hasil karya wisata ke bali nur laeli

40
LAPORAN KARYA WISATA KE BALI Disusun untuk memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Kelas XII IPA 1 Disusun Oleh: Nama : Nur Laeli Kelas : XII IPA 1 NIS : 117663 i

Upload: awanempoe

Post on 29-Nov-2015

164 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

jrfj

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

LAPORAN KARYA WISATA KE BALI

Disusun untuk memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Kelas XII IPA 1

Disusun Oleh:

Nama : Nur Laeli

Kelas : XII IPA 1

NIS : 117663

SMA NEGERI 1 PANGKAHKAB. TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

i

Page 2: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini telah diteliti dan disahkan pada :

Hari            :

Tanggal       :

Oleh :

Mengetahui,

Kepala SMA N 1 Pangkah Pembimbing

Guru Mapel Bahasa Indonesia

Drs. Munaseh Hesti Peni Yuliani, S.Pd

NIP. 19620412 199203 1 010 NIP. 19700726 199702 2 004

ii

Page 3: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Suatu pekerjaan tanpa rasa tekun,sabar dan iklas maka sia-sialah pekerjaan

itu.

2. Raihlah semua cita-cita yang kita inginkan.

3. Dengan agama hidup terarah.

4. Dengan ilmu hidup menjadi mudah.

5. Cobaan adalah ajaran untuk memulai kehidupan yang lebih baik.

6. Masa lalu adalah kenangan masa sekarang adalah kenyataan dan masa depan

adalah harapan.

7. Jangan jadikan hidup ini sebagai beban jadikanlah hidup ini sebagai sebuah

kesempatan.

PERSEMBAHAN

1. Bapak dan Ibu tercinta yang penuh

kasih sayang serta doa yang tulus

2. Bapak Munaseh selaku Kepala SMA

N 1 Pangkah

3. Ibu Hesti Peni Yuliani S.Pd selaku

pembimbing Bahasa dan Sastra

Indonesia

4. Semua teman-teman baik yang ada

dalam sekolah maupun di luar

sekolah yng senantiasa mendukung

penulis

5. Para pembaca yang budiman

iii

Page 4: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

hidayahnya kepada saya , sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini .

Meskipun mengalami banyak kesulitan , namun berkat usaha dan bantuan semua

pihat , saya dapat menyelesaikan dengan baik .

Saya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyusun laporan ini

dan berusaha mencari sumber data yang di anggap penting dan juga wawancara

tentanghal yang berkaitan dengan laporan ini .

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Munaseh, selaku kepala sekolah SMA N 1 Pangkah

2. Ibu Hesti PeniYuliani, S.Pd, selaku guru Bahasa Indonesia

3. Ayah dan Ibu tercinta yang telah mendukung dalam pembuatan laporan ini .

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna , maka oleh

sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat

membangun.

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca .

Pangkah , September 2013

Penulis

iv

Page 5: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN....................................... iii

HALAMAN KATA PENGATAR............................................................ iv

HALAMAN DAFTAR ISI........................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

1. Latar Belakang................................................................... 1

2. Tujuan................................................................................ 1

3. Metode Pengumpulan Data ............................................... 1

4. Sistematika Laporan .......................................................... 2

BAB II HASIL KUNJUNGAN............................................................. 3

1. Tempat Dan Waktu Pelaksaan........................................... 3

2. Objek Wisata Yang Dikunjungi......................................... 3

A. Tari Barong................................................................. 3

1. Definisi Tari barong............................................. 3

2. Jenis-jenis Tari Barong........................................ 5

3. Pementasan.......................................................... 6

4. Keistimewaan....................................................... 8

5. Lokasi dan Harga Tiket........................................ 8

6. Akomodasi Dan Fasilitas lainnya........................ 9

B. Hutan Kera Sangeh..................................................... 9

1. Status Kawasan.................................................... 9

2. Lokasi Dan Aksebilitas........................................ 9

3. Tipe Ekosistem.................................................... 10

4. Tujuan Pengelolaan.............................................. 10

5. Topografi Dan Iklim............................................ 11

6. Potensi Flora Dan Fauna...................................... 11

7. Objek Dan Daya Tarik Wisata Alam................... 11

v

Page 6: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

8. Sarana Dan Prasarana.......................................... 12

C. Museum Bajrashandi.................................................. 12

BAB III PENUTUP................................................................................. 15

A. Kesimpulan ....................................................................... 15

B. Saran................................................................................... 15

LAMPIRAN ............................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 19

vi

Page 7: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang besar dan kaya akan

budaya dan panorama alam yang tidak dapat di temukan di Negara lain. Salah

satunya yaitu “Pulau Bali” yang terkenal dengan panorama lautnya yang

sangat eksotik.

Bali merupakan salah satu pulau yang menyidikan berbagai obyek

wisata, berbagai wisatawan baik wisatawan domestic maupun wisatawan

mancanegara berduyung-duyung ke “Pulau Bali”.

Bali dengan obyek-obyek wisata yang begitu banyaknya dapat

memberikan devisa bagi Negara Indoneasia, dan sekaligus dapat

meningkatkan kehidupan perekonomian khususnya pada masyarakat Bali.

2. Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Mengenalkan lebih dekat tentang keindahan panorama PulauBali

Mengenalkan berbagai kebudayaan yang ada di Pulau Bali

Mengajarkan kepada para siswa untuk lebih menghormati

kebudayaan dan adat istiadat di Pulai Bali

b. Tujuan Khusus

Untuk Memenuhi Tugas Bahasa B.Indonesia Kelas XII IPA 1

3. Metode Pengumpulan Data

Penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan cara

berkunjung langsung ke obyek wisata yang ada di Bali. Yang dilaksanakan

selama tiga hari.

1

Page 8: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

4. Sistematika Laporan

Penulis membuat sistematika laporan sebagai berikut :

Pada bab pertama Adalah pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan tentang

latar belakang pemilihan obyek wisata, tujuan penulisan, metote

pengumpulan data, serta sistematika penulisan laporan.

Pada bab dua menguraikan tentang tempat dan waktu pelaksanaan

kunjungan, tujuan kunjungan serta isi dari hasil pengamatan tentang kilas

balik pulau bali dan berbagai obyek wisata yang ada disana,serta

budayanya.

Pada bab tiga penulis mengambil kesimpulan saran-saran dan Daftar

pustaka yang mana merupakan akhir atau penutuplaporan, serta lampiran.

2

Page 9: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

BAB II

HASIL KUNJUNGAN OBYEK WISATA

1. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

Waktu Kunjungan

Waktu berkunjung kami di objek wisata adalah sebaga berikut :

1. Oleh-oleh Bali hari pertama jam 20.00 - 21.00 WITA.

2. Museum Bajrasandi hari kedua jam 08.30 – 10.00 WITA.

3. Tari Barong hari kedua jam 11.45 – 12.30 WITA.

4. Tanjung Benoa hari kedua jam 15.00 – 16.30 WITA.

5. Pantai Kuta hari kedua jam 18.00 – 18.30 WITA.

6. Jogger hari kedua jam 19.00 – 20.30 WITA.

7. Pasar Seni Sukawati hari ketiga jam 08.30 – 09.30 WITA.

8. Hutan Sangeh hari ketiga jam 10.30 – 11.30 WITA.

9. Bedugul hari ketiga jam 12.30 – 14.00 WITA.

2. Objek Wisata Yang Dikunjungi

A. TARI BARONG

1. Definisi

Tari barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khasanah

kebudayaan pra-Hindu.Tarian ini menggambarkan pertarungan antara

kebaikan (drama) dan kebatilan (adharma). Wujud kebaikan

dilakokan oleh barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki

empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis.

Diduga kata barong berasal dari kata bahrwang atau diartikan

beruang, seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib,

dianggap sebagai pelindung. Dan di Bali barong tidak hanya

diwujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang

berkaki dua. Topeng barong dibuat dari kayu yang diambil dari

tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh sebab itu barong

3

Page 10: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat

hindu bali.

Sementara wujud kebatilan dimainkan oleh rangda, yaitu sosok

yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.

Sedangkan dari golongan sudra disebut Balu. Kata balu dalam bahasa

Bali alusnya adalah rangda. Perkembangan selanjutnya istilah rangda

untuk janda semakin jarang kita dengar, karena dikhawatirkan

menimbulkan kesan tidak enak mengingat wujud rangda yang ‘aeng’

(seram) dan menakutkan serta identik dengan orang orang yang

mempunyai ilmu kiri (pengiwa).

Hal ini terutama kita dapatkan dalam pertunjukan-pertunjukan

cerita rakyat.Dengan kata lain,ada kesan rasa takut, tersinggung dan

malu bila dikatakan bisa nerangjana (ngeleak).

Sesungguhnya pengertian di atas lebih banyak diilhami cerita-

cerita rakyat yang di dalamnya terdapat unsur rangda. Cerita yang

paling besar pengaruhnya adalah calon arang.

Ada juga cerita yang lain, namun itu hanyalah kreasi para

seniman seperti: lakin kunti srya, nang aprak, celedu nginyah, men

muntregan, balian batur, campur taluh (talo) dan kaki tua. Juga cerita-

cerita mythologi dan sejarah seperti kalikek, jayapati dan sudarsana.

Jenis-jenis Rangda

Mengidentifikasi jenis-jenis Rangda yang berkembang di Bali

amat sulit. Hal ini mengingat wujud Rangda pada umumnya

adalah sama. Memang dalam cerita calon arang ada wujud

Rangda yang lain seperti Rarung, Celuluk namun itu adalah

antek-antek dari si calon arang dan kedudukannya lebih banyak

dalam cerita-cerita bukan disakralkan. Untuk membedakan wujud

rangda adalah dengan melihat bentuk mukanya (prerai), yaitu:

Bentuk nyinga

4

Page 11: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

Apabila bentuk muka rangda itu menyerupai singa dan

sedikit menonjol ke depan (muju). Sifat dari rangda ini

adalah galak dan buas.

Bentuk Nyeleme

Apabila bentuk muka rangda itu menyerupai wajah manusia

dan sedikit melebar (lumbeng). Bentuk rangda seperti ini,

menunjukan sifat yang beerwibawa dan angker.

Bentuk Raksasa

Apabila bentuk muka rangda ini menyerupai wujud raksasa

seperti ini yang umum kita lihat rangda pada umumnya.

Biasanya rangda ini menyeramkan.

2. Jenis-jenis tari barong

Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa di tampilkan di

Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong

Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, serta Barong-barongan.

Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering

menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang

memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.

Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan

antara singa, harimau, dan lembu atau keket yang oleh orang Bali

dianggap sebagai raja hutan yang disebut dengan nama Banaspati

Raja. Barong Ket badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit,

potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari

serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari laki-laki

(juru saluk atau juru bapang): seorang mengambil posisi di depan

memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara seorang

lagi berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.

Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan

Barongsai yang biasa dipertunjukan oleh masyarakat China. Hanya

saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu

5

Page 12: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan

tokoh-tokoh lainnya, seperti kera (sahabat Barong), Dewi Kunti,

Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.

3. Pementasan

Gending pembukaan

Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang lebat,

kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang

membuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu

dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong

hidung salah seorang dari mereka.

Babak pertama

Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut dari

Rangda yang sedang mencari pengikut Dewi Kunti yang sedang

dalam perjalanan untuk menemui patihnya.

Babak kedua

Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba. Salah seorang pengikut

Rangda berubah menjadi setan semacam Rangda dan memasukkan

roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka

bisa menjadi marah. Keduanya menemui patih dan bersama-sama

menghadap Dewi Kunti.

Babak ketiga

Munculah Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa dan Dewi Kunti

telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai

korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan

anaknya Sahadewa kepada Rangda. Tetapi setan (semacam Rangda)

memasuki roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti bisa

menjadi marah dan berniat mengorbankan anaknya serta

6

Page 13: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

memerintahkan kepada patihnya untuk membuang Sahadewa ke

dalam hutan. Dan patih inipun tak luput dari kemasukkan roh jahat

oleh setan ke dalam hutan dan mengikatnya di muka Istana Sang

Rangda.

Babak keempat

Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian kepada

Sahadewa dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda kemudian

datanglah Rangda, untuk mengoyak-koyak dan membunuh Sahadewa

tetapi tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugerahkan

oleh Dewa Siwa. Rangda menyerahkan kepada Sahadewa dan

memohon untuk diselamatkan agar demikian dia bisa masuk sorga.

Permaintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan Sang Rangda mendapat

sorga.

Babak kelima

Kalika adalah seorang pengikut Rangda menghadap Sahadewa,

penolakan ini menimbulkan perkelahian, dan Kalika berubah rupa

menjadi “Babi Hutan” dan di dalam pertarungan antara Sahadewa

melawan “Babi Hutan” Sahadewa mendapat kemenangan kemudian

Kalika (Babi Hutan) ini berubah menjadi “Burung” tetapi tetap

dikalahkan. Dan akhirnya Kalika (Burung) berubah rupalagi menjadi

Rangda. Oleh karena saktinya Rangda ini maka Sahadewa tidak dapat

membunuhnya dan akhirnya Sahadewa berubah menjadi Barong.

Karena sama saktinya maka pertarungan antara Barong melawan

Rangda ini tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan

dan perkelahian ini berlangsung terus abadi “kebajikan” melawan

“kebatilan” kemudian muncullah pengikut-pengikut Barong masing-

masing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam

pertarungan melawan Rangda. Mereka semua pun tidak berhasil

melumpuhkan kesaktian Sang Rangda.

7

Page 14: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

4. Keistimewaan

Keistimewaan Tari Barong terletak pada unsur-unsur komedi

dan unsur-unsur mitologis yang membentuk seni pertunjukan. Unsur-

unsur komedi biasanya diselipkan di tengah-tengah pertunjukan

untuk memancing tawa penonton. Pada babak pembukaan, misalnya

tokoh kera yang mendampingi Barong membuat gerakan-gerakan

lucu atau menggigit telinga lawan mainnya untuk mengundang tawa

penonton.

Sementara itu, unsur mitologis terletak pada sumber cerita yang

berasal dari tradisi pra-Hindu yang meyakini Barong sebagai hewan

mitologis yang menjadi pelindung kebaikan. Unsur mitologis juga

nampak dalam pembuatan kostum Barong yang bahan dasarnya

diperoleh dari kayu di tempat-tempat yamg dianggap angker,

misalnya kuburan. Unsur mitologis inilah yang membuat Barong

disakralkan oleh masyarakat Bali. Selain itu, tari Barong juga

seringkali diselingi dengan Tari Keris (Keris Dance), di mana para

penarinya menusukkan keris ke tubuh masing-masing layaknya

pertunjukan debus.

5. Lokasi dan Harga Tiket

Tari Barong dapat disaksikan di beberapa tempat di Kabupaten

Gianyar, Bali, di antaranya di Pura dalem Ubud yang biasanya mulai

dipentaskan pada jam 19.30 WITA, serta di beberapa sanggar seni di

Desa Batubulan yang dipentaskan pada jam 09.30 WITA.

Untuk menyaksikan pertunjukan Tari Barong, wisatawan

domestik maupun macanegara dikenakan biaya sebesar Rp 50.000

per orang. Dengan membayar tiket sejumlah itu, wisatawan juga akan

memperoleh panduan cerita pementasan dalam bentuk cetak dengan

berbagai pilihan bahasa, antara lain bahasa Indonesia, Inggris,

Prancis, Italia, jepang, dan Mandarin.

8

Page 15: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

6. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Selain menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan juga dapat

menyewa jasa travel untuk menonton tarian ini. Penyedia jasa travel

umumnya telah memiliki jadwal tetap pertunjukan Tari Barong di

Desa Batubulan. Namun, apabila ingin lebih leluasa dengan agenda

wisata yang diinginkan, wisatawan dapat menyewa mobil carteran

dengan biaya sewa yang dihitung per hari.

Kecuali menyaksikan pertunjukan tari, salah satu agenda wisata

yang bisa dilakukan di desa ini adalah berbelanja aneka cenderamata

yang dijual oleh toko-toko souvenir maupun galeri seni yang ada di

sepanjang jalan di Desa Batubulan. Benda-benda seni seperti patung

maupun ukiran merupakan cenderamata khas dari desa ini. Apabila

memerlukan akomoda dan fasilitas seperti penginapan (losmen, hotel

melati, maupun hotel berbintang), warung makan, serta tempat

hiburan malam, maka wisatawan dapat menemukannya di kota

terdekat, yaitu Kota Denpasar.

B. HUTAN KERA SANGEH

1. Status Kawasan

Status kawasan ini sebelumnya adalah Cagar Alam, Dengan

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 87/Kpts-II/1993 tanggal 16

Februari 1993, status Cagar Alam diubah menjadi Taman Wisata

Alam dengan luas 13,97 Ha.

2. Lokasi dan Aksebilitas

Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh Kecamatan

Abiansemal, Kabupaten Badung. Termasuk dalam Register Tanah

Kehutanan (RTK) 21, Kelompok Hutan Sangeh, yang terletak pada

koordinat geografis 8027’-8029’ LS dan 115012’-115013’ BT, dengan

jarak + 25 kn di utara Kota Denpasar. Kelompok Hutan Sangeh

hanya terdiri dari Taman Wisata Alam Sangeh, terdiri dari hutan alam

9

Page 16: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

seluas 13,97 Ha. Kelompok atau Kawasan Hutan ini terletak ditengah

persawahan dan pemukiman. Batas kawasan Taman Wisata Alam

Sangeh adalah:

Di sebelah utara: Desa Sangeh

Di sebelah selatan: Desa Sangeh

Di sebelah timur: Desa Sangeh

Di sebelah barat: Desa Cau Blayu, Kabupaten Tabanan.

Untuk mencapai lokasi dapat mempergunakan kendaraan umum

(minibus) dari Terminal Wangaya, Denpasar dengan jurusan

Denpasar-petang dan kemudian turun di Sangeh, dengan jarak +

25km dan waktu tempuh kurang lebih 30 menit perjalanan.

3. Tipe Ekosistem

Tipe ekosistem di Taman Wisata Alam Sangeh termasuk tipe

hutan dataran rendah, yang didominasi oleh jenis pohon Pala

(Dipterocarpus trinervis) alam, suatu tipe ekosistem hutan alam yang

menempati luasan yang cukup besar, yang masih tersisa di Bali.

Ekosistem ini menjadi sangat penting dari aspek ilmu pengetahuan,

karena pada saat ini hutan alam jenis tersebut hanya dijumpai di

Sumatera, dan Kalimantan.

4. Tujuan Pengelolaan

Penetapan kawasan ini sebagai Taman Wisata Alam, bertujuan

untuk:

a. Melindungi ekosistem hutan Pala alam, dengan luasan yang

relatif besar, sebgai ekosistem Pala alam yang masih tersisa di

Bali.

b. Perlindungan dan pengawetan tumbuhan dan satwa liar yang

langka dan penting, seperti pohon Pala, Amplas, Buni, dan jenis

satwa seperti Elang, Alap-alap, dan terutama Kera Abu, dan

lain-lain.

10

Page 17: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

c. Pelestarian budaya, berupa Pura Bukit Sari dan Pura melanting,

yang keduanya terletak didalam kawasan Taman Wisata Alam

Sangeh.

d. Pemanfaatan secara berkelanjutan potensi wisata alam yang

didominasi oleh keberadaan koloni kera Abu dalam jumlah yang

cukup banyak, dan jinak, maupun komunitas pohon Pala sebagai

bahan kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

5. Topografi dan Iklim

Keadaan topografi kawasan relatif datar dengan ketinggian

antara 100-150 m dari permukaan laut (dpl). Menurut klasifikasi

iklim Schmidt & Ferguson, iklim di kawasan ini termasuk kedalam

iklim Tipe C dengan rata-rata curah hujan 2.700-3.200 mm/tahun dan

suhu udara berkisar antara 180 C – 280 C.

6. Potensi Flora dan Fauna

Selain didominasi oleh pohon pala, terdapat jenis flora yang

sudah mulai langka seperti Amplas, Pule, Buni, Cempaka Kuning,

Kepohpoh dan lain sebagainya.

Kera Abu-abu, Alap-alap, Elang, Burung Hantu, Terocok,

Musang, Kucing Hutan, Sendanglawe dan lain sebagainya.

7. Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam

Daya tarik utama yang dimiliki oleh Taman Wisata Alam

Sangeh adalah komunitas kera abu/kera ekor panjang yang cukup

jinak dan nakal, dengan jumlah populasi + 400 ekor yang terbagi

dalam tiga kelompok. Kera-kera tersebut sering bertingkah laku yang

menarik pengunjung. Selain itu terdapat pula Tegakan Pohon Pala

alam murni, yang sangat khas dan mendominasi jenis flora didalam

kawasan ini.

11

Page 18: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

Di dalam kawasan ini terdapat dua pura (tempat suci umat

Hindu) penting, yaitu Pura Bukit Sari dan Pura Melanting, yang

menambahkan daya tarik khas kawasan ini. Selain daya tarik diatas,

kawasan ini dekat dengan obyek wisata lainnya di wilayah Badung

Utara seperti Taman Wisata Tanah Wuk, Taman Wisata Mumbul,

dan Taman Ayun di Mengwi. Obyek wisata ini diperuntukkan bagi

rekreasi, wisata ilmiah/widya sambil menikmati panorama alam yang

khas dan udara yang sejuk.

8. Sarana dan Prasarana

Disekitar kawasan telah tersedia sarana prasarana pengunjung

wisata yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung,

maupun perorangan antara lain MCK, tempat parkir, jasa pelayanan

foto polaroid, art shop pos serta pemandu wisata. Didalam dan di

sekeliling kawasan telah dibangun jalan setapak (yang dibangun oleh

Desa Adat dan Pemerintah Kabupaten Badung) sehingga pengunjung

dapat dengan mudah mengelilingi kawasan ini. Juga tersedia pos jaga

Resort KSDA Sangeh dengan petugas /tenaga pemandu yang siap

memandu masuk kedalam kawasan.

C. Museum Bajrashandi

12

Page 19: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

Museum Negeri Propinsi Bali yang berlokasi di Jantung Kota

Denpasar di depan Lapangan Puputan Badung, Museum ini memiliki

nilai historis sebagai ajang peristiwa Puputan Badung. Sejak diresmikan

tanggal 8 Desember 1932 sampai kini, Museum Bali memiliki 13.206

buah koleksi yang dipamerkan pada 4 gedung, 5 ruangan yaitu Gedung

Timur,Gedung Buleleng, Gedung Karangasem dan Gedung Tabanan.

Museum Bajra Sandi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali yang

terletak di areal lapangan Niti Mandala Denpasar, Jl. Raya Puputan.

Museum ini dibangun dengan meniru mentuk bajra yang sering

digunakan oleh pemangku/sulinggih. Museum ini dibangun di atas tanah

seluas 13,8 hektar dengan luas gedung 70 x 70 meter. Museum ini

menjadi simbol masyarakat Bali untuk menghormati para pahlawan serta

merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali

dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman, serta lambang

semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu

utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen

yang menjulang setinggi 45 meter.Bentuk museum ini diambil

berdasarkan cerita Hindu pada saat Pemutaran Gunung Giri Mandara

oleh Para Dewa dan Raksasa guna mendapatkan Tirta Amertha atau Air

Suci Kehidupan.Dinamakan Museum Bajra Sandi karena bentuk museum

ini seperti Bajra atau Genta yang dipakai oleh para pemimpin Agama

Hindu dalam mengiringi pengucapan japa mantra pada saat melakukan

upacara Agama Hindu. Adapun bagian-bagian yang penting dalam

museum ini adalah sebagai berikut :Bangunan Museum yang menjulang

melambangkan Gunung Giri Mandara.Guci Amertha dilambangkan

dalam bentuk Kumba (periuk) tepat bagian atas museum.Naga yang

13

Page 20: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

melilit museum melambangkan Naga Basuki yang digunakan sebagai tali

dalam pemutaran Giri Mandara.Kura-kura yang terdapat di bagian bawah

museum merupakan simbul dari Bedawang Akupa yang digunakan

sebagai alas pemutaran Giri Mandara. Kolam yang terdapat disekeliling

museum merupakan simbul dari Lautan Susu yang mengelilingi Giri

Mandara tempat beradanya Air Suci Kehidupan atau Tirtha Amertha.

14

Page 21: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan

sebagai berikut :

1. Objek wisata di pulau Bali memiliki karakteristik / daya tarik tersendiri

bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal tersebut yang

membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat berlibur maupun sebagai

tempat kunjungan Study Tour.

2. Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali membuat wawasan

peserta Study Tour akan kebudayaan Nusantara bertambah.

3. Keunikan dan ciri khas tersendiri dari pulau Bali membuat Indonesia

semakin terkenal di dunia luar serta menghasilkan devisa yang besar bagi

Indonesia.

4. Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami dan menghormati

budaya-budaya yang masih kental yang berada di Indonesia serta dapat

mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membeda-

bedakan golongan, ras, budaya, dan agamanya.

B. SARAN

1. Kebudayaan merupakan warisan nenek moyang dan warisan kita bersama

maka dari itu harus kita jaga dan lestarikan bersama.

2. Mengembangkan dan meningkatkan usaha pemerintah dalam melestarikan

serta menjaga kebudayaan Indonesia.

3. Segala fasilitas, sarana dan prasarana serta pelayanan terhadap pengunjung

agar lebih bisa ditingkatkan.

15

Page 22: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

16

Page 23: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

LAMPIRAN

Museum bajrashandi

17

Page 24: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

Tari barong

18

Page 25: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

Hutan Kera Sangeh

19

Page 26: Hasil Karya Wisata Ke Bali Nur Laeli

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

20