hubungan antara harga diri dengan kecenderungan … · 2017. 12. 8. · hubungan antara harga diri...

41
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL INSTAGRAM OLEH LIUS DEVITA CECILLIA 802013122 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN

NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG

MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL INSTAGRAM

OLEH

LIUS DEVITA CECILLIA

802013122

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN
Page 3: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN
Page 4: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN
Page 5: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN
Page 6: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN
Page 7: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN

NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG

MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL INSTAGRAM

Lius Devita Cecillia

M. Erna Setianingrum

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 8: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

i

Abstrak

Fenomena jejaring sosial seperti instagram kian marak dijumpai sebagai mini album dalam dunia

maya belakangan ini. Pengguna instagram sendiri adalah kelompok yang unik dengan

karakteristik yang unik. Beberapa karakteristik psikologis yang ditengarai menjadi ciri kas

kelompok ini adalah kecenderungan narsisistik dan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk

menguji secara empiric hubungan antara kecenderungan narsisistik dan harga diri pada pengguna

jejaring sosial instagram. Semakin tinggi harga diri, maka semakin rendah pula kecenderungan

narsisistik. Subjek penelitian menggunakan siswa kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga dengan

menggunakan sampling jenuh dan jumlah subjek didapat sebanyak 70 siswa. Berdasarkan hasil

analisis didapatkan r = -0,004 dengan p<0.05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif

yang sangat signifikan antara harga diri dengan kecenderungan narsisistik pada pengguna

jejaring sosial instagram. Dengan demikian, hasil analisis data ini mendasari bahwa hipotesis

yang ditunjukan dalam penelitian ini diterima.

Kata kunci : Kecenderungan narsisistik, harga diri, pengguna instagram

Page 9: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

ii

Abstract

The social phenomenon of social network such as instagram can be easily found recently. The

instagram users is a group with unique characteristics such as has the tendency of narcissistic

and has unique self-esteem also. The aim of this research is to test empirically the connection of

the tendency to be narcissistic on instagram users, based on self-esteem point of view. Proposed

hypothesis such as there is a negative connection between self-esteem and the tendency to be

narcissistic on instagram users. For them, who have lower self-esteem, the higher tendency to be

narcissistic and vice-versa. Using subject research high school cristian 1 class XI student

Salatiga using sampling techniques saturated. The research is quantitative in nature with

Narcissistic Tendency Scale and Self-esteem Scale as variables. Both scales were distributed in

high school Cristian 1 Salatiga to research subjects with incidental sampling method. The total

of respondents who were succeeded to be gathered were 70 people. Based on data analysis, it is

shown that r = -0.004 with p<0.05. It means very significant negative connection between self-

esteem and the tendency to be narcissistic on instagram users. Thus, the analysis result provided the

basis for the accepted hypothesis.

Key Words: the tendency of narcissistic, self-esteem, Instagram users

Page 10: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

1

PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan masa dimana individu mulai memahami dan mengembangkan

kehidupan bermasyarakat. Pada masa ini individu membangun hubungan yang matang dengan

teman sebaya maupun orang dewasa lainnya, mulai belajar menjalankan peran sosial,

memperoleh dan kemudian mengembangkan norma-norma sosial sebagai pedoman dalam

bertindak serta sebagai pandangan hidup (Havigurts dalam Panaju & Umami, 1999)

Masa remaja mempunyai arti yang khusus karena di dalam proses perkembangannya

menepati fase yang tidak jelas. Remaja bukan termasuk golongan anak maupun golongan

dewasa. Masa remaja berada di antara masa anak-anak dan masa dewasa sehingga masa remaja

disebut juga masa peralihan. Masa remaja berlangsung dari usia 12-21 tahun. Secara lebih rinci

masa remaja dibagi dalam 3 tahap yaitu : usia 12-15 tahun adalah masa remaja awal, usia 15-18

tahun adalah masa remaja tengah, dan usia 18-21 tahun adalah masa remaja akhir (Monks,

Knoers dan Haditono, 2002).

Remaja masa kini yang mengikuti perkembangan teknologi seperti penggunaan internet

dan penggunaan sosial media seperti instagram. Instagram merupakan salah satu media online

yang ditawarkan oleh media baru di era ini. Semakin berkembangnya teknologi semakin tinggi

pula mobilitas pengguna teknologi khususnya internet. Instagram hadir dengan berbagai fitur dan

keunggulan. Dengan instagram, kita diberikan ruang khusus di mana kita dapat memposting

berbagai aktivitas kita seperti foto, video, bahkan dapat dijadikan lahan bisnis bagi pengguna.

Instagram biasanya dibuat bagi seseorang yang memiliki jiwa narsisistik yang tinggi atau hanya

sekedar mengikuti tren yang di gunakan sebagai alat untuk ajang aktualisasi diri. Instagram

sudah terbentuk sejak tahun 2010 dan semakin berkembang setiap tahunnya dan menjadikan

Page 11: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

2

2

salah satu media sosial yang paling diminati saat ini. Mengapa instagram dianggap menjadi salah

satu media sosial yang di gandrungi? Karena menurut survey dalam majalah Chip Indonesia

menyatakan bahwa saat ini hampir 47% dari populasi Indonesia adalah internet dan data dari

wearesocialsg instagram sudah memasuki jumlah 17.850.000 yaitu 7% dari penduduk Indonesia.

Hal yang cukup besar dan menjadi peluang untuk pengguna instagram karena instagram berada

dalam konesi internet yang tidak memiliki batasan waktu dalam media online, jadi publikasi dari

pengguna instagram akan terus ada selama 24 jam penuh. Instagram juga memiliki fitur di mana

instagram aktif di media sosial lainya, artinya pengguna instagram tidak usah repot-repot untuk

memposting di media sosial lainya lagi. (Stevan_119, dalam kompasiana)

Penggunannya mulai dari anak kecil sampai orang tua. Unggah foto dan video di

instagram sudah menjadi kewajiban penggunannya. Instagram menjadi mini album foto di saat

senang maupun susah. Perilaku pengguna instagram pun tanpa disadari mulai berubah seperti

yang biasanya tidak pernah dandan lalu berdadan, pergi ke suatu tempat yang sering muncul di

instagram, dan meniru setiap adegan foto yang sering dilakukan selebgram di instagram. Itu

semua dilakukan agar pengguna tersebut terlihat keren atau sering istilahnya di instagram adalah

HITS. Sadar tidak sadar para pengguna instagram jika sedang kumpul bersama teman-temanya

bukan banyak membahas suatu topic, tapi lebih banyak foto lalu mengeditnya dan muncul "Eh

nanti aku minta ya fotonya, eh nanti tag ke aku ya". Setelah foto di post di Instagram muncul

"Cek ig kita sis" (Sari, dalam kompasiana)

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap dua siswa SMA Kristen 1 Salatiga

yang menggunakan instagram (Wawancara pribadi, 4 September 2016), mereka mengatakan

bahwa instagram adalah media sosial yang sangat baik, karena didalamnya memiliki fitur-fitur

untuk mempercantik foto yang akan mereka unggah dan dapat menggungah video berdurasi 60

Page 12: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

3

3

detik tentang keseharian mereka. Dengan adanya instagram mereka merasa sangat membantu

karena dapat dijadikan mini album foto yang mereka dapat lihat kapanpun dan di sukai oleh

banyak orang, bahkan salah satu dari mereka mendapatkan tawaran menjadi model karena foto-

foto yang diunggahnya. Menambah jumlah follower (pengikut) juga termasuk tujuan mereka

agar makin terlihat hits jika jumlah follower-nya banyak di bandingkan teman-temannya. Dalam

seminggu mereka pasti akan mengunduh foto atau video baru ke dalam instagram.

Menurut Handayani (2012) kebanyakan remaja pengguna instagram ketika hendak

melakukan sesuatu seperti halnya makan, para pengguna akan memfoto makanan tersebut lalu

mengunggah foto makanan itu ke instagram yang diikuti dengan caption si pengguna.

Kebanyakan remaja pengguna instagram juga melakukan rekaman video untuk memperlihatkan

kegiatan kesehariannya mereka. Jika diperhatikan, para remaja pengguna media sosial termasuk

instagram cenderung lebih suka duduk dan melihat layar smartphone nya di saat jam-jam kosong

hanya untuk menghilangkan rasa bosan, ketimbang berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya

Banyak para remaja pengguna yang mengunduh foto barang-barang mewahnya ke instagram

hanya untuk mendapatkan tombol like dan komentar-komentar saja. Bahkan tidak jarang pula

instagram dijadikan salah satu tempat untuk menghujat seseorang. Contohnya, seseorang artis

yang memiliki haters, akan mendapatkan hujatan-hujatan di foto instagram milikinya.

(Handayani 2012)

Selama bulan Agustus 2013, rata-rata pengguna instagram menghabiskan 257 menit di

instagram. Pada Oktober 2013, 35 juta selfies telah diposting di Instagram. Dalam kasus Anda

benar-benar harus tahu, Kylie Jenner adalah selebriti dengan jumlah paling narsis. Hingga

Oktober, dia telah diposting 451 narsis. Rata-rata, untuk setiap 33 suka, Anda akan menerima

satu komentar. Selain itu, ada 8.500 Suka per detik dan 1.000 komentar per detik. Percaya atau

Page 13: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

4

4

tidak, 37% dari pengguna Instagram tidak pernah upload foto. 25% dari pengguna meng-upload

rata-rata 1-3 foto, sedangkan 5% telah meng-upload lebih dari 50 gambar. (Costill, 2014)

Terminologi narsisistik tampaknya akhir-akhir ini kian jamak dilontarkan oleh sebagian

besar orang. Perempuan, lelaki, dewasa, atau remaja, kerap menggunakan kata tersebut. Kata ini

biasanya ditujukan pada orang-orang yang memiliki kecenderungan untuk mencintai dirinya

sendiri dan kemudian bermanifestasi pada tingkah lakunya, serta meminta pengaguman dan

pemujaan diri dari orang lain. Hal yang paling sering dilakukan orang yang mendapatkan “label”

narsisistik adalah orang tersebut senang membicarakan dan memuji dirinya sendiri di hadapan

orang lain. Bisa jadi pujian pada dirinya tersebut benar adanya, tetapi yang kerap kali terjadi

adalah pujian tersebut sesungguhnya sangat jauh dari kenyataan. Seringkali dirinya meminta

pengaguman dan pemujaan diri dari orang lain mengenai kehebatannya. Seseorang yang senang

memotret dirinya sendiri, juga dapat dengan mudah diberi “label” narsisistik (Yanti, 2007).

Keinginan seseorang untuk menyalurkan aktivitas dan penampilan fisiknya melalui foto

berhubungan dengan kecenderungan narsisistik yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut

Chaplin (Kristanto, 2012), kata Narsisistik atau Narsis, sering disebutkan pada mereka yang

seringkali membanggakan dirinya sendiri atau mereka yang sering berfoto ria untuk dipamerkan

kepada orang lain, salah satunya dengan diunggah ke dalam jejaring sosial miliknya. Menurut

John & Robins (Buffardi & Campbell, 2008), narsisistik juga berhubungan dengan self-esteem

(harga diri) yang melambung tinggi dan positif pada sifat-sifat seperti inteligensi, kekuatan, dan

keindahan fisik. Selain itu, Durand dan Barlow (2007) menyatakan bahwa individu dengan

kecenderungan narsis memanfaatkan individu lain untuk kepentingan diri sendiri dan hanya

menunjukkan sedikit empati kepada individu lain.

Page 14: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

5

5

Pada dasarnya, kecenderungan seseorang untuk mengunduh suatu gambar atau foto

dengan tujuan untuk mencari perhatian orang lain (need for admiration), merupakan salah satu

ciri seseorang dengan kecenderungan narsisistik. Biasanya orang dengan kecenderungan

narsisistik ini juga akan diikuti dengan ciri-ciri lain, seperti arrogance, self-centeredness, greed,

dan lack of empathy. Fenomena yang terjadi akibat jejaring sosial instagram ini sangat menarik

untuk diteliti. Baik pada laki-laki maupun perempuan, mengunduh suatu foto secara aktif di

jejaring sosial, khususnya instagram, sudah menjadi suatu gaya hidup dan seakan-akan telah

menjadi semacam norma baru serta begitu kental peranannya dalam dunia modern (Husnantiya,

2014).

Berdasarkan penelitian menurut Adi dan Yudiati (2009) Hasil analisis penelitian tentang

hubungan harga diri dan kecenderungan narsisistik pada pengguna Friendster menunjukkan

bahwa pengaruh harga diri terhadap kecenderungan narsisistik pada pengguna Friendster tidak

terlalu besar, di mana 88% lainnya dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti adanya konsep diri,

kesepian, dan cemburu atau iri hati. Secara teoritis faktor-faktor kecenderungan narsisistik,

antara lain harga diri, konsep diri, kesepian, dan cemburu atau iri hati. Dan menurut Mehdizadeh

(2010) hasil penelitian tentang Self-Presentation 2.0: Narcissism and Self-Esteem on Facebook

Hubungan antara narsisistik dan harga diri adalah juga digunakan untuk memprediksi bahwa

individu dengan harga diri yang rendah.

Adi dan Yudiati (2009) mengungkapkan bahwa individu dengan kecenderungan

narsisistik mempunyai harga diri yang rendah. Orang dengan gangguan kepribadian narsisistik

butuh pengakuan dan pujian dari orang lain demi menaikkan harga dirinya. Ini yang

menyebabkan individu dengan kepribadian narsis membutuhkan jejaring sosial untuk mencari

perhatian dan dukungan sosial.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

6

6

Rosenberg (dalam Wirawan, 1998) menyatakan bahwa harga diri merupakan sumber dari

semua persepsi tingkah laku yang ditampilkan individu. Harga diri mempunyai pengaruh yang

luas dan signifikan pada diri seseorang. Orang-orang dengan harga diri yang tinggi adalah lebih

bahagia dan efektif dalam memenuhi tuntutan lingkungan dari pada orang yang berharga diri

rendah. Sedangkan orang yang berharga diri rendah, akan menarik diri dari orang lain dan

mengalami perasaan distress yang konsisten.

Rosenberg (1965), mengungkapkan bahwa harga diri terbentuk melalui pengalaman-

pengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan. Pengalaman-pengalaman itu

selanjutnya menimbulkan perasaan positif maupun perasaan negatif terhadap diri individu.

Perasaan perasaan yang ada pada seseorang pada umumnya berkaitan dengan tiga hal yaitu pada

saat ia menjadi anggota suatu kelompok tertentu, pada saat ia mengalami keberhasilan atau

kegagalan, pada saat ia dihargai atau merasa tidak dihargai. Hal ini sesuai dengan apa yang

dinyatakan oleh Horney (dalam Hall & Lindzey 1993) bahwa harga diri seseorang ditentukan

oleh banyaknya penghargaan yang diterima dari masyarakat lingkungan sekitarnya.

Ada beberapa penelitian sebelumnya mengenai hubungan antara harga diri dengan

narsisistik, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Adi dan Yudiati (2009) mengenai harga

diri dan kecenderungan narsisistik pada pengguna friendster yang didapatkan hasil bahwa ada

hubungan negatif antara harga diri terhadap kecenderungan narsisistik pada pengguna friendster.

Semakin rendah harga diri, maka semakin tinggi pula kecenderungan narsisistik pada pengguna

friendster, sebaliknya semakin tinggi harga diri, maka semakin rendah pula kecenderungan

narsisistik pada pengguna friendster. Namun ada juga penelitian yang dilakukan oleh Ha.C,dkk

(2008) mengenai narcissism, self-esteem, and conduct Problems, bahwa tidak ada hubungan

antara harga diri yang rendah membuat kecenderungan narsisistik yang tinggi dan memprediksi

Page 16: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

7

7

masalah perilaku dan menunjukkan bahwa harga diri tidak menghasilkan efek yang signifikan

baik secara mandiri maupun interaksi dengan narsisistik.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui “hubungan antara

harga diri dengan kecenderungan narsisistik pada siswa SMA Kristen 1 Salatiga yang

menggunakan jejaring sosial instagram”

RUMUSAN MASALAH

Apakah ada hubungan yang signifikan antara harga diri dengan kecenderungan narsisistik pada

siswa SMA Kristen 1 Salatiga yang menggunakan jejaring sosial instagram ?

A. TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara harga diri dengan

kecenderungan narsisistik pada siswa SMA Kristen 1 Salatiga yang menggunakan jejaring

sosial instagram

B. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan di bidang

psikologi mengenai hubungan antara harga diri dengan kecenderungan narsisistik pada

siswa SMA Kristen 1 Salatiga yang menggunakan jejaring sosial instagram.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

hubungan harga diri dengan kecenderungan narsisistik dan secara praktik penelitian ini

diharapkan dapat menjadi masukan untuk mendorong pembentukan harga diri yang tinggi

bagi siswa SMA Kristen 1 Salatiga.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

8

8

TINJAUAN PUSTAKA

A. Remaja

Masa remaja merupakan masa dimana individu mulai memahami dan

mengembangkan kehidupan bermasyarakat. Pada masa ini individu membangun hubungan

yang matang dengan teman sebaya maupun orang dewasa lainnya, mulai belajar menjalankan

peran sosial, memperoleh dan kemudian mengembangkan norma-norma sosial sebagai

pedoman dalam bertindak serta sebagai pandangan hidup (Havigurts dalam Panaju &

Umami, 1999)

Pada masa usia SMA antara umur 16-18 tahun merupakan masa remaja yang

mempunyai arti khusus karena di dalam proses perkembangannya menepati fase yang tidak

jelas. Remaja bukan termasuk golongan anak maupun golongan dewasa. Masa remaja berada

di antara masa anak-anak dan masa dewasa sehingga masa remaja disebut juga masa

peralihan. Masa remaja berlangsung dari usia 12-21 tahun. Secara lebih rinci masa remaja

dibagi dalam 3 tahap yaitu : usia 12-15 tahun adalah masa remaja awal, usia 15-18 tahun

adalah masa remaja tengah, dan usia 18-21 tahun adalah masa remaja akhir (Monks, Knoers

dan Haditono, 2002).

B. Kecenderungan Narsisisitik

1. Pengertian kecenderungan

Kecenderungan adalah keinginan-keinginan yang sering muncul atau timbul.

Kecenderungan adalah sama dengan kecondongan yang merupakan hasrat aktif yang

menyuruh kita agar lekas bertindak. Hal ini dapat menimbulkan dasar kegemaran

terhadap sesuatu (Fitriyah dan Jauhar, 2014)

Page 18: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

9

9

Kecenderungan disebut juga kesiapan reaktif yang bersifat kebiasaan. Kecenderungan

merupakan sifat/watak yang kita disposional, yaitu bukan merupakan tingkah laku itu

sendiri. Akan tetapi merupakan sesuatu yang memungkinkan timbulnya tingkah laku dan

mengarahkan pada objek tertentu. Kecenderungan sifatnya bukan herediter yakni tidak

dibawa sejak lahir, juga tidak mekanistis kaku seperti reflex dan kebiasaan: Sifatnya bisa

sementara namun kadang kala juga bisa bersifat menetap (Fitariyah, 2007)

2. Pengertian Narsisistik

Narsisistik digunakan untuk menggambarkan orang yang mencintai dirinya sendiri.

Dalam batas tertentu, kecintaan pada diri sendiri bisa dianggap normal, tetapi bila

berlebihan dan bersifat mengganggu orang lain ataupun diri sendiri maka dianggap

penyimpangan atau gangguan kepribadian (Hardjanta, dalam Philip, 2007: 26). Lebih

lanjut dijelaskan bahwa bagi individu yang suka bersolek, suka berdandan dan suka

mengagumi dirinya sendiri dapat dikatakan sebagai narsis. Narsisistik merupakan cinta

diri, perhatian yang sangat berlebihan kepada diri sendiri; satu tingkat awal dalam

perkembangan manusiawi, dicirikan secara khas dengan perhatian yang sangat ekstrim

kepada diri sendiri, dan kurang atau tidak adanya perhatian pada orang lain. Narsisistik

ini bisa terus-menerus dan berlanjut sampai memasuki masa kedewasaan sebagai satu

bentuk fiksasi (Chaplin, 2001).

Page 19: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

10

10

3. Ciri-ciri kecenderungan Narsisistik

Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders – Fourth

Edition) , (dalam Adi, 2008) individu dapat dianggap mengalami gangguan kepribadian

narsisistik jika ia sekurang-kurangnya memiliki 5 (lima) dari 9 (sembilan) ciri

kepribadian sebagai berikut :

1. Merasa diri paling hebat namun seringkali tidak sesuai dengan potensi atau

kompetensi yang dimiliki dan ia senang memamerkan apa yang dimiliki termasuk

gelar (prestasi) dan harta benda (Grandiose view of one’s importance, arrogance).

2. Dipenuhi dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau

cinta sejati (Preoccupation with one’s success, beauty, brilliance).

3. Memiliki kebutuhan yang eksesif untuk dikagumi (Extreme need of admiration).

4. Merasa layak untuk diperlakukan secara istimewa (Strong sense of entitlement).

5. Kurang empati (Lacks of empathy).

6. Mengeksploitasi hubungan interpersonal (Tendency to exploit others).

7. Seringkali memiliki rasa iri pada orang lain atau menganggap bahwa orang lain iri

kepadanya (Envy of others).

8. Angkuh, memandang rendah orang lain (Shows arrogant, haughty behavior or

attitudes).

9. Percaya bahwa dirinya adalah spesial dan unik (Believe that she or he is special and

unique).

Page 20: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

11

11

4. Faktor Narsisistik

Narsisistik merupakan varieties yang amat luas, bukan hanya mengenal gejalanya saja

melainkan penyebabnya (lubis, 1993). Penyebab narsisistik dari faktor biologis,

psikoanalisia, dan sosiokultural seperti yang akan diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor psikologis

Narsisistik terjadi karena tingkat aspirasi yang tidak realistis atau berkurangnya

penerimaan terhadap diri sendiri.

b. Faktor biologis

Secara biologis gangguan narsisistik lebih banyak dialami oleh individu yang orang

tuanya penderita neurotik. Selain itu jenis kelamin, usia, fungsi hormonal dan struktur-

struktur fisik yang lain ternyata berhubungan dengan narsisitik.

c. Faktor sosiologis

Narsisistik dialami oleh semua orang dengan berbagai lapisan dan golongan terhadap

perbedaan yang nyata antara kelompok budaya tertentu dan reaksi narsisitik yang

dialaminya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab

narsisistik terdiri dari pilihan objek, luka narisistik, pembekalan narsisistik. Faktor

psikologis yang tertanam dalam struktur ego dan akhirnya dapat muncul sebagai

narsisistik, faktor biologis, faktor sosiologis yang dialami oleh lapisan yang terdapat

perbedaan yang nyata yang akan memengaruhi tingkah laku individu.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

12

12

C. Harga Diri

Pengertian Harga Diri

Rosenberg (1965) mengatakan bahwa harga diri adalah penilaian yang dibuat seseorang

tentang dirinya, yang dinyatakan dengan sikap menyetujui atau tidak menyetujui. Harga

dirinya menunjukkan bahwa dirinya dianggap oleh orang lain mempunyai kemampuan

berarti sukses, dan berharga.

Aspek Harga Diri

Rosenberg (dalam Rahmania & Yuniar, 2014) menyatakan bahwa harga diri memiliki dua

aspek, yaitu penerimaan diri dan penghormatan diri. Kedua aspek tersebut memiliki lima

dimensi yaitu: dimensi akademik, sosial, emosional, keluarga, dan fisik.

a) Dimensi akademik mengacu pada persepsi individu terhadap kualitas pendidikan

individu.

b) Dimensi sosial mengacu pada persepsi individu terhadap hubungan sosial individu.

c) Dimensi emosional merupakan hubungan keterlibatan individu terhadap emosi

individu.

d) Dimensi keluarga mengacu pada keterlibatan individu dalam partisipasi dan integrasi di

dalam keluarga.

e) Dimensi fisik yang mengacu pada persepsi individu terhadap kondisi fisik individu.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

13

13

Faktor Harga Diri

Menurut Rosenberg (1965) terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi harga diri, yaitu:

a) Penerimaan atau penghinaan terhadap diri. Individu yang merasa dirinya berharga akan

memiliki penilaian yang lebih baik atau positif terhadap dirinya dibandingkan dengan

individu yang tidak mengalami hal tersebut. Individu yang memiliki harga diri yang

baik akan mampu menghargai dirinya sendiri, menerima diri, tidak menganggap rendah

dirinya, melainkan mengenali keterbatasan dirinya sendiri dan mempunyai harapan

untuk maju dan memahami potensi yang dimilikinya, sebaliknya individu dengan harga

diri rendah umumnya akan menghindar dari persahabatan, cenderung menyendiri, tidak

puas akan dirinya, walaupun sesungguhnya orang yang memiliki harga diri yang rendah

memerlukan dukungan.

b) Kepemimpinan atau popularitas. Penilaian atau keberartian diri diperoleh seseorang

pada saat individu tersebut harus berperilaku sesuai dengan tuntutan yang diberikan

oleh lingkungan sosialnya yaitu kemampuan seseorang untuk membedakan dirinya

dengan orang lain atau lingkungannya. Pada situasi persaingan, seseorang akan

menerima dirinya serta membuktikan seberapa besar pengaruh dan kepopulerannya.

Pengalaman yang diperoleh pada situasi itu membuktikan individu lebih mengenal

dirinya, berani menjadi pemimpin, atau menghindari persaingan.

c) Keluarga dan orang tua. Keluarga dan orang tua memiliki porsi terbesar yang

mempengaruhi harga diri, ini dikarenakan keluarga merupakan modal pertama dalam

proses imitasi. Alasan lainnya karena perasaan dihargai dalam keluarga merupakan

nilai penting dalam mempengaruhi harga diri.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

14

14

d) Keterbukaan dan kecemasan. Individu cenderung terbuka dalam menerima keyakinan,

nilai-nilai, sikap, moral dari seseorang maupun lingkungan lainnya jika dirinya diterima

dan dihargai. Sebaliknya seseorang akan mengalami kekecewaan bila ditolak

lingkungannya.

Hubungan Antara Harga Diri dengan Kecenderungan Narsisistik Pada Siswa SMA

Kristen 1 Salatiga Yang Menggunakan Jejaring Sosial Instagram.

Masa SMA adalah masa remaja yang mempunyai arti khusus karena di dalam proses

perkembangannya menepati fase yang tidak jelas. Remaja bukan termasuk golongan anak

maupun golongan dewasa. Masa remaja berada di antara masa anak-anak dan masa dewasa

sehingga masa remaja disebut juga masa peralihan (Monks, knoers & Haditono, 2002).

Remaja masa kini yang mengikuti perkembangan teknologi seperti penggunaan internet

dan menggunakan media sosial seperti instagram. Instagram membuat sebagian remaja memiliki

jiwa narsisistik yang tinggi karena mengikuti tren untuk selalu eksis dalam memposting foto dan

video dengan menggunakan caption atau keterangan foto dan mendapatkan like dari teman-

teman yang menggunakan instagram (Steven_119, dalam kompasiana).

Menurut Maria dkk (dalam Fitariyah, 2007) menyebutkan beberapa karakteristik

kepribadian narsisistik yaitu; rasa sensitif terhadap kritik atau kegagalan, kebutuhan yang besar

untuk dikagumi, dan kurangnya empati. Remaja yang memiliki rasa bangga terhadap diri sendiri

dapat dikatakan bahwa remaja itu memiliki kepribadian narsisistik.

Adi & Yudiati (2009) mengungkapkan bahwa individu dengan kecenderungan narsisme

mempunyai harga diri yang rendah. Karena orang yang memiliki harga diri yang rendah maka

kecenderungan narsisismenya akan tinggi dan sebaliknya orang yang memiliki harga diri yang

Page 24: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

15

15

tinggi maka kecenderungan narsisimenya akan rendah. Orang dengan gangguan kepribadian

narsisme butuh pengakuan dan pujian dari orang lain demi menaikkan harga dirinya. Ini yang

menyebabkan individu dengan kepribadian narsis membutuhkan jejaring sosial untuk mencari

perhatian dan dukungan sosial.

Berdasarkan penelitian menurut Adi dan Yudiati (2009) Hasil analisis penelitian tentang

hubungan harga diri dan kecenderungan narsisistik pada pengguna Friendster menunjukkan

bahwa Pengaruh harga diri terhadap kecenderungan narsisistik pada pengguna Friendster tidak

terlalu besar, di mana 88% lainnya dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti adanya konsep diri,

kesepian, dan cemburu atau iri hati. Secara teoritis faktor-faktor kecenderungan narsisistik,

antara lain harga diri, konsep diri, kesepian, dan cemburu atau iri hati. Dan menurut Mehdizadeh

(2010) hasil penelitian tentang Self-Presentation 2.0: Narcissism and Self-Esteem on Facebook

Hubungan antara narsisistik dan harga diri juga digunakan untuk memprediksi bahwa individu

dengan harga diri yang rendah.

Hipotesis

Ada hubungan negatif yang signifikan antara harga diri dengan kecenderungan narsisistik pada

siswa SMA Kristen 1 Salatiga.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

16

16

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian korelasional.

Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang di olah

dengan metode statistika (Azwar, 2010).

Variabel Penelitian

Variable dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X, independen) : Harga Diri

2. Variabel Terikat (Y, Denpenden) : Kecenderungan Narsisistik

Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa SMA Kristen 1 Salatiga yang berjumlah 70 siswa.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel Purposive

Sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu

(Sugiyono, 2006). Adapun kriterianya antara lain : 1) memiliki akun instagram, 2) mereka yang

aktif menggunakan instagram minimal enam (6) bulan. 3) mengunduh foto diri setidaknya lebih

dari 50% jumlah foto yang di post.

Alat Ukur Penelitian

Dalam pengumpulan data penelitian ini, digunakan 2 skala psikologi yang mencangkup skala

psikologi harga diri dan kecenderungan narsisistik. Adapun skala yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

Page 26: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

17

17

1. Self-Esteem Scale yang disusun oleh Rosenberg (1965) dan dimodifikasi dan disesuaiakan

dengan partisipan penelitian. Skala ini terdiri dari 22 aitem dengan 11 aitem favorable dan

11 aitem unfavorable pernyataan yang terdiri dari 14 butir aitem penerimaan diri dan 8

butir aitem penghormatan diri. Pengujian reabilitas dan seleksi aitem (daya diskriminasi)

pada penelitian ini menggunakan ketentuan Azwar (2010) yang menyatakan bahwa aitem

pada skala pengukuran dapat dikatakan valid apabila ≥ 0,25. Daya diskriminasi aitem dari

0.280 – 0.872 dan diperoleh 18 aitem yang memiliki daya diskriminasi dengan reabilitas

(α) sebesar 0.946.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.946 18

2. Skala Kecenderungan narsisistik dari DSM-IV yang disusun oleh American Psychiatric

Association (2012) yang dimodifikasi dan disesuaikan dengan partisipan penelitian. Skala

ini terdiri dari 41 aitem dengan 22 aitem favorable dan 19 aitem unfavorable yang terdiri

dari 5 butir aitem Grandiose view of one’s importance, arrogance, 4 butir aitem Extreme

need of admiration, 6 butir aitem Preoccupation with one’s success, beauty, brilliance, 5

butir aitem Strong sense of entitlement, 4 butir aitem Lacks of empathy, 6 butir aitem

Tendency to exploit others, 5 butir aitem Envy of others, 4 butir aitem Shows arrogant,

haughty behavior or attitudes, dan 3 butir aitem Believe that she or he is special and

unique.pengujian reabilitas dan seleksi aitem (daya diskriminasi) pada penelitian ini

menggunakan data try out terpakai. Penentuan aitem-aitem yang memiliki daya

diskriminasi menggunakan ketentuan dari Azwar (2010) yang menyatakan bahwa aitem

pada skala pengukuran dapat dikatakan valid apabila ≥0,25. Daya diskriminasi aitem dari

Page 27: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

18

18

0.264 – 0,650 dan diperoleh 32 aitem yang memiliki daya diskriminasi dengan reabilitas

(α) sebesar 0.903

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.903 32

Kedua skala ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari 4 jawaban pilihan yaitu sangat

setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Dengan masing-masing

pilihan jawaban memiliki skor. Untuk aitem favorable skor jawaban SS adalah 4, jawaban

S adalah 3, jawaban TS adalah 2, dan jawaban STS 1. Untuk aitem unfavorable, skor

jawaban yang diberikan kebalikan dari skor jawaban aitem favorable. Dalam modifikasi

skala telah mendapatkan pengawasan dan bimbingan dari ahli yang dalam hal ini adalah

dosen pembimbing.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data (uji diskriminasi) menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment

dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Reliabilitas menggunakan

Cronbach’s Alpha, seleksi aitem menggunakan Item-Total Statistic, uji normalitas menggunakan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, uji linieritas menggunakan ANOVA, uji korelasi

menggunakan Correlations.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

19

19

HASIL PENELITIAN

ANALISIS DESKRIPTIF

Table 1.1 Statistik deskriptif skala harga diri dengan kecenderungan narsisistik

Descriptive Statistics

N Minumum Maximum Mean

Std. Deviation

Harga Diri 70 40 70 55.07 10.6

Kecenderungan Narsisistik

70 42 90 71.77 12.31

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh data minimum pada variabel harga diri sebesar 40

dan data maksimum sebesar 70 dengan mean 55.07 dan standar deviasi 10.60. untuk variabel

kecenderungan narsisistik, data minimum 42 dan data maksimum 90 dengan mean 71.76 dan

standar deviasi 12,31. Untuk variabel harga diri memiliki total 18 aitem dengan kecenderungan

narsisistik 32 aitem dengan masing-masing terdiri dari 4 alternatif jawaban dan skor yang

bergerak dari 1-4. Katagorisasi dibuat menjadi 4 katagori mulai dari “sangat rendah” hingga

“sangat tinggi”. Adapun total skor terendah untuk harga diri adalah 0 dan tertinggi adalah 70

serta untuk kecenderungan narsisistik, skor terendah adalah 0 dan tertinggi 90. Interval skor

untuk setiap katagori ditentukan dengan menggunakan rumus interval dalam Hadi (2000).

Page 29: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

20

20

Table 1.2 Katagorisasi Skor Skala Harga Diri

no Interval Kategori Frekuensi Presentase Mean

1 58.5 < x ≤ 72 Sangat Tinggi 31 44 %

55.07

2 45 < x ≤ 58.5 Tinggi 18 26 %

3 58.5 < x ≤ 45 Sedang 21 30 %

4 18 < x ≤ 31.5 Rendah 0 0 %

5 x ≤ 18 Sangat Rendah 0 0 %

Total 70 100 %

Berdasarkan hasil diatas, dapat diketahui terdapat 31 siswa (44%) yang memiliki harga diri

sangat tinggi, 18 siswa (26%) berada pada katagori tinggi, 21 siswa (30%) berada pada katagori

sedang dan 0 siswa (0%) berada pada katagori rendah dan sangat rendah.

Table 1.3 Katagorisasi Skor Skala Kecenderungan Narsisistik

no Interval Kategori Frekuensi Presentase Mean

1 104 < x ≤ 128 Sangat Tinggi 0 0 %

71.77

2 80 < x ≤ 104 Tinggi 20 29 %

3 56 < x ≤ 80 Sedang 41 58 %

4 32 < x ≤ 56 Rendah 9 13 %

5 x ≤ 32 Sangat Rendah 0 0 %

Total 70 100 %

Berdasarkan hasil diatas, dapat diketahui bahwa terdapat 0 siswa (0%) yang memiliki katagori

kecenderungan narsisitik sangat tinggi, 20 siswa (29%) berada pada katagori tinggi, 41 siswa

(58%) berasa pada katagori sedang, 9 siswa (13%) berada dalam katagori rendah dan 0 siswa

(0%) berada dalam katagori rendah.

Page 30: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

21

21

UJI ASUMSI

Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov yang menunjukkan skala harga diri ( K-S-

Z= 1,714, p = 0,006, p > 0,05) dan skala kecenderungan narsisistik ( K-S-Z = 0,985 , p = 0,286

p > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa variabel harga diri dan kecenderungan narsisistik memiliki

sebaran data yang berdistribusi tidak normal.

Table 2.1 Uji Normalitas Alat Ukur

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

HD KN

N 70 70

Normal Parametersa Mean 55.07 71.77

Std. Deviation 10.597 12.310

Most Extreme Differences Absolute .205 .118

Positive .205 .081

Negative -.172 -.118

Kolmogorov-Smirnov Z 1.714 .985

Asymp. Sig. (2-tailed) .006 .286

a. Test distribution is Normal.

Uji Linieritas

Uji linieritas menggunakan uji ANOVA yang menunjukkan data harga diri dan kecenderungan

narsisistik dengan F linearity sebesar 8.344 dan nilai signifikansi sebesar 0,006 (p < 0,05). Nilai

F pada deviation from linearity sebesar 1,267 dan nilai deviation from linearity sebesar 0,243 (p

>0,05). Menurut widhiarso (2010) meski deviation from linearity tidak signifikan akan tetapi

Page 31: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

22

22

liniearity signifikan, maka data dapat kita asumsikan linier. Berdasarkan hasil yang diperoleh,

maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga diri dan kecenderungan narsisistik bersifat linier.

Table 2.2 Uji Linearitas alat Ukur

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

HD * KN Between

Groups

(Combined) 4258.293 31 137.364 1.496 .118

Linearity 766.401 1 766.401 8.344 .006

Deviation from

Linearity 3491.892 30 116.396 1.267 .243

Within Groups 3490.350 38 91.851

Total 7748.643 69

UJI KORELASI

Berdasarkan uji asumsi yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa data

berdistribusi normal dengan nilai sig. (p > 0,05) dan kedua variabel penelitian linier (p > 0,05),

maka uji korelasi yang dilakukan menggunakan Spearman Correlation Product Moment.

Berdasarkan hasil uji korelasi antara kedua variabel dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

negatif signifikan antara harga diri dengan kecenderungan narsisistik yang berarti semakin

rendah harga diri, maka semakin tinggi kecenderungan narsisistik pada siswa SMA Kristen 1

Salatiga yang menggunakan jejaring sosial instagram dan sebaliknya.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

23

23

Table 3. Uji korelasi dengan Pearson Correlation Product Moment

Correlations

HD KN

Spearman's rho HD Correlation Coefficient 1.000 -.344**

Sig. (1-tailed) . .002

N 70 70

KN Correlation Coefficient -.344** 1.000

Sig. (1-tailed) .002 .

N 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PEMBAHASAN

Hasil uji korelasi menunjukkan adanya korelasi negatif signifikan antara harga diri dengan

kecenderungan narsisistik pada siswa SMA Kristen 1 Salatiga yang menggunakan jejaring sosial

instagram dimana r = -0.344, r² = 0,12 dengan nilai signifikan 0,02 (p < 0,05). Ditemukan pula

bahwa harga diri memberikan sumbangan sebesar 12% artinya 88% kecenderungan narsisistik

siswa SMA Kristen 1 Salatiga yang menggunakan jejaring sosial instagram masih dipengaruhi

faktor-faktor lain.

Hasil ini menunjukkan bahwa semakin rendah harga diri, maka makin tinggi

kecenderungan narsisistik pada siswa SMA Kristen 1 Salatiga yang menggunkan jejaring sosial

instagram. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, data menunjukkan bahwa rata-rata partisipan

penelitian memiliki harga diri yang rendah dan kecenderungan narsisistik yang tinggi.

Dalam penelitian sebelumnya dikemukakan bahwa terdapat hubungan yang negatif

signifikan antara harga diri dengan kecenderungan narsisme pada pengguna Friendster (Adi dan

Yudiati, 2009). Artinya dengan partisipan yang berbeda tetapi menujukkan adanya hubungan

antara kedua variabel. Penelitian ini menunjukkan bahwa para pengguna instagram memiliki

Page 33: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

24

24

kecenderungan narsisistik dan harga diri yang dimiliki masih dalam batas rendah dari data yang

diperoleh, dengan kata lain pengguna instagram yang memiliki harga diri yang rendah

mempunyai kecenderungan narsisistik. Pendapat tersebut didukung oleh Robins (2001) yang

mengatakan bahwa individu yang memiliki kecenderungan narsisistik memiliki harga diri yang

rendah.

Hasil penelitian membuktikan seseorang senang jika dipuji dan dihargai oleh orang lain,

maka individu tersebut merasa bahwa dirinya berharga dan berguna. Ketika merasa berharga,

maka manusia dapat berkarya lebih baik lagi dan bersemangat dalam menjalani hidup. Perasaan

berharga ini seringkali didapat melalui keberhasilan, kesuksesan, sehingga orang lain

memberikan pengakuan kepadanya. Banyak hal lain yang membuat seseorang merasa dirinya

berharga, contohnya orang merasa berharga ketika mempunyai kekayaan, kedudukan, dan

kelebihan yang dimilikinya daripada orang lain. (Adi dan Yudiati, 2009).

Salah satu cara terbaik untuk mencegah agar harga diri tidak berkembang menjadi

narsisistik adalah dengan mau mendengarkan kritik dari orang lain dan meminta umpan balik

dari orang lain sebagai evaluasi diri. Selalu mau mengeksplorasi kelebihan dan kekurangan pada

diri juga merupakan salah satu cara agar harga diri tidak berubah menjadi orang dengan

kecenderungan narsisistik (Adi dan Yudiati, 2009).

Orang dengan kecenderungan narsisistik justru butuh pengakuan dan pujian dari orang lain

demi menaikkan harga dirinya yang mulai terancam rapuh. Inilah rahasia terbesar individu

dengan kecenderungan narsisistik. Jauh dalam hatinya, tersimpan sebuah jiwa yang sangat rapuh

dan individu dengan kecenderungan narsisistik menutupinya dengan menekankan betapa

hebatnya dirinya yang terbukti dari banyaknya pujian dari orang lain (Yanti, 2007).

Page 34: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

25

25

Orang yang memiliki kecenderugan ini dari luar tampak memiliki perasaan luar biasa akan

pentingnya dirinya, sepenuhnya terserap ke dalam dirinya sendiri, dan fantasi tentang

keberhasilan tanpa batas, namun demikian telah diteorikan bahwa karakteristik tersebut

merupakan topeng bagi harga dirinya yang sangat rapuh (Davisond dkk., 2006). Hasil penelitian

Campbell (2000) dan Kwan (2004) mengatakan bahwa kecenderungan narsisistik justru sebagai

alat untuk menutupi kelemahan dan kekurangannya, yakni harga diri yang rendah.

Individu yang memiliki harga diri yang rendah, maka tidak bisa menerima dirinya apa

adanya dan ingin memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya, sehingga ingin

tampak lebih baik lagi dengan cara sering meminta pujian, perhatian atau komentar dari orang

lain yang terkait atas penampilannya, prestasinya, dan perbuatan-perbuatan yang telah

dilakukannya. Hal tersebut menjelaskan bahwa rendahnya harga diri seseorang dapat

menyebabkan individu cenderung meminta pengaguman dan pemujaan diri dari orang lain atas

penampilan dan kelebihan yang dimilikinya, dengan kata lain bahwa individu tersebut memiliki

kecenderungan narsisistik yang tergolong tinggi (Adi dan Yudiati, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian, sumbangan efektif harga diri dalam hubungannya dengan

kecenderungan narsisistik pada pengguna instagram diperoleh sebesar 10%. Pengaruh harga diri

terhadap kecenderungan narsisistik pada pengguna instagram tidak terlalu besar, di mana 90%

lainnya dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti adanya konsep diri, kesepian, dan cemburu atau

iri hati. Secara teoritis faktor-faktor kecenderungan narsisistik, antara lain harga diri, konsep diri,

kesepian, dan cemburu atau iri hati (Adi, 2008)

Umumnya pengguna instagram dengan kecenderungan narsisistik memiliki jumlah teman

yang relatif cukup banyak. Bila ada temannya yang enggan memberikan komentar dan atau like

atas penampilannya, biasanya pada kemudian hari ia akan bersikap mengabaikan temannya itu.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

26

26

Pengguna instagram dengan kecenderungan narsisistik suka berpenampilan modis dan busana

yang dikenakan produk dari distro atau factory outlet ternama. Tatanan rambutnya pun

mencirikan gaya “kawula muda” masa kini. Sebagian dari mereka juga memiliki hubungan

interpersonal yang dangkal, misalnya kurang peduli dengan teman-temannya. Pengguna

instagram dengan kecenderungan narsisistik menganggap dirinya paling sempurna dan berarti

dibanding orang lain, sulit menghargai orang lain, dan hanya mau berteman dengan seseorang

jika dalam konteks hubungan relasi yang menguntungkan bagi dirinya saja. Ada beberapa faktor

yang diperkirakan berpengaruh, antara lain kemampuan interpersonal, dukungan sosial, gender

atau jenis kelamin, dan kelas sosial (Trumpeter dkk., 2008).

Seseorang yang memiliki kecenderungan narsisistik merasa sulit memahami orang lain.

Beberapa konselor, baik psikolog, maupun bukan psikolog, telah dimintai bantuan untuk

menangani kasus ini. Sayangnya, individu dengan kecenderungan narsisistik hanya mau

mendengarkan hal-hal positif yang meningkatkan harga dirinya, dan sebaliknya selalu menolak

masukan yang menunjukkan kekurangannya. Tidak jarang individu dengan kecenderungan

narsisistik memamerkan bagaimana komentar orang lain yang mengakui keunikan atau idealisme

yang dijunjung tinggi olehnya. Hal itu dilakukannya ketika individu dengan kecenderungan

narsisistik merasa harga dirinya terancam saat menerima masukan yang mengoreksi kebiasaan

atau pola pikirnya. Tampak bahwa individu dengan kecenderungan narsisistik sangat bangga dan

mengagumi dirinya sendiri. Individu dengan kecenderungan narsisistik cenderung suka

menyalahkan orang lain, bila ada hal yang tidak memuaskan narsisistiknya (Adi dan Yudiati,

2009).

Pada umumnya dalam diri seseorang terdapat kecenderungan mengagumi diri sendiri. Hal

ini berkaitan dengan harga diri. Orang yang merasakan adanya hal-hal positif dalam dirinya

Page 36: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

27

27

sendiri tentu saja akan menyukai diri sendiri dan mengembangkan perasaan bahwa dirinya

berharga. Hal ini memberikan ketenangan batin dan merupakan sumber bagi kesehatan mental.

Jadi, mengagumi diri sendiri dalam batas tertentu justru merupakan indikasi kesehatan mental

(Adi, 2008)

Seseorang senang jika dipuji dan dihargai oleh orang lain, maka individu tersebut merasa

bahwa dirinya berharga dan berguna. Ketika merasa berharga, maka manusia dapat berkarya

lebih baik lagi dan bersemangat dalam menjalani hidup. Perasaan berharga ini seringkali didapat

melalui keberhasilan, kesuksesan, sehingga orang lain memberikan pengakuan kepadanya.

Banyak hal lain yang membuat seseorang merasa dirinya berharga, contohnya orang merasa

berharga ketika mereka mempunyai kekayaan, kedudukan, prestasi akademik, dan kelebihan dari

orang lain (Yanti, 2007)

Robins (2001) mengatakan bahwa individu dengan kecenderungan narsisistik memiliki

harga diri yang rendah. Demikian pula fenomena yang terjadi pada pengguna instagram yang

cenderung meminta pengaguman dan pemujaan diri dari orang lain mengenai suka memamerkan

kelebihan, kehebatan yang dimilikinya, serta memiliki hubungan interpersonal yang dangkal

dengan teman-temannya kurang perhatiannya dengan temannya mengindikasikan bahwa dirinya

mengalami gangguan kepribadian, yakni kecenderungan narsisistik (Adi dan Yudiati, 2009).

Page 37: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

28

28

KESIMPULAN

1. Ada hubungan negatif signifikan antara harga diri dan kecenderungan narsisistik pada siswa

SMA Kristen 1 Salatiga dengan nilai koefisien korelasi (r) -0,344 dengan nilai signifikan

sebesar 0,002.

2. Harga diri memberikan sumbangan 12% artinya 88% kecenderungan narsisistik pada siswa

SMA Kristen 1 Salatiga masih dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti adanya konsep diri,

kesepian, dan cemburu atau iri hati. Secara teoritis faktor-faktor kecenderungan narsisistik,

antara lain harga diri, konsep diri, kesepian, dan cemburu atau iri hati.

3. Berdasarkan statistik deskriptif sebagian partisipan (21%) memiliki harga diri pada katagori

sedang dan kecendrungan narsisistik pada katagori (29%) berada pada katagori tinggi.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

29

29

SARAN

1. Bagi subjek

Subjek diharapkan bisa lebih bijaksana menggunkan jejaring sosial media intagram dan

dapat meminimalisir kecenderungan narsisistik bukan hanya mengunduh foto diri tetapi,

dengan mengunduh foto yang bersifat hobi atau karya.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji ulang penelitian lebih mendalam

dengan mencari faktor-faktor lain kecenderungan narsisistik yang dipengaruhi oleh

faktor lainnya, seperti adanya konsep diri, kesepian, dan cemburu atau iri hati.

Meningkatkan kualitas penelitian lebih lanjut dengan memperbanyak jumlah subjek,

mencermati faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi proses penelitian seperti

subjek penelitian yang sulit diprediksi sehingga proses penelitian tidak berjalan sesuai

kehendak peneliti.

Peneliti selanjutnya perlu untuk mengembangkan penelitian ini dengan penggalian

data yang lebih mendalam dengan menggunakan metode kualitatif sehingga dapat

melihat gambaran dari variabel yang ada.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

30

30

Daftar pustaka

Adi, P. S. (2008). Kecenderungan narsistik terhadap pengguna frienster ditinjau dari harga diri.

Skripsi tidak diterbitkan. Semarang. Fakultas psikologi. Universitas Katolik

Soegijapranata.

Adi, P. S. & Yudiati, M. E. A. (2009). Harga diri dan kecenderungan narsisme pada pengguna

friendster. Jurnal Psikologi. 3, 1-7.

APA. (2012). Diagnostic and statistical manual of mental disorders. Washington: American

Psychiatric Publishing.

Azwar, S. (2010). Metodologi penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Buffardi, L. E. & Campbell, W. K. (2008). Narcissism and social networking web sites.

Personality and social psychology bulletin. 34, 10-18 .

Campbell, W. K. (2000). Narcissism and comparative self-enhancement strategies. Journal of

research in personality. 34, 235-243.

Chaplin, J. P. (2001). Kamus lengkap psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Coopersmith, S. (1967). The antecendents of self esteem. San Fransisco : W. H. Freeman and

Company

Costill, A. (2014). 30 Things absolutely need know instagram. Search engine journal. Diakses

September 10, 2016 dari https://www.searchenginejournal.com/30-things-absolutely-

need-know-instagram/85991/

Davison, G. C., Neale, J. M., & Kring, A. M. (2006). Psikologi abnormal. Jakarta: PT Rajawali

Press

Durand, V. M., & Barlow, D. H. (2007). Psikologi Abnormal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fitriyah, L., & Moh. Jauhar. (2014). Pengantar psikologi umum. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Ha, C., dkk. (2008). Narcissism, self-esteem, and conduct problems. Jurnal Psikologi. 17, 7-16.

Hadi, S. (2000). Metodologi research. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

31

31

Hall, S., Calvin, & Lindzey, G. (1993). Teori-teori holistik (Organismik fenomenologis).

Yogyakarta : Kanisius.

Handayani, S. (2012). Fenomena instagram sebagai ajang eksistensi diri. Diakses September 8,

2016 dari : http://komunikasi-ur.blogspot.co.id/2016/01/instagram-ajang-eksistensi-

diri.html

Husnantiya, M. (2014). Narsis atau sosiopat, aktivitas di media sosial tunjukkan kepribadian.

Diakses September 29, 2016 dari : http://health.detik.com/read/2014/03/01/092429

/2512195/763/1/narsis-atau-sosiopat-aktivitas-di-media-sosial-tunjukkan-kepribadian

Kristanto, S. (2012). Tingkat kecenderungan narsistik pengguna facebook. Journal of social and

industrial psychology. 1, 1-8.

Kwan, V. S. Y. (2004). Reconceptualizing individual differences in self-enhancement bias.

Journal Psychological. 111. 94-110.

Lestari, R., & Koentjoro. (2002). Pelatihan berpikir optimis untuk meningkatkan harga diri

pelacur yang tinggal di panti dan luar panti sosial. Jurnal Indigenous. 6, 134-146.

Lubis, S. (1997). Teknologi komunikasi dan pembangunan. Medan: USU Perss.

Mehdizadeh, S. (2010). Self-Presentation 2.0: Narcissism and Self-Esteem on Facebook. Jurnal

psikologi. 13, 4-11

Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R. (2002). Psikologi perkembangan pengantar

dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Panuju, H., Panut., & Umami, I. (1999). Psikologi remaja. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Philip, O. (2007). Jangan terlalu dekat narsisus. Jurnal psikologi. 1, 26-28

Rahmania., & Yuniar, I. (2012). Hubungan antara self-esteem dengan kecenderungan body

dysmorphic disorder pada remaja putri. Jurnal psikologi klinis dan kesehatan mental. 1,

110-117.

Raskin, R., & Terry, H. (1988). A principal-components analysis of the narcissistic personality

inventory and further evidence of its construct validity. Journal of personality and social

psychology. 54, 890–902

Robins, R.W. (2001). Personality correlates of self-esteem. Journal of research in personality.

35, 463-482

Page 41: HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN … · 2017. 12. 8. · HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISISTIK PADA SISWA SMA KRISTEN 1 SALATIGA YANG MENGGUNAKAN

32

32

Rosenberg, M. (1965). Society and the adolescent self-image. Princeton NJ: Princeton University

Press. Diakses September 17, 2016 dari http://www.education.uci.edu/childcare/pdf

/instrumentaldocs/Rosenberg%20Self-Esteem%20Scale%20ID.pdf

Sari, I. D. (2015). Fenomena instagram yang membuat generasi semakin menunduk. Diakses

September 17, 2016 dari: http://www.kompasiana.com/indridelitasari/fenomena-

instagram-yang-membuat-generasi-semakin-menunduk_55bb0e059597736f07c75b63

Steven_119. (2015). Instagram kebohongan public yang cantik. Diakses September 17, 2016

dari http://www.kompasiana.com/stevan_119/instagram-kebohongan-publik-yang-cantik

56177bd75993737a20181128.

Trumpeter, N. N., dkk. (2008). Self-functioning and perceived parenting: relation of parental

empathy and love inconsistency with narcissism, depression, and self-esteem. The

journal of genetic psychology. 169, 51-71.

Widhiarso, W. (2010). Uji linieritas hubungan. Diakses November 27, 2016 dari http:www.

Widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/widhiarso_2010_-_uji_linieritas_hubungan.pdf.

Wirawan, H. E. (1998). Buku ajar psikologi sosial 1. Jakarta : Universitas Taruma Negara.

Yanti. (2007). Asal usul narsis (Narcissistic Personality Disorder). Diakses September 18, 2016

dari www.triyanti. blogspot.