h. z a i n a l. z - satpolpp.riau.go.idsatpolpp.riau.go.id/anim_files/765197469lkjip satpol pp tahun...
TRANSCRIPT
i
Dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau, maka perlu untuk membuat
laporan hasil kinerja, hal tersebut didasari oleh Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan Laporan Kinerja sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta
mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Review atas Pelaporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Secara substantive Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau merupakan wadah bagi pelaporan kinerja dalam rangka
meningkatkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja. Laporan kinerja yang
disajikan menggambarkan hasil kinerja dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau selama satu tahun (2017) sebagai
upaya terselenggaranya pemerintah yang baik, akuntabel, transparan dan
respontif terhadap aspirasi masyarakat dan dapat dikontrol oleh semua pihak.
Disadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau ini belumlah sempurna, hal ini
antara lain disebabkan kemampuan dan pemahaman yang mungkin masih
berbeda dan memerlukan penambahan wawasan yang lebih komprehensif, untuk
itu kami membuka diri menerima saran dan masukan dari semua pihak sebagai
bahan bagi kami untuk melakukan penyempurnaan dimasa yang akan datang.
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PROVINSI RIAU
H. Z A I N A L. Z Pembina Utama Muda NIP. 19600604 198101 1 004
ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................. v
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. GAMBARAN UMUM SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PROVINSI RIAU......................................................................... 1
1.2. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI .......................... 2
1.2.1. Kedudukan ...................................................................... 2
1.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau ........................................................................... 2
1.3. STRUKTUR ORGANISASI ........................................................ 3
1.4. SUMBER DAYA MANUSIA ........................................................ 23
1.5. SARANA DAN PRASARANA ..................................................... 25
1.6. SUMBER DANA ......................................................................... 26
1.7. IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) ............................................ 27
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA................................ 28
2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) ......................................... 28
2.2. VISI DAN MISI............................................................................ 28
2.3. TUJUAN DAN SASARAN .................................................................. 29
2.3.1. Tujuan ............................................................................. 29
2.3.2. Sasaran ........................................................................... 29
2.4. INDIKATOR SASARAN DAN TARGET ...................................... 30
2.5. PROGRAM DAN KEGIATAN ..................................................... 32
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. 35
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ............................................ 35
3.1.1. Penetapan Indikator Kinerja ........................................... 35
3.1.2. Metode Penetapan Kinerja ............................................. 36
iii
3.1.3. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran ............. 36
3.2. PENGUKURAN KINERJA .......................................................... 37
3.3. ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN ......................................... 38
3.4. TINGKAT CAPAIAN SASARAN ................................................. 40
3.5. URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................. 40
BAB IV : PENUTUP ........................................................................................ 63
4.1. KESIMPULAN ............................................................................ 63
4.2. PERMASALAHAN ...................................................................... 64
4.3. SARAN ....................................................................................... 65
iv
Tabel I – 1 Rekapitulasi Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
Pegawai Negeri Sipil Tahun 2017 ............................................................ 24
Tabel I – 2 Tenaga Kontrak Bantuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau ............................................................................................. 25
Tabel I – 3 Rekapitulasi Pelatihan Teknis Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau Tahun 2017 ......................................................................... 25
Tabel I – 4 Daftar Aset Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
Tahun 2017 .............................................................................................. 26
Tabel II – 1 Sasaran Dan Indikator Kinerja Tahun 2017 ........................... 32
Tabel III – 1 Capaian Indikator kinerja sasaran ......................................... 38
Tabel III – 2 Tingkat Capaian Sasaran ...................................................... 40
Tabel III – 3 Rekapitulasi Penanganan Unjuk Rasa dan
Kerusuhan Massa Tahun 2017 ................................................................. 48
Tabel III – 4 Rekapitulasi Pelaksanaan Pengawasan dan Pengamanan
Tempat-Tempat Penting dan Gedung Aset di Kota Pekanbaru - Provinsi Riau
Tahun 2017 ............................................................................................... 54
Tabel III – 5 Rekapitulasi Pelaksanaan Patroli Wilayah,Tempat /
Lokasi Rawan Gangguan Dalam Kota Pekanbaru .................................... 55
Tabel III – 6 Rekapitulasi Pelaksanaan Operasi Pemberantasan Penyakit
Masyarakat di Kota Pekanbaru – Provinsi Riau Tahun 2017 .................... 58
Tabel III – 7 Rekapitulasi Pelaksanaan Penegakan Perda di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau ...................................................... 59
Tabel III – 8 Perbandingan Data Kinerja ................................................... 60
v
Gambar I – 1 Bagan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
(Peraturan Gubernur Riau Nomor 90 Tahun 2016) ............................ 4
vi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2017 menyajikan hasil pengukuran kinerja
pencapaian sasaran yang diarahkan untuk dapat mencapai visi dan misi Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau sesuai target kinerja yang telah menjadi
komitmen Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.
Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih
berdaya guna, berhasil guna, transparansi dan bertanggung jawab serta untuk
mewujudkan clean government dan good governance, maka AKIP disusun dalam
bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) sebagaimana
diamanatkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang juga selaras
dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dengan demikian, LKjIP
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2017 ini disusun sebagai sebuah
bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan
guna mewujudkan sasaran-sasaran yang ditargetkan dapat dicapai pada Tahun
2017 sebagai bagian dari upaya pencapaian visi Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau “Terwujudnya Kondisi Masyarakat Provinsi Riau yang tentram,
tertib dan terlindungi”.
Sebagai bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah,
LKJIP tidak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang keberhasilan-
keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2017, tetapi juga memuat kekurangan-
kekurangan yang ada sehingga dapat dirumuskan solusinya untuk perbaikan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintahan dimasa mendatang. Melalui analisis pengukuran kinerja yang ada di
dalam LKJIP tersebut diharapkan semua pihak di Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau dapat secara bersama sama berperan aktif dan bekerjasama guna
perbaikan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau di tahun-tahun selanjutnya.
Secara umum, penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau pada tahun 2017 dapat dikatakan Sangat Baik/
Sangat Berhasil. Hal ini, didasarkan pada hasil pengukuran kinerja pencapaian
sasaran yang dapat dicapai melalui pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan
vii
kegiatan sebagaimana tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau 2017 dan Penetapan Kinerja (PK) Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau 2017.
Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa dari 3 sasaran strategis
dengan 9 indikator kinerja utama yang telah ditetapkan dalam RKT dan PK Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau 2017 menunjukkan bahwa :
Nilai rata-rata capaian kinerja sasaran strategis dari 3 sasaran strategis
adalah 100% dengan kategori Sangat Berhasil.
Capaian indikator kinerja utama dari 9 indikator kinerja utama adalah 97,67%
dengan kategori sangat berhasil.
Dengan demikian selama melaksanakan kegiatan tidak ada ditemui
hambatan dan permasalahan yang berarti, walaupun ada namum dapat diatasi
dengan memanfaatkansumber daya yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau.
Walaupun dalam pelaksanaan kegiatan tidak ada ditemui hambatan dan
permasalahan yang berarti, namun untuk mewujudkan Satuan Polisi Pamong
Praja Terdepan dalam Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum dan
Penegakan Perda serta Perlindungan Masyarakat, masih banyak hambatan dan
permasalahan yang perlu diatasi terutama dalam pelaksanaan tugas pengamanan
dan penertiban umum serta penegakan Perda dan Perlindungan Masyarakat.
Dalam pelaksanaan tugas pengamanan dan penertiban umum masih dirasakan
kurangnya tingkat pengetahuan / keterampilan anggota. Untuk itu pada tahun 2017
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau mengusulkan untuk tetap
melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya
Manusia dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2017,
ditemukan hambatan sebagai berikut:
1. Masih rendahnya Sumber Daya Manusia Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja
dalam pengelolaan baik dalam kegiatan maupun dalam penanganan masalah
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Penegakan Peraturan Daerah
dan Perlindungan Masyarakat di wilayah Provinsi Riau.
2. Kurangnya sarana penunjang Satuan Polisi Pamong Praja seperti kendaraan
operasional dan kendaraan – kendaraan pendukung lainnya.
viii
3. Belum maksimalnya pemberdayaan PPNS di Satuan Polisi Pamong Praja
meskipun pelimpahan wewenang dari Biro Hukum telah diserahkan kepada
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.
4. Belum Maksimalnya Anggaran yang dialokasikan untuk Penyelenggaraan
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Penegakan Peraturan Daerah
dan Perlindungan Masyarakat terumata untuk biaya kendaraan
dinas/operasional.
Untuk itu, kedepan perlu dilakukan beberapa perbaikan agar target kinerja
dapat dicapai sesuai dengan yang ditetapkan, antara lain :
1. Mendata segala kebutuhan terkait dengan peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia Aparatur Satpol PP seperti pelaksanaan Diklat – diklat maupun
melaksanakan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi Aparatur Satuan
Polisi Pamong Praja.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana, mendata segala kebutuhan mengecek
jumlah aset yang masih bisa dipakai dan tidak dipakai, melaksanakan
pengadaan alat – alat yang dibutuhkan selama penanganan ketenteraman dan
ketertiban di wilayah Provinsi Riau.
3. Lebih memaksimalkan PPNS dalam pelaksanaan tugasnya membantu
menegakkan peraturan daerah, penyelenggaraan ketentramanan dan
ketertiban umum serta pemberdayaan Satlinmas dengan tetap melaksanakan
kegiatan pembinaan dan pemberdayaan PPNS.
4. Memaksimalkan Anggaran untuk dialokasikan pada kegiatan Penyelenggaraan
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Penegakan Peraturan Daerah
dan Perlindungan Masyarakat terumata untuk biaya kendaraan
dinas/operasional.
Semoga, LKJIP 2017 ini dapat menjadi bahan evaluasi dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau pada tahun-tahun berikutnya. Berbagai kekurangan yang ada, tentunya
menjadi pemacu untuk memotivasi agar lebih bersemangat dalam bekerja dan
berusaha demi terwujudnya Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau tangguh,
handal dan terpercaya serta mampu ikut mewujudkan Provinsi Riau yang Maju,
Masyarakat Sejahtera, dan Berdaya Saing Tinggi, Menurunnya Kemiskinan,
Tersedianya Lapangan Kerja serta Pemantapan Aparatur.
1
1.1. GAMBARAN UMUM SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI
RIAU
Dalam rangka upaya pemberdayaan Satuan Polisi Pamong Praja
sebagai konsekuensi lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, ketentuan pasal 65 ayat (1) huruf b
menyebutkan bahwa Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mempunyai
tugas dan wewenang serta kewajiban memelihara ketentraman dan
ketertiban masyarakat. Dalam kaitan tersebut, pasal 255 ayat (1)
menetapkan bahwa untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakkan
peraturan daerah serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja.
Di era otonomi daerah saat ini, peran Satpol PP semakin strategis
dan menuntut peningkatan kinerja yang benar-benar optimal. Dengan jumlah
personil yang dimiliki, Satpol PP bukan saja dituntut makin taktis, tetapi juga
dituntut untuk terus memperbaiki manajemen serta pendekatan yang
seharusnya dikembangkan menyikapi meningkatnya tantangan yang
dihadapi di lapangan. Penggunaan pendekatan yang humanis yang lebih
menonjolkan persuasif daripada kekuatan fisik merupakan strategi yang
tepat untuk penegakan ketertiban umum. Ketika berhadapan dengan kondisi
masyarakat yang makin kritis, tentu Satpol PP tidak lagi hanya
menyandarkan pada pendekatan yang sifatnya kuratif, melainkan harus
dirancang strategi dan program yang sifatnya preventif yaitu mencegah agar
potensi konflik tidak makin melebar dengan cara mengembangkan
mekanisme deteksi dini dan pendekatan yang berbasis pada komunitas
lokal.
Implementasi dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Pemerintah Provinsi Riau membentuk SKPD Satuan
Polisi Pamong Praja melalui Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau
(Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 Nomor 4).
BAB I
PENDAHULUAN
2
Selain itu, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau juga
mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja, untuk meningkatkan pembinaan
guna mewujudkan kondisi daerah yang aman, tentram, dan tertib serta
menciptakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kegiatan
masyarakat yang kondusif.
Disamping itu, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau juga
dituntut untuk menegakkan kebijakan Pemerintah lainnya yaitu Keputusan
Kepala Daerah. Hal ini merupakan tugas yang cukup luas bagi Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau karena memiliki dampak langsung terhadap
masyarakat, sehingga membutuhkan gerak pembinaan yang mantap untuk
menciptakan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau yang handal
dan profesional.
1.2. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1.2.1. Kedudukan
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau, berdasarkan
Peraturan Gubernur Riau Nomor 90 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau adalah merupakan unsur pelaksana urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah yang dipimpin oleh
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
1.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau
Sesuai Peraturan Gubernur Riau Nomor 90 Tahun 2016, Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau mempunyai tugas membantu
Gubernur melaksanakan urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah untuk memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan
ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan atau
Keputusan Gubernur.
3
Kemudian dalam penyelenggaraan tugasnya, Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan pada Sekretariat, Bidang Pembinaan
Masyarakat, Bidang Operasi, Bidang Penegakan Peraturan Daerah,
dan Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat;
b. pelaksanaan kebijakan pada Sekretariat, Bidang Pembinaan
Masyarakat, Bidang Operasi, Bidang Penegakan Peraturan Daerah,
dan Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pada Sekretariat, Bidang
Pembinaan Masyarakat, Bidang Operasi, Bidang Penegakan
Peraturan
Daerah, dan Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat;
d. melaksanaan administrasi pada Sekretariat, Bidang Pembinaan
Masyarakat, Bidang Operasi, Bidang Penegakan Peraturan Daerah,
dan Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait
dengan tugas dan fungsinya.
1.3. STRUKTUR ORGANISASI
Adapun susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau menurut Peraturan Gubernur Riau Nomor 90 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau, terdiri dari:
1. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja;
2. Sekretariat terdiri atas:
a. Sub Bagian Perencanaan Program.
b. Sub Bagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik
Daerah; dan
c. Sub Bagian Kepegawaan dan Umum.
3. Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat, terdiri atas:
a. Seksi Fasilitasi Hubungan Kerjasama;
b. Seksi Kewaspadaan Dini; dan
c. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan.
4. Bidang Operasi, terdiri atas :
a. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Dan Pengendalian
Masyarakat;
b. Seksi Pengamanan Aset; dan
c. Seksi Intelijen.
4
5. Bidang Penegakan Peraturan Daerah, terdiri atas:
a. Seksi Hubungan Antar Lembaga;
b. Seksi Penegakan dan Pengawasan; dan
c. Seksi Tindak Internal.
6. Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat, terdiri atas:
a. Seksi Data, Informasi dan Pemberdayaan;
b. Seksi Tindak Reaksi Cepat; dan
c. Seksi Pengerahan dan Pengendalian.
Gambar I – 1
Bagan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
(Peraturan Gubernur Riau Nomor 90 Tahun 2016)
Seksi Bimbingan dan
Penyuluhan
5
1. KEPALA SATUAN
a. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas membantu
Gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah pada Bidang Satuan Polisi Pamong Praja.
b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Kepala
Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi perumusan
kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan,
pelaksanaan administrasi dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Gubernur terkait dengan tugas dan fungsi pada Satuan Polisi Pamong
Praja.
2. SEKRETARIAT
1. Sekretaris mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan
evaluasi pada Subbag Perencanaan Program, Subbag Keuangan,
Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Subbagian
Kepegawaian dan Umum.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada
Sekretariat;
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan
memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat;
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan
kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.
Sekretariat terdiri dari:
a. Sub Bagian Perencanaan Program;
B Sub Bagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik
Daerah
c. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.
6
Masing-masing Subbag dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
a. Kepala Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbagian Perencanaan Program;
(2) membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian
Perencanaan Program;
(3) menyiapkan bahan dan menghimpun usulan rencana
program/kegiatan dari masing-masing bidang;
(4) melaksanakan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja
Perangkat Daerah, Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Unit Kerja;
(5) melaksanakan koordinasi penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP);
(6) mempersiapkan bahan-bahan untuk pra-rapat koordinasi dan
rapat koordinasi musyawarah perencanaan pembangunan daerah
serta rapat koordinasi teknis;
(7) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Perencanaan
Program;
(8) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
b. Kepala Sub Bagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang
Milik Daerah mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang
Milik Daerah;
(2) membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian Keuangan
dan Pengelolaan Aset Daerah;
(3) melakukan urusan perbendaharaan dan akuntansi keuangan dan
asset;
(4) mengelola keuangan dan penyiapan pembayaran gaji pegawai;
7
(5) melakukan pembinaan dan memberikan petunjuk teknis
pengelolaan keuangan dan aset;
(6) menyiapkan dokumen rencana kebutuhan dan penganggaran
barang milik daerah;
(7) melakukan urusan pengurusan barang milik daerah yang berada
pada penguasaan Satuan Polisi Pamong Praja;
(8) melaksanakan penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) atau pemutakhiran data hasil pemeriksaan
pelaksanaan kegiatan;
(9) melaksanakan proses administrasi Tuntutan Perbendaharaan dan
Tuntutan Ganti Rugi (TP-TGR);
(10) melaksanakan verifikasi dan pertanggungjawaban anggaran;
(11) melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas
pengelolaan keuangan dan asset;
(12) melakukan fasilitasi rencana umum pengadaan barang dan jasa
unit kerja;
(8) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Keuangan,
Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah;dan
(9) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
c. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Sub
Bagian Kepegawaian dan Umum;
(2) membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian
Kepegawaian dan Umum;
(3) mengagendakan dan mendistribusikan surat menyusat;
(4) melaksanakan fasilitasi administrasi kepegawaian;
(5) melaksanakan koordinasi penyusunan Analisa Jabatan, Analisa
Beban Kerja, peta jabatan, proyeksi kebutuhan pegawai, standar
kompetensi dan evaluasi jabatan;
(6) melaksanakan proses penegakan disiplin pegawai;
8
(7) membuat laporan perkembangan kepegawaian;
(8) menyelenggarakan urusan kehumasan;
(9) melaksanakan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi;
(10) melaksanakan dan mengatur fasilitas rapat, pertemuan dan
upacara, serta melakukan kegiatan keprotokolan dan administrasi
perjalanan dinas;
(11) melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana kantor setelah
berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah;
(12) melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor,
kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor;
(13) mengumpulkan, menyusun dan mengolah bahan data informasi
untuk kepentingan masyarakat;
(14) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Kepegawaian
dan Umum; dan
(15) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
3. KEPALA BIDANG PEMBINAAN MASYARAKAT
a. Kepala Bidang Pembinaan Mayarakat mempunyai tugas melakukan
koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Seksi Fasilitasi Hubungan
Kerjasama, Seksi Kewaspadaan Dini dan Seksi Bimbingan dan
Penyuluhan.
b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala
Bidang menyelenggarakan fungsi :
(1) penyusunan program kerja dan rencana operasional pada
Bidang Pembinaan Masyarakat;
(2) penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan
memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang
Pembinaan Masyarakat;
(3) penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah
dilaksanakan kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja;dan
9
(4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.
Bidang Pembinaan Masyarakat terdiri dari:
a. Kepala Seksi Fasilitasi Hubungan Kerjasama;
b. Kepala Seksi Kewaspadaan Dini;
c. Kepala Seksi Bimbingan Dan Penyuluhan.
Masing-masing Kasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat.
a. Kepala Seksi Fasilitasi Hubungan Kerjasama mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Seksi Fasilitasi Hubungan Kerjasama;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Fasilitasi
Hubungan Kerjasama;
(3) melaksanakan fasilitasi hubungan masyarakat dan
Organisasi Masyarakat dengan Pemerintah Provinsi Riau di
bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat,
bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala
Daerah dan bidang perlindungan masyarakat;
(4) melakukan pembinaan korp musik dan wawasan
kebangsaan;
(5) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Kewaspadaan
Dini;dan
(6) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
b. Kepala Seksi Kewaspadaan Dini mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Kewaspadaan Dini;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Kewaspadaan
Dini;
(3) menghimpun dan menyiapkan data sistem informasi untuk
ketenteraman dan ketertiban umum, penegakan Perturan
Daerah dan Perlindungan Masyarakat;
10
(4) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Kewaspadaan
Dini;dan
(5) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
c. Kepala Seksi Bimbingan Dan Penyuluhan mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Bimbingan Dan Penyuluhan;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Bimbingan
Dan Penyuluhan;
(3) melaksanakan bimbingan dan penyuluhan masalah-masalah
strategis di bidang ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat, Penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan
Masyarakat;
(4) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Bimbingan Dan
Penyuluhan;dan
(5) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
4. KEPALA BIDANG OPERASI
a. Kepala Bidang Operasi mempunyai tugas melakukan koordinasi,
fasilitasi dan evaluasi pada Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Pengendalian Masyarakat, Pengamanan Asset dan Seksi Intelijen;
b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1)
Kepala Bidang menyelenggaraan fungsi:
(1) penyusunan program kerja dan rencana operasional pada
Bidang Operasi;
(2) penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan
memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang
Operasi;
(3) penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah
dilaksanakan kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja;
11
(4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.
Bidang Operasi terdiri dari :
a. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Pengendalian
Masyarakat;
b. Kepala Seksi Pengamanan Asset;
c. Kepala Seksi Intelijen.
Masing-masing Kasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Operasi.
a. Kepala Seksi Ketertiban Umum dan Pengendalian Masyarakat mempunyai
tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Ketertiban Umum dan Pengendalian Masyarakat;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Ketertiban
Umum dan Pengendalian Masyarakat;
(3) menyusun bahan kebijakan teknis fasilitasi dan melaksanakan
ketertiban umum dan Pengendalian Masyarakat;
(4) menyiapkan pedoman teknis ketentraman, ketertiban umum dan
Pengendalian Masyarakat;
(5) menyelenggarakan Patroli, Pengawalan Pejabat dan
pengendalian Unjuk Rasa dalam rangka ketentraman, ketertiban
umum;
(6) menyelenggarakan Monitoring ketentraman, ketertiban umum
dan Pengendalian Masyarakat;
(7) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi ketertiban umum
dan Pengendalian Masyarakat;
(8) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
b. Kepala Seksi Pengamanan Asset mempunyai tugas :
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Pengamanan Asset;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Pengamanan
Asset;
12
(3) menyelenggarakan Pengawasan dan Pengamanan Tempat-
tempat penting dan Gedung/Asset dilingkungan Pemerintah
Provinsi Riau;
(4) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Pengamanan Asset;dan
(5) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
c. Kepala Seksi Intelijen mempunyai tugas :
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran Seksi
Intelijen;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Intelijen;
(3) melaksanakan Pemantauan, Penyelidikan terhadap potensi–
potensi ancaman yang dapat mengganggu Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Pelanggaran Peraturan Daerah;
(4) melakukan Penggalangan terhadap kegiatan masyarakat yang
akan membahayakan dan berdampak kepada Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Pelanggaran Peraturan Daerah;
(5) melaksanakan Pemantauan terhadap aksi Unjuk rasa dan
Kerusuhan massa;
(6) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Intelijen;dan
(7) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
5. KEPALA BIDANG PENEGAKAN PERATURAN DAERAH
a. Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah mempunyai tugas
melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Seksi Hubungan Antar
Lembaga, Seksi Penegakan dan Pengawasan serta Seksi Tindak
Internal;
b. Untuk melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada ayat (1) Kepala
Bidang menyelenggarakan fungsi:
(1) penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Penegakan Peraturan Daerah;
13
(2) penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Penegakan
Peraturan Daerah;
(3) penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan
kepada Kepala Satuan Pamong Praja;dan
(4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan sesuai tugas dan
fungsinya.
Bidang Penegakan Peraturan Daerah terdiri dari:
a. Kepala Seksi Hubungan Antar Lembaga;
b. Kepala Seksi Penegakan dan Pengawasan;
c. Kepala Seksi Tindak Internal.
Masing-masing Kasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah.
a. Kepala Seksi Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Hubungan Antar Lembaga;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Hubungan Antar
Lembaga;
(3) menginventarisir dan menelaah Peraturan Daerah, Peraturan
Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah di lingkungan
Pemerintah Provinsi Riau;
(4) menginventarisir data PPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi
Riau dan kab/kota se Provinsi Riau;
(5) melaksanakan sinergitas PPNS selaku penyidik pelanggaran
Perda dengan PPNS Satuan Polisi Pamong Praja selaku penegak
Perda;
(6) mengelola sekretariat PPNS;
(7) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Hubungan Antar
Lembaga;dan
(8) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan sesuai tugas
dan fungsinya.
14
b. Kepala Seksi Penegakan dan Pengawasan mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Penegakan dan Pengawasan;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Penegakan dan
Pengawasan;
(3) membentuk tim terpadu penegakan dan pengawasan perda
terhadap pelanggar perda, perkada dan keputusan kepala daerah
yang memuat sanksi;
(4) melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran
perda, perkada dan keputusan kepala daerah yang memuat
sanksi;
(5) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Penegakan dan
Pengawasan;dan
(6) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan sesuai tugas
dan fungsinya.
c. Kepala Seksi Tindak Internal mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Seksi Tindak Internal;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Tindak
Internal;
(3) melaksanakan penegakan hukum, disiplin, tata tertib dan
pengamanan dilingkungan internal;
(4) melaksanakan penegakan disiplin ASN se-Provinsi Riau;
(5) melakasanakan Pengawasan terhadap pelaksanaan
Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan
Kepala Daerah yang memuat sanksi;
(6) melakukan Pembinaan Terhadap Pelanggaran Peraturan
Daerah, Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala
Daerah yang memuat sanksi;
(7) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Tindak Internal;
15
(8) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan sesuai
tugas dan fungsinya.
6. KEPALA BIDANG PEMBINAAN SATUAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
a. Kepala Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai
tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Seksi Data,
Informasi dan Pemberdayaan, Seksi Tindak Reaksi Cepat dan Seksi
Pengerahan dan pengendalian pada Bidang Pembinaan Satuan
Perlindungan Masyarakat;
b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Kepala Bidang menyelenggarakan fungsi:
(1) penyusunan program kerja dan rencana operasional pada
Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat;
(2) penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan
memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang
Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat;
(3) penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah
dilaksanakan kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja;dan
(4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.
Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat terdiri dari:
a. Kepala Seksi Data, Informasi dan Pemberdayaan;
b. Kepala Seksi Tindak Reaksi Cepat;
c. Kepala Seksi Pengerahan dan pengendalian.
Masing-masing Kasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan
Masyarakat.
a. Kepala Seksi Data, Informasi dan Pemberdayaan mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Data, Informasi dan Pemberdayaan;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Data, Informasi
Dan Pemberdayaan;
16
(3) mengolah, menganalisa data dan informasi satlinmas;
(4) memetakan dan memantau secara berkala daerah rawan
bencana;
(5) menyiapkan bahan pengembangan potensi sumber daya manusia
melalui pendidikan dan Pelatihan bela Negara;
(6) mengkoordinasikan pengembangan satuan perlindungan
masyarakat dengan instasi terkait;
(7) menyiapkan buku panduan / standarisasi / juklak / juknis / protap
dan pedoman untuk pemberdayaan Satlinmas dan potensi
masyarakat;
(8) mengumpulkan dan mengolah data potensi masyarakat dan
satuan perlindungan masyarakat yang ditugaskan dalam
pemilihan Presiden / Wakil Presiden dan Pemilu, dan pemilukada;
(9) menyiapkan dan memelihara data, arsip Satuan perlindungan
Masyarakat dan potensi masyarakat serta kebencanaan;
(10) melakukan pendataan jumlah pengungsi, korban jiwa dan
kerugian materi akibat bencana dan gangguan keamanan,
ketentraman dan ketertiban masyarakat;
(11) melaksanakan pendidikan dan pelatihan sat linmas;
(12) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Data, Informasi Dan
Pemberdayaan;dan
(13) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.
b. Kepala Seksi Tindak Reaksi Cepat mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Seksi Tindak Reaksi Cepat;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Tindak
Reaksi Cepat;
(3) menyiapkan bahan Pedoman dan petunjuk teknis untuk
penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran;
(4) mempersiapkan dan membina sumberdaya satlinmas dan
potensi masyarakat;
17
(5) menyiapkan dan menyusun bahan kubutuhan sarana dan
prasarana satuan perlindungan masyarakat;
(6) membantu penyiapan satlinmas untuk penugasan, pencarian,
pertolongan dan penyelamatan korban bencana;
(7) membantu melakukan rehabilitasi, relokasi, rekonsiliasi dan
rekonstruksi darurat pada fasilitasi umum yang rusak akibat
bencana dan gangguan keamanan, ketentraman dan
ketertiban umum;
(8) membuka pos pantau bencana sebagai media informasi
Satlinmas;
(9) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Tindak Reaksi
Cepat;dan
(10) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.
c. Kepala Seksi Pengerahan dan pengendalian mempunyai tugas:
(1) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Seksi Pengerahan dan Pengendalian;
(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Pengerahan
dan Pengendalian;
(3) menyusun bahan rencana strategis dan bahan rencana kerja
dan dokumen serta anggaran sub bidang pengerahan dan
pengendalian;
(4) menyusun bahan rencana teknis pengerahan dan
pengendalian sat linmas;
(5) memfasilitasi pelaksanaan pengerahan personil satlinmas
sebagai antisipasi terhadap gangguan keamanan,
ketentraman dan ketertiban serta gangguan sosial
kemasyarakatan;
(6) membina dan mensosialisasikan system keamanan
lingkungan serta kegiatan social kemasyarakatan;
(7) melaksanakan pengerahan personil satlinmas pada acara-
acara penting;
18
(8) melakukan koordinasi tentang penyiapan anggota satlinmas
dalam pemilihan umum, pemilihan presiden dan wakil
presiden serta pemilihan kepala daerah;
(9) memfasilitasi pengerahan dukungan personil satlinmas pada
kejadian kebencanaan;
(10) melaksanakan pengendalian penugasan personil satlinmas;
(11) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Pengerahan dan
Pengendalian;;dan
(12) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.
1.4. SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah pegawai negeri sipil di Satuan Polisi Pamong Praja
mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, dari
267 orang pada tahun 2016 menjadi 242 orang pada tahun 2017. Hal
ini disebabkan oleh banyaknya PNS Satpol PP Provinsi Riau yang
dimutasi ke SKPD lain serta beberapa PNS yang telah memasuki
masa pensiun. Adapun rekapitulasi daftar urut kepangkatan di Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Riau dapat dilihat pada tabel berikut:
I - 19
LKJIP SATPOL PP PROVINSI RIAU TAHUN 2017
Tabel I - 1
Rekapitulasi Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai Negeri Sipil Tahun 2017
JUMLAH PNS MENURUT JUMLAH PEJABAT
GOLONGAN
JENIS KELAMIN JML
PENDIDIKAN JML
STRUKTURAL JML
JUMLAH PELAKSANA
LK PR SD SLTP SLTA D-1 D-II D-III D-IV/S1 S2 S3 I II III IV
IV/e
IV/d
IV/c 1 1 1 1 1 1 1
IV/b 4 4 4 2 2 4 4 4
IV/a 1 1 1 1 1 1
1
III/d 8 7 1 8 1 6 1 8
7 8 1
III/c 6 5 1 6 6 6
4 6 2
III/b 18 13 5 18 3 13 2 18 4 18 14
III/a 64 54 10 64 2 62 64 64 64
II/d 2 2 2 2 2 2 2
II/c 87 81 6 87 87
87 87 87
II/b 30 27 3 30 30
30 30 30
II/a 19 16 3 19 7 2 10 19 19 19
I/d 1 1 1 1 1 1 1
I/c 1 1 1 1 1 1 1
I/b
I/a
JUMLAH 242 213 29 242 8 3 133 2 90 6 242 1 5 15 242 221
20
Tabel I – 2
Tenaga Kontrak Bantuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Pria 300
2 Wanita 25
Total 325
Tabel I – 3
Rekapitulasi Pelatihan Teknis
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2017
1.5. SARANA DAN PRASARANA
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau Tahun 2017 di dukung oleh sarana dan prasarana
yang tercatat menjadi asset Satuan sebagai berikut:
No Pelatihan Teknis Jumlah (Orang)
1 Pelatihan Intel 5
2 Pelatihan Provost/PTI 10
3 Pelatihan Bela Diri 30
4 Pelatihan Kesamaptaan 25
5 Pelatihan TRC 30
21
Tabel I - 4
Daftar Aset Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2017
No Klasifikasi Aset Jumlah Satuan Ket
1 Gedung 3 Gedung
2 Genset 4 Unit
3 Alat Angkutan 49 Unit
4 Alat-Alat Kantor & Rumah Tangga
830 Unit
5 Alat Studio & Komunikasi 179 Unit
6 Alat-alat keamanan 973 Unit
7
Aset tetap lainnya: a. Buku perpustakaan
b. Barang bercorak
kesenian/kebudayaan
c. Aset lain-lainnya
38
511 -
Buku
Unit
Unit
1.6. SUMBER DANA
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Satuan Polisi
Provinsi Riau tahun 2017 dibiayai dari APBD Provinsi Riau, untuk
Belanja Tidak Langsung nilai Pagu sebesar Rp.29.635.555.054,45,-
(dua puluh Sembilan miliar enam ratus tiga puluh lima juta lima ratus
lima puluh lima ribu lima puluh empat rupiah empat puluh lima sen) dan
Belanja Langsung sebesar Rp.16.778.193.233,01 (enam belas miliar
tujuh ratus tujuh puluh delapan juta serratus Sembilan puluh tiga ribu
dua ratus tiga puluh tiga rupiah satu sen).
22
1.7. IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (SAKIP)
Terkait dasar hukum implementasi LKJIP dengan Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999, Satpol PP Provinsi Riau telah
menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2014-2019 yang
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, indikator dan target sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Satpol PP Provinsi Riau yang akan diwujudkan
dalam periode 2014-2019. Sasaran, indikator dan target yang
direncanakan dalam Renstra tersebut dijelaskan dalam Rencana Kerja
Tahunan (RKT) untuk tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018. Di
dalam RKT tersebut dirumuskan pencapaian target, penentuan
indikator dan sasaran yang berupa ukuran hasil (outcomes) dan ukuran
keluaran (output) dari program dan kegiatan.
23
2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Berdasarkan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau
Tahun 2014-2019, yang menjadi IKU Satpol PP Provinsi Riau adalah sebagai
berikut:
1. Persentase Penegakan Perda dan Perkada
2. Persentase Penanganan Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat
3. Persentase Pembinaan (Satlinmas) Kab/Kota Se-Provinsi Riau
2.2. VISI DAN MISI
Yang menjadi landasan perumusan visi Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau adalah Visi Provinsi Riau yang tertuang dalam RPJMD Provinsi
Riau 2014 - 2019, dengan visi “Terwujudnya Provinsi Riau yang Maju,
Masyarakat Sejahtera, dan Berdaya Saing Tinggi, Menurunnya
Kemiskinan, Tersedianya Lapangan Kerja serta Pemantapan Aparatur”.
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau yang merupakan bagian
dari sistem pemerintahan dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau, juga
memiliki visi yang mendukung terwujudnya visi Provinsi Riau sesuai dengan
tugas yang diemban yaitu:
“Terwujudnya Kondisi Masyarakat Provinsi Riau yang tentram,
tertib dan terlindungi”.
Dari pernyataan visi tersebut terdapat kata-kata kunci yang
mengandung makna :
a. Tentram adalah suatu tatanan yang sesuai dengan kaidah hukum,norma
agama, norma sosial dan peraturan perundang – undangan sehingga
terselenggaranya sendi – sendi kehidupan yang menjamin rasa aman dan
tenang daerah.
b. `Tertib adalah suatu keadaan kehidupan yang serba teratur dan tertata
dengan baik sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku guna
mewujudkan kehidupan masyarakat yang dinamis,aman, tentram lahir dan
bathin.
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
24
c. Terlindungi adalah sesuatu keadaan kehidupan yang menjamin timbulnya
rasa aman dan tenang pada masyarakat di daerah.
Misi organisasi meruapakan sesuatu yang harus di emban atau
dilaksanakan organisasi dalam rangka mewujudkan visi. Dengan
pernyataan misi ini diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang
berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta
perannya. Berdasarkan Visi yang ditetapkan tersebut di atas, maka Misi
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau adalah :
1. Meningkatkan Kapasitas kelembagaan, sarana dan prasarana serta
mengembangkan sumber daya aparatur yang handal, tangguh dan
berwawasan global dalam menunjang kelancaran tugas.
2. Menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta
perlindungan masyarakat di Provinsi Riau.
3. Menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Pelaksanaanya.
2.3. TUJUAN DAN SASARAN
Penetapan tujuan dan sasaran organisasi hendaknya memperhatikan
atau didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi. Selain
itu, karena tujuan dimaksudkan untuk mempertajam fokus pelaksanaan misi
organisasi, maka tujuan organisasi harus dapat menunjukkan kerangka
prioritas dalam memfokuskan arah semua sasaran, program dan aktivitas
pelaksanaan Misi tersebut. Hal ini dimaksudkan agar tujuan dan sasaran
dapat dicapai sesuai rencana. Berikut ini tujuan dan sasaran Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau 2014-2019:
2.3.1 Tujuan
Sejalan dengan Visi dan Misi tersebut maka Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau menetapkan tujuan sebagai berikut :
“Meningkatnya Penyelenggaraan Penegakan Peraturan Daerah,
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan
Masyarakat yang berkualitas”
2.3.2 Sasaran
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam
kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran disertakan
25
pula indikator kinerja sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan
pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun tersebut. Selain itu,
sasaran merupakan penjelasan dari tujuan secara terukur, yaitu hasil
yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun
kemudian sesuai dengan rencana strategis. Penetapan sasaran
diharapkan dapat memberikan spesifikasi, terinci dan terukur sehingga
tujuan dapat dicapai melalui program dan kegiatan.
Fokus utama sasaran adalah tindakan alokasi sumber daya
dalam kegiatan organisasi, sasaran harus bersifat spesifik dapat dinilai,
terukur, menantang dan berorientasi pada hasil, dan dapat dicapai
dalam periode tertentu.
Untuk menjamin tercapainya visi dan misi Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau maka ditetapkan sasaran yang satu sama
lain merupakan satu kesatuan dan saling ketergantungan yaitu :
1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Internal OPD
2. Meningkatnya Penanganan dan Penyelenggaraan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan
Masyarakat.
3. Meningkatnya Penegakan Perda dan Perkada
2.4. INDIKATOR SASARAN DAN TARGET
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Satuan Polisi
Pamong Praja merumuskan strategi yang merupakan rencana menyeluruh
dan terpadu. Berikut strategi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau 2014-
2019:
1. Mengintensifkan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, kursus, bimtek,
workshop serta kegiatan peningkatan kapasitas lainnya secara
berkesinambungan dan terarah.
2. Menginventarisir kebutuhan formasi SDM Satuan Polisi Pamong
PrajaProvinsi Riau berdasarkan kompetensi SDM.
3. Penambahan jumlah SDM Satuan Polisi Pamong PrajaProvinsi Riau
berdasarkan kebutuhan organisasi.
4. Menginventarisir kebutuhan sarana dan prasarana Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau.
5. Penambahan jumlah sarana dan prasarana Satuan Polisi Pamong
PrajaProvinsi Riau berdasarkan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas.
6. Menginventarisir setiap peraturan yang berkaitan dengan masyarakat
Provinsi Riau.
7. Menyampaikan informasi dan sosialisasi peraturan kepada masyarakat.
26
8. Menginventarisir semua asset milik Pemerintah Provinsi Riau.
9. Meningkatkan kemampuan pengawasan aparatur Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau dalam Penegakan Peraturan.
10. Meningkatkan kompetensi aparatur Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau dalam penegakan perda.
11. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penegakan peraturan.
12. Meningkatkan kemampuan penanganan demonstrasi dan unjuk rasa
aparatur Satuan Polisi Pamong PrajaProvinsi Riau.
13. Meningkatkan kemampuan deteksi dan penanganan ancaman aparatur
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.
14. Menginventarisir daerah rawan kerusuhan di Provinsi Riau.
15. Menginventarisir daerah rawan penyakit masyarakat di Provinsi Riau.
16. Meningkatkan peran serta Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten/Kota
dalam penanganan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Provinsi
Riau.
17. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan
ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Provinsi Riau.
27
Tabel II - 1
Sasaran Dan Indikator Kinerja Tahun 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
1 2 3
1.
Meningkatya Kualitas Pelayanan Internal
Persentase ketersediaan Data / Informasi
Persentase layana administrasi perkantoran yang baik
Persentase kecukupan sarana dan prasarana kerja aparatur yang sesuai dengan standar kerja
Persentase meningkatnya kualitas dan disiplin aparatur
Persentase meningkatnya kualitas sumberdaya aparatur sipil negara
Persentase ketepatan penyampaian laporan
2.
Meningkatnya penegakan perda dan perkada
Persentase penegakan perda dan perkada (IKU)
3.
Meningkatanya penanganan dan penyelengaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat
Persentase penanganan Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat ( IKU)
Persentase pembinaan (Satlinmas) Kab/Kota Se-Provinsi Riau
2.5. PROGRAM DAN KEGIATAN
Guna mendukung kelancaran dan tercapainya tujuan pelaksanaan
program pembangunan di Provinsi Riau, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Riau telah menetapkan 13 (tiga belas) Program,adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
6. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
7. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal.
8. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk menjaga ketertiban dan
Keamanan.
9. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT).
10. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam.
28
11. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Penegak Hukum.
12. Program Sosialisasi dan Penegakan Peraturan Daerah.
13. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Dari 13 (tiga belas) Program yang telah ditetapkan tersebut, didukung oleh 52
(lima puluh dua) kegiatan, yaitu :
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat.
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
5. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
6. Penyediaan Alat Tulis Kantor
7. Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan
8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
9. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
10. Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan
11. Penyediaan Makanan Dan Minuman
12. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah
13. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
14. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
15. Pengadaan Perlengkapan Kantor
16. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
17. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Penunjang Kantor
18. Pengadaan Peralatan Studio dan Komonikasi Kantor
19. Pemeliharaan Rutin / Berkala Khusus Lapangan
20. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Olahraga
21. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
22. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
23. Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur
24. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
25. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
26. Penyusunan Rencana Kerja SKPD
27. Rapat Koordinasi pada setiap SKPD
28. Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
29. Penyusunan Penetapan Kinerja (PENJA), Rencana Kinerja Tahunan
(RKT), LaporanEkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
30. Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan Dan Kenyamanan
Lingkungan
29
31. Pelatihan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
32. Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa
33. Pengawalan Pejabat dan Orang-orang Penting
34. Pengamanan dan Pengawasan Tempat-tempat Penting dan Gedung/Aset
Pemprov.
35. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-hari Besar
36. Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
37. Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi rawan Gangguan
38. Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa
39. Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Dilingkungan PemerintahProvinsi Riau (Razia/Sidak)
40. Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP
41. Bimbingan Teknis Peningkatan Pemahaman Pengetahuan Peraturan
Hukum bagi AnggotaSatpol PP Provinsi Riau
42. Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS
43. Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah Satpol
PP Se-Provinsi Riau
44. Penegakan Peraturan Daerah
45. Publikasi Secara Visual Kegiatan Kantor Satpol PP Melalui Media TV On
Line
46. Jambore Satuan Polisi Pamong Praja
47. Peningkatan Teknis anggota TRC Satpol PP
48. Pelatihan Intel Satpol PP Provinsi Riau
49. Pelatihan Petugas Tindak Internal (PTI) Satpol PP Provinsi Riau
50. Pembinaan dan Pelaksanaan (penampilan) Marching Band Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan
Peraturan Daerah Satpol PP Se-Provinsi Riau
51. Gelar pasukan Satuan Polisi Pamong Praja
52. Pelaksanaan Tata Upacara Korps Music ke Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau
30
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui instrument
pertanggungjawaban secara periodik, yaitu Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKJIP). Instrument pertanggungjawaban tersebut antara lain
meliputi pengukuran, penilaian, evaluasi dan analisis kinerja, serta
akuntabilitas keuangan yang dilaporkan secara menyeluruh dan terpadu
untuk memenuhi kewajiban dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi.
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja meliputi penetapan indikator kinerja untuk
masing-masing sasaran dan kegiatan, metode pengukuran kinerja, dan
metode penyimpulan capaian kinerja sasaran.
3.1.1. Penetapan Indikator Kinerja
Untuk dapat mengukur kinerja suatu sasaran atau kegiatan
perlu ditetapkan indikator yang mengindikasikan keberhasilan atau
ketidakberhasilan pencapaian kinerja sasaran dan kegiatan tersebut.
Indikator kinerja kegiatan meliputi indikator kinerja input, output,
outcome, benefit dan impact. Indikator kinerja input merupakan
sekumpulan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
kegiatan. Indikator kinerja output merupakan keluaran nyata dan
langsung dapat dilihat setelah kegiatan tersebut dilaksanakan.
Indikator kinerja outcome adalah hasil atau manfaat langsung yang
diharapkan dari pelaksanaan suatu kegiatan. Benefit dan impact
merupakan manfaat yang berdampak lebih luas kepada masyarakat.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
31
3.1.2. Metode Penetapan Kinerja
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
29 tahun 2004 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, makapengukuran
kinerja secara kuantitatif dapat diperoleh dengan membandingkan
rencana dan realisasi selama satu tahun dengan Rumus sebagai
berikut:
a. Apabilan semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja
atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja,
digunakan rumus :
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah kinerja
atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tinggi kinerja,
digunakan rumus :
3.1.3. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran
Pengukuran kinerja dilakukan secara kuantitatif dengan
menilai indikator kinerja pada setiap sasaran dan kegiatan.
Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja terhadap sasaran
digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran
dengan indikator kinerjanya. Untuk menilai kinerja Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau tahun anggaran 2017, hasil pengukuran
kinerja tersebut dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal
sebagai berikut :
Realisasi
Capaian Indikator Kinerja = ------------------ x 100%
Rencana
(2 x Rencana) Realisasi
Capaian Indikator Kinerja = ------------------------------------ x 100%
Rencana
32
85 s.d 100 ► Sangat Berhasil
70 ≤ x < 85 ► Berhasil
55 ≤ x < 70 ► Cukup Berhasil
x < 55 ► Tidak Berhasil
3.2. PENGUKURAN KINERJA
Kinerja merupakan gambaran mengenai sejauh mana keberhasilan
atau kegagalan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya
dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misinya. Dengan kata
lain, kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam
periode tertentu.
Banyak ahli yang memberikan pengertian kinerja. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut, menurut Hasibuan (2003, p.94), “Kinerja
(prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Pengertian
kinerja (performance) lainnya menurut Drucker (2002, .134) adalah “Tingkat
prestasi atau hasil nyata yang dicapai kadang-kadang dipergunakan untuk
memperoleh suatu hasil positif”. Kinerja juga didefinisikan sebagai
keberhasilan personel dalam mewujudkan sasaran strategik di empat
perspektif: keuangan, customer, proses, serta pembelajaran dan
pertumbuhan (Mulyadi, 2007, p.363).
Dengan demikian, pengukuran kinerja Satpol PP Provinsi Riau
dilakukan dengan mengukur capaian indikator-indikator dari sasaran yang
ditetapkan pada dokumen Penetapan Kinerja (Penja) , program-program yang
telah direncanakan pada Rencana Kerja Tahun (RKT) 2017, dan kegiatan-
kegiatan dari setiap program yang terdiri dari input kegiatan, Output dan
Outcome.
33
3.3. ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN
Tabel III – 1
Capaian Indikator kinerja sasaran
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET
PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
% Tertimbang % Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Meningkatnya Penanganan dan Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat
Persentase Penanganan Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (IKU)
100 % Program Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan.
1. Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan
2. Pelatihan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;
3. Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Masa; 4. Pengawalan Pejabat dan orang-orang penting; 5. Pengamanan dan Pengawasan tempat-tempat
penting dan gedung/aset pemprov; 6. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-
hari Besar; 7. Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat;
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal.
1. Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan
Program Peningkatan Pemberantasan
Penyakit Masyarakat (PEKAT)
1. Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Riau (Razia/Sidak)
Program Peningkatan Kapasitas Sumber
10.067.852.552
8.195.850.000
131.797.952
620.000.000 250.750.000 150.529.600
280.525.000
438.400.000
539.250.000
539.250.000
132.163.000
132.163.000
302.000.000
100
100
100
100 100 100
100
100
100
100
100
100
100
8.57
48,85
0,79
3,70 1,49 0,90
1,67
2,61
3,21
3,21
0,79
0,79
1,81
98,77
98,29
100,00
98,74 96,67 100,00
99,97
97,71
99,25
99,25
97,68
97,68
80,11
9.901.573.300
8.055.830.000
131.797.800
612.203.000 242.401.000 150.529.000
280.435.000
428.377.500
235.216.500
235.216.500
129.093.000
129.093.000
247.441.600
34
Daya Penegak Hukum
1. Bimbingan Teknis Peningkatan Pemahaman
Pengetahuan Peraturan Hukum Bagi Anggota
Satpol PP Provinsi Riau
2. Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS
3. Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan
Peraturan Daerah Satpol PP
80.000.000
122.000.000 100.000.000
100
100 100
0.48
0.73 0,60
58,80
85,74 95,79
47.041.000
104.608.400 95.792.200
Persentase Pembinaan (Satlinmas) Kab/Kota Se-Provinsi Riau (IKU)
100% Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk
Menjaga Ketertiban dan Keamanan.
1. Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam
Pengamanan Swakarsa
Program Pencegahan Dini dan
Penanggulangan Korban Bencana Alam
1. Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP
140.000.000
140.000.000
418.750.000
418.750.000
100
100
100
100
0.83
0.83
2,50
2,50
95,64
95,64
93,83
93,83
133.893.000
133.893.000
392.926.000
392.926.000
Meningkatnya Penegakan Perda dan Perkada
Persentase Penegakan Perda dan Perkada (IKU)
100 % Program Sosialisasi dan Penegakan Peraturan Daerah
1. Penegakan Peraturan Daerah
191.000.000
191.000.000
100
100
1,14
1,14
90,41
90,41
172.690.500
172.690.500
35
3.4. TINGKAT CAPAIAN SASARAN
Tabel III – 2
Tingkat Capaian Sasaran
NO SASARAN
TINGKAT CAPAIAN SASARAN
KET
SB B CB TB
1.
Meningkatnya Penanganan dan Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat
√ 100%
2. Meningkatnya Penegakan Perda dan Perkada √ 100%
JUMLAH 2 100%
Ket :
SB = Sangat Berhasil
B = Berhasil
CB = Cukup Berhasil
TB = Tidak Berhasil
Dari table tingkat capaian sasaran tersebut diatas, dapat kita lihat
secara umum pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau dalam mewujudkan visi dan misi pada tahun
2017 dapat dikatakan Sangat Berhasil (SB) dengan tingkat capaian sasaran
sebesar 100% (Seratus Persen).
3.5. URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Penyiapan Tenaga Pengendali Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 8.195.850.000 8.055.830.000 98,25
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang melaksanakan Pengendalian Kemanan dan Kenyamanan Lingkungan
Orang
325 325 100
Outcome Tersedianya Anggota Satpol PP yang melaksanakan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
325
325 100
Dari jumlah dana sebesar Rp. 8.195.850.000 terealisasi sebesar Rp.
8.055.830.000 (98,25%) digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pembayaran
Honorarium Anggota Banpol Pamong Praja untuk 325 orang dan dibayarkan
selama 12 bulan.
36
2. Pelatihan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 131.797.952
131.797.800
100,00
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang Mengikuti Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Orang
130 130 100
Outcome Terlaksananya Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Satpol PP Provinsi Riau
130 130 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 131.797.952 terealisasi sebesar
Rp. 131.797.800 (100%) digunakan untuk pelaksanaan kegiatan Pelatihan
Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Anggota Satpol PP
Provinsi Riau sebanyak 130 orang.
3. Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 620.000.000 612.203.000 98,74
Satpol PP
Prov.Riau
Ouput Jumlah Pengamanan terhadap Unjuk
Rasa dan Kerusuhan Massa
Kali
26 26 100
Outcome Terlaksananya Pengamanan terhadap
Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa
26 26 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 620.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 612.203.000 (98,74%) digunakan untuk Penanganan Unjuk Rasa yang
dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau pada Tahun 2017
sebanyak 26 ( dua puluh enam ) kali dengan ruang lingkup kejadian terjadi di
beberapa tempat, yaitu :
- Kantor Gubernur Riau.
- Gedung DPRD Provinsi Riau.
- Kantor / Dinas dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
37
- Rumah Dinas Gubernur dan Wakil Gubernur.
4. Pengawalan Pejabat dan Orang-orang Penting
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 250.750.000 242.401.000 92,65
Satpol PP
Prov.Riau
Ouput Jumlah Pejabat dan Orang-orang
Penting yang di kawal
Orang
2 2 100
Outcome Terlaksananya Pengawalan Terhadap
Pejabat dan Orang-orang Penting
2 2 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 250.750.000 terealisasi sebesar
Rp. 242.401.000 (92,65%) digunakan untuk kegiatan pengawalan Pejabat dan
orang-orang penting dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
5. Pengamanan dan Pengawasan Tempat-tempat Penting dan Gedung /
Aset
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 150.529.600 150.529.000 100
Satpol PP
Prov.Riau
Ouput Jumlah Tempat-tempat Penting dan
Gedung/Aset dilingkungan Pemprov Riau yang
diamankan dan diawasi
Unit
14 14 100
Outcome Terlaksananya Pengamanan dan Pengawasan
Tempat-Tempat Penting dan Gedung/Aset
Pemprov. Riau
14
14 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 150.529.600 terealisasi sebesar
Rp. 150.529.000 (100%) digunakan untuk kegiatan Pengamanan dan
Pengawasan Tempat-tempat Penting dan Gedung / Aset sebanyak 14 unit.
38
6. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-hari Besar
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 280.525.000 280.435.000 99,97
Satpol PP
Prov.Riau
Ouput Jumlah Pengamanan Upacara dan
Acara Penting Hari - Hari Besar
Kali
20 20 100
Outcome Terlaksananya Pengamanan terhadap Upacara dan Acara Penting Hari-Hari Besar
20 20 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 280.525.000 terealisasi sebesar
Rp. 280.435.000 (99,97%) digunakan untuk kegiatan Pengamanan terhadap
Upacara dan Acara Penting Hari-hari Besar sebanyak 20 kali.
7. Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 438.400.000 428.377.500 97,71
Satpol PP
Prov.Riau
Ouput Jumlah Operasi Trantibum Satpol PP
yang dilaksanakan
Kali
25 25 100
Outcome Terlaksananya Operasi Trantibum
Satpol PP
25 25 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 438.400.000 terealisasi sebesar
Rp. 428.377.500 (97,71%) digunakan untuk kegiatan Operasi Pengendalian
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat sebanyak 25 kali.
39
8. Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 539.250.000 535.216.500 99,25
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan yang dipatrolikan Kab/
Kota
4 4 100
Outcome Terlaksananya Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan
4 4 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 539.250.000 terealisasi sebesar
Rp. 535.216.500 (99,25%) digunakan untuk kegiatan Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan ke 4 kabupaten / kota di Provinsi Riau.
9. Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau (Razia/Sidak)
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 132.163.000 129.093.000 97,68
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Penertiban dan Penegakkan disiplin PNS
Orang
6 6 100
Outcome Terlaksananya Penertiban dan Penegakan Disiplin PNS
6 6 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 132.163.000 terealisasi sebesar
Rp. 129.093.000 (97,68%) digunakan untuk kegiatan Penertiban dan
Penegakan Disiplin PNS dengan jumlah pelaksanaan sebanyak 6 kali.
40
10. Bimbingan Teknis Peningkatan Pemahaman Pengetahuan Peraturan
Hukum bagi Anggota Satpol PP Provinsi Riau
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah Dana Rp 80.000.000 47.041.000 58,80
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang Memahami Pengetahuan Peraturan Hukum
Orang
40 40 100
Outcome Terlaksananya Anggota Satpol PP Provinsi Riau yang Mengikuti Teknis Peningkatan Pemahaman Pengetahuan Peraturan Hukum
40 40 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 80.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 47.041.000 (58,80%) digunakan untuk kegiatan Anggota Satpol PP yang
memahami Pengetahuan Peraturan Hukum sebanyak 40 orang.
11. Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 122.000.000 104.608.400 85,74
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah PPNS Provinsi Riau yang mengikuti Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS
Orang
50 50 100
Outcome Terlaksananya PPNS Provinsi Riau yang Mengikuti Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS
50 50 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 122.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 104.608.400 (85,74%) digunakan untuk kegiatan PPNS Satpol PP yang
mengikuti Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS sebanyak 50 orang.
41
12. Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah Satpol
PP se – Provinsi Riau
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 100.000.000 95.792.200 95,79
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Anggota Satpol PP Se-Provinsi Riau yang Mengikuti Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Perda
Orang
50 50 100
Outcome Terlaksananya Anggota Satpol PP Se-Provinsi Riau yang Mengikuti Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Perda
50 50 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 100.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 95.792.200 (95,79%) digunakan untuk kegiatan Anggota Satpol PP se –
Provinsi Riau yang mengikuti Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan
Perda sebanyak 50 orang.
13. Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan
Swakarsa
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 140.000.000 133.893.000 95,64
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah anggota satlinmas dan masyarakat yang mengikuti pemberdayaan 40 Orang pengamanan swakarsa
Orang
75 orang 75 orang 100
Outcome Terlaksananya Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa
75 orang 75 orang 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 140.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 133.893.000 (95,64%) digunakan untuk kegiatan Pemberdayaan
Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa sebanyak 75 orang.
42
14. Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat ( TRC ) Satpol PP
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 418.750.000 392.926.000 93,83
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Penanganan Gangguan Bencana yang dilakukan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP
Kali
10 10 100
Outcome Terlaksananya Daerah Gangguan Trantibum yang ditanggapi Oleh Tim Reaksi Cepat Satpol PP
10 10 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 418.750.000 terealisasi sebesar
Rp. 392.926.000 (93,83%) digunakan untuk kegiatan Pencegahan Dini dan
Penggulangan Trantibum di Provinsi Riau sebanyak 10 Kali.
15. Penegakan Peraturan Daerah
Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD
Input Jumlah dana Rp 191.000.000 172.690.500 90,41
Satpol PP Prov.Riau
Ouput Jumlah Peraturan Daerah yang ditegakkan
Perda
2 2 100
Outcome Terlaksananya Peraturan Daerah yang ditegakkan
2 2 100
Dari jumlah Dana sebesar Rp. 191.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 172.690.500 (90,41%) digunakan untuk kegiatan Peraturan Daerah yang
ditegakkan sebanyak 2 Perda.
43
Tabel III - 3 Rekapitulasi Penanganan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa
Tahun 2017
NO. TANGGAL URAIAN
PENDEMO TUJUAN
ASAL JUM LAH
1 2 3 4 5 6
1. Rabu, 4 Januari 2017
Unjuk rasa menuntut Penolakan terhadap naiknya Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Kenaikan Listrik, Bahan Bakar Minyak serta bahan pokok lainnya
BEM UNRI ±80 KANTOR DPRD PROV. RIAU
2.
Jum’at, 6 Januari 2017
Unjuk rasa tentan Penolakan terhadap naiknya Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
BEM UNRI
±100
KANTOR DPRD PROV. RIAU
3.
Rabu, 11 Januari 2017
Unjuk rasa tentang Pengangkatan Honorer K2 menjadi PNS
Forum Honorer
Kategori 2 Pekanbaru
(FHK2I)
±150
TUGU PON
4. Kamis, 12 Januari 2017
Unjuk rasa menuntut Penolakan terhadap naiknya Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Kenaikan Listrik, Bahan Bakar Minyak serta bahan pokok lainnya
BEM SE-RIAU
±250 KANTOR DPRD PROV. RIAU
5. Jum’at, 13 Januari 2017
Unjuk rasa menuntut: 1. Menetapkan UNSP Perkebunan
2017 setara dengan kehidupan layak
2. Mengeluarkan aturan pekerjaan sebagai komponen aturan sebagai tunjangan
3. Menerbitkan Peraturan sesuai amanat PP 78 Tahun 2015 dan Permennaker RI Nomor 07 Tahun 2013
Federasi Serikat Pekerja
Pertanian dan
Perkebunan Seluruh
Indonesia (FSPPKSP
SI)
±300 KANTOR GUBERNUR RIAU
6.
Selasa, 17 Januari 2017
Unjuk rasa tentang: 1. Kenaikan harga bahan pokok 2. Kebijakan liberal impor pangan dan
tenga kerja asing 3. Kebijakan rezim Jokow-Jusuf Kalla
Gerakan Mahasiswa Pembebasa
n Riau
±100 TUGU PON
7. Rabu, 18 Januari 2017
Unjuk rasa tentang: 1. Menolak Money Politik 2. Mendukung Pemilu Kada di
Pekanbaru dan Kampar 3. Menghimbau agar masyarkat
menggunaklan Hak Politik 4. Menghimbau kepada Panwaslu
bersama LMM melakukan edukasi politik
Ikatan Mahasiswa Muhammad
iyah Pekanbaru
±150 TUGU PON
44
1 2 3 4 5 6
8. Kamis, 2 Februari 2017
Unjuk rasa tentang: 1. Mencabut izin PT Rokan Agrindo
Pratama Plantation 2. Penegak hokum segera
melakukan penyelidikan kepada perambah hutan
3. Mengembalikan hutan rakyat
Yayasan Relawan Peduli
Lingkungan Hidup dan Kemanusia
an
±100 KANTOR DPRD PROV. RIAU
9. Jum’at, 24 Februari 2017
Unjuk rasa menuntut membebaskan dan melepaskan Rajadi alias Awi Tongseng
1. DPP LSM Penjara
2. DPP LSM PMPR
3. DPP LSM Perisai
±200
1. KANTOR GUBERNUR RIAU
2. POLDA RIAU
10. Senin, 6 Maret 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Kebijakan liberalism terkait PT.
Freeport 2. Paket kebijakan liberal yang
ditetapkan oleh rezim Jokowi-Jusuf Kalla
3. Mengganti idiologi kapitalisme dan system demokrasi
BKLDK dan Gema
Pembebasan Riau
±100
KANTOR
GUBERNUR
RIAU
11. Rabu. 8 Maret 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Gubernur Riau harus
mengembalikan tanah ulayat suku sakai
2. Gubernur Riau harus memeriksa izin HGU PT. Ivo Mas Tunggal
Aliansi
Peduli Suku
Sakai terdiri
dari:
1. Rumpun Pemuda Bersatu
2. GPAS
±150
KANTOR
GUBERNUR
RIAU
12. Selasa. 14 Maret 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Gubernur Riau harus
mengembalikan tanah ulayat suku sakai
2. Gubernur Riau harus melihat perekonomian masyarakat
Aliansi Persatuan Suku Sakai Menggugat
(PSSM)
±500
KANTOR
GUBERNUR
RIAU
13. Senin. 20 Maret 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Tanggap darurat ruas jalan lipat
kain-lubuk agung(28 km) minimal fungsional
2. Segerakan bantuan sembako ke 17 desa yang terkena dampak kerusakan PLN
Aliansi Gerakan Rakyat
Marginal (GERAM)
±30 KANTOR DPRD
PROV. RIAU
14. Senin. 20 Maret 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Mendukung Pemprov Riau
melakukan pemetaan RT/RW 2. Meminta Pemprov Riau melakukan
pendataan ulang terhadap perusahaan perkebunan yang ada di Riau
Aliansi Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia
(PMII)
±20
KANTOR GUBERNUR RIAU
15. Rabu. 29 Maret 2017
Unjuk Rasa tentang Pencabutan SP3 terhadap Perusahaan yang diduga melakukan pembakaran lahan:
WALHI Riau
±15
TUGU PON
45
1 2 3 4 5 6
16. Senin. 10 April 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Meminta Pemprov Riau melakukan
Penataan RT/RW 2. Meminta Anggota Dewan serius
menyelesaikan RT/RW 3. Meminta Pemprov Riau melakukan
pendataan ulang terhadap perusahaan perkebunan yang ada di Riau
Aliansi Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia
(PMII)
±20 KANTOR DPRD
PROV. RIAU
17.
Selasa. 18 April 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Memanggil dan memeriksa Ketua
DPRD Ibu Septina Primawati Rusli dan jajaran pimpinan DPRD PRov. Riau
2. Memanggil dan memeriksa Kabag ULP atas nama Edi Kadafi
3. Memanggil dan memeriksa keterlibatan Kadis Pendidikan atas nama Kamsol
Berantas dan
Forpemanas
±20 KANTOR DPRD
PROV. RIAU
18.
Kamis. 27 April 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Penggelapan SP 8 PT Sari
Lembah Subur di Kec Pangkalan Lesung
2. Indikasi kuat kebun PT Sari Lembah Subur di Kec Pangkalan Lesung melebihi izin HGU yang diberikan Pemerintah
3. Tukar guling kebun illegal yang dilakukan PT SLS terhadap kebun masyarkat
Gerakan Rakyat Bangkit
Pangkalan Lesung
Pelalawan
±30 1. KANTOR
KEJATI RIAU 2. POLDA RIAU
19. Rabu . 12 April 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Permasalahan Ruang Tata Hijau
(RTH) 2. Usut Tuntas Anto Rahman dalam
kasus RTH 3. Meminta KEjati Riau dan
Ditreskrimsus Polda Riau untuk Transparansi dalam mengusut dugaan korupsi proyek RTH
Aliansi Gerakan Rakyat
Marginal (GERAM)
±300 1. KANTOR
KEJATI RIAU 2. POLDA RIAU
20. Selasa. 2 Mei 2017
Unjuk Rasa tentang Peringatan hari Buruh Sedunia
Aliansi Buruh
±500
DINAS TENAGA KERJA PROV. RIAU
21. Rabu. 24 Mei 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Cairkan bantuan pendidikan
anggaran tahun 2016 2. Menuntut transparansi terhadap
bantuan pendidikan anggaran tahun 2016
3. Melaporkan dan meminta BPK dan KPK untuk mengaudit bantuan pendidikan anggaran tahun 2016
Forum Paguyuban Mahasiswa
se-Riau
±100
KANTOR GUBERNUR RIAU
22. Selasa. 25 Juli 2017
-
Gerakan Pelalawan
Bersatu ±50
KANTOR KEJATI RIAU
46
1 2 3 4 5 6
23. Kamis. 27 Juli 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Usut tuntas dugaan korupsi RTH 2. Usut tuntas dugaan pungli sebesar
13 % terhadap perusahaan pemenang tender
3. Usut tuntas segala bentuk monopoli proyek di Provinsi Riau
Forum Pelajar
Mahasiswa Pemuda Riau Anti Korupsi
(FPMPRAK)
±100
KANTOR KEJATI RIAU
24. Senin. 28 Agustus 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Menyangkut PHK terhadap
Suarnop Sihaan 2. Tidak terlaksana pembayaran
bonus 2016 kepada Buruh 3. Tidak di daftarkan Buruh
Perkebunan sebagai Peserta BPJS
Aliansi Buruh
Jahtera Indonesia
Kab. Kuansing
±500
KANTOR DISNAKER PROVINSI RIAU
25. Kamis. 31 Agustus 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Meminta kepada Kapolda Riau
dan Dinas Kehutanan untuk memeriksa PT.RAPP yang diduga tidak membayar SPJ senilai Rp. 37 M
2. Meminta kepada Kapolda untuk melakukan Penyelidikan dan Penyidikan terkait Limbah yang dihasilkan PT.RAPP Merusak Lingkungan dan Ekosistem
3. Cabut Surat Izin HTI milik PT.RAPP
Gerakan Mahasiswa
Peduli Lingkungan Prov. Riau
(GMPL)
±100
1. POLDA RIAU 2. DINAS
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROV. RIAU
26. Selasa. 05 September 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Stop Genosida terhadap Muslim
Rohingya 2. Usir Dubes Miyanmar dari
Indonesia 3. Stop Hubungan Bilateral
Indonesia dengan Miyanmar
Mahasiswa HMI
±30
KANTOR
GUBERNUR
RIAU
27. Senin. 11 September 2017
Unjuk Rasa tentang: Terkait Eksploitasi dan
Pencemaran yang dilakukan oleh
PT. Sumatera Riau Lestari (SRL)
di Sungai Selat Morong dan
Pengrusakan pelabuhan
Masyarakat di Jl. Batin Daut
Dusun Sukaramai di Kab.
Bengkalis
Himpunan Mahasiswa Rupat dan Himpunan Mahasiswa Peternakan UIN Suska
Riau
±50
1. DINAS LINGKUNGAN HIDUP
2. DPRD RIAU
28. Selasa. 12 September 2017
Unjuk Rasa tentang: Terkait Pengukuran Ulang
HGU seluruh Perusahaan MUSIMMAS di Kab. Pelalawan
Ikatan Keluarga
Mahasiswa Pelalawan Indonesia
±30
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI RIAU
47
1 2 3 4 5 6
29. Kamis. 14 September 2017
Unuk Rasa Tentang: 1. Kembalikan Tanah yang telah di
rampas PT.Sekar Bumi Alam Lestari 1.400 HA
2. Ukur Ulang HGU PT.Sekar Bumi Alam Lestari yang kami duga tidak sesuai dengan HGU yang di tetapkan
Persatuan Koto Aman Menggugat
±80 KANTOR DPRD
RIAU
30. Rabu. 27 September 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Menuntut pihak BANK RIAU pusat
Memberhentikan DS (Oknum Pegawai Bank Riau Kepri cabang Pelalawan)
2. Menuntut pihak BANK RIAU Memberhentikan Faisal Sambri sebagai pimpinan cabang
3. Menuntut BANK RIAU agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi
Poros Tengah
Mahasiswa Pelalawan
(PTMP)
±50 BANK RIAU
KEPRI
31. Jum’at. 29 September 2017
Unjuk Rasa tentang: Aksi Damai
Gabungan Ormas Islam
(FPI,HMI)
±150 DPRD PROVINSI RIAU
32. Senin. 02 Oktober 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Persoalan BBM yang Langka 2. Rencana Pemerintah menaikkan
tarif PLN 3. Tidak Transparansi nya
Pemerintah tentang Hutang Negara Indonesia
Mahasiswa HMI
±30 DPRD PROVINSI RIAU
33. Senin. 02 Oktober 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Meminta Kadisdik Provinsi Riau
Mundur, dikarenakan ikut berpolitik
Mahasiswa Pergerakan
Islam Indonesia
(PMII)
±15
DINAS
PENDIDIKAN
PROVINSI RIAU
34. Senin. 09 Oktober 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Meminta Kadisdik Riau mundur,di
karenakan Ikut Berpolitik
Mahasiswa Pergerakan
Islam Indonesia
(PMII)
± 25
DINAS
PENDIDIKAN
PROVINSI RIAU
35. Rabu.11 Oktober 2017
Unjuk Rasa tentang:
BANK RIAU
KEPRI
36. Kamis.12 Oktober 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Cabut izin perusahaan perusak
Hutan Riau,Penyebab bencana Kabut Asap,Pembalakan Liar dan Ilegaloging
Mahasiswa FOR
PEMANAS(forum
Pemuda Mahasiswa Nasionalis)
± 50 DPRD PROVINSI
RIAU
48
1 2 3 4 5 6
37. Senin.16 Oktober 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Penyelesaikan Pengaspalan
Jalan Beton Ruas Jalan Lipat kain Desa IV Koto Sitingkai
2. Cabut Surat izin PT.PSPI dalam ruas Jalan Lipat Kain
Aliansi Himpunan
Pelajar Mahasiswa
Rantau setingkai(HIPE
MARS)
± 50
DPRD PROVINSI
RIAU
38. Jum,at.20 Oktober 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. 3 Tahun Kepemimpinan Presiden
Jokowi dan Jusup Kala
Mahasiswa BEM SE- RIAU
± 1500
DPRD PROVINSI RIAU
39. Senin. 23 Oktober 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Cabut Permen LHK RI NO.P.17
MENLHK/SETJEN KUM 12/2017
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia (FSP2KI)
± 10.000
KANTOR GUBERNUR RIAU
40. Kamis. 26 Oktober 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Mendukung Pemerintah agar
tetap konsisten Membela Rakyat dan Menjaga Kelestarian Lingkungan
2. PEMDA RIAU harus satu sikap dengan pemerintah Pusat
Barisan Mahasiswa
dan Masyarakat bela Riau
± 50
KANTOR GUBERNUR RIAU
41. Rabu.1 Nopember 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Masa Menuntut Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Riau Mundur Dari Jabatan di kernakan Ikut Berpolitik
Aliansi Mahasiswa
Riau
± 50
DINAS
PENDIDIKAN
PROVINSI RIAU
42. Kamis.09 Nopember 2017
Forum Rakyat Peduli
Riau(FROPIL)
± 100
KANTOR GUBERNUR RIAU
43. Kamis.16 Nopember 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Meminta PT.ARARA ABADI
Keluar areal tanda Wilayat Seluas 12.000 HA
2. Kepada Gubernur dan Bupati Bengkalis cabut izin Prinsip PT.ARARA ABADI
Gerakan Mahasiswa
Sakai Riau(GMSR)
± 150
KANTOR GUBERNUR RIAU
44. Kamis.16 Nopember 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Meminta Gubernur Riau
mendesak Presiden untuk Membatalkan Pembuatan Waduk Rokan Hilir Kecamatan Rokan IV Koto
2. Meminta DPRD Mendesak Presiden untuk Memberhentikan Proyek tersebut
Mahasiswa dan
Masyarakat ROHUL
± 100
KANTOR GUBERNUR RIAU
45. Selasa.12 Desember 2017
Unjuk Rasa tentang: 1. Sehubungan Pengosongan Lahan
dan Rumah milik warga Petani oleh P.T.Angkasa Pura 1
Gerakan Mahasiswa Nasionalis
Indonesia(GMNI)
± 50
KANTOR GUBERNUR RIAU
49
Tabel III – 4 Rekapitulasi Pelaksanaan
Pengawasan dan Pengamanan Tempat-tempat Penting dan Gedung/Aset
di Kota Pekanbaru – Provinsi Riau Tahun 2017
NO LOKASI WAKTU
PELAKSANA
AN SASARAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
1. Kota Pekanbaru
1 Januari
2017 s.d 31 Desember 2017
1. Rumah Dinas Gubernur 2. Rumah Dinas
Wakil Gubernur 3. Rumah Dinas
Sekretaris Daerah 4. Rumah Dinas Ketua DPRD Prov.
Riau 5. Kantor Gubernur Riau
6. Kantor KONI Prov. Riau
7. Kantor BKD Prov. Riau 8. Gedung DPRD
Prov. Riau 9. Gedung Dekranasda Prov.
Riau 10. Gedung Dharma
Wanita 11. VIP Room Lancang Kuning
12. Gedung SMU Plus Prov. Riau
13. Kantor Satpol PP Prov. Riau 14. Kediaman
Kasatpol PP Prov.Riau
Aman dan Terkendali
50
Tabel III – 5 Rekapitulasi Pelaksanaan Patroli Wilayah,Tempat / Lokasi Rawan
Gangguan Dalam Kota Pekanbaru
NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU
PELAKSANAAN
1 2 3 4
1.
Pelaksanaan Tugas
Patroli Pengawasan dan Pemantauan
Pelaksanaan tugas Patroli Pengawasan
dan Pemantauan Ketentraman
Masyarakat dalam rangka pemilihan Walikota/ Wakil
Walikota priode 2017-2022 Kota Pekanbaru
14/02/2017
2.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat
Pelaksanaan tugas Patroli Pengawasan dan Pemantauan
Ketentraman Masyarakat dalam
rangka pemilihan Walikota/ Wakil
Walikota priode 2017-
2022 Kota Pekanbaru
15/02/2017
3.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat
melaksanakan tugas
Patroli wilayah,tempat/Lokasi
Rawan Gangguan
Ketertiban umum dan Ketentraman
Masyarakat dalam kota Pekanbaru
07 s.d 09
Maret 2017
4.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
melaksanakan tugas Patroli
wilayah,tempat/Lokasi
Rawan Gangguan Ketertiban umum dan
Ketentraman
Masyarakat ( Patroli Cipta Kondisi ) dalam
kota Pekanbaru
01 s.d 31
agustus 2017
51
1 2 3 4
5.
Pelaksanaan Tugas
Patroli Wilayah dalam rangka Pengawasan dan
Pengamatan serta Pengumpulan Bahan Keterangan dalam Tim
Ruang Terbuka Hijau ( RTH )
melaksanakan tugas Patroli Pemantauan
dan Pengawasan
dalam rangka antisipasi
gangguanKetertiban
Umum dan Ketentraman
Masyarakat dalam rangka unjuk rasa dan kerusuhan Massa di
Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan
Dinas Kehutanan Prov. Riau
12/09/2017
6.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah dalam rangka Pengawasan dan
Pengamatan serta Pengumpulan Bahan Keterangan
melaksanakan tugas
Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan
Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman
Masyarakat ( Patroli Cipta Kondisi ) dalam
kota Pekanbaru
1 s.d 30 September
2017
7.
Pelaksanaan Tugas
Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan
Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat
melaksanakan tugas Patroli Wilayah,
Tempat/ Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman
Masyarakat ( Patroli
Cipta Kondisi ) dalam Kota Pekanbaru
01 s.d 31 ktober 2017
8.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat
melaksanakan tugas Patroli Wilayah,
Tempat/ Lokasi Rawan
Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat ( Patroli
Bina Kesuma ) dalam
kota Pekanbaru
01 s.d 30 November
2017
9.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
melaksanakan tugas
Patroli pemantauan dan pengawasan
dalam rangka
antisipasi gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat pada
pelaksanaan Festival
Seni Budaya Melayu Riau
26 s.d 30 November
2017
52
1 2 3 4
10.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
melaksanakan tugas Patroli Wilayah,
Tempat/ Lokasi Rawan
Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman
Masyarakat ( Patroli Bina Kesuma ) dalam
kota Pekanbaru
01 s.d 31 Desember
2017
11.
Pelaksanaan Tugas
Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat
melaksanakan perjalanan dinas
dalam rangka Patroli
Wilayah ke Kabupaten Rokan Hulu
05 s.d 07 Februari 2017
12.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat
melaksanakan
perjalanan dinas dalam rangka Patroli
Wilayah ke Kabupaten Kampar
09 s.d 10
Februari 2017
13.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
melaksanakan perjalanan dinas
dalam rangka Patroli
Wilayah,Tempat/Lokasi Rawan Gangguan ke Kabupaten Pelalawan
02 s.d 03 Mei
2017
14.
Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah,
Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat
melaksanakan perjalanan dinas
dalam rangka
Konsultasi / Koordinasi Kegiatan
Patroli Wilayah,Tempat/Lokasi Rawan Gangguan ke
Jakarta
04 s.d 06 Desember
2017
53
Tabel III – 6 Rekapitulasi Pelaksanaan Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat di
Kota Pekanbaru - Provinsi Riau Tahun 2017
NO
LOKASI
WAKTU
PELAKSANAAN
SASARAN
KETERANGAN
1 2 3 4 5
1 Perumahan
Jondul
Maret 2017 25 orang PSK dan 2
hidung belang
Diberi arahan, dan didata
2 Tempat Hiburan
malam
Apri 2017 32 orang PSK dan 2
hidung belang
Diberi arahan, dan didata
3 Tempat Hiburan
malam
Mei 2017 97 orang
27 tidak memiliki KTP
71 terindikasi memakai
Narkoba
27 orang Diberi arahan,
dan didata
71 orang diproses BNNP
4 Tempat Hiburan
malam
3 orang PSK dan 1
Orang hidung belang
Diberi arahan, dan didata
5 Penertiban
Obat, makanan,
kosmetik, obat
tradisonal yang
tidak memenuhi
syarat
Mei 2017 260 kotak makanan
dan minuman kaleng
Disita BPPOM
6 Tempat Hiburan
malam
Juli 2017 3 orang positif narkoba
30 pasang pasangan
mesum
30 pasang pasangan
mesum didata
3 orang (+) narkoba
diserahkan ke BNNP
7 Tempat Hiburan
malam
Agustus 2017 15 orang tidak memiliki
KTP
1 pasang Mesum
1 (+) Narkoba
1 pasang pasangan
mesum dan 15 orang yang
tidak memiliki KTP didata
1 orang (+) narkoba
diserahkan ke BNNP
8 Tempat Hiburan
malam
Agustus 2017 3 pasang pasangan
mesum
3 orang tidak memiliki
KTP
1 orang (+) narkoba
3 pasang pasangan
mesum dan 3 orang yang
tidak memiliki KTP didata
1 orang (+) narkoba
diserahkan ke BNNP
9 Tempat Hiburan
malam
September 2017 8 orang tidak memiliki
KTP
2 orang Manejer
Glamor Spa
Diperiksa dan didata
54
Tabel III - 7 Rekapitulasi Pelaksanaan Penegakan Perda di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Riau
NO. INSTANSI / LOKASI PELAKSANAAN
PENEGAKAN PERDA
WAKTU PELAKSANA
AN
1 2 3 4
1.
PT. Riau Pulp And Paper (RAPP), PT. Riau Andaan Kertas, PT. Pech Tech Service, PT. Anugrah Kertas Utama, PT. Riau Prima Energi, PT. Cahaya Indah Sang Surya PT. Wira Putra Perkasa Group dan PT. Rimba Prima Mas (Kabupaten Pelalawan)
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
26 s/d 27
September 2017
Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang 1 Tahun 2015
Retribusi Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja
Asing.
2.
PT. Sekar Bumi Alam
Lestari, PT. Rubber
Wood Industries Indo,
PT. Aguari Tiga Dara,
dan Sdr. Timbul AK
Pardede (Kabupaten
Kampar).
Perda Nomor 8 Tahun 2011
tentang Pajak Daerah ( Pajak Kendaraan Dinas /
Plat Merah )
11 s/d 12 Oktober 2017
Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang 1 Tahun 2015
Retribusi Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja
Asing.
3.
PT. Rimba Prima Mas
dan PT.HTL di
Kabupaten Indragiri
Hulu.
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )
19 s/d 21 Oktober 2017
4.
PT. Pelindo I cabang
Dumai dan PT. Dumai
Jaya Beton di Kota
Dumai.
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah ( Pajak Alat Berat )
2 s/d 4 November
2017
5.
PT. Indah Kiat Pulp And
Papper, PT. PT. Ivo
Mas Tunggal, PT. Sinar
Kencana Intermoda dan
PT. Haska Lestari di
Kabupaten Siak.
Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
( Pajak Alat Berat )
7 s/d 8 November
2017
55
B. PERBANDINGAN DATA KINERJA
Tabel III - 8 Perbandingan Data Kinerja
PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI
FISIK (%) KEUANGAN (Rp.) 2016 2017 2016 2017 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
5. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
6. Penyediaan Alat Tulis Kantor
7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
9. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
10. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
11. Penyediaan Makanan dan Minuman
12. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
3.254.863.983
45.300.000
727.000.000
808.229.000
281.332.383
72.000.000
147.000.000
80.000.000
60.000.000
29.827.000
65.328.000
300.000.000
638.847.600
1.870.404.814
10.000.000
318.000.000
480.000.000
231.200.000
30.550.000
110.905.014
52.669.800
25.000.000
15.000.000
33.480.000
123.600.000
440.000.000
99,58
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
95
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
2.956.110.821
42.984.000
600.654.366
760.495.955
281.332.000
72.000.000
147.000.000
78.300.000
59.500.000
29.827.000
61.460.200
300.000.000
522.557.300
1.825.092.972
10.000.000
278.240.057
478.033.115
231.077.500
30.550.000
110.904.700
52.669.800
24.982.000
15.000.000
30.168.000
123.600.000
439.867.800
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
2. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
3. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
4. Pengadaan Perlengkapan Kantor
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Penunjang Kantor
7. Pembangunan Barak Satpol PP Provinsi Riau
8. Pengadaan Peralatan Studio dan Komunikasi Kantor
9. Pemeliharaan Rutin/Berkala Khusus Lapangan
5.218.760.000
888.190.000
1.099.000.000
877.000.000
149.000.000
761.000.000
21.000.000
1.158.570.000
147.000.000
18.000.000
413.310.000
-
81.410.000
72.320.000
43.670.000
69.350.000
6.000.000
-
92.060.000
5.000.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
-
100
100
100
100
100
-
100
100
5.128.795.840
887.702.840
1.073.626.000
847.276.000
147.445.000
746.630.000
20.880.000
1.141.699.000
145.837.000
18.000.000
411.065.000
-
81.110.000
72.185.000
43.070.000
68.470.000
6.000.000
-
91.880.000
5.000.000
56
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
2. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
3. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
4. Pengadaan Pakaian Olahraga dan Perlengkapannya
1.916.000.000 347.000.000 963.000.000 278.000.000 328.000.000
721.510.000 302.960.000 418.550.000
- -
100 100 100 100 100
57.5 100 15 - -
1.857.657.300 341.790.000 918.060.000 275.615.300 322.192.000
298.530.000 298.530.000
0 - -
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal
2. Pembinaan Fisik Mental Aparatur
711.725.000 536.525.000 175.200.000
100.800.000 -
100.800.000
92,5 100 85
100 -
100
613.750.000 484.250.000 129.500.000
100.800.000 -
100.800.000
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
2. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
3. Penyusunan Rencana Kerja SKPD
4. Rapat Koordinasi Setiap SKPD
5. Penyusunan Penetapan Kinerja (PENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT),
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
6. Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Penyusunan Program
7. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
8. Penyusunan Revisi Rencana Strategis (Renstra) SKPD
1.020.132.600
50.000.000 90.838.000
100.000.000 310.244.000
100.000.000
13.910.600
255.140.000 100.000.000
570.311.372
50.400.000 17.800.000 32.850.000
139.770.372
88.950.000
- 240.541.000
-
94,5
100 86 70 100
100
100 100 100
100
100 100 100 100
100
-
100 -
902.748.813
41.750.000 69.140.500 57.799.500
301.222.600
84.539.956
13.910.550 243.718.707 90.667.000
560.308.800
50.400.000 17.800.000 32.850.000
135.692.200
88.950.000
- 234.616.600
-
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. 1. Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan Dan Kenyamanan
Lingkungan 2. Pelatihan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 3. Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Masa; 4. Pengawalan Pejabat dan orang-orang penting; 5. Pengamanan dan Pengawasan tempat-tempat penting dan gedung/asset
pemprov; 6. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-hari Besar; 7. Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 8. Kerjasama dengan Instansi Terkait dalam rangka Peningkatan Keamanan
dan Kenyamanan Lingkungan;
11.436.137.375 8.460.000.000
357.732.000 600.000.000 250.000.000 200.000.000
650.000.000 618.405.375 300.000.000
10.067.002.552 8.195.000.000
131.797.952 620.000.000 250.750.000 150.529.600
280.525.000 438.400.000
0
100 100
100 100 100 100
100 100 100
99 100
100 99 97 100
100 98 -
11.195.680.800 8.389.610.000
356.449.800 520.540.000 231.635.000 195.500.000
639.728.700 576.981.400 285.235.900
9.902.573.300 8.056.830.000
131.797.800 612.203.000 242.401.000 150.529.000
280.435.000 428.377.500
0
57
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. 1. Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan dalam Teknik
Pencegahan Kejahatan 2. Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan 3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketentraman, Ketertiban dan Penegakan
Perda
950.000.000 500.000.000
250.000.000 200.000.000
539.250.000 0
539.250.000 0
100 100
100 100
99 -
99 -
887.643.400 484.819.400
247.362.000 155.462.000
535.216.500 0
535.216.500 0
Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan 1. Peningkatan Kapasitas Linmas dan Masyarakat Se-Provinsi Riau 2. Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dalam rangka
menciptakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
601.025.400
153.925.400 300.000.000
140.000.000
0 0
100
100 100
96 - -
506.551.900
129.220.400 255.655.500
121.676.000
0 0
3. Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa 4. Fasilitas Dukungan Perlindungan Masyarakat untuk menghadapi pemilihan
Kepala Daerah serentak Se-Provinsi Riau
147.100.000 0
140.000.000 0
100 -
96 -
121.676.000 0
121.676.000 0
Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT)
1. Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau (Razia/Sidak)
2. Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat di Provinsi Riau
436.209.100 205.809.100
230.400.000
132.163.000 132.163.000
0
100 100
100
98 98
-
431.068.500 202.019.100
229.049.400
129.093.000 129.093.000
0
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
1. Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP
259.000.000 259.000.000
418.750.000 418.750.000
95 95
94 94
209.274.500 209.274.500
392.926.000 392.926.000
58
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Penegak Hukum 1. Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat Polisi Pamong Praja dengan
TNI/POLRI/KEJAKSAAN 2. Pelatihan PPNS Satpol PP 3. Bimbingan Teknis Peningkatan Pemahaman Pengetahuan Peraturan Hukum
Bagi Anggota Satpol PP Provinsi Riau 4. Gelar Pasukan Satpol PP 5. Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS 6. Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja Se-Provinsi Riau 7. Training Of Trainer (TOT) Satpol PP Provinsi Riau 8. Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP
Se-Provinsi Riau
2.502.288.450 384.551.000
233.032.200 130.759.200
334.600.000 346.376.900 824.130.000 101.247.000 147.592.150
302.000.000 0
0 80.000.000
0
122.000.000 0 0
100.000.000
93 100
100 75
100 100 70 100 100
85 100
-
59 -
86 - -
96
2.009.560.250 376.539.000
231.582.300 76.795.200
304.310.800 305.662.825 496.721.000 98.369.000
119.580.125
247.441.600 0
0 47.041.000
0
104.608.400 0 0
95.792.200
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1. Pembinaan Marching Band Satpol PP Prov. Riau
2. Pelaksanaan Grand Prix Marching Band (GPMB)
5.279.088.000 3.792.088.000 1.487.000.000
0 0 0
100 100 100
- - -
5.271.548.000 3.792.020.000 1.479.528.000
0 0 0
Program Sosialisasi dan Penegakan Peraturan Daerah
1. Sosialisasi Peraturan Daerah
2. Penegakan Peraturan Daerah
3. Pembinaan dan Pengawasan terhadap Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun
2013 tentang Pedoman, Pengelolaan Barang Milik Daerah
600.000.000 105.682.829 350.000.000
250.000.000
191.000.000 0
191.000.000
0
97 100 97
95
90 -
90 -
442.416.300 94.620.850
216.558.100
131.237.350
172.690.500 0
172.690.500
0
59
Secara umum Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau telah dapat
memenuhi tugas dan fungsi yang dibebankan kepada organisasi, hal ini tercermin
dari dapat dilaksanakannya tugas yang dituangkan dalam Rencana Strategis
(Renstra) Tahun 2014-2019 yang harus diwujudkan dalam tahun 2017 melalui
pelaksanaan 13 (tiga belas) program 52 (lima puluh dua) kegiatan. Hal ini tidak
terlepas dari komitmen Satpol PP Provinsi Riau beserta dukungan para staf dan
pegawai dilingkungan Satpol PP Provinsi Riau untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan tahun 2017, disamping adanya koordinasi dan sinergi dengan pihak
terkait. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau disusun dengan terciptanya sentral Administrasi Pemerintah Daerah
yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan koordinasi
penyusunan kebijakan pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat,
serta memberikan pelayanan Administrasi kepada seluruh perangkat Provinsi
Riau yang semakin andal dan berkwalitas tinggi, profesional,efisien,efektif serta
tanggap terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis.
4.1. KESIMPULAN
Dari uraian yang telah dikemukan pada bab – bab sebelumnya
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Riau, telah ditetapkan sasaran dan kebijakan yang dijabarkan
melalui program dan kegiatan sesuai dengan prioritas dan anggaran
yang tersedia.
2. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan pada Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau untuk Program/Kegiatan yang menjadi Indikator
Kinerja Sasaran sebesar Rp 11.599.165.552,- (sebelas miliar lima ratus
sembilan puluh sembilan juta seratus enam puluh lima ribu lima ratus
lima puluh dua rupiah), persentase capaian target adalah 97,67% atau
sebesar Rp.11.328.926.400,-(sebelas miliar tiga ratus dua puluh delapan
juta sembilan ratus dua puluh enam ribu empat ratus rupiah).
BAB IV
PENUTUP
60
3. Dari table tingkat capaian sasaran tersebut diatas, dapat kita lihat secara
umum pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau dalam mewujudkan visi dan misi pada tahun 2017
dapat dikatakan Sangat Berhasil (SB) dengan tingkat capaian sasaran
sebesar 100% (seratus persen).
4. Selama melaksanakan kegiatan tidak ada ditemui hambatan dan
permasalahan yang berarti, walaupun ada namum dapat diatasi dengan
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau.
5. Walaupun dalam pelaksanaan kegiatan tidak ada ditemui hambatan dan
permasalahan yang berarti, namun untuk mewujudkan Satuan Polisi
Pamong Praja Terdepan dalam Pemeliharaan Ketentraman dan
Ketertiban Umum dan Penegakan Perda serta Perlindungan
Masyarakat, masih banyak hambatan dan permasalahan yang perlu
diatasi terutama dalam pelaksanaan tugas pengamanan dan penertiban
umum serta penegakan Perda dan Perlindungan Masyarakat. Dalam
pelaksanaan tugas pengamanan dan penertiban umum masih dirasakan
kekurangan tenaga, masih kurangnya tingkat pengetahuan /
keterampilan anggota. Untuk itu pada tahun 2018 Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Riau mengusulkan untuk tetap melaksanakan kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dan
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah.
4.2. PERMASALAHAN
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran
2017, ditemukan hambatan sebagai berikut:
1. Masih rendahnya Sumber Daya Manusia Aparatur Satuan Polisi Pamong
Praja dalam pengelolaan baik dalam kegiatan maupun dalam
penanganan masalah Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,
Penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat di wilayah
Provinsi Riau.
2. Kurangnya sarana penunjang Satuan Polisi Pamong Praja seperti
kendaraan operasional dan kendaraan – kendaraan pendukung lainnya.
3. Belum maksimalnya pemberdayaan PPNS di Satuan Polisi Pamong
Praja meskipun pelimpahan wewenang dari Biro Hukum telah
diserahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.
61
4. Belum Masksimalnya Anggaran yang dialokasikan untuk
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,
Penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat terumata
untuk biaya kendaraan dinas/operasional.
4.3. SARAN
Adapun yang menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan yang
ada dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2017
adalah sebagai berikut:
1. Mendata segala kebutuhan terkait dengan peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia Aparatur Satpol PP seperti pelaksanaan Diklat – diklat
maupun melaksanakan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi
Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana, mendata segala kebutuhan
mengecek jumlah aset yang masih bisa dipakai dan tidak dipakai,
melaksanakan pengadaan alat – alat yang dibutuhkan selama
penanganan ketenteraman dan ketertiban di wilayah Provinsi Riau.
3. Lebih memaksimalkan PPNS dalam pelaksanaan tugasnya membantu
menegakkan peraturan daerah, penyelenggaraan ketentramanan dan
ketertiban umum serta pemberdayaan Satlinmas dengan tetap
melaksanakan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan PPNS.
4. Memaksimalkan Anggaran untuk dialokasikan pada kegiatan
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,
Penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat terumata
untuk biaya kendaraan dinas/operasional.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2017 ini disampaikan, kiranya dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pekanbaru, Februari 2018
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU
H. Z A I N A L. Z Pembina Utama Muda
NIP. 19600604 198101 1 004