hubungan akivitas ketakmiran mahasiswa iain …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi...
TRANSCRIPT
![Page 1: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/1.jpg)
HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN
MAHASISWA IAIN SALATIGA YANG DI MASJID
KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS
TAHUN 2016
SKRIPSI
Disusun Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
ABDUL CKAMIM
NIM: 11111 075
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
![Page 2: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/2.jpg)
ii
![Page 3: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/3.jpg)
iii
Prof. Dr.Mansur, M.Ag
Dosen IAIN Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eksemplar
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Kepada Yth.
Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Di sampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan
koreksi, makanaskahskripsimahasiswa:
Nama : Abdul Ckamim
NIM : 111 11 075
Judul : HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA
IAIN SALATIGA YANG DI MASJID KOTA SALATIGA
DENGAN PERILAKU RELIGIUS TAHUN 2016
Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk
ditujukan dalam sidang munaqasyah.
Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan
sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salatiga, Maret 2016
Pembimbing,
Prof. Dr.Mansur, M.Ag
NIP. 19750905 200112 1 001
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar No. 2 SalatigaTelp. (0298) 323706
Website : www.iaiansalatiga.ac.id Email:[email protected]
![Page 4: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/4.jpg)
iv
PENGESAHAN
Judul Skripsi
HUBUNGAN AKTIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN
SALATIGA YANG TINGGAL DI MASJID KOTA SALATIGA DENGAN
PERILAKU RELIGIUS TAHUN 2016
Oleh
ABDUL CKAMIM
NIM: 111 11 075
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 30 maret 2016 dan telah dinyatakan
memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Pendidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Fatchurrohman, S.Ag,. M.Pd
Sekretaris Penguji : Prof. Dr. Mansur, M.Ag
Penguji I : Dra. Sri Suparwi
Penguji II : Imam Mas Arum, SP.d,.M.Pd
Salatiga, April 2016
Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN
Salatiga
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 10002
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar No. 2 SalatigaTelp. (0298) 323706
Website : www.iaiansalatiga.ac.id Email:[email protected]
![Page 5: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/5.jpg)
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Abdul Ckamim
NIM : 111 11075
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat
dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, Maret 2016
Penulis
Abdul Ckamim
111 11 075
![Page 6: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/6.jpg)
vi
MOTTO
Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan
masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah
dan hari akhir, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat dan
tidak takut kecuali hanya kepada Allah. Karena itu semoga
mereka termasuk orang-orang yang mendapat hidayah“.
(QS. At-Taubah:18)
![Page 7: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/7.jpg)
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT
skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang
telah hadir di hidupku dan selalu menemaniku dalam menggapai mimpi-mimpiku:
1. Ibunda tercinta Sriyatun dan bapak tersayang Muhammad Sidik, yang
senantiasa memberikan nasehat padaku sebaik-baik nasehat, yang telah
mendidikku dari kecil sampai bisa kuliah S1 di IAIN Salatiga ini serta tidak
lelah mendoakanku tanpa henti untuk menjadi orang yang berguna untuk
semua orang.
2. Nenekku tercinta Wasiyem (almarhum), yang terus menyemangatiku untuk
terus maju menghadapiku hidup ini. semoga amal baiknya diterima oleh Allah
SWT dan ditempatkan di surga-NYA.
3. Adikku tersayang Ahmad Agus Nawawi yang selalu memberikanku semangat
untuk terus maju merubah hidup ini menjadi lebik baik, terus pupuk
semangatmu dalam perkuliahan sampai tercapai cita-cita mu.
4. Segenap keluarga besarku yang selalu memberikan kasih sayangnya dari aku
kecil hingga saatini.
5. IAIN Salatiga yang telah memberiku kesempatan melanjutkan kuliah dengan
berbagai pengalaman dalam organisasi ataupun ilmu yang sangat banyak
diberikan.
6. DEMA IAIN Salatiga kabinet SAHABAT, dan kabinet TOTALITAS,
keluarga besar Al Khidmah Kampus Salatiga, JQH Al Furqon IAIN Salatiga,
![Page 8: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/8.jpg)
viii
Forum Komunikasi Mahasiswa Boyolali (FKMB) Salatiga, Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) FATHIR AR RASYID, ITTAQO, RACANA Kusuma Dilaga
Woro Srikandi dan Sahabat keluarga besar PMII Kota Salatiga yang telah
mendidikku, mengajariku dan memberikan banyak pengalaman padaku, yang
sangat berjasa dalam ilmu sosial, ilmu organisasi, ilmu politik dan lain lain,
sehingga saya bisa memanfaatkan ilmu yang telah diberikan.
7. Seluruh sahabat-sahabatku Ahmad Fikri Sabiq (calon guru besar - Amin),
Lukman Hakim, Nur Rohim, Muhammad Sholikhuddin dan yang lainnya tanpa
bisa menyebut satu persatu yang telah memberi warna dihidupku, menemani
dan memberi semangat selama perjalanan perkuliahanku.
![Page 9: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/9.jpg)
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya
Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi
Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan
hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di
hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “HUBUNGAN AKTIVITAS
KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN SALATIGA YANG TINGGAL DI
MASJID KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS TAHUN
2016”
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak
sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari
berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
![Page 10: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/10.jpg)
x
3. Prof. Dr. H. Mansur ,M.Ag selaku dosen pembimbing akademik serta dosen
pembimbing skripsi yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan
untuk menjadi yang terbaik sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak, ibu dan seluruh keluargaku yang selalu mendorong dan memberikan
motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.
6. Seluruh mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga yang
telah banyak memberikan informasi, pengetahuan dan telah bersedia
membantu dalam memberikan informasi yang berguna dalam pembuatan
karya ini dengan baik.
7. Semua pihak yang telah membantu baik doa, motivasi maupun dukungannya
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang
membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 17 Maret 2016
Penulis
Abdul Ckamim
NIM. 111 11 075
![Page 11: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/11.jpg)
xi
ABSTRAK
Ckamim, Abdul. 2016. “Hubungan Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN
Salatiga Yang Tinggal Di Masjid Kota Salatiga dengan Perilaku
Religius Tahun 2016” Pembimbing: Prof. Dr. Mansur, M.Ag
Kata kunci :Hubungan Aktivitas Ketakmiran dan Perilaku Religius
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan aktivitas
ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan
perilaku religius tahun 2016. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui
penelitianini adalah: 1) Bagaimana aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga
yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016 2) Bagaimana perilaku
religiusitas mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun
2016. 3) Adakah Hubungan Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang
tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, subyek penelitian ini
adalah data Mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga.
Penulis menggunakan metode kuesioner. Temuan peneliti menunjukkan bahwa 1)
aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid berada
kategori tinggi ada 18 responden dengan tingkat persentase 52,94%, kategori
sedang ada 10 responden dengan tingkat persentase 29,41%, kategori rendah 6
responden dengan tingkat persentase 17,65%, sedangkan 2) perilaku religius yang
termasuk kategori tinggi ada 10 responden dengan tingkat persentase 32,35%,
kategori sedang ada 17 responden dengan tingkat persentase 58,82%, dan
kategori rendah ada 9 responden dengan tingkat persentase 8,83 % . Setelah
dianalisis menggunakan product moment terbukti bahwa r hitung lebih besar dari
r tabel pada taraf signifikan 5% dan1 % yaitu r hitung = 0,8248 dan r tabel (5%) =
0,339, r tabel (1%) = 0,436 atau r hitung > r tabel yang berarti 3)s ada hubungan
dan signifikan aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di
masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016. Dengan demikian
hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima dan terbukti kebenarannya baik
untuk signifikan 5 % atau 1 %.
![Page 12: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/12.jpg)
xii
DAFTAR ISI
COVER
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
PENGESAHAN iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
KATAPENGANTAR ix
ABSTRAK xi
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Hipotesis Penelitian 4
E. Manfaat Penelitian 6
F. Definisi Oprasional 7
G. Metode Penelitian 10
H. Sistematika Penulisan 18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal
di Masjid 20
B. Perilaku Religius 27
![Page 13: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/13.jpg)
xiii
C. Menerapkan Perilaku Religius dalam kehidupan 32
D. Hubungan Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga
yang Tinggal di Masjid Kota Salatiga dengan Perilaku
Religius Tahun 2016 38
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Masjid Kota Salatiga 41
B. Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga 41
C. Penyajian Data 44
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pertama 47
B. Analisis Kedua 53
C. Analisis Ketiga 58
D. Analisis Lanjut 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 63
B. Saran 64
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP PENULIS
LAMPIRAN-LAMPIRAN
![Page 14: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/14.jpg)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kisi-kisi Instrumen Angket Aktivitas Ketakmiran…....................... 16
Tabel 1.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Perilaku Religius..............…………… 16
Tabel3.1 Data Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di masjid Kota
Salatiga Tahun 2016.........................................................................
43
Tabel3.2 Data Tentang Responden.....……………………………………… 44
Tabel3.3
Tabel 3.4
Jawaban Angket Aktivitas
ketakmiran…………………………………...................................
Jawaban Angket Perilaku religius...................................................
45
46
Tabel4.1 Daftar Nilai Hasil Observasi Angket Aktvitas Ketakmiran
…………………...……………......................................................
49
Tabel4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Angket Aktivitas
Ketakmiran………………………………………….......................
51
Tabel4.3 Persentase Frekuensi Aktvitas Ketakmiran………………………. 53
Tabel 4.4 Daftar Nilai Hasil Observasi Jawaban Perilaku Religius
……………………………………………………………………...
54
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Perilaku Religius………………….. 56
Tabel 4.6 Prosentase Frekuensi Perilaku Religius................………………… 58
Tabel 4.7 Mencari hubungan Aktivitas Ketakmiran dengan Perilaku
Religius....................................................................……………….
59
![Page 15: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/15.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masjid adalah suatu tempat yang suci yang digunakan oleh umat/orang
Islam untuk ber ibadah kepada Allah SWT, dengan salah satu tujuannya supaya
bahagia di dunia dan akhirat. Masjid sebagai pemicu sejahtera dan berkah
dalam hidup umat manusia di muka bumi ini. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional
2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang Islam. Dari
keterangan di ataskita sebagai orang Islam memahami apa yang menjadi fungsi
masjid dari pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
sehingga masjid dapat digunakan sebagaimana mestinya sekaligus kita paham
bagaiamana cara menjaganya dari kegunaan yang tepat. Dalam masjid
diperlukannya orang-orang yang bisa membuat kegiatan untuk melestarikan
masjid, baik pemuda masyarakat, orang tua atau pelajar seperti halnya siswa
ataupun mahasiswa yang bisa menumbuh kembangkan agenda kegiatan di
dalam masjid.
Mahasiswa adalah pelajar yang berada di perguruan tinggi, mereka
dipandang menjadi orang yang cerdas baik intelektual maupun emosional
spiritual. Dalam kejadian nyata terkadang mahasiswa bersikap yang tidak
sesuai, maraknya kasus demo yang tidak beretika membuat suatu pihak tertentu
ada nilai yang kurang dalam diri mahasiswa, hal itu salah satu faktornya adalah
![Page 16: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/16.jpg)
2
kecerdasan emosional dan spiritual yang kurang matang. Selain itu kurangnya
keseimbangan antara kualitas jasadiyah, fikriyah, dan ruhiyah dapat
mengakibatkan perlakuan yang tidak seimbang pula. Jika dalam pengalaman
keberagamaan kita dapat seimbang terutama dari segi ruhiahnya baik maka
kegiatan ataupun aktivitas yang dijalankannya juga akan menghasilkan nilai
atau prilaku positif pula, sebagaimana kebiasaan akan menjadi karakter.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga merupakan sebuah kampus
berbasis religius, yang berusaha menanamkan nilai-nilai religius kepada para
mahasiswa. Dalam hal ini perilaku religius bisa digambarkan seperti solat
wajib tepat waktu atau berjama’ah, shalat sunnah, puasa sunnah, bersodakoh,
praktikum Baca Tulis Qur’an (BTQ) untuk menunjang kelancaran serta
kefasihan dalam membaca Al Qur’an, berpakaian sopan dan rapi dan masih
banyak yang lainnya. Sikap religius dewasa realitanya masih banyak
mahasiswa yang kurang memahami lebih mendalam tentang agama terutama
terkait fadhilah amal. Suatu contoh lemahnya perilaku religiusitas mahasiswa
banyak yang masih sering menunda-nunda shalat atau kurang termotivasi
untuk melaksanakan solat berjama’ah di masjid, padahal sesungguhnya banyak
sekali fadhilah yang bisa didapatkan.
Mahasiswa IAIN Salatiga berasal dari berbagai tempat, baik dari dalam
lingkungan salatiga sendiri, daerah di sekeliling Kota Salatiga seperti Boyolali,
Demak, Kudus, Magelang, Jepara, Temangging, bahkan dari luar Jawa juga
ada seperti Kalimantan ataupun Sumatera. Dari semua itu mahasiswa yang
rumahnya dekat atau bisa dijangkau dengan sepeda motor atau dengan
![Page 17: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/17.jpg)
3
angkutan yang tersedia walaupun ada juga yang memilih untuk tinggal di
pondok, sedangkan jika rumahnya tidak dapat ditempuh dengan cepat, selama
ini menurut pandangan sebagian besar mahasiswa ada yang memilih tinggal di
pondok, kos, kontrakan ada pula yang tinggal di masjid, dari sini kita
setidaknya bisa pula mengklasifikasikan terkait perbedan aktivitas dari masing
masing tempat yang mereka tempati.
Dalam sebuah realita saya pernah bertemu dengan salah satu mahasiswa
IAIN Salatiga yang tinggal dimasjid, tetapi dengan alasan sibuk diluar
sehungga dia tidak aktif dalam agenda ketakmiran di masjid yang dia tempati
sehingga dilihat dengan akhlaknya perilaku religiusnya tidak ada, disisi lain
ada yang aktif dengan kegiatan ketakmiran, dan setelah saya lihat keseharianya
dia sangatlah baik dengan perilaku religiusnya. Mahasiswa IAIN Salatiga yang
tinggal di lingkungan atau di masjid Kota Salatiga, apakah menjadi jaminan
jika menjadi takmir atau tinggal di masjid mereka shalatnya tepat waktu, baik
shalat wajib atau sunnah, punya akhlak yang baik, berbicara sopan, sering
puasa sunnah, tilawahnya rutin. Dari hal ini diperlukannya penelitian apakah
ada hubunngan antara mahasiswa yang menjadi takmir masjid atau tinggal di
lingkungan masjid terhadap perilaku relegius agar kita mengetahui ada
tidaknya hubungan aktivitas ketakmiran mahasiswa yang tinggal di lingkungan
masjid dengan perilaku religius. Dari uraian di atas lebih saya jelaskan, bahwa
penulis tertarik meneliti tentang ”HUBUNGAN AKTIVITAS
KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN SALATIGA YANG TINGGAL DI
![Page 18: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/18.jpg)
4
MASJID KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS TAHUN
2016”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di
masjid Kota Salatiga tahun 2016?
2. Bagaimana perilaku religius mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di
masjid Kota Salatiga tahun 2016?
3. Adakah hubungan aktivitas ketakmiran dengan Perilaku religius pada
mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bagaimana aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang
tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016.
2. Mengetahui bagaimana perilaku religius mahasiswa IAIN Salatiga yang
tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016
3. Mengetahui adakah hubungan antara aktivitas ketakmiran dengan Perilaku
religius pada mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga
tahun 2016.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah asumsi atau dugaan logis yang memberikan
jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian berdasarkan penyelidikan
![Page 19: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/19.jpg)
5
awal. Dalam penelitian kita perlu menduga atau mengungkapkan pendapat
terhadap hasil yang bakal diperoleh, baik hasil itu di dukung banyak orang atau
tidak, yang terpenting ketika kita akan mengungkapkan hipotesis harus
berdasarkan informasi-informasi yang ada. Hipotesis mengarahkan kita
kesumber-sumber informasi yang membantu kita untuk menyelesaikan dan
menjawab permasalahan yang sudah ditetapkan. Hipotesis bisa lebih dari
satu.Hipotesis mempuyai kemungkinan didukung atau tidak didukung oleh
data (Darmawan, 2014:33).
Aktivitas di masjid yang positif akan membentuk jiwa karakter yang baik
bagi orang yang bisa melakukannnya dengan benar, seperti menjaga shalat
tepat waktu, akan membuat seorang itu terdidik menjadi orang yang disiplin
dalam setiap hal yang akan dilakukan sehingga pekerjaannya akan selesai tepat
pada waktunya, orang yang kebiasaan atau sering beraktivitas mengerjakan
shalat sunnah dalam mengisi hari harinya, sepertishalat dhuha, shalat tahajjud,
rowatib dan lain lain, akan membentuk karakter orang yang pandai
memanfaatkan sela waktu dengan agenda yang produktif.
Aktivitas baik buruknya seseorang yang dilakukan secara kebiasaan dan
terus menerus akan membentuk sebuah karakter dalam dirinya, dan jika
seseorang mempunyai kebiasaan yang baik maka akan menimbulkan perilaku
religius yang baik pula. Masjid jika dibandingkan tempat tinggal oleh
mahasiswa yang tinggal di kos, kontrakan mempunyai kultur wadah yang lebih
positif karena dipengaruhi lingkungan yang ada di sekitar masjid, dan kegiatan
masjid yang ada. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan penulis
![Page 20: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/20.jpg)
6
dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara
aktivitas ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota
Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016. Dengan kata lain jika seorang
mahasiswa melakukan aktivitas ketakmiran dengan baik maka perilaku religius
akan menancap dalam diri individu tersebut atau ada hubungan antara aktivitas
ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga dengan perilaku religius.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas
manfaat penelitian hubungan antaraaktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN
Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun
2016. Sehingga dari informasi tersebut dapat diambil manfaat, baik secara
teoritis maupun praktik, yaitu:
1. Teori
Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan
pendidikan di Indonesia khususnya pentingnya mengelola masjid dengan
cara yang baik sehingga dapat memperkaya khazanah keilmuan di bidang
pendidikan Islam tentang pentingnya membentuk lingkungan yang positif
untuk menghasilkan perilaku yang religius.
2. Praktik
a. Mahasiswa
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan bahwa dengan kita
berada di lingkungan yang baik setidaknya kita akan cenderung ikut
![Page 21: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/21.jpg)
7
mengerjakan aktivitas yang baik juga, serta lebih semangat dalam
beribadah sehingga perilaku religius dapat diperoleh. Perilaku baik oleh
mahasiswa IAIN Salatiga sungguh menjadi pemicu dari kesuksesan
dalam hidupnya.
b. Lembaga
Secara kelembagaan kampus IAIN Salatiga, dapat dijadikan
sebagai dorongan untuk menyemangati setiap mahasiswa dalam segi
memakmurkan masjid secara umum, dan meningkatkan perilaku religius
individu secara khusus. Dengan mahasiswa IAIN Salatiga didorong
untuk terus membantu menjaga kemakmuran masjid, maka lambaga
IAIN Salatiga juga akan lebih dikenal masyarakat dan ilmu yang
diberikan oleh dosen kepada mahasiswa bermanfaat untuk masyarakat
Sehingga nama baik kampus bisa tersebar ke berbagai penjuru desa atau
masyarakat secara luas.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul penelitian
di atas, maka penulis berusaha menjelaskan dari berbagai istilah pokok yang
terkandung dalam judul tersebut, yaitu:
1. Aktivitas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Aktivitas/ak·ti·vi·tas/
n 1) keaktifan; kegiatan; 2) kerja atau salah satu kegiatan kerja yang
dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan; kebudayaan Antr
![Page 22: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/22.jpg)
8
aktivitas manusia yang bernilai budaya pemerincian tahap pertama unsur
kebudayaan yang universal (Depdiknas, 2008:32). Makna aktivitas di atas
dapat dipahami bahwa aktivitas adalah Suatu kegiatan yang dilakukan oleh
makhluk hidup dalam keadaan apapun dan dalam suasana bagaimanpun.
Semua yang dilakukan oleh mahasiswa atau manusia termasuk aktivitas.
Seorang yang bekerja di sawah termasuk aktivitas, orang yang di pasar
termasuk aktivitas, gunung yang meletus termasuk aktivitas, bahkan orang
tidur juga termasuk aktivitas tetapi hal itu aktivitas yang pasif. Dalam
aktivitas manusia atau dalam ini mahasiswa akan membentuk sebuah
karekter bagi diri kita masing-masing, maka dari itu perlunya mahasiswa
membuat atau melakukan aktivitas yang terbaik dalam kesehariannya.
2. Ketakmiran
Ketika masjid hendak kita maksimalkan peran dan fungsinya sebagai
pembinaan umat, maka ada banyak sisi aktivitas yang harus dikembangkan.
Apa lagi aktivitas masjid itu tidak hanya melibatkan sekelompok orang dan
aktivitasnya tidak hanya berupa ibadah tertentu yang berupa ritual. Oleh
karena itu, semestinya aktivitas masjid menyentuh dan melibatkan semua
kelompok jamaah mulai dari kanak-kanak, anak-anak, remaja, pemuda,
orang dewasa, sampai orang tua yang sudah lanjut usia sekalipun. Oleh
karena itu masjid harus mempunyai progam yang banyak dan bervariasi
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan melaksanakannya, menyiapkan
fasilitas fisik masjid yang memadai, menejemen kepengurusan yang solid,
dan administrasi yang baik. (Yani, 2009:52)
![Page 23: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/23.jpg)
9
Takmir masjid dibentuk oleh pengurus masjid yang punya hak dalam
pembentukan ketakmiran suatu kepengurusan. Takmir masjid mempunyai
tugas yang bermacam-macam dengan tidak hanya bersih-bersih berada di
masjid ataupun lingkungan masjid, tetapi juga berfikir bagaimana masjid itu
bisa makmur dengan berbagai kegiatan. Kegiatan keagamaan seperti
kegiatan anak-anak di sore hari yang disebut Taman Pendidikan Qur’an
(TPQ), pengajian rutin mungkin setiap bulan atau setiap minggu, kegiatan di
hari-hari besar dan lain lain itu perlu dilakukan dalam kegiatan masjid. Jika
dapat disederhanakan bahwa aktivitas ketakmiran menjaga kenyamanan
kegiatan di masjid dan membuat acara yang menjadikan masjid makmur
dalam rangkaian kegiatan yang disusun oleh takmir masjid atau pengurus
masjid, sehingga masjid terasa hidup kegiatannnya.
Dalam buku “pedoman perpustakaan masjid” yang diterbitkan oleh
Proyek Peningkatan Sarana Keagamaan Islam, Zakat dan Wakaf Jakarta
tahun 1995/1996:5 disebutkan bahwa apabila masjid berfungsi tidak hanya
sebagai tempat melaksanakan ibadah, maka yang datang di masjid tidak
hanya terbatas pada orang-orang yang datang pada saat melaksanakan
ibadah. Maka ramai pula dengan mereka yang mengunjungi masjid untuk
keperluan belajar mengajar. Dengan demikian akan semaraklah masjid,
karena tidak hanya merupakan tempat ibadah. Sejauh mana tingkat
kemakmuran masjid itu, akan banyak tergantung pada besarnya daya tarik
dan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
![Page 24: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/24.jpg)
10
3. Mahasiswa IAIN Salatiga
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga adalah
Mahasiswa yang terdaftar di dalam akademik kemahasiswaan yang
mempunyai kewajiban untuk mengikuti peraturan di dalam kampus dan
mempuyai hak fasilitas yang tercukupi berupa pelayanan yang sesuai.
4. Perilaku Religius
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perilaku
mengandung arti tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau
lingkungan (Depdiknas, 2008:755). Religius sangat berhubungan
berhubungan dengan keyakinan iman dan agama, yang dapat dilihat melalui
aktivitas atau perilaku individu yang bersangkutan dengan agama atau
keyakinan iman yang dianut.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Setiap penelitian memerlukan pendekatan dan jenis penelitian yang
sesuai dengan masalah yang dihadapi. Jenis penelitian yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan
pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan
suatu fenomena menurut perspektif peneliti (Purwanti, 2010:8) dalam
penelitian kuantitatif sering digunakan rumus-rumus statistik. Statistik
yang sudah dirumuskan akan diolah untuk mendapatkan hasil yang jelas.
![Page 25: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/25.jpg)
11
Proses pendekatan penelitian membutuhkan tahapan berpikir ilmiah
sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat dipertanggung-
jawabkan. Pada dasarnya untuk memperoleh pemahaman dan jawaban
yang sempurna tentang permasalahan yang dikaji atau diteliti, perlunya
penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif untuk
membuktikannya.Penelitian ini untuk mencari hubungan antara variabel
X, yaitu aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di
masjid Kota Salatiga dengan variabel Y, yaitu perilaku religius.
b. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode
korelasional. Dimana penulis mendeskripsi dan menginterpretasi data
yang ada. Data deskriptif dalam penelitian ini diperoleh melalui angket
dan observasi. Angket yang kita buat berdasarkan informasi kegiatan
atau aktivitas yang biasa dilakukan oleh takmir masjid secara umum,
selanjutnya kita minta responden untuk bisa mengisi angket. Observasi
yang dilakukan oleh peneliti dengan mendatangi langsung masjid atau
bertemu langsung dengan responden.
c. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Masjid Kota Salatiga yang berada di 4
kecamatan dengan mengambil sampel 34 Responden Mahasiswa IAIN
Salatiga yang tinggal di masjid atau menjadi takmir di masjid Kota
![Page 26: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/26.jpg)
12
Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015
sampai dengan selesai.
2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah penelitan, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup
yang akan diteliti (Martono, 2011: 74). Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Pada dasarnya di Kota Salatiga sangatlah banyak
masjid yang berdiri kurang lebih ada 200 masjid, tetapi peneliti tidak
meneliti semua masjid yang ada di Kota Salatiga, dikarenakan tidak semua
masjid yang berada di Kota Salatiga di dalamnya ada mahasiswa IAIN
Salatiganya. Berdasarkan penulis mengambil sampel sebanyak 34
mahasiswa dengan menggunakan purposive sampling. System purposive
samplingmerupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.Kita memilih orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki
kompetensi dengan topik penelitian kita. (Martono, 2011:79).
Populasi dalam penelitian harus jelas karena menjadi dasar utuk
menentukan sampel sebuah penelitian, sehingga objek yang akan kita teliti
lebih jelas dalam proses penelitian. Menurut Ruslan (2010:133) populasi
penelitian adalah keseluruhan subyek yang akan diteliti yang dapat berupa
sekelompok orang atau manusia, kejadian, peristiwa-peristiwa, benda-
![Page 27: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/27.jpg)
13
benda, dan gejalanya yang memiliki karakteristik tertentu. Dalam penelitian
ini penulis mengambil populasi mahasiswa yang tinggal di masjid di Kota
Salatiga dengan aktivitas ketakmirannya terhadap perilaku religius tahun
2016. Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini, yaitu dengan cara
peneliti mencari informasi melalui bertanya langsung dengan mahasiswa
yang sekiranya tahu dimana lokasi mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di
masjid Kota Salatiga. Selain itu juga lewat sms atau facebook yang penulis
sebarkan pencarian informasi masjid dimana saja yang ada mahasiswa IAIN
Salatiganya. Dengan cara tersebut, penulis tidak tidak menggunakan
persentase dari jumalah masjid atau semua jumalah mahasiswa yang tinggal
di masjid kota Salatiga dan sudah memenuhi persyaratan dari sebuah teori
Penunjukan oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan (purposive Sampling).
3. Teknik Pengumpulan Data
Ada banyak teknik pengumpulan data dalam melakukan proses
penelitian. Salah satu macam teknik pengumpulan data, yaitu sebagai
berikut:
a. MetodeAngket
MenurutKoencoroningrat (1997:137) angket adalah instrument
pengumpulan data dengan daftar pertanyaan untuk memperoleh data
berupa jawaban dari para responden. Metode angket ini digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai variabel X yaitu aktivitas ketakmiran
mahasiswa IAIN Salatiga dan data mengenai variabel Y yaituperilaku
religius, yang masing-masing variabel berisi 15 butir soal. Angket yang
![Page 28: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/28.jpg)
14
digunakan adalah angket tertutup. Sehingga responden tidak bisa
memberikan jawaban lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif
jawaban. Penulis sudah menyediakan jawaban yaitu pada pilihan ganda
A, B, dan C. Responden tinggal membubuhkan tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang tersedia. Adapun skor yang diberikan sesuai
dengan jawaban dari masing-masing pertanyaan, yaitu untuk pilihan
ganda (A) nilainya 3, untuk pilihan ganda (B) nilainya 2, dan untuk
pilihan ganda (C) nilainya 1. Maka skor maksimal yang mungkin dicapai
responden adalah 45 dan skor minimalnya adalah 15. Adapun
penyebaran angket tersebut terdapat di dalam lampiran.
b. Metode Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan (Arikunto, 1998:234).
Dalam penelitian ini, penulis mengikuti dan mengamati Kegiatan
ketakmiran oleh Mahasiswa IAIN Salatiga sebagai responden. Penulis
juga melakukan pengamatan terhadap keadaan masjid, keadaan
mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang
isinya terdiri atas pemikiran terhadap peristiwa itu, dan tertulis dengan
sengaja untuk menyimpan keterangan atau merumuskan keterangan
mengenai peristiwa untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, buku, atausoal (Arikunto, 1998:201). Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan informasi bahwa
![Page 29: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/29.jpg)
15
“dokumentasi/do·ku·men·ta·si/ /dokuméntasi/ n1) pengumpulan,
pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang
pengetahuan; 2) pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan
(seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahan referensi lain)”
(depdiknas, 2008:361) Metode ini penulis menggunakan untuk
mendapatkan data mengenai gambaran umum aktivitas ketakmiran
mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakanoleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah (Arikunto, 1998:151).Instrumen yang digunakan oleh
peneliti dalam penelitian ini adalah butir-butir pertanyaan dalam angket
untuk masing-masing variabel, yaitu variabel aktivitas ketakmiran
mahasiswa IAIN Salatiga dan variable perilaku religius. Adapun kisi-
kisinya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Dalam mendukung variabel yang diambil dari judul, maka dalam
menentukan instrumen aktivitas ketakmiran, maka dengan berdasarkan
ad/art Dewan Masjid indonesia tentang fungsi dan tugas takmir masjid,
yaitu dengan adanya kegiatan dibidang Ibadah, pendidikan dan dakwah,
kemudian bertugas peringatan hari besar, kegiatan kerumahtanggaan, dan
lain lain. Dalam variabel perilaku religius dengan kita mengethui arti dari
perilaku religius bahwa Perilaku religius menurut Abdul Rohman
![Page 30: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/30.jpg)
16
(2010:25), dapat dilihat dari beberapa ciri-ciri dalam dimensi akidah,
dimensi ibadah, dimensi wawasan berfikir atau pengetahuan agama, dan
dimensi amal.
Tabel 1.1
Kisi-kisi Instrumen Angket Aktivitas Ketakmiran
Tabel 1.2
Kisi-kisi Instrumen Angket Perilaku Religius
No Dimensi Indikator Jumlah
Soal
Sebaran
Soal
1 Akidah Meyakini bahwa Allah
menjamin rizki bagi semua
makhluk
1 1
Ketika ada masalah,
dikembalikan kepada Allah
SWT
2 2,3
Membentengi dari sifat syirik 1 4
2 Ibadah Melaksanakan shalat 2 5,6
Puasa Ramadhan dan puasa
sunnah
2 7,8
Membaca Al-Qur’an 1 9
No Dimensi Indikator Jumlah
Soal
Sebaran
Soal
1 Ibadah,
Pendidikan,
dan Dakwah
Tinggal di lingkungan masjid 3 1,2, 3
Aktif kegiatan di masjid 1 4
Melakukan Jadwal Petugas
Ibadah
2 5,6
Bergabung dalam remaja
masjid
1 7
2 Peringatan hari
besar Islam
(PHBI)
Mengikuti kegiatan PHBI 3 8,9,10
3 Kerumahtangg
aan
Menata dan membersihkan
masjid
3 11, 12, 13
Menyediakan dan merapikan
sarana prasarana masjid
4 14, 15
![Page 31: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/31.jpg)
17
3 Wawasan
Berfikir dan
Pengetahuan
Agama
Suka membaca buku
keagamaan
1 10
Memahami ikmu tajwid 1 11
4 Amal dan
sikap
kepribadian
Memiliki sikap kepedulian 3 12, 13, 14
Memiliki akhlak yang baik 1 15
5. TeknikAnalisis Data
Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data
pengorganisasian ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Untuk memperoleh hasil yang dapat digeneralisasikan, setiap data yang
masuk harus dianalisis. Untuk menganalisis data tersebut penulis
menggunakan uji statistik, yaitu:
a. Untuk mengetahui variasi/analisis pendahuluan digunakan teknik analisis
data prosentase frekuensi dengan rumus:
P =𝐹
𝑁× 100 %
Keterangan:
P : Prosentase perolehan
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
Analisis ini untuk mengetahui variabel aktivitas ketakmiran
mahasiswa IAIN Salatiga dan perilaku religius. Selanjutnya untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara aktivitas ketakmiran Mahasiswa
IAIN Salatiga terhadap perilaku religius, teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis data koefisien korelasi product moment.
![Page 32: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/32.jpg)
18
rxy= N∑XY−(∑X)(∑Y)
[N ∑ X2− ∑X 2][N∑Y2−(∑Y)²]
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi pengaruh antara variabel X dan variabel Y
X : Jumlah variabel X
Y : Jumlah variabel Y
∑X2 : Kuadrat dari variabel X
∑Y2 :Kuadrat dari variabel Y
N : Banyaknya sample penelitian
XY : Product dari variabel X dan Y
∑ : Jumlah
H. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal
Berisi mengenai halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman
pengesahan skripsi, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar,
abstrak, dan daftar isi.
2. Bagian Isi
Bagian ini terdiri dari beberapa bab, yaitu:
BAB I: Pendahuluan yang memuat tentang pembahasan yang terdiri dari
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
signifikansi penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
![Page 33: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/33.jpg)
19
BAB II: Kajian pustaka yang memuat tentang teori dan konsep (yang
mendukung penelitian) yaitu terbagi menjadi dua sub pokok bahasan.
Yang pertamatentangpengertian aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN
Salatiga. Dan yang kedua adalah tentang perilaku religius.
BABIII: Laporan hasil penelitian yang meliputi: penjelasan tentang masjid
Kota Salatiga gambaran umum aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN
Salatiga terhadap prilaku religius tahun 2016 danpenyajian data.
BAB IV: Analisis data yang meliputi analisis aktivitas ketakmiran
mahasiswa IAIN Salatiga, analisis perilaku religius 2016, juga analisis
hubungan antara aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga
dengan perilaku religius tahun 2016.
BAB V: Merupakan bagian penutup yang meliputi kesimpulan, saran, dan
penutup.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir termuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan
daftar riwayat hidup penulis.
![Page 34: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/34.jpg)
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di Masjid
1. Pengertian Aktivitas Ketakmiran Masjid
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata aktivitas
mempunyai arti: 1). keaktifan, kegiatan 2). Kerja atau salah satu kegiatan
kerja yang dilakukan dalam tiap bagian di dalam perusahaan(Depdiknas,
2008:32).Takmir Masjid adalah sekumpulan orang yang mempunyai
kewajiban memakmurkan masjid. Takmir masjid sebenarnya telah
bermakna kepengurusan masjid, namun tidak salah bila kita menyebut
“Pengurus Takmir Masjid” (Wibowo 2008:29).
Firman Allah SWT (QS.At-Taubah:18).
Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid
Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
menegakkan shalat, mengeluarkan zakat dan tidak takut kecuali
hanya kepada Allah. Karena itu semoga mereka termasuk orang-
orang yang mendapat hidayah“. (QS. At-Taubah:18) Terjemahan
oleh Departemen Agama RI .
Dari ayat di atas dapat dipahami, bahwa salah satu tanda orang
beriman yaitu orang yang mau memakmurkan masjid dengan landasan iman
kepada Allah SWT. Orang yang menegakkan shalat di masjid adalah salah
satu tanda memakmurkan masjid, karena dengan adanya orang yang shalat
![Page 35: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/35.jpg)
21
di masjid, menjadikan syiar Islam lebih terlihat. Allah SWT tidak
memandang siapa yang berada di masjid dengan pangkat jabatan apapun,
tetapi yang di pandang adalah ketaqwaannya.
Sedangkan masjid berasal dari bahasa Arab yaitu “sajada” yang
berarti tempat sujud atau tempat menyembah Allah SWT. Bumi yang kita
tempati ini adalah masjid bagi kaum muslimin. Setiap muslim boleh
melakukan shalat di wilayah manapun di bumi ini, terkecuali diatas
kuburan, di tempat yang bernajis, dan di tempat-tempat yang menurut
ukuran syariat Islam tidak sesuai untuk dijadikan tempat shalat (Gazalba,
1975:108-109). Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi,
yang kemudian dinamai sujud oleh syariat adalah bentuk lahiriah yang
paling nyata dari makna-makna diatas. Itulah sebabnya mengapa bangunan
yang dikhususkan untuk melaksanakan shalat dinamakan masjid, yang
artinya "Tempat Bersujud."(Wibowo 2010:23). Masjid tidak bisa dilepaskan
dari masalah shalat, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW setiap orang
bisa melakukan shalat dimana saja, baik itu dirumah, dikebun, dijalan, di
kendaraan, dan tempat lainnya. Selain itu masjid merupakan tempat orang
berkumpul dan melaksanakan shalat secara berjamah, dengan meningkatkan
solidaritas dan silaturahmi di kalangan kaum muslimin. Di masjid pulalah
tempat terbaik untuk melangsungkan shalat Jum’at.
Di masa Nabi Muhammad SAW ataupun dimasa sesudahnya masjid
menjadi pusat atau sentral kegiatan kaum muslimin. Kegiatan di bidang
pemerintahan pun mencakup idiologi, politik, ekonomi, sosial, peradilan,
![Page 36: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/36.jpg)
22
dan kemiliteran yang dibahas dan dipecahkan di lembaga masjid. Masjid
berfungsi sebagai pusat pengembangan kebudayaan Islam. Masjid
merupakan ajang halaqah atau diskusi, tempat mengaji, dan memperdalam
ilmu-ilmu agama dan umum. Pertumbuhan remaja masjid dewasa ini juga
termasuk upaya memaksimalkan fungsi kebudayaan yang diemban
masjid.Kalau saja tidak ada kewajiban shalat, tentu tidak ada yang namanya
masjid dalam Islam. Shalat sudah disyariatkan pada awal kelahiran Islam
sebanyak empat rakaat, dua di pagi hari dan dua di sore hari. Penetapan
shalat lima waktu seperti sekarang ini baru disyariatkan menjelang Nabi
hijrah ke Madinah. Sampai saat itu ibadah shalat dilakukan di rumah-rumah,
tidak usaha mendirikan masjid karena lemahnya kedudukan umat Islam
yang sangat lemah, sedangkan tantangan dari penduduk Makah begitu
ganasnya yang menyebabkan sulitnya Islam masuk ke hati masyarakat.
Pertambahan jumlah masjid merupakan sesuatu yang harus di syukuri.
Apalagi ini pertanda bahwa eksistensi Islam dan umatnya, khususnya di
negara Indonesia semakin kuat. Namum sebagai umat Muslim yang baik,
tidak boleh puas hanya karena masjid dan musholla kian bertambah banyak.
Hal ini apabila di lihat dari sisi lain, yakni menilai sejauh mana fungsi
masjid yang terwujud sekarang ini, sebagian besar dari masjid belum
berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam kontek mengembalikan kejayaan
Islam dan umatnya, memakmurkan masjid sebagimana fungsinya menjadi
sesuatu yang sangat penting. Hal ini bisa dijadikan sebagai titik tolak untuk
mencapai kembali kejayaan Islam dan umatnya.
![Page 37: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/37.jpg)
23
Masjid bagi umat Islam seperti air bagi ikan, yang tidak akan bertahan
lama dalam hidupnya kalau dipisahkan dari air. Berarti jiwa atau ruh
keislaman seorang muslim tidak akan kokoh kalau tidak suka ke masjid atau
tidak memperoleh pembinaan dari masjid. Oleh sebabnya, Muhammad
Sa’id Ramadhan Al-Buthi dalam bukunya, Sirah Nabawiyah menyatakan
”tidak heran kalau masjid merupakan asas utama dan terpenting bagi
pembantukan masyarakat Islam. Karena masyarakat muslim tidak akan
tersentuh secara kokoh dan rapi kecuali dengan adanya komitmen terhadap
sistem, aqidah dan tatan Islam. Hal ini tidak akan ditimbulkan kecuali
melalui semangat masjid.” (Al-Buthi, 2005:6). Dengan demikian, masjid
punya kedudukan yang sangat penting bagi kaum muslimin, yakni dalam
rangka dan memantapkan ruh keislaman dari kaum muslimin.
2. Fungsi dan Tugas Takmir Masjid
Takmir Masjid adalah sekumpulan orang yang mempunyai kewajiban
memakmurkan masjid. Takmir masjid sebenarnya telah bermakna
kepengurusan masjid, namun tidak salah bila kita menyebut “Pengurus
Takmir Masjid”.
Adapun fungsi dari takmir masjid ini yaitu meliputi: 1).Idaroh atau
kegiatan administrasi, 2). Imaroh atau kegiatan-kegiatan yang mengarah
kepada pembinaan jamaah, dan 3). Ri’ayah, yaitu kegiatan yang berkaitan
dengan pembangunan fisik (sarana dan prasarana).
Takmir Masjid memiliki tanggungjawab untuk mengarahkan
jamaahnya mencapai kebersihan iman (tauhid), yaitu kemantapan akidah
![Page 38: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/38.jpg)
24
jamaah dalam meyakini Allah SWT sebagai Tuhannya, Islam sebagai
agamanya dan Muhammad sebagai Nabinya. Selain itu, takmir masjid juga
memiliki kewajiban untuk mendorong jama’ahnya agar senantiasa menjaga
kerukunan diantara warga masyarakat.
Prinsip mengakui adanya perbedaan paham dan menghargai
pemikiran dan pemahaman antara yang satu dengan yang lain haruslah tetap
dijunjung tinggi. Suasana kerukunan haruslah diciptakan sedemikian rupa
sehingga masalah-masalah perbedaan paham tidak harus menjadi hambatan
di dalam kehidupan bersama. Meskipun kadang tidak dapat memuaskan
bagi semua pihak, namun upaya yang baik dilakukan adalah menjadikan
dialog atau musyawarah sebagai jalan untuk mengambil keputusan-
keputusan.
Pengurus masjid tentu saja sangat besar perannya dalam
memakmurkan masjid, pengurus masjid harus benar-benar solid (Wibowo
2010:30). Komunikasi adalah suatu hal yang terpenting dalam organisasi
atau perkumpulan. Takmir masjid yang solid dan saling bekerjasama dangan
baik, akan menghasilkan kegiatan dengan baik. Tetapi jika komunikasi
berjalan tidak sehat antara takmir maka tujuan kegiatannya tidak akan
tercapai atau berhasil.
Adapun tugas pokok takmir masjid adalah sebagai berikut:
a. Bidang Ibadah, Pendidikan & Dakwah, yang meliputi pemberdayaan
TPQ, mengajar membaca Al-Qur’an untuk anak dan dewasa, pelatihan
iman dan khotib, pelatihan proses pengurusan jenazah, dan pelatihan
![Page 39: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/39.jpg)
25
manjemen takmir masjid. Selain itu juga bertugas mengenai pembuatan
jadwal imam dan khotib sholat jum’at dan tarawih secara periodik.
b. Bidang Peringatan Hari Besar Islam Nasional, yang meliputi pelaksanaan
sholat Idhul Adha dan penyembelihan qurban, pelaksanaan tahun baru
hijriyah, peringatan maulid nabi, isra’ mi’raj, nuzulul qur’an, halal
bihalal.
c. Bidang Kerumah tanggaan, yang meliputimenjaga dan merawat
perlengkapan sarana ibadah masjid, menjaga dan merawat bangunan
masjid, menata dan menjaga kebersihan masjid, dan menata dan
memelihara kondisi taman di sekitar masjid secara rutin didasari
keindahan dan keasriannya. Selain itu juga bertugas untuk melakukan
inventarisasi barang-barang milik masjid, merencanakan pengadaan
peralatan & perlengkapan untuk kelancaran kegiatan ibadah masjid,
Melaporkan dan mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada ketua.
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa takmir masjid
sangatlah erat dengan keberhasilan dalam memakmurkan masjid. Takmir
masjid atau pengurus masjid yang kreatif dan inovatif akan membuat
agenda-agenda yang bisa menarik masyarakat. Masyarakat akan terus
semangat datang ke masjid apabila ada suatu stimulus yang menarik,
sehingga menggerakkan hati masyarakat untuk pergi masjid.
![Page 40: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/40.jpg)
26
3. Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di Masjid
Mahasiswa kata yang berat dan sulit untuk diucapkan. Mahasiswa
terdiri dari kata maha dan siswa, maha dalam kamus besar bahasa Indonesia
(KBBI) artinya sangat, amat dan teramat sedangkan siswa artinya murid
atau pelajar (Depdiknas, 2008:895). Mahasiswa seakan menjadi kata yang
terdengar “berat” bagi sebagian orang. Maklum, kata “maha” yang melakat
di depan kata “siswa” bukan hanya menjadi pelengkap atau imbuhan belaka,
namun juga menandakan bahwa seorang mahasiswa mempunyai
kemampuan, kualifikasi, dan tanggung jawab yang lebih banyak dan besar
dari seorang siswa.
Secara harfiah, “mahasiswa” merupakan panggilan untuk orang yang
sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan
tinggi. Namun secara tersirat, mahasiswa memiliki tugas yang jauh lebih
besar dari hanya sekedar belajar di almamater. Menurut Tri Dharma
Perguruan Tinggi, seorang mahasiswa sedikitnya harus melakukan 3 hal,
yaitu: pendidikan, pengajaran, penelitian & pengembangan, serta
pengabdian masyarakat.Selain itu, seorang mahasiswa juga diharuskan
menyadari identitas seorang mahasiswa
Mahasiswa adalah insan yang memiliki kualifikasi keilmuan yang
memadai, individu yang logis, ilmiah, terpelajar, merasa lebih tahu dari pada
masyarakat kelas non ilmiah. Mahasiswa mempunyai aktivitas yang
berbeda-beda satu sama lain, karena berlatar belakang yang tidak sama.
![Page 41: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/41.jpg)
27
Masyarakat memandang mahasiswa adalan penggerak perubahan, yang
salah satu tugasnya ikut andil dalam gerakan memajukan masyarakat.
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga adalah
Mahasiswa yang terdaftar di dalam akademik kemahasiswaan yang
mempunyai kewajiban untuk mengikuti peraturan di dalam kampus dan
mempuyai hak fasilitas yang tercukupi berupa pelayanan yang sesuai.
Dari ribuan mahasiswa IAIN Salatiga, ada puluhan mahasiswa yang
berperan dalam aktivitas ketakmiran masjid seperti mengerjakan tugas
berupa sosial seperti mengadakan TPQ di sore hari, bersih bersih
lingkungan masjid, ataupun yang berupa keagamaan dengan menggerakan
shalat berjama’ah, tadabbur Al-Qur’an, menjadi muadzin ataupun imam
masjid. Semua itu dilakukan ada yang berupa harian, mingguan, atau
bulanan sesuai dengan kesepakatan atau jadwal yang tertera.
B. Perilaku Religius
Perilaku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengandung arti
tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan
(Depdiknas 2008:1140). Perilaku religius menurut Abdul Rohman (2010:25),
dapat dilihat dari beberapa ciri-ciri dalam dimensi akidah, dimensi ibadah,
dimensi wawasan berfikir atau pengetahuan agama, dan dimensi amal.
1. Dimensi Akidah
Sikap religius atau keberagamaan yang merupakan realisasi dari
sebuah pemahaman maka akan terjadi keseimbangan yang baik antara ranah
![Page 42: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/42.jpg)
28
teoritis dengan ranah empiris. Akidah yang matang akan menghasilkan
keyakinan akan Tuhan-Nya secara mendalam. Tidak ada sesuatu yang
dipercayai sebagai Illah yang maha segalanya selain hanya Allah SWT.
Akidah yang lurus tanpa di campuri dengan hal yang tidak dalam aturan
agama akan menjadikan perilaku religius seseorang lebih mantab.
Akidah orang yang beragama harus kuat, sehingga dalam
kehidupannyaakan terarah dengan kebaikan. Keyakinan yang kuat diri
seseorang yang mempunyai akidah benar menjadikannya mempunyai sifat
religius dalam kehidupannya.Hidup dan mati hanya untuk Allah SWT.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT, dalam surat Al-An’am ayat
162 sebagai berikut:
Artinya: Katakanlah, sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Ayat di atas dapat kita pahami bahwa hidup seseorang itu hakekatnya
untuk Allah SWT. Dimensi akidah ini juga berkaitan dengan sikap
seseorang kepada Allah, yaitu bertawakkal. Hal ini sebagaimana firman
Allah SWT dalam Surat Al-Anfal ayat 2 sebagai berikut:
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang
bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila
![Page 43: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/43.jpg)
29
dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan
hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
2. Dimensi Ibadah
Perilalu religius akan sangat terlihat jelas dari segi intensitas
ibadahnya. Orang yang taat pada agama, maka akan senantiasa taat pada
perintah-perintah-NYA. Bentuk ketaatan itu salah satunya bisa berupa
ketaatannya dalam beribadah kepada Allah SWT dengan cara menjaga
waktunya untuk selalu shalat tepat pada waktunya. Mengerjakan amalan-
amalan ibadah sunnah misalnya shalat dhuha, tahajjud, membaca Al-Qur’an
dan lain-lain.
Dalam Islam, ibadah memiliki aspek yang sangat luas. Segala sesuatu
yang dicintai dan diridhai Allah SWT baik berupa perbuatan maupun
ucapan, secara lahir atau batin, semua merupakan ibadah. Sedangkan segala
sesuatu yang tidak diridhai Allah SWT adalah maksiat.Ibadah dibagi
menjadi dua kategori, yaitu ibadah mahdhah (khusus), yaitu ibadah yang
ditentukan cara dan syaratnya secara detail dan biasanya bersifat ritus.
Contoh dari ibadah mahdhah adalah shalat, zakat, puasa, haji, qurban,
aqiqah. Yang kedua yaitu ibadahghairu mahdhah(umum), yaitu ibadah
dalam arti umum, yakni segala perbuatan baik manusia. Ibadah ini tidak
ditentukan cara dan syarat secara detil, diserahkan kepada manusia sendiri.
Islam hanya memberi perintah/anjuran, dan prisnip-prinsip umum saja.
Ibadah dalam arti umum misalnya: menyantuni fakir-miskin, mencari
nafkah, bertetangga, bernegara, tolong-menolong, dan lai-lain.
![Page 44: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/44.jpg)
30
Untuk ibadah mahdhah harus sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan
hadis. Sehingga berlaku prinsip bahwa segala sesuatu dilarang, kecuali yang
diperintahkan. Sedangkan untuk ghairu mahdhah harus sesuai dengan jiwa
dan prinsip prinsip ajaran Islam. Pelaksanaannya justru memerlukan
kreatifitas manusia. Sehingga berlaku prinsip bahwa segala-sesuatu boleh,
kecuali yang dilarang. Terkait hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat Al-
Bayyinah ayat 5 sebagai berikut:
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. (QS.
Al-Bayyinah: 5) Terjemah Departemen Agama RI.
3. Dimensi Wawasan Berpikir atau Pengetahuan Agama
Dalam dimensi ini, pengetahuan agama, bercirikan diantaranya dapat
membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik, dapat membaca dengan
benar sesuai kaidah tajwid, selain itu melaksanakan semua perbuatan-
perbuatan dalam kehidupan merujuk pada ajaran agama yang telah
ditentukan dalam agama Islam. Selain membaca secara benar dan menulis
dengan benar, pendalaman pemaknaan dalam Al-Qur’an juga dilakukan
sebagai upaya menambah pengetahuan dasar dalam mengarungi kehidupan.
Dimensi wawasan berpikir ini juga bisa disebut dengan dimensi
intelektual yaitu menunjukkan tingkat pemahaman seseorang terhadap
doktrin dan dogma agama yang dipeluknya. Artinya, orang beragama
![Page 45: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/45.jpg)
31
memiliki pengetahuan tentang keyakkinan ritus, kitab suci, dan tradisi yang
berkaitan dengan agamanya. Apakah dia mengikuti pengajian, membaca
buku untuk menambah wawasan dan pengetahuan agamanya. Allah SWT
berfirman dalam Surat Az-Zumar sebagai berikut:
Artinya: Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya
orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-
Zumar ayat 9) Terjemah Departemen Agama RI.
4. Dimensi Amal, Sikap atau Perbuatan Pribadi
Orang yang beriman kepada Allah SWT tidak akan berani angkuh dan
sombong di kala ia kuat, baik kuat dalam arti fisik maupun kuat dalam arti
mempunyai kekuasaan. Adanya larangan untuk bersikap angkuh dan
sombong itu adalah demi kemaslahatan dan kebahagiaan manusia itu
sendiri, seandainya masih juga tidak mau memperhatikan larangan itu, maka
berarti orang itu sudah nekat untuk masuk ke dalam neraka. Orang yang
mempunyai keberagamaan dan iman kepada Allah tidak akan berani
bersikap pura-pura baik di hadapan orang, karena yakin bahwa niat hatinya
pasti diketahui oleh Allah SWT. Firman AllahSWT dalam surat Al-An’am
ayat 3:
Artinya: dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di
bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu
![Page 46: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/46.jpg)
32
lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan (Al-
An’am:3) Terjemah Departemen Agama RI.
Dimensi amal ini juga menunjuk seberapa tingkat muslim berperilaku
dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi
dengan dunianya, terutama dengan manusia lain. Sebagai contohnya
perilaku suka menolong, bekerjasama, berderma, jujur, dan sebagainya.
C. Menerapkan Perilaku Religius dalam kehidupan
Beberapa banyak orang yang berubah jalan hidup dan keyakinannya
dalam waktu yang sangat pendek, dari seorang penjahat besar tiba-tiba menjadi
seorang yang baik, rajin dan tekun beribadah, seolah dia dalam waktu yang
singkat dapat berubah menjadi orang lain dan bisa sebaliknya, orang yang
patuh dan tunduk kepada agama dapat berubah menjadi orang yang lalai atau
menentang agama. Hubungan antara moral dan agama sebenarnya sangat erat.
Biasanya orang yang mengerti agama dan rajin melaksanakan ajaran agama
dalam hidupnya, moralnya dapat dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, orang
yang akhlaqnya merosot,biasanya keyakinannya terhadap agama kurang atau
tidak ada sama sekali. (Zakiyah Daradjat, 1970:2).
Menurut teori kepribadian, bahwa manusia adalah mahluk individual
yang dimotivasikan oleh dorongan-dorongan social yang sudah dibawa sejak
lahir. Adler menjadi pelopor dalam psikologi perkembangan yang
mengemukakan teori bahwa kesadaran (consiusness) merupakan bagian yang
penting dalam kepribadian (personality). Semua corak perilaku dan kebiasaan
![Page 47: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/47.jpg)
33
individu yang terhimpun dalam diri dan digunakan untuk bereaksi serta
menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari
dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang
khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis,
artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar
serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang
dan mantap kepribadiannya dan akan bermanfaat dalam kehidupannya.
Kepribadian yang baik akan membentuk sebuah perilaku yang baik pula.
Seorang yang beragama harus mempunyai kepribadian yang baik, karena
manusia dengan agamanya tidak hanya berhubungan dengan Tuhan, tetapi
hubungan dengan sesama manusia atau makhluk hidup lainnya juga harus baik
dan beretika.
Agama merupakan kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang
terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca, dipelajari dan diamalkan.
Kemudian kata religare berarti mengikat. Agama bersifat mengikat antara
manusia dengan Tuhan. Ikatan yang dimaksud berasal dari salah suatu
kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan ghaib yang tidak
dapat ditangkap dengan pancaindera, namun mempunyai pengaruh yang besar
sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari (Jalaluddin, 2000:12). Dunia ini
hampir setiap individu membutuhkan ketenangan dalam hidup, membutuhkan
kenyamanan dalam menaungi kehidupannya. Agama itulah yang menjadi salah
suatu penenang hidup seseorang.
![Page 48: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/48.jpg)
34
Agama merupakan kebutuhan asasi setiap manusia. Di
dalamkehidupannya, manusia tak lepas dari masalah keagamaan. Untuk
itu, masalah keagamaan dipandang sejajar dengan masalah-masalah kehidupan
lainnya, seperti masalah sosial, ekonomi maupun politik. Masalah agama
sekarang tidak lagi terbatas kepada masalah keimanan, keyakinan
melainkan berkembang menjadi berbagai macam dimensi, seperti ritus,
pranata sosial, maupun perilaku sosial masyarakatnya (Sugeharti, 2013:36).
Dalam beragama seseorang dapat menjadikan hidupnya lebih nyaman
dan berharga di hadapan orang lain, dikarenakan mereka mempunyai identitas
yang lebih jelas. Dengan keyakinannya maka tujuan arah hidupnya juga
berdasarkan aturan agama yang dianutnya. Agama bukanlah sesuatu yang
logis ataupun tidak logis sehingga perlu dicari sebuah alasan untuk
mempercayainya. Namun, agama merupakan suatu keyakinan yang hakiki
dan setiap individu bebas untuk memilih agama apa yang hendak diyakininya.
Agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai suatu system nilai yang
memuat norma-norma tertentu. Secara umum norma-norma tersebut menjadi
kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan dengan
keyakinan agama yang dianutnya (Jalaludin, 2000:226).
Firman Allah SWT (Q.S At-Taubah:108) sebagai berikut:
Artinya:Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-
lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid
Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya.
![Page 49: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/49.jpg)
35
Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri.
Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.(At-
Taubah:108) Departemen Agama RI
Ayat di atas menjelaskan bahwa kebenaran yang sesungguhnya telah
datang, tinggal bagaimana manusia saja menyikapi keadaan yang ada, sehingga
manusia tersebut mendapatkan petunjuk dari Allah SWT atau tidak. Orang
yang mempunyai keberagamaan baik akan mempunyai sifat akhlak yang baik,
sehingga dapat menimbulkan sifat yang agamis dalam kehidupan beragama.
Dari beberapa konsep tentang pengertian agama tersebut maka muncul istilah
religiusitas.
Religiusitas adalah penghayatan nilai-nilai agama seseorang yang
diyakini dalam bentuk ketaatan dan pemahaman agama secara benar serta
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari (Widiana, 2013:32). Dari
pengertian religiusitas, maka perilaku religius juga termasuk penghayatan dari
setiap langkah berdasarkan ajaran agama yang dianut. Agama menyangkut
kehidupan lahir dan batin manusia. Kesadaran beragama dan pengalaman
agama seseorang akan memunculkan sikap religius yang ditampilkan dalam
kehidupannya. Sikap keberagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam
diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar
ketaatannya kepada agama. Orang yang mempunyai ketaatan yang baik, maka
tingkah lakunya akan baik pula, begitu pula sebaliknya jika keberagamaannya
setengah-setengah maka akhlak dalam kehidupannya biasanya kurang
sempurna pula.
![Page 50: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/50.jpg)
36
Sikap keberagamaan terbentuk oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern meliputi potensi beragama, maka manusia disebut
homo religius. Potensi beragama ini termuat dalam aspek kejiwaan manusia
seperti naluri, akal, perasaan, maupun kehendak dan sebagainya. Faktor ektern
yaitu lingkungan. Manusia terdorong untuk beragama karena pengaruh luar
dari dirinya, seperti rasa takut, rasa ketergantungan ataupun rasa bersalah
(Jalaludin, 2000:186). Terkadang kita putus asa akan masalah-masalah dalam
kehidupan kita, maka faktor keberagamaan dari diri sendiri atau faktor luar
sangat mempengaruhinya. Menurut Glock dan R.Stark yang dikutip oleh
Dadang Kahmad dalam buku yang ditulis Muhammad Fauzi (2007:65-68),
menuturkan bahwa perilaku keberagamaan seseorang paling tidak dapat dilihat
dari lima dimensi, yaitu ideologikal, ritual, mistikal, intelektual, dan
pengalaman/akhlak.
Dimensi ideologis (ideological dimension) atau lebih dikenal sebagai
keyakinan beragama (religious belief). Dimensi ini berkaitan dengan
pengakuan dan penerimaan terhadap suatu zat yang sakral, yang Maha Besar,
sebagai suatu kebenaran. Keyakinan beragama meliputi dua aspek, yaitu
religious dan kosmologi. Nilai religius berkaitan dengan konsepsi tentang apa
yang dipersepsikan sebagai suatu yang baik atau buruk. Sesuatu yang dianggap
pantas atau tidak pantas, yang benar atau tidak benar, yang tepat atau tidak
tepat dalam sebuah agama.Sedangkan kosmologi berkaitan dengan penerimaan
atau pengakuan tentang penjelasan mengenai alam ghaib, termasuk kehidupan,
kematian, surga, neraka dan lain-lain yang sifatnya dogmatik.
![Page 51: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/51.jpg)
37
Dimensi ritual (ritual involvement) yang mengharuskan setiap pemeluk
agama untuk menjalankan ritual agama yang dianjurkan sebagai bentuk
ketaatan kepada agama yang diyakini. Perilaku ini bersifat aktif dan dapat
diamati, misalnya sejauh mana orang mengerjakan kewajiban ritual dalam
agama mereka. Misalnya, seorang Muslim harus melaksanakan ritual shalat,
melakukan ibadah puasa, membayar zakat, berdo’a, bersedekah, mengucapkan
ucapan-ucapan formal tertentu, membaca kitab suci, pergi ke masjid, atau umat
Kristiani diharuskan pergi ke gereja, begitu pula yang agama Hindu atau Budha
dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut hidup sebagai
orang yang religius.
Dimensi mistikal atau keterlibatan pengalaman (experimental
involvement) meliputi perasaan dan persepsi tentang proses kontaknya dengan
apa yang diyakininya sebagai “The Ultimate Reality”, serta penghayatan
terhadap hal-hal yang religius. Misalnya ketika mendengar ayat-ayat Al-
Qur’an, suara adzan maka terjadi proses internalisasi sehingga membentuk
struktur psikis tertentu. Pengalaman keagamaan meliputi tiga aspek yaitu,
kesadaran akan kehadiran Yang Maha Kuasa (cognition), keinginan untuk
mencari maknahidup (concern), serta tawakal dan taqwa (trust and
fear).Dimensi pengalaman berisikan juga tentang pengalaman seseorang yang
unik dan spektakuler yang datang dari Tuhan. Misalnya, ketika seseorang
pernah merasakan bahwa doanya dikabulkan Tuhan, ketika dia pernah
mendapat rezeki yang tak terduga sebagai anugrah Tuhan untuknya, atau ketika
![Page 52: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/52.jpg)
38
dia pernah merasakan bahwa jiwanya selamat dari bahaya karena pertolongan
Tuhan, dan lain sebagainya.
Dimensi intelektual atau disebut juga keterlibatan intelektual (intelektual
involvement) menunjukkan tingkat pemahaman seseorang terhadap doktrin dan
dogma agama yang dipeluknya. Orang beragama memiliki pengetahuan
tentang keyakinan kitab suci, dan tradisi yang berkaitan dengan agamanya.
Apakah dia mengikuti pengajian, membaca buku untuk menambah wawasan
dan pengetahuan agamanya.
Dimensi pengalaman atau akhlak menunjuk pada seberapa tingkat
muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana
individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan manusia lain. Sebagai
contohnya perilaku suka menolong, bekerjasama, berderma, jujur, dan
sebagainya.
D. Hubungan Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri
(IAIN)Salatiga yang Tinggal di Masjid Kota Salatiga dengan Perilaku
Religius Tahun 2016.
Dalam sejarah Islam masjid memainkan peranan penting dalam
pembinaan umat Islam. Dimasa seperti sekarang ini seluruh masyarakat
diharapkan dapat berperan serta secara aktif didalamnya. Seluruh masyarakat
terus dibina sehingga mempunyai sikap yang selaras dengan makna dan arah
pembangunan. Pembangunan masyarakat Indonesia berarti pula pembangunan
umat Islam dan pembangunan umat Islam berarti pembangunan sebagian besar
![Page 53: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/53.jpg)
39
masyarakat Indonesia. Salah satu sektor pembangunan yang sedang
dilaksanakan adalah pembangunan mental spiritual.
Masjid sebagai tempat yang terbuka untuk masyarakat dapat memainkan
peranan penting dalam hal ini. Bukan saja merupakan tempat ibadah, tetapi
dapat ditingkatkan menjadi pusat masyarakat Islam, baik dalam kegiatan
belajar mengajar maupun berkomunikasi. Disamping fungsinya yang pokok
sebagai tempat ibadah. Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut diatas masjid
perlu untuk dimakmurkan dan masjid harus dapat menarik minat masyarakat
untuk memakmurkannya. (Tim penyusunan pedoman perpustakaan Menteri
Agama, 1996:4-5).
Memakmurkan masjid bisa dilakukan dengan membuat acara yang tidak
monoton, supaya dapat dinikmati banyak umat Islam. Takmir masjid atau
pengurus masjid yang mempunyai kapasitas keilmuan dan pengalaman yang
banyak sangat dibutuhkan dalam hal ini. Takmir masjid yang bagus dalam
menejemen kegiatan dapat menjadi pemicu atas terselenggarakan agenda-
agenda masjid yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Orang yang
tinggal di masjid akan lebih sering mempunyai kesempatan untuk istiqomah
dalam menjalankan ibadah baik yang diwajibkan atau yang disunnahkan,
sehingga perilaku religius dapat terbentuk.
Jadi, menurut penulis ada hubungan antara aktivitas ketakmiran
mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid kota Salatiga dengan
perilaku religiustahun 2016. Karena, ada perkataan jika lingkungan itu
baik maka akan menjadikan orang yang berada di lingkungan itu baik
![Page 54: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/54.jpg)
40
pula, begitu juga sebaliknya jika lingkungan tidak baik akan menjadikan
seseorang yang ada di dalamnya tidak baik pula. Oleh karenanya, jika
mahasiswa IAIN Salatiga yang mengikuti aktivitas ketakmiran dengan
baik dan benar maka akan terbantuk perilaku yang religius dalam
kehidupannya.
![Page 55: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/55.jpg)
41
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Masjid Kota Salatiga
Kota Salatiga adalah kota mini Indonesia yang mempunyai beragam
agama di dalamnya, ada yang Islam, Kristen ataupun Budha. Setiap tempat
ibadah yang ada di Salatiga pasti ada yang merawat atau menjaganya, jika
dalam Islam disebut dengan Takmir masjid atau bisa dikatakan orang yang
menjaga masjid. Salatiga mempunyai kurang lebih 200 masjid yang tercatat di
kementrian Agama Kota Salatiga. Masjid tersebut tersebar di seluruh
kecamatan dengan bentuk yang berbeda-beda.
Masjid di Kota Salatiga sebagian ada mahasiswa IAIN Salatiga yang
tinggal sebagai takmir masjid atau pengurus masjid. Dalam penelitian ini,
penulis data memberikan informasi tentang data mahasiswa IAIN Salatiga
yang tinggal di masjid Kota Salatiga. Jumlah mahasiswa yang menjadi perawat
di masjid ini jumlahnya cukup banyak yang tersebar di berbagai kecamatan di
Kota Salatiga, yaitu Kecamatan Sidorejo, Kecamatan Sidomukti, Kecamatan
Argomulyo, dan Kecamatan Tingkir.
B. Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga adalah
mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa aktif yang ada di akademik
kampus IAIN Salatiga. Kampus Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri
![Page 56: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/56.jpg)
42
(IAIN) Salatiga terletak pada tiga wilayah di Kota Salatiga, dengan kampus 1
di jalan tentara pelajar nomor 2 Salatiga, Kampu II di jalan Nakula Sadewa
nomor VI Salatiga , dan kampus III di Jalan Lingkar Utara Kota Salatiga.
Dalam sejarahnya, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga ini
dulunya bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Kemudian pada awal tahun 2015, kampus ini berubah nama menjadi IAIN
Salatiga yang diresmikan secara langsung oleh Prediden Republik Indonesia.
Mahasiswa IAIN Salatiga berjumlah sangatlah banyak, dari data
Akademik IAIN Salatiga terdapat lima fakultas yang ada di IAIN Salatiga
yaitu:
1. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) yang terdiri dari Pendidikan
Guru Bahasa Arab (PBA), pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru
Madrasah Ibtida’iyah (PGMI), Pendidikan Guru Raudlatul Anfal (PGRA),
Tadris Bahasa Inggris (TBI), Tadris IPA, Tadris Matematika.
2. Fakultas Syari’ah yang terdiri dari Ahwal Asyahsiyah, Hukum Tata Negara,
Hukum Ekonomi Syariah
3. Fakultas Ekonomi dan disnis Islam, yang terdiri dari perbank kan syariah
S1, dan Perbankkan Syariah D3, Ekonomi Syariah.
4. Fakultas Usuluddin, Adab, dan Humaniora meliputi Sejarah Kebudayaan
Islam, Ilmu Hadits, ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Bahasa dan Sastra Arab,
Filsafat Agama.
5. Fakultas Dakwah yang meliputi komunikasi penyiaran Islam,
Pengembangan Masyarakat Islam, Menejemen Dakwah
![Page 57: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/57.jpg)
43
Tabel 3.1
Data Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di masjid Kota Salatiga Tahun 2016
No Nama Masjid Kecamatan Nama Mahasiswa NIM
1 Baiturrohman Sidorejo 1. Nur Ikhwani 111 13 192
2. Hasan Masngudi 33010 15 0008
3. Ali Mustaqim 33010 15 0046
4. Topikin 111 12 256
2 Al-Muhajirin Sidorejo 1. Ahmad Zamroni 111 11 169
2. Muhammad Rozikin 117 14 016
3. Muhammad Ma’arif 213 14 016
3 Al-Atiq Sidorejo Wahyu Gumelar 214 12 027
4 Al-Anshor Sidomukti Mukavis Subandriyo 111 12 265
Afifudin Zuhri 33010 15 0654
Miftah Ilham Irfani 211 12 212
5 At-Taqwa Sidomukti Fahmi Ali Afi 111 13 213
Rohib Suryanto 213 12 354
A. Wildan Khoerul F 216 13 022
M. Milzam Hilmi 53010150009
6 Fatimah Sidomukti Ali Mahmudi 213 11 003
Miftahul Falah 115 13 216
M. Choirul Umam 113 13 211
7 Darul Amal Sidomukti Moh.Taijul Mubin 115 14 137
M. Khoirun Ni’am 114 12 012
Sri Widodo 63010 15 1049
8 Kartiqo Azis Sidomukti A. Yazid Junaidi 115 12 535
Nuriyanto 111 12 765
M. Agtaus Sarif 211 13 760
Aris Rudy S. 211 12 549
9 Bismillah Abu
Bakar
Tingkir M. Sholikhuddin 112 13 053
Misbahu Rochmat 112 13 054
10 Nurul Hidayah Tingkir Casoni 23010 15 0347
11 Jami’ul Khoir Tingkir M Rifqi Haidar 112 14 038
Abdur Rozzaq 33010150006
12 Ar Rohman Tingkir M Arif
Fadhlurrahman
112-13-045
13 AlFattah Argomulyo 1. Heru Eko Sulaksono 213 14 030
2. Ali Makhsun Efendi 213 14 054
3. Rahmat 213 12 021
![Page 58: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/58.jpg)
44
C. Penyajian Data
1. Data tentang Responden
Tabel 3.2
Data Responden
No Nama Nama Masjid Kecamatan
1. NI Baitur Rohman Sidorejo
2. HM Baitur Rohman Sidorejo
3. AM Baitur Rohman Sidorejo
4. T Baitur Rohman Sidorejo
5. AZ Al-Muhajirin Sidorejo
6. MR Al-Muhajirin Sidorejo
7. MM Al-Muhajirin Sidorejo
8. WG Al-Atiq Sidorejo
9. MS Al-Anshor Sidomukti
10. AZ Al-Anshor Sidomukti
11. MII Al-Anshor Sidomukti
12. FAA At-Taqwa Sidomukti
13. RS At-Taqwa Sidomukti
14. AWKF At-Taqwa Sidomukti
15. MMH At-Taqwa Sidomukti
16. AM Fatimah Sidomukti
17. MF Fatimah Sidomukti
18. MCU Fatimah Sidomukti
19. MTM Darul Amal Sidomukti
20. MKN Darul Amal Sidomukti
21. SW Darul Amal Sidomukti
22. AYJ Kartiqo Azis Sidomukti
23. N Kartiqo Azis Sidomukti
24. MAS Kartiqo Azis Sidomukti
25. ARS Kartiqo Azis Sidomukti
26. MS Bismillah Abu Bakar Tingkir
27. MR Bismillah Abu Bakar Tingkir
28. C Nurul Hidayah Tingkir
29. MRH Jami’ul Khoir Tingkir
30. AR Jami’ul Khoir Tingkir
31. MAF Ar-Rohmah Tingkir
32. HES Al-Fattah Argomulyo
33. AME Al-Fattah Argomulyo
34. R Al-Fattah Argomulyo
2. Data Hasil Penyebaran Angket
a. Data Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di
Masjid
![Page 59: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/59.jpg)
45
Tabel 3.3
Jawaban Angket Aktivitas Ketakmiran
Responden No Item Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NI A B B C A C B B C C B A A B C
HM A B C C B C B C B B B B B A B
AM A A B C B C A A C A A A A A A
T A B C B B C C A A B A A A A A
AZ A A A B A B B A A A A B A B A
MR A A A A A C B A B A A A A A B
MM A A A A A C C C C C A A A A A
WG A A B C A C A A A A A A A A A
MS A A A A A A A A A A A A A A A
AZ A B B B A A B A B A A A A A A
MII A B B A A A B A B A A A A A A
FAA A A B B A C A A A A A A A A A
RS A A A B A C A A A A A A A A A
AWKF A A A B A C A A A A A A A A A
MMH A A A B A C A A A A A A A A A
AM A A A A A A A A A A A A A A A
MF A A A A A A A A A A A A A A A
MCU A A A A A A A A A A A A A A A
MTM A A A A A A A C A A A A B A A
MKN A A A A A A A C A A A B A A A
SW A A C A A C C B C A A B A A B
AYJ A B C B A C B C C C B A C A A
N A C C C B C C C C C B B B B C
MAS A B C C B C C C B B B B B B A
ARS A C C C A B C C C C A A A A A
MS A A A A A B A B A B A A A A A
MR A A A A A A A A A A A A A A A
C A A B A A A C A A A A A A A A
MRH A B B A A C B A A A B B A B A
AR A B C B B C C A A A B B B B C
MAF A B A A B C C A B C A B A A B
HES A A A B C C C A A A B B A B C
AME A A A B C C C A A A B B B B C
R A A A B C C C C A C B B B B C
b. Data Perilaku Religius
Tabel 3.4
![Page 60: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/60.jpg)
46
Jawaban Angket Perilaku Religius
Responden
No Item Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NI A A C A B B A A B B B B A A A
HM A A C B B A A A A A A B A A A
AM A C B B A B A A A A B A A B A
T A A B A A C A A A A A A A A A
AZ A A B A A B A C B A A A A B B
MR A A B A A B A A A B A A B B A
MM A A C A A B A A A B A A A A A
WG A A B A B B A A A A B C A B C
MS A B B A A B A A B A B B A A B
AZ A A B B A B A A B B B B B A A
MII A A B B A B A A B B A A B A A
FAA A A B C B C A A B A B A B B A
RS A A B A B B A A B A B B A A A
AWKF A A B A B B A A B A B B A A A
MMH A A B A B B A A B A B B A A A
AM A A A A A A A A A A A A A A A
MF A A A A A A A A A A A A A A A
MCU A A A A A A A A A A A A A A A
MTM A A C A B C A A B B B A A A A
MKN A A C A B C A A B B B A A A A
SW A A C B A B A A A B B B C C A
AYJ A A B A A C A A B A C A B A A
N A A A A A B A A A A A A A A A
MAS A A B B B B A B C B C B A B B
ARS A A B C A B A A B B B B A B B
MS A A B B B B A A A A A B B B A
MR A A B B B B A A A B B A A A A
C A A B A A B A A A A B A A A A
MRH A A B A B B A A A B A B A A A
AR A A C A B C A A B B A A B B B
MAF A A B A B B A A A B A A A A A
HES A A B C A B A A A A B C B B A
AME A A B C A B A A A A B C B B A
R A A B C A B A A A A B C B B A
![Page 61: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/61.jpg)
47
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Pertama
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas
ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga
dengan perilaku religius tahun 2016. Untuk mengetahui data mengenai hal
ini, penulis menggunakan angket yang terdiri dari 15 item pertanyaan
tentang Aktivitas ketakmiran, dan 15 item pertanyaan tentang perilaku
religius.
Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi,
sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa
atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert
dapat memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa respons
alternatif (SS=sangat setuju, S=setuju,R=ragu-ragu, TS=tidak setuju,
STS=sangat tidak setuju). Dalam skala likert dalam penentuan penilain
bersifat fleksibel, yaitu dengan konsisten dalam pemberian penilain suatu
jawaban, dengan demikian hasil yang sudah di pilih atau di jawab oleh
responden akan diakumulasi sesuai dengan jumlah pertanyaan yang di
buat.
![Page 62: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/62.jpg)
48
Dalam penelitian ini cara menilainya menggunakan skala likert dari
masing-masing pertanyaan tersedia 3 alternatif jawaban dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Jawaban A diberi skor 3
2. Jawaban B diberi skor 2
3. Jawaban C diberi skor 1
Kemudian untuk menganilis data mengenai Aktivitas Ketakmiran ini
dapat dilakukan melalui beberapa langkah. Adapun langkah-langkah yang
diambil adalah sebagai berikut:
1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi dalam daftar
angket pada variabel aktivitas ketakmiran.
2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket aktivitas
ketakmiran.
3. Mempersentasikan jawaban.
4. Menginterprestasikan hasil persentase jawaban responden.
Sesuai langkah-langkah di atas, langkah pertama yang penulis ambil
adalah membuat tabel daftar nilai hasil observasi dalam daftar angket
tentang variabel Aktvitas ketakmiran. Adapun tabel tersebut adalah
sebagai berikut:
![Page 63: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/63.jpg)
49
Tabel 4.1
Daftar Nilai Hasil Observasi Angket Aktvitas Ketakmiran
Responden
No Item Pertanyaan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NI 3 2 2 1 3 1 2 2 1 1 2 3 3 2 1 29
HM 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 28
AM 3 3 2 1 2 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 37
T 3 2 1 2 2 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 35
AZ 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 40
MR 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 40
MM 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 35
WG 3 3 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40
MS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
AZ 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 40
MII 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 41
FAA 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
RS 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
AWKF 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
MMH 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
AM 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
MF 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
MCU 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
MTM 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 42
MKN 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 42
SW 3 3 1 3 3 1 1 2 1 3 3 2 3 3 2 34
AYJ 3 2 1 2 3 1 2 1 1 1 2 3 1 3 3 29
N 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 22
MAS 3 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 27
ARS 3 1 1 1 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 30
MS 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 42
MR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
C 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 42
MRH 3 2 3 3 2 1 1 3 2 1 3 2 3 3 2 37
AR 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 2 2 3 2 1 30
MAF 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 2 2 2 2 1 34
HES 3 3 3 2 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 1 33
AME 3 2 2 1 3 1 2 2 1 1 2 3 3 2 1 32
R 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 28
Berdasarkan dari data di atas dapat diketahui skor tertinggi dan terendah
kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus:
![Page 64: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/64.jpg)
50
𝑖 = 𝑥𝑡 − 𝑥𝑟
𝑘𝑖+ 1
Keterangan :
I = Interval
Xt = nilai tertinggi
Xr = nilai terendah
Ki = Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel
pemanfaatan jejaring sosial nilai tertinggi 45 dan nilai terendah 22.
Dalam hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
𝑖 = 𝑥𝑡 − 𝑥𝑟
𝑘𝑖+ 1
𝑖 = 45 − 22
3+ 1
𝑖 = 8
Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi,
sedang, rendah sebagai berikut:
a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 38-45
b. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 30-37
c. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 22-29
Berdasarkan data tersebut kemudian dibuat nominasi A (tinggi), B
(sedang), dan C (rendah) untuk mengetahui mengetahui masing-masing
kategori nominasi pemanfaatan jejaring sosial oleh siswa. Kemudian penulis
sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
![Page 65: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/65.jpg)
51
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jawaban Angket Aktivitas Ketakmiran
Responden Jawaban
Total Kategori A B C
NI 4 6 5 29 C
HM 2 9 4 28 C
AM 10 2 3 37 B
T 8 4 3 35 B
AZ 10 5 0 40 A
MR 11 3 1 40 A
MM 10 0 5 35 B
WG 12 1 2 40 A
MS 15 0 0 45 A
AZ 10 5 0 40 A
MII 11 4 0 41 A
FAA 12 2 1 41 A
RS 13 1 1 42 A
AWKF 13 1 1 42 A
MMH 13 1 1 42 A
AM 15 0 0 45 A
MF 15 0 0 45 A
MCU 15 0 0 45 A
MTM 13 1 1 42 A
MKN 13 1 1 42 A
SW 8 3 4 34 B
AYJ 5 4 6 29 C
N 1 5 9 22 C
MAS 2 8 5 27 C
ARS 7 1 7 30 B
MS 12 3 0 42 A
MR 15 0 0 45 A
C 13 1 1 42 A
MRH 8 6 1 37 B
AR 4 7 4 30 B
MAF 7 5 3 34 B
HES 7 4 4 33 B
AME 6 5 4 32 B
R 4 5 6 28 C
![Page 66: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/66.jpg)
52
Dari data tersebut, kemudian dicari prosentase nilai kategori tinggi,
rendah, dan sedang sebagai berikut:
𝑃 = 𝐹
𝑁𝑥 100%
a. Untuk kategori tinggi tentang aktivitas ketakmiran antara skor 38-45 ada 18
responden.
𝑃 = 𝐹
𝑁𝑥 100%
𝑃 = 18
34𝑥 100%
𝑃 = 52,94
b. Untuk kategori sedang tentang aktivitas ketakmiran antara skor 30-37 ada
10 responden.
𝑃 = 𝐹
𝑁𝑥 100%
𝑃 = 10
34𝑥 100%
𝑃 = 29,41
c. Untuk kategori rendah tentang pemanfaatan aktivitas ketakmiran antara skor
22-29 ada 6 responden.
𝑃 = 𝐹
𝑁𝑥 100%
𝑃 = 6
34𝑥 100%
𝑃 = 17,65
Supaya lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi pemanfaatan jejaring sosial sebagai berikut:
![Page 67: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/67.jpg)
53
Tabel 4.3
Prosentase Frekuensi Aktivitas Ketakmiran.
No Aktvitas
ketakmiran
Interval Frekuensi Prosentase
1
2
3
Tinggi
Sedang
Rendah
38-45
30-37
22-29
18
10
6
52,94 %
29,41 %
17,65 %
Jumlah 34 100%
B. Analisis Kedua
Untuk mengetahui data dari perilaku religius dapat melalui beberapa
langkah. Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi variabel
perilaku religius.
2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban.
3. Memprosentasikan jawaban.
4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden.
Sesuai langkah-langkah di atas, langkah pertama yang penulis ambil
adalah membuat tabel daftar nilai hasil observasi dalam daftar angket
tentang variabel perilaku religius. Adapun tabel tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Daftar Nilai Hasil Observasi Jawaban Perilaku Religius
![Page 68: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/68.jpg)
54
Responden No Item Pertanyaan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NI 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 39
HM 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 42
AM 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 38
T 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
AZ 3 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 2 38
MR 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 40
MM 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 43
WG 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 2 1 36
MS 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 38
AZ 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 37
MII 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 39
FAA 3 3 2 1 2 1 3 3 2 3 2 3 2 2 3 35
RS 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 39
AWKF 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 39
MMH 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 39
AM 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
MF 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
MCU 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
MTM 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 39
MKN 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 39
SW 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1 1 3 36
AYJ 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3 1 3 2 3 3 38
N 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
MAS 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 32
ARS 3 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 35
MS 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 38
MR 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 39
C 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 42
MRH 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 40
AR 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 2 37
MAF 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 41
HES 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 36
AME 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 36
R 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 36
Dari data di atas dapat diketahui skor tertinggi dan terendah. Kemudian
dicari intervalnya dengan menggunakan rumus:
𝑖 = 𝑥𝑡 − 𝑥𝑟
𝑘𝑖+ 1
![Page 69: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/69.jpg)
55
Keterangan :
I = Interval
Xt = nilai tertinggi
Xr = nilai terendah
Ki = Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel
perilaku religius, nilai tertinggi 43 dan nilai terendah 32. Dalam hal ini dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑖 =43 − 32
3+ 1
𝑖 =11
3+ 1
𝑖 = 4
Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi,
sedang, rendah sebagai berikut :
a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 40-43.
b. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 36-39.
c. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 32-35.
Berdasarkan data tersebut kemudian dibuat nominasi A (tinggi), B
(sedang), dan C (rendah) untuk mengetahui mengetahui masing-masing
kategori nominasi akhlak siswa. Kemudian penulis sajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Jawaban Perilaku Religius
![Page 70: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/70.jpg)
56
Responden Jawaban
Total Kategori
A B C
NI 8 6 1 39 B
HM 11 3 1 42 A
AM 9 5 1 38 B
T 13 1 1 42 A
AZ 9 5 1 38 B
MR 10 5 0 40 A
MM 12 2 1 43 A
WG 8 5 2 36 B
MS 8 7 0 38 B
AZ 7 8 0 37 B
MII 9 6 0 39 B
FAA 7 6 2 35 C
RS 9 6 0 39 B
AWKF 9 6 0 39 B
MMH 9 6 0 39 B
AM 15 0 0 43 A
MF 15 0 0 43 A
MCU 15 0 0 43 A
MTM 9 4 2 39 B
MKN 9 4 2 39 B
SW 7 5 3 36 B
AYJ 10 3 2 38 B
N 14 1 0 42 A
MAS 4 9 2 32 C
ARS 6 8 1 35 C
MS 8 7 0 38 B
MR 9 6 0 39 B
C 12 3 0 42 A
MRH 10 5 0 40 A
AR 7 6 2 37 B
MAF 11 4 0 41 A
HES 8 5 2 36 B
AME 8 5 2 36 B
R 8 5 2 36 B
Dari data di atas, kemudian dicari prosentase untuk menentukan jumlah
kategori tinggi, sedang, dan rendah yaitu sebagai berikut :
![Page 71: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/71.jpg)
57
𝑃 = 𝐹
𝑁 𝑥 100%
1. Untuk kategori tinggi tentang perilaku religiusantara skor 41 - 45 ada 10
responden.
𝑃 = 𝐹
𝑁 𝑥 100%
𝑃 = 11
34 𝑥 100%
= 32,35 %
2. Untuk kategori sedang tentang perilaku religiusantara skor 37 - 40 ada 17
responden.
𝑃 = 𝐹
𝑁 𝑥 100%
𝑃 = 20
34 𝑥 100%
= 58,82 %
3. Untuk kategori rendah tentang perilaku religius antara skor 32-36 ada 9
responden.
𝑃 = 𝐹
𝑁 𝑥 100%
𝑃 = 3
34 𝑥 100%
= 8,83 %
Supaya lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi perilaku religiussebagai berikut:
Tabel 4.6
Prosentase Frekuensi Perilaku Religius
![Page 72: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/72.jpg)
58
No Perilaku Religius Interval Frekuensi Prosentase
1
2
3
Tinggi
Sedang
Rendah
40-43
36-39
32-35
11
20
3
32,35 %
58,82 %
8,83 %
Jumlah 34 100%
C. Analisis Ketiga
Untuk mengetahui adakah hubungan aktivitas ketakmiran
mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan
perilaku religius tahun 2016, maka penulis menggunakan rumus
koefisien korelasi product moment, yang didahului dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Mencari xy, 𝑥2 , 𝑦2dengan cara mengalikannya.
2. Membuat tabel yang berisi nilai x, y, xy, x2, dan y
2.
3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi
product moment.
Langkah yang pertama adalah mencari xy, 𝑥2 , 𝑦2. Untuk lebih
jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7
Mencari hubungan Aktivitas Ketakmiran dengan Perilaku Religius
Responden X Y X² Y² XY
NI 29 39 841 1521 1131
HM 28 42 784 1764 1176
AM 37 38 1369 1444 1406
T 35 42 1225 1764 1470
![Page 73: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/73.jpg)
59
AZ 40 38 1600 1444 1520
MR 40 40 1600 1600 1600
MM 35 43 1225 1849 1505
WG 40 36 1600 1296 1440
MS 45 38 2025 1444 1710
AZ 40 37 1600 1369 1480
MII 41 39 1681 1521 1599
FAA 41 35 1681 1225 1435
RS 42 39 1764 1521 1638
AWKF 42 39 1764 1521 1638
MMH 42 39 1764 1521 1638
AM 45 43 2025 1849 1935
MF 45 43 2025 1849 1935
MCU 45 43 2025 1849 1935
MTM 42 39 1764 1521 1638
MKN 42 39 1764 1521 1638
SW 34 36 1156 1296 1224
AYJ 29 38 841 1444 1102
N 22 42 484 1764 924
MAS 27 32 729 1024 864
ARS 30 35 900 1225 1050
MS 42 38 1764 1444 1596
MR 45 39 2025 1521 1755
C 42 42 1764 1764 1764
MRH 37 40 1369 1600 1480
AR 30 37 900 1369 1110
MAF 34 41 1156 1681 1394
HES 33 36 1089 1296 1188
AME 32 36 1024 1296 1152
R 28 36 784 1296 1008
Jumlah 1261 1319 48111 51413 49078
Selanjutnya dari tabel di atas tersebut diketahui nilai-nilai sebagai
berikut:
∑x = 1261
∑y = 1319
![Page 74: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/74.jpg)
60
∑x2 = 48111
∑y2 = 51413
∑xy = 49078
N = 36
rxy = N∑XY−(∑X)(∑Y)
[N ∑ X2− ∑X 2][N∑Y2−(∑Y)²]
34∑49078 − (1261)(1319)
[34 ∑ 12612− ∑1261 2][34∑51413 − (1319)²]
1731996 − 1590121
[1978562 − 1968409][1915900 − 1909924]
103549
15763305625
103549
125552,0037
0,82474988
Dibulatkan menjadi 0,8248
D. Analisis Lanjutan
Sebagai langkah terakhir dalam menganalisis data dari penelitian ini
adalah menguji hipotesis yang diajukan pada Bab I. Dalam penelitian ini
hepotesis yang digunakan adalah terdapat hubungan positif hubungan aktivitas
ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga
dengan perilaku religius tahun 2016.
Selanjutnya untuk menguji apakah ada hubungan aktivitas ketakmiran
mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku
![Page 75: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/75.jpg)
61
religius tahun 2016, dari hasil yang telah ditemukan sebesar 0,8248 (rxy =
0,8248). Maka selanjutnya memberikan interprestasi sebagai berikut:
1. Secara sederhana: dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara
variabel X dan variabel Y tidak bertanda negatif: berarti diantara kedua
variabel tersebut terdapat korelasi positif (korelasi berjalan searah).
2. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai product moment ternyata
bahwa N = 34, pada taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,339 dan taraf
signifikan 1% diperoleh r tabel = 0,436.
Apabila hasilnya menunjukkan bahwa ro ≥ rt, berarti signifikan, yang
berarti pula bahwa hipotesis yang penulis ajukan diterima, tetapi apabila
sebaliknya, ro ≤ rt berarti non signifikan, maka hipotesis ha yang penulis
ajukan ditolak.
Adapun untuk mengetahui apakah nilai rxy (ro) itu signifikan atau tidak
maka diuji dengan taraf signifikan 5% dan 1% yang operasional adalah sebagai
berikut:
Pada taraf signifikan 5% hasilnya adalah:
ro = 0,8248
rt 5% = 0.339
ro > rt 0,05 (Signifikan)
Pada taraf signifikan 1% hasilnya adalah :
ro = 0,8248
rt 1% = 0.436
ro > rt = 0,01 (Signifikan)
![Page 76: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/76.jpg)
62
Dari pengujian di atas membuktikan bahwa setelah rxy (ro) diuji baik
pada taraf signifikan 5% atau 1%, ro tetap menunjukkan hasil lebih besar dari
rtabel. Dengan demikian hipotesis alternatif ha yang berbunyi “ada hubungan
aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota
Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016” yang diajukan adalah diterima.
![Page 77: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/77.jpg)
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada bab III dan bab IV ,
dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian
sebelumnya, yaitu untuk mengetahui adakah hubungan aktivitas ketakmiran
mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku
religius tahun 2016. Maka setelah dilakukan perhitungan menunjukkan:
1. Aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota
Salatiga yang termasuk dalam kategori tinggi adalah sebesar 52,94% atau
sebanyak 18 responden, sedangkan sebesar 29,41% atau sebanyak 10 siswa
masuk ke dalam kategori sedang, dan sebesar 17,65% atau sebanyak 6 siswa
termasuk dalam kategori rendah.
2. Perilaku religius mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid tahun
2016yang termasuk dalam kategori tinggi adalah sebanyak 10 responden
atau sebesar 32,35%, sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang
berjumlah 17 responden atau sebesar 58,82%, dan 9 lainnya atau sebesar
8,83 % termasuk dalam kategori rendah.
3. hubungan aktivitas ketakmiran mahasiswa IAINSalatiga yang tinggal di
masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016 telah dibuktikan
dengan uji korelasi dan menunjukkan nilai r positif sebesar 0,8248. Dengan
jumlah responden 34 responden, maka taraf signifikan 5%-nya adalah
![Page 78: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/78.jpg)
64
sebesar 0,339 dan taraf signifikan 1% -nya sebesar 0,436. Oleh karena itu,
nilai rxy (ro) 0,8248 lebih besar dari rtabel. maka hasilnya adalah signifikan.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ada aktivitas takmir masjid
mahasisiwa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid kota Salatiga dengan
perilaku religius tahun 2016.
B. Saran
1. Kepada Kampus IAIN Salatiga
Agar para mahasiswanya dapat meningkatkan kualitas dalam
pengabdian di masyarakat, terutama dalam bidang mensyiarkan Islam di
masjid, setidaknya dari kampus memberikan stimulus yang berarti untuk
kemajuan mahasiswa. Selain itu, hendaknya para dosen memberikan arahan
yang baik jika ada informasi daerah yang membutuhkan bantuan
mahasiswa, untuk bisa disalurkan secara langsung kepada mahasiswa IAIN
Salatiga.
2. Kepada Mahasiswa IAIN Salatiga
Hendaknya lebih meningkatkan nilai kemanfaatannya ketika tinggal di
masjid , karena akan manambah syiar Islam di Kota Salatiga dengan ilmu
yang sudah didapat dari kampus IAIN Salatiga. Seharusnya semua
mahasiswa bersemangat dalam proses pengabdiannya di masyarakat, karena
perlu dipahami bahwa tugas seorang mahasiswa sebagai wujud generasi
perubahan dan pengabdian masyarakat sebagai wujud Tri Darma perguruan
Tinggi.
![Page 79: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/79.jpg)
65
3. Takmir masjid di Kota Salatiga
Diharapkan dapat memanfaatkan berkomunikasi secara aktif dengan
mahasiswa di yang tinggal di masjid, agar tujuan yang ingin dicapai dalam
masjid tersebut dapat terealisasi dengan baik.
![Page 80: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/80.jpg)
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1990. ManagementPenelitian. Jakarta. RinekaCipta.
Daradjat, Zakiah. 1996. Psikologi Agama. Jakarta: NV. Bulan Bintang
Darmawan, Deni. 2014. Metodepenelitiankuantitatif, Bandung. PT Remaja
Rosdakarya.
Departeman pendidikan Nasional.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta
Departemen Agama RI. 2000. Al-Qur’an.
Djamaroh, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta. PT Rineka
Cipta.
Fauzi, Muhammad.2007. Agama dan Realitas Sosial Renungan dan Jalan
Menuju Kebahagiaan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Jalaludin. 2000.Psikologi Agama.Jakarta. Raja Grafindo.
Koentjaraningrat. 1994. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta.
Gramedia.
Martono, Nanang, 2011.Metode penelitiankuantitatif. Jakarta. PT Raja
GrafindoPersada
Purwanti, Elisa Dwi. 2010. Pengaruh Partisipasi Mahasiswa dalam
Kegiatan Dakwah Kampus terhadap Religiusitas Mahasiswa
STAIN Salatiga Tahun 2010. STAIN Salatiga.
PW DMI JATENG. 2006. Anggaran dasar dan Anggaran Rumah tangga
(AD/ART), Dewan Masjid Indonesia (DMI). Semarang. Gajah Raya.
![Page 81: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/81.jpg)
67
Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta. PT.Rajagrafindo Persada
Sugeharti, Puji.2013. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Kegiatan Jam’iyyatul
Qurra’ wal Huffadhz (JQH) Terhadap Perilaku Keberagamaan
Mahasiswa PAI Angkatan Tahun 2010 dan 2011. STAIN Salatiga.
Tim peningkatan sarana keagamaan Islam, Zakat, dan Wakaf.1995/1996.
PedomanPenyusun perpustakaan Masjid. Jakarta
Widiana, Nina. 2013. Hubungan Antara Kadar Religiusitas Dengan
Kesehatan Mental (Studi pada Mahasiswa Program Studi PAI
semester 6 STAIN Salatiga Tahun 2013).
Yani, Ahmad.2009.Pamduan Memakmurkan Masjid. Jakarta. Al-Qolam.
![Page 82: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022060714/607a1f8dcdd28700d23c9d85/html5/thumbnails/82.jpg)
68
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA :ABDUL CKAMIM
TTL : SEMARANG, 26 APRIL 1993
ALAMAT : DK.SELODOKO RT 04/RW02, DS.SELODOKO,
KEC.AMPEL, KAB.BOYOLALI
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD : SDN 1 SELODOKO (2005)
MTs : AL-FALAH JETIS (2008)
SMK :SMK N 1 KALIWUNGU (2011)
S1 : IAIN SALATIGA
PENGALAMAN ORGANISASI
NO NAMA ORGANISASI JABATAN TAHUN
1 HMJ Tarbiyah Koordinator Umum
Mahasiswa PAI
2011
2 LDK Darul Amal IAIN
Salatiga
Ketua bidang Kaderisasi 2013
3 Dewan Mahasiswa STAIN
Salatiga
Wakil Presiden Mahasiswa 2014
4 Dewan Mahasiswa IAIN
Salatiga
Presiden Mahasiswa 2015
5 PMII KOTA SALATIGA Kordinator Devisi Eksternal 2015
Motto Hidup : Hidup ini sesaat, manfaat, terus kiamat
Pesan : Hiduplah seperti ikan, yang terus bergerak dalam dunianya
Salatiga, 21 Maret 2016
Abdul Ckamim