hubungan antara kecemasan akademik dengan …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang...

135
HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN PENGGUNAAN DEFENSE MECHANISM PADA MAHASISWA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Maria Paula Toby 119114078 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN

PENGGUNAAN DEFENSE MECHANISM PADA MAHASISWA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Maria Paula Toby

119114078

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

iv

HALAMAN MOTTO

Ask and it will be given to you; seek and you will find; knock and the door will be

opened to you. For everyone who asks receives; the one who seeks finds; and to

the one who knocks, the door will be opened.

(Matthew 7 : 7-8)

Karena dengan berdoa “Rosario Kerahiman”, mereka akan menerima semua yang

mereka minta.

(buku harian St. Faustina)

Everything comes to you at the right time. Be patient and trust the process ...

(unknown)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

v

Skripsi ini saya persembahkan untuk

Sumber kekuatanku, Tuhan Yesus Kristus

Kedua orangtua yang sangat kucinta, Mama dan Bapak

Saudara tak sedarahku, para sahabat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

vii

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN

PENGGUNAAN DEFENSE MECHANISM PADA MAHASISWA

Maria Paula Toby

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecemasan akademik dengan

penggunaan defense mechanism pada mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa

aktif yang berada di semester IV, VI dan VIII sehingga total subjek penelitian ini sebanyak 92

orang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara defense

mechanism yang tergolong mature, immature dan neurotic. Data penelitian ini diungkap

menggunakan skala Kecemasan Akademik yang dibuat oleh peneliti dan skala adaptasi Defense

Style Questionnaire 40 atau DSQ-40 yang terdiri dari 3 faktor menggunakan teknik Likert.

Reliabilitas dari skala Kecemasan Akademik adalah α = 0,934 dan Reliabilitas dari skala DSQ-40

yang terdiri dari faktor Mature α = 0,68 , faktor Immature α = 0,80 dan faktor Neurotic α = 0,58.

Analisis data dengan menggunakan teknik Pearson’s menunjukkan : 1) terdapat hubungan positif

signifikan dengan kategori cukup antara variabel kecemasan akademik dengan defense mechanism

yang tergolong Immature (r=0,187, p=0,037). 2) terdapat hubungan negatif dan tidak signifikan

antara variabel kecemasan akademik dengan defense mechanism yang tergolong Mature (r=-0,100,

p=0,171). 3) terdapat hubungan negatif dan tidak signifikan antara variabel kecemasan akademik

dengan defense mechanism yang tergolong Neurotic (r=-0,114, p=0,141).

Kata Kunci : Kecemasan Akademik, Defense Mechanism, Mature, Immature, Neurotic,

Mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

viii

CORRELATION BETWEEN ACADEMIC ANXIETY IN THE USE OF

DEFENSE MECHANISM IN STUDENTS

Maria Paula Toby

ABSTRACT

This study aims to see the relation of academic anxiety of students using defense mechanism. The

subjects in this study are active students who are in the semester IV, VI and VIII so the total

subjects in this study are 92 people. The hypothesis that proposed in this study, there was a

positive relationship between defense mechanism mature, immature and neurotic. The data on this

research was collected using the scale of Academic Anxiety found by the researcher and the scale

of adaptation of Defense Style Questionnaire 40 or DSQ-40 consist of 3 factors using Likert

technique. The reliability of Academic Anxiety scale was α = 0,934 and the reliability of DSQ-40

scale consist of Mature factor α = 0,68, Immature factor α = 0,80 and Neurotic factor α = 0,58.

The data analysis using Pearson's technique showed: 1) there was a positive significant

correlation with sufficient category between academic anxiety variable with immature defenses (r

= 0,187, p = 0,037). 2) there was not significant and negative correlation between academic

anxiety variable with mature defenses (r = -0,100, p = 0,171). 3) there was not significant and

negative correlation between academic anxiety variable with neurotic defenses (r = -0,114, p =

0,141).

Keywords: Academic Anxiety, Defense Mechanism, Mature, Immature, Neurotic, Student.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

yang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini

sehingga pada akhirnya skripsi saya dapat terselesaikan dengan baik. Meskipun

selama berproses penulis menghadapi begitu banyak rintangan dan hambatan

dalam pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa segala pertemuan merupakan sesuatu yang telah

direncanakan oleh Tuhan YME demi kepentingan penulis dalam berproses

terlebih dalam proses pembuatan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kepada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma beserta seluruh

karyawannya.

2. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widianto, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si, selaku Kaprodi Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma serta menjadi Dosen Pembimbing Akademik

saya di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

saya. Terima Kasih atas bimbingan bapak yang dengan sabar menjelaskan

langkah-langkah dalam melakukan penelitian skripsi ini, juga atas diskusi

yang menyenangkan yang seringkali out of topic namun merupakan

pengetahuan baru bagi saya, terima kasih pak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

xi

5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Sanata Dharma yang telah mengajarkan

dan membagikan ilmu serta pengalamannya ketika proses perkuliahan,

sehingga saya dapat menerapkan ilmu-ilmu tersebut dalam penulisan skripsi

ini.

6. Segenap Staf Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Terimakasih telah melayani, memberi berbagai informasi, dan membantu

proses administrasi dalam penyelesaian skripsi.

7. Teman-teman yang bersedia mengisi kuisioner online demi kepentingan

penelitian saya baik yang berada di Jogja, maupun di Samarinda.

8. Mama, Bapak, Kak Yuni dan Nona. Tanpa cinta dan rasa sayang dari kalian

saya bahkan tak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Terimakasih untuk semua yang sudah diberikan hingga detik ini, rasanya ku

tak pernah kekurangan sesuatu.

9. Opa Agus, Oma Tiar, tante Ani dan suami, Om Ronni, Tante Christy dan

suami, juga keluarga besar lainnya, yang selalu setia bertanya “kapan Mira

selesai?” tanpa menuntutku dan memberi beban padaku, namun setia untuk

mendukung, dan mendoakanku agar segera lulus.

10. Saudara tak sedarahku, Rhisty Banik, Lydia Haba, adik tak sedarahku, Dian,

Maria, Ratna, Ditta, Ipo, Febby, Amel, Gege, Lea, Yayang, Oliv. Juga Elni

yang sudah lebih dulu mendahuluiku mengenakan toga, terimakasih untuk

kalian semua! Saya bersyukur untuk pertemuan kita, untuk cerita yang tak

pernah habis, untuk waktu yang sudah kalian berikan untukku. Terimakasih

masih setia mendengarkanku, aku mencintai kalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

xii

11. Teman-teman Psikologi 2011, terima kasih untuk waktu yang diberikan

sejak kuliah dari awal semester hingga penulisan skripsi. Terimaksih untuk

sekedar berdiskusi atau sekedar menyapa. Juga para pejuang terakhir yang

sedang berada di medan perangnya masing-masing. Kita pasti bisa jika kita

setia mengerjakan. Jangan pernah lelah berjuang!

12. Sahabat seperantauan ku , Adisty, Wila, Ayik. Terimakasih sudah membagi

cerita, terimakasih sudah mendukungku serta memberi masukan buatku

ketika mengerjakan skripsi.

13. Teman-teman PATEMON. Kalian semua luar biasa. Sejak 2 tahun

pertemuan kita hingga kini begitu banyak cerita baik suka maupun duka.

Terimakasih untuk pengalaman yang tak akan pernah kudapat dari

manapun. Terimakasih atas sukacita, semangat dan jiwa pantang menyerah

yang ditularkan kepadaku selama kita berproses.

14. Untuk sahabat-sahabatku. Niko, Fikta, Nanet, Gita, Emak, Agna, Jully.

Kalian akan selalu kuingat meski kita berjauhan nanti. Terimakasih untuk

canda dan tawa saat kita bersama. Mengenal kalian membuatku bisa

menertawakan dunia yang kejam ini.

15. Semua teman-teman yang sudah mendahuluiku memakai toga namun setia

membantuku dan mendengarkan keluhanku.

16. Teman-teman Jogja lainnya, yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu

per satu. Terimakasih untuk pertemuan kita. Atas cerita yang telah menjadi

bagian dari proses hidup saya sehingga saya dapat berkembang menjadi

seperti ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

xiii

17. Para sahabatku yang ada di Samarinda, Ica, Heni, Maya, Dipa, Arip, Rinda.

Terimakasih masih setia menjadi sahabatku selama 10 tahun ini.

Terimakasih atas semangat, cerita dan dukungan selama ini. Kalian juga

adalah alasanku untuk segera pulang.

18. Seseorang yang pernah menemaniku, terimakasih untuk semuanya sehingga

saat ini saya mampu berjuang dan bangkit dari setiap keterpurukan yang

menimpaku. Terimakasih atas proses ini.

19. Kembaranku, Paul. Terimakasih atas pertemuan singkat yang menjadi

sangat berarti. Terimakasih sudah ada saat ku butuhkan, terimakasih sudah

setia menjadi “reminder” untuk mengerjakan skripsi.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan banyak

pihak.

Yogyakarta, 12 Desember 2017

Penulis

Maria Paula Toby

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ..................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................................... 9

A. Defense Mechanism ............................................................................................ 9

1. Definisi Defense Mechanism ....................................................................... 9

2. Tujuan Defense Mechanism ...................................................................... 11

3. Fungsi Defense Mechanism ....................................................................... 12

4. Karakteristik Defense Mechanism ............................................................ 12

5. Bentuk-bentuk Defense Mechanism ......................................................... 16

6. Dampak Defense Mechanism .................................................................... 23

B. Kecemasan Akademik ..................................................................................... 24

1. Pengertian Kecemasan Akademik ............................................................ 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

xv

2. Aspek-aspek Kecemasan Akademik ........................................................ 26

3. Sumber-sumber Kecemasan Akademik ................................................... 27

C. Mahasiswa .......................................................................................................... 28

D. Dinamika Hubungan Antara Kecemasan Akademik dengan Defense

Mechanism ......................................................................................................... 31

E. Kerangka Penelitian .......................................................................................... 34

F. Hipotesis ............................................................................................................. 35

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 36

A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 36

B. Identifikasi Variabel Penelitian ....................................................................... 36

C. Definisi Operasional ........................................................................................ 35

1. Kecemasan Akademik ................................................................................ 37

2. Defense Mechanism .................................................................................... 37

D. Subjek Penelitian ............................................................................................... 39

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data .............................................................. 39

1. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 39

2. Alat Pengumpulan Data ............................................................................. 40

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ............................................................... 43

1. Validitas ...................................................................................................... 43

2. Seleksi Item ................................................................................................ 44

3. Uji Reliabilitas ........................................................................................... 46

G. Metode Analisis Data ....................................................................................... 48

1. Uji Asumsi .................................................................................................. 48

1.1 Uji Normalitas ..................................................................................... 48

1.2 Uji Linearitas ....................................................................................... 48

2. Uji Hipotesis ............................................................................................... 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 50

A. Persiapan Penelitian ......................................................................................... 50

B. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................................... 51

C. Deskripsi Data Penelitian ................................................................................ 51

1. Perbandingan Data Teoritik dan Empirik ............................................. 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

xvi

2. Hasil Deskripsi Data Penelitian ......................................................... 53

D. Analisis Data Penelitian ............................................................................ 56

1. Uji Asumsi .................................................................................................. 56

a. Uji Normalitas .................................................................................... 56

b. Uji Linearitas ...................................................................................... 57

2. Uji Hipotesis ............................................................................................... 60

E. Pembahasan ................................................................................................ 64

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 69

A. Kesimpulan ................................................................................................ 69

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 70

C. Saran .......................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sebaran Item dan Rancangan Skala Aspek-Aspek Kecemasan

Akademik Sebelum Uji Coba ................................................. 41

Tabel 2 Rancangan Item dalam Skala Defence Style

Questionnaire-40.................................... ................................ 43

Tabel 3 Distribusi Item Kecemasan Akademik setelah Uji Coba ....... 46

Tabel 4 Reliabilitas Skala DSQ-40 ...................................................... 47

Tabel 5 Hasil Pengukuran Deskriptif Variabel .................................... 53

Tabel 6 Norma Kategorisasi ................................................................ 54

Tabel 7 Kriteria Kategori Skor Kecemasan Akademik dan Defense

Mechanism Mature, Immature dan Neurotic ........................... 55

Tabel 8 Jumlah Presentase untuk setiap Kategorisasi .......................... 55

Tabel 9 Hasil Uji Normalitas ............................................................... 56

Tabel 10 Hasil Uji Linearitas antara variabel Kecemasan Akademik

dengan Defense Mechanism yang tergolong Mature ............... 58

Tabel 11 Hasil Uji Linearitas antara variabel Kecemasan Akademik

dengan Defense Mechanism yang tergolong Immature ........... 59

Tabel 12 Hasil Uji Linearitas antara variabel Kecemasan Akademik

dengan Defense Mechanism yang tergolong Neurotic ........... 60

Tabel 13 Kriteria Koefisien Korelasi ..................................................... 61

Tabel 14 Korelasi variabel Kecemasan Akademik dan Defense

Mechanism yang tergolong Mature ........................................ 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

xviii

Tabel 15 Korelasi variabel Kecemasan Akademik dan Defense

Mechanism yang tergolong Immature ..................................... 63

Tabel 16 Korelasi variabel Kecemasan Akademik dan Defense

Mechanism yang tergolong Neurotic ...................................... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Uji Coba .................................................................. 78

Lampiran 2 Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item ..................................... 87

Lampiran 3 Skala Final .......................................................................... 93

Lampiran 4 Hasil Uji Beda Mean (Uji-t) ............................................... 106

Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas variabel Kecemasan Akademik

dan masing-masing faktor Defense Mechanism ............... 108

Lampiran 6 Hasil Uji Linearitas ............................................................ 109

Lampiran 7 Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 111

Lampiran 8 Table Blueprint Skala Kecemasan Akademik .................... 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiswa adalah peserta didik yang menuntut ilmu di bangku kuliah

perguruan tinggi dengan jurusan tertentu. Mahasiswa yang menuntut ilmu

tersebut tidak akan pernah terlepas dari aktivitas belajar yang terjadi di

perguruan tinggi dan tidak akan terlepas dari ujian, ataupun tugas-tugas

akademik lainnya, karena hal ini merupakan kewajiban yang tidak dapat

dihindari oleh mahasiswa sendiri. Hal ini juga semata-mata demi memperoleh

prestasi yang memuaskan selama berada di bangku kuliah dan sekaligus

menjadi syarat agar mahasiswa lulus dan memperoleh gelar sarjana. Seorang

mahasiswa akan dituntut untuk mampu mengikuti proses perkuliahan dengan

aturan tertentu sesuai dengan perguruan tinggi mahasiswa tersebut,

mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

oleh dosen, pembuatan laporan atau makalah, maupun mengerjakan kuis atau

ujian yang diberikan oleh dosen yang merupakan evaluasi belajar (dalam

Akbar, Fanani, dan Herawati, 2015).

Situasi belajar yang menekan ini dianggap cenderung menimbulkan

kecemasan pada diri siswa. Siswa dengan tingkat kecemasan yang tinggi

lebih banyak membuat kesalahan pada situasi yang memiliki keterbatasan

waktu, sedangkan siswa dengan tingkat kecemasan rendah membuat

kesalahan yang lebih banyak pada situasi waktu yang tidak terbatas. Interaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

2

ini menunjukkan bahwa situasi yang menekan dapat mempengaruhi perilaku

siswa dalam mencapai prestasi belajar (dalam Slameto, 2010).

Akbar dkk (2015) menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yaitu faktor internal yang meliputi

kondisi jasmani dan rohani mahasiswa dan faktor eksternal yang meliputi

faktor lingkungan mahasiswa. Salah satu faktor internal yang berpengaruh

terhadap prestasi belajar mahasiswa yaitu gangguan kecemasan. Lebih lanjut

dijelaskan oleh Akbar dkk (2015) bahwa mahasiswa mengalami stress selama

berlangsungnya ujian maupun sebelum ujian. Stresor utamanya sendiri ialah

tekanan akademis. Hal ini dapat memicu kecemasan pada mahasiswa yang

disebut sebagai kecemasan akademis.

Kecemasan akademis memiliki pengaruh yang besar pada prestasi

belajar siswa. Penelitian yang dilakukan Sarason dan kawan-kawan

membuktikan bahwa siswa dengan kecemasan akademis yang tinggi tidak

dapat berprestasi lebih baik dari siswa dengan tingkat kecemasan yang rendah

(dalam Slameto, 2010). Hal ini sesuai dengan penelitian Akbar dkk (2015)

yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat

kecemasan dengan prestasi akademik mahasiswa di fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi beresiko

memperoleh prestasi akademik yang rendah, dikarenakan kecemasan yang

tinggi dapat menurunkan daya ingat dan mengganggu prestasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

3

Kecemasan dapat menimbulkan dampak yang positif dan negatif.

Dampak kecemasan yang positif muncul pada tingkat yang ringan hingga

sedang dapat memunculkan kekuatan untuk melakukan sesuatu hingga

membangun sebuah pertahanan pada diri individu agar rasa cemas yang

dirasakan dapat berkurang. Individu akan mengambil langkah untuk

mencegah ancaman lalu dapat mengurangi akibatnya misalnya belajar dengan

giat saat akan menghadapi ujian. Sedangkan dampak kecemasan yang negatif

memunculkan kecemasan pada tingkatan yang tinggi yang menimbulkan

gejala fisik yang berdampak negatif pada hasil belajar (Sistyaningtyas, 2013).

Salah satu tujuan dari proses pembelajaran adalah untuk meraih suatu

prestasi dalam belajar, namun tidak semua mahasiswa mampu mencapai

prestasi belajar yang baik selama di perguruan tinggi (Azwar, 2013).

Ketidakmampuan dalam mencapai prestasi belajar yang baik, serta adanya

kesenjangan antara tuntutan lingkungan dengan kemampuan untuk mencapai

prestasi akademik mengakibatkan munculnya perubahan respon dalam diri

individu baik secara psikologis maupun fisik (Dian Dwi, 2015).

Menurut Sudrajat (dalam Purwadi, 2014) kecemasan menghadapi ujian

menjadi penghambat belajar yang mengganggu kinerja fungsi-fungsi

psikologis seseorang, seperti konsentrasi, mengingat, takut akan kegagalan,

pembentukan konsep dan pemecahan masalah. Pada tingkat kecemasan yang

kronis dan akut, seseorang bahkan mengalami gangguan fisik (somatik),

seperti gangguan pencernaan, sering buang air, gangguan jantung, sesak

didada, gemetar bahkan pingsan. Warsiki (1993, dalam Sistyaningtyas)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

4

mengungkapkan bahwa proses belajar dapat berhasil apabila seseorang

mampu memusatkan perhatian pada pelajaran, tetapi jika terdapat gangguan

dalam diri individu seperti rasa cemas, kecewa, malu, dan sedih, maka dengan

sendirinya akan mempengaruhi prestasi belajar.

Santrock (2007, dalam Prawitasari) menjelaskan bahwa beberapa

variabel seperti, keinginan orangtua terhadap anaknya untuk mencapai

prestasi diluar kesanggupan anaknya, banyaknya tugas-tugas akademik,

adanya perbandingan sosial antar mahasiswa serta adanya pengalaman gagal

ketika mengerjakan tugas-tugas akademik disebut sebagai sumber kecemasan

akademik. Kecemasan akademik yang dialami oleh mahasiswa membuat

individu berusaha untuk mereduksi kecemasannya tersebut. Sesuai pendapat

yang disampaikan oleh Pervin, Cervone dan John (2010), individu

mengembangkan mekanisme pertahanan diri atau defense mechanism untuk

melawan kecemasan. Individu mendistorsi realita, keinginan, pemikiran atau

perasaannya dari kesadaran dengan tujuan untuk meredakan kecemasannya.

Cramer (2006) menjelaskan bahwa defense bertugas untuk mengendalikan

atau mengatur ekspresi impuls sehingga melindungi individu dari rasa cemas

yang tidak dapat diterima. Konsep ini mencakup penggunaan defense sebagai

reaksi terhadap sumber stres eksternal serta kekuatan internal yaitu dorongan.

Dari uraian diatas diketahui bahwa tuntutan di perguruan tinggi

menuntut mahasiswa untuk mampu mengikuti proses perkuliahan serta

aktivitas akademik lainnya, hal ini semata-mata untuk memperoleh prestasi

akademik yang memuaskan serta menjadi syarat untuk memperoleh gelar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

5

sarjana. Namun di sisi lain, beberapa sumber kecemasan yang dirasakan

mahasiswa selama berada di perguruan tinggi, salah satunya seperti

ketidakmampuan mahasiswa untuk mencapai prestasi akademik yang baik

dapat memicu munculnya kecemasan akademik, sedangkan mahasiswa

dengan kecemasan akademik yang tinggi dapat mengakibatkan prestasi

akademik yang rendah.

Adanya rasa cemas yang tinggi yang dirasakan individu

mendorong individu mengembangkan mekanisme pertahanan diri atau

defense mechanism. Defense mechanism sendiri terbagi ke dalam 3

kategori, yakni : defense mechanism yang tergolong matang (mature),

defense mechanism yang tergolong tidak matang (immature), dan defense

mechanism yahng tergolong neurotik (neurotic). Menurut Cramer (2009),

penggunaan defense yang tergolong mature akan mendukung berfungsinya

defense dengan baik, sebaliknya penggunaan defense mechanism yang

tergolong immature mengurangi keberhasilan fungsi dari penggunaan

defense. Dijelaskan lagi oleh Cramer bahwa defense yang tergolong

mature berhubungan dengan fungsi yang positif, sedangkan defense

mechanism yang tergolong immature berhubungan dengan fungsi yang

maladaptif.

Penggunaan defense mechanism dikembangkan oleh individu tanpa

disadari, namun penggunan defense mechanism memiliki dampak yang

positif maupun negatif. Dampak positif penggunaan defense mechanism

seperti kepuasan hidup, serta memperoleh kesuksesan dalam pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

6

(Zeigler-Hill & Pratt, 2007) akan dirasakan jika individu menggunakan

mekanisme pertahanan yang matang atau mature defense mechanism dan

digunakan sesuai usia perkembangan individu sendiri yaitu pada penelitian

ini pada masa usia mahasiswa 18-25 tahun (Sumanto 2014). Pada masa usia

mahasiswa, mahasiswa mampu menjalani tugas-tugas perkembangan seperti

menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif, mencapai

kemandirian emosional, mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara

sosial, secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih memadai,

serta mengembangkan sistem nilai dan etika sebagai petunjuk dalam

berperilaku. Sedangkan, dampak negatif biasanya berhubungan dengan efek

negatif seperti depresi bahkan gangguan makan (Zeigler-Hill & Pratt, 2007),

hal ini akan dirasakan individu jika menggunakan immature defense

mechanism ataupun neurotic defense mechanism dan digunakan tidak sesuai

dengan usia perkembangan individu itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka

rumusan masalah pada penelitian ini:

1. Apakah ada hubungan antara Kecemasan Akademik dengan

Penggunaan defense mechanism pada mahasiswa ?

2. Defense Mechanism manakah yang sering digunakan oleh mahasiswa

untuk mereduksi kecemasan akademik ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

7

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecemasan akademik

dengan penggunaan defense mechanism pada mahasiswa.

2. Untuk mengetahui defense mechanism manakah yang sering

digunakan oleh mahasiswa untuk mereduksi kecemasan akademik.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi atau

masukan mengenai penggunaan defense mechanism dengan 3 kategori

yaitu defense mechanism yang tergolong mature, defense mechanism

yang tergolong immature dan defense mechanism yang tergolong

neurotic, sehingga penelitian ini dapat menjadi bahan literatur bagi

penelitian yang relevan dimasa mendatang.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi

mahasiswa mengenai penggunaan defense mechanism yang

tergolong mature, immature, dan neurotic, sehingga dapat

digunakan sesuai dengan tahapan usia perkembangan mahasiswa

sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

8

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan

pengembangan ilmu bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti

mengenai kecemasan akademik dan defense mechanism.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Defense Mechanism

1. Definisi Defense Mechanism

Defense Mechanism atau mekanisme pertahanan diri pertama kali

diperkenalkan oleh Freud (1894/1962) sebagai proses ketidaksadaran yang

termodifikasi atau terdistorsi untuk melindungi si individu dari pikiran

impuls dan keinginan yang tidak dapat diterima. Pada konsep awal

mengenai mekanisme pertahanan diri bahwa, semua mekanisme

pertahanan memiliki tugas dalam mengatur keadaan psikologis individu

melalui self-deception atau dengan cara menipu diri sendiri (Zeigler-Hill

& Pratt, 2007).

Cramer (2006) mendefinisikan defense mechanism sebagai

penangkal yang mengarah pada ekspresi dari dorongan dan impuls.

Defense mechanism bertugas untuk mengendalikan ekspresi impuls yang

dapat melindungi individu agar tidak terbebani oleh kecemasan yang

diakibatkan oleh pengakuan sadar akan impuls yang tidak dapat diterima.

Konsep ini mencakup penggunaan defense sebagai reaksi terhadap sumber

stres eksternal serta kekuatan internal yaitu dorongan.

Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh Pervin dkk (2004)

bahwa defense mechanism merupakan konsep dari Freud yang membahas

tentang strategi mental yang digunakan oleh individu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

10

menyingkirkan keinginan, pemikiran atau perasannya dari kesadaran

dengan tujuan untuk meredakan kecemasannya.

Sophia & Siregar (2015) mengungkapkan bahwa defense

mechanism merupakan mekanisme pertahanan yang dihasilkan alam

bawah sadar yang digunakan seorang individu untuk mengantisipasi

ancaman atau mengatasi kecemasan yang dapat membahayakan individu

itu sendiri. Pada skala penggunaan yang normal, mekanisme pertahanan

tersebut dapat membantu individu dalam membentuk pertahanan yang

bersifat positif seperti kesuksesan dalam bekerja, kepuasan hidup.

Sebaliknya, jika penggunaan dalam skala yang tidak normal, mekanisme

tersebut dapat menimbulkan efek yang negatif seperti depresi berat, hingga

gangguan makan.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

defense mechanism merupakan mekanisme yang bekerja di alam bawah

sadar yang berfungsi untuk melindungi diri individu dari ancaman berupa

kecemasan baik kecemasan internal maupun eksternal.

Arif (2006) mengatakan bahwa defense mechanism dianggap

sebagai suatu mekanisme psikis yang pasti patologis dan maladaptif.

Namun, dalam perkembangan teori psikoanalisis selanjutnya konsep

mengenai defense mechanism mengalami perubahan. Defense mechanism

belum tentu bersifat maladaptif dan patologis; melainkan merupakan

mekanisme psikis yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat adaptif

dengan realitas eksternal. Jika individu menggunakan defense mechanism

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

11

secara efektif dan sesuai dengan usia perkembangan yang sedang

dijalaninya yaitu pada masa usia mahasiswa (18-25 tahun) seperti yang

dikatakan oleh Syamsul Yusuf (dalam Sumanto, 2014) maka dapat

dikatakan bahwa individu menggunakan defense mechanism yang matang.

Sebaliknya, jika individu menggunakan defense mechanism yang tidak

efektif dan tidak sesuai dengan usia perkembangannya, maka dikatakan

bahwa individu menggunakan defense mechanism yang tidak matang.

2. Tujuan Defense Mechanism

Defense mechanism dalam penggunaannya memiliki upaya untuk

menjaga keseimbangan kepribadian seorang individu (Arif, 2006).

Sehingga untuk mencapai suatu tujuan tertentu,seorang individu

menggunakan defense mechanism untuk melindungi diri, pikiran maupun

ego dari kecemasan, serta mengurangi perasaan yang menyakitkan dengan

mempertahankan perasaan yang aman (Salkind, 2004).

Saludin Muis (2009) juga menyatakan bahwa defense mechanism

bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan melindungi ego individu,

yang setiap saat dibutuhkan. Kecemasan yang dimaksud adalah perasaan

takut, yang sesungguhnya tidak terdapat bahaya namun bahaya tersebut

muncul dari dalam diri individu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

12

3. Fungsi Defense Mechanism

Fungsi utama atau kegunaan dari defense mechanism adalah untuk

mempertahankan diri dalam menghadapi realitas eksternal yang penuh

dengan tantangan (Arif, 2006). Lebih lanjut lagi, Cramer (2006)

menyatakan bahwa defense mechanism memiliki kegunaan, yaitu (1)

untuk melindungi individu dengan cara menangkal rasa cemas yang

berlebihan juga dari pengaruh negatif lainnya yang mengganggu sehingga

(2) perasaan yang nyaman dapat berfungsi kembali.

4. Karakteristik atau Ciri khas Defense Mechanism

Untuk dapat lebih memahami cara penggunaan defense mechanism

maka perlu diperhatikan ciri khas atau karakteristik dari defense

mechanism seperti yang telah diuraikan oleh Semiun (2006).

a. Defense Mechanism adalah Tingkah Laku-Tingkah Laku

Normal.

Defense mechanism digunakan oleh setiap orang dalam batas

tertentu terlebih dalam situasi-situasi yang mengancam ego mereka.

Hal ini merupakan tingkah laku yang normal sebagai akibat dari

penyesuaian diri seseorang untuk memenuhi kepuasan suatu

kebutuhan secara tidak langsung, sehingga perasan tegang dapat

direduksi dan harga diri dapat dipertahankan. Ketika seorang

individu menjadi matang dan beralih ke tahap perkembangan

selanjutnya, maka tentu ia akan menghadapi sebuah frustasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

13

mungkin saja tidak dapat diatasi. Perasaan frustasi didalam situasi

yang mengancam inilah yang membuat individu menggunakan

defense mechanism untuk melepaskan tekanan yang kemudian

menjadi sebuah pola kebiasaan. Penyesuaian diri yang secara

sederhana dapat dikatakan sebagai suatu proses yang menyelaraskan

tuntutan-tuntutan motivasi baik dari dalam ataupun dari luar.

Tingkatan sikap defensif seseorang sebanding dengan tingkatan

keraguan dalam dirinya terhadap kemampuan untuk menerima.

Maka semakin stres dialami seseorang maka semakin kemungkinan

individu tersebut menggunakan sikap yang defensif. Cara

bertingkah laku ini menjadi patologik bila digunakan secara

berlebihan.

b. Defense Mechanism Sering Tidak Disadari

Frustasi dan konflik dalam kehidupan sehari-hari dapat diselesaikan

pada taraf sadar, sedangkan konflik yang tidak dapat diselesaikan

pada taraf sadar akan menimbulkan usaha-usaha penyesuaian diri

secara tidak sadar yakni defense mechanism. Cara penyesuaian diri

secara sadar dapat dilakukan dengan meningkatkan usaha untuk

mereduksi atau mengubah tujuan serta dapat menilai secara realistik

situasi yang menyebabkan konflik ataupun frustasi. Sedangkan

usaha penyesuaian diri secara tidak sadar (defense mechanism)

adalah usaha individu untuk melindungi dirinya terhadap berbagai

ancaman serta untuk meredakan ketegangan dan rasa cemas sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

14

akibat dari rasa frustasi dan konflik yang tidak terpecahkan.

Penggunaan defense mechanism sangat menguntungkan bagi

individu dalam usaha untuk menyesuaikan diri namun

ketergantungan yang berlebihan dalam penggunaan defense

mechanism sebagai sarana untuk memecahkan konflik

menunjukkan gaya penyesuaian diri yang abnormal.

c. Defense Mechanism itu Tidak Bersifat Instingtif

Seperti tingkah laku lainnya, penggunaan defense mechanism dapat

mengurangi tekanan dan tegangan sehingga mekanisme-mekanisme

ini menyenangkan bagi orang yang menggunakannya dan

sebaliknya jika tidak menyenangkan mekanisme tersebut tidak akan

digunakan lagi. Setiap individu bertingkah laku dengan alasan

tertentu dan akan mengulanginya apabila tingkah laku tersebut

menguntungkan dan jika penggunaannya telah memenuhi

kebutuhan psikologis bagi individu tersebut.

d. Defense Mechanism Mendistorsikan Persepsi

Penggunaan Defense Mechanism dapat mendistorsikan atau

mengaburkan persepsi individu terhadap realitas, hal ini

mengakibatkan informasi yang diproses oleh individu tersebut

mengenai lingkungan sosialnya adalah keliru karena

permasalahannya sesuai dengan apa yang dipersepsikannya bukan

menurut situasi sebenarnya. Komunikasi yang diterima dari seorang

defensif tidak berhubungan dengan situasi yang sebenarnya namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

15

hanya dengan persepsi individu itu sendiri. Dengan demikian,

tingkah laku individu dalam menanggulangi situasi tidaklah efektif.

e. Defense Mechanism Cenderung Mengekalkan Diri

Individu yang menggunakan tingkah laku defensif cenderung

memperkuat diri, sirkuler, dan kumulatif. Misalnya, seseorang

menarik diri dari hubungan dengan orang-orang lain atau menutup

dan membatasi kesadarannya karena merasa tidak senang dan cemas

bila hal-hal tertentu terjadi. Individu seperti ini memiliki kebutuhan

untuk mempertahankan status sehingga akan mengesampingkan

realitas. Bila merasa sangat terancam, individu akan menggunakan

defense mechanism dengan mengesampingkan semua tingkah laku

yang realistik sehingga membatasi kesempatan untuk

mengembangkan cara bertingkah laku yang lebih efektif.

f. Defense Mechanism membutuhkan energi.

Individu yang defensif memerlukan energi atau kekuatan untuk

dapat mendistorsikan kenyataan, sehingga tekanan atau paksaan

untuk tetap melindungi diri secara psikologi membuat individu

menjadi tidak relaks. Hal ini disebabkan oleh perhatian dan

dorongan yang diberikan hanya digunakan untuk satu hal saja.

g. Defense Mechanism adalah Manipulatif

Mekanisme merupakan cara yang tidak efektif yang digunakan

untuk mengontrol lingkungan agar individu dapat memuaskan

kebutuhan psikologis individu tersebut. Defense dijadikan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

16

sebuah sarana untuk memperoleh apa yang kita inginkan dari

lingkungan kita (McGuire, 1974), sehingga defense mechanism

merupakan usaha untuk mempengaruhi serta membentuk keadaan

lingkungan sekitar agar cocok dengan keadaan ataupun ide dari

individu tersebut.

5. Bentuk-bentuk Defense Mechanism

Jika individu menggunakan defense mechanism secara efektif dan

sesuai dengan usia perkembangan yang sedang dijalaninya maka individu

tersebut memiliki kepribadian yang sehat. Kepribadian yang sehat

memiliki kemampuan dalam menggunakan defense mechanism yang

“matang” yakni sesuai dengan masa usia perkembangan individu.

Sebaliknya, pribadi yang tidak sehat akan menggunakan defense

mechanism yang “tidak matang” yakni yang tidak sesuai dengan usia

perkembangan individu tersebut, ini menunjukkan individu menggunakan

defense mechanism secara tidak efektif (Arif, 2006).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan subjek yang menempuh

pendidikan di bangku kuliah yaitu usia mahasiswa 18-25 tahun. Pada masa

usia mahasiswa ini, mahasiswa menjalani tugas-tugas perkembangan

seperti menerima keadaan jasmaniah dan dapat menggunakannya secara

efektif, mencapai kemandirian emosional, mencapai perilaku yang

bertanggung jawab secara sosial, secara sadar mengembangkan gambaran

dunia yang lebih memadai, serta mengembangkan sistem nilai etika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

17

sebagai petunjuk dalam berperilaku (Sumanto, 2014). Dari penjelasan

singkat diatas, maka diharapkan pada masa usia mahasiswa ini, mahasiswa

dapat menggunakan defense mechanism yang “matang” yakni yang sesuai

dengan usia perkembangannya.

Vaillant (1977, dalam Kline) mengklasifikasikan defense

mechanism ke dalam 3 kategori, yakni : defense mechanism yang

tergolong matang (mature), defense mechanism yang tergolong tidak

matang (immature), dan defense mechanism yang tergolong neurotik

(neurotic).

1. Defense Mechanism yang tergolong Mature

Vaillant menjelaskan bahwa pertahanan yang matang (mature)

lebih adaptif dan mengarah pada kesehatan mental yang lebih baik.

Steiner (2001, dalam Bowins) juga menjelaskan bahwa defense

mechanism matang (mature) melibatkan distorsi kognitif yang relatif

kecil, yang sebagian besar terdiri dari redaman pengalaman yang tidak

diinginkan. Defense mechanism yang mature biasanya berhubungan

dengan efek yang positif seperti kepuasaan hidup atau memperoleh

kesuksesan dalam pekerjaan (dalam Zeigler-Hill & Pratt, 2007).

Bentuk-bentuk defense mechanism yang tergolong Mature

yakni; Humor, Sublimasi, Antisipasi, dan Supresi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

18

a. Humor

Individu dapat menggunakan defense humor dengan cara

mengubah suatu peristiwa yang dianggap berpotensi dapat

mengganggu menjadi lebih menyenangkan.

b. Sublimasi

Individu dapat menggunakan defense sublimasi untuk mengubah

perasaan atau impuls yang mengganggu dengan menyalurkannya

ke dalam dorongan yang lebih sesuai atau diterima, prosesnya

ialah memodifikasi kesadaran akan kondisi yang negatif.

c. Antisipasi

Individu dapat menggunakan defense ini untuk mengalihkan

perhatian dari pengalaman saat ini demi mempersiapkan

konsekuensi yang akan terjadi.

d. Supresi

Defense ini dilakukan dengan sengaja dan sadar oleh individu

untuk mengurangi fokusnya pada keadaan intrapsikis yang

mengganggunya dengan cara mengalihkan perhatian akan

gangguan tersebut.

2. Defense Mechanism yang tergolong Immature

Defense mechanism yang tidak matang (immature) melibatkan

distorsi kognitif yang paling ekstrem sehingga dapat mengganggu

realitas yang ada. Sering ditemui ketika stres berat dan ada gangguan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

19

kepribadian, misalnya saja proyeksi dan gangguan paranoid (Bowins,

2004). Defense mechanism yang tidak matang atau immature biasanya

berhubungan dengan efek yang negatif seperti kecemasan, depresi

bahkan gangguan makan (Zeighler-Hill et al, 2008).

Menurut Bowins (2004), bentuk-bentuk defense mechanism

yang tergolong ke dalam Immature yakni; proyeksi, agresi pasif,

acting-out, isolasi, devaluasi, fantasi autistik, penyangkalan (denial),

pengalihan (displacement), disosiasi, rasionalisasi, dan somatisasi.

a. Proyeksi

Individu yang menggunakan defense ini akan mengubah

pengalaman atau peristiwa sedemikian rupa sehingga individu

meyakini bahwa dorongan dan sikap yang tidak dapat diterima itu

bukan dari diri sendiri melainkan berasal dari orang lain atau

objek luar.

b. Agresi Pasif

Ketika individu menghadapi konflik emosional atau tekanan baik

internal maupun eksternal, individu akan mengekspresikan sikap

agresinya kepada orang lain secara tidak langsung.

c. Acting-out

Pada defense ini, individu akan melakukan suatu tindakan dengan

cepat ketika menghadapi sebuah konflik emosional atau mendapat

sebuah tekanan baik internal maupun eksternal dibandingkan jika

hanya menggunakan perasaan saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

20

d. Isolasi

Pada defense ini, individu menarik diri dari situasi yang

menimbulkan stres atau ketegangan didalam dirinya. Individu

juga akan memisahkan aspek kognitif (pikiran), afektif

(perasaan), dan konatif (tingkah laku).

c. Devaluasi

Pada defense ini, individu menghadapi konflik emosional dan

tekanan dari dalam dan luar dirinya dengan mengatribusi sifat

negatif yang berlebihan pada diri sendiri atau orang lain.

d. Fantasi Autistik

Pada defense ini individu menghadapi konflik emosional dan

tekanan dari dalam dan luar dirinya dengan khayalan yang

berlebihan.

e. Denial

Defense ini merupakan defense yang paling primitif. Individu gagal

mengenali implikasi nyata akibat dari suatu perilaku atau keadaan

yang ada.

f. Displacement

Pengalihan dari objek yang sebenarnya kepada objek pengganti.

Objek pengganti inilah yang dapat memuaskan dorongan naluri

individu. Pengalihan cukup memberikan kepuasaan bagi individu

dan merupakan defense yang bisa diandalkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

21

g. Disosiasi

Membagi pikiran atau aktivitas dari bagian utama. Pemisahan pola

proses-proses psikologi yang kompleks sebagai satu kesatuan dari

struktur-struktur kepribadian, yang kemudian bisa berfungsi bebas

otonom dari bagian kepribadian lainnya.

h. Splitting

Pada defense ini, individu melihat kebersamaan diantara

kontradiksi ego yang menggambarkan diri sendiri dan orang lain,

begitu juga dengan sikap terhadap diri sendiri dan orang lain.

Individu mempersepsikan bahwa semuanya baik atau semuanya

jahat.

i. Rasionalisasi

Pada defense ini, individu memberikan penjelasan yang logis dan

dapat diterima secara sosial untuk perilaku atau keputusan yang

dihasilkan oleh ketidaksadaran.

j. Somatisasi

Pada defense ini, konflik ditunjukkan dengan adanya gejala fisik

yang timbul. Hal ini dipengaruhi oleh sistem simpatik dan

parasimpatik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

22

3. Defense Mechanism yang tergolong Neurotic

Bowins (2004) menjelaskan defense mechanism yang neurotik

(neurotic) melibatkan tingkat distorsi kognitif yang lebih tinggi

daripada mature dan seringkali menggambarkan sebuah usaha untuk

mengatasi dengan signifikan stres dari internal maupun eksternal

Defense mechanism yang neurotik atau neurotic biasanya bersifat

bertentangan dengan realitas.

Bentuk-bentuk defense mechanism yang tergolong ke dalam

Neurotic yakni; Pseudo-altruism, Undoing, Reaksi-Formasi,

Idealisasi.

a. Pseudo-altruism

Defense ini melibatkan kebutuhan untuk memuaskan diri oleh

individu dengan cara memberi kepada orang lain apa yang

sebenarnya ingin diterima. Hal ini memerlukan asumsi yang tidak

selalu realistis bahwa membantu orang lain dapat membuat

individu merasa akan menerima bantuan untuk dirinya sendiri.

b. Undoing

Pada defense ini, individu secara simbolis melakukan kebalikan

sesuatu yang telah dikerjakannya, atau pikirannya yang tidak dapat

diterima oleh egonya di masyarakat. Secara tidak langsung,

individu akan menghapus pikiran, perasaan ataupun keinginan

yang tidak dapat diterima oleh lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

23

c. Reaksi-formasi

Pada defense ini , individu menekan impuls-impuls yang tidak

disukainya kedalam ketidaksadaran dan memunculkan hal yang

justru berlawanan dalam kesadaran.

d. Idealisasi

Pada defense ini, individu menilai berlebihan hal yang

menyenangkan dan meremehkan keterbatasan dari hal yang

disukai.

6. Dampak Defense Mechanism

Dalam kondisi yang biasa ataupun kadar ancaman yang cukup

maka defense mechanism dapat berfungsi dengan baik. Sebaliknya, jika

defence mechanism digunakan secara berlebihan, maka dapat memicu

munculnya efek negatif. Defence mechanism mendistorsi realitas sehingga

individu mengalami kesulitan dalam melihat realita sumber ketegangan

secara objektif. Apabila ketegangan, kecemasan dan stres menjadi semakin

hebat sehingga individu tidak lagi dapat mentoleransi rasa ketegangan

tersebut, maka pola tingkah laku defensif akan menjadi berlebihan atau

menyimpang. Akibatnya pada taraf tertentu mengindikasikan adanya

perilaku neurotik dan gangguan psikotik, yaitu gangguan yang memiliki

gejala distress yang tidak dapat diterima oleh penderita seperti konsentrasi

berkurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, menjadi pesimis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

24

memiliki perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri (Semiun,

2006).

B. Kecemasan Akademik

1. Pengertian Kecemasan Akademik

Diawali dengan konsep Freud (dalam Hidayat 2011), kecemasan

merupakan ketakutan yang tidak jelas yang tidak memiliki objek

sehingga seringkali individu sulit untuk menunjukkan sumber

kecemasan dan sulit untuk menjelaskannya secara spesifik. Tidak jauh

berbeda dengan pendapat dari ahli lain yaitu Atkinson, dkk (1996,

dalam Safaria, 2009) kecemasan merupakan emosi yang tidak

menyenangkan yang dapat menimbulkan gejala seperti perasaan

khawatir, dan rasa takut. Pendapat ini juga sejalan dengan pernyataan

dari Priest (1994 dalam Safaria, 2009) bahwa kecemasan atau perasaan

cemas ialah suatu keadaan yang dialami seseorang yang membuat ia

berpikir tentang sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Blackburn

dan Davidson (1994) menambahkan bahwa proses terjadinya

kecemasan bermula ketika individu bertemu dengan suatu stimulus

yang dirasakan dapat memberi ancaman bagi individu sendiri baik

secara langsung atau tidak langsung berdasarkan hasil pengamatan atau

pengalaman dari individu yang diolah melalui proses kognitif dengan

menggunakan skemata. Dari hasil skemata tersebut, individu akan

merespons sebuah stimulus berdasarkan penilaian atau proses kognitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

25

Respons yang akan ditimbulkan tergantung dari seberapa baik individu

menilai atau mengenali situasi tersebut dan seberapa baik individu

mampu mengendalikan diri dalam menghadapi stimulus atau ancaman

tersebut.

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kecemasan

merupakan suatu kondisi dimana individu merasa berada dalam situasi

yang tidak meyenangkan dan merasa terancam sehingga menimbulkan

kekhawatiran serta rasa takut.

Berdasarkan penjelasan mengenai kecemasan diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa kecemasan akademik adalah suatu keadaan atau

pengalaman yang tidak menyenangkan yang dialami oleh individu

yang memunculkan rasa khawatir dan takut dalam konteksnya

menghadapi tugas-tugas akademik.

Ketidakyakinan akan kemampuan untuk menyelesaikan tugas-

tugas akademik seringkali memicu munculnya kecemasan, kecemasan

ini disebut dengan kecemasan akademik oleh Bandura (1997, dalam

Prawitasari 2012).

Ahli lain Ottens (1991), juga menyampaikan pendapat yang serupa,

bahwa kecemasan akademik mengarah pada munculnya pola

pemikiran dan respon fisik perilaku yang terganggu yang disebabkan

oleh performa yang ditampilkan siswa tidak sesuai dengan harapan

atau ketika siswa merasa tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas

akademik yang diberikan. Dengan kata lain, ketika siswa tidak mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

26

menyelesaikan tugas yang diberikan maka muncullah kecemasan

akademik, kecemasan ini mengarah pada terganggunya pola pemikiran

dan respon fisik seorang siswa.

Valiante dan Pajares (1999) menyampaikan pendapat yang sejalan

dengan dua pendapat yang telah dipaparkan di atas, bahwa kecemasan

akademis mengacu pada perasan tegang dan ketakutan yang dirasakan

siswa pada sesuatu yang akan terjadi. Perasaan tersebut tentu saja

dapat mengganggu aktivitas akademis serta pelaksanaan tugas.

Dari beberapa penjelasan yang telah dikemukakan oleh beberapa

ahli diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa kecemasan akademik

mengarah pada gangguan pola pikir, reaksi fisik seperti rasa takut,

kekhawatiran, dan ketegangan yang dipicu oleh ketidakampuan

mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik,

ketidakmampuan mengerjakan ujian atau tes yang diberikan dosen, dan

ketidakmampuan berinteraksi serta berkomunikasi dengan dosen.

2. Aspek-aspek Kecemasan Akademik

Calhoun dan Acocella (1995) mengemukakan aspek-aspek

kecemasan ke dalam tiga reaksi, yaitu:

a. Reaksi Emosional : reaksi ini adalah komponen dari kecemasan

yang kaitannya ada pada persepsi individu, sehingga akan memberi

pengaruh pada psikologis individu seperti, perasaan sedih, perasaan

keprihatinan, ketegangan, mencela diri sendiri atau orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

27

b. Reaksi Kognitif : reaksi ini merupakan komponen kecemasan yang

kaitannya pada kemampuan berpikir jernih individu dalam

penyelesaian sebuah masalah. Hal ini tentu dapat memunculkan rasa

kekhawatiran dan ketakutan individu

c. Reaksi Fisiologis : reaksi ini berkaitan dengan reaksi tubuh

individu terhadap sumber-sumber kecemasan seperti ketakutan dan

kekhawatiran. Reaksi ini berhubungan dengan sistem syaraf yang

mampu mengendalikan otot dan kelenjar tubuh sehingga

memunculkan reaksi seperti jantung yang berdetak lebih keras,

nafas bergerak lebih cepat hingga tekanan darah yang meningkat.

3. Sumber-sumber Kecemasan Akademik

Beberapa variabel disebutkan sebagai sumber munculnya

kecemasan akademik oleh Santrock (dalam Prawitasari, 2012),

beberapa sumber tersebut ialah;

1. Tingkat kecemasan yang tinggi pada mahasiswa merupakan

akibat dari tingginya harapan atau keinginan orangtua terhadap

anaknya untuk mencapai prestasi yang tinggi di luar kesanggupan

anak.

2. Banyaknya tugas-tugas akademik yang diberikan serta kesulitan

dalam mengerjakan tugas-tugas akademik juga dapat memicu

munculnya kecemasan dalam diri mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

28

3. Adanya perbandingan sosial antar mahasiswa juga dapat memicu

munculnya kecemasan yang tinggi, serta

4. Pengalaman akan gagal mengerjakan tugas-tugas akademik

sebelumnya juga hasil ujian yang tidak sesuai harapan mampu

memicu tingginya kecemasan.

C. Mahasiswa

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), mahasiswa

didefinisikan sebagai orang yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi.

Mahasiswa sangat erat dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan

kegiatan mahasiswa, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar

perguruan tinggi.

Havighurst (dalam Sumanto, 2014) menyatakan bahwa masa usia

mahasiswa digolongkan pada masa remaja akhir sampai pada masa

dewasa awal yang berada pada usia 18 hingga 25 tahun. Masa ini

merupakan masa dimana mahasiswa menginternalisasi nilai-nilai hidup

dari masa remaja akhir lalu dibawa menuju pada masa dewasa awal hingga

menjadikan masa ini masa pemantapan pendirian hidup. Masa ini ditandai

dengan adanya kegiatan yang bersifat eksperimen maupun eksplorasi

sehingga terjadilah perubahan yang berkesinambungan.

Menurut Santrock (2011), masa transisi dari sekolah menengah ke

perguruan tinggi melibatkan fitur-fitur yang positif. Saat berada di

perguruan tinggi, mahasiswa merasa lebih dewasa, memiliki banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

29

pilihan terhadap mata kuliah yang diambil, memiliki waktu untuk bergaul

dengan teman, memiliki peluang untuk dapat mengeksplor nilai dan gaya

hidup, terbebas dari pantauan orang tua, serta merasa tertantang secara

intelektual oleh tugas-tugas akademik. Meski demikian, dikatakan bahwa

mahasiswa masa kini mengalami stres yang lebih besar dari serta merasa

depresi dari masa-masa sebelumnya. Studi yang dilakukan oleh Asosiasi

Kesehatan Universitas Amerika pada tahun 2008 menunjukkan hasil

bahwa lebih dari 90.000 mahasiswa di 177 perguruan tinggi

mengungkapkan bahwa mahasiswa tersebut merasa tidak memiliki

harapan, merasa kewalahan dengan segala hal yang harus dilakukan

sebagai seorang mahasiswa, mengalami kelelahan mental, merasa sedih

bahkan merasa depresi.

Dijelaskan oleh Brouwer (dalam Siswanto, 2007) terdapat

beberapa masalah yang berkaitan dengan situasi dan status sebagai

mahasiswa. Kegagalan dalam permasalahan-permasalahan ini dapat

menimbulkan tekanan bagi mahasiswa yang bersangkutan. Permasalahan

tersebut yakni, perbedaan cara belajar, perpindahan tempat, mencari teman

baru atau hal-hal yang berkaitan dengan pergaulan, perubahan relasi,

pengaturan waktu, dan nilai-nilai hidup. Perbedaan cara belajar di

perguruan tinggi menuntut mahasiswa untuk lebih aktif dalam memahami

dan mempelajari materi. Ketika mahasiswa memasuki perguruan tinggi,

mahasiswa diharuskan untuk berpindah tempat, baik kost atau tinggal

bersama saudara atau keluarga lain saat memasuki perguruan tinggi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

30

perpindahan tempat seperti ini mengharuskan mahasiswa memiliki energi

yang besar untuk melakukan penyesuaian diri terlebih lagi ketika harus

mandiri akibat perpisahan dengan orangtua. Saat memasuki perguruan

tinggi mahasiswa akan bertemu dengan teman-teman yang memiliki latar

belakang yang berbeda-beda. Hal ini membuat mahasiswa menjadi

kesulitan dalam mencari teman baru yang cocok. Kegagalan dalam

mencari teman mengakibatkan munculnya rasa kesepian.

Mahasiswa lalu mengalami perubahan relasi yang dapat menjadi

kesulitan sendiri bagi mahasiswa. Dari yang sifatnya personal menjadi

fungsional seperti relasi orangtua-anak menjadi dosen-mahasiswa, antar

teman sepermainan menjadi antar-mahasiswa. Masalah selanjutnya terkait

dengan pengaturan waktu. Menjadi mahasiswa berarti memiliki kebebasan

mengatur waktu sesuai kehendak sendiri, namun hal ini berarti tidak ada

orang lain yang mengontrol. Ketidakmampuan dalam mengatur waktu

antara kegiatan kuliah, belajar, bermain dan aktivitas lainnya dapat

menjadi permasalahan yang serius terlebih kaitannya dengan tugas belajar

mahasiswa itu sendiri. selain itu, berbagai macam informasi yang diterima

di perguruan tinggi lebih terbuka, sehingga dapat berakibat pada krisis

nilai hidup pada mahasiswa yang bersangkutan, nilai-nilai lama yang

dibawa dan dihidupi dihadapkan pada nilai-nilai baru sehingga tak jarang

kehidupan mahasiswa yang bersangkutan membawa dampak negatif bagi

kesejahteraannya sendiri (Siswanto, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

31

Menurut Siswanto (2007), masalah-masalah di atas dapat menjadi

sumber tekanan/stres yang juga dapat membangkitkan emosi tersendiri

bagi mahasiswa. Bila mahasiswa tersebut berhasil melewati atau

menangani tekanan tersebut dengan suskes maka peranannya sebagai

mahasiswa dapat dijalani dengan baik dan lancar. Sebaliknya, jika ia gagal

menghadapi tekanan tersebut maka perannya sebagai mahasiswa akan

mengalami gangguan serta hambatan. Gangguan serta hambatan tersebut

seperti kekurangmampuan dalam menunjukkan hasil belajar yang optimal

atau gangguan-gangguan psikis. Serta gangguan suasana perasaan yang

berakibat pada munculnya simptom-simptom depresi.

D. Dinamika Hubungan Antara Kecemasan Akademik dengan

Penggunaan Defense Mechanism.

Dalam pencapaiannya, mahasiswa cenderung mengalami

kecemasan akademik, hal ini disebabkan oleh tingginya tuntutan di

perguruan tinggi yaitu mampu mengikuti proses perkuliahan atau aktivitas

akademik lainnya seperti menyelesaikan tugas-tugas akademik, mengikuti

ujian atau kuis. Mahasiswa berupaya agar tidak gagal dalam aktivitas

akademik, sehingga mampu memperoleh prestasi akademik yang

memuaskan di perguruan tinggi. Berbagai kondisi seperti ketidakmampuan

dalam mencapai prestasi yang tinggi, tuntutan dari orangtua maupun

lingkungan, kegagalan saat ujian, banyaknya tugas-tugas akademik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

32

adanya perbandingan sosial antar-mahasiswa (Santrock, 2007) hal ini

memicu timbulnya kecemasan akademik.

Kecemasan akademik membuat mahasiswa menjadi sulit

berkonsentrasi, sulit mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen,

serta sulit mengerjakan ujian. Hasil dari penelitian laboratorium

mengungkapkan bahwa, faktanya kecemasan dapat mengurangi keaktifan

pengaturan informasi dalam memori individu. Hal ini terjadi ketika

mahasiswa mengalami kecemasan, mahasiswa menjadi kesulitan dalam

menerima dan mengolah informasi sehingga kehilangan proses pengaturan

memori dan ingatannya (Matthews dkk., 2000). Dobson dan Cassie (2012)

menjelaskan bahwa mahasiswa yang mengalami kecemasan akademik

cenderung merasa khawatir dengan tugas akademiknya. Mereka dapat

merasakan kecemasan terkait dengan setiap tugas akademik.

Kecemasan akademik yang dialami oleh mahasiswa membuat

individu berusaha untuk mereduksi kecemasannya tersebut. Sesuai

pendapat yang disampaikan oleh Pervin dkk, individu mengembangkan

mekanisme pertahanan diri atau defense mechanism untuk melawan

kecemasan. Individu mendistorsi realita, keinginan, pemikiran atau

perasaannya dari kesadaran dengan tujuan untuk meredakan

kecemasannya. Cramer (2006) menjelaskan bahwa defense bertugas untuk

mengendalikan atau mengatur ekspresi impuls sehingga melindungi

individu dari rasa cemas yang tidak dapat diterima. Namun penggunan

defense mechanism memiliki dampak yang positif maupun negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

33

Dampak positif seperti kepuasan hidup, serta memperoleh kesuksesan

dalam pekerjaan (Zeighler-Hill et al, 2008) akan dirasakan jika individu

menggunakan mekanisme pertahanan yang matang atau mature defense

mechanism dan digunakan sesuai usia perkembangan individu sendiri

yaitu pada penelitian ini pada masa usia mahasiswa 18-25 tahun (Sumanto

2014). Pada masa usia mahasiswa ini, mahasiswa menjalani tugas-tugas

perkembangan seperti menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya

secara efektif, mencapai kemandirian emosional, mencapai perilaku yang

bertanggung jawab secara sosial, secara sadar mengembangkan gambaran

dunia yang lebih memadai, serta mengembangkan sistem nilai dan etika

sebagai petunjuk dalam berperilaku. Sedangkan, dampak negatif biasanya

berhubungan dengan efek negatif seperti depresi bahkan gangguan makan

(Zeighler-Hill et al, 2008) akan dirasakan individu jika individu

menggunakan immature defense mechanism ataupun neurotic defense

mechanism dan digunakan tidak sesuai dengan usia perkembangan

individu itu sendiri.

Individu akan terdorong untuk mengembangkan mekanisme

pertahanan atau defense mechanism ketika merasakan kecemasan.

Meskipun demikian, apabila konfliknya terlalu besar maka penggunaan

defense mechanism dapat menimbulkan gejala neurotis atau penarikan diri

dari realitas yang ada. Terlebih jika penggunaan mekanisme pertahanan ini

digunakan tidak sesuai dengan usia perkembangan individu tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

34

(Pervin dkk, 2004). Defense mechanism umumnya dibagi menjadi mature,

neurotic, dan immature (Bowins, 2004).

Defense mechanism yang tergolong mature melibatkan distorsi

kognitif yang relatif kecil, yang sebagian besar terdiri dari sebuah

redaman/ pengurangan pengalaman yang tidak diinginkan (Steiner et al.,

2001). Defense Mechanism yang tergolong neurotic melibatkan tingkat

distorsi kognitif yang lebih tinggi daripada defense mechanism yang

tergolong mature dan seringkali menggambarkan sebuah usaha untuk

mengatasi dengan signifikan stres yang dihasilkan baik itu internal

maupun eksternal. Sedangkan defense mechanism yang tergolong

Immature, melibatkan distorsi yang negatif dan ekstrim yang dalam jangka

panjang dapat menyebabkan psikopatologis (Bowins, 2004).

E. Kerangka Penelitian

KECEMASAN AKADEMIK

PENGGUNAAN

DEFENSE MECHANISM

IMMATURE MATURE NEUROTIC

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

35

F. Hipotesis

Berdasarkan keseluruhan uraian yang telah dijabarkan di atas, maka

peneliti mengajukan hipotesis, yaitu

1. Terdapat hubungan positif antara kecemasan akademik dengan penggunaan

defense mechanism pada mahasiswa. Hal ini berarti, semakin positif

kecemasan akademik yang dialami mahasiswa, semakin tinggi penggunaan

defense mechanism. Begitu pula sebaliknya, semakin negatif kecemasan

akademik yang dialami mahasiswa, maka semakin rendah penggunaan

defense mechanism.

2. Terdapat hubungan positif antara kecemasan akademik dengan penggunaan

defense mechanism yang tergolong mature.

3. Terdapat hubungan positif antara kecemasan akademik dengan penggunaan

defense mechanism yang tergolong immature.

4. Terdapat hubungan positif antara kecemasan akademik dengan penggunaan

defense mechanism yang tergolong neurotic.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini merupakan jenis penelitian kuantitatif

dengan menggunakan metode korelasional (correlational research)

pendekatan kuantitatif, yaitu tipe penelitian yang memiliki karakteristik

masalah yang berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau lebih

(Sangadji dan Sopiah, 2010). Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat ada

tidaknya hubungan antara variabel kecemasan akademik dengan variabel

defense mechanism.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel merujuk pada sebuah karakteristik atau sebuah atribut dari

seorang individu atau organisasi yang dapat diukur atau di observasi

(Creswell, 2007a). Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan dua

variabel, yaitu sebagai berikut:

a. Variabel bebas ( independet variable ): Kecemasan Akademik

b. Variabel tergantung ( dependent variable ): Defense Mechanism

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

37

C. Definisi Operasional

1. Kecemasan Akademik

Berdasarkan definisi teoritis yang ada pada landasan teori, maka

peneliti mengangkat definisi operasional kecemasan akademik pada

penelitian ini adalah kecemasan akademik mengarah pada gangguan pola

pikir, reaksi fisik seperti rasa takut, kekhawatiran, dan ketegangan yang

dipicu oleh ketidakampuan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas

akademik, ketidakmampuan mengerjakan ujian atau tes yang diberikan

dosen, dan ketidakmampuan berinteraksi serta berkomunikasi dengan

dosen.

Pengukuran kecemasan akademik menggunakan skala kecemasan

akademik dengan respon Likert 1 (sangat tidak setuju) sampai 4 (sangat

setuju). Semakin tinggi skor yang diperoleh dalam pengukuran

menunjukkan bahwa semakin tinggi kecemasan mahasiswa dalam masa

perkuliahan.

2. Defense Mechanism

Berdasarkan definisi teoritis yang ada pada landasan teori, maka

peneliti mengangkat definisi operasional defense mechanism pada

penelitian ini adalah mekanisme pertahanan diri yang bekerja di alam

bawah sadar yang berfungsi untuk melindungi diri agar terhindar dari

ancaman yang berupa kecemasan, defense diperlukan untuk dapat adaptif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

38

dengan realitas eksternal. Defense mechanism diuraikan ke dalam tiga

kategori, yakni : Mature, Immature, dan Neurotic.

Pengukuran defense mechanism menggunakan skala DSQ-40

(Defense Style Questionnaire 40 ) dengan respon metode summated rating

Likert 1 (sangat tidak setuju) sampai 9 (sangat setuju). Semakin tinggi

skor yang diperoleh dalam pengukuran maka menunjukkan bahwa

semakin sering mahasiswa tersebut menggunakan defense mechanism saat

mengalami sebuah kecemasan. Dalam DSQ-40, terdapat 20 mekanisme

pertahanan yang masing-masing terdiri dari dua item. Ke 20 mekanisme

ini dipilih untuk mewakili spektrum strategi adaptif yang lebih atau

kurang. 20 mekanisme ini diklasifikasikan ke dalam 3 kategori, yaitu;

1). Defense mechanism matang (Mature), terdiri dari 8 item yang

beirisikan 4 defense yaitu, Sublimasi, Humor, Antisipasi, dan

Supresi.

2). Defense mechanism tidak matang (Immature), terdiri dari 24

item yang berisikan 12 defense yaitu, Proyeksi, Agresi Pasif, Acting

Out, isolasi, devaluasi, fantasi autistik, denial, displacement,

disosiasi, splitting, rasionalisasi, dan somatisasi.

3). Defense mechanism Neurotis (Neurotic), terdiri dari 8 item

yang berisikan 4 defense yaitu, pseudo-altruism, undoing, reaksi

formasi, idealisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

39

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini diambil dengan teknik non probality

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak semua anggota

populasi diberi peluang/kesempatan sama untuk dipilih menjadi sampel

(Sangadji dan Sopiah, 2010). Peneliti menggunakan teknik pemilihan

sampel dengan metode purposive sampling yaitu metode dengan

penetapan sampel yang berdasarkan pada kriteria tertentu (Sangadji dan

Sopiah, 2010).

Penelitian ini memiliki karakteristik atau kriteria sebagai berikut :

1. Subjek merupakan mahasiswa S1

2. Mahasiswa aktif yang berada di semester IV , VI dan VIII

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik angket

(kuesioner) yang merupakan teknik pengumpulan data yang

memungkinkan peneliti mempelajari sikap, perilaku, keyakinan dan

karakteristik beberapa orang (Siregar, 2013). Teknik ini juga dilakukan

dengan cara memberi daftar pertanyaan tertentu kepada responden atau

subjek (Sangadji dan Sopiah, 2010).

Pengumpulan data dilakukan dengan cara online, yakni peneliti

menyebarkan link kuesioner pada subjek/responden melalui media sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

40

2. Alat Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan dua skala dalam penelitian ini, yakni skala

variabel Kecemasan Akademik dan Skala adaptasi variabel Defense

Mechanism yaitu Defence Style Questionnaire 40. Kedua skala ini

menggunakan skala Likert. Skala likert merupakan skala yang disusun

untuk mengungkap sikap baik pro dan kontra, positif dan negatif maupun

setuju dan tidak-setuju terhadap suatu objek sosial tertentu (Azwar,1997).

Peneliti meminta subjek untuk memilih salah satu jawaban dari empat

alternatif pilihan jawaban. Alternatif pilihan jawaban ini digunakan

peneliti dengan tujuan mengungkap gambaran kondisi subjek/responden

yang sebenernya, apakah kondisi subjek sesuai dengan fenomena yang

hendak diukur peneliti atau tidak. Skala yang digunakan peneliti terdiri

dari dua jenis item, yaitu item favorable dan item unfavorable. Pernyataan

dengan item favorable yakni pernyataan yang isinya mendukung atau

memihak indikatornya, sedangkan item unfavorabel yakni pernyataan

yang isinya tidak mendukung atau memihak indikatornya (Azwar,1997).

a. Pada skala Kecemasan Akademik, peneliti menyusun skala

berdasarkan pada aspek-aspek yang dibagi ke dalam tiga reaksi yang

dikemukakan oleh Calhoun dan Acocella (1995), ketiga reaksi tersebut

yakni, reaksi emosional, reaksi kognitif dan reaksi fisiologis. Skala

yang digunakan terdiri dari 54 item. Alternatif pilihan jawaban yang

digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a). Item-item favorable, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

41

1. Sangat Sesuai : skor 4

2. Sesuai : skor 3

3. Tidak Sesuai : skor 2

4. Sangat Tidak Sesuai : skor 1

b). Item-item unfavorable, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu:

1. Sangat Sesuai : skor 1

2. Sesuai : skor 2

3. Tidak Sesuai : skor 3

4. Sangat Tidak Sesuai : skor 4

Berikut adalah rancangan item yang dibuat oleh peneliti dalam

Skala Kecemasan Akademik dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Sebaran Item dan Rancangan Skala Aspek-Aspek Kecemasan Akademik

sebelum Uji Coba

No. Aspek Jenis Item Jml

Item Bobot

Favorable Unfavorable

1. Reaksi

Emosional

11, 44, 22, 6,

43, 4, 40, 21, 14

33, 16, 34, 46,

25, 12, 48, 47, 23 18 33,3%

2. Reaksi

Kognitif

38, 27, 3, 30, 8,

41, 31, 7, 35

28, 1, 39, 32, 24,

51, 50, 17, 45 18 33,3%

3. Reaksi

Fisiologis

15, 29, 53, 52,

9, 37, 10, 42, 20

54, 6, 49, 19, 18,

26, 5, 2, 13 18 33,3%

Jumlah 27 27 54 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

42

b. Skala adaptasi Defence Style Questionnaire 40 atau skala DSQ-40

merupakan skala yang dibuat oleh Andrews et al., (1993) lalu

dikembangkan oleh Dr. Henning Schauenburg, Verena Willenborg,

Isa Sammet dan Johannes C. Ehrenthal (2007). Pertimbangan peneliti

dalam memilih skala DSQ 40 dikarenakan DSQ-40 merupakan skala

yang sudah dikembangkan menggunakan tiga faktor pertahanan yang

stabil dan skala DSQ-40 merupakan skala yang cukup banyak

digunakan oleh beberapa penelitian sebelumnya untuk melihat

penggunaan bentuk-bentuk defense mechanism. Dalam DSQ-40,

terdapat 20 mekanisme pertahanan yang masing-masing terdiri dari

dua item. Ke 20 mekanisme ini dipilih untuk mewakili spektrum

strategi adaptif yang lebih atau kurang. 20 mekanisme ini

diklasifikasikan ke dalam 3 kategori, yaitu;

1. Defense mechanism yang tergolong matang (Mature), terdiri

dari 8 item yang beirisikan 4 defense yaitu, Sublimasi, Humor,

Antisipasi, dan Supresi.

2. Defense mechanism yang tergolong tidak matang

(Immature), terdiri dari 24 item yang berisikan 12 defense yaitu,

Proyeksi, Agresi Pasif, Acting Out, isolasi, devaluasi, fantasi

autistik, denial, displacement, disosiasi, splitting, rasionalisasi,

dan somatisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

43

3. Defense mechanism yang tergolong Neurotis (Neurotic),

terdiri dari 8 item yang berisikan 4 defense yaitu, pseudo-

altruism, undoing, reaksi formasi, idealisasi.

Item dinilai menggunakan skala Likert dengan penilaian dimulai

dari angka 1 (sangat tidak setuju) sampai angka 9 (sangat setuju).

Ketentuan penghitungan skor untuk 3 faktor adalah jumlah dari rata-

rata kontribusi masing-masing defense mechanism terhadap faktor

(Andrews et al., 1993).

Berikut adalah rancangan item dalam Skala Defence Style

Questionnaire 40 dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2

Rancangan item dalam Skala Defence Style Questionnaire 40

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana sebuah alat ukur mampu

mengukur apa yang akan atau hendak diukur. Pada penelitian ini

digunakan validitas isi (content validity). Validitas isi merupakan

No. Faktor Item Jumlah Item

1. Mature 2, 3, 4, 25, 26, 30, 35, 38 8

2. Immature 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23,

27, 29, 31, 33, 34, 36, 37.

24

3. Neurotic 1, 7, 21, 24, 28, 32, 39, 40. 8

Jumlah 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

44

kemampuan sebuah alat ukur yang dapat mengungkap isi dari sebuah

konsep atau variabel yang akan diukur. Penentuan validitas isi ini

memerlukan proses analisis logis. Oleh karena itu, peneliti membutuhkan

bantuan dengan meminta pendapat ahli (expert judgement) yaitu dosen

pembimbing dari peneliti (Siregar, 2013). Dosen pembimbing dari peneliti

diminta untuk memastikan bahwa item pada skala dalam penelitian ini

sesuai dengan tujuan dari penelitian.

Pada skala adaptasi DSQ-40, peneliti dibantu oleh dosen

pembimbing peneliti dalam menterjemahkan skala ke dalam bahasa

Indonesia. Lalu proses expert judgement dilakukan oleh dosen

pembimbing peneliti dan beberapa mahasiswa psikologi Universitas

Sanata Dharma untuk melihat kesesuaian item yang sudah diterjemahkan

ke dalam bahasa Indonesia dan kesesuaian tata bahasa yang mudah

dipahami oleh mahasiswa.

2. Seleksi Item

Seleksi item memiliki peranan yang penting dalam sebuah

penelitian, dikarenakan kualitas skala psikologi sangat ditentukan oleh

kualitas item yang ada di dalamnya. Seleksi item digunakan untuk

menentukan mana item yang baik dan layak digunakan. Dalam seleksi

item skala psikologi, parameter yang penting ialah daya diskriminasi item.

Daya diskriminasi item mampu membedakan antara individu atau

kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang hendak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

45

diukur. Besaran koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai 1,00

dengan tanda positif atau negatif. Jika semakin baik daya diskriminasi item

maka koefisien korelasi semakin mendekati angka 1,00. Jika mendekati

angka 0 mengindikasikan bahwa daya diskriminasi item tidak baik.

Batasan kriteria seleksi item menggunakan batasan rix ≥ 0,30, sehingga jika

item mencapai koefisien korelasi item-total lebih atau sama dengan 0,30

dianggap memiliki daya diskriminasi yang baik. Sebaliknya, jika item

memiliki koefisien korelasi item-total kurang dari 0,30 maka dianggap

daya diskriminasi yang tidak baik (Azwar, 1999)

Item yang memiliki indeks daya diskriminasi = atau ≥ dari 0,30

jumlahnya melebihi jumlah item yang sebelumnya direncanakan, maka

kita dapat hanya memilih item yang memiliki daya diskriminasi tertinggi

saja. Sebaliknya, jika jumlah item yang lolos belum juga mencukupi

jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan

sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25. Namun, jika hal ini tidak juga

menolong, maka kita perlu merevisi seluruh item yang daya

diskriminasinya rendah bahkan menulis item baru dan kemudian

melakukan field testing dikarenakan menurunkan batas kriteria rix dibawah

0,20 sangat tidak disarankan (Azwar, 1999). Pada Skala Kecemasan

Akademik, uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 13 Maret 2017.

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa fakultas psikologi semester VI

berjumlah 50 orang. Skala yang disebar merupakan skala Kecemasan

Akademik. Pada seleksi item, peneliti menggunakan batas kriteria rix =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

46

0,25 untuk menyeleksi item-item yang baik pada skala Kecemasan

Akademik. Berdasarkan pada hasil uji coba yang dilakukan, peneliti

mendapatkan 46 item yang dapat disajikan dengan kualitas item yang baik

dari 54 item total. Koefisien korelasi item total sebelum seleksi item

berada pada kisaran rix = -0,082 sampai 0,667. Setelah dilakukan seleksi

item, koefisien korelasi item total menjadi rix = 0,272 sampai 0,679.

Distribusi item skala Kecemasan Akademik setelah uji coba dan melewati

seleksi item ditampilkan pada tabel 3.

Tabel 3

Distribusi Item Kecemasan Akademik setelah uji coba.

2.1 S

3. Uji Reliabilitas

Kosistensi dan kepercayaan sebuah alat ukur yang mengandung

makna kecermatan sebuah pengukuran mengacu pada reliabilitas (Azwar,

1999). Sehingga apabila dilakukan pengukuran sebanyak dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang

No. Aspek Jenis Item Jml

Item Favorable Unfavorable

1. Reaksi Emosional 18, 20, 14, 26, 15,

21, 8, 40, 6,

4, 16, 9, 29, 11,

5, 41, 35, 36

18

2. Reaksi Kognitif 28, 19, 23, 32, 34,

44, 13

43, 31, 22, 7, 30,

46

13

3. Reaksi Fisiologis 37, 3, 12, 45, 24,

10, 38, 33

39, 27, 1, 17, 2,

25, 42,

15

Jumlah 24 22 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

47

sama, maka hasil pengukuran tetaplah konsisten (Siregar, 2013). Koefisien

reliabilitas (rxx’) dinyatakan jika angkanya berada dalam rentang dari 0

sampai dengan 1,00. Jika semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekat

angka 1,00 artinya semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, jika koefisien

semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas

(Azwar, 1999). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan analisis

pada nilai koefisien Cronbach’s Alpha. Alat ukur dianggap reliabel ketika

koefisien alpha cronbach mendekati angka > 0,60 dan semakin baik ketika

koefisien alpha cronbach mendekati angka 1,00 (Sujarweni & Endrayanto,

2012). Pada perhitungan reliabilitas, peneliti menggunakan aplikasi IBM

SPSS 22.00.

Koefisien Cronbach’s Alpha dari skala Kecemasan Akademik

setelah uji coba 0,923, kemudian menjadi sebesar 0,934 setelah dilakukan

seleksi item. Pada skala DSQ-40 asli memiliki nilai Cronbach’s Alpha

sebagai berikut :

Tabel 4

Reliabilitas skala DSQ-40

Reliability Statistics

Factor of Defense Mechanism Cronbach’s

Alpha N of Item

Mature 0,68 40

Immature 0,80 40

Neurotic 0,58 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

48

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui terpenuhi

atau tidaknya korelasional yang digunakan dalam uji hipotesis. Uji

asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas sebaran data dan linearitas

hubungan antar variabel.

1.1 Uji Normalitas

Penelitian ini melakukan uji normalitas dengan tujuan untuk

mengetahui apakah data penelitian berasal dari populasi yang

sebarannya normal atau tidak. Hal ini dapat dilihat pada data

penelitian kita, jika p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data

yang dimiliki tidak berbeda secara signifikan dengan data yang

nomal. Hal ini menunjukkan bahwa data yang kita miliki normal.

Namun, sebaliknya jika p > 0,05 maka disimpulkan bahwa data yang

kita miliki berbeda secara signifikan dengan data yang normal. Hal

ini menunjukkan bahwa data yang kita miliki tidak normal

(Santoso,2010). Uji normalitas dilakukan oleh peneliti menggunakan

Kolmogorov-Smirnov Test melalui bantuan IBM SPSS versi 22.00.

1.2 Uji Linearitas

Penelitian ini melakukan uji linearitas dengan tujuan untuk

mengetahui apakah hubungan antar variabel yang hendak dianalisis

mengikuti garis lurus atau tidak. Peningkatan atau penurunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

49

kuantitas di satu variabel, akan diikuti juga secara linear oleh

peningkatan atau penurunan kuantitas pada variabel lainnya

(Santoso, 2010). Uji linearitas dilakukan menggunakan alat bantu

IBM SPSS versi 22.00. Pengujian pada SPSS menggunakan Test for

Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Sehingga dua variabel dapat

dikatakan memiliki hubungan yang linear bila p < 0,05 (Priyatno,

2014).

2. Uji Hipotesis

Penelitian ini melakukan uji hipotesis dengan menggunakan

korelasi Product Moment Pearson untuk menguji hipotesis seperti yang

telah dijabarkan sebelumnya oleh peneliti, yaitu hubungan Kecemasan

Akademik dengan penggunaan Defense Mechanism, apabila data yang

dihasilkan dari kedua variabel berdistribusi normal. Sebaliknya jika data

yang dihasilkan berdistribusi tidak normal, maka pengujian hipotesis

dilakukan menggunakan Spearman Rho. Hal ini dapat dilakukan karena

teknik tersebut tidak mensyaratkan normalitas data (Santoso, 2010). Uji

hipotesis dilakukan peneliti menggunakan alat bantu program IBM SPSS

versi 22.00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyiapkan terlebih dahulu

skala penelitian yang dibutuhkan. Pada variabel Defense Mechanism, peneliti

melakukan adaptasi skala yaitu menggunakan skala Defence Style

Questionnaire 40 atau DSQ-40. Sebelum melakukan adaptasi peneliti

mengirimkan permintaan izin penggunakan skala pada penelitian ini pada

pengembang skala yang akan digunakan melalui e-mail.

Peneliti kemudian melakukan proses expert judgement pada skala DSQ-

40 yang dilakukan oleh dosen pembimbing peneliti. Tahap selanjutnya ialah

melakukan proses back-translation. Proses back-translation dilakukan peneliti

dengan bantuan dosen pembimbing peneliti dan beberapa mahasiswa

psikologi Universitas Sanata Dharma untuk melihat kesesuaian item yang

sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan kesesuaian tata bahasa

yang mudah dipahami oleh mahasiswa.

Persiapan terakhir peneliti menyiapkan skala ke dalam bentuk online.

Pada skala DSQ-40 dalam bentuk online, peneliti memasukkan untuk

pertanyaan data demografik subjek dan prosedur pengerjaan ke dalam

program online yaitu www.surveymonkey.com.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

51

B. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dua kali yaitu pada

tanggal 08 Mei 2017 hingga 11 Mei 2017 dan 05 Juni 2017 hingga 8 Juni

2017 secara online. Peneliti menyebarkan link kuisioner online melalui media

sosial.

Kuisioner online yang disebarkan direspon sebanyak 412 subjek. Namun

hanya 242 subjek yang melanjutkan untuk mengisi kuisioner. Lalu setelah

disesuaikan dengan karakteristik atau kriteria yang diinginkan, yaitu subjek

merupakan mahasiswa S1 dan mahasiswa aktif yang berada di semester IV,

VI, dan VIII, peneliti menyisahkan hanya 92 subjek. Maka, total kuisioner

yang dapat digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 92 kuisioner.

C. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk melihat Kecemasan

Akademik dan masing-masing bentuk Defense Mechanism dari subjek

penelitian. Peneliti membandingkan antara mean teoritik dan mean empirik

dari variabel Kecemasan Akademik dan masing-masing bentuk variabel

Defense Mechanism.

1. Perbandingan Data Teoritik dan Empirik

Hasil perhitungan mean teoritik berdasarkan skala kecemasan akademik

adalah sebagai berikut :

Jumlah Item : 46

Nilai Minimum : 46 x 1 = 46

Nilai Maximum : 46 x 4 = 184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

52

Rentang Nilai : 46 – 184

Jarak : 184 – 46 = 138

Mean Teoritik : (Xmin + Xmax)/2 = (46 + 184)/2 = 115

Standar Devisi : 1/6 (Xmax – Xmin) = 1/6 (184 – 46) = 23

Perhitungan mean teoritik berdasarkan skala defense mechanism

adalah sebagai berikut :

a. Defense mechanism yang tergolong Mature

Jumlah Item : 8

Nilai Minimum : 8 x 1 = 8

Nilai Maximum : 8 x 4 = 32

Rentang Nilai : 8 – 32

Jarak : 32 – 8 = 24

Mean Teoritik : (Xmin + Xmax)/2 = (8 + 32)/2 = 20

Standar Devisi : 1/6 (Xmax – Xmin) = 1/6 (32 – 8) = 4

b. Defense mechanism yang tergolong Immature

Jumlah Item : 24

Nilai Minimum : 24 x 1 = 24

Nilai Maximum : 24 x 4 = 96

Rentang Nilai : 24 – 96

Jarak : 96 – 24 = 72

Mean Teoritik : (Xmin + Xmax)/2 = (24 + 96)/2 = 60

Standar Devisi : 1/6 (Xmax – Xmin) = 1/6 (96 – 24) = 12

c. Defense mechanism yang tergolong Neurotic

Jumlah Item : 8

Nilai Minimum : 8 x 1 = 8

Nilai Maximum : 8 x 4 = 32

Rentang Nilai : 8 – 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

53

Jarak : 32 – 8 = 24

Mean Teoritik : (Xmin + Xmax)/2 = (8 + 32)/2 = 20

Standar Devisi : 1/6 (Xmax – Xmin) = 1/6 (32 – 8) = 4

2. Hasil Deskripsi Data Penelitian

Tabel 5

Hasil Pengukuran Deskriptif Variabel

Variabel Teoritik Empirik

Sig.

Hasil

Uji-t Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax Mean SD

Kecemasan

Akademik 46 184 115 23 83 164 124,40 13,147 0,000

Mature 8 32 20 4 25 68 45,41 9,471 0,000

Immature 24 96 60 12 68 158 109,34 20,53 0,000

Neurotic 8 32 20 4 17 64 44,01 9,166 0,000

Pada tabel 5 menunjukkan keseluruhan deskripsi data penelitian.

Tabel menunjukkan bahwa mean teoritik pada variabel kecemasan akademik

sebesar 115, sedangkan mean empirik pada variabel kecemasan akademik

sebesar 124,40 dengan SD sebesar 13,147. Nilai tertinggi dari variabel

kecemasan akademik sebesar 164 dan nilai terendah sebesar 83.

Tabel 5 juga menunjukkan mean teoritik pada variabel defense

mechanism yang tergolong mature sebesar 20, sedangkan mean empirik pada

variabel defense mechanism yang tergolong mature sebesar 45,41 dengan SD

sebesar 9,471. Nilai tertinggi dari variabel defense mechanism yang tergolong

mature sebesar 68 dan nilai terendah sebesar 25.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

54

Dari tabel 5 juga diketahui bahwa mean teoritik pada variabel

defense mechanism yang tergolong immature sebesar 60, sedangkan mean

empirik pada variabel defense mechanism yang tergolong immature sebesar

109,34 dengan SD sebesar 20,53. Nilai tertinggi dari variabel defense

mechanism yang tergolong immature sebesar 158 dan nilai terendah sebesar

68.

Dari tabel 5 juga dapat diketahui bahwa mean teoritik pada variabel

defense mechanism yang tergolong neurotic sebesar 20, sedangkan mean

empirik pada variabel defense mechanism yang tergolong neurotic sebesar

44,01 dengan SD sebesar 9,166. Nilai tertinggi dari variabel defense

mechanism yang tergolong neurotic sebesar 64 dan nilai terendah sebesar 17.

Peneliti mengkategorikan hasil analisis deskriptif berdasarkan

tingkat variabel kecemasan akademik dan defense mechanism yang tergolong

mature, immature dan neurotic menjadi tiga kelompok dengan norma dan

analisis sebagai berikut :

Tabel 6

Norma Kategorisasi (Azwar, 2009)

Skor Kategori

(µ+1,0σ) ≤ X Tinggi

(µ-1,0σ) ≤ X < (µ+1,0σ) Sedang

X < (µ-1,0σ) Rendah

Keterangan :

X : skor total subjek µ : mean teoritik σ : standar deviasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

55

Tabel 7

Kriteria Kategori Skor Kecemasan Akademik dan Defense Mechanism

Mature, Immature dan Neurotic.

Kategori Kecemasan

Akademik Mature Immature Neurotic

Tinggi 138 ≤ X 24 ≤ X 72 ≤ X 24 ≤ X

Sedang 92 ≤ X < 138 16 ≤ X < 24 48 ≤ X < 72 16 ≤ X < 24

Rendah X < 92 X < 16 X < 48 X < 16

Tabel 8

Jumlah Presentase untuk Setiap Kategorisasi

Kategori Kecemasan

Akademik Mature Immature Neurotic

Tinggi 11,96% 84,64% 81,88% 83,72%

Sedang 71,76% - 2,76% 0,92%

Rendah 0,92% - - -

Jumlah 92 (100%) 92 (100%) 92 (100%) 92 (100%)

Hasil pada tabel kategori skor kecemasan akademik menunjukkan bahwa

terdapat 0,92% subjek yang termasuk dalam kategori rendah, disisi lain

terdapat 11,96% subjek yang termasuk kedalam kategori tinggi, dan sebanyak

71,76% subjek yang termasuk dalam kategori sedang.

Dari tabel 8 juga dihasilkan kategori skor pada variabel defense

mechanism yang tergolong mature, yang menunjukkan bahwa tidak ada

subjek yang termasuk dalam kategori sedang dan rendah, disisi lain terdapat

84,64% subjek yang termasuk dalam kategori tinggi. Hasil kategori skor

untuk defense mechanism yang tergolong immature menunjukkan bahwa

tidak ada subjek yang termasuk kedalam kategori rendah, namun terdapat

2,76% subjek yang masuk kedalam kategori sedang dan 81,88% subjek yang

termasuk kategori tinggi. Sedangkan, pada kategori skor untuk defense

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

56

mechanism yang tergolong neurotic menunjukkan bahwa tidak ada subjek

yang termasuk dalam kategori rendah, namun disisi lain terdapat 0,92%

subjek yang termasuk dalam kategori sedang, dan sebanyak 83,72% subjek

yang masuk kedalam kategori tinggi.

D. Analisis Data Penelitian

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Penelitian ini melakukan uji normalitas dengan tujuan untuk

mengetahui apakah data dari variable Kecemasan Akademik dan

Defense Mechanism normal atau tidak. Hal ini dapat dilihat melalui

data dengan nilai p < 0,05 yang menunjukkan bahwa data tersebut

memiliki perbedaan yang signifikan dengan data yang normal.

Sebaliknya, apabila data yang didapat memiliki nilai p > 0,05

menunjukkan bahwa data tersebut tidak memiliki perbedaan yang

signifikan dengan data yang normal. Uji normalitas dilakukan dengan

bantuan IBM SPSS 22.00.

Tabel 9

Hasil Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov-

Smirnov Signifikansi Keterangan

Kecemasan Akademik 0,81 0,182 Normal

Mature 0,90 0,065 Normal

Immature 0,73 0,200 Normal

Nurotic 0,47 0,200 Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

57

Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel

Kecemasan Akademik memiliki taraf signifikansi 0,182 (p>0,005).

Hal ini menunjukkan sebaran data pada variabel tersebut memiliki

data yang normal. Pada variabel Defense Mechanism, masing-masing

faktor yakni Mature, memiliki taraf signifikansi sebesar 0,065

(p<0,05). Pada faktor Immature, memiliki taraf signifikansi sebesar

0,200 (p<0,05), dan Neurotic memiliki taraf signifikansi sebesar 0,200

(p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data pada variabel

tersebut memiliki data yang normal.

b. Uji Linearitas

Penelitian ini melakukan uji linearitas dengan tujuan untuk

mengetahui apakah hubungan antar variabel yang hendak dianalisis

mengikuti garis lurus atau tidak. Peningkatan atau penurunan

kuantitas di satu variabel, akan diikuti juga secara linear oleh

peningkatan atau penurunan kuantitas pada variabel lainnya

(Santoso, 2010). Uji linearitas dilakukan menggunakan alat bantu

IBM SPSS versi 22.00. Pengujian pada SPSS menggunakan Test for

Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Sehingga dua variabel dapat

dikatakan memiliki hubungan yang linear bila p < 0,05 (Priyatno,

2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

58

a. Defense Mechanism yang tergolong Mature

Berikut ini hasil Uji Linearitas antara variabel Kecemasan

Akademik dengan variabel Defense Mechanism yang tergolong

Mature.

Tabel 10

Hasil Uji Linearitas antara variabel Kecemasan Akademik

dengan Defense Mechanism yang tergolong Mature

Mature

Kecemasan

Akademik

F Sig.

Between

Groups (Combined) 1,113 0,358

Linearity 1,161 0,287

Deviation

from

Linearity

1,112 0,360

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, diketahui bahwa

variabel Kecemasan Akademik dengan Defense Mechansim yang

tergolong Mature memperoleh nilai F sebesar 1,161 dengan taraf

signifikansi sebesar 0,287. Hal tersebut menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang tidak linear antara variabel Kecemasan

Akademik dengan Defense Mechansim Mature karena memiliki

nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

59

b. Defense Mechanism yang tergolong Immature

Berikut ini hasil Uji Linearitas antara variabel Kecemasan

Akademik dengan variabel Defense Mechanism yang tergolong

Immature.

Tabel 11

Hasil Uji Linearitas antara variabel Kecemasan Akademik

dengan Defense Mechanism yang tergolong Immature

Immature

Kecemasan

Akademik

F Sig.

Between

Groups (Combined) 1,654 0,046

Linearity 4,184 0,047

Deviation

from

Linearity

1,593 0,060

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, diketahui bahwa

variabel Kecemasan Akademik dengan Defense Mechansim yang

tergolong Immature memperoleh nilai F sebesar 4,184 dengan

taraf signifikansi sebesar 0,047. Hal tersebut menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang linear antara variabel Kecemasan

Akademik dengan Defense Mechansim yang tergolong Immature

karena memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

60

c. Defense Mechanism yan tergolong Neurotic

Berikut ini hasil Uji Linearitas antara variabel Kecemasan

Akademik dengan variabel Defense Mechanism yang tergolong

Neurotic.

Tabel 12

Hasil Uji Linearitas antara variabel Kecemasan Akademik

dengan Defense Mechanism yang tergolong Neurotic

Neurotic

Kecemasan

Akademik

F Sig.

Between

Groups (Combined) 0,843 0,714

Linearity 1,590 0,213

Deviation

from

Linearity

0,825 0,736

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, diketahui bahwa

variabel Kecemasan Akademik dengan Defense Mechansim yang

tergolong Neurotic memperoleh nilai F sebesar 1,590 dengan

taraf signifikansi sebesar 0,213. Hal tersebut menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang tidak linear antara variabel Kecemasan

Akademik dengan Defense Mechansim yang tergolong Neurotic

karena memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05.

2. Uji Hipotesis

Penelitian ini melakukan uji hipotesis dengan menggunakan

korelasi Product Moment Pearson untuk menguji hipotesis seperti yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

61

telah dijabarkan sebelumnya oleh peneliti, yaitu hubungan Kecemasan

Akademik dengan penggunaan Defense Mechanism, apabila data yang

dihasilkan dari kedua variabel berdistribusi normal. Sebaliknya jika data

yang dihasilkan berdistribusi tidak normal, maka pengujian hipotesis

dilakukan menggunakan Spearman Rho. Distribusi data pada variabel

Defense Mechanism yang tergolong Mature dan Neurotic bersifat normal

dan tidak linear sehingga pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan Spearman Rho. Sedangkan, Defense Mechanism yang

tergolong Immature bersifat normal dan linear, sehingga pengujian

hipotesis dilakukan dengan menggunakan Pearson’s. Berikut merupakan

kriteria koefisien korelasi menurut Sarwono (2006) yang digunakan dalam

penelitian ini:

Tabel 13

Kriteria Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Kategori

0 Tidak Ada Korelasi

0,00 – 0,25 Korelasi Sangat Lemah

0,025 – 0,5 Korelasi Cukup

0,5 – 0,75 Korelasi Kuat

0,75 – 0,99 Korelasi Sangat Kuat

1 Korelasi Sempurna

Hasil uji korelasi antara variabel Kecemasan Akademik dan

variabel yang tergolong Mature dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

62

Tabel 14

Korelasi variabel Kecemasan Akademik dan Defense Mechanism yang

tergolong Mature

Correlations

MATURE

KECEMASANAK

ADEMIK

Spearman's rho MATURE Correlation Coefficient 1,000 -,100

Sig. (1-tailed) . ,171

N 92 92

KECEMASANAKADEMIK Correlation Coefficient -,100 1,000

Sig. (1-tailed) ,171 .

N 92 92

Berdasarkan hasil pengujian, dapat dilihat pada tabel 11 bahwa

hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi r = -0,100 dengan

signifikansi 0,171 (p < 0,05) yang diuji menggunakan one-tailed test

antara variabel Kecemasan Akademik dan variabel Defense Mechanism

yang tergolong Mature. Berdasarkan hal ini maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan negatif dan tidak signifikan. Hal ini berarti tidak

ada hubungan Kecemasan Akademik dengan penggunaan Defense

Mechanism yang tergolong Mature pada mahasiswa. Hasil analisis ini

membuktikan bahwa hipotesis dalam penelitian ini ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

63

Tabel 15

Korelasi variabel Kecemasan Akademik dan Defense Mechanism yang

tergolong Immature

Berdasarkan hasil pengujian, dapat dilihat pada tabel 12 bahwa

hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi r = 0,187

dengan

signifikansi 0,037 (p < 0,05) yang diuji menggunakan one-tailed test

antara variabel Kecemasan Akademik dan variabel Defense Mechanism

yang tergolong Immature. Berdasarkan hal ini maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan dengan kategori cukup

antara variabel Kecemasan Akademik dengan Defense Mechanism yang

tergolong Immature. Hal ini dapat didikatakan bahwa semakin tinggi

kecemasan akademik pada mahasiswa, maka semakin tinggi pula

penggunaan Defense Mechanism yang tergolong Immature yang dimiliki

mahasiswa. Begitu pun sebaliknya, semakin rendah kecemasan akademik

pada mahasiswa, maka semakin rendah pula penggunaan Defense

Mechanism yang tergolong Immature yang dimiliki mahasiswa tersebut.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis dalam penelitian ini

diterima.

Correlations

IMMATURE KECEMASANAKADEMIK

IMMATURE Pearson Correlation 1 ,187

*

Sig. (1-tailed) ,037

N 92 92

KECEMASANAKADEMIK Pearson Correlation ,187

* 1

Sig. (1-tailed) ,037

N 92 92

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

64

Tabel 16

Korelasi variabel Kecemasan Akademik dan Defense Mechanism yang

tergolong Neurotic

Correlations

NEUROTIC

KECEMASANA

KADEMIK

Spearman's rho NEUROTIC Correlation Coefficient 1,000 ,114

Sig. (1-tailed) . ,141

N 92 92

KECEMASANAKAD

EMIK

Correlation Coefficient ,114 1,000

Sig. (1-tailed) ,141 .

N 92 92

Berdasarkan hasil pengujian, dapat dilihat pada tabel 13 bahwa

hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi r = 0,114 dengan

signifikansi 0,141 (p > 0,05) yang diuji menggunakan one-tailed test

antara variabel Kecemasan Akademik dan variabel Defense Mechanism

yang tergolong Neurotic. Berdasarkan hal ini maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan negatif dan tidak signifikan. Hal ini berarti tidak

ada hubungan Kecemasan Akademik dengan penggunaan Defense

Mechanism yang tergolong Neurotic pada mahasiswa. Hasil analisis ini

membuktikan bahwa hipotesis dalam penelitian ini ditolak.

E. Pembahasan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui adanya hubungan

antara kecemasan akademik dan penggunaan defense mechanism pada

mahasiswa, lalu defense mechanism manakah yang digunakan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

65

mahasiswa untuk mereduksi kecemasan akademiknya. Hasil penelitian

berdasarkan analisis dengan menggunakan Korelasi Spearman’s rho pada

variabel kecemasan akademik dengan defense mechanism yang tergolong

mature diperoleh koefisien korelasi sebesar r = -0,100 dengan nilai

signifikansi 0,171 (p > 0,05) yang diuji menggunakan one-tailed test. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan tidak

signifikan antara variabel kecemasan akademik dengan defense mechanism

yang tergolong mature.

Hasil analisis tersebut juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

antara kecemasan akademik dengan penggunaan defense mechanism yang

tergolong mature pada mahasiswa. Hasil analisis ini membuktikan bahwa

hipotesis kedua dalam penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa

mahasiswa yang mengalami kecemasan akademik pada penelitian ini tidak

menggunakan defense mechanism yang tergolong mature atau matang.

Sehingga dari hasil penelitian ini dikhawatirkan mahasiswa menjadi

maladaptif, sedangkan dalam aktivitas perkuliahan, mahasiswa tidak terlepas

dari pengerjaan laporan, tugas, serta mengikuti ujian atau tes. Hal ini tentu

saja akan mengganggu individu dalam pencapaian nilai akademik yang baik.

Seperti yang telah dijelaskan oleh Sumanto (2014) individu

diharapkan dapat menggunakan defense mechanism yang sesuai dengan usia

perkembangannya yaitu pada usia mahasiswa yaitu 18-25 tahun, pada usia

tersebut individu diharapkan dapat menggunakan defense mechanism yang

tergolong mature atau matang. Penggunaan defense mechanism yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

66

tergolong mature ini dapat membantu mahasiswa untuk lebih adaptif dan

mengarah pada kesehatan mental yang lebih baik, dan tentu saja membuat

mahasiswa lebih mudah dalam mencapai nilai akademis yang lebih

memuaskan (Kline, 1993).

Hasil penelitian berdasarkan analisis dengan menggunakan Korelasi

Spearman’s rho pada variabel kecemasan akademik dengan defense

mechanism yang tergolong neurotic diperoleh koefisien korelasi sebesar r =

0,114 dengan nilai signifikansi 0,141 (p > 0,05) yang diuji menggunakan one-

tailed test. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang negatif dan tidak signifikan antara variabel kecemasan akademik dengan

defense mechanism yang tergolong neurotic.

Hasil analisis ini juga membuktikan bahwa sama seperti variabel

defense mechanism yang tergolong mature, hipotesis keempat dalam

penelitian ini juga ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang

mengalami kecemasan akademik pada penelitian ini juga tidak menggunakan

defense mechanism yang tergolong neurotic. Namun, berbeda dengan harapan

agar mahasiswa dapat menggunakan defense mechanism yang tergolong

mature agar individu menjadi lebih adaptif dan memiliki kesehatan mental

yang lebih baik, ketika mengalami kecemasan akademik, mahasiswa dalam

penelitian ini tidak menggunakan defense mechanism yang tergolong

neurotic. Hal ini berarti mahasiswa dalam penelitian ini tidak melibatkan

tingkat distorsi kognitif yang tinggi, memiliki usaha untuk mengatasi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

67

signifikan stres dari internal maupun eksternal, sehingga memiliki sifat yang

bertentangan dengan realitas (Bowins, 2004).

Selain penjelasan yang telah dipaparkan oleh peneliti tersebut,

pernyataan dari Zeigler-Hill dan Pratt (2007) bahwa faktanya item dari

defense mechanism yang tergolong mature dan neurotic mengandung lebih

sedikit item (yaitu, 8 item masing-masing). Karena masing-masing defense

mechanism diukur hanya dengan dua item, konsistensi internal pada subskala

ini sangat bervariasi, dari = 0,19 untuk penolakan (denial) sampai = 0,72

untuk fantasi autistik. Konsistensi internal rata-rata untuk defense mechanism

adalah = 0,37. Hal ini mengakibatkan tidak adanya hubungan atau korelasi

antara variabel kecemasan akademik dengan variabel pada defense

mechanism yang tergolong mature dan neurotic.

Hasil penelitian berdasarkan analisis dengan menggunakan Korelasi

Pearson’s pada variabel kecemasan akademik dengan defense mechanism

yang tergolong immature diperoleh koefisien korelasi sebesar r = 0,187

dengan signifikansi 0,037 (p > 0,05) yang diuji menggunakan one-tailed test.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara variabel

kecemasan akademik dengan penggunaan defense mechanism yang tergolong

immature didapat nilai koefisien korelasi positif, menunjukkan terjadi

hubungan positif yang artinya, semakin tinggi kecemasan akademik yang

dialami oleh mahasiswa maka semakin tinggi juga penggunaan defense

mechanism yang tergolong immature. Begitu pula sebaliknya, semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

68

rendah kecemasan akademik yang dialami oleh mahasiswa maka semakin

rendah penggunaan defense mechanism yang tergolong immature.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka hipotesis pertama dan ketiga

yang diajukan dalam penelitian ini diterima yaitu terdapat hubungan positif

antara kecemasan akademik dengan penggunaan defense mechanism pada

mahasiswa, dan terdapat hubungan positif antara kecemasan akademik

dengan penggunaan defense mechanism yang tergolong immature. Hal ini

menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengalami kecemasan akademik pada

penelitian ini menggunakan defense mechanism yang tergolong immature

atau tidak matang. Bowins (2004) menjelaskan bahwa defense mechanism

yang tergolong immature melibatkan distorsi kognitif yang paling ekstrem

sehingga dapat mengganggu realitas yang ada. Penggunaan defense

mechanism yang tergolong immature ini sering digunakan ketika menemui

stres yang berat atau gangguan kepribadian, seperti proyeksi dan gangguan

paranoid. Penggunaan defense mechanism ini juga berefek negatif seperti

kecemasan, depresi bahkan gangguan makan (Zeigler-Hill & Pratt, 2007).

Lebih lanjut penggunaan yang jangka panjang serta berlebihan akan

mempengaruhi pola tingkah laku individu yang pada taraf tertentu

mengindikasikan adanya perilaku neurotik dan psikotik (Semiun, 2006). Hal

ini juga akan mempengaruhi pencapaian nilai akademik atau prestasi yang

baik pada mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

69

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti dengan

menggunakan teknik analisis Spearman’s Rho pada variabel kecemasan

akademik dan variabel defense mechanism yang tergolong mature maka

diperoleh koefisiensi korelasi sebesar -0,100 dengan signifikansi 0,171 (p >

0,05) yang artinya terdapat hubungan yang negatif dan tidak signifikan antara

variabel kecemasan akademik dengan defense mechanism yang tergolong

mature. Kemudian pada variabel kecemasan akademik dan variabel defense

mechanism yang tergolong neurotic diperoleh koefisiensi korelasi sebesar

0,114 dengan signifikansi 0,141 (p > 0,05). Hal ini berarti terdapat hubungan

yang negatif dan tidak signifikan antara variabel kecemasan akademik dengan

defense mechanism yang tergolong neurotic. Mahasiswa dalam penelitian ini

tidak menggunakan kedua defense ini, baik itu defense mechanism yang

tergolong mature maupun yang tergolong neurotic. Sedangkan pada variabel

kecemasan akademik dan variabel defense mechanism yang tergolong

immature, yang menggunakan teknik analisis Pearson’s diperoleh nilai

koefisiensi korelasi sebesar 0,187 dengan signifikansi 0,037 (p < 0,05). Hal

ini berarti terdapat hubungan yang sisnifikan antara penggunaan defense

mechanism yang tergolong immature. Hasil penelitian berdasarkan analisis

ini menunjukkan bahwa semakin positif tingkat kecemasan akademik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

70

dialami mahasiswa khususnya yang terlibat sebagai subjek penelitian ini,

maka semakin tinggi penggunaan defense mechanism yang tergolong

immature pada mahasiswa. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah tingkat

kecemasan akademik yang dialami mahasiswa, maka semakin rendah

penggunaan defense mechanism yang tergolong immature.

B. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan oleh kesimpulan yang telah dijabarkan oleh peneliti

sebelumnya, peneliti perlu juga untuk menyampaikan beberapa keterbatasan

dalam penelitian yang dirasakan peneliti selama proses penelitian sampai

pengolahan data. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengambilan sampel kurang ideal, dikarenakan peneliti mengambil

teknik purposive sampling yaitu metode dengan penetapan sampel yang

berdasarkan pada kriteria tertentu. Yang berarti peneliti telah menentukan

kriteria-kriteria tertentu untuk memilih sampel dari populasi yang ada.

Teknik pemilihan sampel yang demikian tidak memberikan kesempatan

yang sama pada populasi untuk menjadi anggota sampel. Sehingga hasil

dari penelitian ini kurang mampu menggeneralisasikan untuk semua

anggota populasi.

2. Pengambilan data dilakukan secara online, dimana mahasiswa yang

mengisi kuisioner online tersebut bisa jadi tidak serius menjawab setiap

pernyataan yang diberikan, hal ini mengakibatkan data yang diperoleh

mungkin saja sudah terkena bias.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

71

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka berikut saran-saran yang dapat peneliti berikan:

1. Bagi mahasiswa, diharapkan agar secara sadar dapat mengurangi

kecemasan yang dirasakan, hal ini bisa dilakukan dengan cara

berfokus pada kemampuan diri sehingga dapat mengembangkan

diri menjadi lebih baik, dalam hal ini bagi mahasiswa yang

merasa kurang dalam nilai akademik dapat belajar dengan

sungguh-sungguh terlebih saat akan menghadapi ujian. Maupun

dapat mengoptimalkan seluruh kemampuan saat mengerjakan

tugas ataupun laporan saat diberi oleh dosen. Hal ini dapat

mengurangi rasa cemas dalam aktivitas belajar-mengajar di

kampus.

2. Bagi orang tua, sebaiknya lebih komunikatif pada anak agar

mampu memahami kemampuan anak sendiri. Hal ini juga dapat

mengurangi tuntutan-tuntutan yang pada akhirnya akan

memunculkan perasaan cemas pada anak.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melihat hubungan

antara kecemasan akademik dengan penggunaan defense

mechanism untuk memperhatikan bias-bias yang mungkin saja

terjadi saat pengambilan data secara online. Sehingga, meskipun

lebih irit biaya dan praktis namun pengambilan data secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

72

online dapat memunculkan bias yang mungkin saja dapat

menggangu perolehan data.

4. Peneliti juga menyarankan peneliti selanjutnya untuk meneliti

bentuk kecemasan pada mahasiswa yang berprestasi atau

memiliki nilai akademik yang tinggi saja lalu defense mechanism

manakah yang sering digunakan oleh mahasiswa berprestasi atau

memiliki nilai akademik yang tinggi tersebut. Sehingga mungkin

saja menemukan hal baru yang tidak dijelaskan oleh peneliti

pada penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

73

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol (2004). Psikologi Kepribadian: Edisi Revisi. Malang: UPT. Penerbitan

Universitas Muhammadiyah Malang.

Arif, Iman Setiadi. (2006). Dinamika Kepribadian Gangguan dan Terapinya

(Understanding the Unconscious). Bandung: PT. Refika Aditama.

Akbar, Djumadi. , Moh. Fanani, Erna Herawati. (2015). Hubungan Antara

Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa di Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Naskah Publikasi

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diunduh pada 12 Oktober

2017 pada pukul 20.00 WIB, dari

http://eprints.ums.ac.id/39572/20/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

Auliani Rizqiah. (2010). Hubungan Antara Tipe Kecemasan Dengan Prestasi

Belajar Statistik Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Jurnal Fakultas

Psikologi Universitas UIN Jakarta. Diunduh pada 30 Agustus 2017 pada

pukul 16.00 WIB, dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3520/1/RIZQIAH%

20AULIANI-PSI.pdf

Azwar, Saifuddin. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. (2013). Penyusunan Skala Psikologi. Edisi 2. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Bowins, Brad. (2004). Pschological Defense Mechanism A New Perspective. The

American Journal Of Psychoanalysis. Vol. 64, No. 1, March 2004.

Cramer, Phebe (2006). Protecting The Self Defense Mechanism in Action. New

York: The Guilford Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

74

Cramer, Phebe (2009). Seven Pillars Of Defense Mechanism Theory. In: Social

and Personality Psychology Compass, 2008. 2:1963-1981.

Dobson, Cassie. (2012).. Effect Of Academic Anxiety On The Performance Of

Students With And Without Learning Disablities And How Students Can Cope

With Anxiety At School. Academic Anxiety And Coping With Anxiety 1.

Diunduh pada 10 Oktober 2017 pada pukul 04.00 WIB, dari

https://www.nmu.edu/education/sites/DrupalEducation/files/UserFiles/Dobso

n_Cassie_MP.pdf

Dwi Dian. (2015). Stres Akademik. Diakses secara online di

http://diandwiartanti.blogs.uny.ac.id/2015/11/26/stres-akademik/ pada 15

Oktober 2017 pada pukul 22.00 WIB.

Hergenhahn, B.R & Matthew H. Olson. (2011). Pengantar Teori Kepribadian

Edisi ke-8. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hidayat, Dede Rahmat (2011). Teori dan Aplikasi: Psikologi Kepribadian Dalam

Konseling. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online/daring (dalam jaringan).

Diunduh pada 10 Maret 2017 pada pukul 22.30 WIB, dari https://kbbi.web.id/

Kline, Paul (1993). The Concept Of Defense Mechanisms In Contemporary

Psychology. New York: Springer-Verlag.

Matthews, G., Davies D.R., Westerman, S.J, Stammers, R.B. (2000). Human

Performance Cognition, Stress and Individual Differences. Philadelphia:

Psyhology Press.

Muis, Saludin. (2009). Kenali Kepribadian Anda Dan Permasalahannya: Dari

Sudut Pandang Teori Psikoanalisa.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nasution, Liza H. , Fasti Rola. (2011). Hubungan Antara Kecemasan Akademik

dengan Academic Self Management Pada Siswa SMA Kelas X Unggulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

75

Naskah Publikasi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Diunduh pada 21

November 2017 pada pukul 10.00 WIB, dari fpsi.mercubuana-yogya.ac.id

Pervin, Lawrence A. , Cervone, Daniel dan John, Oliver P. (2010). Psikologi

Kepribadian: Teori dan Penelitian, Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana.

Pratiwi, Melani Dian. (2014). Upaya Meminimalisir Tingkat Kecemasan

Menjelang Ulangan Kenaikan Kelas Melalui Bimbingan Belajar

Menggunakan Teknik Relaksasi Progresif (Penelitian Tindakan Bimbingan

dan Konseling pada Siswa VIIID SMP Negeri 2 Sambirejo, Sragen Tahun

Ajaran 2013/2014). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Prawitasari, E. J. (2012). Psikologi Terapan Melintas Batas Disiplin Ilmu. Jakarta:

Erlangga.

Priyatno, D. (2014). SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: C.V

Andi Offset.

Purwadi, Andri. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Pada

Siswa Kelas XII Otomotif dan Mesin Dalam Menghadapi Ujian Nasional

SMK Bina Patria 2 Sukoharjo. Surakarta: STIKES PKU Muhammadiyah.

Safaria, T dan Saputra, N.E. (2009). Manajemen Emosi: Sebuah Panduan Cerdas

Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Salkind, Neil J. (2004). Teori-teori Perkembangan Manusia : Sejarah

Kemunculan, Konsepsi Dasar, Analisis Komparatif, dan Aplikasi. Bandung:

Nusa Media.

Sangadji, E. M., dan Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis

dalam Penelitian. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi: dari Blog menjadi Buku.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

76

Santrock, J.W. (2011). Life-Span Development. Perkembangan Masa Hidup. Edisi

Tiga Belas. Jilid II. Jakarta: Erlangga

Schauenburg H., Willenborg V., Sammet I., & Ehrenthal J.C. (2007). Self-

reported Defence Mechanism as an Outcome Measure in Psychotherapy: A

Study on the German version of the Defence Style Questionnaire DSQ 40.

Psychology and Psychotherapy: Theory, Research and Practice (2007), 80,

355-366. DOI:10.1348/147608306X146068.

Semiun, Yustinus (2006). Kesehatan Mental 1: Pandangan Umum Mengenai

Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental serta Teori-Teori yang Terkait.

Yogyakarta: Kanisius.

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group.

Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi

dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Siswanto. (2007). Kesehatan Mental: Konsep, Cakupan, dan Perkembangan.

Yogyakarta: Andi Offset

Sistyaningtyas, Fitriana. (2013) Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan

Prestasi Belajar Matematik Siswi Kelas XI IPA Di SMA Negeri 1 Kayen Pati.

Naskah Publikasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Diunduh pada 12 Oktober 2017 pada pukul 19.00 WIB, dari

http://eprints.ums.ac.id/22565/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sophia Hilma & Siregar Aminudin TH (2015). Pemahaman Diri Mengenai

Defense Mechanism Melalui Bahasa Ungkap Metafor. Journal of Visual Art.

Vol 4, No 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

77

Sumanto. (2014). Psikologi Perkembangan: Fungsi dan Teori. Jakarta: PT. Buku

Seru.

Sujarweni, V. W., & Endrayanto, P. (2012). Statistika untuk Penelittian.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Zeigler-Hill Virgil & Drew W. Pratt (2007). Defense Styles and the Interpersonal

Circumplex: The Interpersonal Nature of Psychological Defense. Journal Of

Psychiatry, Psychology and Mental Health. Volume 1, Issue 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

78

Lampiran 1 :

Skala Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

79

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Maria Paula Toby

( 119114078 )

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

80

Salam sejahtera,

Perkenalkan, saya adalah Maria Paula Toby , mahasiswa tingkat akhir dari

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang

menyelesaikan tugas akhir saya untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar sarjana. Saya meminta kesedian teman-teman untuk membantu

saya dengan cara mengisi skala penelitian ini.

Sebelum teman-teman mengisi skala penelitian ini, teman-teman saya

minta untuk mengisi data diri terkait dengan kepentingan skala ini. Kemudian,

teman-teman saya harapkan untuk dapat mengisi skala penelitian ini sesuai

dengan apa yang teman-teman alami, rasakan maupun pikirkan. Karena

tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam pengisian skala ini sehingga

teman-teman tidak perlu ragu-ragu dalam mengerjakan skala ini dan dapat

mengisinya dengan keadaan teman-teman yang sesungguhnya. Saya memahami

bahwa informasi yang teman-teman berikan dalam skala ini mungkin bersifat

pribadi dan privasi, sehingga saya akan menjaga kerahasiaan jawaban teman-

teman.

Apabila teman-teman bersedia membantu saya untuk mengisi skala dalam

penelitian ini, silahkan teman-teman memberi tanda tangan atau paraf di akhir

pernyataan ini sebagai tanda persetujuan bahwa teman-teman bersedia mengisi

skala ini. Terima kasih atas perhatian dan kesediaan teman-teman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

81

Saya telah membaca dan memahami penjelasan tentang pengisian skala ini, dan

saya bersedia mengisi skala penelitian ini.

_____________ , ________________

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

82

PETUNJUK PENGISIAN

Di bawah ini, ada beberapa pernyataan yang teman-teman alami dalam masa

perkuliahan. Silahkan teman-teman baca dengan teliti dan perhatikan pernyataan-

pernyataan di bawah ini dengan seksama dan berilah tanda silang (X) pada salah

satu dari empat kolom yang berada di sebelah kanan pernyataan sesuai dengan

keadaan teman-teman yang sesungguhnya.

Terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:

STS : bila teman-teman Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada

TS : bila teman teman Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada

S : bila teman-teman Setuju dengan pernyataan yang ada

SS : bila teman-teman Sangat Setuju dengan pernyataan yang ada

Contoh :

Apabila teman-teman ingin mengganti jawaban teman-teman, maka teman-teman

bisa mencoret jawaban teman-teman dengan tanda samadengan (=) pada jawaban

sebelumnya dan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang lain.

Contoh :

No. Pernyatan

Jawaban

SS S TS STS

1. Saya merasa sedih jika IPK saya

jelek.

X

X

No. Pernyatan

Jawaban

SS S TS STS

1. Saya merasa sedih jika IPK saya

jelek.

X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

83

Nama ( Inisial ) : ______________________

Jenis Kelamin : ( P / L ) *coret yang tidak perlu

Semester : ______________________

No. Pernyataan

Jawaban

SS S TS STS

1. Saya cukup yakin dengan kemampuan saya dalam

menjawab semua pertanyaan dalam soal ujian.

2. Saya merasa santai jika belum mengerjakan tugas

yang diberikan dosen.

3. Saya akan terus-menerus mengajukan pertanyaan

pada dosen jika saya belum mengerti.

4.

Saya sering menyalahkan diri saya sendiri ketika

saya tak mampu menjawab 1 pertanyaan pada soal

ujian.

5. Saya mampu belajar lebih keras dari biasanya

menjelang ujian dalam keadaan baik-baik saja.

6. Saya merasa prihatin ketika mendapati hasil kuis

saya jelek.

7.

Saya mengerahkan seluruh kemampuan saya

untuk mendapatkan nilai tertinggi pada setiap

mata kuliah yang saya ambil.

8. Saya sukar berkonsentrasi ketika diberi materi

oleh dosen yang kaku.

9.

Saya dapat merasakan nafas saya berhembus lebih

cepat ketika dosen menunjuk saya untuk

menjawab pertanyaan dosen.

10.

Saya merasa sakit pada kepala ketika saya

berusaha belajar lebih keras dari biasanya

menjelang ujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

84

11. Saya merasa sedih jika IPK saya jelek.

12. Saya merasa santai jika saya tak mampu

menjawab 1 pertanyaan pada soal ujian.

13.

Saya dapat mengerjakan soal ujian dengan tenang

meskipun pertanyaan pada soal ujian tidak sesuai

dengan apa yang saya pelajari.

14. Saya merasa tegang jika akan berdiskusi dengan

dosen.

15. Saya merasa jantung saya berdetak lebih keras

ketika dosen hendak membagikan hasil ujian.

16. Saya tidak menyesali jika tidak mampu menjawab

pertanyaan dalam soal ujian.

17. Saya belajar hanya sesuai kemampuan saya pada

setiap mata kuliah.

18. Ketika dosen meminta saya menjawab pertanyaan,

saya mampu menjawab dengan tenang.

19. Saya tetap tenang mengerjakan ujian meskipun

waktu pengerjaan ujian hampir selesai

20. Saya merasa pusing ketika pertanyaan pada soal

ujian tidak sesuai dengan apa yang saya pelajari.

21. Saya merasa tegang ketika hendak menerima nilai

satu semester.

22. Saya merasa sedih ketika hasil ujian saya tidak

sesuai dengan ekspetasi saya.

23. Saya senang jika akan berdiskusi dengan dosen.

24. Saya tetap fokus pada perkuliahan meskipun

materi kuliah diajar oleh dosen yang kaku.

25. Saya merasa wajar jika saya mendapat nilai jelek

pada transkrip nilai.

26. Saya merasa bersemangat ketika akan dibagikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

85

nilai ujian.

27.

Saya khawatir tidak mendapatkan nilai yang tinggi

jika saya tidak menjawab semua pertanyaan dalam

soal ujian.

28. Menjelang ujian, saya membaca materi

secukupnya .

29. Saya merasa deg-degan ketika dosen membahas

presentasi saya didepan kelas.

30. Saya sulit berkonsentrasi ketika waktu pengerjaan

kuis yang diberikan dosen akan berakhir.

31. Saya memiliki target IPK yang tinggi.

32.

Saya mampu fokus pada soal kuis yang diberikan

oleh dosen meskipun waktu pengerjaan akan

berakhir.

33. Saya merasa biasa saja jika IPK saya jelek.

34.

Saya tak berekspetasi mengenai hasil ujian saya

sehingga saya tidak merasa sedih jika mendapati

nilai ujian saya jelek.

35.

Saya merasa takut ketika menjawab pertanyaan

dosen mengenai topik yang saya sampaikan ketika

presentasi.

36. Saya merasa biasa saja ketika dosen membahas

presentasi saya didepan kelas.

37. Saya dapat merasakan nafas saya berhembus lebih

cepat ketika pembagian nilai ujian.

38. Menjelang ujian, saya biasa membaca materi

berulang-ulang.

39. Saya merasa tidak perlu bertanya meskipun saya

belum mengerti mengenai penjelasan dosen.

40. Saya sering merasa tegang ketika sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

86

menghadapi ujian.

41. Saya menjadi sukar berkonsentrasi ketika

diberikan banyak tugas oleh dosen.

42. Saya merasa mual ketika belum mengerjakan

tugas yang diberikan dosen.

43. Ketika saya menemukan nilai yang jelek pada

transkrip nilai, saya merasa kasian pada diri saya.

44. Saya merasa sedih jika tidak mampu menjawab

pertanyaan dalam soal ujian.

45.

Saya dapat memberikan jawaban pada dosen

dengan tenang saat dosen bertanya mengenai topik

yang saya sampaikan ketika presentasi.

46. Saya merasa biasa saja melihat hasil kuis saya

jelek.

47. Saya merasa baik-baik saja jika hendak menerima

nilai satu semester.

48. Saya menghadapi ujian dengan tenang.

49. Diluar perkuliahan pun, saya tetap merasa nyaman

ketika harus berkomunikasi dengan dosen.

50. Saya tidak memiliki target IPK.

51. Saya mampu fokus meskipun banyak tugas yang

diberikan oleh dosen.

52. Nafas saya menjadi tidak teratur ketika waktu

pengerjaan ujian hampir selesai.

53.

Saya merasa detak jantung saya tidak teratur

ketika berbicara dengan dosen diluar jam

perkuliahan.

54. Saya merasa tenang-tenang saja ketika hasil ujian

hendak dibagikan dosen.

Mohon periksa kembali jawaban teman-teman, jangan sampai ada yang terlewat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

87

LAMPIRAN 2

Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item

A. Reliabilitas dan Korelasi Item Total Skala Kecemasan Akademik

1. Hasil Awal

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KPA_1 142,9796 284,979 ,280 . ,923

KPA_2 142,0000 272,875 ,587 . ,920

KPA_3 142,3673 293,154 -,119 . ,925

KPA_4 142,3265 275,433 ,566 . ,920

KPA_5 143,1633 286,764 ,187 . ,923

KPA_6 141,6735 278,474 ,513 . ,921

KPA_7 141,8776 283,610 ,281 . ,923

KPA_8 142,1429 288,958 ,043 . ,925

KPA_9 142,2041 278,207 ,437 . ,921

KPA_10 142,6122 281,034 ,378 . ,922

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 49 98,0

Excludeda 1 2,0

Total 50 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,923 ,923 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

88

KPA_11 141,7143 281,583 ,336 . ,922

KPA_12 142,1633 279,723 ,439 . ,921

KPA_13 142,4694 277,338 ,492 . ,921

KPA_14 142,4490 277,503 ,470 . ,921

KPA_15 142,2857 277,625 ,530 . ,921

KPA_16 142,2041 281,249 ,337 . ,922

KPA_17 142,4286 286,708 ,148 . ,924

KPA_18 142,7551 278,689 ,521 . ,921

KPA_19 142,3878 282,326 ,283 . ,923

KPA_20 142,3061 280,592 ,384 . ,922

KPA_21 141,9592 273,998 ,605 . ,920

KPA_22 141,5714 279,375 ,513 . ,921

KPA_23 142,9592 284,832 ,279 . ,923

KPA_24 142,5510 292,211 -,082 . ,925

KPA_25 142,0204 281,520 ,367 . ,922

KPA_26 142,6939 289,634 ,051 . ,924

KPA_27 141,9592 277,790 ,540 . ,921

KPA_28 142,9592 283,748 ,313 . ,922

KPA_29 142,3265 275,724 ,599 . ,920

KPA_30 142,4694 277,629 ,598 . ,920

KPA_31 141,7959 279,082 ,432 . ,921

KPA_32 142,5510 282,919 ,391 . ,922

KPA_33 141,5918 279,747 ,471 . ,921

KPA_34 142,0204 276,020 ,600 . ,920

KPA_35 142,6735 278,558 ,509 . ,921

KPA_36 142,5306 274,046 ,667 . ,919

KPA_37 142,3469 278,273 ,534 . ,921

KPA_38 142,0000 278,292 ,515 . ,921

KPA_39 142,3061 287,550 ,128 . ,924

KPA_40 142,2857 275,875 ,605 . ,920

KPA_41 142,5714 279,000 ,397 . ,922

KPA_42 142,9796 283,687 ,205 . ,924

KPA_43 142,0408 280,582 ,485 . ,921

KPA_44 142,0612 275,642 ,644 . ,920

KPA_45 142,7551 278,897 ,569 . ,920

KPA_46 141,8163 280,611 ,476 . ,921

KPA_47 142,5102 279,297 ,516 . ,921

KPA_48 142,9184 281,535 ,448 . ,921

KPA_49 143,0204 285,395 ,257 . ,923

KPA_50 141,7143 277,458 ,566 . ,920

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

89

KPA_51 142,7551 282,522 ,389 . ,922

KPA_52 142,4694 276,046 ,563 . ,920

KPA_53 142,9796 282,270 ,353 . ,922

KPA_54 142,4898 278,380 ,533 . ,921

Item yang gugur : ( 8 item )

3, 5, 8, 17, 24, 26, 39, 42

2. Hasil Setelah seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,934 ,935 46

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 49 98,0

Excludeda 1 2,0

Total 50 100,0

Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KPA_1 123,2857 266,583 ,272 . ,934

KPA_2 122,3061 253,800 ,621 . ,932

KPA_4 122,6327 257,404 ,558 . ,932

KPA_6 121,9796 260,062 ,517 . ,933

KPA_7 122,1837 264,778 ,295 . ,934

KPA_9 122,5102 259,713 ,443 . ,933

KPA_10 122,9184 263,243 ,352 . ,934

KPA_11 122,0204 263,312 ,329 . ,934

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

90

KPA_12 122,4694 261,588 ,429 . ,933

KPA_13 122,7755 258,969 ,495 . ,933

KPA_14 122,7551 258,439 ,500 . ,933

KPA_15 122,5918 259,288 ,532 . ,933

KPA_16 122,5102 262,588 ,346 . ,934

KPA_18 123,0612 260,100 ,533 . ,933

KPA_19 122,6939 263,467 ,298 . ,935

KPA_20 122,6122 262,201 ,384 . ,934

KPA_21 122,2653 255,657 ,611 . ,932

KPA_22 121,8776 260,943 ,516 . ,933

KPA_23 123,2653 265,657 ,312 . ,934

KPA_25 122,3265 263,224 ,361 . ,934

KPA_27 122,2653 259,574 ,536 . ,932

KPA_28 123,2653 265,699 ,291 . ,934

KPA_29 122,6327 256,946 ,623 . ,932

KPA_30 122,7755 259,636 ,583 . ,932

KPA_31 122,1020 260,760 ,431 . ,933

KPA_32 122,8571 264,333 ,397 . ,934

KPA_33 121,8980 261,177 ,481 . ,933

KPA_34 122,3265 257,391 ,617 . ,932

KPA_35 122,9796 260,354 ,504 . ,933

KPA_36 122,8367 255,598 ,679 . ,931

KPA_37 122,6531 260,690 ,500 . ,933

KPA_38 122,3061 259,675 ,528 . ,933

KPA_40 122,5918 258,247 ,578 . ,932

KPA_41 122,8776 260,943 ,386 . ,934

KPA_43 122,3469 262,106 ,490 . ,933

KPA_44 122,3673 257,737 ,629 . ,932

KPA_45 123,0612 260,392 ,578 . ,932

KPA_46 122,1224 262,193 ,478 . ,933

KPA_47 122,8163 261,028 ,512 . ,933

KPA_48 123,2245 263,678 ,419 . ,933

KPA_49 123,3265 266,224 ,289 . ,934

KPA_50 122,0204 258,895 ,578 . ,932

KPA_51 123,0612 264,767 ,354 . ,934

KPA_52 122,7755 257,428 ,579 . ,932

KPA_53 123,2857 263,000 ,390 . ,934

KPA_54 122,7959 260,249 ,524 . ,933

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

91

B. Hasil Reliabilitas pada Skala Defense Mechanism

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 49 98,0

Excludeda 1 2,0

Total 50 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,848 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

DM_1 182,64 1280,424 ,199 ,848

DM_2 183,40 1290,415 ,099 ,851

DM_3 183,96 1265,102 ,229 ,847

DM_4 183,33 1243,057 ,328 ,845

DM_5 182,22 1246,610 ,415 ,843

DM_6 184,43 1248,595 ,386 ,843

DM_7 184,28 1270,849 ,222 ,847

DM_8 183,66 1251,932 ,319 ,845

DM_9 184,74 1266,072 ,297 ,845

DM_10 186,17 1298,457 ,129 ,848

DM_11 184,17 1280,561 ,180 ,848

DM_12 184,13 1253,853 ,291 ,846

DM_13 181,34 1257,651 ,302 ,845

DM_14 183,53 1253,017 ,326 ,845

DM_15 183,77 1242,441 ,408 ,843

DM_16 183,20 1264,786 ,280 ,846

DM_17 184,59 1269,774 ,254 ,846

DM_18 184,78 1265,753 ,294 ,846

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

92

DM_19 182,61 1223,526 ,486 ,841

DM_20 183,08 1244,890 ,341 ,844

DM_21 182,74 1236,628 ,404 ,843

DM_22 182,35 1256,422 ,286 ,846

DM_23 184,97 1279,268 ,197 ,848

DM_24 182,72 1231,823 ,422 ,842

DM_25 182,80 1228,091 ,425 ,842

DM_26 182,22 1225,601 ,525 ,840

DM_27 182,84 1251,332 ,329 ,845

DM_28 182,94 1253,118 ,303 ,845

DM_29 184,30 1245,795 ,380 ,844

DM_30 181,52 1277,800 ,248 ,846

DM_31 184,33 1257,231 ,332 ,845

DM_32 182,61 1212,466 ,522 ,840

DM_33 182,61 1258,431 ,261 ,847

DM_34 182,62 1244,742 ,350 ,844

DM_35 182,76 1266,585 ,293 ,846

DM_36 183,48 1246,965 ,421 ,843

DM_37 183,71 1237,357 ,425 ,842

DM_38 182,51 1257,383 ,309 ,845

DM_39 182,14 1266,624 ,246 ,847

DM_40 182,81 1249,390 ,398 ,843

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

93

Lampiran 3 :

Skala Final

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

94

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Maria Paula Toby

( 119114078 )

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

95

Salam sejahtera,

Perkenalkan saya Maria Paula Toby, mahasiswa akhir Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saat ini saya sedang menyelesaikan tugas

akhir saya sebagai syarat kelulusan. Berkaitan dengan hal itu, saya melakukan

sebuah penelitian mengenai hubungan antara mekanisme pertahanan diri dengan

kecemasan dalam berprestasi pada mahasiswa. Dalam penelitian ini saya ingin

lebih memahami bagaimana reaksi mahasiswa terkait dengan kecemasan

akademik. Untuk itu, saya meminta kesediaan teman-teman untuk menjawab

pertanyaan ataupun pernyataan yang ada di dalam kuisioner ini. Jika teman-teman

ikut berpartisipasi dalam kuisioner ini, maka teman-teman telah memberikan

sumbangsih pada perkembangan diri mahasiswa.

Sebagaimana saya paparkan di atas, teman-teman nantinya akan mengisi

beberapa pertanyaan atau pernyataan yang terbagi menjadi II bagian. Karena tidak

ada jawaban yang benar atau salah, baik atau buruk maka teman-teman dapat

mengisi sesuai dengan apa yang teman-teman alami, rasakan, maupun pikirkan.

Pengisian kuisioner ini bersifat sukarela, sehingga teman-teman dapat

mengisi kuisioner ini tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Saya juga

memahami bahwa informasi yang teman-teman berikan bersifat pribadi dan

privasi, oleh karena itu saya dapat menjamin kerahasiaan informasi diri dan

jawaban dari teman-teman. Angket ini juga bersifat anonim atau tanpa nama

sehingga saya tak mengetahui identitas teman-teman. Terimakasih.

Saya telah membaca dan memahami penjelasan tentang pengisian skala ini, dan

saya bersedia mengisi skala penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

96

IDENTITAS DIRI

Sebelum teman-teman mengisi survei ini, teman-teman saya minta untuk

memberikan informasi terkait dengan kepentingan penelitian saya ini.

Jenis Kelamin : ( P / L ) *coret yang tidak perlu

Semester :

IPK :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

97

BAGIAN PERTAMA

PETUNJUK PENGISIAN

Di bawah ini, ada beberapa pernyataan yang teman-teman alami selama masa

perkuliahan. Silahkan teman-teman baca dengan teliti dan perhatikan pernyataan-

pernyataan di bawah ini dengan seksama dan berilah tanda silang (X) pada salah

satu dari empat kolom jawaban yang berada di sebelah kanan pernyataan sesuai

dengan keadaan teman-teman yang sesungguhnya.

Terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:

STS : bila teman-teman Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada

TS : bila teman teman Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada

S : bila teman-teman Setuju dengan pernyataan yang ada

SS : bila teman-teman Sangat Setuju dengan pernyataan yang ada

Contoh :

Apabila teman-teman ingin mengganti jawaban teman-teman, maka teman-teman

bisa mencoret jawaban teman-teman dengan tanda samadengan (=) pada jawaban

sebelumnya dan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang lain.

No. Pernyatan

Jawaban

SS S TS STS

1. Saya merasa sedih jika IPK saya

jelek.

X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

98

Contoh :

No. Pernyatan

Jawaban

SS S TS STS

1. Saya merasa sedih jika IPK saya

jelek.

X

X

No. Pernyataan

Jawaban

SS S TS STS

3. Diluar perkuliahan pun, saya tetap merasa nyaman

ketika harus berkomunikasi dengan dosen.

4. Ketika dosen meminta saya menjawab pertanyaan,

saya mampu menjawab dengan tenang.

3. Saya merasa deg-degan ketika dosen membahas

presentasi saya didepan kelas.

4. Saya merasa biasa saja jika IPK saya jelek

5. Saya merasa santai jika saya tak mampu

menjawab 1 pertanyaan pada soal ujian.

6. Saya merasa tegang jika akan berdiskusi dengan

dosen.

7. Saya mampu fokus meskipun banyak tugas yang

diberikan oleh dosen.

8. Saya sering merasa tegang ketika sedang

menghadapi ujian.

9.

Saya tak berekspetasi mengenai hasil ujian saya

sehingga saya tidak merasa sedih jika mendapati

nilai ujian saya jelek.

10. Saya dapat merasakan nafas saya berhembus lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

99

cepat ketika pembagian nilai ujian.

11. Saya merasa wajar jika saya mendapat nilai jelek

pada transkrip nilai.

12.

Saya merasa detak jantung saya tidak teratur

ketika berbicara dengan dosen diluar jam

perkuliahan.

13.

Saya merasa takut ketika menjawab pertanyaan

dosen mengenai topik yang saya sampaikan ketika

presentasi.

14. Saya merasa sedih ketika hasil ujian saya tidak

sesuai dengan ekspetasi saya.

15. Ketika saya menemukan nilai yang jelek pada

transkrip nilai, saya merasa kasian pada diri saya.

16. Saya tidak menyesali jika tidak mampu menjawab

pertanyaan dalam soal ujian.

17. Saya tetap tenang mengerjakan ujian meskipun

waktu pengerjaan ujian hampir selesai

18. Saya merasa sedih jika IPK saya jelek.

19.

Saya khawatir tidak mendapatkan nilai yang tinggi

jika saya tidak menjawab semua pertanyaan dalam

soal ujian.

20. Saya merasa sedih jika tidak mampu menjawab

pertanyaan dalam soal ujian.

21.

Saya sering menyalahkan diri saya sendiri ketika

saya tak mampu menjawab 1 pertanyaan pada soal

ujian.

22.

Saya mampu fokus pada soal kuis yang diberikan

oleh dosen meskipun waktu pengerjaan akan

berakhir.

23. Saya sulit berkonsentrasi ketika waktu pengerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

100

kuis yang diberikan dosen akan berakhir.

24.

Saya dapat merasakan nafas saya berhembus lebih

cepat ketika dosen menunjuk saya untuk

menjawab pertanyaan dosen.

25. Saya merasa santai jika belum mengerjakan tugas

yang diberikan dosen.

26. Saya merasa prihatin ketika mendapati hasil kuis

saya jelek.

27. Saya merasa biasa saja ketika dosen membahas

presentasi saya didepan kelas.

28. Menjelang ujian, saya biasa membaca materi

berulang-ulang.

29. Saya merasa biasa saja melihat hasil kuis saya

jelek.

30. Saya tidak memiliki target IPK.

31. Saya cukup yakin dengan kemampuan saya dalam

menjawab semua pertanyaan dalam soal ujian.

32. Saya menjadi sukar berkonsentrasi ketika

diberikan banyak tugas oleh dosen.

33. Saya merasa pusing ketika pertanyaan pada soal

ujian tidak sesuai dengan apa yang saya pelajari.

34. Saya memiliki target IPK yang tinggi.

35. Saya merasa baik-baik saja jika hendak menerima

nilai satu semester.

36. Saya senang jika akan berdiskusi dengan dosen.

37. Saya merasa jantung saya berdetak lebih keras

ketika dosen hendak membagikan hasil ujian.

38.

Saya merasa sakit pada kepala ketika saya

berusaha belajar lebih keras dari biasanya

menjelang ujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

101

39. Saya merasa tenang-tenang saja ketika hasil ujian

hendak dibagikan dosen.

40. Saya merasa tegang ketika hendak menerima nilai

satu semester.

41. Saya menghadapi ujian dengan tenang.

42.

Saya dapat mengerjakan soal ujian dengan tenang

meskipun pertanyaan pada soal ujian tidak sesuai

dengan apa yang saya pelajari.

43. Menjelang ujian, saya membaca materi

secukupnya.

44.

Saya mengerahkan seluruh kemampuan saya

untuk mendapatkan nilai tertinggi pada setiap

mata kuliah yang saya ambil.

45. Nafas saya menjadi tidak teratur ketika waktu

pengerjaan ujian hampir selesai.

46.

Saya dapat memberikan jawaban pada dosen

dengan tenang saat dosen bertanya mengenai topik

yang saya sampaikan ketika presentasi.

Mohon periksa kembali jawaban teman-teman, jangan sampai ada yang terlewat.

Kemudian silakan melanjutkan ke bagian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

102

BAGIAN KEDUA

Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan. Silahkan teman-teman berikan

penilaian yang menggambarkan tingkatan Setuju atau Tidak Setuju pada

pernyataan di bawah ini.

__________________________________________________________________

Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sangat Setuju

__________________________________________________________________

Semakin kecil angka yang Anda pilih, berarti Anda semakin TIDAK setuju

dengan pernyataan yang ada. Sebaliknya, semakin besar angka yang Anda pilih,

berarti Anda semakin setuju dengan pernyataan tersebut.

Tidak ada pilihan jawaban yang benar atau salah dari setiap pernyataan yang ada

sehingga teman-teman dapat mengisi sesuai dengan apa yang teman-teman alami

dan rasakan.

No. Pernyataan Jawaban

1. Saya mendapat kepuasaan ketika membantu orang lain;

namun jika saya merasa tidak puas lagi, saya akan merasa

tertekan.

2. Jika ada masalah, saya bisa mengabaikan masalah itu sampai

saya memiliki waktu yang tepat untuk menyelesaikannya.

5. Saya mengatasi kecemasan saya dengan membuat sesuatu

yang kreatif seperti melukis atau membuat sebuah kerajinan.

4. Saya mudah mentertawakan diri saya.

5. Saya dapat menemukan alasan yang tepat untuk apapun

yang saya lakukan.

6. Saya sering mendapat perlakuan yang buruk dari orang lain.

7. Jika seseorang menjambret dan mencuri uang saya, saya

lebih memilih ia ditolong dari pada dihukum.

8. Orang-orang menganggap saya cenderung mengabaikan

kejadian yang tidak menyenangkan, seolah-olah kejadian

tersebut tidak ada.

9. Saya mengabaikan bahaya seperti layaknya Superman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

103

10. Saya bangga karena mampu membuat seseorang merasa

dirinya kecil atau tidak berharga.

11. Saya sering bertindak di luar kendali ketika ada sesuatu yang

mengganggu saya.

12. Ketika ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai dengan

keinginan saya, maka saya akan sakit atau merasa tidak enak

badan.

13. Saya sering menyembunyikan perasaan atau pikiran saya.

14. Saya mendapatkan kepuasan yang lebih besar dari fantasi

daripada kehidupan nyata.

15. Saya memiliki bakat khusus yang membuat saya mampu

melewati hidup tanpa masalah.

16. Saya selalu memiliki alasan yang tepat ketika mengalami

kegagalan.

17. Saya mengalami kesuksesan di dalam dunia fantasi daripada

di dunia nyata.

18. Saya tidak takut apapun.

19. Terkadang saya merasa saya adalah seorang malaikat, tetapi

di lain waktu saya merasa saya adalah seorang iblis.

20. Saya menjadi agresif ketika saya sakit hati.

21. Saya selalu merasa bahwa ada seseorang yang saya kenal

seperti malaikat pelindung.

22. Sepanjang berhubungan dengan diri saya, orang-orang dapat

dikelompokkan menjadi dua: orang baik dan orang jahat.

23. Jika atasan membuat saya jengkel, saya mungkin saja akan

membuat pekerjaan saya salah atau saya akan bekerja lebih

lambat supaya ia tahu.

24. Saya kenal dengan orang yang bisa melakukan apa pun, dan

juga sepenuhnya adil dan jujur.

25. Saya bisa terus memendam perasaan saya, sebab jika saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

104

melepaskan perasaan tersebut maka saya tidak dapat bekerja

dengan baik.

26. Saya biasanya dapat melihat sisi yang lucu dari keadaan

yang tidak menyenangkan.

27. Saya sakit kepala ketika harus mengerjakan sesuatu yang

tidak saya sukai.

28. Saya bersikap sangat manis pada seseorang walaupun dalam

hati saya marah padanya.

29. Saya yakin saya sering mendapat perlakuan yang lebih

buruk dibandingkan orang lain.

30. Ketika saya harus menghadapi situasi yang sulit, saya

mencoba membayangkan apa yang akan terjadi dan

merencanakan cara untuk menghadapinya.

31. Dokter tidak pernah benar-benar memahami masalah saya.

32. Setelah berapi-api mengutarakan hal-hal yang pantas saya

dapatkan, saya biasanya meminta maaf karena terlalu

berterus-terang.

33. Ketika saya sedang merasa tertekan atau cemas, makan

dapat membuat saya merasa lebih nyaman.

34. Saya sering dianggap sebagai orang yang tidak

mengungkapkan perasaan saya.

35. Jika saya tahu nantinya saya akan sedih, saya bisa

menghadapi kenyataan dengan baik.

36. Saya tidak pernah mendapat tanggapan yang memuaskan,

meskipun banyak keluhan yang saya sampaikan.

37. Sering kali saya mati rasa atau tidak merasakan apapun

ketika ada situasi yang menuntut pergulatan emosi yang

kuat.

38. Menyibukkan diri terus-menerus dengan pekerjaan membuat

saya tidak merasa tertekan atau cemas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

105

39. Ketika saya mengalami kesulitan, saya akan mencari

seseorang untuk mencurahkan kecemasan.

40. Jika saya memiliki pikiran yang brutal atau agresif, maka

saya terdorong untuk melakukan sesuatu untuk

mengimbanginya.

Periksa kembali pekerjaan teman-teman dan pastikan tidak ada nomor yang

terlewatkan.

Atas bantuan teman-teman saya ucapkan Terimakasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

106

Lampiran 4

Hasil Uji Beda Mean (Uji-t)

A. Hasil Uji-T Mean Empiris dan Mean Teoritis variabel Kecemasan

Akademik

B. Hasil Uji-T Mean Empiris dan Mean Teoritis Mature

C. Hasil Uji-T Mean Empiris dan Mean Teoritis Immature

One-Sample Test

Test Value = 115

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

KPA 6,860 91 ,000 9,402 6,68 12,12

One-Sample Test

Test Value = 40

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

MATURE 5,482 91 ,000 5,413 3,45 7,37

One-Sample Test

Test Value = 120

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

IMMATURE -4,982 91 ,000 -10,663 -14,91 -6,41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

107

D. Hasil Uji-T Mean Empiris dan Mean Teoritis Neurotic

One-Sample Test

Test Value = 40

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

NEUROTIC 4,197 91 ,000 4,011 2,11 5,91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

108

Lampiran 5

Hasil Uji Normalitas variabel Kecemasan Akademik dan masing-masing

faktor Defense Mechanism

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KECEMASANAKADEMIK 92 100,0% 0 0,0% 92 100,0%

MATURE 92 100,0% 0 0,0% 92 100,0%

IMMATURE 92 100,0% 0 0,0% 92 100,0%

NEUROTIC 92 100,0% 0 0,0% 92 100,0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

109

Lampiran 6

Hasil Uji Linearitas

A. Uji Linearitas Kecemasan Akademik dan Defense Mechanism Mature

B. Uji Linearitas Kecemasan Akademik dan Defense Mechanism Immature

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

IMMATURE *

KECEMASANAKADE

MIK

Between

Groups

(Combined) 22897,432 43 532,498 1,654 ,046

Linearity 1347,428 1 1347,428 4,184 ,046

Deviation from

Linearity 21550,004 42 513,095 1,593 ,060

Within Groups 15457,122 48 322,023

Total 38354,554 91

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

MATURE *

KECEMASANAKADE

MIK

Between

Groups

(Combined) 4074,638 43 94,759 1,113 ,358

Linearity 98,913 1 98,913 1,161 ,287

Deviation from

Linearity 3975,725 42 94,660 1,112 ,360

Within Groups 4087,667 48 85,160

Total 8162,304 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

110

C. Uji Linearitas Kecemasan Akademik dan Defense Mechanism Neurotic

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

NEUROTIC *

KECEMASANAKADE

MIK

Between

Groups

(Combined) 3289,100 43 76,491 ,843 ,714

Linearity 144,317 1 144,317 1,590 ,213

Deviation from

Linearity 3144,783 42 74,876 ,825 ,736

Within Groups 4355,889 48 90,748

Total 7644,989 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

111

Lampiran 7

Hasil Uji Hipotesis

A. Korelasi Kecemasan Akademik dan Defense Mechanism Mature

B. Korelasi Kecemasan Akademik dan Defense Mechanism Immature

Correlations

KECEMASANA

KADEMIK IMMATURE

KECEMASANAKADEMIK Pearson Correlation 1 ,187*

Sig. (1-tailed) ,037

N 92 92

IMMATURE Pearson Correlation ,187* 1

Sig. (1-tailed) ,037

N 92 92

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Correlations

KECEMASANA

KADEMIK MATURE

Spearman's rho KECEMASANAKADEMIK Correlation Coefficient 1,000 -,100

Sig. (1-tailed) . ,171

N 92 92

MATURE Correlation Coefficient -,100 1,000

Sig. (1-tailed) ,171 .

N 92 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

112

C. Kecemasan Akademik dan Defense Mechanism Neurotic

Correlations

KECEMASANA

KADEMIK NEUROTIC

Spearman's rho KECEMASANAKADEMIK Correlation Coefficient 1,000 ,114

Sig. (1-tailed) . ,141

N 92 92

NEUROTIC Correlation Coefficient ,114 1,000

Sig. (1-tailed) ,141 .

N 92 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

113

Lampiran 8 :

Tabel Blueprint Skala Kecemasan Akademik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

114

Table Blueprint Skala Kecemasan Akademik

Kecemasan Akademik adalah gangguan pola pikir, reaksi fisik seperti rasa takut, kekhawatiran, dan

ketegangan yang dipicu oleh ketidakampuan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik,

ketidakmampuan mengerjakan ujian atau tes yang diberikan dosen, dan ketidakmampuan berinteraksi serta

berkomunikasi dengan dosen.

No. Aspek Indikator Favorable Unfavorable

1. Reaksi emosional, adalah

komponen kecemasan yang

berkaitan dengan persepsi

individu terhadap pengaruh

psikologis seperti sedih,

perasaan keprihatinan,

ketegangan, mencela diri

sendiri atau orang lain.

1. Sedih 1.1.1

Saya merasa sedih jika IPK saya

jelek.

1.1.3

Saya merasa sedih jika tidak

mampu menjawab pertanyaan

dalam soal ujian.

1.1.5

Saya merasa sedih ketika hasil

ujian saya tidak sesuai dengan

ekspetasi saya.

1.1.2

Saya merasa biasa saja jika IPK

saya jelek

1.1.4

Saya tidak menyesali jika tidak

mampu menjawab pertanyaan

dalam soal ujian.

1.1.6

Saya tak berekspetasi mengenai

hasil ujian saya sehingga saya

tidak merasa sedih jika mendapati

nilai ujian saya jelek.

2. Perasaan keprihatinan 1.2.7

Saya merasa prihatin ketika

mendapati hasil kuis saya jelek.

1.2.9

Ketika saya menemukan nilai

yang jelek pada transkrip nilai,

saya merasa kasian pada diri saya.

1.2.11

Saya sering menyalahkan diri

saya sendiri ketika saya tak

mampu menjawab 1 pertanyaan

pada soal ujian.

1.2.8

Saya merasa biasa saja melihat

hasil kuis saya jelek.

1.2.10

Saya merasa wajar jika saya

mendapat nilai jelek pada

transkrip nilai.

1.2.12

Saya merasa santai jika saya tak

mampu menjawab 1 pertanyaan

pada soal ujian.

3. Ketegangan 1.3.13

Saya sering merasa tegang ketika

sedang menghadapi ujian

1.3.15

Saya merasa tegang ketika

hendak menerima nilai satu

semester.

1.3.14

Saya menghadapi ujian dengan

tenang.

1.3.16

Saya merasa baik-baik saja jika

hendak menerima nilai satu

semester.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

115

1.3.17

Saya merasa tegang jika akan

berdiskusi dengan dosen.

1.3.18

Saya senang jika akan berdiskusi

dengan dosen.

2. Reaksi kognitif, adalah

komponen kecemasan yang

mempengaruhi kemampuan

berpikir jernih individu

dalam pemecahan masalah

sehingga memunculkan rasa

kekhawatiran dan

ketakutan individu dalam

mengatasi tuntutan

lingkungan.

1. Khawatir 2.1.19

Menjelang ujian, saya biasa

membaca materi berulang-ulang.

2.1.21

Saya khawatir tidak mendapatkan

nilai yang tinggi jika saya tidak

menjawab semua pertanyaan

dalam soal ujian.

2.1.20

Menjelang ujian, saya membaca

materi secukupnya .

2.1.22

Saya cukup yakin dengan

kemampuan saya dalam

menjawab semua pertanyaan

dalam soal ujian.

2. Sukar berkonsentrasi 2.2.25

Saya sulit berkonsentrasi ketika

waktu pengerjaan kuis yang

diberikan dosen akan berakhir.

2.2.29

Saya menjadi sukar

berkonsentrasi ketika diberikan

banyak tugas oleh dosen.

2.2.26

Saya mampu fokus pada soal kuis

yang diberikan oleh dosen

meskipun waktu pengerjaan akan

berakhir.

2.2.30

Saya mampu fokus meskipun

banyak tugas yang diberikan oleh

dosen.

3. Ketakutan (akan

tuntutan)

2.3.31

Saya memiliki target IPK yang

tinggi.

2.3.33

Saya mengerahkan seluruh

kemampuan saya untuk

mendapatkan nilai tertinggi pada

setiap mata kuliah yang saya

ambil.

2.3.35

Saya merasa takut ketika

menjawab pertanyaan dosen

mengenai topik yang saya

sampaikan ketika presentasi.

2.3.32

Saya tidak memiliki target IPK.

2.3.36

Saya merasa tenang ketika

menjelaskan jawaban dari

pertanyaan dosen ketika

presentasi berlangsung.

3. Reaksi fisiologis, adalah

komponen kecemasan yang

terkait dengan reaksi tubuh

individu terhadap sumber

kekhawatiran dan

ketakutan. Reaksi tubuh ini

1. Jantung berdetak

lebih keras

3.1.37

Saya merasa jantung saya

berdetak lebih keras ketika dosen

hendak membagikan hasil ujian

3.1.38

Saya merasa tenang-tenang saja

ketika hasil ujian hendak

dibagikan dosen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN AKADEMIK DENGAN …repository.usd.ac.id/23689/2/119114078_full.pdfyang selalu menyertai dan membimbing setiap proses pembuatan skripsi ini sehingga pada akhirnya

116

berkaitan dengan sistem

syaraf yang mengendalikan

otot dan kelenjar tubuh

sehingga memunculkan

reaksi seperti jantung yang

berdetak lebih keras, nafas

bergerak lebih cepat serta

tekanan darah yang

meningkat.

3.1.39

Saya merasa deg-degan ketika

dosen membahas presentasi saya

didepan kelas.

3.1.41

Saya merasa detak jantung saya

tidak teratur ketika berbicara

dengan dosen diluar jam

perkuliahan

3.1.40

Saya merasa biasa saja ketika

dosen membahas presentasi saya

didepan kelas.

3.1.42

Diluar perkuliahan pun, saya tetap

merasa nyaman ketika harus

berkomunikasi dengan dosen.

2. Nafas bergerak lebih

cepat

3.2.43

Nafas saya menjadi tidak teratur

ketika waktu pengerjaan ujian

hampir selesai.

3.2.45

Saya dapat merasakan nafas saya

berhembus lebih cepat ketika

dosen menunjuk saya untuk

menjawab pertanyaan dosen.

3.2.47

Saya dapat merasakan nafas saya

berhembus lebih cepat ketika

pembagian nilai ujian.

3.2.44

Saya tetap tenang mengerjakan

ujian meskipun waktu pengerjaan

ujian hampir selesai.

3.2.46

Ketika dosen meminta saya

menjawab pertanyaan, saya

mampu menjawab dengan tenang.

3. Tekanan darah

meningkat

3.3.49

Saya merasa sakit pada kepala

ketika saya berusaha belajar lebih

keras dari biasanya menjelang

ujian.

3.3.53

Saya merasa pusing ketika

pertanyaan pada soal ujian tidak

sesuai dengan apa yang saya

pelajari.

3.3.52

Saya merasa santai jika belum

mengerjakan tugas yang diberikan

dosen.

3.3.54

Saya dapat mengerjakan soal

ujian dengan tenang meskipun

pertanyaan pada soal ujian tidak

sesuai dengan apa yang saya

pelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI