hemoptosis
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Hemoptosis
1/13
1. Hemoptosis,
Hemoptosis (batuk darah) diklasifikasikan berdasarkan berat ringannya / jumlah darah
yang dibatukkan :
1. Bercak (streaking)
Darah bercampur dengan sputum hal yang sering terjadi! paling umum pada
bronchitis. "olume darah kurang dari 1# $% ml/$& jam.
$. Hemoptisis
Hemoptisis dipastikan ketika total 'olume darah yang dibatukkan $% %% ml/ $&
jam. alaupun tidak spesifik untuk penyakit tertentu! hal ini berarti pendarahandari pembuluh darah yang lebih besar dan biasanya karena kanker paru!
pneumonia (necroti*ing pneumonia)! +B! atau emboli paru.
,. Hemoptosis massif
Darah yang dibatukkan dalam -aktu $& jam lebih dari %% ml biasanya karenakanker paru! ka'itas pada +B! atau bronkiektasis.
&. seudohemoptosis
Batuk darah dari struktur saluran pernafasan bagian atas (di atas laring) atau dari
saluran cerna atas (gastrointestinal) atau hal ini dapat berupa pendarahan buatan
(factitious). erdarahan terakhir biasanya karena luka disengaja di mulut! faring!
atau rongga hidung (min! $%%0).
2. Pemeriksaan Laboratorium
emeriksaan Darah
emeriksaan ini hasilnya tidak sensitif dan tidak spesifik. ada saat tuberkulosis baru
mulai (aktif)! akan didapatkan jumlah lekosit yang sedikit meninggi. umlah limfositmasih diba-ah normal. 2aju endap darah mulai meningkat. Bila penyakit mulai sembuh!
jumlah lekosit kembali normal dan jumlah limfosit masih tinggi. 2aju endap darah mulai
turun ke arah normal. Hasil pemeriksaan lain dari darah didapatkan anemia ringan
normokrom normositer.
emeriksaan serologis yang pernah dipakai adalah reaksi takahashi. emeriksaan ini dapat
menunjukkan proses tuberkulosis masih aktif atau tidak. 3riteria positif yang dipakai di
4ndonesia adalah titer 1 / 1$5. ositif palsu dan negatif palsu dari pemeriksaan ini masih besar(min dan Bahar! $%%0).
emeriksaan 6putum
-
7/25/2019 Hemoptosis
2/13
emeriksaan sputum penting karena dengan ditemukannya kuman B+! diagnosis
tuberkulosis sudah dapat dipastikan. 6elain itu! pemeriksaan sputum juga dapat memberikan
e'aluasi terhadap pengobatan yang sudah diberikan. +idak mudah untuk mendapatkansputum terutama pada pasien yang tidak batuk atau batuk yang nonproduktif. Dalam hal ini
dianjurkan 1 hari sebelum pemeriksaan! pasien dianjurkan minum air sebanyak 7 $ liter dan
diajarkan melakukan refleks batuk. Dan juga dengan memberikan tambahan obat obatmukolitik! ekspektoran atau dengan inhalasi larutan garam hipertonik selama $% ,% menit.
Bila masih sulit! sputum dapat diperoleh dengan cara bronkoskopi! diambil dengan brushing
atau bronchial washing atauBroncho Alveolar Lavage (B2). Basil tahan asam dari sputumjuga dapat diperoleh dengan cara bilasan lambung. Hal ini sering dikerjakan pada anak
anak karena mereka sulit mengeluarkan dahaknya.
3uman baru dapat ditemukan apabila bronkus yang terlibat proses penyakit ini terbuka
keluar sehingga sputum yang mengandung kuman B+ mudah keluar. 3riteria sputum B+positif adalah bila sekurang kurangnya ditemukan ditemukan , kuman dalam 1 sediaan!
atau dengan kata lain diperlukan #%%% kuman dalam 1 ml sputum (min dan Bahar! $%%0).
1. Pemeriksaan Radiologi
8ambaran 9adiologi +uberculosis
oto toraks menunjukkan gambaran fibroinfiltrat dan ka'itas di paru kanan serta gambaransarang ta-on di apeks paru kiri. 8ambaran radiologis beranekaragam ini semakin
menguatkan diagnosis tuberkulosis! namun untuk memastikan diagnosis melalui gambaran
radiologis selain gambaran posterior anterior dan lateral seharusnya dilakukan foto toraks toplordotik! oblik! dan tomografi dengan densitas keras karena masing;masing gambaran yang
beranekaragam ini menggambarkan juga proses penyakit lain seperti ka'itas pada abses paru
dan infiltrat pada -kanker paru (
-
7/25/2019 Hemoptosis
3/13
ada saat ini pemeriksaan radiologis dada merupakan cara yang praktis untuk menentukan
lesi tuberkulosis. emeriksaan ini memang membutuhkan biaya lebih dibandingkan
pemeriksaan sputum! tetapi dalam beberapa hal memberikan keuntungan seperti padatuberculosis anak;anak dan tuberculosis milier. ada kedua hal di atas diagnosis dapat
diperoleh melalui pemeriksaan radiologis dada! sedangkan pemeriksaan sputum hampir
selalu negatif.
2okasi lesi tuberculosis umumnya di daerah apeks paru (segmen apikal lobus atas atausegmen apikal lobus ba-ah)! tetapi dapat juga mengenai lobus ba-ah (bagian inferior) atau
daerah hillus menyerupai tumor paru (misalnya pada tuberculosis endokondrial)
ada a-al penyakit saat lesi masih merupakan sarang;sarang pneumonia! gambaranradiologis berupa bercak;bercak seperti a-an dan dengan batas;batas yang tidak tegas. Bila
lesi sudah diliputi jaringan ikat maka bayangan terlihat berupa bulatan dengan batas yang
tegas. 2esi ini dikenal sebagai tuberculoma.
ada ka'itas bayangannya berupa cincin yang mula;mula berdinding tipis. 2ama;lamadinding jadi sklerotik dan terlihat menebal. Bila terjadi fibrosis terlihat bayangan yang
bergaris;garis. ada kalsifikasi bayangannya tampak sebagai bercak;bercak padat dengan
densitas tinggi. ada atelektasis terlihat seperti fibrosis yang luas disertai penciutan yang
dapat terjadi pada sebagian atau satu lobus maupun pada satu bagian paru.
8ambaran tuberculosis milier terlihat berupa bercak;bercak halus yang umumnya tersebar
merata pada seluruh lapangan paru.
8ambaran radiologis lain yang sering menyertai tuberculosis paru adalah penebalan pleura /
(pleuritis)! massa cairan di bagian ba-ah paru (efusi pleura/empiema)! bayangan hitam radio;
lusen di pinggir paru/ pleura (pneumotoraks)
ada satu foto dada sering didapatkan bermacam;macam bayangan sekaligus (pada
tuberculosis yang sudah lanjut) seperti infiltrat! garis;garis fibrotik! kalsifikasi! ka'itas (non
sklerotik/sklerotik) maupun atelektasis dan emfisema.
+uberculosis sering memberikan gambaran yang aneh;aneh! terutama gambaran radiologis>
sehingga dikatakan tuberculosis is the great imitator. 8ambaran infiltrasi dan tuberculoma
sering diartikan sebagai pneumonia! mikosis paru! karsinoma bronkus atau karsinoma
metastasis. 8ambaran ka'itas sering diartikan sebagai abses paru. Di samping itu perludiingat juga faktor kesalahan dalam mebaca foto. aktor kesalahan ini dapat mencapai $#?.
@leh sebab itu untuk diagnosisd radiologi sering dilakukan juga foto dengan proyeksidensitas keras.
danya bayangan (lesi) pada foto dada! bukanlah menunjukkan adanya akti'itas penyakit!kecuali suatu infiltrat yang betul;betul nyata. 2esi penyakit yang sudah non;aktif! sering
menetap selama hidup pasien. 2esi yang berupa fibrotik! kalsifikasi! ka'itas! schwarte! sering
dijumpai pada orang;orang yang sudah tua.
-
7/25/2019 Hemoptosis
4/13
emeriksaan khusus yang kadang;kadang juga diperlukan adalah bronkografi! yakni untuk
melihat kerusakan bronkus atau paru yang disebabkan oelh tuberculosis. emeriksaan ini
umumnya dilakukan bila pasien akan mengalami pembedahan paru.
emeriksaan radiologis dada yang lebih canggih dan saat ini sudah banyak dipakai di rumah
sakit rujukan adalah =omputed +omography 6canning (=+ 6can). emeriksaan ini lebihsuperior dibanding lebih superior dibanding radiologis biasa. erbedaan densitas jaringan
terlihat lebih jelas dan sayatan dapat dibuat trans'ersal.
emeriksaan lain yang lebih canggih lagi adalah Aagnetic 9esonance 4maging (A94).
emeriksaan A94 ini tidak sebaik =+ 6can! tetapi dapat menge'aluasi proses;proses dekat
apeks paru! tulang belakang! perbatasan dada;perut. 6ayatan bisa dibuat trans'ersal! sagitaldan koronal (min dan Bahar! $%%0).
8ambaran 9adiologi Bronkiektasis
Bronkiektasis adalah keadaan yang ditandai dengan dilatasi/ pelebaran bronkus danbronkiolus. +imbul bila dinding bronkus melemah. Bahan;bahan purulen terkumpul pada
bagian yang melebar ini mengakibatkan infeksi yang menetap. Biasanya bronkiektasisdisebabkan oleh obstruksi bronkus jangka lama! penyakit fibrokistik pada pankreas> infeksi
berulang dan sebagai komplikasi campak! batuk rejan! influen*a> atau kelainan kongenital
sindrom kartagener. enyebab yang terakhir ini diturunkan sebagai gen resesif autosomal.8ambaran klinis uatam bronkiektasis adalah batuk kronik yang jarang! sputum mukopurulen
berbau busuk! hemoptisis! pada tingkat lanjut penumonia rekuren! malnutrisi! jari tabuh
(9ahmatullah! $%%0).
1. Patogenesis Tuberkulosis
+uberkulosis disebabkan Mycobacterium tuberculosis. 3uman berbentuk batang! tahan
asam dalam pe-arnaanbakteri tahan asam (B+). =epat mati dengan sinar matahari
langsung tetapi dapat bertahan hidup di tempat gelap dan lembab. =ara penularan!
melalui droplet (percikan dahak). 3uman dapat menyebar secara langsung jaringansekitar! pembuluh limfe! pembuluh darah. Daya penularan ditentukan banyaknya kuman
yang dikeluarkan dari paru.
Bakteri tuberculosis berada di udara dalam bentuk droplet kemudian masuk ke saluran
pernafasan atas. Basil yang tertelan atau masuk ke saluran pernafasan merupakangumpalan basil (unit) yang terdiri dari $;, basil! yang lebih besar dari itu biasanya tidak
bias masuk karena terlalu besar dan tertahan di bronkus/bronkiolus! saluran hidung! dantidak menimbulkan penyakit. 6etelah berhasil masuk kesaluran pernafasan bagian ba-ahsampai ke al'eolus biasanya daerah yang disenangi oleh bakteri +B adalah di daerah;
daerah yang memiliki tekanan oksigen yang tinggi yaitu di lobus tengah pada paru;paru
kanan! atau pada ape paru bagian ba-ah sampai lobus atas bagian ba-ah! kemudianlobus inferior bagian atas. Basil tuberkel yang berada di al'eolus akan membangkitkan
reaksi radang berupa odema mukosa! pelebaran pembuluh darah! produksi cytokine!
senya-a kimia yang bersifat kemotaktik bagi AC. AC yang datang ke al'eolus
-
7/25/2019 Hemoptosis
5/13
kemudian berkumpul! berakumulasi dan bertambah bayak untuk memfagosit basil
tersebut. Dalam tubuh AC basil tersebut tidak mati melainkan berkembang biak
didalam sel AC. 6esudah hari pertama terjadinya infeksi leukosit yaitu AC tadidigantikan perannya oleh makrofag. Aakrofag tersebut berkumpul menjadi banyak
akhirnya terjadilah konsolidasi al'eolus akibat terdapatnya makrofag dan AC yang
berkumpul disertai cairan;cairan dari pembuluh darah yang 'asodilatasi akibat reaksiperadangan tadi. 3etika terjadi konsolidasi inilah ditemukan adanya tanda;tanda
pneumonia akut. Bakteri yang difagosit oleh makrofag yang seharusnya mati justru
berkembang biak lagi di dalam makrofag. 6ampai pada proses ini banyak yangmenamainya proses infeksi primer 8hon. Basil yang sudah banyak ini melalui pembuluh
darah yang rusak dan aliran limfatik paru menyebar ke nodus limfatikus regional. 6ampai
pada penyebaran ini dinamakan proses infeksi primer kompleks 9anke. roses ini
berjalan dan memakan -aktu ,;5 minggu. ada tahap ini pada sebagian orang dapatsembuh sendiri tanpa cacat. 6ebagian orang meninggalkan sedikit berkas;berkas berupa
garis fibrotic! kalsifikasi di hilus yang berpotensi untuk kambuh lagi karena kuman yang
dormant. Dan pada sebagian orang lagi ada yang terus berlanjut menyebar secara
perkontinuitatum! secara bronkogen menyebabkan paru sebelahnya ikut terinfeksi.3uman juga dapat tertelan bersama sputum dan ludah sehingga sampai ke usus dan
secara limfogen ke oragan tubuh lainnya! secara hematogen ke organ tubuh yang lainnya.Bila masuk ke arteri pulmonalis maka akan menjadi +B milier karena menjalar keseluruh
lapang paru.
Basil tuberkel yang didalam makrofag berhasil mengambil alih makrofag sehingga
mengatur makrofag agar dapat menyatu satu sama lainnya menjadi +uberkel yaitu suatugranuloma yang terdiri dari histiosit dan sel datia langerhans yang dikelilingi oleh sel;sel
limfosit dan berbagai jaringan ikat. 3eadaan ini biasanya memakan -aktu ,;1% minggu
setelah gejala pneumonia yang berupa konsolidasi. 6arang;sarang granuloma ini dapat
direabsorbsi kembali tanpa cacat atau sarang;sarang tadi meluas namun sembuh denganmeninggalkan bekas sebukan jaringan fibrosis. da yang membungkus diri menjadi keras
dan menimbulkan pengapuran. 6elanjutnya yang paling parah adalah keadaan granuloma
yang terus meluas dan menyebar sehingga jumlahnya juga banyak pada lapang parusehingga bagian yang meluas tadi akan menghancurkan jaringan ikat sekitarnya dan
bagian tengahnya mengalami nekrosis menjadi lembek membentuk jaringan keju
kejadian inilah yang disebut perkejuan. Bila jaringan keju tadi copot dan dibatukkankeluar maka akan terbentuklah ka'itas pada tengah;tengahnya. Aula;mula dinding
ka'itasi ini tipis namun semakin lama semakin tebal karena sebukan fibroblast
membentuk jaringan fibrositik yang pada akhirnya menjadi kronik dinamai ka'itassklerotik. +erjadinya perkejuan tersebut dikarenakan pada jaringan nekrotik tersebut
dihasilkan +C dan sitokin yang berlebihan oleh jaringan sekitar dan oleh leukosit! selain
itu juga dihasilkannya en*im;en*im hidrolisis protein! lipid dan asam nukleat yangdihasilkan makrofag yang sebetulnya ditujukan pada basil +B namun karena
makrofagnya rusak maka en*im tersebut keluar ke jaringan.
Banyak komplikasi yang terjadi akibat dari persarangan ini diantaranya adalah meluasnya
lesi tersebut dan membuat sarang pneumonia baru. Bila masuk dalam arteri pulmonalismaka akan menjadi +B millier. +ertelan akan menjadi +B ekstra paru. pabila sampai
-
7/25/2019 Hemoptosis
6/13
pada bronchial dan tracea makan akan menjadi +B endobronchial dan +B endotracheal
dan bisa menjadi empiema bila rupture ke pleura. 6arang;sarang ini bisa memadat dan
membentuk suatu pengerasan yang dinamakan tuberkuloma. +uberkuloma ini dapat cairyang membentuk ka'itas baru. 3omplikasi kronik ka'itas adalah apabila berinteraksi dan
kolonisasi dengan fungus seperti spergillus dan kemudian menjadi mycetoma (rice dan
6tandridge! $%%> min dan Bahar! $%%0).
2. Tuberkulosis
3lasifikasi +uberkulosis
Di 4ndonesia klasifikasi yang banyak dipakai adalah berdasarkan kelainan klinis! radiologis
dan mikrobiologis:
1. +uberkulosis paru
$. Bekas tuberkulosis paru
,. +uberkulosis paru tersangka
1. +uberculosis paru tersangka yang diobati. Disini sputum B+ negati'e! tetapi
tanda;tanda lain positif.
$. +uberkulosis paru tersangka yang tidak diobati. Disini sputum B+ negati'e dan
tanda;tanda lain juga meragukan.
Dalam $;, bulan! +B tersangka ini sudah harus dipastikan apakah termasuk +B paru
(aktif) atau bekas +B paru. Dalam klasifikasi ini perlu dicantumkan status bakteriologi!mikroskopik sputum B+ (langsung)! biakan sputum B+! status radiologis (kelainan
yang rele'an untuk tuberculosis paru)! status kemoterapi (ri-ayat pengobatan denganobat anti tuberculosis).
H@ 11 berdasarkan terapi membagi +B dalam & kategori yakni:
1. 3ategori 4! ditujukan terhadap kasus baru dengan sputum positif dan kasus baru dengan
bentuk +B berat.
$. 3ategori 44! ditujukan terhadap kasus kambuh dan kasus gagal dengan B+ positif.
,. 3ategori 444! ditujukan terhadap kasus B+ negati'e dengan kelainan paru yang tidak
luas dan kasus +B ekstra paru selain dari yang disebut dalam kategori 4.
&. 3ategori 4"! ditujukan terhadap +B kronik (min dan Bahar! $%%0).
8ejala enyakit +B paru
8ejala penyakit +B= dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. 8ambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama padakasus baru! sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
-
7/25/2019 Hemoptosis
7/13
Gejala sistemik/umum
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama! biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. 3adang;kadang serangan demam seperti influen*a dan bersifathilang timbul.
enurunan nafsu makan dan berat badan.
Batuk;batuk selama lebih dari , minggu (dapat disertai dengan darah).
erasaan tidak enak (malaise)! lemah.
Gejala khusus
+ergantung dari organ tubuh mana yang terkena! bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru;paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yangmembesar! akan menimbulkan suara EmengiE! suara nafas melemah yang disertai sesak.
3alau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru;paru)! dapat disertai dengan keluhan
sakit dada.
Bila mengenai tulang! maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat
dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya! pada muara ini akan keluar
cairan nanah.
ada anak;anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
meningitis (radang selaput otak)! gejalanya adalah demam tinggi! adanya penurunan
kesadaran dan kejang;kejang.
ada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala! +B= dapat terdeteksi kalau diketahui adanya
kontak dengan pasien +B= de-asa. 3ira;kira ,%;#%? anak yang kontak dengan penderita +B=paru de-asa memberikan hasil uji tuberkulin positif. ada anak usia , bulan # tahun yang
tinggal serumah dengan penderita +B= paru de-asa dengan B+ positif! dilaporkan ,%?terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah (nonim! $%%).
1. Penatalaksanaan TB
+ujuan engobatan
engobatan +B bertujuan untuk menyembuhkan pasien! mencegah kematian! mencegah
kekambuhan! memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman
terhadap @+.
rinsip pengobatan
engobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip ; prinsip sebagai berikut:
@+ harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat! dalam jumlah cukup
dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. angan gunakan @+ tunggal
-
7/25/2019 Hemoptosis
8/13
(monoterapi). emakaian @+;3ombinasi Dosis +etap (@+;3D+) lebih menguntungkan
dan sangat dianjurkan.
Fntuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat! dilakukan penga-asan langsung (D@+
GDirectly Observe !reatment) oleh seorang enga-as Aenelan @bat (A@).
engobatan +B diberikan dalam $ tahap! yaitu tahap intensif dan lanjutan.
Paduan OAT dan peruntukannya.
1. Kategori1 !2HR"#$ %H&R&'
aduan @+ ini diberikan untuk pasien baru:
asien baru +B paru B+ positif.
asien +B paru B+ negatif foto toraks positif
asien +B ekstra paru
Dosis untuk paduan OAT KDT untuk Kategori 1
Berat Badan
+ahap 4ntensif
tiap hari selama # hari
9H
-
7/25/2019 Hemoptosis
9/13
1. Kategori 2 !2HR"#($ HR"#$ )H&R&'
aduan @+ ini diberikan untuk pasien B+ positif yang telah diobati sebelumnya:
asien kambuh
asien gagal
asien dengan pengobatan setelah putus berobat (e"ault)
Dosis untuk paduan OAT KDT Kategori 2
Berat Badan
+ahap 4ntensif
tiap hari
9H
-
7/25/2019 Hemoptosis
10/13
harian)
+ahap
2anjutan
(dosis ,
semggu)
# bulan $ 1 ; 1 $ ; %
*atatan+
Fntuk pasien yang berumur % tahun ke atas dosis maksimal untuk streptomisin adalah#%%mg tanpa memperhatikan berat badan.
Fntuk perempuan hamil lihat pengobatan +B dalam keadaan khusus.
=ara melarutkan streptomisin 'ial 1 gram yaitu dengan menambahkan aMuabidest
sebanyak ,!0ml sehingga menjadi &ml. (1ml G $#%mg).
. OAT (isipan !HR"#'
aket sisipan 3D+ adalah sama seperti paduan paket untuk tahap intensif kategori 1 yang
diberikan selama sebulan ($5 hari).
(Depkes 94! $%%0).
Ifek samping pemberian @+
#-ek (amping Ringan Penyebab Penanganan
+idak ada nafsu makan! mual! sakit
perut9ifampisin 6emua @+ diminum malam sebelum tidur
Cyeri 6endi irasinamidBeri spirin
3esemutan s/d rasa terbakar di kaki 4CH Beri 'itamin B (piridoin) 1%%mg per hari
arna kemerahan pada air seni (urine) 9ifampisin+idak perlu diberi apa;apa! tapi perlu penjelasan kepada
pasien.
#-ek (amping Berat Penyebab Penatalaksanaan
8atal dan kemerahan kulit 6emua jenis @+ 4kuti petunjuk penatalaksanaan diba-ah N).
+uli 6treptomisin 6treptomisin dihentikan! ganti Itambutol.
-
7/25/2019 Hemoptosis
11/13
8angguan keseimbangan 6treptomisin 6treptomisin dihentikan! ganti Itambutol.
4kterus tanpa penyebab lain Hampir semua @+ Hentikan semua @+ sampai ikterus menghilang.
Bingung dan muntah;muntah
(permulaan ikterus karenaobat)
Hampir semua @+ Hentikan semua @+! segera lakukan tes fungsi hati.
8angguan penglihatan Itambutol Hentikan Itambutol.
urpura dan renjatan (syok) 9ifampisin Hentikan 9ifampisin.
(nonim! $%%)
BAB
P#/BAHA(A0
Dalam skenario! pasien adalah seorang lakilaki berusia & taun. Dengan berbagai gejala
klinis dan hasil dari pemeriksaan yang didapatkan! keterangan ini merupakan salah satu faktapendukung! karena menjadi salah satu ciri khas penyakit tuberculosis (+B)! yang pre'alensinya
paling tinggi terjadi pada usia produktif. asien tersebut mengeluh batuk dara sebanyak satugelas se3ak satu ari yang lalu. Batuk darah ini merupakan ekspektorasi dari sputum ditambahdengan darah! yang terjadi akibat iritasi pada sel;sel di dinding bronkus! sehingga pembuluh
darah disekitarnya ikut pecah. Penderita mengelu batuk dengan daak sulit keluar se3ak 2bulan, diikuti demam ilang timbul dan keringat malam. Batuk dengan dahak yang sulit
keluar tersebut terjadi karena adanya rangsang iritan yang mengakibatkan terjadinya batuk.3arena penderita adala perokok, maka asap rokok yang bersifat merangsang sekresi mucin
mengakibatkan meningkatnya produksi dahak (mucus). Camun sifat rokok yang juga
mengakibatkan berangsur hilangnya silia menyebabkan kesulitan pengeluaran dahak.
6ebenarnya pada siang hari! penderita juga berkeringat! namun keringat siang hari ini tidakterlalu terlihat! karena pada siang hari penderita berakti'itas! sehingga keringat yang terjadi pada
malam hari terlihat mencolok. 6elain itu! penurunan kadar kortikosteroid yang mengakibatkanturunnya akti'itas penekanan proses infeksi mengakibatkan demam disertai keluarnya keringat
cenderung lebih terasa pada malam hari. roses infeksi mengakibatkan makrofag mengeluarkan
berbagai macam mediator pro inflamasi! salah satunya +C! yang kemudian menekan nafsumakan di pusatnya! sehingga penderita tidak mau makan 2 ari ini. kibatnya berat badan
-
7/25/2019 Hemoptosis
12/13
menurun % kg, karena -alaupun asupan nutrisi berkurang! bakteri +B yang berkembang biak
menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme.
Tiga taun lalu penderita perna sakit paru dengan suara serak dan mendapat
pengobatan paket dari Puskesmas selama 4 bulan. engobatan yang dimaksud adalah
pengobatan +B paru. 6uara serak timbul akibat dahak yang tertimbun di celah di laring!terhalang oleh plica 'ocalis! sehingga dahak tidak dapat dikeluarkan! dan menimbulkan suara
serak. 6aat terapi tersebut! perna dira5at di R( karena muntamunta dan mata kuning.Hal ini terjadi akibat efek samping dari obat;obat anti +B! yang pada memiliki efek hepatotoksik!
sehingga salah satu contoh efek sampingnya dapat menimbulkan ikterus. 3arena penderita
memiliki 2 anak yang masi balita! maka anak dari penderita juga harus diberikan obat;obatansebagai profilaksis karena anak lebih rentan terinfeksi karena system imun yang belum
sempurna. Aya penderita meninggal karena penyakit paru menular dan 3antung 4 taunyang lalu. Droplet yang menjadi sumber penularan +B paru mampu melakukan dormansi dalam-aktu yang lama. 6ehingga kemungkinan besar pasien tertular penyakit +B paru dari almarhum
ayahnya. Tekanan dara+ 1$4. Hal ini terhitung normal! apalagi untuk orang yang sedang
mengalami proses infeksi. Fmumnya! infeksi pada saluran respirasi menyebabkan penurunantekanan darah.
Pada pemeriksaan didapatkan kon3ungti6a puat! yang merupakan tanda;tanda dari anemia
hemoragik! yang dapat terjadi akibat dari defisiensi 'itamin B1$ dan asam folat. (uara am-orikdidapatkan karena terjadi pembentukan ka'itas di paru. Pembesaran kelen3ar leer terjadikarena basil telah menyebar melalui aliran limfe (secara limfogen). 7ambaran -ibroin-iltrat
dan ka6itas di paru kanan dan gambaran sarang ta5on pada ape8 paru kiri menunjukkan
bah-a paru kanan adalah tempat terjadinya infeksi +B paru yang pertama kali! baru kemudian
infeksi mulai menyebar ke paru kiri.
BAB 9
P#0:T:P
1. (impulan
asien ini menderita penyakit +uberculosis paru.
1. (aran
1. gar penyakit pasien tidak bertambah berat! maka pasien perlu berhenti merokok.
-
7/25/2019 Hemoptosis
13/13
$. Fntuk mencegah penyebaran penyakit ini!maka pasien perlu menjaga agar tidak
batuk di depan anaknya! agar anaknya yang masih balita tidak terinfeksi.