handout sinyal & sistem

277
SINYAL TEAM DOSEN 1 SINYAL & SISTEM EE2423

Upload: hayatun-nufus

Post on 20-Jan-2016

326 views

Category:

Documents


90 download

DESCRIPTION

modul

TRANSCRIPT

Page 1: HandOut Sinyal & Sistem

SINYAL

TEAM DOSEN

1

SINYAL & SISTEMEE2423

Page 2: HandOut Sinyal & Sistem

Outline

2

Definisi Sinyal & Sinyal dalam kehidupan kitaKlasifikasi Sinyal

Sinyal waktu kontinyu & Sinyal waktu DiskretSinyal Periodik & AperiodikSinyal Genap & Sinyal GanjilSinyal Deterministik dan Acak

Sinyal-sinyal DasarOperasi Dasar

Page 3: HandOut Sinyal & Sistem

Definisi Sinyal

3

Sinyal pada umumnya menggambarkan berbagai fenomena fisik.

Berbagai contoh sinyal dalam kehidupan sehari-hari : arus atau tegangan dalam rangkaian elektrik, suara, suhu, tekanan udara, kecepatan, debit air, sinyal biomedis seperti EEG, ECG dlsb.

Dalam konteks hubungan sinyal dengan sistem, sinyal adalah masukan dari enviroment ke dalam sistem dan keluaran dari sistem ke enviroment.

environment

SINYALINPUT SISTEM

SINYALOUTPUT

Page 4: HandOut Sinyal & Sistem

Definisi Sinyal

4

Perhatikan gambar dibawah, sebuah sistem rangkaian penyearah jembatan dengan sinyal masukan adalah tegangan AC, dan sinyal keluaran berupa sinyal DC.

Dalam hal ini sinyal adalah masukan sistem dan output sistem yang direpresentasikan sebagai perubahan tegangan terhadap waktu.

D3

D1

Vin

RLVout

D4

D2

Vin Vout

t t

(a) (b)

Page 5: HandOut Sinyal & Sistem

Definisi Sinyal

5

Gambar dibawah adalah sinyal ucapan dari kata “apa kabar” yang dilewatkan melalui mikrofon sepanjang 1100 milidetik. Dalam hal ini, suara ucapan digambarkan sebagai perubahan tekanan akustik terhadap waktu.

Page 6: HandOut Sinyal & Sistem

Definisi Sinyal

6

Selain sinyal satu dimensi, dalam sehari-hari, kita juga akan sering menjumpai sinyal dua dimensi. Sebagai contoh adalah citra digital. Perhatikan sebuah citra monokromatis. Citra monokromatis direpresentasikan oleh tingkat kecerahan sebagai fungsi titik koordinat.

Page 7: HandOut Sinyal & Sistem

Definisi Sinyal

7

Secara metematis sinyal dinyatakan sebagai fungsi dari variabel bebas. Sinyal dapat memiliki satu atau lebih dari satu variabel bebas.

Sebagaimana contoh di atas, sinyal listrik memiliki satu variabel bebas waktu, sedangkan sinyal citra memiliki dua variabel bebas berupa titik koordinat.

Dalam banyak hal sinyal adalah fungsi waktu yang merepresentasikan variabel fisik yang berkaitan dengan sistem.

Page 8: HandOut Sinyal & Sistem

Definisi Sinyal

8

Dalam kuliah ini kita akan membatasi pembahasan pada sinyal dengan satu variabel bebas berupa waktu. Meskipun pada kenyataannya tidak seluruh variabel bebas dinyatakan dengan waktu, seperti variasi tekanan udara dan kelembaban terhadap ketinggian.

Waktu sebagai variabel bebas yang akan kita pelajari dalam kuliah ini, mencakup waktu kontinyu dan waktu diskret.

Page 9: HandOut Sinyal & Sistem

Representasi Sinyal

9

Selain dengan cara grafis seperti contoh-contoh di atas, sinyal dapat juga direpresentasikan dengan persamaan matematis.

Contoh :Untuk sinyal waktu kontinyu : x(t) = 10 sin 2t x(t) = 2t+7

Untuk sinyal waktu diskret : x(n)=2n+3 y(n)=[1, 2, 3, 4, 3, 2, 1], keterangan : tanda ”_” adalah titik n=0.

00

0)(

t

ttty

00

01)(

n

nny

Page 10: HandOut Sinyal & Sistem

Klasifikasi Sinyal

10

Sinyal waktu kontinyu & Sinyal waktu Diskret

Sinyal Periodik & AperiodikSinyal Genap & Sinyal GanjilSinyal Deterministik & Sinyal Acak

Page 11: HandOut Sinyal & Sistem

Sinyal waktu kontinyu & Sinyal waktu Diskret

11

Sinyal Waktu Kontinyu terdefinisi untuk setiap nilai pada sumbu waktu, sedangkan Sinyal Waktu Diskret terdefinisi hanya pada nilai waktu diskret.

Dalam pembahasan kita, sumbu waktu untuk Sinyal Waktu Kontinyu menggunakan simbol t, sedangkan untuk Sinyal Waktu Diskret menggunakan simbol n. Sehingga representasi sinyal x untuk Sinyal Waktu Kontinyu dituliskan sebagai x(t) dan untuk Sinyal Waktu Diskret dituliskan sebagai x(n).

Contoh Sinyal Waktu Kontinyu : Sinyal modulasi AM

Page 12: HandOut Sinyal & Sistem

Sinyal waktu kontinyu & Sinyal waktu Diskret

12

Contoh Sinyal Waktu Dsikret :

Jumlah pelanggan tetap VoIP U.S

Sumber :Trend in the U.S communication equipment market :A wall street perspective.

Communication Magazine, Vol 44.

Keterangan : 1Q03 = ¼ pertama tahun 2003

Page 13: HandOut Sinyal & Sistem

Sinyal Periodik dan Sinyal Aperiodik

Sinyal waktu kontinyu dinyatakan periodik jika dan hanya jika

x(t+kT)=x(t) untuk - < t < ,

dimana k adalah bilangan bulat.

T adalah perioda sinyal.

Sinyal waktu diskrit dinyatakan periodik jika dan hanya jika

x(n+kN)=x(n) untuk - < n < ,

dimana k adalah bilangan bulat.

N adalah perioda sinyal.

0 1 2 3 4 5 6 7 8N n

X(n)

N

13

0 T t

X(t)

Page 14: HandOut Sinyal & Sistem

Sinyal Genap dan Sinyal Ganjil

14

Salah satu klasifikasi lain diperoleh dengan melihat kesimetrian sinyal pada waktu balikan (reverse time). Sinyal x(t) atau x(n) dinyatakan sinyal genap jika :

x(-t)=x(t) dan x(-n)=x(n)

Jadi sinyal genap membentuk simteri dengan waktu balikannya.

Contoh : gambar& pers

Page 15: HandOut Sinyal & Sistem

Sinyal Genap dan Sinyal Ganjil

15

Sinyal x(t) atau x(n) dinyatakan sinyal ganjil jika :

x(-t)=-x(t) dan x(-n)=-x(n)

Jadi sinyal ganjil membentuk anti-simteri dengan waktu balikannya.

Contoh : gambar& pers

Page 16: HandOut Sinyal & Sistem

Sinyal Deterministik dan Stochastic

16

Sinyal determinisktik adalah sinyal yang keseluruhan nilainya dapat ditentukan dengan suatu persamaan matematis.

Contoh : sinyal sinus, sinyal-sinyal dalam pembahasan MK ini selanjutnya adalah sinyal deterministik.

Sinyal Stochastic jika nilai yang akan datang dari suatu sinyal tidak dapat ditentukan secara pasti.

Contoh : noise tegangan dalam penguat, dll

Page 17: HandOut Sinyal & Sistem

Energi dan Daya Sinyal

17

Untuk sinyal waktu kontinyu :

Untuk sinyal waktu diskret :

1

22)()(lim dttxdttxE

T

TT

1

22)()(

2

1lim dttxdttx

TP

T

TT;

n

N

NnN

nxnxE22

)()(lim

n

N

NnN

nxnxN

P22

)()(12

1lim

;

Page 18: HandOut Sinyal & Sistem

Sinyal-sinyal Dasar

18

Sinyal Unit StepSinyal ImpulsSinyal RampSinyal EksponensialSinyal Sinusoidal

Page 19: HandOut Sinyal & Sistem

Unit Step (cont’d)

19

Unit Step Kontinyu

u(t)=

Unit Step Kontinyu Tergeser

u(t-)=

0

0

0

1

,t

,t

,t

,t

0

1 u(t- )

t

1

t

1

u(t)

Page 20: HandOut Sinyal & Sistem

Unit Step (cont’d)

20

Unit Step Kontinyu diskontinyu pada t=0, sehingga tak terdiferensiasi (not differentiable)!

Kita definisikan unit step ter-delay:

u(t) kontinyu dan dapat di-diferensiasi

otherwise

,t

,t

t

tu

,

2/

2/

2

1

0

1

)(

t

1

u(t)

2

2

)(lim)(0

tutu

otherwise

t,

dt

tdu

,

2/2/

0

1)(

Page 21: HandOut Sinyal & Sistem

Unit Impulse (cont’d)

21

Unit Impuls Kontinyu:

1)(

0,

0

0)(

dtt

t

,tt

otherwise

t,

dt

tdut

,22

0

1)(

lim)(0

t1/

(t)

2

2

t

0

(t)

Page 22: HandOut Sinyal & Sistem

Unit Impuls (cont’d)

22

Unit Impuls Kontinyu Tergeser:

Properties Unit Impuls Kontinyu :

)()()()(

)()0()()(

)()(

)()(

)()(

txttx

txttx

tt

dtu

dt

tdut

t

t

(t-)

dtxtx )()()(

Page 23: HandOut Sinyal & Sistem

Unit Step

23

Unit Step Diskret

u[n]=

Unit Step Diskret Tergeser

u[n-k]=

0

0

0

1

,n

,n u[n]

-1-2n

1-3 32

1

k,n

k,n

0

1u[n-k]

…-1n

1 k

1

Page 24: HandOut Sinyal & Sistem

Unit Impuls

24

Unit Impuls Diskret

Unit Impuls Diskret Tergeser

0

0

0

1][

,n

,nn

[n]

-1-2n

1-3 32

1

[n-k]

…-1n

1 k

1

k,n

k,nkn

0

1][

Page 25: HandOut Sinyal & Sistem

Unit Impuls (cont’d)

25

Properties Fungsi Unit Impuls Diskret:

k

n

k

knkxnx

knkxknnx

nxnnx

knu

nunun

][][][

][][][][

][]0[][][

][][

]1[][][

Page 26: HandOut Sinyal & Sistem

Latihan

26

Hitung persamaan dibawah:

Gambarkan sinyal berikut ini:

Gambar turunan dari x(t), yakni dx(t)/dt.

dtttut

knnnnun kn

10

10

0

10

))15()((

]2[][

))8()6()4(()()2()(

]3[][)1(][

tutututtuttx

nnununnx

Page 27: HandOut Sinyal & Sistem

Signals Sebagai Fungsi Step

27

tc

x(t)

a b

1

y(t)

-1

1t

1

w(t)

-1

1t

2z(t)

-1

1 t

2

-2

Page 28: HandOut Sinyal & Sistem

Signals Sebagai Fungsi Step (cont’d)

28

x[n]

…-1n

1 N

1

y[n]

… -1n

1 4

1

-2 32 5-3 …

Page 29: HandOut Sinyal & Sistem

Operasi-operasi Dasar

29

Operasi terhadap Sumbu Waktu

Pergeseran sumbu waktuX(t+t0) geser ke kiri sejauh t0X(t-t0) geser ke kanan sejauh t0

PencerminanX(-t) pencerminan terhadap sumbu vertikal

Penskalaan waktu (kompresi-ekspansi)

X(at) jika |a|>1 Kompresijika |a|<1 ekspansi

a

btafbatf )(

a

bnafbanf )(

Page 30: HandOut Sinyal & Sistem

Operasi-operasi Dasar

30

Operasi terhadap Amplituda

Penskalaan A.x(t)

Page 31: HandOut Sinyal & Sistem

SISTEM

TEAM DOSEN

31

EE2423SINYAL & SISTEM

Page 32: HandOut Sinyal & Sistem

Outline (bagian 1)

32

Definisi SistemInterkoneksi SistemKlasifikasi Sistem :

Sistem Memory vs. MemorylessKausalitasStability and InvertibilityLinearityTime-Invariance

Superposisi pada Sistem LTI

Page 33: HandOut Sinyal & Sistem

Definisi Sistem

33

Sistem: Black box yang memetakan sinyal input menjadi sinyal output.

Sistem Waktu Diskret: y[n] = H[x(n)]

Sistem Waktu Kontiunyu: y(t) = H(x(t))

Hx[n] y[n]

Hx(t) y(t)

Page 34: HandOut Sinyal & Sistem

Interkonneksi Sistem

34

Hubungan serial (Cascade): y(t) = H2( H1( x(t) ) )

Contoh: radio receiver diikuti oleh amplifier Parallel Connection: y(t) = H2( x(t) ) + H1( x(t) )

Contoh: line telepon terhubung parallel dengan microphone telepon

H1

x(t)H2

y(t)

H1

x(t) y(t)

H2

+

Page 35: HandOut Sinyal & Sistem

Interkonneksi Sistem(cont’d)

35

Hubungan Feedback : y(t) = H2( y(t) ) + H1( x(t) )

contoh : Sistem penghapus echoSangat mungkin untuk mengkombinasikan

hubungan tersebut.

H1

x(t) y(t)

H2

+

Page 36: HandOut Sinyal & Sistem

Sistem Memory vs. Memoryless

36

Sistem Memoryless (static): Output sistem y(t) bergantung hanya pada intput pada waktu t,y(t) adalah fungsi x(t)

Sistem Bermemori (dynamic): Output sistem y(t) bergantung pada input sebelum atau sesudah waktu t (current time t), y(t) fungsi x() dimana - < <.

Page 37: HandOut Sinyal & Sistem

Sistem Memory/Dinamis vs. Memoryless

37

Contoh:Tentukan apakah dibawah ini sistem bermemori atau tak bermemori resistor: y(t) = R x(t)

capacitor:

satu unit delayer: y[n] = x[n-1]

accumulator:

t

dxC

ty )(1

)(

n

k

kxny ][][

Page 38: HandOut Sinyal & Sistem

KausalitasSistem kausal jika keluaran pada saat n=n0

hanya bergantung pada harga-harga dari masukan n≤n0 (sebelumnya dan sekarang), dengan kata lain h(n)=0 untuk n<0. h(n) = respon impulsSistem yang dapat direalisasikan harus kausal

38

Page 39: HandOut Sinyal & Sistem

Stabilitas dan Invertibilitas

39

Stabilitas: Sistem stabil jika memberikan keluaran terbatas untuk masukan yang terbatas (bounded-input/bounded-output)-BIBO.

Jika |x(t)| < k1, maka |y(t)| < k2.Contoh:

t

dttxty0

)()( ][100][ nxny

Page 40: HandOut Sinyal & Sistem

Stabilitas dan Invertibilitas

40

Invertibilitas: Sistem invertible jika input yang berbeda menghasilkan output yang berbeda. Jika sistem invertible,maka ada sistem “inverse” yang dapat mengkonversi output asli sistem menjadi input asli sistem.

Contoh:

Sistemx(t) Sistem

Inversew(t)=x(t)y(t)

Page 41: HandOut Sinyal & Sistem

Stabilitas dan Invertibilitas

41

Contoh:

)(4

1)(

)(4)(

tytw

txty

]1[][][

][][

nynynw

kxnyn

k

dt

tdytw

dttxtyt

)()(

)()(

Page 42: HandOut Sinyal & Sistem

Linearitas

42

Sistem linier jika memenuhi sifat:additivitas: x(t) = x1(t) + x2(t) y(t) = y1(t) + y2(t)homogeneitas (atau scaling): x(t) = a x1(t) y(t) = a

y1(t), dengan a konstanta complex.

Dua sifat tersebut dapat dikombinasi menjadi satu sifat: Superposition:

x(t) = a x1(t) + b x2(t) y(t) = a y1(t) + b y2(t)

x[n] = a x1[n] + b x2[n] y[n] = a y1[n] + b y2[n]

1 2 1 2( ) ( ) ( ) ( )T x t x t T x t T x t

Page 43: HandOut Sinyal & Sistem

Linearitas

43

Contoh: Apakah sistem berikut linier?

2( ) ( )

( ) ( ) 4

y t x t

y t x t

][][ nnxny

)cos()()( ttxty

Page 44: HandOut Sinyal & Sistem

Time-Invariance

44

Sistem time-invariant jika delay (time-shift) pada sinyal input hanya menyebebkan delay yang sama besar (time-shift) pada sinyal ouput dan tidak mengubah amplitudo sinyal output.

x(t) = x1(t-t0) y(t) = y1(t-t0)

x[n] = x1[n-n0] y[n] = y1[n-n0]

Periksalah sistem dibawah apakah time-invariant:][][ nnxny

)2()( txty

)(sin)( txty

( ) ( )T x t k y t k

Page 45: HandOut Sinyal & Sistem

Superposisi dalam Sistem LTI

45

Dalam sistem LTI:Respons sistem y(t) untuk sinyal input x(t)Sangat mungkin menggambarkan respons sistem

untuk sejumlah sinyal input x1(t) yang dapat diperoleh dengan “scaling” atau “time-shifting” dari sinyal input x(t),

contoh :

x1(t) = a0 x(t-t0) + a1 x(t-t1) + a2 x(t-t2) + …

y1(t) = a0 y(t-t0) + a1 y(t-t1) + a2 y(t-t2) + …

Page 46: HandOut Sinyal & Sistem

Superposisi in Sistem LTI (cont’d)

46

Latihan: Diberikan respon y(t) pada sistem LTI untuk sinyal input x(t) di bawah, carilah response sistem untuk sinyal input y(t) dan x(t).

x(t) y(t)2

1t

1

-1 1t

2x(t)

1 t2

y(t)

1-1

3

4

1/2-1/2

Page 47: HandOut Sinyal & Sistem

KONVOLUSI

TEAM DOSEN

47

EE2423SINYAL & SISTEM

Page 48: HandOut Sinyal & Sistem

Outline (bagian 2)

48

Representasi Sinyal sebagai ImpulsResponse Impulse Penurunan Konvolution JumlahArti KonvolusiMetoda Konvolusi Dua SinyalPenurunan Konvolusi Integral

Page 49: HandOut Sinyal & Sistem

Representasi Sinyal sebagai Impuls

49

Kita dapat merepresentasikan berbagai sinyal melalui pen-sampling-an dengan unit impulse tergeser:

Disebut sebagai sifting (or shifting) property:

...]2[]2[

]1[]1[][]0[

]1[]1[]2[]2[...

][

nx

nxnx

nxnx

nx

k

knkxnx ][][][

Page 50: HandOut Sinyal & Sistem

Response Impuls

50

Respons dari sistem ketika sinyal input adalah unit impulse (t) disebut sebagai respons impulse, dan direpresentasikan oleh h(t).Pada SWK : h(t) = H((t))

Pada SWD : h[n] = H[[t]]

Sistem H

(t) h(t)

Sistem H

[n] h[n]

Page 51: HandOut Sinyal & Sistem

Penurunan Konvolution Jumlah

51

Pada SWD LTI, misal h[n] adalah respons impuls dari sistem H.

signal x[n] sebagai masukan H. tulis x[n] dalam bentuk representasi unit impulses:

Maka sinyal output y[n] menjadi:

k

knkxnx ][][][

k

knkxHnxHny ][][]][[][

Page 52: HandOut Sinyal & Sistem

Penurunan Konvolution Jumlah (cont’d)

52

Karena additivitas pada sistem LTI :

Karena homogenitas pada sistem LTI :

Karena time-invariance pada sistem LTI:

k

knkxHny ][][][

k

knHkxny ][][][

k

knhkxny ][][][

Page 53: HandOut Sinyal & Sistem

Arti Konvolusi

53

Persamaan disebut sebagai konvolusi jumlah (convolution sum) atau superposition sum, dan direpresentasikan oleh:

Perlu dicatat bahwa ini bukan perkalian antara x[n] dan h[n].

Secara Visual konvolusi berarti :Cerminkan h[k] Geser h[k] untuk seluruh nilai n yang mungkin,

sampai melewati x[n].

k

knhkxny ][][][

][*][][ nhnxny

Page 54: HandOut Sinyal & Sistem

Penurunan Konvolusi Integral

54

Pada sistem waktu kontinyu LTI H, misal h(t) adalah respons impulse sistem.

signal x(t) sebagai masukan H.Tulis “staircase approximation” untuk x(t) dalam

bentuk unit impulse:

dimana .

k

ktkxtx )(][)(ˆ

laint

tt

,0

0,1

)(

Page 55: HandOut Sinyal & Sistem

Penurunan Konvolusi Integral (cont’d)

55

Maka, sinyal output signal y(t) menjadi :

Karena additivitas pada sistem LTI :

Karena homogenitas pada sistem LTI :

k

ktkxHtxHty )(][))(ˆ()(ˆ

k

ktkxHty )(][)(ˆ

k

ktHkxty )(][)(ˆ

Page 56: HandOut Sinyal & Sistem

Penurunan Konvolusi Integral (cont’d)

56

Karena time-invariance pada sistem LTI :

dimana adalah staircase approximation dari h(t).

k

kthkxty )(ˆ][)(ˆ

)(ˆ th

Page 57: HandOut Sinyal & Sistem

57

Pada kasus diatas penjumlahan didekati konvolusi integral dibawah:

0

)(*)()(

)()()(

)(ˆ][lim)(ˆlim)(00

thtxty

dthxty

kthkxtytyk

Page 58: HandOut Sinyal & Sistem

Latihan

58

Page 59: HandOut Sinyal & Sistem

Sifat-sifat Konvolusi

59

Properties of ConvolutionCausalityStep ResponseExercises

Page 60: HandOut Sinyal & Sistem

Sifat-sifat Konvolusi

60

Commutative Property:x[n]*y[n]=y[n]*x[n]x(t)*y(t)=y(t)*x(t)

Distributive Property:

x[n]*(y1[n] + y2[n])=x[n]*y1[n] + x[n]*y2[n]

x(t)*(y1(t) + y2(t))=x(t)*y1(t) + x(t)*y2(t)

Associative Property:

x[n]*(y1[n]*y2[n])=(x[n]*y1[n])*y2[n]

x(t)*(y1(t)*y2(t))=(x(t)*y1(t))*y2(t)

Page 61: HandOut Sinyal & Sistem

Causality

61

Sistem kausal jika output hanya bergantung hanya pada sinyal input saat ini dan sebelumnya.

Sistem LTI Kausal:

Karena kausalitas h[n-k] harus nol untuk k>n.

Shg, n-k<0 untuk sistem LTI kausal.Maka h[n]=0 untuk n<0.

k

knhkxny ][][][

Page 62: HandOut Sinyal & Sistem

Causality (cont’d)

62

Maka konvolusi jumlah untuk sistem LTI kausalmenjadi:

Sama halnya, konvolusi integral untuk sistem LTI kausal:

Maka jika sistem kausal, respons impulse nol untuk nilai waktu negatif dan gunakan persamaan konvolusi yang lebih sederhana seperti di atas

0

][][][][][k

n

k

knxkhknhkxny

0

)()()()(][ dtxhdthxnyt

Page 63: HandOut Sinyal & Sistem

Step Response

63

Unit Step Response: Keluaran sistem ketika diberikan masukan sinyal step.

Direpresentasikan oleh oleh s[n] atau s(t).Seluruh karakteristiknya pada sistem LTI

serupa dengan Respons Unit Impulse.

SistemH

(t) h(t)

SistemH

u(t) s(t)

Page 64: HandOut Sinyal & Sistem

Step Response dan Impulse Response

64

Hubungan Respons Step dan Respons Impulse:

Exercise: buktikan hubungan persamaan di atas.

)(')(

)(

)()(

]1[][][

][][

tsdt

tdsth

dhts

nsnsnh

khns

t

n

k

Page 65: HandOut Sinyal & Sistem

Pencuplikan (Sampling)

TEAM DOSEN

65

EE2423SINYAL & SISTEM

Page 66: HandOut Sinyal & Sistem

Outline

66

Teorema PencuplikanPencuplikan Ideal (Rentetan Impulse) Rekonstruksi dengan InterpolasiEfek Under-sampling: Aliasing Latihan

Page 67: HandOut Sinyal & Sistem

Teorema Pencuplikan (Sampling Theorem)

67

Sampling adalah suatu proses mengubah sinyal kontinu menjadi sinyal diskrit; sedangkan rekonstruksi adalah proses sebaliknya

Sampling Theorem: Suatu sinyal waktu kontinu, x(t) dapat direkonstruksi secara unik dari cuplikannya, xs(t), jika dipenuhi dua kondisi:

1. x(t) harus memiliki pita terbatas dengan frekuensi maximum M

Contoh : Apkh x(t)=e-30tu(t) band-limited, maksudnya, apkh |X()|=0 for ||>M? Why or why not?

Apkh x(t)=sinc(t) band -limited? Why or why not?

Page 68: HandOut Sinyal & Sistem

Teorema Pencuplikan (Sampling Theorem)

68

1. x(t) harus memiliki pita terbatas dengan frekuensi maximum M

Contoh : Apkh x(t)=e-30tu(t) band-limited,

maksudnya, apkh |X()|=0 for ||>M? Why or why

not? Apkh x(t)=sinc(t) band -limited?

Why or why not?

Page 69: HandOut Sinyal & Sistem

Sampling Theorem (continued)

69

2. Sampling frequency s dari xs(t) harus lebih besar sama dengan 2M, atau s

2M. Kondisi kedua ini dikenal sbg Kriteria

Nyquist s disebut Frekuensi Nyquist yaitu

sampling frequency (Frekuensi pencuplikan) terkecil yang mungkin agar dapat diperoleh kembali sinyal analog asli dari hasil cuplikannya

Page 70: HandOut Sinyal & Sistem

Pencuplikan Ideal (Rentetan Impulse)

70

Pencuplikan sinyal waktu kontinu x(t) dpt dilakukan dgn mendapatkan nilai-nilainya pada waktu-waktu periodik x(kT) dimana T is the sampling period.

Idealnya dapat dilakukan dg mengalikan x(t) dengan rentetan impuls yang punya periode T:

Dari sifat sampling:

)()()( tptxtxs

k

kTttp )()(

k

s kTtkTxtx )()()(

Page 71: HandOut Sinyal & Sistem

Pencuplikan Ideal (Rentetan Impulse)

71

Dari sifat multiplikasi diketahui :

Dan

Misalkan x(t) adalah band-limited dg maximum frequency M dan dg bentuk triangular, sketsa spektrum frekuensi Xs(j) untuk 2 kasus: s>2M dan s<2M adalah sbb :

djPjXjX s ))(()(2

1)(

k

skT

jP )(2

)(

Page 72: HandOut Sinyal & Sistem

Pencuplikan Ideal (cont)

72

-M M

Page 73: HandOut Sinyal & Sistem

73

Page 74: HandOut Sinyal & Sistem

Pencuplikan Ideal (cont’d)

74

Berapakah frekuensi cutoff c terbaik dari LPF untuk merekonstruksi x(t) dari xs(t).

Latihan: Berapakah Frekuensi Nyquist untuk signals:x(t)=2cos(40t)x(t)=sinc(t)

Page 75: HandOut Sinyal & Sistem

Pencuplikan Ideal (cont’d)

75

Latihan : Anggap x(t) periodik dengan periode TM. Tuliskan kriteria Nyquist s>2M dalam bentuk periode Ts dan TM.

Latihan : Sample x(t)=cos(Mt) as s=2M.

Page 76: HandOut Sinyal & Sistem

Rekonstruksi dengan Interpolasi

76

Suatu samples (cuplikan) xs(t) dari sebuah sinyal analog x(t) dilewatkan melalui LPF ideal denganfrekuensi cutoff c=s/2.

Bagaimana bentuk korespondensi time-domain untuk operasi ini?

Operasi disebut interpolasi band-limited

LPFh(t)

xs(t) xr(t)

Page 77: HandOut Sinyal & Sistem

77

Carilah rumus interpolasi utk mendapatkan xr(t).

Similarly, obtain the two easier-to-implement interpolation formulas for xr(t) by usingZero-Order-HoldFirst-Order-Hold (Linear Interpolation)

Page 78: HandOut Sinyal & Sistem

Aliasing (Under-sampling)

78

Apa yg terjadi bila frekuensi sampling lebih kecil dari Frekuensi Nyquist, s<2M ?

Sinyal asli x(t) tak bisa diperoleh dari xs(t) krn ada “overlap” yang tak diinginkan di Xs().

Akibatnya sinyal hasil rekonstruksi l xr(t) berbeda dengan x(t), dan disebut sebagai aliasing atau under-sampling.

Page 79: HandOut Sinyal & Sistem

79

Latihan: Utk x(t)=cos(Mt), cupliklah dgn frekuensi:s=3M

s=3M/2s=M

(a) Gambarkan sinyal cuplikanl xs(t) dan its spektrum frekuensinya.

(b) Jika terjadi aliasing , brpkh frekuensi maximum dari aliasing.

Page 80: HandOut Sinyal & Sistem

DERET FOURIER WAKTU KONTINU (DFWK)

TEAM DOSEN

80

EE2423SINYAL & SISTEM

Page 81: HandOut Sinyal & Sistem

Deret Fourier Waktu Kontinu (DFWK)

81

0 k kk 1

x(t) a a cos (k t) b sin (k t)

a0, ak, bk : Fourier coefficients.

k: harmonic number,

T: period, = 2/TFor all t but For all t but discontinuitiesdiscontinuities

T

0

0 s(t)dtT

1a

T

k

0

2b s(t) sin(k t)dt

T

T

0

k dtt)cos(ks(t)T

2a

(signal average over a period, i.e. DC term & zero-frequency component.)

analysis

analysis

synthesis

synthesis

Page 82: HandOut Sinyal & Sistem

Deret Fourier Waktu Kontinu (DFWK)

82

-k

T

tjk

k ecx(t)synthesis

synthesis

dtTt

t

k

0

0

T

tj

k ex(t)T

1c

DFS defined as:DFS defined as:

analysis

analysis

Deret Fourier Bentuk Eksponensial Kompleks

Bentuk ini lebih memberikanbanyak informasi, karena koefisien Fourier dinyatakan secara eksplisit

r

a

b = arctan(b/ a)

r = a2 + b2

z = r ej

kbjka2

1kbjka

2

1kc

0a0c Link to FS real Link to FS real

coeffs.coeffs.

Page 83: HandOut Sinyal & Sistem

Spektral Fourier

83

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

0 2 4 6 8 10 t

sq

ua

re s

ign

al,

sw

(t)

π

f 1 3f 1 5f 1 7f 1 f

f 1 3f 1 5f 1 7f 1 f

rk

θk

4/ π

4/ 3π

phas

phas

ee

ampl

itude

ampl

itude

Page 84: HandOut Sinyal & Sistem

DFWD

84

Diskret square wave.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 k

0 2 4 5 6 7 8 9 10 n

k

ck

ampl

itude

ampl

itude

phas

e

phas

e

-5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 n 0 L N

s[n] 1

Page 85: HandOut Sinyal & Sistem

Fourier analysis - tools

85

Input Time Signal Frequency spectrum

1N

0n

N

nkπ2j

k ex[n]N

1c~

Discrete

DiscreteDFSDFSPeriodic (period T)

ContinuousDTFTAperiodic

DiscreteDFTDFT

nfπ2j

n

ex[n]X(f)

0

0.5

1

1.5

2

2.5

0 2 4 6 8 10 12

time, tk

0

0.5

1

1.5

2

2.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8

time, tk

1N

0n

N

nkπ2j

k ex[n]N

1c~

**

**

Calculated via FFT**

dtex(t)X(f)tfπj2

dtex(t)T

1c

T

0

tkjk Periodic

(period T)Discrete

ContinuousFTFTAperiodic

FSFSContinuous

0

0.5

1

1.5

2

2.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8

time, t

0

0.5

1

1.5

2

2.5

0 2 4 6 8 10 12

time, t

Note: j =-1, = 2/T, s[n]=s(tn), N = No. of samples

Page 86: HandOut Sinyal & Sistem

FS convergence

86

s(t) piecewise-continuous;

s(t) piecewise-monotonic;

s(t) absolutely integrable , T

0

dts(t)

(a)

(b)

(c)

Dirichlet conditions

In any period:

Example: square wave

T

(a)

(b)

T

s(t)

(c)

if s(t) discontinuous then |ak|<M/k for large k (M>0)

Rate of Rate of convergenceconvergence

Page 87: HandOut Sinyal & Sistem

Sifat-sifat Deret Fourier

87

Diberikan dua sinyal periodik dengan period T dan fundamental frequency 0=2/T sama:

Linearity:

Time-Shifting:

Time-Reversal (Flip):

Time-Scaling:

k

k

bty

atx

)(

)(

kk BbAatBytAxtz )()()(

00)()( 0tj

keattxtz

katxtz )()(

0,)()( katxtz

Page 88: HandOut Sinyal & Sistem

Sifat-sifat Deret Fourier (cont’d)

88

Differentiation:

Integration:

Dekomposisi Genap-Ganjil dari Sinyal Real:

Multiplication:

kajkdt

tdxtz 0

)()(

0,1

)()( 00

aajk

dttxtz k

t

)()(

)()(

k

k

amjtxOddtz

aetxEventz

llklkk babatytxtz *)()()(

Page 89: HandOut Sinyal & Sistem

Tabel FS properties

89

Time FrequencyTime Frequency

Homogeneity a·s(t) a·S(k)

Additivity s(t) + u(t) S(k)+U(k)

Linearity a·s(t) + b·u(t) a·S(k)+b·U(k)

Time reversal s(-t) S(-k)

Multiplication * s(t)·u(t)

Convolution * S(k)·U(k)

Time shifting

Frequency shifting S(k - m)

m

m)U(m)S(k

td)tT

0

u()ts(tT

1

S(k)e Ttk2π

j

s(t)Ttm2π

je

)ts(t

Page 90: HandOut Sinyal & Sistem

Transform Fourier Waktu Kontinyu

(TFWK)

TEAM DOSEN

90

EE2423SINYAL & SISTEM

Page 91: HandOut Sinyal & Sistem

Outline

91

Time Domain vs. Frequency DomainHubungan Deret Fourier dan Transform

FourierSifat-sifat Fourier TransformExercises

Page 92: HandOut Sinyal & Sistem

Time Domain vs. Frequency Domain

92

Analisis Fourier (Deret atau Transform) merupakan jalan untuk menentukan kandungan frequency dari sinyal yang diberikan, yakni memindahkan dari domain waktu ke domain frequency.

Selalu mungkin untuk mengembalikan dari domain frequency ke domain waktu, melalui Penjumlahan Deret Fourier atau Inverse Fourier Transform.

Diberikan sinyal x(t) dalam domain waktu, koefisien Fouriernya (ak) or Fourier Transform-nya (X()) disebut “frequency (or line) spectrum”.

Jika ak atau X() complex, maka frequency spectrum dinyatakan dengan magnitude (|ak| atau |X()|) dan phase (ak atau X())

)()(

)(

XAX

AeX j

Page 93: HandOut Sinyal & Sistem

Hubungan Deret dan Transform Fourier

93

Perhatikan sinyal periodik x(t):

Kita dapatkan koefisien Fourier x(t) adalah:

0

0

)sin(

,2

10

1

k

k

k

TkT

T

ak

x(t)

t-T1 0 T1 T-T

Page 94: HandOut Sinyal & Sistem

Hubungan Deret dan Transform Fourier

94

Sketch ak on the k-axis:

Plot membentuk fungsi sinc diskret.Untuk setiap nilai k, sinyal x(t) memiliki

komponen periodik dengan weight ak, menunjukkan frequency content dari sinyal x(t).

ak

k -2 -1 0 1 2

2T1/T

Page 95: HandOut Sinyal & Sistem

Hubungan Deret dan Transform Fourier (cont’d)

95

Sekarang, sket ak on -axis:

Pada -axis, jarak antara dua aks yang berurutan adalah 0=2/T, frekuensi fundamental.

ak

-20 -0 0 0 20

2T1/T

Page 96: HandOut Sinyal & Sistem

Hubungan Deret dan Transform Fourier (cont’d)

96

Pada perioda T, frekuensi fundamental 00. Sehingga, jarak antara dua aks yang berurutan menjadi nol, dan sket ak menjadi kontinu, ini disebut Transform Fourier.

Pada sisi lain, saat T, sinyal x(t) menjadi aperiodik dan mempunyai bentuk :

Hal ini berarti Transformasi Fourier dapat merepresentasikan sinya apriodik pada domin frekuensi.

x(t)

t-T1 0 T1

Page 97: HandOut Sinyal & Sistem

Transform Fourier Waktu Kontinu Transisi dari DFWK ke TFWK

fF=1/TF

-k

T

tjk

k ecx(t)

-k

t)(2je][Xx(t) fk

97

f=fF=1/TF

-k

t)(2j0

0

)(2j

F

ee)x(T

1x(t) f

Tt

t

fkF

d

Transisi dari DFWK ke TFWK dicapai dengan pendekatan “sinyal aperiodik dapat dipandang sebagai sinyal periodik dengan perioda infinity”

Page 98: HandOut Sinyal & Sistem

Transform Fourier Waktu Kontinu

fd fT

T

fkF

F

-k

t)(2j2/

2/

)(2j ee)x(x(t)

fd fT

T

fk

T

F

FF

-k

t)(2j2/

2/

)(2j ee)x(limx(t)

dfd ff t2j2j ee)x(x(t)

98

Page 99: HandOut Sinyal & Sistem

Transform Fourier Waktu Kontinu

99

dtttxF ft2je)x())((X(f)

dfffXF ft2j1 e)X())((x(t)

Jadi Persamaan Transformasi Fourier Waktu Kontinyu

synthesis

synthesis

analysis

analysis

Page 100: HandOut Sinyal & Sistem

Transform Fourier Waktu Kontinu

100

dtttxF tje)x())(()X(

dXF tj1 e)X(2

1))((x(t)

Bentuk lain Persamaan TFWK

synthesis

synthesis

analysis

analysis

Page 101: HandOut Sinyal & Sistem

Konvergensi TFWK

101

Samahalnya dengan Deret Fourier, kondisi konvergen Diterapkan untuk Fourier Transform:Sinyal harus absolutely integrable

Pada interval waktu terbatas, sinyal haruslah memiliki maxima and minima berhingga

Pada interval waktu terbatas, sinyal haruslah memiliki jumlah diskontinu berhingga.

dttx )(

Page 102: HandOut Sinyal & Sistem

102

Page 103: HandOut Sinyal & Sistem

Sifat-sifat TFWK

103

Diberikan dua sinyal dan :

Linearity:Time-Shifting:Time-Flip:Differentiation in Time:Integration in Time:

)()( Xtx )()( Yty

)()()()( bYaXtbytax )()( 0

0 Xettx tj)()( Xtx

)(/)( Xjdttdx

)()0()(1

)(

XXj

dttxt

Page 104: HandOut Sinyal & Sistem

Sifat-sifat TFWK (cont’d)

104

Frequency-Shifting:Differentiation in Frequency:

Diberikan , carilah Transformasi Fourier untuk dalam X()?

)()( 00 Xtxe tj

djdXttx /)()(

)()( 2 Xetx t

ttt eteety 221 2)(

Page 105: HandOut Sinyal & Sistem

Pasangan TF

105

Page 106: HandOut Sinyal & Sistem

Pasangan TF

106

Page 107: HandOut Sinyal & Sistem

Latihan

107

Dengan menggunakan Sifat-sifat Transformasi Fourier, Hitunglah Transformasi Fourier sinyal di bawah ini:

x(t)

t-A 0 A

-A

A

)()( tutx x(t)

t-3 -2 0 2 3

Page 108: HandOut Sinyal & Sistem

Transformasi Fourier pada Sinyal Periodik

108

Beberapa sinyal periodik, integral Transformasi Fourier mungkin tidak dapat menyelesaikannya. Namun, ada cara yang mudah untuk menentukan Transformasi Fourier pada sinyal periodik:

Untuk sinyal periodik x(t), Deret Fourier :

dimana .

Maka, Transformasi Fourier x(t) adalah:

merupakan deretan impulse dengan magnituda 2ak, dimana 0 adalah frekuensi fundamental dari x(t).

k

tjkkeatx 0)(

T

tjkk dtetx

Ta 0)(

1

k

k kaX )(2)( 0

Page 109: HandOut Sinyal & Sistem

Inverse Fourier Transform

109

Kita dapat merekonstruksi sinyal asli x(t) jika diberikan frequency content, yakni Transformasi Fourier.

Sehingga, Jika diketahui Transformasi Fourier X() dari sinyal x(t), sinyal x(t) dapat dihitung melalui persamaan Inverse Fourier :

Exercise: Solve Text Problems 4.4 (b) and 4.22 (c).

deXtx tj)(2

1)(

Page 110: HandOut Sinyal & Sistem

Respons Frequency

110

Sepertihalnya Respons Impuls h(t) pada sistem LTI, frequency response H() pada sistem LTI merupakan karakteristik perilaku sistem.

Hubungan antara h(t) dan H() secara sederhana:

Hal ini berguna ketika kita mencari output sistem LTI saat diberi input:

Melalui Transformasi Fourier, y(t) dapat dihitung dengan perkalian sederhana:

Y() = H()X()

dethHth tj)()()(

h(t) y(t)x(t)

Page 111: HandOut Sinyal & Sistem

Konvolution dan Perkalian

111

Konvolusi dalam domain waktu koresponden dengan perkalian dalam domain frekuensi:

Demikain halnya, perkalian dalam domain waktu koresponden dengan konvolusi dalam domain frequensi:

)()()(*)( YXtytx

dYXYXtytx )()(2

1)(*)(

2

1)()(

Page 112: HandOut Sinyal & Sistem

ANALIS FOURIER SINYAL WAKTU DISKRIT

TEAM DOSEN

112

EE2423SINYAL & SISTEM

Page 113: HandOut Sinyal & Sistem

Deret Fourier Sinyal Waktu Diskrit

113

Tujuan :Memindahkan sinyal waktu diskrit ke

kawasan frekuensi

Sinyal periodik Spektral Diskrit

Sinyal aperiodik Spektral Kontinu

DFWD

TFWD

Page 114: HandOut Sinyal & Sistem

DERET FOURIER WAKTU DISKRIT

114

Bentuk TrigonometriSinyal periodik x(n) dengan perioda

x(n) = x(n+N)Sinyal periodik bentuk sinusoida

x(n) = an cos (2πn/N)x(n) = bn sin (2πn/N)

Frekuensi sudut sinyal periodikω ≡ 2πn/N radian

Page 115: HandOut Sinyal & Sistem

DERET FOURIER WAKTU DISKRITDFWD

Bandingkan dgn DFWK

1

000 )sincos()(k

kk tkbtkaanx

1

000 )sincos()(n

nn tnbtnaatx

115

Page 116: HandOut Sinyal & Sistem

DERET FOURIER WAKTU DISKRITBentuk

Eksponensial

,...2,1,0)(1

0

0

neanxN

k

njkk

1,...,2,1,0)(1

)(1

0

0

NkenxN

kaN

n

njk

116

Page 117: HandOut Sinyal & Sistem

DERET FOURIER WAKTU DISKRIT

117

Jika

Jadi N

kj

kN

Nj

N ewmakaew 22

1,...,2,1,0)(1

,...2,1,0)(

1

0

1

0

NkwnxN

a

nwanx

N

n

knNk

N

k

knNk

Page 118: HandOut Sinyal & Sistem

DERET FOURIER WAKTU DISKRITBentuk DFWD cukup dianalisis 1 periode

dari N=0 s/d N-1 karena sifat ekponensial

dimana k=integer sejumlah N dai 0 s/d N-1

122

0

kj

N

N

kjNjk eee

118

Page 119: HandOut Sinyal & Sistem

DERET FOURIER WAKTU DISKRIT

119

Untuk N=8 Integer k juga merepresentasikan frekuensi sudut ω0

Jadi ak merepresentasikan spektral SWD

k=0

k=1k=2

k=4

k=6

k=7

ω0

Page 120: HandOut Sinyal & Sistem

DERET FOURIER WAKTU DISKRIT

120

LatihanGambarkan koefisien fourier diskrit dari SWD dgn perioda 8 sbb:

n

0 1

x(n)

7

Page 121: HandOut Sinyal & Sistem

DERET FOURIER WAKTU DISKRITRespon Steady State thd bbrp input

sinusoida Cari Lq (operator q)Respon steady state input ekponensial

Jika input sinusoid maka diubah dulu ke bentuk eksponensial

njAenx 0)(

0)()( jeqss nxqD

qNny

121

Page 122: HandOut Sinyal & Sistem

KONVERGENSI DERET FOURIER

122

Suatu sinyal periodik tidak dapat direpresentasikan sebagai deret Fourier jika :Sinyal tidak dapat diintegralkan secara absolut

pada setiap periodeDalam setiap interval waktu yang terbatas, sinyal

mempunyai variasi yang tidak terbatasDalam setiap interval waktu terbatas , sinyal

mempunyai jumlah diskontiniu yang tak terbatas.Akan tetapi sinyal yang demikian adalah

sinyal yang tidak realistik, sehingga konvergensi bukan merupakan hal yang penting dalam hal ini.

Page 123: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT DERET FOURIER

Dua sinyal periodik dgn periode N dan fundamental frequency 0=2/N:

Linearitas:

k

k

bny

anx

)(

)(

kk BbAanBynAxtz )()()(

123

Page 124: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT DERET FOURIER

Pergeseran Waktu:

Time-Reversal (Flip):

124

00)()( 0njk

keannxnz

kanxnz )()(

Page 125: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT DERET FOURIER

Penskalaan Waktu:

Differensiasi Pertama:

kjk aenxnxnz )1()1()()( 0

125

kanxnz )()(

Page 126: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT DERET FOURIER

Konvolusi Periodik:

Perkalian:

)(

)()()(Ni

lklbanynxnz

126

)(

)()(Nr

kkbNarnyrx

Page 127: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT DERET FOURIER

127

Even-Odd Decomposition of Real Signals:

)()(

)()(

k

k

amjnxOddnz

aenxEvennz

Page 128: HandOut Sinyal & Sistem

LATIHAN SOAL

128

Cari koefisien Fourier untuk deret periodik x[n] pada Fig. 6-7.

Page 129: HandOut Sinyal & Sistem

LATIHAN SOAL

129

Cari representasi Deret Fourier Waktu Diskrit dari masing-masing deret berikut:

Page 130: HandOut Sinyal & Sistem

TIME DOMAIN vs. FREQUENCY DOMAIN

130

Analisa Fourier (Deret atau Transformasi) adalah cara mendapatkan content frekuensi dari sinyal, antara lain berpindah dari time-domain ke frequency domain.

Selalu dimungkinkan untuk kembali dari frequency-domain ke time-domain.

Page 131: HandOut Sinyal & Sistem

KONVERGENSI TRANSFORMASI FOURIER

131

Sama dengan Deret Fourier, maka suatu sinyal aperiodik dapat diTransformasi Fourier jika :Sinyal dapat diintegralkan secara absolut

pada setiap periodeDalam setiap interval waktu yang terbatas,

sinyal mempunyai variasi yang terbatasDalam setiap interval waktu terbatas , sinyal

mempunyai jumlah diskontiniu yang terbatas.

Page 132: HandOut Sinyal & Sistem

TRANSFORMASI FOURIER WAKTU DISKRIT

132

Digunakan jika sinyal waktu diskrit tidak periodik atau merupakan deretan terbatas

Dengan TFWD dapat ditentukan spektral diskritnya

TFWD diturunkan dari DFWD dimana periodanya menuju tak terhingga

Page 133: HandOut Sinyal & Sistem

TRANSFORMASI FOURIER WAKTU DISKRIT

133

TFWD

2

02

1

)(

nj

n

nj

eXnx

enxX

Page 134: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI FOURIER WAKTU DISKRIT

134

- PeriodikLinieritasPergeseran waktu dan frekuensiPenskalaan waktu dan frekuensiDifferensiasi dan penjumlahanTeorema ParsevalKonvolusi Konvolusi Periodik

Page 135: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI FOURIER WAKTU DISKRIT

PeriodisitasTransformasi Fourier Waktu Diskrit selalu periodik dalam ω dengan periode 2π

135

jj eXeX )( 2

Page 136: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI FOURIER WAKTU DISKRIT

LinieritasJika

Dan

maka

jeXnx 22

136

jeXnx 11

jj ebXeaXnbxnax 2121

Page 137: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI FOURIER WAKTU DISKRIT

137

Pergeseran Waktu jika

maka jeXnx

jnj eXennx 00

Page 138: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI FOURIER WAKTU DISKRIT

138

Pergeseran Frekuensi jika

maka jeXnx

)( 00 jnj eXnxe

Page 139: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI FOURIER WAKTU DISKRIT

139

Differencing

Time Reversal

jj eXenxnx 11

jeXnx

Page 140: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI FOURIER WAKTU DISKRITDifferensiasi dalam

frekuensi

Konjugasi

jeXnx **

140

d

edXjnnx

j

Page 141: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI FOURIER WAKTU DISKRIT

Relasi Parseval

2

22

2

1deXnx j

n

141

Page 142: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI FOURIER WAKTU DISKRIT

142

Konvolusi

Perkalian

jj eXeXnxnx 2121 2

1

jj eXeXnxnx 2121 *

Page 143: HandOut Sinyal & Sistem

LATIHAN SOAL

143

Cari Transformasi Fourier dari deretan pulsa rekatangular x [ n ] = u [ n ] - u [ n - N ]

Page 144: HandOut Sinyal & Sistem

LATIHAN SOAL

144

Cari Transformasi Fourier dari deretan pulsa rekatangular pada gambar dibawah ini

Page 145: HandOut Sinyal & Sistem

LATIHAN SOAL

145

Suatu sistem kausal LTI

dimana x[n] dan y[n] adalah input dan

output sistem( a ) Cari Respon Frekuensi Sistem( b ) Cari Impuls Respon Sistem

Page 146: HandOut Sinyal & Sistem

LATIHAN SOAL

146

Suatu sistem kausal LTI

a. Cari Respon Frekuensi sistemb. Cari Respon Impuls Sistemc. Gambarkan Respon Magnituda d. Gambarkan Respon Fasa

Page 147: HandOut Sinyal & Sistem

TRANSFORMASI FOURIER DISKRIT

147

Sinyal periodik Spektral Diskrit

Sinyal aperiodik Spektral Kontinu

Sinyal aperiodik Spektral Diskrit

DFWD

TFWD

TFD

Page 148: HandOut Sinyal & Sistem

TRANSFORMASI FOURIER DISKRIT

148

Jadi TFD berguna untuk mentransformasikan sinyal aperiodik ke spektrum diskrit

Jika TFD dianalisa dengan menggunakan DFWD sinyal dibuat seolah-olah periodik

Jika TFD dianalisa dengan menggunakan TFWD Hubungan TFD dengan TFWD

N

kXXkX

N

2)()( 2

Page 149: HandOut Sinyal & Sistem

TRANSFORMASI LAPLACE

TEAM DOSEN

149

EE2423SINYAL & SISTEM

Page 150: HandOut Sinyal & Sistem

150

Pada analisis transien, rangkaian selalu dihadapkan dengan bilangan kompleks + j. Sedangkan Transformasi Fourier Waktu Kontinyu (TFWK) hanya bekerja dalam daerah (kondisi steady sate).

Transformasi Laplace, seperti halnya (TFWK) yang mentransformasikan sinyal di kawasan waktu ke kawasan frekuensi (dalam frekuensi kompleks).

Page 151: HandOut Sinyal & Sistem

Transformasi laplace Bilateral (TLB)

151

TLB diturunkan dari TFWK : ~

X(Ω) = ∫ x(t) e-jΩt dt -~

o ~

X(t) = (1/2π) ∫ X(Ω) ejΩt dΩ -~

Page 152: HandOut Sinyal & Sistem

152

Definisikan suatu fungsi y(t) = e-t x(t),dengan e-t adalah faktor konvergensi.

Maka TFWK dari y(t) :

Y(Ω) = ∫ e-t x(t) e-jΩt dt = ∫ x(t) e-(+jΩ)t dt - -

= X(+jΩ) Jadi X(+jΩ)= ∫ x(t) e-(+jΩ)t dt -

= X(+jΩ)

Page 153: HandOut Sinyal & Sistem

153

x(t) = (1/2Π) ∫ X(+jΩ) e-(+jΩ)t dΩ -Definisikan variabel frekuensi kompleks : s = +jΩ

sehingga ds = jdΩ dan dΩ = ds/j.Maka :

X(s) = ∫ x(t) e-st dt

- X(t) =(1/2j) ∫ X(s) est ds

- Disebut Pasangan TLB

Page 154: HandOut Sinyal & Sistem

154

Notasi : X(s) = ₤ [x(t)] x(t) = ₤-1[X(s)] Konvergensi TLB : terintegrasi secara

mutlak . 0

∫ x(t) e-t dt = ∫ x(t) e-t dt + ∫x(t) e-t dt - - 0

Transformasi Laplace 2 sisi ada , bila : X(s) = ∫ x(t) e-st dt terbatas

-

Page 155: HandOut Sinyal & Sistem

155

Maka X(s) dijamin ada bila :

∫ x(t) e-t dt = ∫ x(t) e-t dt terbatas

- - Sebagai contoh :x(t) = A. et , untuk t 0

= A. et, untuk t 0 , dimana A, , adalah bilangan riil.

Maka : konvergen untuk

Page 156: HandOut Sinyal & Sistem

156

Contoh soal :Carilah Transformasi Laplace dari x(t) = 3. e-2t u(t) + 4 et u(-t) 0

X(s) = ∫ 4. e-(s-1) t dt + ∫3.e-(s+2) t dt - 0

Konvergen Konvergen Untuk -2 Untuk 1Maka : X(s) = 3/(s+2) – 4/(s-1) konvergen untuk -2 1

Page 157: HandOut Sinyal & Sistem

TRANSFORMASI LAPLACE SATU SISI [TLSS]

157

Definisi : diberikan suatu sinyal x(t) kausal, maka :

X(s) = ∫ x(t) e-st dt 0

+jΩ x(t) =(1/2Πj) ∫ X(s) est ds

-jΩ Konvergensi TLSS jika :lim e-t x(t) = 0 s→

Page 158: HandOut Sinyal & Sistem

TRANSFORMASI LAPLACE BEBERAPA SINYAL

158

a). Sinyal impuls δ(t)

₤[δ(t)] = ∫ δ(t) e-st dt 0

Ingat : δ(t) = 1 , t = 0 = 0 , t lainnya

Begitu pula e-st δ(t) = 1 , t = 0 = 0 , t lainnya

Sehingga :

₤[δ(t)] = ∫ δ(t) e-st dt

0

Page 159: HandOut Sinyal & Sistem

159

b). Sinyal langkah satuan u(t) ₤[u(t)] = ∫ u(t) e-st dt

0

Ingat : u(t) = 1 , t ≥ 0= 0 , t 0

Sehingga :

₤[u(t)] = ∫ u(t) e-st dt = -(1/s) e-st = -(1/s) [e- - e0]

0 0

₤[u(t)] = 1/s

Page 160: HandOut Sinyal & Sistem

160

c). Sinyal Ramp [t.u(t)]

₤[t.u(t)] = ∫ t. u(t) e-st dt 0

Untuk t ≥ 0 maka t. u(t) = tSehingga :

₤[t.u(t)] = ∫ t e-st dt

0

Ingat : ∫ xn.e-st dx = (n!)/(an+1)

0

Untuk a 0 dan n 0 ₤[t.u(t)] = 1 !/(s1+1) = 1/s2

Page 161: HandOut Sinyal & Sistem

161

Dengan cara yang sama : ₤[tn.u(t)] = ∫ tn. u(t) e-st dt = ∫ tn. e-st dt

0 0

₤[tn.u(t)] = n !/(sn+1)

₤[tn-1.u(t)/(n-1)!] = 1/sn

Page 162: HandOut Sinyal & Sistem

162

d) Sinyal EksponensialBila f(t) = u(t) → F(s) = 1/sMaka ₤[e-at.u(t)] = F(s+a)

Jadi : ₤[e-at.u(t)] = 1/(s+a)

Begitu pula untuk sinyal berikut ini :₤[(1- e-at) u(t)] = ₤[u(t)] - ₤[e-at) u(t)

= 1/s - 1/(s+a)

₤[(1- e-at) u(t)] = a/[s(s+a)]

Page 163: HandOut Sinyal & Sistem

163

Dengan cara yang sama :

₤[(t. e-at) u(t)] = 1/(s+a)2

Dan

₤[(tn-1. e-at) u(t)/(n-1)!] = 1/(s+a)n

Page 164: HandOut Sinyal & Sistem

164

e). Sinyal sinusoidal dan cosinusoidal₤[sin Ωt u(t)] = ₤[u(t).(ejΩt – e-jΩt)/2j]

= (1/2j) ₤[ejΩt u(t)] – ₤ [e-jΩt u(t)]= (1/2j) [1/(s-jΩ) - 1/(s+jΩ)]

₤[sin Ωt u(t)] = Ω/(s2 + Ω2)Dengan cara yang sama :₤[cos Ωt u(t)] = s/(s2 + Ω2)₤[ e-at sin Ωt u(t)] = Ω/[(s+a)2 + Ω2]₤[ e-at cos Ωt u(t)] = (s+a)/[(s+a)2 + Ω2]

Page 165: HandOut Sinyal & Sistem

SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE

165

Jika ₤[x(t)] = X(s)₤[x1(t)] = X1(s)₤[x2(t)] = X2(s) maka :

a). Linearitas₤[a1 x2(t) + a2 x2(t)] = a1 X1(s) + a2 X2(s)

Contoh :

₤[cos Ωt] = ₤ [0,5 ejΩt + 0,5 e-jΩt] = 0,5 ₤ [ejΩt] + 0,5 ₤ [e-jΩt]= 0,5[1/(s-jΩ)] + 0,5[1/(s+jΩ)]= s/(s2 + Ω2)

₤[sin Ωt] = ₤ [0,5 ejΩt - 0,5 e-jΩt] = 0,5 ₤ [ejΩt] - 0,5 ₤ [e-jΩt]= (0,5/j)[1/(s-jΩ)] + (0,5/j)[1/(s+jΩ)]= Ω /(s2 + Ω2)

Page 166: HandOut Sinyal & Sistem

166

b). Pergeseran waktu

Jika ₤[x(t) u(t)] = X(s) maka ₤[x(t-τ) u(t-τ)] = e -sτ X(s) , τ

(Buktikan)Sehingga dapat ditabelkan sebagai berikut :

x(t) X(s)δ(t-τ) e-sτ

u(t-τ) e-sτ (1/s)(t-τ) u(t-τ) e-sτ (1/s2)(t-τ)n u(t-τ) e-sτ (n!/sn+1)e-a(t-τ) u(t-τ) e-sτ [1/(s+a)]

Page 167: HandOut Sinyal & Sistem

167

Pasangan sinyal dalam kawasan waktu dan sinyal dalam kawasan frekuensi pada tabel di atas merupakan pasangan transformasi Laplace.

Sehingga bila diketahui dalam sinyal dalam kawasan frekuensi maka dapat dicari sinyal dalam kawasan waktu, walaupun belum dibahas Invers Transformasi Laplace.

Page 168: HandOut Sinyal & Sistem

Contoh Soal

168

Tentukan transformasi Laplace dari fungsi sebagai berikut : v(t) volt 90

0 10 30 t(μs)

v(t) = 4,5 (t-10) u(t-10) – 4,5 (t-30) u(t-30) – 90 u(t-30)

V(s) = 4,5 ₤[(t-10) u(t-10)] - ₤[(t-30) u(t-30)] – 20 ₤[u(t-30)]

= 4,5 e-10s ₤(t.u(t)) - e-30s ₤(t.u(t)) – 20 e-30s ₤(u(t))

= 4,5 [(e-10s/s2) – (e-30s/s2) – (20 e-30s/s)]

Page 169: HandOut Sinyal & Sistem

Latihan

169

Dengan teorema pergeseran frekuensi, carilah Invers Transformasi Laplace dari :

(s+10)/(s2+8s+20)(s+3)/(s2+4s+5)s/(s2+6s+18)10/(s2+10s+34)

Page 170: HandOut Sinyal & Sistem

170

c). Pergeseran FrekuensiBila y(t) = x(t) e-t maka ₤[y(t)] = Y(s) =

X(s+) dimana X(s) = ₤[x(t)]Begitu pula :

₤[ e-t cos Ωt u(t)] = (s+)/[(s+)2 + Ω2]Juga :

₤[ e-t sin Ωt u(t)] = Ω/[(s+)2 + Ω2]

Page 171: HandOut Sinyal & Sistem

Contoh soal

171

X(s) = (s+8)/(s2+6s+13), dapat ditulis sebagai :

X(s) = (s+8)/[(s+3)2+4] = (s+3)/ [(s+3)2+22] + 5/ [(s+3)2+22]x(t) = e-3t [cos2t + 2,5 sin 2t] , t 0

Page 172: HandOut Sinyal & Sistem

172

d). Penskalaan Waktu dan frekuensi

₤[x(at)] = (1/a) X(s/a)

Page 173: HandOut Sinyal & Sistem

173

e). Diferensiasi Waktu

₤[dx(t)/dt] = ∫ e-st dx(t)/dt. dt 0

b b bAmbil u = e-st dan dv = dx(t) serta ingat ∫u dv = uv - ∫ v.du a a adu = -s e-st dt dan v = x(t) sehingga :

₤[dx(t)/dt] = e-st x(t) + s ∫ x(t) e-st dt 0 0

₤[dx(t)/dt] = s. X(s) – x(0-)

Page 174: HandOut Sinyal & Sistem

Contoh soal

174

Carilah Transformasi Laplace dari :

8 dx(t)/dt + 3 x(t) = 2t u(t) dengan x(0) = -1

₤[8 dx(t)/dt + 3 x(t)] = ₤[2t u(t)]₤[8 dx(t)/dt] + 3₤[ x(t)] = ₤[2t u(t)]8 [s X(s) – x(0)] + 3 X(s) = 2 (1/s2)8 s X(s) + 8 + 3 X(s) = 2/s2

(8s + 3) X(s) = (2/s2) – 8X(s) = 2/[s2(8s+3)] – 8/(8s+3)

Page 175: HandOut Sinyal & Sistem

175

f). Integrasi Waktu t Jika ₤[f(t)] = F(s) maka ₤[∫f(t) dt] = F(s)/s 0

t tIngat ₤[∫f(t) dt] = ∫ [ ∫ f(t) dt] e-st dt 0 0 0

tAmbil u = ∫ f(t) dt → du = f(t) dt 0

dv = e-st dt → v = -(1/s) e-st

Page 176: HandOut Sinyal & Sistem

Contoh Soal

176

Carilah Transformasi Laplace dari :

t 0,5 dv(t)/dt + 0,2 v(t) + 2 ∫ v(t) dt + 10 = 0,5 sin 10t u(t) Ampere. 0Dengan v(0) = 20 volt t0,5₤[ dv(t)/dt] + 0,2 ₤[v(t)] + 2 ₤[∫dt] + 10 ₤[1] = 0,5 ₤[sin 10t u(t)] 00,5[sV(s) – v(0)] + 0,2 V(s) + (2/s) V(s) + 10 (1/s) = 0,5. 10/(s2+100)

0,5 [sV(s) – 20] + 0,2 V(s) + (2/s) V(s) + 10/s = 0,5. 10/(s2+100)

(0,5 s + 0,2 + 2/s) V(s) = 10 – 10/s + 5/(s2+100)

[0,5(s2 +0,4 s +4)/s] V(s) = 10(s3 – s2 +100,5 s -100)/[s(s2+100)]

V(s) = 20 (s3 – s2 +100,5 s -100)/[(s2+100)(s2+0,4s+4)] volt.sec.

Page 177: HandOut Sinyal & Sistem

177

g). PeriodisitasBila xp(t) adalah sinyal periodik dan x1(t) adalah

sinyal periode pertama dari xp(t) dan ₤[ x1(t)]= X1(s) maka :

₤[xp(t)] = [1/(1-e-Ts)] X1(s) dengan T adalah periode

Hal ini dapat lebih dijelaskan sebagai berikut :Suatu fungsi periodik f(t) = f1(t) + f2(t) + .....

Dengan f1(t) adalah sinyal periode pertama

f2(t) adalah sinyal periode keduadan seterusnya.

Page 178: HandOut Sinyal & Sistem

178

Sehingga f(t) dapat dituliskan sebagai berikut :

f(t) = f1(t) + f2(t) + f3(t) + ..... = f1(t) + f1(t-T) u(t-T) + f1(t-2T) u(t-2T)

+ ....

F(s) = F1(s) + F1(s) e-Ts + F1(s) e-2Ts + .... = F1(s) [1 + e-Ts + e-2Ts + ....] = [1/(1-e-Ts)] F1(s)

Page 179: HandOut Sinyal & Sistem

179

h). Teorema Nilai Awal dan Nilai AkhirDigunakan untuk memudahkan mencari solusi suatu kondisi awal ( t =0) dan

kondisi akhir ( t = ) dari suatu fungsi waktu melalui suatu fungsi frekuensi (s).

Teorema Nilai Awal

∫[(dx(t)/dt] e-st dt = s X(s) – x(0) 0 s → : limit ∫[dx(t)/dt] e-st dt = limit [s X(s)] – x(0) 0 s →

= limit [s X(s)] – x(0) s→

x(0) = limit x(t) = limit s X(s) t→ 0 s→

Page 180: HandOut Sinyal & Sistem

180

Teorema Nilai Akhir

∫[(dx(t)/dt] e-st dt = s X(s) – x(0) 0

limit ∫[(dx(t)/dt] e-st dt = ∫[(dx(t)/dt] = limit [dx(t)/dt] dts→0 0 0 t→

= limit [x(t) – x(0)]

t→

limit x(t) = limit s X(s)

t→ s→0

Page 181: HandOut Sinyal & Sistem

181

i). Konvolusi Dua SinyalBila x1(t) dan x2(t) mempunyai harga =0 , untuk t 0 Dan y(t) = x1(t) * x2(t) = ∫ x1(τ) * x2(t-τ) dτ = ∫ x1(t-τ) * x2(τ) dτ 0 0

Maka Y(s) = ₤[y(t)] = ∫ [ ∫ x1(τ) x2(t-τ) dτ] e-st dt 0 0

Ambil η = t – τ : Y(s) = ∫ x1(τ) [ ∫ x2(η) e-sη dη] e-sη dτ 0 0

Y(s) = X1(s). X2(s)

Page 182: HandOut Sinyal & Sistem

182

j). Perkalian dengan t

Jika ₤[f(t)] = F(s) maka ₤[t. f(t)] = -dF(s)/ds

Dan secara umum dapat dituliskan sebagai :

₤[tn. f(t)] = (-1)n dn F(s)/ds

k). Pembagian dengan t Jika ₤[f(t)] = F(s) maka ₤[f(t)/t] = ∫ F(s) ds 0

Page 183: HandOut Sinyal & Sistem

Latihan

183

Carilah nilai awal dan nilai akhir dari :1). X(s) = (s+10)/(s2+3s+2)2). A(s) = 1/(s+10)3). Y(s) = 1/s4). F(s) = s/(s+10)

Page 184: HandOut Sinyal & Sistem

TRANSFORMASI RANGKAIAN

184

Page 185: HandOut Sinyal & Sistem

Transformasi Sumber Ideal

185

Transformasi Laplace fungsi kawasan waktu :V(s) = ₤ [v(t)] dan I(s) = ₤ [i(t)]

Dengan v(t) adalah sumber tegangan ideal dan i(t) adalah sumber arus ideal.

Page 186: HandOut Sinyal & Sistem

186

Sumber Tegangan Independen

Sumber Arus Independen

Page 187: HandOut Sinyal & Sistem

187

Sumber Tegangan dikontrol Tegangan

k tak berdimensiSumber Arus dikontrol Arus

k tak berdimensi

Page 188: HandOut Sinyal & Sistem

188

Sumber Tegangan dikontrol Arus

k dalam ohmSumber Arus dikontrol Tegangan

k dalam mho (atau Siemens)

Page 189: HandOut Sinyal & Sistem

Transformasi Elemen Pasif linear

189

Untuk masing-masing elemen pasif, rasio tegangan terminal terhadap arus yang mengalir disebut IMPEDANSI Z.

Sedangkan kebalikan impedansi disebut dengan ADMITANSI Y.

Dalam domain s dituliskan :Z(s) = V(s)/I(s) Volt/Ampere atau Ohm (Ω) Y(s) = I(s)/V(s) Ampere/Volt atau Siemens (S)

Page 190: HandOut Sinyal & Sistem

Transformasi Resistor

190

Karakteristik terminal resistor dalam domain waktu :R = v(t)/i(t)v(t) = R. i(t)i(t) = (1/R). v(t) = G. v(t)

Setelah ditransformasi Laplace :V(s) = R. I(s)I(s) = G. V(s)

Dari persamaan-persamaan di atas didapat :ZR(s) = R (Ω)YR(s) = G (S)

Page 191: HandOut Sinyal & Sistem

191

Rangkaian di kawasan waktu dan di kawasan frekuensi (model impedansi dan model admitansi) dapat ditunjukkan pada gambar berikut :

a). Rangkaian kawasan waktu b). Model Impedansi c). Model Admitansi

Page 192: HandOut Sinyal & Sistem

Transformasi Kapasitor

192

t

v(t) = (1/C) ∫ i(t) dt + v(t0)

t0

i(t) = C. d v(t)/dt

Transformasi Laplace :

V(s) = I(s)/(C.s) + v(t0)/s

I(s) = C[s.V(s) – v(t0)] = C.s.V(s) – C. v(t0)

Page 193: HandOut Sinyal & Sistem

193

Kondisi awal pada persamaan di atas bila dibuat = nol, maka :V(s) = I(s)/(C.s)I(s) = C.s.V(s)

Sehingga dapat dituliskan :Zc(s) = 1/(C.s) (Ω)Yc(s) = C.s (S)

Page 194: HandOut Sinyal & Sistem

194

a). Rangkaian Kapasitor di kawasan waktu b). Model Seri Kapasitor

c). Model Paralel Kapasitor

Page 195: HandOut Sinyal & Sistem

Contoh Soal

195

Tentukan model seri dan model paralel dari kapasitor 2,5 mikro farad dengan tegangan awal 5 volt.

Page 196: HandOut Sinyal & Sistem

196

Solusi :Rangkaian tersebut dalam kawasan waktu adalah sebagai berikut :

Impedansinya sebesar :

Page 197: HandOut Sinyal & Sistem

197

Impedansi tersebut diseri dengan sumber tegangan v(0)/s = 5/s V.sec

Sehingga dapat digambarkan model seri sebagai berikut :

Admitansi Y(s) = C.s = 2,5 10-6. s (S), diparalel dengan sumber arus C.v(0) = (2,5 x 10-6 F).(5V) =

12,5 mikro Ampere.sec Sehingga dapat digambarkan model paralel sebagai

berikut :

Page 198: HandOut Sinyal & Sistem

198

Sehingga dapat digambarkan model paralel sebagai berikut :

Page 199: HandOut Sinyal & Sistem

Transformasi Induktor

199

t i(t) = (1/L) ∫ v(t) dt + i(t0)

to

v(t) = L. d i(t)/dt

Setelah ditransformasi Laplace :

I(s) = V(s)/(L.s) + i(t0)/s

V(s) = L [s.I(s) - i(t0) ] = L.s.I(s) - L. i(t0)

Impedansi : ZL(s) = L.s (Ω)

Admitansi : YL(s) = 1/(L.s) (S)

Page 200: HandOut Sinyal & Sistem

200

a). Rangkaian Induktor di kawasan waktu b). Model Paralel Induktor

c). Model Seri Induktor

Page 201: HandOut Sinyal & Sistem

Contoh Soal

201

Tentukan model seri dan model paralel dari induktor 20 mH dengan arus awal 0,3 A.

Solusi :Rangkaian tersebut dalam kawasan waktu adalah

sebagai berikut :

Impedansinya sebesar : Z(s) = L.s = 20.10-3 s (Ω)

Page 202: HandOut Sinyal & Sistem

202

Admitansinya sebesar : Y(s) = 1/(L.s) = 1/(20.10-3.s) = 50/s(S)

Sumber tegangannya : L.i(0) = (20.10-3)(0,3 A) = 6 mVsec Sumber Arus : i(0)/s = 0,3/s A sec Sehingga model paralel dan model seri dapat digambarkan

sebagai berikut :

Page 203: HandOut Sinyal & Sistem

Contoh Soal Aplikasi

203

Diberikan rangkaian sebagai berikut :

Buat rangkaian transformasinya!!!! Solusi : Untuk t 0

Page 204: HandOut Sinyal & Sistem

204

Untuk t 0

Page 205: HandOut Sinyal & Sistem

205

Latihan :Buat rangkaian transformasi dari rangkaian

berikut ini :

Page 206: HandOut Sinyal & Sistem

Contoh Soal Aplikasi

206

Hitung dan gambarkan iL(t) dari rangkaian berikut ini :

Solusi : Untuk t 0 iL(o-) = 10/(450+50) = 20 mA

Page 207: HandOut Sinyal & Sistem

207

Untuk t 0

VT(s) = (5/s) + 400. 10-6 V sec

ZT(s) = 1200 + 0,02 s + 50 = 0,02 [s + 62,5 .103 ] Ω

IL(s) = VT(s)/ ZT(s) = 250/[s(s + 62,5 . 103 )] + 0,02/( s + 62,5 .103 ) A .sec

iL(t) = ₤-1 [250/s(s + 62,5 . 103)] + ₤-1 [0,02/(s + 62,5 . 103)] A

= [250/(62,5 .103)] [1 – exp-62,5 . 103t] u(t) + 0,02. exp-62,5 . 103t u(t)

= [4. 10-3 + 16. 10-3 exp-62,5 . 103] u(t)

Page 208: HandOut Sinyal & Sistem

208

Page 209: HandOut Sinyal & Sistem

Latihan :

209

Hitung dan gambarkan vc(t) untuk rangkaian berikut :

Page 210: HandOut Sinyal & Sistem

Invers Transformasi Laplace Satu Sisi

210

Untuk mengembalikan dari spektrum (kawasan frekuensi) ke kawasan waktu

X(s) → x(t) σ+jΩx(t) ≡ (1/2jΠ) ∫ X(s) est ds σ-jΩ

Page 211: HandOut Sinyal & Sistem

Dapat diselesaikan melalui definisi di atas atau melihat pasangan TLSS-nya.

Sinyal T.Laplaceδ(t) 1

u(t) 1/s

(tne-at/n !) u(t) 1/[(s+a)n+1]

Cos Ωt u(t) s/[s2+Ω2]

Sin Ωt u(t) Ω /[s2+Ω2] e-at Cos Ωt u(t) (s+a)/[(s+a)2+Ω2]

e-at Sin Ωt u(t) Ω /[(s+a)2+Ω2]

211

Page 212: HandOut Sinyal & Sistem

Pasangan TLSS-nya (lanjutan).

Sinyal T.Laplaceu(t)-2u(t-T0/2) + 2u(t-T0) - ....

(1/s) (1-e-sT0/2)/( 1+e-

sT0/2) (SinΩt - Ωt Cos Ωt) u(t) 2Ω3 / [s2 + Ω2]2

(Ωt SinΩt) u(t) 2Ω2s / [s2 + Ω2]2

Ωt e-at Sin Ωt u(t) [2Ω2(s+a)] / [(s+a)2 + Ω2]2

e-at (Sin Ωt - Ωt Cos Ωt) u(t)

2Ω3 /[(s+a)2 + Ω2]2

212

Page 213: HandOut Sinyal & Sistem

a). Solusi dengan penyesuaian koefisien (cara langsung)

213

Contoh :Diberikan fungsi rasional : X(s) = (2s + 1)/(s3 + 3s2 -4s)

Bentuk ekspansi parsiil :

X(s) = (2s+1)/[s(s+4)(s-1)] = A/s + B/(s+4) + C/(s-1)

= [A(s+4)(s-1) + B.s.(s-1) + C .s (s+4)]/[s(s+4)(s-1)]

(2s+1)/ [s(s+4)(s-1)] = [(A+B+C)s2 + (3A-B+4C)s – 4A]/[s(s+4)(s-1)]

Maka : A+B+C = 03A-B+4C = 2-4A = 1→ A = 0,25B+C = 0,25-B+4C = 2,75C= 3/5 = 0,6 dan B = -0,35X(s) = -0,25/s – 0,35/(s+4) + 0,6/(s-1)x(t) = [-0,25 – 0,35 e-4t + 0,6 et] u(t)

Page 214: HandOut Sinyal & Sistem

b). Ekspansi parsiil untuk akar D(s) simple pole

214

X(s) = N(s)/D(s) = A1/(s-p1) + A2/(s-p2) + ....+ Ak/(s-pk) + ...+ An/(s-pn)(s-pk) X(s) = (s-pk) A1 /(s-p1) + (s-pk) A2 /(s-p2) +...+(s-pk) Ak /(s-pk) +...+ (s-

pk) An/(s-pn)Maka :

Ak = (s-pk) X(s) s=pk

Contoh :Untuk kasus sebelumnya : X(s) = A/s + B/(s+4) + C/(s-1) = (2s+1)/[s(s+4)(s-1)]A = s X(s) = (2s+1)/[(s+4)(s-1)]= -0,25 s=0 s=0B = (s+4) X(s) = (2s+1)/[s(s-1)] = -7/20 = -0,35 s=-4 s=-4C = (s-1) X(s) = (2s+1)/[s(s+4)] = 3/5 = 0,6 s=1 s=1Jadi :X(s) = -0,25/s - 0,35/(s+4) + 0,6/(s-1)x(t) = [-0,25 – 0,35 e-4t + 0,6 et] u(t)

Page 215: HandOut Sinyal & Sistem

c). Akar D(s) multiple pole-simple

215

X(s) = A1/(s-p1) +...+ Ai,1/(s-pi) + Ai,2/(s-pi)2 + ....+ Ai,r/(s-pi)r + ...+ An/(s-pn)Dimana : Ai,r = (s-pi)r X(s) s=pi

Ai,r-1 = (d/ds)[(s-pi)r X(s)] s=pi

Ai,r-2 = (1/2!)(d2/ds2)[(s-pi)r X(s)] s=pi

. .Ai,r-k = (1/k!)(dk/dsk)[(s-pi)r X(s)]

s=pi

Page 216: HandOut Sinyal & Sistem

216

Contoh :

X(s) = (2s2-3s)/(s3-4s2+5s-2) = (2s2-3s)/(s-2)(s-1)2 = A/(s-2) + A1,1/(s-1) + A1,2/(s-1)2

Dimana :A1,2 = (s-1)2 X(s) = (2s2-3s)/(s-2)(s-2) = -1/(-1) = 1 s=1 s=1 A1,2 = (d/ds) [(2s2-3s)/(s-2)] = [(s-2)(4s-3) - (2s2-3s)]/(s-2)2 = [(-1)1 – (-1)]/1 = 0 s=1 s=1

A = (s-2) X(s) = (2s2-3s)]/(s-1)2 = (8-6)/1 = 2 s=2 s=2

Jadi X(s) = 2/(s-2) + 1/(s-1)2

x(t) = [2e2t + t et] u(t)

Page 217: HandOut Sinyal & Sistem

d). Ekspansi Parsiil : D(s) kompleks konjugate simple pole

217

Contoh :X(s) = (s+3)/[s2+4s+13] = (s+2)/[(s+2)2

+ 32] + 1/[(s+2)2 + 32] x(t) = [e-2t cos3t + (1/3) e-2t sin 3t] u(t)

Page 218: HandOut Sinyal & Sistem

e). D(s) kompleks konjugate multiple pole

218

Contoh :

X(s) =[9s5+94s4+706s3+2628s2+4401s+3750]/[s(s+2)(s2+6s+25)2]

Untuk (s2+6s+25)2 maka akar-akarnya -3+j4 dan -3-j4

X(s)=A/s+B/(s+2)+(C+jD)/(s+3+j4)+(C-jD)/(s+3-j4)+(E+jF)/(s+3+j4)2+(E-jF)/(s+3-j4)2

Dimana :A = s. X(s) = 3 s=0B = (s+2) X(s) = -2 s=-2E+jF = [(s+3+j4)2 X(s)] = 4+j3 s=-3-j4C+jD = (d/ds) [s+3+j4)2 X(s)] = 2+j3 s=-3-j4

Page 219: HandOut Sinyal & Sistem

219

Jadi : X(s) = 3/s – 2/(s+2) + (2+j3)/(s+3+j4) +

(2-j3)/(s+3-j4)2+(4+j3)/(s+3+j4)+(4-j)/(s+3-j4)2

x(t) = [3-2e-2t+(2+j3)e-(3+j4)t+(2-j3)e(-

3+j4)t+(4+j3)te-(3+j4)t+(4-j3)te(-3+j4)t] u(t) = [3-2e-2t+e-3t(4 cos4t+ 6 sin4t) +te-3t(8

cos4t + 6 sin4t)] u(t)

Page 220: HandOut Sinyal & Sistem

f). Metode Grafis

220

Untuk mengevaluasi koefisien parsiil dari X(s) dengan cara menggambarkan vektor diagram semua pole-zero sistem.

Diketahui : X(s) = N(s)/D(s) = k[(s-z1)(s-z2)......(s-zm)]/[(s-p1)(s-p2)....(s-pn)]

Nilai dari X(s) di s=s1 :X(s1) = k (perkalian jarak langsung setiap zero ke s1)/

(perkalian jarak langsung setiap pole ke s1)

Evaluasi pole pk dari X(s)Ak = (s-pk) X(s) s=pkAk = k (perkalian jarak langsung setiap zero ke pk)/(perkalian

jarak langsung setiap pole ke pk)

Page 221: HandOut Sinyal & Sistem

221

Contoh :X(s) = 12(s+1)(s+4)/[s(s+2)(s+1+j2)(s+1-j2)] = A/s + B/(s+2) + (C+jD)/(s+1+j2) + (C-jD)/(s+1-j2)Gambar semua pole dan zero :Kemudian evaluasi koefisien C-jD, berarti mengevaluasi ke

vektor s+1-j2 (letak pole di s = -1+j2). Hitung semua jarak dari setiap pole dan zero yang ada terhadap titik -1+j2. Didapat :

C-jD = 12 (√13 33,7o)( 290o)/[( 490o)( √5153,4o)( √526,6o)] = 4,32-146,3o = -3,6 – j2,4

C+jD = -3,6 + j 2,4Dengan cara yang sama didapat :A = [(12) (1) (4)]/[(2) (√5)(√5)] = 4,6B = [(12) (1180o ) (2)]/[(2180o )(√5) (√5)] = 2,4

Page 222: HandOut Sinyal & Sistem

222

APLIKASI TLSS

Page 223: HandOut Sinyal & Sistem

a). Solusi Persamaan Diferensial

223

Sifat diferensiasi : ₤[dx/dt] = s X(s) – x(0)

Bentuk umum : ₤[dnx/dtn] = sn X(s) – sn-1 x(0) – sn-2 dx(0)/dt - ......- dn-1(0)/dtn-1

Page 224: HandOut Sinyal & Sistem

224

Contoh :

Persamaan Diferensial Orde Dua : d2x(t)/dt2 + 4 dx(t)/dt + 3 x(t) = 2

Dengan x(0) = 2 dan dx(0)/dt = 1Transformasi Laplace-kan kedua sisi dan dimasukkan kondisi awal.s2 X(s) -2s -1 + 4[s X(s) -2] + 3 X(s) = 2/s X(s) [s2 + 4s +3] = 2/s + 2s + 9 X(s) = [2 + (2s + 9) s]/[s (s+3) (s+1)] = A/s + B/(s+3) + C/(s+1) A = s X(s) = 2/3 s=0 B = (s+3) X(s) = -7/6 s=-3 C = (s+1) X(s) = 5/2 s=-1 X(s) = (2/3)/s – (7/6)/(s+3) + (5/2)/(s+1) x(t) = [2/3 – (7/6) e-3t + (5/2) e-t] u(t)

Page 225: HandOut Sinyal & Sistem

225

Contoh :

Persamaan Diferensial Orde Dua :d2x(t)/dt2 + 4 dx(t)/dt + 3 x(t) = 2

Dengan x(0) = 2 dan dx(0)/dt = 1Transformasi Laplace-kan kedua sisi dan dimasukkan kondisi awal.s2 X(s) -2s -1 + 4[s X(s) -2] + 3 X(s) = 2/s X(s) [s2 + 4s +3] = 2/s + 2s + 9 X(s) = [2 + (2s + 9) s]/[s (s+3) (s+1)] = A/s + B/(s+3) + C/(s+1) A = s X(s) = 2/3 s=0 B = (s+3) X(s) = -7/6 s=-3 C = (s+1) X(s) = 5/2 s=-1 X(s) = (2/3)/s – (7/6)/(s+3) + (5/2)/(s+1) x(t) = [2/3 – (7/6) e-3t + (5/2) e-t] u(t)

Page 226: HandOut Sinyal & Sistem

226

b). Respons Impuls Sistem

Contoh soal :Cari respons impuls h(t) dari persamaan diferensial sistem berikut

ini :dy(t)/dt + 3y(t) = 2 x(t) + dx(t)/dt dengan y(0) = 0 dan x(0)= 0

Solusi :₤ : sY(s) – y(0) + 3Y(s) = 2X(s) + s X(s) – x(0)

Y(s)[s+3] = X(s) [s+2]

H(s) = Y(s)/X(s) = (s+2)/(s+3) = (s+3-1)/(s+3) = (s+3)/(s+3) – 1/(s+3)

= 1 – 1/(s+3)

h(t) = δ(t) – e-3t u(t)

Page 227: HandOut Sinyal & Sistem

227

c). Solusi Lengkap Rangkaian RLCTelah dibahas lengkap di atas

Page 228: HandOut Sinyal & Sistem

228

d). Analisis Sistem Waktu Kontinyu

Diberikan Sistem Waktu Kontinyu Linear Tak Berubah Terhadap Waktu (SWK LTW) ditunjukkan dengan hubungan Input dan Output sebagai berikut :

anyn(t) +an-1yn-1(t) +…+ a0y(t) = b0x(t) + ….+ bmxm(t)

Page 229: HandOut Sinyal & Sistem

229

Respons steady state : Y(s) = H(s). X(s) y(t) = ₤-1

[H(s).X(s)]Stabilitas Sistem SWK : H(s) = N(s)/D(s)SWK stabil jika dan hanya jika :

a). Stabil dalam arti BIBOb). Respons impuls secara mutlak terintegrasic). Limit h(t) = 0

t→d). Akar riil D(s) < 0e). Letak pole di sebelah kiri sumbu imajiner

Page 230: HandOut Sinyal & Sistem

230

Arigato Gozaimasu

Page 231: HandOut Sinyal & Sistem

TRANSFORMASI Z

TEAM DOSEN

231

EE2423SINYAL & SISTEM

Page 232: HandOut Sinyal & Sistem

Pendahuluan

232

Transformasi Z merupakan suatu teknik untuk menggambarkan dan memanipulasi deretan (seperti Transformasi Laplace pada Sinyal waktu Kontinyu).

Page 233: HandOut Sinyal & Sistem

Definisi Transformasi Z

233

Jika diberikan sinyal x(n) untuk SWD, maka transformasi Fourier Waktu Diskrit (TFWD) dari x(n) dinyatakan oleh :

~

F [ x(n) ] = x (e-jωn) = Σ x(n) e-jωn -~

Transformasi Z dari sinyal atau deret waktu diskrit x(n) didefinisikan sebagai :

~

TZ [ x(n) ] = X (z) = Σ x(n) z-n -~

Page 234: HandOut Sinyal & Sistem

Contoh

234

Diberikan sinyal waktu diskrit x(n), yang mempunyai jumlah elemen yang terbatas seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini :

0-1

-2

-3 1 2

3 4

2

3

4

2

-5

x(n )

-4

-2

Page 235: HandOut Sinyal & Sistem

235

Secara matematis gambar diatas dapat dinyatakan sebagai :

x(-3) = 2, x(-2) = -5, x(-1) = 3, x(0) = 0, x(1) = 4, x(2) = 2, x(3) = -4, x(4) = -2

maka transformasi z dari x(n) akan diperoleh :

X(z) = 2z3-5z2+3z1+4z-1+2z-2-4z-3-2z-4

Page 236: HandOut Sinyal & Sistem

Hubungan TZ dengan TFWD

236

Untuk melihat hubungan antara transformasi z (TZ) dengan tranformasi Fourier Waktu Diskrit(TFWD), maka dapat kita lakukan dengan pengekspresian variabel komplek z dalam bentuk polar, sebagai :

z = r ejω ~

X (r ejω) = Σ[x (n) (r ejω)]-n

-~

Page 237: HandOut Sinyal & Sistem

237

yang dapat juga dituliskan sebagai : ~

X (r ejω) = Σ[x (n) r-n] e-jω

-~

Sedangkan TFWD dirumuskan sebagai : ~

X (ω) = Σ [ x (n) ] e-jω -~

Page 238: HandOut Sinyal & Sistem

238

Hubungan antara dua transformasi ini menunjukkan bahwa TFWD merupakan TZ yang dievaluasi pada lingkaran satuan dalam bidang z.

Definisi dapat diperluas : ~

h(n) → H (z) = Σ h(n) z-n

- ~

Untuk z = e-jωn→ H (e-jω).

Page 239: HandOut Sinyal & Sistem

239

Jadi bila mempunyai respons impuls sistem h(n), dapat dicari H(z), kemudian z diganti dengan ejω didapat H (ejω) (Respons Frekuensi).

Dengan kata lain untuk menghitung respons frekuensi dapat dilakukan melalui Transformasi Z.

Page 240: HandOut Sinyal & Sistem

Hubungan TZ dengan Transformasi Laplace

240

Transformasi Z digunakan untuk sinyal waktu diskrit, hubungannya dengan transformasi Laplace yaitu dengan mensubstitusikan z = exp (sT)

Mengingat definisi Transformasi Laplace bilateral untuk sinyal kontinyu x(t) didefinisikan sebagai :

~

₤[x(t)] = ∫x(t) e-st dt -~

Page 241: HandOut Sinyal & Sistem

241

Pemetaan antara bidang s dan bidang z

Bidang s Mapping dengan Bidang z z=exp(sT)

Imaj (s) Imaj(z)

2/T

/T0-/T

-2/TRiil (s) Riil (z)

Lingkaran satuan

Page 242: HandOut Sinyal & Sistem

Transformasi Z Satu Sisi (TZSS)

242

Transformasi Z ,seperti halnya Transformasi laplace yang memiliki transformasi satu sisi dan dua sisi.

Daerah konvergensi dari TZ bilateral dalam bidang z diberikan dengan maksud bahwa TZ balik (Inverse Z-Transform) dapat diperoleh.

Page 243: HandOut Sinyal & Sistem

243

TZSS dari deretan x(n) didefinisikan sebagai : ~

X(z) = Σ x (n) z-n

-~

Untuk mempermudah notasi, TZSS dari deret x(n) dinotasikan sebagai :

Z[x(n)] = X(z)

Page 244: HandOut Sinyal & Sistem

Pasangan TZSS

244

a. Deret KonstanJika diberikan deret konstan seperti berikut :

x(n) = A , n = 0, 1, 2, ...,~TZ dari deret ini akan diberikan oleh : ~

X(z) = Σ x(n)z-n = A( 1 + z-1+ z-2+ …) -~

= A/(1-z-1) = AZ/(z-1)

Page 245: HandOut Sinyal & Sistem

245

Dalam kasus khusus, dimana | r | < 1, maka penjumlahan dari deret akan konvergen untuk n = . Sehingga dalam kasus ini dapat diperoleh :

~

Σ rn = 1/(1-r),konvergen untuk | r | < 1 -~

TZ dari deret konstan akan konvergen (mempunyai nilai terbatas) jika | z| < 1, atau | z | > 1

Page 246: HandOut Sinyal & Sistem

246

Deret konstan dan TZ

-2

-1

0 1 2 3 4n

A

1

Im ag (z)

R e(z)

Page 247: HandOut Sinyal & Sistem

247

Satu hal lain yang menarik untuk diamati bahwa TZ dari deret konstan mempunyai pole pada z = 1, dimana TL dari fungsi unit step mempunyai pole pada s = 0

~

Jadi X(z) = Σ Az-n =A/(1-z-1) -~

konvergen untuk |z-1|<1 atau |z-1|> 1

Page 248: HandOut Sinyal & Sistem

248

b. Deret EksponensialDiberikan deret x(n) = A. rn

Sebuah deretan yang dibangkitkan dengan pencuplikan fungsi eksponensial dari bentuk :

x(t) = A.eαt , dimana : r = eαT

TZ dari deret ini : ~ ~

X (z) = ΣAn rz-n = ΣA (r z-1)n n=0 n=0

= A/(1-rz-1) =,AZ/(z-r) , |z| > |r|

Page 249: HandOut Sinyal & Sistem

249

untuk r > 1 ROC|rz-1|<1,maka |z|>|r| , ini berarti bahwa ROC berada diluar lingkaran dengan jari-jari r dalam bidang z

Page 250: HandOut Sinyal & Sistem

250

C. Sinyal ImpulsSinyal impuls satuan waktu diskrit

dirumuskan sebagai : x(n) = 1 , untuk n = 0

= 0, untuk n lainnya

TZ dari deret ini : ~

X (z) = Σ x(n) z-n = 1

n=0

Page 251: HandOut Sinyal & Sistem

251

d. Deret SinusoidalTZ dari deretan x(n) = A cos βn dan x(n) = A sin βn

dapat diperoleh dari penurunan yang

ditunjukkan dibawah ini :Z[A cos βn] =Z[(Aejβn)/2 +(Ae-jβn)/2]

X(z) = Az[z-cosβ]/[z2-2z cosβ +1]|z| > 1

Page 252: HandOut Sinyal & Sistem

252

Deret Cosinus dan pole zero TZ-nya

n

Im [z]

R e [z]

lingk a ransa tuan

Page 253: HandOut Sinyal & Sistem

253

Dengan cara yang sama :Z[A sin βn] =Z[(Aejβn)/2 -(Ae-jβn)/2] X(z) = Az sinβ]/[z2-2z cosβ +1]

|z| > 1

Page 254: HandOut Sinyal & Sistem

n

Im [z]

R e [z]

lingk a ransa tuan

254

Page 255: HandOut Sinyal & Sistem

Sifat-sifat TZSS

255

a. LinieritasJika X1(z)=Z[x1(n)] ROC R1 -<|z|< R1+; X2(z)=Z[x2(n)] ROC R2-<|z|< R2+; dan

X(z) = Z [x(n)], maka :Z[α x1(n)+βx2(n)] = αX1(z) + β X2(z)

ROC dari hasilTZ ini diberikan oleh irisan ROC dari X1(z) dan X2(z)

Page 256: HandOut Sinyal & Sistem

256

b. PenggeseranJika : X(z) = Z [x(n)], maka : Z[x(n+1)] = zX(z) – zx(0)

Hal ini sangat penting untuk menyelesaikan persamaan perbedaan dan ini mirip dengan sifat pada TL untuk penurunan dari fungsi waktu kontinyu.

Secara Umum : Z[x(n-k)] = z-k X(z)

Page 257: HandOut Sinyal & Sistem

257

c.Perkalian dengan n

Jika : X(z) = Z [x(n)], maka :

Z[nx(n)] = -z dX(z)/dz Bentuk umum :

Z[nmx(n)] = (-z)m dm X(z)/dzm

Page 258: HandOut Sinyal & Sistem

258

d.Perkalian dengan rn Jika : X(z) = Z [x(n)], maka :

Z[rnx(n)] = X(z/r)

e. KonvolusiJika X1(z) =Z [x1(n)]ROC R1- <|z| < R1+;

X2(z) =Z [x2(n)]ROC R2- <|z| < R2+; ~

Maka :X1(z). X2(z) = Z[Σ x1(k)] x2(n-k)] k=0

Page 259: HandOut Sinyal & Sistem

259

f.Teorema Nilai AwalJika : X(z) = Z [x(n)], maka :

x(0) = lim X(z) z~

Penerapan utama dari sifat ini adalah untuk menentukan nilai awal x(0) secara langsung dari X(z), tanpa melakuakn evaluasi inverse TZ.

Page 260: HandOut Sinyal & Sistem

260

g.Teorema Nilai Akhir

Jika : Z [x(n)] = X(z) dan semua pole X(z) terletak didalam lingkaran satuan, dengan pengecualian yang mungkin dari pole yang sederhana pada z = 1, maka nilai X(n) pada n~ diberikan oleh :

lim x(n) =lim [((z-1)/z).X(z)] nx z1

Page 261: HandOut Sinyal & Sistem

Invers TZSS

261

a. Metoda penyesuaian koefisien dengan pembagian terus menerus

~

Jika X (z) = Σan z-n

n=0

Maka :x (n) = an untuk n=0,1,2,…

Page 262: HandOut Sinyal & Sistem

262

b. Ekspansi Pecahan Parsial Gagasan dibalik metode ini adalah mirip

dengan yang digunakan untuk mendapatkan invers TL.

X(z) diekspresikan sebagai fungsi rasional dari z, sehingga merupakan perbandingan dari dua polynomial di dalam z, invers transformasi Z didapat menggunakan pendekatan partial fraction expansions

Page 263: HandOut Sinyal & Sistem

Pasangan TZ

x(n) X(z) Keterangan

δ(n) 1

A.u(n) Az/(z-1) Pole pada z = 1

A.rn Az/(z-r) Pole pada z =r

A.n.u(n) Az/(z-1)2 2 pole pada z =1

A cos βn Az[z- cos β]/[z2-2z cosβ +1]

263

Page 264: HandOut Sinyal & Sistem

Pasangan TZ

x(n) X(z) Keterangan

A sin βn Az sin βn/[z2-2z cosβ +1]

A.n.rn Arz/(z-1)2

A n2 Az(z+1)/(z-1)3

zrn(C cosnθ-D sinnθ) (C+jD)z/(z-rejθ) +

(C-jD)z/(z-re-jθ)

A cos βn Az[z- cos βn]/[z2-2z cosβ +1] n ≥ 0

264

Page 265: HandOut Sinyal & Sistem

Latihan

265

Carilah Inverse TZ dari sinyal berikut ini :x(n) = 5z4-29z3+56z2-34z/[(z-1)(z-2)3]

Page 266: HandOut Sinyal & Sistem

266

c. Integral Invers kompleksDiberikan transformasi dari suatu deret x(n)

adalah : ~

X (z) = Σx(n)z-n ; ROC R n=-~

Kalikan X(z) dengan zk/(2.j.z). dz dan mengintegrasikan disekitar kurva tertutup C yang terletak seluruhnya diantara daerah konvergensi R menghasilkan :

Page 267: HandOut Sinyal & Sistem

267

(1/2jπ)∫cX (z)zkdz/z x

= (1/2jπ)∫c Σ x(n)z-n + k-1 dz n=-x

x= (1/2jπ) Σ x(n) ∫c z-n + k-1 dz

n=-x

Page 268: HandOut Sinyal & Sistem

268

Setiap kurva integral dapat kemudian dievaluasi dengan mempergunakan Teorema integral Cauchy yang menyatakan bahwa jika C melingkupi titik 0 dalam arah yang berlawanan dengan arah jarum jam, sehingga :

(1/2jπ) ∫c z k-1 dz = 1, untuk k = 0

= 0, untuk k lainnya Atau :(1/2jπ) ∫c z n dz = 1, untuk n = -1

= 0, untuk n lainnya

Page 269: HandOut Sinyal & Sistem

269

Dari prsamaan sebelumnya dapat disusun kembali menjadi :

(1/2jπ) ∫c X(z)(z n/z) dz = x(n)

Page 270: HandOut Sinyal & Sistem

Aplikasi TZSS

270

a. Solusi persamaan perbedaanDengan menggunakan sifat : Z [ x (n+1) ] = z X (z) – z x (0) pergeseran

waktu Jika steady state (tanpa kondisi awal)

z [ x (n) ] = x ( n-1)z [ x (n) ] = x (n+1)z [ x (n) ] = x (n-2)

Latihan :y(n) - 1,5 y(n-1) + 0,5 y(n-2) = 0,25n , n≥ 0

dimana y(-1) = 4 dan y(-2) = 10

Page 271: HandOut Sinyal & Sistem

271

b.Mencari respon impulsJika diberikan sistem seperti pada

gambar berikut :

x (n) h(n) y(n) Bila masukan x(n) = (n), maka keluaran

y (n) = h (n)

X (z) H(z) Y (z)

Page 272: HandOut Sinyal & Sistem

272

c. Analisis SWDSWD – LTW kausalany(n) + an-1 y(n-1) + … + an-py(n-p) =

anx(n) + bn-1 x (n-1) + … + bn-m x (n-m)

Fungsi transfer H(z) = Y(z)/X(z) Y(z)[an+z-1an-1+…+z-pan-p]

= X(z) [bn+z-1bn-1+…+z-mbn-m]

H(z) = [bnzp+bn-1zp-1+…+bn-mzp-m]/[anzp+an-1zp-1+…+an-p]

Page 273: HandOut Sinyal & Sistem

273

Respon steady stateY (z) = H (z) . X (z) y (n) = ITZ [H (z) . X (z)]Respon impuls h (n) H (z)StabilitasSWD stabil jika dan hanya jikastabil dalam arti BIBOpole dari fungsi transfer berada dalam lingkaran

satuan lim|h(n)| = 0 untuk sembarang p > 1

n~Besar / Magnitudo semua akar polinomial < 1

Page 274: HandOut Sinyal & Sistem

274

d. Respons Sistem Terhadap Masukan Sinusoidal

x (n)=A cos(ω0n+θ) h(n) y(n)

Dalam kawasan Z : X (z) . H (z) = Y (z)

Misalkan masukan eksponensial x (n) = A ejωon

maka respons steady state sistem didapat dengan mengevaluasi Y(z) di pole Z = ejωo

Jadi H (z) = H (ejωo) = | H (ejωo) | / H (ejωo)

Sehingga :

YssH (ejωo) A ejωon

Page 275: HandOut Sinyal & Sistem

275

Sistem linier maka Yss(n) adalah penjumlahan masing-masing respons input sistem.

Yss(n) = H (ejωo) ej(ωon+θ) + H (e) e-j(ωon+θ)

Yss(n) = A|H (ejωo)|cos[ωon+θ+arg H(ejωo)]

Page 276: HandOut Sinyal & Sistem

Transformasi Z Bilateral [TZB]

276

Definisi TZB untuk x (n) = 0, nЄ[-~,~] ~

X (z) =Σ x(n) z-n

n=-~ ~ -1

= Σ x(n) z-n + Σ x(n) z-n n=0 n=-~

Page 277: HandOut Sinyal & Sistem

Invers TZB

277

Invers TZB dapat dilakukan dengan teori Laurent dan teori residu (sulit dievaluasi) dan metoda ekspansi parsial (lebih mudah) dengan menggunakan tabel referensi pasangan TZB.