hadist dilihat dari segi penyandarannya hadist marfu', mauquf, dan maqthu
TRANSCRIPT
HADIST DILIHAT DARI SEGI PENYANDARANNYA :
HADIST MARFU’, MAUQUF, DAN MAQTHU’
MAKALAH
Disusun Guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Ulumul Hadist
Dosen Pengampu : Drs. H. Achmad Bisri, M. Ag.
Disusun Oleh :Ahmad Minanur Rohim (124211018)
Ahmad Sa’dullah(124211019)
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
I. PENDAHULUAN
seperti yang kita tahu bahwa dalam Ulumul Hadist ada klasifikasi hadist ahad yaitu pertama kepada Hadist Shahih, menurut muhadditsin yang dimaksud Hadist Shohih
والشاذ معلل غير السند متصل الضبط تام عدل مانقله
“Hadist yang dinukil (diriwayatkan) oleh rawy yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung-sambung, tidak ber’illat dan tidak janggal.”
Kedua Hadist Hasan, at-Turmudzy menta’rifkan Hadist hasan dengan:
واليكون ب بالكذ يتهم من اسناده فى مااليكونالمعنى فى نحوه وجه غير من شاذاويروى
“Ialah Hadist yang pada sanadnya tiada terdapat orang yang tertuduh dusta, tiada terdapat kejanggalan pada matannya dan Hadist itu diriwayatkan tidak dari satu jurusan (mempunyai banyak jalan) yang sepadan ma’nanya.”
Ketiga hadist Dla’if, ialah:
أوالحسن الصحيح شروط من شرطاأواكثر مافقد
“Ialah Hadist yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadist Shahih atau Hadist Hasan.”
Sedangkan Hadist Dlo’if itu sendiri ada jenis devisinya, Pertama adalah pembagian hadits berdasarkan kuantitas perawi, kedua adalah pembagian hadits berdasarkan kekuatan, ketiga adalah pembagian hadits berdasarkan pada transmisi, keempat adalah pembagian hadits berdasarkan حجته, Dan kelima adalah pembagian hadis berdasarkan sumber hadits. Kita harus tahu satu per satu titik divisi hadits itu. Dalam makalah ini akan menjelaskan tentang divisi hadits yang didasarkan pada transmisi, itu adalah Hadits Marf û ' , Hadits Mawq uf , dan Hadits Maqth û ' .
II. RUMUSAN MASALAH1. Apa pengertian dan macam-macam Hadist Marfu’?2. Apa pengertian dan kehujjahan Hadist Mauquf dan Hadist Maqthu’?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Hadits Marf û '
Etimologis adalah yang diambil. [1][1]
Terminologi adalah semua pidato, perilaku dan keputusan yang berkaitan dengan Nabi
Muhammad SAW.
Hadist ini disebut 'Marfû , karena hadits ini telah tingkat tinggi sebagai penyebab
diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, dengan menggunakan koneksi transmisi
(muttashil ) atau tidak. [2][2]
B. Macam-macam Hadits Marf û ' Marfû 'Tashrihi,
Hadits dikenal terhubung dengan jelas oleh Nabi SAW, tentang semua pidato,
perilaku, atau keputusan. [3][3]
Marfû 'Tashrihi telah dibagi menjadi tiga bagian:
a. Marfu Qauliy haqiqi
b. Marfû ' Ha Fi'li qiqi
b. Marfû ' Ha Taqririyah q i q i
Misalnya Marfu Qauliy haqiqi :
Hadits Marf û ' tentang pidatonya ( Marfû Qauliy haqiqi ): apa yang Nabi mengatakan
dengan jelas.
عليه الله صلى الله رسول إّن� :قال عنه الله رضى عمر ابن عن
درجة) عشرين و بسبع الفذ@ صالة من أفضل الجماعة صالة: قال وسل�م
مسلم و البخاري (رواه
" Warta dari Ibn Umar ra, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: Shalat jama'ah itu
lebih afdhal dua puluh tujuh lantai dari pada shalat sendirian . " (HR Bukhari dan
Muslim)
[1] [1] Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Ulumul 'Hadis. Halaman: 222
[2] [2] Dr . Mohammad Alwi al-Maliki Hadis pengetahuan Ushul terj:. Drs.H.Adnan Qohar, SH. Halaman: 67
[3] [3] Ibid .68.
Misalnya Marfû ' Fi'li Ha qiqi:
Hadist Marfu’ tentang perilaku nya ( Marfû ' Ha Fi'li qiqi ) :berita ini Companion ini
menjelaskan dengan jelas tentang perilaku Nabi.
كان وسل@م عليه الله صل@ى رسواللله ان@ عنها الله رضى عائشة عن
) ( : , المغرم و المأثم من أعوذبك @ى إن @هم@ الل ويقول الصالة فى يدعوا
) البخارى) رواه
“Warta dari ‘Aisyah r.a. bahwa rasulullah saw mendo’a di waktu sembahyang, ujarnya:
Ya Tuhan, aku berlindung kepada Mu dari dosa dan hutang.” (HR Bukhari)
Misalnya Marf U ' Ha Taqririyah q i q i :
Hadist Marfu’ ketetapan tentang nya (Marf U ' Ha Taqririyah q i q i) ): perilaku
Companion di depan Nabi tanpa reaksi positif atau negatif dapatkan darinya. Seperti
Ibnu Abbas ra 's mengakui :
عليه الله صلى الله رسول كان و الشمس غروب بعد ركعتين نصل@ @ا كن
ينهنا ولم يأمرنا ولم يرانا سلم و
“Konon kami bersembahyang dua rakaat setelah matahari tenggelam, Rasulullah saw
mengetahui perbuatan kami, namun beliau tidak memerintahkan dan tidak pula
mencegah.”[4][4]
Marf û 'Hukmi,
Hadits yang dikatakan oleh pendamping tetapi sebenarnya terhubung oleh Nabi. [5][5]
Marf û 'Hukmi telah dibagi tiga bagian:
a. Marfû' Qauly Huk m i
b. Marfû' Fi'li Hukmi
c. Marfû' Taqririyah Hukmy
Sebagai contoh:
Marfû hadits ' tentang pidato nya (Marfû'Qauly Huk m i ):
[4] [4] Ridwan202.wordpress.com
[5] [5] Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Op.Cit .225
Marfû 'bahwa Companion ini jelas transmisi terhadap pidato Nabi, tetapi oleh mediator
lain, bahwa apa transmisi berasal dari Nabi. Saat berita ini menggunakan Companion
Yang kata:
كذا ……. عن نهينا بكذا أمرنا
“Aku diperintah begini…., aku dicegah begitu……”
اإلقامة يوتر و األذن ينتفع ان بالل عليه) ( أمر متفق
“Bilal r.a. diperintah menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah.” (HR
Muttafaqun ‘Alaih).
Hadits Marfû' tentang perilaku nya (Marfû' Fi'li Hukmi ):
perilaku Companion itu dilakukan di depan Nabi atau Nabi Ketika masih Hidup.
: الله رسول عهدى على الخيل لحوم نأكل @ا كن جابر ( قال النسائى) رواه
“Jabir r.a. berkata : Konon kami makan daging Kuda diwaktu Rasulullah saw masih
hidup” (HR Nasai)
Hadits Marfû' Keputusan tentang nya (Marfû' Taqririyah Hukmy):
Companion berita ini diikuti dengan kata-kata Abu Qasim sunnatu, Sunnatu
Nabiyyina atau Minas Sunnati.
Percakapan Amru Ibnu 'Ash ra dengan Ummul Walad:
@نا نبي @ة سن علين تلبسوا (ال داود) ابو رواه
"Jangan kau campur-adukkan pada kami sunnah nabi kami." (HR. Abu Dawud (
Ini adalah pidato Nabi sunnah, tetapi jika yang memberikan informasi dengan kata-
kata minas Sunnati atau yang lain yang sama adalah tabi'in , jadi ini hadits tidak Marf
'û tapi Mawq uf . [6][6]
C. Pengertian Hadits Mauquf
[6] [6] op
Secara etimologi waqaf adalah berhenti. [9][9]
Hadits secara terminologi adalah dihubungkan oleh pendamping, tentang pidato
atau perilaku, menghubungkan ( muttashil ) atau tidak ( munqathi ). [10][10]
Contoh Hadits Mauquf
بن علي : ٵقال سبما ثواالنا حد عنه الله رضي طالب بي
(ٵتريدون ٵيعرفون , رواهالبخاري ) رسوله؟ و الله يكذب ن
Ali bin Ali Thalib berkata: Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan apa yang
mereka ketahui, Apakah engkau menghendaki Allah dan rasul-Nya didustakan? (HR. Al-
Bukhari).
D. Hujjah dari Mauquf
Para sarjana yang diperdebatkan tentang Hadits Mauquf menggunakan sebagai
hujjah . Menurut sarjana dari Syafi'iyah di al-jadid, jika pidato pendamping ini tidak
populer di masyarakat jadi ini pidato tidak Ijma ' dan tidak bisa menjadi hujjah juga.
Apapun tingkat ini adalah tidak diterima sebagai hujjah untuk hukum Islam, karena
piutang sebagai hujjah hanya Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW, tetapi hadits yang
mendukung oleh pendamping. Pada prinsipnya, Hadits Mauquf tidak dapat membuat
hujjah, kecuali ada qarinah yang dapat Marf û '. [12][12]
E. Pengertian Hadits Maqthu’
Etimologis dari قطع, Artinya pecah. [13][13]
Terminologi adalah pidato atau perilaku yang terkait untuk Tabi'in,
tentang sanad masih berlanjut atau tidak. [14][14]
[9] [9] Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Op.Cit ., 226.
[10] [10] Dr Mohammad Alwi al-Maliki. op .73
[12] [12] Ridwan202.wordpress.com. op
[13] [13] Ibid. 231
[14] [14] Dr Mohammad Alwi al-Maliki. op. 71
Contoh Hadits Maqthu’
ال ينال العلم مستحي وال متكبر“ Orang pemalu dan orang sombong tidak akan mendapat ilmu”.[15][15]
F. Hujjah dari Hadits Maqthu’
Hadits Maqth û tidak bisa hujah di syara ' hukum meskipun hadits ini shahih,
karena tidak berasal dari Nabi. Ini adalah pidato hanya bagian atau perilaku atau salah
satu dari hamba Islam. Tapi, jika ada yang kuat membuktikan bahwa memungkinkan
Marf û ' , itu Marf û '. [16][16]
Kesimpulan
Hadits didasarkan pada transmisi dibagi menjadi tiga macam. Pertama adalah
Marf'û, kedua adalah Mauquf, dan ketiga adalah Maqthû.
Hadits Marf û ' secara terminologi adalah semua pidato, perilaku dan keputusan yang
berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW.
Macam-macam Hadits Marf û ' yaitu Marfû 'Tashrihi, Marf û 'Hukmi.
Hadits Mauquf secara terminologi adalah dihubungkan oleh pendamping, tentang
pidato atau perilaku, menghubungkan ( muttashil ) atau tidak ( munqathi ). [10][10]
Hadits Mauquf tidak dapat membuat hujjah, kecuali ada qarinah yang dapat Marf
'. [12][12]
Hadits Maqthu’ secara Terminologi adalah pidato atau perilaku yang terkait
untuk Tabi'in, tentang sanad masih berlanjut atau tidak. [14][14]
Hadits Maqth û tidak bisa hujah di syara ' hukum meskipun hadits ini shahih.
[15] [15] Ibid.72
[16] [16] Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Op.Cit .232
[10] [10] Dr Mohammad Alwi al-Maliki. op .73
[12] [12] Ridwan202.wordpress.com. op
[14] [14] Dr Mohammad Alwi al-Maliki. op. 71
PenutupDemikian makalah ini kami susun, penulis menyadari dalam makalah ini
masih banyak kesan kekurangan dan jauh dari kesan sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurna’an makalah
yang selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa yang membaca dan
membahasnya.
Daftar Pustaka Alawi Al-Maliki, Muhammad. Ushul Hadis pengetahuan . Terj.Drs H.Adnan
Qohar,
Drs. Rahman, Fatchur. Ikhtisar Mushthalahu’l-Hadits. Bandung: PT Alma’arif.
Cet.7.1991
Khon Majid, Abdul. Ulumul H a dits. Jakarta: AMZAH.Cet.2.2009
Ridwan202.wordpress.com
SH.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Cet.1.2006