hemiparesis
DESCRIPTION
definisi, diagnosa dan tatalaksana hemiparesis. patomekanisme hemiparesis,TRANSCRIPT
TUTORIAL HEMIPARESE
Disusun Oleh : Tri Agung Wibowo, S.Ked
Ahmad Hasan, S.KedRahma Ayu Larasati, S.Ked
Siti Umi Kulsum, S.KedCitra Wahyu Lestari, S.Ked
Dibimbing Oleh :Dr. Samino, Sp. S
KASUSPasien Ny.Z 63 tahun, datang kerumah sakit dengan keluhan lemas pada separuh badan sebelah kanan sejak 2 hari SMRS. Keluhan disertai mulut mencong ke kanan 2 hari lalu. Ia juga menderita nyeri kepala
dan muntah-muntah. Beberapa saat setelah mengalami lemah separuh badan, penderita sulit
diajak komunikasi dan kelihatan mengantuk. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM pasien juga ada
riwayat kateter jantung.
Kalimat Kunci
• Lemas pada separuh badan• Kesulitan bicara• Nyeri kepala • Muntah-muntah• Kesulitan berkomunikasi• Riwayat hipertensi, DM, jantung
Pertanyaan
1. Apa penyebab lemah separuh badan ? Bagaimana patomekanismenya?
2. Apa saja penyakit – penyakit yang disertai keluhan lemah separuh badan?
3. Mengapa penderita mengalami kesulitan bicara?4. Apa penyebab nyeri kepala dan muntah pada skenario?5. Bagaimana proses diagnosa pada pasien dengan
keluhan lemah separuh badan?6. Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan keluhan
lemah seluruh badan?
Kelumpuhan
• Kelumpuhan yaitu hilangnya tenaga otot sehingga gerak voluntar sukar atau sama sekali tidak bisa dilakukan.
• Hemiparese & hemiplegi (hemi artinya sebelah,
paresis berarti lemah, plegi maknanya lumpuh sama
sekali). Hemiparese = lemah separuh tubuh, dan
hemiplegi = lumpuh sebelah badan.
• Hemiplegi juga biasa disebut dengan Hemiparalisis
Kelemahan dan kelumpuhan adalah gejala
gangguan/penurunan fungsi motorik susunan saraf,
yang lazimnya terjadi pada anggota dan bagian
tubuh sesisi secara akut, ataupun kronik, dengan
atau tidak progresif.
Dengan adanya gangguan pada traktus kortikospinalis yang bertanggung jawab pada otot-otot anggota gerak atas atau bawah.
Lesi yang terjadi pada kortek serebri, seperti pada tumor, infark, atau trauma menyebabkan kelemahan sebagian tubuh pada sisi kontralateral.
Jika hemiparese yang terlibat pada wajah dan tangan (hemiparese brakhiofasial), ini lebih sering terjadi dibandingkan di daerah lain karena bagian tubuh tersebut memiliki area representasi kortikal yang luas
Patomekanisme
Klasifikasi Berdasarkan Letak Lesi
Hemiplegi akibat hemilesi di korteks motorik primer
Hemiplegi akibat hemilesi di kapsuka interna
Sindrom hemiplegi alternans akibat hemilesi di mesensefalon
Sindrom hemiplegi alternans akibat hemilesi di pons
Sindrom hemiplegi alternans akibat hemilesi di medulla spinalis
Hemilesi di Korteks Motorik Primer Gejala Penyebab
Derajat kelumpuhan ekstremitas superior dan inferior berbeda
karena korteks motorik diperdarahi arteri yang berbeda yaitu A. Serebri anterior cabang kortikal& a. Serebri media.
Afasia Melibatkan bagian depan dan belakang korteks motoris
Deviation conjugee Lesi paralitik area 8 kontralateral
Forced crying & forced laughing Lesi mengenai korteks frontal
Hipertonia spastis Lesi disekitar korteks motorik primer
Disfagia Lesi pada n vagus & n. glosofaringeus
Hemiplegia Akibat hemilesi di kapsula Interna
Gejala Penyebab
Rigiditas, atetosis, distonia, tremor, hemianopia
Lesi mengenai radiasio optika, nukleus kaudatus, putamen
Gerakan sekutu patologik, misal saat berbaring kaki yang hemiparese ikut terangkat
Lesi di susunan piramidal bisa mengenai korteks motorik
Hemiplegia Alternans di MesesenfalonNo Gejala Penyebab
1 Strabismus divergen, diplopia, midriasis dan ptosis ipsilateral (sindrom weber)
Kelumpuhan melibatkan N. Okulomotorius (N. III)
2 Gerakan involuntar pada lengan dan tungkai yang paretik (sindrom benedict)
Tersumbatnya salah satu cabang rami perforantes paramedialis a. basilaris
Jika lesi terjadi di daerah pons yang melibatkan traktus piramidalis karena tumor, iskemia pada batang otak atau perdarahan dapat menyebabkan hemiparesis kontralateral atau mungkin bilateral
Hemiplegia alternans akibat hemilesi di medula oblongata
• Kelumpuhan LMN pada lidah sisi ipsilateral : karena lesi mengenai radiks n. hipoglosus
Patomekanisme Kesulitan Berkomunikasi
• Kesulitan berkomunikasi pada pasien dapat disebut dengan afasia
• Afasia adalah gangguan kemampuan berbahasa. • Para penderita afasia dapat mengalami gangguan
berbicara, memahami sesuatu, membaca, menulis, dan berhitung.
• Penyebab afasia selalu berupa cedera otak. • Pada kebanyakan kasus, afasia dapat disebabkan oleh
pendarahan otak. Selain itu juga dapat disebabkan oleh trauma atau tumor
Jenis Afasia
• ketidakmampuan untuk mengerti dari suatu kata atau menyuarakannya menjadi ucapan yang utuh.
Aphasia Wernicke atau aphasia sensoris
• orang dengan gangguan ini dapat bicara dengan mudah, mengetahui nama objek, dan memahami pembicaraan, tapi mereka tidak dapat mengulang kata-kata.
Conduction aphasia
•mampu memahami tulisan, menghasilkan kalimat dan mengulang kalimat. Ia tidak mampu cuntuk menyebutkan kata benda.
Anomic afasia
•memiliki kesulitan dalam berbicara walaupun ia mampu memahami suatu kalimat
Broca’s aphasia
Aphasia Asessment• First test spontaneous speech? – What the patient asks for in the
morning – Broca’s aphasiaFor tea/food/going to toilet
• Now test the comprehension – Whether he understands the meaning of words -WernickesGive some simple commands “lift up the unaffected arm” “show the tongue”
• Test for intactness of conduction pathway – Conductive aphasiaWhether the patient is able to repeat what the examiner says. Use a phrase
• Test for naming – intactness of the arcuate bundle – Anomic aphasiaShow an object like a pen and ask to name it; not merely to handle it or even use it
• Try whether the patient can read aloud? – Pure word blindnessGive a news paper and ask the patient to read aloud from it
• Try whether a patient can understand spoken language? – Pure word deafnessinability to comprehend the meaning of speech, but still being able to hear, speak, read, and write.
Patomekanisme Cephalgia dan Muntah
• Kenaikan Tekanan intra kranial, merupakan kenaikan volume intrakranial yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Hal ini dapat mencetuskan rasa nyeri pada kepala adapun hal-hal yang dapat meiningkatkan TIK, dapat berupa udema jaringan otak, akumulasi perdarahan, akumulasi cairan serebrospinal.
• Peningkatan tekanan intrakranial akan menyebabkan herniasi ke arah batang otak sehingga dapat mengakibatkan gangguan pusat-pusat pengaturan organ vital, gangguan pernafasan, hemodinamik, kardiovaskuler, dan kesadaran.
HEMIPARESE LESI OTAK (INTRAKRANIAL)/ BATANG OTAK
-VASKULAR
* perkemb.cepat
* progresif
* trauma (-)
-TRAUMA
* Truama (+)
* klinis berkembang cepat
* CT-MRI
-INFEKSI AKUT
* Sindrom inflamsi- klinis
- LAB
* CSF ! (+)
AKUT
INF.SUB AKUT
M.IT IS TB
TUMOR
ABSES
~ SOL
~ INFEKSI (RIW (+))
INFEKSI KRONIK / INVESTASI PARASIT
TANDA INFLAM. KRONIK KLINIS / LAB
-RW (+) SEJAK LAHIR
-CT / MRI (+)
-PENY. DEG.
- SINDROM TIK - FOCAL SIGN
- CT-SCAN (+)
SUB AKUT TDK AKUTKRONIK
KET.
KARAKTERISTIK, dll
Diagnosa BandingGejala NHS HS BRAIN
TUMORHEMATOMA MENI-
NGITIS
Hemiparese + + + + +
Mulut mencong
+ + + + +/-
Nyeri kepala& muntah
+ + + + +
Kesulitan komunikasi
+ + + + +
Kel. Ut. HEMIPARESE
AKUT / SUB AKUT?
VASKULARINFLAMASI
N H SH S
VASKULITIS
IR-SERKONTUSEDHICHTRSAHTRSDH
M. IT ISSEREBRITISABSESKISTETBKLOM
Px
SOL, KONG,DEG
TRAUMA
INFEKSI
STROKE
SOLIK
TUMORIKRAN
TUMORSEREBRI/MENG
KISTE
ABSES
KONG. / DEG
RM LAHIR
P.KONGENITAL
DEG
SINDROM TIK
YA
YES NO
CT HIPERD
YES
YES
YES
NO
NO
NO
NO
RK + KLINIS PARASIT (+)
+
+
TANDA INFL
NO
YA
NO
NO
YES AKUT KRONIK
UMN
D/ TOPISSEREBRALBRAIN STEMSEREBRALLAR
UMLMN
PENDEKATAN, ALGORITMISPENGAMBILAN KEPUTUSAN D/ &R/ PD HEMIPARESE
History Taking• When did the event start? When was he last found to be in a normal
state?• What is the total duration of the illness? If multiple, of each
episode?• What according to the patient or relatives were the initial
presenting symptoms?• What was the exact mode of onset; was it abrupt, sudden, sub-
acute or gradual?• When was the maximum deficit noted; was it in the beginning or
later?• What was the progress of the initial symptoms; static, progressing
or regressing?• What were the associated symptoms; in CNS as well as CVS, RES
and GIT?• What investigations he has under gone so far and what are the
ones planned?• What treatment the patient has received so far and what the ones
planned?
EXAMINATION
• General condition- Consciousness- Patient description
• Vital signs- Blood pressure- Respiratory rate- Artery pulse
Gejala defisit neurologis fokal Gejala defisit neurologis globalGejala motorik
kelemahan atau kekakuan tubuh satu sisi ganguan menelan gangguan keseimbangan tubuh
Gangguan Berbicara atau Berbahasa kesulitan pemahaman atau ekspresi berbahasa kesulitan membaca (dsylexia) atau menulis gangguan keseimbangan tubuh
Gangguan Sensorik perubahan kemampuan sensorik
Gejala Visual pandangan ganda gangguan penglihatan
Gejala Vestibular vertigo
Gejala Kognitif gangguan memori gangguan aktifitas sehari-hari
kelumpuhan seluruh tubuhpingsan light-headedness’ blackouts’ dengan gangguan kesadaran inkontinensia urin maupun feses bingung tinnitus
EXAMINATION• Physical assessments
- Deft exam- Muscle tone- Muscle power- Tendon reflex- Pathologic reflex
• Supporting exams- Laboratory exam- CT – scan- MRI- Arteriogram- X – ray- EEG- ECG- Lumbar puncture- TCD
CT – scan & MRI( copied from dr. Akbar’s slide )
TCD & LUMBAR PUNCTURE( copied from dr. Akbar’s and dr. Yusra’s slide )
• Karena kasus stroke pasien masih tergolong akut, maka pasien harus• mendapatkan penatalaksaan yang segera agar tidak menyebabkan• penurunan fungsi neurologis yang lebih lanjut. Beberapa di antaranya:• a. Memastikan Airway Breathing Circulation tidak mengalami hambatan• karena kelumpuhan yang dialami.• b. Memeriksa keseimbangan cairan tubuh agar perdarahan tidak• mengganggu fungsi organ penting lainnya.• c. Menyingkirkan kemungkinan koagulopati agar fungsi thrombin dan• faktor pembeku darah lainnya normal.
TATALAKSANA
• d. Mengendalikan hipertensi terutama pada perdarahan intraserebri agar
• edema tidak semakin parah.• e. Pertimbangakan kosultasi bedah saraf jika
kondisi darurat seperti• perdarahan yang massif.• f. Memberikan manitol 20% (1 kg/kgBB, IV dalam
20-30 menit) dengan• tanda – tanda peningkatan intrakraniala dan koma.
TATALAKSANA