hak atas kekayaan intelektual

10
Hak Atas Kekayaan Intelektual ( HAKI ) HAKI adalah singkatan dari Hak Atas Kekayaan Intelektual. Selama ini, Anda mungkin sering mendengar tengtang HAM atau Hak Asasi Manusia. Hal yang kemudian diperhitungkan haknya ternyata bukan hanya tentang persoalan asasi manusia, melainkan kekayaan intelektual juga demikian. Pelanggaran terhadap kekayaan intelektual yang dimiliki perorangan atau kelompok sama saja melanggar hak dari pemilik intelektual tersebut. Jika ingin lebih didramatisasi, pelanggaran terhadap kemampuan intelektual seseorang atau kelompok sama dengan tidak menghargai keoriginalitasan suatu karya. Hal itu adalah kata lain dari “kepintaran” yang disepelekan. Hal-hal bersifat prinsipil itulah yang kemudian menjadi landasan hadirnya istilah “HAKI” di Indonesia. Kemampuan intelektual yang dimaksud dalam HAKI adalah kecerdasan, kemampuan berpikir, berimajinasi, atau hasil dari proses berpikir manusia atau the creation of human mind. HAKI melindungi para pemilik intektual dalam hak yang cukup eksklusif. Hak eksklusif tersebut berupa peraturan terhadap pelanggaran intelektual. Secara garis besar, HAKI mencakup hak cipta, hak paten, hak merek, dan hak-hak kekayaan intelektual lain. Kekayaan intelektual yang dilindungi oleh HAKI meliputi dua hal, yaitu perlindungan hak terhadap benda tidak berwujud seperti hak cipta suatu karya, hak paten, dan hak merk dagang tertentu serta perlindungan hak terhadap benda berwujud seperti informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan karya seni atau karya sastra. Faktor

Upload: eka-ariyansyah

Post on 02-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Hak Atas Kekayaan Intelektual Hak Atas Kekayaan Intelektual Hak Atas Kekayaan Intelektual

TRANSCRIPT

Hak Atas Kekayaan Intelektual ( HAKI )HAKI adalah singkatan dari Hak Atas Kekayaan Intelektual. Selama ini, Anda mungkin sering mendengar tengtang HAM atau Hak Asasi Manusia. Hal yang kemudian diperhitungkan haknya ternyata bukan hanya tentang persoalan asasi manusia, melainkan kekayaan intelektual juga demikian.Pelanggaran terhadap kekayaan intelektual yang dimiliki perorangan atau kelompok sama saja melanggar hak dari pemilik intelektual tersebut. Jika ingin lebih didramatisasi, pelanggaran terhadap kemampuan intelektual seseorang atau kelompok sama dengan tidak menghargai keoriginalitasan suatu karya. Hal itu adalah kata lain dari kepintaran yang disepelekan. Hal-hal bersifat prinsipil itulah yang kemudian menjadi landasan hadirnya istilah HAKI di Indonesia.Kemampuan intelektual yang dimaksud dalam HAKI adalah kecerdasan, kemampuan berpikir, berimajinasi, atau hasil dari proses berpikir manusia atau the creation of human mind. HAKI melindungi para pemilik intektual dalam hak yang cukup eksklusif. Hak eksklusif tersebut berupa peraturan terhadap pelanggaran intelektual. Secara garis besar, HAKI mencakup hak cipta, hak paten, hak merek, dan hak-hak kekayaan intelektual lain.Kekayaan intelektual yang dilindungi oleh HAKI meliputi dua hal, yaitu perlindungan hak terhadap benda tidak berwujud seperti hak cipta suatu karya, hak paten, dan hak merk dagang tertentu serta perlindungan hak terhadap benda berwujud seperti informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan karya seni atau karya sastra.

Faktor Setidaknya ada beberapa faktor penyebab meningkatnya kegiatan pembajakan Hak Cipta lagu atau musik di Indonesia :1. Kurangnya pengetahuan sebagian besar masyarakat terhadap perlindungan Hak Cipta Kekayaan Intelektual (HAKI), khususnya mengenai Hak Cipta lagu atau musik. Untuk itu, sangat diperlukan sekali sosialisasi akan pentingnya Hak Cipta Kekayaan Intelektual (HAKI) terutama di bidang lagu atau musik bagi masyarakat. Contoh artikel yang bisa teman-teman jadikan materi untuk mensosialisasikan betapa pentingnya Hak Cipta lagu atau musik, bisa teman-teman baca disini.2. Faktor ekonomi masyarakat Indonesia-nya itu sendiri yang cenderung lebih memilih membeli lagu atau musik bajakan yang harganya relatif lebih murah atau bahkan gratis dibandingkan dengan lagu atau musik original/aslinya. Sikap masyarakat inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para pelaku pembajakan Hak Cipta khususnya di bidang lagu atau musik untuk melakukan pembajakan Hak Cipta demi meraup keuntungan yang besar, tanpa harus bersusah payah memikirkan nasib para pencipta yang sudah bersusah payah untuk menciptakan suatu karya tersebut.3. Sikap masyarakat yang cenderung berprasangka buruk terhadap penegakkan hukum Hak Cipta, umumnya penegakkan hukum di Indonesia yang terkesan mengecewakan semisal para koruptor yang bisa keluar masuk penjara, para koruptor yang memiliki fasilitas lebih di penjara, para koruptor dengan hukuman yang ringan, dll. Inilah yang menyebabkan lahirnya sikap semacam ketidak pedulian terhadap pelanggaran yang terjadi dikarenakan penegakkan hukumnya yang sudah terkesan mengecewakan.4. Kemajuan teknologi ternyata membawa dampak baik dan buruk dalam penegakkan hukum Hak Cipta. Dampak baiknya adalah seiring dengan kemajuan teknologi terutama internet, kita bisa belanja lagu atau musik yang original/asli di toko-toko musik online. Sedangkan dampak buruknya adalah semakin tersebarnya link-link download lagu atau musik ilegal di dunia maya serta semakin mudahnya pembajakan karya rekaman suara di dunia nyata berkat kemajuan teknologi yang merupakan pedang bermata dua ini.5. Pembajakan Hak Cipta akibat daya beli yang rendah. Menurut Abdul Bari, mantan Dirjen HAKI Departemen Hukum dan HAM, banyaknya pembajakan terhadap hasil karya seseorang karena daya beli masyarakat masih rendah. Dia mencontohkan peredaran Video Compact Disc bajakan di Indonesia sangat marak. Hal itu karena daya beli masyarakat rendah. Jika harus beli Video Compact Disc orisinil yang harganya puluhan ribu rupiah, masyarakat tidak mampu. Akibatnya, mereka memilih barang bajakan yang harganya sangat murah.6. Kurangnya tindakan hukum serius bagi para pelaku tindak pidana atau para pembajak, sehingga jika keadaan ini dibiarkan berlarut-larut maka akan menimbulkan sikap bahwa pembajakan sudah merupakan hal yang biasa dan tidak lagi merupakan tindakan yang melanggar undang-undang.

Selanjutnya marilah kita mengenal apa saja bentuk-bentuk pembajakan Hak Cipta lagu atau musik yang ada di sekitar kita dengan tujuan agar kita bisa menghindarinya dan bukan untuk melakukannya. Secara umum pembajakan karya rekaman lagu atau musik dibagi atas beberapa kategori sebagai berikut :1. Illegal copying, merupakan bentuk pembajakan berupa pembuatan kompilasi lagu-lagu atau album-album yang sedang hits dan populer dari rekaman original/aslinya tanpa izin dan demi kepentingan komersial. Bentuk pembajakan inilah yang sangat mengancam industri lagu atau musik dikarenakan dapat mematikan kesempatan penjualan bagi beberapa album sekaligus.2. Counterfeiting, merupakan bentuk pembajakan yang dilakukan dengan memperdagangkan produk bajakan berupa album yang sedang laris, kemasannya di reproduksi mirip dengan aslinya sampai dengan detail sampul album dan susunan lagunya pun dibuat sama dengan album aslinya. Ini bertujuan untuk mengelabui konsumennya agar konsumennya menyangka bahwa produk bajakan ini original/asli dan harganya murah.3. Bootlegging, merupakan bentuk pembajakan yang dilakukan dengan cara membuat rekaman dari suatu pertunjukan langsung (live performance) seorang penyanyi atau band di suatu tempat. Pembajakan ini juga dapat di buat dari rekaman siaran media penyiaran (broadcasting). Nah rekaman ini kemudian diperbanyak dan dijual dengan harga tinggi demi keuntungan yang besar. Biasanya konsumen dari produk hasil bootlegging ini adalah orang-orang yang tidak bisa menyaksikan pertunjukan langsung (live performance) seorang penyanyi atau band pujaannya, sehingga ia rela membeli produk hasil bootlegging ini meskipun ilegal dan harganya mahal. Praktek bootlegging ini selain merugikan penyanyi atau bandnya itu sendiri juga sangat merugikan produser program yang bersangkutan.

Menyadari akan pentingnya perlindungan hukum terhadap Hak Cipta demi menumbuhkan gairah mencipta di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Pemerintah Indonesia secara terus menerus berusaha untuk memperbaharui peraturan perundang-undangannya di bidang Hak Cipta demi menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada, baik perkembangan di bidang ekonomi maupun di bidang teknologi. Hal ini dibuktikan dengan dibentuknya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997.Namun usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka perlindungan terhadap karya cipta ini ternyata belum membuahkan hasil yang maksimal. Ini dikarenakan dalam realitasnya, berbagai macam bentuk pelanggaran yang dilakukan baik berupa pembajakan terhadap karya cipta, mengumumkan, mengedarkan, maupun menjual karya cipta orang lain tanpa seizin penciptanya ataupun pemegang Hak Ciptanya masih menggejala dan seolah-olah tidak dapat ditangani walaupun pelanggaran itu dapat dilihat dan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang salah dengan Undang-Undang Hak Cipta kita ? Di satu sisi Undang-Undang Hak Cipta sudah dapat dikatakan sempurna namun di sisi lain pelanggaran Hak Cipta sudah tidak dapat di bendung lagi. Inilah yang perlu pemerintah kaji dan benahi lebih jauh lagi adalah mengenai penegakkan hukum terhadap pelanggaran Hak Cipta yang lebih baik lagi.

http://meloners.melon.co.id/forum/isi/9/69440/576670/1/pembajakan-hak-cipta-lagu-atau-musik.html

DampakPembajakan musik menjadi bencana bagi perkembangan musik Indonesia. Kerugian material maupun non material akibat pembajakan sangat besar. Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) menaksir kerugian akibat tindakan tersebut.Berapa besar persisnya nilai kerugian yang diderita pelaku industri musik nasional akibat pembajakan musik secara digital itu? Menurut Toto Widjojo, salah satu pengurus Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), bila diambil kerugian minimalnya, nilai kerugian yang ditimbulkan pembajakan musik secara digital ini bisa sebesar Rp2 triliun setiap tahunnya. Hitung-hitungannya begini. Bila di setiap website itu rata-rata diunduh sekitar 6 juta lagu ilegal per hari dan satu lagu dihargai Rp1.000, maka kerugian material yang diakibatkan mencapai Rp6 miliar per hari. Dan, itu hanya dari satu website, terang Toto.Hasil kalkulasi Abraham Won Yong Jo, seorang pelaku industri musik digital, juga tak jauh berbeda. Menurut CEO PT Melon Indonesia ini, Indonesia kehilangan uang sebanyak Rp600 miliar per tahun gara-gara website musik ilegal. Asumsi dia adalah sebagai berikut. Pertama, 20 website ilegal paling top memiliki 10 juta pengunjung (unique visitor) tiap bulannya. Kedua, setiap pengunjung itu mengunduh 10 lagu tiap bulannya di website ilegal itu. Ketiga, harga mengunduh satu lagu Rp500.Jadi, dengan 10 juta pengujung dikali 10 lagu terdapat 100 juta lagu bajakan secara digital setiap bulannya. Bila 100 juta lagu itu dikali dengan harga Rp500 per unduhan, maka ada nilai Rp50 miliar per bulan atau Rp600 miliar per tahun yang tidak bisa diperoleh para musisi Indonesia. Angka kerugian ini jelas lebih besar dari nilai pasar musik Indonesia itu sendiri, tandas Abraham. Berdasarkan data IFPI Report (2012), penerimaan musik rekaman di Indonesia memang lebih kecil dari angka Rp600 miliar. Bahkan, ada kecenderungan terus turun penerimaannya. Pada tahun 2007, penjualan musik rekaman di Indonesia masih sebesar Rp530,7 miliar, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Akan tetapi, pada tahun 2011 telah merosot menjadi Rp502,4 miliar.Sebaliknya, website ilegal menuai keuntungan besar dari kegiatannya memfasilitasi kegiatan atau transaksi konten musik yang melanggar hak cipta itu. Sebagai contoh adalah website 4shared.com. Website ini termasuk dalam deretan 20 website teratas di Indonesia berdasarkan jumlah pengunjungnya. Bahkan, website ini menduduki peringkat pertama dalam 20 website ilegal di Indonesia.Apakah website 4shared.com ini berasal dari Indonesia? Tidak. Website ini adalah layanan penyimpanan dan berbagi file digital yang berbasis di kota Kiev, Ukraina. Website ini dibentuk sejak 2005 dan 12% dari total pengguna 4shared.com di seluruh dunia (yang sebanyak 7,7 juta pengunjung) adalah berasal dari Indonesia. Diperkirakan pasar musik di Indonesia dirugikan oleh 4shared.com sekitar Rp462 miliar per tahun!Bagaimana perhitungannya? Dengan jumlah pengunjung 4shared.com sebanyak 7,7 juta dan dikali 10 lagu yang diunduh secara ilegal, maka ada 77 juta lagu yang dibajak di website ini per bulannya. Bila 77 juta lagu bajakan ini dikali Rp500 per lagu, maka tampil nilai kerugian pembajakan musik senilai Rp38,5 miliar per bulan atau Rp462 miliar per tahun.http://wartaekonomi.co.id/berita4471/pembajakan-musik-nilai-kerugian-pembajakan-luar-biasaiii.html

SolusiAngin segar mulai berhembus kembali bagi para pekerja di Industri musik tanah air. Diawali dari sebuah franchise restoran cepat saji asal Amerika yaitu KFC yang membuat sebuah terobosan bagi industri musik Indonesia, yaitu dengan cara turut menjual CD musik di counter restoran mereka yang tersebar di hampir semua wilayah di Indonesia. CD tersebut dijual dengan 2 cara berbeda, yang pertama konsumen dapat membeli langsung CD tersebut dengan harga normal (harga banderol) dan yang kedua CD tersebut dijadikan bonus setiap pembelian paket tertentu dengan nominal tertentu. Dan terbukti, cara kedua inilah yang membuat penjualan CD di resto cepat saji tersebut meningkat pesat. Bahkan salah satu boyband Indonesia yaitu SM*SH pernah mengungkapkan di salah satu infotainment tentang keberhasilan penjualan CD di resto cepat saji tersebut karena mampu menjual CD mereka hingga 1 juta keping. Sebuah angka yang fantastis untuk penjualan CD di tengah gempuran pembajakan yang semakin meningkat setiap harinya. Hal itu pula lah yang menyebabkan resto cepat saji tersebut membuat sub divisi berupa perusahaan rekaman / perusahaan distribusi rekaman yaitu KFC Factory untuk menampung musisi pendatang baru dari hasil kompetisi mereka maupun musisi eksis yang ingin mencoba peruntungan dengan mengadakan kerjasama penjualan di resto tersebut. Dan hal ini juga memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Di sisi musisi dan perusahaan rekaman, produk mereka laris sehingga pendapatan mereka pun meningkat dan di sisi resto cepat saji tersebut juga mengalami peningkatan sales berkat adanya sumber daya tarik baru bagi konsumen untuk datang ke resto tersebut.

Perlu adanya sikap tegas dan merata untuk menangulangi permasalahan ini. Selain pemerintah yang seharusnya memberi peraturan ketat dan penindakan tegas, juga harus adanya sikap kesadaran masyarakat Indonesia sendiri. Permasalahan ini tidak akan mudah terselesaikan tanpa ada dukungan dari masyarakat Indonesia sendiri. Karena permasalahan ini adalah masalah bersama, dan tanggungjawab kita sebagai warga untuk mengapresiasi dan menjaga hak cipta dan karya orang lain. Oleh karena itu untuk memulai tindakan ini, baiknya dimulai dan ditekankan dari diri kita sendiri. Tidak adil namanya ketika berkoar-koar tapi diri sendiri masih gemar membajak. Dan kami sangat mendukung adanya semacam program, situs, ataublogbermunculan penyedia layanandownload, yang dapat meminilisir dan mencegah pembajakan ataupun pendownloadilegal. Seperti yang dilakukan oleh LangitMusik dan MelOn.

http://izzadmustaqim.blogdetik.com/2013/10/21/telisik-musik-pembajakan-solusi/

Salah satu solusi untuk menanggulangi pembajakan musik adalah dengan cara mendigitalisasi musik dari media fisik CD dan DVD kedalam bentuk digital. Langkah ini sudah dilakukan oleh Apple dengan mendirikan itunes dan google yang mendirikan google play yang menyediakan sarana pembelian musik digital secara legal.Oleh karena itu, label rekaman dalam negeri harus segera berinvestasi untuk pengembangan musik digital ini agar bisa menanggulangi pembajakan musik fisik dalam bentuk CD dan DVD. Berdasarkan riset diketahui bahwa pembajakan lagu one direction melalui mesin pencari google dengan kata kuncifree one direction download musicdiketahui sebanyak135.000.000 pencarian. Apabila dari 135.000.000 pencarian ini melakukan pengunduhan sebanyak 20 % saja dan dikalikan dengan harga satu musiknya seharga 10.000 maka total kerugian dari pengunduhan lagu ilegal ini sebanyak 405 milyar.Maka, strategi penjualan musik digital adalah salah satu langkah untuk menanggulangi pembajakan karena saat ini penjualan musik secara fisik dalam bentuk CD dan DVD hanya 40 % sedangkan sisanya sudah mengarah ke digitalisasi. Dari 60 % penjualan musik digital ini masih dikuasai oleh pemain dari luar negeri seperti iTunes, Deezer dan Google Play.http://hukum.kompasiana.com/2013/06/03/pembajakan-musik-di-indonesia-dan-solusi-mengatasinya-561853.html