heimlich maneuver

6
Heimlich maneuver/perasat heimlich adalah suatu cara mengeluarkan benda asing yang menyumbat laring secara total atau benda asing ukuran besar yang terletak dihipofaring. Prinsip : •Memberikan tekanan pada paru. •Dilakukan tekanan kedalam dan keatas rongga perut sehingga diafraghma terdorong keatas dan tenaga dorongan ini mendesak udara dalam paru-paru terdorong keluar TEKNIK HEIMLICH MANEUVER •Penolong berdiri di belakang pasien sambil memeluk badannya. •Tangan kanan dikepalkan dan dengan bantuan tangan kiri, kedua tangan diletakkan pada perut bagian atas. •Kemudian dilakukan penekanan pada rongga perut kearah dalam dan kearah atas dengan hentakan beberapa kali. Diharapkan dengan hentakan 4-5 kali benda asing akan terlempar keluar •Pada pasien yang tidak sadar atau terbaring, dapat dilakukan dengan cara penolong berlutut dengan kedua kaki pada kedua sisi pasien. Kepalan tangan diletakkan di bawah tangan kiri di daerah epigastrium Dengan hentakan tangan kiri ke bawah dan ke atas beberapa kali udara dalam paru akan mendorong benda asing keluar

Upload: namira-caroline-ercho

Post on 26-Nov-2015

180 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Heimlich maneuver/perasat heimlich adalah suatu cara mengeluarkan benda asing yang menyumbat laring secara total atau benda asing ukuran besar yang terletak dihipofaring.

Prinsip : Memberikan tekanan pada paru.

Dilakukan tekanan kedalam dan keatas rongga perut sehingga diafraghma terdorong keatas dan tenaga dorongan ini mendesak udara dalam paru-paru terdorong keluar

TEKNIK HEIMLICH MANEUVER Penolong berdiri di belakang pasien sambil memeluk badannya.

Tangan kanan dikepalkan dan dengan bantuan tangan kiri, kedua tangan diletakkan pada perut bagian atas.

Kemudian dilakukan penekanan pada rongga perut kearah dalam dan kearah atas dengan hentakan beberapa kali. Diharapkan dengan hentakan 4-5 kali benda asing akan terlempar keluar

Pada pasien yang tidak sadar atau terbaring, dapat dilakukan dengan cara penolong berlutut dengan kedua kaki pada kedua sisi pasien. Kepalan tangan diletakkan di bawah tangan kiri di daerah epigastrium

Dengan hentakan tangan kiri ke bawah dan ke atas beberapa kali udara dalam paru akan mendorong benda asing keluar

1. Benda asing di laring

Teknik Heimlich Maneuver Pada Anak dan dengan Bantuan Diri Sendiri

2. Benda asing di trakea Benda asing di trakea dikeluarkan dengan bronkoskopi.

3. Benda asing di bronkus Untuk mengeluarkan benda asing dari bronkus dilakukan dengan bronkoskopi.

4. Benda asing di hidung Dengan memakai pengait (haak) yang dimasukkan ke dalam hidung di bagian atas

Sumbatan pada laring dapat disebabkan oleh: Radang akut dan radang kronis Benda asing Trauma akibat kecelakaan, perkelahian, percobaan bunuh diri dengan senjata tajam Trauma akibat tindakan medik Tumor laring, baik berupa tumor jinak atau pun tumor ganas Kelumpuhan nervus rekuren bilateral

GEJALA DAN TANDA SUMBATAN LARING Suara serak (disfoni) sampai afoni Sesak napas (dispnea) Stridor (napas berbunyi) yang terdengar pada waktu inspirasi. Cekungan yang terdapat pada waktu inspirasi di suprasternal, epigastrium, supraklavikula dan interkostal. Gelisah karena pasien haus udara air hunger. Warna muka pucat dan terakhir menjadi sianosis karena hipoksia.

Cara Melakukan Perasat Heimlich pada Anak Berusia > 1 tahun Berdiri di belakang anak dan peluk anak di bagian pinggangnya Berikan sentakan pada perut atau di bawah tulang iga anak Sentakan ini diberikan beberapa kali sampai anak mengeluarkan makanan yang membuatnya tersedak

Cara Melakukan Perasat Heimlich pada Anak Berusia < 1 tahun Letakkan bayi di lengan penolong sehingga kepala bayi lebih rendah dari badannya Sangga kepala bayi dengan telapak tangan, jangan halangi/jangan tutup mulut bayi Berikan 5 tepukan pada punggung bayi Jika benda penyebab bayi tersedak tidak dapat keluar, letakkan bayi pada paha penolong dengan muka menghadap penolong

STADIUM SUMBATAN LARING YANG PROGRESIF MENURUT JACKSON Stadium 1. Cekungan tampak pada inspirasi di suprasternal, pada waktu inspirasi dan masih tenang. Stadium 2. Cekungan pada waktu inspirasi di daerah suprastemal makin dalam, ditambah lagi dengan timbulnya cekungan di daerah epigastrium. Pasien sudah mulai gelisah. Stridor terdengar pada waktu inspirasi. Stadium 3. Cekungan selain di daerah suprasternal, epigastrium juga terdapat di infraklavikula dan sela-sela iga, waktu stridor pasien pasien sangat gelisah dan dispnea. Stridor terdengar pada waktu inspirasi dan ekspirasi. Stadium 4. Cekungan-cekungan di atas bertambah jelas, pasien sangat gelisah, tampak sangat ketakutan dan sianosis. Jika keadaan ini berIangsung terus maka pasien akan kehabisan tenaga, pusat pernapasan paralitik karena hiperkapnea. Pasien lemah dan tertidur, akhirnya meninggal karena asfiksia.