hasil laprak farfit 2 cemaran mikroba

5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Praktikum Nama Media Keterangan Sampel dibuat dengan cara 1 gram ekstrak dilarutkan dengan 10 ml pelarutnya (n- heksana) Konsentrasi : 10 -1 Media yang digunakan Nutrient Agar (NA) Hasil : tidak ditemukannya koloni bakteri Sampel dibuat dengan cara dipipet 1 ml pada pengenceran 10 -1 , dilarutkan dengan 10 ml n-heksana Konsentrasi : 10 -2 Media yang digunakan Nutrient Agar (NA) Hasil : tidak ditemukannya koloni bakteri

Upload: fitrahtunnisah

Post on 16-Sep-2015

244 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Parameter Non Spesifik

TRANSCRIPT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Praktikum Nama MediaKeterangan

Sampel dibuat dengan cara 1 gram ekstrak dilarutkan dengan 10 ml pelarutnya (n-heksana)

Konsentrasi : 10-1

Media yang digunakan Nutrient Agar (NA)

Hasil : tidak ditemukannya koloni bakteri

Sampel dibuat dengan cara dipipet 1 ml pada pengenceran 10-1 , dilarutkan dengan 10 ml n-heksana

Konsentrasi : 10-2

Media yang digunakan Nutrient Agar (NA)

Hasil : tidak ditemukannya koloni bakteri

Sampel dibuat dengan cara dipipet 1 ml pada pengenceran 10-2 , dilarutkan dalam 10 ml n-hekasana

Konsentrasi : 10-3

Media yang digunakan Nutrient Agar (NA)

Hasil : tidak ditemukannya koloni bakteri

Sampel dibuat dengan cara dipipet 1 ml dan dilarutkan dalam 10 ml n-hekasana

Konsentrasi : 10-1

Media yang digunakan Potato Dextrose Agar (PDA) Hasil : ditemukannya satu koloni kapang/kamir

Sampel dibuat dengan cara dipipet 1 ml pada pengenceran10-1 , dilarutkan dalam 10 ml n-hekasana

Konsentrasi : 10-2

Media yang digunakan Potato Dextrose Agar (PDA)

Hasil : tidak ditemukannya koloni kapang/kamir

Sampel dibuat dengan cara dipipet 1 ml pada pengenceran 10-2 , dilarutkan dalam 10 ml n-hekasana

Konsentrasi : 10-3

Media yang digunakan Potato Dextrose Agar (PDA)

Hasil : tidak ditemukannya koloni kapang/kamir

4.2 Pembahasan PraktikumPada praktikum ini telah dilakukan proses standarisasi ekstrak dengan parameter non-spesifik yaitu penentuan cemaran mikroba dalam ekstrak herba kemangi (Ocimum sanctumL.). Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan dua media, yaitu Nutrient Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Pada media NA digunakan untuk membiakkan bakteri dan pada media PDA digunakan untuk membiakkan kapang/khamir. Masing-masing dari media ini dibuat kedalam 3 konsentrasi yaitu 10-1, 10-2 dan 10-3. Tujuan dilakukannya pengenceran ini yaitu untuk memastikan mendapat jumlah bakteri sebanyak 30-300 koloni dan kapang/khamir sebanyak 40-60 koloni. Bila jumlah koloni yang didapatkan melebihi batas yang ditentukan atau kurang dari batas tersebut makan akan menyulitkan dalam pengamatan dan memperbesar kesalahan penghitungan. Maka pengenceran ini dilakukan agar memudahkan pengamatan, terkontrol juga meminimalisasi kesalahan dalam penentuan cemaran mikroa ini. (Syafaatin, 2010)PDA mengandung sumber karbohidrat yang terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Sedangkan untuk media NA terdiri dari protein yang berasal dari pepton dan beef extract, sehingga dapat digunakan sebagai media tumbuhnya berbagai jenis bakteri. Pada percobaan awal yang dilakukan ialah mengencerkan sampel esktrak yang masih kental. Ekstrak herba kemangi ditimbang sebanyak 1 gr lalu dilarutkan dengan menggunakan aquadest 10 ml sehingga didapatkan konsentrasi 10-1. Pada percobaan ini telah dilakukannya kesalahan oleh praktikan, untuk mengencerkannya praktikan menggunakan perlarut n-heksana bukan menggunakan aquadest. Hal ini dapat memengaruhi hasil penentuan cemaran mikroba. Dari konsentrasi 10-1 dilakukan lagi pengenceran hinggan didapat tiga konsentrasi yaitu 10-1, 10-2 dan 10-3. Langkah selanjutnya ialah mempipet 1 ml dari masing-masing konsentrasi kedalam media NA dan PDA. Proses praktikum ini harus dilakukan secara aseptis dan menggunakan alat-alat yang sudah disterilisasi dengan autoklaf. Setelah itu diinkubasi keenam media yang telah diberi ekstrak herba kemangi. Untuk media NA diinkubasi pada suhu 370 C selama 24 jam sedangkan untuk media PDA diinkubasi pada suhu 250 C (suhu kamar) selama 48 jam. Hasil yang didapatkan pada media NA yaitu tidak ada satu pun koloni bakteri yang tumbuhn pada ketiga konsentrasi tersebut. Dan pada media PDA didapatkan satu koloni kapang/khamir yang tumbuh pada konsentrasi 10-1 dan pada konsentrasi 10-2 dan 10-3 tidak didapatkan koloni kapang/khamir yang tumbuh. Hal ini terjadi karena kesalahan yang dilakukan oleh praktikan yaitu mengencerkan sampel ekstrak menggunakan pelarut untuk sampel yaitu n-heksana seharusnya diencerkan menggunakan aquadest sebagai media tumbuhnya mikroorganisme. Penggunaan n-heksana menyebabkan penghambatan pertumbuhan mikroba sehingga hasil yang didapatkan yaitu tidak ada koloni bakteri yang tumbuha sedangkan hanya satu koloni kapang/khamir yang tumbuhan pada media PDA konsentrasi 10-1.

Dapus : Syafaatin Ani, 2010. Panduan Laboratorium Mikrobiologi . Bandung