hubungan antara kecepatan lari 50 meter, kelincahan dengan prestasi menggiring bola dalam permainan
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER, KELINCAHAN
DENGAN PRESTASI MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN
SEPAK BOLA KELAS IX SMP ANGKASA LANUD ISWAHJUDI
KECAMATAN MAOSPATI KABUPATEN MAGETAN
TAHUN PELAJARAN 2007-2008
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat dalam mencapai gelar Sarjana
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Oleh
SUMADI
NIM. 215263251243
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
TAHUN 2008
2
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : SUMADI
NPM : 215263251243
Jenis Judul : Hubungan Antara Kecepatan Lari 50 Meter, Kelincahan Dengan
Prestasi Menggiring Bola Dalam Permainan Sepak Bola Kelas IX
SMP Angkasa Lanud Iswahjudi Kecamatan Maospati Kabupaten
Magetan Tahun Pelajaran 2007-2008
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan.
Disetujui,
Malang, Februari 2008
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. H. Zainul Arifin, M.Si. Drs. Subandono, M.Or.
3
Panitia ujian skripsi Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta IKIP Budi Utomo
Malang, setelah meneliti dan mengetahui cara penyusunan yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh yang bersangkutan, maka atas nama Panitia Ujian
Skripsi Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta IKIP Budi Utomo Malang mengesahkan.
Malang, Maret 2008
Panitia Uji Skripsi
Ketua,
_____________________
Tim Penguji,
1. Drs. H. Zainul Arifin, M.Si. 1. ..............................................
2. Drs. Budiyanto, M.Kes. 2. ..............................................
3. Drs. H. Mustofa, M.M. 3. .............................................
4
MOTTO
Menurut Ki Hajar Dewantoro bahwa seorang pemimpin itu harus mempunyai tiga
prinsip, yaitu :
1. Ing Ngarso Sung Tuladha
2. Ing Madya Mangun Karsa
3. Tut Wuri Handayani
Yang artinya :
1. Di depan seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh
2. Di tengah-tengah kita membangun
3. Di belakang harus dapat memberikan dorongan atau semangat
5
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya, skripsi ini bisa selesai sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk melatih mahasiswa memecahkan
masalah-masalah sesuai dengan profesinya secara ilmiah dan sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas
Pendidikan Ilmu Eksakta Kesehatan dan Rekreasi IKIP Budi Utomo Malang.
Penulis menyadari bahwa terselesainya penyusunan skripsi ini berkat bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Sofyan Aman, S.H., selaku Rektor IKIP BUDI UTOMO
MALANG
2. Bapak Drs. Zainal Arifin, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I
3. Bapak Drs. Subandono, M.Or., selaku Dosen Pembimbing II
4. Kepala Sekolah SMP Angkasa Lanud Iswahjudi Kecamatan Maospati Kabupaten
Magetan
5. Bapak-bapak Dosen Program Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP BUDI
UTOMO MALANG
6. Rekan-rekan Mahasiswa IKIP BUDI UTOMO MALANG
7. Para siswa kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahjudi Kecamatan Maospati
Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2007-2008.
8. Dan semua pihak yang telah membantu terselesainya penyusunan skripsi ini
6
Semoga amal baik Bapak dan Ibu serta saudara-saudara mendapat imbalan
yang setimpa dari Allah SWT. Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi isi, bahasa serta dalam teknik penyusunannya.
Akhirnya penyusun berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi para atlit,
guru dan pelatih pada khususnya, serta masyarakat pada umumnya.
Madiun, 22 Februari 2008
Penyusun
7
ABSTRAK
Sumadi, 2008. Hubungan Antara Kecepatan Lari 50 Meter, Kelincahan Dengan
Prestasi Menggiring Bola Dalam Permainan Sepak Bola Kelas IX SMP
Angkasa Lanud Iswahjudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun
Pelajaran 2007-2008. Skripsi, Jurusan Olahraga dan Kesehatan FPOK IKIP
Budi Utomo Malang. Pembimbing : (I) Drs. Zainal Arifin, M.Si., (II) Drs.
Subandono, M.Or.
Kata Kunci : Kecepatan Lari 50 Meter, Kelincahan, Prestasi Menggiring Bola
Penelitian tentang hubungan antara kecepatan lari 50 meter, kelincahan
dengan prestasi menggiring bola dalam permainan sepak bola, ini sangat berguna
sekali bagi para pelatih, guru olah raga, dan para atlet sendiri yaitu untuk memillih
calon atlet dan sekaligus mengarahkannya ke cabang olah raga yang sesuai dengan
kemampuan dan postur tubuhnya. Terutama bagi atlet yang mau menekuni nomor
lompat jauh khususnya dan atletik umumnya, karena atletik memerlukan postur tubuh
dan fisik yang baik.
Permasalahannya adalah apakah ada hubungan antara kecepatan lari 50 meter,
kelincahan dengan prestasi menggiring bola dalam permainan sepak bola kelas IX
SMP Angkasa Lanud Iswahjudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan tahun
pelajaran 2007-2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecepatan lari 50
meter, kelincahan dengan prestasi menggiring bola dalam permainan sepak bola.
Yang dimaksud dengan kecepatan lari 50 meter adalah kemampuan melakukan
mampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kelincahan adalah kemampuan bergerak dengan cepat, merubah posisi dan arah,
menghindar benturan antar pemain, dan kemampuan berkelit dari pemain di
lapangan. Prestasi menggiring bola adalah keterampilan dan kemampuan membawa
bola dalam permainan sepakbola.
Jenis penelitian ini tergolong penelitian korelasi dengan metode pengumpulan
datanya adalah test dan pengukuran.
Populasi dalan penelitian ini adalah siswa putra kelas IX SMP Angkasa Lanud
Iswahjudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan sebanyak 33 siswa. Dari
keseluruhan populasi diambil 33 siswa atau 100% sebagai sampel. Pengolahan data
yang dipergunakan adalah menggunakan rumus : T-skort, teknik korelasi Product
Moment dari Pearson dan untuk mencari korelasi dari ketiga variabel
mempergunakan Analisa Regresi.
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dari analisis data antara nilai r hitung lebih besar dari tabel (0,4894 > 0,3490).
Pada taraf signifikan 5% dengan degas kebebasan ( db) = 32, berarti ada
hubungan yang signifikan antara kecepatan lari 50 meter dan kelincahan dengan
prestasi menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas IX
SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan
Tahun Pelajaran 2007-2008.
8
2. Dari analisa data antara kelincahan dengan prestasi menggiring bola diperoleh
nilai r hitung lebih besar dari r tabel ( 0,6838 > 0,3490 ) pada taraf signifikan 5%
dengan derajat kebebasan ( db ) = 32, berarti ada hubungan yang signifikan
antara panjang tingkat dengan prestasi menggiring bola dalam permainan sepak
bola pada siswa putra kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan
Maospati Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2007-2008.
3. Dari hasil analisa data melalui korelasi regresi berganda antara kecepatan lari 50
meter dan kelincahan dengan prestasi menggiring bola diperoleh nilai f hitung
lebih besar dari F tabel. (14.590 >3,320) pada taraf signifikan 5% dengan derajat
kebebasan ( db ) = 1 lawan 31, berarti ada hubungan yang signifikan antara
kecepatan lari 50 meter dan kelincahan dengan prestasi menggiring bola dalam
permainan sepak bola pada siswa putra kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi
Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2007-2008.
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. ZAINAL ARIFIN, M.Si. Drs. SUBANDONO, M.Or
Purek I
Drs. NURCHOLIS SUNUYEKO, M.Si.
9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
MOTTO ................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
ABSTRAK .............................................................................................. vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ......................................................... 4
E. Asumsi Penelitian .......................................................... 5
F. Hipotesis ......................................................................... 6
G. Ruang Lingkup ............................................................... 7
H. Batasan Istilah ................................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................ 9
A. Kecepatan Lari 50 meter ................................................ 11
B. Kelincahan ...................................................................... 12
10
C. Prestasi Menggiring Bola ............................................... 14
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 16
A. Rancangan Penelitian ..................................................... 16
B. Populasi dan Sampel ...................................................... 17
1. Populasi .................................................................... 17
2. Teknik Pengambilan Sampel .................................... 18
C. Metode Pengumpulan Data ............................................ 18
D. Teknik Analisa Data ....................................................... 19
E. Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ............... 22
BAB IV ANALISA DATA DAN HASIL PENELITIAN ................. 23
A. Deskriptif Data Statistik ................................................. 23
B. Korelasi Matrik .............................................................. 23
C. Pembahasan Hasil .......................................................... 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 31
A. Kesimpulan .................................................................... 31
B. Saran-saran ..................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 33
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 34
11
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel IV. 1 Diskriptif Data ............................................................... 23
2. Tabel IV.2 Hasil Korelasi Antara Kecepatan Lari 50 meter Dengan
Prestasi Menggiring Bola ................................................................ 23
3. Tabel IV.3 Korelasi Kelincahan dengan Keterampilan Menggiring
Bola .................................................................................................. 25
4. Tabel IV.4 Analisis Regresi ............................................................ 26
12
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Instrumen Penelitian Tes Keeepatan Lari 50 meter ........................ 34
2. Nama-nama Sample .......................................................................... 40
3. Nama Anggota Sample dan Hasil Tes .............................................. 42
4. Nama Anggota Sample dan Hasil Tes Terbaik ............................... 44
5. Nama-nama Pengambil Data Sampel .............................................. 46
6. Tabel Data Mentah .......................................................................... 47
7. Tabel Nilai r Product Moment ......................................................... 53
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di abad modern sekarang ini kegunaan olahraga dirasakan sangat
penting sekali bagi kehidupan masyarakat. Sehingga muncul beberapa ilmu
pengetahuan yang khusus membahas berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
olahraga.
Olahraga pada hakekatnya merupakan bentuk-bentuk pepakan yang
selalu dilakukan oleh manusia seiring dengan proses perkembangan hidupnya.
Bentuk-bentuk kegiatan tersebut selain untuk memenui kebutuhan hidup juga
untuk mempertahankan keselamatan dirinya dari mara bahaya yang
mengancam.
Di Indonesia cabang olahraga yang cukup populer dan terkenal adalah
sepak bola. Cabang sepak bola diminati dan digemari oleh semua lapisan
masyarakat mulai dari pelosok-pelosok desa sampai dengan kota-kota besar.
Bahkan, pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi cabang olahraga
sepak bola menjadi salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah tersebut.
Walaupun demikidn di Indonesia sendiri, cabang sepak bola belum
menunjukkan prestasi yang membanggakan untuk ikut andil dalam
pertandingan di tingkat internasional. Hal ini disebabkan banyak faktor yang
mempengaruhi untuk kesempurnaan dan perlu ada pembenahan serta
peningkatan dibidang keolahragaan terutama di bidang sepak bola. Dengan
memberikan dukungan ilmiah/penerapan metode ilmiah pada pembinaan
14
prestasi olahraga, bangsa Indonesia dapat mengejar kekurangan dan
ketertinggalan serta dapat merebut prestasi di kawasan Asia, bahkan dapat
sejajar dengan cabang olahraga bulu tangkis. Faktor pembinaan merupakan
faktor yang sangat penting untuk mencapai prestasi yang gemilang. Engkos
Kosasih berpendapat, bahwa dalam pembinaan olahraga ada beberapa faktor
yang harus mendapat perhatian, yaitu :
1. Tingkat kesegaran jasmani yang diperlukan untuk setiap cabang olahraga.
2. Keterampilan (teknik) dan taktik.
3. Masalah lingkungan dalam arti yang luas.
4. Keberuntungan. (Engkos Kosasih, 1985:26)
Kemudian menurut Ali Maksum (1997:2) tentang pentingnya
pembinaan menyatakan sebagai berikut :
”Didasari bahwa melahirkan atlet berprestasi adalah suatu proses yang
rumit dan panjang. Disamping endapan bakat yang ada pada diri seorang atlet.
Keberhasilan seorang atlet juga ditentukan oleh pengurus yang baik, pelatih
yang berkualitas, system perlombaan dan wasit yang baik.”
Dari pendapat Engkos Kosasih di atas, terdapat ulasan mengenai faktor
jasmani sebagai salah satu faktor penunjang dalam mencapai prestasi olahraga.
Komponen-komponen jasmani meliputi :
1. Ketahanan (endurance)
2. Kekuatan (strength)
3. Kelincahan (egality)
4. Tenaga (power)
5. Keseimbangan (balance)
6. Kecepatan (speed)
7. Kelenturan (flexibility) (Engkos Kosasih, 1985:27)
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul
”HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN
DENGAN PRESTASI MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK
15
BOLA PUTRA KELAS IX SMP ANGKASA LANUD ISWAHYUDI
KECAMATAN MAOSPATI KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN
2007-2008”
1.2. Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang muncul dari latar belakang masalah di atas
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1. Apakah ada hubungan antara kecepatan lari 50 meter dengan prestasi
menggiring bola pada siswa kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi
Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2007/2008?
1.2.2. Apakah ada hubungan antara kelincahan dengan prestasi menggiring
bola pada siswa kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan
Maospati Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2007/2008?
1.2.3. Apakah ada hubungan antara kecepatan lari 50 meter dan kelincahan
dengan prestasi menggiring bola pada siswa kelas IX SMP Angkasa
Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan tahun
pelajaran 2007/2008?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diharapkan
dari penelitian ini adalah :
1.3.1. Untuk mengetahui hubungan antara kecepatan lari 50 meter dengan
prestasi menggiring bola pada siswa kelas IX SMP Angkasa Lanud
16
Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan tahun pelajaran
2007/2008.
1.3.2. Untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dengan prestasi
menggiring bola pada siswa kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi
Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2007/2008.
1.3.3. Untuk mengetahui hubungan antara kecepatan lari 50 meter dan
kelincahan dengan prestasi menggiring bola pada siswa kelas IX SMP
Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan
tahun pelajaran 2007/2008.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1.4.1. Sebagai bekal ke depan dalam penelitian yang relevan dengan ilmu
keolahragaan dan sebagai aplikasi dari konsep teoritis maupun praktis
selama studi pada program S1 Fakultas Pendidikan Olah Raga dan
Kesehatan IKIP BUDI UTOMO MALANG.
1.4.2. Bagi Guru Olah Raga
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengajar khususnya olah raga dan
kesehatan sehingga akan membantu dalam proses belajar mengajar.
Selain itu juga untuk bahan pertimbangan dan pedoman dalam
memberikan kegiatan ekstra kurikuler.
1.4.3. Pembina Atau Pelatih
Sebagai pedoman untuk menyusun program, membina atlet dan sebagai
bahan pertimbangan dalam mencapai bibit atlet yang berbakat.
17
1.4.4. Fakultas
Sebagai saran informasi kepustakaan serta referensi dalam memperkaya
pengetahuan khususnya olah raga dan kesehatan.
1.4.5. Sekolah
Sekolah sebagai bahan pertimbangan untuk proses belajar khususnya
olah raga dan kesehatan. Sebagai bahan pertimbangan diagnosa
kesulitan belajar khususnya kegiatan fisik dan sebagai bahan masukan
untuk bacaan di sekolah.
1.5. Asumsi Penelitian
Pada penelitian yang penulis lakukan di SMP Angkasa Lanud
Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan ini penulis beranggapan :
- Umur tidak jauh beda.
- Setiap anak (sampel) mempunyai kesegaran jasmani yang baik.
- Responden dapat melakukan lari 50 meter dengan maksimal dan
mempunyai prestasi yang baik.
- Tempat dan alat cukup memadai untuk mengadakan sesuai dengan yang
penulis pilih.
18
1.6. Hipotesis
Pengertian hipotesis menurut Winarno Surachmad adalah sebagai
berikut :
Hipotesis adalah perumusan jawaban sementara terhadap sesuatu soal
yang dimaksud sebagai tuntunan sementara dalam penyelidikan untuk
mencapai jawaban sementara. Hipotesis itu tidak perlu selalu
merupakan jawaban yang dianggapl mutlak benar atau yang harus dapat
dibenarkan oleh penyidik. Walaupun selalu dapat diharapkan terjadi
demikian (Winarno Surachmad, 1988:39)
Secara garis besar hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.6.1. Ada hubungan antara kecepatan lari 50 meter dan kelincahan dengan
prestasi menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa kelas
IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten
Magetan tahun pelajaran 2007/2008.
1.6.2. Ada hubungan kelincahan dan prestasi menggiring bola dalam
permainan sepak bola pada siswa kelas IX SMP Angkasa Lanud
Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan tahun pelajaran
2007/2008.
1.6.3. Ada hubungan antara kecepatan lari 50 meter dan kelincahan dengan
prestasi menggiring bola pada siswa kelas IX SMP Angkasa Lanud
Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan tahun pelajaran
2007/2008.
19
1.7. Ruang Lingkup Penelitian
Mengingat terlalu luas lingkup penelitian ini, perlu adanya penulis
membatasi masalah sesuai dengan judul yang penulis pilih. Untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel berikut :
Konsep Variabel Indikator Instrumen
Konsep Variabel Indikator Instrument
Hubungan antara
kecepatan lari 50
meter dan kelincahan
dengan prestasi
menggiring bola pada
siswa kelas IX SMP
Angkata Lanud
Iswahyudi
Kecamatan Maospati
Kabupaten Magetan
Tahun Pelajaran
2007-2008
Bebas:
- Kecepatan
lari 50 meter
Waktu hasil lari
50 meter
Tes lari 50 m
- Kelincahan Waktu hasil lari
hilir mudik
Tes lari hilir
mudik
Terikat
- Prestasi
menggiring
bola
Waktu hasil
menggiring
bola
Tes menggiring
bola
1.8. Batasan Istilah
- Hubungan
Hubungan yang dimaksud dalam penelitian adalah hubungan kausal yang
mana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti : hubungan sebab akibat
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:313).
Dalam arti di atas, maka hubungan timbal balik antara variabel terikat.
20
- Kecepatan lari 50 meter
Yaitu kemampuan seseorang lari secepat mungkin menempuh jarak 50
meter ditempuh dalam waktu secepat mungkin (Hasan Said, 1997:5)
- Prestasi menggiring bola
Yaitu gerakan lari yang menggunakan bagian kaki mendorong bola agar
bergulir terus menerus diatas tanah (Sukatamsi, 1984:158)
21
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai hasil kajian pustaka untuk
memperluas dan mcmperdalam pengelahuan secara langsung maupun tidak
berhubungan dengan judul dalam penelitian ini, namun pembahasannya difokuskan
pada hubungan antara kecepatan lari 50 meter dan kelincahan dengan prestasi
menggiling bola.
Dalam olah raga, gerak mempakan unsur utama yang sangat penting, terlebih
pada permainan sepak bola, gerak mempakan unsure yang sangat dominan.
Pada permainan sepak bola, seroang pemain tidak hanya diam menunggu
datangnya bola. Oleh karena itu perlu adanya pembinaan yang mengarah pada
kemampuan tehnik, sehingga dapat diharapkan menjadi pemain yang berprestasi
tinggi nantinya.
Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam pencapaian prestasi
seorang atlet. Sebagaimana yang dikatakan oleh Muhmmad Sujoto, mengenai unsure
yang berguna dalam meningkatkan prestasi adalah kondisi fisik yang meliputi :
- Kekuatan
- Daya tahan
- Daya ledak atlet
- Kecepatan
- Kelentukan
- Keseimbangan
- Koordinasi
22
- Kelincahan
- Ketepatan
- Reaksi (Mubammad Sujoto, 1998: 58 - 59)
Sedangkan pengertian kandisi fisik menurut pendapat Engkos Kosasih adalah
sebagai berikut :
Program latihan fisik haruslah direncanakan sccara baik dan sistematis
ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsianal
dari sistem tubuh sehingga dengan demikian kemungkinan atlet untuk
mencapai prestasi yang lebih baik. Jika kandisi baik maka akan ada :
a. Peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung
b. Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan dan stamina, kecepatan dan lain-
lain komponen kondisi fisik.
c. Efisiensi gerak yang lebih baik pada waktu latihan
d. Pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.
e. Respon yang lebih cepat dan organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu
respon demikian diperlukan (Engkos Kosasih, 1994:13)
Seperti penulis sampaikan pada bab sebelumnya bahwa kecepatan dan
kelincahan merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam kesegaran jasmani, padahal
salah satu faktor penting da1am pencapaian prestasi adalah faktor kesegaran jasmani.
Jadi dengan demikian jelas sudah bahwa unsur kecepatan dan kecepatan mempunyai
hubungan dengan prestasi olah raga.
Menurut pendapat Harsono bahwa ”Komponen-komponen kondisi fisik yang
perlu dikembangkan pada atlet adalah kekuatan, power, kelentukan, kelincahan, daya
tahan, stamina, kecepatan." (Harsono, 1998 : 21).
Berdasar judul pada penelitian ini, maka ada beberapa tinjauan teoritis yang
dapat dijadikan landasan teori, yaitu :
- Kecepatan lari 50 meter
- Kelincahan
- Prestasi menggiling bola
23
Uraian tentang landasan teoriadalahsebagai berikut :
1.1 Kecepatan lari 50 meter
Dalam olah raga, kecepatan menjadi faktor penentu di cabang olah raga,
seperti sepak bola, atletik, bulu tangkis, dan beberapa cabang olah raga lainnya.
Akan tetapi menurut WIEL COERVER bahwa : satu-satunya yang sulit dalam
pembinaan mutu kondisi jasmani adalah meningkatkan kecepatan lari. (WIEL
COERVER, 1987 : 174).
Oleh karena itu mutu kesegaran jasmani yang berupa kecepatan lari
sebagian besar sudah merupakan pembawaan. Sehingga kecepatan pemain atau
atlet sepak bola perlu selalu ditentukan dalam proses pembinaannya, agar
mendapatkan peningkatan secara bertahap demi tahap.
Arti kecepatan sendiri lagi kegiatan olah raga atan kebutuhan manusia
adalah ”kecepatan bukan berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat,
akan tetapi dapat pula terbatas pada menggerakkan anggota-anggota tubuh
dalam waktu yang sangat singkat" (Yanto Kusyanto, 1994 : 29).
Sedangkan menurut Oxendin dalam Harsono mengistilahkan kecepatan
sebagai berikut : "Kecepatan adalah kemampuan melakukan mampuan untuk
menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya" (Harsono, 1988
: 26).
Masih dalam Harsono, WVlmore menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan yaitu : "Kecepatan dari batasan-hatasan istilah -
kecepatan dan dari pendapat para pakar, maka penulis berpendapat bahwa unsur
kecepatan sangat dibutuhkan oleh seorang atlet/khususnya sepak bola" .
24
Ada beberapa cara untuk mengembangkan unsur kecepatan, diantaranya
adalah interval training, yaitu : "Jarak yang ditentukan adalah sedemikian rupa
sehingga faktor daya tahan tidak terpengaruh terhadap kecepatan lari. Jadi
sekitar 40 sampai 60 meter" (Yanto Kusyanto, 1996 : 30).
1.2 Kelincahan
Kelincahan dapat dilihat dari kemampuan bergerak dengan cepat,
merubah arah dan posisi, menghindar benturan antar pemain, dan kemampuan
berkelit dari pemain di lapangan. Keterampilan bergerak berubah arah dan
posisi tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi dalam waktu yang
relatif singkat dan cepat.
Kelincahan yang dilakukan oleh atlet atau pemain sepak bola saat
berlatih maupun bertanding tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi
dalam waktu yang relatif singkat dan cepat.
Kelincahan yang di]akukan oleh atlet atau pemain sepak bola saat
berlatih maupun bertanding tergantung pula pada kemampuan mengkoordinasi
sistem gerak tubuh dengan respon terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi.
Kelincahan juga ditentukan oleh faktor kecepatan bereaksi, kemampuan
untuk menguasai situasi dan kemampuan mengendalikan gerak yang tiba-tiba.
Sehingga kemampuan kelincahan yang memadai dari seorang atlet atau pemain
sepak bola akan menambah nilai lebih terhadap penampi1annya dalam
menguasai bola atau bermain di lapangan.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kelincahan menurut Suharno
HP adalah "Kecepatan reaksi kemampuan berorientasi terhadap problem yang
25
dihadapi, kemampuan mengatur keseimbangan, kelentukan persendian, dan
kemampuan mengerem gerakan-gerakan motorik".
Kelincahan yang dilakukan dalam pertandingan menunjukkan bahwa
unsur-unsur motorik (lainnya ikut membantu saat gerakan-gerakan dilakukan
untuk mencapai gerakan yang efisien, yaitu kerja antar sistem syaraf melalui
fungsi kontro1 keseimbangan, kontrol muskuler yang hal ini berjalan dengan
baik akan membentuk dan mempengaruhi kelincahan yang akhirnya
menghasilkan gerakan yang efisien.
Pentingnya kelincahan dalam olah raga dapat dilihat dari pengertian
yang terkandung dalam ulasan Suharno HP bahwa : "Kelincahan adalah
kemampuan seseorang merubah posisi dan arah secepat mungkin sesuai situasi
yang dihadapi dan dikehendaki" (Suharno HP, 1985:32).
Dari batasan-batasan diatas menunjukkan kesamaan konseptual yang
mana kelincahan sangat dibutuhkan oleh seorang atlet atau pemain dalam
segenap kegiatan olah raga baik saat latihan maupun waktu pertandingan guna
mencapai prestasi secara maksimal.
26
1.3 Prestasi menggiring bola
Menggiring bola dapat dikatakan suatu seni yang menggunakan
beberapa bagian kaki atau menggulirkan pola secara terus-menerus sambi1
bedari. Tehnik ini merupakan teknik dasar keterampilan menguasai bola yang
dilakukan dengan gerakan-gerakan yang sederhana, namun perlu kecepatan dan
ketepatan.
Arti menggiring bola menurut Sukatamsi adalah : "Gerakan lari
menggunakan bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus diatas
tanah (Sukatamsi, 1989 : 158). Tehnik ini merupakan tehnik penting dalam
permainan sepak bola.
Jika dilihat dari dasar olah raga sepak bola, menggiring bola atau
mendrible bola, maka tehnik menggiring bola sebenarnya memperlambat
permainan. Namun dalam permainan atau pertandingan perlu ada tehnik dan
taktik untuk dapat menenangkan pertandingan tersebut. Sehingga menggiring
bola tetap menjadi bagian dari permainan sepak bola yang sangat penting.
Kemahiran menggiring bola adalah suatu ketrampilan yang bersifat
individual dan membutuhkan kreativitas yang tinggi. Bila seorang pemain
memiliki banyak trik (tipuan) yang dalam menguasai bola, ia akan bisa dengan
mudah mengecoh pemain-pemain lawan, bahkan akan banyak membuahkan
gol-gol kemenagan.
Berpijak dari pentingnya tehnik menggiring bola maka penulis
mengetengahkan prinsif-prinsif menggiring bola yang dikutip dan pendapat
Sukatamsi sebagai acuan penelitian plinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut :
27
1. Bola dalanl penguasaan pemain tidak mudah direbut lawan dan bola selalu
terkontrol.
2. Didepan pemain terdapat daerah kosong, artinya bebas dari lawan jenis
3. Bola digiring dengan kaki kanan/kaki kiri, tiap langkah kaki kanan atau kaki
didorong bola kedepan. Jadi bola didorong, bukan ditendang. Irama
sentuhan pada bola tidak mengubah irama langkah kaki.
4. Pada waktu menggiring bola pandangan mata tidak boleh selalu pada bola
saja, tetapi harus pula memperhatikan situasi sekitar lapangan atau posisi
lawan maupun kawan.
5. Badan agak condong ke depan, gerakan tangan bebas seperti pada waktu lari
biasa (Sukatamsi, 1984 : 158).
Kemudian tentang kegunaan menggiring bola masih diterangkan oleh
Sukatamsi di halaman yang sama.
28
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Sebagaimana judul yang penulis pilih yaitu “Hubungan Antara Kecepatan
Lari 50 Meter Dan Kelincahan Dengan Prestasi Menggiring Bola Dalam
Permainan Sepak Bola Putra Kelas V Siswa Kelas IX SMP Angkasa Lanud
Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2007-
2008”.
Maka penelitian ini termasuk penelitian korelasi.
Sehingga untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecapatan lari 50
meter dan kelincahan dengan prestasi menggiring bola dalam permainan sepak
bola, penulis menggunakan tehnik Statistik korelasi dan analisa regresi berganda.
Untuk memudahkan proses penelitian, maka penults berpedoman pada
prosedur penelitian diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan variabel yang akan diteliti
2. Menentukan sampel sebagai obyek yang akan diteliti
3. Menentukan instrumen penelitian
4. Mengumpulkan data
A. Mengumpulkan data kecepatan lari
B. Mengumpulkan data kelincahan
C. Mengumpulkan data prestasi menggiring bola
5. Menganalisa dan interpretasi data
6. Membuat Kesimpula n
29
7. Membuat lapooran penelitian.
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagai
berikut : "Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Apablia seorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian populasi ".
(Sitharsini Arikunto, 1992:1002).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi dalam
penelitian merupakan keseluruhan obyek yang akan digunakan obyek
penelitian. Sedangkan populasi dalam penelitian im adalah siswa kelas IX
SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan
Tahun Pelajaran 2007-2008 jumlah populasi 33 siswa (testee). Dengan
rincian sebagai berikut:
KELAS JUMLAH SISWA PUTRA
IXA 18
IXB 15
JUMLAH POPULASI 33
30
2. Tehnik Pengambilan sampel
Untuk mendapatkan sampel dilakukan dengan Random Sampling,
yaitu pengambilan sampel dilakukan tanpa pandang bulu atau memilih
individu atau kelompok yang akan diselidiki.
Menurut Suharsimi Arikunto :
Sampel adalah sebagai atau wakil populasi yang diteliti sebagai ancer-
ancernya apabila obyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sehingga kalau
jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-25% atau 20-25% atau
lebih, tergantung dari tenaga, waktu,dan dana. (Suharsimi Arikunto,
1992: 107).
Berdasarkan pendapat diatas maka sampel diambil oleh peneliti
adalah semua siswa yang ada sehingga diperoleh sampel 33 orang siswa
putra kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati
Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2007-2008
C. Tehnik Pengumpulan Data
Instrumen yang di gunakan dalam pangumpulan data pada penelitian ini
di sesuaikan dengan variabel – variabel yang sedang di teliti. Dalam
pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik tes.
Tes adalah alas atau instrumen yang digunakan untuk mengukur
pencapaian tujuan – tujuan.
Definisi ini mendasar pada pendapat Arma Abdoellah, yaitu pengukuran
meliputi penelitian atau pengenibangan suatu pengan, suatu instrumen (biasanya
suatu tes) untuk mengukur pencapaian dan tujuan-tujuan" (Arma Abdoellah,
1988 : 15) Tehnik tes tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang
berasal dari variabel atau variabel bebas.
31
Dari masing-masing subyek sampel yang telah ditetapkan dikumpulkan
data-data mengenai :
1. Kecepatan lari 50 meter yang didapat dari berlari diukur dengan stopwatch
(lihat Lampiran I)
2. Kelincahan diukur melalui tes shuttle run (lihat lampiran V)
3. Prestasi menggiring bola dari basil tes prestasi menggiring bola melalui tiang
pancang dan menendang bola kedalam sasaran (lihat lampiran VI)
D. Tehnik Analisis Data
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data
statistik korelasi Product Moment dan Analisis Regresi, dengan taraf signifikansi
5% mengingat data yang diperoleh masih berupa data mentah, maka perlu diubah
menjadi data standart adalah sebagai berikut :
1. Menghitung rata-rata hitung (Mean) dengan rumus sebagai berikut :
N
XX
(Suharsimi Arikunto, 1992:207)
Keterangan :
X = rata-rata hitung
X = Jumlah skor
N = banyaknya kasus
32
2. Menghitung Standart Deviasi Menggunakan rumus
SD = N
X2
(Setya Budiwanto, 1992:23)
Keterangan :
SD : Standart Devisiasi
X2 : jumlah devisiasi kwadrat
N : banyaknya kasus
3. Menghitung Skor Standart ( T-Score)
Memakai rumus ;
T-Score = 50 ± (X - X ) 10
(Setyo Budiwanto, 1992: 23)
Keterangan :
X = skor setiap kamus
X = rata-rata (mean) seluruh ekor dalam distribusi
SD = Standart Deviasi
Setelah data mentah diubah menjadi data standart, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan hubungan antara dua variabel dengan
menggunakan rumus telinik statistik korelasi dari persen yang memakai rumus
sebagai berikut :
rxy =
N
YY
N
XX
YXXY
(Suharsimi Arikunto, 1992 : 207)
33
Keterangan :
rxy = Koefisiensi korelasi antara x dan y
XY = jumlah skor dari hasil perkalian antara variabel bebas dan
variabel terikat.
X2 = jumlah dari masing-masing variabel bebas.
Y2 = jumlah kuadrat dari variabel terikat.
Sedangkan untuk menentukan signifikan, peneliti menggunakan teknik
korelasi regresi berganda dengan dua prediktor, rumus tehnik korelasi tersebut
adalah sebagai berikut :
Ry(1,2) = 2
..2.1.1
y
yxayxa
(Sutrisno Hadi, 1995:38)
Keterangan :
Ry(1,2) = Koefisien korelasi antara Y dan X1 dan X2
a1 = Koefisien prediktor X1
a2 = Koefisien prediktor X2
x1.y = Jumlah produk antara X1 dan Y
x2.y = Jumlah produk antara X2 dan Y
y2 = Jumlah kwadrat kriterium Y
Dari rumus analisis data dan setelah melakukan perhitungan diperoleh
hasil sebagai yang terdapat pada lampiran.
34
E. Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Dalam penelitian ini kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai
berikut :
1. Bila Hipotesa nol (Ho) ditolak, maka hipotesis alternatif diterima
2. Bila Hipotesa nol (Ho) dterima, maka hipotesis alternatif ditolak
Untuk korelasi antara dua variabel pada taraf signifikan 5% hipotesis
alternatif (Ha) diterima pada Hipotesis nol (Ho) ditolak bila r hitung lebih besar
dari pada r tabel, demikian pula sebaliknya bila hipotesis alternatif ditolak dan
hipotesis nol diterima bila r hitung lebih kecil dari r tabel.
Sedangkan untuk analisis regresi pada taraf signifikan 5% hipotesis
alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak bila r hitung lebih besar dari r tabel,
demikian pula sebaliknya bila hipotesis alternatif ditolak dan hipotesis nol
diterima bila r hitung lebih keeil dari r tabel.
Taraf signifikan untuk korelasi antara 2 variabel ditetapkan 5% artinya
bila hipotesis alternatif diterima 95% maka ada hubungan yang positif antara
keseluruhan vaiabel bebas dengan variabel terikat.
35
BAB IV
ANALISA DATA
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang pengolahan datanya
berdasarkan pada data komputer versi micro start.
F. Diskriptif Data Statistik
Tabel IV. 1
Diskriptif Data
Sumber Rata-rata
(Men) S.D.
Nilai
Minimal
Nilai
Maksimal
X1 8,0088 0,4881 7,0200 9.4600
X2 25,3826 0,8674 24,0400 27.000
Y 6,1885 0,9847 8,4400 12.000
G. Korelasi Matrik
1. Hasil Korelasi Antara Kecepatan Lari 50 meter Dengan Prestasi Menggiring
Bola
Tabel IV.2
Hasil Korelasi Antara Kecepatan Lari 50 meter
Dengan Prestasi Menggiring Bola
Sumber Rata-rata
(Men) r-hitung r-tabel 5% Kesimpulan
X1 8,0088 0,4894 0,33490
Ho ditolak
ada hubungan Y 10,1885
Keterangan :
36
X1 : Hasil pengumpulan data variabel kecepatan lari 50 meter
Y : Hasil pengumpulan data variabel prestasi menggiring bola
Dari hasil korelasi tabel IV.2 diperoleh (r-hitung) 0,4894 > 0,3490
(r-tabel) dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (db) N-1(33-1=32).
Pengujian Hipotesis I
Untuk menerima atau menolak hipotesis alternatif perlu adanya
pengujian hipotesis nol. Sedangkan hipotesis nol (Ho) yang diajukan adalah
"Tidak ada hubungan antara kecepatan lari 50 meter dengan prestasi
menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas IX SMP
Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun
Pelajaran 2007-2008.
Setelah melihat hasil penelitian ini menunjukkan (r-hitung) 0,4894 >
0,3490 (r-tabel) dengan taraf signifikan 5%, maka hipotesis nol ditolak, yang
berarti menerima hipotesis alternatif yang berbunyi "Ada hubungan antara
kecepatan lari 50 meter dengan prestasi menggiring bola dalam permainan
sepak bola pada siswa, kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan
Maospati Kabupaten Magetan Tahun Petajaran 2007-2008".
37
2. Hasil Korelasi Antara Kelincahan Dengan Keterampilan Menggiring Bola.
Tabel IV.3
Sumber Rata-rata
(Men) r-hitung r-tabel 5% Kesimpulan
X2 25,3826 0,6838 0,3490
Ho ditolak
ada hubungan Y 10,1885
Keterangan :
X2 : Hasil pengumpulan data variabel kelincahan
Y : Hasil pengumpulan data variabel prestasi menggiring bola
Dari hasil korelasi tabel IV.3 diperoleh (r-hitung) 0,6838 > 0,3490 (r-
tabel) dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (db) N-1(33-1= 32).
Pengujian Hipotesis V
Untuk menerima atau menolak hotesis alternatif perlu adanya
pengujian hipetesis nol. Sedangkan hipotesis nol (Ho) yang diajukan adalah
”Tidak ada hubungan antara kelincahan dengan prestasi menggiring bola
dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas IX SMP Angkasa Lanud
Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2007-
2008".
Karena hasil penelitian ini menunjukkan (r-hitung) 0,6838 > 0,3490
(r-tabel) dengan taraf signifikan 5%, maka hipotesis nol ditolak, yang berarti
hipotesis alternatif diterima, yang berbunyi "Ada hubungan antara kelincahan
dengan prestasi menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa
putra kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati
Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2007-2008.
38
3. Hasil Analisis Regesi
Tabel IV.4
Analisis Regresi
Sumber JK db RK F
Regresi (Reg) 15,2739 1 7,6369 14,540 0,0000
Residu (Res) 15,7575 1 0,5253 - -
Total 31,0314 32 - - -
Keterangan :
JK = Jumlah Kuadrat
Db = Derajat Kebebasan
RK = Mean kuadrat
F = Nilai tabel
P = Probabilitas
Dari hasil analisis regresi pada tabel IV.5 diperoleh ( - hitung)
14,5400 > 3,320 (f-tabel).
Pengujian Hipotesis VI
Hipotesis nol yang diajukan dalam penelitian adalah "Tidak ada
hubungan antara kecepatan larl 50 meter dan kelincahan dengan prestasi
menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas IX SMP
Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun
Pelajaran 2007-2008.
39
Karena hasil analisa regresi menunjukkan (f-hitung) 14,540 > 3,320
(r-tabel), maka hipotesis nol (Ho) ditolak, yang berarti menerima Hipotesis
alternatif (Ha) yang beibunyi ”Ada hubungan antara kecepatan lari 50 meter
dan kelincahan dengan prestasi menggiring bola dalam pennainan sepak bola
pada siswa putra kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan
Maospati Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2007-2008”
H. Pembahasan Hasil
Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah hipotesisi nol (Ho)
yang berarti “Tidak ada hubungan antara kecepatan lari 50 meter dan kelincahan
dengan prestasi menggiring bola dalam pennainan sepak bola pada siswa putra
kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten
Magetan Tahun Pelajaran 2007-2008”.
Padahal hasil pengujian hipotesis temyata ditolak, yang berati menerima
hipotesis alteniatif (Ha) "Ada hubungan antara kecepatan lari 50 meter dan
kelincahan dengan prestasi menggiring bola dalam pennainan sepak bola pada
siswa putra kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati
Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2007-2008”.
Dengan adanya pengujian hipotesis diatas, maka kecepatan lari 50 meter
dan kelincahan merupakan faktor yang sangat menunjang keterampilan
menggiring bola. Hal ini sesuai dengan pendapat Yanto Kusyanto bahwa
”Kecepatan anggota tubuh seperti lengan dan tungkai adalah penting pada guna
memberikan akselerasi kepada obyek-obyek eksternal seperti sepak bola, soft
ball, bola voli, dan sebagainya” (Yanto Kusyanto, 1996:29-30).
40
Sedangkan pendapat dibawah menjelaskan dengan lebih khusus lagi, yaitu
membalas masalah pentingnya kecepatan dan prestasi menggiring bola dalam
bermain bola. Adapun pendapat tersebut adalah sebagai berikut :
Untuk mencapai kerjasama team yang baik diperlukan pemain-pemain
yang dapat menguasai semua bagian-bagian dan macam-macam teknik
dasar dan prestasi bermain sepakbola, sehingga dapat memainkan bola
dalam segala posisi dan situasi yang cepat, tepat, dan cermat, artinya
tidak membuang-buang energi atau waktu. (Sukatamsi, 1984:12)
Faktor-kelincahan jugs tidak kalah pentingnya dari faktor kecepatan
dalam menunjang keterampilan bermain bola dan bahkan kelincahan lebih
mendominasi setiap gerakan yang dilakukan oleh pemain sepak bola, baik
gerakan tanpa bola ataupun gerakan dengan bola. Pernyataan ini sejalan dengan
pendapat Sukatamsi ketika mengulas tehnik bermain bola yang menerangkan
bahwa :
Tehnik bermain bola terdiri dari :
1. Teknik tanpa bola
Tehnik tanpa bola yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola yang terdiri dari :
a. Lari cepat dan mengubah arah
b. Melompat / meloncat,
c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan bnadan, dari
d. Gerakan-gerakan khusus untuk menjaga gawang.
2. Tehnik dengan bola
Tehnik dengan bola yaitu sernua gerakan-gerakan dengan bola yang terdiri
dari. :
a. Menerima. bola
b. Menerima bola yang terdiri dari
1) Menghentikan bola
2) Mengontrol bola
c. Menggiring bola
d. Menyundul bola
e. Melempar bola
f. Gerak tipu bola
g. Merampas / merebut bola.
h. Tehnik tehnik khusus penjaga gawang
(Sukatainsi, 1984 : 34)
41
Bila kita melihat dari pengertian kelincahan itu sendiri, maka kelincahan
adalah : "Kombinasi. dari kecepatan, kekuatan, kecepatan reaksi keseimbangan,
fleksibilitas dan koordinasi neure muscular" (Yanto Kusyanto, 1496:43).
Keterkaitan faktor kelincahan dengan ketrarnpilan menggiring bola dalam
permainan sepak bola, juga dapat dilihat dari tujuan permainan sepak bola yang
berusaha untuk dapat memasukan bola ke gawang atau membuat skor (NVai)
sebanyak mungkin.
Padahal tanpa adanya upaya pemain untuk dapat menggiring bola dengan
cepat, mendekati gawang, mustahil nilai yang banyak bisa tercipta. Oleh karena,
itu kelincahan dibutuhkan dalam menggiring bola guna, menghindari lawan dan
menguasai bola dengan baik. Sehingga bisa menciptakan kesempatan untuk dapat
membuat nilai yang banyak.
Dari uraian paujang di atas menunjukkan pentignnya peranan kecepatan
lari 50 meter dan kelincahan dalam prestasi menggiring bola. Begitu pula dalam
pengujian hipotesis pada penetitim ini yang menuajukkan bahwa kecepatan
adalah ”Kombinasi dari kecepatan, kekuatan, kecepatan reaksi, keseimbangan,
fleksibilitas dan koordinasi Neuro Muscar" (Yanto Kusyanto, 1996:43).
Sangatlah wajar, bila kelincahan lebih berpengaruh dibandingkan dengan
kecepatan lari 50 meter terhadap ketrampilan menggiring bola dalam permainan-
sepak bola siswa putra kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan
Maospati Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2007-2008".
Apabila pada kenyataannya kecepatan merupakan salah satu unsur
kombinasi dari kelincahan.
42
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pengolahan data dan analisis data yang dilakukan secara
statistik maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari analisis data antara nilai r hitung lebih besar dari tabel (0,4894 >
0,3490). Pada taraf signifikan 5% dengan degas kebebasan ( db) = 32, berarti
ada hubungan yang signifikan antara kecepatan lari 50 meter dan kelincahan
dengan prestasi menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa
putra kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati
Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2007-2008.
2. Dari analisa data antara kelincahan dengan prestasi menggiring bola
diperoleh nilai r hitung lebih besar dari r tabel ( 0,6838 > 0,3490 ) pada taraf
signifikan 5% dengan derajat kebebasan ( db ) = 32, berarti ada hubungan
yang signifikan antara panjang tingkat dengan prestasi menggiring bola
dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas IX SMP Angkasa Lanud
Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2007-
2008.
3. Dari hasil analisa data melalui korelasi regresi berganda antara kecepatan lari
50 meter dan kelincahan dengan prestasi menggiring bola diperoleh nilai f
hitung lebih besar dari F tabel. (14.590 >3,320) pada taraf signifikan 5%
dengan derajat kebebasan ( db ) = 1 lawan 31, berarti ada hubungan yang
signifikan antara kecepatan lari 50 meter dan kelincahan dengan prestasi
43
menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas IX SMP
Angkasa Lanud Iswahyudi Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun
Pelajaran 2007-2008.
B. Saran-saran
Berdasarkan penelitian ini, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai
berikut :
1. Dari hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan petunjuk bagi pembina
pelatih, maupun olah raga dalun usaha mencari dan memilih bibit atlit atau
pemain sepak bola yang handal.
2. Untuk mendapat prestasi sepak bola yang baik hendaknya menguasai tehnik
dan taktik serta program latihan yang baik pula.
3. Agar mendapat hasil penelitian yang memuaskan perlu dicoba dan sampel
yang lebih banyak sehingga hasilnya akan lebih akurat dan mempunyai
tingkat validitas yang tinggi serta membawa dampak positif bagi
perkembangan olah raga sepak bola khususnya tehnik prestasi menggiring
bola.
4. Adapun bagi kepala sekolah hendaknya selalu memberi kesempatan kepada
guru olah raga atau penjaskes dalam mengikuti segala bentuk kegiatan yang
dapat menambah kemampuan dibidang keolahragaan demi berhasilnya
tujuan.
44
DAFTAR PUSTAKA
Arman Abdoellah, 1998, Olah raga untuk Perguruan Tinggi, STO Yogyakarta, Cet I,
PT. Sastra Hudya, 1981.
Arikunto Suharsimi, 1996, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
Refresi VI, Jakarta : Rineka Cipta.
Batty Eric, 1981. Coaching Modern Seccer Atack. Bandung : Pioner
Budi Nanto Setyo, 1992, Tehnik Statistik, Malang : FIP IKIP Malang.
Coerver Wit, 1.987. Sepak Bola Program Pembinaan Pemain Ideal, Jakarta
PT.Gramedia
Harsono, 1998. Coaching Aspek-aspek Psikologis dalam coaching, Jakarta
Depdikbud.
Kosasi Engkos, 1985. Olah Raga Tehnik & Program Latihan Akademi, Presindo CV,
PO, BOX 93 JNG Jakarta.
Kusyanto Yanto, 1994. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 3, Ganessa Exact
Bandung
Mustamin, 1983. Olah Raga dan Kesehatan untuk SMP, Mataram Lombok : PT.
Muara Nusa.
Sajoto Moehan-md, 1983. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olah Raga P2LPLTK,
Depdikbud, Jakarta 1983.
Nur Hasan, 1997. Tes dan Pengukurannya, Jakarta, Karunia
Said Hasan, 1997. Penilaian Kesegaran Jasmani dengan Tes A,C,S,F,T, untuk
Mahasiswa dan Taruna., Jakarta: Depdikbud
Suharno HP, 1985. Ilmu Kepelatihan Olah Raga, Yogyakarta : STO.
Sukataimi, 1984. Tehnik Berinain Sepak Bola, Semarang : PT. Up Serangkai.
Tahan Sungkowo Bambang, 1995. Statistik Sebagai Alat-alat Analisa Data
Penelitian ANAVA, ANARAG, ANAKOVIAV, Malang.
Surasin, 1988. Penuntun Pelajaran ORKES. Ganeca Exact Bandung.
Yobanes Upay & Hari Yoko, 1992. Sejarah Perkembangan Olah Raga, Malang [KIP
Malang.
Lampiran 1
45
Instrumen Penelitian Tes Keeepatan Lari 50 meter
D. Instrumen
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan lari 50 meter
E. Alat dan Fasilitas
1. Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 50 meter, dan, mempunyai
lintasan lanjutan
2. Bendera Start
3. Peluit
4. Tiang Pancang
5. Stopwatch
6. Serbuk Kapur
7. Formulir
8. Alat Tulis
F. Petugas Tes
1. Juru pemberangkatan 1 orang
2. Pengukur waktu (pengambil waktil) 2 orang.
3. Pencatat hasil.
G. Pelaksana Tes
1. Start dilakukan dengan start berdiri (lihat gambar 1)
2. Pada aba-aba “Bersedia” siswa (testee) berdiri dengan salah satu ujung
kakinya sedikit mungkin dengan garis start.
46
3. Pada aba-aba “Siap” siswa (testee) siap untuk berlari
4. Pada aba...aba “Ya” (testee) berlari secapt-cepatnya menempuh jarak 50
meter sampai melewati garis finish.
5. Bersamaan dengan aba-aba “Ya” stopwatch dijalankan dan dihentikan pada
saat siswa atau testee mencapai garis finish.
6. Setiap siswa (testee) diberi kesempatan melakukan dua kali.
H. Pencatat Hasil
1. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai untuk menempuh jarak
tersebut.
2. Kedua hasil tersebut dicatat.
47
Instrumen Penelitian Lari, Hilir Mudik 4 x 10 meter
1. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kelincahan siswa (testee) dalam mengubah
arah.
2. Alat dan Fasilitas
a. Stopwatch
b. Formulir dan Alat Tulis
c. Lapangan lari berjarak 10 meter dengan kedua ujungnya dibatasi oleh garis
lurus. Pada kedua ujung lintasan, dibuat setengah lingkaran dengan jari-jari
30 cm, untuk tempat balok-balok (lihat gambar 2).
d. Balok-balok kayu berukuran 5 x 5 cm
Keterangan Gambar :
A = Lintasan Garis
B = Garis Start dan Garis Finish
C1 = Tempat kayu yang akan dipindahkan
C2 = Tempat balok kayu yang dipindahkan
. . = Balok Kayu
= arah lari pada saat inenpuftbit balok
= arah tart pada saat memindahkan balok
Catatan :
48
- Balok kayu dapat diganti dengan benda lain.
- Dua buah balok diletakkan didalam setengah lingkaran yang letaknya
bertentangan dengan start.
3. Petugas Tes
a. Starter 1 orang
b. Pengambil waktu menurut keperluan
c. Pencatatan dua orang
4. Pelaksanaan Test
a. Start dilakukan dengan start berdiri
b. Pada aba-aba “bersedia” pemain (testee) berdiri dengan salah satu ujung yang
kakinya sedekat mungkin dengan garis start.
c. Setelah aba-aba “siap” diberikan dan pemain (testee) siap untuk berlari
d. Pada aba-aba "ya" pemain (tested segera berlari menuju ke garis batas untuk
mengambil dan memindahkan balok pertama ke setengah lingkaran yang
berada di tempat garis start.
e. Kemudian kembali lagi menqju garis batas untuk mengambil dan
memindahkan balok ke setengah lingkaran yang berada di tempat garis start
(lihat gambar 3)
f. Bersama dengan aba-aba “ya” stopwatch dijalankan dan pada saat balok
terakhir diletakkan, stopwatch dihentikan.
Instrumen penelitian tes ketrampilan menggiring bola
1. Tujuan
49
Tes ini bertujuan untuk mengukur ketrampilan menggiring bila, menghindari
rintangan (Dodging).
2. Alat dan Perlengkapan
a. Bola sepak 1 bola
b. Stopwatch 1 buah
c. Tonggak panjang atau lembing 10 buah
d. Alat tulis, Kapur, formulir
e. Lapangan yang rata minimal 15 x 10
3. Petugas Tes
a. Pengambilan waktu 1 orang.
b. Pengawas merangkap pencatat 1 orang.
4. Pelaksanaan Tes
a. Pemain (testee) berdiri dibelakang bola mengliadap kearah yang harus
ditempuh. Setelah petugas pengambilan waktu memberi aba-aba "Mulai"
pemain (testee) segera menggiring bola melewati antara rintangan-rintangan
yang dipasang (Lihat gambar 4).
50
Jadi jalannya gerakan adalah sebagai berikut :
Pemain (Testee) mulai menggiring bola melewati sebelah kaki kiri. Rintangan
yang ke I yang dipasang pada garis start, membelok ke kanan melawati sebelah
kanan rintangan ke 2, membelok kiri melewati sebelah. kiri rintangan ke 3 dan
seterusnya berakhir di rintangan 8 yang terletak pada garis finish. Setelah itu
pemain (testee) menyerahkan bolanya kepada petugas tes di garis start.
Pengambilan waktu menjalankan stopwatchnya pada saat bola yang digiring
lewat garis start, dan menghentikannya apabila pemain (testee) dan bolanya
sudah mencapai garis finish.
Pengawas mengawasi jalannya tes dan mencatat hasilnya. Dan apabila pemain
(testee) melakukan gerakan yang salah, pengawas memperingatkan pemain
(testee) harus segera membetulkan gerakan yang salah dan segera meneruskan tes
yang dilakukan.
5. Pencatat Hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai testee untuk menggiring bola dari
start sampai finish.
51
Lampiran 2
Tabel VI
Nama-nama Sample
No Nama Siswa Kelas
1 Edi Susanto IX
2 Arifin IX
3 Budi IX
4 Jono IX
5 Rusman IX
6 Alex IX
7 Supriyanto IX
8 Jebri IX
9 Samsudin IX
10 Agus IX
11 Herman IX
12 Heru IX
13 Suprapto IX
14 Kitirin IX
15 Nanang IX
16 Sutris IX
17 Kardi IX
18 Kayat IX
19 Hendar IX
20 Agus Widodo IX
21 Agus Sumardiyanto IX
52
No Nama Siswa Kelas
22 Feri Hermawan IX
23 Suyanto IX
24 Suwondo IX
25 Suhadi IX
26 Madiyanto IX
27 Andri Subowo IX
28 Agus Setiawan IX
29 Cholip IX
30 Irhami IX
31 Iksanudin IX
32 Agus Komarudin IX
33 Danang IX
53
Lampiran 3
Tabel VI
Nama Anggota Sample dan Hasil Tes
No Nama Siswa X1 (detik) X2 (detik) X3 (detik)
Tes 1 Tes 2 Tes 1 Tes 2 Tes 1 Tes 2
1 Edi Susanto 7,34 7,55 24,75 24,78 8,88 8,94
2 Arifin 5,01 7,92 24,74 24,76 8,44 8,76
3 Budi 7,92 8,03 24,75 24,86 8,69 8,64
4 Jono 7,52 7,82 24,25 24,28 9,42 9,36
5 Rusman 7,93 7,77 24,18 24,21 9,55 9,50
6 Alex 7,83 7,91 24,91 24,81 10,36 10,42
7 Supriyanto 9,31 9,39 24,45 25,43 10,38 10,45
8 Jebri 8,12 8,17 25,88 25,90 10,81 10,77
9 Samsudin 8,28 8,18 26,80 26,78 8,96 8,92
10 Agus 8,34 8,90 27,05 27,00 11,79 11,75
11 Herman 8,17 8,15 26,69 26,72 8,84 8,93
12 Heru 8,19 8,14 25,88 25,80 11,92 11,75
13 Suprapto 7,80 7,93 24,53 24,55 9,86 9,82
14 Kitirin 9,83 8,02 24,93 24,90 7,79 9,74
15 Nanang 8,40 8,39 26,75 26,72 11,75 11,70
16 Sutris 8,12 8,15 26,82 26,86 11,82 11,89
17 Kardi 8,02 8,09 25,90 25,93 10,09 10,06
18 Kayat 8,02 8,10 25,75 25,80 10,12 7,34
19 Hendar 8,50 8,49 25,91 25,88 11,05 7,34
20 Agus Widodo 8,36 8,41 26,95 26,92 12,00 7,34
54
No Nama Siswa X1 (detik) X2 (detik) X3 (detik)
Tes 1 Tes 2 Tes 1 Tes 2 Tes 1 Tes 2
21 Agus Sumardiyanto 8,18 8,20 24,87 24,89 8,66 7,34
22 Feri Hermawan 9,46 9,50 26,12 26,15 11,33 7,34
23 Suyanto 7,39 7,42 24,81 26,87 9,76 7,34
24 Suwondo 7,41 7,53 24,82 24,86 7,48 7,34
25 Suhadi 7,49 7,43 25,65 25,63 10,00 7,34
26 Madiyanto 8,10 8,12 25,42 25,38 10,27 7,34
27 Andri Subowo 7,74 7,81 24,77 24,75 8,89 7,34
28 Agus Setiawan 7,74 7,77 25,03 25,07 10,16 7,34
29 Cholip 8,22 8,18 25,05 25,03 10,11 7,34
30 Irhami 7,02 7,09 2,32 24,36 9,76 7,34
31 Iksanudin 8,09 8,12 24,06 24,09 9,89 7,34
32 Agus Komarudin 8,02 8,07 25,04 25,08 10,08 7,34
33 Danang 8,02 8,10 25,22 25,15 10,80 7,34
55
Lampiran 4
Tabel VI
Nama Anggota Sample dan Hasil Tes Terbaik
No Nama Siswa X1 (detik) lari
cepat 50 meter
X2 (detik) lari
hilir mudik
4x10
X3 (detik)
menggiring
bola
1 Edi Susanto 7,34 24,75 8,88
2 Arifin 5,01 24,74 8,44
3 Budi 7,92 24,75 8,69
4 Jono 7,52 24,25 9,42
5 Rusman 7,93 24,18 9,55
6 Alex 7,83 24,91 10,36
7 Supriyanto 9,31 24,45 10,38
8 Jebri 8,12 25,88 10,81
9 Samsudin 8,28 26,80 8,96
10 Agus 8,34 27,05 11,79
11 Herman 8,17 26,69 8,84
12 Heru 8,19 25,88 11,92
13 Suprapto 7,80 24,53 9,86
14 Kitirin 9,83 24,93 7,79
15 Nanang 8,40 26,75 11,75
16 Sutris 8,12 26,82 11,82
17 Kardi 8,02 25,90 10,09
18 Kayat 8,02 25,75 10,12
19 Hendar 8,50 25,91 11,05
20 Agus Widodo 8,36 26,95 12,00
56
No Nama Siswa X1 (detik) lari
cepat 50 meter
X2 (detik) lari
hilir mudik
4x10
X3 (detik)
menggiring
bola
21 Agus Sumardiyanto 8,18 24,87 8,66
22 Feri Hermawan 9,46 26,12 11,33
23 Suyanto 7,39 24,81 9,76
24 Suwondo 7,41 24,82 7,48
25 Suhadi 7,49 25,65 10,00
26 Madiyanto 8,10 25,42 10,27
27 Andri Subowo 7,74 24,77 8,89
28 Agus Setiawan 7,74 25,03 10,16
29 Cholip 8,22 25,05 10,11
30 Irhami 7,02 2,32 9,76
31 Iksanudin 8,09 24,06 9,89
32 Agus Komarudin 8,02 25,04 10,08
33 Danang 8,02 25,22 10,80
57
Lampiran 5
Nama-nama Pengambil Data Sampel
No Nama Jabatan
1 SUMADI Anggota
2 SAGI Anggota
3 NURCAHYONO Anggota
4 KOIRUL Anggota
5 SAMSUDIN Anggota
58
Lampiran 6
Tabel Data Mentah
No Kecepatan lari cepat
50 meter (X1)
Lari hilir mudik
4x10m (X2)
Menggiring bola
(X3)
1 7,34 24,75 8,88
2 5,01 24,74 8,44
3 7,92 24,75 8,69
4 7,52 24,25 9,42
5 7,93 24,18 9,55
6 7,83 24,91 10,36
7 9,31 24,45 10,38
8 8,12 25,88 10,81
9 8,28 26,80 8,96
10 8,34 27,05 11,79
11 8,17 26,69 8,84
12 8,19 25,88 11,92
13 7,80 24,53 9,86
14 9,83 24,93 7,79
15 8,40 26,75 11,75
16 8,12 26,82 11,82
17 8,02 25,90 10,09
18 8,02 25,75 10,12
19 8,50 25,91 11,05
20 8,36 26,95 12,00
21 8,18 24,87 8,66
22 9,46 26,12 11,33
59
No Kecepatan lari cepat
50 meter (X1)
Lari hilir mudik
4x10m (X2)
Menggiring bola
(X3)
23 7,39 24,81 9,76
24 7,41 24,82 7,48
25 7,49 25,65 10,00
26 8,10 25,42 10,27
27 7,74 24,77 8,89
28 7,74 25,03 10,16
29 8,22 25,05 10,11
30 7,02 2,32 9,76
31 8,09 24,06 9,89
32 8,02 25,04 10,08
33 8,02 25,22 10,80
Dengan memakai pengolahan data komputer versi micro start didapatkan hasil
perhitungan sebagaimana terlampir.
60
Nama Peneliti : SUMADI
Nama Lembaga : IKIP BUDI UTOMO MALANG
Tanggal Analisis : Januari 2008
SUMADI
61
62
SUMADI
SUMADI
63
SUMADI
64
Tabel Nilai-Nilai r Product Moment
(Sutrisno Hadi, 2001:359)
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
5 % 1 % 5 % 1 % 5 % 1 %
3 0,997 0,999 26 0,388 0,496 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 27 0,381 0,487 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 28 0,374 0,478 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 29 0,367 0,470 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 30 0,361 0,463 75 0,227 0,296
8 0,707 0,874 31 0,355 0,456 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 32 0,349 0,449 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 33 0,344 0,442 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 34 0,339 0,436 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 35 0,334 0,430 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 36 0,329 0,424 125 0,176 0,230
14 0,532 0,684 37 0,325 0,418 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 38 0,320 0,413 175 0,148 0,194
16 0,467 0,623 39 0,316 0,408 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 40 0,312 0,403 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 41 0,308 0,396 400 0,098 0,128
19 0,456 0,576 42 0,304 0,393 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 43 0,301 0,389 600 0,074 0,105
21 0,433 0,549 44 0,291 0,384 700 0,070 0,097
22 0,423 0,537 45 0,294 0,380 800 0,065 0,091
23 0,413 0,526 46 0,291 0,376 900 0,062 0,086
24 0,404 0,515 47 0,288 0,372 1000 0,288 0,081
25 0,396 0,505 48 0,284 0,368
49 0,281 0,364
50 0,279 0,361
65
66
67