Teori Belajar……………………………………………………….17
5. Jenis Belajar...……………………………………………………..18
C. Minat Belajar…………………………………………………………..21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Pegertian Minat……………………………………………………21
2. Jenis – jenis Minat………………………………………………....21
3. Faktor Yang Menimbulkan Minat…………………………………23
D. Cita-cita………………………………………………………………..25
1. Pengertian Cita-cita………………………………………………..25
2. Faktot-faktor yang Mempengaruhi Cita-cita………………………25
3. Cara Menentukan Cita-cita………………………………………...27
E. Kompetensi Guru……………………………………………………...28
1. Pengertian Kompetensi Guru……………………………………...28
2. Tugas dan Tanggung jawab Guru Profesional…………………….30
3. Peran Guru…………………………………………………………31
F. Komunita Teman Sebaya……………………………………………...35
1. Pemgertian Komunitas Teman Sebaya……………………………35
2. Fungsi Komunitas Teman Sebaya…………………………………37
G. Kerangka Berpikir……………………………………………………..40
1. Hubungan Minat Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa………...40
2. Hubungan Cita-cita Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa……….41
3. Hubungan Kompetensi Guru denga Motivasi Belajar Siswa……...42
4. Hubungan Komunitas Teman Sebaya dengan Motivasi
Belajar Siswa…………………………………………………………..43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
H. Hipotesis Penelitian……………………………………………………44
I. Paradigma Penelitian…………………………………………………..44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian………………………………………………………...46
B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………46
C. Subjek dan Objek Penelitian…………………………………………..47
D. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel…………..47
1. Populasi……………………………………………………………47
2. Sampel Penelitian………………………………………………….49
3. Teknik Penarikan Sampel………………………………………….50
E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya………………………..50
1. Operasionalisasi Variabel………………………………………….50
2. Pengukuran Variabel...……………………………………...……..51
F. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………….52
1. Kuesioner...………………………………………………………..52
2. Penyusunan Kuesioner…………………………………………….53
G. Teknik Pengujian Instrumen…………………………………………..57
1. Uji Validitas Instrumen……………………………………………57
2. Uji Reliabelitas Intrumen………………………………………….67
H. Teknik Analisis Data………………………………………………….69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
1. Teknik Analisis Deskriptif………………………………………...69
2. Pengujian Prasyarat Analisis………………………………………74
3. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan…………………..74
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data………………………………………………………....77
1. Deskripsi Responden Penelitian…………………………….……..78
2. Deskripsi Variabel Penelitian……………………………………...79
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data…………………………………….84
1. Pengujian Normalitas………………………...……………………84
C. Pengujian Hipotesis……………………………………..……………..86
1. Hubungan Minat Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa………...87
2. Hubungan Cita-cita Siswa denga Motivasi Belajar Siswa………...88
3. Hubungan Kompetensi Guru dengan Motivasi Belajar Siswa…….90
4. Hubungan Komunitas Teman Sebaya dengan Motivasi Belajar
Siswa…………………………………………………………………..91
D. Pembahasan……………………………………………………………93
1. Hubungan Minat Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa………...93
2. Hubungan Fasilitas Belajar Dirumah dengan Motivasi Belajar
Siswa…………………………………………………………………..95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
3. Hubungan Bimbingan Belajar di Luar Sekolah dengan
Motivasi Belajar Siswa………………………………………………...96
4. Hubungan Kebiasaan Bersosial Media dengan Motivasi Belajar
Siswa………………………………………………………..…………99
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………...…………………………101
B. Keterbatasan……………………………………………………….....102
C. Saran………………………………………….………………………103
DAFTAR PUSTAKA……………………………………….……………….104
LAMPIRAN………………………………………………………………….109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Nama dan Alamat Sekolah……………………………………….…46
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Populasi……………………...……………………...48
Tabel 3.3 Sampel Sekolah Untuk Diteliti………………………….…………..49
Tabel 3.4 Pembagian Skor Kuesioner…………………………………………52
Tabel 3.5 Operasional Variabel Motivasi Belajar Siswa…………….………..53
Tabel 3.6 Operasional Variabel Minat Belajar Siswa…………………………54
Tabel 3.7 Operasional Variabel Kopetensi Guru………………………...……54
Tabel 3.8 Operasional Variabel Teman Sebaya……………………….………55
Tabel 3.9 Operasional Variabel Cita-Cita…………………………………......55
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar Siswa………58
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Ke – 2 Variabel Motivasi Belajar
Siswa…………………………………………………………………58
Tabel 3.12 Hasil Pengujian Validitas Ke -3 Variabel Motivasi Belajar
Siswa……………………………………………...………………….60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Tabel 3.13 Hasil Pengujian Validitas Variabel Minat Belajar Siswa……...….61
Tabel 3.14 Hasil Pengujian Ke – 2 Validitas Variabel Minat Belajar
Siswa…………………………………………………………………61
Tabel 3.15 Hasil Pengujian Validitas Kopetensi Guru………..………………64
Tabel 3.16 Hasil Pengujian Ke – 2 Validitas Kopetensi Guru……….……….62
Tabel 3.17 Hasil Pengujian Validitas Variabel Cita-Cita...……...……………64
Tabel 3.18 Hasil Pengujian Ke – 2 Validitas Variabel Cita-Cita…………...…65
Tabel 3.19 Hasil Pengujian Validitas Variabel Komunitas Teman Sebaya…...66
Tabel 3.20 Hasil Pengujian Ke – 2 Validitas Variabel Komunitas
Teman Sebaya………………….…………………………………67
Tabel 3.21 Tabel Interprestasi…………………………………………………68
Tabel 3.22 Hasil Pengukuran Uji Reliabilitas Untuk Semua Variabel………..68
Tabel 3.23 Tabel PAP Tipe II…………………………………………………69
Tabel 3.24 Deskripsi Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa………………….70
Tabel 3.25Deskripsi Skor Variabel Minat Belajar Siswa…………..…………71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
Tabel 3.26 Deskripsi Skor Variabel Kompetensi Guru………………………..72
Tabel 3.27Deskripsi Skor Variabel Cita-Cita Siswa………………..…………73
Tabel 3.28 Deskripsi Skor Variabel Komunitas Teman Sebaya………..……..74
Tabel 3.29 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan……………………….76
Tabel 4.1 Asal Sekolah………………………………………………………...78
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Status
Sekolah………………………………………………………….……78
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa……………………….79
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siswa…………….…………….80
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Cita-Cita Siswa…………………………….....81
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kopetensi Guru……………….........................82
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Komunitas Teman Sebaya..…………………..83
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Bivariat Minat Belajar Siswa dengan
Motivasi Belajar Siswa ……………………………………………..84
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Bivariat Fasilitas Cita-Cita Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
dengan Motivasi Belajar Siswa……………….…………………….85
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Bivariat Kopetensi Guru dengan
Motivasi Belajar Siswa……………………………………………....85
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Bivariat Komunitas Teman Sebaya
dengan Motivasi Belajar Siswa………………………………………86
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Hubungan Minat Belajar dengan Motivasi
Belajar Siswa………………………………………………..………..87
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis Hubungan Cita-Cita Siswa
dengan Motivasi Belajar Siswa………………………………………89
Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Hubungan Kopetensi Guru dengan
Motivasi Belajar Siswa………………………………………………90
Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Hubungan Komunitas Teman Sebaya
dengan Motivasi Belajar Siswa……………………………………...92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiv
TABEL LAMPIRAN
Lampiran I : Kuesioner Penelitian…………………………………………109
Lampiran II : Data Penelitian……………………………………………….116
Lampiran III : Uji Validitas dan Reliabilitas………………………………...130
Lampiran IV : Uji Normalitas……………………………………………….140
Lampiran V : Uji Korelasi…………………………………………………..143
Lampiran VI : Tabel Statistik………………………………………..………146
Lampiran VII : Surat Keterangan…………………………………………….149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan sumber daya
manusia. Menurut Aunurrahman (2012: 2), pendidikan bukan hanya
menempatkan manusia sebagai alat produksi tetapi manusia harus dipandang
sebagai sumber daya yang utuh. Melalui pendidikan, manusia dapat belajar dan
berproses untuk menjadi pribadi yang utuh. Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan memiliki peranan yang penting dalam perkembangan manusia.
Dalam kegiatan belajar ada bebarapa faktor yang mempengaruhi
semangat belajar siswa, salah satunya adalah motivasi belajar. Setiap siswa
memiliki motivasi untuk belajar. Motivasi belajar ini bisa dikatakan sebagai daya
penggerak yang ada dalam seteiap pribadi siswa yang menimbulkan semangat
untuk belajar dan memegang peranan penting dalam memberikan gairah,
semangat, rasa senang dalam belajar sehingga mendapatkan hasil atau prestasi
yang baik. Motivasi merupakan suatu dorongan untuk belajar bagi siswa.
Motivasi tinggi akan mencapai hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan
siswa yang memiliki motivasi rendah atau tidak memiliki motivasi sama sekali.
Motivasi sangat penting bagi siswa untuk menunjang akan suatu keberhasilan.
Siswa perlu diberi dorongan supaya menumbuhkan motivasi belajar dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dirinya, namun menimbulkan motivasi dalam diri siswa bukanlah hal yang
mudah.
Motivasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan
faktot eksternal. Faktor interal merupakan motivasi yang timbul atau berasal
dalam diri siswa sendiri misalnya, cita-cita siswa, minat belajar, dan lain-lain.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa meliputi
kompetensi guru, komunitas teman sebaya.
Menurut Slameto dalam Djaali (2008: 121), minat adalah perasaan
suka terhadap suatu hal atau aktivitas tanpa adanya paksaan pengerjaannya
Minat yang baik dan disadari oleh siswa terhadap bidang pelajaran akan
menjaga siswa sehingga siswa bisa menguasai pelajaran, pada akhirnya siswa
bisa mendapatkan hasil belajar yang baik (Djaali, 2008: 122). Jika minat
dalam diri siswa sudah dibangkitkan, maka seluruh perhatiannya dapat
dipusatkan pada bidang studi yang dipelajarinya, sehingga proses belajar
dapat terarah dengan baik dan mendapat hasil yang baik. Minat sangat besar
pengaruhnya bagi aktivitas belajar seorang siswa, karena merupakan
kecenderungan hati yang tinggi atau keinginan yang besar. Siswa yang
mempunyai minat belajar yang tinggi akan menunjukkan prestasi yang baik.
Dengan adanya minat belajar dalam diri siswa maka menimbulkan
keingintahuan yang besar sehingga siswa memiliki rasa senang dengan terus
belajar. Menimbulkan minat dalam diri seorang siswa bisa dari metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pembelajaran yang diajarkan oleh guru atau dalam menyampaikan
pembelajaran yang bisa menyenangkan, jika bahan pembelajaran dan cara
guru menyampaikan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa
yang bersangkutan tidak akan belajar dengan baik, karena tidak ada daya tarik
untuk memperhatikan. Belajar yang tidak disertai minat mungkin tidak sesuai
dengan bakat yang dimiliki siswa maka seoarng guru harus bisa menimbulkan
rasa minat siswa dalam belajar, seringkali guru mengajar hanya
menyampaikan pembelajaran tetapi tidak memperhatikan apakah siswa
memperhatikan atau tidak, dengan sikap guru tersebut maka minat siswa
dalam belajar tidak akan muncul.
Pembelajaran yang berkualitas tergantug dari motivasi dan kreativitas
yang diberikan oleh guru. Seorang guru yang mempunyai motivasi tinggi
akan memperoleh hasil yang baik. Seorang guru yang berkompeten lebih
mampu mengelolah kelasnya, sehingga hasil belajar siswa dapat optimal.
Guru yang berkompeten juga mampu menyajikan materi pembelajaran yang
benar-benar bermutu dan sesuai dengan ilmu dan teknologi yang ada,
sehingga membuat siswa merasa senang mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Selain itu guru yang berkompetensi tinggi sangat berpengaruh untuk
memberikan dorongan memotivasi siswa, menimbuhkan minat dan bergaul
sama komunitas teman sebaya.
Pada umumnya kita ketahui bahwa setiap manusia mempunyai cita-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
cita. Cita-cita sangat mempengaruhi minat belajar, motivasi, dan prestasi
belajar siswa. Cita-cita juga dapat diartikan sebagai tujuan hidup seseorang
dalam melangsungkan masa yang akan datang. Cita-cita adalah keinginan,
harapan, atau tujuan yang ada dalam pikiran. Cita-cita mulai dari diri sendiri
akan membuat seseorang berupaya lebih semangat untuk mencapainya.
Seseorang yang tidak mempunyai cita-cita maka bagaikan seseorang yang
sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan
dapat lebih jauh tersesat lagi karena cita-cita merupakan bagian atau salah
satu unsur dari pandangan hidup manusia yang dapat membuat hidupnya lebih
terarah.
Kelompok atau komunitas teman sebaya merupakan lingkungan sosial
pertama di mana remaja belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan
anggota keluarganya. Menurut Umar (2005: 181) Kelompok teman sebaya
adalah suatu kelompok yang terdiri dari orang yang bersamaan usianya
dengan menjadi anggota dalam kelompok sebaya maka akan terjadi dampak
yang positif maupun yang negatif yang dikarenakan interaksi di dalamnya.
Seperti yang diungkapkan Umar (2005: 181) “Dampak edukatif dari
keanggotaan kelompok sebaya itu antara lain karena interaksi sosial yang
intensif dan dapat terjadi setiap waktu dan dengan melalui peniruan”
Dalam komunitas teman sebaya banyak membantu atau memberikan
keuntungan baik kepada anak-anak yang memiliki masalah sosial dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
masalah keluarga, dapat juga membantu memperbaiki diri sendiri, serta
memberikan solusi. Namun tidak semua komunitas teman sebaya dapat
memberikan keuntungan yang baik. Dimana teman-teman itu ada yang nakal
dan ada juga yang tidak, dengan demikian jika berteman sama teman yang
nakal banyak memberikan dampak negatif misalnya, berfoya-foya,
berhubungan seksual, menggunakan bahasa kasar, merokok, perkelahian atau
tawuran, lupa akan waktu dan lain-lain.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka
penulis tertarik untuk penelitian :” Hubungan antara minat belajar siswa,
kompetensi guru, cita-cita siswa, komunitas teman sebaya dengan
motivasi belajar siswa”
B. Batasan Masalah
Karena berbagai keterbatasan peneliti, maka penelitian ini dilakukan pada
faktor penduga “minat belajar, cita-cita siswa, kompetensi guru, komunitas
teman sebaya”
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakan masalah diatas, maka rumusan masalah yang diteliti
adalah :
1. Apakah ada hubungan antara minat belajar siswa dengan motivasi belajar
siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Apakah ada hubungan antara cita-cita siswa dengan motivasi belajar
siswa?
3. Apakah ada hubungan antara kompetensi guru dengan motivasi belajar
siswa?
4. Apakah ada hubungan antara komunitas teman sebaya dengan motiasi
belajar siswa?
D. Identifikasi Masalah
Seperti yang telah dipaparkan pada latar belakang, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Motivasi belajar siswa masih rendah, sehingga berdampak pada minat
belajar, cita-cita, kompetensi guru, komunitas teman sebaya.
2. Minat belajar siswa masih rendah, sehingga berdampak pada motivasi
belajar siswa.
3. Cita-cita masih belum tinggi, sehingga berdampak pada motivasi belajar
siswa yang rendah.
4. Kompotensi guru masih rendah, sehingga berdampak pada motivasi
belajar siswa rendah.
5. Komunitas teman sebaya masih rendah, sehingga berdampak pada
motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
1. Hubungan antara minat belajar dengan motivasi belajar siswa.
2. Hubungan antara cita-cita siswa dengan bmotivasi belajar siswa.
3. Hubungan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa
4. Hubungan antara komunitas teman sebaya dengan motivasu belajar siswa
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Hasil peneliti ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman mengenai prestasi belajar siswa.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan informasi guru dalam memilih untuk meningkatkan
kualitas sekolah dan prestasi belajar siswa.
3. Bagi siswa
Hasil penelitian diharapkan jadi bahan refleksi bagi siswa dalam upaya
menumbuhkan dan membangun motivasi yang baik demi mencapai
prestasi yang memuaskan.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil lenelitian ini diharapkan menjadi bahan tambahan
koleksi/bacaan diperpustakaan dan dapat digunakan mahasiswa sebagai
bahan pendukung dalam melasanakan penelitian lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan
suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Motivasi berasal dari kata “motif” yang
diartikan sebagai “daya penggerak yang telah menjadi aktif” (Sardiman, 2003:
73). Motivasi juga bisa memiliki banyak arti lain seperti yang diungkapkan
beberapa para ahli, sebagai berikut :
a. Berelzon dan Steiner mengemukakan bahwa “is an inner state that
energizer, activates, or moves (hence ‘motivation’), and that directs or
channels behavior toward goals” (adalah suatu keadaan dari dalam yang
memberi kekuatan, yang menggiatkan, atau yang menggerakan, sehingga
disebut ‘penggerakan’ (motivasi), dan yang mengarahkan atau
menyalurkan perilaku ke arah tujuan (Sobur, 2011 : 267).
b. Eysenck dan kawan-kawan merumuskan sebagai suatu proses yang
menentukan tingkatan kegiatan, intensitas dan konsistensi, serta arah umum
dari tingkah laku manusia merupakan konsep yang rumit dan berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya
(Slameto, 2010 : 170 ). Sartain mengatakan bahwa motivasi adalah suatu
pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan
tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (insentif).
Tujuan adalah yang membatasi/menentukan tingkah laku organisme itu
(Purwanto, 2007: 61).
c. Menurut Mc. Donald (Sardiman, 1986: 73), motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Dari urian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya
penggerak dari dalam diri yang memberi kekuatan, yang menggiatkan serta
arah umum dari tingkah laku manusia terhadap suatu tujuan.
1. Macam-macam motivasi
Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang. Sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi
(Sardirman, 2003: 86), yaitu:
1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya:
a) Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir
b) Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena
dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2) Motivasi menurut pembagiaan dari Woodworth dan Marquis dalam
Sardiman:
a) Motif atau kebutuhan organis misalnya kebutuhan minum, makan,
bernafas, seksual, dan lain-lain.
b) Motof-motif darurat misalnya menyelamatkan diri, dorongan untuk
membalas, dan sebagainya.
c) Motif-motif objektif
3) Motivasi jasmani dan rohani
a) Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan
sebagainya.
b) Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.
4) Motivasi intrisik dan ekstrinsik
a) Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi
tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b) Sadirman (2003: 90), motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang
aktif dan berfungsi karena adanya peransang dari luar.
Adanya berbagai jenis motivasi di atas, memberikan suatu gambaran
tentang motif-motif yang ada pada setiap individu. Adapun motivasi yang
berkaitan dengan mata pelajaran bahasa arab adalah motivasi ekstrinsik,
dimana motivasi ini membutuhkan rangsangan atau dorongan dari luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
misalnya, media, baik media visual, audio, maupun audio visual serta buku-
buku yang dapat menimbulkan dan memberikan inspirasi dan rangsangan
dalam belajar.
Adapun bentuk motivasi yang sering dilakukan disekolah adalah
memberi angka, hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas, memberi
ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman (Djmarah dan Zain, 2002: 168). Dari
kutipan di atas, maka penulis dapat menjelaskan hal tersebut sebagai berikut:
a. Nilai
Memberikan nilai artinya adalah sebagai satu simbol dari hasil
aktifitas anak didik. Dalam memberi nilai ini, semua anak didik
mendapatkan hasil aktifitas yang bervariasi. Pemberian angka kepada
anak didik diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi agar
hasilnya dapat lebih ditingkatkan lagi.
b. Hadiah
Maksudnya adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan
kepada anak didik yang berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau
meningkatkan semangat (motivasi) belajar siswa karena akan diangap
sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi siswa.
c. Pujian
Memberikan pujian terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu
yang diharapkan oleh setiap individu. Adanya pujian berarti adanya suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
perhatian yang diberikan kepada siswa, sehingga semangat bersaing siswa
untuk belajar akan tinggi.
d. Gerakan tubuh
Gerakan tubuh artinya mimik, parah, wajah, gerakan tangan,
gerakan kepala, yang membuat suatu perhatian terhadap pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Gerakan tubuh saat memberikan suatu respon dari
siswa artinya siswa didalam menyimak suatu materi pelajaran lebih
mudah dan gampang.
e. Tugas
Tugas merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera
diselesaikan. Pemberian tugas kepada siswa akan memberikan suatu
dorongan dan motivasi kepada anak didik untuk memperhatikan segala isi
pelajaran yang disampaikan.
f. Ulangan
Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil
pengajaran dan juga memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk
mengulangi pelajaran yang telah disampaikan dan diberikan oleh guru.
g. Mengetahui hasil
Rasa ingin tahu siswa kepada sesuatu yang belum diketahui adalah
suatu sifat yang ada pada setiap manusia.Dalam hal ini siswa berhak
mengetahui hasil pekerjaan yang dilakukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
h. Hukuman
Dalam proses belajar mengajar, memberikan sanksi kepada siswa
yang melakukan kesalahan adalah hal yang harus dilakukan untuk menarik
dan meningkatkan perhatian siswa. Misalnya memberikan pertanyaan
kepada siswa yang bersangkutan.
2. Fungsi motivasi
Sardiman (2003: 85), terdapat tiga fungsi motivasi yaitu :
a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c) Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan perbuatanapa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan
dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan
menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik,
sebab tidak serasi dengan tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (2003: 2) “Belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksinya dengan
lingkunganya”.
Abin Syamsudin Makmun (2007) mengatakan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik
atau pengalaman tertentu. Sedangkan menurut Muhibbin Syah belajar
merupakan proses memperoleh pengetahuan (Psikologi kognitif).
4. Karakteristik Belajar
a) Belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku.
b) Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman (perubahan karena
pertumbuhan atau kematangan bukan merupakan hasil belajar, contoh
perubahan seorang bayi).
c) Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman, berarti perubahan
tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan,
adaptasi/kepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung
sementara bukan merupakan hasil belajar.
d) Perubahan tingkah laku itu menyangkut berbagai aspek kepribadian
(fisik/psikis) seperti perubahan pengertian, berpikir, ketrampilan,
kebiasaan, sikap, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5. Tujuan Belajar
Dalam upaya pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem
lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Tujuan belajar untuk
mengembangkan nilai afeksi memerlukan penciptaan sistem lingkungan yang
berbeda dengan sistem yang dibutuhkan untuk tujuan belajar pengembangan
gerak, dan begitu seterusnya.
Tujuan-tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan
tindakan instructional effects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan
keterampilan. Tujuan yang lebih merupakan hasil sampingan yaitu : tercapai
karena siswa “menghidupi” suatu sistem lingkungan belajar tertentu. (contoh.
Kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis,
menerima pendapat orang lain. Jadi guru dalam belajar mengajar untuk
mencapai instructional effects, maupun kedua-duanya.
Dari uraian diatas, maka tujuan belajar dibagi menjadi 3 jenis
(Sadirman, 1986: 28), antara lain :
a) Untuk mendapatkan pengetahuan.
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan
kemampuan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata
lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan
pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya
pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
perkembangannya didalam kegiatan belajar. Hal ini peran guru sebagai
pengajar lebih menonjol.
b) Penanaman konsep dan keterampilan.
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan suatu
keterampilan. Soal keterampilan yang bersifat jasmanimaupun rohani.
Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan-keterampilan yang dapat
dilihat, diamati, sehingga akan menitik beratkan pada keterampilan
gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar.
Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan
dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana
ujung pangkalnya, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan
keterampilan berpikir kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan
suatu masalah atau konsep.
c) Pembentukan Sikap.
Pembentukan sikap metal dan perilaku anak didik, tidak akan lepas dari
persoalan penanaman nilai-nilai, transfer of values. Dengan adanya
landasan nilai-nilai itu , anak didik/siswa akan tumbuh kesadaran dan
kemauannya, untuk mempraktikan segala sesuatu yang telah dipelajarinya.
Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap mental/nilai-nilai.
Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan, hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
6. Teori-Teori Belajar
a) Teori belajar menut ilmu jiwa daya
Bahwa jiwa manusia mempunyai beberapa daya (bebrapa kekuatan yang
tersedia), belajar berrati berusaha melatih semua daya yang ada.
b) Teori tanggapan
Yaitu teori belajar yang mentang dari teori pertama (ilmu jiwa daya),
tokohnya Herbart. Menurutnya belajar adalah memasukan tanggapan yang
sebanyak-banyaknya dan berulang ulang dan sejelas-jelasnya.
c) Teori belajar menurut ilmu jiwa Gestalt
Tokohny adalah Koffka dan Kohler dari jerman. Pandangannya adalah
bahwa keseluruhan ebih penting dari pada bagian-bagian sebab
keberadaan bagian-bagian itu didadului oleh keseluruhan. Contoh,
seesorang mengamati manusia dari jauh lalu makin dekat. Belajar yang
terpenting bukan hanya memasukan sejumlah kesan atau mengulangi hal-
hal yang dipelajari, melainkan dengan cara insight (memperoleh
pengertian) tentang sangkut paut dan hubungan-hubungan tertentu dalam
unsur yang mengandung problem.
d) Teori belajar dari R. Gegne
Belajar adalah proses memperoleh motivasi dan pengetahuan,
ketrampilan, kecerdasan dan tingkah laku.
e) Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi
Teori asosiasi sama dengan teori SARBOND (stimulus, respon, bond).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
f) Teori kognitif
Pendekatan psikologi kognitif lebih menekankan arti penting proses
internal mental manusia. Dalam pandanagnnya, tingkah laku yang tampak
tak dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental, yakni :
motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan lain-lain.
g) Teori belajar sosial
Teori ini disebut juga dengan observational learning tokonya adalah
Albert Bandura menurutnya, tingkah laku manusia bukan semata-mata
reflek otomatis atas stimulus atau ikatan antara S-R Bond melainkan juga
akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan
skema kognitif manusia itu sendiri.
7. Beberapa jenis belajar
Jenis-jenis belajar dikelompokan berdasarkan tujuan dan hasil yang
diperoleh dari kegiatan belajar, cara atau proses yang ditempuh dalam belajar,
teknik atau metode belajar, dan sebagainya.Dilihat dari tujuan dan hasil yang
diperoleh dari kegiatan belajar para ahli mengemukakan delapan jenis belajar:
a) Belajar abstrak
Belajar abstrak pada dasarnya belajar dengan menggunakan cara-cara
berpikir abstrak. Tujuannya adalah memperoleh pemahaman serta
pemecahan yang tidak nyata
b) Belajar keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Belajar keterampilan merupakan proses belajar yang bertujuan
memperoleh keterampilan tertentu dengan menggunakan gerakan-gerakan
motorik. Belajar dalam jenis ini adalah belajar olahraga, melukis,
memperbaiki benda elektronik. Bentuk belajar ini bisa disebut latihan atau
training.
c) Belajar sosial
Belajar sosial adalah belajar yang bertujuan memperoleh keterampilan dan
pemahaman terhadap masalah sosial, penyesuaian terhadap nilai sosial
dan sebagainya. Misalnya belajara memahami masalah keluarga, konflik
antara etnis atau kelompok, dan masalah lainnya yang bersifat sosial
d) Belajar pemecahan masalah
Pada dasarnya adalah belajar untuk memperoleh keterampilan atau
kemampuan memecahkan berbagai masalah secara logis dan rasional.
Tujuannya ialah memperoleh kemampuan atau kecakapan kognitif guna
memecahkan masalah secara tuntas.
e) Masalah rasional
Yaitu belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis
dengan akal sehat. Tujuannya ialah memperoleh beragam kecakapan
menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.
f) Belajar kebiasaan
Belajar kebiasaan ialah proses pembentukan kebiasaan baru atau
perbaikan kebiasaan yang telah ada. Tujuannya agar individu memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sikap dan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan lebih positif,
dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu atau bersifat
kontekstual.
g) Belajar apresiasi.
Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan nilai atau arti penting
suatu objek. Tujuannya agar individu memperoleh dan mengembangkan
kecakapan rana rasa, dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat,
arti penting objek tertentu, msalnya apresiasi sastra, apresiasi musik, dan
seni lukis
h) Belajar pengetahuan
Belajar pengetahuan adalah belajar untuk memperoleh sejumlah
pemahaman, pengertian, informasi,dan sebagainya dengan tujuan individu
memperoleh informasi serta pemahaman terhadap pengetahuan tertentu
yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam
mempelajarinya.
B. Minat Belajar
1. Pengertian Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
dan aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010: 180). Minat adalah
perasaan yang ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu
(Djaali, 2004 : 122), minat adalah kecenderungan untuk memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi
obyek dariminat tersebut dengan disertai perasaan senang (Abdul Rahman,
2004: 262).
Crow dan crow mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya
gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan
orang lain, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu
sendiri (Djaali, 2007 : 121).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah
kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu yang ingin
dicapai.
1. Jenis-jenis minat
Minat dibagi dalam enam jenis (Djaali, 2007 : 122) yaitu :
b) Realistis
Orang realistis umumnya mapan, kasar, praktis, berfisik kuat, dan
sering sangat atletis, memiliki koordinasi otot yang baik dan terampil.
Akan tetapi ia kurang mampu menggunakan medium komunikasi
verbal dan kurang memiliki keterampilan berkomunikasi dengan
orang lain.
c) Investigative
Orang investigative termasuk orang yang berorientasi keilmuan.
Mereka umumnya berorientasi pada tugas, introspektif, dan asocial,
lebih menyukai memikirkan sesuatu dari pada melaksanakannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
memiliki dorongan kuat untuk memahami alam, menyukai tugas tugas
yang tidak pasti (ambiguous), suka bekerja sendirian, kurang
pemahaman dalam kepemimpinan akademik dan intelektualnya,
menyatakan diri sendiri sebagai analisis, selalu ingin tahu, bebas, dan
bersyarat, dan kurang menyukai pekerjaan yang berulang.
d) Artistik
Orang artistik menyukai hal hal yang tidak terstruktur, bebas,
memiliki kesempatan bereaksi, sangat membutuhkan suasana yang
dapat mengekspresikan sesuatu secara individual, sangat kreatif
dalam bidang seni dan musik.
e) Sosial
Tipe ini dapat bertanggung jawab, berkemanusiaan, dan sering alim,
suka bekerja dalam kelompok, senang menjadi pusat perhatian
kelompok, memiliki kemampuan verbal, terampil bergaul,
menghindari pemecahan masalah secara intelektual, suka
memecahkan masalah yang ada keitannya dengan perasaan; menyukai
kegiatan menginformasikan, malatih dan mengajar.
f) Enterprising
Tipe ini cenderung menguasai atau memimpin orang lain, memiliki
keterampilan verbal untuk berdagang, mamiliki kemampuan untuk
mencapai tujuan organisasi, agresif, percaya diri, dan umumnya
sangat aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
g) Konvensional
Orang konvensional menyukai lingkungan yang sangat tertib,
menyenangi komunikasi verbal, senang kegiatan yang berhubungan
dengan angka, sangat efektif menyelesaikan tugas yang berstruktur
tetapi patuh, praktis, senang, tertib, efisien; mereka mengidentifikasi
dengan kekuasaan dan materi.
2. Faktor yang menimbulkan minat
Crow and Crow (Rahman, 2004 : 264), berpendapat ada tiga faktor yang
menjadi timbulnya minat, yaitu :
a) Dorongan dari dalam diri individu
Misal dorongan untuk makan, ingin tahu seks. Dorongan untuk makan
akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan,
minat terhadap produksi makanan dan lain lain. Dorongan ingin tahu
atau rasa ingin tahu akan membangkitkan minat untuk membaca,
belajar, menuntut ilmu,melakukan penelitian dan lain lain. Dorongan
untuk seks akan membangkitkan minat untuk menjalin hubungan
dengan lawan jenis, minat terhadap pakaian dan kosmetika dan lain
lain.
b) Motif sosial
Dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan
suatu aktivitas tertentu. Misalnya minat terhadap pakaian timbul
karena ingin mendapat persetujuan atau penerimaan dan perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
orang lain. Minat untuk belajar atau menuntut ilmu pengetahuan
timbul karena ingin mendapat penghargaan dari masyarakat, karena
biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan cukup luas (orang pandai)
mendapat kedudukan yang tinggi dan terpandang dalam masyarakat.
c) Faktor emosional
Minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila seseorang
mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan perasaan
senang, dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap aktivitas
tersebut, sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkan minat
terhadap hal tersebut.
C. Cita-cita
1. Pengertian cita-cita
Hurlock (1979), mengartikan cita-cita sebagai keinginan meraih
sesuatu yang lebih tinggi dari keadaan sekarang. Menurut (Mohamad
Ngajenan, 1987: 63) cita-cita merupakan suatu hak yang dipikirkan oleh
seseorang untuk dicapai. Menurut (Mulyaningtyas, 2007: 40), cita-cita
adalah keinginan yang selalu ada dalam pikiran atau tujuan yang
ditetapkan seseorang untuk diri sendiri dan hendak dicapainya. Sedangkan
menurut kamus besar bahasa indonesia, cita-cita adalah suatu keinginan
(kehendak) yang selalu ada dalam pikiran. Sehingga, dapat disimpulkan
bahwa cita-cita merupakan suatu keinginan akan masa depan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dipikirkan oleh seseorang untuk dicapai. Adapun menurut (Spillane, 1987:
2), hasil survei pendidikan mengenai cita-cita siswa sekolah menengah
setelah tamat, yang dilakukan oleh kantor statistik DKI Jakarta yaitu
melanjutkan keperguruan tinggi, bekerja, bekerja sambil sekolah, tidak
tahu/ belum ada rencana, lainnya (misal: menikah ).
2. Faktor yang mempengaruhi cita-cita
Menurut Mulyaningtyas (2007: 41), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi cita-cita:
a) Latihan dan lingkungan sejak kecil
Misalnya, seseorang anak yang sejak kecil dilatih menggambar besar
kemungkinan akan bercita-cita sebagai seorang arsitek atau desainer.
Begitu juga dengan anak yang tumbuh dalam lingkungan pencinta
seni akan berkeingin menjadi seniman atau setidaknya akan mencintai
seni.
b) Ambisi orang tua
Ambisi orang tua seringkali disebabkan oleh cita-cita pribadi yang
tidak berwujud, persaingan antarorang tua, atau pengalaman pribadi.
Ambisi orang tua seringkali menyebabkan seorang anak sudah di
arahkan untuk memilih cita-cita tertentu sejak kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c) Tokoh idola
Seorang anak sangat mengidolakan negarawan atau politisi tertentu
seperti Adam Malik biasanya berkeinginan mengikuti jejak tokoh
idolanya tersebut, misalnya ingin menjadi diplomat atau politisi
d) Persaingan dengan dengan orang lain
Persaingan dengan teman sebaya sering menyebabkan seorang remaja
tidak mau kalah dalam hal cita-cita.
e) Tradisi, norma, adat dan kebiasaan yang berlaku
Profesi tertentu sering mendapat penghargaan tinggi di masyarakat
daerah tertentu sehubungan dengan adat yang di sana. Hal ini dapat
mendorong remaja untuk bercita-cita meraihnya, misalnya banyak
remaja di Flores ingin menjadi pastor karena ini profesi ini
mempunyai status sosial tinggi di masyarakat Flores
f) Pengalaman-pengalaman masa lalu
Seseorang bercita-cita menjadi psikolog, misalnya karena ia sendiri
pernah menderita penyakit phobia (takut yang tak beralasan akan
sesuatu) seperti takut akan ketinggian (altophobia)
g) Minat dan nilai-nilai yang dianut
Nilai kehidupan yang dianut oleh seorang, seperti nilai keadilan
sosial, dapat membuatnya bercita-cita menjadi relawan Lembaga
Swadaya Masyarakat, hakim, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Cara menentukan cita-cita
Hurlock (1979) mengatakan, kekuatan cita-cita dipengaruhi oleh realita
yaitu bagaimana seseorang itu menetapkan cita-citanya berdasarkan pada
realita yang ada.
4. Manfaat mempunyai cita-cita
a) Hidup mempunyai jalan atau arah yang jelas dengan mempunyai cita-
cita, kita akan tahu kemana arah hidup yang akan kita jalani, dan kita
pun tahu tujuan kita belajar, menuntut ilmu, bersekolah, dan segala
macamnya. Tujuannya yaitu mengejar cita-cita dan berusaha sekuat
mungkin untuk mengejar cita-cita tersebut.
b) Mental dan niat semakin terasa dengan adanya cita-cita yang kuat,
mental untuk melawan segala hambatan akan terasah, misalnya
melawan rasa malas, kantuk, dan godaan bermain game akan teratasi.
Hal ini biasa melanda anak SMP atau sederajat, tapi ini akan mudah
teratasi jika kita sudah tahu bahwa semua itu hanya akan menghambat
niatnya mengejar cita-cita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
D. Kompetensi Guru
1. Pengertian Kompetensi Guru
Kompetensi berasal dari bahasa Inggris, yakni "competence" , yang
berarti kecakapan, kemampuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan
(memutuskan) sesuatu. Dengan demikian, tidaklah berbeda dengan pengertian
kompetensi yang dikemukakan oleh Finch & Crunkilton (1979: 222),
sebagaimana dikutip oleh (Mulyasa, 2003: 38), mengartikan kompetensi
sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi
yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Hal senada juga
dikemukakan oleh (Mc Ahsan, 1981: 45), sebagaimana dikutip oleh Mulyasa
(2003: 38) mengemukakan bahwa kompetensi:
“…is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person
achieves, which become part of his or her being to the extent he or she
cansatisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor
behaviors”.
Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari
dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan
psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, semua kompetensi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kompetensi tersebut tidaklah mudah untuk dikuasai, semua hal tersebut
membutuhkan suatu proses pembelajaran agar kompetensi-kompetensi
tersebut dapat dengan benar dikuasai. Seperti yang diungkapkan oleh
(Robotham, 1996: 27), kompetensi yang diperlukan oleh seseorang tersebut
dapat diperoleh baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman.
Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan
yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Kompetensi guru
merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban
kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Dengan gambaran pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan dan
kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya.
Selanjutnya beralih pada istilah “profesional”. Kata “profesional”
berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang
berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim dan
sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah
pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan
untuk itu. Dalam pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pekerjaan yang
bersifat profesional memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja
harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan profesinya.
Atas dasar pengertian ini, dapat dimaknai bahwa pekerjaan profesional
berbeda dengan pekerjaan lainnya karena suatu profesi memerlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kemampuan dan keahlian khususnya dalam melaksanakan profesinya. Dengan
bertitik tolak pada pengertian ini, maka pengertian guru profesional adalah
orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
keguruan sehingga dia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal.
2. Tugas dan Tanggung jawab Guru Profesional
Mengingat tugas dan tanggung jawab guru profesional yang kompeten
begitu kompleksnya, seorang guru yang profesional dituntut untuk memiliki
persyaratan:
a) keterampilannya yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan
yang mendalam;
b) penekanan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan
bidang profesinya;
c) adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai;
d) adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dan pekerjaan yang
dilaksanakannya;
e) kemungkinan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan;
f) adanya kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya;
g) adanya klien/obyek layanan yang tetap, seperti guru dengan muridnya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
h) diakuinya oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di
masyarakat.
Guru yang profesional akan meningkatkan dan mengembangkan mutu
pendidikan dan kecerdasan anak dalam pembelajaran. Guru yang dinilai
kompeten secara profesional apabila:
a) guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-
baiknya;
b) guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil;
c) guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
sekolah;
d) guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar
mengajar dalam kelas.
3. Peran Guru
Mulyasa (2006, 37: 65, mengemukakan bahwa peran guru meliputi guru
sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pembaharu,
model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit
pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa cerita, aktor,
emansipator, evaluator pengawet, dan kulminator. Sehubungan dengan hal
tersebut, di bagian ini hanya akan dikemukakan peran guru dalam
pembelajaran yang berkaitan dengan kebutuhan penelitian ini.
a) Guru sebagai Pendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi
para peserta didik dan lingkungannya (Mulyasa, 2006: 37). Guru harus
memiliki standar kualitas pribadi yang dipersyaratkan sebagai seorang
pendidik. Sekurang-kurangnya seorang guru harus memiliki tanggung
jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin. Tanggung jawab meliputi tanggung
jawab moral dan tanggung jawab akademik. Tanggung jawab moral
meliputi tanggung jawab terhadap nilai-nilai yang ada dan hidup di
sekolah dan masyarakat. Tanggung jawab akademik meliputi kompetensi
pedagogik dan penguasaan materi pelajaran.
b) Guru sebagai Pengajar
Tugas dan tanggung jawab guru yang pertama dan utama adalah
melaksanakan pembelajaran. Melalui pembelajaran inilah para siswa
memperoleh pengetahuan, mempelajari nilai-nilai, dan kecakapan
tertentu. Guru sebagai pengajar dituntut untuk memiliki komptensi
akademik dan pedagogik. Guru bertindak sebagai pentransfer ilmu
pengetahuan dan teknologi sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Kompetensi ini terimplikasikan dalam proses pembelajaran yang meliputi
kemampuan guru merancang, melaksanakan, dan menilai/mengevaluasi.
Guru hendaknya mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar
dalam berbagai kesempatan. Akhirnya seorang guru akan dapat
memainkan peranannya sebagai pengajar dengan baik bila ia menguasai
dan mampu melaksanakan keterampilan-keterampilan mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c) Guru sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan bagi para
siswanya dalam upaya mencapai kompetensi (Mulyasa, 2006: 40),
sebagai pembimbing seorang guru harus mempunyai kompetensi (1)
mengidentifikasi kondisi dan kebutuhan siswa, (2) merencanakan dan
mengelola partisipasi siswa dalam pembelajaran baik fisik maupun
mental, (3) merencanakan dan memberikan pembelajaran bermakna bagi
kehidupan siswa, dan (4) merencanakan dan melaksanakan penilaian
pembelajaran.
d) Guru sebagai Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran membutuhkan latihan keterampilan,
baik intelektual maupun motorik. Untuk maksud tersebut diperlukan
pelatih yang profesional, yang bertugas melatih peserta didik dalam
pembentukan kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing.
Pelatihan yang dilakukan harus memperhatikan kompetensi dasar dan
juga materi standar dengan tetap memperhatikan perbedaan individual
peserta didik dan lingkungannya. Guru harus memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang memadai sebagai pelatih yang profesional yang mampu
mengantar siswa yang dilatihnya mencapai prestasi terbaiknya.
e) Guru sebagai Pengelola Kelas
Dalam peranannya sebagai pengelola kelas (lerning manager), guru
hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
merupakan aspek dari lingkungan belajar serta merupakan aspek dari
lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan
diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar berjalan terarah kepada tujuan-
tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap belajar lingkungan itu turut
menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar
yang baik. Lingkungan yang baik ialah yang bersifat menantang dan
kegiatannya sendiri. Siswa harus belajar melakukan self control dan self
activity melalui proses bertahap. Sebagai manajer, guru hendaknya
mampu memimpin kegiatan belajar yang efektif serta efesien serat hasil
optimal. Sebagai manajer lingkungan belajar, guru hendaknya mampu
mempergunakan pengetahuan tentang teori belajar-mengajar serta teori
perkembangan serta kemungkinan untuk menciptakan situasi belajar
mengajar yang menimbulkan kegiatan belajar pada siswa akan mudah
dilaksanakan dan sekaligus memudahkan pencapaian tujuan yang
diharapkan.
f) Guru sebagai Evaluator
Evaluator atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang penting dan
paling kompleks karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan.
Penilaian merupakan proses menetapkan efektivitas program
pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Penilaian merupakan bagian
integral dari proses pembelajaran. Dengan penilaian, guru dapat
mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pelajaran, serta ketetapan atau keefektifan metode mengajar. Tujuan lain
dari penilaian di antaranya ialah untuk mengetahui kedudukan siswa di
dalam kelas atau kelompoknya dengan penilain guru dapat
mengklasifikasikan apakah seorang siswa termasuk kelompok siswa yang
pandai, sedang, kurang, atau cukup baik dikelasnya jika di bandingkan
dengan teman-temannya.
E. Komunitas teman sebaya
1. Pengertian komunitas teman sebaya
Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa lepas dari pengaruh
lingkungan. Demikian juga dalam kehidupan remaja akan saling
mempengaruhi antar teman sebaya. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia,
teman sebaya diartikan sebagai kawan, sahabat atau orang yang sama-sama
bekerja atau berbuat Anonim, (2002 : 164). Sementara dalam (Mu’tadin,
2002: 1) menjelaskan bahwa teman sebaya adalah kelompok orang-orang
yang seumur dan mempunyai kelompok sosial yang sama, seperti teman
sekolah atau teman sekerja.
Menurut Umar Tirtarahardja (2005: 163) lingkungan pendidikan
pertama dan utam adalah keluarga. Makin bertambah usia seseorang peranan
lingkungan pendidikan lainnya (yakni sekolah dan masyarakat) semakin
penting meskipun pengaruh lingkungan keluarga masih tetap berlanjut.
Berdasar pendapat di atas dapat digaris bawahi bahwa lingkungan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
segala sesuatu yang berada diluar diri individu yang bersifat fisiologis,
psikologis maupaun sosio kultural yang mempengaruhi individu dalam proses
sosialisasinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunitas teman
sebaya merupakan kelompok yang terdiri dari anak-anak yang mempunyai
umur relatif sama dengan minat dan cita-cita yang sama pula. Selain itu juga
punya kepentingan bersama dan aturan yang dibuat bersama-sama. Dalam
pergaulannya dengan komunitas teman sebaya anak-anak saling
mempengaruhi satu sama lain.
Pengertian komunitas menurut (JP Chaplin,2002: 357) yang
diterjemahkan Kartini Kartono adalah sesama, baik secara sah maupun secara
psikologis yang merupakan kawan seusia. Menurut Umar Tirtarahardja dan
(La Sulo, 2005: 181), kelompok sebaya adalah suatu kelompok yang terdiri
dari orang-orang yang bersamaan usianya, antara lain : kelompok bermain
pada masa kanak-kanak, kelompok monoseksual yang hanya beranggotakan
anak-anak sejenis kelamin, atau gang yaitu kelompok anak-anak nakal.
Menurut (Abu Ahmadi, 2007: 192), ada sejumlah unsur pokok dalam
pengertian komunitas teman sebaya antara lain :
a) Kelompok sebaya adalah kelompok primer yang berhubungan antar
anggotanya intim.
b) Anggota kelompok sebaya terdiri atas sejumlah individu yang mempunyai
persamaan usia status atau posisi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c) Istilah kelompok sebaya dapat menunjukkan kelompok anakanak,
kelompok remaja dan kelompok orang dewasa.
Teman sebaya adalah lingkungan terjadinya interaksi yang aktif antar
anggotanya yang merupakan anak-anak yang mempunyai umur relatif sama,
minat yang sama dan Aturan yang dibuat bersama-sama.
1. Fungsi komunitas teman sebaya
Menurut Abu Ahmadi (2007: 193-195) ada beberapa fungsi teman sebaya:
a) Mengajarkan anak bergaul dengan sesamanya.
b) Mengajarkan kebudayaan masyarakat.
c) Mengajarkan mobilitas sosial.
d) Mengajarkan peranan sosial yang baru.
e) Mengajarkan kepatuhan kepada aturan dan kewibawaan impersonal.
f) Mengajarkan kepatuhan terahadap aturan dan kewibawaan tanpa
memandang dari siapa aturan itu dan siapa yang memberikan perintah dan
larangan itu.
Menurut Umar Tirtarahardja (2005: 182) fungsi teman sebaya adalah :
a) Mengajarkan berhubungan dan menyesuaikan diri dengan orang lain.
b) Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas.
c) Menguatkan sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat orang dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
d) Memberikan kepada anggota-anggotanya cara-cara untuk membebaskan
diri dari pengaruh kekuatan otoritas.
e) Memberikan pengalaman untuk mengadakan hubungan yang didasarkan
pada prinsip persamaan hak.
f) Memberikan pengetahuan yang tidak bisa diberikan oleh keluarga secara
memuaskan (pengetahuan mengenai cita rasa berpakaian, musik, jenis
tingkah laku tertentu.
g) Memperluas cakrawala pengetahuan anak sehingga ia menjadi orang yang
lebih komplek.
Pergaulan teman sebaya dapat mempengaruhi perilaku. Pengaruh
tersebut dapat berupa pengaruh positif dan dapat pula berupa pengaruh
negatif. Pengaruh positif yang dimaksud adalah ketika individu bersama
teman-teman sebayanya melakukan aktifitas yang bermanfaat seperti
membentuk kelompok belajar dan patuh pada norma-norma dalam
masyarakat. Sedangkan pengaruh negatif yang dimaksudkan dapat berupa
pelanggaran terhadap norma-norma sosial, dan pada lingkungan sekolah
berupa pelanggaran terhadap aturan sekolah. Dari teman sebaya remaja
menerima umpan balik mengenai kemampuan mereka. Remaja cenderung
untuk mengikuti pendapat dari kelompoknya dan menganggap bahwa
kelompoknya itu selalu benar. Kecenderungan untuk bergabung dengan teman
sebaya didorong oleh keinginan untuk mandiri sebagaimana yang
diungkapkan oleh Hurlock (Mu’tadin, 2002 : 22) bahwa melalui hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
teman sebaya remaja berpikir mandiri, mengambil keputusan sendiri,
memerima bahkan menolak pandangan dan nilai yang berasal dari keluarga
dan mempelajari pola perilaku yang diterima di dalam
kelompoknya. Kelompok begaul/kelompok teman sebaya dapat memberikan
pengaruh, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Teman sebaya
menuntut nilai kebersamaan, kekerabatan, kemanusiaan serta persaudaraan.
Namun jika perilaku dalam kelompok didominasi oleh pencurian, tawuran,
serta tindak kriminal, maka akan memberikan pengaruh negatif pada
perkembangan remaja.
Menurut Wahyurini (2003 : 2) manfaat menjalin persahabatan dengan
teman sebaya adalah sebagai berikut :
a) Bisanya dengan teman dekat seseorang dapat berbicara terbuka dan jujur.
Hal ini memberikan kemampuan untuk peka pada kekuatan, kelemahan,
kebutuhan, dan keinginan orang lain. Persahabatan memungkinkan
seseorang untuk saling berbagi dalam banyak hal, termasuk persoalan
yang bersifat pribadi. Persahabatan dapat memberikan kesempatan bagi
seseorang untuk menggali dan mengenali diri sendiri.
b) Kepekaan karena persahabatan akan meningkatkan rasa empati atau dapat
merasakan apa yang dirasakan orang lain. Kebersamaan dengan teman
menjadikan kita akan merasa memperoleh dukungan, termasuk saat
sedang bermasalah atau mengalami stres.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
c) Sikap positif yang ada pada teman seperti disiplin, rajin belajar, patuh
pada orang tua, bisa ditiru dan diikuti.
Berdasar pendapat di atas dapat diketahui bahwa lingkungan teman sebaya
itu mempunyai fungsi penting sebagai pengganti keluarga, mengajarkan
berhubungan dan menyesuaikan diri dengan orang lain dan memperluas
cakrawala anak, sehingga ia menjadi orang yang lebih baik.
F. Kerangka Berfikir
1. Hubungan minat belajar dengan motivasi belajar siswa
Menurut Masidjo (1995: 52), minat adalah suatu kecenderungan yang
agak menetap dalam diri subjek dimana ia merasa tertarik akan suatu hal dan
merasa senang bersama dengan hal tersebut. Minat merupakan salah satu
unsur kepribadian individu yang memegang peranan penting dalam
pembuatan keputusan karir di masa depan. Minat mengarahkan tindakan
individu terhadap suatu objek atas dasar rasa senang atau tidak senang. Minat
seseorang akan dapat diketahui dari pernyataan senang dan tidak senang
ataupun suka atau tidak suka terhadap suatu objek tertentu.
Menurut Aunurrahman (2012: 114), motivasi merupakan tenaga
pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan
sesuatu dengan penuh semangat. motivasi sebagai suatu kekuatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata
untuk mencapai tujuan tertentu.
Minat belajar siswa memegang peranan penting dalam motivasi
belajar siswa, siswa yang memiliki minat belajar yang baik akan lebih
termotivasi dalam belajar.
2. Hubungan kompetensi guru dengan motivasi belajar siswa
Menurut Mulyasa (2007: 26), kompetensi guru merupakan perpaduan
antara kemampuan personal, keilmuwan, teknologi, sosial, dan spiritual yang
secara keseluruhan membentuk kompetensi standar profesi guru, yang
mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik,
pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme.
Menurut Winkel (1983: 27), motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki siswa tercapai.
Kompetensi guru memiliki peran penting bagi siswa karena setiap
tingkah laku dan gaya mengajar guru akan menjadi tolak ukur bagi
kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu
pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang kompeten dapat lebih
memotivasi siswa untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. Hubungan cita-cita siswa dengan motivasi belajar
Menurut Mulyaningtyas (2007: 40), cita-cita adalah keinginan yang
selalu ada dalam pikiran atau tujuan yang ditetapkan seseorang untuk diri
sendiri dan hendak dicapainya. Sendangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, cita-cita adalah suatu keinginan (kehendak) yang selalu ada di
dalam pikiran.
Menurut Mc. Donal dalam Sardiman (2011: 73), motivasi adalah suatu
perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Menurut
Winkel (1983: 27), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak
di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan
belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki siswa tercapai.
Setiap siswa memiliki cita-cita yang di ingin dicapai di masa
depan. Siswa yang memiliki keinginan kuat agar cita-citanya tercapai, akan
berusaha agar dirinya benar-benar termotivasi disertai perasaan senang
untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4. Hubungan komunitas teman sebaya dengan motivasi belajar siswa
Menurut Umar Tirtarahardja (2005: 163), lingkungan pendidikan
pertama dan utam adalah keluarga. Makin bertambah usia seseorang peranan
lingkungan pendidikan lainnya (yakni sekolah dan masyarakat) semakin
penting meskipun pengaruh lingkungan keluarga masih tetap berlanjut.
Berdasar pendapat di atas dapat digaris bawahi bahwa lingkungan adalah
segala sesuatu yang berada diluar diri individu yang bersifat fisiologis,
psikologis maupaun sosio kultural yang mempengaruhi individu dalam proses
sosialisasinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunitas teman
sebaya merupakan kelompok yang terdiri dari anak-anak yang mempunyai
umur relatif sama dengan minat dan cita-cita yang sama pula.
Menurut Hamza B. Uno (2006) motivasi adalah proses psikologis
yang dapat menjelaskan perilaku seseorang, motivasi merupakan kekuatan
yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan .
kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam
kebutuhan, seperti keinginan yang hendak dipenuhi,tingkah laku, tujuan,
umpan balik.
Siswa selalu membutuhkan teman dalam dunia pendidikan, dengan
adanya teman maka seorang siswa dapat terbantu untuk mengembangkan
wawasan dengan bertukar pendapat sama komunitas teman sebaya, dan bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
termotivasi dalam belajar dengan adanya dorongan dari sekelompok teman
sebaya, sehingga bisa belajar bersama dan bertukar pikiran sehingga
mendapatkan hasil yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
G. Hipotesis Penelitian
Dari kerangka berpikir diatas, maka dapat dirumuskan beberapa hipotesis
sebagai berikut :
Ha1 = Ada hubungan antara minat belajar siswa dengan motivasi belajar
siswa.
Ha2 = Ada hubungan antara kompetensi guru dengan motivasi belajar
siswa.
Ha3 = Ada hubungan antara komunitas teman sebaya dengan
motivasi belajar siswa.
Ha4 = Ada hubungan antara cita-cita dengan motivasi belajar siswa.
H. Paradigma Penelitian
X1 : Minat Belajar
siswa
X2 : Cita-cita Siwa
X3 : Kompetensi Guru
X4 : Komunitas Teman
Sebaya
Y1 : Motivasi Belajar
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Keterangan
X1 : Variabel minat belajar siswa
X2 : Variabel kompetensi Guru
X3 : Variabel cita-cita siswa
X4 : Variabel komunitas teman sebaya
: Tanda anak panah menunjukkan hubungan masing-masing
variabel yaitu minat belajar (X1), cita-cita siswa (X2), kompetensi
guru (X3), teman komunitas sebaya(X4), terhadap variabel
motivasi belajar (Y1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian
korelasional. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui
hubungan dan tingkat hubungan antara dua variable atau lebih tanpa ada
upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variable Faenkel dan Wallen (2008: 328).
B. Waktu Penelitian dan Tempat
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulam April sampai Juli 2017.
2. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian adalah di SMA Negerei Kabupaten Sleman
khususnya program jurusan IPA dan IPS kelas XI.
Tabel 3.1
Nama dan Alamat Sekolah
No Nama Sekolah Alamat
1 SMA Negeri 1 Depok Jl. Babarsari Caturtunggal depok, Sleman,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta
2 SMA Negeri 1 Minngir Jl. Pakeran Sendangmulya, minggir,
sleman, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
3 SMA Negeri 1 Mlati Cobongan Tlogodadi Mlati, Sleman,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Yogyakarta
No Nama Sekolah Alamat
4 SMA Negeri 1 Ngaglik Jl. Yogya-Pulowatu Donoharjo Ngaglik,
Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
5 SMA Negeri 2 Ngaglik Sukaharjo Ngaglik, Sleman, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
6 SMA Negeri 1
Ngemplak
Bimomartani Ngemplak, Sleman,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta
7 SMA Negeri 1 Sayegan Tegalcentan Margoagung Sayegan,
Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
8 SMA Negeri 2 Sleman Brayut Pandowoharjo, Sleman, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri kelas XI
Jurusan IPA dan IPS Kabupaten Sleman.
2. Objek Penelitian
Dalam Penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah “hubungan
antara minat belajar, cita-citas siswa, kompetensi guru, komunitas teman
sebaya dengan motivasi belajar siswa sma negeri di kabupaten sleman”
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
Menurut Sangadji, Eta Mamang (2010: 185), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas : objek dengan kualitas dan karakteristik tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-
benda alam lain.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh SMA
Negeri Kabupaten Sleman, yaitu :
Table 3.2
Daftar Jumlah Populasi
No Nama Sekolah Jumlah Siswa
1 SMA Negeri 1 Depok 261
2 SMA Negeri 1 Gamping 212
3 SMA Negeri 1 Minggir 215
4 SMA Negeri 1 Mlati 108
5 SMA Negeri 1 Ngaglik 433
6 SMA Negeri 2 Ngaglik 215
7 SMA Negeri 1 Ngemplak 215
8 SMA Negeri 1 Sayegan 213
9 SMA Negeri 2 Sleman 215
10 SMA Negeri 1 Godean 287
11 SMA Negeri 1 Kalasan 446
12 SMA Negeri 1 Pakem 419
13 SMA Negeri 1 Prambanan 71
14 SMA Negeri 1 Sleman 433
15 SMA Negeri 1 Tampel 200
16 SMA Negeri 1 Turi 216
17 SMA Negeri 1 Cangkringan 217
Jumlah 4.331
(Sumber : Data SMA dan SMK Kab. Sleman. Universitas Muhammadiyah
Malang. www.umm.ac.id/id/pages/d-i- yogyakarta/data-sma-dan-smk--kab-
sleman.html )
2. Sampel Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Menurut (Arikunto, 1996: 117), sampel dapat diartikan sebagian atau
wakil populasi yang diteliti. (Ali, 1985: 54), menyebutkan, bahwa sampel
penelitian adalah yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang
dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan
menggunakan teknik tertentu. Sampel juga berarti sebagian dari populasi atau
kelompok kecil yang diamati (Furchan, 2005: 193).
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa-siswi SMA
Negeri di Kabupaten Sleman, khususnya program jurusan IPA dan IPS kelas
XI. Data sampel dalam penelitian sebagai berikut.
Tabel 3.3
Sampel Sekolah Untuk Diteliti
No Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas XI
IPA dan IPS
1 SMA Negeri 1 Depok 56
2 SMA Negeri 1 Minggir 60
3 SMA Negeri 1 Mlati 56
4 SMA Negeri 1 Ngaglik 50
5 SMA Negeri 2 Ngaglik 58
6 SMA Negeri 1 Ngemplak 63
7 SMA Negeri 1 Sayegan 59
8 SMA Negeri 2 Sleman 57
Jumlah 459
Dari populasi dalam penelitian ini sebesar 4.331 responden, diambil
sampan nominal 10% (4.331 x 10% = 433,1) . variabel kuesioner yang
diedarkan dan dikembalikan diperoleh sampel sebanyak 459 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah dengan
menggunakan teknik-teknik sampling acak (random sampling),
digunakan oleh peneliti apabila populasi sampel diambil merumpakan
populasi homogeny yang hanya mengandung satu ciri. (Arikuntoro, 2013:
95). Dari tujuh belas SMA Negeri sekabupaten Sleman yang menjadi
sampel adalah delapan SMA Negeri Kabupaten Sleman yang diambil
sebagai sampel siswa-siswi kelas XI SMA Negeri jurusan IPA dan IPS
Kabupaten Sleman.
E. Operasionalisasi dan Pengukurannya
1. Operasionalisasi Variabel
Menurut FX Muhadi (2011: 21), variabel adalah konsep yang
diberi lebih dari satu nilai. Setelah mengemukakan beberapa proporsi
berdasarkan konsep dan teori tertentu, peneliti perlu menentukan variabel-
variabel penelitian dan selanjutnya merumuskan hipotesis berdasarkan
hubungan antar variabel, sehingga variabel berfungsi sebagai pembeda,
variabel-variabel juga berkaita dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel pokok yaitu Variabel bebas
(Independent variable) dan variabel terikat (Dependent variable).
a. Variabel bebas (Independent variable)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen Muhadi
(2011: 22). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa
(X1), kompetensi guru (X2), komunitas teman sebaya (X3), cita-cita siswa
(X4).
b. Variabel terikat (Dependent variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas Muhadi (2011: 22), variabel
terikat dari penelitian ini adalah motivasi belajar siswa (Y1)
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran data untuk variabel bebas minat belajar siswa (X1),
kompetensi Guru (X2), komunitas teman sebaya (X3), cita-cita siswa(X4).
Diperoleh dari hasl jawaban yang dituliskan pada kuesioner yang
dibagikan kepada siswa. Kuesioner yang digunakan berbentuk pertanyaan
tertutup, dimana responden hanya memilih jawban yang telah disediakan.
Jawaban yang diperoleh tersebut kemudian diberi skor dengan
menggunakan skala peringkat sederhana (rating scale) yang didalamnya
terdapat skala peringkat skor 1-5 sehingga menghasilkan skala peringkat
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.4
Pembagian Skor Kuesioner
Pertanyaan Positif Pertaanyaan Negatif
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan meode
kuesioner. Metode kuesioner ini dalam buku Cholid dan (Abu Achmadi,
2007:76) merupakan suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan
mengensi suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Tujuan penggunaan
kuesioner adalah memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan
penelitian bisa memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara
serentak.
Menurut Sugiyono (2004: 135), kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respond unntuk dijawab. Dalam
penelitian ini, kuesioner dilakukuan untuk pengumpulan data tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Kuesioner dibeikan kepada
responden berupa daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sebelumnya dan responden memberikan jawaban pada kolom yang telah
disediakan dengan memberi tanda (skor angka) pada jawaban yang sesuai.
2. Penyusunan Kuesioner
Supaya kuesioner yang akan dibagikan kepada responden dapat
memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar siswa disekolah menengah se-Sleman, maka terlebih dahulu dibuat
kisi-kisi penyusunan kuesioner. Penyusunan kisi-kisi dilakukan untuk
memperoleh kuesioner yang memiliki validitas konstruk dan validitas isi,
adapun kisi-kisi kuesioner sebagai berikut :
Table 3.5
Operasional Variabel Motivasi Belajar Siswa
Indikator Kisi-kisi Item
Adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar Ingin tahu
Belajar
berkembang
1
Adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar Perasaan 2.3
Adanya lingkungan belajar yang
kondusif Perasaan 4.5
Table 3.6
Operasional Variabel Minat Belajar Siswa
Indikator Kisi-kisi Item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Semangat dan hasrat dalam
belajar Usaha
Membangkit
semangat dan
hasrat
6
Memiliki jadwal belajar dan
displin dalam belajar Belajar dirumah
Usaha tidak
meninggalkan
kelas
7,8,9
Tabel 3.7
Operasional Variabel Kompetensi Guru
Indikator Kisi-kisi Item
Mengenali karakteristik peserta
didik Menaati guru
Mendengar
arahan toleransi
Berperilaku
sopam
74,75
Menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik Pemanfaatan
teknologi
76
Indikator Kisi-kisi Item
Bertindak sesuai dengan
norma, hokum, social, dan
kebudayaan nasional Indonesia
Mengharagai
Kekerasan guru
77
Menjungjung tinggi kode etik
professional Pengembangan
diri
Menerima
nasehat
Bersemangat
78,79
Bersikap inklusif, bertindak
objektif serta tidak
diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin,
ras, agama, kondisi fisik, latar
belakang keluarga, dan status
social ekonomi
Penguasaan
materi
Percaya diri
Kurang
menguasai
materi
83,84,87
Indikator Kisi-kisi Item
Mengembangkan materi
pembelajaran yang diampu
secara kreatif
Kreatif 85,86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 3.8
Operasional Variabel Komunitas Teman Sebaya
Indikator Kisi-kisi Item
Interaksi dengan lingkungan
(tempat tinggal dan sekolah) Berinteraksi
Aktif
116
Keterlibatan individu dalam
interaksi Kegiatan 117
Pengaruh dan dukungan teman
sebaya Support
Negatif
118
Tindakannegatif yang
seringdilakukan Belajar
Malas
Bermain
119,120
Table 3.9
Operasional Variabel Cita-cita Siswa
Indicator Kisi-kisi Item
Adanya keinginan dan
harapan Keinginan untuk
menekuni cita-
cita
Dukungan orang
tua
Dukungan
lingkuangan
masyarakat
Dukungan
belajar dari
orang tua
Tidak mudah
putus asa
Tidak mudah
bosan dalam
belajar
Keyakinan
untuk
memperoleh
hasil yang baik
19,20,21,23
,24,25,26,2
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Fasilitas yang
memadai
Keinginan untuk
berhasil
Indicator Kisi-kisi Item
Adanya kesempatan dan
peluang Kesempatan
mewujudkan
cita-cita
Memiliki
peluang
walaupun
banyak pesaing
Adanya peluang
besar di masa
mendatang
Mengambil
kesempatan dan
menggunakan
media sosial
media mencari
peluang
22,28,29,30
,31,32,33,3
4
Adanya kemampuan yang
dimiliki Percaya diri
Selalu ada solusi
dalam
menghadapi
kesulitan
Selalu optimis
Tidak mudah
terpengaruh
Menggunakan
bakat yang
dimiliki
Mampu
mengendalikan
diri
35,36,37,38
,39,40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
G. Teknik pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen adalah tingkat suatu tes mampu mengukur
apa yang hendak diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Jadi validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat validan atau kesahihan sauatu instrumen. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukut oleh kuesioner tersebut. Uji
validitas menggunakan teknik korelasi product moment dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑟 =𝑛∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
√{𝑛∑𝑥2−(∑𝑥)2}{𝑛 ∑𝑦2−(∑𝑦)2}
Dimana :
R = Koefisien korelasi antara X dan Y
∑ = Jumlah skor X
∑ y = Jumlah skor Y
∑ xy = Jumlah hasil kali antara X dan Y
n = banyaknya sampel yang diuji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Hasil r
hitung dibanding kan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5%. Jika
r tabel < r hitung, maka valid (Sujarweni, 2012:185).
Berikut ini adalah hasil uji validitas terhadap instrumen variabel
penelitian minat belajar dengan motivasi belajar siswa, kompetensi guru
dengan motivasi belajar siswa , komunitas teman sebaya dengan motivasi
belajar siswa, dan cita-cita siswa dengan motivasi belajar siswa.
a. Pengujinan validitas untuk variabel motivasi belajar siswa
Dalam kuesioner terdapat 24 butir pertanyaan tentang motivasi
belajar siswa yang diuji validitasnya, adapun rangkuman hasil uji
validitas untuk variabel motivasi belajar adalah sebagai berikut :
Tabel 3.10
Hasil pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar Siswa
No.
Butir
Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1 0,420 0,321 Tidak Valid
2 0,420 -0,293 TidakValid
3 0,420 0,109 Tidak Valid
4 0,420 0,445 Valid
5 0,420 0,514 Valid
6 0,420 0,316 Tidak Valid
7 0,420 -0,128 Tidak Valid
8 0,420 0,191 Tidak Valid
9 0,420 -0,185 Tidak Valid
10 0,420 -0,012 Tidak Valid
11 0,420 -0,201 Tidak Valid
12 0,420 0,564 Valid
13 0,420 -0,587 Tidak Valid
14 0,420 0,688 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
No.
Butir
Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
15 0,420 0,223 Tidak Valid
16 0,420 0,017 Tidak Valid
17 0,420 0,241 Tidak Valid
18 0,420 0,110 Tidak Valid
19 0,420 -0,346 Tidak Valid
20 0,420 0,311 Tidak Valid
21 0,420 -0,089 Tidak Valid
22 0,420 -0,492 Tidak Valid
23 0,420 0,504 Valid
24 0,420 0,427 Valid
Berdasarkan data tabel 3.8, menunjukan nilai r hitung untuk butir pernyataan
1,2,3,6,7,8,9,10,11,13,15,16,17,18,19,20,21, dan 22 memiliki nilai r hitung
lebih rendah dari r tabel adalah 0,420 sehinngga butir-butir pernyataan
tersebut dikatakan tidak valid. Oleh karena itu dilakukan pengujian ulang
validitas menggunakan spps versi 22 dengan menghilangkan butir-butir
pernyataan yang tidak valid, adapun hasil pengujian ulang setelah menghapus
butir-butir pernyataan yang tidak valid menghasilkan 6 butir pernyataan yang
valid, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11
Hasil Pengujian ke-2 Validitas Variabel Motivasi belajar
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
4 0,420 0,384 Tidak Valid
5 0,420 0,598 Valid
12 0,420 0,419 Valid
14 0,420 0,775 Valid
23 0,420 0,532 Valid
24 0,420 0,611 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berdasarkan data tabel 3.9, menunjukan nilai r hitung untuk butir pernyataan
nomor 4 memiliki nilai r tabel adalah 0,420 sehingga butir-butir pernyataan
tersebut dikatakan tidak valid. Oleh karena itu dilakukan pengujian ulang
validitas spss versi 22 dengan menghilangkan butir-butir pernyataan yang
tidak valid, adapun hasil pengujian ulang setelah menghapus butir-butir
pernyataan yang tidak valid menghasilkan 5 butir pernyataan yang valid,
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12
Hasil Pengujian ke-3 Validitas Variabel Motivasi Belajar Siswa
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
5 0,420 0,542 Valid
12 0,420 0,462 Valid
14 0,420 0,757 Valid
23 0,420 0,529 Valid
24 0,420 0,622 Valid
Berdasarkan data tabel3.10, menunjukan nilai r hitung untuk 5 butir
pernyataan lebih besar dari nilai r tabel 0,420 sehingga dapat dikatakan bahwa
ke-5 butir pernyataan tersebut valid.
b. Pengujian validitas untuk variabel minat belajar siswa
Dalam kuesioner terdapat 10 butir pernyataan tentang minat belajar siswa
yang diuji validitasnya, adapun rangkuman hasil uji validitas untuk
variabel minat belajar siswa adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 3.12
Hasil Pengujiaan Validitas Variabel Minat Belajar Siswa
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1 0,420 0,668 Valid
2 0,420 -0,434 Tidak Valid
3 0,420 0,187 Tidak Valid
4 0,420 0,405 Tidak Valid
5 0,420 0,534 Valid
6 0,420 -0,426 Tidak Valid
7 0,420 0,267 Tidak Valid
8 0,420 0,276 Tidak Valid
9 0,420 0,495 Valid
10 0,420 0,759 Valid
Berdasarkan data tabel 3.11, menunjukan nilai r hitung untuk butir
pertanyaan nomor 2,3,6,7 dan 8 lebih rendah dari nilai r tabel adalah 0,420
sehingga butir-butir pernyataan tersebut dikatakan tidak valid. Oleh karena
itu dilakukan pengujian ulang validitas menggunakan spss versi 22 dengan
menghilangkan butir-butir pernyataan yang tidak valid, adapun hasil
pengujian ulang setelah menghapus butir-butir pernyataan yang tidak valid
menghasilkan 4 butir pernyataan yang valid, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.14
Hasil Pengujian ke-2 Validitas Variabel
Minat Belajar Siswa
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1 0,420 0,653 Valid
5 0,420 0,725 Valid
9 0,420 0,591 Valid
10 0,420 0,807 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan data tabel 3.12, menunjukan nilai r hitung untuk 4 butir
pernyataan lebih besar dari nilai r tabel adalah 0,420 sehingga dapat dikatakan
bahwa ke-4 butir pernyataan tersebut adalah valid.
c. Pengujian validitas untuk variabel kompetensi guru
Dalam kuesioner terdapat 24 butir pertanyaan tentang kompetensi
guru yang di uji validitasnya. Adapun rangkuman hasil uji validitas untuk
variabel kompetensi guru adalah sebagai berikut:
Tabel 3.15
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kompetensi Guru
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1 0,420 0,812 Valid
2 0,420 0,268 Tidak Valid
3 0,420 0,080 Tidak Valid
4 0,420 0,691 Valid
5 0,420 0,535 Valid
6 0,420 0,367 Tidak Valid
7 0,420 0,025 Tidak Valid
8 0,420 0,026 Tidak Valid
9 0,420 0,228 Tidak Valid
10 0,420 0,765 Valid
11 0,420 0,631 Valid
12 0,420 0,447 Valid
13 0,420 0,252 Tidak Valid
14 0,420 0,578 Valid
15 0,420 0,441 Valid
16 0,420 0,424 Valid
17 0,420 -0,420 Tidak Valid
18 0,420 0,628 Valid
19 0,420 0,298 Tidak Valid
20 0,420 0,577 Valid
21 0,420 0,691 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
22 0,420 0,231 Tidak Valid
23 0,420 0,756 Valid
24 0,420 0,996 Valid
Berdasarkan data dalam tabel 3.13, menunjukan bahwa butir pernyataan
2,3,6,7,8,9,13,17,19 dan 22 memiliki nilai r hitung lebih rendah dari r tabel
adalah 0,420 sehingga butir-butir pernyataan tersebut dikatakan tidak valid.
Oleh karena itu dilakukan pengujian ulang validitas menggunakan spss versi
22 dengan menghilangkan butir-butir pernyataan yang tidak valid, adapun
hasil pengujian ulang setelah menghapus butir-butir pernyataan yang tidak
valid menghasilkan 14 butir peryataan yang valid, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.16
Hasil Pengujian ke-2 Validitas variabel Kompetensi Guru
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1 0,420 0,728 Valid
4 0,420 0,686 Valid
5 0,420 0,613 Valid
10 0,420 0,818 Valid
11 0,420 0,677 Valid
12 0,420 0,593 Valid
14 0,420 0,666 Valid
15 0,420 0,528 Valid
16 0,420 0,516 Valid
18 0,420 0,716 Valid
20 0,420 0,626 Valid
21 0,420 0,764 Valid
23 0,420 0,778 Valid
24 0,420 0,890 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasarkan data dalam tabel 3.14, menunjukan nilai r hitung untuk 14 butir
pernyataan lebih besar dari nilai r tabel adalah 0,420 sehingga dapat
dikatakan bahwa ke-14 butir pernyataan tersebut adalah valid.
d. Pengujian validitas untuk variabel cita-cita siswa
Dalam kuesioner terdapat 22 butir pernyataan tentang cita-cita siswa
yang diuji validitasnya. Adapun rangkuman hasil uji validitas untuk variabel
cita-cita siswa adalah sebagai berikut :
Tabel 3.17
Hasil Pengujian Variabel Cita-cita Siswa
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1 0,420 0,518 Valid
2 0,420 0,440 Valid
3 0,420 0,575 Valid
4 0,420 0,506 Valid
5 0,420 0,428 Valid
6 0,420 0,562 Valid
7 0,420 0,573 Valid
8 0,420 0,699 Valid
9 0,420 0,605 Valid
10 0,420 0,801 Valid
11 0,420 0,742 Valid
12 0,420 0,771 Valid
13 0,420 0,619 Valid
14 0,420 0,436 Valid
15 0,420 0,744 Valid
16 0,420 0,313 Tidak Valid
17 0,420 0,678 Valid
18 0,420 0,165 Tidak Valid
19 0,420 -0,005 Tidak Valid
20 0,420 0,195 Tidak Valid
21 0,420 0,476 Valid
22 0,420 0,843 Valid
23 0,420 0,744 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
24 0,420 0,840 Valid
25 0,420 0,735 Valid
26 0,420 0,864 Valid
Berdasarkan data dalam tabel 3.17, menunjukan bahwa butir pernyataan
16,18,19 dan 20 memiliki nilai r hitung lebih rendah dari r tabel adalah 0,420
sehingga butir-butir pernyataan tersebut dikatakan tidak valid. Oleh karena itu
dilakukan pengujian ulang validitas menggunakan spss versi 22 dengan
menghilangkan butir- butir pernyataan yang tidak valid, adapun hasil
pengujian ulang setelah menghapus butir-butir pernyataan yang tidak valid
menghasilkan 22 butir peryataan yang valid, adalah sebagai berikut :
Tabel 3.18
Hasil Pengujian ke-2 Validitas Variabel Cita-cita
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1 0,420 0,526 Valid
2 0,420 0,496 Valid
3 0,420 0,608 Valid
4 0,420 0,514 Valid
5 0,420 0,435 Valid
6 0,420 0,518 Valid
7 0,420 0,599 Valid
8 0,420 0,717 Valid
9 0,420 0,607 Valid
10 0,420 0,792 Valid
11 0,420 0,720 Valid
12 0,420 0,777 Valid
13 0,420 0,641 Valid
14 0,420 0,455 Valid
15 0,420 0,776 Valid
17 0,420 0,671 Valid
21 0,420 0,513 Valid
22 0,420 0,829 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
23 0,420 0,745 Valid
24 0,420 0,851 Valid
25 0,420 0,734 Valid
26 0,420 0,860 Valid
Berdasarkan data dalam tabel 3.18, menunjukan nilai r hitung untuk 22 butir
pernyataan lebih besar dari nilai r tabel adalah 0,420 sehingga dapat dikatakan
bahwa ke 22 butir pernyataan tersebut adalah valid.
e. Pengujian validitas untuk variabel komunitas teman sebaya
Dalam kuesioner terdapat 8 butir pernyataan tentang komunitas teman
sebaya yang diuji validitasnya. Adapun hasil rangkuman yang ujivaliditas
untuk variabel komunitas teman sebaya sebagai berikut :
Tabel 3.19
Hasil Pengujian Validitas Variabel Komunitas Teman Sebaya
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1 0,420 0,565 Valid
2 0,420 0,038 Tidak Valid
3 0,420 0,557 Valid
4 0,420 0,430 Valid
5 0,420 -0,058 Tidak Valid
6 0,420 0,517 Valid
7 0,420 -0,399 Tidak Valid
8 0,420 0,657 Valid
9 0,420 0,637 Valid
10 0,420 -0,091 Tidak Valid
11 0,420 0,676 Valid
12 0,420 0,541 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan data dalam tabel 3.19, menunjukan adanya pernyataan yang tidak
valid yang memiliki nilai r hitung lebih rendah dari pada nilai r tabel 0,420
yang terdapat pada no 2,5,7, dan 10. Oleh karena itu dilakukan pengujian
ulang validitas menggunakan spss versi 22 dengan menghilangkan butir-butir
pernyataan yang tidak valid, adapun hasil pengujian ulang setelah menghapus
butir-butir pernyataan tersebut sehingga menunjukan data menjadi valid
sebanyak 8 pernyataan sebagai berikut :
Tabel 3.20
Hasil Pengujian Validitas Variabel Komunitas Teman Sebaya
No Butir Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1 0,420 0,645 Valid
3 0,420 0,635 Valid
4 0,420 0,535 Valid
6 0,420 0,515 Valid
8 0,420 0,736 Valid
9 0,420 0,603 Valid
11 0,420 0,644 Valid
12 0,420 0,645 Valid
Berdasarkan data dalam 3.20, menunjukan nilai r hitung untuk 8 butir
pernyataan lebih besar dari nilai r tabel yang 0,420 sehingga dapat dinyatakan
bahwa ke 8 butir pernyataan tersebut adalah valid.
2. Uji Reabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukan konsistensi hasil pengukurannya.
Pengujian realibilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
Koefisien Cronbach’s Alpha karena jawaban yang diberikan responden
dalam penelitian ini adalah jawaban yang berbentuk skala. Sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas (r11)
atau Cronbach’s Alpha > 0,6 Siregar (2013: 90).
Menurut Arikunto (2006: 276) dalam menentukan besarnya
tingkat reliabilitas dapat dilihat dari tabel interprestasi nilai r11,
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.21
Tabel Interprestasi r
No Besarnya nilai r Interprestasi
1 Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi
2 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
3 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup
4 Antara 0,200 sampai dengan 0,0400 Rendah
5 Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah
Sumber: Arikunto (2013: 89)
Uji reliabilitas instrumen penelitian menggunakan rumus Alpha Cronbach dan
dilakukan dengan bantuan spps versi 22. Hasil pengukuran uji reliabilitas
setelah item yang tidak valid dihilangkan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.22
Hasil Pengukuran Uji Realibilitas untuk Semua Variabel
No Butir Nilai r
hitung
Nilai r
tabel
Keterangan Status
Motivasi
Belajar
0,791 0,60 Reliabel Cukup
Minat Belajar 0,850 0,60 Reliabel Tinggi
Kompetensi
Guru
0,720 0,60 Reliabel Cukup
Komunitas
Teman
Sebaya
0,863 0,60 Reliabel Tinggi
Cita-cita
Siswa
0,943 0,60 Reliabel Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Oleh karena semua nilai rhitung > 0,6 maka untuk variabel motivasi
belajar, minat belajar, kompetensi guru, intensitas penggunaan internet dan
cita-cita siswa, semua variabel tersebut dinyatakan reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Deskriptif
Analisis deskripsi adalah bentuk analisis data penelitian untuk
menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel Siregar
(2013: 100). Uji statistik deskriptif bertujuan untuk menguji hipotesis dari
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Menurut Masidjo (1995: 150),
Penilaian Acuan Patokan adalah suatu penilaian yang memperbandingkan
hasil belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan
sebelumnya, suatu hasil yang seharusnya dicapai oleh siswa.
Tabel 3.23
Tabel PAP Tipe II
Tinggkat Prestasi
Belajar
Nilai Huruf
81% - 100% Sangat Tinggi
66% - 80% Tinggi
56% - 65% Cukup Tinggi
46% - 55% Rendah
Di Bawah 46% Sangat Rendah
Sumber : Masidjo, (1995:153)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Pada PAP tipe II biasanya digunakan untuk menghitung skor siswa dengan
nilai minimal 0 sampai dengan 100, sedangkan dalam penelitian ini skor 1
menunjukan skor minimal dan skor 5 menunjukan skor maksimal. Untuk
mengetahui kategori kecenderungan pada masing- masing variabel dapat
digunakan rumus PAP tipe II yang telah dimodifikasi, yaitu :
Skor = nilai terendah = % (nilai tertinggi – nilai terendah)
Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut :
a. Variabel Motivasi Belajar
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 5 = 25
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 5 = 5
Skor :
5 + 81% (25-5) = 21,2 dibulatkan 21
5 + 66% (25-5) = 18,2 dibulatkan 18
5 + 56% (25-5) = 16,2 dibulatkan 16
5 + 46% (25-5) = 14,2 dibulatkan 14
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan variabel motivasi belajar adalah seperti pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 3.24
Deskripsi Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa
Interval Skor Kategori Kecenderungan
Variabel
21-25 Sangat Tinggi
18-20 Tinggi
16-17 Sedang
14-15 Rendah
5-13 Sangat Rendah
b. Variabel Minat Belajar
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 4= 20
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 4 = 4
Skor :
4 + 81% (20-4) = 16,96 dibulatkan 17
4 + 66% (20-4) = 14,56 dibulatkan 15
4 + 56% (20-4) = 12,96 dibulatkan 13
4 + 46% (20-4) = 11,36 dibulatkan 11
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan variabel Minat belajar adalah seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.25
Deskripsi Skor Variabel Minat Belajar
Interval
Skor
Kategori Kecenderungan
Variabel
17-20 Sangat Tinggi
15-16 Tinggi
13-14 Sedang
11-12 Rendah
4-10 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
c. Variabel Kompetensi Guru
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 14 = 70
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 14 = 14
Skor :
14 + 81% (70-14) = 59,36 dibulatkan 59
14 + 66% (70-14) = 50,96 dibulatkan 51
14 + 56% (70-14) = 45,36 dibulatkan 45
14 + 46% (70-14) = 39,76 dibulatkan 40
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 14 = 70 Skor
terendah yang mungkin dicapai : 1 x 14 = 14 Skor :
14 + 81% (70-14) = 59,36 dibulatkan 59
14 + 66% (70-14) = 50,96 dibulatkan 51
14 + 56% (70-14) = 45,36 dibulatkan 45
14 + 46% (70-14) = 39,76 dibulatkan 40
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan variabel efikasi diri siswa adalah seperti pada tabel
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 3.26
Deskripsi Skor Variabel Kompetensi Guru
Interval
Skor
Kategori Kecenderungan
Variabel
59-70 Sangat Tinggi
51-58 Tinggi
45-50 Sedang
40-44 Rendah
14-39 Sangat Rendah
d. Variabel Cita-cita Siswa
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 22 = 110
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 22 = 22
Skor :
22 + 81% (100-22) = 93,28 dibulatkan 93
22 + 66% (110-22) = 80,08 dibulatkan 80
22 + 56% (110-22) = 71,28 dibulatkan 71
22 + 46% (110-22) = 62,48 dibulatkan 62
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan variabel efikasi diri siswa adalah seperti pada tabel
berikut:
Tabel 3.27
Deskripsi Skor Variabel Cita-cita Siswa
Interval
Skor
Kategori Kecenderungan
Variabel
93-110 Sangat Tinggi
80-92 Tinggi
71-79 Sedang
62-70 Rendah
22-61 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
e. Variabel Komunitas Teman Sebaya
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 8 = 40
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 8 = 8
Skor :
8 + 81% (40-8) = 33,92 dibulatkan 34
8 + 66% (40-8) = 29,12 dibulatkan 29
8 + 56% (40-8) = 25,92 dibulatkan 26
8 + 46% (40-8) = 22,72 dibulatkan 23
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan variabel efikasi diri siswa adalah seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.27
Deskripsi Skor Variabel Komunitas Teman Sebaya
Interval
Skor
Kategori Kecenderungan
Variabel
34-40 Sangat Tinggi
29-33 Tinggi
26-28 Sedang
23-25 Rendah
8-22 Sangat Rendah
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
data hasil penelitin berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini
pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji normalitas bivariate
(chisquare) dengan ketentuan sebagai berikut: jika nilai R square
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
mendekati 1 (≥ 0,8) maka data tersebut berdistribusi normal.
Sebaliknya jika nilai R square menjauhi 1(≤ 0,8) maka data tersebut
tidak berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan
bantuan program SPSS versi 22.
3. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan
1) Rumusan Hipotesis
Ha1 = Ada hubungan antara minat belajar siswa dengan motivasi
belajar siswa.
Ha2 = Ada hubungan antara kompetensi guru dengan motivasi
belajar siswa.
Ha3 = Ada hubungan antara komunitas teman sebaya dengan
motivasi belajar siswa.
Ha4 = Ada hubungan antara cita-cita siswa dengan motivasi belajar
siswa.
2) Pengujian Hipotesis
Teknik pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi Product
Moment Pearson. Pengujian ini digunakan untuk menguji dua variabel
apakah ada hubungan atau tidak, dengan jenis data keduanya adalah
sama yaitu rasio atau interval dan berdistribusi normal. Jika data tidak
berdistribusi normal maka menggunakan Spearman Rank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Rumus Product Moment Pearson menurut Sujarweni (2012: 185)
sebagai berikut:
𝑟 =𝑛∑𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑦)
√{𝑛∑𝑥2 − (∑𝑥)2}{𝑛∑𝑦2 − (∑𝑦)2}
Dimana :
r = Koefisien korelasi antara X dan Y
∑ x = Jumlah skor X
∑ y = Jumlah skor Y
∑ xy = Jumlah hasil kali antara X dan Y
n = banyaknya sampel yang diuji
Nilai r dapat digunakan untuk :
a. Melihat dua variabel tersebut berhubungan atau tidak
Kriteria :
Jika r hitung > r tabel, maka Ho ditolak
Jika r hitung < r tabel, maka Ho diterima
b. Melihat nialai koefisien korelasi. Nilai ini digunakan untuk mengukur
kekuatan suatu hubungan antara variabel. Koefisien korelasi memiliki
nilai antara -1 hingga +1.
c. Korelasi positif (+) berarti bahwa jika variabel X mengalami kenaikan,
maka variabel Y juga akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya.
d. Korelasi negative (-) berarti bahwa jika variabel X mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
penurunan, maka variabel Y akan mengalami kenaikan, begitu juga
dengan sebaliknya.
e. Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Tabel 3.29
Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Nilai Korelasi r Tingkat Hubungan
0,00-0,20 Sangat lemah
0,21-0,40 Lemah
0,41-0,70 Kuat
0,71-0,90 Sangat Kuat
0,91-0,99 Kuat Sekali
1 Sempurna
Sumber : (Sujarweni,2012: 61-62)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksnakan pada bulan April – Juli 2017. Data diperoleh
melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden penelitian. Responden
pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri di Kabupaten Sleman,
SMA Negeri 1 Depok, SMA Negeri 1 Minngir, SMA Negeri 1 Mlati, SMA
Negeri 1 Ngaglik, SMA Negeri 2 Ngaglik, SMA Negeri 1 Ngemplak, SMA
Negeri 1 Sayegan, SMA Negeri 2 Sleman. Empat sekolah yang memberikan
respon negative sehingga penelitian dilakukan di delapan sekolah.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMA khusus
Jurusan IPA dan IPS Kabupaten Sleman Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian
dilakukan pada 459 responden. Kuesioner diberikan sebanyak subjek dan
diperoleh kembali jumlah yang sama . berikut ini tabel tentang responden
masing-masing sekolah.
Tabel 4.1
Sekolah Asal
No Nama sekola Jumlah Responden
1 SMA Negeri 1 Ngemplak 63
2 SMA Negeri 1 Ngaglik 50
3 SMA Negeri 2 Ngaglik 58
4 SMA Negeri 1 Mlati 56
5 SMA Negeri 1 Miggir 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No Nama sekola Jumlah Responden
6 SMA Negeri 1 Depok 56
7 SMA Negeri 1 Sayegan 59
8 SMA Negeri 2 Sleman 57
Jumlah 459
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Status Sekolah
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Peserta Didik
Berdasarkan Status Sekolah
N
o
Nama Sekolah F Presentase
1 SMA Negeri 1 Ngemplak 63 13,72%
2 SMA Negeri 1 Ngaglik 50 10,89%
3 SMA Negeri 2 Ngaglik 58 12,63%
4 SMA Negeri 1 Mlati 56 12,20%
5 SMA Negeri 1 Miggir 60 13,07%
6 SMA Negeri 1 Depok 56 12,20%
7 SMA Negeri 1 Sayegan 59 12,85%
8 SMA Negeri 2 Sleman 57 12,41%
Jumlah 459 100%
Berdasarkan tabel 4.2 dapat ditarik kesimpulan bahwa 459 responden ini
sebesar 100% berasal dari SMA Negeri Kabupaten Sleman.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
b. Motivasi Belajar
Distribusi responden penelitian berdasarkan motivasi belajar disajikan
dalam tabel dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Motivasi belajar siswa
No Interval F Frekuensi Relatif Kategori
1 21-25 144 31,37% Sangat Tinggi
2 18-20 207 45,09% Tinggi
3 16-17 74 16,12% Sedang
4 14-15 23 5,01% Rendah
5 5-13 11 2,39% Sangat Rendah
Jumlah 459 100%
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebanyak 207 peserta didik atau 45,09%
mempunyai motivasi belajar tinggi, sebanyak 144 peserta didik atau 31,37%
mempunyai motivasi belajar sangat tinggi, sebanayak 74 peserta didik atau
16,12% mempunyai motivasi belajar sedang, sisanya peserta didik yang
mempunyai motivasi belajar rendah dan sangat rendah. Nilai mean untuk
variabel motivasi belajar 19,11, median sebesar 19,00 dan modus sebesar 19,
dalam tabel distri usi frekuensi masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan data
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum sebagaian besar
peserta didik mempunyai motivasi belajar tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Minat belajar
Distribusi responden penelitian berdasarkan minat belajar disajikan
dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siswa
No Interval F Frekuen
si
Relatif
Kategori
1 17-20 75 16,33
%
Sangat Tinggi
2 15-16 161 35,07
%
Tinggi
3 13-14 169 36,81
%
Sedang
4 11-12 43 9,36% Rendah
5 4-10 11 2,9% Sangat Rendah
Jumlah 459 100%
Tabel 4.4 menunjukan bahwa sebanyak 169 peserta didik atau 36,81%
mempunyai minat yang sedang, sebanyak 161 peserta didik atau 35,07%
mempunyai minat belajar yang tinggi, sebanyak 75 peserta didik atau 16,33%
mempunyai minat belajar sangat tinggi, sisanya peserta didik yang
mempunyai minat belajar rendah dan sangat rendah. Nilai mean untuk
variabel minat belajar sebesar 14,64, median sebesar 15,00 dan modus sebesa
14 dalam tabel distribusi frekuensi masuk dalam kategori sedang. Berdasarkan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum, sebagaim besar peserta
didik mempunyai minat dalam belajar sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
d. Cita-cita Siswa
Distribusi responden penelitian berdasarkan cita-cita siswa disajikan
dalam tabel dibawah.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Cita – Cita Siswa
No Interval F Frekuensi Relatif Kategori
1 93-110 13
5
29,41% Sangat Tinggi
2 80-92 25
1
54,68% Tinggi
3 71-79 61 13,26% Sedang
4 62-70 9 1.96% Rendah
5 22-61 3 0.65% Sangat Rendah
Juml
ah
45
9
100%
Tabel 4.7 menunjukan bahwa sebanyak 251 peserta didik atau
54,68% mempunyai cita-cita siswa tinggi, sebanyak 135 peserta didik atau
29,41% mempunyai cita-cita siswa sangat tinggi, sebanyak 61 peserta
didik atau 13,26% mempunyai cita-cita siswa sedang, sisanya peserta didik
yang memepunyai cita-cita siswa rendah dan sangat rendah. Nilai mean
untuk variabel cita-cita siswa sebesar 87,96, median 88,00 dan modus 87,
dalam tabel distribusi frekuensi masuk dalam kategori tinggi. Maka dapat
disimpulkan bahwa secara umum, sebagian besar peserta didik mempunyai
cita-cita siswa yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
e. Kompetensi Guru
Distribusi responden penelitian berdasarkan minat belajar disajikan dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru
No Interval F Frekuensi Relatif Kategori
1 59-70 7 1,35% Sangat Tinggi
2 51-58 79 16,33% Tinggi
3 45-50 234 50,98% Sedang
4 40-44 109 23,74% Rendah
5 14-39 30 6,53% Sangat Rendah
Jumlah 519 100%
Tabel 4.6 menunjukan bahwa sebanyak 233 peserta didik atau
50,98% mempunyai kompetensi guru sedang, sebanyak 109 peserta didik
atau 23,74% memepunyai kompetensi guru rendah, sebanyak 79 peserta
didik atau 16,33% mempunyai kompetensi guru tinggi, sisanya peserta
didik yang memepunyai kompetensi guru sangat rendah dan sangat tinggi.
Nilai mean untuk variabel kompetensi guru sebesar 46,82, median sebesar
47, dan modus sebesar 46, dalam tabel distribusi frekuensi masuk dalam
kategori sedang. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa secara umum sebagian peserta didik mempunyai kompetensi guru
sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
f. Komunitas Teman Sebaya
Distribusi responden penelitian berdasarkan minat belajar disajikan
dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Komunitas Teman Sebaya
No
No
Intervaal F Frekuensi Relatif Kategori
1 34-40 54 11,76% Sangat
Tinggi 2 29-33 23
0
50,11% Tinggi
3 26-28 12
2
26,57% Sedang
4 23-25 37 8,06% Rendah
5 8-22 16 3,48% Sangat
Rendah Jumlah 459 100%
Tabel 4.7 menunjukan bahwa sebanyak 230 peserta didik atau
50,11% mempunyai komunitas teman sebaya tinggi, sebanyak 122 peserta
didik atau 26,57% memepunyai komunitas teman sebaya sedang, sebanyak
54 peserta didik atau 11,76% mempunyai komunitas teman sebaya sangat
tinngi, sisanya peserta didik yang memepunyai komunitas teman sebaya
rendah dan sangat rendah. Nilai mean untuk variabel komunitas teman
sebaya sebesar 29,59, median sebesar 29, dan modus sebesar 28, dalam
tabel distribusi frekuensi masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan data
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum sebagian peserta
didik mempunyai komunitas teman sebaya tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
Uji normalitas bivariate dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui
apakah hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak (Arikunto, 2010:408).
Pengujian normalitas bivariat menggunakan bantuan SPSS, berikut hasil
pengujian normalitas.
a. Pengujian normalitas variabel minat belajar dengan motivasi belajar
siswa.
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Bivariat Minat Belajar Siswa dengan
Motivasi Belajar Siswa
Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: chisquare
Equati
on
Model Summary
Parameter
Estimates
R
Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .589 653.628 1 457 .000 .035 .016
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Berdasarkan tabel 4.8 nilai R Square sebesar 0,589 lebih rendah dari 0,8,
sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk minat belajar
dengan motivasi belajar siswa adalah tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b. Pengujian normalitas variabel cita-cita siswa dengan motivasi belajar
siswa.
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Bivariat Cita-cita siswa dengan
Motivasi Belajar Siswa
Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: chisquare
Equatio
n
Model Summary
Parameter
Estimates
R
Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .252 153.601 1 457 .000 .045 .006
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Berdasarkan tabel 4.9 nilai R Square sebesar 0,252 lebih rendah dari 0,8,
sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk cita-cita siswa
dengan motivasi belajar siswa adalah tidak normal.
c. Pengujian normalitas variabel kompetensi guru dengan motivasi belajar
siswa.
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Bivariat Kompetensi Guru dengan
Motivasi Belajar Siswa
Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: chisquare
Equatio
n
Model Summary
Parameter
Estimates
R
Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .329 224.541 1 457 .000 .043 .008
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Berdasarkan tabel 4.10 nilai R Square sebesar 0,329 lebih rendah dari 0,8,
sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk kompetensi guru
dengan motivasi belajar siswa adalah tidak normal.
d. Pengujian normalitas variabel komunitas teman sebaya dengan
motivasi belajar siswa
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Bivariat Komunitas Teman Sebaya dengan
Motivasi Belajar Siswa
Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: chisquare
Equati
on
Model Summary
Parameter
Estimates
R
Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .378 277.313 1 457 .000 .042 .009
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Berdasarkan tabel 4.11 nilai R Square sebesar 0,378 lebih rendah dari 0,8,
sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk kompetensi guru
dengan motivasi belajar siswa adalah tidak normal.
C. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian prasyarat analisis, yaitu uji normalitas bivariat
diketahui bahwa distribusi data untuk hubungan minat belajar dengan
motivasi belajar siswa, kompetensi guru dengan motivasi belajar siswa,
intensitas penggunaan internet dengan motivasi belajar siswa, cita-cita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
siswa dengan motivasi belajar siswa tidak berdistribusi normal, sehingga
teknik pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi
Spearman Rank dengan bantuan komputer dengan menggunakan spss versi
22.
1. Hubungan minat belajar dengan motivasi belajar siswa
a. Hubungan hipotesis pertama
Ho1 = Tidak ada hubungan antara minat belajar dengan motivasi
belajar siswa.
Ha1 = Ada hubungan antara minat belajar dengan motivasi belajar
siswa.
Hasil pengujian hipotesis dengan mengguakan korelasi Spearman Rank
adalah sebagai berikut.
Tabel 4.12
Hasil Uji Hipotesis Hubungan Minat Belajar Siswa dengan
Motivasi Belajar Siswa
Correlations
Motivasi_
Belajar
Minat_B
elajar
Spearman's rho
Motivasi_Belajar
Correlation
Coefficient
1,000 ,426**
Sig. (1-tailed) . ,000
N 459 459
Minat_Belajar
Correlation
Coefficient
,426** 1,000
Sig. (1-tailed) ,000 .
N 459 459
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Berdasarkan tabel 4.12 tampak bahwa nilai Sig. (1-tailed) untuk hubungan
minat belajar dengan motivasi belajar sebesar 0,000. Nilai probabilitas
tersebut lebih rendah dari α = 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang
menyatakan minat belajar berhubungan dengan motivasi dapat diterima.
Sementara itu, nilai koefisien korelasi sperman sebesar (+) 0,426
menunjukan bahwa minat belajar dengan motivasi belajar mempunyai
korelasi positif. Nilai 0,426 dapat diinterpretasikan bahwa hubungan
kedua variabel tersebut mempunyai keeratan korelasi yang kuat,
karena berada di interval 0,41-0,71. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan positif minat belajar dengan motivasi belajar dalam
kategori kuat.
2. Hubungan cita-cita siswa dengan motivasi belajar siswa
b. Rumusan hipotesis kedua
Ho2 = Tidak ada hubungan antara cita-cita dengan motivasi belajar
siswa.
Ha2 = Ada hubungan antara cita-cita dengan motivasi belajar
siswa.
Hasil pengujian hipotesis dengan mengguakan korelasi Spearman Rank
adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 4.13
Hasil Uji Hipotesis Hubungan Cita-cita Siswa dengan
Motivasi Belajar Siswa
Correlations
Motivasi cita_cita
Spear
man's
rho
motivasi Correlation
Coefficient 1.000 .991**
Sig. (1-tailed) . .000
N 459 459
cita_cita Correlation
Coefficient .991** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 459 459
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Tabel 4.13 menunjukan bahwa nilai Sig. (1-tailed) untuk hubungan cita-
cita siswa dengan motivasi belajar siswa sebesar 0,000. Nilai probabilitas
tersebut lebih rendah dari α= 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang
menyatakan cita-cita siswa dengan motivasi belajar dapat diterima.
Sementara itu, nilai koefisien korelasi spearman sebesar (+) 0,991
menunjukan bahwa cita-cita siswa dengan motivasi belajar mempunyai
korelasi positif. Nilai 0,991 dapat diinterpretasikan bahwa hubungan
kedua variabel tersebut mempunyai keeratan korelasi yang kuat sekali,
karena berada di interval 0,91-0,99. Dengan demikan bahwa dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan positif cita-cita siswa dengan motivasi
belajar pada kategori kuat sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3. Hubungan Kompetensi Guru dengan Motivasi Belajar Siswa.
c. Rumusan hipotesis ketiga
Ho3 = Tidak ada hubungan antara kompetensi guru dengan motivasi
belajar siswa.
Ha3 = Ada hubungan antara kompetensi guru dengan motivasi belajar
siswa.
Hasil pengujian hipotesis dengan mengguakan korelasi Spearman Rank
adalah sebagai berikut.
Tabel 4.14
Hasil Uji Hipotesis Hubungan Kompetensi Guru dengan
Motivasi Belajar Siswa
Correlations
Motivasi kompotensi_guru
Spearm
an's rho
Motivasi Correlation
Coefficient 1.000 .991**
Sig. (1-tailed) . .000
N 459 459
kompotensi_gur
u
Correlation
Coefficient .991** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 459 459
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Tabel 4.14 menunjukan bahwa nilai Sig. (1-tailed) untuk hubungan
kompetensi guru dengan motivasi belajar siswa sebesar 0,000. Nilai
probabilitas tersebut lebih rendah dari α= 0,05. Hal ini berarti bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
hipotesis yang menyatakan kompetensi guru dengan motivasi
belajar dapat diterima. Sementara itu, nilai koefisien korelasi spearman
sebesar (+) 0,991 menunjukan bahwa kompetensi guru dengan motivasi
belajar mempunyai korelasi positif. Nilai 0,991 dapat diinterpretasikan
bahwa hubungan kedua variabel tersebut mempunyai keeratan korelasi
kuat sekali, karena berada di interval 0,91-0,99. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan positif kompetensi guru dengan
motivasi belajar pada kategori kuat sekali
4. Hubungan komunitas teman sebaya dengan motivasi belajar siswa
d. Rumusan hipotesis keempat
Ho4 = Tidak ada hubungan antara komunitas teman sebaya dengan
motivasi belajar siswa.
Ha4 = Ada hubungan antara komunitas teman sebaya dengan motivasi
belajar siswa.
Hasil pengujian hipotesis dengan mengguakan korelasi Spearman Rank
adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 4.15
Hasil Uji Hipotesis Hubungan Komunitas Teman Sebaya dengan
Motivasi Belajar Siswa
Correlations
Motivasi
komunitas_tem
an_sebaya
Spearm
an's rho
Motivasi Correlation
Coefficient 1.000 .989**
Sig. (1-tailed) . .000
N 459 459
komunitas_teman_seba
ya
Correlation
Coefficient .989** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 459 459
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Tabel 4.15 menunjukan bahwa nilai Sig. (1-tailed) untuk hubungan
komunitas teman sebaya dengan motivasi belajar siswa sebesar 0,000.
Nilai probabilitas tersebut lebih rendah dari α= 0,05. Hal ini berarti
bahwa hipotesis yang menyatakan komunitas teman sebaya dengan
motivasi belajar dapat diterima. Sementara itu, nilai koefisien korelasi
spearman sebesar (+) 0,989 menunjukan bahwa kompetensi guru
dengan motivasi belajar mempunyai korelasi positif. Nilai 0,989 dapat
diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel tersebut mempunyai
keeratan korelasi yang tinggi, karena berada di interval 0,91-0,99.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif
kompetensi guru dengan motivasi belajar pada kategori kuat sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
D. Pembahasan
1. Hubungan Minat Belajar Siswa Dengan Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan deskripsi data diperoleh gambaran bahwa minat
belajar siswa SMA IPA dan IPS dengan kategori sedang 169 responden
(36,81%). Rata-rata (mean) skor minat belajar sebesar = 14,64. Sementara
itu pada motivasi belajar siswa yang memiliki kategori tinggi adalah 207
responden (45,09%). Rata-rata (mean) skor motivasi belajar sebesar =
19,11. Hasil uji hubungan minat belajar dengan motivasi belajar, diketahui
bahwa minat belajar siswa memiliki hubungan yang signifikan dengan
motivasi belajar siswa. Hasil ini berdasarkan perhitungan hipotesis yaitu
dengan korelasi Spearman’s rho (0,982) asymp. Sig.(1-tailed) = 0,000.
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa siswa yang minat
belajarnya adalah sedang, untuk motivasi belajar masuk dalam kategori
tinggi. Minat belajar dan motivasi belajar menunjukan keduanya memiliki
hubungan yang positif dengan kategori kuat yaitu (r = 0,982).
Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan positif dan
signifikan minat belajar dengan motivasi belajar. Menurut Semiawan Ketut
(1988: 61), minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu
kesiapan membuat bila ada stimulisasi khusus sesuai dengan keadaan
tersebut. Minat belajar dan motivasi belajar siswa, keduanya berdasarkan
analisis data bahwa korelasi meningkat saat keduanya dilaksanakan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
bersama-sama yang sesuai dengan hasil penelitian Yuliani (2012: 45), oleh
karena itu semakin baik minat belajar dan motivasi belajar siswa maka
hasil belajarpun akan baik dan sebaliknya jika minat belajar dengan
motivasi belajar rendah maka hasil belajarpun akan ikut rendah. Minat dan
motivasi dalam setiap pembelajaran sangat penting karena untuk mencapai
tujuan belajar dengan hasil yang baik, di dalam diri seorang siswa harus
mempunyai minat dan motivasi. Hal ini didukung oleh pendapat dari
Djaali (2008: 122), minat yang baik dan disadari oleh siswa terhadap
bidang pekerjaan akan menjaga siswa sehingga siswa-siswa bisa
menguasai pelajaran, pada akhirnya siswa bisa mendapatkan prestasi yang
baik. Jaelani (2006: 66), menyatakan bahwa minat akan timbul apabila
sesuatu yang diminati bermanfaat, bisa dirasakan, dialami secara nyata,
dan juga pihak luar mendorong ke arah tersebut. Pihak luar yang sangat
mendorong siswa untuk menambah minat terhadap suatu mata pelajaran
salah satunya adalah guru. Hal ini di perkuat oleh hasil jawaban pertanyaan
siswa terhadap angket minat belajar yaitu “saya berusaha untuk tidak
meninggalkan kelas sewaktu pembelajaran sedang berlangsung” dan ”saya
selalu ada usaha menjawab pertanyaan yang diberikan guru”, yang dijawab
paling banyak dengan skor 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2. Hubungan Cita-cita Siswa Dengan Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan deskripsi data diperoleh gambaran bahwa minat
belajar siswa SMA IPA dan IPS dengan kategori tinggi 251 responden
(54,68%). Rata-rata (mean) skor cita-cita siswa sebesar = 87,96. Sementara
itu pada motivasi belajar siswa yang memiliki kategori tinggi adalah 207
responden(45,09%). Rata-rata (mean) skor motivasi belajar sebesar =
19,11. Hasil uji hubungan cita-cita siswa dengan motivasi belajar siswa,
diketahui bahwa cita-cita siswa memiliki hubungan yang signifikan dengan
motivasi belajar siswa. Hasil ini berdasarkan perhitungan hipotesis yaitu
dengan korelasi Spearman’s rho (0,991) asymp. Sig (1-tailed) = 0,000.
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa cita-cita siswa adalah tinggi,
memiliki motivasi belajar masuk dalam kategori tinggi. cita-cita siswa dan
motivasi belajar menunjukan keduanya memiliki hubungan yang positif
dengan kategori kuat yaitu (r = 0,991).
Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan positif dan
signifikan cita-cita siswa dengan motivasi belajar siswa. Hal ini sejalan
dengan teori yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjino (1999: 97),
bahwa cita-cita akan memperkuat motivasi secara intrinsik sebab
tercapainya suatu cita-cita diimbangi oleh perkembangan akal, moral,
kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Motivasi belajar siswa yang
tinggi akan memiliki cita-cita yang tinggi, begitu sebaliknya motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
belajar siswa yang rendah akan memiliki cita-cita yang rendah pula. Untuk
menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya cita-cita yang harus
dimiliki, maka cita-cita harus diimbangi dengan motivasi belajar.
Dikarenakan motivasi belajar berasal dari dalam maupun luar diri siswa.
Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa hanya siswa itu sendiri yang
dapat memunculkannya. Sedangkan motivasi dari luar yaitu orang-orang
yang berada disekitar siswa yang dapat membantu siswa dalam mencapai
cita-cita juga tinggi. Hal ini diperkuat oleh hasil jawaban pertanyaan siswa
terhadap angket cita-cita siswa yaitu “saya mempunyai keinginan untuk
berhasil dalam meraih cita-cita” dan “ saya mempunyai keinginan untuk
menekuni cita-cita yang sudah saya putuskan”, yang dijawab paling
banyak dengan skor 5.
3. Hubungan Kompetensi Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan deskripsi data diperoleh gambaran bahwa kompetensi
guru untuk SMA IPA dan IPS dengan kategori sedang 234 responden
(50,98%). Rata-rata (mean) skor kompetensi guru sebesar = 46,82.
Sementara itu pada motivasi belajar siswa yang memiliki kategori tinggi
adalah 207 responden (45,09%). Rata-rata (mean) skor motivasi belajar
sebesar= 19,11. Hasil uji kompetensi guru dengan motivasi belajar,
diketahui bahwa kompetensi guru memiliki hubungan yang signifikan
dengan motivasi belajar siswa. Hasil ini berdasarkan perhitungan hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
yaitu dengan korelasi Spearman’s rho (0,991) asymp. Sig (1-tailed) =
0,000.
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa kompetensi guru sedang,
memiliki motivasi belajar masuk dalam kategori tinggi. Kompetensi guru
dan motivasi belajar menunjukan keduanya memiliki hubungan yang
positif dengan kategori sedang yaitu (r = 0,991).
Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan positif dan
signifikan kompetensi guru dengan motivasi belajar. Hal ini sejalan dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesi No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa standar kompetensi guru
dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu: kompetesi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan
kompetensi sosial. Guru yang mempunyai kompetensi pedagogik mampu
merancang strategi pembelajaran yang kreatif serta inovatif sehingga
merangsang peserta didik untuk mau belajar, merasa tertantang untuk terus
belajar dan mengembangkan kemampuan peserta didik agar mencapai
hasil belajar yang memuaskan. Guru yang mempunyai kompetensi
profesional mampu menguasai materi secara luas dan mendalam sehingga
peserta didik mudah memahami materi pelajaran dengan baik dengan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik sehingga
dapat mencapai prestasi belajar secara optimal. Guru yang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
kompetensi kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa
dapat menjadi panutan peserta didik. Dengan kepribadian tersebut,
diharapkan dapat membentuk karakter dan mental peserta didik secara
matang, sehingga ketika ada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru, siswa tersebut menjadi segan untuk tidak mengerjakan
tugas tersebut.
Guru yang mempunyai kompetensi sosial adalah guru yang mampu
bersikap peduli terhadap peserta didik, rekan kerja, dan orang lain
sehingga membantu terutama peserta didik dalam meningkatkan hasil
belajarnya baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Dengan
sikap peduli ini, peserta didik merasa lebih diperhatikan tidak hanya dalam
hal akademik saja tetapi juga dalam pembentukan karakter peserta didik.
Dalam hal ini, guru yang kompeten dapat membantu peserta didik dalam
meningkatkan hasil belajarnya. Seorang guru yang kompeten mampu
merancang strategi pembelajaran yang menarik dan kreatif, mampu
memotivasi siswa dalam menguasai materi dan bahan ajar secara
mendalam dan dapat mencapai tujuan yaitu meningkatkan hasil belajar
siswa. Dengan bekal ilmu yang sudah diberikan oleh guru, diharapkan
akan berdampak pada hasil belajar siswa yang baik. Menurut Mulyasa
(2007: 26), kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan
personal, keilmuwan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
keseluruhan membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup
penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang
mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Hal ini di perkuat
oleh hasil jawaban pertanyaan siswa terhadap angket kompetensi guru
yaitu “guru percaya diri saat menjelaskan materi pelajaran” dan “guru
menguasai materi dan konsep mata pelajaran yang diampunya” yang
dijawab paling banyak dengan skor 4.
4. Hubungan Komunitas Teman Sebaya dengan Motivasi Belajar
Siswa
Berdasarkan deskripsi data diperoleh gambaran komunitas
teman teman sebaya siswa SMA IPA dan IPS dengan kategori tinggi
230 responden (50,11%). Rata – rata (mean) skor komunitas teman
sebaya 29,59. Sementara itu pada motivasi siswa yang memiliki
kategori tinggi adalah 207 responden (44,67%). Rata – rata (mean) skor
motivasi belajar sebesar 19,11. Hasil uji hubungan komunitas teman
sebaya dengan motivasi belajar siswa, diketahui bahwa komunitas
teman sebaya memiliki hubungan signifikan dengan motivasi belajar
siswa. Hasil ini berdasarkan perhitungan hipotesis yaitu dengan
korelasi Spearman’s rho (-0,989) asymp. Sig.(1-tailed) = 0,000.
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa komunitas teman sebaya
tinggi, memiliki motivasi belajar masuk dalam kategori tinggi. Komunitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
teman sebaya dan motivasi belajar menunjukan keduanya memiliki hubungan
yang positif dengan kategori kuat yaitu (r = 0,991).
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas teman sebaya
adalah tinggi, untuk memotivasi belajar siswa masuk dalam kategori tinggi.
Dalam hal ini pengertian komunitas teman sebaya ialah anak-anak atau
remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama
yang lain berinteraksi dengan kawan-kawan sebaya yang berusia sama dan
memiliki peran yang unik dalam budaya atau kebiasaannya (John w. santrock,
Remaja Hal 55). Pada dasarnya komunitas teman sebaya baik dilingkungan
sekolah tempat tinggal maupun dilingkungan tempat belajar. Diantara teman
saling mengadakan interaksi yang didalamnya terdapat dorongan dan
dukungan yang mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang sehingga
bisa memotivasi dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dalam pembahasan pada bab IV
sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan
1. Ada hubungan positif minat belajar dengan motivasi belajar siswa. Hasil
ini ditunjukan dari nilai koefisien korelasi Spearman sebesar (+) 0,426
dengan Sig. (1-tailed) = 0,000 > 0,05. Nilai koefisien korelasi dapat
diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan yang kuat.
2. Ada hubungan positif cita-cita siswa dengan motivasi belajar. Hasil ini
ditunjukan dari nilai koefisien Spearman sebesar (+) 0,991 dengan Sig. (1-
tailed) = sebesar 0,000 > 0,05. Nilai koefisien korelasi dapat
diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan yang kuat.
3. Ada hubungan positif kompetensi guru dengan motivasi belajar siswa.
Hasil ini ditujunkan dari nilai koefisien korelasi Spearman Sebesar (+)
0,991 dengan Sig. (1-tailed) = sebesar 0,000 > 0,05. Nilai koefisien
korelasi dapat diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan yang
sedang.
4. Ada hubungan positif komunitas teman sebaya dengan motivasi belajar.
Hasil ini menunjukan dari nilai koefisien Spearman sebesar (+) 0,989
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dengan Sig. (1-tailed) = sebesar 0,000 > 0,05. Nilai koefisien korelasi
dapat diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan yang kuat.
B. Keterbatasan
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menyadari bahwa dalam
melaksanakan penelitian mempunayi beberapa keterbatasan. Keterbatasan
yang dialami penulis anatara lain :
1. Ketidakmampuan penulis dalam hal mengetahui kejujuran dan keseriusan
responden dalam pengisian kuesioner akan tetapi penulis telah mencoba
memberikan yang terbaik kepada responden agar mengisi kuesioner
dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Keterbatasan penulis dalam memberikan pernyataan atau pertanyaan
kurang spesifik dan jawaban tidak menampung semua kemungkinan yang
ada dikuesioner, sehingga berdampak pada kurang tepatnya informasi atau
data yang didapat.
3. Keterbatasan pengetahuan penulis yang masih kurang dan perlu banyak
lagi belajar sehingga penulis mampu lebih memaksimalkan lagi dalam
menuangkan segala pikiran yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
C. Saran
Saran yang disampaikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian
adalah sebagai berikut
1. Bagi Sekolah
Sekolah merupakan tempat belajar siswa dan tempat proses
pembelajaran berlangsung antara guru dengan siswa. Oleh karena itu
disarankan kepada pihak sekolah untuk memberi dukungan kepada guru
dalam menambah wawasan dalam meningkatkan keterampilan mengajar
agar keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas dapat tercapai.
2. Bagi Guru
Guru berperan penting dalam meningkatkan minat belajar dan
motivasi belajar agar siswa mendapat hasil belajar yang baik. Oleh karena
itu guru disarankan dapat membantu siswa untuk meningkatkan motivasi
belajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Bagi Siswa
Agar siswa bisa mendapat hasil belajar yang baik, siswa harus
memiliki motivasi belajar, minat belajar yang tinggi dan juga cita-cita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Iskandar. (2014). Mengembangkan Profesionalitas Guru, Bee
Media Pustaka: Jakarta
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.
Asmani, Jamal M. (2009). 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan
Profesional. Yogyakarta:PowerBoks(IHDINA)
Aunurrahman. (2012). Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Brataningrum, Natalina Premastuti. (2014). Modul Pengolahan Data
Elektronik I.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi. (2001). Metode Penelitian. Jakarta:
Bumi Aksara.
Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Frawnkel, J.R dan Wellen, N.E. (2008). How to Design and Evaluate
research in Education. New York: McGraw-Hill.
Hurlock. (1995). Psikologi. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Irawati. (2003). Pengertian Intensitas Komunikasi. Diunduh 23 Oktober
2014, dari http://www.psychologymania.com/2102/12/pengertian-
intensitas- komunikasi.html
Jaelani, A. F. (2006). Membuka Pintu Rezeki. Jakarta: Gema Insasi Jakarta:
Bina Aksara.
Janawi. (2012). Kompetensi Guru: Citra Guru Profesional. Bandung:
Afabeta Ketut, Dewa. (1993). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina
Aksara.
M. Ngalim Hamalik. (1984). Psikologi Pendidikan .Bandung: Remadja
Mappiare. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Mc. Donald, Frederick.(1959). Educational Psikology, Wandsworth
Publishing Company, INC, San Fransisco – Overseas Publications, Ltd.,
(Kaigai Shuppan Boeki KK), Tokyo.
Muhadi, FX. (2011). Modul Metode Penelitian. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Mulyana. (2012). Motivasi Belajar.
Tersedia: https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/motivasi-belajar.html
Mulyaningtyas, B. Renita, dan Hadiyanto, Yusup Purnomo. (2007).
Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosdakarya
----------. (2006). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosdakarya.
----------. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung:
Rosdakarya.
----------.(2013). Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung:
Rosdakarya.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.
Nyayu Khodijah. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo.
Oemar Hamalik. (1990). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Persada.
Uno. Hamzah. B. (2007). Teori motivasi dan pengukurannya: analisis di
bidang pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Rintyastini, Yulita, dan S. Suzy Yulia Charlotte. (2006). Bimbingan dan
Konseling SMP. Jakarta: Erlangga
Rintyastini, Yulita, dan S., Suzy Yulia Charlitte. 2006. Bimbingan dan
Konseling SMP. Jakarta: Penerbit Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Sardirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: SV Andi.
Sardirman, AM. (1981). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Grafinda Persada
Siregar, Syofian. (2010). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Dilengkapi
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS versi.17. Jakarta: Rajawali
Press. Sistem. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
---------------------- (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Slameto. (1988). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta
----------. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Sujarweni, V. Wiratna. (2012). Statistika untuk penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen.
Winkel. (1984). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Winkel. (1987). Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Gramedia.
World Computer Congres ke-19 yang diadakan di Chile pada tanggal 21-
24 Agustus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Hal : Pengisisan Kuesioner
Kepada Yth.
Siswa-Siswi SMA Negeri Jurusan IPA dan IPS
di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Dengan Hormat,
Kami adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma. Kami bermaksud melaksanakan kegiatanm
penelitian dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Belajar siswa”. Penelitian Ini dimaksudkan untuk penyelesaian tugas akhir
(skripsi).
Sehubungan dengan hal tersebut, kami homon kesediaan saudara menjadi
responden penelitian ini. Kami berharap saudara berkenan untuk menjawab
keseluruhan pernyataan secara lengkap sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, kami akan menjamin
kerahasiaan jawaban saudara dan memastikan bahwa jawaban tersebut semata-
mata hanya digunakan untuk tujuan penelitian ini. Kami menyadari bahwa
pengisian kuesioner ini akan menganggu aktivitas saudara dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu kami mohon maaf sebelumnya atas
keadaan tersebut.
Demikian permohonan kami. Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami
mengucapkan banyak terima kasih.
Yogyakarta, April 2017
Hormat kami,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Peneliti
KUESIONER PENELITIAN
Identitas Responden
Nama : .....................................................................................
Jenis Kelamin : Pria / Wanita *)
Kelas/Jurusan : XI IPA / IPS *)
Sekolah : .....................................................................................
*) coret salah satu
Petunjuk pengisian
Berikan skor 1-5 untuk setiap pernyataan pada kolom yang tersedia sesuai dengan
situasi dan keadaan Saudara!
Keterangan Skor :
1 = Sangat Tidak Setuju 4 = Setuju
2 = Tidak Setuju 5 = Sangat Setuju
3 = Ragu-ragu
1. MOTIVASI BELAJAR
No Pernyataan Skor (1 – 5)
1. Saya merasa senang, ketika membaca buku terkait mata
pelajaran IPA/IPS.
2. Saya sangat tertarik dan tidak merasa bosan, ketika
kegiatan pembelajaran di kelas yang diampu oleh guru
mata pelajaran IPA/IPS.
3. Saya merasa senang, ketika sedang berlangsung pelajaran
materi IPA/IPS di kelas.
4. Saya merasa nyaman dan dapat konsentrasi, ketika belajar
dengan situasi rumah yang sepi.
5. Saya tidak dapat fokus ketika belajar dengan situasi rumah
yang ramai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
2. MINAT BELAJAR
No Pernyataan Skor (1 – 5)
6. Saya selalu ada usaha menjawab pertanyaan yang diberikan
guru
7. Saya menyelesaikan tugas yang diberikan guru tepat waktu
8. Saya memiliki jadwal di rumah untuk mengulang materi
yang telah dipelajari di sekolah
9. Saya berusaha untuk tidak meninggalkan kelas sewaktu
pembelajaran sedang berlangsung
3. CITA-CITA
No Pernyataan Skor (1 – 5)
10. Saya mempunyai keinginan untuk menekuni cita-cita
yang sudah saya putuskan
11. Orang tua saya mendukung cita-cita yang saya inginkan
12. Saya didukung oleh lingkungan masyarakat sekitar saya
dalam mencapai cita-cita.
13. Saya mempunyai keinginan untuk berhasil dalam meraih
cita-cita
14. Saya selalu medapatkan dukungan dari orang tua dalam
proses belajar
15. Saya tidak mudah bosan dan putus asa dalam belajar
16. Saya mempunyai sistem belajar yang menarik yang
membuat saya tidak bosan dalam belajar
17. Saya yakin apa yang saya pelajari akan mendapatkan
hasil yang baik
18. Saya mempunyai fasilitas yang memadai dalam proses
belajar
19. Saya memiliki peluang untuk meneruskan cita-cita saya,
meskipun banyak pesaingnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
20. Saya mempunyai kesempatan untuk mewujudkan cita-
cita
21. Saya yakin cita-cita yang saya geluti mempunyai
peluang besar di masa mendatang
22. saya mempunyai relasi yang bisa membantu saya untuk
meneruskan cita-cita saya
23. Saya menggunakan beberapa sosial media untuk
mencari peluang yang berhubungan dengan cita-cita
saya
24. Saya mengambil kesempatan jika ada peluang
yang sedang dibutuhkan yang berhubungan
dengan cita-cita saya
25. Saya mengikuti kursus atau bimbingan belajar selain
belajar di sekolah
26. saya selalu mempunyai solusi dalam menghadapi
kesulitan
27. Saya selalu percaya diri dalam menghadapi situasi apa
pun dan tidak mudah terpengaruh
28. Saya optimis bahwa cita-cita yang saya inginkan akan
tercapai
29. Saya tidak mendengarkan kata orang lain yang membuat
ragu
30. Saya menggunakan dengan baik bakat yang saya miliki
31. Saya mampu mengendalikan diri dan tidak mudah putus
asa
4. KOMPETENSI GURU
No Pernyataan Skor (1 – 5)
32. Guru mengatur tempat duduk sesuai tinggi rendahnya
kemampuan akademik siswa
33. Guru tidak memperhatikan perilaku siswa didalam kelas
34. Guru memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk menyampaikan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
pembelajaran
35. Guru berperilaku kasar seperti memukul, menendang,
melecehkan, dll kepada para siswa,
36. Saya senang ketika mendapat nasehat dari guru agar
menjadi lebih baik
37. Guru membuat suasana kelas menyenangkan dan
nyaman sehingga siswa lebih bersemangat dalam belajar
38. Guru bersikap diskriminatif (membedakan) terhadap
siswa
39. Guru memiliki sikap peduli terhadap siswa
40. Guru menguasai materi dan konsep mata
pelajaran yang diampunya
41. Guru percaya diri saat menjelaskan materi pelajaran
42. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan runtut
43. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan jelas
sehingga memudahkan siswa dalam memahami
materi pelajaran
44. Guru mampu menyajikan materi pelajaran yang menarik
bagi siswa
45. Guru menggunakan sumber belajar dari internet,
buku lain maupun lingkungan sekitar
5. KOMUNITAS TEMAN SEBAYA
No Pernyataan Skor (1 – 5)
46. Saya selalu berinteraksi dengan orang-orang yang berada
dilingkungan sekolah termasuk guru, karyawan dan teman-
teman saya, maupun penduduk disekitar sekolah
47. Saya selalu ikut dalam kegiatan yang diadakan sekolah
maupun yang ada disekitar sekolah
48. Ketika saya dalam keadaan terpuruk ada teman/sahabat
yang selalu mensupport agar saya tetap optimis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
49. Saya masih kurang bersungguh-sungguh dalam belajar
50. Saya lebih suka bermain sama teman dari pada mengikuti
kegiatan disekolah maupun dirumah
51. Saya melakukan kerja kelompok jika ada tugas yang
diberikanoleh guru
52. Saya sering membuat ide-ide untuk acara disekitar
rumah/sekolah
53. Saya selalu ikut bergotong royong saat ada kegiatan
disekitar tempat tinggal/sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN II
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
NO NAMA SISWA MOTI
VASI
MINA
T
BELAJ
AR
CITA-
CITA
KOMP
ETENS
I
GURU
KOMUNIT
AS
TEMAN
SEBAYA
1
Bagus Jaya Hamonagan
Sinaga 20 17 100 53 37
2 Agus Miftah 13 10 72 38 27
3 Sinta Lestari 20 15 76 44 28
4 Ratih Ekasiwi 17 12 70 43 26
5 Anastasia Alva Prapsika 15 13 77 45 28
6 Mila Karsenti 17 13 78 43 28
7 Satriana Alva A.P 17 14 89 47 31
8 Yuanita Anis 17 15 92 49 31
9
Annasuha
Cahyaningrum 19 14 90 46 28
10 Febriana Widiastuti 18 14 86 47 29
11 Seno Nurdiantoro 16 14 74 49 28
12 Dery Ronaldi S.H 19 14 72 48 25
13 Ana Riskina 16 12 71 44 33
14
Rizky Romadona
S.D.H.S 18 15 81 47 25
15 Dwi Putra Argajita Emas 17 10 86 49 28
16 Muh Yunus S 20 15 86 47 24
17 Liqman Rohim P 20 13 93 47 29
18 Feby Dian Maulana 21 16 90 47 27
19 Rezan Nahri Herjanaka 19 16 102 43 20
20 Listiyanto Budi Santoso 19 16 96 48 28
21 Ariffatur Cahman Riyadi 20 16 87 42 31
22 Hanafi Damai Cahyano 20 13 84 44 28
23 Usman Naufal Yunanto 16 12 66 42 24
24 Heralda Kanya Minerva 17 12 97 48 32
25 Salsabila Ayu Sinta 19 15 88 48 32
26 Dolya Ledy Apisa 19 13 82 46 27
27 Sherin Navisa N 17 14 91 48 31
28 Ratih Iswanyuni 19 14 95 50 29
29 Puspa Angger Hanifah 21 14 103 51 33
30 M.Yoga Haniardi 21 13 85 47 30
31 Adam Kurniawan 13 12 61 35 21
32 Arina Faiziah 17 15 90 46 30
33 Chalifta Dewi Azahra 22 12 80 47 27
34 Millenia Profita M 21 15 97 42 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
35 Aniza Ika Setyaningsih 22 17 94 44 31
36 Dhea Alifa S 21 15 93 48 29
37 Anisa Fitriana 21 12 74 44 26
38 Indah Nurya 19 15 98 48 30
39 Amalia Nur Fathaniah 22 15 96 48 31
40 Fadhila Ika Sari 19 15 105 51 37
41 Rita Rusmelina 23 17 103 56 32
42 Risa Agustina 22 17 88 55 31
43 Titis Novita Susanti 21 15 81 48 32
44 Hana Oktaviana 19 14 92 52 33
45
Azalya Febialmegael
M.N 19 15 87 46 30
46 Julia Prihatiningsih 19 16 87 43 30
47 Ulfah Nuraini 22 17 93 46 25
48 Farrel Fabian A 17 14 91 47 28
49 Lindra Mutdihandana 19 14 82 50 29
50 Bakti Tri Haryanto 19 16 87 40 24
51 Muholifin 18 14 80 45 28
52 Violina Chandra Diva 20 17 97 50 32
53
Elisabeth Putri
Hendraswari 22 16 93 49 31
54
Arga Kumala
Rachmawati 18 15 89 47 32
55 Dyah Natassya A 16 14 86 49 29
56 Windy Sukmawati 22 14 91 49 31
57 Rifka Agnes 21 16 87 49 31
58 Fitria Dwi Jayanti 20 18 88 45 28
59 Melia Puspita Sari 20 14 98 49 33
60 Ajeng Listrani Safira 21 14 87 39 29
61
Katarina Ditha Permata
S 20 16 85 48 31
62 Choirunisa Nur Fitriani 21 15 86 50 30
63
Finka Hanandayu
Kawanda 18 15 85 41 29
64 Adrian Novrizal Hilmi 22 13 90 52 32
65 Aerous Firdaus 20 14 77 49 29
66 Alfy Firdyan Hodayat 20 14 74 43 31
67 Amelia 21 14 83 48 34
68 Ardi Jati Kurniawan 15 13 70 47 40
69 Ayub Dwi Yoga R 18 17 87 52 21
70 Claudea Agatha 16 13 81 49 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
71 Daniel Rico Kornandez 19 17 101 53 28
72 Dimas Dwi P 18 14 77 43 27
73 Doni Gunawan 15 13 82 70 31
74 Feri Krisna Mahendra 19 14 81 46 29
75 Ineke Putri 22 13 86 57 32
76 Lung Ayu Haneswari 18 17 76 36 22
77 Maharani Lathifa Z 22 19 106 54 31
78 Millenia Tri F 22 16 100 45 26
79 Muhammad Akbar 20 12 66 42 24
80 Nasyith Fahmi R.Z 19 13 102 48 29
81 Novario Rahmad Dani 19 12 78 43 29
82 Novia Ayu Ratri 19 16 95 50 23
83 Yola 20 17 100 47 33
84 Rizal Taufik 20 13 99 49 32
85
Valencia Salsa Angel
Canisa 22 18 97 42 27
86 Vestya Pradistya 22 17 100 46 32
87 Yuwan Nurul Fadhila 22 17 99 56 29
88 Ali Rahman 20 14 84 47 30
89 Alif 22 17 85 38 31
90 Anastasia Nilam 18 15 95 40 26
91 Arden Putra Pandara 15 12 72 45 27
92 Aswinda R 17 14 82 42 27
93 Aviliva Dyah A 18 13 82 43 29
94 Daniel Anggadewa 19 12 99 31 23
95 Devi Indah F 22 17 90 50 19
96 Dhealita 22 17 91 46 29
97 Ekky 18 15 96 48 30
98 Erika 21 19 92 49 28
99 Felixita Vrisna M 19 14 81 43 26
100 Hajid 20 14 90 54 31
101 Izaz Rahmadhan N.A 19 12 99 31 23
102 Kurniawan Candra M 20 14 87 49 32
103 Maria Restu 20 14 81 39 28
104 Maria Yulia 18 12 83 45 28
105 Muhammad Cahya 13 15 91 46 25
106 Riczky Geulio Melano 19 12 80 47 28
107 Rifky 15 14 75 47 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
108 Rr. Yasfayanti H.J 22 16 106 58 31
109 Tamara Susanti 19 15 79 24 28
110 Y. Asep Wahyu S 16 12 63 35 10
111 Yunafi Nur M 17 13 77 47 27
112 Zulfa Rahmanisa 19 17 100 45 27
113 Lintang Gaja Garang 21 16 100 98 35
114 Mayriva Alfrida 21 16 75 58 24
115
Finda Puji Puspa
Anggraini 14 13 79 43 33
116 Fitri Rahmatra 19 16 103 43 28
117 Kharissa Punto Dewi R 17 14 98 46 30
118 Annis Tralatsa M 15 14 102 47 28
119 Aura Dewi Sekar Langit 22 16 85 46 28
120 Nada Anisa S 21 15 96 44 33
121 Astria Sekar Arum 19 15 76 46 28
122 Kinnari Idylla Sayensa 20 17 92 44 28
123
Lidya Sukmawati
Hanani Putri 21 14 89 48 30
124 Jeviera Venesha Azhari 21 14 95 46 32
125 Anindya Widya A 19 13 87 50 32
126 Alvianita Ayu Larasati 19 12 86 53 28
127 Aliffia Nuri 18 16 96 51 32
128 Intan S 19 14 86 49 27
129 Lutfi Dwi Astuti 21 13 90 45 26
130 Dewi Indah Kusumati 21 12 83 52 29
131 Ariq Wardhana 12 14 89 42 27
132 Clara Wahyu C 17 15 93 47 29
133 Hafizha Ayudiva N 18 12 85 46 29
134 Amalia nabila 16 15 84 46 28
135 Ika Setya Ningsi 12 14 105 52 30
136 Adib Pedro Sencez 20 18 106 60 34
137 Adil Bagor Ridriquez 20 18 98 57 31
138 Edo Yusuf Fauzal 17 13 93 46 29
139 Artha Edo Bin busbus R 25 20 110 70 40
140
Dimas Bagas Aka Post
Mallone 21 19 99 57 39
141 Faris Ahmat Asyraf 15 12 107 56 40
142 Danur 17 15 84 55 24
143 Agnes Monita 21 15 96 52 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
144 Kamila Amalia H 17 12 87 41 32
145 M. Allief Fadillah 16 16 84 49 29
146 M. Imam Dakhilillah 18 15 95 46 29
147 M. Firdaus 18 13 81 39 26
148 M. Rizky Dharmawan 17 14 76 36 29
149 Muh Akbar Tiyo W 18 13 90 48 32
150
Muhammad Naufan
Athoillah 20 16 93 47 27
151 Muhammad Aditya R 17 15 78 42 26
152 Ikhsan Nur Majid 20 14 73 47 29
153 Jihan Nita Ayu Seputri 19 13 85 46 32
154 Nadya Erlina Pratiwi 22 14 80 47 30
155 M. Fernanda Syah 21 15 88 47 29
156 Isnaini Rahmaningsing 20 15 83 46 27
157
Muhammad Yahya Hadi
S 21 18 88 50 38
158 Junio Zulfa H 23 15 92 57 36
159 Laila Maya Rista 12 11 88 43 27
160 Larasati Farida 15 13 94 46 31
161 Muh. Ghozg Abdul B 20 12 84 47 32
162 Muhammad Arifin 19 13 93 43 28
163 Indyfati F Rizki 16 15 84 45 27
164 Haya Azzura Rassya 15 14 86 50 32
165 Lisa Margi Setyaningsih 21 17 89 50 29
166
M. Hakmi Luthfianto
Wisnu Multi 19 12 104 40 26
167 M. Raihansyah Z.W 18 13 87 46 29
168 Milenia Putri Ramadhani 19 18 87 47 29
169 Nafi Nur Aini 18 16 85 48 29
170 Nabila Mutya Arima 18 16 87 48 29
171 Melinia Cahyaningrum 21 14 84 48 30
172 Nurvi Diayu A 20 12 82 47 30
173 Aprillia Nur H 19 16 104 55 30
174 Anggriana Verawati 22 17 95 42 39
175 Nestya Nanda Nur Fauza 18 15 84 41 33
176 Alfah Putri N 18 15 91 48 32
177 Mifta Ika Wulansari 18 14 84 48 31
178 Dewanti Kartika Sari 23 16 96 46 32
179 Agnes Budianti 21 14 34 51 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
180 Dwi Nur Cahyaning 20 15 98 47 36
181
Dewi Prihantiningrum
Rindo 19 17 97 48 31
182
Maharani Putri
Ramadhani 20 13 82 41 33
183 Chatarina Rini W 22 13 86 52 38
184 Earlyana P 21 13 87 43 30
185
Janu Windihanti
Isnandar 21 14 77 43 32
186 Nida Erviana 16 16 87 54 32
187 Yohanes Fajar Ferdianto 22 15 91 49 35
188 Daniel Bayutama 22 14 88 49 35
189 Riska F 21 18 82 43 33
190 Dinda Muchlis M 21 13 79 45 30
191 Salvaresa Eka P 15 14 88 43 28
192 Ahmad Surya P 10 13 89 35 40
193 Giovanni Rijkty P.T 20 16 92 51 35
194 Vitus Ari Nugroho 22 16 94 43 35
195 M Adnan S 14 11 78 36 37
196 Stevanus Angga W.J 16 13 85 64 38
197 Kifri Kurniawan 19 14 81 50 33
198 Y Krisna Andika P 21 13 95 37 44
199
Gilbertus Febri
Priyanditya 19 16 88 41 31
200
Muhammad Syahrizal
Aiaddlu 21 15 86 53 35
201 Dharma Setyawan 17 10 95 34 40
202
Tya Inayah Nur
Rahmawati 21 15 82 48 32
203 Anisya Anjarwati 22 16 97 48 34
204 Lutvi Asyifa Rani 21 15 93 50 38
205 Lukluk Nur Aini 23 16 94 50 37
206 Annasya Isna Khanifa 19 16 85 48 32
207 Astri Khasna Rismawati 23 16 91 49 36
208
Yesaya Rahutama Satria
Jati 22 13 101 49 35
209 Arina Rahmi Morgana 18 16 95 48 32
210 Sintia Cahya W 21 16 89 46 34
211 Ninda Sasqia 20 16 82 47 36
212 Intan Wahyu Nugrahaeni 21 17 88 48 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
213 Lidia Prasti A.S 24 18 108 44 35
214 Niken Diah Puspitasari 21 15 82 49 33
215 Ari Isnaini Putri 19 19 87 45 34
216 Ajeng P.R 21 15 78 45 31
217 Agnes Deviana Herawati 21 13 91 43 28
218 Crysa Yana Dhika 20 19 98 43 34
219 Denis Daniswara 18 13 71 44 21
220 Yustinus Yoga H 21 12 87 48 34
221 Wiem Gratandia Yosky 19 13 86 46 34
222 David Sanjaya 17 13 83 44 36
223 Agatha Eka S 19 14 87 49 33
224 Feby Ananta N 19 15 79 52 29
225 Zhastan M.h 21 12 84 43 31
226 Febriarisha N 20 18 95 58 37
227 Nada Afia Q 15 16 85 46 34
228
Muhammad Fahmi
Aqwa 18 14 83 50 32
229 Friyansa Muhammad N 10 13 87 39 27
230 Hendrawan 19 17 87 44 31
231 Abraham Satno Wibowo 20 13 88 48 27
232 Yodi Hermawan Saputra 19 14 80 41 29
233 Afif Himawan 18 10 84 52 24
234 Yogi Protama 20 14 87 55 31
235 Karebet 15 15 74 37 30
236 Ridwan 21 16 95 42 33
237 Muhammad Akbar F 13 10 58 35 23
238 Arifah Dwi Syafrina 20 14 85 56 30
239
Amanda Shafira
Salsabila 18 14 76 46 26
240 Tika Safitri 18 15 93 46 30
241 Vivins 23 14 92 49 31
242 Desy Novita 19 19 99 47 27
243 Ida Ayu Dwi C.P 18 13 94 39 26
244 Alifudin 18 9 65 50 25
245 Eveline Faustina 20 15 88 39 33
246 Hafiz Nur E 20 16 102 57 40
247 Fani Lia Utami 18 15 82 49 27
248 Tri Fajar Mustaqim 18 14 88 54 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
249 Dyah Ayu Lestari 17 14 84 53 28
250
Raja Sakura Nabila
Syamsir 18 17 62 52 20
251 Eka Septianti 18 15 92 45 28
252 Ambarlela Nur Fatimah 18 19 99 47 23
253 Farna Devani W 19 18 97 45 24
254 Sesaria Ramadhani 20 15 92 45 30
255 Ihrishea Fasabillah 17 12 81 43 29
256 Tegar Waskito Aji 23 18 100 70 33
257 Fanisa Ismi Rodliyah 17 14 75 54 25
258 Kornelia Ramadhani 22 14 88 43 18
259 Ibnu Wahyu 20 14 79 50 34
260 Alvian Bagus Wahyu P 20 17 94 53 28
261 L 25 17 99 58 40
262 Loly 25 16 102 70 28
263 Afieta Meiliani Edhita 19 16 100 52 34
264
Vanisa Nakita
Purwanahanto 20 16 95 52 32
265 Berti Hapsari 18 16 94 50 30
266 Dian Novita Sari 18 17 90 48 29
267 Tio 20 15 84 39 19
268 Ninda Dwi Cahyanti 22 18 80 51 28
269 Izham Agustian Candra 22 18 106 49 34
270
Milla Eka Ratna
Ningrum 19 12 103 54 27
271 Risky Nurafiffauzi 23 17 94 56 26
272
Indah Wahyu
Rachmawati 19 14 100 53 33
273
Luthfia Maharani Putri
Fardiawan 19 14 90 48 26
274
Berliana Wahyu
Nangtyas 19 14 91 55 33
275 Anggi Lestari 24 19 106 49 31
276 Afan Nuridha 20 13 86 52 29
277 Noviani Dwi Astuti 21 16 97 46 24
278 Tika Nur Rahmawati 21 18 94 46 31
279 Shatya Kurnia Ardhana 18 13 84 53 30
280 Berlianti Rory N 21 17 91 50 30
281
Liviandika Putri
Dharmawan 16 14 76 42 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
282 Nur Amalia Fitri 21 18 90 54 31
283 Oktaviani Dewi 23 16 90 52 28
284 Hasna Nur Fadhila 20 14 91 46 29
285 Annisa Viola Laorna 19 13 92 52 29
286 Alfi Rahmeliadani 19 14 89 47 29
287 Rikhul jannah 21 19 97 44 33
288 Erlangga 17 13 81 48 28
289 Irfan Zidni 17 14 86 52 29
290
Daniel Ananta
Bagaskara 20 16 90 45 20
291 Naufal Rafi D 15 12 80 47 30
292 Wignyo Garjito 15 11 67 45 30
293 Ahnaf Pratama 18 13 99 46 32
294 Dian Sakti F 16 13 83 46 34
295 Valentina Sarah L.P 20 15 92 45 31
296 Gita K 19 15 91 44 32
297 Nia Novita C 22 17 90 49 27
298 Alfia Putri Rahmadani 20 16 90 44 30
299 Citra Windra Nacmi 19 14 87 47 29
300 Tabita T.D 19 15 88 45 29
301 Pasca Violita 17 15 83 42 28
302 Erni Wulandari 21 16 85 49 30
303 Anastazkia N.P 18 12 98 46 28
304
Nadia Hasna
Rahmadhani 18 13 94 44 27
305 Riri Rahmawati 21 13 85 41 28
306 Berlian Bintang W.P 17 14 100 49 31
307
Dianseta Hidayah
Ekawati 21 14 92 44 29
308
Sukma Ari Anggun
Pratiwi 17 16 84 40 25
309 Keyuinia F.L.S 19 17 102 44 26
310 Dhimas Ilham Agus S 18 14 87 46 26
311 Chika N.C 15 13 74 45 25
312 Aziz Satria Hutama 17 9 89 44 29
313 Benedicta V.O 14 12 80 41 33
314
Muhammad Rifky
Nurfauzi 14 11 75 46 28
315 Fatimah Alida 22 15 94 42 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
316 Rahana H.H 21 13 85 43 25
317
Rizqa Maulinda
Nasution 18 13 85 44 33
318 Palupi Anggita W 21 16 88 47 30
319 Mutiara Wening Yuliani 17 14 88 44 28
320 Diana Kurnia 17 15 81 44 27
321 Annisa Diah Safitri 20 14 85 45 31
322 Kisna Halizh 22 16 88 43 21
323 Syarah 20 16 95 48 29
324 Melinda Aulia Salsabila 21 15 86 48 29
325 Auliya Nur Illahi 18 15 86 49 31
326 Liek Allyandaru 16 14 76 44 21
327 Indriana Rosaline 21 15 75 41 28
328 Faqih Abdani Haj A 21 15 79 47 27
329 Indri Purnamasari 20 14 88 46 22
330 Puteri Aulia N 14 13 96 52 28
331 Pratiwi Dian K 20 14 76 45 27
332 Salsabila Lolyta 22 14 78 36 30
333 Aprilia Putri K 19 13 90 47 24
334 Dina Mardiyana 17 15 80 45 24
335 Ridka Siwi 18 13 86 40 25
336 Alifa Laelani A 20 15 100 48 26
337 Shifani Aisyah Putri 17 13 97 38 30
338 Muh anwan M 22 10 95 48 40
339 Aldiana 13 9 71 43 35
340 Rixky Umar 18 14 82 45 27
341 Muh Narul Huda 15 15 88 51 28
342 Awan D.Y 16 12 83 46 28
343 Mulinian Tree M.N 17 14 77 46 27
344 Millenia Aura Asa 21 15 96 47 31
345 Ramdan Maulana 21 15 85 47 27
346 Muhammad Ihsan Ismail 21 12 81 47 27
347 Yusuf Agung Rizki 15 13 89 47 29
348 Neviana Diyastiti 18 14 80 47 28
349 Devi Ratnaningrum 17 14 82 47 27
350 Mifta Indriastuti 17 15 76 47 27
351 Risna D.M.P 18 13 88 47 27
352 Desna Anugrah Milenio 17 10 90 47 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
353 Suwuny Pethak R 18 10 86 47 29
354 Umar Damarh Itw 21 15 96 47 33
355 Faizal Hakim P 18 13 82 47 26
356 Syifa Dwi Novian 19 16 81 47 26
357 Audita Puspita 17 14 79 47 28
358 Dyoviva Racmanda 17 11 139 47 27
359 Nindya Ayu Pawestri 19 15 86 47 31
360 Anita Suci Melati 17 14 90 47 30
361
Ajeng Norma
Khoirunnisa 16 14 83 47 30
362 Irza Nurul Oktaviani 17 15 98 47 33
363 Elsa Dhea R 19 12 79 47 28
364 Agripina Melyantha 21 15 89 47 32
365 Satriavi Purbo Rini 17 12 99 47 28
366 Hega Gilang Rolando 20 14 92 47 29
367 Dwi Muhmud Rizki R 21 14 90 47 31
368 Aida Ajeng Juwita 16 13 95 47 30
369 Shella Shafira 18 12 78 47 29
370 Pingkan Indira 17 13 83 47 30
371 Sinta Dias Nuranisa 19 18 93 47 32
372 Grace Marla 20 14 101 47 31
373 Intan Isminurdini 23 14 90 47 24
374
Beryllia Octavia
Rachmah 21 15 82 47 30
375 Faido Dwi R 20 15 93 47 33
376 Charisma Rizqi Alifia 22 17 103 47 32
377 Tias Budi Lestari 22 17 106 47 32
378 Dimas Aditya 22 16 99 47 31
379 Sabrina Arfanindya P 17 13 86 47 28
380 Ade Elsa K 22 15 84 47 31
381 Dewansyah Fernanda 23 17 92 47 33
382 Ferdia Ighral Akrqzik 11 13 69 47 31
383 Risqi Febriana S 19 15 89 47 32
384 Junian Rana A 18 14 93 47 31
385 Eka Putra S 23 17 95 47 27
386 Apsari Widyaningrum 22 13 79 47 34
387 Fani Rais M 16 14 80 47 30
388 Gitra Bagus Fuad 24 17 104 47 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
389 Alam Nurulhuda GW 23 16 100 47 29
390 Davin Ariq A 22 13 88 47 30
391 Diva Yolita S 17 17 74 47 32
392 Andini Enggar P 21 15 85 47 31
393
Prasasti Dayinta
Daruntan 20 16 88 47 28
394 Novita Rifai 22 16 86 47 31
395 Feti Setyowati 22 15 85 47 30
396 Nourma Diah Palupi 22 15 84 47 30
397
Anggraeni Fatika
Rahmah 17 13 74 47 29
398 Siwi Nurmalita 18 17 89 47 32
399 Nur Afifah 16 16 92 47 32
400 Arlita Putri A 16 14 91 47 33
401
B. Rezy Winoto
Nugroho 20 16 91 47 22
402 Rika Insani Mayaragati 18 13 76 47 30
403 Tiara Hervi L 19 15 84 48 29
404 Susti Putri U 16 14 77 41 27
405 Jefry Noor A 17 14 77 41 25
406 Novriana Gya Pertiwi 22 17 88 49 29
407 Verdy Haryono N 22 15 78 42 31
408 Yuliyani Ekawati 20 18 94 57 34
409 Annisa Amalla F 19 18 99 56 33
410 Farah Risa N.V 19 16 101 43 26
411 Anisa Novitasari 21 15 87 45 27
412 Arif Deni 20 14 93 61 31
413 Arif Cahyo Nugroho 23 16 90 57 36
414 Manggala Maulana M 19 14 88 50 31
415 Fatur Baharuddin A 20 14 95 45 30
416 Aurel Talitha P 20 15 90 45 32
417 Fitri Anggraeni 20 16 87 50 34
418 Hasna Yuridha F 17 15 82 52 30
419 Septiyani Nurjanah 22 16 84 52 32
420 Laras Luhuring T 18 19 87 57 24
421 Irvinda Normalita S 22 16 102 47 28
422 Benny Wiro W 21 15 90 43 24
423 Nabila Nurul A 16 14 85 40 23
424 Apsari Pinayungan G 19 17 89 49 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
425 Hanni Alpi E 19 17 103 54 29
426 Priskila Putri I 23 19 102 45 30
427 Dhita Xierina Mawar R 17 16 78 46 28
428 Rezal Luthfan 18 15 84 36 28
429 Sesillia Anno Putri T 22 16 103 47 31
430 Aldien Ringga R 16 16 97 33 21
431 Alfina Nurul H 17 15 78 40 25
432 Alif Rifki B 20 12 92 40 32
433 Ananda Putri A 19 15 76 47 32
434 Arif Ardyatama 19 13 91 46 28
435 Arni Perfitasari 21 14 77 47 25
436 Arum Wulandari 20 15 86 45 33
437 Asri Putri D.S 19 12 87 43 24
438 Athhallah Yogma P 20 17 85 48 26
439 Bryan Maynaldo H 18 13 75 46 30
440 Chandra Surya D 21 16 99 53 32
441 Dandi Ikranaga 17 13 89 44 25
442 Dita Kumala A 18 18 93 46 30
443 Ella Prastian P 22 16 93 37 24
444 Erlang Wahyu S 22 16 105 43 30
445 Fadila Arum S 21 17 89 47 27
446 Falizian Ika 14 16 81 40 33
447 Fidunya Maharani P 21 13 85 48 32
448 Hafidh Khairudin 18 14 76 44 29
449 Hanifah Arqodiah 20 13 79 48 30
450 Ida Yulita 18 16 84 51 31
451 Kandita Adi Sasongko 19 13 102 49 27
452 Nabela Destia K.V 20 16 88 51 27
453 Nabila Ayunani 22 17 91 40 25
454 Qodjaka Naoval C 22 17 80 46 28
455 Reisita Ulfa 22 15 87 43 28
456 Resa Sinta Nastiti 18 16 88 49 35
457 Rizky Wahyudi 17 15 81 44 31
458 Shepta Rasika Putri 18 11 83 43 26
459 Zahra Parisya Shata A.P 19 16 92 46 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAMPIRAN III
UJI VALIDITAS DAN
REABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
1. Uji Variabel Motivasi Belajar Siswa
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
1 74.36 19.957 .321 . .210
2 76.91 22.753 -.293 . .314
3 75.32 20.132 .109 . .240
4 73.91 19.325 .445 . .185
5 74.86 17.838 .514 . .129
6 75.36 18.814 .316 . .181
7 74.41 21.872 -.128 . .309
8 75.64 19.195 .191 . .211
9 75.68 22.323 -.185 . .311
10 75.68 21.084 -.012 . .273
11 75.27 22.494 -.201 . .330
12 74.86 17.933 .564 . .129
13 75.32 26.513 -.587 . .445
14 75.05 17.379 .688 . .098
15 73.73 20.398 .223 . .228
16 75.41 21.110 .017 . .263
17 75.91 18.468 .241 . .188
18 75.27 19.636 .110 . .236
19 74.55 23.593 -.346 . .355
20 75.64 17.861 .311 . .160
21 75.41 21.491 -.089 . .300
22 75.59 26.253 -.492 . .461
23 74.73 17.065 .504 . .103
24 74.55 17.593 .394 . .137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
2. Uji Validitas Variabel Motivasi Belar (2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
4 18.00 8.476 .384 .446 .791
5 18.95 6.998 .598 .633 .745
12 18.95 7.855 .419 .659 .785
14 19.14 6.790 .775 .812 .708
23 18.82 6.632 .532 .600 .765
24 18.64 6.147 .611 .643 .744
3. Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (3)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
5 14.45 5.974 .542 .600 .760
12 14.45 6.450 .462 .563 .783
14 14.64 5.671 .757 .784 .703
23 14.32 5.465 .529 .571 .769
24 14.14 4.981 .622 .624 .737
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
4. Uji Validitas Variabel Minat Belajar
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
1 28.77 9.898 .668 .854 .394
2 29.41 16.634 -.434 .617 .675
3 28.86 12.885 .187 .664 .544
4 29.05 11.379 .405 .792 .483
5 29.00 11.143 .534 .852 .454
6 29.45 16.831 -.426 .693 .694
7 28.82 11.870 .267 .675 .523
8 28.27 12.398 .276 .591 .522
9 29.27 11.065 .495 .815 .459
10 28.32 9.180 .759 .862 .349
5. Uji Validitas Variabel Minat Belajar (2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
1 9.82 4.918 .653 .547 .825
5 10.05 5.188 .725 .701 .798
9 10.32 5.370 .591 .388 .849
10 9.36 4.242 .807 .772 .755
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
6. Uji Validitas Variabel Cita-cita Siswa
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlatio
n
Squared
Multiple
Correlatio
n
Cronbac
h's Alpha
if Item
Deleted 1 94.82 133.203 .518 . .927
2 94.82 135.203 .440 . .928
3 95.41 129.682 .575 . .926
4 94.95 132.141 .506 . .927
5 95.09 131.325 .428 . .928
6 95.55 130.355 .562 . .926
7 95.59 127.682 .573 . .926
8 95.18 128.346 .699 . .924
9 95.27 128.208 .605 . .926
10 95.09 123.515 .801 . .922
11 94.86 129.266 .742 . .924
12 94.86 132.028 .771 . .925
13 95.36 125.861 .619 . .925
14 94.82 134.251 .436 . .928
15 95.00 132.095 .744 . .925
16 95.41 134.158 .313 . .930
17 95.86 120.314 .678 . .925
18 95.91 136.848 .165 . .932
19 96.14 139.838 -.005 . .934
20 96.00 136.571 .195 . .931
21 95.68 132.513 .476 . .927
22 95.50 123.690 .843 . .921
23 95.00 130.476 .744 . .925
24 95.41 125.301 .840 . .922
25 95.41 127.015 .735 . .924
26 95.41 122.634 .864 . .921
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
7. Uji Validitas Cita-cita Siswa (2)
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted 1 81.73 120.779 .526 . .942
2 81.73 122.208 .496 . .942
3 82.32 116.989 .608 . .941
4 81.86 119.742 .514 . .942
5 82.00 118.952 .435 . .944
6 82.45 118.831 .518 . .942
7 82.50 115.119 .599 . .941
8 82.09 115.991 .717 . .939
9 82.18 116.061 .607 . .941
10 82.00 111.810 .792 . .938
11 81.77 117.422 .720 . .939
12 81.77 119.708 .777 . .940
13 82.27 113.446 .641 . .941
14 81.73 121.636 .455 . .943
15 81.91 119.515 .776 . .940
17 82.77 108.755 .671 . .942
21 82.59 119.682 .513 . .942
22 82.41 112.063 .829 . .937
23 81.91 118.277 .745 . .940
24 82.32 113.180 .851 . .937
25 82.32 114.989 .734 . .939
26 82.32 110.894 .860 . .937
8. Uji Validitas Variabel Kompetensi Guru
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted K1 161.50 275.690 .812 . .691
K2 160.32 297.084 .268 . .716 K3 161.32 304.418 .080 . .723
K4 160.36 287.576 .691 . .704
K5 160.73 294.398 .535 . .711
K6 160.41 298.825 .367 . .716
K7 161.05 306.045 .025 . .726
K8 160.55 306.450 .026 . .725
K9 161.68 293.561 .228 . .717
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
K10 160.82 288.442 .765 . .704
K11 160.73 290.684 .631 . .707
K12 161.14 291.266 .447 . .709
K13 162.09 294.848 .252 . .716
K14 160.50 289.119 .578 . .706
K15 160.68 291.465 .441 . .710
K16 160.55 294.355 .424 . .712
K17 161.95 320.236 -.420 . .739
K18 160.50 294.548 .628 . .711
K19 160.86 298.504 .298 . .716
K20 160.50 294.071 .577 . .710
K21 160.73 290.684 .691 . .707
K22 160.95 300.998 .231 . .719
K23 160.09 289.134 .756 . .705
K24 81.41 79.682 .996 . .783
9. Uji Validitas Kompetensi Guru (2)
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted K1 128.59 227.206 .728 .998 .689
K4 127.45 235.307 .686 .988 .700
K5 127.82 239.680 .613 .998 .706
K10 127.91 234.848 .818 1.000 .698
K11 127.82 236.918 .677 .999 .702
K12 128.23 233.994 .593 .999 .699
K14 127.59 234.158 .666 1.000 .699
K15 127.77 235.994 .528 .985 .703
K16 127.64 238.814 .516 .996 .706
K18 127.59 239.872 .716 .944 .706
K20 127.59 240.063 .626 .990 .706
K21 127.82 236.442 .764 1.000 .701
K23 127.18 236.156 .778 .995 .700
K24 48.50 59.976 .890 .999 .915
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
10. Uji Validitas Komunitas Teman Sebaya
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
1 39.86 11.266 .565 .938 .395
2 40.18 13.584 .038 .965 .516
3 40.27 11.636 .557 .971 .409
4 39.77 11.232 .430 .915 .414
5 39.73 19.160 -.658 .950 .723
6 40.00 10.952 .517 .932 .392
7 40.18 16.156 -.399 .988 .622
8 40.32 9.465 .657 .983 .315
9 39.86 10.981 .637 .956 .377
10 40.09 13.896 -.091 .987 .574
11 40.36 10.242 .676 .831 .343
12 39.86 11.361 .541 .919 .401
11. Uji Validitas Komunitas Teman Sebaya (2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
1 25.32 14.513 .645 .782 .844
3 25.73 14.970 .635 .576 .846
4 25.23 14.279 .535 .864 .856
6 25.45 14.545 .515 .880 .858
8 25.77 12.374 .736 .885 .832
9 25.32 14.703 .603 .767 .848
11 25.82 13.870 .644 .593 .843
12 25.32 14.513 .645 .768 .844
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
1. Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.791 .802 5
2. Uji Reliabilitas Variabel Minat Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.850 .851 4
3. Uji Reliabilitas Cita-cita Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.943 .948 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
4. Uji Reliabilitas Variabel Kompetensi Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.720 .935 14
5. Uji Reliabilitas Variabel Komunitas Teman Sebaya
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.863 .867 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN IV
UJI NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
1. Uji Normalitas Variabel Minat belajar Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equatio
n
Model Summary
Parameter
Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant
b
1
Linear
.589 653.628 1 457 .000 .035
.
0
1
6
The independent variable is Mahalanobis Distance.
2. Uji Normalitas Variabel Cita-cita siswa dengan Motivasi Belajar Siswa
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equation
Model Summary
Parameter
Estimates
R
Square F df1 df2 Sig. Constant
b
1
Linear
.252 153.601 1 457 .000 .045
.
0
0
6
The independent variable is Mahalanobis Distance.
3. Uji Normalitas Variabel Kompetensi Guru dengan Motivasi Belajar Siswa
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equation
Model Summary
Parameter
Estimates
R
Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .329 224.541 1 457 .000 .043 .008
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
4. Uji Normalitas Variabel Komunitas Teman Sebaya dengan Motivasi belajar Siswa
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equatio
n
Model Summary Parameter Estimates
R
Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .378 277.313 1 457 .000 .042 .009
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LAMPIRAN V
UJI KORELASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
1. Hasil Uji Korelasi Minat Belaja Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa
Correlations
Motivasi_
Belajar
Minat_B
elajar
Spearman's rho
Motivasi_Belajar
Correlation
Coefficient
1,000 ,426**
Sig. (1-tailed) . ,000
N 459 459
Minat_Belajar
Correlation
Coefficient
,426** 1,000
Sig. (1-tailed) ,000 .
N 459 459
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
2. Hasil Uji Korelasi Cita-cita Ssiwa dengan Motivasi Belajar Siswa
Correlations
Motivasi cita_cita
Spear
man's
rho
motivasi Correlation
Coefficient 1.000 .991**
Sig. (1-tailed) . .000
N 459 459
cita_cita Correlation
Coefficient .991** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 459 459
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
3. Hasil Uji Korelasi Kompetensi Guru dengan Motivasi Belajar Siswa
Correlations
Motivasi
kompotensi_gur
u
Spearman's rho Motivas
i
Correlation
Coefficient 1.000 .991**
Sig. (1-tailed) . .000
N 459 459
kompote
nsi_guru
Correlation
Coefficient .991** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 459 459
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
4. Hasil Uji Korelasi Komunitas Teman Sebaya dengan Motivasi Belajar Siswa
Correlations
Motivasi
komunitas_
teman_seba
ya
Spearman's
rho
Motivasi Correlation
Coefficient 1.000 .989**
Sig. (1-tailed) . .000
N 459 459
komunitas_te
man_sebaya
Correlation
Coefficient .989** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 459 459
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
LAMPIRAN VI
TABEL STATISTIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Tabel Statistik
Rumushitung.com
http://rumushitung.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
LAMPIRAN VII
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI