hard cover skripsi sadari (periksa payudara sendiri).docx
DESCRIPTION
Skripsi TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SADARITRANSCRIPT
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SADARI
(PERIKSA PAYUDARA SENDIRI) PADA SISWI KELAS DUA
DI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2012
Skripsi
Oleh:
LENY ANJANI NPM. 08310171
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNGTAHUN 2012
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SADARI
(PERIKSA PAYUDARA SENDIRI) PADA SISWI KELAS DUA
DI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2012
SkripsiDisusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Kedokteran
Oleh:
LENY ANJANINPM. 08310171
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNGTAHUN 2012
Judul skripsi :TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SADARI (PERIKSA PAYUDARA SENDIRI) PADA SISWI KELAS DUA DI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012
Nama Mahasiswa : Leny Anjani
No pokok mahasiswa :08310171
Fakultas : Kedokteran
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
(dr. Indra Kumala, Sp.B) (dr. Hernowo Anggoro W, M.Kes)
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
(dr. T. Marwan Nusri, MPH)
MENGESAHKAN
1. Tim penguji
Pembimbing I : dr. Indra Kumala, Sp.B
Pembimbing II : dr. Hernowo Anggoro Wasono, M.Kes
Penguji : dr. Wien Wiratmoko GTP, Sp.PA
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
(dr. T. Marwan Nusri, MPH)
Tanggal lulus ujian skripsi : 05 Desember 2012
Lembar motto dan persembahan
MOTTO
Ora Et Labora
Bekerja sambil berdoa
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orangtuaku tercinta, Bapak Leonardus Batmomolin,SH dan Ibu Siti Nuraeni,SPd serta kedua adikku tersayang Wendi Alubwaman dan Anastasia Melani. Terimakasih atas dukungan dan doa kalian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
BIODATA
Nama : Leny Anjani
NPM : 08310171
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 September 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Alamat : Jl. Wibawa Mukti 2 Rt 04/05 No:14 Bekasi
Riwayat Pendidikan :
1. SD Strada Cakung, Tahun 1995-2001
2. SMP Negeri 24 Bekasi, Tahun 2001-2004
3. SMA Negeri 11 Bekasi, Tahun 2004-2007
4. Diterima pada Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Bandarlampung Tahun 2008
Bandar Lampung, Desember 2012
(Leny Anjani)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
Skipsi, November 2012
Leny Anjani
Tingkat Pengetahuan Tentang SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Pada Siswi Kelas Dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun 2012
61 halaman + lampiran
ABSTRAK
Laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma mamae terjadi pada wanita dengan umur antara 15-25 tahun.Lebih dari satu dari enam wanita mengalami fibroadenoma mammae.Di Indonesia, jumlah penderita kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker mulut rahim.Di Propinsi Lampung laporan pertahun RS, penderita kanker payudara dari tahun 2005-2006 terdapat 3672 orang.
Jenis penelitian menggunakan metode deskrptif kualitatif dengan cara pengambilan cross sectional. Waktu penelitian 23 Juli 2012 dan tempat penelitian SMAN 5 Bandar Lampung. Populasi Penelitian ini adalah seluruh siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung.Dengan menggunakan rumus slovin, maka didapatkan jumlah sampel 132 siswi. Teknik sampling ini adalah dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling.
Siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung dengan junlah 132 siswi yang menjadi sampel pada penelitian ini terdapat 53 siswi (40,2%) yang berpengetahuan cukup baik tentang SADARI, 37 siswi berpengetahuan baik (28,2%), 31 siswi berpengetahuan tidak baik (23,5%), 11 siswi berpengetahuan kurang baik (8,3%). Maka dapat disimpulkan bahwa siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung mempunyai pengetahuan yang cukup baik tentang SADARI.
Disarankan bagi pihak sekolah untuk dapat meningkatkan pengetahuan dengan dilakukannya penyuluhan kesehatan tentang SADARI dari instansi terkait.
Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, SADARI
Kepustakaan : 21 (2001-2012)
medical schoolUNIVERSITY MalahayatiSkipsi, November 2012Leny AnjaniAwareness levels of BSE (Breast Self-Check) In Class Schoolgirl Two SMA Negeri 5 Bandar Lampung Year 201261 pages + appendix
ABSTRACT
Reports from Western Breast Services Alliance, mammary fibroadenomas in women with ages between 15-25 years. More than one in six women experience breast fibroadenoma. In Indonesia, the number of breast cancer ranks second only to cervical cancer. In the annual report of Lampung Province Hospital, breast cancer patients from the years 2005-2006 there were 3672 people.
Type deskrptif qualitative research method by taking cross-sectional. Time July 23, 2012 research and the research SMAN 5 Bandar Lampung. The study population is the entire second grade student SMAN 5 Bandar Lampung. By using the formula Slovin, then the number of samples obtained 132 students. This sampling technique is to use Simple Random Sampling technique.Second grade student SMAN 5 Bandar Lampung with 132 students junlah the sample in this study contained 53 students (40.2%) were knowledgeable enough good about BSE, 37 students knowledgeable good (28.2%), 31 students are not knowledgeable either (23.5%), 11 students knowledgeable about both (8.3%). It can be concluded that the two grade student SMAN 5 Bandar Lampung have a pretty good knowledge about BSE.
It is advisable for the school to be able to improve their knowledge by doing health education about breast self-examination of the relevant agencies.
Keywords: Level of knowledge, BSEBibliography: 21 (2001-2012)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan
KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Tingkat
Pengetahuan Tentang SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Pada Siswi Kelas Dua
SMA Negeri 5 Bandarlampung Tahun 2012”.
Proses penulisan ini dapat terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, maka
dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak dr. T. Marwan Nusri, MPH selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati Bandar Lampung.
2. Bapak dr. Indra kumala,Sp.B selaku Pembimbing I dan Bapak dr.
Hernowo Anggoro Wasono,M.Kes selaku pembimbing II yang selalu
meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penyusunan skripsi
ini.
3. Bapak dr. Yusmaedi,Sp.B dan Bapak dr. Wien Wiratmoko GTP,Sp.PA
selaku penguji yang telah memberikan saran dalam penyusunan skripsi
ini.
4. Kedua orang tua saya, Bapak Leonardus,SH dan Ibu Siti Nuraeni,SPd
serta kedua adik saya, Wendi Alubwaman dan Anastasia Melani yang
telah membantu dan memberikan dukungan sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh keluarga di Jawa dan seluruh keluarga di Ambon serta seluruh
keluarga di Bekasi yang telah mendoakan dan memberikan dukungan
untuk saya selama ini.
6. Seluruh guru serta siswi SMAN 5 Bandarlampung terutama siswi kelas
dua yang sangat membantu penyusunan skripsi ini.
7. Teman-teman saya, Dewa Nyoman Putra, Made Sukmawati, Nuraini,
Nury Siagian, Dia Nopriana, Emi Andriani, Ceny Permatasari yang
telah membantu proses skripsi ini sampai terselesaikan dengan baik.
8. Untuk seluruh teman-teman yang ada di Bekasi yang selalu
memberikan saya semangat.
9. Untuk seluruh dosen dan Staf Universitas Malahayati yang telah
membantu peyusunan skripsi ini.
10. Seluruh teman seangkatan FK 08 tanpa terkecuali.
11. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, olehkarena itu saran dan kritik yang membangun
sangat saya harapkan.
Bandar Lampung, Desember 2012
( Leny Anjani )
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Persetujuan .................................................................................. ii
Halaman Pengesahan .................................................................................. iii
Motto .......................................................................................................... iv
Biodata ........................................................................................................ v
Abstrak ........................................................................................................ vi
Kata Pengantar ............................................................................................. vii
Daftar Isi ...................................................................................................... viii
BAB I ( Pendahuluan )
A. Latar Belakang ................................................................................ 1B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II (Tinjauan Pustaka)
A. Pengetahuan .................................................................................... 61. Pengertian .................................................................................. 62. Tingkat Pengetahuan ................................................................. 73. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan .................... 104. Klasifikasi pengukuran .............................................................. 11
B. Remaja.............................................................................................. 121. Pengertian .................................................................................. 122. Masalah – masalah remaja ......................................................... 133. Karakteristik Remaja ................................................................. 15
C. Payudara........................................................................................... 161. Pengertian payudara................................................................... 162. Perkembangan payudara .......................................................... 173. Tumor jinak payudara .............................................................. 17
a. Penyebab Fibroadenoma Mamae ....................................... 18b. Diagnosis Fibroadenoma Mamae ....................................... 19c. Terapi (Treatment) ............................................................. 20
4. Tumor ganas Payudara ............................................................. 20a. Pembagian kanker payudara ............................................... 21b. Penyebab kanker payudara ................................................. 22
c. Gejala kanker payudara ...................................................... 26d. Pengobatan kanker payudara ............................................. 27
D. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) ..................................... 28E. Kerangka Teori dan Konsep .......................................................... 36F. Hipotesis ........................................................................................ 37
BAB III ( Metodologi Penelitian )A. Jenis Penelitian .............................................................................. 38B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 39C. Populasi Penelitian ......................................................................... 39D. Sampel dan Teknik Sampling ........................................................ 39E. Kriteria Retriksi .............................................................................. 40F. Definisi Operasional ...................................................................... 41G. Cara Pengumpulan Data ................................................................ 42H. Instrumen Penelitian ...................................................................... 42I. Validitas Instrumen ........................................................................ 42J. Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 44K. Protokol Penelitian ........................................................................ 46
BAB IV (Hasil Penelitian dan Pembahasan)A. Hasil penelitian .......................................................................... 47B. Pembahasan .............................................................................. 62
a. Umur ................................................................................... 62b. Pengetahuan ........................................................................ 63c. Pertanyaan ........................................................................... 64
BAB V (Simpulan dan Saran)
Simpulan dan saran ........................................................................ 65
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pengetahuan merupakan hasil dari ‘tahu’ ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui mata dan telinga.
Seseorang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai suatu bidang tertentu
dengan lancar, baik secara lisan maupun tertulis maka dikatakan mengetahui
bidang tersebut. Sekumpulan jawaban verbal yang diberikan orang tersebut
dinamakan pengetahuan.1
Pengetahuan tentang suatu penyakit sangat penting karena dengan
pengetahuan tersebut kita dapat mencegah atau mendeteksi dini suatu penyakit.
Menurut Suddart dan Brunner SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri
secara manual yang mempunyai tujuan untuk membantu wanita melakukan
deteksi dini terhadap adanya kelainan pada payudara baik berupa tumor maupun
neoplasma.2 Penelitian yang dilakukan oleh Desak Ayu Made Marwati
mendapatkan hasil 56% responden berpengetahuan baik tentang SADARI dan
kanker payudara dan 44% responden berpengetahuan tidak baik tentang SADARI
dan kanker payudara pada wanita usia subur di lingkungan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”.3
Neoplasma secara harfiah berarti “pertumuhan baru”. Suatu neoplasma,
sesuai definisi Willis, adalah “masa abnormal jaringan yang pertumbuhannya
berlebihan dan tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta
terus demikian walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah
berhenti”. Hal mendasar tentang asal neoplasma adalah hilangnya responsivitas
terhadap faktor pengendali pertumbuhan yang normal. Satu kelompok sel akan
membelah secara cepat dan mem bentuk benjolan atau massa jaringan ekstra,
massa ini disebut tumor. Suatu tumor dikatakan jinak (benigna) apabila gambarab
mikroskopik dan makroskopiknya dianggap relatif “tidak berdosa”, yang
mengisyaratkan bahwa tumor tersebut akan tetap terlokalisasi, tidak dapat
menyebar ke tempat lain, dan pada umumnya dapat dikeluarkan dengan tindakan
bedah. Tumor ganas, apabila diterapkan pada neoplasma, menunjukan bahwa lesi
dapat meyerbu dan merusak struktur di dekatnya dan menyebar ke tempat jauh
(metastasis) serta menyebabkan kematian.4
Fibroadenoma Mammae adalah neoplasma jinak yang sering terjadi di
payudara. Fibroadenoma Mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu
pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW
Breats Cancer Institute, Fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia
21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya
lebih dari 9% populasi wanita terkena Fibroadenoma. Sedangkan laporan dari
Western Breast Services Alliance, Fibroadenoma terjadi pada wanita dengan
umur antara 15-25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%) wanita mengalami
Fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadian Fibroadenoma dapat terjadi
pula pada wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause,
tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada usia muda.5
Kanker adalah kelompok penyakit dimana sel tumbuh berkembang dan
menduplikasikan diri di luar kendali. Biasanya nama kanker diberikan
berdasarkan bagian tubuh dimana kanker pertama kali tumbuh. Jadi, kanker
payudara merujuk pada pertumbuhan serta perkembangbiakan sel abnormal yang
muncul pada salah satu komponen jaringan payudara. 6
The American Cancer Society memperkirakan setiap tahunnya sekitar
178.000 wanita Amerika dan 2.000 pria Amerika akan didiagnosis terkena kanker
payudara. Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian wanita berusia
40-55 tahun, serta penyebab terbesar kedua kematian wanita setelah kanker paru.
Beruntung, tingkat kematian akibat kanker payudara telah menurun di tahun 2008
dengan dikembangkan dan disosialisasikannya program deteksi awal serta
semakin efektifnya penanganan kanker payudara. Kanker payudara dapat
dideteksi dini dengan metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).6
Di Indonesia, jumlah penderita kanker payudara menduduki peringkat
kedua setelah kanker mulut rahim. Kanker payudara merupakan kanker tersering
dijumpai di Rumah Sakit kanker Dharmais, 40 persen pasien yang berobat ke RS
Dharmais karena ada kekambuhan, adapun yang terdiagnosis kasus kanker
payudara baru umumnya pada stadium lanjut, hanya 13,4 persen yang terdiagnosis
pada stadium I atau II. Karena angka kejadian meningkat pada usia di atas 30
tahun, dan yang paling tinggi kelompok usia 45 – 66 tahun (dr Samuel Haryono
SpB (K) Onk, (RSKD).7
Di Propinsi Lampung laporan pertahun rumah sakit (RS) seluruh propinsi
Lampung data penderita penyakit kanker payudara dari tahun 2005-2006
terdapat 3672 orang penderita kanker payudara).8 Salah satu usaha untuk deteksi
dini angka kejadian kanker payudara adalah dengan melakukan SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri). Kanker yang ditemukan pada stadium awal tentu
memberikan harapan hidup lebih lama daripada apabila diketemukan pada
stadium lanjut. Oleh karena itu, pengetahuan dan pelaksanaan tentang SADARI
sangatlah penting sebagai pendeteksi dini kanker payudara dalam upaya
mencegah dan memperkecil angka kejadian kanker payudara.2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
penelitian yaitu “Bagaimanakah tingkat pengetahuan tentang SADARI (Periksa
Payudara Sendiri) pada siswi kelas dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung”.
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu:
1 Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara
Sendiri) pada siswi kelas dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.
2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Siswi kelas dua SMA
Negeri 5 Bandar Lampung tentang SADARI.
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Siswi kelas dua SMA
Negeri 5 Bandar Lampung tentang Tumor Payudara.
D. Manfaat Penelitian
1.Bagi peneliti
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang SADARI (Periksa
Payudara Sendiri) pada siswi kelas dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung dan
dapat menambah pengetahuan penulis serta dapat menerapkan ilmu yang didapat.
2. Bagi petugas kesehatan instansi terkait
Sebagai bahan informasi atau masukan mengenai tingkat pengetahuan
mengenai SADARI (Periksa Payudara Sendiri) pada siswi kelas dua di SMA
Negeri 5 Bandar Lampung dan menjadi pertimbangan untuk lebih
mempublikasikan tentang SADARI.
3. Bagi siswi kelas dua SMA Negeri 5 Bandar Lampung
Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan siswi kelas dua di
SMA Negeri 5 Bandar Lampung tentang SADARI (Periksa Payudara Sendiri).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengetahuan
1.Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari ‘tahu’ ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui mata dan telinga.
Seseorang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai suatu bidang tertentu
dengan lancar,baik secara lisan maupun tertulis maka dikatakan mengetahui
bidang tersebut. Sekumpulan jawaban verbal yang diberikan orang tersebut
dinamakan pengetahuan. 1
Penelitian Rogers mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan, yakni:
a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus atau objek.
b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut, disini sikap
subjek sudah mulai timbul.
c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut
bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang dikehendaki stimulus.
e. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa
perubahan perilaku tidak selalu melalui tahap-tahap tersebut.1
2.Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam Domain kognitif mempunyai enam
tingkatan 1, yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur orang tahu
tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestaikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan,
dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebgai kemampuan untuk mneggunakan materi yang
telah dipelajari pada suatu situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dpat
diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,
konsep, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat
menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian,
dan dapat menggunakan prinsip-primsip siklus pemecahan masalah (Problem
Solving Cyclel) didalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang
diberikan.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen, tetapi masih didalam satu struktur satu organisasi
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat
dari pengguna kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokan dan sebagainya.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis merujuk kepada suatu kemampuan unuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi-formulasi yang ada. Misalnya : dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan diri dan sebagainya
terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluasion)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini didasarkan pada
suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada.
3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Bahwa pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor 1,
yaitu:
1) Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang
lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan
seseorang. Pengalaman adalah hasil persentuhan alam dengan panca
indra.
2) Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang.
Secara umum seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan
mempunyai pengetahuan yang lenih luas dibandingkan dengan
seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.
3) Keyakinan
Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa
adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi
pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun
negatif.
4) Fasilitas
Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang, misalnya radio, majalah, koran, dan buku.
5) Penghasilan
Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan
seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia
akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas
sumber informasi.
6) Sosial Budaya
Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat
mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap
sesuatu.
4. Klasifikasi pengukuran pengetahuan
Berdasakan tingkatan pengetahuan, maka pengetahuan dapat
diklasifikasikan menjadi sebagai berikut:9
1) Kategori baik (jika dijawab benar 76%-100%)
2) Kriteria cukup (jika dijawab benar jika 56%-75%)
3) Kriteria kurang baik (jika dijawab benar 40-55%)
4) Kriteria tidak baik (jika dijawab benar kurang dari 40%)
B. Remaja
1. Pengertian remaja
Masa remaja atau masa adolesens adalah suatu fase tumbuh kembang yang
dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Untuk tercapainya tumbuh
kembang remaja yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat
tercapainya potensi biologik seorang remaja merupakan hasil interaksi faktor
genetik dan lingkungan biofisikopsikososial. Proses yang unik dan hasil akhir
yang berbeda-beda memberikan ciri tersendiri pada setiap remaja. Masih terdapat
berbagai pendapat tentang umur kronologis berapa seorang anak dikatakan
remaja. Menurut WHO, remaja adalah bila anak telah mencapai umur 10-19
tahun. Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak,
remaja adalah indivdu yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah.
Menurut Undang-Undang Perburuhan, anak dianggap remaja bila telah mencapai
umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal sendiri.
Menurut Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974, anak dianggap
remaja bila sudah cukup matang untuk menikah yaitu 16 tahun untuk anak
perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menganggap remaja bila sudah berusia 18 tahun yang sesuai dengan
saat lulus dari sekolah menengah. 10
2. Masalah – masalah pada remaja
Timbulnya masalah pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor yang
sangat kompleks. Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan
sebagai berikut:
1. Adanya perubahan-perubahan biologis dan psikologis yang sangat pesat
pada masa remaja yang akan memberikan dorongan tertentu yang sangat
kompleks.
2. Orangtua dan pendidik kurang siap untuk memberikan informasi yang
benar dan tepat waktu karena ketidaktahuannya.
3. Perbaikan gizi yang menyebabkan menstruasi menjadi lebih dini. Kejadian
nikah muda masih banyak terutama di pedesaan. Demikian juga, di
perkotaan kesempatan untuk bersekolah dan bekerja menjadi lebih terbuka
bagi wanita sehingga pernikahan bertambah.
4. Membaiknya sarana komunikasi dan transportasi akibat kemajuan
teknologi sehingga sulit melakukan seleksi terhadap informasi dari luar.
5. Pembangunan ke arah industrialisasi disertai pertambahan penduduk yang
menyebabkan peningkatan urbanisasi, berkurangnya sumber daya alam
dan terjadi perubahan tata nilai. Ketimpang sosial dan individualisme
sering memicu terjadimya konflik perorangan maupun kelompok.
Lapangan kerja yang kurang memadai dapat memberikan dampak yang
kurang baik sehinngga remaja menderita frustasi dan depresi yang
menyebabkan mereka mengambil jalan pintas dengan melakukan tindakan
negatif.
6. Kurangnya pemanfaatan penggunan sarana untuk menyalurkan gejolak
remaja. Perlu adanya penyaluran sebagai substitusi yang positif ke arah
pengembangan keterampilan yang mengandung unsur kecepatan dan
kekuatan misalnya olahraga.
Secara garis besar, masalah kesehatan remaja dapat dibagi ke dalam dua
golongan yaitu masalah kesehatan fisis dan masalah perilaku yang
menimbulkan kelainan fisis.11
3. Karakteristik Remaja
Tipe Usia (tahun) Karakteristik Dampak
Remaja dini 10-13 Masa pubertas, hubungan dengan teman, kognisi konkret
Memperlihatkan tahapan fisik dan seksual, rasa tanggung jawab,
interaksi dengan alat verbal dan visual
Remaja pertengahan
14-16 Muncul dorongan seksual, perubahan perilaku, kebebasan, kognisi abstrak
Menarik lawan jenis kebebasan bertambah, sikap ambivalen, ego belum stabil
Remaja akhir 17-21 Kematangan fisik, saling berbagi rasa, adealis, emandipasi mantap
Hubungan individual, lebih terbuka, memahami tanggung jawab, paham tujuan hidup, paham kesehatan
C. Payudara
1. Pengertian Payudara
Payudara yang mampu menghasilkan susu terdiri dari jaringan duktus
yang secara progresif mengecil yang bercabang dari puting payudara dan berakhir
di lobulus-lobulus. Setiap lobulus terdiri dari sekelompok alveolus berlapis epitel
dan mirip kantung yang membentuk kelenjar penghasil susu. Susu disintesis oleh
sel epitel, lalu disekresikan kedalam lumen alveolus, kemudian mengalir melalui
duktus pengumpul susu ke permukaan puting payudara.12
Ukuran payudara dewasa bervariasi dan terbagi atas 15-25 lobus yang
masing-masing dipisahkan oleh septa fibrosa yang menyebar dari puting susu.
Setiap lobus mempunyai sistem duktus sendiri yang bermuara ke suatu daerah
dilatasi di bawah puting susu kemudian bermuara ke permukaan puting orifisium
pungtata.13
Kontraksi sel-sel mioepitel di sekitarnya mendorong susu keluar melalui
duktus. Sebagian besar perubahan pada payudara berlangsung selama separuh
pertama masa kehamilan, sehingga pada pertengahan kehamilan kelenjar mamalia
sudah mampu menghasilkan air susu secara penuh.11
Setelah persalinan, laktasi dipertahankan oleh dua hormon penting yaitu
prolaktin, yang bekerja pada epitel alveolus untuk meningkatkan sekresi susu dan
oksitosin, yang menyebabkan penyemprotan susu. Pengeluaran kedua hormon
tersebut dirangsang oleh reflex neuroendokrin yang dipicu oleh rangsangan
mengisap pada puting payudara .12
2. Perkembangan Payudara
Perkembangan payudara juga mempengaruhi resiko kanker payudara yaitu
pada pematangan lobus payudara dari tipe 1 menjadi tipe 4. Saat lahir, kita
memiliki sedikit jaringan payudara, yaitu lobus tipe 1, yang masih belum matang
dan dikenal sebagai TDLUs (Terminal Unit Lobular Duktal). Pada lobus tipe 1
diketahui timbul kanker duktal sekitar 85% kasus dari semua kanker payudara.
Pada pubertas, sebagai respon terhadap peningkatan siklik esterogen dan
progesteron, payudara mulai berkembang lebih lanjut, dari lobus tipe 1 ke lobus
tipe 2 dan memiliki duktus yang lebih banyak. Sekitar 15% seluruh kasus kanker
payudara terjadi pada lobus tipe 2. Pada akhir pubertas, sekitar 75% dari jaringan
payudara adalah lobus tipe 1 dan 25% adalah tipe 2.
Sekitar 85% jaringan payudara berkembang menjadi lobus tipe 4 dan
terjadi pematangan penuh pada saat kehamilan memasuki 40 minggu lalu
dilanjutkan dengan menyusui. Setelah penyapihan, lobus tipe 4 akan berubah
kembali menjadi lobus tipe 3. Lobus tipe 3 dan 4 adalah tipe lobus payudara yang
sudah matang dan bersifat resisten terhadap kanker, karena tahan terhadap
perubahan genetik permanen yang telah membuat mereka tahan kanker. Pada tiap
tipe lobus tidak hanya terlihat berbeda anatomis, tapi juga terdapat perbedaan
dalam hal pertumbuhan. Lobus tipe 1 dan 2 dapat mengkopi DNA mereka lebih
cepat dari lobus tipe 3. Kecepatan mengkopi DNA menggambarkan pada
peningkatan resiko mutasi atau perubahan sel kanker yang lebih cepat.13
3. Fibroadenoma Mamae
Neoplasma jinak payudara yang paling sering ditemukan ialah
fibroadenoma. Sesuai dengan namanya merupakan pertumbuhan yang meliputi
kelenjar dan stroma jaringan ikat. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa
(mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga
neoplasma ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat
berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri.
Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada neoplasma ini
terbentuk kapsul sehingga dapat mobile, sehingga sering disebut sebagai breast
mouse. 15
A. Penyebab Fibroadenoma Mamae
Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab
sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh
hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae,
hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus
menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa neoplasma ini adalah
neoplasma jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali
tidak dapat menjadi kanker atau neoplasma ganas.15
B. Diagnosis Fibroadenoma Mamae
Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan
pemeriksaan fisik (phisycal examination), dengan mammography atau ultrasound,
dengan FNAB. Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada
dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah
mobile atau tidak, kenyal atau keras,dll. Mammography digunakan untuk
membantu diagnosis, mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita
dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak
digunakan mammography, sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena
fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila
menggunakan mammography.
Pada FNAB Histopatologi, akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan
menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan.
Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma,
lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa
di bawah mikroskop. 15
C. Terapi (treatment)
Terapi untuk fibroadenoma tergantung dari beberapa hal sebagai berikut:
1. Ukuran
2. Terdapat rasa nyeri atau tidak
3. Usia pasien
4. Psikis
5. Hasil biopsy
Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi
pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi
ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan
meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringan
normal secara perlahan.15
4. Kanker Payudara (Carcinoma Mammae)
Penyakit yang dinyatakan sebagai pembunuh wanita terbanyak di dunia
ini, ternyata memiliki sifat juga jenis yang beragam. Kanker adalah kelompok
penyakit, dimana sel tumbuh berkembang, berubah dan mendupilkasikan diri
diluar kendali. Biasanya nama kanker pertama kali tumbuh. Jadi, kanker payudara
merujuk pada pertumbuhan serta perkembangbiakan sel abnormal yang muncul
pada jaringan payudara.6
Neoplasma yang bersifat ganas akan meyusup dan menghancurkan
jaringan tubuh yang sehat. Satu kelompok sel dalam sebuah tumor juga dapat
pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sel yang menyebar dari satu bagian
ke bagian tubuh lain disebut metastase.6
A. Pembagian Carcinoma Mammae
Kanker payudara berdasar sifat serangannya terbagi menjadi dua, yaitu kanker
payudra invasif dan non invasif.
1. Kanker payudara invasif
Sel kanker merusak saluran dan dinding kelenjar susu serta menyerang
lemak dan jaringan konektif payudara disekitarnya.Kanker dapat bersifat
invasif (menyerang) tanpa selalu menyebar (metastasic) ke simpul limfe
atau organ lain dalam tubuh.
2. Kanker payudra non invasif
Sel kanker terkunci dalam saluran susu dan tidak menyerang lemak dan
jaringan konektif payudara di sekitarnya. Ductal carcinoma in situ
(DCIS), merupakan bentuk kanker payudara non invasif yang umum
terjadi (90%). Lobular carcinoma in situ (LCIS) meski lebih jarang terjadi,
justru perlu lebih diwaspadai karena merupakan tanda meningkatnya
resiko kanker payudara.6
B. Penyebab Carcinoma Mammae
Penyakit kanker payudara terbilang penyakit yang paling umum
menyerang kaum wanita, meski demikian pria pun memiliki kemungkinan
mengalami penyakit ini dengan perbandingan 1:100.6 Diantara semua jenis
tumor ganas, maka Carcinoma mammae merupakan tumor ganas yang
paling banyak diselidiki untuk mengetahui etiologinya. Berikut ini
disajikan komentar mengenai sebagian dari faktor risiko yang penting.4
1. Usia
Kanker payudara jarang terjadi pada perempuan berusia kurang
dari 30 tahun. Setelah itu, risiko meningkatkan secara tetap sepanjang usia,
tetapi setelah menopause bagian menanjak dari kurva hampir mendatar.
2. Genetik dan Riwayat Keluarga
Sekitar 5 hingga 10% kanker payudara berkaitan dengan mutasi
herediter spesifik. Perempuan lebih besar kemungkinannya membawa gen
kerentanan kanker payudara jika mereka mengidap kanker payudara
sebelum menopause, mengidap kanker payudara bilateral, mengidap
kanker terkait lain (misal, kanker ovarium), memiliki riwayat keluarga
yang signifikan (yaitu banyak anggota keluarga terjangkit sebelum
menopause), atau berasal dari kelompok etnik tertentu. Sekitar separuh
perempuan dengan kanker payudara herediter memperlihatkan mutasi di
gen BRCA1 dan sepertiga lainnya mengalami mutasi di gen BRCA2,
kedua gen ini diperkirakan berperan penting dalam perbaikan DNA.
Keduanya bekerja sebagai gen penekan tumor, karena kanker muncul jika
kedua sel inaktif atau cacat pertama disebabkan oleh mutasi sel
germinativum dan kedua oleh mutasi somatik beikutnya. Sebagian besar
pembawa sifat akan terjangkit kanker payudara pada usia 70 tahun,
dibandingkan hanya 7% dari perempuan yang tidak memiliki mutasi.
3. Variasi geografik
Risiko untuk neoplasia ini secara bermakna lebih tinggi di Amerika
Utara dan Eropa Barat dibandingkan di Asia dan Afrika. Perbedaan ini
tampaknya disebabkan oleh faktor lingkungan daripada faktor geografik
karena kelompok imigran dari daerah dengan insiden rendah ke dareah
dengan insiden tinggi. Makanan, pola reproduksi, dan kebiasaan menyusui
diperkirakan berperan.
4. Faktor Risiko Lain
Pajanan lama ke estrogen eksogen pascamenopause, yang dikenal
sebagai terapi sulih estrogen (ERT, estrogen replacement therapy),
diakui dapat mencegah atau paling tidak menunda onset
osteoporosis dan melindungi pemakai dari penyakit jantung dan
stroke. Insiden sedikit lebih tinggi pada perempuan yang
menggunakan kombinasi estrogen dan progestagen. Namun, para
perempuan ini umumnya datang dengan kanker yang stadium
klinisnya belum terlalu lanjut dan memperlihatkan angka
mortalitas lebih rendah dibandingkan dengan kanker yang timbul
pada perempuan yang belum pernah mendapat terapi sulih hormon.
Kontrasepsi oral juga dicurigai meningkatkan risiko kanker
payudara. Walaupun buktinya juga saling bertentangan, formulasi
yang baru berupa dosis rendah seimbang estrogen dan progestin
hanya sedikit meningkatkan risiko, yang lenyap 10 tahun setelah
penghentian pemakaiannya.
Radiasi pengion ke dada meningkatkan risiko kanker payudara.
Besar risiko bergantung pada dosis radiasi, waktu sejak pajanan,
dan usia. Hanya perempuan yang diiradiasi sebelum usia 30 tahun,
saat perkembangan payudara, yang tampaknya terkena. Dosis
radiasi yang rendah pada penapisan mamografi hampir tidak
berefek pada insidensi kanker payudara.
Berdasarkan penelitian epidemiologi, banyak faktor risiko lain
yang belum dipastikan, misalnya kegemukan, konsumsi alkohol,
dan diet tinggi lemak, diperkirakan berperan dalam terbentuknya
kanker payudara walaupun bukti umumnya bersifat kesimpulan.
Seperti kanker lainnya, penyebab kanker payudara masih belum
diketahui. Namun, tiga faktor tampaknya penting, perubahan genetik,
pengaruh hormon, dan faktor lingkungan.
Perubahan Genetik
Seperti pada sebagian kanker lainnya, mutasi yang memengaruhi
protoonkogen dan gen penekan tumor di epitel payudara ikut serta
dalam proses transformasi onkogenik. Di antara berbagai mutasi
tersebut, yang paling banyak dipelajari adalah ekspresi berlebihan
protoonkogen ERBR2 (HER2/NEU), yang diketahui mengalami
amplifikasi pada hampir 30% kanker payudara. Secara analog,
amplifikasi gen RAS dan MYC juga dilaporkan terjadi pada sebagian
kanker payudara manusia. Mutasi gen penekan tumor RB1 dan TP53
juga ditemukan.
Pengaruh Hormon
Kelebihan estrogen dan endogen, atau yang lebih tepat
ketidakseimbangan hormon, jelas berperan penting. Tumor ovarium
fungsional yang mengeluarkan estrogen dilaporkan berkaitan dengan
kanker payudara pada perempuan pasca menopause. Dihipotesikan
bahwa reseptor dan progesteron yang secara normal terdapat di epitel
payudara, mungkin beriteraksi dengan promotor pertumbuhan, seperti
transforming growth factor α, platelet-derived growth factor, dan
faktor pertumbuhan fibroblas yang dikeluarkan oleh sel kanker
payudara, untuk menciptakan suatu mekanisme autokrin
perkembangan tumor.
Faktor Lingkungan
Pengaruh lingkungan diisyaratkan oleh insidensi kanker payudara
yang berbeda-beda dalam kelompok yang secara genetis homogen dan
perbedaan geografik dalam prevalensi. Faktor lingkungan lain yang
penting adalah iradiasi dan estrogen eksogen.
C. Gejala Carcinoma Mammae
Gejala dan pertumbuhan kanker payudara ini tidak mudah dideteksi karena
awal pertumbuhan sel kanker payudara juga tidak dapat diketahui dengan mudah.
Sering kali gejalanya baru diketahui setelah stadium kanker berkembang agak
lanjut. Semakin lanjut stadium kanker, semakin sukar dan kecil peluang untuk
disembuhkan. Semakin dini terapi dilakukan, semakin besar kesembuhan yang
didapat. Berikut gejala dan tanda kanker payudara:16
1. Benjolan kecil pada payudara. Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan ukuranya
kecil. Tapi lama-lama membesar dan menempel pada kulit serta menimbulkan
perubahan warna pada puting dan atau payudara.
2. Eksema atau erosi pada puting. Selanjutya, kulit atau puting tertarik kedalam
(retraksi), warna pink atau kecoklatan sampai menjadi oedema yang menyebabkan
menjadi seperti kulit jeruk, mengkerut dan menjadi borok. Borok membesar dan
mendalam hingga bisa merusak payudara. Busuk dan berdarah.
3. Ciri-ciri lainnya adalah terjadinya pendarahan pada puting. Sakit/nyeri bila
tumor sudah besar dan timbul borok.
3. Kemudian timbul pembesaran pada ketiak yaitu kelenjar getah bening, terjadi
pembengkakan pada lengan. Kemudian terjadi penyebaran kanker ke seluruh
tubuh.
4. Kanker payudara tingkat lanjut sangat mudah diketahui yaitu adanya pada kulit
payudara yang cukup luas, serta ada nodul satelit. Adanya edema pada lengan,
metastase jauh, terjadi ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi.
3. Nipple discharge atau keluarnya cairan. Gejala yang ketiga adalah keluarnya
cairan yang tidak wajar dan spontan dari puting atau yang disebut dengan nipple
discharge. Kenapa cairan ini dikatakan tidak normal, tidak lain karena cairan
normal hanya keluar pada ibu hamil, sedang menyusui atau yang memakai pil
kontrasepsi. Ciri cairan ini, cairan berdarah encer, warna merah atau coklat, keluar
sendiri tanpa dipijit. Keluar dengan terus menerus pada satu payudara.
D. Pengobatan Carcinoma Mammae
Sebelum merancanakan terapi karsinoma mamae, diagnosis klinis dan
histopatologik serta tingkat penyebarannya harus dipastikan dahulu. Diagnosis
klinis harus sama dengan diagnosis histopatologik. Untuk mendapat diagnosis
histopatologik biasanya dilakukan biopsi sehingga tindakan ini dapat dianggap
sebagai tindakan pertama pada pembedahan mamae. Dengan sediaan beku, hasil
pemeriksaan histopatologi dapat diperoleh dalam waktu 15 menit. Bila
pemeriksaan menunjukan adanya tumor jinak, operasi diselesaikan. Akan tetapi,
pada hasil yang menunjukan tumor ganas, operasi dapat dilanjutkan dengan
tindakan bedah kuratif. Bedah kurati yang mungkin dilakukan ialah mastektomi
radikal, dan bedah konservatif merupakan eksisi tumor luas. Terapi kuratif
dilakukan jika tumor terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi ke dinding
dada dan kulit mamae, atau infiltrasi dari kelenjar limfe ke struktur sekitarnya.
Sekarang, biasanya dilakukan pembedahan kuratif dengan mempertahankan
payudara.15
D. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Masih banyak wanita yang belum menyadari pentingnya mereka
melakukan pemeriksaan dini terhadap payudaranya. Dalam kenyataan sehari-hari,
banyak wanita datang ke dokter setelah mereka menyadari adanya benjolan yang
terus membesar dan dibiarkan begitu saja, dengan alasan ekonomi khawatir harus
dioperasi. Alasan keuangan yang tidak memadai, membuat mereka enggan
memeriksakan ke dokter. Namun, beberapa wanita yang peduli dengan kesehatan
payudaranya memeriksakan payudaranya sejak dini ke dokter atas kesadaran
mereka sendiri.
Teknik SADARI (Periksa Payudara Sendiri) atau BSE (Breast Self
Examination) adalah cara mendeteksi dini kanker payudara. Pilihan waktu yang
tepat untuk melakukan SADARI yaitu antara hari ke-5 sampai hari ke-10 dari
siklus menstruasi, dengan menghitung hari pertama haid sebagai hari pertama.
Sedangkan wanita pascamenopause dianjurkan untuk memeriksa payudaranya
pada hari pertama setiap bulan untuk memeriksa payudaranya pada hari pertama
setiap bulan untuk menigkatkan rutinitas pemeriksaan payudaranya sendiri.2
Berikut adalah langkah-langkah melakukan SADARI.17
1. Melihat perubahan di depan cermin
Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris
atau tidak). Cara melakukan :
Tahap 1
Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara,perubahan puting
susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan
cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah disamping badan.
Tahap 2
Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan
maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap
otot atau fascia dibawahnya.
Tahap 3
Berdir tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan
kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan
pada payudara.
Tahap 4
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/
tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di
daerah axilla.
2. Melihat perubahan payudara dalam keadaan berbaring.
Tahap 1 Persiapan
Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan
membengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk
mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk
menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan
kanan Anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk
memeriksa payudara kanan. Gunakan telapak jari-jari Anda untuk
memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara
anda dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular.
Tahap 2 pemeriksaan payudara dengan Vertical Strip
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari
tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan
garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak
Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak.
Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan.
Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan ke bawah bra line dengan
putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah
bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas
menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan.
Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi
seluruh bagian yang ditunjuk.
Tahap 3 pemeriksaan payudara dengan cara memutar
Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar.
Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan
yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil
sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali
dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa
periksa bagian bawah aerola mamae.
Tahap 4 pemeriksaan puting payudara
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda
untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara .
Tahap 5 Memeriksa Ketiak
Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda
dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.
Sadari atau periksa payudara sendiri dengan rutin merabanya merupakan
langkah penting untuk deteksi dini benjolan yang ada di payudara. Mendeteksi
kanker payudara sedini mungkin dengan SADARI menjadi amat penting karena
ini adalah cara termudah dan termurah mengetahui adanya benjolan yang
kemungkinan besar berkembang menjadi kanker ganas.18
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
Kerangka teori
Tingkat pengetahuan
SADARI
(Periksa Payudara Sendiri)
Pengalaman
Tingkat Pendidikan
Keyakinan
Fasilitas
Penghasilan Sosial budaya
Kerangka Konsep
F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian tingkat pengetahuan tentang SADARI (Periksa
Payudara Sendiri) pada siswi kelas dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung adalah
didapatkan tingkat pengetahuan dengan kategori baik.
Tingkat pengetahuan SADARI
(Periksa Payudara Sendiri)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode
penelitian kualitatif adalah metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat
diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak.
Penelitian kualitatif juga bisa diartikan sebagai riset yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian
kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan
menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama
individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus.
Teknik pengumpulan data kualitatif diantaranya adalah interview
(wawancara), quesionere (pertanyaan-pertanyaan/kuesioner), schedules (daftar
pertanyaan), dan observasi (pengamatan, participant observer technique),
penyelidikan sejarah hidup (life historical investigation), dan analisis konten
(content analysis). 1
Data dalam penelitian ini diambil dengan cara pengambilan cross sectional
yaitu dengan mengambil data hanya sekali waktu.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dari bulan 23 Juli 2012.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.
C. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas dua di SMA Negeri 5
Bandar Lampung yang berjumlah 195 siswi.
D. Sampel Penelitian dan Teknik Sampling
1. Sampel
Sampel penelitian ini adalah siswi SMA Negeri 5 Bandar Lampung
yang terdiri dari seluruh siswi kelas dua yang pada saaat penelitian
memenuhi kriteria inklusi.
Sampel menggunakan rumus Slovin.
n (sampel) = N(populasi)
1+N(d)2
n= Jumlah Sampel
N= Jumlah Populasi
d= kelonggaran Sampel (0,05)
1= Konstanta
Sampel = 195
1+195 (0,05)2
=131,09
Dengan menggunakan rumus Slovin, maka didapatkan jumlah sampel
sebanyak 132 siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung.
2. Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling.
E. Kriteria Retriksi
1. Kriteria Inklusi
Berjenis kelamin perempuan
kelas dua di SMAN 5 Bandar Lampung
berusia 17-21 tahun
Bersedia menjadi responden
2. Kriteria Eksklusi
Berjenis kelamin laki-laki
Kelas satu dan kelas tiga
berusia < 17 tahun dan > 21 tahun
Tidak bersedia menjadi responden
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel Bebas Tunggal
Variabel dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan tentang
SADARI.
Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil Skala
Pengetahuan SADARI sebagai pendeteksi dini tumor payudara
Hasil dari tahu responden berkaitan dengan tumor payudara dari arti tumor payudara;faktor resiko;dan upaya pencegahannya;cara melakukan SADARI dengan benar.19
Kuesioner Menjawab kuesioner 20 pertanyaan
1.Baik jika 16-20 pertanyaan dijawab dengan benar.2.cukup baik jika 12-15 pertanyaan dijawab dengan benar.3.kurang baik jika 8-11 pertanyaan dijawab dengan benar.4.tidak baik jika ≤ 7 pertanyaan dijawab dengan benar.8
Ordinal
G. Cara Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
Pengumpulan data dilakukan pada saat penelitian bulan April sampai
selesai. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data
primer. Data primer yaitu data yang didapatkan dengan cara menyebarkan
kuisioner pada siswi kelas dua SMA Negeri 5 Bandar Lampung. Sebelum
pengisian kuesioner peneliti memberikan petunjuk dalam pengisian
kuesioner serta memberikan penjelasan kembali bila responden mengalami
kesulitan dan hal-hal yang kurang jelas.
H. Instrumentasi Penelitian
Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
kuesioner untuk mengidentifikasi pengetahuan responden tentang SADARI
dan tumor payudara yang terdiri dari 20 pertanyaan dengan kategori benar
atau salah.
I. Validitas Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan-tingkatan
kevalidan atau kesalihan alat ukur tersebut. Uji validitas untuk mengetahui
apakah alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan mengukur, atau alat
ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang akan digunakan.20
Dari 20 pertanyaan mengenai pengetahuan tentang SADARI dan tumor
payudara menujukan bahwa rxy > rtabel sehingga dapat dikatakan butir atau
variabel tersebut valid. Perhitungan validitas kuesioner dilakukan dengan
menggunakan program statistik untuk komputer (SPSS).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan hal yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus
reliabel dimana harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan. Reliabel
dapat diartikan ajeg, artinya alat ukur yang mempunyai prinsip keajegan,
dimana dipakai pada waktu dan tempat yang berbeda mempunyai kemampuan
mengukur yang sama. Setelah dilakukan uji validitas maka perlu dilakukan uji
reliabilitas.
Pengujiannya dilakukan dengan uji Alpha Cronbach dengan rumusan
sebagai berikut:
r = k.... (1-∑ σ i 2) k-1 σ2
keterangan
r = koefisien reliabilitas instrument yang dicari
σ2 = varians total
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ σ i 2 = jumlah varians butir-butir pertanyaan
Variabel dikatakan reliabel jika nilai r Alpha Cronbach > 0,6 .20
J. Pengolahan dan Analisa Data
Data diolah dengan alat bantu perangkat program statistik untuk komputer.
Untuk analisis data digunakan analisis data univariat.
Proses pengolahan data penelitian adalah sebagai berikut:21
a. Pemeriksaan data (editing) yaitu memeriksa data yang telah
dikumpulkan untuk mengecek kelengkapan dan kebenaran data.
b. Pemberian kode (coding) untuk mempermudah pengolahan dimana
semua variabel diberikan kode terutama data klasifikasi.
c. Processing untuk memindahkan isi data atau memproses isi data
dengan memasukan data atau entry data kuesioner kedalam komputer
dengan menggunakan program statistik komputer.
d. Cleaning untuk pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah
ada kesalahan atau tidak.
Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu :
a. Data untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner
pengetahuan tentang SADARI dan tumor payudara.
b. Analisa data yang digunakan untuk menguji bagaimanakah tingkat
pengetahuan tentang SADARI pada siswi kelas dua di SMA
Negeri 5 Bandar Lampung. Data yang diperoleh diolah dan
dianalisis dengan menggunakan bantuan program statistik untuk
komputer, meliputi analisis data univariat. Analisis data univariat
adalah proses menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian yang
hanya distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.22
Desain penelitianDigunakan Cross Sectional dimana sampel diobservasi hanya sekali dan pengukuran variabel independen dan dependen dilakukan saat itu juga.
Teknik Pengambilan SampelDilakukan dengan menggunakan Simple Random Sampling atau sampel acak sederhana yaitu pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap anggota
atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.
Pengumpulan dataData yang dikumpulkan terdiri dari data primer berupa kuesioner yang
dibagiakan kepada siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung.
Pengolahan dan Analisa DataData hasil kuesioner tersebut kemudian diolah dengan program statistik untuk komputer.
Subjek PenelitianSubjek yang diteliti adalah Siswi kelas dua SMA Negeri 5 Bandar Lampung
Pra PenelitianMengajukan surat permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada Kepala
SMAN 5 Bandar Lampung dengan tembusan :Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung
Wakil Rektor Universitas Malahayati Bandar LampungDekan Fakultas Kedokteran
Wakil Dekan Bagian Akademik
Peneliti menggunakan analisis univariat berupa distribusi frekuensi
dari variabel yang diteliti untuk mendapatkan presentase subjek
menurut pengetahuan tentang SADARI dan Tumor Payudara.
K. Protokol Penelitian
L. Pengolahan da
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Frekuensi umur siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung
Tabel 1
Usia Frekuensi Persen
17 132 100.0
Berdasarkan tabel 1 didapatkan bahwa semua responden, 132 siswi berumur 17 tahun.
Tingkat Pengetahuan
Kriteria tingkat pengetahuan Frekuensi Persen
Baik 37 28Cukup baik 53 40,2Kurang baik 11 8,3Tidak baik 31 23,5 TOTAL 132 100
Tabel 2
Berdasarkan tabel 2 maka dapat diketahui bahwa responden yang
berpengetahuan cukup baik didapatkan paling banyak yaitu sebanyak 53 orang
(40,2%) ,yang berpengetahuan baik hanya 37 orang (28%), yang berpengetahuan
tidak baik 31 orang (23,5%) sedangkan yang berpengetahuan kurang baik
didapatkan paling sedikit yaitu 11 orang (8,3%).
1. Pertanyaan 1
Dari pertanyaan, Apakah pernah mendengar atau membaca tentang SADARI
didapatkan hasil sebagai berikut :
Jawaban Frekuensi Persen
Pernah 95 72
Tidak pernah 37 28
TOTAL 132 100
Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang sudah pernah mendengar atau
membaca tentang SADARI 95 responden (72 %) sedangkan responden yang tidak
pernah mendengar tentang SADARI 37 responden (28 %).
2. Pertanyaan 2
Dari pertanyaan, darimanakah pernah mengetahui tentang SADARI maka
didapatkan hasil sebagai berikut :
Jawaban Frekuensi Peresntase
Tidak ada 37 28
Buku 18 13,6
Media elektronik(TV,radio) 15 11,4
Majalah 6 4,5
Penyuluhan 23 17,4
Lingkungan(keluarga,teman,sekolah
)
33 25,0
TOTAL 132 100
Menurut Notoadmotjo, pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya pengalaman, keyakinan, tingkat pengetahuan, sarana, tingkat
pendidikan, sosial budaya dan penghasilan. Ternyata teori tersebut terbukti benar
karena 33 responden (25%) dari 132 responden mengetahui tentang SADARI dari
lingkungan yang berarti faktor sosial budaya mempengaruhi pengetahuan
responden ini.
3. Pertanyaan 3
Dari pertanyaan apakah benar SADARI adalah pemeriksaan untuk payudara,
didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase Tidak menjawab 37 28Benar 58 43,9Salah 37 28 TOTAL 132 100
Reponden yang menjawab benar 58 orang (43,9%) sedangkan yang menjawab
salah 37 orang (28%) dan responden yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka
dapat disimpulkan responden yang menjawab pertanyaan dengan benar 58 orang
(43,9%).
4. Pertanyaan 4
Dari pertanyaan apakah benar SADARI dapat dilakukan oleh diri sendiri
didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 37 28
Benar 68 51,5
Salah 27 20,5
TOTAL
Responden yang menjawab benar 68 orang (51,5%) sedangkan yang menjawab
salah 27 orang (20,5%) dan responden yang tidak menjawab 37 orang (28%).
Maka dapat disimpulkan responden yang menjawab pertanyaan dengan benar 68
orang (51,5%).
5. Pertanyaan 5
Dari pertanyaan apakah benar SADARI dilakukan ketika masih menggunakan
baju, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 37 28
Benar 38 28,8
Salah 57 43,2
TOTAL 132 100
Responden yang menjawab benar 38 orang (28,8%) sedangkan yang menjawab
salah 57 orang (43,2%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28,0%). Maka dapat
disimpulkan responden yang menjawab pertanyaan dengan benar adalah 38 orang
(43,2%).
6. Pertanyaan 6
Dari pertanyaan apakah benar melakukan SADARI adalah ketika kita akan
memeriksa payudara yang kanan maka kita menggunakan tangan kanan
didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 37 28
Benar 46 34,8
Salah 49 37,1
TOTAL 132 100
Responden yang menjawab benar 46 orang (34,8%) sedangkan yang menjawab
salah 49 orang (37,1%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat
disimpulkan responden yang menjawab pertanyaan dengan benar adalah 46 orang
(34,8%).
7. Pertanyaan 7
Dari pertanyaan Apakah benar SADARI dilakukan dengan cara meraba payudara
secara menyeluruh, didapatkan hasil sebagai berikut :
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 37 28
Benar 45 34,1
Salah 50 37,9
TOTAL 132
Responden yang menjawab benar 45 orang (34,1%) sedangkan yang menjawab
salah 50 orang (37,9%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat
disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 45 orang (34,1%).
8. Pertanyaan 8
Dari pertanyaan Apakah benar SADARI dilakukan dengan cara memijat
payudara, didapatkan hasil sebagai berikut :
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 37 28
Benar 53 40,2
Salah 42 31,8
TOTAL
Responden yang menjawab benar 53 orang (40,2%) sedangkan yang menjawab
salah 42 orang (31,8%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat
disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 53 orang (40,2%).
9. Pertanyaan 9
Dari pertanyaan Apakah benar SADARI dilakukan sampai ke bagian ketiak,
didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 37 28
Benar 33 25
Salah 62 47
TOTAL 132 100
Responden yang menjawab benar 33 orang (25%) sedangkan yang menjawab
salah 62 orang (47%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat
disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 33 orang (25%).
10. Pertanyaan 10
Dari pertanyaan Apakah benar SADARI dilakukan pada wanita berusia dibawah
20 tahun, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 37 28
Benar 60 45,5
Salah 35 26,5
TOTAL 132 100
Responden yang menjawab benar 60 orang (45,5%) sedangkan yang menjawab
salah 35 orang (26,5%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat
disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 60 orang (45,5%).
11. Pertanyaan 11
Dari pertanyaan Apakah benar SADARI dilakukan setelah menstruasi, didapatkan
hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 37 28
Benar 61 46,2
Salah 34 25,8
TOTAL 132 100
Responden yang menjawab benar 61 orang (46,2%) sedangkan yang menjawab
salah 34 orang (25,8%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat
disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 61 orang (46,2%).
12. Pertanyaan 12
Dari pertanyaan Apakah benar tujuan dilakukan SADARI adalah untuk melihat
keindahan payudara, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 37 28
Benar 9 6,8
Salah 86 65,2
TOTAL 132 100
Responden yang menjawab benar 9 orang (6,8%) sedangkan yang menjawab
salah 86 orang (65,2%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat
disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 9 orang (6,8%).
13. Pertanyaan 13
Dari pertanyaan apakah pernah mengetahui tentang tumor payudara, didapatkan
hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tahu 121 91,7
Tidak tahu 11 8,3
TOTAL 132 100
Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang sudah pernah mengetahui tentang
tumor payudara 121 responden (91,7%) sedangkan responden yang tidak
mengetahui tentang tumor payudara 11 responden (8,3%).
14. Pertanyaan 14
Dari pertanyaan darimanakah mengetahui tentang tumor payudara, didapatkan
hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak ada 11 8,3
Buku 36 23,5
Media elektronik (TV,radio) 26 19,7
Majalah 28 21,2
Penyuluhan 19 14,4
Lingkungan 17 12,9
TOTAL 132 100
Menurut Notoadmotjo, pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya pengalaman, keyakinan, tingkat pengetahuan, sarana, tingkat
pendidikan, sosial budaya dan penghasilan. Ternyata teori tersebut terbukti benar
karena 36 responden (23,5%) dari 132 responden mengetahui tentang tumor
payudara dari buku yang berarti faktor sarana mempengaruhi pengetahuan
responden ini.
15. Pertanyaan 15
Dari pertanyaan Apakah benar tumor payudara adalah tumor yang sering diderita
oleh wanita, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Pertanyaan
Tidak menjawab 11 8,3
Benar 121 91,7
Salah 0 0
TOTAL
Responden yang menjawab benar 121 orang (91,7%) sedangkan yang tidak
menjawab 11 orang (8,3%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan
dengan benar 121 orang (91,7%).
16. Pertanyaan 16
Dari pertanyaan Apakah benar tumor payudara yang menjadi ganas (kanker) dapat
menyebabkan kematian, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 11 8,3
Benar 121 91,7
Salah 0 0
TOTAL 132 100
Responden yang menjawab benar 121 orang (91,7%) sedangkan yang tidak
menjawab 11 orang (8,3%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan
dengan benar 121 orang (91,7%).
17. Pertanyaan 17
Dari pertanyaan Apakah benar anak perempuan yang ibunya menderita tumor
payudara lebih beresiko terkena tumor payudara, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 11 8,3
Benar 121 91,7
Salah 0 0
TOTAL 132 100
Responden yang menjawab benar 121 orang (91,7%) sedangkan yang tidak
menjawab 11 orang (8,3%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan
dengan benar 121 orang (91,7%).
18. Pertanyaan 18
Dari pertanyaan Apakah benar stress dapat menjadi penyebab terjadinya tumor
payudara, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 11 8,3
Benar 13 9,8
Salah 108 81,8
TOTAL 132 100
Responden yang menjawab benar 13 orang (9,8%) sedangkan yang menjawab
salah 108 orang (81,8%) dan yang tidak menjawab 11 orang (8,3%). Maka dapat
disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 13 orang (9,8%).
19. Pertanyaan 19
Dari pertanyaan Apakah benar salah satu tanda tumor payudara adalah adanya
benjolan pada payudara pada saat melakukan SADARI, didapatkan hasil sebagai
berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase Tidak menjawab 11 8,3Benar 121 91,7Salah 0 0 TOTAL 132 100
Responden yang menjawab benar 121 orang (91,7%) sedangkan yang tidak
menjawab 11 orang (8,3%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan
dengan benar 121 orang (91,7%).
20. Pertanyaan 20
Dari pertanyaan Apakah benar tumor payudara dapat dideteksi dengan SADARI,
didaptkan hasil sebagai berikut:
Jawaban Frekuensi Persentase
Tidak menjawab 46 34,8
Benar 84 63,6
Salah 2 1,5
TOTAL 132 100
Responden yang menjawab benar 84 orang (63,6%) sedangkan yang menjawab
salah 2 orang (1,5%) dan yang tidak menjawab 46 orang (34,8%). Maka dapat
disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 84 orang (63,6%).
B. Pembahasan
Karasteristik Responden
A. Umur
Umur merupakan indikator kedewasaan seseorang, semakin bertambahnya
umur seseorang semakin bertambah juga pengetahuan yang dimilikinya. Masa
remaja atau masa adolesens adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis
dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan
fisik, mental, emosional, dan sosial. Masa remaja dibagi menjadi tiga tipe yaitu
tipe remaja dini (10-13 tahun), remaja pertengahan (14-16 tahun) dan remaja
akhir(17-21 tahun). Karakteristik pada remaja akhir yaitu usia 17-21
tahun,seseorang sudah mengenal akan pentingnya kesehatan sehingga responden
pada penelitian ini berumur 17-21 tahun.9 Dengan hasil bahwa 100% responden
pada penelitian ini diikuti oleh responden yang berusia 17 tahun. Dari hasil
penelitian yang sebelumnya yang dilakukan oleh Desak Ayu Made Marwati
diketahui bahwa sebagian besar responden berumur kurang dari 40 tahun. Dapat
dimpulkan bahawa penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Desak Ayu Made Marwati.3
B. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari ‘tahu’ ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui mata dan telinga. Seseorang
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai suatu bidang tertentu dengan
lancar,baik secara lisan maupun tertulis maka dikatakan mengetahui bidang
tersebut. Sekumpulan jawaban verbal yang diberikan orang tersebut dinamakan
pengetahuan.1
Pengolahan data ini menggunakan coding 1 untuk kriteria baik, 2 untuk
kriteria cukup baik, 3 untuk kriteria kurang baik, 4 untuk kriteria tidak baik.
Sedangkan, untuk penilaiannya kriterianya dalah jika responden menjawab 16-20
pertanyaan dengan benar maka termasuk kriteria baik, jika responden menjawab
12-15 pertanyaan dengan benar maka termasuk kriteria cukup baik, jika responden
menjawab 8-11 pertanyaan dengan benar maka termasuk kriteria kurang baik, jika
responden menjawab ≤ 7 pertanyaan dengan benar maka termasuk kriteria tidak
baik. Untuk penilaian tiap pertanyaan yang dijawab dengan benar mendapatkan
nilai 1 sedangkan untuk pertanyaan yang dijawab salah ataupun yang tidak
dijawab akan diberi nilai 0. Maka didapatkan hasil penelitian distribusi frekuensi
menurut pengetahuan SADARI pada siswi kelas dua di SMAN 5 Bandar
Lampung didapatkan responden yang berpengetahuan cukup baik 53 orang
(40,2%) ,yang berpengetahuan baik hanya 37 orang (28%), yang berpengetahuan
tidak baik sebanyak 31 orang (23,5%) sedangkan yang berpengetahuan kurang
baik didapatkan paling sedikit yaitu 11 orang (8,3%). Penelirian yang sama
dilakukan oleh Desak Ayu Made Marwati didapatkan hasil 56% responden
berpengetahuan baik tentang SADARI dan kanker payudara dan 44% responden
berpengetahuan tidak baik tentang SADARI dan kanker payudara pada wanita
usia subur di lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
C. Pertanyaan
Tiap-tiap pertanyaan mempunyai nilai 1 jika pertanyaan dijawab dengan benar
dan bernilai 0 jika pertanyaan dijawab dengan salah ataupun tidak dijawab.
Sedangkan coding untuk jawaban dari pertanyaannya adalah coding 1 untuk
jawaban benar,coding 2 unutuk jawaban salah dan coding 0 jika tidak menjawab.
Dan dari pengolahan data tiap2 pertanyaan didapatkan bahwa responden lebih
mengetahui tentang tumor payudara dibandingkan tentang SADARI karena 121
responden (91,7) mengetahui tentang tumor payudara sedangkan responden yang
mengetahui tentang SADARI hanya 95 responden (72%).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung dengan junlah 132 siswi yang
menjadi sampel pada penelitian ini terdapat 53 siswi (40,2%) yang
berpengetahuan cukup baik tentang SADARI, 37 siswi berpengetahuan baik
(28,2%), 31 siswi berpengetahuan tidak baik (23,5%), 11 siswi berpengetahuan
kurang baik (8,3%).
Saran untuk dapat meningkatkan pengetahuan sisiwi kelas dua SMAN 5
Bandar Lampung adalah dengan diadakan penyuluhan dari instansi terkait. Dan
diharapkan juga peran dari sekolah untuk memfasilitasi kegiatan yang dapat
menambah pengetahuan sisiwi tentang kesehatatan terutama tentang SADARI.
Daftar Pustaka
1. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta:Rineka Cipta.
2. Tim penulis Apel. 2011.Tuntunan Lengkap Cara Merawat Kesehatan,
Kecantikan, dan Keindahan Payudara. Yogyakarta. Laksana.
3. Desak Ayu Made Marwati. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan
Pelaksanaan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Sebagai Pendeteksi Dini
Kanker Payudara pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Angkatan 2008 di
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Skripsi. Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”. Jakarta. 2008
4. Robbins. 2012. Buku Ajar Patologi. Jakarta:EGC;2007.
5. Diakses dari fibroadenoma mamae << Fitri’s journal.com.
6. Utami Sri. 2012. Aku Sembuh dari Kanker Payudara. Yogyakarta. Oryza.
7. Diakses dari www. Jawa pos.com.
8. Diakses dari www. Dinkes lampung.com.
9. Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
10. Pardede, N. 2002. Masa Remaja Dalam: Narendra MB,Sularyo TS,
Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh ING, Wiradisuria S. Tumbuh Kembang
Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto;2002.
11. Soelaryo TS, Tanuwidjaya S, Sukartini R. 2002. Epidemiologi Masalah
Remaja. Dalam: Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H,
Ranuh ING, Wiradisuria S, penyunting. . Tumbuh Kembang Anak dan
Remaja. Jakarta: Sagung Seto;2002.
12. Sherwood, Lauralee.2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem ( 2nd ed).
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
13. Jones, Derek Llewellyn. 2002. Dasar - dasar Obstretic dan Ginekologi
(edisi 6). Jakarta : Hipokrates.
14. Lanfrachi, Angel dan Brind, Joel. 2007. Breast Cancer : Risk and
Prevetion Institute. Diakses dari www. Bcipinstitute.org/booklet4.htm
15. Jong de Wim. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
16. Diakses dari : Tanda dan Gejala Serta ciri Kanker Payudara, XAMthone
Plus.htm.
17. Diakses dari:www.PemeriksaanPayudaraSendiri(SADARI )
_Ginekologi_LUSA.htm.
18. Diakses dari: www. Oke health.com.
19. Syakira, Ghana. 2009 . Konsep Perilaku. Diakses dari http://
syakirablog.blogspot.com.
20. Handoko, R. 2009. Statistika untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta : pustaka rihama.
21. Budiarto, E. 2002. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : EGC.
22. Dahlan,M. 2008. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta :
Salemba Merdeka.
Lampiran-Lampiran
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya telah diminta oleh peneliti untuk berpartisipasi sebagai responden
dalam penelitian yang berjudul Tingkat Pengetahuaan Tentang SADARI pada
Siswi Kelas Dua di SMAN 5 Bandar Lampung. Saya memahami bahwa
penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian bagi saya dan tidak ada paksaan
dari pihak manapun juga. Jawaban yang saya berikan akan dijaga kerahasiaannya,
dan saya diberi kesempatan untuk bertanya mengenai berbagai hal yang belum
dimengerti.
Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan ,
semua berkas yang tercantum identitas subjek penelitian hanya akan digunakan
untuk pengolahan data dan jika selesai digunakan akan dimusnahkan dan hanya
peneliti yang tahu kerahasiaan data. Jika saya tidak mau meneruskan partisipasi
saya, saya dapat menghentikan. Dengan demikian, saya menyatakan bersedia
menjadi responden pada penelitian ini.
Bandar Lampung, Juli 2012
Responden
(Nama dan tanda tangan)
KUESIONER PENELITIAN
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SADARI (PERIKSA PAYUDARA SENDIRI ) PADA SISWI KELAS DUA DI SMA
NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012
Identitas responden
1. Nama :2. Usia :3. Kelas :
Berikan tanda silang(X) pada jawaban yang menurut anda paling benar.
1. Apakah anda pernah membaca/mendengar tentang SADARI?a. Pernah (jika pernah,langsung ke pertanyaan no.2)b. Tidak pernah
2. Darimanakah anda pernah membaca/mendengar tentang SADARI?
(jawaban boleh lebih dari satu)
A. Buku b. Media elektronik (TV,radio)
c. Majalah d. Penyuluhan
e. Lingkungan(keluarga,teman,sekolah)
3. Apakah benar SADARI adalah pemeriksaan untuk payudara?
A. Benar B. Salah
4. Apakah benar SADARI dapat dilakukan oleh diri sendiri?
A. Benar B. Salah
5. Apakah benar SADARI dapat dilakukan ketika anda masih menggunakan baju?
A. Benar B. Salah
6. Apakah benar pada SADARI, jika kita akan memeriksa payudara kanan maka kita menggunakan tangan kanan?
A. Benar B. Salah
7. Apakah benar salah satu cara melakukan SADARI adalah dengan meraba payudara secara menyeluruh?
A. Benar B. Salah
8. Apakah benar cara melakukan SADARI adalah dengan menijat payudara?
A. Benar B. Salah
9. Apakah benar SADARI dilakukan sampai ke bagian ketiak?
A. Benar B. Salah
10. Apakah benar SADARI dianjurkan dilakukan pada wanita berusia dibawah 20 tahun?
A. Benar B. Salah
11. Apakah benar SADARI dilakukan setelah menstruasi?
A. Benar B. Salah
12. Apakah benar tujuan dilakukannya SADARI adalah untuk melihat keindahan payudara?
A. Benar B. Salah
13.Apakah anda mengetahui tentang tumor payudara?
A. Tahu(jika tahu,lanjut ke pertanyaan no.2)
B. Tidak tahu
14. Darimanakah anda
mengetahui tentang tumor payudara?
( Jawaban boleh lebih dari satu)
A. Buku B. Media elektronik (TV,Radio)
C.Majalah D. Penyuluhan
E. Lingkungan (keluarga,teman,sekolah)
15. Apakah benar tumor payudara adalah tumor yang sering diderita oleh wanita?
A. Benar B. Salah
16. Apakah benar tumor payudara yang sudah menjadi ganas (kanker) dapat menyebabkan kematian?
A. Benar B. Salah
17.Apakah benar anak permpuan yang ibunya menderita tumor payudara lebih beresiko terkena tumor payudara?
A. Benar B. Salah
18. Apakah benar stress dapat menjadi penyebab terjadinya tumor payudara?
A. Benar B. Salah
19. Apakah benar salah satu tanda tumor payudara adalah adanya benjolan pada payudara pada saat melakukan SADARI?
A. Benar B. Salah
20. Apakah benar tumor payudara dapat dideteksi dengan SADARI?
A. Benar B. Salah