hard cover tumor tulang
TRANSCRIPT
Journal Reading Bone Tumors and Tumorlike Conditions: Analysis with
Conventional Radiography Theodore T. Miller,MD
RSNA 2008
( Tumor tulang dan kondisi sejenis tumor : analisa dengan radiolog
konvensional)
Disajikan oleh :
dr. Ni Putu Udayani Nesa
Pembimbing:
dr. D P Ayusta,SpRad
PPDS-1 PROGRAM STUDI ILMU RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA-RSUP SANGLAH DENPASARFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA-RSUD DR SOETOMO SURABAYA2011
TUMOR TULANG DAN KONDISI TULANG ;ANALISA DENGAN
RADIOLOGI KONVENSIONAL
PENDAHULUAN
Pendekatan diagnosa radiologi dari tumor tulang yang menganalisa lesi pada penampilan
yang terorganisir,dengan memperhatikan fitur radiologi yang spesifik dari lokasi,batas,dan
transional zona,reaksi periosteal,mineralisasi,ukuran dan bentuk dari lesi dan kehadiran dari
suatu komponen soft tissue.Umur pasien adalah salah satu faktor klinis yang penting dalam
mendiagnosa tumor tulang ,karena lesi yang bervariasi memiliki predileksi kelompok umur
yang spesifik.
Masa tumor tulang adalah kategori yang sangat luas, meliputi jinak dan neoplasma
ganas,reaktif fokal yang abmormal, kelainan metabolik dan bermacam- macam kondisi jenis
tumor.Artikel ini akan menggolongkan tumor tulang sesuai dengan gambaran klasik dan
kelompok umur pasien yang khas.Sebagai tambahan ,artikel ini akan mendiskusikan secara
mendalam tentang tumor tulang ,untuk kepentingan pembaca selanjutnya atau pengetahuan
dengan membaca buku teks atau ulasan artikel tentang tumor yang spesifik.Penggunaan tabel
dari artikel ini sekedar untuk menolong pembaca menggelompokan dan memahami dari
kelainan dibandingkan dengan menghafalkan data yang ada,sebaiknya untuk mengenali
predileksi dari lesi yang berbeda dan untuk menentukan lokasi dan kelompok umur ,dan
untuk memahami bagaimana cara menganalisa penampilan radiografis dari lesi dibandingkan
menghafalkan daftar yang panjang.
PENTING
1. Tumor mempunyai tipe kelompok umur yang khas: <20,20-40,>40 tahun dan tipe
lokasi di otot,lemak lawan tubuler tulang,epihyseal lawan metaphyseal lawan
diaphyseal atau medullar lawan cortikal lawan juxta cortikal.
2. Batas dari lesi dan tipe dari reaksi periosteal adalah indikator dari aggresivitas
lesi,tapi ini tidak perlu apakah ini ganas atau jinak.Gambaran lesi yang baik dengan
satu lesi sclerotik yang melingkar dan reaksi periosteal unilamellar yang menebal
adalah yang paling tidak berbahaya,sementara satu pola dengan reaksi periosteal
spiculated adalah yang paling agresif.
3. Pola mineralisasi dari acuan tumor adalah sering menggaburkan jenis dari
tumor .Mineralisasi dari jaringan chondral adalah punctate,flocculent,atau
arclike,sementara mineralisasi dari jaringan osseus adalah bulu halus dan cloudlike.
TABEL 1
Predileksi rentang umur dari lesi tulang
UMUR JINAK GANAS
< 20 Fibrous cortical defect, nonossifying fibroma,simple bone cyst, aneurysmal bone cyst,chondroblastoma, Langerhans cellhistiocytosis, osteoblastoma, osteoidosteoma, osteofibrous dysplasia,chondromyxoid fibroma, fibrous dysplasia,enchondroma
Leukemia, Ewing sarcoma, osteosarcoma(conventional, periosteal, telangiectatic),metastatic disease (rare),neuroblastoma, retinoblastoma,rhabdomyosarcoma, Hodgkin
lymphoma
20-40 Enchondroma, giant cell tumor,osteoblastoma, osteoid osteoma,chondromyxoid fibroma,
fibrous dysplasia
Osteosarcoma (parosteal),
adamantinoma
>40 Fibrous dysplasia, Paget disease, non-Hodgkinlymphoma, chondrosarcoma, malignantfibrous histiocytoma, osteosarcoma(secondary to Paget disease
and radiation)
Metastatic disease (most common),myeloma
Figur 1
Diagram memperlihatkan lokasi umum dari tumor dan kondisi sejenis tumor di garis
transversal dan longitudinal
dimensi dari tulang panjang. ABC = aneurysmal bone cyst, CB =chondroblastoma, CS
=chondrosarcoma,
Enchond = enchondroma, GCT = giant cells tumor, OM =osteomyelitis, TB = tuberculosis.
PENDEKATAN
Dua aspek yang sangat penting untuk mengevaluasi tumor tulang adalah lokasi dari tumor
dan umur dari pasien.Pengetahuan dari informasi sendiri adalah cukup mempersempit hasil
diagnosa differensial tanpa memperhatikan gambar.
Penampilan radiografis yang spesifik harus dapat menolong untuk mempersempit data
bahkan selanjutnya dapat memimipin diagnosa tunggal yang benar.Pendekatan dari diagnosa
radiografis pada tumor tulang dengan menganalisa lesi dari penampilan yang
terorganisir,dengan memperhatikan fitur radiografis spesifik(1-5).Sementara ini mula- mula
fitur terurai dengan referensi penampilan dari lesi pada gambar hasil radiologi
konventional ,dapat juga berlaku pada gambaran CT scan(6).Bagaimanapun ,tumor ini tidak
berlaku pada MRI,karena agresivitas dari beberapa lesi jinak dapat terlalu tinggi pada MRI
yang merupakan hasil dari sumsum tulang dan edema soft tissue(7-9).Ciri radiografis yang
spaesifik harus dievaluasi lokasi tumor,batas,zona transisional ,reaksi
periosteal,mineralisasi,ukuran dan bentuk dari lesi ,kehadiran dari satu komponen soft tissue.
UMUR PASIEN
Paling sering tumor tulang mempunyai predileksi dari kelompok umur yang spesifik.Oleh
sebab itu,yang paling penting dari keterangan klinis ketika mengaji suatu tumor tulang adalah
umur pasien.Eksepsi ada,tapi puncak umur yang khas dengan lesi berbeda pada tabel
1.Antara lain : simple bone cyst dan chondroblastoma terjadi pada orang dengan skeletal
immatur,sementara giant cells tumor terjadi pada orang dengan skeletal yang matur.Ewing
sarcoma secara khas terjadi pada umur pasien antara 10-20 tahun,sementara osteosarcoma
konvensional puncak dua kelompok umur,satu; timbul tidak novo pada anak umur belasan
tahun dan kedua timbul di pagetik atau radiasi tulang.Satu lesi tulang ganas pada orang
dewasa > 40 tahun mungkin lebih banyak metastase carcinoma myeloma,atau metastase non
hodgkin lymphoma dibandingkan satu tumor tulang primer sarcoma .
LOKASI
Tumor tulang,dengan tanpa melihat apakah jinak atau ganas,sering terjadi pada satu
lokasi karakteristik pada tulang (dengan kata lain ,tulang vs appedicular
tulang/panjang vs flat tulang).Dengan demikian ,beberapa tulang(contoh ;
osteosarcoma) punya satu predileksi dari perkembang tulang yang cepat,biasanya di
daerah metaphyseal,sementara tumor lain( contoh: ewing sarcoma) cendurung untuk
mengikuti distribusi dari sumsum merah.Lagipula,satu lesi pada tulang panjang
mungkin memberi karakteristik oleh lokasi yang longitudinal(epiphyseal vs
metaphyseal vs diaphyseal) dengan lokasi garis transversal( medular vs kortikal vs
juxta kortikal).Antara lain, simple bone cyst dan non ossifying fibroma adalah lesi di
metaphyseal tetapi simple bone cyst pada proses medular,sedangkan nonossifying
pada proses cortikal.Simple bone cyst selalu lokasinya di central diantara rongga
medular
Satu apophysis(pusat perkembangan tersebut tidak didistribusikan ke panjang dari tulang)
adalah equivalen dari suatu epiphysis(pusat perkembangan pada akhir tulang didistribusikan
ke panjang):dengan demikian,sesuatu harus menggunakan “ akhir dari tulang” data diferensial
untuk satu lesi dalam hal situs sebagai trochanter mayor dari femur dan tuberkel tibia(figur
2).Dengan cara yang sama ,perkembangan memusat seperti patella; tulang pendek dari
pergelangan tangan,hindfoot dan midfoot; dan porsio subartikuler dari flat tulang,seperti
sacroiliac joint dan acetabulum pada pelvis dan glenoid dari skapula,adalah hasil akhir dari
tulang yang equivalen(10).Hasil diagnosa diferensial kemudian dapat dipersempit dengan
pengetahuan umur dari pasien.Antara lain,satu lesi litik pada epiphysis dari satu tulang
panjang pada anak remaja mungkin suatu chondroblastoma,sedangkan satu lesi litik pada
bagian akhir suatu tulang panjang pada dewasa muda mungkin suatu giant cells tumor.Ewing
sarcoma dan sel langerhans histiocytosis yang mempunyai satu predileksi pada diaphysis dari
tulang panjang di usia lebih muda dibandingkan 20 thn dan predileksi pada tulang flat seperti
pelvis dan tengkorak pada orang lebih tua dibandingkan 20 thn(4),mencerminkan perubahan
normal pada distribusi dari sumsum merah seperti umr pasien.Beberapa proses punya satu
predileksi untuk satu tulang tertentu dan lokasi,seperti suatu adamantinoma dan osteofibrosus
displasia pada kortek dari tulang tibia(11),desmoid periosteal dari posterior distal femur dan
hemagioma pada vertebral tubuh(tabel 3).
TABEL 2
Tipe lokasi dari lesi tulang
Lokasi Jinak GanasEpiphyseal Chondroblastoma (skeletally
immature patient) Giant cell tumor (skeletally mature patient)Osteomyelitis (pyogenic: starts in metaphysis and may spreadto epiphysis if the person is <18 mo old; tuberculosis orfungus at end of bone in skeletally mature person)Paget diseaseIntraosseous ganglion/geode (should have associated arthritis)Osteochondral injury
Clear cell chondrosarcoma (exceedingly rare tumor)
Metaphyseal medular Simple (unicameral) bone cyst (centrally located)Aneurysmal (multicameral)
Conventional osteosarcoma
Chondrosarcoma
bone cyst (eccentrically located;may be engrafted on other lesions such as giant cell tumor and chondroblastoma) Enchondroma (centrally located) Fibrous dysplasiaOsteomyelitis (typical location for pyogenic infection inchildren >18 mo and adults)Localized Langerhans cell histiocytosis Chondromyxoid fibroma (eccentrically located)
Metastatic disease
Myeloma (over age 40)LymphomaMalignant vascular tumors (very rare; angiosarcoma, hemangiopericytoma)
Kortikal Fibrous cortical defect and nonossifying fibroma (lytic in children, fills in and involutes in adults)Osteoid osteoma (small lucent nidus with surrounding fusiform reactive sclerosis)
Metastatic disease (especially lung)
Juxtakortikal Juxtacortical chondroma (arises from periosteum)
Periosteal osteosarcoma (arises from deep cambian layer of periosteum)Parosteal osteosarcoma (arises from a superficial layer of periosteum)Juxtacortical chondrosarcoma (arises from the periosteum)
Diaphyseal(shaft) medular Fibrous dysplasia
Localized Langerhans cell histiocytosis (may also occur in metaphysis and flat bones, eg, calvarium, pelvis, mandible,ribs)
Ewing sarcoma (may also occur in the metaphysis and in flat bones: eg,calvarium, pelvis, mandible, ribs; reflecting red marrow distribution)Lymphoma
Myeloma (occurs in red marrow sites, eg, axial skeleton and proximalaspects of humeri and femora)
Metastatic disease (may be medullary or cortical)Malignant vascular tumors (very rare; angiosarcoma, hemangiopericytoma)Cortical
Kortikal Ossifying fibroma (ie, osteofibrous dysplasia or Campanaccilesion)
Adamantinoma (mixed lytic and sclerotic lesion occurring almost exclusivelyin anterior cortex of tibia; tibia may be bowed; look for satellite lesion intibia or adjacent fibular involvement)Metastatic disease (especially lung)
FIGUR 2
Posisi radiography anterior posterior pada pasien usia 17 thn di hip tampak luscent,lesi
mildley expansile di trochanter mayor( equivalen epiphyses) merupakan chondroblastoma.
Tabel 3
Spesifik lokasi dari selektif tumor
Tumor Lokasi
Adamantinoma
Osteofibrous dysplasia
Epidermal inclusion cyst
Glomus tumor
Periosteal desmoid
Parosteal osteosarcoma
Chordoma Clivus,
Simple bone cyst
Intraosseous lipoma
Osteoblastoma
Aneursymal bone cyst
Anterior cortex of tibia
Anterior cortex of tibia
Terminal tuft of phalanx
Terminal tuft of phalanx
Posterior cortex of distal femur
Posterior cortex of distal femur
vertebral bodies, sacrum
Hemangioma Vertebral bodies
Calcaneus
Calcaneus (may have focal calcification)
Posterior elements of spine
Posterior elements of spine
BATAS
Lesi tulang mungkin memiliki jarak yang terpisah dari well defined abnormal ke ill defined
proses infiltratif.Batas dari lesi dan zona transition diantar lesi dan tulang yang berdekatan
adalah faktor kunci dalam menentukan jika lesi itu adalah agresif.Lesi dengan batas yang
tajam dan zona transition yang menyempit dipertimbangkan non agresif radiography,terutama
ketika batas mempunyai batas yang sklerotik.
Satu lesi terpisah yang fokal disebut “geographic”.Lesi geographic adalah
klasifikasi tipe 1 dan dapat digolongkan tipe 1a( batas well defined dengan sklerotik yang
mengelilingi)(fig3),tipe 1b(batas well defined tanpa sklerotik yang mengellilingi)(figur 4),dan
tipe 1c(lesi litik yang fokal dengan batas ill-defined)(figur 5)(1).Pada sisi lain,lesi yang
infiltrasi mempunyai batas yang ill defined dan zona transition yang lebar ,pola ini pada
tulang yan destruksi mungkin”moth-eaten”(tipe 2)(figur 6) atau “permeated”(tipe 3)(figur
7),menunjuk yang kecil,patchy, area ill –defined pada destruksi tulang yang litik.
Kalsifikasi dari lesi adalah tidak penting sebagai suatu pemahanan dari fitur
radiography yang dibuat kelihatan kelainan yang tidak berbahaya atau agresif.Tipe 1 a lesi
ada di suatu akhir dari spektrum seperti tidak berbahaya dan gambaran nonagresif,dan tipe 3
lesi ada di lain akhir dari spektrum adalah gambaran yang paling
agresif.Bagaimanapun,sementara gambaran non agresif disarankan sebagai proses yang jinak
dan gambaran yang agresif disarankan suatu keganasan,ini tidak selalu pada kasus:
osteomyelitis dan lokalized langerhans cell histiocytosis adalah proses jinak dapat mempunyai
gambaran agresif permeated ,dan giant cell tumor mungkin kelihatan well defined tetapi
agresif lokal dan kesempatan jarang,mungkin metastase.
Gambaran permeated adalah tipikal dari klas lesi ganas disebut juga “small round
blue cell group” karena dari lesi ini gambaran histologi pada hematoxylin dan spicemen
bercak eosin(12-14).Osteomyelitis dan lokalized langerhans cell histiocytosis selalu kelihatan
“biru”pada hematoxylin dan spisemen bercak eosin.Walaupun mereka bukan histlogical sama
halnya lesi small cell blue ganas,mereka mungkin juga menyebabkan permeated atau
gambaran radiography moth-eaten(tabel 4).
FIGUR 3
Tipe 1a,lesi geographic(a)Diagram memperlihatkan luscent well-defined dengan sklerotik
yang mengelilingi.(b)lateral radiography memperlihatkan lipoma intraseous pada calcaneus
dengan sklerotik yang mengelilinginya(panah).
FIGUR 4
Figur 4. Tipe 1b lesi geographic(a) diagram memperlihatkan lesi luscent yang well defined
tanpa sklerotik yang mengelilinginya.(b).radiography anterior posterior pada femur
memperlihatkan fokus litik well defined geographic pada myeloma tanpa sklerotik yang
mengelilinginya.Perhatikan scalloping endosteal(panah).
FIGUR 5
Tipe 1c lesi geographic(a)diagram memperlihatkan lesi litik yang well-defined.(b)
radiography lateral di femur pada pasien dengan osteosarcoma memperlihatkan lesi litik well-
defined yang melebar.Perhatikan triangle codman(panah putih besar),interupsi
periosteal(panah putih kecil),dan tumor mempengaruhi pertumbuhan tulang baru(panah hitam
kecil).Lokasi diaphyseal adalah tidak biasa untuk osteosarcoma.
FIGUR 6
Tipe 2 lesi moth-eaten.(a) diagram memperlihatkan lysis patchy pada rongga medullary.
(b)Radiograhpy anterioposterior pada osteosarcoma memperlihatkan ill- defined lesi litik
patchy melibatkan rongga medulary(panah panjang) dan kortex(panah terbuka).Catatan selalu
reaksi perioseal multilamellated(panah pendek).
FIGUR 7
Tipe 3 lesi litik permated(a) diagram memperlihatkan luscent patchy ynag kecil di rongga
medullary.(b).radiography anterior posterior memperlihatakan pola permeated yang
melibatkan kortex dan ruang medullary pada diametaphysis di portion proximal tibia(panah)
pada pasien dengan Ewing sarcoma.
TABEL 4
Tumor dengan gambaran permeated atau moth-eaten ,oleh umur
Tipe tumor Umur pasien
Jinak
Localized Langerhans cell histiocytosis
Acute pyogenic osteomyelitis
5–15 yr
Any age
Ganas
Neuroblastoma metastases Retinoblastoma metastases Rhabdomyosarcoma metastases Leukemia
Young childYoung childYoung childYoung child
Ewing sarcoma and variants (primitive
neuroectodermal tumor, Askin tumor)
Osteosarcoma
Lymphoma
Myeloma
5–20 yr
10–25 yr
>20 yr
>40 yr
REAKSI PERIOSTEAL
Kehadiran dan gambaran dari reaksi periosteal merupakan radiographis yang penting untuk
menolong dalam karakteristik lesi tulang.Solid atau reaksi periosteal unilamellated adalah
gambaran nonagresif,sejak itu menandai dasar lesi adalah pekembangan pelan – pelan dan
memberikan perubahan tulang pada dinding lesi(figur 8).Gambaran multilamellated
atau”onionskin” disarankan proses intermediate agresif, seperti satu bertambah besar dan
susut atau sesuatu pada tulang adalah percobaan yang terus menerus untuk membatasi dinding
tetapi tidak dapat.(4)(figur 6,9).Interupsi(dengan kata lain disrupsi regional) dari yang
manapun uni atau multilamellated reaksi periosteal disarankan suatu proses agresif tersebut
telah menembus periosteum.Suatu spiculated,atau “ hair – on end”( tegak lurus dengan
kortex) atau pola sunburst adalah gambaran paling agresif dan disarankan sangat tinggi dari
maligna(figur 10).Triangle codman menunjuk ke elevasi periosteum jauh dari kortex,dengan
membentuk sudut dimana elevasi periosteum dan tulang secara bersamaan.(figur 5,11): walau
triangle codman adalah sering berhubungan osteosarcoma konvensional,beberapa proses
agresif pada periosteum yang menghasilkan gambaran ini,bahkan kesatuan jinak seperti
infeksi dan hematoma subperiosteal.Beberapa reaksi periosteal terjadi menhasilkan fraktur
patologis melalui tumor tulang dan tidak akibat dari tumor itu sendiri.,seperti kasus pada
simple bone cyst.
FIGUR 8
Reaksi periosteal unilamellated.(a) diagram memperlihatkan lapisan tunggal dari reactive
periosteum(panah).(b) radiography anterior posterior dari lutut pada pasien dengan
hipertrophic osteoarthropathy memperlihatkan reaksi periosteal unilamellated yang menebal.
FIGUR 9
Reaksi periosteal multilamellated.(a).Diagram memperlihatkan multilamellated,atau
onionskinreaksi periosteal(panah).(b) radiography anteroposterior pada pasien dengan
osteosarcoma memperlihatkan reaksi periosteal multilamellated(panah) di proximal portio
dari femur.Perhatikan selalu soft tissue mass yang besar,juga dilihat pada figur 6b.
FIGUR 1O
Reaksi periosteal perpendicular(tegak lurus).(a)diagram memperlihatkan spiculated, atau
reaksi periosteal hair-on-end(panah).(b) diagram memperlihatkan radial atau reaksi periosteal
sunburst(panah).(c).radiography anterior posterior pada pasien dengan osteosarcoma
memperlihatkan reaksi periosteal perpendicular di proximal portio dari femur.
FIGUR 11
Triangle codman .(a). Diagram memperlihatkan periosteum yang elevasi (panah) membentuk
sudut dengan kortex.(b) radiography lateral pada pasien dengan osteosarcoma
memperlihatkan periosteum elevasi membentuk triangle codman (panah panjang).perhatikan
tumor yang memperngaruhi formasi tulang baru(panah pendek).
OPASITAS DAN MINERALISASI
Tumor mungkin litik,sclerotik,atau campuran dan selalu mempunyai suatu opasitas
tipikal.Contohnya,Simple bone cyst dan giant cel tumors adalah litik,islands tulang adalah
sklerotik,dan adamantinomas adalah sering campuran,luscent dan sklerotik berhubungan
dengan neoplasma yang benar sehubungan dengan dari osteoclasts dan osteoblast,berturut-
turut,oleh tumor.Kadang kala proses destruksi akan menyebabkan fragment dari tulang untuk
menjadi sequestered pada daerah litik: seperti suatu sequestrum mungkin terlihat diantara
jinak dan proses ganas(15)(tabel 5).
Adakalanya ,pola trabekuler pada lesi adalah menggaburkan untuk
diagnosis.Contohnya ,Aneurysmal bone cyst dan fibroma desmoplastik mungkin mempunyai
gambaran honey comb (figur 12),dan penyakit paget dapat mempunyai trabeculae yang
kasar.Hemangioma di tulang panjang mungkin mempunyai suatu sunburst atau spoke-and-
whell pola dari trabeculasi,sementara ini di corpus vertebral akan mempunyai orientasi
vertikal,kasar,”corduroy” pola trabekuler.
Opasitas radiography pada lesi dapat juga dipengaruhi oleh mineralisasi dari
matrik.Masa matrik menunjuk suatu tipe dari jaringan tumor- seperti
osteoid,chondral,fibrous,atau adipose,semua adalah radioluscent dan mineralisasi menunjuk
ke kalsifikasi dari matrik.Konsep dari mineralisasi matrik adalah penting untuk
dimengerti,karena pola dari mineralisasi dapat menggaburkan tipe dari matrik yang
mendasari dan dengan demikian diagnose.Contohnya,kalfikasi dari jaringan chondral sering
menghasilkan punctate,flocculent,commashaped,atau arclike atau ringlike
mineralisasi,indikasi bahwa lesi itu adalah kartilago ,termasuk
enchondroma,chondrosarcoma,atau chondroblastoma(figur 13),tetapi semua lesi ini bervariasi
di frekuensi dari radiographic jelas mineralisasi.Tumor pembentuk tulang mempunyai
fluffy(bulu halus),tak berbentuk,mineralisasi cloudlike,menyebabkan ganbaran radiographic
yang opaque(figur 5,11,14),tetapi perbedaan diantara chondral dan osseus mineralisasi dapat
kadang –kadang menjadi sulir.Beberapa tumor adalah nonmineralisasi complete,membuat
penentuan pada jaringan itu dari asal yang sulit.Mineralisasi yang jemu di dalam lesi adalah
uji terbaik oleh penggunaan CT,yaitu lebih sensitif daripada radiographic untuk perbedaan di
atenuasi(16-18).
TABEL 5
Lesi itu mungkin berisi suatu sequestrum
Karakter dari lesi lesi
Jinak Chronic osteomyelitisLocalized Langerhans cell histiocytosisOsteochondral fracture (osseous fragment in donor pit)Intraosseous lipoma (ossification of fat
necrosis rather than true sequestrum)
Ganas FibrosarcomaMalignant fibrous histiocytomaPrimary lymphoma of bone
FIGUR 12
Aneurysmal bone cyst.(a) radiographic anteroposterior pada pelvis memperlihatkan lesi litik
yang expansile pada acetabulum kanan dengan kortex yang menipis(panah) dan trabekulasi
honey comb.Tulang flat adalah satu lokasi umum dari aneurysmal bone cyst.(b),radiographic
anteroposterior pada proximal portio dari tibia dan fibula memperlihatkan lesi litik expansile
di proximal metaphysis fibula,dengan honey comb yang halus( panah hitam).Asal eccentrik
dari lesi yang keras termasuk tulang yang tipis ,diantara cortices adalah diambangkan,dengan
fokal lateral yang menghilang(panah putih).(c) Radiographic anteroposterior dari distal
pergelangan tangan memeperlihatkan banyak tipial lokasi eccenric dari aneurysmal bone cyst
di distal metaphysis dari radius,walaupun lesi partikuler ini kekurangan gambaran honey
comb.Kortex di sisi radial adalah sangat tipis(panah).
FIGUR 13
Mineralisasi chondra .(a) diagram memperlihatkan pola dan mineralisasi dari tumor matrix
cartilago:stippled(kiri),floculent(tengah),ring dan arc(kanan).(b).radiographic lateral dari
proximal portion tibia memperlihatkan enchondroma dengan punctate dan arclike
mineralisasi(panah).
FIGUR 14
Diagram memperlihatkan pola mineralisasi dari matrix osseus dengan
solid(kiri),cloudlike(tengah)dan opasitas invory – like ( kanan ).dilihat juga pada figur
5b,11b,dan 16.
UKURAN DAN BENTUK
Ukuran dari lesi dapat juga menggaburkan suatu diagnose,sejak beberapa kesatuan
mempunyai kriteria.Contohnya ,osteoid osteoma dan osteoblastoma adalah lesi yang serupa
dengan histologi,tapi mereka berbeda dalam ukuran;nidus dari osteoid osteoma adalah
diameternya kurang dari 1,5 cm,sedangkan osteoblastoma lebih besar dari 1,5 cm(19).Secara
kebiasaan,lesi litik well- defined di cortex pada tulang panjang dengan sklerotik yang
mengelilingi dimasukkan dalam defek kortikal fibrous jika kurang dari 3 cm dan
nonossifying fibroma jika lebih dari 3 cm(10),tetapi beberapa pengarang lebih suka
menggunakan fibroxanthoma untuk kedua lesi tersebut(20).A1-2-cm lesi chondral di tulang
panjang paling mungkin enchondroma,sementara resiko pada chondrosarcoma low grade
meningkat jika besarnya lebih dari 4 atau 5 cm (21-24).
Tumor tulang primer adalah soliter,sementara abnormal lainnya adalah multipel(tabel
6).Lesi multipel sklerotik mungkin mewakili penyakit metastase atau
osteopoikolosis( multiple bone islands); belakangan adalah selalu sama dalam ukuran dan
dipusat disekeliling joint.Penyebab paling banyak pada lucencies multipel pada beberapa
orang lebih dari 40 tahun adalah metastase karsinoma,multiple myeloma,dan metastatic non
hodgkin lymphoma,tetapi sebagian jinak seperti tumor multiple brown mungkin kelihatan
sama.
TABEL 6
Lesi tulang yang multipel
Karakteristik lesi Lesi
Sklerotik Multiple bone islands (osteopoikilosis)Osteoblastic metastatic carcinoma (prostate, breast, lung, colon, mucin-producingadenocarcinoma)
litik Osteolytic metastatic carcinoma (prostate, breast, lung, colon, etc)MyelomaNon-Hodgkin lymphomaBenign vascular lesions: hemangioma, cystic angiomatosis (rare tumor)Malignant vascular lesions (rare tumors): hemangioendothelioma, angiosarcoma,hemangiopericytomaBrown tumors of hyperparathyroidism (should have other radiographic features ofhyperparathyroidism)Multiple enchondromatosis (Ollier and Maffuci disease; may have internalmineralization or appear as lucent linear seams of cartilage within bone)Fibrous dysplasia (usually ground-glass lytic but may be mixed lytic and sclerotic;bone may be deformed)
KETERLIBATAN KORTIKAL
Sebagai tambahan terhadap lesi yang spesifik pada kortex,kortex mungkin terpengaruh proses
yang berasal di kanal medullary atau periosteum atau jaringan lunak di sekitarnya .Antara lain
Sebagai proses perluasan suatu medullary,itu mungkin menyebabkan erosi dari permukaan
bagian dalam dari kortex,disebut scalloping endosteal( figur 4).Jika lesi medullary adalah juga
agresif itu mengikis aspek bagian dalam pada cortex tanpa pemberian periosteum yang
mungkin terletak di bagian bawah dari tulang baru,kortex akan secepatnya menghilang dan
hancur oleh lesi.Pada sisi lain,jika tulang terletak bagian bawah periosteum yang baru di
permukaan terluar pada cortex sebagai permukaan dalam yang terkikis,tulang kelihatan
meluas keluar balloning pada cortex( figur 12).Keagresifan tergantung dari lesi,kortex
balloned mungkin mempunyai ketebalan yang normal atau tipis.kortex balloned memberikan
kategori yang naik pada expansile litik dan lesi “soap buble” ( tabel 7).
Proses diawali pada permukaan terluar dari kortex,yang manapun di periosteum atau
jaringan lunak yang berdekat,mungkin mengikis permukaan terluar dari kortex; proses ini
disebut saucerization.Jika tumor itu tidak termineralisasi,saucerization mungkin hanya satu-
satunya kehadirannya indikasi radiography .Kadangkala periosteum memberikan reaksi pada
jaringan yang berdekatan ke saucerization,memberikan gambaran suatu penopang dinding
tetapi tidak perlu di indikasi jinak atau ganas dari lesi ( figur 15).Penampilan penopang
dinding mungkin akan terjadi ketika perkembangan lambat proses intramedullary menjadi
agresif dan menembus (kata lain interrupts) area dari reaksi solid periosteal.
TABEL 7
Gambaran litik ekspansile soap buble
Karakter lesi lesi
Jinak Aneurysmal bone cystNonossifying fibromaChondromyxoid fibromaBrown tumor of hyperparathyroidism (should have other radiographic features ofhyperparathyroidism)Hemophiliac pseudotumor (should also have
hemophiliac arthropathy)
Ganas Metastasis (especially renal and thyroid carcinoma)PlasmacytomaTelangiectatic osteosarcoma
FIGUR 15
Buttres reaksi periosteal.(a) diagram memeperlihatkan beaklike solid periosteal buttres
formasi(panah).(b) radiography anteroposterior dari humerus pada pasien dengan
chondrosarcoma periosteal memperlihatkan periosteal buttres(panah putih
pendek).Perhatikan well- defined sauceration pada shaft humerus(panah hitam) dan
mineralisasi yang jemu pada matrix(panah putih panjang).
KOMPONEN JARINGAN LUNAK
Kehadiran pada komponen jaringan lunak dengan lesi pada tulang disarankan suatu
keganasan.Tumor mungkin menghancurkan kortex secara terbuka saat meluas,atau mungkin
telah diserap melalui kanal haversian pada kortex untuk menjangkau jaringan
sekitranya.Komponen jaringan lunak mungkin pindahan dari jaringan lemak( figur
16).Tumor yang sering mempunyai komponen jaringan lunak adalah osteosarcoma,Ewing
sarcoma dan lymphoma(25-27).
FIGUR 16
Radiography lateral pada distal portio dari femur memperlihatkan osteosarcoma dengan
tumor amorphus yang mempengaruhi pertumbuhan tulang(panah hitam).Perhatikan soft
tissue mass yang besar (panah putih) yang memindahkan jaringan lemak.
KEUNTUNGAN IMAGING
Sementara gambaran dari radiographic adalah sering cukup untuk memperbolehkan suatu
diagnosa,kemajuan imaging sering menjadi dibutuhkan.MRI dan CT scan mungkin
menyediakan tambahan informasi berdasarkan atas tomographic mereka,kemampuan
multiplanar dan baik kontras soft tissue daripada radiographic.CT berguna untuk evaluasi dari
mineralisasi di lesi litik,dari demostrasi radiographic destruksi tulang(16-18),atau demostrasi
nidus luscent pada osteiod osteoma diantara area besar fari reaksi sklerotik(28).MRI harus
mempunyai standar dari evaluasi luas lokal proses keganasan untuk kepentingan
staging(29,30) dan mengaji terhadap tumor yang respon khemoterapi(31-
33).Bagaimanapun,harus ditekan bahwa Ct scan dan MRI harus korelasi interpretasi dengan
radiography.
KESIMPULAN
Terlepas dari availabilitas dengan metode gambaran seperti gambaran CT dan MR,dengan
meningkat secara angka pada detector dan kekuatan dari lapangan magnet,diagnosa dari
tumor atau sejenis tumor lesi pada tulang selalu tergantung kepada radiograhpy
konventional.Dengan memperhatikan umur dari pasien,lokasi dari lesi,dan fitur radiography
dari lesi,penerjemah akan dituntun untuk differensial yang pendek,jika tidak benar single
diagnosis.