household and food poisoning

53
Household and Food Poisoning Blok 21

Upload: wahid-kastury

Post on 28-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Household and Food Poisoning

Blok 21

Household Chemicals

Household Chemicals

Anticoagulant Rodenticides

Anticoagulant rodent poisoning

Toksisitas :Komponen ini menghambat sintesis hepatik terhadap vitamin K. Dosis toksik bervariasi. Dosis kecil dengan satu kali pemberian tidak akan menimbulkan intoksikasi serius

Ciri2 Klinik:• Epistaxis, • intraocular bleeding, • haemoptysis, • bleeding gums, • blood in urine and faeces, • occasional paralysis due to cerebral haemorrhage

Anticoagulant rodentpoisoning

Management Toksisitas :• Berikan activated charcoal dan cathartic. Tak diperlukan pengosongan lambung apabila activated charcoal (50 g/250 ml air) dapat diberikan dengan segera . Tidak effective bila lebih dari 4 jam setelah ingesti• Cholestyramine oral dapat digunakan sebagai pengganti activated charcoal.Dosis: 4g 3 kali sehari u/ 10 hari.• Berikan terapi symptomatic dan supportive .

Antidotum: IV lambat atau SC phytomenadione (vitamin K) 0.1mg/kg. Fresh whole blood u/ kasus yang serius .

Anticoagulant rodentpoisoning

Detergents = synthetic surface active agents

Klasifikasi :- anionic/nonionic type (sabun, shampoo, detergent cair).- cationic type (u/ produk antiseptik dan disinfektan, pelembut

kain)Kebanyakan produk berisikan bleaching agents, anti-bacterial atau enzymatic agents.

Management of Toxicity• Give oral fluids in small amounts, allow vomiting to occur.• Administer IV fluids to correct dehydration and electrolyte imbalance if necessary.• If corrosive injury is suspected, consult a gastroenterologist forpossible endoscopy.• If symptomatic hypocalcaemia occurs administer IV calcium• Activated charcoal is ineffective.

Anionic/Nonionic Detergents

Toksisitas:- Anionic/nonionic detergents = mildly irritating.- Cationic detergents may be caustic and more hazardous.- Fatal dose: No information available.- Mortality and morbidity are rare.

Clinical Features• Nausea, vomiting, diarrhoea, intestinal distension• Rarely: dehydration and electrolyte abnormalities.

Household Chemicalspoisoning

Cationic Detergents

Management of Toxicity• Pelihara airway• Berikan susu atau air u/ mengencerkan• Berikan activated charcoal yang diteruskan dengan pemberian cathartic .• Jangan lakukan bilas lambung atau emesis karena ada efek korosif• Bila timbul methaemoglobin , berikan methylene blue iv slowly• Monitor and treat seizures, hypotension, pulmonary oedema• Bila diperkirakan ada corrosive injury, rujukkan pada gastroenterologist u/ endoscopy

ToksisitasKematian dilaporkan dengan dosis antara 30mg/kg to 400mg/kgTergantung cationic detergent mana yang diingesti.

Clinical Features• Corrosive burns of mouth, pharnyx and oesophagus.• Nausea, vomiting, diarrhoea, pulmonary oedema, hypotension,metabolic acidosis, CNS depression, convulsions

Household Chemicalspoisoning

Acids and Acid-Related Corrosives

ToxicityIngesti 1 mL of corrosive acid kematianAksi asam dalam merusak jaringan aksi langsung. Protein jaringan akan diubah menjadi asam proteinate. Perkiraan dosis fatal beberapa substansi ini ditampilkan di Tabel 1.

Household Chemicals poisoning

Household Chemicalspoisoning

Bahan asam segera melarutkan cairan membran mukosa dan jaringan paru2 inflamasi

- Chemical Pneumonitis acute, oedema pulmoner batuk, chest pain, cyanosis, dyspnoea, haemoptysis; tekanan darah tinggi/rendah- Batuk kronis dengan broncho - pneumonia

Clinical FeaturesInhalation

• pelihara respirasi• atasi shock dengan cairan infus

• treat pulmonary oedema :- Turunkan respiratory rate dengan morphine 10 mg IM- beri oxygen- Infus IV, aminophylline 250-500 mg u/ bronchoconstriction- redakan oedema dengan oral atau IV frusemide 20 - 80 mg

• atasi pneumonia dengan antibiotik

Management of ToxicityInhalation

Ingestion

• Berikan air atau susu (120 mL - 240 mL u/ dewasa; 60 mL sampai 120 mL u/ kanak2);

• avoid emesis and gastric lavage• treat asphyxia• treat shock - maintain BP by infusion fluids• reduce pain with morphine 5 - 10

mg 4 H prn

Ingestion

• corrosive burns dari oropharynx, oesophagus dan stomach bersama dengan rasa nyeri seperti terbakar, muntah dengan atau tanpa darah, demam, rigid abdomen, penyempitan pylorus dan oesophagus

Clinical Features Management of Toxicity

Household Chemicalspoisoning

Ingesti oxalate konvulsi, kolaps sal. nafas dan batu ginjal dengan atau tanpa anuria.

Keracunan asam oxalate :Berikan susu, beri cairan sampai 4 L/hari , calcium lactate atau calcium carbonate u/ pencegahan terjadinya presipitasi batu oxalate di tubuli renal.

• eye contact conjunctival oedema and corneal destruction, pain and tearing

- flood eye with running water for 15 minutes relieve pain with analgesic, bandage and refer to ophthalmologist

• skin contact- flood area with running water for 15 minutes- relieve pain with analgesic and treat burns

Contact

Household Chemicalspoisoning

Alkalis and Other Alkali-Related Corrosives

Biasanya terdapat pada sabun, cleansers dan chemical synthesis.

ToksisitasBahan Alkali corrosive injury karena reaksi dengan protein dan lemak jaringan menimbulkan necrotic, kerusakan karena penetrasi yang dalam. Tak ada dosis toksik spesifik, karena konsentrasi korosif larutan yang berpotensi kaustik sangat bervariasi

Contact- skin: alkali lambat berpenetrasi.

Kontak yang lama nyeri dan terbakar .- eye: conjunctival oedema, corneal destruction, blindness

Clinical Features

Inhalation- iritasi, inflamasi dari saluran nafas dan mata, bibir bengkak, temporary blindness, tightness in chest, pulmonary oedema, cyanosis,denyut nadi cepat tapi lemah.

Ingestion- severe pain, bloody vomitus, diarrhoea, collapse- Pasien dapat membaik 2 - 4 hari, kemudian timbul rasa nyeri dan kaku dan TD menurun dengan cepat

(perforation GIT)- Penyempitan oesophageal timbul beberapa minggu

atau bulan kenudian.

Household Chemicalspoisoning

Contact- eye contact: basuh mata dengan air mengalir 15 menit ; irrigate dengan normal saline 30 - 60 menit. Nyeri beri analgesics, balut dan rujuk ke ophthalmologist- skin contact: basuh mata dengan air mengalir sampai sabun hilang

Management of Toxicity

Inhalation- Jaga airway- Bila shock berikan cairan infus- treat pulmonary oedema- decrease respiratory rate with IM morphine- + O2- IV aminophylline 250-500 mg for bronchoconstriction- redakan dengan pemberian per oral atau IV frusemide 20 mg Bila ada pneumonia beri antibiotik

Ingestion- beri air atau susu u/ mengencer – kan alkali (<250 mL in adults, <180 mL in children)- avoid emesis & gastric lavage- perform oesophagoscopy as soon as possible; - treat metabolic alkalosis

Household Chemicalspoisoning

Household Chemicalspoisoning

Household Chemicalspoisoning

Food poisoning

Campylobacter Infection

Salmonella Infection

Shigella Infection

Escherichia coli Infection

Listeria Infection

Keracunan makanan• = food borne illness/foodborne disease • = timbulnya penyakit akut yang disebabkan oleh

makanan• = dapat diikuti dengan diare yang menular

Tipe keracunan makanan:• Infeksi makanan• Intoksikasi makanan

= food-borne illness= gangguan GIT karena makan makanan yang telah terkontaminasi .

Infectious organisms —> berbagai bakteria, virus dan parasit= penyebab umum keracunan makanan .= walau jarang, toksin dan kemikalia (noninfectious agents) juga dapat menjadi penyebab.

Organisme Infeksius dapat mengkontaminasi makanan selama penyiapan atau produksinya .

Kontaminasi dapat pula terjadi di rumah bila makanan tidak ditangani dengan benar, kurang matang atau penyimpanan yang tidak benar.

Simptom tergantung pada kontaminannya.

Simptom

- Nausea- Vomiting- Watery diarrhea- Abdominal pain- Stomach cramps- Loss of appetite- Fatigue- Fever

Tanda dan gejala dapat dimulai dalam beberapa jam setelah makan makanan terkontaminasi atau beberapa hari kemudianSakit yang timbul biasanya berlangsung 1 sampai 10 hari.

Berbagai bakteri, virus atau parasit food poisoning. Tabel ini menunjukkan beberapa yang dapat mengkontaminsi

Contaminant Onset means of transmission

Campylobacter 2 - 5 hari

Daging dan unggas yang terkontak dengan feses saat penyiapan.Dapat pula dari unpasteurized milk dan air yang terkontaminasi.

Clostridium perfringens

8 -16 jamTerjadi bila pemanasan makanan tak cukup tinggi atau pendinginan terlalu lambat.

Escherichia coli (E. coli) O157:H7

1 - 8 hariDaging cincang yang undercooked. Unpasteurized milk dan cuka apel , dan air yang terkontaminasi .

Giardia lamblia

1 – 2 minggu Dapat berasal dari tangan yang kotor.

Contaminant Onset means of transmission

Hepatitis A 28 hari Dapat berasal dari tangan yang kotor.

Listeria 9 – 48 jam Berasal dari tanah dan air yang terkontaminasi .

Noroviruses12 – 48 jam Dapat berasal dari tangan yang kotor.

Rotavirus 1 - 3 hari Dapat berasal dari tangan yang kotor.

Salmonella 1 - 3 hariTetap hidup bila memasak makanan tidak sempurna. Disebarkan lewat pisau, dan tangan yang kotor.

Shigella24 - 48 jam Dapat berasal dari tangan yang kotor.

Staphylococcus aureus 1 - 6 jam Berasal dari tangan, batuk, bersin.

Vibrio vulnificus 1 - 7 hari

Dpat berasal dari air laut yang terkontaminasi .

Umumnya : dehydration —> kehilangan cairan dan elektrolit.

Pada orang dewasa sehat , cukup minum , tidak muntah dan diare tak ada masalah dehydrasi.

Bayi, usila dan orang yang menderita suppressed immune systems Dehydrasi parah masuk ke RS u/ menerima cairan IV. Pada kasus yang ekstrem dehydrasi dapat bersifat fatal .

Komplikasi

Infeksi Campylobacter

Campylobacter penyebab acute diarrhea.

Transmission: ingesti makanan, air, unpasteurized milk yang terkontaminasi, atau lewat kontak dengan bayi yang terinfeksi, hewan peliharaan atau hewan liar.

Infeksi Campylobacter memberikan masalah tambahan seperti arthritis atau brain dan nerve problems. Masalah2 ini timbul setelah diare berhenti.

Lingkungan dapat menjadi sumber infeksi C. jejuni. Berkembang biak dalam GIT ayam (lapisan mukosa) bertularan diantara ayam lewat faecal–oral route.

C. jejuni dalam air berasosiasi dengan protozoans, (amoebae), membentuk biofilms.

C. jejuni dapat langsung menginfeksi manusia lewat air minum atau lewat konsumsi contaminated animal products, (unpasteurized milk atau daging, terutama daging ayam).Dalam tubuh manusia C. jejuni menginvasi lapisan epithelial intestinal, inflamasi dan diare.

Campylobacter Infection

Clinical manifestation:• Tanda2 terjadinya dehydrasi: haus, ↓urinasi, lethargy, mulut kering, rasa akan pingsan kalau berdiri • fever• severe stomach pain• bloody diarrhoea.

Diagnosis klinik adanya infeksi enterik : dibuktikan dengan adanya MO di feces atau dengan cara isolasi organismenya.

Campylobacter Infection

Treatment

Penggantian cairan dan elektrolit yang hilang = terapi utama. Penggantian cairan = beri larutan gula-garam (per oral).

Gagal rehidrasi dengan oral intake cairan intravenous.

Penggunaan antibiotik = kontroversial.Kenyataannya: erythromycin segera mengeliminasi Campylobacter dari feses. Bila diberikan 4 hari atau lebih setelah onset penyakit timbul maka antibiotik ini menjadi tidak efektif. Penelitian pada anak2 menunjukkan bahwa dysentery karena C. jejuni dapat segera disembuhkan karena early treatment with erythromycin.

Campylobacter Infection

Treatment

Antibiotik diindikasikan bila hal2 di bawah ini timbul:• High fever• Bloody diarrhea• Excessive bowel movements (ie, >8 stools per d)• Worsening symptoms• Failure of symptoms to lessen• Persistence of symptoms for longer than 1 week• Pregnancy• HIV infection and other immunocompromised states

Campylobacter Infection

Infeksi Salmonella

Salmonella = anaerobes gram-negative facultative intracellular menyebabkan penyakit yang berspektrum luas

Spektrum: mulai dari gastroenteritis, enteric fever (disebabkan oleh typhoid dan paratyphoid serotypes), bacteremia, focal infections, hingga setelah sembuh, pasien dapat menjadi carrier seumur hidupnya.

Tipe infeksi tergantung pada serotype of Salmonella dan faktor penjamu.

Salmonellosis karena Salmonella enteritidis = infeksi bakteri yang paling umum pada kejadian food-borne disease.

Kasus infeksi Salmonella penyebab food-borne dapat mencapai 95 %;

Campylobacter dan Salmonella = merupakan bakteri patogen yang umum terdapat pada kultur feses berasal dari pasien yang menderita gastroenteritis atau severe diarrhea.

Salmonellainfection

Gastroenteritis • Demam 38-39°C.• Mungkin timbul dehidrasi.• Hasil pemeriksaan feses bisa jadi negative sampai grossly bloody.•Pada kasus yang jarang terjadi, infeksi Salmonella dapat menyerupai inflammatory bowel disease (IBD) atau pseudoappendicitis.

Salmonellainfection

IBD : Misalnya Crohn's disease yang menjangkau semua bagian GIT dari mulut sampai anus

• Kenaikan suhu yang menetap pada minggu kedua (39-40°C).

• Dapat terjadi cervical adenopathy.• Relative bradycardia terjadi <50% kasus.• Distensi dan nyeri pada waktu Abdominal

examination.• Hepatosplenomegaly pada 50% pasien.• Ditemukan meningismus (neck stiffness,

photophobia (intolerance of bright light) dan headache). yang dapat timbul pada awal terinfeksi.

Enteric or typhoid fever

Salmonellainfection

cervical adenopathy

Bacteremia

• = berhubungan dengan demam berkepanjangan atau kambuhan.

• = mungkin merupakan bagian dari infeksi Salmonella campuran.

Chronic carrier state is asymptomatic

Salmonellainfection

Lab Studies

Complete blood cell count• Anemia = dikarenakan kehilangan darah dan inflamasi.• WBC count pada enteric atau typhoid fever biasanya rendah.• Leukocytosis biasanya timbul di 10 hari pertama pada anak2

dan bisa karena bacteremia, localized infection, bowel perforation, atau komplikasi extraintestinal lain.

• Reversible thrombocytopenia dapat timbul.

Liver function tests hanya sedikit meningkat .

Cultures Diagnosis infeksi Salmonella berdasarkan hasil isolasi dari

organisme penginfeksi. Kultur darah dari enteric fever = positive pada 50-70% kasus.

Salmonellainfection

Pasien sembuh sempurna (kadang2 dalam beberapa bulan),tetapi infeksi salmonella dapat menimbulkan kondisi yang dikenal sebagai Reiter's syndrome pada sebagian kecil penderita.

Symptoms of Reiter's syndrome include :• joint pain, • eye irritation • pain when urinating.

Nyeri sendi pada Reiter's syndrome dapat berkembang menjadi chronic arthritis.

Infeksi Salmonella jarang menimbulkan kematian, walaupun dapat timbul pada orang yang sangat muda atau sangat tua atau pada mereka yang mengalami gangguan sistim imunitas. Salmonel

lainfection

Demam enteric atau typhoid paling baik kalau diobati dengan antibiotika untuk 5-7 hari pada kasus yang tidak ada komplikasi dan 10-14 hari untuk infeksi yang parah .

Fluoroquinolone sudah resisten u/ S. typhi (2004 = 41.8%). Trimethoprim-sulfamethoxazole & chloramphenicol = 13.2% prevalensi u/ S. typhi.

ampicillin, streptomycin, and sulfisoxazole = 11.8%.

Salmonellainfection

Shigella infection

Shigella masuk ke dalam kelompok gram-negative, facultative intracellular pathogens.

= anggota Enterobacteriaceae dari suku Escherichieae; = ada 4 spesies: Shigella dysenteriae, Shigella flexneri, Shigella boydii, dan Shigella sonnei,(berturut turut = kelompok A, B, C, dan D).

Shigella is a bacteria generally transmitted through feces.

Penyebab dysentery, severe diarrhea.

Penyakit ini biasanya ada di daerah tropis atau yang beriklim panas, terutama bila kondisi berdesakan dan kumuh

Shigella infection

Symptoms :• Kram abdominal yang berat, panas tinggi,

emesis, anorexia, diare encer yang berlebihan.

• Seizures kadang2 = manifestasi awal, • Nyeri perut, fecal incontinence, dan diare

dengan sedikit lendir darah

Lab Studies Stool culture sebaiknya dilakukan pada semua suspected cases of shigellosis.

Shigella infection

Shigellosis = self-limiting, ada yang menyarankan tak perlu terapi antibiotik.

Walaupun tidak fatal bila tidak diobati dapat menyebabkan chronic or recurrent diarrhea anak2 dapat sakit selama beberapa minggu dapat timbul malnutrisi.

Pemberian Antibiotik mengurangi durasi masa sakit, penularan person-to-person.

Shigella infection

Terapi Antimikrobial diberikan untuk 5 hari.

Anak2 dengan dysentery yang merespons terapi antibiotik sebaiknya diteruskan dengan obat yang sama selama 5-hari penuh, walaupun kultur stoolnya sudah negatif.

Obat antidiare (diphenoxylate hydrochloride dengan atropine [Lomotil] atau loperamide) tak boleh diberikan karena ada risiko perpanjangan masa sakit.

Shigella infection

Escherichia coli infection

Kebanyakan infeksi E. coli O157:H7 berhubungan dengan makan makanan yang undercooked, daging yang sudah terkontaminasi, Minum unpasteurized milk, minum air atau berenang dalam air yang terkontaminasi.

Symptoms : severe bloody diarrhea and abdominal cramps, but sometimes the infection causes non-bloody diarrhea, a slight fever, or no symptoms at all.

Strains E. Coli tertentu (E. coli O157:H7 bacteria) dapat menyebabkan komplikasi berat yaitu hemolytic uremic syndrome. Syndrome ini merusak pembuluh darah kecil dari ginjal dapat berlanjut menjadi kidney failure.

Sekitar 2%-7% dari infeksi diikuti dengan komplikasi ini.

E coli infection

Usila, anak2 < 5 tahun, dan orang yang sistem imunnya lemah

Listeria Infection

Listeria = bakteri yang ada dalam tanah dan air. Sayuran dapat terkontaminasi dari tanah atau dari kotoran kandang yang digunakan sebagai pupuk. Hewan pembawa bakteri dapat pula mengkontaminasi makanan. Listeria terdapat pada makanan mentah (daging, sayuran) atau makanan matang yang terkontaminasi setelah matang.

Unpasteurized milk or foods made from unpasteurized milk may also be sources of listeria infection.

Those at increased risk for developing listeriosis include:

- - Pregnant women - People with weakened immune systems. - People with cancer, diabetes or kidney disease. - People with AIDS. - People such as those with asthma, who take glucocorticosteroid medications. - The elderly.

Wanita hamil yang terinfeksi dapat mengalami flu-like illness ringan; tetapi dapat berlanjut dengan kelahiran prematur, infeksi pada bayi baru lahir atau bahkan lahir mati.

Listeria Infection

• Kerusakan janin• Mengganggu fungsi hepar• Mengurangi densitas mineral tulang osteoporosis

• Pertumbuhan rambut yang kasar• Diskolorisasi kulit• Rambut rontok• Kulit sangat kering• Hipertensi intrakranial idiopatik

Hipervitaminosis A

= Sel2 membengkak karena berisi cairan• => pecah karena hipoosmotik• = timbul toksisitas

Efek vitamin A >> :

= dapat diredakan dengan vit E, Taurin, Zinc, dan Kalsium

Gejala pd toksisitas akut

* nausea dan vomiting* nyeri kepala dan sempoyongan*pandangan kabur dan koordinasi muskuler terganggu