hubungan antara kemampuan koping berfokus …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/bab i, v, daftar...

57
i HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS MASALAH, KOPING BERFOKUS EMOSI, DAN KEBUTUHAN AFILIASI DENGAN EMPATI PERAWAT SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Psikologi Oleh : Umaeroh Febrilaelani Putri NIM. 11710024 Dosen Pembimbing : Sara Palila, S.Psi., M.A PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

Upload: doankhanh

Post on 15-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

i

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS MASALAH,

KOPING BERFOKUS EMOSI, DAN KEBUTUHAN AFILIASI DENGAN

EMPATI PERAWAT

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu Psikologi

Oleh :

Umaeroh Febrilaelani Putri

NIM. 11710024

Dosen Pembimbing :

Sara Palila, S.Psi., M.A

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2015

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan
Page 3: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan
Page 4: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan
Page 5: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

v

MOTTO

“Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki

hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadiakan yang

terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya”

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku, ayah, bunda yang selama ini

memberikan segalanya untukku. Tidak lupa untuk ibu win, eyang uti, eyangkung,

Mba Reni, Mba Septi, Mas Aji, adek-adekku, dan semua keluarga besar yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, serta seseorang yang selalu mendukungku baik

suka dan duka.”

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis

menyusun skripsi ini dengan judul “Hubungan Kemampuan Koping Berfokus

Masalah, Kemampuan Koping Berfokus Emosi, dan Kebutuhan Afiliasi dengan

Empati Perawat.”

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Kamsi, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Benny Herlena, S.Psi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Psikologi

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

3. Ibu Sara Palila, S.Psi, M.A selaku dosen pembimbing akademik sekaligus

dosen pembimbing skripsi. Terimakasih telah membimbing peneliti mulai

dari awal dan memberikan banyak waktu, tenaga, dan ide-idenya dalam

proses penyelesaian penelitian ini.

4. Ibu Nuristighfari Masri Khaerani, S.Psi, M.Si selaku dosen Penguji I.

Terimakasih atas ilmu yang berharga, serta masukan yang luar biasa

bermanfaat bagi penelitian ini.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

viii

5. Ibu Pihasniwati, S.Psi, M.A selaku dosen Penguji II. Terimakasih telah

memberikan masukan-masukan untuk mewujudkan penelitian yang lebih

baik.

6. Ibu Bapak dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Program Studi

Psikologi, yang telah banyak memberikan ilmu, nasehat serta dukungannya

selama ini.

7. Karyawan Tata Usaha Fakultas Imu Sosial dan Humaniora Program Studi

Psikologi yang telah banyak membantu proses administrasi selama ini.

8. Kedua orang tua ku, Bapak Haryo Hilalaila dan ibunda Eny Jatmikowati,

yang selalu ada untuk ku setiap waktu, terimakasih untuk selama ini.

9. Eyang, Ibu win, Mba Reni, Mba Septi, Mas Aji, Adek-adek, semua keluarga

besarku dan Imam Nur Setyo yang selalu memberikan dukungan baik

materiil maupun moril, terimakasih atas bantuannya selama ini.

10. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muntilan dan Rumah Sakit Padma

Lalita Muntilan yang telah memberikan izin dan bersedia menjadi subjek

penelitian ini.

11. Sahabat seperjuanganku Helen Margarina terimakasih untuk dukungannya,

semoga persahabatan kita tetap terjaga.

12. Sahabat-sahabatku, Tyas, Ganis, Adi, Luthfi dan semua anggota Psikologi

angkatan 2011, teman-teman APC (Ayu, Lely, Ami, Wahyu, mb Novi, Teh

lilies), sahabat-sahabat KKN Ceria, dan semua sahabat-sahabatku yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

ix

13. Dan terimakasih untuk seluruh pihak yang telah membantu dalam proses

pembuatan penelitian ini, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Sekali lagi, penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih kepada beliau-

beliau dan rekan-rekan atas segala bantuannya. Penulis menyadari bahwa dalam

penulisan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis

mengharapkan saran dan kritik demi kebaikan Skripsi ini. Akhir kata, semoga

penyusunan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

pada umumnya. Amin!

Yogyakarta, Agustus 2015

Penulis

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

x

INTISARI

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS MASALAH,

KOPING BERFOKUS EMOSI, DAN KEBUTUHAN AFILIASI DENGAN

EMPATI PERAWAT

Umaeroh Febrilaelani Putri

(11710024)

Empati merupakan ketrampilan sosial yang sangat diperlukan dalam

kehidupan. Kemampuan tersebut berpotensi menurun apabila individu mengalami

stress. Kemampuan koping berfokus masalah dan kemampuan koping berfokus emosi

merupakan usaha individu untuk mengurangi stress yang dapat mengembalikan

keseimbangan psikis, selain hal tersebut adanya keinginan untuk berhubungan dengan

orang lain atau memiliki kebutuhan berafiliasi akan menjadikan individu dapat

berempati dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anatra

kemampuan koping berfokus masalah, kemampuan koping berfokus emosi, dan

kebutuhan afiliasi dengan empati perawat.

Subjek penelitian ini terdiri dari 80 perawat di Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Muntilan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala empati

perawat, kemampuan koping berfokus masalah, kemampuan koping berfokus emosi,

dan kebuuhan afiliasi. Analisis data yang digunakan dengan teknik analisis regresi

berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini tidak

diterima, dimana kemampuan koping berfokus emosi tidak bersama dengan

kemampuan koping berfokus masalah dan kebutuhan afiliasi untuk mempengaruhi

empati perawat. Namun, terdapat hubungan positif yang signifikan antara

kemampuan koping berfokus masalah dan kebutuhan afiliasi dengan empati perawat,

hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi regresi berganda sebesar 0.713 dan taraf

signifikansi 5% (p<0.05) dan koefisien determinasi sebesar 0.509 atau sebesar 50.9%

memberikan gambaran bahwa dalam penelitian ini kemampuan empati perawat

ditentukan oleh kemampuan koping berfokus masalah dan kebutuhan afiliasi sebesar

50.9%, sedangkan 49,1% ditentukan oleh faktor lain.

Kata kunci: Kemampuan koping berfokus masalah, kemampuan koping berfokus

emosi, kebutuhan afiliasi, empati perawat.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

xi

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP PROBLEM-FOCUSED COPING, EMOTIONAL-

FOCUSED COPING AND AFFILATION NEEDS WITH NURSE EMPATHY

Umaeroh Febrilaelani Putri

(11710024)

Empathy was a social ability very necessary in this life. The ability had

potential to decrease if the individuals had stress. Problem-focused coping and

emotional-focused coping was an individual effort to decrease stress that be able to

return psyche balance, besides there was a desire to get in touch with others or

having needs to affiliate would be well-empathy individual. This research was aimed

to know the relationship problem-focused coping, emotional-focused coping and

affiliation needs with nurse empathy.

The research subjects consisted of 80 nurses in Public Regional Hospital

(RSUD) of Muntilan, data gathering method used a nurse empathy scale, problem-

focused coping, emotional-focused coping and affiliation needs. Data analysis used a

multiple regression technique.

The research results showed that hypothesis in this research was not accepted

in which emotional-focused coping was not along with problem-focused coping and

affiliation needs to influence nurse empathy. However, there was a positive

significant relationship among problem-focused coping and affiliation needs with

nurse empathy. This showed that a multiple regression correlation coefficient of

0.713 and significance level of 5% (p<0.05) and determination coefficient of 0.509 or

50.9% provided an illustration that in this research nurse empathy ability was

determined by problem-focused coping and affiliation needs of 50.9% while 49.1%

was determined by other factors.

Keywords: problem-focused coping, emotional-focused coping, affiliation needs,

nurse empathy

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAN KEASLIAN PENELITIAN .................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

INTISARI ................................................................................................................ x

ABSTRAK ............................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xviii

DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................. xix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 12

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 12

E. Keaslian Penelitian ........................................................................................ 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

xiii

A. Kemampuan Empati

1. Pengertian Empati ............................................................................. 21

2. Aspek-aspek Empati.......................................................................... 23

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Empati ....................................... 28

B. Kemampuan Koping terhadap Stres

1. Stress ................................................................................................. 33

2. Kemampuan Koping terhadap Stres.................................................. 34

C. Koping Berfokus Masalah

1. Pengerian Koping Berfokus Masalah ............................................... 35

2. Aspek Koping Berfokus Masalah ..................................................... 36

D. Koping Berfokus Emosi

1. Pengertian Koping Berfokus Emosi .................................................. 37

2. Aspek Koping Berfokus Emosi ......................................................... 38

E. Kebutuhan Afiliasi

1. Pengertian Kebutuhan Afiliasi .......................................................... 40

2. Aspek-aspek Kebutuhan Afiliasi....................................................... 41

3. Hubungan kemampuan koping berfokus masalah, koping berfokus

emosi, dan kebutuhan afiliasi terhadap empati perawat.................... 43

F. Hipotesis ...................................................................................................... 47

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

xiv

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel ................................................................................... 48

B. Definisi Operasional .................................................................................... 48

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 50

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 51

1. Skala Empati ..................................................................................... 51

2. Skala Kemampuan Koping Berfokus Masalah ................................. 52

3. Skala Kemampuan Koping Berfokus Emosi..................................... 53

4. Skala Kebutuhan Afiliasi .................................................................. 54

E. Validitas dan Reliabilias Alat Ukur .......................................................... 55

F. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi ........................................................................................ 57

2. Uji Linearitas ..................................................................................... 58

3. Uji Hipotesis ..................................................................................... 58

BAB IV HASIL DAN ANALISIS HASIL

A. Orientasi Kancah ........................................................................................ 59

B. Persiapan Penelitian .................................................................................. 62

1. Proses Perizinan ............................................................................... 62

2. Pelaksanaan Uji Coba ....................................................................... 63

3. Hasil Uji Coba ................................................................................... 63

1) Skala Empati ........................................................................ 63

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

xv

2) Skala Kemampuan Koping berfokus Masalah ..................... 65

3) Skala Kemampuan Koping berfokus Emosi ........................ 67

4) Skala Kebutuhan Afiliasi ..................................................... 68

4. Uji Reliabilitas ................................................................................. 70

C. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 71

D. Analisis Data ............................................................................................... 73

1. Uji Normalitas .................................................................................. 73

2. Uji Linearitas .................................................................................... 74

3. Kategorisasi Kondisi Individu pada masing-masing Skala .............. 74

1) Skala Empati ........................................................................ 75

2) Skala Kemampuan Koping Berfokus Masalah .................... 76

3) Skala Kemampuan Koping Berfokus Emosi ........................ 77

4) Skala Kebutuhan Afiliasi ..................................................... 78

4. Uji Hipotesis .................................................................................... 79

E. Pembahasan ................................................................................................ 80

BAB V

A. Kesimpulan ................................................................................................. 88

B. Saran .......................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print skala empati ............................................................................. 52

Tabel 3.2 Blue Print skala kemampuan koping berfokus masalah ........................... 53

Tabel 3.3 Blue Print skala koping berfokus emosi .................................................... 54

Tabel 3.4 Blue Print skala kebutuhan afiliasi ........................................................... 55

Tabel 4.1 Fasilias Kesehatan RSUD Muntilan ......................................................... 61

Tabel 4.2 Sebaran Aitem Skala Empati..................................................................... 64

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Skala Empati .......................................................... 64

Tabel 4.4 Distribusi Sebaran Aitem Skala dengan Nomor Baru .............................. 65

Tabel 4.5 Sebaran Aitem Skala Kemampuan Koping Berfokus Masalah ................. 66

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Skala Kemapuan Koping Berfokus Masalah ......... 66

Tabel 4.7 Distribusi Sebaran Aitem Nomor Baru .................................................... 66

Tabel 4.8 Sebaran Aitem Skala Kemampuan Koping Berfokus Emosi ..................... 67

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Skala Kemampuan Koping Berfokus Emosi .......... 68

Tabel 4.10 Distribusi Sebaran Aitem Skala dengan Nomor Baru ............................ 68

Tabel 4.11 Sebaran Aitem Skala Kebutuhan Afiliasi ................................................ 69

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

xvii

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Skala Kebutuhan Afiliasi ..................................... 70

Tabel 4.13 Distribusi Sebaran Aitem Skala dengan Nomor Baru ............................ 70

Tabel 4.14 Koefisien Reliabilitas Skala Penelitian ................................................... 71

Tabel 4.15 Diskripsi Demografi Subjek Penelitian................................................... 72

Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 73

Tabel 4.17 Hasil Uji Linearitas ................................................................................ 74

Tabel 4.18 Deskriptif Statistik Skor Skala Penelitian ............................................... 75

Tabel 4.19 Rumus Diskripsi Statistik Nilai ............................................................... 75

Tabel 4.20 Kategorisasi Subjek Skala Empati .......................................................... 75

Tabel 4.21 Kategorisasi Subjek Skala Kemampuan Koping Berfokus Masalah ...... 76

Tabel 4.22 Kategorisasi Subjek Skala Kemampuan Koping Berfokus Emosi .......... 77

Tabel 4.23 Kategorisasi Subjek Skala Kebutuhan Afiliasi ....................................... 78

Tabel 4.24 Hasil Analisis Regresi ............................................................................. 80

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan hubungan antara kemampuan koping berfokus masalah,

berfokus emosi, dan kebutuhan afiliasi dengan empati perawat ....... 46

Gambar 2.4 Struktur Organisasi RSUD Muntilan ................................................. 60

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

xix

DAFTAR DIAGRAM

diagram 4.1 Kategorisasi Subjek Skala Empati ........................................................ 76

Diagram 4.2 Kategorisasi Subjek Skala Kemampuan Koping Berfokus Masalah ... 77

Diagram 4.3 Kategorisasi Subjek Skala Kemmapuan Koping Berfokus Emosi ....... 78

Diagram 4.4 Kategorisasi Subjek Skala Kebutuhan Afiliasi .................................... 79

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Sebaran Aitem Skala Penelitian

Lampiran 2 Skala Try Out Penelitian

Lampiran 3 Tabulasi Data Try Out Skala Penelitian

Lampiran 4 Analisis Data Uji Reliabilitas Alat Ukur Skala Penelitian

Lampiran 5 Skala Penelitian

Lampiran 6 Tabulasi Data Skala Penelitian

Lampiran 7 Analisis Data

A. Uji Normalitas

B. Uji Lineritas

C. Uji Hipotesis

Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Bukti Penelitian

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia, baik secara

fisiologis maupun psikologis. Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan

mental untuk mencapai kehidupan yang lebih maksimal. Seperti istilah dalam bahasa

latin yang terkenal yaitu „Mens sana in corpora sano‟ yang artinya „Di dalam tubuh

yang sehat terdapat jiwa yang sehat‟. Kesehatan merupakan anugrah yang

mendatangkan kebaikan bagi seluruh tubuh, sehingga harus dicapai, dijaga, dan

dipelihara sebaik-baiknya. Banyak hal yang dilakukan seseorang untuk menunjang

tercapainya kebutuhan sehat, baik yang dapat dilakukan sendiri maupun bantuan

orang lain.

Sistem pelayanan tenaga profesional kesehatan atau tenaga medis seperti

dokter, perawat, petugas farmasi, radiologi, dan laboratorium kesehatan merupakan

petugas dalam lingkup kesehatan yang bertugas untuk menunjang kebutuhan sehat

seseorang. Perawat merupakan salah satu tenaga medis yang pekerjaanya relatif lebih

banyak berhubungan dengan orang lain terutama pasien dibandingkan dengan para

medis lainnya. Mereka harus siap apapun keadannya ketika si pasien membutuhkan,

mendengarkan secara langsung keluhan-keluhan yang dialami oleh si pasien maupun

keluarga pasien, dan menjaga pasien selama 24 jam ketika pasien menjalani rawat

inap. Berbeda dengan tenaga medis lainnya seperti dokter yang hanya bertemu pasien

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

2

tidak lebih dari 3 jam setiap harinya. Sedangkan apoteker yang hanya bertemu ketika

pasien membutuhkan obat, bahkan terkadang obat juga disediakan oleh perawat.

Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa perawatlah yang memiliki intensitas dan

frekuensi bertemu dengan pasien yang lebih tinggi daripada tenaga medis lainnya.

Harteley (Gaffar, 1999) menyatakan peran dari perawat adalah merawat,

memelihara, membantu dan melindungi individu karena sakit, cedera, dan proses

penuaan. Lokakarya Nasional Keperawatan pada tahun 1983 (Gaffar, 1999)

menjabarkan keperawatan sebagai suatu profesi adalah suatu bentuk pelayanan

professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat

keperawatan, meliputi aspek biologis, psikis, sosial dan spiritual yang bersifat

komperhensif ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat yang sehat

maupun sakit mencakup siklus hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang

optimal.

Undang-undang RI nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, menyatakan

bahwa perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan

melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh

melalui pendidikan keperawatan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor

94 tahun 2001 tugas pokok perawat adalah memberi pelayanan keperawatan dalam

upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, pemulihan

kesehatan, serta membina masyarakat agar lebih mandiri dalam mendapatkan

perawatan kesehatan.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

3

Ketika seorang perawat bekerja, mereka berhubungan dengan orang yang

sedang mengalami musibah yaitu sakit, orang yang sakit memiliki emosi yang kurang

stabil, sehingga dibutuhkan empati dari seorang perawat agar si pasien merasa

diperhatikan dan hal tersebut akan mendukung kesembuhan si pasien. Pasien yang

diperhatikan akan merasa jauh lebih baik bahkan memiliki semangat untuk segera

sembuh. Namun sebaliknya, pasien yang tidak diperhatikan bahkan dibiarkan begitu

saja akan merasa semakin kecil atau kurang percaya bahwa dirinya dapat sembuh

bahkan dapat menyebabkan sres pada si pasien.

Stress psikologis dapat mengubah tingkat ketahanan terhadap agen penyebab

infeksi, mempengaruhi cara penularana, tingkat kesakitan dan kesembuhan penyakit

infeksi tertentu. Stress psikologis mempengaruhi fungsi kekebalan melalui perilaku

pertahanan dan respon neuroendokrin (Hasan, 2008). Valdimarsdottir dan Bovbjerg

(dalam Hasan, 2008) mengemukakan bahwa individu yang memiliki mood yang

positif memiliki kegiatan sel pembunuh alamiah (ukuran kekebalan tubuh) yang lebih

tinggi dibandingkan yang memiliki mood negative. Tingkat antibody pada manusia

ditentukan lebih tinggi ketika mereka berada dalam mood yang positif (Stone, dalam

Hasan 2008). Untuk mendapatkan mood pasien yang positif salah satunya adalah

dengan perilaku perawat seperti empati.

Townsend (Fatimah, 2010) manfaat dari empati adalah agar perawat dapat

membantu klien untuk mengidentifikasi, mengekspolari perasaan yang telah

dipendam. Supaya klien menyadari bahwa ia benar-benar dipahami dan diterima oleh

orang lain, serta meningkatkan harga diri klien khususnya klien dengan gangguan

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

4

jiwa, sikap empati telah menjadi bagian dalam setiap tindakan yang seharusnya

dilakukan oleh perawat.

Arwani (2002) menyatakan bahwa empati terhadap pasien merupakan

perasaan “pemahaman” dan “penerimaan” perawat terhadap pasien yang dialami

pasien dan kemampuan merasakan “dunia pribadi pasien”. Sejalan dengan penelitian

di Inggris yang dilakukan oleh Wilkin dan Silvester tahun 2007 (Fatimah dkk, 2010),

sikap empati dari seorang perawat sangat diperlukan agar hubungan saling percaya

menggali permasalahan klien, serta mempercepat proses penyembuhan, terlebih lagi

dalam berinteraksi dengan klien, sikap empati sangat diperlukan. Penelitian tersebut

juga mengemukakan dampak atau akibat dari tidak empati seorang perawat dalam

merawat klien akan menyebabkan kepercayaan klien kurang terhadap perawat, klien

binggung, takut, merasa menderita serta menurunkan motivasi klien dalam program

pengobatan.

Namun, saat ini banyak kasus terjadi pasien yang mengeluh tentang sikap dan

perilaku perawat yang kurang peduli dan kurang menyenangkan ketika berinteraksi

maupun melayani para pasien, hal tersebut merupakan indikasi kurangnya empati

perawat di Rumah Sakit dan akan merugikan pihak pasien maupun rumah sakit itu

sendiri. Seperti pendapat dr. Nafsiah Mboi, SPA yang mengatakan bahwa beliau

kerap menerima laporan dari pengguna jasa Keperawatan yang mengeluhkan tentang

perilaku Perawat Indonesia yang sering judes dan jahat terhadap pasien mereka

(Keitha, 2003).

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

5

Selain itu, kasus beberapa pasien yang mengeluh para perawat yang tidak

ramah atau kurang senyum ketika melayani para pasien juga terjadi di beberapa

rumah sakit. Perawat yang tidak menjelaskan atau menginformasikan kondisi pasien

dengan baik seperti perawat memberikan informasi tentang pasien dengan keluarga

pasien ketika keluarga pasien meminta terlebih dahulu, padahal seharusnya perawat

memberikan penjelasan secara detail kondisi pasien kepada keluarga pasien. Selain

itu perawat yang tidak menjaga ketenangan ketika di ruang perawat sehingga pasien

merasa terganggu. Beberapa hal tersebut merupakan indikasi kurang peduli atau

empati seorang perawat terhadap pasiennya. Sesuai dengan yang dipaparkan oleh

seorang pasien di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) pada tanggal 10

Januari 2015:

Subjek A:

“Perawatnya judes-judes ngomongnya enggak pake senyum sama sekali.”

Subjek B:

“Sempat kemarin rawat inap di sini selama 3 hari dengan kondisi

kurang sadar, cuma disuntik suntik terus minta rujuk kata perawatnya

sini bisa menangani tapi ya enggak ada penanganan lagi selain suntik.

Setelah keluarga minta rujukan paksa dan dipindahkan ke rumah sakit

yang lain ternyata kondisi pasien tidak seperti yang dikatakan oleh

dokter maupun pasien di rumah sakit yang sebelumnya. Apalagi kalau

lagi pergantian jaga perawat kadang perawatnya malah pada berisik,

ketawa-ketawa, enggak tahu tempat atau bagaimana ya kurang tahu

juga.”

Kasus lain, seperti kita ketahui banyak masyarakat Indonesia mencari

pelayanan kesehatan ke luar negeri karena kurangnya kualitas pelayanan kesehatan di

Indonesia. Hal ini disebabkan karena kurangnya kualitas pelayanan kesehatan di

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

6

Indonesia, cara komunikasi dokter dan perawat sangat mengecewakan yaitu

komunikasi yang seharusnya dua arah tidak terjadi, serta semakin diperparah dengan

kurangnya sikap ramah dan empati dari dokter dan perawat yang berhubungan

langsung dengan klien (Rona, 2009).

Perilaku dan sikap perawat tersebut mencerminkan kurangnya empati para

perawat terhadap kondisi pasien dan lingkungan sekitar yang tidak sepatutnya

dilakukan oleh para perawat tersebut. Seharusnya para perawat dapat memberikan

empati kepada pasiennya agar dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap

kesembuhan pasien karena seorang perawatlah yang intensitas bertemu dan

berkomunikasi lebih banyak daripada tenaga medis yang lain. Selain itu, seorang

perawat harus mampu menjalin hubungan atau berkomunikasi yang baik dengan

anggota keluarga untuk bekerja sama sehingga kesembuhan pasien akan menjadi

prioritas utama. Untuk menunjang hal tersebut, dibutuhkan kemampuan perawat

untuk mengelola emosi dengan baik. Mengingat kondisi perawat yang juga sering

dihadapkan pada situasi menekan (stressor) yang berasal dari lingkungan pekerjaan

maupun lingkungan keluarga yang dapat menimbulkan stress perawat (Fatimah,

2010).

Sawitri dkk (2010) mengemukakan stress dapat menimbulkan perubahan

dalam diri perawat tersebut yang akan menimbulkan ketidakseimbangan berupa

emosi yang kurang terkontrol dan dapat mengurangi fungsi kognisi dalam bentuk

pelemahan perhatian dan memori jangka pendek, sehingga akan mempengaruhi

kemampuan empatinya dan kemungkinan akan berdampak pada perlakuan perawat

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

7

tersebut kepada para pasien. Seperti yang telah dipaparkan oleh seorang perawat pada

tanggal 03 Desember 2014:

Subjek C:

“Ya disini emang lumayan banyak kerjaanya tapi banyak kesenjangan

juga disini antara yang PNS sama yang belum. Penghargaannya kurang

lah, kaya kurang mendukung.”

Subjek D:

“Paling enggak enak itu ketika harus kerja dapat shift malam, masih

punya anak kecil di rumah wah itu repot sekali mba, tapi ya gimana lagi

memang sudah kerjaan jadi ya mau gimana lagi. Dipaksa lah mba

tuntutan kok hehe.”

Subjek E :

“Kadang kalau dapat pasien yang susah diatur, keluarganya juga

banyak complain itu yang kadang bikin pusing, kan ya kita gak Cuma

ngurus pasien itu aja, masih banyak pasien juga”

Dari penuturan perawat yang bekerja di Rumah Sakit tersebut, dapat diketahui

salah satu yang menjadikan para perawat merasa tertekan adalah beban pekerjaan,

kurangnya penghargaan dan pasien yang kurang dapat memahami keberadaan

perawat sehingga hal tersebut menggangu atau menjadikan kondisi stress. Selain dari

penuturan salah seorang perawat tersebut, peneliti juga mendapatkan data bahwa pada

tanggal 03 Desember 2014, sebagian perawat di salah satu Rumah Sakit daerah

melakukan demo dikarenakan penuntutan penghargaan karyawan. Selain itu

permasalahan yang muncul pada perawat adalah ketika mereka dihadapkan dengan

tuntutan dalam pekerjaan maupun dalam keluarga. Seperti ketika mereka harus

bekerja dengan cara shift atau bergantian, hal tersebut menjadi salah satu faktor

penyebab stress yang dalami oleh para perawat. Sejalan dengan paparan Munandar

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

8

(2008) faktor-faktor yang menyebabkan stress terkait faktor instrinsik dalam

Pekerjaan diantaranya: faktor tugas adalah kerja shif atau kerja malam, beban kerja,

dan penghayatan dari resiko dan bahaya. Sedangkan tuntutan fisik meliputi bising,

vibrasi, hygiene.

Sedangkan penelitian di Inggris yang dilakukan oleh Grawth dkk (Mubin,

2004) tentang sumber-sumber stress dalam keperawatan pada perawat yang bekerja di

berbagai tatanan yang berbeda ditemukan bahwa 67% responden menyatakan waktu

yang tidak mencukupi untuk melakukan tugas secara memuaskan dan hal ini

merupakan sumber stress yang paling penting 54% menyatakan rasio antara

pelayanan dengan sumber tidak seimbang dan 46% menyatakan batas waktu

penyelesaian tugas yang ditentukan orang lain dan bukan dari dirinya.

Stress akan menimbulkan tekanan baik psikis maupun fisik dalam diri

perawat, sehingga mereka akan mencari cara untuk mengurangi melalui coping

terhadap stress. Menurut Lazarus (1976) hal-hal yang dilakukan individu untuk

mengatasi keadaan atau situasi yang tidak menyenangkan, menantang, menekan

ataupun mengancam disebut sebagai coping. Menurut Sarafino (1990) individu

melakukan perilaku coping sebagai usaha untuk menetralisir atau mengurangi stress.

Coping melibatkan cakupan yang lebih luas dari potensi strategi, ketrampilan dan

kemampuan yang efektif dalam menegelola peristiwa stress.

Lazarus dan Folkman (Nevid dkk, 2003) mengklasifikasikan coping menjadi

dua bagian, approach coping dan avoidance coping. Approach coping yang juga

disebut problem focused coping (selanjutnya disingkat PFC) memiliki sifat analitis

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

9

logis, mencari informasi, dan berusaha untuk memecahkan masalah dengan

penyelesain yang positif. Avoidance coping yang juga disebut emotion focused

coping (selanjutnya disingkat EFC) mempunyai ciri represi, proyeksi, mengingkari,

dan berbagai cara untuk meminimalkan ancaman. Melalui kemampuan coping

terhadap stress yang tinggi maka kondisi psikis perawat yang terganggu kerena stres

tersebut akan lebih baik dan diharapkan dapat berempati dengan pasien.

Namun, dalam kondisi saat ini, tidak semua perawat memiliki kemampuan

coping terhadap stress yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena banyak faktor.

Sehingga akan mempengaruhi kondisi psikis para perawat itu sendiri. Seperti yang

diutarakan oleh salah seorang perawat pada tanggal 05 Januari 2015:

Subjek F:

“Kerjaannya ya lumayan mba. Tapi ini pilihan mba, kadang gak tau

harus gimana kerjaan harus iya, keluarga juga gak boleh dilupakan to

mba, ya keadaan yang memaksa lakukan aja mba, walaupun kadang

terpaksa. Kemarin juga ikut demo, sekedar ikut-ikutan aja mba kalau

aku si, ehhhe.”

Dari penuturan salah seorang perawat, dapat dikatakan perawat tersebut

kurang memiliki kemampuan coping terhadap stress yang baik. Dikarenakan dalam

mengatasi masalah subjek hanya sekedar ikut-ikutan teman dan terkadang tidak tahu

bagaimana subjek harus bertindak sehingga harus dilakukan dengan cara terpaksa.

Hal yang demikian ini menimbulkan kondisi psikis yang kurang baik ketika bekerja

sehingga akan mempengaruhi kemampuan empati perawat.

Selain kemampuan koping terhadap stress, menurut Eisenberg (Aini, 2014)

kebutuhan akan afiliasi juga diperlukan oleh perawat untuk berempati dengan

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

10

pasiennya. Menurut Baumeister Leary (Baron & Byren, 2004) kebutuhan afiliasi

adalah kebutuhan untuk membina hubungan dengan orang lain yang merupakan hal

mendasar bagi kebutuhan psikologis, sama hal nya seperti lapar dan haus bagi

tampilan fisik kita.

Menurut Eisenberg (Aini, 2014) adanya kebutuhan afiliasi atau kebutuhan

untuk berhubungan dengan orang lain pada diri perawat akan lebih membantu

meningkatkan kemampuan empati perawat tersebut. Seorang perawat, haruslah

memiliki kebutuhan afiliasi yang tinggi karena pekerjaan perawat yang langsung

berhubungan dengan orang lain, sehingga antara kedua belah pihak harus saling

merasa membutuhkan agar terjalin hubungan yang baik dan menguntungkan.

Kebutuhan afiliasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat

empati seseorang. Individu yang memiliki kebutuhan afiliasi tinggi memiliki

kemampuan empati yang tinggi pula, sedangkan individu yang memiliki kebutuhan

afiliasi rendah cenderung memiliki kemampuan empati yang rendah pula (Aini,

2014). Maka, kemungkinan perilaku perawat yang kurang mampu untuk berempati

dengan pasien salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah rendahnya kebutuhan

afiliasi perawat tersebut.

Fenomena tersebut menarik untuk diteliti dikarenakan seorang perawat adalah

tenaga medis yang memiliki hubungan langsung dengan para pasien sehingga

kemampuan empati sangat dibutuhkan oleh seorang perawat untuk menunjang

kesembuhan pasien, berkomunikasi dengan keluarga pasien maupun berkomunikasi

dengan dokter dan tenaga medis lainnya. Sedangkan, kondisi mereka yang banyak

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

11

tekanan atau stress harus diolah dengan baik maka dibutuhkan kemampuan coping

terhadap stress, agar para perawat tersebut dalam kondisi psikis yang baik. Seperti

yang dikutip oleh seorang dokter lulusan spesialis kesehatan masyarakat University of

California (Anonim, detiknews.com)

“Kunci sukses dari hubungan petugas kesehatan dan pasien adalah

sebuah pengakuan bahwa pasien juga seorang pakar. Seorang dokter

mungkin piawai dalam menentukan diagnosis, menentukan penyebab

penyakitnya, tapi hanya pasien yang memiliki pengalaman tentang rasa

sakit yang dialaminya serta pengetahuan tentang kondisi sosio

ekonominya. Untuk itu kedua belah pihak harus saling berempati. Klien

dengan segala permasalahannya memerlukan empati dari petugas

kesehatan, sebaliknya klien juga harus berempati pada petugas

kesehatan. Tentu saja petugas kesehatan harus professional dalam

menjalankan tugasnya”.

Berdasarkan fenomena dan hasil dari observasi wawancara yang telah

dilakukan, maka peneliti ingin mengetahui hubungan antara kemampuan koping

berfoku masalah, kemampuan koping berfokus emosi dan kebutuhan afiliasi dengan

empati Perawat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diungkap, maka peneliti berfokus pada

variabel kemampuan coping berfokus masalah, kemampuan coping berfokus emosi

kebutuhan afiliasi dan empati. Penelitian ini merumuskan hubungan antara

kemampuan coping berfokus masalah, kemampuan koping berfokus emosi dan

kebutuhan afiliasi dengan empati perawat.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

12

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana telah diungkapkan dalam rumusan permasalahan maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan koping

berfokus masalah, kemampuan koping berfokus emosi dan kebutuhan afiliasi dengan

empati perawat.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

1. Mengembangkan keilmuan psikologi klinis terkait dengan empati,

kemampuan koping berfokus masalah, kemampuan koping berfokus emosi,

dan kebutuhan afiliasi.

2. Dapat memperkaya wawasan yang berhubungan dengan kemampuan koping

berfokus masalah, berfokus emosi terhadap stress, kebutuhan afiliasi dan

empati.

b. Manfaat Praktis

1. Apabila penelitian ini terbukti, dapat memberikan manfaat bagi Rumah Sakit

agar lebih memperhatikan kondisi para perawat yang berkaitan dengan

kemampuan koping terhadap stress.

2. Hasil penelitian ini dapat membantu para praktisi psikologi untuk merancang

pelatihan mengelola stress para perawat agar dapat menjalankan tugas dengan

baik.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

13

3. Apabila penelitian ini terbukti, dapat membantu para praktisi psikologi dalam

merancang seleksi perawat terutama berkaitan dengan kebutuhan afiliasi calon

perawat.

E. Keaslian Penelitian

Pada jurnal penelitian sebelumnya telah ditemui perbedaan antara penelitian saat

ini dengan penelitian sebelumnya. Adapun beberapa jurnal yang telah ditemukan

sebagai bukti keaslian penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hubungan antara Regulasi Emosi dengan Perilaku Prososial pada Perawat

Rumah Sakit Jiwa Grahasia Yogyakarta dilakuakan oleh Dwi Widrana Lita

Putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi

emosi dengan perilaku prososial para perawat Rumah Sakit Jiwa. Teori

perilaku proosial yang digunakan dari Sears, dkk (2004). Aspek-aspek

perilaku prososial menurut Bringham (Dayaksini&Hudaniah, 2003).

Sedangkan regulasi emosi penelitian ini menggunakan teori dari Groos dan

Thompson (2007) dan aspek regulasi emosi yang dikemukakan oleh

Thampson (1994). Metode penelitian yang digunakan adalah studi populasi

yaitu bahwa seluruh populasi digunakan sebagai subjek penelitian. Hasil

penelitian uji korelasi product moment antara regulasi emosi dengan perilaku

prososial diperoleh koefisien sebesar 0,384 dengan p < 0,05. Kesimpulan

dalam penelitian ini adalah ada korelasi positif antara regulasi emosi dengan

perilaku prososial. Sumbangan efektif yang diberikan regulasi emosi terhadap

perilaku prososial sebesar 14,8% dan 85,2% disebabkan oleh faktor lain.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

14

2. Peran kemampuan Empati pada efikasi diri mahasiswa peserta Kuliah Kerja

Nyata PPM POSDAYA oleh Imam setyawan. Dalam penelitian ini

menggunakan variabel efikasi diri dan variabel kemampuan empati dengan

subjek penelitian mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata PPM Posdaya. Teori

efikasi diri yang digunakan menurut Bandura (1997, hal. 3). Dan kemampuan

empati menurut Watson dkk (1985). Hasil penelitian ini adalah terdapat

hubungan positif yang signifikan antara kemampuan empati dengan efikasi

diri pada mahasiswa peserta KKN, artinya semakin tinggi kemampuan empati

maka semakin tinggi pula keyakinan dirinya.

3. Gambaran Tipe Empati Perawat Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekan

Baru oleh Fatimah dkk, Jurnal Keperawatan Vol 3 No 2, 2010. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui tipe empati perawat RSJ Tampan Pekanbaru

dalam merawat klien gangguan jiwa, dengan metode penelitian deskriptif

sederhana melalui survey. Desain penelitian deskriptif sederhana dengan

metode survey. Teori empati yang digunaan dalam penelitian ini dari Stuart &

Sundeen (1995). Pengumpulan data penelitian ini menggunakan alat ukur

berupa kuesioner yang diadopsi dari kuesioner Profil Empati oleh La Monia

(1995). Hasil penelitian 17 orang perawat (56,6%) menunjukan tipe empati

untuk tanggapan verbal da 17 orang perawat (56,6%) menunjukan tingkat

empati yang rendah pada tipe empati menghormati diri sendiri dan orang lain.

Selain itu, rata-rata perawat di RSJ Tampan menggunakan tipe empati

perilaku non verbal ditampilkan pada tingkat mepati sedang sebanyak 18

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

15

orang (60%) tipe empati menerima dan mendengarkan dengan tingkat rendah

15 orang perawat (50%) sedangkan tipe empati terbuka jujur dan fleksibel

tingakat rendah 14 orang perawat (46,6%).

4. Hubungan Antara Strategi Koping dan karakteristik Perawat dengan Stress

kerja di Ruang Perawat Intensif Rumah sakit Dustira Cimahi, dilakukan oleh

Ismafiaty dalam jurnal Kesehatan Kartika. Tujuan dalam penelitian ini adalah

untuk mengidentifikasi hubungan antara strategi koping dan karakteristik

perawat dengan stress kerja di ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Dustira

Cimahi. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan desai

cross sectional. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah variabel yang

sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel tergantung (Nursalam,

2008). Instrument stress kerja dibuat dengan melihat gejala stress kerja yang

dituliskan oleh Rice (1999), sedangkan pengukuran strategi koping

menggunakan kuesioneer Ways of Coping Checklist (WOC) yang disusun

oleh Lazarus dan Folkman (1984) yang diterjemahkan dlaam bahasa

Indonesia. Hasil penelitian diperoleh faktor yang berhubungan dengan stress

kerja perawat di ruang Intensive Care Unit RS Dustira Cimahi adalah strategi

koping yang digunakan dengan nilai p = 0.013 dan nilai OR = 15.603.

karakteristik individual (usia, jenis kelamin, lama kerja, pendidikan, dan

status perkawinan) tidak memiliki hubungan yang bermakna.

5. Perilaku Prososial ditinjau dari empati dan Kematangan Emosi dilakukan oleh

Gusti Yuli Asih dan Margaretha Maria (2010). Tujuan dalam penelitian ini

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

16

adalah mengetahui hubungan antara empati, kematangan emosi dan jenis

kelamin dengan perilaku prososial. Menggunakan teori empati dari Sears dkk

(1991). Dan perilaku prososial dari teori Watson (1984). Sedangkan

kemtangan emosi menurut Hurlock (1999). Subjek penelitian ini guru SMA di

lingkungan Universitas Semarang. Hasil penelitian ada hubungan antara

empati, kematangan emosi dengan perilaku prososial namun tidak ada

perbedaan perilaku prososial antara laki-laki dan perempuan.

6. Hubungan kemampuan koping terhadap stress dengan kemampuan empati

perawat di Rs. Telogorejo Semarang dilakukan oleh Theodora Indiah

Proborani, Sri Hartati dan Dian Ratna Sawitri (2010). Menggnakan teori

empati dari Greenspan dkk dan aspek yang digunakan dari Fesbach. Subjek

penelitian terdiri dari 68 orang yang diperoleh dari populasi 219 perawat

dengan menggunakan proportional sampling. Hasil penelitian menunjukkan

adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan koping

terhadap stress dengan kemampuan emapti kepada perawat. Koefisien

determinasi sebesar 0,535 memberikan gambaran bahwa dalam penelitian ini

kemampuan empati perawat ditentukan oleh kemampuan koping terhadap

stresnya sebesar 53,5%, sedangkan 46,5% sisanya ditentukan oleh faktor-

faktor lain.

7. Perbedaan Problem Focused Coping dan Emotional Focused Coping pada

wanita karir yang menontot drama (Korea atau Indonesia) penelitian tersebut

dilakukan oleh Fiira Virginia Rezekika (2014). Tujuan penelitian untuk

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

17

mengetahui perbedaan Problem Focused Coping dan Emotional Focused

Coping pada wanita karir yang menontot drama. Subjek dalam penelitian ini

dikelompokkan menjadi kelompok yang menyukai drama Korea 50 orang,

dan subjek yang menyukai sinetron 50 orang. Penggalian data menggunakan

skala Problem Focused Coping dan Emotional Focused Coping berdasarkan

teori dari Carver. Analisis data menggunakan t-test dengan nilai t pada skala

Problem Focused Coping sebesar –0.219 dengan signifikansi 0.827 dan nilai t

pada skala Emotional Focused Coping sebesar -0.531 dengan signifikansi

0.596 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada Problem

Focused Coping dan Emotional Focused Coping pada wanita karir yang

menontot drama (Korea atau Indonesia). tidak adanya perbedaan tersebut

dikarenakan wanita karir memiliki cara berfikir yang lebih objektif dan tidak

mudah terpegaruh.

8. Kebutuhan berafiliasi, introversi kepribadian serta ketergantunga pada

fecebook pada mahasiswa dilakukan oleh Tri Nurmala Dewi dan Joko

Kuncoro, jurnal Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung

Semarang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keterkaitan antara

introversi kepribadian dengan ketergangtungan terhadap facebook. Data

ketergantungan facebook diukur dengan menggunakan skala yang disusun

berdasarkan karakteristik dari Young dan skala afiliasi dari Murray untuk

mengukur kebutuhan afiliasi. Data introversi kepribadian diukur dengan skala

introversi kepribadian dari Jung. Populasi penelitian adalah mahasiswa

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

18

UNISSULA dengan sampel sebanyak 167 yang diambil secara proposional.

Analisis data dilakukan dengan teknik statistic regresi ganda. Hasil analisis

mennjukkan besarnya koefisien regresi ganda R=0.278, F= 6.863 dan p =

0.001 (p < 0.01) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara kebutuhan

afiliasi dan introversi kepribadian dnegan ketergantungan terhadap facebook.

9. Relationship Between Active Coping with Parenting Stres in Mother of

Mentally Retarded Child dilakukan oleh Umi Mawardah dkk, Jurnal Psikologi

Vol 1, No 1, tahun 2012. Penelitian ini menggunakan variabel stress

pengasuhan pada ibu yang memiliki anak retradasi mental dan variabel active

coping. Menggunakan teori stress dari Abidin (Ahern, 2004). Carver (1989)

dengan teori active. Penelitian ini melibatkan 66 ibu yang memiliki anak

retradasi mental di SLB ABC Swadaya dengan menggunakan metode skala.

Hasil penelitian ditujukan dengan koefisien rxy = 0.756 dengan p = 0.000

(p<0.000). hal tersebut berarti terdapat hubungan yang signifikan anatara

variable active coping dengan stress pengasuhan.

10. Empathy-Based Helping: Is It Selflessly or Selfishly Motivated? oleh Robert

B. Cialdini dkk Journal of Personality and Social Psychology 1987. Tujuan

dalam penelitian ini untuk memprediksi paradigm type asosiasi yang

digunakan Batson tentang empati antara tidak mementingkan diri sendiri

dengan mementingakan diri sendiri. Menggunakan metode eksperimen

dengan 2 kelompok eksperimen. Hasil penelitian mengintepretasikan sebuah

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

19

dukungan dari dalam diri sebagai dasar seseorang untuk memberikan bantuan

bahkan untuk berempati.

11. A Multidimensional Approach to Individual Differences in Empathy, yang

dilakukan oleh Mark H. Davis journal of Personality and Social Psychology

1980. Perkembangan multidimensi perbedaan antar individu menggambarkan

tentang empati. Menggunakan konsep global empati yaitu perspective taking,

fantasy, empathic concern dan personal distress.

12. Stress, copping and well Being-Among the Yup‟ik of the Yukon-Kuskokwim

Delta: The role of Enculturation and Acculturation dilakukan oleh Christoper

Wolsko dkk, journal of Circumpolar health 2007. Tujuan dalam penelitian ini

adalah mengetahui hubungan anatara budaya individu dan stress, koping, dan

psychological well-being di komunitas Yup‟ik. Subjek yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 488 orang dalam komunitas Yup‟ik. Hasil dalam

penelitian ini adalah partisipan mengatakan menjalani hidup dalam sebuah

Kass‟aq mengalami stress secara psikososial yang hebat, tidak bergembira,

dan menggunakan narkoba serta alcohol untuk mengalihkan stress. Sedangkan

partisipan yang hidup dengan budaya tradisional Yup‟ik mereka bahagia, dan

menggunakan agama dan spiritual untuk mengatasi masalah, serta tidak

menggunakan narkoba dan minum-minuman keras dalam mengatasi masalah.

Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut, dapat disimpulkan penelitian ini

berbeda dari penelitian yang sudah pernah ada sebelumnya, seperti dalam hal:

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

20

1. Tema penelitian sedikit berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Sawitri dkk (2010). Penelitian terdahulu tentang hubungan kemampuan

koping terhadap stress dengan kemampuan empati perawat di RS Telogorejo

Semarang sedangkan penelitian ini mengambil tema tentang empati dengan

kemampuan koping berfokus masalah, kemampuan koping berfokus emosi

dan kebutuhan berafiliasi.

2. Subjek penelitian yang belum pernah digunakan oleh penelitian sebelumnya,

yaitu perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan.

3. Landasan teori tentang kemampuan koping berfokus masalah, kemampuan

koping berfokus emosi, kebutuhan afiliasi dan empati yang berbeda dari

penelitian sebelumnya.

4. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dari penelitian yang

terdahulu karena menggunakan alat ukur yang dibuat sendiri oleh peneliti

untuk ketiga variabel dalam penelitian.

5. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif,

pengumpulan data menggunakan tiga skala psikologi.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

88

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

diajukan beberapa kesimpulan penelitian, yaitu:

1. Hipotesis dalam penelitian ini tidak diterima, dimana kemampuan koping

berfokus emosi tidak bersama dengan kemampuan koping berfokus masalah

dan kebutuhan afiliasi untuk mempengaruhi empati perawat. Namun,

terdapat hubungan yang signifikan kemampuan koping berfokus masalah dan

kebutuhan afiliasi dengan empati perawat Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Muntilan, dimana semakin baik kemampuan koping berfokus

masalah dan kebutuhan afiliasi maka semakin tinggi empati perawat.

2. Kemampuan koping berfokus masalah memiliki kontribusi terhadap empati

sebesar 42,4%, dan kebutuhan afiliasi memiliki kontribusi terhadap empati

sebesar 8,5%. Sehingga kemampuan koping berfokus masalah dan kebutuhan

afiliasi memiliki sumbanagan efektif sebesar 50.9% terhadap empati perawat,

dengan demikian masih ada 49,1% faktor lain yang mempengaruhi empati

perawat. Faktor lain tersebut antara lain, faktor genetik, jenis kelamin,

kejadian alam, perkembangan kognitif, mood and felling, situasi dan tempat,

komunikasi, status sosial ekonomi, dan sosialisasi

88

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

89

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran yang

diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muntilan

Agar lebih memperhatikan kondisi para perawat yang berkaitan dengan

kemampuan koping terhadap stress dan memberikan fasilitas kepada perawat

untuk memenuhi kebutuhan afiliasinya.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan variabel yang sama

supaya melebarkan subjek penelitian dan mengkategorisasikan atau

mengelompokkan sample yang digunakan sehingga hasil penelitian dapat

digeneralisasikan. Serta dalam penyusunan aitem lebih mempertimbangkan

jumlah aitem dan tata bahasa agar subjek penelitian tidak cenderung memilih

pernyataan yang sesuai dengan norma yang berlaku.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Aini, I,N, M Fatkhul Mubin. (2004). Koping perawat terhadap stress kerja di ruang

rawat inap Bougenvile Rumah Sakit Telogorejo Semarang Tahun 2004. Jurnal

Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang

Alias. (2014). Hubungan stress kerja dengan tingkat empati perawat pada pasien

perilaku kekerasan di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Jurnal ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 4 Tahun 2014. ISSN: 2302-

1721

Arruum, Diah, Dwi Ratna Sari. (2006) Stres dan Koping Perawat Kepribadian Tipe A

dan Kepribadian Tipe B di Ruang Inap RSU Dr. Pirngadi Medan. Jurnal

Keperawatan Rufaidah Sumatra Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006

Arumwardhani, Arie, Dr. (2011). Psikologi Kesehatan. Buku 1. Yogyakarta:

GalangPress

Arwani. (2002). Komunikasi dalam keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC

Asih, Gusti Yuli, Margaretha. (2010). Perilaku Prososial ditinjau dari Empati dan

Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus Volume I, No 1,

Desember 2010

Azwar, Saifudin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Baron, R. A dan Byrne. (2005). Psikologi sosial. Jilid 2. Alih bahasa: Ratna Djuwita.

Edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga

Carver, C.S. dkk. (1898). Assessing coping strategies: A theoretically based

approach. Journal of Personality and Social Psychology, 50 (2), 267-283

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

Chaplin, J.P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Alih bahasa: Dr. Kartini Kartono.

Jakarta: Raja Grafindo

Cialdini, dkk. (1987). Empathy- Based Helping: IS it Selflessy or Selfishly

Motivated?. Journal of Personality and Social Psychology 1987, Vol. 52, No. 4,

749-758

Davis, M. H. (1983). Measuring individual differences in empathy: evidence for

multidimensional approach. Journal of Personality and Social Psychology, 44b

(5), 113-126

Davison, Neale, & Kring. (2006). Psikologi Abnormal. Edisi ke-9. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Eisenberg, N. & Damon, W. (2006). Handbook of child psychology. Volume 3 social,

emotional, and personality development. Sixth Edition. New York: John Wiley &

Sons, Inc.

Fatimah, dkk. (2010). Gambaran tipe Empati Perawat Jiwa di Rumah Sakit Jiwa

Tampan Pekan Baru. Jurnal Keperawatan Vol. 3 No. 2 September 2010: 88-97

Feldman, Papalia, Olds. (2009). Human Development Perkembangan Manusia. Buku

2. Alih bahasa: Brian Marwensdy. Edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika

Gaffar. L.O.J. (1999). Pengantar keperawataan Profesional. Jakarta: Penerbit buku

kedokteran

Gayatri, Dewi, dkk. (2011). Motivasi Kerja Meningkatkan Manajemen Waktu

Perawat. Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14, No 1, Juli 2011; hal 89-94

Gerungan, W.A. (2010). Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama

Goleman, Daniel. (1999). Kecerdasan Emosional. Terjemahan, cetakan IX. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

Hadjam, M Noor Rochman. (2001). Efektivitas Pelayanan Prima Sebagai Upaya

Meningkatkan Pelayanan Di Rumah Sakit (Perspektif Psikologi. Jurnal Psikologi,

2010, No.2, 105-115, ISSN: 0215-8884

Hasan, Aliah B. (2008). Pengantar Psikolgi Kesehatan Islami. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada

Hidayati, Farida, Umi Mawardah. (2012). Relationship Between Active Coping With

Parenting stress in Mother of Mentally Retarded Child. Jurnal PSikologi, Volume

1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-14

Hurlock, E. B. (1999). Perkembangan anak. Jilid 2. Alih bahasa: Med. Meitasari

Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga

Ismafiaty. (2012). Hubungan Antara Strategi Koping dan Karakteristik Perawat

dengan Stres Kerja di Ruang Perawat Insentif Rumah Sakit Dustira Cimahi.

Jurnal kesehatan Kartika. Stikes Jendral A. Yani Cimahi: Tidak Diterbitkan

Kalat, J.W. (2012). Biopsikologi. Buku 2, Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika

Kuncoro, Joko, Tri Nurmala Dewi. (2011). Kebutuhan Berafiliasi, Introversi

Kepribadian serta Ketergantungan Facebook pada Mahasiswa. Jurnal Proyeks,

Vol. 6 (2) 2011, 68-77, ISSN: 1907-8455

Kurnia, Edy. (2010). Pengaruh Mekanisme Koping terhadap Kekebalan Stres Kerja

pada Karyawan Rumah Sakit Baptis Kediri. Jurnal STIKES RS BaptisVolume 3,

Edisi 1, Juli 201, ISSN: 2085-0921

Kusumaatmaja, Sarwono, dkk. (1991). Stress dan Kepuasan Kerja. Yogyakarta: Dian

Nusantara

Munandar, Ashar Sunyoto. (2008). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI

Press

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

Nevid Jeffrey, dkk. (2005). Psikologi Abnormal. Jilid 1. Edisi kelima. Alih Bahasa:

Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jakarta: Erlangga

Panjaitan, Rosa, dkk. (2010). Hubungan stress kerja dengan tingkat empati perawat

dalam merawat pasien gangguan jiwa. Tidak diterbitkan

Panuntun, J.G. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Empati pada Siswa

Kelas X SMK 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi Sarjana pada

FKIP UKSW Salatiga: tidak diterbitkan.

Rezekia, Firra V. (2014). Perbedaan Problem Focused Coping dan Emotional

Focused Coping pada wanita karir yang menontot drama (Korea dan Indonesia).

Jurnal Tidak diterbitkan

Robbins, S. (1996). Perilaku organisasi: Konsep, kontroversi, aplikasi. Alih bahasa:

Hedyana Pujaatmaka. Jakarta: PT Prenhallindo

Safaria, T. Nofrans E.S. (2012). Manajemen Emosi Sebuah Panduan Cerdas

Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda. Jakarta: Bumi Aksara

Santrock, John W. (1995). Life Spain Development Perkembangan Masa Hidup. Jilid

2. Edisi kelima. Alih bahasa: Achmad Causairi, Drs. Damanik. Jakarta: Erlangga

Saptoto, Ridwan. (2010) Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kemampuan Coping

Adaptif. Jurnal Psikologi, Volume 37, No. 1, Juni 2010: 13-22.

Saptoto, Ridwan. (2010). Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kemampuan Koping

Adaptif. Jurnal Psikologi Volume 37, No. 1, Juni 2010: 13-22

Sarwono, S. W. (2002). Psikologi Sosial, individu dan teori-teori psikologi sosial.

Jakarta: Balai Pustaka

Sarwono, S. W. Eko A. M. (2011). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

Sawitri, Dian R. Theodora I.P, dan Sri H. (2010). Hubungan antara kemampuan

koping terhadap stress dengan kemampuan empati perawat di RS. Telohorejo

Semarang. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang. Tidak

diterbitkan

Sears D. O, dkk. (1985). Psikologi sosial. Jilid 2. Alih bahasa: Michel Adrayanto.

Edisi kelima. Jakarta: Erlangga

Setyawan, Imam. (2012). Peran Kemampuan Empati Pada Efikasi Diri Mahasiswa

Peserta Kuliah Kerja Nyata PPM POSDAYA. Proceding Konferensi Nasional II

Ikatan Psikologi Klinis h. 296-300, ISBN : 978-979-21-2845-1

Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Suseno, Miftahun N. (2011). Suplemen modul Praktikum Statistika. Yogyakarta:

Laboratorium Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan

Kalijaga.

Taufik Dr. (2012). Empati Pendekatan Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo

Wolsko, Christopher. (2007). Stress coping and Well-Being Among the Yup’ik of the

Yukon-Kuskokwim Delta: the Role of Enculturation and Acculturation.

International of Circumpolar Health 66: 1 2007

Yulihastin, Erma. (2009). Bekerja sebagai Perawat. Jakarta: Erlangga

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

DAFTAR LAMAN

Aini, Nabila Q. (2014). Konsep Empati. Di unduh di

http://bilaairbiru.blogspot.com/2014/01/konsep-empati.html pada Rabu, 14

Januari 2015 pukul 13:50 WIB

Anonym. (2012). Empati dan perilaku prososial. Online: shohibmoe’s blog. Diunduh

pada hari Sabtu, 7 Februari 2015 pukul 11:26 WIB

Keitha. (2003). Survey: Benarkah Perawat itu Judes dan Jahat? Online. Diunduh di

http://blogperawat.com/survey-benarkah-perawat-itu-judes-dan-jahat/ pada

Selasa, 27 Januari 2015 pukul 03:14 WIB

Mu’tadin, Zainun. Strategi Coping. Online. Diunduh di http://www.e-psikologi.com

pada Jumat, 31 Juli 2015 pukul 05:15 WIB

Sasrawan, Hadi. (2013). Pengertian Sosialisasi. Diunduh dari

http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/pengertian-sosialisasi-artikel-

lengkap.html pada tanggal 5 Maret 2015 pukul 13:20 WIB

Setiawan, A. (2012). Empati. Diunduh dari http:

//andiysetiawan.blogspot.com/2012/11/empati.html pada tanggal 7 Februaari

2015 pukul 13:20 WIB

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

1

SKALA PENELITIAN

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2015

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

2

Responden terhomat, Bersama dengan ini saya mohon kesediannya untuk mengisi daftar kuesioner yang

diberikan. Informasi yang diberikan sebagai data penelitian.

Petunjuk pengisian skala :

1. Isilah identitas diri sebelum mengerjakan

2. Berilah tanda centang() pada salah satu jawaban dari setiap pernyataan seperti dibawah

ini:

SS : Sangat Sesuai, yaitu bila pernyataan itu sangat sesuai dengan keadaan diri Anda

S : Sesuai, bila pernyataan itu sesuai dengan keadaan diri Anda

TS : Tidak Sesuai, bila pernyataan itu tidak sesuai dengan keadaan diri Anda

STS : Sangat Tidak Sesuai, bila pernyataan itu sangat tidak sesuai dengan keadaan diri

Anda

CONTOH :

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya senang jika dapat berkumpul dengan keluarga √

Jika ingin membenarkan :

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya senang jika dapat berkumpul dengan keluarga √ √

3. Apabila Saudara sudah selesai menjawab, periksalah dan pastikan kembali tidak ada aitem

yang terlewatkan.

Perlu diketahui bahwa, dalam skala ini tidak ada jawaban benar atau salah, baik atau buruk,

sehingga diharap untuk mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Informasi, identitas,

dan lain-lain dijamin oleh etika akademik penelitian dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab

peneliti. Atas kesediaan dan kerjasama yang baik, peneliti mengucapkan terima kasih. Selamat

mengerjakan dan terima kasih atas bantuan dan partisipasi anda.

-------SELAMAT MENGERJAKAN-------

Umaeroh Febrilaelani Putri

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

3

IDENTITAS DIRI

Nama (Inisial) : Jenis Kelamin : Wanita/Pria

Usia : tahun Status : Belum Menikah/Menikah

Pendidikan : Lama kerja :

SKALA A

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya mencoba memahami bagaimana pasien memandang penyakit mereka.

2. Saya berusaha mempertimbangkan pandangan orang lain sebelum

mengambil tindakan agar bisa tepat sasaran.

3. Dalam hubungan perawat dengan pasien, bahasa tubuh pasien sama

pentingnya komunikasi verbal.

4. Sulit bagi saya merasakan apa yang pasien rasakan.

5. Ketika saya yakin dengan suatu hal, saya merasa tidak perlu

mempertimbangankan pendapat orang lain.

6. Saat seorang pasien dan keluarganya bercerita hal menyedihkan, saya

menguatkan diri dengan tidak ikut menangis.

7. Saya tidak peduli dengan masalah yang dialami oleh keluarga pasien.

8. Bila melihat berita tentang bencana alam, saya membayangkan bagaimana

kondisi korban yang mengalaminya.

9. Ketika saya melihat seorang pasien yang menangis, mata saya mulai

berkaca-kaca.

10. Pengalaman pribadi pasien perlu untuk diperhatiakan.

11. Ketika saya mengalami kegagalan, saya membutuhkan waktu yang lama

untuk melupakannya.

12. Saya dapat memahami perasaan pasien ketika mengalami masalah.

13. Saya dapat memahami perasaan pasien dari kata-kata yang disampaikannya.

14. Meski sedang kecewa karena suatu hal, saya tetap menemani pasien yang

sedang merasa sedih.

15. Pandangan pasien tentang penyakitnya membantu saya dalam mengatasi

persoalan pasien.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

4

No PERNYATAAN SS S TS STS

16. Saya kasihan melihat banyak pasien yang meninggal karena penyakit

mereka.

17. Saya tidak akan membantu bila bantuan saya tidak dihargai.

18. Saya merasa terganggu ketika melihat pasien menangis histeris karena

kesakitan.

19. Ketika bersama pasien atau keluarga pasien yang sedang marah, tiba-tiba

saya ikut merasa marah.

20. Saya akan menghindari teman yang pernah mengecewakan saya.

21. Sulit bagi saya untuk memahami keinginan pasien.

22. Memikirkan kondisi korban bencana alam di tempat pengungsian hanyalah

membuang-buang waktu.

23. Saya tidak dapat memahami dan merasakan masalah yang dihadapi oleh

pasien.

24. Memahami perasaan pasien dan keluarga pasien tidak berpengaruh terhadap

pengobatan medis.

25. Saya merasa cemas memikirkan nasib korban bencana alam di tempat

pengungsian.

26. Kehidupan saat ini sangat memprihatinkan, dengan begitu saya berusaha

untuk memperbaiki diri dan keturunan saya kelak.

27. Saya mencoba untuk selalu berada di samping pasien ketika memberikan

perawatan medis.

28. Saya dapat merasakan pederitaan pasien, tapi tetap mampu mengontrol

emosi saya.

HARAP DITELITI KEMBALI, JANGAN ADA NOMOR YANG TERLEWATI!

SELANJUTNYA..

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

5

SKALA B

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya tidak membuat rencana untuk masa depan saya.

2. Saya sering mengambil solusi tanpa memperhatiakan hal lain.

3. Ketika ada suatu permasalahan saya akan mencari banyak informasi untuk

menyelesaikannya.

4. Menurut saya meminjam uang teman saat membutuhkan hanya akan menambah

masalah.

5. Saat ada permasalahan ekonomi, saya akan berusaha mencari bantuan dari

teman.

6. Saya cenderung berprinsip ‘jalani saja’ dalam kehidupan ini.

7. Saya memastikan tidak memperbanyak masalah dengan bertindak terburu-buru.

8. Saya malu jika harus meminjam uang teman.

9. Bagi saya, dukungan orang lain tidak berarti apa-apa untuk permasalahan saya.

10. Ketika ada permasalahan, untuk mencari solusi saya memberikan beberapa

jalan keluar untuk mencari yang terbaik.

11. Saya segera bergegas menindak lanjuti ketika pekerjaan saya tidak sesuai

dengan perintah.

12. Saya cepat mengambil langkah, meskipun itu solusi yang tidak sesuai.

13. Membicarakan permasalahan dengan orang lain hanya akan menunjukkan

kelemahan saya.

14. Jika membutuhkan, saya tidak malu untuk meminjam uang teman.

15. Saya tidak akan mengambil tugas baru sebelum satu tugas selesai.

16. Saya merasa sulit untuk mengkonsentrasikan usaha saya dengan baik.

HARAP DITELITI KEMBALI, JANGAN ADA NOMOR YANG TERLEWATI!!

SELANJUTNYA..

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

6

SKALA C

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Ketika saya ada masalah, Tuhan yang menjadi tempat saya untuk bercerita.

2. Bagi saya masalah bisa selesai dengan berdoa dan berusaha.

3. Daripada saya berfikir keras menyelesaikan permasalahan yang tidak kunjung

selesai, lebih baik saya melakukan aktivitas lain yang lebih berguna.

4. Saya yakin perhatian orang lain terhadap permasalah hidup saya tidak akan

segera memecahkan permasalahan.

5. Kegagalan membuat saya malas mencoba hal-hal yang baru.

6. Saya paham akan masalah saya, tapi sulit untuk memecahkan hal tersebut.

7. Permasalahan hidup ini membuat saya semakin terpuruk.

8. Saya akan menerima dengan tulus seberat apapun permasalahan hidup yang

saya hadapi.

9. Semua usaha baik yang saya jalani akan membuahkan hasil yang sesuai.

10. Saya merasa lebih nyaman ketika mendapat nasehat dari orang lain.

11. Tidak ada gunanya bersusah payah mencari solusi sebab nanti akan selesai pada

waktunya.

12. Saya merasa tidak bisa menerima dengan ujian berat yang Tuhan berikan

kepada saya.

13. Dengan menonton film dan mendengarkan musik mampu mengalihkan

perhatian saya terhadap permasalahan yang terjadi.

14. Permasalahan akan selesai jika kita berusaha, mendektakkan diri pada Tuhan

adalah hal yang percuma.

15. Saya akan lebih fokus dan tenang ketika bekerja jika seseorang memberi

semangat.

16. Berdoa ketika ada masalah tidak akan merubah apapun.

17. Ketika saya bimbang, saya akan meminta bimbingan kepada Tuhan.

18. Saya melihat ada sesuatu yang baik di sebuah kesempatan.

19. Saya tidak begitu memerlukan semangat dari orang lain.

20. Segala permasalahan adalah beban dalam hidup saya.

21. Saya ingin lebih dekat dengan Tuhan ketika menghadapi masalah.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

7

No PERNYATAAN SS S TS STS

22. Tidak ada gunanya beribadah sebab saya juga masih terkena masalah.

23. Saya selalu mencari kebaikan/hikmah setiap apa yang terjadi kepada saya.

24. Saya memilih untuk menenangkan perasaan terlebih dahulu jika mengalami

sebuah permasalahan.

25. Saat orang lain mendukung pendapat saya, saya merasa sangat senang.

HARAP DITELITI KEMBALI, JANGAN ADA NOMOR YANG TERLEWATI!!

SELANJUTNYA..

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

8

SKALA D

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya merasa senang ketika dapat berhubungan baik dengan orang lain.

2. Kehadiran teman-teman dapat mengurangi rasa cemas saya akan suatu hal.

3. Dengan keberadaan teman disekitar saya dapat mengatasi permasalahan

yang sedang terjadi.

4. Saya sangat senang memiliki banyak teman.

5. Saya merasa kesepian bila tak seorang pun teman berada disamping saya.

6. Saya tidak akan mengevaluasi pekerjaan saya karena saya yakin itu yang

terbaik.

7. Saya tidak ingin memiliki banyak rekan baru.

8. Penting bagi saya memiliki banyak teman agar dapat dikenal oleh orang lain.

9. Saya selalu merasa pekerjaan saya lebih baik dari rekan kerja saya.

10. Saya selalu berusaha untuk mengevaluasi pekerjaan saya dengan pekerjaan

rekan lain agar mendapat saran.

11. Saya merasa malu jika harus belajar dari rekan kerja saya.

12. Meskipun bertemu dengan teman, kesedihan saya tidak hilang.

13. Adanya teman-teman membuat saya merasa nyaman.

14. Berinteraksi dengan orang lain membuat saya kecewa.

15. Kehadiran orang lain di sekitar saya membuat saya tidak nyaman.

16. Beban yang saya rasakan akan berkurang jika saya menceritakan kepada

teman.

17. Bagi saya meminta pertimbangan teman untuk mengerjakan sesuatu tidak

ada gunanya.

18. Diri saya akan berharga jika memiliki banyak teman.

19. Saya cenderung lebih memilih untuk berdiam diri di rumah daripada harus

mengikuti berbagai perlombaan

20. Solusi rekan kerja tidak berarti apa-apa untuk saya.

21. Saya sering melihat pekerjaan teman sebagai media belajar saya.

22. Saya merasa diri saya berharga walaupun tidak memiliki teman.

23. Saya mencoba untuk mengatasi kesulitan tanpa bantuan orang lain.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING BERFOKUS …digilib.uin-suka.ac.id/18777/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Setiap orang menginginkan sehat secara fisik dan ... Banyak hal yang dilakukan

9

NO PERNYATAAN SS S TS STS

24. Keberadaan saya tetap diakui walaupun tidak bersama dengan teman-teman.

25. Saya malas jika harus mendatangi acara yang melibatkan banyak orang.

26. Saya bergaul dengan orang lain agar dapat menunjukkan kemampuan saya.

27. Saya yakin pekerjaan saya sudah yang terbaik.

28. Menurut saya memiliki banyak teman untuk berkumpul akan membuang-

buang waktu.

29. Saya merasa lebih senang jika sendirian.

30. Bertemu dengan teman membuat rasa bosan saya hilang.

31. Kehadiran teman-teman membuat rasa sedih saya hilang.

32. Saya tidak merasa senang ketika berhubungan dengan orang lain.

33. Berhubungan dengan beberapa teman membuat saya sering dilanda rasa

kebosanan.

34. Saya membutuhkan banyak teman yang dapat memberikan solusi terbaik

untuk saya.

35. Bagi saya menceritakan permasalahan dengan teman tidak dapat mengurangi

beban yang saya rasakan.

36. Jika mendapat pekerjaan yang sulit saya akan meminta pertimbangan teman

agar mendapat hasil yang maksimal.

37. Saya akan lebih termotivasi jika bersama teman-teman.

38. Rasanya senang jika saya ditunjuk oleh pimpinan untuk mewakili kantor

mengikuti perlombaan.

39. Ide-ide saya muncul jika bertemu dengan teman-teman.

40. Ketika saya sudah mengevaluasi pekerjaan dengan rekan lain saya akan

yakin hasil itu yang terbaik.

HARAP DITELITI KEMBALI, JANGAN ADA NOMOR YANG TERLEWATI!!

SELESAI..

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA DALAM PENELITIAN INI

SEMOGA ANDA SUKSES ☺