hama, penyakit, dan -...

88

Upload: duongquynh

Post on 06-Mar-2019

317 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan
Page 2: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

i

Hama, Penyakit, danGulma pada Tanaman

Ubi JalarIdentifikasi dan Pengendaliannya

Oleh :Nasir Saleh

Sri Wahyuni IndiatiYudi WidodoSumartini

St.A. Rahayuningsih

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

2015

Page 3: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

ii

Penerbitan buku ini dibiayai oleh DIPA Balitkabi, 2015

Diterbitkan oleh :

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacangdan UmbiJalan Raya Kendalpayak, km 8 Kotak Pos 66 MalangTelp. 0341-801468, fax. 0341-801496,e-mail: [email protected]: http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id

Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tanaman Ubi Jalar:Identifikasi dan pengendaliannya

Cetakan 2015

Hama, penyakit, dan gulma pada tanaman ubi jalar:identifikasi dan pengendaliannya/Penulis: Nasir Saleh...[et al.].--Malang: Balitkabi, 2015.

vi, 80 hlm.: ill.; 17,5 cm

633.492

1. Ubi Jalar 2. Hama, Penyakit, dan Gulma3. Pengendalian

I. Judul II. Saleh, Nasir

ISBN 978-602-344-055-9

Setting dan Desain : Achmad WinartoIrin Yurisul Chivdho

Page 4: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

iii

PENGANTARGangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakansalah satu masalah yang dihadapi petani dalamberbudidaya ubi jalar. Serangan hama dan penyakittersebut selain dapat mengurangi hasil umbi, jugadapat mengakibatkan penurunan kualitas umbi.Tumbuhnya gulma pada pertanaman ubi jalarmengakibatkan persaingan dalam mendapatkanhara, cahaya dan ruang tumbuh sehinggamenurunkan hasil umbi.

Berbagai jenis hama yang berupa serangga,tungau, atau kutu dapat menyerang bagian daun,batang maupun akar dan umbi tanaman ubi jalar.Demikian juga berbagai penyakit yang disebabkanoleh patogen jamur, bakteri dan virus menyerangbagian-bagian tanaman ubi jalar tersebut. Dilapangan seringkali gangguan hama dikacaukandengan gejala serangan patogen ataupun gang-guan keharaan berupa kekurangan hara (defisiensi)atau keracunan. Beberapa gulma dari jenis rumput-rumputan yang berdaun sempit maupun gulmaberdaun lebar juga sering didapatkan tumbuhbersama tanaman ubi jalar. Pada populasi yangtinggi dapat mengakibatkan penurunan hasil umbi.Di samping persaingan dengan tanaman utama,beberapa gulma juga dapat menjadi tanaman inanghama atau patogen.

Identifikasi hama, patogen penyebab penyakitdan jenis gulma secara tepat merupakan langkahawal yang strategis dalam mengendalikan hama/penyakit/gulma tersebut. Oleh karena itu jenis-jenis hama/patogen dan gejala serangan maupun

Page 5: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

iv

bioekologi dari masing-masing hama dan penyakit,maupun jenis gulma yang dominan perlu dideskrip-sikan secara jelas.

Buku saku ini memuat informasi berbagai jenishama, patogen penyebab penyakit dan jenis gulmautama pada ubi jalar diharapkan dapat membantupara petugas penyuluh lapang, pengamat hamadan penyakit, teknisi serta petani dalam meng-identifikasi hama/patogen penyebab penyakit, danjenis gulma serta menentukan langkah-langkahpengendaliannya.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Timpenyusun dan penyunting yang telah berupayasecara serius sehingga buku ini dapat diterbitkan.Semoga buku ini bermanfaat bagi berbagai pihak.

Bogor, Juli 2015Kepala Pusat Penelitiandan PengembanganTanaman Pangan

Dr. I Made Jana Mejaya

Page 6: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

v

DAFTAR ISI

PENGANTAR ......................................... iiiDAFTAR ISI ......................................... v

HAMA.................................................. 11. Kumbang ubijalar .............................. 22. Penggerek batang ............................. 53. Puru ................................................ 74. Kumbang daun kura-kura ................... 95. Penggulung daun .............................. 126. Kutu kebul (Whitefly) ......................... 147. Kepik coklat ...................................... 178. Uret/lundi ......................................... 199. Ulat daun ......................................... 22

PENYAKIT TANAMAN ............................ 251. Kudis ............................................... 262. Bercak daun coklat ............................ 283. Bercak daun Phyllosticta .................... 304. Busuk batang Sclerotium ................... 325. Virus................................................ 34

PENYAKIT SIMPANAN ........................... 361. Penyakit busuk lunak ......................... 362. Busuk hitam ..................................... 383. Busuk permukaan atau Surface rot ..... 404. Busuk hitam Jawa atau Java black rot .. 425. Busuk arang atau Charcoal rot ............ 44

GULMA................................................. 461. Mimosa pudica L. .............................. 472. Amaranthus spinosus L. ..................... 49

Page 7: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

vi

3. Ageratum conyzoides L. ..................... 514. Cleome rutidosperma DC ................... 535. Phyllanthus urinaria L. ....................... 556. Imperata cylindrical L. ....................... 577. Eleusine indica (L.) Gaertn.................. 598. Cyperus rotundus L. .......................... 609. Portulaca oleracea L. ......................... 6210. Urtica grandidentata Miq. Non Moris .... 6411. Euphorbia prunifolia Jacqi................... 6612. Euphorbia hirta L. .............................. 6813. Commelina benghalensis L. ................ 7014. Rorippa indica (L.) Hiern. ................... 7215. Cleome viscosa L. ............................. 7416. Vernonia cinerea (L.) Less. ................. 76

Lampiran 1. Varietas unggul ubijalaryang telah dilepas di Indonesia ................. 78

Page 8: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

1

HAMASebagian besar hama tanaman ubi jalar berupaserangga (Insekta), kecuali puru tungau Eriophyesgastrotrichus yang termasuk kelas Acarina. Padaumumnya serangan dan kerusakan akibat hamadi musim kemarau lebih tinggi dibandingkan padamusim penghujan. Hal tersebut disebabkan siklushidup hama pada musim kemarau lebih pendeksehingga populasinya berkembang lebih cepat.

Kerusakan tanaman ubi jalar akibat seranganhama dipengaruhi oleh jenis hama yang menye-rang, tingkat ketahanan tanaman terhadap hama,umur tanaman waktu terjadi serangan, dan periodelamanya serangan hama. Bila tanaman terlambatditanam peluang terjadinya serangan lebih lamasehingga kehilangan hasil yang ditimbulkan akansemakin tinggi. Selain mengurangi hasil umbi,serangan beberapa hama juga mengakibatkanpenurunan kualitas bahan tanam (stek).

Beberapa hama yang dianggap penting dandapat menurunkan hasil tanaman ubi jalar antaralain: hama boleng (Cylas formicarius), penggerekbatang (Omphisia anastomasalis), dan kutu kebul(Bemisia tabaci) yang menularkan beberapapenyakit virus. Beberapa hama yang lain umumnyakurang menimbulkan kerugian antara lain belalang,dan berbagai jenis ulat.

Page 9: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

2

1. Kumbang ubijalarCylas formicarius(Coleoptera: Curculionidae)

GejalaKumbang makan/merusak daun bendera, daun-daun, batang dan umbi dengan cara membuatlubang gerekan. Selain kumbangnya, larva jugamenggerek dan makan dalam batang dan umbiyang dicirikan dengan adanya kotoran yangditimbun di sekitar lubang gerekan dan bau yangkhas. Umbi yang terserang tidak layak dikonsumsimanusia maupun hewan, karena jaringan yangterserang menghasilkan senyawa terpin yangberbau tidak sedap dan terasa pahit. Kerusakanumbi akan meningkat selama penyimpanan.

Gambar 1. (a) Larva hama boleng, (b) imago,(c) Gejala kerusakan pada umbi.

(a) (b)

(c)

Page 10: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

3

BioekologiImago betina meletakkan telurnya satu per satupada cekungan di dalam batang atau umbi. Telurtidak mudah dilihat karena ditutup dengan bahansemacam gelatin yang berwarna coklat. Telur ovalberukuran panjang 0,65 mm dan lebar 0,46 mm,putih jernih dan halus dengan permukaan yangtidak rata pada saat baru diletakkan. Telur yangakan menetas berwarna krem dengan noda kecilcoklat tak beraturan. Larva berwarna putih tidakberkaki dengan kepala berwarna coklat. Larvadewasa berukuran 7–8 mm. Kepompong berwarnaputih krem dan berukuran 5–6 mm.

Serangga dewasa/kumbang berukuran panjang5–7 mm, ramping, halus, punggung keras,moncong panjang dan tumpul. Kepala, sayapdepan dan perut biru metalik. Kaki dan rongga dadacoklat kemerah-merahan. Kumbang betina danjantan dibedakan dari bentuk antena dan ukurantubuh. Ujung antena kumbang betina berbentukgada, sedangkan yang jantan berbentuk benang.Biasanya ukuran tubuh kumbang betina lebih besardari kumbang jantan. Iklim yang panas dan keringsangat cocok untuk perkembangannya. Suhu opti-mal 27–30 oC. Satu siklus hidupnya diselesaikandalam waktu 33 hari. Kumbang betina dapat hidupantara 75–105 hari, dan seekor betina dapatbertelur antara 100–250 butir. Pada suhu subopti-mal perkembangan berlangsung lebih lama.

Page 11: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

4

Pengendalian• Rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang

akan memutus siklus kumbang• Sanitasi lahan, yaitu membersihkan dari sisa-

sisa umbi atau batang yang terserang• Penggunaan stek pucuk lebih diutamakan

karena telur hama boleng diletakkan pada umbiatau batang yang dekat permukaan tanah

• Pengairan lahan secara rutin, agar tanah tidakretak dan mudah dimasuki kumbang

• Menaikkan guludan, cara ini akan mendapatkanhasil yang baik bila dilakukan tepat waktu, yaitusebelum kumbang muncul dan bertelur

• Panen awal, serangan kumbang menurun se-cara nyata bila di daerah endemis jadwal panendiajukan 1–2 minggu lebih awal

• Pencelupan stek yang dilanjutkan dengan pe-nyemprotan agens hayati Beauveria bassianadan atau insektisida permetrin, karbofuran dankarbosulfan bila populasi hama telah melam-paui nilai ambang kendali

Page 12: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

5

2. Penggerek batangOmphisia anastomasalis(Lepidoptera: Pyralidae)

GejalaLarva menggerek batang utama dan kadang-kadang masuk ke dalam umbi. Serangan larvaditandai dengan batang layu dan akhirnya matikarena adanya lubang gerekan dalam batang.Serangan penggerek batang yang terjadi pada awalfase pertumbuhan akan menghambat pemben-tukan umbi, karena mempengaruhi translokasiunsur hara ke umbi. Gerekan larva sampai ke umbimenyebabkan umbi tidak laku dijual.

Gejala serangan dicirikan dengan adanya ko-toran larva di dekat batang yang terserang. Sera-ngan hama penggerek batang dapat mengaki-batkan kehilangan hasil antara 30–50%.

BioekologiTelur berbentuk oval berwarna kuning diletak-

kan secara berkelompok dalam celah batang ataudi bagian tepi permukaan daun bagian bawah. Ter-kadang sebaris telur yang terdiri dari 6 butir ataulebih juga diletakkan di sepanjang tulang daun dipermukaan bagian bawah. Tubuh larva yang barumenetas berwarna kemerah-merahan dengankepala berwarna hitam. Setelah beberapa hariwarna larva berubah menjadi kekuningan denganbercak kehitaman pada sisi dorsal dan lateral.Setae (rambut) berwarna coklat dan jarang,setelah larva dewasa rambut tampak nyata. Pupa

Page 13: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

6

berwarna coklat. Tubuh ngengat berwarna coklatkemerahan, sayap putih dengan batikan berwarnacoklat kemerahan.

Pengendalian1. Kultur Teknis• Menanam stek yang terbebas dari telur peng-

gerek melalui seleksi stek yang ketat.• Sanitasi lahan dengan cara membersihkan

lahan dari pupa penggerek dan sisa batang ubijalar setelah panen.

2. Pengendalian Biologis• Pemangsa: cecopet, dan semut.• Parasit dari famili Encyrtidae (Himenoptera).

Gambar 2.(a) Lubang gerekan padapangkal batang, (b) Pupapada batang tanaman,(c) Kotoran ulat menutuplubang gerekan padabatang.

(a) (b)

(c)

Page 14: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

7

3. PuruTungau puruEriophyes gastrotrichus(Acarina: Eriophydae)

GejalaSerangan puru terjadi pada daun, tangkai daun,dan batang. Berat ringannya serangan dapat dilihatdari kepadatannya. Pada serangan yang parah,puru bisa saling tumpang tindih sehingga memben-tuk segerombol puru dengan tiga sampai empatpuncak. Di lapangan, gejala serangan terlihat padasemua varietas dan klon-klon harapan ubi jalar.Serangan puru dapat terjadi pada berbagai umurtanaman ubijalar.

BioekologiTungau berukuran sangat kecil dan sangat sukardilihat dengan mata telanjang, panjang badansekitar 148–160 µm dan tebal 46 µm; berwarnaputih, agak jingga (orange), berbentuk silindris,dan meruncing di bagian ujung abdomen (pantat).Pada abdomen dijumpai sekitar 67 cincin. Telur-telur dalam jumlah banyak diletakkan dan berkem-bang di dalam puru sampai menjadi nimfa, setelahnimfa menjadi dewasa, akan keluar dari dalampuru untuk menginfestasi daun yang lain.

Page 15: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

8

Pengendalian1. Kultur Teknis• Menanam stek yang terbebas dari puru melalui

seleksi stek dari pertanaman yang ketat.• Sanitasi lahan dengan cara membersihkan

lahan dari gulma yang juga merupakan inangdari tungau puru.

2. Pengendalian secara MekanisMemotong bagian tanaman yang terserang purukemudian membakarnya.

Gambar 3.(a) Bintil puru padapermukaan atas daun,(b) Puru pada permukaanbawah daun,(c) Puru pada batang dantangkai daun

(a) (b)

(c)

Page 16: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

9

4. Kumbang daun kura-kuraAspidomorpha miliaris(Coleoptera: Chrysomelidae)

GejalaLarva muda menggarut permukaan daun dan akanmeninggalkan membran tembus pandang ber-warna pucat atau coklat. Larva instar tua akan me-lubangi daun. Apabila yang merusak sekelompoklarva akan meninggalkan lubang-lubang pada daunyang bentuknya tidak beraturan dan dapat menye-babkan defoliasi total pada tanaman. Kumbangdewasa juga memakan daun sehingga daun tam-pak berlubang. Pada umumnya kerusakan tidakberpengaruh terhadap hasil.

BioekologiTelur berwarna putih diletakkan pada lapis mem-bran yang ada dalam ootheca berwarna coklatkeemasan. Ootheca yang terdiri dari 10–25 lapismembran dengan setiap lapis berisi tiga telur.Larva muda (instar 1–3) berwarna coklat mudadengan ciri pada daerah thorax terdapat dua barisbercak (titik) hitam yang masing-masing terdiri dari5 bercak , sedang di bagian abdomen terdapattujuh baris bercak (titik) hitam yang masing-masingterdiri dari dua bercak. Setelah larva menginjakdewasa warna berubah menjadi coklat emas.Tubuh dikelilingi dengan rambut kaku (spines) yangberwarna hitam. Pupa berwarna kuning denganbayangan hitam di sepanjang tepi tubuhnya.Rambut kaku di sekeliling tubuh telah berkurang,hanya tinggal di bagian abdomen ke arah belakang.

Page 17: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

10

Jumlah bercak berkurang menjadi satu pasang padaanterior ke arah kepala, satu pada setiap sisikepala, dua pasang pada daerah thorax (pung-gung) dan 4–6 bercak pada bagian belakang. Pupaberukuran panjang 10–12 mm dan lebar 5–7 mm.

Imago berupa kumbang berwarna emas de-ngan sayap lebar dan transparan berukuran pan-jang 10–13 mm dan lebar 9–13 mm. Pada sayapimago jantan dijumpai empat bintik hitam besardan 19–23 bintik kecil, pada yang betina 15–17bintik kecil. Pada yang jantan terdapat garis kuningemas tua pada dorsal median. Ubi jalar merupakaninang utama, inang alternatif dari familiConvolvulaceae adalah Ipomoeae triloba, kopi,beet, kentang dan macam-macam tanaman bunga.

Gambar 4. (a) Larva kumbang kura-kura, (b)Imago kumbang muda, (c) Imago kumbangkura-kura berbintik, (d) Imago warna emas,(e) Gejala kerusakan pada daun.

(a) (b) (c)

(d) (e)

Page 18: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

11

Pengendalian1. Kultur TeknisSanitasi gulma di sekitar pertanaman dari familiConvolvulaceae yang merupakan inang kumbangkura-kura akan mengurangi populasi kumbang.

2. Pengendalian biologis• Parasit telur dan larva seperti Tetrastichus sp.,

Eulophidae, Chalcidae.• Predator seperti Stalilia sp., dan Mantidae.

Page 19: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

12

5. Penggulung daunBrachmia convolvuli Wals(Lepidoptera : Gelechiidae)

GejalaLarva menggulung daun dan dalam gulungan dauntampak jaring-jaring berwarna putih. Larva me-makan jaringan daun yang digulung. Larva mudamemakan permukaan atas daun dengan menyi-sakan epidermis permukaan bawah daun. Setelahlarva mencapai instar yang lebih tua akan me-makan helai daun sehingga daun tampak berlu-bang dengan menyisakan tulang-tulang daun. Ar-eal daun yang telah terserang biasanya akanberubah warna menjadi coklat dan dikotori dengankotoran berwarna kehitaman.

Gambar 5. (a) Ulat, (b) Serangga dewasa B. con-volvuli, (c) Daun melipat yang telah dibuka,terdapat ulat dan kotoran di dalam lipatandaun, (d) Gejala daun ubi jalar yang melipat.

(a) (b) (c)

(d)

Page 20: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

13

BioekologiTelur oval putih kekuningan saat baru diletakkandan berubah kuning kemerahmudaan pada saatmau menetas. Telur diletakkan sendiri-sendirisepanjang urat-urat daun di permukaan atas ataudi pucuk, setelah 3–5 hari telur akan menetas.

Larva yang baru muncul awalnya berwarnaputih kemudian berubah menjadi kuning abu-abupolos. Pada instar ke dua pola warna putih danhitam yang jelas pada kepala, dada, dan duasegmen perut mulai muncul. Pada intar yang lebihtua pola warna hitam menjadi meluas dan lebihdominan sampai pada fase akhir larva. Fase larvaterdiri dari lima instar dan terjadi sekitar 11 hari.Panjang larva instar-5 sekitar 15 mm.

Pada awalnya warna pupa coklat kekuninganlalu berubah menjadi coklat keemasan tua. Padaujung abdomen pupa dijumpai seberkas rambut,pupa terbungkus kokon. Periode pupa 4–7 hari.

Imago berupa ngengat berwarna hitam ke-abuan, dengan sisik putih tersebar di tubuh dankaki, panjang 8 mm. Imago ngengat betina akanhidup selama lima hari dan bertelur sekitar 44 butir.Ubi jalar merupakan inang utama, inang alternatifadalah Ipomoea triloba dan I. aquatica serta gulmaMikania cordata (Burm F.).

Pengendalian1. Secara mekanis dengan memotong dan mem-

buang daun yang terserang2. Apabila serangan tinggi dan diperlukan dapat

disemprot dengan insektisida sistemik.

Page 21: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

14

6. Kutu kebul (Whitefly)Bemisia tabaci Genadius.(Homoptera: Aleyrodidae)

GejalaSerangga muda dan dewasa menghisap cairandaun dan akan menyebabkan noda kuning padapermukaan daun bagian atas. Respons pada bebe-rapa klon ditunjukkan dengan adanya pigmentasiungu, sehingga menimbulkan noda berwarna ungu.

Gambar 6. (a) Gejala bintik klorotik daun ubi jalaryang diisap oleh B. tabaci, (b) Gejala daunmenguning di lapang, (c) Serangga dewasa B.tabaci pada permukaan bawah daun.

(a) (b)

(c)

Page 22: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

15

Kutu kebul menghasilkan sekresi embun maduyang merupakan medium cendawan jelaga, se-hingga permukaan daun tanaman sering tampakberwarna hitam. Kutu kebul merupakan seranggapenular penyakit Sweet potato chlorotic stunt vi-rus (SPCSV), Sweet potato leaf-curl virus (SPLCV),Sweet potato mild mottle virus (SPMMV).

BioekologiSerangga dewasa berukuran kecil lebih kurangpanjang 1/25 inch, berwarna putih atau kuningpucat, dengan sepasang sayap berwarna putih.Seringkali ditutup dengan lapisan atau serbuk lilinberwarna putih. Mata mejemuk berwarna merah.Serangga betina meletakkan telur di permukaanbawah daun muda. Telur berwarna kuning terangdan bertangkai seperti kerucut. Serangga muda(nimfa) yang baru keluar dari telur berwarnapucat, tubuhnya berbentuk bulat telur dan pipih.Hanya instar satu yang kakinya berfungsi, sedanginstar-2 dan instar-3 melekat pada daun selamapertumbuhannya.

Hama ini mempunyai inang yang sangat luas,diperkirakan menyerang lebih dari 500 jenis tana-man, dari famili Compositae, Cucurbitaceae, Cruci-verae, Solanaceae dan Leguminoceae.

Pengendalian• Budidayakan tanaman sehat melalui pena-

naman stek pucuk yang sehat, pemupukanberimbang, dan pemantauan lahan secara ru-tin.

• Beberapa musuh alami dari kelompok preda-

Page 23: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

16

tor meliputi kumbang helm, sayap jala (Neuro-tere), larva lalat bunga (Syrphidae), dan parasitdari ordo Himenoptera (tawon kecil) cukupefektif mengendalikan populasi kutu kebulsecara alami, sehingga jarang terjadi lonjakanpopulasi.

• Pengumpulan dan pemusnahan daun dan pucuktanaman yang terserang kutu kebul pada saatawal serangan bisa dilakukan karena penye-barannya masih terbatas.

• Penyemprotan insektisida nabati dari rendamandaun dan serbuk biji mimba 50 g/l dapat mengu-sir kutu kebul secara efektif.

Page 24: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

17

7. Kepik coklatPhysomerus grossipesHemiptera (Coreidae)

GejalaNimfa dan serangga dewasa mengisap cairanbatang dan tangkai daun ubi jalar yang dapatmengakibatkan layu ataupun terhambat pertum-buhannya.

BioekologiSerangga dewasa betina meletakkan kelompoktelur pada permukaan bawah daun atau padabatang dan menjaganya. Periode telur lebih kurang15 hari. Setelah menetas, muncul nimfa muda yangaktif bergerak. Nimfa mempunyai lima stadia danuntuk menjadi serangga dewasa jantan perluwaktu 85 hari, sementara untuk dewasa betinaperlu 88 hari. Panjang tubuh serangga dewasasekitar 20 mm, berwarna coklat. Selain ubi jalar,serangga kepik ini juga banyak menyerang tanamankrangkongan (E. latifolia).

PengendalianSerangga sering makan secara berkelompok dalamjumlah besar, sehingga dapat dikumpulkan dengantangan atau tanaman yang terserang dipotong danserangganya dimatikan.

Page 25: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

18

Gambar 7. (a) Serangga dewasa sedangmengisap tangkai daun, (b) Kelompokserangga dewasa pada batang E. latifolia.

(a)

(b)

Page 26: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

19

8. Uret/ LundiAnomala cuprea,Anomala rufocuprea,Blitopertha orientalis,Holotrichia parallela,Maladera japonica,Maladera matrida,Phyllophaga ephilida(Coleoptera: Scarabaeidea).

GejalaLarva hidup di dalam tanah dan menyerang/memakan daun umbi. Umbi yang terserang tidakakan layak dijual atau disimpan, umbi yangterserang mungkin akan membusuk sebelumdipanen. Pada daerah yang endemik intensitasserangan dapat mencapai 50%.

BioekologiLundi mempunyai inang yang luas, lundi bisamenyerang rumput liar seperti Chenopodium danAmaranthus. Larva besar, gemuk, putih badantembus cahaya dengan kepala warna coklat dantaring yang besar. Kaki warna coklat terdapat padarongga dada. Larva membentuk kurva berbentukC. Imago memakan daun-daunan dan dianggapsebagai hama pada tanaman hias.

Imago mulai terbang di sore hari pada perte-ngahan bulan Juni. Mereka terbang ke cabangpohon dan semak dalam jumlah besar. Puncakpenerbangan umumnya terjadi sekitar pukul 21.00.Pada awal Juli, betina dewasa menghasilkan

Page 27: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

20

feromon seks untuk menarik imago jantan untukkawin. Setelah jantan menemukan betina, per-kawinan dapat berlangsung sampai dua minggu.Setelah kawin, betina mengukir atau menggalisebuah lubang kecil di tanah dan meletakkan hanyasatu telur per lubang. Untuk meletakkan telur, padaawalnya betina mencari dan tertarik pada kondisikelembaban tanah yang tepat dan kondusif untukpematangan telur. Betina meletakkan 3–5 telur permalam. Telur menetas antara 7 sampai 10 hari,tergantung pada suhu tanah dan kondisi kelem-baban. Ketika telur menetas, lundi instar-1 munculdan memakan akar rumput selama dua minggu;lundi kemudian ganti kulit ke instar-2 dan makansekitar tiga minggu, kemudian ganti kulit lagi keinstar-3 dan terus makan dari pertengahan Agustussampai memasuki tahap pupa (istirahat/tahaptransisi) pada dua minggu pertama bulan Juni tahunberikutnya. Pupa (pra-dewasa) adalah tahap dimana perubahan larva ke dewasa berreproduksi.Dewasa muncul pada pertengahan Juni berwarna

Gambar 8. (a) Larva uret, (b) Gejala kerusakanuret pada umbi dan akar tanaman ubi jalar

(a) (b)

Page 28: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

21

putih, kemudian mengeras dan berubah menjadicoklat. Bila sudah siap untuk terbang, merekamakan daun pohon-pohonan namun tidak sampaipada tingkat yang merusak.

Pengendalian1. Kultur Teknis• Rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang

akan memutus siklus hama.• Pemberoan lahan• Tanam serempak• Sanitasi lahan, yaitu membersihkan dari sisa-

sisa tanaman dan gulma.• Membajak dan menggaru lahan yang dalam

dua kali sebelum tanam untuk memaparkantelur dan lundi/uret ke pemangsa dan sinarmatahari.

• Perendaman lahan selama 48 jam dapatmematikan uret yang ada di dalam tanah.

• Menumbuhkan tanaman yang sehat dengancara menanam bibit yang baik, menyediakancukup air dan pupuk.

2. BiologisDengan jamur Metarhizium anisopliae

3. Mekanis• Mengambil dan mengumpulkan uret .• Memasang lampu perangkap dengan tempat

penampungan yang diberi air sabun.

Page 29: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

22

9. Ulat daunUlat grayak, Spodoptera litura(Lepidoptera: Noctuidae)

GejalaUlat instar I memakan epidermis daun bagian atas,sehingga daun-daun yang terserang dari jauhterlihat berwarna putih sedang ulat instar IV danV memakan seluruh bagian daun kecuali tulangdaun.

BioekologiSerangga dewasa berupa ngengat panjang 1,5 cmberwarna coklat gelap, aktif pada malam hari. Bintikputih di tengah sayap depan merupakan tanda yangmencirikan ngengat ulat grayak.

Ngengat betina meletakkan telur pada daunsecara berkelompok, setiap kelompok telur terdiridari 30–700 butir yang ditutupi bulu-bulu berwarnamerah kecoklatan. Telur akan menetas setelah tiga

Gambar 9. Ulat grayak

Page 30: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

23

hari. Ulat yang baru keluar berkelompok di permu-kaan daun dan memakan epidermis daun. Setelahbeberapa hari ulat mulai berpencar. Ulat grayakaktif pada malam hari. Kepompong terbentuk didalam tanah. Setelah 9–10 hari kepompong akanberubah menjadi ngengat dewasa. Selain kedelai,ulat grayak juga menyerang jagung, kentang,tembakau, kacang hijau, bayam dan kubis.

Selain ulat grayak, tanaman ubi jalar jugakadang-kadang diserang oleh berbagai jenis ulatbulu yang makan daun. Secara umum seranganhama ulat tidak banyak merugikan, hanya menga-kibatkan gatal-gatal pada kulit manusia.

Pengendalian1. Kultur Teknis• Sanitasi gulma seperti Amarantus sp., Passiflora

foetida, dan Ageratum sp. yang merupakaninang ulat grayak akan mengurangi populasiulat grayak.

• Pupa-pupa ulat grayak biasanya diletakkan didalam tanah, dengan pengolahan tanah akanmembalik tanah dan membinasakan pupa yangada dalam tanah

2. Biologis• Jamur Nomuraea riliyi, virus Borrelinavirus litura

dapat menyebabkan mortalitas ulat setelahmengalami inkubasi selama 4–7 hari (Ames etal. 1996).

• Bt (Bacillus thuringiensis ) dan formulasi NPVefektif mengendalikan larva yang masih kecil,di bawah instar-3.

Page 31: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

24

• Predator yang berupa kumbang carabid, laba-laba dan 40 spesies parasit dari famili Scelioni-dae, Braconidae, Ichneumonidae, dan Tachi-nidae telah diketahui merupakan musuh alamdari ulat pemakan daun.

3. Mekanis• Mengambil dan mengumpulkan kelompok telur,

ulat yang baru menetas dan ulat yang ber-ukuran besar kemudian membakarnya.

Page 32: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

25

PENYAKIT TANAMANBerbeda dengan hama yang berukuran besar dandapat dilihat dengan kasat mata tanpa bantuanalat, penyakit tanaman disebabkan oleh patogenyang berupa jazat yang berukuran sangat kecil,antara lain: jamur, bakteri, mikoplasma dan virustanaman. Patogen tersebut apabila menginfeksitanaman selanjutnya berkembang biak dan menye-bar dalam tanaman, akhirnya tanaman mengalamiketidaknormalan metabolisme yang terekspresikandalam bentuk hambatan pertumbuhan, perubahanwarna, kematian sel/jaringan yang disebut dengangejala penyakit. Gejala penyakit pada ubi jalardapat dilihat pada daun, batang, dan umbi. Infeksivirus bersifat sistemik, artinya virus terdapat diseluruh jaringan tanaman terserang. Bibit yangdiambil dari tanaman yang terinfeksi virus akanmengandung virus dan tanaman yang tumbuh daristek tersebut juga terinfeksi virus.

Terdapat aneka gejala serangan patogen padaubi jalar seperti kerusakan dan perubahan warnadaun, retakan atau luka pada batang, serta kerusak-an dan perubahan warna pada umbi. Penyakityang diakibatkan patogen bersifat menular daritanaman sakit ke tanaman di sekitarnya. Selainmenurunkan hasil, serangan penyakit juga dapatmengurangi kualitas umbi ataupun bahan tanam(stek) ubi jalar.

Di Indonesia, penyakit ubi jalar di lapang yangpenting antara lain: penyakit kudis Sphacelomabatatas, busuk batang Sclerotium , dan penyakitvirus. Selain di lapang, beberapa patogen jamurdan bakteri juga menyerang umbi dalam simpanan.

Page 33: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

26

1. KudisSphaceloma batatas (Saw.)Sinonim Elsinoe batatas (Saw.)

GejalaMula-mula berupa bercak kemudian membentukbenjolan seperti kudis, biasanya terdapat padatulang-tulang daun bagian bawah. Jika cuacamendukung kudis tersebar sampai mencapai daun-daun yang berada di pucuk, dan pucuk sepertiterpilin dan tumbuh tegak. Gejala tunas terpilin dantumbuh tegak tersebut secara cepat dapat dilihatdari jarak agak jauh. Penyakit kudis dapat menye-

Gambar 10. (a) Gejala kudis pada pucuk tanamanditandai oleh daun mengeriting, (b) Gejalakudis pada permukaan bawah daun,(c) Gejala kudis pada batang dan tangkaidaun.

(c)

(a) (b)

Page 34: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

27

rang tulang-tulang daun, batang, dan pucuktanaman, yang dicirikan dengan daun-daun yangterserang menjadi kecil, berkerut (keriting) dantidak membuka sepenuhnya. Pada serangan beratpucuk menjadi kerdil dan akhirnya mati.

BioekologiPenyakit kudis berkembang lebih baik dalam cuacalembab dan sejuk. Oleh karena itu pengairan yangberlebihan harus dihindari. Penyebaran penyakitoleh spora jamur yang terdapat pada permukaandaun/batang yang berkudis yang tercuci danterpencar oleh percikan air hujan.

Pengendalian• Menanam varietas tahan.• Sanitasi lahan dengan memotong dan mem-

bakar atau mengubur batang/cabang tanamanyang terserang penyakit kudis di dalam tanah.

• Fungisida clorotalonil, Dithane M-45 pada umursatu bulan hingga berumur tiga bulan denganinterval waktu satu bulan.

Page 35: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

28

2. Bercak daun coklatCercospora batatae Zimm.

GejalaPada daun terdapat bercak-bercak bulat atau tidakteratur, berukuran 6–10 mm yang mula-mulaberwarna coklat kekuningan dengan batas yangkurang jelas. Namun kemudian bagian tengahbercak berwarna keabu-abuan. Pada perkem-bangan lebih lanjut jaringan tanaman sakit menga-

Gambar 11. (a) Gejala bercak daun coklat,C. batatae, (b) Gejala bercak Alternaria sp.(c) Gejala bercak daun lain.

(c)

(a) (b)

Page 36: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

29

lami nekrosis, mati dan rontok mengakibatkan daunmenjadi berlubang-lubang.

Selain bercak daun coklat C. batatae, tanamanubi jalar juga kadang-kadang diserang penyakitdengan gejala berupa bercak daun antara lain oleholeh jamur Alternaria sp., Curvularia sp., dan Asco-chyta sp. Namun secara umum penyakit tersebutkurang penting.

EkobiologiPenyakit bercak daun C. batatae banyak ber-kembang pada daerah tropika yang panas danlembab, dan jarang ditemukan pada musim kering.Jamur membentuk spora pada permukaan bawahdan atas daun, tetapi kebanyakan pada permukaanbawah. Spora tersebut disebarkan oleh angin danhujan sangat berperan dalam penyebaran penyakitdi lapang. Sejauh ini belum diketahui tanaman lainselain ubijalar, namun diduga bertahan pada gulma.

PengendalianTeknologi pengendalian secara khusus belum adakarena pada umumnya penyakit ini tidakmengakibatkan kerugian hasil. Menggunakan bibityang sehat merupakan salah satu car untukmengendalikan penyakit tersebut.

Page 37: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

30

3. Bercak daun PhyllostictaPhyllosticta batatas

GejalaGejala pada daun terserang berupa luka berwarnakeabu-abuan dan batas coklat tua atau keunguanyang jelas, biasanya berdiameter kurang dari 10mm. Pada bagian pusat bercak sering terdapatbintik kehitaman yang merupakan piknidia jamur.

Gambar 12. (a) Gejala bercak daun P. batatas,(b) Gejala serangan berat dapat mengakibat-kan daun menjadi kering dan rontok.

(a)

(b)

Page 38: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

31

BioekologiSeperti halnya penyakit bercak daun coklat,penyakit bercak daun Phyllosticta juga banyakmenyerang pada kondisi yang lembab, terutamapada musim hujan. Jamur terutama menyerangdaun di bagian bawah yang berdekatan dengantanah. Penyakit disebar luaskan melalui sporajamur dengan bantuan percikan air hujan dan angindan mungkin oleh serangga. Umumnya jamurmenyerang daun yang tua.

Sejauh ini kerugian hasil ubijalar akibat serang-an penyakit bercak daun Phyllosticta tidak diketahui,tetapi karena menyerang daun mengakibatkankualitas bahan untuk stek dan pakan menjadi tidakbaik.

PengendalianTidak ada teknologi pengendalian karena secaraumum penyakit ini tidak banyak menimbulkankerugian. Menggunakan bahan stek yang sehatmerupakan salah satu cara pengendalian penyakittersebut.

Page 39: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

32

4. Busuk batang SclerotiumSclerotium rolfsii

GejalaGejala khas penyakit busuk batang adalah daunmenguning, tanaman layu. Pada tanaman ubi jalar,jamur dapat hanya menyerang salah satu cabang,sementara cabang yang lain masih sehat. Padakondisi yang mendukung perkembangan penyakit,selain gejala berupa busuk pada batang, seringkaliditandai adanya miselia jamur berwarna putih dansklerotia jamur yang bulat, kecil seperti biji sawi.

Gambar 13. (a) Gejala batang yang membusuk,ditumbuhi miselia jamur berwarna putih,(b) Batang dan cabang tanaman ubi jalarberwarna coklat dan busuk.

(a)

(b)

Page 40: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

33

BioekologiDi Lousiana, Amerika S. rolfsii mengakibatkanhawar terutama pada pembibitan ubi jalar dan di-kenal dengan busuk batang atau busuk pesemaian.Patogen terbawa oleh bibit ubi jalar yang ditandaidengan gejala busuk lunak, yang kemudian meng-infeksi kecambah/tunas yang muncul. Di Indone-sia penyakit busuk batang menyerang tanaman ubijalar di lapang pada musim hujan, pada lahan dankondisi udara yang lembab. Selain menyerangtanaman ubi jalar, jamur ini juga menyerang be-berapa tanaman lain seperti tomat, terong, cabaidan kacang-kacangan.

Pengendalian• Untuk menghindari serangan pada pembibitan,

gunakan bibit umbi yang sehat.• Sebelum tanam bibit/umbi dicelup dalam

larutan fungisida.• Mengusahakan drainase yang baik.

Page 41: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

34

5. VIRUSDi Indonesia, penelitian penyakit virus pada tana-man ubi jalar masih sangat kurang. Berdasarkanuji serologi dilaporkan bahwa paling tidak terdapatenam jenis virus yang menyerang tanaman ubi jalaryaitu: Sweet potato Feathery Mottle virus (SPFMV),Sweet potato mild mottle virus (SPMMV), Sweetpotato chlorotic Fleck virus (SPCFV), Sweet po-tato Latent Potyvirus (SPLV), Sweet potato virus-6dan Sweet potato virus-8. Di antara virus tersebutyang paling dominan adalah SPFMV.

GejalaGejala infeksi virus pada tanaman ubi jalarberagam tergantung jenis virus, dan varietas ubijalar yang terinfeksi. Di lapang seringkali satutanaman terinfeksi oleh bermacam-macam jenis

Gambar 14.(a) Bercak melingkarungu,(b) Bercak klorotik,(c) Mosaik.

(a) (b)

(c)

Page 42: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

35

virus. Gejala yang umum meliputi perubahan war-na: bercak klorotik, mosaik, belang (mottle)berwarna ungu, perubahan bentuk (malformasi)daun, hambatan pertumbuhan (kerdil, katai).

BioekologiVirus tanaman bersifat parasit obligat sehinggahanya dapat hidup dan berkembang pada jaringantanaman yang hidup. Penularan virus ubi jalarterjadi melalui penular (vektor) berupa seranggaAphis spp., atau kutu kebul, Bemisia tabaci.

Infeksi virus bersifat sistemik, artinya virus ter-sebar di seluruh bagian tanaman. Oleh karena ituapabila menggunakan umbi atau stek yang berasaldari tanaman sakit, maka keturunannya juga akanterinfeksi virus.

Pengendalian• Menanam varietas tahan• Menanam bibit yang sehat, bebas infeksi virus• Rotasi tanaman• Sanitasi dan eradikasi tanaman sakit• Mengendalikan vektor dengan pestisida.

Page 43: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

36

Penyakit Simpanan Selain patogen yang menyerang tanaman ubi jalardi lapang, beberapa patogen dapat menyerangumbi ubi jalar yang berada dalam simpanan. Bebe-rapa patogen diketahui mulai menyerang pada saattanaman masih di lapang dan berlanjut hinggaumbi disimpan. Kondisi tempat dan ruang penyim-panan terutama suhu dan kelembaban relatif udarasangat berpengaruh terhadap perkembanganpatogen simpanan.

1. Penyakit busuk lunakRhizopus stolonifer

GejalaGejala awal yang nampak dari serangan penyakitbusuk lunak di lapang, pada kulit umbi yang ter-infeksi terdapat semacam bercak yang tenggelamdan mempunyai bentuk yang tidak teratur berwarna

Gambar 15. Gejala serangan Rhizopus stolonifer(Anonim 2005c).

Page 44: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

37

coklat muda sampai coklat kehitaman. Umbi yangterserang menjadi lunak, berair, dan berserat-serat. Apabila umbi dibelah, pada bagian berdagingawalnya umbi berwarna kuning akan berubahmenjadi warna putih dan lunak. Pada seranganyang parah umbi akan rusak sama sekali.

Gejala serangan busuk lunak di penyimpananditandai dengan adanya umbi yang menjadi lunak,basah berair serta mengeluarkan cairan yang jernihjika jaringan yang busuk pecah. Jaringan yangbusuk berwarna coklat muda sampai coklat keabu-abuan. Busuk lunak ini biasanya berawal dari salahsatu ujung dan dapat berkembang dengan cepatbila suhu dan kelembaban cocok, dalam keadaanyang demikian, hanya dalam waktu beberapa harisaja seluruh ubi jalar dapat hancur.

Pengendaliana. Melakukan panen secara hati-hati untuk mence-

gah terjadinya luka merupakan cara yang pa-ling efektif untuk mengendalikan busuk lunak.

b. Menyimpan umbi di ruang simpan dengan suhu55–60 0 F

c. Menghindari penanganan umbi secara berle-bihan karena akan menimbulkan luka baru

d. Menggunakan fungisida setelah umbi dipanene. Menghindari umbi tersengat matahari untuk

mencegah luka bakar

Page 45: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

38

2. Busuk hitamCeratocystis fimbriata

GejalaBusuk hitam dapat terjadi baik di lapang maupunpada simpanan. Pada kondisi tertentu penetrasisudah banyak yang terjadi di lapang, tetapi karenagejalanya masih sangat kecil maka belum terlihatoleh mata telanjang. Apabila umbi disimpan padasuhu dan kelembaban yang cukup tinggi, makasecara bertahap berkembanglah penyakit tersebut,hingga setelah satu atau dua bulan terbentuklahbercak yang mengendap berbentuk agak bulat danberwarna hitam.

Meskipun bagian yang busuk biasanya dekatdengan permukaan tetapi kadang-kadang dapatmasuk ke dalam umbi sampai hampir mencapaipusatnya. Di bawah bercak, daging umbi biasanyaberwarna hitam kebiruan. Bagian yang busuk bia-sanya menjadi padat dan tetap dangkal. Pem-busukan yang dalam biasanya disebabkan adanyaorganisme lain. Penyakit berkembang cepat padasuhu 25 ºC, dan akan berkurang bila suhumeningkat.

Page 46: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

39

Pengendaliana. Melakukan rotasi tanaman selama 3–4 tahun.b. Menggunakan lahan baru untuk persemaian,

atau melakukan disinfeksi lahan persemaianbila lokasi yang bersih tidak diperoleh

c. Menggunakan bahan tanam (stek) dari tanamansehat.

d. Memperlakukan umbi segera setelah dipanenpada suhu 85–90 o F dan kelembaban 85–90%,selama 5–10 hari

e. Jangan mencuci atau mengemas umbi yang me-nunjukkan gejala busuk hitam

f. Melakukan dekontaminasi peralatan yang di-gunakan dan memfumigasi ruang simpan.

Gambar 16.Gejala busuk hitam(C. fimbriata) padaumbi ubi jalar.

Page 47: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

40

3. Busuk permukaan atauSurface rotFusarium oxysporum

GejalaPenetrasi terjadi pada pangkal rambut akar padasaat panen atau permulaan penyimpanan. Gejalaawalnya bercak hampir bulat pada permukaanumbi yang bervariasi baik jumlah maupunukurannya dan bagian yang busuk dangkal.

Selanjutnya umbi mengerut, terutama pada tepibercak, akhirnya menjadi kering dan sepertimummi. Mulai dari infeksi sampai timbul gejalatersebut diperlukan waktu 6–8 minggu. Busuk per-mukaan ukurannya kurang dari 1 inci, berwarnacoklat kelabu dan bentuknya teratur.

Pengendaliana. Melakukan tindakan sanitasi dan menangani

hasil panen lebih hati-hati.b. Meminimalkan luka selama panen, terutama

bila kondisi tanah lembab.c. Mengasapi umbi segera setelah dipanen.d. Mengurangi busuk permukaan dengan mengen-

dalikan nematoda dan serangga yang dapatmerusak kulit umbi.

e. Mengurangi penyebaran busuk Fusarium sp.dengan menanam umbi yang bebas penyakitdan mencelup dalam larutan fungisida.

Page 48: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

41

Gambar 17. Gejala busukpermukaan (surface rot)oleh Fusarium sp. padaumbi ubi jalar

Page 49: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

42

4. Busuk hitam Jawa atauJava black rotDiplodia theobromae

GejalaPenyakit ini diberi nama demikian karena banyakdijumpai pada varietas ubi jalar yang berasal dariPulau Jawa. Gejala penyakit ini dimulai dari salahsatu ujungnya yang berkembang dengan lambatke arah ujung yang lainnya. Pada keadaan normalumbi sakit akan rusak seluruhnya setelah 4–8minggu. Bagian yang busuk selanjutnya menjadikering, keras, mengkerut, dan berwarna hitamserta sukar pecah. Di bawah kulit umbi pecah makaspora dari dalam tubuh buah itu dapat tersebaryang bila jatuh pada ujung umbi yang sehat makadapat mengadakan serangan baru. Dalam sim-panan, umbi yang terserang awalnya menjadi putihkotor dan lunak, lalu berwarna coklat tua atauhitam, dan akhirnya menjadi keras dan kering(mummifikasi)

Pengendaliana. Mencuci dan melakukan disinfeksi terhadap

kontainer yang digunakan untuk menyimpan.b. Tidak membiarkan umbi terekspose banjir atau

suhu dingin di lapang.c. Meminimalkan terjadinya luka pada saat panend. Mencuci umbi dan mencelup dalam larutan

fungisida, kemudian segera diasapi untukmempercepat penyembuhan luka.

e. Menyimpan umbi dalam ruang simpan dengansuhu 55–60 oF dan kelembaban relatif 90%.

Page 50: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

43

Gambar 18. Gejala Java black-rot, Diplodiatheobromae pada umbi ubi jalar.

Page 51: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

44

5. Busuk Arang atauCharcoal rotMacrophomina phaseoli

GejalaUmbi yang terinfeksi oleh M. phaseolina menun-jukkan paling tidak tiga perubahan warna padadaging umbinya yaitu coklat, coklat kemerahan danhitam. Umumnya penyakit berkembang lambatsehingga tidak diketahui secara cepat kecuali padabagian korteks dan lapisan epidermis agak kege-lapan. Pada serangan lebih lanjut, umbi menjadilunak seperti spon dan akhirnya periderm pecahsehingga umbi kehilangan air secara cepat. Umbiakhirnya kering, keras dan tertutup oleh massajamur yang berwarna hitam.

Pengendalian1. Menggunakan peralatan penyimpanan yang

bersih dan didisinfeksi.2. Menghindari umbi segar yang baru dipanen di

bawah sengatan matahari.3. Menghindari luka pada umbi pada saat panen

dan penyimpanan.4. Umbi diperlakukan pada suhu 28–32 oC dengan

kelembaban 90–95% selama dua minggusebelum disimpan.

5. Suhu penyimpanan sekitar 15–16 oC, hindarisuhu penyimpanan yang tinggi.

Page 52: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

45

Gambar 19. Gejala busuk arang (charcoal rot),Macrophomina phaseoli.

Page 53: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

46

GULMAGulma adalah tumbuhan yang tumbuhnya padapertanaman ubi jalar tidak dikehendaki karenamerugikan (sebagai tanaman kompetitor) dalammendapatkan hara, air, CO2, sinar ataupun ruangtumbuh. Dampak negatif dari gulma yang tidakdikendalikan adalah dapat menghambat pertum-buhan dan menurunkan produksi umbi. Beberapagulma juga diketahui menjadi inang patogen danserangga hama. Gangguan gulma pada awal per-tumbuhan tanaman ubi jalar dapat menurunkanhasil umbi sebesar 40–50%. Besar kecilnya penu-runan produksi ubi jalar akibat kehadiran gulmasangat tergantung pada jenis, sifat dan populasigulma yang tumbuh. Jenis gulma yang tumbuh dantingkat kerapatannya tergantung pada jenis tanahdan iklim terutama curah hujan. Oleh karena itukeberadaan gulma sangat beragam di antaradaerah yang satu dengan lainnya.

Gulma yang sering dijumpai pada pertanamanubi jalar adalah gulma semusim yang mempunyaipertumbuhan sangat cepat dan dapat menghasilkanbiji dalam waktu singkat sehingga cukup menyulit-kan pengendaliannya karena beberapa saat setelahpengolahan tanah dan cukup air maka biji gulmaakan cepat tumbuh. Beberapa jenis gulma yangberduri selain mengurangi hasil, juga menyulitkanpemeliharaan dan panen seperti rendet danbayam duri.

Page 54: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

47

1. Mimosa pudica L.Famili: Mimosaceae

Gulma ini dikenal dengan nama Putri malu, Si Kejut(Indonesia) atau Kumis Kucing (Jawa). M. pudicamerupakan tanaman tahunan, herba berkayu,tegak atau agak merambat hingga mencapai 1,5m, sering menjalar mendatar. Akar panjang, batangutama silindris, berwarna hijau atau keunguan.Bercabang-cabang, berduri agak melengkung,keras dan tajam. Daun menyebar, berwarnakeunguan atau hijau, peka dan melipat terhadapsentuhan. Bunga berbentuk bola dengan diameter1 cm, pada ketiak daun. Polong tersusun sepertibintang mendatar, agak melengkung, berukuran10–20 x 3–5 mm, mengandung 3–5 biji. Biji obo-vate, datar, berukuran 3 x 1,5 mm, berwarnacoklat.

Gambar 20. (a) M. pudica tumbuh di antaratanaman ubi jalar, (b) Tanaman M. pudica.

(a)

(b)

Page 55: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

48

M. pudica telah tersebar luas di Indonesia,banyak tumbuh di semak belukar, di tempat yangtersinari penuh atau yang terlindung, terutamapada daerah yang lembab pada ketinggian 0–1000m di atas permukaan laut. Biji akan tumbuh dalamdua minggu. Gulma ini cepat tumbuh memanjatmenutupi tanaman utama sehingga menyulitkanpekerja dalam memanen ubi jalar.

Pengendaliana. Secara mekanis dengan mencabut tanaman

terutama sebelum besar, menjalar/membelittanaman utama.

b. Apabila diperlukan, disemprot dengan herbisida2,3,5 T (1 kg/500 l), amitrole 4,5 kg/ ha, piclo-ram.

Page 56: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

49

2. Amaranthus spinosus L.Famili: Amarantaceae

Tanaman ini dikenal dengan nama bayam berduri(Indonesia), bayem eri (Jawa), Senggang cucuki(Sunda), Tarnyak duri (Madura), berupa semaktinggi hingga 1 m, batang bercabang banyak . Daunberseling, bulat memanjang ujung meruncing,berwarna hijau. Bunga jantan dan betina berbentukkluster pada ujung tanaman.

Gulma ini telah tersebar di seluruh Indonesia,umumnya pada lahan terbuka yang tidak terlalukering. Setiap tanaman dapat menghasilkan bijihingga 20.000, yang mudah tersebar denganbantuan angin, dan aliran air. Apabila tidak dikenda-likan dengan baik gulma ini cukup merepotkandalam pemeliharaan dan panen tanaman danmengurangi hasil umbi.

Gambar 21. (a) Gulma bayam duri (A. spinosus),(b) sebagai gulma pada pertanaman ubi jalar.

(a) (b)

Page 57: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

50

Pengendalian• Pengendalian secara mekanis dengan men-

cabut tanaman sebaiknya dilakukan sebelumtanaman membentuk biji.

• Menggunakan herbisida 2,4 D, triazine, atrazindll.

Page 58: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

51

3. Ageratum conyzoides L.Famili: Asteraceae (Compositae)

Gulma ini sering dikenal dengan nama Bandotan(Indonesia), Wedusan (Jawa), Babandotan(Sunda). A.conyzoides merupakan gulmaberbatang tegak, tinggi hingga mencapai lebih dari1 meter. Batang gilig, bercabang-cabang, masing-masing dengan satu atau banyak kuntum bungamajemuk pada ujungnya. Daun berseling atauberhadapan, helai daun bundar lonjong hingga

Gambar 22. (a) Gulma wedusan, A. conyzoides,(b) tumbuh sebagai gulma pada pertanaman ubijalar.

(a)

(b)

Page 59: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

52

menyerupai belah ketupat dengan ujungmeruncing atau tumpul, tepi daun bergerigi. Keduapermukaan daun berambut.

Gulma ini banyak ditemukan pada lahan perta-nian dan perkebunan yang lembab di dataranrendah hingga ketinggian 3000 m dpl. Tanamanberbunga sepanjang tahun dan mampu mengha-silkan hingga 40.000 biji/tanaman yang mudahtersebar oleh angin dan aliran air. Apabila terlambatdikendalikan gulma ini cukup merugikan.

Pengendalian- Pengendalian secara mekanis dengan cara

mencabut tanaman sebaiknya dilakukan se-belum tanaman membentuk biji

- Apabila diperlukan disemprot dengan herbisidakontak atau sistemik.

Page 60: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

53

4. Cleome rutidosperma DC Sinonim : C. siliata Schum & Thonn Famili: Capparidaceae

Gulma ini berupa tumbuhan yang bercabang-cabang luas, mencapai tinggi 15–100 cm denganbentuk percabangannya menyudut. Daun tersusunmelingkar, tersusun dari tiga helaian daun yangutuh, berbentuk lonjong berukuran 2–5 x 0,5–2,5cm, kedua permukaan atau hanya permukaanbawah agak kasar, tangkai daun mempunyai pan-jang 1,5–5 cm, bagian atas lebih pendek dan mem-punyai sejumlah kelenjar rambut. Bunga terletak

Gambar 23. (a) Gulma C. rutidosperma,(b) Tumbuh sebagai gulma pada pertanamanubi jalar di lahan sawah.

(a)

(b)

Page 61: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

54

pada ujung tanaman, buah berpolong. Biji ber-warna coklat atau hitam.Tumbuhan ini tumbuh baikdi lahan sawah dan lahan tegalan. Perkem-bangannya dengan biji yang penyebarannyadibantu oleh angin, serangga atau percikan airhujan.

Secara umum bukan merupakan gulma yangpenting, namun pada kondisi yang mendukungperkembangan tanaman dapat menjadi gulmayang penting.

Pengendalian: Secara mekanis dengan men-cabut tanaman. Pencabutan sebaiknya dilakukansebelum gulma membentuk buah.

Page 62: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

55

5. Phyllanthus urinaria L.Sinonim: Phylanthus alatusP. echinatusP. lepidocarpusP. leprocarpusFamili : Euphorbiaceae

Tumbuhan ini dikenal dengan nama Memeniran,Meniran (Jawa), atau Gosau ma dungi roriha (Ter-nate). Batang berbentuk bulat, berbatang basah(tidak berkayu) dengan tinggi kurang dari 50 cm.Daun majemuk, setiap tangkai bersirip genap, helaidaun berukuran kecil, berbentuk lonjong. Bungaterdapat pada bagian ketiak daun menghadap kebawah.

Meniran banyak tumbuh liar di pekarangan,halaman rumah atau sebagai gulma pada per-tanaman pertanian. Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai

Gambar 24. (a) Tanaman meniran, P. alatus,(b) tumbuh sebagai gulma pada ubi jalar.

(a) (b)

Page 63: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

56

ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Secaraumum gulma ini bukan menjadi gulma pentingpada pertanaman ubi jalar.Pengendalian• Dicabut, sebaiknya sebelum bijinya telah masak

dan tersebar.

Page 64: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

57

6. Imperata cylindrical L.Famili: Poaceae (Graminae)

Gulma ini lebih dikenal dengan nama Alang-alang,Ilalang (Indonesia), Alang-alang, Kambengan(Jawa) atau Eurih (Sunda).

I. cylindrica merupakan gulma sejenis rumputmenahun berbatang pendek menjulang ke atashingga ketinggian 0,2–1,5 m. Daun berbentuk pitapanjang (seperti garis) lanset berujung runcingdengan panjang 12–80 cm, bertepi sangat kasardan tajam. Di bagian pangkal berambut, tulangdaun lebar terletak di bagian tengah helaian daunberwarna pucat. Karangan bunga dalam malai,panjang 6–28 cm, dengan anak bulir berambutpanjang berwarna putih, panjang lebih kurang 1cm yang membantu untuk penyebaran biji yangmasak.

Alang-alang dapat berkembang dengan cepatdengan bantuan biji yang tersebar oleh angin, atau

Gambar 25. (a) Rumput alang-alang, I. cylindrica(b) Sebagai gulma pada pertanaman ubi jalar.

(a) (b)

Page 65: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

58

melalui akar rimpangnya yang cepat menembustanah. Gulma berkembang baik pada lahan yangterbuka maupun agak ternaungi, pada lahan suburmaupun lahan yang kurang subur. Apabila tidakdikendalikan dengan baik, gulma tersebut sangatmerugikan tanaman pertanian dan perkebunan.

Pengendalian• Pada saat pengolahan tanah, rhizoma dikum-

pulkan dan dibuang• Dilakukan penyemprotan lahan dengan herbi-

sida sistemik gliposat dengan dosis 4–6 l/ha,diikuti dengan pemyemprotan herbisida kontakparaquat 3–5 l/ha

Page 66: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

59

7. Eleusine indica (L.) Gaertn Famili: Poaceae, Graminae

Gulma ini sering disebut dengan nama rumputBelulang, jukut Jampang, jukut Carulang (Sunda),suket Lulangan, suket Welulang (Jawa).

Gulma ini masuk dalam golongan rumput yangmempunyai perakaran serabut yang kuat,seringkali tajuk merapat ke tanah seperti piring.Tinggi dapat mencapai 80 cm, daun berbentuk pita,duduk berseling. Bunga berbentuk seperti payung,warna hijau muda atau keputihan terdiri atas 2–12 . Gulma dapat berkembang biak secara cepatdengan biji. Jenis gulma ini dapat tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 1.600 m di ataspermukaan laut (dpl).

Gambar 26. (a) Rumput Belulang, E. indica,(b) Tumbuh sebagai gulma pada pertanamanubi jalar.

Pengendalian1. Penyemprotan dengan herbisida pra tanam

seminggu sebelum dilakukan pengolahan tanah.2. Cara mekanis yaitu dilakukan penyiangan

sebelum gulma ini membentuk biji.

(a) (b)

Page 67: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

60

8. Cyperus rotundus L.Famili: Cyperaceae

Rumput teki terkadang disebut Mota, Koreha wai,Rukut Wuta dapat tumbuh setinggi 10–75 cm.Tumbuhan ini umumnya tumbuh liar di dataranrendah hingga ketinggian 1000 m di ataspermukaan laut. Bunga berwarna putih hingga hijaukecoklatan, terdapat pada ujung tangkai dengantiga tunas helm benangsari berwarna kuningjernih, membentuk bunga-bunga berbulir,mengelompok menjadi satu berupa payung. Buahberbentuk kerucut besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk berwarna coklat, dengan panjang1,5–4,5 cm dengan diameter 5–10 mm. Daunberbentuk pita, hijau mengkilat, sebanyak 4–10helai, pada pangkal batang pelepah daun tertutuptanah. Rimpang yang tua terdapat banyak tunasyang menjadi umbi berwarna coklat atau hitam.Umbi umumnya mengumpul.

Pengendalian• Secara mekanis dengan mencabut bersama

akar, rimpang dan umbinya.• Pada daerah endemik, lahan disemprot dengan

herbisida lebih kurang 7–10 hari sebelumpengolahan tanah.

Page 68: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

61

Gambar 27. (a) Rumput teki dengan bungaberwarna putih kehijauan hingga hijaukecoklatan, (b) Populasi rumput teki padapertanaman ubi jalar.

(a) (b)

Page 69: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

62

9. Portulaca oleracea L.Famili: Portulacaceae

Gulma ini dikenal dengan beberapa nama daerahseperti Gelang (Sunda), krokot (Jawa), Sesereyan(Madura). Merupakan tanaman semusim, seringbercabang mulai dari kaki tumbuhan, tinggi 5–50cm. Menjadi tumbuhan pengganggu mulai daridataran rendah sampai ketinggian 1800 m dpl.

Batang berwarna merah atau merah keco-klatan, tumbuh tegak atau sebagian/seluruhnyaterletak di atas tanah tanpa membentuk akar. Daunberupa daun tunggal berdaging, berwarna hijau,berbentuk bulat telor, ujung daun tumpul, dan tepidaun rata. Panjang daun 1–3 cm, dan lebar 1–2cm. Bunga krokot merupakan bunga majemuk yangterletak pada ujung cabang. Kelopak bunga ber-warna hijau, bertajuk dan bersayap. Mahkotabunga bentuknya seperti jantung, memiliki 3–5kepala putik berwarna putih dan kuning. Buahkrokot berbentuk kotak, berwarna hijau danmemiliki biji yang banyak. Biji kecil, mengkilap, ber-warna hitam.

PengendalianSecara mekanis dengan mencabut tanaman

dan memendam dalam tanah. Pencabutan sebaik-nya dilakukan sebelum tumbuhan membentuk biji.

Page 70: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

63

Gambar 28 (a) Gulma P. oleracea, (b) Gulmakrokot tumbuh lebat pada pertanaman Ubijalar di lahan sawah tadah hujan.

(a)

(b)

Page 71: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

64

10. Urtica grandidentataMiq. Non Moris Famili: Urticaceae

Gulma ini sering dikenal dengan nama Lateng,berupa perdu tahunan, tumbuh tegak dengan tinggihingga 1 m, batang bulat berkayu dan bercabang.Daun tunggal, berbentuk bulat telur dengan ujungmeruncing, pangkal bulat, tepi bergerigi, permu-kaan bawah keunguan, sedangkan permukaan atasdaun berwarna hijau tua. Tulang daun menyirip.Tangkai daun bulat dengan panjang 1–3 cm,berwarna keunguan. Bunga majemuk denganbentuk malai mahkota tidak jelas, tangkai bungaberambut, berwarna ungu. Akar tunggang, ber-warna putih kekuiningan.

Pengendalian• Secara mekanis dengan mencabut. Seringkali

menimbulkan gangguan berupa gatal-gatalpada tangan.

Page 72: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

65

Gambar 29. (a) Tanaman dan bunga Lateng,(b) Gulma lateng tumbuh di antara tanamanubi jalar.

(a) (b)

Page 73: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

66

11. Euphorbia prunifoliaJacqi Sinonim: E. geniculata Ortega Famili: Euphorbiaceae

Merupakan tanaman tahunan, tumbuh tegaksetinggi 25–110 cm. Batang silindris, daun utuh,bagian bawah tersusun melingkar, bagian atasberlawanan, berwarna kuning bila masih muda,lonjong memanjang dengan ujung meruncing,tidak ada bercak warna merah, berukuran 5–14 x0,5–7 cm, daun di sebelah atasnya berukuran lebihkecil, bagian dasar pucat, tangkai daun (dari daunyang lebih besar) berukuran panjang 3,5–4 mm.

Gulma berkembang dengan biji, dan telahtersebar luas di seluruh Indonesia (kecuali Kali-mantan dan Sulawesi). Banyak tumbuh di pinggirjalan, di lapangan yang terbuka atau agak ter-lindung, pada ketinggian 0–1500 m dpl. Secaraumum bukan gulma penting pada pertanaman ubijalar.

Pengendalian1. Secara mekanis dengan mencabut dan

memendam dalam tanah. Pencabutan sebaik-nya dilakukan sebelum tanaman membentuk bi-ji.

2. Apabila diperlukan, disemprot dengan herbisidaatrazin 2,4–3,2 ba/ha, metribuzin 1–1,4 kg ba/ha, cyanazine 1,5–2,0 kg ba/ha.

Page 74: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

67

Gambar 30. (a) Tanaman E. prunifolia,(b) Tumbuh sebagai gulma pada pertanamanubi jalar.

(a) (b)

Page 75: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

68

12. Euphorbia hirta L.Famili: Euphorbiaceae

Gulma ini dikenal dengan naman Gelang susu,Patikan kebo. E. hirta merupakan gulma terres-trial yang tumbuh tegak mencapai 60 cm, akarputih atau coklat, batang bulat berwarna hijau danbagian yang berlawanan dengan sinar seringkaliberwarna keunguan, berbulu dan mengandunggetah berwarna putih. Daun berpasangan, seder-hana, tidak berlekuk atau terbelah, berwarna hijaudan seringkali berbercak ungu, berbulu. Bungaberumah satu, berkelompok berjumlah banyak. Bijioblong, berwarna kemerahan atau cokelat, mula-mula halus kemudian menjadi agak berkerut.

Gulma hanya berkembang dengan biji, yangjumlahnya mencapai 3000 biji/tanaman, tersebarsecara aktif dengan cara ditembakkan, atau secarapasif oleh semut. persentase perkecambahan bijitertinggi terjadi apabila menerima cahaya mataharisecara penuh atau sedikit ternaungi, dan dapattumbuh pada berbagai jenis tanah.

E. hirta merupakan gulma yang banyak tumbuhdi tempat pembuangan hingga ketinggian 2000 mke atas. Merupakan gulma yang telah tersebar luasdi Indonesia, namun secara umum bukan merupa-kan gulma yang penting.

PengendalianDilakukan secara mekanis dengan mencabut

tanaman

Page 76: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

69

Gambar 31. (a) Gulma E. hirta, (b) gulma tumbuhdi antara tanaman ubi jalar.

(a) (b)

Page 77: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

70

13. Commelina benghalensis L.Famili: Commelinaceae

Gulma ini sering disebut dengan Gewor, Tali korang(Sunda), Brambangan, Petungan (Jawa). Tanamanbercabang secara dikotomis, pada tiap ruasseringkali berakar, herba semusim atau tahunan,panjang 30–100 cm. Batang silindris, berbulu, daunsederhana, tersusun melingkar, tulang daunsejajar, dengan tangkai daun yang jelas, daunberbentuk bulat hingga bulat lonjong, berukuran1–7 x 1,3–4,5 cm. Bunga terletak pada pucuk danketiak, soliter atau kumpulan 2–4 bersama-sama.Petala tiga, berwarna biru cerah hingga biru ke-unguan. Biji berbentuk lonjong, berwarna abu-abuhingga hitam.

Berasal dari Tropika Asia, dan tersebar di dae-rah dan sebagian sub-tropika. Banyak tumbuh didaerah yang tersinari penuh atau agak terlindung,di tepi jalan, di lahan yang kaya humus, tapi jugadapat hidup pada tanah berpasir, tanah berbatudan akan cepat tumbuh apabila turun hujan. Dipadang rumput, sering menjadi dominan. Tiaptanaman dapat menghasilkan hingga 1600 biji.

Pengendalian1. Penyemprotan herbisida kontak akan meng-

hancurkan dedaunan, tapi tidak menghambatregenerasi (tumbuh kembali).

2. Penyemprotan 2,4 D (1,4–2,8 kg/ha) atauglyphosate (1,8–2,0 kg/ha) akan mematikansecara total dan membebaskan lahan dariinfestasi gulma tersebut selama empat bulan.

Page 78: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

71

Gambar 32. (a) Tanaman C. banghalensis,(b) Tumbuh lebat di antara tanaman ubi jalar.

(a) (b)

Page 79: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

72

14. Rorippa indica (L.) Hiern.Sinonim R. sinapsis (Burn.) Ohwi & HaraR. atrovirens (Hornem) Ohwi & HaraFamili: Brassicaceae (Cruciferae)

Gulma ini dikenal dengan nama Jukut Sakti(Sunda), Tempurung, Sawi lemah (Jawa), tumbuhtegak tinggi 10–50 cm, batang grooved, seringbercabang mulai dari bagian bawah. Daun tersusunlingkar, ukuran 4–10 x 2–4 cm, daun bagian bawahagak lebih sempit dengan tangkai daun yang agakpanjang, daun bagian atas tangkai daunnya lebihpendek. Bunga banyak, terdapat pada bagianujung, sepala berwarna kuning kehijauan, tegak,petala berwarna kuning cerah. Polong memanjang,agak bengkok. Gulma tumbuh mulai dataran ren-dah hingga ketinggian 2000 m dpl., sering ditemu-kan di tanah yang lembab, sepanjang aliran airatau pinggir jalan. Berkembang dengan biji yangpenyebarannya dibantu oleh aliran air dan terbawahewan.

Secara umum tidak merupakan gulma pentingkarena perakarannya dangkal dan keberadaannyaberpencar.

Pengendalian1. Secara mekanis dengan mencabut dan memen-

dam dalam tanah.

Page 80: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

73

Gambar 33. (a) Tanaman R. indica (b) Sebagaigulma pada pertanaman ubi jalar.

(a)

(b)

Page 81: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

74

15. Cleome viscosa L.Sinonim: C. icosandraPolanisia icosandraFamili: Capparidaceae

Gulma ini dikenal dengan nama Mamang (Indone-sia), Maman (Sunda), Enceng-enceng, Bowoan,Tembeking (Jawa). Tanaman banyak bercabang,tinggi mencapai 120 cm, berbulu kekuningan, heliadaun 3–5, dengan 3–6 pasang nerves, tangkai daunpucat. Bunga mempunyai sepala lonjong linear,petala bunga berwarna kuning, stamen 8–30(umumnya 10–20), filament panjang 5–7 mm, bijiberwarna coklat kemerahan.

Pengendalian1. Secara mekanis dengan mencabut dan memen-

dam dalam tanah. Pencabutan sebaiknyadilakukan sebelum tanaman membentuk biji.

Page 82: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

75

Gambar 34. (a) Tanaman C. viscosa,(b) C. viscosa tumbuh di antara tanaman ubijalar

(a) (b)

Page 83: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

76

16. Vernonia cinerea (L.)Less.

Sinonim:V. abbreviataV. laxifloraV. leptofloraV. linifoliaV. parvifloraV. zollingerianaFamili: Compositae

Tanaman ini sering dikenal nama Buyung-buyung(Indonesia), Leuleuncaan, Pipiitan, Sasawi langit,Sembung (Sunda), Maryuna, Nyawon (Jawa).Tumbuhan herba yang bercabang mulai daribawah, tinggi mencapai 160 cm, batang kokoh,daun tersusun melingkar, daun di bagian bawahmempunyai tangkai daun, berbentuk bulat hinggabulat lonjong, daun di bagian atas sangat kecil,tidak mempunyai tangkai daun, berbentuk lonjong,memanjang, berbulu, kuntum bunga banyak, ber-ukuran panjang 5–8 mm, tersusun atas 20–30bunga, berada di pucuk, biseksual, berwarna ungu.

Tumbuhan ini telah tersebar di seluruh Indo-nesia, tumbuh di tempat yang tersinari penuh atauagak terlindung, tetapi tidak lembab. Sering dite-mukan di pinggir jalan, tumbuh pada ketinggian0–1400 m dpl., berbunga sepanjang tahun. Secaraumum bukan merupakan gulma yang penting padapertanaman ubi jalar.

Page 84: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

77

PengendalianSecara mekanis dengan mencabut dan memen-dam dalam tanah. Pencabutan sebaiknya dilakukanpada awal pertumbuhan sebelum membentuk biji.

Gambar 35. (a) Tumbuhan V. cinerea, (b) Tumbuhsebagai gulma pada pertanaman ubi jalar dilahan kering.

(a) (b)

Page 85: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

78

Lam

pira

n 1.

Var

ieta

s ung

gul u

bija

lar y

ang

tela

h di

lepa

s di I

ndon

esia

Varie

tas

Asal-

usul

Tahu

nUm

urHa

silKe

ungg

ulan

dile

pas

(bln

)(t

/ha)

Daya

Putri

sel

atan

/19

77 4

23-

Agak

tah

an h

ama

bole

ngjo

nga

-Ta

han

peny

akit

kerit

ing

Boro

budu

rNo

.380

/19

823,

5–4

20-

Tole

ran

ham

a pe

ngge

rek

Filip

ina I

I-

Tole

ran

peny

akit

kudi

sPr

amba

nan

-19

82 –

28 —

Men

dut

IITA

, Nig

eria

1989

435

-Ad

aptif

unt

uk la

han

mar

gina

l-

Dapa

t dita

nam

sam

pai 9

00 m

dpl

Kalas

anAV

RDC,

Tai

wan

1991

3–4

40-

Agak

tah

an k

arat

dau

n-

Adap

tif p

ada

laha

n m

argi

nal

Mua

rata

kus

SQ-2

7xIK

-I19

954–

4,5

30-3

5-

Taha

n pe

nyak

it ku

dis

(Sph

ace-

lom

a ba

tata

s.)

-Co

cok

di la

han

kerin

g da

n sa

wah

Cang

kuan

gSR

IS 2

2619

984–

4,5

30-3

1-

Agak

tah

an h

ama

bole

ng-

Taha

n pe

nyak

it ku

dis

Page 86: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

79

Sew

uDa

ya O

p Sr

-819

984-

4,5

28-3

0-

Agak

tah

an h

ama

bole

ng-

Taha

n pe

nyak

it ku

dis

Sari

Genj

ahra

nte

2001

3,5-

430

-35

-Ag

ak t

ahan

ham

a bo

leng

x La

pis

-Ta

han

peny

akit

kudi

sBo

koNo

.14

x-

Agak

tah

an h

ama

bole

ngM

LG 1

258

2001

4-4,

525

-30

-To

lera

n pe

nyak

it ku

dis

Suku

hAB

940

2001

4-4,

525

-30

-Ag

ak t

ahan

ham

a bo

leng

- Ta

han

peny

akit

kudi

sJa

goB0

059-

320

014-

4,5

25-3

0-

Agak

tah

an h

ama

bole

ng-

Agak

tah

an p

enya

kit k

udis

Kida

lIn

asw

ang

2001

4-4,

525

-30

-Ag

ak t

ahan

ham

a bo

leng

-Ta

han

peny

akit

kudi

sSh

iroyu

taka

Kyuk

ei 7

08-1

320

064-

4,5

25-3

0-

Taha

n pe

nyak

it ku

dis

x S

684-

6-

Peka

ham

a bo

leng

Papu

a So

loss

aM

uara

Tak

us x

2006

624

-30

-Ta

han

peny

akit

kudi

s,Sl

ate

-Ag

ak p

eka

ham

a bo

leng

Papu

a Pa

tippi

Gow

ok20

066

26-3

2-

Agak

tah

an p

enya

kit k

udis

-Ag

ak p

eka

ham

a bo

leng

Page 87: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan

80

Saw

enta

rM

anta

ng m

erah

2006

624

-30

-Ta

han

peny

akit

kudi

s-

Agak

pek

a ha

ma

bole

ngBe

ta-1

MSU

010

1520

094-

535

,7-

Agak

tah

an p

enya

kit k

udis

-Ag

ak t

ahan

ham

a tu

ngau

Beta

-2Ki

dal d

enga

n20

094-

4,5

28,6

-34,

7-

Agak

tah

an p

enya

kit k

udis

BB 9

7281

-16

-Ag

ak t

ahan

ham

a bo

leng

Sum

ber:

Balit

kabi

201

2

Page 88: Hama, Penyakit, dan - balitkabi.litbang.pertanian.go.idbalitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/12/buku...iii PENGANTAR Gangguan hama, penyakit dan gulma me-rupakan