hand outs presentasi penilaian kerusakan dan kerugian di bidang infrastruktur pasca bencana

5
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kobar Halaman 1 DAFTAR ISTILAH : 1. Bencana adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. 2. Bencana Alam adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor. 3. Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, pelindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana. 4. Infrastruktur adalah Sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, bangunan dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi 5. DLA atau Damages and Losses Assessement atau Penilaian Kerusakan dan Kerugian 6. ECLAC atau Economic Commision for Latin America and The Carribean adalah Komisi bidang ekonomi PBB untuk Amerika Latin dan Kepulauan Karibia 7. Metode ECLAC adalah salah satu instrumen yang dikembangkan untuk menghitung jumlah kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh berbagai jenis bencana 8. Kerusakan adalah dampak terhadap aset, saham, properti yang dinilai dengan harga unit penggantian dengan mempertimbangkan apakah aset masih bisa diperbaiki atau rusak/hancur/hilang sama sekali 9. Kerugian adalah proyeksi hambatan produktivitas akibat aset yang rusak/hilang akibat bencana, seperti potensi pendapatan yang berkurang dan potensi pengeluaran yang bertambah selama beberapa waktu hingga aset dipulihkan/diperbaiki/diganti. 10. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana 11. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana HAND OUTS MATERI : PENILAIAN KERUSAKAN DAN KERUGIAN INFRASTRUKTUR PASCA BENCANA Disampaikan Oleh : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat Pada Pembekalan Teknis Penilaian Kerusakan dan Kerugian Pasca Bencana Tanggal 20 Agustus 2014

Upload: ely-budiarti

Post on 05-Jul-2015

618 views

Category:

Government & Nonprofit


4 download

DESCRIPTION

penilaian kerusakan dan kerugian (DLA) dengan metode ECLAC untuk mengetahui berapa nilai kerusakan dan kerugian yang nantinya dijadikan dasar untuk rencana rekonstruksi dan rehabilitasi.

TRANSCRIPT

Page 1: hand outs presentasi penilaian kerusakan dan kerugian di bidang infrastruktur pasca bencana

D i n a s P e k e r j a a n U m u m K a b u p a t e n K o b a r

Halaman 1

DAFTAR ISTILAH :

1. Bencana adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda

dan dampak psikologis.

2. Bencana Alam adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam

antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan

tanah longsor.

3. Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera

pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang

meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan

kebutuhan dasar, pelindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta

pemulihan prasarana dan sarana.

4. Infrastruktur adalah Sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, bangunan

dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar

manusia, baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi

5. DLA atau Damages and Losses Assessement atau Penilaian Kerusakan dan Kerugian

6. ECLAC atau Economic Commision for Latin America and The Carribean adalah Komisi

bidang ekonomi PBB untuk Amerika Latin dan Kepulauan Karibia

7. Metode ECLAC adalah salah satu instrumen yang dikembangkan untuk menghitung

jumlah kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh berbagai jenis bencana

8. Kerusakan adalah dampak terhadap aset, saham, properti yang dinilai dengan harga

unit penggantian dengan mempertimbangkan apakah aset masih bisa diperbaiki atau

rusak/hancur/hilang sama sekali

9. Kerugian adalah proyeksi hambatan produktivitas akibat aset yang rusak/hilang akibat

bencana, seperti potensi pendapatan yang berkurang dan potensi pengeluaran yang

bertambah selama beberapa waktu hingga aset dipulihkan/diperbaiki/diganti.

10. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau

masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran

utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan

dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana

11. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,

kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun

masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan

perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya

peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah

pascabencana

HAND OUTS

MATERI : PENILAIAN KERUSAKAN DAN KERUGIAN INFRASTRUKTUR

PASCA BENCANA

Disampaikan Oleh :

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat

Pada Pembekalan Teknis Penilaian Kerusakan dan Kerugian Pasca Bencana

Tanggal 20 Agustus 2014

Page 2: hand outs presentasi penilaian kerusakan dan kerugian di bidang infrastruktur pasca bencana

D i n a s P e k e r j a a n U m u m K a b u p a t e n K o b a r

Halaman 2

LANDASAN HUKUM :

1. Undang-Undang No.38 Tahun 2004 Tentang Jalan

2. Undang-Undang No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

3. Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 2006 tentang Jalan

4. PerkaBNPB No.11 Tahun 2008 tentang Pedoman Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Pasca Bencana

5. PerMen-PU No.13 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penilikan dan Pemeliharaan Jalan

6. Permen-PU No.16 Tahun 2013 tentang Pedoman Penanggulangan Darurat

Bencana Akibat Daya Rusak Air

Metode ECLAC

Metode Eclac pertama kali diperkenalkan oleh komisi ekonomi PBB untuk Amerika

Latin dan Kepulauan Karibia pada tahun 1970, dikarenakan di kedua wilayah ini sering

terjadi bencana alam. Metode ini menganalisis Kerusakan dan Kerugian akibat bencana

yang harus segera diganti atau diperbaiki. Penilaian kerusakan dan kerugian (damage

and Loss Assessement/DLA) sebagai dasar rencana pemulihan yang memperkirakan

dampak bencana, salah satunya dampaknya terhadap infrastruktur

Ketersediaan infrastruktur meningkatkan akses masyarakat terhadap sumberdaya

sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang berbanding lurus

dengan perkembangan ekonomi suatu kawasan atau wilayah.

Infrastruktur Publik di bidang Pekerjaan Umum :

1. Sektor Jalan dan Jembatan

a. Jalan

b. Jembatan

2. Sektor Perumahan dan Pemukiman

a. Perumahan, rumah susun

b. Instalasi pengolahan air minum

c. Instalasi pengolahan air limbah

d. Instalasi pengelolaan sampah

3. Sektor Sumberdaya air

a. Bendungan/embung/situ

b. Bangunan pengaman pantai/pemecah ombak/pengaman sungai dari

abrasi/pengendali banjir

c. Jaringan irigasi

Bencana akibat daya rusak air antara lain (Permen-Pu No.16 Tahun 2013) :

1. Banjir, termasuk banjir bandang

2. Erosi dan sedimentasi

3. Tanah longsor

4. Banjir lahar dingin

5. Tanah ambles

6. Perubahan sifat kandungan kimiawi, biologi dan fisika air

7. Terancam punahnya jenis tumbuhan dan atau satwa

8. Wabah penyakit

9. Intrusi air laut

10. Perembesan

5 Tahapan Proses Penilaian Kerusakan dan Kerugian Pasca bencana (DLA)

1. Pengumpulan data kerusakan

2. Verifikasi data dengan sumbernya

3. Memperkirakan nilai kerusakan

4. Memperkirakan nilai kerugian

Page 3: hand outs presentasi penilaian kerusakan dan kerugian di bidang infrastruktur pasca bencana

D i n a s P e k e r j a a n U m u m K a b u p a t e n K o b a r

Halaman 3

5. Memeriksa rasionalitas dan struktur nilai kerusakan dan kerugian

1. Pengumpulan data kerusakan

SEKTOR Sub Sektor Rincian (Contoh)

INFRASTRUKTUR 1. Jalan Data kerusakan berdasarkan panjang ruas per km dengan tingkat kerusakan,

berat/sedang/ringan dan dipisahkan berdasarkan statusnya, jalan negara/jalan

provinsi/jalan kabupaten

2. Jembatan Data kerusakan berdasarkan per unit jembatan dengan tingkat kerusakan,

berat/sedang/ringan dan dipisahkan berdasarkan statusnya, jembatan

negara/jembatan provinsi/jembatan kabupaten

3. Air dan sanitasi Data kerusakan berdasarkan kerusakan instalasi air bersih, unit kerusakan

pompa, unit kerusakan prasarana pendukung lainnya dengan tingkat

kerusakan berat dan ringan

4. Saluran Irigasi Data berdasarkan jenisnya, irigasi teknis, non teknis, irigasi sederhana dengan

tingkat kerusakan berat atau ringan

5. Perumahan dan

Pemukiman

Jumlah bangunan yang rusak sesuai dengan tingkat kerusakannya, rusak

berat/rusak sedang/rusak ringan, layak/tidak layak huni

2. Verifikasi data dengan sumbernya

Verifikasi data dengan kementerian / SKPD terkait

Kategori Kerusakan fisik dikelompokan dengan sederhana, untuk memudahkan

perhitungan

Mencantumkan dimensi atau satuan kerusakan dengan jelas untuk memudahkan

perhitungan

3. Memperkirakan Nilai Kerusakan

Rusak Berat : Satuan kerusakan x harga satuan x 60 -70% (depresiasi aset)

Rusak Sedang : Satuan kerusakan x harga satuan x 40 -50% (depresiasi aset)

Rusak Ringan : Satuan kerusakan x harga satuan x 20 -30% (depresiasi aset)

4. Memperkirakan Kerugian

Kerugian pada prasarana publik sebagai sumber pendapatan dari pajak dan pendapatan

bukan pajak dapat dihitung terhadap potensi berkurangnya pendapatan dan atau

hilang/berkurangnya produktivitas dalam jangka waktu tertentu

5. Memeriksa rasionalitas dan struktur nilai kerusakan dan kerugian

Menjumlahkan nilai kerusakan dan kerugian

Memeriksa rasionalitas nilai kerusakan dan kerugian

Page 4: hand outs presentasi penilaian kerusakan dan kerugian di bidang infrastruktur pasca bencana

D i n a s P e k e r j a a n U m u m K a b u p a t e n K o b a r

Halaman 4

SATUAN (UNIT) HARGA ATAU

ESTIMASI YANG DAPAT DIGUNAKAN

SEKTOR JENIS RUSAK TOTAL RUSAK SEDANG RUSAK RINGAN KETERANGAN

INFRASTRUKTUR

Jalan

Dan

Jembatan

KERUSAKAN Unit x harga satuan

x 60 – 70 %

(depresiasi aset)

Unit x harga satuan

x 40 – 50 %

(depresiasi aset)

Unit x harga satuan

x 20 – 30 %

(depresiasi aset)

Mengacu

pada standar

rata-rata dari

kementerian

PU

(bila tidak ada

data dari

instansi

terkait atau

untuk cek

nilai)

KERUGIAN Kehilangan

pendapatan dan

atau tambahan

biaya operasi

selama periode

tertentu / tidak ada

Kehilangan

pendapatan dan

atau tambahan

biaya operasi

selama periode

tertentu / tidak ada

Kehilangan

pendapatan dan

atau tambahan

biaya operasi

selama periode

tertentu / tidak ada

Sumber Daya

Air

KERUSAKAN Unit x harga satuan

x 60 – 70 %

(depresiasi aset)

Unit x harga satuan

x 40 – 50 %

(depresiasi aset)

Unit x harga satuan

x 20 – 30 %

(depresiasi aset)

Irigasi : Biaya

Pembongkaran Pengadaan

Genset Pembangunan

Kembali

Saluran>5m =

@ 2 juta /m ; <5m

= @500 ribu/m ;

pintu air =

50 juta/unit

Irigasi :

Pengadaan Genset

Perbaikan

Saluran>5m =

@ 1 juta /m ; <5m

= @300 ribu/m ;

pintu air =

20 juta/unit

Irigasi :

Perbaikan

Saluran>5m =

@ 500 ribu /m ;

<5m = @100

ribu/m ;

pintu air =

5 juta/unit

Pengendali Banjir : Pembersihan

lapangan Pembangunan

Kembali

Sungai>5m =

@ 2 juta /m ; <5m

= @500 ribu/m

Pengendali Banjir : Biaya Perbaikan Biaya

Normalisasi Tanggul/sungai

Sungai>5m =

@ 1 juta /m ; <5m

= @300 ribu/m

Pengendali Banjir : Perbaikan/

penambalan lubang/retakan

Sungai>5m =

@ 500 ribu /m ;

<5m = @100

ribu/m

KERUGIAN Irigasi : Biaya

Pembongkaran Pengadaan

Genset

Irigasi : Pengadaan

Genset

Irigasi : Tidak ada

Pengendali Banjir : Biaya

Pembongkaran

Pengendali Banjir : Biaya

Pembongkaran Biaya

Pembersihan dan pengecatan kembali

Pengendali Banjir : Biaya

Pembersihan dan pengecatan kembali

Air Bersih dan

Sanitasi

KERUSAKAN Unit x harga satuan

x 60 – 70 %

(depresiasi aset)

Unit x harga satuan

x 40 – 50 %

(depresiasi aset)

Unit x harga satuan

x 20 – 30 %

(depresiasi aset)

Page 5: hand outs presentasi penilaian kerusakan dan kerugian di bidang infrastruktur pasca bencana

D i n a s P e k e r j a a n U m u m K a b u p a t e n K o b a r

Halaman 5

KERUGIAN 1. Kehilangan pendapatan dan atau tambahan biaya operasi selama periode tertentu / tidak ada

2. Pengadaan sumber air bersih sementara

Tidak Ada

Tidak Ada

REFERENSI :

1. Tim Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian Penanganan Bencana (P3B). 2008.

Menilai Kerusakan dan Kerugian. Bappenas.

2. Laporan Penilaian Kerusakan dan Kerugian. Pasca Bencana Gemba Bumi di Provinsi

Sumatera Barat dan Bengkulu. 12 September 2007. Bappenas.

3. Laporan Perkiraan Kerusakan dan Kerugian Pasca Bencana Banjir Awal Februari 2007 di

Wilayah Jabodetabek. 2007. Bappenas.

4. Panduan Praktis Pemeriksaan Kerusakan Bangunan akibat Gempa Bumi. 2013.

Puslitbang Pemukian Kementerian Pekerjaan Umum.