hubungan akivitas ketakmiran mahasiswa iain …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi...

82
HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN SALATIGA YANG DI MASJID KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh : ABDUL CKAMIM NIM: 11111 075 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN

MAHASISWA IAIN SALATIGA YANG DI MASJID

KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS

TAHUN 2016

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

ABDUL CKAMIM

NIM: 11111 075

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

ii

Page 3: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

iii

Prof. Dr.Mansur, M.Ag

Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Di sampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan

koreksi, makanaskahskripsimahasiswa:

Nama : Abdul Ckamim

NIM : 111 11 075

Judul : HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA

IAIN SALATIGA YANG DI MASJID KOTA SALATIGA

DENGAN PERILAKU RELIGIUS TAHUN 2016

Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk

ditujukan dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan

sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, Maret 2016

Pembimbing,

Prof. Dr.Mansur, M.Ag

NIP. 19750905 200112 1 001

KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar No. 2 SalatigaTelp. (0298) 323706

Website : www.iaiansalatiga.ac.id Email:[email protected]

Page 4: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

iv

PENGESAHAN

Judul Skripsi

HUBUNGAN AKTIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN

SALATIGA YANG TINGGAL DI MASJID KOTA SALATIGA DENGAN

PERILAKU RELIGIUS TAHUN 2016

Oleh

ABDUL CKAMIM

NIM: 111 11 075

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 30 maret 2016 dan telah dinyatakan

memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Pendidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Fatchurrohman, S.Ag,. M.Pd

Sekretaris Penguji : Prof. Dr. Mansur, M.Ag

Penguji I : Dra. Sri Suparwi

Penguji II : Imam Mas Arum, SP.d,.M.Pd

Salatiga, April 2016

Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN

Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 10002

KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar No. 2 SalatigaTelp. (0298) 323706

Website : www.iaiansalatiga.ac.id Email:[email protected]

Page 5: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Abdul Ckamim

NIM : 111 11075

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat

dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, Maret 2016

Penulis

Abdul Ckamim

111 11 075

Page 6: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

vi

MOTTO

Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan

masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah

dan hari akhir, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat dan

tidak takut kecuali hanya kepada Allah. Karena itu semoga

mereka termasuk orang-orang yang mendapat hidayah“.

(QS. At-Taubah:18)

Page 7: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang

telah hadir di hidupku dan selalu menemaniku dalam menggapai mimpi-mimpiku:

1. Ibunda tercinta Sriyatun dan bapak tersayang Muhammad Sidik, yang

senantiasa memberikan nasehat padaku sebaik-baik nasehat, yang telah

mendidikku dari kecil sampai bisa kuliah S1 di IAIN Salatiga ini serta tidak

lelah mendoakanku tanpa henti untuk menjadi orang yang berguna untuk

semua orang.

2. Nenekku tercinta Wasiyem (almarhum), yang terus menyemangatiku untuk

terus maju menghadapiku hidup ini. semoga amal baiknya diterima oleh Allah

SWT dan ditempatkan di surga-NYA.

3. Adikku tersayang Ahmad Agus Nawawi yang selalu memberikanku semangat

untuk terus maju merubah hidup ini menjadi lebik baik, terus pupuk

semangatmu dalam perkuliahan sampai tercapai cita-cita mu.

4. Segenap keluarga besarku yang selalu memberikan kasih sayangnya dari aku

kecil hingga saatini.

5. IAIN Salatiga yang telah memberiku kesempatan melanjutkan kuliah dengan

berbagai pengalaman dalam organisasi ataupun ilmu yang sangat banyak

diberikan.

6. DEMA IAIN Salatiga kabinet SAHABAT, dan kabinet TOTALITAS,

keluarga besar Al Khidmah Kampus Salatiga, JQH Al Furqon IAIN Salatiga,

Page 8: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

viii

Forum Komunikasi Mahasiswa Boyolali (FKMB) Salatiga, Lembaga Dakwah

Kampus (LDK) FATHIR AR RASYID, ITTAQO, RACANA Kusuma Dilaga

Woro Srikandi dan Sahabat keluarga besar PMII Kota Salatiga yang telah

mendidikku, mengajariku dan memberikan banyak pengalaman padaku, yang

sangat berjasa dalam ilmu sosial, ilmu organisasi, ilmu politik dan lain lain,

sehingga saya bisa memanfaatkan ilmu yang telah diberikan.

7. Seluruh sahabat-sahabatku Ahmad Fikri Sabiq (calon guru besar - Amin),

Lukman Hakim, Nur Rohim, Muhammad Sholikhuddin dan yang lainnya tanpa

bisa menyebut satu persatu yang telah memberi warna dihidupku, menemani

dan memberi semangat selama perjalanan perkuliahanku.

Page 9: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya

Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi

Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan

hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di

hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “HUBUNGAN AKTIVITAS

KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN SALATIGA YANG TINGGAL DI

MASJID KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS TAHUN

2016”

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak

sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari

berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Page 10: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

x

3. Prof. Dr. H. Mansur ,M.Ag selaku dosen pembimbing akademik serta dosen

pembimbing skripsi yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan

untuk menjadi yang terbaik sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak, ibu dan seluruh keluargaku yang selalu mendorong dan memberikan

motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

6. Seluruh mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga yang

telah banyak memberikan informasi, pengetahuan dan telah bersedia

membantu dalam memberikan informasi yang berguna dalam pembuatan

karya ini dengan baik.

7. Semua pihak yang telah membantu baik doa, motivasi maupun dukungannya

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang

membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 17 Maret 2016

Penulis

Abdul Ckamim

NIM. 111 11 075

Page 11: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

xi

ABSTRAK

Ckamim, Abdul. 2016. “Hubungan Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN

Salatiga Yang Tinggal Di Masjid Kota Salatiga dengan Perilaku

Religius Tahun 2016” Pembimbing: Prof. Dr. Mansur, M.Ag

Kata kunci :Hubungan Aktivitas Ketakmiran dan Perilaku Religius

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan aktivitas

ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan

perilaku religius tahun 2016. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui

penelitianini adalah: 1) Bagaimana aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga

yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016 2) Bagaimana perilaku

religiusitas mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun

2016. 3) Adakah Hubungan Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang

tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, subyek penelitian ini

adalah data Mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga.

Penulis menggunakan metode kuesioner. Temuan peneliti menunjukkan bahwa 1)

aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid berada

kategori tinggi ada 18 responden dengan tingkat persentase 52,94%, kategori

sedang ada 10 responden dengan tingkat persentase 29,41%, kategori rendah 6

responden dengan tingkat persentase 17,65%, sedangkan 2) perilaku religius yang

termasuk kategori tinggi ada 10 responden dengan tingkat persentase 32,35%,

kategori sedang ada 17 responden dengan tingkat persentase 58,82%, dan

kategori rendah ada 9 responden dengan tingkat persentase 8,83 % . Setelah

dianalisis menggunakan product moment terbukti bahwa r hitung lebih besar dari

r tabel pada taraf signifikan 5% dan1 % yaitu r hitung = 0,8248 dan r tabel (5%) =

0,339, r tabel (1%) = 0,436 atau r hitung > r tabel yang berarti 3)s ada hubungan

dan signifikan aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di

masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016. Dengan demikian

hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima dan terbukti kebenarannya baik

untuk signifikan 5 % atau 1 %.

Page 12: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

xii

DAFTAR ISI

COVER

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

PENGESAHAN iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

KATAPENGANTAR ix

ABSTRAK xi

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Hipotesis Penelitian 4

E. Manfaat Penelitian 6

F. Definisi Oprasional 7

G. Metode Penelitian 10

H. Sistematika Penulisan 18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal

di Masjid 20

B. Perilaku Religius 27

Page 13: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

xiii

C. Menerapkan Perilaku Religius dalam kehidupan 32

D. Hubungan Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga

yang Tinggal di Masjid Kota Salatiga dengan Perilaku

Religius Tahun 2016 38

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Masjid Kota Salatiga 41

B. Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga 41

C. Penyajian Data 44

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Pertama 47

B. Analisis Kedua 53

C. Analisis Ketiga 58

D. Analisis Lanjut 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 63

B. Saran 64

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP PENULIS

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kisi-kisi Instrumen Angket Aktivitas Ketakmiran…....................... 16

Tabel 1.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Perilaku Religius..............…………… 16

Tabel3.1 Data Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di masjid Kota

Salatiga Tahun 2016.........................................................................

43

Tabel3.2 Data Tentang Responden.....……………………………………… 44

Tabel3.3

Tabel 3.4

Jawaban Angket Aktivitas

ketakmiran…………………………………...................................

Jawaban Angket Perilaku religius...................................................

45

46

Tabel4.1 Daftar Nilai Hasil Observasi Angket Aktvitas Ketakmiran

…………………...……………......................................................

49

Tabel4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Angket Aktivitas

Ketakmiran………………………………………….......................

51

Tabel4.3 Persentase Frekuensi Aktvitas Ketakmiran………………………. 53

Tabel 4.4 Daftar Nilai Hasil Observasi Jawaban Perilaku Religius

……………………………………………………………………...

54

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Perilaku Religius………………….. 56

Tabel 4.6 Prosentase Frekuensi Perilaku Religius................………………… 58

Tabel 4.7 Mencari hubungan Aktivitas Ketakmiran dengan Perilaku

Religius....................................................................……………….

59

Page 15: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masjid adalah suatu tempat yang suci yang digunakan oleh umat/orang

Islam untuk ber ibadah kepada Allah SWT, dengan salah satu tujuannya supaya

bahagia di dunia dan akhirat. Masjid sebagai pemicu sejahtera dan berkah

dalam hidup umat manusia di muka bumi ini. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional

2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang Islam. Dari

keterangan di ataskita sebagai orang Islam memahami apa yang menjadi fungsi

masjid dari pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

sehingga masjid dapat digunakan sebagaimana mestinya sekaligus kita paham

bagaiamana cara menjaganya dari kegunaan yang tepat. Dalam masjid

diperlukannya orang-orang yang bisa membuat kegiatan untuk melestarikan

masjid, baik pemuda masyarakat, orang tua atau pelajar seperti halnya siswa

ataupun mahasiswa yang bisa menumbuh kembangkan agenda kegiatan di

dalam masjid.

Mahasiswa adalah pelajar yang berada di perguruan tinggi, mereka

dipandang menjadi orang yang cerdas baik intelektual maupun emosional

spiritual. Dalam kejadian nyata terkadang mahasiswa bersikap yang tidak

sesuai, maraknya kasus demo yang tidak beretika membuat suatu pihak tertentu

ada nilai yang kurang dalam diri mahasiswa, hal itu salah satu faktornya adalah

Page 16: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

2

kecerdasan emosional dan spiritual yang kurang matang. Selain itu kurangnya

keseimbangan antara kualitas jasadiyah, fikriyah, dan ruhiyah dapat

mengakibatkan perlakuan yang tidak seimbang pula. Jika dalam pengalaman

keberagamaan kita dapat seimbang terutama dari segi ruhiahnya baik maka

kegiatan ataupun aktivitas yang dijalankannya juga akan menghasilkan nilai

atau prilaku positif pula, sebagaimana kebiasaan akan menjadi karakter.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga merupakan sebuah kampus

berbasis religius, yang berusaha menanamkan nilai-nilai religius kepada para

mahasiswa. Dalam hal ini perilaku religius bisa digambarkan seperti solat

wajib tepat waktu atau berjama’ah, shalat sunnah, puasa sunnah, bersodakoh,

praktikum Baca Tulis Qur’an (BTQ) untuk menunjang kelancaran serta

kefasihan dalam membaca Al Qur’an, berpakaian sopan dan rapi dan masih

banyak yang lainnya. Sikap religius dewasa realitanya masih banyak

mahasiswa yang kurang memahami lebih mendalam tentang agama terutama

terkait fadhilah amal. Suatu contoh lemahnya perilaku religiusitas mahasiswa

banyak yang masih sering menunda-nunda shalat atau kurang termotivasi

untuk melaksanakan solat berjama’ah di masjid, padahal sesungguhnya banyak

sekali fadhilah yang bisa didapatkan.

Mahasiswa IAIN Salatiga berasal dari berbagai tempat, baik dari dalam

lingkungan salatiga sendiri, daerah di sekeliling Kota Salatiga seperti Boyolali,

Demak, Kudus, Magelang, Jepara, Temangging, bahkan dari luar Jawa juga

ada seperti Kalimantan ataupun Sumatera. Dari semua itu mahasiswa yang

rumahnya dekat atau bisa dijangkau dengan sepeda motor atau dengan

Page 17: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

3

angkutan yang tersedia walaupun ada juga yang memilih untuk tinggal di

pondok, sedangkan jika rumahnya tidak dapat ditempuh dengan cepat, selama

ini menurut pandangan sebagian besar mahasiswa ada yang memilih tinggal di

pondok, kos, kontrakan ada pula yang tinggal di masjid, dari sini kita

setidaknya bisa pula mengklasifikasikan terkait perbedan aktivitas dari masing

masing tempat yang mereka tempati.

Dalam sebuah realita saya pernah bertemu dengan salah satu mahasiswa

IAIN Salatiga yang tinggal dimasjid, tetapi dengan alasan sibuk diluar

sehungga dia tidak aktif dalam agenda ketakmiran di masjid yang dia tempati

sehingga dilihat dengan akhlaknya perilaku religiusnya tidak ada, disisi lain

ada yang aktif dengan kegiatan ketakmiran, dan setelah saya lihat keseharianya

dia sangatlah baik dengan perilaku religiusnya. Mahasiswa IAIN Salatiga yang

tinggal di lingkungan atau di masjid Kota Salatiga, apakah menjadi jaminan

jika menjadi takmir atau tinggal di masjid mereka shalatnya tepat waktu, baik

shalat wajib atau sunnah, punya akhlak yang baik, berbicara sopan, sering

puasa sunnah, tilawahnya rutin. Dari hal ini diperlukannya penelitian apakah

ada hubunngan antara mahasiswa yang menjadi takmir masjid atau tinggal di

lingkungan masjid terhadap perilaku relegius agar kita mengetahui ada

tidaknya hubungan aktivitas ketakmiran mahasiswa yang tinggal di lingkungan

masjid dengan perilaku religius. Dari uraian di atas lebih saya jelaskan, bahwa

penulis tertarik meneliti tentang ”HUBUNGAN AKTIVITAS

KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN SALATIGA YANG TINGGAL DI

Page 18: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

4

MASJID KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS TAHUN

2016”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di

masjid Kota Salatiga tahun 2016?

2. Bagaimana perilaku religius mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di

masjid Kota Salatiga tahun 2016?

3. Adakah hubungan aktivitas ketakmiran dengan Perilaku religius pada

mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bagaimana aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang

tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016.

2. Mengetahui bagaimana perilaku religius mahasiswa IAIN Salatiga yang

tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016

3. Mengetahui adakah hubungan antara aktivitas ketakmiran dengan Perilaku

religius pada mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga

tahun 2016.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah asumsi atau dugaan logis yang memberikan

jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian berdasarkan penyelidikan

Page 19: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

5

awal. Dalam penelitian kita perlu menduga atau mengungkapkan pendapat

terhadap hasil yang bakal diperoleh, baik hasil itu di dukung banyak orang atau

tidak, yang terpenting ketika kita akan mengungkapkan hipotesis harus

berdasarkan informasi-informasi yang ada. Hipotesis mengarahkan kita

kesumber-sumber informasi yang membantu kita untuk menyelesaikan dan

menjawab permasalahan yang sudah ditetapkan. Hipotesis bisa lebih dari

satu.Hipotesis mempuyai kemungkinan didukung atau tidak didukung oleh

data (Darmawan, 2014:33).

Aktivitas di masjid yang positif akan membentuk jiwa karakter yang baik

bagi orang yang bisa melakukannnya dengan benar, seperti menjaga shalat

tepat waktu, akan membuat seorang itu terdidik menjadi orang yang disiplin

dalam setiap hal yang akan dilakukan sehingga pekerjaannya akan selesai tepat

pada waktunya, orang yang kebiasaan atau sering beraktivitas mengerjakan

shalat sunnah dalam mengisi hari harinya, sepertishalat dhuha, shalat tahajjud,

rowatib dan lain lain, akan membentuk karakter orang yang pandai

memanfaatkan sela waktu dengan agenda yang produktif.

Aktivitas baik buruknya seseorang yang dilakukan secara kebiasaan dan

terus menerus akan membentuk sebuah karakter dalam dirinya, dan jika

seseorang mempunyai kebiasaan yang baik maka akan menimbulkan perilaku

religius yang baik pula. Masjid jika dibandingkan tempat tinggal oleh

mahasiswa yang tinggal di kos, kontrakan mempunyai kultur wadah yang lebih

positif karena dipengaruhi lingkungan yang ada di sekitar masjid, dan kegiatan

masjid yang ada. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan penulis

Page 20: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

6

dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara

aktivitas ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota

Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016. Dengan kata lain jika seorang

mahasiswa melakukan aktivitas ketakmiran dengan baik maka perilaku religius

akan menancap dalam diri individu tersebut atau ada hubungan antara aktivitas

ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga dengan perilaku religius.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas

manfaat penelitian hubungan antaraaktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN

Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun

2016. Sehingga dari informasi tersebut dapat diambil manfaat, baik secara

teoritis maupun praktik, yaitu:

1. Teori

Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan

pendidikan di Indonesia khususnya pentingnya mengelola masjid dengan

cara yang baik sehingga dapat memperkaya khazanah keilmuan di bidang

pendidikan Islam tentang pentingnya membentuk lingkungan yang positif

untuk menghasilkan perilaku yang religius.

2. Praktik

a. Mahasiswa

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan bahwa dengan kita

berada di lingkungan yang baik setidaknya kita akan cenderung ikut

Page 21: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

7

mengerjakan aktivitas yang baik juga, serta lebih semangat dalam

beribadah sehingga perilaku religius dapat diperoleh. Perilaku baik oleh

mahasiswa IAIN Salatiga sungguh menjadi pemicu dari kesuksesan

dalam hidupnya.

b. Lembaga

Secara kelembagaan kampus IAIN Salatiga, dapat dijadikan

sebagai dorongan untuk menyemangati setiap mahasiswa dalam segi

memakmurkan masjid secara umum, dan meningkatkan perilaku religius

individu secara khusus. Dengan mahasiswa IAIN Salatiga didorong

untuk terus membantu menjaga kemakmuran masjid, maka lambaga

IAIN Salatiga juga akan lebih dikenal masyarakat dan ilmu yang

diberikan oleh dosen kepada mahasiswa bermanfaat untuk masyarakat

Sehingga nama baik kampus bisa tersebar ke berbagai penjuru desa atau

masyarakat secara luas.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul penelitian

di atas, maka penulis berusaha menjelaskan dari berbagai istilah pokok yang

terkandung dalam judul tersebut, yaitu:

1. Aktivitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Aktivitas/ak·ti·vi·tas/

n 1) keaktifan; kegiatan; 2) kerja atau salah satu kegiatan kerja yang

dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan; kebudayaan Antr

Page 22: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

8

aktivitas manusia yang bernilai budaya pemerincian tahap pertama unsur

kebudayaan yang universal (Depdiknas, 2008:32). Makna aktivitas di atas

dapat dipahami bahwa aktivitas adalah Suatu kegiatan yang dilakukan oleh

makhluk hidup dalam keadaan apapun dan dalam suasana bagaimanpun.

Semua yang dilakukan oleh mahasiswa atau manusia termasuk aktivitas.

Seorang yang bekerja di sawah termasuk aktivitas, orang yang di pasar

termasuk aktivitas, gunung yang meletus termasuk aktivitas, bahkan orang

tidur juga termasuk aktivitas tetapi hal itu aktivitas yang pasif. Dalam

aktivitas manusia atau dalam ini mahasiswa akan membentuk sebuah

karekter bagi diri kita masing-masing, maka dari itu perlunya mahasiswa

membuat atau melakukan aktivitas yang terbaik dalam kesehariannya.

2. Ketakmiran

Ketika masjid hendak kita maksimalkan peran dan fungsinya sebagai

pembinaan umat, maka ada banyak sisi aktivitas yang harus dikembangkan.

Apa lagi aktivitas masjid itu tidak hanya melibatkan sekelompok orang dan

aktivitasnya tidak hanya berupa ibadah tertentu yang berupa ritual. Oleh

karena itu, semestinya aktivitas masjid menyentuh dan melibatkan semua

kelompok jamaah mulai dari kanak-kanak, anak-anak, remaja, pemuda,

orang dewasa, sampai orang tua yang sudah lanjut usia sekalipun. Oleh

karena itu masjid harus mempunyai progam yang banyak dan bervariasi

sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan melaksanakannya, menyiapkan

fasilitas fisik masjid yang memadai, menejemen kepengurusan yang solid,

dan administrasi yang baik. (Yani, 2009:52)

Page 23: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

9

Takmir masjid dibentuk oleh pengurus masjid yang punya hak dalam

pembentukan ketakmiran suatu kepengurusan. Takmir masjid mempunyai

tugas yang bermacam-macam dengan tidak hanya bersih-bersih berada di

masjid ataupun lingkungan masjid, tetapi juga berfikir bagaimana masjid itu

bisa makmur dengan berbagai kegiatan. Kegiatan keagamaan seperti

kegiatan anak-anak di sore hari yang disebut Taman Pendidikan Qur’an

(TPQ), pengajian rutin mungkin setiap bulan atau setiap minggu, kegiatan di

hari-hari besar dan lain lain itu perlu dilakukan dalam kegiatan masjid. Jika

dapat disederhanakan bahwa aktivitas ketakmiran menjaga kenyamanan

kegiatan di masjid dan membuat acara yang menjadikan masjid makmur

dalam rangkaian kegiatan yang disusun oleh takmir masjid atau pengurus

masjid, sehingga masjid terasa hidup kegiatannnya.

Dalam buku “pedoman perpustakaan masjid” yang diterbitkan oleh

Proyek Peningkatan Sarana Keagamaan Islam, Zakat dan Wakaf Jakarta

tahun 1995/1996:5 disebutkan bahwa apabila masjid berfungsi tidak hanya

sebagai tempat melaksanakan ibadah, maka yang datang di masjid tidak

hanya terbatas pada orang-orang yang datang pada saat melaksanakan

ibadah. Maka ramai pula dengan mereka yang mengunjungi masjid untuk

keperluan belajar mengajar. Dengan demikian akan semaraklah masjid,

karena tidak hanya merupakan tempat ibadah. Sejauh mana tingkat

kemakmuran masjid itu, akan banyak tergantung pada besarnya daya tarik

dan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat.

Page 24: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

10

3. Mahasiswa IAIN Salatiga

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga adalah

Mahasiswa yang terdaftar di dalam akademik kemahasiswaan yang

mempunyai kewajiban untuk mengikuti peraturan di dalam kampus dan

mempuyai hak fasilitas yang tercukupi berupa pelayanan yang sesuai.

4. Perilaku Religius

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perilaku

mengandung arti tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau

lingkungan (Depdiknas, 2008:755). Religius sangat berhubungan

berhubungan dengan keyakinan iman dan agama, yang dapat dilihat melalui

aktivitas atau perilaku individu yang bersangkutan dengan agama atau

keyakinan iman yang dianut.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Setiap penelitian memerlukan pendekatan dan jenis penelitian yang

sesuai dengan masalah yang dihadapi. Jenis penelitian yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan

pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan

suatu fenomena menurut perspektif peneliti (Purwanti, 2010:8) dalam

penelitian kuantitatif sering digunakan rumus-rumus statistik. Statistik

yang sudah dirumuskan akan diolah untuk mendapatkan hasil yang jelas.

Page 25: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

11

Proses pendekatan penelitian membutuhkan tahapan berpikir ilmiah

sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat dipertanggung-

jawabkan. Pada dasarnya untuk memperoleh pemahaman dan jawaban

yang sempurna tentang permasalahan yang dikaji atau diteliti, perlunya

penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif untuk

membuktikannya.Penelitian ini untuk mencari hubungan antara variabel

X, yaitu aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di

masjid Kota Salatiga dengan variabel Y, yaitu perilaku religius.

b. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode

korelasional. Dimana penulis mendeskripsi dan menginterpretasi data

yang ada. Data deskriptif dalam penelitian ini diperoleh melalui angket

dan observasi. Angket yang kita buat berdasarkan informasi kegiatan

atau aktivitas yang biasa dilakukan oleh takmir masjid secara umum,

selanjutnya kita minta responden untuk bisa mengisi angket. Observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mendatangi langsung masjid atau

bertemu langsung dengan responden.

c. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Masjid Kota Salatiga yang berada di 4

kecamatan dengan mengambil sampel 34 Responden Mahasiswa IAIN

Salatiga yang tinggal di masjid atau menjadi takmir di masjid Kota

Page 26: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

12

Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015

sampai dengan selesai.

2. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada

suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan

masalah penelitan, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup

yang akan diteliti (Martono, 2011: 74). Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Pada dasarnya di Kota Salatiga sangatlah banyak

masjid yang berdiri kurang lebih ada 200 masjid, tetapi peneliti tidak

meneliti semua masjid yang ada di Kota Salatiga, dikarenakan tidak semua

masjid yang berada di Kota Salatiga di dalamnya ada mahasiswa IAIN

Salatiganya. Berdasarkan penulis mengambil sampel sebanyak 34

mahasiswa dengan menggunakan purposive sampling. System purposive

samplingmerupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.Kita memilih orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki

kompetensi dengan topik penelitian kita. (Martono, 2011:79).

Populasi dalam penelitian harus jelas karena menjadi dasar utuk

menentukan sampel sebuah penelitian, sehingga objek yang akan kita teliti

lebih jelas dalam proses penelitian. Menurut Ruslan (2010:133) populasi

penelitian adalah keseluruhan subyek yang akan diteliti yang dapat berupa

sekelompok orang atau manusia, kejadian, peristiwa-peristiwa, benda-

Page 27: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

13

benda, dan gejalanya yang memiliki karakteristik tertentu. Dalam penelitian

ini penulis mengambil populasi mahasiswa yang tinggal di masjid di Kota

Salatiga dengan aktivitas ketakmirannya terhadap perilaku religius tahun

2016. Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini, yaitu dengan cara

peneliti mencari informasi melalui bertanya langsung dengan mahasiswa

yang sekiranya tahu dimana lokasi mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di

masjid Kota Salatiga. Selain itu juga lewat sms atau facebook yang penulis

sebarkan pencarian informasi masjid dimana saja yang ada mahasiswa IAIN

Salatiganya. Dengan cara tersebut, penulis tidak tidak menggunakan

persentase dari jumalah masjid atau semua jumalah mahasiswa yang tinggal

di masjid kota Salatiga dan sudah memenuhi persyaratan dari sebuah teori

Penunjukan oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan (purposive Sampling).

3. Teknik Pengumpulan Data

Ada banyak teknik pengumpulan data dalam melakukan proses

penelitian. Salah satu macam teknik pengumpulan data, yaitu sebagai

berikut:

a. MetodeAngket

MenurutKoencoroningrat (1997:137) angket adalah instrument

pengumpulan data dengan daftar pertanyaan untuk memperoleh data

berupa jawaban dari para responden. Metode angket ini digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai variabel X yaitu aktivitas ketakmiran

mahasiswa IAIN Salatiga dan data mengenai variabel Y yaituperilaku

religius, yang masing-masing variabel berisi 15 butir soal. Angket yang

Page 28: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

14

digunakan adalah angket tertutup. Sehingga responden tidak bisa

memberikan jawaban lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif

jawaban. Penulis sudah menyediakan jawaban yaitu pada pilihan ganda

A, B, dan C. Responden tinggal membubuhkan tanda silang (X) pada

pilihan jawaban yang tersedia. Adapun skor yang diberikan sesuai

dengan jawaban dari masing-masing pertanyaan, yaitu untuk pilihan

ganda (A) nilainya 3, untuk pilihan ganda (B) nilainya 2, dan untuk

pilihan ganda (C) nilainya 1. Maka skor maksimal yang mungkin dicapai

responden adalah 45 dan skor minimalnya adalah 15. Adapun

penyebaran angket tersebut terdapat di dalam lampiran.

b. Metode Observasi

Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan (Arikunto, 1998:234).

Dalam penelitian ini, penulis mengikuti dan mengamati Kegiatan

ketakmiran oleh Mahasiswa IAIN Salatiga sebagai responden. Penulis

juga melakukan pengamatan terhadap keadaan masjid, keadaan

mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang

isinya terdiri atas pemikiran terhadap peristiwa itu, dan tertulis dengan

sengaja untuk menyimpan keterangan atau merumuskan keterangan

mengenai peristiwa untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, buku, atausoal (Arikunto, 1998:201). Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan informasi bahwa

Page 29: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

15

“dokumentasi/do·ku·men·ta·si/ /dokuméntasi/ n1) pengumpulan,

pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang

pengetahuan; 2) pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan

(seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahan referensi lain)”

(depdiknas, 2008:361) Metode ini penulis menggunakan untuk

mendapatkan data mengenai gambaran umum aktivitas ketakmiran

mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakanoleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga lebih

mudah diolah (Arikunto, 1998:151).Instrumen yang digunakan oleh

peneliti dalam penelitian ini adalah butir-butir pertanyaan dalam angket

untuk masing-masing variabel, yaitu variabel aktivitas ketakmiran

mahasiswa IAIN Salatiga dan variable perilaku religius. Adapun kisi-

kisinya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Dalam mendukung variabel yang diambil dari judul, maka dalam

menentukan instrumen aktivitas ketakmiran, maka dengan berdasarkan

ad/art Dewan Masjid indonesia tentang fungsi dan tugas takmir masjid,

yaitu dengan adanya kegiatan dibidang Ibadah, pendidikan dan dakwah,

kemudian bertugas peringatan hari besar, kegiatan kerumahtanggaan, dan

lain lain. Dalam variabel perilaku religius dengan kita mengethui arti dari

perilaku religius bahwa Perilaku religius menurut Abdul Rohman

Page 30: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

16

(2010:25), dapat dilihat dari beberapa ciri-ciri dalam dimensi akidah,

dimensi ibadah, dimensi wawasan berfikir atau pengetahuan agama, dan

dimensi amal.

Tabel 1.1

Kisi-kisi Instrumen Angket Aktivitas Ketakmiran

Tabel 1.2

Kisi-kisi Instrumen Angket Perilaku Religius

No Dimensi Indikator Jumlah

Soal

Sebaran

Soal

1 Akidah Meyakini bahwa Allah

menjamin rizki bagi semua

makhluk

1 1

Ketika ada masalah,

dikembalikan kepada Allah

SWT

2 2,3

Membentengi dari sifat syirik 1 4

2 Ibadah Melaksanakan shalat 2 5,6

Puasa Ramadhan dan puasa

sunnah

2 7,8

Membaca Al-Qur’an 1 9

No Dimensi Indikator Jumlah

Soal

Sebaran

Soal

1 Ibadah,

Pendidikan,

dan Dakwah

Tinggal di lingkungan masjid 3 1,2, 3

Aktif kegiatan di masjid 1 4

Melakukan Jadwal Petugas

Ibadah

2 5,6

Bergabung dalam remaja

masjid

1 7

2 Peringatan hari

besar Islam

(PHBI)

Mengikuti kegiatan PHBI 3 8,9,10

3 Kerumahtangg

aan

Menata dan membersihkan

masjid

3 11, 12, 13

Menyediakan dan merapikan

sarana prasarana masjid

4 14, 15

Page 31: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

17

3 Wawasan

Berfikir dan

Pengetahuan

Agama

Suka membaca buku

keagamaan

1 10

Memahami ikmu tajwid 1 11

4 Amal dan

sikap

kepribadian

Memiliki sikap kepedulian 3 12, 13, 14

Memiliki akhlak yang baik 1 15

5. TeknikAnalisis Data

Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data

pengorganisasian ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

Untuk memperoleh hasil yang dapat digeneralisasikan, setiap data yang

masuk harus dianalisis. Untuk menganalisis data tersebut penulis

menggunakan uji statistik, yaitu:

a. Untuk mengetahui variasi/analisis pendahuluan digunakan teknik analisis

data prosentase frekuensi dengan rumus:

P =𝐹

𝑁× 100 %

Keterangan:

P : Prosentase perolehan

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

Analisis ini untuk mengetahui variabel aktivitas ketakmiran

mahasiswa IAIN Salatiga dan perilaku religius. Selanjutnya untuk

mengetahui apakah ada hubungan antara aktivitas ketakmiran Mahasiswa

IAIN Salatiga terhadap perilaku religius, teknik analisis data yang

digunakan adalah teknik analisis data koefisien korelasi product moment.

Page 32: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

18

rxy= N∑XY−(∑X)(∑Y)

[N ∑ X2− ∑X 2][N∑Y2−(∑Y)²]

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi pengaruh antara variabel X dan variabel Y

X : Jumlah variabel X

Y : Jumlah variabel Y

∑X2 : Kuadrat dari variabel X

∑Y2 :Kuadrat dari variabel Y

N : Banyaknya sample penelitian

XY : Product dari variabel X dan Y

∑ : Jumlah

H. Sistematika Penulisan

1. Bagian Awal

Berisi mengenai halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman

pengesahan skripsi, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar,

abstrak, dan daftar isi.

2. Bagian Isi

Bagian ini terdiri dari beberapa bab, yaitu:

BAB I: Pendahuluan yang memuat tentang pembahasan yang terdiri dari

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan

signifikansi penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

Page 33: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

19

BAB II: Kajian pustaka yang memuat tentang teori dan konsep (yang

mendukung penelitian) yaitu terbagi menjadi dua sub pokok bahasan.

Yang pertamatentangpengertian aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN

Salatiga. Dan yang kedua adalah tentang perilaku religius.

BABIII: Laporan hasil penelitian yang meliputi: penjelasan tentang masjid

Kota Salatiga gambaran umum aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN

Salatiga terhadap prilaku religius tahun 2016 danpenyajian data.

BAB IV: Analisis data yang meliputi analisis aktivitas ketakmiran

mahasiswa IAIN Salatiga, analisis perilaku religius 2016, juga analisis

hubungan antara aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga

dengan perilaku religius tahun 2016.

BAB V: Merupakan bagian penutup yang meliputi kesimpulan, saran, dan

penutup.

3. Bagian Akhir

Pada bagian akhir termuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan

daftar riwayat hidup penulis.

Page 34: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di Masjid

1. Pengertian Aktivitas Ketakmiran Masjid

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata aktivitas

mempunyai arti: 1). keaktifan, kegiatan 2). Kerja atau salah satu kegiatan

kerja yang dilakukan dalam tiap bagian di dalam perusahaan(Depdiknas,

2008:32).Takmir Masjid adalah sekumpulan orang yang mempunyai

kewajiban memakmurkan masjid. Takmir masjid sebenarnya telah

bermakna kepengurusan masjid, namun tidak salah bila kita menyebut

“Pengurus Takmir Masjid” (Wibowo 2008:29).

Firman Allah SWT (QS.At-Taubah:18).

Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid

Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir,

menegakkan shalat, mengeluarkan zakat dan tidak takut kecuali

hanya kepada Allah. Karena itu semoga mereka termasuk orang-

orang yang mendapat hidayah“. (QS. At-Taubah:18) Terjemahan

oleh Departemen Agama RI .

Dari ayat di atas dapat dipahami, bahwa salah satu tanda orang

beriman yaitu orang yang mau memakmurkan masjid dengan landasan iman

kepada Allah SWT. Orang yang menegakkan shalat di masjid adalah salah

satu tanda memakmurkan masjid, karena dengan adanya orang yang shalat

Page 35: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

21

di masjid, menjadikan syiar Islam lebih terlihat. Allah SWT tidak

memandang siapa yang berada di masjid dengan pangkat jabatan apapun,

tetapi yang di pandang adalah ketaqwaannya.

Sedangkan masjid berasal dari bahasa Arab yaitu “sajada” yang

berarti tempat sujud atau tempat menyembah Allah SWT. Bumi yang kita

tempati ini adalah masjid bagi kaum muslimin. Setiap muslim boleh

melakukan shalat di wilayah manapun di bumi ini, terkecuali diatas

kuburan, di tempat yang bernajis, dan di tempat-tempat yang menurut

ukuran syariat Islam tidak sesuai untuk dijadikan tempat shalat (Gazalba,

1975:108-109). Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi,

yang kemudian dinamai sujud oleh syariat adalah bentuk lahiriah yang

paling nyata dari makna-makna diatas. Itulah sebabnya mengapa bangunan

yang dikhususkan untuk melaksanakan shalat dinamakan masjid, yang

artinya "Tempat Bersujud."(Wibowo 2010:23). Masjid tidak bisa dilepaskan

dari masalah shalat, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW setiap orang

bisa melakukan shalat dimana saja, baik itu dirumah, dikebun, dijalan, di

kendaraan, dan tempat lainnya. Selain itu masjid merupakan tempat orang

berkumpul dan melaksanakan shalat secara berjamah, dengan meningkatkan

solidaritas dan silaturahmi di kalangan kaum muslimin. Di masjid pulalah

tempat terbaik untuk melangsungkan shalat Jum’at.

Di masa Nabi Muhammad SAW ataupun dimasa sesudahnya masjid

menjadi pusat atau sentral kegiatan kaum muslimin. Kegiatan di bidang

pemerintahan pun mencakup idiologi, politik, ekonomi, sosial, peradilan,

Page 36: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

22

dan kemiliteran yang dibahas dan dipecahkan di lembaga masjid. Masjid

berfungsi sebagai pusat pengembangan kebudayaan Islam. Masjid

merupakan ajang halaqah atau diskusi, tempat mengaji, dan memperdalam

ilmu-ilmu agama dan umum. Pertumbuhan remaja masjid dewasa ini juga

termasuk upaya memaksimalkan fungsi kebudayaan yang diemban

masjid.Kalau saja tidak ada kewajiban shalat, tentu tidak ada yang namanya

masjid dalam Islam. Shalat sudah disyariatkan pada awal kelahiran Islam

sebanyak empat rakaat, dua di pagi hari dan dua di sore hari. Penetapan

shalat lima waktu seperti sekarang ini baru disyariatkan menjelang Nabi

hijrah ke Madinah. Sampai saat itu ibadah shalat dilakukan di rumah-rumah,

tidak usaha mendirikan masjid karena lemahnya kedudukan umat Islam

yang sangat lemah, sedangkan tantangan dari penduduk Makah begitu

ganasnya yang menyebabkan sulitnya Islam masuk ke hati masyarakat.

Pertambahan jumlah masjid merupakan sesuatu yang harus di syukuri.

Apalagi ini pertanda bahwa eksistensi Islam dan umatnya, khususnya di

negara Indonesia semakin kuat. Namum sebagai umat Muslim yang baik,

tidak boleh puas hanya karena masjid dan musholla kian bertambah banyak.

Hal ini apabila di lihat dari sisi lain, yakni menilai sejauh mana fungsi

masjid yang terwujud sekarang ini, sebagian besar dari masjid belum

berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam kontek mengembalikan kejayaan

Islam dan umatnya, memakmurkan masjid sebagimana fungsinya menjadi

sesuatu yang sangat penting. Hal ini bisa dijadikan sebagai titik tolak untuk

mencapai kembali kejayaan Islam dan umatnya.

Page 37: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

23

Masjid bagi umat Islam seperti air bagi ikan, yang tidak akan bertahan

lama dalam hidupnya kalau dipisahkan dari air. Berarti jiwa atau ruh

keislaman seorang muslim tidak akan kokoh kalau tidak suka ke masjid atau

tidak memperoleh pembinaan dari masjid. Oleh sebabnya, Muhammad

Sa’id Ramadhan Al-Buthi dalam bukunya, Sirah Nabawiyah menyatakan

”tidak heran kalau masjid merupakan asas utama dan terpenting bagi

pembantukan masyarakat Islam. Karena masyarakat muslim tidak akan

tersentuh secara kokoh dan rapi kecuali dengan adanya komitmen terhadap

sistem, aqidah dan tatan Islam. Hal ini tidak akan ditimbulkan kecuali

melalui semangat masjid.” (Al-Buthi, 2005:6). Dengan demikian, masjid

punya kedudukan yang sangat penting bagi kaum muslimin, yakni dalam

rangka dan memantapkan ruh keislaman dari kaum muslimin.

2. Fungsi dan Tugas Takmir Masjid

Takmir Masjid adalah sekumpulan orang yang mempunyai kewajiban

memakmurkan masjid. Takmir masjid sebenarnya telah bermakna

kepengurusan masjid, namun tidak salah bila kita menyebut “Pengurus

Takmir Masjid”.

Adapun fungsi dari takmir masjid ini yaitu meliputi: 1).Idaroh atau

kegiatan administrasi, 2). Imaroh atau kegiatan-kegiatan yang mengarah

kepada pembinaan jamaah, dan 3). Ri’ayah, yaitu kegiatan yang berkaitan

dengan pembangunan fisik (sarana dan prasarana).

Takmir Masjid memiliki tanggungjawab untuk mengarahkan

jamaahnya mencapai kebersihan iman (tauhid), yaitu kemantapan akidah

Page 38: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

24

jamaah dalam meyakini Allah SWT sebagai Tuhannya, Islam sebagai

agamanya dan Muhammad sebagai Nabinya. Selain itu, takmir masjid juga

memiliki kewajiban untuk mendorong jama’ahnya agar senantiasa menjaga

kerukunan diantara warga masyarakat.

Prinsip mengakui adanya perbedaan paham dan menghargai

pemikiran dan pemahaman antara yang satu dengan yang lain haruslah tetap

dijunjung tinggi. Suasana kerukunan haruslah diciptakan sedemikian rupa

sehingga masalah-masalah perbedaan paham tidak harus menjadi hambatan

di dalam kehidupan bersama. Meskipun kadang tidak dapat memuaskan

bagi semua pihak, namun upaya yang baik dilakukan adalah menjadikan

dialog atau musyawarah sebagai jalan untuk mengambil keputusan-

keputusan.

Pengurus masjid tentu saja sangat besar perannya dalam

memakmurkan masjid, pengurus masjid harus benar-benar solid (Wibowo

2010:30). Komunikasi adalah suatu hal yang terpenting dalam organisasi

atau perkumpulan. Takmir masjid yang solid dan saling bekerjasama dangan

baik, akan menghasilkan kegiatan dengan baik. Tetapi jika komunikasi

berjalan tidak sehat antara takmir maka tujuan kegiatannya tidak akan

tercapai atau berhasil.

Adapun tugas pokok takmir masjid adalah sebagai berikut:

a. Bidang Ibadah, Pendidikan & Dakwah, yang meliputi pemberdayaan

TPQ, mengajar membaca Al-Qur’an untuk anak dan dewasa, pelatihan

iman dan khotib, pelatihan proses pengurusan jenazah, dan pelatihan

Page 39: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

25

manjemen takmir masjid. Selain itu juga bertugas mengenai pembuatan

jadwal imam dan khotib sholat jum’at dan tarawih secara periodik.

b. Bidang Peringatan Hari Besar Islam Nasional, yang meliputi pelaksanaan

sholat Idhul Adha dan penyembelihan qurban, pelaksanaan tahun baru

hijriyah, peringatan maulid nabi, isra’ mi’raj, nuzulul qur’an, halal

bihalal.

c. Bidang Kerumah tanggaan, yang meliputimenjaga dan merawat

perlengkapan sarana ibadah masjid, menjaga dan merawat bangunan

masjid, menata dan menjaga kebersihan masjid, dan menata dan

memelihara kondisi taman di sekitar masjid secara rutin didasari

keindahan dan keasriannya. Selain itu juga bertugas untuk melakukan

inventarisasi barang-barang milik masjid, merencanakan pengadaan

peralatan & perlengkapan untuk kelancaran kegiatan ibadah masjid,

Melaporkan dan mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugasnya

kepada ketua.

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa takmir masjid

sangatlah erat dengan keberhasilan dalam memakmurkan masjid. Takmir

masjid atau pengurus masjid yang kreatif dan inovatif akan membuat

agenda-agenda yang bisa menarik masyarakat. Masyarakat akan terus

semangat datang ke masjid apabila ada suatu stimulus yang menarik,

sehingga menggerakkan hati masyarakat untuk pergi masjid.

Page 40: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

26

3. Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di Masjid

Mahasiswa kata yang berat dan sulit untuk diucapkan. Mahasiswa

terdiri dari kata maha dan siswa, maha dalam kamus besar bahasa Indonesia

(KBBI) artinya sangat, amat dan teramat sedangkan siswa artinya murid

atau pelajar (Depdiknas, 2008:895). Mahasiswa seakan menjadi kata yang

terdengar “berat” bagi sebagian orang. Maklum, kata “maha” yang melakat

di depan kata “siswa” bukan hanya menjadi pelengkap atau imbuhan belaka,

namun juga menandakan bahwa seorang mahasiswa mempunyai

kemampuan, kualifikasi, dan tanggung jawab yang lebih banyak dan besar

dari seorang siswa.

Secara harfiah, “mahasiswa” merupakan panggilan untuk orang yang

sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan

tinggi. Namun secara tersirat, mahasiswa memiliki tugas yang jauh lebih

besar dari hanya sekedar belajar di almamater. Menurut Tri Dharma

Perguruan Tinggi, seorang mahasiswa sedikitnya harus melakukan 3 hal,

yaitu: pendidikan, pengajaran, penelitian & pengembangan, serta

pengabdian masyarakat.Selain itu, seorang mahasiswa juga diharuskan

menyadari identitas seorang mahasiswa

Mahasiswa adalah insan yang memiliki kualifikasi keilmuan yang

memadai, individu yang logis, ilmiah, terpelajar, merasa lebih tahu dari pada

masyarakat kelas non ilmiah. Mahasiswa mempunyai aktivitas yang

berbeda-beda satu sama lain, karena berlatar belakang yang tidak sama.

Page 41: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

27

Masyarakat memandang mahasiswa adalan penggerak perubahan, yang

salah satu tugasnya ikut andil dalam gerakan memajukan masyarakat.

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga adalah

Mahasiswa yang terdaftar di dalam akademik kemahasiswaan yang

mempunyai kewajiban untuk mengikuti peraturan di dalam kampus dan

mempuyai hak fasilitas yang tercukupi berupa pelayanan yang sesuai.

Dari ribuan mahasiswa IAIN Salatiga, ada puluhan mahasiswa yang

berperan dalam aktivitas ketakmiran masjid seperti mengerjakan tugas

berupa sosial seperti mengadakan TPQ di sore hari, bersih bersih

lingkungan masjid, ataupun yang berupa keagamaan dengan menggerakan

shalat berjama’ah, tadabbur Al-Qur’an, menjadi muadzin ataupun imam

masjid. Semua itu dilakukan ada yang berupa harian, mingguan, atau

bulanan sesuai dengan kesepakatan atau jadwal yang tertera.

B. Perilaku Religius

Perilaku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengandung arti

tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan

(Depdiknas 2008:1140). Perilaku religius menurut Abdul Rohman (2010:25),

dapat dilihat dari beberapa ciri-ciri dalam dimensi akidah, dimensi ibadah,

dimensi wawasan berfikir atau pengetahuan agama, dan dimensi amal.

1. Dimensi Akidah

Sikap religius atau keberagamaan yang merupakan realisasi dari

sebuah pemahaman maka akan terjadi keseimbangan yang baik antara ranah

Page 42: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

28

teoritis dengan ranah empiris. Akidah yang matang akan menghasilkan

keyakinan akan Tuhan-Nya secara mendalam. Tidak ada sesuatu yang

dipercayai sebagai Illah yang maha segalanya selain hanya Allah SWT.

Akidah yang lurus tanpa di campuri dengan hal yang tidak dalam aturan

agama akan menjadikan perilaku religius seseorang lebih mantab.

Akidah orang yang beragama harus kuat, sehingga dalam

kehidupannyaakan terarah dengan kebaikan. Keyakinan yang kuat diri

seseorang yang mempunyai akidah benar menjadikannya mempunyai sifat

religius dalam kehidupannya.Hidup dan mati hanya untuk Allah SWT.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT, dalam surat Al-An’am ayat

162 sebagai berikut:

Artinya: Katakanlah, sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku

dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Ayat di atas dapat kita pahami bahwa hidup seseorang itu hakekatnya

untuk Allah SWT. Dimensi akidah ini juga berkaitan dengan sikap

seseorang kepada Allah, yaitu bertawakkal. Hal ini sebagaimana firman

Allah SWT dalam Surat Al-Anfal ayat 2 sebagai berikut:

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang

bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila

Page 43: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

29

dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan

hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

2. Dimensi Ibadah

Perilalu religius akan sangat terlihat jelas dari segi intensitas

ibadahnya. Orang yang taat pada agama, maka akan senantiasa taat pada

perintah-perintah-NYA. Bentuk ketaatan itu salah satunya bisa berupa

ketaatannya dalam beribadah kepada Allah SWT dengan cara menjaga

waktunya untuk selalu shalat tepat pada waktunya. Mengerjakan amalan-

amalan ibadah sunnah misalnya shalat dhuha, tahajjud, membaca Al-Qur’an

dan lain-lain.

Dalam Islam, ibadah memiliki aspek yang sangat luas. Segala sesuatu

yang dicintai dan diridhai Allah SWT baik berupa perbuatan maupun

ucapan, secara lahir atau batin, semua merupakan ibadah. Sedangkan segala

sesuatu yang tidak diridhai Allah SWT adalah maksiat.Ibadah dibagi

menjadi dua kategori, yaitu ibadah mahdhah (khusus), yaitu ibadah yang

ditentukan cara dan syaratnya secara detail dan biasanya bersifat ritus.

Contoh dari ibadah mahdhah adalah shalat, zakat, puasa, haji, qurban,

aqiqah. Yang kedua yaitu ibadahghairu mahdhah(umum), yaitu ibadah

dalam arti umum, yakni segala perbuatan baik manusia. Ibadah ini tidak

ditentukan cara dan syarat secara detil, diserahkan kepada manusia sendiri.

Islam hanya memberi perintah/anjuran, dan prisnip-prinsip umum saja.

Ibadah dalam arti umum misalnya: menyantuni fakir-miskin, mencari

nafkah, bertetangga, bernegara, tolong-menolong, dan lai-lain.

Page 44: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

30

Untuk ibadah mahdhah harus sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan

hadis. Sehingga berlaku prinsip bahwa segala sesuatu dilarang, kecuali yang

diperintahkan. Sedangkan untuk ghairu mahdhah harus sesuai dengan jiwa

dan prinsip prinsip ajaran Islam. Pelaksanaannya justru memerlukan

kreatifitas manusia. Sehingga berlaku prinsip bahwa segala-sesuatu boleh,

kecuali yang dilarang. Terkait hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat Al-

Bayyinah ayat 5 sebagai berikut:

Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah

Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)

agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan

menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. (QS.

Al-Bayyinah: 5) Terjemah Departemen Agama RI.

3. Dimensi Wawasan Berpikir atau Pengetahuan Agama

Dalam dimensi ini, pengetahuan agama, bercirikan diantaranya dapat

membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik, dapat membaca dengan

benar sesuai kaidah tajwid, selain itu melaksanakan semua perbuatan-

perbuatan dalam kehidupan merujuk pada ajaran agama yang telah

ditentukan dalam agama Islam. Selain membaca secara benar dan menulis

dengan benar, pendalaman pemaknaan dalam Al-Qur’an juga dilakukan

sebagai upaya menambah pengetahuan dasar dalam mengarungi kehidupan.

Dimensi wawasan berpikir ini juga bisa disebut dengan dimensi

intelektual yaitu menunjukkan tingkat pemahaman seseorang terhadap

doktrin dan dogma agama yang dipeluknya. Artinya, orang beragama

Page 45: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

31

memiliki pengetahuan tentang keyakkinan ritus, kitab suci, dan tradisi yang

berkaitan dengan agamanya. Apakah dia mengikuti pengajian, membaca

buku untuk menambah wawasan dan pengetahuan agamanya. Allah SWT

berfirman dalam Surat Az-Zumar sebagai berikut:

Artinya: Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui

dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya

orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-

Zumar ayat 9) Terjemah Departemen Agama RI.

4. Dimensi Amal, Sikap atau Perbuatan Pribadi

Orang yang beriman kepada Allah SWT tidak akan berani angkuh dan

sombong di kala ia kuat, baik kuat dalam arti fisik maupun kuat dalam arti

mempunyai kekuasaan. Adanya larangan untuk bersikap angkuh dan

sombong itu adalah demi kemaslahatan dan kebahagiaan manusia itu

sendiri, seandainya masih juga tidak mau memperhatikan larangan itu, maka

berarti orang itu sudah nekat untuk masuk ke dalam neraka. Orang yang

mempunyai keberagamaan dan iman kepada Allah tidak akan berani

bersikap pura-pura baik di hadapan orang, karena yakin bahwa niat hatinya

pasti diketahui oleh Allah SWT. Firman AllahSWT dalam surat Al-An’am

ayat 3:

Artinya: dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di

bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu

Page 46: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

32

lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan (Al-

An’am:3) Terjemah Departemen Agama RI.

Dimensi amal ini juga menunjuk seberapa tingkat muslim berperilaku

dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi

dengan dunianya, terutama dengan manusia lain. Sebagai contohnya

perilaku suka menolong, bekerjasama, berderma, jujur, dan sebagainya.

C. Menerapkan Perilaku Religius dalam kehidupan

Beberapa banyak orang yang berubah jalan hidup dan keyakinannya

dalam waktu yang sangat pendek, dari seorang penjahat besar tiba-tiba menjadi

seorang yang baik, rajin dan tekun beribadah, seolah dia dalam waktu yang

singkat dapat berubah menjadi orang lain dan bisa sebaliknya, orang yang

patuh dan tunduk kepada agama dapat berubah menjadi orang yang lalai atau

menentang agama. Hubungan antara moral dan agama sebenarnya sangat erat.

Biasanya orang yang mengerti agama dan rajin melaksanakan ajaran agama

dalam hidupnya, moralnya dapat dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, orang

yang akhlaqnya merosot,biasanya keyakinannya terhadap agama kurang atau

tidak ada sama sekali. (Zakiyah Daradjat, 1970:2).

Menurut teori kepribadian, bahwa manusia adalah mahluk individual

yang dimotivasikan oleh dorongan-dorongan social yang sudah dibawa sejak

lahir. Adler menjadi pelopor dalam psikologi perkembangan yang

mengemukakan teori bahwa kesadaran (consiusness) merupakan bagian yang

penting dalam kepribadian (personality). Semua corak perilaku dan kebiasaan

Page 47: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

33

individu yang terhimpun dalam diri dan digunakan untuk bereaksi serta

menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari

dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang

khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis,

artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar

serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang

dan mantap kepribadiannya dan akan bermanfaat dalam kehidupannya.

Kepribadian yang baik akan membentuk sebuah perilaku yang baik pula.

Seorang yang beragama harus mempunyai kepribadian yang baik, karena

manusia dengan agamanya tidak hanya berhubungan dengan Tuhan, tetapi

hubungan dengan sesama manusia atau makhluk hidup lainnya juga harus baik

dan beretika.

Agama merupakan kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang

terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca, dipelajari dan diamalkan.

Kemudian kata religare berarti mengikat. Agama bersifat mengikat antara

manusia dengan Tuhan. Ikatan yang dimaksud berasal dari salah suatu

kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan ghaib yang tidak

dapat ditangkap dengan pancaindera, namun mempunyai pengaruh yang besar

sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari (Jalaluddin, 2000:12). Dunia ini

hampir setiap individu membutuhkan ketenangan dalam hidup, membutuhkan

kenyamanan dalam menaungi kehidupannya. Agama itulah yang menjadi salah

suatu penenang hidup seseorang.

Page 48: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

34

Agama merupakan kebutuhan asasi setiap manusia. Di

dalamkehidupannya, manusia tak lepas dari masalah keagamaan. Untuk

itu, masalah keagamaan dipandang sejajar dengan masalah-masalah kehidupan

lainnya, seperti masalah sosial, ekonomi maupun politik. Masalah agama

sekarang tidak lagi terbatas kepada masalah keimanan, keyakinan

melainkan berkembang menjadi berbagai macam dimensi, seperti ritus,

pranata sosial, maupun perilaku sosial masyarakatnya (Sugeharti, 2013:36).

Dalam beragama seseorang dapat menjadikan hidupnya lebih nyaman

dan berharga di hadapan orang lain, dikarenakan mereka mempunyai identitas

yang lebih jelas. Dengan keyakinannya maka tujuan arah hidupnya juga

berdasarkan aturan agama yang dianutnya. Agama bukanlah sesuatu yang

logis ataupun tidak logis sehingga perlu dicari sebuah alasan untuk

mempercayainya. Namun, agama merupakan suatu keyakinan yang hakiki

dan setiap individu bebas untuk memilih agama apa yang hendak diyakininya.

Agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai suatu system nilai yang

memuat norma-norma tertentu. Secara umum norma-norma tersebut menjadi

kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan dengan

keyakinan agama yang dianutnya (Jalaludin, 2000:226).

Firman Allah SWT (Q.S At-Taubah:108) sebagai berikut:

Artinya:Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-

lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid

Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya.

Page 49: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

35

Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri.

Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.(At-

Taubah:108) Departemen Agama RI

Ayat di atas menjelaskan bahwa kebenaran yang sesungguhnya telah

datang, tinggal bagaimana manusia saja menyikapi keadaan yang ada, sehingga

manusia tersebut mendapatkan petunjuk dari Allah SWT atau tidak. Orang

yang mempunyai keberagamaan baik akan mempunyai sifat akhlak yang baik,

sehingga dapat menimbulkan sifat yang agamis dalam kehidupan beragama.

Dari beberapa konsep tentang pengertian agama tersebut maka muncul istilah

religiusitas.

Religiusitas adalah penghayatan nilai-nilai agama seseorang yang

diyakini dalam bentuk ketaatan dan pemahaman agama secara benar serta

diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari (Widiana, 2013:32). Dari

pengertian religiusitas, maka perilaku religius juga termasuk penghayatan dari

setiap langkah berdasarkan ajaran agama yang dianut. Agama menyangkut

kehidupan lahir dan batin manusia. Kesadaran beragama dan pengalaman

agama seseorang akan memunculkan sikap religius yang ditampilkan dalam

kehidupannya. Sikap keberagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam

diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar

ketaatannya kepada agama. Orang yang mempunyai ketaatan yang baik, maka

tingkah lakunya akan baik pula, begitu pula sebaliknya jika keberagamaannya

setengah-setengah maka akhlak dalam kehidupannya biasanya kurang

sempurna pula.

Page 50: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

36

Sikap keberagamaan terbentuk oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan

faktor ekstern. Faktor intern meliputi potensi beragama, maka manusia disebut

homo religius. Potensi beragama ini termuat dalam aspek kejiwaan manusia

seperti naluri, akal, perasaan, maupun kehendak dan sebagainya. Faktor ektern

yaitu lingkungan. Manusia terdorong untuk beragama karena pengaruh luar

dari dirinya, seperti rasa takut, rasa ketergantungan ataupun rasa bersalah

(Jalaludin, 2000:186). Terkadang kita putus asa akan masalah-masalah dalam

kehidupan kita, maka faktor keberagamaan dari diri sendiri atau faktor luar

sangat mempengaruhinya. Menurut Glock dan R.Stark yang dikutip oleh

Dadang Kahmad dalam buku yang ditulis Muhammad Fauzi (2007:65-68),

menuturkan bahwa perilaku keberagamaan seseorang paling tidak dapat dilihat

dari lima dimensi, yaitu ideologikal, ritual, mistikal, intelektual, dan

pengalaman/akhlak.

Dimensi ideologis (ideological dimension) atau lebih dikenal sebagai

keyakinan beragama (religious belief). Dimensi ini berkaitan dengan

pengakuan dan penerimaan terhadap suatu zat yang sakral, yang Maha Besar,

sebagai suatu kebenaran. Keyakinan beragama meliputi dua aspek, yaitu

religious dan kosmologi. Nilai religius berkaitan dengan konsepsi tentang apa

yang dipersepsikan sebagai suatu yang baik atau buruk. Sesuatu yang dianggap

pantas atau tidak pantas, yang benar atau tidak benar, yang tepat atau tidak

tepat dalam sebuah agama.Sedangkan kosmologi berkaitan dengan penerimaan

atau pengakuan tentang penjelasan mengenai alam ghaib, termasuk kehidupan,

kematian, surga, neraka dan lain-lain yang sifatnya dogmatik.

Page 51: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

37

Dimensi ritual (ritual involvement) yang mengharuskan setiap pemeluk

agama untuk menjalankan ritual agama yang dianjurkan sebagai bentuk

ketaatan kepada agama yang diyakini. Perilaku ini bersifat aktif dan dapat

diamati, misalnya sejauh mana orang mengerjakan kewajiban ritual dalam

agama mereka. Misalnya, seorang Muslim harus melaksanakan ritual shalat,

melakukan ibadah puasa, membayar zakat, berdo’a, bersedekah, mengucapkan

ucapan-ucapan formal tertentu, membaca kitab suci, pergi ke masjid, atau umat

Kristiani diharuskan pergi ke gereja, begitu pula yang agama Hindu atau Budha

dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut hidup sebagai

orang yang religius.

Dimensi mistikal atau keterlibatan pengalaman (experimental

involvement) meliputi perasaan dan persepsi tentang proses kontaknya dengan

apa yang diyakininya sebagai “The Ultimate Reality”, serta penghayatan

terhadap hal-hal yang religius. Misalnya ketika mendengar ayat-ayat Al-

Qur’an, suara adzan maka terjadi proses internalisasi sehingga membentuk

struktur psikis tertentu. Pengalaman keagamaan meliputi tiga aspek yaitu,

kesadaran akan kehadiran Yang Maha Kuasa (cognition), keinginan untuk

mencari maknahidup (concern), serta tawakal dan taqwa (trust and

fear).Dimensi pengalaman berisikan juga tentang pengalaman seseorang yang

unik dan spektakuler yang datang dari Tuhan. Misalnya, ketika seseorang

pernah merasakan bahwa doanya dikabulkan Tuhan, ketika dia pernah

mendapat rezeki yang tak terduga sebagai anugrah Tuhan untuknya, atau ketika

Page 52: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

38

dia pernah merasakan bahwa jiwanya selamat dari bahaya karena pertolongan

Tuhan, dan lain sebagainya.

Dimensi intelektual atau disebut juga keterlibatan intelektual (intelektual

involvement) menunjukkan tingkat pemahaman seseorang terhadap doktrin dan

dogma agama yang dipeluknya. Orang beragama memiliki pengetahuan

tentang keyakinan kitab suci, dan tradisi yang berkaitan dengan agamanya.

Apakah dia mengikuti pengajian, membaca buku untuk menambah wawasan

dan pengetahuan agamanya.

Dimensi pengalaman atau akhlak menunjuk pada seberapa tingkat

muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana

individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan manusia lain. Sebagai

contohnya perilaku suka menolong, bekerjasama, berderma, jujur, dan

sebagainya.

D. Hubungan Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri

(IAIN)Salatiga yang Tinggal di Masjid Kota Salatiga dengan Perilaku

Religius Tahun 2016.

Dalam sejarah Islam masjid memainkan peranan penting dalam

pembinaan umat Islam. Dimasa seperti sekarang ini seluruh masyarakat

diharapkan dapat berperan serta secara aktif didalamnya. Seluruh masyarakat

terus dibina sehingga mempunyai sikap yang selaras dengan makna dan arah

pembangunan. Pembangunan masyarakat Indonesia berarti pula pembangunan

umat Islam dan pembangunan umat Islam berarti pembangunan sebagian besar

Page 53: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

39

masyarakat Indonesia. Salah satu sektor pembangunan yang sedang

dilaksanakan adalah pembangunan mental spiritual.

Masjid sebagai tempat yang terbuka untuk masyarakat dapat memainkan

peranan penting dalam hal ini. Bukan saja merupakan tempat ibadah, tetapi

dapat ditingkatkan menjadi pusat masyarakat Islam, baik dalam kegiatan

belajar mengajar maupun berkomunikasi. Disamping fungsinya yang pokok

sebagai tempat ibadah. Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut diatas masjid

perlu untuk dimakmurkan dan masjid harus dapat menarik minat masyarakat

untuk memakmurkannya. (Tim penyusunan pedoman perpustakaan Menteri

Agama, 1996:4-5).

Memakmurkan masjid bisa dilakukan dengan membuat acara yang tidak

monoton, supaya dapat dinikmati banyak umat Islam. Takmir masjid atau

pengurus masjid yang mempunyai kapasitas keilmuan dan pengalaman yang

banyak sangat dibutuhkan dalam hal ini. Takmir masjid yang bagus dalam

menejemen kegiatan dapat menjadi pemicu atas terselenggarakan agenda-

agenda masjid yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Orang yang

tinggal di masjid akan lebih sering mempunyai kesempatan untuk istiqomah

dalam menjalankan ibadah baik yang diwajibkan atau yang disunnahkan,

sehingga perilaku religius dapat terbentuk.

Jadi, menurut penulis ada hubungan antara aktivitas ketakmiran

mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid kota Salatiga dengan

perilaku religiustahun 2016. Karena, ada perkataan jika lingkungan itu

baik maka akan menjadikan orang yang berada di lingkungan itu baik

Page 54: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

40

pula, begitu juga sebaliknya jika lingkungan tidak baik akan menjadikan

seseorang yang ada di dalamnya tidak baik pula. Oleh karenanya, jika

mahasiswa IAIN Salatiga yang mengikuti aktivitas ketakmiran dengan

baik dan benar maka akan terbantuk perilaku yang religius dalam

kehidupannya.

Page 55: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

41

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Masjid Kota Salatiga

Kota Salatiga adalah kota mini Indonesia yang mempunyai beragam

agama di dalamnya, ada yang Islam, Kristen ataupun Budha. Setiap tempat

ibadah yang ada di Salatiga pasti ada yang merawat atau menjaganya, jika

dalam Islam disebut dengan Takmir masjid atau bisa dikatakan orang yang

menjaga masjid. Salatiga mempunyai kurang lebih 200 masjid yang tercatat di

kementrian Agama Kota Salatiga. Masjid tersebut tersebar di seluruh

kecamatan dengan bentuk yang berbeda-beda.

Masjid di Kota Salatiga sebagian ada mahasiswa IAIN Salatiga yang

tinggal sebagai takmir masjid atau pengurus masjid. Dalam penelitian ini,

penulis data memberikan informasi tentang data mahasiswa IAIN Salatiga

yang tinggal di masjid Kota Salatiga. Jumlah mahasiswa yang menjadi perawat

di masjid ini jumlahnya cukup banyak yang tersebar di berbagai kecamatan di

Kota Salatiga, yaitu Kecamatan Sidorejo, Kecamatan Sidomukti, Kecamatan

Argomulyo, dan Kecamatan Tingkir.

B. Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga adalah

mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa aktif yang ada di akademik

kampus IAIN Salatiga. Kampus Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri

Page 56: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

42

(IAIN) Salatiga terletak pada tiga wilayah di Kota Salatiga, dengan kampus 1

di jalan tentara pelajar nomor 2 Salatiga, Kampu II di jalan Nakula Sadewa

nomor VI Salatiga , dan kampus III di Jalan Lingkar Utara Kota Salatiga.

Dalam sejarahnya, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga ini

dulunya bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Kemudian pada awal tahun 2015, kampus ini berubah nama menjadi IAIN

Salatiga yang diresmikan secara langsung oleh Prediden Republik Indonesia.

Mahasiswa IAIN Salatiga berjumlah sangatlah banyak, dari data

Akademik IAIN Salatiga terdapat lima fakultas yang ada di IAIN Salatiga

yaitu:

1. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) yang terdiri dari Pendidikan

Guru Bahasa Arab (PBA), pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru

Madrasah Ibtida’iyah (PGMI), Pendidikan Guru Raudlatul Anfal (PGRA),

Tadris Bahasa Inggris (TBI), Tadris IPA, Tadris Matematika.

2. Fakultas Syari’ah yang terdiri dari Ahwal Asyahsiyah, Hukum Tata Negara,

Hukum Ekonomi Syariah

3. Fakultas Ekonomi dan disnis Islam, yang terdiri dari perbank kan syariah

S1, dan Perbankkan Syariah D3, Ekonomi Syariah.

4. Fakultas Usuluddin, Adab, dan Humaniora meliputi Sejarah Kebudayaan

Islam, Ilmu Hadits, ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Bahasa dan Sastra Arab,

Filsafat Agama.

5. Fakultas Dakwah yang meliputi komunikasi penyiaran Islam,

Pengembangan Masyarakat Islam, Menejemen Dakwah

Page 57: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

43

Tabel 3.1

Data Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di masjid Kota Salatiga Tahun 2016

No Nama Masjid Kecamatan Nama Mahasiswa NIM

1 Baiturrohman Sidorejo 1. Nur Ikhwani 111 13 192

2. Hasan Masngudi 33010 15 0008

3. Ali Mustaqim 33010 15 0046

4. Topikin 111 12 256

2 Al-Muhajirin Sidorejo 1. Ahmad Zamroni 111 11 169

2. Muhammad Rozikin 117 14 016

3. Muhammad Ma’arif 213 14 016

3 Al-Atiq Sidorejo Wahyu Gumelar 214 12 027

4 Al-Anshor Sidomukti Mukavis Subandriyo 111 12 265

Afifudin Zuhri 33010 15 0654

Miftah Ilham Irfani 211 12 212

5 At-Taqwa Sidomukti Fahmi Ali Afi 111 13 213

Rohib Suryanto 213 12 354

A. Wildan Khoerul F 216 13 022

M. Milzam Hilmi 53010150009

6 Fatimah Sidomukti Ali Mahmudi 213 11 003

Miftahul Falah 115 13 216

M. Choirul Umam 113 13 211

7 Darul Amal Sidomukti Moh.Taijul Mubin 115 14 137

M. Khoirun Ni’am 114 12 012

Sri Widodo 63010 15 1049

8 Kartiqo Azis Sidomukti A. Yazid Junaidi 115 12 535

Nuriyanto 111 12 765

M. Agtaus Sarif 211 13 760

Aris Rudy S. 211 12 549

9 Bismillah Abu

Bakar

Tingkir M. Sholikhuddin 112 13 053

Misbahu Rochmat 112 13 054

10 Nurul Hidayah Tingkir Casoni 23010 15 0347

11 Jami’ul Khoir Tingkir M Rifqi Haidar 112 14 038

Abdur Rozzaq 33010150006

12 Ar Rohman Tingkir M Arif

Fadhlurrahman

112-13-045

13 AlFattah Argomulyo 1. Heru Eko Sulaksono 213 14 030

2. Ali Makhsun Efendi 213 14 054

3. Rahmat 213 12 021

Page 58: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

44

C. Penyajian Data

1. Data tentang Responden

Tabel 3.2

Data Responden

No Nama Nama Masjid Kecamatan

1. NI Baitur Rohman Sidorejo

2. HM Baitur Rohman Sidorejo

3. AM Baitur Rohman Sidorejo

4. T Baitur Rohman Sidorejo

5. AZ Al-Muhajirin Sidorejo

6. MR Al-Muhajirin Sidorejo

7. MM Al-Muhajirin Sidorejo

8. WG Al-Atiq Sidorejo

9. MS Al-Anshor Sidomukti

10. AZ Al-Anshor Sidomukti

11. MII Al-Anshor Sidomukti

12. FAA At-Taqwa Sidomukti

13. RS At-Taqwa Sidomukti

14. AWKF At-Taqwa Sidomukti

15. MMH At-Taqwa Sidomukti

16. AM Fatimah Sidomukti

17. MF Fatimah Sidomukti

18. MCU Fatimah Sidomukti

19. MTM Darul Amal Sidomukti

20. MKN Darul Amal Sidomukti

21. SW Darul Amal Sidomukti

22. AYJ Kartiqo Azis Sidomukti

23. N Kartiqo Azis Sidomukti

24. MAS Kartiqo Azis Sidomukti

25. ARS Kartiqo Azis Sidomukti

26. MS Bismillah Abu Bakar Tingkir

27. MR Bismillah Abu Bakar Tingkir

28. C Nurul Hidayah Tingkir

29. MRH Jami’ul Khoir Tingkir

30. AR Jami’ul Khoir Tingkir

31. MAF Ar-Rohmah Tingkir

32. HES Al-Fattah Argomulyo

33. AME Al-Fattah Argomulyo

34. R Al-Fattah Argomulyo

2. Data Hasil Penyebaran Angket

a. Data Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di

Masjid

Page 59: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

45

Tabel 3.3

Jawaban Angket Aktivitas Ketakmiran

Responden No Item Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

NI A B B C A C B B C C B A A B C

HM A B C C B C B C B B B B B A B

AM A A B C B C A A C A A A A A A

T A B C B B C C A A B A A A A A

AZ A A A B A B B A A A A B A B A

MR A A A A A C B A B A A A A A B

MM A A A A A C C C C C A A A A A

WG A A B C A C A A A A A A A A A

MS A A A A A A A A A A A A A A A

AZ A B B B A A B A B A A A A A A

MII A B B A A A B A B A A A A A A

FAA A A B B A C A A A A A A A A A

RS A A A B A C A A A A A A A A A

AWKF A A A B A C A A A A A A A A A

MMH A A A B A C A A A A A A A A A

AM A A A A A A A A A A A A A A A

MF A A A A A A A A A A A A A A A

MCU A A A A A A A A A A A A A A A

MTM A A A A A A A C A A A A B A A

MKN A A A A A A A C A A A B A A A

SW A A C A A C C B C A A B A A B

AYJ A B C B A C B C C C B A C A A

N A C C C B C C C C C B B B B C

MAS A B C C B C C C B B B B B B A

ARS A C C C A B C C C C A A A A A

MS A A A A A B A B A B A A A A A

MR A A A A A A A A A A A A A A A

C A A B A A A C A A A A A A A A

MRH A B B A A C B A A A B B A B A

AR A B C B B C C A A A B B B B C

MAF A B A A B C C A B C A B A A B

HES A A A B C C C A A A B B A B C

AME A A A B C C C A A A B B B B C

R A A A B C C C C A C B B B B C

b. Data Perilaku Religius

Tabel 3.4

Page 60: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

46

Jawaban Angket Perilaku Religius

Responden

No Item Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

NI A A C A B B A A B B B B A A A

HM A A C B B A A A A A A B A A A

AM A C B B A B A A A A B A A B A

T A A B A A C A A A A A A A A A

AZ A A B A A B A C B A A A A B B

MR A A B A A B A A A B A A B B A

MM A A C A A B A A A B A A A A A

WG A A B A B B A A A A B C A B C

MS A B B A A B A A B A B B A A B

AZ A A B B A B A A B B B B B A A

MII A A B B A B A A B B A A B A A

FAA A A B C B C A A B A B A B B A

RS A A B A B B A A B A B B A A A

AWKF A A B A B B A A B A B B A A A

MMH A A B A B B A A B A B B A A A

AM A A A A A A A A A A A A A A A

MF A A A A A A A A A A A A A A A

MCU A A A A A A A A A A A A A A A

MTM A A C A B C A A B B B A A A A

MKN A A C A B C A A B B B A A A A

SW A A C B A B A A A B B B C C A

AYJ A A B A A C A A B A C A B A A

N A A A A A B A A A A A A A A A

MAS A A B B B B A B C B C B A B B

ARS A A B C A B A A B B B B A B B

MS A A B B B B A A A A A B B B A

MR A A B B B B A A A B B A A A A

C A A B A A B A A A A B A A A A

MRH A A B A B B A A A B A B A A A

AR A A C A B C A A B B A A B B B

MAF A A B A B B A A A B A A A A A

HES A A B C A B A A A A B C B B A

AME A A B C A B A A A A B C B B A

R A A B C A B A A A A B C B B A

Page 61: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

47

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Pertama

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas

ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga

dengan perilaku religius tahun 2016. Untuk mengetahui data mengenai hal

ini, penulis menggunakan angket yang terdiri dari 15 item pertanyaan

tentang Aktivitas ketakmiran, dan 15 item pertanyaan tentang perilaku

religius.

Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi,

sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa

atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah

ditetapkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert

dapat memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa respons

alternatif (SS=sangat setuju, S=setuju,R=ragu-ragu, TS=tidak setuju,

STS=sangat tidak setuju). Dalam skala likert dalam penentuan penilain

bersifat fleksibel, yaitu dengan konsisten dalam pemberian penilain suatu

jawaban, dengan demikian hasil yang sudah di pilih atau di jawab oleh

responden akan diakumulasi sesuai dengan jumlah pertanyaan yang di

buat.

Page 62: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

48

Dalam penelitian ini cara menilainya menggunakan skala likert dari

masing-masing pertanyaan tersedia 3 alternatif jawaban dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Jawaban A diberi skor 3

2. Jawaban B diberi skor 2

3. Jawaban C diberi skor 1

Kemudian untuk menganilis data mengenai Aktivitas Ketakmiran ini

dapat dilakukan melalui beberapa langkah. Adapun langkah-langkah yang

diambil adalah sebagai berikut:

1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi dalam daftar

angket pada variabel aktivitas ketakmiran.

2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket aktivitas

ketakmiran.

3. Mempersentasikan jawaban.

4. Menginterprestasikan hasil persentase jawaban responden.

Sesuai langkah-langkah di atas, langkah pertama yang penulis ambil

adalah membuat tabel daftar nilai hasil observasi dalam daftar angket

tentang variabel Aktvitas ketakmiran. Adapun tabel tersebut adalah

sebagai berikut:

Page 63: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

49

Tabel 4.1

Daftar Nilai Hasil Observasi Angket Aktvitas Ketakmiran

Responden

No Item Pertanyaan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

NI 3 2 2 1 3 1 2 2 1 1 2 3 3 2 1 29

HM 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 28

AM 3 3 2 1 2 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 37

T 3 2 1 2 2 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 35

AZ 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 40

MR 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 40

MM 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 35

WG 3 3 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

MS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

AZ 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 40

MII 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 41

FAA 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

RS 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

AWKF 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

MMH 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

AM 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

MF 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

MCU 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

MTM 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 42

MKN 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 42

SW 3 3 1 3 3 1 1 2 1 3 3 2 3 3 2 34

AYJ 3 2 1 2 3 1 2 1 1 1 2 3 1 3 3 29

N 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 22

MAS 3 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 27

ARS 3 1 1 1 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 30

MS 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 42

MR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

C 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 42

MRH 3 2 3 3 2 1 1 3 2 1 3 2 3 3 2 37

AR 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 2 2 3 2 1 30

MAF 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 2 2 2 2 1 34

HES 3 3 3 2 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 1 33

AME 3 2 2 1 3 1 2 2 1 1 2 3 3 2 1 32

R 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 28

Berdasarkan dari data di atas dapat diketahui skor tertinggi dan terendah

kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus:

Page 64: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

50

𝑖 = 𝑥𝑡 − 𝑥𝑟

𝑘𝑖+ 1

Keterangan :

I = Interval

Xt = nilai tertinggi

Xr = nilai terendah

Ki = Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)

Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel

pemanfaatan jejaring sosial nilai tertinggi 45 dan nilai terendah 22.

Dalam hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

𝑖 = 𝑥𝑡 − 𝑥𝑟

𝑘𝑖+ 1

𝑖 = 45 − 22

3+ 1

𝑖 = 8

Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi,

sedang, rendah sebagai berikut:

a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 38-45

b. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 30-37

c. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 22-29

Berdasarkan data tersebut kemudian dibuat nominasi A (tinggi), B

(sedang), dan C (rendah) untuk mengetahui mengetahui masing-masing

kategori nominasi pemanfaatan jejaring sosial oleh siswa. Kemudian penulis

sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 65: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

51

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Jawaban Angket Aktivitas Ketakmiran

Responden Jawaban

Total Kategori A B C

NI 4 6 5 29 C

HM 2 9 4 28 C

AM 10 2 3 37 B

T 8 4 3 35 B

AZ 10 5 0 40 A

MR 11 3 1 40 A

MM 10 0 5 35 B

WG 12 1 2 40 A

MS 15 0 0 45 A

AZ 10 5 0 40 A

MII 11 4 0 41 A

FAA 12 2 1 41 A

RS 13 1 1 42 A

AWKF 13 1 1 42 A

MMH 13 1 1 42 A

AM 15 0 0 45 A

MF 15 0 0 45 A

MCU 15 0 0 45 A

MTM 13 1 1 42 A

MKN 13 1 1 42 A

SW 8 3 4 34 B

AYJ 5 4 6 29 C

N 1 5 9 22 C

MAS 2 8 5 27 C

ARS 7 1 7 30 B

MS 12 3 0 42 A

MR 15 0 0 45 A

C 13 1 1 42 A

MRH 8 6 1 37 B

AR 4 7 4 30 B

MAF 7 5 3 34 B

HES 7 4 4 33 B

AME 6 5 4 32 B

R 4 5 6 28 C

Page 66: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

52

Dari data tersebut, kemudian dicari prosentase nilai kategori tinggi,

rendah, dan sedang sebagai berikut:

𝑃 = 𝐹

𝑁𝑥 100%

a. Untuk kategori tinggi tentang aktivitas ketakmiran antara skor 38-45 ada 18

responden.

𝑃 = 𝐹

𝑁𝑥 100%

𝑃 = 18

34𝑥 100%

𝑃 = 52,94

b. Untuk kategori sedang tentang aktivitas ketakmiran antara skor 30-37 ada

10 responden.

𝑃 = 𝐹

𝑁𝑥 100%

𝑃 = 10

34𝑥 100%

𝑃 = 29,41

c. Untuk kategori rendah tentang pemanfaatan aktivitas ketakmiran antara skor

22-29 ada 6 responden.

𝑃 = 𝐹

𝑁𝑥 100%

𝑃 = 6

34𝑥 100%

𝑃 = 17,65

Supaya lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi pemanfaatan jejaring sosial sebagai berikut:

Page 67: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

53

Tabel 4.3

Prosentase Frekuensi Aktivitas Ketakmiran.

No Aktvitas

ketakmiran

Interval Frekuensi Prosentase

1

2

3

Tinggi

Sedang

Rendah

38-45

30-37

22-29

18

10

6

52,94 %

29,41 %

17,65 %

Jumlah 34 100%

B. Analisis Kedua

Untuk mengetahui data dari perilaku religius dapat melalui beberapa

langkah. Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi variabel

perilaku religius.

2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban.

3. Memprosentasikan jawaban.

4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden.

Sesuai langkah-langkah di atas, langkah pertama yang penulis ambil

adalah membuat tabel daftar nilai hasil observasi dalam daftar angket

tentang variabel perilaku religius. Adapun tabel tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.4

Daftar Nilai Hasil Observasi Jawaban Perilaku Religius

Page 68: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

54

Responden No Item Pertanyaan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

NI 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 39

HM 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 42

AM 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 38

T 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

AZ 3 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 2 38

MR 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 40

MM 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 43

WG 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 2 1 36

MS 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 38

AZ 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 37

MII 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 39

FAA 3 3 2 1 2 1 3 3 2 3 2 3 2 2 3 35

RS 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 39

AWKF 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 39

MMH 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 39

AM 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

MF 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

MCU 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

MTM 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 39

MKN 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 39

SW 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1 1 3 36

AYJ 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3 1 3 2 3 3 38

N 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

MAS 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 32

ARS 3 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 35

MS 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 38

MR 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 39

C 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 42

MRH 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 40

AR 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 2 37

MAF 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 41

HES 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 36

AME 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 36

R 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 36

Dari data di atas dapat diketahui skor tertinggi dan terendah. Kemudian

dicari intervalnya dengan menggunakan rumus:

𝑖 = 𝑥𝑡 − 𝑥𝑟

𝑘𝑖+ 1

Page 69: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

55

Keterangan :

I = Interval

Xt = nilai tertinggi

Xr = nilai terendah

Ki = Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)

Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel

perilaku religius, nilai tertinggi 43 dan nilai terendah 32. Dalam hal ini dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑖 =43 − 32

3+ 1

𝑖 =11

3+ 1

𝑖 = 4

Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi,

sedang, rendah sebagai berikut :

a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 40-43.

b. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 36-39.

c. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 32-35.

Berdasarkan data tersebut kemudian dibuat nominasi A (tinggi), B

(sedang), dan C (rendah) untuk mengetahui mengetahui masing-masing

kategori nominasi akhlak siswa. Kemudian penulis sajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Jawaban Perilaku Religius

Page 70: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

56

Responden Jawaban

Total Kategori

A B C

NI 8 6 1 39 B

HM 11 3 1 42 A

AM 9 5 1 38 B

T 13 1 1 42 A

AZ 9 5 1 38 B

MR 10 5 0 40 A

MM 12 2 1 43 A

WG 8 5 2 36 B

MS 8 7 0 38 B

AZ 7 8 0 37 B

MII 9 6 0 39 B

FAA 7 6 2 35 C

RS 9 6 0 39 B

AWKF 9 6 0 39 B

MMH 9 6 0 39 B

AM 15 0 0 43 A

MF 15 0 0 43 A

MCU 15 0 0 43 A

MTM 9 4 2 39 B

MKN 9 4 2 39 B

SW 7 5 3 36 B

AYJ 10 3 2 38 B

N 14 1 0 42 A

MAS 4 9 2 32 C

ARS 6 8 1 35 C

MS 8 7 0 38 B

MR 9 6 0 39 B

C 12 3 0 42 A

MRH 10 5 0 40 A

AR 7 6 2 37 B

MAF 11 4 0 41 A

HES 8 5 2 36 B

AME 8 5 2 36 B

R 8 5 2 36 B

Dari data di atas, kemudian dicari prosentase untuk menentukan jumlah

kategori tinggi, sedang, dan rendah yaitu sebagai berikut :

Page 71: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

57

𝑃 = 𝐹

𝑁 𝑥 100%

1. Untuk kategori tinggi tentang perilaku religiusantara skor 41 - 45 ada 10

responden.

𝑃 = 𝐹

𝑁 𝑥 100%

𝑃 = 11

34 𝑥 100%

= 32,35 %

2. Untuk kategori sedang tentang perilaku religiusantara skor 37 - 40 ada 17

responden.

𝑃 = 𝐹

𝑁 𝑥 100%

𝑃 = 20

34 𝑥 100%

= 58,82 %

3. Untuk kategori rendah tentang perilaku religius antara skor 32-36 ada 9

responden.

𝑃 = 𝐹

𝑁 𝑥 100%

𝑃 = 3

34 𝑥 100%

= 8,83 %

Supaya lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi perilaku religiussebagai berikut:

Tabel 4.6

Prosentase Frekuensi Perilaku Religius

Page 72: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

58

No Perilaku Religius Interval Frekuensi Prosentase

1

2

3

Tinggi

Sedang

Rendah

40-43

36-39

32-35

11

20

3

32,35 %

58,82 %

8,83 %

Jumlah 34 100%

C. Analisis Ketiga

Untuk mengetahui adakah hubungan aktivitas ketakmiran

mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan

perilaku religius tahun 2016, maka penulis menggunakan rumus

koefisien korelasi product moment, yang didahului dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Mencari xy, 𝑥2 , 𝑦2dengan cara mengalikannya.

2. Membuat tabel yang berisi nilai x, y, xy, x2, dan y

2.

3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi

product moment.

Langkah yang pertama adalah mencari xy, 𝑥2 , 𝑦2. Untuk lebih

jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7

Mencari hubungan Aktivitas Ketakmiran dengan Perilaku Religius

Responden X Y X² Y² XY

NI 29 39 841 1521 1131

HM 28 42 784 1764 1176

AM 37 38 1369 1444 1406

T 35 42 1225 1764 1470

Page 73: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

59

AZ 40 38 1600 1444 1520

MR 40 40 1600 1600 1600

MM 35 43 1225 1849 1505

WG 40 36 1600 1296 1440

MS 45 38 2025 1444 1710

AZ 40 37 1600 1369 1480

MII 41 39 1681 1521 1599

FAA 41 35 1681 1225 1435

RS 42 39 1764 1521 1638

AWKF 42 39 1764 1521 1638

MMH 42 39 1764 1521 1638

AM 45 43 2025 1849 1935

MF 45 43 2025 1849 1935

MCU 45 43 2025 1849 1935

MTM 42 39 1764 1521 1638

MKN 42 39 1764 1521 1638

SW 34 36 1156 1296 1224

AYJ 29 38 841 1444 1102

N 22 42 484 1764 924

MAS 27 32 729 1024 864

ARS 30 35 900 1225 1050

MS 42 38 1764 1444 1596

MR 45 39 2025 1521 1755

C 42 42 1764 1764 1764

MRH 37 40 1369 1600 1480

AR 30 37 900 1369 1110

MAF 34 41 1156 1681 1394

HES 33 36 1089 1296 1188

AME 32 36 1024 1296 1152

R 28 36 784 1296 1008

Jumlah 1261 1319 48111 51413 49078

Selanjutnya dari tabel di atas tersebut diketahui nilai-nilai sebagai

berikut:

∑x = 1261

∑y = 1319

Page 74: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

60

∑x2 = 48111

∑y2 = 51413

∑xy = 49078

N = 36

rxy = N∑XY−(∑X)(∑Y)

[N ∑ X2− ∑X 2][N∑Y2−(∑Y)²]

34∑49078 − (1261)(1319)

[34 ∑ 12612− ∑1261 2][34∑51413 − (1319)²]

1731996 − 1590121

[1978562 − 1968409][1915900 − 1909924]

103549

15763305625

103549

125552,0037

0,82474988

Dibulatkan menjadi 0,8248

D. Analisis Lanjutan

Sebagai langkah terakhir dalam menganalisis data dari penelitian ini

adalah menguji hipotesis yang diajukan pada Bab I. Dalam penelitian ini

hepotesis yang digunakan adalah terdapat hubungan positif hubungan aktivitas

ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga

dengan perilaku religius tahun 2016.

Selanjutnya untuk menguji apakah ada hubungan aktivitas ketakmiran

mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku

Page 75: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

61

religius tahun 2016, dari hasil yang telah ditemukan sebesar 0,8248 (rxy =

0,8248). Maka selanjutnya memberikan interprestasi sebagai berikut:

1. Secara sederhana: dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara

variabel X dan variabel Y tidak bertanda negatif: berarti diantara kedua

variabel tersebut terdapat korelasi positif (korelasi berjalan searah).

2. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai product moment ternyata

bahwa N = 34, pada taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,339 dan taraf

signifikan 1% diperoleh r tabel = 0,436.

Apabila hasilnya menunjukkan bahwa ro ≥ rt, berarti signifikan, yang

berarti pula bahwa hipotesis yang penulis ajukan diterima, tetapi apabila

sebaliknya, ro ≤ rt berarti non signifikan, maka hipotesis ha yang penulis

ajukan ditolak.

Adapun untuk mengetahui apakah nilai rxy (ro) itu signifikan atau tidak

maka diuji dengan taraf signifikan 5% dan 1% yang operasional adalah sebagai

berikut:

Pada taraf signifikan 5% hasilnya adalah:

ro = 0,8248

rt 5% = 0.339

ro > rt 0,05 (Signifikan)

Pada taraf signifikan 1% hasilnya adalah :

ro = 0,8248

rt 1% = 0.436

ro > rt = 0,01 (Signifikan)

Page 76: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

62

Dari pengujian di atas membuktikan bahwa setelah rxy (ro) diuji baik

pada taraf signifikan 5% atau 1%, ro tetap menunjukkan hasil lebih besar dari

rtabel. Dengan demikian hipotesis alternatif ha yang berbunyi “ada hubungan

aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota

Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016” yang diajukan adalah diterima.

Page 77: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada bab III dan bab IV ,

dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian

sebelumnya, yaitu untuk mengetahui adakah hubungan aktivitas ketakmiran

mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku

religius tahun 2016. Maka setelah dilakukan perhitungan menunjukkan:

1. Aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota

Salatiga yang termasuk dalam kategori tinggi adalah sebesar 52,94% atau

sebanyak 18 responden, sedangkan sebesar 29,41% atau sebanyak 10 siswa

masuk ke dalam kategori sedang, dan sebesar 17,65% atau sebanyak 6 siswa

termasuk dalam kategori rendah.

2. Perilaku religius mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid tahun

2016yang termasuk dalam kategori tinggi adalah sebanyak 10 responden

atau sebesar 32,35%, sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang

berjumlah 17 responden atau sebesar 58,82%, dan 9 lainnya atau sebesar

8,83 % termasuk dalam kategori rendah.

3. hubungan aktivitas ketakmiran mahasiswa IAINSalatiga yang tinggal di

masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016 telah dibuktikan

dengan uji korelasi dan menunjukkan nilai r positif sebesar 0,8248. Dengan

jumlah responden 34 responden, maka taraf signifikan 5%-nya adalah

Page 78: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

64

sebesar 0,339 dan taraf signifikan 1% -nya sebesar 0,436. Oleh karena itu,

nilai rxy (ro) 0,8248 lebih besar dari rtabel. maka hasilnya adalah signifikan.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ada aktivitas takmir masjid

mahasisiwa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid kota Salatiga dengan

perilaku religius tahun 2016.

B. Saran

1. Kepada Kampus IAIN Salatiga

Agar para mahasiswanya dapat meningkatkan kualitas dalam

pengabdian di masyarakat, terutama dalam bidang mensyiarkan Islam di

masjid, setidaknya dari kampus memberikan stimulus yang berarti untuk

kemajuan mahasiswa. Selain itu, hendaknya para dosen memberikan arahan

yang baik jika ada informasi daerah yang membutuhkan bantuan

mahasiswa, untuk bisa disalurkan secara langsung kepada mahasiswa IAIN

Salatiga.

2. Kepada Mahasiswa IAIN Salatiga

Hendaknya lebih meningkatkan nilai kemanfaatannya ketika tinggal di

masjid , karena akan manambah syiar Islam di Kota Salatiga dengan ilmu

yang sudah didapat dari kampus IAIN Salatiga. Seharusnya semua

mahasiswa bersemangat dalam proses pengabdiannya di masyarakat, karena

perlu dipahami bahwa tugas seorang mahasiswa sebagai wujud generasi

perubahan dan pengabdian masyarakat sebagai wujud Tri Darma perguruan

Tinggi.

Page 79: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

65

3. Takmir masjid di Kota Salatiga

Diharapkan dapat memanfaatkan berkomunikasi secara aktif dengan

mahasiswa di yang tinggal di masjid, agar tujuan yang ingin dicapai dalam

masjid tersebut dapat terealisasi dengan baik.

Page 80: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1990. ManagementPenelitian. Jakarta. RinekaCipta.

Daradjat, Zakiah. 1996. Psikologi Agama. Jakarta: NV. Bulan Bintang

Darmawan, Deni. 2014. Metodepenelitiankuantitatif, Bandung. PT Remaja

Rosdakarya.

Departeman pendidikan Nasional.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta

Departemen Agama RI. 2000. Al-Qur’an.

Djamaroh, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta. PT Rineka

Cipta.

Fauzi, Muhammad.2007. Agama dan Realitas Sosial Renungan dan Jalan

Menuju Kebahagiaan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Jalaludin. 2000.Psikologi Agama.Jakarta. Raja Grafindo.

Koentjaraningrat. 1994. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta.

Gramedia.

Martono, Nanang, 2011.Metode penelitiankuantitatif. Jakarta. PT Raja

GrafindoPersada

Purwanti, Elisa Dwi. 2010. Pengaruh Partisipasi Mahasiswa dalam

Kegiatan Dakwah Kampus terhadap Religiusitas Mahasiswa

STAIN Salatiga Tahun 2010. STAIN Salatiga.

PW DMI JATENG. 2006. Anggaran dasar dan Anggaran Rumah tangga

(AD/ART), Dewan Masjid Indonesia (DMI). Semarang. Gajah Raya.

Page 81: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

67

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.

Jakarta. PT.Rajagrafindo Persada

Sugeharti, Puji.2013. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Kegiatan Jam’iyyatul

Qurra’ wal Huffadhz (JQH) Terhadap Perilaku Keberagamaan

Mahasiswa PAI Angkatan Tahun 2010 dan 2011. STAIN Salatiga.

Tim peningkatan sarana keagamaan Islam, Zakat, dan Wakaf.1995/1996.

PedomanPenyusun perpustakaan Masjid. Jakarta

Widiana, Nina. 2013. Hubungan Antara Kadar Religiusitas Dengan

Kesehatan Mental (Studi pada Mahasiswa Program Studi PAI

semester 6 STAIN Salatiga Tahun 2013).

Yani, Ahmad.2009.Pamduan Memakmurkan Masjid. Jakarta. Al-Qolam.

Page 82: HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/754/1/skripsi abdul ckamim.pdf · 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang

68

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA :ABDUL CKAMIM

TTL : SEMARANG, 26 APRIL 1993

ALAMAT : DK.SELODOKO RT 04/RW02, DS.SELODOKO,

KEC.AMPEL, KAB.BOYOLALI

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD : SDN 1 SELODOKO (2005)

MTs : AL-FALAH JETIS (2008)

SMK :SMK N 1 KALIWUNGU (2011)

S1 : IAIN SALATIGA

PENGALAMAN ORGANISASI

NO NAMA ORGANISASI JABATAN TAHUN

1 HMJ Tarbiyah Koordinator Umum

Mahasiswa PAI

2011

2 LDK Darul Amal IAIN

Salatiga

Ketua bidang Kaderisasi 2013

3 Dewan Mahasiswa STAIN

Salatiga

Wakil Presiden Mahasiswa 2014

4 Dewan Mahasiswa IAIN

Salatiga

Presiden Mahasiswa 2015

5 PMII KOTA SALATIGA Kordinator Devisi Eksternal 2015

Motto Hidup : Hidup ini sesaat, manfaat, terus kiamat

Pesan : Hiduplah seperti ikan, yang terus bergerak dalam dunianya

Salatiga, 21 Maret 2016

Abdul Ckamim